145
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK CAIR LAMTORO (Leucaena leucocephala) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI (Glycine max) var. Grobogan SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Oleh : Ricca Monica NIM : 111434033 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK CAIR LAMTORO (Leucaena ... · Kacang kedelai pada umumnya merupakan bahan pangan pokok Indonesia yang digunakan untuk membuat tempe dan tahu, namun masih

  • Upload
    lamtruc

  • View
    230

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK CAIR LAMTORO (Leucaena

leucocephala) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS

TANAMAN KEDELAI (Glycine max) var. Grobogan

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh :

Ricca Monica

NIM : 111434033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

i

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK CAIR LAMTORO (Leucaena

leucocephala) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS

TANAMAN KEDELAI (Glycine max) var. Grobogan

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh :

Ricca Monica

NIM : 111434033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv

PERSEMBAHAN

One finds limits by pushing them

(Herbert Simon)

Kupersembahkan buat:

Keluarga tercinta,

ungkapan rasa hormat dan baktiku

Teman-teman virion 2011, Pendidikan Biologi

dan Almamaterku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

skripsi ini.

Penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Pemberian Pupuk Cair Lamtoro

(Leucaena leucocephala) Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman

Kedelai (Glycine max) Var. Grobogan” diajukan untuk memenuhi salah satu

syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Biologi

Universitas Sanata Dharma. Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak

terlepas dari bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena

itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menyertai dan menuntun penulis dalam

penelitian baik perencanaan, proses, hingga akhir penulisan skripsi ini

sehingga dapat berjalan dengan baik.

2. Universitas Sanata Dharma sebagai lembaga yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis dalam berkarya dan menyelesaikan program studi

di Pendidikan Biologi.

3. Bapak Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc selaku Kepala Program Studi

Pendidikan Biologi dan dosen pembimbing yang selalu sabar membimbing,

memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi penulis serta saran,

kritik, maupun dorongan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

4. Ibu Luisa Diana Handoyo, M. Si. selaku Wakil Kepala Program Studi

Pendidikan Biologi dan dosen yang selalu mendukung dan memberikan

semangat sehingga penulis terdorong untuk menjadi lebih baik serta berani

untuk bertindak/ melangkah.

5. Romo Dr. P. Wiryono Priyotamtama, SJ. selaku Dosen Pembimbing

Akademik dalam memantau/ membimbing penulis serta memberikan izin

untuk melakukan penelitian di kebun penelitian dan bersedia dalam

memberikan saran/solusi atas permasalahan yang dihadapi penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii

6. Ibu Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd., selaku ketua Laboratorium dalam

memberikan izin peminjaman laboratorium, alat/bahan yang dibutuhkan

dalam penelitian serta bersedia memberikan masukan dalam pembuatan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebagai aplikasi pembelajaran dari hasil

penelitian yang telah dilakukan.

7. Ibu Lucia Wiwid Widjayanti, M.Si., Ibu Catarina Retno Setyati, M.Biotech.,

Ibu Ika Yuli Listyarini, M.Pd., Ibu Yoanni Maria Lauda F., M.Si., Ibu Puspita

Ratna Susilawati, M.Sc., Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si dan Bapak Drs.

Sutardi Sumartodwiatmodjo, M.Pd. yang selalu terbuka dalam memberikan

ilmu, sharing pengalaman, saran dan masukan positif bagi penulis.

8. Romo Prof. Dr. Paulus Suparno, SJ.M.S.T. yang bersedia membantu dalam

pemahaman mengenai jenis rancangan penelitian, pengambilan sampel dan

perhitungan statistik.

9. Pak Agus selaku laboran laboratorium yang selalu membantu dalam proses

peminjaman alat/bahan di laboratorium serta memberikan kepercayaan

kepada penulis dalam penggunaan alat/bahan tersebut.

10. Bapak Narto, Bapak Sunarto, dan Bapak Sigit yang bersedia membantu

dalam persiapan penelitian sehingga dapat berjalan dengan baik dan lancar.

11. Bapak Slamet, Mas Ari, dan Mas Joko yang selalu sabar membimbing dan

membantu baik tenaga maupun pikiran selama penelitian di kebun anggur

serta terbuka dalam sharing pengalaman hidup yang memotivasi penulis.

12. Yoakim L. Taboy dan Novelania Trimonika yang selalu membantu,

menghibur, mendukung penulis dalam segala hal baik secara fisik, mental

maupun pikiran serta tidak menjauh dalam segala situasi dan kondisi yang

dialami penulis.

13. Reginaldis Ayu dan Veni yang bersedia mengajari mengolah data dengan

program SPSS dan memberikan pemahaman lebih dalam tentang statistik.

14. Ibu, abang, dan adik serta keluarga besar yang selalu mendukung secara

moril, spiritual, dan materi sehingga praktikan selalu bersemangat dan tekun

dalam melaksanakan dan menyelesaikan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ix

15. Teman-teman di Program Studi Pendidikan Biologi, khususnya angkatan

2011 yang telah menemani penulis dengan sharing pengalaman, suka dan

duka dalam penyusunan skripsi ini Thomas, Ancis, Wayan, Reni, Eka,

Helena, Chyntia, Chika, Fani, Galuh, Ailin, Fenty D., Brigita, Mega, Nining,

Fenty A., Claudia, Ervin, Vian, Nina, Natri, Ria, Lia A., Lia W., Heni, Suster

Marcelyin, Mas Wisnu, Mas Leon, Mas Edo, Pili dan teman-teman lain yang

tidak dapat disebutkan satu per satu.

16. Ibu Anania, Bapak Tri, Siwi, Yuli, Albert Adhe, Harley, Andrea Pratama,

Vensy, Dionisia, Marlina, Sadriah dan Mbak Dian, dalam dukungan semangat

yang luar biasa dalam membantu penulis dalam penyusunan skripsi.

17. Sahabat-sahabat yang tidak terlupakan Ria, Devi, Feriyatis, Indriyani, Sally,

Henra, Black yang selalu memberikan dorongan semangat dan dukungan

kepada penulis.

18. Staff Sekretariat JPMIPA, Tata Usaha, dan BAA yang membantu dalam

melancarkan administrasi sehingga mendukung penyelesaian skripsi ini.

19. Semua pihak yang turut membantu dalam pelaksanaan ini.

Selain itu, praktikan juga menyadari bahwa segala sesuatu di dunia ini tidak

ada yang sempurna sehingga skripsi ini masih perlu penyempurnaan. Oleh karena

itu, praktikan mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai

pihak sehingga skripsi ini semakin sempurna.

Apabila terdapat hal-hal yang kurang berkenan selama pelaksanaan penelitian

serta dalam penulisan skripsi ini, praktikan mohon maaf sebesar-besarnya.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak terkait dan para pembaca.

Terima kasih.

Yogyakarta, 21 Juli 2015

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

x

ABSTRAK

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK CAIR LAMTORO (Leucaena

leucocephala) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS

TANAMAN KEDELAI (Glycine max) var. Grobogan

Ricca Monica

Universitas Sanata Dharma

2015

Kacang kedelai pada umumnya merupakan bahan pangan pokok Indonesia

yang digunakan untuk membuat tempe dan tahu, namun masih dilakukan impor

kacang kedelai di Indonesia karena ketidaksesuaian antara produksi dan konsumsi

yang ada di dalam negeri. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk

meningkatkan produktivitas kedelai adalah dengan perlakuan pupuk organik cair

dari daun lamtoro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

konsentrasi pupuk organik cair daun lamtoro terhadap pertumbuhan dan

produktivitas tanaman kedelai serta mengetahui konsentrasi yang memberikan

hasil terbaik terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman kedelai.

Penelitian dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap satu faktor, yaitu

konsentrasi pupuk cair daun lamtoro terdiri dari 6 tingkat perlakuan, yaitu : K

(tanpa perlakuan pupuk), A (10 %), B (20%), C (30%), D (40%), dan E (50%)

dengan 10 ulangan. Parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun,

jumlah polong, dan bobot kering biji. Data yang diperoleh dianalisa dengan

ANOVA taraf signifikasi 0.05 dilanjutkan uji Duncan taraf signifikasi 0.05.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemupukan dengan pupuk organik cair

daun lamtoro memberikan pengaruh yang nyata terhadap peningkatan jumlah

daun dan bobot biji kering per tanaman, namun tidak memberikan pengaruh nyata

terhadap peningkatan tinggi tanaman dan jumlah polong. Pupuk dengan

konsentrasi 10% yang paling efektif dalam meningkatkan pertumbuhan jumlah

daun sedangkan kontrol memberikan bobot kering biji paling baik.

Kata kunci : Glycine max (L.) var. Grobogan, pupuk cair daun lamtoro,

pertumbuhan, produktivitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF LIQUID ORGANIC FERTILIZER MADE FROM

LAMTORO (Leucaena leucocephala) ON THE GROWTH AND

PRODUCTIVITY OF SOYBEAN (Glycine max) var. Grobogan

Ricca Monica

Sanata Dharma University

2015

Soybeans are mainly used in the popular Indonesian food staples tempeh and

tofu, but soybean domestic consumption and soybean domestic production are not

equal so Indonesia is still being one of soybean importer country. One of the way

to improve productivity of soy is with treatment of liquid organic fertilizer from

lamtoro leaves. This research aim to know the influence of liquid organic

fertilizer made from lamtoro on growth and productivity of soybean then

concentration which is the most effective to soy growth and productivity.

Research conducted with Complete Random Device with one factor pattern.

Concentration of liquid organic fertilizer from lamtoro leaves consisted by 6 level

of fertilizer that is: K (without treatment of manure), A (10 %), B (20%), C

(30%), D (40%), dan E (50%) with 10 replications. Parameter perceived by that

are enhancement of plant height, enchancement of number of leaves, number of

pods per sample and dry weight of seed per sample. Data be analysed with

ANOVA level of signification 0.05, continued by test of Duncan level of

signification 0.05.

Research result indicate that liquid organic fertilizer of lamtoro leaves in

different concentration were significantly effect of number of leaves and dry

weight of seed per sample, but give result differ not reality to plant height and

number of pods per sample. Application of fertilizer at 10% give the best result to

increase number of leaves and samples without treatment of manure give the best

result dry weight of seed per sample.

Key words : Glycine max (L.) var. Grobogan, liquid fertilizer of lamtoro

leaves, growth, productivity

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ................. vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii

ABSTRAK .......................................................................................................... x

ABSTRACT ......................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang Permasalahan .................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 3

C. Batasan Masalah ....................................................................................... 3

D. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4

E. Manfaat Penelitian .................................................................................... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................. 5

A. Prinsip/ Teori yang Terkait ........................................................................ 5

1. Kacang Kedelai ..................................................................................... 5

2. Pupuk Organik Cair dari Pupuk Hijau .................................................. 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiii

3. Tanaman Lamtoro (Leucaena leucocephala) ........................................ 22

B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................. 25

C. Kerangka Berpikir ................................................................................... 26

D. Hipotesis ................................................................................................. 27

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 28

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................................... 28

B. Variabel Penelitian .................................................................................. 28

C. Batasan Penelitian ................................................................................... 29

D. Tempat Penelitian.................................................................................... 30

E. Alat dan Bahan ........................................................................................ 31

F. Cara Kerja ............................................................................................... 32

G. Tabulasi Data .......................................................................................... 37

H. Metode Analisis Data .............................................................................. 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 43

A. Hasil ....................................................................................................... 43

B. Pembahasan ............................................................................................ 51

C. Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 58

BAB V APLIKASI HASIL PENELITIAN SEBAGAI SUMBER

PEMBELAJARAN BIOLOGI ........................................................................ 59

A. Kompetensi Inti ....................................................................................... 59

B. Kompetensi Dasar ................................................................................... 60

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 62

A. Kesimpulan ............................................................................................. 62

B. Saran ....................................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kandungan gizi dan jumlah yang dikandung kedelai .......................... 12

Tabel 2.2 Komposisi proksimat biji kedelai berdasarkan bagian-bagiannya. ....... 13

Tabel 3.1 Perlakuan pupuk cair daun lamtoro ..................................................... 28

Tabel 3.2 Tabulasi data tinggi dan jumlah daun tanaman kedelai ....................... 37

Tabel 3.3 Tabulasi data untuk jumlah polong tanaman kedelai ........................... 37

Tabel 3.4 Tabulasi data untuk bobot kering biji tanaman kedelai ........................ 38

Tabel 4.1 Rata-rata pertambahan tinggi tanaman tiap perlakuan (cm) ................. 44

Tabel 4.2 Rata-rata pertambahan jumlah daun pada tiap perlakuan (helai) .......... 46

Tabel 4.3 Hasil uji Duncan terhadap jumlah daun .............................................. 47

Tabel 4.4. Hasil uji Duncan terhadap jumlah polong .......................................... 49

Tabel 4.5 Hasil uji Duncan terhadap bobot kering biji ........................................ 51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kacang kedelai ................................................................................. 5

Gambar 2.2 Akar dan bintil akar pada kedelai ...................................................... 6

Gambar 2.3 Pertumbuhan batang determinit (kiri) dan interminit (kanan) ............ 7

Gambar 2.4 Daun tanaman kedelai ....................................................................... 8

Gambar 2.5 Bunga kedelai warna ungu (kiri) dan putih (kanan) ........................... 9

Gambar 2.6 Polong pada tanaman kedelai .......................................................... 10

Gambar 2.7 Biji kedelai ..................................................................................... 10

Gambar 2.8 Leucaena leucocephala ................................................................... 23

Gambar 4.1 Grafik pertumbuhan tinggi kedelai tiap minggu (cm ) ..................... 43

Gambar 4.2 Grafik pertumbuhan jumlah daun kedelai tiap minggu (helai) ......... 45

Gambar 4.3 Grafik rata-rata jumlah polong tiap perlakuan (polong)……........... 48

Gambar 4.4 Grafik rata-rata bobot kering biji tiap perlakuan (gram) .................. 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus ........................................................................................... 66

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................... 72

Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa ....................................................................... 79

Lampiran 4. Instrumen dan Pedoman Penilaian .................................................. 82

Lampiran 5. Data Tinggi Masing-Masing Perlakuan Tiap Minggu (cm) ............. 93

Lampiran 6. Data Tinggi dan Pertambahan Tinggi Tanaman Kedelai (cm) ......... 96

Lampiran 7. Data Perbandingan Tinggi di Areal Tertutup Plastik dan Areal

Terbuka Pada Perlakuan Kontrol (cm) ............................................................... 98

Lampiran 8. Data Jumlah Daun Masing-Masing Perlakuan Tiap Minggu (Helai) 99

Lampiran 9. Data Jumlah Daun dan Pertambahan Jumlah Daun Tanaman Kedelai

(helai)………………………………………………………………………….. 102

Lampiran 10. Data Jumlah Polong per Tanaman Kedelai (polong) ................... 104

Lampiran 11. Data Bobot Kering Biji per Tanaman Kedelai (gram) ................. 105

Lampiran 12. Uji Normalitas Distribusi Data Tinggi, Jumlah Daun, Jumlah

Polong, dan Bobot Kering Biji Tanaman Kedelai ............................................. 106

Lampiran 13. Uji Homogenitas Data Tinggi, Jumlah Daun, Jumlah Polong, dan

Bobot Kering Biji Tanaman Kedelai ................................................................ 108

Lampiran 14. Hasil Anova terhadap Tinggi Tanaman Kedelai.......................... 110

Lampiran 15. Hasil Anova terhadap Jumlah Daun Tanaman Kedelai ............... 111

Lampiran 16. Hasil Anova terhadap Jumlah Polong Tanaman Kedelai ............. 113

Lampiran 17. Hasil Anova terhadap Bobot Kering Biji Tanaman Kedelai ........ 115

Lampiran 18. Suhu dan Curah Hujan Bulan Maret Hingga Bulan Juni ............. 117

Lampiran 19. Data Pengukuran pH dan Kelembapan Tanah ............................. 121

Lampiran 20. Dokumentasi .............................................................................. 122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan

Kacang kedelai (Glycine max) merupakan salah satu tanaman polong-

polongan yang banyak digunakan dalam pengolahan makanan. Banyak makanan

yang diproduksi dari bahan kedelai, seperti tahu dan tempe yang banyak

dikonsumsi oleh masyarakat khususnya di Indonesia dengan kandungan protein

yang tinggi.

Beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan harga kacang kedelai yang

disebabkan karena produksi kacang kedelai di Indonesia mengalami penurunan

produksi. Penurunan produksi karena keterbatasan lahan sehingga banyak

pemasokan kacang kedelai dari luar. Berdasarkan data da ri Badan Pusat Statistik

dalam jangka waktu 10 tahun dari tahun 2000 hingga 2010 menunjukkan bahwa

konsumsi kedelai pada tahun 2010 meningkat, yaitu sebesar 2.647 ton dan

produksi kedelai menurun hingga 907 ton (Hidayat, 2012). Ketidaksesuaian antara

konsumsi dengan produksi inilah yang menyebabkan impor kacang kedelai juga

semakin meningkat.

Amerika Serikat merupakan negara pamasok kacang kedelai terbesar bagi

Indonesia. Kebutuhan nasional sekitar 2,5 juta ton per tahun, impor dari Amerika

sebanyak 60 persen dari kebutuhan tersebut. Harga kacang kedelai di berbagai

daerah sekitar Rp 12.000 per kilogram, naik dibanding sebelum terjadi fluktuasi

nilai tukar rupiah yaitu sekitar Rp 8.000 per kilogram (Pikiran Rakyat Online,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

Senin, 09/09/2013). Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Robert O.

Blake mengatakan 90 persen kacang kedelai yang digunakan untuk bahan baku

tempe dan tahu diimpor dari Amerika. Beliau mengatakan bahwa Indonesia

merupakan negara dengan pemasok pasar kedelai terbesar, bahkan pada tahun

2013 nilai ekspor agrikultur Amerika ke Indonesia mencapai US$ 4,8 miliar

(Tempo, Rabu, 30 April 2014). Hal ini menyebabkan harga kacang kedelai di

dalam negeri meningkat. Harga kedelai yang meningkat ini menyebabkan

pengrajian tahu dan tempe tidak mampu lagi membeli kacang kedelai sebagai

bahan baku pembuatan tahu dan tempe.

Petani kacang kedelai lokal juga mengalami kesulitan dalam memproduksi

kacang kedelai karena keterbatasan lahan dan kalah saing dengan kedelai impor.

Lahan yang terbatas ini diusahakan dapat dioptimalisasi produktivitas dari kacang

kedelai lokal. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan

produktivitas kacang kedelai adalah mengolah tanah dengan penambahan pupuk.

Pada umumnya pupuk yang ditambahkan adalah pupuk kimia sintesis seperti NPK

atau urea. Penggunaan pupuk kimia memang lebih praktis namun berdampak

negatif terhadap lingkungan.

Pupuk yang dapat dimanfaatkan adalah pupuk organik dari daun lamtaro

yang akan dibuat menjadi pupuk organik cair dalam aplikasinya. Menurut

Budelman dalam Palimbungan (2006) kandungan unsur hara pada daun lamtoro

(Leucaena leucocephala) terdiri atas 3.84% N; 0.2% P; 2.06% K; 1.31% Ca;

0.33% Mg. Salah satu penelitian yang telah dilakukan adalah daun lamtoro

sebagai pupuk organik cair dapat meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

tanaman sawi dan meningkatkan pertumbuhan bibit tanaman sawit. Oleh karena

itu, dilakukan pengujian tentang pengaruh pupuk cair dari daun lamtaro terhadap

pertumbuhan dan produktivitas kacang kedelai.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah ada pengaruh perbedaan konsentrasi pupuk cair dari daun lamtoro

terhadap pertumbuhan dan produktivitas kacang kedelai ?

2. Pupuk konsentrasi berapakah yang paling efektif dalam meningkatkan

pertumbuhan dan produktivitas kacang kedelai?

C. Batasan Masalah

Fokus peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pupuk cair dari daun lamtoro terdiri dari 5 konsentrasi, yaitu 10%, 20%,

30%, 40%, dan 50% dengan volume pemupukan 100 ml untuk setiap

tanaman kacang kedelai var. Grobogan.

2. Daun lamtoro yang digunakan untuk pembuatan pupuk cair adalah daun

muda dan daun tua.

3. Parameter pertumbuhan yang diukur adalah tinggi batang, jumlah daun,

dan jumlah polong, sedangkan produktivitas yang diukur adalah bobot

kering biji tanaman kedelai var. Grobogan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

D. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi pupuk cair dari daun lamtoro

terhadap pertumbuhan dan produktivitas kacang kedelai.

2. Mengetahui konsentrasi yang paling efektif dalam meningkatkan

pertumbuhan dan produktivitas kacang kedelai.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Memperoleh jawaban dari permasalahan yang ada melalui data-data yang

diperoleh selama penelitian untuk meningkatkan pertumbuhan dan

produktivitas tanaman kedelai.

2. Bagi Pertanian

Sebagai informasi bagi petani dalam membuat pupuk organik cair dari

daun lamtoro.

Sebagai informasi bagi petani untuk mengetahui potensi serta pengaruh

pupuk cair dari daun lamtoro terhadap pertumbuhan dan produktivitas

tanaman kedelai.

3. Bagi Dunia Pendidikan

Sebagai aplikasi dalam penggunaan pupuk cair daun lamtoro sebagai

proses pembelajaran kepedulian lingkungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Prinsip/ Teori yang Terkait

1. Kacang Kedelai

a. Sejarah singkat

Tanaman kedelai diduga berasal dari dataran Cina. Tanaman kedelai tumbuh

di daerah pegunungan Cina bagian tengah dan barat, serta dataran rendah

sekitarnya (Rukmana dan Yuniarsih, 2012). Kedelai di Indonesia mulai

dibudidayakan pada abad ke-17 sebagai tanaman makanan dan rumput hijau.

Penyebaran tanaman kedelai ke Indonesia berasal dari daerah Manshukuo

menyebar ke daerah Mansyuria dan Jepang (Asia Timur) serta negara-negara lain

di Amerika dan Afrika (AKK, 2012)

b. Taksonomi dan Morfologi

Menurut Pracaya dan Kahono (2010) taksonomi kedelai dapat

diklasifikasikan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Polypetales

Familia : Papilionaceae

Genus : Glycine Sumber: Puslitbangtan

Spesies : Glycine max Gambar 2.1 Kacang kedelai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

Secara morfologis, bagian-bagian tanaman kedelai dapat dideskripsikan

sebagai berikut:

1) Akar

Akar tanaman kedelai berupa akar tunggang yang membentuk cabang-cabang

akar. Pada akar kedelai terdapat bintil-bintil yang berupa gelembung kecil yang

didalamnya terdapat bakteri Rhizobium japonicum. Bintil akar tersebut biasanya

mulai terbentuk sekitar dua puluh hari setelah tanam. Pembentukan bintil akar

dirangsang oleh rendahnya kandungan nitrogen di dalam tanah, kondisi pH tanah

berkisar 5,5 – 6,5 dan kondisi tanah yang cukup lembab serta mengandung unsur-

unsur hara. Kondisi tanah yang kaya akan nitrogen dan kekurangan fosfor

mengurangi pembentukan dan pertumbuhan bintil akar. Pada lahan yang belum

pernah ditanami kedelai diperlukan inokulasi Rhizobium. Inokulan rhizobium

untuk benih kedelai seperti Legin yang telah beredar di pasaran (Pitojo, 2003).

Sumber: www. pustaka. unpad. ac. id

Gambar 2.2 Akar dan bintil akar pada kedelai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

2) Batang

Pada tanaman kedelai dikenal dua tipe pertumbuhan batang, yaitu determinit

dan indeterminit. Menurut AAK (2012) kedelai dengan pertumbuhan batang

determinit memiliki ujung batang yang berakhir dengan rangkaian bunga,

cabang-cabang batangnya tumbuh tanpa melilit, tetapi lurus tegak ke atas.

Pertumbuhan batang interminit memiliki ujung batang tidak berakhir dengan

rangkaian bunga dan cabang-cabang batangnya tumbuh melilit. Jumlah buku

pada batang akan bertambah sesuai pertambahan umur tanaman, tetapi kondisi

normal jumlah buku berkisar antara 15-20 buku dengan jarak buku berkisar antar

2-9 cm. Batang tanaman kedelai ada yang bercabang dan ada yang tidak

bercabang tergantung dari varietas kedelai, tetapi pada umumnya cabang pada

tanaman kedelai berjumlah antara 1-5 cabang (Adisarwanto, 2008).

Sumber: AAK

Gambar 2.3 Pertumbuhan batang determinit (kiri) dan interminit (kanan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

3) Daun

Pada node pertama tanaman kedelai yang tumbuh dari biji terbentuk sepasang

daun tunggal. Selanjutnya, pada semua node di atasnya terbentuk 3 helai anak

daun. Daun tunggal memiliki tangkai pendek dan daun bertiga mempunyai

tangkai agak panjang. Masing-masing daun berbentuk oval, tipis, dan berwarna

hijau. Tunas atau bunga akan muncul pada ketiak daun. Setelah tua, daun

menguning dan gugur, mulai dari daun yang menempel di bagian bawah batang

(Pitojo, 2003).

Sumber: www.pustaka.unpad.ac.id

Gambar 2.4 Daun tanaman kedelai

4) Bunga

Bunga pada tanaman kedelai umumnya muncul/tumbuh pada ketiak daun,

yakni setelah buku kedua, tetapi terkadang bunga dapat pula terbentuk pada

cabang tanaman yang mempunyai daun. Bunga kedelai termasuk sempurna karena

setiap bunga memiliki alat reproduksi jantan dan betina. Penyerbukan bunga

terjadi pada saat bunga masih tertutup sehingga kemungkinan penyerbukan silang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

sangat kecil, yaitu hanya 0,1 %. Warna bunga kedelai ada yang ungu dan putih

(Adisarwanto, 2008).

Sumber: www.ilmubiologi.com

Gambar 2.5 Bunga kedelai warna ungu (kiri) dan putih (kanan)

5) Polong

Polong kedelai pertama kali muncul sekitar 10-14 hari masa pertumbuhan,

yakni setelah bunga pertama muncul. Warna polong yang baru tumbuh berwarna

hijau dan selanjutnya akan berubah menjadi kuning/ coklat pada saat dipanen.

Pembentukan dan pembesaran polong akan meningkat sejalan dengan

bertambahnya umur dan jumlah bunga yang terbentuk. Jumlah polong yang

terbentuk beragam, yakni antara 2-10 polong pada setiap kelompok bunga di

ketiak daunnya. Sementara jumlah polong yang dapat dipanen berkisar antara 20-

200 polong per tanaman. Warna polong masak dan ukuran biji antara posisi

polong paling bawah dengan paling atas akan sama selama periode pemasakan

polong optimal , yaitu antara 50-75 hari. Periode waktu tersebut dianggap optimal

untuk proses pengisian biji dalam polong yang terletak di sekitar pucuk tanaman

(Adisarwanto, 2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

Sumber: dinpertantph.jatengprov.go.id

Gambar 2.6 Polong pada tanaman kedelai

6) Biji

Biji terdapat di dalam polong. Setiap polong berisi 1-4 biji. Pada saat masih

muda, biji berukuran kecil, berwarna putih kehijauan, dan lunak. Pada

perkembangan selanjutnya, biji semakin berisi, mencapai berat maksimal, dan

keras. Biji kedelai berkeping dua dan terbungkus oleh kulit tipis. Pada umumnya

biji berbentuk lonjong, namun ada juga yang berbentuk bundar atau bulat agak

pipih dan kulit biji berwarna kuning, hitam, hijau, atau coklat. Biji kedelai

biasanya diukur atas dasar bobot setiap 100 biji kering. Bobot 100 biji kedelai

ukuran kecil berkisar antara 6-10 gram, sedangkan yang berukuran sedang antara

11-12 gram dan yang berukuran besar lebih dari 13 gram (Pitojo, 2003).

Sumber: www.susu-kedelai.com

Gambar 2.7 Biji kedelai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

c. Syarat tumbuh

Menurut Pracaya dan Kahono (2010), kedelai cocok ditanam di tempat

dengan ketinggian antara 0-900 meter di atas permukaan laut. Pada musim

kemarau kedelai dapat hidup subur asal cukup air. Kedelai cocok hidup pada

temperature 250C-30

0C dengan temperature optimum 28

0C. Penyinaran matahari

12 jam/ hari atau minimal 10 jam/ hari, dan curah hujan paling optimum antara

100-200 mm/ bulan (Rukmana, 2012). Menurut Adisarwanto (2008) curah hujan

yang tinggi juga bisa menyebabkan polong busuk akibat kelembapan udara yang

sangat rendah dan membuat kualitas biji yang dihasilkan menurun. Kelembapan

udara yang optimal untuk pertumbuhan tanaman kedelai berkisar antara 75-90 %.

Kelembapan udara berpengaruh langsung terhadap proses pemasakan biji kedelai

karena semakin tinggi kelembapan, proses pemasakan polong akan semakin cepat

sehingga proses pembentukan biji menjadi kurang optimal.

Kedelai dapat hidup di segala macam tanah asal cukup bahan organik dan

kalsium. Tanah yang mengandung bakteri pengikat nitrogen (Rhizobium

japonicum) sangat menyuburkan kedelai. Jika tanah tidak mengandung bakteri

tersebut sebaiknya diberi bibit bakteri atau diinokulasi (Pracaya dan Kahono,

2010).

d. Kedelai Varietas Grobogan

Kedelai varietas Grobogan merupakan salah satu varietas yang berumur

pendek dan berdaya hasil tinggi. Kedelai varietas lokal Grobogan telah sejak lama

menjadi pilihan petani Jawa Tengah, khususnya petani Kabupaten Grobogan.

Selain itu, varietas lokal ini mempunyai keunggulan polongnya besar dan tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

kematangan polong dan daun bersamaan, jadi pada saat dipanen daun kedelai

sudah rontok (Bank Pengetahuan Tanaman Pangan Indonesia, 2010).

Menurut Ir. Suhartina, menjelaskan deskripsi benih kedelai varietas grobogan,

meliputi: tipe pertumbuhan determinit, warna hipokotil ungu, warna epikotil ungu,

warna daun hijau, warna bulu batang coklat, warna bunga ungu, berbiji besar,

warna kulit biji kuning muda, warna polong tua coklat, warna hilum biji coklat,

bentuk daun lanceolate (oval,bulat kecil ujung lancip), percabangan 1-2 cabang,

umur berbunga 30-32 hari, umur masak ±76 hari, tinggi tanaman 50-60 cm, bobot

biji ±18 gram/100 biji, rata-rata hasil 2,77 ton/ha, potensi hasil 3,40 ton/ha,

kandungan protein 43,9%, kandungan lemak 18,4%, sifat lain polong masak tidak

mudah pecah, saat panen 95%-100% daun luruh (Balitkabi, 2012).

e. Manfaat Kedelai

Menurut Amanda (2008) kedelai yang masih merupakan tanaman palawijaya

ini memiliki manfaat yang sangat kompleks, untuk tubuh (kesehatan), untuk

industri. Kedelai adalah bahan dasar dari pembuatan tahu, dan tempe kedelai pun

diolah menjadi susu bubuk, kandungan yang tersedia pun hampir mencakupi

kebutuhan kandungan gizi yang diberikan oleh susu sapi. Kandungan gizi dari 100

gram kedelai dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.1 Kandungan gizi dan jumlah yang dikandung kedelai

Kandungan Gizi Jumlah

Kalori 300 kal

Protein 35 gram

Lemak 18 gram

Karbohidrat 35 gram

Air 8 gram

Kalsium 227 mgr

Fosfor 585 mgr

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

Kandungan Gizi Jumlah

Besi 8 gram

Vitamin B1 1 mgr

Menurut Liu dalam Kanetro dan Hastuti (2006) biji kedelai terdiri atas 8%

kulit biji, 90% keping biji dan sisanya sebesar 2 % adalah hipokotil. Keping bij/

kotiledon mengandung protein dan lemak dengan prosentase yang tertinggi,

sebaliknya kandungan komponen yang terendah ada dalam kulit biji.

Tabel 2.2 Komposisi proksimat biji kedelai berdasarkan bagian-bagiannya.

Persen

dari biji

Komposisi Kimia (% berat kering)

Protein Lemak Karbohidrat Abu

Kulit biji 8 9 1 86 4,3

Hipokotil 2 41 11 43 4,4

Keping biji 90 43 23 29 5,0

Total 100 40 20 35 5,0

f. Hama dan Penyakit yang Menyerang Kedelai

Menurut Pracaya dan Kahono (2010) hama yang menyerang kedelai, yaitu:

1) Lalat kacang (Agromiza phaseoli C.)

Lalat kacang merupakan salah satu hama yang sering menyerang tanaman

kedelai yang masih muda, yaitu sejak benih kedelai mulai berkecambah sampai

berumur 3-4 minggu. Hama ini dapat diberantas dengan menyemprotkan

insektisida organik. Penyemprotan bisa dilakukan setelah kedelai tumbuh, yaitu

dua, tiga, atau empat hari sekali. Jika serangan sudah hebat, penyemprotan bisa

dilakukan sampai enam kali.

2) Wereng kedelai (Phaedonia inclusa S.)

Ulat dan kumbang wereng kedelai menyerang tanaman sejak berumur tiga

minggu sampai masa pembentukan polong buah. Hama ini dapat diberantas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

dengan menyemprotkan racun Sevin 1-2 g per liter air, Fosferno 0,5 -1 cc per liter

air, Felidol 0,5-1 cc per liter air, dan Surecide 2-4 cc per liter air.

Penyemprotannya dilakukan segera setelah tampak gejala yang pertama dan

diulangi seminggu kemudian.

3) Hama penggerek polongan buah

Hama ini menggerek polongan buah dan masuk ke dalamnya. Akibatnya,

semua biji akan rusak. Obat pemberantasannya sama dengan yang disebutkan di

depan kecuali Sevin. Penyemprotan dilakukan setelah polongan buah mulai

terbentuk.

Selain itu, hama lain yang menyerang tanaman kedelai menurut Rukmana dan

Yuniarsih (2012), yaitu:

1) Ulat grayak (Spodoptera litura F.)

Ulat ini merusak seluruh bagian tanaman kedelai, terutama daun dan polong.

Daun yang terserang berlubang-lubang tidak menentu ukurannya, bahkan pada

tingkat serangan berat dapat mengakibatkan tanaman menjadi gundul.

Pengendalian non-kimiawi dilakukan dengan pergiliran tanaman yang bukan

sefamili dan pengumpulan kelompok telur dan nimfa untuk dimusnahkan.

Pengendalian kimiawi antara lain dengan disemprot dengan insektisida. Jenis

insektisida yang digunakan antara lain adalah Ambush 2 EC, Cascade 50 EC dan

jenis lain yang dianjurkan.

2) Penggulung daun

Ulat berwarna hijau-terang dan hidup dalam daun muda. Bagian daun

digulung dan dimakan sampai tulang-tulang daunnya, sehingga daun menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

rusak. Pengendalian non-kimiawi antara lain dengan pergiliran tanaman yang

bukan sefamili dan pengumpulan ulat untuk dimusnahkan. Pengendalian kimiawi

dilakukan dengan penyemprotan insektisida, antara lain Matador 25 EC, Meothrin

50 EC, dan Sevin 85 S pada konsentrasi yang dianjurkan.

3) Kepik coklat

Tubuh kepik coklat mirip dengan walang sangit, tetapi terdapat warna kuning

memanjang pada bagian sisi samping kiri dan kanan tubuhnya. Daur kepik coklat

berlangsung selama 29 hari. Kepik coklat merusak dengan cara menusuk dan

mengisap cairan biji, sehingga polong gugur atau hampa, mengering, biji

berbintik-bintik, dan akhirnya menjadi busuk berwarna hitam. Pengendalian non-

kimiawi antara lain dengan menerapkan pergiliran tanaman bukan sefamili,

pengumpulan kepik untuk dimusnahkan dan menjaga kebersihan kebun dari

rumput-rumpu liar (gulma). Pengendalian kimiawi dengan cara menyemprotkan

insektisida Ofunack 40 EC, Mipcin 50 WP, dan lain-lain pada konsentrasi yang

dianjurkan.

4) Ulat polong/ buah

Ulat berwarna merah-tua sampai hitam pada stadium kecil, tetapi berubah

menjadi warna hijau, kuning-kecoklatan sampai merah tua pada stadium dewasa.

Ulat melubangi polong kedelai sehingga rusak dan kadang-kadang membusuk.

Pengendalian non-kimiawi antara lain dengan pergiliran tanaman yang bukan

sefamili, mengumpulkan ulat untuk dimusnahkan. Pengendalian kimiawi

dilakukan dengan penyemprotan insektisida Dursban 20 EC atau Dipel WP pada

konsentrasi yang dianjurkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

Menurut Adisarwanto (2008) ada dua penyakit utama yang sering kali

dijumpai pada tanaman kedelai, yaitu karat daun dan virus. Penurunan hasil oleh

serangan karat daun berkisar antara 30-60 % yang diikuti dengan penurunan

kualitas biji. Penyakit ini menyerang daun. Pada daun pertama berupa bercak-

bercak kemudian berkembang ke daun-daun di atasnya dengan bertambahnya

umur tanaman. Bercak terutama terdapat pada permukaan bawah daun. Warna

bercak coklat kemerahan seperti warna karat (Rahmawati, 2012). Upaya untuk

pengendaliannya adalah menggunakan fungisida dan penanaman varietas yang

toleran. Pencegahan yang dapat dilakukan antara lain dengan melakukan rotasi

tanam, pembakaran tanaman inang, memberantas serangga vektor, penggunaan

benih sehat, dan pembuangan tanaman sakit (Adisarwanto, 2008).

Virus mosaik merupakan penyakit yang menyerang daun dan tunas. Tulang

daun pada daun yang masih muda menjadi kurang jernih. Selanjutnya daun

berkerut dan mempunyai gambaran mosaik dengan waena hijau gelap di

sepanjang tulang daun. Tepi daun sering mengalami klorosis. Tanaman yang

terinfeksi ukuran bijinya akan mengecil dan jumlah biji berkurang sehingga hasil

biji menurun. Gejala yang terjadi adalah perkembangan dan pertumbuhan lambat,

tanaman menjadi kerdil. Pengendalian yang dapat dilakukan adalah dengan

mengurangi sumber penularan virus, menekan populasi serangga vektor, dan

menanam varietas toleran (Rahmawati, 2012).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

g. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

Tanaman Kedelai

Beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

tanaman kedelai adalah sebagai berikut:

1) Faktor internal

a) Gen

Proses imbibisi dalam perkecambahan melibatkan aktivitas enzim

hidrolitik. Aktivitas enzim ini dikendalikan oleh gen-gen yang

bertanggung jawab untuk hal tersebut. Kemampuan metabolisme pada

tumbuhan dipengaruhi oleh enzim-enzim metabolik yang mengatur laju

metabolisme. Aktivitas metabolik ini juga dikendalikan oleh gen-gen yang

dimiliki tumbuhan tersebut (Aryulina, Muslim, Manaf, dan Winarni,

2009).

b) Hormon

Menurut Aryulina, Muslim, Manaf, dan Winarni (2009), pertumbuhan dan

perkembangan akan melibatkan berbagai macam hormon. Hormon-

hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah

sebagai berikut:

auksin, berperan memacu proses pemanjangan sel;

giberelin, berperan dalam merangsang perkembangan dan

perkecambahan embrio;

etilen, berperan dalam proses pematangan buah dan kerontokan daun;

sitokinin, berperan dalam pembelahan sel (sitokinesis);

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

asam absisat, berperan dalam proses penuaan dan gugurnya daun;

kalin, berperan dalam proses organogenesis;

traumalin, berperan dalam proses regenerasi sel apabila tumbuhan

mengalami kerusakan jaringan.

2) Faktor eksternal

a) Tanah

Tanaman kedelai sebenarnya dapat tumbuh di semua jenis tanah, namun

demikian, untuk mencapai tingkat pertumbuhan dan produktivitas yang

optimal, kedelai harus ditanam pada jenis tanah berstruktur lempung

berpasir atau liat berpasir (Sastra, 2015). Pada kondisi lahan yang kurang

subur atau asam pun kedelai dapat tumbuh dengan baik, asal tidak sampai

tergenang air, sebab genangan air tersebut akan membuat akar dan cabang

tanaman menjadi busuk. Toleransi pH yang baik, yaitu antara 5,8-7 (AAK,

2012).

b) Suhu

Kedelai cocok hidup pada temperature 250C- 30

0C dengan temperatur

optimum 280C (Pracaya dan Kahono, 2010). Bila tumbuh pada suhu tanah

yang rendah (<150C), proses perkecambahan menjadi sangat lambat, bisa

mencapai 2 minggu. Hal ini dikarenakan perkecambahan biji tertekan pada

kondisi kelembaban tanah tinggi. Sementara pada suhu tinggi (>300C),

banyak biji yang mati akibat respirasi air dari dalam biji yang terlalu

cepat. Di samping suhu tanah, suhu lingkungan juga berpengaruh terhadap

perkembangan tanaman kedelai. (Sastra, 2015).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

c) Penyinaran

Tanaman kedelai sangat peka terhadap perubahan panjang hari atau lama

penyinaran karena kedelai termasuk tanaman “hari pendek”. Artinya,

tanaman kedelai tidak akan berbunga bila panjang hari melebihi batas

kritis, yaitu 15 jam perhari (Sastra, 2015). Penyinaran matahari untuk

tanaman kedelai adalah 12 jam/ hari atau minimal 10 jam/ hari (Rukmana,

2012).

d) Curah hujan

Curah hujan paling optimum antara 100-200 mm/ bulan (Rukmana, 2012).

Menurut Adisarwanto (2008) curah hujan yang tinggi juga bisa

menyebabkan polong busuk akibat kelembapan udara yang sangat rendah

dan membuat kualitas biji yang dihasilkan menurun. Pada saat

perkecambahan, faktor air menjadi sangat penting karena akan

berpengaruh pada proses pertumbuhan. Kebutuhan air semakin bertambah

seiring dengan bertambahnya umur tanaman. Kebutuhan air paling tinggi

terjadi pada saat masa berbunga dan pengisian polong. (Sastra, 2015).

e) Pemupukan

Pemupukan merupakan faktor yang akan menentukan perolehan hara yang

didapat tanaman dalam memenuhi kebutuhannya. Apabila pasokan unsur

nitrogen dan nutrisi lain terpenuhi maka pertumbuhan akan berlangsung

dengan baik. Apabila penggunaan pupuk nitrogen terlalu banyak, akan

menekan jumlah dan ukuran bintil akar sehingga akan mengurangi

keefektifan pengikatan nitrogen dari atmosfer (Sastra, 2015).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

2. Pupuk Organik Cair dari Pupuk Hijau

a. Pengertian Pupuk Cair dari Pupuk Hijau

Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti

pupuk kandang, sisa-sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat

berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia,

dan biologi tanah. Salah satu sumber bahan organik dapat berupa pupuk hijau

(Nugroho, 2012).

Menurut Pracaya dan P.C. Kahono (2010) pupuk hijau, yaitu pupuk alami

yang berasal dari sisa tumbuhan terutama polong-polongan/kacang-kacangan,

daun, batang, dan akar. Pupuk alami adalah pupuk yang terbentuk melalui proses

alamiah. Terbentuk secara alami dalam hal ini berarti proses pembusukan

dilakukan oleh mikroorganisme atau makhluk hidup pengurai (detrivor).

Mikroorganisme menguraikan bangkai, sampah, atau kotoran hewan menjadi

tanah yang mengandung unsur-unsur hara yang sangat diperlukan bagi

pertumbuhan tanaman. Jenis tanaman yang dijadikan sumber pupuk hijau

diutamakan dari jenis legume, karena tanaman ini mengandung hara yang relatif

tinggi, terutama nitrogen dibandingkan dengan jenis tanaman lainnya (Nugroho,

2012).

Pemupukan sampai saat ini masih merupakan penambahan input yang

terpenting dalam meningkatkan produktivitas tanaman (Adisarwanto, 2008).

Supardi dalam Priangga (2013) menyatakan pupuk organik cair memberikan

beberapa keuntungan, misalnya pupuk ini dapat digunakan dengan cara

menyiramkannya ke akar ataupun di semprotkan ke tanaman dan menghemat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

tenaga. Sehingga proses penyiraman dapat menjaga kelembaban tanah. Menurut

Musnaman dalam Priangga (2013) pupuk organik cair dalam pemupukan jelas

lebih merata, tidak akan terjadi penumpukan konsentrasi pupuk di satu tempat, hal

ini disebabkan pupuk organik cair 100 persen larut. Sehingga secara cepat

mengatasi defesiensi hara dan tidak bermasalah dalam pencucian hara juga

mampu menyediakan hara secara cepat.

b. Kandungan Hara dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas

Tanaman Kedelai

Menurut Sutedjo (2010), nitrogen merupakan unsur hara utama bagi

pertumbuhan tanaman, yang pada umumnya sangat diperlukan untuk

pembentukan atau pertumbuhan bagian-bagian vegetatif, menyehatkan

pertumbuhan daun, daun tanaman lebar dengan warna yang lebih hijau, dan

meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman. Selain itu, juga meningkatkan

berkembangbiaknya mikroorganisme di dalam tanah untuk pelapukan bahan

organik. Hardjowigeno dalam Meirina (2014) menyatakan unsur N yang terdapat

dalam pupuk merupakan penyusun bahan organik dalam biji seperti asam amino,

protein, koenzim, klorofil dan sejumlah bahan lain dalam biji, sehingga pemberian

pupuk yang mengandung N pada tanaman akan meningkatkan berat kering biji.

Selain mengandung nitrogen, unsur hara lain yang terdapat pada tanaman legume

adalah unsur hara fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg).

Unsur fosfor (P) berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolisme

dalam tanaman, merangsang pembelahan sel dan memperbesar jaringan sel. Unsur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

P juga berguna untuk merangsang pembungaan dan pembuahan dan merangsang

pembentukan biji (Anonim, 2007). Menurut Suprapto dalam Meirina (2014)

menegaskan bahwa tanaman kedelai akan menggunakan P secara maksimal saat

tanaman dalam masa pembentukan polong sampai kira-kira 10 hari sebelum biji

berkembang penuh.

Menurut Sutedjo (2010) kalium (K) berperan dalam meningkatkan kualitas

biji/ buah, mempercepat pertumbuhan jaringan meristematik, mengaktifkan

berbagai enzim, metabolisme nitrogen dan sintesa protein, menetralisasi asam-

asam organik yang penting bagi proses fisiologis. Saat pembesaran polong dan

pengisisan biji kedelai membutuhkan banyak unsur K (Meirina, 2014).

Kalsium (Ca) berperan penting alam pertumbuhan ujung dan bulu-bulu akar,

pembuatan protein. Magnesium berperan penting dalam pembentukan klorofil dan

membantu pertumbuhan biji (Sutedjo, 2010). Selain itu, fungsi kalsium berguna

bagi komponen dinding sel sehingga mencegah terjadinya layu pada tanaman.

Magnesium berfungsi sebagai penyusun klorofil (Nugroho, 2012).

3. Tanaman Lamtoro (Leucaena leucocephala)

Tanaman lamtoro (Leucaena leucocephala) ini berasal dari Amerika Latin,

sudah sejak lama diimpor ke Indonesia Tanaman Leucaena termasuk tanaman

leguminoseae dan tergolong subfamily Mimosaceae, merupakan tanaman

multiguna karena seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan baik untuk

kepentingan manusia atau pun hewan. Tanaman Leguminoseae adalah tanaman

polong-polongan dengan sistem perakaran yang mampu bersimbiosis dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

bakteri Rhizobium dan membentuk bintil akar yang mempunyai kemampuan

mengikat nitrogen dari udara (Purwanto, 2007).

a. Taksonomi dan Morfologi

Menurut Plantamor (2012) klasifikasi dari tanaman lamtoro adalah sebagai

berikut:

Kingdom : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Fabales

Familia : Fabaceae

Genus : Leucaena Sumber: www.virtual herbarium.org

Species : Leucaena leucocephala

Tanaman ini merupakan perdu pohon yang pertumbuhannya mampu

mencapai tinggi 5-15 m. Tanaman tumbuh tegak dengan sudut pangkal antara

batang dengan cabang 450, apabila sudah dipangkas cabangnya akan menyerupai

bentuk garpu. Daunnya kecil, tulang daun menyirip ganda dua (bipeainantus)

dengan jumlah pasangan 4-8 pasang, tiap sirip tangkai daun mempunyai 11- 22

helai anak daun (Purwanto, 2007).

Penyebaran Tanaman

Tanaman Leucaena dapat hidup pada ketinggian tempat 0-1.000 m dpl.,

kurang toleran terhadap kandungan Al tanah yang tinggi, pH tanah berkisar antara

5-8, sangat menyukai tanah yang mengandung kapur dan tanah basa-basa yang

tinggi (Purwanto, 2007).

Gambar 2.8 Leucaena leucocephala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

b. Manfaat Tanaman

Menurut Purwanto (2007) pertumbuhan tanaman Leucaena ini cepat dan

kemampuan produksi hijauannya tinggi. Beberapa keunggulan tanaman Leucaena

sebagai tanaman penghijauan antara lain:

1) Meningkatkan kesuburan tanah, karena kemampuannya sebagai pengikat

nitrogen dan banyak menghasilkan daun sebagai sumber bahan organik.

2) Penanamannya mudah, dapat ditanam langsung dengan biji.

3) Pertumbuhan tegak lurus ke atas.

4) Mampu beradaptasi dengan kondisi iklim setempat.

5) Mempunyai sistem perakaran dalam dan menyebar secara horizontal

sehingga cocok bagi tanaman pelindung dan penguat teras, tanaman pagar

ladang dan pagar pekarangan.

Sebagai tanaman rehabilitasi lahan legum memiliki beberapa faktor

pendukung antara lain: (1) cepat tumbuh, hingga banyak menghasilkan bahan

organik dan pupuk hijau; (2) banyak mengandung nitrogen (N), hingga mampu

menghasilkan hijauan makanan ternak dan menghasilkan makanan yang dapat

diolah (Purwanto, 2007). Menurut Budelman dalam Palimbungan (2006)

kandungan unsur hara pada daun lamtoro terdiri atas 3.84% N; 0.2% P; 2.06% K;

1.31% Ca; 0.33% Mg.

Sebagai pupuk cair, daun lamtoro salah satu tanaman legume mengandung

unsure hara yang relatif tinggi, terutama nitrogen dibandingkan tanaman lainnya

dan juga relatif lebih mudah terkomposisi sehingga penyediaan haranya lebih

cepat (Nugroho, 2012). Menurut Palimbungan (2006) daun lamtoro dihancurkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

terlebih dahulu agar kandungan hara di dalamnya tidak berkurang dalam

pembuatan pupuk cair.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Menurut Parlimbungan (2006) bahwa pupuk organik berupa daun lamtoro

akan meningkatkan kesuburan tanah dan akan mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan tanaman dalam memperoleh berbagai macam unsur hara. Hasil

penelitian menurut Parlimbungan (2006) dengan judul “Pengaruh Ekstrak Daun

Lamtoro Sebagai Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi

Tanaman Sawi” bahwa perlakuan pupuk organik cair lamtoro terhadap tanaman

sawi memberikan hasil terbaik 250cc/1 pada pertumbuhan tinggi tanaman dan

berat segar tanaman. Adanya respon terhadap pada tanaman sawi adalah akibat

dari perbedaan level dosis yang diberikan. Pada dosis 250cc/1 air menunjukkan

dosis yang paling sesuai sehingga pertumbuhan tanaman terpacu secara optimal.

Aplikasi dosis kurang dari pada dosis 200cc/1 kurang/tidak memberikan

pengaruh nyata.

Penelitian Simanjuntak (2012) dengan judul “Pengaruh Pemberian Ekstrak

Daun Lamtoro (Leucaena Leucocephala L.) Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil

Tanaman Sawi Pakcoy (Brassica Rapa L.)” menguji pupuk cair lamtoro dengan

berbagai konsentrasi, yaitu konsentrasi 50 ml/tanaman, 100 ml/tanaman, 150

ml/tanaman, 200 ml/tanaman dan 250 ml/tanaman. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa pada kosentrasi 250 ml/tanaman juga memberikan pengaruh yang paling

baik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi pakcoy.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

Selain itu, pupuk organik cair daun lamtoro memberikan pengaruh sangat

nyata terhadap pertambahan tinggi, lingkar batang, dan total luas daun bibit

kelapa sawit. Pemberian pupuk organik cair daun lamtoro yang terdiri dari 5

taraf, yaitu 0, 100, 200 , 300, 400, 500 cc/l air untuk diujikan pada beberapa

varietas bibit kelapa sawit. Menurut hasil penelitian Afrianto (2014) dengan judul

“Pengaruh Pupuk Organik Cair Daun Lamtoro Terhadap Pertumbuhan Bibit

Kelapa Sawit Di Main Nursery (Elaeis Guineensis Jacq)”, pupuk organik cair

daun lamtoro pada pengamatan tinggi tanaman, lingkar batang bibit, total luas

daun dan pertambahan bobot bibit kelapa sawit yang paling respon dengan

pemberian 500 cc/l air menunjukkan pengaruh sangat nyata.

C. Kerangka Berpikir

Penggunaan daun lamtoro sebagai pupuk organik karena memiliki kandungan

nitrogen yang tinggi, yaitu 3,84 %. Tambahan sumber nitrogen pada tanah

dengan dosis yang tepat dapat menyuburkan tanaman karena nitrogen merupakan

salah satu unsur hara esensial yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak

untuk pertumbuhannya serta merangsang pembentukan akar. Namun, tanaman

kedelai merupakan tanaman yang bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium sp.

membentuk bintil akar. Bakteri Rhizobium sp. mampu melakukan fiksasi nitrogen

bebas di udara dan mengubahnya menjadi nitrat sehingga dapat digunakan oleh

tanaman untuk proses pertumbuhannya. Bila penggunaan pupuk nitrogen terlalu

banyak akan mengurangi keefektivan pengikatan nitrogen dari atmosfer. Oleh

karena itu, dilakukan pengujian pemberian pupuk organik tambahan berupa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

pupuk cair dari daun lamtoro dengan berbagai konsentrasi terhadap pertumbuhan

dan produktivitas tanaman kacang kedelai.

D. Hipotesis

1. Pupuk cair dari daun lamtoro dengan konsentrasi yang berbeda memberikan

pengaruh terhadap pertumbuhan dan produktivitas kacang kedelai.

2. Pupuk dengan konsentrasi 30% paling efektif dalam meningkatkan

pertumbuhan dan produktivitas kacang kedelai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen yaitu mengujikan

beberapa konsentrasi pupuk cair daun lamtoro pada satu varietas tanaman kacang

kedelai dan diamati pertumbuhan dan produktivitas kacang kedelai yang

dihasilkan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah dengan Rancangan Acak

Lengkap (RAL) satu faktor.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas : Konsentrasi pupuk cair daun lamtaro

Terdiri dari 5 perlakuan pupuk cair dengan konsentrasi berbeda dan kontrol

dengan masing-masing 10 ulangan sehingga jumlah seluruh tanaman adalah

sebanyak 60 tanaman. Perlakuan dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini.

Tabel 3.1 Perlakuan pupuk cair daun lamtoro

Kode Perlakuan

A 10 %

B 20%

C 30%

D 40%

E 50%

K tanpa perlakuan

2. Variabel terikat : Pertumbuhan dan produktivitas kacang kedelai

3. Variabel kontrol: Varietas tanaman, umur tanaman, media tanam, waktu dan

volume penyiraman dan pemberian pupuk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

C. Batasan Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah kacang kedelai (Glycine max L.) varietas

Grobogan.

2. Objek Penelitian

Pupuk cair daun lamtoro 10%

Pupuk cair daun lamtoro 20%

Pupuk cair daun lamtoro 30%

Pupuk cair daun lamtoro 40%

Pupuk cair daun lamtoro 50%

3. Parameter

a) Pertumbuhan

1) Tinggi tanaman (cm)

Pengamatan tinggi tanaman mulai dilakukan pada saat tanaman

berumur 2 minggu. Pengamatan pertumbuhan tinggi tanaman

dilakukan seminggu sekali hingga tanaman berumur 10 minggu. Data

pertambahan tinggi yang diukur adalah selisih tinggi tanaman pada

minggu ke-3 (pengukuran pertama) hingga minggu ke-6, yaitu pada

fase vegetatif. Tinggi tanaman diukur mulai dari pangkal batang

hingga titik tumbuh.

2) Jumlah daun (helai)

Penghitungan jumlah daun mulai dilakukan pada saat tanaman

berumur 2 minggu. Pengamatan pertumbuhan jumlah daun dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

seminggu sekali hingga tanaman berumur 10 minggu. Data

pertambahan jumlah daun yang didapatkan adalah selisih tinggi

tanaman pada minggu ke-3 (pengukuran pertama) hingga minggu ke-

6, yaitu pada fase vegetatif. Penghitungan jumlah daun dilakukan

dengan cara menghitung jumlah daun yang telah membuka sempurna.

Jika terserang hama, daun yang hanya berlubang kecil tetap dihitung 1

daun, namun jika hanya tersisa ¼ dari daun, maka tidak dihitung.

3) Jumlah polong per tanaman (polong)

Pengamatan dilakukan terhadap semua jumlah polong setiap tanaman

sampel, dengan menghitung jumlah polong yang berisi. Pengamatan

ini dilakukan pada saat panen, yaitu pada minggu ke-10.

b) Produktivitas

Produksi dihitung dengan menimbang bobot biji kering kacang kedelai

yang dihasilkan tiap tanaman pada masing-masing perlakuan. Pengeringan

dilakukan dengan cara penjemuran biji di bawah sinar matahari selama 4

hari, kemudian biji per tanaman plot ditimbang. Perhitungan produksi ini

dilakukan pada minggu ke-10 setelah dipanen.

D. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2015 – Juni 2015 di Kebun

Penelitian Pendidikan Biologi, Universitas Sanata Dharma, Paingan,

Maguwoharjo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

E. Alat dan Bahan

1. Alat:

a) Ember

b) Pisau

c) Cetok

d) Polibag ukuran 35 x 35 cm

e) Gayung

f) Timbangan

g) Drigen

h) Gelas ukur

i) Saringan

j) Indikator pH

k) Meteran

2. Bahan:

a) Tanah

b) Pupuk bokashi

c) Benih kedelai var. Grobogan

d) Legin (sumber inokulum Rhizobium)

e) Daun Lamtaro

f) EM-4

g) Tetes tebu

h) Air cucian beras

i) Pestisida

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

j) Fungisida

F. Cara Kerja

1. Pembuatan pupuk cair dari daun lamtaro.

Pembuatan pupuk cair ini dilakukan dengan cara fermentasi dengan

bioaktivator EM-4 untuk mempercepat pengomposan. Bahan yang

digunakan adalah daun lamtoro, air, air bekas cuci beras, tetes tebu, dan

EM-4 dengan perbandingan 10 : 20 : 4 : 1 : 1. Bahan-bahan tersebut

dimasukkan ke dalam ember dan ditutup rapat. Fermentasi dilakukan

selama 1 bulan. Setelah itu, pupuk siap dipakai dengan cara menyaring.

Sebelum diaplikasikan, pupuk cair tersebut diukur pHnya (Lampiran 20).

2. Persiapan media tanam

Media yang digunakan untuk menanam kedelai adalah dengan

menggunakan polibag yang berukuran 35 x 35 cm. Media tanam yang

digunakan adalah tanah padas dan pupuk bokashi dengan perbandingan

2:1 diisi sebanyak ¾ dari tinggi polibag. Adanya beberapa tambahan

bahan bertujuan untuk memperoleh struktur tanah yang gembur, drainase

dan aerasi tanah yang cukup baik sehingga akar-akar kedelai dapat tumbuh

dengan sempurna.

3. Penanaman

Benih dipilih dengan ukuran yang seragam, utuh, padat dan tidak cacat.

Sebelum itu, benih kacang kedelai tersebut direndam terlebih dahulu

dengan air selama 24 jam agar dapat tumbuh serempak. Sebelum

dilakukan penanaman, benih tersebut dibasahi dengan air gula (4 sendok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

makan/ L), kemudian diberi Legin dengan perbandingan 30 gram untuk 8

kg benih sebagai sumber inokulum Rhizobium dan diaduk rata.

Pencampuran dilakukan di tempat yang teduh. Benih yang sudah diberi

inokulum langsung ditanam dengan cara membuat lubang tanam sedalam

3 cm.

4. Penyulaman

Jika ada bibit yang gagal untuk tumbuh atau pertumbuhan abnormal kira-

kira umur 5-6 hari, maka dilakukan penyulaman dengan menggantikan

tanaman cadangan yang masih hidup.

5. Perlakuan

a) Pembuatan konsentrasi larutan

Pupuk yang diberikan adalah pupuk cair daun lamtoro yang sudah

difermentasi. Pemberian pupuk cair terdiri dari 5 konsentrasi, yaitu

10%, 20%, 30%, 40%, dan 50%. Pembuatan konsentrasi dilakukan

dengan cara berikut:

Konsentrasi 10% : 100 ml pupuk cair + 900 ml air

Konsentrasi 20% : 200 ml pupuk cair + 800 ml air

Konsentrasi 30% : 300 ml pupuk cair + 700 ml air

Konsentrasi 40% : 400 ml pupuk cair + 600 ml air

Konsentrasi 50% : 500 ml pupuk cair + 500 ml air

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

b) Pemberian pupuk

Pemberian pupuk dilakukan 2 minggu sekali pada sore hari di media

tanam dengan volume penyiraman 100 ml. Pemberian pupuk dimulai

saat tanaman kedelai berumur 2 minggu hingga tanaman siap dipanen.

6. Pemeliharaan

a) Penyiraman

Penyiraman dilakukan sesuai dengan kondisi lapangan. Penyiraman

dilakukan dua hari sekali, yaitu pada sore hari dengan menggunakan

gayung dengan volume yang sama, yaitu 500 ml.

b) Penyiangan

Penyiangan gulma dilakukan secara manual atau menggunakan sabit

untuk gulma yang tumbuh di luar polibag. Penyiangan dilakukan

dengan membersihkan gulma yang tumbuh bersama dengan tanaman

kedelai.

c) Pengendalian hama dan penyakit

Pengendalian hama dilakukan dengan menyemprotkan pestisida dan

pengendalian penyakit dengan cara menyemprotkan fungisida. Pestisida

organik dengan dosis yang sesuai dengan interval 2 minggu sekali

sebagai tindakan preventif.

7. Panen

Panen dilakukan sekali, yaitu pada minggu ke-10 dengan cara memetik

polong yang dihasilkan pada setiap tanaman. Panen kacang kedelai

ditandai bahwa sebagian besar daun sudah menguning, polong telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

mengering dan berwarna coklat, dan kulit polong mudah dikupas. Polong

dijemur di bawah sinar matahari selama 4 hari dan biji diambil dari

polongnya. Biji ditimbang berat keringnya.

8. Pengambilan data

Data pertumbuhan tinggi dan jumlah daun diukur dari minggu ke-3 hingga

minggu ke-10. Pengamatan jumlah polong dan produktivitas dilakukan

sekali pada saat panen, yaitu menghitung jumlah polong yang berisi dan

menimbang bobot biji kering setiap tanaman.

a) Pertumbuhan

Tinggi tanaman (cm)

Pengamatan tinggi tanaman mulai dilakukan pada saat tanaman

berumur 2 minggu. Pengamatan pertumbuhan tinggi tanaman

dilakukan seminggu sekali hingga tanaman berumur 10 minggu. Data

pertambahan tinggi yang diukur adalah selisih tinggi tanaman pada

minggu ke-3 (pengukuran pertama) hingga minggu ke-6, yaitu pada

fase vegetatif. Tinggi tanaman diukur mulai dari pangkal batang

hingga titik tumbuh.

Jumlah daun (helai)

Penghitungan jumlah daun mulai dilakukan pada saat tanaman

berumur 2 minggu. Pengamatan pertumbuhan jumlah daun dilakukan

seminggu sekali hingga tanaman berumur 10 minggu. Data

pertambahan jumlah daun yang didapatkan adalah selisih tinggi

tanaman pada minggu ke-3 (pengukuran pertama) hingga minggu ke-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

6, yaitu pada fase vegetatif. Penghitungan jumlah daun dilakukan

dengan cara menghitung jumlah daun yang telah membuka sempurna.

Jika terserang hama, daun yang hanya berlubang kecil tetap dihitung 1

daun, namun jika hanya tersisa ¼ dari daun, maka tidak dihitung.

Jumlah polong per tanaman (polong)

Pengamatan dilakukan terhadap semua jumlah polong setiap tanaman

sampel, dengan menghitung jumlah polong yang berisi. Pengamatan

ini dilakukan pada saat panen, yaitu pada minggu ke-10.

b) Produktivitas

Produksi dihitung dengan menimbang bobot biji kering kacang kedelai

yang dihasilkan tiap tanaman pada masing-masing perlakuan.

Pengeringan dilakukan dengan cara penjemuran biji di bawah sinar

matahari selama 4 hari, kemudian biji per tanaman setiap perlakuan

ditimbang. Perhitungan produksi ini dilakukan pada minggu ke-10.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

G. Tabulasi Data

Setiap data yang diperoleh, dimasukkan ke dalam tabel untuk

mempermudah pengolahan data. Tabulasi data tinggi, jumlah daun, jumlah

polong dan bobot kering biji dapat dilihat pada tabel 3.2 di bawah ini.

Tabel 3.2 Tabulasi data tinggi dan jumlah daun tanaman kedelai

Keterangan:

∆x = selisih data akhir pengamatan dengan data awal pengamatan

Tabel 3.3 Tabulasi data untuk jumlah polong tanaman kedelai

Tanaman Jumlah Polong (Polong)

1

2

3

dst.

10

Peng

amat

an

Tanaman Tot. Rata-

Rata

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

……

……

……

……

∆x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

Tabel 3.4 Tabulasi data untuk bobot kering biji tanaman kedelai

Tanaman Bobot kering (gram)

1

2

3

dst.

10

H. Metode Analisis Data

Penelitian ini terdiri dari 5 kelompok perlakuan dan 1 kelompok kontrol

dengan 10 pengulangan, yakni; A= 10%; B = 20%; C = 30%; D = 40%; E = 50%;

dan K = kontrol ( tanpa perlakuan). Data yang sudah diperoleh dianalisis dengan

menggunakan one way Anova pada tingkat signifikan 5 % dan untuk mengetahui

ada tidaknya beda nyata antara rata-rata perlakuan dilakukan uji Duncan pada

tingkat signifikan 5 %. Sebelum itu, perlu dilakukan uji normalitas dengan uji

Kolmogorov-Smirnov dan uji homogenitas dengan uji Levene pada data yang

diperoleh. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data yang diperoleh

berdistribusi normal atau tidak, sedangkan uji homogenitas dimaksudkan untuk

memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi

yang memiliki variansi yang sama. Analisis data dilakukan dengan program SPSS

versi 17.0.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

1. Langkah-langkah pengujian

Masing-masing data baik pertambahan tinggi, jumlah, daun, jumlah polong,

dan bobot kering biji yang didapatkan dilakukan perhitungan uji normalitas, uji

homogenitas dan uji one way Anova secara independen. Langkah-langkah

pengujian adalah sebagai berikut:

a) Membuat tabulasi data untuk semua perlakuan dengan parameter yang

sama.

Kel.

Replikasi

A B C D E K

1

2

……

……

……

10

b) Menganalisis data dengan program SPSS versi 17.0, dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

Menginput data yang akan dianalisis

1) membuka program SPSS versi 17.0, kemudian muncul kotak dialog lalu

klik type in data.

2) klik variable view pada bagian kiri bawah dan isikan name dengan 2

variabel, yaitu data yang akan dianalisis (pertambahan tinggi/

pertambahan jumlah daun/ jumlah polong/ bobot kering biji) dan

perlakuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

3) pada variabel perlakuan, klik pada kolom values kemudian isikan value

dengan angka dan label dengan perlakuan untuk mempermudah

pemisahan data pada setiap perlakuan (Contoh: 1 = A; 2 = B; dst).

4) kemudian klik pada data view yang terletak pada bagian kiri bawah

samping variable view, isikan data yang akan dianalisis (pertambahan

tinggi/ pertambahan jumlah daun/ jumlah polong/ bobot kering biji)

pada kolom pertama secara berurutan dan kolom kedua dengan angka

yang sudah diberi label sesuai dengan data.

Menguji normalitas dengan Uji Kolmogorov-Smirnov

1) untuk menguji normalitas data dengan cara klik pada toolbar analyze,

nonparametric test, sample K-S muncul kotak one sample Kolmogorov-

Smirnov Test, kemudian masukkan variabel data yang akan dihitung ke

Test Variabel List lalu klik ok.

2) pada halaman output akan keluar tampilan hasil uji normalitas pada

masing-masing perlakuan kemudian lihat pada nilai signifikansi pada

tabel. Jika nilai signifikansi lebih besar dari pada taraf signifikan 0.05

maka data tersebut berdistribusi normal, sedangkan jika nilai signifikasi

lebih kecil dari taraf signifikan 0.05 maka data tersebut tidak

berdistribusi normal.

3) hasil pengamatan setiap paramater, yaitu tinggi tanaman, jumlah daun,

jumlah polong, dan bobot kering biji, didapatkan hasil bahwa data

berdistribusi normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada lampiran

12.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

Menguji Homogenitas dan one way Anova

1) setelah dilakukan pengujian normalitas dan data tersebut normal,

dilanjutkan uji homogenitas dan one way Anova.

2) kemudian klik analyze, compare means, one way Anova dan masukkan

variabel data ke kotak Dependent List dan variabel perlakuan ke dalam

kotak Factor.

3) lalu klik options dan klik pada homogeneity of variance test, klik

continue dan OK.

4) pada halaman output akan ditampilkan tabel homogenitas (Test of

Homogeneity of Variances) dan tabel one way anova.

- Uji homogenitas (Test of Homogeneity of Variances)

Jika Sig > 0.05 maka data tersebut homogen yang berarti bahwa

varian dari beberapa kelompok perlakuan tersebut sama dan

sebaliknya. Uji homogenitas pada hasil pengamatan masing-masing

parameter menunjukkan bahwa variansi data adalah homogen. Hasil

uji homogenitas dapat dilihat pada lampiran 13.

- Uji one way Anova

Jika Sig < 0.05 maka signifikan yang berarti ada perbedaan yang

nyata dari beberapa kelompok perlakuan tersebut, sedangkan jika Sig

> 0.05 maka tidak signifikan yang berarti tidak ada perbedaan yang

nyata dari beberapa kelompok perlakuan tersebut.

5) data homogen maka dilanjutkan dengan uji Duncan dengan cara klik

Post Hoc dan klik Duncan pada Equal Variances Assumed untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

mengetahui ada tidaknya beda nyata antara rata-rata perlakuan lalu klik

Continue dan OK.

6) pada halaman output akan ditampilkan tabel Post Hoc Test dengan uji

Duncan.

- Uji Post Hoc-Duncan

Jika means pada masing-masing perlakuan berada di satu kolom

yang sama maka tidak ada perbedaan yang nyata antar perlakuan

tersebut. Jika terdapat perbedaan rata-rata yang nyata/ signifikan

maka dapat dilihat dari rata-rata perlakuan yang berada di kolom

yang berbeda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Pertambahan Tinggi Tanaman Kedelai Varietas Grobogan

Pengukuran tinggi tanaman kedelai dimulai dari tanaman berumur 2 minggu

hingga tanaman berumur 10 minggu. Hasil pengamatan tinggi tanaman kedelai

pada masing-masing perlakuan setiap minggu dapat dilihat pada grafik di bawah

ini.

0

20

40

60

80

100

120

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

A(10%)

B(20%)

C(30%)

D(40%)

E(50%)

K(0%)

Tinggi Tanaman Kedelai Tiap Minggu

Gambar 4.1 Grafik pertumbuhan tinggi tanaman kedelai tiap minggu (cm )

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa awal pertumbuhan tinggi

tanaman kedelai mengalami pertumbuhan yang pesat kemudian mulai melambat

hingga akhir pengamatan. Pertumbuhan tinggi tanaman pada minggu ke-3 hingga

minggu ke-5 cukup pesat dan mulai melambat pada minggu ke-6 hingga minggu

ke-10. Setiap perlakuan menunjukkan pertumbuhan tinggi tanaman yang relatif

sama.

Tin

ggi T

anam

an (

cm)

Minggu ke-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

Pertambahan tinggi tanaman kedelai yang didapatkan merupakan selisih dari

awal pengamatan dan akhir pengamatan selama 4 minggu. Rata-rata pertambahan

tinggi tiap tanaman pada setiap perlakuan dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah

ini.

Tabel 4.1 Rata-rata pertambahan tinggi tanaman tiap perlakuan (cm)

Perlaku

an

Ulangan Rerata

R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10

A (10%) 59.4 56 56.7 56 58.8 55 48.5 50 58 49.8 54.8

B (20%) 58 66.5 49.7 52.8 48 55.7 60.7 52.5 53 44.3 54.1

C (30%) 59.5 56.2 61.8 54.5 55 41.4 36.3 51 53.8 55 52.4

D (40%) 51.9 44.6 59.6 67.6 56.8 57.5 43.3 59.4 64.7 42.5 54.8

E (50%) 58 58.6 41.3 60.2 42 67.5 75.7 50.8 43.8 62 55.9

K (0%) 46.5 49 65 59.5 46 58.7 58.5 48.5 54 62.5 54.8

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata pertambahan tinggi

tanaman kedelai yang diberi perlakuan E (50%) merupakan yang tertinggi, yaitu

55.9 cm, diikuti dengan perlakuan A (10%), D (40%), K (kontrol) dengan rata-

rata pertambahan tinggi yang sama yaitu 54.8 cm. Rata-rata pertambahan tinggi

tanaman yang diberi perlakuan B (20%) yaitu 54.1 cm. Rata-rata pertambahan

tinggi terendah yaitu pada tanaman kedelai yang diberi perlakuan C (30%) dengan

tinggi 52.4 cm.

Berdasarkan uji Anova dapat dilihat bahwa nilai signifikansi 0.953 lebih

besar dari taraf signifikansi 0.05 sehingga pertambahan tinggi tanaman kedelai

setiap perlakuan tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Setiap perlakuan

meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman kedelai var. Grobogan, namun rata-

rata pertambahan tinggi antar perlakuan tidak berbeda secara nyata. Hasil uji

Anova dapat dilihat pada lampiran 14.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

2. Pertambahan Jumlah Daun Tanaman Kedelai Varietas Grobogan

Perhitungan jumlah daun dilakukan dengan cara menghitung jumlah daun

yang telah membuka dengan sempurna hingga minggu ke-10. Hasil pengamatan

jumlah daun tanaman kedelai pada masing-masing perlakuan tiap minggu dapat

dilihat dalam grafik di bawah ini.

Gambar 4.2 Grafik pertumbuhan jumlah daun tanaman kedelai tiap minggu

(helai)

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa kecepatan pertumbuhan

jumlah daun mengalami fluktuasi. Pada minggu ke-3 hingga minggu ke-5 terjadi

pertumbuhan jumlah daun yang cukup pesat. Pertumbuhan jumlah daun pada

minggu ke-6 hingga minggu ke-8 tidak begitu pesat, dan mengalami penurunan

jumlah daun pada minggu ke-9 hingga minggu ke 10. Perlakuan A (10%)

mengalami pertumbuhan jumlah daun yang lebih pesat dibandingkan dengan

perlakuan lainnya. Pertumbuhan jumlah daun pada perlakuan A dan K dari

Ju

mla

h D

au

n (

Hel

ai)

Minggu ke-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

minggu ke-6 hingga minggu ke-8 masih stabil namun perlakuan B (20%),

C(30%), D (40%) dan E mengalami penurunan jumlah daun pada minggu ke-7.

Pertambahan jumlah daun yang didapatkan merupakan selisih dari awal

pengamatan dan akhir pengamatan selama 4 minggu. Rata-rata pertambahan

jumlah daun tiap tanaman pada setiap perlakuan dapat dilihat pada tabel 4.2 di

bawah ini.

Tabel 4.2 Rata-rata pertambahan jumlah daun pada tanaman kedelai

tiap perlakuan (helai)

Perlaku

an

Ulangan Rerata

R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10

A (10%) 33 39 16 54 40 36 31 28 34 24 33.5

B (20%) 31 25 18 19 25 27 24 19 16 15 21.9

C (30%) 14 21 34 28 26 28 28 38 24 27 26.8

D (40%) 16 12 15 36 21 16 23 21 42 19 22.1

E (50%) 24 27 22 34 25 24 44 28 27 39 29.4

K (0%) 34 25 37 34 43 19 18 25 16 25 27.6

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata pertambahan jumlah

daun paling banyak dihasilkan oleh tanaman yang diberi perlakuan A (10%), yaitu

33.5 helai diikuti dengan tanaman yang diberi perlakuan E (50%), yaitu 29.4

helai. Rata-rata pertambahan jumlah daun pada tanaman yang diberi perlakuan K

(kontrol) dan C (30%) adalah 27.6 helai dan 26.8 helai, sedangkan tanaman

dengan rata-rata pertambahan jumlah daun yang paling sedikit adalah tanaman

yang diberi perlakuan B (20%), yaitu 21.9 helai diikuti dengan perlakuan D

(40%), yaitu 22.1 helai.

Berdasarkan uji Anova dapat dilihat bahwa nilai signifikansi 0.020 lebih kecil

dari taraf signifikansi 0.05 sehingga pertambahan jumlah daun tanaman kedelai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

memiliki perbedaan yang signifikan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil uji

Anova dapat dilihat pada lampiran 15.

Uji Duncan menunjukkan bahwa perlakuan A (10%) memiliki pertambahan

jumlah daun yang berbeda secara signifikan terhadap perlakuan B (20%) dan

perlakuan D (40%), namun perlakuan A (10%) tidak berbeda nyata terhadap

perlakuan E (50%) dan K (kontrol) dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini.

Tabel 4.3 Hasil uji Duncan terhadap jumlah daun

Perlakuan Rata-Rata

A 33.5b

B 21.9a

C 26.8ab

D 22.1a

E 29.4ab

K 27.6ab

Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada

taraf uji Duncan α 0.05

3. Jumlah Polong Berisi per Tanaman yang Dihasilkan

Perhitungan jumlah polong per tanaman yang dihasilkan dilakukan pada saat

panen, yaitu pada saat tanaman berumur 2,5 bulan. Rata-rata jumlah polong pada

masing-masing perlakuan ditampilkan dalam grafik di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

21.9

17.3 17.4

15

20.4 21.2

0

5

10

15

20

25

Perlakuan Konsentrasi Pupuk

A(10%)

B (20%)

C (30%)

D (40%)

E (50%)

K (0%)

Rata- Rata Jumlah Polong Setiap Perlakuan (polong)

Gambar 4.3 Grafik rata-rata jumlah polong tiap perlakuan (polong)

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa rata-rata jumlah polong yang

dihasilkan oleh tanaman yang diberi perlakuan A (10%) memiliki rata-rata jumlah

polong paling banyak dibandingkan dengan perlakuan lainnya, yaitu 21.9 polong.

Namun hasil tersebut tidak berbeda jauh dengan rata-rata jumlah polong yang

dihasilkan oleh tanaman yang diberi perlakuan K (kontrol), yaitu sebanyak 21.2

polong, diikuti oleh tanaman yang diberi perlakuan E (50%), yaitu dengan rata-

rata 20.4 polong. Tanaman yang menghasilkan polong paling sedikit adalah

tanaman yang diberi perlakuan D(40%), yaitu dengan rata-rata polong 15 polong.

Tanaman yang diberi perlakuan B (20%) dan C (30%) menghasilkan rata-rata

jumlah polong yang tidak berbeda jauh, yaitu 17.3 polong dan 17.4 polong.

Berdasarkan uji Anova dapat dilihat bahwa nilai signifikansi 0.018 lebih kecil

dari taraf signifikansi 0.05 sehingga ada perbedaan yang signifikan dari pemberian

beberapa konsentrasi pupuk cair dari daun lamtoro terhadap jumlah polong yang

dihasilkan. Perlakuan yang memberikan perbedaan secara signifikan terhadap

Jum

lah p

olo

ng (

polo

ng)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

jumlah polong yang dihasilkan dapat dilihat dari hasil uji Duncan. Hasil uji Anova

dapat dilihat pada lampiran 16.

Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa jumlah polong yang dihasilkan oleh

tanaman yang diberi perlakuan A(10%), E (50%), dan K (kontrol) berbeda secara

signifikan terhadap tanaman yang diberi perlakuan D (40%). Namun, rata-rata

jumlah polong yang dihasilkan oleh tanaman yang diberi perlakuan A(10%), E

(50%), dan K (kontrol) tidak berbeda secara signifikan dapat dilihat pada tabel 4.4

di bawah ini.

Tabel 4.4. Hasil uji Duncan terhadap jumlah polong

Perlakuan Rata-Rata

A 21.9b

B 17.3ab

C 17.4ab

D 15a

E 20.4b

K 21.2b

Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada

taraf uji Duncan α 0.05

4. Bobot Biji Kering per Tanaman yang Dihasilkan

Bobot kering biji diperoleh dengan cara menimbang biji kedelai yang telah

dijemur 3 hari di bawah sinar matahari. Hasil rata-rata bobot kering biji kedelai

setiap perlakuan ditampilkan dalam grafik di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

Gambar 4.4 Grafik rata-rata bobot kering biji tiap perlakuan (gram)

Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa rata-rata bobot biji kering yang

dihasilkan oleh tanaman yang tanpa diberi perlakuan (K), yaitu 7.96 gram.

Tanaman yang diberi perlakuan A (10%) dan E (50%) memiliki rata-rata bobot

kering biji hampir sama, yaitu 6.66 gram dan 6.65 gram. Tanaman yang diberi

perlakuan C (30%) dan D (40%) juga memiliki rata-rata bobot kering biji yang

tidak berbeda jauh, yaitu 5.45 gram dan 5.56 gram. Tanaman yang diberi

perlakuan B memiliki rata-rata bobot biji kering paling sedikit, yaitu 4.67 gram.

Berdasarkan uji Anova dapat dilihat bahwa nilai signifikansi 0.023 lebih kecil

dari taraf signifikansi 0.05 sehingga ada perbedaan yang signifikan dari pemberian

beberapa konsentrasi pupuk cair dari daun lamtoro terhadap rata-rata bobot kering

biji yang dihasilkan. Hasil uji Anova dapat dilihat pada lampiran 17.

Berdasarkan uji Duncan menunjukkan bahwa rata-rata bobot biji kering yang

dihasilkan oleh tanaman yang diberi perlakuan K (kontrol) memiliki rata-rata

yang berbeda secara signifikan terhadap tanaman yang diberi perlakuan B(20%),

Bo

bo

t ke

rin

g b

iji (

gram

) 6.66

4.67

5.45 5.56

6.65

7.96

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Perlakuan Konsentrasi Pupuk

A(10%)

B (20%)

C (30%)

D (40%)

E (50%)

K (0%)

Rata- Rata Bobot Kering Biji (gram)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

C(30%), dan D(40%) Namun, bobot kering biji yang dihasilkan oleh tanaman

yang diberi perlakuan A(10%) dan E(50%) tidak menunjukkan perbedaan yang

signifikan terhadap bobot kering biji pada tanaman yang diberi perlakuan

K(kontrol). Tabel 4.5 di bawah ini menunjukkan ada tidaknya perbedaan yang

nyata antar perlakuan.

Tabel 4.5 Hasil uji Duncan terhadap bobot kering biji

Perlakuan Rata-Rata

A 6.66ab

B 4.67a

C 5.45a

D 5.56a

E 6.65ab

K 7.96b

Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada

taraf uji Duncan α 0.05

B. Pembahasan

1. Pola pertumbuhan Tanaman Kedelai Tiap Minggu

Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa pola pertumbuhan tinggi

tanaman dari minggu ke-3 hingga minggu ke-6 merupakan fase pertumbuhan

vegetatif, dapat diketahui dari pertumbuhan tinggi dan jumlah daun yang

meningkat pesat. Pada minggu ke-7 hingga minggu ke-10 pertumbuhan tinggi

sudah stabil dan terjadi penurunan jumlah daun. Hal tersebut dapat terjadi karena

tanaman dari minggu ke-7 hingga minggu ke-10 merupakan masa pertumbuhan

generatif, dimana masa terbentuknya polong dan pengisian polong.

Pertumbuhan tinggi tanaman mengalami peningkatan yang pesat dari minggu

ke-3 hingga minggu ke-6. Hal tersebut dapat terjadi karena tanaman mengalami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

etiolasi sehingga tinggi tanaman kedelai yang dihasilkan menjadi tidak normal.

Peningkatan tinggi yang cukup pesat ini disebabkan karena adanya penutupan

dengan plastik menyebabkan intensitas cahaya matahari yang masuk menjadi

berkurang. Hal ini didasarkan atas pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai

dengan tanaman kontrol yang ditumbuhkan di area terbuka. Pada minggu ke-3

rata-rata tinggi tanaman yang ditanam di areal terbuka adalah 8.11 cm meningkat

hingga tanaman berukuran 8.6 cm pada minggu ke-5, sedangkan rata-rata tinggi

tanaman yang ditanam di areal tertutup meningkat dari 28.18 cm hingga mencapai

73.9 cm. Data perbandingan tinggi tanaman dapat dilihat pada lampiran 7.

Selain itu, penanaman dilakukan pada awal musim penghujan sehingga cuaca

yang sering mendung dan hujan di siang hari menyebabkan tanaman mendapatkan

cahaya kurang dari 10 jam sehari. Intensitas cahaya yang kurang mengaktifkan

hormon auksin di mana terjadi pemanjangan sel yang membuat tanaman menjadi

lebih tinggi, sedangkan tanaman yang ditanam di areal yang terbuka mendapatkan

cahaya yang cukup sehingga hormon auksin menjadi tidak aktif.

Pertumbuhan jumlah daun juga meningkat pada minggu ke-3 hingga minggu

ke-6 untuk setiap perlakuan. Meningkatnya jumlah daun disebabkan karena

adanya batang yang tumbuh sehingga jumlah daun juga semakin bertambah. Pada

minggu ke-7 hingga minggu ke-10, tanaman sudah berbunga dan membentuk

polong sehingga pertumbahan jumlah daun tidak meningkat pesat bahkan

mengalami penurunan di minggu ke-8. Hal tersebut dapat terjadi karena unsur

hara yang didapatkan untuk pertumbuhan generatif seperti pembentukan bunga,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

polong dan pengisian polong berasal dari daun sehingga daun-daun akan

menguning dan akhirnya gugur.

Pada tanaman yang diberi perlakuan B, C dan D mengalami peningkatan

jumlah daun yang sedikit dan mengalami penurunan jumlah daun hingga minggu

ke-10. Hal ini dapat disebabkan karena pertumbuhan vegetatif tidak begitu baik

yang disebabkan karena unsur hara sudah disuplai untuk pertumbuhan generatif

sehingga masa pertumbuhan generatif lebih cepat.

2. Pengaruh pemberian konsentrasi pupuk cair dari daun lamtoro yang

berbeda terhadap pertambahan tinggi, pertambahan jumlah daun, jumlah

polong dan bobot kering biji

Berdasarkan analisis statistik dengan uji Anova diketahui bahwa konsentrasi

pupuk cair dari daun lamtoro yang berbeda tidak memberikan pengaruh nyata

terhadap pertambahan tinggi tanaman kedelai varietas Grobogan. Namun,

konsentrasi pupuk cair dari daun lamtoro yang berbeda memberikan pengaruh

nyata terhadap pertambahan jumlah daun, jumlah polong, dan bobot biji kering

pada tanaman kedelai varietas Grobogan.

Konsentrasi pupuk cair dari daun lamtoro yang berbeda tidak memberikan

pengaruh nyata terhadap pertambahan tinggi tanaman kedelai varietas Grobogan.

Hal tersebut dapat terjadi karena adanya faktor lain yang mempengaruhi

pertumbuhan tinggi tersebut, yaitu cahaya. Itensitas cahaya yang diterima oleh

kedelai tidak penuh karena terhalang oleh plastik serta cuaca yang sering

mendung dan hujan di siang hari juga mengurangi penyinaran kurang dari 10 jam

sehari. Faktor cahaya tersebut mempengaruhi faktor internal pada tanaman, yaitu

adanya kerja dari hormon auksin. Menurut Aryulina, Muslim, Manaf, dan Winarni

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

(2009) hormon auksin berperan dalam pertumbuhan untuk memacu proses

pemanjangan sel. Jika terkena cahaya matahari, auksin menjadi tidak aktif.

Tanaman kedelai tersebut tidak mendapatkan cahaya yang cukup sehingga

mengaktifkan hormon auksin dan tanaman menjadi lebih tinggi. Hal tersebut

menyebabkan pemberian pupuk lamtoro dengan konsentrasi berbeda tidak

memberikan pengaruh terhadap pertambahan tinggi tanaman kedelai.

Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa konsentrasi pupuk cair dari daun

lamtoro yang berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap pertambahan jumlah

daun, di mana tanaman yang diberi perlakuan A (10%) memiliki pertambahan

jumlah daun yang lebih baik terhadap perlakuan B (20%) dan perlakuan D (40%).

Perlakuan A (10%) menghasilkan rata-rata pertambahan jumlah daun yang paling

baik. Menurut Setyati dalam Palimbungan (2006) penambahan nitrogen yang

cukup pada tanaman akan mempercepat laju pembelahan dan pemanjangan sel,

pertumbuhan akar, batang dan daun berlangsung secara cepat.

Penambahan pupuk cair daun lamtoro dengan konsentrasi rendah yaitu 10%

justru dapat meningkatkan pertumbuhan jumlah daun karena kebutuhan nutrisi

tanaman sudah terpenuhi. Tanaman yang diberikan perlakuan B (20%) dan D

(40%) mengalami masa generatif lebih cepat sehingga unsur hara seperti nitrogen,

kalium, kalsium dan magnesium yang diserap untuk memenuhi pembentukan

bunga, polong, dan pengisian polong. Menurut Salisburry dan Ross (1995) antara

organ vegetatif dan organ reproduktif terjadi persaingan dalam memperebutkan

hara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

Namun, perlakuan A (10%) tidak berbeda nyata dengan tanaman yang diberi

perlakuan E (50%) dan K (kontrol). Berdasarkan hasil pengamatan pemberian

pupuk cair kaya nitrogen dengan konsentrasi rendah mendukung pertumbuhan

bintil akar pada tanaman, yaitu 90% dari tanaman yang diberi perlakuan A

memiliki bintil akar. Menurut Sears dan Lynch dalam Pitojo (2007) jika kadar

nitrogen dalam tanah sangat rendah, 66% dari nitrogen tanaman merupakan hasil

penambatan N2 udara. Penambatan nitrogen bebas dari udara dilakukan oleh

bakteri Rhizobium yang ada di bintil akar sehingga terjadi proses reduksi N2

menjadi NH4 (Dixon & Wheeler dalam Salisburry & Ross, 1995).

Perlakuan E juga memberikan pengaruh yang tidak berbeda. Hal ini dapat

terjadi karena pembentukan bintil akar pada tanaman yang diberi perlakuan E

tidak berkembang dengan baik. Hal ini dapat dilihat bahwa 60% dari tanaman

tersebut tidak memiliki bintil akar. Tanaman tersebut lebih banyak menyerap

unsur hara nitrogen dengan konsentrasi yang tinggi dari pupuk cair yang

diberikan. Menurut Sears dan Lynch dalam Pitojo (2007) jika kadar nitrogen

dalam tanah sangat tinggi, + 20% nitrogen tanaman kedelai merupakan hasil

penambatan N2 dari udara. Sedangkan perlakuan K (kontrol), 90% tanaman juga

memiliki bintil akar. Hal ini berarti bahwa pertumbuhan jumlah daun berasal dari

unsur hara nitrogen yang merupakan hasil fiksasi dari bakteri yang ada di bintil

akar.

Berdasarkan hasil uji Duncan, konsentrasi pupuk cair dari daun lamtoro yang

berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap rata-rata jumlah polong yang

dihasilkan, dimana perlakuan A (10%), E (50%), dan K (0%) berbeda terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

perlakuan B (20%). Hal tersebut dapat terjadi karena pertumbuhan vegetatif pada

tanaman yang diberi perlakuan B (20%) tidak begitu baik karena unsur hara

nitrogen yang belum mencukupi sehingga mempengaruhi pembentukan cabang

batang yang akan tumbuh buku-buku produktif yang menghasilkan polong. Jika

buku produktif sedikit maka jumlah polong yang dihasilkan juga sedikit.

Perlakuan A pertumbuhan vegetatif baik karena banyak cabang batang yang

membuat adanya buku-buku reproduktif sehingga jumlah polong yang dihasilkan

juga lebih banyak dilihat dari rata-rata yang dihasilkan, meskipun tidak berbeda

dengan perlakuan E (50%) dan K (0%). Hal ini juga berkaitan dengan unsur

nitrogen yang didapatkan baik dari pemberian pupuk cair ataupun fiksasi nitrogen

bebas dari udara.

Selain itu, pembentukan polong dipengaruhi oleh pembentukan bunga. Bunga

dapat mengalami kegagalan penyerbukan. Tidak semua bunga dapat menjadi

polong walaupun telah terjadi penyerbukan secara sempurna. Sekitar 60% bunga

rontok sebelum membentuk polong (AAK, 1989).

Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa konsentrasi pupuk cair dari daun

lamtoro yang berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap rata-rata bobot biji

kering yang dihasilkan, di mana perlakuan K memiliki bobot biji kering yang

lebih banyak dibandingkan dengan perlakuan B(20%), C(30%), dan D(40%).

Tanaman yang tanpa diberi perlakuan menghasilkan bobot biji kering yang paling

banyak di antara perlakuan lainnya karena memiliki pertumbuhan vegetatif yang

baik sehingga buku-buku produktif yang dihasilkan juga lebih banyak

dibandingkan dengan perlakuan B(20%), C(30%), dan D(40%). Tanaman yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

diberi perlakuan B(20%), C (30%), dan D(40%) pertumbuhan vegetatif seperti

cabang batang untuk pertumbuhan buku-buku produktif tidak banyak sehingga

mempengaruhi jumlah polong dan bobot kering biji yang dihasilkan.

Faktor lain yang mempengaruhi adalah adanya campuran pupuk pada media

tanam pada semua tanaman. Media tanam yang digunakan menggunakan

campuran pupuk bokashi. Pupuk bokashi mengandung komponen seperti kotoran

sapi dan rerumputan kering yang juga mengandung nitrogen, sehingga tanaman

yang tanpa diberi perlakuan sudah mendapatkan unsur hara yang cukup untuk

pertumbuhan bintil akar yang dapat menfiksasi nitrogen bebas di udara dan dapat

mencukupi untuk pertumbuhan jumlah daun, jumlah polong, dan bobot kering

bijinya. Namun, jika kandungan nitrogen di tanah berlebihan akan mengurangi

efektivitas bintil akar untuk melakukan fiksasi nitrogen bebas di udara.

Selain itu, faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan produktivitas

tanaman kedelai adalah adanya serangan hama. Tanaman masih dapat diserang

hama meskipun sudah dipasang paranet. Pada fase vegetatif, hama yang banyak

ditemukan adalah ulat grayak dan belalang. Menurut Pitojo (2007), gejala

kerusakan tanaman akibat serangan ulat grayak adalah daun tanaman habis (hanya

tersisa tulang daun), polong muda rusak, atau seluruh tanaman rusak. Ulat yang

baru keluar dari telur hidup bergerombol, memakan permukaan daun, kemudian

berpencar untuk mencari makanan pada rumpun lain (AAK, 2012). Belalang yang

ditemukan berukuran besar dan memakan daun-daun sehingga mempengaruhi

jumlah daun yang dihasilkan. Pada masa pengisian polong, hama yang banyak

ditemukan adalah kepik coklat. Kepik coklat merusak dengan cara menusuk dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

menghisap cairan biji, sehingga polong-polong gugur atau hampa, mengering, biji

berbintik, bintik, dan akhirnya menjadi busuk berwarna hitam.

Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan

melakukan penyemprotan pestisida organik secara teratur. Pestisida yang

digunakan adalah pestisida organik “Pesona” dengan takaran 10 ml pestisida

dilarutkan dalam 1 L air, kemudian disemprotkan pada daun, batang ataupun

polong pada tanaman dengan interval penyemprotan 3 kali dalam seminggu.

Meskipun sudah dilakukan penyemprotan pestisida, pengumpulan populasi hama

secara langsung juga tetap dilakukan dengan melakukan pengecekan setiap

harinya.

C. Keterbatasan Penelitian

1. Penanaman dilakukan pada musim penghujan sehingga perlu menggunakan

atap plastik untuk menghindari adanya pengaruh dari air hujan yang dapat

mengubah konsentrasi pupuk yang diberikan ataupun kegagalan dalam

penyerbukan saat berbunga. Hal tersebut menyebabkan tanaman mengalami

etiolasi karena kekurangan intensitas cahaya akibat penutupan atap plastik

dan cuaca yang sering mendung. Selain itu, pada musim penghujan hama

akan lebih cepat menyerang.

2. Penelitian ini hanya menguji satu varietas kedelai saja dengan volume

pemupukan yang sama serta hanya mengukur beberapa parameter, yaitu

tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah polong, dan bobot kering biji.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

BAB V

APLIKASI HASIL PENELITIAN SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN

BIOLOGI

Berbagai aspek dalam penelitian mengenai pengaruh konsentrasi pupuk

organik cair dari daun lamtaro terhadap pertumbuhan dan produktivitas kedelai

dapat digunakan sebagai bahan percobaan untuk pembelajaran di sekolah.

Berbagai aspek dalam penelitian ini akan dijadikan bahan belajar SMA kelas XII

semester 1 dengan menerapkan Kurikulum 2013. Berikut adalah kompetensi inti

dan kompetensi dasar yang dapat digunakan:

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan

proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan

metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

1.1 Mengagumi dan memahami keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan

tentang proses-proses yang terjadi pada tubuh makhluk hidup di tingkat

seluler dan menjaga keteraturan tersebut sebagai tindakan pengalaman

menurut agama yang dianutnya.

2.1 Berperilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;

tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif; dan

peduli lingkungan) dalam melakukan percobaan dan berdikusi.

3.2 Menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan proses

pertumbuhan dan perkembangan pada mahluk hidup berdasarkan hasil

percobaan.

4.2 Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang faktor luar yang

memengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dan

melaporkan secara tertulis dengan menggunakan tatacara penulisan ilmiah

yang benar.

Dalam kegiatan pembelajaran di SMA khususnya pada materi faktor-faktor

yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan akan dilakukan kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

praktikum agar siswa dapat belajar langsung dengan melakukan sendiri (learning

by doing). Penelitian ini merupakan penelitian kelas berbasis proyek (proyek

kelas dalam program pendalaman materi pada materi pokok faktor luar yang

mempengaruhi pertumbuhan tanaman) sehingga data yang didapatkan merupakan

data masing-masing kelompok. Pelaksanaan praktikum ini dilakukan oleh siswa

di luar jam pembelajaran sebagai tugas terstruktur.

Kegiatan ini menggunakan metode discovery, di mana siswa dibimbing untuk

menemukan permasalahan-permasalahan serta menganalisis penyebab

permasalahan tersebut. Siswa juga dibimbing untuk menemukan solusi dalam

mengatasi permasalahan tersebut. Silabus dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan

bahwa:

1. Perbedaan konsentrasi pupuk cair dari daun lamtoro tidak berpengaruh

terhadap tinggi tanaman dan jumlah polong namun berpengaruh terhadap

pertambahan jumlah daun dan bobot kering biji.

2. Pupuk cair dari lamtoro dengan konsentrasi 10% yang paling efektif dalam

meningkatkan pertumbuhan jumlah daun dan perlakuan kontrol memberikan

bobot kering biji paling baik.

B. Saran

1. Penelitian sebaiknya dilakukan pada musim kemarau sehingga tidak terjadi

etiolasi dan serangan hama yang dapat mempengaruhi hasil penelitian.

2. Penelitian bisa dilanjutkan dengan menguji pupuk cair lamtoro dengan

beberapa varietas kedelai yang berbeda. Parameter yang diukur juga bisa

ditambah dengan umur berbunga, berat basah polong, umur panen atau

pertumbuhan bintil akar. Selain itu, bisa dilakukan variasi volume pupuk

yang diberikan ke tanaman dengan konsentrasi yang berbeda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

DAFTAR PUSTAKA

AAK. 2012. Kedelai. Yogyakarta: Kanisius.

Adisarwanto. 2008. Budidaya Kedelai Tropika. Depok: Penebar Swadaya.

Afrianto,R. 2014. Pengaruh Pupuk Organik Cair Daun Lamtoro Terhadap

Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit Di Main Nursery (Elaeis Guineensis

Jacq). Jurnal. Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas

Tamansiswa Padang.

Amanda,R. 2008. Meraup Untung dengan Palawija. Bandung: CV. Pringgandani.

Aryulina,D.,Choirul M.,Syalinaf M.,dan Endang W.W. 2009. Biologi 3. Jakarta:

Penerbit Erlangga.

Balitkabi. 2012. Perdalam Deskripsi Kedelai Grobogan: Dispertan TPH

Kabupaten Grobogan Berkunjung ke Balitkabi. Dalam:

http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/kilas-litbang/902-perdalam-

deskripsi-kedelai-grobogan-dispertan-tph-kabupaten-grobogan-

berkunjung-ke-balitkabi.html. Diunduh pada tanggal 6 Juni 2015.

BPTPT. 2010 Kedelai Varietas Lokal Grobogan, Bank Pengetahuan Tanaman

Pangan Indonesia.

Forum Diskusi Trubus. 2007. Fungsi Unsur Hara Makro (N-PK). Kamis, 29 Nov

2007.

Hidayat, A. N. 2012. Inspirasi dari Kedelai Amerika untuk Tempe Indonesia.

Dalam:http://www.kompasiana.com/issonkhairul/inspirasi-dari-kedelai-

amerika-untuk-tempe-indonesia_54f37c8c745513942b6c7843. Diunduh

pada tanggal 5 Agustus 2014.

Kanetro,B. dan Setyo H. 2006. Ragam Produk Olahan Kacang-Kacangan.

Yogyakarta: Unwama Press.

Meirina, T., Sri D., dan Sri H. 2014. Produktivitas Kedelai (Glycine Max (L.)

Merril Var. Lokon) yang Diperlakukan dengan Pupuk Organik Cair

Lengkap Pada Dosis dan Waktu Pemupukan yang Berbeda. Laporan.

Lab. Biologi Struktur Dan Fungsi Tumuhan, Jurusan Biologi MIPA

UNDIP.

Nugroho, P. 2012. Panduan Membuat Pupuk Kompos Cair. Yogyakarta: Penerbit

Pustaka Baru Press.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

Palimbungan, D., Robert L., dan Faizal H. 2006. Pengaruh Ekstrak Daun Lamtoro

Sebagai Pupuk Organik Cair. Jurnal Agrisistem. Desember Vol 2. No.2.

Pikiran Rakyat. 2013. Pemerintah Harus Kendalikan Harga Kacang Kedelai. Edisi

9 September. Dalam: http://www.pikiran-rakyat.com/node/249911.

Diunduh pada tanggal 24 November 2014

Pitojo, S. 2003. Benih Kedelai. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Plantamor. 2012. Petai Cina. Dalam:

http://www.plantamor.com/index.php?plant=772. Diunduh pada tanggal

6 Agustus 2015

Pracaya dan Kahono P.C. 2010. Kiat Sukses Budidaya Palawija. Klaten: PT.

Macanan Jaya Cemerlang.

Priangga, R., Suwarno, dan Nur H. 2013. Pengaruh Level Pupuk Organik Cair

Terhadap Produksi Bahan Kering Dan Imbangan Daun-Batang Rumput

Gajah Defoliasi Keempat. Jurnal Ilmiah Peternakan. April

2013.1(1):365-373.

Purwanto, I. 2007. Mengenal Lebih Dekat Leguminoseae. Yogyakarta: Penerbit

Kanisius.

Rahmawati, R. 2012. Cepat dan Tepat Berantas Hama dan Penyakit Tanaman.

Yogyakarta: Penerbit Pustaka Baru Press.

Salisbury, F. B. dan Cleon W.R. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Bandung: Penerbit

ITB.

Sastra, E. 2015. Budidaya Tanaman Kedelai. Dalam:

https://www.academia.edu/5382121/PEMBAHASAN_LAP_KEDELAI.

Diunduh pada tanggal 7 Agustus 2015.

Simanjuntak, N. F.O. 2012. Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Lamtoro

(Leucaena Leucocephala L.) Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman

Sawi Pakcoy (Brassica Rapa L.). Skripsi. Universitas Negeri Medan.

Sutedjo,M.M.2010. Pupuk dan Cara Pemupukan. Jakarta: Rineka Cipta.

Tempo. 2014. Amerika Indonesia Importir Kedelai Terbesar. Edisi 30 April.

Dalam:http://www.tempo.co/read/news/2014/04/30/090574290/Amerika-

Indonesia-Importir-Kedelai-Terbesar. Diunduh pada tanggal 24

November 2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

Sumber gambar:

1. AAK.2012. Penerbit Kanisius

2. http://www. dinpertantph.jatengprov.go.id

3. http://www.ilmubiologi.com

4. http://www. pustaka.unpad.ac.id

5. http://www.susu-kedelai.com

6. http://www.virtualherbarium.org

7. Puslitbangtan. 2012. Berita Puslitbangtan 51. November 2012.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1

66

Silabus

Satuan Pendidikan: SMA

Mata Pelajaran: Biologi

Kelas/ Semester: XII/ 1

Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,

responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian

yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Alokasi waktu: 1 minggu x 4 j

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

Kompetensi

Dasar

Indikator Materi Pokok Kegiatan

Pembelajaran

Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

1.1 Mengagumi dan

memahami

keteraturan dan

kompleksitas

ciptaan Tuhan

tentang proses-

proses yang

terjadi pada tubuh

makhluk hidup di

tingkat seluler dan

menjaga

keteraturan

tersebut sebagai

tindakan

pengalaman

menurut agama

1.1.1 Menjaga

kelestarian

tanaman sebagai

wujud rasa

syukur kepada

Tuhan atas

kehidupan yang

diberikan.

1. Langkah-langkah

kerja ilmiah

Mengamati

- Siswa melihat video

contoh percobaan

tentang pengaruh

konsentrasi deterjen

terhadap

pertumbuhan

tanaman kacang hijau

Menanya

- Siswa diberikan

pertanyaan terkait

dengan video

percobaan tersebut.

Mengumpulkan

informasi/ Mencoba

- Siswa mengkaji

Post-test

Observasi

Laporan

1 minggu x

4 jp

Buku

Biologi

SMA

kelas XII

(Penerbit

Erlangga)

Internet

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

yang dianutnya.

contoh kerja ilmiah

dari video tersebut

maupun sumber lain

(artikel, jurnal, dan

lain-lain) dalam

kelompok.

Menalar/ Mengasosiasi

- Siswa mengolah

informasi yang

didapat dan mengisi

LKS.

Mengkomunikasikan

- Mengkomunikasikan

hasil diskusi

kelompok di depan

kelas.

2.1 Berperilaku

ilmiah (memiliki

rasa ingin tahu;

objektif; jujur;

teliti; cermat;

tekun; hati-hati;

bertanggung

jawab; terbuka;

kritis; kreatif;

inovatif; dan

peduli

lingkungan)

dalam melakukan

percobaan dan

berdikusi.

2.1.1 Teliti,

bertanggung

jawab dan kritis

dalam

melakukan

percobaan dan

diskusi.

3.2 Menganalisis

hubungan antara

3.2.1 Menganalisis

hubungan antara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

faktor internal

dan eksternal

dengan proses

pertumbuhan dan

perkembangan

pada mahluk

hidup

berdasarkan hasil

percobaan.

faktor internal

dan eksternal

dengan proses

pertumbuhan

dan

perkembangan

pada mahluk

hidup

berdasarkan

hasil percobaan.

3.2.2 Menjelaskan

langkah-

langkah kerja

ilmiah.

2. Merencanakan

dan Melakukan

Percobaan

Mengamati

- Siswa melihat gambar

yang terkait dengan

faktor yang

pertumbuhan dan

perkembangan.

Menanya

- Siswa diberikan

pertanyaan terkait

dengan gambar

tersebut.

Mengumpulkan

informasi/ Mencoba

- Siswa mendiskusikan

rancangan dan usulan

penelitian di dalam

kelompok

berdasarkan sumber

yang didapat.

4.2 Merencanakan

dan

melaksanakan

percobaan

4.2.1 Merumuskan

rancangan

percobaan

mengenai faktor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

tentang faktor

luar yang

memengaruhi

proses

pertumbuhan dan

perkembangan

tanaman, dan

melaporkan

secara tertulis

dengan

menggunakan

tatacara penulisan

ilmiah yang

benar.

luar yang

mempengaruhi

proses

pertumbuhan

dan

perkembangan

tanaman.

4.2.2 Melaksanakan

percobaan

mengenai faktor

luar yang

mempengaruhi

proses

pertumbuhan

dan

perkembangan

tanaman.

4.2.3 Membuat

laporan

Menalar/ Mengasosiasi

- Siswa membuat

rancangan dan usulan

penelitian dalam

kelompok sesuai

dengan format

rancangan percobaan.

Mengkomunikasikan

- Mengkomunikasikan

hasil diskusi

kelompok di depan

kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

percobaan

secara tertulis

mengenai faktor

luar yang

mempengaruhi

proses

pertumbuhan

dan

perkembangan

tanaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

Lampiran 2

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Satuan Pendidikan : SMA

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas / Semester : XII / I

Alokasi Waktu : 2 JP @45 Menit

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli

(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan

menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta

dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

1.1 Mengagumi dan memahami keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan

tentang proses-proses yang terjadi pada tubuh makhluk hidup di tingkat seluler

dan menjaga keteraturan tersebut sebagai tindakan pengalaman menurut

agama yang dianutnya.

2.1 Berperilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;

tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif; dan

peduli lingkungan) dalam melakukan percobaan dan berdikusi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

3.2 Menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan proses

pertumbuhan dan perkembangan pada mahluk hidup berdasarkan hasil

percobaan.

4.2 Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang faktor luar yang

memengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dan

melaporkan secara tertulis dengan menggunakan tatacara penulisan ilmiah

yang benar.

C. Indikator

1.1.1 Menjaga kelestarian tanaman sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan atas

kehidupan yang diberikan.

2.1.1 Teliti, bertanggung jawab dan kritis dalam melakukan percobaan dan diskusi.

3.2.1 Menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan proses

pertumbuhan dan perkembangan pada mahluk hidup berdasarkan hasil percobaan.

3.2.2 Menjelaskan langkah-langkah kerja ilmiah.

4.2.1 Merumuskan rancangan percobaan mengenai faktor luar yang mempengaruhi

proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

4.2.2 Melaksanakan percobaan mengenai faktor luar yang mempengaruhi proses

pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

4.2.3 Membuat laporan percobaan secara tertulis mengenai faktor luar yang

mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

D. Tujuan Pembelajaran

1.1.1.1 Melalui kegiatan eksperimen, siswa dapat menjaga kelestarian tanaman sebagai

wujud rasa syukur kepada Tuhan atas kehidupan yang diberikan.

2.1.1.1 Melalui kegiatan eksperimen , siswa teliti, bertanggung jawab dan kritis dalam

melakukan percobaan dan diskusi.

3.2.1.1 Melalui kegiatan eksperimen, siswa mampu menganalisis hubungan antara faktor

internal dan eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

tumbuhan pada mahluk hidup berdasarkan hasil percobaan.

3.2.2.1 Melalui literatur, siswa mampu menjelaskan langkah-langkah kerja ilmiah.

4.2.1.1 Melalui diskusi , siswa mampu merumuskan rancangan percobaan mengenai faktor

luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

4.2.2.1 Melalui kegiatan eksprerimen, siswa mampu melaksanakan percobaan mengenai

faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan

tanaman.

4.2.2.2 Melalui observasi, siswa mampu menjelaskan hubungan antara faktor eksternal

dengan pertumbuhan dan perkembangan tanaman berdasarkan hasil percobaan.

4.2.3.1 Melalui data percobaan dan observasi, siswa mampu membuat laporan percobaan

secara tertulis mengenai faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan

perkembangan tanaman.

E. Materi Pembelajaran

Pertumbuhan dan Perkembangan

F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran: scientific

Metode pembelajaran: discovery, eksperimen, diskusi, video dan ceramah.

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama ( 2 jp )

Kegiatan

(Waktu) Fase Kegiatan Guru dan Siswa

Pendahuluan

(10 menit)

Menyiapkan kondisi

belajar

1. Memulai pelajaran dengan mengucapkan salam,

menanyakan apakah ada yang tidak masuk, serta

mengontrol kebersihan papan tulis.

Melakukan apersepsi,

menyampaikan

indikator dan

memotivasi siswa

2. Siswa ditayangkan gambar, yaitu gambar tanaman

pada fase vegetative dan generatif kemudian

mengajukan pertanyaan terkait dengan gambar

yang ditampilkan. Siswa diminta untuk

mengemukakan pendapatnya.

3. Menyampaikan materi yang akan dipelajari

beserta indikator yang akan dicapai.

4. Siswa diberikan pertanyaan terkait dengan

pertumbuhan dan perkembangan. Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

menjawab pertanyaan yang diberikan.

Inti

(70 menit)

Mengamati 5. Siswa melihat video contoh percobaan “Pengaruh

Deterjen terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau”.

Menanya

6. Siswa diberikan pertanyaan terkait dengan video

pertumbuhan tersebut.

Mengumpulkan

informasi/

Mencoba

7. Siswa membentuk kelompok kecil yang terdiri

dari 4-5 siswa dan masing-masing kelompok

mendapatkan LKS.

8. Siswa mengkaji contoh kerja ilmiah dari video

tersebut maupun sumber lain (artikel, jurnal, dan

lain-lain) dalam kelompok.

Menalar

9. Siswa mengolah informasi yang didapat dan

mengisi LKS.

Mengkomunikasikan

10. Siswa mengkomunikasikan hasil diskusi

kelompok di depan kelas.

11. Guru dan siswa menanggapi siswa lain yang

sedang presentasi.

Evaluasi 12. Siswa diberikan beberapa pertanyaan terkait

dengan materi yang telah dipelajari.

Penutup

(10 menit)

Apresiasi 13. Memberikan apresiasi kepada siswa yang

menjawab pertanyaan.

14. Siswa dibimbing untuk merangkum butir-butir

pembelajaran.

15. Siswa diajak untuk merefleksikan hasil

belajarnya.

16. Siswa diberi tugas untuk membaca materi faktor-

faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

Pertemuan Kedua ( 2 jp)

Kegiatan

(Waktu) Fase Kegiatan Guru dan Siswa

Pendahuluan

(10 menit)

Menyiapkan kondisi

belajar

1. Memulai pelajaran dengan mengucapkan salam,

menanyakan apakah ada yang tidak masuk, serta

mengontrol kebersihan papan tulis.

Melakukan apersepsi,

menyampaikan

indikator dan

memotivasi siswa

2. Siswa ditayangkan beberapa gambar, yaitu

tanaman yang layu dan kering, tanaman yang

kerdil, tanaman yang hijau dan segar kemudian

mengajukan pertanyaan terkait dengan gambar

yang ditampilkan. Siswa diminta untuk

mengemukakan pendapatnya.

3. Menyampaikan materi yang akan dipelajari

beserta indikator yang akan dicapai.

4. Siswa diberikan pertanyaan terkait dengan faktor

yang mempengaruhi pertumbuhan tersebut. Siswa

menjawab pertanyaan yang diberikan.

Inti

(70 menit)

Mengamati 5. Siswa melihat gambar yang terkait dengan faktor

yang mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan.

Menanya 6. Siswa diberikan pertanyaan terkait dengan gambar

tersebut.

Mengumpulkan

informasi/

Mencoba

7. Siswa membentuk kelompok kecil yang terdiri

dari 4-5 siswa dan masing-masing kelompok

mendapatkan LKS.

8. Siswa diberikan tema besar untuk usulan

penelitian secara berkelompok dengan topik

pengaruh pupuk cair daun lamtoro terhadap

pertumbuhan tanaman.

9. Siswa mendiskusikan rancangan dan usulan

penelitian di dalam kelompok berdasarkan sumber

yang didapat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

Menalar

10. Siswa membuat rancangan dan usulan penelitian

dalam kelompok tentang pengaruh faktor luar

dengan topik pengaruh pupuk cair lamtoro

terhadap pertumbuhan dan perkembangan

tanaman sesuai dengan format rancangan

percobaan.

Mengkomunikasikan

11. Siswa mengkomunikasikan hasil diskusi

kelompok di depan kelas.

12. Guru dan siswa menanggapi siswa lain yang

sedang presentasi.

Evaluasi 13. Siswa diberikan beberapa soal posttest terkait

dengan materi yang dipelajari.

Penutup

(10 menit)

Apresiasi 14. Memberikan apresiasi kepada siswa yang

menjawab pertanyaan.

15. Siswa dibimbing untuk merangkum butir-butir

pembelajaran

16. Siswa diajak untuk merefleksikan hasil

belajarnya.

17. Siswa diberi tugas untuk melaksanakan

eksperimen sesuai dengan rancangan percobaan

yang sudah disusun dan disepakati serta

melakukan pengamatan selama 2 minggu,

membuat laporan secara tertulis dan berkelompok.

H. Sumber, Bahan, dan Alat yang Digunakan

1. Sumber:

a. Buku Biologi kelas XII, Dyah Aryulina, Esis

b. Buku-buku yang relevan

2. Bahan Pembelajaran yang digunakan:

a. Bahan Pembelajaran

1) Video hasil kerja ilmiah “ Pengaruh Deterjen terhadap Pertumbuhan

Kacang Hijau” (https://www.youtube.com/watch?v=ROISsWLduQY)

2) Lembar Kerja Siswa (LKS)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

3) Hasil Percobaan

4) Power point (ppt)

b. Bahan Percobaan Terstruktur

1) Benih kacang kedelai, kacang tanah, kacang panjang, kacang merah,

dan kacang hijau).

2) Tanah dan pupuk bokashi

3) Polibag

4) Daun Lamtoro

5) Tetes tebu

6) Air cuci beras

7) Air

8) Ember

9) Alat tulis (penggaris dan kertas pengamatan)

3. Alat:

a. LCD

b. Viewer

c. Laptop

d. Speaker

I. Penilaian (Terlampir)

1. Jenis/ Teknik penilaian

a. Penilaian Kognitif

b. Penilaian Sikap

c. Penilaian Kinerja

2. Bentuk instrumen

Penugasan Lembar Kerja Siswa (LKS), rubrik penilaian, dan pedoman skoring

terlampir

Yogyakarta, …………………….

Mengetahui:

Kepala……… Guru Mata Pelajaran

…………………………… ………………………………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

Lampiran 3

Lembar Kerja Siswa

A. Judul :

Langkah-langkah kerja ilmiah

B. Tujuan :

1. Menjelaskan langkah-langkah kerja ilmiah

C. Alat dan Bahan :

1. Alat tulis

2. Video, artikel atau jurnal

D. CARA KERJA :

1. Bentuklah kelompok berjumlah 4-5 orang!

2. Bacalah jurnal yang didapat!

3. Tuliskan hasil diskusi kelompok di lembar kerja!

4. Presentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas!

E. Pertanyaan Diskusi

1. Berdasarkan sumber (video, artikel atau jurnal) yang didapatkan,

bagaimanakah langkah-langkah kerja ilmiah dalam melakukan percobaan?

Jawab: ...………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

Lembar Kerja Siswa

A. Judul :

Merencanakan dan melaksanakan percobaan mengenai faktor luar yang

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

B. Tujuan :

Menjelaskan hubungan eksternal terhadap pertumbuhan dan perkembangan

tanaman berdasarkan hasil percobaan.

F. Alat dan Bahan :

1. Semaian biji-bijian (kacang kedelai, kacang tanah, kacang merah, kacang

panjang, kacang hijau).

2. Pupuk cair daun lamtoro

3. Polibag

4. Tanah

5. Pupuk kompos

6. Cetok

7. Penggaris/Meteran

G. CARA KERJA :

1. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4-5

siswa.

2. Ambil undian yang telah disiapkan untuk menentukan tanaman yang akan

digunakan dalam percobaan!

3. Rancanglah sebuah eksperimen yang bertemakan “Pengaruh Perbedaan

Konsentrasi Pupuk Cair dari Daun Lamtoro terhadap Pertumbuhan

Tanaman”!

4. Carilah informasi dari buku ajar/internet mengenai eksperimen tersebut

sebagai referensi!

5. Susunlah rumusan masalah, tujuan, hipotesis, cara kerja dan hasil

pengamatan seperti format yang sudah ditentukan!

6. Lakukanlah percobaan dengan 4 perlakuan, yaitu:

Perlakuan 1 : menggunakan konsentrasi 10 %

Perlakuan 2 : menggunakan konsentrasi 30 %

Perlakuan 3 : menggunakan konsentrasi 50%

Kontrol : tanpa pemberian pupuk

7. Lakukanlah pengamatan tinggi batang dan jumlah daun selama 2 minggu!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

8. Catatlah data pengamatan tersebut ke dalam tabel!

9. Analisislah data yang diperoleh melalui pertanyaan di bawah ini!

a. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, manakah perlakuan yang

menunjukkan pertumbuhan tanaman paling baik? Mengapa ?

b. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan

tanaman tersebut?

c. Bagaimana faktor tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman

tersebut?

10. Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil percobaan dan pengamatan yang telah

dilakukan!

11. Buatlah laporan tertulis berdasarkan data hasil percobaan dan pengamatan

yang telah dilakukan masing-masing kelompok (sesuai dengan format yang

ditentukan)!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

Lampiran 4

Instrumen dan Pedoman Penilaian

Instrumen Penilaian Kinerja

Kelas : ……………………………..

Kelompok : ……………………………..

No. Aspek Kategori Penilaian Skor

1 2 3 4

1. Persiapan a. Alat dan Bahan

2. Pelaksanaan a. Pemberian pupuk

b. Pengambilan data (tinggi batang dan

jumlah daun)

3. Kegiatan Akhir

a. Mengembalikan/ membereskan

alat/bahan

b. Pengumpulan Laporan

Skor Total

Nilai

Pedoman Penilaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

Pedoman Penilaian Kinerja

Aspek

Skor

1 2 3 4

1. Persiapan

a. Alat dan

Bahan

Alat dan bahan

yang digunakan

kurang lengkap

dan tidak

mengetahui

semua kegunaan

alat.

Alat dan bahan

yang digunakan

kurang lengkap,

namun masih

memahami

kegunaan alat-alat

tertentu.

Alat dan bahan

yang digunakan

lengkap dan

tepat namun

kurang

memahami

kegunaan alat.

Alat dan bahan

yang

digunakan

lengkap dan

tepat serta

mengetahui

fungsi dari

semua alat.

2. Pelaksanaan

a. Pemberian

Pupuk

Tidak melakukan

pemupukan.

Hanya satu

komponen yang

sudah sesuai dalam

pemberian pupuk.

Dua komponen

dalam pemberian

pupuk sudah

sesuai.

Pemberian

pupuk sudah

sesuai dengan

volume,

konsentrasi,

dan frekuensi

yang sudah

ditentukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

Aspek

Skor

1 2 3 4

b. Pengambilan

data (tinggi

batang dan

jumlah daun)

Tidak melakukan

pengambilan data.

Parameter yang

diukur kurang

lengkap.

Parameter yang

diukur sudah

sesuai, namun

data yang didapat

kurang lengkap.

Parameter

yang diukur

serta waktu

pengambilan

data sudah

sesuai dengan

yang

ditentukan.

3. Kegiatan Akhir

a. Mengembali

kan dan

membereska

n alat/bahan

praktikum

Tidak

membereskan/

mengembalikan

alat/ bahan yang

sudah selesai

digunakan.

Alat/ bahan hanya

dibereskan dan

dikembalikan

namun hanya

sebagian.

Alat/ bahan sudah

dibereskan dan

dikembalikan

namun beberapa

alat dalam

keadaan kurang

baik.

Alat/ bahan

yang sudah

digunakan

dibereskan

dan

dikembalikan

dalam

keadaan baik

b. Pengumpulan

Laporan

Tidak

mengumpulkan

laporan proyek.

Mengumpulkan

laporan proyek dua

hari setelah batas

pengumpulan.

Mengumpulkan

laporan proyek

satu hari setelah

batas

pengumpulan.

Mengumpulk

an laporan

proyek/

praktikum

tepat waktu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

Format Laporan Tertulis

A. Acara Praktikum (5)

a. Judul:

b. Hari/ Tanggal:

c. Tempat:

B. Rumusan Masalah (5)

C. Tujuan Praktikum (5)

D. Hipotesis (5)

E. Alat, Bahan, dan Cara Kerja (10)

F. Hasil Pengamatan (tabel pengamatan/ grafik) (15)

G. Pembahasan (20)

H. Kesimpulan (10)

I. Daftar Pustaka (sesuai dengan literatur yang digunakan)(5)

Pedoman Penilaian

Nilai = x 100

Rubrik Penilaian Laporan Tertulis Hasil Percobaan

No. Aspek yang dinilai Skor Kriteria Penelitian

A. Acara Praktikum 1 Hanya mencantum 1 komponen dan tidak

lengkap.

2 Hanya mencantum 1 komponen yang lengkap.

3 Hanya mencantum 2 komponen yang lengkap.

4 Salah satu komponen tidak tercantum dengan

lengkap

5 Menuliskan dengan lengkap, jelas, dan benar:

Judul, Hari/ Tanggal, dan Tempat

B. Rumusan Masalah 1 Tidak merumuskan permasalahan.

2 Rumusan masalah tidak sesuai dengan percobaan

yang dilakukan.

3 Rumusan masalah masih terkait dengan topik

percobaan, namun penggunaan bahasa yang

digunakan kurang jelas sehingga menimbulkan

ambigu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

No. Aspek yang dinilai Skor Kriteria Penelitian

4 Rumusan masalah sesuai dengan topik

percobaan serta jelas namun kurang lengkap.

5 Merumuskan permasalahan dengan

pertanyaan/pernyataan yang tepat, lengkap, dan

jelas sesuai dengan percobaan yang dilakukan.

C. Tujuan Praktikum 1 Tidak merumuskan tujuan praktikum.

2 Tujuan praktikum tidak sesuai dengan percobaan

yang dilakukan.

3 Tujuan praktikum masih terkait dengan topik

percobaan, namun penggunaan bahasa yang

digunakan kurang jelas sehingga menimbulkan

ambigu.

4 Tujuan praktikum sesuai dengan topik percobaan

serta jelas namun kurang lengkap.

5 Merumuskan tujuan dengan pernyataan yang

tepat, lengkap serta jelas sesuai dengan

percobaan yang dilakukan.

D.Hipotesis 1 Tidak merumuskan hipotesis.

2 Hipotesis yang dirumuskan tidak sesuai dengan

topik percobaan yang dilakukan.

3 Hipotesis yang dirumuskan masih terkait dengan

topik percobaan, namun penggunaan bahasa

yang digunakan kurang jelas sehingga

menimbulkan ambigu.

4 Hipotesis sesuai dengan topik percobaan serta

jelas namun kurang lengkap.

5 Merumuskan hipotesis dengan tepat, lengkap

dan jelas sesuai dengan percobaan yang

dilakukan

E.Alat, Bahan, dan Cara

Kerja

1 Hanya mencantum 1 komponen dan tidak

lengkap.

3 Hanya mencantum 1 komponen yang lengkap.

5 Hanya mencantum 2 komponen yang lengkap.

8 Salah satu komponen tidak tercantum dengan

lengkap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

No. Aspek yang dinilai Skor Kriteria Penelitian

10 Menuliskan dengan lengkap, jelas, dan benar:

Alat, Bahan, dan Cara Kerja

F. Hasil Pengamatan 1 Tidak mencantumkan hasil pengamatan.

5 Parameter yang diamati kurang lengkap.

10 Data hasil pengamatan kurang lengkap tetapi

parameter yang diamati sudah lengkap.

13 Data hasil pengamatan kurang dilengkapi dengan

judul tabel/ grafik.

15 Data hasil pengamatan tercantum dengan

lengkap dan jelas dalam tabel pengamatan/

grafik.

G. Pembahasan 1 Tidak mencantumkan pembahasan.

5 Poin-poin pembahasan yang dibahas kurang

lengkap serta tidak didukung dengan teori.

10 Poin-poin pembahasan yang dibahas sudah

lengkap namun tidak didukung dengan teori.

15 Pembahasan sudah didukung dengan teori,

namun poin-poin pembahasan yang dibahas

kurang lengkap.

17 Pembahasan sudah didukung dengan teori serta

mencakup poin-poin pembahasan, namun ada

yang kurang lengkap/tepat.

20 Membahas hasil percobaan sesuai dengan poin-

poin pembahasan secara lengkap dan jelas serta

didukung dengan teori.

H.Kesimpulan 1 Tidak mencantumkan kesimpulan.

3 Kesimpulan yang ditulis tidak sesuai dengan

tujuan.

5 Kesimpulan yang ditulis kurang lengkap.

8 Kesimpulan sudah sesuai dengan tujuan namun

masih mencantumkan bagian yang seharusnya

ditulis di pembahasan.

10 Kesimpulan yang ditulis singkat dan sudah

sesuai dengan tujuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

No. Aspek yang dinilai Skor Kriteria Penelitian

I.Daftar Pustaka 1 Daftar pustaka banyak berasal dari sumber yang

kurang terpercaya (blog) serta tidak sesuai

dengan sumber yang dicantumkan di

pembahasan.

2 Daftar pustaka banyak berasal dari sumber yang

kurang terpercaya (blog) serta kurang lengkap

dan penulisan yang kurang tepat.

3 Daftar pustaka banyak berasal dari sumber yang

kurang terpercaya (blog)

4 Daftar pustaka berasal dari sumber terpercaya

dan sesuai dengan yang ditulis namun

penulisannya kurang lengkap.

5 Daftar pustaka dari sumber yang terpercaya

(buku, jurnal, situs pendidikan, dll) serta lengkap

dan sesuai dengan yang dituliskan di

pembahasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

Instrumen Penilaian Sikap

Materi: Pertumbuhan dan Perkembangan

Kelas/Semeter: XII/I

No. Nama

Teliti

Tan

ggu

ng

Jaw

ab

Kritis

Jumlah

Skor Nilai

1.

2.

3.

4.

5.

dst.

*) Ketentuan:

1. Jika peserta didik sangat kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang

tertera dalam indikator

2. Jika peserta didik kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera

yang dalam indikator

3. Jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera

yang dalam indikator

4. Jika peserta didik konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera yang

dalam indikator

5. Jika peserta didik selalu konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera

yang dalam indikator

Pedoman Penilaian

Nilai = X 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

Instrumen Penilaian Pengetahuan

a. Kisi-Kisi Soal Postest

Indikator

Soal Jumlah

Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6

3.1.1 Menganalisis faktor

eksternal yang

mempengaruhi

pertumbuhan dan

perkembangan tumbuhan.

2 1

3.1.2 Menjelaskan langkah-

langkah kerja ilmiah.

1 1

Total Soal 1 1 2

b. Soal Uraian

1. Judul penelitian “Pengaruh Perbedaan Jenis Pupuk Organik Cair

Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kedelai”, dari judul karya ilmiah

tersebut tentukanlah

a. Variabel bebas (5)

b. Variabel terikat (5)

c. Variabel kontrol (5)

2. Seorang siswa melakukan percobaan dengan meletakkan tanaman

kacang hijau dengan umur serta tinggi yang sama di ruang yang

berbeda, yaitu ruang A dan di ruang B. Setiap hari tanaman disiram

air dengan volume yang sama. Siswa tersebut mengukur tinggi

batang tanaman kacang hijau semenjak pertama kali munculnya daun

yang pertama. Berikut data hasil pengukurannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

Ruang Tinggi tanaman (cm)

1 2 3 4 5 6 7

A 1,5 2,4 3,5 5,3 6,7 9,5 12,6

B 1,5 4,9 6,2 8,3 9,2 11,3 16,2

Berdasarkan data tersebut faktor apa yang mempengaruhi

pertumbuhan tanaman kacang hijau tersebut? Jelaskan! (20)

Perhitungan Nilai

Nilai = X 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

Pedoman Penilaian Postest

No. Kunci Jawaban Poin 20 Poin 15 Poin 10 Poin 5 Poin 0

2

.

2

.

Faktor: cahaya ; ruang A terdapat

cahaya ; ruang B gelap/ tidak terkena

cahaya. Tinggi B > A karena

etiolasi Hormon auksin pada

tanaman B memacu pemanjangan sel

Tanaman di ruang A mendapatkan

cahaya yang cukup, hormon auksin

tidak aktif.

Siswa menjawab

dengan lengkap

dan tepat, yaitu

faktor cahaya

dan hormon

auksin serta

pengaruhnya

terhadap

tanaman.

Siswa menjawab

faktor yang

berpengaruh dengan

benar, namun salah

satu pengaruhnya

terhadap tanaman

kurang tepat.

Siswa hanya

menjawab faktor

yang berpengaruh

dengan benar,

namun tidak

menjelaskan

pengaruhnya

terhadap tanaman.

Siswa hanya

menjawab salah

satu faktor

dengan benar

tanpa

menjelaskan

pengaruhnya

terhadap

tanaman.

Siswa tidak

memberikan

jawaban.

No. Kunci Jawaban Poin 15 Poin 10 Poin 5 Poin 0

1. Variabel bebas: Jenis pupuk organik cair

Variabel terikat: Pertumbuhan Kedelai

Variabel kontrol: Volume pemberian

pupuk cair, jenis media, varietas kedelai

Siswa dapat

menjawab dengan

benar dan lengkap.

Siswa hanya

menjawab 2 variabel

secara lengkap dan

benar

Siswa hanya

menjawab 1 variabel

dengan benar dan

lengkap.

Siswa tidak

memberikan

jawaban.

2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 5

93

Data Tinggi Masing-Masing Perlakuan Tiap Minggu (cm)

A (10 %) A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 Total Rata-

rata

26-Mar 27.6 29 15.3 30 21.2 27 29.5 35 36 43.2 293.8 29.38

2-Apr 57.5 49 27 51.5 39 42 50.2 52 65 63.7 496.9 49.69

9-Apr 77.5 67 53 73.2 65.7 60 71 72.6 86.5 88.4 714.9 71.49

16-Apr 87 85 72 86 80 82 78 85 94 93 842 84.2

23-Apr 89 93.5 79 94 83 84.3 82 90 95.6 97 887.4 88.74

30-Apr 90 96 85 94.3 90 87 83 93 99 99 916.3 91.63

7-May 92 99 88.2 96 93 90 85.2 95 98 103 939.4 93.94

14-May 93 99 91 99 95 90 82 99 100 104.5 952.5 95.25

B ( 20%) B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 Total Rata-

rata

26-Mar 33 22.5 26.3 23.2 27 27.3 29.3 29.5 30 44 292.1 29.21

2-Apr 56 50 45.5 48 47.5 59.3 47 43 60 60 516.3 51.63

9-Apr 80.3 75.4 67.5 64.7 72.2 81.4 81.6 69 72.4 83.5 748 74.8

16-Apr 91 89 76 76 75 83 90 82 83 88.3 833.3 83.33

23-Apr 94 95 86.4 83 90 83 93 92 84.2 91 891.6 89.16

30-Apr 95 99 94 88 90.5 89 96.2 95 86 93 925.7 92.57

7-May 98 99.2 96 92 92 90 98 96 87 95 943.2 94.32

14-May 98 102 98 94 93 93 100 99 87 97 961 96.1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

C (30 %) C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 Total Rata-

Rata

26-Mar 22.7 30.3 27.2 27.5 32 38.6 45.3 31 29.2 34 317.8 31.78

2-Apr 44 49 46 49 50 55 49 53 50 56 501 50.1

9-Apr 64.4 75.2 73.4 71.3 77.3 77 72.5 73.3 76.2 82.5 743.1 74.31

16-Apr 82.2 86.5 89 82 87 80 81.6 82 83 89 842.3 84.23

23-Apr 93 88 93 85 89.3 84 85 90 87.4 93 887.7 88.77

30-Apr 98 89 97 87.2 90 85.3 89 92 89 95.2 911.7 91.17

7-May 99 90 98 90 96 89 90 95.3 90 98 935.3 93.53

14-May 100 92 102 93 97 91 91 95 91 101 953 95.3

D (40 %) D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 Total Rata-

rata

26-Mar 18.8 22.4 35 27.4 28.2 36.5 36.5 26 27.3 48.5 306.6 30.66

2-Apr 33 54 57 42 46 34 55.5 49 53 66 489.5 48.95

9-Apr 54.6 59.8 84.5 79.5 69.7 80.3 70 73.2 84 83.4 739 73.9

16-Apr 70.7 67 94.6 95 85 94 79.8 85.4 92 91 854.5 85.45

23-Apr 82.2 73 98 98 95.6 95 87 87 97 95 907.8 90.78

30-Apr 84 74 99 99 95 98 87 89.2 98 96 919.2 91.92

7-May 86 75 102 95 98 98 89.4 90 100 98 931.4 93.14

14-May 87 76.3 104 95 95 98 93 90 101 98 937.3 93.73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

E (50 %) E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 E10 Total Rata-

rata

26-Mar 30 32.4 22.7 24.5 40 30.5 17.3 28.2 36.2 30 291.8 29.18

2-Apr 51 51 32 41 57 57.5 55 50.5 52.2 50 497.2 49.72

9-Apr 73.8 79.5 56 69 73.4 84 82.5 67.7 68.6 50.7 705.2 70.52

16-Apr 88 91 64 84.7 82 98 93 79 80 92 851.7 85.17

23-Apr 90 95 75.5 89 85.7 100 95 89 84.3 94 897.5 89.75

30-Apr 97.3 97 79 91 85 105 95.7 90 85 96.2 921.2 92.12

7-May 98 98.2 82 91 90 111 98 91 85 98 942.2 94.22

14-May 100 99 82 91 91 114 98 91.5 84.5 99 950 95

K (0%) K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 Total Rata-

rata

26-Mar 25.5 24 30 29.5 41 34.3 27.5 16.5 21 32.5 281.8 28.18

2-Apr 52.8 41 49.6 49.4 66 58.5 44 32 39 52.5 484.8 48.48

9-Apr 64.2 59.7 76.2 81.3 86.2 81 75 53.6 57.2 77.2 711.6 71.16

16-Apr 72 73 95 89 87 93 86 65 75 95 830 83

23-Apr 85 75.2 96.8 93 95 94 88 84.4 89 99 899.4 89.94

30-Apr 85.7 76 99 95 96 95 89 87 94.2 102.3 919.2 91.92

7-May 88 76 99 98 92.5 99 90 92.3 98 104 936.8 93.68

14-May 89 77 99 98 90 101 93 97 98 115 957 95.7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 6

96

Data Tinggi dan Pertambahan Tinggi Tanaman Kedelai (cm)

A (10 %) A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 Total Rata-

rata

26-Mar 27.6 29 15.3 30 21.2 27 29.5 35 36 43.2 293.8 29.38

2-Apr 57.5 49 27 51.5 39 42 50.2 52 65 63.7 496.9 49.69

9-Apr 77.5 67 53 73.2 65.7 60 71 72.6 86.5 88.4 714.9 71.49

16-Apr 87 85 72 86 80 82 78 85 94 93 842 84.2

PT 59.4 56 56.7 56 58.8 55 48.5 50 58 49.8 548.2 54.82

B ( 20%) B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 Total

Rata-

rata

26-Mar 33 22.5 26.3 23.2 27 27.3 29.3 29.5 30 44 292.1 29.21

2-Apr 56 50 45.5 48 47.5 59.3 47 43 60 60 516.3 51.63

9-Apr 80.3 75.4 67.5 64.7 72.2 81.4 81.6 69 72.4 83.5 748 74.8

16-Apr 91 89 76 76 75 83 90 82 83 88.3 833.3 83.33

PT 58 66.5 49.7 52.8 48 55.7 60.7 52.5 53 44.3 541.2 54.12

C (30 %) C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 Total

Rata-

Rata

26-Mar 22.7 30.3 27.2 27.5 32 38.6 45.3 31 29.2 34 317.8 31.78

2-Apr 44 49 46 49 50 55 49 53 50 56 501 50.1

9-Apr 64.4 75.2 73.4 71.3 77.3 77 72.5 73.3 76.2 82.5 743.1 74.31

16-Apr 82.2 86.5 89 82 87 80 81.6 82 83 89 842.3 84.23

PT 59.5 56.2 61.8 54.5 55 41.4 36.3 51 53.8 55 524.5 52.45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

D (40 %) D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 Total

Rata-

rata

26-Mar 18.8 22.4 35 27.4 28.2 36.5 36.5 26 27.3 48.5 306.6 30.66

2-Apr 33 54 57 42 46 34 55.5 49 53 66 489.5 48.95

9-Apr 54.6 59.8 84.5 79.5 69.7 80.3 70 73.2 84 83.4 739 73.9

16-Apr 70.7 67 94.6 95 85 94 79.8 85.4 92 91 854.5 85.45

PT 51.9 44.6 59.6 67.6 56.8 57.5 43.3 59.4 64.7 42.5 547.9 54.79

E (50 %) E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 E10 Total

Rata-

rata

26-Mar 30 32.4 22.7 24.5 40 30.5 17.3 28.2 36.2 30 291.8 29.18

2-Apr 51 51 32 41 57 57.5 55 50.5 52.2 50 497.2 49.72

9-Apr 73.8 79.5 56 69 73.4 84 82.5 67.7 68.6 50.7 705.2 70.52

16-Apr 88 91 64 84.7 82 98 93 79 80 92 851.7 85.17

PT 58 58.6 41.3 60.2 42 67.5 75.7 50.8 43.8 62 559.9 55.99

K (kontrol) K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 Total

Rata-

rata

26-Mar 25.5 24 30 29.5 41 34.3 27.5 16.5 21 32.5 281.8 28.18

2-Apr 52.8 41 49.6 49.4 66 58.5 44 32 39 52.5 484.8 48.48

9-Apr 64.2 59.7 76.2 81.3 86.2 81 75 53.6 57.2 77.2 711.6 71.16

16-Apr 72 73 95 89 87 93 86 65 75 95 830 83

PT 46.5 49 65 59.5 46 58.7 58.5 48.5 54 62.5 548.2 54.82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 7

98

Data Perbandingan Tinggi di Areal Tertutup Plastik dan Areal Terbuka Pada Perlakuan Kontrol (cm)

1. Data Tinggi di Areal Tertutup

K (0%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total Rata-Rata

I 25.5 24 30 29.5 41 34.3 27.5 16.5 21 32.5 281.8 28.18

II 52.8 41 49.6 49.4 66 58.5 44 32 39 52.5 484.8 48.48

III 64.2 59.7 76.2 81.3 86.2 81 75 53.6 57.2 77.2 711.6 71.16

PT 38.7 35.7 46.2 51.8 45.2 46.7 47.5 37.1 36.2 44.7 429.8 42.98

2. Data Tinggi di Areal Terbuka

K (0%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total Rata-Rata

I 8.3 8 8 7 10 7.5 9.5 6.5 8.8 7.5 81.1 8.11

II 12 9 6.5 8.5 10.5 6 8.5 7 8 7.5 83.5 8.35

III 11 9.5 8 9 10.5 7 8 6 9 8 86 8.6

PT 2.7 1.5 0 2 0.5 -0.5 -1.5 -0.5 0.2 0.5 4.9 0.49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 8

99

Data Jumlah Daun Masing-Masing Perlakuan Tiap Minggu (Helai)

A (10 %) A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 Total Rata-

rata

26-Mar 11 11 8 11 11 11 11 11 11 11 107 10.7

2-Apr 29 32 18 32 20 22 26 23 26 20 248 24.8

9-Apr 41 47 21 52 35 38 38 35 39 35 381 38.1

16-Apr 44 50 24 65 51 47 42 39 45 35 442 44.2

23-Apr 47 53 27 59 48 50 42 39 48 39 452 45.2

30-Apr 50 63 24 54 48 48 36 39 48 39 449 44.9

7-May 48 36 27 54 39 48 39 39 48 33 411 41.1

14-May 45 57 27 45 36 36 36 33 27 30 372 37.2

B ( 20%) B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 Total Rata-

rata

26-Mar 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 110 11

2-Apr 23 20 20 17 17 26 32 20 17 20 212 21.2

9-Apr 41 35 29 26 32 35 35 30 27 26 316 31.6

16-Apr 42 36 29 30 36 38 35 30 27 26 329 32.9

23-Apr 39 36 24 24 36 35 33 36 24 24 311 31.1

30-Apr 36 39 24 21 39 35 33 39 24 21 311 31.1

7-May 39 39 21 21 36 33 27 36 21 21 294 29.4

14-May 24 36 18 21 33 36 21 39 21 33 282 28.2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

D (40 %) D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 Total Rata-

rata

26-Mar 8 8 11 11 11 11 11 11 11 11 104 10.4

2-Apr 14 14 20 29 20 20 20 23 32 18 210 21

9-Apr 21 17 26 47 32 27 26 32 53 24 305 30.5

16-Apr 24 20 26 47 32 27 34 32 53 30 325 32.5

23-Apr 21 20 29 50 35 24 31 32 51 30 323 32.3

30-Apr 24 18 29 60 30 24 24 30 51 30 320 32

7-May 21 15 36 57 36 18 26 30 48 21 308 30.8

14-May 18 24 27 63 30 9 30 21 39 12 273 27.3

C (30 %) C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 Total Rata-

Rata

26-Mar 11 11 11 11 11 11 11 11 11 14 113 11.3

2-Apr 17 18 23 20 23 20 17 31 26 29 224 22.4

9-Apr 25 32 42 29 37 36 32 46 35 38 352 35.2

16-Apr 25 32 45 39 37 39 39 49 35 41 381 38.1

23-Apr 28 30 42 36 34 39 39 46 35 35 364 36.4

30-Apr 27 30 42 33 30 39 36 42 33 33 345 34.5

7-May 27 30 39 30 30 33 36 45 33 33 336 33.6

14-May 24 24 39 24 24 33 36 36 27 30 297 29.7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

E (50 %) E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 E10 Total Rata-

rata

26-Mar 11 11 8 11 11 11 8 11 8 11 101 10.1

2-Apr 29 23 17 29 18 20 26 17 17 20 216 21.6

9-Apr 35 38 23 32 30 32 38 32 35 50 345 34.5

16-Apr 35 38 30 45 36 35 52 39 35 50 395 39.5

23-Apr 35 35 27 45 36 38 48 36 38 48 386 38.6

30-Apr 36 36 24 45 33 36 45 51 36 45 387 38.7

7-May 33 33 24 45 33 42 45 47 33 45 380 38

14-May 36 33 18 39 33 42 48 45 33 48 375 37.5

K (0%) K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 Total Rata-

rata

26-Mar 11 11 11 10 11 11 11 8 8 11 103 10.3

2-Apr 23 23 29 22 20 20 26 13 17 26 219 21.9

9-Apr 38 32 44 37 44 27 26 26 23 33 330 33

16-Apr 45 36 48 44 54 30 29 33 24 36 379 37.9

23-Apr 42 39 48 44 52 33 29 29 30 36 382 38.2

30-Apr 37 36 51 39 54 31 34 29 39 33 383 38.3

7-May 42 36 45 39 48 30 34 30 48 33 385 38.5

14-May 42 27 39 39 54 27 36 24 48 27 363 36.3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 9

102

Data Jumlah Daun dan Pertambahan Jumlah Daun Tanaman Kedelai (helai)

A (10 %) A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 Total Rata-rata

26-Mar 11 11 8 11 11 11 11 11 11 11 107 10.7

2-Apr 29 32 18 32 20 22 26 23 26 20 248 24.8

9-Apr 41 47 21 52 35 38 38 35 39 35 381 38.1

16-Apr 44 50 24 65 51 47 42 39 45 35 442 44.2

PJD 33 39 16 54 40 36 31 28 34 24 335 33.5

B ( 20%) B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 Total Rata-rata

26-Mar 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 110 11

2-Apr 23 20 20 17 17 26 32 20 17 20 212 21.2

9-Apr 41 35 29 26 32 35 35 30 27 26 316 31.6

16-Apr 42 36 29 30 36 38 35 30 27 26 329 32.9

PJD 31 25 18 19 25 27 24 19 16 15 219 21.9

C (30 %) C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 Total Rata-Rata

26-Mar 11 11 11 11 11 11 11 11 11 14 113 11.3

2-Apr 17 18 23 20 23 20 17 31 26 29 224 22.4

9-Apr 25 32 42 29 37 36 32 46 35 38 352 35.2

16-Apr 25 32 45 39 37 39 39 49 35 41 381 38.1

PJD 14 21 34 28 26 28 28 38 24 27 268 26.8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

D (40 %) D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 Total Rata-rata

26-Mar 8 8 11 11 11 11 11 11 11 11 104 10.4

2-Apr 14 14 20 29 20 20 20 23 32 18 210 21

9-Apr 21 17 26 47 32 27 26 32 53 24 305 30.5

16-Apr 24 20 26 47 32 27 34 32 53 30 325 32.5

PJD 16 12 15 36 21 16 23 21 42 19 221 22.1

E (50 %) E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 E10 Total Rata-rata

26-Mar 11 11 8 11 11 11 8 11 8 11 101 10.1

2-Apr 29 23 17 29 18 20 26 17 17 20 216 21.6

9-Apr 35 38 23 32 30 32 38 32 35 50 345 34.5

16-Apr 35 38 30 45 36 35 52 39 35 50 395 39.5

PJD 24 27 22 34 25 24 44 28 27 39 294 29.4

K (0%) K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 Total Rata-rata

26-Mar 11 11 11 10 11 11 11 8 8 11 103 10.3

2-Apr 23 23 29 22 20 20 26 13 17 26 219 21.9

9-Apr 38 32 44 37 44 27 26 26 23 33 330 33

16-Apr 45 36 48 44 54 30 29 33 24 36 379 37.9

PJD 34 25 37 34 43 19 18 25 16 25 276 27.6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

Lampiran 10

Data Jumlah Polong per Tanaman Kedelai (polong)

Replikasi A

(10%)

B

(20%)

C

(30%)

D

(40%)

E

(50%)

K

(0%)

1 30 25 24 6 19 17

2 21 23 18 13 22 19

3 15 10 20 22 23 28

4 26 15 17 15 19 22

5 27 18 16 16 23 26

6 18 16 17 18 25 19

7 19 18 17 10 20 21

8 20 28 13 12 20 11

9 19 6 14 23 10 26

10 24 14 18 15 23 23

Total 219 173 174 150 204 212

Rata-

Rata 21.9 17.3 17.4 15 20.4 21.2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

Lampiran 11

Data Bobot Kering Biji per Tanaman Kedelai (gram)

Replikasi A

(10%)

B

(20%)

C

(30%)

D

(40%)

E

(50%)

K

(0%)

1 12.46 6.41 6.11 1.43 6.27 7.49

2 4.83 4.49 6.66 5.87 8.46 5.47

3 4.48 3.85 7.19 6.47 7.10 12.29

4 8.35 2.67 5.96 8.43 5.91 8.08

5 8.26 6.64 5.02 5.88 6.90 11.06

6 2.72 3.38 6.49 1.70 7.30 6.64

7 5.22 8.85 6.58 7.77 7.28 8.39

8 5.75 5.60 3.79 6.76 5.70 4.69

9 6.77 2.33 3.64 7.35 4.24 5.02

10 7.73 2.44 3.10 3.94 7.33 10.49

Total 66.56 46.67 54.54 55.61 66.50 79.61

Rata-

Rata 6.66 4.67 5.45 5.56 6.65 7.96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

Lampiran 12

Uji Normalitas Distribusi Data Tinggi, Jumlah Daun, Jumlah Polong, dan

Bobot Kering Biji Tanaman Kedelai

1. Tinggi Tanaman

2. Jumlah Daun

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Jumlah

Daun

N 60

Normal Parametersa,,b

Mean 3.5000

Std. Deviation 1.72224

Most Extreme

Differences

Absolute .141

Positive .141

Negative -.141

Kolmogorov-Smirnov Z 1.096

Asymp. Sig. (2-tailed) .181

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

tinggitanaman

N 60

Normal Parametersa,,b

Mean 54.4983

Std. Deviation 7.65713

Most Extreme

Differences

Absolute .076

Positive .069

Negative -.076

Kolmogorov-Smirnov Z .590

Asymp. Sig. (2-tailed) .878

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

3. Jumlah Polong

4. Bobot Kering Biji

Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan uji normalitas

Kolmogorov-Smirnov. Hasil yang diperoleh pada tabel di atas menunjukkan

bahwa nilai sig > 0.05 yang berarti bahwa data tinggi, jumlah daun, jumlah

polong, dan bobot kering biji tanaman yang didapatkan berdistribusi normal.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Jumlahpolong

N 60

Normal Parametersa,,b

Mean 18.8667

Std. Deviation 5.33446

Most Extreme Differences Absolute .069

Positive .057

Negative -.069

Kolmogorov-Smirnov Z .533

Asymp. Sig. (2-tailed) .939

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Bobot

Biji kering

N 60

Normal Parametersa,,b

Mean 6.1581

Std. Deviation 2.34406

Most Extreme Differences Absolute .080

Positive .080

Negative -.055

Kolmogorov-Smirnov Z .620

Asymp. Sig. (2-tailed) .837

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108 Lampiran 13

Uji Homogenitas Data Tinggi, Jumlah Daun, Jumlah Polong, dan Bobot

Kering Biji Tanaman Kedelai

1. Tinggi Tanaman

Test of Homogeneity of Variances Tinggi Tanaman Kedelai var. Grobogan

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.367 5 54 .052

Tabel di atas menunjukkan homogenitas varians yang dihasilkan dengan nilai

levene statistik 2.367 dan nilai sig 0.052 > 0.05 pada level probabilitas yang

berarti bahwa perlakuan setiap konsentrasi pupuk cair lamtoro terhadap tinggi

tanaman kedelai var. Grobogan memiliki varians yang sama (homogen).

2. Jumlah Daun

Test of Homogeneity of Variances Jumlah Daun Tanaman Kedelai var. Grobogan

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.751 5 54 .589

Tabel di atas menunjukkan homogenitas varians yang dihasilkan dengan nilai

levene statistik 0.751 dan nilai sig 0.589 > 0.05 pada level probabilitas yang

berarti bahwa perlakuan setiap konsentrasi pupuk cair lamtoro terhadap jumlah

daun tanaman kedelai var. Grobogan memiliki varians yang sama (homogen).

3. Jumlah Polong

Tabel di atas menunjukkan homogenitas varians yang dihasilkan dengan nilai

levene statistik 1.175 dan nilai sig 0.334 > 0.05 pada level probabilitas yang

berarti bahwa perlakuan setiap konsentrasi pupuk cair lamtoro terhadap jumlah

polong tanaman kedelai var. Grobogan memiliki varians yang sama (homogen).

4. Bobot Kering Biji

Test of Homogeneity of Variances Bobot Kering Biji yang dihasilkan Tanaman

Kedelai var. Grobogan

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.639 5 54 .165

Test of Homogeneity of Variances Jumlah Polong Tanaman kedelai var. Grobogan

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.175 5 54 .334

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

Tabel di atas menunjukkan homogenitas varians yang dihasilkan dengan nilai

levene statistik 1.639 dan nilai sig 0.165 > 0.05 pada level probabilitas yang

berarti bahwa perlakuan setiap konsentrasi pupuk cair lamtoro terhadap jumlah

polong tanaman kedelai var. Grobogan memiliki varians yang sama (homogen).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

Lampiran 14

Hasil Anova terhadap Tinggi Tanaman Kedelai

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 68.559 5 13.712 .218 .953

Within Groups 3390.711 54 62.791

Total 3459.270 59

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai Sig. 0.953 > 0.05 pada level

probabilitas. Hal ini berarti bahwa perlakuan konsentrasi berbeda dari pupuk cair

lamtoro tidak mempengaruhi tinggi tanaman kedelai var. Grobogan secara

siginifican maka hipotesis ditolak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111 Lampiran 15

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai Sig. 0.020 < 0.05 pada level

probabilitas. Hal ini berarti bahwa perlakuan konsentrasi berbeda dari pupuk cair

lamtoro mempengaruhi jumlah daun tanaman kedelai var. Grobogan secara

siginifican maka hipotesis diterima.

Post Hoc Tests dengan uji Duncan

Hasil Duncan terhadap Jumlah Daun Tanaman Kedelai

Jumlahdaun

Duncana

Perlakuan N

Subset for alpha = 0.05

1 2

B 10 21.9000

D 10 22.1000

C 10 26.8000 26.8000

K 10 27.6000 27.6000

E 10 29.4000 29.4000

A 10 33.5000

Sig. .071 .099

Keterangan: Nilai rata-rata yang berbeda kolom

menunjukkan berbeda nyata pada taraf uji Duncan

0.05

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa perlakuan A(10%) memiliki rata-

rata pertambahan jumlah daun yang berbeda secara signifikan terhadap perlakuan

B(20%) dan perlakuan D(40%).

Hasil Anova terhadap Jumlah Daun Tanaman Kedelai

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 983.483 5 196.697 2.953 .020

Within Groups 3596.700 54 66.606

Total 4580.183 59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

Perhitungan dengan CD (Critical Differences) untuk jumlah daun

dfbet = 1 ; df with = 54 ; MSwith = 66.606 ; n1 = 10

Fcrit = (1. 54)

Fcrit = 4.02

CD = )(

CD = ( )(

CD = (2.83)(2.58)

CD = 7.30

Jika : CD maka signifikan

Perlakuan A (33.5) B (21.9) C (26.8) D (22.1) E (29.4) K (27.6)

A (33.5) 0 11.6 6.7 11.4 4.1 5.9

B (21.9) 11.6 0 4.9 0.2 7.5 5.7

C (26.8) 6.7 4.9 0 4.7 2.6 0.8

D (22.1) 11.4 0.2 4.7 0 7.3 5.5

E (29.4) 4.1 7.5 2.6 7.3 0 1.8

K (27.6) 5.9 5.7 0.8 5.5 1.8 0

Berdasarkan selisih means antar perlakuan di atas dapat dilihat bahwa perlakuan

A (10%) memberikan perbedaan jumlah daun yang signifikan dengan perlakuan B

(20%) dan D (40%), di mana memberikan selisih lebih besar dari nilai CD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113 Lampiran 16

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai Sig. 0.018 < 0.05 pada level

probabilitas. Hal ini berarti bahwa perlakuan konsentrasi berbeda pupuk cair

lamtoro mempengaruhi jumlah polong tanaman kedelai var. Grobogan secara

siginifican maka hipotesis diterima.

Post Hoc Tests dengan Uji Duncan

Hasil Duncan terhadap Jumlah Polong Tanaman Kedelai

Hasil Anova terhadap Jumlah Polong Tanaman Kedelai

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 365.533 5 73.107 3.006 .018

Within Groups 1313.400 54 24.322

Total 1678.933 59

Jumlahpolong

Duncana

Perlakuan N

Subset for alpha =

0.05

1 2

D 10 15.0000

B 10 17.3000 17.3000

C 10 17.4000 17.4000

E 10 20.4000

K 10 21.2000

A 10 21.9000

Sig. .311 .067

Keterangan: Nilai rata-rata yang berbeda

kolom menunjukkan berbeda nyata pada

taraf uji Duncan 0.05

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

Hasil tersebut menunjukkan bahwa rata-rata jumlah polong yang dihasilkan oleh

tanaman yang diberi perlakuan A(10%), E (50%), dan K (0%) berbeda secara

signifikan terhadap rata-rata jumlah polong yang dihasilkan oleh tanaman yang

diberi perlakuan D (40%).

Perhitungan dengan CD (Critical Differences) untuk jumlah polong

dfbet = 1 ; df with = 54 ; MSwith = 24.322; n1 = 10

Fcrit = (1. 54)

Fcrit = 4.02

CD = )(

CD = ( )(

CD = (2.83)(1.559)

CD = 4.411

Jika : CD maka signifikan

Perlakuan A (21.9) B (17.3) C (17.4) D (15) E (20.4) K (21.2)

A (21.9) 0 4.6 4.5 6.9 1.5 0.7

B (17.3) 4.6 0 0.1 2.3 3.1 3.9

C (17.4) 4.5 0.1 0 2.4 3 3.8

D (15) 6.9 2.3 2.4 0 5.4 6.2

E (20.4) 1.5 3.1 3 5.4 0 0.8

K (21.2) 0.7 3.9 3.8 6.2 0.8 0

Berdasarkan selisih means antar perlakuan di atas dapat dilihat bahwa perlakuan

A (10%) memberikan perbedaan jumlah polong yang signifikan dengan perlakuan

B (20%) C (10%) dan D (40%). Perlakuan D (20%) memberikan jumlah polong

yang berbeda antara perlakuan E (50%) dan K (0%).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115 Lampiran 17

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai Sig. 0.023 < 0.05 pada level

probabilitas. Hal ini berarti bahwa perlakuan konsentrasi berbeda pupuk cair

lamtoro mempengaruhi bobot kering tanaman kedelai var. Grobogan secara

siginifican maka hipotesis diterima.

Post Hoc Tests dengan Uji Duncan

Hasil Duncan terhadap Bobot Kering Biji Tanaman Kedelai

Hasil Anova terhadap Bobot Kering Biji Tanaman Kedelai

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 68.183 5 13.637 2.877 .023

Within Groups 255.998 54 4.741

Total 324.181 59

Duncana

Perlakuan N

Subset for alpha =

0.05

1 2

B 10 4.6665

C 10 5.4539

D 10 5.5608

E 10 6.6497 6.6497

A 10 6.6564 6.6564

K 10 7.9611

Sig. .072 .210

Keterangan: Nilai rata-rata yang berbeda

kolom menunjukkan berbeda nyata pada

taraf uji Duncan 0.05

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

Hasil tersebut menunjukkan bahwa bobot biji kering yang dihasilkan oleh

tanaman yang diberi perlakuan K (0%) memiliki bobot biji kering yang berbeda

secara signifikan terhadap bobot kering biji yang diberi perlakuan B(20%), C

(30%), dan D(40%).

Perhitungan dengan CD (Critical Differences) untuk bobot kering biji

dfbet = 1 ; df with = 54 ; MSwith = 4.741; n1 = 10

Fcrit = (1. 54)

Fcrit = 4.02

CD = )(

CD = ( )(

CD = (2.83)(0.688)

CD = 1.947

Jika : CD maka signifikan

Perlakuan A (6.66) B (4.67) C (5.45) D (5.56) E (6.65) K (7.96)

A (6.66) 0 1.99 1.21 1.10 0.01 1.30

B (4.67) 1.99 0 0.78 0.89 1.98 3.29

C (5.45) 1.21 0.78 0 0.11 1.20 2.51

D (5.56) 1.10 0.89 0.11 0 1.09 2.40

E (6.65) 0.01 1.98 1.20 1.09 0 1.31

K (7.96) 1.30 3.29 2.51 2.40 1.31 0

Berdasarkan selisih means antar perlakuan di atas dapat dilihat bahwa perlakuan

K (10%) memberikan bobot kering biji yang berbeda secara signifikan dengan

perlakuan B (20%) C (10%) dan D (40%). Perlakuan B (20%) memberikan

jumlah polong yang berbeda antara perlakuan A (10%), E (50%) dan K (0%).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117 Lampiran 18

Suhu dan Curah Hujan Bulan Maret Hingga Bulan Juni

1. Data Suhu Harian Paingan, Sleman, Yogyakarta

Bulan Maret 2015 Bulan April 2015

Tanggal Siang

(0C)

Malam

(0C)

1-Apr-15 32 25

2-Apr-15 34 25

3-Apr-15 31 23

4-Apr-15 32 24

5-Apr-15 33 24

6-Apr-15 33 26

7-Apr-15 33 25

8-Apr-15 33 25

9-Apr-15 33 25

10-Apr-15 33 25

11-Apr-15 32 25

12-Apr-15 32 24

13-Apr-15 32 25

14-Apr-15 32 25

15-Apr-15 32 25

16-Apr-15 33 25

17-Apr-15 33 25

18-Apr-15 31 24

19-Apr-15 32 26

20-Apr-15 33 25

21-Apr-15 33 25

22-Apr-15 33 25

23-Apr-15 32 24

24-Apr-15 32 24

25-Apr-15 30 24

26-Apr-15 32 25

27-Apr-15 32 25

28-Apr-15 33 24

29-Apr-15 33 24

30-Apr-15 32 25

Tanggal Siang

(0C)

Malam

(0C)

1-Mar-15 32 24

2-Mar-15 32 23

3-Mar-15 33 23

4-Mar-15 30 24

5-Mar-15 31 24

6-Mar-15 33 24

7-Mar-15 31 24

8-Mar-15 33 25

9-Mar-15 34 25

10-Mar-15 33 25

11-Mar-15 32 24

12-Mar-15 32 23

13-Mar-15 33 23

14-Mar-15 33 23

15-Mar-15 31 23

16-Mar-15 32 23

17-Mar-15 32 24

18-Mar-15 32 24

19-Mar-15 33 26

20-Mar-15 32 26

21-Mar-15 32 26

22-Mar-15 32 25

23-Mar-15 32 25

24-Mar-15 33 24

25-Mar-15 32 24

26-Mar-15 33 24

27-Mar-15 32 25

28-Mar-15 33 24

29-Mar-15 32 24

30-Mar-15 31 15

31-Mar-15 32 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

Bulan Mei 2015 Bulan Juni 2015

Sumber:

http://www.accuweather.com/id/id/yogyakarta/211671/month/211671?monyr=6/0

1/2015

Tanggal Siang

(0C)

Malam

(0C)

1-Jun-15 29 25

2-Jun-15 31 24

3-Jun-15 32 24

4-Jun-15 31 25

5-Jun-15 31 25

6-Jun-15 31 26

7-Jun-15 30 25

8-Jun-15 30 26

9-Jun-15 30 26

10-Jun-15 29 26

11-Jun-15 30 25

12-Jun-15 30 24

13-Jun-15 30 23

14-Jun-15 30 23

15-Jun-15 31 24

16-Jun-15 31 22

17-Jun-15 31 22

18-Jun-15 29 23

19-Jun-15 29 24

20-Jun-15 29 22

21-Jun-15 31 23

22-Jun-15 30 23

23-Jun-15 29 23

24-Jun-15 31 23

Tanggal Siang

(0C)

Malam

(0C)

1-May-15 32 25

2-May-15 30 24

3-May-15 32 25

4-May-15 30 25

5-May-15 32 25

6-May-15 32 25

7-May-15 31 25

8-May-15 32 26

9-May-15 31 25

10-May-15 31 25

11-May-15 31 25

12-May-15 31 25

13-May-15 31 26

14-May-15 31 26

15-May-15 31 26

16-May-15 31 27

17-May-15 30 25

18-May-15 30 24

19-May-15 30 23

20-May-15 30 22

21-May-15 31 22

22-May-15 32 23

23-May-15 30 24

24-May-15 31 25

25-May-15 31 25

26-May-15 31 25

27-May-15 31 24

28-May-15 30 24

29-May-15 31 24

30-May-15 31 25

31-May-15 31 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

2. Data Curah Hujan Harian Paingan, Sleman, Yogyakarta

Bulan Maret 2015 Bulan April 2015

Tanggal Curah Hujan

(mm)

1-Mar-15 1

2-Mar-15 48

3-Mar-15 0

4-Mar-15 0

5-Mar-15 0

6-Mar-15 0

7-Mar-15 2

8-Mar-15 0

9-Mar-15 12

10-Mar-15 0

11-Mar-15 38

12-Mar-15 10

13-Mar-15 9

14-Mar-15 34

15-Mar-15 6

16-Mar-15 0

17-Mar-15 0

18-Mar-15 0

19-Mar-15 0

20-Mar-15 0

21-Mar-15 0

22-Mar-15 0

23-Mar-15 0

24-Mar-15 24

25-Mar-15 0

26-Mar-15 3

27-Mar-15 0

28-Mar-15 43

29-Mar-15 5

30-Mar-15 0

31-Mar-15 2

Tanggal Curah Hujan

(mm)

1-Apr-15 46

2-Apr-15 51

3-Apr-15 33

4-Apr-15 0

5-Apr-15 0

6-Apr-15 0

7-Apr-15 32

8-Apr-15 7

9-Apr-15 0

10-Apr-15 1

11-Apr-15 18

12-Apr-15 4

13-Apr-15 10

14-Apr-15 1

15-Apr-15 0

16-Apr-15 0

17-Apr-15 29

18-Apr-15 0

19-Apr-15 0

20-Apr-15 4

21-Apr-15 1

22-Apr-15 1

23-Apr-15 8

24-Apr-15 0

25-Apr-15 7

26-Apr-15 5

27-Apr-15 1

28-Apr-15 0

29-Apr-15 8

30-Apr-15 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

Bulan Mei 2015 Bulan Juni 2015

Sumber :

http://www.accuweather.com/id/id/yogyakarta/211671/month/211671?monyr=6/0

1/2015

Tanggal Curah Hujan

(mm)

1-Jun-15 34

2-Jun-15 0

3-Jun-15 5

4-Jun-15 8

5-Jun-15 2

6-Jun-15 0

7-Jun-15 24

8-Jun-15 0

9-Jun-15 0

10-Jun-15 0

11-Jun-15 0

12-Jun-15 0

13-Jun-15 0

14-Jun-15 0

15-Jun-15 0

16-Jun-15 0

17-Jun-15 4

18-Jun-15 0

19-Jun-15 0

20-Jun-15 0

21-Jun-15 0

22-Jun-15 0

23-Jun-15 0

24-Jun-15 0

Tanggal Curah Hujan

(mm)

1-May-15 0

2-May-15 2

3-May-15 20

4-May-15 17

5-May-15 22

6-May-15 0

7-May-15 0

8-May-15 2

9-May-15 5

10-May-15 48

11-May-15 11

12-May-15 0

13-May-15 0

14-May-15 0

15-May-15 0

16-May-15 0

17-May-15 1

18-May-15 0

19-May-15 0

20-May-15 0

21-May-15 0

22-May-15 0

23-May-15 0

24-May-15 2

25-May-15 0

26-May-15 22

27-May-15 15

28-May-15 72

29-May-15 7

30-May-15 0

31-May-15 37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121

Lampiran 19

Data Pengukuran pH dan Kelembapan Tanah

Pengukuran pH dan Kelembapan tanah di Areal Terbuka

Tanggal Pengukuran K (0%)

10-Jun-15 pH 6.067

Moisture (%) 2.667

17-Jun-15 pH 6.067

Moisture (%) 1.83

24-Jun-15 pH 5.3

Moisture (%) 3

Tanggal Yang diukur Konsentrasi Rata-

Rata 0% 10% 20% 30% 40% 50%

26-Mar-15 pH 6.5 6.2 6.2 6 6.3 6.3 6.25

Moisture (%) 5.3 5.5 5.23 5.16 5.03 5.16

2-Apr-15 pH 5.5 5.6 5.1 5.1 5.2 5 5.25

Moisture (%) 4 5 5.4 5.2 6.8 6.3

9-Apr-15 pH 5.6 5.7 5.3 5.6 5.5 5.7 5.57

Moisture (%) 1 1 1.6 1 1 1

16-Apr-15 pH 5.3 5.6 5.7 6.1 6.1 5.6 5.73

Moisture (%) 1 2 2.3 1 1 1

23-Apr-15 pH 5.8 6 6 5.7 5.8 5.5 5.8

Moisture (%) 1 1 1 1 1 1

30-Apr-15 pH 5.8 6.2 6.2 6.06 5.67 5.73 5.94

Moisture (%) 2.3 3.16 3 2.33 2.16 2

7-May-15 pH 6.06 6.33 6.26 5.93 5.86 6.46 6.15

Moisture (%) 1.33 1 1 1 1.67 1

14-May-15 pH 6.2 6 6.06 5.93 5.93 6.2 6.05

Moisture (%) 1 1 1 1 1 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122

Lampiran 20

Dokumentasi

Pembuatan Pupuk Cair dari Daun Lamtoro

Daun Lamtoro Daun dipotong

Daun Lamtoro Daun dipotong

Penambahan Tetes Tebu Penambahan EM-4

Penambahan Air Bekas Cuci Beras Penambahan Air

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123

Inkubasi secara anaerob Hasil fermentasi selama 1 bulan

Pupuk diencerkan saat diaplikasikan Hasil pupuk cair setelah disaring

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124

Tanaman kedelai var. Grobogan di Areal dengan Naungan

Areal dengan atap plastik dan

Tanaman kedelai umur 1 minggu paranet

Kedelai umur 2 mingguan Fase generatif mulai awal bulan ke-2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125

Pembentukan polong minggu ke-5 Polong berisi

Masa Panen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126

Pertumbuhan Tanaman di Areal Terbuka

Areal Terbuka Tanaman sehat umur 2 minggu

Hama yang ditemukan

Belalang Ulat Grayak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127

Kepik Coklat Pestisida Organik “Pesona”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128

Akar Tanaman

Perlakuan A Perlakuan E

Kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI