Upload
mentari-r-mukti
View
6.028
Download
13
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
Pendahuluan
1.1 latar belakang masalah
Indonesia terletak pada 6’LU sampai 11’LS serta 95’BT sampai 141’BT.
Karena letak garis lintang Indonesia tersebut Indonesia memiliki iklim tropis,
tentu saja dengan curah hujan yang tinggi. Karena Indonesia memiliki iklim
tropis maka sudah sepatutnya negeri ini memiliki biodiversity yang sangat
banyak. Banyak jenis flora maupun fauna yang dapat hidup di negeri yang
mendapat julukan “gemah ripah loh jinawi”. Salah satunya ialah tanaman teh,
walaupun tanaman ini bukan merupakan tanaman asli indonesaia melainkan
tanaman asli India,cina,serta Tibet bagian utara yang dibawa ke Indonesia oleh
para pedagang India dan cina yang singgah di Indonesia. Namun tanaman ini
dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di negeri ini. Teh dapat hidup di
dataran tinggi seperti pengunungan yang memiliki ketinggian antara 1200-
2400 meter diatas permukaan laut. Saat ini teh menjadi komoditas perkebunan
di dataran tinggi Indonesia di karenakan saat ini banyak sekali orang Indonesia
yang mengkonsumsi teh sebagai minuman sehari-hari seperti kopi.
Tanaman kopi tumbuh pada ketinggian 400-1200 meter diatas permukaan
laut. Kopi sangat digemari oleh dunia tidak hanya karena aroma serta rasanya
yang kuat melainkan kopi juga dapat menurunkan resiko kanker,diabetes,batu
empedu,jantung. Kopi sejak zaman penjajahan hingga Indonesia berumur 65
tahun, kopi telah menjadi salah satu komoditi ekspor Indonesia. Tidak hanya
ekspor kopi juga sangat digemari oleh masyarakat Indonesia mulai dari orang
tua, remaja baik anak-anak semuanya mengemari minuman kopi sebagai
teman santai.
Kopi terkenal akan kadar kafeinnya yang tinggi sedangkan teh terkenal
akan kadar theine yang tinggi. Tak hanya kafein dan theine, tanaman teh dan
kopi juga memiliki kandungan-kandungan nutrisi yang banyak manfaatnya
untuk manusia. Lalu apakah manfaat dari kandunagan teh dan kopi memiliki
manfaat yang sama pada tumbuhan? Oleh karena itu dalam penelitian
eksperimen ini kami ingin mengetahui apakah pemberian larutan teh dan
1
larutan kopi dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Sehingga dalam
penelitian ini kami mengambil judul “Membandingkan Pemberian Air Teh
dan Air Kopi Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabe” .
1.1 Rumusan Masalah
1. Apakah ada pengaruh pemberian larutan teh dan larutan kopi terhadap
pertumbuhan tanaman cabe?
2. Kandungan apa yang terkandung dalam larutan kopi dan larutan teh?
3. Larutan manakah yang memberikan pengaruh lebih besar terhadap
pertumbuhan tanaman cabe?
4. Mengapa larutan tersebut memberikan pengaruh yang lebih besar
terhadapa tanaman cabe di banding larutan lain?
1.2 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian larutan teh dan larutan
kopi terhadap pertumbuhan tanaman cabe
2. Untuk mengetahui kandunagn apa ynag terdapat dalam larutan teh dan
larutan kopi
3. Untuk mengetahui larutan mana yang memberikan penagruh lebih besar
terhadap pertumbuhan tanaman cabe
4. Untuk mengetahui mengapa larutan tersebut memberikan pengaruh lebih
besar terhadap pertumbuhan tanaman cabe
1.3 Manfaat Penelitian
Diharapkan dengan adanya penelitian ini masyarakat dapat memanfaatkan
tanaman teh dan tanaman kopi dengan lebih maksimal untuk menigkatkan
produksi pertanian.
1.5 Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan sementara dari suatau penelitian eksperimen.
hipotesis ada dua yaitu hipotesis alternative dan hipotesis nol. Karena itu
dalam penelitian eksperimen ini hipotesis yang kami gunakan ialah:
2
(Hi) : Ada perbedaan pemberian larutan teh dan larutan kopi terhadap
pertumbuhan tanaman cabe
(Ho) : Tidak ada perbedaan pemberian larutan teh dan larutan kopi
terhadap pertumbuhan tanaman cabe
3
BAB II
Landasan Teori
2.1 Pertumbuhan dan factornya
Pertumbuhan ialah peningkatan ukuran(tinggi, volume) yang sifatnya tidak
dapat balik (irreversible) serta di hasilkan dari pembelahan sel dan
pembesaran sel .Banyak faktor alasan atau penyebab yang mempengaruhi
perkembangan dan pertumbuhan tumbuh-tumbuhan, tanaman, pohon, dll.
Apabila faktor tersebut kebutuhannya tidak terpenuhi maka tanaman tersebut
bisa mengalami dormansi / dorman yaitu berhenti melakukan aktifitas hidup.
Faktor pengaruh tersebut yakni :
1. Faktor Suhu / Temperatur Lingkungan
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh
kembang, reproduksi dan juga kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu
yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22 derajat celcius sampai dengan
37 derajad selsius. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal
tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti
2. Faktor Kelembaban / Kelembapan Udara
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta
perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi
tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta
berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel
yang lebih cepat.
3. Faktor Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan
fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan
cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman
itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar mentari
dapat menghambat proses pertumbuhan.
4
4. Faktor Hormon
Pertumbuhan, perkembangan, dan pergerakan tumbuhan dikendalikan
beberapa golongan zat yang secara umum dikenal sebagai hormon tumbuhan
atau fitohormon. Penggunaan istilah "hormon" sendiri menggunakan analogi
fungsi hormon pada hewan; dan, sebagaimana pada hewan, hormon juga
dihasilkan dalam jumlah yang sangat sedikit di dalam sel. Hormon tumbuhan
merupakan bagian dari proses regulasi genetik dan berfungsi sebagai
prekursor. Rangsangan lingkungan memicu terbentuknya hormon tumbuhan.
Bila konsentrasi hormon telah mencapai tingkat tertentu, sejumlah gen yang
semula tidak aktif akan mulai ekspresi. Dari sudut pandang evolusi, hormon
tumbuhan merupakan bagian dari proses adaptasi dan pertahanan diri tumbuh-
tumbuhan untuk mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya.
Sejauh ini dikenal sejumlah golongan zat yang dianggap sebagai fitohormon,
yaitu :
1. Auksin
Mempengaruhi pertambahan panjang batang, pertumbuhan, diferensiasi dan
percabangan akar; perkembangan buah; dominansi apikal; fototropisme dan
geotropisme.
Tempat dihasilkannya: Meristem apikal tu-nas ujung, daun muda, embrio
dalam biji.
2. Sitokinin
Mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi akar; mendorong pembelahan
sel dan pertumbuhan secara umum, mendorong perkecambahan; dan menunda
penuaan.
Tempat dihasilkannya: Pada akar, embrio dan buah, berpindah dari akar ke
organ lain
3. Giberelin atau asam giberelat (GA)
Mendorong perkembangan biji, perkembangan kuncup, pemanjangan batang
dan pertumbuhan daun; mendorong pembungaan dan perkembangan buah;
mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi akar. Tempat dihasilkannya:
Meristem apikal tu-nas ujung dan akar; daun muda; embrio.
5
4. Asam absisat (ABA)
Menghambat pertumbuhan; merangsang penutupan stomata pada waktu
kekurangan air, memper-tahankan dormansi.
Tempat dihasilkannya: Daun; batang, akar, buah berwarna hijau.
5. Etilen
Mendorong pematangan; memberikan pengaruh yang berlawanan dengan
beberapa pengaruh auksin; mendorong atau menghambat pertumbuhan dan
perkembangan akar, daun, batang dan bunga.
Tempat dihasilkannya: Buah yang matang, buku pada batang, daun yang
sudah menua.
6.Kalin
Kaukalin yaitu berfungsi untuk merangsang pembentukan batang
Rhizokalin yaitu berfungsi untuk merangsang pembentukan akar
Filokalin yaitu berfungsi untuk merangsang pembentukan daun.
Anthokalin yaitu berfungsi untuk merangsang pembentukan bunga
7. Asam jasmonat
8. Steroid (brasinosteroid)
9. Salisilat
10. Poliamina.
11. Asam traumalin
5. Hara/Mineral
Tanaman memerlukan makanan yang sering disebut hara mineral. Hal ini
dilakukan dengan menggunakan bahan anorganik untuk mendapatkan energi dan
pertumbuhannya.
Unsur yang diserap untuk pertumbuhan dan metabolisme tanaman dinamakan
hara tanaman. Mekanisme perubahan unsur hara menjadi senyawa organik atau
energi disebut metabolisme.
Unsur hara yang diperlukan tanaman adalah Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen
(O), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Sulfur (S), Kalsium (Ca), Magnesium
6
(Mg), Seng (Zn), Besi (Fe), Mangan (Mn), Tembaga (Cu), Molibden (Mo), Boron
(B), Klor (Cl), Natrium (Na), Kobal (Co), dan Silikon (Si).
Unsur hara dalam tanah lebih banyak diperlukan bagi tumbuhan dari pada hewan
dan manusia.Unsur hara dapat dibedakan menjadi :
a.Hara makro/makronutrien ialah Mineral yang dibutuhkan tumbuhan dalam
jumlah banyak.Berikut adalah contoh, fungsi dan gambaran gejala jika
kekurangan unsur hara
1. Nitrogen ( N ) dapat berfungsi untuk Merangsang pertumbuhan tanaman secara
keseluruhan, Merupakan bagian dari sel ( organ ) tanaman itu sendiri, Berfungsi
untuk sintesa asam amino dan protein dalam tanaman, Merangsang pertumbuhan
vegetatif ( warna hijau ) seperti daun, Tanaman yang kekurangan unsur N
gejalanya : pertumbuhan lambat/kerdil, daun hijau kekuningan, daun sempit,
pendek dan tegak, daun-daun tua cepat menguning dan mati.
2. Phospat ( P ) dapat berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolisme
dalam tanaman, Merangsang pembungaan dan pembuahan,Merangsang
pertumbuhan akar, Merangsang pembentukan biji, Merangsang pembelahan sel
tanaman dan memperbesar jaringan sel.Tanaman yang kekurangan unsur P
gejalanya : pembentukan buah/dan biji berkurang, kerdil, daun berwarna
keunguan atau kemerahan ( kurang sehat ).
3.Kalium (K) berfungsi dalam proses fotosintesa, pengangkutan hasil asimilasi,
enzim dan mineral termasuk air, Meningkatkan daya tahan/kekebalan tanaman
terhadap penyakit.Tanaman yang kekurangan unsur K gejalanya : batang dan daun
menjadi lemas/rebah, daun berwarna hijau gelap kebiruan tidak hijau segar dan
sehat, ujung daun menguning dan kering, timbul bercak coklat pada pucuk daun.
b. Hara mikro/mikronutrien ialah Mineral yang dibutuhkan tumbuhan dalam
jumlah yang sedikit.
1. Boron (B) Fungsi boron dalam tanaman antara lain berperanan dalam
metabolisme asam nukleat, karbohidrat, protein, fenol dan auksin. Di samping itu
boron juga berperan dalam pembelahan, pemanjangan dan diferensiasi sel,
permeabilitas membran, dan perkecambahan serbuk sari. Gejala defisiensi hara
mikro ini antara lain : Pertumbuhan terhambat pada jaringan meristematik (pucuk
7
akar), mati pucuk (die back), mobilitas rendah, buah yang sedang berkembang
sangat rentan, mudah terserang penyakit.
2. Klor (Cl) Klor berfungsi sebagai pemindah hara tanaman, meningkatkan
osmose sel, mencegah kehilangan air yang tidak seimbang, memperbaiki
penyerapan ion lain,untuk tanaman kelapa dan kelapa sawit dianggap hara makro
yang penting. Juga berperan dalam fotosistem II dari proses fotosintesis,
khususnya dalam evolusi oksigen. Adapun defisiensi klor antara lain : pola
percabangan akar abnormal, gejala wilting (daun lemah dan layu), warna
keemasan (bronzing) pada daun, pada tanaman kol daun berbentuk mangkuk.
3. Seng (Zn) berperan dalam biosintesis auksin, pemanjangan sel dan ruas batang.
Ketersediaan Zn menurun dengan naiknya pH, pengapuran yang berlebihan sering
menyebabkan ketersediaaan Zn menurun. Tanah yang mempunyai pH tinggi
sering menunjukkan adanya gejala defisiensi Zn, terytama pada tanah
berkapur.Adapun gejala defisiensi Zn antara lain : tanaman kerdil, ruas-ruas
batang memendek, daun mengecil dan mengumpul (resetting) dan klorosis pada
daun-daun muda dan intermedier serta adanya nekrosis.
4.Besi (Fe) berperan sebagai pelaksana pemindahan electron dalam proses
metabolisme. Kekurangan Fe menyebabakan terhambatnya pembentukan klorofil
dan akhirnya juga penyusunan protein menjadi tidak sempurna
5. Mangan (Mn ) berperan sebagai activator bagi sejumlah enzim utama dalam
siklus krebs, dibutuhkan untuk fungsi fotosintetik yang normal dalam
kloroplas,ada indikasi dibutuhkan dalam sintesis klorofil. Defisiensi unsur Mn
antara lain : pada tanaman
berdaun lebar, interveinal chlorosis pada daun muda mirip kekahatan Fe tapi lebih
banyak menyebar sampai ke daun yang lebih tua, pada tanaman serealia bercak-
bercak warna keabu-abuan sampai kecoklatan dan garis-garis pada bagian tengah
dan pangkal daun muda. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Setio
Budi Wiharto (09417/PN) dari UGM Jogjakarta.
c. Hara tambahan
Unsur hara yang diperoleh dari pengelolaan hasil industri pertanian antara lain
limbah tebu,pabrik bumbu masak,serta hasil sisa sisa limbah industri.Hal ini jika
tidak ditangangani dengan baik akan menjadi suatu pencemaran.Namun,dengan
8
pemanfaatan dari limbah tersebut dapat dimanfaatkan untuk sumber bahan
organik dalam tanah menurut (Sutanto,2002)
Dengan menggunakan hara, tanaman dapat memenuhi siklus hidupnya.
Fungsi hara tanaman tidak dapat digantikan oleh unsur lain dan apabila tidak
terdapat suatu hara tanaman, maka kegiatan metabolisme akan terganggu atau
berhenti sama sekali. Disamping itu umumnya tanaman yang kekurangan atau
ketiadaan suatu unsur hara akan menampakkan gejala pada suatu orrgan tertentu
yang spesifik yang biasa disebut gejala kekahatan.(www.kapurpertanian.com)
2.2 karakteristik tanaman cabe
2.2.1 Karakteristik
Cabai atau lombok termasuk dalam suku terong-terongan (Solanaceae)
dan merupakan tanaman yang mudah ditanam di dataran rendah ataupun di
dataran tinggi. Tanaman cabai banyak mengandung vitamin A dan vitamin C
serta mengandung minyak atsiri capsaicin, yang menyebabkan rasa pedas dan
memberikan kehangatan panas bila digunakan untuk rempah-rempah (bumbu
dapur). Cabai dapat ditanam dengan mudah sehingga bisa dipakai untuk
kebutuhan sehari-hari tanpa harus membelinya di pasar. Tanaman cabe cocok
ditanam pada tanah yang kaya humus, gembur dan sarang serta tidak
tergenang air; pH tanah yang ideal sekitar 5 - 6. Waktu tanam yang baik untuk
lahan kering adalah pada akhir musim hujan (Maret - April).
Capsicum Frutescens merupakan tanaman perdu dengan tinggi antara 50
cm sampai 150 cm. Di Jawa lebih dikenal dengan nama cabe rawit. Berikut
ciri-ciri morfologi tanaman ini:
Batang:
Batang berbiku-biku atau bagian atasnya bersudut, dan tidak berbulu.
9
Daun;
Daunnya berbentuk bundar telur sampai lonjong atau bundar telur
meruncing, 1 cm sampai 12 cm. Tidak berbulu atau 2 sampai 3 bunga
letaknya berdekatan.
Bunga:
Mahkota bunga: Mahkota bunga berbentuk bintang, berwarna putih, putih
kehijauan atau kadang-kadang ungu. Mempunyai garis
tengah 1,75 mm sampai 2 mm.
Kelopak bunga: Kelopak bunga berbulu dan tidak berbulu.
Mempunyai panjang 2 mm sampai 3 mm.
Buah:
Buah tegak kadang-kadang pada tanaman hibrid buah merunduk,
berbentuk bulat telur, jorong panjang 0,75 mm sampai 1,50 mm. Lebar 2,5
cm sampai 12 cm. Buah muda berwarna hijau tua,putih kehijauan dan
putih. Apabila masak berwarna merah terang dan bila setengah masak
berwarna hijau rumput(lazim digunakan).
2.2.2 Klasifikasi ilmiah
Divisi: Plantae
Sub-divisi Angiospermae
kelas Dicotyledoneae
Ordo: Solanales
Famili: Solanaceae
Genus: Capsicum
Spesies: Capsicum frutescens
2.3 Teh Berdasar Keanekaragaman Macam, Kandungan, dan Manfaatnya
10
2.3.1 keanekaragaman Macam Teh
Teh merupakan tanaman asli daerah cina,India dan Tibet. Tanaman teh
hidup pada ketinggian 1200-2400 meter diatas permukaan laut. Saat ini teh
telah menjadi minuman favorit masyarakat Indonesia karena Teh merupakan
minuman berkasiat yang terbukti dari jaman dulu hingga sekarang, berbagai
manfaatnya telah dibuktikan secara empirik dan riset. Berbagai macam jenis
teh, mulai dari teh hijau, teh hitam, teh buatan, hingga teh putih yang baru
populer saat ini setelah khasiatnya berhasil disembunyikan selama ratusan
tahun.
1. Teh Hitam
Disebut juga sebagai teh merah oleh bangsa Cina, Jepang dan Korea.
Merupakan jenis teh yang paling populer dan sering dikonsumsi di
Asia, termasuk Indonesia. Teh hitam lebih lama mengalami proses
oksidasi dibanding the-teh lainnya. Jenis teh ini memiliki aroma kuat
dan bisa bertahan lama jk disimpan dg baik
Katekin lebih sedikit
Tiga cangkir teh hitam setiap hari dipercaya dapat menurunkan resiko
penyakit kardiovaskuler seperti penyakit jantung, menurunkan kadar
kolesterol, hipertensi, dan stroke. Karena zat flavonoid quercetin,
kaempfrol, dan myricetin dalam teh yang dapat mencegah kerusakan
pembuluh darah akibat oksidasi kolesterol, mempengaruhi kadar
hormon stress
Masa seduh : 3 – 5 menit, 100 ‘C
2. Teh Hijau
Jenis teh ini adalah yang paling populer di Cina dan Jepang. Juga
dianggap sebagai teh yang paling bermanfaat bagi kesehatan, terutama
karena khasiatnya melawan kanker. Teh ini diperoleh dari pucuk daun
teh segar yang mengalami pemanasan dengan uap air pada suhu tinggi
Manfaat : melangsingkan tubuh
Masa seduh : 1 – 3 menit, 70 ‘C
11
3. Teh Putih
Dibuat dari pucuk daun teh paling muda yang masih dipenuhi bulu
halus. Teh putih tidak mengalami proses fermentasi, hanya diuapkan
dan dikeringkan.Daun teh putih setelah dikeringkan tidak berwarna
hijau tapi berwarna putih keperakan dan jika diseduh berwarna lebih
pucat dengan aroma lembut dan segar
Katekin dalam jumlah tinggi
Proses produksi teh putih ini terdiri atas dua tahap, yakni penguapan
dan pengeringan. Terkadang teh putih juga difermentasi dengan sangat
ringan. Tanpa adanya pelayuan, penggilingan dan fermentasi ini
membuat penampilannya nyaris tak berubah. Teh yang dihasilkan pun
berwarna putih keperakan. Ketika dihidangkan, teh putih memiliki
warna kuning pucat dan aroma yang lembut dan segar. Teh ini
merupakan yang paling lembut di antara semua jenis teh. Untuk
memproduksi teh hijau juga tidak bisa dilakukan sembarangan
Diklaim mempunyai manfaat terbaik dari semua jenis the
Manfaat : menekan sel kanker, mencegah obesitas, menangkal radikal
bebas lebih baik dari jenis teh lain, mencegah penuaan, mencegah
masalah kulit, melangsingkan tubuh
Masa seduh : 5 – 7 menit, 60 ‘C
4. Teh Oolong
Teh tradisional cina yang mengalami proses oksidasi atau fermentasi
sebagian. Karena hanya setengah difermentasi, bagian tepi daunnya
berwarna kemerahan sedang bagian tengah daunnya tetap hijau. Rasa
seduhan teh oolong lebih mirip dengan teh hijau, namun warna dan
aromanya kurang kuat dibandingkan teh hitam
Masa seduh : 5 – 7 menit
12
5. Teh Herbal (Teh bohongan)
Jenis teh yang disebut tisane atau herbal tea ini bukan dibuat dari daun
teh (Camelia Sinensis). Namun dibuat dari daun, bunga, akar dan biji
tumbuhan, contoh Tisane yang terkenal adalah Chamomile, Hibiscuss
atau Rosela dan Bunga Krisant
Masa seduh : 5 – 7 menit
2.3.2 Jenis Teh menurut kemasannya
Teh celup
Teh dikemas dalam kantong kecil yang biasanya dibuat dari kertas
dengan tali. Teh celup sangat populer karena praktis untuk membuat teh,
tapi pencinta teh kelas berat biasanya tidak menyukai rasa teh celup.
Teh saring
Teh dikemas dalam kantong kecil yang biasanya dibuat dari kertas
tanpa tali. Teh saring sangat populer karena praktis untuk membuat teh
dalam quantity banyak dan menghasilkan lebih pekat dibandingkan teh
celup.
Teh seduh (daun teh)
Teh dikemas dalam kaleng atau dibungkus dengan pembungkus dari
plastik atau kertas. Takaran teh dapat diatur sesuai dengan selera dan
sering dianggap tidak praktis. Saringan teh dipakai agar teh yang
mengambang tidak ikut terminum. Selain itu, teh juga bisa dimasukkan
dalam kantong teh sebelum diseduh. Mangkuk teh bertutup asal Tiongkok
yang disebut gaiwan dapat digunakan untuk menyaring daun teh sewaktu
menuang teh ke mangkuk teh yang lain.
Teh yang dipres
Teh dipres agar padat untuk keperluan penyimpanan dan pematangan.
Teh pu erh dijual dalam bentuk padat dan diambil sedikit demi sedikit
13
sewaktu mau diminum. Teh yang sudah dipres mempunyai masa simpan
yang lebih lama dibandingkan daun teh biasa.
Teh stik
Teh dikemas di dalam stik dari lembaran aluminium tipis yang
mempunyai lubang-lubang kecil yang berfungsi sebagai saringan teh.
Teh instan
Teh berbentuk bubuk yang tinggal dilarutkan dalam air panas atau air
dingin. Pertama kali diciptakan pada tahun 1930-an tapi tidak diproduksi
hingga akhir tahun 1950-an. Teh instan ada yang mempunyai rasa vanila,
madu, buah-buahan atau dicampur susu bubuk.
2.3.3 Kandungan Teh dan Manfaatnya
1. Pelifenol, berfungsi sebagai antioksidan yang mengkap radikal bebas
didalam tubuh kita yang diakibatkdan oleh lingkungan tercemar bahkan
dari makanan yang kita makan.
2. Vitamin B, dalam hal ini teh terkandung 10x lipat lebih banyak
dibandingkan dengan sayur-sayuran
3. Vitamin C, berfungsi sebagai kekebalan tubuh atau immunitas. Vitamin
Cnya bisa lebih tinggi lho dibanding dengan Jeruk.
4. Vitamin A, yang berfungsi juga untuk kesehatan mata
5. Vitamin E, Dalam 1 cangkir teh bisa terkandung vitamin E yang
dibutuhkan untuk membuat jantung menjadi sehat dan membuat kulit
menjadi halus. Yaitu sebanyak 100-200 UI.
6. Cathecin, zat ini merupakan zat yang bersifat multifungsi. Bisa sebagai
anti radang, anti penggandaan sel, dan menurunkan kadar kolesterol.
7. Flouride
8. Asam amino L-theanine (memperkuat imune tubuh)
9. Antik oksidan (Polifenol – 10 kali lipat dibanding sayuran, flavonoid)
10. Quercetin, kaempfrol, dan myricetin (mencegah pengapuran pembuluh
darah)
14
11. Kafein sebanyak 40mg/cangkir
2.4 Kopi Berdasar Keanekaragaman Macam, Kandungan, dan Manfaatnya
kopi merupakan tanaman benua afrika yang menyebar ke indonesia di
bawa oleh pedagang eropa,gujarat dan india. Tanaman kopi hidup di ketinggian
400-1200 meter diatas permukaan laut. Tanaman kopi memiliki berbagai jenis
diantaranya ialah kopi kolombia, colombia milds,kopi arabika,kopi robusta,kopi
liberika.
2.4.1 Varietas Kopi
Dari sekian banyak jenis biji kopi yang dijual di pasaran, hanya terdapat 2
jenis varietas utama, yaitu kopi arabika (Coffea arabica) dan robusta (Coffea
robusta). Masing-masing jenis kopi ini memiliki keunikannya masing-masing
dan pasarnya sendiri.
Biji kopi arabika
Kopi arabika merupakan tipe kopi tradisional dengan cita rasa terbaik.
Sebagian besar kopi yang ada dibuat dengan menggunakan biji kopi jenis ini.
Kopi ini berasal dari Etiopia dan sekarang telah dibudidayakan di berbagai
belahan dunia, mulai dari Amerika Latin, Afrika Tengah, Afrika Timur, India,
dan Indonesia. Secara umum, kopi ini tumbuh di negara-negara beriklim tropis
atau subtropis. Kopi arabika tumbuh pada ketinggian 600-2000 m di atas
permukaan laut. Tanaman ini dapat tumbuh hingga 3 meter bila kondisi
lingkungannya baik. Suhu tumbuh optimalnya adalah 18-26 oC. Biji kopi yang
dihasilkan berukuran cukup kecil dan berwarna hijau hingga merah gelap.
Biji kopi robusta
Kopi robusta pertama kali ditemukan di Kongo pada tahun 1898. Kopi
robusta dapat dikatakan sebagai kopi kelas 2, karena rasanya yang lebih pahit,
sedikit asam, dan mengandung kafein dalam kadar yang jauh lebih banyak.
Selain itu, cakupan daerah tumbuh kopi robusta lebih luas daripada kopi
15
arabika yang harus ditumbuhkan pada ketinggian tertentu. Kopi robusta dapat
ditumbuhkan dengan ketinggian 800 m di atas permuakaan laut. Selain itu,
kopi jenis ini lebih resisten terhadap serangan hama dan penyakit. Hal ini
menjadikan kopi robusta lebih murah. Kopi robusta banyak ditumbuhkan di
Afrika Barat, Afrika Tengah, Asia Tenggara, dan Amerika Selatan.
Kopi luwak
Jenis kopi yang lain merupakan turunan atau subvarietas dari kopi arabika
dan robusta. Biasanya disetiap daerah penghasil kopi memiliki keunikannya
masing-masing dan menjadikannya sebagai suatu subvarietas. Salah satu jenis
kopi lain yang terkenal adalah kopi luwak asli Indonesia. Kopi luwak
merupakan kopi dengan harga jual tertinggi di dunia. Proses terbentuknya dan
rasanya yang sangat unik menjadi alasan utama tingginya harga jual kopi jenis
ini. Pada dasarnya, kopi ini merupakan kopi jenis arabika. Biji kopi ini
kemudian dimakan oleh luwak atau sejenis musang. Akan tetapi, tidak semua
bagian biji kopi ini dapat dicerna oleh hewan ini. Bagian dalam biji ini
kemudian akan keluar bersama kotorannya. Karena telah bertahan lama di
dalam saluran pencernaan luwak, biji kopi ini telah mengalami fermentasi
singkat oleh bakteri alami di dalam perutnya yang memberikan cita rasa
tambahan yang unik.
2.4.2 Kandungan Kopi
Dalam penelitian ini kami menggunakan kopi instan yang banyak
menggunakan kopi robusta. Kopi robusta hidup di ketinggian 400-700 meter
diatas permukaan laut. Diantara jenis kopi yang ada kopi robusta memiliki
kandungan kafein yang paling tinggi. Kopi robusta banyak digunakan untuk kopi
instan karena dianggap lebih murah namun dengan kadar kafein yang tinggi.
Berikut kandugan yang di miliki oleh kopi:
1.mineral
2. kafein
16
3. asam amino
4. polisakarida
5. asam alifastis
6. acid
7. vanilin
8. pirogallol
2.5 Kaitan Pemberian Air Teh dan Air Kopi pada Tanaman Cabe
Pertumbuhan tanaman cabe dapat ditentukan dari faktor eksternal yaitu
jenis larutan air yakni larutan teh dan larutan kopi. Dalam hal ini larutan air erat
hubungannya dengan kandungan zat yang terlarut dalam larutan tersebut. Larutan
teh mengandung banyak sekali zat yang terlarut diantaranya sudah disebutkan
diatas. Larutan teh terkenal akan kadar theine yang tinggi sama dengan kadar
kafein dalam larutan kopi. Larutan kopi dalam hal ini tanaman kopi lebih tahan
terhadap hama di karenakan memiliki kafein yang berfungsi sebagi peptisida
alami.
Dalam beberapa pendapat ada yang berpendapat bahwa pemberian kopi
dapat mempercepat pertumbuhan tanaman, sedangkan ada pula yang
menyebutkan bahwa pemberian kopi dapat menghambat pertumbuhan tanaman.
Hal itu menunjukkan bahwa pemberian kafein pada tanaman ternyata berpengaruh
pada tanaman itu sendiri, entah itu bersifat mempercepat atau menghambat.
17
BAB III
Metode Penelitian
3.1 Variabel dan Identifikasi Variabel
Variabel ialah suatu besaran yang dapat bervariasi atau berubah pada suatu
tertentu. Ada tiga jenis variabel yaitu variabel manipulasi atau variabel bebas,
variabel terikat serta variabel kontrol. Berikut dalam penelitian eksperimen ini
kami mengidentifikasikan variabel-variabelnya:
Variabel manipulasi: Variabel yang secara sengaja dirubah. Dalam
penelitian ini variabel manipulasi adalah Kadar pupuk yang
terkandung dalam tanaman. dengan rincian :
Pot 1: larutan teh
-menggunakan teh celup sariwangi, dengan proses pencelupan
selama 5menit menggunakan air panas ,dengan kadar 500ml/hari,
penyiraman dilakukan sehari sekali. Larutan, baru di siramkan ke
tanaman jika telah mencapai suhu 30°C
Pot 2: larutan kopi
-menggunakan kopi bubuk instant kapal api, menggunakan
10gram yang dilarutkan kedalam air panas sebanyak 500ml/hari,
penyiraman dilakukan sehari sekali. Larutan, baru di siramkan ke
tanaman jika telah mencapai suhu 30°C
Variabel kontrol: Variabel yang diberi perlakuan yang sama terhadap
penelitian. Dalam penelitianini Variabel Kontrolnya adalah:
- Jenis teh (teh celup),jenis kopi(kopi robusta),merk kopi(kopi
kapal api), merk teh (teh celup sariwangi), waktu
perendaman(10menit), volume larutan(500ml), kekentalan, alat
18
ukur,ukuran pot,media tanam(humus organik), takaran
teh(1sachet/hari), takaran kopi(10gram/500ml),cahaya
Variabel terikat
Pertumbuhan ialah peningkatan ukuran(tinggi, volume) yang
sifatnya tidak dapat balik (irreversible) serta di hasilkan dari
pembelahan sel dan pembesaran sel. Dalam penelitian eksperimen
kami, yang akan kami amati ialah tinggi tanaman. Kami mengukur
tinggi tanaman mulai dari permukaan tanah hingga pangkal daun
yang paling tinggi dengan meteran. Kita melakukan pengukuran
sehari sekali pada sore hari.
3.2 sampel penelitian
Karena kami mngalami kegagalan dalam percobaan kami yang melalui
proses penyemaian, kemudian kami memutuskan untuk membeli tanaman
cabe yang telah berumur 2minggu di toko bunga laris jaya yang terletak di
pasar bunga bratang no.35-36 pada pukul 12.30
3.3 Tempat penelitian
Penelitian dilakukan salah satu anggota kelompok kami ynag bernama
Mentari Rachmatika mukti yang beralamat di jln.Medokan gg II/2.
19
20
3.5 Langkah-Langkah Percobaan
3.5.1 alat dan bahan
Alat bahan
1 pot ♣ air
2 cetok ♣ teh celup sariwangi
3 sendok ♣ kopi bubuk kapal api
4 gelas aqua ♣ 3 tanaman cabe berumur 14 hari
5 Thermometer ♣ media tanam humus Organik
6 gelas ukur (500 ml)
7 meteran
3.5.2 Prosedure Percobaan
Tahap percobaan
1. setelah akar batang dan daun tumbuh, pindahkan tanaman ke dalam pot
yang sebelumnya telah di beri label larutan dan tanah.
2. untuk pot 2: seduh teh celup selama 10 menit ke dalam 500 ml air panas,
kemudian tunggu sampai dingin lalu gunakan larutan teh yang telah
diseduh tadi untuk menyirami tanaman jagung.
3. untuk pot 3: masukkan kopi 2 sendok makan ke dalam 500 ml air panas,
kemudian aduk hingga rata dan tunggu sampai dingin. Kemudian gunakan
larutan kopi tersebut untuk menyirami tanaman jagung.
4. untuk pot 1: cukup sirami dengan air biasa. Dengan takaran air 500ml tiap
penyiraman. lakukan hal itu tiap hari selama sepuluh hari
5. lakukan penyiraman pada masing-masing pot.
6. Kemudian pengukuran tinggi batang ditambah 1 cm dari permukaan tanah.
7. Catat pertumbuhan batang masing masing tanaman cabe dalam pot secara
teratur
8. Setelah itu masukkan data pengukuran ke dalam data pengamatan
21
3.6 Hasil Pengamatan
no Hari ke- Kondisi tinggi batang (cm)
Pot 1(air) Pot 2(larutan
teh)
Pot 3(larutan
kopi)
1 Hari ke-1 20cm 20cm 20cm
2 Hari ke-2 20,3cm 20,5cm 20,7cm
3 Hari ke-3 20,6cm 20,7cm 21cm
4 Hari ke-4 21cm 21,2cm 21,5cm
5 Hari ke-5 21,3cm 21,7cm 22,5cm
6 Hari ke-6 21,7cm 22,3cm 22,7cm
7 Hari ke-7 22cm 22,9cm 23,5cm
8 Hari ke-8 22,4cm 24cm 24,3cm
9 Hari ke-9 23cm 24,7cm 25,6cm
10 Hari ke-10 23,7cm 25,5cm 26,7cm
11 Rata-rata 21,6 22,35 22,85
22
BAB IV
Pembahasan
4.1 Data Pengamatan
no Hari ke- Kondisi tinggi batang (cm)
Pot 1(air) Pot 2(larutan
teh)
Pot 3(larutan
kopi)
1 Hari ke-1 20cm 20cm 20cm
2 Hari ke-2 20,3cm 20,5cm 20,7cm
3 Hari ke-3 20,6cm 20,7cm 21cm
4 Hari ke-4 21cm 21,2cm 21,5cm
5 Hari ke-5 21,3cm 21,7cm 22,5cm
6 Hari ke-6 21,7cm 22,3cm 22,7cm
7 Hari ke-7 22cm 22,9cm 23,5cm
8 Hari ke-8 22,4cm 24cm 24,3cm
9 Hari ke-9 23cm 24,7cm 25,6cm
10 Hari ke-10 23,7cm 25,5cm 26,7cm
11 Rata-rata 21,6 22,35 22,85
23
4.2 Analisis Data
GRAFIK TINGGI TANAMAN CABE
Dari grafik diatas terlihat pot 1 merupakan pot yang tumbuhannya
tingginya paling rendah. Hal itu membuktikan bahwa larutan teh dan larutan kopi
yang berada pada pot 2 dan pot 3 mempengaruhi pertumbuhan tanaman cabe.
Dari grafik di atas pot 2 yaitu pot yang di beri larutan teh lebih tinggi
dibanding tanaman di pot 1. Hal itu disebabkan oleh perbedaan kandungan yang
ada dalam larutan teh, larutan kopi dan air biasa. Berikut merupakan kandungan
teh ialah:
1. Pelifenol, berfungsi sebagai antioksidan yang mengkap radikal bebas
didalam tubuh kita yang diakibatkdan oleh lingkungan tercemar bahkan
dari makanan yang kita makan.
2. Vitamin B, dalam hal ini teh terkandung 10x lipat lebih banyak
dibandingkan dengan sayur-sayuran
3. Vitamin C, berfungsi sebagai kekebalan tubuh atau immunitas. Vitamin
Cnya bisa lebih tinggi lho dibanding dengan Jeruk.
4. Vitamin A, yang berfungsi juga untuk kesehatan mata
5. Vitamin E, Dalam 1 cangkir teh bisa terkandung vitamin E yang
dibutuhkan untuk membuat jantung menjadi sehat dan membuat kulit
menjadi halus. Yaitu sebanyak 100-200 UI.
24
6. Cathecin, zat ini merupakan zat yang bersifat multifungsi. Bisa sebagai
anti radang, anti penggandaan sel, dan menurunkan kadar kolesterol.
7. Flouride
8. Asam amino L-theanine (memperkuat imune tubuh)
9. Antik oksidan (Polifenol – 10 kali lipat dibanding sayuran, flavonoid)
10. Quercetin, kaempfrol, dan myricetin (mencegah pengapuran pembuluh
darah)
11. Kafein sebanyak 40mg/cangkir
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa pertumbuhan tinggi tanaman cabe
lebih pesat pada tanaman pot 3(larutan kopi). Hal itu di karenakan kandungan dari
kopi ialah:
1.mineral
2. kafein
3. asam amino
4. polisakarida
5. asam alifastis
6. acid
7. vanillin
8. pirogallol
Pada kopi kandungan yang mendominasi ialah kadar kafein yang tinggi,
dimana kafein dapat mempercepat pertumbuhan tanaman cabe di karenakan
kafein pada tanaman berperan sebagai peptisida alami.
BAB V
25
Simpulan Dan Saran
5.1 Simpulan
Hi: diterima, Ada perbedaan pemberian larutan teh dan larutan kopi
terhadap pertumbuhan tanaman cabe
1. ada pengaruh pemberian larutan teh dan larutan kopi terhadap
pertumbuhan tanaman cabe, hal itu terbutkti dari hasil pengamatan kami
bahwa pot 2 yang di beri larutan teh tumbuh lebih cepat di banding pot 1
yang diberi air biasa, begitu pula dengan pot 3 yang di beri larutan kopi
tumbuh lebih cepat di bandung pot yang diberi air biasa.
2. Kandungan teh:
Pelifenol, berfungsi sebagai antioksidan yang mengkap radikal bebas
didalam tubuh kita yang diakibatkdan oleh lingkungan tercemar
bahkan dari makanan yang kita makan.
Vitamin B, dalam hal ini teh terkandung 10x lipat lebih banyak
dibandingkan dengan sayur-sayuran
Vitamin C, berfungsi sebagai kekebalan tubuh atau immunitas.
Vitamin Cnya bisa lebih tinggi lho dibanding dengan Jeruk.
Vitamin A, yang berfungsi juga untuk kesehatan mata
Vitamin E, Dalam 1 cangkir teh bisa terkandung vitamin E yang
dibutuhkan untuk membuat jantung menjadi sehat dan membuat kulit
menjadi halus. Yaitu sebanyak 100-200 UI.
Cathecin, zat ini merupakan zat yang bersifat multifungsi. Bisa sebagai
anti radang, anti penggandaan sel, dan menurunkan kadar kolesterol.
Flouride
Asam amino L-theanine (memperkuat imune tubuh)
Antik oksidan (Polifenol – 10 kali lipat dibanding sayuran, flavonoid)
Quercetin, kaempfrol, dan myricetin (mencegah pengapuran
pembuluh darah)
Kafein sebanyak 40mg/cangkir
26
Kandungan kopi
mineral
kafein
asam amino
polisakarida
asam alifastis
acid
vanillin
pirogallol
3. dari kedua larutan yang di berikan yaitu larutan the dan larutan kopi
ternyata larutan kopi memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap
pertumbuhan tanaman cabe terbukti dengan tinggi tanaman cabe pada pot
3 yang di beri larutan kopi memiliki tinggi 26,7cm sedangkan larutan teh
yang di berikan pada pot 2 ternyata memiliki tinggi 25,5cm.
4. karena larutan kopi mengandung beberapa unsure hara yang di perlukan
oleh tanaman seperti asam amino. Serta kadar kafein dalam kopi yang
tinggi juga turut menjadi pengaruh mengapa pertumbuhan tanaman cabe
yang di beri larutan kopi pertumbuhannya lebih cepat di banding dengan
tanman yang diberi larutan teh. Kafein dalam tanaman kopi berguna
sebagai peptisida alami, oleh Karen itu pertumbuhan tanaman cabe yang di
beri larutan kopi lebih cepat karena terlindungi oleh peptisida alami yang
terdapat pada kafein.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Peneliti
Untuk lebih mengetahui cara yang benar dalam penanaman
tanaman cabe dengan pemberian larutan teh dan larutan kopi. Serta dapat
mengetahuai korelasi antara tanaman cabe larutan teh dan larutan kopi.
27
Sehingga penelitian dapat berguna baik dari segi pendidikan sains maupun
pertanian
5.2.2 Bagi Masyarakat
Agar masyarakat lebih mengerti cara menanam tanaman cabe
dengan pemberian larutan the dan larutan kopi serta dapat memberikan
informasi bagi masyarakat tentang kandungan larutan teh dan larutan kopi
bagi tumbuhan.
5.2.3 Bagi Pemerintah
Memberi kajian tentang kandungan larutan teh dan larutan kopi,
serta diharapkan bagi pemerintah agar dapat memberikan ilmu atau kajian
penelitian ini untuk kebaikan aset perkebunan dan pertanian yang ada di
Indonesia. Agar dapat memacu produksi pertanian dan perkebunan di
indonesia.
28
DAFTAR PUSTAKA
1. Saktiyono, 2004, Sains : Biologi SMP 3, Esis-Penerbit Erlangga, Jakarta.
2. Siti Sutarmi Tjitrosomo,1987. Botani Umum 2.Angkasa,Bandung
3. www.ariete.net/caffe/info.htm
4. www.en.wikipedia.org/wiki/Coffea
5. www.id.wikipedia.org/wiki/Teh
6. www.kapurpertanian.com
29