113
Skripsi PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP USAHA DAN ENERGI (Kuasi Eksperimen di MTs. Jamiatus Sholihin Cipondoh) Oleh: JULIANI HIDAYAH 105 016 300 595 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011

PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

Skripsi

PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP USAHA DAN

ENERGI (Kuasi Eksperimen di MTs. Jamiatus Sholihin Cipondoh)

Oleh:

JULIANI HIDAYAH

105 016 300 595

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011

Page 2: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

i

ABSTRACT

Juliani Hidayah, Influence of Generative Learning Model’s to Control the

Students Concept (case of study in MTs Jamiatus Sholihin Cipondoh). Program Thesis Education of Physics Major Education Knowladge Science

Faculty of Education and Theacher University Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta 2010.

This research means for deployment generative learning model to control the

students concept. This research hold at MTs Jamiatus Sholihin during July until

August two thousand and ten. Here by this research use method Quasi

eksperiment that consist two clasess are class eksperimen and class control, and

take of sample use technical probability sampling. Account of sample research

are 30 person in eight grade of first as class control and 30 in eight grade of

second as class eksperiment. And take for data make use of instrument Consept

control of stadying physic toward pretest and posttest but in the other hand for

knowing students motivation toward generative learning that do it with spread of

question naire. Before test analysis data are normalitas and test homogenitas.

Hypothesis that purpose is hypothesis zero (H0) that is no influence in purpose of

generative learning model’s to control the students concept and hypothesis

alternative (Ha) that is signifinance influence toward generative learning model’s

to control the students concept.

In this research get score pretest for class eksperiment is about 62.6 (sixty two

point six) and score level class control is about 62.97 (sixty two point ninety

seven) but the other hand result of posttest 71.2 (seventy one point two) and score

quite even of posttest in class control is 61.1 (sixty one point one). In the account

of test with standard 95% (α = 0,05) get of price ttabel = 2.00 tacount for score

pretest category eksperiment and category control get of tacount 4.34 because tacount

is 4.34 and score ttabel = 2.00. Result of research showed that tacount > ttabel so Ho

rejegted and Ha accepted to standard 0.95%. It case show that there is difference

between category score level posttest eksperiment with category score level class

control. And means there is significiant influence in generative learnings model

toward result stedents concept.

key world : generative learning model, concept student

Page 3: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

ii

ABSTRAK

Juliani Hidayah. Pengaruh Model Pembelajaran Generatif Terhadap

Penguasaan Konsep Siswa Pada Konsep Usaha dan Energi (Kuasi

Ekperimen di Jamiatus Sholihin Cipondoh). Skripsi Program Studi

Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

2010.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran generatif

dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa. Penelitian ini dilaksanakan di

MTs. Jamiatus Sholihin Cipondoh pada bulan juli sampai agustus 2010. Adapun

metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen yang terdiri

dari dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengambilan sampel

mengguanakan tehnik Probability Samplling dengan teknik simple random

sampling, sampel penelitian ini berjumlah 30 orang kelas VIII.1 sebagai kelas

kontrol dan 30 siswa kelas VIII.2 sebagai kelas eksperimen. Pengambilan data

menggunakan instrumen penguasaan konsep fisika terhadap pretes dan postes

sedangkan untuk mengetahui motivasi siswa terhadap pembelajaran generatif

dilakukan dengan menyebarkan angket. Uji persyaratan sebelum menganalisis

data yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Hipotesis yang diajukan adalah

hipotesis nihil (Ho) yaitu tidak ada pengaruh yang signifikan penerapan model

pembelajaran generatif terhadap penguasaaan konsep siswa dan hipotesis

alternatife (Ha) yaitu terdapat pengaruh yang signifikan penerapan model

pembelajaran generatif terhadap penguasaan konsep siswa.

Dalam penelitian ini diperoleh skor rata – rata pretes untuk kelas eksperimen

adalah 62,6 dan skor rata-rata kelas kontrol adalah 61,1 sedangkan hasil postes

untuk kelas eksperimen diperoleh skor rata-rata 71,2 dan rata-rata kelas kontrol

adalah 62,97. Berdasarkan perhitungan uji-t dengan taraf kepercayaan 95% (α =

0,05) diperoleh dengan harga ttabel = 2,00 thitung untuk skor pretes kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol sebesar 0,71 dari hasil pengujian diperoleh

thitung < ttabel dengan demikian H0 diterima dan Ha ditolak pada taraf kepercayaan

95%. Sedangkan hasil uji kesamaan dua rata-rata postes pada kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh harga thitung sebesar 4,34. Karena

thitung sebesar 4,34 dan nilai ttabel 2,00 Hasil pengujian yang diperoleh

menunjukkan bahwa thitung > ttabel dengan demikian Ho ditolah dan Ha diterima

pada taraf kepercayaan 0,95%, hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan

yang signifikan antara rata-rata skor postes kelompok eksperimen denga rata-rata

skor postes kelompok kontrol. Dan dapat diartikan bahwa terdapat pengarah yang

signifikan penerapan model pembelajaran generatif terhadap penguasaan konsep

siswa.

Kata kunci : model pembelajaran generatif, penguasaan konsep

Page 4: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, puji syukur tak lupa penulis panjatkan kepada Allah SWT

yang telah mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran

Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha Dan Energi” .

Sholawat serta salam ini selalu tercurah kepada Nabi kiat Muhammad SAW, para

sahabat dan para pengikutnya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak sedikit kesulitan dan hambatan

yang dihadapi selama penulisan skripsi ini. Namun, atas bimbingan-Nya dan

motivasi dari berbagai pihak penulis menyadari bahwa keberhasilan dan

kesempurnaan merupakan sebuah proses yang harus dijalani. Oleh sebab itu, pada

kesempatan ini tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, di antaranya:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc., ketua Jurusan Pendidikan IPA.

3. Bapak Drs. Ahmad Sofyan M.Pd selaku dosen pembimbing I yang senantiasa

meluangkan waktu serta memberikan arahan dan motivasi.

4. Ibu Kinkin Suartini M.Pd selaku dosen pembimbing II yang senantiasa

meluangkan waktu serta memberikan arahan dan motivasi.

5. Kepala Perpustakaan Ilmu Tarbiyah & Keguruan dan Perpustakaan Utama

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan seluruh staf, yang telah menyediakan

tempat serta buku-buku sebagai bahan referensi.

6. Kepala MTs. Jamiatus Sholihin Cipondoh, atas kesediaannya menyediakan

tempat, sarana dan prasarana dalam rangka penelitian skripsi serta atas doa dan

motivasinya

Page 5: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

iv

7. Guru bidang studi fisika MTs. Jamiatus Sholihin Cipondoh, atas bimbingan,

arahan serta doanya.Seluruh guru-guru dan siswa/i MTs Jamiatus Sholihin,

terimakasih atas bantuan, doa dan kerjasamanya.

8. Ibu dan Bapak tercinta yang selalu dan setiap saat mendoakan serta

mencururahkan segala kasih sayang dengan tulus, untuk adik tersayang dan

seluruh keluarga atas doa dan bantuan baik moril maupun materil.

9. Teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan IPA Prodi Fisika (2005) atas

doa dan motivasi, kebersamaan merupakan kebahagiaan yang tak ternilai

harganya. Serta teman-teman tercinta: Resa, Indri, Leni, Yunita dan Yayan.

Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu namun tidak

mengurangi sedikit pun rasa terima kasih dan penghormatan. Terima kasih

atas doa dan motivasi semoga menjadi amal saleh di sisi Allah SWT, Amin.

Jakarta, Februari 2011

Penulis

Page 6: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

v

DAFTAR ISI

Abstrak ............................................................................................................ i

Kata Pengantar ................................................................................................ iii

Daftar Isi ......................................................................................................... v

Daftar Tabel ..................................................................................................... vii

Daftar Gambar ................................................................................................. viii

Daftar Lampiran .............................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah .................................................................. 5

D. Perumusan Masalah ................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ....................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian ..................................................................... 6

BAB II DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA PIKIR DAN PENGAJUAN

HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoretis

1. Model Pembelajaran Konstruktivisme ................................. 6

2. Model Pembelajaran Generatif ............................................ 10

3. Hasil Belajar ........................................................................ 17

B. Kajian Penelitian yang Relevan ................................................. 27

C. Kerangka Berpikir ...................................................................... 29

D. Pengajuan Hipotesis ................................................................... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 31

B. Metode Penelitian ...................................................................... 31

C. Desain Penelitian ....................................................................... 31

D. Populasidan Sampel ................................................................... 32

E. Tehnik Pengambilan Sampel ..................................................... 32

F. Prosedur Penelitian .................................................................... 33

Page 7: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

vi

G. Variabel Penelitian ..................................................................... 34

H. Tehnik Pengumpulan Data ......................................................... 35

I. Instrumen Penelitian .................................................................. 35

J. Tehnik Analisis Data ................................................................. 39

K. Hipotesis Statistik ...................................................................... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ............................................................................ 44

B. Pengujian Prasyarat Analisis ..................................................... 46

C. Analisis Data dan Pembahasan .................................................. 47

D. Pembahasan dan Hasil Penelitian .............................................. 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................ 60

B. Saran ......................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 61

LAMPIRAN

Page 8: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran IPA adalah suatu proses yang kompleks. Dewasa ini,

pembelajaran IPA masih didominasi oleh penggunaan model pembelajaran

konvensional dimana kegiatannya lebih berpusat pada guru. Aktifitas peserta

didik dapat dikatakan hanya mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal-hal

yang dianggap penting. Hal ini, salah satunya disebabkan oleh padatnya materi

yang harus dibahas dan diselesaikan oleh guru berdasarkan kurikulum yang

berlaku. IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) adalah suatu bidang ilmu dari usaha

manusia dalam mencari penjelasan yang rasional berkaitan dengan kejadian-

kejadian yang terjadi di alam ini.1

Proses belajar adalah suatu kegiatan yang berlangsung terus-menerus yang

menghasilkan perubahan. Perubahan tidak hanya berkaitan dengan penambahan

ilmu pengetahuan, tapi juga menyangkut segala aspek yang ada pada diri

seseorang dan tingkah laku pribadi seseorang. Untuk dapat menghasilkan

perubahan pada peserta didik, maka diperlukan model pelajaran yang baik.

Sekolah sebagai lembaga formal harus dapat melakukan kegiatan-kegiatan

pembelajaran yang dapat merangsang peran aktif siswa dalam pembelajaran.

Namun dalam proses pembelajaran sekarang ini masih terpusat pada guru, dan

tidak pada peserta didik. Seharusnya guru menjadi fasilititator bagi peserta didik.

IPA seharusnya merupakan mata pelajaran yang menarik karena objek

yang dipelajari berkaitan dengan alam dan terus mengalami perubahan sesuai

dengan perkembangan teknologi, dalam kenyataannya fisika sebagai salah satu

mata pelajaran yang menarik ternyata menjadi mata pelajaran yang banyak tidak

disukai siswa dengan berbagai alasan seperti sulit, hanya menghapal rumus, tidak

memberi kesan dan membosankan.

Pendidikan IPA mempunyai potensi besar untuk memainkan peran

strategis dalam menyiapkan sumber daya manusia untuk menghadapi era

1 Zurida Ismail, Kaedah Mengajar Sains, (Bukit Tinggi: PTS Profesional Publishing, 2005) h. 1

Page 9: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

2

industrialisasi dan globalisasi. Globalisasi yang termanifestasikan dalam

strukturnya melibatkan semua jaringan dengan tatanan global seragam dalam pola

hubungan yang bersifat penetratik, kompetitif, rasional dan pragmatis.

Konsekuensinya adalah bahwa didalam berbagai penyiapan sumber daya manusia,

harus bersifat realistis karena globalisasi menjadi tantangan yang terkait dengan

daya saing dan prakarsa, yaitu kemampuan yang belum sepenuhya menjadi ciri

dan budaya kita dan harus disertai kemampuan berpikir rasional, kritis dan

kreatif.2

Aktifitas peserta didik sangat diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar,

sehingga peserta didiklah yang harus banyak aktif. Namun pada kenyataannya di

sekolah-sekolah seringkali guru yang memegang peran utama. Peserta didik tidak

diberi kesempatan untuk aktif, dimana pelajaran fisika harus menggunakan

kemampuan berfikir untuk menelaahnya, sehingga sebagian peserta didik

menganggap fisika terkesan pelajaran yang menakutkan, membosankan. Dengan

deretan rumus-rumus yang seringkali membutuhkan daya fikir yang cukup tinggi.

Anggapan ini mengakibatkan peserta didik merasa sulit untuk memahami konsep-

konsep fisika.

Hasil belajar fisika yang diperoleh pada semua jenjang pendidikan

termasuk tingkat SLTP sangat tidak sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini

terbukti dengan hasil ujian fisika masih tergolong rendah. Kegagalan ini bisa

terjadi mungkin sebagai akibat dan kekeliruan cara memandang proses

pembelajaran sebagian besar dilakukan melalui informasi, bukan melalui

pemrosesan informasi yang mengacu kepada pembentuka skemata atau jaringan

konsep siswa.

Berbagai usaha telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu

pendidikan dan pengajaran, khususnya di SLTP, namun mutu pendidikan MIPA

(khusunya fisika) masih merupakan isu yang sangat hangat dibicarakan akibat

masih rendahnya hasil belajar siswa. Masalah rendahnya daya serap dan

ketuntasan belajar fisika siswa juga terjadi di MTs Jamiatus Sholihin Cipondoh.

2 Conny Semiawan, Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar, (Jakarta: PT.

Macanan Jaya Cemerlang, 2002), h. 102-103

Page 10: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

3

Selain itu juga, pola pembelajaran fisika di kelas VIII MTs Jamiatus

Sholihin Cipondoh berlangsung secara konvensional, dimana guru hanya

memberikan konsep-konsep dan rumus-rumus fisika yang penting dan ilmiah

sesuai dengan yang digariskan kurikulum. Fenomena ini disebabkan oleh

penerapan model pembelajaran yang kurang tepat, dan proses pembelajaran masih

terpusat pada guru dengan keadaan ini tentu saja mengakibatkan pembentukan

konsep yang tidak benar pada siswa. Selain itu guru kelas VIII MTs Jamiatus

Sholihin tidak pernah menggali dan memberi perhatian pada konsepsi awal siswa

terhadap suatu konsep awal fisika.

Dunia pendidikan Barat sedang diramaikan oleh isu konstruktivisme, yaitu

suatu pandangan baru tentang proses belajar dan mengajar yang muncul sekitar

pertengahan 1980-an. Gerakan dalam praktik pendidikan dengan berdasar pada

pandangan ini makin banyak dilakukan di berbagai negara pada awal 1990-an

hingga sekarang. Konstruktivisme merupakan model pembelajaran yang

mengedepankan aktivitas peserta didik dalam setiap interaksi edukatif untuk dapat

melakukan eksplorasi dan menemukan pengetahuannya sendiri.

Aliran kosrtuktivisme ini, dalam kajian ilmu pendidikan merupakan aliran

yang berkembang dalam psikologi kognitif yang secara teoritik menekankan

peserta didik untuk berperan aktif dalam menemukan pengetahuan baru.

Pembelajaran konstruktivisme memugkinkan terjadinya ruang yang lebih baik

bagi keterlibatan peserta didik di kelas, melakukan eksplorasi serta menggali

secara lebih dalam kemampuan, potensi dan sikap perilaku yang terbuka. Salah

satu strategi dari model pembelajaran konstruktivime adalah pembelajaran

generatif.

Implementasi pembelajaran generatif dapat membangkitkan rasa ingin

tahu peserta didik tentang pelajaran (terutama fisika) dan persoalan-persoalan

fisika yang terkadang membuka peluang bagi peserta didik memberikan

pemikiran yang di luar dugaan. Dengan penerapan pembelajaran generatif

beberapa konsep yang dirasakan sulit bagi peserta didik menjadi lebih mudah

dipahami karena pembelajaran terfokus pada ide-ide awal peserta didik menuju

Page 11: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

4

konsep ilmiah. Hal ini tentunya memberikan peluang yang besar untuk siswa

meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar.

Penerapan pembelajaran generatif dalam pembelajaran fisika dapat

mencapai hasil maksimal dengan adanya kegiatan pengalaman yang mendukung

terlaksananya pembelajaran generatif yaitu pengamatan langsung atau

eksperimen. Kegiatan eksperimen sangat diperlukan dalam pelajaran fisika untuk

membantu siswa lebih memahami konsep-konsep fisika, sehingga siswa mampu

menerapkan pada konsep nyata bukan hanya teori.

Konsep usaha dan energi cocok untuk penerapan model pembelajaran

generatif karena konsep ini dapat dikembangkan dengan cara melibatkan aktifitas

peserta didik dalam pembelajaran serta membantu peserta didik dalam

mempelajari mempelajari konsep serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-

hari. Konsep usaha dan energi diajarkan di kelas VIII semester 2.

Berdasarkan latar belakang yang terjadi seperti yang telah diungkapkan di

atas, penulis mencoba melakukan pengkajian ilmiah berdasarkan penelitian

terhadap efektifitas model pembelajaran konstruktivisme dengan pembelajaran

generatif dan peranannya dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Sehingga

dengan demikian penulis memilih judul: ”Pengaruh Pembelajaran Generatif

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha dan Energi.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, ada beberapa masalah yang

dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Mata pelajaran fisika banyak tidak disukai oleh siswa dengan alasan sulit,

hanya menghapal rumus, tidak memberi kesan dan membosankan.

2. Aktifitas siswa dalam proses pembelajaran masih kurang, dimana siswa hanya

mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal-hal yang dianggap penting.

3. Kegiatan-kegiatan pembelajaran yang ada belum melibatkan peran aktif siswa

dalam pembelajaran.

4. Rendahnya hasil belajar siswa.

Page 12: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

5

5. Model pembelajaran yang ada tidak efektif dan belum dapat meningkatkan

hasil belajar peserta didik.

6. Pembelajaran generatif belum diterapkan dalam proses pembelajaran fisika.

C. Pembatasan Masalah

Untuk lebih memfokuskan masalah dalam penelitian ini, maka masalah

yang diteliti dibatasi pada penerapan model pembelajaran generatif terhadap

penguasaan konsep siswa. Adapun lingkup masalah akan dibatasi pada:

1. Model pembelajaran generatif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

model pembelajaran generatif menurut Lingbiao yang terdiri dari empat unsur

(orientasi, aktivasi, penilaian dan perluasan).

2. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar yang

berupa aspek kognitif menurut Taksonomi Bloom yang direvisi; C1

(mengetahui), C2 (memahami), C3 (menerapkan), dan C4 (menganalisis).

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan

masalah sebagai berikut: “Apakah model pembelajaran generatif berpengaruh

terhadap hasil belajar siswa?”

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknnya pengaruh model

pembelajaran generatif terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Hasil belajar siswa sebelum pembelajaran generatif.

2. Hasil belajar siswa sesudah pembelajaran generatif.

Page 13: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

6

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitin ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti, pesera didik,

guru dan sekolah. Adapun manfaat dari penelitian yang diperoleh ini diharapkan

dapat:

1. Mengatasi kesulitan peserta didik terutama mengenai penguasan konsep

dengan menerapkan model pembelajaran generatif.

2. Dijadikan alternatif metode pembelajaran untuk mencapai yang lebih baik

lagi.

3. Memberikan sumbangan dalam meningkatkan mutu pendidikan.

4. Menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang penelitian pendidikan

khususnya dalam penelitian pembelajaran yaitu model pembelajaran

generatif.

Page 14: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

7

BAB II

DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA PIKIR

DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoretis

1. Model Pembelajaran Konstruktivisme

Paulina Pannen mengungkapkan, konstruktivisme merupakan “salah satu

aliran filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita merupakan

hasil konstruksi (bentukan) kita sendiri”.1 Pengetahuan merupakan akibat dari suatu

konstruksi kognitif dari kenyataan yang terjadi melalui serangkaian aktivitas

seseorang (peserta didik). Konstruktivsme menjadi sumber terhadap berbagai seruan

dan kecenderungan yang muncul dalam dunia pendidikan. Konstruktivisme menjadi

kata kunci dalam hampir setiap pembicaraan mengenai pembelajaran di berbagai

kalangan.

Donald mengartikan konstruktivisme sebagai “Constructivism is a way of

teaching and learning that intends to maximize student understanding.”2

Konstruktivisme adalah cara dari mengajar dan belajar yang bermaksud untuk

memaksimalkan pemahaman siswa. Setiap individu mengkonstruksi pengetahuan

secara aktif, tidak hanya mengimitasi dan membentuk bayangan dari sesuatu yang

diamati atau yang diajarkan oleh guru melainkan individu tersebut menyeleksi,

menyaring, memberi arah dan menguji kebenaran atas informasi yang diterima

sehingga dalam bidang pendidikan perlu dioptimalkan upaya pengembangan model

pembelajaran konstruktivisme.

Jadi, pembelajaran konstruktivisme menekankan pada proses pembelajaran

yang aktif dimana siswa adalah sebagai fokus dalam pembelajaran sementara guru

membantu siswa untuk mengkonstruksi pengetahuannya. Dalam pendekatan

1 Paulina Pannen, dkk, Konstruktivisme dalam Pembelajaran. Draft Bahan Ajar PEKERTI/AA,

(Jakarta:PAU-PPAI-UT, 2001), hal. 3 2 Donald. R. Cruickshank, The Art Of Teaching, (United State: Mc Graw Hill, 2006), h. 255

Page 15: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

8

konstruktivisme, di samping membantu memperoleh informasi, ide, dan cara

mengekspresikan diri, juga maksud mengajari peserta didik bagaimana belajar yang

menyenangkan.

Konstruktivisme menurut Louis “Constructivism is a theory which regards

learning as an active process in which learners construct and internalise new

concepts, ideas and knowledge based on their own present and past knowledge and

experiences.”3 Konstruktivisme adalah teori mengenai pengetahuan sebagai proses

aktif pada gagasan siswa dan konsep internal, ide dan pengetahuan dasar pada

pengetahuan awal dan akhir serta pengalaman yang dimiliki. Perolehan pengetahuan

tersebut melalui informasi dalam struktur kognitif yang telah ada hasil perolehan

sebelumnya yang tersimpan dalam memori dan siap dikonstruk untuk mendapatkan

pengetahuan baru.Konstruktivisme merupakan suatu model pembelajaran yang

didasarkan atas keyakinan bahwa pemahaman pengetahuan tidak diperoleh secara

langsung utuh, melainkan hasil interaksi peserta didik dengan lingkungannya.

Seperti yang dikutip Subarinah, Brien dan Brandt (1997) mendefinisikan

konstruktivisme sebagai ”suatu pendekatan pengajaran berdasarkan kepada

penyelidikan tentang bagaimana manusia belajar, yaitu setiap individu membangun

pengetahuannya dan bukan hanya menerima pengetahuan dari orang lain”.4 Jadi

belajar itu merupakan kerja mental siswa yang aktif bukan menerima pengajaran dari

guru secara pasif, yaitu setiap individu membangun pengetahuannya dan bukan hanya

menerima pengetahuan dari orang lain.

Teori Konstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat

generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari.

Konstruktivisme sebenarnya bukan merupakan gagasan yang baru, apa yang dilalui

dalam kehidupan kita selama ini merupakan himpunan dan pembinaan pengalaman

demi pengalaman. Ini menyebabkan seseorang mempunyai pengetahuan dan menjadi

3 Louis Cohen, A Guide To Teaching Practice, (New York: Routledgefalmer, 2006) h. 167

4 Sri Subarinah, Pengembangan Rancangan Mata Kuliah Geometri Menggunakan Pendekatan

Pembelajaran Konstruktivisme pada Program Studi Pendidikan Matemetika FKIP Universitas

Mataram, (Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 053, Tahun ke-11. Maret 2005), hal. 255

Page 16: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

9

lebih dinamis. Pendekatan konstruktivisme mempunyai beberapa konsep umum

seperti:

1. Pelajar aktif membina pengetahuan berasaskan pengalaman yang sudah ada.

2. Dalam konteks pembelajaran, pelajar seharusnya membina sendiri pengetahuan

mereka.

3. Pentingnya membina pengetahuan secara aktif oleh pelajar sendiri melalui proses

saling memengaruhi antara pembelajaran terdahulu dengan pembelajaran terbaru.

4. Unsur terpenting dalam teori ini ialah seseorang membina pengetahuan dirinya

secara aktif dengan cara membandingkan informasi baru dengan pemahamannya

yang sudah ada.

5. Ketidakseimbangan merupakan faktor motivasi pembelajaran yang utama. Faktor

ini berlaku apabila seorang pelajar menyadari gagasan-gagasannya tidak konsisten

atau sesuai dengan pengetahuan ilmiah.

6. Bahan pengajaran yang disediakan perlu mempunyai perkaitan dengan

pengalaman pelajar untuk menarik miknat pelajar.

Menurut Zurida Ismail, pembelajaran konstruktivisme adalah ”proses

membina hubungan pengetahuan yang telah ada secara aktif ”.5 Pengetahuan

bukanlah hal-hal yang terlepas dari siswa, tetapi ciptaan siswa itu sendiri yang

dikonstrusikan dari pengalaman.

Jadi, konstruktivisme merupakan proses pembelajaran yang menjelaskan

bagaimana pengetahuan disusun dalam pikiran seseorang. Berdasarkan paham

konstruktivisme, ilmu pengetahuan tidak dapat dipindahkan (transfer) dari seorang

guru kepada siswa dalam bentuk yang serba sempurna, melainkan bertahap sesuai

dengan pengalaman masing-masing siswa. Konstruktivisme menyatakan dalam

proses pembelajaran sebagai proses dimana siswa berperan aktif dalam membentuk

struktur kognitif berdasarkan konsep yang telah dimilikinya. Jadi pengetahuan

dibentuk oleh siswa secara aktif dan tidak hanya diterima dari guru secara pasif.

Pengetahuan riil bagi para siswa adalah sesuatu yang dibangun atau

ditemukan oleh siswa itu sendiri. Jadi, pengetahuan bukanlah seperangkat fakta,

konsep atau kaidah yang diingat siswa, tetapi siswa harus mengkonstruksi

pengetahuan sendiri kemudian memberi makna melalui pengalaman nyata. Dalam hal

5 Zurida Ismail, Op Cit, h. 6

Page 17: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

10

ini siswa harus dilatih untuk memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang

berguna bagi dirinya sendiri dan bergulat dengan ide-ide kemudian mampu

mengonstruksikannya.

Peran guru dalam pembelajaran dengan konstrutivisme adalah sebagai

mediator dan fasilitator yang membantu agar proses belajar pesesrta didik berjalan

dengan baik. Peran ini dapat dijabarkan dalam beberapa tugas berikut:

1) Menyediakan kondisi atau pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan

siswa, mendukung proses belajar siswa, memberi semangat dan berpartisipasi

aktif pada setiapo kegiatan siswa.

2) Menyiapkan konflik kognitif dalam upaya mengubah miskonseosi yang dibawa

siswa menuju konsep yang benar.

3) Menyediakan saran yang memungkinkan siswa untuk mengkonstruksi

pengetahuannya, merangsang siswa berpikir secara produktif atau membantu

siswa dalam mengekspresikan atau mengkomunikasikan gagasannya.

4) Memonitor, mengevaluasi dan memberikan umpan balik kepada siswa apakah

siswa berhasil atau tidak.6

Dalam pembelajaran konstruktivisme, tujuan mengajar bukanlah kegiatan

memindahkan pengetahuan dari guru ke siswa, melainkan suatu kegiatan yang

memungkinkan siswa membangun sendiri pengetahuannya. Mengajar berarti

partisipasi guru dengan siswa dalam bentuk pengetahuan, membuat makna, mencari

kejelasan, berpikir kritis dan mengadakan justifikasi.

Dalam pembelajaran konstruktivisme, guru selalu berusaha agar seorang siswa

mempunyai cara berpikir yang baik, dalam arti bahwa cara berfikirnya dapat

digunakan untuk menghadapi suatu fenomena baru dan dapat memecahkan persoalan

yang lain. Sementara itu seorang siswa yang sekedar menemukan jawaban benar

belum tentu dapat menyelasaikan persoalan baru karena mungkin ia tidak mengerti

bagaimana menemukan jawaban itu. Mengajar dalam konteks ini adalah membantu

seseorang berpikir secara benar dengan membimbingnya.

Daniel mendefinisikan konstruktivisme sebagai, “contructivism is a broad

movement that is as much a philosophical position as an education statergi”.7

6 Paulina Pannen, dkk. Op.Cit. h. 23

Page 18: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

11

Konstruktivisme adalah pergerakan sebagai filosofi pada stategi pendidikan. Dalam

proses pembelajaran dengan konstruktivisme, siswa harus menjadi pusat perhatian

sehingga siswa aktif mengembangkan pengetahuan dengan bantuan guru. Proses

pembelajaran dengan penekanan siswa belajar secara aktif ini sangat penting dan

perlu dikembangkan karena kreatif siswa akan membantu mereka untuk berdiri

sendiri dalam kehidupan kognitifnya. Mereka juga akan terbantu menjadi orang yang

kritis dalam menganalisa suatu hal karena mereka berpikir bukan meniru saja.

Butir-butir penting dari pandangan belajar menurut teori konstruktivis,

diantaranya adalah : a. Menekankan bahwa perubahan kognitif hanya bisa terjadi jika

konsepsi-konsepsi yang telah dipahami sebelumnya diolah melalui suatu proses

ketidakseimbangan dalam upaya memahami inforamasi-informasi baru.b. Seseorang

belajar jika dia bekerja dalam zona perkembangan terdekat, yaitu daerah

perkembangan sedikit di atas tingkat perkembangannya saat ini. Seseorang belajar

konsep paling baik apabila konsep itu berada dalam zona tersebut. Seseorang bekerja

pada zona perkembangan terdekatnya jika mereka terlibat dalam tugas yang tidak

dapat mereka selesaikan sendiri, tetapi dapat menyelesaikannya jika dibantu sedikit

dari teman sebaya atau orang dewasa.c. Penekanan pada prinsip Scaffolding, yaitu

pemberian dukungan tahap demi tahap untuk belajar dan pemecahan masalah.

Dukungan itu sifatnya lebih terstruktur pada tahap awal, dan kemudian secara

bertahap mengalihkan tanggung jawab belajar tersebut kepada siswa untuk bekerja

atas arahan dari mereka sendiri.

Mulyasa berpendapat strategi model pembelajaran konstruktivisme adalah

sebagai berikut:

1) Pusat kegiatan pembelajaran adalah peserta didik yang aktif.

2) Pembelajaran dimulai dari yang sudah diketahui dan dipahami peserta didik.

3) Bangkitkan motivasi belajar peserta didik yang membuat materi pelajaran sebagai

hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan peserta didik.

7 Louis Cohen dkk, Efffective Teaching, (London: Sage Publication, 2005) h. 61

Page 19: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

12

4) Guru harus segera mengenali materi pelajaran dan model pembelajaran yang

membuat peserta didik bosan.8

Dalam konteks pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model

konstruktivisme ini, guru tidak dapat mendoktrinasi gagasan ilmiah supaya siswa

mau mengganti dan memodifikasi gagasan yang non ilmiah menjadi ilmiah. Dengan

demikian arsitek pengubah gagasan siswa adalah siswa itu sendiri dan guru hanya

berperan sebagai fasilitator dan penyedia kondisi belajar supaya pembelajaran bisa

berlangsung dengan kondusif dan memberikan kemudahan belajar bagi siswa dengan

menyediakan berbagai sarana dan sumber belajar yang memadai. Karena dengan

lingkungan belajar yang kondusif memungkinkan siswa termotivasi untuk belajar dan

dapat menunjang keberhasilan pembelajaran secara keseluruhan.

Jadi, belajar menurut pandangan konstruktivisme adalah proses aktif, sehingga

dalam pembelajaran siswa perlu diupayakan agar dapat mengkonstruksi pengetahuan

yang diperoleh dengan memperhatikan pengetahuan awal yang dimiliki siswa. Jika

pengetahuan awal tersebut tidak sesuai dengan konsep ilmiah (miskonsepsi) maka

perlu dilakukan klarifikasi melalui kegiatan observasi, eksperimen, atau dengan

memberikan masalah yang menimbulkan konflik kognitif.

2. Model Pembelajaran Generatif

a. Pengertian Pembelajaran Generatif

Pembelajaran generatif atau generative learning terdiri dari dua kata yaitu

generative dan learning. Generative is having the power of producing,9 generatif

berarti kekuatan untuk menghasilkan sedangkan learning is gaining of knowledge or

skill10

, pembelajaran adalah peningkatan pengetahuan atau kemampuan Jadi

generative learning adalah suatu proses pembelajaran yang dapat menghasilkan

pengetahuan. Artinya pengetahuan itu didapat tidak dengan sendirinya melainkan

8 E. Mulyasa, Kurikilum Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2002), Cet. Ke-1, hal.

242 9 Thorndike Barnhart, Advanced Junior Dictionary, (New York), Second Edition, h. 339

10 Ibid., h. 465

Page 20: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

13

melalui usaha seseorang dengan menggunakan potensi yang dimilikinya dan usaha

kognitifnya karena pengetahuan bukanlah suatu fakta yang tinggal ditemukan.

Dengan demikian pengetahuan mutlak diperoleh dengan belajar yaitu dari

hasil kontruksi kognitif dalam diri seseorang melalui pengalaman yang diterima lewat

panca inderanya. Singkatnya, generatif learning menolak adanya transfer

pengetahuan yang dilakukan dari seseorang kepada orang lain, dengan alasan

pengetahuan bukan barang yang bisa dipindahkan. Sebaliknya, kondisi ini akan

berbeda jika pembelajaran itu ditunjukan untuk menggali pengetahuan dari

pengetahuan seseorang.

Parulina Hutapea dan Nuriana Thoha menjelaskan bahwa pembelajaran

generatif adalah pembelajaran yang mengarah pada perubahan transformasi, yang

dapat mencakup perubahan norma atau strategi serta asumsi-asumsi yang berkenaan

dengan norma organisasi.11

Teori generative learning dikemukakan oleh Wittrock seperti dikutip Paulina

Pannen, berasumsi bahwa ”siswa bukan penerima informasi yang pasif, melainkan

siswa aktif berpartisipasi dalam proses belajar dan dalam mengkontruksikan makna

informasi yang ada disekitarnya”.12

Sangat penting bagi guru untuk meminta siswa

to generate ”menghasilkan” sendiri makna dari informasi yang diperolehnya. Siswa

akan belajar dengan baik apabila mereka terlibat secara aktif dalam segala kegiatan di

kelas dan berkesempatan untuk menemukan sendiri konsep yang akan dipelajarinya.

Belajar merupakan proses aktif dari siswa untuk membentuk makna mentah

itu dari bacaan, berinteraksi dengan lingkungan ataupun pengalaman fisik. Sesuai

prinsip tersebut, maka proses pembelajaran bukanlah kegiatan memindahkan

pengetahuan dari guru ke siswa melainkan suatu kegiatan yang memungkinkan siswa

memperoleh sendiri pengetahuannya.

11

Parulina Hutapea dkk, Kompetensi Plus Teori, Desain,Kasus, dan Penerapan Untuk HR dan

Organisasi yang Dinamis, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 110 12

Paulina Pannen, dkk, Op. Cit hal. 79

Page 21: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

14

Seperti yang dikutip Kathleen Chamberlain, Wittrock (1974) “Find the

meanings and concepts that the learner has generated already from his or her

background, attitudes, abilities, and experiences and determine ways so that the

learner will generate new meanings and concepts that will be useful to him or her”. 13

Menjelaskan pengertian generatif (Generatif berarti) searti dengan konstruksi

(pengertian konstruktivisme) dan dimana guru harus: “ Menemukan pengertian dan

konsep siswa yang siap untuk dihasilkan dari latar belakangnya, sikap, bakat dan

pengalaman dan menentukan jalan yang siswa pengertian baru akan hasilkan dan

konsep yang akan dipergunakannya.” Pembelajaran generatif sama dengan

konstruktivisme dimana siswalah yang mengkonstruk pengetahuannya sendiri.

Dalam generative learning, siswa lebih diberi tempat dari pada guru. Artinya,

dalam proses pembelajaran siswa merupakan pusat pembelajaran (student center).

Generative learning mendorong siswa berperan aktif dalam pembelajaran. Di dalam

kelas yang menemukan fakta, konsep atau prinsip bagi diri mereka sendiri, bukan

memberikan ceramah/mengendalikan seluruh kegiatan di kelas.

Menurut George Mason, ”generative learning is a theory that involves the

active integration of new ideas with learner’s existing schemata”.14

Menyatakan

bahwa dalam strategi generative lerning siswa terlibat secara aktif selama proses

pembelajaran dalam menghubungkan ide-ide baru dengan struktur kognitif

(pengetahuan) yang telah dimiliki siswa.

Menurut George Mason, pembelajaran generatif dibagi menjadi 4 unsur yaitu:

1) Ingatan; siswa menggali informasi dari pengetahuan sebelumnya dengan cara

pengulangan, latihan, meninjau ulang dan dengan alat bantu mengingat.

2) Penggabungan; siswa menggabungkan/menghubungkan pengetahuan baru dengan

pengetahuan sebelumnya dengan cara penguraian (uraian dalam bentuk cerita),

ringkasan (menjelaskan dengan singkat), memecahkan persoalan, mengajukan

pertanyaan/contoh dan mengajukan persamaan dan kiasan.

13

Curiculum in Primary Practice, Science 7-11 developing Primary Teaching Skills, (USA dan

Canada: Clive Carre dan Carrie Ovens, 1994), h. 39 14

George Mason, Strategi Generative Learning http://nasaui.ited.uidaho.edu/nasaspark/ datashar

.htm. 2009/ Strategi Pembelajaran Generatif.htm, 1 Januari 2011.

Page 22: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

15

3) Pengorganisasian; siswa mengaitkan pengetahuan yang sudah ada sebelumnya

berupa ide dan konsep-konsep baru ke dalam metode yang berarti dengan

menganalisis ide-ide pokok, penguraian, mengkatagorikan, pengelompokkan dan

peta konsep.

4) Perluasan; siswa mengembangkan materi baru kepada informasi/ide-ide yang

telah ada dalam ingatan siswa, dengan cara manggeneralisir gambaran jiwa/fisik,

prosa, perluasan kalimat, mempertajam penglihatan, film dan papan buletin.15

Secara natural pikiran mencari makna konteks sesuai dengan situasi nyata

lingkungan seseorang, dan itu dapat terjadi melalui pencarian hubungan yang masuk

akal dan bermanfaat. Pemaduan materi pelajaran dengan konteks keseharian di dalam

pembelajaran akan menghasilkan dasar-dasar pengetahuan yang mendalam dimana

siswa kaya akan pemahaman masalah dan cara untuk menyelesaikannya.

Materi pelajaran akan tambah berarti jika siswa mempelajari materi pelajaran

yang disajikan melalui konteks kehidupan mereka dan menemukan arti didalam

proses pembelajarannya, sehingga pembelajaran akan menjadi lebih berarti dan

menyenangkan. Siswa akan berusaha untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan

menggunakan pengalaman dan pengetahuan sebelumnya untuk membangun

pengetahuan baru.

Sedangkan menurut Grouws, “generative learning is learners actively

participate in the learning process and generate knowledge by forming mental

connections between concepts”.16

Grouws berpandangan bahwa dalam pembelajaran

siswa berpartisipasi aktif dalam membangun konsep-konsep dengan kemampuannya

sendiri melalui proses pembentukan mental sehingga konsep itu terbangun menjadi

konsep baru.

15

Ibid. 16

Grouws, Generative, http//121.ed.psu.edu/success/lessons/lesson3/ISCa3 L.HTM, 2009 /Strategi

Pembelajaran Generatif.htm, 1 Januari 2011.

Page 23: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

16

Menurut Grouws, ada 2 jenis aktivitas generative:

1) Aktivias itu menghasilkan hubungan yang dinamis (judul, rubrik, pertanyaan,

tujuan, ringkasan, grafik, tabel dan ide pokok)

2) Aktivitas itu menghasilkan penggabungan hubungan antara apa yang siswa lihat,

dengar atau baca dan ingatan (demonstrasi, kiasan, persamaan, contoh, gambar,

aplikasi, penafsiran penguraian dan kesimpulan)17

Siswa pada semua usia memiliki konsep tentang berbagai fenomena yang

dibawanya ke dalam kelas. Konsep awal ini dapat bersumber antara lain dari latar

belakang kebudayaan, keluarga dan media maupun hal-hal lain dimana siswa secara

langsung mendengar, melihat dan sekaligus menggunakannya. Konsep ini sangat

membantu dalam konteks keseharian siswa. Sementara itu, konsep baru yang

dipelajarisiswa di dalam kelas akan lebih mudah diterima jika dikaitkan dengan

skema pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya, sehingga terjadi proses

asimilasi/asosiasi.

Wittrock menyimpulkan bahwa “the essence of the generative learning model

is that the mind or the brain, is not a passive consumer of information. Instead, it

actively construct its own interpretations of information and draws inferences from

them”.18

Ini berarti bahwa pengetahuan dikembangkan secara aktif oleh kerja otak

siswa itu sendiri dan bukan diterima secara pasif dari lingkungannya. Dengan

demikian pembelajaran merupakan hasil dari usaha siswa itu sendiri dan bukan

dipindahkan dari guru kepada siswa.

Dalam melaksanakan pembeljaran generatif, guru perlu memperhatikan

beberapa hal, diantaranya adalah sebagai berikut :a. Menyajikan demonstrasi untuk

menantang intuisi siswa. Setelah dosen mengetahui intuisi yang dimiliki siswa, guru

mempersiapkan demonstrasi yang menghasilkan peristiwa yang dapat berbeda dari

intuisi siswa. Dengan melihat peristiwa yang berbeda dari dugaan mereka maka di

dalam pikiran mereka timbul perasaan kacau (dissonance) yang secara psikologis

17

Ibid. 18

Wittrock, Stategi Pembelajaran Generatif, http:/ /www. stemnetnf.ca/dfurey/metacog/generate .html

2000/Strategi Pembelajaran Generatif.htm, 1 Januari 2011.

Page 24: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

17

membangkitkan perasaan tidak tenteram sehingga dapat memotivasi mereka untuk

mengurangi perasaan kacau itu dengan mencari alternatif penjelasan. b.

Mengakomodasi keinginan siswa dalam mencari alternatif penjelasan dengan

menyajikan berbagai kemungkinan kegiatan siswa antara lain berupa

eksperimen/percobaan, kegiatan kelompok menggunakan diagram, analogi, atau

simulasi, pelatihan menggunakan tampilan jamak (multiple representation) untuk

mengaktifkan siswa dalam proses belajar. Variasi kegiatan ini dapat membantu siswa

memperoleh penjelasan yang cukup memuaskan. c. Untuk lebih memperkuat

pemahaman mereka maka guru dapat memberikan soal-soal terbuka (open-ended

questions), soal-soal kaya konteks (context-rich problems) dan pertanyaan terbalik

(reverse questions) yang dapat dikerjakan secara kelompok.

Menurut Sanerya Hendrawan, generative learning adalah “pembelajaran yang

mencakup perluasan kapasitas mencipta hasil-hasil yang diinginkan.”19

Pada

prinsipnya guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa tetapi

siswa sendirilah yang harus membangun pengetahuan didalam benaknya sendiri.

Guru berperan dalam membantu proses pembelajaran dengan cara-cara mengajar

yang membuat informasi menjadi lebih bermakna bagi siswa. Tugas guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan/ menerapkan sendiri ide-

ide dan mengajak siswa agar menyadari dan menggunakan strategi-strategi mereka

sendiri dalam belajar.

b. Tahapan Pembelajaran Generatif

Menurut Lingbiao, ada 4 tahapan pokok dalam pembelajaran generatif yang

secara fungsional memiliki fungsi yang berbeda:

1) Tahapan orientasi dan elisitasi, dimana guru memberikan orientasi umum dan

rasionalisasi konsep yang akan ditanamkan.

2) Tahapan aktivitas dan interkasi, dimana guru mengarahkan perhatian siswa

kepada konsep-konsep yang penting.

19

Sanerya Hendrawan, Spiritual Managemen, (Bandung, Mizan Pustaka: 2009), 68.

Page 25: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

18

3) Tahapan assesment (penilaian) dan umpan balik, merupakan tahapan evaluasi

belajar siswa untuk melihat tingkat penguasaan siswa.

4) Tahapan sistematisasi dan extention, yaitu guru membantu siswa membangun

jalinan konsep dari konsep-konsep yang sudah dipelajari sehingga hubungan

antara konsep yang satu dengan konsep yang lainnya menjadi jelas.20

Dalam pembelajaran generatif, siswa diharapkan dapat membangun

pemahaman sendiri dari pengalaman/pengetahuan terdahulu (asimilasi). Pemahaman

yang mendalam dikembangkan melalui pengalaman-pengalaman belajar yang

bermakna (akomodasi). Siswa diarapkan mampu mempraktekkan

pengalaman/pengetahuan yang telah diperolehnya dalam konteks kehidupan nyata.

Siswa diharapkan juga melakukan refleksi terhadap pengembangan pengetahuan

tersebut. Dengan demikian siswa dapat memiliki pemahaman yang berbeda terhadap

pengetahuan yang dipelajarinya.

Seperti dikutip Made Wena, Cosgrove menyatakan bahwa pembelajaran

generatif terdiri atas empat tahap, yaitu: a. pendahuluan atau tahap eksplorasi, b.

pemfokusan, c. tantangan atau tahap pengenalan konsep, d. penerapan konsep.21

Russell Tytler juga menyatakan bahwa model pembelajaran generatif terdiri dari

empat fase pembelajaran: a. fase prmilinari/eksplorasi pendahuluan, b. fase

focusing/pemusatan, c. fase challenge/tantangan, dan d. fase application/aplikasi.22

Hal tersebut senada dengan fase pengajaran dan pembelajaran strategi generatif

menurut Osborne yaitu:

1) Awalan yaitu, menentukan pandangan siswa; menjelaskan pandangan tersebut;

memahami pandangan saintifik; mengenal pasti pandangan ilmu lama;

mempertimbangkan bukti-bukti yang menyebabkan perubahan pandangan lama

pelajar.

20

IB. Putu Mardan, Peningkatan Kualitas Pembelajaran Fisika di SMUN 3 Singaraja Melalui

Implementasi Model Pembelajaran Generatif, (Aneka Widya IKIP Negri Singaraja, No. 2 Th. XXXIV,

April 2001), h. 51 21

Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional,

(jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 177 22

Made Sumadi, Pengembangan Strategi Pembelajaran Generatif untuk Meningkatkan Aktivitas

Mengajukan Masalah, Kemampuan Berargumen dan Hasil Belajar Siswa Kelas I SLTP Negeri I

Singaraja, (Aneka Widya IKIP Negeri Singaraja, No. 2 Th. XXXIV, April 2001), hal. 3

Page 26: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

19

2) Fokus yaitu, menetapkan konteks; membekalkan pengalaman yang memberikan

motivasi; menyertai dan mengemukakan soalan berbentuk terbuka dan

berorientasikan individu; menafsirkan respon siswa; menafsirkan dan

menerangkan pandangan siswa.

3) Cabaran yaitu, memudahkan pertukaran pandangan di kalangan pelajar;

memastikan semua pandangan dipertimbangkan; meneruskan perbincangan secara

terbuka; mencadangkan prosedur yang cukup jelas jika perlu; mengemukakan

bukti untuk mendukung pandangan ahli sain/ilmuan.

4) Aplikasi yaitu, membentuk masalah yang boleh diselesaikan secara mudah dengan

menggunakan padangan saintifik; membantu siswa menjelaskan padangan baru

dengan meminta mereka menggunakan pandangan tersebut dalam semua

penyelesaian; murid dapat menyatakan secara lisan cara penyelesaian masalah;

guru mengambil bagian, memberi rangsangan dan menyumbangkan idea dalam

perbincangan penyelesaian masalah; membantu menyelesaikan masalah yang

lebih rumit.23

Ketiga pandangan di atas tentang tahapan pembelajaran generatif menunjukan

bahwa tugas guru adalah hanya membantu siswa dalam mencapai tujuan

pembelajaran, yakni guru lebih banyak berurusan dengan strategi dan memposisikan

sebagai fasilitator daripada memberi informasi dan mengajari.

Dalam pandangan pembelajaran generatif, kebebasan berinisiatif dipandang

sebagai penentu keberhasilan karena kontrol belajar dipegang oleh siswa itu sendiri.

Tujuan pembelajaran generatif menekankan pada penciptaan pemahaman yang

menuntut aktivitas yang kreatif dan produktif dalam konteks-konteks nyata.

Secara umum, model pembelajaran generatif memiliki empat komponen: a)

proses motivasi; ditentukan oleh minat (interest) dan atribut (atributin), b) proses

belajar; dapat dipengaruhi oleh rangsangan (arousal) dan niat (intention), c) proses

penciptaan pengetahuan; dilandasi pada beberapa komponen ingatan yaitu

pengetahuan awal, kepercayaan/sistem nilai, konsep, keterampilan srategi kognitif

dan pengalaman, d) proses generasi; menggerasikan hubungan antara berbagai

bagian informasi yang mereka peroleh dari pengalaman.24

23

Kathleen Chamberlain, reading, Writing & Inquiry in the Science Classroom Grades 6-12,

(California: Corwin Press, 2009), h. 10 24

Paulina Pannen, op.cit., h. 79

Page 27: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

20

Hal penting yang harus diingat dalam pembelajaran generatif adalah

pengetahuan awal yang dimiliki siswa yang sangat berpengaruh terhadap kemampuan

siswa dalam pembelajaran generatif, sehingga identifikasi pengetahuan awal siswa

merupakan langkah penting dalam proses pembelajaran. Selanjutnya, tergantung

tujuan pembelajaran, ada beragam aktivitas yang dapat dipilih oleh guru untuk dapat

melibatkan siswa secara aktif dalam konstruksi pengetahuan berdasarkan

pengetahuan awalnya.

Jadi, pembelajaran generatif adalah suatu proses pembelajaran yang dapat

menghasilkan pengetahuan. Artinya pengetahuan itu didapat tidak dengan sendirinya

melainkan melalui usaha seseorang dengan menggunakan potensi yang dimilikinya

dan usaha kognitifnya karena pengetahuan bukanlah suatu fakta yang tinggal

ditemukan.

3. Hasil Belajar

a. Konsep Belajar

1) Pengertian Belajar

Belajar adalah “kata kunci (key term) yang vital dalam setiap usaha

pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan”.25

Sebagai suatu proses, belajar hampir selalu mendapat tempat yang luas dalam

berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya pendidikan.

Banyak orang beranggapan bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah

mencari ilmu atau menuntut ilmu. Ada lagi yang secara lebih khusus mengartikan

belajar adalah menyerap pengetahuan. Seperti dikutip Ngalim, Morgan menyatakan

bahwa “belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang

terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.”26

Perubahan sebagai hasil

dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah

25

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2004), cet. Ke-9, hal. 94 26

Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Karya CV. Bandung, 1984), hal. 80-81

Page 28: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

21

pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan,

kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar.

Menurut Gagne seperti dikutip Ngalim, “Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus

bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga

perbuatannya (performancenya) berubah dari waktu sebelum ia mengalami sesuatu

itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi”.27

Belajar merupakan proses dasar

dari perkembangan hidup manusia. Dengan belajar, manusia melakukan perubahan-

perubahan kualitatif individu sehingga tingkah lakunya berkembang. Aktivitas dan

prestasi menusia tidak lain adalah hasil dari belajar.

Manusia terlahir sebagai makhluk yang lemah tidak mampu berbuat apa-apa

serta tidak mengatahui apa-apa. Akan tetapi melalui proses belajar dalam fase

perkembangannya, manusia bisa mengetahui berbagai skill (keterampilan) maupun

pengetahuan. Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa belajar merupakan suatu

usaha seseorang dengan menggunakan potensi yang dimilikinya untuk mengadakan

perubahan baik fisik, mental dan juga tingkah laku yang harus didukung oleh

lingkungannya.

2) Ciri-ciri Belajar

Belajar adalah proses perubahan dari belum mampu menjadi sudah mampu.

Secara implisit, dapat diidentifikasi beberapa ciri perubahan yang merupakan prilaku

belajar, diantaranya:

a) Bahwa perubahan intensional, dalam arti pengalaman atau praktik atau latihan itu

dengan sengaja dan disadari dilakukan dan bukan secara kebetulan.

b) Bahwa perubahan itu positif, dalam arti sesuai seperti yang diharapkan

(normative) atau kriteria keberhasilan (criteria of success).

c) Bahwa perubahan itu efektif, dalam arti membawa pengaruh dan makna tertentu

bagi pelajar itu relatif tetap dan setiap saat diperlukan dapat diproduksi dan

dipergunakan.28

27

Ibid, h. 80 28

Abin Syamsudin Makmun, Psikologi Kependidikan; Perangkat Sistem Pengajaran Modul,

(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), hal. 158

Page 29: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

22

Belajar mencakup semua aspek mental psikologis manusia. Belajar itu bukan

sekedar pengalaman. Belajar adalah suatu proses bukan suatu hasil. Karena itu belajar

berlangsung secara aktif dan integratif dengan menggunakan berbagai bentuk

perbuatan untuk mencapai suatu tujuan.

3) Tujuan Belajar

Belajar adalah suatu aktivitas yang bertujuan. Tujuan belajar ini ada yang

benar-benar disadari dan ada pula yang kurang begitu disadari oleh orang yang

belajar. Tujuan belajar tersebut erat kaitannya dengan perubahan atau pembentukan

tingkah laku tertentu.

Tujuan belajar tersebut dalam dunia pendidikan kita sekarang lebih dikenal

dengan tujuan pendidikan menurut Taksonomi Bloom yaitu tujuan belajar diarahkan

untuk mencapai ketiga ranah: kognitif, afektif, dan psikomotor. Tujuan belajar

kognitif memperoleh pengetahuan fakta/ingatan, pemahaman, aplikasi dan

kemampuan berpikir analisis, sistesis, dan evaluasi. Tujuan belajar afektif mencakup

pemilihan minat, sikap, dan nilai yang ditanamkan dalam proses belajar mengajar.

Tujuan belajar psikomotor untuk memperoleh keterampilan fisik yang berkaitan

dengan keterampilan gerak maupun keterampilan ekspresi verbal dan non verbal.

4) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Secara garis besar, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi belajar siswa

dibagi menjadi dua yaitu internal dan eksternal siawa. Faktor internal siswa meliputi

psikologis dan psikis siswa itu sendiri sedangkan faktor eksternal siswa meliputi

lingkungan di luar diri siswa.

Belajar merupakan proses kegiatan untuk mengubah tingkah laku siswa,

banyak faktor yang mempengaruhinya. Menurut Muhibbin Syah, faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

a) Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan atau kondisi jasmani dan

rohani siswa.

b) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan disekitar siswa.

Page 30: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

23

c) Faktor pendekatan belajar (approach to learn). Yakni jenis upaya belajar siswa

yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk malakukan

kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.29

b. Konsep hasil belajar

Hasil belajar atau achievement merupakan “realisasi atau pemekaran dari

kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang”.30

Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari prilakunya, baik prilaku

dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun keterampilan

motorik.

Hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses pembelajaran yang optimal

cenderung mewujudkan hasil yang berisi sebagai berikut:

1) Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar intrinsik

pada diri siswa.

2) Menambah keyakinan akan kemampuan dirinya.

3) Hasil belajar yang dicapai berguna bagi dirinya.

4) Hasil belajar diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif).

5) Kemampuan siswa untuk mengontrol/menilai dan mengendalikan dirinya

terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan

mengendalikan proses dan usaha belajarnya.31

Adapun hasil belajar yang dimaksud di sini adalah sesuatu yang diketahui,

diperoleh atau didapat setelah melalui proses belajar, baik karena ada guru yang

mengajar ataupun siswa sendiri yang memanfaatkan lingkungannya untuk belajar.

Hasil belajar yang dicapai seseorang individu merupakan hasil interaksi antara

berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor endogen)

maupun dari luar diri (faktor eksogen) individu.

Secara singkat dapat dikatakan bahwa hasil belajar berupa perolehan

perubahan tingkah laku yang meliputi; pengamatan, pengenalan, pengertian,

perbuatan, keterampilan, perasaan, minat dan bakat. Dalam dunia pendidikan hasil

29

Muhubbin Syah, Op.Cit, hal. 132 30

Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2003), hal. 102 31

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Preoses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001),

hal. 56-57

Page 31: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

24

belajar digunakan sebagai pendorong bagi siswa dalam meningkatkan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang berperan sebagai umpan balik dalam meningkatkan

mutu pendidikan.

Dalam penelitian ini hanya difokuskan pada hasil belajar dimana peningkatan

hasil belajar hanya pada ranah kognitif yang terdiri dari pengetahuan, pemahaman,

aplikasi dan analisis.

6. Energi dan Usaha

a. Peta konsep

terdiri

dari

perubahannya

memenuhi

dapat

berupa

perubahannya

memberikan

Gambar 1. Peta Konsep Usaha dan Energi

b. Pengertian Energi

Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja (usaha). Energi adalah

suatu besaran turunan yang mempunyai satuian dalam SI Joule. Satuan energi selain

satuan dalam SI adalah erg, kalori (kal). Kesetaraan satuan kalori dengan satuan joule

dikemukakan oleh J.P Joule yaitu 1 kal = 4,2 joule.

Energi

Energi Kalor

Energi Kimia

Energi Kinetik

Energi Potensial

Energi Mekanik

Energi Cahaya

Energi Bunyi

Energi Listrik

Energi Surya

Energi Nuklir

Hukum Kekekalan Energi

Usaha

Page 32: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

25

c. Bentuk-Bentuk Energi

Untuk memperoleh energi manusia harus makan karena makanan

mengandung energi kimia. Selain energi kimia yang tersimpan dalam makanan masih

banyak bentuk-bentuk energi yang kita jumpai dialam ini, antara lain:

a) Energi mekanik, yaitu energi yang terdiri dari energi potensial dan energi kinetik.

b) Energi potensial, yaitu energi yang dimiliki suatu benda karena kedudukannya.

Misalnya energi potensial gravitasi dan energi potensial pegas.

c) Energi kinetik, yaitu energi yang dimiliki suatu benda karena bergerak.

d) Energi bunyi, yaitu energi yang dihasilkan oleh benda-benda yang bergetar.

e) Energi listrik, yaitu energi yang terdapat dalam arus listrik.

f) Energi panas (kalor), yaitu energi yang timbul dari energi kinetik suatu benda.

d. Perubahan Bentuk Energi

Untuk memperoleh bentuk energi sesuai dengan kebutuhan, kita dapat

merubah bentuk energi satu ke bentuk lainnya. Selama terjadi perubahan bentuk

energi tidak ada energi yang hilang. Sifat tersebut dikenal dengan hukum kekekalan

energi yang berbunyi: ”Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan,

tetapi dapat berubah bentuk yang satu kebentuk yang lain”. Berikut ini beberapa

contoh perubahan bentuk energi, antara lain:

a) Energi gerak menjadi energi kalor, misalnya dua buah batu yang digesek-

gesekkan.

b) Energi kimia menjadi energi listrik, misalnya aki, batu baterai.

c) Energi listrik menjadi energi gerak, misalnya kipas angin.

d) Energi listrik menjadi energi kalor, misalnya setrika listrik, kompor listrik.

e) Energi listrik menjadi energi cahaya, misalnya bolam ( lampu listrik).

Page 33: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

26

e. Sumber Energi

Matahari adalah merupakan sumber energi utama yang dapat kita pakai terus

menerus dan hampir jumlahnya tidak berkurang. Selain matahari kita mengenal

sumber energi lain yang dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu:

a) Sumber energi yang dapat diperbaharui yaitu sumber energi yang tidak akan habis

jika dikelola dengan baik. Contoh: air, tanah, hutan dan sumber energi hewani.

b) Sumber energi yang tidak dapat diperbaharui yaitu sumber energi yang bisa habis

jika dieksploitasi secara terus menerus. Contohnya gas bumi, minyak bumi, panas

bumi dan batu bara.

f. Energi Kinetik

Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena geraknya. Semakin

cepat benda bergerak, energi kinetiknya semakin besar. Disamping itu semakin besar

massa benda yang bergerak, semakin besar pula energi kinetiknya. Sehingga dapat

disimpulkan besar energi kinetik suatu benda sebanding dengan massa benda dan

kuadrat kecepatannnya. Untuk menghitung energi kinetik suatu benda dirumuskan

sebagai berikut:

Keterangan: m = massa benda (kg)

v = kecepatan benda (m/s)

Ek= energi kinetik (J)

g. Energi Potensial

Energi potensial adalah energi yang tersimpan pada suatu benda karena

kedudukan atau keadaannya. Energi potensial bisa berupa energi potensial gravitasi

maupun energi potensial pegas. energi potensial gravitasi adalah energi potensial

yang dimiliki suatu benda karena kedudukannya terhadap bumi.

Sedangkan energi potensial pegas adalah energi yang dimiliki sebuah pegas yang

direnggangkan atau ditekan. Besar energi potensial gravitasi berbanding lurus dengan

Ek = ½ x m x v2

Page 34: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

27

massa benda, percepatan gravitasi dan ketinggian benda dari permukaan bumi. Secara

matematis, energi potensial dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan : m = massa benda (kg) Ep = Energi potensial (J)

g = percepatan gravitasi (ms-2

)

h = tinggi benda (m)

h. Energi Mekanik

Energi mekanik merupakan gabungan dari energi kinetik dan energi potensial,

maka secara matematis dapat dirumuskan:

Apabila sebuah benda berada diam pada ketinggian tertentu, energi kinetik

benda tersebut nol (Ek = 0), tetapi benda memiliki energi potensial gravitasi.

Sehingga energi mekaniknya sama dengan energi potensial. Misalnya buah-buahan

yang berada ditangkainya. Buah-buahan tersebut diam tetapi berada pada pada

ketinggian tertentu, maka memiliki energi potensial tetapi energi kinetiknya nol.

Apabila benda bergerak dipermukaan bumi (h = 0), energi potensial benda

tersebut nol (Ep = 0), maka energi mekaniknya sama dengan energi kinetiknya.

Misalkan sebuah mobil yang melaju dijalan.

Dengan menggunakan hukum kekekalan energi mekanik, kita dapat

menghitung kecepatan benda saat menyentuh tanah apabila jatuh dari ketinggian

tertentu yaitu dengan persamaan sebagai berikut:

Saat benda diam pada ketinggian tertentu, energi mekaniknya dirumuskan:

Ep = m x g x h

Em = Ek + Ep

Em = Ep

Em = m x g x h

Page 35: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

28

Apabila benda jatuh saat menyentuh tanah energi potensial berubah menjadi

energi kinetik, sehingga energi mekaniknya sama dengan energi kinetik dirumuskan

sebagi berikut:

Dari dua persamaan diatas dapat diturunkan sebagai berikut:

Ket: g = percepatan gravitasi (m/s2)

h = tinggi benda saat mulai jatuh (m)

v = kecepatan benda jatuh bebas saat

menyentuh tanah (m/s)

Dari rumus terakhir terlihat bahwa besar kecepatan benda yang jatuh bebas

tidak tergantung pada massa benda, tetapi besarnya bergantung pada tinggi benda saat

mulai jatuh. Dengan hukum kekekalan energi tersebut dapat disimpulkan, jika ada

dua buah benda massanya tidak sama jatuh dari ketinggian yang sama kecepatan

benda adalah sama atau kedua benda menyentuh tanah dalam waktu yang bersamaan.

i. Pengertian Usaha

Usaha adalah hasil kerja suatu gaya yang mengakibatkan benda berpindah

tempat. Dalam melakukan usaha selalu membutuhkan energi sehingga usaha sangat

erat dengan energi.

Maka dari itu satuan usaha selalu satuan energi yaitu Joule (J). Besar usaha

berbanding lurus dengan besar perpindahan dan besar gaya yang bekerja. Usaha 1

Joule dilakukan bila gaya sebesar 1 Newton memindahkan benda sejauh 1 meter.

Usaha merupakan besaran vektor, maka usaha dapat bernilai positif, negatif maupun

nol.

Em = Ek

Em = ½ x m x v2

½ x m x v2 = m x g x h

v = √2 x g x h

Page 36: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

29

j. Usaha yang Dihasilkan Satu Gaya

Bila sebuah gaya bekerja pada benda sehingga berpindah searah dengan gaya,

maka usaha yang dilakukan dinyatakan sebagai:

Bila sebuah benda bekerja pada benda sehingga berpindah berlawanan arah

gaya, maka usaha yang dilakukan dimyatakan sebagai:

Ket: W = usaha (J)

F = gaya yang bekerja (N)

s = perpindahan (m)

k. Usaha oleh Beberapa Gaya

Apabila beberapa gaya bekerja pada sebuah benda, maka usaha yang

dihasilkan adalah hasil kali antara resultan gaya dengan jarak perpindahan. Apabila

arah gaya-gaya yang bekerja searah maka resultannya adalah R = F1 + F2 + F3 + ....

maka

Apabila arah gaya-gaya yang bekerja berlawanan arah, maka resultannya:

R = F1 – F2 apabila F1 > F2

maka

ket : W = usaha (J)

F = gaya yang bekerja (N)

s = perpindahan (m)

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bayyati, jurusan Pendidikan

Kimia , Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah. Dengan judul “

Pengaruh Model Pembelajarn Konstruktivisme Dengan Strategi Generatif Learning

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Perubahan Materi”. Penelitian ini

menggunakan metode quasi eksperimen one group pretest-postest. Penelitian ini

W = F x s

W = F x s

W = (F1 + F2 + F3 + ....) x s

W = (F1 - F2 ) x s

Page 37: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

30

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penerapan model

pembelajaran konstruktivisme dengan strategi generative learning.32

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh I Wayan Redhana dan I Dewa

Ketut Sastrawidana, jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas MIPA, IKIP Negeri

Singaraja. Dengan judul ”Pembelajaran Generatif Dengan Strategi Pemecahan

Masalah Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Kimia Dasar II”. Penelitian

tindakan kelas ini dilakuka pada mata kuliah Kimia Dasar II mahasiswa TPB Jurusan

Pendidikan Kimia Tahun Akademik 2001/2002, terdiri dari 23 orang mahasiswa.

Penelitian ini dirancang dua sisklus, masing-masing siklus terdiri dari tahap

perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi, serta refleksi tindakan. Penelitian

ini menunjukkan bahwa aktifitas dan hasil belajar mahasiswa tergolong baik (7,11,

skala 11).33

Penelitian lain juga pernah dilakukan oleh I Ketut Tika, Program Studi

Pendidikan Fisika, IKIP Singaraja. Dengan judul ” Model Belajar Generatif Sebagai

Alternatif Perbaikan Kesalahan Konsepsi Dalam Perkuliahan Fisika Dasar

Mahasiswa Jurusan Pendidikan MIPA STKIP Singaraja”. Penelitian tindakan ini

bertujuan mendeskripsikan efektivitas model belajar generatif dalam memperbaiki

kesalahan konsepsi mahasiswa dalam mata kuliah Fisika Dasar. Data dikumpulkan

dengan menggunakan tes, kuesioner dan pedoman observasi. Dari hasil penelitian ini

menunjukan bahwa konsep awal mahasiswa tentang konsep-konsp fisika cukup

bervariasi dan sebagian besar (70,6%) berlabel miskonsepsi, dan pada siklus I terjadi

penurunan prestasi mahasiswa yang masih mengalami miskonsepsi sebesar 50,8 %,

yaitu dari 68,4 % menjadi 17,2 % dan berubah menjadi miskonsepsi ilmiah.34

32

Bayyati, Pengaruh Model Pembelajarn Konstruktivisme Dengan Strategi Generatif Learning

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Perubahan Materi, (Jakarta: 2007) 33

Redhana I Wayan dan I Dewa Ketut Sastrawidana, Pembelajaran Generatif Dengan Strategi

Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Kimia Dasar II, (Aneka Widia IKIP

Negeri Singaraja, No.2 Th XXXIV, April 2001) 34

Tika. I Ketut, Model Belajar Generatif Sebagai Alternatif Perbaikan Kesalahan Konsepsi Dalam

Perkuliahan Fisika Dasar Mahasiswa Jurusan Pendidikan MIPA STKIP Singaraja, (Aneka Widia

IKIP Negeri Singaraja, No.2 Th XXXIV, April 2001)

Page 38: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

31

Penelitian yang relevan juga dilaksanakan oleh Mahayukti, yang berjudul ”

Pengembangan model Pembelajaran Generatif Dengan Metode PQ4R Dalam Upaya

Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Matematika Siswa Kelas II B SLTP

Laboratorium IKIP Negeri Singaraja”. Subjek penelitian ini adalah 1 orang guru dan

36 siswa kelas II B SLTP Laboratorium IKIP Negeri Singaraja. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa pembelajaran generatif dengan metode PQ4R dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran metematika siswa kelas II SLTP Laboratorium

IKIP Negeri Singaraja.35

Penelitian yang relevan juga dilaksanakan oleh IB Putu Mardana, yang

berjudul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran Fisika Di SMUN 3 Singaraja Melalui

Implementasi Model Pembelajaran Generatif”. Penelitian ini dilaksanankan di kelas

II3 SMUN 3 Singaraja dengan melibatkan seorang guru untuk melaksanakan

tindakan. Denngan menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif diperoleh temuan

bahwa 1) penerapan model pembelajaran generatif dapat mengubah miskonsepsi

siswa menjadi kopnsep ilmiah, 2) penerapan model pembelajaran generatif dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran fisika, dan 3) persepsi siswa

terhadap penerapan model pembelajaran generatif dalam pembelajaran fisika

menunjukkan persepsi yang positif.36

Penelitian yang relevan juga dilaksanakan oleh Made Sumadi, yang berjudul

“Pengembangan Strategi Pembelajaran Generatif Untuk meningkatkan Aktivitas

Mengajukan Masalah, Kemampuan Berargumentasi, dan Hasil Belajar Siswa Kelas I

SLTP Negeri 1 Singaraja.” Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 1 SD sebanyak 40

35

Mahayukti. Ayu, Pengembangan model Pembelajaran Generatif Dengan Metode PQ4R Dalam

Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Matematika Siswa Kelas II B SLTP Laboratorium IKIP

Negeri Singaraja, , (Aneka Widia IKIP Negeri Singaraja, No.2 Th XXXIV, April 2001). 36

Mardana, IB Putu, Peningkatan Kualitas Pembelajaran Fisika Di SMUN 3 Singaraja Melalui

Implementasi Model Pembelajaran Generatif, (Aneka Widia IKIP Negeri Singaraja, No.2 Th XXXIV,

April 2001).

Page 39: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

32

orang. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka penerapan strategi pembelajaran

generatif tergolong berhasil.37

Penelitian yang relevan juga dilakukan oleh Ketut Tika, yang berjudul

“Efektivitas Model Belajar Generatif Dalam Pembelajaran Fisika pada Siswa SMU

Nergeri Di Singaraja”. Penelitian ini bertujuan mengembangkan model belajar

generatif sebagai model alternatif dalam mengubah miskonsepsi siswa tentang gerak

rotasi dan gerak harmonik. Pengujian efektivitas model belajar generatif dilakukan

melalui studi ekperimental dengan rancangan pretest-postest control group design.

Penelitian ini dilakukan di kelas III SMU Negeri 1 Singaraja tahun ajaran 1998/1999

dengan melibatkan 40 orang siswa sebagai kelas eksperimen dan 37 orang sebagai

kelas kontrol.38

C. Kerangka Berpikir

Peningkatan mutu pendidikan pada setiap jenjang pendidikan adalah salah

satu sasaran yang diharapkan. Masalah mutu pendidikan tidak dapat dipisahkan dari

kualitas guru yang bertugas melaksanakan pendidikan dan memberikan bimbingan.

Oleh sebab itu, guru dituntut untuk selalu memperluas wawasan dan menambah bekal

pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki agar tidak tertinggal dari kemajuan yang

semakin cepat. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) mencakup aspek pengetahuan yang

tidak terbatas pada fakta dan konsep saja tetapi juga aplikasi konsep dan prosesnya

yang mengacu pada pemelekan pikir.

Pembelajaran generatif adalah suatu proses pembelajaran yang dapat

menghasilkan pengetahuan. Artinya pengetahuan itu didapat tidak dengan sendirinya

melainkan melalui usaha seseorang dengan menggunakan potensi yang dimilikinya

37

Sumadi. Made, Pengembangan Strategi Pembelajaran Generatif Untuk meningkatkan Aktivitas

Mengajukan Masalah, Kemampuan Berargumentasi, dan Hasil Belajar Siswa Kelas I SLTP Negeri 1

Singaraja, (Aneka Widia IKIP Negeri Singaraja, No.2 Th XXXIV, April 2001). 38

Ketut Tika, Efektivitas Model Belajar Generatif Dalam Pembelajaran Fisika Pada Siswa SMU

Negeri Di Singaraja, (Aneka Widia IKIP Negeri Singaraja, No.2 Th XXXIV, April 2001).

Page 40: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

33

dan usaha kognitifnya karena pengetahuan bukanlah suatu fakta yang tinggal

ditemukan.

Model pembelajaran generatif terdiri dari empat unsur (orientasi, aktivasi,

penilaian dan perluasan). Dari tahap-tahap tersebut, siswa lebih aktif dalam

pembelajaran karena siswa mengemukakan gagasan/pendapat. Penguasaan konsep

siswa merupakan suatu hasil pemikiran siswa yang dapat menjadikan siswa tersebut

untuk mengetahui dan memahami mengenai suatu objek dan dapat membantu siswa

untuk memecahkan segala masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan

menggunakan hasil pemikirannya tersebut.

Dari pernyataan di atas menunjukkan bahwa dengan model pembelajaran

yang dilandasi konstruktivisme dapat meningkatkan penguasaan konsep para siswa,

serta mengembangkan kemampuan struktur kognitif untuk menghasilkan

pengetahuan sendiri. Model pembelajaran generatif diduga dapat mempengaruhi

peningkatan penguasaan konsep siswa secara signifikan.

D. Pengajuan Hipotesis

Berdasarkan kerangka pikir diatas dapatlah ditarik suatu kesimpulan dan

sekaligus diputuskan untuk dijadikan hipotesis penelitian adalah penerapan model

pembelajaran generatif berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

Page 41: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat yang dipilih sebagai tempat penelitian adalah Madrasah

Tsanawiyah (MTs) Jamiatus Sholihin Cipondoh, Tangerang. Penelitian dilakukan

pada tahun pelajaran 2009/2010.

B. Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan menggunakan metode quasi eksperimen yaitu

metode penelitian yang melakukan pengontrolan terhadap salah satu variabel.

Dalam kontrol atau pengendalian variabel tidak biasa dilakukan secara ketat atau

secara penuh. Sehingga perlu dicari atau dilakukan pengontrolan yang sesuai

dengan kondisi yang ada. Dimana peneliti harus dapat memilih dan menentukan

variabel mana yang boleh dilonggarkan pengendaliannya, dalam arti kata tidak

dilakukan sepenuhnya.

Peneliti melakukan analisis dan evaluasi hasil belajar siswa terhadap

pretes dan postes yang kemudian diolah untuk mengetahui hasil belajar siswa

kelompok atas, kelompok tengah dan kelompok bawah pada tiap indikator serta

mengetahui apakah kenaikan ini signifikan atau tidak setelah diterapkan model

pembelajaran generatif.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan yaitu two group pretest-posttest design,

dimana dalam desain ini digunakan dua kelas subjek. Desain ini menggunakan

dua kelas, yaitu kelas kontrol (tidak diberikan perlakukan, menggunakan model

konvensional) dan kelas eksperimen (diberikan perlakuan model konstruktivisme

dengan model generative learning). Dua kelas dianggap sama dalam semua aspek

yang relevan dan perbedaan hanya terdapat dalam perlakuan. Desain penelitian ini

dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 42: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

35

Tabel 1 Desain Penelitian

Kelas Pretest Treatment Posttest

E T1 X1 T2

C T1 X2 T2

Keterangan:

E : Kelas eksperimen

C : Kelas kontrol

T1 : Nilai pretest

T2 : Nilai posttest

X1 : Perlakuan (penerapan model pembelajaran konstruktivisme dengan

strategi generative learning).

X2 : Perlakuan (penerapan model pembelajaran dengan metode

konvensional).

D. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.1 Populasi target dalam

penelitin ini adalah seluruh siswa MTs Jamiatus Sholihin. Populasi terjangkau

pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Jamiatus Sholihin.

Sampel adalah sebagian/wakil populasi yang diteliti.2 Sample yang

digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII.1 dan siswa kelas

VIII.2 MTs Jamiatus Sholihin.

E. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel menggunakan Probability Samplling dengan

teknik simple random sampling. Dikatakan sampel (sederhana) karena

pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Simpel random sampling

1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek,(Jakarta: Rineka Cipta,

2002), h. 115 2 Suharsimi Arikunto, Op. Cit, h. 117

Page 43: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

36

adalah teknik untuk mendapatkan sampel yang langsung dilakukan pada unit

sampling.3

F. Prosedur Penelitian

Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Melakukan pretest (T1) untuk mengukur hasil belajar fisika siswa sebelum

diajar menggunakan model pembelajran konstruktivisme dengan model

generative learning pada kelas eksperimen dan metode diskusi pada kelas

kontrol.

2. Melaksanakan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran

konstruktivisme dengan model generative learning (X1).

3. Melakukan posttest (T2) untuk mengukur hasil belajar fisika siswa setelah

diajar menggunakan model pembelajaran konstruktivisme dengan model

generative learning pada kelas eksperimen dan menggunakan metode diskusi

pada kelas kontrol.

4. Menganalisis T1 dan T2 untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa yang

dinyatakan dalam bentuk angka-angka.

5. Menganalisis T2 untuk mengetahui penguasaan konsep siswa setelah

pembelajaran menggunakan model pembelajaran konstruktivisme dengan

model generative learning pada kelas eksperimen dan menggunakan metode

diskusi pada kelas kontrol.

6. Menganalisis T2 untuk mengetahui bagaimana peningkatan hasil belajar fisika

siswa setelah pembelajaran menggunakan model pembelajaran

konstruktivisme dengan model generative learning pada kelas eksperimen dan

menggunakan metode diskusi pada kelas kontrol.

7. Membandingkan T2 pada kelas eksperimen dengan T2 pada kelas kontrol

untuk mengatahui pengaruh penerapan pembelajaran konstruktivisme dengan

smodel generative learning.

3 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 200), h. 126

Page 44: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

37

8. Menerapkan uji staristik yang cocok untuk menentukan apakah pengaruh

penerapan pembalajaran konstruktivisme dengan model generative learning

itu signifikan atau tidak.

G. Variabel Penelitian

Istilah variabel dapat diartikan bermacam-macam, dalam metodologi

pelitian, variabel yang dimaksudkan adalah “segala sesuatu yang akan menjadi

objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”.4 Dalam

penelitian ini dikenal dengan istilah bivariate variabel (hubungan antara dua

variabel), yaitu variabel independent (variabel bebas) dan variabel dependent

(variabel terikat). Variabel independent yaitu variabel yang mempengaruhi

variabel lain. Adapun variabel variabel dependent (variabel terikat) yaitu variabel

yang dipengaruhi oleh variabel oleh variabel independent. Oleh karena itu

variabel ini sering disebut dengan terpengaruh.

Penelitian ini memiliki diua variabel. Pertama pengaruh model

pembelajaran generatif sebagai variabel bebas (Variabel X). penguasaan konsep

siswa sebagai variabel terikat(variabel Y).

1. Variabel Bebas

a. Definisi Konseptual

Pembelajaran generatif adalah suatu proses pembelajaran yang dapat

menghasilkan pengetahuan. Artinya pengetahuan itu didapat tidak dengan

sendirinya melainkan melalui usaha seseorang dengan menggunakan potensi yang

dimilikinya dan usaha kognitifnya karena pengetahuan bukanlah suatu fakta yang

tinggal ditemukan.

b. Definisi Operasional

Pembelajaran generatif adalah pengetahuan awal yang dimiliki siswa yang

sangat berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam pembelajaran generatif,

sehingga identifikasi pengetahuan awal siswa merupakan langkah penting dalam

proses pembelajaran. Dimana pembelajaran generatif ini terdiri dari orientasi,

aktivasi, penilaian dan perluasan.

4 Suharsimi Arikunto, Op. Cit, h. 99.

Page 45: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

38

2. Variabel Terikat

a. Definisi Konseptual

Penguasaan konsep adalah berpikir secara tajam untuk menganalisis dan

mengevaluasi suatu pernyataan atau informasi yang diperoleh, sehingga informasi

tersebut dapat dinilai kebenarannya dan masuk akal sehingga dapat dipercaya.

b. Definisi Operasional

Penguasaan konsep adalah suatu ide atau gagasan yang terbentuk dari

pengelompokan dua atau lebih objek yang terdapat pada pemikiran manusia

meliputi aspek kognitif yang terdiri dari C1 (mengetahui), C2 (memahami), C3

(mengaplikasi), C4 (menganalisis).

H. Tehnik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini diperoleh melalui tes. Data tes berupa pretes dan

postes. Pretes adalah test hasil belajar yang bertujuan untuk mengetahui seberapa

besar pengetahuan awal siswa sebelum penerapan model pembelajaran generatif.

Sedangkan postes adalah tes hasil belajar sesudah pembelajaran menggunakan

model pembelajaran generatif untuk melihat ketuntasan hasil belajar dan apakah

terdapat peningkatan hasil belajar akibat adanya perlakuan.

I. Instrumen Penelitian

1. Kisi-Kisi Hasil Belajar

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes berupa soal

pilihan ganda. Jumlah butir soal yang diberikan kepada siswa dengan 4 pilihan.

Tes ini meliputi pokok bahasan Fisika. Kisi-kisi instrumren dapat dilihat pada

tabel dibawah ini:

Page 46: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

39

Tabel 2 Kisi-kisi Instrumen Tes Usaha dan Energi

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

Aspek Kognitif Jumlah

Soal C1 C2 C3 C4

Standar Kompetensi:

Memahami peranan usaha,

gaya, dan energi dalam

kehidupan sehari-hari.

Kompetensi Dasar:

Menjelaskan hubungan energi

dan perubahannya, prinsip

usaha dan energi serta

penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari.

1. Menunjukkan bentuk-

bentuk energi dan

contohnya dalam

kehidupan sehari-hari.

1 2,3,

4 4

2. Mengaplikasikan

konsep energi dan

perubahannya dalam

kehidupan sehari-hari.

5, 6 7 8 4

3. Membedakan konsep

energi kinetik dan energi

potensial pada suatu

benda.

9 10 11 12,

13 5

4. Mengenal hukum

kekekalan energi melalui

contoh dalam kehidupan

sehari-hari.

14 15 16 17 4

5. Menjelaskan kaitan

antara usaha dan energi. 18 19 20 3

Jumlah Soal 6 6 4 4 20

2. Kalibrasi

Sebelum diberikan kepada sampel, soal tersebut terlebih dahulu diuji

cobakan kepada siswa kelas IX Mts Jamiatus Sholihin. Uji coba ini dimaksudkan

untuk mengetahui apakah soal tersebut telah memenuhi persyaratan seperti uji

validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran maupun daya pembeda.

a. Uji Validitas

Salah satu ciri tes itu baik adalah apabila tes itu dapat mengukur apa yang

hendak diukur atau istilahnya valid. Dalam penelitian ini digunakan validitas isi

(content validity) yang berarti tes disusun sesuai dengan materi dan indikator

yang dijudgment oleh praktisi pendidikan (dosen atau guru).

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Korelasi Point

Biserial (rpbi) karena skor butir soal berbentuk skor dikotomi (skor butir 0 atau 1).

Untuk memberikan interpretasi terhadap angka rpbi dipergunakan tabel nilai “r”

product moment, dengan terlebih dahulu mencari df-nya (df = N – nr). Adapun

rumus rpbi yaitu:

Page 47: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

40

q

p

SD

MMr

t

tp

pbi

Keterangan:

rpbi = angka indeks korelasi point biserial

Mp = mean (nilai rata-rata hitung) yang dijawab dengan benar

Mt = mean dari skor total

SDt = standar deviasi total

p = proporsi siswa yang menjawab betul terhadap butir item

q = proporsi siswa yang menjawab salah terhadap butir item5

Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal, maka rpbi dibandingkan

dengan rtabel dengan α = 0,05 dengan rtabel sebesar 0,304. Jika rpbi ≥ rtabel maka soal

tersebut valid dan jika rpbi < rtabel maka soal tersebut tidak valid. Dari 35 butir soal

yang diujicobakan terdapat 20 butir soal yang valit, yaitu nomor 1, 3, 4, 5, 9, 10,

12, 13, 15, 17, 20, 22, 23, 25, 26, 28, 29, 30, 32, 35. 6

b. Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat penilaian ketepatan atau keajegan alat tersebut

dalam menilai apa yang dinilainya.7 Pengujian reliabilitas ini menggunakan rumus

K-R 20 (Kuder-Richardson 20) karena skor butir soal berbentukskor dikotomi.

2

2

111 s

pqs

n

nr , dengan

n

n

XX

S

2

2

2

Keterangan:

r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan

p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q=1-p)

∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q

n = banyaknya item

S = standar deviasi dari tes8

Kualifikasi koefisien reabilitas adalah sebagai berikut:

0,91 – 1,00 sangat tinggi

5 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), cet. Ke-

14, h. 258 6 Lampiran 3

7 Nana Sudjana, op.cit., h. 16

8 Suharsini Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), cet. Ke-3

h. 100-101

Page 48: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

41

0,71 – 0,90 tinggi

0,41 – 0,70 cukup

0,21 – 0.40 rendah

< 0,20 sangat rendah

Berdasarkan perhitungan diperoleh r11 = 0,67 sehingga dapat disimpulkan

bahwa soal tersebut reliabel dengan kategori cukup.9

c. Uji Taraf Kesukaran

Untuk mengetahui apakah soal itu sukar, sedang atau mudah maka soal-

soal tersebut diujikan taraf kesukarannya terlebih dahulu.

Indeks kesukaran butir-butir soal ditentukan dengan rumus:

JS

BP

Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Kriteria indeks kesukaran:

IK = 0,00 : terlalu sukar

0,00<IK≤0,30 : sukar

0,30<IK≤0,70 : sedang

0,70<IK≤1,00 : mudah

IK = 1,00 : terlalu mudah10

d. Daya Pembeda

Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk

mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu

(tinggi prestasinya) dengan siswa yang tergolong kurang mampu (lemah

prestasinya). Cara perhitungan daya pembeda adalah dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

BA PPD , dimana

A

AA

J

BP dan

B

BB

J

BP

9 Lampiran 5

10 M. Subana dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Pustaka Setia, 2001), h. 133

Page 49: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

42

Keterangan:

D = daya pembeda

PA = proporsi kelas atas

PB = proporsi kelas bawah

BA = banyak siswa kelas atas yang menjawab benar untuk setiap butir soal

BB = banyak siswa kelas bawah yang menjawab benar untuk setiap butir soal

JA = jumlah siswa kelas atas

JB = jumlah siswa kelas bawah

Klasifikasi Daya Pembeda Soal

D = - : jelek sekali

D < 0,20 : jelek (poor)

D = 0,20-0,40 : cukup (satisfactory)

D = 0,40-0,70 : baik (good)

D = 0,70-1 : sangat baik (excellent)11

J. Teknik Analisis Data

Setelah semua data terkumpul dilakukan langkah langkah sebagai berikut:

1. Uji Persyaratan Analisis Data

Untuk menganallisis data, dipakai kesamaan dua rata-rata dan uji statistik

yang digunakan adalah uji-t. Namun sebelum menggunakan uji-t, terlebih dahulu

dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas sebagai syarat dapat dilakukannya

analisis data.

a. Pemberian skor

Sebelum menskor jawaban siswa, terlebih dahulu ditentukan standar

penskoran untuk tiap tahap sehingga dalam pelaksanaannya unsur subjektivitas

dapat diminimalisir.

b. Uji Normalitas

Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah populasi yang

diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini menggunakan uji

liliefors. Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah:

a) Urutkan data sampel dari yang terkecil sampai yang terbesar.

11

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), cet.

Ke-5, h. 389

Page 50: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

43

b) Tentukan nilai Z dari tiap-tiap data dengan rumus:

c) Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Z berdasarkan tabel Z dan

sebut dengan F(Z) = 0,5 ± Z

d) Hitung frekuensi kumulatif dari masing-masing nilai Z dan sebut dengan S(Z)

e) Tentukan nilai Lo dengan rumus Lo = F(Z) – S(Z)

f) Ambil nilai terbesar dari selisih tersebut sehingga diperoleh nilai Lo

g) Memberikan interpretasi Lo dengan membandingkan dengan Lt (nilai yang

diambil dari tabel harga kritis uji liliefors) dengan aturan:

a. Hipotesis

Ho : Sampel berdistribusi normal

Ha : Sampel berdistribusi tidak normal

b. Jika Lo < Lt maka sampel berdistribusi normal

c. Jika Lo > Lt maka sampel berdistribusi tidak normal

c. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara dua

populasi. Uji homogenitas yang dilakukan adalah uji Fisher. Adapun rumus yang

digunakan:

dengan

Adapun kriteria pengujiannya adalah

Jika Fhitung ≤ Ftabel artinya kedua sampel homogen

Jika Fhitung > Ftabel artinya kedua sampel tidah homogen

Untuk taraf signifikasi ( α ) = 0,05 dan derajat kebebasan pembilang dk =

nb – 1, dengan nb merupakan ukuran sampel yang variasinya besar dan nk

merupakan ukuran sampel yang variasinya kecil.

Page 51: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

44

2. Uji Analisis Data

a. Uji Hipotesis

Menganalisis data pretes dan postes secara statistik untuk mengetahui

apakah kenaikan penguasaan konsep tersebut signifikan atau tidak. Dalam hal ini

digunakan uji-t karena data tersebut berdistribusi normal dengan taraf signifikasi

α = 0,05. Untuk itu menguji kebenaran hipotesis dalam penelitian menggunakan

rumus sebagai berikut:

Keterangan:

N1 : Jumlah sampel kelompok eksperimen

N2 : Jumlah sampel kelompok kontrol

V1 : Varians data kelompok eksperimen (sd1)2

V2 : Varians data kelompok kontrol (sd2)2

S : Standar deviasi gabungan

X1 : Nilai rata-rata kelompok eksperimen

X2 : Nilai rata-rata kelompok kontrol

Adapun kriteria ttabel, jika:

thitung < ttabel maka Ho diterima dan H1 ditolak

thitung > ttabel maka Ho ditolak dan H1 diterima

K. Hipotesis Statistik

Secara statistik hipotesis dinyatakan sebagai berikut:

Ho : µX = µY

Ha : µX > µY

Keterangan:

Ho = Hipotesis nihil

Ha = Hipotesis alternatif

µX = nilai rata-rata hasil belajar siswa sesudah diajar dengan model pembelajaran

generatif (posttest).

µY = nilai rata-rata hasil belajar siswa sebelum diajar dengan model pembelajaran

generatif (pretest).

Page 52: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Hasil pengolahan data pretes siswa pada kelas eksperimen dengan sampel

30 siswa diperoleh data sebagai berikut,skor terendah adalah 45, siswa yang

mendapat skor terendah pada interval 45 sampai 52 adalah 16,67% , skor tertinggi

90, siswa yang mendapat skor tertinggi pada interval 85 samapi 92 sebanyak

6,67%. Skor terbanyak berada pada interval 53 sampai 60 dengan persentase

36,67%, skor rata-rata sebesar 62,6 yang mendapat skor di atas rata-rata sebanyak

46,67% dan siswa yang mendapat skor di bawah rata- rata sebanyak 53.33% dan

simpangan bakunya sebesar 11,25.

Hasil pengolahan data pretes siswa pada kelas kontrol dengan sampel 30

siswa diperoleh informasi sebagai berikut skor terendah 40, siswa yang mendapat

skor terendah pada interval 40 sampai 47 adalah 10%, skor tertinggi 85, siswa

yang mendapat skor tertinggi pada interval 80 sampai 87 sebanyak 10%. Skor

terbanyak berada pada interval 64 sampai 71 dengan persentase 30%. Skor rata-

rata sebesar 62,97 siswa yang mendapat skor di atas rata-rata sebanyak 50% dan

siswa yang mendapat skor di bawah rata sebanyak 50%. Simpangan bakunya

11,25.

Deskripsi data hasil pretes kelas kontrol dapat dilihat lebih jelas pada

gambar 4.1.

Gambar 3 Histogram Hasil Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

0

2

4

6

8

10

12

kelas eksperimen

kelas kontrol

Page 53: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

45

2. Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Hasil pengolahan data postes siswa pada kelas eksperimen dengan sampel

30 siswa diperoleh informasi sebagai berikut skor terendah 40, siswa yang

mendapat skor terendah pada interval 45 sampai 53 adalah 6,67%. Skor tertinggi

95, siswa yang mendapat skor tertinggi pada interval 90 sampai 98 sebanyak 20%.

Skor terbanyak berada pada interval 50 sampai 62 dengan persentase 26,67%.

Skor rata-rata sebesar 71,2. Siswa yang mendapat skor di atas rata-rata sebanyak

43,33% dan siswa yang mendapat skor di bawah rata-rata sebanyak 56,67%.

Simpangan bakunya sebesar 13,98.

Hasil pengolahan data postes siswa pada kelas kontrol dengan sampel 30

siswa diperoleh informasi sebagai berikut skor terendah 40, siswa yang mendapat

skor terendah pada interval 40 sampai 47 adalah 13,33%. Skor tertinggi 85, siswa

yang mendapat skor tertinggi pada interval 80 sampai 87 dengan persentase 10%.

Skor terbanyak berada pada interval 48 samapi 55 dengan persentase 26,67%.

Skor rata-rata sebesar 61,1. Siswa yang mendapat skor di atas rata-rata sebanyak

43,33% dan siswa yang mendapat skor dibawah rata-rata sebanyak 56,67%.

Simpangan bakunya sebesar 12,11.

Deskripsi hasil pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat

lebih jelas pada gambar 4.2

Gambar 4 Histogram Hasil Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

0

1

2

3

4

5

6

7

8

kelas eksperimen

kelas kontrol

Page 54: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

46

Rekapitulasi Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretes dan

Postes Kelompok Ekperimen dan Kelompok Kontrol dapat dilihat pada tabel 4.3

di bawah ini:

Tabel 4.1 Rekapitulasi Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretes

dan Postes Kelompok Ekperimen dan Kelompok Kontrol

Data

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Pretes Postes Pretes Postes

Nilai tertinggi 90 95 85 85

Nilai terendah 45 50 40 40

Mean 62,6 71,2 61,1 62,9

Median 53,2 65,1 52,3 55,5

Modus 56,5 62,5 51,1 69,1

Standar Deviasi 11,3 13,9 11,2 12,1

Hasil pengolahan data pada kelompok eksperimen diperoleh nilai postes

dengan nilai tertinggi sebesar 90, nilai terendah sebesar 45, mean sebesar 62,5,

median sebesar 56,5 dan standar deviasi sebesar 11,3. Nilai pretes diperoleh nilai

tertinggi sebesar 95, nilai terendah sebesar 50, mean sebesar 71,2, median sebesar

65,1, modus sebesar 62,5 dan standar deviasi sebesar 13,9.

Hasil pengolahan data pada kelompok kontrol diperoleh nilai postes

dengan nilai tertinggi sebesar 85, nilai terendah 40, mean sebesar 61,1, median

sebesar 52,3, modus sebesar 51,1, dan standar deviasi sebesar 11,2. Nilai postes

diperoleh nilai tertinggi sebesar 85, nilai terendah 40, mean sebesar 62,9, median

sebesar 55,5, modus sebesar 69,1 dan standar deviasi sebesar 12,1.

B. Pengujian Persyaratan Analisis

1. Uji Normalitas

Page 55: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

47

Berdasarkan uji persyaratan analisis data, maka sebelum dilakukan

pengujian hipotesis perlu dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu terhadap data

hasil penelitian. Uji persyratan analisis yang perlu dipenuhi adalah uji normalitas

dan uji homogenitas.

Uji normalitas yang dipakai adalah uji liliefors. Dari hasil pengujian pretes

kelas kontrol (tidak diberikan perlakuan model pembelajaran generatif) diperoleh

harga Lhitung atau Lo = 0,1207. Dari tabel harga kritis uji liliefors dengan taraf

signifikasi (α ) = 0,05 maka didapat harga Lt = 0,1610. Karena Lo < Lt maka

dapat disimpulkan bahwa data populasi hasil pretes kelas kontrol berdistribusi

normal. Sedangkan untuk hasil postes kelas kontrol diperoleh harga Lo = 0,1183

dengan Lt = 0,1610. Karena Lo < Lt maka dapat disimpulkan bahwa data populasi

hasil postes berdistribusi normal. Pada kelas eksperimen (diberikan perlakuan

model pembelajaran generatif) hasil pretes diperoleh harga Lo = 0,1550 dengan

harga Lt = 0,1610 karena Lo < Lt maka didapat data populasi kelas eksperimen

berdistribusi normal. Sedangkan hasil postes diperoleh dengan harga Lo = 0,1591

dengan harga Lt = 0,1610 karena didapat Lo < Lt maka didapat data postes kelas

eksperimen berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas yang digunakan adalah uji homogenitas dua varians atau

uji Fisher. Dari hasil pengujian untuk kelas kontrol diperoleh harga Fhitung = 1,34.

Dari tabel harga distribusi F dengan taraf signifikasi (α) = 0,05 maka didapat

harga Ftabel = 1,85. Karena harga Fhitung < Ftabel maka dapat disimpulkan bahwa

data populasi kelas kontrol bersifat homogen. Sedangkan untuk kelas eksperimen

diperoleh Fhitung = 1,10 dengan Ftabel = 1,85 maka Fhitung < Ftabel maka dapat

disimpulkan bahwa data populasi pada kelas eksperimen bersifat homogen.

C. Analisis Data dan Pembahasan

1. Hasil Analisis Distribusi Frekuensi Pretes dan Postes Kelas Eksperimen

Page 56: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

48

Penguasaan konsep kelas eksperimen yang diberikan perlakuan mengalami

peningkatan yang lebih baik dari pada nilai pada kelas kontrol. Data penelitian ini

dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi berikut:

Tabel 7 Distribusi Frekuensi Pretest N

o Interval f X fX

Bts

bwh

Bts

atas fka X

2 fX

2

1 45 – 52 5 48,5 242,5 44,5 52,5 5 2352,52 11761,25

2 53 – 60 11 56,5 621,5 52,5 60,5 16 3203,56 35239,16

3 61 – 68 5 64,5 322,5 60,5 68,5 21 4160,25 20801,25

4 69 – 76 6 72,5 435 68,5 76,5 27 5256,25 31537,5

5 77 – 84 1 80,5 80,5 76,5 84,5 28 6480,25 6480,25

6 85 - 92 2 88,5 177 84,5 92,5 30 7832,25 15664,5

Jumlah 30 - 1879 - - - - 121483,9

1

Data pretes pada kelas eksperimen diperoleh rentangan nilai antara 45 – 90

dengan rata-rata sebesar 62,6, standar deviasi sebesar 11,25 dengan jumlah

sampel sebanyak 30 peserta didik sedangkan nilai median dan modusnya sebesar

52,23 dan 56,5.

Tabel 8 Distribusi Frekuensi Postest N

o Interval f X fX

Bts

bwh

Bts

atas fka X

2 fX

2

1 45 – 53 2 49 98 44,5 53,5 2 2401 4802

2 54 – 62 8 58 464 53,5 62,5 10 3364 26912

3 63 – 71 7 67 469 62,5 71,5 17 4489 31423

4 72 – 80 6 76 456 71,5 80,5 23 5776 34656

5 81 – 89 1 85 85 80,5 89,5 24 7225 7225

6 90 – 98 6 84 564 89,5 98,5 30 8836 53016

Jumlah 30 - 2136 - - - - 157943

Data hasil postes diperoleh rentangan nilai antara 40 – 95 dengan rata-rata

sebesar 69,8 standar deviasi sebesar 13,7 dengan jumlah sampel sebanyak 30

orang peserta didik sedangkan nilai median dan modusnya sebesar 75,5 dan 62,5.

Penyajian data pretes dan postes dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 9 Hasil Analisis Distribusi Frekuensi Pretes dan Postes

Page 57: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

49

Pretes Postes

N X̅ Mdn Mo SD N X̅ Mdn Mo SD

30 62,2 53,23 56,5 11,25 30 69,8 75,5 62,5 13,7

Berdasarkan data-data di atas, terdapat perbedaan mean, median dan

standar deviasi penguasaan konsep siswa pada kelas eksperimen sebelum dan

sesudah perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran generatif. Rata-rata

median, modus dan standar deviasi mengalami peningkatan, hal ini menunjukan

bahwa terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran generatif terhadap

penguasaan konsep siswa.

2. Hasil Analisis Distribusi Frekuensi Pretes dan Postes Kelas Kontrol

Kelas kontrol merupakan kelas yang tidak diberi perlakuan dengan model

pembelajaran generatif. Kelas ini hanya menggunakan model pembelajaran

konvensional. Data penelitian kelas kontrol dapat dilihat pada tabel distribusi

berikut:

Tabel 4 Distribusi Frekuensi Pretes

No Interval f X fX Bts

bwh

Bts

atas fka X

2 fX

2

1 40 – 47 4 43,5 174 39,5 47,5 4 1892,25 7569

2 48 – 55 8 51,5 412 47,5 55,5 12 2652,25 21218

3 56 – 63 5 59,5 297,5 55,5 63,5 17 3540,25 17701,25

4 64 – 71 7 67,5 472,5 63,5 71,5 24 4556,25 31893,75

5 72 – 79 3 75,5 226,5 71,5 79,5 27 5700,25 17100,25

6 80 – 87 3 83,5 250,5 79,5 87,5 30 6972,25 20916,75

Jumlah 30 - 1833 - - - - 116399

Data pretes pada kelas kontrol diperoleh rentangan nilai antara 40 – 85

dengan rata-rata sebesar 61 standar deviasi sebesar 12,11 dengan jumlah sampel

sebanyak 30 orang peserta didik sedangkan nilai median dan modusnya sebesar

52,3 dan 51,1.

Tabel 5 Distribusi Frekuensi Postes N

o Interval f X fX

Bts

bwh

Bts

atas fka X

2 fX

2

1 40 – 47 3 43,5 130,5 39,5 47,5 3 1892,25 5676,75

2 48 – 55 5 51,5 257,5 47,5 55,5 8 2652,25 13261,25

3 56 – 63 7 59,5 416,5 55,5 63,5 15 3540,25 24781,75

4 64 – 71 9 67,5 607,5 63,5 71,5 24 4556,25 41006,25

Page 58: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

50

5 72 – 79 3 75,5 226,5 71,5 79,5 27 5700,25 17100,25

6 80 – 87 3 83,5 250,5 79,5 87,5 30 6972,25 20916,75

Jumlah 30 - 1889 - - - - 122743

Data hasil postes diperoleh rentangan nilai antara 40 – 85 dengan rata-rata

sebesar 62,83, standar deviasi sebesar 11,25 dengan jumlah sampel sebanyak 30

peserta didik sedangkan nilai median dan modusnya sebesar 55,5 dan 69,1.

Penyajian data pretes dan postes dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 6

Hasil Analisis Distribusi Frekuensi Pretes dan Postes Pretes Postes

N X̅ Mdn Mo SD N X̅ Mdn Mo SD

30 61 52,3 51,1 11,25 30 62,83 55,5 69,1 12,11

Berdasarkan data-data di atas, terdapat perbedaan mean, median dan

standar deviasi penguasaan konsep siswa pada kelas kontrol sesudah dan sebelum

pembelajaran tanpa dikenakan perlakuan, dimana median dan modus mengalami

penurunan dan standard deviasi mengalami peningkatan.

Berdasarkan hasil analisis distribusi frekuensi pretes dan postes kelas

kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat perbedaan skor pretes dan postes yaitu

pada tabel di bawah ini:

Tabel 10 Perbedaan Skor Pretes – Postes

Pada Kelas Kontrol dan Kelas Ekperimen Test

Pretes Postes Perbedaan Skor Kelas

K 61 62,83 1,83

E 62,2 69,8 7,6

Selisih 1,2 6,97 5,77

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil pretes dan postes

kelas kontrol 61 dan postes kelas kontrol 62,83 sehingga menghasilkan perbedaan

skor pretes – postes kelas kontrol 1,83 sedangkan pada kelas eksperimen nilai

pretes 62,2 dengan postes 69,8 dan memperoleh selisih perbedaan skor 7,6 dengan

selisih kenaikan nilai rata-rata tersebut diperoleh perbedaan skor 5,77. Jadi

perbedaan skor pretes dan postes kelas eksperimen lebih besar dari pada pada

kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi kenaikan nilai rata-rata yang

Page 59: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

51

dipengaruhi adanya penerapan model pembelajaran generatif terhadap penguasaan

konsep siswa.

3. Pembahasan Model Pembelajaran Generatif Terhadap Penguasaan

Konsep Siswa

Pengaruh model pembelajaran generatif terhadap penguasaan konsep

siswa dapat dilihat dari hasil tes yang diberikan. Pengaruh model pembelajaran

generatif juga dapat dilihat dari aktivitas siswa pada kegiatan yang diberikan guru

untuk siswa begitu termotivasi dalam bereksperimen dan demontrasi.

Berdasarkan perhitungan data statistik, data pretes pada kelas kontrol

diperoleh rentangan nilai antara 40 – 85 dengan rata-rata sebesar 62,83, standar

deviasi sebesar 11,25 dengan jumlah sampel sebanyak 30 peserta didik sedangkan

nilai median dan modusnya sebesar 55,5 dan 69,1.

Data hasil postes diperoleh rentangan nilai antara 40 – 85 dengan rata-rata

sebesar 61 standar deviasi sebesar 12,11 dengan jumlah sampel sebanyak 30

orang peserta didik sedangkan nilai median dan modusnya sebesar 52,3 dan 51,1.

Berdasarkan data-data di atas, terdapat perbedaan mean, median dan standar

deviasi penguasaan konsep siswa pada kelas kontrol sesudah dan sebelum

pembelajaran tanpa dikenakan perlakuan, dimana median dan modus mengalami

penurunan dan standard deviasi mengalami peningkatan.

Data pretes pada kelas eksperimen diperoleh rentangan nilai antara 45 – 90

dengan rata-rata sebesar 62,6, standar deviasi sebesar 11,25 dengan jumlah

sampel sebanyak 30 peserta didik sedangkan nilai median dan modusnya sebesar

52,23 dan 56,5.

Data hasil postes diperoleh rentangan nilai antara 40 – 95 dengan rata-rata

sebesar 69,8 standar deviasi sebesar 13,7 dengan jumlah sampel sebanyak 30

orang peserta didik sedangkan nilai median dan modusnya sebesar 75,5 dan 62,5.

Page 60: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

52

Berdasarkan data-data di atas, terdapat perbedaan mean, median dan

standar deviasi penguasaan konsep siswa pada kelas eksperimen sebelum dan

sesudah perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran generatif. Dimana

rata-rata median, modus dan standar deviasi mengalami peningkatan, hal ini

menunjukan bahwa terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran generatif

terhadap penguasaan konsep siswa.

Penyajian data pretes dan postes kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 13 Hasil Belajar Pretes dan Postes Kelas Kontrol

Dan Kelas Ekperimen

Test Pretes Postes

Kelas N X Me Mo SD N X Me Mo SD

K 30 61 52,3 51,1 12,11 30 62,83 55,5 69,1 11,25

E 30 62,2 53,23 56,5 11,25 30 69,8 75,5 62,5 13,7

Berdasarkan hasil analisis distribusi frekuensi di atas, terdapat perbedaan

rata-rata hasil belajar fisika sebelum dan setelah diberi perlakuan. Hal ini

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penerpan model pembelajaran generatif

terhadap penguasaan konsep siswa.

Pengaruh model pembelajaran juga dapat dilihat pada aktivitas siswa

dalam pelaksanaan pembelajaran yang begitu penasaran dalam bereksperimen,

demonstrasi dan menyelesaikan masalah secara berkelompok sehingga

pemahaman konsep dapat dibangun atau di konstruk.

Dari hasil penelitian nilai rata-rata pada kelas kontrol 62,83 dengan jumlah

sampel masing-masing kelas 30 siswa. Dengan menggunakan uji-t diperoleh thitung

postes 4,34 taraf signifikasi (α) = 0,05 diperoleh dengan harga tabel 2,00. Hal ini

menunjukkan bahwa thitung > ttabel terdapat perbedaan hasil belajar postes

kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, yakni nilai rata-rata postes

kelompok eksperimen lebih besar dari kelompok kontrol artinya terdapat

pengaruh positif antara penggunaan model pembelajaran generatif terhadap

penguasaan konsep siswa.

Page 61: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

53

Gambar 6 Rata-Rata Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan data-data hasil analisis pretes dan postes peserta didik serta

peningkatan hasil penguasaan konsep siswa menunjukkan bahwa penguasaan

konsep siswa pada kelas eksperimen lebih baik dan lebih tinggi dibandingkan

penguasaan konsep siswa pada kelas kontrol.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan terhadap penerapan model pembelajaran generatif dengan penguasaan

konsep siswa.

4. Hasil Analisis Data dengan Uji-t

Setelah uji persyaratan dilakukan, didapat bahwa data hasil pretes dan poster

kelas kontrol dan kelas ekperimen merupakan data yang berdistribusi normal,

dengan demikian pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t.

Berdasarkan perhitungan dengan uji-t dimana thitung < ttabel (0,71 < 2,00) maka Ha

ditolak dan Ho diterima, artinya rata-rata pretes kelompok kontrol dengan

kelompok eksperimen sama (homogen), sehingga kedua kelompok layak untuk

dijadikan sampel penelitian.

Dari hasil postes didapat thitung > ttabel (4,34 > 2,00) maka hipotesis nol (Ho)

ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima, artinya terdapat perbedaan hasil

belajar postes kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, yakni nilai rata-

56

58

60

62

64

66

68

70

Pretes postes

Kelas kontrolKelas eksperimen

Page 62: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

54

rata postes kelompok eksperimen lebih besar dari kelompok kontrol artinya

terdapat pengaruh positif antara penggunaan model pembelajaran generatif

terhadap penguasaan konsep siswa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan pengaruh model pembelajaran generatif terhadap

peningkatan penguasaan konsep siswa.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Penerapam model pembelajaran yang dilakukan di MTs Jamiatus Sholihin

Cipondoh adalah model pembelajaran generatif. Penerapan model ini dilakukan

karena model pembelajaran generatif merupakan merupakan model pembelajaran

yang menekankan pada pengintegrasian secara aktif pengetahuan baru dengan

menggunakan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa sebelumnya. Dan

pengetahuan baru itu akan diuji dengan cara menggunakannya dalam menjawab

persoalan atau gejala yang terkait. Jika pengetahuan baru itu berhasil menjawab

permasalahan yang dihadapi, maka pengetahuan batu itu akan disimpan dalam

memori jangka panjang.

Aplikasi penggunaan model pembelajaran generatif ini, yaitu

menggunakan kelompok kecil supaya siswa bekerja sama dan dapat bertanggung

jawab pada tugas yang siswa pegang. Dalam kelompok pembelajaran generatif,

siswa diberikan berbagai persoalan dan mereka harus menjawab dan memecahkan

masalah yang diberikan guru kemudian siswa mendiskusikannya dengan

kelompok masing-masing dan saling memberikan ide, gagasan dan pendapatnya,

lalu siswa mendiskusikan untuk menarik kesimpulan dari apa yang telah siswa

pelajari. Hal ini sejalan dengan pengertian model pembelajaran generatif menurut

Grouws yang berpandangan bahwa dalam pembelajaran siswa berpartisipasi aktif

dalam membangun konsep-konsep dengan kemampuannya sendiri melalui proses

pembentukan mental sehingga konsep itu terbangun menjadi konsep baru.1

1 Grouws, Generative, http//121.ed.psu.edu/success/lessons/lesson3/ISCa3 L.HTM, 2009 /Strategi

Pembelajaran Generatif.htm, 1 Januari 2011.

Page 63: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

55

Berikut ini adalah hasil temuan dalam penerapan pembelajaran generatif di

MTs. Jamiatus Sholihin Cipondoh, yaitu siswa memahami apa yang ditugaskan

guru, siswa mampu menyelesaikan tugas belajar, siswa mampu memanfaatkan

sumber belajar. Dalam penerapan pembelajaran generatif pada tahap awal hampir

seluruh siswa belum mengetahui dan memahami penerapannya, sehingga

menyebabkan siswa kurang mampu memahami pelajaran dengan baik dan

rendahnya tanggung jawab siswa terhadap tugas yang diberikan. Hal tersebut

terjadi karena minat dan perhatian serta konsentrasi siswa dalam belajar masih

kurang. Akan tetapi dalam pertemuan berikutnya sebagian siswa telah mampu

menguasai dan memahami tahapan proses model pembelajaran generatif, sehingga

dirasakan suasana pembelajaran yang baik dan efektif. Dan dari hasil temuan

dalam pembelajaran generatif didapatkan rasa saling menghormati dan

menghargai antar satu sama lain lebih tinggi serta rasa tanggung jawab siswa jauh

lebih baik dari sebelumnya.

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan data berupa hasil

belajar fisika dengan menggunaklan model pembelajaran generatif dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran generatif

terhadap penguasaan konsep siswa. Sebelum dilakukan model pembelajaran

generatif kegiatan pembelajaran berpusat pada guru. aktivitas siswa dapat

dikatakan hanya mendengarkan penjelasan dari guru sehingga siswa kurang

mampu mengemukakan dan mengaplikasikan ide pada bermacam situasi serta

kurang memberikan kesempatan kepada siswa dalam kerja ilmiah.

Pengetahuan itu didapat tidak dengan sendirinya melainkan melalui usaha

seseorang dengan menggunakan potensi yang dimilikinya dan usaha kognitifnya

karena pengetahuan bukanlah suatu fakta yang tinggal ditemukan. Pembelajaran

generatif ini mengedepankan aktivitas siswa dalam setiap interaksi edukatif untuk

dapat melakukan eksplorisasi dan menemukan pengetahuannya sendiri. Dimana

tersedianya ruang yang lebih baik bagi keterlibatan siswa di dalam kelas,

melakukan eksplorisasi serta menggali secara lebih dalam kemampuan, potensi,

dan sikap perilaku yang terbuka. Pembelajaran generatif juga dapat

Page 64: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

56

membangkitkan rasa ingin tahu siswa tentang dunia fisika dan persoalan-

persoalan fisika yang terkadang membuka peluang bagi siswa memberikan

pemikiran yang diluar dugaan guru. Dengan pembelajaran generatif, beberapa

konsep yang dirasakan sulit bagi siswa menjadi lebih mudah dipahami karena

pembelajaran terfokus pada ide-ide awal siswa menuju konsep ilmiah. Hal ini

sejalan dengan pengertian pembelajaran generatif menurut George Masson yang

menyatakan bahwa siswa terlibat secara aktif selama proses pembelajaran dalam

menghubungkan ide-ide baru dengan struktur kognitif (pengetahuan) yang telah

dimiliki siswa.2

Berdasarkan tes tertulis di awal pembelajaran, yang selanjutnya dilakukan

uji kesamaan dua rata-rata pretes diketahui bahwa hasil belajar fisika siswa kedua

kelompok penelitian pada konsep usaha dan energi menunjukkan tidak adanya

perbedaan yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa siswa pada kedua

kelompok penelitian memiliki pengetahuan yang sama tentang konsep usaha dan

energi. Karena pada proses pembelajaran pertama kali banyak siswa yang belum

memahami arti belajar yang sesungguhnya.

Pada pertemuan kedua dan ketiga selama penyelidikan siswa terlihat lebih

serius dan bertanggung jawab dalam melaksanakan pembelajaran misalnya jujur

dalam bekerja sama, saling menghargai, sangat antusias dan bersemangat dalam

menyampaikan ide dan gagasannya dalam pembelajaran. Ide gagasan tersebut

harus dihargai dan siswa diberikan kesempatan yang luas untuk mengembangkan

ide dan kreatifitasnya.

Dengan penggunaan pembelajaran generatif pada kelompok eksperimen

dan tanpa penggunaan model pembelajaran generatif pada kelompok kontrol telah

dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa pada konsep usaha dan energi. Akan

tetapi, peningkatan hasil belajar siswa lebih baik pada kelompok eksperimen

dibandingkan kelompok kontrol. Hal ini dibuktikan dari hasil nilai-nilai rata-rata

postes yang lebih tinggi pada kelompok eksperimen dibandingkan dengan

2 George Mason, Strategi Generative Learning http://nasaui.ited.uidaho.edu/nasaspark/ datashar

.htm. 2009/ Strategi Pembelajaran Generatif.htm, 1 Januari 2011.

Page 65: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

57

kelompok kontrol dan hasil uji kesamaan dua rata-rata postes yang menunjukkan

bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor postes kelompok

kontrol.

Dari hasil analisis dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan hasil belajar

yang diakibatkan adanya perlakuan yang diberikan kepada kelas eksperimen.

Dimana sebelum penerapan model pembelajaran generatif nilai pretes siswa lebih

kecil dibandingkan nilai postes siswa. Hal ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Bayyati yang menyimpulkan bahwa model pembelajaran generatif

dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep perubahan materi,3 selain itu

penelitian lain juga dilakukan oleh IB Putu Mardana, menunjukkan bahwa model

pembelajaran generatif dapat meningkatkan kualitas pembelajaran fisika di

SMUN 3 Singaraja.4

Sesuai dengan yang telah dijelaskan pada BAB II bahwa pengaruh model

pembelajaran generatif dapat dilihat dari peningkatan penguasaan konsep siswa.

setelah dilakukan perhitungan penguasaan konsep siswa pada kelas eksperimen

lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Dan juga dapat dilihat dari

perhitungan peningkatan niali rata-rata postes kelas eksperimen lebih tinggi

dibandingkan dengan nilai rata-rata postes kelas kontrol. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa model pembelajaran generatif berpengaruh terhadap

peningkatan hasil belajar siswa MTs Jamiatus Solihin Cipondoh.

3 Bayyati, Pengaruh Model Pembelajarn Konstruktivisme Dengan Strategi Generatif Learning

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Perubahan Materi, (Jakarta: 2007) 4 IB Putu, Mardana, Peningkatan Kualitas Pembelajaran Fisika Di SMUN 3 Singaraja Melalui

Implementasi Model Pembelajaran Generatif, (Aneka Widia IKIP Negeri Singaraja, No.2 Th

XXXIV, April 2001).

Page 66: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

yang signifikan pembelajaran generatif terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

Hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah

penerapan model pembelajaran generatif. Hal tersebut juga dapat dilihat dari hasil

perhitungan uji hipotesis melalui uji t pada taraf signifikasi 0,05 didapat thitung

>ttabel yaitu 4,34 > 2,00 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.

B. Saran

1. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran generatif dapat

berjalan dengan baik dan efektif seperti apa yang diharapkan. Namun, perlu

kiranya pembelajaran generatif sebaiknya diterapkan pada awal siswa masuk

sekolah, agar siswa terbiasa dengan kegiatan yang dirancang pada

pembelajaran generatif tersebut.

2. Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penerapan pembelajaran

generatif pada konsep getaran dan gelombang karena pada konsep ini siswa

lebih banyak melakukan pengamatan langsung atau eksperimen sehingga dapat

tercipta kegiatan pengalaman yang mendukung terlaksananya pembelajaran

generatif.

Page 67: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:

Rineka Cipta, 2002.

Arikunto, Suharsini, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,

2002, cet. Ke-3.

Barnhart, Thorndike, Advanced Junior Dictionary, New York, Second Edition.

Bayyati, Pengaruh Model Pembelajarn Konstruktivisme Dengan Strategi

Generatif Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep

Perubahan Materi, Jakarta: 2007

Chamberlain, Kathleen, reading, Writing & Inquiry in the Science Classroom

Grades 6-12, California: Corwin Press, 2009.

Cohen, Louis dkk, Efffective Teaching, London: Sage Publication, 2005.

Cohen, Louis, A Guide To Teaching Practice, New York: Routledgefalmer, 2006.

Cruickshank, Donald. R. The Art Of Teaching, United State: Mc Graw Hill, 2006.

Curiculum in Primary Practice, Science 7-11 developing Primary Teaching Skills,

USA dan Canada: Clive Carre dan Carrie Ovens, 1994.

E. Mulyasa, Kurikilum Berbasis Kompetensi, Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2002.

Grouws, Generative, http//121.ed.psu.edu/success/lessons/lesson3/ISCa3 L.HTM,

2009 /Strategi Pembelajaran Generatif.htm.

Hendrawan,Sanerya, Spiritual Managemen, Bandung, Mizan Pustaka: 2009.

Hutapea, Parulina dkk, Kompetensi Plus Teori, Desain,Kasus, dan Penerapan

Untuk HR dan Organisasi yang Dinamis, Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama, 2008.

IB. Putu Mardan, Peningkatan Kualitas Pembelajaran Fisika di SMUN 3

Singaraja Melalui Implementasi Model Pembelajaran Generatif, Aneka

Widya IKIP Negri Singaraja, No. 2 Th. XXXIV, April 2001.

Ismail, Zurida, Kaedah Mengajar Sains, Bukit Tinggi: PTS Profesional

Publishing, 2005.

M. Subana dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: Pustaka Setia,

2001.

Page 68: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

Mahayukti. Ayu, Pengembangan model Pembelajaran Generatif Dengan Metode

PQ4R Dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Matematika

Siswa Kelas II B SLTP Laboratorium IKIP Negeri Singaraja, Aneka

Widia IKIP Negeri Singaraja, No.2 Th XXXIV, April 2001.

Makmun, Abin Syamsudin, Psikologi Kependidikan; Perangkat Sistem

Pengajaran Modul, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003.

Mardana, IB Putu, Peningkatan Kualitas Pembelajaran Fisika Di SMUN 3

Singaraja Melalui Implementasi Model Pembelajaran Generatif, Aneka

Widia IKIP Negeri Singaraja, No.2 Th XXXIV, April 2001.

Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2000.

Mason, George, Strategi Generative Learning Error! Hyperlink reference not

valid.. 2009/ Strategi Pembelajaran Generatif.htm.

Pannen, Paulina dkk, Konstruktivisme dalam Pembelajaran. Draft Bahan Ajar

PEKERTI/AA, Jakarta:PAU-PPAI-UT, 2001.

Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Karya CV. Bandung,

1984.

Redhana I Wayan dan I Dewa Ketut Sastrawidana, Pembelajaran Generatif

Dengan Strategi Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Kualitas

Pembelajaran Kimia Dasar II, Aneka Widia IKIP Negeri Singaraja, No.2

Th XXXIV, April 2001.

Semiawan, Conny, Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar,

Jakarta: PT. Macanan Jaya Cemerlang, 2002.

Subarinah, Sri, Pengembangan Rancangan Mata Kuliah Geometri Menggunakan

Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme pada Program Studi

Pendidikan Matemetika FKIP Universitas Mataram, Jurnal Pendidikan

dan Kebudayaan, No. 053, Tahun ke-11. Maret 2005.

Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2007, cet. Ke-5.

Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2004, cet. Ke-14.

Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Preoses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2001

Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2003.

Page 69: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

Sumadi, Made, Pengembangan Strategi Pembelajaran Generatif untuk

Meningkatkan Aktivitas Mengajukan Masalah, Kemampuan Berargumen

dan Hasil Belajar Siswa Kelas I SLTP Negeri I Singaraja, Aneka Widya

IKIP Negeri Singaraja, No. 2 Th. XXXIV, April 2001.

Sumadi. Made, Pengembangan Strategi Pembelajaran Generatif Untuk

meningkatkan Aktivitas Mengajukan Masalah, Kemampuan

Berargumentasi, dan Hasil Belajar Siswa Kelas I SLTP Negeri 1

Singaraja, Aneka Widia IKIP Negeri Singaraja, No.2 Th XXXIV, April

2001.

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2004, cet. Ke-9.

Tika, Ketut, Efektivitas Model Belajar Generatif Dalam Pembelajaran Fisika

Pada Siswa SMU Negeri Di Singaraja, Aneka Widia IKIP Negeri

Singaraja, No.2 Th XXXIV, April 2001.

Tika. I Ketut, Model Belajar Generatif Sebagai Alternatif Perbaikan Kesalahan

Konsepsi Dalam Perkuliahan Fisika Dasar Mahasiswa Jurusan

Pendidikan MIPA STKIP Singaraja, Aneka Widia IKIP Negeri Singaraja,

No.2 Th XXXIV, April 2001.

Wena, Made, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan

Konseptual Operasional, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Wittrock, Stategi Pembelajaran Generatif, http:/ /www. stemnetnf.ca/

dfurey/metacog/generate .html 2000/Strategi Pembelajaran Generatif.htm.

Page 70: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

Perhitungan Daya Pembeda soal Uji Coba

Untuk menghitung daya pembeda soal menggunakan rumus:

D=PA − PB , dimana PA = BA

JA

dan PB= BB

JB

Untuk soal no. 1 ; PA=7

9 =0,77 dan PB=

4

9=0,44 maka D=0,77 - 0,44=0,33

Taraf Kesukaran Soal Uji Coba

No

soal BA JA BB JB PA PB D Keterangan

1 7 9 4 9 0,78 0,44 0,34 Cukup

2 8 9 9 9 0,89 1 -0,11 Drop

3 7 9 0 9 0,78 0 0,78 Baik Sekali

4 8 9 5 9 0,89 0,56 0,33 Cukup

5 9 9 4 9 1 0,44 0,56 Baik

6 2 9 2 9 0,22 0,22 0,00 Buruk

7 8 9 8 9 0,89 0,89 0,00 Buruk

8 7 9 0 9 0,78 0 0,78 Baik sekali

9 6 9 3 9 0,67 0,33 0,34 Cukup

10 7 9 4 9 0,78 0,44 0,34 Cukup

11 5 9 3 9 0,56 0,33 0,23 Cukup

12 6 9 3 9 0,67 0,33 0,34 Cukup

13 7 9 3 9 0,78 0,33 0,45 Baik

14 7 9 6 9 0,78 0,67 0,11 Buruk

15 8 9 2 9 0,89 0,22 0,67 Baik

16 6 9 6 9 0,67 0,67 0,00 Buruk

17 7 9 2 9 0,78 0,22 0,56 Baik

18 8 9 8 9 0,89 0,89 0,00 Buruk

19 8 9 6 9 0,89 0,66 0,23 Cukup

20 6 9 2 9 0,67 0,22 0,45 Baik

21 5 9 2 9 0,56 0,22 0,34 Cukup

22 7 9 0 9 0,78 0 0,78 Baik sekali

23 6 9 3 9 0,67 0,33 0,34 Cukup

24 5 9 5 9 0,56 0,56 0,00 Buruk

25 7 9 0 9 0,78 0 0,78 Baik sekali

26 8 9 2 9 0,89 0,22 0,67 Baik

27 5 9 5 9 0,56 0,56 0,00 Buruk

28 8 9 3 9 0,89 0,33 0,56 Baik

29 8 9 2 9 0,89 0,22 0,67 Baik

30 7 9 2 9 0,78 0,22 0,56 Baik

31 6 9 3 9 0,67 0,33 0,34 Cukup

32 7 9 0 9 0,78 0 0,78 Baik sekali

33 4 9 2 9 0,44 0,22 0,22 Cukup

34 2 9 3 9 0,22 0,33 0,11 Drop

35 8 9 2 9 0,89 0,22 0,67 Baik

Page 71: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

Perhitungan Distribusi Frekuensi, Rata-Rata (Avarage) dan Standar Deviasi Kelas

Eksperimen

A. Pretest

1. Distrbusi Frekuensi

Diketahui data skor hasil belajar peserta didik sebagai berikut:

45 45 50 50 50 55 55 55 60 60

60 60 60 60 60 60 65 65 65 65

65 70 70 70 75 75 75 80 90 90

Langkah-langkah dalam penyusunan tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

a. Rentang kelas (R) = skor terbesar – skor terkecil

= 90 – 45

= 45

b. Banyak kelas interval (K) = l – 3,3 log n

= 1 – 3,3 log 30

= 1 + 4,875

= 5,875 dibulatkan menjadi 6

c. Panjang kelas interval (i) = 𝑅

𝐾=

45

6= 7,5 dibulatkan menjadi 8

d. Distribusi frekuensi pretest

No Interval f X fX Bts

bwh

Bts

atas fka X

2 fX

2

1 45 – 52 5 48,5 242,5 44,5 52,5 5 2352,52 11761,25

2 53 – 60 11 56,5 621,5 52,5 60,5 16 3203,56 35239,16

3 61 – 68 5 64,5 322,5 60,5 68,5 21 4160,25 20801,25

4 69 – 76 6 72,5 435 68,5 76,5 27 5256,25 31537,5

5 77 – 84 1 80,5 80,5 76,5 84,5 28 6480,25 6480,25

6 85 - 92 2 88,5 177 84,5 92,5 30 7832,25 15664,5

Jumlah 30 - 1879 - - - - 121483,91

Keterangan:

f = frekuensi Bts atas = skor terakhir ditambah 0,5

X = nilai tengah dari interval Bts bwh = skor pertama dikurangi 0,5

Page 72: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

2. Rata-rata (average)

a. Mean ( X ) = fX

N

= 1879

30= 62,6

b. Median (Mdn) = l+ l

2 N-fkb

fi × i, dengan

l : batas bawah dari interval yang mengandung median (1/2 N)

N : jumlah frekuensi

fkb : frekuensi kumulatif yang terletak dibawah interval yang mengandung median

fi : frekuensi dari interval yang mengandung median

maka, Mdn = 52,5 + 1

2 30 −14

11 × 8 = 52,5 − 0,73 = 53,23

c. Modus (Mo) = u- fb

fa+fb ×i , dengan

u : batas atas dari interval yang mengandung modus

fa : frekuensi yang terletak di atas interval yang mengandung modus

fb : frekuensi yang terletak di bawah interval yang mengandung modus

maka, Mo =60,5 − 5

5 +5 × 8 = 60,5 − 4 = 56,5

3. Standar deviasi/simpangan baku (SD) = fX2

N-

fX

N

2

= 121483 ,91

30−

1879

30

2

= 4049,46 − 3922,93 = 11,25

B. Postest

1. Distribusi frekuensi

Diketahui data skor hasil belajar peserta didik sebagai berikut:

40 50 55 55 55 55 60 60 60 60

65 65 65 65 65 70 70 75 75 80

80 80 80 85 95 95 95 95 95 95

Page 73: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

Langkah-langkah dalam penyusunan tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

a. Rentang kelas (R) = skor terbesar – skor terkecil

= 95 – 40

= 55

b. Banyak kelas interval (K) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 30

= 1 + 4,875

= 5,875 dibulatklan menjadi 6

c. Panjang kelas interval (i) = R

K=

55

6=9,2 dibulatkan menjadi 9

d. Tabel distribusi frekuensi postest

No Interval f X fX Bts

bwh

Bts

atas

fka X2 fX

2

1 45 – 53 2 49 98 44,5 53,5 2 2401 4802

2 54 – 62 8 58 464 53,5 62,5 10 3364 26912

3 63 – 71 7 67 469 62,5 71,5 17 4489 31423

4 72 – 80 6 76 456 71,5 80,5 23 5776 34656

5 81 – 89 1 85 85 80,5 89,5 24 7225 7225

6 90 – 98 6 84 564 89,5 98,5 30 8836 53016

Jumlah 30 - 2136 - - - - 157943

2. Rata-rata (avarage)

a. Mean (X) = fX

N

= 2136

30 = 71,2

b. Median (Mdn) = l+ 1

2 N-fkb

fi ×i

= 62,5 + 1

2 30−13

7 × 9 = 62,5 + 2,57 = 65,07

c. Modus (Mo) = u - fb

fa+fb ×i

= 62,5 − 7

7+2 × 9 = 62,5 − 7 = 55,5

Page 74: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

3. Standar deviasi/simpangan baku (SD) = fX2

N-

fX

N

2

= 157943

30−

2136

30

2

= 5264,77 − 5069,44

= 13,98

Page 75: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

Perhitungan Distribusi frekuensi, rata-rata (average) dan standar deviasi (Kelas

Kontrol)

A. Pretest

1. Distribusi frekuensi

Diketahui data skor hasil belajar peserta didik sebagai berikut:

40 45 45 50 50 55 55 55 60 60

60 60 60 60 60 65 65 65 65 65

65 70 70 70 75 75 75 80 80 85

Langkah-langkah dalam penyusunan tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

a. Rentang kelas (R) = skor terbesar – skor terkecil

= 85 – 40

= 45

b. Banyak kelas interval (K) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 30

= 1 + 4,875

= 5,875 dibulatklan menjadi 6

c. Panjang kelas interval (i) = dibulatkan menjadi 8

d. Tabel distribusi frekuensi postest

No Interval f X fX Bts

bwh

Bts

atas fka X

2 fX

2

1 40 – 47

3 43,5 130,5 39,5 47,5 3 1892,25 5676,75

2 48 – 55 5 51,5 257,5 47,5 55,5 8 2652,25 13261,25

3 56 – 63 7 59,5 416,5 55,5 63,5 15 3540,25 24781,75

4 64 – 71 9 67,5 607,5 63,5 71,5 24 4556,25 41006,25

5 72 – 79 3 75,5 226,5 71,5 79,5 27 5700,25 17100,25

6 80 – 87 3 83,5 250,5 79,5 87,5 30 6972,25 20916,75

Jumlah 30 - 1889 - - - - 122743

Keterangan:

f = frekuensi Bts atas = skor terakhir ditambah 0,5

X = nilai tengah dari interval Bts bwh= skor pertama dikurangi 0,5

Page 76: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

2. Rata-rata (avarage)

a. Mean (X) =

= = 62,97

b. Median (Mdn) = l

=

c. Modus (Mo) =

=

3. Standar deviasi/simpangan baku (SD) =

=

=

= 11,25

Page 77: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

B. Postest

1. Distribusi frekuensi

Diketahui data skor hasil belajar peserta didik kelas kontrol sebagai berikut:

40 40 45 45 50 50 50 50 50 55

55 55 60 60 60 60 60 65 65 65

70 70 70 70 75 75 75 80 80 85

Langkah-langkah dalam penyusunan tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

a. Rentang kelas (R) = skor terbesar – skor terkecil

= 85 – 40

=45

b. Banyak kelas interval (K) = l – 3,3 log n

= 1 – 3,3 log 30

= 1 + 4,875

= 5,875 dibulatkan menjadi 6

c. Panjang kelas interval (i) = dibulatkan menjadi 8

d. Distribusi frekuensi pretest

No Interval f X fX Bts

bwh

Bts

atas fka X

2 fX

2

1 40 – 47 4 43,5 174 39,5 47,5 4 1892,25 7569

2 48 – 55 8 51,5 412 47,5 55,5 12 2652,25 21218

3 56 – 63 5 59,5 297,5 55,5 63,5 17 3540,25 17701,25

4 64 – 71 7 67,5 472,5 63,5 71,5 24 4556,25 31893,75

5 72 – 79 3 75,5 226,5 71,5 79,5 27 5700,25 17100,25

6 80 - 87 3 83,5 250,5 79,5 87,5 30 6972,25 20916,75

Jumlah 30 - 1833 - - - - 116399

Keterangan:

f = frekuensi Bts atas = skor terakhir ditambah 0,5

X = nilai tengah dari interval Bts bwh= skor pertama dikurangi 0,5

Page 78: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

2. Rata-rata (avarage)

a. Mean ( X ) =

=

b. Median (Mdn) = l , dengan

l : batas bawah dari interval yang mengandung median (1/2 N)

N : jumlah frekuensi

fkb : frekuensi kumulatif yang terletak dibawah interval yang

mengandung median

fi : frekuensi dari interval yang mengandung median

maka, Mdn =

c. Modus (Mo) = , dengan

u : batas atas dari interval yang mengandung median

fa : frekuensi yang terletak di atas interval yang mengandung

modus

fb : frekuensi yang terletak di bawah interval yang mengandung

modus

maka, Mo = 55,5

3. Standar deviasi/simpangan baku (SD) =

=

= = 12,11

Page 79: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

Siswa Pretest Postest

1 45 40

2 45 50

3 50 55

4 50 55

5 50 55

6 55 55

7 55 60

8 55 60

9 60 60

10 60 60

11 60 65

12 60 65

13 60 65

14 60 65

15 60 65

16 60 70

17 65 70

18 65 75

19 65 75

20 65 80

21 65 80

22 70 80

23 70 80

24 70 85

25 75 95

26 75 95

27 75 95

28 80 95

29 90 95

30 90 95

N = 30 1905 2140

S2 129,5689 117,4713

F 1,10

Ft 1,85

Uji Homogenitas Kelas Eksperimen

Uji Homogenitas menggunakan rumus:

dengan

Page 80: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

Dari perhitungan di atas diperoleh harga Fhitung sebesar 1,10, sedangkan harga Ftabel dengan n = 30

dan taraf keyakinan 0,05 sebesar 1,85 karena Fhitung < Ftabel yaitu 1,10 < 1,85 maka dapat disimpulkan

bahwa sampel kelas eksperimen bersifat homogen.

Page 81: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

Uji Homogenitas Kelas Kontrol

Uji homogenitas menggunakan rumus:

F =

dengan S2 =

Siswa Pretest Postest

1 40 40

2 45 40

3 45 45

4 50 45

5 50 50

6 55 50

7 55 50

8 55 50

9 60 50

10 60 55

11 60 55

12 60 55

13 60 60

14 60 60

15 60 60

16 65 60

17 65 60

18 65 65

19 65 65

20 65 65

21 65 70

22 70 70

23 70 70

24 70 70

25 75 75

26 75 75

27 75 75

28 80 80

29 80 80

30 85 85

N = 30 1885 1830

S2 68,7644 51,3793

F 1,34

Ft 1,85

Page 82: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

Dari perhitungan di atas diperoleh harga Fhitung sebesar 1,34, sedangkan harga Ftabel

dengan n= 30 dan taraf keyakinan 0,05 sebesar 1,85, karena Fhitung < Ftabel yaitu 1,34 < yaitu

1,34 < 1,85, maka dapat disimpulkan bahwa sampel bahwa sampel kelas kontrol bersifat

homogen.

Page 83: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

Kisi-Kisi Instrumen

Sekolah : MTs Jamiatus Solihin Cipondoh

Kelas : VIII (Delapan)

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Alokasi Waktu : 1 x 2 Jam Pelajaran

Standar Kompetensi : Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan

sehari-hari.

Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Jawaban Tingkatan

Kognitif

Menjelaskan hubungan

bentuk energi dan

perubahannya, prinsip

usaha dan energi serta

penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari.

Energi dan

Perubahannya

Menunjukkan

bentuk-bentuk

energi

1. Alat berikut yang menghasilkan energi listrik adalah ….

a. solder c. setrika listrik

b. baterai d. bahan

makanan

*C C1

Memahami

pengertian energi

kinetik

2. Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena

….

a. geraknya c.

panasnya

b. kedudukannya d. kecepatannya

A C1

Mengaplikasikan

konsep energi

3. Kendaraan bermotor membutuhkan bahan bakar seperti

bensin, solar dan lain-lain. Energi yang dibutuhkan

kendaraan bermotor tersebut adalah energi ….

a. kinetik c. mekanik

b. kimia d.

bunyi

*B C2

Mengaplikasikan

contoh energi

4. Benda yang digesek-gesekkan memiliki energi ….

a. potensial dan energi kalor c. mekanik dan potensial

b. listrik dan energi mekanik d. kalor dan energi kinetic

*D C2

Mengaplikasikan

contoh energi

5. Sebuah benda yang dilempar mengenai dinding memiliki

energi ….

a. kinetik dan potensial c. listrik dan kalor

b. kinetik dan mekanik d. mekanik dan potensial

*A C2

Mengaplikasikan

perubahan energi

6. Perubahan energi potensial dan energi kinetik pada roller

coaster terjadi pada saat ….

a. energi potensial pada saat roller coaster bergerak menurun

A C3

Page 84: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

dan energi kinetik terjadi pada saat roller coaster bergerak

naik

b. energi potensial pada saat roller coaster bergerak naik dan

energi kinetik terjadi pada saat roller coaster bergerak

menurun

c. energi potensial pada saat roller coaster bergerak menurun

dan energi kinetik terjadi pada saat roller coaster diam.

d. energi potensial pada saat roller coaster diam dan energi

kinetik terjadi pada saat roller coaster bergerak naik

Memahami proses

terjadinya energi

7. Urutan proses terjadinya listrik pada kincir angin yang

benar adalah ….

a. energi angin yang memutar kincir angin, diteruskan untuk

memutar rotor pada generator di bagian belakang kincir angin,

sehingga akan menghasilkan energi listrik

b. energi angin memutar rotor pada belakang generator yang

akan memutar kincir sehingga terjadilah energi listrik

c. energi angin akan memutar kincir sehingga akan

menghasilkan energi listrik pada generator

d. energi angin akan memutar rotor sehingga akan

menghasilakan energi listrik pada generator

A C3

Memahami

perubahan energi

8. Perubahan energi yang terjadi pada kipas angin listrik

adalah energi ….

a. gerak menjadi energi listrik

b. listrik menjadi energi gerak

c. kinetik menjadi energi panas

d. panas menjadi energi kinetic

B C1

Memahami

perubanhan energi

9. Benda yang mengubah energi listrik menjadi energi gerak

adalah ….

a. bohlam c. kompor

b. kipas angin listrik d. biola

*B C1

Memahami

perubahan energi

10. Perubahan energi yang terjadi pada batu baterai dan aki

adalah energi ….

a. panas menjadi energi kimia

b. gerak menjadi energi kimia

c. kimia menjadi energi listrik

d. panas menjadi energi listrik

*C C1

Page 85: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

Memahami

perubahan energi

11.

Perubahan energi yang terjadi adalah….

a. kinetik menjadi energi panas

b. potensial menjadi energi gerak

c. kinetik menjadi energi potensial

d. kinetik menjadi energi gerak

C C2

Mengaplikasikan

perubahan energi

12. Pada saat benda bergerak jatuh, besaran yang berkurang

adalah ….

a. energi kinetik c. energi mekanik

b. energi potensial d. kecepatan jatuh

*B C2

Mengaplikasikan

perubahan energi

13. Jika sebuah benda yang bergerak memiliki massa 4 kg dan

energi yang dimilikinya 200 J, maka kecepatan benda tersebut

adalah ….

a. 10 m/s b.20 m/s c. 30 m/s d. 40 m/s

*A C3

Mengaplikasikan

perubahan energi

14. Sebuah benda pada ketinggian 10 m memiliki energi 400

J. Jika percepatan gravitasi 10 m/s, maka massa benda tersebut

adalah ….

a. 2 kg b. 4 kg c.6 kg d. 8 kg

B C3

Energi

Potensial dan

Energi Kinetik

Memahami

konsep energi

kinetik

15. Benda yang bergerak memiliki energi ….

a. mekanik b. panas c. potensial d. kinetic *D C1

Memahami

konsep energi

potensial

16. Energi potensial gravitasi adalah ….

a.energi yang dimiliki sebuah benda karena ketinggiannya

terhadap titik acuan

b. energi yang dimiliki sebuah benda karena geraknya

A C1

Page 86: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

c.energi yang dimiliki sebuah benda karena kecepatannya

d. energi yang dimiliki sebuah benda karena massanya

Mengaplikasikan

konsep energi

potensial

A

17.

B

C

D

Pada gambar diatas keempat bola identik dan diletakkan pada

tempat seperti gambar. Energi potensial terbesar dimiliki oleh

bola….

a. A b. B c. C d. D

*A C2

Mengaplikasikan

konsep energi

potensial

18. Buah kelapa tergantung pada tangkainya pada ketinggain

10 m. Jika massa buah kelapa 800 gram dan percepatan

gravitasi ditempat itu 10 m/s2

, maka energi potensialnya

adalah….

a. 80 J b. 85 J c. 95 J d. 105 J

A C2

Mengaplikasikan

konsep energi

potensial

19. Sebuah benda bermassa 1 kg dilempar vertikal keatas

dengan kecepatan 20 m/s. Jika percepatan gravitasi 10 m/s2

maka ketinggian benda saat Ek = 4/3 Ep adalah…

a. 1,5 m b. 10,0 m c. 15,0 m d. 20,0

m

C C3

Mengaplikasikan

konsep energi

potensial

20. Sebuah benda dengan Ep = 2 Ek, massa yang dimiliki

benda 5 kg. Jika benda jatuh dari ketinggian 10 m, maka

kecepatannya adalah ….

a. 5 m/s b. 10 m/s c. 15 m/s d. 20 m/s

*B C3

Mengaplikasikan 21. Dua buah benda p dan q dengan kecepatan masing-masing A C3

Page 87: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

konsep energi

kinetik

72 km/jam dan 36 km/ jam, jika masing-masing benda

memilki massa 15 kg dan 20 kg maka perbandingan besar

energi benda p dan q adalah ….

a. EkP > Ek q c. EkP = Ek q

b. EkP < Ek q d. EkP = Ek q = 0

Menganalisis

konsep energi

potensial

22. Dua buah benda p dan q tergantung di pohon dengan

ketinggian masing-masing 5 m dan 8 m, massa benda p = 4

kg, jika energi potensial total = 400 J, maka massa benda q

adalah ….

a. kg b. 1,5 kg c. 2 kg d. 2,5 kg

*D C4

Menganalisis

konsep energi

kinetik

23. Benda A dan B masing-masing memiliki massa 5 kg dan 2

kg, jika kecepatan benda B = 10 m/s dan energi kinetik total =

2350 J, berapakah kecepatan benda A ….

a. 10 m/s b. 20 m/s c. 30 m/s d. 40

m/s

*C C4

Energi

Mekanik

Mengetahui

hukum kekekalan

energi mekanik

24. Bunyi hukum kekekalan energi adalah ….

a. energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan

b. energi dapat dimusnahkan dan diciptakan

c. energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan tetapi tidak

dapat diubah dari satu bentuk kebentuk lainnya

d. energi tidak dapat dimusnahkan dan diciptakan tetapi hanya

dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya

D C1

Memahami

hukum kekekalan

energi mekanik

25. Hubungan antara Em , Ek dan Ep yang benar adalah ….

a. Em = Ek + Ep c. Em = Ek – Ep

b. Em = Ek/Ep d. Em = Ep/Ek

*A C1

Memahami

hukum kekekalan

energi mekanik

26. Untuk memperoleh bentuk energi sesuai dengan

kebutuhan kita dapat mengubah bentuk energi satu kebentuk

lainnya. Selama terjadi perubahan bentuk energy tidak ada

energi yang hilang. Dari pernyataan tersebut dapat

disimpulkan bahwa….

a. energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan

b. energi dapat dimusnahkan dan diciptakan

c. energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan tetapi tidak

dapat diubah dari satu bentuk kebentuk lainnya

d. energi tidak dapat dimusnahkan dan diciptakan tetapi hanya

dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya

*D C2

Page 88: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

Mengaplikasi

hukum kekekalan

energi mekanik

27. Perhatikan tabel dibawah ini!

Ek Ep

1 80 60 20

2 60 50 20

3 40 20 20

4 20 20 20

Yang menyatakan hubungan Em, Ek dan Ep adalah ….

a. 1 dan 2 b.2 dan 3 c. 3 dan 4 d. 1

dan 3

D C2

Mengaplikasi

hukum kekekalan

energi mekanik

28. Sebuah benda memiliki energi mekanik 100 J, jika energi

kinetiknya 75 J, maka energi potensial benda tersebut adalah

….

a. 25 J b. 50 J c. 75 J d. 100 J

*A C3

Menganalisis

hukum kekekalan

energi mekanik

29. Dua buah benda A dan B masing-masing bermassa 2 kg

dan 4 kg memiliki kecepatan 4 m/s dan 5 m/s. Jika benda A

berada pada ketinggian 10 m dan energi mekanik total yang

dimiliki kedua benda 586 J, maka ketinggian benda tersebut

adalah ….

a. 6 m b. 8 m c. 10 m d. 12 m

*A C4

Usaha

Mengetahui

pengertian usaha

30. Hasil kerja suatu gaya yang mengakibatkan suatu benda

berpindah tempat disebut ….

a. energi b. usaha c. gaya d. daya

*B C1

Memamai aplikasi

usaha

31. Sebuah benda dengan gaya 40 N berpindah sejauh 10 m.

Berapa usaha benda tersebut ….

a. 400 J b. 200 J c. 100 J d. 50 J

A C2

Mengaplikasi

pengertian usaha

32. Buah pepaya (m= 1 kg) jatuh dari tangkainya setinggi 4 m.

Jika percepatan gravitasi di tempat itu 10 m/s2, maka usaha

yang bekerja pada pepaya sebesar….

a. 20 J b. 40 J c. 50 J d. 60 J

*B C3

Mengaplikasi

pengertian usaha

33. Nur dan Ani mendorong sebuah peti masing-masing

dengan gaya 60 N dan 75 N. akibat dorongan mereka maka

peti berpindah sejauh 2m. Usaha bersama yang mereka

D C3

Page 89: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

lakukan adalah….

a. 15 J b. 30 J c. 135 J d. 270 J

Menganalisis

aplikasi usaha

34. Nuri dan Mari masing-masing mendorong sebuah balok,

usaha total yang mereka lakukan sebesar 900 N. Nuri

mendorong dengan gaya 200 N dan benda tersebut sama-sama

berpindah sejauh 2 m, maka massa benda yang didorong

Mari adalah ….(gaya gravitasi 10 m/s2)

a. 10 kg b. 15 kg c. 20 kg d 25

kg

D C4

Menganlisis

aplikasi usaha

35. Ani dan Ina mendorong sebuah peti dengan usaha 900 J,

jika Ina mendorong dengan gaya 250 N dan benda berpindah

sejauh 2 m, maka gaya yang dilakukan Ani adalah ….

a. 200 N b. 400 N c. 600 N

d. 800 N

*A C4

* soal yang valid yang digunakan untuk pretes dan postes

C1 : Ingatan

C2 : Pemahaman

C3 : Aplikasi

C4 : Analisis

Page 90: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

Lembar Kerja Siswa(LKS)

Nama Sekolah : Mts Jamiatul Gulami

Kelas / semester : VIII / 2

Mata Pelajaran : fisika

Materi pokok : Energi Potensial

Nama Kelompok :

A. Judul : Energi Potensial

B. Tujuan : Menguji energi potensial

C. Alat dan Bahan : Dua buah buku dengan perbedaan yang cukup besar.

D. Prosedur percobaan

1. Kita misalkan buku yang ringan sebagai buku A dan yang lebih berat sebagai buku B.

Jatuhkan buku A terlebih dahulu dari ketinggian 1 , kemudian jatuhkan buku B dari

ketinggian yang sama.

2. Jatuhkan buku B dari ketinggian 20 m. Kemudian sekali lagi jatuhkan buku dari ketinggian

100 m.

Diskusi:

1. Dari percobaan yang telah kamu lakukan tulis perubahan energi yang terjadi.

2. Pada ketinggian yang sama yaitu langkah 1, buku mana yang lebih memilki energi potensial

paling besar? Jelaskan jawabanmu.

3. Berdasarkan langkah 2, tentukan posisi dimana energi potensial buku B paling besar dan

paling kecil.

Page 91: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

Kesimpulan:

Lembar Penugasan Siswa

Nama :

Kelas :

Materi Pokok :

Page 92: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

Lengkapilah pernyataan di bawah ini:

1. Energi potensial adalah ….

2. . Energi potensial (EP) berbanding …. Dengan berat benda (w). Makin besar berat benda,

makin …. energi potensialnya. Makin kecil berat benda, makin …. energi potensialnya.

Kita dapat menuliskan hubungan EP dan w sebagai:

EP ~ ….

3. Energi Potensial (EP) berbanding …. Dengan ketinggian benda (h). Makin tinggi posisi

benda, makin …. energi potensialnya. Makin rendah posis benda, makin …. energi

potensialnya. kita dapat menuliskan hubungan EP dan h sebagai:

EP ~ ….

4. Berat (w) adalah hasil perkalian massa benda (m) dan percepatan gravitasi (g), sehingga

energi potensial (EP) dapat dirumuskan :

EP = ….

Page 93: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Nama Sekolah : Mts Jamiatus Sholihin

Kelas / semester : VIII / 2

Mata Pelajaran : fisika

Materi pokok : Usaha dan Energi

Nama Kelompok :

A. Judul : Perubahan energi

B. Tujuan : Untuk mengetahui dan memahami terjadinya perubahan energi cahaya.

C. Alat dan Bahan : 1. Mobil mainan berlampu

2. Baterai

3. Lampu

4. Kawat penghantar

D. Prosedur Percobaan

1. Hubungkan kawat penghantar pada kedua kutub baterai, kemudian sentuhlah kawat-kawat

tersebut pada kulit! Apa yang kamu rasakan?

2. Pasangkan sebuah baterai pada mobil maianan yang memiliki lampu, kemudian nyalakan

saklar mobil mainan tersebut! Amati perubahan yang terjadi!

3. Hubungkan kedua kutub baterai dengan kawat penghantar! Kemudian masing-masing ujung

kawat dihubungkan dengan lampu (gambar di bawah ini). Apakah yang terjadi?

BATERAI

Gambar. Susunan Listrik Sederhana

4. Buatlah kesimpulan dari kegiatan di atas!

Page 94: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

Perhitungan Uji-t

Postes

Kelas

Kontrol

Postes

Kelas

Eksperimen

40 40

40 50

45 55

45 55

50 55

50 55

50 60

50 60

50 60

55 60

55 65

55 65

60 65

60 65

60 65

60 70

60 70

65 75

65 75

65 80

70 80

70 80

70 80

70 85

75 95

75 95

75 95

80 95

80 95

85 95

1830 2140

Setelah dilakukan uji persyaratan analisis, kemudian untuk pengujian hipotesis data dianalisis

dengan uji-t dengan rumus:

dengan S =

Page 95: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

S =

= = = 11,11

sehingga thitung = = =

Adapun kriteria pengujiannya adalah:

Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan H1 diterima

Jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan H1 ditolak

Berdasarkan data diatas diperoleh harga thitung sebesar 2,73 sedangkan harga ttabel pada taraf

signifikasi 5 % sebesar 2.00. Karena thitung > ttabel yaitu 2,73 > 2,00 maka dapat disimpulkan

bahwa hipotesis nihil (Ho) ditolak sedangkan hipotesis alternative (H1) diterima.

Page 96: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : MTs. JAMI’ATUS SHOLIHIN CIPONDOH

Mata Pelajaran : IPA FISIKA

Kelas / Semester : VIII / 2

Materi Pokok : ENERGI DAN USAHA

A. Standar Kompetensi

Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari.

B. Kompetensi Dasar

Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya, prinsip usaha dan energi

serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

C. Materi Konsep

Energi

D. Indikator

1. Menjelaskan konsep energi.

2. Menunjukkan bentuk-bentuk energi.

3. Menunjukkan contoh energi dalam kehidupan sehari-hari.

4. Mengaplikasikan konsep energi dan perubahannya dalam kehidupan sehari-

hari.

E. Alokasi Waktu

2 x 40 menit ( 2 jam pelajaran)

F. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat:

1. Menjelaskan konsep energi.

2. Menunjukkan bentuk-bentuk energi.

3. Menunjukkan contoh energi dalam kehidupan sehari-hari.

4. Mengaplikasikan konsep energi dan perubahannya dalam kehidupan sehari-

hari.

G. Metode Pembelajaran

1. Eksperimen

2. Diskusi kelompok

Page 97: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

H. Langkah-Langkah Kegiatan

Tahapan Kegiatan Belajar Mengajar

Waktu Guru Peserta didik

Pendahuluan

Kegiatan inti

Penutup

Guru memberikan apersepsi:

Kenapa kita dapat melakukan

aktifitas?

Guru menyampaikan tujuan

pelajaran.

Guru memberikan motivasi: Apa

yang dimaksud dengan energi?

Fase Orientasi

Guru memberikan sedikit

pertanyaan yang berkaitan

dengan materi.

Fase Aktivasi

Guru membagi peserta didik

dalam beberapa kelompok.

Guru membimbing peserta didik

dalam melakukan eksperimen.

Guru membagikan tugas pada

setiap kelompok untuk

didiskusikan bersama.

Fase Penilaian

Guru membimbing persentasi

oleh masing-masing kelompok.

Fase Perluasan

Guru memberikan kesimpulan

dari meteri energi.

Peserta didik bersiap-siap

mencari jawaban.

Peserta didik berkelompok sesuai

dengan yang ditentukan.

Peserta didik melakukan

eksperimen tentang energi.

Peserta didik berdiskusi dengan

kelompok masing-masing tentang

tugas yang telah diberikan.

Setiap kelompok mempersiapkan

hasil persentasinya.

Peserta didik berinisiatif

menyimpulkan materi yang telah

diajarkan.

10’

5’

5’

5’

5’

15’

10’

15’

10’

Page 98: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

I. Sumber Belajar

1. Sri Kuswardani, M. 2007. IPA TERPADU 2 UNTUK SMP/MTs KELAS VII.

Surakarta: Inprosa.

2. Kanginan, Marthen. 2004. Sains FISIKA SMP 2A Untuk Kelas 2 Semester 1. Jakarta:

Erlangga.

J. Media Pembelajarn

1. Lembar Penugasan Siswa

2. Lembar Kerja Siswa

K. Penilaian

Tes essay:

1. Apakah yang dimaksud dengan energi ?

2. Sebutkan minimal 5 bentuk-bentuk energi ?

3. Sebutkan contoh perubahan energi gerak menjadi energi bunyi!

4. Sebutkan minimal tiga sumber energi!

Jawaban :

1. energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja atau usaha.

2. energi kimia, energi cahaya, energi bunyi, energi panas dan energi kinetik.

3. gitar yang dipetik dan biola yang digesek.

4. matahari, minyak bumi dan makanan.

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

(M. Syakir S. Ag) (Juliani Hidayah)

Page 99: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : MTs. JAMI’ATUS SHOLIHIN CIPONDOH

Mata Pelajaran : IPA FISIKA

Kelas / Semester : VIII / 2

Materi Pokok : ENERGI DAN USAHA

A. Standar Kompetensi

Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari.

B. Kompetensi Dasar

Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya, prinsip usaha dan energi

serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

C. Materi Konsep

Energi kinetik dan energi potensial

D. Indikator

1. Menjelaskan mengenai konsep energi kinetik dan energi potensial.

2. Menunjukkan contoh energi kinetik dan potensial dalam kehidupan sehari-hari.

3. Membedakan konsep energi kinetik dan energi potensial pada suatu benda.

4. Mengaplikasikan konsep energi kinetik dan energi potensial pada suatu benda.

5. Memformulasikan rumus energi kinetik dan energi potensial.

E. Alokasi Waktu

2 x 40 menit ( 2 jam pelajaran)

F. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat:

1. Menjelaskan mengenai konsep energi kinetik dan energi potensial.

2. Menunjukkan contoh energi kinetik dan potensial dalam kehidupan sehari-hari.

3. Membedakan konsep energi kinetik dan energi potensial pada suatu benda.

4. Mengaplikasikan konsep energi kinetik dan energi potensial pada suatu benda.

5. Memformulasikan rumus energi kinetik dan energi potensial.

G. Metode Pembelajaran

1. Eksperimen

2. Diskusi kelompok

Page 100: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

H. Langkah-Langkah Kegiatan

Tahapan Kegiatan Belajar Mengajar

Waktu Guru Peserta didik

Pendahuluan

Kegiatan inti

Guru memberikan

apersepsi:Apakah batu yang jatuh

dari ketinggian tertentu memiliki

energi?

Mana yang lebih berbahaya

tabrakan antar mobil dengan

kecepatan rendah dengan

kecepatan tinggi?

Guru menyampaikan tujuan

pelajaran.

Guru memberikan motivasi: Apa

yang dimaksud dengan energi

potensial?

Apa yang dimaksud dengan

energi kinetik?

Fase Orientasi

Guru memberikan sedikit

pertanyaan yang berkaitan

dengan materi.

Fase Aktivasi

Guru membagi peserta didik

dalam beberapa kelompok.

Guru membimbing peserta didik

dalam melakukan eksperimen.

Guru membagikan tugas pada

setiap kelompok untuk

didiskusikan bersama.

Peserta didik bersiap-siap

mencari jawaban.

Peserta didik berkelompok

sesuai dengan yang

ditentukan.

Peserta didik melakukan

eksperimen tentang energi.

Siswa berdiskusi dengan

kelompok masing-masing

tentang tugas yang telah

diberikan.

10’

5’

5’

5’

5’

15’

10’

Page 101: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

Penutup

Fase Penilaian

Guru membimbing persentasi

oleh masing-masing kelompok.

Fase Perluasan

Guru memberikan kesimpulan

dari meteri energi.

Setiap kelompok

mempersiapkan hasil

persentasinya.

Peserta didik berinisiatif

menyimpulkan materi yang

telah diajarkan.

15’

10’

I. Sumber Belajar

1. Sri Kuswardani, M. 2007. IPA TERPADU 2 UNTUK SMP/MTs KELAS VII.

Surakarta: Inprosa.

2. Kanginan, Marthen. 2004. Sains FISIKA SMP 2A Untuk Kelas 2 Semester 1.

Jakarta: Erlangga.

J. Media Pembelajarn

1. Lembar Penugasan Siswa

2. Lembar Kerja Siswa

K. Penilaian

Tes essay:

1. Apakah yang dimaksud dengan energi kinetik dan energi potensial ?

2. Sebutkan contoh-contoh energi kinetik dan energi potensial dalam kehidupan

sehari-hari!

3. Jika sebuah benda yang bergerak memiliki massa 4 kg dan energi yang

dimilikinya 200 J, maka kecepatan benda tersebut adalah ….

4. Sebuah benda pada ketinggian 10 m memiliki energi 400 J. Jika percepatan

gravitasi 10 m/s, maka massa benda tersebut adalah ….

Jawaban :

1. energi kinetik adalah energi yang dimiliki suatu benda karena benda bergerak.

Energi potensial adalah energi yang tersimpan pada suatu benda karena

ketinggiannya terhadap titik acuan dan keadaannya.

2. energi kinetik : mobil yang melaju dan bola yang menggelinding.

energi potensial : buku yang diletakkan diatas meja dan pegas yang ditekan.

3. dik : m = 4 kg

Ek = 200 J

jawab : Ek = ½ mv2

200 = ½. 4 kg. v2

Page 102: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

200 = 2 . v2

v2

= 100

v = 10 m/s

4. dik : h = 10 m

E = 400 J

g = 10 m/s2

jawab: Ep = m . g .h

400 = m . 10 m/s2 . 10 m

m = 400/100

m = 10 kg

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

(M. Syakir S. Ag) (Juliani Hidayah)

Page 103: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : MTS JAMIATUS SHOLIHIN CIPONDOH

Mata Pelajaran : IPA FISIKA

Kelas / Semester : VIII / 2

Materi Pokok : ENERGI DAN USAHA

A. Standar Kompetensi

Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari.

B. Kompetensi Dasar

Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya, prinsip usaha dan energi

serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

C. Materi Konsep

Usaha

D. Indikator

1. Menjelaskan konsep usaha.

2. Menunjukkan usaha yang dihasilkan oleh sebuah gaya.

3. Memformulasikan konsep usaha.

E. Alokasi Waktu

2 x 40 menit ( 2 jam pelajaran)

F. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat:

1. Menjelaskan konsep usaha.

2. Menunjukkan usaha yang dihasilkan oleh sebuah gaya.

3. Memformulasikan konsep usaha.

G. Metode Pembelajaran

1. Eksperimen

2. Diskusi kelompok

Page 104: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

H. Langkah-Langkah Kegiatan

Tahapan Kegiatan Belajar Mengajar

Waktu Guru Peserta didik

Pendahuluan

Kegiatan inti

Penutup

Guru memberikan apersepsi:

Jika kamu mendorong tembok,

apakah dalam fisika dikatakan

melakukan usaha?

Guru menyampaikan tujuan

pelajaran.

Guru memberikan motivasi:

Apa yang dimaksud dengan

usaha?

Fase Orientasi

Guru memberikan sedikit

pertanyaan yang berkaitan

dengan materi.

Fase Aktivasi

Guru membagi peserta didik

dalam beberapa kelompok.

Guru membimbing peserta

didik dalam melakukan

eksperimen.

Guru membagikan tugas pada

setiap kelompok untuk

didiskusikan bersama.

Fase Penilaian

Guru membimbing persentasi

oleh masing-masing

kelompok.

Fase Perluasan

Guru memberikan kesimpulan

dari meteri usaha.

Peserta didik bersiap-siap

mencari jawaban.

Peserta didik berkelompok

sesuai dengan yang

ditentukan.

Peserta didik melakukan

eksperimen tentang usaha.

Siswa berdiskusi dengan

kelompok masing-masing

tentang tugas yang telah

diberikan.

Setiap kelompok

mempersiapkan hasil

persentasinya.

Peserta didik berinisiatif

menyimpulkan materi yang

telah diajarkan.

10’

5’

5’

5’

5’

15’

10’

15

10’

Page 105: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

I. Sumber Belajar

1.Sri Kuswardani, M. 2007. IPA TERPADU 2 UNTUK SMP/MTs KELAS VII.

Surakarta: Inprosa.

2.Kanginan, Marthen. 2004. Sains FISIKA SMP 2A Untuk Kelas 2 Semester 1.

Jakarta: Erlangga.

J. Media Pembelajarn

1.Lembar Penugasan Siswa

2.Lembar Kerja Siswa

K. Penilaian

Tes essay:

1.Apa yang dimaksud dengan usaha?

2.Bila sebuah gaya bekerja pada benda sehingga berpindah berlawanan arah

maka usaha yang dihasilkan adalah...(gambarkan)

3.Seseorang mengangkat karung ke punggung, karung berpindah sejauh 50 cm

keatas. Berapa usahanya jika F = 500 N…

Jawaban :

1. Usaha adalah hasil kerja suatu gaya yang mengakibatkan benda berpindah

tempat.

2. W = -F . s

s

F

3. karena arahnya tegak lurus sehingga sudutnya 0 maka usahanya juga 0.

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

(M. Syakir S. Ag) (Juliani Hidayah)

Page 106: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

Skor untuk item no Keputusan1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 drop

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 42 Buruk : 0,00 ≤TK <0,2010 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 33 Cukup20 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 27 Baik : 0,40 ≤TK <0,7027 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 27 Baik Sekali: 0,70 ≤TK <1,00

32 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 26

15 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 25

25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 25

28 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 23

16 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 22

29 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 22

7 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 21

13 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 21

18 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 21

23 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 21

26 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 21

8 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 20

21 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 20

9 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 19

12 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 19

14 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 19

22 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 19

24 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 19

31 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 19

34 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 19

6 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 18

11 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 18

1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 17

17 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 17

30 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 17

2 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 16

33 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 12

5 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 11

19 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 11

4 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 8

3 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 5

Kelo

mp

ok

Baw

ah

Subjek

Tid

ak d

imasu

kk

an d

alam p

erhitu

ng

an

: 0,20 ≤TK <0,40

Kelo

mp

ok

Atas

ANALISIS BUTIR SOAL

INSTRUMEN TES

Daya Pembeda

ΣNo

: TK < 0

Page 107: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

7 8 7 8 9 2 8 7 6 7 5 6 7 7 8 6 7 8 8 6 5 7 6 5 7 8 5 8 8 7 6 7 4 2 8

4 9 0 5 4 2 8 0 3 4 3 3 3 6 2 6 2 8 6 2 2 0 3 5 0 2 5 3 2 2 3 0 2 3 2

0,3

3

-0,1

1

0,7

8

0,3

3

0,5

6

0,0

0

0,0

0

0,7

8

0,3

3

0,3

3

0,2

2

0,3

3

0,4

4

0,1

1

0,6

7

0,0

0

0,5

6

0,0

0

0,2

2

0,4

4

0,3

3

0,7

8

0,3

3

0,0

0

0,7

8

0,6

7

0,0

0

0,5

6

0,6

7

0,5

6

0,3

3

0,7

8

0,2

2

-0,1

1

0,6

7

cukup

dro

p

bai

k s

ekal

i

cukup

bai

k

buru

k

buru

k

bai

k s

ekal

i

cukup

cukup

cukup

cukup

bai

k

buru

k

bai

k

buru

k

bai

k

buru

k

cukup

bai

k

cukup

bai

k s

ekal

i

cukup

buru

k

bai

k s

ekal

i

bai

k

buru

k

bai

k

bai

k

bai

k

cukup

bai

k s

ekal

i

cukup

dro

p

bai

k

WLD

aya

Bed

aK

eputu

san

WH

Page 108: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

Perhitungan Taraf kesukaran Soal Uji Coba

Untuk menghitung taraf kesukaran suatu soal, menggunakan rumus : JS

BP

Untuk soal no. 1 didapat B = 20 dan JS = 35, maka dapat didistribusikan kedalam rumus sebagai

berikut:

57,035

20

JS

B P

Taraf Kesukaran Soal Uji Coba

No soal B P Keterangan

1 20 0.57 Sedang

2 31 0.89 Mudah

3 14 0.40 Sedang

4 27 0.77 Mudah

5 22 0.63 Sedang

6 8 0.23 Sukar

7 27 0.77 Mudah

8 15 0.43 Sedang

9 19 0.54 Sedang

10 20 0.57 Sedang

11 16 0.46 Sedang

12 19 0.54 Sedang

13 17 0.49 Sedang

14 22 0.63 Sedang

15 16 0.46 Sedang

16 21 0.60 Sedang

17 19 0.54 Sedang

18 30 0.86 Mudah

19 30 0.86 Mudah

20 19 0.54 Sedang

21 14 0.40 Sedang

22 15 0.43 Sedang

23 17 0.49 Sedang

24 21 0.60 Sedang

25 15 0.43 Sedang

26 18 0.51 Sedang

27 19 0.54 Sedang

28 21 0.60 Sedang

29 21 0.60 Sedang

30 16 0.46 Sedang

31 16 0.46 Sedang

32 15 0.43 Sedang

33 12 0.34 Sedang

34 8 0.23 Sukar

35 18 0.51 Sedang

Page 109: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

Perhitungan Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Liliefors, dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

1. Urutkan data sampel dari yang terkecil sampai yang terbesar.

2. Tentukan nilai Z dari tiap-tiap data dengan rumus:

3. Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Z berdasarkan tabel Z dan sebut

dengan F(Z) = 0,5 ± Z

4. Hitung frekuensi kumulatif dari masing-masing nilai Z dan sebut dengan S(Z)

5. Tentukan nilai Lo = F(Z) – S(Z)

6. Ambil nilai terbesar dari selisih tersebut sehingga diperoleh nilai Lo

7. Memberikan interpretasi Lo dengan membandingkan dengan Lt (nilai yang diambil dari

tabel harga kritis uji liliefors) dengan aturan:

a. Hipotesis

Ho : Sampel berdistribusi normal

Ha : Sampel berdistribusi tidak normal

b. Jika Lo < Lt maka Ho diterima

Jika Lo > Lt maka Ho ditolak

Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen

X f fX x x2 fx

2 Z Zt F(Z) fk

a

S(Z) Lo

45 2 90 -18,5 342,25 684,5 -16,5 0,4505 0,0495 2 0,0667 0,0172

50 3 150 -13,5 182,25 546,75 -1,21 0,3869 0,1131 5 0,1667 0,0536

55 3 165 -8,5 72,25 216,75 -0,76 0,2764 0,2236 8 0,2667 0,0431

60 8 480 -3,5 12,25 98 -0,31 0,1717 0,3783 16 0,5333 0,1550

65 5 325 +1,5 2,25 11,25 0,13 0,0517 0,5517 21 0,7000 0,1483

70 3 210 +6,5 42,25 126,75 0,58 0,2190 0,7190 24 0,8000 0,0810

75 3 225 +11,5 132,25 396,75 1,03 0,3485 0,8485 27 0,9000 0,0515

80 1 80 +16,5 272,25 272,25 1,47 0,4292 0,9292 28 0,9333 0,0041

90 2 180 +26,5 702,25 1404,5 2,37 0,4911 0,9911 30 1,0000 0,0089

Jml 30 190

5

- - 3757,5 - - - - - -

Berdasarkan tabel diatas:

SD =

Page 110: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

= =

Dari perhitungan di atas diperoleh harga Lo sebesar 0,1550 sedangkan harga Lt

dengan n = 30 dan pada taraf signifikasi 5% sebesar 0,161. Karena Lo < Lt (0,1550 <

0,161) dapat disimpulkan bahwa sampel berdistribusi normal.

Uji Normalitas Postest Kelas Eksperimen

X f fX x x

2 fX

2 Z Zt F(Z) fka S(Z) Lo

40 1 40 -31,3 979,69 979,69 -2,04 0,4793 0,0207 1 0,0333 0,0126

50 1 50 -21,3 453,69 453,69 -1,38 0,4162 0,0838 2 0,0667 0,0171

55 4 220 -16,3 265,69 1062,76 -1,06 0,3554 0,1446 6 0,2000 0,0554

60 4 240 -11,3 127,69 510,76 -0,73 0,2673 0,2327 10 0,3333 0,1006

65 5 325 -6,3 39,69 198,45 -0,41 0,1591 0,3409 15 0,5000 0,1591

70 2 140 -1,3 1,69 3,38 -0,08 0,0319 0,4681 17 0,5667 0,0986

75 2 150 3,7 13,69 27,38 0,24 0,0948 0,5948 19 0,6333 0,0385

80 4 320 8,7 75,69 302,76 0,57 0,2157 0,7157 23 0,7667 0,0510

85 1 85 13,7 187,69 187,69 0,89 0,3133 0,8133 24 0,8000 0,0133

95 6 570 23,7 561,69 3370,14 1,54 0,4382 0,9382 30 1,0000 0,0618

Jml 30 2140 - - 7096,7 - - - - - -

Berdasarkan tabel diatas:

SD =

= =

Dari perhitungan di atas diperoleh harga Lo sebesar 0, 1591 sedangkan harga Lt

dengan N = 30 dan pada taraf signifikasi 5% sebesar 0,161. Karena Lo < Lt (0,1591 <

0,161) dapat disimpulkan bahwa sampel berdistribusi normal.

Page 111: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Soal Uji Coba

A. Perhitungan Validitas

Pengujian validitas ini menggunakan rumus krelasi Point Biserial (rpbi). Untuk memberi

interpretasi terhadap angka indeks rpbi dipergunakan tabel nilai “r” product moment dengan

terlebih dahulu mencari df-nya (df = N – nr).

Adapun nilai rpbi dicari dengan rumus:

q

p

SD

MMr

tp

pbi

Dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mencari Mp setiap butir soal (no.1)

soalbutir benar tiapdengan menjawab yang siswa banyaknya

soalbutir benar tiapdengan menjawab yang siswaskor aljumlah totMp

20

421

05,21 2. Mencari Mt

N

XM t

4,19

34

658

3. Mencari SD

22

N

X

N

XSD

2

34

658

34

13748

46,5

42,37435,404

4. Mencari p setiap butir soal (no.1)

Page 112: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

59,034

20

siswajumlah

1 no. soalbenar dengan menjawab yang siswa banyaknya

p

5. Mencari q setiap butir soal (no.1)

q = 1 – p

= 1- 0,59 = 0,41

B. Perhitungan Reliabilitas

Untuk menghitung reliabilitas soal menggunakan rumus K-R 20 (Kuder-Richardson 20):

n

n

XX

Sdengan ,S

(p.q)S

1n

nr

2

2

2

2

2

11

Berdasarkan data dari uji validitas didapat:

34 n 47,7(p.q) 13478X 658 X 2

Dengan demikian data-data diatas dapat didistribusikan kedalam rumus.

Langkah pertama yaitu mencari nilai S2:

n

n

XX

S

2

2

2

88,21

34

24,1273413478

34

34

65813478

2

Kemudian nilai tersebut didistribusikan ke rumus K-R 20:

607,0

59,003,1

21,88

77,4721,88

134

34r11

Dengan interpretasi koefisien reliabilitas adalah sebagai berikut:

0,91 – 1,00 : sangat tinggi

0,71 – 0,90 : tinggi

Page 113: PENGARUH PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2656/1/JULIANI... · Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Usaha

0,41 – 0,70 : cukup

0,21 – 0,40 : rendah

< 0,20 : sangat rendah

Berdasarkan perhitungan diperoleh r11 = 0,607 sehingga dapat disimpulkan bahwa soal

tersebut soal yang reliabel termasuk kedalam kategori cukup.