39
PENGARUH PELATIHAN KERJA, INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT FIFGROUP CABANG BATU SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen Oleh : FEBRI AMALIA ZEN NPM. 21601081593 UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI MANAJEMEN 2020

PENGARUH PELATIHAN KERJA, INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PELATIHAN KERJA, INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA

PENGARUH PELATIHAN KERJA, INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA

TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT FIFGROUP CABANG BATU

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen

Oleh :

FEBRI AMALIA ZEN

NPM. 21601081593

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

2020

Page 2: PENGARUH PELATIHAN KERJA, INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA

iii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan kerja,

insentif dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT FIFGROUP Cabang

Batu. Sampel dalam penelitian ini diambil dari 47 responden karyawan PT

FIFGROUP Cabang Batu. Metode pengumpulan data dengan menggunakan

metode sensus, serta menggunakan analisis statistik regresi linier berganda.

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda dihasilkan bahwa

pelatihan kerja, insentif dan disiplin kerja berpengaruh secara simultan terhadap

kinerja karyawan PT FIFGROUP Cabang Batu. Pelatihan kerja berpengaruh

signifikan terhadap kinerja karyawan PT FIFGROUP Cabang Batu. Insentif

berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja karyawan PT FIFGROUP Cabang

Batu. Disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karuawan PT

FIFGROUP Cabang Batu.

Kata kunci : Pelatihan kerja, insentif, disiplin kerja dan kinerja karyawan.

Page 3: PENGARUH PELATIHAN KERJA, INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA

iv

ABSTRACT

The aim of this study was to know the influence on training of work,

incentive and discipline of work toward the emp loyee performance of PT

FIFGROUP Batu. The subject of the study was from the employee of PT

FIFGROUP Batu that consists of 47 respondents. The method of collecting data

in this study used census method, also statistical analysis and multiple linear

regression analysis are used in this study.

Based on the result of multiple linear regression analysis can be known

that training of work was significant effect on the employee performance of PT

FIFGROUP Batu, incentive insignificant effect on the employee performance of

PT FIFGROUP Batu. Discipline of work was significant effect on the employee

performance of PT FIFGROUP Batu.

Key words : Training of work, incentive, disclipline of work and the employee

performance.

Page 4: PENGARUH PELATIHAN KERJA, INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Era globalisasi yang semakin berkembang kini memunculkan perubahan di

sektor perekonomian dan teknologi, khususnya dibidang ekonomi. Dengan adanya

perubahan tersebut perusahaan dituntut untuk memenuhi kebutuhan konsumen

yang semakin bervariasi. Pengelolaan manajemen sumber daya manusia adalah

salah satu kunci dalam mencapai tujuan kinerja perusahaan. Sumber daya manusia

adalah pelaksana dari semua proses perencanaan, pengelolaan, pengarahan,

sampai dengan evaluasi. Sumber daya manusia mempunyai peranan yang krusial

untuk menunjang produktivitas perusahaan. Oleh sebab itu hendaknya para

pekerja mendapatkan perhatian lebih serius dari pihak perusahaan karena sumber

daya manusia yang unggul akan berdampak pada kinerja karyawan yang baik

pula.

Keberhasilan suatu perusahaan salah satunya di dapatkan dari kinerja

karyawan yang baik. Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas

yang telah dicapai oleh seorang karyawan atau pegawai dalam mengemban

tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang telah diberikan kepadanya

(Mangkunegara, 2003). Kualitas ini bisa diartikan dengan memperhatikan dari sisi

kebersihan, kehalusan dan ketelitian dalam menjalankan pekerjaannya. Sedangkan

kuantitas itu bisa dinilai dari banyaknya hasil pekerjaan yang dihasilkan oleh para

karyawannya.

Page 5: PENGARUH PELATIHAN KERJA, INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA

2

Kinerja karyawan yang baik mampu membawa perusahaan mencapai

produktivitas sesuai target yang diharapkan. Untuk mendapatkan sumber daya

manusia yang unggul tidak hanya melalui proses rekruitmen semata, beberapa

aspek yang bisa diperhatikan manajer perusahaan agar mendapatkan sumber daya

manusia yang berkompeten salah satunya dengan pelatihan kerja yang berkala dan

berkesinambungan. Dengan adanya pelatihan kerja diharapkan para pekerja

mampu menyesuaikan perkembangan teknologi dan siap menghadapi tantangan

persaingan internal maupun eksternal.

Pelatihan kerja menurut Mathis (2002), adalah metode dimana para

karyawan dilatih untuk mencapai kemampuan tertentu agar dapat membantu

mencapai target perusahaan. Pelatihan sendiri dapat diartikan dengan penyediaan

pengetahuan dan keterampilan bagi para karyawan yang dapat dipergunakan pada

pekerjaan yang dijalaninya. Selain pelatihan kerja, faktor penunjang kinerja

karyawan adalah pemberian insentif. Insentif bisa diartikan sebagai bentuk

motivasi dari perusahaan dalam bentuk uang.

Insentif sendiri diberikan agar para karyawan merasa terpacu untuk

memberikan kinerja yang baik dan efektif bagi perusahaan. Besarnya insentif

mempunyai kebijakan yang berbeda-beda antar perusahaan, Cara lain untuk

meningkatkan kinerja karyawan adalah dengan menerapkan disiplin kerja.

Mangkunegara (2003), mengemukakan bahwa disiplin kerja mempunyai arti

sebagai pengelolaan manajemen dalam menerapkan pedoman-pedoman

perusahaan. Disiplin kerja berpengaruh pada perusahaan karena terjaminnya

peraturan dan pelaksanaan kerja yang lancar agar menghasilkan kinerja yang

Page 6: PENGARUH PELATIHAN KERJA, INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA

3

optimal dan target perusahaan dapat tercapai. Disiplin kerja juga berpengaruh

pada kinerja karyawan, karena dengan adanya disiplin kerja suasana kerja yang

menyenangkan akan mendatangkan semangat kerja bagi para karyawannya.

Disiplin kerja yang baik juga dapat diamati dari kesadaran para karyawan

dalam menjalankan semua kebijakan yang diberlakukan perusahaan. Dengan

adanya disiplin kerja biasanya diberlakukan pula sanksi yang ada didalam

perusahaan tersebut. Sanksinya juga bermacam-macam, umumnya berupa

potongan insentif kehadiran jika karyawan sampai terlambat datang ke kantor.

Absensi kerja bukan satu-satunya dalam penilaian disiplin kerja, akan tetapi bisa

juga dinilai dari perilaku para karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya

apakah karyawan tersebut menunda-nunda pekerjaan yang diberikan kepadanya

atau bisa menyelesaikan sesuai waktu yang diberikan meskipun tanpa diawasi

oleh atasan.

PT. Federal International Finance (FIFGROUP) berdiri pertama kali

dengan nama PT Mitrapusaka Artha finance pada bulan Mei 1989. Pada Tahun

1991 perusahaan berubah nama menjadi PT. Federal International Finance. Lalu

pada Mei 2013, perusahaan ini meluncurkan merk FIFGROUP yang kita kenal

sampai saat ini. FIFGROUP merupakan perusahaan yang bergerak di bidang

financing dalam bentuk leasing. FIFGROUP mempunyai beberapa produk

pembiayaan dengan nama merk berikut :

1. FIFASTRA

Bergerak pada pembiayaan pembelian sepeda motor merek Honda baik

motor baru maupun bekas.

Page 7: PENGARUH PELATIHAN KERJA, INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA

4

2. SPEKTRA

Bergerak pada pembiayaan multiguna seperti pembiayaan furniture,

electronic, gadget serta kebutuhan lainnya.

3. DANASTRA

Bergerak pada pembiayaan pinjaman dana tunai untuk mengembangkan

bisnis dan modal kerja.

4. AMITRA

Bergerak pada pembiayaan pemberangkatan haji dan umroh bagi para

nasabahnya dengan akad berbasis syariah.

PT. FIFGROUP Cabang Batu mempunyai karyawan sebanyak 47 orang.

Setiap karyawan baru di PT. FIFGROUP diberlakukan pelatihan atau biasa

disebut training. Untuk karyawan lama diberlakukan pelatihan kerja yang

diadakan di setiap divisi selama 3 bulan sekali. Reward atau insentif bagi

karyawan yang mencapai target juga diberikan setiap bulan pada saat pemberian

gaji. Dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan, banyak hambatan-

hambatan yang dilalui oleh para karyawannya. Salah satunya masih banyaknya

karyawan yang sering datang terlambat, maka dari itu pihak perusahaan

melakukan disiplin kerja dengan memberikan sanksi berupa potongan insentif

kehadiran.

Memperhatikan permasalahan diatas, maka dari itu peneliti tertarik untuk

meneliti lebih mendalam tentang “Pengaruh Pelatihan Kerja, Insentif, dan Disiplin

Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. FIFGROUP Cabang Batu”.

Page 8: PENGARUH PELATIHAN KERJA, INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA

5

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah

dalam penelitian ini yaitu :

1. Bagaimana pengaruh pelatihan kerja, insentif dan disiplin kerja secara

simultan terhadap kinerja karyawan PT FIFGROUP Cabang Batu ?

2. Bagaimana pengaruh pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan PT.

FIFGROUP Cabang Batu ?

3. Bagaimana pengaruh insentif terhadap kinerja karyawan PT. FIFGROUP

Cabang Batu ?

4. Bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT.

FIFGROUP Cabang Batu ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pelatihan kerja, insentif dan

disiplin kerja secara simultan terhadap kinerja karyawan PT. FIFGROUP

Cabang Batu.

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pelatihan kerja terhadap kinerja

karyawan PT. FIFGROUP Cabang Batu.

3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh insentif terhadap kinerja

karyawan PT. FIFGROUP Cabang Batu.

4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja

karyawan PT. FIFGROUP Cabang Batu.

Page 9: PENGARUH PELATIHAN KERJA, INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA

6

1.4 Manfaat penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu:

a. Manfaat Teoritis

Secara teoritik diharapkan penelitian ini dapat menambah referensi bahan

kajian ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang kajian manajemen

sumber daya manusia yang berkaitan dengan konsep adanya pengaruh

positif yang signifikan antara pelatihan kerja, insentif, dan disiplin kerja

terhadap kinerja karyawan dan untuk memperbanyak wawasan dan

berbagai media untuk mengamalkan pengetahuan yang didapat selama

kuliah pada perkara yang dialami perusahaan terutama mengenai

pelatihan kerja, insentif serta disiplin kerja.

b. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti

Manfaat dibuatnya penelitian ini adalah untuk menambah wawasan

terlebih dalam memahami mengenai adanya pengaruh positif yang

signifikan antara pelatihan kerja, insentif dan disiplin kerja terhadap

kinerja karyawan PT. FIFGROUP Cabang Batu sehingga dapat

mempresentasikan hasil penelitian tersebut secara maksimal kepada para

pembaca dan khalayak umum. Selain itu juga diharapkan penelitian ini

dapat memperkaya pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan

kajian terhadap permasalahan yang berkaitan dengan pelatihan kerja,

insentif, serta disiplin kerja.

Page 10: PENGARUH PELATIHAN KERJA, INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA

7

b. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi suatu pertimbangan dan masukan

bagi PT. FIFGROUP Cabang Batu dalam upaya meningkatkan kinerja

karyawannya.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan menjadi bahan referensi untuk penelitian selanjutnya dan

menambah pengetahuan bagi yang memerlukan, sehingga dapat

memberikan manfaat yang jauh lebih besar terhadap pembacanya, serta

memunculkan hasil penelitian yang jauh lebih memadai.

Page 11: PENGARUH PELATIHAN KERJA, INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA

8

Page 12: PENGARUH PELATIHAN KERJA, INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan

PT Federal International Finance (FIFGROUP) didirikan pada bulan Mei

1989 dengan nama PT. Mitrapustaka Artha Finance. Perusahaan ini bergerak

dalam bidang sewa guna usaha, piutang dan pembiayaan konsumen. Pada Tahun

1991 perusahaan merubah nama menjadi PT Federal International Finance dan

pada tanggal 01 Mei 2013 berubah nama menjadi FIFGROUP. FIFGROUP

merupakan perusahaan financing berbentuk leasing dengan unit bisnis yang

berbeda-beda. Yakni bergerak dibisnis layanan pembiayaan dengan nama merek

berikut:

1. FIFASTRA

Jasa pembiayaan sepeda motor Honda, baik motor baru maupun bekas

berkualitas.

2. SPEKTRA

Jasa layanan pembiayaan multiguna untuk mrnjawab berbagai kebutuhsn

masyarakat, mulai dari alat elektronik, perabot rumah tangga, furniture, gadget,

produk lifestyle, dan kebutuhan lainnya.

Page 13: PENGARUH PELATIHAN KERJA, INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA

43

3. DANASTRA

Diluncurkan untuk menjawab kebutuhsn publik untuk solusi pembiayaan

dalam mengembangkan bisnis dan modal kerja serta untuk pembiayaan

multiguna.

4. AMITRA

Mempromosikan produk perjalanan religius unggulannya dalam bentuk

umroh reguler, umroh plus, dan haji. Semua kontrak di AMITRA dibuat dalam

akad berbasis syariah.

Pembiayaan ini meliputi metode pembayaran konvensional maupun syariah.

FIFGROUP hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dengan

senantiasa berpegang pada prinsip inovasi dan kreativitas yang mengubah

tantangan menjadi suatu peluang adalah landasan agar FIFGROUP terus selalu

berkembang.

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi PT FIFGROUP

Menjadi pemimpin industri yang dikagumi secara nasional

b. Misi PT FIFGROUP

Membawa kehidupan yang lebih baik untuk masyarakat

4.1.3 Filosofi Logo Perusahaan

Page 14: PENGARUH PELATIHAN KERJA, INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA

44

Brand new identity FIFGROUP membawa ide sentral dari FIFGROUP yaitu

“Menjalani kehidupan yang lebih baik untuk masa depan yang lebih baik”. Ide

tersebut dilambangkan dalam bentuk logo sidik jari yang telah didesain khusus.

Lambang sidik jari memiliki kekhasan symbol visual yang melambangkan 3

poin, yaitu:

1. Komitmen

Menggambarkan komitmen tertinggi dari FIFGROUP (Share and

Stakeholder) terhadap individu, konsumen dan mitranya.

2. Fokus terhadap konsumen

Memposisikan konsumen sebagai sentral dalam bisnis FIFGROUP

3. Kostumisasi

Mengekspresikan kebutuhan setiap pelanggan

4.2 Analisis Deskripsi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan kerja, insentif

dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT FIFGROUP Cabang Batu.

Responden pada penelitian ini yaitu seluruh karyawan PT FIFGROUP

Cabang Batu sebanyak 47 orang. Responden pada penelitian ini dapat

diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin, usia dan pendidikan terakhir.

Page 15: PENGARUH PELATIHAN KERJA, INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA

45

a. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4. 1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Responden Presentase

Laki-laki 27 Orang 57%

Perempuan 20 Orang 43%

Jumlah 47 Orang 100%

Sumber : Data primer yang diolah Tahun 2020

Berdasarkan data responden yang diperoleh dari data bahwa sebagian besar

responden berjenis kelamin Laki-laki sebanyak 27 orang (57%) dan yang berjenis

kelamin Perempuan sebanyak 20 orang (43%)

b. Distribusi Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4. 2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Responden Presentase

19 s/d 25 Tahun 19 Orang 40%

>25 s/d 30 Tahun 14 Orang 30%

>30 s/d 50 Tahun 14 Orang 30%

Jumlah 47 Orang 100%

Sumber : Data primer yang diolah Tahun 2020

Berdasarkan data responden yang diperoleh dari data bahwa usia 19 s/d 25

Tahun sebanyak 19 orang (40%), >25 s/d 30 Tahun sebanyak 14 orang, >30 s/d 40

Tahun sebanyak 14 orang (14%).

Page 16: PENGARUH PELATIHAN KERJA, INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA

46

c. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Tabel 4. 3 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan terakhir Jumlah Responden Presentase

SLTA s/d D3 36 Orang 77%

S1 11 Orang 23%

Jumlah 47 Orang 100%

Sumber : Data primer yang diolah Tahun 2020

Berdasarkan data responden yang diperoleh dari data bahwa pendidikan

terakhir SLTA s/d D3 sebanyak 36 orang (77%) dan yang S1 sebanyak 11 orang

(23%).

d. Distribusi Jawaban Responden

Bagian ini diuraikan tentang distribusi dari setiap pernyataan variabel

penelitian Kinerja Karyawan (Y), Pelatihan Kerja (X1), Insentif (X2), dan

Disiplin Kerja (X3) secara keselurahan yang diperoleh dari jawaban para

responden melalui pengisian kuesioner sebelumnya dari jumlah frekuensi serta

presentase.

Page 17: PENGARUH PELATIHAN KERJA, INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA

47

1. Deskripsi Variabel Kinerja Karyawan

Tabel 4. 4 Deskripsi Responden Kinerja Karyawan

No

Pernyataan

5 4 3 2 1

Skor

Rata-

rata SS S N TS STS

F % F % F % F % F %

1 Saya mampu

bekerja sesuai

dengan keahlian

17 36 25 53 5 10 0 0 0 0 200 4,25%

2 Saya bisa

menyelesaikan

tugas dengan tepat

waktu sesuai

dengan ketentuan

14 30 26 55 7 15 0 0 0 0 195 4,14%

3 Saya menggunakan

fasilitas perusahaan

sesuai dengan

tugas yang

diberikan

12 26 27 57 8 17 0 0 0 0 192 4,08%

4 Saya mampu

mengerjakan tugas

sesuai dengan

fungsi kerja secara

tim

15 32 27 57 5 11 0 0 0 0 198 4,21%

5 Saya memiliki

semangat kerja

yang tinggi dalam

menjalankan dan

melaksanakan

pekerjaan

17 36 26 55 4 9 0 0 0 0 201 4,27%

Total Rata-rata 986 4,19%

Sumber : Data Primer diolah Tahun 2020

Sesuai dengan tabel 4.4 yang dihasilkan dari tanggapan para responden yang

berbeda-beda terkait pernyataan yang ada didalam kuesioner adalah sebagai

berikut:

a. Tanggapan responden atas pernyataan mengenai Saya mampu bekerja

sesuai dengan keahlian menunjukan bahwa sebanyak 17 orang

responden memilih jawaban sangat setuju, 25 orang responden memilih

jawaban setuju, 5 orang responden memilih jawaban netral, tidak ada

Page 18: PENGARUH PELATIHAN KERJA, INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA

48

responden yang memilih jawaban tidak setuju dan tidak ada responden

yang memilih jawaban tidak setuju. Skor rata-rata diperoleh pada

pernyataan nomer 1 adalah sebesar 4,25% menunjukan bahwa tanggapan

responden cenderung setuju.

b. Tanggapan responden atas pernyataan Saya bisa menyelesaikan tugas

dengan tepat waktu sesuai dengan ketentuan menunjukan bahwa

sebanyak 14 orang responden memilih jawaban sangat setuju, 26 orang

responden memilih jawaban setuju, 7 orang responden memilih jawaban

netral, tidak ada responden yang memilih jawaban tidak setuju dan tidak

ada responden yang memilih jawaban sangat tidak setuju. Skor rata-rata

diperoleh pada pernyataan nomer 2 adalah sebesar 4,14% menunjukan

bahwa tanggapan responden cenderung setuju.

c. Tanggapan responden atas pernyataan Saya menggunakan fasilitas

perusahaan sesuai dengan tugas yang diberikan menunjukan bahwa

sebanyak 12 orang responden yang memilih jawaban sangat setuju, 27

orang responden memilih jawaban setuju, 8 orang responden memilih

jawaban netral, tidak ada responden yang memilih jawaban tidak setuju

dan tidak ada responden yang memilih jawaban sangat tidak setuju. Skor

rata-rata diperoleh pada pernyataan nomer 3 adalah sebesar 4,08%

menunjukan bahwa tanggapan responden cenderung setuju.

d. Tanggapan responden atas pernyataan Saya mampu mengerjakan tugas

sesuai dengan fungsi kerja secara tim menunjukan bahwa sebanyak 15

orang responden memilih jawaban sangat setuju. 27 orang responden

Page 19: PENGARUH PELATIHAN KERJA, INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA

49

memilih jawaban setuju. 5 orang responden memilih jawaban netral.

tidak ada responden yang memilih jawaban tidak setuju dan tidak ada

responden yang memilih jawaban sangat tidak setuju. Skor rata-rata

diperoleh pada pernyataan nomer 4 adalah sebesar 4,21% menunjukan

bahwa tanggapan responden cenderung setuju.

e. Tanggapan responden atas pernyataan Saya memiliki semangat kerja

yang tinggi dalam menjalankan dan melaksanakan pekerjaan

menunjukan bahwa sebanyak 17 orang responden memilih jawaban

sangat setuju. 26 orang responden memilih jawaban setuju. 4 orang

responden memilih jawaban netral. Tidak ada responden yang memilih

jawaban tidak setuju dan tidak ada responden yang memilih jawaban

sangat tidak setuju. Skor rata-rata diperoleh pada pernyataan nomer 5

sebesar 4,27% menunjukan bahwa tanggapan responden cenderung

setuju.

2. Deskripsi variabel Pelatihan Kerja

Tabel 4. 5 Deskripsi Responden Variabel Pelatihan Kerja

N

o

Pernyataan

5 4 3 2 1

Skor

Rata-

rata SS S N TS STS

F % F % F % F % F %

1 Pelatih menguasai

materi pelatihan

sehingga mampu

menjelaskan

materi dengan

baik

21 45 23 49 3 6 0 0 0 0 206 4,38%

2 Saya selalu

bersemangat

untuk mengikuti

pelatihan

15 32 26 55 6 13 0 0 0 0 197 4,19%

5 4 3 2 1

Page 20: PENGARUH PELATIHAN KERJA, INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA

50

n

o

Pernyataan

SS S N TS STS

Skor

Rata-

rata f % F % f % f % F %

3 Materi pelatihan

yang diberikan

sesuai dengan

kebutuhan

pekerjaan

18 38 24 51 4 9 1 2 0 0 200 4,25%

4 Metode pelatihan

yang diberikan

perusahaan

menarik

12 26 24 51 9 19 2 4 0 0 187 3,97%

5 Perusahaan

memberikan

sosialisasi

terhadap pelatihan

yang akan saya

dapatkan

10 21 28 60 6 13 2 4 1 2 185 3,93%

Total Rata-rata 975 4,14%

Sumber : Data Primer yang diolah Tahun 2020

Sesuai dengan tabel 4.5 yang dihasilkan dari tanggapan para responden yang

berbeda-beda terkait pernyataan yang ada didalam kuesioner adalah sebagai

berikut:

a. Tanggapan responden atas pernyataan Pelatih menguasai materi pelatihan

sehingga mampu menjelaskan materi dengan baik menunjukan bahwa

sebanyak 21 orang responden memilih jawaban sangat setuju. 23 orang

responden memilih jawaban setuju. 6 orang responden memilih jawaban

netral. Tidak ada responden yang memilih jawaban tidak setuju dan tidak

ada responden yang memilih jawaban sangat tidak setuju. Skor rata-rata

yang diperoleh pada pernyataan nomer 1 adalah sebesar 4,38%

menunjukan bahwa tanggapan responden cemderung setuju.

b. Tanggapan responden atas pernyataan Saya selalu bersemangat untuk

mengikuti pelatihan menunjukan bahwa sebanyak 15 orang responden

Page 21: PENGARUH PELATIHAN KERJA, INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA

51

memilih jawaban sangat setuju. 26 orang responden memilih jawaban

setuju. 6 responden memilih jawaban netral. Tidak ada responden yang

memilih jawaban tidak setuju dan tidak ada responden yang memilih

jawaban sangat tidak setuju. Skor rata-rata yang diperoleh pada

pernyataan nomer 2 adalah sebesar 4,19% menunjukan bahwa tanggapan

responden cenderung setuju.

c. Tanggapan responden atas pernyataan Materi pelatihan yang diberikan

sesuai dengan kebutuhan pekerjaan menunjukan bahwa sebanyak 18

orang responden memilih jawaban sangat setuju. 24 orang responden

memilih jawaban setuju. 4 orang responden memilih jawaban netral. 1

orang responden memilih jawaban tidak setuju dan tidak ada responden

yang memilih jawaban sangat tidak setuju. Skor rata-rata yang diperoleh

pada pernyataan nomer 3 adalah sebesar 4,25% menunjukan bahwa

tanggapan responden cenderung setuju.

d. Tanggapan responden atas pernyataan Metode pelatihan yang diberikan

perusahaan menarik menunjukan bahwa sebanyak 12 orang responden

memilih jawaban sangat setuju.24 orang responden memilih jawaban

setuju. 9 orang responden memilih jawaban netral. 2 orang responden

memilih jawaban tidak setuju dan tidak ada responden yang memilih

jawaban sangat tidak setuju. Skor rata-rata yang diperoleh pada

pernyataan nomer 4 adalah sebesar 3,97% menunjukan bahwa tanggapan

responden cenderung setuju.

Page 22: PENGARUH PELATIHAN KERJA, INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA

52

e. Tanggapan responden atas pernyataan Perusahaan memberikan sosialisasi

terhadap pelatihan yang akan saya dapatkan menunjukan bahwa sebanyak

10 orang responden memilih jawaban sangat setuju. 28 orang responden

memilih jawaban setuju. 6 orang responden memilih jawaban netral. 2

orang responden memilih jawaban tidak setuju dan 1 orang responden

memilih jawaban sangat tidak setuju. Skor rata-rata yang diperoleh pada

pernyataan nomer 5 adalah sebesar 3,93% menunjukan bahwa tanggapan

responden cenderung setuju.

3. Deskripsi variabel Insentif

Tabel 4. 6 Deskripsi Responden Variabel Insentif

N

o

Pernyataan

5 4 3 2 1

Sko

r

Rata

-rata SS S N TS STS

F % F % F % F % F %

1 Pemberian insentif yang

diberikan perusahaan

sesuai dengan

pencapaian kinerja

karyawan

1

5

32 22 47 7 15 2 4 1 2 189 4,02

%

2 Kesetiaan menjadi

pertimbangan

pemberian insentif oleh

perusahaan

8 17 24 51 12 26 2 4 1 2 177 3,76

%

3 Insentif yang saya

terima selalu

mengalami peningkatan

7 15 21 45 7 15 10 21 2 4 162 3,44

%

4 Insentif yang saya

terima memenuhi

kebutuhan hidup

8 17 20 42 13 28 5 11 1 2 170 3,61

%

5 Insentif yang saya

terima tepat waktu

1

0

21 20 43 11 23 6 13 0 0 175 3,72

%

6 Pemberian insentif

disesuaikan dengan

jabatan karyawan

1

1

23 27 57 8 17 1 2 0 0 189 4,02

%

Total Rata-rata 1.0

62

4,51

%

Sumber : Data Primer yang diolah Tahun 2020

Page 23: PENGARUH PELATIHAN KERJA, INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA

53

Sesuai dengan tabel 4.6 yang dihasilkan dari tanggapan para responden yang

berbeda-beda terkait pernyataan yang ada didalam kuesioner adalah sebagai

berikut:

a. Tanggapan responden atas pernyataan Pemberian insentif yang diberikan

perusahaan sesuai dengan pencapaian kinerja karyawan menunjukan

bahwa sebanyak 15 orang responden memilih jawaban sangat setuju. 22

orang responden memilih jawaban setuju. 7 orang responden memilih

jawaban netral. 2 orang responden memilih jawaban tidak setuju dan 1

orang responden memilih jawaban sangat tidak setuju. Skor rata-rata

yang diperoleh pada pernyataan nomer 1 adalah sebesar 4,02%

menunjukan bahwa tanggapan responden cenderung setuju.

b. Tanggapan responden atas pernyataan Kesetiaan menjadi pertimbangan

pemberian insentif oleh perusahaan menunjukan bahwa sebanyak 8

orang responden memilih jawaban sangat setuju. 24 orang responden

memilih jawaban setuju. 12 orang responden memilih jawaban netral. 2

orang responden memilih jawaban tidak setuju dan 1 orang responden

memilih jawaban sangat tidak setuju. Skor rata-rata yang diperoleh pada

pernyataan nomer 2 adalah sebesar 3,76% menunjukan bahwa tanggapan

responden cenderung setuju.

c. Tanggapan responden atas pernyataan Insentif yang saya terima selalu

mengalami peningkatan menunjukan bahwa sebanyak 7 orang responden

memilih jawaban sangat setuju. 21 orang responden memilih jawaban

setuju. 7 orang responden memilih jawaban netral. 10 orang responden

Page 24: PENGARUH PELATIHAN KERJA, INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA

54

memilih jawaban tidak setuju. 2 orang responden memilih jawaban

sangat tidak setuju. Skor rata-rata yang diperoleh pada pernyataan nomer

3 adalah sebesar 3,44% menunjukan bahwa tanggapan responden

cenderung setuju.

d. Tanggapan responden atas pernyataan Insentif yang saya terima dapat

memenuhi kebutuhan hidup menunjukan bahwa sebanyak 8 orang

responden memilih jawaban sangat setuju. 20 orang responden memilih

jawaban setuju. 13 orang responden memilih jawaban netral. 5 orang

responden memilih jawaban tidak setuju dan 1 orang responden memilih

jawaban sangat tidak setuju. Skor rata-rata yang diperoleh pada

pernyataan nomer 4 adalah sebesar 3,61% menunjukan bahwa tanggapan

responden cenderung setuju.

e. Tanggapan responden atas pernyataan Insentif yang saya terima tepat

waktu menunjukan bahwa sebanyak 10 orang responden memilih

jawaban sangat setuju. 20 orang responden memilih jawaban setuju. 11

orang responden memilih jawaban netral. 6 orang responden memilih

jawaban tidak setuju dan tidak ada responden yang memilih jawaban

sangat tidak setuju. Skor rata-rata yang diperoleh pada pernyataan nomer

5 adalah sebesar 3,72% menunjukan bahwa tanggapan responden

cenderung setuju.

f. Tanggapan responden atas pernyataan Pemberian insentif disesuaikan

dengan jabatan karyawan menunjukan bahwa sebanyak 11 orang

responden memilih jawaban sangat setuju. 27 orang responden memilih

Page 25: PENGARUH PELATIHAN KERJA, INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA

55

jawaban setuju. 8 orang responden memilih jawaban netral. 1 orang

responden memilih jawaban tidak setuju dan tidak ada responden yang

memilih jawaban sangat tidak setuju. Skor rata-rata yang diperoleh pada

pernyataan nomer 6 adalah sebesar 4,02% menunjukan bahwa tanggapan

responden cenderung setuju

4. Deskripsi Variabel Disiplin Kerja

Tabel 4. 7 Deskripsi Responden Variabel Disiplin Kerja

N

o

Pernyataan

5 4 3 2 1

Skor

Rata-

rata SS S N TS STS

F % F % F % F % F %

1 Saya masuk dan

pulang kerja tepat

waktu sesuai

dengan peraturan

yang berlaku

8 17 23 49 6 13 8 17 2 4 168 3,57%

2 Saya melakukan

pekerjaan sesuai

dengan SOP

(Standart

Operational

Prosedur)

16 34 24 51 4 9 3 6 0 0 194 4,12%

3 Saya menaati

semua peraturan

yang berlaku

dikantor

12 25 29 62 5 11 1 2 0 0 193 4,10%

4 Saya bekerja

dengan semestinya

meski tidak

diawasi oleh atasan

13 28 29 62 4 8 1 2 0 0 195 4,14%

Total Rata-rata 750 3,98%

Sumber : Data Primer yang diolah Tahun 2020

Sesuai dengan tabel 4.7 yang dihasilkan dari tanggapan para responden yang

berbeda-beda terkait pernyataan yang ada didalam kuesioner adalah sebagai

berikut :

Page 26: PENGARUH PELATIHAN KERJA, INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA

56

a. Tanggapan responden atas pernyataan Saya masuk dan pulang kerja

tepat waktu sesuai dengan peraturan yang berlaku menunjukan bahwa

sebanyak 8 orang responden memilih jawaban sangat setuju. 23 orang

responden memilih jawaban setuju. 6 orang responden memilih jawaban

netral. 8 orang responden memilih jawaban tidak setuju dan 2 orang

responden memilih jawaban sangat tidak setuju. Skor rata-rata yang

diperoleh pada pernyataan nomer 1 adalah sebesar 3,57% menunjukan

bahwa tanggapan responden mayoritas setuju.

b. Tanggapan responden atas pernyataan Saya melakukan pekerjaan sesuai

dengan SOP (Standart Operational Prosedur) menunjukan bahwa

sebanyak 16 orang responden memilih jawaban sangat setuju. 24 orang

responden memilih jawaban setuju. 4 orang responden memilih jawaban

netral. 3 orang responden memilih jawaban tidak setuju dan tidak ada

responden yang memilih jawaban sangat tidak setuju. Skor rata-rata yang

diperoleh pada pernyataan nomer 2 adalah sebesar 4,12% menunjukan

bahwa tanggapan responden cenderung setuju.

c. Tanggapan responden atas pernyataan Saya menaati peraturan yang

berlaku di kantor menunjukan bahwa sebanyak 12 orang responden

memilih jawaban sangat setuju. 29 orang responden memilih jawaban

setuju. 5 orang responden memilih jawaban netral. 1 orang responden

memilih jawaban tidak setuju dan tidak ada responden yang memilih

jawaban sangat tidak setuju. Skor rata-rata yang diperoleh pada

Page 27: PENGARUH PELATIHAN KERJA, INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA

57

pernyataan nomer 3 adalah sebesar 4,10% menunjukan bahwa tanggapan

responden mayoritas setuju.

d. Tanggapan responden atas pernyataan Saya bekerja semestinya meski

tidak diawasi oleh atasan menunjukan bahwa sebanyak 13 orang

responden memilih jawaban sangat setuju. 29 orang responden memilih

jawaban setuju. 4 orang responden memilih jawaban netral. 1 orang

responden memilih jawaban tidak setuju dan tidak ada responden yang

memilih jawaban sangat tidak setuju. Skor rata-rata yang diperoleh pada

pernyataan nomer 4 adalah sebesar 4,14% menunjukan bahwa tanggapan

responden cenderung setuju.

4.3 Hasil Uji Instrumen

a. Hasil Uji Validitas

Uji Validitas dilakukan untuk menentukan nomor-nomor item yang valid

dan yang gugur. Kriteria penilaian uji validitas adalah :

1. Apabila r hitung > r tabel (pada tarif signifikan 5%) maka dapat dikatakan

item kuesioner tersebut valid.

2. Apabila r hitung < r tabel (pada tarif signifikan 5%) maka dapat ditentukan

item kuesioner tersebut tidak valid.

Page 28: PENGARUH PELATIHAN KERJA, INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA

58

Tabel 4. 8 Uji Validitas

Variabel Indikator R hitung R tabel Keterangan

PELATIHAN KERJA (X1)

X1.1 0,797 0,281 VALID

X1.2 0,814 0,281 VALID

X1.3 0,764 0,281 VALID

X1.4 0,876 0,281 VALID

X1.5 0,921 0,281 VALID

INSENTIF (X2)

X2.1 0,725 0,281 VALID

X2.2 0,773 0,281 VALID

X2.3 0,794 0,281 VALID

X2.4 0,765 0,281 VALID

X2.5 0,819 0,281 VALID

X2.6 0,713 0,281 VALID

DISIPLIN KERJA (X3)

X3.1 0,736 0,281 VALID

X3.2 0,869 0,281 VALID

X3.3 0,758 0,281 VALID

X3.4 0,846 0,281 VALID

KINERJA KARYAWAN

(Y)

Y1.1 0,898 0,281 VALID

Y1.2 0,850 0,281 VALID

Y1.3 0,867 0,281 VALID

Y1.4 0,924 0,281 VALID

Y1.5 0,912 0,281 VALID

Sumber : Data Primer yang diolah Tahun 2020

Berdasarkan pada tabel 4.8 diatas dapat disimpulkan bahwa semua indikator

pada item-item pernyataan dihasilkan nilai r hitung > nilai r tabel (0,281), dengan

demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa pernyataan (indikator) yang digunakan

untuk mengukur item variabel dalam penelitian ini bisa dinyatakan valid.

Page 29: PENGARUH PELATIHAN KERJA, INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA

59

b. Hasil Uji Reliabilitas

Dalam menguji reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan

rumus Cronbach Alpha, antara lain :

1. Apabila hasil koefisien alpha > tarif signifikansi 60% atau 0,6 maka

kuesioner tersebut reliabel.

2. Apabila hasil koefisien alpha < tarif signifikansi 60% atau 0,6 maka

kuesioner tersebut tidak reliabel.

Tabel 4. 9 Uji Reliabilitas

No Variabel Koefisien Alpha Keterangan

1 X1 0,890 RELIABEL

2 X2 0,855 RELIABEL

3 X3 0,783 RELIABEL

4 Y 0,934 RELIABEL

Sumber : Data primer yang diolah Tahun 2020

Berdasarkan tabel 4.9 diatas menunjukan bahwa setiap variabel yang

digunakan reliabel, yang berarti setiap variabel terdapat nilai koefisien alpha lebih

dari 0,6. Dapat ditarik kesimpulan bahwa alat ukur ini menghasilkan data yang

dapat dipercaya.

4.4 Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kenormalan distribusi data untuk

masing-masing variabel. Penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah variabel

yang ada dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak, dengan

menggunakan uji statistic non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S).

Page 30: PENGARUH PELATIHAN KERJA, INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA

60

Tabel 4. 10 Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 100

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 5.06347211

Most Extreme Differences

Absolute .121

Positive .068

Negative -.121

Kolmogorov-Smirnov Z 1.209

Asymp. Sig. (2-tailed) .108

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Data Primer diolah Tahun 2020

Berdasarkan hasil Uji Normalitas diatas, diperoleh nilai signifikansi sebsesar

0,108 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa nilai residual berdistribusi normal.

4.5 Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Multikolonieroitas

Untuk mengetahui ada tidaknya multikolonieritas dapat dilihat dari VIF, jika

VIF < 10, maka dinyatakan tidak terjadi Mutikolonieritas.

Tabel 4. 11 Uji Multikolonieritas

Variabel Bebas Tolerance VIF Keterangan

X1 0,507 1.972 Non Multikolonieritas

X2 0,560 1.786 Non Multikolonieritas

X3 0,571 1.752 Non Multikolonieritas

Sumber : Data Primer diolah Tahun 2020

Page 31: PENGARUH PELATIHAN KERJA, INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA

61

Dapat dilihat dari tabel 4.11 nilai VIF untuk variabel Pelatihan Kerja sebesar

(1.972), variabel Insentif sesebsar (1.786) dan variabel Disiplin Kerja sebesar

(1.752). Dari ketiga variabel bebas tersebut terdapat nilai VIF dibawah 10 maka

dapat di tarik kesimpulan bahwa antara variabel bebas tidak terjadi

Multikolonieritas atau non multikolonieritas.

b. Uji Heterokedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap

maka disebut heteroskedastisitas. Cara mendeteksi uji heterokedastisitas dengan

menggunakan metode rank spearman dengan bantuan SPSS 21 dilakukan uji

heteroskedastisitas dengan hasil sebagai berikut :

Tabel 4. 12 Uji Heteroskedastisitas

Variabel Bebas Sig Keterangan

X1 0,591 Non Heterokedastisitas

X2 0,464 Non Heterokedastisitas

X3 0,096 Non Heterokedastisitas

Sumber : Data diolah Tahun 2020

Dari tabel 4.12 menunjukan bahwa variabel Pelatihan Kerja (X1) memiliki

nilai signifikan sebesar 0,591, variabel Insentif (X2) memiliki nilai signifikan

sebesar 0,464, variabel Disiplin Kerja (X3) memiliki nilai signifikan sebesar

0,096. Dengan demikian setiap item variabel terdapat nilai signifikan lebih dari

0,05 yang berarti menunjukan bahwa data tersebut tidak terjadi masalah

heterokedastisitas.

Page 32: PENGARUH PELATIHAN KERJA, INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA

62

4.6 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui antara

pengaruh dari variabel Independent (X) terhadap variabel Dependent (Y)

berdasarkan koefisiensi regresi.

Tabel 4. 13 Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 4.226 1.748 2.419 .020

PELATIHAN KERJA .486 .110 .517 4.422 .000

INSENTIF -.115 .074 -.172 -1.542 .130

DISIPLIN KERJA .581 .121 .529 4.799 .000

a. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN

Sumber : Data Primer diolah Tahun 2020

Dari tabel 4.13 dapat diketahui persamaan linier berganda adalah sebagai

berikut :

Adapun rumus yang digunakan adalah

Y = 4.226 + 0,486X1 -0,115X2 + 0,581X3

Berdasarkan persamaan regresi diatas dapat diinterprestasikan sebagai berikut :

a. Konstanta bernilai positif menunjukan bahwa, jika variabel pelatihan

kerja, insentif dan disiplin kerja bernilai nol maka kinerja karyawan

bernilai positif.

b. Koefisien regresi pelatihan kerja positif menunjukan bahwa, jika pelatihan

kerja meningkat dengan asumsi variabel insentif dan disiplin kerja

dianggap konstan (tetap), maka kinerja karyawan PT FIFGROUP Cabang

Batu mengalami peningkatan.

Page 33: PENGARUH PELATIHAN KERJA, INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA

63

c. Koefisien regresi insentif negatif menunjukan bahwa, jika insentif

meningkat dengan asumsi variabel pelatihan kerja dan disiplin kerja

dianggap konstan (tetap), maka kinerja karyawan PT FIFGROUP Cabang

Batu akan mengalami penurunan

d. Koefisien regresi disiplin kerja positif menunjukan, jika disiplin kerja

meningkat dengan asumsi variabel kinerja karyawan dianggap konstan

(tetap), maka kinerja karyawan PT FIFGROUP Cabang Batu akan

mengalami peningkatan.

4.7 Hasil Uji Hipotesis

a. Uji Simultan (Uji F)

Uji F bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel

independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

Tabel 4. 14 Uji Simultan (Uji F)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 260.218 3 86.739 33.674 .000b

Residual 110.760 43 2.576

Total 370.979 46

a. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN

b. Predictors: (Constant), DISIPLIN KERJA, INSENTIF, PELATIHAN KERJA

Sumber : Data Primer diolah Tahun 2020

Dari hasil tabel 4.14 diatas menunjukan hasil nilai signifikansi 0,000 < 0,05

maka dapat diambil kesimpulan bahwa menolak Ho dan menerima Ha. Yang

dapat disimpulkan hipotesis (H1) diterima yaitu variabel pelatihan kerja, insentif

dan disiplin kerja berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen kinerja

karyawan (y).

Page 34: PENGARUH PELATIHAN KERJA, INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA

64

b. Uji Parsial (Uji t)

Uji t bertujuan untuk mengetahui apakah semua variabel independen secara

parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Tabel 4. 15 Uji Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 4.226 1.748 2.419 .020

PELATIHAN KERJA .486 .110 .517 4.422 .000

INSENTIF -.115 .074 -.172 -1.542 .130

DISIPLIN KERJA .581 .121 .529 4.799 .000

a. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN

Sumber : Data Primer diolah Tahun 2020

Hasil dari tabel 4.15 dapat dijelaskan bahwa :

1. Pelatihan Kerja (X1)

Dari hasil tabel 4.15 menunjukan bahwa variabel pelatihan kerja memiliki

nilai t hitung sebesar 4.422 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Maka hipotesis

kedua diterima yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara pelatihan kerja

terhadap kinerja karyawan PT FIFGROUP Cabang Batu

2. Insentif (X2)

Dari hasil tabel 4.15 menunjukan bahwa variabel insentif memiliki nilai t

hitung sebesar -1542 dengan nilai signifikansi 0,130 > 0,05. Maka hipotesis ketiga

ditolak yaitu terdapat adanya pengaruh tidak signifikan antara insentif terhadap

kinerja karyawan PT FIFGROUP Cabang Batu.

Page 35: PENGARUH PELATIHAN KERJA, INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA

65

3. Disiplin Kerja (X3)

Dari hasil tabel 4.15 menunjukan bahwa variabel disiplin kerja memiliki

nilai t hitung 4.799 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Maka dapat

disimpulkan bahwa hipotesis keempat diterima yaitu terdapat pengaruh signifikan

antara Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT FIFGROUP Cabang Batu.

4.8 Koefisien Determinasi (R2)

Uji Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi dependen. Nilai R2 yang semakin

mendekati 1, berarti variabel-variabel independen memberikan hamper semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.

Koefisien determinasi yang digunakan adalah nilai Adjusted R Square

karena lebih dapat dipercaya dapat mengevaluasi model regresi.

Tabel 4. 16 Koefisien Determinasi (R2)

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .838a .701 .681 1.605

a. Predictors: (Constant), DISIPLIN KERJA, INSENTIF, PELATIHAN KERJA

Sumber : Data Primer diolah Tahun 2020

Dari tabel 4.16 diatas, disimpulkan bahwa nilai Adjusted R Square adalah

0,681. Yang berarti seluruh variabel bebas yakni Pelatihan Kerja (X1), Insentif

(X2) dan Disiplin Kerja (X3) mempunyai kontribusi secara bersama-sama sebesar

68,1% terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y), sedangkan sisanya sebesar 31,9%

dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak masuk dalam penelitian.

Page 36: PENGARUH PELATIHAN KERJA, INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA

66

4.9 Implikasi Hasil Penelitian

Hasil deskripsi penelitian menunjukan bahwa pada variabel Pelatihan Kerja

yang terdiri atas indikator Instruktur, Peserta, Materi, Metode dan Tujuan yang

menunjukan skor rata-rata cenderung sangat setuju yang menghasilkan

kesimpulan bahwa Pelatihan Kerja berpengaruh secara signifikan terhadap

Kinerja Karyawan di PT FIFGROUP Cabang Batu. Hal ini selaras dengan

penelitian yang dilakukan oleh Sugiarti (2016) dengan judul “Pengaruh pelatihan

kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Padma Ardya Aktuaria Jakarta” yang

menghasilkan variabel Pelatihan Kerja berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan.

Pada variabel Insentif yang terdiri atas indikator Kinerja, Lama kerja,

Senioritas, Kebutuhan, Keadilan, dan Evaluasi jabatan yang menunjukan skor

rata-rata cenderung tidak setuju yang menghasilkan kesimpulan bahwa Insentif

berpengaruh tidak signifikan terhadap Kinerja Karyawan di PT FIFGROUP

Cabang Batu. Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Haeruddin

(2017) dengan judul “Pengaruh Gaji dan Insentif terhadap Kinerja Karyawan dan

Organisational Citizenship Behavior (OCB) pada Hotel Grand Clarion di

Makassar” menyimpulkan bahwa variabel insentif (x2) mempunyai pengaruh

signifikan terhadap variabel kinerja karyawan pada Hotel Grand Clarion di Kota

Makassar.

Pada variabel Disiplin Kerja yang terdiri atas indikator Taat terhadap aturan

waktu, Taat terhadap aturan perusahaan, ketaatan terhadap aturan perilaku

perusahaan, taat terhadap peraturan lainnya di perusahaan yang menunjukan skor

rata-rata cenderung setuju yang menghasilkan kesimpulan bahwa Disiplin Kerja

Page 37: PENGARUH PELATIHAN KERJA, INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA

67

berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Karyawan di PT FIFGROUP

Cabang Batu. Hal ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Liyas (2017)

dengan judul Jurnal “Pengaruh Disiplin kerja terhadap Kinerja Karyawan pada

Bank Pengkreditan Rakyat” yang menghasilkan kesimpulan bahwa variabel

Disiplin Kerja berpengaruh signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan.

a. Pengaruh Pelatihan Kerja terhadap Kinerja Karyawan di PT

FIFGROUP Cabang Batu

Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda nilai t hitung 4.422 dengan

tingkat signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05. Maka hipotesis pertama diterima.

Dapat disimpulkan bahwa variabel Pelatihan Kerja berpengaruh signifikan

terhadap variabel Kinerja Karyawan

b. Pengaruh Insentif terhadap Kinerja Karyawan di PT FIFGROUP

Cabang Batu

Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda dapat dijelaskan nilai t hitung -

1.542 dengan tingkat signifikan 0,130 lebih besar dari 0,05. Hal tersebut

menunjukan bahwa Hipotesis kedua ditolak. Dapat disimpulkan bahwa variabel

Insentif berpengaruh tidak signifikan tehadap variabel Kinerja Karyawan.

c. Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan di PT

FIFGROUP Cabang Batu

Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda dapat dijelaskan nilai t hitung

4.799 dengan tingkat signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05. Maka Hipotesis ketiga

diterima. Dapat disimpulkan bahwa variabel Disiplin Kerja berpengaruh terhadap

variabel Kinerja Karyawan.

Page 38: PENGARUH PELATIHAN KERJA, INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA

70

DAFTAR PUSTAKA

Andayani. (2016). Pengaruh Pelatihan Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja

Karyawan Bagian PT. PCI Elektronik International. Jurnal Akuntansi,

Ekonomi dan Manajemen Bisnis Vol. 4, No. 1, July 2016, 41-46 .

Dessler. (1997). Manajemen Sumber Daya Manusia, Terjemahan Benyamin

Molan. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Prenhallind.

Dharma, S. (2012). Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Efferin, S. (2008). Metode Penelitian Akuntansi: Mengungkap Fenomena dengan

Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21

Update PLS Regresi. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Haeruddin, M. I. (2017). Pengaruh Gaji dan Insentif terhadap Kinerja Karyawan

dan Organisational Citizenship Behaviour (OCB) pada Hotel Grand

Clarion di Makassar. Jurnal Aplikasi Manajemen, Ekonomi dan Bisnis

Vol. 2, No.1, Oktober 2017 .

Handoko, T. H. (2014). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia .

Yogyakarta: BPFE.

Hasibuan, M. S. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Revisi).

Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.

Heidjrachman. (2012). Manajemen Personalia, Edisi Keempat. Yogyakarta:

BPFE.

Indriantoro, N. d. (2014). Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan

Manajemen. Edisi 1. Cetakan ke-12. Yogyakarta: BPFE.

Liyas. (2017). Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Bank

Perkreditan Rakyat. Al Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan

Perbankan-Volume 2, Nomor 1, Januari-Juni 2017 .

Mangkunegara, A. P. (2003). Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia . Bandung: Refika Aditama.

Mathis. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia:Buku Dua. Jakarta: Salemba

Empat.

Moeheriono. (2012). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi . Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Nawawi. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia: Untuk Bisnis Yang

Kompetitif. Yogyakarta: Gajahmada University Press.

Page 39: PENGARUH PELATIHAN KERJA, INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA

71

Panggabean, M. S. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bogor: Ghalia

Indonesia.

Rachmawati. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: ANDI.

Rivai. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Sagala, R. d. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan .

Jakarta: Rajawali Pers.

Sarwoto. (2011). Dasar - Dasar Organisasi Manajemen . Jakarta: Ghalia.

Sastrohadiwiryo. (2003). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, Pendekatan

Administrasi dan Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.

Simamora, H. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi 2. Yogyakarta:

STIE YKPN.

Sofyandi, H. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama.

Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.

Sugiarti. (2016). Pengaruh Pelatihan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT.

Padma Ardya Aktuaria. Epigram Vol. 13 No. 1 April 2016 .

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

ALFABETA.

Supomo. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: Penerbit BFEE

UGM.

Sutrisno, E. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Pertama. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Syafrina, N. (2017). Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada

PT. Suka Fajar Pekanbaru. Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business

Reviewe) Volume 8, Nomor 4, Desember 2017 .

Wiludjeng, S. (2007). Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Wungu. (2003). Tingkatkan Kinerja Perusahaan dengan Merit System. Jakarta:

PT. Rajagrafindo Persada.