Upload
others
View
17
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGARUH PELAKSANAAN KESEHATAN, KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS
KARYAWAN PADA PT. SERMANI STEEL MAKASSAR
SKRIPSI
Oleh
AZHRIANI AZRAH HARIS
105721122616
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2021
ii
PENGARUH PELAKSANAAN KESEHATAN, KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS
KARYAWAN PADA PT. SERMANI STEEL MAKASSAR
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi
AZHRIANI AZRAH HARIS
105721122616
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2021
iii
MOTTO
“Apapun yang menjadi takdirmu
Akan mencari jalannya menemukanmu”
“Ali bin Abi Thalib”
“Hatiku tenang karna mengetahui bahwa apa yang melewatkanku
tidak akan pernah menjadi takdirku dan apa yang ditakdirkan untukku
tidak akan pernah melewatkanku”
“Ali bin Abi Thalib”
iv
v
vi
iv
ABSTRAK
AZHRIANI AZRAH HARIS, 2020. Pengaruh Kesehatan Keamanan dan keselamatan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan pada PT. Sermani Steel Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Bapak Akhmad dan pembimbing II Bapak A. Risfan Rizaldi.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada PT. Sermani Steel Makassar. Teknik penentuan sampel menggunakan rumus sensus (jenuh) di mana seluruh populasi dijadikan sampel sebanyak 63 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan teknik analisis regresi linear berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh positif signifikan antara kesehatan kerja terhadap produktivitas karyawan dari hasil pengujian t hitung 3.675 > t tabel 1.99834 (2) terdapat pengaruh positif signifikan antara keamanan kerja terhadap produktivitas karyawan dari hasil pengujian t hitung 6.579 > t tabel 1.99834 (3) terdapat pengaruh positif signifikan antara keselamatan kerja terhadap produktivitas karyawan dari hasil pengujian t hitung 3.208 > t tabel 1.99834.
Kata Kunci : kesehatan kerja, keamanan kerja, keselamatan kerja,
produktivitas karyawan
v
ABSTRACT
AZHRIANI AZRAH HARIS, 2020. The Effect of Health, Safety and Security on Employee Productivity at PT. Sermani Steel Makassar. Supervised by Advisor I Mr. Akhmad and advisor II Mr. A. Risfan Rizaldi.
This research uses quantitative research. The population in this study were all employees at PT. Sermani Steel Makassar. The sampling technique used a census formula (saturated) where the entire population was sampled as many as 63 people. The data collection technique uses a questionnaire that has been tested for validity and rehabilitation and uses multiple linear regression analysis techniques.
The results of this study indicate that: (1) there is a significant positive effect between occupational health on employee productivity from the test results t count 3.675 > t table 1.99834 (2) there is a significant positive effect between job security on employee productivity from the test results t count 6.579 > t table 1.99834 (3) there is a significant positive effect between work safety on employee productivity from the test results t count 3.208 > t table 1.99834.
Keywords: occupational health, job security, work safety,
employee productivity
vi
KATA PENGANTAR
“Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh”
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan segala rahmat dan karunia nya sehingga dengan izin penulis dapat
menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi ini dengan baik dan tepat
waktu. Sholawat serta salam kepada junjungan Kita Nabi Besar Muhammad
SAW serta kepada para keluarga dan sahabat. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi
salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Skripsi ini berjudul “PENGARUH PELAKSANAAN KESEHATAN, KEAMANAN
DAN KESELAMATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PT.
SERMANI STEEL MAKASSAR”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini
masih banyak kekurangan dan keterbatasan. Walaupun demikian, penulis
berusaha dengan segenap kemampuan dan pengetahuan atas ilmu yang dimiliki
untuk menyajikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Kritik dan saran yang
sifatnya membangun penulis berharapkan sehingga skripsi ini dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak terutama bagi penulis.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan petunjuk,
bimbingan serta dorongan do’a dari berbagai pihak yang begitu besar
manfaatnya bagi penulis sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini.
vii
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih
kepada orang tua penulis Bapak Haris dan Ibu HJ. Syam Idar yang selalu
mendoakan penulis dalam setiap langkahnya, yang selalu memberi dukungan,
memberi motivasi dan berkorban demi masa depan penulis dan juga kepada
saudara tercinta yang senantiasa mendoakan, membantu dan memberikan
dorongan kepada penulis selama ini. Semoga apa yang telah mereka berikan
kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan dunia dan
akhirat.
Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada berbagai
pihak yang sangat membantu kelancaran penyusunan skripsi ini. Ucapan terima
kasih penulis kepada :
1. Bapak Prof Dr. H. Ambo Asse, M, Ag, selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar
2. Bapak Ismail Rasulong, SE.,MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar
3. Bapak Muh. Nur Rasyid, SE.,MM selaku Ketua Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar
4. Bapak Dr. Akhmad, S.E,,M.Si dan Bapak Andi Risfan Rizaldi, S.E.,M.M.
Selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk
memberikan bimbingan, pengarahan, koreksi, saran-saran, serta
dorongan yang sangat berharga selama penyusunan skripsi ini.
5. Julfian Junaid selaku supervisor corrugation pada PT.Sermani Steel yang
telah membantu penulis untuk mengambil data dalam rangka
merampungkan tugas penelitian penulis
viii
6. Informan yang telah meluangkan waktunya untuk menjawab pertanyaan
yang telah saya berikan
7. Teman-teman seperjuangan, mahasiswa/I jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar angkatan
2016 khususnya Manajemen 16F yang selalu memberikan semangat dan
dorongan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan
8. Sahabatku tercinta yang selalu menemani dan membantu penulis dalam
penyusunan skripsi berupa tenaga, waktu dan pikiran.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pihak-pihak yang berkepentingan pada umumnya,
dan semoga Allah SWT membalas amal dan kebaikan kepada pihak-pihak yang
telah membantu menyelesaikan skripsi ini.
Wassalamua’laikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Makassar 28 September 2020
Azhriani Azrah Haris
ix
DAFTAR ISI
SAMPUL ................................................................................................................ i
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. ii
MOTTO ................................................................................................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN ......................................Error! Bookmark not defined.
LEMBAR PENGESAHAN .......................................Error! Bookmark not defined.
SURAT PERNYATAAN ..........................................Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK ................................................................................................................ iv
ABSTRACT .............................................................................................................. v
KATA PENGANTAR ............................................................................................... vi
DAFTAR ISI............................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xiv
BAB I ....................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7
BAB II ...................................................................................................................... 8
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................. 8
A. Tinjauan Teori .............................................................................................. 8
B. Tinjauan Empiris ........................................................................................ 19
C. Kerangka Konsep ....................................................................................... 22
D. Hipotesis ..................................................................................................... 22
x
BAB III ................................................................................................................... 23
METODE PENELITIAN ......................................................................................... 23
A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 23
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 23
C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran......................................... 23
D. Populasi dan Sampel ................................................................................. 26
E. Teknik Pengumpulan Data......................................................................... 27
F. Teknik Analisis ........................................................................................... 27
BAB IV ................................................................................................................... 34
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................................... 34
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .......................................................... 34
B. Hasil Analisis ................................................Error! Bookmark not defined.
C. Pembahasan .............................................................................................. 63
BAB V .................................................................................................................... 66
PENUTUP ............................................................................................................. 66
A. Kesimpulan ................................................................................................. 66
B. Saran .......................................................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 68
LAMPIRAN ............................................................................................................ 70
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 20 Tabel 4. 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ....................................... 44
Tabel 4. 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................ 45
Tabel 4. 3 Karakteristik Responden Berdasarkan lama kerja .............................. 45
Tabel 4. 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ............................ 46
Tabel 4. 5 Frekuensi item variabel Pelaksanaan Kesehatan Kerja ..................... 47
Tabel 4. 6 Frekuensi item variabel Pelaksanaan Keamanan Kerja ..................... 49
Tabel 4. 7 Frekuensi item variabel Pelaksanaan Kesehatan Kerja ..................... 51
Tabel 4. 8 Frekuensi item variabel produktivitas karyawan ................................. 52
Tabel 4. 9 Uji Validitas Kesehatan Kerja .............................................................. 53
Tabel 4. 10 Uji Validitas Keamanan Kerja ............................................................ 54
Tabel 4. 11 Uji Validitas Keselamatan Kerja ........................................................ 54
Tabel 4. 12 Uji Validitas Produktivitas Karyawan ................................................. 55
Tabel 4. 13 Uji Reliabilitas Kesehatan Kerja ........................................................ 55
Tabel 4. 14 Uji Reliabilitas Keamanan Kerja ........................................................ 56
Tabel 4. 15 Uji Reliabilitas Keselamatan Kerja .................................................... 56
Tabel 4. 16 Uji Reliabilitas produktivitas karyawan .............................................. 57
Tabel 4. 17 Uji Multikolinearitas ............................................................................ 57
Tabel 4. 18 Uji Normalitas..................................................................................... 58
Tabel 4. 19 Uji Regresi Linear Berganda ............................................................. 58
xii
Tabel 4. 20 Hasil Uji T ........................................................................................... 60
Tabel 4. 21 Hasil uji F ........................................................................................... 62
Tabel 4. 22 Hasil Uji Determinasi R2 .................................................................... 62
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Kerangka Konsep ............................................................................ 22 Gambar 4. 1 Struktur Organisasi PT. Sermani Steel Makassar .......................... 37
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: SURAT IZIN MENELITI
Lampiran 2: SURAT BALASAN MENELITI
Lampiran 3: KUESIONER/ANGKET
Lampiran 4: HASIL DATA KARYAWAN
Lampiran 5: HASIL SPSS
Lampiran 6: HASIL PLAGIAT
Lampiran 7: DOKUMENTASI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persaingan antar perusahaan di era globalisasi semakin tajam,
sehingga sumber daya manusia (SDM) dituntut untuk terus-menerus mampu
mengembangkan diri secara proaktif. Sumber daya manusia harus menjadi
manusia pembelajar, yaitu pribadi yang mau belajar dan bekerja keras
dengan penuh semangat. Oleh karena itu, Sumber Daya Manusia
merupakan satu-satunya sumber daya yang memiliki akal perasaan,
keinginan, keterampilan, pengetahuan, dorongan, daya, dan karya
(rasio,rasa dan karsa). Semua potensi sumber daya manusia tersebut
berpengaruh terhadap upaya organisasi dalam mencapai tujuan. Betapapun
majunya teknologi, perkembangan informasi, tersedianya modal dan bahan,
jika tanpa SDM sulit bagi organisasi itu untuk mencapai tujuannya. (Edy,
2017)
Werther et al (dalam Edy, 2017) menyatakan bahwa sumber daya
manusia adalah “pegawai yang siap, mampu, dan siaga dalam mencapai
tujuan-tujuan organisasi”. Sebagaimana dikemukakan bahwa dimensi pokok
sisi sumber daya adalah kontribusi terhadap organisasi, sedangkan dimensi
pokok manusia adalah perlakuan kontribusi terhadapnya yang pada
gilirannya akan menentukan kualitas hidupnya.
Sumber daya manusia berkualitas tinggi menurut Ndraha (dalam
Edy, 2017) adalah sumber daya manusia yang mampu menciptakan bukan
saja nilai komparatif tetapi juga nilai kompetitif, generatif, inovatif dengan
2
menggunakan energi tertinggi seperti: intelligence, creativity dan
imagination, tidak lagi semata-mata menggunakan energi kasar, seperti
bahan mentah, lahan, air, tenaga otot, dan sebagainya
Sumber daya manusia yang baik apabila ia mampu mengambil
keputusan dengan baik sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada pada
saat itu semua tergantung dengan kemampuan intelektual dan analisis dari
sumber daya manusianya. Sehingga dapatlah kita katakan bahwa tanpa
adanya sumber daya manusia ini organisasi tidak akan berarti apa-apa.
Oleh karena itu, sumber daya manusia di perusahaan perlu dikelola secara
profesional agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan karyawan
dengan tuntunan dan kemampuan organisasi perusahaan. Keseimbangan
tersebut merupakan kunci utama perusahaan agar dapat berkembang
secara produktivitas dan wajar. (Sukmawati, 2015)
Sumber daya manusia dengan tingkat produktivitas yang maksimal
sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan dan produktivitas
menjadi salah satu sorotan utama ketika sebuah perusahaan mengalami
kemunduran. Produktivitas merupakan indikator utama bagi kemajuan
sebuah perusahaan, sehingga peningkatan produktivitas pada semua
bagian sistem merupakan suatu cara untuk meningkatkan laju pertumbuhan
ekonomi perusahaan tersebut. (Renaldo, 2018)
Perusahaan yang menyadari pentingnya produktivitas kerja
karyawan akan selalu memperhatikan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi tingkat produktivitas karyawan salah satunya yaitu
kesehatan, keamanan dan keselamatan kerja. kesehatan, keamanan dan
keselamatan kerja adalah upaya perlindungan bagi tenaga kerja agar selalu
3
dalam keadaan sehat dan selamat selama bekerja di tempat kerja. (Syafi'i,
M.F 2008)
Kesehatan kerja adalah upaya yang ditujukan untuk melindungi
setiap orang yang berada di tempat kerja agar hidup sehat dan terbebas dari
gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan dari pekerjaan.
Keamanan kerja dapat diartikan sebagai keadaan yang melindungi
fasilitas perusahaan dan peralatan serta untuk melindungi para karyawan
ketika sedang bekerja atau melaksanakan penugasan pekerjaan.
Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa tetapi juga kerugian
materi bagi pekerja dan pengusaha, tetapi dapat mengganggu proses
produksi secara menyeluruh.
Keselamatan kerja adalah kondisi yang aman dan kondusif dalam
lingkungan kerja, keselamatan kerja mencakup perlindungan akan risiko
terjadinya penderitaan, kerusakan, hingga kerugian di tempat kerja.
Keselamatan kerja dapat diwujudkan dengan bekerja dan menggunakan alat
kerja sesuai standar yang berlaku, sehingga menjaga tempat kerja agar
memiliki potensi bahaya yang minim.
Secara keseluruhan Kesehatan, keamanan dan keselamatan
bertujuan untuk menjamin kesempurnaan atau kesehatan jasmani dan
rohani tenaga kerja serta hasil karya dan budaya. Penerapan ini memiliki
beberapa tujuan dalam pelaksanaannya berdasarkan Undang-Undang No. 1
Tahun 1970 tentang keselamatan kerja dengan 3 tujuan utama yaitu:
(Yuliani, 2014)
1. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan
orang lain di tempat kerja.
4
2. Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman
dan efisien.
3. Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas nasional.
Perusahaan perlu Melaksanakan program Kesehatan, keamanan
dan keselamatan kerja yang diharapkan dapat menurunkan tingkat
kecelakaan kerja dan mengakibatkan kerugian materi maupun kerugian
jiwa. (Irzal, 2016)
PT. Sermani Steel Makassar adalah sebuah perusahaan yang
bergerak dalam bidang pembuatan (produksi) baja lapisan seng.
Perusahaan ini terletak kurang lebih tujuh kilometer dari pusat kota
Makassar, Sulawesi Selatan. Perusahaan ini didirikan dengan tujuan
untuk memenuhi kebutuhan akan baja lembaran seng, menunjang
perekonomian di Sulawesi Selatan pada khususnya dan Indonesia pada
umumnya. (Anonim, n.d.)
Proses produksi di PT. Sermani Steel diawali dengan proses
shearing line di mana gulungan baja diratakan dan dipotong sesuai
ukuran, setelah itu dilakukan proses galvanizing line yang merupakan
proses pembilasan lembaran-lembaran baja dengan menggunakan
campuran air pembersih serta air panas dengan suhu ±80º selain itu pada
bagian galvanizing line dilakukan proses pembentukan gelombang pada
permukaan seng melalui cooling conveyor, pada pada akhir pada bagian
corrugation line, baja lembar lapis seng yang gelombang kecil dan
gelombang besar. (Anonim, n.d.)
Berdasarkan proses produksi di PT. Sermani Steel maka
memungkinkan terjadinya berbagai kecelakaan kerja seperti pekerja yang
5
tidak menggunakan sarung tangan anti panas pada bagian shearing line,
di mana pekerja melakukan pembakaran timah untuk melapisi seng agar
mengurangi korosi / perusakan yang disebabkan oleh reaksi kimia. Hal ini
dapat menimbulkan kecelakaan kerja pada pekerja yakni tangan terluka
atau melepuh akibat terkena panas.
Sebagian karyawan mengatakan bahwa kejadian kecelakaan
kerja yang terjadi pada karyawan memiliki jenis kecelakaan berupa
goresan seng pada lengan, penggunaan alat pelindung diri yang tidak
lengkap, kelelahan dalam bekerja dan mengalami gejala yang banyak
dikeluhkan berupa sakit dipunggung.
Setiap perusahaan menyediakan berbagai macam perlengkapan
kerja karyawan yang dapat menunjang keselamatan dalam bekerja, tetapi
yang saya lihat sebagian besar para karyawan mengabaikan setiap
peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan itu sendiri. Sehingga
dapat mengakibatkan tingginya risiko terjadi kecelakaan kerja. Agar
terhindar dari kecelakaan kerja diperlukannya kesadaran setiap karyawan
untuk selalu mempatuhi peraturan agar terhindar dari kecelakaan kerja itu
sendiri sehingga produktivitas kerja meningkat.
Dengan latar belakang diatas menjadi dasar pertimbangan penulis
untuk meneliti masalah yang berhubungan dengan sumber daya manusia
(SDM) dalam sebuah judul “Pengaruh Pelaksanaan Kesehatan,
Keamanan Dan Keselamatan Kerja Terhadap Produktivitas
Karyawan Pada PT. Sermani Steel Makassar”
6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat diketahui rumusan
masalah yang timbul dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah pelaksanaan kesehatan kerja berpengaruh positif terhadap
produktivitas karyawan pada PT. Sermani Steel Makassar?
2. Apakah pelaksanaan keamanan kerja berpengaruh positif terhadap
produktivitas karyawan pada PT. Sermani Steel Makassar?
3. Apakah pelaksanaan keselamatan kerja berpengaruh positif terhadap
produktivitas karyawan pada PT. Sermani Steel Makassar?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan kesehatan kerja berpengaruh
positif terhadap produktivitas karyawan pada PT. Sermani Steel
Makassar
2. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan keamanan kerja berpengaruh
positif terhadap produktivitas karyawan pada PT. Sermani Steel
Makassar
3. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan keselamatan kerja
berpengaruh positif terhadap produktivitas karyawan pada PT.
Sermani Steel Makassar.
7
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Dapat memperluas wawasan, pengetahuan dan pengalaman ke
dalam bidang sesungguhnya dan sebagai aplikasi dari ilmu yang telah
diperoleh peneliti selama perkuliahan.
2. Manfaat Praktis
Untuk memberikan masukan sekaligus menjadi bahan
pertimbangan bagi instansi khususnya mengenai Kesehatan, Keamanan
dan Keselamatan Kerja Karyawan Pada PT. Sermani Steel Makassar.
Dan sebagai bahan bacaan atau literatur bagi peneliti selanjutnya yang
berkaitan dengan peneliti ini.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia (MSDM) adalah suatu ilmu yang
mempelajari tentang tata cara mengatur manusia sebagai tenaga kerja
yang bekerja dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Sumber Daya
Manusia (SDM) adalah sebagai penggerak roda organisasi atau
perusahaan, jika sumber daya manusia tidak dikelola dengan baik dan
benar untuk dapat bekerja sama, maka tidak mungkin organisasi atau
perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik dan maksimal sesuai
dengan yang diharapkan, akan tetapi yang harus dipahami dan dimengerti
bahwa manusia bukan seperti mesin yang bekerja tanpa perasaan dan
dianggap semata-mata sebagai energi sumber bisnis, namun manusia
sebagai makhluk hidup yang memiliki rasa, cipta dan karsa yang sempurna
sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Almasari (Elbadiansyah, 2019)
Sumber daya manusia sebagai salah satu unsur dalam sebuah
organisasi dapat diartikan sebagai manusia yang bekerja dalam suatu
organisasi, sumber daya manusia dapat disebut juga sebagai personil,
tenaga kerja, pekerja, karyawan, potensi manusiawi sebagai penggerak
organisasi dalam mewujudkan eksistensinya. Potensi yang merupakan aset
dan berfungsi sebagai modal non material dalam organisasi bisnis yang
dapat diwujudkan menjadi potensi secara fisik dan non fisik dalam
mewujudkan eksistensi organisasi.
9
Adapun pendapat manajemen sumber daya manusia menurut
beberapa para Ahli yaitu: (Elbadiansyah, 2019)
1. Simamora (1997), mengatakan manajemen sumber daya manusia
adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian
balas jasa dan pengelolaan individu anggota organisasi atau
kelompok pekerja.
2. Dessler (1997), manajemen sumber daya manusia dapat
didefinisikan sebagai suatu kebijakan dan praktik yang dibutuhkan
seseorang yang menjalankan aspek “orang” atau sumber daya
manusia dari posisi seorang manajemen, meliputi perekrutan,
penyaringan, pelatihan, pengimbangan dan penilaian.
3. Schuler, et al (1992), mengartikan manajemen sumber daya
manusia (MSDM) merupakan pengakuan tentang pentingnya
tenaga kerja organisasi sebagai sumber daya manusia yang
sanggat penting dalam memberi kontribusi bagi tujuan-tujuan
organisasi dan menggunakan beberapa fungsi dan kegiatan untuk
memastikan bahwa SDM tersebut digunakan secara efektif dan adil
bagi kepentingan individu, organisasi dan masyarakat.
Jadi, MSDM dapat juga merupakan kegiatan perencanaan,
pengadaan, pengembangan, pemeliharaan serta penggunaan SDM untuk
mencapai tujuan baik secara individu maupun organisasi. Walaupun
objeknya sama-sama manusia, namun pada hakikatnya ada perbedaan
hakiki antara manajemen sumber daya manusia dengan manajemen
tenaga kerja atau dengan manajemen personalia.
10
Tugas utama dari manajemen SDM adalah mengelola manusia
secara efektif dan efisien sehingga diperoleh SDM yang memuaskan oleh
perusahaan dan dapat memuaskan keinginan perusahaan. Manajemen
SDM memfokuskan perhatian pada pengelolaan SDM yang merupakan
bagian dari manajemen umum. Sebagaimana manajemen umum memiliki
fungsi, manajemen SDM juga memiliki fungsi-fungsi yaitu: (Nurdin &
Saleha, 2018)
1. Fungsi manajerial
b. Perencanaan (planning)
c. Pengorganisasian (Organizing)
d. Pengarahan (Directing)
e. Pengendalian (Controling)
2. Fungsi operasional
a. Pengadaan tenaga kerja (SDM)
b. Pengembangan
c. Kompensasi
d. Pengintegrasian
e. Pemeliharaan
f. Pemutusan hubungan tenaga kerja
Manajemen SDM tugas pokoknya adalah merealisasikan tujuan
perusahaan, serta memenuhi kebutuhan karyawan dan keluarganya, juga
memenuhi tuntutan masyarakat secara umum. Tugas manajemen SDM
memadukan atau mengintegrasikan ketiga tuntutan tersebut, yaitu tujuan
perusahaan, kebutuhan karyawan dan tuntutan masyarakat umum.
11
Sehingga perpaduan ini dapat memaksimalkan efektivitas, produktivitas,
efisiensi dan kinerja perusahaan.
2. Kesehatan, keamanan dan keselamatan kerja
a. Kesehatan Kerja
Kesehatan kerja di dalam perusahaan merupakan spesialisasi
dalam ilmu kesehatan beserta prakteknya dengan mengadakan penilaian
kepada faktor-faktor penyebab penyakit dalam lingkungan kerja dan
perusahaan melalui pengukuran yang hasilnya dipergunakan untuk dasar
tindakan korektif dan bila perlu pencegahan kepada lingkungan tersebut,
agar pekerja dan masyarakat sekitar perusahaan terhindar dari bahaya
akibat kerja, serta dimungkinkan untuk mengecap derajat kesehatan
setinggi-tingginya. Kuswana (dalam Nining et al., 2018)
Pekerja yang tidak sehat dapat meningkatkan pengeluaran
perusahaan dengan meningkatkan kesehatan pegawainya, perusahaan
dapat mengurangi pengeluaran tersebut dan meningkatkan keuntungan
mereka. Penyakit akibat kerja dapat menimbulkan kerugian bagi pihak
pekerja maupun perusahaan, antara lain: Jackson et al (dalam Fauzi, M.
2008)
1) Produktivitas saat bekerja menurun karena penyakit
2) Gangguan produksi karena ketidakhadiran dan tingkat keluar masuk
pegawai
3) Tingkat asuransi yang meningkat.
Menurut Robert L. M (dalam Grisma, 2013), menyatakan masalah
kesehatan karyawan sangat beragam dan kadang tidak tampak. Penyakit
ini dapat berkisar mulai dari penyakit ringan seperti flu hingga penyakit
12
yang serius yang berkaitan dengan pekerjaannya. Beberapa karyawan
memiliki masalah kesehatan emosional, lainnya memiliki masalah obat-
obatan dan minuman keras. Beberapa persoalan kesehatan ini kronis,
lainnya hanya sementara. Akan tetapi, semua penyakit tersebut dapat
mempengaruhi operasi perusahaan dan produktivitas individual
karyawan. Tinjauan pada beberapa masalah kesehatan yang umum di
tempat kerja adalah seperti berikut:
1) Merokok ditempat kerja
Sejumlah peraturan negara dan daerah telah dikeluarkan yang
mengatur masalah merokok ditempat kerja dan tempat umum.
Dikeluarkannya peraturan ini dipandang secara positif oleh para
pengusaha, karena membebaskan para pengusaha dari kewajiban
untuk mengeluarkan peraturan ini. Akan tetapi, tidak seperti legislatif
negara, banyak sidang pengadilan yang enggan atau ragu untuk
menyelesaikan persoalan tentang merokok di tempat kerja.
Pengadilan secara jelas lebih memilih secara damai bukannya
melarang atau mendukung hak karyawan untuk merokok. Sebagai
hasil penelitian kesehatan, keluhan para karyawan yang tidak
merokok dan beberapa peraturan negara bagian, banyak pengusaha
yang menetapkan kebijakan dilarang merokok di seluruh tempat kerja.
Meskipun para karyawan cenderung protes pada awalnya ketika
larangan merokok diresmikan, namun mereka tampaknya tidak sulit
menyesuaikan diri pada akhirnya dan mungkin akan berhenti merokok
atau mengurangi jumlah rokok yang mereka gunakan setiap hari
kerja.
13
2) Stres
Tekanan dari kehidupan modern, ditambah juga dengan
tuntutan pekerjaan dapat menyebabkan ketidakseimbangan emosi
yang akhirnya disebut sebagai “stres”. Akan tetapi, tidak seluruh stres
itu tidak menyenangkan. Pada kenyataannya, terdapat bukti bahwa
orang-orang memerlukan sejumlah stimulasi tertentu dan bahwa
monoton itu dapat membawa persoalan juga, sama halnya dengan
kelebihan kerja, istilah stres biasanya merujuk pada stres yang
berlebihan. Beberapa penelitian mengindikasikan bahwa beberapa
orang menggunakan alkohol atau obat-obatan sebagai cara
membantu mengurangi stres. Sedangkan menurut Gary Dessler
(1997) stres merupakan masalah kesehatan yang potensial di tempat
kerja. Upaya mengurangi stres dalam pekerjaan antara lain meliputi
hal-hal seperti meninggalkan pekerjaan sebentar, mendelegasikan
pekerjaan dan menyusun suatu daftar kekhawatiran.
(Riswan, 2016) menyatakan Kesehatan kerja meliputi berbagai
upaya penyerasian antara pekerja dengan pekerjaan dan lingkungan
kerjanya, baik fisik maupun psikis dalam hal cara / metode kerja,
proses kerja dan kondisi yang bertujuan untuk:
1. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan kerja
masyarakat pekerja di semua lapangan kerja setinggi-
tingginya baik fisik, mental maupun kesejahteraan sosial.
2. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan pada masyarakat
pekerja yang diakibatkan oleh keadaan / kondisi lingkungan
kerjanya.
14
3. Memberikan pekerjaan dan perlindungan bagi pekerja di
dalam pekerjaannya dari kemungkinan bahaya yang
disebabkan oleh faktor-faktor yang membahayakan
kesehatan.
4. Menempatkan dan memelihara pekerja disuatu lingkungan
pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan fisik dan psikis
pekerja.
b. Keamanan Kerja
(Mokh, 2019) menyatakan keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman, baik
berupa material maupun non materi. Unsur penunjang keamanan yang
bersifat material, yaitu: baju, helm, kacamata dan sarung tangan. Unsur
penunjang keamanan yang bersifat non material, yaitu: buku-buku
petunjuk penggunaan alat, rambu-rambu dan isyarat bahaya, himbauan-
himbauan dan petugas keamanan. Syarat lingkungan kerja yang aman,
yaitu:
1. Adanya pembagian tugas dan tanggung jawab serta wewenang yang
jelas.
2. Adanya peraturan kerja yang fleksibel.
3. Adanya penghargaan atas hak dan kewajiban pekerja selalu
diberikan.
4. Adanya prosedur kerja sesuai dengan aturan SOP
Keamanan kerja merupakan suatu usaha untuk menjaga dan
melindungi pekerja dan fasilitas / aset yang dimiliki, baik yang berada
didalam kantor maupun yang berada diluar lingkungan kantor. Upaya
15
memberikan jaminan keamanan kerja tidak hanya diperuntukkan bagi
tenaga kerja yang bekerja didalam lingkungan kantor, tetapi juga bagi
tenaga kerja yang bekerja dilapangan, misalnya: Pegawai bank yang
bertugas mengambil atau mengantarkan uang ke suatu tempat perlu
mendapat pengawalan yang ketat untuk mengantisipasi tindak kejahatan.
c. Keselamatan Kerja
Perlindungan tenaga kerja meliputi beberapa aspek dan salah
satunya yaitu perlindungan keselamatan, perlindungan tersebut agar
tenaga kerja secara aman melakukan pekerjaannya sehari-hari untuk
meningkatkan produksi dan produktivitas. Tenaga kerja harus
memperoleh perlindungan dari berbagai permasalahan disekitarnya dan
pada dirinya yang dapat menimpa atau mengganggu dirinya serta
pelaksanaan pekerjaannya. (Renaldo, 2018)
Robert L. M & Jackson J. H (dalam Renaldo, 2018)
mendefinisikan keselamatan kerja menunjuk pada perlindungan
kesejahteraan fisik dengan tujuan mencegah terjadinya kecelakaan atau
cedera yang terkait dengan pekerjaan. Program keselamatan yang
dirancang dan dikelola dengan baik dapat memberikan keuntungan yaitu
mengurangi kecelakaan dan biaya-biaya terkait, seperti kompensasi para
pekerja dan denda. Keselamatan (safety) mencakup perlindungan
karyawan dari cedera yang disebabkan oleh kecelakaan yang berkaitan
dengan pekerjaan ( Mondy, 2008:82), sedangkan menurut Mathis dan
Jackson (2002: 245) keselamatan merujuk pada perlindungan terhadap
kesejahteraan fisik seseorang terhadap cedera yang terkait dengan
pekerjaan dan menurut Swasto (2011:107) mengatakan bahwa
16
keselamatan kerja menyangkut segenap proses perlindungan tenaga
kerja terhadap kemungkinan adanya bahaya yang timbul dalam
lingkungan pekerjaan. Dari berbagai teori diatas dapat disimpulkan bahwa
keselamatan kerja mencakup perlindungan karyawan dari kemungkinan
bahaya yang terjadi di lingkungan kerja meliputi perlindungan dari
kecelakaan dan cedera akibat suatu pekerjaan.
Kuswara (dalam Eggy & Bambang, 2018) mendefinisikan
Keselamatan kerja yaitu “suatu keadaan yang aman dan selamat dari
penderitaan dan kerusakan serta kerugian ditempat kerja, baik pada saat
memakai alat, bahan, mesin-mesin dalam proses pengolahan, teknik
pengepakan, penyimpanan, maupun menjaga dan mengamankan tempat
kerja serta lingkungan kerja”. Dalam Undang-Undang keselamatan kerja
ini juga dicantumkan hak dan kewajiban tenaga kerja, sebagai berikut:
1. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pengawas
dan atau ahli keselamatan kerja.
2. Memakai alat perlindungan dirinya yang diwajibkan
3. Memenuhi dan menaati semua syarat keselamatan dan
kesehatan kerja yang diwajibkan
4. Meminta kepada pengurus agar dilaksanakan semua syarat
keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan
5. Menyatakan keberatan kerja pada keadaan dengan syarat
keselamatan dan kesehatan kerja serta alat yang diwajibkan
diragukan olehnya kecuali dalam hal-hal khusus ditentukan lain
oleh pegawai pengawas dalam batas-batas yang masih dapat
dipertanggungjawabkan.
17
3. Produktivitas Karyawan
1. Pengertian produktivitas
Produktivitas adalah sikap mental yang melatarbelakangi
karyawan untuk menghasilkan performa kerja lebih baik dari hari kemarin,
Hariandja 2002 (dalam Herlia, R.) Pengertian tersebut mempunyai makna
bahwa dalam perusahaan, karyawan harus terus menerus melakukan
perbaikan proses produksi, system kerja, lingkungan kerja dan lain-lain
agar hasil yang diperoleh sesuai dengan harapan perusahaan.
Umar 2004 (dalam Tri, 2018) mendefinisikan produktivitas
memiliki aspek dua dimensi yaitu pertama, efektivitas yang mengarah
pada pencapaian untuk kerja yang maksimal (pencapaian target kualitas,
kuantitas serta waktu) dan kedua, efisiensi yang berhubungan dengan
usaha untuk membandingkan input dengan realisasi pemanfaatan atau
pelaksanaan pekerjaan. Berdasarkan uraian dari pernyataan umar ini,
maka produktivitas ini merupakan ukuran tingkat efektivitas dan efisiensi
dari setiap sumber yang digunakan selama produksi berlangsung dengan
membandingkan antara jumlah yang dihasilkan (input) dengan masukan
dari setiap sumber yang digunakan (output). Tinggi rendahnya suatu
efisiensi ditentukan besaran dari nilai input dan output, sedangkan nilai
efektivitas itu sangat ditentukan oleh pencapaian target.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas
Dalam upaya mengembangkan produktivitas kerja karyawan di
suatu perusahaan perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi
produktivitas kerja karyawan. faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
18
produktivitas adalah sebagai berikut: Muchdarsyah 2001 (dalam
Fitriyanto, 2012)
a. Tenaga Kerja
Kenaikan sumbangan tenaga kerja pada produktivitas
adalah karena adanya tenaga kerja yang lebih sehat, lebih terdidik
dan lebih giat. Adapun faktor tenaga kerja meliputi:
1) Pendidikan
2) Disiplin
3) Motivasi
4) Keterampilan dan pengalaman
b. Seni serta ilmu manajemen
Manajemen adalah faktor produksi dan sumber daya
ekonomi, sedangkan seni adalah pengetahuan manajemen yang
memberikan kemungkinan peningkatan produktivitas. Manajemen
termasuk perbaikan melalui penerapan teknologi dan
pemanfaatan pengetahuan yang memerlukan pendidikan
penelitian.
c. Modal
Modal merupakan landasan gerak suatu usaha
perusahaan, karena dengan modal perusahaan dapat
menyediakan peralatan bagi manusia yaitu untuk membantu
melakukan pekerjaan dalam meningkatkan produktivitas kerja.
Fasilitas yang memadai akan membuat semangat kerja
bertambah secara tidak langsung produktivitas kerja dapat
meningkat.
19
Bernadin dan Russel (1993:40) yang menyebutkan bahwa faktor-
faktor yang mempengaruhi besar kecilnya produktivitas adalah
pengetahuan (Knowledge), keterampilan (Skill), kemampuan (Abilities)
kebiasaan (Attitude) dan perilaku (Behaviors) sedangkan menurut
Revianto (1998:4) mengatakan faktor produktivitas karyawan diantaranya
yaitu: pendidikan, keterampilan, disiplin, gaji, kesehatan, sikap dan etika
kerja.
3. Manfaat produktivitas
Menurut Sinungan 2003 (dalam Murni, 2019) menyatakan manfaat
dari pengukuran produktivitas kerja adalah sebagai berikut:
a. Umpan balik pelaksanaan kerja untuk memperbaiki produktivitas
kerja karyawan
b. Evaluasi produktivitas kerja digunakan untuk penyelesaian
misalnya: pemberian bonus dan bentuk kompensasi lainnya.
c. Untuk keputusan-keputusan penetapan, misalnya: promosi,
transfer dan demosi.
d. Untuk kebutuhan latihan dan pengembangan
e. Untuk perencanaan dan pengembangan karier
f. Untuk mengetahui penyimpangan-penyimpangan proses staffing
g. Untuk mengetahui ketidak akurattan informal
h. Untuk memberikan kesempatan kerja yang adil.
B. Tinjauan Empiris
Penelitian terdahulu merupakan kumpulan dari penelitian yang telah
dilakukan oleh peneliti-peneliti yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti
20
sebelumnya, yang memiliki kaitannya dengan penelitian yang akan dilakukan.
Untuk melihat penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
1
Dyah Ayu
Sulistyowati
(2013)
Pentingnya
pelaksanaan
keamanan, kesehatan
dan keselamatan kerja
karyawan di
perkantoran
Menyimpulkan bahwa
pentingnya pelaksanaan
keamanan, kesehatan dan
keselamatan kerja karyawan
diperkantoran akan membuat
karyawan merasa aman,
nyaman dan terlindungi
keselamatannya dalam
bekerja serta untuk
mencegah terjadinya
kecelakaan kerja. (Dyah,
2013)
2
Renaldo
Andreyanto
(2018)
Pengaruh program K3
(kesehatan dan
keselamatan kerja)
terhadap produktivitas
kerja karyawan ( studi
kasus PT. Telkom
Kandatel Bantul.
Yogyakarta)
Setelah diteliti kesehatan dan
keselamatan kerja
berpengaruh signifikan
terhadap produktivitas
karyawan di PT. Telkom
Kandatel Bantul. Yogyakarta
(Renaldo, 2018)
21
3
Andi Adam
Saputra
(2017)
Pengaruh program
kesehatan dan
keselamatan kerja K3
terhadap produktivitas
kerja pada PT.PLN
(Persero) CABANG
PINRANG
Kesehatan dan keselamatan
kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
Produktivitas kerja Karyawan
pada PT. PLN (Persero)
CABANG PINRANG. (Andi,
2017)
4
Aji Pangestu
(2016)
Pengaruh Program dan
Keselamatan dan
kesehatan kerja (K3)
dan disiplin kerja
karyawan terhadap
produktivitas kerja
karyawan PT. Wika
Realty proyek
pembangunan
Tamansari Hive office
park
Keselamatan dan Kesehatan
kerja (k3) mempunyai
pengaruh yang signifikan
terhadap produktivitas kerja
karyawan PT. Wika Realty
proyek pembangunan
Tamansari Hive office park.
(Aji, 2016)
5
Alfiani
Rohmah
(2019)
Pengaruh kesehatan
dan keselamatan kerja
serta disiplin kerja
terhadap produktivitas
kerja karyawan di PGT
di ponogoro
Menyimpulkan bahwa
keselamatan dan kesehatan
kerja berpengaruh signifikan
antar X1 (k3) terhadap Y
produktivitas kerja.(Alfiani,
2019)
22
C. Kerangka Konsep
Kerangka konsep ini digunakan untuk mempermudah jalan pemikiran
terhadap masalah yang akan dipecahkan. Adapun kerangka konsep yang
digunakan dalam proposal ini digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2. 1 Kerangka Konsep
Kerangka konsep tersebut menjelaskan bahwa variabel kesehatan
kerja (X1), keamanan kerja (X2) dan keselamatan kerja (X3) merupakan
variabel-variabel yang mempengaruhi produktivitas karyawan.
D. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan
penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan uraian
tersebut ada tiga hipotesis dalam penelitian ini, yaitu:
a. Diduga Kesehatan kerja berpengaruh positif terhadap produktivitas
karyawan.
b. Diduga Keamanan kerja berpengaruh positif terhadap produktivitas
karyawan.
c. Diduga Keselamatan kerja berpengaruh positif terhadap produktivitas
karyawan.
Kesehatan Kerja (X1)
Produktivitas
karyawan (Y) Keamanan Kerja (X2)
Keselamatan Kerja (X3)
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif dengan
melakukan uji hipotesis. Sugiyono 2010 (dalam Murni, 2019)
mengungkapkan bahwa data kuantitatif merupakan data-data yang disajikan
dalam bentuk angka-angka yang perlu dikuantitatifkan dalam pengolahan
data sehingga mempermudah perhitungannya. Dalam penelitian ini data
kuantitatif yang digunakan sebagai hasil penyebaran kuesioner yang telah
disajikan dalam bentuk angka.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di PT. Sermani Steel yang berlokasi di Jl.
Urip Sumiharjo Km. 7 Makassar dan waktu penelitian dilakukan pada bulan
September 2020 sampai selesai diperoleh data
C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran
1. Definisi Variabel
1) Produktivitas Karyawan (Y)
Produktivitas karyawan merupakan hasil kerja secara kualitas
dan kuantitas yang dicapai oleh karyawan dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan padanya.
Produktivitas merupakan hal yang sangat penting bagi karyawan yang
ada di perusahaan. Dengan adanya produktivitas kerja diharapkan
24
pekerja akan terlaksana secara efisien dan efektif, untuk mengukur
produktivitas karyawan diperlukan suatu indikator, sebagai berikut:
(Sri,A. A. R. 2017)
a) Meningkatkan hasil yang dicapai
b) Membangun rasa percaya diri
c) Semangat kerja
d) Bertanggung jawab dalam pekerjaan
2) Kesehatan Kerja (X1)
Kesehatan kerja adalah suatu usaha dan keadaan yang
memungkinkan seseorang mempertahankan kondisi kesehatannya
dalam pekerjaan. Indikator-indikator kesehatan kerja Sebagai berikut:
Mannulang 2000 (dalam Fitri, 2015)
a) Lingkungan kerja secara medis
b) Sarana kesehatan tenaga kerja.
c) Penyakit akibat kerja
3) Keamanan Kerja (X2)
(Muh & Safriansyah, 2019) Mendefinisikan keamanan kerja
merupakan suatu usaha untuk menjaga dan melindungi pekerja dan
fasilitas / aset yang dimiliki, baik yang berada di dalam kantor maupun
yang berada di luar lingkungan kantor. Indikator-indikator keamanan
kerja, sebagai berikut:
a) Perlengkapan Kerja
b) Rambu-rambu dan isyarat bahaya
c) Petugas keamanan
25
4) Keselamatan Kerja (X3)
Keselamatan kerja yaitu suatu keadaan yang aman dan
selamat dari penderitaan dan kerusakan serta kerugian ditempat
kerja, baik pada saat memakai alat, bahan, mesin-mesin dalam
proses pengelolaan maupun menjaga dan mengamankan tempat
kerja serta lingkungan kerja. Indikator-indikator keselamatan kerja,
sebagai berikut: Moenir 2006 (dalam Fitri, 2015)
a) Faktor lingkungan kerja secara fisik
b) Faktor lingkungan sosial psikologis
c) Faktor alat dan mesin
2. Pengukuran Variabel
Skala pengukuran yang digunakan dalam kuesioner adalah skala
likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala
Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.
Selanjutnya indikator tersebut dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item
instrument yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Sugiyono 2000
(dalam I. Sri & Muslich, 2009) Dalam menjawab skala likert ini, responden
hanya memberi tanda, misalnya checklist atau tanda silang pada jawaban
yang dipilih. Kuesioner yang telah diisi responden perlu dilakukan
penskoran. Berikut ini bobot penilaian pada skala likert:
1. Sangat Setuju (SS) Skor 5
2. Setuju (S) Skor 4
3. Netral (N) Skor 3
4. Tidak Setuju (TS) Skor 2
26
5. Sangat Tidak Setuju (STS) Skor 1
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah suatu wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek
atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti supaya dapat dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Sugiyono 2013 (dalam Aji, 2016). Dalam penelitian ini
yang menjadi populasi adalah karyawan tetap PT. Sermani Steel
Makassar (tidak termasuk office boy dan satpam).
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Sugiono 2009 (dalam Tarjo, 2019). Jadi sampel
dapat dikatakan sebagai wakil dari seluruh populasi yang akan diteliti.
Adapun penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode sampling jenuh, dimana teknik penentuan sampel bila semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel. Sugiyono Sampling Jenuh
adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel. Hal ini dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, atau
penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang
sangat kecil, istilah lain dalam sampel jenuh adalah sensus, dimana
semua anggota populasi dijadikan sampel. Berdasarkan pertimbangan-
pertimbangan tersebut, jumlah populasi dalam penelitian ini sekaligus
dijadikan sampel dengan asumsi bahwa jumlah populasinya tidak sampai
100 orang.
27
E. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Penelitian kepustakaan (library research) yaitu pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara membaca berbagai buku literatul yang
berhubungan dengan pembahasan skripsi ini.
2. Penelitian lapangan (field research), yaitu pengumpulan data yang
dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian.
3. Kuesioner atau angket merupakan suatu teknik atau cara
pengumpulan data secara tidak langsung (penelitian tidak langsung
bertanya jawab dengan responden). Cresswell (dalam Sudaryono,
2016). Tujuan penyebaran angket adalah untuk mencari informasi
yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa
khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai
dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan.
F. Teknik Analisis
1. Uji Instrumen Penelitian
a. Uji validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahlian suatu instrument. Suatu instrument yang
valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen
yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2010).
Pengujian validitas dengan bantuan program SPSS. Dengan kriteria
berikut:
28
Jika r hitung > r tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan
valid.
Jika r hitung < r tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan
tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu
instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpulan data karena instrumen tersebut cukup baik (Arikunto,
2010). Instrument dikatakan reliable adalah jika jawaban seseorang
terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu
dan suatu variabel dikatakan reliable jika member cronbach Alpha >
0,05 (Ghozali, 2011)
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui adanya linear
yang sempurna atau pasti diantara beberapa atau beberapa variabel
yang menjelaskan model regresi. Syarat berlakunya model regresi
ganda adalah antar variabel bebas tidak memiliki hubungan sempurna
atau mengandung multikolinearitas.
Deteksi adanya multikolinearitas adalah dengan melihat besaran
Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance melalui SPSS dan
koefisien korelasi antar variabel bebas. Jika VIF < 5 dan tolerance
diatas 0,1 maka dalam model tersebut tidak terjadi multikolinearitas.
(Ghozali 2005).
29
b. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal,
seperti diketahui bahwa uji t nilai residual mengikuti distribusi normal.
Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistic menjadi tidak valid untuk
jumlah sampel kecil. (Fuadiyah, 2019)
Uji normalitas menggunakan One Kolmogorov Smirnov Test
dengan bantuan computer program SPSS. Diantaranya adalah
sampel yang akan dipakai untuk analisis harus berasal dari populasi
yang distribusi normal dengan tingkat signifikansi α = 5 % (0,05).
Kriteria pengujian uji normalitas adalah sebagai berikut:
Jika nilai Sig (signifikan) > 0,05 menunjukkan distribusi data
normal
Jika nilai Sig (signifikan) < 0,05 menunjukkan distribusi data
tidak normal
3. Uji Hipotesis
1. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan oleh peneliti untuk
membuktikan seberapa besar pengaruh kesehatan, keamanan dan
keselamatan kerja terhadap produktivitas karyawan. Selain itu, analisis
regresi berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan
(naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel
independen sebagai faktor predictor. Sugiyono 2009 (dalam Abdul,
2017).
30
Rumus dari penelitian ini yaitu:
Y = a + β 1X1 + β 2X2 + β 3X3 + e
Dimana:
Y = Produktivitas Karyawan
a = Konstanta
X1 = Kesehatan Kerja
X2 = Keamanan Kerja
X3 = Keselamatan Kerja
β 1- β 3 = Parameter yang diukur (koefisien regresi)
e = Error (Residual)
2. Uji T
Uji t disebut juga sebagai uji signifikan individual yaitu
menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen secara parsial. Adapun hipotesis yang diajukan
sebagai berikut: (Sugiyono, 2014)
1) Variabel Kesehatan Kerja (X1)
a. Ho : β = 0, artinya kesehatan kerja tidak berpengaruh terhadap
produktivitas karyawan.
b. Ha : β ≠ 0, artinya kesehatan kerja berpengaruh terhadap
produktivitas karyawan.
2) Variabel Keamanan Kerja (X2)
a. Ho : β = 0, artinya keamanan kerja tidak berpengaruh terhadap
produktivitas karyawan.
b. Ha : β ≠ 0, artinya keamanan kerja berpengaruh terhadap
produktivitas karyawan.
31
3) Variabel Keselamatan Kerja (X3)
a. Ho : β = 0, artinya keamanan kerja tidak berpengaruh terhadap
produktivitas karyawan.
b. Ha : β ≠ 0, artinya keamanan kerja berpengaruh terhadap
produktivitas karyawan.
Adapun rumus yang digunakan menurut Sugiyono
(2014:184) dalam menguji hipotesis (uji t) penelitian ini adalah:
√
√
Keterangan :
r = Korelasi
n = Banyaknya Sampel
t = Tingkat signifikan yang selanjutnya dibandingkan
kemudian menentukan modal keputusan melalui statistik.
Uji t dengan melihat asumsi sebagai berikut :
a. Interval keyakinan α = 0,05
b. Derajat Kebebasan = n-2
c. Dilihat dari hasil ttabel
Hasil hipotesis dibandingkan dengan dengan
kriteria uji sebagai berikut :
a. Jika > α = 5% maka Ho ditolak dan Ha diterima
(berpengaruh)
b. Jika < α = 5% maka Ho diterima dan Ha ditolak ( tidak
berpengaruh )
32
3. Uji F
Uji F digunakan untuk melihat apakah variabel independen secara
bersama-sama (serentak) mempunyai pengaruh terhadap variabel
dependen. Hipotesis yang diajukan sebagai berikut:
Ho : β1, β2, β3 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh kesehatan,
keamanan dan keselamatan kerja terhadap produktivitas
karyawan.
Ha : β1, β2, β3 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh kesehatan, keamanan
dan keselamatan kerja terhadap produktivitas karyawan.
Terhadap rumusan hipotesis tersebut, selanjutnya dilakukan
pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis ditunjukkan untuk menguji ada
tidaknya pengaruh dari variabel bebas secara keseluruhan terhadap
dependen. Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji F atau yang
biasa disebut dengan Analysis of varian (ANOVA).
Pengujian pengujian hipotesis menurut Sugiono (2014:192) dapat
digunakan rumus signifikan korelasi ganda sebagai berikut:
Keterangan:
R = koefisien korelasi ganda
K = jumlah variabel independen
n = jumlah anggota sampel
dk = (n-k-1) derajat kebebasan
33
pengujian dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel dengan
ketentuan yaitu:
a. Jika Fhitung > Ftabel pada α = 5% maka Ho ditolak dan Ha diterima
(berpengaruh)
b. Jika Fhitung > Ftabel pada α = 5% maka Ho ditolak dan Ha diterima
(tidak berpengaruh)
4. Uji Determinasi R2
Koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen (variabel terikat).
Nilai koefisien determinasi (R2) berkisar antara 0-1. Nilai koefisien
determinasi (R2) yang kecil menunjukkan kemampuan independent
(variabel bebas) dalam menjelaskan variabel dependen (variabel terikat)
sangat terbatas. Sebaliknya, nilai koefisien determinasi (R2) yang besar
dan mendekati 1 menunjukkan bahwa variabel independent (variabel
bebas) memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependent (variabel terikat).
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Perusahaan
PT. Sermani Steel adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam
bidang pembuatan (produksi) baja lapisan seng. Perusahaan ini terletak
dipinggiran kota kurang lebih tujuh kilometer dari pusat Kota Makassar,
Sulawesi Selatan. Perusahaan ini didirikan dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan akan baja lembaran seng, menunjang perekonomian di
Sulawesi Selatan pada khususnya di Indonesia pada umumnya. Karena itu,
PT. Sermani dapat menyelenggarakan kerja sama dengan badan hukum
maupun perusahaan lainnya.
PT. Sermani Steel didirikan di Makassar dengan persetujuan Bapak
Presiden RI No.84/Pres/5/1969 tanggal 22 Mei 1969, disusul dengan surat
izin dari Menteri Perindustrian No. 271/M/SK/1969, pada tanggal 10 juni
1969 yang merupakan realisasi daripada Undang-Undang Nomor 1 Tahun
1967 Juncto Nomor 11 Tahun 1970 Tentang Penanaman Modal Asing
Indonesia dan Jepang.
Orang-orang yang paling berperan dalam berdirinya PT.sermani
Steel antara lain: (1) H. Syamsuddin Dg. Mangawing (Indonesia), (2)
Nippon Kokan Kabushiri Kaisha (Jepang), dan (3) Marebuni Corporation
(Jepang).
35
2. Visi, Misi Filosofi dan Nilai Perusahaan
Visi
“menjadi produsen Baja Lembaga Lapis Seng (Bj. LS) kelas dunia”
(become world class galvanized coated steel produce)
Misi
“sebagai produsen baja lembaran lapis seng (Bj.LS) dengan kualitas
Nasional dan Internasional dan harga yang kompetitif”
a. Filosofi
1. Kepuasan Pelanggan
2. Kepuasan Pemegang Saham
b. Nilai Perusahaan
1. Inovatif dan efisien
2. Berpikir cerdas dan bertindak cepat
3. Ketulusan
4. Kesadaran lingkungan
5. pengembangan
3. Data PT. Sermani Steel Makassar
Adapun data-data yang berkaitan dengan PT.sermani Steel antara lain:
Nama Perusahaan : PT.sermani Steel
Alamat Perusahaan : Jl. Jend. Urip Sumoharjo Km. 7 PO BOX 1039
Tello Baru
Mulai dibangun : Peletakan batu pertama dilakukan pada tanggal 1
November 1969
Akhir Pembanguna : 12 Agustus 1970
Luas Tanah : 20.7900 m ( Termasuk bengkel, boiler, generator)
36
Luas Bangunan : 3.582 m2
Luas Kantor : 415 m2
Jumlah Karyawan : 63 Orang
Bon/Cap : berupa hewan “Rusa/Manjangan” di mana hewan
ini dianggap melambangkan perdamaian dan
ketangkasan.
37
4. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi PT. Sermani Steel Makassar
Penetapan struktur organisasi harus disesuaikan dengan kebutuhan
secara jelas dan tegas, sehingga wewenang dan tanggung jawab menjadi
Board of Directors
Managing Directors
Manager
keuangan
Manager
Pabrik
Manager
Pemasaran
G. Affair, SDM
& Purchase
Adm. Sales
staff
Accounting
Staff
keuangan
Asisten Manager
Pengadaan Barang
staff
Purchase
Staff
Penata
Staff
SDM
Paw Material
Warchouderawe
security car
Drivers
Supervisor
G. IS
Production
Supervisor
Manager
& Staff
Supervisor
Quality
Control &
Warehouse
Finish
Supervisor
Quality
Control &
Warehouse
Finish
Pekerja Pabrik
38
jelas. Sebaliknya apabila struktur organisasi tidak ditetapkan dengan jelas,
maka akan terjadi kesimpangsiuran dalam pelaksanaan wewenang dan
tanggung jawab. Struktur organisasi pada dasarnya merupakan alat kontrol
bagi semua aktivitas untuk mencapai tujuan. Untuk memperjelas setiap tugas
dan tanggung jawab setiap karyawan, maka ditetapkan tata kerja sebagai
berikut:
a. Board of Directors
Board of directors mempunyai tugas dan tanggung jawab yang
utamanya menyangkut masalah kebijakan jangka panjang, tujuan umum
perusahaan, dan strategi perusahaan. Kegiatan khusus dewan direksi
antara lain menyusun kerja sama dengan pihak The Associated of
Overseas Technical Scholarship (AOTS) yaitu lembaga yang mendidik
dan melatih para tenaga kerja perusahaan yang berkedudukan di Jepang
dan menjalin hubungan baik dengan para pemegang saham serta
pemerintah.
b. Managing Director
Managing Director mempunyai tugas dan tanggung jawab yang
berkaitan dengan persuratan, pajak, hokum, serta melakukan hubungan
dengan board of directors.
c. Purchase Manager
Purchase Manager mempunyai tugas dan tanggung jawab yang
berkaitan dengan pembelian bahan baku serta bahan pembantu dan
pengadaan kebutuhan perusahaan.
39
d. Finance and Accounting Manager
Finance and Accounting Manager memiliki tugas dan tanggung
jawab yang berkaitan dengan aktivitas keuangan seperti kas dan
investasi, laporan keuangan, laporan pajak dan rekonsilitasi bank, biaya
dan harga perolehan, pembayaran hutang, penagihan piutang dan
penjualan kredit serta kuitansi dan cek.
e. Manajer SDM
Manager SDM memiliki tugas dan tanggung jawab yang berkaitan
dengan aktivitas penerimaan dan PHK karyawan, pelatihan karyawan dan
juga yang mengatur segala shift untuk jam kerja karyawan. Posisi ini
berkaitan dengan semua hal mengenai administrasi karyawan.
f. Sales Manager
Sales manager mempunyai tugas dan tanggung jawab yang
berkaitan dengan administrasi dan kegiatan administrasi penjualan serta
melakukan analisasi pasar.
g. General Affair
General affair memiliki tugas dan tanggung jawab yang berkaitan
dengan kegiatan umum kantor dan pabrik, keamanan dan transportasi
dan biaya perbaikan perusahaan.
h. Factory Manager
Factory manager memiliki tugas dan tanggung jawab yang
berkaitan dengan pengendalian produksi mulai dari pengolahan hingga
menjadi produk siap pakai, pemeliharaan pabrik, serta quality control atau
hasil pengolahan pabrik.
40
i. Car Drivers
Tugas–tugas dari drivers adalah mengawasi para sopir dan
menyusun atau mengatur penggunaan kendaraan, menyusun cuti
tahunan para supir-supir dan mengatur mengenai penggantian jika salah
satu diantara supir tidak masuk kerja atau sakit, kepala supir harus
melapor setiap minggu tentang kondisi para supir.
5. Kegiatan Perusahaan (Pabrik)
Pada pembahasan ini akan dipaparkan bagaimana berlangsungnya
siklus produksi si PT. Sermani Steel mulai dari bahan baku, peralatan yang
digunakan sampai dengan proses penyimpanan dan pengangkutan.
a. Penyimpanan Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan adalah plat-plat baja dalam bentuk
gulungan (cold rolled steel in coll) atau CRC. Bahan baku ini disimpan
dalam suatu ruangan yang cukup besar dibagian pabrik. Bahan baku
yang berupa gulungan ini kemudian akan diangkut menuju proses
shearing line yaitu proses pemotongan baja dengan menggunakan
bantuan cran berjalan. Pada tempat ini risikonya terbilang sedikit karena
hanya menyangkut penyimpanan bahan baku, kecuali ketika terjadi
proses pengangkutan cran berjalan, kemungkinan yang bisa terjadi
adalah gulungan baja yang diangkut pada cran berjalan tersebut bisa saja
jatuh dan bisa meninmpa pekerja yang berada dibawahnya, olehnya itu
harus senantiasa diperhatikan kemampuan cran berjalan dalam
pengangkutan ini.
41
b. Shearing Line (Bagian Pemotongan)
Pada shearing line ini dapat dikatakan sebagai proses perubahan
bentuk, di mana proses ini merupakan proses pemotongan gulungan baja
(bahan baku) kedalam ukuran dengan panjang tertentu sesuai dengan
keperluan. Pengoperasian pada unit ini berlangsung secara otomatis,
sehingga ukuran-ukuran seng tersebut sama. Pada bagian shearing ini
merupakan salah satu unit dengan risiko kebisingan yang cukup tinggi,
sebab kebisingan pada unit ini mencapai 89 dB. Olehnya itu, sebaiknya
untuk mengurangi akibat yang mungkin timbul akibat keterpapasan
terhadap sumber bunyi maka diwajibkan kepada setiap pekerja pada unit
tersebut untuk menggunakan sumbat telinga atau tutup telinga pada saat
berinteraksi dengan mesin tersebut.
c. Galvanizing Line
Proses ini merupakan proses pelapisan lembaran-lembaran baja
yang dihasilkan pada proses shearing line, secara singkat dideskripsikan
sebagai berikut:
1. Lembaran baja yang dihasilkan pada shearing line diangkat dengan
bantuan cran berjalan menuju feeding table pada unit galvanizing
line.
2. Dari feeding line ini lembaran baja tersebut akan ditarik ke dalam
dua buah bak cleaner yang berisi air dengan temperature 85º C
untuk menghilangkan lapisan minyak yang tertinggal pada lembaran
baja tersebut.
3. Setelah proses tersebut lembaran baja kemudian ditarik lagi untuk
dimasukkan ke dalam dua buah bak yang berisi cairan HCI,
42
kemudian ditarik lagi ke dalam bak berisi air panas untuk
menghilangkan kemungkinan adanya lapisan HCI yang tertinggal.
4. Tahap berikutnya adalah menarik lembaran yang sudah dilapisi
tersebut menuju cooling conveyer untuk mendinginkan lembaran
tersebut.
5. Tahap terakhir dari proses galvanizing line ini adalah stamping
(automatic stamp), yaitu memberikan cap pada lembaran yang sudah
dilapisi tadi, untuk selanjutnya dikirim pada proses corrugation line.
Dari uraian proses di atas dapat kita lihat adanya faktor resiko pada
unit ini, yaitu bahan kimia yang digunakan seperti ammonium acid,
HCI, zinc chloride dan lain-lain serta temperatur yang sangat tinggi.
Setiap pekerja pada unit ini dianjurkan untuk memakai alat pelindung
diri yang sesuai sehinga mampu mengurangi risiko yang mungkin
timbul akibat keterpaparan dengan sumber panas dan sumber panas
dan sumber risiko lainnya.
d. Corrugation Line
Pada proses ini lembaran-lembaran baja yang sudah melalui
proses pelapisan dan stamping kemudian diangkut menuju proses
terakhir yaitu pengelombangan (corrugation Line). Gelombang yang
terbentuk pada tahap ini ada yang berupa gelombang besar, gelombang
kecil dan ada pula yang hanya berupa lembaran plat seng baja saja
disesuaikan dengan permintaan pasar.
43
e. Packing
Tahap akhir dari produksi ini adalah proses packing atau
penyimpanan hasil produk. Ini dimaksudkan agar produk tersebut lebih
muda diangkut dan dipasarkan.
B. Hasil Analisis
Jumlah responden dalam penelitian ini 63 orang sesuai dengan
jumlah populasi sekaligus sampel karyawan pada PT. Sermani Steel. Para
responden tidak dipilih dalam hal ini karyawan pabrik diberikan kuesioner
penelitian dan diberikan waktu 3 hari. Kuesioner yang disebarkan tersebut
kembali tepat waktu dan sesuai dengan total jumlah sampel yang ada (100%)
1. Karakteristik Responden
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Umur berkaitan dengan perilaku individu adalah sebagai
gambaran akan pengalaman dan tanggung jawab individu. Pegawai
yang cenderung lebih tua memiliki rasa keterkaitan atau komitmen
sehingga meningkatkan loyalitas mereka pada perusahaan. Dalam hal
ini karyawan yang bekerja dalam usia yang lebih muda, fisik atau
tenaganya lebih kuat dibanding yang sudah tua. Lebih jelas dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
44
Tabel 4. 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Usia Jumlah (Karyawan) Presentase (%)
1 < 25 Tahun 13 20.6 %
2 25 – 35 Tahun 18 28.6 %
3 35 – 45 Tahun 24 38.1 %
4 45 – 55 Tahun 7 11.1 %
5 > 55 Tahun 1 1.76%
Jumlah 63 100 %
Sumber : hasil olah data primer tahun 2020
Dari table 4.1 menunjukkan bahwa dari 63 responden yang
dijadikan sampel, responden yang berusia < 25 tahun berjumlah 13 orang
karyawan dengan persentase 20,6%, responden yang berusia 25 – 35
tahun berjumlah 18 karyawan dengan persentase 28,6%, responden yang
berusia 35 – 45 tahun berjumlah 24 karyawan dengan persentase 38,1%,
responden yang berusia 45 -55 tahun berjumlah 7 karyawan dengan
persentase 11,1 %, responden > 55 tahun berjumlah 1 orang dengan
persentase 1,6%. Hal ini menunjukkan bahwa yang lebih dominan adalah
karyawan yang berusia 35 – 45 tahun.
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Setelah melihat hasil pengumpulan kuesioner sebanyak 63 orang
responden, maka dapat diketahui gambaran responden berdasarkan jenis
kelamin (gender) dibawah ini.
45
Tabel 4. 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah (karyawan) Persentase (%)
1 Laki – Laki 57 90.5 %
2 Perempuan 6 9.5%
Jumlah 63 100 %
Sumber : hasil olah data primer tahun 2020
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari seluruh
responden yang berjumlah 63 orang, responden laki–laki sebesar 54 atau
90.5% dan perempuan sebesar 6 orang atau 9.5%. Ini menunjukkan bahwa
PT. Sermani Steel Makassar karyawannya dominan laki-laki karena
pekerjaan yang mereka lakukan adalah pekerjaan yang begitu berat,
sehingga tidak diperbolehkan untuk perempuan. Jumlah responden
perempuan hanya enam orang karena dia sebagai staf atau sekretaris
pada perusahaan tersebut.
c. Karakteristik Responden Berdasarkan lama bekerja
Hasil penelitian mengenai data pribadi responden berdasarkan lama
bekerja akan diperlihatkan pada tabel dibawah ini:
Tabel 4. 3 Karakteristik Responden Berdasarkan lama kerja
No Lama Bekerja Jumlah Responden Persentase %
1 < 5 Tahun 27 42.9 %
2 5 -15 Tahun 20 31.7 %
3 15 – 25 Tahun 12 19.0 %
4 25 – 35 Tahun 3 4.8 %
5 > 35 Tahun 1 1.6 %
Jumlah 63 100 %
Sumber : hasil olah data primer tahun 2020
46
Berdasarkan tabel 4.3 diatas, lama bekerja responden pada
penelitian ini di dominasikan oleh responden dengan lama bekerja < 5
tahun dengan jumlah persentase sebanyak 42,9%. Hal ini menunjukkan
bahwa karyawan yang bekerja di PT. Sermani Steel Makassar di
dominasikan oleh karyawan lama bekerja selama < 5 tahun.
d. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Hasil penelitian mengenai data pribadi responden berdasarkan
status pekerjaan akan diperlihatkan pada tabel dibawah ini:
Tabel 4. 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan Jumlah (karyawan) Persentase (%)
1 Sma 56 88,9 %
2 S1 7 11,1 %
Jumlah 63 100 %
Sumber : hasil olah data primer tahun 2020
Berdasarkan tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa dalam penelitian
ini di dominasikan oleh responden dengan pendidikan SMA yaitu sebesar
56 orang atau 88,9%. Hal ini disebabkan karena dalam perusahaan
tersebut memilih tingkat pendidikan yang umur dan tenaganya bisa
digunakan untuk bekerja dengan maksimal.
2. Deskripsi Variabel penelitian
Berikut ini dijelaskan tentang item yang terdiri dari variabel pelaksanaan
kesehatan kerja (X1), pelaksanaan keamanan kerja (X2), pelaksanaan
keselamatan kerja (X3) serta item variabel produktivitas karyawan (Y)
47
1. Variabel Independen
a. Pelaksanaan Kesehatan Kerja
Variabel pelaksanaan Kesehatan Kerja pada penelitian ini diukur
melalui 7 pertanyaan yang mempresentasikan Indikator dari variabel
tersebut. Banyaknya debu di tempat kerja dapat menganggu fungsi paru
(X1p1), cara kerja dan posisi kerja yang salah dapat menyebabkan
keluhan berupa gangguan nyeri otot dan kelelahan fisik (X1p2), setiap
karyawan yang bekerja berada dalam kondisi lingkungan kerja yang
aman dan bersih (X1p3), perusahaan memiliki petugas yang mengurusi
kebersihan lingkungan kerja (X1p4), karyawan yang tidak menggunakan
sarung tangan saat bekerja dapat mengakibatkan goresan tangan pada
seng (X1p5), kebisingan mesin dapat menyebabkan tuli permanen
(X1p6), fasilitas dan kelengkapan isi kotak pertolongan pertama pada
kesehatan P3K sangat penting (X1p7). Hasil tanggapan dapat dijelaskan
pada tabel 4.5
Tabel 4. 5 Frekuensi item variabel Pelaksanaan Kesehatan Kerja
Item SS (5)
S (4)
N (3)
TS (2)
STS (1)
TOTAL
F F F F F Nilai Rata2
X1.1 10 17 17 12 7 200 3,174
X1.2 30 26 3 2 2 269 4,269
X1.3 30 23 8 2 - 270 4,285
X1.4 30 16 10 6 1 257 4,079
X1.5 18 24 16 3 2 242 3,841
X1.6
35 16 10 1 1 272 4,317
X1.7 9 15 18 12 9 192 3,047
Total 3,242
Sumber: Data diolah SPSS (2020)
48
Tabel tersebut menunjukkan bahwa responden yang memberikan
penilaian terhadap pelaksanaan kesehatan kerja kategori X1P1 rata-rata
3,174 yang berarti berada di antara setuju dengan netral, penilaian
terhadap pelaksanaan kesehatan kerja kategori X1P2 rata-rata 4,269
yang berarti berada di antara setuju dengan sangat setuju, penilaian
terhadap pelaksanaan kesehatan kerja kategori X1P3 rata-rata 4,285
yang berarti berada di antara setuju dengan sangat setuju, penilaian
terhadap pelaksanaan kesehatan kerja kategori X1P4 rata-rata 4,079
yang berarti berada di antara setuju dengan sangat setuju, penilaian
terhadap pelaksanaan kesehatan kerja kategori X1P5 rata-rata 3,841
yang berarti berada di antara setuju dengan sangat setuju, penilaian
terhadap pelaksanaan kesehatan kerja kategori X1P6 rata-rata 4,317
yang berarti berada di antara setuju dengan sangat setuju, penilaian
terhadap pelaksanaan kesehatan kerja kategori X1P7 rata-rata 3,047
yang berarti berada di antara setuju dengan netral.
Dari tujuh pertanyaan yang berkaitan dengan pelaksanaan
kesehatan kerja diperoleh rata-rata jawaban sebesar 3,242 yang berarti
berada di antara setuju dengan sangat setuju.
b. Pelaksanaan Keamanan Kerja
Variabel pelaksanaan Keamanan Kerja pada penelitian ini diukur
melalui 6 pertanyaan yang mempresentasikan Indikator dari variabel
tersebut. Tempat kerja menyediakan perlengkapan kerja seperti helm,
sarung tangan, masker DLL yang menghindari saya dari kecelakaan kerja
(X2p1), Semua perlengkapan kerja dalam kondisi baik dan layak pakai
(X2p2), Arti dari setiap rambu-rambu keselamatan yang dipasang di
49
tempat kerja (X2p3), Poster-poster K3 dan rambu-rambu K3 dilingkungan
kerja membantu mengingatkan pekerja untuk bekerja secara aman
(X2p4), Tempat kerja memiliki petugas keamanan terhadap pelaksanaan
pekerjaan saya (X2p5), Tempat kerja melakukan pengawasan secara
lebih intensif terhadap pelaksanaan pekerjaan saya (X2p6). Hasil
tanggapan dapat dijelaskan pada tabel 4.6
Tabel 4. 6 Frekuensi item variabel Pelaksanaan Keamanan Kerja
Item SS (5)
S (4)
N (3)
TS (2)
STS (1)
TOTAL
F F F F F Nilai Rata2
X2.1 28 21 10 4 - 262 4,158
X2.2 15 20 22 4 2 231 3,666
X2.3 21 22 13 4 3 243 3,857
X2.4 28 21 10 4 - 262 4,158
X2.5 15 25 17 4 2 236 3,746
X2.6 21 22 13 4 3 243 3,857
Total 3,907
Sumber: Data diolah SPSS (2020)
Tabel tersebut menunjukkan bahwa responden yang memberikan
penilaian terhadap pelaksanaan keamanaan kerja kategori X2P1 rata-rata
4,158 yang berarti berada di antara setuju dengan sangat setuju,
penilaian terhadap pelaksanaan keamanaan kerja kategori X2P2 rata-rata
3,666 yang berarti berada di antara setuju dengan netral, penilaian
terhadap pelaksanaan keamanaan kerja kategori X2P3 rata-rata 3,857
yang berarti berada di antara setuju dengan sangat setuju, penilaian
terhadap pelaksanaan keamanaan kerja kategori X2P4 rata-rata 4,158
yang berarti berada di antara setuju dengan sangat setuju, penilaian
terhadap pelaksanaan keamanaan kerja kategori X2P5 rata-rata 3,746
50
yang berarti berada di antara setuju dengan netral, penilaian terhadap
pelaksanaan keamanaan kerja kategori X2P6 rata-rata 3,857 yang berarti
berada di antara setuju dengan sangat setuju.
Dari keenam pertanyaan yang berkaitan dengan pelaksanaan
keamanan kerja diperoleh rata-rata jawaban sebesar 4,365 yang berarti
berada di antara setuju dengan sangat setuju.
c. Pelaksanaan Keselamatan Kerja
Variabel pelaksanaan keselamatan kerja pada penelitian ini diukur
melalui 6 pertanyaan yang mempresentasikan indicator dari variabel
tersebut. Pentingnya pencahayaan ditempat kerja (X3P1), pentingnya
ventilasi atau sirkulasi udara yang baik ditempat kerja (X3P2),
menempatkan material atau alat pada tempatnya (X3p3), semua alat dan
mesin dalam kondisi baik dan layak pakai (X3p4), memperbaiki peralatan
dalam kondisi alat atau mesin yang telah mati merupakan tindakan yang
harus (X3p5), stress kerja dapat mempengaruhi kesehatan atau
kecelakaan kerja pada karyawan (X3p6). Hasil tanggapan dapat
dijelaskan pada tabel 4.7
51
Tabel 4. 7 Frekuensi item variabel Pelaksanaan Kesehatan Kerja
Item SS (5)
S (4)
N (3)
TS (2)
STS (1)
TOTAL
F F F F F Nilai Rata2
X3.1 30 22 9 2 - 269 4,269
X3.2 35 19 7 1 1 275 4,365
X3.3 15 25 17 4 2 236 3,746
X3.4 49 13 1 - - 300 4,761
X3.5 45 16 - - 2 291 4,619
X3.6 34 19 8 1 1 273 4,333
Total 4.348,8
Sumber: Data diolah SPSS (2020)
Tabel tersebut menunjukkan bahwa responden yang memberikan
penilaian terhadap pelaksanaan keselamatan kerja kategori X3P1 rata-
rata 4,269 yang berarti berada di antara setuju dengan sangat setuju,
penilaian terhadap pelaksanaan keselamatan kerja kategori X3P2 rata-
rata 4,365 yang berarti berada di antara setuju dengan sangat setuju,
penilaian terhadap pelaksanaan keselamatan kerja kategori X3P3 rata-
rata 3,746 yang berarti berada di antara setuju dengan netral, penilaian
terhadap pelaksanaan keselamatan kerja kategori X3P4 rata-rata 4,761
yang berarti berada di antara setuju dengan sangat setuju, penilaian
terhadap pelaksanaan keselamatan kerja kategori X3P5 rata-rata 4,619
yang berarti berada di antara setuju dengan sangat setuju, penilaian
terhadap pelaksanaan keselamatan kerja kategori X3P6 rata-rata 4,333
yang berarti berada di antara setuju dengan sangat setuju.
Dari keenam pertanyaan yang berkaitan dengan pelaksanaan
keselamatan kerja diperoleh rata-rata jawaban 4.348,8 yang berarti
berada di antara setuju dengan sangat setuju.
52
2. Variabel Dependen
a. Produktivitas Karyawan
Variabel produktivitas karyawan pada penelitian ini diukur melalui
7 pertanyaan yang mempresentasikan Indikator dari variabel tersebut.
Pekerjaan yang saya tekuni dapat meningkatkan produktivitas yang
dicapai (Yp1), saya mampu menyelesaikan pekerjaan saya dengan baik
(Yp2), dengan program-program yang di sediakan saya dapat
meningkatkan semangat dan kualitas kerja saya (Yp3), saya selalu
masuk kerja dengan tepat waktu (Yp4), saya bertanggung jawab dengan
pekerjaan saya (Yp5), saya jarang pulang terlambat (Yp6), dalam bekerja
saya membangun rasa percaya diri (Yp7). Hasil tanggapan dapat
dijelaskan pada tabel 4.8
Tabel 4. 8 Frekuensi item variabel produktivitas karyawan
Item SS (5)
S (4)
N (3)
TS (2)
STS (1)
TOTAL
F F F F F Nilai Rata2
Y1 38 23 1 - 1 286 4,539
Y2 29 22 10 2 - 267 4,238
Y3 15 20 22 4 2 231 3,666
Y4 21 22 13 4 3 243 3,857
Y5 35 19 7 1 1 275 4,365
Y6 15 25 17 4 1 235 3,730
Y7 31 18 12 1 1 266 4,222
Total 4,088
Sumber: Data diolah SPSS (2020)
Tabel tersebut menunjukkan bahwa responden yang memberikan
penilaian terhadap produktivitas karyawan kategori YP1 rata-rata 4,539
yang berarti berada di antara setuju dengan sangat setuju, penilaian
53
terhadap produktivitas karyawan kategori YP2 rata-rata 4,238 yang berarti
berada di antara setuju dengan sangat setuju, penilaian terhadap
produktivitas karyawan kategori YP3 rata-rata 3,666 yang berarti berada
di antara setuju dengan netral, penilaian terhadap produktivitas karyawan
kategori YP4 rata-rata 3,857yang berarti berada di antara setuju dengan
sangat setuju, penilaian terhadap produktivitas karyawan kategori YP5
rata-rata 4,365 yang berarti berada di antara setuju dengan sangat setuju,
penilaian terhadap produktivitas karyawan kategori YP6 rata-rata 3,730
yang berarti berada di antara setuju dengan netral, penilaian terhadap
produktivitas karyawan kategori YP7 rata-rata 4,222 yang berarti berada
di antara setuju dengan sangat setuju.
Dari keenam pertanyaan yang berkaitan dengan produktivitas
karyawan diperoleh rata-rata jawaban 4.088 yang berarti berada di antara
setuju dengan sangat setuju.
3. Metode Pengelolaan Data
a. Uji Validitas
Tabel 4. 9 Uji Validitas Kesehatan Kerja
Item X1 r hitung r tabel Keterangan
X1.1 0.499 0.2480 Valid
X1.2 0.421 0.2480 Valid
X1.3 0.623 0.2480 Valid
X1.4 0.605 0.2480 Valid
X1.5 0.658 0.2480 Valid
X1.6 0.306 0.2480 Valid
X1.7 0.633 0.2480 Valid
Sumber : Hasil output SPSS Statistics 20
54
Pada tabel 4.9 diatas menunjukkan bahwa hasil uji validitas
kesehatan kerja, menghasilkan nilai r hitung > 0.2480. Hal ini berarti
indikator yang digunakan dalam variabel penelitian ini layak atau valid
digunakan dalam pengolahan data selanjutnya.
Tabel 4. 10 Uji Validitas Keamanan Kerja
Item X2 r hitung r tabel Keterangan
X2.1 0.655 0.2480 Valid
X2.2 0.394 0.2480 Valid
X2.3 0.842 0.2480 Valid
X2.4 0.655 0.2480 Valid
X2.5 0.537 0.2480 Valid
X2.6 0.842 0.2480 Valid
Sumber : Hasil output SPSS Statistics 20
Pada tabel 4.10 di atas, menunjukkan bahwa hasil uji validitas
keamanan kerja, menghasilkan nilai r hitung > 0.2480. Hal ini berarti
indikator-indikator yang digunakan dalam variabel penelitian ini layak
atau valid digunakan dalam pengolahan data selanjutnya.
Tabel 4. 11 Uji Validitas Keselamatan Kerja
Item X3 r hitung r tabel Keterangan
X3.1 0.700 0.2480 Valid
X3.2 0.678 0.2480 Valid
X3.3 0.728 0.2480 Valid
X3.4 0.258 0.2480 Valid
X3.5 0.515 0.2480 Valid
X3.6 0.361 0.2480 Valid
Sumber : Hasil output SPSS Statistics 20
55
Pada tabel 4.11 diatas, menunjukkan bahwa hasil uji validitas
keselamatan kerja, menghasilkan nilai r hitung > 0.2480. Hal ini berarti
indikator-indikator yang digunakan dalam variabel penelitian ini layak
atau valid digunakan dalam pengolahan data selanjutnya.
Tabel 4. 12 Uji Validitas Produktivitas Karyawan
Item Y r hitung r tabel Keterangan
Y1 0.588 0.2480 Valid
Y2 0.551 0.2480 Valid
Y3 0.337 0.2480 Valid
Y4 0.613 0.2480 Valid
Y5 0.713 0.2480 Valid
Y6 0.676 0.2480 Valid
Y7 0.297 0.2480 Valid
Sumber : Hasil output SPSS Statistics 20
Pada tabel 4.12 diatas, menunjukkan bahwa hasil uji validitas
produktivitas karyawan, menghasilkan nilai r hitung > 0.2480. Hal ini
berarti indikator-indikator yang digunakan dalam variabel penelitian ini
layak atau valid digunakan dalam pengolahan data selanjutnya.
b. Uji Reliabilitas
Tabel 4. 13 Uji Reliabilitas Kesehatan Kerja
Reliability Statistics
Cronbach
Alpha N of Items
0.582 7
Sumber : Hasil output SPSS Statistics 20
56
Dalam penelitian ini untuk menguji Instrumen Reliabilitas
menggunakan Koefisien reliabilitas Alfa Cronbach. Hasil uji reliabilitas
pada tabel 4.13 menunjukkan bahwa variabel dinyatakan reliable
karena nilai Alfa Cronbach rHitung 0,582 > dari rTabel 0,2480 dari 7 item.
Tabel 4. 14 Uji Reliabilitas Keamanan Kerja
Reliability Statistics
Cronbach
Alpha N of Items
0.738 6
Sumber : Hasil output SPSS Statistics 20
Dalam penelitian ini untuk menguji Instrumen Reliabilitas
menggunakan Koefisien reliabilitas Alfa Cronbach. Hasil uji reliabilitas
pada tabel 4.14 menunjukkan bahwa variabel dinyatakan reliable
karena nilai Alfa Cronbach rHitung 0,738 > dari rTabel 0,2480 dari 7 item.
Tabel 4. 15 Uji Reliabilitas Keselamatan Kerja
Reliability Statistics
Cronbach
Alpha N of Items
0.552 6
Sumber : Hasil output SPSS Statistics 20
Dalam penelitian ini untuk menguji Instrumen Reliabilitas
menggunakan Koefisien reliabilitas Alfa Cronbach. Hasil uji reliabilitas
pada tabel 4.15 menunjukkan bahwa variabel dinyatakan reliable
karena nilai Alfa Cronbach rHitung 0,552 > dari rTabel 0,2480 dari 6 item.
57
Tabel 4. 16 Uji Reliabilitas produktivitas karyawan
Reliability Statistics
Cronbach
Alpha N of Items
0.578 7
Sumber : Hasil output SPSS Statistics 20
Dalam penelitian ini untuk menguji Instrumen Reliabilitas
menggunakan Koefisien reliabilitas Alfa Cronbach. Hasil uji reliabilitas
pada tabel 4.16 menunjukkan bahwa variabel dinyatakan reliable
karena nilai Alfa Cronbach rHitung 0,578 > dari rTabel 0,2480 dari 7 item.
4. Uji Asumsi klasik
a. Uji Multikolinearitas
Tabel 4. 17 Uji Multikolinearitas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
X1 0.545 1.836
X2 0.780 1.282
X3 0.599 1.668
Sumber : Hasil output SPSS Statistics 20
Berdasarkan pada tabel 4.17 diatas hasil pengujian
multikolinearitas diketahui nilai Variance Inflation Factor (VIF) variabel
kesehatan kerja 1.836, nilai VIF keamanan kerja 1.282, dan nilai VIF
keselamatan kerja 1.668. Nilai VIF untuk semua variabel tersebut < dari
10 maka dapat disimpulkan tidak terjadi gangguan multikolinearitas atau
58
dengan kata lain model regresi ini terbebas dari gejalah
multikolonieritas.
b. Uji Normalitas
Tabel 4. 18 Uji Normalitas
Keterangan Asymp. Sig (2-tailed) Keterangan
Kolmogrov smirnov 0.882 Normal
Sumber : Hasil output SPSS Statistics 20
Berdasarkan tabel 4.18 diperoleh nilai signifikan 0.882 > 0.05
yang artinya data tersebut signifikan normal.
5. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis korelasi dan regresi berganda ini adalah analisis tentang
hubungan antara satu dependen variabel dengan dua atau lebih
independent variabel. Untuk mengetahui hasil analisis regresi berganda
dalam penelitian ini dapat kita lihat sebagai berikut:
Tabel 4. 19 Uji Regresi Linear Berganda
Model Unstandardized
Coefficient
Standardized
coefficients
T
Sig B Std. Error Beta
1 (constant) 2.091 2.242 .933 .355
X1 .287 .078 .322 3.675 001
X2 .420 .064 .482 6.579 000
X3 .341 .106 .268 3.208 002
Sumber : Hasil output SPSS Statistics 20
59
Berdasarkan pada tabel 4.19 diatas hasil pengujian regresi linear
berganda diketahui bahwa:
Y = a + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
Y = 2.091+0.287x1+0.420x2+0.341x3+2.242+e
Keterangan :
Y = Produktivitas Karyawan
B1-B3 = Koefisien Regresi
X1 = Kesehatan Kerja
X2 = Keamanan Kerja
X3 =Keselamatan Kerja
e = error
a. Konstanta sebesar 2.091 yang artinya apabila seluruh variabel X
nilainya 0, maka nilai Y adalah 2.091
b. Koefisien regresi Kesehatan Kerja (X1) sebesar 0.287 artinya jika
variabel independen lain nilainya tetap dan Kesehatan Kerja
mengalami kenaikan 1% maka Produktivitas Karyawan (Y) akan
mengalami peningkatan sebesar 0.287. Koefisien bernilai positif
artinya terjadi hubungan positif antara kesehatan kerja dengan
produktivitas karyawan. Dan berdasarkan nilai signifikansi yang
diperoleh dari tabel diatas sebesar 0.001 < 0.05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel kesehatan kerja (X1) berpengaruh
terhadap produktivitas karyawan (Y).
60
c. Koefisien regresi Keamanan Kerja (X2) sebesar 0.420 artinya jika
variabel independen lain nilainya tetap dan Keamanan Kerja
mengalami kenaikan 1% maka Produktivitas Karyawan (Y) akan
mengalami peningkatan sebesar 0.420. Koefisien bernilai positif
artinya terjadi hubungan positif antara keamanan kerja dengan
produktivitas karyawan. Dan berdasarkan nilai signifikansi yang
diperoleh dari tabel diatas sebesar 0.000 < 0.05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel keamanan kerja (X2) berpengaruh
terhadap produktivitas karyawan (Y).
d. Koefisien regresi Keselamatan Kerja (X3) sebesar 0.341 artinya jika
variabel independen lain nilainya tetap dan Keselamatan Kerja
mengalami kenaikan 1% maka Produktivitas Karyawan (Y) akan
mengalami peningkatan sebesar 0.341. Koefisien bernilai positif
artinya terjadi hubungan positif antara keselamatan kerja dengan
produktivitas karyawan. Dan berdasarkan nilai signifikansi yang
diperoleh dari tabel diatas sebesar 0.002 < 0.05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel keselamatan kerja (X3) berpengaruh
terhadap produktivitas karyawan (Y).
b. Uji T
Tabel 4. 20 Hasil Uji T
Variabel Bebas t hitung t tabel Sig t < 0.05
Kesehatan kerja 3.675 1.99834 0.001
Keamanan kerja 6.579 1.99834 0.000
Keselamatan kerja 3.208 1.99834 0.002
Sumber : Hasil output SPSS Statistics 20
61
1. Variabel Kesehatan Kerja
Berdasarkan tabel 4.20 diatas output coefficient diperoleh nilai t
hitung sebesar 3.675 > t tabel 1,99834 dan nilai signifikansi 0,001 <
0,05 maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima yang
artinya kesehatan kerja berpengaruh positif nyata terhadap
produktivitas karyawan .
2. Variabel Keamanan Kerja
Berdasarkan tabel 4.20 diatas output coefficient diperoleh nilai t
hitung sebesar 6.579 > t tabel 1,99834 dan nilai signifikansi 0,000 <
0,05 maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan H2 diterima yang
artinya keamanan kerja berpengaruh positif nyata terhadap
produktivitas karyawan
3. Variabel Keselamatan Kerja
Berdasarkan tabel 4.20 diatas output coefficient diperoleh nilai t
hitung sebesar 3.208 > t tabel 1,99834 dan nilai signifikansi 0,002 <
0,05 maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan H3 diterima yang
artinya keselamatan kerja berpengaruh positif nyata terhadap
produktivitas karyawan .
62
c. Uji F
Tabel 4. 21 Hasil uji F
ANOVA
Model Sum of
squares
Df Mean
Square
f Sig.
1 Regression 568.279 3 189.426 59.901 000
Residual 186.578 59 3.162
Total 754.857 62
Sumber : Hasil output SPSS Statistics 20
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS, diperoleh F
hitung sebesar 59.901, karena nilai F hitung > F tabel ( 59.901 > 2.75),
dengan demikian terbukti bahwa ada pengaruh yang positif dari
pelaksanaan kesehatan kerja, keamanan kerja dan keselamatan kerja
terhadap produktivitas karyawan pada PT. Sermani Steel Makassar.
d. Uji Determinasi R2
Tabel 4. 22 Hasil Uji Determinasi R2
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimasi
1 .868 .753 .740 1.778
Sumber : Hasil output SPSS Statistics 20
Besarnya angka R square (r2) adalah 0.753 hal ini menunjukkan
bahwa 75.3 % artinya variabel dependen memberikan kontribusi
sebesar 75.3 % terhadap produktivitas karyawan. Adapun sisanya 24.7
63
% dipengaruhi oleh variabel lain diluar persamaan regresi ini atau
variabel yang tidak diteliti.
C. Pembahasan
Dalam penelitian ini terdapat 63 responden sedangkan instrument
pengolahan data pada variabel X1 terdapat 7 item, X2 terdapat 6 item , X3
terdapat 6 item dan Y terdapat 7 item, seperti yang telah diuraikan dalam bab
1 penelitian ini bertujuan untuk menguji kesehatan, keamanan dan
keselamatan kerja terhadap produktivitas karyawan. Apakah terdapat
pengaruh positif signifikan antara variabel dependen dan independen.
Setelah melewati beberapa tahap pengujian dalam penelitian ini salah
satunya yaitu hasil uji t yang dapat dilihat sebagai berikut:
1. Pengaruh pelaksanaan kesehatan kerja terhadap produktivitas karyawan
Berdasarkan hasil uji t dapat dilihat bahwa variabel bebas
kesehatan kerja (X1) mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat dan
dapat dilihat melalui t hitung > t tabel (3.675 > 1,99834). Dengan demikian
terbukti bahwa ada pengaruh positif dari pelaksanaan kesehatan kerja
terhadap produktivitas karyawan pada PT. Sermani Steel Makassar. Hal
ini dikarenakan kesehatan kerja merupakan salah satu upaya
pencegahan dari penyakit akibat kerja agar hidup sehat dan terbebas dari
gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan dari
pekerjaan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan Renaldo Andreyanto (2018)
berjudul Pengaruh program K3 (kesehatan dan keselamatan kerja)
terhadap produktivitas kerja karyawan (studi kasus PT. Telkom Kandatel
64
Bantul. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa kesehatan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas karyawan.
2. Pengaruh pelaksanaan keamanan kerja terhadap produktivitas karyawan
Keamanan kerja adalah suatu usaha untuk menjaga dan
melindungi pekerja, adapun unsur-unsur penunjang yang mendukung
terciptanya suasana kerja yang aman, seperti saat bekerja karyawan
menggunakan alat pelindung diri misalnya baju, helm, kacamata dan
sarung tangan. Berdasarkan hasil uji t dapat dilihat bahwa variabel bebas
keamanan kerja (X2) mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat dan
dapat dilihat melalui t hitung > t tabel (6.579 > 1,99834). Dengan demikian
terbukti bahwa ada pengaruh positif dari pelaksanaan keamanan kerja
terhadap produktivitas karyawan pada PT. Sermani Steel Makassar.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Andi Adam Saputra (2017) yang berjudul Kesehatan keamanan dan
keselamatan kerja terhadap Produktivitas kerja Karyawan pada PT.PLN
(Persero) Cabang Pinrang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
keamanan kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas karyawan.
3. Pengaruh pelaksanaan keselamatan kerja terhadap produktivitas
karyawan
Berdasarkan hasil uji t dapat dilihat bahwa variabel bebas
keselamatan kerja (X3) mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat
dan dapat dilihat melalui t hitung > t tabel (3.208 > 1,99834). Dengan
demikian terbukti bahwa ada pengaruh positif dari pelaksanaan
kesehatan kerja terhadap produktivitas karyawan pada PT. Sermani Steel
Makassar.
65
Hasil penelitian ini sejalan dengan Aji Pangestu (2016) yang
berjudul Pengaruh Program dan Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
dan disiplin kerja karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan PT.
Wika Realty proyek pembangunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
keselamatan kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas
karyawan. Hal ini dikarenakan Keselamatan kerja merupakan suatu
keadaan yang aman dan selamat dari penderitaan dan kerusakan serta
kerugian ditempat kerja, baik pada saat memakai alat, bahan, mesin-
mesin dalam proses pengelolaan maupun menjaga dan mengamankan
tempat kerja serta lingkungan kerja.
66
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai
“Pengaruh pelaksanaan kesehatan, keamanan dan keselamatan kerja
terhadap produktivitas karyawan pada PT. Sermani Steel Makassar” yang
telah diuraikan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel pelaksanaan kesehatan kerja (X1) berpengaruh positif dan
nyata terhadap produktivitas karyawan (Y) pada PT. Sermani Steel
Makassar
2. Variabel pelaksanaan keamanan kerja (X2) berpengaruh positif dan
nyata terhadap produktivitas karyawan (Y) pada PT. Sermani Steel
Makassar
3. Variabel pelaksanaan keselamatan kerja (X3) berpengaruh positif
dan nyata terhadap produktivitas karyawan (Y) pada PT. Sermani
Steel Makassar
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini,
maka diajukan saran sebagai pelengkap hasil penelitian yang dapat
diberikan sebagai berikut:
1. Pihak direktur PT. Sermani Steel Makassar disarankan agar selalu
memperhatikan pelaksanaan kesehatan, keamanan dan
keselamatan kerja bagi karyawanya. Karena, apabila terjadi sesuatu
yang buruk kepada karyawan, perusahaan sendiri yang akan
67
mengalami kerugian yang besar.
2. Bagi dinas ketenagakerjaan mampu untuk memberikan pembinaan
tentang kesehatan, keamanan dan keselamatan kerja lebih dalam
terhadap karyawan sehingga karyawan memahami dan mampu
mengimplementasikan apa itu kesehatan, keamanan dan
keselamatan kerja dalam pekerjaannya.
3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat meneliti dengan
variabel-variabel diluar variabel yang telah diteliti ini agar
memperoleh hasil yang lebih variatif yang dapat berpengaruh
terhadap produktivitas kerja karyawan
68
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, M. J. (2017). Pengaruh Kesehatan,Keselamatan, Dan Keamanan Kerja Terhadap Kinerja Karywan Pada PT.Prsha Listrik Negara (PLN) Ratu Wilayah Suluttenggo Area Palu Jurnal Katalogis, Vol 5.
Aji, P. (2016). Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dan Disiplin Kerja Karyawan Pada PT.Wika Realty Proyek Pembangunan Tamansari Hire Offiece Park.
Alfiani, R. (2019). Pengaruh Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Serta Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di PGT Ponogoro.
Andi, S. A. (2017). Pengaruh Program Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3 Terhadap Produktivitas Kerja Pada PT.PLN (Persero) Cabang Pinrang.
Anonim. . Sermani Steel Coorporation Http://Www.Steelindonesia.Com/Company/Index.Asp?Id=CMP0000496.
Danang, S. (2013). Meteodologi Penelitian. PT.Refika Aditama.
Duwi, P. (2013). Analisis Kolerasi Regresi Dan Multivaiate Dengan SPSS. Gava Media.
Dyah, S. A. (2013). Pentingnya Pelaksanaan Keamanan,Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Karyawan Di Perkantoran.
Edy, S. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Pert). Kencana.jakarta
Eggy, A. M., & Bambang, S. S. (2018). Pengaruh Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Karyawan Bagian Produksi Perusahaan PT.Lion Metal Works Tbk) Jurnal: Administrasi Bisnis, Vol.60 No.1
Elbadiansyah. (2019). Manajemen Sumber Daya Manusia. CV IRDH.malang
Fitri, S. A. L. (2015). Pengaruh Keselamatan Kerja Dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Bridgestone Tire Indonesia Plant.
Fitriyanto, N. (2012). Pengaruh Motivasi Kerja, Disiplin Kerja Dan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karywan Pada Industri Kerajinan Topeng Dusun Bobung Kabupaten Gunung Kidul.
Grisma, I. (2013). Analiisis Pengaruh Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan.
Herlia, R. (n.d.). Pengaruh Nilai Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Produksi.
zal. (2016). Dasar-Dasar Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (Edisi Satu).
Penerbit kencana.jakarta
69
M.Fauzi, S. (2008). Pengaruh Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Karyawan K3 Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT.PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru Bululawang Malang.
Mokh, A. (2019). In Melaksanakan Prosedur Kesehatan Dan Keselamatan Kerja. CV.Sarnu Untung.
Muh, R. N., & Safriansyah. (2019). Analisis Pengaruh Keamanan ,Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Penanggulangan Bencana Kab. Majene Jurnal.Ipb.Ac, Vol.14 No.
Murni, W. (2019). Pengaruh Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Dengan Disiplin Kerja Sebagai Variabel Intervening Pada PT.Sejati Cipta Mebel.
Nining, W., Bambang, S., & Wiwin. (2018). Pengaruh Keselamatan Dan Kesehatan Kerja K3 Produk Kerja Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Ilmu Ekonomi Dan Ilmu Sosiologi, Vol 12 No.1
Nurdin, B., & Saleha, M. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Aksara.makassar
Renaldo, A. (2018). Pengaruh Program K3 (Kesehatan Dan Keselamatan Kerja) Terhadap Produktivitas Karyawan Pada PT.Telkom Kandatel Bantul , Yogyakarta.
Rifadi, A (2017) https:www.academia.edu/36414510/BAB_I-1.docx
Riswan, D. D. (2016).Keselamatan Dan Kesehatan Kerja. Deepublish.Yogyakarta
Sri, A. A. R. (2017). Pengaruh Perilaku Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Menurut Perspektif Ekonomi Islam Pada PT.Jordan Bakeri Di Kab.Gowa.
Sri, I., & Muslich, A. (2009). In Metedeologi Penelitian Kuantitatif (Edisi Satu). Pusat Penerbitan Dan Percetakan (UNAIR) (AUP).
Sudaryono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan (Edisi Pert). Penerbit kencana.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Penedekatan Kuantitatif , Bandung,Alfabet Penerbit.
Sukmawati, M. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia. CV SAH MEDIA,Makassar.
Tarjo. (2019). Metode Penelitian. Deeppublish Publisher.Yogyakarta
Tri, P. M. (2018). Melejitkan Produktivitas Kerja Dengan Sinergisitas Kecerdasan. Deepublish.Yogyakarta
Yuliani, H. (2014). E-Learning Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (Edisi Satu). Dee Publis.Yogyakarta
L
A
M
P
I
R
A
N
Lampiran 1: SURAT IZIN MENELITI
Lampiran 2: SURAT BALASAN MENELITI
Lampiran 3: KUESIONER/ANGKET
KUESIONER PENELITIAN
Berikut ini adalah kuesioner yang berkaitan dengan penelitian tentang
pengaruh pelaksanaan Kesehatan, Keamanan dan Kesehatan kerja terhadap
Produktivitas karyawan pada PT. Sermani Steel Makassar. Oleh karena itu, disela-
sela kesibukan anda kami memohon dengan hormat kesediaan anda untuk dapat
mengisi kuesioner berikut ini. Atas kesediaan dan partisipasi anda sekalian untuk
mengisi kuesioner yang ada, saya ucapkan banyak terima kasih.
IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Lama Bekerja :
Pendidikan Terakhir :
DAFTAR KUESIONER :
Mohon untuk member tanda (√) pada setiap pernyataan yang Anda pilih.
Keterangan:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
N = Netral
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
No. Pernyataan SS S N TS STS
5 4 3 2 1
Produktivitas Karyawan
1. Pekerjaan yang saya tekuni dapat
meningkatkan produktivitas yang dicapai
2. Saya mampu menyelesaikan pekerjaan
saya dengan baik
3. Dengan program-program yang di
sediakan saya dapat meningkatkan
semangat dan kualitas kerja saya
4. Saya selalu masuk kerja dengan tepat
waktu
5. Saya bertanggung jawab dengan
pekerjaan saya
6. Saya jarang pulang terlambat
7. Dalam bekerja saya membangun rasa
percaya diri
Kesehatan Kerja
1. Banyaknya debu di tempat kerja dapat
menganggu fungsi paru
2. Cara kerja dan posisi kerja yang salah
dapat menyebabkan keluhan berupa
gangguan nyeri otot dan kelelahan fisik
3. Setiap karyawan yang bekerja berada
dalam kondisi lingkungan kerja yang
aman dan bersih
4. Perusahaan memiliki petugas yang
mengurusi kebersihan lingkungan kerja
5. Karyawan yang tidak menggunakan
sarung tangan saat bekerja dapat
mengakibatkan goresan tangan pada seng
6. Kebisingan mesin dapat menyebabkan
tuli permanen
7. Fasilitas dan Kelengkapan isi kotak
petolongan pertama pada kesehatan
(P3K) sangat penting
Keamanan Kerja
1. Tempat kerja menyediakan perlengkapan
kerja seperti helm, sarung tangan, masker
DLL yang menghindari saya dari
kecelakaan kerja
2. Semua perlengkapan kerja dalam kondisi
baik dan layak pakai
3. Arti dari setiap rambu-rambu
keselamatan yang dipasang di tempat
kerja
4. Poster-poster K3 dan rambu-rambu K3
dilingkungan kerja membantu
mengingatkan pekerja untuk bekerja
secara aman
5. Tempat kerja memiliki petugas keamanan
terhadap pelaksanaan pekerjaan saya.
6. Tempat kerja melakukan pengawasan
secara lebih intensif terhadap pelaksanaan
pekerjaan saya.
Keselamatan Kerja
1. Pentingnya pencahayaan ditempat kerja
2. Pentingnya ventilasi atau sirkulasi udara
yang baisk ditempat kerja
3. Menempatkan material atau alat pada
tempatnyaa
4. Semua alat dan mesin dalam kondisi baik
dan layak pakai
5. Memperbaiki peralatan dalam kondisi
alat atau mesin yang telah mati nerupakan
tindakan yang harus
6. Stress kerja dapat mempengaruhi
kesehatan atau kecelakaan kerja pada
karyawan.
Lampiran 4: HASIL DATA KARYAWAN
no. responden
Nama Umur jenis kelamin
lama bekerja
pendidikan
1 Rappung 5 1 5 1
2 Syamsuddin 3 1 4 1
3 Ayu sulfina 1 2 1 2
4 sayarius budiman 2 1 1 1
5 Saudi 2 1 1 1
6 rasyid ranchman 2 1 2 1
7 isra esa saputra 1 1 1 2
8 arfan. N 3 1 3 1
9 indah juwita 2 2 1 2
10 sitti qalbi 3 2 2 2
11 Nulhilalia 3 2 2 2
12 syamsuddin. M 4 1 3 1
13 riswan sirua 3 1 3 1
14 Jufri 3 1 3 1
15 niskan ranchman 3 2 1 1
16 muh. Nasir 3 1 2 2
17 ansar. S 3 1 3 1
18 samsuddin razad 3 1 2 1
19 hidayat syam 3 1 2 1
20 Ilham 1 1 1 1
21 muh. Syahrir 1 1 1 1
22 julfian junaid 4 1 3 1
23 dedy haris 2 1 2 1
24 Ardiansyah 2 1 1 1
25 Firmansyah 3 1 3 1
26 Samsul 3 1 2 1
27 johan. A 3 1 2 1
28 yeri hinta 3 1 3 1
29 Nasrun 4 1 2 1
30 a. heri wardika 1 1 1 1
31 Handayani 2 2 1 2
32 hamsah tallasa 1 1 1 1
33 dedy aso 2 1 1 1
34 yusmanto hamja 1 1 1 1
35 muh. Ramli 4 1 3 1
36 Saharuddin 3 1 2 1
37 tri aji prabowo 2 1 2 1
38 Mannungkulang 4 1 4 1
39 Erwin 2 1 2 1
40 riswan sirua 2 1 1 1
41 muh. Rusli 3 1 3 1
42 Pandi 2 1 2 1
43 Herwandi 2 1 1 1
44 salim m 1 1 1 1
45 Akbar 4 1 4 1
46 Jufrianto 2 1 1 1
47 a. fatahan 3 1 2 1
48 Sahirman 2 1 2 1
49 Lukmanulhakim 2 1 1 1
50 irwan baso 1 1 1 1
51 Ahmad 2 1 1 1
52 abid sufiadmo 4 1 2 1
53 muh. Iqbal 3 1 3 1
54 ansyar sampara 2 1 1 1
55 jamil kamba 1 1 1 1
56 m. hasan 3 1 2 1
57 kurdi margiono 1 1 1 1
58 syamsuddin mania
1 1 1 1
59 Yasin 3 1 3 1
60 guntur j 3 1 2 1
61 haris rotto 3 1 2 1
62 simon sinin 1 1 1 1
63 agussalim saing 3 1 1 1
Variabel Bebas: Kesehatan Kerja X1
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 TOTALX1
2 2 4 2 5 4 2 21
3 4 5 2 4 4 3 25
4 4 4 2 3 4 2 23
3 4 5 3 5 5 3 28
4 4 4 2 4 3 4 25
3 2 5 5 5 5 2 27
2 5 5 4 5 5 3 29
4 3 5 5 4 5 4 30
5 3 5 3 5 4 3 28
4 1 5 2 4 5 4 25
3 4 5 3 5 5 3 28
4 4 4 4 4 4 2 26
3 5 5 5 4 5 4 31
3 4 3 5 3 5 4 27
3 5 4 5 5 4 3 29
2 5 4 5 4 5 3 28
3 4 3 4 3 4 4 25
2 1 2 1 1 5 2 14
4 4 5 4 4 2 3 26
2 4 4 4 3 5 3 25
2 5 5 5 3 5 1 26
4 5 4 5 4 4 3 29
3 5 5 5 5 5 2 30
5 4 4 4 4 4 3 28
3 5 4 3 3 5 2 25
1 5 5 5 1 5 2 24
1 5 4 5 4 5 1 25
1 5 2 5 3 5 1 22
1 5 5 5 5 5 5 31
2 4 3 3 3 4 3 22
1 4 5 5 3 3 1 22
4 4 4 4 4 3 1 24
1 3 3 3 4 5 1 20
2 5 4 2 3 5 1 22
3 5 4 4 2 5 2 25
3 5 4 3 3 4 1 23
2 5 3 5 3 3 4 25
4 5 5 5 2 3 1 25
2 4 3 3 3 1 2 18
3 5 3 5 2 3 3 24
4 5 5 5 5 5 3 32
5 4 5 5 4 5 2 30
5 4 5 4 4 4 4 30
3 5 5 4 4 5 2 28
5 5 5 5 5 5 3 33
4 4 5 5 4 3 4 29
1 5 5 4 3 4 5 27
4 5 4 3 3 5 5 29
5 4 4 3 3 3 3 25
5 5 5 5 4 3 5 32
5 4 4 4 4 4 4 29
4 5 5 5 5 5 3 32
4 4 3 4 4 3 4 26
5 4 4 5 5 5 5 33
4 5 5 5 5 5 5 34
5 4 4 4 4 5 5 31
4 5 5 5 5 4 4 32
3 4 4 4 4 5 4 28
4 5 5 5 5 4 5 33
3 4 4 5 5 5 4 30
2 5 5 5 4 5 5 31
3 5 5 4 4 5 4 30
2 4 4 5 5 5 3 28
Variabel Bebas: Keamanan Kerja X2
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 TOTALX2
4 3 4 4 4 4 23
5 3 2 5 4 2 21
5 5 5 5 3 5 28
5 4 4 5 5 4 27
5 5 5 5 4 5 29
4 4 4 4 5 4 25
4 3 3 4 5 3 22
4 4 2 4 4 2 20
4 5 4 4 3 4 24
5 2 4 5 2 4 22
5 5 3 5 4 3 25
5 3 2 5 4 2 21
4 3 5 4 4 5 25
3 3 5 3 3 5 22
5 4 4 5 5 4 27
3 5 5 3 4 5 25
3 5 3 3 3 3 20
2 4 2 2 1 2 13
4 3 4 4 4 4 23
2 3 3 2 3 3 16
3 5 3 3 3 3 20
4 4 4 4 4 4 24
5 3 5 5 5 5 28
5 1 4 5 4 4 23
3 4 3 3 3 3 19
5 3 1 5 1 1 16
4 3 4 4 4 4 23
2 4 3 2 3 3 17
4 5 5 4 5 5 28
5 4 4 5 3 4 25
5 3 4 5 3 4 24
5 1 3 5 4 3 21
4 4 5 4 4 5 26
4 3 4 4 3 4 22
5 5 3 5 2 3 23
4 3 1 4 3 1 16
5 3 4 5 3 4 24
4 4 3 4 2 3 20
3 4 3 3 3 3 19
4 3 4 4 2 4 21
3 2 5 3 5 5 23
5 3 4 5 4 4 25
3 3 3 3 4 3 19
2 2 1 2 4 1 12
5 3 4 5 5 4 26
4 2 3 4 4 3 20
5 5 5 5 3 5 28
5 4 5 5 3 5 27
5 4 5 5 3 5 27
4 4 5 4 4 5 26
3 5 5 3 4 5 25
5 4 5 5 5 5 29
5 3 5 5 4 5 27
4 3 4 4 5 4 24
4 3 4 4 5 4 24
3 4 5 3 4 5 24
5 4 4 5 5 4 27
5 5 5 5 4 5 29
5 4 5 5 5 5 29
4 5 4 4 5 4 26
4 5 4 4 4 4 25
5 4 5 5 4 5 28
5 5 5 5 5 5 30
Variabel Bebas: Keselamatan Kerja X3
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 TOTAL X3
5 5 4 5 5 5 29
5 4 4 5 5 5 28
3 4 3 5 5 4 24
5 5 5 5 5 4 29
5 5 4 4 4 5 27
5 5 5 5 5 5 30
5 5 5 5 5 4 29
4 4 4 4 4 4 24
4 4 3 5 4 5 25
4 5 2 5 5 5 26
5 5 4 5 5 5 29
4 4 4 5 5 5 27
5 5 4 5 5 4 28
3 5 3 5 5 4 25
4 5 5 5 4 5 28
4 5 4 5 5 5 28
3 4 3 5 5 4 24
2 1 1 5 5 5 19
5 4 4 5 5 5 28
4 4 3 5 4 5 25
5 5 3 5 5 5 28
4 5 4 5 5 4 27
5 5 5 5 5 1 26
4 4 4 5 5 4 26
4 3 3 5 4 4 23
5 5 1 5 5 5 26
4 5 4 5 5 5 28
2 5 3 5 5 5 25
5 5 5 5 5 4 29
3 3 3 4 4 3 20
5 5 3 5 5 5 28
4 4 4 4 4 5 25
3 3 4 3 5 5 23
4 2 3 5 5 5 24
4 4 2 5 4 3 22
4 3 3 5 5 5 25
3 5 3 5 5 4 25
5 5 2 5 1 3 21
3 3 3 5 5 2 21
3 5 2 5 1 4 20
5 5 5 5 5 3 28
5 5 4 5 5 5 29
5 4 4 4 4 5 26
5 4 4 5 5 3 26
5 5 5 5 5 5 30
5 5 4 4 4 5 27
5 4 3 4 5 5 26
4 3 3 5 4 4 23
4 3 3 4 4 4 22
5 5 4 4 4 5 27
4 4 4 4 4 5 25
5 5 5 5 5 4 29
3 4 4 5 5 3 24
4 5 5 5 5 3 27
5 5 5 5 5 5 30
4 4 4 4 5 4 25
5 5 5 5 5 5 30
4 4 4 4 4 4 24
5 5 5 5 5 5 30
4 5 5 5 5 5 29
5 5 4 4 5 4 27
5 4 4 5 5 5 28
5 5 5 5 5 3 28
Variabel Terikat: Produktivitas Karyawan Y
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 TOTAL Y
5 5 3 4 5 4 3 29
5 5 3 2 4 4 3 26
4 3 5 5 4 3 3 27
5 5 4 4 5 5 4 32
4 5 5 5 5 4 5 33
5 5 4 4 5 5 5 33
5 5 3 3 5 5 4 30
4 4 4 2 4 4 3 25
5 4 5 4 4 3 5 30
5 4 2 4 5 2 5 27
5 5 5 3 5 4 4 31
4 4 3 2 4 4 4 25
5 5 3 5 5 4 5 32
4 3 3 5 5 3 5 28
5 4 4 4 5 5 5 32
5 4 5 5 5 4 5 33
4 3 5 3 4 3 4 26
1 2 4 2 1 c 4 14
4 5 3 4 4 4 5 29
4 4 3 3 4 3 5 26
5 5 5 3 5 3 4 30
5 4 4 4 5 4 5 31
5 5 3 5 5 5 5 33
4 4 1 4 4 4 5 26
5 4 4 3 3 3 5 27
5 5 3 1 5 1 4 24
5 4 3 4 5 4 1 26
5 2 4 3 5 3 4 26
5 5 5 5 5 5 4 34
4 3 4 4 3 3 5 26
4 5 3 4 5 3 5 29
4 4 1 3 4 4 5 25
3 3 4 5 3 4 4 26
5 4 3 4 2 3 3 24
5 4 5 3 4 2 5 28
5 4 3 1 3 3 5 24
5 3 3 4 5 3 5 28
5 5 4 3 5 2 5 29
4 3 4 3 3 3 3 23
5 3 3 4 5 2 5 27
5 5 2 5 5 5 4 31
4 5 3 4 5 4 3 28
4 5 3 3 4 4 2 25
5 5 2 1 4 4 4 25
5 5 3 4 5 5 3 30
4 5 2 3 5 4 5 28
5 5 5 5 4 3 5 32
5 4 4 5 3 3 3 27
4 4 4 5 3 3 5 28
5 5 4 5 5 4 5 33
4 4 5 5 4 4 5 31
5 5 4 5 5 5 4 33
4 3 3 5 4 4 4 27
4 4 3 4 5 5 5 30
5 5 3 4 5 5 5 32
4 4 4 5 4 4 4 29
5 5 4 4 5 5 3 31
4 4 5 5 4 4 3 29
5 5 4 5 5 5 5 34
4 4 5 4 5 5 4 31
5 5 5 4 5 4 5 33
5 5 4 5 4 4 3 30
5 3 5 5 5 5 4 32
Keterangan :
Jenis Kelamin Pendidikan
1. Laki Laki 1. Sma
2.Perempuan 2. S1
Lama Kerja Usia
1. < 5 Tahun 1. < 25 Tahun
2. 5 - 15 Tahun 2. 25- 35 Tahun
3. 15 - 25 tahun 3. 35 - 45 Tahun
4. 25 - 35Tahun 4. 45 – 55 Tahun
5.> 35 Tahun 5.> 55 Tahun
Lampiran 5: HASIL SPSS
Uji Karakteristik Responden
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur/Usia
Umur
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid < 25 Tahun
13 20.6 20.6 20.6
25-35 Tahun
18 28.6 28.6 49.2
35-45 Tahun
24 38.1 38.1 87.3
45-55 Tahun
7 11.1 11.1 98.4
> 55 Tahun
1 1.6 1.6 100.0
Total 63 100.0 100.0
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
jenis_kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Laki-Laki 57 90.5 90.5 90.5
Perempuan 6 9.5 9.5 100.0
Total 63 100.0 100.0
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja
lama_bekerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid < 5 Tahun
27 42.9 42.9 42.9
5-15 Tahun
20 31.7 31.7 74.6
15-25 Tahun
12 19.0 19.0 93.7
25-35 Tahun
3 4.8 4.8 98.4
> Tahun
1 1.6 1.6 100.0
Total 63 100.0 100.0
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid SMA 56 88.9 88.9 88.9
S1 7 11.1 11.1 100.0
Total 63 100.0 100.0
Metode Pengolahan Data
Uji Validitas X1
Correlations
X1_1 X1_2 X1_3 X1_4 X1_5 X1_6 X1_7 TOTALX1
X1_1 Pearson Correlation
1 -.083 .254* .014 .295
* -.178 .345
** .499
**
Sig. (2-tailed)
.518 .044 .916 .019 .162 .006 .000
N 63 63 63 63 63 63 63 63
X1_2 Pearson Correlation
-.083 1 .194 .519** -.005 .011 .071 .421
**
Sig. (2-tailed)
.518 .128 .000 .968 .929 .582 .001
N 63 63 63 63 63 63 63 63
X1_3 Pearson Correlation
.254* .194 1 .268
* .453
** .159 .191 .623
**
Sig. (2-tailed)
.044 .128 .034 .000 .214 .134 .000
N 63 63 63 63 63 63 63 63
X1_4 Pearson Correlation
.014 .519** .268
* 1 .235 .105 .186 .605
**
Sig. (2-tailed)
.916 .000 .034 .064 .414 .144 .000
N 63 63 63 63 63 63 63 63
X1_5 Pearson Correlation
.295* -.005 .453
** .235 1 .197 .324
** .658
**
Sig. (2-tailed)
.019 .968 .000 .064 .122 .010 .000
N 63 63 63 63 63 63 63 63
X1_6 Pearson Correlation
-.178 .011 .159 .105 .197 1 .043 .306*
Sig. (2-tailed)
.162 .929 .214 .414 .122 .740 .015
N 63 63 63 63 63 63 63 63
X1_7 Pearson Correlation
.345** .071 .191 .186 .324
** .043 1 .633
**
Sig. (2-tailed)
.006 .582 .134 .144 .010 .740 .000
N 63 63 63 63 63 63 63 63
TOTALX1 Pearson Correlation
.499** .421
** .623
** .605
** .658
** .306
* .633
** 1
Sig. (2-tailed)
.000 .001 .000 .000 .000 .015 .000
N 63 63 63 63 63 63 63 63
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Uji Validitas X2
Correlations
X2_1 X2_2 X2_3 X2_4 X2_5 X2_6 TOTALX2
X2_1 Pearson Correlation
1 -.012 .277* 1.000
** .185 .277
* .655
**
Sig. (2-tailed)
.929 .028 0.000 .147 .028 .000
N 63 63 63 63 63 63 63
X2_2 Pearson Correlation
-.012 1 .273* -.012 -.021 .273
* .394
**
Sig. (2-tailed)
.929 .030 .929 .869 .030 .001
N 63 63 63 63 63 63 63
X2_3 Pearson Correlation
.277* .273
* 1 .277
* .376
** 1.000
** .842
**
Sig. (2-tailed)
.028 .030 .028 .002 0.000 .000
N 63 63 63 63 63 63 63
X2_4 Pearson Correlation
1.000** -.012 .277
* 1 .185 .277
* .655
**
Sig. (2-tailed)
0.000 .929 .028 .147 .028 .000
N 63 63 63 63 63 63 63
X2_5 Pearson Correlation
.185 -.021 .376** .185 1 .376
** .537
**
Sig. (2-tailed)
.147 .869 .002 .147 .002 .000
N 63 63 63 63 63 63 63
X2_6 Pearson Correlation
.277* .273
* 1.000
** .277
* .376
** 1 .842
**
Sig. (2-tailed)
.028 .030 0.000 .028 .002 .000
N 63 63 63 63 63 63 63
TOTALX2 Pearson Correlation
.655** .394
** .842
** .655
** .537
** .842
** 1
Sig. (2-tailed)
.000 .001 .000 .000 .000 .000
N 63 63 63 63 63 63 63
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Uji Validitas X3
Correlations
X3_1 X3_2 X3_3 X3_4 X3_5 X3_6 TOTALX3
X3_1 Pearson Correlation
1 .490** .474
** .044 .086 .118 .700
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .733 .505 .356 .000
N 63 63 63 63 63 63 63
X3_2 Pearson Correlation
.490** 1 .444
** .219 .018 .028 .678
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .085 .889 .826 .000
N 63 63 63 63 63 63 63
X3_3 Pearson Correlation
.474** .444
** 1 -.028 .345
** -.049 .728
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .827 .006 .703 .000
N 63 63 63 63 63 63 63
X3_4 Pearson Correlation
.044 .219 -.028 1 .188 -.118 .258*
Sig. (2-tailed) .733 .085 .827 .141 .356 .041
N 63 63 63 63 63 63 63
X3_5 Pearson Correlation
.086 .018 .345** .188 1 .116 .515
**
Sig. (2-tailed) .505 .889 .006 .141 .366 .000
N 63 63 63 63 63 63 63
X3_6 Pearson Correlation
.118 .028 -.049 -.118 .116 1 .361**
Sig. (2-tailed) .356 .826 .703 .356 .366 .004
N 63 63 63 63 63 63 63
TOTALX3 Pearson Correlation
.700** .678
** .728
** .258
* .515
** .361
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .041 .000 .004
N 63 63 63 63 63 63 63
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Uji Validitas Y
Correlations
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 TOTALLY
Y1 Pearson Correlation
1 .471** .031 .081 .554
** .315
* .036 .588
**
Sig. (2-tailed)
.000 .812 .526 .000 .012 .777 .000
N 63 63 63 63 63 63 63 63
Y2 Pearson Correlation
.471** 1 -.114 .020 .456
** .441
** -
.007 .551
**
Sig. (2-tailed)
.000 .374 .877 .000 .000 .957 .000
N 63 63 63 63 63 63 63 63
Y3 Pearson Correlation
.031 -.114 1 .273* -.024 -.025 -
.023 .337
**
Sig. (2-tailed)
.812 .374 .030 .849 .845 .859 .007
N 63 63 63 63 63 63 63 63
Y4 Pearson Correlation
.081 .020 .273* 1 .224 .383
** .095 .613
**
Sig. (2-tailed)
.526 .877 .030 .078 .002 .460 .000
N 63 63 63 63 63 63 63 63
Y5 Pearson Correlation
.554** .456
** -.024 .224 1 .482
** .139 .713
**
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .849 .078 .000 .278 .000
N 63 63 63 63 63 63 63 63
Y6 Pearson Correlation
.315* .441
** -.025 .383
** .482
** 1 -
.103 .676
**
Sig. (2-tailed)
.012 .000 .845 .002 .000 .420 .000
N 63 63 63 63 63 63 63 63
Y7 Pearson Correlation
.036 -.007 -.023 .095 .139 -.103 1 .297*
Sig. (2-tailed)
.777 .957 .859 .460 .278 .420 .018
N 63 63 63 63 63 63 63 63
TOTALY Pearson Correlation
.588** .551
** .337
** .613
** .713
** .676
** .297
* 1
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .007 .000 .000 .000 .018
N 63 63 63 63 63 63 63 63
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Uji Rehabilitas X1
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized
Items
N of Items
.582 .591 7
Uji Rehabilitas X2
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized
Items
N of Items
.738 .734 6
Uji Rehabilitas X3
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized
Items
N of Items
.552 .530 6
Uji Rehabilitas Y
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized
Items
N of Items
.578 .600 7
Uji Asumsi Klasik
Uji Multikoloneritas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 2.091 2.242 .933 .355
TOTALX1 .287 .078 .322 3.675 .001 .545 1.836
TOTALX2 .420 .064 .482 6.579 .000 .780 1.282
TOTALX3 .341 .106 .268 3.208 .002 .599 1.668
a. Dependent Variable: TOTALLY
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 63
Normal Parameters
a,b
Mean .0000000
Std. Deviation
1.73474100
Most Extreme
Absolute .074
Positive .069
Differences Negative -.074
Kolmogorov-Smirnov Z .586
Asymp. Sig. (2-tailed) .882
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Uji Hipotesis
Analisis Linear Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta
1 (Constant) 2.091 2.242 .933 .355
TOTALX1 .287 .078 .322 3.675 .001
TOTALX2 .420 .064 .482 6.579 .000
TOTALX3 .341 .106 .268 3.208 .002
a. Dependent Variable: TOTALLY
Uji T
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta
1 (Constant) 2.091 2.242 .933 .355
TOTALX1 .287 .078 .322 3.675 .001
TOTALX2 .420 .064 .482 6.579 .000
TOTALX3 .341 .106 .268 3.208 .002
a. Dependent Variable: TOTALLY
Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square
F Sig.
1 Regression 568.279 3 189.426 59.901 .000b
Residual 186.578 59 3.162
Total 754.857 62
a. Dependent Variable: TOTALLY
b. Predictors: (Constant), TOTALX3, TOTALX2, TOTALX1
Uji Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .868a .753 .740 1.778
a. Predictors: (Constant), totalX3, totalX2, totalX1
Lampiran 6: HASIL PLAGIAT
Lampiran 7: DOKUMENTASI
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Azhriani Azrah Haris, lahir di Bantaeng pada tanggal 28
Oktober 1998. Merupakan anak kedua dari lima bersaudara
dari kedua orang tua tercinta, Ayahanda Haris dan Ibu
tercinta Hj, Sam idar. Penulis mulai memasuki jenjang
pendidikan Sekolah Dasar pada tahun 2003 disekolah dasar
SD Inpres No.223 Paranga dan tamat pada tahun 2010,
Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SMPN 1 Binamu yang
sekarang lebih dikenal dengan SMPN 1 Jeneponto dan tamat pada tahun 2013,
pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SMAN 1 Binamu yang
sekarang lebih dikenal dengan SMAN 1 Jeneponto dan tamat pada tahun 2016.
Pada tahun 2016 penulis diterima sebagai mahasiswa pada jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Berkat perlindungan dan pertolongan Allah Swt dan kerja keras, serta
iringan doa dari keluarga, sahabat, dan orang-orang terkasih lainnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Muhammadiyah Makassar
dengan diterimanya skripsi yang berjudul “Pengaruh Pelaksanaan Kesehatan,
Keamanan dan Keselamatan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan pada PT.
Sermani Steel Makassar”