23
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas XII Dalam Pembelajaran TIK (Teknik Informatika Dan Komunikasi) SMA Negeri 1 Suruh Tahun Ajaran 2014/2015 Artikel Ilmiah Diajukan Kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer Peneliti : Pebrianus Hendri (702010115) Ir. Christ Rudianto, MT. Angela Atik Setiyanti, S.Pd. Program Studi Pendidikan Teknik Informatikadan KomputerFakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen SatyaWacana Salatiga Januari 2015

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI ... · 2018. 3. 13. · perbedaan prestasi belajar matematika yang memperoleh model pembelajaran TAI

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

    Team Assisted Individualization (TAI)

    Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas XII Dalam

    Pembelajaran TIK (Teknik Informatika Dan Komunikasi) SMA

    Negeri 1 Suruh Tahun Ajaran 2014/2015

    Artikel Ilmiah

    Diajukan Kepada

    Fakultas Teknologi Informasi

    Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

    Peneliti :

    Pebrianus Hendri (702010115)

    Ir. Christ Rudianto, MT.

    Angela Atik Setiyanti, S.Pd.

    Program Studi Pendidikan Teknik Informatikadan

    KomputerFakultas Teknologi Informasi

    Universitas Kristen SatyaWacana

    Salatiga

    Januari 2015

  • 1

  • 2

  • 3

  • 4

  • 5

  • 6

    Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

    Team Assisted Individualization (TAI)

    Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas XII Dalam Pembelajaran

    TIK (Teknik Informatika Dan Komunikasi) SMA Negeri 1 Suruh

    Tahun Ajaran 2014/2015

    “ 1)Pebrianus Hendri, 2)

    Ir. Christ Rudianto, MT., 3)

    Angela Atik Setyanti,

    S.Pd. Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

    Fakultas Teknologi Informasi

    Universitas Kristen SatyaWacana

    JL. Diponegoro 52-60 Salatiga

    Email: 1)[email protected], 2)[email protected], 3)

    [email protected]

    ABSTRAK

    This research is aimed to determine the effect of Cooperative Learning

    model type Team Assisted Individualization (TAI) on the activity and student

    learning result in learning ICT in SMA Negeri 1 Suruh grade XII. This research

    used a quasi-experiment. The results showed: (1). Significant positif effect on

    Activity student learning using model TAI in learning TIK (2). Significant positif

    effect on the result of student learning using TAI in learning ICT compared

    tolearning using convensional method. This study proved that TAI take effect

    significant on the activity and student learning results grade XII in learning ICT

    in SMA Negeri 1 Suruh

    Key words :effect Team Assisted Individualization (TAI) learning method, activity,

    learning outcomes ICT.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran

    kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) terhadap aktivitas dan hasil

    belajar siswa kelas XII dalam pembelajaran TIK di SMA Negeri 1 Suruh.

    Penelitian ini menggunakan Kuasi Eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan: (1)

    Berpengaruh signifikan positif terhadap Aktivitas belajar siswa menggunakan

    metode pembelajaran TAI dalam pembelajaran TIK. (2). Berpengaruh signifikan

    positif terhadap Hasil belajar siswa menggunakan metode pembelajaran TAI

    dalam pembelajaran TIK lebih besar di bandingkan dengan metode konvensional.

    Hal ini membuktikan bahwa model Team Assisted Individualization (TAI)

    berpengaruh signifikan terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XII dalam

    pembelajaran TIK di SMA Negeri 1 Suruh

    Kata kunci :pengaruh model pembelajaran Team Assisted Individualization

    (TAI), aktivitas, hasil belajar TIK.

    1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan TIK, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

    2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 3) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]

  • 7

    1. PENDAHULUAN

    Penerapan model pembelajaran yang tepat menjadi salah satu aspek

    yang sangat penting bagi guru guna menciptakan suasana belajar siswa yang

    aktif. Namun faktanya proses pembelajaran yang sering dijumpai adalah

    pembelajaran konvensional dimana pembelajaran hanya berpusat pada guru

    saja. TIK sebagai salah satu mata pelajaran yang diterapkan di sekolah

    ternyata masih dianggap sulit bagi sebagian siswa. Hal ini terjadi karena

    banyak siswa yang tidak memahami penyampaian materi yang dilakukan oleh

    guru. Selain itu, guru pun tidak terlalu banyak mendalami pemahaman siswa

    karena lebih fokus pada mengejar pencapaian kurikulum. Akhirnya, materi

    pelajaran selesai dibahas, namun kemampuan siswa terhadap materi tersebut

    belum memadai. Banyak siswa yang tidak bisa mengikuti alur penyampaian

    oleh guru karena kemampuan mereka memahami materi tersebut pun kurang.

    Oleh karena itu, seorang guru memerlukan suatu cara mengajar yang dapat

    merangsang siswa agar berkembang kemampuannya, baik kemampuan

    kognitif maupun praktik. Namun cara pengajaran ini jangan sampai

    menghilangkan peran guru sama sekali karena bagaimanapun guru tetap harus

    memberikan penyampaian materi agar ada keseragaman materi diantara

    siswa.

    Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan saat praktik pengalaman

    lapangan, guru sering mengajar dngan mengunakan model konvensional

    sehingga membuat siswa merasa bosan untuk mengikuti pembelajaran dan

    menyebabkan sebagian besar siswa masih kurang beraktivitas untuk belajar

    TIK. Hal ini ditunjukan dengan sikap siswa yang sering ramai di dalam kelas

    dan tidak adanya rasa untuk saling membantu satu sama lain terhadap

    temannya yang kurang mampu dalam menerima pembelajaran yang

    berdampak pada hasil belajar siswa khusunya kelas XII di SMA Negeri 1

    Suruh. Sering kali siswa tidak memperhatikan guru menerangkan materi

    sehinga hal tersebut juga mempengaruhi hasil belajar siswa, dengan kata lain

    siswa sering asyik sendiri dan tidak adanya rasa untuk membantu teman yang

    kurang mampu dalam pembelajaran, pada saat pembelajaran yang disebabkan

    karena seringnya guru memberikan pengajaran individual yang terbukti

    kurang efektif, dan kurangnya pra sarana pendukung seperti komputer

    sebagai alat praktek penunjang belajar TIK. Dalam hal ini peran seorang guru

    sebagai pengembang ilmu sangat besar untuk memilih model pembelajaran

    dan melaksanakan model pembelajaran yang tepat dan efisien bagi peserta

    didik bukan hanya pembelajaran berbasis konvensional. Salah satu model

    pembelajaran kooperatif yang sangat menarik adalah tipe TAI (Team Assisted

    Individualization) dalam pembelajaran model TAI siswa dalam kelompok

    yang diacak secara heterogen akan saling membantu satu sama lain terhadap

    teman kelompoknya yang kurang mampu dalam pembelajaran untuk

    mencapai suatu keberhasilan kelompok maupun individu dalam proses

    pembelajaran yang diukur melalu hasil test diakhir pembelajaran tidak hanya

    hasil belajar tetapi aktivitas belajar siswa juga dapat meningkat. [1] Menurut

    Robert Slavin (1984) TAI merupakan sebuah program pedagogic yang

    berusaha mengadaptasikan pembalajaran dengan perbedaan individual siswa

    secara akademik, pengembangan TAI dapat mendukung praktik-praktik ruang

    kelas, seperti pengelompokan siswa, pengelompokan kemampuan dalam

  • 8

    kelas, pengajaran terprogram, dan pengajaran berbasis komputer. Mengacu

    pada latar belakang masalah diatas dapat diidentifikasikan beberapa

    permasalahaan sebagai berikut : (1) Apakah terdapat pengaruh yang

    signifikan positif pada penerapan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team

    Assisted Individualization (TAI) terhadap aktivitas siswa kelas XII dalam

    pembelajaran TIK di SMA Negeri 1 Suruh tahun ajaran 2014/2015. (2)

    Apakah terdapat pengaruh yang signifikan positif pada penerapan model

    Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI)

    terhadap hasil belajar siswa kelas XII dalam pembelajaran TIK di SMA

    Negeri 1 Suruh tahun ajaran 2014/2015.

    2. TINJUAN PUSTAKA

    Penelitian Terdahulu

    Penelitian ini memiliki kesamaan dan perbedaan dengan 3 pene;itian

    relevan. [2] Dalam penelitian Fitri Utami yang berjudul “Pengaruh Model

    Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Dalam

    Pembelajaran IPA Materi Gaya Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD

    Negeri Panembahan Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012” Metode yang

    digunakan dalam pengumpulan data adalah tes, observasi, dan dokumentasi.

    Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data berupa t-test. Hasil

    penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan model pembelajaran

    kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) dan model

    pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SD N

    Panembahan Kota Yogyakarta. Perbedaan model pembelajaran kooperatif

    tipe TAI dan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa

    kelas IV pada pokok bahasan gaya tersebut dapat dilihat dari selisih nilai rata-

    rata. Selisih nilai rata-rata (mean) pretest dan posttest antara kelas

    eksperimen (8,29) yang lebih tinggi dari pada kelas kontrol (6,89), sehingga

    dapat disimpulkan bahwa metod pembelajaran kooperatif tipe TAI

    berpengaruh sangat nyata (p < 0,01) terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD

    Negeri Panembahan, Yogyakarta.

    [3] Penelitian lain yang relevan dengan mencari pengaruh Model

    Pembelajaran Cooperative Learning Tipe TAI adalah Umi Farikah dengan

    judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted

    Individualization) Dengan Media LKS Terhadap Prestasi Belajar Matematika

    Pada Materi Faktorisasi Suku Aljabar Siswa Kelas Viii Semester 1 SMP

    Negeri 2 Gajah Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2010/2011” dengan

    teknik pengambilan data Metode yang digunakan dalam pengumpulan data

    adalah dokumentasi dan, tes. Hasil penelitian ini menunjukkan Ada

    perbedaan prestasi belajar matematika yang memperoleh model pembelajaran

    TAI dengan model pembelajaran konvensional. Hal ini dapat dilihat dari hasil

    perhitungan uji-t yaitu hitung t = 1.913 > tabel t = 1,668. Prestasi belajar

    matematika yang memperoleh model pembelajaranTAI lebih baik dari model

    pembelajaran konvensional. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan

    ketuntasan belajar yaitu model pembelajaran TAI = 77,14 % > model

    pembelajaran konvensional = 62,86 %. Serta hasil tes diperoleh rata-rata nilai

  • 9

    rata-rata kelompok eksperimen ( ex ) = 76,0571 dan rata-rata kelompok

    kontrol ( kx ) = 69,8571.

    [4] Penelitilain tentang pengaruh Model Pembelajaran Cooperative

    Learning Tipe TAI (team assisted individualization) adalah Siti Fatika Alim

    dengan judul skripsi “Pengaruh Model Pembelajaran Team Assisted

    Individualization (Tai) Berbantu Media Power Point Terhadap Self Efficacy

    Dan Hasil Belajar Biologi” teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

    Tes. Hasil penelitian ini adalah Tidak ada pengaruh yang signifikan dari

    penggunaan model pembelajaran Team Assisted Individualizaation (TAI)

    berbantu media power point terhadap hasil belajar Siswa pada materi pokok

    Vertebrata MAN Lab UIN Yogyakarta..

    Dapat disimpulkan bahwa dengan model pembelajaran Pembelajaran

    Cooperative Learning Tipe TAI (team assisted individualization) dapat

    berpengaruh terhadap Hasil Belajar pada sebagian mata pelajaran tertentu .

    Penelitian yang akan dilakukan, berbeda dengan penelitian yang sebelumnya.

    Pada penelitian sebelumnya, Tipe TAI dapat berpengaruh terhadap hasil

    belajar pada sebagian mata pelajaran tertentu tetapi tidak pada aktivitas dan

    materi pembelajaran TIK. Pada penelitian ini akan mencari apakah benar

    model pembelajaran Cooperative Learning Tipe TAI (team assisted

    individualization) dapat berpengaruh signifikan positif terhadap Aktivitas dan

    Hasil Belajar dalam pembelajaran khususnya dalam pembelajaran TIK.

    Berikut adalah perbandingan penelitianterdahulu dengan penelitian sekarang.

    Tabel 1. Perbandingan Penelitan Terdahulu dan Penelitian yang dilaksanakan

    Peneliti/ Tahun

    Mata

    Pelajaran Responden Metode Media

    Umi Farikah.

    2011 Matematika SMP Kelas

    VII TAI Media LKS

    Fitri Utami

    2012 Ipa SD Kelas IV TAI

    Siti Fatika Alim

    2013 Biologi SMA Kelas X TAI Power

    Point

    Pebrianus Hendri

    2014 TIK SMA Kelas

    XII TAI

    Model Pembelajaran

    [5] Model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam

    merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial, model pembelajaran

    mengacu pada pendekatan yang digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-

    tujuan pembelajar, tahap-tahap pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan

    pengelolaan kelas.

    Pembelajaran Kooperatif

    [6] Model pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil

    siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk

    mencapai tujuan belajar.

  • 10

    Tipe Team-Assisted Individualization (TAI)

    [7] TAI merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang memberi

    kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam

    tugas-tugas yang terstruktur. Pembelajaran kooperatif dikenal dengan

    pembelajaran secara berkelompok.

    Sintak pembelajaran TAI mencakup tahapan-tahapan konkret dalam

    melaksanakan program tersebut di ruang kelas.

    1. Tim : dalam TAI, siswa dibagi kedalam tim-tim yang beranggotakan 4-5 orang, sebagaimana dalam STAD dan TGT.

    2. Tes Penempatan : siswa diberikan pretest. Mereka ditempatkan pada tingkatan yang sesuai dalam program individual berdasarkan kinerja

    mereka pada test ini.

    3. Materi : siswa mempelajari materi pelajaran yang akan didiskusikan. 4. Belajar Kelompok : siswa melakukan belajar kelompok bersama rekan-

    rekannya dalam satu tim

    5. Skor dan Rekoginisi: hasil kerja siswa di-score di akhir pelajaran dan setiap tim yang memenuhi kriteria sebagai tim super harus memperoleh

    penghargaan dari guru.

    6. Kelompok Pengajaran guru memberi pengajaran kepada setiap kelompok tentang materi yang sudah didiskusikan.

    7. Tes Fakta guru meminta siswa untuk mengejarkan tes-tes untuk membuktikan kemampuan mereka yang sebenarnya.

    Manfaat Team Assisted Individualization (TAI)

    Ada beberapa manfaat TAI yang memungkinkannya memenuhi kriteria

    pembelajaran efektif. Diantaranya adalah

    1. Meminimalis keterlibatan guru dalam pemeriksaan dan pengelolaan rutin.

    2. Melibatkan guru untuk mengajar kelompok-kelompok kecil yang

    heterogen.

    3. Memudahkan siswa untuk melaksanakannya karena teknik operasional

    yang cukup sederhana.

    4. Memotivasi siswa untuk mempelajari materi-materi yang diberikan dengan

    cepat dan akurat tanpa jalan pintas

    5. Memungkinkan siswa untuk bekerja dengan siswa-siswa lain yang berbeda

    sehingga tecipta siap positif diantara mereka.

    Aktivitas Siswa

    [8] Aktivitas siswa adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran,

    perhatian dan aktivitas dalam kegiatan pembelajaran guna menjujung

    keberhasilan proses belajar mengajar dan memperoleh manfaat dari kegiatan

    tersebut. Peningkatan aktivitas siswa yaitu meningkatnya jumlah siswa yang

    terlibat aktif belajar, mengingkatnya jumlah siswa yang bertanya, yang

    bertanya jawab, meningkatnya jumlah siswa yang saling berinteraksi

    membahas materi pembelajaran. Model belajar-mengajar yang bersifat

    partisipasi yang dilakukan guru akan mampu membawa siswa dalam situasi

    yang kondusif, karena siswa berperan dan lebih terbuka dalam kegiatan

    belajar-mengajar. Dengan kata lain, bahwa dalam belajar sangat diperlukan

    adanya aktivitas.

  • 11

    Hasil Belajar

    [9] adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman

    belajaranya. Hasil belajar ini diperoleh siswa setelah mengikuti proses belajar

    mengajar. Untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil belajar siswa atau

    kemampuan siswa dalam suatu pokok bahasan guru biasanya mengadakan tes

    hasil belajar.

    3. METODE PENELITIAN

    Rancangan yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group

    Design, dan dilakukakn pretest kemudian dikenai treatment secara berturut-

    turut dan terakhir diberikan posttest untuk mengukur hasil belajar pada

    kelompok belajar tersebut

    Tabel 2 Nonequivalent Control Group Design

    Noneequivalent

    Control Group

    Design

    Pretest Treatment Posttest

    Kelas Eksperimen O₁ X O₂

    kelas Kontrol O₃ - O₄

    Keterangan :

    Kelas Eksperimen = kelas yang mendapat treatment

    (pembelajaran menggunakan model TAI)

    Kelas Kontrol = kelas yang tidak mendapat perlakuan

    ( pembelajaran konvensional )

    O1 = simbol tes awal untuk kelas eksperimen sebelum diberi perlakuan

    O2 = simbol tes akhir untuk kelas eksperimen sesudah di beri perlakuan

    O3 = simbol tes awal untuk kelas kontrol

    O4 = simbol tes akir untuk kelas kontrol

    X = treatment yang diberikan pada kelas eksperimen

    - = tidak ada perlakuan pada kelas kontrol

    Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa di SMA Negeri Suruh di

    kelas XII ips –I dan kelas X ips –II.

    Sampel dari penelitian ini adalah:

    1. Siswa kelas XII ips - II SMA Negeri SURUH

    Merupakan kelompok eksperimen yang akan diberikan treatment atau

    perlakuan yaitu dengan model pembelajaran kooperati tipe TAI(Team

    Assisted Individualization). Kelompok eksperimen terdiri dari 23 siswa.

    2. Siswa kelas XII ips - I SMA Negeri SURUH

    Merupakan kelompok kontrol yang tidak diberikan suatu treatment atau

    perlakuan apapun. Model pembelajaran menggunakan pembelajaran

    konvensional.

  • 12

    Penelitian ini berupaya untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran TAI

    terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK di SMA Negeri

    1 Suruh.Penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan yang ditunjukkan pada gambar

    1.

    Gambar 1. Alur Penelitian Pada Kelas Eksperimen & Kontrol

    Tahap1, Identifikasi masalah ada beberapa masalah yang di temui yaitu

    siswa sering ribut sendiri didalam kelas dan sering sekali siswa

    tidak memperhatikan guru saat menerangkan materi.

    Tahap2, Setelah selesai mengidentifikasi masalah selanjutnya menentukan

    kajian pustaka, kajian pustaka dilakukan untuk pencarian solusi

    terhadap masalah tersebut.

    Identifikasi Masalah

    Kajian Pustaka

    Perangkat pembelajaran

    Pembelajaran

    Pembuatan RPP

    Perlakuan dengan model pembelajaran TAI pada

    pelajaran TIK (kelas eksperimen)

    Perlakuan pembelajaran dengan model konvensional

    Pada pelajaran TIK(kelas kontrol)

    pretest

    posttest

    Pengolahan Data dan Analisis

    Hasil Penelitian

    Pembahasan Hasil

    Penelitian

    Penarikan Kesimpulan

  • 13

    Tahap3, Setelah menentukan kajian pustaka, langkah selanjutnya membuat

    perangkat pembelajaran salah satunya menentukan materi yang

    akan diajarkan baik dikelas eksperimen maupun kelas kontrol.

    Tahap4, Membuat RPP untuk desain pembelajaran ada 2 RPP yang saya

    buat yaitu RPP kelas eksperimen dan RPP kelas Kontrol masing-

    masing RPP memiliki 2 kali pertemuan.

    Tahap5, Memberikan pretest kepada 2 kelas di SMAN 1 Suruh yaitu kelas

    xii ips-1 dan xii ips 2. Pretest di lakukan untuk mengukur

    kemampun awal siswa sebelum diberi perlakuan dengan model

    pembelajaran TAI.

    Tahap6a, perlakuan kelas eksperimen yang menggunakan model

    pembelajaraan kooperatif tipe TAI. Disini untuk kelas eksperimen

    mengunakan kelas xii ips-2

    Tahap 6b, perlakuan kelas kontrol yaitu dengan mengunakan model

    pembelajaran Konvensional dan untuk kelas kontrol mengunakan

    kelas xii ips-1.

    Tahap7, Setelah diberi perlakuan langkah selanjutnya kelas eksperimen dan

    kelas kontrol di berikan posttest untuk mengukur kemampuan

    mereka setelah di berikan perlakuan.

    Tahap8, Setelah di berikan posttest data tersebut diolah dan di analisis.

    Tahap9, Setelah diolah dan dianalisis data tersebut hasilnya diibahas sebagai

    acuan dalam bab 4.

    Tahap 10, setelah hasil di bahas dan di dapat lalu penarikan kesimpulan.

    Kisi-kisi soal

    Standar Kompetensi : 1. Menggunakan perangkat lunak pembuat grafis

    Kompetensi Dasar : 1.1 Menunjukkan menu ikon yang terdapat dalam

    perangkat lunak pembuat grafis

    Mata Pelajaran : TIK Program Pengolah Grafik

  • 14

    Tabel 3. Indikator soal test

    No Indikator Butir Soal

    1 Menjelaskan pengertian grafis berbasis

    vector dan grafis berbasis bitmap.

    2, 4, 24,25

    2 Mengetahui aplikasi yang digunakan

    untuk membuat grafis berbasis vector dan grafis berbasis bitmap.

    1, 3, 5,6, 8,13

    3 Menjelaskan pengertian menu dan ikon

    yang terdapat dalam perangkat lunak

    pembuat grafis.

    7,17,19,

    4 Menerangkan fungsi menu dan ikon

    yang terdapat dalam perangkat lunak

    pembuat grafis.

    9,10,16,18,21

    5 Mengindentikasi menu dan ikon yang

    terdapat dalam perangkat lunak

    pembuat grafis.

    11,14,15,20,

    6 Menampilkan menu dan ikon yang

    tersembunyi dan menyembunyikan

    ikon-ikon yang tidak di perlukan

    12,22,23

    Analisis Data Aktivitas Belajar Siswa

    Pada penelitian ini, untuk menghitung hasil aktivitas belajar siswa dilakukan

    dengan perhitungan kriteria.

    Tabel 4. Indikator Aktivitas

    No Pernyataan 1 2 3 4 1. Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran 2. Siswa mendengarkan dan memperhatikan

    penjelasan guru

    3. Selama proses pembelajaran berlangsung siswa terlibat dalammengajukan pertanyaan.

    4. Diskusi mengunakan model pembelajaran TAI (team assisted individualization) sesuai intruksi guru.

    5. Terjadi interaksi antara siswadengan guru 6. Terjadi interaksi antara siswa dengan siswa. 7. Siswa tetap melaksanakan tugas walaupun hasilnya

    belum jelas benar.

    8. Siswa berani menyimpulkan dari hasil pembelajaran yang berlangsung

  • 15

    Kriteria persentase aktivitas siswa adalah sebagai berikut :

    (1) Kurang Aktif : persentase aktivitas peserta didik < 25%

    (2) Cukup Aktif : 25% ≤ persentase aktivitas peserta didik < 50%

    (3) Aktif : 50 ≤ persentase aktivitas peserta didik < 75%

    (4) Sangat Aktif : persentase aktivitas peserta didik ≥ 75

    Rumus menghitung keriteria % : = x 100%

    Tabel 5. Kriteria Aktivitas Siswa

    Rentang Skor

    Kritria

    75% - 100 % Sangat Aktif

    50% - 75 % Aktif

    25% - 50% Cukup Aktif

    0 %- 25% Kurang Aktif

    Analisis Nilai Hasil Test

    Pada penelitian ini hasil test yang digunakan adalah hasil pretest dan

    hasil posttest rata-rata nilai pretest dan posttest dibandingkan untuk

    mengetahui perbandingan hasil nilai kelas kontrol dan eksperimen.

    1. Menghitung nilai rata-rata kelompok. Minimum maksimum, standar deviasi dan varians dengan menggunakan Program Aplikasi Pengolah Data

    Statistik.

    2. Melakukan uji normalitas. Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing kelompok sampel berdistribusi normal

    atau tidak.

    3. Melakukan uji homogenitas. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing kelompok sampel mempunyai varian yang sama

    atau berbeda. Untuk menguji homogenitas digunakan uji Levene dengan

    Melakukan uji kesamaan dan rata-rata. Uji kesamaan dilakukan untuk

    mengetahui apakah terdapat kesamaan antara rata-rata nilai pretest

    perolehan dari kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum dilakukan

    pembelajaran. Uji ini dilakukan jika data berdistribusi normal dan

    homogen, maka dilakukan uji T dengan bantuan program aplikasi

    pengolah data statistik.

  • 16

    4. HASIL DAN PEMBAHASAN

    Desain Pembelajaran

    No 1. Kegiatan : pendahuluan Waktu 10 menit

    Guru Siswa

    1. Menyampaikan salam. 1. Menjawab salam.

    2. Absensi. 2. Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan

    guru. Apersepsi

    3.

    Menanyakan materi yang sudah

    diajarkan.

    4. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

    5. Menyampaikan gambaran kegiatan

    pembelajaran yang menggunakan

    model team Assisted Individualization.

    No 2. Kegiatan : Inti Waktu 65 menit

    1. Menjelaskan program pengolah grafis. 1. Siswa menyimak dan mencatat penjelasan materi

    yang disampaikan oleh

    guru.

    2. Memberikan kesempatan kepada siswa

    untuk bertanya tentang materi yang

    telah di pelajari.

    2. Bertanya tentang bagian yang belum dipahami dari

    materi.

    Elaborasi 1. Memberikan soal Tes lisan kepada

    siswa.

    3. Siswa mengerjakan soal tes lisan.

    2. Membentuk 5 kelompok yang terdiri

    dari 4-5 siswa

    4. Siswa duduk sesuai kelompok yang telah di

    tentukan.

    3. Siswa melakukan diskusi kelompok

    tentang hasil jawaban soal tes lisan dan

    dalam diskusi angota kelompok saling

    memeriksa jawaban dari soal tes lisan

    teman kelompoknya.

    5. Siswa berdiskusi tentang

    materi dan saling

    mengoreksi jawaban teman

    anggota kelompoknya

    4. Guru memfasilitasi siswa dalam

    membuat rangkuman. mengarah kan

    dan memberi penegasan pada materi

    6. Siswa membuat rangkuman

    tentang materi yang di

    pelajari

    5. Guru memberikan kuis kepada siswa

    secara individu.

    7. Siswa mengerjakan kuis

    secara individu.

    No 3. Kegiatan : Penutup Waktu 15 menit

    1. Melakukan refleksi bersama terhadap

    materi dan pembelajaran yang sudah

    dilakukan.

    1. Menyampaikan apa yang sudah di pelajari.

  • 17

    2. Menarik kesimpulan.

    2. Menyampaikan kembali

    kesimpulan yang diterima. 3. Menutup pembelajaran.

    Analisis Lembar Aktvitas Belajar Siswa

    Pengamatan Aktivitas belajar siswa dilaksanakan pada kedua kelas

    baik eksperimen maupun kontrol dari awal pelajaran hingga akhir pelajaran.

    Hal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat aktivitas siswa saat

    melaksanakan proses pembelajaran untuk kelas eksperimen mengunakan

    pembelajaran model kooperatif tipe TAI (team assisted individualization)

    serta kelas kontrol yang mengunakan model Konvensional.

    Tabel 6. Hasil Presentase Aktvitas Belajar Siswa

    INDIKATOR KELAS

    Eksperimen Kontrol

    1. Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran

    86,95% 69,56%

    2. Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru

    91,30% 78,26%

    3. Selama proses pembelajaran berlangsung siswa terlibat dalam

    mengajukan pertanyaan 82,60% 73,92%

    4. Diskusi mengunakan model pembelajaran TAI (team assisted

    individualization) sesuai intruksi guru.

    100,00% -

    5. terjadi interaksi antara siswa dengan guru.

    86,95% 73,91%

    6. terjadi interaksi antara siswa dengan siswa.

    95,65% 73,91%

    7. Siswa tetap melaksanakan tugas walaupun hasilnya belum jelas benar.

    91,30% 78,26%

    8. Siswa berani menyimpulkan dari hasil pembelajaran yang berlangsung.

    82,60% 69,56%

    Total Presentase 89,66% 73,91%

  • 18

    Gambar 2. Persentase hasil aktivitas kedua kelas

    Skor presentase berdasarkan gambar 2. hasil perhitungan Observasi

    aktivitas belajar siswa lebih tinggi kelas eksperimen dari pada kelas kontrol.

    Hasil presentase kelas eksperimen yaitu sebesar 89.66% untuk keseluruhan

    skor total indikator yang artinya penilaian sangat aktif. Hasil presentase

    kelas kontrol yaitu 73.91% untuk keseluruhan skor total indikator dan berada

    pada kriteria aktif. Beradasarkan hasil presentase kedua kelas, maka dapat

    disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa kelas dengan mengunakan model

    pembelajaran TAI dalam pembelajaran TIK sangat aktif dan berpengruh

    signifikan positif dari pada kelas kontrol yang menggunakan model

    konvensional.

    Analisis Hasil Data Pretest

    Hasil yang didapat dari pre test ini adalah rata-rata kemampuan awal

    siswa pada kelas Eksperimen adalah 59.68 dengan standar deviasi 9.642 dan

    rata-rata kemampuan awal siswa pada kelas kontrol adalah 58.78 dengan

    standar deviasi 7.856. Nilai tertinggi dari kelas Eksperimen adalah 72 dan

    nilai terendahnya adalah 40.Sedangkan nilai tertinggi pada kelas Kontrol

    adalah 72 dan nilai terendahnya adalah 44. Kesimpulan yang dapat diambil

    dari rentang nilai tertinggi ke terendah pada kelas kontrol maupun kelas

    eksperimen adalah kedua kelas tersebut memiliki kemampuan awal yang

    relatif sama.

    Setelah diketahui bahwa data pretest berdistribusi normal, maka

    langkah selanjutnya adalah melakukan uji homogenitas untuk mengetahui

    kesamaan varians antara skor pretest. Setelah dilakukan uji normalitas dan uji

    homogenitas data hasil pre test diketahui bahwa penyebaran skor pre test

    berdistribusi normal dan homogen sehingga untuk pengujian digunakan

    statistik uji parametrik, yaitu uji t. Uji t (Independent Samples T Test)

    dilakukan dengan bantuan aplikasi pengolah data, Hal itu berarti keadaan

    awal siswa kelas eksperimen dan kontrol sebelum pembelajaran mempunyai

    kemampuan yang sama

    89.66%

    73,91%

    0.00%

    20.00%

    40.00%

    60.00%

    80.00%

    100.00%

    eksperimen kontrol

    aktivitas

  • 19

    Analisis Hasil Data Posttest

    Soal post test diberikan di akhir rangkaian pembelajaran, untuk

    mengetahui pengetahuan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran yang

    diberi perlakuan. Didapat hasil bahwa skor tertinggi posttest kelas eksperimen

    adalah 96, skor terendahnya adalah 64, skor rata-rata kelas adalah 80.52

    dengan standar deviasi sebesar 9.050 .Sedangkan skor tertinggi posttest kelas

    kontrol adalah 84 dan terendahnya adalah 60.Skor rata-rata kelas adalah

    70.61. dibawah ini adalah tabel persentase kenaikan dari hasil pretest ke hasil

    posttest

    Tabel 7. Persentase Hasil Pretes dan Posttest

    KELOMPOK PRETEST POSTTEST persentase

    kenaikan hasil

    Siswa 12 60 84 24%

    Siswa 1 72 96 24%

    Siswi 7 60 80 20%

    Siswi 21 60 80 20%

    KELOMPOK PRETEST POSTTEST persentase

    kenaikan hasil

    Siswi 8 72 88 16%

    Siswi 15 52 64 12%

    Siswi 17 64 80 16%

    Siswa 11 72 92 20%

    Siswa 4 44 68 24%

    KELOMPOK PRETEST POSTTEST persentase

    kenaikan hasil

    Siswa 3 60 92 32%

    Siswa 13 72 92 20%

    Siswi 20 48 68 20%

    Siswa 22 64 80 16%

    Siswi 6 44 76 32%

    KELOMPOK PRETEST POSTTEST persentase

    kenaikan hasil

    Siswi 9 68 76 8%

    Siswa 14 56 76 20%

    Siswa 10 52 80 28%

    Siswa 16 64 84 20%

    KELOMPOK PRETEST POSTTEST persentase

    kenaikan hasil

    Siswa 2 64 76 12%

    Siswa 5 52 80 28%

    Siswa 23 40 64 24%

    Siswi 19 64 84 20%

    Siswa 18 68 92 24%

  • 20

    Dari tabel 6 dapat dilihat hasil persentase peningkatan hasil belajar

    siswa kelas eksperimen dari hasil pretest ke posttest ada 1 siswa yang

    mendapat skor tertingi untuk hasil posttest dan 2 orang siswa yang nilai hasil

    posttest nya sangat rendah dengan siswa yang lain.

    Selain itu perbedaan hasil belajar ditunjukan oleh nalai rata-rata kelas

    eksperimen yaitu 80.52 sedangkan pada kels kontrol yaitu 70.61. dari rata-

    rata posttest hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas

    Kontrol. Seperti yang terlihat digambar. Peningkatan kelas eksperimen yaitu

    sebesar 20.87% sedangkan peningkatan kelas kontrol yaitu sebesar 11.83%.

    Gambar 3. Grafik Hasil Belajar Siswa

    Berdasarkan gambar 3 dapat dilihat pada kelas eksperimen dan kelas

    kontrol memiliki nilai rata-rata pretest yang hampir sama yaitu 59.65 dan

    58.78. sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa pada kelas

    eksperimen dan kelas kontrol terhadap materi yang akan disampaikan relatif

    sama. Kemudian dapat dilihat juga hasil nilai rata-rata posttest dari kelas

    eksperimen sebesar 80.52 dan pada kelas kontrol sebesar 70.61. dari nilai

    rata-rata posttest yang dipaparkan dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pada

    kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol yang berarti terdapat

    pengaruh yang signifikan positif terhadap hasil belajar siswa kelas

    eksperimen.

    rata-rata pretest rata-rata posttest

    Kontrol 58.78 70.61

    Esperimen 59.65 80.52

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    90

    Nila

    i rat

    a-r

    ata

    HASIL BELAJAR

  • 21

    5. KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa presentase skor lembar

    observasi aktivitas siswa yang didapat pada kelas kontrol memilik rata-rata

    73.91%.sedangkan persentase yang didapat pada kelas eksperimen memiliki

    rata-rata 89.66%. maka dapat disimpulan bahwa presentase rata-rata aktivitas

    kelas eksperimen tidak sama dengan presentase rata-rata kelas kontrol. Hal ini

    berarti selama proses pembelajaran berlangsung pengunaan metode

    pembelajran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI)

    berpengaruh signifikan positif terhadap aktivatas belajar siswa kelas XII

    dalam pembelajaran TIK di SMA Negeri 1 Suruh.

    Hasil nilai kelas kontrol memiliki rata-rata 70.61 sedangkan hasil nilai

    yang didapat kelas eksperimen memiliki rata-rata 80.52. maka dapat

    disimpulkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen tidak sama

    dengan nilai hasil belajar kelas kontrol. yang berarti bahwa pengunaan

    metode pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI)

    berpengaruh signifikan positif terhadap hasil belajar siswa kelas XII dalam

    pembelajaran TIK di SMA Negeri 1 Suruh.

    Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan

    bahwa pembelajaran TIK dengan menggunakan metode pembelajaran

    kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) berpengaruh signifikan

    positif terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XII dalam pembelajaran

    TIK di SMA Negeri 1 Suruh.

    Saran

    Berdasarkan hasil penelitianyang dilakukan ini maka ada beberapasaran yang

    ditunjukan kepada :

    1. Bagi Guru

    a. Guru dapat menerapkan metode pembelajaran pembelajaran kooperatif tipe TAI dalam pembelajaran TIK untuk menumbihkan

    keaktifan siswa berupa aktivitas langsung sehingga siswa tertarik dan

    antusias dalam mengikuti proses pembelajaran.

    b. Sebagai guru hendaknya bijaksana dalam memilih model pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran yang akan diajarkan

    sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai

    2. Peneliti lain

    a. Peneliti lain dapat mengembangkan metode pembelajaran kooperatif

    tipe TAI dengan metode pembelajaran lain.

  • 22

    6. Daftar Pustaka

    [1]. Slavin, Robert, E. 2005.Cooperatif Learning Teori,Riset Dan Praktik.

    Bandung: Nusa Media.

    [2]. Fitri Utami (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI

    (Teams Assisted Individualization) Dalam Pembelajaran Ipa Materi Gaya

    Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Panembahan Yogyakarta

    Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta.

    [3]. Umi Farikah. (2011). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tai

    (Team Assisted Individualization) Dengan Media LKS Terhadap Prestasi

    Belajar Matematika Pada MateriFaktorisasi Suku Aljabar Siswa Kelas Viii

    Semester 1 SMP Negeri 2 Gajah Kabupaten Demak Tahun Pelajaran

    2010/2011.Skripsi . 2011. IKIP PGRI SEMARANG.

    [4]. Siti Fatika Alim. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Team Assisted

    Individualization (Tai) Berbantu Media Power Point Terhadap Self Efficacy

    Dan Hasil Belajar Biologi. Skripsi. 2013.UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

    [5]. Suprijono,Agus. 2013. Cooperative Learning.Yogyakarta: Pustaka Pelajar

    [6]. Sugiyanto. 2010. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma

    Pustaka.

    [7]. Mithul, Huda. 2013. Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran.

    Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

    [8]. A.M, Sardiman. 2011. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta :

    Rajawali Press.

    [9]. Nana Sudjana. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung PT

    Remaja Rosdakarya. (cetakan ke-17).

    [10]. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung; Alpabeta.

    [11]. Hamalik, Omar. 2013.Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.