82
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI DI MAN BABAKAN LEBAKSIU TEGAL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Dalam Ilmu Pendidikan Biologi Oleh : INDAH BUDI LESTARI NIM : 3104236 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2 0 0 9

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

KELAS X PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI DI MAN BABAKAN LEBAKSIU TEGAL

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Dalam Ilmu Pendidikan Biologi

Oleh :

INDAH BUDI LESTARI NIM : 3104236

FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG 2 0 0 9

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Tanggal Tanda Tangan

Nur Khasanah, S.Pd. M.Kes _____________ _____________ Pembimbing I Dra. Miswari, M.Ag. _____________ _____________ Pembimbing II

Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

iii

PENGESAHAN PENGUJI Tanggal Tanda Tangan Dra. Miswari, M.Ag. Ketua Sidang

Hj. Tuti Qurrotul Aini, M.SI Sekretaris Sidang

Drs. Abdul Rohman, M.Ag. Penguji I

Lianah, M.Pd Penguji II

Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

iv

MOTTO

#θçΡ uρ$ yè s? uρ ’ n?tã ÎhÉ9ø9$# 3“uθø) −G9$# uρ ( Ÿωuρ (#θçΡ uρ$ yè s? ’ n?tã ÉΟøO M} $# Èβ≡uρô‰ãè ø9 $# uρ

“Dan tolong menolonglah kamu dalam kebajikan dan ketakwaan dan jangan tolong menolong dalam dosa dan pelanggaran”.(Q.S. Al-Maidah: 2)

Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

v

PERSEMBAHAN

Karya yang sangat sederhana ini kupersembahkan kepada:

Ayahanda Sopan dan Ibunda Fasikha, walaupun karya ini tidak sebanding dengan kasih

sayang yang mereka berikan untuk ananda, tak sebanding juga dengan tetes air mata yang

mengiringi setiap doa dan setiap titik-titik keringat dalam pengorbanan dan usaha demi

ananda.

Kakakku Khamdani dan adiku Rifki ardiyan, terima kasih atas motivasi, bantuan doanya

dan masukan-masukan yang membuat aku semakin dewasa.

Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

vi

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab penulis menyatakan bahwa

skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis orang lain atau diterbitkan. Demikian

juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang

terdapat referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, 5 Januari 2009

Deklarator,

Indah Budi Lestari NIM: 3104236

Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

vii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Rabb al-

Izzati, Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat kepada semua hamba-

Nya.

Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,

nabi akhir zaman dan pembawa rahmat bagi makhluk seluruh alam.

Tidak ada kata yang pantas penulis ungkapkan kepada pihak-pihak yang

membantu proses pembuatan skripsi ini, kecuali terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Rektor IAIN Walisongo Semarang, Prof. Dr. Abdul Djamil, MA

2. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, Prof. Dr. Ibnu Hadjar, M.

Ed.

3. Dosen pembimbing Nur Khasanah S.Pd, M.Kes dan Dra. Miswari M.Ag, yang

telah memberikan bimbingan dan arahan selama proses penulisan skripsi.

4. Kepala MAN Babakan Lebaksiu Tegal H. Bukhori S.Ag yang berkenan

memberikan izin pada penulis untuk melakukan penelitian di MAN Babakan .

5. Guru pengampu mata pelajaran Biologi kelas X MAN Babakan, Mohamad

Muntoha S.Pd yang memberikan banyak arahan dan informasi tentang data

penelitian.

6. Segenap dosen Fakultas Tarbiyah yang telah membekali banyak pengetahuan

kepada penulis dalam menempuh studi di Fakultas Tarbiyah.

7. Segenap pegawai Fakultas Tarbiyah, pegawai perpustakaan IAIN, pegawai

perpustakaan Fakultas Tarbiyah dan pegawai perpustakaan TPM yang telah

memberikan layanan yang baik bagi penulis.

8. Bapak, Ibu serta saudara-saudara penulis yang tidak henti-hentinya memberikan

dorongan baik moril maupun materiil dan tidak pernah bosan mendoakan penulis

dalam menempuh studi dan mewujudkan cita-cita.

9. Neneku Nyai Rohmah, saudara-saudara penulis terimakasih atas segala nasehat

dan kasih sayang yang telah diberikan.

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

viii

10. Temanku dikala suka maupun duka Choirul Rohman terimakasih atas semua

motivasi, support dan kasih sayangmu.

11. Seluruh personil KMBN (Resimen Mahasiswa) Satuan 906 “Sapu Jagad” IAIN

Walisongo, yang menemani dalam suka dan duka dalam mengarungi hidup

berorganisasi, terimakasih atas semuanya.

12. Teman-temanku paket Biologi 2004 trimakasih atas dukungan dan

kekompakannya.

13. Sahabat-sahabatku Irma, ida, Naily, Riska, Ela, etc, terimakasih atas masukan dan

dukungannya .

14. Teman-teman PPL MTs Al-Asror Gunung Pati (Udin, Ahsan, Malik, Mujiono,

Umam, Hendra, Royanti, Ilyana) terimakasih telah ngajari banyak hal tentang

“Teaching”.

15. Teman-teman KKN Posko 18 Bringinsari Kendal (Pendi, Ami, Wildan, Aan,

Ikhfa, Ina, Faizah, Dwi, Pujiono, Mb. Nur, Irma, Afif, Ahsan, Uplik, Nedi, Lulu,

Agung), terimakasih atas dukungan dan desakannya.

Semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan mereka dengan balasan

yang lebih dari yang mereka berikan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna,

baik dari segi materi dan analisisnya. Oleh karena itu kritik dan saran yang

membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhirnya hanya kepada Allah penulis berharap, semoga apa yang tertulis dalam

skripsi ini bisa bemanfaat khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca pada

umumnya. Amin.

Semarang, 5 Januari 2009

Penulis

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

ix

ABSTRAK

Indah Budi Lestari (NIM. 3104236). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran Biologi Di MAN Babakan Lebaksiu Tegal. Skripsi. Semarang: Program Strata 1 Jurusan Tadris Biologi IAIN Walisongo, 2004.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:1)Bagaimana model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada mata pelajaran biologi kelas X MAN Babakan (X); 2) Bagaimana minat belajar siswa kelas X pada mata pelajaran Biologi (Y); 3) Bagaimana pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap minat belajar siswa kelas X di MAN Babakan Lebaksiu Tegal.

Penelitian ini menggunakan metode survai dengan tehnik analisis regresi satu prediktor. Populasi penelitian sebanyak 353 orang, kemudian diambil sampel 11,9% sehingga diperoleh sampel sebanyak 42 orang. Pengumpulan data menggunakan metode angket, dokumentasi dan observasi. Metode angket digunakan untuk menggali data tentang model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan minat belajar siswa kelas X pada mata pelajaran Biologi di MAN Babakan Lebaksiu Tegal, metode dokumentasi digunakan untuk menggali data-data tentang model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada mata pelajaran Biologi.

Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis statistik. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis regresi dan korelasi (analisis regresi dan satu prediktor dengan skor deviasi). Pengujian hipotesis penelitian menunjukan bahwa: 1) Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada kelas X MAN Babakan berada dalam kategori ”cukup”, dan rata-ratanya adalah 66 pada interval 65-67. 2) Minat belajar siswa kelas X pada mata pelajaran Biologi juga dalam kategori ”cukup” dan rata-ratanya adalah 65,92 yang berada pada interval 65-67. 3) Ada pengaruh positif antara model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap minat belajar siswa kelas X pada mata pelajaran Biologi di MAN Babakan Lebaksiu Tegal yang ditunjukan oleh rxy = 0,6365. sementara berdasarkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan analisis regresi sederhana dapat diketahui bahwa persamaan regresi Y = 0,5182 X + 31,3701 sedangkan untuk menguji signifikansi dari persamaan regresi tersebut digunakan analisis varian untuk regresi.

Adapaun pengaruh signifikan antara model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Biologi hal ini ditunjukan dari nilai bahwa Fhitung = 27,2373 > Ftabel untuk taraf signifikansi 5% adalah 4,08 sedangkan pada taraf signifikansi 1% adalah 7,31. Karena Fhitung > Ftabel, maka dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi tesebut signifikan. Sedangkan pengaruh positif model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Biologi yaitu sebesar 0,6365. Yang sebesar 0,304 pada taraf signifikansi 5% dan 0,393 pada taraf signifikansi 1%. Karena rxy > rt, maka hasilnya signifikan.

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii

MOTTO ................................................................................................................. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ v

HALAMAN DEKLARASI ................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ........................................................................................... vii

HALAMAN ABSTRAK ....................................................................................... ix

HALAMAN DAFTAR ISI .................................................................................... x

HALAMAN DAFTAR TABEL ............................................................................ xiii

HALAMAN DAFTAR DIAGRAM ..................................................................... xiv

BAB I: PENDAHULUAN.............................................................................

A. Latar Belakang Masalah ...............................................................

1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 3

C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 4

D. Rumusan Masalah ........................................................................ 5

E. Manfaat Penelitian ........................................................................ 5

BAB II: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Pembelajaran Kooperatif ............................................................... 6

1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif ......................................... 6

2. Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif ............................................ 7

3. Unsur-Unsur Pembelajaran Kooperatif ...................................... 7

4. Tujuan Pembelajaran Kooperatif................................................ 9

5. Pendekatan Dalam Pembelajaran Kooperatif............................. 11

6. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif ............. 12

B. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw...........................................

13

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

xi

C. Minat Belajar ................................................................................ 16

1. Pengertian Minat Belajar............................................................ 16

2. Unsur-Unsur Minat .................................................................... 18

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat ............................... 19

4. Usaha Untuk Membangkitkan Minat ........................................ 20

D. Biologi ........................................................................................... 21

1. Hakikat Biologi ......................................................................... 21

2. Fungsi dan Tujuan Mata Pelajaran Biologi................................

E. Tabulasi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Materi

Pelajaran Biologi Kelas X ............................................................

23

23

23

F. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Terhadap Minat Belajar Siswa......................................................

24

G. Kajian Penelitian yang Relevan .................................................... 26

H. Pengajuan Hipotesis ...................................................................... 27

BAB III: METODE PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian ..........................................................................

28

B. Waktu dan Tempat Penelitian........................................................ 28

C. Variabel Penelitian ........................................................................

D. Metodologi Penelitian ..................................................................

28

29

E. Populasi, Sampel dan Tehnik Pengambilan Sampel ..................... 30

F. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 30

G. Metode Analisis Data ................................................................... 32

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Latar Belakang MAN Babakan .....................................................

1. Tinjauan Historis .......................................................................

2. Visi, Misi dan Tujuan MAN Babakan ......................................

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian .....................................................

1. Data Tentang Model Pembelajaran Kooperatif

Jigsaw ........................................................................................

2. Data Tentang Minat Belajar Siswa.............................................

34

34

35

36

36

40

44

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

xii

C. Pengujian Hipotesis .......................................................................

1. Analisis Pendahuluan ................................................................

44

2. Analisis Uji Hipotesis................................................................. 46

D. Pembahasan Hasil Penelitian.........................................................

E. Keterbatasan Penelitian..................................................................

53

55

BAB V: SIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

A. Simpulan........................................................................................ 57

B. Saran .............................................................................................. 58

C. Penutup .......................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

xiii

DAFTAR TABEL

1. Tabel 2.1 Perbandingan Empat Pendekatan Dalam Pembelajaran Kooperatif ... 11

2. Tabel Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar............................................. 23

3. Tabel 4.1 Nilai Instrumen Kuesioner Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Jigsaw ........................................................................................................ 36

4. Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Skor Mean Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Jigsaw ......................................................................................................... 38

5. Tabel 4.3 Kualifikasi dan Interval Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Jigsaw ......................................................................................................... 39

6. Tabel 4.4 Rekapitulasi Jawaban Angket Minat Belajar Siswa Kelas X ............ 40

7. Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Skor Mean Minat Belajar Siswa Kelas X ......... 42

8. Tabel 4.6 Kualifikasi dan Interval Minat Belajar Siswa Kelas X ...................... 44

9. Tabel 4.7 Tabel Kerja Koefisien Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Jigsaw dan Minat Belajar Siswa Kelas X .................................................. 45

10. Tabel 4.8 Tabel Ringkasan Hasil Analisis Regresi ............................................ 52

11. Tabel 4.9 Ringkasan Hasil Ujireg dan rxy ............................................................ 52

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

xiv

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1 Ilustrasi Jigsaw .................................................................................. 14

2. Gambar 1 Histogram Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsa .................... 40

Gambar 2 Histogram Minat Belajar Siswa Kelas X Pada Mata

Pelajaran Biologi................................................................................................. 44

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru, secara keseluruhan sebagai

hasil pengamatannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.1 Dengan

belajar tersebut siswa melakukan kualitatif individu, sehingga tingkah lakunya

berkembang selanjutnya akan bermanfaat bagi kehidupan kelak, belajar bukan

suatu tujuan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan.2 Oleh karena

itu belajar berlangsung dengan aktif dan integratif dengan menggunakan berbagai

bentuk perbuatan untuk mencapai suatu tujuan, semua aktifitas dan prestasi hidup

manusia tidak lain adalah hasil dari proses belajar.3

Pada masa sekarang ini anak-anak sekolah kurang memperhatikan belajar,

mereka lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dengan bermain atau

menonton televisi dari pada belajar. Sehingga minat belajar pada diri peserta

didik berkurang atau bahkan tidak ada minat belajar dalam diri siswa.

Dalam pengelolaan pengajaran, peserta didik yang duduk dengan rapi dan

diam juga tidak dapat dipastikan memperhatikan semua penjelasan guru bisa saja

pandangan mata peserta didik terarah pada gerak sikap dan gaya mengajar. Guru

juga sadar bahwa pelajaran yang diberikan tidak semuanya dapat diserap peserta

didik, untuk memudahkan guru mengajar dalam jiwa peserta didik harus ada

minat untuk belajar.

Minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan

bahwa siswa lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya. Dapat pula

dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktifitas. Minat tidak dibawa

1 Slameto, Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,

1995),hlm. 2. 2 Oemar Hamalik , Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi aksara, 2003), hlm. 29. 3 Wasti Sumanto, Psikologi Pendidikan . (Jakarta : Rineka Cipta, 1990), hlm. 99.

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

2

sejak lahir melainkan diperoleh kemudian. Mengembangkan minat terhadap

sesuatu pada dasarnya adalah membantu siswa melihat bagaimana hubungan

antara materi yang diharapkan untuk dipelajarinya dengan dirinya sendiri sebagai

individu.4

Guru yang mengetahui seberapa besar minat belajar siswa terhadap suatu

mata pelajaran yang disampaikan, akan lebih mudah melaksanakan tugas

mengajar dan mendidik. Bila siswa berminat terhadap suatu pelajaran dengan

sendirinya dia akan memperhatikan dalam jangka waktu tertentu.5

Mata pelajaran Biologi berkaitan erat dengan cara mencari tahu, atau

proses penemuan untuk memahami alam secara secara sistematis. Dalam

pembelajaran Biologi guru harus memberi pengalaman belajar. Yang mendorong

keberhasilan belajar adalah siswa harus mempunyai minat untuk belajar.

Minat bukan sesuatu yang dimiliki seseorang dengan begitu saja

melainkan harus diusahakan dan dikembangkan, begitu juga dengan minat

belajar pada mata pelajaran Biologi, seorang guru harus dapat menjadikan

siswanya supaya mau belajar dengan giat baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Melihat problematika di atas guru Biologi dalam mengatasi hal tersebut

harus menggunakan salah satu model pembelajaran, supaya siswanya mempunyai

minat untuk belajar. Para ahli menganggap metodologi pengajaran sebagai ilmu

bantu yang tidak dapat berdiri sendiri, tetapi berfungsi membantu bidang-bidang

lain dalam proses pengajaran.6 Untuk mengatasi problematika tersebut dengan

menggunakan salah satu metode mengajar, yaitu model pembelajaran kooperatif

tipe Jigsaw. Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi

pengajaran yang melibatkan siswa bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama

yang terdiri 5-6 orang siswa. Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah

usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa. Sedangkan Jigsaw merupakan

strategi pembelajaran kooperatif yang memungkinkan masing-masing siswa

dalam suatu kelompok mengkhususkan diri pada suatu materi pembelajaran.

4 Slameto, op.cit., hlm. 180. 5 Syaiful Bahri Djamarah , Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif (Jakarta: Rineka

Cipta , 2000) hlm. 20. 6 Slameto, op.cit., hlm. 184

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

3

Pada pembelajaran tipe ini tiap anggota kelompok mempelajari materi yang

berbeda untuk disampaikan atau diajarkan pada teman sekelompoknya. Jadi

disini setiap anggota kelompok harus siap dan bertanggungjawab terhadap materi

yang akan diajarkan pada teman sekelompoknya. Dengan tujuan membiasakan

dan merangsang siswa untuk tekun, rajin dan giat dalam belajar.

Dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini diharapkan dapat

menumbuhkan minat belajar pada siswa dengan sendirinya. Belajar dengan minat

akan mendorong siswa belajar lebih baik dari pada belajar tanpa minat. Minat ini

timbul apabila siswa tertarik akan sesuatu karena sesuai dengan kebutuhannya,

atau merasa bahwa sesuatu yang dipelajari dirasakan bermakna bagi dirinya.

Minat tanpa adanya usaha yang baik maka belajar juga sulit untuk berhasil.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk membahas dalam

skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran Biologi di MAN

Babakan Lebaksiu Tegal”.

B. Identifikasi Masalah

1. Para siswa kurang sekali memperhatikan belajarnya, khususnya pada mata

pelajaran Biologi mereka lebih banyak menghabiskan waktunya untuk

bermain atau menonton TV dari pada belajar. Akibatnya minat belajar pada

diri siswa kurang atau bahkan tidak ada minat pada diri siswa.

2. Kurangnya perhatian pada diri siswa dalam hal belajar khususnya mata

pelajaran Biologi sebagai wujud kurangnya pengawasan guru dan orang tua.

3. Secara umum adanya keterbatasan jam pelajaran Biologi di MAN, sehingga

perlu dikembangkan komunikasi aktif antara guru dan orang tua untuk

menjebatani masalah tersebut.

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

4

C. Pembatasan Masalah

Berangkat dari permasalahan di atas, serta pertimbangan waktu dan biaya,

maka penulis membatasi permasalahan ini sebagai berikut:

1. Sasaran penelitian terbatas pada siswa kelas X semester gasal tahun ajaran

2008/2009.

2. Sasaran penelitian terbatas pada mata pelajaran Biologi materi pokok Virus

dan Bakteri.

Dalam pembatasan masalah ini, agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam

memberikan interpretasi serta memudahkan dalam pemahaman maka perlu

dijelaskan beberapa istilah yang digunakan dalam skripsi ini:

a. Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran Kooperatif adalah model pembelajaran dengan

menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara 4-6 orang yang

mempunyai latar belakang kemampuan akademik, ras atau suku yang

berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya setiap siswa harus saling

bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. 7

b. Jigsaw

Jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif, dengan siswa

belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen.

Materi pembelajaran yang diberikan kepada siswa berupa teks dan setiap

anggota bertanggungjawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang

harus dipelajari.8

c. Minat Belajar

Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau

keinginan yang besar terhadap sesuatu.9

Belajar adalah suatu proses suasana yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai

hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.10

7 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:

Wina Sanjaya, 2006), hlm. 242. 8Muslimin Ibrahim, op.cit. hlm. 21. 9 Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), hlm. 136.

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

5

Sehingga minat belajar adalah kecenderungan yang agak menetap

dimana subyek dalam hal ini siswa merasa senang dalam mengikuti pelajaran,

tertarik untuk belajar dan adanya dorongan yang kuat dalam untuk belajar

serta perhatian dalam hal belajar.

d. Biologi

Biologi adalah ilmu yang mempelajari seluk-beluk mahluk hidup,

hewan, tumbuhan dan jasad renik.11

D. Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang menjadi fokus penelitian ini adalah :

1. Bagaimana model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada mata pelajaran

Biologi kelas X di MAN Babakan Lebaksiu Tegal?

2. Bagaimana minat belajar siswa kelas X pada mata pelajaran Biologi di MAN

Babakan Lebaksiu Tegal?

3. Bagaimana pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap

minat belajar siswa kelas X pada mata pelajaran Biologi di MAN Babakan

Lebaksiu Tegal?

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1. Dapat memberikan informasi bagi kalangan pendidik tentang model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada mata pelajaran Biologi di MAN

Babakan Lebaksiu Tegal dan pengaruhnya terhadap minat belajar siswa pada

mata pelajaran Biologi

2. Memberikan masukan pada pihak sekolah terhadap ketepatan pelaksanaan

model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada mata pelajaran Biologi di

MAN Babakan Lebaksiu Tegal

3. Menambah wawasan keilmuwan bagi penulis dan sebagai informasi bagi

masyarakat tentang pemanfaatan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

pada mata pelajaran Biologi di MAN Babakan Lebaksiu Tegal.

10 Slameto, op.cit., hlm.2 11 M.H Sitorus, Istilah-Istilah Biologi, (Bandung: Irama Wijaya, 1999), hlm. 23.

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

6

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Pembelajaran Kooperatif

1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan

menggunakan sistem pengelompokan atau tim kecil, yaitu antara empat

sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan berbeda.

Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya setiap siswa harus saling

bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran.1

Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk

meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman

sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta

memberikan kesempatan pada siswa yang berbeda latar belakangnya.2

Model pembelajaran kooperatif merupakan teknik-teknik kelas

praktis yang dapat digunakan guru untuk membantu siswanya belajar

setiap mata pelajaran, mulai dari keterampilan-keterampilan dasar sampai

pemecahan kompleks. Dalam pembelajaran kooperatif siswa bekerja

dalam kelompok-kelompok kecil yang saling membantu belajar satu sama

lainnya. Model pembelajaran kooperatif menciptakan sebuah revolusi

pembelajaran di dalam kelas. Tidak ada lagi sebuah kelas yang sunyi

selama proses pembelajaran, pembelajaran yang terbaik tercapai di tengah

percakapan di antara siswa. Guru mengubah deretan tempat duduk siswa

yang telah mereka duduki sekian lama dan dengan menciptakan

lingkungan kelas baru tempat siswa, secara rutin dapat saling membantu

satu sama lain guna menuntaskan bahan ajar akademiknya.3

1 Wina Sanjaya, Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana,

2007), hlm.242. 2 Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta:

Prestasi Pustaka, 2007), hlm.42. 3 Mohamad Nur, Pembelajaran kooperatif, (Surabaya: Unesa, 2005), hlm.1-2.

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

7

Dalam agama Islam juga mengenal kerjasama sebagaimana

terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 2:

(#θçΡuρ$yès?uρ ’n? tã ÎhÉ9 ø9$# 3“ uθ ø)−G9 $# uρ ( Ÿωuρ (#θ çΡuρ$ yès? ’n? tã ÉΟøO M}$# Èβ≡uρô‰ ãèø9 $# uρ

“Dan tolong menolonglah kamu dalam kebajikan dan ketakwaan dan jangan tolong menolong dalam dosa dan pelanggaran”.

Ayat tersebut merupakan prinsip dasar dalam menjalin kerjasama

dengan siapapun selama tujuannya adalah kebajikan dan ketakwaan.4

2. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif

Beberapa ciri-ciri pembelajaran kooperatif adalah:5

a. Siswa bekerja dalam kelompok untuk menuntaskan materi belajarnya

b. Kelompok di bentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi,

sedang dan rendah

c. Bilamana mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku

yang berbeda

d. Penghargaan lebih berorientasi kelompok ketimbang individu

3. Unsur-Unsur Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif memiliki beberapa unsur, di antaranya

sebagai berikut :

a. Saling Ketergantungan Positif

Keberhasilan suatu karya sangat begantung pada usaha setiap

anggotanya. Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, pengajar

perlu menyusun tugas sedemikian rupa sehingga setiap anggota

kelompok harus menyelesaikan tugasnya sendiri agar yang lain bisa

mencapai tujuan mereka.6

Untuk terciptanya kelompok kerja yang efektif, setiap anggota

masing-masing kolompok perlu membagi tugas sesuai dengan tujuan

kelompoknya. Tugas tersebut tentu saja disesuaikan dengan

4 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an, (Jakarta

Lentera Hati, 2005), Cet, I, hlm. 14 5 Ibid, hlm. 7. 6 Anita Lie, op. cit., hlm. 32.

Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

8

kemampuan setiap anggota kelompok. Inilah hakikat ketergantungan

positif, artinya tugas kelompok tidak mungkin bisa diselesaikan

manakala ada anggota yang tidak bisa menyelesaikan tugasnya, dan

semua ini memerlukan kerjasama yang baik dari masing-masing

anggota kelompok.7

b. Tanggung jawab perseorangan

Unsur ini merupakan akibat langsung dari unsur yang pertama. Jika

tugas dan pola penilaian dibuat menurut prosedur pembelajaran

kooperatif, setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk

melakukan yang terbaik. Kunci keberhasilan metode kerja kelompok

adalah persiapan guru dalam penyusunan tugasnya.

c. Tatap muka

Setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertemu muka

dan berdiskusi. Hasil pemikiran beberapa orang akan lebih kaya

daripada hasil pemikiran dari satu kepala saja. Lebih jauh lagi, hasil

kerjasama ini jauh lebih besar dari pada jumlah hasil masing-masing

anggota.8

Pembelajaran kooperatif memberi ruang dan kesempatan yang luas

kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka saling

memberikan informasi dan saling membelajarkan. Interaksi tatap muka

akan memberikan pengalaman yang berharga kepada setiap anggota

kelompok untuk bekerja sama, menghargai setiap perbedaan,

memanfaatkan kelebihan masing-masing anggota, dan mengisi

kekurangan masing-masing.9

d. Komunikasi antar anggota

Pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk dapat mampu

berpartisipasi aktif dan berkomunikasi. Kemampuan ini sangat penting

sebagai bekal mereka dalam kehidupan di masyarakat kelak. Oleh

karena itu, sebelum melakukan pembelajaran, guru perlu membekali

7 Wina Sanjaya, op. cit., hlm. 246. 8 Anita Lie, op. cit., hlm. 33. 9 Wina Sanjaya, op. cit., hlm. 147.

Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

9

siswa dengan kemampuan bekomunikasi. Tidak semua siswa

mempunyai kemampuan berkomunikasi, misalnya kemampuan

mendengarkan dan kemampuan berbicara, padahal keberhasilan

kelompok ditentukan oleh partisiasi setiap anggotanya.10

e. Evaluasi proses kelompok

Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk

mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerjasama mereka agar

selanjutnya bisa bekerjasama dengan lebih efektif. Waktu evaluasi ini

tidak harus diadakan setiap kali ada kerja kelompok, tetapi bisa

diadakan selang beberapa waktu setelah beberapa kali pembelajar

terlibat dalam kegiatan pembelajaran kooperatif.11

4. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Tujuan pembelajaran kooperatif adalah untuk memberikan para

siswa pengetahuan, konsep, kemampuan dan pemahaman yang mereka

butuhkan supaya bisa menjadi masyarakat yang bahagia dan memberikan

konstribusi. Pembelajaran koopertif juga menciptakan situasi dimana

keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan

kelompoknya.12

Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai

setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting, yaitu hasil belajar

akademik, penerimaan terhadap individu, dan pengembangan keterampilan

sosial.

a. Hasil Belajar Akademik

Dalam pembelajaran kooperatif meskipun mencakup beragam

tujuan sosial, juga memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas

akademik penting lainnya. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini

unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep sulit. Para

pengembang model ini telah menunjukan bahwa model struktur

10 Ibid. 11 Anita Lie,op. cit., hlm. 35. 12 Robert E. Slavin, Cooperative Learning, (Bandung: Nusa Media, 2008), hlm. 82.

Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

10

penghargaan kooperatif telah dapat meningkatkan nilai siswa pada

belajar akademik dan perubahan norma yang berhubungan dengan

hasil belajar.

b. Penerimaan Terhadap Perbedaan Individu.

Tujuan lain pembelajaran kooperatif adalah penerimaan secara

luar dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya, kelas

sosial, dan kemampuan. Pembelajaran kooperatif memberi peluang

bagi siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja

dengan saling menghargai satu sama lain.

c. Pengembangan Keterampilan Sosial.

Unsur ini menghendaki agar siswa dibekali dengan berbagai

keterampilan sosial seperti tenggangrasa, perilaku sopan santun

terhadap teman, menghargai orang lain, mempertahankan ide yang

logis dan keterampilan lain yang bermanfaat seperti kepemimpinan

kemampuan berkomunikasi, mempercayai orang lain dan mengelola

konflik. Semua diajarkan untuk menjalin interpersonal.13

Pembelajaran kooperatif adalah mengajarkan kepada siswa

keterampilan bekerja sama dan kolaborasi keterampilan-keterampilan

sosial. Penting dimiliki oleh siswa sebab saat ini banyak anak muda

masih kurang dalam keterampilan sosial.14

Tujuan pembelajaran kooperatif akan tercapai jika siswa dapat

bekerjasama dan tiap-tiap individu ikut andil menyumbang untuk

mencapai tujuan tersebut. Pola pencapaian tujuan dalam pembelajaran

kooperatif ini dapat digambarkan seperti dua orang yang memikul balok.

Balok akan dapat dipikul bersama-sama jika kedua orang tersebut berhasil

memikulnya, kegagalan salah satunya saja dari kedua orang itu berarti

kegagalan keduanya. Demikian pula dengan tujuan yang akan dicapai oeh

suatu kelompok siswa. Tujuan kelompok akan tercapai apabila semua

anggota kelompok mencapai tujuannya bersama-sama.

13 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar,(Jakarta: Rineka Cipta, 1999), hlm. 122.

14 Muslimin Ibrahim, op.cit., hlm.7-9.

Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

11

5. Pendekatan Dalam Pembelajaran Kooperatif

Walaupun prinsip dasar pembelajaran kooperatif tidak berubah,

terdapat beberapa variasi dari model tersebut. Terdapat empat pendekatan

yang merupakan bagian dari kumpulan strategi guru dalam menerapkan

model pembelajaran kooperatif yaitu STAD, Jigsaw, Investigasi

Kelompok (Teams Games Tournamens atau TGT), dan pendekatan

Structural yang meliputi Think Pair Share (TPS) dan Numbered Head

Together (NHT).15

Tabel 2.1 Perbandingan Empat Pendekatan Dalam Pembelajaran Kooperatif

STAD JIGSAW INVESTIGASI

KELOMPOK

PENDEKATAN

STRUKTURAL Tujuan

Kognitif

Informasi

akademik

sederhana

Informasi

akademik

sederhana

Informasi

akademik tingkat

tinggi dan

ketrampilan inkuiri

Informasi akademik

sederhana

Tujuan

Sosial

Kerja

kelompok dan

kerja sama

Kerja kelompok

dan kerja sama

Kerjasama dalam

kelompok

kompleks

Ketrampilan

kelompok dan

ketrampilan sosial

Struktur

Tim

Kelompok

belajar

heterogen

dengan 4-5

orang anggota

Kelompok

belajar

heterogen

dengan 4-6

orang anggota

menggunakan

pola kelompok

“asal” dan

kelompok “ahli”

Kelompok belajar

dengan 4-6anggota

homogen

Bervariasi berdua,

bertiga, kelompok

dengan 4-6 anggota

Pemilihan

Topik

Pelajaran

Biasanya guru Biasanya guru Biasanya siswa Biasanya guru

Tugas

Utama

Siswa dapat

menggunakan

Siswa

mempelajari

Siswa

menyelesaikan

Siswa mengerjakan

tugas-tugas yang di

15 Ibid, hlm.49-50.

Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

12

lembar

kegiatan dan

saling

membantu

untuk

menuntaskan

materi

belajarnya

materi itu inkuiri kompleks berikan sosial dan

kognitif

Penilaian Tes mingguan Bervariasi, dapat berupa tes mingguan

Menyelesaikan proyek dan

menulis laporan, dapat

menggunakan tes essay

Bervariasi

6. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif

a. Keunggulan Model Pembelajaran Kooperatif

1. Tidak terlalu menggantungkan kepada guru, akan tetapi dapat

menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan

informasi dari berbagai sumber dan belajar dari siswa yang lain.

2. Dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau

gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya

dengan ide-ide orang lain.

3. Dapat membantu anak untuk tanggap pada orang lain dan

menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala

perbedaan.

4. Dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih

bertanggung jawab dalam belajar.

5. Untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan

sosial, termasuk mengembangkan rasa harga diri, hubungan

interpersonal yang positif dengan yang lain dan mengembangkan

ketrampilan mengatur waktu.

6. Dapat mengembangkan kemampuan siswa auntuk menguji ide dan

pemahamannya sendiri, menerima umpan balik. Siswa dapat

berpraktik memecahkan masalah tanpa takut membuat kesalahan,

Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

13

karena keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab

kelompoknya.

7. Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan

motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir. Hal ini

berguna untuk proses pendidikan jangka panjang.

b. Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif

1. Memerlukan persiapan-persiapan yang agak rumit dan perencanaan

yang matang.

2. Persaingan tidak sehat akan terjadi manakala guru tidak dapat

memberikan pengertian kepada siswa.

3. Bagi siswa yang tidak memiliki disiplin diri atau malas terbuka

kemungkinan tetap pasif dan kemungkinan besar bisa

mempengaruhi dan mengganggu kelompoknya sehingga kelompok

tersebut mengalami kegagalan

4. Jika tugas yang diberikan kepada masing-masing kelompok tidak

dibatasi dengan waktu tertentu, maka tugas cenderung terabaikan

5. Tugas guru akan menjadi lebih berat.16

B. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Jigsaw telah dikembangkan dan diujicoba oleh Elliot Aronson dan

teman-teman di Universitas Texas, dan teman-teman di Universitas John

Hopkins pada tahun 1978.17 Jigsaw merupakan model pembelajaran

kooperatif, dengan siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6

orang secara heterogen. Materi pembelajaran yang diberikan kepada siswa

berupa teks dan setiap anggota bertanggung jawab atas ketuntasan bagian

materi pelajaran yang harus dipelajari.18

Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa

terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa

tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus

16 Wina Sanjaya., op. cit. 249-250. 17 Robert E. Slavin, op.cit., hlm. 235. 18Muslimin Ibrahim,. op.cit. hlm. 21.

Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

14

siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota

kelompoknya yang lain. Dengan demikian, “siswa saling tergantung satu

dengan yang lain dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari

materi yang ditugaskan”.

Pada model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, terdapat kelompok

asal dan kelompok ahli. Kelompok asal yaitu kelompok induk yang

merupakan gabungan dari beberapa kelompok ahli. Kelompok ahli yaitu

anggota dari kelompok asal berbeda yang mendapat tugas topik yang sama

berkumpul dan berdiskusi tentang topik tersebut.19

Para anggota dari kelompok asal yang berbeda, bertemu dengan topik

yang sama dalam kelompok ahli untuk berdiskusi dan membahas materi

yang ditugaskan pada masing-masing anggota kelompok serta membantu satu

sama lain untuk mempelajari topik mereka tersebut. Setelah pembahasan

selesai, para anggota kelompok kemudian kembali kepada kelompok asal dan

mengajarkan kepada teman sekelompoknya apa yang telah mereka dapatkan

pada saat pertemuan di kelompok ahli.20

Kelompok asal (4-5 anggota yang heterogen dikelompokan)

Kelompok ahli (Tiap kelompok ahli memiliki satu anggota dari tim-tim asal)

Gambar. I

Ilustrasi yang menunjukan Tim Jigsaw

19 Ibid. 20 Robert E. Slavin, op. cit, 237.

ABCDE

ABCDE

ABCDE

ABCDE

ABCDE

AAAAA

BBBBB

CCCCC

DDDDD

EEEEE

Kelompok asal

Kelompok ahli

Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

15

Langkah-langkah yang dipersiapkan dalam model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw sebagai berikut: 21

1. Materi

Memilih satu atau dua bab, cerita atau unit-unit lainnya, yang masing-

masing mencakup materi untuk dua atau tiga hari, kemudian membuat

sebuah lembar ahli untuk tiap topik. Lembar ahli ini akan mengantarkan

kepada siswa untuk berkonsentrasi saat membaca dan dengan kelompok

ahli yang akan bekerja. Lembar ini berisi empat sampai enam topik

2. Membagi siswa ke dalam kelompok asal

Membagi siswa ke dalam tim heterogen yang terdiri dari empat sampai

enam anggota, tim tersebut terdiri dari seorang siswa yang berprestasi

tinggi, berprestasi sedang dan yang berprestasi rendah.

3. Membagi siswa ke dalam kelompok ahli

Kelompok ahli diambil dari kelompok asal yang berbeda, apabila jumlah

siswa lebih dari enam maka kelompok ini dibagi menjadi dua supaya lebih

maksimal.

Adapun kegiatan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini diatur secara

instruksional sebagai berikut:22

1. Membaca

Para siswa menerima topik ahli dan membaca materi yang diminta untuk

menemukan informasi yang berhubungan dengan topik mereka.

2. Diskusi kelompok ahli

Para siswa dengan keahlian yang sama bertemu untuk mendiskusikannya

dalam kelompok-kelompok ahli.

3. Laporan tim

Para ahli kembali ke dalam kelompok mereka masing-masing (kelompok

asal) untuk mengajari topik-topik mereka kepada teman satu timnya.

21 Ibid, hlm. 238-241 22 Ibid.

Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

16

4. Tes

Setelah selesai menjelaskan pembelajaran, siswa harus menunjukkan apa

yang dipelajari selama bekerja kelompok dengan menggunakan tes secara

individual.

C. Minat Belajar

1. Pengertian Minat Belajar

Untuk dapat memahami minat, di bawah ini akan dikemukakan

beberapa pendapat para ahli mendefinisikan tentang minat, diantaranya:

a. Slameto

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu

hal atau aktivitas.23

b. Elizabeth B. Hurlock

“Interest are source of motivation which drive people to do what they

want to do when they are free to choose. When they see that

something will bebefit them, they become interested in it”.24

Minat adalah sumber motivasi yang mengarahkan orang untuk

berbuat. Ketika ia menjumpai sesuatu akan dibutuhkannya mereka

menjadi tertarik di dalamnya.

c. Sholeh Abdul Aziz dalam bukunya yang berjudul At Tarbiyah wa

Thuruqu at Tadris Juz 1, mendefinisikan

25مظاهر الفعالالهتمام هو استعدادىف ا“Minat adalah kecenderungan yang berhubungan dengan perbuatan”

Dari beberapa definisi di atas disimpulkan bahwa minat adalah

kecenderungan terhadap sesuatu yang terdiri dari suatu campuran perasaan

senang, harapan, perasaan tertarik, pemusatan perhatian yang terlahir

23Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,

1995), hlm.180. 24Elizabeth B. Hurlock, Child Development, . p.420, tt. 25 Sholeh Abdul Aziz, At Tarbiyah wa Thuruqu at Tadris Juz 1, (Makkah: Darul Ma’arif,

1971), hlm.206.

Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

17

dengan penuh kemauan dan kecenderungan-kecenderungan yang lain,

yang mengarah pada suatu pilihan atau motif.

Sedangkan pengertian belajar adalah perubahan tingkah laku yang

relative tetap yang terjadi karena latihan dan pengalaman.26 Untuk lebih

jelasnya penulis paparkan beberapa pendapat tentang pengertian belajar

antara lain:

a. Clifford T Morgan

“Learning may be defined as any relatively permanent change in

behavior which occurs as a result of experience or practice”27

Belajar dapat didefinisikan sebagai perubahan tingkah laku yang

relative tetap merupakan hasil dari pengalaman atau latihan.

b. Jabir Abdul Hamid Jabir dalam bukunya yang berjudul

Siikuuluujiyyah At Ta’lum mendefinisikan

28يعرف التعلم بانه تغري ىف االراء أوتعديل ىف السلوف عن اخلرية املوان

“Dinamakan Belajar dikarenakan karena adanya perubahan tindakan atau penyesuaian tingkah laku melalui pengetahuan”.

c. Oemar Hamalik

Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku melalui interaksi

antara individu dan lingkungan.29

Dari beberapa definisi di atas disimpulkan bahwa belajar adalah

usaha perubahan-perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya.

26Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hlm.34 27 Cliford T. Morgan, Indroduction to psychology, (New York, M. Grow - Hill, 1971), hlm.

63 28 Jabir Abdul Hamid Jabir, Siikuuluujiyyah At Ta’lum, (Mesir: Daarun Nahdhoh Al

Arabiyah, 1978), hlm. 8. 29Oemar hamalik, Pendekatan Baru Strategi belajar mengajar Berdasarkan CBSA,

(Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2003), Cet III, hlm. 4.

Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

18

Dari beberapa definisi di atas yang dimaksud dengan minat belajar adalah

suatu kecenderungan hati seseorang terhadap sesuatu obyek, yang disertai

adanya perhatian dan keaktifan yang saling berhubungan untuk tujuan

melalui aktifitas disengaja akhirnya melahirkan perubahan yang relative

tetap baik berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan.

2. Unsur-unsur Minat

a. Perasaan senang.

Syaiful Bahri Djamarah mengungkapkan bahwa seseorang yang

berminat terhadap suatu aktivitas akan memperhatikan aktivitas

tersebut dengan rasa senang.30 Dengan kata lain minat adalah suatu

rasa lebih suka pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh.

b. Perhatian.

Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis yang tertuju pada suatu

obyek.31 Minat dan perhatian merupakan suatu gejala jiwa yang selalu

berkaitan. Seorang siswa yang memiliki minat dalam belajar akan

timbul perhatiannya terhadap pelajaran yang diminati tersebut. Tidak

semua siswa mempunyai perhatian yang sama terhadap pelajaran yang

di sajikan oleh guru. Oleh karena itu diperlukan kecakapan guru untuk

membangkitkan perhatian siswa. Ada dua macam jenis perhatian yaitu

perhatian yang disengaja dibangkitkan oleh seorang guru dan perhatian

spontan yang timbul dengan sendirinya dalam diri siswa.

c. Motif.

Motif menurut S. Nasution adalah segala daya yang mendorong

seseorang untuk melakukan sesuatu.32 Dalam proses pembelajaran,

motivasi sangat diperlukan sebab siswa yang tidak mempunyai

motivasi memungkinkan besar tidak akan melakukan aktivitas belajar

dengan baik. Munculnya motivasi dalam diri siswa bukan hanya

30 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), hlm.132 31 Wasti Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Malang, Rineka Cipta, 1990), hlm. 32 32 S. Nasution, Didaktik Asas-asas Mengajar, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2000), hlm. 73

Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

19

menjadi tanggung jawab siswa itu sendiri, tapi juga tanggung jawab

guru.

d. Perasaan tertarik.

Siswa yang berminat terhadap suatu pelajaran akan mempelajarinya

dengan sungguh-sungguh karena ada daya tarik bagi dirinya.

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat

Minat tidak dibawa sejak lahir melainkan diperoleh kemudian.

Menurut Lester D. Crow dan Alice Crow ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi tumbuh berkembangnya minat yaitu faktor internal dan

faktor eksternal.33

a. Faktor Internal ( faktor dalam diri siswa )

1) Motivasi.

Motivasi merupakan kondisi fisiologis dan psikologis yang

terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan.34 Minat

mempunyai hubungan yang erat dengan motivasi sebab motivasi

muncul karena adanya kebutuhan begitu juga minat sehingga dapat

dikatakan bahwa minat adalah alat motivasi yang pokok.

2) Kebutuhan.

Seseorang yang berbuat atau melakukan sesuatu, sedikit banyaknya

ada kebutuhan di dalam dirinya atau sesuatu yang hendak

dicapainya.35

3) Sikap terhadap Obyek

Sikap senang terhadap obyek dapat memperbesar minat seseorang

terhadap suatu obyek. Sebaliknya jika seseorang mempunyai rasa

tidak senang terhadap obyek maka minatnya juga sedikit.

4) Tingkat Kecerdasan.

33 Lester D. Crow dan Alice Crow, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Nur Cahaya: 1989),

hlm. 303 34 Djalali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 101 35 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000), hlm.

61.

Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

20

Seseorang yang cerdas dapat mengkondisikan diri untuk

menentukan apakah berminat atau tidak.

5) Kesehatan.

Kondisi organ tubuh seperti kebugaran jasmani, tingkat gizi

mempengaruhi kondisi fisik seseorang sehingga berpengaruh

terhadap minat suatu aktivitas.

b. Faktor Eksternal

1) Lingkungan Sosial.

Meliputi lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Keluarga

memegang peranan penting karena keluarga adalah sekolah

pertama. Dalam keluargalah seseorang dapat membina kebiasaan,

cara berfikir, sikap dan cita-cita yang mendasari kepribadianya.36

Lingkungan sosial inilah yang dapat mempengaruhi minat karena

kebiasaan yang telah ada pada lingkungan-lingkungan tersebut.

2) Lingkungan Non Sosial.

Meliputi gedung sekolah dan letaknya, tempat tinggal dan

letaknya, keadaan belajar, waktu belajar dan sebagainya. Hal ini

terkait dengan sarana dan fasilitas yang menunjang minat

seseorang.

4. Usaha Untuk Membangkitkan Minat.

Minat dapat timbul karena daya tarik luar dan juga datang dari hati

sanubari. Minat yang besar terhadap sesuatu merupakan modal yang besar

artinya untuk mencapai dan memperoleh benda atau tujuan yang diminati

itu. Timbulnya minat belajar disebabkan berbagai hal antara lain karena

keinginan yang kuat untuk menaikan martabat atau memperoleh pekerjaan

yang baik serta ingin hidup bahagia. Minat belajar yang besar cenderung

menghasilkan prestasi yang tinggi sebaliknya minat yang rendah akan

menghasilkan prestasi rendah.37

36 Ibid, hlm. 104. 37 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hlm. 56-57

Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

21

Pelajaran akan berjalan lancar bila ada minat. Anak-anak malas,

tidak belajar, gagal karena tidak ada minat. Minat dapat dibangkitkan

dengan cara-cara sebagai berikut:

a. Membangkitkan suatu kebutuhan.

b. Menghubungkan dengan pengalaman yang lampau.

c. Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik.

d. Menggunakan berbagai bentuk mengajar seperti diskusi, kerja

kelompok, membaca, dan sebagainya.38

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa minat besar

pengaruhnya terhadap aktivitas belajar. Siswa yang berminat terhadap

suatu pelajaran akan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh karena ada

daya tarik baginya. Minat merupakan alat motivasi utama yang dapat

membangkitkan kegairahan belajar siswa dalam rentang waktu tertentu

oleh karena itu guru perlu membangkitkan minat siswa agar pelajaran

yang diberikan mudah dipahami.

Belajar dengan minat akan mendorong siswa belajar lebih baik dari

pada belajar tanpa minat. Minat ini timbul apabila siswa tertarik akan

sesuatu karena sesuai dengan kebutuhannya, atau merasa bahwa sesuatu

yang dipelajari dirasakan bermakna bagi dirinya.

D. Biologi

1. Hakikat Biologi

Biologi sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan alam (IPA),

IPA berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,

IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-

fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu

proses penemuan. IPA merupakan pengetahuan ilmiah, yaitu pengetahuan

yang telah mengalami uji kebenaran melalui metode ilmiah.

Hakikat IPA meliputi empat unsur utama:

38 S. Nasution, op.cit., hlm.82

Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

22

a. Sikap : rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup,

serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang

dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar.

b. Proses : prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah, metode

ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau

percobaan, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan.

c. Produk : berupa fakta, prinsip, teori dan hukum

d. Aplikasi : penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan

sehari-hari.39

Hal ini berarti bahwa IPA tidak hanya terdiri atas kumpulan

pengetahuan atau berbagai macam fakta yang perlu dihafal, IPA juga

merupakan kegiatan atau proses aktif menggunakan pikiran dalam

mempelajari gejala alam.40

Biologi merupakan cabang IPA memfokuskan pembahasan pada

masalah-masalah biologi di alam sekitar melalui proses dan sikap ilmiah.

Sebagai cabang IPA maka dalam pembelajaran Biologi berpatokan pada

pembelajaran IPA yaitu berorientasi pada hakikat IPA yang meliputi

produk, proses, sikap dan aplikasi melalui ketrampilan proses.41

Berdasarkan uraian di atas jelas bahwa pembelajaran biologi lebih

menekankan pada keterampilan proses sehingga siswa menemukan fakta-

fakta, membangun konsep-konsep, teori dan sikap ilmiah. Pembelajaran

Biologi selama ini lebih banyak menghafalkan fakta, prinsip, dan teori

saja. Untuk mengantisipasi hal tersebut perlu dikembangkan strategi

pembelajaran Biologi yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam

kegiatan pembelajaran untuk menemukan dan menerapkan ide-ide mereka.

39 Pusat Kurikulum, Model Pengembangan Silabus Mata Pelajaran dan rencana

Pelaksanaan Pembelajaran IPA terpadu, (Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang depdiknas), hlm. 1 40 Musahir, Panduan Pengajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Biologi,

(Jakarta : CV Irfandi Putra, 2003), cet. I, hlm. 4 41 Pusat Kurikulum,, op.cit., hlm.2.

Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

23

2. Fungsi dan Tujuan Mata Pelajaran Biologi

Mata pelajaran Biologi berfungsi untuk menanamkan kesadaran

terhadap keindahan dan keteraturan alam sehingga siswa dapat

meningkatkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sebagai warga

negara yang menguasai sains dan teknologi untuk meningkatkan mutu

kehidupan dan melanjutkan pendidikan.

Mata pelajaran Biologi bertujuan untuk:

a. Memahami konsep-konsep Biologi dan saling keterkaitannya

b. Mengembangkan keterampilan dasar Biologi untuk menumbuhkan

nilai serta sikap ilmiah.

c. Menerapkan konsep dan prinsip Biologi untuk menghasilkan karya

teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan manusia.

d. mengembangkan kepekaan nalar untuk memecahkan masalah yang

berkaitan dengan proses kehidupan sehari-hari.

e. Meningkatkan kesadaran akan kelestarian lingkungan.

f. memberikan bekal pengetahuan dasar untuk melanjutkan pendidikan.42

E. Tabulasi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Materi Pelajaran

Biologi Kelas X

Materi pelajaran Biologi kelas X di MAN Babakan Lebaksiu Tegal

yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw:

Materi Pembelajaran Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Sejarah Virus

Ciri-ciri Virus

Struktur Virus

Replikasi Virus

Peran Virus

Memahami prinsip-

prinsip pengelompokan

makhluk hidup

Mendesdeskripsikan

ciri-ciri, replikasi dan

peran virus dalam

kehidupan

Ciri-ciri Bakteri

Struktur Bakteri

Memahami prinsip-

prinsip pengelompokan

Mendeskripsikan ciri-

ciri, Archaeobacteria

42 Kurikulum 2004 Standar kompetensi Mata pelajaran Biologi Sekolah Menengah Atas,

(Jakarta: Departemen pendidikan Nasional, 2003), hlm. 2.

Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

24

Klasifikasi

Bakteri

Replikasi Bakteri

Peran Bakteri

makhluk hidup dan Eubacteria dan

peran bakteri dalam

kehidupan

F. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Minat

Belajar Siswa

Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode

pengajaran dimana siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk

saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran.

Dalam kelas kooperatif, siswa dapat saling membantu, saling mendiskusikan

dan berargumentasi untuk mengarah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu

dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing. Cara belajar

kooperatif jarang sekali menggantikan pengajaran yang diberikan oleh guru,

tetapi lebih seringnya menggantikan pengaturan tempat duduk yang

individual, cara belajar yang individual dan dorongan yang individul. Apabila

diatur dengan baik, siswa-siswa dalam kelompok kooperatif akan belajar satu

sama lain untuk memastikan bahwa tiap orang dalam kelompok telah

menguasai konsep-konsep yang telah dipikirkan.43

Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan model

pembelajaran kooperatif dengan kelompok secara heterogen dan setiap

kelompok bertanggung jawab untuk mempelajari bagian tertentu. Tujuan

kelompok dan tanggung jawab individu adalah dalam memberikan insentif

kepada siswa untuk saling membantu satu sama lain dan untuk saling

mendorong melakukan usaha maksimal. Jika nilai siswa cukup baik sebagai

kelompok, dan kelompok hanya akan berhasil dengan memastikan bahwa

semua anggotanya telah mempelajari materinya, maka anggota akan

termotivasi untuk saling mengajar.44 Siswa yang saling memberikan

penjelasan secara terperinci satu sama lain adalah siswa yang paling banyak

43 Robert E. Slavin,op. cit.,hlm , 4. 44 Ibid, hlm. 237

Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

25

belajar. Dengan termotivasi untuk saling mengajar ini menunjukan langkah

awal adanya minat untuk belajar.

Pada model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw para siswa diberi

tugas untuk membaca beberapa bab atau unit dan diberikan lembar ahli yang

terdiri atas topik-topik yang berbeda, dan ini menjadi fokus perhatian masing-

masing anggota tim saat mereka membaca. Jadi setiap siswa harus menguasai

materi yang menjadi bagiannya supaya bisa mengajari teman satu timnya

mengenai topik mereka.

Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat menumbuhkan minat

belajar pada siswa dengan sendirinya, karena dalam pembelajaran ini

memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk terlibat secara aktif dalam

proses berfikir dan kegiatan belajar. Belajar dengan minat akan mendorong

siswa belajar lebih baik dari pada tanpa minat.

Beberapa hasil penelitian menunjukkan manfaat pembelajaran

kooperatif bagi siswa dengan hasil belajar rendah antara lain sebagai berikut :

- Pemahaman yang lebih mendalam.

- Motivasi belajar yang lebih besar.

- Hasil belajar lebih tinggi.45

Ketika para siswa bekerja, bersama-sama untuk meraih sebuah tujuan

kelompok, mereka akan mengekspresikan norma-norma yang baik dalam

melakukan apapun yang diperlukan untuk keberhasilan kelompok. Para siswa

di dalam kelas-kelas pembelajaran kooperatif merasa bahwa teman sekelas

mereka ingin agar mereka belajar. Pembelajaran menjadi aktivitas yang bisa

membuat para siswa lebih baik prestasinya.46

45 Muslimin Ibrahim., op. cit.hlm. 18-19. 46 Ibid, 35

Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

26

G. Kajian Penelitian yang Relevan

Kajian Penelitian yang relevan merupakan deskripsi hubungan antara

masalah yang diteliti dengan kerangka teoritik yang dipakai serta

hubungannya dengan penelitian terdahulu yang relevan.47 Pada dasarnya

urgensi kajian penelitian adalah sebagai bahan auto kritik terhadap penelitian

yang ada baik mengenai kelebihan maupun kekurangannya sekaligus sebagai

bahan perbandingan terhadap kajian yang terdahulu. Dan untuk menghindari

terjadinya pengulangan hasil temuan yang membahas permasalahan yang

sama dan hampir sama dari seseorang baik dalam bentuknya skripsi buku dan

dalam bentuk lainnya. Maka peneliti akan memaparkan karya- karya yang

relevan dengan penelitian ini.

1. Skripsi yang disusun oleh Mahpuroh mahasiswa IKIP PGRI Semarang,

dengan judul “Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Kelas VIIA

Melalui Pembelajaran kooperatif Jigsaw Pada Pokok Bahasan

Keanekaragaman Makhluk Hidup MTs Assalam Kejene Tahun Pelajaran

2007/2008”. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa

penerapan jigsaw dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VIIA

MTs Assalam Kejene.

2. Skripsi yang disusun oleh Diah Isnaniyah mahasiswa IKIP PGRI

Semarang dengan judul “Pembelajaran Kooperatif Berdasarkan Jigsaw

Pokok Bahasan Teorema Pythagoras Siswa SMP Negeri 27 Semarang

Kelas VIII Semester 1 Tahun 2006/2007”. Berdasarkan penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa dengan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw nilai rata-

rata kelas naik dan aktivitas siswa di dalam kelas meningkat

3. Skripsi yang disusun oleh Evi Heri Kustanti pada tahun 2005 Mahasiswa

fakultas MIPA Universitas Negeri Semarang dengan judul “Penerapan

Strategi Jigsaw Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa

Kelas II MTs N Parakan Temanggung Pada Konsep Sistem Saraf”

berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penerapan jigsaw

47 Sujai, dkk, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, ( Semarang :

Tarbiyah Press, 2007), Cet. III, hlm. 41.

Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

27

dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas II MTs N

Parakan Temanggung pada konsep sistem saraf.

H. Pengajuan Hipotesis

Hipotesa berasal dari kata ”hypo” yang berarti dibawah dan ”thesa”

yang berarti kebenaran. Hipotesis adalah suatu jawaban bersifat sementara

terhadap permasalahan penelitian sampai akhir terbukti melalui data yang

terkumpul.48

Dalam hal ini peneliti mengajukan hipotesis bahwa ada pengaruh

positif pada model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap minat

belajar siswa kelas X pada mata pelajaran Biologi di MAN Babakan Tegal.

48 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Yogyakarta:

Rineka Cipta, 2002), hlm.46.

Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

pada mata pelajaran Biologi kelas X di MAN Babakan Lebaksiu Tegal.

2. Untuk mengetahui seberapa besar minat belajar siswa kelas X pada mata

pelajaran Biologi di MAN Babakan Lebaksiu Tegal.

3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh model pembelajaran kooperatif

tipe Jigsaw terhadap minat belajar siswa kelas X pada mata pelajaran

Biologi di MAN Babakan Lebaksiu Tegal.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1) Waktu penelitian

Pelaksanaan penelitian tanggal 24 September sampai dengan 23 Oktober

tahun 2008.

2) Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri Babakan Lebaksiu

Tegal, pada kelas X.

C. Variabel Penelitian

Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian

suatu penelitian.1 Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu, variabel

bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable)

a. Variabel bebas yaitu variabel yang memberikan pengaruh. Variabel

bebas disini berupa pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, dengan

indikator:

1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Yogyakarta: Rineka

Cipta, 2002), hlm. 96.

Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

29

1. Adanya saling ketergantungan positif

2. Adanya tanggung jawab individual

3. Tatap muka antar anggota kelompok

4. Adanya komunikasi antar anggota kelompok

5. Adanya evaluasi proses kelompok

b. Variabel terikat yaitu variabel yang diberikan pengaruh. Variabel terikat

disini berupa minat belajar, dengan indikator:

1. Perasaan senang siswa pada pembelajaran Biologi

2. Ketertarikan siswa pada mata pelajaran Biologi

3. Motivasi siswa untuk belajar pada mata pelajaran Biologi

4. Perhatian siswa saat berlangsungnya pembelajaran Biologi

D. Metodologi Penelitian

Metode adalah suatu cara atau teknik yang dilakukan dalam proses

penelitian. Sedangkan penelitian adalah upaya dalam bidang ilmu pengetahuan

yang di jalankan untuk memperoleh fakta-fakta dalam prinsip-prinsip dengan

sabar, hati-hati dan sistematis untuk menjawab kebenaran.2

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai

dengan analisis regresi. Penelitian survai adalah penelitian yang mengambil

sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat

pengumpulan data yang pokok.3 Sedangkan tehnik analisis regresi yang

digunakan adalah tehnik analisis regresi satu prediktor dengan skor deviasi.

Tehnik ini digunakan untuk memperoleh informasi mengenai taraf hubungan

yang terjadi variable (ubahan) kriterium dan prediktor.4

2 Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006),

hlm. 24. 3 Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survai, (Jakarta: LP3ES, 1989)

Cet I, hlm. 1. 4 Sutrisno Hadi, Analisis regresi, (Yogyakarta: Andi Offset, 2004), hlm. 1.

Page 44: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

30

E. Populasi, Sampel dan Tehnik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Sudjana

mengatakan populasi sebagai karakteristik tertentu dari semua anggota

kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.5

Penelitian yang penulis lakukan menggunakan obyek siswa kelas X MAN

Babakan Lebaksiu Tegal, terdapat sembilan kelas. Keseluruhan siswa kelas

X berjumlah 353 orang. Untuk itulah penulis menggunakan penelitian

sampel.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil yang diteliti.6 Adapun sampel

dalam penelitian ini adalah sebagian dari siswa kelas X MAN Babakan

yang terdiri dari 42 orang siswa.

3. Tehnik Pengambilan sampel

Tehnik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah tehnik Random sampling. Random sampling adalah pengambilan

sampel penelitian secara random atau tanpa pandang bulu.7 Hasil dari

Random Sampling memiliki sifat yang obyektif.

Mengenai penelitian yang dilakukan berkaitan dengan banyak

sedikitnya subyek yang diteliti, Suharsimi berpendapat apabila subyeknya

kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua. Selanjutnya apabila

jumlah populasi tersebut besar atau lebih dari 100 maka dapat di ambil 10-

15 % atau 20-25% atau lebih.8 Berdasarkan pendapat tersebut, maka

sampel yang akan diambil adalah 11,9%, dari populasi yang ada.

F. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data, maka penulis menggunakan metode-metode

sebagai berikut:

5 Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 2002), hlm. 6. 6 Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm. 239. 7 Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid I, (Yogyakarta, Andi Offset, 2000), hlm. 75. 8 Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm. 112

Page 45: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

31

a. Metode Angket

Angket merupakan suatu alat pengumpul informasi dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya.9 Angket ini diberikan kepada siswa untuk

memperoleh data mengenai tanggapan tentang model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran

Biologi. Jenis angket yang dipakai dalam penelitian ini adalah instrumen

quesioner skala Likert, dengan 20 pertanyaan tentang model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw dan 20 pertanyaan tentang minat belajar pada mata

pelajaran Biologi yang terdiri atas pertanyaan positif dan pertanyaan

negatif. Masing-masing butir pertanyaan diikuti dengan empat alternatif

jawaban yaitu:

1. Sangat Setuju ( SS )

2. Setuju ( S )

3. Tidak Setuju ( TS )

4. Sangat Tidak Setuju ( STS )

Pertanyaan tersebut menggunakan scoring 4,3,2,1 untuk pertanyaan positif

dan 1,2,3,4 untuk pertanyaan negatif.10

b. Metode Observasi

Observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan atau

data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan

secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan

sasaran pengamatan.11 Sesuai dengan data yang dikumpulkan maka dalam

penelitian penulis melakukan pengamatan dengan observasi non partisipasi

yaitu penulis duduk di belakang mengamati kegiatan yang dilakukan oleh

guru mata pelajaran Biologi dalam proses belajar mengajar.

9 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2007), hlm. 199 10 Mardalis, Op.cit., hlm. 70. 11 Anas Sudiyono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Gravindo Persada, 2006),

hlm. 76.

Page 46: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

32

c. Metode Dokumentasi

Metode dokomentasi merupakan metode yang digunakan dengan

mencari data melalui peninggalan tertulis seperti arsip dan termasuk juga

buku- buku tentang pendapat, teori dan lain-lain yang berhubungan dengan

masalah penelitian12. Dokumen yang dikumpulkan berupa profil sekolah,

data siswa dan rencana pelaksanaan pembelajaran, hal ini dimaksudkan

untuk memperoleh data yang berhubungan dengan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw pada mata pelajaran Biologi kelas X di MAN

Babakan Tegal.

G. Metode Analisis Data

1. Deskripsi Data

Yaitu menggambarkan data yang ada untuk memperoleh data dari

responden, sehingga lebih mudah dimengerti peneliti atau orang lain yang

tertarik dengan hasil penelitian yang dilakukan. Analisis yang digunakan

adalah statistic deskriptif untuk melakukan perhitungan terhadap harga

rata-rata mean dari setiap variabel penelitian, dari perhitungan tersebut

kemudian dideskripsikan dalam distribusi frekuensi skor masing-masing

variabel penelitian dan divisualisasikan dalam histogram.

2. Melakukan Inferensi

Untuk mendapatkan sebuah kesimpulan secara logis atas data yang ada

dalam penelitian ini, maka perlu diuji melalui uji hipotesis. Dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mencari korelasi antara Prediktor (X) dan Kriterium (Y)

Dengan menggunakan tehnik korelasi momen tangkar dari pearson,

dengan rumus sebagia berikut:13

( )( )∑∑∑=

22 xx

xyrxy

12 S. Margono, op. cit., hlm. 181. 13 Sutrisno Hadi, Analisis Regresi, (Yogyakarta: Andi Offset, 2004), hlm.4.

Page 47: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

33

b. Menguji apakah korelasi itu signifikan atau tidak

c. Mencari persamaan garis regresi metode skor devisiasi, dengan rumus:

N

YY ∑= &

NX

X ∑=

d. Mencari varian regresi dengan menggunakan rumus regresi satu

predictor dengan analisis Varian, yaitu dengan rumus:14 Sumber Variasi db JK RK F reg

Regresi 1

( )∑∑

2

2

XXY

reg

reg

DbJK

Residu (N-2)

( )∑∑∑ − 2

22

XXY

Y reg

reg

DbJK

res

reg

RKRK

Total N-1 Σ Y² -

Dari perhitungan menggunakan rumus di atas, maka dapat

diketahui hasilnya (Freg). Setelah mengetahui harga F regresi maka dapat

dilakukan uji hipotesis dengan membandingkan regresi dengan nilai table

yang ada dengan patokan:

a. Bila Freg yang diperoleh yaitu sama atau lebih besar dari harga Ftabel

yang ada pada tabel (F teoritis) pada taraf signifikansi 1% atau 5%

maka harga Fregresi yang diperoleh berarti signifikan atau hipotesis

diterima.

b. Bila Freg yang diperoleh itu lebih kecil dari harga Ftabel yang ada

pada tabel (F teoritis) pada taraf signifikansi 1% atau 5 % maka harga

F regresi yang diperoleh berarti tidak signifikan atau hipotesis

ditolak.

14 Ibid, hlm.16.

Page 48: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Dan Perkembangan MAN Babakan

1. Tinjauan Historis

Keberadaan MAN Babakan tidak bisa lepas dari ikatan pondok

Pesantren Lebaksiu Tegal, karena MAN lahir dari gagasan dan usaha

pengurus pondok pesantren Ma’hadut Tholabah Babakan saat itu. MAN

berdiri sebagai manifestasi dari rasa tanggung jawab para ulama kalangan

pondok pesantren untuk ikut berpartisipasi dalam mencerdaskan bangsa dan

Negara dari ajaran komunis pasca G 30 S / PKI.

Sejarah ini berawal dari restrukturisasi organisasi kepengurusan

pondok pesantren Babakan di bawah tahun 1966, pada masa kepemimpinan

KH. Isa Mufti sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pondok pesantren

Babakan dan untuk memenuhi kebutuhan keragaman pendidikan sesuai

tuntutan zaman. Maka dari itu dikembangkanlah “Madrasah Diniyah

Tsanawiyah” untuk dipercayakan kepada beliau Kyai Baidowi “Madrasah

Diniyah Muallimat” dipercayakan kepada beliau Muslich Ma’sum, BA. Dan

untuk pendidikan umumnya dikembangkanlah (Madrasah Menengah

Pertama) dan (Madrasah Menengah Atas) dipercayakan kepada beliau KH.

Sofwan Mufti, BA.

Penegrian MMP Menjadi MTs AIN (Madrasah Tsanawiyah Agama

Islam Negeri) tanggal 20 April 1968 dengan kepala Madrasah Sofwan

Mufti, Ba. Maka usulan permohonan penegrian MMA tanggal 1 maret 1968

yang ditanda tangani oleh ketua pengasuh ketua pondok pesantren Bapak

KH. Isa Mufti dan Kepala Madrasah Sofwan Mufti, BA juga turun dengan

SK Menteri Agama Nomor: 81 tahun 1968 tanggal 19 April 1968. MMA

berubah menjadi MAAIN (Madrasah Aliyah Agama Islam Negeri).

Kondisi MAAIN saat ini sangat memprihatinkan kelas dengan pagar

bambu berlantaikan tanah, berpapan tulis kusam. Semua bangunan masih

meminjam milik pondok pesantren Babakan. Walaupun sudah resmi di

Page 49: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

35

bawah naungan Departemen agama kondisi muridnya masih hanya kalangan

santri yang mondok di pondok pesantren Babakan. Hingga akhir tahun

1979/1980 MAAIN berkesempatan memiliki tanah dengan jalan tukar

tambah dengan “Tanah Bengkok Carik” yang terletak di sebelah timur desa

Babakan dengan luas 2580 M2 kemudian dibangun lokasi dan 1 kantor

bantuan dari Departemen Agama, yang pada akhirnya dari tahun ketahun

terus bertambah lokal dan prasarana lainnya.

Nama MAAIN terus disandang hingga akhir tahun 1978, berdasarkan

SK Menteri Agama MAAIN berubah menjadi MAN mulai tahun 1978

bersamaan dengan perpanjangan tahun ajaran menjadi menjadi 1½ tahun.

Kurikulum MAN dengan mata pelajaran Agama mengalami perubahan

jurusan IPA dan IPS. Untuk jurusan IPA Terealisir pertamakali tahun

1982/1983 . Kurikulum diperbaharui dengan kurikulum 1994 dengan

jurusan-jurusan Bahasa, IPA dan IPS. Di MAN ditawarkan jurusan IPA dan

IPS sedangkan jurusan bahasa belum bisa dilaksanakan.

Status keberadaan MAN semakin meningkat dalam hasanah

pendidikan nasional dengan UU no. 2 tahun. 1992 tentang pendidikan

nasional. Dalam undang-undang tersebut disebutkannya bahwa MAN adalah

SLTA umum (bukan kejurusan kedinasan atau yang lain) yang dikelola

Departemen Agama yang bercirikan agama Islam. Oleh karena itu mulai

tahun 1993/1995 EBTANAS dilaksanakan bersama-sama dengan SMA dan

MAN berbeda.

2. Visi, misi dan tujuan MAN Babakan

Visi MAN Babakan Lebaksiu Tegal adalah:

1. Berilmu ilmiah

2. Beramal islamiyah

3. Berahlaqul karimah

Misi MAN Babakan Lebaksiu Tegal:

1. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dalam pencapaian

prestasi akademik dan non akademik yang islamiyah

2. mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan berahlaqul karimah

Page 50: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

36

Sedangkan tujuan MAN Babakan Lebaksiu Tegal adalah dengan ilmu

kehidupan lebih mudah dengan agama kehidupan lebih terarah dan

bermakna.

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Untuk memperoleh data angka mengenai model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw dan minat belajar siswa kelas X pada mata pelajaran

Biologi di MAN Babakan Lebaksiu Tegal dapat diperoleh dari hasil angket

yang telah diberikan kepada para siswa yang berjumlah 42 siswa.

Dalam angket terdapat 40 item dengan rincian: 1) Untuk variabel

model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw (X) terdapat 20 item dengan 15

item positif dan 5 item negatif, 2) Untuk variabel minat belajar siswa pada

mata pelajaran Biologi (Y) terdapat 20 item dengan 15 item positif dan 5 item

negatif.

Dari 40 item tersebut terdapat 4 buah jawaban dengan ketentuan dan

skor sebagai berikut: 1) Untuk item positif dengan jawaban SS, S, TS dan STS

masing-masing secara berurutan memperoleh skor 4, 3, 2, dan 1, 2) Untuk

item negatif dengan jawaban SS, S, TS dan STS masing-masing secara

berurutan memperoleh skor 1, 2, 3, 4. Hasil angket tersebut dimasukkan ke

dalam tabel untuk mengubah kualitatif menjadi kuantitatif.

1. Data Tentang Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Untuk menentukan nilai kuantitatif model pembelajaran kooperatif

tipe Jigsaw dengan menjumlahkan skor jawaban angket responden sesuai

dengan frekuensi jawaban. Agar lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4. 1

berikut ini:

Tabel 4. 1 Rekapitulasi Nilai Instrumen Kuesioner Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Jigsaw Kelas X Di MAN Babakan Lebaksiu Tegal

No Resp Nilai R_1 R_2 R_3 R_4

67 60 63 63

Page 51: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

37

R_5 R_6 R_7 R_8 R_9 R_10 R_11 R_12 R_13 R_14 R_15 R_16 R_17 R_18 R_19 R_20 R_21 R_22 R_23 R_24 R_25 R_26 R_27 R_28 R_29 R_30 R_31 R_32 R_33 R_34 R_35 R_36 R_37 R_38 R_39 R_40 R_41 R_42

70 67 70 62 72 65 70 67 70 64 73 66 64 59 66 66 66 66 73 65 66 65 68 72 67 59 65 62 67 59 66 60 69 71 61 64 65 74

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa penelitian yang

dilakukan di MAN Babakan Lebaksiu Tegal dengan jumlah sampel 42

responden menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw di MAN Babakan Lebaksiu Tegal nilai tertinggi adalah 74 dan

Page 52: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

38

nilai terendah adalah 59. Dari data di atas dapat kita tentukan kualifikasi

interval nilai dengan cara:

1. Mencari kelas interval dengan rumus:

K = 1 + 3,3 log n

= 1+ 3,3 log 42

= 1+ 3,3 ( 1,623)

= 1+ 5,35672

= 6,35672 dibulatkan menjadi 6

2. Mencari Range

R = H – L

Keterangan: R = range

H = nilai tertinggi

L = nilai terendah

Dengan demikian:

R = H – L

= 74 – 59 = 15

3. Menentukan interval kelas

KRi =

6

15= = 2,5 dibulatkan menjadi 3

Jadi interval kelas adalah 3 dan jumlah interval adalah 6.

Kemudian hasil ini dicocokkan pada table distribusi skor mean

model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sebagai berikut:

Tabel 4. 2 Distribusi Frekuensi Skor Mean Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw Interval M’ f x’ fx’ (x’)² f(x’)² Fr(%) 74 – 76 71 – 73 68 – 70 65 – 67 62 – 64 59 – 61

75 72 69 66 63 60

1 5 6 17 7 6

3 2 1 0 -1 -2

3 10 6 0 -7 -12

9 4 1 0 1 4

9 20 6 0 7 24

2,4% 11,9% 14,3% 40,5% 16,6% 14,3%

42 0 66 100%

Page 53: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

39

Untuk mencari rata-rata (mean) variabel model pembelajaran

Kooperatif tipe Jigsaw menggunakan rumus:

N

fxiMM ∑+= '

420366 +=

= 66

Setelah diketahui distribusi skor mean, kemudian mencari standar

deviasi yaitu menggunakan rumus:

( ) 2'2'

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛−= ∑∑

Nfx

Nxf

iSD

=2

420

42663 ⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛−

= 05714,13 −

= 3 (1,2536)

= 3,7607

Kemudian mengubah skor mentah ke dalam nilai standar skala

lima:

M + 1,5 SD = 66 + 1,5 (3,7607) = 66 + 5, 64105 = 71,6411

M + 0,5 SD = 66 + 0,5 (3,7607) = 66 + 1,88035 = 67,8804

M – 0,5 SD = 66 – 0,5 (3,7607) = 66 – 1,88035 = 64,1197

M – 1,5 SD = 66 – 1,5 (3,7607) = 66 – 5,64105 = 60,3590

Dari hitungan nilai standar skala lima diperoleh data interval dan

kualifikasi sebagai berikut:

Tabel 4. 3 Kualifikasi Dan Interval Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw (X)

Nilai Interval Rata-rata Kualifikasi Kategori

71 ke atas 68 – 70 65 – 67 62 – 64

Ke bawah 61

66

Istimewa Baik

Cukup Kurang Buruk

Cukup

Page 54: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

40

Dari data di atas dapat diketahui bahwa mean model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw sebesar 66 dalam kategori “cukup” yaitu pada

frekuensi 40,5% berada pada interval 65 – 67.

Setelah data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi maka

data kemudian divisualisasikan dalam bentuk histogram seperti pada

gambar berikut ini:

X

Freq

uenc

y

72686460

12

10

8

6

4

2

0

Mean 66StDev 4N 42

Histogram of XNormal

Gambar I: Histogram

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

2. Data Tentang Minat Belajar Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran

Biologi

Untuk menentukan nilai kuantitatif minat belajar siswa kelas X

pada mata pelajaran Biologi dengan menjumlahkan skor jawaban angket

responden sesuai dengan frekuensi jawaban. Agar lebih jelas dapat dilihat

pada tabel 4. 4 berikut ini:

Tabel 4.4 Rekapitulasi Nilai Instrumen Kuesioner Minat Belajar Siswa Kelas X Pada

Mata Pelajaran Biologi Di MAN Babakan Lebaksiu Tegal

No Responden Nilai R_1 R_2 R_3 R_4 R_5 R_6 R_7 R_8 R_9 R_10 R_11

64 65 66 61 70 68 64 65 71 67 70

Page 55: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

41

R_12 R_13 R_14 R_15 R_16 R_17 R_18 R_19 R_20 R_21 R_22 R_23 R_24 R_25 R_26 R_27 R_28 R_29 R_30 R_31 R_32 R_33 R_34 R_35 R_36 R_37 R_38 R_39 R_40 R_41 R_42

68 70 62 64 63 62 64 62 69 69 67 71 66 69 66 68 70 63 60 66 65 63 64 62 60 68 68 60 61 66 68

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa penelitian yang

dilakukan di MAN Babakan Lebaksiu Tegal dengan jumlah sampel 42

responden menunjukan bahwa minat belajar siswa kelas X pada mata

pelajaran Biologi di MAN Babakan Lebaksiu Tegal tertinggi adalah 71

dan nilai terendah 60 dari di atas dapat kita tentukan kualifikasi interval

nilai dengan cara:

1. Mencari kelas interval dengan rumus:

K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 42

= 1 + 3,3 (1,623)

Page 56: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

42

= 1 + 5,3567

= 6,3567 dibulatkan menjadi 6

2. Mencari Range

R = H – L

Keterangan : R = range

H = nilai tetinggi

L = nilai terendah

Dengan demikian:

R = H – L

= 71 – 60

= 11

3. Menentukan interval kelas

KRi =

= 6

11

= 1,8 dibulatkan menjadi 2

Jadi interval kelas adalah 2 dan jumlah interval adalah 6.

Kemudian hasil ini dicocokan pada tabel distribusi skor mean

minat belajar siswa pada mata pelajaran Biologi:

Tabel 4. 5 Distribusi Frekuensi Skor Mean Minat Belajar Pada Mata Pelajaran Biologi

Interval M’ f x’ fx’ (x’)² f(x’)² fr(%) 70 – 71 68 – 69 66 – 67 64 – 65 62 – 63 60 – 61

70,5 68,5 66,5 64,5 62,5 60,5

6 9 7 8 7 3

3 2 1 0 -1 -2

18 18 7 0 -7 -6

9 4 1 0 1 4

54 36 7 0 7 12

14,3% 21,4% 16,7% 19,0% 16,7% 7,1%

42 30 116 100%

Page 57: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

43

Untuk mencari rata-rata (mean) variabel minat belajar pada mata

pelajaran Biologi menggunakan rumus:

Nfx

iMM ∑+= '

= 423025,64 +

= 64,5 + 2 (0,714)

= 64,5 + 1,4285

= 65,92 dibulatkan menjadi 66

Setelah diketahui distribusi skor mean, kemudian mencari nilai

standar deviasi yaitu dengan menggunakan rumus:

( ) 22' '

⎥⎥⎦

⎢⎢⎣

⎡−= ∑∑

Nfx

Nxf

iSD

2

4230

421162 ⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛−=

= 2 ( )2714,07619,2 −

= 5102,07169,22 −

= 2517,22

= 2 (1,5006)

= 3,0011

Kemudian mengubah skor mentah ke dalam nilai standar skala

lima:

M + 1,5 SD = 65,92 + 1,5 (3,0011) = 65,92 +4,50165 = 70,42165

M + 0,5 SD = 65,92 + 0,5 (3,0011) = 65,92 + 1,50055 = 67,42055

M – 0,5 SD = 65,92 – 0,5 (3,0011) = 65,92 – 1,50055 = 64,41945

M – 1,5 SD = 65,92 – 1,5 (3,0011) = 65,92 – 4,50165 = 61,41835

Dari hitungan nilai standar skala lima diperoleh data interval dan

kualifikasi sebagai berikut:

Page 58: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

44

Tabel 4. 6 Kualifikasi dan Interval Minat Belajar Siswa

Pada Mata Pelajaran Biologi (Y)

Nilai Interval Rata-rata Kualivikasi Kategori 71 ke atas 68 – 70 65 – 67 62 – 64

Ke bawah 61

65,92

Istimewa Baik

Cukup Kurang Buruk

Cukup

Dari data di atas dapat diketahui bahwa mean minat belajar siswa

pada mata pelajaran Biologi di MAN Babakan Lebaksiu Tegal sebesar

65,92 dalam kategori “cukup” yaitu pada frekuensi 16,7% dan berada pada

interval 65 – 67.

Setelah data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi,

maka data kemudian divisualisikan dalam bentuk histogram seperti pada

gambar sebagai berikut ini:

Y

Freq

uenc

y

7269666360

9

8

7

6

5

4

3

2

1

0

Mean 66StDev 3N 42

Histogram of YNormal

Gambar II. Histogram

Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi

C. Pengujian Hipotesis

1. Analisis Pendahuluan

Analisis pendahuluan ini bertujuan untuk mengetahui model

pembelajaran koopertif tipe Jigsaw dan minat belajar siswa pada mata

pelajaran Biologi. Dalam analisis langkah-langkah yang ditempuh adalah

Page 59: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

45

memasukan data-data hasil angket yang diperoleh ke dalam tabel kerja

analisis regresi yang melibatkan data-data tersebut.

Tabel 4. 7 Tabel Kerja Koefisien Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan

Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi

Resp X Y X² Y² XY R_1 67 64 4489 4096 4288R_2 60 65 3600 4225 3900R_3 63 66 3969 4356 4158R_4 63 61 3969 3721 3843R_5 70 70 4900 4900 4900R_6 67 68 4489 4624 4556R_7 70 64 4900 4096 4480R_8 62 65 3844 4225 4030R_9 72 71 5184 5041 5112R_10 65 67 4225 4489 4355R_11 70 70 4900 4900 4900R_12 67 68 4489 4624 4556R_13 70 70 4900 4900 4900R_14 64 62 4096 3844 3968R_15 73 64 5329 4096 4672R_16 66 63 4356 3969 4158R_17 64 62 4096 3844 3968R_18 59 64 3481 4096 3776R_19 66 62 4356 3844 4092R_20 66 69 4356 4761 4554R_21 66 69 4356 4761 4554R_22 66 67 4356 4489 4422R_23 73 71 5329 5041 5183R_24 65 66 4225 4356 4290R_25 66 69 4356 4761 4554R_26 65 66 4225 4356 4290R_27 68 68 4624 4624 4624R_28 72 70 5184 4900 5040R-29 67 63 4489 3969 4221R_30 59 60 3481 3600 3540R_31 65 66 4225 4356 4290R_32 62 65 3844 4225 4030R_33 67 63 4489 3969 4221R_34 59 64 3481 4096 3776R_35 66 62 4356 3844 4092R_36 60 60 3600 3600 3600R_37 69 68 4761 4624 4692

Page 60: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

46

R_38 71 68 5041 4624 4828R_39 61 60 3721 3600 3660R_40 64 61 4096 3721 3904R_41 65 66 4225 4356 4290R_42 74 68 5476 4624 5032

Jumlah 2774 2755 183868 181147 182299

Dari tabel di atas dapat diketahui:

N = 42 ∑X² = 183868

∑X = 2774 ∑Y² = 181147

∑Y = 2755 ∑XY = 182299

2. Analisis Uji Hipotesa

Untuk membuktikan hipotesis yang di ajukan penulis, maka dilakukan

uji hipotesis satu persatu dengan menggunakan analisis regresi satu

prediktor.

Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data tersebut adalah

sebagai berikut:

a. Mencari korelasi antara prediktor (X) dengan kriterium (Y)

Mencari korelasi antara prediktor (X) dengan kriterium (Y) dengan

menggunakan teknik korelasi momen tangkar dari Pearson, dengan

rumus sebagai berikut:

( )( )∑∑∑=

22 yx

xyr

Namun sebelum mencari rxy harus mencari nilai x2, y2 dan xy dengan

rumus sebagai berikut:

( )( )∑ ∑ ∑∑−=

NYX

XYxy

( )∑ ∑ ∑−=

NX

Xx2

22

( )∑ ∑ ∑−=

NY

yy2

22

Page 61: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

47

Hasil dari masing-masing nilai di atas adalah sebagai berikut:

1. ( )

∑ ∑ ∑−=NX

Xx2

22

= ( )42

27741838682

= 42

7695076183868 −

= 0952,183216183868 −

= 651,9048

2. ( )

∑ ∑ ∑−=NY

yy2

22

= ( )42

27551811472

= 42

7590025181147 −

= 881,180714181147 −

= 432,1190

3. ( )( )

∑ ∑ ∑∑−=N

YXXYxy

= ( )( )42

27552774182299 −

= 42

7642370182299 −

= 1905,18196118299 −

= 337,8095

Sehingga:

( )( )∑∑∑=

22 yx

xyrxy

= ( )( )1190,4329048,651

8095,337

Page 62: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

48

= 4503,281700

8095,337

= 7546,5308095,337

= 0,6365

Jadi, model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memiliki

korelasi positif dengan minat belajar siswa kelas X pada mata

pelajaran Biologi di MAN Babakan Lebaksiu Tegal, yaitu sebesar

0,6365. Hal ini terbukti dengan semangat dan sikap antusias siswa saat

pembelajaran pada mata pelajaran Biologi dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Misalnya kegairahan siswa

bertanya kepada temannya mengenai materi yang di diskusikan,

kemudian mereka lebih senang karena bisa belajar bersama.

b. Uji signifikansi korelasi melalui uji t

Rumus: 212

rnrth−

−=

= ( )26365,01

2426365,0

= 4051,01

406365,0−

= ( )( )7713,0

3246,66365,0

= 8782,00256,4

= 4,5837

Karena t hitung = 4,5837 > t tabel (0,05 = 40) = 2,70 dan t hitung = 4,5837 > t

tabel (0,01 = 40) = 2,42 berarti korelasi antara variabel X dengan Y

signifikan.

Page 63: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

49

c. Mencari persamaan garis regresi

Mencari persamaan garis regresi dengan menggunakan rumus

regresi sederhana satu prediktor, sebagai berikut:

KaXy +=)

Keterangan:

y) = Kriterium

x = Prediktor

a = Bilangan koefisien prediktor

K = Bilangan konstan

Untuk mengetahui y) terlebih dahulu harus dicari harga a

dan K dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

( )∑ ∑

∑ ∑ ∑−

−= 22 XXN

YXXYNa

= ( ) ( )( )( ) ( )2277418386842

2755277418229942−

= 7695076772245676423707656558

−−

= 2738014188

=0,5182

Jadi harga a adalah 0,5182 maka tentukan Y dengan

menggunakan rumus:

N

YY ∑=

=42

2755

= 65,5952

Dan tentukan X dengan menggunakan rumus:

N

XX ∑=

Page 64: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

50

= 42

2774

= 66,0476

Sedangkan untuk menghitung K menggunakan rumus sebagai

berikut:

K = XaY −

= 65,5952 – (0,5182)(66.0476)

= 65,592 – 34,2259

= 31,3701

Setelah diketahui nilai a sebesar 0,5182 dan nilai K sebesar

31,3701 maka persamaan garis regresinya adalah:

Jadi KaXy +=)

Y = 0,5182 X + 31,3701

d. Mencari Varian Regresi

Mencari varian regresi dengan menggunakan rumus-rumus

regresi bilangan F (uji F) dengan skor deviasi sebagai berikut:

Freg 1; == dbRKRK

res

reg lawan N – 2

Keterangan:

Freg : harga bilangan F untuk garis bilangan regresi

RKreg : Kuadrat rerata garis regresi

RKres : Kuadrat rerata residu

Untuk memudahkan perhitungan bilangan F maka dibuat tabel

ringkasan garis regresi sebagai berikut: Sumber Variasi db JK RK F reg

Regresi 1 ( )∑∑

2

2

XXY

reg

reg

DbJK

Residu (N-2) ( )∑∑∑ − 2

22

XXY

Y reg

reg

DbJK

res

reg

RKRK

Total N-1 Σ Y² -

Page 65: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

51

Selanjutnya rumus-rumus tersebut diaplikasikan ke dalam data

yang ada pada tabel kerja yang telah diketahui persamaan garis regresi

=Y)

0,5182 X +31,3701 selanjutnya dimasukan ke dalam rumus:

JK(T) = ∑ 2y

= 432,1190

JKreg( )

∑ ∑∑−= 2

22

xxy

y

= 432,1190 ( )9048,6518095,337 2

= 432,1190 9048,651

2583,114115−

= 432,1190 – 175,0490

= 257,0700

JKres ( )∑∑= 2

2

xxy

= ( )9048,6518095,337 2

= 175,0490

RKreg reg

reg

dbJK

=

= 10490,175

= 175,0490

RKres res

res

db

JK=

= 242

0700,257−

= 6,4268

Jadi Freg adalah:

Page 66: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

52

Freg res

reg

RKRk

=

= 4268,60490,175

= 27,2373

Harga F diperoleh Freg kemudian dikonsultasikan dengan harga

F tabel pada taraf signifikansi 1% dan 5% dan db = N – 2. Hipotesis

diterima jika Freg>Ftabel. Untuk mengetahui lebih lanjut dapat dilihat

dalam tabel berikut :

Tabel 4. 8 Tabel Ringkasan Hasil Analisis Regresi

Ft Sumber

Variasi

db

JK Rk Freg

5% 1%

Kriteria

Regresi 1 175,0490 175,0700 27,2373 4,08 7,31 SignifikanResidu 40 257,0700 6,4268 - - - - Total 41 - - - - - -

Setelah diadakan uji hipotesis, baik melalui analisis regresi dan

korelasi, maka hasil yang diperoleh dikonsultasikan pada F tabel dan r

tabel pada taraf signifikansi 5% dan 1%. Dan hasil konsultasi

diperoleh, bahwa pada F tabel taraf signifikansi 5% nilainya 4,08

sedangkan F tabel pada taraf signifikansi 1% nilainya sebesar 7,31.

Sementara itu nilai r tabel pada taraf signifikansi 5% nilainya sebesar

0,304 sedangkan pada taraf signifikansi 1% nilainya sebesar 0,393.

Tabel 4. 9 Ringkasan Hasil Uji Freg dan rxy

Tabel Uji Hipotesis

Nilai 5% 1%

Keterangan Hipotesis

Freg 27,2373 4,08 7,31 rxy 0,6365 0,304 0,393

Signifikan Diterima

Page 67: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

53

Dari uji analisis di atas dapat diketahui bahwa baik taraf

signifikan 5% menunjukan signifikan dan taraf 1% signifikan. Artinya

terdapat pengaruh positif anatara model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Biologi baik

taraf signifikansi 5% maupun 1%. Artinya semakin baik kualitas

model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw maka semakin tinggi minat

belajar siswa pada mata pelajaran Biologi. Sebaliknya semakin rendah

kualitas model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw maka semakin

rendah pula minat belajar siswa pada mata pelajaran Biologi.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan suatu metode

pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada semua siswa, untuk

terlibat secara aktif dalam proses berfikir dan belajar, karena dalam model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw setiap siswa harus bertanggungjawab atas

materi yang diberikan, siswa harus mencari dan menyelesaikan permasalahan

yang dihadapinya. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw ternyata dapat merangsang siswa untuk belajar, baik dari siswa

kelompok bawah maupun siswa kelompok atas. Ini menunjukan sebagai

langkah awal adanya minat belajar siswa.

Minat dapat dibentuk dari faktor-faktor eksternal salah satunya adalah

dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang akan membangun

minat tersebut. Dari sini dapat dikatakan bahwa model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw dapat menumbuhkan minat belajar siswa.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis dapat dijelaskan

bahwa pada proses belajar mengajar mata pelajaran Biologi kelas X di MAN

Babakan Lebaksiu Tegal dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw dapat merangsang siswa untuk belajar.

Sebagai contoh sebelum membagi bahan pelajaran yang akan

diberikan guru memperkenalkan materi yang akan dibahas pada hari itu, guru

menuliskan topik dipapan tulis dan menanyakan apa yang siswa ketahui

Page 68: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

54

mengenai materi itu, dengan tujuan mengaktifkan skemata siswa agar lebih

siap menghadapi bahan pelajaran yang baru. Kemudian guru membagi siswa

dalam kelompok dengan anggota kelompok yang heterogen, seorang siswa

mempelajari tentang sejarah virus, siswa lain mempelajari ciri-ciri dan struktur

virus, siswa lain mempelajari replikasi virus dan siswa yang lain lagi

mempelajari peran virus. Anggota dari kelompok lain yang mendapat tugas

topik sama berkumpul dalam kelompok ahli, untuk berdiskusi dan

mengerjakan bagian mereka masing-masing. Setelah selesai siswa kembali ke

kelompok asal untuk mengajari mengenai bagian yang dibaca dan dikerjakan

kepada teman-temannya. Dalam diskusi siswa sangat antusias untuk bertukar

informasi dengan temannya, dan mereka juga gembira karena bisa belajar

bersama untuk saling membantu dalam menyelesaikan tugas-tugas yang

diberikan dari guru. Kemudian kegiatan diakhiri dengan diskusi dengan

seluruh siswa mengenai topik dalam pelajaran hari itu dan masing-masing

siswa akan mendapat tes mengenai semua topik.

Dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw siswa merasa

senang karena mereka dapat saling membantu dan bekerjasama dalam

menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dari guru, sehingga dengan

pembelajaran ini rasa kebersamaan antara anggota kelompok akan tumbuh.

Hal ini sesuai yang dikemukakan Ibrahim, dkk bahwa selain unggul dalam

membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit, pembelajaran

kooperatif ini sangat berguna untuk membantu siswa menumbuhkan

kerjasama, berfikir kritis, dan kemampuan membantu teman.

Dari perhitungan yang dilakukan diketahui bahwa variabel model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada mata pelajaran Biologi di MAN

Babakan Lebaksiu Tegal dalam kategori “cukup” yaitu pada frekuensi 40,5%

berada pada interval 65 – 67.

Sedangkan variabel minat belajar siswa pada mata pelajaran Biologi di

MAN Babakan Lebaksiu Tegal dalam kategori “cukup” yaitu pada frekuensi

16,7% dan berada pada interval 65 – 67. Sementara itu berdasarkan hasil uji

hipotesis dengan menggunakan analisis regresi sederhana dapat diketahui

Page 69: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

55

bahwa persamaan regresi Y = 0,5182 X + 31,3701 sedangkan untuk menguji

signifikansi dari persamaan regresi tersebut digunakan analisis varian untuk

regresi.

Berdasarkan hasil hitungan diperoleh bahwa Fhitung = 27,2373 > Ftabel

untuk taraf signifikansi 5% adalah 4,08 sedangkan pada taraf signifikansi 1%

adalah 7,31. Karena Fhitung > Ftabel, maka dapat disimpulkan bahwa persamaan

regresi tesebut signifikan. Berdasarkan perhitungan ini, maka hipotesis nihil

(Ho) yang berbunyi: “Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw tidak

berpengaruh terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Biologi”

ditolak. Dan hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi: “Model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw berpengaruh terhadap minat belajar siswa pada mata

pelajaran Biologi” diterima. Sedangkan pengaruh positif model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran

Biologi yaitu sebesar 0,6365. Yang sebesar 0,304 pada taraf signifikansi 5%

dan 0,393 pada taraf signifikansi 1%. Karena rxy > rt, maka hasilnya

signifikan.

Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

berpengaruh terhadap minat belajar siswa kelas X pada mata pelajaran biologi

di MAN Babakan Lebaksiu Tegal.

E. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini pasti terjadi banyak

kendala dan hambatan. Hal tersebut bukan karena faktor kesengajaan,

melainkan karena adanya keterbatasan yang dialami penulis dalam penelitian

ini adalah minimnya pengetahuan dalam hal minat belajar karena minat

bersifat abstrak.

Kondisi psikologis responden pada saat mengisi angket tidak

diperhatikan dan diamati peneliti secara khusus, sehingga memungkinkan

responden takut untuk menjawab sebagaimana keadaan sebenarnya yang

dialami pada diri responden terpilih akan mengisi angket, peneliti sebelumnya

memberikan pengarahan agar responden yang terpilih akan mengisi angket.

Page 70: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

56

Peneliti sebelumnya memberikan pengarahan agar responden menjawab

dengan sejujur-jujurnya dan adapun jawabannya tidak mempengaruhi nilai

mata pelajaran Biologi.

Selain itu, tempat penelitian terbatas hanya di MAN Babakan,

sehingga apabila dilakukan di sekolah lain hasil penelitian ini dimungkinkan

berbeda. Namun demikian penelitian ini dapat mewakili siswa kelas X di

MAN Babakan Lebaksiu Tegal

Keterbatasan lainnya adalah waktu penelitian yang relatif singkat,

sehingga frekuensinya hanya kecil (sebentar). Oleh karena itu penulis

melakukan efektivitas dan efisien waktu dengan mengoptimalkan

pengumpulan data.

Demikianlah beberapa keterbatasan penelitian ini. Untuk selanjutnya

model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw tidak sebatas stimulus pada minat

belajar siswa saja, melainkan berlanjut pada proses belajar mengajar dengan

mengutamakan aspek kognitif menuju aspek psikomotorik siswa hal ini

dimaksudkan adanya tindak lanjut dari model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw menggiring siswa dalam menuntut ilmu.

Untuk perlu adanya penelitian lebih lanjut yang membahas tentang

model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sebagai sarana atau perantara

penyampaian materi dalam proses belajar mengajar. Karena pada dasarnya

pemilihan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw diprioritaskan untuk

kemudahan siswa selama mengikuti pelajaran.

Meskipun banyak hambatan dan halangan yang dihadapi dalam

penelitian ini, bukanlah batu sandungan tetapi menjadi tantangan tersendiri

untuk penelitian kemudian.

Page 71: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

57

BAB V

SIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan tentang pengaruh

model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap minat belajar siswa kelas

X pada mata pelajaran Biologi di MAN Babakan Lebaksiu Tegal dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Kategori variabel model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw (X) di kelas X

MAN Babakan Lebaksiu Tegal berada dalam kategori “Cukup” yang

terletak pada frekuensi 40,5% berada pada interval 65 – 67.

2. Kategori variabel minat belajar siswa kelas X pada mata pelajaran Biologi

di MAN Babakan Lebaksiu Tegal berada dalam kategori “Cukup” yang

terletak pada frekuensi 16,7% dan berada pada interval 65 – 67.

3. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memiliki korelasi positif

dengan minat belajar siswa pada mata pelajaran Biologi di MAN Babakan,

yaitu sebesar 0,6365. Sementara itu berdasarkan hasil uji hipotesis dengan

menggunakan analisis regresi sederhana dapat diketahui bahwa persamaan

regresi Y = 0,5182 X + 31,3701. Ada pengaruh signifikan antara model

pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw terhadap minat belajar siswa pada

mata pelajaran Biologi. Hal ini ditunjukan dari nilai Freg sebesar 27,2373.

Berdasarkan hasil hitungan diperoleh bahwa Fhitung = 27,2373 > Ftabel untuk

taraf signifikan 1% adalah 7,31. Karena Fhitung > Ftabel, maka dapat

disimpulkan bahwa persamaan regresi tersebut signifikan. Berdasarkan

perhitungan ini, maka hipotesis nihil (Ho) yang berbunyi: “Model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw tidak berpengaruh terhadap minat

belajar siswa pada mata pelajaran Biologi” ditolak. Dan hipotesis kerja

(Ha) yang berbunyi: “Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

berpengaruh terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Biologi”

diterima. Sedangkan pengaruh positif model pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Biologi yaitu

Page 72: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

58

sebesar 0,6365. Yang sebesar 0,304 pada taraf signifikansi 5% dan 0,393

pada taraf signifikansi 1%. Karena rxy > rt, maka hasilnya signifikan.

B. Saran – saran

Sehubungan dengan hasil penelitian yang penulis lakukan kiranya

dapat memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi kepala MAN, diharapkan menghimbau kepada staf pengajar untuk

senantiasa menerapkan pembelajaran kooperatif sesuai dengan prosedur,

karena jika pembelajaran kooperatif diterapkan secara asal-asalan maka

tujuan pembelajaran tidak akan tercapai.

2. Bagi guru, sebaiknya sebelum mengajar guru melakukan persiapan yang

lebih matang baik persiapan yang tertulis maupun yang tidak tertulis,

seyogyanya guru dapat memilih dan memilah metode mana yang cocok

untuk dipakai dalam menyampaikan suatu materi pelajaran, karena tidak

semua metode bisa dipakai.

3. Bagi siswa, hendaknya faham dan mengerti tujuan dari diterapkannya

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada pembelajaran Biologi untuk

belajar bersama. Bagi yang pinter jangan sungkan untuk membantu

temannya karena ilmu tidak akan pernah habis jika diajarkan pada orang

lain, akan tetapi malah menjadikan kita semakin mantap terhadap ilmu

tersebut, sedangkan bagi yang kurang pandai diharapkan jangan hanya

menggantungkan diri pada temannya, karena sikap itu akan membunuh diri

sendiri.

C. Penutup

Dengan mengucap alkhamdulillahi rabbil ‘alamin akhirnya penulis

dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini atas rahmat, nikmat dan hidayah

Allah SWT yang telah diberikan. Dialah tuhan yang maha penyayang, yang

sayangnya tiada terbilang. Dialah yang maha pengasih, yang kasihnya tiada

pilih kasih

Page 73: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

59

Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah

membantu tersususnnya skripsi ini. Kami menyadari dalam penyusunan

skripsi ini sudah barang tentu masih banyak kekurangan, hal demikian

disebabkan keterbatasan kemampuan penulis. Untuk itu kami mengharapkan

saran dan kritik yang konstruktif dari para pembaca demi karya mendatang.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini merupakan salah satu

amal Shaleh penulis dan dapat bermabfaat bagi penulis sendiri dan pembaca.

Amin.

Page 74: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 1999.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,Yogyakarta: Rineka Cipta, 2002.

Cliford T. Morgan, Indroduction to psychology, New York, M. Grow - Hill, 1971.

Crow, Alice dan Lester D. Crow , Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Nur Cahaya: 1989.

Dalyono.M, psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1991.

Djalali, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2007. Djamarah , Syaiful Bahri, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif

Jakarta: Rineka Cipta , 2000. , Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002. Hadi, Sutrisno, Analisis regresi, Yogyakarta: Andi Offset, 2004. , Metodologi Research Jilid I, Yogyakarta, Andi Offset,

2000.

Hamalik , Oemar, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi aksara, 2003.

, Pendekatan Baru Strategi belajar mengajar Berdasarkan CBSA, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2003, Cet III.

Hurlock, Elizabeth B, Child Development, . p.420, tt. Jabir Abdul Hamid Jabir, Siikuuluujiyyah At Ta’lum, Mesir: Daarun

Nahdhoh Al Arabiyah, 1978. Kurikulum 2004 Standar kompetensi Mata pelajaran Biologi Sekolah

Menengah Atas, Jakarta: Departemen pendidikan Nasional, 2003 Margono. S, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta,

2000.Cet 2.

Page 75: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: Bumi Aksara, 1999.

Mustaqim, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001. Musahir, Panduan Pengajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata

Pelajaran Biologi, Jakarta : CV Irfandi Putra, 2003,Cet I. Nasution. S, Didaktik Asas-asas Mengajar, Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2000. Nur, Mohamad, Pembelajaran kooperatif, Surabaya: Unesa, 2005. Nurkuncana, Wayan, dkk., Evaluasi Pendidikan, Surabaya, Usaha

Nasional, 1986. Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2000.

Pusat Kurikulum, Model Pengembangan Silabus Mata Pelajaran dan rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPA terpadu, Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang depdiknas.tt.

Sanjaya, Wina Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2007.

Shihab, M. Quraish, Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-

Qur’an, Jakarta Lentera Hati, 2005. Singarimbun, Masri dan Efendi, Sofian, Metode Penelitian Survai,

Jakarta: LP3ES, 1989, Cet I. Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 1995.

Slavin,Robert E., Cooperative Learning, Bandung: Nusa Media, 2008 Sitorus. M. H, Istilah-Istilah Biologi, Bandung: Irama Wijaya, 1999.

Soemanto, Wasti, Psikologi Pendidikan, Malang, Rineka Cipta, 1990.

Sudjana, Metode Statistika, Bandung: Tarsito, 2002.

Sujai, dkk, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo, Semarang : Tarbiyah Press, 2007, Cet III.

Page 76: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2007 Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi

Konstruktivistik, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007.

Page 77: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Indah Budi Lestari

NIM : 3104236

Tempat/Tanggal Lahir : Tegal, 14 September 1986

Alamat Asal : Pamiritan Balapulang Tegal

Alamat Sekarang :Tanjungsari RT 03 RW 05 Ngaliyan

Semarang

A. Jenjang Pendidikan

1. MI Islamiyah Pamiritan Balapulang Tegal lulus tahun 1998

2. MTs Taswiriyah Balapulang Tegal lulus tahun 2001

3. MAN Babakan Lebaksiu Tegal lulus tahun 2004

4. Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, Angkatan tahun

2004

Semarang, 10Januari 2009

Penulis

Indah Budi Lestari NIM: 3104236

Page 78: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

KISI-KISI INSTRUMEN ANGKET

No Variabel Indikator No Soal Prosentase 1. Model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw

• Saling ketergantungan positif

• Tanggung jawab perseorangan

• Tatap muka • Komunikasi antar

anggota • Evaluasi

1 s/d 4

5 s/d 8

9 s/d 12 13 s/d 16

17 s/d 20

20%

20%

20% 20%

20%

2. Minat belajar siswa • Perasaan senang • Tertarik • Dorongan kuat atau

motif • Perhatian

1 s/d 5 6 s/d 10 11 s/d 15

16 s/d 20

25% 25% 25%

25%

Page 79: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

INSTRUMEN PENELITIAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI DI MAN BABAKAN LEBAKSIU TEGAL

I. PETUNJUK 1. Bacalah setiap pernyataan ini dengan teliti 2. Pilihlah alternatif jawaban yang benar-benar sesuai dengan keadaan anda

dengan memberikan tanda centang (√ ) pada kotak jawaban yang telah disediakan dengan ketentuan:

SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

3. Jawablah dengan sejujurnya karena hasil angket ini tidak akan mempengaruhi pada nilai raport anda

4. Jawaban anda akan dirahasiakan 5. Atas partisipasi anda kami ucapkan terima kasih

II. IDENTITAS 1. Nama : 2. Kelas :

III. DAFTAR PERNYATAAN 1. ANGKET MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

Pilihan jawaban No

Daftar pernyataan SS S TS STS

Saling ketergantungan positif 1 2 3 4

Dalam belajar kelompok setiap anggota saling membantu dan bekerja sama Anggota kelompok berkumpul untuk memecahkan masalah Setiap anggota kelompok beranggapan bahwa mereka sehidup sepenanggungan bersama Saya berusaha memberikan yang terbaik untuk keberhasilan kelompok

Tanggung jawab perseorangan 1

2 3 4

Saya melaksanakan tugas dengan tanggung jawab Pada model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw setiap anggota kelompok mendapat materi yang berbeda- beda Setiap anggota kelompok membaca dan mengerjakan satu bagian materi Anggota kelompok yang tidak melaksanakan tugasnya dibiarkan saja

Tatap muka antar anggota kelompok 1

Setiap anggota kelompok diberikan kesempatan yang sama untuk bertemu dan berdiskusi

Page 80: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

2. ANGKET MINAT BELAJAR PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI

2 3 4

Setiap anggota kelompok tidak harus berpartisipasi dalam diskusi Saya menghargai perbedaan masing- masing kelompok Dalam belajar kelompok saya memperhatikan satu sama lain

Komunikasi antar anggota kelompok 1 2 3 4

Guru tidak perlu mengajarkan cara-cara berkomunikasi Dalam belajar kelompok saya bersedia untuk mendengarkan dan berbicara dengan baik Saya mengabaikan jika teman sekelompok berbicara Setiap anggota kelompok saling bertukar informasi

Evaluasi proses kelompok 1 2

3 4

Guru mengawasi proses kerja kelompok Guru membiarkan anggota kelompok yang tidak bekerjasama Setiap anggota kelompok dikenakan evaluasi Guru perlu membuat format untuk evaluasi

Pilihan jawaban No Daftar pernyataan SS S TS STS

Perasaan senang 1 2 3 4 5

Saya senang pada pembelajaran Biologi Saya selalu mengikuti pelajaran Biologi Saya sering bolos jika ada pelajaran Biologi Saya senang belajar Biologi jika setiap pertemuan diberi tugas Saya senang belajar biologi dengan menerapkan model pembelajaran kooperaatif tipe jigsaw karena saling membantu dan berkerjasama

Tertarik 1

2 3 4 5

Saya tertarik untuk belajar Biologi dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw Jika guru memberi contoh saya selalu mempraktekannya Saya selalu mengerjakan tugas dari guru Setiap guru menerangkan selalu saya abaikan Saya ingin mengembangkan minat belajar Biologi

Dorongan kuat atau motif 1 2 3

Tidak ada yang memaksa untuk belajar Biologi Saya selalu belajar Biologi dengan sungguh- sungguh Saya ingin berhasil dalam belajar Biologi

Page 81: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat

4 5

Saya termotivasi untuk belajar Biologi jika menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw Guru tidak memberi motivasi pada siswa

Perhatian 1 2 3 4 5

Setiap pelajaran Biologi dimulai saya memperhatikan penjelasan dari guru Perhatian saya terfokus belajar Biologi dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw Saya selalu diam jika guru menerangkan Saya lebih memperhatikan teman dari pada pelajaran Saya tidak memperhatikan pelajaran Biologi

Page 82: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap minat