243
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PAI (Studi Eksperimen di SMP Negeri 24 Kota Serang) Oleh: TOLAAH NIM. 1540100351 TESIS MAGISTER Diajukan Kepada Program Pascasarjana UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M.Pd) 2017 M / 1438 H

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP

1

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM

BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PAI

(Studi Eksperimen di SMP Negeri 24 Kota Serang)

Oleh

TOLAAH

NIM 1540100351

TESIS MAGISTER

Diajukan Kepada Program Pascasarjana

UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Gelar Magister Pendidikan (MPd)

2017 M 1438 H

i

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini

Nama TOLAAH

NIM 1540100351

Jenjang Magister (S2)

Program Studi Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa naskah tesis magister yang berjudul

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dan Keaktifan Siswa

dalam Belajar Terhadap Hasil Belajar PAI (Studi Eksperimen Di

SMP Negeri 24 Kota Serang) ini secara keseluruhan adalah hasil

penelitiankarya saya sendiri kecuali pada bagian-bagian yang

dirujuk sumbernya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di

akademik

Namun demikian apabila di kemudian hari ternyata terbukti

secara meyakinkan bahwa sebagian maupun keseluruhan dari tesis

ini merupakan hasil plagiat saya bersedia menerima sanksi dan

konsekuensinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku

Serang 01 November 2017

TOLAAH

NIM 1540100351

ii

PENGESAHAN

Tesis Berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

dan Keaktifan Siswa dalam Belajar

Terhadap Hasil Belajar PAI (Studi

Eksperimen Di SMP Negeri 24 Kota Serang)

Nama TOLAAH

NIM 1540100351

Program Studi Pendidikan Agama Islam

Tanggal Ujian 23 November 2017

Telah dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Magister Pendidikan Islam

Serang 19 Juli 2017

Prof Dr HB Syafuri MHum

NIP 195908101990031002

iii

PERSETUJUAN TIM PENGUJI UJIAN TESIS

MAGISTER

Tesis Berjudul Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif dan Keaktifan Siswa dalam

Belajar Terhadap Hasil Belajar PAI (Studi

Eksperimen Di SMP Negeri 24 Kota Serang)

Nama TOLAAH

NIM 1540100351

Program Studi Pendidikan Agama Islam

Telah disetujui tim penguji ujian munaqosah

Ketua Dr Hj Oom Mukarromah M Hum

NIP 19620227 199103 2 003

( )

Sekretaris Rd Elva Munawwaroh

( )

Penguji I Dr Suadi Sarsquoad M Ag

NIP 19631115 199403 1 002

( )

Penguji II Dr H Badrudin M Ag

NIP 19750405 200901 1 014

( )

Pembimbing I Dr Hidayatullah MPd

NIP 19740918200031001

( )

Pembimbing II Dr H Shobri Kom MPd

NIP197507162000031002

( )

Diuji di Serang pada tanggal 23 November 2017

Waktu 0900-1000

HasilNilai 347

Predikat Amat Baik

iv

NOTA DINAS PEMBIMBING

Kepada Yth

Direktur Program Pascasarjana

UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

di ndash Serang

Assalamursquoalaikum Wr Wb

Setelah melakukan bimbingan arahan dan koreksi terhadap

penulisan tesis magister yang berjudul ldquoPENGARUH MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN

SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR

PAI (STUDI EKSPERIMEN DI SMP NEGERI 24 KOTA

SERANG)rdquo

Yang ditulis oleh

Nama TOLAAH

NIM 1540100351

Jenjang Magister (S2)

Program Studi Pendidikan Agama Islam

Kami telah bersepakat bahwa tesis magister tersebut sudah

dapat diajukan kepada Program Pascasarjana UIN Sultan Maulana

Hasanuddin Banten Untuk diajukan guna mengikuti ujian tesis

magister dalam rangka memperoleh gelar Magister Pendidikan Islam

(MPdI)

Wassalamursquoalaikum Wr Wb

Pembimbing I

Dr Hidayatullah MPd

NIP 19740918200031001

Pembimbing II

Dr H Shobri Kom MPd

NIP 19740918200031001

v

Tolaah NIM 1540100351 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dan

Keaktifan Siswa dalam Belajar terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama

Islam (Studi Eksperimen di SMP Negeri 24 Kota Serang)

Masalah dalam penelitian ini masih banyak peserta didik mengalami banyak

kesulitan dalam proses pembelajarannya Masalah tersebut disebabkan oleh

beberapa faktor antara lain faktor sumber daya manusia baik dari pendidik

maupun peserta didik itu sendiri Tujuan penelitian adalah 1) Untuk mengetahui

pengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap hasil belajar Pendidikan

Agama Islam 2) Untuk mengetahui pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil

belajar Pendidikan Agama Islam 3) Untuk mengetahui interaksi antara model

pembelajaran kooperatif dengan keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil

belajar Pendidikan Agama Islam 4) Untuk mengetahui hasil belajar Pendidikan

Agama Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif

team games tournament dan keaktifan belajar tinggi berpengaruh dibandingkan

peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team achievement

devision dan memiliki keaktifan belajar tinggi 5) Untuk mengetahui hasil belajar

Pendidikan Agama Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran

team games tournament dan keaktifan belajar rendah berpengaruh dibandingkan

peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team achivemenet

devison dan memiliki keaktifan belajar rendah

Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan desain factorial 2 x 2

dimana keaktifan belajar peserta didik sebagai variabel moderator Populasi dan

sampel penelitian adalah siswa Kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang Tahun

Pelajaran 20162017 berjumlah 64 orang yang diambil secara acak Teknik

analisis statistik menggunakan bantuan SPSS serie 16 pada taraf signifikansi

α=005

Kesimpulan dari penelitian ini adalah 1) Secara keseluruhan terdapat

pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam 2)

terdapat pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil belajar Pendidikan Agama

Islam 3) Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan belajar

terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam 4) Hasil belajar Pendidikan

Agama Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran team games

tournament dan keaktifan belajar tinggi berpengaruh lebih baik dibandingkan

peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team achivemenet

devison dan memiliki keaktifan belajar tinggi 5) Hasil belajar Pendidikan Agama

Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran team games

tournament dan keaktifan belajar tinggi tidak berpengaruh lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team

achivemenet devison dan memiliki keaktifan belajar tinggi

Kata-kata kunci Model Pembelajaran keaktifan belajar dan hasil

belajar Pendidikan Agama Islam

ABSTRAK

vi

الملخص

تأثير نمو ذج التعلم التعاوني وأداء الطالب في التعلم نتائج التعلم الديني اللإسلامي

(SMP Negeri 24 Kota Serang دراسة تجر يبية في) المشكل في ىذه الدرسة لاتزال العديد من المتعلمين لديهم العديد من الصعوبات في عملية التعلم تنجم المشكلة عن عدة عوامل من بين عوامل أخرى عوامل الموارد البشرية من

( لتحديد أثر التعلم التعاوني على 1المعلمين و المتعلمين أنفسهم وااغرض من البحوث ىي ( لتحديد تأثيرالنشط التعلملمخرجات التعلم التربية 2التربية الإسلامية مخرجات التعلم

( لفهم التفاعل بين نموذج التعلم التعاوني مع الدينا مية المتعلمين على مخر جات 3الإسلامية ( لمعرفة نتائج دراسة التربية الإسلامية للطلب الذين بتعلمون مع التعا 4التعلم التربية الإسلامية

ية نموذج التعلم العاب فريق البطولة ونشاط التعلم عاليو افضل من المتعلمين الذين يتعلمون عن ون( لمعرفة النتيجة 5طريق التعاوني نموذج التعلم فريق تحصيل الطلاب ولها الذينامية التعلم العالي

رة تدربية نموذج فريق التعليمية للمتعلمين في التربية الدينية الإسلامية الذين يتعلمون مع فريق دو ونشاط التعلم المنخفض ىوافضل من المتعلمين الذين يتعلمون مع نموذج التعلم فريق تحصيل

الطلاب وىكون النشاط بتعلم منخفض حيث يتعلم المتعلمون التغير 2times2الطريقة المستخدمة ىي التجربة مع تسميم عامل

ثم اخد 21162117طلاب فى عا م كمتغير مشرف كا ن السكان وعينة من الد ر سة شخصا بشكل عشو أئي تقنية 64

( بشكل عام ىناك تأثير لنموذج التعلم على نتائج التعلم 1استنتاج ىذه الدراسة ىو ( 3( ىناك تأثير لنشاط التعلم على مخرجات التعلم في التربية الإسلامية 2في التربية الإسلامية

( نتائج التعلم 4م ونشاط التعلم لنتائج التعلم في التربية الإسلامية يوجد تفاعل بين نموذج التعللطلاب التربية الإسلامية الذين يتعلمون مع نموذج التعلم لفريق دورة الألعاب ونشاط التعلم العالي

ولديهم نشاط يكون لها تأثير أفضل من الطلاب الذين يتعلمون مع نموذج التعلم للطلابتائج التعلم الخاصة بطلاب التعليم الإسلامي الذين يتعلمون باستخدام نموذج ( ن5تعليمي عالي

التعلم لفريق البطولة ونشاط التعلم العالي ليس لها تأثير أفضل من الطلاب الذين يتعلمون من خلال نموذج التعلم للطلاب ولديهم نشاط تعلمي عالي

الإسلامي تعلم ونتائج التعلم في التربيةوذج التعلم نشاط الالكلمات المفتاحية نم

vii

ABSTRACT

Tolaah NIM 1540101298 The Effect of Cooperative Learning Model

and Student Performance in Learning on Results Learning Islamic

Religious Education (Experimental Study at SMP Negeri 24 Serang City)

Problem in this study are still many learners have many difficulties

in the learning process The problem is caused by several factors among

others human resources factors both from educators and learners

themselves The research objectives are 1) to know the effect of

cooperative learning model on the learning result of Islamic religious

education 1) to know the influence of learning activeness towards the

learning result of Islamic religious education 3) to know the interaction

between the cooperative learning model and the learning activity of the

learners toward the learning result Islamic religious education 4) to find

out the learning result of Islamic religious education learners who learn

with cooperative learning model team tournament team and high learning

activeness is better than learners who learn with cooperative learning

model student achievement division team and have high learning

activeness 5) to find out the learning result of Islamic religious education

learners who study with the model of learning team tournament team and

the activity of low learning its better than learners who learn with learning

model student achievement team and have activeness low learning

The method used is experiment with factorial design 2 x 2 when

learners learn activeness as moderator variable The population and sample

of the study were students of class VIII SMP Negeri 24 Serang City in the

20162017 lesson year 64 people were taken at random Statistical

analysis technique using SPSS serie 16 aid at significance level α=005

The conclusion of this research is 1) overall there is influence of

learning model to learning result of Islamic religious education 2) there is

influence of learning to learning result of Islamic religious education 3)

there is an interaction between the learning model and the learning activity

on the learning outcomes of Islamic religious education 4) learning

outcomes Islamic religious education learners with learning model team

tournament team and high learning activeness influence better than

learners who learn with student achievement division student learning

model and have high learning activeness 5) learning outcomes of Islamic

religious education learners who learn with learning model tournament

team and high learning activeness does not affect better than learners who

learn with learning model student achievement division team and have

high learning activeness

Keywords learning model learning activity and learning result of

Islamic religious education

viii

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik

hidayah serta inayah-Nya sehingga tesis magister ini dapat diselesaikan

tepat pada waktunya Shalawat serta salam tetap tercurah kepada baginda

Rasulullah SAW keluarga para sahabat serta para pengikutnya yang setia

hingga akhir zaman

Tesis magister ini kemugkinan besar tidak dapat diselesaikan

tanpa bantuan dari berbagai pihak oleh karenanya penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-

tingginya terutama kepada

1 Prof Dr H Fauzul Iman MA Rektor Universitas Islam Negeri

Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang telah memberikan

kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di UIN SMH Banten

2 Prof Dr HB Syafuri MHum Direktur Pascasarjana Universitas

Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang telah

memberikan saran dan motivasi

3 Dr Muhajir MA Ketua Program Studi Pascasarjana Pendidikan

Islam Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

yang selalu memberikan untuk menyelesaikan tesis ini

4 Dr Hj Hunainah MM Sekertaris Program Studi Pascasarjana

Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Sultan Maulana

Hasanuddin Banten yang selalu sabar memberikan arahan dan

bimbingan dalam penyusunan proposal tesis

5 Dr Hidayatullah MPd sebagai pembimbing I yang selalu sabar

membimbing penulis dalam menyelesaikan tesis ini

ix

6 Dr H Shobri Kom MPd sebagai pembimbing II yang telah

memberikan arahan dan bimbingan pada penulisan tesis ini

7 Seluruh Dosen Pascasarjana yang telah berbagi ilmu semoga ilmunya

berkah

8 Suamiku tercinta Mochamad Jono SPd yang telah memberikan

motivasi sungguh besar perjuangannya Dan anakku tercinta Jihan

Putriana Muhamad Saliudin Naila Akila Zahira dan Muhamad

Malik Ibrahim pelita dan pemberi semangat hidup

9 Teman-teman pascasarjana yang selalu mengingatkan dan memotivasi

untuk tetap semangat

Atas segala bantuan yang telah diberikan penulis berharap semoga

Allah SWT membalasnya dengan pahala yang berlimpah AminPenulis

juga menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari

segi isi maupun metodologi penulisannya Untuk itu kritik dan saran dari

pembaca sangat penulis harapkan guna perbaikan selanjutnya

Akhir kata hanya kepada Allah penulis berharap semoga tesis ini

bermanfaat bagi kita semua Amin

Serang 26 Oktober 2017

TOLAAH

NIM 1540100351

x

DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN i

PENGESAHAN ii

PERSETUJUAN TIM PENGUJI iii

NOTA DINAS PEMBIMBING iv

ABSTRAK v

KATA PENGANTAR viii

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xiv

DAFTAR GAMBAR xvi

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah 1

B Identifikasi Masalah 11

C Pembatasan Masalah 12

D Rumusan Masalah 12

E Tujuan Penelitian 13

F Kegunaan Penelitian 14

G Sistematika Pembahasan 15

BAB II PENYUSUNAN KERANGKA TEORETIS DAN

PENGAJUAN HIPOTESIS

A Deskripsi Teoretis 17

1 Model Pembelajaran 17

a Pengertian Model Pembelajaran 19

b Karakteristik Model Pembelajaran 21

xi

c Macam-macam Model Pembelajaran 24

d Model-model Pembelajaran Kooperatif 28

1) Pengertian Model Pembelajaran

Kooperatif 28

2) Langkah-langkah Model

Pembelajaran Kooperatif 29

e Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

TGT 33

1) Pengertian Model Pembelajaran TGT 33

2) Langkah-langkah Model

Pembelajaran TGT 34

f Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD 39

1) Pengertian Model Pembelajaran

STAD 39

2) Langkah-langkah Model

Pembelajaran STAD 42

g Persamaan dan Perbedaan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dan

STAD 48

2 Keaktifan Belajar 50

a Pengertian Keaktifan Belajar 50

b Macam-macam Keaktifan Belajar 53

3 Hasil Belajar 56

a Pengertian Belajar 56

xii

b Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil

Belajar 58

c Hasil Belajar dengan Model TGT dan

STAD 59

d Metari Aqidah Akhlak 60

1) Pengertian Aqidah Akhlak 60

2) Pembelajaran Aqidah Akhlak 62

B Kajian Penelitian yang Relevan 66

C Kerangka Berpikir 70

D Pengajuan Hipotesis 76

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian 79

B Tempat dan Waktu Penelitian 80

C Metode dan Rancangan Penelitian 81

D Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel 85

E Teknik Pengumpulan Data 89

F Instrumen Penelitian 91

1 Variabel Keaktifan Belajar Peserta Didik 91

a Definisi Konsep 91

b Definisi Operasional 92

c Kisi-kisi Instrumen 92

d Kalibrasi Instrumen 95

2 Variabel Hasil Belajar 100

a Definisi Konsep 100

b Definisi Operasional 101

xiii

c Kisi-kisi Instrumen 102

d Kalibrasi Instrumen 105

G Pelaksanaan Perlakuan 110

H Teknik Analisis Data 111

I Hipotesis Statistik 116

BAB IV HASIL PENELITIAN

A Deskripsi Data 118

B Pengujian Persyaratan Analisis 121

1 Pengujian Normalitas Data 121

2 Pengujian Homogenitas Data 123

C Pengujian Hipotesis 124

D Pembahasan Hasil Temuan Penelitian

E Keterbatasan Penelitian 142

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A Simpulan 144

B Implikasi 145

C Saran 147

DAFTAR PUSTAKA 149

LAMPIRAN-LAMPIRAN 154

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 21 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif 30

Tabel 22 Cara Menentukan Penghargaan 37

Tabel 23 Fase-fase dalam Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe TGT 38

Tabel 24 Kriteria Pemberian Skor Peningkatan Individu 45

Tabel 25 Tingkat Penghargaan Kelompok Model

Pembelajaran STAD 46

Tabel 26 Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD 47

Tabel 31 Jadwal Pelaksanaan Penelitian 81

Tabel 32 Desai Penelitian Faktorial 2 x 2 84

Tabel 33 Pembagian Sampel Kedua Kelompok Penelitian 89

Tabel 34 Kisi-kisi Angket Keaktifan Belajar Peserta Didik 93

Tabel 35 Skor Jawaban Angket Keaktifan Belajar Peserta

Didik 94

Tabel 36 Hasil Uji Validitas Item Angket Keaktifan Peserta

Didik 97

Tabel 37 Standar Penilaian Koefisien Validitas dan

Reliabilitas 99

Tabel 38 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Keaktifan Belajar 100

Tabel 39 Kisi-kisi Soal Aqidah Akhlak 102

Tabel 310 Hasil Uji Validitas Tes Hasil Belajar 106

Tabel 311 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Hasil Belajar 107

Tabel 312 Hasil Perhitungan Daya Pembeda 109

xv

Tabel 41 Deskripsi Data Hasil Belajar PAI Tiap Kelompok 119

Tabel 42 Perhitungan Uji Normalitas Data 122

Tabel 43 Perhitungan Uji Homogenitas 123

Tabel 44 Rangkuman Hasil Uji-t Model Pembelajaran

Terhadap Hasil Belajar PAI 124

Tabel 45 Rangkuman Hasil Uji-t Keaktifan Belajar

Terhadap Hasi Belajar PAI 125

Tabel 46 Rangkuman Uji Anova Dua Jalur Dengan Interaksi 126

Tabel 47 Rangkuman Hasil Uji-t Model Pembelajaran TGT

dan STAD Keaktifan Belajar Tinggi 128

Tabel 48 Rangkuman Hasil Uji-t Model Pembelajaran TGT

dan STAD Keaktifan Belajar Rendah 130

Tabel 49 Rangkuman Hasil Uji Tukey 132

Tabel 410 Rekapitulasi Hasil Belajar PAI 133

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 41 Grafik Deskripsi Data 121

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan proses edukatif yang

mempunyai tujuan membawa peserta didik pada pengalaman

baru yang belum pernah dialami sebelumnya Undang-undang

nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

menyatakan bahwa ldquoPendidikan Nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan bentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa bertujuan untuk perkembangannya potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa berakhlak mulia sehat berilmu cakap kreatif

mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta

bertanggung jawabrdquo

Dalam perspektif Islam tidak dijelaskan secara rinci dan

operasional mengenai proses belajar proses kerja sistem memori

akal dan proses dikuasainya pengetahuan dan keterampilan

2

manusia Namun Islam menekankan dalam signifikasi fungsi

kognitif (akal) dan fungsi sensori (indera-indera) sebagai alat-alat

penting untuk belajar sangat jelas Sebagaimana firman Allah

SWT dalam surat An-Nahl ayat 78

مع هاتكم لا ت علمون شيئا وجعل لكم الس والله أخرجكم من بطون أم (٨٧والأبصار والأفئدة لعلكم تشكرون )النحل

Artinya Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam

Keadaan tidak mengetahui sesuatupun dan Dia memberi kamu

pendengaran penglihatan dan hati agar kamu bersyukur (QS

An-Nahl 78)

Hasil belajar merupakan hasil dari usaha-usaha yang telah

dilakukan Belajar Pendidikan Agama Islam memerlukan suatu

strategi yang tepat supaya hasil yang yang dicapai maksimal dan

berpengaruh pada hasil belajar peserta didik Pendidik harus

dapat memilih model-model yang sesuai dengan pokok bahasan

yang disampaikan dan juga mempunyai cara-cara yang menarik

sehingga peserta didik mempunyai minat yang tinggi terhadap

pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)

Keberhasilan proses pembelajaran dalam kegiatan

pendidikan di sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain

3

pendidik peserta didik kurikulum lingkungan belajar dan

lainnya pendidik dan peserta didik merupakan dua faktor

terpenting dalam proses pembelajaran Pentingnya faktor

pendidik dan peserta didik dapat dirunut melalui pemahaman

hakekat pembelajaran yakni sebagai usaha sadar pendidik untuk

membantu peserta didik agar dapat belajar sesuai dengan

kebutuhan dan minatnya

Untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan proses

pembelajaran pendidik perlu memahami hal-hal yang

mempengaruhi proses belajar peserta didik baik yang

menghambat maupun yang mendukung Selain itu pendidik

harus memahami tentang model atau strategi pembelajaran yang

efektif yang dapat membantu peserta didik agar dapat belajar

secara optimal dan mampu meningkatkan keaktifan peserta didik

dalam proses belajar

Salah satu usaha pendidik dalam meningkatkan hasil

belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) pada peserta didik yaitu

dengan menerapkan pembelajaran melalui tugas dan umpan balik

Dimana tujuan pemberian tugas ini adalah peserta didik tetap

4

belajar dirumah dan dapat dimanfaatkan waktu di luar jam

pelajaran sekolah sehingga peserta didik yang kurang paham

terhadap materi yang disampaikan akan menjadi lebih mengerti

karena adanya latihan di rumah umpan balik disini berupa

pembahasan kembali tugas yang diberikan pada materi terdahulu

Dengan umpan balik diharapkan peserta didik yang kesulitan

mengenai konsep-konsep pada materi yang telah diberikan dapat

terbantu sehingga hasil belajar PAI peserta didik meningkat

Dalam pembelajaran PAI keaktifan peserta didik

cenderung masih rendah Misalnya pada saat peserta didik

menjelaskan hasil pekerjaannya kepada teman yang lain serta

bekerjasama dan hubungan dengan peserta didik lain Keaktifan

peserta didik dalam mengajukan ide pada pendidik memberikan

tanggapan atau komentar terhadap peserta didik lain bertanya

kepada pendidik tentang materi yang disampaikan menyanggah

atau menyetujui ide pengerjaan soal dari teman juga masih

rendah

Guru sebagai pendidik dan pengajar bertugas untuk

memberi kemudahan untuk peserta didik dalam menerima ilmu

5

atau materi yang telah diajarkan Menurut Isjoni seorang

pendidik harus memiliki sikap-sikap sebagai berikut 1) mampu

menciptakan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan 2)

membantu dan mendorong peserta didik untuk mengungkapkan

dan menjelaskan keinginan dan pembicaraannya baik secara

individual maupun kelompok 3) membantu kegiatan-kegiatan

dan menyediakan sumber atau peralatan serta membantu

kelancaran belajar mereka 4) membina peserta didik agar setiap

orang merupakan sumber yang manfaat bagi yang lainnya 5)

menjelaskan tujuan kegiatan pada kelompok dan mengatur

penyebaran dalam bertukar pendapat1

Djamarah menyatakan bahwa ldquoTujuan dari penyampaian

variasi metode mengajar dan aplikasinya dalam pengajaran

adalah 1) meningkatkan dan memelihara perhatian peserta didik

terhadap relevansi proses belajar mengajar 2) memberikan

kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi 3) membentuk

sikap positif terhadap pendidik dan sekolah 4) memberi

1Isjoni Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok

(Bandung Alfabeta 2007) h62

6

kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual 5)

mendorong anak didik untuk belajar2

Keberhasilan dalam meningkatkan kualitas belajar

mengajar di sekolah diperlukan suatu adanya pendekatan yang

relevan dengan tuntutan kurikulum yang ada salah satu

pendekatan yang digunakan dalam proses kegiatan belajar

mengajar di sekolah adalah pembelajaran Pendidikan Agama

Islam (PAI) materi perilaku terpuji dengan menggunakan model-

model pembelajaran kooperatif

Metode pembelajaran ceramah kurang menarik bagi

peserta didik apalagi jika diterapkan pada anak seusia Sekolah

Menengah Pertama (SMP) Mengingat usia mereka masih

tergolong usia anak-anak yang secara psikologis gemar bermain

maka keinginan untuk bermain tersebut diupayakan terarah dan

bermakna walaupun sambil bermain mereka tetap belajar Belajar

sambil bermain perlu diterapkan pada anak didik agar dapat

2 Djamarah Syaiful Bahri Psikologi Belajar Guru dan Anak Didik

Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoretis Psikologis (PT Rineka

Cipta Jakarta 2005) h181-186

7

belajar dengan nyaman dan menyenangkan3 Dengan demikian

diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal

Menurut Slavin yang dikutip oleh Buchari Alma model

pembelajaran kooperatif atau Cooperative Learning merupakan

suatu model pembelajaran dengan menggunakan kelompok kecil

bekerjasama Keberhasilan dari model ini sangat tergantung pada

kemampuan aktivitas anggota kelompok baik secara individual

maupun dalam bentuk kelompok4 Dalam pembelajaran

kooperatif belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman

kelompok belum menguasai bahan pelajaran5 Dengan kata lain

dalam menyelesaikan tugas kelompoknya setiap peserta didik

anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling

membantu satu sama lain

Seperti kita ketahui pembelajaran kooperatif memiliki

berbagai jenis diantaranya yaitu TGT (Teams Games

Tournament) STAD (Student Team Achievment Divition atau

3 Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology Developing

Learners (Boston Pearson 2011) h 443 4 Buchari Alma Pendidik Profesional Menguasai Metode dan

Terampil Mengajar (Bandung PT Alfabeta 2009) h81 5Shlomo Sharen Handbook of Cooperative Learning (Terj Sigit

Prawoto Yogyakarta Familia 2012) h 38

8

pembagian pencapaian tim peserta didik) TAI (Team Accelrated

Instruction atau percepatan pengajaran tim) CIRC (Cooperative

Integrated Reading and Composition) Jigsaw (teka-teki) Group

Investigation (Kelompok Investigasi) Learning Together (Belajar

Bersama) Complex Instruction (Pengajaran Kompleks) Structur

Dyadic Method (Metode Struktur Berpasangan)

Berdasarkan beberapa model pembelajaran kooperatif

penulis ingin mengambil model pembelajaran TGT (Teams

Games Tournament) dan model pembelajaran STAD (Student

Team Achievment Divition) Dengan model pembelajaran TGT

dan STAD akan menjadikan peserta didik memiliki banyak

kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan mengelola

informasi yang didapat dan dapat meningkatkan keterampilan

berkomunikasi Anggota kelompok bertanggung jawab atas

keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang

dipelajari serta dapat menyampaikan kepada kelompoknya

Dengan demikian keaktifan peserta didik dalam belajar sangat

mendukung untuk model pembelajaran Team Games Tournamen

(TGT) dan Student Team Achievment Divition (STAD)

9

Berdasarkan pengamatan dan data yang dimiliki penulis

fenomena yang terjadi di SMP Negeri 24 Kota Serang terdapat

beberapa masalah yang dihadapi terutama dalam mata pelajaran

PAI kelas VIII sub pokok bahasan tentang perilaku terpuji

proses pembelajaran di sekolah kurang meningkatkan kreatifitas

dan keaktifan peserta didik Melalui observasi dan nilai hasil

belajar yang diperoleh peserta didik ketika penulis melakukan

proses belajar mengajar secara kualitas masih sangat rendah dan

pembelajaran masih berpusat pada pendidik Dari 175 peserta

didik hanya 50 peserta didik yang nilainya tuntas Tingkat

ketuntasan hanya mencapai 2985 Peserta didik mengalami

banyak kesulitan dalam proses pembelajarannya Masalah

tersebut disebabkan oleh beberapa faktor antara lain faktor

sumber daya manusia baik dari pendidik maupun peserta didik itu

sendiri

Faktor sumber daya manusia salah satunya adalah

pendidik dimana memiliki peran sebagai penyampai pesan

melalui proses pembelajaran Pendidik dalam proses

pembelajaran masih menggunakan model konvensional yang

10

belum memunculkan kreatifitas dan keaktifan peserta didik dalam

kegiatan pembelajaran di kelas sehingga suasana belajar

didominasi oleh pendidik Upaya untuk meningkatkan

pembelajaran yang berpusat pada peserta didik tidak terlepas dari

berbagai faktor yang mempengaruhinya Dalam hal ini diperlukan

pendidik yang kreatif yang dapat membuat pembelajaran lebih

menarik dan disukai oleh peserta didik

Apabila hal tersebut dibiarkan maka akan berpengaruh

negatif terhadap hasil belajar peserta didik Selain itu mutu

pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) menjadi rendah

Untuk mengatasi masalah tersebut penulis ingin mencoba

menerapkan model pembelajaran TGT dan STAD sebagai

penghubung penyampaian materi yang akan diberikan kepada

peserta didik

Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan penelitian

tentang pengaruh model pembelajaran kooperatif dan keaktifan

belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI

11

B Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di

atas maka dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini

sebagai berikut

1 Masih rendahnya hasil belajar PAI yang dicapai oleh peserta

didik

2 Tingkat keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran

berbeda-beda

3 Pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik cenderung

berpusat pada pendidik

4 Dalam proses pembelajaran pendidik masih menggunakan

model pembelajaran konvensional

5 Pada proses pembelajaran peserta didik lebih banyak

mendengarkan penjelasan guru

6 Peran peserta didik dalam proses pembelajaran sangat

tergantung dari waktu yang diberikan oleh pendidik

12

C Pembatasan Masalah

Agar ruang lingkup pembahasan penelitian masih dalam

kemampuan penulis maka perlu dilakukan pembatasan masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut

1 Perlakuan dalam penelitian ini hanya pada penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD

2 Keaktifan peserta didik sebagai variabel atribut

3 Hasil belajar peserta didik sebagai variabel terikat

4 Materi pembahasan dalam penelitian adalah materi

membiasakan perilaku terpuji

5 Pusat pembelajaran yang dilakukan peserta didik lebih

berpusat pada siswa

6 Populasi yang digunakan adalah peserta didik kelas VIII

7 Tempat penelitian adalah SMP Negeri 24 Kota Serang

D Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang identifikasi dan batasan

masalah yang telah dikemukakan di atas maka dapat dirumuskan

masalah penelitian sebagai berikut

13

1 Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap hasil

belajar PAI

2 Apakah terdapat pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil

belajar

3 Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dan

keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI

4 Apakah hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih

tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi

5 Apakah hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih

tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah

E Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas

tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut

1 Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap

hasil belajar PAI

14

2 Untuk mengetahui pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil

belajar

3 Untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran dan

keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI

4 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar

dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi

lebih tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar

tinggi

5 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar

dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah

lebih tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar

rendah

F Kegunaan Penelitian

Sedangkan setelah penelitian ini dilaksanakan

diharappkan dapat memberikan kegunaan Adapun kegunaan

penelitian ini adalah sebagai berikut

15

1 Dapat dijadikan bahan referensi bagi pendidik tentang

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan

STAD

2 Sebagai bahan referensi untuk meningkatkan pembelajaran

yang berpusat pada peserta didik dan hasil belajar peserta

didik

3 Hasil penelitian ini memberikan sumbangan bagi sekolah

untuk membuat kebijakan tentang variasi dalam pembelajaran

dan peningkatan profesionalisme pendidik serta meningkatkan

mutu proses pembelajaran

G Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah proses pembahasan dalam

penulisan tesis ini maka dibuat sistematika pembahasan sebagai

berikut

Bab Kesatu Pendahuluan yang berisi Latar Belakang

Masalah Identifikasi Masalah Batasan Masalah Rumusan

Masalah Kegunaan Penelitian dan Sistematika Pembahasan

16

Bab Kedua Tinjauan pustaka yang terdiri dari Kajian

Teori Kajian Penelitian yang Relevan Kerangka Berfikir dan

Pengajuan Hipotesis

Bab Ketiga Metodologi Penelitian yang berisi Tujuan

Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Metode dan Rancangan

Penelitian Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Teknik

Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Pelaksanaan Perlakuan

Teknik Analisis Data dan Hipotesis Statistik

Bab Keempat Hasil Penelitian yang terdiri dari

Deskripsi Data Pengujian Persyaratan Analisis Pengujian

Hipotesis Pembahasan Hasil Temuan Penelitian dan

Keterbatasan Penelitian

Bab Kelima Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan

Saran-Saran

17

BAB II

KERANGKA TEORITIS KERANGKA BERPIKIR

DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A Deskripsi Teori

1 Model Pembelajaran

Model pembelajaran memiliki makna yang lebih luas dari

pada strategi metode atau prosedur pembelajaran Istilah model

pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dipunyai

oleh strategi atau metode pembelajaran Bagi guru model

pembelajaran sangat diperlukan pada saat mengajar Mengajar

adalah menyampaikan pengetahuan pada anak Menurut

Sardiman mengartikan mengajar adalah sebagai aktivitas

mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan

menghubungkan dengan anak sehingga terjadi proses belajar6

Sedangkan menurut Moh Uzer Usman mengajar adalah

bagaimana seorang guru membantu siswa dalam proses belajar

6 Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta

Rajawali Press2011)h46

18

mengajar dan mengatasi berbagai masalah yang ada7 Dalam

kegiatan belajar mengajar seorang guru harus dapat mengarahkan

siswa kedalam situasi yang kondusif dan dapat mengatasi

memecahkan masalah yang timbul serta dapat mengorganisir

situasi proses belajar mengajar baik di kelas maupun dilapangan

Dalam menyampaikan atau menularkan pengetahuan dan

pandangan sangat dituntut siswa maupun guru mengerti

bahanmateri yang dibicarakan dalam kegiatan mengajar sehingga

proses belajar mengajar akan menjadi sukses Hadits Anas bin

Malik tentang membuat mudah gembira dan kompak sebagai

berikut

روا ولا عن أنس بن ما لك عن النب صلى الله عليه وسلم قال يسروا وبشرواولا ت ن فروا ) اخرجه البخا ري في كتاب العلم( ت عس

Artinya Dari Anas bin Malik dari Nabi SAW ldquomudahkanlah dan

jangan kamu persulit Gembirakanlah dan jangan kamu membuat

larirdquo (HR Abu Abdillah Muhammad bin Ismail Al-Bukhori Al-

Jursquofi)

Hadits diatas menjelaskan bahwa proses pembelajaran

harus dibuat dengan mudah sekaligus menyenangkan agar siswa

7 Moh Uzer Usman Strategi Pembelajaran (Jakarta

Erlangga2008)h6

19

tidak tertekan secara psikologis dan tidak merasa bosan terhadap

suasana di kelas serta apa yang diajarkan oleh gurunya Dan

suatu pembelajaran juga harus menggunakan metode yang tepat

disesuaikan situasi dan kondisi terutama dengan

mempertimbangkan keadaan orang yang akan belajar

Sementara Mosston mendefenisikan mengajar adalah

kemampuan untuk mengetahui dan menggunakan hubungan-

hubungan yang mungkin dengan guru dalam seluruh domain8

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

Mengajar juga berarti kemampuan berprilaku dengan cara yang

tepat menggunakan model mengajar yang tepat untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan

a Pengertian Model Pembelajaran

Mengajar adalah perbuatan kompleks Perbuatan yang

kompleks dapat diterjemahkan sebagai penggunaan secara

integratif sejumlah komponen yang terkandung dalam perbuatan

mengajar itu untuk menyampaikan pesan pengajaran Oleh karena

8 Mosston M Teaching Physical Education (4th ed) ( New York

Macmillan1994)h3

20

itu dalam dunia pembelajaran ada baiknya pendidik

menggunakan suatu protipe dari suatu teori atau model Disebut

model karena hanya merupakan garis besar atau pokok-pokok

yang memerlukan pengembangan yang sangat situasional

Menurut Suprijono bahwa ldquoModel pembelajaran adalah

pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan

pembelajaran di kelas maupun tutorialrdquo9 Hal yang sama

dikemukakan oleh Rosdiani bahwa model pembelajaran

merupakan sebuah rencana yang dimanfaatkan untuk

merancang10

Sedangkan menurut Joyce dan Weil mengatakan

bahwa

Models of teaching are really models of learning As we

help students acquire information ideas skills way of

thinking and means of expressing themselves we are also

teaching them how to learnrdquo Model mengajar sama

artinya dengan model pembelajaran

9 Suprijono Agus Cooperative Learning (Yogyakarta Pustaka

Belajar 2011) h46 10

Dini Rosdiani Model Pembelajaran Langsung dalam Pendidikan

Jasmani dan Kesehatan (BandungAlfabeta 2012) h5

21

Model pembelajaran membantu peserta didik memperoleh

informasi ide keterampilan cara berpikir dan mengekspresikan

ide model pembelajaran juga berfungsi sebagai pedoman untuk

mengajar11

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah diuraikan di

atas mengenai model pembelajaran tersebut maka penulis

menyimpulkan model pembelajaran adalah cara-cara yang

digunakan pendidik dalam mengajar yang sudah direncanakan

sebelumnya guna menyampaikan informasi ide-ide dan

keterampilan kepada peserta didik

b Karakteristik Model Pembelajaran

Ismail yang dikutip oleh Rachmadi Widdiharto

menyebutkan bahwa istilah model pembelajaran mempunyai

empat ciri khusus yang tidak dipunyai oleh strategi atau metode

tertentu yaitu

1) Rasional teoritik yang logis yang disusun oleh penciptanya

2) Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai

11

Joyce Beruce and Marsha Weil Models of Teaching (United States

of America Allyn and Bacon 2009) h7

22

3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut

berhasil

4) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran

tercapai12

Menurut Rangke L Tobing dkk sebagimana dikutip oleh

Indrawati dan Wanwan Setiawan mengidentifikasi lima

karakteristik suatu model pembelajaran yang baik13

yang

meliputi berukut ini

1) Prosedur ilmiah

Suatu model pembelajaran harus memiliki suatu prosedur

yang sistematik untuk mengubah tingkah laku peserta didik atau

memiliki sintaks yang merupakan urutan langkah-langkah

pembelajaran yang dilakukan guru-peserta didik

2) Spesifikasi hasil belajar yang direncanakan

Suatu model pembelajaran menyebutkan hasil-hasil

belajar secara rinci mengenai penampilan peserta didik

12

Widdiharto Rahmadi Model-Model Pembelajaran Matematika

SMP(Yogyakarta Dirjen Dikdasmen PPPG Matematika 2004) h3 13

Indrawati dan Wanwan Setiawan Pembelajaran Aktif Kreatif

Efektif dan Menyenangkan untuk Guru SD (Jakarta PPPPTK IPA 2009) h27

23

3) Spesefikasi lingkungan belajar

Suatu model pembelajaran menyebutkan secara tegas

kondisi lingkungan di mana respon peserta didik diobservasi

4) Kriteria penampilan

Suatu model pembelajaran merujuk pada kriteria

penerimaan penampilan yang diharapkan dari para peserta didik

Model pembelajaran merencanakan tingkah laku yang diharapkan

dari peserta didik yang dapat didemonstrasikannya setelah

langkah-langkah mengajar tertentu

5) Cara-cara pelaksanaannya

Semua model pembelajaran menyebutkan mekanisme

yang menunjukkan reaksi peserta didik dan interaksinya dengan

lingkungan

Guru sebagai perancang pembelajaran harus mampu

mendisain seperti apa pembelajaran yang akan dilaksanakan

Model pembelajaran merupakan disain pembelajaran yang akan

dilaksanakan guru di dalam kelas Dengan melihat beberapa ciri

khusus dan karakteristik model pembelajaran tersebut di atas

dapat disimpulkan bahwa sebelum mengajar guru harus

24

menentukan model pembelajaran yang akan digunakan Dengan

model pembelajaran guru dapat melaksanakan proses

pembelajaran sesuai dengan pola tujuan tingkah laku

lingkungan dan hasil belajar yang direncanakan Dengan

demikian proses pembelajaran akan berjalan dengan baik dan

tepat sesuai dengan mata pelajarannya

c Macam-macam Model Pembelajaran

Model pembelajaran yang dikembangkan oleh para ahli

dalam usaha mengoptimalkan hasil belajar peserta didik cukup

banyak di antaranya adalah

1) Model Pembelajaran Kontekstual (constextual teaching and

learning-CTL) menurut Nurhadi dalam Rusman adalah

konsep belajar yang dapat membantu pendidik mengaitkan

antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata

peserta didik dan mendorong peserta didik membuat

hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan

25

penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota

keluarga dan masyarakat14

2) Model Pembelajaran Kooperatif (Coorperative learning)

menurut Yatim Riyanto pengertian pembelajaran kooperatif

adalah model pembelajaran yang dirancang untuk

membelajarkan kecakapan akademik (academic skill)

sekaligus keterampilan social (social skill) termasuk

interpersonal skill15

3) Model Pembelajaran Quantum menurut Sugianto

merupakan ramuan atau rakitan dari berbagai teori atau

pandangan psikologi kognitif dan pemograman

neurologineurolinguistik yang jauh sebelumnya sudah

ada16

4) Model Pembelajaran Terpadu menurut Sugianto pada

hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang

memungkinkan peserta didik baik secara individual

14

Rusman Model-model Pebelajaran Mengembangkan

Profesionalisme Pendidik (Jakarta Raja Grafindo Persada 2012) h189 15

Yatim Riyanto Paradigma Pembelajaran Sebagai referensi bagi

Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas

(Jakarta Kencana 2009) h267 16

Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif (Surakarta Panitia

Sertifikasi Pendidik Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009) h70

26

maupun kelompok aktif mencari menggali dan

menemukan model yang mencoba memadukan beberapa

pokok bahasan Melalui pembelajaran terpadu peserta didik

dapat memperoleh pengalaman langsung sehingga dapat

menambah kekuatan untuk menerima menyimpan dan

memproduksi kesan-kesan tentang hal-hal yang

dipelajarinya17

5) Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) menurut

Sugianto dirancang untuk membantu mencapai tujuan-

tujuan seperti meningkatkan keterampilan intelektual dan

investigative memahami peran orang dewasa dan

membantu peserta didik untuk menjadi pelajar yang

mandiri18

6) Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

menurut Sofan Amri amp Iif Khoiru Ahmadi merupakan salah

satu model pengajaran yang dirancang khusus untuk

mengembangkan belajar peserta didik tentang pengetahuan

17

Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif (Surakarta Panitia

Sertifikasi Pendidik Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009) h124 18

Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif (Surakarta Panitia

Sertifikasi Pendidik Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009) h151

27

prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur

dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi

selangkah19

7) Model Pembelajaran diskusi menurut Sofan Amri amp Iif

Khoiru Ahmadi adalah sebuah interaksi komunikasi antara

dua orang atau lebih (sebagai suatu kelompok) Biasanya

komunikasi antara mereka kelompok berupa salah satu

ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya memberikan

rasa pemahaman yang baik dan benar20

Banyaknya model pembelajaran yang dikembangkan para

pakar tersebut tidaklah berarti semua pendidik menerapkan

semuanya untuk setiap mata pelajaran karena tidak semua model

cocok untuk setiap topik atau mata pelajaran Model-model yang

disebutkan di atas yang akan digunakan peneliti dalam

melakukan penelitian adalah model kooperatif yaitu tipe TGT dan

STAD Hal ini pemilihan model pembeajaran TGT dan STAD

berdasarkan dengan kesesuaian karakteristik peserta didik dan

19

Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi Proses Pembelajaran Kreatif

dan Inofatif Dalam Kelas Jakarta Prestasi Pustaka Publisher 2010) h39 20

Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi Proses Pembelajaran Kreatif

dan Inofatif Dalam Kelas Jakarta Prestasi Pustaka Publisher 2010) h165

28

materi pembelajaran dimana peserta didik di SMP Negeri 24

Kota Serang khususnya kelas VIII yang lebih aktif dalam kerja

kelompok dan adanya suatu kompetisi dalam proses

pembelajaran

d Model Pembelajaran Kooperatif

1) Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Model banyak digunakan dalam berbagai kegiatan analisis

atau desain karena model yang dibuat dapat membantu

memperjelas prosedur hubungan serta keadaan keseluruhan dari

apa yang didesain tersebut Menurut Kauchak dan Eggen

mendefinisikan bahwa belajar kooperatif adalah sebagai

kumpuilan strategi mengajar yang digunakan peserta didik untuk

membantu satu dengan yang lain dalam mempelajari sesuatu

Berkaitan dengan hal itu maka cara belajar kooperatif ini juga

dinamakan ldquopengajaran teman sebayardquo21

Menurut Yatim Riyanto pembelajaran kooperatif adalah

model pembelajaran yang dirancang untuk membelajarkan

21

Eggen Paul amp Kauchak Don Strategi dan Model Pembelajaran

(Jakarta PT Indeks 2012) h319

29

kecakapan akademik (academic skill) sekaligus keterampilan

social (social skill) termasuk interpersonal skill22

Pembelajaran

kooperatif mengharuskan peserta didik belajar bersama dalam

kelompok-kelompok kecil saling membantu satu sama lain

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang menitik

beratkan kerja sama peserta didik dalam kelompok pembelajaran

yang tingkat kemampuan peserta didik berbeda-beda dengan

struktur heterogen untuk membantu memahami materi pelajaran

2) Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Terdapat enam langkah utama atau tahapan dalam

pembelajaran kooperatif Pembelajaran dimulai dengan pendidik

menyampaikan tujuan pelajaran dan memotivasi peserta didik

untuk belajar Tahap ini diikuti oleh penyajian informasi

Selanjutnya peserta didik dikelompokkan ke dalam kelompok

belajar Tahap ini diikuti bimbingan pendidik pada saat peserta

didik bekerja bersama untuk menyelesaikan tugas bersama

22

Yatim Riyanto Paradigma Baru Pembelajaran (Jakarta

Kencana2009) h267

30

mereka Tahap terakhir dari pembelajaran kooperatif adalah

presentasi hasil akhir kerja kelompok atau evaluasi tentang apa

yang telah dipelajari dan memberi penghargaan terhadap

kelompok maupun individu Adapun langkah-langkah yang

terdapat dalam model pembelajaran kooperatif disajikan pada

tabel 21 sebagai berikut

Tabel 21

Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif

Fase Aktifitas Pendidik

Aktifitas Peserta

Didik

Fase 1

Menyampaikan tujuan

dan memotivasi

peserta didik

Pendidik

menyampaikan semua

tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai pada

pelajaran tersebut dan

memotivasi peserta

didik belajar

Peserta didik

memperhatikan

tujuan pembelajaran

yang disampaikan

oleh pendidik supaya

peserta didik benar-

benar mengetahui

tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai

31

Fase 2

Manyajikan informasi

Pendidik menyajikan

informasi kepada

peserta didik dengan

jalan demonstrasi atau

lewat bahan bacaan

Peserta didik

memperhatikan

informasi yang

disampaikan oleh

pendidik supaya bisa

menyelesaikan

permasalahan dalam

belajar kelompok

Fase 3

Mengorganisasikan

peserta didik ke dalam

kelompok belajar

Pendidik menjelaskan

kepada peserta didik

bagaimana cara

membentuk kelompok

belajar dan membantu

setiap kelompok agar

melakukan transisi

secara efisien

Peserta didik belajar

kelompok sesuai

dengan kelompok

yang ditentukan dan

saling berinteraksi

untuk menyelesaikan

permasalahan yang

diberikan

32

Fase 4

Membimbing

kelompok bekerja dan

belajar

Pendidik membimbing

kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas

Peserta didik

mendiskusikan

permasalahn yang

diberikan dan

menentukan strategi

pemecahannya

Fase 5

Evaluasi

Pendidik mengevaluasi

hasil belajar tentang

materi yang telah

dipelajari atau masing-

masing kelompok

mempresentasikan hasil

kerjanya

Perwakilan dari

kelompok

mempresentasikan

hasil kerja mereka

dan kelompok lain

menanggapi

Fase 6

Memberikan

penghargaan

Pendidik mencari cara

untuk menghargai hasil

belajar individu dan

kelompok

Peserta didik

mendapatkan

penghargaan dari

pendidik baik berupa

pujian atau hadiah

33

Berdasarkan uraian di atas penulis mencoba memberikan

model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD dalam

proses pembelajaran PAI materi membiasakan perilaku terpuji

dimana model pembelajaran ini lebih berpusat pada peserta didik

dalam kelompok-kelompok kecil

e Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games

Tournament)

1) Pengertian Model Pembelajara TGT

Menurut Afrisanti Lusita pembelajaran koperatif model

TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif

yang mudah diterapkan melibatkan aktivitas seluruh peserta

didik tanpa harus ada perbedaan status melibatkan peran peserta

didik sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan

reinforcement Aktivitas belajar dengan permainan yang

dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT

memungkinkan peserta didik dapat belajar lebih rileks disamping

menumbuhkan tanggung jawab kerjasama persaingan sehat dan

keterlibatan belajar

34

Menurut Rusman TGT adalah salah satu tipe

pembelajaran kooperatif yang menempatkan peserta didik dalam

kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6

orang peserta didik yang memiliki kemampuan jenis kelamin dan

suku ras yang berbeda23

Pendidik menyajikan materi dan peserta

didik bekerja dalam kelompok mereka masing-masing Tugas

yang diberikan dikerjakan bersama-sama dengan anggota

kelompoknya Apabila ada dari anggota kelompok yang tidak

mengerti dengan tugas yang diberikan maka anggota kelompok

yang lain bertanggung jawab untuk memberikan jawaban atau

menjelaskannya sebelum mengajukan pertanyaan tersebut

kepada pendidik

2) Langkah-Langkah Pembelajaran TGT

Slavin menjelaskan ada lima komponen utama dalam

metode TGT yaitu pembelajaran awal kelompok belajar (team

study) permainan (games) turnamenkompetisi (tournament)

dan pengakuan kelompok (teams recognition)

23

Rusman Model-model Pembelajaran Mengembangkan

Profesionalisme Pendidik (Jakarta Rajawali Pers 2011) h 224-225

35

a) Pembelajaran awal

Pembelajaran awal dalam metode TGT tidaklah berbeda

dengan pembelajaran biasa atau pembelajaran klasikal oleh

pendidik hanya pelajaran difokuskan pada materi yang sedang

dibahas saja Tujuan pembelajaran awal adalah membentuk

peserta didik dalam kecakapan komunikasi menggali informasi

kecakapan bekerjasama dalam kelompok dan kecakapan dalam

memecahkan masalah Kegiatan awal akan dapat menentukan

kegiatan yang akan dilakukan berikutnya

b) Kelompok belajar (team study)

Kelompok belajar di susun dengan beranggotakan 4-5

orang yang mewakili percampuran dari berbagai keragaman

dalam kelas seperti kemampuan akademik jenis kelamin

rasetnis Pada kegiatan kelompok belajar seluruh peserta didik

mempelajari materi pelajaran dari berbagai sumber belajar (buku

teks internet) kemudian menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

disusun oleh pendidik Setelah peserta didik menjawab

pertanyaan-pertanyaan tersebut perwakilan peserta didik

mempresentasikan hasil belajarnya

36

c) Permainan (games)

Permainan dalam pembelajaran kooperatif akan

menimbulkan kekreatifan peserta didik Kegiatan belajar dengan

permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif TGT

memungkinkan peserta didik dapat belajar lebih rileks

Pertanyaan dalam games disusun dan dirancang dari materi-

materi yang telah disajikan untuk menguji pengetahuan peserta

didik yang diperoleh mewakili masingmasing kelompoksetiap

peserta didik mengambil sebuah kartu yang diberi nomor dan

menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor pada kartu

tersebut

d) Turnamen (tournament)

Turnamen adalah susunan beberapa games yang

dipertandingkan Biasanya dilaksanakan pada akhir minggu atau

akhir unit pokok pembehasan setelah pendidik memberikan

penyajian kelas dan kelompok telah mengerjakan lember

kerjanya Sebelum memulai pertandingan pendidik meminta

peserta didik ke kelompok pertandingan Pada meja pertandingan

37

disediakan 1 set lembar pertandingan kunci jawaban kartu

nomor (jumlahnya sesuai dengan nomor soal) dan format skor

pertandingan Adapun cara menentukan penghargaan pada model

pembelajaran TGT disajikan pada tabel 22 sebagai berikut

Tabel 22

Cara Menentukan Penghargaan

Kriteria Rata-rata Tim Penghargaan (award)

31-40 Cukup (Good team)

41-45 Baik (Great team)

gt 46 Amat baik (Super tim)

Adapun langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe

Teams Games Tournamen (TGT) dapat dilihat pada tabel 23

sebagai berikut

38

Tabel 23

Fase-fase dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

yaitu24

Fase Tingkah Laku Pendidik

Fase 1

Memotivasi peserta didik

dan menyampaikan tujuan

Pendidik memotivasi peserta didik belajar

dan menyampaikan tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut

Fase 2

Menyampaikan informasi atau

materi pelajaran

Pendidik menyajikan informasi dan

memberikan materi pelajaran kepada peserta

didik

Fase 3

Mengelompokkan peserta didik

secara heterogen

Pendidik menjelaskan kepada peserta didik

bagaimana caranya membentuk kelompok

agar melakukan transisi secara efisien dalam

belajar

24

Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan

Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi

Presindo 2012) h 65

39

Fase 4

Membimbing kelompok belajar

secara tournament

Pendidik memotivasi serta membimbing

kelompokkelompok belajar pada saat

mengerjakan tugas bersama serta memandu

peserta didik memainkan suatu permainan

sesuai dengan struktur pembelajaran

koopeartif

Fase 5

Evaluasi

Pendidik mengevaluasi hasil belajar peserta

didik menentukan skor individu dan skor

rata-rata kelompok

Fase 6

Memberikan Penghargaan

Pendidik memberikan penghargaan hasil

belajar individual dan kelompok

f Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

1) Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Model pembelajaran STAD pertama kali dikembangkan

oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John

Hopkin Menurut Slavin dalam Rusman model STAD merupakan

variasi pembelajaran kooperatif yang banyak diteliti25

Student

25

Rusman Model-model Pembelajaran Mengembangkan

Profesionalisme Pendidik (Jakarta Rajawali Pers 2011) h213

40

TeamsndashAchievement Divisions (STAD) merupakan salah satu tipe

model pembelajaran kooperatif yang paling banyak diteliti

Dalam model STAD kelompok terdiri atas empat sampai

lima peserta didik yang mewakili keseimbagan kelas dalam

kemampuan akademik jenis kelamin dan ras Kelompok

merupakan tampilan paling penting dari STAD dan penting pula

bagi pendidik dalam rangka mengarahkan anggota masing-

masing kelompok Slavin menyarankan peringkat para peserta

didik dalam kemampuan akademik dibuat terlebih dahulu

Masing-masing kelompok terdiri atas seorang peserta didik dari

kelompok atas seorang peserta didik dari kelompok bawah dan

dua orang peserta didik dengan kemampuan rata-rata

Pembentukan kelompok dengan cara semacam ini

bertujuan agar diperoleh kesetaraan di antara kelompok-

kelompok tersebut Keseimbangan dalam jenis kelamin dan ras

juga harus menjadi pertimbangan Dengan demikian masing-

masing kelompok kurang lebih sama dalam berbagai aspek

Pendidik memperesentasikan pelajaran dan kemudian peserta

didik bekerjasama tim untuk memastikan seluruh anggota tim

41

telah menuntaskan pelajaran dengan baik Akhirnya semua

peserta didik menjalani kuis perseorangan tentang pelajaran

tersebut dan pada saat itu mereka tidak boleh saling membantu

Adapun penghargaan yang diberikan adalah penghargaan

kelompok Karena skor kelompok didasarkan pada kemajuan

yang diperoleh peserta didik atas nilai sebelumnya siapapun bisa

menjadi ldquobintangrdquo kelompok dalam satu minggu itu

Jika peserta didik menginginkan kelompok mereka

memperoleh hadiah mereka harus membantu teman sekelompok

mereka dalam mempelajari materi Meskipun semua peserta didik

belajar bersama dalam kelompok mereka mereka tidak boleh

saling membantu dalam mengerjakan kuis yang merupakan

tanggung jawab individual Model ini mengaharuskan setiap

peserta didik menguasai materi sehingga dengan kemampuan

dasar yang berbeda setiap peserta didik memperoleh kesempatan

yang sama untuk berhasil

42

2) Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD

Menurut Slavin dalam Yatim Riyanto langkah-langkah

model STAD adalah sebagai berikut

a) Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara

heterogen (campuran menurut prestasi jenis kelamin suku

dan lain-lain)

b) Pendidik menyajikan pelajaran

c) Pendidik memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan

oleh anggota-anggota kelompok Anggotanya tahu

menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota

dalam kelompok itu mengerti

d) Pendidik meberi kuispertanyaan kepada seluruh peserta didik

Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu

e) Memberi evaluasi

f) Kesimpulan26

STAD terdiri atas lima komponen utama yaitu presentasi

kelas tim kuis skor kemajuan individual dan rekognisi tim

26

Yatim Riyanto Paradigma Baru Pembelajaran (Jakarta Kencana

2009) h268-269

43

Lima komponen utama dalam pembelajaran kooperatif akan

dijelaskan sebagai berikut

a) Presentasi kelas

Materi dalam STAD pertama-tama diperkenalkan

dalam presentasi di dalam kelas Ini merupakan pengajaran

langsung seperti yang sering kali dilakukan atau diskusi

pelajaran yang dipimpin oleh pendidik Bedanya presentasi

kelas dengan pengajaran biasa hanyalah presentasi tersebut

haruslah benarbenar berfokus pada unit STAD Dengan cara

ini para peserta didik akan menyadari bahwa mereka harus

benar-benar memberi perhatian penuh selama presentasi kelas

karena dengan demikian akan sangat membantu mereka

mengerjakan kuis-kuis dan skor kuis mereka menentukan skor

tim mereka

b) Tim

Tim terdiri dari empat atau lima peserta didik yang

mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja

akademik jenis kelamin ras dan etnisitas Fungsi utama dari

tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-

44

benar belajar dan lebih khususnya lagi adalah untuk

mempersiapkan anggotanya untuk bias mengerjakan kuis

dengan baik Setelah pendidik menyampaikan materi tim

berkumpul untuk mempelajari lembar kegiatan LKS atau

materi lainnya

c) Kuis

Setelah kegiatan tim para peserta didik akan

mengerjakan kuis individual Para peserta didik tidak

diperbolehkan untuk saling membantu dalam mengerjakan

kuis Sehingga tiap peserta didik bertanggung jawab secara

individual untuk memahami materinya7c760b13

d) Skor kemajuan individual

Tiap peserta didik dapat memberikan kontribusi poin

yang maksimal kepada timnya dalam sistem skor ini Setiap

peserta didik diberikan skor rdquoawalrdquo yang diperoleh dari rata-

rata kinerja peserta didik tersebut sebelumnya dalam

mengerjakan kuis yang sama Peserta didik selanjutnya akan

mengumpulkan poin untuk tim mereka berdasarkan tingkat

kenaikan skor kuis mereka dibandingkan dengan skor awal

45

mereka Kriteria pemberian skor dapat dilihat pada tabel 24

sebagai berikut

Tabel 24

Kriteria Pemberian Skor Peningkatan Individu27

No Skor tes Skor

peningkatan 1 Lebih dari 10 poin di bawah nilai awal 5

2 Antara 10 sampai 1 di bawah nilai awal 10

3 Antara 0 sampai 10 di atas nilai awal 20

4 Lebih dari 10 poin di atas nilai awal 30

5 Nilai terbaik (tidak berdasarkan nilai awal) 40

e) Rekognisi tim

Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk

penghargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai

kriteria tertentu Skor tim peserta didik dapat juga digunakan

untuk menentukan dua puluh persen dari peringkat mereka

Untuk menentukan tingkat penghargaan yang diberikan untuk

27

Zulfiani Tonih F Kinkin S Strategi Pembelajaran Sains

(JakartaLembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah 2009) h 141

46

prestasi kelompok dapat dilihat pada tabel 25 halaman 29

sebagai berikut

Tabel 25

Tingkat Penghargaan Kelompok Model

Pembelajaran STAD28

No Rata-Rata Kelompok Penghargaan

1 15 Good Team (Tim yang bagus)

2 20 Great Team (Tim yang hebat)

3 25 Super Team (Tim yang Super)

Adapun tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan dalam

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat

dilihat pada tabel 26 sebagai berikut

28

Zulfiani Tonih F Kinkin S Strategi Pembelajaran Sains

(JakartaLembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah 2009) h142

47

Tabel 26

Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD29

Fase Kegiatan Pendidik

Fase 1

Menyampaikan tujuan dan

memotivasi peserta didik

Menyampaikan semua tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

pada pelajaran tersebut dan

memotivasi peserta didik belajar Fase 2

Menyajikanmenyampaikan

Informasi

Menyajikan informasi kepada

peserta didik dengan jalan

mendemonstrasikan atau lewat

bahan bacaan

Fase 3

Mengorganisasikan peserta

didik dalam kelompok-

kelompok belajar

Menjelaskan kepada peserta didik

bagaimana caranya membentuk

kelompok belajar dan membentuk

setiap kelompok agar melakukan

transisi secara efisien

29

Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan

Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi

Presindo 2012) h 58

48

Fase 4

Membimbing kelompok

bekerja dan belajar

Membimbing kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas mereka

Fase 5

Evaluasi

Mengevaluasi hasil belajar tentang

materi yang telah diajarkan atau

masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil kerjanya Fase 6

Memberikan penghargaan

Mencari cara-cara untuk menghargai

baik upaya maupun hasil belajar

individu dan kelompok

g Persamaan dan Perbedaan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe TGT dan STAD

Berdasarkan uraian sebelumnya dapat disimpulkan

perbedaan dan persamaan antara model pembelajaran kooperatif

tipe STAD dan TGT Persamaan dalam model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dan TGT dapat dilihat dari kelompok

belajar dimana pada STAD dan TGT ini peserta didik dibagi

49

menjadi kelompok kecil yang heterogen30

jika dilihat ketika

proses pembelajaran berlangsung kedua model pembelajaran

tersebut sama-sama melakukan diskusi kelompok peserta didik

bekerja di dalam tim untuk menjawab pertanyaan LKS yang

dibuat oleh pendidik dan memastikan seluruh anggota tim

menguasai pelajaran tersebut31

dan pada saat akhir dari

pembelajaran kedua model pembelajaran ini sama-sama

memberikan penghargaan (rekognisi tim) pada setiap kelompok

yang terbaik32

Sedangkan perbedaan antara model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dan TGT dapat dilihat dari sistem penilaian

pangkatan individu dalam STAD penilaian menggunakan kuis

individual pada tiap akhir pelajaran sedangkan dalam TGT

penilaian menggunakan turnamen akademik dimana peserta didik

berkompetisi sebagai wakil dari timnya melawan anggota dari tim

30

Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan

Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi

Presindo 2012)h 84 31

Slavin Robert E Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik

(Bandung Nusa Media 2010) h167 32

Slavin Robert E Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik

(Bandung Nusa Media 2010) h143

50

yang lain33

Selain itu dalam model pembelajaran STAD sebelum

menghitung skor perkembangan individu peserta didik diberikan

skor awal sedangkan TGT tidak terdapat skor awal tetapi

langsung menghitung hasil poin turnamen peserta didik34

2 Keaktifan Belajar

a Pengertian Keaktifan Belajar

Menurut Syaiful Bahri Djamarah belajar bukanlah

berproses dalam kehampaan Tidak pula pernah sepi dari

berbagai aktivitas tidak pernah terlihat orang yang belajar tanpa

melibatkan aktivitas raganya Apalagi bila aktivitas belajar itu

berhubungan dengan masalah belajar menulis mencatat

memandang membaca mengingat berfikir atau praktek35

Sedangkan Muhibbin Syah aktivitas istilah umum yang dikaitkan

dengan keadaan bergerak eksplorasi dan berbagai repson lainnya

33

Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan

Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi

Presindo 2012) h 63 34

Slavin Robert E Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik

(Bandung Nusa Media 2010) h162 35

Syaiful Bahri Djamarah Psikologi Belajar Edisi 2 (Jakarta

Rineka Cipta 2008) h38

51

terhadap rangsangan sekitar36

Sedangkan Menurut Oemar

Hamalik belajar adalah modifikasi atau mempertegu kelakuan

melalui pengalaman (learning is defined as the modification or

strengthening of behavior through experiencing)37

Keaktifan belajar menurut Poerwodarminto adalah

kegiatan sedang belajar merupakan proses perubahan pada diri

individu kearah yang lebih baik yang bersifat tetap berkat

adanya interaksi dan latihan Jadi keaktifan belajar adalah

suatu kegiatan individu yang dapat membawa perubahan kearah

yang lebih baik pada diri individu karena adanya interaksi antara

individu dengan individu dan individu dengan lingkungan38

Keaktifan belajar adalah suatu kegiatan yang

menimbulkan perubahan pada diri individu baik tingkah laku

maupun kepribadian yang bersifat kecakapan sikap kebiasaan

kepandaian yang bersifat konstan dan berbekas Keaktifan belajar

36

Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru

(Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) h 89 37

Oemar Hamalik Proses Belajar Mengajar (Jakarta Bumi Aksara

2008) h 27 38

Poerwadarminta WJS Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Jakarta 2012) h17

52

akan terjadi pada diri peserta didik apabila terdapat interaksi

antara situasi stimulus dengan isi memori sehingga perilaku

peserta didik berubah dari waktu sebelum dan sesudah adanya

situasi stimulus tersebut

Selama proses belajar peserta didik dituntut aktivitasnya

untuk mendengarkan memperhatikan dan mencerna pelajaran

yang diberikan pendidik disamping itu sangat dimungkinkan

para peserta didik memberikan balikan berupa pertanyaan

gagasan pikiran perasaan keinginannya Pendidik hendaknya

mampu membina rasa keberanian keingintahuan peserta didik

untuk itu peserta didik hendaknya merasa aman nyaman dan

kondusif dalam belajar Peran pendidik dalam pembelajaran

peserta didik aktif adalah sebagai fasilitator dan pembimbing

peserta didik yang memberi berbagai kemudahan peserta didik

dalam belajar serta mampu mendorong peserta didik untuk

belajar seoptimal mungkin Sedangkan Sardiman menyatakan

bahwa ldquoKeaktifan belajar adalah aktifitas yang bersifat fisik

53

maupun mentalrdquo39

Selama kegiatan belajar kedua aktifitas

tersebut harus terkait sehingga akan mengahasilkan aktifitas

belajar yang optimal

Berdasarkan pendapat di atas maka yang dimaksud

dengan keaktifan belajar adalah aktifitas fisik maupun mental

yang difokuskan pada saat proses pembelajaran yang ditandai

dengan adanya perubahan dari individu masing-masing karena

adanya interaksi yang aktif

b Macam-macam Keaktifan Belajar

Macam-macam keaktifan belajar yang dapat dilakukan

oleh peserta didik di sekolah menurut Sardiman antara lain

1) Visual Activities seperti membaca memperhatikan gambar

memperhatikan demonstrasi orang lain

2) Oral Activities seperti mengatakan merumuskan bertanya

memberi saran mengeluarkan pendapat mengadakan

interview diskusi interupsi

39

AM Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta

Raja GrafindoPersada 2001) h99

54

3) Listening Activities seperti mendengarkan uraian

percakapan diskusi pidato

4) Writing Activities seperti menulis ceritera karangan

laporan tes angket menyalin

5) Drawing Activities seperti membuat grafik peta diagram

6) Motor Activities seperti melakukan percobaan membuat

konstruksi model mereparasi

7) Mental Activities seperti menanggapi mengingat

memecahkan soal menganalisa melihat hubungan

mengambil keputusan

8) Emotional Activities seperti menaruh minat merasa bosan

berani gembira gugup senang40

Menurut Soemanto macam-macam keaktifan belajar

yang dapat dilakukan oleh peserta didik dalam beberapa situasi

adalah sebagai berikut

1) Mendengarkan

2) Memandang

3) Meraba mencium dan mencicipi

40

M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta

Raja GrafindoPersada 2001) h101

55

4) Menulis atau mencatat

5) Membaca

6) Membuat ringkasan

7) Mengamati tabel diagram dan bagan

8) Menyusun kertas kerja

9) Mengingat

10) Berpikir

11) Latihan atau praktek41

Keaktifan yang dilakukan peserta didik selama proses

pembelajaran memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap

daya ingat peserta didik Vernon Magnesen dalam penelitiannya

menemukan bahwa ingatan yang diperoleh dari belajar melalui

membaca sebesar 20 mendengar sebesar 30 melihat

sebesar 40 mengucapkan sebesar 50 melakukan sebesar

60 dan gabungan dari melihat mengucapkan mendengar

dan melakukan sebesar 9042

41

Soemanto Wasty Psikologi Pendidikan (Jakarta Rineka Cipta

2003) h107 42

Anni Catharina Tri Psikologi Belajar (Semarang Unnes Press

2004) h85

56

Proses belajar-mengajar yang dapat memungkinkan cara

belajar peserta didik secara aktif harus direncanakan dan

dilaksanakan secara sistematik Selama pelaksanaan belajar-

mengajar hendaknya diperhatikan beberapa prinsip seperti

stimulus perhatian dan motivasi respons yang dipelajari

penguatan dan pemakaian dan pemindahan sehingga peserta

didik dapat melakukan kegiatan belajar secara optimal

3 Hasil Belajar

a Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar menurut Snelbeker dalam Rusmono adalah

perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh peserta didik

setelah melakukan perbuatan belajar43

Jika setelah melakukan

proses belajar seseorang tidak memperoleh kemampuan baru

maka dapat dikatakan orang tersebut belum mendapatkan hasil

belajar Sejalan dengan Snelbeker Lapono juga menjadikan

perubahan tingkah laku sebagai indikator seseorang memperoleh

hasil belajar atau tidak

43

Rusmono Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning

itu Perlu untuk meningkatkan Profesionalitas Guru (Bogor Ghalia

Indonesia 2012) h8

57

Hasil belajar diukur berdasarkan terjadi atau tidaknya

perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang telah

melaksanakan proses belajar (Lapono)44

Menurut Rifarsquoi dan

Anni hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh

pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar Hasil belajar

hanya akan diperoleh seseorang setelah melaksanakan aktivitas

belajar45

Berdasarkan beberapa pengertian hasil belajar yang telah

diuraikan di atas maka peneliti menyimpulkan hasil belajar

adalah perubahan tingkah laku atau kemampuan baru yang

diperoleh seseorang setelah melaksanakan aktivitas belajar

Menurut Bloom dalam Poerwanti hasil belajar yang terjadi pada

diri seseorang meliputi tiga ranah ketiga ranah tersebut yaitu

kognitif afektif dan psikomotor46

44

Lapono Nabisi dkk Belajar Dan Pembelajaran SD (Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi Departernen Pendidikan Nasional 2008) h1-12 45

Rifarsquoi Ahmad dan Catharina Tri Anni Psikologi Pendidikan

(Semarang UNNES Press 2010) h 85 46

Poerwanti Endang dkk Asesmen Pembelajaran SD (Direktorat

Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Jakarta 2008)

h1-24

58

b Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta

didik adalah sebagai berikut

1) Faktor Internal

a) Faktor jasmaniah panca indera yang tidak berfungsi

sebagaimana mestinya

b) Faktor psikologis terdiri atas faktor intelektif yang

meliputi faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat serta

faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang dimiliki

2) Faktor Eksternal

a) Lingkungan sosial

Yang termasuk lingkungan sosial adalah

lingkungan sosial sekolah seperti pendidik staf

administrasi serta teman sekelas yang dapat

mempengaruhi semangat belajar seseorang peserta

didik dan lingkungan sosial peserta didik seperti

masyarakat tetangga serta teman sepermainan

59

b) Lingkungan nonsosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial

adalah gedung sekolah dan letaknya rumah tempat

tinggal peserta didik dan letaknya alat-alat belajar

keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan peserta

didik

3) Faktor Pendekatan Belajar

Segala cara atau strategi yang digunakan oleh

peserta didik dalam menunjang efektivitas dan efisiensi

proses pembelajaran materi tertentu

c Hasil Belajar dengan Model TGT dan STAD

Model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD

memfokuskan pada perkembangan kognitif afektif dan

psikomotor peserta didik Model pembelajaran ini fokusnya pada

aktivitas belajar peserta didik dalam kelompok tetapi pada apa

yang mereka pikirkan (kognisi mereka) selama mereka

mengerjakannya Meskipun demikian model pembelajaran

kooperatif tipe TGT dan STAD juga mampu meningkatkan hasil

belajar peserta didik dalam ranah afektif dan psikomotor Pada

60

ranah afektif sikap peserta didik yang telah melaksanakan

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT

dan STAD akan menjadi lebih baik dari sebelumnya karena

peserta didik sudah mampu memahami nilai-nilai yang telah

dipelajarinya Sedangkan pada ranah psikomotor kegiatan

peserta didik pada pembelajaran jelas lebih banyak dibandingkan

kegiatan peserta didik yang belajar secara konvensional dengan

demikian peserta didik mampu meningkatkan hasil belajarnya

Adapun materi pembelajaran yang masih belum mencapai hasil

maksimal dan kesesuaian materi dengan jedua model

pembelajaran yang akan dijadikan penelitian adalah materi

akhlak mulia Karena dalam materi tersebut pembahasan tentang

interaksi dengan manusia lain

d Materi Aqidah Akhlak

1) Pengertian Aqidah Akhlak

Pembelajaran aqidah akhlak adalah upaya sadar dan

terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal

memahami menghayati dan mengimani Allah SWT dan

merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia pada kehidupan

61

sehari-hari melalui kegiatan bimbingan pembelajaran latihan

penggunaan pengalaman keteladanan dan pembiasaan Pada

kehidupan masyarakat majemuk dalam bidang keagamaan mata

pelajaran ini mengarahkan peserta didik pada peneguhan Akidah

di satu sisi dan peningkatan toleransi pada penganut agama lain

dalam rangka mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa47

Pelajaran Aqidah akhlak di SMP Negeri 24 Kota Serang

berisi bahan pelajaran yang dapat mengarahkan pada pencapaian

kemampuan dasar pserta didik untuk dapat memahami rukun

iman secara ilmiah serta pengalaman dan pembisaan berakhlak

Islami untuk dapat dijadikan landasan perilaku dalam kehidupan

sehari-hari serta sebagai bekal untuk jenjang pendidikan

berikutnya Pada mata pelajaran aqidah akhlak ini berisi

beberapa materi yang terdiri dari beberapa bab pada bab

pertama memahami kalam meliputi a) pengertian dan fungsi

ilmu kalam b) hubungan ilmu kalam dengan ilmu lainnya Bab

kedua aliran-aliran ilmu kalam dan tokohnya meliputi a) aliran

47

BSNP Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMAMA (Jakarta BSNP 2006)

h 4

62

khawarij b) aliran murjirsquoah c) aliran syiah d) aliran jabariyah

e) aliran qadariyah f) aliran mursquotazilah dan g) ahlusunnah wal

jamarsquoah Pada bab ketiga tentang akhlak terpuji meliputi a)

adab berpakaian dan berhias b) adab bertamu dan menerima

tamu c) adab perjalanan d) adab menjenguk orang sakit Pada

bab keempat tentang akhlak tercela meliputi a) berjudi b)

mabuk-mabukan c) zina d) durhaka pada orang tua e) buruk

sangka dan dengki

2) Pembelajaran Aqidah Akhlak

Pembahasan tentang definisi pembelajaran aqidah akhlak

akan diawali dengan pembahasan mengenai pengertian

pembelajaran aqidah dan akhlak Secara umum pengertian

pembelajaran menurut Darsono adalah suatu kegiatan yang

dilakukan oleh pendidik sedemikian rupa sehingga tingkah

laku peserta didik mengalami perubahan ke arah yang

diinginkan48

Istilah pembelajaran mengandung unsur belajar

dan pembelajaran (teaching and learning) jadi pembelajaran

telah mencakup belajar Istilah pembelajaran merupakan

48

Darsono Belajar dan Pembelajaran (Semarang IKIP Semarang

Press 2001) h23

63

perubahan istilah yang sebelumnya dikenal dengan Proses

Belajar Mengajar (PBM) atau Kegiatan Belajar Mengajar

(Ismail)49

Hamalik mendefinisikan bahwa pembelajaran adalah

suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi

internal material fasilitas perlengkapan dan prosedur saling

mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran50

Pembelajaran pada hakekatnya adalah interaksi antara peserta

didik dengan linkungannya sehingga terjadi perubahan

perilaku ke arah yang lebih baik Banyak sekali faktor yang

mempengaruhi perubahan tingkah laku baik faktor internal

yang datang dari diri sendiri maupun faktor eksternal yang

datang dari lingkungan individu tersebut (Mulyasa)51

Sebelum penggunaan istilah pembelajaran populer para

penulis menggunakan istilah pengajaran Karena ada perbedaan

persepsi antara istilah pembelajaran dan pengajaran Praktek

mengajardi skolah pada umumnya lebih banyak berpusat pada

49

Ismail Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem

(Semarang Rasail Media Group 2008) h9 50

Hamalik Oemar Proses Belajar Mengajar (Jakarta Bumi

Aksara 2001) h57 51

E Mulyasa Kurikulum Berbasis Kompetensi (Bandung Remaja

Rosdakarya Offset 2004) h100

64

pendidik atau berkonotasi pada teacher centered Penggunaan

istilah pembelajaran diharapkan agar pengajarpendidik ingat

akan tugasnya membelajarkan peserta didik

Pembelajaran terkait membelajarkan peserta didik atau

bagaimana membuat agar peserta didik dapat belajar dengan

mudah dan dorongan oleh kemampuannya sendiri untuk

mempelajari apa yang teraktualisasikan dalam kurikulum

sebagai kebutuhan peserta didik Oleh karena itu pembelajaran

berupaya menjabarkan nilai-nilai yang terkandung dalam

kurikulum dengan menganalisa tujuan pembelajaran dan

karakteristik isi bidang studi pendidikan agama yang

terkandungdalam kurikulum Selanjutnya dilakukan kegiatan

untuk memilih menetapkan dan mengembangkan cara-cara

(metode dan strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang ditetapkan sesuai dengan kondisi yang

ada agar kurikulum dapat diaktualisasikan dalam pembelajaran

(Muhaimin)52

52

Muhaimin Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan

Pendidikan Agama Islam di Sekolah (Bandung PT Remaja Rosdakarya

2004) h125

65

Peningkatan kualitas proses pembelajaran dapat dimulai

dari menganalisis setiap komponen yang dapat membentuk dan

mempengaruhi proses pembelajaran Komponen yang selama ini

dianggap mempengaruhi proses pendidikan adalah komponen

pendidik Bagaimanapun bagus dan idealnya kurikulum

pendidikan serta lengkapnya sarana dan prasarana pendidikan

tanpa diimbangi dengan kemampuan pendidik dalam

mengimpelementasikannya maka semuanya akan sia-sia

(Sanjaya)53

Berkaitan dengan hal tersebut terdapat salah satu model

yang dapat dijadikan alternatif untuk memperbaiki kondisi

pembelajaran seperti yang diharapkan Model yang dimaksud

adalah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT dan STAD Pembelajaran yang

mengutamakan aktivitas peserta didik dapat memberikan hasil

yang optimal

Melalui belajar aktif terjadi proses interaksi antara

peserta didik dengan lingkungannya peserta didik tidak

53

Sanjaya Wina Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan (Jakarta Kencana 2007) h13

66

hanya dilarutkan sebagai kertas putih yang siap diisi begitu saja

tetapi peserta didik sebagai subjek belajar harus melakukan

berbagai aktivitas yang mendukung pembelajarn dan

keberhasilan peserta didik

Model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD

adalah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui

pengembangan imajinasi dan penghayatan peserta didik

pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan peserta

dengan melakukan aktivitas secara aktif dalam proses

pembelajaran Model pembelajaran ini diharapkan mampu

merangsang belajar peserta didik lebih meningkat sehingga

menghasilkan prestasi belajar yang baik karena antara model

pembelajaran dan materi ada kesesuaian Dan akhirnya dengan

model pembelajaran ini peserta didik tidak hanya memahami

materi saja akan tetapi mampu menhayati dan diharapkan bisa

mengaplikasikan dalam kehidupan nyata

B Kajian Penelitian yang Relevan

Tinjauan kepustakaan merupakan kumpulan hasil

penelitian yang relevan maksudnya meninjau atau memeriksa

67

kepustakaan baik kepustakaan tarbiyah maupun institut serta

skripsi atau karya ilmiah yang berkaitan dengan permasalahan

yang akan diteliti yang lebih mengkhususkan pengkajian terhadap

penelitian yang terdahulu untuk mengetahui apakah permasalahan

ini sudah mahapeserta didik yang meneliti dan membahasnya

ataukah belum Setelah mengadakan pemeriksaan terhadap

beberapa kepustakaan maka diketahui sudah ada beberapa hasil

penelitian yang bisa kita jadikan rujukan diantaranya adalah

1 Penelitian yang dilakukan oleh Lisnawati dengan judul

ldquoPerbedaan Hasil Belajar Biologi antara Siswa yang Diajar

dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Student Achivement Division (STAD) dan Team Games

Tournament (TGT)rdquo Hasil penelitian menunjukkan terdapat

perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kedua kelas

tersebut Kesimpulan ini didasarkan pada hasil pengujian

hipotesis dengan menggunakan uji t terhadap kedua nilai

posttest Berdasarkan pengujian hipotesis tersebut diperoleh

nilai thitung sebesar 481 dan nilai t pada taraf signifikan 5

adalah 200 Dengan demikian terlihat bahwa thitung tabel gt ttabel

68

sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak Hasil penelitian juga

menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT

lebih baik dibandingkan dengan STAD Hal tersebut terlihat

dari rerata skor posttest antara kedua kelas tersebut Kelas

yang diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

memiliki rerata skor posttest sebasar 61 dan kelas yang

diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki

rerata skor posttest sebasar 76

2 Penelitian oleh Hendrik Arung Lamba dalam penelitiannya

yang berjudul ldquoPengaruh Pembelajaran Kooperatif Model

STAD dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil Belajar Fisika

Peserta didik SMArdquo Menyatakan bahwa terdapat perbedaan

perolehan hasil belajar fisika yang signifikan antara

pembelajaran kooperatif model STAD dan pembelajaran

klasikal terhadap hasil belajar fisika peserta didik kelas satu

SMA GKTS Imanuel Palu Metode pembelajaran kooperatif

69

lebih unggul dari pada metode pembelajaran klasikal dalam

mempengaruhi hasil belajar fisika54

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah

dikemukakan sebelumnya bahwa ada kesamaan dengan

penelitian yang penulis rencanakan yaitu dari segi model

pembelajaran kooperatif tipe STAD tetapi penulis

menambahkan satu model pembelajaran kooperatif tipe TGT

dan aktivitas belajar Perbedaan penelitian yang akan penulis

teliti yaitu pada mata pelajaran dan objek penelitian

3 Sarah Nur Azmi dalam skripsinya yang berjudul

ldquoPerbandingan antara model pembelajaran cooperative

learning tipe STAD dengan pembelajaran konvensional dalam

rangka meningkatkan hasil belajar PAI Dalam penelitian ini

dijelaskan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar yang

sangat signifikan pada kelas eksperimen (kelas yang diajar

dengan model pembelajaran STAD) hal ini dapat dilihat

perbedaan rata-rata kedua kelas tersebut yaitu kelas kontrol

54

Hendrik Lamba Arung Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Model

STAD dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta didik SMA

(Jurnal Ilmu Pendidikan vol 2 no 13 2006) h127

70

dan kelas eksperimen Hal ini menunjukkan bahwa dengan

pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar

peserta didik55

Banyaknya penelitian sebelumnya yang membahas

model pembelajaran kooperatif bukan berarti penelitian yang

akan penulis rencanakan sama dengan penelitian tersebut

Penelitian yang penulis rencanakan memiliki perbedaan

dengan penelitian-penelitian sebelumnya Perbedaan tersebut

antara lain dari objek penelitian sampel yang digunakan

dalam penelitian dan variabel atribut dalam penelitian ini

C Kerangka Berpikir

Berdasarkan deskripsi teori yang telah dipaparkan di atas

maka dapat disusun kerangka berpikir sebagai berikut

1 Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Hasil Belajar

Pembelajaran yang dilakukan dengan model pembelajaran

yang tepat dan memberikan kesempatan kepada peserta didik

55

Sarah Nur Azmi Perbandingan Antara Model Pembelajara

Cooperative Learning Tipe STAD dengan Pembelajaran Konvensional Dalam

Rangka Meningkatkan Hasil Belajar PAI (Jakarta Jurusan Pendidikan

Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Kependidikan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta 2012) h75

71

lebih aktif dan memberikan ruang gerak yang lebih luas kepada

peserta didik Model pembelajaran merupakan konsep yang akan

menggambarkan proses dari pembelajaran

Pemilihan model pembelajaran sebaiknya harus disesuaikan

dengan karakteristik peserta didik materi pembelajaran dan

sarana prasarana yang tersedia Model pembelajaran yang tepat

dalam pembelajaran akan membuat siswa lebih aktif berkreasi

dan beriteraksi dengan pendidik menjadi lebih hidup Dengan

proses pembelajaran yang interaktif maka hasil belajar

diharapkan akan dapat meningkat

2 Pengaruh Keaktifan Belajar Terhadap Hasil Belajar

Pada proses pembelajaran diperlukan peran aktif peserta

didik Keaktifan belajar merupakan kesiapan fisik dan mental

peserta didik pada saat menerima materi pembelajaran oleh

pendidik sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan

Keaktifan belajar yang tinggi pada siswa akan berdampak pada

hasil belajar siswa dalam menerima materi pembelajaran

72

3 Interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan

belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI

Hasil belajar PAI pada peserta didik dapat ditingkatkan

melalui penerapan model pembelajaran yang tepat Model

pembelajaran TGT dan model pembelajaran STAD merupakan

pola pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan

hasil belajar PAI Dalam usaha meningkatkan hasil belajar PAI

perlu didukung oleh keaktifan siswa dalam belajar di kelas

Berdasarkan karakteristik pembelajaran PAI dengan model

pembelajaran problem based learning dan model pembelajaran

konvensional yang dikemukakan di atas sama-sama

mempengaruhi hasil belajar PAI Menggunakan model

pembelajaran TGT peserta didik akan mampu berdiskusi dalam

kelompok menemukan fakta-fakta mencari data dan

menyimpulkan jawaban terhadap masalah sehingga dapat

dituangkan dalam bentuk jawaban dari kompetisi akademik

diakhir pembelajaran Sedangkan model pembelajaran STAD

peserta didik melakukan diskusi kelompok sama halnya dengan

model pembelajaran TGT hanya saja diakhir pembelajaran

73

penilaian kuis bersifat individual Oleh karena itu dengan

keaktifan peserta didik yang baik peserta didik akan dapat

berdiskusi dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh

pendidik Seseorang yang sedang belajar harus memperhatikan

kedua aspek tersebut dengan demikian dapat diduga terdapat

interaksi antara model pembelajaran dan keaktifan peserta didik

dalam belajar terhadap hasil belajar PAI

4 Perbedaan hasil belajar PAI bagi kelompok peserta didik

yang memiliki keaktifan belajar tinggi yang diajarkan

dengan model pembelajaran TGT dan model

pembelajaran STAD

Model pembelajaran TGT merupakan salah satu bentuk

model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik Dengan

model ini peserta didik dituntut untuk berperan aktif baik secara

individu maupun di dalam kelompoknya Peserta didik lebih

diberi kebebasan untuk berdiskusi dalam kelompok menemukan

fakta mencari bukti dan menyimpulkan masalah yang dapat

dituangkan dalam belajar untuk mendukung hasil belajar Begitu

pula dengan memiliki keaktifan yang tinggi peserta didik dapat

74

bertanya mencari tau baik melalui diskusi internet buku-buku

serta sumber belajar yang lain untuk dituangkan dalam

keterampilan sosial dalam bekerja bersama pada kelompoknya

Dengan keaktifan belajar yang tinggi peserta didik lebih mudah

dalam menerima proses pembelajaran PAI sehingga materi dalam

mata pelajaran PAI tersebut lebih cepat untuk diterima

Sedangkan model pembelajaran STAD juga sama dengan

TGT dimana pusat belajar berada pada peserta didik peserta

didik berdiskusi dalam kelompok untuk menemukan

pengetahuan-pengetahuan yang berkaitan dengan materi

pembelajaran Hanya saja penilaian akhir pembelajaran dilakukan

secara individu bukan penilaian perwakilan kelompo Peserta

didik yang memiliki keaktifan belajar tinggi bisa menerapkannya

karena dalam penilaiannya lebih bersifat individu dan tidak

berinteraksi lebih banyak dengan peserta didik lain sehingga

hasil belajar PAI dianggap merupakan hasil kerja masing-masing

individu tanpa melibatkan kelompok dengan demikian dapat

diduga bahwa dengan menggunakan model pembelajaran TGT

hasil belajar PAI lebih baik dibandingkan dengan model

75

pembelajaran STAD bagi peserta didik yang memiliki keaktifan

tinggi

5 Perbedaan hasil belajar PAI bagi kelompok peserta didik

yang memiliki keaktifan belajar rendah yang diajarkan

dengan model pembelajaran TGT dan model

pembelajaran STAD

Pendidikan agama islam merupakan salah satu mata

pelajaran wajib yang terdapat dalam kurikulum Sebagai mata

pelajaran yang harus diajarkan PAI memiliki tingkat kesulitan

yang cukup tinggi dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya

Kompleksnya materi-materi dalam PAI yang membutuhkan

kemampuan menghafal pada setiap materinya

Model pembelajaran TGT salah satu model pembelajaran

yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

melakukan aktivitas dalam mencari masalah-masalah kemudian

menyelesaikannya dalam kelompok Peserta didik yang memiliki

keaktifan belajar rendah kemungkinan akan mengalami kesulitan

dalam belajarnya dituntut untuk bekerja dalam kelompok

Sehingga dengan model pembelajaran ini konsentrasi peserta

76

didik dalam mencari permasalahan dalam satu kelompok akan

dapat mempengaruhi hasil belajar PAI

Sedangkan model pembelajaran STAD hampir sama

dengan model pembelajaran TGT dimana peserta didik lebih aktif

dalam proses pembelajaran Pembelajaran ini dilakukan sama

dalam kelompok untuk berdiskusi mencari masalah dan

menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh pendidik

Keaktifan belajar yang rendah akan menimbulkan peserta didik

pasif ataupun diam dalam diskusi kelomoknya Akan tetapi pada

saat proses penilaian diakhir pembelajaran pendidik memberikan

kuis untuk individual Dengan demikian dapat diduga bahwa

dengan menggunakan model pembelajaran TGT hasil belajar PAI

lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran STAD bagi

peserta didik yang memiliki keaktifan belajar rendah

D Pengajuan Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap

rumusan masalah penelitian dimana rumusan masalah penelitian

telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan Dikatakan

77

sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada

teori yang relevan belum didasarkan pada fakta-fakta empiris

yang diperoleh melalui pengumpulan data

Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban

teoritis terhadap rumusan masalah penelitian sebelum jawaban

empiris56

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut

1 Terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar

2 Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan

keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI

3 Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan

keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI

4 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi

56

Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD

(Bandung Alfabeta 2013) h38

78

5 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah

79

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Kegiatan yang baik harus memiliki tujuan yang jelas

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut

1 Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap

hasil belajar PAI

2 Untuk mengetahui pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil

belajar PAI

3 Untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran

dengan keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar

PAI

4 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar

dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi

lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar

tinggi

80

5 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar

dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah

lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar

rendah

B Tempat dan Waktu Penelitian

1 Tempat Penelitian

Tempat penelitian sangat penting untuk keberhasilan

dalam penelitian Pemilihan tempat untuk melaksanakan

penelitian harus disesuaikan dengan karakteristik masalah dalam

penelitian Hal ini akan berdampak pada hasil penelitian yang

dilakukan Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 24 Kota

Serang yang berlokasi di Jl Sewor Kelurahan Banjarsari

Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang

2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 8 kali pertemuan

sudah termasuk pretest dan posttest Dengan kata lain

pembelajaran PAI dengan menggunakan kedua model

pembelajaran tersebut dilakukan sebanyak 6 kali pertemuan

81

Dalam penelitian ini peneliti mengambil waktu diluar KBM hal

ini dilakukan agar tidak mengganggu program kurikulum yang

sudah disusun oleh pihak sekolah Penelitian dilakukan seminggu

dua kali yaitu setiap hati selasa dan kamis Adapun waktu

pelaksanaan pretest perlakuan dan posttest dilaksanakan pada

tanggal 4 sd 27 April 2017 dengan perincian sebagai berikut

Tabel 31

Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Kegiatan Tanggal Waktu

1 PretestTes Awal 4 April 2017 1400 sd

1600 Wib

2 TreatmenPerlakuan 6 sd 25 April

2017

1400 sd

1530 Wib

3 PosttestTes Akhir 27 April 2017 1400 sd

1600 Wib

C Metode dan Rancangan Penelitian

1 Metode Penelitian

Keberhasilan penelitian sangat ditentukan oleh

penggunaan metode Metode adalah langkah-langkah yang

diambil untuk memudahkan penelitian Sudjana mengungkapkan

bahwa ldquoMetode penelitian merupakan rangkaian cara atau

kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi

82

dasar pandangan-pandangan filosofis dan ideologis pertanyaan

dan isu-isu yang dihadapirdquo57

Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode eksperimen Mengenai metode

eksperimen dijelaskan oleh Sugiyono adalah sebagai berikut

ldquoMetode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai

metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

terkendalikan Metode penelitian eksperimen adalah

metode penelitian kuantitatifrdquo58

Selanjutnya Sugiyono mengemukakan bahwa ldquoMetode

penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan

untuk mencari pengaruh treatment tertentu (perlakuan) dalam

kondisi yang terkontrol (laboraturium)rdquo59

Dalam penelitian ini

sampel diberikan tes awal (pretest) menggunakan angket untuk

mengetahui tingkat keaktifan belajar peserta didik dan tes pilihan

ganda materi perilaku terpuji untuk memperoleh data hasil belajar

PAI sebelum diberikan perlakuan atau (treatment) Setelah data

diperoleh maka langkah selanjutnya sampel diberikan treatment

dengan menggunakan model pembelajaran TGT dan model

57

Sudjana Metode Statistik (Bandung Tarsito 2005) h52 58

Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)

h109 59

Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)

h11

83

pembelajaran STAD kepada peserta didik yang memiliki

keaktifan belajar tinggi maupun rendah sebanyak 8 kali

pertemuan setelah itu diberikan tes akhir (posttest) Hal tersebut

dilakukan untuk mengetahui pengaruh atau dampak yang

ditimbulkan oleh model pembelajaran TGT dan model

pembelajaran STAD dengan tingkat keaktifan belajar tinggi

maupun rendah terhadap hasil belajar PAI

2 Rancangan Penelitian

Desain sangat dibutuhkan dalam penelitian desain

merupakan gambaran yang akan dilakukan oleh peneliti mulai

dari tahap awal sampai tahap akhir Dengan pemilihan desain

yang tepat akan mencerminkan hasil penelitian yang dilakukan

Dalam penelitian ini desain yang digunakan peneliti adalah

desain factorial 2 x 2 Mengenai desain factorial menurut

Sugiyono adalah ldquoDesain factorial merupakan desain yang

memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang

mempengaruhi perlakuan (variabel bebas) terhadap hasil belajar

84

PAI (variabel terikat)rdquo60

Desain ini melibatkan beberapa faktor

(variabel bebas aktif dan atribut) yang digarap bersama-sama

sekaligus (terdiri dari dua faktor) Dua faktor (variabel bebas)

yang terlibat dalam eksperimen ini adalah model pembelajaran

dan tingkat keaktifan belajar peserta didik Digambarkan dalam

tabel 32 sebagai berikut

Tabel 32

Desain Penelitian Faktorial 2 x 2

Model

Pembelajaran

Keaktifan

Belajar

TGT

STAD

TINGGI

RENDAH

Keterangan

A = Model pembelajaran dibagi menjadi dua

klasifikasi

= Model pembelajaran TGT

= Model pembelajaran STAD

B = Keaktifan belajar dibagi menjadi dua klasifikasi

60

Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)

h76

85

= Keaktifan belajar tinggi

= Keaktifan belajar rendah

micro

micro

micro

micro

=

=

=

=

Kelompok peserta didik yang belajar dengan

menggunakan model pembelajaran TGT dan

memiliki tingkat keaktifan belajar tinggi

Kelompok peserta didik yang belajar dengan

menggunakan model pembelajaran TGT dan

memiliki tingkat keaktifan belajar rendah

Kelompok peserta didik yang belajar dengan

menggunakan model pembelajaran STAD dan

memiliki tingkat keaktifan belajar tinggi

Kelompok peserta didik yang belajar dengan

menggunakan model pembelajaran STAD dan

memiliki tingkat keaktifan belajar rendah

D Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

1 Populasi

Setiap penelitian pasti memerlukan data dan sumber yang

dapat dipercaya untuk menjawab permasalahan dalam penelitian

dan untuk menjawab hipotesis untuk itu penelitian memerlukan

populasi dan sampel Populasi dan sampel merupakan bagian

yang penting dari sebuah penelitian Ketelitian dalam

86

menentukan sampel dari sejumlah populasi sangat menentukan

hasil penelitian yang dilakukan Populasi merupakan individu

atau objek yang memiliki sifat-sifat umum Dari populasi dapat

diambil sejumlah data yang diperlukan untuk memecahkan suatu

masalah yang diteliti

Definisi populasi menurut Sugiyono adalah ldquoWilayah

generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannyardquo61

Sedangkan Arikunto menjelaskan bahwa yang dimaksud populasi

adalah ldquokeseluruhan subyek penelitianrdquo62

Berdasarkan pendapat tersebut dapat penulis simpulkan

bahwa yang dimaksud populasi adalah keseluruhan subyek dan

sumber pengumpul data yang telah ditetapkan untuk dipelajari

sifat-sifatnya Populasi penelitian adalah seluruh peserta didik

kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang Adapun jumlah peserta

61

Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)

h117 62

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik

(Jakarta Rineka Cipta 2010) h172

87

didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang sebanyak 175

peserta didik yang

terdiri dari 5 kelas

2 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah

suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi

Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa

sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili dan

dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 64

orang peserta didik dengan teknik pengambilan sampel

menggunakan teknik cluster random sampling Dikatakan cluster

random sebab sampel dalam penelitian ini diambil secara acak

kelas untuk mewakili populasi dan ikut dalam penelitian ini

Sampel tersebut kemudian dibagi ke dalam dua kelompok yang

sama banyak

Setiap peserta didik di beri tes pendahuluan sehingga

diperoleh tingkat keaktifan belajar masing-masing peserta didik

Dari hasil tes keaktifan belajar peserta didik kemudian dirangking

mulai dari skor tertinggi sampai dengan skor terendah Kemudian

88

menentukan 27 kelompok skor tertinggi dan 27 kelompok

skor rendah dari masing-masing kelompok Hal tersebut

berdasarkan pendapat Verducci yaitu 27 kelas atas dan 27

kelas bawah rangking teratas 32 orang dengan kategori keaktifan

belajar tinggi dan rangking terendah 32 orang dengan kategori

keaktifan belajar rendah63

Menurut Fraenkel dan Welen yang menjelaskan tentang

pengambilan sampel dalam metode eksperimen desain factorial

bahwa ldquoFactorial design extend the number of relationship that

may be examined in an experimental study they are essentially

modifications of either the posttest-only control group or pretest-

posttest control group design (with or without random

assignment)rdquo64

Berdasarkan pendapat di atas dalam desain factorial

penentuan sampel ditentukan dengan atau tanpa random

assigment Pada penelitian ini pengambilan sampel peneliti

menerapkan random assignment Setelah semua sampel

63

Verducci Frank M Measurment Concept in Phhysical Education

(StLois The CV Mosby Company 2002) h176 64

Fraenkel J amp Wallen N How to Design and evaluate research in

education (2nd ed) (Mc Graw-Hill Inc New York 2001) h225

89

mengikuti tes keaktifan belajar maka peneliti menempatkan

seluruh jumlah sampel menjadi empat kelompok seperti yang

tertera pada tabel 33 sebagai berikut

Tabel 33

Pembagian Sampel Kedua Kelompok Penelitian

Kelompok peserta didik Yang

memiliki keaktifan belajar

tinggi dengan model

pembelajaran TGT

Kelompok peserta didik yang

memiliki keaktifan belajar

tinggi Dengan model

pembelajaran STAD

145891213161720212

425282932 = 16 peserta

didik

236710111415181922

2326273031 = 16 peserta

didik

Kelompok peserta didik Yang

memiliki keaktifan belajar

rendah dengan model

pembelajaran TGT

Kelompok peserta didik yang

memiliki keaktifan belajar

rendah

Dengan model pembelajaran

STAD

3336374041444548495

2535657606164 = 16

peserta didik

3435383942434647505

1545558596263 = 16

peserta didik

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan angket atau kuisioner

Tes objektif digunakan untuk melihat bagaimana nilai-nilai

90

peserta didik yang belajar menggunakan model pembelajaran

TGT dan STAD Data yang dikumpulkan dari responden adalah

hasil belajar peserta didik melalui evaluasi yang dilakukan di

akhir pembelajaran dan keaktifan peserta didik Pada hasil belajar

peserta didik didapat pada saat akhir pembelajaran sedangkan

untuk keaktifan peserta didik peneliti menggunakan kuisioner

dalam menilai keaktifan belajar peserta didik yang ada di kelas

pada saat pembelajaran

Dalam mengembangkan instrumen dan memperoleh hasil

pengukuran yang akurat uji validitas dilakukan sebelum kuisioner

diberikan kepada responden Instrument yang digunakan dalam

penelitian ini adalah soal dalam bentuk pretest dan posttest

dimana sebelum pembelajaran dimulai peneliti memberikan

pretest terlebih dahulu kepada seluruh sampel Kemudian baru

diadakan perlakuan pembelajaran dengan model TGT dan STAD

Setelah selesai pembelajaran peneliti kembali untuk melakukan

post test kepada seluruh sampel

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu dengan menggunakan tes hasil belajar PAI

91

materi membisakan perilaku terpuji berupa tes objektif dengan

pilihan ganda dan non test digunakan untuk memperoleh data

keaktifan belajar peserta didik

F Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data yang sesuai dengan apa yang

diharapkan peneliti menggunakan angket untuk mengukur tingkat

keaktifan belajar peserta didik sebagai instrumen penelitian dan

tes objektif berupa tes pilihan ganda untuk hasil belajar PAI

Materi perilaku terpuji Untuk penyusunan soal objektif

disesuaikan dengan indikator dalam materi akhlak mulia Selain

itu dengan angket lebih memberikan kesempatan kepada siswa

atau responden untuk memberikan informasi dengan baik dan

benar

1 Variabel Keaktifan Belajar Peserta Didik

a Definisi Konsep

Keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun

mental yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu rangkaian

yang tidak dapat dipisahkan (Sardiman 2001 98)

92

b Definisi Operasional

Keaktifan siswa adalah tingkah laku siswa dalam

mendapatkan pengetahuan yang berlangsung didalam kelas

meliputi aktivitas visual membaca teks atau bacaan yang

relevan aktivitas oral mengemukakan pertanyaan

mengemukakan pendapat menyanggah pendapat berdiskusi

dengan teman sekelompok mengenai materi yang relevan

aktivitas mendengarkan mendengarkan penjelasan

guruteman mendengarkan pendapat teman pada saat diskusi

kelompok aktivitas menulis merangkum dari bacaan yang

diberikan membuat pertanyaan dari gambar yang telah

disediakan menuliskan hal-hal yang berkaitan dengan materi

yang diajarkan pada buku catatan Keaktifan belajar peserta

didik yang didapatkan dari pengisian angket yang diberikan

kepada peserta didik untuk memperoleh data keaktifan tinggi

dan keaktifan rendah

c Kisi-kisi Instrumen

Penelitian ini menggunakan lembar kuesioner tertutup

secara langsung dengan tipe check list (radic) untuk keaktifan

93

peserta didik maksudnya responden tinggal menjawab

kuesioner karena sudah disediakan semua pertanyaan beserta

jawaban yang telah ditentukan dan dibatasi dimana jawaban

tersebut merupakan tanggapan langsung dari dirinya dengan

membubuhkan tanda check (radic) pada kolom yang sesuai Kisi-

kisi disajikan pada tabel 34 sebagai berikut

Tabel 34

Kisi-Kisi Angket Keaktifan Belajar Peserta Didik

No Aspek Indikator Penyataan Jum

lah Negatif Positif

1 Kegiatan

Visual Membaca Materi

117 925 4

2 Kegiatan

Lisan Bertanya

Mengemukakan idepemikiran

Diskusi

21833 102638 6

3 Kegiatan

Mendengarkan Mendengarkan materi

pelajaran

Mendengarkan presentasi

31934 1127 5

4 Kegiatan

Menulis Membuat ringkasan

Mengerjakan latihan

Aktif mengemukakan ide dan mencatat hasil

penelitiandiskusi

42035 1228 5

5 Kegiatan

Menggambar Menggambar diagram

Menggambar sumber belajar

Menggambar objek

penelitian

52129 13 4

94

6 Kegiatan

Motorik Hadir saat penelitian

di sekolah

Melakukanmembantu menyiapkan alat-alat

percobaan

62237 1430 5

7 Kegiatan

Mental Memecahkan masalah

Menganalisis soal

Mengambil keputusan

723 1531 4

8 Kegiatan

Emosional Bersemangat

Berani

Bosan

Gugup

Takut

824 1632

36 5

Jumlah 21 17 38

Penilaian alternatif jawaban menggunakan angka 1ndash5

dilanjutkan dengan pemberian skor Pemberian bobot pernyataan

bisa dilihat pada tabel 35 berikut ini

Tabel 35

Skor Jawaban Angket

Keaktifan Belajar Peserta Didik

Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban

Positif Negatif

Sangat Setuju (SS) 5 1

Setuju (S) 4 2

Ragu-ragu (R) 3 3

Tidak Setuju (TS) 2 4

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5

95

Sebelum kuisioner ini diberikan kepada sampel terlebih

dahulu diujicobakan kepada peserta didik lain yang memiliki

karakteristik sama dengan responden dalam penelitian Uji coba

ini dilakukan agar intrumen yang digunakan memiliki tingkat

validitas dan reliabilitas sehingga layak untuk digunakan sebagai

alat ukur untuk memperoleh data

d Kalibrasi Instrumen

1) Uji Validitas

Pada dasarnya validitas adalah kemampuan alat ukur

untuk dapat mengukur apa yang seharusnya diukur Agar

memudahkan dalam proses perhitungan statistik peneliti

menggunakan SPSS versi 16 prosedur dalam perhitungan dengan

SPSS yaitu pertama masuk ke program SPSS kemudian klik

variable view pada SPSS data editor dan isi semua kolom name

type decimal label dan measure langkah selanjutnya klik data

view pada kolom responden masukan semua responden pada

kolom A B D sampai jumlah item tes isi jawaban responden

Selanjutnya klik analysis-correlate-bivariate dari bivariate

correlations masukan skor jawaban dan total ke variables pada

96

correlation coefficients klik pearson pada test of significance klik

two-tailed pada statistic klik statistic and standar devations pada

missing value klik exlude cases pairwise klik continue untuk

kembali kemenu sebelumnya kemudian klik oke untuk

memproses data

Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak dengan

melihat tabel nilai-nilai r Product Moment yang dapat dilihat

dilampiran Untuk mengetahui tiap item tes tersebut valid atau

tidak valid dengan membandingkan hasil perhitungan corrected

item-total correlation ) dengan Dengan

signifikansi untuk α = 005 dan dk = 20-2 = 18 maka diperoleh

nilai-nilai r tabel = 0444 Berikut kaidah keputusan jika gt

dari berarti item tes valid dan jika lt berarti

item tes tidak valid Berikut tabel hasil dari uji validitas

instrumen yang telah dilakukan Untuk lebih jelasnya lihat tabel

36

97

Tabel 36

Hasil Uji Validitas Item Angket Keaktifan Peserta Didik

Nomor Item

Soal

r hitung r table Keterangan

1 0967 0468 Valid

2 0883 0468 Valid

3 0967 0468 Valid

4 0967 0468 Valid

5 0967 0468 Valid

6 0607 0468 Valid

7 0967 0468 Valid

8 0607 0468 Valid

9 0607 0468 Valid

10 0967 0468 Valid

11 0609 0468 Valid

12 0967 0468 Valid

13 0609 0468 Valid

14 0967 0468 Valid

15 0967 0468 Valid

16 0667 0468 Valid

17 0609 0468 Valid

18 0607 0468 Valid

19 0967 0468 Valid

20 0795 0468 Valid

21 0609 0468 Valid

22 0967 0468 Valid

23 0883 0468 Valid

24 0967 0468 Valid

25 0883 0468 Valid

26 0609 0468 Valid

27 -0284 0468 Tidak Valid

28 0967 0468 Valid

29 0967 0468 Valid

30 0967 0468 Valid

31 0967 0468 Valid

32 0967 0468 Valid

33 0609 0468 Valid

98

34 -0027 0468 Tidak Valid

35 0967 0468 Valid

36 0967 0468 Valid

37 0967 0468 Valid

38 0967 0468 Valid

Berdasarkan hasil perhitungan di atas sebanyak 36 item

butir tes dinyatakan valid Item butir tes tersebut yaitu 1 2 3 4

5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

24 25 26 28 29 30 31 32 33 35 36 37 38 Maka item tes

tersebut digunakan sebagai instrumen penelitian untuk

memperoleh data keaktifan belajar peserta didik

2) Uji Realibilitas

Selain valid salah satu syarat instrument tes dapat

digunakan haruslah memiliki tingkat reliabilitas Menurut Akdon

(2008) suatu tes dikatakan reliabel atau ajeg apabila beberapa kali

pengujian menunjukkan hasil yang relatif sama Reliabilitas tes

kecerdasan emosional dalam penelitian ini diuji dengan konsep

konsistensi internal yang dilakukan dengan cara mencobakan

instrumen sekali saja Kemudian dengan bantuan SPSS Versi 17

for Windows data yang diperoleh dianalisis dengan Alpha

99

(cronbach) yang didasarkan pada rata-rata korelasi antar-item

Adapun prosedur perhitungan dengan SPSS yaitu pertama

masukan data tiap butir item tes yang sudah valid sebanyak 36

item butir tes kedalam menu data view kemudian klik analysis-

scale-reliability analysis Estimasi reliabilitas koefisien alpha dari

Cronbach bahwa semakin besar koefisiennya berarti semakin

tinggi realibilitas alat ukur (instrument)

Sekumpulan butir pertanyaan dalam kuesioner dapat

diterima jika memiliki nilai koefisien reliabilitas lebih besar atau

sama dengan 070 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

37 sebagai berikut

Tabel 37

Standar Penilaian Koefisien Validitas dan Reliabilitas

Kriteria Reliability Validity

Good 080 050 Acceptable 070 030 Marginal 060 020

Poor 050 010

Sumber (Barker et al 2002 hlm70)

Berikut tabel hasil dari uji reliabilitas instrumen yang

telah dilakukan Untuk lebih jelasnya lihat tabel 38 sebagai

berikut

100

Tabel 38

Hasil Uji Reliabilitas Uji Coba Instrumen Keaktifan Belajar

Cronbachs Alpha N of Items

990 36

Berdasarkan hasil pengolahan data yang disebarkan

kepada sebanyak 20 responden diperoleh koefisien reliabilitas

Alpha (cronbach) sebesar 0961 Artinya koefisien reliabilitas

kuesioner keaktifan belajar peserta didik lebih besar dari 070

sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item kuisioner keaktifan

belajar peserta didik sudah reliabel

2 Variabel Hasil Belajar PAI

a Definisi Konsep

Menurut Purwanto (201146) hasil belajar adalah

perubahan perilaku peserta didik akibat belajar Perubahan

perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas

sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar

Lebih lanjut lagi ia mengatakan bahwa hasil belajar dapat

berupa perubahan dalam aspekkognitif afektif dan

psikomotorik

101

b Definisi Operasional

Setiap akhir dari proses belajar mengajar selalu ada

hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa yang disebut

dengan prestasi belajar Melalui hasil belajar ini dapat

diketahui taraf penguasaan anak terhadap materi yang

diberikan dalam proses belajar mengajar Pada prinsipnya

pengungkapan hasil ideal meliputi segenap ranah psikologi

yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar

siswa perubahan hasil belajar tersebut bersifat intangible (tak

dapat diraba) untuk itu guru dalam hal ini hanya mengambil

cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting

diharapkan dapat mencerminkan perubahan sebagai hasil

belajar siswa

Berdasarkan uraian di atas yang digunakan dalam

mengukur hasil belajar siswa yaitu peneliti melakukan

evaluasi dengan menggunakan tes Sebelum dan sesudah

pembelajaran berlangsung dengan memperhatikan indikator

(petunjuk adanya prestasi tertentu) yang dikaitkan dengan

102

jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur yang

dinyatakan dalam skor atau penilaian

c Kisi-kisi Instrumen

Tes ini digunakan untuk mengevaluasi pembelajaran

yang diperoleh dalam suatu kegiatan Tes yang digunakan

adalah tes kognitif dengan tes pilihan ganda dengan pilihan

empat (option) Tes ini diberikan sebelum dan sesudah peserta

didik mempelajari konsep dengan menggunakan model

pembelajaran TGT pada kelompok eksperimen A yang dengan

keaktifan belajar tinggi dan keaktifan belajar rendah dan

model pembelajaran STAD pada kelompok eksperimen B

dengan tingkat keaktifan belajar tinggi dan kekatifan belajar

rendah Kisi-kisi tes objektif materi akhlak mulia dapat dilihat

pada tabel 39 halaman 68 sebagai berikut

Tabel 39

Kisi-Kisi Soal Aqidah Akhlak

No

Standar

Kompetensi

Lulusan

Indikator Nomor

Soal

Jml

Soal

1 Meningkatkan

keimanan

kepada Allah

melalui

1) Menunjukkan

dalil tentang sifat

Allah yang

terkandung di

1 ndash 4 4

103

pemahaman

sifat-sifat-Nya

dan

menerapkan

akhlak terpuji

kepada Allah

dalam ayat Al-

Qurrsquoan

2) Menunjukkan arti

sifat wajib bagi

Allah

3) Menunjukkan

lawan kata sifat

wajib Allah

4) Menunjukkan

bentuk dan

contoh-contoh

perilaku ikhlas

taat khauf dan

taubat

2 Meningkatkan

keimanan

kepada kitab-

kitab Allah

SWT

1) Pengertian Iman

kepada Kitab-

kitab Allah SWT

2) Cara meyakini

kitab-kitab

sebelum al-quran

3) Menunjukkan

fungsi al-Qur`an

sesuai dengan

ayat yang

disajikan

4) Menyebutkan

nama kitab Allah

yang diturunkan

kepada utusan-

Nya

5) Menunjukkan

nama lain dari al-

Qur`an yang

terkait dengan

fungsinya

5 ndash 12 8

3 Menerapkan

akhlak terpuji

kepada diri

1) Menyebutkan

pengertian jujur

2) Menunjukkan

16 ndash 22 6

104

sendiridan

menghindari

akhlak tercela

kepada diri

sendiri

contoh perilaku

jujur adil rendah

hati hemat dan

sederhana

3) Dalil yang

menerangkan

tentang jujur dan

adil

4 Menerapkan

akhlak terpuji

kepada sesame

1) Menyebutkan

pengertian rendah

hati hemat dan

sederhana

23 1

5 Meningkatkan

keimanan

kepada hari

akhir dan alam

ghaib yang

masih

berhubungan

dengan hari

akhir dan

menerapkan

akhlak terpuji

kepada diri

sendiri

1) Mengetahui

perbedaan

malaikat dan jin

2) Mengetahui sifat

makhluk gaib

24 ndash 25 2

6 Meningkatkan

keimanan

kepada Qadha

dan Qadar serta

menerapkan

akhlak terpuji

dalam

pergaulan

remaja

1) Menjelaskan

pengertian Qadha

dan Qadar dan

memahami

makna ayat

2) Menunjukkan

perilaku yang

menunjukkan

sikap beriman

kepada Qadha

dan Qadar

3) Menunjukkan

contoh perilaku

12 ndash 15 4

105

akhlak terpuji

dalam pergaulan

remaja

4) Menunjukkan

contoh perilaku

akhlak tercela

dalam pergaulan

remaja

d Kalibrasi Instrumen

1) Uji Validitas

Sebelum tes digunakan sebagai instrumen penelitian

peneliti melakukan uji coba instrumen untuk menentukan

validitas instrumen penelitian tersebut Untuk menentukan

instrumen itu valid atau tidak dengan melihat tabel nilai-

nilai r Product Moment yang dapat dilihat dilampiran

Untuk mengetahui tiap item tes tersebut valid atau tidak

valid dengan membandingkan hasil perhitungan corrected

item-total correlation ) dengan Dengan

signifikansi untuk α = 005 dan dk = 20-2 = 18 maka

diperoleh nilai-nilai r tabel = 0444 atau nilai signifikansi ˂

005 Berikut kaidah keputusan jika Sig ˂ 005 berarti item

tes valid dan jika Sig ˃ 005 berarti item tes tidak valid

106

Adapun hasil uji coba instrumen untuk validitas dapat

dilihat pada tabel 310 halaman 70 sebagai berikut

Tabel 310

Hasil Uji Validitas Tes Hasil Belajar

Nomor

Item

Soal

Sig Tarafnyata

(005) Keterangan

1 0000 005 Valid

2 0000 005 Valid

3 0000 005 Valid

4 0000 005 Valid

5 0000 005 Valid

6 0000 005 Valid

7 0000 005 Valid

8 0000 005 Valid

9 0000 005 Valid

10 0000 005 Valid

11 0000 005 Valid

12 0000 005 Valid

13 0000 005 Valid

14 0000 005 Valid

15 0000 005 Valid

16 0000 005 Valid

17 0000 005 Valid

18 0000 005 Valid

19 0000 005 Valid

107

20 0000 005 Valid

21 0000 005 Valid

22 0000 005 Valid

23 0000 005 Valid

24 0000 005 Valid

25 0000 005 Valid

Berdasarkan hasil perhitungan di atas sebanyak 25

item butir tes dinyatakan valid Item butir tes tersebut yaitu

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

20 21 22 23 24 25 Maka item tes tersebut digunakan

sebagai instrumen penelitian untuk memperoleh data hasil

belajar PAI

2) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan setelah melakukan uji

validitas Adapun hasil uji reliabilitas instrumen tes hasil

belajar PAI dapat dilihat pada tabel 311 sebagai berikut

Tabel 311

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Hasil Belajar

Cronbachs Alpha N of Items

983 25

108

Berdasarkan hasil pengolahan data yang disebarkan

kepada sebanyak 20 responden diperoleh koefisien

reliabilitas Alpha (cronbach) sebesar 0983 Artinya

koefisien reliabilitas tes hasil belajar PAI lebih besar dari

070 sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item tes

hasil belajar sudah reliabel

3) Daya Pembeda

Daya beda adalah kemampuan suatu soal untuk

membedakan antara pengikut tes yang berkemampuan

tinggi dengan pengikut tes yang berkemampuan rendah

Angka yang menunjukkan besarnya daya beda disebut

indeks daya beda atau indeks diskriminasi butir soal Indeks

diskriminasi butir soal berkisar antara plusmn 1 Makin tinggi

indeks diskriminasinya maka butir tes itu makin baik

Untuk menentukan daya pembeda maka nilai perhitungan

yang digunakan adalah rhitung pada SPSS yang

dibandingkan dengan kriteria sebagai berikut

040 ndash 100 = Soal Baik

030 ndash 039 = Soal diterima dan diperbaiki

109

020 ndash 029 = Soal Diperbaiki

000 ndash 019 = Soal ditolak

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan

SPSS diperoleh hasil sebagai berikut

Tabel 312

Hasil Perhitungan Daya Pembeda

Item Tes Kesimpulan

1 0710 Soal Baik

2 0798 Soal Baik

3 0913 Soal Baik

4 0913 Soal Baik

5 0798 Soal Baik

6 0798 Soal Baik

7 0913 Soal Baik

8 0798 Soal Baik

9 0913 Soal Baik

10 0913 Soal Baik

11 0913 Soal Baik

12 0798 Soal Baik

13 0913 Soal Baik

14 0798 Soal Baik

15 0913 Soal Baik

16 0913 Soal Baik

17 0798 Soal Baik

18 0913 Soal Baik

19 0798 Soal Baik

20 0710 Soal Baik

21 0913 Soal Baik

22 0798 Soal Baik

23 0710 Soal Baik

24 0798 Soal Baik

25 0798 Soal Baik

110

G Pelaksanaan Perlakuan

Adapun jadwal pelaksanaan eksperimen yang akan

penulis lakukan adalah sebagai berikut

1 Pre Test

Pelaksanaan pretest dilakukan sebelum perlakuan

diberikan Pretest dilakukan untuk memperoleh data awal sejauh

mana tingkat keaktifan belajar peserta didik dan hasil belajar PAI

yang telah dimiliki siswa Untuk mengetahui skor pretest tersebut

kelompok eksperimen diberikan angket yang mengacu pada skala

Likert untuk keaktifan belajar peserta didik dan tes objektif untuk

hasil belajar PAI yang dilaksanakan tanggal 4 April 2017 jam

1400 sd 1600 WIB

2 TreatmentPerlakuan

Perlakuan ini dilakukan sebanyak 2 kali seminggu selama

4 minggu berturut-turut atau dengan kata lain sebanyak 8 kali

pertemuan dan sudah termasuk pretest dan posttest jadi dapat

dikatakan bahwa treatment di berikan sebanyak 6 pertemuan

Peneliti memberikan treatment 2 kali pertemuan yaitu Selasa dan

Kamis selama 6 kali pertemuan

111

Penelitian dilaksanakan mulai 4 sd 27 April 2017

Dilakukan sebanyak 8 kali pertemuan kelompok (A)

menggunakan model pembelajaran TGT dan 8 kali pertemuan

kelompok (B) menggunakan model pembelajaran STAD

pertemuan awal (tes keaktifan belajar peserta didik dan tes

objektif menentukan hasil belajar PAI) dan pertemuan terakhir

(post-test) Jadwal eksperimen disesuaikan dilaksanakan diluar

jam pelajaran hal ini dikarenakan jumlah pertemuan dalam

treatmen cukup banyak sehingga akan mengganggu target

pencapaian kurikulum yang sudah ditetapkan oleh sekolah

apabila dilaksanakan pada proses KBM PAI

3 Posttest

Pelaksanaan posttest dilakukan sama dengan pelaksanaan

pretest setelah kelompok eksperimen diberi perlakuan

H Teknik Analisis Data

Untuk mendapatkan data mengenai hasil belajar PAI

peserta didik di SMP Negeri 24 Kota Serang maka diperlukan

alat pengumpul data Data penelitian dikumpulkan melalui teknik

112

tes objektif Instrumen tes yang dipakai harus yang baik dan

tingkat validitas serta reliabilitasnya juga terjamin

Suatu alat ukur dikatakan valid apabila alat ukur tersebut

betul-betul mengukur apa yang hendak diukur Nurhasan

mengatakan bahwa

Tes yang valid adalah tes yang mengukur apa yang hendak

diukur Suatu pengukuran dapat dikatakan valid bila alat

pengukuran atau tes benar-benar tepat untuk mengukur apa

yang hendak diukur dan sesuai dengan gejala yang

diukurnya Jadi validitas alat ukur akan mungkin terjadi

apabila alat ukur itu tetap mengukur variable-variabel yang

diteliti65

Suatu alat ukur dikatakan reliabel (terandal) apabila alat

ukur tersebut mempunyai derajat keajegan Nurhasan mengatakan

bahwa rdquoKeterandalan ini menggambarkan derajat keajegan atau

konsistensi hasil pengukuranrdquo66

Jadi reliability alat ukur akan

mungkin terjadi apabila meskipun dilakukan pengukuran yang

berulang-ulang dengan memakai alat ukur yang sama objek dan

subjek yang sama hasilnya akan tetap atau relatif sama Adapun

instrumen tes yang digunakan adalah tes objektif dan kuisioner

65

Nurhasan Tes Pengukuran Keolahragaan (Bandung FPOK UPI

Bandung 2014) p26 66

Ibid p30

113

yang diujicobakan terlebih dahulu pada peserta didik lain yang

memiliki karakteristik yang sama dengan sampel penelitian

Setelah data hasil belajar PAI terkumpul langkah

selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data tersebut

menggunakan program Software Computer Statistical Product

and Service Solution (SPSS) Serie 17 Langkah-langkah

pengolahan dan analisis data adalah sebagai berikut

1 Deskripsi Data

Untuk pengdeskripsian data penulis melakukan

pengolahaan dengan mencari rata-rata simpangan baku standar

deviasi varians Tahap penghitungan SPSS ini dengan langkah-

langkah sebagai berikut klik Analyze gt Descriptive Statistics gt

Descriptives gt Masukan semua variabel ke kotak Variable(s) gt

Options gt ceklis Mean Std Deviation dan Variance gt Continue

gt OK

2 Uji Normalitas

Menguji normalitas data dari setiap data untuk

mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau baik

Uji normalitas menggunakan kolmogorov-smirnov tahap

114

penghitungan SPSS ini dengan langkah-langkah sebagai berikut

klik Analyze gt Nonparametric Tests gt Legacy Dialogs gt 1-

Sample K-S gt Masukan semua variabel ke kotak Test Variable

List gt OK Format pengujiannya dengan membandingkan nilai

probabilitas (p) atau signifikansi (Sig) dengan derajat kebebasan

(dk) α = 005 Uji kebermaknaannya sebagai berikut

a Jika nilai Sig atau P-value gt 005 maka data dinyatakan

normal

b Jika nilai Sig atau P-value lt 005 maka data dinyatakan

tidak normal

3 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data

memiliki varians yang sama atau tidak dengan kata lain apakah

data berasal dari satu populasi yang sama atau tidak Uji

homogenitas menggunakan levene statistic tahap penghitungan

SPSS ini dengan langkah-langkah sebagai berikut klik Analyze gt

Compare Means gt One-Way ANOVA gt Masukan semua variabel

X ke kotak Dependen List dan K ke kotak Factor gt Options gt

ceklis Homogeneity of variance test gt Continue gt OK Format

115

pengujiannya dengan membandingkan nilai probabilitas (p) atau

signifikansi (Sig) dengan derajat kebebasan (dk) α = 005 Uji

kebermaknaannya sebagai berikut

a Jika nilai Sig atau P-value gt 005 maka data dinyatakan

homogen

b Jika nilai Sig atau P-value lt 005 maka data dinyatakan

tidak homogen

4 Uji Anava Dua Jalur

Uji korelasi digunakan untuk menguji apakah hipotesis ini

yang diajukan diterima atau tidak Pengujian hipotesis ini

menggunakan taraf signifikansi 5 dari 100 atau kebenaran

yang dicapai 95 tahap penghitungan SPSS ini dengan langkah-

langkah sebagai berikut klik Analyze gt Correlate gt Bivariate gt

Masukan semua variabel 1 ke kotak Dependent Variabel dan

variabel 2 dan 3 ke kotak Fixed Factor (s) gt Plots gt masukan

variabel 2 ke kotak Horizontal Axis dan variabel 3 kotak

Separate Lines gt Add gt Continue gt Post Hoc gt masukan semua

variabel ke kotak Post Hoc Tests for gt ceklis Tukey gt Continue gt

OK Format pengujiannya dengan membandingkan nilai

116

probabilitas (p) atau signifikansi (Sig) dengan derajat kebebasan

(dk) α = 005 Uji kebermaknaannya sebagai berikut

a Jika nilai Sig atau P-value gt 005 maka data dinyatakan tidak

memiliki perbedaan yang signifikan

b Jika nilai Sig atau P-value lt 005 maka data dinyatakan

memiliki perbedaan yang signifikan

I Hipotesis Statistik

1 micro =

micro gt

2 Int A x B = 0

Int A x B ne 0

3 micro = micro

micro gt micro

4 micro = micro

micro gt micro

Keterangan

=

=

Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik

yang belajar dengan model pembelajaran TGT

Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik

yang belajar dengan model pembelajaran STAD

117

micro

micro

micro

micro

=

=

=

=

Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik

yang memiliki keaktifan belajar tinggi dan belajar

dengan model pembelajaran TGT

Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik

yang memiliki keaktifan belajar tinggi dan belajar

dengan model pembelajaran STAD

Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik

yang memiliki keaktifan belajar rendah dan belajar

dengan model pembelajaran TGT

Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik

yang memiliki keaktifan belajar rendah dan belajar

dengan model pembelajaran STAD

A = Model Pembelajaran

B = Keaktifan Belajar Peserta Didik

118

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi Data

Dalam bab ini disajikan mengenai hasil penelitian beserta

interpretasinya Penyajian hasil penelitian berdasarkan analisis

statistik yang dilakukan pada tes awal dan tes akhir hasil belajar

PAI Berturut-turut berikut disajikan mengenai deskripsi data uji

persyaratan analisis pengujian hipotesis dan pembahasan hasil

penelitian

Deskripsi hasil analisis data tes yang dilakukan sesuai

dengan kelompok yang dibandingkan disajikan skor terendah

skor tertinggi jumlah rata-rata standar deviasi dan varian dalam

bentuk tabel 41 sebagai berikut

119

Tabel 41

Deskripsi Data Hasil Belajar PAI Tiap Kelompok

Berdasarkan Penggunaan Model Pembelajaran dan Tingkat

Keaktifan Belajar Peserta Didik

Keaktifan

Belajar Deskripsi

Pembelajaran

TGT ( ) STAD ( )

Tinggi

( )

N 16

gt

16

Rata-Rata 825

700

Std Deviasi 1065 1414

Maximum 10 9

Minimum 7 5

Rendah

( )

N 16

gt

16

Rata-Rata 694

706

Std Deviasi 1436 1237

Maximum 9 9

Minimum 4 5

TOTAL

N

16

gt

16

Rata-Rata 7595 703

Std Deviasi 1251 1326

=

120

Berdasarkan tabel 41 diketahui data hasil belajar PAI

model pembelajaran TGT secara keseluruhan memperoleh nilai

rata-rata sebesar 7595 dengan standar deviasi 1251 Sedangkan

nilai rata-rata dari hasil belajar PAI kelompok model

pembelajaran STAD sebesar 703 dengan standar deviasi 1326

Data hasil belajar PAI kelompok siswa yang memiliki

keaktifan belajar tinggi dengan model pembelajaran TGT

memperoleh nilai rata-rata sebesar 825 dengan standar deviasi

1065 sedangkan nilai rata-rata hasil belajar PAI kelompok siswa

yang memiliki keaktifan rendah dengan model pembelajaran TGT

sebesar 694 dengan standar deviasi 1436

Hasil belajar PAI kelompok siswa yang memiliki

keaktifan belajar tinggi dengan model pembelajaran STAD

diperoleh nilai rata-rata sebesar 700 standar deviasi 1414

sedangkan rata-rata hasil belajar PAI kelompok siswa yang

memiliki keaktifan rendah dengan model pembelajaran STAD

sebesar 706 standar deviasi 1237 Untuk lebih jelasnya lihat

gambar 41 halaman 83 sebagai berikut

121

Gambar 41

Grafik Deskripsi Data

B Pengujian Prasyarat Analisis

1 Pengujian Normalitas Data

Sebelum dilakukan analisis data perlu diuji distribusi

kenormalannya Uji normalitas data dalam penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 17 Kriteria sampel

berdistribusi normal apabila P-value gt 005 Adapun hasil

penghitungan dari uji normalitas data bisa dilihat pada tabel 42

berikut ini

0

50

100

150

Diagram Deskripsi Data

TGT Keaktifan Belajar Tinggi TGT Keaktifan Belajar Rendah

STAD Keaktifan Belajar Tinggi STAD Keaktifan Belajar Rendah

Valid N (listwise)

122

Tabel 42

Perhitungan Uji Normalitas Data

Kelompok Kolmogorov-Smirnov

a

Keterangan Statistic df Sig

TGT Keaktifan Belajar

Tinggi 197 16 098 Normal

TGT Keaktifan Belajar

Rendah 205 16 071 Normal

STAD Keaktifan Belajar

Tinggi 198 16 095 Normal

STAD Keaktifan Belajar

Rendah 167 16 200 Normal

Uji Kenormalan

1) TGT Keaktifan Belajar Tinggi Sig 0098 gt 005 (Distribusi

Normal)

2) TGT Keaktifan Belajar Rendah Sig 071 gt 005 (Distribusi

Normal)

3) STAD Keaktifan Belajar Tinggi Sig 0095 gt 005 (Distribusi

Normal)

4) STAD Keaktifan Belajar Rendah Sig 0200 gt 005

(Distribusi Normal)

Mengacu pada ketentuan bahwa apabila nilai signifikansi

lebih besar maka data berdistribusi normal Berdasarkan hasil

analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa data kelompok

123

model pembelajaran TGT dengan keaktifan belajar tinggi model

pembelajaran TGT dengan keaktifan belajar rendah model

pembelajaran STAD dengan keaktifan belajar tinggi model

pembelajaran STAD dengan keaktifan belajar rendah berdistribusi

normal

2 Pengujian Homogenitas Data

Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan SPSS

versi 17 Syarat ini berkenaan dengan kesamaan varians

gabungan hasil belajar PAI keaktifan belajar kelompok model

TGT dan model pembelajaran STAD Kriteria uji homogenitas

terpenuhi apabila nilai P-value gt 005 Data hasil analisis uji

homogenitas dirangkum pada Tabel 43 sebagai berikut

Tabel 43

Perhitungan Uji Homogenitas

Levene Statistic df1 df2 Sig

0152 1 62 698

Berdasarkan hasil uji kesamaan varians

gabunganhomogenitas data diketahui bahwa P-value gt 005

(0698 gt 005) Hal ini berarti semua data berasal dari populasi

yang sama

124

C Hasil Pengujian Hipotesis

1 Hipotesis 1

Hipotesis pertama yang diajukan adalah Terdapat

pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar PAI

Pengujian dilakukan dengan uji-t untuk melihat perbedaan hasil

belajar PAI sebelum dan sesudah diberikan perlakuan

menggunakan model pembelajaran TGT dan STAD secara

keseluruhan menggunakan bantuan SPSS versi 16 Berikut

disajikan ringkasan hasil pengujiannya pada tabel 44 sebagai

berikut

Tabel 44

Ringkasan Hasil Uji-t Model Pembelajaran Terhadap Hasil

Belajar PAI

Variabel

t-test for Equality of Means

Keterangan T dk

Sig

(tailed)

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah

(Model TGT Keaktifan Belajar

Tinggi) -30998 15 000 Signifikan

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah

(Model TGT Keaktifan Belajar

Rendah) -19323 15 000 Signifikan

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah

(Model STAD Keaktifan Belajar

Tinggi) -19799 15 000 Signifikan

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah

(Model STAD Keaktifan Belajar

Rendah) -22845 15 000 Signifikan

125

Kriteria pengambilan keputusan

Terima jika probabilitas (Sig) ˃ 005

Tolak jika probabilitas (Sig) ˂ 005

Diketahui pada tabel 44 bahwa semua nilai probabilitas

(Sig) 0000 dimana lebih kecil dari tarafnyata yang diajukan

yaitu 005 (0000 ˂ 005) yang berarti secara keseluruhan model

pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar PAI

2 Hipotesis 2

Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini

adalah terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan

keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI Pengujian dilakukan

dengan uji interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan

belajar yang pada SPSS diuji dengan univariate uji-F berikut

adalah ringkasan hasil uji interaksi untuk uji hipotesis 2 pada

tabel 45 sebagai berikut

Tabel 45

Rangkuman Hasil Uji-t Keaktifan Belajar terhadap Hasil

Belajar PAI

Variabel t-test for Equality of Means Keterangan

Keaktifan Belajar

Terhadap Hasil

Belajar PAI

T Dk Sig

(tailed)

-42431 63 000 Signifikan

126

Kriteria pengambilan keputusan

Terima H0 Jika probabilitas (Sig) gt005

Tolak H0 Jika probabilitas (Sig) lt005

Diketahui bahwa pada tabel 45 bahwa semua ini

probabilitas (Sig) 0000 dimana lebih kecil dari taraf nyata yang

diajukan yaitu 005 (0000lt 005) yang berarti keaktifan belajar

berpengaruh terhadap hasil belajar PAI

3 Hipotesis 3

Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini adalah

terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan

belajar terhadap hasil belajar PAI Pengujian dilakukan dengan

uji interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan belajar

yang pada SPSS diuji dengan univariate uji-F Berikut adalah

ringkasan hasil uji interaksi untuk uji hipotesis ketiga pada tabel

46 sebagai berikut

Tabel 46

Rangkuman Hasil Uji Anova Dua Jalur dengan Interaksi

Source Type III Sum

of Squares df

Mean

Square F Sig

Corrected Model 18875a 3 6292 3742 016

Intercept 3422250 1 3422250 2036E3 000

127

Model Pembelajaran 5062 1 5062 3011 088

Keaktifan Belajar 6250 1 6250 3717 059

Model Pembelajaran

Keaktifan 7562 1 7562 4498 038

Error 100875 60 1681

Total 3542000 64

Corrected Total 119750 63

a R Squared = 158 (Adjusted R Squared = 116)

Hipotesis

Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan

keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada siswa kelas

VIII SMP Negeri 24 Kota Serang

Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan

keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada siswa kelas

VIII SMP Negeri 24 Kota Serang

Kriteria pengambilan keputusan

Terima H0 jika probabilitas (Sig) gt 005

Tolak H0 jika probabilitas (Sig) lt 005

Diketahui pada tabel 46 nilai kolom baris interaksi Model

PembelajaranKeaktifan belajar f-hitung 4498 dengan

probabilitas (Sig) 0038 lt 005 dengan demikian ditolak dan

128

hipotesis diterima Artinya bahwa terdapat interaksi antara model

pembelajaran dengan keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI

pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang

4 Hipotesis 4

Hipotesis keempat yang peneliti ajukan dalam penelitian

ini adalah Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah

Untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t yang pada

SPSS diuji dengan independent sample t-test seperti halnya

dengan uji hipotesis ke-3 Berikut ini penulis sajikan ringkasan

hasil uji hipotesis pada tabel 47 sebagai berikut

Tabel 47

Ringkasan Hasil Uji-t Kelompok Model TGT

dan Model Pembelajaran STAD

Keaktifan Belajar Rendah

Variabel

t-test for Equality of Means

Keterangan t dk

Sig

(tailed)

Hasil Belajar PAI 2825 30 009 Signifikan

129

Kriteria pengambilan keputusan

Terima H0 jika probabilitas (Sig) gt 005

Tolak H0 jika probabilitas (Sig) lt 005

Diketahui pada tabel 47 nilai t-hiungt 2825 dengan

probabilitas (Sig) 0009 gt 005 yang artinya bahwa H0 ditolak

dan hipotesis yang diajukan diterima Dengan kata lain bahwa

hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi berpengaruh

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi Hal

ini terbukti dari perolehan nilai rata-rata dari kedua kelompok

tersebut bahwa kelompok model pembelajaran TGT dengan

keaktifan belajar tinggi memperoleh nilai rata-rata 825 lebih

besar dari kelompok model pembelajarn STAD dengan keaktifan

belajar tinggi memperoleh nilai rata-rata 700

5 Hipotesis 5

Hipotesis kelima yang peneliti ajukan dalam penelitian ini

adalah Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih baik

130

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah

Untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t yang pada

SPSS diuji dengan independent sample t-test seperti halnya

dengan uji hipotesis ke-3 Berikut ini penulis sajikan ringkasan

hasil uji hipotesis pada tabel 48 sebagai berikut

Tabel 48

Ringkasan Hasil Uji-t Kelompok Model TGT

dan Model Pembelajaran STAD

Keaktifan Belajar Rendah

Variabel

t-test for Equality of

Means

Keterangan

t dk Sig

(tailed)

Hasil Belajar PAI 29353 30 794 Tidak Signifikan

Kriteria pengambilan keputusan

Terima H0 jika probabilitas (Sig) gt 005

Tolak H0 jika probabilitas (Sig) lt 005

Diketahui pada tabel 47 nilai t-hiungt 29353 dengan

probabilitas (Sig) 0794 gt 005 yang artinya bahwa H0 diterima

131

dan hipotesis yang peneliti ajukan ditolak Dengan kata lain

bahwa hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah tidak lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah Hal

ini terbukti dari perolehan nilai rata-rata dari kedua kelompok

tersebut bahwa kelompok model pembelajaran TGT dengan

keaktifan belajar rendah memperoleh nilai rata-rata 694

sedangkan model pembelajaran STAD dengan keaktifan belajar

rendah memperoleh nilai rata-rata 706 Dari perolehan nilai rata-

rata kedua kelompok tersebut tidak ada perbedaan yang

signifikan antara kedua kelompok tersebut sehingga hipotesis

yang peneliti ajukan tidak diterima

Selanjutnya hasil uji Tukey menunjukkan bahwa ada

perbedaan yang signifikan hasil keterampilan dasar bola basket

antara keempat kelompok sampel yang ditunjukkan dari nilai sig

lt 005 Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 49

132

Tabel 49

Hasil Uji Tukey

Hasil_Belajar

Tukey HSD

(I) Model

Pembelajaran (J) Model Pembelajaran Mean

Difference

(I-J)

Std

Error Sig

95 Confidence

Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

TGT Keaktifan

Tinggi

TGT Keaktifan Rendah 1312 458 029 10 252

STAD Keaktifan Tinggi 1250 458 041 04 246

STAD Keaktifan

Rendah 1188 458 057 -02 240

TGT Keaktifan

Rendah

TGT Keaktifan Tinggi -1312 458 029 -252 -10

STAD Keaktifan Tinggi -062 458 999 -127 115

STAD Keaktifan

Rendah -125 458 993 -134 109

STAD

Keaktifan

Tinggi

TGT Keaktifan Tinggi -1250 458 041 -246 -04

TGT Keaktifan Rendah 062 458 999 -115 127

STAD Keaktifan

Rendah -062 458 999 -127 115

STAD

Keaktifan

Rendah

TGT Keaktifan Tinggi -1188 458 057 -240 02

TGT Keaktifan Rendah 125 458 993 -109 134

STAD Keaktifan Tinggi 062 458 999 -115 127

The mean difference is significant at the 005 level

Berdasarkan tabel 49 hasil uji tukey dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran TGT keaktifan belajar rendah tidak

ada perbedaan yang signifikan dengan model pembelajaran

STAD keaktifan tinggi hal ini ditunjukkan dari perolehan nilai

133

sig gt 005 yaitu 0999 gt 005 Model pembelajaran TGT

keaktifan rendah rendah tidak ada perbedaan yang signifikan

dengan model pembelajaran STAD keaktifan rendah hal ini

ditunjukkan dari perolehan nilian sig gt 005 yaitu 0993 gt 005

Sedangkan kelompok lainnya memiliki perbedaan yang

signifikan yang ditunjukkan dari perolehan nilai sig lt 005

3 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data diperoleh

beberapa temuan terkait hipotesis yang diajukan oleh peneliti

Untuk lebih jelasnya penulis sajikan rekapitulasi hasil belajar PAI

dapat dilihat pada tabel 410 sebagai berikut

Tabel 410

Rekapitulasi Hasil Belajar PAI

Faktor Baris

Faktor Kolom

Rata-rata Baris Model

Pembelajaran

TGT ( )

Model

Pembelajaran

STAD ( )

Keaktifan Belajar Tinggi

( ) 825

700 7625

Keaktifan Belajar

Rendah ( )

694 706 700

Rata-Rata Kolom 7595

703 7312

134

1 Secara keseluruhan terdapat pengaruh model

pembelajaran terhadap hasil belajar PAI

Hasil temuan penelitian dilapangan merujuk pada hasil

pengolahan dan analisis data ditemukan hasil yang menunjukkan

pengaruh pada setiap masing-masing kelompok model

pembelajaran terhadap hasil belajar PAI pada peserta didik kelas

VIII SMP Negeri 24 Kota Serang Apabila dilihat dari perolehan

nilai signifikansi menunjukkan bahwa pada masing-masing

kelompok secara keseluruhan memperolah nilai sig ˂ 0005

sehingga secara keseluruhan model pembelajaran berpengaruh

terhadap hasil belajar PAI Sebagaimana dikemukakan menurut

Morgan dkk (2005) yang dapat dijelaskan dan diuraikan sebagai

berikut (1) siswa menjadi lebih aktif (2) siswa menjadi

termotivasi dalam kerja kelompok dari pada individu (3) siswa

lebih mengutamakan rasa ingin tahu proses mencari jawaban

yang benar dari pada sekedar langsung mendapat jawaban yang

benar (4) Guru lebih menghargai kemampuan setiap siswa

dengan melibatkan setiap siswa ke dalam diskusi kelompok

135

Hal ini dimungkinkan karena dengan model pembelajaran

kooperatif peserta didik tidak merasa terbeban atau dipaksa

dalam mempelajari materi Sebab dengan model pembelajaran

kooperatif peserta didik diberikan kebebasan untuk mencari tahu

proses mencari jawaban dan menyelesaikan tugas atau materi

pelajaran dengan kemampuan yang mereka miliki dengan bekerja

secara kelompok Dengan kondisi belajar seperti ini peserta didik

akan lebih tertarik dan lebih bergairah dalam mempelajari suatu

materi pembelajaran Peserta didik diberikan kesempatan untuk

menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dengan kata lain

mereka dapat bereksplorasi

Meningkatnya keterampilan mengajar guru maka siswa

diharapkan akan lebih aktif dan terlibat dalam pembelajaran yang

diciptakan oleh guru Diyakini bahwa ada pengaruh penerapan

model pembelajaran terhadap hasil belajar PAI ini artinya bahwa

guru tersebut telah mampu menerapkan model pembelajaran

dengan tepat

136

2 Secara keseluruhan terdapat pengaruhkeaktifan belajar

terhadap hasil belajar PAI

Berdasar pada hasil pengolahan dan analisis data ditemukan hasil

yang menunjukkan pengaruhnkeaktifan belajar terhadap hasil

belajar PAI pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota

Serang Apabila dilihat dari perolehan nilai signifikansi sig 0000

lt 0005 sehingga keaktifan belajar berpengaruh terhadap hasil

belajar PAI Sebagaimana dikemukakan menurut Sardiman antara

lain

1) Visual Activities seperti membaca memperhatikan

gambar memperhatikan demonstrasi orang lain

2) Oral Activities mengatakan merumuskan bertanya

memberi saran mengeluarkan pendapat mengadakan

interview diskusi interupsi

3) Listening Activities seperti mendengarkan uraian

percakapan diskusi pidato

4) Writing Activities menulis cerita karangan laporan tes

angket menyalin

5) Drawing Activities membuat grafik peta diagram

6) Motor Activities melakukan percobaan membuat

konstruksi mode mereparasi

7) Mental Activities menanggapi mengingat memecahkan

soal menganalisa melihat hubungan mengambil

keputusan

8) Emotional Activities menaruh minat merasa bosan

berani gembira gugup dan senang

137

Hal ini dimungkinkan karena dengan keaktifan belajar

peserta didik tidak lebih terjadi interaksi antara pendidik dengan

peserta didik Sebab dengan keaktifan belajar peserta dodok lebih

akan tercipta susasana belajar yang lebih kondusif Dengan

kondisi belajar seperti ini peserta didik akan lebih tertarik dan

lebih bergairah dalam mempelajari suatu materi pembelajaran

Peserta didik diberikan kesempatan untuk bereksplorasi tentang

hal-hal yang berkaitan dengan materi pembelajaran

Keterampilan mengajar guru yang baik maka siswa diharapkan

akan lebih memilikikeaktifan belajar dan terlibat dalam

pembelajaran yang diciptakan oleh guru

3 Terdapat Interaksi antara model pembelajaran dan

keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada peserta

didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang

Merujuk pada hasil pengolahan dan analisis data

ditemukan hasil yang menunjukkan bahwa terdapat interaksi

antara model pembelajaran dengan keaktifan belajar terhadap

hasil belajar PAI pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24

Kota Serang Artinya bahwa yang dapat mempengaruhi hasil

138

belajar PAI itu bukan hanya model pembelajaran saja melainkan

bahwa keaktifan belajar juga dapat mempengaruhi hasil belajar

PAI

Selain model pembelajaran keaktifan belajar juga dapat

mempengaruhi hasil belajar PAI Senada dengan hasil penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Ruqayyah (1011) bahwa

terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan keaktifan mengikuti

kegiatan rohis terhadap prestasi belajar PAI Artinya bahwa

keaktifan belajar juga dapat mempengaruhi hasil belajar PAI

yang dalam hal ini adalah hasil belajar pada materi aqidah akhlak

Berdasarkan temuan d ilapangan bahwa dengan keaktifan

belajar tinggi lebih memberikan hasil yang lebih baik dari pada

peserta didik yang memiliki keaktifan belajar rendah ini bisa

disebabkan karena pada kelompok tersebut kurang memiliki rasa

tanggung jawab pada saat mereka melakukan tugas Apabila

peserta didik tidak memiliki keaktifan belajar yang tinggi

cenderung pada saat mengikuti proses pembelajaran lebih banyak

diam tidak berani mengemukakan pendapat dan tidak aktif dalam

mencari tahu jawaban permasalahan yang sedang dipelajari

139

Penggunaan model pembelajaran yang tepat juga dapat

menentukan hasil belajar PAI Pada keaktifan belajar tinggi dapat

dimungkinkan hasil belajar lebih baik dibandingkan dengan

keaktifan belajar rendah Oleh karena itu pemilihan model

pembelajaran juga harus memperhatikan tingkat keaktifan peserta

didik agar hasil pembelajaran dapat optimal

4 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar

tinggi

Hasil pengolahan dan analisis data pada hipotesis ketiga

dinyatakan bahwa Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar

dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi

lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi

Dilihat dari rerata menunjukkan bahwa kelompok yang diberikan

model pembelajaran TGT dengan keaktifan belajar tinggi lebih

baik hasil belajar PAI dibandingkan dengan model pembelajaran

140

STAD dengan keakfitan belajar tinggi Hal ini bisa disebabkan

karena dengan menggunakan model pembelajaran TGT siswa

menjadi termotivasi seperti yang di terangkan oleh Aunurrahman

(2010 hlm24) rdquoPenggunaan model pembelajaran yang tepat

dapat mendorong tumbuhnya rasa senang siswa terhadap

pelajaran menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dalam

mengerjakan tugas memberikan kemudahan bagi siswa untuk

memahami pelajaran sehingga memungkinkan siswa mencapai

hasil belajar yang lebih baikrdquo

Hasil ini menunjukkan bahwa ketika model pembelajaran

TGT diberikan pada siswa dengan keaktifan belajar tinggi maka

pengaruhnya akan lebih baik dibandingkan dengan yang

diberikan model pembelajaran STAD dengan kekatifan belajar

rendah

Apabila dilihat dari karakteristiknya model pembelajaran

TGT memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk kompetisi

pembelajaran hal itu memungkinkan siswa untuk lebih aktif

dalam pembelajaran Selain itu dukungan keaktifan belajar yang

141

tinggi juga memungkinkan model pembelajaran TGT memiliki

pengaruh lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran

STAD Sebagaimana prinsip dalam pembelajaran bahwa apabila

peserta didik semakin banyak diberikan kesempatan untuk lebih

aktif maka penyerapan materi semakin baik

5 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih

baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar

rendah

Hasil pengolahan dan analisis data pada hipotesis ke empat

diperoleh simpulan bahwa hasil belajar PAI peserta didik yang

belajar dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar

rendah tidak lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar

dengan model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan

belajar rendah Pada model pembelajaran TGT memiliki

peningkatan hasil belajar yang sama bila dibandingkan dengan

model pembelajaran STAD pada kelompok yang memiliki

keaktifan belajar rendah

142

Pada model pembelajaran TGT dan STAD ketika

diterapkan pada siswa yang memiliki keaktifan belajar rendah

peserta didik tidak aktif dalam proses pembelajarannya dan

kurang dapat berinteraksi dengan peserta didik lain dalam

kelompoknya sehingga peserta didik tidak terlibat lebih banyak

dalam proses pembelajaran sehingga memungkinkan hasil belajar

tidak diperoleh maksimal

Sesuai dengan hipotesis kedua bahwa ada interaksi antara

model pembelajaran dengan keaktifan belajar Artinya bahwa

ketika kedua model pembelajaran ini diberikan pada siswa yang

memiliki keaktifan belajar yang rendah maka kemampuannya

akan sama Oleh karenanya pemberian model pembelajaran juga

harus memperhatikan keaktifan peserta didik

E Keterbatasan Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini penulis menghadapi

beberapa keterbatasan yang dapat mempengaruhi kondisi dari

penelitian yang dilakukan Adapun keterbatasan tersebut antara

lain

143

1 Waktu yang tersedia untuk menyelesaikan penelitian ini

relatif pendek padahal kebutuhan sampel sangat besar

2 Dana yang dimiliki peneliti untuk menyeelesaikan

penelitian ini sangat terbatas

3 Keterbatasan dari kedua aspek tersebeut mempengaruhi

banayaknya dukungan petugas lapangan yang membantu

dalam penelitian

144

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Merujuk pada temuan dan hasil pengolahan dan analisis

data serta pembahasan yang telah diuraikan pada bab 4 penulis

dapat menyimpulkan beberapa hasil penelitian sebagai berikut

1 Secara keseluruhan model pembelajaran berpengaruh terhadap

hasil belajar PAI pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24

Kota Serang

2 Terdapat pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI

pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang

3 Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan

keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada peserta didik

kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang

4 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi

145

5 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi tidak lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi

B Implikasi

Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian ini bahwa

peserta yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif

berpengaruh terhadap hasil belajar PAI Dengan demikian

diharapkan agar para guru PAI mempunyai pengalaman

pemahaman dan wawasan dalam memilih model pembelajaran

Karena dengan penguasaan model pembelajaran yang dimiliki

oleh para guru dapat menciptakan pembelajaran PAI yang efektif

menarik dan tidak membosankan bagi peserta didik Untuk itu

model-model pembelajaran PAI perlu kiranya disosialisasikan

dan dilatih kepada para guru-guru yang mengajar PAI tentang

penerapan model pembelajaran yang ada Termasuk model

pembelajaran TGT dan model pembelajaran STAD karena model

pembelajaran ini sesuai dengan temuan penelitian dapat

meningkatkan hasil belajar PAI pada peserta didik

146

Tujuan pembelajaran salah satunya adalah bagaimana

mengefektifkan dan mengaktifkan peserta didik untuk terus mau

belajar bukan karena keterpaksaan Untuk itu guru perlu

menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi

peserta didik terutama dalam pembelajaran PAI Bukan seperti

yang terjadi selama ini dimana peserta didik cenderung pasif dan

tidak terlibat aktif dalam proses pembelajarannya duduk atau

hanya memperhatikan guru dalam menjelaskan materi

pembelajaran

Keaktifan belajar yang dimiliki oleh seorang individu

yang berguna sebagai landasan untuk melakukan bermacam-

macam aktivitas dimana keaktifan belajar yang kemudian

berperan sebagai landasan dalam menguasai materi pada saat

proses pembelajaran Setiap individu memiliki tingkat keaktifan

belajar berbeda-beda Keaktifan belajar tinggi adalah

karakteristik siswa yang sangat berpengaruh terhadap belajar

dalam kelompok mengenai materi-materi yang akan dipelajari

Apabila guru PAI ingin meningkatkan hasil belajar maka

147

sebaiknya peserta didik diberikan kebebasan untuk melakukan

dan menemukan suatu permasalahan dalam belajar

Untuk dapat menciptakan suasana belajar yang menarik

bagi peserta didik guru harus lebih aktif dan kreatif dalam

menerapkan model pembelajaran untuk peserta didik dalam

pembelajaran PAI Dimana diharapkan peserta didik dapat aktif

dalam pembelajaran yang bisa menyenangkan peserta didik

Model pembelajaran kooperatif melibatkan peserta didik secara

langsung untuk mencari permasalahan mempraktekkan dan

mencari solusi sendiri peran guru disini hanya sebagai fasilitator

C Saran-Saran

1 Bagi guru PAI disarankan dapat memilih model pembelajaran

sesuai dengan perkembangan dan karakteristik peserta didik

baik dari sisi perkembangan sosial mental emosional serta

kemampuan motoriknya Hal ini untuk menjadikan

pembelajaran menjadi efektif dan efisien serta agar tujuan

pembelajaran dapat tercapai dengan baik

2 Bagi siswa dalam pembelajaran perlu meningkatkan

keaktifannya dalam proses pembelajaran secara sistematis

148

selain itu semakin banyak terlibat aktif akan memberikan

dampak terhadap hasil belajar yang lebih baik Disarankan

peserta didik untuk dapat mengelola emosionalnya untuk lebih

dapat berinteraksi dengan peserta didik lainnya

3 Bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian dapat

melakukan penelitian ulang atau kajian ilmiah Disarankan

agar memperbanyak sampel penelitian supaya data dapat

dianalisis lebih akurat dan memperlama waktu penelitian serta

meminimalisir keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam

penelitian ini sehingga hasil penelitian menjadi lebih

sempurna

149

DAFTAR PUSTAKA

Anni Catharina Tri Psikologi Belajar Semarang Unnes Press

2004

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik Jakarta Rineka Cipta 2010

BSNP Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan

Menengah Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar SMAMA Jakarta BSNP 2006

Buchari Alma Guru Profesional Menguasai Metode dan

Terampil Mengajar Bandung PT Alfabeta 2009

Darsono Belajar dan Pembelajaran Semarang IKIP Semarang

Press 2001

Djamarah Syaiful Bahri Psikologi Belajar Guru dan Anak

Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan

Teoretis Psikologis PT Rineka Cipta Jakarta 2005

________________ Psikologi Belajar Edisi 2 Jakarta Rineka

Cipta 2008

Eggen Paul amp Kauchak Don Strategi dan Model Pembelajaran

Jakarta PT Indeks 2012

Fraenkel J amp Wallen N How to Design and evaluate research

in education (2nd ed) McGraw-Hill Inc New York

2001

Hamalik Oemar Proses Belajar Mengajar Jakarta Bumi

Aksara 2001

Hendrik Lamba Arung Pengaruh Pembelajaran Kooperatif

Model STAD dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil

150

Belajar Fisika Siswa SMA Jurnal Ilmu Pendidikan

vol 2 no 132006

httpwwwilmupengetahuannetteori-aktivitas-belajar-menurut-

pandangan ilmu-jiwalama-dan-modernhtm (download

pada tanggal 1 April 2017 jam 2100)

Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan

Pendekatan Metode Strategi dan Model-model

Pembelajaran Yogyakarta Multi Presindo 2012

Isjoni Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran

Kelompok Bandung Alfabeta 2007

Ismail Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem

Semarang Rasail Media Group 2008

Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology Developing

Learners Boston Pearson 2011

Joyce Bruce Marsha Weil Models of Teaching United States of

America Allyn and Bacon 2009

Jumrah Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa SMAN 5

Palu Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Model

Kooperatif Tipe STAD Pada Pembelajaran Asam-

Basardquo Jurnal Media Ekstra vol 2 no 2 2006

Lapono Nabisi dkk Belajar Dan Pembelajaran SD Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi Departernen Pendidikan

Nasional 2008

Muhaimin Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan

Pendidikan Agama Islam di Sekolah Bandung PT

Remaja Rosdakarya 2004

Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru

Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000

151

Mulyasa Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran

Kreatif dan Menyenangkan Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2005

Mulyasa Kurikulum Berbasis Kompetensi Bandung Remaja

Rosdakarya Offset 2004

Nurhasan Tes Pengukuran Keolahragaan Bandung FPOK UPI

Bandung 2014

Oemar Hamalik Kurikulum dan Pembelajaran cetVII Jakarta

Bumi Aksara 2007

_____________ Proses Belajar Mengajar Jakarta Bumi

Aksara 2008

Poerwanti Endang dkk Asesmen Pembelajaran SD Direktorat

Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

Nasional Jakarta 2004

Rifarsquoi Ahmad dan Catharina Tri Anni Psikologi Pendidikan

Semarang UNNES Press 2010

Rosdiani Dini Model Pembelajaran Langsung dalam

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Bandung

Alfabeta 2012

Rusman Model-model Pebelajaran Mengembangkan

Profesionalisme Guru Jakarta Raja Grafindo Persada

2012

Sanjaya Wina Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar

Proses Pendidikan Jakarta Kencana 2007

Sarah Nur Azmi Perbandingan Antara Model Pembelajara

Cooperative Learning Tipe STAD dengan

Pembelajaran Konvensional Dalam Rangka

Meningkatkan Hasil Belajar PAI Jakarta Jurusan

152

Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2011

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta

Raja Grafindo Persada 2001

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta

Rajawali Press 2011

Shlomo Sharen Handbook of Cooperative Learning Terj Sigit

Prawoto Yogyakarta Familia 2012

Soemanto Wasty Psikologi Pendidikan Jakarta Rineka Cipta

2003

Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi Proses Pembelajaran Kreatif

dan Inofatif Dalam Kelas Jakarta Prestasi Pustaka

Publisher 2010

Sudjana Metode Statistik Bandung Tarsito 2005

Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif Surakarta Panitia

Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009

Sugiyono Statistika untuk Penelitian Bandung Alfabeta 2010

Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD

Bandung Alfabeta 2013

Suprijono Agus Cooperative Learning Yogyakarta Pustaka

Belajar 2011

Tohirin Psikologi Pembelajaran PendidikanJakarta

Rajagrafindo Persada 2006

Undang-Undang Nomor 20 Sistem Pendidikan Nasional 2003

153

Utomo Dinanjaya Media Pembelajaran Aktif Bandung Nuansa

Cendikia 2013

Verducci Frank M Measurment Concept in Phhysical

Education StLois The CV Mosby Company 1989

Yatim Riyanto Paradigma Pembelajaran Sebagai referensi bagi

Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang

Efektif dan Berkualitas Jakarta Kencana 2009

Zulfiani Tonih F Kinkin S Strategi Pembelajaran Sains

JakartaLembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah

2009

154

LAMPIRAN-LAMPIRAN

155

Lampiran 1 Pelakuan Model Pembelajaran TGT

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

(PerlakuanTreatment Model Pembelajaran TGT)

Sekolah SMP Negeri 24 Kota Serang

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islamamp Budi Pekerti

KelasSemester VIIIGenap

Materi Pokok Iman kepada Allah SWT

Alokasi Waktu 3 x 3 JP (3 Pertemuan)

A Kompetensi Inti

KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur disiplin bertanggung jawab

peduli (toleransi gotong royong) santun percaya diri dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI 3 Memahami pengetahuan (faktual konseptual dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi

seni budaya terkait fenomena amp kejadian tampak mata

KI4 Mencoba mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan

mengurai merangkai memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis membaca menghitung menggambar dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam

sudutpandangteori

B KD dan IPK

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

13 Meyakini bahwa Allah Maha

Mengetahui Maha Waspada

Maha Mendengar dan Maha

Melihat

131 Meyakini bahwa Allah Swt

mengetahuisemua yang ada di langit

dan di bumi

132 Meyakini bahwa Allah menciptakan

alam semesta dengan teliti

133 Meyakini bahwa Allah Maha

Mendengar segala sesuatu baik yang

lahir dan yang batin

134 Meyakini bahwa Allah Maha Melihat

segala sesuatu baik yang lahir dan

yang batin

156

135 Berdoa kepada Allah pada setiap

kesempatan

23 Menunjukkan perilaku percaya

diri tekun teliti dan kerja keras

sebagaiimplementasi makna al-

‟Aliacutem al- Khabiacuter as-Samiacute‟ dan

al-Bashiacuter

231 Menunjukkan perilaku Percaya

diriterhadap semua yang diusahakan

sebagai implementasi makna al-rsquoAliacutem

al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir

232 Menunjukkan perilaku tekun dalam

berusaha sebagai implementasi makna

al-rsquoAliacutem al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-

Bashir

233 Menunjukkan perilaku teliti dalam

mengerjakan tugas sebagai

implementasi makna al-rsquoAliacutem al-

Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir

234 Menunjukkan perilaku kerja keras

dalam mengusahakan apa yang dicita-

citakan sebagaiimplementasi makna

al-‟Aliacutem al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-

Bashir

235 Bersikap dan berperilaku hati-hati

dalam menjalani kehidupan di dunia

sebagaiimplementasi makna al-‟Aliacutem

al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-Bashir

33 Memahami makna al-Asmābdquou

alḤusnā al-‟Alim al-Khabiacuter as-Samiacute‟ dan al-Bashiacuter

331 Menjelaskan pengertian Al alimAl

khobirAs Samidan Al Basir

332 Menunjukkan dalil naqli tentang al-

rsquoAliacutem al- Khabiacuter as-Samiacutersquo dan al-

Bashiacuter

43 Menyajikan contoh perilaku

yang mencerminkan orang yang

meneladani al-Asmābdquoul al-

Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ danal-Bashir

431 Secara berkelompok mencari cerita

atau kejadian nyatatentang al-Asmā lsquou

al-Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al Bashiacuter

432 Mempresentasikan hasil tugas

kelompok tentang cerita atau kejadian

nyatatentang al-Asmā lsquou al-Ḥusnā al-

‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al

Bashiacuterdi depan kelas

C Tujuan Pembelajaran

Setelah proses belajar mengajar dengan model pembelajaran problem base learning

peserta didik dapat

1 Menjelaskan pengertian iman kepada Allah dengan benar

2 Menunjukkan dalil naqli tentang iman kepada Allah dengan tepat

3 Menjelaskan pengertian al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟ dan

al-Bashir dengan benar

4 Menjelaskan makna al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟ dan al-

Bashir dengan tepat

5 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna al-bdquoAlim

157

6 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna al-Khabir

7 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna as-Sami‟

8 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna al-Bashir

Fokus Penguatan Karakter Kereligiusan dan Kemandirian

D Materi Pembelajaran

1 MPertemuan Ke-1

Materi Reguler

Iman kepada Allah

1 Pengertian iman kepada Allah

Apakah iman itu Kata iman berasal dari bahasa Arab yang bermakna

percaya Makna iman dalam pengertian ini adalah percaya dengan sepenuh

hati diucapkan dengan lisan dan diamalkan dalam perbuatan sehari-hari

2 Dalilnaqli iman kepada Allah

Menjadi orang yang beriman bukan persoalan yang ringan atau mudah Sebagai

manusia yang memiliki pertanggungjawaban kepada Allah Swt iman menjadi

sangat penting Allah Swt sendiri yang memerintah-kan kita untuk beriman

sebagaimana firman-Nya

ldquoWahai orang-orang yang beriman tetaplah beriman kepada Allah dan

rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kapada Rasulnya serta

kitab yang Allah turunkan sebelumnya Barang siapa yang kafir kepada

Allah malaikat-malai-kat-Nya kitab-kitab-Nya rasul-rasul-Nya dan hari

kemudian maka sesungguhnya orang itu telah tersesat sejauh-jauhnyardquo(QS

an-Nisarsquo4136)

Keimanan seseorang itu bisa tebal dan bisa tipis bisa bertambah atau

berkurang Salah satu cara untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah Swt

adalah dengan memahami nama-nama-Nya yang baik dan indah Kita sering

mendengar nama-nama indah itu dengan sebutan al-asmau al-husna

3 Hikmah beriman kepada Allah

Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena

158

merasa dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala

larangan-Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti

ini Jadi orang yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara

lain sebagai berikut

a Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan

firman-Nya

rdquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang

beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi

(hari kiamat)rdquo(Surah al-Mu‟min40 51)

b Hatimenjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman

Allah Swt

ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram

dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah

hati menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)

c Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya

tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana

firman Allah Swt berikut ini

ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan

nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan

kesabaranrdquo (QS al-lsquoAsr1031-3)

Materi Pengayaan

Fungsi Beriman Kepada Allah

1 Menambah Keyakinan

Kita tahu bahwa Allah SWT lah yang menciptakan segala sesuatunya dan

membuat kita masih hidup sampai sekarang Jadi kita harus semakin yakin

159

dan bersyukur kepada Allah Swt

2 Menambah Ketaatan Dengan beriman kepada Allah dapat menjadikan acuan untuk taat menjalani

perintah Allah dan menjauhi laranganya sehingga hati kita akan selalu ingat

kepada Allah Swt

3 Menentramkan Hati Dalam surah Ar-Raad ayat 28 dijelaskan bahwa orang-orang beriman selalu

mengingat Allah dan membuat hati mereka tentram karenanya

4 Dapat Menyelamatkan Hidup Manusia di Dunia Maupun Akhirat Dalam Quran Surah Al-Mukminin Allah berfirman Sesungguhnya Kami

menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan

dunia dan pada berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)rdquo

5 Mendatangkan Keuntungan dan Kebahagiaan Hidup Manusia yang beriman kepada Allah hati mereka menjadi tentram hidup

pastinya akan lebih bahagia dan permasalahan menjadi lebih mudah

diselesaikan karena Allah akan membantunya

2 Pertemuan Ke-2

Materi Reguler

Al-Asmaul Husna

1 Pengertian al-Asmaul-Husna

Al-Asmau al-husna adalah nama-nama Allah Swt yang baik Di antara al-

Asmau al-husna tersebut adalah

- al-bdquoAlim (Maha Mengetahui)

- al- Khabir (Mahateliti)

- as-Sami‟(Maha Mendengar) dan

- al-Bashir(Maha Melihat)

2 Contoh perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-asmau al-

husna

Kisah Si Andi Pergi Sekolah

Abdullah bin Dinar berjalan bersama Khalifah Umar bin Khattab dari

Madinah menuju Mekah Di tengah perjalanan bertemulah mereka berdua

dengan anak gembala Khalifah hendak mencoba menguji si gembala itu

(pada suatu hari andi seorang siswa SMP ia hendak berangkat sekolah

ketika dia menyebrang jalan tiba-tiba dia mengalami kecelakaan tertabrak

motor Bagaimana pendapatmu tentang Sikap andi tersebut Dan sikap

160

apakah yang seharusnya dimiliki oleh andi serta apa kaitannya dengan

sifat asmaul husna

Materi Pengayaan

Contoh Perilaku Iman Kepada Allah

Ada banyak sekali contoh perilaku iman kepada Allah yang bisa kita lakukan

dalam kehidupan sehari-hari seperti

1 Mendirikan Sholat

2 Menafkahkan sebagian rezeki

3 Beriman Kepada Kita Allah

4 Menafkan sebagian hartanya baik disaat waktu lapang ataupun sempit

5 Selalu berbuat kebajikan

6 Mampu menahan amarah

7 Mampu memaafkan kesalahan orang lain

8 Melaksanakan perintah Allah dari segi ibadah

9 Berhenti dari perbatan keji dan tidak mengulanginya lagi

10 Mempercayai dengan benar rukum iman

161

3 Pertemuan Ke-3

Materi Reguler

Hikmah Beriman kepada Allah

Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena merasa

dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan-

Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti ini Jadi orang

yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut

a Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan firman-

Nya

ldquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang

beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari

kiamat)rdquo(QSal-Mu‟min40 51)

b Hati menjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman Allah

Swt

ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram

dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati

menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)

c Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya

tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana

firman Allah Swt berikut ini

ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan

nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan

kesabaranrdquo (Surah al-lsquoAsr1031-3)

162

Materi Pengayaan

Bukti Kebenaran Sifat Allah

Kita sebagai umat muslim sudah sepatutnya tahu dan faham akan nama-

nama Allah lsquoAzza wa Jalla yang berjumlah 99 yang terlampir dalam Asma‟ u al-

Husna Dan nama-nama Allah lsquoAzza wa Jallah tersebut bukan hanya sekedar

pengertian atau wacana agama Islam itu sendiri melainkan itu memang

gambaran dari sifat-sifat Allah lsquoAzza wa Jalla yang sangat amat sempurna dan

terbukti kebenarannya sampai-sampai para ulama mengatakan bahwa dengan

Asmarsquo u al-Husna saja tidak cukup untuk menggambarkan Keagungan dan

Kesempurnaan Allah lsquoAzza wa Jalla sebagai pencipta alam semesta ini begitu

pula alam Akhirat yang tidak diragukan lagi keberadaannya kecuali oleh orang-

orang yang tidak berakal

Adapun di sini akan dijelaskan mengenai 5 bukti dari sekian banyak

bukti dari nama Allah lsquoAzza wa Jalla yaitu Al-lsquoAdlu (Maha Adil) Dan bukti-

bukti tersebut juga menguatkan akan kebenaran agama Islam sebagai agama

Rahmatan li al-bdquoAlamin yang dibawa oleh nabi yang bergelar al-Amin Dan 5

bukti tersebut adalah

(Pertama) Adalah dalam hal niat yang merupakan penentu dari arah

amalan-amalan yang kita perbuat karena niat tersebut berfungsi sebagai lentera

atau cahaya yang akan menuntun dan menerangi perjalanan seorang hamba

dalam bertemu Allah lsquoAzza wa Jalla Jika lentera tersebut memancar dengan

terang maka menjadi teranglah perjalanannya dalam bertemu Allah lsquoAzza wa

Jalla Sebaliknya jika cahaya lentera tersebut redup maka menjadi redup

pulalah jalan yang akan dilalui oleh seorang hamba untuk bisa bertemu dengan

Allah Jalla Yang Maha Pencipta dan Maha Mengadakan lagi Maha Pembentuk

Sebagaimana disebutkan dalam hadist Rasulullah saw ldquoSesungguhnya setiap

amalan hanyalah tergantung dengan niat-niatnya dan setiap orang hanya akan

mendapatkan apa yang dia niatkan maka barangsiapa yang hijrahnya kepada

Allah dan RasulNya maka hijrahnya kepada Allah dan RasulNya dan

barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang hendak dia raih atau karena

wanita yang hendak dia nikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia hijrah

kepadanyardquo (HR Bukhary-Muslim dari lsquoUmar bin Khoththob radhiallahu

lsquoanhu)

(Kedua) Adalah dalam hal perbuatan yang tentunya tidak terlepas dari

catatan Allah lsquoAzza wa Jalla lewat dua malaikat-Nya (Rakib ndash lsquoAtid) yang

senantiasa menemani kita di setiap langkah kita apapun dan bagaimanapun

163

bentuknya Lalu dari segi manakah kiranya bukti akan sifat Allah lsquoAzza wa Jalla

yang Maha Adil Coba kita perhatikan dengan seksama firman Allah lsquoAzza wa

Jalla dan hadist Rasulullah berikut ini ldquoBarang siapa berbuat kebaikan

mendapat sepuluh kali lipat amalnya Dan barang siapa berbuat kejahatan

dibalas seimbang dengan kejahatannya Mereka sedikit pun tidak dirugikan

(dizalimi) (al-An‟am 160)

(Ketiga) Adalah dalam hal keutamaan kaum hawa dalam berbakti

kepada suaminya yang merupakan kewajiban sebagai seorang istri sebagaimana

sabda Rasulullah saw ldquoperkara yang pertama kali ditanyakan kepada seorang

wanita pada hari kiamat nanti adalah mengenai sholat lima waktu dan

ketaatannya terhadap suamirdquo (HRIbnu Hibbab dari Abu Hurairah)

Jadi berikut adalah bentuk keadilan Allah terhadap kaum wanita yang

mungkin tidak dapat melakukan sebagian pekerjaan mulia yang dapat dikerjakan

oleh kaum lelaki tetapi dengan wujud keadilah Allah Yang Maha Adil kaum

wanita memiliki porsi pahala yang sama besarnya dengan kaum lelaki meskipun

dengan amalan-amalan yang berbeda seperti amalan-amalan yang telah

Rasulullah saw wasiatkan kepada putrinya Fathimah az-Zahra dan seluruh kaum

wanita diwaktu itu dan sesudahnya Bukti lain adalah ketika para mujahid

berjihad melawan musuh dan gugur maka dia mati syahid Begitu pula dengan

perempuan yang berjihad melahirkan anaknya yang rasanya seperti antara hidup

dan mati kemudian dia meninggal seketika itu atau setelah ia melahirkan makan

dia bisa dikatakan mati syahid tanpa harus terjun ke medan perang Wallahu

Arsquolam

(Keempat) Adalah dalam hal warisan yang memberikan porsi lebih

banyak kepada lelaki daripada perempuan yaitu bagian laki-laki dua kali bagian

perempuan sebagaiman firman Allah SWT ldquoAllah mensyari‟atkan bagimu

tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu yaitu bahagian seorang anak

lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuahelliprdquo(an-Nisa‟ 11)

Bukti akan kebenaran sifat Allah SWT Yang Maha Adil di sini adalah

bahwasanya Allah SWT melebihkan bagian lelaki atas wanita dalam hal

warisan karena kenyataannya lelakilah yang oleh syarirsquoat dibebankan tanggung

jawab untuk memberi nafkah keluarga dan membebaskan perempuan dari

kewajiban tersebut meskipun perempuan boleh saja ikut mencari nafkah Para

laki-laki juga diwajibkan oleh ajaran Islam untuk mengeluarkan mas kawin

untuk diberikan kepada istrinya sebagai cerminan cinta kasih sayangnya ketika

keduanya menikah sedangkan perempuan tidak dibebani apa-apa

(Kelima) Selanjutnya adalah mengenai keutamaan bulan Ramadhan

Bulan dimana Al-Qur`an diturunkan bulan yang penuh berkah dengan pelipat

gandaan pahala sebuah amalan bulan yang penuh pengampunan Bulan dimana

pintu surga dibuka lebar-lebar dan pintu neraka ditutup rapat-rapat dan bulan di

mana para syaitan dibelenggu dari menggoda manusia Sebagaimana sabda

Rasulullah saw ldquoJika Bulan Ramadhan telah tiba maka (pintu) surga dibuka

lebar-lebar (pintu) neraka ditutup rapat-rapat dan para syetan

dibelenggurdquo(HR Muslim )

164

Dan bukti yang menunjukkan Allah Maha Adil di sini adalah mengenai

pelipat gandaan pahala sebuah amalan terutama pada malam Lailatul Qadar

yaitu satu malam kemuliaan yang lebih baik daripada seribu bulan sebagaimana

yang terlampira dalam al-Qurrsquoan ldquo Sesungguhnya kami Telah menurunkannya

(Al Quran) pada malam kemuliaan Dan tahukah kamu apakah malam

kemuliaan itu Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan Pada malam

itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk

mengatur segala urusanMalam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar

(al-Qadr 1-5)

E Metode Pembelajaran

Pendekatan Pembelajaran Saintifik

Model Team Games Tournament (TGT)

Metode diskusi kelompok

F Media dan Bahan

1 Media

a Presentasi Power Point

b Video pembelajaranFilm tentang kejadian bencana alam

c LaptopKomputer

d LCD Projector

e WhiteboardBlackboard

f Guntingcutter

2 Bahan

a PensilSpidol

b Kertas

c CDFlash Disk

d Bahan-bahan lainnya

G Sumber Belajar

1 Al-Qurrsquoan dan Terjemahnya Departemen Agama RI Tahun 2006

2 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Siswa) Jakarta Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)

3 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Guru) Jakarta Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)

4 Choeroni dkk 2013 Pendidikan Islam dan Budi Pekerti SMP kelas

VIIISemarang ESIS Erlangga

165

5 Tim MGMP PAI SMP Kota Serang 2016 Modul Pembelajaran PAI amp Budi

Pekerti Kelas VII

H Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke-1

Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

Siswa memulai belajar dengan duduk rapih sesuai dengan tempat duduk masing-masing

Siswa berdoa dengan bersama-sama sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan YME dilanjutkan dengan memberikan salam dipimpin oleh ketua kelassalah

satu siswa

Guru mengecek keadaankondisi kesehatan seluruh siswa (mengkondisikan

siswa dan salam pembuka)

Guru mengabsensi siswa dan siswa mengangkat tangan (presensi)

Guru menjelaskan dan menyampaikan materi yang akan diajarkan secara singkat dan memberikan motivasi

Siswa secara bersama-sama membaca ayat-ayat Alquran pilihan terutama

terkait dengan materi pembelajaran (an-Nisa 136 al-Arsquoraf 180 al-Anrsquoam

59 at-Taubah 16 al-Baqarah 258 dan al-hujurat 18) dipimpin oleh salah

seorang siswa

Guru menginformasikan kompetensi yang akan dicapai yaitu kompetensi

tentang beriman kepada Asmaul Husna dan menunjukkan hikmahnya dalam

kehidupan sehari-hari yaitu agar kita semua siswa mampu mendeskripsikan

Asmaul Husna (apersepsi)

Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan

dilakukan yaitu konsep tentang Asmaul Husna (apersepsi)

Guru menyampaikan lingkup penilaian yang meliputi penilaian sikap

penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan

Kegiatan Inti(90 menit)

SintaksTahapan Model TGT Uraian Kegiatan

1 Menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa

1 Guru menyampaikan semua tujuan

pembelajaran secara umum yang ingin

dicapai siswa dan memotivasi siswa dalam

belajar

2 Siswa bersama-sama mengamati gambar-

gambar tentang contoh-contoh nyata dalam

kehidupan sehari-hari di buku Pendidikan

Agama Islam dan Budi Pekerti SMPMTs

Kelas VIII (Buku Siswa) halaman 1-11 dan

buku-buku lain yang relevan atau melalui

videofilm tentang berbagai kejadian

tentang penerapan beriman kepada Allah

swt

3 Siswa menyimak uraian singkat dari guru

tentang berbagai kisah tentang penerapan

166

beriman Asmaul Husna sebagai bagian

dari ciri-ciri orang yang beriman kepada

Allah SWT (Mengamati)

2 Menyajikan materi

pembelajaran

1 Membaca informasi tentang konsep

beriman Asmaul Husna sebagai bagian

dari ciri-ciri orang yang beriman kepada

Allah SWT

2 Menyimpulkan hasil membaca tentang

konsep beriman Asmaul Husna sebagai

bagian dari ciri-ciri orang yang beriman

kepada Allah SWT (Mengamati)

Menanya

1 Siswa menuliskan pertanyaan-pertanyaan

terkait dengan pengertian beriman kepada

Allah makna Asmaul Husna dalil naqli

dan aqlinya serta perilaku yang

mencerminkan Asmaul Husna

2 Siswa difasilitasi oleh guru mengajukan

pertanyaan yang telah ditulis

3 Berdiskusi dengan teman mengenai materi

yang telah dipelajari

Mengeksplorasi

1 Siswa lain mencari jawaban atas

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh

siswa lain dengan membaca Buku Siswa

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

SMPMTs Kelas VIII dan buku-buku

referensi lain yang mengkaji masalah

beriman kepada Hari Akhir

2 Siswa mencatat informasi-informasi yang

relevan dengan pertanyaan-pertanyaan

yang didapat dari sumber-sumber yang

dibaca

Mengasosiasi

1 Siswa merumuskan jawaban atas

pertanyaan-pertanyaan yang didapat

masing-masing berdasarkan informasi-

informasi yang diperoleh dari sumber-

sumber yang dibaca

2 Siswa menuliskan jawaban atas

pertanyaan-pertanyaan tersebut pada kertas

plano atau kertas folio

167

3 Pembentukan kelompok 1 Guru menginstruksikan peserta didik untuk

membentuk kelompok dengan anggota

masing-masing kelompok antara 4-6

orang

2 Guru menyiapkan soal-soal yang terkait

dengan materi pembelajaran beriman

kepada Asmaul Husna yang telah ditulis

pada kertas-kertas kecil dan telah digulung

dan ditempatkan pada meja kompetisi

4 Turnamen Mengkomunikasi

1 Siswa perwakilan kelompok maju

mengambil soal yang tersedia di meja

kompetisi kemudian membawa pada

kelompoknya untuk mendiskusikan

jawaban dari pertanyaan yang

diperolehnya

2 Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk

menjawab soal yang diperoleh setelah

mendapat kesepakatan jawaban perwakilan

siswa tersebut menulis jawabannya di

papan tulis dan mengambil soal kembali di

meja kompetisi

3 Setelah semua soal yang berada di meja

kompetisi habis siswa kembali duduk

masing-masing kelompok dan guru

mengoreksi hasil jawaban masing-masing

kelompok

5 Perhargaan kelompok 1 Guru memberikan penghargaan tiap

kelompok yang memenangkan turnamen

dengan sportif

2 Siswa Mendengarkan guru saat

mengumumkan peringkat kelompok dalam

turnamen

Kegiatan Penutup (15 menit)

1 Guru bersama-sama para siswa merumuskan simpulan tentang pengertian

beriman kepada Allah makna Asmaul Husna dalil naqli dan aqlinya serta

perilaku yang mencerminkan Asmaul Husna

2 Guru melakukan refleksi atas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dan

memberi umpan balik serta motivasi agar siswa mengamalkan ajaran kitab suci

Alquran sebagai cerminan beriman kepada Allah swt

3 Guru melakukan penilaian dengan tes lisan dan pemberian penugasan

4 Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk remedi pengayaan

layanan konseling dan memberi tugas (pekerjaan rumahPR) kepada siswa

5 Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya serta

kegiatan pembelajarannya

6 Guru bersama-sama para siswa menutup pembelajaran dengan berdoa lalu

mengucapkan salam penutup

168

Pertemuan Ke-2

Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

1 Guru membuka pembelajaran dengan salam dan mengajak berdoa bersama

dipimpin oleh seorang siswa dengan penuh khidmat

2 Guru mengecek kesiapan siswa dan mengondisikan suasana pembelajaran yang

menyenangkan dengan kuis singkat tentang fenomena keislaman

3 Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya

yaitu konsep Asmaul Husna dengan cara menunjuk beberapa siswa untuk

menjelaskan bagian-bagian penting tentang konsep beriman kepada Allah swt

4 Siswa secara bersama-sama membaca ayat-ayat Alquran pilihan terutama

terkait dengan materi pembelajaran dipimpin oleh salah seorang siswa

5 Guru menyampaikan garis-garis besar materi dan kegiatan pembelajaran yang

akan dilakukan

6 Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang digunakan dalam

pembelajaran yaitu penilaian sikap dengan observasi (dalam bentuk jurnal) dan

penilaian diri dan penilaian pengetahuan dengan tes tertulis

Kegiatan Inti (90 menit)

SintaksTahapan Model TGT Uraian Kegiatan

1 Menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa

1 Guru menyampaikan semua tujuan

pembelajaran secara umum yang ingin

dicapai siswa dan memotivasi siswa dalam

belajar

2 Guru memberikan motivasi kepada peserta

didik tentang keterkaitan materi dengan

kehidupan sehari-hari (Mengamati)

2 Menyajikan materi

pembelajaran

1 Siswa bersama-sama menyaksikan

tayangan gambarvideo yang berisi tentang

contoh perilaku yang mencerminkan

Asmaul Husna

2 Siswa menyimak uraian singkat dari guru

tentang gambarvideo yang berisi tentang

contoh perilaku yang mencerminkan

Asmaul Husna (Mengamati)

Menanya

1 Siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan

terkait dengan contoh perilaku yang

mencerminkan Asmaul Husna

2 Siswa diperbolehkan untuk mengajukan

pertanyaan lain yang terkait dengan dalil-

dalil naqli lainnya berhubungan dengan

contoh perilaku yang mencerminkan

Asmaul Husna

169

Mengeksplorasi

1 Siswa mengumpulkan informasi gambaran

tentang contoh perilaku yang

mencerminkan Asmaul Husna berdasarkan

dalil naqlinya dengan pembagian sebagai

berikut

1) Kelompok 1 Al-bdquoAlim

2) Kelompok 2 amp 5 Al-Khabir

3) Kelompok 3 amp 6 As-Sami‟

4) Kelompok 4 Al-Bashir

2 Siswa mencari informasi melalui Buku

Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi

Pekerti SMPMTs Kelas VIII dan buku-

buku referensi lain yang mengkaji masalah

Asmaul Husna

3 Siswa membuat catatan-catatan yang berisi

informasi yang relevan

Mengasosiasi

1 Siswa membuat cerita atau kejadian nyata

tentang al-Asmā lsquou al-Ḥusnā al-‟Aliacutem al-

Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al Bashiacuterdengan

memperhatikan informasi yang telah

diperolehnya

2 Siswa menyelesaikan paparan yang berisi

gambaran Asmaul Husna berdasarkan dalil

naqlinya dalambentuk paparan powerpoint

3 Pembentukan kelompok 1 Guru menginstruksikan peserta didik untuk

membentuk kelompok dengan anggota

masing-masing kelompok antara 4-6

orang

3 Guru menyiapkan soal-soal yang terkait

dengan materi pembelajaran Asmaul

Husna yang telah ditulis pada kertas-kertas

kecil dan telah digulung dan ditempatkan

pada meja kompetisi

4 Turnamen Mengkomunikasi

1 Siswa perwakilan kelompok maju

mengambil soal yang tersedia di meja

kompetisi kemudian membawa pada

kelompoknya untuk mendiskusikan

jawaban dari pertanyaan yang

diperolehnya

2 Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk

menjawab soal yang diperoleh setelah

mendapat kesepakatan jawaban perwakilan

170

siswa tersebut menulis jawabannya di

papan tulis dan mengambil soal kembali di

meja kompetisi

3 Setelah semua soal yang berada di meja

kompetisi habis siswa kembali duduk

masing-masing kelompok dan guru

mengoreksi hasil jawaban masing-masing

kelompok

5 Perhargaan kelompok 1 Guru memberikan penghargaan tiap

kelompok yang memenangkan turnamen

dengan sportif

2 Siswa Mendengarkan guru saat

mengumumkan peringkat kelompok dalam

turnamen

Kegiatan Penutup (15 menit)

1 Guru memfasilitasi siswa merumuskan beberapa simpulan mengenai hakikat

beriman kepada Allah swt dan Asmaul Husna beserta hikmah-hikmahnya

2 Guru melakukan refleksi atas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dan

memberi umpan balik serta motivasi agar siswa selalu berperilaku baik yang

mencerminkan Asmaul Husna

3 Guru melakukan penilaian dengan memberikan lembar kerja berupa tes tertulis

dalam bentuk pilihan essay (uraian) dan siswa secara mandiri mengerjakannya

4 Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk remedi pengayaan

layanan konseling dan memberi tugas (PR) kepada siswa

5 Guru memberitahukan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada

pertemuan berikutnya yaitu dengan diskusi kelompok dan praktik membaca

Alquran

6 Guru bersama-sama para siswa menutup pembelajaran dengan berdoa lalu

mengucapkan salam penutup

I Penilaian

1 Teknik Penilaian

a Sikap spiritual

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Observasi Jurnal Lampiran

4

Saat

Pembelajaran

Berlangsung

Penilaian

untuk

pencapaian

pembelajaran

(assessment

for and of

learning)

2 Penilaian Lembar Lampiran Saat Penilaian

171

Diri Penilaian

Diri

5 Pembelajaran

usai

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

3 Penilaian

antarteman

Lembar

Penilaian

antarteman

Lampiran

6

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

b Sikap Sosial

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Observasi Jurnal Lampiran

4

Saat

Pembelajaran

Berlangsung

Penilaian

untuk

pencapaian

pembelajaran

(assessment

for and of

learning)

2 Penilaian

Diri

Lembar

Penilaian

Diri

Lampiran

5

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

3 Penilaian

antartema

n

Lembar

Penilaian

antartem

an

Lampiran

6

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

c Pengetahuan

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Lisan Pertanyaan

(lisan)

dengan

jawaban

terbuka

Lampiran

7

Saat

Pembelajaran

Berlangsung

Penilaian

untuk

pembelajara

n

(assessment

for

learning)

2 Penugas

an

Tugas

tertulis

Lampiran

8

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

untuk dan

sebagai

pembelajara

172

n

(assessment

for and as

learning)

3 Tertulis Soal-soal

esei

Lampiran

9

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

pencapaian

pembelajara

n

(assessment

of learning)

4 Portofol

io

Sampel

pekerjaan

terbaik hasil

dari

penugasan

atau tes

tertulis

Saat

Pembelajaran

usai

Data untuk

penulisan

deskripsi

pencapaian

pengetahua

n

(assessment

of learning)

d Keterampilan

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Produk Soal

keterampilan

produk

Lampiran

10

Saat

Pembelajara

n

Berlangsun

gatau

setelah usai

Penilaian

untuk

sebagai

danatau

pencapaian

pembelajaran

(assessment

for as and of

learning)

2 Portofol

io

Sampel

produk

terbaik hasil

dari tugas

atau proyek

Saat

Pembelajara

n usai

Penilaian

untuk dan

sebagai data

untuk

penulisan

deskripsi

pencapaian

keterampilan

2 Pembelajaran Remedial

Pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk (1) pembelajaran ulang (2)

bimbingan perorangan (3) belajar kelompok DAN (4) pemanfaatan tutor

sebaya bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis

penilaian

173

3 Pembelajaran Pengayaan

Berdasarkan hasil analisis penilaian siswa yang sudah mencapai ketuntasan

belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan danatau

pendalaman materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan

soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi meringkas buku-buku referensi

dan mewawancarai narasumber

Saran-saran

Mengetahui

Kepala SMP Plus Nurul Marsquoarif

Gousul Alam

NIP

Kota Serang April 2017

Guru Mata Pelajaran

PAI dan Budi Pekerti

Tolaah S PdI

NIP

174

Perlakuan Model Pembelajaran STAD

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(PerlakuanTreatment

Model Pembelajaran STAD)

Sekolah SMP Negeri 24 Kota Serang

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islamamp Budi Pekerti

KelasSemester VIIIGenap

Materi Pokok Iman kepada Allah SWT

Alokasi Waktu 3 x 3 JP (3 Pertemuan)

A Kompetensi Inti

KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur disiplin bertanggung jawab

peduli (toleransi gotong royong) santun percaya diri dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI 3 Memahami pengetahuan (faktual konseptual dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi

seni budaya terkait fenomena amp kejadian tampak mata

KI4 Mencoba mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan

mengurai merangkai memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis membaca menghitung menggambar dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam

sudutpandangteori

B KD dan IPK

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

13 Meyakini bahwa Allah Maha

Mengetahui Maha Waspada

Maha Mendengar dan Maha

Melihat

131 Meyakini bahwa Allah Swt

mengetahuisemua yang ada di langit

dan di bumi

132 Meyakini bahwa Allah menciptakan

alam semesta dengan teliti

133 Meyakini bahwa Allah Maha

Mendengar segala sesuatu baik yang

lahir dan yang batin

134 Meyakini bahwa Allah Maha Melihat

segala sesuatu baik yang lahir dan

yang batin

135 Berdoa kepada Allah pada setiap

175

kesempatan

23 Menunjukkan perilaku percaya

diri tekun teliti dan kerja keras

sebagaiimplementasi makna al-

‟Aliacutem al- Khabiacuter as-Samiacute‟ dan

al-Bashiacuter

231 Menunjukkan perilaku Percaya

diriterhadap semua yang diusahakan

sebagai implementasi makna al-rsquoAliacutem

al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir

232 Menunjukkan perilaku tekun dalam

berusaha sebagai implementasi makna

al-rsquoAliacutem al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-

Bashir

233 Menunjukkan perilaku teliti dalam

mengerjakan tugas sebagai

implementasi makna al-rsquoAliacutem al-

Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir

234 Menunjukkan perilaku kerja keras

dalam mengusahakan apa yang dicita-

citakan sebagaiimplementasi makna

al-‟Aliacutem al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-

Bashir

235 Bersikap dan berperilaku hati-hati

dalam menjalani kehidupan di dunia

sebagaiimplementasi makna al-‟Aliacutem

al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-Bashir

33 Memahami makna al-Asmābdquou

alḤusnā al-‟Alim al-Khabiacuter as-Samiacute‟ dan al-Bashiacuter

331 Menjelaskan pengertian Al alimAl

khobirAs Samidan Al Basir

332 Menunjukkan dalil naqli tentang al-

rsquoAliacutem al- Khabiacuter as-Samiacutersquo dan al-

Bashiacuter

43 Menyajikan contoh perilaku

yang mencerminkan orang yang

meneladani al-Asmābdquoul al-

Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ danal-Bashir

431 Secara berkelompok mencari cerita

atau kejadian nyatatentang al-Asmā lsquou

al-Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al Bashiacuter

432 Mempresentasikan hasil tugas

kelompok tentang cerita atau kejadian

nyatatentang al-Asmā lsquou al-Ḥusnā al-

‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al

Bashiacuterdi depan kelas

C Tujuan Pembelajaran

Setelah proses belajar mengajar dengan model pembelajaran problem base learning

peserta didik dapat

9 Menjelaskan pengertian iman kepada Allah dengan benar

10 Menunjukkan dalil naqli tentang iman kepada Allah dengan tepat

11 Menjelaskan pengertian al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟

dan al-Bashir dengan benar

12 Menjelaskan makna al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟ dan

al-Bashir dengan tepat

13 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna al-bdquoAlim

14 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

176

Husna al-Khabir

15 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna as-Sami‟

16 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna al-Bashir

Fokus Penguatan Karakter Kereligiusan dan Kemandirian

D Materi Pembelajaran

4 MPertemuan Ke-1

Materi Reguler

Iman kepada Allah

4 Pengertian iman kepada Allah

Apakah iman itu Kata iman berasal dari bahasa Arab yang bermakna

percaya Makna iman dalam pengertian ini adalah percaya dengan sepenuh

hati diucapkan dengan lisan dan diamalkan dalam perbuatan sehari-hari

5 Dalilnaqli iman kepada Allah

Menjadi orang yang beriman bukan persoalan yang ringan atau mudah Sebagai

manusia yang memiliki pertanggungjawaban kepada Allah Swt iman menjadi

sangat penting Allah Swt sendiri yang memerintah-kan kita untuk beriman

sebagaimana firman-Nya

ldquoWahai orang-orang yang beriman tetaplah beriman kepada Allah dan

rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kapada Rasulnya serta

kitab yang Allah turunkan sebelumnya Barang siapa yang kafir kepada

Allah malaikat-malai-kat-Nya kitab-kitab-Nya rasul-rasul-Nya dan hari

kemudian maka sesungguhnya orang itu telah tersesat sejauh-jauhnyardquo(QS

an-Nisarsquo4136)

Keimanan seseorang itu bisa tebal dan bisa tipis bisa bertambah atau

berkurang Salah satu cara untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah Swt

adalah dengan memahami nama-nama-Nya yang baik dan indah Kita sering

mendengar nama-nama indah itu dengan sebutan al-asmau al-husna

6 Hikmah beriman kepada Allah

Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena

merasa dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala

177

larangan-Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti

ini Jadi orang yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara

lain sebagai berikut

d Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan

firman-Nya

rdquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang

beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi

(hari kiamat)rdquo(Surah al-Mu‟min40 51)

e Hatimenjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman

Allah Swt

ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram

dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah

hati menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)

f Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya

tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana

firman Allah Swt berikut ini

ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan

nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan

kesabaranrdquo (QS al-lsquoAsr1031-3)

Materi Pengayaan

Fungsi Beriman Kepada Allah

6 Menambah Keyakinan

Kita tahu bahwa Allah SWT lah yang menciptakan segala sesuatunya dan

membuat kita masih hidup sampai sekarang Jadi kita harus semakin yakin

dan bersyukur kepada Allah Swt

178

7 Menambah Ketaatan Dengan beriman kepada Allah dapat menjadikan acuan untuk taat menjalani

perintah Allah dan menjauhi laranganya sehingga hati kita akan selalu ingat

kepada Allah Swt

8 Menentramkan Hati Dalam surah Ar-Raad ayat 28 dijelaskan bahwa orang-orang beriman selalu

mengingat Allah dan membuat hati mereka tentram karenanya

9 Dapat Menyelamatkan Hidup Manusia di Dunia Maupun Akhirat Dalam Quran Surah Al-Mukminin Allah berfirman Sesungguhnya Kami

menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan

dunia dan pada berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)rdquo

10 Mendatangkan Keuntungan dan Kebahagiaan Hidup Manusia yang beriman kepada Allah hati mereka menjadi tentram hidup

pastinya akan lebih bahagia dan permasalahan menjadi lebih mudah

diselesaikan karena Allah akan membantunya

5 Pertemuan Ke-2

Materi Reguler

Al-Asmaul Husna

3 Pengertian al-Asmaul-Husna

Al-Asmau al-husna adalah nama-nama Allah Swt yang baik Di antara al-

Asmau al-husna tersebut adalah

- al-bdquoAlim (Maha Mengetahui)

- al- Khabir (Mahateliti)

- as-Sami‟(Maha Mendengar) dan

- al-Bashir(Maha Melihat)

4 Contoh perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-asmau al-

husna

Kisah Si Andi Pergi Sekolah

Abdullah bin Dinar berjalan bersama Khalifah Umar bin Khattab dari

Madinah menuju Mekah Di tengah perjalanan bertemulah mereka berdua

dengan anak gembala Khalifah hendak mencoba menguji si gembala itu

(pada suatu hari andi seorang siswa SMP ia hendak berangkat sekolah

ketika dia menyebrang jalan tiba-tiba dia mengalami kecelakaan tertabrak

motor Bagaimana pendapatmu tentang Sikap andi tersebut Dan sikap

apakah yang seharusnya dimiliki oleh andi serta apa kaitannya dengan

sifat asmaul husna

179

Materi Pengayaan

Contoh Perilaku Iman Kepada Allah

Ada banyak sekali contoh perilaku iman kepada Allah yang bisa kita lakukan

dalam kehidupan sehari-hari seperti

11 Mendirikan Sholat

12 Menafkahkan sebagian rezeki

13 Beriman Kepada Kita Allah

14 Menafkan sebagian hartanya baik disaat waktu lapang ataupun sempit

15 Selalu berbuat kebajikan

16 Mampu menahan amarah

17 Mampu memaafkan kesalahan orang lain

18 Melaksanakan perintah Allah dari segi ibadah

19 Berhenti dari perbatan keji dan tidak mengulanginya lagi

20 Mempercayai dengan benar rukum iman

180

6 Pertemuan Ke-3

Materi Reguler

Hikmah Beriman kepada Allah

Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena merasa

dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan-

Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti ini Jadi orang

yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut

d Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan firman-

Nya

ldquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang

beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari

kiamat)rdquo(QSal-Mu‟min40 51)

e Hati menjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman Allah

Swt

ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram

dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati

menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)

f Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya

tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana

firman Allah Swt berikut ini

ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan

nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan

kesabaranrdquo (Surah al-lsquoAsr1031-3)

Materi Pengayaan

181

Bukti Kebenaran Sifat Allah

Kita sebagai umat muslim sudah sepatutnya tahu dan faham akan nama-

nama Allah lsquoAzza wa Jalla yang berjumlah 99 yang terlampir dalam Asma‟ u al-

Husna Dan nama-nama Allah lsquoAzza wa Jallah tersebut bukan hanya sekedar

pengertian atau wacana agama Islam itu sendiri melainkan itu memang

gambaran dari sifat-sifat Allah lsquoAzza wa Jalla yang sangat amat sempurna dan

terbukti kebenarannya sampai-sampai para ulama mengatakan bahwa dengan

Asmarsquo u al-Husna saja tidak cukup untuk menggambarkan Keagungan dan

Kesempurnaan Allah lsquoAzza wa Jalla sebagai pencipta alam semesta ini begitu

pula alam Akhirat yang tidak diragukan lagi keberadaannya kecuali oleh orang-

orang yang tidak berakal

Adapun di sini akan dijelaskan mengenai 5 bukti dari sekian banyak

bukti dari nama Allah lsquoAzza wa Jalla yaitu Al-lsquoAdlu (Maha Adil) Dan bukti-

bukti tersebut juga menguatkan akan kebenaran agama Islam sebagai agama

Rahmatan li al-bdquoAlamin yang dibawa oleh nabi yang bergelar al-Amin Dan 5

bukti tersebut adalah

(Pertama) Adalah dalam hal niat yang merupakan penentu dari arah

amalan-amalan yang kita perbuat karena niat tersebut berfungsi sebagai lentera

atau cahaya yang akan menuntun dan menerangi perjalanan seorang hamba

dalam bertemu Allah lsquoAzza wa Jalla Jika lentera tersebut memancar dengan

terang maka menjadi teranglah perjalanannya dalam bertemu Allah lsquoAzza wa

Jalla Sebaliknya jika cahaya lentera tersebut redup maka menjadi redup

pulalah jalan yang akan dilalui oleh seorang hamba untuk bisa bertemu dengan

Allah Jalla Yang Maha Pencipta dan Maha Mengadakan lagi Maha Pembentuk

Sebagaimana disebutkan dalam hadist Rasulullah saw ldquoSesungguhnya setiap

amalan hanyalah tergantung dengan niat-niatnya dan setiap orang hanya akan

mendapatkan apa yang dia niatkan maka barangsiapa yang hijrahnya kepada

Allah dan RasulNya maka hijrahnya kepada Allah dan RasulNya dan

barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang hendak dia raih atau karena

wanita yang hendak dia nikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia hijrah

kepadanyardquo (HR Bukhary-Muslim dari lsquoUmar bin Khoththob radhiallahu

lsquoanhu)

(Kedua) Adalah dalam hal perbuatan yang tentunya tidak terlepas dari

catatan Allah lsquoAzza wa Jalla lewat dua malaikat-Nya (Rakib ndash lsquoAtid) yang

senantiasa menemani kita di setiap langkah kita apapun dan bagaimanapun

bentuknya Lalu dari segi manakah kiranya bukti akan sifat Allah lsquoAzza wa Jalla

yang Maha Adil Coba kita perhatikan dengan seksama firman Allah lsquoAzza wa

Jalla dan hadist Rasulullah berikut ini ldquoBarang siapa berbuat kebaikan

mendapat sepuluh kali lipat amalnya Dan barang siapa berbuat kejahatan

dibalas seimbang dengan kejahatannya Mereka sedikit pun tidak dirugikan

182

(dizalimi) (al-An‟am 160)

(Ketiga) Adalah dalam hal keutamaan kaum hawa dalam berbakti

kepada suaminya yang merupakan kewajiban sebagai seorang istri sebagaimana

sabda Rasulullah saw ldquoperkara yang pertama kali ditanyakan kepada seorang

wanita pada hari kiamat nanti adalah mengenai sholat lima waktu dan

ketaatannya terhadap suamirdquo (HRIbnu Hibbab dari Abu Hurairah)

Jadi berikut adalah bentuk keadilan Allah terhadap kaum wanita yang

mungkin tidak dapat melakukan sebagian pekerjaan mulia yang dapat dikerjakan

oleh kaum lelaki tetapi dengan wujud keadilah Allah Yang Maha Adil kaum

wanita memiliki porsi pahala yang sama besarnya dengan kaum lelaki meskipun

dengan amalan-amalan yang berbeda seperti amalan-amalan yang telah

Rasulullah saw wasiatkan kepada putrinya Fathimah az-Zahra dan seluruh kaum

wanita diwaktu itu dan sesudahnya Bukti lain adalah ketika para mujahid

berjihad melawan musuh dan gugur maka dia mati syahid Begitu pula dengan

perempuan yang berjihad melahirkan anaknya yang rasanya seperti antara hidup

dan mati kemudian dia meninggal seketika itu atau setelah ia melahirkan makan

dia bisa dikatakan mati syahid tanpa harus terjun ke medan perang Wallahu

Arsquolam

(Keempat) Adalah dalam hal warisan yang memberikan porsi lebih

banyak kepada lelaki daripada perempuan yaitu bagian laki-laki dua kali bagian

perempuan sebagaiman firman Allah SWT ldquoAllah mensyari‟atkan bagimu

tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu yaitu bahagian seorang anak

lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuahelliprdquo(an-Nisa‟ 11)

Bukti akan kebenaran sifat Allah SWT Yang Maha Adil di sini adalah

bahwasanya Allah SWT melebihkan bagian lelaki atas wanita dalam hal

warisan karena kenyataannya lelakilah yang oleh syarirsquoat dibebankan tanggung

jawab untuk memberi nafkah keluarga dan membebaskan perempuan dari

kewajiban tersebut meskipun perempuan boleh saja ikut mencari nafkah Para

laki-laki juga diwajibkan oleh ajaran Islam untuk mengeluarkan mas kawin

untuk diberikan kepada istrinya sebagai cerminan cinta kasih sayangnya ketika

keduanya menikah sedangkan perempuan tidak dibebani apa-apa

(Kelima) Selanjutnya adalah mengenai keutamaan bulan Ramadhan

Bulan dimana Al-Qur`an diturunkan bulan yang penuh berkah dengan pelipat

gandaan pahala sebuah amalan bulan yang penuh pengampunan Bulan dimana

pintu surga dibuka lebar-lebar dan pintu neraka ditutup rapat-rapat dan bulan di

mana para syaitan dibelenggu dari menggoda manusia Sebagaimana sabda

Rasulullah saw ldquoJika Bulan Ramadhan telah tiba maka (pintu) surga dibuka

lebar-lebar (pintu) neraka ditutup rapat-rapat dan para syetan

dibelenggurdquo(HR Muslim )

Dan bukti yang menunjukkan Allah Maha Adil di sini adalah mengenai

pelipat gandaan pahala sebuah amalan terutama pada malam Lailatul Qadar

yaitu satu malam kemuliaan yang lebih baik daripada seribu bulan sebagaimana

yang terlampira dalam al-Qurrsquoan ldquo Sesungguhnya kami Telah menurunkannya

(Al Quran) pada malam kemuliaan Dan tahukah kamu apakah malam

183

kemuliaan itu Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan Pada malam

itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk

mengatur segala urusanMalam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar

(al-Qadr 1-5)

E Metode Pembelajaran

Pendekatan Pembelajaran Saintifik

Model Team Games Tournament (TGT)

Metode diskusi kelompok

F Media dan Bahan

3 Media

g Presentasi Power Point

h Video pembelajaranFilm tentang kejadian bencana alam

i LaptopKomputer

j LCD Projector

k WhiteboardBlackboard

l Guntingcutter

4 Bahan

e PensilSpidol

f Kertas

g CDFlash Disk

h Bahan-bahan lainnya

G Sumber Belajar

6 Al-Qurrsquoan dan Terjemahnya Departemen Agama RI Tahun 2006

7 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Siswa) Jakarta Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)

8 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Guru) Jakarta Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)

9 Choeroni dkk 2013 Pendidikan Islam dan Budi Pekerti SMP kelas

VIIISemarang ESIS Erlangga

10 Tim MGMP PAI SMP Kota Serang 2016 Modul Pembelajaran PAI amp Budi

Pekerti Kelas VII

184

H Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke-1

PENDAHULUAN

Fase 1

1 Mengkondisikan siswa dan berdoa

2 Mengabsen kehadiran siswa

3 Menyampaikan tujuan pembelajaran

4 Menginformasikan pembelajaran yang akan digunakan yaitu pembelajaran

kooperatif STAD

5 Penyampaian masalah perilaku yang menunjukkan Asmaul Husna dalam kehidupan

sehari-hari

KEGIATAN INTI

Fase 2

Memotifasi siswa agar dapat menggunakan pengetahuannya tentang Asmaul Husna

dalam diskusi

Fase 3

Mengelompokkan siswa dalam satu kelas menjadi beberapa kelompok (setiap kelompok

terdiri dari 5 orang dengan satu orang sebagai tutor sebaya)

Fase 4

Setiap kelompok menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru Selama diskusi

berlangsung guru memantau kerja dari masing-masing kelompok dan mengarahkan

siswa yang mengalami kesulitan serta mengarahkan ke jawaban yang benar Diskusi

kelompok dilaksanakan dengan media kartu masalah

Fase 5

Meminta beberapa perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya

sedangkan kelompok yang lain memberi tanggapan Guru memandu jalannya diskusi dan

merumuskan jawaban yang benar yang diwujudkan di kertas manila

Fase 6

Memberi nilai penghargaan individu dan kelompok

PENUTUP

1 Membimbing siswa membuat kesimpulan

2 Merefleksi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan

3 Memberi tugas siswa untuk dikerjakan di rumah

I Penilaian

4 Teknik Penilaian

e Sikap spiritual

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Observasi Jurnal Lampiran

4

Saat

Pembelajaran

Penilaian

untuk

185

Berlangsung pencapaian

pembelajaran

(assessment

for and of

learning)

2 Penilaian

Diri

Lembar

Penilaian

Diri

Lampiran

5

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

3 Penilaian

antarteman

Lembar

Penilaian

antarteman

Lampiran

6

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

f Sikap Sosial

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Observasi Jurnal Lampiran

4

Saat

Pembelajaran

Berlangsung

Penilaian

untuk

pencapaian

pembelajaran

(assessment

for and of

learning)

2 Penilaian

Diri

Lembar

Penilaian

Diri

Lampiran

5

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

3 Penilaian

antartema

n

Lembar

Penilaian

antartem

an

Lampiran

6

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

g Pengetahuan

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Lisan Pertanyaan

(lisan)

dengan

jawaban

terbuka

Lampiran

7

Saat

Pembelajaran

Berlangsung

Penilaian

untuk

pembelajara

n

(assessment

186

for

learning)

2 Penugas

an

Tugas

tertulis

Lampiran

8

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

untuk dan

sebagai

pembelajara

n

(assessment

for and as

learning)

3 Tertulis Soal-soal

esei

Lampiran

9

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

pencapaian

pembelajara

n

(assessment

of learning)

4 Portofol

io

Sampel

pekerjaan

terbaik hasil

dari

penugasan

atau tes

tertulis

Saat

Pembelajaran

usai

Data untuk

penulisan

deskripsi

pencapaian

pengetahua

n

(assessment

of learning)

h Keterampilan

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Produk Soal

keterampilan

produk

Lampiran

10

Saat

Pembelajara

n

Berlangsun

gatau

setelah usai

Penilaian

untuk

sebagai

danatau

pencapaian

pembelajaran

(assessment

for as and of

learning)

2 Portofol

io

Sampel

produk

terbaik hasil

dari tugas

atau proyek

Saat

Pembelajara

n usai

Penilaian

untuk dan

sebagai data

untuk

penulisan

deskripsi

pencapaian

keterampilan

5 Pembelajaran Remedial

Pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk (1) pembelajaran ulang (2)

bimbingan perorangan (3) belajar kelompok DAN (4) pemanfaatan tutor

187

sebaya bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis

penilaian

6 Pembelajaran Pengayaan

Berdasarkan hasil analisis penilaian siswa yang sudah mencapai ketuntasan

belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan danatau

pendalaman materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan

soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi meringkas buku-buku referensi

dan mewawancarai narasumber

Saran-saran

Mengetahui

Kepala SMP Plus Nurul Marsquoarif

Gousul Alam

NIP

Kota Serang April 2017

Guru Mata Pelajaran

PAI dan Budi Pekerti

Tolaah S PdI

NIP

188

Lampiran 2 Instrumen Penelitian Hasil Belajar PAI

INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR PAI

Teknik Penilaian Tes Tulis

Bentuk instrumen Pilihan Ganda

Petunjuk Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara

memberi

tanda silang pada huruf A B C dan D

Nama SiswaSampel helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

1 Allah Maha Esa terdapat dalam Al-Qurrsquoan surathellip

a Al-Kafirun

b Al-Ikhlas

c Al-Falaq

d An-Nas

2 Ibadah hanya mengharapkan pahala dari Allah dan tidak mengharap pujian dari

manusia dinamakanhellip

a Ikhlas c Taqwa

b Taat d Tawakal

3 Bukti kebesaran bahwa Allah bersifat Al-Barr adalah

a Allah mencukupi kebutuhan makhluk-Nya

b Allah mengampuni setiap dosa orang yang bertaubat

c Allah maha perkasa

d Allah maha adil

4 Memutuskan suatu perkara secara tidak memihak merupakan pengamalan dari

sifat Allah

a Al-aziz

b An-nafirsquo

c Ar-rauf

d Al-Fattah

5 Meyakini dengan segala penuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-

kitab-Nya kepada para utusann-Nya sebagai pedoman hidup bagi manusia

disebuthellip

a Iman Kepada Allah SWT c Iman Kepada Kitab-kitab Allah

b Iman Kepada Malaikat d Iman Kepada Rasul

6 Beriman kepada kitab-kitab suci sebelum Al-qurrsquoan cukup dilakukan denganhellip

a Mengamalkannya c Meyakini kebenarannya

b Membenarkan ajarannya d Semuanya benar

189

7 Salah satu isi kandungan Al-qurrsquoan adalahhellip

a Akidah Akhlak c Muamalah

b Ibadah d a b dan c benar

8 Fungsi kitab suci bagi kehidupan manusia adalah sebagaihellip

a Kebutuhan pokoknya c Petunjuk hidupnya

b Bacaan sehari-hari d Kebutuhan pelengkapnya

9 Kitab Injil yang dijadikan pedoman hidup oleh umat nasrani di dunia pada

mulanya diturunkan kepadahellip

a Musa as c Muhammad SAW

b Daud as d Isa as

10 Nama lain dari Al-Qurrsquoan adalah Al-Bayan yang berartihellip

a Pengingat c Pembeda

b Penerangan d Petunjuk

11 Sikap yang mencerminkan mencintai Al-qurrsquoan adalahhellip

a Mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari menjalankan perintah-perintah-Nya

menjauhi larangan-Nya

b Hidup dengan hawa nafsu

c Lebih mencintai dirinya sendiri

d Hidup penuh dengan amarah

12 Pengertian qadar menurut Al-qurrsquoan adalah

a Ketentuan c Putusan

b Timbangan d Ukuran

13 Ketentuan Allah SWT sejak zaman azali Adalah pengertian dari

a Qadla c Taqdir

b Qadar d Qadir

14 Qadla merupakan sesuatu yang

a Sudah terjadi pada setiap hamba-Nya

b Terjadi pada setiap hamba yang beriman

c Terjadi pada setiap makhluk

d Belum terjadi pada setiap hamba-Nya

15 Berikut ini adalah perilaku yang tidak mencerminkan keimanan kepada qadla dan

qadar yakni

a Mensyukuri nikmat dari Allah SWT

b Sabar terhadap setiap ujian yang sedang menerpa

c Berprasangka jelek pada Allah SWT

d Qanarsquoah atas setiap bagian yang diterima

16 Saling memahami saling mengetahui kondisi sesama muslim disebut dengan

a Tafahum c Takabur

b Tarsquoaruf d Tawadhu

190

17 Sikap perilaku ucapan perbuatan dan tindakan yang tidak sesuai dengan tuntunan

ajaran Islam dan norma-norma aturan yang berlaku adalah pengertian dari akhlak

a Mahmudah c Maunah

b Mahmudah d Karimah

18 Menaruh kepercayaan kepada orang lain tentang suatu urusan termasuk dalam

a Dzan c Su udzan

b Husnud dzan d Prasangka buruk

19 Berikut merupakan pengertian jujurhellip

a Perilaku yang mncerminkan adanya kesesuaian antara hati perkataan dan

perbuatan

b Suatu perilaku yang mencerminkan sikap seweang-wenang

c Perilaku yang mencerminkan tindakan ujub

d Perilaku yang mencerminkan taqwa

20 Berikut merupakan sikap yang menunjukkan rendah hatihellip

a Tidak bersifat angkuh c Selalu berbuat kecurangan

b Angkuh d Selalu mementingkan diri sendiri

21 Salah satu contoh sikap perilaku adil adalahhellip

a Menempatkan sesuatu yang benar pada tempatnya

b Sesuuatu yang salah dikatakan benar

c Adanya kezoliman

d Adanya ketidakadilan

22 Sikap jujur dan adil tertuang pada Dalil Naqli yaitu pada Al-qurrsquoan surathellip

a Al-Maidah ayat 8 c An-Nisa ayat 2

b Al-Baqarah ayat 2 d An-Nisa ayat 3

23 Pengertian Tawadu adalahhellip

a Sikap diri yang tidak merasa lebih dari orang lain

b Sikap membanggakan diri sendiri

c Sikap merasa mampu

d Sikap selalu merasa bangga atas perbuatan yang dilakukan

24 Makhluk yang sifatnya selalu menggoda manusia agar terjerumus dalam lembah

dosa adalah

a Malaikat

b Jin

c Syetan

d Manusia

25 Perbedaan antara Malaikat dengan Jin adalah

a Malaikat selalu taat kepada Allah SWT

b Jin tidak berjenis kelamin

c Malaikat menyesuaikan manusia

d Jin selalu taat kepada Allah SWT

191

Instrumen Keaktifan Belajar Peserta Didik Sebelum Uji Coba

INSTRUMEN KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK

SEBELUM DIUJI COBA

Nama Sampel helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Nomor Tes helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Petunjuk Pengerjaan berilah tanda cek lis (radic) pada pilihan jawaban yang anda pilih

No Pernyataan Opsion

SS S R TS STS

1 Bila diberi materi pelajaran oleh guru saya akan

segera membaca materi tersebut

2 Saya akan bertanya bila tidak mengerti

3 Saya mendengarkan bila guru sedang

menerangkan materi pelajaran

4 Sesudah pelajaran saya membuat ringkasan

tentang materi yang saya dapatkan

5 Saya menggambar diagram yang isinya materi

untuk memudahkan saya dalam belajar

6 Saya hadir dalam setiap penelitian kelompok di

sekolah

7 Saya tertarik untuk memecahkan masalah-masalah

yang diberikan guru kepada siswa

8 Saya bersemangat untuk mengikuti mata pelajaran

Matematika

9 Saya tidak membaca materi bila tidak diminta oleh

guru

10 Saya tidak akan mengemukakan ide pemikiran

saya bila tidak diminta oleh guru

11 Bila guru sedang menerangkan materi pelajaran

saya lebih memilih untuk berbicara dengan teman

lain

12 Saya akan mencatat bila diminta oleh guru

13 Saya malas bila menerangkan materi dengan

menggunakan skema gambar

14 Saya tidak hadir dalam setiap penelitian kelompok

seperti yang diajarkan oleh guru

15 Saya tidak mau bila ditunjuk untuk membuat

keputusan dalam kelompok

16 Saya merasa bosan ketika teman menerangkan

materi pelajaran melalui presentasi kelompok

17 Saya membaca materi pelajaran terlebih dahulu

sebelum pelajaran dimulai

18 Saya mampu mengemukakan idepemikiran saya

di kelas

19 Saya mendengarkan presentasi sehingga lebih

cepat menangkap materi

192

20 Mengerjakan latihan soal membuat saya lebih

mengerti materi pelajaran yang saya dapat

21 Saya berantusias saat menggambar sumber belajar

di lingkungan sekitar

22 Saya membantu menyiapkan alat-alat untuk

melakukan penelitian

23 Saya akan menganalisa soal yang diberikan oleh

guru kepada siswa

24 Saya berani bila guru meminta saya untuk tampil

di depan kelas

25 Saya lebih memilih mencontek teman dari pada

harus membaca materi yang akan diujikan

26 Saya tetap diam walaupun saya kurang mengerti

materi yang diterangkan oleh guru

27 Saya lebih memilih bercanda dengan teman

sebangku saya daripada mendengarkan presentasi

28 Saya lebih membuat fotocopy catatan milik teman

daripada saya harus mencatat sendiri

29 Ketika menggambar objek penelitian saya diminta

teman untuk menggambarkannya

30 Menurut saya kegiatan penelitian kelompok

sekolah tidak penting

31 Menganalisis soal yang diberikan oleh guru hanya

membuang waktu

32 Saya merasa gugup bila guru menunjuk saya

untuk mengemukakan ide pemikiran saya di kelas

33 Menurut saya diskusi merupakan hal penting

dalam kegiatan belajar mengajar

34 Saya sangat antusias saat mendengarkan

perdebatan tentang masalah pelajaran

35 Saya aktif mengumpulkan informasi data dan

mencatat hasil penelitian

36 Saya merasa takut untuk mengemukakan

idepemikiran saya di kelas karena takut

37 Saya senang ketika mengikuti kegiatan penelitian

di sekolah

38 Saya lebih memilih diam walaupun saya tahu

topik pelajaran yang sedang dibahas oleh guru

193

Instrumen Keaktifan Belajar Setelah Uji Coba

INSTRUMEN KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK

SETELAH DIUJI COBA

Nama Sampel helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Nomor Tes helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Petunjuk Pengerjaan berilah tanda cek lis (radic) pada pilihan jawaban yang anda pilih

No Pernyataan Opsion

SS S R TS STS

1 Bila diberi materi pelajaran oleh guru saya akan

segera membaca materi tersebut

2 Saya akan bertanya bila tidak mengerti

3 Saya mendengarkan bila guru sedang

menerangkan materi pelajaran

4 Sesudah pelajaran saya membuat ringkasan

tentang materi yang saya dapatkan

5 Saya menggambar diagram yang isinya materi

untuk memudahkan saya dalam belajar

6 Saya hadir dalam setiap penelitian kelompok di

sekolah

7 Saya tertarik untuk memecahkan masalah-masalah

yang diberikan guru kepada siswa

8 Saya bersemangat untuk mengikuti mata pelajaran

Matematika

9 Saya tidak membaca materi bila tidak diminta oleh

guru

10 Saya tidak akan mengemukakan ide pemikiran

saya bila tidak diminta oleh guru

11 Bila guru sedang menerangkan materi pelajaran

saya lebih memilih untuk berbicara dengan teman

lain

12 Saya akan mencatat bila diminta oleh guru

13 Saya malas bila menerangkan materi dengan

menggunakan skema gambar

14 Saya tidak hadir dalam setiap penelitian kelompok

seperti yang diajarkan oleh guru

15 Saya tidak mau bila ditunjuk untuk membuat

keputusan dalam kelompok

16 Saya merasa bosan ketika teman menerangkan

materi pelajaran melalui presentasi kelompok

17 Saya membaca materi pelajaran terlebih dahulu

sebelum pelajaran dimulai

18 Saya mampu mengemukakan idepemikiran saya

di kelas

19 Saya mendengarkan presentasi sehingga lebih

cepat menangkap materi

194

20 Mengerjakan latihan soal membuat saya lebih

mengerti materi pelajaran yang saya dapat

21 Saya berantusias saat menggambar sumber belajar

di lingkungan sekitar

22 Saya membantu menyiapkan alat-alat untuk

melakukan penelitian

23 Saya akan menganalisa soal yang diberikan oleh

guru kepada siswa

24 Saya berani bila guru meminta saya untuk tampil

di depan kelas

25 Saya lebih memilih mencontek teman dari pada

harus membaca materi yang akan diujikan

26 Saya tetap diam walaupun saya kurang mengerti

materi yang diterangkan oleh guru

27 Saya lebih membuat fotocopy catatan milik teman

daripada saya harus mencatat sendiri

28 Ketika menggambar objek penelitian saya diminta

teman untuk menggambarkannya

29 Menurut saya kegiatan penelitian kelompok

sekolah tidak penting

30 Menganalisis soal yang diberikan oleh guru hanya

membuang waktu

31 Saya merasa gugup bila guru menunjuk saya

untuk mengemukakan ide pemikiran saya di kelas

32 Menurut saya diskusi merupakan hal penting

dalam kegiatan belajar mengajar

33 Saya aktif mengumpulkan informasi data dan

mencatat hasil penelitian

34 Saya merasa takut untuk mengemukakan

idepemikiran saya di kelas karena takut

35 Saya senang ketika mengikuti kegiatan penelitian

di sekolah

36 Saya lebih memilih diam walaupun saya tahu

topik pelajaran yang sedang dibahas oleh guru

195

Lampiran 3

Surat Keputusan Penunjukkan Dosen Pembimbing

196

197

198

Lampiran 4

Surat Keterangan Telah Selesai Melakukan Penelitian

199

Lampiran 5

Data Hasil Tes Keaktifan Belajar Peserta Didik

No Nama Item Soal

Jml 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

1 AHMAD R 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 145

2 AHMAD S 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 180

3 ALMAHES 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 147

4 ALVIN A 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144

5 AMANDA 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 172

6 AMIRUDIN 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 149

7 ANDRI F 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 146

8 ERNI 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 175

9 FIRHAN 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144

10 HAERIYAH 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 156

11 HASBULOH 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 172

12 HERMAWATI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144

13 HESTIKA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 138

14 IIS NURUL A 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 173

15 IMASWATI 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 173

16 JAMSIAH 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 167

17 KARINA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 146

18 KURNIASIH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144

19 KUSNANDI 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 179

20 LAILATUL F 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 173

21 LELA 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 153

22 LENA F 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 153

23 LENA RIKA 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 169

24 LENI F 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 155

25 M ROBI 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 152

26 MUHAMAD E 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 157

27 MUHAMAD M 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 154

28 MUHAMAD M 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 151

29 MUHAMAD N 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 166

30 MUHAMAD R 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 164

31 MUHAMAD S 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 156

32 MUHAMAD T 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 151

200

33 MUHAMAD YADI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 158

34 MUHAMMAD DURAHMAN

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 170

35 MUHAMMAD DUROHIM 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 158

36 MUHAMMAD ROBI 5 5 5 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 154

37 MUHTANDI 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 166

38 MURTI AWALIYAH 4 4 3 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 162

39 NASRUDIN 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 171

40 NINA 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 149

41 NURAENI 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 149

42 NURJANAH 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 172

43 OSAMA ABABIL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 149

44 RAJU 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 169

45 RAMDINI AMELIA 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 153

46 RANI PURWASIH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 151

47 RATNASARI 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 162

48 RENDI PANGESTU 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 158

49 RINA DEWI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 150

50 ROHIMAH 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 162

51 ROSITA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 150

52 ROSULULLOH 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 151

53 SAEPUDIN 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 175

54 SAHRUDIN 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 156

55 SILVIAH 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 143

56 SITI ANISAH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 164

57 SITI APRIYATI 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 161

58 SITI CHOIRINNISA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 150

59 SRI REJA AGUNG 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 164

60 SUSILAWATI 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 151

61 SYANTEL NURHAYATI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 150

62 WINDIA NINGSIH 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 174

63 WIWIN WINARSIH 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 149

64 YANTI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 148

199

Lampiran 6

Hasil Tes Keaktifan Belajar Peserta Didik yang Telah Diurutkan

HASIL TES KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK

KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

No Nama Skor

1 AHMAD SEPRIANDI 180

2 KUSNANDI 179

3 ERNI 175

4 SAEPUDIN 175

5 WINDIA NINGSIH 174

6 IIS NURUL AINI 173

7 IMASWATI 173

8 LAILATUL FITRIYAH 173

9 AMANDA ANWAR 172

10 HASBULOH 172

11 NURJANAH 172

12 NASRUDIN 171

13 MUHAMMAD DURAHMAN 170

14 LENA RIKA 169

15 RAJU 169

16 JAMSIAH 167

17 MUHAMAD NUR IWAN 166

18 MUHTANDI 166

19 MUHAMAD REZA ALFARIZI 164

20 SITI ANISAH 164

21 SRI REJA AGUNG 164

22 MURTI AWALIYAH 162

23 RATNASARI 162

24 ROHIMAH 162

25 SITI APRIYATI 161

26 MUHAMAD YADI 158

27 MUHAMMAD DUROHIM 158

28 RENDI PANGESTU 158

29 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 157

30 HAERIYAH 156

31 MUHAMAD SATRIA 156

32 SAHRUDIN 156

33 LENI FITRIANI 155

200

34 MUHAMAD MUHADI 154

35 MUHAMMAD ROBI 154

36 LELA 153

37 LENA FITRIANA 153

38 RAMDINI AMELIA 153

39 M ROBI 152

40 MUHAMAD MUHI 151

41 MUHAMAD TAQIUTORIK 151

42 RANI PURWASIH 151

43 ROSULULLOH 151

44 SUSILAWATI 151

45 RINA DEWI 150

46 ROSITA 150

47 SITI CHOIRINNISA 150

48 SYANTEL NURHAYATI 150

49 AMIRUDIN 149

50 NINA 149

51 NURAENI 149

52 OSAMA ABABIL 149

53 WIWIN WINARSIH 149

54 YANTI 148

55 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 147

56 ANDRI FIRMANSYAH 146

57 KARINA 146

58 AHMAD RIDHO 145

59 ALVIN ALFAREZA 144

60 FIRHAN 144

61 HERMAWATI 144

62 KURNIASIH 144

63 SILVIAH 143

64 HESTIKA 138

201

Lampiran 7

Pembagian Kelompok Penelitian

Kelompok Model Pembelajaran TGT

dengan Keaktifan Belajar Tinggi

No Nama Skor

1 AHMAD SEPRIANDI 180

2 SAEPUDIN 175

3 WINDIA NINGSIH 174

4 LAILATUL FITRIYAH 173

5 AMANDA ANWAR 172

6 NASRUDIN 171

7 MUHAMMAD DURAHMAN 170

8 JAMSIAH 167

9 MUHAMAD NUR IWAN 166

10 SITI ANISAH 164

11 SRI REJA AGUNG 164

12 ROHIMAH 162

13 SITI APRIYATI 161

14 RENDI PANGESTU 158

15 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 157

16 SAHRUDIN 156

Kelompok Model Pembelajaran STAD

dengan Keaktifan Belajar Tinggi

No Nama Skor

1 KUSNANDI 179

2 ERNI 175

3 IIS NURUL AINI 173

4 IMASWATI 173

5 HASBULOH 172

6 NURJANAH 172

7 LENA RIKA 169

8 RAJU 169

9 MUHTANDI 166

10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 164

11 MURTI AWALIYAH 162

12 RATNASARI 162

13 MUHAMAD YADI 158

14 MUHAMMAD DUROHIM 158

15 HAERIYAH 156

16 MUHAMAD SATRIA 156

202

Kelompok Model Pembelajaran TGT

dengan Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Skor

1 LENI FITRIANI 155

4 LELA 153

5 LENA FITRIANA 153

8 MUHAMAD MUHI 151

9 MUHAMAD TAQIUTORIK 151

12 SUSILAWATI 151

13 RINA DEWI 150

16 SYANTEL NURHAYATI 150

17 AMIRUDIN 149

20 OSAMA ABABIL 149

21 WIWIN WINARSIH 149

24 ANDRI FIRMANSYAH 146

25 KARINA 146

28 FIRHAN 144

29 HERMAWATI 144

32 HESTIKA 138

Kelompok Model Pembelajaran STAD

dengan Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Skor

2 MUHAMAD MUHADI 154

3 MUHAMMAD ROBI 154

6 RAMDINI AMELIA 153

7 M ROBI 152

10 RANI PURWASIH 151

11 ROSULULLOH 151

14 ROSITA 150

15 SITI CHOIRINNISA 150

18 NINA 149

19 NURAENI 149

22 YANTI 148

23 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 147

26 AHMAD RIDHO 145

27 ALVIN ALFAREZA 144

30 KURNIASIH 144

31 SILVIAH 143

203

Lampiran 8

HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran TGT Keaktifan Belajar Tinggi

No Nama Siswa Jawaban Soal

Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 AHMAD SEPRIANDI 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13

2 SAEPUDIN 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13

3 WINDIA NINGSIH 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 13

4 LAILATUL FITRIYAH 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13

5 AMANDA ANWAR 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13

6 NASRUDIN 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14

7

MUHAMMAD

DURAHMAN 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14

8 JAMSIAH 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 14

9 MUHAMAD NUR IWAN 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 15

10 SITI ANISAH 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 15

11 SRI REJA AGUNG 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 15

12 ROHIMAH 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 16

13 SITI APRIYATI 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 16

14 RENDI PANGESTU 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 16

15

MUHAMAD ERIK

DARUSALAM 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 16

16 SAHRUDIN 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 17

204

Lampiran 9

HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Tinggi

N

o Nama Siswa

Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 KUSNANDI 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 12

2 ERNI 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 11

3 IIS NURUL AINI 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 13

4 IMASWATI 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 12

5 HASBULOH 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13

6 NURJANAH 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14

7 LENA RIKA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 15

8 RAJU 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 13

9 MUHTANDI 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13

10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 11

11 MURTI AWALIYAH 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 15

12 RATNASARI 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13

13 MUHAMAD YADI 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 13

14 MUHAMMAD DUROHIM 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 14

15 HAERIYAH 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13

16 MUHAMAD SATRIA 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 16

205

Lampiran 10

HASIL TES AKHIR HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran TGT Keaktifan Tinggi

No Nama Siswa Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 AHMAD SEPRIANDI 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 23

2 SAEPUDIN 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23

3 WINDIA NINGSIH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 22

4 LAILATUL FITRIYAH 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 22

5 AMANDA ANWAR 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 21

6 NASRUDIN 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 21

7 MUHAMMAD DURAHMAN 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22

8 JAMSIAH 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 23

9 MUHAMAD NUR IWAN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 22

10 SITI ANISAH 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24

11 SRI REJA AGUNG 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 23

12 ROHIMAH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 23

13 SITI APRIYATI 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24

14 RENDI PANGESTU 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25

15 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25

16 SAHRUDIN 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24

206

Lampiran 11

HASIL TES AKHIR HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Tinggi

No Nama Siswa Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 KUSNANDI 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 21

2 ERNI 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 20

3 IIS NURUL AINI 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

4 IMASWATI 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 21

5 HASBULOH 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 20

6 NURJANAH 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

7 LENA RIKA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 22

8 RAJU 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 19

9 MUHTANDI 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19

10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 17

11 MURTI AWALIYAH 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 21

12 RATNASARI 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 20

13 MUHAMAD YADI 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 18

14 MUHAMMAD DUROHIM 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 21

15 HAERIYAH 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 18

16 MUHAMAD SATRIA 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22

207

Lampiran 12

HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran TGT Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Siswa Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 LENI FITRIANI 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 9

2 LELA 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 9

3 LENA FITRIANA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 8

4 MUHAMAD MUHI 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 8

5 MUHAMAD TAQIUTORIK 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 11

6 SUSILAWATI 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 10

7 RINA DEWI 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 10

8 SYANTEL NURHAYATI 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 9

9 AMIRUDIN 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 8

10 OSAMA ABABIL 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 9

11 WIWIN WINARSIH 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 9

12 ANDRI FIRMANSYAH 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 9

13 KARINA 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 8

14 FIRHAN 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 9

15 HERMAWATI 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 10

16 HESTIKA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 7

208

Lampiran 13

HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Siswa Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 MUHAMAD MUHADI 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 9

2 MUHAMMAD ROBI 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 7

3 RAMDINI AMELIA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 7

4 M ROBI 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 9

5 RANI PURWASIH 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 10

6 ROSULULLOH 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 9

7 ROSITA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 9

8 SITI CHOIRINNISA 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 8

9 NINA 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 9

10 NURAENI 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 8

11 YANTI 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 9

12 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 9

13 AHMAD RIDHO 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 8

14 ALVIN ALFAREZA 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 9

15 KURNIASIH 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 10

16 SILVIAH 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 8

209

Lampiran 14

HASIL TES AKHIR HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran TGT Keaktifan Belajar Rendah

N

o Nama Siswa

Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 LENI FITRIANI 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 18

2 LELA 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 17

3 LENA FITRIANA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 15

4 MUHAMAD MUHI 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 17

5 MUHAMAD T 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 19

6 SUSILAWATI 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 17

7 RINA DEWI 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 18

8 SYANTEL N 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 17

9 AMIRUDIN 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 15

10 OSAMA ABABIL 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 15

11 WIWIN WINARSIH 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 16

12 ANDRI F 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 15

13 KARINA 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 13

14 FIRHAN 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 16

15 HERMAWATI 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 15

16 HESTIKA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 11

210

Lampiran 15

HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Siswa Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 MUHAMAD MUHADI 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 18

2 MUHAMMAD ROBI 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 15

3 RAMDINI AMELIA 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 14

4 M ROBI 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 18

5 RANI PURWASIH 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 18

6 ROSULULLOH 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 16

7 ROSITA 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 17

8 SITI CHOIRINNISA 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 16

9 NINA 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 16

10 NURAENI 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 14

11 YANTI 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 16

12 ALMAHESA PUTRA S 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 15

13 AHMAD RIDHO 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 14

14 ALVIN ALFAREZA 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 16

15 KURNIASIH 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 15

16 SILVIAH 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 13

211

Lampiran 16

Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran TGT Tingkat Keaktifan

Tinggi

Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test

Kelompok Model Pembelajaran TGT

Tingkat Keaktifan Belajar Tinggi

No Nama Tes

Awal Akhir GainSelisih

1 AHMAD SEPRIANDI 13 23 10

2 SAEPUDIN 13 23 10

3 WINDIA NINGSIH 13 22 9

4 LAILATUL FITRIYAH 13 22 9

5 AMANDA ANWAR 13 21 8

6 NASRUDIN 14 21 7

7 MUHAMMAD DURAHMAN 14 22 8

8 JAMSIAH 14 23 9

9 MUHAMAD NUR IWAN 15 22 7

10 SITI ANISAH 15 24 9

11 SRI REJA AGUNG 15 23 8

12 ROHIMAH 16 23 7

13 SITI APRIYATI 16 24 8

14 RENDI PANGESTU 16 25 9

15 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 18 25 7

16 SAHRUDIN 17 24 7

Jumlah 132

Rata-rata 825

Standar Deviasi 106

Nilai Minimum 700

Nilai Maksimum 1000

212

Lampiran 17

Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran TGT Tingkat Keaktifan

Rendah

Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test

Kelompok Model Pembelajaran TGT

Tingkat Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Tes

Awal Akhir GainSelisih

1 LENI FITRIANI 9 18 9

2 LELA 9 17 8

3 LENA FITRIANA 8 15 7

4 MUHAMAD MUHI 8 17 9

5 MUHAMAD TAQIUTORIK 11 19 8

6 SUSILAWATI 10 17 7

7 RINA DEWI 10 18 8

8 SYANTEL NURHAYATI 9 17 8

9 AMIRUDIN 8 15 7

10 OSAMA ABABIL 9 15 6

11 WIWIN WINARSIH 9 16 7

12 ANDRI FIRMANSYAH 9 15 6

13 KARINA 8 13 5

14 FIRHAN 9 16 7

15 HERMAWATI 10 15 5

16 HESTIKA 7 11 4

Jumlah 111

Rata-rata 694

Standar Deviasi 144

Nilai Minimum 400

Nilai Maximum 900

213

Lampiran 18

Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran STAD Tingkat Keaktifan

Belajar Tinggi

Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test

Kelompok Model Pembelajaran STAD

Tingkat Keaktifan Belajar Tinggi

No Nama Tes

Awal Akhir GainSelisih

1 KUSNANDI 12 21 9

2 ERNI 11 20 9

3 IIS NURUL AINI 13 22 9

4 IMASWATI 12 21 9

5 HASBULOH 13 20 7

6 NURJANAH 14 22 8

7 LENA RIKA 15 22 7

8 RAJU 13 19 6

9 MUHTANDI 13 19 6

10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 11 17 6

11 MURTI AWALIYAH 15 21 6

12 RATNASARI 13 20 7

13 MUHAMAD YADI 13 18 5

14 MUHAMMAD DUROHIM 14 21 7

15 HAERIYAH 13 18 5

16 MUHAMAD SATRIA 16 22 6

Jumlah 112

Rata-rata 700

Standar Deviasi 141

Nilai Minimum 500

Nilai Maximum 900

214

Lampiran 19

Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran STAD Tingkat Keaktifan

Belajar Rendah

Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test

Kelompok Model Pembelajaran STAD

Tingkat Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Tes

Awal Akhir GainSelisih

1 MUHAMAD MUHADI 9 18 9

2 MUHAMMAD ROBI 7 15 8

3 RAMDINI AMELIA 7 14 7

4 M ROBI 9 18 9

5 RANI PURWASIH 10 18 8

6 ROSULULLOH 9 16 7

7 ROSITA 9 17 8

8 SITI CHOIRINNISA 8 16 8

9 NINA 9 16 7

10 NURAENI 8 14 6

11 YANTI 9 16 7

12 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 9 15 6

13 AHMAD RIDHO 8 14 6

14 ALVIN ALFAREZA 9 16 7

15 KURNIASIH 10 15 5

16 SILVIAH 8 13 5

Jumlah 113

Rata-rata 706

Standar Deviasi 124

Nilai Minimum 500

Nilai Maximum 900

215

Lampiran 20

Rekapitulasi Data Selisi Antara Tes Awal dan Akhir Masing-Masing Kelompok

REKAPITULASI DATA SELISIH MASING-MASING KELOMPOK

SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Sampel

Model TGT

Keaktifan Tinggi

Sampel

Model STAD

Keaktifan Tinggi

Sampel

Model TGT

Keaktifan Rendah

Sampel

Model STAD

Keaktifan Rendah

AHMAD SEPRIANDI 10 KUSNANDI 9 LENI FITRIANI 9 MUHAMAD M 9

SAEPUDIN 10 ERNI 9 LELA 8 MUHAMMAD ROBI 8

WINDIA NINGSIH 9 IIS NURUL AINI 9 LENA FITRIANA 7 RAMDINI AMELIA 7

LAILATUL FITRIYAH 9 IMASWATI 9 MUHAMAD MUHI 9 M ROBI 9

AMANDA ANWAR 8 HASBULOH 7 MUHAMAD T 8 RANI PURWASIH 8

NASRUDIN 7 NURJANAH 8 SUSILAWATI 7 ROSULULLOH 7

MUHAMMAD D 8 LENA RIKA 7 RINA DEWI 8 ROSITA 8

JAMSIAH 9 RAJU 6 SYANTEL N 8 SITI CHOIRINNISA 8

MUHAMAD NUR I 7 MUHTANDI 6 AMIRUDIN 7 NINA 7

SITI ANISAH 9 MUHAMAD RAI 6 OSAMA ABABIL 6 NURAENI 6

SRI REJA AGUNG 8 MURTI A 6 WIWIN WINARSIH 7 YANTI 7

ROHIMAH 7 RATNASARI 7 ANDRI F 6 ALMAHESA P S 6

SITI APRIYATI 8 MUHAMAD YADI 5 KARINA 5 AHMAD RIDHO 6

RENDI PANGESTU 9 MUHAMMAD D 7 FIRHAN 7 ALVIN ALFAREZA 7

MUHAMAD ED 7 HAERIYAH 5 HERMAWATI 5 KURNIASIH 5

SAHRUDIN 7 MUHAMAD S 6 HESTIKA 4 SILVIAH 5

Jml 132 Jml 112 Jml 111 Jml 113

Rata-rata 825 Rata-rata 700 Rata-rata 694 Rata-rata 706

Standar Deviasi 1065 Standar Deviasi 1414 Standar Deviasi 1436 Standar Deviasi 1237

Nilai Minimal 700 Nilai Minimal 500 Nilai Minimal 400 Nilai Minimal 500

Nilai Maksimal 1000 Nilai Maksimal 900 Nilai Maksimal 900 Nilai Maksimal 900

216

Lampiran 21

Deskripsi Data

Descriptive Statistics

Kelompok N Minimum Maximum Mean Std

Deviation Variance

TGT Keaktifan Tinggi 16 7 10 825 1065 1133

STAD Keaktifan Tinggi 16 5 9 700 1414 2000

TGT Keaktifan Rendah 16 4 9 694 1436 2062

STAD Keaktifan Rendah 16 5 9 706 1237 1529

Valid N (listwise) 16

217

Lampiran 22

Hasil Uji Normalitas Data

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig Statistic df Sig

TGT Keaktifan Tinggi 197 16 098 870 16 027

STAD Keaktifan Tinggi 198 16 095 876 16 033

TGT Keaktifan Rendah 205 16 071 935 16 292

STAD Keaktifan Rendah 167 16 200 931 16 253

a Lilliefors Significance Correction

This is a lower bound of the true significance

218

Lampiran 23

Hasil Uji Homogenitas Data

Levene Statistic df1 df2 Sig

0152 1 62 698

219

Lampiran 24

Hasil Uji Hipotesis I

Ringkasan Hasil Uji-t Model Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar PAI

Variabel

t-test for Equality of Means

Keterangan t dk

Sig

(tailed)

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model TGT

Keaktifan Belajar Tinggi) -30998 15 000 Signifikan

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model TGT

Keaktifan Belajar Rendah) -19323 15 000 Signifikan

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model STAD

Keaktifan Belajar Tinggi) -19799 15 000 Signifikan

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model STAD

Keaktifan Belajar Rendah) -22845 15 000 Signifikan

220

Lampiran 25

Hasil Uji Hipotesis II

Rangkuman Hasil Uji-t Keaktifan Belajar Terhadap Hasil Belajar PAI

Variabel

t-test for Equality of

Means Keterangan

T dk Sig

(tailed)

Keaktifan Belajar Terhadap Hasil

Belajar PAI -42431 63 000 Signifikan

221

Lampiran 26

Hasil Uji Hipotesis III

Rangkuman Hasil Uji Anova Dua Jalur dengan Interaksi

Source Type III Sum

of Squares df

Mean

Square F Sig

Corrected Model 18875a 3 6292 3742 016

Intercept 3422250 1 3422250 2036E3 000

Model Pembelajaran 5062 1 5062 3011 088

Keaktifan Belajar 6250 1 6250 3717 059

Model Pembelajaran Keaktifan 7562 1 7562 4498 038

Error 100875 60 1681

Total 3542000 64

Corrected Total 119750 63

a R Squared = 158 (Adjusted R Squared = 116)

222

Lampiran 27

Hasil Uji Hipotesis IV

Ringkasan Hasil Uji-t Model TGT dan STAD Keaktifan Belajar Tinggi

Variabel

t-test for Equality of Means

Keterangan

T dk Sig

(tailed)

Hasil Belajar PAI 2825 30 009 Signifikan

223

Lampiran 28

Hasil Uji Hipotesis V

Ringkasan Hasil Uji-t Kelompok Model TGT

dan Model Pembelajaran STAD

Keaktifan Belajar Rendah

Variabel

t-test for Equality of Means

Keterangan

t dk Sig

(tailed)

Hasil Belajar PAI 29353 30 794 Tidak

Signifikan

224

Lampiran 29

Hasil Uji Tukey

Hasil Uji Tukey

(I) Model

Pembelajaran (J) Model Pembelajaran Mean Difference

(I-J) Std Error Sig

95 Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

TGT Keaktifan

Tinggi

TGT Keaktifan Rendah 1312 458 029 10 252

STAD Keaktifan Tinggi 1250 458 041 04 246

STAD Keaktifan Rendah 1188 458 057 -02 240

TGT Keaktifan

Rendah

TGT Keaktifan Tinggi -1312 458 029 -252 -10

STAD Keaktifan Tinggi -062 458 999 -127 115

STAD Keaktifan Rendah -125 458 993 -134 109

STAD Keaktifan

Tinggi

TGT Keaktifan Tinggi -1250 458 041 -246 -04

TGT Keaktifan Rendah 062 458 999 -115 127

STAD Keaktifan Rendah -062 458 999 -127 115

STAD Keaktifan

Rendah

TGT Keaktifan Tinggi -1188 458 057 -240 02

TGT Keaktifan Rendah 125 458 993 -109 134

STAD Keaktifan Tinggi 062 458 999 -115 127

The mean difference is significant at the 005 level

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP

i

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini

Nama TOLAAH

NIM 1540100351

Jenjang Magister (S2)

Program Studi Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa naskah tesis magister yang berjudul

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dan Keaktifan Siswa

dalam Belajar Terhadap Hasil Belajar PAI (Studi Eksperimen Di

SMP Negeri 24 Kota Serang) ini secara keseluruhan adalah hasil

penelitiankarya saya sendiri kecuali pada bagian-bagian yang

dirujuk sumbernya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di

akademik

Namun demikian apabila di kemudian hari ternyata terbukti

secara meyakinkan bahwa sebagian maupun keseluruhan dari tesis

ini merupakan hasil plagiat saya bersedia menerima sanksi dan

konsekuensinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku

Serang 01 November 2017

TOLAAH

NIM 1540100351

ii

PENGESAHAN

Tesis Berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

dan Keaktifan Siswa dalam Belajar

Terhadap Hasil Belajar PAI (Studi

Eksperimen Di SMP Negeri 24 Kota Serang)

Nama TOLAAH

NIM 1540100351

Program Studi Pendidikan Agama Islam

Tanggal Ujian 23 November 2017

Telah dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Magister Pendidikan Islam

Serang 19 Juli 2017

Prof Dr HB Syafuri MHum

NIP 195908101990031002

iii

PERSETUJUAN TIM PENGUJI UJIAN TESIS

MAGISTER

Tesis Berjudul Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif dan Keaktifan Siswa dalam

Belajar Terhadap Hasil Belajar PAI (Studi

Eksperimen Di SMP Negeri 24 Kota Serang)

Nama TOLAAH

NIM 1540100351

Program Studi Pendidikan Agama Islam

Telah disetujui tim penguji ujian munaqosah

Ketua Dr Hj Oom Mukarromah M Hum

NIP 19620227 199103 2 003

( )

Sekretaris Rd Elva Munawwaroh

( )

Penguji I Dr Suadi Sarsquoad M Ag

NIP 19631115 199403 1 002

( )

Penguji II Dr H Badrudin M Ag

NIP 19750405 200901 1 014

( )

Pembimbing I Dr Hidayatullah MPd

NIP 19740918200031001

( )

Pembimbing II Dr H Shobri Kom MPd

NIP197507162000031002

( )

Diuji di Serang pada tanggal 23 November 2017

Waktu 0900-1000

HasilNilai 347

Predikat Amat Baik

iv

NOTA DINAS PEMBIMBING

Kepada Yth

Direktur Program Pascasarjana

UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

di ndash Serang

Assalamursquoalaikum Wr Wb

Setelah melakukan bimbingan arahan dan koreksi terhadap

penulisan tesis magister yang berjudul ldquoPENGARUH MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN

SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR

PAI (STUDI EKSPERIMEN DI SMP NEGERI 24 KOTA

SERANG)rdquo

Yang ditulis oleh

Nama TOLAAH

NIM 1540100351

Jenjang Magister (S2)

Program Studi Pendidikan Agama Islam

Kami telah bersepakat bahwa tesis magister tersebut sudah

dapat diajukan kepada Program Pascasarjana UIN Sultan Maulana

Hasanuddin Banten Untuk diajukan guna mengikuti ujian tesis

magister dalam rangka memperoleh gelar Magister Pendidikan Islam

(MPdI)

Wassalamursquoalaikum Wr Wb

Pembimbing I

Dr Hidayatullah MPd

NIP 19740918200031001

Pembimbing II

Dr H Shobri Kom MPd

NIP 19740918200031001

v

Tolaah NIM 1540100351 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dan

Keaktifan Siswa dalam Belajar terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama

Islam (Studi Eksperimen di SMP Negeri 24 Kota Serang)

Masalah dalam penelitian ini masih banyak peserta didik mengalami banyak

kesulitan dalam proses pembelajarannya Masalah tersebut disebabkan oleh

beberapa faktor antara lain faktor sumber daya manusia baik dari pendidik

maupun peserta didik itu sendiri Tujuan penelitian adalah 1) Untuk mengetahui

pengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap hasil belajar Pendidikan

Agama Islam 2) Untuk mengetahui pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil

belajar Pendidikan Agama Islam 3) Untuk mengetahui interaksi antara model

pembelajaran kooperatif dengan keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil

belajar Pendidikan Agama Islam 4) Untuk mengetahui hasil belajar Pendidikan

Agama Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif

team games tournament dan keaktifan belajar tinggi berpengaruh dibandingkan

peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team achievement

devision dan memiliki keaktifan belajar tinggi 5) Untuk mengetahui hasil belajar

Pendidikan Agama Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran

team games tournament dan keaktifan belajar rendah berpengaruh dibandingkan

peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team achivemenet

devison dan memiliki keaktifan belajar rendah

Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan desain factorial 2 x 2

dimana keaktifan belajar peserta didik sebagai variabel moderator Populasi dan

sampel penelitian adalah siswa Kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang Tahun

Pelajaran 20162017 berjumlah 64 orang yang diambil secara acak Teknik

analisis statistik menggunakan bantuan SPSS serie 16 pada taraf signifikansi

α=005

Kesimpulan dari penelitian ini adalah 1) Secara keseluruhan terdapat

pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam 2)

terdapat pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil belajar Pendidikan Agama

Islam 3) Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan belajar

terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam 4) Hasil belajar Pendidikan

Agama Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran team games

tournament dan keaktifan belajar tinggi berpengaruh lebih baik dibandingkan

peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team achivemenet

devison dan memiliki keaktifan belajar tinggi 5) Hasil belajar Pendidikan Agama

Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran team games

tournament dan keaktifan belajar tinggi tidak berpengaruh lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team

achivemenet devison dan memiliki keaktifan belajar tinggi

Kata-kata kunci Model Pembelajaran keaktifan belajar dan hasil

belajar Pendidikan Agama Islam

ABSTRAK

vi

الملخص

تأثير نمو ذج التعلم التعاوني وأداء الطالب في التعلم نتائج التعلم الديني اللإسلامي

(SMP Negeri 24 Kota Serang دراسة تجر يبية في) المشكل في ىذه الدرسة لاتزال العديد من المتعلمين لديهم العديد من الصعوبات في عملية التعلم تنجم المشكلة عن عدة عوامل من بين عوامل أخرى عوامل الموارد البشرية من

( لتحديد أثر التعلم التعاوني على 1المعلمين و المتعلمين أنفسهم وااغرض من البحوث ىي ( لتحديد تأثيرالنشط التعلملمخرجات التعلم التربية 2التربية الإسلامية مخرجات التعلم

( لفهم التفاعل بين نموذج التعلم التعاوني مع الدينا مية المتعلمين على مخر جات 3الإسلامية ( لمعرفة نتائج دراسة التربية الإسلامية للطلب الذين بتعلمون مع التعا 4التعلم التربية الإسلامية

ية نموذج التعلم العاب فريق البطولة ونشاط التعلم عاليو افضل من المتعلمين الذين يتعلمون عن ون( لمعرفة النتيجة 5طريق التعاوني نموذج التعلم فريق تحصيل الطلاب ولها الذينامية التعلم العالي

رة تدربية نموذج فريق التعليمية للمتعلمين في التربية الدينية الإسلامية الذين يتعلمون مع فريق دو ونشاط التعلم المنخفض ىوافضل من المتعلمين الذين يتعلمون مع نموذج التعلم فريق تحصيل

الطلاب وىكون النشاط بتعلم منخفض حيث يتعلم المتعلمون التغير 2times2الطريقة المستخدمة ىي التجربة مع تسميم عامل

ثم اخد 21162117طلاب فى عا م كمتغير مشرف كا ن السكان وعينة من الد ر سة شخصا بشكل عشو أئي تقنية 64

( بشكل عام ىناك تأثير لنموذج التعلم على نتائج التعلم 1استنتاج ىذه الدراسة ىو ( 3( ىناك تأثير لنشاط التعلم على مخرجات التعلم في التربية الإسلامية 2في التربية الإسلامية

( نتائج التعلم 4م ونشاط التعلم لنتائج التعلم في التربية الإسلامية يوجد تفاعل بين نموذج التعللطلاب التربية الإسلامية الذين يتعلمون مع نموذج التعلم لفريق دورة الألعاب ونشاط التعلم العالي

ولديهم نشاط يكون لها تأثير أفضل من الطلاب الذين يتعلمون مع نموذج التعلم للطلابتائج التعلم الخاصة بطلاب التعليم الإسلامي الذين يتعلمون باستخدام نموذج ( ن5تعليمي عالي

التعلم لفريق البطولة ونشاط التعلم العالي ليس لها تأثير أفضل من الطلاب الذين يتعلمون من خلال نموذج التعلم للطلاب ولديهم نشاط تعلمي عالي

الإسلامي تعلم ونتائج التعلم في التربيةوذج التعلم نشاط الالكلمات المفتاحية نم

vii

ABSTRACT

Tolaah NIM 1540101298 The Effect of Cooperative Learning Model

and Student Performance in Learning on Results Learning Islamic

Religious Education (Experimental Study at SMP Negeri 24 Serang City)

Problem in this study are still many learners have many difficulties

in the learning process The problem is caused by several factors among

others human resources factors both from educators and learners

themselves The research objectives are 1) to know the effect of

cooperative learning model on the learning result of Islamic religious

education 1) to know the influence of learning activeness towards the

learning result of Islamic religious education 3) to know the interaction

between the cooperative learning model and the learning activity of the

learners toward the learning result Islamic religious education 4) to find

out the learning result of Islamic religious education learners who learn

with cooperative learning model team tournament team and high learning

activeness is better than learners who learn with cooperative learning

model student achievement division team and have high learning

activeness 5) to find out the learning result of Islamic religious education

learners who study with the model of learning team tournament team and

the activity of low learning its better than learners who learn with learning

model student achievement team and have activeness low learning

The method used is experiment with factorial design 2 x 2 when

learners learn activeness as moderator variable The population and sample

of the study were students of class VIII SMP Negeri 24 Serang City in the

20162017 lesson year 64 people were taken at random Statistical

analysis technique using SPSS serie 16 aid at significance level α=005

The conclusion of this research is 1) overall there is influence of

learning model to learning result of Islamic religious education 2) there is

influence of learning to learning result of Islamic religious education 3)

there is an interaction between the learning model and the learning activity

on the learning outcomes of Islamic religious education 4) learning

outcomes Islamic religious education learners with learning model team

tournament team and high learning activeness influence better than

learners who learn with student achievement division student learning

model and have high learning activeness 5) learning outcomes of Islamic

religious education learners who learn with learning model tournament

team and high learning activeness does not affect better than learners who

learn with learning model student achievement division team and have

high learning activeness

Keywords learning model learning activity and learning result of

Islamic religious education

viii

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik

hidayah serta inayah-Nya sehingga tesis magister ini dapat diselesaikan

tepat pada waktunya Shalawat serta salam tetap tercurah kepada baginda

Rasulullah SAW keluarga para sahabat serta para pengikutnya yang setia

hingga akhir zaman

Tesis magister ini kemugkinan besar tidak dapat diselesaikan

tanpa bantuan dari berbagai pihak oleh karenanya penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-

tingginya terutama kepada

1 Prof Dr H Fauzul Iman MA Rektor Universitas Islam Negeri

Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang telah memberikan

kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di UIN SMH Banten

2 Prof Dr HB Syafuri MHum Direktur Pascasarjana Universitas

Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang telah

memberikan saran dan motivasi

3 Dr Muhajir MA Ketua Program Studi Pascasarjana Pendidikan

Islam Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

yang selalu memberikan untuk menyelesaikan tesis ini

4 Dr Hj Hunainah MM Sekertaris Program Studi Pascasarjana

Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Sultan Maulana

Hasanuddin Banten yang selalu sabar memberikan arahan dan

bimbingan dalam penyusunan proposal tesis

5 Dr Hidayatullah MPd sebagai pembimbing I yang selalu sabar

membimbing penulis dalam menyelesaikan tesis ini

ix

6 Dr H Shobri Kom MPd sebagai pembimbing II yang telah

memberikan arahan dan bimbingan pada penulisan tesis ini

7 Seluruh Dosen Pascasarjana yang telah berbagi ilmu semoga ilmunya

berkah

8 Suamiku tercinta Mochamad Jono SPd yang telah memberikan

motivasi sungguh besar perjuangannya Dan anakku tercinta Jihan

Putriana Muhamad Saliudin Naila Akila Zahira dan Muhamad

Malik Ibrahim pelita dan pemberi semangat hidup

9 Teman-teman pascasarjana yang selalu mengingatkan dan memotivasi

untuk tetap semangat

Atas segala bantuan yang telah diberikan penulis berharap semoga

Allah SWT membalasnya dengan pahala yang berlimpah AminPenulis

juga menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari

segi isi maupun metodologi penulisannya Untuk itu kritik dan saran dari

pembaca sangat penulis harapkan guna perbaikan selanjutnya

Akhir kata hanya kepada Allah penulis berharap semoga tesis ini

bermanfaat bagi kita semua Amin

Serang 26 Oktober 2017

TOLAAH

NIM 1540100351

x

DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN i

PENGESAHAN ii

PERSETUJUAN TIM PENGUJI iii

NOTA DINAS PEMBIMBING iv

ABSTRAK v

KATA PENGANTAR viii

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xiv

DAFTAR GAMBAR xvi

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah 1

B Identifikasi Masalah 11

C Pembatasan Masalah 12

D Rumusan Masalah 12

E Tujuan Penelitian 13

F Kegunaan Penelitian 14

G Sistematika Pembahasan 15

BAB II PENYUSUNAN KERANGKA TEORETIS DAN

PENGAJUAN HIPOTESIS

A Deskripsi Teoretis 17

1 Model Pembelajaran 17

a Pengertian Model Pembelajaran 19

b Karakteristik Model Pembelajaran 21

xi

c Macam-macam Model Pembelajaran 24

d Model-model Pembelajaran Kooperatif 28

1) Pengertian Model Pembelajaran

Kooperatif 28

2) Langkah-langkah Model

Pembelajaran Kooperatif 29

e Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

TGT 33

1) Pengertian Model Pembelajaran TGT 33

2) Langkah-langkah Model

Pembelajaran TGT 34

f Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD 39

1) Pengertian Model Pembelajaran

STAD 39

2) Langkah-langkah Model

Pembelajaran STAD 42

g Persamaan dan Perbedaan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dan

STAD 48

2 Keaktifan Belajar 50

a Pengertian Keaktifan Belajar 50

b Macam-macam Keaktifan Belajar 53

3 Hasil Belajar 56

a Pengertian Belajar 56

xii

b Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil

Belajar 58

c Hasil Belajar dengan Model TGT dan

STAD 59

d Metari Aqidah Akhlak 60

1) Pengertian Aqidah Akhlak 60

2) Pembelajaran Aqidah Akhlak 62

B Kajian Penelitian yang Relevan 66

C Kerangka Berpikir 70

D Pengajuan Hipotesis 76

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian 79

B Tempat dan Waktu Penelitian 80

C Metode dan Rancangan Penelitian 81

D Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel 85

E Teknik Pengumpulan Data 89

F Instrumen Penelitian 91

1 Variabel Keaktifan Belajar Peserta Didik 91

a Definisi Konsep 91

b Definisi Operasional 92

c Kisi-kisi Instrumen 92

d Kalibrasi Instrumen 95

2 Variabel Hasil Belajar 100

a Definisi Konsep 100

b Definisi Operasional 101

xiii

c Kisi-kisi Instrumen 102

d Kalibrasi Instrumen 105

G Pelaksanaan Perlakuan 110

H Teknik Analisis Data 111

I Hipotesis Statistik 116

BAB IV HASIL PENELITIAN

A Deskripsi Data 118

B Pengujian Persyaratan Analisis 121

1 Pengujian Normalitas Data 121

2 Pengujian Homogenitas Data 123

C Pengujian Hipotesis 124

D Pembahasan Hasil Temuan Penelitian

E Keterbatasan Penelitian 142

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A Simpulan 144

B Implikasi 145

C Saran 147

DAFTAR PUSTAKA 149

LAMPIRAN-LAMPIRAN 154

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 21 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif 30

Tabel 22 Cara Menentukan Penghargaan 37

Tabel 23 Fase-fase dalam Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe TGT 38

Tabel 24 Kriteria Pemberian Skor Peningkatan Individu 45

Tabel 25 Tingkat Penghargaan Kelompok Model

Pembelajaran STAD 46

Tabel 26 Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD 47

Tabel 31 Jadwal Pelaksanaan Penelitian 81

Tabel 32 Desai Penelitian Faktorial 2 x 2 84

Tabel 33 Pembagian Sampel Kedua Kelompok Penelitian 89

Tabel 34 Kisi-kisi Angket Keaktifan Belajar Peserta Didik 93

Tabel 35 Skor Jawaban Angket Keaktifan Belajar Peserta

Didik 94

Tabel 36 Hasil Uji Validitas Item Angket Keaktifan Peserta

Didik 97

Tabel 37 Standar Penilaian Koefisien Validitas dan

Reliabilitas 99

Tabel 38 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Keaktifan Belajar 100

Tabel 39 Kisi-kisi Soal Aqidah Akhlak 102

Tabel 310 Hasil Uji Validitas Tes Hasil Belajar 106

Tabel 311 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Hasil Belajar 107

Tabel 312 Hasil Perhitungan Daya Pembeda 109

xv

Tabel 41 Deskripsi Data Hasil Belajar PAI Tiap Kelompok 119

Tabel 42 Perhitungan Uji Normalitas Data 122

Tabel 43 Perhitungan Uji Homogenitas 123

Tabel 44 Rangkuman Hasil Uji-t Model Pembelajaran

Terhadap Hasil Belajar PAI 124

Tabel 45 Rangkuman Hasil Uji-t Keaktifan Belajar

Terhadap Hasi Belajar PAI 125

Tabel 46 Rangkuman Uji Anova Dua Jalur Dengan Interaksi 126

Tabel 47 Rangkuman Hasil Uji-t Model Pembelajaran TGT

dan STAD Keaktifan Belajar Tinggi 128

Tabel 48 Rangkuman Hasil Uji-t Model Pembelajaran TGT

dan STAD Keaktifan Belajar Rendah 130

Tabel 49 Rangkuman Hasil Uji Tukey 132

Tabel 410 Rekapitulasi Hasil Belajar PAI 133

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 41 Grafik Deskripsi Data 121

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan proses edukatif yang

mempunyai tujuan membawa peserta didik pada pengalaman

baru yang belum pernah dialami sebelumnya Undang-undang

nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

menyatakan bahwa ldquoPendidikan Nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan bentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa bertujuan untuk perkembangannya potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa berakhlak mulia sehat berilmu cakap kreatif

mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta

bertanggung jawabrdquo

Dalam perspektif Islam tidak dijelaskan secara rinci dan

operasional mengenai proses belajar proses kerja sistem memori

akal dan proses dikuasainya pengetahuan dan keterampilan

2

manusia Namun Islam menekankan dalam signifikasi fungsi

kognitif (akal) dan fungsi sensori (indera-indera) sebagai alat-alat

penting untuk belajar sangat jelas Sebagaimana firman Allah

SWT dalam surat An-Nahl ayat 78

مع هاتكم لا ت علمون شيئا وجعل لكم الس والله أخرجكم من بطون أم (٨٧والأبصار والأفئدة لعلكم تشكرون )النحل

Artinya Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam

Keadaan tidak mengetahui sesuatupun dan Dia memberi kamu

pendengaran penglihatan dan hati agar kamu bersyukur (QS

An-Nahl 78)

Hasil belajar merupakan hasil dari usaha-usaha yang telah

dilakukan Belajar Pendidikan Agama Islam memerlukan suatu

strategi yang tepat supaya hasil yang yang dicapai maksimal dan

berpengaruh pada hasil belajar peserta didik Pendidik harus

dapat memilih model-model yang sesuai dengan pokok bahasan

yang disampaikan dan juga mempunyai cara-cara yang menarik

sehingga peserta didik mempunyai minat yang tinggi terhadap

pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)

Keberhasilan proses pembelajaran dalam kegiatan

pendidikan di sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain

3

pendidik peserta didik kurikulum lingkungan belajar dan

lainnya pendidik dan peserta didik merupakan dua faktor

terpenting dalam proses pembelajaran Pentingnya faktor

pendidik dan peserta didik dapat dirunut melalui pemahaman

hakekat pembelajaran yakni sebagai usaha sadar pendidik untuk

membantu peserta didik agar dapat belajar sesuai dengan

kebutuhan dan minatnya

Untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan proses

pembelajaran pendidik perlu memahami hal-hal yang

mempengaruhi proses belajar peserta didik baik yang

menghambat maupun yang mendukung Selain itu pendidik

harus memahami tentang model atau strategi pembelajaran yang

efektif yang dapat membantu peserta didik agar dapat belajar

secara optimal dan mampu meningkatkan keaktifan peserta didik

dalam proses belajar

Salah satu usaha pendidik dalam meningkatkan hasil

belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) pada peserta didik yaitu

dengan menerapkan pembelajaran melalui tugas dan umpan balik

Dimana tujuan pemberian tugas ini adalah peserta didik tetap

4

belajar dirumah dan dapat dimanfaatkan waktu di luar jam

pelajaran sekolah sehingga peserta didik yang kurang paham

terhadap materi yang disampaikan akan menjadi lebih mengerti

karena adanya latihan di rumah umpan balik disini berupa

pembahasan kembali tugas yang diberikan pada materi terdahulu

Dengan umpan balik diharapkan peserta didik yang kesulitan

mengenai konsep-konsep pada materi yang telah diberikan dapat

terbantu sehingga hasil belajar PAI peserta didik meningkat

Dalam pembelajaran PAI keaktifan peserta didik

cenderung masih rendah Misalnya pada saat peserta didik

menjelaskan hasil pekerjaannya kepada teman yang lain serta

bekerjasama dan hubungan dengan peserta didik lain Keaktifan

peserta didik dalam mengajukan ide pada pendidik memberikan

tanggapan atau komentar terhadap peserta didik lain bertanya

kepada pendidik tentang materi yang disampaikan menyanggah

atau menyetujui ide pengerjaan soal dari teman juga masih

rendah

Guru sebagai pendidik dan pengajar bertugas untuk

memberi kemudahan untuk peserta didik dalam menerima ilmu

5

atau materi yang telah diajarkan Menurut Isjoni seorang

pendidik harus memiliki sikap-sikap sebagai berikut 1) mampu

menciptakan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan 2)

membantu dan mendorong peserta didik untuk mengungkapkan

dan menjelaskan keinginan dan pembicaraannya baik secara

individual maupun kelompok 3) membantu kegiatan-kegiatan

dan menyediakan sumber atau peralatan serta membantu

kelancaran belajar mereka 4) membina peserta didik agar setiap

orang merupakan sumber yang manfaat bagi yang lainnya 5)

menjelaskan tujuan kegiatan pada kelompok dan mengatur

penyebaran dalam bertukar pendapat1

Djamarah menyatakan bahwa ldquoTujuan dari penyampaian

variasi metode mengajar dan aplikasinya dalam pengajaran

adalah 1) meningkatkan dan memelihara perhatian peserta didik

terhadap relevansi proses belajar mengajar 2) memberikan

kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi 3) membentuk

sikap positif terhadap pendidik dan sekolah 4) memberi

1Isjoni Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok

(Bandung Alfabeta 2007) h62

6

kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual 5)

mendorong anak didik untuk belajar2

Keberhasilan dalam meningkatkan kualitas belajar

mengajar di sekolah diperlukan suatu adanya pendekatan yang

relevan dengan tuntutan kurikulum yang ada salah satu

pendekatan yang digunakan dalam proses kegiatan belajar

mengajar di sekolah adalah pembelajaran Pendidikan Agama

Islam (PAI) materi perilaku terpuji dengan menggunakan model-

model pembelajaran kooperatif

Metode pembelajaran ceramah kurang menarik bagi

peserta didik apalagi jika diterapkan pada anak seusia Sekolah

Menengah Pertama (SMP) Mengingat usia mereka masih

tergolong usia anak-anak yang secara psikologis gemar bermain

maka keinginan untuk bermain tersebut diupayakan terarah dan

bermakna walaupun sambil bermain mereka tetap belajar Belajar

sambil bermain perlu diterapkan pada anak didik agar dapat

2 Djamarah Syaiful Bahri Psikologi Belajar Guru dan Anak Didik

Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoretis Psikologis (PT Rineka

Cipta Jakarta 2005) h181-186

7

belajar dengan nyaman dan menyenangkan3 Dengan demikian

diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal

Menurut Slavin yang dikutip oleh Buchari Alma model

pembelajaran kooperatif atau Cooperative Learning merupakan

suatu model pembelajaran dengan menggunakan kelompok kecil

bekerjasama Keberhasilan dari model ini sangat tergantung pada

kemampuan aktivitas anggota kelompok baik secara individual

maupun dalam bentuk kelompok4 Dalam pembelajaran

kooperatif belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman

kelompok belum menguasai bahan pelajaran5 Dengan kata lain

dalam menyelesaikan tugas kelompoknya setiap peserta didik

anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling

membantu satu sama lain

Seperti kita ketahui pembelajaran kooperatif memiliki

berbagai jenis diantaranya yaitu TGT (Teams Games

Tournament) STAD (Student Team Achievment Divition atau

3 Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology Developing

Learners (Boston Pearson 2011) h 443 4 Buchari Alma Pendidik Profesional Menguasai Metode dan

Terampil Mengajar (Bandung PT Alfabeta 2009) h81 5Shlomo Sharen Handbook of Cooperative Learning (Terj Sigit

Prawoto Yogyakarta Familia 2012) h 38

8

pembagian pencapaian tim peserta didik) TAI (Team Accelrated

Instruction atau percepatan pengajaran tim) CIRC (Cooperative

Integrated Reading and Composition) Jigsaw (teka-teki) Group

Investigation (Kelompok Investigasi) Learning Together (Belajar

Bersama) Complex Instruction (Pengajaran Kompleks) Structur

Dyadic Method (Metode Struktur Berpasangan)

Berdasarkan beberapa model pembelajaran kooperatif

penulis ingin mengambil model pembelajaran TGT (Teams

Games Tournament) dan model pembelajaran STAD (Student

Team Achievment Divition) Dengan model pembelajaran TGT

dan STAD akan menjadikan peserta didik memiliki banyak

kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan mengelola

informasi yang didapat dan dapat meningkatkan keterampilan

berkomunikasi Anggota kelompok bertanggung jawab atas

keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang

dipelajari serta dapat menyampaikan kepada kelompoknya

Dengan demikian keaktifan peserta didik dalam belajar sangat

mendukung untuk model pembelajaran Team Games Tournamen

(TGT) dan Student Team Achievment Divition (STAD)

9

Berdasarkan pengamatan dan data yang dimiliki penulis

fenomena yang terjadi di SMP Negeri 24 Kota Serang terdapat

beberapa masalah yang dihadapi terutama dalam mata pelajaran

PAI kelas VIII sub pokok bahasan tentang perilaku terpuji

proses pembelajaran di sekolah kurang meningkatkan kreatifitas

dan keaktifan peserta didik Melalui observasi dan nilai hasil

belajar yang diperoleh peserta didik ketika penulis melakukan

proses belajar mengajar secara kualitas masih sangat rendah dan

pembelajaran masih berpusat pada pendidik Dari 175 peserta

didik hanya 50 peserta didik yang nilainya tuntas Tingkat

ketuntasan hanya mencapai 2985 Peserta didik mengalami

banyak kesulitan dalam proses pembelajarannya Masalah

tersebut disebabkan oleh beberapa faktor antara lain faktor

sumber daya manusia baik dari pendidik maupun peserta didik itu

sendiri

Faktor sumber daya manusia salah satunya adalah

pendidik dimana memiliki peran sebagai penyampai pesan

melalui proses pembelajaran Pendidik dalam proses

pembelajaran masih menggunakan model konvensional yang

10

belum memunculkan kreatifitas dan keaktifan peserta didik dalam

kegiatan pembelajaran di kelas sehingga suasana belajar

didominasi oleh pendidik Upaya untuk meningkatkan

pembelajaran yang berpusat pada peserta didik tidak terlepas dari

berbagai faktor yang mempengaruhinya Dalam hal ini diperlukan

pendidik yang kreatif yang dapat membuat pembelajaran lebih

menarik dan disukai oleh peserta didik

Apabila hal tersebut dibiarkan maka akan berpengaruh

negatif terhadap hasil belajar peserta didik Selain itu mutu

pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) menjadi rendah

Untuk mengatasi masalah tersebut penulis ingin mencoba

menerapkan model pembelajaran TGT dan STAD sebagai

penghubung penyampaian materi yang akan diberikan kepada

peserta didik

Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan penelitian

tentang pengaruh model pembelajaran kooperatif dan keaktifan

belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI

11

B Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di

atas maka dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini

sebagai berikut

1 Masih rendahnya hasil belajar PAI yang dicapai oleh peserta

didik

2 Tingkat keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran

berbeda-beda

3 Pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik cenderung

berpusat pada pendidik

4 Dalam proses pembelajaran pendidik masih menggunakan

model pembelajaran konvensional

5 Pada proses pembelajaran peserta didik lebih banyak

mendengarkan penjelasan guru

6 Peran peserta didik dalam proses pembelajaran sangat

tergantung dari waktu yang diberikan oleh pendidik

12

C Pembatasan Masalah

Agar ruang lingkup pembahasan penelitian masih dalam

kemampuan penulis maka perlu dilakukan pembatasan masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut

1 Perlakuan dalam penelitian ini hanya pada penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD

2 Keaktifan peserta didik sebagai variabel atribut

3 Hasil belajar peserta didik sebagai variabel terikat

4 Materi pembahasan dalam penelitian adalah materi

membiasakan perilaku terpuji

5 Pusat pembelajaran yang dilakukan peserta didik lebih

berpusat pada siswa

6 Populasi yang digunakan adalah peserta didik kelas VIII

7 Tempat penelitian adalah SMP Negeri 24 Kota Serang

D Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang identifikasi dan batasan

masalah yang telah dikemukakan di atas maka dapat dirumuskan

masalah penelitian sebagai berikut

13

1 Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap hasil

belajar PAI

2 Apakah terdapat pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil

belajar

3 Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dan

keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI

4 Apakah hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih

tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi

5 Apakah hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih

tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah

E Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas

tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut

1 Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap

hasil belajar PAI

14

2 Untuk mengetahui pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil

belajar

3 Untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran dan

keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI

4 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar

dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi

lebih tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar

tinggi

5 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar

dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah

lebih tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar

rendah

F Kegunaan Penelitian

Sedangkan setelah penelitian ini dilaksanakan

diharappkan dapat memberikan kegunaan Adapun kegunaan

penelitian ini adalah sebagai berikut

15

1 Dapat dijadikan bahan referensi bagi pendidik tentang

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan

STAD

2 Sebagai bahan referensi untuk meningkatkan pembelajaran

yang berpusat pada peserta didik dan hasil belajar peserta

didik

3 Hasil penelitian ini memberikan sumbangan bagi sekolah

untuk membuat kebijakan tentang variasi dalam pembelajaran

dan peningkatan profesionalisme pendidik serta meningkatkan

mutu proses pembelajaran

G Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah proses pembahasan dalam

penulisan tesis ini maka dibuat sistematika pembahasan sebagai

berikut

Bab Kesatu Pendahuluan yang berisi Latar Belakang

Masalah Identifikasi Masalah Batasan Masalah Rumusan

Masalah Kegunaan Penelitian dan Sistematika Pembahasan

16

Bab Kedua Tinjauan pustaka yang terdiri dari Kajian

Teori Kajian Penelitian yang Relevan Kerangka Berfikir dan

Pengajuan Hipotesis

Bab Ketiga Metodologi Penelitian yang berisi Tujuan

Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Metode dan Rancangan

Penelitian Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Teknik

Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Pelaksanaan Perlakuan

Teknik Analisis Data dan Hipotesis Statistik

Bab Keempat Hasil Penelitian yang terdiri dari

Deskripsi Data Pengujian Persyaratan Analisis Pengujian

Hipotesis Pembahasan Hasil Temuan Penelitian dan

Keterbatasan Penelitian

Bab Kelima Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan

Saran-Saran

17

BAB II

KERANGKA TEORITIS KERANGKA BERPIKIR

DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A Deskripsi Teori

1 Model Pembelajaran

Model pembelajaran memiliki makna yang lebih luas dari

pada strategi metode atau prosedur pembelajaran Istilah model

pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dipunyai

oleh strategi atau metode pembelajaran Bagi guru model

pembelajaran sangat diperlukan pada saat mengajar Mengajar

adalah menyampaikan pengetahuan pada anak Menurut

Sardiman mengartikan mengajar adalah sebagai aktivitas

mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan

menghubungkan dengan anak sehingga terjadi proses belajar6

Sedangkan menurut Moh Uzer Usman mengajar adalah

bagaimana seorang guru membantu siswa dalam proses belajar

6 Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta

Rajawali Press2011)h46

18

mengajar dan mengatasi berbagai masalah yang ada7 Dalam

kegiatan belajar mengajar seorang guru harus dapat mengarahkan

siswa kedalam situasi yang kondusif dan dapat mengatasi

memecahkan masalah yang timbul serta dapat mengorganisir

situasi proses belajar mengajar baik di kelas maupun dilapangan

Dalam menyampaikan atau menularkan pengetahuan dan

pandangan sangat dituntut siswa maupun guru mengerti

bahanmateri yang dibicarakan dalam kegiatan mengajar sehingga

proses belajar mengajar akan menjadi sukses Hadits Anas bin

Malik tentang membuat mudah gembira dan kompak sebagai

berikut

روا ولا عن أنس بن ما لك عن النب صلى الله عليه وسلم قال يسروا وبشرواولا ت ن فروا ) اخرجه البخا ري في كتاب العلم( ت عس

Artinya Dari Anas bin Malik dari Nabi SAW ldquomudahkanlah dan

jangan kamu persulit Gembirakanlah dan jangan kamu membuat

larirdquo (HR Abu Abdillah Muhammad bin Ismail Al-Bukhori Al-

Jursquofi)

Hadits diatas menjelaskan bahwa proses pembelajaran

harus dibuat dengan mudah sekaligus menyenangkan agar siswa

7 Moh Uzer Usman Strategi Pembelajaran (Jakarta

Erlangga2008)h6

19

tidak tertekan secara psikologis dan tidak merasa bosan terhadap

suasana di kelas serta apa yang diajarkan oleh gurunya Dan

suatu pembelajaran juga harus menggunakan metode yang tepat

disesuaikan situasi dan kondisi terutama dengan

mempertimbangkan keadaan orang yang akan belajar

Sementara Mosston mendefenisikan mengajar adalah

kemampuan untuk mengetahui dan menggunakan hubungan-

hubungan yang mungkin dengan guru dalam seluruh domain8

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

Mengajar juga berarti kemampuan berprilaku dengan cara yang

tepat menggunakan model mengajar yang tepat untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan

a Pengertian Model Pembelajaran

Mengajar adalah perbuatan kompleks Perbuatan yang

kompleks dapat diterjemahkan sebagai penggunaan secara

integratif sejumlah komponen yang terkandung dalam perbuatan

mengajar itu untuk menyampaikan pesan pengajaran Oleh karena

8 Mosston M Teaching Physical Education (4th ed) ( New York

Macmillan1994)h3

20

itu dalam dunia pembelajaran ada baiknya pendidik

menggunakan suatu protipe dari suatu teori atau model Disebut

model karena hanya merupakan garis besar atau pokok-pokok

yang memerlukan pengembangan yang sangat situasional

Menurut Suprijono bahwa ldquoModel pembelajaran adalah

pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan

pembelajaran di kelas maupun tutorialrdquo9 Hal yang sama

dikemukakan oleh Rosdiani bahwa model pembelajaran

merupakan sebuah rencana yang dimanfaatkan untuk

merancang10

Sedangkan menurut Joyce dan Weil mengatakan

bahwa

Models of teaching are really models of learning As we

help students acquire information ideas skills way of

thinking and means of expressing themselves we are also

teaching them how to learnrdquo Model mengajar sama

artinya dengan model pembelajaran

9 Suprijono Agus Cooperative Learning (Yogyakarta Pustaka

Belajar 2011) h46 10

Dini Rosdiani Model Pembelajaran Langsung dalam Pendidikan

Jasmani dan Kesehatan (BandungAlfabeta 2012) h5

21

Model pembelajaran membantu peserta didik memperoleh

informasi ide keterampilan cara berpikir dan mengekspresikan

ide model pembelajaran juga berfungsi sebagai pedoman untuk

mengajar11

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah diuraikan di

atas mengenai model pembelajaran tersebut maka penulis

menyimpulkan model pembelajaran adalah cara-cara yang

digunakan pendidik dalam mengajar yang sudah direncanakan

sebelumnya guna menyampaikan informasi ide-ide dan

keterampilan kepada peserta didik

b Karakteristik Model Pembelajaran

Ismail yang dikutip oleh Rachmadi Widdiharto

menyebutkan bahwa istilah model pembelajaran mempunyai

empat ciri khusus yang tidak dipunyai oleh strategi atau metode

tertentu yaitu

1) Rasional teoritik yang logis yang disusun oleh penciptanya

2) Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai

11

Joyce Beruce and Marsha Weil Models of Teaching (United States

of America Allyn and Bacon 2009) h7

22

3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut

berhasil

4) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran

tercapai12

Menurut Rangke L Tobing dkk sebagimana dikutip oleh

Indrawati dan Wanwan Setiawan mengidentifikasi lima

karakteristik suatu model pembelajaran yang baik13

yang

meliputi berukut ini

1) Prosedur ilmiah

Suatu model pembelajaran harus memiliki suatu prosedur

yang sistematik untuk mengubah tingkah laku peserta didik atau

memiliki sintaks yang merupakan urutan langkah-langkah

pembelajaran yang dilakukan guru-peserta didik

2) Spesifikasi hasil belajar yang direncanakan

Suatu model pembelajaran menyebutkan hasil-hasil

belajar secara rinci mengenai penampilan peserta didik

12

Widdiharto Rahmadi Model-Model Pembelajaran Matematika

SMP(Yogyakarta Dirjen Dikdasmen PPPG Matematika 2004) h3 13

Indrawati dan Wanwan Setiawan Pembelajaran Aktif Kreatif

Efektif dan Menyenangkan untuk Guru SD (Jakarta PPPPTK IPA 2009) h27

23

3) Spesefikasi lingkungan belajar

Suatu model pembelajaran menyebutkan secara tegas

kondisi lingkungan di mana respon peserta didik diobservasi

4) Kriteria penampilan

Suatu model pembelajaran merujuk pada kriteria

penerimaan penampilan yang diharapkan dari para peserta didik

Model pembelajaran merencanakan tingkah laku yang diharapkan

dari peserta didik yang dapat didemonstrasikannya setelah

langkah-langkah mengajar tertentu

5) Cara-cara pelaksanaannya

Semua model pembelajaran menyebutkan mekanisme

yang menunjukkan reaksi peserta didik dan interaksinya dengan

lingkungan

Guru sebagai perancang pembelajaran harus mampu

mendisain seperti apa pembelajaran yang akan dilaksanakan

Model pembelajaran merupakan disain pembelajaran yang akan

dilaksanakan guru di dalam kelas Dengan melihat beberapa ciri

khusus dan karakteristik model pembelajaran tersebut di atas

dapat disimpulkan bahwa sebelum mengajar guru harus

24

menentukan model pembelajaran yang akan digunakan Dengan

model pembelajaran guru dapat melaksanakan proses

pembelajaran sesuai dengan pola tujuan tingkah laku

lingkungan dan hasil belajar yang direncanakan Dengan

demikian proses pembelajaran akan berjalan dengan baik dan

tepat sesuai dengan mata pelajarannya

c Macam-macam Model Pembelajaran

Model pembelajaran yang dikembangkan oleh para ahli

dalam usaha mengoptimalkan hasil belajar peserta didik cukup

banyak di antaranya adalah

1) Model Pembelajaran Kontekstual (constextual teaching and

learning-CTL) menurut Nurhadi dalam Rusman adalah

konsep belajar yang dapat membantu pendidik mengaitkan

antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata

peserta didik dan mendorong peserta didik membuat

hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan

25

penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota

keluarga dan masyarakat14

2) Model Pembelajaran Kooperatif (Coorperative learning)

menurut Yatim Riyanto pengertian pembelajaran kooperatif

adalah model pembelajaran yang dirancang untuk

membelajarkan kecakapan akademik (academic skill)

sekaligus keterampilan social (social skill) termasuk

interpersonal skill15

3) Model Pembelajaran Quantum menurut Sugianto

merupakan ramuan atau rakitan dari berbagai teori atau

pandangan psikologi kognitif dan pemograman

neurologineurolinguistik yang jauh sebelumnya sudah

ada16

4) Model Pembelajaran Terpadu menurut Sugianto pada

hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang

memungkinkan peserta didik baik secara individual

14

Rusman Model-model Pebelajaran Mengembangkan

Profesionalisme Pendidik (Jakarta Raja Grafindo Persada 2012) h189 15

Yatim Riyanto Paradigma Pembelajaran Sebagai referensi bagi

Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas

(Jakarta Kencana 2009) h267 16

Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif (Surakarta Panitia

Sertifikasi Pendidik Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009) h70

26

maupun kelompok aktif mencari menggali dan

menemukan model yang mencoba memadukan beberapa

pokok bahasan Melalui pembelajaran terpadu peserta didik

dapat memperoleh pengalaman langsung sehingga dapat

menambah kekuatan untuk menerima menyimpan dan

memproduksi kesan-kesan tentang hal-hal yang

dipelajarinya17

5) Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) menurut

Sugianto dirancang untuk membantu mencapai tujuan-

tujuan seperti meningkatkan keterampilan intelektual dan

investigative memahami peran orang dewasa dan

membantu peserta didik untuk menjadi pelajar yang

mandiri18

6) Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

menurut Sofan Amri amp Iif Khoiru Ahmadi merupakan salah

satu model pengajaran yang dirancang khusus untuk

mengembangkan belajar peserta didik tentang pengetahuan

17

Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif (Surakarta Panitia

Sertifikasi Pendidik Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009) h124 18

Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif (Surakarta Panitia

Sertifikasi Pendidik Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009) h151

27

prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur

dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi

selangkah19

7) Model Pembelajaran diskusi menurut Sofan Amri amp Iif

Khoiru Ahmadi adalah sebuah interaksi komunikasi antara

dua orang atau lebih (sebagai suatu kelompok) Biasanya

komunikasi antara mereka kelompok berupa salah satu

ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya memberikan

rasa pemahaman yang baik dan benar20

Banyaknya model pembelajaran yang dikembangkan para

pakar tersebut tidaklah berarti semua pendidik menerapkan

semuanya untuk setiap mata pelajaran karena tidak semua model

cocok untuk setiap topik atau mata pelajaran Model-model yang

disebutkan di atas yang akan digunakan peneliti dalam

melakukan penelitian adalah model kooperatif yaitu tipe TGT dan

STAD Hal ini pemilihan model pembeajaran TGT dan STAD

berdasarkan dengan kesesuaian karakteristik peserta didik dan

19

Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi Proses Pembelajaran Kreatif

dan Inofatif Dalam Kelas Jakarta Prestasi Pustaka Publisher 2010) h39 20

Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi Proses Pembelajaran Kreatif

dan Inofatif Dalam Kelas Jakarta Prestasi Pustaka Publisher 2010) h165

28

materi pembelajaran dimana peserta didik di SMP Negeri 24

Kota Serang khususnya kelas VIII yang lebih aktif dalam kerja

kelompok dan adanya suatu kompetisi dalam proses

pembelajaran

d Model Pembelajaran Kooperatif

1) Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Model banyak digunakan dalam berbagai kegiatan analisis

atau desain karena model yang dibuat dapat membantu

memperjelas prosedur hubungan serta keadaan keseluruhan dari

apa yang didesain tersebut Menurut Kauchak dan Eggen

mendefinisikan bahwa belajar kooperatif adalah sebagai

kumpuilan strategi mengajar yang digunakan peserta didik untuk

membantu satu dengan yang lain dalam mempelajari sesuatu

Berkaitan dengan hal itu maka cara belajar kooperatif ini juga

dinamakan ldquopengajaran teman sebayardquo21

Menurut Yatim Riyanto pembelajaran kooperatif adalah

model pembelajaran yang dirancang untuk membelajarkan

21

Eggen Paul amp Kauchak Don Strategi dan Model Pembelajaran

(Jakarta PT Indeks 2012) h319

29

kecakapan akademik (academic skill) sekaligus keterampilan

social (social skill) termasuk interpersonal skill22

Pembelajaran

kooperatif mengharuskan peserta didik belajar bersama dalam

kelompok-kelompok kecil saling membantu satu sama lain

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang menitik

beratkan kerja sama peserta didik dalam kelompok pembelajaran

yang tingkat kemampuan peserta didik berbeda-beda dengan

struktur heterogen untuk membantu memahami materi pelajaran

2) Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Terdapat enam langkah utama atau tahapan dalam

pembelajaran kooperatif Pembelajaran dimulai dengan pendidik

menyampaikan tujuan pelajaran dan memotivasi peserta didik

untuk belajar Tahap ini diikuti oleh penyajian informasi

Selanjutnya peserta didik dikelompokkan ke dalam kelompok

belajar Tahap ini diikuti bimbingan pendidik pada saat peserta

didik bekerja bersama untuk menyelesaikan tugas bersama

22

Yatim Riyanto Paradigma Baru Pembelajaran (Jakarta

Kencana2009) h267

30

mereka Tahap terakhir dari pembelajaran kooperatif adalah

presentasi hasil akhir kerja kelompok atau evaluasi tentang apa

yang telah dipelajari dan memberi penghargaan terhadap

kelompok maupun individu Adapun langkah-langkah yang

terdapat dalam model pembelajaran kooperatif disajikan pada

tabel 21 sebagai berikut

Tabel 21

Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif

Fase Aktifitas Pendidik

Aktifitas Peserta

Didik

Fase 1

Menyampaikan tujuan

dan memotivasi

peserta didik

Pendidik

menyampaikan semua

tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai pada

pelajaran tersebut dan

memotivasi peserta

didik belajar

Peserta didik

memperhatikan

tujuan pembelajaran

yang disampaikan

oleh pendidik supaya

peserta didik benar-

benar mengetahui

tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai

31

Fase 2

Manyajikan informasi

Pendidik menyajikan

informasi kepada

peserta didik dengan

jalan demonstrasi atau

lewat bahan bacaan

Peserta didik

memperhatikan

informasi yang

disampaikan oleh

pendidik supaya bisa

menyelesaikan

permasalahan dalam

belajar kelompok

Fase 3

Mengorganisasikan

peserta didik ke dalam

kelompok belajar

Pendidik menjelaskan

kepada peserta didik

bagaimana cara

membentuk kelompok

belajar dan membantu

setiap kelompok agar

melakukan transisi

secara efisien

Peserta didik belajar

kelompok sesuai

dengan kelompok

yang ditentukan dan

saling berinteraksi

untuk menyelesaikan

permasalahan yang

diberikan

32

Fase 4

Membimbing

kelompok bekerja dan

belajar

Pendidik membimbing

kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas

Peserta didik

mendiskusikan

permasalahn yang

diberikan dan

menentukan strategi

pemecahannya

Fase 5

Evaluasi

Pendidik mengevaluasi

hasil belajar tentang

materi yang telah

dipelajari atau masing-

masing kelompok

mempresentasikan hasil

kerjanya

Perwakilan dari

kelompok

mempresentasikan

hasil kerja mereka

dan kelompok lain

menanggapi

Fase 6

Memberikan

penghargaan

Pendidik mencari cara

untuk menghargai hasil

belajar individu dan

kelompok

Peserta didik

mendapatkan

penghargaan dari

pendidik baik berupa

pujian atau hadiah

33

Berdasarkan uraian di atas penulis mencoba memberikan

model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD dalam

proses pembelajaran PAI materi membiasakan perilaku terpuji

dimana model pembelajaran ini lebih berpusat pada peserta didik

dalam kelompok-kelompok kecil

e Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games

Tournament)

1) Pengertian Model Pembelajara TGT

Menurut Afrisanti Lusita pembelajaran koperatif model

TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif

yang mudah diterapkan melibatkan aktivitas seluruh peserta

didik tanpa harus ada perbedaan status melibatkan peran peserta

didik sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan

reinforcement Aktivitas belajar dengan permainan yang

dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT

memungkinkan peserta didik dapat belajar lebih rileks disamping

menumbuhkan tanggung jawab kerjasama persaingan sehat dan

keterlibatan belajar

34

Menurut Rusman TGT adalah salah satu tipe

pembelajaran kooperatif yang menempatkan peserta didik dalam

kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6

orang peserta didik yang memiliki kemampuan jenis kelamin dan

suku ras yang berbeda23

Pendidik menyajikan materi dan peserta

didik bekerja dalam kelompok mereka masing-masing Tugas

yang diberikan dikerjakan bersama-sama dengan anggota

kelompoknya Apabila ada dari anggota kelompok yang tidak

mengerti dengan tugas yang diberikan maka anggota kelompok

yang lain bertanggung jawab untuk memberikan jawaban atau

menjelaskannya sebelum mengajukan pertanyaan tersebut

kepada pendidik

2) Langkah-Langkah Pembelajaran TGT

Slavin menjelaskan ada lima komponen utama dalam

metode TGT yaitu pembelajaran awal kelompok belajar (team

study) permainan (games) turnamenkompetisi (tournament)

dan pengakuan kelompok (teams recognition)

23

Rusman Model-model Pembelajaran Mengembangkan

Profesionalisme Pendidik (Jakarta Rajawali Pers 2011) h 224-225

35

a) Pembelajaran awal

Pembelajaran awal dalam metode TGT tidaklah berbeda

dengan pembelajaran biasa atau pembelajaran klasikal oleh

pendidik hanya pelajaran difokuskan pada materi yang sedang

dibahas saja Tujuan pembelajaran awal adalah membentuk

peserta didik dalam kecakapan komunikasi menggali informasi

kecakapan bekerjasama dalam kelompok dan kecakapan dalam

memecahkan masalah Kegiatan awal akan dapat menentukan

kegiatan yang akan dilakukan berikutnya

b) Kelompok belajar (team study)

Kelompok belajar di susun dengan beranggotakan 4-5

orang yang mewakili percampuran dari berbagai keragaman

dalam kelas seperti kemampuan akademik jenis kelamin

rasetnis Pada kegiatan kelompok belajar seluruh peserta didik

mempelajari materi pelajaran dari berbagai sumber belajar (buku

teks internet) kemudian menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

disusun oleh pendidik Setelah peserta didik menjawab

pertanyaan-pertanyaan tersebut perwakilan peserta didik

mempresentasikan hasil belajarnya

36

c) Permainan (games)

Permainan dalam pembelajaran kooperatif akan

menimbulkan kekreatifan peserta didik Kegiatan belajar dengan

permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif TGT

memungkinkan peserta didik dapat belajar lebih rileks

Pertanyaan dalam games disusun dan dirancang dari materi-

materi yang telah disajikan untuk menguji pengetahuan peserta

didik yang diperoleh mewakili masingmasing kelompoksetiap

peserta didik mengambil sebuah kartu yang diberi nomor dan

menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor pada kartu

tersebut

d) Turnamen (tournament)

Turnamen adalah susunan beberapa games yang

dipertandingkan Biasanya dilaksanakan pada akhir minggu atau

akhir unit pokok pembehasan setelah pendidik memberikan

penyajian kelas dan kelompok telah mengerjakan lember

kerjanya Sebelum memulai pertandingan pendidik meminta

peserta didik ke kelompok pertandingan Pada meja pertandingan

37

disediakan 1 set lembar pertandingan kunci jawaban kartu

nomor (jumlahnya sesuai dengan nomor soal) dan format skor

pertandingan Adapun cara menentukan penghargaan pada model

pembelajaran TGT disajikan pada tabel 22 sebagai berikut

Tabel 22

Cara Menentukan Penghargaan

Kriteria Rata-rata Tim Penghargaan (award)

31-40 Cukup (Good team)

41-45 Baik (Great team)

gt 46 Amat baik (Super tim)

Adapun langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe

Teams Games Tournamen (TGT) dapat dilihat pada tabel 23

sebagai berikut

38

Tabel 23

Fase-fase dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

yaitu24

Fase Tingkah Laku Pendidik

Fase 1

Memotivasi peserta didik

dan menyampaikan tujuan

Pendidik memotivasi peserta didik belajar

dan menyampaikan tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut

Fase 2

Menyampaikan informasi atau

materi pelajaran

Pendidik menyajikan informasi dan

memberikan materi pelajaran kepada peserta

didik

Fase 3

Mengelompokkan peserta didik

secara heterogen

Pendidik menjelaskan kepada peserta didik

bagaimana caranya membentuk kelompok

agar melakukan transisi secara efisien dalam

belajar

24

Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan

Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi

Presindo 2012) h 65

39

Fase 4

Membimbing kelompok belajar

secara tournament

Pendidik memotivasi serta membimbing

kelompokkelompok belajar pada saat

mengerjakan tugas bersama serta memandu

peserta didik memainkan suatu permainan

sesuai dengan struktur pembelajaran

koopeartif

Fase 5

Evaluasi

Pendidik mengevaluasi hasil belajar peserta

didik menentukan skor individu dan skor

rata-rata kelompok

Fase 6

Memberikan Penghargaan

Pendidik memberikan penghargaan hasil

belajar individual dan kelompok

f Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

1) Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Model pembelajaran STAD pertama kali dikembangkan

oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John

Hopkin Menurut Slavin dalam Rusman model STAD merupakan

variasi pembelajaran kooperatif yang banyak diteliti25

Student

25

Rusman Model-model Pembelajaran Mengembangkan

Profesionalisme Pendidik (Jakarta Rajawali Pers 2011) h213

40

TeamsndashAchievement Divisions (STAD) merupakan salah satu tipe

model pembelajaran kooperatif yang paling banyak diteliti

Dalam model STAD kelompok terdiri atas empat sampai

lima peserta didik yang mewakili keseimbagan kelas dalam

kemampuan akademik jenis kelamin dan ras Kelompok

merupakan tampilan paling penting dari STAD dan penting pula

bagi pendidik dalam rangka mengarahkan anggota masing-

masing kelompok Slavin menyarankan peringkat para peserta

didik dalam kemampuan akademik dibuat terlebih dahulu

Masing-masing kelompok terdiri atas seorang peserta didik dari

kelompok atas seorang peserta didik dari kelompok bawah dan

dua orang peserta didik dengan kemampuan rata-rata

Pembentukan kelompok dengan cara semacam ini

bertujuan agar diperoleh kesetaraan di antara kelompok-

kelompok tersebut Keseimbangan dalam jenis kelamin dan ras

juga harus menjadi pertimbangan Dengan demikian masing-

masing kelompok kurang lebih sama dalam berbagai aspek

Pendidik memperesentasikan pelajaran dan kemudian peserta

didik bekerjasama tim untuk memastikan seluruh anggota tim

41

telah menuntaskan pelajaran dengan baik Akhirnya semua

peserta didik menjalani kuis perseorangan tentang pelajaran

tersebut dan pada saat itu mereka tidak boleh saling membantu

Adapun penghargaan yang diberikan adalah penghargaan

kelompok Karena skor kelompok didasarkan pada kemajuan

yang diperoleh peserta didik atas nilai sebelumnya siapapun bisa

menjadi ldquobintangrdquo kelompok dalam satu minggu itu

Jika peserta didik menginginkan kelompok mereka

memperoleh hadiah mereka harus membantu teman sekelompok

mereka dalam mempelajari materi Meskipun semua peserta didik

belajar bersama dalam kelompok mereka mereka tidak boleh

saling membantu dalam mengerjakan kuis yang merupakan

tanggung jawab individual Model ini mengaharuskan setiap

peserta didik menguasai materi sehingga dengan kemampuan

dasar yang berbeda setiap peserta didik memperoleh kesempatan

yang sama untuk berhasil

42

2) Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD

Menurut Slavin dalam Yatim Riyanto langkah-langkah

model STAD adalah sebagai berikut

a) Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara

heterogen (campuran menurut prestasi jenis kelamin suku

dan lain-lain)

b) Pendidik menyajikan pelajaran

c) Pendidik memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan

oleh anggota-anggota kelompok Anggotanya tahu

menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota

dalam kelompok itu mengerti

d) Pendidik meberi kuispertanyaan kepada seluruh peserta didik

Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu

e) Memberi evaluasi

f) Kesimpulan26

STAD terdiri atas lima komponen utama yaitu presentasi

kelas tim kuis skor kemajuan individual dan rekognisi tim

26

Yatim Riyanto Paradigma Baru Pembelajaran (Jakarta Kencana

2009) h268-269

43

Lima komponen utama dalam pembelajaran kooperatif akan

dijelaskan sebagai berikut

a) Presentasi kelas

Materi dalam STAD pertama-tama diperkenalkan

dalam presentasi di dalam kelas Ini merupakan pengajaran

langsung seperti yang sering kali dilakukan atau diskusi

pelajaran yang dipimpin oleh pendidik Bedanya presentasi

kelas dengan pengajaran biasa hanyalah presentasi tersebut

haruslah benarbenar berfokus pada unit STAD Dengan cara

ini para peserta didik akan menyadari bahwa mereka harus

benar-benar memberi perhatian penuh selama presentasi kelas

karena dengan demikian akan sangat membantu mereka

mengerjakan kuis-kuis dan skor kuis mereka menentukan skor

tim mereka

b) Tim

Tim terdiri dari empat atau lima peserta didik yang

mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja

akademik jenis kelamin ras dan etnisitas Fungsi utama dari

tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-

44

benar belajar dan lebih khususnya lagi adalah untuk

mempersiapkan anggotanya untuk bias mengerjakan kuis

dengan baik Setelah pendidik menyampaikan materi tim

berkumpul untuk mempelajari lembar kegiatan LKS atau

materi lainnya

c) Kuis

Setelah kegiatan tim para peserta didik akan

mengerjakan kuis individual Para peserta didik tidak

diperbolehkan untuk saling membantu dalam mengerjakan

kuis Sehingga tiap peserta didik bertanggung jawab secara

individual untuk memahami materinya7c760b13

d) Skor kemajuan individual

Tiap peserta didik dapat memberikan kontribusi poin

yang maksimal kepada timnya dalam sistem skor ini Setiap

peserta didik diberikan skor rdquoawalrdquo yang diperoleh dari rata-

rata kinerja peserta didik tersebut sebelumnya dalam

mengerjakan kuis yang sama Peserta didik selanjutnya akan

mengumpulkan poin untuk tim mereka berdasarkan tingkat

kenaikan skor kuis mereka dibandingkan dengan skor awal

45

mereka Kriteria pemberian skor dapat dilihat pada tabel 24

sebagai berikut

Tabel 24

Kriteria Pemberian Skor Peningkatan Individu27

No Skor tes Skor

peningkatan 1 Lebih dari 10 poin di bawah nilai awal 5

2 Antara 10 sampai 1 di bawah nilai awal 10

3 Antara 0 sampai 10 di atas nilai awal 20

4 Lebih dari 10 poin di atas nilai awal 30

5 Nilai terbaik (tidak berdasarkan nilai awal) 40

e) Rekognisi tim

Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk

penghargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai

kriteria tertentu Skor tim peserta didik dapat juga digunakan

untuk menentukan dua puluh persen dari peringkat mereka

Untuk menentukan tingkat penghargaan yang diberikan untuk

27

Zulfiani Tonih F Kinkin S Strategi Pembelajaran Sains

(JakartaLembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah 2009) h 141

46

prestasi kelompok dapat dilihat pada tabel 25 halaman 29

sebagai berikut

Tabel 25

Tingkat Penghargaan Kelompok Model

Pembelajaran STAD28

No Rata-Rata Kelompok Penghargaan

1 15 Good Team (Tim yang bagus)

2 20 Great Team (Tim yang hebat)

3 25 Super Team (Tim yang Super)

Adapun tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan dalam

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat

dilihat pada tabel 26 sebagai berikut

28

Zulfiani Tonih F Kinkin S Strategi Pembelajaran Sains

(JakartaLembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah 2009) h142

47

Tabel 26

Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD29

Fase Kegiatan Pendidik

Fase 1

Menyampaikan tujuan dan

memotivasi peserta didik

Menyampaikan semua tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

pada pelajaran tersebut dan

memotivasi peserta didik belajar Fase 2

Menyajikanmenyampaikan

Informasi

Menyajikan informasi kepada

peserta didik dengan jalan

mendemonstrasikan atau lewat

bahan bacaan

Fase 3

Mengorganisasikan peserta

didik dalam kelompok-

kelompok belajar

Menjelaskan kepada peserta didik

bagaimana caranya membentuk

kelompok belajar dan membentuk

setiap kelompok agar melakukan

transisi secara efisien

29

Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan

Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi

Presindo 2012) h 58

48

Fase 4

Membimbing kelompok

bekerja dan belajar

Membimbing kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas mereka

Fase 5

Evaluasi

Mengevaluasi hasil belajar tentang

materi yang telah diajarkan atau

masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil kerjanya Fase 6

Memberikan penghargaan

Mencari cara-cara untuk menghargai

baik upaya maupun hasil belajar

individu dan kelompok

g Persamaan dan Perbedaan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe TGT dan STAD

Berdasarkan uraian sebelumnya dapat disimpulkan

perbedaan dan persamaan antara model pembelajaran kooperatif

tipe STAD dan TGT Persamaan dalam model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dan TGT dapat dilihat dari kelompok

belajar dimana pada STAD dan TGT ini peserta didik dibagi

49

menjadi kelompok kecil yang heterogen30

jika dilihat ketika

proses pembelajaran berlangsung kedua model pembelajaran

tersebut sama-sama melakukan diskusi kelompok peserta didik

bekerja di dalam tim untuk menjawab pertanyaan LKS yang

dibuat oleh pendidik dan memastikan seluruh anggota tim

menguasai pelajaran tersebut31

dan pada saat akhir dari

pembelajaran kedua model pembelajaran ini sama-sama

memberikan penghargaan (rekognisi tim) pada setiap kelompok

yang terbaik32

Sedangkan perbedaan antara model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dan TGT dapat dilihat dari sistem penilaian

pangkatan individu dalam STAD penilaian menggunakan kuis

individual pada tiap akhir pelajaran sedangkan dalam TGT

penilaian menggunakan turnamen akademik dimana peserta didik

berkompetisi sebagai wakil dari timnya melawan anggota dari tim

30

Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan

Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi

Presindo 2012)h 84 31

Slavin Robert E Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik

(Bandung Nusa Media 2010) h167 32

Slavin Robert E Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik

(Bandung Nusa Media 2010) h143

50

yang lain33

Selain itu dalam model pembelajaran STAD sebelum

menghitung skor perkembangan individu peserta didik diberikan

skor awal sedangkan TGT tidak terdapat skor awal tetapi

langsung menghitung hasil poin turnamen peserta didik34

2 Keaktifan Belajar

a Pengertian Keaktifan Belajar

Menurut Syaiful Bahri Djamarah belajar bukanlah

berproses dalam kehampaan Tidak pula pernah sepi dari

berbagai aktivitas tidak pernah terlihat orang yang belajar tanpa

melibatkan aktivitas raganya Apalagi bila aktivitas belajar itu

berhubungan dengan masalah belajar menulis mencatat

memandang membaca mengingat berfikir atau praktek35

Sedangkan Muhibbin Syah aktivitas istilah umum yang dikaitkan

dengan keadaan bergerak eksplorasi dan berbagai repson lainnya

33

Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan

Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi

Presindo 2012) h 63 34

Slavin Robert E Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik

(Bandung Nusa Media 2010) h162 35

Syaiful Bahri Djamarah Psikologi Belajar Edisi 2 (Jakarta

Rineka Cipta 2008) h38

51

terhadap rangsangan sekitar36

Sedangkan Menurut Oemar

Hamalik belajar adalah modifikasi atau mempertegu kelakuan

melalui pengalaman (learning is defined as the modification or

strengthening of behavior through experiencing)37

Keaktifan belajar menurut Poerwodarminto adalah

kegiatan sedang belajar merupakan proses perubahan pada diri

individu kearah yang lebih baik yang bersifat tetap berkat

adanya interaksi dan latihan Jadi keaktifan belajar adalah

suatu kegiatan individu yang dapat membawa perubahan kearah

yang lebih baik pada diri individu karena adanya interaksi antara

individu dengan individu dan individu dengan lingkungan38

Keaktifan belajar adalah suatu kegiatan yang

menimbulkan perubahan pada diri individu baik tingkah laku

maupun kepribadian yang bersifat kecakapan sikap kebiasaan

kepandaian yang bersifat konstan dan berbekas Keaktifan belajar

36

Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru

(Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) h 89 37

Oemar Hamalik Proses Belajar Mengajar (Jakarta Bumi Aksara

2008) h 27 38

Poerwadarminta WJS Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Jakarta 2012) h17

52

akan terjadi pada diri peserta didik apabila terdapat interaksi

antara situasi stimulus dengan isi memori sehingga perilaku

peserta didik berubah dari waktu sebelum dan sesudah adanya

situasi stimulus tersebut

Selama proses belajar peserta didik dituntut aktivitasnya

untuk mendengarkan memperhatikan dan mencerna pelajaran

yang diberikan pendidik disamping itu sangat dimungkinkan

para peserta didik memberikan balikan berupa pertanyaan

gagasan pikiran perasaan keinginannya Pendidik hendaknya

mampu membina rasa keberanian keingintahuan peserta didik

untuk itu peserta didik hendaknya merasa aman nyaman dan

kondusif dalam belajar Peran pendidik dalam pembelajaran

peserta didik aktif adalah sebagai fasilitator dan pembimbing

peserta didik yang memberi berbagai kemudahan peserta didik

dalam belajar serta mampu mendorong peserta didik untuk

belajar seoptimal mungkin Sedangkan Sardiman menyatakan

bahwa ldquoKeaktifan belajar adalah aktifitas yang bersifat fisik

53

maupun mentalrdquo39

Selama kegiatan belajar kedua aktifitas

tersebut harus terkait sehingga akan mengahasilkan aktifitas

belajar yang optimal

Berdasarkan pendapat di atas maka yang dimaksud

dengan keaktifan belajar adalah aktifitas fisik maupun mental

yang difokuskan pada saat proses pembelajaran yang ditandai

dengan adanya perubahan dari individu masing-masing karena

adanya interaksi yang aktif

b Macam-macam Keaktifan Belajar

Macam-macam keaktifan belajar yang dapat dilakukan

oleh peserta didik di sekolah menurut Sardiman antara lain

1) Visual Activities seperti membaca memperhatikan gambar

memperhatikan demonstrasi orang lain

2) Oral Activities seperti mengatakan merumuskan bertanya

memberi saran mengeluarkan pendapat mengadakan

interview diskusi interupsi

39

AM Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta

Raja GrafindoPersada 2001) h99

54

3) Listening Activities seperti mendengarkan uraian

percakapan diskusi pidato

4) Writing Activities seperti menulis ceritera karangan

laporan tes angket menyalin

5) Drawing Activities seperti membuat grafik peta diagram

6) Motor Activities seperti melakukan percobaan membuat

konstruksi model mereparasi

7) Mental Activities seperti menanggapi mengingat

memecahkan soal menganalisa melihat hubungan

mengambil keputusan

8) Emotional Activities seperti menaruh minat merasa bosan

berani gembira gugup senang40

Menurut Soemanto macam-macam keaktifan belajar

yang dapat dilakukan oleh peserta didik dalam beberapa situasi

adalah sebagai berikut

1) Mendengarkan

2) Memandang

3) Meraba mencium dan mencicipi

40

M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta

Raja GrafindoPersada 2001) h101

55

4) Menulis atau mencatat

5) Membaca

6) Membuat ringkasan

7) Mengamati tabel diagram dan bagan

8) Menyusun kertas kerja

9) Mengingat

10) Berpikir

11) Latihan atau praktek41

Keaktifan yang dilakukan peserta didik selama proses

pembelajaran memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap

daya ingat peserta didik Vernon Magnesen dalam penelitiannya

menemukan bahwa ingatan yang diperoleh dari belajar melalui

membaca sebesar 20 mendengar sebesar 30 melihat

sebesar 40 mengucapkan sebesar 50 melakukan sebesar

60 dan gabungan dari melihat mengucapkan mendengar

dan melakukan sebesar 9042

41

Soemanto Wasty Psikologi Pendidikan (Jakarta Rineka Cipta

2003) h107 42

Anni Catharina Tri Psikologi Belajar (Semarang Unnes Press

2004) h85

56

Proses belajar-mengajar yang dapat memungkinkan cara

belajar peserta didik secara aktif harus direncanakan dan

dilaksanakan secara sistematik Selama pelaksanaan belajar-

mengajar hendaknya diperhatikan beberapa prinsip seperti

stimulus perhatian dan motivasi respons yang dipelajari

penguatan dan pemakaian dan pemindahan sehingga peserta

didik dapat melakukan kegiatan belajar secara optimal

3 Hasil Belajar

a Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar menurut Snelbeker dalam Rusmono adalah

perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh peserta didik

setelah melakukan perbuatan belajar43

Jika setelah melakukan

proses belajar seseorang tidak memperoleh kemampuan baru

maka dapat dikatakan orang tersebut belum mendapatkan hasil

belajar Sejalan dengan Snelbeker Lapono juga menjadikan

perubahan tingkah laku sebagai indikator seseorang memperoleh

hasil belajar atau tidak

43

Rusmono Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning

itu Perlu untuk meningkatkan Profesionalitas Guru (Bogor Ghalia

Indonesia 2012) h8

57

Hasil belajar diukur berdasarkan terjadi atau tidaknya

perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang telah

melaksanakan proses belajar (Lapono)44

Menurut Rifarsquoi dan

Anni hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh

pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar Hasil belajar

hanya akan diperoleh seseorang setelah melaksanakan aktivitas

belajar45

Berdasarkan beberapa pengertian hasil belajar yang telah

diuraikan di atas maka peneliti menyimpulkan hasil belajar

adalah perubahan tingkah laku atau kemampuan baru yang

diperoleh seseorang setelah melaksanakan aktivitas belajar

Menurut Bloom dalam Poerwanti hasil belajar yang terjadi pada

diri seseorang meliputi tiga ranah ketiga ranah tersebut yaitu

kognitif afektif dan psikomotor46

44

Lapono Nabisi dkk Belajar Dan Pembelajaran SD (Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi Departernen Pendidikan Nasional 2008) h1-12 45

Rifarsquoi Ahmad dan Catharina Tri Anni Psikologi Pendidikan

(Semarang UNNES Press 2010) h 85 46

Poerwanti Endang dkk Asesmen Pembelajaran SD (Direktorat

Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Jakarta 2008)

h1-24

58

b Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta

didik adalah sebagai berikut

1) Faktor Internal

a) Faktor jasmaniah panca indera yang tidak berfungsi

sebagaimana mestinya

b) Faktor psikologis terdiri atas faktor intelektif yang

meliputi faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat serta

faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang dimiliki

2) Faktor Eksternal

a) Lingkungan sosial

Yang termasuk lingkungan sosial adalah

lingkungan sosial sekolah seperti pendidik staf

administrasi serta teman sekelas yang dapat

mempengaruhi semangat belajar seseorang peserta

didik dan lingkungan sosial peserta didik seperti

masyarakat tetangga serta teman sepermainan

59

b) Lingkungan nonsosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial

adalah gedung sekolah dan letaknya rumah tempat

tinggal peserta didik dan letaknya alat-alat belajar

keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan peserta

didik

3) Faktor Pendekatan Belajar

Segala cara atau strategi yang digunakan oleh

peserta didik dalam menunjang efektivitas dan efisiensi

proses pembelajaran materi tertentu

c Hasil Belajar dengan Model TGT dan STAD

Model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD

memfokuskan pada perkembangan kognitif afektif dan

psikomotor peserta didik Model pembelajaran ini fokusnya pada

aktivitas belajar peserta didik dalam kelompok tetapi pada apa

yang mereka pikirkan (kognisi mereka) selama mereka

mengerjakannya Meskipun demikian model pembelajaran

kooperatif tipe TGT dan STAD juga mampu meningkatkan hasil

belajar peserta didik dalam ranah afektif dan psikomotor Pada

60

ranah afektif sikap peserta didik yang telah melaksanakan

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT

dan STAD akan menjadi lebih baik dari sebelumnya karena

peserta didik sudah mampu memahami nilai-nilai yang telah

dipelajarinya Sedangkan pada ranah psikomotor kegiatan

peserta didik pada pembelajaran jelas lebih banyak dibandingkan

kegiatan peserta didik yang belajar secara konvensional dengan

demikian peserta didik mampu meningkatkan hasil belajarnya

Adapun materi pembelajaran yang masih belum mencapai hasil

maksimal dan kesesuaian materi dengan jedua model

pembelajaran yang akan dijadikan penelitian adalah materi

akhlak mulia Karena dalam materi tersebut pembahasan tentang

interaksi dengan manusia lain

d Materi Aqidah Akhlak

1) Pengertian Aqidah Akhlak

Pembelajaran aqidah akhlak adalah upaya sadar dan

terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal

memahami menghayati dan mengimani Allah SWT dan

merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia pada kehidupan

61

sehari-hari melalui kegiatan bimbingan pembelajaran latihan

penggunaan pengalaman keteladanan dan pembiasaan Pada

kehidupan masyarakat majemuk dalam bidang keagamaan mata

pelajaran ini mengarahkan peserta didik pada peneguhan Akidah

di satu sisi dan peningkatan toleransi pada penganut agama lain

dalam rangka mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa47

Pelajaran Aqidah akhlak di SMP Negeri 24 Kota Serang

berisi bahan pelajaran yang dapat mengarahkan pada pencapaian

kemampuan dasar pserta didik untuk dapat memahami rukun

iman secara ilmiah serta pengalaman dan pembisaan berakhlak

Islami untuk dapat dijadikan landasan perilaku dalam kehidupan

sehari-hari serta sebagai bekal untuk jenjang pendidikan

berikutnya Pada mata pelajaran aqidah akhlak ini berisi

beberapa materi yang terdiri dari beberapa bab pada bab

pertama memahami kalam meliputi a) pengertian dan fungsi

ilmu kalam b) hubungan ilmu kalam dengan ilmu lainnya Bab

kedua aliran-aliran ilmu kalam dan tokohnya meliputi a) aliran

47

BSNP Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMAMA (Jakarta BSNP 2006)

h 4

62

khawarij b) aliran murjirsquoah c) aliran syiah d) aliran jabariyah

e) aliran qadariyah f) aliran mursquotazilah dan g) ahlusunnah wal

jamarsquoah Pada bab ketiga tentang akhlak terpuji meliputi a)

adab berpakaian dan berhias b) adab bertamu dan menerima

tamu c) adab perjalanan d) adab menjenguk orang sakit Pada

bab keempat tentang akhlak tercela meliputi a) berjudi b)

mabuk-mabukan c) zina d) durhaka pada orang tua e) buruk

sangka dan dengki

2) Pembelajaran Aqidah Akhlak

Pembahasan tentang definisi pembelajaran aqidah akhlak

akan diawali dengan pembahasan mengenai pengertian

pembelajaran aqidah dan akhlak Secara umum pengertian

pembelajaran menurut Darsono adalah suatu kegiatan yang

dilakukan oleh pendidik sedemikian rupa sehingga tingkah

laku peserta didik mengalami perubahan ke arah yang

diinginkan48

Istilah pembelajaran mengandung unsur belajar

dan pembelajaran (teaching and learning) jadi pembelajaran

telah mencakup belajar Istilah pembelajaran merupakan

48

Darsono Belajar dan Pembelajaran (Semarang IKIP Semarang

Press 2001) h23

63

perubahan istilah yang sebelumnya dikenal dengan Proses

Belajar Mengajar (PBM) atau Kegiatan Belajar Mengajar

(Ismail)49

Hamalik mendefinisikan bahwa pembelajaran adalah

suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi

internal material fasilitas perlengkapan dan prosedur saling

mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran50

Pembelajaran pada hakekatnya adalah interaksi antara peserta

didik dengan linkungannya sehingga terjadi perubahan

perilaku ke arah yang lebih baik Banyak sekali faktor yang

mempengaruhi perubahan tingkah laku baik faktor internal

yang datang dari diri sendiri maupun faktor eksternal yang

datang dari lingkungan individu tersebut (Mulyasa)51

Sebelum penggunaan istilah pembelajaran populer para

penulis menggunakan istilah pengajaran Karena ada perbedaan

persepsi antara istilah pembelajaran dan pengajaran Praktek

mengajardi skolah pada umumnya lebih banyak berpusat pada

49

Ismail Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem

(Semarang Rasail Media Group 2008) h9 50

Hamalik Oemar Proses Belajar Mengajar (Jakarta Bumi

Aksara 2001) h57 51

E Mulyasa Kurikulum Berbasis Kompetensi (Bandung Remaja

Rosdakarya Offset 2004) h100

64

pendidik atau berkonotasi pada teacher centered Penggunaan

istilah pembelajaran diharapkan agar pengajarpendidik ingat

akan tugasnya membelajarkan peserta didik

Pembelajaran terkait membelajarkan peserta didik atau

bagaimana membuat agar peserta didik dapat belajar dengan

mudah dan dorongan oleh kemampuannya sendiri untuk

mempelajari apa yang teraktualisasikan dalam kurikulum

sebagai kebutuhan peserta didik Oleh karena itu pembelajaran

berupaya menjabarkan nilai-nilai yang terkandung dalam

kurikulum dengan menganalisa tujuan pembelajaran dan

karakteristik isi bidang studi pendidikan agama yang

terkandungdalam kurikulum Selanjutnya dilakukan kegiatan

untuk memilih menetapkan dan mengembangkan cara-cara

(metode dan strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang ditetapkan sesuai dengan kondisi yang

ada agar kurikulum dapat diaktualisasikan dalam pembelajaran

(Muhaimin)52

52

Muhaimin Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan

Pendidikan Agama Islam di Sekolah (Bandung PT Remaja Rosdakarya

2004) h125

65

Peningkatan kualitas proses pembelajaran dapat dimulai

dari menganalisis setiap komponen yang dapat membentuk dan

mempengaruhi proses pembelajaran Komponen yang selama ini

dianggap mempengaruhi proses pendidikan adalah komponen

pendidik Bagaimanapun bagus dan idealnya kurikulum

pendidikan serta lengkapnya sarana dan prasarana pendidikan

tanpa diimbangi dengan kemampuan pendidik dalam

mengimpelementasikannya maka semuanya akan sia-sia

(Sanjaya)53

Berkaitan dengan hal tersebut terdapat salah satu model

yang dapat dijadikan alternatif untuk memperbaiki kondisi

pembelajaran seperti yang diharapkan Model yang dimaksud

adalah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT dan STAD Pembelajaran yang

mengutamakan aktivitas peserta didik dapat memberikan hasil

yang optimal

Melalui belajar aktif terjadi proses interaksi antara

peserta didik dengan lingkungannya peserta didik tidak

53

Sanjaya Wina Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan (Jakarta Kencana 2007) h13

66

hanya dilarutkan sebagai kertas putih yang siap diisi begitu saja

tetapi peserta didik sebagai subjek belajar harus melakukan

berbagai aktivitas yang mendukung pembelajarn dan

keberhasilan peserta didik

Model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD

adalah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui

pengembangan imajinasi dan penghayatan peserta didik

pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan peserta

dengan melakukan aktivitas secara aktif dalam proses

pembelajaran Model pembelajaran ini diharapkan mampu

merangsang belajar peserta didik lebih meningkat sehingga

menghasilkan prestasi belajar yang baik karena antara model

pembelajaran dan materi ada kesesuaian Dan akhirnya dengan

model pembelajaran ini peserta didik tidak hanya memahami

materi saja akan tetapi mampu menhayati dan diharapkan bisa

mengaplikasikan dalam kehidupan nyata

B Kajian Penelitian yang Relevan

Tinjauan kepustakaan merupakan kumpulan hasil

penelitian yang relevan maksudnya meninjau atau memeriksa

67

kepustakaan baik kepustakaan tarbiyah maupun institut serta

skripsi atau karya ilmiah yang berkaitan dengan permasalahan

yang akan diteliti yang lebih mengkhususkan pengkajian terhadap

penelitian yang terdahulu untuk mengetahui apakah permasalahan

ini sudah mahapeserta didik yang meneliti dan membahasnya

ataukah belum Setelah mengadakan pemeriksaan terhadap

beberapa kepustakaan maka diketahui sudah ada beberapa hasil

penelitian yang bisa kita jadikan rujukan diantaranya adalah

1 Penelitian yang dilakukan oleh Lisnawati dengan judul

ldquoPerbedaan Hasil Belajar Biologi antara Siswa yang Diajar

dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Student Achivement Division (STAD) dan Team Games

Tournament (TGT)rdquo Hasil penelitian menunjukkan terdapat

perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kedua kelas

tersebut Kesimpulan ini didasarkan pada hasil pengujian

hipotesis dengan menggunakan uji t terhadap kedua nilai

posttest Berdasarkan pengujian hipotesis tersebut diperoleh

nilai thitung sebesar 481 dan nilai t pada taraf signifikan 5

adalah 200 Dengan demikian terlihat bahwa thitung tabel gt ttabel

68

sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak Hasil penelitian juga

menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT

lebih baik dibandingkan dengan STAD Hal tersebut terlihat

dari rerata skor posttest antara kedua kelas tersebut Kelas

yang diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

memiliki rerata skor posttest sebasar 61 dan kelas yang

diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki

rerata skor posttest sebasar 76

2 Penelitian oleh Hendrik Arung Lamba dalam penelitiannya

yang berjudul ldquoPengaruh Pembelajaran Kooperatif Model

STAD dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil Belajar Fisika

Peserta didik SMArdquo Menyatakan bahwa terdapat perbedaan

perolehan hasil belajar fisika yang signifikan antara

pembelajaran kooperatif model STAD dan pembelajaran

klasikal terhadap hasil belajar fisika peserta didik kelas satu

SMA GKTS Imanuel Palu Metode pembelajaran kooperatif

69

lebih unggul dari pada metode pembelajaran klasikal dalam

mempengaruhi hasil belajar fisika54

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah

dikemukakan sebelumnya bahwa ada kesamaan dengan

penelitian yang penulis rencanakan yaitu dari segi model

pembelajaran kooperatif tipe STAD tetapi penulis

menambahkan satu model pembelajaran kooperatif tipe TGT

dan aktivitas belajar Perbedaan penelitian yang akan penulis

teliti yaitu pada mata pelajaran dan objek penelitian

3 Sarah Nur Azmi dalam skripsinya yang berjudul

ldquoPerbandingan antara model pembelajaran cooperative

learning tipe STAD dengan pembelajaran konvensional dalam

rangka meningkatkan hasil belajar PAI Dalam penelitian ini

dijelaskan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar yang

sangat signifikan pada kelas eksperimen (kelas yang diajar

dengan model pembelajaran STAD) hal ini dapat dilihat

perbedaan rata-rata kedua kelas tersebut yaitu kelas kontrol

54

Hendrik Lamba Arung Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Model

STAD dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta didik SMA

(Jurnal Ilmu Pendidikan vol 2 no 13 2006) h127

70

dan kelas eksperimen Hal ini menunjukkan bahwa dengan

pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar

peserta didik55

Banyaknya penelitian sebelumnya yang membahas

model pembelajaran kooperatif bukan berarti penelitian yang

akan penulis rencanakan sama dengan penelitian tersebut

Penelitian yang penulis rencanakan memiliki perbedaan

dengan penelitian-penelitian sebelumnya Perbedaan tersebut

antara lain dari objek penelitian sampel yang digunakan

dalam penelitian dan variabel atribut dalam penelitian ini

C Kerangka Berpikir

Berdasarkan deskripsi teori yang telah dipaparkan di atas

maka dapat disusun kerangka berpikir sebagai berikut

1 Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Hasil Belajar

Pembelajaran yang dilakukan dengan model pembelajaran

yang tepat dan memberikan kesempatan kepada peserta didik

55

Sarah Nur Azmi Perbandingan Antara Model Pembelajara

Cooperative Learning Tipe STAD dengan Pembelajaran Konvensional Dalam

Rangka Meningkatkan Hasil Belajar PAI (Jakarta Jurusan Pendidikan

Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Kependidikan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta 2012) h75

71

lebih aktif dan memberikan ruang gerak yang lebih luas kepada

peserta didik Model pembelajaran merupakan konsep yang akan

menggambarkan proses dari pembelajaran

Pemilihan model pembelajaran sebaiknya harus disesuaikan

dengan karakteristik peserta didik materi pembelajaran dan

sarana prasarana yang tersedia Model pembelajaran yang tepat

dalam pembelajaran akan membuat siswa lebih aktif berkreasi

dan beriteraksi dengan pendidik menjadi lebih hidup Dengan

proses pembelajaran yang interaktif maka hasil belajar

diharapkan akan dapat meningkat

2 Pengaruh Keaktifan Belajar Terhadap Hasil Belajar

Pada proses pembelajaran diperlukan peran aktif peserta

didik Keaktifan belajar merupakan kesiapan fisik dan mental

peserta didik pada saat menerima materi pembelajaran oleh

pendidik sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan

Keaktifan belajar yang tinggi pada siswa akan berdampak pada

hasil belajar siswa dalam menerima materi pembelajaran

72

3 Interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan

belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI

Hasil belajar PAI pada peserta didik dapat ditingkatkan

melalui penerapan model pembelajaran yang tepat Model

pembelajaran TGT dan model pembelajaran STAD merupakan

pola pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan

hasil belajar PAI Dalam usaha meningkatkan hasil belajar PAI

perlu didukung oleh keaktifan siswa dalam belajar di kelas

Berdasarkan karakteristik pembelajaran PAI dengan model

pembelajaran problem based learning dan model pembelajaran

konvensional yang dikemukakan di atas sama-sama

mempengaruhi hasil belajar PAI Menggunakan model

pembelajaran TGT peserta didik akan mampu berdiskusi dalam

kelompok menemukan fakta-fakta mencari data dan

menyimpulkan jawaban terhadap masalah sehingga dapat

dituangkan dalam bentuk jawaban dari kompetisi akademik

diakhir pembelajaran Sedangkan model pembelajaran STAD

peserta didik melakukan diskusi kelompok sama halnya dengan

model pembelajaran TGT hanya saja diakhir pembelajaran

73

penilaian kuis bersifat individual Oleh karena itu dengan

keaktifan peserta didik yang baik peserta didik akan dapat

berdiskusi dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh

pendidik Seseorang yang sedang belajar harus memperhatikan

kedua aspek tersebut dengan demikian dapat diduga terdapat

interaksi antara model pembelajaran dan keaktifan peserta didik

dalam belajar terhadap hasil belajar PAI

4 Perbedaan hasil belajar PAI bagi kelompok peserta didik

yang memiliki keaktifan belajar tinggi yang diajarkan

dengan model pembelajaran TGT dan model

pembelajaran STAD

Model pembelajaran TGT merupakan salah satu bentuk

model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik Dengan

model ini peserta didik dituntut untuk berperan aktif baik secara

individu maupun di dalam kelompoknya Peserta didik lebih

diberi kebebasan untuk berdiskusi dalam kelompok menemukan

fakta mencari bukti dan menyimpulkan masalah yang dapat

dituangkan dalam belajar untuk mendukung hasil belajar Begitu

pula dengan memiliki keaktifan yang tinggi peserta didik dapat

74

bertanya mencari tau baik melalui diskusi internet buku-buku

serta sumber belajar yang lain untuk dituangkan dalam

keterampilan sosial dalam bekerja bersama pada kelompoknya

Dengan keaktifan belajar yang tinggi peserta didik lebih mudah

dalam menerima proses pembelajaran PAI sehingga materi dalam

mata pelajaran PAI tersebut lebih cepat untuk diterima

Sedangkan model pembelajaran STAD juga sama dengan

TGT dimana pusat belajar berada pada peserta didik peserta

didik berdiskusi dalam kelompok untuk menemukan

pengetahuan-pengetahuan yang berkaitan dengan materi

pembelajaran Hanya saja penilaian akhir pembelajaran dilakukan

secara individu bukan penilaian perwakilan kelompo Peserta

didik yang memiliki keaktifan belajar tinggi bisa menerapkannya

karena dalam penilaiannya lebih bersifat individu dan tidak

berinteraksi lebih banyak dengan peserta didik lain sehingga

hasil belajar PAI dianggap merupakan hasil kerja masing-masing

individu tanpa melibatkan kelompok dengan demikian dapat

diduga bahwa dengan menggunakan model pembelajaran TGT

hasil belajar PAI lebih baik dibandingkan dengan model

75

pembelajaran STAD bagi peserta didik yang memiliki keaktifan

tinggi

5 Perbedaan hasil belajar PAI bagi kelompok peserta didik

yang memiliki keaktifan belajar rendah yang diajarkan

dengan model pembelajaran TGT dan model

pembelajaran STAD

Pendidikan agama islam merupakan salah satu mata

pelajaran wajib yang terdapat dalam kurikulum Sebagai mata

pelajaran yang harus diajarkan PAI memiliki tingkat kesulitan

yang cukup tinggi dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya

Kompleksnya materi-materi dalam PAI yang membutuhkan

kemampuan menghafal pada setiap materinya

Model pembelajaran TGT salah satu model pembelajaran

yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

melakukan aktivitas dalam mencari masalah-masalah kemudian

menyelesaikannya dalam kelompok Peserta didik yang memiliki

keaktifan belajar rendah kemungkinan akan mengalami kesulitan

dalam belajarnya dituntut untuk bekerja dalam kelompok

Sehingga dengan model pembelajaran ini konsentrasi peserta

76

didik dalam mencari permasalahan dalam satu kelompok akan

dapat mempengaruhi hasil belajar PAI

Sedangkan model pembelajaran STAD hampir sama

dengan model pembelajaran TGT dimana peserta didik lebih aktif

dalam proses pembelajaran Pembelajaran ini dilakukan sama

dalam kelompok untuk berdiskusi mencari masalah dan

menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh pendidik

Keaktifan belajar yang rendah akan menimbulkan peserta didik

pasif ataupun diam dalam diskusi kelomoknya Akan tetapi pada

saat proses penilaian diakhir pembelajaran pendidik memberikan

kuis untuk individual Dengan demikian dapat diduga bahwa

dengan menggunakan model pembelajaran TGT hasil belajar PAI

lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran STAD bagi

peserta didik yang memiliki keaktifan belajar rendah

D Pengajuan Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap

rumusan masalah penelitian dimana rumusan masalah penelitian

telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan Dikatakan

77

sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada

teori yang relevan belum didasarkan pada fakta-fakta empiris

yang diperoleh melalui pengumpulan data

Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban

teoritis terhadap rumusan masalah penelitian sebelum jawaban

empiris56

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut

1 Terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar

2 Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan

keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI

3 Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan

keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI

4 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi

56

Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD

(Bandung Alfabeta 2013) h38

78

5 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah

79

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Kegiatan yang baik harus memiliki tujuan yang jelas

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut

1 Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap

hasil belajar PAI

2 Untuk mengetahui pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil

belajar PAI

3 Untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran

dengan keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar

PAI

4 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar

dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi

lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar

tinggi

80

5 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar

dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah

lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar

rendah

B Tempat dan Waktu Penelitian

1 Tempat Penelitian

Tempat penelitian sangat penting untuk keberhasilan

dalam penelitian Pemilihan tempat untuk melaksanakan

penelitian harus disesuaikan dengan karakteristik masalah dalam

penelitian Hal ini akan berdampak pada hasil penelitian yang

dilakukan Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 24 Kota

Serang yang berlokasi di Jl Sewor Kelurahan Banjarsari

Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang

2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 8 kali pertemuan

sudah termasuk pretest dan posttest Dengan kata lain

pembelajaran PAI dengan menggunakan kedua model

pembelajaran tersebut dilakukan sebanyak 6 kali pertemuan

81

Dalam penelitian ini peneliti mengambil waktu diluar KBM hal

ini dilakukan agar tidak mengganggu program kurikulum yang

sudah disusun oleh pihak sekolah Penelitian dilakukan seminggu

dua kali yaitu setiap hati selasa dan kamis Adapun waktu

pelaksanaan pretest perlakuan dan posttest dilaksanakan pada

tanggal 4 sd 27 April 2017 dengan perincian sebagai berikut

Tabel 31

Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Kegiatan Tanggal Waktu

1 PretestTes Awal 4 April 2017 1400 sd

1600 Wib

2 TreatmenPerlakuan 6 sd 25 April

2017

1400 sd

1530 Wib

3 PosttestTes Akhir 27 April 2017 1400 sd

1600 Wib

C Metode dan Rancangan Penelitian

1 Metode Penelitian

Keberhasilan penelitian sangat ditentukan oleh

penggunaan metode Metode adalah langkah-langkah yang

diambil untuk memudahkan penelitian Sudjana mengungkapkan

bahwa ldquoMetode penelitian merupakan rangkaian cara atau

kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi

82

dasar pandangan-pandangan filosofis dan ideologis pertanyaan

dan isu-isu yang dihadapirdquo57

Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode eksperimen Mengenai metode

eksperimen dijelaskan oleh Sugiyono adalah sebagai berikut

ldquoMetode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai

metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

terkendalikan Metode penelitian eksperimen adalah

metode penelitian kuantitatifrdquo58

Selanjutnya Sugiyono mengemukakan bahwa ldquoMetode

penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan

untuk mencari pengaruh treatment tertentu (perlakuan) dalam

kondisi yang terkontrol (laboraturium)rdquo59

Dalam penelitian ini

sampel diberikan tes awal (pretest) menggunakan angket untuk

mengetahui tingkat keaktifan belajar peserta didik dan tes pilihan

ganda materi perilaku terpuji untuk memperoleh data hasil belajar

PAI sebelum diberikan perlakuan atau (treatment) Setelah data

diperoleh maka langkah selanjutnya sampel diberikan treatment

dengan menggunakan model pembelajaran TGT dan model

57

Sudjana Metode Statistik (Bandung Tarsito 2005) h52 58

Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)

h109 59

Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)

h11

83

pembelajaran STAD kepada peserta didik yang memiliki

keaktifan belajar tinggi maupun rendah sebanyak 8 kali

pertemuan setelah itu diberikan tes akhir (posttest) Hal tersebut

dilakukan untuk mengetahui pengaruh atau dampak yang

ditimbulkan oleh model pembelajaran TGT dan model

pembelajaran STAD dengan tingkat keaktifan belajar tinggi

maupun rendah terhadap hasil belajar PAI

2 Rancangan Penelitian

Desain sangat dibutuhkan dalam penelitian desain

merupakan gambaran yang akan dilakukan oleh peneliti mulai

dari tahap awal sampai tahap akhir Dengan pemilihan desain

yang tepat akan mencerminkan hasil penelitian yang dilakukan

Dalam penelitian ini desain yang digunakan peneliti adalah

desain factorial 2 x 2 Mengenai desain factorial menurut

Sugiyono adalah ldquoDesain factorial merupakan desain yang

memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang

mempengaruhi perlakuan (variabel bebas) terhadap hasil belajar

84

PAI (variabel terikat)rdquo60

Desain ini melibatkan beberapa faktor

(variabel bebas aktif dan atribut) yang digarap bersama-sama

sekaligus (terdiri dari dua faktor) Dua faktor (variabel bebas)

yang terlibat dalam eksperimen ini adalah model pembelajaran

dan tingkat keaktifan belajar peserta didik Digambarkan dalam

tabel 32 sebagai berikut

Tabel 32

Desain Penelitian Faktorial 2 x 2

Model

Pembelajaran

Keaktifan

Belajar

TGT

STAD

TINGGI

RENDAH

Keterangan

A = Model pembelajaran dibagi menjadi dua

klasifikasi

= Model pembelajaran TGT

= Model pembelajaran STAD

B = Keaktifan belajar dibagi menjadi dua klasifikasi

60

Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)

h76

85

= Keaktifan belajar tinggi

= Keaktifan belajar rendah

micro

micro

micro

micro

=

=

=

=

Kelompok peserta didik yang belajar dengan

menggunakan model pembelajaran TGT dan

memiliki tingkat keaktifan belajar tinggi

Kelompok peserta didik yang belajar dengan

menggunakan model pembelajaran TGT dan

memiliki tingkat keaktifan belajar rendah

Kelompok peserta didik yang belajar dengan

menggunakan model pembelajaran STAD dan

memiliki tingkat keaktifan belajar tinggi

Kelompok peserta didik yang belajar dengan

menggunakan model pembelajaran STAD dan

memiliki tingkat keaktifan belajar rendah

D Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

1 Populasi

Setiap penelitian pasti memerlukan data dan sumber yang

dapat dipercaya untuk menjawab permasalahan dalam penelitian

dan untuk menjawab hipotesis untuk itu penelitian memerlukan

populasi dan sampel Populasi dan sampel merupakan bagian

yang penting dari sebuah penelitian Ketelitian dalam

86

menentukan sampel dari sejumlah populasi sangat menentukan

hasil penelitian yang dilakukan Populasi merupakan individu

atau objek yang memiliki sifat-sifat umum Dari populasi dapat

diambil sejumlah data yang diperlukan untuk memecahkan suatu

masalah yang diteliti

Definisi populasi menurut Sugiyono adalah ldquoWilayah

generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannyardquo61

Sedangkan Arikunto menjelaskan bahwa yang dimaksud populasi

adalah ldquokeseluruhan subyek penelitianrdquo62

Berdasarkan pendapat tersebut dapat penulis simpulkan

bahwa yang dimaksud populasi adalah keseluruhan subyek dan

sumber pengumpul data yang telah ditetapkan untuk dipelajari

sifat-sifatnya Populasi penelitian adalah seluruh peserta didik

kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang Adapun jumlah peserta

61

Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)

h117 62

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik

(Jakarta Rineka Cipta 2010) h172

87

didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang sebanyak 175

peserta didik yang

terdiri dari 5 kelas

2 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah

suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi

Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa

sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili dan

dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 64

orang peserta didik dengan teknik pengambilan sampel

menggunakan teknik cluster random sampling Dikatakan cluster

random sebab sampel dalam penelitian ini diambil secara acak

kelas untuk mewakili populasi dan ikut dalam penelitian ini

Sampel tersebut kemudian dibagi ke dalam dua kelompok yang

sama banyak

Setiap peserta didik di beri tes pendahuluan sehingga

diperoleh tingkat keaktifan belajar masing-masing peserta didik

Dari hasil tes keaktifan belajar peserta didik kemudian dirangking

mulai dari skor tertinggi sampai dengan skor terendah Kemudian

88

menentukan 27 kelompok skor tertinggi dan 27 kelompok

skor rendah dari masing-masing kelompok Hal tersebut

berdasarkan pendapat Verducci yaitu 27 kelas atas dan 27

kelas bawah rangking teratas 32 orang dengan kategori keaktifan

belajar tinggi dan rangking terendah 32 orang dengan kategori

keaktifan belajar rendah63

Menurut Fraenkel dan Welen yang menjelaskan tentang

pengambilan sampel dalam metode eksperimen desain factorial

bahwa ldquoFactorial design extend the number of relationship that

may be examined in an experimental study they are essentially

modifications of either the posttest-only control group or pretest-

posttest control group design (with or without random

assignment)rdquo64

Berdasarkan pendapat di atas dalam desain factorial

penentuan sampel ditentukan dengan atau tanpa random

assigment Pada penelitian ini pengambilan sampel peneliti

menerapkan random assignment Setelah semua sampel

63

Verducci Frank M Measurment Concept in Phhysical Education

(StLois The CV Mosby Company 2002) h176 64

Fraenkel J amp Wallen N How to Design and evaluate research in

education (2nd ed) (Mc Graw-Hill Inc New York 2001) h225

89

mengikuti tes keaktifan belajar maka peneliti menempatkan

seluruh jumlah sampel menjadi empat kelompok seperti yang

tertera pada tabel 33 sebagai berikut

Tabel 33

Pembagian Sampel Kedua Kelompok Penelitian

Kelompok peserta didik Yang

memiliki keaktifan belajar

tinggi dengan model

pembelajaran TGT

Kelompok peserta didik yang

memiliki keaktifan belajar

tinggi Dengan model

pembelajaran STAD

145891213161720212

425282932 = 16 peserta

didik

236710111415181922

2326273031 = 16 peserta

didik

Kelompok peserta didik Yang

memiliki keaktifan belajar

rendah dengan model

pembelajaran TGT

Kelompok peserta didik yang

memiliki keaktifan belajar

rendah

Dengan model pembelajaran

STAD

3336374041444548495

2535657606164 = 16

peserta didik

3435383942434647505

1545558596263 = 16

peserta didik

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan angket atau kuisioner

Tes objektif digunakan untuk melihat bagaimana nilai-nilai

90

peserta didik yang belajar menggunakan model pembelajaran

TGT dan STAD Data yang dikumpulkan dari responden adalah

hasil belajar peserta didik melalui evaluasi yang dilakukan di

akhir pembelajaran dan keaktifan peserta didik Pada hasil belajar

peserta didik didapat pada saat akhir pembelajaran sedangkan

untuk keaktifan peserta didik peneliti menggunakan kuisioner

dalam menilai keaktifan belajar peserta didik yang ada di kelas

pada saat pembelajaran

Dalam mengembangkan instrumen dan memperoleh hasil

pengukuran yang akurat uji validitas dilakukan sebelum kuisioner

diberikan kepada responden Instrument yang digunakan dalam

penelitian ini adalah soal dalam bentuk pretest dan posttest

dimana sebelum pembelajaran dimulai peneliti memberikan

pretest terlebih dahulu kepada seluruh sampel Kemudian baru

diadakan perlakuan pembelajaran dengan model TGT dan STAD

Setelah selesai pembelajaran peneliti kembali untuk melakukan

post test kepada seluruh sampel

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu dengan menggunakan tes hasil belajar PAI

91

materi membisakan perilaku terpuji berupa tes objektif dengan

pilihan ganda dan non test digunakan untuk memperoleh data

keaktifan belajar peserta didik

F Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data yang sesuai dengan apa yang

diharapkan peneliti menggunakan angket untuk mengukur tingkat

keaktifan belajar peserta didik sebagai instrumen penelitian dan

tes objektif berupa tes pilihan ganda untuk hasil belajar PAI

Materi perilaku terpuji Untuk penyusunan soal objektif

disesuaikan dengan indikator dalam materi akhlak mulia Selain

itu dengan angket lebih memberikan kesempatan kepada siswa

atau responden untuk memberikan informasi dengan baik dan

benar

1 Variabel Keaktifan Belajar Peserta Didik

a Definisi Konsep

Keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun

mental yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu rangkaian

yang tidak dapat dipisahkan (Sardiman 2001 98)

92

b Definisi Operasional

Keaktifan siswa adalah tingkah laku siswa dalam

mendapatkan pengetahuan yang berlangsung didalam kelas

meliputi aktivitas visual membaca teks atau bacaan yang

relevan aktivitas oral mengemukakan pertanyaan

mengemukakan pendapat menyanggah pendapat berdiskusi

dengan teman sekelompok mengenai materi yang relevan

aktivitas mendengarkan mendengarkan penjelasan

guruteman mendengarkan pendapat teman pada saat diskusi

kelompok aktivitas menulis merangkum dari bacaan yang

diberikan membuat pertanyaan dari gambar yang telah

disediakan menuliskan hal-hal yang berkaitan dengan materi

yang diajarkan pada buku catatan Keaktifan belajar peserta

didik yang didapatkan dari pengisian angket yang diberikan

kepada peserta didik untuk memperoleh data keaktifan tinggi

dan keaktifan rendah

c Kisi-kisi Instrumen

Penelitian ini menggunakan lembar kuesioner tertutup

secara langsung dengan tipe check list (radic) untuk keaktifan

93

peserta didik maksudnya responden tinggal menjawab

kuesioner karena sudah disediakan semua pertanyaan beserta

jawaban yang telah ditentukan dan dibatasi dimana jawaban

tersebut merupakan tanggapan langsung dari dirinya dengan

membubuhkan tanda check (radic) pada kolom yang sesuai Kisi-

kisi disajikan pada tabel 34 sebagai berikut

Tabel 34

Kisi-Kisi Angket Keaktifan Belajar Peserta Didik

No Aspek Indikator Penyataan Jum

lah Negatif Positif

1 Kegiatan

Visual Membaca Materi

117 925 4

2 Kegiatan

Lisan Bertanya

Mengemukakan idepemikiran

Diskusi

21833 102638 6

3 Kegiatan

Mendengarkan Mendengarkan materi

pelajaran

Mendengarkan presentasi

31934 1127 5

4 Kegiatan

Menulis Membuat ringkasan

Mengerjakan latihan

Aktif mengemukakan ide dan mencatat hasil

penelitiandiskusi

42035 1228 5

5 Kegiatan

Menggambar Menggambar diagram

Menggambar sumber belajar

Menggambar objek

penelitian

52129 13 4

94

6 Kegiatan

Motorik Hadir saat penelitian

di sekolah

Melakukanmembantu menyiapkan alat-alat

percobaan

62237 1430 5

7 Kegiatan

Mental Memecahkan masalah

Menganalisis soal

Mengambil keputusan

723 1531 4

8 Kegiatan

Emosional Bersemangat

Berani

Bosan

Gugup

Takut

824 1632

36 5

Jumlah 21 17 38

Penilaian alternatif jawaban menggunakan angka 1ndash5

dilanjutkan dengan pemberian skor Pemberian bobot pernyataan

bisa dilihat pada tabel 35 berikut ini

Tabel 35

Skor Jawaban Angket

Keaktifan Belajar Peserta Didik

Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban

Positif Negatif

Sangat Setuju (SS) 5 1

Setuju (S) 4 2

Ragu-ragu (R) 3 3

Tidak Setuju (TS) 2 4

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5

95

Sebelum kuisioner ini diberikan kepada sampel terlebih

dahulu diujicobakan kepada peserta didik lain yang memiliki

karakteristik sama dengan responden dalam penelitian Uji coba

ini dilakukan agar intrumen yang digunakan memiliki tingkat

validitas dan reliabilitas sehingga layak untuk digunakan sebagai

alat ukur untuk memperoleh data

d Kalibrasi Instrumen

1) Uji Validitas

Pada dasarnya validitas adalah kemampuan alat ukur

untuk dapat mengukur apa yang seharusnya diukur Agar

memudahkan dalam proses perhitungan statistik peneliti

menggunakan SPSS versi 16 prosedur dalam perhitungan dengan

SPSS yaitu pertama masuk ke program SPSS kemudian klik

variable view pada SPSS data editor dan isi semua kolom name

type decimal label dan measure langkah selanjutnya klik data

view pada kolom responden masukan semua responden pada

kolom A B D sampai jumlah item tes isi jawaban responden

Selanjutnya klik analysis-correlate-bivariate dari bivariate

correlations masukan skor jawaban dan total ke variables pada

96

correlation coefficients klik pearson pada test of significance klik

two-tailed pada statistic klik statistic and standar devations pada

missing value klik exlude cases pairwise klik continue untuk

kembali kemenu sebelumnya kemudian klik oke untuk

memproses data

Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak dengan

melihat tabel nilai-nilai r Product Moment yang dapat dilihat

dilampiran Untuk mengetahui tiap item tes tersebut valid atau

tidak valid dengan membandingkan hasil perhitungan corrected

item-total correlation ) dengan Dengan

signifikansi untuk α = 005 dan dk = 20-2 = 18 maka diperoleh

nilai-nilai r tabel = 0444 Berikut kaidah keputusan jika gt

dari berarti item tes valid dan jika lt berarti

item tes tidak valid Berikut tabel hasil dari uji validitas

instrumen yang telah dilakukan Untuk lebih jelasnya lihat tabel

36

97

Tabel 36

Hasil Uji Validitas Item Angket Keaktifan Peserta Didik

Nomor Item

Soal

r hitung r table Keterangan

1 0967 0468 Valid

2 0883 0468 Valid

3 0967 0468 Valid

4 0967 0468 Valid

5 0967 0468 Valid

6 0607 0468 Valid

7 0967 0468 Valid

8 0607 0468 Valid

9 0607 0468 Valid

10 0967 0468 Valid

11 0609 0468 Valid

12 0967 0468 Valid

13 0609 0468 Valid

14 0967 0468 Valid

15 0967 0468 Valid

16 0667 0468 Valid

17 0609 0468 Valid

18 0607 0468 Valid

19 0967 0468 Valid

20 0795 0468 Valid

21 0609 0468 Valid

22 0967 0468 Valid

23 0883 0468 Valid

24 0967 0468 Valid

25 0883 0468 Valid

26 0609 0468 Valid

27 -0284 0468 Tidak Valid

28 0967 0468 Valid

29 0967 0468 Valid

30 0967 0468 Valid

31 0967 0468 Valid

32 0967 0468 Valid

33 0609 0468 Valid

98

34 -0027 0468 Tidak Valid

35 0967 0468 Valid

36 0967 0468 Valid

37 0967 0468 Valid

38 0967 0468 Valid

Berdasarkan hasil perhitungan di atas sebanyak 36 item

butir tes dinyatakan valid Item butir tes tersebut yaitu 1 2 3 4

5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

24 25 26 28 29 30 31 32 33 35 36 37 38 Maka item tes

tersebut digunakan sebagai instrumen penelitian untuk

memperoleh data keaktifan belajar peserta didik

2) Uji Realibilitas

Selain valid salah satu syarat instrument tes dapat

digunakan haruslah memiliki tingkat reliabilitas Menurut Akdon

(2008) suatu tes dikatakan reliabel atau ajeg apabila beberapa kali

pengujian menunjukkan hasil yang relatif sama Reliabilitas tes

kecerdasan emosional dalam penelitian ini diuji dengan konsep

konsistensi internal yang dilakukan dengan cara mencobakan

instrumen sekali saja Kemudian dengan bantuan SPSS Versi 17

for Windows data yang diperoleh dianalisis dengan Alpha

99

(cronbach) yang didasarkan pada rata-rata korelasi antar-item

Adapun prosedur perhitungan dengan SPSS yaitu pertama

masukan data tiap butir item tes yang sudah valid sebanyak 36

item butir tes kedalam menu data view kemudian klik analysis-

scale-reliability analysis Estimasi reliabilitas koefisien alpha dari

Cronbach bahwa semakin besar koefisiennya berarti semakin

tinggi realibilitas alat ukur (instrument)

Sekumpulan butir pertanyaan dalam kuesioner dapat

diterima jika memiliki nilai koefisien reliabilitas lebih besar atau

sama dengan 070 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

37 sebagai berikut

Tabel 37

Standar Penilaian Koefisien Validitas dan Reliabilitas

Kriteria Reliability Validity

Good 080 050 Acceptable 070 030 Marginal 060 020

Poor 050 010

Sumber (Barker et al 2002 hlm70)

Berikut tabel hasil dari uji reliabilitas instrumen yang

telah dilakukan Untuk lebih jelasnya lihat tabel 38 sebagai

berikut

100

Tabel 38

Hasil Uji Reliabilitas Uji Coba Instrumen Keaktifan Belajar

Cronbachs Alpha N of Items

990 36

Berdasarkan hasil pengolahan data yang disebarkan

kepada sebanyak 20 responden diperoleh koefisien reliabilitas

Alpha (cronbach) sebesar 0961 Artinya koefisien reliabilitas

kuesioner keaktifan belajar peserta didik lebih besar dari 070

sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item kuisioner keaktifan

belajar peserta didik sudah reliabel

2 Variabel Hasil Belajar PAI

a Definisi Konsep

Menurut Purwanto (201146) hasil belajar adalah

perubahan perilaku peserta didik akibat belajar Perubahan

perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas

sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar

Lebih lanjut lagi ia mengatakan bahwa hasil belajar dapat

berupa perubahan dalam aspekkognitif afektif dan

psikomotorik

101

b Definisi Operasional

Setiap akhir dari proses belajar mengajar selalu ada

hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa yang disebut

dengan prestasi belajar Melalui hasil belajar ini dapat

diketahui taraf penguasaan anak terhadap materi yang

diberikan dalam proses belajar mengajar Pada prinsipnya

pengungkapan hasil ideal meliputi segenap ranah psikologi

yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar

siswa perubahan hasil belajar tersebut bersifat intangible (tak

dapat diraba) untuk itu guru dalam hal ini hanya mengambil

cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting

diharapkan dapat mencerminkan perubahan sebagai hasil

belajar siswa

Berdasarkan uraian di atas yang digunakan dalam

mengukur hasil belajar siswa yaitu peneliti melakukan

evaluasi dengan menggunakan tes Sebelum dan sesudah

pembelajaran berlangsung dengan memperhatikan indikator

(petunjuk adanya prestasi tertentu) yang dikaitkan dengan

102

jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur yang

dinyatakan dalam skor atau penilaian

c Kisi-kisi Instrumen

Tes ini digunakan untuk mengevaluasi pembelajaran

yang diperoleh dalam suatu kegiatan Tes yang digunakan

adalah tes kognitif dengan tes pilihan ganda dengan pilihan

empat (option) Tes ini diberikan sebelum dan sesudah peserta

didik mempelajari konsep dengan menggunakan model

pembelajaran TGT pada kelompok eksperimen A yang dengan

keaktifan belajar tinggi dan keaktifan belajar rendah dan

model pembelajaran STAD pada kelompok eksperimen B

dengan tingkat keaktifan belajar tinggi dan kekatifan belajar

rendah Kisi-kisi tes objektif materi akhlak mulia dapat dilihat

pada tabel 39 halaman 68 sebagai berikut

Tabel 39

Kisi-Kisi Soal Aqidah Akhlak

No

Standar

Kompetensi

Lulusan

Indikator Nomor

Soal

Jml

Soal

1 Meningkatkan

keimanan

kepada Allah

melalui

1) Menunjukkan

dalil tentang sifat

Allah yang

terkandung di

1 ndash 4 4

103

pemahaman

sifat-sifat-Nya

dan

menerapkan

akhlak terpuji

kepada Allah

dalam ayat Al-

Qurrsquoan

2) Menunjukkan arti

sifat wajib bagi

Allah

3) Menunjukkan

lawan kata sifat

wajib Allah

4) Menunjukkan

bentuk dan

contoh-contoh

perilaku ikhlas

taat khauf dan

taubat

2 Meningkatkan

keimanan

kepada kitab-

kitab Allah

SWT

1) Pengertian Iman

kepada Kitab-

kitab Allah SWT

2) Cara meyakini

kitab-kitab

sebelum al-quran

3) Menunjukkan

fungsi al-Qur`an

sesuai dengan

ayat yang

disajikan

4) Menyebutkan

nama kitab Allah

yang diturunkan

kepada utusan-

Nya

5) Menunjukkan

nama lain dari al-

Qur`an yang

terkait dengan

fungsinya

5 ndash 12 8

3 Menerapkan

akhlak terpuji

kepada diri

1) Menyebutkan

pengertian jujur

2) Menunjukkan

16 ndash 22 6

104

sendiridan

menghindari

akhlak tercela

kepada diri

sendiri

contoh perilaku

jujur adil rendah

hati hemat dan

sederhana

3) Dalil yang

menerangkan

tentang jujur dan

adil

4 Menerapkan

akhlak terpuji

kepada sesame

1) Menyebutkan

pengertian rendah

hati hemat dan

sederhana

23 1

5 Meningkatkan

keimanan

kepada hari

akhir dan alam

ghaib yang

masih

berhubungan

dengan hari

akhir dan

menerapkan

akhlak terpuji

kepada diri

sendiri

1) Mengetahui

perbedaan

malaikat dan jin

2) Mengetahui sifat

makhluk gaib

24 ndash 25 2

6 Meningkatkan

keimanan

kepada Qadha

dan Qadar serta

menerapkan

akhlak terpuji

dalam

pergaulan

remaja

1) Menjelaskan

pengertian Qadha

dan Qadar dan

memahami

makna ayat

2) Menunjukkan

perilaku yang

menunjukkan

sikap beriman

kepada Qadha

dan Qadar

3) Menunjukkan

contoh perilaku

12 ndash 15 4

105

akhlak terpuji

dalam pergaulan

remaja

4) Menunjukkan

contoh perilaku

akhlak tercela

dalam pergaulan

remaja

d Kalibrasi Instrumen

1) Uji Validitas

Sebelum tes digunakan sebagai instrumen penelitian

peneliti melakukan uji coba instrumen untuk menentukan

validitas instrumen penelitian tersebut Untuk menentukan

instrumen itu valid atau tidak dengan melihat tabel nilai-

nilai r Product Moment yang dapat dilihat dilampiran

Untuk mengetahui tiap item tes tersebut valid atau tidak

valid dengan membandingkan hasil perhitungan corrected

item-total correlation ) dengan Dengan

signifikansi untuk α = 005 dan dk = 20-2 = 18 maka

diperoleh nilai-nilai r tabel = 0444 atau nilai signifikansi ˂

005 Berikut kaidah keputusan jika Sig ˂ 005 berarti item

tes valid dan jika Sig ˃ 005 berarti item tes tidak valid

106

Adapun hasil uji coba instrumen untuk validitas dapat

dilihat pada tabel 310 halaman 70 sebagai berikut

Tabel 310

Hasil Uji Validitas Tes Hasil Belajar

Nomor

Item

Soal

Sig Tarafnyata

(005) Keterangan

1 0000 005 Valid

2 0000 005 Valid

3 0000 005 Valid

4 0000 005 Valid

5 0000 005 Valid

6 0000 005 Valid

7 0000 005 Valid

8 0000 005 Valid

9 0000 005 Valid

10 0000 005 Valid

11 0000 005 Valid

12 0000 005 Valid

13 0000 005 Valid

14 0000 005 Valid

15 0000 005 Valid

16 0000 005 Valid

17 0000 005 Valid

18 0000 005 Valid

19 0000 005 Valid

107

20 0000 005 Valid

21 0000 005 Valid

22 0000 005 Valid

23 0000 005 Valid

24 0000 005 Valid

25 0000 005 Valid

Berdasarkan hasil perhitungan di atas sebanyak 25

item butir tes dinyatakan valid Item butir tes tersebut yaitu

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

20 21 22 23 24 25 Maka item tes tersebut digunakan

sebagai instrumen penelitian untuk memperoleh data hasil

belajar PAI

2) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan setelah melakukan uji

validitas Adapun hasil uji reliabilitas instrumen tes hasil

belajar PAI dapat dilihat pada tabel 311 sebagai berikut

Tabel 311

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Hasil Belajar

Cronbachs Alpha N of Items

983 25

108

Berdasarkan hasil pengolahan data yang disebarkan

kepada sebanyak 20 responden diperoleh koefisien

reliabilitas Alpha (cronbach) sebesar 0983 Artinya

koefisien reliabilitas tes hasil belajar PAI lebih besar dari

070 sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item tes

hasil belajar sudah reliabel

3) Daya Pembeda

Daya beda adalah kemampuan suatu soal untuk

membedakan antara pengikut tes yang berkemampuan

tinggi dengan pengikut tes yang berkemampuan rendah

Angka yang menunjukkan besarnya daya beda disebut

indeks daya beda atau indeks diskriminasi butir soal Indeks

diskriminasi butir soal berkisar antara plusmn 1 Makin tinggi

indeks diskriminasinya maka butir tes itu makin baik

Untuk menentukan daya pembeda maka nilai perhitungan

yang digunakan adalah rhitung pada SPSS yang

dibandingkan dengan kriteria sebagai berikut

040 ndash 100 = Soal Baik

030 ndash 039 = Soal diterima dan diperbaiki

109

020 ndash 029 = Soal Diperbaiki

000 ndash 019 = Soal ditolak

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan

SPSS diperoleh hasil sebagai berikut

Tabel 312

Hasil Perhitungan Daya Pembeda

Item Tes Kesimpulan

1 0710 Soal Baik

2 0798 Soal Baik

3 0913 Soal Baik

4 0913 Soal Baik

5 0798 Soal Baik

6 0798 Soal Baik

7 0913 Soal Baik

8 0798 Soal Baik

9 0913 Soal Baik

10 0913 Soal Baik

11 0913 Soal Baik

12 0798 Soal Baik

13 0913 Soal Baik

14 0798 Soal Baik

15 0913 Soal Baik

16 0913 Soal Baik

17 0798 Soal Baik

18 0913 Soal Baik

19 0798 Soal Baik

20 0710 Soal Baik

21 0913 Soal Baik

22 0798 Soal Baik

23 0710 Soal Baik

24 0798 Soal Baik

25 0798 Soal Baik

110

G Pelaksanaan Perlakuan

Adapun jadwal pelaksanaan eksperimen yang akan

penulis lakukan adalah sebagai berikut

1 Pre Test

Pelaksanaan pretest dilakukan sebelum perlakuan

diberikan Pretest dilakukan untuk memperoleh data awal sejauh

mana tingkat keaktifan belajar peserta didik dan hasil belajar PAI

yang telah dimiliki siswa Untuk mengetahui skor pretest tersebut

kelompok eksperimen diberikan angket yang mengacu pada skala

Likert untuk keaktifan belajar peserta didik dan tes objektif untuk

hasil belajar PAI yang dilaksanakan tanggal 4 April 2017 jam

1400 sd 1600 WIB

2 TreatmentPerlakuan

Perlakuan ini dilakukan sebanyak 2 kali seminggu selama

4 minggu berturut-turut atau dengan kata lain sebanyak 8 kali

pertemuan dan sudah termasuk pretest dan posttest jadi dapat

dikatakan bahwa treatment di berikan sebanyak 6 pertemuan

Peneliti memberikan treatment 2 kali pertemuan yaitu Selasa dan

Kamis selama 6 kali pertemuan

111

Penelitian dilaksanakan mulai 4 sd 27 April 2017

Dilakukan sebanyak 8 kali pertemuan kelompok (A)

menggunakan model pembelajaran TGT dan 8 kali pertemuan

kelompok (B) menggunakan model pembelajaran STAD

pertemuan awal (tes keaktifan belajar peserta didik dan tes

objektif menentukan hasil belajar PAI) dan pertemuan terakhir

(post-test) Jadwal eksperimen disesuaikan dilaksanakan diluar

jam pelajaran hal ini dikarenakan jumlah pertemuan dalam

treatmen cukup banyak sehingga akan mengganggu target

pencapaian kurikulum yang sudah ditetapkan oleh sekolah

apabila dilaksanakan pada proses KBM PAI

3 Posttest

Pelaksanaan posttest dilakukan sama dengan pelaksanaan

pretest setelah kelompok eksperimen diberi perlakuan

H Teknik Analisis Data

Untuk mendapatkan data mengenai hasil belajar PAI

peserta didik di SMP Negeri 24 Kota Serang maka diperlukan

alat pengumpul data Data penelitian dikumpulkan melalui teknik

112

tes objektif Instrumen tes yang dipakai harus yang baik dan

tingkat validitas serta reliabilitasnya juga terjamin

Suatu alat ukur dikatakan valid apabila alat ukur tersebut

betul-betul mengukur apa yang hendak diukur Nurhasan

mengatakan bahwa

Tes yang valid adalah tes yang mengukur apa yang hendak

diukur Suatu pengukuran dapat dikatakan valid bila alat

pengukuran atau tes benar-benar tepat untuk mengukur apa

yang hendak diukur dan sesuai dengan gejala yang

diukurnya Jadi validitas alat ukur akan mungkin terjadi

apabila alat ukur itu tetap mengukur variable-variabel yang

diteliti65

Suatu alat ukur dikatakan reliabel (terandal) apabila alat

ukur tersebut mempunyai derajat keajegan Nurhasan mengatakan

bahwa rdquoKeterandalan ini menggambarkan derajat keajegan atau

konsistensi hasil pengukuranrdquo66

Jadi reliability alat ukur akan

mungkin terjadi apabila meskipun dilakukan pengukuran yang

berulang-ulang dengan memakai alat ukur yang sama objek dan

subjek yang sama hasilnya akan tetap atau relatif sama Adapun

instrumen tes yang digunakan adalah tes objektif dan kuisioner

65

Nurhasan Tes Pengukuran Keolahragaan (Bandung FPOK UPI

Bandung 2014) p26 66

Ibid p30

113

yang diujicobakan terlebih dahulu pada peserta didik lain yang

memiliki karakteristik yang sama dengan sampel penelitian

Setelah data hasil belajar PAI terkumpul langkah

selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data tersebut

menggunakan program Software Computer Statistical Product

and Service Solution (SPSS) Serie 17 Langkah-langkah

pengolahan dan analisis data adalah sebagai berikut

1 Deskripsi Data

Untuk pengdeskripsian data penulis melakukan

pengolahaan dengan mencari rata-rata simpangan baku standar

deviasi varians Tahap penghitungan SPSS ini dengan langkah-

langkah sebagai berikut klik Analyze gt Descriptive Statistics gt

Descriptives gt Masukan semua variabel ke kotak Variable(s) gt

Options gt ceklis Mean Std Deviation dan Variance gt Continue

gt OK

2 Uji Normalitas

Menguji normalitas data dari setiap data untuk

mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau baik

Uji normalitas menggunakan kolmogorov-smirnov tahap

114

penghitungan SPSS ini dengan langkah-langkah sebagai berikut

klik Analyze gt Nonparametric Tests gt Legacy Dialogs gt 1-

Sample K-S gt Masukan semua variabel ke kotak Test Variable

List gt OK Format pengujiannya dengan membandingkan nilai

probabilitas (p) atau signifikansi (Sig) dengan derajat kebebasan

(dk) α = 005 Uji kebermaknaannya sebagai berikut

a Jika nilai Sig atau P-value gt 005 maka data dinyatakan

normal

b Jika nilai Sig atau P-value lt 005 maka data dinyatakan

tidak normal

3 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data

memiliki varians yang sama atau tidak dengan kata lain apakah

data berasal dari satu populasi yang sama atau tidak Uji

homogenitas menggunakan levene statistic tahap penghitungan

SPSS ini dengan langkah-langkah sebagai berikut klik Analyze gt

Compare Means gt One-Way ANOVA gt Masukan semua variabel

X ke kotak Dependen List dan K ke kotak Factor gt Options gt

ceklis Homogeneity of variance test gt Continue gt OK Format

115

pengujiannya dengan membandingkan nilai probabilitas (p) atau

signifikansi (Sig) dengan derajat kebebasan (dk) α = 005 Uji

kebermaknaannya sebagai berikut

a Jika nilai Sig atau P-value gt 005 maka data dinyatakan

homogen

b Jika nilai Sig atau P-value lt 005 maka data dinyatakan

tidak homogen

4 Uji Anava Dua Jalur

Uji korelasi digunakan untuk menguji apakah hipotesis ini

yang diajukan diterima atau tidak Pengujian hipotesis ini

menggunakan taraf signifikansi 5 dari 100 atau kebenaran

yang dicapai 95 tahap penghitungan SPSS ini dengan langkah-

langkah sebagai berikut klik Analyze gt Correlate gt Bivariate gt

Masukan semua variabel 1 ke kotak Dependent Variabel dan

variabel 2 dan 3 ke kotak Fixed Factor (s) gt Plots gt masukan

variabel 2 ke kotak Horizontal Axis dan variabel 3 kotak

Separate Lines gt Add gt Continue gt Post Hoc gt masukan semua

variabel ke kotak Post Hoc Tests for gt ceklis Tukey gt Continue gt

OK Format pengujiannya dengan membandingkan nilai

116

probabilitas (p) atau signifikansi (Sig) dengan derajat kebebasan

(dk) α = 005 Uji kebermaknaannya sebagai berikut

a Jika nilai Sig atau P-value gt 005 maka data dinyatakan tidak

memiliki perbedaan yang signifikan

b Jika nilai Sig atau P-value lt 005 maka data dinyatakan

memiliki perbedaan yang signifikan

I Hipotesis Statistik

1 micro =

micro gt

2 Int A x B = 0

Int A x B ne 0

3 micro = micro

micro gt micro

4 micro = micro

micro gt micro

Keterangan

=

=

Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik

yang belajar dengan model pembelajaran TGT

Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik

yang belajar dengan model pembelajaran STAD

117

micro

micro

micro

micro

=

=

=

=

Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik

yang memiliki keaktifan belajar tinggi dan belajar

dengan model pembelajaran TGT

Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik

yang memiliki keaktifan belajar tinggi dan belajar

dengan model pembelajaran STAD

Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik

yang memiliki keaktifan belajar rendah dan belajar

dengan model pembelajaran TGT

Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik

yang memiliki keaktifan belajar rendah dan belajar

dengan model pembelajaran STAD

A = Model Pembelajaran

B = Keaktifan Belajar Peserta Didik

118

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi Data

Dalam bab ini disajikan mengenai hasil penelitian beserta

interpretasinya Penyajian hasil penelitian berdasarkan analisis

statistik yang dilakukan pada tes awal dan tes akhir hasil belajar

PAI Berturut-turut berikut disajikan mengenai deskripsi data uji

persyaratan analisis pengujian hipotesis dan pembahasan hasil

penelitian

Deskripsi hasil analisis data tes yang dilakukan sesuai

dengan kelompok yang dibandingkan disajikan skor terendah

skor tertinggi jumlah rata-rata standar deviasi dan varian dalam

bentuk tabel 41 sebagai berikut

119

Tabel 41

Deskripsi Data Hasil Belajar PAI Tiap Kelompok

Berdasarkan Penggunaan Model Pembelajaran dan Tingkat

Keaktifan Belajar Peserta Didik

Keaktifan

Belajar Deskripsi

Pembelajaran

TGT ( ) STAD ( )

Tinggi

( )

N 16

gt

16

Rata-Rata 825

700

Std Deviasi 1065 1414

Maximum 10 9

Minimum 7 5

Rendah

( )

N 16

gt

16

Rata-Rata 694

706

Std Deviasi 1436 1237

Maximum 9 9

Minimum 4 5

TOTAL

N

16

gt

16

Rata-Rata 7595 703

Std Deviasi 1251 1326

=

120

Berdasarkan tabel 41 diketahui data hasil belajar PAI

model pembelajaran TGT secara keseluruhan memperoleh nilai

rata-rata sebesar 7595 dengan standar deviasi 1251 Sedangkan

nilai rata-rata dari hasil belajar PAI kelompok model

pembelajaran STAD sebesar 703 dengan standar deviasi 1326

Data hasil belajar PAI kelompok siswa yang memiliki

keaktifan belajar tinggi dengan model pembelajaran TGT

memperoleh nilai rata-rata sebesar 825 dengan standar deviasi

1065 sedangkan nilai rata-rata hasil belajar PAI kelompok siswa

yang memiliki keaktifan rendah dengan model pembelajaran TGT

sebesar 694 dengan standar deviasi 1436

Hasil belajar PAI kelompok siswa yang memiliki

keaktifan belajar tinggi dengan model pembelajaran STAD

diperoleh nilai rata-rata sebesar 700 standar deviasi 1414

sedangkan rata-rata hasil belajar PAI kelompok siswa yang

memiliki keaktifan rendah dengan model pembelajaran STAD

sebesar 706 standar deviasi 1237 Untuk lebih jelasnya lihat

gambar 41 halaman 83 sebagai berikut

121

Gambar 41

Grafik Deskripsi Data

B Pengujian Prasyarat Analisis

1 Pengujian Normalitas Data

Sebelum dilakukan analisis data perlu diuji distribusi

kenormalannya Uji normalitas data dalam penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 17 Kriteria sampel

berdistribusi normal apabila P-value gt 005 Adapun hasil

penghitungan dari uji normalitas data bisa dilihat pada tabel 42

berikut ini

0

50

100

150

Diagram Deskripsi Data

TGT Keaktifan Belajar Tinggi TGT Keaktifan Belajar Rendah

STAD Keaktifan Belajar Tinggi STAD Keaktifan Belajar Rendah

Valid N (listwise)

122

Tabel 42

Perhitungan Uji Normalitas Data

Kelompok Kolmogorov-Smirnov

a

Keterangan Statistic df Sig

TGT Keaktifan Belajar

Tinggi 197 16 098 Normal

TGT Keaktifan Belajar

Rendah 205 16 071 Normal

STAD Keaktifan Belajar

Tinggi 198 16 095 Normal

STAD Keaktifan Belajar

Rendah 167 16 200 Normal

Uji Kenormalan

1) TGT Keaktifan Belajar Tinggi Sig 0098 gt 005 (Distribusi

Normal)

2) TGT Keaktifan Belajar Rendah Sig 071 gt 005 (Distribusi

Normal)

3) STAD Keaktifan Belajar Tinggi Sig 0095 gt 005 (Distribusi

Normal)

4) STAD Keaktifan Belajar Rendah Sig 0200 gt 005

(Distribusi Normal)

Mengacu pada ketentuan bahwa apabila nilai signifikansi

lebih besar maka data berdistribusi normal Berdasarkan hasil

analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa data kelompok

123

model pembelajaran TGT dengan keaktifan belajar tinggi model

pembelajaran TGT dengan keaktifan belajar rendah model

pembelajaran STAD dengan keaktifan belajar tinggi model

pembelajaran STAD dengan keaktifan belajar rendah berdistribusi

normal

2 Pengujian Homogenitas Data

Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan SPSS

versi 17 Syarat ini berkenaan dengan kesamaan varians

gabungan hasil belajar PAI keaktifan belajar kelompok model

TGT dan model pembelajaran STAD Kriteria uji homogenitas

terpenuhi apabila nilai P-value gt 005 Data hasil analisis uji

homogenitas dirangkum pada Tabel 43 sebagai berikut

Tabel 43

Perhitungan Uji Homogenitas

Levene Statistic df1 df2 Sig

0152 1 62 698

Berdasarkan hasil uji kesamaan varians

gabunganhomogenitas data diketahui bahwa P-value gt 005

(0698 gt 005) Hal ini berarti semua data berasal dari populasi

yang sama

124

C Hasil Pengujian Hipotesis

1 Hipotesis 1

Hipotesis pertama yang diajukan adalah Terdapat

pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar PAI

Pengujian dilakukan dengan uji-t untuk melihat perbedaan hasil

belajar PAI sebelum dan sesudah diberikan perlakuan

menggunakan model pembelajaran TGT dan STAD secara

keseluruhan menggunakan bantuan SPSS versi 16 Berikut

disajikan ringkasan hasil pengujiannya pada tabel 44 sebagai

berikut

Tabel 44

Ringkasan Hasil Uji-t Model Pembelajaran Terhadap Hasil

Belajar PAI

Variabel

t-test for Equality of Means

Keterangan T dk

Sig

(tailed)

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah

(Model TGT Keaktifan Belajar

Tinggi) -30998 15 000 Signifikan

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah

(Model TGT Keaktifan Belajar

Rendah) -19323 15 000 Signifikan

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah

(Model STAD Keaktifan Belajar

Tinggi) -19799 15 000 Signifikan

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah

(Model STAD Keaktifan Belajar

Rendah) -22845 15 000 Signifikan

125

Kriteria pengambilan keputusan

Terima jika probabilitas (Sig) ˃ 005

Tolak jika probabilitas (Sig) ˂ 005

Diketahui pada tabel 44 bahwa semua nilai probabilitas

(Sig) 0000 dimana lebih kecil dari tarafnyata yang diajukan

yaitu 005 (0000 ˂ 005) yang berarti secara keseluruhan model

pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar PAI

2 Hipotesis 2

Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini

adalah terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan

keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI Pengujian dilakukan

dengan uji interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan

belajar yang pada SPSS diuji dengan univariate uji-F berikut

adalah ringkasan hasil uji interaksi untuk uji hipotesis 2 pada

tabel 45 sebagai berikut

Tabel 45

Rangkuman Hasil Uji-t Keaktifan Belajar terhadap Hasil

Belajar PAI

Variabel t-test for Equality of Means Keterangan

Keaktifan Belajar

Terhadap Hasil

Belajar PAI

T Dk Sig

(tailed)

-42431 63 000 Signifikan

126

Kriteria pengambilan keputusan

Terima H0 Jika probabilitas (Sig) gt005

Tolak H0 Jika probabilitas (Sig) lt005

Diketahui bahwa pada tabel 45 bahwa semua ini

probabilitas (Sig) 0000 dimana lebih kecil dari taraf nyata yang

diajukan yaitu 005 (0000lt 005) yang berarti keaktifan belajar

berpengaruh terhadap hasil belajar PAI

3 Hipotesis 3

Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini adalah

terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan

belajar terhadap hasil belajar PAI Pengujian dilakukan dengan

uji interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan belajar

yang pada SPSS diuji dengan univariate uji-F Berikut adalah

ringkasan hasil uji interaksi untuk uji hipotesis ketiga pada tabel

46 sebagai berikut

Tabel 46

Rangkuman Hasil Uji Anova Dua Jalur dengan Interaksi

Source Type III Sum

of Squares df

Mean

Square F Sig

Corrected Model 18875a 3 6292 3742 016

Intercept 3422250 1 3422250 2036E3 000

127

Model Pembelajaran 5062 1 5062 3011 088

Keaktifan Belajar 6250 1 6250 3717 059

Model Pembelajaran

Keaktifan 7562 1 7562 4498 038

Error 100875 60 1681

Total 3542000 64

Corrected Total 119750 63

a R Squared = 158 (Adjusted R Squared = 116)

Hipotesis

Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan

keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada siswa kelas

VIII SMP Negeri 24 Kota Serang

Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan

keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada siswa kelas

VIII SMP Negeri 24 Kota Serang

Kriteria pengambilan keputusan

Terima H0 jika probabilitas (Sig) gt 005

Tolak H0 jika probabilitas (Sig) lt 005

Diketahui pada tabel 46 nilai kolom baris interaksi Model

PembelajaranKeaktifan belajar f-hitung 4498 dengan

probabilitas (Sig) 0038 lt 005 dengan demikian ditolak dan

128

hipotesis diterima Artinya bahwa terdapat interaksi antara model

pembelajaran dengan keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI

pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang

4 Hipotesis 4

Hipotesis keempat yang peneliti ajukan dalam penelitian

ini adalah Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah

Untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t yang pada

SPSS diuji dengan independent sample t-test seperti halnya

dengan uji hipotesis ke-3 Berikut ini penulis sajikan ringkasan

hasil uji hipotesis pada tabel 47 sebagai berikut

Tabel 47

Ringkasan Hasil Uji-t Kelompok Model TGT

dan Model Pembelajaran STAD

Keaktifan Belajar Rendah

Variabel

t-test for Equality of Means

Keterangan t dk

Sig

(tailed)

Hasil Belajar PAI 2825 30 009 Signifikan

129

Kriteria pengambilan keputusan

Terima H0 jika probabilitas (Sig) gt 005

Tolak H0 jika probabilitas (Sig) lt 005

Diketahui pada tabel 47 nilai t-hiungt 2825 dengan

probabilitas (Sig) 0009 gt 005 yang artinya bahwa H0 ditolak

dan hipotesis yang diajukan diterima Dengan kata lain bahwa

hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi berpengaruh

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi Hal

ini terbukti dari perolehan nilai rata-rata dari kedua kelompok

tersebut bahwa kelompok model pembelajaran TGT dengan

keaktifan belajar tinggi memperoleh nilai rata-rata 825 lebih

besar dari kelompok model pembelajarn STAD dengan keaktifan

belajar tinggi memperoleh nilai rata-rata 700

5 Hipotesis 5

Hipotesis kelima yang peneliti ajukan dalam penelitian ini

adalah Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih baik

130

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah

Untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t yang pada

SPSS diuji dengan independent sample t-test seperti halnya

dengan uji hipotesis ke-3 Berikut ini penulis sajikan ringkasan

hasil uji hipotesis pada tabel 48 sebagai berikut

Tabel 48

Ringkasan Hasil Uji-t Kelompok Model TGT

dan Model Pembelajaran STAD

Keaktifan Belajar Rendah

Variabel

t-test for Equality of

Means

Keterangan

t dk Sig

(tailed)

Hasil Belajar PAI 29353 30 794 Tidak Signifikan

Kriteria pengambilan keputusan

Terima H0 jika probabilitas (Sig) gt 005

Tolak H0 jika probabilitas (Sig) lt 005

Diketahui pada tabel 47 nilai t-hiungt 29353 dengan

probabilitas (Sig) 0794 gt 005 yang artinya bahwa H0 diterima

131

dan hipotesis yang peneliti ajukan ditolak Dengan kata lain

bahwa hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah tidak lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah Hal

ini terbukti dari perolehan nilai rata-rata dari kedua kelompok

tersebut bahwa kelompok model pembelajaran TGT dengan

keaktifan belajar rendah memperoleh nilai rata-rata 694

sedangkan model pembelajaran STAD dengan keaktifan belajar

rendah memperoleh nilai rata-rata 706 Dari perolehan nilai rata-

rata kedua kelompok tersebut tidak ada perbedaan yang

signifikan antara kedua kelompok tersebut sehingga hipotesis

yang peneliti ajukan tidak diterima

Selanjutnya hasil uji Tukey menunjukkan bahwa ada

perbedaan yang signifikan hasil keterampilan dasar bola basket

antara keempat kelompok sampel yang ditunjukkan dari nilai sig

lt 005 Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 49

132

Tabel 49

Hasil Uji Tukey

Hasil_Belajar

Tukey HSD

(I) Model

Pembelajaran (J) Model Pembelajaran Mean

Difference

(I-J)

Std

Error Sig

95 Confidence

Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

TGT Keaktifan

Tinggi

TGT Keaktifan Rendah 1312 458 029 10 252

STAD Keaktifan Tinggi 1250 458 041 04 246

STAD Keaktifan

Rendah 1188 458 057 -02 240

TGT Keaktifan

Rendah

TGT Keaktifan Tinggi -1312 458 029 -252 -10

STAD Keaktifan Tinggi -062 458 999 -127 115

STAD Keaktifan

Rendah -125 458 993 -134 109

STAD

Keaktifan

Tinggi

TGT Keaktifan Tinggi -1250 458 041 -246 -04

TGT Keaktifan Rendah 062 458 999 -115 127

STAD Keaktifan

Rendah -062 458 999 -127 115

STAD

Keaktifan

Rendah

TGT Keaktifan Tinggi -1188 458 057 -240 02

TGT Keaktifan Rendah 125 458 993 -109 134

STAD Keaktifan Tinggi 062 458 999 -115 127

The mean difference is significant at the 005 level

Berdasarkan tabel 49 hasil uji tukey dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran TGT keaktifan belajar rendah tidak

ada perbedaan yang signifikan dengan model pembelajaran

STAD keaktifan tinggi hal ini ditunjukkan dari perolehan nilai

133

sig gt 005 yaitu 0999 gt 005 Model pembelajaran TGT

keaktifan rendah rendah tidak ada perbedaan yang signifikan

dengan model pembelajaran STAD keaktifan rendah hal ini

ditunjukkan dari perolehan nilian sig gt 005 yaitu 0993 gt 005

Sedangkan kelompok lainnya memiliki perbedaan yang

signifikan yang ditunjukkan dari perolehan nilai sig lt 005

3 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data diperoleh

beberapa temuan terkait hipotesis yang diajukan oleh peneliti

Untuk lebih jelasnya penulis sajikan rekapitulasi hasil belajar PAI

dapat dilihat pada tabel 410 sebagai berikut

Tabel 410

Rekapitulasi Hasil Belajar PAI

Faktor Baris

Faktor Kolom

Rata-rata Baris Model

Pembelajaran

TGT ( )

Model

Pembelajaran

STAD ( )

Keaktifan Belajar Tinggi

( ) 825

700 7625

Keaktifan Belajar

Rendah ( )

694 706 700

Rata-Rata Kolom 7595

703 7312

134

1 Secara keseluruhan terdapat pengaruh model

pembelajaran terhadap hasil belajar PAI

Hasil temuan penelitian dilapangan merujuk pada hasil

pengolahan dan analisis data ditemukan hasil yang menunjukkan

pengaruh pada setiap masing-masing kelompok model

pembelajaran terhadap hasil belajar PAI pada peserta didik kelas

VIII SMP Negeri 24 Kota Serang Apabila dilihat dari perolehan

nilai signifikansi menunjukkan bahwa pada masing-masing

kelompok secara keseluruhan memperolah nilai sig ˂ 0005

sehingga secara keseluruhan model pembelajaran berpengaruh

terhadap hasil belajar PAI Sebagaimana dikemukakan menurut

Morgan dkk (2005) yang dapat dijelaskan dan diuraikan sebagai

berikut (1) siswa menjadi lebih aktif (2) siswa menjadi

termotivasi dalam kerja kelompok dari pada individu (3) siswa

lebih mengutamakan rasa ingin tahu proses mencari jawaban

yang benar dari pada sekedar langsung mendapat jawaban yang

benar (4) Guru lebih menghargai kemampuan setiap siswa

dengan melibatkan setiap siswa ke dalam diskusi kelompok

135

Hal ini dimungkinkan karena dengan model pembelajaran

kooperatif peserta didik tidak merasa terbeban atau dipaksa

dalam mempelajari materi Sebab dengan model pembelajaran

kooperatif peserta didik diberikan kebebasan untuk mencari tahu

proses mencari jawaban dan menyelesaikan tugas atau materi

pelajaran dengan kemampuan yang mereka miliki dengan bekerja

secara kelompok Dengan kondisi belajar seperti ini peserta didik

akan lebih tertarik dan lebih bergairah dalam mempelajari suatu

materi pembelajaran Peserta didik diberikan kesempatan untuk

menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dengan kata lain

mereka dapat bereksplorasi

Meningkatnya keterampilan mengajar guru maka siswa

diharapkan akan lebih aktif dan terlibat dalam pembelajaran yang

diciptakan oleh guru Diyakini bahwa ada pengaruh penerapan

model pembelajaran terhadap hasil belajar PAI ini artinya bahwa

guru tersebut telah mampu menerapkan model pembelajaran

dengan tepat

136

2 Secara keseluruhan terdapat pengaruhkeaktifan belajar

terhadap hasil belajar PAI

Berdasar pada hasil pengolahan dan analisis data ditemukan hasil

yang menunjukkan pengaruhnkeaktifan belajar terhadap hasil

belajar PAI pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota

Serang Apabila dilihat dari perolehan nilai signifikansi sig 0000

lt 0005 sehingga keaktifan belajar berpengaruh terhadap hasil

belajar PAI Sebagaimana dikemukakan menurut Sardiman antara

lain

1) Visual Activities seperti membaca memperhatikan

gambar memperhatikan demonstrasi orang lain

2) Oral Activities mengatakan merumuskan bertanya

memberi saran mengeluarkan pendapat mengadakan

interview diskusi interupsi

3) Listening Activities seperti mendengarkan uraian

percakapan diskusi pidato

4) Writing Activities menulis cerita karangan laporan tes

angket menyalin

5) Drawing Activities membuat grafik peta diagram

6) Motor Activities melakukan percobaan membuat

konstruksi mode mereparasi

7) Mental Activities menanggapi mengingat memecahkan

soal menganalisa melihat hubungan mengambil

keputusan

8) Emotional Activities menaruh minat merasa bosan

berani gembira gugup dan senang

137

Hal ini dimungkinkan karena dengan keaktifan belajar

peserta didik tidak lebih terjadi interaksi antara pendidik dengan

peserta didik Sebab dengan keaktifan belajar peserta dodok lebih

akan tercipta susasana belajar yang lebih kondusif Dengan

kondisi belajar seperti ini peserta didik akan lebih tertarik dan

lebih bergairah dalam mempelajari suatu materi pembelajaran

Peserta didik diberikan kesempatan untuk bereksplorasi tentang

hal-hal yang berkaitan dengan materi pembelajaran

Keterampilan mengajar guru yang baik maka siswa diharapkan

akan lebih memilikikeaktifan belajar dan terlibat dalam

pembelajaran yang diciptakan oleh guru

3 Terdapat Interaksi antara model pembelajaran dan

keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada peserta

didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang

Merujuk pada hasil pengolahan dan analisis data

ditemukan hasil yang menunjukkan bahwa terdapat interaksi

antara model pembelajaran dengan keaktifan belajar terhadap

hasil belajar PAI pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24

Kota Serang Artinya bahwa yang dapat mempengaruhi hasil

138

belajar PAI itu bukan hanya model pembelajaran saja melainkan

bahwa keaktifan belajar juga dapat mempengaruhi hasil belajar

PAI

Selain model pembelajaran keaktifan belajar juga dapat

mempengaruhi hasil belajar PAI Senada dengan hasil penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Ruqayyah (1011) bahwa

terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan keaktifan mengikuti

kegiatan rohis terhadap prestasi belajar PAI Artinya bahwa

keaktifan belajar juga dapat mempengaruhi hasil belajar PAI

yang dalam hal ini adalah hasil belajar pada materi aqidah akhlak

Berdasarkan temuan d ilapangan bahwa dengan keaktifan

belajar tinggi lebih memberikan hasil yang lebih baik dari pada

peserta didik yang memiliki keaktifan belajar rendah ini bisa

disebabkan karena pada kelompok tersebut kurang memiliki rasa

tanggung jawab pada saat mereka melakukan tugas Apabila

peserta didik tidak memiliki keaktifan belajar yang tinggi

cenderung pada saat mengikuti proses pembelajaran lebih banyak

diam tidak berani mengemukakan pendapat dan tidak aktif dalam

mencari tahu jawaban permasalahan yang sedang dipelajari

139

Penggunaan model pembelajaran yang tepat juga dapat

menentukan hasil belajar PAI Pada keaktifan belajar tinggi dapat

dimungkinkan hasil belajar lebih baik dibandingkan dengan

keaktifan belajar rendah Oleh karena itu pemilihan model

pembelajaran juga harus memperhatikan tingkat keaktifan peserta

didik agar hasil pembelajaran dapat optimal

4 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar

tinggi

Hasil pengolahan dan analisis data pada hipotesis ketiga

dinyatakan bahwa Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar

dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi

lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi

Dilihat dari rerata menunjukkan bahwa kelompok yang diberikan

model pembelajaran TGT dengan keaktifan belajar tinggi lebih

baik hasil belajar PAI dibandingkan dengan model pembelajaran

140

STAD dengan keakfitan belajar tinggi Hal ini bisa disebabkan

karena dengan menggunakan model pembelajaran TGT siswa

menjadi termotivasi seperti yang di terangkan oleh Aunurrahman

(2010 hlm24) rdquoPenggunaan model pembelajaran yang tepat

dapat mendorong tumbuhnya rasa senang siswa terhadap

pelajaran menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dalam

mengerjakan tugas memberikan kemudahan bagi siswa untuk

memahami pelajaran sehingga memungkinkan siswa mencapai

hasil belajar yang lebih baikrdquo

Hasil ini menunjukkan bahwa ketika model pembelajaran

TGT diberikan pada siswa dengan keaktifan belajar tinggi maka

pengaruhnya akan lebih baik dibandingkan dengan yang

diberikan model pembelajaran STAD dengan kekatifan belajar

rendah

Apabila dilihat dari karakteristiknya model pembelajaran

TGT memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk kompetisi

pembelajaran hal itu memungkinkan siswa untuk lebih aktif

dalam pembelajaran Selain itu dukungan keaktifan belajar yang

141

tinggi juga memungkinkan model pembelajaran TGT memiliki

pengaruh lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran

STAD Sebagaimana prinsip dalam pembelajaran bahwa apabila

peserta didik semakin banyak diberikan kesempatan untuk lebih

aktif maka penyerapan materi semakin baik

5 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih

baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar

rendah

Hasil pengolahan dan analisis data pada hipotesis ke empat

diperoleh simpulan bahwa hasil belajar PAI peserta didik yang

belajar dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar

rendah tidak lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar

dengan model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan

belajar rendah Pada model pembelajaran TGT memiliki

peningkatan hasil belajar yang sama bila dibandingkan dengan

model pembelajaran STAD pada kelompok yang memiliki

keaktifan belajar rendah

142

Pada model pembelajaran TGT dan STAD ketika

diterapkan pada siswa yang memiliki keaktifan belajar rendah

peserta didik tidak aktif dalam proses pembelajarannya dan

kurang dapat berinteraksi dengan peserta didik lain dalam

kelompoknya sehingga peserta didik tidak terlibat lebih banyak

dalam proses pembelajaran sehingga memungkinkan hasil belajar

tidak diperoleh maksimal

Sesuai dengan hipotesis kedua bahwa ada interaksi antara

model pembelajaran dengan keaktifan belajar Artinya bahwa

ketika kedua model pembelajaran ini diberikan pada siswa yang

memiliki keaktifan belajar yang rendah maka kemampuannya

akan sama Oleh karenanya pemberian model pembelajaran juga

harus memperhatikan keaktifan peserta didik

E Keterbatasan Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini penulis menghadapi

beberapa keterbatasan yang dapat mempengaruhi kondisi dari

penelitian yang dilakukan Adapun keterbatasan tersebut antara

lain

143

1 Waktu yang tersedia untuk menyelesaikan penelitian ini

relatif pendek padahal kebutuhan sampel sangat besar

2 Dana yang dimiliki peneliti untuk menyeelesaikan

penelitian ini sangat terbatas

3 Keterbatasan dari kedua aspek tersebeut mempengaruhi

banayaknya dukungan petugas lapangan yang membantu

dalam penelitian

144

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Merujuk pada temuan dan hasil pengolahan dan analisis

data serta pembahasan yang telah diuraikan pada bab 4 penulis

dapat menyimpulkan beberapa hasil penelitian sebagai berikut

1 Secara keseluruhan model pembelajaran berpengaruh terhadap

hasil belajar PAI pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24

Kota Serang

2 Terdapat pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI

pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang

3 Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan

keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada peserta didik

kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang

4 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi

145

5 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi tidak lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi

B Implikasi

Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian ini bahwa

peserta yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif

berpengaruh terhadap hasil belajar PAI Dengan demikian

diharapkan agar para guru PAI mempunyai pengalaman

pemahaman dan wawasan dalam memilih model pembelajaran

Karena dengan penguasaan model pembelajaran yang dimiliki

oleh para guru dapat menciptakan pembelajaran PAI yang efektif

menarik dan tidak membosankan bagi peserta didik Untuk itu

model-model pembelajaran PAI perlu kiranya disosialisasikan

dan dilatih kepada para guru-guru yang mengajar PAI tentang

penerapan model pembelajaran yang ada Termasuk model

pembelajaran TGT dan model pembelajaran STAD karena model

pembelajaran ini sesuai dengan temuan penelitian dapat

meningkatkan hasil belajar PAI pada peserta didik

146

Tujuan pembelajaran salah satunya adalah bagaimana

mengefektifkan dan mengaktifkan peserta didik untuk terus mau

belajar bukan karena keterpaksaan Untuk itu guru perlu

menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi

peserta didik terutama dalam pembelajaran PAI Bukan seperti

yang terjadi selama ini dimana peserta didik cenderung pasif dan

tidak terlibat aktif dalam proses pembelajarannya duduk atau

hanya memperhatikan guru dalam menjelaskan materi

pembelajaran

Keaktifan belajar yang dimiliki oleh seorang individu

yang berguna sebagai landasan untuk melakukan bermacam-

macam aktivitas dimana keaktifan belajar yang kemudian

berperan sebagai landasan dalam menguasai materi pada saat

proses pembelajaran Setiap individu memiliki tingkat keaktifan

belajar berbeda-beda Keaktifan belajar tinggi adalah

karakteristik siswa yang sangat berpengaruh terhadap belajar

dalam kelompok mengenai materi-materi yang akan dipelajari

Apabila guru PAI ingin meningkatkan hasil belajar maka

147

sebaiknya peserta didik diberikan kebebasan untuk melakukan

dan menemukan suatu permasalahan dalam belajar

Untuk dapat menciptakan suasana belajar yang menarik

bagi peserta didik guru harus lebih aktif dan kreatif dalam

menerapkan model pembelajaran untuk peserta didik dalam

pembelajaran PAI Dimana diharapkan peserta didik dapat aktif

dalam pembelajaran yang bisa menyenangkan peserta didik

Model pembelajaran kooperatif melibatkan peserta didik secara

langsung untuk mencari permasalahan mempraktekkan dan

mencari solusi sendiri peran guru disini hanya sebagai fasilitator

C Saran-Saran

1 Bagi guru PAI disarankan dapat memilih model pembelajaran

sesuai dengan perkembangan dan karakteristik peserta didik

baik dari sisi perkembangan sosial mental emosional serta

kemampuan motoriknya Hal ini untuk menjadikan

pembelajaran menjadi efektif dan efisien serta agar tujuan

pembelajaran dapat tercapai dengan baik

2 Bagi siswa dalam pembelajaran perlu meningkatkan

keaktifannya dalam proses pembelajaran secara sistematis

148

selain itu semakin banyak terlibat aktif akan memberikan

dampak terhadap hasil belajar yang lebih baik Disarankan

peserta didik untuk dapat mengelola emosionalnya untuk lebih

dapat berinteraksi dengan peserta didik lainnya

3 Bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian dapat

melakukan penelitian ulang atau kajian ilmiah Disarankan

agar memperbanyak sampel penelitian supaya data dapat

dianalisis lebih akurat dan memperlama waktu penelitian serta

meminimalisir keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam

penelitian ini sehingga hasil penelitian menjadi lebih

sempurna

149

DAFTAR PUSTAKA

Anni Catharina Tri Psikologi Belajar Semarang Unnes Press

2004

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik Jakarta Rineka Cipta 2010

BSNP Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan

Menengah Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar SMAMA Jakarta BSNP 2006

Buchari Alma Guru Profesional Menguasai Metode dan

Terampil Mengajar Bandung PT Alfabeta 2009

Darsono Belajar dan Pembelajaran Semarang IKIP Semarang

Press 2001

Djamarah Syaiful Bahri Psikologi Belajar Guru dan Anak

Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan

Teoretis Psikologis PT Rineka Cipta Jakarta 2005

________________ Psikologi Belajar Edisi 2 Jakarta Rineka

Cipta 2008

Eggen Paul amp Kauchak Don Strategi dan Model Pembelajaran

Jakarta PT Indeks 2012

Fraenkel J amp Wallen N How to Design and evaluate research

in education (2nd ed) McGraw-Hill Inc New York

2001

Hamalik Oemar Proses Belajar Mengajar Jakarta Bumi

Aksara 2001

Hendrik Lamba Arung Pengaruh Pembelajaran Kooperatif

Model STAD dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil

150

Belajar Fisika Siswa SMA Jurnal Ilmu Pendidikan

vol 2 no 132006

httpwwwilmupengetahuannetteori-aktivitas-belajar-menurut-

pandangan ilmu-jiwalama-dan-modernhtm (download

pada tanggal 1 April 2017 jam 2100)

Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan

Pendekatan Metode Strategi dan Model-model

Pembelajaran Yogyakarta Multi Presindo 2012

Isjoni Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran

Kelompok Bandung Alfabeta 2007

Ismail Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem

Semarang Rasail Media Group 2008

Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology Developing

Learners Boston Pearson 2011

Joyce Bruce Marsha Weil Models of Teaching United States of

America Allyn and Bacon 2009

Jumrah Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa SMAN 5

Palu Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Model

Kooperatif Tipe STAD Pada Pembelajaran Asam-

Basardquo Jurnal Media Ekstra vol 2 no 2 2006

Lapono Nabisi dkk Belajar Dan Pembelajaran SD Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi Departernen Pendidikan

Nasional 2008

Muhaimin Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan

Pendidikan Agama Islam di Sekolah Bandung PT

Remaja Rosdakarya 2004

Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru

Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000

151

Mulyasa Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran

Kreatif dan Menyenangkan Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2005

Mulyasa Kurikulum Berbasis Kompetensi Bandung Remaja

Rosdakarya Offset 2004

Nurhasan Tes Pengukuran Keolahragaan Bandung FPOK UPI

Bandung 2014

Oemar Hamalik Kurikulum dan Pembelajaran cetVII Jakarta

Bumi Aksara 2007

_____________ Proses Belajar Mengajar Jakarta Bumi

Aksara 2008

Poerwanti Endang dkk Asesmen Pembelajaran SD Direktorat

Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

Nasional Jakarta 2004

Rifarsquoi Ahmad dan Catharina Tri Anni Psikologi Pendidikan

Semarang UNNES Press 2010

Rosdiani Dini Model Pembelajaran Langsung dalam

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Bandung

Alfabeta 2012

Rusman Model-model Pebelajaran Mengembangkan

Profesionalisme Guru Jakarta Raja Grafindo Persada

2012

Sanjaya Wina Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar

Proses Pendidikan Jakarta Kencana 2007

Sarah Nur Azmi Perbandingan Antara Model Pembelajara

Cooperative Learning Tipe STAD dengan

Pembelajaran Konvensional Dalam Rangka

Meningkatkan Hasil Belajar PAI Jakarta Jurusan

152

Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2011

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta

Raja Grafindo Persada 2001

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta

Rajawali Press 2011

Shlomo Sharen Handbook of Cooperative Learning Terj Sigit

Prawoto Yogyakarta Familia 2012

Soemanto Wasty Psikologi Pendidikan Jakarta Rineka Cipta

2003

Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi Proses Pembelajaran Kreatif

dan Inofatif Dalam Kelas Jakarta Prestasi Pustaka

Publisher 2010

Sudjana Metode Statistik Bandung Tarsito 2005

Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif Surakarta Panitia

Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009

Sugiyono Statistika untuk Penelitian Bandung Alfabeta 2010

Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD

Bandung Alfabeta 2013

Suprijono Agus Cooperative Learning Yogyakarta Pustaka

Belajar 2011

Tohirin Psikologi Pembelajaran PendidikanJakarta

Rajagrafindo Persada 2006

Undang-Undang Nomor 20 Sistem Pendidikan Nasional 2003

153

Utomo Dinanjaya Media Pembelajaran Aktif Bandung Nuansa

Cendikia 2013

Verducci Frank M Measurment Concept in Phhysical

Education StLois The CV Mosby Company 1989

Yatim Riyanto Paradigma Pembelajaran Sebagai referensi bagi

Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang

Efektif dan Berkualitas Jakarta Kencana 2009

Zulfiani Tonih F Kinkin S Strategi Pembelajaran Sains

JakartaLembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah

2009

154

LAMPIRAN-LAMPIRAN

155

Lampiran 1 Pelakuan Model Pembelajaran TGT

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

(PerlakuanTreatment Model Pembelajaran TGT)

Sekolah SMP Negeri 24 Kota Serang

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islamamp Budi Pekerti

KelasSemester VIIIGenap

Materi Pokok Iman kepada Allah SWT

Alokasi Waktu 3 x 3 JP (3 Pertemuan)

A Kompetensi Inti

KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur disiplin bertanggung jawab

peduli (toleransi gotong royong) santun percaya diri dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI 3 Memahami pengetahuan (faktual konseptual dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi

seni budaya terkait fenomena amp kejadian tampak mata

KI4 Mencoba mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan

mengurai merangkai memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis membaca menghitung menggambar dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam

sudutpandangteori

B KD dan IPK

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

13 Meyakini bahwa Allah Maha

Mengetahui Maha Waspada

Maha Mendengar dan Maha

Melihat

131 Meyakini bahwa Allah Swt

mengetahuisemua yang ada di langit

dan di bumi

132 Meyakini bahwa Allah menciptakan

alam semesta dengan teliti

133 Meyakini bahwa Allah Maha

Mendengar segala sesuatu baik yang

lahir dan yang batin

134 Meyakini bahwa Allah Maha Melihat

segala sesuatu baik yang lahir dan

yang batin

156

135 Berdoa kepada Allah pada setiap

kesempatan

23 Menunjukkan perilaku percaya

diri tekun teliti dan kerja keras

sebagaiimplementasi makna al-

‟Aliacutem al- Khabiacuter as-Samiacute‟ dan

al-Bashiacuter

231 Menunjukkan perilaku Percaya

diriterhadap semua yang diusahakan

sebagai implementasi makna al-rsquoAliacutem

al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir

232 Menunjukkan perilaku tekun dalam

berusaha sebagai implementasi makna

al-rsquoAliacutem al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-

Bashir

233 Menunjukkan perilaku teliti dalam

mengerjakan tugas sebagai

implementasi makna al-rsquoAliacutem al-

Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir

234 Menunjukkan perilaku kerja keras

dalam mengusahakan apa yang dicita-

citakan sebagaiimplementasi makna

al-‟Aliacutem al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-

Bashir

235 Bersikap dan berperilaku hati-hati

dalam menjalani kehidupan di dunia

sebagaiimplementasi makna al-‟Aliacutem

al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-Bashir

33 Memahami makna al-Asmābdquou

alḤusnā al-‟Alim al-Khabiacuter as-Samiacute‟ dan al-Bashiacuter

331 Menjelaskan pengertian Al alimAl

khobirAs Samidan Al Basir

332 Menunjukkan dalil naqli tentang al-

rsquoAliacutem al- Khabiacuter as-Samiacutersquo dan al-

Bashiacuter

43 Menyajikan contoh perilaku

yang mencerminkan orang yang

meneladani al-Asmābdquoul al-

Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ danal-Bashir

431 Secara berkelompok mencari cerita

atau kejadian nyatatentang al-Asmā lsquou

al-Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al Bashiacuter

432 Mempresentasikan hasil tugas

kelompok tentang cerita atau kejadian

nyatatentang al-Asmā lsquou al-Ḥusnā al-

‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al

Bashiacuterdi depan kelas

C Tujuan Pembelajaran

Setelah proses belajar mengajar dengan model pembelajaran problem base learning

peserta didik dapat

1 Menjelaskan pengertian iman kepada Allah dengan benar

2 Menunjukkan dalil naqli tentang iman kepada Allah dengan tepat

3 Menjelaskan pengertian al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟ dan

al-Bashir dengan benar

4 Menjelaskan makna al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟ dan al-

Bashir dengan tepat

5 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna al-bdquoAlim

157

6 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna al-Khabir

7 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna as-Sami‟

8 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna al-Bashir

Fokus Penguatan Karakter Kereligiusan dan Kemandirian

D Materi Pembelajaran

1 MPertemuan Ke-1

Materi Reguler

Iman kepada Allah

1 Pengertian iman kepada Allah

Apakah iman itu Kata iman berasal dari bahasa Arab yang bermakna

percaya Makna iman dalam pengertian ini adalah percaya dengan sepenuh

hati diucapkan dengan lisan dan diamalkan dalam perbuatan sehari-hari

2 Dalilnaqli iman kepada Allah

Menjadi orang yang beriman bukan persoalan yang ringan atau mudah Sebagai

manusia yang memiliki pertanggungjawaban kepada Allah Swt iman menjadi

sangat penting Allah Swt sendiri yang memerintah-kan kita untuk beriman

sebagaimana firman-Nya

ldquoWahai orang-orang yang beriman tetaplah beriman kepada Allah dan

rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kapada Rasulnya serta

kitab yang Allah turunkan sebelumnya Barang siapa yang kafir kepada

Allah malaikat-malai-kat-Nya kitab-kitab-Nya rasul-rasul-Nya dan hari

kemudian maka sesungguhnya orang itu telah tersesat sejauh-jauhnyardquo(QS

an-Nisarsquo4136)

Keimanan seseorang itu bisa tebal dan bisa tipis bisa bertambah atau

berkurang Salah satu cara untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah Swt

adalah dengan memahami nama-nama-Nya yang baik dan indah Kita sering

mendengar nama-nama indah itu dengan sebutan al-asmau al-husna

3 Hikmah beriman kepada Allah

Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena

158

merasa dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala

larangan-Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti

ini Jadi orang yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara

lain sebagai berikut

a Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan

firman-Nya

rdquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang

beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi

(hari kiamat)rdquo(Surah al-Mu‟min40 51)

b Hatimenjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman

Allah Swt

ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram

dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah

hati menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)

c Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya

tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana

firman Allah Swt berikut ini

ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan

nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan

kesabaranrdquo (QS al-lsquoAsr1031-3)

Materi Pengayaan

Fungsi Beriman Kepada Allah

1 Menambah Keyakinan

Kita tahu bahwa Allah SWT lah yang menciptakan segala sesuatunya dan

membuat kita masih hidup sampai sekarang Jadi kita harus semakin yakin

159

dan bersyukur kepada Allah Swt

2 Menambah Ketaatan Dengan beriman kepada Allah dapat menjadikan acuan untuk taat menjalani

perintah Allah dan menjauhi laranganya sehingga hati kita akan selalu ingat

kepada Allah Swt

3 Menentramkan Hati Dalam surah Ar-Raad ayat 28 dijelaskan bahwa orang-orang beriman selalu

mengingat Allah dan membuat hati mereka tentram karenanya

4 Dapat Menyelamatkan Hidup Manusia di Dunia Maupun Akhirat Dalam Quran Surah Al-Mukminin Allah berfirman Sesungguhnya Kami

menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan

dunia dan pada berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)rdquo

5 Mendatangkan Keuntungan dan Kebahagiaan Hidup Manusia yang beriman kepada Allah hati mereka menjadi tentram hidup

pastinya akan lebih bahagia dan permasalahan menjadi lebih mudah

diselesaikan karena Allah akan membantunya

2 Pertemuan Ke-2

Materi Reguler

Al-Asmaul Husna

1 Pengertian al-Asmaul-Husna

Al-Asmau al-husna adalah nama-nama Allah Swt yang baik Di antara al-

Asmau al-husna tersebut adalah

- al-bdquoAlim (Maha Mengetahui)

- al- Khabir (Mahateliti)

- as-Sami‟(Maha Mendengar) dan

- al-Bashir(Maha Melihat)

2 Contoh perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-asmau al-

husna

Kisah Si Andi Pergi Sekolah

Abdullah bin Dinar berjalan bersama Khalifah Umar bin Khattab dari

Madinah menuju Mekah Di tengah perjalanan bertemulah mereka berdua

dengan anak gembala Khalifah hendak mencoba menguji si gembala itu

(pada suatu hari andi seorang siswa SMP ia hendak berangkat sekolah

ketika dia menyebrang jalan tiba-tiba dia mengalami kecelakaan tertabrak

motor Bagaimana pendapatmu tentang Sikap andi tersebut Dan sikap

160

apakah yang seharusnya dimiliki oleh andi serta apa kaitannya dengan

sifat asmaul husna

Materi Pengayaan

Contoh Perilaku Iman Kepada Allah

Ada banyak sekali contoh perilaku iman kepada Allah yang bisa kita lakukan

dalam kehidupan sehari-hari seperti

1 Mendirikan Sholat

2 Menafkahkan sebagian rezeki

3 Beriman Kepada Kita Allah

4 Menafkan sebagian hartanya baik disaat waktu lapang ataupun sempit

5 Selalu berbuat kebajikan

6 Mampu menahan amarah

7 Mampu memaafkan kesalahan orang lain

8 Melaksanakan perintah Allah dari segi ibadah

9 Berhenti dari perbatan keji dan tidak mengulanginya lagi

10 Mempercayai dengan benar rukum iman

161

3 Pertemuan Ke-3

Materi Reguler

Hikmah Beriman kepada Allah

Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena merasa

dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan-

Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti ini Jadi orang

yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut

a Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan firman-

Nya

ldquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang

beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari

kiamat)rdquo(QSal-Mu‟min40 51)

b Hati menjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman Allah

Swt

ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram

dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati

menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)

c Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya

tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana

firman Allah Swt berikut ini

ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan

nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan

kesabaranrdquo (Surah al-lsquoAsr1031-3)

162

Materi Pengayaan

Bukti Kebenaran Sifat Allah

Kita sebagai umat muslim sudah sepatutnya tahu dan faham akan nama-

nama Allah lsquoAzza wa Jalla yang berjumlah 99 yang terlampir dalam Asma‟ u al-

Husna Dan nama-nama Allah lsquoAzza wa Jallah tersebut bukan hanya sekedar

pengertian atau wacana agama Islam itu sendiri melainkan itu memang

gambaran dari sifat-sifat Allah lsquoAzza wa Jalla yang sangat amat sempurna dan

terbukti kebenarannya sampai-sampai para ulama mengatakan bahwa dengan

Asmarsquo u al-Husna saja tidak cukup untuk menggambarkan Keagungan dan

Kesempurnaan Allah lsquoAzza wa Jalla sebagai pencipta alam semesta ini begitu

pula alam Akhirat yang tidak diragukan lagi keberadaannya kecuali oleh orang-

orang yang tidak berakal

Adapun di sini akan dijelaskan mengenai 5 bukti dari sekian banyak

bukti dari nama Allah lsquoAzza wa Jalla yaitu Al-lsquoAdlu (Maha Adil) Dan bukti-

bukti tersebut juga menguatkan akan kebenaran agama Islam sebagai agama

Rahmatan li al-bdquoAlamin yang dibawa oleh nabi yang bergelar al-Amin Dan 5

bukti tersebut adalah

(Pertama) Adalah dalam hal niat yang merupakan penentu dari arah

amalan-amalan yang kita perbuat karena niat tersebut berfungsi sebagai lentera

atau cahaya yang akan menuntun dan menerangi perjalanan seorang hamba

dalam bertemu Allah lsquoAzza wa Jalla Jika lentera tersebut memancar dengan

terang maka menjadi teranglah perjalanannya dalam bertemu Allah lsquoAzza wa

Jalla Sebaliknya jika cahaya lentera tersebut redup maka menjadi redup

pulalah jalan yang akan dilalui oleh seorang hamba untuk bisa bertemu dengan

Allah Jalla Yang Maha Pencipta dan Maha Mengadakan lagi Maha Pembentuk

Sebagaimana disebutkan dalam hadist Rasulullah saw ldquoSesungguhnya setiap

amalan hanyalah tergantung dengan niat-niatnya dan setiap orang hanya akan

mendapatkan apa yang dia niatkan maka barangsiapa yang hijrahnya kepada

Allah dan RasulNya maka hijrahnya kepada Allah dan RasulNya dan

barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang hendak dia raih atau karena

wanita yang hendak dia nikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia hijrah

kepadanyardquo (HR Bukhary-Muslim dari lsquoUmar bin Khoththob radhiallahu

lsquoanhu)

(Kedua) Adalah dalam hal perbuatan yang tentunya tidak terlepas dari

catatan Allah lsquoAzza wa Jalla lewat dua malaikat-Nya (Rakib ndash lsquoAtid) yang

senantiasa menemani kita di setiap langkah kita apapun dan bagaimanapun

163

bentuknya Lalu dari segi manakah kiranya bukti akan sifat Allah lsquoAzza wa Jalla

yang Maha Adil Coba kita perhatikan dengan seksama firman Allah lsquoAzza wa

Jalla dan hadist Rasulullah berikut ini ldquoBarang siapa berbuat kebaikan

mendapat sepuluh kali lipat amalnya Dan barang siapa berbuat kejahatan

dibalas seimbang dengan kejahatannya Mereka sedikit pun tidak dirugikan

(dizalimi) (al-An‟am 160)

(Ketiga) Adalah dalam hal keutamaan kaum hawa dalam berbakti

kepada suaminya yang merupakan kewajiban sebagai seorang istri sebagaimana

sabda Rasulullah saw ldquoperkara yang pertama kali ditanyakan kepada seorang

wanita pada hari kiamat nanti adalah mengenai sholat lima waktu dan

ketaatannya terhadap suamirdquo (HRIbnu Hibbab dari Abu Hurairah)

Jadi berikut adalah bentuk keadilan Allah terhadap kaum wanita yang

mungkin tidak dapat melakukan sebagian pekerjaan mulia yang dapat dikerjakan

oleh kaum lelaki tetapi dengan wujud keadilah Allah Yang Maha Adil kaum

wanita memiliki porsi pahala yang sama besarnya dengan kaum lelaki meskipun

dengan amalan-amalan yang berbeda seperti amalan-amalan yang telah

Rasulullah saw wasiatkan kepada putrinya Fathimah az-Zahra dan seluruh kaum

wanita diwaktu itu dan sesudahnya Bukti lain adalah ketika para mujahid

berjihad melawan musuh dan gugur maka dia mati syahid Begitu pula dengan

perempuan yang berjihad melahirkan anaknya yang rasanya seperti antara hidup

dan mati kemudian dia meninggal seketika itu atau setelah ia melahirkan makan

dia bisa dikatakan mati syahid tanpa harus terjun ke medan perang Wallahu

Arsquolam

(Keempat) Adalah dalam hal warisan yang memberikan porsi lebih

banyak kepada lelaki daripada perempuan yaitu bagian laki-laki dua kali bagian

perempuan sebagaiman firman Allah SWT ldquoAllah mensyari‟atkan bagimu

tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu yaitu bahagian seorang anak

lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuahelliprdquo(an-Nisa‟ 11)

Bukti akan kebenaran sifat Allah SWT Yang Maha Adil di sini adalah

bahwasanya Allah SWT melebihkan bagian lelaki atas wanita dalam hal

warisan karena kenyataannya lelakilah yang oleh syarirsquoat dibebankan tanggung

jawab untuk memberi nafkah keluarga dan membebaskan perempuan dari

kewajiban tersebut meskipun perempuan boleh saja ikut mencari nafkah Para

laki-laki juga diwajibkan oleh ajaran Islam untuk mengeluarkan mas kawin

untuk diberikan kepada istrinya sebagai cerminan cinta kasih sayangnya ketika

keduanya menikah sedangkan perempuan tidak dibebani apa-apa

(Kelima) Selanjutnya adalah mengenai keutamaan bulan Ramadhan

Bulan dimana Al-Qur`an diturunkan bulan yang penuh berkah dengan pelipat

gandaan pahala sebuah amalan bulan yang penuh pengampunan Bulan dimana

pintu surga dibuka lebar-lebar dan pintu neraka ditutup rapat-rapat dan bulan di

mana para syaitan dibelenggu dari menggoda manusia Sebagaimana sabda

Rasulullah saw ldquoJika Bulan Ramadhan telah tiba maka (pintu) surga dibuka

lebar-lebar (pintu) neraka ditutup rapat-rapat dan para syetan

dibelenggurdquo(HR Muslim )

164

Dan bukti yang menunjukkan Allah Maha Adil di sini adalah mengenai

pelipat gandaan pahala sebuah amalan terutama pada malam Lailatul Qadar

yaitu satu malam kemuliaan yang lebih baik daripada seribu bulan sebagaimana

yang terlampira dalam al-Qurrsquoan ldquo Sesungguhnya kami Telah menurunkannya

(Al Quran) pada malam kemuliaan Dan tahukah kamu apakah malam

kemuliaan itu Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan Pada malam

itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk

mengatur segala urusanMalam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar

(al-Qadr 1-5)

E Metode Pembelajaran

Pendekatan Pembelajaran Saintifik

Model Team Games Tournament (TGT)

Metode diskusi kelompok

F Media dan Bahan

1 Media

a Presentasi Power Point

b Video pembelajaranFilm tentang kejadian bencana alam

c LaptopKomputer

d LCD Projector

e WhiteboardBlackboard

f Guntingcutter

2 Bahan

a PensilSpidol

b Kertas

c CDFlash Disk

d Bahan-bahan lainnya

G Sumber Belajar

1 Al-Qurrsquoan dan Terjemahnya Departemen Agama RI Tahun 2006

2 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Siswa) Jakarta Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)

3 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Guru) Jakarta Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)

4 Choeroni dkk 2013 Pendidikan Islam dan Budi Pekerti SMP kelas

VIIISemarang ESIS Erlangga

165

5 Tim MGMP PAI SMP Kota Serang 2016 Modul Pembelajaran PAI amp Budi

Pekerti Kelas VII

H Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke-1

Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

Siswa memulai belajar dengan duduk rapih sesuai dengan tempat duduk masing-masing

Siswa berdoa dengan bersama-sama sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan YME dilanjutkan dengan memberikan salam dipimpin oleh ketua kelassalah

satu siswa

Guru mengecek keadaankondisi kesehatan seluruh siswa (mengkondisikan

siswa dan salam pembuka)

Guru mengabsensi siswa dan siswa mengangkat tangan (presensi)

Guru menjelaskan dan menyampaikan materi yang akan diajarkan secara singkat dan memberikan motivasi

Siswa secara bersama-sama membaca ayat-ayat Alquran pilihan terutama

terkait dengan materi pembelajaran (an-Nisa 136 al-Arsquoraf 180 al-Anrsquoam

59 at-Taubah 16 al-Baqarah 258 dan al-hujurat 18) dipimpin oleh salah

seorang siswa

Guru menginformasikan kompetensi yang akan dicapai yaitu kompetensi

tentang beriman kepada Asmaul Husna dan menunjukkan hikmahnya dalam

kehidupan sehari-hari yaitu agar kita semua siswa mampu mendeskripsikan

Asmaul Husna (apersepsi)

Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan

dilakukan yaitu konsep tentang Asmaul Husna (apersepsi)

Guru menyampaikan lingkup penilaian yang meliputi penilaian sikap

penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan

Kegiatan Inti(90 menit)

SintaksTahapan Model TGT Uraian Kegiatan

1 Menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa

1 Guru menyampaikan semua tujuan

pembelajaran secara umum yang ingin

dicapai siswa dan memotivasi siswa dalam

belajar

2 Siswa bersama-sama mengamati gambar-

gambar tentang contoh-contoh nyata dalam

kehidupan sehari-hari di buku Pendidikan

Agama Islam dan Budi Pekerti SMPMTs

Kelas VIII (Buku Siswa) halaman 1-11 dan

buku-buku lain yang relevan atau melalui

videofilm tentang berbagai kejadian

tentang penerapan beriman kepada Allah

swt

3 Siswa menyimak uraian singkat dari guru

tentang berbagai kisah tentang penerapan

166

beriman Asmaul Husna sebagai bagian

dari ciri-ciri orang yang beriman kepada

Allah SWT (Mengamati)

2 Menyajikan materi

pembelajaran

1 Membaca informasi tentang konsep

beriman Asmaul Husna sebagai bagian

dari ciri-ciri orang yang beriman kepada

Allah SWT

2 Menyimpulkan hasil membaca tentang

konsep beriman Asmaul Husna sebagai

bagian dari ciri-ciri orang yang beriman

kepada Allah SWT (Mengamati)

Menanya

1 Siswa menuliskan pertanyaan-pertanyaan

terkait dengan pengertian beriman kepada

Allah makna Asmaul Husna dalil naqli

dan aqlinya serta perilaku yang

mencerminkan Asmaul Husna

2 Siswa difasilitasi oleh guru mengajukan

pertanyaan yang telah ditulis

3 Berdiskusi dengan teman mengenai materi

yang telah dipelajari

Mengeksplorasi

1 Siswa lain mencari jawaban atas

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh

siswa lain dengan membaca Buku Siswa

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

SMPMTs Kelas VIII dan buku-buku

referensi lain yang mengkaji masalah

beriman kepada Hari Akhir

2 Siswa mencatat informasi-informasi yang

relevan dengan pertanyaan-pertanyaan

yang didapat dari sumber-sumber yang

dibaca

Mengasosiasi

1 Siswa merumuskan jawaban atas

pertanyaan-pertanyaan yang didapat

masing-masing berdasarkan informasi-

informasi yang diperoleh dari sumber-

sumber yang dibaca

2 Siswa menuliskan jawaban atas

pertanyaan-pertanyaan tersebut pada kertas

plano atau kertas folio

167

3 Pembentukan kelompok 1 Guru menginstruksikan peserta didik untuk

membentuk kelompok dengan anggota

masing-masing kelompok antara 4-6

orang

2 Guru menyiapkan soal-soal yang terkait

dengan materi pembelajaran beriman

kepada Asmaul Husna yang telah ditulis

pada kertas-kertas kecil dan telah digulung

dan ditempatkan pada meja kompetisi

4 Turnamen Mengkomunikasi

1 Siswa perwakilan kelompok maju

mengambil soal yang tersedia di meja

kompetisi kemudian membawa pada

kelompoknya untuk mendiskusikan

jawaban dari pertanyaan yang

diperolehnya

2 Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk

menjawab soal yang diperoleh setelah

mendapat kesepakatan jawaban perwakilan

siswa tersebut menulis jawabannya di

papan tulis dan mengambil soal kembali di

meja kompetisi

3 Setelah semua soal yang berada di meja

kompetisi habis siswa kembali duduk

masing-masing kelompok dan guru

mengoreksi hasil jawaban masing-masing

kelompok

5 Perhargaan kelompok 1 Guru memberikan penghargaan tiap

kelompok yang memenangkan turnamen

dengan sportif

2 Siswa Mendengarkan guru saat

mengumumkan peringkat kelompok dalam

turnamen

Kegiatan Penutup (15 menit)

1 Guru bersama-sama para siswa merumuskan simpulan tentang pengertian

beriman kepada Allah makna Asmaul Husna dalil naqli dan aqlinya serta

perilaku yang mencerminkan Asmaul Husna

2 Guru melakukan refleksi atas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dan

memberi umpan balik serta motivasi agar siswa mengamalkan ajaran kitab suci

Alquran sebagai cerminan beriman kepada Allah swt

3 Guru melakukan penilaian dengan tes lisan dan pemberian penugasan

4 Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk remedi pengayaan

layanan konseling dan memberi tugas (pekerjaan rumahPR) kepada siswa

5 Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya serta

kegiatan pembelajarannya

6 Guru bersama-sama para siswa menutup pembelajaran dengan berdoa lalu

mengucapkan salam penutup

168

Pertemuan Ke-2

Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

1 Guru membuka pembelajaran dengan salam dan mengajak berdoa bersama

dipimpin oleh seorang siswa dengan penuh khidmat

2 Guru mengecek kesiapan siswa dan mengondisikan suasana pembelajaran yang

menyenangkan dengan kuis singkat tentang fenomena keislaman

3 Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya

yaitu konsep Asmaul Husna dengan cara menunjuk beberapa siswa untuk

menjelaskan bagian-bagian penting tentang konsep beriman kepada Allah swt

4 Siswa secara bersama-sama membaca ayat-ayat Alquran pilihan terutama

terkait dengan materi pembelajaran dipimpin oleh salah seorang siswa

5 Guru menyampaikan garis-garis besar materi dan kegiatan pembelajaran yang

akan dilakukan

6 Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang digunakan dalam

pembelajaran yaitu penilaian sikap dengan observasi (dalam bentuk jurnal) dan

penilaian diri dan penilaian pengetahuan dengan tes tertulis

Kegiatan Inti (90 menit)

SintaksTahapan Model TGT Uraian Kegiatan

1 Menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa

1 Guru menyampaikan semua tujuan

pembelajaran secara umum yang ingin

dicapai siswa dan memotivasi siswa dalam

belajar

2 Guru memberikan motivasi kepada peserta

didik tentang keterkaitan materi dengan

kehidupan sehari-hari (Mengamati)

2 Menyajikan materi

pembelajaran

1 Siswa bersama-sama menyaksikan

tayangan gambarvideo yang berisi tentang

contoh perilaku yang mencerminkan

Asmaul Husna

2 Siswa menyimak uraian singkat dari guru

tentang gambarvideo yang berisi tentang

contoh perilaku yang mencerminkan

Asmaul Husna (Mengamati)

Menanya

1 Siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan

terkait dengan contoh perilaku yang

mencerminkan Asmaul Husna

2 Siswa diperbolehkan untuk mengajukan

pertanyaan lain yang terkait dengan dalil-

dalil naqli lainnya berhubungan dengan

contoh perilaku yang mencerminkan

Asmaul Husna

169

Mengeksplorasi

1 Siswa mengumpulkan informasi gambaran

tentang contoh perilaku yang

mencerminkan Asmaul Husna berdasarkan

dalil naqlinya dengan pembagian sebagai

berikut

1) Kelompok 1 Al-bdquoAlim

2) Kelompok 2 amp 5 Al-Khabir

3) Kelompok 3 amp 6 As-Sami‟

4) Kelompok 4 Al-Bashir

2 Siswa mencari informasi melalui Buku

Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi

Pekerti SMPMTs Kelas VIII dan buku-

buku referensi lain yang mengkaji masalah

Asmaul Husna

3 Siswa membuat catatan-catatan yang berisi

informasi yang relevan

Mengasosiasi

1 Siswa membuat cerita atau kejadian nyata

tentang al-Asmā lsquou al-Ḥusnā al-‟Aliacutem al-

Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al Bashiacuterdengan

memperhatikan informasi yang telah

diperolehnya

2 Siswa menyelesaikan paparan yang berisi

gambaran Asmaul Husna berdasarkan dalil

naqlinya dalambentuk paparan powerpoint

3 Pembentukan kelompok 1 Guru menginstruksikan peserta didik untuk

membentuk kelompok dengan anggota

masing-masing kelompok antara 4-6

orang

3 Guru menyiapkan soal-soal yang terkait

dengan materi pembelajaran Asmaul

Husna yang telah ditulis pada kertas-kertas

kecil dan telah digulung dan ditempatkan

pada meja kompetisi

4 Turnamen Mengkomunikasi

1 Siswa perwakilan kelompok maju

mengambil soal yang tersedia di meja

kompetisi kemudian membawa pada

kelompoknya untuk mendiskusikan

jawaban dari pertanyaan yang

diperolehnya

2 Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk

menjawab soal yang diperoleh setelah

mendapat kesepakatan jawaban perwakilan

170

siswa tersebut menulis jawabannya di

papan tulis dan mengambil soal kembali di

meja kompetisi

3 Setelah semua soal yang berada di meja

kompetisi habis siswa kembali duduk

masing-masing kelompok dan guru

mengoreksi hasil jawaban masing-masing

kelompok

5 Perhargaan kelompok 1 Guru memberikan penghargaan tiap

kelompok yang memenangkan turnamen

dengan sportif

2 Siswa Mendengarkan guru saat

mengumumkan peringkat kelompok dalam

turnamen

Kegiatan Penutup (15 menit)

1 Guru memfasilitasi siswa merumuskan beberapa simpulan mengenai hakikat

beriman kepada Allah swt dan Asmaul Husna beserta hikmah-hikmahnya

2 Guru melakukan refleksi atas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dan

memberi umpan balik serta motivasi agar siswa selalu berperilaku baik yang

mencerminkan Asmaul Husna

3 Guru melakukan penilaian dengan memberikan lembar kerja berupa tes tertulis

dalam bentuk pilihan essay (uraian) dan siswa secara mandiri mengerjakannya

4 Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk remedi pengayaan

layanan konseling dan memberi tugas (PR) kepada siswa

5 Guru memberitahukan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada

pertemuan berikutnya yaitu dengan diskusi kelompok dan praktik membaca

Alquran

6 Guru bersama-sama para siswa menutup pembelajaran dengan berdoa lalu

mengucapkan salam penutup

I Penilaian

1 Teknik Penilaian

a Sikap spiritual

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Observasi Jurnal Lampiran

4

Saat

Pembelajaran

Berlangsung

Penilaian

untuk

pencapaian

pembelajaran

(assessment

for and of

learning)

2 Penilaian Lembar Lampiran Saat Penilaian

171

Diri Penilaian

Diri

5 Pembelajaran

usai

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

3 Penilaian

antarteman

Lembar

Penilaian

antarteman

Lampiran

6

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

b Sikap Sosial

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Observasi Jurnal Lampiran

4

Saat

Pembelajaran

Berlangsung

Penilaian

untuk

pencapaian

pembelajaran

(assessment

for and of

learning)

2 Penilaian

Diri

Lembar

Penilaian

Diri

Lampiran

5

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

3 Penilaian

antartema

n

Lembar

Penilaian

antartem

an

Lampiran

6

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

c Pengetahuan

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Lisan Pertanyaan

(lisan)

dengan

jawaban

terbuka

Lampiran

7

Saat

Pembelajaran

Berlangsung

Penilaian

untuk

pembelajara

n

(assessment

for

learning)

2 Penugas

an

Tugas

tertulis

Lampiran

8

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

untuk dan

sebagai

pembelajara

172

n

(assessment

for and as

learning)

3 Tertulis Soal-soal

esei

Lampiran

9

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

pencapaian

pembelajara

n

(assessment

of learning)

4 Portofol

io

Sampel

pekerjaan

terbaik hasil

dari

penugasan

atau tes

tertulis

Saat

Pembelajaran

usai

Data untuk

penulisan

deskripsi

pencapaian

pengetahua

n

(assessment

of learning)

d Keterampilan

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Produk Soal

keterampilan

produk

Lampiran

10

Saat

Pembelajara

n

Berlangsun

gatau

setelah usai

Penilaian

untuk

sebagai

danatau

pencapaian

pembelajaran

(assessment

for as and of

learning)

2 Portofol

io

Sampel

produk

terbaik hasil

dari tugas

atau proyek

Saat

Pembelajara

n usai

Penilaian

untuk dan

sebagai data

untuk

penulisan

deskripsi

pencapaian

keterampilan

2 Pembelajaran Remedial

Pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk (1) pembelajaran ulang (2)

bimbingan perorangan (3) belajar kelompok DAN (4) pemanfaatan tutor

sebaya bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis

penilaian

173

3 Pembelajaran Pengayaan

Berdasarkan hasil analisis penilaian siswa yang sudah mencapai ketuntasan

belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan danatau

pendalaman materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan

soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi meringkas buku-buku referensi

dan mewawancarai narasumber

Saran-saran

Mengetahui

Kepala SMP Plus Nurul Marsquoarif

Gousul Alam

NIP

Kota Serang April 2017

Guru Mata Pelajaran

PAI dan Budi Pekerti

Tolaah S PdI

NIP

174

Perlakuan Model Pembelajaran STAD

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(PerlakuanTreatment

Model Pembelajaran STAD)

Sekolah SMP Negeri 24 Kota Serang

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islamamp Budi Pekerti

KelasSemester VIIIGenap

Materi Pokok Iman kepada Allah SWT

Alokasi Waktu 3 x 3 JP (3 Pertemuan)

A Kompetensi Inti

KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur disiplin bertanggung jawab

peduli (toleransi gotong royong) santun percaya diri dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI 3 Memahami pengetahuan (faktual konseptual dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi

seni budaya terkait fenomena amp kejadian tampak mata

KI4 Mencoba mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan

mengurai merangkai memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis membaca menghitung menggambar dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam

sudutpandangteori

B KD dan IPK

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

13 Meyakini bahwa Allah Maha

Mengetahui Maha Waspada

Maha Mendengar dan Maha

Melihat

131 Meyakini bahwa Allah Swt

mengetahuisemua yang ada di langit

dan di bumi

132 Meyakini bahwa Allah menciptakan

alam semesta dengan teliti

133 Meyakini bahwa Allah Maha

Mendengar segala sesuatu baik yang

lahir dan yang batin

134 Meyakini bahwa Allah Maha Melihat

segala sesuatu baik yang lahir dan

yang batin

135 Berdoa kepada Allah pada setiap

175

kesempatan

23 Menunjukkan perilaku percaya

diri tekun teliti dan kerja keras

sebagaiimplementasi makna al-

‟Aliacutem al- Khabiacuter as-Samiacute‟ dan

al-Bashiacuter

231 Menunjukkan perilaku Percaya

diriterhadap semua yang diusahakan

sebagai implementasi makna al-rsquoAliacutem

al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir

232 Menunjukkan perilaku tekun dalam

berusaha sebagai implementasi makna

al-rsquoAliacutem al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-

Bashir

233 Menunjukkan perilaku teliti dalam

mengerjakan tugas sebagai

implementasi makna al-rsquoAliacutem al-

Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir

234 Menunjukkan perilaku kerja keras

dalam mengusahakan apa yang dicita-

citakan sebagaiimplementasi makna

al-‟Aliacutem al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-

Bashir

235 Bersikap dan berperilaku hati-hati

dalam menjalani kehidupan di dunia

sebagaiimplementasi makna al-‟Aliacutem

al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-Bashir

33 Memahami makna al-Asmābdquou

alḤusnā al-‟Alim al-Khabiacuter as-Samiacute‟ dan al-Bashiacuter

331 Menjelaskan pengertian Al alimAl

khobirAs Samidan Al Basir

332 Menunjukkan dalil naqli tentang al-

rsquoAliacutem al- Khabiacuter as-Samiacutersquo dan al-

Bashiacuter

43 Menyajikan contoh perilaku

yang mencerminkan orang yang

meneladani al-Asmābdquoul al-

Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ danal-Bashir

431 Secara berkelompok mencari cerita

atau kejadian nyatatentang al-Asmā lsquou

al-Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al Bashiacuter

432 Mempresentasikan hasil tugas

kelompok tentang cerita atau kejadian

nyatatentang al-Asmā lsquou al-Ḥusnā al-

‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al

Bashiacuterdi depan kelas

C Tujuan Pembelajaran

Setelah proses belajar mengajar dengan model pembelajaran problem base learning

peserta didik dapat

9 Menjelaskan pengertian iman kepada Allah dengan benar

10 Menunjukkan dalil naqli tentang iman kepada Allah dengan tepat

11 Menjelaskan pengertian al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟

dan al-Bashir dengan benar

12 Menjelaskan makna al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟ dan

al-Bashir dengan tepat

13 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna al-bdquoAlim

14 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

176

Husna al-Khabir

15 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna as-Sami‟

16 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna al-Bashir

Fokus Penguatan Karakter Kereligiusan dan Kemandirian

D Materi Pembelajaran

4 MPertemuan Ke-1

Materi Reguler

Iman kepada Allah

4 Pengertian iman kepada Allah

Apakah iman itu Kata iman berasal dari bahasa Arab yang bermakna

percaya Makna iman dalam pengertian ini adalah percaya dengan sepenuh

hati diucapkan dengan lisan dan diamalkan dalam perbuatan sehari-hari

5 Dalilnaqli iman kepada Allah

Menjadi orang yang beriman bukan persoalan yang ringan atau mudah Sebagai

manusia yang memiliki pertanggungjawaban kepada Allah Swt iman menjadi

sangat penting Allah Swt sendiri yang memerintah-kan kita untuk beriman

sebagaimana firman-Nya

ldquoWahai orang-orang yang beriman tetaplah beriman kepada Allah dan

rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kapada Rasulnya serta

kitab yang Allah turunkan sebelumnya Barang siapa yang kafir kepada

Allah malaikat-malai-kat-Nya kitab-kitab-Nya rasul-rasul-Nya dan hari

kemudian maka sesungguhnya orang itu telah tersesat sejauh-jauhnyardquo(QS

an-Nisarsquo4136)

Keimanan seseorang itu bisa tebal dan bisa tipis bisa bertambah atau

berkurang Salah satu cara untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah Swt

adalah dengan memahami nama-nama-Nya yang baik dan indah Kita sering

mendengar nama-nama indah itu dengan sebutan al-asmau al-husna

6 Hikmah beriman kepada Allah

Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena

merasa dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala

177

larangan-Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti

ini Jadi orang yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara

lain sebagai berikut

d Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan

firman-Nya

rdquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang

beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi

(hari kiamat)rdquo(Surah al-Mu‟min40 51)

e Hatimenjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman

Allah Swt

ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram

dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah

hati menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)

f Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya

tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana

firman Allah Swt berikut ini

ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan

nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan

kesabaranrdquo (QS al-lsquoAsr1031-3)

Materi Pengayaan

Fungsi Beriman Kepada Allah

6 Menambah Keyakinan

Kita tahu bahwa Allah SWT lah yang menciptakan segala sesuatunya dan

membuat kita masih hidup sampai sekarang Jadi kita harus semakin yakin

dan bersyukur kepada Allah Swt

178

7 Menambah Ketaatan Dengan beriman kepada Allah dapat menjadikan acuan untuk taat menjalani

perintah Allah dan menjauhi laranganya sehingga hati kita akan selalu ingat

kepada Allah Swt

8 Menentramkan Hati Dalam surah Ar-Raad ayat 28 dijelaskan bahwa orang-orang beriman selalu

mengingat Allah dan membuat hati mereka tentram karenanya

9 Dapat Menyelamatkan Hidup Manusia di Dunia Maupun Akhirat Dalam Quran Surah Al-Mukminin Allah berfirman Sesungguhnya Kami

menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan

dunia dan pada berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)rdquo

10 Mendatangkan Keuntungan dan Kebahagiaan Hidup Manusia yang beriman kepada Allah hati mereka menjadi tentram hidup

pastinya akan lebih bahagia dan permasalahan menjadi lebih mudah

diselesaikan karena Allah akan membantunya

5 Pertemuan Ke-2

Materi Reguler

Al-Asmaul Husna

3 Pengertian al-Asmaul-Husna

Al-Asmau al-husna adalah nama-nama Allah Swt yang baik Di antara al-

Asmau al-husna tersebut adalah

- al-bdquoAlim (Maha Mengetahui)

- al- Khabir (Mahateliti)

- as-Sami‟(Maha Mendengar) dan

- al-Bashir(Maha Melihat)

4 Contoh perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-asmau al-

husna

Kisah Si Andi Pergi Sekolah

Abdullah bin Dinar berjalan bersama Khalifah Umar bin Khattab dari

Madinah menuju Mekah Di tengah perjalanan bertemulah mereka berdua

dengan anak gembala Khalifah hendak mencoba menguji si gembala itu

(pada suatu hari andi seorang siswa SMP ia hendak berangkat sekolah

ketika dia menyebrang jalan tiba-tiba dia mengalami kecelakaan tertabrak

motor Bagaimana pendapatmu tentang Sikap andi tersebut Dan sikap

apakah yang seharusnya dimiliki oleh andi serta apa kaitannya dengan

sifat asmaul husna

179

Materi Pengayaan

Contoh Perilaku Iman Kepada Allah

Ada banyak sekali contoh perilaku iman kepada Allah yang bisa kita lakukan

dalam kehidupan sehari-hari seperti

11 Mendirikan Sholat

12 Menafkahkan sebagian rezeki

13 Beriman Kepada Kita Allah

14 Menafkan sebagian hartanya baik disaat waktu lapang ataupun sempit

15 Selalu berbuat kebajikan

16 Mampu menahan amarah

17 Mampu memaafkan kesalahan orang lain

18 Melaksanakan perintah Allah dari segi ibadah

19 Berhenti dari perbatan keji dan tidak mengulanginya lagi

20 Mempercayai dengan benar rukum iman

180

6 Pertemuan Ke-3

Materi Reguler

Hikmah Beriman kepada Allah

Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena merasa

dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan-

Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti ini Jadi orang

yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut

d Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan firman-

Nya

ldquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang

beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari

kiamat)rdquo(QSal-Mu‟min40 51)

e Hati menjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman Allah

Swt

ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram

dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati

menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)

f Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya

tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana

firman Allah Swt berikut ini

ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan

nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan

kesabaranrdquo (Surah al-lsquoAsr1031-3)

Materi Pengayaan

181

Bukti Kebenaran Sifat Allah

Kita sebagai umat muslim sudah sepatutnya tahu dan faham akan nama-

nama Allah lsquoAzza wa Jalla yang berjumlah 99 yang terlampir dalam Asma‟ u al-

Husna Dan nama-nama Allah lsquoAzza wa Jallah tersebut bukan hanya sekedar

pengertian atau wacana agama Islam itu sendiri melainkan itu memang

gambaran dari sifat-sifat Allah lsquoAzza wa Jalla yang sangat amat sempurna dan

terbukti kebenarannya sampai-sampai para ulama mengatakan bahwa dengan

Asmarsquo u al-Husna saja tidak cukup untuk menggambarkan Keagungan dan

Kesempurnaan Allah lsquoAzza wa Jalla sebagai pencipta alam semesta ini begitu

pula alam Akhirat yang tidak diragukan lagi keberadaannya kecuali oleh orang-

orang yang tidak berakal

Adapun di sini akan dijelaskan mengenai 5 bukti dari sekian banyak

bukti dari nama Allah lsquoAzza wa Jalla yaitu Al-lsquoAdlu (Maha Adil) Dan bukti-

bukti tersebut juga menguatkan akan kebenaran agama Islam sebagai agama

Rahmatan li al-bdquoAlamin yang dibawa oleh nabi yang bergelar al-Amin Dan 5

bukti tersebut adalah

(Pertama) Adalah dalam hal niat yang merupakan penentu dari arah

amalan-amalan yang kita perbuat karena niat tersebut berfungsi sebagai lentera

atau cahaya yang akan menuntun dan menerangi perjalanan seorang hamba

dalam bertemu Allah lsquoAzza wa Jalla Jika lentera tersebut memancar dengan

terang maka menjadi teranglah perjalanannya dalam bertemu Allah lsquoAzza wa

Jalla Sebaliknya jika cahaya lentera tersebut redup maka menjadi redup

pulalah jalan yang akan dilalui oleh seorang hamba untuk bisa bertemu dengan

Allah Jalla Yang Maha Pencipta dan Maha Mengadakan lagi Maha Pembentuk

Sebagaimana disebutkan dalam hadist Rasulullah saw ldquoSesungguhnya setiap

amalan hanyalah tergantung dengan niat-niatnya dan setiap orang hanya akan

mendapatkan apa yang dia niatkan maka barangsiapa yang hijrahnya kepada

Allah dan RasulNya maka hijrahnya kepada Allah dan RasulNya dan

barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang hendak dia raih atau karena

wanita yang hendak dia nikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia hijrah

kepadanyardquo (HR Bukhary-Muslim dari lsquoUmar bin Khoththob radhiallahu

lsquoanhu)

(Kedua) Adalah dalam hal perbuatan yang tentunya tidak terlepas dari

catatan Allah lsquoAzza wa Jalla lewat dua malaikat-Nya (Rakib ndash lsquoAtid) yang

senantiasa menemani kita di setiap langkah kita apapun dan bagaimanapun

bentuknya Lalu dari segi manakah kiranya bukti akan sifat Allah lsquoAzza wa Jalla

yang Maha Adil Coba kita perhatikan dengan seksama firman Allah lsquoAzza wa

Jalla dan hadist Rasulullah berikut ini ldquoBarang siapa berbuat kebaikan

mendapat sepuluh kali lipat amalnya Dan barang siapa berbuat kejahatan

dibalas seimbang dengan kejahatannya Mereka sedikit pun tidak dirugikan

182

(dizalimi) (al-An‟am 160)

(Ketiga) Adalah dalam hal keutamaan kaum hawa dalam berbakti

kepada suaminya yang merupakan kewajiban sebagai seorang istri sebagaimana

sabda Rasulullah saw ldquoperkara yang pertama kali ditanyakan kepada seorang

wanita pada hari kiamat nanti adalah mengenai sholat lima waktu dan

ketaatannya terhadap suamirdquo (HRIbnu Hibbab dari Abu Hurairah)

Jadi berikut adalah bentuk keadilan Allah terhadap kaum wanita yang

mungkin tidak dapat melakukan sebagian pekerjaan mulia yang dapat dikerjakan

oleh kaum lelaki tetapi dengan wujud keadilah Allah Yang Maha Adil kaum

wanita memiliki porsi pahala yang sama besarnya dengan kaum lelaki meskipun

dengan amalan-amalan yang berbeda seperti amalan-amalan yang telah

Rasulullah saw wasiatkan kepada putrinya Fathimah az-Zahra dan seluruh kaum

wanita diwaktu itu dan sesudahnya Bukti lain adalah ketika para mujahid

berjihad melawan musuh dan gugur maka dia mati syahid Begitu pula dengan

perempuan yang berjihad melahirkan anaknya yang rasanya seperti antara hidup

dan mati kemudian dia meninggal seketika itu atau setelah ia melahirkan makan

dia bisa dikatakan mati syahid tanpa harus terjun ke medan perang Wallahu

Arsquolam

(Keempat) Adalah dalam hal warisan yang memberikan porsi lebih

banyak kepada lelaki daripada perempuan yaitu bagian laki-laki dua kali bagian

perempuan sebagaiman firman Allah SWT ldquoAllah mensyari‟atkan bagimu

tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu yaitu bahagian seorang anak

lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuahelliprdquo(an-Nisa‟ 11)

Bukti akan kebenaran sifat Allah SWT Yang Maha Adil di sini adalah

bahwasanya Allah SWT melebihkan bagian lelaki atas wanita dalam hal

warisan karena kenyataannya lelakilah yang oleh syarirsquoat dibebankan tanggung

jawab untuk memberi nafkah keluarga dan membebaskan perempuan dari

kewajiban tersebut meskipun perempuan boleh saja ikut mencari nafkah Para

laki-laki juga diwajibkan oleh ajaran Islam untuk mengeluarkan mas kawin

untuk diberikan kepada istrinya sebagai cerminan cinta kasih sayangnya ketika

keduanya menikah sedangkan perempuan tidak dibebani apa-apa

(Kelima) Selanjutnya adalah mengenai keutamaan bulan Ramadhan

Bulan dimana Al-Qur`an diturunkan bulan yang penuh berkah dengan pelipat

gandaan pahala sebuah amalan bulan yang penuh pengampunan Bulan dimana

pintu surga dibuka lebar-lebar dan pintu neraka ditutup rapat-rapat dan bulan di

mana para syaitan dibelenggu dari menggoda manusia Sebagaimana sabda

Rasulullah saw ldquoJika Bulan Ramadhan telah tiba maka (pintu) surga dibuka

lebar-lebar (pintu) neraka ditutup rapat-rapat dan para syetan

dibelenggurdquo(HR Muslim )

Dan bukti yang menunjukkan Allah Maha Adil di sini adalah mengenai

pelipat gandaan pahala sebuah amalan terutama pada malam Lailatul Qadar

yaitu satu malam kemuliaan yang lebih baik daripada seribu bulan sebagaimana

yang terlampira dalam al-Qurrsquoan ldquo Sesungguhnya kami Telah menurunkannya

(Al Quran) pada malam kemuliaan Dan tahukah kamu apakah malam

183

kemuliaan itu Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan Pada malam

itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk

mengatur segala urusanMalam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar

(al-Qadr 1-5)

E Metode Pembelajaran

Pendekatan Pembelajaran Saintifik

Model Team Games Tournament (TGT)

Metode diskusi kelompok

F Media dan Bahan

3 Media

g Presentasi Power Point

h Video pembelajaranFilm tentang kejadian bencana alam

i LaptopKomputer

j LCD Projector

k WhiteboardBlackboard

l Guntingcutter

4 Bahan

e PensilSpidol

f Kertas

g CDFlash Disk

h Bahan-bahan lainnya

G Sumber Belajar

6 Al-Qurrsquoan dan Terjemahnya Departemen Agama RI Tahun 2006

7 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Siswa) Jakarta Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)

8 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Guru) Jakarta Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)

9 Choeroni dkk 2013 Pendidikan Islam dan Budi Pekerti SMP kelas

VIIISemarang ESIS Erlangga

10 Tim MGMP PAI SMP Kota Serang 2016 Modul Pembelajaran PAI amp Budi

Pekerti Kelas VII

184

H Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke-1

PENDAHULUAN

Fase 1

1 Mengkondisikan siswa dan berdoa

2 Mengabsen kehadiran siswa

3 Menyampaikan tujuan pembelajaran

4 Menginformasikan pembelajaran yang akan digunakan yaitu pembelajaran

kooperatif STAD

5 Penyampaian masalah perilaku yang menunjukkan Asmaul Husna dalam kehidupan

sehari-hari

KEGIATAN INTI

Fase 2

Memotifasi siswa agar dapat menggunakan pengetahuannya tentang Asmaul Husna

dalam diskusi

Fase 3

Mengelompokkan siswa dalam satu kelas menjadi beberapa kelompok (setiap kelompok

terdiri dari 5 orang dengan satu orang sebagai tutor sebaya)

Fase 4

Setiap kelompok menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru Selama diskusi

berlangsung guru memantau kerja dari masing-masing kelompok dan mengarahkan

siswa yang mengalami kesulitan serta mengarahkan ke jawaban yang benar Diskusi

kelompok dilaksanakan dengan media kartu masalah

Fase 5

Meminta beberapa perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya

sedangkan kelompok yang lain memberi tanggapan Guru memandu jalannya diskusi dan

merumuskan jawaban yang benar yang diwujudkan di kertas manila

Fase 6

Memberi nilai penghargaan individu dan kelompok

PENUTUP

1 Membimbing siswa membuat kesimpulan

2 Merefleksi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan

3 Memberi tugas siswa untuk dikerjakan di rumah

I Penilaian

4 Teknik Penilaian

e Sikap spiritual

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Observasi Jurnal Lampiran

4

Saat

Pembelajaran

Penilaian

untuk

185

Berlangsung pencapaian

pembelajaran

(assessment

for and of

learning)

2 Penilaian

Diri

Lembar

Penilaian

Diri

Lampiran

5

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

3 Penilaian

antarteman

Lembar

Penilaian

antarteman

Lampiran

6

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

f Sikap Sosial

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Observasi Jurnal Lampiran

4

Saat

Pembelajaran

Berlangsung

Penilaian

untuk

pencapaian

pembelajaran

(assessment

for and of

learning)

2 Penilaian

Diri

Lembar

Penilaian

Diri

Lampiran

5

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

3 Penilaian

antartema

n

Lembar

Penilaian

antartem

an

Lampiran

6

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

g Pengetahuan

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Lisan Pertanyaan

(lisan)

dengan

jawaban

terbuka

Lampiran

7

Saat

Pembelajaran

Berlangsung

Penilaian

untuk

pembelajara

n

(assessment

186

for

learning)

2 Penugas

an

Tugas

tertulis

Lampiran

8

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

untuk dan

sebagai

pembelajara

n

(assessment

for and as

learning)

3 Tertulis Soal-soal

esei

Lampiran

9

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

pencapaian

pembelajara

n

(assessment

of learning)

4 Portofol

io

Sampel

pekerjaan

terbaik hasil

dari

penugasan

atau tes

tertulis

Saat

Pembelajaran

usai

Data untuk

penulisan

deskripsi

pencapaian

pengetahua

n

(assessment

of learning)

h Keterampilan

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Produk Soal

keterampilan

produk

Lampiran

10

Saat

Pembelajara

n

Berlangsun

gatau

setelah usai

Penilaian

untuk

sebagai

danatau

pencapaian

pembelajaran

(assessment

for as and of

learning)

2 Portofol

io

Sampel

produk

terbaik hasil

dari tugas

atau proyek

Saat

Pembelajara

n usai

Penilaian

untuk dan

sebagai data

untuk

penulisan

deskripsi

pencapaian

keterampilan

5 Pembelajaran Remedial

Pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk (1) pembelajaran ulang (2)

bimbingan perorangan (3) belajar kelompok DAN (4) pemanfaatan tutor

187

sebaya bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis

penilaian

6 Pembelajaran Pengayaan

Berdasarkan hasil analisis penilaian siswa yang sudah mencapai ketuntasan

belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan danatau

pendalaman materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan

soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi meringkas buku-buku referensi

dan mewawancarai narasumber

Saran-saran

Mengetahui

Kepala SMP Plus Nurul Marsquoarif

Gousul Alam

NIP

Kota Serang April 2017

Guru Mata Pelajaran

PAI dan Budi Pekerti

Tolaah S PdI

NIP

188

Lampiran 2 Instrumen Penelitian Hasil Belajar PAI

INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR PAI

Teknik Penilaian Tes Tulis

Bentuk instrumen Pilihan Ganda

Petunjuk Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara

memberi

tanda silang pada huruf A B C dan D

Nama SiswaSampel helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

1 Allah Maha Esa terdapat dalam Al-Qurrsquoan surathellip

a Al-Kafirun

b Al-Ikhlas

c Al-Falaq

d An-Nas

2 Ibadah hanya mengharapkan pahala dari Allah dan tidak mengharap pujian dari

manusia dinamakanhellip

a Ikhlas c Taqwa

b Taat d Tawakal

3 Bukti kebesaran bahwa Allah bersifat Al-Barr adalah

a Allah mencukupi kebutuhan makhluk-Nya

b Allah mengampuni setiap dosa orang yang bertaubat

c Allah maha perkasa

d Allah maha adil

4 Memutuskan suatu perkara secara tidak memihak merupakan pengamalan dari

sifat Allah

a Al-aziz

b An-nafirsquo

c Ar-rauf

d Al-Fattah

5 Meyakini dengan segala penuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-

kitab-Nya kepada para utusann-Nya sebagai pedoman hidup bagi manusia

disebuthellip

a Iman Kepada Allah SWT c Iman Kepada Kitab-kitab Allah

b Iman Kepada Malaikat d Iman Kepada Rasul

6 Beriman kepada kitab-kitab suci sebelum Al-qurrsquoan cukup dilakukan denganhellip

a Mengamalkannya c Meyakini kebenarannya

b Membenarkan ajarannya d Semuanya benar

189

7 Salah satu isi kandungan Al-qurrsquoan adalahhellip

a Akidah Akhlak c Muamalah

b Ibadah d a b dan c benar

8 Fungsi kitab suci bagi kehidupan manusia adalah sebagaihellip

a Kebutuhan pokoknya c Petunjuk hidupnya

b Bacaan sehari-hari d Kebutuhan pelengkapnya

9 Kitab Injil yang dijadikan pedoman hidup oleh umat nasrani di dunia pada

mulanya diturunkan kepadahellip

a Musa as c Muhammad SAW

b Daud as d Isa as

10 Nama lain dari Al-Qurrsquoan adalah Al-Bayan yang berartihellip

a Pengingat c Pembeda

b Penerangan d Petunjuk

11 Sikap yang mencerminkan mencintai Al-qurrsquoan adalahhellip

a Mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari menjalankan perintah-perintah-Nya

menjauhi larangan-Nya

b Hidup dengan hawa nafsu

c Lebih mencintai dirinya sendiri

d Hidup penuh dengan amarah

12 Pengertian qadar menurut Al-qurrsquoan adalah

a Ketentuan c Putusan

b Timbangan d Ukuran

13 Ketentuan Allah SWT sejak zaman azali Adalah pengertian dari

a Qadla c Taqdir

b Qadar d Qadir

14 Qadla merupakan sesuatu yang

a Sudah terjadi pada setiap hamba-Nya

b Terjadi pada setiap hamba yang beriman

c Terjadi pada setiap makhluk

d Belum terjadi pada setiap hamba-Nya

15 Berikut ini adalah perilaku yang tidak mencerminkan keimanan kepada qadla dan

qadar yakni

a Mensyukuri nikmat dari Allah SWT

b Sabar terhadap setiap ujian yang sedang menerpa

c Berprasangka jelek pada Allah SWT

d Qanarsquoah atas setiap bagian yang diterima

16 Saling memahami saling mengetahui kondisi sesama muslim disebut dengan

a Tafahum c Takabur

b Tarsquoaruf d Tawadhu

190

17 Sikap perilaku ucapan perbuatan dan tindakan yang tidak sesuai dengan tuntunan

ajaran Islam dan norma-norma aturan yang berlaku adalah pengertian dari akhlak

a Mahmudah c Maunah

b Mahmudah d Karimah

18 Menaruh kepercayaan kepada orang lain tentang suatu urusan termasuk dalam

a Dzan c Su udzan

b Husnud dzan d Prasangka buruk

19 Berikut merupakan pengertian jujurhellip

a Perilaku yang mncerminkan adanya kesesuaian antara hati perkataan dan

perbuatan

b Suatu perilaku yang mencerminkan sikap seweang-wenang

c Perilaku yang mencerminkan tindakan ujub

d Perilaku yang mencerminkan taqwa

20 Berikut merupakan sikap yang menunjukkan rendah hatihellip

a Tidak bersifat angkuh c Selalu berbuat kecurangan

b Angkuh d Selalu mementingkan diri sendiri

21 Salah satu contoh sikap perilaku adil adalahhellip

a Menempatkan sesuatu yang benar pada tempatnya

b Sesuuatu yang salah dikatakan benar

c Adanya kezoliman

d Adanya ketidakadilan

22 Sikap jujur dan adil tertuang pada Dalil Naqli yaitu pada Al-qurrsquoan surathellip

a Al-Maidah ayat 8 c An-Nisa ayat 2

b Al-Baqarah ayat 2 d An-Nisa ayat 3

23 Pengertian Tawadu adalahhellip

a Sikap diri yang tidak merasa lebih dari orang lain

b Sikap membanggakan diri sendiri

c Sikap merasa mampu

d Sikap selalu merasa bangga atas perbuatan yang dilakukan

24 Makhluk yang sifatnya selalu menggoda manusia agar terjerumus dalam lembah

dosa adalah

a Malaikat

b Jin

c Syetan

d Manusia

25 Perbedaan antara Malaikat dengan Jin adalah

a Malaikat selalu taat kepada Allah SWT

b Jin tidak berjenis kelamin

c Malaikat menyesuaikan manusia

d Jin selalu taat kepada Allah SWT

191

Instrumen Keaktifan Belajar Peserta Didik Sebelum Uji Coba

INSTRUMEN KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK

SEBELUM DIUJI COBA

Nama Sampel helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Nomor Tes helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Petunjuk Pengerjaan berilah tanda cek lis (radic) pada pilihan jawaban yang anda pilih

No Pernyataan Opsion

SS S R TS STS

1 Bila diberi materi pelajaran oleh guru saya akan

segera membaca materi tersebut

2 Saya akan bertanya bila tidak mengerti

3 Saya mendengarkan bila guru sedang

menerangkan materi pelajaran

4 Sesudah pelajaran saya membuat ringkasan

tentang materi yang saya dapatkan

5 Saya menggambar diagram yang isinya materi

untuk memudahkan saya dalam belajar

6 Saya hadir dalam setiap penelitian kelompok di

sekolah

7 Saya tertarik untuk memecahkan masalah-masalah

yang diberikan guru kepada siswa

8 Saya bersemangat untuk mengikuti mata pelajaran

Matematika

9 Saya tidak membaca materi bila tidak diminta oleh

guru

10 Saya tidak akan mengemukakan ide pemikiran

saya bila tidak diminta oleh guru

11 Bila guru sedang menerangkan materi pelajaran

saya lebih memilih untuk berbicara dengan teman

lain

12 Saya akan mencatat bila diminta oleh guru

13 Saya malas bila menerangkan materi dengan

menggunakan skema gambar

14 Saya tidak hadir dalam setiap penelitian kelompok

seperti yang diajarkan oleh guru

15 Saya tidak mau bila ditunjuk untuk membuat

keputusan dalam kelompok

16 Saya merasa bosan ketika teman menerangkan

materi pelajaran melalui presentasi kelompok

17 Saya membaca materi pelajaran terlebih dahulu

sebelum pelajaran dimulai

18 Saya mampu mengemukakan idepemikiran saya

di kelas

19 Saya mendengarkan presentasi sehingga lebih

cepat menangkap materi

192

20 Mengerjakan latihan soal membuat saya lebih

mengerti materi pelajaran yang saya dapat

21 Saya berantusias saat menggambar sumber belajar

di lingkungan sekitar

22 Saya membantu menyiapkan alat-alat untuk

melakukan penelitian

23 Saya akan menganalisa soal yang diberikan oleh

guru kepada siswa

24 Saya berani bila guru meminta saya untuk tampil

di depan kelas

25 Saya lebih memilih mencontek teman dari pada

harus membaca materi yang akan diujikan

26 Saya tetap diam walaupun saya kurang mengerti

materi yang diterangkan oleh guru

27 Saya lebih memilih bercanda dengan teman

sebangku saya daripada mendengarkan presentasi

28 Saya lebih membuat fotocopy catatan milik teman

daripada saya harus mencatat sendiri

29 Ketika menggambar objek penelitian saya diminta

teman untuk menggambarkannya

30 Menurut saya kegiatan penelitian kelompok

sekolah tidak penting

31 Menganalisis soal yang diberikan oleh guru hanya

membuang waktu

32 Saya merasa gugup bila guru menunjuk saya

untuk mengemukakan ide pemikiran saya di kelas

33 Menurut saya diskusi merupakan hal penting

dalam kegiatan belajar mengajar

34 Saya sangat antusias saat mendengarkan

perdebatan tentang masalah pelajaran

35 Saya aktif mengumpulkan informasi data dan

mencatat hasil penelitian

36 Saya merasa takut untuk mengemukakan

idepemikiran saya di kelas karena takut

37 Saya senang ketika mengikuti kegiatan penelitian

di sekolah

38 Saya lebih memilih diam walaupun saya tahu

topik pelajaran yang sedang dibahas oleh guru

193

Instrumen Keaktifan Belajar Setelah Uji Coba

INSTRUMEN KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK

SETELAH DIUJI COBA

Nama Sampel helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Nomor Tes helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Petunjuk Pengerjaan berilah tanda cek lis (radic) pada pilihan jawaban yang anda pilih

No Pernyataan Opsion

SS S R TS STS

1 Bila diberi materi pelajaran oleh guru saya akan

segera membaca materi tersebut

2 Saya akan bertanya bila tidak mengerti

3 Saya mendengarkan bila guru sedang

menerangkan materi pelajaran

4 Sesudah pelajaran saya membuat ringkasan

tentang materi yang saya dapatkan

5 Saya menggambar diagram yang isinya materi

untuk memudahkan saya dalam belajar

6 Saya hadir dalam setiap penelitian kelompok di

sekolah

7 Saya tertarik untuk memecahkan masalah-masalah

yang diberikan guru kepada siswa

8 Saya bersemangat untuk mengikuti mata pelajaran

Matematika

9 Saya tidak membaca materi bila tidak diminta oleh

guru

10 Saya tidak akan mengemukakan ide pemikiran

saya bila tidak diminta oleh guru

11 Bila guru sedang menerangkan materi pelajaran

saya lebih memilih untuk berbicara dengan teman

lain

12 Saya akan mencatat bila diminta oleh guru

13 Saya malas bila menerangkan materi dengan

menggunakan skema gambar

14 Saya tidak hadir dalam setiap penelitian kelompok

seperti yang diajarkan oleh guru

15 Saya tidak mau bila ditunjuk untuk membuat

keputusan dalam kelompok

16 Saya merasa bosan ketika teman menerangkan

materi pelajaran melalui presentasi kelompok

17 Saya membaca materi pelajaran terlebih dahulu

sebelum pelajaran dimulai

18 Saya mampu mengemukakan idepemikiran saya

di kelas

19 Saya mendengarkan presentasi sehingga lebih

cepat menangkap materi

194

20 Mengerjakan latihan soal membuat saya lebih

mengerti materi pelajaran yang saya dapat

21 Saya berantusias saat menggambar sumber belajar

di lingkungan sekitar

22 Saya membantu menyiapkan alat-alat untuk

melakukan penelitian

23 Saya akan menganalisa soal yang diberikan oleh

guru kepada siswa

24 Saya berani bila guru meminta saya untuk tampil

di depan kelas

25 Saya lebih memilih mencontek teman dari pada

harus membaca materi yang akan diujikan

26 Saya tetap diam walaupun saya kurang mengerti

materi yang diterangkan oleh guru

27 Saya lebih membuat fotocopy catatan milik teman

daripada saya harus mencatat sendiri

28 Ketika menggambar objek penelitian saya diminta

teman untuk menggambarkannya

29 Menurut saya kegiatan penelitian kelompok

sekolah tidak penting

30 Menganalisis soal yang diberikan oleh guru hanya

membuang waktu

31 Saya merasa gugup bila guru menunjuk saya

untuk mengemukakan ide pemikiran saya di kelas

32 Menurut saya diskusi merupakan hal penting

dalam kegiatan belajar mengajar

33 Saya aktif mengumpulkan informasi data dan

mencatat hasil penelitian

34 Saya merasa takut untuk mengemukakan

idepemikiran saya di kelas karena takut

35 Saya senang ketika mengikuti kegiatan penelitian

di sekolah

36 Saya lebih memilih diam walaupun saya tahu

topik pelajaran yang sedang dibahas oleh guru

195

Lampiran 3

Surat Keputusan Penunjukkan Dosen Pembimbing

196

197

198

Lampiran 4

Surat Keterangan Telah Selesai Melakukan Penelitian

199

Lampiran 5

Data Hasil Tes Keaktifan Belajar Peserta Didik

No Nama Item Soal

Jml 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

1 AHMAD R 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 145

2 AHMAD S 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 180

3 ALMAHES 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 147

4 ALVIN A 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144

5 AMANDA 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 172

6 AMIRUDIN 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 149

7 ANDRI F 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 146

8 ERNI 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 175

9 FIRHAN 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144

10 HAERIYAH 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 156

11 HASBULOH 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 172

12 HERMAWATI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144

13 HESTIKA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 138

14 IIS NURUL A 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 173

15 IMASWATI 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 173

16 JAMSIAH 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 167

17 KARINA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 146

18 KURNIASIH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144

19 KUSNANDI 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 179

20 LAILATUL F 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 173

21 LELA 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 153

22 LENA F 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 153

23 LENA RIKA 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 169

24 LENI F 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 155

25 M ROBI 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 152

26 MUHAMAD E 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 157

27 MUHAMAD M 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 154

28 MUHAMAD M 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 151

29 MUHAMAD N 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 166

30 MUHAMAD R 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 164

31 MUHAMAD S 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 156

32 MUHAMAD T 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 151

200

33 MUHAMAD YADI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 158

34 MUHAMMAD DURAHMAN

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 170

35 MUHAMMAD DUROHIM 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 158

36 MUHAMMAD ROBI 5 5 5 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 154

37 MUHTANDI 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 166

38 MURTI AWALIYAH 4 4 3 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 162

39 NASRUDIN 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 171

40 NINA 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 149

41 NURAENI 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 149

42 NURJANAH 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 172

43 OSAMA ABABIL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 149

44 RAJU 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 169

45 RAMDINI AMELIA 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 153

46 RANI PURWASIH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 151

47 RATNASARI 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 162

48 RENDI PANGESTU 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 158

49 RINA DEWI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 150

50 ROHIMAH 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 162

51 ROSITA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 150

52 ROSULULLOH 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 151

53 SAEPUDIN 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 175

54 SAHRUDIN 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 156

55 SILVIAH 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 143

56 SITI ANISAH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 164

57 SITI APRIYATI 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 161

58 SITI CHOIRINNISA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 150

59 SRI REJA AGUNG 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 164

60 SUSILAWATI 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 151

61 SYANTEL NURHAYATI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 150

62 WINDIA NINGSIH 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 174

63 WIWIN WINARSIH 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 149

64 YANTI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 148

199

Lampiran 6

Hasil Tes Keaktifan Belajar Peserta Didik yang Telah Diurutkan

HASIL TES KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK

KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

No Nama Skor

1 AHMAD SEPRIANDI 180

2 KUSNANDI 179

3 ERNI 175

4 SAEPUDIN 175

5 WINDIA NINGSIH 174

6 IIS NURUL AINI 173

7 IMASWATI 173

8 LAILATUL FITRIYAH 173

9 AMANDA ANWAR 172

10 HASBULOH 172

11 NURJANAH 172

12 NASRUDIN 171

13 MUHAMMAD DURAHMAN 170

14 LENA RIKA 169

15 RAJU 169

16 JAMSIAH 167

17 MUHAMAD NUR IWAN 166

18 MUHTANDI 166

19 MUHAMAD REZA ALFARIZI 164

20 SITI ANISAH 164

21 SRI REJA AGUNG 164

22 MURTI AWALIYAH 162

23 RATNASARI 162

24 ROHIMAH 162

25 SITI APRIYATI 161

26 MUHAMAD YADI 158

27 MUHAMMAD DUROHIM 158

28 RENDI PANGESTU 158

29 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 157

30 HAERIYAH 156

31 MUHAMAD SATRIA 156

32 SAHRUDIN 156

33 LENI FITRIANI 155

200

34 MUHAMAD MUHADI 154

35 MUHAMMAD ROBI 154

36 LELA 153

37 LENA FITRIANA 153

38 RAMDINI AMELIA 153

39 M ROBI 152

40 MUHAMAD MUHI 151

41 MUHAMAD TAQIUTORIK 151

42 RANI PURWASIH 151

43 ROSULULLOH 151

44 SUSILAWATI 151

45 RINA DEWI 150

46 ROSITA 150

47 SITI CHOIRINNISA 150

48 SYANTEL NURHAYATI 150

49 AMIRUDIN 149

50 NINA 149

51 NURAENI 149

52 OSAMA ABABIL 149

53 WIWIN WINARSIH 149

54 YANTI 148

55 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 147

56 ANDRI FIRMANSYAH 146

57 KARINA 146

58 AHMAD RIDHO 145

59 ALVIN ALFAREZA 144

60 FIRHAN 144

61 HERMAWATI 144

62 KURNIASIH 144

63 SILVIAH 143

64 HESTIKA 138

201

Lampiran 7

Pembagian Kelompok Penelitian

Kelompok Model Pembelajaran TGT

dengan Keaktifan Belajar Tinggi

No Nama Skor

1 AHMAD SEPRIANDI 180

2 SAEPUDIN 175

3 WINDIA NINGSIH 174

4 LAILATUL FITRIYAH 173

5 AMANDA ANWAR 172

6 NASRUDIN 171

7 MUHAMMAD DURAHMAN 170

8 JAMSIAH 167

9 MUHAMAD NUR IWAN 166

10 SITI ANISAH 164

11 SRI REJA AGUNG 164

12 ROHIMAH 162

13 SITI APRIYATI 161

14 RENDI PANGESTU 158

15 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 157

16 SAHRUDIN 156

Kelompok Model Pembelajaran STAD

dengan Keaktifan Belajar Tinggi

No Nama Skor

1 KUSNANDI 179

2 ERNI 175

3 IIS NURUL AINI 173

4 IMASWATI 173

5 HASBULOH 172

6 NURJANAH 172

7 LENA RIKA 169

8 RAJU 169

9 MUHTANDI 166

10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 164

11 MURTI AWALIYAH 162

12 RATNASARI 162

13 MUHAMAD YADI 158

14 MUHAMMAD DUROHIM 158

15 HAERIYAH 156

16 MUHAMAD SATRIA 156

202

Kelompok Model Pembelajaran TGT

dengan Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Skor

1 LENI FITRIANI 155

4 LELA 153

5 LENA FITRIANA 153

8 MUHAMAD MUHI 151

9 MUHAMAD TAQIUTORIK 151

12 SUSILAWATI 151

13 RINA DEWI 150

16 SYANTEL NURHAYATI 150

17 AMIRUDIN 149

20 OSAMA ABABIL 149

21 WIWIN WINARSIH 149

24 ANDRI FIRMANSYAH 146

25 KARINA 146

28 FIRHAN 144

29 HERMAWATI 144

32 HESTIKA 138

Kelompok Model Pembelajaran STAD

dengan Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Skor

2 MUHAMAD MUHADI 154

3 MUHAMMAD ROBI 154

6 RAMDINI AMELIA 153

7 M ROBI 152

10 RANI PURWASIH 151

11 ROSULULLOH 151

14 ROSITA 150

15 SITI CHOIRINNISA 150

18 NINA 149

19 NURAENI 149

22 YANTI 148

23 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 147

26 AHMAD RIDHO 145

27 ALVIN ALFAREZA 144

30 KURNIASIH 144

31 SILVIAH 143

203

Lampiran 8

HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran TGT Keaktifan Belajar Tinggi

No Nama Siswa Jawaban Soal

Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 AHMAD SEPRIANDI 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13

2 SAEPUDIN 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13

3 WINDIA NINGSIH 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 13

4 LAILATUL FITRIYAH 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13

5 AMANDA ANWAR 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13

6 NASRUDIN 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14

7

MUHAMMAD

DURAHMAN 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14

8 JAMSIAH 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 14

9 MUHAMAD NUR IWAN 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 15

10 SITI ANISAH 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 15

11 SRI REJA AGUNG 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 15

12 ROHIMAH 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 16

13 SITI APRIYATI 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 16

14 RENDI PANGESTU 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 16

15

MUHAMAD ERIK

DARUSALAM 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 16

16 SAHRUDIN 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 17

204

Lampiran 9

HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Tinggi

N

o Nama Siswa

Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 KUSNANDI 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 12

2 ERNI 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 11

3 IIS NURUL AINI 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 13

4 IMASWATI 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 12

5 HASBULOH 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13

6 NURJANAH 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14

7 LENA RIKA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 15

8 RAJU 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 13

9 MUHTANDI 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13

10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 11

11 MURTI AWALIYAH 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 15

12 RATNASARI 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13

13 MUHAMAD YADI 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 13

14 MUHAMMAD DUROHIM 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 14

15 HAERIYAH 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13

16 MUHAMAD SATRIA 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 16

205

Lampiran 10

HASIL TES AKHIR HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran TGT Keaktifan Tinggi

No Nama Siswa Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 AHMAD SEPRIANDI 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 23

2 SAEPUDIN 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23

3 WINDIA NINGSIH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 22

4 LAILATUL FITRIYAH 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 22

5 AMANDA ANWAR 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 21

6 NASRUDIN 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 21

7 MUHAMMAD DURAHMAN 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22

8 JAMSIAH 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 23

9 MUHAMAD NUR IWAN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 22

10 SITI ANISAH 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24

11 SRI REJA AGUNG 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 23

12 ROHIMAH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 23

13 SITI APRIYATI 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24

14 RENDI PANGESTU 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25

15 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25

16 SAHRUDIN 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24

206

Lampiran 11

HASIL TES AKHIR HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Tinggi

No Nama Siswa Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 KUSNANDI 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 21

2 ERNI 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 20

3 IIS NURUL AINI 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

4 IMASWATI 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 21

5 HASBULOH 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 20

6 NURJANAH 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

7 LENA RIKA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 22

8 RAJU 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 19

9 MUHTANDI 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19

10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 17

11 MURTI AWALIYAH 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 21

12 RATNASARI 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 20

13 MUHAMAD YADI 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 18

14 MUHAMMAD DUROHIM 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 21

15 HAERIYAH 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 18

16 MUHAMAD SATRIA 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22

207

Lampiran 12

HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran TGT Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Siswa Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 LENI FITRIANI 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 9

2 LELA 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 9

3 LENA FITRIANA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 8

4 MUHAMAD MUHI 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 8

5 MUHAMAD TAQIUTORIK 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 11

6 SUSILAWATI 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 10

7 RINA DEWI 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 10

8 SYANTEL NURHAYATI 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 9

9 AMIRUDIN 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 8

10 OSAMA ABABIL 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 9

11 WIWIN WINARSIH 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 9

12 ANDRI FIRMANSYAH 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 9

13 KARINA 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 8

14 FIRHAN 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 9

15 HERMAWATI 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 10

16 HESTIKA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 7

208

Lampiran 13

HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Siswa Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 MUHAMAD MUHADI 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 9

2 MUHAMMAD ROBI 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 7

3 RAMDINI AMELIA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 7

4 M ROBI 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 9

5 RANI PURWASIH 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 10

6 ROSULULLOH 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 9

7 ROSITA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 9

8 SITI CHOIRINNISA 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 8

9 NINA 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 9

10 NURAENI 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 8

11 YANTI 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 9

12 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 9

13 AHMAD RIDHO 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 8

14 ALVIN ALFAREZA 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 9

15 KURNIASIH 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 10

16 SILVIAH 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 8

209

Lampiran 14

HASIL TES AKHIR HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran TGT Keaktifan Belajar Rendah

N

o Nama Siswa

Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 LENI FITRIANI 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 18

2 LELA 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 17

3 LENA FITRIANA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 15

4 MUHAMAD MUHI 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 17

5 MUHAMAD T 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 19

6 SUSILAWATI 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 17

7 RINA DEWI 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 18

8 SYANTEL N 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 17

9 AMIRUDIN 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 15

10 OSAMA ABABIL 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 15

11 WIWIN WINARSIH 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 16

12 ANDRI F 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 15

13 KARINA 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 13

14 FIRHAN 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 16

15 HERMAWATI 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 15

16 HESTIKA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 11

210

Lampiran 15

HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Siswa Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 MUHAMAD MUHADI 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 18

2 MUHAMMAD ROBI 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 15

3 RAMDINI AMELIA 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 14

4 M ROBI 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 18

5 RANI PURWASIH 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 18

6 ROSULULLOH 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 16

7 ROSITA 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 17

8 SITI CHOIRINNISA 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 16

9 NINA 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 16

10 NURAENI 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 14

11 YANTI 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 16

12 ALMAHESA PUTRA S 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 15

13 AHMAD RIDHO 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 14

14 ALVIN ALFAREZA 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 16

15 KURNIASIH 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 15

16 SILVIAH 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 13

211

Lampiran 16

Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran TGT Tingkat Keaktifan

Tinggi

Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test

Kelompok Model Pembelajaran TGT

Tingkat Keaktifan Belajar Tinggi

No Nama Tes

Awal Akhir GainSelisih

1 AHMAD SEPRIANDI 13 23 10

2 SAEPUDIN 13 23 10

3 WINDIA NINGSIH 13 22 9

4 LAILATUL FITRIYAH 13 22 9

5 AMANDA ANWAR 13 21 8

6 NASRUDIN 14 21 7

7 MUHAMMAD DURAHMAN 14 22 8

8 JAMSIAH 14 23 9

9 MUHAMAD NUR IWAN 15 22 7

10 SITI ANISAH 15 24 9

11 SRI REJA AGUNG 15 23 8

12 ROHIMAH 16 23 7

13 SITI APRIYATI 16 24 8

14 RENDI PANGESTU 16 25 9

15 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 18 25 7

16 SAHRUDIN 17 24 7

Jumlah 132

Rata-rata 825

Standar Deviasi 106

Nilai Minimum 700

Nilai Maksimum 1000

212

Lampiran 17

Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran TGT Tingkat Keaktifan

Rendah

Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test

Kelompok Model Pembelajaran TGT

Tingkat Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Tes

Awal Akhir GainSelisih

1 LENI FITRIANI 9 18 9

2 LELA 9 17 8

3 LENA FITRIANA 8 15 7

4 MUHAMAD MUHI 8 17 9

5 MUHAMAD TAQIUTORIK 11 19 8

6 SUSILAWATI 10 17 7

7 RINA DEWI 10 18 8

8 SYANTEL NURHAYATI 9 17 8

9 AMIRUDIN 8 15 7

10 OSAMA ABABIL 9 15 6

11 WIWIN WINARSIH 9 16 7

12 ANDRI FIRMANSYAH 9 15 6

13 KARINA 8 13 5

14 FIRHAN 9 16 7

15 HERMAWATI 10 15 5

16 HESTIKA 7 11 4

Jumlah 111

Rata-rata 694

Standar Deviasi 144

Nilai Minimum 400

Nilai Maximum 900

213

Lampiran 18

Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran STAD Tingkat Keaktifan

Belajar Tinggi

Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test

Kelompok Model Pembelajaran STAD

Tingkat Keaktifan Belajar Tinggi

No Nama Tes

Awal Akhir GainSelisih

1 KUSNANDI 12 21 9

2 ERNI 11 20 9

3 IIS NURUL AINI 13 22 9

4 IMASWATI 12 21 9

5 HASBULOH 13 20 7

6 NURJANAH 14 22 8

7 LENA RIKA 15 22 7

8 RAJU 13 19 6

9 MUHTANDI 13 19 6

10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 11 17 6

11 MURTI AWALIYAH 15 21 6

12 RATNASARI 13 20 7

13 MUHAMAD YADI 13 18 5

14 MUHAMMAD DUROHIM 14 21 7

15 HAERIYAH 13 18 5

16 MUHAMAD SATRIA 16 22 6

Jumlah 112

Rata-rata 700

Standar Deviasi 141

Nilai Minimum 500

Nilai Maximum 900

214

Lampiran 19

Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran STAD Tingkat Keaktifan

Belajar Rendah

Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test

Kelompok Model Pembelajaran STAD

Tingkat Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Tes

Awal Akhir GainSelisih

1 MUHAMAD MUHADI 9 18 9

2 MUHAMMAD ROBI 7 15 8

3 RAMDINI AMELIA 7 14 7

4 M ROBI 9 18 9

5 RANI PURWASIH 10 18 8

6 ROSULULLOH 9 16 7

7 ROSITA 9 17 8

8 SITI CHOIRINNISA 8 16 8

9 NINA 9 16 7

10 NURAENI 8 14 6

11 YANTI 9 16 7

12 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 9 15 6

13 AHMAD RIDHO 8 14 6

14 ALVIN ALFAREZA 9 16 7

15 KURNIASIH 10 15 5

16 SILVIAH 8 13 5

Jumlah 113

Rata-rata 706

Standar Deviasi 124

Nilai Minimum 500

Nilai Maximum 900

215

Lampiran 20

Rekapitulasi Data Selisi Antara Tes Awal dan Akhir Masing-Masing Kelompok

REKAPITULASI DATA SELISIH MASING-MASING KELOMPOK

SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Sampel

Model TGT

Keaktifan Tinggi

Sampel

Model STAD

Keaktifan Tinggi

Sampel

Model TGT

Keaktifan Rendah

Sampel

Model STAD

Keaktifan Rendah

AHMAD SEPRIANDI 10 KUSNANDI 9 LENI FITRIANI 9 MUHAMAD M 9

SAEPUDIN 10 ERNI 9 LELA 8 MUHAMMAD ROBI 8

WINDIA NINGSIH 9 IIS NURUL AINI 9 LENA FITRIANA 7 RAMDINI AMELIA 7

LAILATUL FITRIYAH 9 IMASWATI 9 MUHAMAD MUHI 9 M ROBI 9

AMANDA ANWAR 8 HASBULOH 7 MUHAMAD T 8 RANI PURWASIH 8

NASRUDIN 7 NURJANAH 8 SUSILAWATI 7 ROSULULLOH 7

MUHAMMAD D 8 LENA RIKA 7 RINA DEWI 8 ROSITA 8

JAMSIAH 9 RAJU 6 SYANTEL N 8 SITI CHOIRINNISA 8

MUHAMAD NUR I 7 MUHTANDI 6 AMIRUDIN 7 NINA 7

SITI ANISAH 9 MUHAMAD RAI 6 OSAMA ABABIL 6 NURAENI 6

SRI REJA AGUNG 8 MURTI A 6 WIWIN WINARSIH 7 YANTI 7

ROHIMAH 7 RATNASARI 7 ANDRI F 6 ALMAHESA P S 6

SITI APRIYATI 8 MUHAMAD YADI 5 KARINA 5 AHMAD RIDHO 6

RENDI PANGESTU 9 MUHAMMAD D 7 FIRHAN 7 ALVIN ALFAREZA 7

MUHAMAD ED 7 HAERIYAH 5 HERMAWATI 5 KURNIASIH 5

SAHRUDIN 7 MUHAMAD S 6 HESTIKA 4 SILVIAH 5

Jml 132 Jml 112 Jml 111 Jml 113

Rata-rata 825 Rata-rata 700 Rata-rata 694 Rata-rata 706

Standar Deviasi 1065 Standar Deviasi 1414 Standar Deviasi 1436 Standar Deviasi 1237

Nilai Minimal 700 Nilai Minimal 500 Nilai Minimal 400 Nilai Minimal 500

Nilai Maksimal 1000 Nilai Maksimal 900 Nilai Maksimal 900 Nilai Maksimal 900

216

Lampiran 21

Deskripsi Data

Descriptive Statistics

Kelompok N Minimum Maximum Mean Std

Deviation Variance

TGT Keaktifan Tinggi 16 7 10 825 1065 1133

STAD Keaktifan Tinggi 16 5 9 700 1414 2000

TGT Keaktifan Rendah 16 4 9 694 1436 2062

STAD Keaktifan Rendah 16 5 9 706 1237 1529

Valid N (listwise) 16

217

Lampiran 22

Hasil Uji Normalitas Data

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig Statistic df Sig

TGT Keaktifan Tinggi 197 16 098 870 16 027

STAD Keaktifan Tinggi 198 16 095 876 16 033

TGT Keaktifan Rendah 205 16 071 935 16 292

STAD Keaktifan Rendah 167 16 200 931 16 253

a Lilliefors Significance Correction

This is a lower bound of the true significance

218

Lampiran 23

Hasil Uji Homogenitas Data

Levene Statistic df1 df2 Sig

0152 1 62 698

219

Lampiran 24

Hasil Uji Hipotesis I

Ringkasan Hasil Uji-t Model Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar PAI

Variabel

t-test for Equality of Means

Keterangan t dk

Sig

(tailed)

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model TGT

Keaktifan Belajar Tinggi) -30998 15 000 Signifikan

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model TGT

Keaktifan Belajar Rendah) -19323 15 000 Signifikan

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model STAD

Keaktifan Belajar Tinggi) -19799 15 000 Signifikan

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model STAD

Keaktifan Belajar Rendah) -22845 15 000 Signifikan

220

Lampiran 25

Hasil Uji Hipotesis II

Rangkuman Hasil Uji-t Keaktifan Belajar Terhadap Hasil Belajar PAI

Variabel

t-test for Equality of

Means Keterangan

T dk Sig

(tailed)

Keaktifan Belajar Terhadap Hasil

Belajar PAI -42431 63 000 Signifikan

221

Lampiran 26

Hasil Uji Hipotesis III

Rangkuman Hasil Uji Anova Dua Jalur dengan Interaksi

Source Type III Sum

of Squares df

Mean

Square F Sig

Corrected Model 18875a 3 6292 3742 016

Intercept 3422250 1 3422250 2036E3 000

Model Pembelajaran 5062 1 5062 3011 088

Keaktifan Belajar 6250 1 6250 3717 059

Model Pembelajaran Keaktifan 7562 1 7562 4498 038

Error 100875 60 1681

Total 3542000 64

Corrected Total 119750 63

a R Squared = 158 (Adjusted R Squared = 116)

222

Lampiran 27

Hasil Uji Hipotesis IV

Ringkasan Hasil Uji-t Model TGT dan STAD Keaktifan Belajar Tinggi

Variabel

t-test for Equality of Means

Keterangan

T dk Sig

(tailed)

Hasil Belajar PAI 2825 30 009 Signifikan

223

Lampiran 28

Hasil Uji Hipotesis V

Ringkasan Hasil Uji-t Kelompok Model TGT

dan Model Pembelajaran STAD

Keaktifan Belajar Rendah

Variabel

t-test for Equality of Means

Keterangan

t dk Sig

(tailed)

Hasil Belajar PAI 29353 30 794 Tidak

Signifikan

224

Lampiran 29

Hasil Uji Tukey

Hasil Uji Tukey

(I) Model

Pembelajaran (J) Model Pembelajaran Mean Difference

(I-J) Std Error Sig

95 Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

TGT Keaktifan

Tinggi

TGT Keaktifan Rendah 1312 458 029 10 252

STAD Keaktifan Tinggi 1250 458 041 04 246

STAD Keaktifan Rendah 1188 458 057 -02 240

TGT Keaktifan

Rendah

TGT Keaktifan Tinggi -1312 458 029 -252 -10

STAD Keaktifan Tinggi -062 458 999 -127 115

STAD Keaktifan Rendah -125 458 993 -134 109

STAD Keaktifan

Tinggi

TGT Keaktifan Tinggi -1250 458 041 -246 -04

TGT Keaktifan Rendah 062 458 999 -115 127

STAD Keaktifan Rendah -062 458 999 -127 115

STAD Keaktifan

Rendah

TGT Keaktifan Tinggi -1188 458 057 -240 02

TGT Keaktifan Rendah 125 458 993 -109 134

STAD Keaktifan Tinggi 062 458 999 -115 127

The mean difference is significant at the 005 level

Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP

ii

PENGESAHAN

Tesis Berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

dan Keaktifan Siswa dalam Belajar

Terhadap Hasil Belajar PAI (Studi

Eksperimen Di SMP Negeri 24 Kota Serang)

Nama TOLAAH

NIM 1540100351

Program Studi Pendidikan Agama Islam

Tanggal Ujian 23 November 2017

Telah dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Magister Pendidikan Islam

Serang 19 Juli 2017

Prof Dr HB Syafuri MHum

NIP 195908101990031002

iii

PERSETUJUAN TIM PENGUJI UJIAN TESIS

MAGISTER

Tesis Berjudul Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif dan Keaktifan Siswa dalam

Belajar Terhadap Hasil Belajar PAI (Studi

Eksperimen Di SMP Negeri 24 Kota Serang)

Nama TOLAAH

NIM 1540100351

Program Studi Pendidikan Agama Islam

Telah disetujui tim penguji ujian munaqosah

Ketua Dr Hj Oom Mukarromah M Hum

NIP 19620227 199103 2 003

( )

Sekretaris Rd Elva Munawwaroh

( )

Penguji I Dr Suadi Sarsquoad M Ag

NIP 19631115 199403 1 002

( )

Penguji II Dr H Badrudin M Ag

NIP 19750405 200901 1 014

( )

Pembimbing I Dr Hidayatullah MPd

NIP 19740918200031001

( )

Pembimbing II Dr H Shobri Kom MPd

NIP197507162000031002

( )

Diuji di Serang pada tanggal 23 November 2017

Waktu 0900-1000

HasilNilai 347

Predikat Amat Baik

iv

NOTA DINAS PEMBIMBING

Kepada Yth

Direktur Program Pascasarjana

UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

di ndash Serang

Assalamursquoalaikum Wr Wb

Setelah melakukan bimbingan arahan dan koreksi terhadap

penulisan tesis magister yang berjudul ldquoPENGARUH MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN

SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR

PAI (STUDI EKSPERIMEN DI SMP NEGERI 24 KOTA

SERANG)rdquo

Yang ditulis oleh

Nama TOLAAH

NIM 1540100351

Jenjang Magister (S2)

Program Studi Pendidikan Agama Islam

Kami telah bersepakat bahwa tesis magister tersebut sudah

dapat diajukan kepada Program Pascasarjana UIN Sultan Maulana

Hasanuddin Banten Untuk diajukan guna mengikuti ujian tesis

magister dalam rangka memperoleh gelar Magister Pendidikan Islam

(MPdI)

Wassalamursquoalaikum Wr Wb

Pembimbing I

Dr Hidayatullah MPd

NIP 19740918200031001

Pembimbing II

Dr H Shobri Kom MPd

NIP 19740918200031001

v

Tolaah NIM 1540100351 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dan

Keaktifan Siswa dalam Belajar terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama

Islam (Studi Eksperimen di SMP Negeri 24 Kota Serang)

Masalah dalam penelitian ini masih banyak peserta didik mengalami banyak

kesulitan dalam proses pembelajarannya Masalah tersebut disebabkan oleh

beberapa faktor antara lain faktor sumber daya manusia baik dari pendidik

maupun peserta didik itu sendiri Tujuan penelitian adalah 1) Untuk mengetahui

pengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap hasil belajar Pendidikan

Agama Islam 2) Untuk mengetahui pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil

belajar Pendidikan Agama Islam 3) Untuk mengetahui interaksi antara model

pembelajaran kooperatif dengan keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil

belajar Pendidikan Agama Islam 4) Untuk mengetahui hasil belajar Pendidikan

Agama Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif

team games tournament dan keaktifan belajar tinggi berpengaruh dibandingkan

peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team achievement

devision dan memiliki keaktifan belajar tinggi 5) Untuk mengetahui hasil belajar

Pendidikan Agama Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran

team games tournament dan keaktifan belajar rendah berpengaruh dibandingkan

peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team achivemenet

devison dan memiliki keaktifan belajar rendah

Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan desain factorial 2 x 2

dimana keaktifan belajar peserta didik sebagai variabel moderator Populasi dan

sampel penelitian adalah siswa Kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang Tahun

Pelajaran 20162017 berjumlah 64 orang yang diambil secara acak Teknik

analisis statistik menggunakan bantuan SPSS serie 16 pada taraf signifikansi

α=005

Kesimpulan dari penelitian ini adalah 1) Secara keseluruhan terdapat

pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam 2)

terdapat pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil belajar Pendidikan Agama

Islam 3) Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan belajar

terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam 4) Hasil belajar Pendidikan

Agama Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran team games

tournament dan keaktifan belajar tinggi berpengaruh lebih baik dibandingkan

peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team achivemenet

devison dan memiliki keaktifan belajar tinggi 5) Hasil belajar Pendidikan Agama

Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran team games

tournament dan keaktifan belajar tinggi tidak berpengaruh lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team

achivemenet devison dan memiliki keaktifan belajar tinggi

Kata-kata kunci Model Pembelajaran keaktifan belajar dan hasil

belajar Pendidikan Agama Islam

ABSTRAK

vi

الملخص

تأثير نمو ذج التعلم التعاوني وأداء الطالب في التعلم نتائج التعلم الديني اللإسلامي

(SMP Negeri 24 Kota Serang دراسة تجر يبية في) المشكل في ىذه الدرسة لاتزال العديد من المتعلمين لديهم العديد من الصعوبات في عملية التعلم تنجم المشكلة عن عدة عوامل من بين عوامل أخرى عوامل الموارد البشرية من

( لتحديد أثر التعلم التعاوني على 1المعلمين و المتعلمين أنفسهم وااغرض من البحوث ىي ( لتحديد تأثيرالنشط التعلملمخرجات التعلم التربية 2التربية الإسلامية مخرجات التعلم

( لفهم التفاعل بين نموذج التعلم التعاوني مع الدينا مية المتعلمين على مخر جات 3الإسلامية ( لمعرفة نتائج دراسة التربية الإسلامية للطلب الذين بتعلمون مع التعا 4التعلم التربية الإسلامية

ية نموذج التعلم العاب فريق البطولة ونشاط التعلم عاليو افضل من المتعلمين الذين يتعلمون عن ون( لمعرفة النتيجة 5طريق التعاوني نموذج التعلم فريق تحصيل الطلاب ولها الذينامية التعلم العالي

رة تدربية نموذج فريق التعليمية للمتعلمين في التربية الدينية الإسلامية الذين يتعلمون مع فريق دو ونشاط التعلم المنخفض ىوافضل من المتعلمين الذين يتعلمون مع نموذج التعلم فريق تحصيل

الطلاب وىكون النشاط بتعلم منخفض حيث يتعلم المتعلمون التغير 2times2الطريقة المستخدمة ىي التجربة مع تسميم عامل

ثم اخد 21162117طلاب فى عا م كمتغير مشرف كا ن السكان وعينة من الد ر سة شخصا بشكل عشو أئي تقنية 64

( بشكل عام ىناك تأثير لنموذج التعلم على نتائج التعلم 1استنتاج ىذه الدراسة ىو ( 3( ىناك تأثير لنشاط التعلم على مخرجات التعلم في التربية الإسلامية 2في التربية الإسلامية

( نتائج التعلم 4م ونشاط التعلم لنتائج التعلم في التربية الإسلامية يوجد تفاعل بين نموذج التعللطلاب التربية الإسلامية الذين يتعلمون مع نموذج التعلم لفريق دورة الألعاب ونشاط التعلم العالي

ولديهم نشاط يكون لها تأثير أفضل من الطلاب الذين يتعلمون مع نموذج التعلم للطلابتائج التعلم الخاصة بطلاب التعليم الإسلامي الذين يتعلمون باستخدام نموذج ( ن5تعليمي عالي

التعلم لفريق البطولة ونشاط التعلم العالي ليس لها تأثير أفضل من الطلاب الذين يتعلمون من خلال نموذج التعلم للطلاب ولديهم نشاط تعلمي عالي

الإسلامي تعلم ونتائج التعلم في التربيةوذج التعلم نشاط الالكلمات المفتاحية نم

vii

ABSTRACT

Tolaah NIM 1540101298 The Effect of Cooperative Learning Model

and Student Performance in Learning on Results Learning Islamic

Religious Education (Experimental Study at SMP Negeri 24 Serang City)

Problem in this study are still many learners have many difficulties

in the learning process The problem is caused by several factors among

others human resources factors both from educators and learners

themselves The research objectives are 1) to know the effect of

cooperative learning model on the learning result of Islamic religious

education 1) to know the influence of learning activeness towards the

learning result of Islamic religious education 3) to know the interaction

between the cooperative learning model and the learning activity of the

learners toward the learning result Islamic religious education 4) to find

out the learning result of Islamic religious education learners who learn

with cooperative learning model team tournament team and high learning

activeness is better than learners who learn with cooperative learning

model student achievement division team and have high learning

activeness 5) to find out the learning result of Islamic religious education

learners who study with the model of learning team tournament team and

the activity of low learning its better than learners who learn with learning

model student achievement team and have activeness low learning

The method used is experiment with factorial design 2 x 2 when

learners learn activeness as moderator variable The population and sample

of the study were students of class VIII SMP Negeri 24 Serang City in the

20162017 lesson year 64 people were taken at random Statistical

analysis technique using SPSS serie 16 aid at significance level α=005

The conclusion of this research is 1) overall there is influence of

learning model to learning result of Islamic religious education 2) there is

influence of learning to learning result of Islamic religious education 3)

there is an interaction between the learning model and the learning activity

on the learning outcomes of Islamic religious education 4) learning

outcomes Islamic religious education learners with learning model team

tournament team and high learning activeness influence better than

learners who learn with student achievement division student learning

model and have high learning activeness 5) learning outcomes of Islamic

religious education learners who learn with learning model tournament

team and high learning activeness does not affect better than learners who

learn with learning model student achievement division team and have

high learning activeness

Keywords learning model learning activity and learning result of

Islamic religious education

viii

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik

hidayah serta inayah-Nya sehingga tesis magister ini dapat diselesaikan

tepat pada waktunya Shalawat serta salam tetap tercurah kepada baginda

Rasulullah SAW keluarga para sahabat serta para pengikutnya yang setia

hingga akhir zaman

Tesis magister ini kemugkinan besar tidak dapat diselesaikan

tanpa bantuan dari berbagai pihak oleh karenanya penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-

tingginya terutama kepada

1 Prof Dr H Fauzul Iman MA Rektor Universitas Islam Negeri

Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang telah memberikan

kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di UIN SMH Banten

2 Prof Dr HB Syafuri MHum Direktur Pascasarjana Universitas

Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang telah

memberikan saran dan motivasi

3 Dr Muhajir MA Ketua Program Studi Pascasarjana Pendidikan

Islam Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

yang selalu memberikan untuk menyelesaikan tesis ini

4 Dr Hj Hunainah MM Sekertaris Program Studi Pascasarjana

Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Sultan Maulana

Hasanuddin Banten yang selalu sabar memberikan arahan dan

bimbingan dalam penyusunan proposal tesis

5 Dr Hidayatullah MPd sebagai pembimbing I yang selalu sabar

membimbing penulis dalam menyelesaikan tesis ini

ix

6 Dr H Shobri Kom MPd sebagai pembimbing II yang telah

memberikan arahan dan bimbingan pada penulisan tesis ini

7 Seluruh Dosen Pascasarjana yang telah berbagi ilmu semoga ilmunya

berkah

8 Suamiku tercinta Mochamad Jono SPd yang telah memberikan

motivasi sungguh besar perjuangannya Dan anakku tercinta Jihan

Putriana Muhamad Saliudin Naila Akila Zahira dan Muhamad

Malik Ibrahim pelita dan pemberi semangat hidup

9 Teman-teman pascasarjana yang selalu mengingatkan dan memotivasi

untuk tetap semangat

Atas segala bantuan yang telah diberikan penulis berharap semoga

Allah SWT membalasnya dengan pahala yang berlimpah AminPenulis

juga menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari

segi isi maupun metodologi penulisannya Untuk itu kritik dan saran dari

pembaca sangat penulis harapkan guna perbaikan selanjutnya

Akhir kata hanya kepada Allah penulis berharap semoga tesis ini

bermanfaat bagi kita semua Amin

Serang 26 Oktober 2017

TOLAAH

NIM 1540100351

x

DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN i

PENGESAHAN ii

PERSETUJUAN TIM PENGUJI iii

NOTA DINAS PEMBIMBING iv

ABSTRAK v

KATA PENGANTAR viii

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xiv

DAFTAR GAMBAR xvi

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah 1

B Identifikasi Masalah 11

C Pembatasan Masalah 12

D Rumusan Masalah 12

E Tujuan Penelitian 13

F Kegunaan Penelitian 14

G Sistematika Pembahasan 15

BAB II PENYUSUNAN KERANGKA TEORETIS DAN

PENGAJUAN HIPOTESIS

A Deskripsi Teoretis 17

1 Model Pembelajaran 17

a Pengertian Model Pembelajaran 19

b Karakteristik Model Pembelajaran 21

xi

c Macam-macam Model Pembelajaran 24

d Model-model Pembelajaran Kooperatif 28

1) Pengertian Model Pembelajaran

Kooperatif 28

2) Langkah-langkah Model

Pembelajaran Kooperatif 29

e Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

TGT 33

1) Pengertian Model Pembelajaran TGT 33

2) Langkah-langkah Model

Pembelajaran TGT 34

f Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD 39

1) Pengertian Model Pembelajaran

STAD 39

2) Langkah-langkah Model

Pembelajaran STAD 42

g Persamaan dan Perbedaan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dan

STAD 48

2 Keaktifan Belajar 50

a Pengertian Keaktifan Belajar 50

b Macam-macam Keaktifan Belajar 53

3 Hasil Belajar 56

a Pengertian Belajar 56

xii

b Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil

Belajar 58

c Hasil Belajar dengan Model TGT dan

STAD 59

d Metari Aqidah Akhlak 60

1) Pengertian Aqidah Akhlak 60

2) Pembelajaran Aqidah Akhlak 62

B Kajian Penelitian yang Relevan 66

C Kerangka Berpikir 70

D Pengajuan Hipotesis 76

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian 79

B Tempat dan Waktu Penelitian 80

C Metode dan Rancangan Penelitian 81

D Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel 85

E Teknik Pengumpulan Data 89

F Instrumen Penelitian 91

1 Variabel Keaktifan Belajar Peserta Didik 91

a Definisi Konsep 91

b Definisi Operasional 92

c Kisi-kisi Instrumen 92

d Kalibrasi Instrumen 95

2 Variabel Hasil Belajar 100

a Definisi Konsep 100

b Definisi Operasional 101

xiii

c Kisi-kisi Instrumen 102

d Kalibrasi Instrumen 105

G Pelaksanaan Perlakuan 110

H Teknik Analisis Data 111

I Hipotesis Statistik 116

BAB IV HASIL PENELITIAN

A Deskripsi Data 118

B Pengujian Persyaratan Analisis 121

1 Pengujian Normalitas Data 121

2 Pengujian Homogenitas Data 123

C Pengujian Hipotesis 124

D Pembahasan Hasil Temuan Penelitian

E Keterbatasan Penelitian 142

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A Simpulan 144

B Implikasi 145

C Saran 147

DAFTAR PUSTAKA 149

LAMPIRAN-LAMPIRAN 154

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 21 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif 30

Tabel 22 Cara Menentukan Penghargaan 37

Tabel 23 Fase-fase dalam Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe TGT 38

Tabel 24 Kriteria Pemberian Skor Peningkatan Individu 45

Tabel 25 Tingkat Penghargaan Kelompok Model

Pembelajaran STAD 46

Tabel 26 Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD 47

Tabel 31 Jadwal Pelaksanaan Penelitian 81

Tabel 32 Desai Penelitian Faktorial 2 x 2 84

Tabel 33 Pembagian Sampel Kedua Kelompok Penelitian 89

Tabel 34 Kisi-kisi Angket Keaktifan Belajar Peserta Didik 93

Tabel 35 Skor Jawaban Angket Keaktifan Belajar Peserta

Didik 94

Tabel 36 Hasil Uji Validitas Item Angket Keaktifan Peserta

Didik 97

Tabel 37 Standar Penilaian Koefisien Validitas dan

Reliabilitas 99

Tabel 38 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Keaktifan Belajar 100

Tabel 39 Kisi-kisi Soal Aqidah Akhlak 102

Tabel 310 Hasil Uji Validitas Tes Hasil Belajar 106

Tabel 311 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Hasil Belajar 107

Tabel 312 Hasil Perhitungan Daya Pembeda 109

xv

Tabel 41 Deskripsi Data Hasil Belajar PAI Tiap Kelompok 119

Tabel 42 Perhitungan Uji Normalitas Data 122

Tabel 43 Perhitungan Uji Homogenitas 123

Tabel 44 Rangkuman Hasil Uji-t Model Pembelajaran

Terhadap Hasil Belajar PAI 124

Tabel 45 Rangkuman Hasil Uji-t Keaktifan Belajar

Terhadap Hasi Belajar PAI 125

Tabel 46 Rangkuman Uji Anova Dua Jalur Dengan Interaksi 126

Tabel 47 Rangkuman Hasil Uji-t Model Pembelajaran TGT

dan STAD Keaktifan Belajar Tinggi 128

Tabel 48 Rangkuman Hasil Uji-t Model Pembelajaran TGT

dan STAD Keaktifan Belajar Rendah 130

Tabel 49 Rangkuman Hasil Uji Tukey 132

Tabel 410 Rekapitulasi Hasil Belajar PAI 133

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 41 Grafik Deskripsi Data 121

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan proses edukatif yang

mempunyai tujuan membawa peserta didik pada pengalaman

baru yang belum pernah dialami sebelumnya Undang-undang

nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

menyatakan bahwa ldquoPendidikan Nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan bentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa bertujuan untuk perkembangannya potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa berakhlak mulia sehat berilmu cakap kreatif

mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta

bertanggung jawabrdquo

Dalam perspektif Islam tidak dijelaskan secara rinci dan

operasional mengenai proses belajar proses kerja sistem memori

akal dan proses dikuasainya pengetahuan dan keterampilan

2

manusia Namun Islam menekankan dalam signifikasi fungsi

kognitif (akal) dan fungsi sensori (indera-indera) sebagai alat-alat

penting untuk belajar sangat jelas Sebagaimana firman Allah

SWT dalam surat An-Nahl ayat 78

مع هاتكم لا ت علمون شيئا وجعل لكم الس والله أخرجكم من بطون أم (٨٧والأبصار والأفئدة لعلكم تشكرون )النحل

Artinya Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam

Keadaan tidak mengetahui sesuatupun dan Dia memberi kamu

pendengaran penglihatan dan hati agar kamu bersyukur (QS

An-Nahl 78)

Hasil belajar merupakan hasil dari usaha-usaha yang telah

dilakukan Belajar Pendidikan Agama Islam memerlukan suatu

strategi yang tepat supaya hasil yang yang dicapai maksimal dan

berpengaruh pada hasil belajar peserta didik Pendidik harus

dapat memilih model-model yang sesuai dengan pokok bahasan

yang disampaikan dan juga mempunyai cara-cara yang menarik

sehingga peserta didik mempunyai minat yang tinggi terhadap

pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)

Keberhasilan proses pembelajaran dalam kegiatan

pendidikan di sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain

3

pendidik peserta didik kurikulum lingkungan belajar dan

lainnya pendidik dan peserta didik merupakan dua faktor

terpenting dalam proses pembelajaran Pentingnya faktor

pendidik dan peserta didik dapat dirunut melalui pemahaman

hakekat pembelajaran yakni sebagai usaha sadar pendidik untuk

membantu peserta didik agar dapat belajar sesuai dengan

kebutuhan dan minatnya

Untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan proses

pembelajaran pendidik perlu memahami hal-hal yang

mempengaruhi proses belajar peserta didik baik yang

menghambat maupun yang mendukung Selain itu pendidik

harus memahami tentang model atau strategi pembelajaran yang

efektif yang dapat membantu peserta didik agar dapat belajar

secara optimal dan mampu meningkatkan keaktifan peserta didik

dalam proses belajar

Salah satu usaha pendidik dalam meningkatkan hasil

belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) pada peserta didik yaitu

dengan menerapkan pembelajaran melalui tugas dan umpan balik

Dimana tujuan pemberian tugas ini adalah peserta didik tetap

4

belajar dirumah dan dapat dimanfaatkan waktu di luar jam

pelajaran sekolah sehingga peserta didik yang kurang paham

terhadap materi yang disampaikan akan menjadi lebih mengerti

karena adanya latihan di rumah umpan balik disini berupa

pembahasan kembali tugas yang diberikan pada materi terdahulu

Dengan umpan balik diharapkan peserta didik yang kesulitan

mengenai konsep-konsep pada materi yang telah diberikan dapat

terbantu sehingga hasil belajar PAI peserta didik meningkat

Dalam pembelajaran PAI keaktifan peserta didik

cenderung masih rendah Misalnya pada saat peserta didik

menjelaskan hasil pekerjaannya kepada teman yang lain serta

bekerjasama dan hubungan dengan peserta didik lain Keaktifan

peserta didik dalam mengajukan ide pada pendidik memberikan

tanggapan atau komentar terhadap peserta didik lain bertanya

kepada pendidik tentang materi yang disampaikan menyanggah

atau menyetujui ide pengerjaan soal dari teman juga masih

rendah

Guru sebagai pendidik dan pengajar bertugas untuk

memberi kemudahan untuk peserta didik dalam menerima ilmu

5

atau materi yang telah diajarkan Menurut Isjoni seorang

pendidik harus memiliki sikap-sikap sebagai berikut 1) mampu

menciptakan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan 2)

membantu dan mendorong peserta didik untuk mengungkapkan

dan menjelaskan keinginan dan pembicaraannya baik secara

individual maupun kelompok 3) membantu kegiatan-kegiatan

dan menyediakan sumber atau peralatan serta membantu

kelancaran belajar mereka 4) membina peserta didik agar setiap

orang merupakan sumber yang manfaat bagi yang lainnya 5)

menjelaskan tujuan kegiatan pada kelompok dan mengatur

penyebaran dalam bertukar pendapat1

Djamarah menyatakan bahwa ldquoTujuan dari penyampaian

variasi metode mengajar dan aplikasinya dalam pengajaran

adalah 1) meningkatkan dan memelihara perhatian peserta didik

terhadap relevansi proses belajar mengajar 2) memberikan

kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi 3) membentuk

sikap positif terhadap pendidik dan sekolah 4) memberi

1Isjoni Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok

(Bandung Alfabeta 2007) h62

6

kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual 5)

mendorong anak didik untuk belajar2

Keberhasilan dalam meningkatkan kualitas belajar

mengajar di sekolah diperlukan suatu adanya pendekatan yang

relevan dengan tuntutan kurikulum yang ada salah satu

pendekatan yang digunakan dalam proses kegiatan belajar

mengajar di sekolah adalah pembelajaran Pendidikan Agama

Islam (PAI) materi perilaku terpuji dengan menggunakan model-

model pembelajaran kooperatif

Metode pembelajaran ceramah kurang menarik bagi

peserta didik apalagi jika diterapkan pada anak seusia Sekolah

Menengah Pertama (SMP) Mengingat usia mereka masih

tergolong usia anak-anak yang secara psikologis gemar bermain

maka keinginan untuk bermain tersebut diupayakan terarah dan

bermakna walaupun sambil bermain mereka tetap belajar Belajar

sambil bermain perlu diterapkan pada anak didik agar dapat

2 Djamarah Syaiful Bahri Psikologi Belajar Guru dan Anak Didik

Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoretis Psikologis (PT Rineka

Cipta Jakarta 2005) h181-186

7

belajar dengan nyaman dan menyenangkan3 Dengan demikian

diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal

Menurut Slavin yang dikutip oleh Buchari Alma model

pembelajaran kooperatif atau Cooperative Learning merupakan

suatu model pembelajaran dengan menggunakan kelompok kecil

bekerjasama Keberhasilan dari model ini sangat tergantung pada

kemampuan aktivitas anggota kelompok baik secara individual

maupun dalam bentuk kelompok4 Dalam pembelajaran

kooperatif belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman

kelompok belum menguasai bahan pelajaran5 Dengan kata lain

dalam menyelesaikan tugas kelompoknya setiap peserta didik

anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling

membantu satu sama lain

Seperti kita ketahui pembelajaran kooperatif memiliki

berbagai jenis diantaranya yaitu TGT (Teams Games

Tournament) STAD (Student Team Achievment Divition atau

3 Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology Developing

Learners (Boston Pearson 2011) h 443 4 Buchari Alma Pendidik Profesional Menguasai Metode dan

Terampil Mengajar (Bandung PT Alfabeta 2009) h81 5Shlomo Sharen Handbook of Cooperative Learning (Terj Sigit

Prawoto Yogyakarta Familia 2012) h 38

8

pembagian pencapaian tim peserta didik) TAI (Team Accelrated

Instruction atau percepatan pengajaran tim) CIRC (Cooperative

Integrated Reading and Composition) Jigsaw (teka-teki) Group

Investigation (Kelompok Investigasi) Learning Together (Belajar

Bersama) Complex Instruction (Pengajaran Kompleks) Structur

Dyadic Method (Metode Struktur Berpasangan)

Berdasarkan beberapa model pembelajaran kooperatif

penulis ingin mengambil model pembelajaran TGT (Teams

Games Tournament) dan model pembelajaran STAD (Student

Team Achievment Divition) Dengan model pembelajaran TGT

dan STAD akan menjadikan peserta didik memiliki banyak

kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan mengelola

informasi yang didapat dan dapat meningkatkan keterampilan

berkomunikasi Anggota kelompok bertanggung jawab atas

keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang

dipelajari serta dapat menyampaikan kepada kelompoknya

Dengan demikian keaktifan peserta didik dalam belajar sangat

mendukung untuk model pembelajaran Team Games Tournamen

(TGT) dan Student Team Achievment Divition (STAD)

9

Berdasarkan pengamatan dan data yang dimiliki penulis

fenomena yang terjadi di SMP Negeri 24 Kota Serang terdapat

beberapa masalah yang dihadapi terutama dalam mata pelajaran

PAI kelas VIII sub pokok bahasan tentang perilaku terpuji

proses pembelajaran di sekolah kurang meningkatkan kreatifitas

dan keaktifan peserta didik Melalui observasi dan nilai hasil

belajar yang diperoleh peserta didik ketika penulis melakukan

proses belajar mengajar secara kualitas masih sangat rendah dan

pembelajaran masih berpusat pada pendidik Dari 175 peserta

didik hanya 50 peserta didik yang nilainya tuntas Tingkat

ketuntasan hanya mencapai 2985 Peserta didik mengalami

banyak kesulitan dalam proses pembelajarannya Masalah

tersebut disebabkan oleh beberapa faktor antara lain faktor

sumber daya manusia baik dari pendidik maupun peserta didik itu

sendiri

Faktor sumber daya manusia salah satunya adalah

pendidik dimana memiliki peran sebagai penyampai pesan

melalui proses pembelajaran Pendidik dalam proses

pembelajaran masih menggunakan model konvensional yang

10

belum memunculkan kreatifitas dan keaktifan peserta didik dalam

kegiatan pembelajaran di kelas sehingga suasana belajar

didominasi oleh pendidik Upaya untuk meningkatkan

pembelajaran yang berpusat pada peserta didik tidak terlepas dari

berbagai faktor yang mempengaruhinya Dalam hal ini diperlukan

pendidik yang kreatif yang dapat membuat pembelajaran lebih

menarik dan disukai oleh peserta didik

Apabila hal tersebut dibiarkan maka akan berpengaruh

negatif terhadap hasil belajar peserta didik Selain itu mutu

pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) menjadi rendah

Untuk mengatasi masalah tersebut penulis ingin mencoba

menerapkan model pembelajaran TGT dan STAD sebagai

penghubung penyampaian materi yang akan diberikan kepada

peserta didik

Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan penelitian

tentang pengaruh model pembelajaran kooperatif dan keaktifan

belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI

11

B Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di

atas maka dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini

sebagai berikut

1 Masih rendahnya hasil belajar PAI yang dicapai oleh peserta

didik

2 Tingkat keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran

berbeda-beda

3 Pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik cenderung

berpusat pada pendidik

4 Dalam proses pembelajaran pendidik masih menggunakan

model pembelajaran konvensional

5 Pada proses pembelajaran peserta didik lebih banyak

mendengarkan penjelasan guru

6 Peran peserta didik dalam proses pembelajaran sangat

tergantung dari waktu yang diberikan oleh pendidik

12

C Pembatasan Masalah

Agar ruang lingkup pembahasan penelitian masih dalam

kemampuan penulis maka perlu dilakukan pembatasan masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut

1 Perlakuan dalam penelitian ini hanya pada penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD

2 Keaktifan peserta didik sebagai variabel atribut

3 Hasil belajar peserta didik sebagai variabel terikat

4 Materi pembahasan dalam penelitian adalah materi

membiasakan perilaku terpuji

5 Pusat pembelajaran yang dilakukan peserta didik lebih

berpusat pada siswa

6 Populasi yang digunakan adalah peserta didik kelas VIII

7 Tempat penelitian adalah SMP Negeri 24 Kota Serang

D Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang identifikasi dan batasan

masalah yang telah dikemukakan di atas maka dapat dirumuskan

masalah penelitian sebagai berikut

13

1 Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap hasil

belajar PAI

2 Apakah terdapat pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil

belajar

3 Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dan

keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI

4 Apakah hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih

tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi

5 Apakah hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih

tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah

E Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas

tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut

1 Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap

hasil belajar PAI

14

2 Untuk mengetahui pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil

belajar

3 Untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran dan

keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI

4 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar

dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi

lebih tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar

tinggi

5 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar

dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah

lebih tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar

rendah

F Kegunaan Penelitian

Sedangkan setelah penelitian ini dilaksanakan

diharappkan dapat memberikan kegunaan Adapun kegunaan

penelitian ini adalah sebagai berikut

15

1 Dapat dijadikan bahan referensi bagi pendidik tentang

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan

STAD

2 Sebagai bahan referensi untuk meningkatkan pembelajaran

yang berpusat pada peserta didik dan hasil belajar peserta

didik

3 Hasil penelitian ini memberikan sumbangan bagi sekolah

untuk membuat kebijakan tentang variasi dalam pembelajaran

dan peningkatan profesionalisme pendidik serta meningkatkan

mutu proses pembelajaran

G Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah proses pembahasan dalam

penulisan tesis ini maka dibuat sistematika pembahasan sebagai

berikut

Bab Kesatu Pendahuluan yang berisi Latar Belakang

Masalah Identifikasi Masalah Batasan Masalah Rumusan

Masalah Kegunaan Penelitian dan Sistematika Pembahasan

16

Bab Kedua Tinjauan pustaka yang terdiri dari Kajian

Teori Kajian Penelitian yang Relevan Kerangka Berfikir dan

Pengajuan Hipotesis

Bab Ketiga Metodologi Penelitian yang berisi Tujuan

Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Metode dan Rancangan

Penelitian Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Teknik

Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Pelaksanaan Perlakuan

Teknik Analisis Data dan Hipotesis Statistik

Bab Keempat Hasil Penelitian yang terdiri dari

Deskripsi Data Pengujian Persyaratan Analisis Pengujian

Hipotesis Pembahasan Hasil Temuan Penelitian dan

Keterbatasan Penelitian

Bab Kelima Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan

Saran-Saran

17

BAB II

KERANGKA TEORITIS KERANGKA BERPIKIR

DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A Deskripsi Teori

1 Model Pembelajaran

Model pembelajaran memiliki makna yang lebih luas dari

pada strategi metode atau prosedur pembelajaran Istilah model

pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dipunyai

oleh strategi atau metode pembelajaran Bagi guru model

pembelajaran sangat diperlukan pada saat mengajar Mengajar

adalah menyampaikan pengetahuan pada anak Menurut

Sardiman mengartikan mengajar adalah sebagai aktivitas

mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan

menghubungkan dengan anak sehingga terjadi proses belajar6

Sedangkan menurut Moh Uzer Usman mengajar adalah

bagaimana seorang guru membantu siswa dalam proses belajar

6 Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta

Rajawali Press2011)h46

18

mengajar dan mengatasi berbagai masalah yang ada7 Dalam

kegiatan belajar mengajar seorang guru harus dapat mengarahkan

siswa kedalam situasi yang kondusif dan dapat mengatasi

memecahkan masalah yang timbul serta dapat mengorganisir

situasi proses belajar mengajar baik di kelas maupun dilapangan

Dalam menyampaikan atau menularkan pengetahuan dan

pandangan sangat dituntut siswa maupun guru mengerti

bahanmateri yang dibicarakan dalam kegiatan mengajar sehingga

proses belajar mengajar akan menjadi sukses Hadits Anas bin

Malik tentang membuat mudah gembira dan kompak sebagai

berikut

روا ولا عن أنس بن ما لك عن النب صلى الله عليه وسلم قال يسروا وبشرواولا ت ن فروا ) اخرجه البخا ري في كتاب العلم( ت عس

Artinya Dari Anas bin Malik dari Nabi SAW ldquomudahkanlah dan

jangan kamu persulit Gembirakanlah dan jangan kamu membuat

larirdquo (HR Abu Abdillah Muhammad bin Ismail Al-Bukhori Al-

Jursquofi)

Hadits diatas menjelaskan bahwa proses pembelajaran

harus dibuat dengan mudah sekaligus menyenangkan agar siswa

7 Moh Uzer Usman Strategi Pembelajaran (Jakarta

Erlangga2008)h6

19

tidak tertekan secara psikologis dan tidak merasa bosan terhadap

suasana di kelas serta apa yang diajarkan oleh gurunya Dan

suatu pembelajaran juga harus menggunakan metode yang tepat

disesuaikan situasi dan kondisi terutama dengan

mempertimbangkan keadaan orang yang akan belajar

Sementara Mosston mendefenisikan mengajar adalah

kemampuan untuk mengetahui dan menggunakan hubungan-

hubungan yang mungkin dengan guru dalam seluruh domain8

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

Mengajar juga berarti kemampuan berprilaku dengan cara yang

tepat menggunakan model mengajar yang tepat untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan

a Pengertian Model Pembelajaran

Mengajar adalah perbuatan kompleks Perbuatan yang

kompleks dapat diterjemahkan sebagai penggunaan secara

integratif sejumlah komponen yang terkandung dalam perbuatan

mengajar itu untuk menyampaikan pesan pengajaran Oleh karena

8 Mosston M Teaching Physical Education (4th ed) ( New York

Macmillan1994)h3

20

itu dalam dunia pembelajaran ada baiknya pendidik

menggunakan suatu protipe dari suatu teori atau model Disebut

model karena hanya merupakan garis besar atau pokok-pokok

yang memerlukan pengembangan yang sangat situasional

Menurut Suprijono bahwa ldquoModel pembelajaran adalah

pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan

pembelajaran di kelas maupun tutorialrdquo9 Hal yang sama

dikemukakan oleh Rosdiani bahwa model pembelajaran

merupakan sebuah rencana yang dimanfaatkan untuk

merancang10

Sedangkan menurut Joyce dan Weil mengatakan

bahwa

Models of teaching are really models of learning As we

help students acquire information ideas skills way of

thinking and means of expressing themselves we are also

teaching them how to learnrdquo Model mengajar sama

artinya dengan model pembelajaran

9 Suprijono Agus Cooperative Learning (Yogyakarta Pustaka

Belajar 2011) h46 10

Dini Rosdiani Model Pembelajaran Langsung dalam Pendidikan

Jasmani dan Kesehatan (BandungAlfabeta 2012) h5

21

Model pembelajaran membantu peserta didik memperoleh

informasi ide keterampilan cara berpikir dan mengekspresikan

ide model pembelajaran juga berfungsi sebagai pedoman untuk

mengajar11

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah diuraikan di

atas mengenai model pembelajaran tersebut maka penulis

menyimpulkan model pembelajaran adalah cara-cara yang

digunakan pendidik dalam mengajar yang sudah direncanakan

sebelumnya guna menyampaikan informasi ide-ide dan

keterampilan kepada peserta didik

b Karakteristik Model Pembelajaran

Ismail yang dikutip oleh Rachmadi Widdiharto

menyebutkan bahwa istilah model pembelajaran mempunyai

empat ciri khusus yang tidak dipunyai oleh strategi atau metode

tertentu yaitu

1) Rasional teoritik yang logis yang disusun oleh penciptanya

2) Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai

11

Joyce Beruce and Marsha Weil Models of Teaching (United States

of America Allyn and Bacon 2009) h7

22

3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut

berhasil

4) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran

tercapai12

Menurut Rangke L Tobing dkk sebagimana dikutip oleh

Indrawati dan Wanwan Setiawan mengidentifikasi lima

karakteristik suatu model pembelajaran yang baik13

yang

meliputi berukut ini

1) Prosedur ilmiah

Suatu model pembelajaran harus memiliki suatu prosedur

yang sistematik untuk mengubah tingkah laku peserta didik atau

memiliki sintaks yang merupakan urutan langkah-langkah

pembelajaran yang dilakukan guru-peserta didik

2) Spesifikasi hasil belajar yang direncanakan

Suatu model pembelajaran menyebutkan hasil-hasil

belajar secara rinci mengenai penampilan peserta didik

12

Widdiharto Rahmadi Model-Model Pembelajaran Matematika

SMP(Yogyakarta Dirjen Dikdasmen PPPG Matematika 2004) h3 13

Indrawati dan Wanwan Setiawan Pembelajaran Aktif Kreatif

Efektif dan Menyenangkan untuk Guru SD (Jakarta PPPPTK IPA 2009) h27

23

3) Spesefikasi lingkungan belajar

Suatu model pembelajaran menyebutkan secara tegas

kondisi lingkungan di mana respon peserta didik diobservasi

4) Kriteria penampilan

Suatu model pembelajaran merujuk pada kriteria

penerimaan penampilan yang diharapkan dari para peserta didik

Model pembelajaran merencanakan tingkah laku yang diharapkan

dari peserta didik yang dapat didemonstrasikannya setelah

langkah-langkah mengajar tertentu

5) Cara-cara pelaksanaannya

Semua model pembelajaran menyebutkan mekanisme

yang menunjukkan reaksi peserta didik dan interaksinya dengan

lingkungan

Guru sebagai perancang pembelajaran harus mampu

mendisain seperti apa pembelajaran yang akan dilaksanakan

Model pembelajaran merupakan disain pembelajaran yang akan

dilaksanakan guru di dalam kelas Dengan melihat beberapa ciri

khusus dan karakteristik model pembelajaran tersebut di atas

dapat disimpulkan bahwa sebelum mengajar guru harus

24

menentukan model pembelajaran yang akan digunakan Dengan

model pembelajaran guru dapat melaksanakan proses

pembelajaran sesuai dengan pola tujuan tingkah laku

lingkungan dan hasil belajar yang direncanakan Dengan

demikian proses pembelajaran akan berjalan dengan baik dan

tepat sesuai dengan mata pelajarannya

c Macam-macam Model Pembelajaran

Model pembelajaran yang dikembangkan oleh para ahli

dalam usaha mengoptimalkan hasil belajar peserta didik cukup

banyak di antaranya adalah

1) Model Pembelajaran Kontekstual (constextual teaching and

learning-CTL) menurut Nurhadi dalam Rusman adalah

konsep belajar yang dapat membantu pendidik mengaitkan

antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata

peserta didik dan mendorong peserta didik membuat

hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan

25

penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota

keluarga dan masyarakat14

2) Model Pembelajaran Kooperatif (Coorperative learning)

menurut Yatim Riyanto pengertian pembelajaran kooperatif

adalah model pembelajaran yang dirancang untuk

membelajarkan kecakapan akademik (academic skill)

sekaligus keterampilan social (social skill) termasuk

interpersonal skill15

3) Model Pembelajaran Quantum menurut Sugianto

merupakan ramuan atau rakitan dari berbagai teori atau

pandangan psikologi kognitif dan pemograman

neurologineurolinguistik yang jauh sebelumnya sudah

ada16

4) Model Pembelajaran Terpadu menurut Sugianto pada

hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang

memungkinkan peserta didik baik secara individual

14

Rusman Model-model Pebelajaran Mengembangkan

Profesionalisme Pendidik (Jakarta Raja Grafindo Persada 2012) h189 15

Yatim Riyanto Paradigma Pembelajaran Sebagai referensi bagi

Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas

(Jakarta Kencana 2009) h267 16

Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif (Surakarta Panitia

Sertifikasi Pendidik Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009) h70

26

maupun kelompok aktif mencari menggali dan

menemukan model yang mencoba memadukan beberapa

pokok bahasan Melalui pembelajaran terpadu peserta didik

dapat memperoleh pengalaman langsung sehingga dapat

menambah kekuatan untuk menerima menyimpan dan

memproduksi kesan-kesan tentang hal-hal yang

dipelajarinya17

5) Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) menurut

Sugianto dirancang untuk membantu mencapai tujuan-

tujuan seperti meningkatkan keterampilan intelektual dan

investigative memahami peran orang dewasa dan

membantu peserta didik untuk menjadi pelajar yang

mandiri18

6) Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

menurut Sofan Amri amp Iif Khoiru Ahmadi merupakan salah

satu model pengajaran yang dirancang khusus untuk

mengembangkan belajar peserta didik tentang pengetahuan

17

Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif (Surakarta Panitia

Sertifikasi Pendidik Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009) h124 18

Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif (Surakarta Panitia

Sertifikasi Pendidik Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009) h151

27

prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur

dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi

selangkah19

7) Model Pembelajaran diskusi menurut Sofan Amri amp Iif

Khoiru Ahmadi adalah sebuah interaksi komunikasi antara

dua orang atau lebih (sebagai suatu kelompok) Biasanya

komunikasi antara mereka kelompok berupa salah satu

ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya memberikan

rasa pemahaman yang baik dan benar20

Banyaknya model pembelajaran yang dikembangkan para

pakar tersebut tidaklah berarti semua pendidik menerapkan

semuanya untuk setiap mata pelajaran karena tidak semua model

cocok untuk setiap topik atau mata pelajaran Model-model yang

disebutkan di atas yang akan digunakan peneliti dalam

melakukan penelitian adalah model kooperatif yaitu tipe TGT dan

STAD Hal ini pemilihan model pembeajaran TGT dan STAD

berdasarkan dengan kesesuaian karakteristik peserta didik dan

19

Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi Proses Pembelajaran Kreatif

dan Inofatif Dalam Kelas Jakarta Prestasi Pustaka Publisher 2010) h39 20

Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi Proses Pembelajaran Kreatif

dan Inofatif Dalam Kelas Jakarta Prestasi Pustaka Publisher 2010) h165

28

materi pembelajaran dimana peserta didik di SMP Negeri 24

Kota Serang khususnya kelas VIII yang lebih aktif dalam kerja

kelompok dan adanya suatu kompetisi dalam proses

pembelajaran

d Model Pembelajaran Kooperatif

1) Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Model banyak digunakan dalam berbagai kegiatan analisis

atau desain karena model yang dibuat dapat membantu

memperjelas prosedur hubungan serta keadaan keseluruhan dari

apa yang didesain tersebut Menurut Kauchak dan Eggen

mendefinisikan bahwa belajar kooperatif adalah sebagai

kumpuilan strategi mengajar yang digunakan peserta didik untuk

membantu satu dengan yang lain dalam mempelajari sesuatu

Berkaitan dengan hal itu maka cara belajar kooperatif ini juga

dinamakan ldquopengajaran teman sebayardquo21

Menurut Yatim Riyanto pembelajaran kooperatif adalah

model pembelajaran yang dirancang untuk membelajarkan

21

Eggen Paul amp Kauchak Don Strategi dan Model Pembelajaran

(Jakarta PT Indeks 2012) h319

29

kecakapan akademik (academic skill) sekaligus keterampilan

social (social skill) termasuk interpersonal skill22

Pembelajaran

kooperatif mengharuskan peserta didik belajar bersama dalam

kelompok-kelompok kecil saling membantu satu sama lain

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang menitik

beratkan kerja sama peserta didik dalam kelompok pembelajaran

yang tingkat kemampuan peserta didik berbeda-beda dengan

struktur heterogen untuk membantu memahami materi pelajaran

2) Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Terdapat enam langkah utama atau tahapan dalam

pembelajaran kooperatif Pembelajaran dimulai dengan pendidik

menyampaikan tujuan pelajaran dan memotivasi peserta didik

untuk belajar Tahap ini diikuti oleh penyajian informasi

Selanjutnya peserta didik dikelompokkan ke dalam kelompok

belajar Tahap ini diikuti bimbingan pendidik pada saat peserta

didik bekerja bersama untuk menyelesaikan tugas bersama

22

Yatim Riyanto Paradigma Baru Pembelajaran (Jakarta

Kencana2009) h267

30

mereka Tahap terakhir dari pembelajaran kooperatif adalah

presentasi hasil akhir kerja kelompok atau evaluasi tentang apa

yang telah dipelajari dan memberi penghargaan terhadap

kelompok maupun individu Adapun langkah-langkah yang

terdapat dalam model pembelajaran kooperatif disajikan pada

tabel 21 sebagai berikut

Tabel 21

Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif

Fase Aktifitas Pendidik

Aktifitas Peserta

Didik

Fase 1

Menyampaikan tujuan

dan memotivasi

peserta didik

Pendidik

menyampaikan semua

tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai pada

pelajaran tersebut dan

memotivasi peserta

didik belajar

Peserta didik

memperhatikan

tujuan pembelajaran

yang disampaikan

oleh pendidik supaya

peserta didik benar-

benar mengetahui

tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai

31

Fase 2

Manyajikan informasi

Pendidik menyajikan

informasi kepada

peserta didik dengan

jalan demonstrasi atau

lewat bahan bacaan

Peserta didik

memperhatikan

informasi yang

disampaikan oleh

pendidik supaya bisa

menyelesaikan

permasalahan dalam

belajar kelompok

Fase 3

Mengorganisasikan

peserta didik ke dalam

kelompok belajar

Pendidik menjelaskan

kepada peserta didik

bagaimana cara

membentuk kelompok

belajar dan membantu

setiap kelompok agar

melakukan transisi

secara efisien

Peserta didik belajar

kelompok sesuai

dengan kelompok

yang ditentukan dan

saling berinteraksi

untuk menyelesaikan

permasalahan yang

diberikan

32

Fase 4

Membimbing

kelompok bekerja dan

belajar

Pendidik membimbing

kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas

Peserta didik

mendiskusikan

permasalahn yang

diberikan dan

menentukan strategi

pemecahannya

Fase 5

Evaluasi

Pendidik mengevaluasi

hasil belajar tentang

materi yang telah

dipelajari atau masing-

masing kelompok

mempresentasikan hasil

kerjanya

Perwakilan dari

kelompok

mempresentasikan

hasil kerja mereka

dan kelompok lain

menanggapi

Fase 6

Memberikan

penghargaan

Pendidik mencari cara

untuk menghargai hasil

belajar individu dan

kelompok

Peserta didik

mendapatkan

penghargaan dari

pendidik baik berupa

pujian atau hadiah

33

Berdasarkan uraian di atas penulis mencoba memberikan

model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD dalam

proses pembelajaran PAI materi membiasakan perilaku terpuji

dimana model pembelajaran ini lebih berpusat pada peserta didik

dalam kelompok-kelompok kecil

e Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games

Tournament)

1) Pengertian Model Pembelajara TGT

Menurut Afrisanti Lusita pembelajaran koperatif model

TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif

yang mudah diterapkan melibatkan aktivitas seluruh peserta

didik tanpa harus ada perbedaan status melibatkan peran peserta

didik sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan

reinforcement Aktivitas belajar dengan permainan yang

dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT

memungkinkan peserta didik dapat belajar lebih rileks disamping

menumbuhkan tanggung jawab kerjasama persaingan sehat dan

keterlibatan belajar

34

Menurut Rusman TGT adalah salah satu tipe

pembelajaran kooperatif yang menempatkan peserta didik dalam

kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6

orang peserta didik yang memiliki kemampuan jenis kelamin dan

suku ras yang berbeda23

Pendidik menyajikan materi dan peserta

didik bekerja dalam kelompok mereka masing-masing Tugas

yang diberikan dikerjakan bersama-sama dengan anggota

kelompoknya Apabila ada dari anggota kelompok yang tidak

mengerti dengan tugas yang diberikan maka anggota kelompok

yang lain bertanggung jawab untuk memberikan jawaban atau

menjelaskannya sebelum mengajukan pertanyaan tersebut

kepada pendidik

2) Langkah-Langkah Pembelajaran TGT

Slavin menjelaskan ada lima komponen utama dalam

metode TGT yaitu pembelajaran awal kelompok belajar (team

study) permainan (games) turnamenkompetisi (tournament)

dan pengakuan kelompok (teams recognition)

23

Rusman Model-model Pembelajaran Mengembangkan

Profesionalisme Pendidik (Jakarta Rajawali Pers 2011) h 224-225

35

a) Pembelajaran awal

Pembelajaran awal dalam metode TGT tidaklah berbeda

dengan pembelajaran biasa atau pembelajaran klasikal oleh

pendidik hanya pelajaran difokuskan pada materi yang sedang

dibahas saja Tujuan pembelajaran awal adalah membentuk

peserta didik dalam kecakapan komunikasi menggali informasi

kecakapan bekerjasama dalam kelompok dan kecakapan dalam

memecahkan masalah Kegiatan awal akan dapat menentukan

kegiatan yang akan dilakukan berikutnya

b) Kelompok belajar (team study)

Kelompok belajar di susun dengan beranggotakan 4-5

orang yang mewakili percampuran dari berbagai keragaman

dalam kelas seperti kemampuan akademik jenis kelamin

rasetnis Pada kegiatan kelompok belajar seluruh peserta didik

mempelajari materi pelajaran dari berbagai sumber belajar (buku

teks internet) kemudian menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

disusun oleh pendidik Setelah peserta didik menjawab

pertanyaan-pertanyaan tersebut perwakilan peserta didik

mempresentasikan hasil belajarnya

36

c) Permainan (games)

Permainan dalam pembelajaran kooperatif akan

menimbulkan kekreatifan peserta didik Kegiatan belajar dengan

permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif TGT

memungkinkan peserta didik dapat belajar lebih rileks

Pertanyaan dalam games disusun dan dirancang dari materi-

materi yang telah disajikan untuk menguji pengetahuan peserta

didik yang diperoleh mewakili masingmasing kelompoksetiap

peserta didik mengambil sebuah kartu yang diberi nomor dan

menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor pada kartu

tersebut

d) Turnamen (tournament)

Turnamen adalah susunan beberapa games yang

dipertandingkan Biasanya dilaksanakan pada akhir minggu atau

akhir unit pokok pembehasan setelah pendidik memberikan

penyajian kelas dan kelompok telah mengerjakan lember

kerjanya Sebelum memulai pertandingan pendidik meminta

peserta didik ke kelompok pertandingan Pada meja pertandingan

37

disediakan 1 set lembar pertandingan kunci jawaban kartu

nomor (jumlahnya sesuai dengan nomor soal) dan format skor

pertandingan Adapun cara menentukan penghargaan pada model

pembelajaran TGT disajikan pada tabel 22 sebagai berikut

Tabel 22

Cara Menentukan Penghargaan

Kriteria Rata-rata Tim Penghargaan (award)

31-40 Cukup (Good team)

41-45 Baik (Great team)

gt 46 Amat baik (Super tim)

Adapun langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe

Teams Games Tournamen (TGT) dapat dilihat pada tabel 23

sebagai berikut

38

Tabel 23

Fase-fase dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

yaitu24

Fase Tingkah Laku Pendidik

Fase 1

Memotivasi peserta didik

dan menyampaikan tujuan

Pendidik memotivasi peserta didik belajar

dan menyampaikan tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut

Fase 2

Menyampaikan informasi atau

materi pelajaran

Pendidik menyajikan informasi dan

memberikan materi pelajaran kepada peserta

didik

Fase 3

Mengelompokkan peserta didik

secara heterogen

Pendidik menjelaskan kepada peserta didik

bagaimana caranya membentuk kelompok

agar melakukan transisi secara efisien dalam

belajar

24

Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan

Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi

Presindo 2012) h 65

39

Fase 4

Membimbing kelompok belajar

secara tournament

Pendidik memotivasi serta membimbing

kelompokkelompok belajar pada saat

mengerjakan tugas bersama serta memandu

peserta didik memainkan suatu permainan

sesuai dengan struktur pembelajaran

koopeartif

Fase 5

Evaluasi

Pendidik mengevaluasi hasil belajar peserta

didik menentukan skor individu dan skor

rata-rata kelompok

Fase 6

Memberikan Penghargaan

Pendidik memberikan penghargaan hasil

belajar individual dan kelompok

f Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

1) Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Model pembelajaran STAD pertama kali dikembangkan

oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John

Hopkin Menurut Slavin dalam Rusman model STAD merupakan

variasi pembelajaran kooperatif yang banyak diteliti25

Student

25

Rusman Model-model Pembelajaran Mengembangkan

Profesionalisme Pendidik (Jakarta Rajawali Pers 2011) h213

40

TeamsndashAchievement Divisions (STAD) merupakan salah satu tipe

model pembelajaran kooperatif yang paling banyak diteliti

Dalam model STAD kelompok terdiri atas empat sampai

lima peserta didik yang mewakili keseimbagan kelas dalam

kemampuan akademik jenis kelamin dan ras Kelompok

merupakan tampilan paling penting dari STAD dan penting pula

bagi pendidik dalam rangka mengarahkan anggota masing-

masing kelompok Slavin menyarankan peringkat para peserta

didik dalam kemampuan akademik dibuat terlebih dahulu

Masing-masing kelompok terdiri atas seorang peserta didik dari

kelompok atas seorang peserta didik dari kelompok bawah dan

dua orang peserta didik dengan kemampuan rata-rata

Pembentukan kelompok dengan cara semacam ini

bertujuan agar diperoleh kesetaraan di antara kelompok-

kelompok tersebut Keseimbangan dalam jenis kelamin dan ras

juga harus menjadi pertimbangan Dengan demikian masing-

masing kelompok kurang lebih sama dalam berbagai aspek

Pendidik memperesentasikan pelajaran dan kemudian peserta

didik bekerjasama tim untuk memastikan seluruh anggota tim

41

telah menuntaskan pelajaran dengan baik Akhirnya semua

peserta didik menjalani kuis perseorangan tentang pelajaran

tersebut dan pada saat itu mereka tidak boleh saling membantu

Adapun penghargaan yang diberikan adalah penghargaan

kelompok Karena skor kelompok didasarkan pada kemajuan

yang diperoleh peserta didik atas nilai sebelumnya siapapun bisa

menjadi ldquobintangrdquo kelompok dalam satu minggu itu

Jika peserta didik menginginkan kelompok mereka

memperoleh hadiah mereka harus membantu teman sekelompok

mereka dalam mempelajari materi Meskipun semua peserta didik

belajar bersama dalam kelompok mereka mereka tidak boleh

saling membantu dalam mengerjakan kuis yang merupakan

tanggung jawab individual Model ini mengaharuskan setiap

peserta didik menguasai materi sehingga dengan kemampuan

dasar yang berbeda setiap peserta didik memperoleh kesempatan

yang sama untuk berhasil

42

2) Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD

Menurut Slavin dalam Yatim Riyanto langkah-langkah

model STAD adalah sebagai berikut

a) Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara

heterogen (campuran menurut prestasi jenis kelamin suku

dan lain-lain)

b) Pendidik menyajikan pelajaran

c) Pendidik memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan

oleh anggota-anggota kelompok Anggotanya tahu

menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota

dalam kelompok itu mengerti

d) Pendidik meberi kuispertanyaan kepada seluruh peserta didik

Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu

e) Memberi evaluasi

f) Kesimpulan26

STAD terdiri atas lima komponen utama yaitu presentasi

kelas tim kuis skor kemajuan individual dan rekognisi tim

26

Yatim Riyanto Paradigma Baru Pembelajaran (Jakarta Kencana

2009) h268-269

43

Lima komponen utama dalam pembelajaran kooperatif akan

dijelaskan sebagai berikut

a) Presentasi kelas

Materi dalam STAD pertama-tama diperkenalkan

dalam presentasi di dalam kelas Ini merupakan pengajaran

langsung seperti yang sering kali dilakukan atau diskusi

pelajaran yang dipimpin oleh pendidik Bedanya presentasi

kelas dengan pengajaran biasa hanyalah presentasi tersebut

haruslah benarbenar berfokus pada unit STAD Dengan cara

ini para peserta didik akan menyadari bahwa mereka harus

benar-benar memberi perhatian penuh selama presentasi kelas

karena dengan demikian akan sangat membantu mereka

mengerjakan kuis-kuis dan skor kuis mereka menentukan skor

tim mereka

b) Tim

Tim terdiri dari empat atau lima peserta didik yang

mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja

akademik jenis kelamin ras dan etnisitas Fungsi utama dari

tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-

44

benar belajar dan lebih khususnya lagi adalah untuk

mempersiapkan anggotanya untuk bias mengerjakan kuis

dengan baik Setelah pendidik menyampaikan materi tim

berkumpul untuk mempelajari lembar kegiatan LKS atau

materi lainnya

c) Kuis

Setelah kegiatan tim para peserta didik akan

mengerjakan kuis individual Para peserta didik tidak

diperbolehkan untuk saling membantu dalam mengerjakan

kuis Sehingga tiap peserta didik bertanggung jawab secara

individual untuk memahami materinya7c760b13

d) Skor kemajuan individual

Tiap peserta didik dapat memberikan kontribusi poin

yang maksimal kepada timnya dalam sistem skor ini Setiap

peserta didik diberikan skor rdquoawalrdquo yang diperoleh dari rata-

rata kinerja peserta didik tersebut sebelumnya dalam

mengerjakan kuis yang sama Peserta didik selanjutnya akan

mengumpulkan poin untuk tim mereka berdasarkan tingkat

kenaikan skor kuis mereka dibandingkan dengan skor awal

45

mereka Kriteria pemberian skor dapat dilihat pada tabel 24

sebagai berikut

Tabel 24

Kriteria Pemberian Skor Peningkatan Individu27

No Skor tes Skor

peningkatan 1 Lebih dari 10 poin di bawah nilai awal 5

2 Antara 10 sampai 1 di bawah nilai awal 10

3 Antara 0 sampai 10 di atas nilai awal 20

4 Lebih dari 10 poin di atas nilai awal 30

5 Nilai terbaik (tidak berdasarkan nilai awal) 40

e) Rekognisi tim

Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk

penghargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai

kriteria tertentu Skor tim peserta didik dapat juga digunakan

untuk menentukan dua puluh persen dari peringkat mereka

Untuk menentukan tingkat penghargaan yang diberikan untuk

27

Zulfiani Tonih F Kinkin S Strategi Pembelajaran Sains

(JakartaLembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah 2009) h 141

46

prestasi kelompok dapat dilihat pada tabel 25 halaman 29

sebagai berikut

Tabel 25

Tingkat Penghargaan Kelompok Model

Pembelajaran STAD28

No Rata-Rata Kelompok Penghargaan

1 15 Good Team (Tim yang bagus)

2 20 Great Team (Tim yang hebat)

3 25 Super Team (Tim yang Super)

Adapun tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan dalam

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat

dilihat pada tabel 26 sebagai berikut

28

Zulfiani Tonih F Kinkin S Strategi Pembelajaran Sains

(JakartaLembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah 2009) h142

47

Tabel 26

Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD29

Fase Kegiatan Pendidik

Fase 1

Menyampaikan tujuan dan

memotivasi peserta didik

Menyampaikan semua tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

pada pelajaran tersebut dan

memotivasi peserta didik belajar Fase 2

Menyajikanmenyampaikan

Informasi

Menyajikan informasi kepada

peserta didik dengan jalan

mendemonstrasikan atau lewat

bahan bacaan

Fase 3

Mengorganisasikan peserta

didik dalam kelompok-

kelompok belajar

Menjelaskan kepada peserta didik

bagaimana caranya membentuk

kelompok belajar dan membentuk

setiap kelompok agar melakukan

transisi secara efisien

29

Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan

Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi

Presindo 2012) h 58

48

Fase 4

Membimbing kelompok

bekerja dan belajar

Membimbing kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas mereka

Fase 5

Evaluasi

Mengevaluasi hasil belajar tentang

materi yang telah diajarkan atau

masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil kerjanya Fase 6

Memberikan penghargaan

Mencari cara-cara untuk menghargai

baik upaya maupun hasil belajar

individu dan kelompok

g Persamaan dan Perbedaan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe TGT dan STAD

Berdasarkan uraian sebelumnya dapat disimpulkan

perbedaan dan persamaan antara model pembelajaran kooperatif

tipe STAD dan TGT Persamaan dalam model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dan TGT dapat dilihat dari kelompok

belajar dimana pada STAD dan TGT ini peserta didik dibagi

49

menjadi kelompok kecil yang heterogen30

jika dilihat ketika

proses pembelajaran berlangsung kedua model pembelajaran

tersebut sama-sama melakukan diskusi kelompok peserta didik

bekerja di dalam tim untuk menjawab pertanyaan LKS yang

dibuat oleh pendidik dan memastikan seluruh anggota tim

menguasai pelajaran tersebut31

dan pada saat akhir dari

pembelajaran kedua model pembelajaran ini sama-sama

memberikan penghargaan (rekognisi tim) pada setiap kelompok

yang terbaik32

Sedangkan perbedaan antara model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dan TGT dapat dilihat dari sistem penilaian

pangkatan individu dalam STAD penilaian menggunakan kuis

individual pada tiap akhir pelajaran sedangkan dalam TGT

penilaian menggunakan turnamen akademik dimana peserta didik

berkompetisi sebagai wakil dari timnya melawan anggota dari tim

30

Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan

Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi

Presindo 2012)h 84 31

Slavin Robert E Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik

(Bandung Nusa Media 2010) h167 32

Slavin Robert E Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik

(Bandung Nusa Media 2010) h143

50

yang lain33

Selain itu dalam model pembelajaran STAD sebelum

menghitung skor perkembangan individu peserta didik diberikan

skor awal sedangkan TGT tidak terdapat skor awal tetapi

langsung menghitung hasil poin turnamen peserta didik34

2 Keaktifan Belajar

a Pengertian Keaktifan Belajar

Menurut Syaiful Bahri Djamarah belajar bukanlah

berproses dalam kehampaan Tidak pula pernah sepi dari

berbagai aktivitas tidak pernah terlihat orang yang belajar tanpa

melibatkan aktivitas raganya Apalagi bila aktivitas belajar itu

berhubungan dengan masalah belajar menulis mencatat

memandang membaca mengingat berfikir atau praktek35

Sedangkan Muhibbin Syah aktivitas istilah umum yang dikaitkan

dengan keadaan bergerak eksplorasi dan berbagai repson lainnya

33

Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan

Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi

Presindo 2012) h 63 34

Slavin Robert E Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik

(Bandung Nusa Media 2010) h162 35

Syaiful Bahri Djamarah Psikologi Belajar Edisi 2 (Jakarta

Rineka Cipta 2008) h38

51

terhadap rangsangan sekitar36

Sedangkan Menurut Oemar

Hamalik belajar adalah modifikasi atau mempertegu kelakuan

melalui pengalaman (learning is defined as the modification or

strengthening of behavior through experiencing)37

Keaktifan belajar menurut Poerwodarminto adalah

kegiatan sedang belajar merupakan proses perubahan pada diri

individu kearah yang lebih baik yang bersifat tetap berkat

adanya interaksi dan latihan Jadi keaktifan belajar adalah

suatu kegiatan individu yang dapat membawa perubahan kearah

yang lebih baik pada diri individu karena adanya interaksi antara

individu dengan individu dan individu dengan lingkungan38

Keaktifan belajar adalah suatu kegiatan yang

menimbulkan perubahan pada diri individu baik tingkah laku

maupun kepribadian yang bersifat kecakapan sikap kebiasaan

kepandaian yang bersifat konstan dan berbekas Keaktifan belajar

36

Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru

(Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) h 89 37

Oemar Hamalik Proses Belajar Mengajar (Jakarta Bumi Aksara

2008) h 27 38

Poerwadarminta WJS Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Jakarta 2012) h17

52

akan terjadi pada diri peserta didik apabila terdapat interaksi

antara situasi stimulus dengan isi memori sehingga perilaku

peserta didik berubah dari waktu sebelum dan sesudah adanya

situasi stimulus tersebut

Selama proses belajar peserta didik dituntut aktivitasnya

untuk mendengarkan memperhatikan dan mencerna pelajaran

yang diberikan pendidik disamping itu sangat dimungkinkan

para peserta didik memberikan balikan berupa pertanyaan

gagasan pikiran perasaan keinginannya Pendidik hendaknya

mampu membina rasa keberanian keingintahuan peserta didik

untuk itu peserta didik hendaknya merasa aman nyaman dan

kondusif dalam belajar Peran pendidik dalam pembelajaran

peserta didik aktif adalah sebagai fasilitator dan pembimbing

peserta didik yang memberi berbagai kemudahan peserta didik

dalam belajar serta mampu mendorong peserta didik untuk

belajar seoptimal mungkin Sedangkan Sardiman menyatakan

bahwa ldquoKeaktifan belajar adalah aktifitas yang bersifat fisik

53

maupun mentalrdquo39

Selama kegiatan belajar kedua aktifitas

tersebut harus terkait sehingga akan mengahasilkan aktifitas

belajar yang optimal

Berdasarkan pendapat di atas maka yang dimaksud

dengan keaktifan belajar adalah aktifitas fisik maupun mental

yang difokuskan pada saat proses pembelajaran yang ditandai

dengan adanya perubahan dari individu masing-masing karena

adanya interaksi yang aktif

b Macam-macam Keaktifan Belajar

Macam-macam keaktifan belajar yang dapat dilakukan

oleh peserta didik di sekolah menurut Sardiman antara lain

1) Visual Activities seperti membaca memperhatikan gambar

memperhatikan demonstrasi orang lain

2) Oral Activities seperti mengatakan merumuskan bertanya

memberi saran mengeluarkan pendapat mengadakan

interview diskusi interupsi

39

AM Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta

Raja GrafindoPersada 2001) h99

54

3) Listening Activities seperti mendengarkan uraian

percakapan diskusi pidato

4) Writing Activities seperti menulis ceritera karangan

laporan tes angket menyalin

5) Drawing Activities seperti membuat grafik peta diagram

6) Motor Activities seperti melakukan percobaan membuat

konstruksi model mereparasi

7) Mental Activities seperti menanggapi mengingat

memecahkan soal menganalisa melihat hubungan

mengambil keputusan

8) Emotional Activities seperti menaruh minat merasa bosan

berani gembira gugup senang40

Menurut Soemanto macam-macam keaktifan belajar

yang dapat dilakukan oleh peserta didik dalam beberapa situasi

adalah sebagai berikut

1) Mendengarkan

2) Memandang

3) Meraba mencium dan mencicipi

40

M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta

Raja GrafindoPersada 2001) h101

55

4) Menulis atau mencatat

5) Membaca

6) Membuat ringkasan

7) Mengamati tabel diagram dan bagan

8) Menyusun kertas kerja

9) Mengingat

10) Berpikir

11) Latihan atau praktek41

Keaktifan yang dilakukan peserta didik selama proses

pembelajaran memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap

daya ingat peserta didik Vernon Magnesen dalam penelitiannya

menemukan bahwa ingatan yang diperoleh dari belajar melalui

membaca sebesar 20 mendengar sebesar 30 melihat

sebesar 40 mengucapkan sebesar 50 melakukan sebesar

60 dan gabungan dari melihat mengucapkan mendengar

dan melakukan sebesar 9042

41

Soemanto Wasty Psikologi Pendidikan (Jakarta Rineka Cipta

2003) h107 42

Anni Catharina Tri Psikologi Belajar (Semarang Unnes Press

2004) h85

56

Proses belajar-mengajar yang dapat memungkinkan cara

belajar peserta didik secara aktif harus direncanakan dan

dilaksanakan secara sistematik Selama pelaksanaan belajar-

mengajar hendaknya diperhatikan beberapa prinsip seperti

stimulus perhatian dan motivasi respons yang dipelajari

penguatan dan pemakaian dan pemindahan sehingga peserta

didik dapat melakukan kegiatan belajar secara optimal

3 Hasil Belajar

a Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar menurut Snelbeker dalam Rusmono adalah

perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh peserta didik

setelah melakukan perbuatan belajar43

Jika setelah melakukan

proses belajar seseorang tidak memperoleh kemampuan baru

maka dapat dikatakan orang tersebut belum mendapatkan hasil

belajar Sejalan dengan Snelbeker Lapono juga menjadikan

perubahan tingkah laku sebagai indikator seseorang memperoleh

hasil belajar atau tidak

43

Rusmono Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning

itu Perlu untuk meningkatkan Profesionalitas Guru (Bogor Ghalia

Indonesia 2012) h8

57

Hasil belajar diukur berdasarkan terjadi atau tidaknya

perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang telah

melaksanakan proses belajar (Lapono)44

Menurut Rifarsquoi dan

Anni hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh

pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar Hasil belajar

hanya akan diperoleh seseorang setelah melaksanakan aktivitas

belajar45

Berdasarkan beberapa pengertian hasil belajar yang telah

diuraikan di atas maka peneliti menyimpulkan hasil belajar

adalah perubahan tingkah laku atau kemampuan baru yang

diperoleh seseorang setelah melaksanakan aktivitas belajar

Menurut Bloom dalam Poerwanti hasil belajar yang terjadi pada

diri seseorang meliputi tiga ranah ketiga ranah tersebut yaitu

kognitif afektif dan psikomotor46

44

Lapono Nabisi dkk Belajar Dan Pembelajaran SD (Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi Departernen Pendidikan Nasional 2008) h1-12 45

Rifarsquoi Ahmad dan Catharina Tri Anni Psikologi Pendidikan

(Semarang UNNES Press 2010) h 85 46

Poerwanti Endang dkk Asesmen Pembelajaran SD (Direktorat

Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Jakarta 2008)

h1-24

58

b Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta

didik adalah sebagai berikut

1) Faktor Internal

a) Faktor jasmaniah panca indera yang tidak berfungsi

sebagaimana mestinya

b) Faktor psikologis terdiri atas faktor intelektif yang

meliputi faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat serta

faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang dimiliki

2) Faktor Eksternal

a) Lingkungan sosial

Yang termasuk lingkungan sosial adalah

lingkungan sosial sekolah seperti pendidik staf

administrasi serta teman sekelas yang dapat

mempengaruhi semangat belajar seseorang peserta

didik dan lingkungan sosial peserta didik seperti

masyarakat tetangga serta teman sepermainan

59

b) Lingkungan nonsosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial

adalah gedung sekolah dan letaknya rumah tempat

tinggal peserta didik dan letaknya alat-alat belajar

keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan peserta

didik

3) Faktor Pendekatan Belajar

Segala cara atau strategi yang digunakan oleh

peserta didik dalam menunjang efektivitas dan efisiensi

proses pembelajaran materi tertentu

c Hasil Belajar dengan Model TGT dan STAD

Model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD

memfokuskan pada perkembangan kognitif afektif dan

psikomotor peserta didik Model pembelajaran ini fokusnya pada

aktivitas belajar peserta didik dalam kelompok tetapi pada apa

yang mereka pikirkan (kognisi mereka) selama mereka

mengerjakannya Meskipun demikian model pembelajaran

kooperatif tipe TGT dan STAD juga mampu meningkatkan hasil

belajar peserta didik dalam ranah afektif dan psikomotor Pada

60

ranah afektif sikap peserta didik yang telah melaksanakan

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT

dan STAD akan menjadi lebih baik dari sebelumnya karena

peserta didik sudah mampu memahami nilai-nilai yang telah

dipelajarinya Sedangkan pada ranah psikomotor kegiatan

peserta didik pada pembelajaran jelas lebih banyak dibandingkan

kegiatan peserta didik yang belajar secara konvensional dengan

demikian peserta didik mampu meningkatkan hasil belajarnya

Adapun materi pembelajaran yang masih belum mencapai hasil

maksimal dan kesesuaian materi dengan jedua model

pembelajaran yang akan dijadikan penelitian adalah materi

akhlak mulia Karena dalam materi tersebut pembahasan tentang

interaksi dengan manusia lain

d Materi Aqidah Akhlak

1) Pengertian Aqidah Akhlak

Pembelajaran aqidah akhlak adalah upaya sadar dan

terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal

memahami menghayati dan mengimani Allah SWT dan

merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia pada kehidupan

61

sehari-hari melalui kegiatan bimbingan pembelajaran latihan

penggunaan pengalaman keteladanan dan pembiasaan Pada

kehidupan masyarakat majemuk dalam bidang keagamaan mata

pelajaran ini mengarahkan peserta didik pada peneguhan Akidah

di satu sisi dan peningkatan toleransi pada penganut agama lain

dalam rangka mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa47

Pelajaran Aqidah akhlak di SMP Negeri 24 Kota Serang

berisi bahan pelajaran yang dapat mengarahkan pada pencapaian

kemampuan dasar pserta didik untuk dapat memahami rukun

iman secara ilmiah serta pengalaman dan pembisaan berakhlak

Islami untuk dapat dijadikan landasan perilaku dalam kehidupan

sehari-hari serta sebagai bekal untuk jenjang pendidikan

berikutnya Pada mata pelajaran aqidah akhlak ini berisi

beberapa materi yang terdiri dari beberapa bab pada bab

pertama memahami kalam meliputi a) pengertian dan fungsi

ilmu kalam b) hubungan ilmu kalam dengan ilmu lainnya Bab

kedua aliran-aliran ilmu kalam dan tokohnya meliputi a) aliran

47

BSNP Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMAMA (Jakarta BSNP 2006)

h 4

62

khawarij b) aliran murjirsquoah c) aliran syiah d) aliran jabariyah

e) aliran qadariyah f) aliran mursquotazilah dan g) ahlusunnah wal

jamarsquoah Pada bab ketiga tentang akhlak terpuji meliputi a)

adab berpakaian dan berhias b) adab bertamu dan menerima

tamu c) adab perjalanan d) adab menjenguk orang sakit Pada

bab keempat tentang akhlak tercela meliputi a) berjudi b)

mabuk-mabukan c) zina d) durhaka pada orang tua e) buruk

sangka dan dengki

2) Pembelajaran Aqidah Akhlak

Pembahasan tentang definisi pembelajaran aqidah akhlak

akan diawali dengan pembahasan mengenai pengertian

pembelajaran aqidah dan akhlak Secara umum pengertian

pembelajaran menurut Darsono adalah suatu kegiatan yang

dilakukan oleh pendidik sedemikian rupa sehingga tingkah

laku peserta didik mengalami perubahan ke arah yang

diinginkan48

Istilah pembelajaran mengandung unsur belajar

dan pembelajaran (teaching and learning) jadi pembelajaran

telah mencakup belajar Istilah pembelajaran merupakan

48

Darsono Belajar dan Pembelajaran (Semarang IKIP Semarang

Press 2001) h23

63

perubahan istilah yang sebelumnya dikenal dengan Proses

Belajar Mengajar (PBM) atau Kegiatan Belajar Mengajar

(Ismail)49

Hamalik mendefinisikan bahwa pembelajaran adalah

suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi

internal material fasilitas perlengkapan dan prosedur saling

mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran50

Pembelajaran pada hakekatnya adalah interaksi antara peserta

didik dengan linkungannya sehingga terjadi perubahan

perilaku ke arah yang lebih baik Banyak sekali faktor yang

mempengaruhi perubahan tingkah laku baik faktor internal

yang datang dari diri sendiri maupun faktor eksternal yang

datang dari lingkungan individu tersebut (Mulyasa)51

Sebelum penggunaan istilah pembelajaran populer para

penulis menggunakan istilah pengajaran Karena ada perbedaan

persepsi antara istilah pembelajaran dan pengajaran Praktek

mengajardi skolah pada umumnya lebih banyak berpusat pada

49

Ismail Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem

(Semarang Rasail Media Group 2008) h9 50

Hamalik Oemar Proses Belajar Mengajar (Jakarta Bumi

Aksara 2001) h57 51

E Mulyasa Kurikulum Berbasis Kompetensi (Bandung Remaja

Rosdakarya Offset 2004) h100

64

pendidik atau berkonotasi pada teacher centered Penggunaan

istilah pembelajaran diharapkan agar pengajarpendidik ingat

akan tugasnya membelajarkan peserta didik

Pembelajaran terkait membelajarkan peserta didik atau

bagaimana membuat agar peserta didik dapat belajar dengan

mudah dan dorongan oleh kemampuannya sendiri untuk

mempelajari apa yang teraktualisasikan dalam kurikulum

sebagai kebutuhan peserta didik Oleh karena itu pembelajaran

berupaya menjabarkan nilai-nilai yang terkandung dalam

kurikulum dengan menganalisa tujuan pembelajaran dan

karakteristik isi bidang studi pendidikan agama yang

terkandungdalam kurikulum Selanjutnya dilakukan kegiatan

untuk memilih menetapkan dan mengembangkan cara-cara

(metode dan strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang ditetapkan sesuai dengan kondisi yang

ada agar kurikulum dapat diaktualisasikan dalam pembelajaran

(Muhaimin)52

52

Muhaimin Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan

Pendidikan Agama Islam di Sekolah (Bandung PT Remaja Rosdakarya

2004) h125

65

Peningkatan kualitas proses pembelajaran dapat dimulai

dari menganalisis setiap komponen yang dapat membentuk dan

mempengaruhi proses pembelajaran Komponen yang selama ini

dianggap mempengaruhi proses pendidikan adalah komponen

pendidik Bagaimanapun bagus dan idealnya kurikulum

pendidikan serta lengkapnya sarana dan prasarana pendidikan

tanpa diimbangi dengan kemampuan pendidik dalam

mengimpelementasikannya maka semuanya akan sia-sia

(Sanjaya)53

Berkaitan dengan hal tersebut terdapat salah satu model

yang dapat dijadikan alternatif untuk memperbaiki kondisi

pembelajaran seperti yang diharapkan Model yang dimaksud

adalah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT dan STAD Pembelajaran yang

mengutamakan aktivitas peserta didik dapat memberikan hasil

yang optimal

Melalui belajar aktif terjadi proses interaksi antara

peserta didik dengan lingkungannya peserta didik tidak

53

Sanjaya Wina Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan (Jakarta Kencana 2007) h13

66

hanya dilarutkan sebagai kertas putih yang siap diisi begitu saja

tetapi peserta didik sebagai subjek belajar harus melakukan

berbagai aktivitas yang mendukung pembelajarn dan

keberhasilan peserta didik

Model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD

adalah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui

pengembangan imajinasi dan penghayatan peserta didik

pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan peserta

dengan melakukan aktivitas secara aktif dalam proses

pembelajaran Model pembelajaran ini diharapkan mampu

merangsang belajar peserta didik lebih meningkat sehingga

menghasilkan prestasi belajar yang baik karena antara model

pembelajaran dan materi ada kesesuaian Dan akhirnya dengan

model pembelajaran ini peserta didik tidak hanya memahami

materi saja akan tetapi mampu menhayati dan diharapkan bisa

mengaplikasikan dalam kehidupan nyata

B Kajian Penelitian yang Relevan

Tinjauan kepustakaan merupakan kumpulan hasil

penelitian yang relevan maksudnya meninjau atau memeriksa

67

kepustakaan baik kepustakaan tarbiyah maupun institut serta

skripsi atau karya ilmiah yang berkaitan dengan permasalahan

yang akan diteliti yang lebih mengkhususkan pengkajian terhadap

penelitian yang terdahulu untuk mengetahui apakah permasalahan

ini sudah mahapeserta didik yang meneliti dan membahasnya

ataukah belum Setelah mengadakan pemeriksaan terhadap

beberapa kepustakaan maka diketahui sudah ada beberapa hasil

penelitian yang bisa kita jadikan rujukan diantaranya adalah

1 Penelitian yang dilakukan oleh Lisnawati dengan judul

ldquoPerbedaan Hasil Belajar Biologi antara Siswa yang Diajar

dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Student Achivement Division (STAD) dan Team Games

Tournament (TGT)rdquo Hasil penelitian menunjukkan terdapat

perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kedua kelas

tersebut Kesimpulan ini didasarkan pada hasil pengujian

hipotesis dengan menggunakan uji t terhadap kedua nilai

posttest Berdasarkan pengujian hipotesis tersebut diperoleh

nilai thitung sebesar 481 dan nilai t pada taraf signifikan 5

adalah 200 Dengan demikian terlihat bahwa thitung tabel gt ttabel

68

sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak Hasil penelitian juga

menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT

lebih baik dibandingkan dengan STAD Hal tersebut terlihat

dari rerata skor posttest antara kedua kelas tersebut Kelas

yang diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

memiliki rerata skor posttest sebasar 61 dan kelas yang

diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki

rerata skor posttest sebasar 76

2 Penelitian oleh Hendrik Arung Lamba dalam penelitiannya

yang berjudul ldquoPengaruh Pembelajaran Kooperatif Model

STAD dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil Belajar Fisika

Peserta didik SMArdquo Menyatakan bahwa terdapat perbedaan

perolehan hasil belajar fisika yang signifikan antara

pembelajaran kooperatif model STAD dan pembelajaran

klasikal terhadap hasil belajar fisika peserta didik kelas satu

SMA GKTS Imanuel Palu Metode pembelajaran kooperatif

69

lebih unggul dari pada metode pembelajaran klasikal dalam

mempengaruhi hasil belajar fisika54

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah

dikemukakan sebelumnya bahwa ada kesamaan dengan

penelitian yang penulis rencanakan yaitu dari segi model

pembelajaran kooperatif tipe STAD tetapi penulis

menambahkan satu model pembelajaran kooperatif tipe TGT

dan aktivitas belajar Perbedaan penelitian yang akan penulis

teliti yaitu pada mata pelajaran dan objek penelitian

3 Sarah Nur Azmi dalam skripsinya yang berjudul

ldquoPerbandingan antara model pembelajaran cooperative

learning tipe STAD dengan pembelajaran konvensional dalam

rangka meningkatkan hasil belajar PAI Dalam penelitian ini

dijelaskan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar yang

sangat signifikan pada kelas eksperimen (kelas yang diajar

dengan model pembelajaran STAD) hal ini dapat dilihat

perbedaan rata-rata kedua kelas tersebut yaitu kelas kontrol

54

Hendrik Lamba Arung Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Model

STAD dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta didik SMA

(Jurnal Ilmu Pendidikan vol 2 no 13 2006) h127

70

dan kelas eksperimen Hal ini menunjukkan bahwa dengan

pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar

peserta didik55

Banyaknya penelitian sebelumnya yang membahas

model pembelajaran kooperatif bukan berarti penelitian yang

akan penulis rencanakan sama dengan penelitian tersebut

Penelitian yang penulis rencanakan memiliki perbedaan

dengan penelitian-penelitian sebelumnya Perbedaan tersebut

antara lain dari objek penelitian sampel yang digunakan

dalam penelitian dan variabel atribut dalam penelitian ini

C Kerangka Berpikir

Berdasarkan deskripsi teori yang telah dipaparkan di atas

maka dapat disusun kerangka berpikir sebagai berikut

1 Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Hasil Belajar

Pembelajaran yang dilakukan dengan model pembelajaran

yang tepat dan memberikan kesempatan kepada peserta didik

55

Sarah Nur Azmi Perbandingan Antara Model Pembelajara

Cooperative Learning Tipe STAD dengan Pembelajaran Konvensional Dalam

Rangka Meningkatkan Hasil Belajar PAI (Jakarta Jurusan Pendidikan

Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Kependidikan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta 2012) h75

71

lebih aktif dan memberikan ruang gerak yang lebih luas kepada

peserta didik Model pembelajaran merupakan konsep yang akan

menggambarkan proses dari pembelajaran

Pemilihan model pembelajaran sebaiknya harus disesuaikan

dengan karakteristik peserta didik materi pembelajaran dan

sarana prasarana yang tersedia Model pembelajaran yang tepat

dalam pembelajaran akan membuat siswa lebih aktif berkreasi

dan beriteraksi dengan pendidik menjadi lebih hidup Dengan

proses pembelajaran yang interaktif maka hasil belajar

diharapkan akan dapat meningkat

2 Pengaruh Keaktifan Belajar Terhadap Hasil Belajar

Pada proses pembelajaran diperlukan peran aktif peserta

didik Keaktifan belajar merupakan kesiapan fisik dan mental

peserta didik pada saat menerima materi pembelajaran oleh

pendidik sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan

Keaktifan belajar yang tinggi pada siswa akan berdampak pada

hasil belajar siswa dalam menerima materi pembelajaran

72

3 Interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan

belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI

Hasil belajar PAI pada peserta didik dapat ditingkatkan

melalui penerapan model pembelajaran yang tepat Model

pembelajaran TGT dan model pembelajaran STAD merupakan

pola pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan

hasil belajar PAI Dalam usaha meningkatkan hasil belajar PAI

perlu didukung oleh keaktifan siswa dalam belajar di kelas

Berdasarkan karakteristik pembelajaran PAI dengan model

pembelajaran problem based learning dan model pembelajaran

konvensional yang dikemukakan di atas sama-sama

mempengaruhi hasil belajar PAI Menggunakan model

pembelajaran TGT peserta didik akan mampu berdiskusi dalam

kelompok menemukan fakta-fakta mencari data dan

menyimpulkan jawaban terhadap masalah sehingga dapat

dituangkan dalam bentuk jawaban dari kompetisi akademik

diakhir pembelajaran Sedangkan model pembelajaran STAD

peserta didik melakukan diskusi kelompok sama halnya dengan

model pembelajaran TGT hanya saja diakhir pembelajaran

73

penilaian kuis bersifat individual Oleh karena itu dengan

keaktifan peserta didik yang baik peserta didik akan dapat

berdiskusi dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh

pendidik Seseorang yang sedang belajar harus memperhatikan

kedua aspek tersebut dengan demikian dapat diduga terdapat

interaksi antara model pembelajaran dan keaktifan peserta didik

dalam belajar terhadap hasil belajar PAI

4 Perbedaan hasil belajar PAI bagi kelompok peserta didik

yang memiliki keaktifan belajar tinggi yang diajarkan

dengan model pembelajaran TGT dan model

pembelajaran STAD

Model pembelajaran TGT merupakan salah satu bentuk

model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik Dengan

model ini peserta didik dituntut untuk berperan aktif baik secara

individu maupun di dalam kelompoknya Peserta didik lebih

diberi kebebasan untuk berdiskusi dalam kelompok menemukan

fakta mencari bukti dan menyimpulkan masalah yang dapat

dituangkan dalam belajar untuk mendukung hasil belajar Begitu

pula dengan memiliki keaktifan yang tinggi peserta didik dapat

74

bertanya mencari tau baik melalui diskusi internet buku-buku

serta sumber belajar yang lain untuk dituangkan dalam

keterampilan sosial dalam bekerja bersama pada kelompoknya

Dengan keaktifan belajar yang tinggi peserta didik lebih mudah

dalam menerima proses pembelajaran PAI sehingga materi dalam

mata pelajaran PAI tersebut lebih cepat untuk diterima

Sedangkan model pembelajaran STAD juga sama dengan

TGT dimana pusat belajar berada pada peserta didik peserta

didik berdiskusi dalam kelompok untuk menemukan

pengetahuan-pengetahuan yang berkaitan dengan materi

pembelajaran Hanya saja penilaian akhir pembelajaran dilakukan

secara individu bukan penilaian perwakilan kelompo Peserta

didik yang memiliki keaktifan belajar tinggi bisa menerapkannya

karena dalam penilaiannya lebih bersifat individu dan tidak

berinteraksi lebih banyak dengan peserta didik lain sehingga

hasil belajar PAI dianggap merupakan hasil kerja masing-masing

individu tanpa melibatkan kelompok dengan demikian dapat

diduga bahwa dengan menggunakan model pembelajaran TGT

hasil belajar PAI lebih baik dibandingkan dengan model

75

pembelajaran STAD bagi peserta didik yang memiliki keaktifan

tinggi

5 Perbedaan hasil belajar PAI bagi kelompok peserta didik

yang memiliki keaktifan belajar rendah yang diajarkan

dengan model pembelajaran TGT dan model

pembelajaran STAD

Pendidikan agama islam merupakan salah satu mata

pelajaran wajib yang terdapat dalam kurikulum Sebagai mata

pelajaran yang harus diajarkan PAI memiliki tingkat kesulitan

yang cukup tinggi dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya

Kompleksnya materi-materi dalam PAI yang membutuhkan

kemampuan menghafal pada setiap materinya

Model pembelajaran TGT salah satu model pembelajaran

yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

melakukan aktivitas dalam mencari masalah-masalah kemudian

menyelesaikannya dalam kelompok Peserta didik yang memiliki

keaktifan belajar rendah kemungkinan akan mengalami kesulitan

dalam belajarnya dituntut untuk bekerja dalam kelompok

Sehingga dengan model pembelajaran ini konsentrasi peserta

76

didik dalam mencari permasalahan dalam satu kelompok akan

dapat mempengaruhi hasil belajar PAI

Sedangkan model pembelajaran STAD hampir sama

dengan model pembelajaran TGT dimana peserta didik lebih aktif

dalam proses pembelajaran Pembelajaran ini dilakukan sama

dalam kelompok untuk berdiskusi mencari masalah dan

menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh pendidik

Keaktifan belajar yang rendah akan menimbulkan peserta didik

pasif ataupun diam dalam diskusi kelomoknya Akan tetapi pada

saat proses penilaian diakhir pembelajaran pendidik memberikan

kuis untuk individual Dengan demikian dapat diduga bahwa

dengan menggunakan model pembelajaran TGT hasil belajar PAI

lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran STAD bagi

peserta didik yang memiliki keaktifan belajar rendah

D Pengajuan Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap

rumusan masalah penelitian dimana rumusan masalah penelitian

telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan Dikatakan

77

sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada

teori yang relevan belum didasarkan pada fakta-fakta empiris

yang diperoleh melalui pengumpulan data

Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban

teoritis terhadap rumusan masalah penelitian sebelum jawaban

empiris56

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut

1 Terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar

2 Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan

keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI

3 Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan

keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI

4 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi

56

Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD

(Bandung Alfabeta 2013) h38

78

5 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah

79

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Kegiatan yang baik harus memiliki tujuan yang jelas

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut

1 Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap

hasil belajar PAI

2 Untuk mengetahui pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil

belajar PAI

3 Untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran

dengan keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar

PAI

4 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar

dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi

lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar

tinggi

80

5 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar

dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah

lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar

rendah

B Tempat dan Waktu Penelitian

1 Tempat Penelitian

Tempat penelitian sangat penting untuk keberhasilan

dalam penelitian Pemilihan tempat untuk melaksanakan

penelitian harus disesuaikan dengan karakteristik masalah dalam

penelitian Hal ini akan berdampak pada hasil penelitian yang

dilakukan Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 24 Kota

Serang yang berlokasi di Jl Sewor Kelurahan Banjarsari

Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang

2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 8 kali pertemuan

sudah termasuk pretest dan posttest Dengan kata lain

pembelajaran PAI dengan menggunakan kedua model

pembelajaran tersebut dilakukan sebanyak 6 kali pertemuan

81

Dalam penelitian ini peneliti mengambil waktu diluar KBM hal

ini dilakukan agar tidak mengganggu program kurikulum yang

sudah disusun oleh pihak sekolah Penelitian dilakukan seminggu

dua kali yaitu setiap hati selasa dan kamis Adapun waktu

pelaksanaan pretest perlakuan dan posttest dilaksanakan pada

tanggal 4 sd 27 April 2017 dengan perincian sebagai berikut

Tabel 31

Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Kegiatan Tanggal Waktu

1 PretestTes Awal 4 April 2017 1400 sd

1600 Wib

2 TreatmenPerlakuan 6 sd 25 April

2017

1400 sd

1530 Wib

3 PosttestTes Akhir 27 April 2017 1400 sd

1600 Wib

C Metode dan Rancangan Penelitian

1 Metode Penelitian

Keberhasilan penelitian sangat ditentukan oleh

penggunaan metode Metode adalah langkah-langkah yang

diambil untuk memudahkan penelitian Sudjana mengungkapkan

bahwa ldquoMetode penelitian merupakan rangkaian cara atau

kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi

82

dasar pandangan-pandangan filosofis dan ideologis pertanyaan

dan isu-isu yang dihadapirdquo57

Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode eksperimen Mengenai metode

eksperimen dijelaskan oleh Sugiyono adalah sebagai berikut

ldquoMetode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai

metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

terkendalikan Metode penelitian eksperimen adalah

metode penelitian kuantitatifrdquo58

Selanjutnya Sugiyono mengemukakan bahwa ldquoMetode

penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan

untuk mencari pengaruh treatment tertentu (perlakuan) dalam

kondisi yang terkontrol (laboraturium)rdquo59

Dalam penelitian ini

sampel diberikan tes awal (pretest) menggunakan angket untuk

mengetahui tingkat keaktifan belajar peserta didik dan tes pilihan

ganda materi perilaku terpuji untuk memperoleh data hasil belajar

PAI sebelum diberikan perlakuan atau (treatment) Setelah data

diperoleh maka langkah selanjutnya sampel diberikan treatment

dengan menggunakan model pembelajaran TGT dan model

57

Sudjana Metode Statistik (Bandung Tarsito 2005) h52 58

Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)

h109 59

Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)

h11

83

pembelajaran STAD kepada peserta didik yang memiliki

keaktifan belajar tinggi maupun rendah sebanyak 8 kali

pertemuan setelah itu diberikan tes akhir (posttest) Hal tersebut

dilakukan untuk mengetahui pengaruh atau dampak yang

ditimbulkan oleh model pembelajaran TGT dan model

pembelajaran STAD dengan tingkat keaktifan belajar tinggi

maupun rendah terhadap hasil belajar PAI

2 Rancangan Penelitian

Desain sangat dibutuhkan dalam penelitian desain

merupakan gambaran yang akan dilakukan oleh peneliti mulai

dari tahap awal sampai tahap akhir Dengan pemilihan desain

yang tepat akan mencerminkan hasil penelitian yang dilakukan

Dalam penelitian ini desain yang digunakan peneliti adalah

desain factorial 2 x 2 Mengenai desain factorial menurut

Sugiyono adalah ldquoDesain factorial merupakan desain yang

memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang

mempengaruhi perlakuan (variabel bebas) terhadap hasil belajar

84

PAI (variabel terikat)rdquo60

Desain ini melibatkan beberapa faktor

(variabel bebas aktif dan atribut) yang digarap bersama-sama

sekaligus (terdiri dari dua faktor) Dua faktor (variabel bebas)

yang terlibat dalam eksperimen ini adalah model pembelajaran

dan tingkat keaktifan belajar peserta didik Digambarkan dalam

tabel 32 sebagai berikut

Tabel 32

Desain Penelitian Faktorial 2 x 2

Model

Pembelajaran

Keaktifan

Belajar

TGT

STAD

TINGGI

RENDAH

Keterangan

A = Model pembelajaran dibagi menjadi dua

klasifikasi

= Model pembelajaran TGT

= Model pembelajaran STAD

B = Keaktifan belajar dibagi menjadi dua klasifikasi

60

Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)

h76

85

= Keaktifan belajar tinggi

= Keaktifan belajar rendah

micro

micro

micro

micro

=

=

=

=

Kelompok peserta didik yang belajar dengan

menggunakan model pembelajaran TGT dan

memiliki tingkat keaktifan belajar tinggi

Kelompok peserta didik yang belajar dengan

menggunakan model pembelajaran TGT dan

memiliki tingkat keaktifan belajar rendah

Kelompok peserta didik yang belajar dengan

menggunakan model pembelajaran STAD dan

memiliki tingkat keaktifan belajar tinggi

Kelompok peserta didik yang belajar dengan

menggunakan model pembelajaran STAD dan

memiliki tingkat keaktifan belajar rendah

D Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

1 Populasi

Setiap penelitian pasti memerlukan data dan sumber yang

dapat dipercaya untuk menjawab permasalahan dalam penelitian

dan untuk menjawab hipotesis untuk itu penelitian memerlukan

populasi dan sampel Populasi dan sampel merupakan bagian

yang penting dari sebuah penelitian Ketelitian dalam

86

menentukan sampel dari sejumlah populasi sangat menentukan

hasil penelitian yang dilakukan Populasi merupakan individu

atau objek yang memiliki sifat-sifat umum Dari populasi dapat

diambil sejumlah data yang diperlukan untuk memecahkan suatu

masalah yang diteliti

Definisi populasi menurut Sugiyono adalah ldquoWilayah

generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannyardquo61

Sedangkan Arikunto menjelaskan bahwa yang dimaksud populasi

adalah ldquokeseluruhan subyek penelitianrdquo62

Berdasarkan pendapat tersebut dapat penulis simpulkan

bahwa yang dimaksud populasi adalah keseluruhan subyek dan

sumber pengumpul data yang telah ditetapkan untuk dipelajari

sifat-sifatnya Populasi penelitian adalah seluruh peserta didik

kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang Adapun jumlah peserta

61

Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)

h117 62

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik

(Jakarta Rineka Cipta 2010) h172

87

didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang sebanyak 175

peserta didik yang

terdiri dari 5 kelas

2 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah

suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi

Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa

sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili dan

dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 64

orang peserta didik dengan teknik pengambilan sampel

menggunakan teknik cluster random sampling Dikatakan cluster

random sebab sampel dalam penelitian ini diambil secara acak

kelas untuk mewakili populasi dan ikut dalam penelitian ini

Sampel tersebut kemudian dibagi ke dalam dua kelompok yang

sama banyak

Setiap peserta didik di beri tes pendahuluan sehingga

diperoleh tingkat keaktifan belajar masing-masing peserta didik

Dari hasil tes keaktifan belajar peserta didik kemudian dirangking

mulai dari skor tertinggi sampai dengan skor terendah Kemudian

88

menentukan 27 kelompok skor tertinggi dan 27 kelompok

skor rendah dari masing-masing kelompok Hal tersebut

berdasarkan pendapat Verducci yaitu 27 kelas atas dan 27

kelas bawah rangking teratas 32 orang dengan kategori keaktifan

belajar tinggi dan rangking terendah 32 orang dengan kategori

keaktifan belajar rendah63

Menurut Fraenkel dan Welen yang menjelaskan tentang

pengambilan sampel dalam metode eksperimen desain factorial

bahwa ldquoFactorial design extend the number of relationship that

may be examined in an experimental study they are essentially

modifications of either the posttest-only control group or pretest-

posttest control group design (with or without random

assignment)rdquo64

Berdasarkan pendapat di atas dalam desain factorial

penentuan sampel ditentukan dengan atau tanpa random

assigment Pada penelitian ini pengambilan sampel peneliti

menerapkan random assignment Setelah semua sampel

63

Verducci Frank M Measurment Concept in Phhysical Education

(StLois The CV Mosby Company 2002) h176 64

Fraenkel J amp Wallen N How to Design and evaluate research in

education (2nd ed) (Mc Graw-Hill Inc New York 2001) h225

89

mengikuti tes keaktifan belajar maka peneliti menempatkan

seluruh jumlah sampel menjadi empat kelompok seperti yang

tertera pada tabel 33 sebagai berikut

Tabel 33

Pembagian Sampel Kedua Kelompok Penelitian

Kelompok peserta didik Yang

memiliki keaktifan belajar

tinggi dengan model

pembelajaran TGT

Kelompok peserta didik yang

memiliki keaktifan belajar

tinggi Dengan model

pembelajaran STAD

145891213161720212

425282932 = 16 peserta

didik

236710111415181922

2326273031 = 16 peserta

didik

Kelompok peserta didik Yang

memiliki keaktifan belajar

rendah dengan model

pembelajaran TGT

Kelompok peserta didik yang

memiliki keaktifan belajar

rendah

Dengan model pembelajaran

STAD

3336374041444548495

2535657606164 = 16

peserta didik

3435383942434647505

1545558596263 = 16

peserta didik

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan angket atau kuisioner

Tes objektif digunakan untuk melihat bagaimana nilai-nilai

90

peserta didik yang belajar menggunakan model pembelajaran

TGT dan STAD Data yang dikumpulkan dari responden adalah

hasil belajar peserta didik melalui evaluasi yang dilakukan di

akhir pembelajaran dan keaktifan peserta didik Pada hasil belajar

peserta didik didapat pada saat akhir pembelajaran sedangkan

untuk keaktifan peserta didik peneliti menggunakan kuisioner

dalam menilai keaktifan belajar peserta didik yang ada di kelas

pada saat pembelajaran

Dalam mengembangkan instrumen dan memperoleh hasil

pengukuran yang akurat uji validitas dilakukan sebelum kuisioner

diberikan kepada responden Instrument yang digunakan dalam

penelitian ini adalah soal dalam bentuk pretest dan posttest

dimana sebelum pembelajaran dimulai peneliti memberikan

pretest terlebih dahulu kepada seluruh sampel Kemudian baru

diadakan perlakuan pembelajaran dengan model TGT dan STAD

Setelah selesai pembelajaran peneliti kembali untuk melakukan

post test kepada seluruh sampel

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu dengan menggunakan tes hasil belajar PAI

91

materi membisakan perilaku terpuji berupa tes objektif dengan

pilihan ganda dan non test digunakan untuk memperoleh data

keaktifan belajar peserta didik

F Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data yang sesuai dengan apa yang

diharapkan peneliti menggunakan angket untuk mengukur tingkat

keaktifan belajar peserta didik sebagai instrumen penelitian dan

tes objektif berupa tes pilihan ganda untuk hasil belajar PAI

Materi perilaku terpuji Untuk penyusunan soal objektif

disesuaikan dengan indikator dalam materi akhlak mulia Selain

itu dengan angket lebih memberikan kesempatan kepada siswa

atau responden untuk memberikan informasi dengan baik dan

benar

1 Variabel Keaktifan Belajar Peserta Didik

a Definisi Konsep

Keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun

mental yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu rangkaian

yang tidak dapat dipisahkan (Sardiman 2001 98)

92

b Definisi Operasional

Keaktifan siswa adalah tingkah laku siswa dalam

mendapatkan pengetahuan yang berlangsung didalam kelas

meliputi aktivitas visual membaca teks atau bacaan yang

relevan aktivitas oral mengemukakan pertanyaan

mengemukakan pendapat menyanggah pendapat berdiskusi

dengan teman sekelompok mengenai materi yang relevan

aktivitas mendengarkan mendengarkan penjelasan

guruteman mendengarkan pendapat teman pada saat diskusi

kelompok aktivitas menulis merangkum dari bacaan yang

diberikan membuat pertanyaan dari gambar yang telah

disediakan menuliskan hal-hal yang berkaitan dengan materi

yang diajarkan pada buku catatan Keaktifan belajar peserta

didik yang didapatkan dari pengisian angket yang diberikan

kepada peserta didik untuk memperoleh data keaktifan tinggi

dan keaktifan rendah

c Kisi-kisi Instrumen

Penelitian ini menggunakan lembar kuesioner tertutup

secara langsung dengan tipe check list (radic) untuk keaktifan

93

peserta didik maksudnya responden tinggal menjawab

kuesioner karena sudah disediakan semua pertanyaan beserta

jawaban yang telah ditentukan dan dibatasi dimana jawaban

tersebut merupakan tanggapan langsung dari dirinya dengan

membubuhkan tanda check (radic) pada kolom yang sesuai Kisi-

kisi disajikan pada tabel 34 sebagai berikut

Tabel 34

Kisi-Kisi Angket Keaktifan Belajar Peserta Didik

No Aspek Indikator Penyataan Jum

lah Negatif Positif

1 Kegiatan

Visual Membaca Materi

117 925 4

2 Kegiatan

Lisan Bertanya

Mengemukakan idepemikiran

Diskusi

21833 102638 6

3 Kegiatan

Mendengarkan Mendengarkan materi

pelajaran

Mendengarkan presentasi

31934 1127 5

4 Kegiatan

Menulis Membuat ringkasan

Mengerjakan latihan

Aktif mengemukakan ide dan mencatat hasil

penelitiandiskusi

42035 1228 5

5 Kegiatan

Menggambar Menggambar diagram

Menggambar sumber belajar

Menggambar objek

penelitian

52129 13 4

94

6 Kegiatan

Motorik Hadir saat penelitian

di sekolah

Melakukanmembantu menyiapkan alat-alat

percobaan

62237 1430 5

7 Kegiatan

Mental Memecahkan masalah

Menganalisis soal

Mengambil keputusan

723 1531 4

8 Kegiatan

Emosional Bersemangat

Berani

Bosan

Gugup

Takut

824 1632

36 5

Jumlah 21 17 38

Penilaian alternatif jawaban menggunakan angka 1ndash5

dilanjutkan dengan pemberian skor Pemberian bobot pernyataan

bisa dilihat pada tabel 35 berikut ini

Tabel 35

Skor Jawaban Angket

Keaktifan Belajar Peserta Didik

Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban

Positif Negatif

Sangat Setuju (SS) 5 1

Setuju (S) 4 2

Ragu-ragu (R) 3 3

Tidak Setuju (TS) 2 4

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5

95

Sebelum kuisioner ini diberikan kepada sampel terlebih

dahulu diujicobakan kepada peserta didik lain yang memiliki

karakteristik sama dengan responden dalam penelitian Uji coba

ini dilakukan agar intrumen yang digunakan memiliki tingkat

validitas dan reliabilitas sehingga layak untuk digunakan sebagai

alat ukur untuk memperoleh data

d Kalibrasi Instrumen

1) Uji Validitas

Pada dasarnya validitas adalah kemampuan alat ukur

untuk dapat mengukur apa yang seharusnya diukur Agar

memudahkan dalam proses perhitungan statistik peneliti

menggunakan SPSS versi 16 prosedur dalam perhitungan dengan

SPSS yaitu pertama masuk ke program SPSS kemudian klik

variable view pada SPSS data editor dan isi semua kolom name

type decimal label dan measure langkah selanjutnya klik data

view pada kolom responden masukan semua responden pada

kolom A B D sampai jumlah item tes isi jawaban responden

Selanjutnya klik analysis-correlate-bivariate dari bivariate

correlations masukan skor jawaban dan total ke variables pada

96

correlation coefficients klik pearson pada test of significance klik

two-tailed pada statistic klik statistic and standar devations pada

missing value klik exlude cases pairwise klik continue untuk

kembali kemenu sebelumnya kemudian klik oke untuk

memproses data

Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak dengan

melihat tabel nilai-nilai r Product Moment yang dapat dilihat

dilampiran Untuk mengetahui tiap item tes tersebut valid atau

tidak valid dengan membandingkan hasil perhitungan corrected

item-total correlation ) dengan Dengan

signifikansi untuk α = 005 dan dk = 20-2 = 18 maka diperoleh

nilai-nilai r tabel = 0444 Berikut kaidah keputusan jika gt

dari berarti item tes valid dan jika lt berarti

item tes tidak valid Berikut tabel hasil dari uji validitas

instrumen yang telah dilakukan Untuk lebih jelasnya lihat tabel

36

97

Tabel 36

Hasil Uji Validitas Item Angket Keaktifan Peserta Didik

Nomor Item

Soal

r hitung r table Keterangan

1 0967 0468 Valid

2 0883 0468 Valid

3 0967 0468 Valid

4 0967 0468 Valid

5 0967 0468 Valid

6 0607 0468 Valid

7 0967 0468 Valid

8 0607 0468 Valid

9 0607 0468 Valid

10 0967 0468 Valid

11 0609 0468 Valid

12 0967 0468 Valid

13 0609 0468 Valid

14 0967 0468 Valid

15 0967 0468 Valid

16 0667 0468 Valid

17 0609 0468 Valid

18 0607 0468 Valid

19 0967 0468 Valid

20 0795 0468 Valid

21 0609 0468 Valid

22 0967 0468 Valid

23 0883 0468 Valid

24 0967 0468 Valid

25 0883 0468 Valid

26 0609 0468 Valid

27 -0284 0468 Tidak Valid

28 0967 0468 Valid

29 0967 0468 Valid

30 0967 0468 Valid

31 0967 0468 Valid

32 0967 0468 Valid

33 0609 0468 Valid

98

34 -0027 0468 Tidak Valid

35 0967 0468 Valid

36 0967 0468 Valid

37 0967 0468 Valid

38 0967 0468 Valid

Berdasarkan hasil perhitungan di atas sebanyak 36 item

butir tes dinyatakan valid Item butir tes tersebut yaitu 1 2 3 4

5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

24 25 26 28 29 30 31 32 33 35 36 37 38 Maka item tes

tersebut digunakan sebagai instrumen penelitian untuk

memperoleh data keaktifan belajar peserta didik

2) Uji Realibilitas

Selain valid salah satu syarat instrument tes dapat

digunakan haruslah memiliki tingkat reliabilitas Menurut Akdon

(2008) suatu tes dikatakan reliabel atau ajeg apabila beberapa kali

pengujian menunjukkan hasil yang relatif sama Reliabilitas tes

kecerdasan emosional dalam penelitian ini diuji dengan konsep

konsistensi internal yang dilakukan dengan cara mencobakan

instrumen sekali saja Kemudian dengan bantuan SPSS Versi 17

for Windows data yang diperoleh dianalisis dengan Alpha

99

(cronbach) yang didasarkan pada rata-rata korelasi antar-item

Adapun prosedur perhitungan dengan SPSS yaitu pertama

masukan data tiap butir item tes yang sudah valid sebanyak 36

item butir tes kedalam menu data view kemudian klik analysis-

scale-reliability analysis Estimasi reliabilitas koefisien alpha dari

Cronbach bahwa semakin besar koefisiennya berarti semakin

tinggi realibilitas alat ukur (instrument)

Sekumpulan butir pertanyaan dalam kuesioner dapat

diterima jika memiliki nilai koefisien reliabilitas lebih besar atau

sama dengan 070 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

37 sebagai berikut

Tabel 37

Standar Penilaian Koefisien Validitas dan Reliabilitas

Kriteria Reliability Validity

Good 080 050 Acceptable 070 030 Marginal 060 020

Poor 050 010

Sumber (Barker et al 2002 hlm70)

Berikut tabel hasil dari uji reliabilitas instrumen yang

telah dilakukan Untuk lebih jelasnya lihat tabel 38 sebagai

berikut

100

Tabel 38

Hasil Uji Reliabilitas Uji Coba Instrumen Keaktifan Belajar

Cronbachs Alpha N of Items

990 36

Berdasarkan hasil pengolahan data yang disebarkan

kepada sebanyak 20 responden diperoleh koefisien reliabilitas

Alpha (cronbach) sebesar 0961 Artinya koefisien reliabilitas

kuesioner keaktifan belajar peserta didik lebih besar dari 070

sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item kuisioner keaktifan

belajar peserta didik sudah reliabel

2 Variabel Hasil Belajar PAI

a Definisi Konsep

Menurut Purwanto (201146) hasil belajar adalah

perubahan perilaku peserta didik akibat belajar Perubahan

perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas

sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar

Lebih lanjut lagi ia mengatakan bahwa hasil belajar dapat

berupa perubahan dalam aspekkognitif afektif dan

psikomotorik

101

b Definisi Operasional

Setiap akhir dari proses belajar mengajar selalu ada

hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa yang disebut

dengan prestasi belajar Melalui hasil belajar ini dapat

diketahui taraf penguasaan anak terhadap materi yang

diberikan dalam proses belajar mengajar Pada prinsipnya

pengungkapan hasil ideal meliputi segenap ranah psikologi

yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar

siswa perubahan hasil belajar tersebut bersifat intangible (tak

dapat diraba) untuk itu guru dalam hal ini hanya mengambil

cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting

diharapkan dapat mencerminkan perubahan sebagai hasil

belajar siswa

Berdasarkan uraian di atas yang digunakan dalam

mengukur hasil belajar siswa yaitu peneliti melakukan

evaluasi dengan menggunakan tes Sebelum dan sesudah

pembelajaran berlangsung dengan memperhatikan indikator

(petunjuk adanya prestasi tertentu) yang dikaitkan dengan

102

jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur yang

dinyatakan dalam skor atau penilaian

c Kisi-kisi Instrumen

Tes ini digunakan untuk mengevaluasi pembelajaran

yang diperoleh dalam suatu kegiatan Tes yang digunakan

adalah tes kognitif dengan tes pilihan ganda dengan pilihan

empat (option) Tes ini diberikan sebelum dan sesudah peserta

didik mempelajari konsep dengan menggunakan model

pembelajaran TGT pada kelompok eksperimen A yang dengan

keaktifan belajar tinggi dan keaktifan belajar rendah dan

model pembelajaran STAD pada kelompok eksperimen B

dengan tingkat keaktifan belajar tinggi dan kekatifan belajar

rendah Kisi-kisi tes objektif materi akhlak mulia dapat dilihat

pada tabel 39 halaman 68 sebagai berikut

Tabel 39

Kisi-Kisi Soal Aqidah Akhlak

No

Standar

Kompetensi

Lulusan

Indikator Nomor

Soal

Jml

Soal

1 Meningkatkan

keimanan

kepada Allah

melalui

1) Menunjukkan

dalil tentang sifat

Allah yang

terkandung di

1 ndash 4 4

103

pemahaman

sifat-sifat-Nya

dan

menerapkan

akhlak terpuji

kepada Allah

dalam ayat Al-

Qurrsquoan

2) Menunjukkan arti

sifat wajib bagi

Allah

3) Menunjukkan

lawan kata sifat

wajib Allah

4) Menunjukkan

bentuk dan

contoh-contoh

perilaku ikhlas

taat khauf dan

taubat

2 Meningkatkan

keimanan

kepada kitab-

kitab Allah

SWT

1) Pengertian Iman

kepada Kitab-

kitab Allah SWT

2) Cara meyakini

kitab-kitab

sebelum al-quran

3) Menunjukkan

fungsi al-Qur`an

sesuai dengan

ayat yang

disajikan

4) Menyebutkan

nama kitab Allah

yang diturunkan

kepada utusan-

Nya

5) Menunjukkan

nama lain dari al-

Qur`an yang

terkait dengan

fungsinya

5 ndash 12 8

3 Menerapkan

akhlak terpuji

kepada diri

1) Menyebutkan

pengertian jujur

2) Menunjukkan

16 ndash 22 6

104

sendiridan

menghindari

akhlak tercela

kepada diri

sendiri

contoh perilaku

jujur adil rendah

hati hemat dan

sederhana

3) Dalil yang

menerangkan

tentang jujur dan

adil

4 Menerapkan

akhlak terpuji

kepada sesame

1) Menyebutkan

pengertian rendah

hati hemat dan

sederhana

23 1

5 Meningkatkan

keimanan

kepada hari

akhir dan alam

ghaib yang

masih

berhubungan

dengan hari

akhir dan

menerapkan

akhlak terpuji

kepada diri

sendiri

1) Mengetahui

perbedaan

malaikat dan jin

2) Mengetahui sifat

makhluk gaib

24 ndash 25 2

6 Meningkatkan

keimanan

kepada Qadha

dan Qadar serta

menerapkan

akhlak terpuji

dalam

pergaulan

remaja

1) Menjelaskan

pengertian Qadha

dan Qadar dan

memahami

makna ayat

2) Menunjukkan

perilaku yang

menunjukkan

sikap beriman

kepada Qadha

dan Qadar

3) Menunjukkan

contoh perilaku

12 ndash 15 4

105

akhlak terpuji

dalam pergaulan

remaja

4) Menunjukkan

contoh perilaku

akhlak tercela

dalam pergaulan

remaja

d Kalibrasi Instrumen

1) Uji Validitas

Sebelum tes digunakan sebagai instrumen penelitian

peneliti melakukan uji coba instrumen untuk menentukan

validitas instrumen penelitian tersebut Untuk menentukan

instrumen itu valid atau tidak dengan melihat tabel nilai-

nilai r Product Moment yang dapat dilihat dilampiran

Untuk mengetahui tiap item tes tersebut valid atau tidak

valid dengan membandingkan hasil perhitungan corrected

item-total correlation ) dengan Dengan

signifikansi untuk α = 005 dan dk = 20-2 = 18 maka

diperoleh nilai-nilai r tabel = 0444 atau nilai signifikansi ˂

005 Berikut kaidah keputusan jika Sig ˂ 005 berarti item

tes valid dan jika Sig ˃ 005 berarti item tes tidak valid

106

Adapun hasil uji coba instrumen untuk validitas dapat

dilihat pada tabel 310 halaman 70 sebagai berikut

Tabel 310

Hasil Uji Validitas Tes Hasil Belajar

Nomor

Item

Soal

Sig Tarafnyata

(005) Keterangan

1 0000 005 Valid

2 0000 005 Valid

3 0000 005 Valid

4 0000 005 Valid

5 0000 005 Valid

6 0000 005 Valid

7 0000 005 Valid

8 0000 005 Valid

9 0000 005 Valid

10 0000 005 Valid

11 0000 005 Valid

12 0000 005 Valid

13 0000 005 Valid

14 0000 005 Valid

15 0000 005 Valid

16 0000 005 Valid

17 0000 005 Valid

18 0000 005 Valid

19 0000 005 Valid

107

20 0000 005 Valid

21 0000 005 Valid

22 0000 005 Valid

23 0000 005 Valid

24 0000 005 Valid

25 0000 005 Valid

Berdasarkan hasil perhitungan di atas sebanyak 25

item butir tes dinyatakan valid Item butir tes tersebut yaitu

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

20 21 22 23 24 25 Maka item tes tersebut digunakan

sebagai instrumen penelitian untuk memperoleh data hasil

belajar PAI

2) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan setelah melakukan uji

validitas Adapun hasil uji reliabilitas instrumen tes hasil

belajar PAI dapat dilihat pada tabel 311 sebagai berikut

Tabel 311

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Hasil Belajar

Cronbachs Alpha N of Items

983 25

108

Berdasarkan hasil pengolahan data yang disebarkan

kepada sebanyak 20 responden diperoleh koefisien

reliabilitas Alpha (cronbach) sebesar 0983 Artinya

koefisien reliabilitas tes hasil belajar PAI lebih besar dari

070 sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item tes

hasil belajar sudah reliabel

3) Daya Pembeda

Daya beda adalah kemampuan suatu soal untuk

membedakan antara pengikut tes yang berkemampuan

tinggi dengan pengikut tes yang berkemampuan rendah

Angka yang menunjukkan besarnya daya beda disebut

indeks daya beda atau indeks diskriminasi butir soal Indeks

diskriminasi butir soal berkisar antara plusmn 1 Makin tinggi

indeks diskriminasinya maka butir tes itu makin baik

Untuk menentukan daya pembeda maka nilai perhitungan

yang digunakan adalah rhitung pada SPSS yang

dibandingkan dengan kriteria sebagai berikut

040 ndash 100 = Soal Baik

030 ndash 039 = Soal diterima dan diperbaiki

109

020 ndash 029 = Soal Diperbaiki

000 ndash 019 = Soal ditolak

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan

SPSS diperoleh hasil sebagai berikut

Tabel 312

Hasil Perhitungan Daya Pembeda

Item Tes Kesimpulan

1 0710 Soal Baik

2 0798 Soal Baik

3 0913 Soal Baik

4 0913 Soal Baik

5 0798 Soal Baik

6 0798 Soal Baik

7 0913 Soal Baik

8 0798 Soal Baik

9 0913 Soal Baik

10 0913 Soal Baik

11 0913 Soal Baik

12 0798 Soal Baik

13 0913 Soal Baik

14 0798 Soal Baik

15 0913 Soal Baik

16 0913 Soal Baik

17 0798 Soal Baik

18 0913 Soal Baik

19 0798 Soal Baik

20 0710 Soal Baik

21 0913 Soal Baik

22 0798 Soal Baik

23 0710 Soal Baik

24 0798 Soal Baik

25 0798 Soal Baik

110

G Pelaksanaan Perlakuan

Adapun jadwal pelaksanaan eksperimen yang akan

penulis lakukan adalah sebagai berikut

1 Pre Test

Pelaksanaan pretest dilakukan sebelum perlakuan

diberikan Pretest dilakukan untuk memperoleh data awal sejauh

mana tingkat keaktifan belajar peserta didik dan hasil belajar PAI

yang telah dimiliki siswa Untuk mengetahui skor pretest tersebut

kelompok eksperimen diberikan angket yang mengacu pada skala

Likert untuk keaktifan belajar peserta didik dan tes objektif untuk

hasil belajar PAI yang dilaksanakan tanggal 4 April 2017 jam

1400 sd 1600 WIB

2 TreatmentPerlakuan

Perlakuan ini dilakukan sebanyak 2 kali seminggu selama

4 minggu berturut-turut atau dengan kata lain sebanyak 8 kali

pertemuan dan sudah termasuk pretest dan posttest jadi dapat

dikatakan bahwa treatment di berikan sebanyak 6 pertemuan

Peneliti memberikan treatment 2 kali pertemuan yaitu Selasa dan

Kamis selama 6 kali pertemuan

111

Penelitian dilaksanakan mulai 4 sd 27 April 2017

Dilakukan sebanyak 8 kali pertemuan kelompok (A)

menggunakan model pembelajaran TGT dan 8 kali pertemuan

kelompok (B) menggunakan model pembelajaran STAD

pertemuan awal (tes keaktifan belajar peserta didik dan tes

objektif menentukan hasil belajar PAI) dan pertemuan terakhir

(post-test) Jadwal eksperimen disesuaikan dilaksanakan diluar

jam pelajaran hal ini dikarenakan jumlah pertemuan dalam

treatmen cukup banyak sehingga akan mengganggu target

pencapaian kurikulum yang sudah ditetapkan oleh sekolah

apabila dilaksanakan pada proses KBM PAI

3 Posttest

Pelaksanaan posttest dilakukan sama dengan pelaksanaan

pretest setelah kelompok eksperimen diberi perlakuan

H Teknik Analisis Data

Untuk mendapatkan data mengenai hasil belajar PAI

peserta didik di SMP Negeri 24 Kota Serang maka diperlukan

alat pengumpul data Data penelitian dikumpulkan melalui teknik

112

tes objektif Instrumen tes yang dipakai harus yang baik dan

tingkat validitas serta reliabilitasnya juga terjamin

Suatu alat ukur dikatakan valid apabila alat ukur tersebut

betul-betul mengukur apa yang hendak diukur Nurhasan

mengatakan bahwa

Tes yang valid adalah tes yang mengukur apa yang hendak

diukur Suatu pengukuran dapat dikatakan valid bila alat

pengukuran atau tes benar-benar tepat untuk mengukur apa

yang hendak diukur dan sesuai dengan gejala yang

diukurnya Jadi validitas alat ukur akan mungkin terjadi

apabila alat ukur itu tetap mengukur variable-variabel yang

diteliti65

Suatu alat ukur dikatakan reliabel (terandal) apabila alat

ukur tersebut mempunyai derajat keajegan Nurhasan mengatakan

bahwa rdquoKeterandalan ini menggambarkan derajat keajegan atau

konsistensi hasil pengukuranrdquo66

Jadi reliability alat ukur akan

mungkin terjadi apabila meskipun dilakukan pengukuran yang

berulang-ulang dengan memakai alat ukur yang sama objek dan

subjek yang sama hasilnya akan tetap atau relatif sama Adapun

instrumen tes yang digunakan adalah tes objektif dan kuisioner

65

Nurhasan Tes Pengukuran Keolahragaan (Bandung FPOK UPI

Bandung 2014) p26 66

Ibid p30

113

yang diujicobakan terlebih dahulu pada peserta didik lain yang

memiliki karakteristik yang sama dengan sampel penelitian

Setelah data hasil belajar PAI terkumpul langkah

selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data tersebut

menggunakan program Software Computer Statistical Product

and Service Solution (SPSS) Serie 17 Langkah-langkah

pengolahan dan analisis data adalah sebagai berikut

1 Deskripsi Data

Untuk pengdeskripsian data penulis melakukan

pengolahaan dengan mencari rata-rata simpangan baku standar

deviasi varians Tahap penghitungan SPSS ini dengan langkah-

langkah sebagai berikut klik Analyze gt Descriptive Statistics gt

Descriptives gt Masukan semua variabel ke kotak Variable(s) gt

Options gt ceklis Mean Std Deviation dan Variance gt Continue

gt OK

2 Uji Normalitas

Menguji normalitas data dari setiap data untuk

mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau baik

Uji normalitas menggunakan kolmogorov-smirnov tahap

114

penghitungan SPSS ini dengan langkah-langkah sebagai berikut

klik Analyze gt Nonparametric Tests gt Legacy Dialogs gt 1-

Sample K-S gt Masukan semua variabel ke kotak Test Variable

List gt OK Format pengujiannya dengan membandingkan nilai

probabilitas (p) atau signifikansi (Sig) dengan derajat kebebasan

(dk) α = 005 Uji kebermaknaannya sebagai berikut

a Jika nilai Sig atau P-value gt 005 maka data dinyatakan

normal

b Jika nilai Sig atau P-value lt 005 maka data dinyatakan

tidak normal

3 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data

memiliki varians yang sama atau tidak dengan kata lain apakah

data berasal dari satu populasi yang sama atau tidak Uji

homogenitas menggunakan levene statistic tahap penghitungan

SPSS ini dengan langkah-langkah sebagai berikut klik Analyze gt

Compare Means gt One-Way ANOVA gt Masukan semua variabel

X ke kotak Dependen List dan K ke kotak Factor gt Options gt

ceklis Homogeneity of variance test gt Continue gt OK Format

115

pengujiannya dengan membandingkan nilai probabilitas (p) atau

signifikansi (Sig) dengan derajat kebebasan (dk) α = 005 Uji

kebermaknaannya sebagai berikut

a Jika nilai Sig atau P-value gt 005 maka data dinyatakan

homogen

b Jika nilai Sig atau P-value lt 005 maka data dinyatakan

tidak homogen

4 Uji Anava Dua Jalur

Uji korelasi digunakan untuk menguji apakah hipotesis ini

yang diajukan diterima atau tidak Pengujian hipotesis ini

menggunakan taraf signifikansi 5 dari 100 atau kebenaran

yang dicapai 95 tahap penghitungan SPSS ini dengan langkah-

langkah sebagai berikut klik Analyze gt Correlate gt Bivariate gt

Masukan semua variabel 1 ke kotak Dependent Variabel dan

variabel 2 dan 3 ke kotak Fixed Factor (s) gt Plots gt masukan

variabel 2 ke kotak Horizontal Axis dan variabel 3 kotak

Separate Lines gt Add gt Continue gt Post Hoc gt masukan semua

variabel ke kotak Post Hoc Tests for gt ceklis Tukey gt Continue gt

OK Format pengujiannya dengan membandingkan nilai

116

probabilitas (p) atau signifikansi (Sig) dengan derajat kebebasan

(dk) α = 005 Uji kebermaknaannya sebagai berikut

a Jika nilai Sig atau P-value gt 005 maka data dinyatakan tidak

memiliki perbedaan yang signifikan

b Jika nilai Sig atau P-value lt 005 maka data dinyatakan

memiliki perbedaan yang signifikan

I Hipotesis Statistik

1 micro =

micro gt

2 Int A x B = 0

Int A x B ne 0

3 micro = micro

micro gt micro

4 micro = micro

micro gt micro

Keterangan

=

=

Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik

yang belajar dengan model pembelajaran TGT

Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik

yang belajar dengan model pembelajaran STAD

117

micro

micro

micro

micro

=

=

=

=

Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik

yang memiliki keaktifan belajar tinggi dan belajar

dengan model pembelajaran TGT

Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik

yang memiliki keaktifan belajar tinggi dan belajar

dengan model pembelajaran STAD

Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik

yang memiliki keaktifan belajar rendah dan belajar

dengan model pembelajaran TGT

Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik

yang memiliki keaktifan belajar rendah dan belajar

dengan model pembelajaran STAD

A = Model Pembelajaran

B = Keaktifan Belajar Peserta Didik

118

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi Data

Dalam bab ini disajikan mengenai hasil penelitian beserta

interpretasinya Penyajian hasil penelitian berdasarkan analisis

statistik yang dilakukan pada tes awal dan tes akhir hasil belajar

PAI Berturut-turut berikut disajikan mengenai deskripsi data uji

persyaratan analisis pengujian hipotesis dan pembahasan hasil

penelitian

Deskripsi hasil analisis data tes yang dilakukan sesuai

dengan kelompok yang dibandingkan disajikan skor terendah

skor tertinggi jumlah rata-rata standar deviasi dan varian dalam

bentuk tabel 41 sebagai berikut

119

Tabel 41

Deskripsi Data Hasil Belajar PAI Tiap Kelompok

Berdasarkan Penggunaan Model Pembelajaran dan Tingkat

Keaktifan Belajar Peserta Didik

Keaktifan

Belajar Deskripsi

Pembelajaran

TGT ( ) STAD ( )

Tinggi

( )

N 16

gt

16

Rata-Rata 825

700

Std Deviasi 1065 1414

Maximum 10 9

Minimum 7 5

Rendah

( )

N 16

gt

16

Rata-Rata 694

706

Std Deviasi 1436 1237

Maximum 9 9

Minimum 4 5

TOTAL

N

16

gt

16

Rata-Rata 7595 703

Std Deviasi 1251 1326

=

120

Berdasarkan tabel 41 diketahui data hasil belajar PAI

model pembelajaran TGT secara keseluruhan memperoleh nilai

rata-rata sebesar 7595 dengan standar deviasi 1251 Sedangkan

nilai rata-rata dari hasil belajar PAI kelompok model

pembelajaran STAD sebesar 703 dengan standar deviasi 1326

Data hasil belajar PAI kelompok siswa yang memiliki

keaktifan belajar tinggi dengan model pembelajaran TGT

memperoleh nilai rata-rata sebesar 825 dengan standar deviasi

1065 sedangkan nilai rata-rata hasil belajar PAI kelompok siswa

yang memiliki keaktifan rendah dengan model pembelajaran TGT

sebesar 694 dengan standar deviasi 1436

Hasil belajar PAI kelompok siswa yang memiliki

keaktifan belajar tinggi dengan model pembelajaran STAD

diperoleh nilai rata-rata sebesar 700 standar deviasi 1414

sedangkan rata-rata hasil belajar PAI kelompok siswa yang

memiliki keaktifan rendah dengan model pembelajaran STAD

sebesar 706 standar deviasi 1237 Untuk lebih jelasnya lihat

gambar 41 halaman 83 sebagai berikut

121

Gambar 41

Grafik Deskripsi Data

B Pengujian Prasyarat Analisis

1 Pengujian Normalitas Data

Sebelum dilakukan analisis data perlu diuji distribusi

kenormalannya Uji normalitas data dalam penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 17 Kriteria sampel

berdistribusi normal apabila P-value gt 005 Adapun hasil

penghitungan dari uji normalitas data bisa dilihat pada tabel 42

berikut ini

0

50

100

150

Diagram Deskripsi Data

TGT Keaktifan Belajar Tinggi TGT Keaktifan Belajar Rendah

STAD Keaktifan Belajar Tinggi STAD Keaktifan Belajar Rendah

Valid N (listwise)

122

Tabel 42

Perhitungan Uji Normalitas Data

Kelompok Kolmogorov-Smirnov

a

Keterangan Statistic df Sig

TGT Keaktifan Belajar

Tinggi 197 16 098 Normal

TGT Keaktifan Belajar

Rendah 205 16 071 Normal

STAD Keaktifan Belajar

Tinggi 198 16 095 Normal

STAD Keaktifan Belajar

Rendah 167 16 200 Normal

Uji Kenormalan

1) TGT Keaktifan Belajar Tinggi Sig 0098 gt 005 (Distribusi

Normal)

2) TGT Keaktifan Belajar Rendah Sig 071 gt 005 (Distribusi

Normal)

3) STAD Keaktifan Belajar Tinggi Sig 0095 gt 005 (Distribusi

Normal)

4) STAD Keaktifan Belajar Rendah Sig 0200 gt 005

(Distribusi Normal)

Mengacu pada ketentuan bahwa apabila nilai signifikansi

lebih besar maka data berdistribusi normal Berdasarkan hasil

analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa data kelompok

123

model pembelajaran TGT dengan keaktifan belajar tinggi model

pembelajaran TGT dengan keaktifan belajar rendah model

pembelajaran STAD dengan keaktifan belajar tinggi model

pembelajaran STAD dengan keaktifan belajar rendah berdistribusi

normal

2 Pengujian Homogenitas Data

Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan SPSS

versi 17 Syarat ini berkenaan dengan kesamaan varians

gabungan hasil belajar PAI keaktifan belajar kelompok model

TGT dan model pembelajaran STAD Kriteria uji homogenitas

terpenuhi apabila nilai P-value gt 005 Data hasil analisis uji

homogenitas dirangkum pada Tabel 43 sebagai berikut

Tabel 43

Perhitungan Uji Homogenitas

Levene Statistic df1 df2 Sig

0152 1 62 698

Berdasarkan hasil uji kesamaan varians

gabunganhomogenitas data diketahui bahwa P-value gt 005

(0698 gt 005) Hal ini berarti semua data berasal dari populasi

yang sama

124

C Hasil Pengujian Hipotesis

1 Hipotesis 1

Hipotesis pertama yang diajukan adalah Terdapat

pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar PAI

Pengujian dilakukan dengan uji-t untuk melihat perbedaan hasil

belajar PAI sebelum dan sesudah diberikan perlakuan

menggunakan model pembelajaran TGT dan STAD secara

keseluruhan menggunakan bantuan SPSS versi 16 Berikut

disajikan ringkasan hasil pengujiannya pada tabel 44 sebagai

berikut

Tabel 44

Ringkasan Hasil Uji-t Model Pembelajaran Terhadap Hasil

Belajar PAI

Variabel

t-test for Equality of Means

Keterangan T dk

Sig

(tailed)

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah

(Model TGT Keaktifan Belajar

Tinggi) -30998 15 000 Signifikan

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah

(Model TGT Keaktifan Belajar

Rendah) -19323 15 000 Signifikan

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah

(Model STAD Keaktifan Belajar

Tinggi) -19799 15 000 Signifikan

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah

(Model STAD Keaktifan Belajar

Rendah) -22845 15 000 Signifikan

125

Kriteria pengambilan keputusan

Terima jika probabilitas (Sig) ˃ 005

Tolak jika probabilitas (Sig) ˂ 005

Diketahui pada tabel 44 bahwa semua nilai probabilitas

(Sig) 0000 dimana lebih kecil dari tarafnyata yang diajukan

yaitu 005 (0000 ˂ 005) yang berarti secara keseluruhan model

pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar PAI

2 Hipotesis 2

Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini

adalah terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan

keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI Pengujian dilakukan

dengan uji interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan

belajar yang pada SPSS diuji dengan univariate uji-F berikut

adalah ringkasan hasil uji interaksi untuk uji hipotesis 2 pada

tabel 45 sebagai berikut

Tabel 45

Rangkuman Hasil Uji-t Keaktifan Belajar terhadap Hasil

Belajar PAI

Variabel t-test for Equality of Means Keterangan

Keaktifan Belajar

Terhadap Hasil

Belajar PAI

T Dk Sig

(tailed)

-42431 63 000 Signifikan

126

Kriteria pengambilan keputusan

Terima H0 Jika probabilitas (Sig) gt005

Tolak H0 Jika probabilitas (Sig) lt005

Diketahui bahwa pada tabel 45 bahwa semua ini

probabilitas (Sig) 0000 dimana lebih kecil dari taraf nyata yang

diajukan yaitu 005 (0000lt 005) yang berarti keaktifan belajar

berpengaruh terhadap hasil belajar PAI

3 Hipotesis 3

Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini adalah

terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan

belajar terhadap hasil belajar PAI Pengujian dilakukan dengan

uji interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan belajar

yang pada SPSS diuji dengan univariate uji-F Berikut adalah

ringkasan hasil uji interaksi untuk uji hipotesis ketiga pada tabel

46 sebagai berikut

Tabel 46

Rangkuman Hasil Uji Anova Dua Jalur dengan Interaksi

Source Type III Sum

of Squares df

Mean

Square F Sig

Corrected Model 18875a 3 6292 3742 016

Intercept 3422250 1 3422250 2036E3 000

127

Model Pembelajaran 5062 1 5062 3011 088

Keaktifan Belajar 6250 1 6250 3717 059

Model Pembelajaran

Keaktifan 7562 1 7562 4498 038

Error 100875 60 1681

Total 3542000 64

Corrected Total 119750 63

a R Squared = 158 (Adjusted R Squared = 116)

Hipotesis

Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan

keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada siswa kelas

VIII SMP Negeri 24 Kota Serang

Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan

keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada siswa kelas

VIII SMP Negeri 24 Kota Serang

Kriteria pengambilan keputusan

Terima H0 jika probabilitas (Sig) gt 005

Tolak H0 jika probabilitas (Sig) lt 005

Diketahui pada tabel 46 nilai kolom baris interaksi Model

PembelajaranKeaktifan belajar f-hitung 4498 dengan

probabilitas (Sig) 0038 lt 005 dengan demikian ditolak dan

128

hipotesis diterima Artinya bahwa terdapat interaksi antara model

pembelajaran dengan keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI

pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang

4 Hipotesis 4

Hipotesis keempat yang peneliti ajukan dalam penelitian

ini adalah Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah

Untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t yang pada

SPSS diuji dengan independent sample t-test seperti halnya

dengan uji hipotesis ke-3 Berikut ini penulis sajikan ringkasan

hasil uji hipotesis pada tabel 47 sebagai berikut

Tabel 47

Ringkasan Hasil Uji-t Kelompok Model TGT

dan Model Pembelajaran STAD

Keaktifan Belajar Rendah

Variabel

t-test for Equality of Means

Keterangan t dk

Sig

(tailed)

Hasil Belajar PAI 2825 30 009 Signifikan

129

Kriteria pengambilan keputusan

Terima H0 jika probabilitas (Sig) gt 005

Tolak H0 jika probabilitas (Sig) lt 005

Diketahui pada tabel 47 nilai t-hiungt 2825 dengan

probabilitas (Sig) 0009 gt 005 yang artinya bahwa H0 ditolak

dan hipotesis yang diajukan diterima Dengan kata lain bahwa

hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi berpengaruh

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi Hal

ini terbukti dari perolehan nilai rata-rata dari kedua kelompok

tersebut bahwa kelompok model pembelajaran TGT dengan

keaktifan belajar tinggi memperoleh nilai rata-rata 825 lebih

besar dari kelompok model pembelajarn STAD dengan keaktifan

belajar tinggi memperoleh nilai rata-rata 700

5 Hipotesis 5

Hipotesis kelima yang peneliti ajukan dalam penelitian ini

adalah Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih baik

130

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah

Untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t yang pada

SPSS diuji dengan independent sample t-test seperti halnya

dengan uji hipotesis ke-3 Berikut ini penulis sajikan ringkasan

hasil uji hipotesis pada tabel 48 sebagai berikut

Tabel 48

Ringkasan Hasil Uji-t Kelompok Model TGT

dan Model Pembelajaran STAD

Keaktifan Belajar Rendah

Variabel

t-test for Equality of

Means

Keterangan

t dk Sig

(tailed)

Hasil Belajar PAI 29353 30 794 Tidak Signifikan

Kriteria pengambilan keputusan

Terima H0 jika probabilitas (Sig) gt 005

Tolak H0 jika probabilitas (Sig) lt 005

Diketahui pada tabel 47 nilai t-hiungt 29353 dengan

probabilitas (Sig) 0794 gt 005 yang artinya bahwa H0 diterima

131

dan hipotesis yang peneliti ajukan ditolak Dengan kata lain

bahwa hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah tidak lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah Hal

ini terbukti dari perolehan nilai rata-rata dari kedua kelompok

tersebut bahwa kelompok model pembelajaran TGT dengan

keaktifan belajar rendah memperoleh nilai rata-rata 694

sedangkan model pembelajaran STAD dengan keaktifan belajar

rendah memperoleh nilai rata-rata 706 Dari perolehan nilai rata-

rata kedua kelompok tersebut tidak ada perbedaan yang

signifikan antara kedua kelompok tersebut sehingga hipotesis

yang peneliti ajukan tidak diterima

Selanjutnya hasil uji Tukey menunjukkan bahwa ada

perbedaan yang signifikan hasil keterampilan dasar bola basket

antara keempat kelompok sampel yang ditunjukkan dari nilai sig

lt 005 Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 49

132

Tabel 49

Hasil Uji Tukey

Hasil_Belajar

Tukey HSD

(I) Model

Pembelajaran (J) Model Pembelajaran Mean

Difference

(I-J)

Std

Error Sig

95 Confidence

Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

TGT Keaktifan

Tinggi

TGT Keaktifan Rendah 1312 458 029 10 252

STAD Keaktifan Tinggi 1250 458 041 04 246

STAD Keaktifan

Rendah 1188 458 057 -02 240

TGT Keaktifan

Rendah

TGT Keaktifan Tinggi -1312 458 029 -252 -10

STAD Keaktifan Tinggi -062 458 999 -127 115

STAD Keaktifan

Rendah -125 458 993 -134 109

STAD

Keaktifan

Tinggi

TGT Keaktifan Tinggi -1250 458 041 -246 -04

TGT Keaktifan Rendah 062 458 999 -115 127

STAD Keaktifan

Rendah -062 458 999 -127 115

STAD

Keaktifan

Rendah

TGT Keaktifan Tinggi -1188 458 057 -240 02

TGT Keaktifan Rendah 125 458 993 -109 134

STAD Keaktifan Tinggi 062 458 999 -115 127

The mean difference is significant at the 005 level

Berdasarkan tabel 49 hasil uji tukey dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran TGT keaktifan belajar rendah tidak

ada perbedaan yang signifikan dengan model pembelajaran

STAD keaktifan tinggi hal ini ditunjukkan dari perolehan nilai

133

sig gt 005 yaitu 0999 gt 005 Model pembelajaran TGT

keaktifan rendah rendah tidak ada perbedaan yang signifikan

dengan model pembelajaran STAD keaktifan rendah hal ini

ditunjukkan dari perolehan nilian sig gt 005 yaitu 0993 gt 005

Sedangkan kelompok lainnya memiliki perbedaan yang

signifikan yang ditunjukkan dari perolehan nilai sig lt 005

3 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data diperoleh

beberapa temuan terkait hipotesis yang diajukan oleh peneliti

Untuk lebih jelasnya penulis sajikan rekapitulasi hasil belajar PAI

dapat dilihat pada tabel 410 sebagai berikut

Tabel 410

Rekapitulasi Hasil Belajar PAI

Faktor Baris

Faktor Kolom

Rata-rata Baris Model

Pembelajaran

TGT ( )

Model

Pembelajaran

STAD ( )

Keaktifan Belajar Tinggi

( ) 825

700 7625

Keaktifan Belajar

Rendah ( )

694 706 700

Rata-Rata Kolom 7595

703 7312

134

1 Secara keseluruhan terdapat pengaruh model

pembelajaran terhadap hasil belajar PAI

Hasil temuan penelitian dilapangan merujuk pada hasil

pengolahan dan analisis data ditemukan hasil yang menunjukkan

pengaruh pada setiap masing-masing kelompok model

pembelajaran terhadap hasil belajar PAI pada peserta didik kelas

VIII SMP Negeri 24 Kota Serang Apabila dilihat dari perolehan

nilai signifikansi menunjukkan bahwa pada masing-masing

kelompok secara keseluruhan memperolah nilai sig ˂ 0005

sehingga secara keseluruhan model pembelajaran berpengaruh

terhadap hasil belajar PAI Sebagaimana dikemukakan menurut

Morgan dkk (2005) yang dapat dijelaskan dan diuraikan sebagai

berikut (1) siswa menjadi lebih aktif (2) siswa menjadi

termotivasi dalam kerja kelompok dari pada individu (3) siswa

lebih mengutamakan rasa ingin tahu proses mencari jawaban

yang benar dari pada sekedar langsung mendapat jawaban yang

benar (4) Guru lebih menghargai kemampuan setiap siswa

dengan melibatkan setiap siswa ke dalam diskusi kelompok

135

Hal ini dimungkinkan karena dengan model pembelajaran

kooperatif peserta didik tidak merasa terbeban atau dipaksa

dalam mempelajari materi Sebab dengan model pembelajaran

kooperatif peserta didik diberikan kebebasan untuk mencari tahu

proses mencari jawaban dan menyelesaikan tugas atau materi

pelajaran dengan kemampuan yang mereka miliki dengan bekerja

secara kelompok Dengan kondisi belajar seperti ini peserta didik

akan lebih tertarik dan lebih bergairah dalam mempelajari suatu

materi pembelajaran Peserta didik diberikan kesempatan untuk

menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dengan kata lain

mereka dapat bereksplorasi

Meningkatnya keterampilan mengajar guru maka siswa

diharapkan akan lebih aktif dan terlibat dalam pembelajaran yang

diciptakan oleh guru Diyakini bahwa ada pengaruh penerapan

model pembelajaran terhadap hasil belajar PAI ini artinya bahwa

guru tersebut telah mampu menerapkan model pembelajaran

dengan tepat

136

2 Secara keseluruhan terdapat pengaruhkeaktifan belajar

terhadap hasil belajar PAI

Berdasar pada hasil pengolahan dan analisis data ditemukan hasil

yang menunjukkan pengaruhnkeaktifan belajar terhadap hasil

belajar PAI pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota

Serang Apabila dilihat dari perolehan nilai signifikansi sig 0000

lt 0005 sehingga keaktifan belajar berpengaruh terhadap hasil

belajar PAI Sebagaimana dikemukakan menurut Sardiman antara

lain

1) Visual Activities seperti membaca memperhatikan

gambar memperhatikan demonstrasi orang lain

2) Oral Activities mengatakan merumuskan bertanya

memberi saran mengeluarkan pendapat mengadakan

interview diskusi interupsi

3) Listening Activities seperti mendengarkan uraian

percakapan diskusi pidato

4) Writing Activities menulis cerita karangan laporan tes

angket menyalin

5) Drawing Activities membuat grafik peta diagram

6) Motor Activities melakukan percobaan membuat

konstruksi mode mereparasi

7) Mental Activities menanggapi mengingat memecahkan

soal menganalisa melihat hubungan mengambil

keputusan

8) Emotional Activities menaruh minat merasa bosan

berani gembira gugup dan senang

137

Hal ini dimungkinkan karena dengan keaktifan belajar

peserta didik tidak lebih terjadi interaksi antara pendidik dengan

peserta didik Sebab dengan keaktifan belajar peserta dodok lebih

akan tercipta susasana belajar yang lebih kondusif Dengan

kondisi belajar seperti ini peserta didik akan lebih tertarik dan

lebih bergairah dalam mempelajari suatu materi pembelajaran

Peserta didik diberikan kesempatan untuk bereksplorasi tentang

hal-hal yang berkaitan dengan materi pembelajaran

Keterampilan mengajar guru yang baik maka siswa diharapkan

akan lebih memilikikeaktifan belajar dan terlibat dalam

pembelajaran yang diciptakan oleh guru

3 Terdapat Interaksi antara model pembelajaran dan

keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada peserta

didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang

Merujuk pada hasil pengolahan dan analisis data

ditemukan hasil yang menunjukkan bahwa terdapat interaksi

antara model pembelajaran dengan keaktifan belajar terhadap

hasil belajar PAI pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24

Kota Serang Artinya bahwa yang dapat mempengaruhi hasil

138

belajar PAI itu bukan hanya model pembelajaran saja melainkan

bahwa keaktifan belajar juga dapat mempengaruhi hasil belajar

PAI

Selain model pembelajaran keaktifan belajar juga dapat

mempengaruhi hasil belajar PAI Senada dengan hasil penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Ruqayyah (1011) bahwa

terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan keaktifan mengikuti

kegiatan rohis terhadap prestasi belajar PAI Artinya bahwa

keaktifan belajar juga dapat mempengaruhi hasil belajar PAI

yang dalam hal ini adalah hasil belajar pada materi aqidah akhlak

Berdasarkan temuan d ilapangan bahwa dengan keaktifan

belajar tinggi lebih memberikan hasil yang lebih baik dari pada

peserta didik yang memiliki keaktifan belajar rendah ini bisa

disebabkan karena pada kelompok tersebut kurang memiliki rasa

tanggung jawab pada saat mereka melakukan tugas Apabila

peserta didik tidak memiliki keaktifan belajar yang tinggi

cenderung pada saat mengikuti proses pembelajaran lebih banyak

diam tidak berani mengemukakan pendapat dan tidak aktif dalam

mencari tahu jawaban permasalahan yang sedang dipelajari

139

Penggunaan model pembelajaran yang tepat juga dapat

menentukan hasil belajar PAI Pada keaktifan belajar tinggi dapat

dimungkinkan hasil belajar lebih baik dibandingkan dengan

keaktifan belajar rendah Oleh karena itu pemilihan model

pembelajaran juga harus memperhatikan tingkat keaktifan peserta

didik agar hasil pembelajaran dapat optimal

4 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar

tinggi

Hasil pengolahan dan analisis data pada hipotesis ketiga

dinyatakan bahwa Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar

dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi

lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi

Dilihat dari rerata menunjukkan bahwa kelompok yang diberikan

model pembelajaran TGT dengan keaktifan belajar tinggi lebih

baik hasil belajar PAI dibandingkan dengan model pembelajaran

140

STAD dengan keakfitan belajar tinggi Hal ini bisa disebabkan

karena dengan menggunakan model pembelajaran TGT siswa

menjadi termotivasi seperti yang di terangkan oleh Aunurrahman

(2010 hlm24) rdquoPenggunaan model pembelajaran yang tepat

dapat mendorong tumbuhnya rasa senang siswa terhadap

pelajaran menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dalam

mengerjakan tugas memberikan kemudahan bagi siswa untuk

memahami pelajaran sehingga memungkinkan siswa mencapai

hasil belajar yang lebih baikrdquo

Hasil ini menunjukkan bahwa ketika model pembelajaran

TGT diberikan pada siswa dengan keaktifan belajar tinggi maka

pengaruhnya akan lebih baik dibandingkan dengan yang

diberikan model pembelajaran STAD dengan kekatifan belajar

rendah

Apabila dilihat dari karakteristiknya model pembelajaran

TGT memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk kompetisi

pembelajaran hal itu memungkinkan siswa untuk lebih aktif

dalam pembelajaran Selain itu dukungan keaktifan belajar yang

141

tinggi juga memungkinkan model pembelajaran TGT memiliki

pengaruh lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran

STAD Sebagaimana prinsip dalam pembelajaran bahwa apabila

peserta didik semakin banyak diberikan kesempatan untuk lebih

aktif maka penyerapan materi semakin baik

5 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih

baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar

rendah

Hasil pengolahan dan analisis data pada hipotesis ke empat

diperoleh simpulan bahwa hasil belajar PAI peserta didik yang

belajar dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar

rendah tidak lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar

dengan model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan

belajar rendah Pada model pembelajaran TGT memiliki

peningkatan hasil belajar yang sama bila dibandingkan dengan

model pembelajaran STAD pada kelompok yang memiliki

keaktifan belajar rendah

142

Pada model pembelajaran TGT dan STAD ketika

diterapkan pada siswa yang memiliki keaktifan belajar rendah

peserta didik tidak aktif dalam proses pembelajarannya dan

kurang dapat berinteraksi dengan peserta didik lain dalam

kelompoknya sehingga peserta didik tidak terlibat lebih banyak

dalam proses pembelajaran sehingga memungkinkan hasil belajar

tidak diperoleh maksimal

Sesuai dengan hipotesis kedua bahwa ada interaksi antara

model pembelajaran dengan keaktifan belajar Artinya bahwa

ketika kedua model pembelajaran ini diberikan pada siswa yang

memiliki keaktifan belajar yang rendah maka kemampuannya

akan sama Oleh karenanya pemberian model pembelajaran juga

harus memperhatikan keaktifan peserta didik

E Keterbatasan Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini penulis menghadapi

beberapa keterbatasan yang dapat mempengaruhi kondisi dari

penelitian yang dilakukan Adapun keterbatasan tersebut antara

lain

143

1 Waktu yang tersedia untuk menyelesaikan penelitian ini

relatif pendek padahal kebutuhan sampel sangat besar

2 Dana yang dimiliki peneliti untuk menyeelesaikan

penelitian ini sangat terbatas

3 Keterbatasan dari kedua aspek tersebeut mempengaruhi

banayaknya dukungan petugas lapangan yang membantu

dalam penelitian

144

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Merujuk pada temuan dan hasil pengolahan dan analisis

data serta pembahasan yang telah diuraikan pada bab 4 penulis

dapat menyimpulkan beberapa hasil penelitian sebagai berikut

1 Secara keseluruhan model pembelajaran berpengaruh terhadap

hasil belajar PAI pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24

Kota Serang

2 Terdapat pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI

pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang

3 Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan

keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada peserta didik

kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang

4 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi

145

5 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi tidak lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi

B Implikasi

Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian ini bahwa

peserta yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif

berpengaruh terhadap hasil belajar PAI Dengan demikian

diharapkan agar para guru PAI mempunyai pengalaman

pemahaman dan wawasan dalam memilih model pembelajaran

Karena dengan penguasaan model pembelajaran yang dimiliki

oleh para guru dapat menciptakan pembelajaran PAI yang efektif

menarik dan tidak membosankan bagi peserta didik Untuk itu

model-model pembelajaran PAI perlu kiranya disosialisasikan

dan dilatih kepada para guru-guru yang mengajar PAI tentang

penerapan model pembelajaran yang ada Termasuk model

pembelajaran TGT dan model pembelajaran STAD karena model

pembelajaran ini sesuai dengan temuan penelitian dapat

meningkatkan hasil belajar PAI pada peserta didik

146

Tujuan pembelajaran salah satunya adalah bagaimana

mengefektifkan dan mengaktifkan peserta didik untuk terus mau

belajar bukan karena keterpaksaan Untuk itu guru perlu

menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi

peserta didik terutama dalam pembelajaran PAI Bukan seperti

yang terjadi selama ini dimana peserta didik cenderung pasif dan

tidak terlibat aktif dalam proses pembelajarannya duduk atau

hanya memperhatikan guru dalam menjelaskan materi

pembelajaran

Keaktifan belajar yang dimiliki oleh seorang individu

yang berguna sebagai landasan untuk melakukan bermacam-

macam aktivitas dimana keaktifan belajar yang kemudian

berperan sebagai landasan dalam menguasai materi pada saat

proses pembelajaran Setiap individu memiliki tingkat keaktifan

belajar berbeda-beda Keaktifan belajar tinggi adalah

karakteristik siswa yang sangat berpengaruh terhadap belajar

dalam kelompok mengenai materi-materi yang akan dipelajari

Apabila guru PAI ingin meningkatkan hasil belajar maka

147

sebaiknya peserta didik diberikan kebebasan untuk melakukan

dan menemukan suatu permasalahan dalam belajar

Untuk dapat menciptakan suasana belajar yang menarik

bagi peserta didik guru harus lebih aktif dan kreatif dalam

menerapkan model pembelajaran untuk peserta didik dalam

pembelajaran PAI Dimana diharapkan peserta didik dapat aktif

dalam pembelajaran yang bisa menyenangkan peserta didik

Model pembelajaran kooperatif melibatkan peserta didik secara

langsung untuk mencari permasalahan mempraktekkan dan

mencari solusi sendiri peran guru disini hanya sebagai fasilitator

C Saran-Saran

1 Bagi guru PAI disarankan dapat memilih model pembelajaran

sesuai dengan perkembangan dan karakteristik peserta didik

baik dari sisi perkembangan sosial mental emosional serta

kemampuan motoriknya Hal ini untuk menjadikan

pembelajaran menjadi efektif dan efisien serta agar tujuan

pembelajaran dapat tercapai dengan baik

2 Bagi siswa dalam pembelajaran perlu meningkatkan

keaktifannya dalam proses pembelajaran secara sistematis

148

selain itu semakin banyak terlibat aktif akan memberikan

dampak terhadap hasil belajar yang lebih baik Disarankan

peserta didik untuk dapat mengelola emosionalnya untuk lebih

dapat berinteraksi dengan peserta didik lainnya

3 Bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian dapat

melakukan penelitian ulang atau kajian ilmiah Disarankan

agar memperbanyak sampel penelitian supaya data dapat

dianalisis lebih akurat dan memperlama waktu penelitian serta

meminimalisir keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam

penelitian ini sehingga hasil penelitian menjadi lebih

sempurna

149

DAFTAR PUSTAKA

Anni Catharina Tri Psikologi Belajar Semarang Unnes Press

2004

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik Jakarta Rineka Cipta 2010

BSNP Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan

Menengah Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar SMAMA Jakarta BSNP 2006

Buchari Alma Guru Profesional Menguasai Metode dan

Terampil Mengajar Bandung PT Alfabeta 2009

Darsono Belajar dan Pembelajaran Semarang IKIP Semarang

Press 2001

Djamarah Syaiful Bahri Psikologi Belajar Guru dan Anak

Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan

Teoretis Psikologis PT Rineka Cipta Jakarta 2005

________________ Psikologi Belajar Edisi 2 Jakarta Rineka

Cipta 2008

Eggen Paul amp Kauchak Don Strategi dan Model Pembelajaran

Jakarta PT Indeks 2012

Fraenkel J amp Wallen N How to Design and evaluate research

in education (2nd ed) McGraw-Hill Inc New York

2001

Hamalik Oemar Proses Belajar Mengajar Jakarta Bumi

Aksara 2001

Hendrik Lamba Arung Pengaruh Pembelajaran Kooperatif

Model STAD dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil

150

Belajar Fisika Siswa SMA Jurnal Ilmu Pendidikan

vol 2 no 132006

httpwwwilmupengetahuannetteori-aktivitas-belajar-menurut-

pandangan ilmu-jiwalama-dan-modernhtm (download

pada tanggal 1 April 2017 jam 2100)

Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan

Pendekatan Metode Strategi dan Model-model

Pembelajaran Yogyakarta Multi Presindo 2012

Isjoni Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran

Kelompok Bandung Alfabeta 2007

Ismail Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem

Semarang Rasail Media Group 2008

Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology Developing

Learners Boston Pearson 2011

Joyce Bruce Marsha Weil Models of Teaching United States of

America Allyn and Bacon 2009

Jumrah Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa SMAN 5

Palu Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Model

Kooperatif Tipe STAD Pada Pembelajaran Asam-

Basardquo Jurnal Media Ekstra vol 2 no 2 2006

Lapono Nabisi dkk Belajar Dan Pembelajaran SD Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi Departernen Pendidikan

Nasional 2008

Muhaimin Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan

Pendidikan Agama Islam di Sekolah Bandung PT

Remaja Rosdakarya 2004

Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru

Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000

151

Mulyasa Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran

Kreatif dan Menyenangkan Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2005

Mulyasa Kurikulum Berbasis Kompetensi Bandung Remaja

Rosdakarya Offset 2004

Nurhasan Tes Pengukuran Keolahragaan Bandung FPOK UPI

Bandung 2014

Oemar Hamalik Kurikulum dan Pembelajaran cetVII Jakarta

Bumi Aksara 2007

_____________ Proses Belajar Mengajar Jakarta Bumi

Aksara 2008

Poerwanti Endang dkk Asesmen Pembelajaran SD Direktorat

Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

Nasional Jakarta 2004

Rifarsquoi Ahmad dan Catharina Tri Anni Psikologi Pendidikan

Semarang UNNES Press 2010

Rosdiani Dini Model Pembelajaran Langsung dalam

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Bandung

Alfabeta 2012

Rusman Model-model Pebelajaran Mengembangkan

Profesionalisme Guru Jakarta Raja Grafindo Persada

2012

Sanjaya Wina Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar

Proses Pendidikan Jakarta Kencana 2007

Sarah Nur Azmi Perbandingan Antara Model Pembelajara

Cooperative Learning Tipe STAD dengan

Pembelajaran Konvensional Dalam Rangka

Meningkatkan Hasil Belajar PAI Jakarta Jurusan

152

Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2011

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta

Raja Grafindo Persada 2001

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta

Rajawali Press 2011

Shlomo Sharen Handbook of Cooperative Learning Terj Sigit

Prawoto Yogyakarta Familia 2012

Soemanto Wasty Psikologi Pendidikan Jakarta Rineka Cipta

2003

Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi Proses Pembelajaran Kreatif

dan Inofatif Dalam Kelas Jakarta Prestasi Pustaka

Publisher 2010

Sudjana Metode Statistik Bandung Tarsito 2005

Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif Surakarta Panitia

Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009

Sugiyono Statistika untuk Penelitian Bandung Alfabeta 2010

Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD

Bandung Alfabeta 2013

Suprijono Agus Cooperative Learning Yogyakarta Pustaka

Belajar 2011

Tohirin Psikologi Pembelajaran PendidikanJakarta

Rajagrafindo Persada 2006

Undang-Undang Nomor 20 Sistem Pendidikan Nasional 2003

153

Utomo Dinanjaya Media Pembelajaran Aktif Bandung Nuansa

Cendikia 2013

Verducci Frank M Measurment Concept in Phhysical

Education StLois The CV Mosby Company 1989

Yatim Riyanto Paradigma Pembelajaran Sebagai referensi bagi

Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang

Efektif dan Berkualitas Jakarta Kencana 2009

Zulfiani Tonih F Kinkin S Strategi Pembelajaran Sains

JakartaLembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah

2009

154

LAMPIRAN-LAMPIRAN

155

Lampiran 1 Pelakuan Model Pembelajaran TGT

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

(PerlakuanTreatment Model Pembelajaran TGT)

Sekolah SMP Negeri 24 Kota Serang

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islamamp Budi Pekerti

KelasSemester VIIIGenap

Materi Pokok Iman kepada Allah SWT

Alokasi Waktu 3 x 3 JP (3 Pertemuan)

A Kompetensi Inti

KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur disiplin bertanggung jawab

peduli (toleransi gotong royong) santun percaya diri dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI 3 Memahami pengetahuan (faktual konseptual dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi

seni budaya terkait fenomena amp kejadian tampak mata

KI4 Mencoba mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan

mengurai merangkai memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis membaca menghitung menggambar dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam

sudutpandangteori

B KD dan IPK

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

13 Meyakini bahwa Allah Maha

Mengetahui Maha Waspada

Maha Mendengar dan Maha

Melihat

131 Meyakini bahwa Allah Swt

mengetahuisemua yang ada di langit

dan di bumi

132 Meyakini bahwa Allah menciptakan

alam semesta dengan teliti

133 Meyakini bahwa Allah Maha

Mendengar segala sesuatu baik yang

lahir dan yang batin

134 Meyakini bahwa Allah Maha Melihat

segala sesuatu baik yang lahir dan

yang batin

156

135 Berdoa kepada Allah pada setiap

kesempatan

23 Menunjukkan perilaku percaya

diri tekun teliti dan kerja keras

sebagaiimplementasi makna al-

‟Aliacutem al- Khabiacuter as-Samiacute‟ dan

al-Bashiacuter

231 Menunjukkan perilaku Percaya

diriterhadap semua yang diusahakan

sebagai implementasi makna al-rsquoAliacutem

al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir

232 Menunjukkan perilaku tekun dalam

berusaha sebagai implementasi makna

al-rsquoAliacutem al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-

Bashir

233 Menunjukkan perilaku teliti dalam

mengerjakan tugas sebagai

implementasi makna al-rsquoAliacutem al-

Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir

234 Menunjukkan perilaku kerja keras

dalam mengusahakan apa yang dicita-

citakan sebagaiimplementasi makna

al-‟Aliacutem al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-

Bashir

235 Bersikap dan berperilaku hati-hati

dalam menjalani kehidupan di dunia

sebagaiimplementasi makna al-‟Aliacutem

al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-Bashir

33 Memahami makna al-Asmābdquou

alḤusnā al-‟Alim al-Khabiacuter as-Samiacute‟ dan al-Bashiacuter

331 Menjelaskan pengertian Al alimAl

khobirAs Samidan Al Basir

332 Menunjukkan dalil naqli tentang al-

rsquoAliacutem al- Khabiacuter as-Samiacutersquo dan al-

Bashiacuter

43 Menyajikan contoh perilaku

yang mencerminkan orang yang

meneladani al-Asmābdquoul al-

Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ danal-Bashir

431 Secara berkelompok mencari cerita

atau kejadian nyatatentang al-Asmā lsquou

al-Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al Bashiacuter

432 Mempresentasikan hasil tugas

kelompok tentang cerita atau kejadian

nyatatentang al-Asmā lsquou al-Ḥusnā al-

‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al

Bashiacuterdi depan kelas

C Tujuan Pembelajaran

Setelah proses belajar mengajar dengan model pembelajaran problem base learning

peserta didik dapat

1 Menjelaskan pengertian iman kepada Allah dengan benar

2 Menunjukkan dalil naqli tentang iman kepada Allah dengan tepat

3 Menjelaskan pengertian al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟ dan

al-Bashir dengan benar

4 Menjelaskan makna al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟ dan al-

Bashir dengan tepat

5 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna al-bdquoAlim

157

6 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna al-Khabir

7 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna as-Sami‟

8 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna al-Bashir

Fokus Penguatan Karakter Kereligiusan dan Kemandirian

D Materi Pembelajaran

1 MPertemuan Ke-1

Materi Reguler

Iman kepada Allah

1 Pengertian iman kepada Allah

Apakah iman itu Kata iman berasal dari bahasa Arab yang bermakna

percaya Makna iman dalam pengertian ini adalah percaya dengan sepenuh

hati diucapkan dengan lisan dan diamalkan dalam perbuatan sehari-hari

2 Dalilnaqli iman kepada Allah

Menjadi orang yang beriman bukan persoalan yang ringan atau mudah Sebagai

manusia yang memiliki pertanggungjawaban kepada Allah Swt iman menjadi

sangat penting Allah Swt sendiri yang memerintah-kan kita untuk beriman

sebagaimana firman-Nya

ldquoWahai orang-orang yang beriman tetaplah beriman kepada Allah dan

rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kapada Rasulnya serta

kitab yang Allah turunkan sebelumnya Barang siapa yang kafir kepada

Allah malaikat-malai-kat-Nya kitab-kitab-Nya rasul-rasul-Nya dan hari

kemudian maka sesungguhnya orang itu telah tersesat sejauh-jauhnyardquo(QS

an-Nisarsquo4136)

Keimanan seseorang itu bisa tebal dan bisa tipis bisa bertambah atau

berkurang Salah satu cara untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah Swt

adalah dengan memahami nama-nama-Nya yang baik dan indah Kita sering

mendengar nama-nama indah itu dengan sebutan al-asmau al-husna

3 Hikmah beriman kepada Allah

Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena

158

merasa dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala

larangan-Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti

ini Jadi orang yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara

lain sebagai berikut

a Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan

firman-Nya

rdquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang

beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi

(hari kiamat)rdquo(Surah al-Mu‟min40 51)

b Hatimenjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman

Allah Swt

ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram

dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah

hati menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)

c Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya

tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana

firman Allah Swt berikut ini

ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan

nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan

kesabaranrdquo (QS al-lsquoAsr1031-3)

Materi Pengayaan

Fungsi Beriman Kepada Allah

1 Menambah Keyakinan

Kita tahu bahwa Allah SWT lah yang menciptakan segala sesuatunya dan

membuat kita masih hidup sampai sekarang Jadi kita harus semakin yakin

159

dan bersyukur kepada Allah Swt

2 Menambah Ketaatan Dengan beriman kepada Allah dapat menjadikan acuan untuk taat menjalani

perintah Allah dan menjauhi laranganya sehingga hati kita akan selalu ingat

kepada Allah Swt

3 Menentramkan Hati Dalam surah Ar-Raad ayat 28 dijelaskan bahwa orang-orang beriman selalu

mengingat Allah dan membuat hati mereka tentram karenanya

4 Dapat Menyelamatkan Hidup Manusia di Dunia Maupun Akhirat Dalam Quran Surah Al-Mukminin Allah berfirman Sesungguhnya Kami

menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan

dunia dan pada berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)rdquo

5 Mendatangkan Keuntungan dan Kebahagiaan Hidup Manusia yang beriman kepada Allah hati mereka menjadi tentram hidup

pastinya akan lebih bahagia dan permasalahan menjadi lebih mudah

diselesaikan karena Allah akan membantunya

2 Pertemuan Ke-2

Materi Reguler

Al-Asmaul Husna

1 Pengertian al-Asmaul-Husna

Al-Asmau al-husna adalah nama-nama Allah Swt yang baik Di antara al-

Asmau al-husna tersebut adalah

- al-bdquoAlim (Maha Mengetahui)

- al- Khabir (Mahateliti)

- as-Sami‟(Maha Mendengar) dan

- al-Bashir(Maha Melihat)

2 Contoh perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-asmau al-

husna

Kisah Si Andi Pergi Sekolah

Abdullah bin Dinar berjalan bersama Khalifah Umar bin Khattab dari

Madinah menuju Mekah Di tengah perjalanan bertemulah mereka berdua

dengan anak gembala Khalifah hendak mencoba menguji si gembala itu

(pada suatu hari andi seorang siswa SMP ia hendak berangkat sekolah

ketika dia menyebrang jalan tiba-tiba dia mengalami kecelakaan tertabrak

motor Bagaimana pendapatmu tentang Sikap andi tersebut Dan sikap

160

apakah yang seharusnya dimiliki oleh andi serta apa kaitannya dengan

sifat asmaul husna

Materi Pengayaan

Contoh Perilaku Iman Kepada Allah

Ada banyak sekali contoh perilaku iman kepada Allah yang bisa kita lakukan

dalam kehidupan sehari-hari seperti

1 Mendirikan Sholat

2 Menafkahkan sebagian rezeki

3 Beriman Kepada Kita Allah

4 Menafkan sebagian hartanya baik disaat waktu lapang ataupun sempit

5 Selalu berbuat kebajikan

6 Mampu menahan amarah

7 Mampu memaafkan kesalahan orang lain

8 Melaksanakan perintah Allah dari segi ibadah

9 Berhenti dari perbatan keji dan tidak mengulanginya lagi

10 Mempercayai dengan benar rukum iman

161

3 Pertemuan Ke-3

Materi Reguler

Hikmah Beriman kepada Allah

Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena merasa

dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan-

Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti ini Jadi orang

yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut

a Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan firman-

Nya

ldquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang

beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari

kiamat)rdquo(QSal-Mu‟min40 51)

b Hati menjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman Allah

Swt

ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram

dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati

menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)

c Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya

tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana

firman Allah Swt berikut ini

ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan

nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan

kesabaranrdquo (Surah al-lsquoAsr1031-3)

162

Materi Pengayaan

Bukti Kebenaran Sifat Allah

Kita sebagai umat muslim sudah sepatutnya tahu dan faham akan nama-

nama Allah lsquoAzza wa Jalla yang berjumlah 99 yang terlampir dalam Asma‟ u al-

Husna Dan nama-nama Allah lsquoAzza wa Jallah tersebut bukan hanya sekedar

pengertian atau wacana agama Islam itu sendiri melainkan itu memang

gambaran dari sifat-sifat Allah lsquoAzza wa Jalla yang sangat amat sempurna dan

terbukti kebenarannya sampai-sampai para ulama mengatakan bahwa dengan

Asmarsquo u al-Husna saja tidak cukup untuk menggambarkan Keagungan dan

Kesempurnaan Allah lsquoAzza wa Jalla sebagai pencipta alam semesta ini begitu

pula alam Akhirat yang tidak diragukan lagi keberadaannya kecuali oleh orang-

orang yang tidak berakal

Adapun di sini akan dijelaskan mengenai 5 bukti dari sekian banyak

bukti dari nama Allah lsquoAzza wa Jalla yaitu Al-lsquoAdlu (Maha Adil) Dan bukti-

bukti tersebut juga menguatkan akan kebenaran agama Islam sebagai agama

Rahmatan li al-bdquoAlamin yang dibawa oleh nabi yang bergelar al-Amin Dan 5

bukti tersebut adalah

(Pertama) Adalah dalam hal niat yang merupakan penentu dari arah

amalan-amalan yang kita perbuat karena niat tersebut berfungsi sebagai lentera

atau cahaya yang akan menuntun dan menerangi perjalanan seorang hamba

dalam bertemu Allah lsquoAzza wa Jalla Jika lentera tersebut memancar dengan

terang maka menjadi teranglah perjalanannya dalam bertemu Allah lsquoAzza wa

Jalla Sebaliknya jika cahaya lentera tersebut redup maka menjadi redup

pulalah jalan yang akan dilalui oleh seorang hamba untuk bisa bertemu dengan

Allah Jalla Yang Maha Pencipta dan Maha Mengadakan lagi Maha Pembentuk

Sebagaimana disebutkan dalam hadist Rasulullah saw ldquoSesungguhnya setiap

amalan hanyalah tergantung dengan niat-niatnya dan setiap orang hanya akan

mendapatkan apa yang dia niatkan maka barangsiapa yang hijrahnya kepada

Allah dan RasulNya maka hijrahnya kepada Allah dan RasulNya dan

barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang hendak dia raih atau karena

wanita yang hendak dia nikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia hijrah

kepadanyardquo (HR Bukhary-Muslim dari lsquoUmar bin Khoththob radhiallahu

lsquoanhu)

(Kedua) Adalah dalam hal perbuatan yang tentunya tidak terlepas dari

catatan Allah lsquoAzza wa Jalla lewat dua malaikat-Nya (Rakib ndash lsquoAtid) yang

senantiasa menemani kita di setiap langkah kita apapun dan bagaimanapun

163

bentuknya Lalu dari segi manakah kiranya bukti akan sifat Allah lsquoAzza wa Jalla

yang Maha Adil Coba kita perhatikan dengan seksama firman Allah lsquoAzza wa

Jalla dan hadist Rasulullah berikut ini ldquoBarang siapa berbuat kebaikan

mendapat sepuluh kali lipat amalnya Dan barang siapa berbuat kejahatan

dibalas seimbang dengan kejahatannya Mereka sedikit pun tidak dirugikan

(dizalimi) (al-An‟am 160)

(Ketiga) Adalah dalam hal keutamaan kaum hawa dalam berbakti

kepada suaminya yang merupakan kewajiban sebagai seorang istri sebagaimana

sabda Rasulullah saw ldquoperkara yang pertama kali ditanyakan kepada seorang

wanita pada hari kiamat nanti adalah mengenai sholat lima waktu dan

ketaatannya terhadap suamirdquo (HRIbnu Hibbab dari Abu Hurairah)

Jadi berikut adalah bentuk keadilan Allah terhadap kaum wanita yang

mungkin tidak dapat melakukan sebagian pekerjaan mulia yang dapat dikerjakan

oleh kaum lelaki tetapi dengan wujud keadilah Allah Yang Maha Adil kaum

wanita memiliki porsi pahala yang sama besarnya dengan kaum lelaki meskipun

dengan amalan-amalan yang berbeda seperti amalan-amalan yang telah

Rasulullah saw wasiatkan kepada putrinya Fathimah az-Zahra dan seluruh kaum

wanita diwaktu itu dan sesudahnya Bukti lain adalah ketika para mujahid

berjihad melawan musuh dan gugur maka dia mati syahid Begitu pula dengan

perempuan yang berjihad melahirkan anaknya yang rasanya seperti antara hidup

dan mati kemudian dia meninggal seketika itu atau setelah ia melahirkan makan

dia bisa dikatakan mati syahid tanpa harus terjun ke medan perang Wallahu

Arsquolam

(Keempat) Adalah dalam hal warisan yang memberikan porsi lebih

banyak kepada lelaki daripada perempuan yaitu bagian laki-laki dua kali bagian

perempuan sebagaiman firman Allah SWT ldquoAllah mensyari‟atkan bagimu

tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu yaitu bahagian seorang anak

lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuahelliprdquo(an-Nisa‟ 11)

Bukti akan kebenaran sifat Allah SWT Yang Maha Adil di sini adalah

bahwasanya Allah SWT melebihkan bagian lelaki atas wanita dalam hal

warisan karena kenyataannya lelakilah yang oleh syarirsquoat dibebankan tanggung

jawab untuk memberi nafkah keluarga dan membebaskan perempuan dari

kewajiban tersebut meskipun perempuan boleh saja ikut mencari nafkah Para

laki-laki juga diwajibkan oleh ajaran Islam untuk mengeluarkan mas kawin

untuk diberikan kepada istrinya sebagai cerminan cinta kasih sayangnya ketika

keduanya menikah sedangkan perempuan tidak dibebani apa-apa

(Kelima) Selanjutnya adalah mengenai keutamaan bulan Ramadhan

Bulan dimana Al-Qur`an diturunkan bulan yang penuh berkah dengan pelipat

gandaan pahala sebuah amalan bulan yang penuh pengampunan Bulan dimana

pintu surga dibuka lebar-lebar dan pintu neraka ditutup rapat-rapat dan bulan di

mana para syaitan dibelenggu dari menggoda manusia Sebagaimana sabda

Rasulullah saw ldquoJika Bulan Ramadhan telah tiba maka (pintu) surga dibuka

lebar-lebar (pintu) neraka ditutup rapat-rapat dan para syetan

dibelenggurdquo(HR Muslim )

164

Dan bukti yang menunjukkan Allah Maha Adil di sini adalah mengenai

pelipat gandaan pahala sebuah amalan terutama pada malam Lailatul Qadar

yaitu satu malam kemuliaan yang lebih baik daripada seribu bulan sebagaimana

yang terlampira dalam al-Qurrsquoan ldquo Sesungguhnya kami Telah menurunkannya

(Al Quran) pada malam kemuliaan Dan tahukah kamu apakah malam

kemuliaan itu Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan Pada malam

itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk

mengatur segala urusanMalam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar

(al-Qadr 1-5)

E Metode Pembelajaran

Pendekatan Pembelajaran Saintifik

Model Team Games Tournament (TGT)

Metode diskusi kelompok

F Media dan Bahan

1 Media

a Presentasi Power Point

b Video pembelajaranFilm tentang kejadian bencana alam

c LaptopKomputer

d LCD Projector

e WhiteboardBlackboard

f Guntingcutter

2 Bahan

a PensilSpidol

b Kertas

c CDFlash Disk

d Bahan-bahan lainnya

G Sumber Belajar

1 Al-Qurrsquoan dan Terjemahnya Departemen Agama RI Tahun 2006

2 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Siswa) Jakarta Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)

3 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Guru) Jakarta Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)

4 Choeroni dkk 2013 Pendidikan Islam dan Budi Pekerti SMP kelas

VIIISemarang ESIS Erlangga

165

5 Tim MGMP PAI SMP Kota Serang 2016 Modul Pembelajaran PAI amp Budi

Pekerti Kelas VII

H Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke-1

Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

Siswa memulai belajar dengan duduk rapih sesuai dengan tempat duduk masing-masing

Siswa berdoa dengan bersama-sama sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan YME dilanjutkan dengan memberikan salam dipimpin oleh ketua kelassalah

satu siswa

Guru mengecek keadaankondisi kesehatan seluruh siswa (mengkondisikan

siswa dan salam pembuka)

Guru mengabsensi siswa dan siswa mengangkat tangan (presensi)

Guru menjelaskan dan menyampaikan materi yang akan diajarkan secara singkat dan memberikan motivasi

Siswa secara bersama-sama membaca ayat-ayat Alquran pilihan terutama

terkait dengan materi pembelajaran (an-Nisa 136 al-Arsquoraf 180 al-Anrsquoam

59 at-Taubah 16 al-Baqarah 258 dan al-hujurat 18) dipimpin oleh salah

seorang siswa

Guru menginformasikan kompetensi yang akan dicapai yaitu kompetensi

tentang beriman kepada Asmaul Husna dan menunjukkan hikmahnya dalam

kehidupan sehari-hari yaitu agar kita semua siswa mampu mendeskripsikan

Asmaul Husna (apersepsi)

Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan

dilakukan yaitu konsep tentang Asmaul Husna (apersepsi)

Guru menyampaikan lingkup penilaian yang meliputi penilaian sikap

penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan

Kegiatan Inti(90 menit)

SintaksTahapan Model TGT Uraian Kegiatan

1 Menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa

1 Guru menyampaikan semua tujuan

pembelajaran secara umum yang ingin

dicapai siswa dan memotivasi siswa dalam

belajar

2 Siswa bersama-sama mengamati gambar-

gambar tentang contoh-contoh nyata dalam

kehidupan sehari-hari di buku Pendidikan

Agama Islam dan Budi Pekerti SMPMTs

Kelas VIII (Buku Siswa) halaman 1-11 dan

buku-buku lain yang relevan atau melalui

videofilm tentang berbagai kejadian

tentang penerapan beriman kepada Allah

swt

3 Siswa menyimak uraian singkat dari guru

tentang berbagai kisah tentang penerapan

166

beriman Asmaul Husna sebagai bagian

dari ciri-ciri orang yang beriman kepada

Allah SWT (Mengamati)

2 Menyajikan materi

pembelajaran

1 Membaca informasi tentang konsep

beriman Asmaul Husna sebagai bagian

dari ciri-ciri orang yang beriman kepada

Allah SWT

2 Menyimpulkan hasil membaca tentang

konsep beriman Asmaul Husna sebagai

bagian dari ciri-ciri orang yang beriman

kepada Allah SWT (Mengamati)

Menanya

1 Siswa menuliskan pertanyaan-pertanyaan

terkait dengan pengertian beriman kepada

Allah makna Asmaul Husna dalil naqli

dan aqlinya serta perilaku yang

mencerminkan Asmaul Husna

2 Siswa difasilitasi oleh guru mengajukan

pertanyaan yang telah ditulis

3 Berdiskusi dengan teman mengenai materi

yang telah dipelajari

Mengeksplorasi

1 Siswa lain mencari jawaban atas

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh

siswa lain dengan membaca Buku Siswa

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

SMPMTs Kelas VIII dan buku-buku

referensi lain yang mengkaji masalah

beriman kepada Hari Akhir

2 Siswa mencatat informasi-informasi yang

relevan dengan pertanyaan-pertanyaan

yang didapat dari sumber-sumber yang

dibaca

Mengasosiasi

1 Siswa merumuskan jawaban atas

pertanyaan-pertanyaan yang didapat

masing-masing berdasarkan informasi-

informasi yang diperoleh dari sumber-

sumber yang dibaca

2 Siswa menuliskan jawaban atas

pertanyaan-pertanyaan tersebut pada kertas

plano atau kertas folio

167

3 Pembentukan kelompok 1 Guru menginstruksikan peserta didik untuk

membentuk kelompok dengan anggota

masing-masing kelompok antara 4-6

orang

2 Guru menyiapkan soal-soal yang terkait

dengan materi pembelajaran beriman

kepada Asmaul Husna yang telah ditulis

pada kertas-kertas kecil dan telah digulung

dan ditempatkan pada meja kompetisi

4 Turnamen Mengkomunikasi

1 Siswa perwakilan kelompok maju

mengambil soal yang tersedia di meja

kompetisi kemudian membawa pada

kelompoknya untuk mendiskusikan

jawaban dari pertanyaan yang

diperolehnya

2 Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk

menjawab soal yang diperoleh setelah

mendapat kesepakatan jawaban perwakilan

siswa tersebut menulis jawabannya di

papan tulis dan mengambil soal kembali di

meja kompetisi

3 Setelah semua soal yang berada di meja

kompetisi habis siswa kembali duduk

masing-masing kelompok dan guru

mengoreksi hasil jawaban masing-masing

kelompok

5 Perhargaan kelompok 1 Guru memberikan penghargaan tiap

kelompok yang memenangkan turnamen

dengan sportif

2 Siswa Mendengarkan guru saat

mengumumkan peringkat kelompok dalam

turnamen

Kegiatan Penutup (15 menit)

1 Guru bersama-sama para siswa merumuskan simpulan tentang pengertian

beriman kepada Allah makna Asmaul Husna dalil naqli dan aqlinya serta

perilaku yang mencerminkan Asmaul Husna

2 Guru melakukan refleksi atas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dan

memberi umpan balik serta motivasi agar siswa mengamalkan ajaran kitab suci

Alquran sebagai cerminan beriman kepada Allah swt

3 Guru melakukan penilaian dengan tes lisan dan pemberian penugasan

4 Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk remedi pengayaan

layanan konseling dan memberi tugas (pekerjaan rumahPR) kepada siswa

5 Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya serta

kegiatan pembelajarannya

6 Guru bersama-sama para siswa menutup pembelajaran dengan berdoa lalu

mengucapkan salam penutup

168

Pertemuan Ke-2

Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

1 Guru membuka pembelajaran dengan salam dan mengajak berdoa bersama

dipimpin oleh seorang siswa dengan penuh khidmat

2 Guru mengecek kesiapan siswa dan mengondisikan suasana pembelajaran yang

menyenangkan dengan kuis singkat tentang fenomena keislaman

3 Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya

yaitu konsep Asmaul Husna dengan cara menunjuk beberapa siswa untuk

menjelaskan bagian-bagian penting tentang konsep beriman kepada Allah swt

4 Siswa secara bersama-sama membaca ayat-ayat Alquran pilihan terutama

terkait dengan materi pembelajaran dipimpin oleh salah seorang siswa

5 Guru menyampaikan garis-garis besar materi dan kegiatan pembelajaran yang

akan dilakukan

6 Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang digunakan dalam

pembelajaran yaitu penilaian sikap dengan observasi (dalam bentuk jurnal) dan

penilaian diri dan penilaian pengetahuan dengan tes tertulis

Kegiatan Inti (90 menit)

SintaksTahapan Model TGT Uraian Kegiatan

1 Menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa

1 Guru menyampaikan semua tujuan

pembelajaran secara umum yang ingin

dicapai siswa dan memotivasi siswa dalam

belajar

2 Guru memberikan motivasi kepada peserta

didik tentang keterkaitan materi dengan

kehidupan sehari-hari (Mengamati)

2 Menyajikan materi

pembelajaran

1 Siswa bersama-sama menyaksikan

tayangan gambarvideo yang berisi tentang

contoh perilaku yang mencerminkan

Asmaul Husna

2 Siswa menyimak uraian singkat dari guru

tentang gambarvideo yang berisi tentang

contoh perilaku yang mencerminkan

Asmaul Husna (Mengamati)

Menanya

1 Siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan

terkait dengan contoh perilaku yang

mencerminkan Asmaul Husna

2 Siswa diperbolehkan untuk mengajukan

pertanyaan lain yang terkait dengan dalil-

dalil naqli lainnya berhubungan dengan

contoh perilaku yang mencerminkan

Asmaul Husna

169

Mengeksplorasi

1 Siswa mengumpulkan informasi gambaran

tentang contoh perilaku yang

mencerminkan Asmaul Husna berdasarkan

dalil naqlinya dengan pembagian sebagai

berikut

1) Kelompok 1 Al-bdquoAlim

2) Kelompok 2 amp 5 Al-Khabir

3) Kelompok 3 amp 6 As-Sami‟

4) Kelompok 4 Al-Bashir

2 Siswa mencari informasi melalui Buku

Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi

Pekerti SMPMTs Kelas VIII dan buku-

buku referensi lain yang mengkaji masalah

Asmaul Husna

3 Siswa membuat catatan-catatan yang berisi

informasi yang relevan

Mengasosiasi

1 Siswa membuat cerita atau kejadian nyata

tentang al-Asmā lsquou al-Ḥusnā al-‟Aliacutem al-

Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al Bashiacuterdengan

memperhatikan informasi yang telah

diperolehnya

2 Siswa menyelesaikan paparan yang berisi

gambaran Asmaul Husna berdasarkan dalil

naqlinya dalambentuk paparan powerpoint

3 Pembentukan kelompok 1 Guru menginstruksikan peserta didik untuk

membentuk kelompok dengan anggota

masing-masing kelompok antara 4-6

orang

3 Guru menyiapkan soal-soal yang terkait

dengan materi pembelajaran Asmaul

Husna yang telah ditulis pada kertas-kertas

kecil dan telah digulung dan ditempatkan

pada meja kompetisi

4 Turnamen Mengkomunikasi

1 Siswa perwakilan kelompok maju

mengambil soal yang tersedia di meja

kompetisi kemudian membawa pada

kelompoknya untuk mendiskusikan

jawaban dari pertanyaan yang

diperolehnya

2 Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk

menjawab soal yang diperoleh setelah

mendapat kesepakatan jawaban perwakilan

170

siswa tersebut menulis jawabannya di

papan tulis dan mengambil soal kembali di

meja kompetisi

3 Setelah semua soal yang berada di meja

kompetisi habis siswa kembali duduk

masing-masing kelompok dan guru

mengoreksi hasil jawaban masing-masing

kelompok

5 Perhargaan kelompok 1 Guru memberikan penghargaan tiap

kelompok yang memenangkan turnamen

dengan sportif

2 Siswa Mendengarkan guru saat

mengumumkan peringkat kelompok dalam

turnamen

Kegiatan Penutup (15 menit)

1 Guru memfasilitasi siswa merumuskan beberapa simpulan mengenai hakikat

beriman kepada Allah swt dan Asmaul Husna beserta hikmah-hikmahnya

2 Guru melakukan refleksi atas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dan

memberi umpan balik serta motivasi agar siswa selalu berperilaku baik yang

mencerminkan Asmaul Husna

3 Guru melakukan penilaian dengan memberikan lembar kerja berupa tes tertulis

dalam bentuk pilihan essay (uraian) dan siswa secara mandiri mengerjakannya

4 Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk remedi pengayaan

layanan konseling dan memberi tugas (PR) kepada siswa

5 Guru memberitahukan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada

pertemuan berikutnya yaitu dengan diskusi kelompok dan praktik membaca

Alquran

6 Guru bersama-sama para siswa menutup pembelajaran dengan berdoa lalu

mengucapkan salam penutup

I Penilaian

1 Teknik Penilaian

a Sikap spiritual

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Observasi Jurnal Lampiran

4

Saat

Pembelajaran

Berlangsung

Penilaian

untuk

pencapaian

pembelajaran

(assessment

for and of

learning)

2 Penilaian Lembar Lampiran Saat Penilaian

171

Diri Penilaian

Diri

5 Pembelajaran

usai

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

3 Penilaian

antarteman

Lembar

Penilaian

antarteman

Lampiran

6

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

b Sikap Sosial

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Observasi Jurnal Lampiran

4

Saat

Pembelajaran

Berlangsung

Penilaian

untuk

pencapaian

pembelajaran

(assessment

for and of

learning)

2 Penilaian

Diri

Lembar

Penilaian

Diri

Lampiran

5

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

3 Penilaian

antartema

n

Lembar

Penilaian

antartem

an

Lampiran

6

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

c Pengetahuan

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Lisan Pertanyaan

(lisan)

dengan

jawaban

terbuka

Lampiran

7

Saat

Pembelajaran

Berlangsung

Penilaian

untuk

pembelajara

n

(assessment

for

learning)

2 Penugas

an

Tugas

tertulis

Lampiran

8

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

untuk dan

sebagai

pembelajara

172

n

(assessment

for and as

learning)

3 Tertulis Soal-soal

esei

Lampiran

9

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

pencapaian

pembelajara

n

(assessment

of learning)

4 Portofol

io

Sampel

pekerjaan

terbaik hasil

dari

penugasan

atau tes

tertulis

Saat

Pembelajaran

usai

Data untuk

penulisan

deskripsi

pencapaian

pengetahua

n

(assessment

of learning)

d Keterampilan

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Produk Soal

keterampilan

produk

Lampiran

10

Saat

Pembelajara

n

Berlangsun

gatau

setelah usai

Penilaian

untuk

sebagai

danatau

pencapaian

pembelajaran

(assessment

for as and of

learning)

2 Portofol

io

Sampel

produk

terbaik hasil

dari tugas

atau proyek

Saat

Pembelajara

n usai

Penilaian

untuk dan

sebagai data

untuk

penulisan

deskripsi

pencapaian

keterampilan

2 Pembelajaran Remedial

Pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk (1) pembelajaran ulang (2)

bimbingan perorangan (3) belajar kelompok DAN (4) pemanfaatan tutor

sebaya bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis

penilaian

173

3 Pembelajaran Pengayaan

Berdasarkan hasil analisis penilaian siswa yang sudah mencapai ketuntasan

belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan danatau

pendalaman materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan

soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi meringkas buku-buku referensi

dan mewawancarai narasumber

Saran-saran

Mengetahui

Kepala SMP Plus Nurul Marsquoarif

Gousul Alam

NIP

Kota Serang April 2017

Guru Mata Pelajaran

PAI dan Budi Pekerti

Tolaah S PdI

NIP

174

Perlakuan Model Pembelajaran STAD

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(PerlakuanTreatment

Model Pembelajaran STAD)

Sekolah SMP Negeri 24 Kota Serang

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islamamp Budi Pekerti

KelasSemester VIIIGenap

Materi Pokok Iman kepada Allah SWT

Alokasi Waktu 3 x 3 JP (3 Pertemuan)

A Kompetensi Inti

KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur disiplin bertanggung jawab

peduli (toleransi gotong royong) santun percaya diri dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI 3 Memahami pengetahuan (faktual konseptual dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi

seni budaya terkait fenomena amp kejadian tampak mata

KI4 Mencoba mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan

mengurai merangkai memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis membaca menghitung menggambar dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam

sudutpandangteori

B KD dan IPK

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

13 Meyakini bahwa Allah Maha

Mengetahui Maha Waspada

Maha Mendengar dan Maha

Melihat

131 Meyakini bahwa Allah Swt

mengetahuisemua yang ada di langit

dan di bumi

132 Meyakini bahwa Allah menciptakan

alam semesta dengan teliti

133 Meyakini bahwa Allah Maha

Mendengar segala sesuatu baik yang

lahir dan yang batin

134 Meyakini bahwa Allah Maha Melihat

segala sesuatu baik yang lahir dan

yang batin

135 Berdoa kepada Allah pada setiap

175

kesempatan

23 Menunjukkan perilaku percaya

diri tekun teliti dan kerja keras

sebagaiimplementasi makna al-

‟Aliacutem al- Khabiacuter as-Samiacute‟ dan

al-Bashiacuter

231 Menunjukkan perilaku Percaya

diriterhadap semua yang diusahakan

sebagai implementasi makna al-rsquoAliacutem

al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir

232 Menunjukkan perilaku tekun dalam

berusaha sebagai implementasi makna

al-rsquoAliacutem al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-

Bashir

233 Menunjukkan perilaku teliti dalam

mengerjakan tugas sebagai

implementasi makna al-rsquoAliacutem al-

Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir

234 Menunjukkan perilaku kerja keras

dalam mengusahakan apa yang dicita-

citakan sebagaiimplementasi makna

al-‟Aliacutem al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-

Bashir

235 Bersikap dan berperilaku hati-hati

dalam menjalani kehidupan di dunia

sebagaiimplementasi makna al-‟Aliacutem

al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-Bashir

33 Memahami makna al-Asmābdquou

alḤusnā al-‟Alim al-Khabiacuter as-Samiacute‟ dan al-Bashiacuter

331 Menjelaskan pengertian Al alimAl

khobirAs Samidan Al Basir

332 Menunjukkan dalil naqli tentang al-

rsquoAliacutem al- Khabiacuter as-Samiacutersquo dan al-

Bashiacuter

43 Menyajikan contoh perilaku

yang mencerminkan orang yang

meneladani al-Asmābdquoul al-

Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ danal-Bashir

431 Secara berkelompok mencari cerita

atau kejadian nyatatentang al-Asmā lsquou

al-Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al Bashiacuter

432 Mempresentasikan hasil tugas

kelompok tentang cerita atau kejadian

nyatatentang al-Asmā lsquou al-Ḥusnā al-

‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al

Bashiacuterdi depan kelas

C Tujuan Pembelajaran

Setelah proses belajar mengajar dengan model pembelajaran problem base learning

peserta didik dapat

9 Menjelaskan pengertian iman kepada Allah dengan benar

10 Menunjukkan dalil naqli tentang iman kepada Allah dengan tepat

11 Menjelaskan pengertian al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟

dan al-Bashir dengan benar

12 Menjelaskan makna al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟ dan

al-Bashir dengan tepat

13 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna al-bdquoAlim

14 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

176

Husna al-Khabir

15 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna as-Sami‟

16 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna al-Bashir

Fokus Penguatan Karakter Kereligiusan dan Kemandirian

D Materi Pembelajaran

4 MPertemuan Ke-1

Materi Reguler

Iman kepada Allah

4 Pengertian iman kepada Allah

Apakah iman itu Kata iman berasal dari bahasa Arab yang bermakna

percaya Makna iman dalam pengertian ini adalah percaya dengan sepenuh

hati diucapkan dengan lisan dan diamalkan dalam perbuatan sehari-hari

5 Dalilnaqli iman kepada Allah

Menjadi orang yang beriman bukan persoalan yang ringan atau mudah Sebagai

manusia yang memiliki pertanggungjawaban kepada Allah Swt iman menjadi

sangat penting Allah Swt sendiri yang memerintah-kan kita untuk beriman

sebagaimana firman-Nya

ldquoWahai orang-orang yang beriman tetaplah beriman kepada Allah dan

rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kapada Rasulnya serta

kitab yang Allah turunkan sebelumnya Barang siapa yang kafir kepada

Allah malaikat-malai-kat-Nya kitab-kitab-Nya rasul-rasul-Nya dan hari

kemudian maka sesungguhnya orang itu telah tersesat sejauh-jauhnyardquo(QS

an-Nisarsquo4136)

Keimanan seseorang itu bisa tebal dan bisa tipis bisa bertambah atau

berkurang Salah satu cara untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah Swt

adalah dengan memahami nama-nama-Nya yang baik dan indah Kita sering

mendengar nama-nama indah itu dengan sebutan al-asmau al-husna

6 Hikmah beriman kepada Allah

Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena

merasa dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala

177

larangan-Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti

ini Jadi orang yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara

lain sebagai berikut

d Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan

firman-Nya

rdquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang

beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi

(hari kiamat)rdquo(Surah al-Mu‟min40 51)

e Hatimenjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman

Allah Swt

ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram

dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah

hati menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)

f Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya

tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana

firman Allah Swt berikut ini

ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan

nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan

kesabaranrdquo (QS al-lsquoAsr1031-3)

Materi Pengayaan

Fungsi Beriman Kepada Allah

6 Menambah Keyakinan

Kita tahu bahwa Allah SWT lah yang menciptakan segala sesuatunya dan

membuat kita masih hidup sampai sekarang Jadi kita harus semakin yakin

dan bersyukur kepada Allah Swt

178

7 Menambah Ketaatan Dengan beriman kepada Allah dapat menjadikan acuan untuk taat menjalani

perintah Allah dan menjauhi laranganya sehingga hati kita akan selalu ingat

kepada Allah Swt

8 Menentramkan Hati Dalam surah Ar-Raad ayat 28 dijelaskan bahwa orang-orang beriman selalu

mengingat Allah dan membuat hati mereka tentram karenanya

9 Dapat Menyelamatkan Hidup Manusia di Dunia Maupun Akhirat Dalam Quran Surah Al-Mukminin Allah berfirman Sesungguhnya Kami

menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan

dunia dan pada berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)rdquo

10 Mendatangkan Keuntungan dan Kebahagiaan Hidup Manusia yang beriman kepada Allah hati mereka menjadi tentram hidup

pastinya akan lebih bahagia dan permasalahan menjadi lebih mudah

diselesaikan karena Allah akan membantunya

5 Pertemuan Ke-2

Materi Reguler

Al-Asmaul Husna

3 Pengertian al-Asmaul-Husna

Al-Asmau al-husna adalah nama-nama Allah Swt yang baik Di antara al-

Asmau al-husna tersebut adalah

- al-bdquoAlim (Maha Mengetahui)

- al- Khabir (Mahateliti)

- as-Sami‟(Maha Mendengar) dan

- al-Bashir(Maha Melihat)

4 Contoh perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-asmau al-

husna

Kisah Si Andi Pergi Sekolah

Abdullah bin Dinar berjalan bersama Khalifah Umar bin Khattab dari

Madinah menuju Mekah Di tengah perjalanan bertemulah mereka berdua

dengan anak gembala Khalifah hendak mencoba menguji si gembala itu

(pada suatu hari andi seorang siswa SMP ia hendak berangkat sekolah

ketika dia menyebrang jalan tiba-tiba dia mengalami kecelakaan tertabrak

motor Bagaimana pendapatmu tentang Sikap andi tersebut Dan sikap

apakah yang seharusnya dimiliki oleh andi serta apa kaitannya dengan

sifat asmaul husna

179

Materi Pengayaan

Contoh Perilaku Iman Kepada Allah

Ada banyak sekali contoh perilaku iman kepada Allah yang bisa kita lakukan

dalam kehidupan sehari-hari seperti

11 Mendirikan Sholat

12 Menafkahkan sebagian rezeki

13 Beriman Kepada Kita Allah

14 Menafkan sebagian hartanya baik disaat waktu lapang ataupun sempit

15 Selalu berbuat kebajikan

16 Mampu menahan amarah

17 Mampu memaafkan kesalahan orang lain

18 Melaksanakan perintah Allah dari segi ibadah

19 Berhenti dari perbatan keji dan tidak mengulanginya lagi

20 Mempercayai dengan benar rukum iman

180

6 Pertemuan Ke-3

Materi Reguler

Hikmah Beriman kepada Allah

Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena merasa

dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan-

Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti ini Jadi orang

yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut

d Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan firman-

Nya

ldquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang

beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari

kiamat)rdquo(QSal-Mu‟min40 51)

e Hati menjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman Allah

Swt

ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram

dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati

menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)

f Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya

tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana

firman Allah Swt berikut ini

ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan

nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan

kesabaranrdquo (Surah al-lsquoAsr1031-3)

Materi Pengayaan

181

Bukti Kebenaran Sifat Allah

Kita sebagai umat muslim sudah sepatutnya tahu dan faham akan nama-

nama Allah lsquoAzza wa Jalla yang berjumlah 99 yang terlampir dalam Asma‟ u al-

Husna Dan nama-nama Allah lsquoAzza wa Jallah tersebut bukan hanya sekedar

pengertian atau wacana agama Islam itu sendiri melainkan itu memang

gambaran dari sifat-sifat Allah lsquoAzza wa Jalla yang sangat amat sempurna dan

terbukti kebenarannya sampai-sampai para ulama mengatakan bahwa dengan

Asmarsquo u al-Husna saja tidak cukup untuk menggambarkan Keagungan dan

Kesempurnaan Allah lsquoAzza wa Jalla sebagai pencipta alam semesta ini begitu

pula alam Akhirat yang tidak diragukan lagi keberadaannya kecuali oleh orang-

orang yang tidak berakal

Adapun di sini akan dijelaskan mengenai 5 bukti dari sekian banyak

bukti dari nama Allah lsquoAzza wa Jalla yaitu Al-lsquoAdlu (Maha Adil) Dan bukti-

bukti tersebut juga menguatkan akan kebenaran agama Islam sebagai agama

Rahmatan li al-bdquoAlamin yang dibawa oleh nabi yang bergelar al-Amin Dan 5

bukti tersebut adalah

(Pertama) Adalah dalam hal niat yang merupakan penentu dari arah

amalan-amalan yang kita perbuat karena niat tersebut berfungsi sebagai lentera

atau cahaya yang akan menuntun dan menerangi perjalanan seorang hamba

dalam bertemu Allah lsquoAzza wa Jalla Jika lentera tersebut memancar dengan

terang maka menjadi teranglah perjalanannya dalam bertemu Allah lsquoAzza wa

Jalla Sebaliknya jika cahaya lentera tersebut redup maka menjadi redup

pulalah jalan yang akan dilalui oleh seorang hamba untuk bisa bertemu dengan

Allah Jalla Yang Maha Pencipta dan Maha Mengadakan lagi Maha Pembentuk

Sebagaimana disebutkan dalam hadist Rasulullah saw ldquoSesungguhnya setiap

amalan hanyalah tergantung dengan niat-niatnya dan setiap orang hanya akan

mendapatkan apa yang dia niatkan maka barangsiapa yang hijrahnya kepada

Allah dan RasulNya maka hijrahnya kepada Allah dan RasulNya dan

barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang hendak dia raih atau karena

wanita yang hendak dia nikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia hijrah

kepadanyardquo (HR Bukhary-Muslim dari lsquoUmar bin Khoththob radhiallahu

lsquoanhu)

(Kedua) Adalah dalam hal perbuatan yang tentunya tidak terlepas dari

catatan Allah lsquoAzza wa Jalla lewat dua malaikat-Nya (Rakib ndash lsquoAtid) yang

senantiasa menemani kita di setiap langkah kita apapun dan bagaimanapun

bentuknya Lalu dari segi manakah kiranya bukti akan sifat Allah lsquoAzza wa Jalla

yang Maha Adil Coba kita perhatikan dengan seksama firman Allah lsquoAzza wa

Jalla dan hadist Rasulullah berikut ini ldquoBarang siapa berbuat kebaikan

mendapat sepuluh kali lipat amalnya Dan barang siapa berbuat kejahatan

dibalas seimbang dengan kejahatannya Mereka sedikit pun tidak dirugikan

182

(dizalimi) (al-An‟am 160)

(Ketiga) Adalah dalam hal keutamaan kaum hawa dalam berbakti

kepada suaminya yang merupakan kewajiban sebagai seorang istri sebagaimana

sabda Rasulullah saw ldquoperkara yang pertama kali ditanyakan kepada seorang

wanita pada hari kiamat nanti adalah mengenai sholat lima waktu dan

ketaatannya terhadap suamirdquo (HRIbnu Hibbab dari Abu Hurairah)

Jadi berikut adalah bentuk keadilan Allah terhadap kaum wanita yang

mungkin tidak dapat melakukan sebagian pekerjaan mulia yang dapat dikerjakan

oleh kaum lelaki tetapi dengan wujud keadilah Allah Yang Maha Adil kaum

wanita memiliki porsi pahala yang sama besarnya dengan kaum lelaki meskipun

dengan amalan-amalan yang berbeda seperti amalan-amalan yang telah

Rasulullah saw wasiatkan kepada putrinya Fathimah az-Zahra dan seluruh kaum

wanita diwaktu itu dan sesudahnya Bukti lain adalah ketika para mujahid

berjihad melawan musuh dan gugur maka dia mati syahid Begitu pula dengan

perempuan yang berjihad melahirkan anaknya yang rasanya seperti antara hidup

dan mati kemudian dia meninggal seketika itu atau setelah ia melahirkan makan

dia bisa dikatakan mati syahid tanpa harus terjun ke medan perang Wallahu

Arsquolam

(Keempat) Adalah dalam hal warisan yang memberikan porsi lebih

banyak kepada lelaki daripada perempuan yaitu bagian laki-laki dua kali bagian

perempuan sebagaiman firman Allah SWT ldquoAllah mensyari‟atkan bagimu

tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu yaitu bahagian seorang anak

lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuahelliprdquo(an-Nisa‟ 11)

Bukti akan kebenaran sifat Allah SWT Yang Maha Adil di sini adalah

bahwasanya Allah SWT melebihkan bagian lelaki atas wanita dalam hal

warisan karena kenyataannya lelakilah yang oleh syarirsquoat dibebankan tanggung

jawab untuk memberi nafkah keluarga dan membebaskan perempuan dari

kewajiban tersebut meskipun perempuan boleh saja ikut mencari nafkah Para

laki-laki juga diwajibkan oleh ajaran Islam untuk mengeluarkan mas kawin

untuk diberikan kepada istrinya sebagai cerminan cinta kasih sayangnya ketika

keduanya menikah sedangkan perempuan tidak dibebani apa-apa

(Kelima) Selanjutnya adalah mengenai keutamaan bulan Ramadhan

Bulan dimana Al-Qur`an diturunkan bulan yang penuh berkah dengan pelipat

gandaan pahala sebuah amalan bulan yang penuh pengampunan Bulan dimana

pintu surga dibuka lebar-lebar dan pintu neraka ditutup rapat-rapat dan bulan di

mana para syaitan dibelenggu dari menggoda manusia Sebagaimana sabda

Rasulullah saw ldquoJika Bulan Ramadhan telah tiba maka (pintu) surga dibuka

lebar-lebar (pintu) neraka ditutup rapat-rapat dan para syetan

dibelenggurdquo(HR Muslim )

Dan bukti yang menunjukkan Allah Maha Adil di sini adalah mengenai

pelipat gandaan pahala sebuah amalan terutama pada malam Lailatul Qadar

yaitu satu malam kemuliaan yang lebih baik daripada seribu bulan sebagaimana

yang terlampira dalam al-Qurrsquoan ldquo Sesungguhnya kami Telah menurunkannya

(Al Quran) pada malam kemuliaan Dan tahukah kamu apakah malam

183

kemuliaan itu Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan Pada malam

itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk

mengatur segala urusanMalam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar

(al-Qadr 1-5)

E Metode Pembelajaran

Pendekatan Pembelajaran Saintifik

Model Team Games Tournament (TGT)

Metode diskusi kelompok

F Media dan Bahan

3 Media

g Presentasi Power Point

h Video pembelajaranFilm tentang kejadian bencana alam

i LaptopKomputer

j LCD Projector

k WhiteboardBlackboard

l Guntingcutter

4 Bahan

e PensilSpidol

f Kertas

g CDFlash Disk

h Bahan-bahan lainnya

G Sumber Belajar

6 Al-Qurrsquoan dan Terjemahnya Departemen Agama RI Tahun 2006

7 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Siswa) Jakarta Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)

8 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Guru) Jakarta Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)

9 Choeroni dkk 2013 Pendidikan Islam dan Budi Pekerti SMP kelas

VIIISemarang ESIS Erlangga

10 Tim MGMP PAI SMP Kota Serang 2016 Modul Pembelajaran PAI amp Budi

Pekerti Kelas VII

184

H Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke-1

PENDAHULUAN

Fase 1

1 Mengkondisikan siswa dan berdoa

2 Mengabsen kehadiran siswa

3 Menyampaikan tujuan pembelajaran

4 Menginformasikan pembelajaran yang akan digunakan yaitu pembelajaran

kooperatif STAD

5 Penyampaian masalah perilaku yang menunjukkan Asmaul Husna dalam kehidupan

sehari-hari

KEGIATAN INTI

Fase 2

Memotifasi siswa agar dapat menggunakan pengetahuannya tentang Asmaul Husna

dalam diskusi

Fase 3

Mengelompokkan siswa dalam satu kelas menjadi beberapa kelompok (setiap kelompok

terdiri dari 5 orang dengan satu orang sebagai tutor sebaya)

Fase 4

Setiap kelompok menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru Selama diskusi

berlangsung guru memantau kerja dari masing-masing kelompok dan mengarahkan

siswa yang mengalami kesulitan serta mengarahkan ke jawaban yang benar Diskusi

kelompok dilaksanakan dengan media kartu masalah

Fase 5

Meminta beberapa perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya

sedangkan kelompok yang lain memberi tanggapan Guru memandu jalannya diskusi dan

merumuskan jawaban yang benar yang diwujudkan di kertas manila

Fase 6

Memberi nilai penghargaan individu dan kelompok

PENUTUP

1 Membimbing siswa membuat kesimpulan

2 Merefleksi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan

3 Memberi tugas siswa untuk dikerjakan di rumah

I Penilaian

4 Teknik Penilaian

e Sikap spiritual

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Observasi Jurnal Lampiran

4

Saat

Pembelajaran

Penilaian

untuk

185

Berlangsung pencapaian

pembelajaran

(assessment

for and of

learning)

2 Penilaian

Diri

Lembar

Penilaian

Diri

Lampiran

5

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

3 Penilaian

antarteman

Lembar

Penilaian

antarteman

Lampiran

6

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

f Sikap Sosial

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Observasi Jurnal Lampiran

4

Saat

Pembelajaran

Berlangsung

Penilaian

untuk

pencapaian

pembelajaran

(assessment

for and of

learning)

2 Penilaian

Diri

Lembar

Penilaian

Diri

Lampiran

5

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

3 Penilaian

antartema

n

Lembar

Penilaian

antartem

an

Lampiran

6

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

g Pengetahuan

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Lisan Pertanyaan

(lisan)

dengan

jawaban

terbuka

Lampiran

7

Saat

Pembelajaran

Berlangsung

Penilaian

untuk

pembelajara

n

(assessment

186

for

learning)

2 Penugas

an

Tugas

tertulis

Lampiran

8

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

untuk dan

sebagai

pembelajara

n

(assessment

for and as

learning)

3 Tertulis Soal-soal

esei

Lampiran

9

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

pencapaian

pembelajara

n

(assessment

of learning)

4 Portofol

io

Sampel

pekerjaan

terbaik hasil

dari

penugasan

atau tes

tertulis

Saat

Pembelajaran

usai

Data untuk

penulisan

deskripsi

pencapaian

pengetahua

n

(assessment

of learning)

h Keterampilan

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Produk Soal

keterampilan

produk

Lampiran

10

Saat

Pembelajara

n

Berlangsun

gatau

setelah usai

Penilaian

untuk

sebagai

danatau

pencapaian

pembelajaran

(assessment

for as and of

learning)

2 Portofol

io

Sampel

produk

terbaik hasil

dari tugas

atau proyek

Saat

Pembelajara

n usai

Penilaian

untuk dan

sebagai data

untuk

penulisan

deskripsi

pencapaian

keterampilan

5 Pembelajaran Remedial

Pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk (1) pembelajaran ulang (2)

bimbingan perorangan (3) belajar kelompok DAN (4) pemanfaatan tutor

187

sebaya bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis

penilaian

6 Pembelajaran Pengayaan

Berdasarkan hasil analisis penilaian siswa yang sudah mencapai ketuntasan

belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan danatau

pendalaman materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan

soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi meringkas buku-buku referensi

dan mewawancarai narasumber

Saran-saran

Mengetahui

Kepala SMP Plus Nurul Marsquoarif

Gousul Alam

NIP

Kota Serang April 2017

Guru Mata Pelajaran

PAI dan Budi Pekerti

Tolaah S PdI

NIP

188

Lampiran 2 Instrumen Penelitian Hasil Belajar PAI

INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR PAI

Teknik Penilaian Tes Tulis

Bentuk instrumen Pilihan Ganda

Petunjuk Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara

memberi

tanda silang pada huruf A B C dan D

Nama SiswaSampel helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

1 Allah Maha Esa terdapat dalam Al-Qurrsquoan surathellip

a Al-Kafirun

b Al-Ikhlas

c Al-Falaq

d An-Nas

2 Ibadah hanya mengharapkan pahala dari Allah dan tidak mengharap pujian dari

manusia dinamakanhellip

a Ikhlas c Taqwa

b Taat d Tawakal

3 Bukti kebesaran bahwa Allah bersifat Al-Barr adalah

a Allah mencukupi kebutuhan makhluk-Nya

b Allah mengampuni setiap dosa orang yang bertaubat

c Allah maha perkasa

d Allah maha adil

4 Memutuskan suatu perkara secara tidak memihak merupakan pengamalan dari

sifat Allah

a Al-aziz

b An-nafirsquo

c Ar-rauf

d Al-Fattah

5 Meyakini dengan segala penuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-

kitab-Nya kepada para utusann-Nya sebagai pedoman hidup bagi manusia

disebuthellip

a Iman Kepada Allah SWT c Iman Kepada Kitab-kitab Allah

b Iman Kepada Malaikat d Iman Kepada Rasul

6 Beriman kepada kitab-kitab suci sebelum Al-qurrsquoan cukup dilakukan denganhellip

a Mengamalkannya c Meyakini kebenarannya

b Membenarkan ajarannya d Semuanya benar

189

7 Salah satu isi kandungan Al-qurrsquoan adalahhellip

a Akidah Akhlak c Muamalah

b Ibadah d a b dan c benar

8 Fungsi kitab suci bagi kehidupan manusia adalah sebagaihellip

a Kebutuhan pokoknya c Petunjuk hidupnya

b Bacaan sehari-hari d Kebutuhan pelengkapnya

9 Kitab Injil yang dijadikan pedoman hidup oleh umat nasrani di dunia pada

mulanya diturunkan kepadahellip

a Musa as c Muhammad SAW

b Daud as d Isa as

10 Nama lain dari Al-Qurrsquoan adalah Al-Bayan yang berartihellip

a Pengingat c Pembeda

b Penerangan d Petunjuk

11 Sikap yang mencerminkan mencintai Al-qurrsquoan adalahhellip

a Mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari menjalankan perintah-perintah-Nya

menjauhi larangan-Nya

b Hidup dengan hawa nafsu

c Lebih mencintai dirinya sendiri

d Hidup penuh dengan amarah

12 Pengertian qadar menurut Al-qurrsquoan adalah

a Ketentuan c Putusan

b Timbangan d Ukuran

13 Ketentuan Allah SWT sejak zaman azali Adalah pengertian dari

a Qadla c Taqdir

b Qadar d Qadir

14 Qadla merupakan sesuatu yang

a Sudah terjadi pada setiap hamba-Nya

b Terjadi pada setiap hamba yang beriman

c Terjadi pada setiap makhluk

d Belum terjadi pada setiap hamba-Nya

15 Berikut ini adalah perilaku yang tidak mencerminkan keimanan kepada qadla dan

qadar yakni

a Mensyukuri nikmat dari Allah SWT

b Sabar terhadap setiap ujian yang sedang menerpa

c Berprasangka jelek pada Allah SWT

d Qanarsquoah atas setiap bagian yang diterima

16 Saling memahami saling mengetahui kondisi sesama muslim disebut dengan

a Tafahum c Takabur

b Tarsquoaruf d Tawadhu

190

17 Sikap perilaku ucapan perbuatan dan tindakan yang tidak sesuai dengan tuntunan

ajaran Islam dan norma-norma aturan yang berlaku adalah pengertian dari akhlak

a Mahmudah c Maunah

b Mahmudah d Karimah

18 Menaruh kepercayaan kepada orang lain tentang suatu urusan termasuk dalam

a Dzan c Su udzan

b Husnud dzan d Prasangka buruk

19 Berikut merupakan pengertian jujurhellip

a Perilaku yang mncerminkan adanya kesesuaian antara hati perkataan dan

perbuatan

b Suatu perilaku yang mencerminkan sikap seweang-wenang

c Perilaku yang mencerminkan tindakan ujub

d Perilaku yang mencerminkan taqwa

20 Berikut merupakan sikap yang menunjukkan rendah hatihellip

a Tidak bersifat angkuh c Selalu berbuat kecurangan

b Angkuh d Selalu mementingkan diri sendiri

21 Salah satu contoh sikap perilaku adil adalahhellip

a Menempatkan sesuatu yang benar pada tempatnya

b Sesuuatu yang salah dikatakan benar

c Adanya kezoliman

d Adanya ketidakadilan

22 Sikap jujur dan adil tertuang pada Dalil Naqli yaitu pada Al-qurrsquoan surathellip

a Al-Maidah ayat 8 c An-Nisa ayat 2

b Al-Baqarah ayat 2 d An-Nisa ayat 3

23 Pengertian Tawadu adalahhellip

a Sikap diri yang tidak merasa lebih dari orang lain

b Sikap membanggakan diri sendiri

c Sikap merasa mampu

d Sikap selalu merasa bangga atas perbuatan yang dilakukan

24 Makhluk yang sifatnya selalu menggoda manusia agar terjerumus dalam lembah

dosa adalah

a Malaikat

b Jin

c Syetan

d Manusia

25 Perbedaan antara Malaikat dengan Jin adalah

a Malaikat selalu taat kepada Allah SWT

b Jin tidak berjenis kelamin

c Malaikat menyesuaikan manusia

d Jin selalu taat kepada Allah SWT

191

Instrumen Keaktifan Belajar Peserta Didik Sebelum Uji Coba

INSTRUMEN KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK

SEBELUM DIUJI COBA

Nama Sampel helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Nomor Tes helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Petunjuk Pengerjaan berilah tanda cek lis (radic) pada pilihan jawaban yang anda pilih

No Pernyataan Opsion

SS S R TS STS

1 Bila diberi materi pelajaran oleh guru saya akan

segera membaca materi tersebut

2 Saya akan bertanya bila tidak mengerti

3 Saya mendengarkan bila guru sedang

menerangkan materi pelajaran

4 Sesudah pelajaran saya membuat ringkasan

tentang materi yang saya dapatkan

5 Saya menggambar diagram yang isinya materi

untuk memudahkan saya dalam belajar

6 Saya hadir dalam setiap penelitian kelompok di

sekolah

7 Saya tertarik untuk memecahkan masalah-masalah

yang diberikan guru kepada siswa

8 Saya bersemangat untuk mengikuti mata pelajaran

Matematika

9 Saya tidak membaca materi bila tidak diminta oleh

guru

10 Saya tidak akan mengemukakan ide pemikiran

saya bila tidak diminta oleh guru

11 Bila guru sedang menerangkan materi pelajaran

saya lebih memilih untuk berbicara dengan teman

lain

12 Saya akan mencatat bila diminta oleh guru

13 Saya malas bila menerangkan materi dengan

menggunakan skema gambar

14 Saya tidak hadir dalam setiap penelitian kelompok

seperti yang diajarkan oleh guru

15 Saya tidak mau bila ditunjuk untuk membuat

keputusan dalam kelompok

16 Saya merasa bosan ketika teman menerangkan

materi pelajaran melalui presentasi kelompok

17 Saya membaca materi pelajaran terlebih dahulu

sebelum pelajaran dimulai

18 Saya mampu mengemukakan idepemikiran saya

di kelas

19 Saya mendengarkan presentasi sehingga lebih

cepat menangkap materi

192

20 Mengerjakan latihan soal membuat saya lebih

mengerti materi pelajaran yang saya dapat

21 Saya berantusias saat menggambar sumber belajar

di lingkungan sekitar

22 Saya membantu menyiapkan alat-alat untuk

melakukan penelitian

23 Saya akan menganalisa soal yang diberikan oleh

guru kepada siswa

24 Saya berani bila guru meminta saya untuk tampil

di depan kelas

25 Saya lebih memilih mencontek teman dari pada

harus membaca materi yang akan diujikan

26 Saya tetap diam walaupun saya kurang mengerti

materi yang diterangkan oleh guru

27 Saya lebih memilih bercanda dengan teman

sebangku saya daripada mendengarkan presentasi

28 Saya lebih membuat fotocopy catatan milik teman

daripada saya harus mencatat sendiri

29 Ketika menggambar objek penelitian saya diminta

teman untuk menggambarkannya

30 Menurut saya kegiatan penelitian kelompok

sekolah tidak penting

31 Menganalisis soal yang diberikan oleh guru hanya

membuang waktu

32 Saya merasa gugup bila guru menunjuk saya

untuk mengemukakan ide pemikiran saya di kelas

33 Menurut saya diskusi merupakan hal penting

dalam kegiatan belajar mengajar

34 Saya sangat antusias saat mendengarkan

perdebatan tentang masalah pelajaran

35 Saya aktif mengumpulkan informasi data dan

mencatat hasil penelitian

36 Saya merasa takut untuk mengemukakan

idepemikiran saya di kelas karena takut

37 Saya senang ketika mengikuti kegiatan penelitian

di sekolah

38 Saya lebih memilih diam walaupun saya tahu

topik pelajaran yang sedang dibahas oleh guru

193

Instrumen Keaktifan Belajar Setelah Uji Coba

INSTRUMEN KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK

SETELAH DIUJI COBA

Nama Sampel helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Nomor Tes helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Petunjuk Pengerjaan berilah tanda cek lis (radic) pada pilihan jawaban yang anda pilih

No Pernyataan Opsion

SS S R TS STS

1 Bila diberi materi pelajaran oleh guru saya akan

segera membaca materi tersebut

2 Saya akan bertanya bila tidak mengerti

3 Saya mendengarkan bila guru sedang

menerangkan materi pelajaran

4 Sesudah pelajaran saya membuat ringkasan

tentang materi yang saya dapatkan

5 Saya menggambar diagram yang isinya materi

untuk memudahkan saya dalam belajar

6 Saya hadir dalam setiap penelitian kelompok di

sekolah

7 Saya tertarik untuk memecahkan masalah-masalah

yang diberikan guru kepada siswa

8 Saya bersemangat untuk mengikuti mata pelajaran

Matematika

9 Saya tidak membaca materi bila tidak diminta oleh

guru

10 Saya tidak akan mengemukakan ide pemikiran

saya bila tidak diminta oleh guru

11 Bila guru sedang menerangkan materi pelajaran

saya lebih memilih untuk berbicara dengan teman

lain

12 Saya akan mencatat bila diminta oleh guru

13 Saya malas bila menerangkan materi dengan

menggunakan skema gambar

14 Saya tidak hadir dalam setiap penelitian kelompok

seperti yang diajarkan oleh guru

15 Saya tidak mau bila ditunjuk untuk membuat

keputusan dalam kelompok

16 Saya merasa bosan ketika teman menerangkan

materi pelajaran melalui presentasi kelompok

17 Saya membaca materi pelajaran terlebih dahulu

sebelum pelajaran dimulai

18 Saya mampu mengemukakan idepemikiran saya

di kelas

19 Saya mendengarkan presentasi sehingga lebih

cepat menangkap materi

194

20 Mengerjakan latihan soal membuat saya lebih

mengerti materi pelajaran yang saya dapat

21 Saya berantusias saat menggambar sumber belajar

di lingkungan sekitar

22 Saya membantu menyiapkan alat-alat untuk

melakukan penelitian

23 Saya akan menganalisa soal yang diberikan oleh

guru kepada siswa

24 Saya berani bila guru meminta saya untuk tampil

di depan kelas

25 Saya lebih memilih mencontek teman dari pada

harus membaca materi yang akan diujikan

26 Saya tetap diam walaupun saya kurang mengerti

materi yang diterangkan oleh guru

27 Saya lebih membuat fotocopy catatan milik teman

daripada saya harus mencatat sendiri

28 Ketika menggambar objek penelitian saya diminta

teman untuk menggambarkannya

29 Menurut saya kegiatan penelitian kelompok

sekolah tidak penting

30 Menganalisis soal yang diberikan oleh guru hanya

membuang waktu

31 Saya merasa gugup bila guru menunjuk saya

untuk mengemukakan ide pemikiran saya di kelas

32 Menurut saya diskusi merupakan hal penting

dalam kegiatan belajar mengajar

33 Saya aktif mengumpulkan informasi data dan

mencatat hasil penelitian

34 Saya merasa takut untuk mengemukakan

idepemikiran saya di kelas karena takut

35 Saya senang ketika mengikuti kegiatan penelitian

di sekolah

36 Saya lebih memilih diam walaupun saya tahu

topik pelajaran yang sedang dibahas oleh guru

195

Lampiran 3

Surat Keputusan Penunjukkan Dosen Pembimbing

196

197

198

Lampiran 4

Surat Keterangan Telah Selesai Melakukan Penelitian

199

Lampiran 5

Data Hasil Tes Keaktifan Belajar Peserta Didik

No Nama Item Soal

Jml 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

1 AHMAD R 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 145

2 AHMAD S 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 180

3 ALMAHES 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 147

4 ALVIN A 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144

5 AMANDA 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 172

6 AMIRUDIN 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 149

7 ANDRI F 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 146

8 ERNI 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 175

9 FIRHAN 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144

10 HAERIYAH 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 156

11 HASBULOH 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 172

12 HERMAWATI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144

13 HESTIKA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 138

14 IIS NURUL A 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 173

15 IMASWATI 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 173

16 JAMSIAH 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 167

17 KARINA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 146

18 KURNIASIH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144

19 KUSNANDI 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 179

20 LAILATUL F 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 173

21 LELA 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 153

22 LENA F 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 153

23 LENA RIKA 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 169

24 LENI F 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 155

25 M ROBI 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 152

26 MUHAMAD E 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 157

27 MUHAMAD M 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 154

28 MUHAMAD M 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 151

29 MUHAMAD N 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 166

30 MUHAMAD R 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 164

31 MUHAMAD S 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 156

32 MUHAMAD T 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 151

200

33 MUHAMAD YADI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 158

34 MUHAMMAD DURAHMAN

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 170

35 MUHAMMAD DUROHIM 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 158

36 MUHAMMAD ROBI 5 5 5 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 154

37 MUHTANDI 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 166

38 MURTI AWALIYAH 4 4 3 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 162

39 NASRUDIN 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 171

40 NINA 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 149

41 NURAENI 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 149

42 NURJANAH 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 172

43 OSAMA ABABIL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 149

44 RAJU 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 169

45 RAMDINI AMELIA 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 153

46 RANI PURWASIH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 151

47 RATNASARI 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 162

48 RENDI PANGESTU 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 158

49 RINA DEWI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 150

50 ROHIMAH 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 162

51 ROSITA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 150

52 ROSULULLOH 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 151

53 SAEPUDIN 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 175

54 SAHRUDIN 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 156

55 SILVIAH 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 143

56 SITI ANISAH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 164

57 SITI APRIYATI 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 161

58 SITI CHOIRINNISA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 150

59 SRI REJA AGUNG 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 164

60 SUSILAWATI 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 151

61 SYANTEL NURHAYATI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 150

62 WINDIA NINGSIH 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 174

63 WIWIN WINARSIH 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 149

64 YANTI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 148

199

Lampiran 6

Hasil Tes Keaktifan Belajar Peserta Didik yang Telah Diurutkan

HASIL TES KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK

KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

No Nama Skor

1 AHMAD SEPRIANDI 180

2 KUSNANDI 179

3 ERNI 175

4 SAEPUDIN 175

5 WINDIA NINGSIH 174

6 IIS NURUL AINI 173

7 IMASWATI 173

8 LAILATUL FITRIYAH 173

9 AMANDA ANWAR 172

10 HASBULOH 172

11 NURJANAH 172

12 NASRUDIN 171

13 MUHAMMAD DURAHMAN 170

14 LENA RIKA 169

15 RAJU 169

16 JAMSIAH 167

17 MUHAMAD NUR IWAN 166

18 MUHTANDI 166

19 MUHAMAD REZA ALFARIZI 164

20 SITI ANISAH 164

21 SRI REJA AGUNG 164

22 MURTI AWALIYAH 162

23 RATNASARI 162

24 ROHIMAH 162

25 SITI APRIYATI 161

26 MUHAMAD YADI 158

27 MUHAMMAD DUROHIM 158

28 RENDI PANGESTU 158

29 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 157

30 HAERIYAH 156

31 MUHAMAD SATRIA 156

32 SAHRUDIN 156

33 LENI FITRIANI 155

200

34 MUHAMAD MUHADI 154

35 MUHAMMAD ROBI 154

36 LELA 153

37 LENA FITRIANA 153

38 RAMDINI AMELIA 153

39 M ROBI 152

40 MUHAMAD MUHI 151

41 MUHAMAD TAQIUTORIK 151

42 RANI PURWASIH 151

43 ROSULULLOH 151

44 SUSILAWATI 151

45 RINA DEWI 150

46 ROSITA 150

47 SITI CHOIRINNISA 150

48 SYANTEL NURHAYATI 150

49 AMIRUDIN 149

50 NINA 149

51 NURAENI 149

52 OSAMA ABABIL 149

53 WIWIN WINARSIH 149

54 YANTI 148

55 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 147

56 ANDRI FIRMANSYAH 146

57 KARINA 146

58 AHMAD RIDHO 145

59 ALVIN ALFAREZA 144

60 FIRHAN 144

61 HERMAWATI 144

62 KURNIASIH 144

63 SILVIAH 143

64 HESTIKA 138

201

Lampiran 7

Pembagian Kelompok Penelitian

Kelompok Model Pembelajaran TGT

dengan Keaktifan Belajar Tinggi

No Nama Skor

1 AHMAD SEPRIANDI 180

2 SAEPUDIN 175

3 WINDIA NINGSIH 174

4 LAILATUL FITRIYAH 173

5 AMANDA ANWAR 172

6 NASRUDIN 171

7 MUHAMMAD DURAHMAN 170

8 JAMSIAH 167

9 MUHAMAD NUR IWAN 166

10 SITI ANISAH 164

11 SRI REJA AGUNG 164

12 ROHIMAH 162

13 SITI APRIYATI 161

14 RENDI PANGESTU 158

15 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 157

16 SAHRUDIN 156

Kelompok Model Pembelajaran STAD

dengan Keaktifan Belajar Tinggi

No Nama Skor

1 KUSNANDI 179

2 ERNI 175

3 IIS NURUL AINI 173

4 IMASWATI 173

5 HASBULOH 172

6 NURJANAH 172

7 LENA RIKA 169

8 RAJU 169

9 MUHTANDI 166

10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 164

11 MURTI AWALIYAH 162

12 RATNASARI 162

13 MUHAMAD YADI 158

14 MUHAMMAD DUROHIM 158

15 HAERIYAH 156

16 MUHAMAD SATRIA 156

202

Kelompok Model Pembelajaran TGT

dengan Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Skor

1 LENI FITRIANI 155

4 LELA 153

5 LENA FITRIANA 153

8 MUHAMAD MUHI 151

9 MUHAMAD TAQIUTORIK 151

12 SUSILAWATI 151

13 RINA DEWI 150

16 SYANTEL NURHAYATI 150

17 AMIRUDIN 149

20 OSAMA ABABIL 149

21 WIWIN WINARSIH 149

24 ANDRI FIRMANSYAH 146

25 KARINA 146

28 FIRHAN 144

29 HERMAWATI 144

32 HESTIKA 138

Kelompok Model Pembelajaran STAD

dengan Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Skor

2 MUHAMAD MUHADI 154

3 MUHAMMAD ROBI 154

6 RAMDINI AMELIA 153

7 M ROBI 152

10 RANI PURWASIH 151

11 ROSULULLOH 151

14 ROSITA 150

15 SITI CHOIRINNISA 150

18 NINA 149

19 NURAENI 149

22 YANTI 148

23 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 147

26 AHMAD RIDHO 145

27 ALVIN ALFAREZA 144

30 KURNIASIH 144

31 SILVIAH 143

203

Lampiran 8

HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran TGT Keaktifan Belajar Tinggi

No Nama Siswa Jawaban Soal

Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 AHMAD SEPRIANDI 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13

2 SAEPUDIN 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13

3 WINDIA NINGSIH 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 13

4 LAILATUL FITRIYAH 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13

5 AMANDA ANWAR 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13

6 NASRUDIN 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14

7

MUHAMMAD

DURAHMAN 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14

8 JAMSIAH 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 14

9 MUHAMAD NUR IWAN 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 15

10 SITI ANISAH 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 15

11 SRI REJA AGUNG 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 15

12 ROHIMAH 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 16

13 SITI APRIYATI 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 16

14 RENDI PANGESTU 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 16

15

MUHAMAD ERIK

DARUSALAM 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 16

16 SAHRUDIN 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 17

204

Lampiran 9

HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Tinggi

N

o Nama Siswa

Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 KUSNANDI 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 12

2 ERNI 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 11

3 IIS NURUL AINI 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 13

4 IMASWATI 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 12

5 HASBULOH 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13

6 NURJANAH 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14

7 LENA RIKA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 15

8 RAJU 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 13

9 MUHTANDI 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13

10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 11

11 MURTI AWALIYAH 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 15

12 RATNASARI 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13

13 MUHAMAD YADI 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 13

14 MUHAMMAD DUROHIM 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 14

15 HAERIYAH 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13

16 MUHAMAD SATRIA 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 16

205

Lampiran 10

HASIL TES AKHIR HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran TGT Keaktifan Tinggi

No Nama Siswa Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 AHMAD SEPRIANDI 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 23

2 SAEPUDIN 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23

3 WINDIA NINGSIH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 22

4 LAILATUL FITRIYAH 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 22

5 AMANDA ANWAR 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 21

6 NASRUDIN 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 21

7 MUHAMMAD DURAHMAN 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22

8 JAMSIAH 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 23

9 MUHAMAD NUR IWAN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 22

10 SITI ANISAH 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24

11 SRI REJA AGUNG 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 23

12 ROHIMAH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 23

13 SITI APRIYATI 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24

14 RENDI PANGESTU 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25

15 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25

16 SAHRUDIN 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24

206

Lampiran 11

HASIL TES AKHIR HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Tinggi

No Nama Siswa Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 KUSNANDI 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 21

2 ERNI 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 20

3 IIS NURUL AINI 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

4 IMASWATI 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 21

5 HASBULOH 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 20

6 NURJANAH 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

7 LENA RIKA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 22

8 RAJU 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 19

9 MUHTANDI 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19

10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 17

11 MURTI AWALIYAH 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 21

12 RATNASARI 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 20

13 MUHAMAD YADI 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 18

14 MUHAMMAD DUROHIM 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 21

15 HAERIYAH 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 18

16 MUHAMAD SATRIA 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22

207

Lampiran 12

HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran TGT Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Siswa Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 LENI FITRIANI 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 9

2 LELA 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 9

3 LENA FITRIANA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 8

4 MUHAMAD MUHI 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 8

5 MUHAMAD TAQIUTORIK 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 11

6 SUSILAWATI 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 10

7 RINA DEWI 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 10

8 SYANTEL NURHAYATI 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 9

9 AMIRUDIN 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 8

10 OSAMA ABABIL 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 9

11 WIWIN WINARSIH 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 9

12 ANDRI FIRMANSYAH 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 9

13 KARINA 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 8

14 FIRHAN 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 9

15 HERMAWATI 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 10

16 HESTIKA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 7

208

Lampiran 13

HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Siswa Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 MUHAMAD MUHADI 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 9

2 MUHAMMAD ROBI 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 7

3 RAMDINI AMELIA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 7

4 M ROBI 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 9

5 RANI PURWASIH 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 10

6 ROSULULLOH 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 9

7 ROSITA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 9

8 SITI CHOIRINNISA 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 8

9 NINA 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 9

10 NURAENI 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 8

11 YANTI 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 9

12 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 9

13 AHMAD RIDHO 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 8

14 ALVIN ALFAREZA 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 9

15 KURNIASIH 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 10

16 SILVIAH 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 8

209

Lampiran 14

HASIL TES AKHIR HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran TGT Keaktifan Belajar Rendah

N

o Nama Siswa

Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 LENI FITRIANI 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 18

2 LELA 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 17

3 LENA FITRIANA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 15

4 MUHAMAD MUHI 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 17

5 MUHAMAD T 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 19

6 SUSILAWATI 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 17

7 RINA DEWI 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 18

8 SYANTEL N 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 17

9 AMIRUDIN 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 15

10 OSAMA ABABIL 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 15

11 WIWIN WINARSIH 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 16

12 ANDRI F 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 15

13 KARINA 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 13

14 FIRHAN 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 16

15 HERMAWATI 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 15

16 HESTIKA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 11

210

Lampiran 15

HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Siswa Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 MUHAMAD MUHADI 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 18

2 MUHAMMAD ROBI 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 15

3 RAMDINI AMELIA 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 14

4 M ROBI 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 18

5 RANI PURWASIH 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 18

6 ROSULULLOH 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 16

7 ROSITA 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 17

8 SITI CHOIRINNISA 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 16

9 NINA 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 16

10 NURAENI 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 14

11 YANTI 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 16

12 ALMAHESA PUTRA S 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 15

13 AHMAD RIDHO 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 14

14 ALVIN ALFAREZA 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 16

15 KURNIASIH 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 15

16 SILVIAH 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 13

211

Lampiran 16

Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran TGT Tingkat Keaktifan

Tinggi

Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test

Kelompok Model Pembelajaran TGT

Tingkat Keaktifan Belajar Tinggi

No Nama Tes

Awal Akhir GainSelisih

1 AHMAD SEPRIANDI 13 23 10

2 SAEPUDIN 13 23 10

3 WINDIA NINGSIH 13 22 9

4 LAILATUL FITRIYAH 13 22 9

5 AMANDA ANWAR 13 21 8

6 NASRUDIN 14 21 7

7 MUHAMMAD DURAHMAN 14 22 8

8 JAMSIAH 14 23 9

9 MUHAMAD NUR IWAN 15 22 7

10 SITI ANISAH 15 24 9

11 SRI REJA AGUNG 15 23 8

12 ROHIMAH 16 23 7

13 SITI APRIYATI 16 24 8

14 RENDI PANGESTU 16 25 9

15 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 18 25 7

16 SAHRUDIN 17 24 7

Jumlah 132

Rata-rata 825

Standar Deviasi 106

Nilai Minimum 700

Nilai Maksimum 1000

212

Lampiran 17

Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran TGT Tingkat Keaktifan

Rendah

Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test

Kelompok Model Pembelajaran TGT

Tingkat Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Tes

Awal Akhir GainSelisih

1 LENI FITRIANI 9 18 9

2 LELA 9 17 8

3 LENA FITRIANA 8 15 7

4 MUHAMAD MUHI 8 17 9

5 MUHAMAD TAQIUTORIK 11 19 8

6 SUSILAWATI 10 17 7

7 RINA DEWI 10 18 8

8 SYANTEL NURHAYATI 9 17 8

9 AMIRUDIN 8 15 7

10 OSAMA ABABIL 9 15 6

11 WIWIN WINARSIH 9 16 7

12 ANDRI FIRMANSYAH 9 15 6

13 KARINA 8 13 5

14 FIRHAN 9 16 7

15 HERMAWATI 10 15 5

16 HESTIKA 7 11 4

Jumlah 111

Rata-rata 694

Standar Deviasi 144

Nilai Minimum 400

Nilai Maximum 900

213

Lampiran 18

Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran STAD Tingkat Keaktifan

Belajar Tinggi

Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test

Kelompok Model Pembelajaran STAD

Tingkat Keaktifan Belajar Tinggi

No Nama Tes

Awal Akhir GainSelisih

1 KUSNANDI 12 21 9

2 ERNI 11 20 9

3 IIS NURUL AINI 13 22 9

4 IMASWATI 12 21 9

5 HASBULOH 13 20 7

6 NURJANAH 14 22 8

7 LENA RIKA 15 22 7

8 RAJU 13 19 6

9 MUHTANDI 13 19 6

10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 11 17 6

11 MURTI AWALIYAH 15 21 6

12 RATNASARI 13 20 7

13 MUHAMAD YADI 13 18 5

14 MUHAMMAD DUROHIM 14 21 7

15 HAERIYAH 13 18 5

16 MUHAMAD SATRIA 16 22 6

Jumlah 112

Rata-rata 700

Standar Deviasi 141

Nilai Minimum 500

Nilai Maximum 900

214

Lampiran 19

Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran STAD Tingkat Keaktifan

Belajar Rendah

Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test

Kelompok Model Pembelajaran STAD

Tingkat Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Tes

Awal Akhir GainSelisih

1 MUHAMAD MUHADI 9 18 9

2 MUHAMMAD ROBI 7 15 8

3 RAMDINI AMELIA 7 14 7

4 M ROBI 9 18 9

5 RANI PURWASIH 10 18 8

6 ROSULULLOH 9 16 7

7 ROSITA 9 17 8

8 SITI CHOIRINNISA 8 16 8

9 NINA 9 16 7

10 NURAENI 8 14 6

11 YANTI 9 16 7

12 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 9 15 6

13 AHMAD RIDHO 8 14 6

14 ALVIN ALFAREZA 9 16 7

15 KURNIASIH 10 15 5

16 SILVIAH 8 13 5

Jumlah 113

Rata-rata 706

Standar Deviasi 124

Nilai Minimum 500

Nilai Maximum 900

215

Lampiran 20

Rekapitulasi Data Selisi Antara Tes Awal dan Akhir Masing-Masing Kelompok

REKAPITULASI DATA SELISIH MASING-MASING KELOMPOK

SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Sampel

Model TGT

Keaktifan Tinggi

Sampel

Model STAD

Keaktifan Tinggi

Sampel

Model TGT

Keaktifan Rendah

Sampel

Model STAD

Keaktifan Rendah

AHMAD SEPRIANDI 10 KUSNANDI 9 LENI FITRIANI 9 MUHAMAD M 9

SAEPUDIN 10 ERNI 9 LELA 8 MUHAMMAD ROBI 8

WINDIA NINGSIH 9 IIS NURUL AINI 9 LENA FITRIANA 7 RAMDINI AMELIA 7

LAILATUL FITRIYAH 9 IMASWATI 9 MUHAMAD MUHI 9 M ROBI 9

AMANDA ANWAR 8 HASBULOH 7 MUHAMAD T 8 RANI PURWASIH 8

NASRUDIN 7 NURJANAH 8 SUSILAWATI 7 ROSULULLOH 7

MUHAMMAD D 8 LENA RIKA 7 RINA DEWI 8 ROSITA 8

JAMSIAH 9 RAJU 6 SYANTEL N 8 SITI CHOIRINNISA 8

MUHAMAD NUR I 7 MUHTANDI 6 AMIRUDIN 7 NINA 7

SITI ANISAH 9 MUHAMAD RAI 6 OSAMA ABABIL 6 NURAENI 6

SRI REJA AGUNG 8 MURTI A 6 WIWIN WINARSIH 7 YANTI 7

ROHIMAH 7 RATNASARI 7 ANDRI F 6 ALMAHESA P S 6

SITI APRIYATI 8 MUHAMAD YADI 5 KARINA 5 AHMAD RIDHO 6

RENDI PANGESTU 9 MUHAMMAD D 7 FIRHAN 7 ALVIN ALFAREZA 7

MUHAMAD ED 7 HAERIYAH 5 HERMAWATI 5 KURNIASIH 5

SAHRUDIN 7 MUHAMAD S 6 HESTIKA 4 SILVIAH 5

Jml 132 Jml 112 Jml 111 Jml 113

Rata-rata 825 Rata-rata 700 Rata-rata 694 Rata-rata 706

Standar Deviasi 1065 Standar Deviasi 1414 Standar Deviasi 1436 Standar Deviasi 1237

Nilai Minimal 700 Nilai Minimal 500 Nilai Minimal 400 Nilai Minimal 500

Nilai Maksimal 1000 Nilai Maksimal 900 Nilai Maksimal 900 Nilai Maksimal 900

216

Lampiran 21

Deskripsi Data

Descriptive Statistics

Kelompok N Minimum Maximum Mean Std

Deviation Variance

TGT Keaktifan Tinggi 16 7 10 825 1065 1133

STAD Keaktifan Tinggi 16 5 9 700 1414 2000

TGT Keaktifan Rendah 16 4 9 694 1436 2062

STAD Keaktifan Rendah 16 5 9 706 1237 1529

Valid N (listwise) 16

217

Lampiran 22

Hasil Uji Normalitas Data

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig Statistic df Sig

TGT Keaktifan Tinggi 197 16 098 870 16 027

STAD Keaktifan Tinggi 198 16 095 876 16 033

TGT Keaktifan Rendah 205 16 071 935 16 292

STAD Keaktifan Rendah 167 16 200 931 16 253

a Lilliefors Significance Correction

This is a lower bound of the true significance

218

Lampiran 23

Hasil Uji Homogenitas Data

Levene Statistic df1 df2 Sig

0152 1 62 698

219

Lampiran 24

Hasil Uji Hipotesis I

Ringkasan Hasil Uji-t Model Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar PAI

Variabel

t-test for Equality of Means

Keterangan t dk

Sig

(tailed)

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model TGT

Keaktifan Belajar Tinggi) -30998 15 000 Signifikan

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model TGT

Keaktifan Belajar Rendah) -19323 15 000 Signifikan

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model STAD

Keaktifan Belajar Tinggi) -19799 15 000 Signifikan

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model STAD

Keaktifan Belajar Rendah) -22845 15 000 Signifikan

220

Lampiran 25

Hasil Uji Hipotesis II

Rangkuman Hasil Uji-t Keaktifan Belajar Terhadap Hasil Belajar PAI

Variabel

t-test for Equality of

Means Keterangan

T dk Sig

(tailed)

Keaktifan Belajar Terhadap Hasil

Belajar PAI -42431 63 000 Signifikan

221

Lampiran 26

Hasil Uji Hipotesis III

Rangkuman Hasil Uji Anova Dua Jalur dengan Interaksi

Source Type III Sum

of Squares df

Mean

Square F Sig

Corrected Model 18875a 3 6292 3742 016

Intercept 3422250 1 3422250 2036E3 000

Model Pembelajaran 5062 1 5062 3011 088

Keaktifan Belajar 6250 1 6250 3717 059

Model Pembelajaran Keaktifan 7562 1 7562 4498 038

Error 100875 60 1681

Total 3542000 64

Corrected Total 119750 63

a R Squared = 158 (Adjusted R Squared = 116)

222

Lampiran 27

Hasil Uji Hipotesis IV

Ringkasan Hasil Uji-t Model TGT dan STAD Keaktifan Belajar Tinggi

Variabel

t-test for Equality of Means

Keterangan

T dk Sig

(tailed)

Hasil Belajar PAI 2825 30 009 Signifikan

223

Lampiran 28

Hasil Uji Hipotesis V

Ringkasan Hasil Uji-t Kelompok Model TGT

dan Model Pembelajaran STAD

Keaktifan Belajar Rendah

Variabel

t-test for Equality of Means

Keterangan

t dk Sig

(tailed)

Hasil Belajar PAI 29353 30 794 Tidak

Signifikan

224

Lampiran 29

Hasil Uji Tukey

Hasil Uji Tukey

(I) Model

Pembelajaran (J) Model Pembelajaran Mean Difference

(I-J) Std Error Sig

95 Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

TGT Keaktifan

Tinggi

TGT Keaktifan Rendah 1312 458 029 10 252

STAD Keaktifan Tinggi 1250 458 041 04 246

STAD Keaktifan Rendah 1188 458 057 -02 240

TGT Keaktifan

Rendah

TGT Keaktifan Tinggi -1312 458 029 -252 -10

STAD Keaktifan Tinggi -062 458 999 -127 115

STAD Keaktifan Rendah -125 458 993 -134 109

STAD Keaktifan

Tinggi

TGT Keaktifan Tinggi -1250 458 041 -246 -04

TGT Keaktifan Rendah 062 458 999 -115 127

STAD Keaktifan Rendah -062 458 999 -127 115

STAD Keaktifan

Rendah

TGT Keaktifan Tinggi -1188 458 057 -240 02

TGT Keaktifan Rendah 125 458 993 -109 134

STAD Keaktifan Tinggi 062 458 999 -115 127

The mean difference is significant at the 005 level

Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP

iii

PERSETUJUAN TIM PENGUJI UJIAN TESIS

MAGISTER

Tesis Berjudul Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif dan Keaktifan Siswa dalam

Belajar Terhadap Hasil Belajar PAI (Studi

Eksperimen Di SMP Negeri 24 Kota Serang)

Nama TOLAAH

NIM 1540100351

Program Studi Pendidikan Agama Islam

Telah disetujui tim penguji ujian munaqosah

Ketua Dr Hj Oom Mukarromah M Hum

NIP 19620227 199103 2 003

( )

Sekretaris Rd Elva Munawwaroh

( )

Penguji I Dr Suadi Sarsquoad M Ag

NIP 19631115 199403 1 002

( )

Penguji II Dr H Badrudin M Ag

NIP 19750405 200901 1 014

( )

Pembimbing I Dr Hidayatullah MPd

NIP 19740918200031001

( )

Pembimbing II Dr H Shobri Kom MPd

NIP197507162000031002

( )

Diuji di Serang pada tanggal 23 November 2017

Waktu 0900-1000

HasilNilai 347

Predikat Amat Baik

iv

NOTA DINAS PEMBIMBING

Kepada Yth

Direktur Program Pascasarjana

UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

di ndash Serang

Assalamursquoalaikum Wr Wb

Setelah melakukan bimbingan arahan dan koreksi terhadap

penulisan tesis magister yang berjudul ldquoPENGARUH MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN

SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR

PAI (STUDI EKSPERIMEN DI SMP NEGERI 24 KOTA

SERANG)rdquo

Yang ditulis oleh

Nama TOLAAH

NIM 1540100351

Jenjang Magister (S2)

Program Studi Pendidikan Agama Islam

Kami telah bersepakat bahwa tesis magister tersebut sudah

dapat diajukan kepada Program Pascasarjana UIN Sultan Maulana

Hasanuddin Banten Untuk diajukan guna mengikuti ujian tesis

magister dalam rangka memperoleh gelar Magister Pendidikan Islam

(MPdI)

Wassalamursquoalaikum Wr Wb

Pembimbing I

Dr Hidayatullah MPd

NIP 19740918200031001

Pembimbing II

Dr H Shobri Kom MPd

NIP 19740918200031001

v

Tolaah NIM 1540100351 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dan

Keaktifan Siswa dalam Belajar terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama

Islam (Studi Eksperimen di SMP Negeri 24 Kota Serang)

Masalah dalam penelitian ini masih banyak peserta didik mengalami banyak

kesulitan dalam proses pembelajarannya Masalah tersebut disebabkan oleh

beberapa faktor antara lain faktor sumber daya manusia baik dari pendidik

maupun peserta didik itu sendiri Tujuan penelitian adalah 1) Untuk mengetahui

pengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap hasil belajar Pendidikan

Agama Islam 2) Untuk mengetahui pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil

belajar Pendidikan Agama Islam 3) Untuk mengetahui interaksi antara model

pembelajaran kooperatif dengan keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil

belajar Pendidikan Agama Islam 4) Untuk mengetahui hasil belajar Pendidikan

Agama Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif

team games tournament dan keaktifan belajar tinggi berpengaruh dibandingkan

peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team achievement

devision dan memiliki keaktifan belajar tinggi 5) Untuk mengetahui hasil belajar

Pendidikan Agama Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran

team games tournament dan keaktifan belajar rendah berpengaruh dibandingkan

peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team achivemenet

devison dan memiliki keaktifan belajar rendah

Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan desain factorial 2 x 2

dimana keaktifan belajar peserta didik sebagai variabel moderator Populasi dan

sampel penelitian adalah siswa Kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang Tahun

Pelajaran 20162017 berjumlah 64 orang yang diambil secara acak Teknik

analisis statistik menggunakan bantuan SPSS serie 16 pada taraf signifikansi

α=005

Kesimpulan dari penelitian ini adalah 1) Secara keseluruhan terdapat

pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam 2)

terdapat pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil belajar Pendidikan Agama

Islam 3) Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan belajar

terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam 4) Hasil belajar Pendidikan

Agama Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran team games

tournament dan keaktifan belajar tinggi berpengaruh lebih baik dibandingkan

peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team achivemenet

devison dan memiliki keaktifan belajar tinggi 5) Hasil belajar Pendidikan Agama

Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran team games

tournament dan keaktifan belajar tinggi tidak berpengaruh lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team

achivemenet devison dan memiliki keaktifan belajar tinggi

Kata-kata kunci Model Pembelajaran keaktifan belajar dan hasil

belajar Pendidikan Agama Islam

ABSTRAK

vi

الملخص

تأثير نمو ذج التعلم التعاوني وأداء الطالب في التعلم نتائج التعلم الديني اللإسلامي

(SMP Negeri 24 Kota Serang دراسة تجر يبية في) المشكل في ىذه الدرسة لاتزال العديد من المتعلمين لديهم العديد من الصعوبات في عملية التعلم تنجم المشكلة عن عدة عوامل من بين عوامل أخرى عوامل الموارد البشرية من

( لتحديد أثر التعلم التعاوني على 1المعلمين و المتعلمين أنفسهم وااغرض من البحوث ىي ( لتحديد تأثيرالنشط التعلملمخرجات التعلم التربية 2التربية الإسلامية مخرجات التعلم

( لفهم التفاعل بين نموذج التعلم التعاوني مع الدينا مية المتعلمين على مخر جات 3الإسلامية ( لمعرفة نتائج دراسة التربية الإسلامية للطلب الذين بتعلمون مع التعا 4التعلم التربية الإسلامية

ية نموذج التعلم العاب فريق البطولة ونشاط التعلم عاليو افضل من المتعلمين الذين يتعلمون عن ون( لمعرفة النتيجة 5طريق التعاوني نموذج التعلم فريق تحصيل الطلاب ولها الذينامية التعلم العالي

رة تدربية نموذج فريق التعليمية للمتعلمين في التربية الدينية الإسلامية الذين يتعلمون مع فريق دو ونشاط التعلم المنخفض ىوافضل من المتعلمين الذين يتعلمون مع نموذج التعلم فريق تحصيل

الطلاب وىكون النشاط بتعلم منخفض حيث يتعلم المتعلمون التغير 2times2الطريقة المستخدمة ىي التجربة مع تسميم عامل

ثم اخد 21162117طلاب فى عا م كمتغير مشرف كا ن السكان وعينة من الد ر سة شخصا بشكل عشو أئي تقنية 64

( بشكل عام ىناك تأثير لنموذج التعلم على نتائج التعلم 1استنتاج ىذه الدراسة ىو ( 3( ىناك تأثير لنشاط التعلم على مخرجات التعلم في التربية الإسلامية 2في التربية الإسلامية

( نتائج التعلم 4م ونشاط التعلم لنتائج التعلم في التربية الإسلامية يوجد تفاعل بين نموذج التعللطلاب التربية الإسلامية الذين يتعلمون مع نموذج التعلم لفريق دورة الألعاب ونشاط التعلم العالي

ولديهم نشاط يكون لها تأثير أفضل من الطلاب الذين يتعلمون مع نموذج التعلم للطلابتائج التعلم الخاصة بطلاب التعليم الإسلامي الذين يتعلمون باستخدام نموذج ( ن5تعليمي عالي

التعلم لفريق البطولة ونشاط التعلم العالي ليس لها تأثير أفضل من الطلاب الذين يتعلمون من خلال نموذج التعلم للطلاب ولديهم نشاط تعلمي عالي

الإسلامي تعلم ونتائج التعلم في التربيةوذج التعلم نشاط الالكلمات المفتاحية نم

vii

ABSTRACT

Tolaah NIM 1540101298 The Effect of Cooperative Learning Model

and Student Performance in Learning on Results Learning Islamic

Religious Education (Experimental Study at SMP Negeri 24 Serang City)

Problem in this study are still many learners have many difficulties

in the learning process The problem is caused by several factors among

others human resources factors both from educators and learners

themselves The research objectives are 1) to know the effect of

cooperative learning model on the learning result of Islamic religious

education 1) to know the influence of learning activeness towards the

learning result of Islamic religious education 3) to know the interaction

between the cooperative learning model and the learning activity of the

learners toward the learning result Islamic religious education 4) to find

out the learning result of Islamic religious education learners who learn

with cooperative learning model team tournament team and high learning

activeness is better than learners who learn with cooperative learning

model student achievement division team and have high learning

activeness 5) to find out the learning result of Islamic religious education

learners who study with the model of learning team tournament team and

the activity of low learning its better than learners who learn with learning

model student achievement team and have activeness low learning

The method used is experiment with factorial design 2 x 2 when

learners learn activeness as moderator variable The population and sample

of the study were students of class VIII SMP Negeri 24 Serang City in the

20162017 lesson year 64 people were taken at random Statistical

analysis technique using SPSS serie 16 aid at significance level α=005

The conclusion of this research is 1) overall there is influence of

learning model to learning result of Islamic religious education 2) there is

influence of learning to learning result of Islamic religious education 3)

there is an interaction between the learning model and the learning activity

on the learning outcomes of Islamic religious education 4) learning

outcomes Islamic religious education learners with learning model team

tournament team and high learning activeness influence better than

learners who learn with student achievement division student learning

model and have high learning activeness 5) learning outcomes of Islamic

religious education learners who learn with learning model tournament

team and high learning activeness does not affect better than learners who

learn with learning model student achievement division team and have

high learning activeness

Keywords learning model learning activity and learning result of

Islamic religious education

viii

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik

hidayah serta inayah-Nya sehingga tesis magister ini dapat diselesaikan

tepat pada waktunya Shalawat serta salam tetap tercurah kepada baginda

Rasulullah SAW keluarga para sahabat serta para pengikutnya yang setia

hingga akhir zaman

Tesis magister ini kemugkinan besar tidak dapat diselesaikan

tanpa bantuan dari berbagai pihak oleh karenanya penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-

tingginya terutama kepada

1 Prof Dr H Fauzul Iman MA Rektor Universitas Islam Negeri

Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang telah memberikan

kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di UIN SMH Banten

2 Prof Dr HB Syafuri MHum Direktur Pascasarjana Universitas

Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang telah

memberikan saran dan motivasi

3 Dr Muhajir MA Ketua Program Studi Pascasarjana Pendidikan

Islam Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

yang selalu memberikan untuk menyelesaikan tesis ini

4 Dr Hj Hunainah MM Sekertaris Program Studi Pascasarjana

Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Sultan Maulana

Hasanuddin Banten yang selalu sabar memberikan arahan dan

bimbingan dalam penyusunan proposal tesis

5 Dr Hidayatullah MPd sebagai pembimbing I yang selalu sabar

membimbing penulis dalam menyelesaikan tesis ini

ix

6 Dr H Shobri Kom MPd sebagai pembimbing II yang telah

memberikan arahan dan bimbingan pada penulisan tesis ini

7 Seluruh Dosen Pascasarjana yang telah berbagi ilmu semoga ilmunya

berkah

8 Suamiku tercinta Mochamad Jono SPd yang telah memberikan

motivasi sungguh besar perjuangannya Dan anakku tercinta Jihan

Putriana Muhamad Saliudin Naila Akila Zahira dan Muhamad

Malik Ibrahim pelita dan pemberi semangat hidup

9 Teman-teman pascasarjana yang selalu mengingatkan dan memotivasi

untuk tetap semangat

Atas segala bantuan yang telah diberikan penulis berharap semoga

Allah SWT membalasnya dengan pahala yang berlimpah AminPenulis

juga menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari

segi isi maupun metodologi penulisannya Untuk itu kritik dan saran dari

pembaca sangat penulis harapkan guna perbaikan selanjutnya

Akhir kata hanya kepada Allah penulis berharap semoga tesis ini

bermanfaat bagi kita semua Amin

Serang 26 Oktober 2017

TOLAAH

NIM 1540100351

x

DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN i

PENGESAHAN ii

PERSETUJUAN TIM PENGUJI iii

NOTA DINAS PEMBIMBING iv

ABSTRAK v

KATA PENGANTAR viii

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xiv

DAFTAR GAMBAR xvi

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah 1

B Identifikasi Masalah 11

C Pembatasan Masalah 12

D Rumusan Masalah 12

E Tujuan Penelitian 13

F Kegunaan Penelitian 14

G Sistematika Pembahasan 15

BAB II PENYUSUNAN KERANGKA TEORETIS DAN

PENGAJUAN HIPOTESIS

A Deskripsi Teoretis 17

1 Model Pembelajaran 17

a Pengertian Model Pembelajaran 19

b Karakteristik Model Pembelajaran 21

xi

c Macam-macam Model Pembelajaran 24

d Model-model Pembelajaran Kooperatif 28

1) Pengertian Model Pembelajaran

Kooperatif 28

2) Langkah-langkah Model

Pembelajaran Kooperatif 29

e Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

TGT 33

1) Pengertian Model Pembelajaran TGT 33

2) Langkah-langkah Model

Pembelajaran TGT 34

f Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD 39

1) Pengertian Model Pembelajaran

STAD 39

2) Langkah-langkah Model

Pembelajaran STAD 42

g Persamaan dan Perbedaan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dan

STAD 48

2 Keaktifan Belajar 50

a Pengertian Keaktifan Belajar 50

b Macam-macam Keaktifan Belajar 53

3 Hasil Belajar 56

a Pengertian Belajar 56

xii

b Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil

Belajar 58

c Hasil Belajar dengan Model TGT dan

STAD 59

d Metari Aqidah Akhlak 60

1) Pengertian Aqidah Akhlak 60

2) Pembelajaran Aqidah Akhlak 62

B Kajian Penelitian yang Relevan 66

C Kerangka Berpikir 70

D Pengajuan Hipotesis 76

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian 79

B Tempat dan Waktu Penelitian 80

C Metode dan Rancangan Penelitian 81

D Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel 85

E Teknik Pengumpulan Data 89

F Instrumen Penelitian 91

1 Variabel Keaktifan Belajar Peserta Didik 91

a Definisi Konsep 91

b Definisi Operasional 92

c Kisi-kisi Instrumen 92

d Kalibrasi Instrumen 95

2 Variabel Hasil Belajar 100

a Definisi Konsep 100

b Definisi Operasional 101

xiii

c Kisi-kisi Instrumen 102

d Kalibrasi Instrumen 105

G Pelaksanaan Perlakuan 110

H Teknik Analisis Data 111

I Hipotesis Statistik 116

BAB IV HASIL PENELITIAN

A Deskripsi Data 118

B Pengujian Persyaratan Analisis 121

1 Pengujian Normalitas Data 121

2 Pengujian Homogenitas Data 123

C Pengujian Hipotesis 124

D Pembahasan Hasil Temuan Penelitian

E Keterbatasan Penelitian 142

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A Simpulan 144

B Implikasi 145

C Saran 147

DAFTAR PUSTAKA 149

LAMPIRAN-LAMPIRAN 154

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 21 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif 30

Tabel 22 Cara Menentukan Penghargaan 37

Tabel 23 Fase-fase dalam Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe TGT 38

Tabel 24 Kriteria Pemberian Skor Peningkatan Individu 45

Tabel 25 Tingkat Penghargaan Kelompok Model

Pembelajaran STAD 46

Tabel 26 Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD 47

Tabel 31 Jadwal Pelaksanaan Penelitian 81

Tabel 32 Desai Penelitian Faktorial 2 x 2 84

Tabel 33 Pembagian Sampel Kedua Kelompok Penelitian 89

Tabel 34 Kisi-kisi Angket Keaktifan Belajar Peserta Didik 93

Tabel 35 Skor Jawaban Angket Keaktifan Belajar Peserta

Didik 94

Tabel 36 Hasil Uji Validitas Item Angket Keaktifan Peserta

Didik 97

Tabel 37 Standar Penilaian Koefisien Validitas dan

Reliabilitas 99

Tabel 38 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Keaktifan Belajar 100

Tabel 39 Kisi-kisi Soal Aqidah Akhlak 102

Tabel 310 Hasil Uji Validitas Tes Hasil Belajar 106

Tabel 311 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Hasil Belajar 107

Tabel 312 Hasil Perhitungan Daya Pembeda 109

xv

Tabel 41 Deskripsi Data Hasil Belajar PAI Tiap Kelompok 119

Tabel 42 Perhitungan Uji Normalitas Data 122

Tabel 43 Perhitungan Uji Homogenitas 123

Tabel 44 Rangkuman Hasil Uji-t Model Pembelajaran

Terhadap Hasil Belajar PAI 124

Tabel 45 Rangkuman Hasil Uji-t Keaktifan Belajar

Terhadap Hasi Belajar PAI 125

Tabel 46 Rangkuman Uji Anova Dua Jalur Dengan Interaksi 126

Tabel 47 Rangkuman Hasil Uji-t Model Pembelajaran TGT

dan STAD Keaktifan Belajar Tinggi 128

Tabel 48 Rangkuman Hasil Uji-t Model Pembelajaran TGT

dan STAD Keaktifan Belajar Rendah 130

Tabel 49 Rangkuman Hasil Uji Tukey 132

Tabel 410 Rekapitulasi Hasil Belajar PAI 133

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 41 Grafik Deskripsi Data 121

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan proses edukatif yang

mempunyai tujuan membawa peserta didik pada pengalaman

baru yang belum pernah dialami sebelumnya Undang-undang

nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

menyatakan bahwa ldquoPendidikan Nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan bentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa bertujuan untuk perkembangannya potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa berakhlak mulia sehat berilmu cakap kreatif

mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta

bertanggung jawabrdquo

Dalam perspektif Islam tidak dijelaskan secara rinci dan

operasional mengenai proses belajar proses kerja sistem memori

akal dan proses dikuasainya pengetahuan dan keterampilan

2

manusia Namun Islam menekankan dalam signifikasi fungsi

kognitif (akal) dan fungsi sensori (indera-indera) sebagai alat-alat

penting untuk belajar sangat jelas Sebagaimana firman Allah

SWT dalam surat An-Nahl ayat 78

مع هاتكم لا ت علمون شيئا وجعل لكم الس والله أخرجكم من بطون أم (٨٧والأبصار والأفئدة لعلكم تشكرون )النحل

Artinya Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam

Keadaan tidak mengetahui sesuatupun dan Dia memberi kamu

pendengaran penglihatan dan hati agar kamu bersyukur (QS

An-Nahl 78)

Hasil belajar merupakan hasil dari usaha-usaha yang telah

dilakukan Belajar Pendidikan Agama Islam memerlukan suatu

strategi yang tepat supaya hasil yang yang dicapai maksimal dan

berpengaruh pada hasil belajar peserta didik Pendidik harus

dapat memilih model-model yang sesuai dengan pokok bahasan

yang disampaikan dan juga mempunyai cara-cara yang menarik

sehingga peserta didik mempunyai minat yang tinggi terhadap

pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)

Keberhasilan proses pembelajaran dalam kegiatan

pendidikan di sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain

3

pendidik peserta didik kurikulum lingkungan belajar dan

lainnya pendidik dan peserta didik merupakan dua faktor

terpenting dalam proses pembelajaran Pentingnya faktor

pendidik dan peserta didik dapat dirunut melalui pemahaman

hakekat pembelajaran yakni sebagai usaha sadar pendidik untuk

membantu peserta didik agar dapat belajar sesuai dengan

kebutuhan dan minatnya

Untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan proses

pembelajaran pendidik perlu memahami hal-hal yang

mempengaruhi proses belajar peserta didik baik yang

menghambat maupun yang mendukung Selain itu pendidik

harus memahami tentang model atau strategi pembelajaran yang

efektif yang dapat membantu peserta didik agar dapat belajar

secara optimal dan mampu meningkatkan keaktifan peserta didik

dalam proses belajar

Salah satu usaha pendidik dalam meningkatkan hasil

belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) pada peserta didik yaitu

dengan menerapkan pembelajaran melalui tugas dan umpan balik

Dimana tujuan pemberian tugas ini adalah peserta didik tetap

4

belajar dirumah dan dapat dimanfaatkan waktu di luar jam

pelajaran sekolah sehingga peserta didik yang kurang paham

terhadap materi yang disampaikan akan menjadi lebih mengerti

karena adanya latihan di rumah umpan balik disini berupa

pembahasan kembali tugas yang diberikan pada materi terdahulu

Dengan umpan balik diharapkan peserta didik yang kesulitan

mengenai konsep-konsep pada materi yang telah diberikan dapat

terbantu sehingga hasil belajar PAI peserta didik meningkat

Dalam pembelajaran PAI keaktifan peserta didik

cenderung masih rendah Misalnya pada saat peserta didik

menjelaskan hasil pekerjaannya kepada teman yang lain serta

bekerjasama dan hubungan dengan peserta didik lain Keaktifan

peserta didik dalam mengajukan ide pada pendidik memberikan

tanggapan atau komentar terhadap peserta didik lain bertanya

kepada pendidik tentang materi yang disampaikan menyanggah

atau menyetujui ide pengerjaan soal dari teman juga masih

rendah

Guru sebagai pendidik dan pengajar bertugas untuk

memberi kemudahan untuk peserta didik dalam menerima ilmu

5

atau materi yang telah diajarkan Menurut Isjoni seorang

pendidik harus memiliki sikap-sikap sebagai berikut 1) mampu

menciptakan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan 2)

membantu dan mendorong peserta didik untuk mengungkapkan

dan menjelaskan keinginan dan pembicaraannya baik secara

individual maupun kelompok 3) membantu kegiatan-kegiatan

dan menyediakan sumber atau peralatan serta membantu

kelancaran belajar mereka 4) membina peserta didik agar setiap

orang merupakan sumber yang manfaat bagi yang lainnya 5)

menjelaskan tujuan kegiatan pada kelompok dan mengatur

penyebaran dalam bertukar pendapat1

Djamarah menyatakan bahwa ldquoTujuan dari penyampaian

variasi metode mengajar dan aplikasinya dalam pengajaran

adalah 1) meningkatkan dan memelihara perhatian peserta didik

terhadap relevansi proses belajar mengajar 2) memberikan

kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi 3) membentuk

sikap positif terhadap pendidik dan sekolah 4) memberi

1Isjoni Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok

(Bandung Alfabeta 2007) h62

6

kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual 5)

mendorong anak didik untuk belajar2

Keberhasilan dalam meningkatkan kualitas belajar

mengajar di sekolah diperlukan suatu adanya pendekatan yang

relevan dengan tuntutan kurikulum yang ada salah satu

pendekatan yang digunakan dalam proses kegiatan belajar

mengajar di sekolah adalah pembelajaran Pendidikan Agama

Islam (PAI) materi perilaku terpuji dengan menggunakan model-

model pembelajaran kooperatif

Metode pembelajaran ceramah kurang menarik bagi

peserta didik apalagi jika diterapkan pada anak seusia Sekolah

Menengah Pertama (SMP) Mengingat usia mereka masih

tergolong usia anak-anak yang secara psikologis gemar bermain

maka keinginan untuk bermain tersebut diupayakan terarah dan

bermakna walaupun sambil bermain mereka tetap belajar Belajar

sambil bermain perlu diterapkan pada anak didik agar dapat

2 Djamarah Syaiful Bahri Psikologi Belajar Guru dan Anak Didik

Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoretis Psikologis (PT Rineka

Cipta Jakarta 2005) h181-186

7

belajar dengan nyaman dan menyenangkan3 Dengan demikian

diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal

Menurut Slavin yang dikutip oleh Buchari Alma model

pembelajaran kooperatif atau Cooperative Learning merupakan

suatu model pembelajaran dengan menggunakan kelompok kecil

bekerjasama Keberhasilan dari model ini sangat tergantung pada

kemampuan aktivitas anggota kelompok baik secara individual

maupun dalam bentuk kelompok4 Dalam pembelajaran

kooperatif belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman

kelompok belum menguasai bahan pelajaran5 Dengan kata lain

dalam menyelesaikan tugas kelompoknya setiap peserta didik

anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling

membantu satu sama lain

Seperti kita ketahui pembelajaran kooperatif memiliki

berbagai jenis diantaranya yaitu TGT (Teams Games

Tournament) STAD (Student Team Achievment Divition atau

3 Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology Developing

Learners (Boston Pearson 2011) h 443 4 Buchari Alma Pendidik Profesional Menguasai Metode dan

Terampil Mengajar (Bandung PT Alfabeta 2009) h81 5Shlomo Sharen Handbook of Cooperative Learning (Terj Sigit

Prawoto Yogyakarta Familia 2012) h 38

8

pembagian pencapaian tim peserta didik) TAI (Team Accelrated

Instruction atau percepatan pengajaran tim) CIRC (Cooperative

Integrated Reading and Composition) Jigsaw (teka-teki) Group

Investigation (Kelompok Investigasi) Learning Together (Belajar

Bersama) Complex Instruction (Pengajaran Kompleks) Structur

Dyadic Method (Metode Struktur Berpasangan)

Berdasarkan beberapa model pembelajaran kooperatif

penulis ingin mengambil model pembelajaran TGT (Teams

Games Tournament) dan model pembelajaran STAD (Student

Team Achievment Divition) Dengan model pembelajaran TGT

dan STAD akan menjadikan peserta didik memiliki banyak

kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan mengelola

informasi yang didapat dan dapat meningkatkan keterampilan

berkomunikasi Anggota kelompok bertanggung jawab atas

keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang

dipelajari serta dapat menyampaikan kepada kelompoknya

Dengan demikian keaktifan peserta didik dalam belajar sangat

mendukung untuk model pembelajaran Team Games Tournamen

(TGT) dan Student Team Achievment Divition (STAD)

9

Berdasarkan pengamatan dan data yang dimiliki penulis

fenomena yang terjadi di SMP Negeri 24 Kota Serang terdapat

beberapa masalah yang dihadapi terutama dalam mata pelajaran

PAI kelas VIII sub pokok bahasan tentang perilaku terpuji

proses pembelajaran di sekolah kurang meningkatkan kreatifitas

dan keaktifan peserta didik Melalui observasi dan nilai hasil

belajar yang diperoleh peserta didik ketika penulis melakukan

proses belajar mengajar secara kualitas masih sangat rendah dan

pembelajaran masih berpusat pada pendidik Dari 175 peserta

didik hanya 50 peserta didik yang nilainya tuntas Tingkat

ketuntasan hanya mencapai 2985 Peserta didik mengalami

banyak kesulitan dalam proses pembelajarannya Masalah

tersebut disebabkan oleh beberapa faktor antara lain faktor

sumber daya manusia baik dari pendidik maupun peserta didik itu

sendiri

Faktor sumber daya manusia salah satunya adalah

pendidik dimana memiliki peran sebagai penyampai pesan

melalui proses pembelajaran Pendidik dalam proses

pembelajaran masih menggunakan model konvensional yang

10

belum memunculkan kreatifitas dan keaktifan peserta didik dalam

kegiatan pembelajaran di kelas sehingga suasana belajar

didominasi oleh pendidik Upaya untuk meningkatkan

pembelajaran yang berpusat pada peserta didik tidak terlepas dari

berbagai faktor yang mempengaruhinya Dalam hal ini diperlukan

pendidik yang kreatif yang dapat membuat pembelajaran lebih

menarik dan disukai oleh peserta didik

Apabila hal tersebut dibiarkan maka akan berpengaruh

negatif terhadap hasil belajar peserta didik Selain itu mutu

pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) menjadi rendah

Untuk mengatasi masalah tersebut penulis ingin mencoba

menerapkan model pembelajaran TGT dan STAD sebagai

penghubung penyampaian materi yang akan diberikan kepada

peserta didik

Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan penelitian

tentang pengaruh model pembelajaran kooperatif dan keaktifan

belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI

11

B Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di

atas maka dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini

sebagai berikut

1 Masih rendahnya hasil belajar PAI yang dicapai oleh peserta

didik

2 Tingkat keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran

berbeda-beda

3 Pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik cenderung

berpusat pada pendidik

4 Dalam proses pembelajaran pendidik masih menggunakan

model pembelajaran konvensional

5 Pada proses pembelajaran peserta didik lebih banyak

mendengarkan penjelasan guru

6 Peran peserta didik dalam proses pembelajaran sangat

tergantung dari waktu yang diberikan oleh pendidik

12

C Pembatasan Masalah

Agar ruang lingkup pembahasan penelitian masih dalam

kemampuan penulis maka perlu dilakukan pembatasan masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut

1 Perlakuan dalam penelitian ini hanya pada penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD

2 Keaktifan peserta didik sebagai variabel atribut

3 Hasil belajar peserta didik sebagai variabel terikat

4 Materi pembahasan dalam penelitian adalah materi

membiasakan perilaku terpuji

5 Pusat pembelajaran yang dilakukan peserta didik lebih

berpusat pada siswa

6 Populasi yang digunakan adalah peserta didik kelas VIII

7 Tempat penelitian adalah SMP Negeri 24 Kota Serang

D Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang identifikasi dan batasan

masalah yang telah dikemukakan di atas maka dapat dirumuskan

masalah penelitian sebagai berikut

13

1 Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap hasil

belajar PAI

2 Apakah terdapat pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil

belajar

3 Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dan

keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI

4 Apakah hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih

tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi

5 Apakah hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih

tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah

E Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas

tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut

1 Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap

hasil belajar PAI

14

2 Untuk mengetahui pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil

belajar

3 Untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran dan

keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI

4 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar

dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi

lebih tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar

tinggi

5 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar

dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah

lebih tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar

rendah

F Kegunaan Penelitian

Sedangkan setelah penelitian ini dilaksanakan

diharappkan dapat memberikan kegunaan Adapun kegunaan

penelitian ini adalah sebagai berikut

15

1 Dapat dijadikan bahan referensi bagi pendidik tentang

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan

STAD

2 Sebagai bahan referensi untuk meningkatkan pembelajaran

yang berpusat pada peserta didik dan hasil belajar peserta

didik

3 Hasil penelitian ini memberikan sumbangan bagi sekolah

untuk membuat kebijakan tentang variasi dalam pembelajaran

dan peningkatan profesionalisme pendidik serta meningkatkan

mutu proses pembelajaran

G Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah proses pembahasan dalam

penulisan tesis ini maka dibuat sistematika pembahasan sebagai

berikut

Bab Kesatu Pendahuluan yang berisi Latar Belakang

Masalah Identifikasi Masalah Batasan Masalah Rumusan

Masalah Kegunaan Penelitian dan Sistematika Pembahasan

16

Bab Kedua Tinjauan pustaka yang terdiri dari Kajian

Teori Kajian Penelitian yang Relevan Kerangka Berfikir dan

Pengajuan Hipotesis

Bab Ketiga Metodologi Penelitian yang berisi Tujuan

Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Metode dan Rancangan

Penelitian Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Teknik

Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Pelaksanaan Perlakuan

Teknik Analisis Data dan Hipotesis Statistik

Bab Keempat Hasil Penelitian yang terdiri dari

Deskripsi Data Pengujian Persyaratan Analisis Pengujian

Hipotesis Pembahasan Hasil Temuan Penelitian dan

Keterbatasan Penelitian

Bab Kelima Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan

Saran-Saran

17

BAB II

KERANGKA TEORITIS KERANGKA BERPIKIR

DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A Deskripsi Teori

1 Model Pembelajaran

Model pembelajaran memiliki makna yang lebih luas dari

pada strategi metode atau prosedur pembelajaran Istilah model

pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dipunyai

oleh strategi atau metode pembelajaran Bagi guru model

pembelajaran sangat diperlukan pada saat mengajar Mengajar

adalah menyampaikan pengetahuan pada anak Menurut

Sardiman mengartikan mengajar adalah sebagai aktivitas

mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan

menghubungkan dengan anak sehingga terjadi proses belajar6

Sedangkan menurut Moh Uzer Usman mengajar adalah

bagaimana seorang guru membantu siswa dalam proses belajar

6 Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta

Rajawali Press2011)h46

18

mengajar dan mengatasi berbagai masalah yang ada7 Dalam

kegiatan belajar mengajar seorang guru harus dapat mengarahkan

siswa kedalam situasi yang kondusif dan dapat mengatasi

memecahkan masalah yang timbul serta dapat mengorganisir

situasi proses belajar mengajar baik di kelas maupun dilapangan

Dalam menyampaikan atau menularkan pengetahuan dan

pandangan sangat dituntut siswa maupun guru mengerti

bahanmateri yang dibicarakan dalam kegiatan mengajar sehingga

proses belajar mengajar akan menjadi sukses Hadits Anas bin

Malik tentang membuat mudah gembira dan kompak sebagai

berikut

روا ولا عن أنس بن ما لك عن النب صلى الله عليه وسلم قال يسروا وبشرواولا ت ن فروا ) اخرجه البخا ري في كتاب العلم( ت عس

Artinya Dari Anas bin Malik dari Nabi SAW ldquomudahkanlah dan

jangan kamu persulit Gembirakanlah dan jangan kamu membuat

larirdquo (HR Abu Abdillah Muhammad bin Ismail Al-Bukhori Al-

Jursquofi)

Hadits diatas menjelaskan bahwa proses pembelajaran

harus dibuat dengan mudah sekaligus menyenangkan agar siswa

7 Moh Uzer Usman Strategi Pembelajaran (Jakarta

Erlangga2008)h6

19

tidak tertekan secara psikologis dan tidak merasa bosan terhadap

suasana di kelas serta apa yang diajarkan oleh gurunya Dan

suatu pembelajaran juga harus menggunakan metode yang tepat

disesuaikan situasi dan kondisi terutama dengan

mempertimbangkan keadaan orang yang akan belajar

Sementara Mosston mendefenisikan mengajar adalah

kemampuan untuk mengetahui dan menggunakan hubungan-

hubungan yang mungkin dengan guru dalam seluruh domain8

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

Mengajar juga berarti kemampuan berprilaku dengan cara yang

tepat menggunakan model mengajar yang tepat untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan

a Pengertian Model Pembelajaran

Mengajar adalah perbuatan kompleks Perbuatan yang

kompleks dapat diterjemahkan sebagai penggunaan secara

integratif sejumlah komponen yang terkandung dalam perbuatan

mengajar itu untuk menyampaikan pesan pengajaran Oleh karena

8 Mosston M Teaching Physical Education (4th ed) ( New York

Macmillan1994)h3

20

itu dalam dunia pembelajaran ada baiknya pendidik

menggunakan suatu protipe dari suatu teori atau model Disebut

model karena hanya merupakan garis besar atau pokok-pokok

yang memerlukan pengembangan yang sangat situasional

Menurut Suprijono bahwa ldquoModel pembelajaran adalah

pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan

pembelajaran di kelas maupun tutorialrdquo9 Hal yang sama

dikemukakan oleh Rosdiani bahwa model pembelajaran

merupakan sebuah rencana yang dimanfaatkan untuk

merancang10

Sedangkan menurut Joyce dan Weil mengatakan

bahwa

Models of teaching are really models of learning As we

help students acquire information ideas skills way of

thinking and means of expressing themselves we are also

teaching them how to learnrdquo Model mengajar sama

artinya dengan model pembelajaran

9 Suprijono Agus Cooperative Learning (Yogyakarta Pustaka

Belajar 2011) h46 10

Dini Rosdiani Model Pembelajaran Langsung dalam Pendidikan

Jasmani dan Kesehatan (BandungAlfabeta 2012) h5

21

Model pembelajaran membantu peserta didik memperoleh

informasi ide keterampilan cara berpikir dan mengekspresikan

ide model pembelajaran juga berfungsi sebagai pedoman untuk

mengajar11

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah diuraikan di

atas mengenai model pembelajaran tersebut maka penulis

menyimpulkan model pembelajaran adalah cara-cara yang

digunakan pendidik dalam mengajar yang sudah direncanakan

sebelumnya guna menyampaikan informasi ide-ide dan

keterampilan kepada peserta didik

b Karakteristik Model Pembelajaran

Ismail yang dikutip oleh Rachmadi Widdiharto

menyebutkan bahwa istilah model pembelajaran mempunyai

empat ciri khusus yang tidak dipunyai oleh strategi atau metode

tertentu yaitu

1) Rasional teoritik yang logis yang disusun oleh penciptanya

2) Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai

11

Joyce Beruce and Marsha Weil Models of Teaching (United States

of America Allyn and Bacon 2009) h7

22

3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut

berhasil

4) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran

tercapai12

Menurut Rangke L Tobing dkk sebagimana dikutip oleh

Indrawati dan Wanwan Setiawan mengidentifikasi lima

karakteristik suatu model pembelajaran yang baik13

yang

meliputi berukut ini

1) Prosedur ilmiah

Suatu model pembelajaran harus memiliki suatu prosedur

yang sistematik untuk mengubah tingkah laku peserta didik atau

memiliki sintaks yang merupakan urutan langkah-langkah

pembelajaran yang dilakukan guru-peserta didik

2) Spesifikasi hasil belajar yang direncanakan

Suatu model pembelajaran menyebutkan hasil-hasil

belajar secara rinci mengenai penampilan peserta didik

12

Widdiharto Rahmadi Model-Model Pembelajaran Matematika

SMP(Yogyakarta Dirjen Dikdasmen PPPG Matematika 2004) h3 13

Indrawati dan Wanwan Setiawan Pembelajaran Aktif Kreatif

Efektif dan Menyenangkan untuk Guru SD (Jakarta PPPPTK IPA 2009) h27

23

3) Spesefikasi lingkungan belajar

Suatu model pembelajaran menyebutkan secara tegas

kondisi lingkungan di mana respon peserta didik diobservasi

4) Kriteria penampilan

Suatu model pembelajaran merujuk pada kriteria

penerimaan penampilan yang diharapkan dari para peserta didik

Model pembelajaran merencanakan tingkah laku yang diharapkan

dari peserta didik yang dapat didemonstrasikannya setelah

langkah-langkah mengajar tertentu

5) Cara-cara pelaksanaannya

Semua model pembelajaran menyebutkan mekanisme

yang menunjukkan reaksi peserta didik dan interaksinya dengan

lingkungan

Guru sebagai perancang pembelajaran harus mampu

mendisain seperti apa pembelajaran yang akan dilaksanakan

Model pembelajaran merupakan disain pembelajaran yang akan

dilaksanakan guru di dalam kelas Dengan melihat beberapa ciri

khusus dan karakteristik model pembelajaran tersebut di atas

dapat disimpulkan bahwa sebelum mengajar guru harus

24

menentukan model pembelajaran yang akan digunakan Dengan

model pembelajaran guru dapat melaksanakan proses

pembelajaran sesuai dengan pola tujuan tingkah laku

lingkungan dan hasil belajar yang direncanakan Dengan

demikian proses pembelajaran akan berjalan dengan baik dan

tepat sesuai dengan mata pelajarannya

c Macam-macam Model Pembelajaran

Model pembelajaran yang dikembangkan oleh para ahli

dalam usaha mengoptimalkan hasil belajar peserta didik cukup

banyak di antaranya adalah

1) Model Pembelajaran Kontekstual (constextual teaching and

learning-CTL) menurut Nurhadi dalam Rusman adalah

konsep belajar yang dapat membantu pendidik mengaitkan

antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata

peserta didik dan mendorong peserta didik membuat

hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan

25

penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota

keluarga dan masyarakat14

2) Model Pembelajaran Kooperatif (Coorperative learning)

menurut Yatim Riyanto pengertian pembelajaran kooperatif

adalah model pembelajaran yang dirancang untuk

membelajarkan kecakapan akademik (academic skill)

sekaligus keterampilan social (social skill) termasuk

interpersonal skill15

3) Model Pembelajaran Quantum menurut Sugianto

merupakan ramuan atau rakitan dari berbagai teori atau

pandangan psikologi kognitif dan pemograman

neurologineurolinguistik yang jauh sebelumnya sudah

ada16

4) Model Pembelajaran Terpadu menurut Sugianto pada

hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang

memungkinkan peserta didik baik secara individual

14

Rusman Model-model Pebelajaran Mengembangkan

Profesionalisme Pendidik (Jakarta Raja Grafindo Persada 2012) h189 15

Yatim Riyanto Paradigma Pembelajaran Sebagai referensi bagi

Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas

(Jakarta Kencana 2009) h267 16

Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif (Surakarta Panitia

Sertifikasi Pendidik Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009) h70

26

maupun kelompok aktif mencari menggali dan

menemukan model yang mencoba memadukan beberapa

pokok bahasan Melalui pembelajaran terpadu peserta didik

dapat memperoleh pengalaman langsung sehingga dapat

menambah kekuatan untuk menerima menyimpan dan

memproduksi kesan-kesan tentang hal-hal yang

dipelajarinya17

5) Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) menurut

Sugianto dirancang untuk membantu mencapai tujuan-

tujuan seperti meningkatkan keterampilan intelektual dan

investigative memahami peran orang dewasa dan

membantu peserta didik untuk menjadi pelajar yang

mandiri18

6) Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

menurut Sofan Amri amp Iif Khoiru Ahmadi merupakan salah

satu model pengajaran yang dirancang khusus untuk

mengembangkan belajar peserta didik tentang pengetahuan

17

Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif (Surakarta Panitia

Sertifikasi Pendidik Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009) h124 18

Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif (Surakarta Panitia

Sertifikasi Pendidik Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009) h151

27

prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur

dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi

selangkah19

7) Model Pembelajaran diskusi menurut Sofan Amri amp Iif

Khoiru Ahmadi adalah sebuah interaksi komunikasi antara

dua orang atau lebih (sebagai suatu kelompok) Biasanya

komunikasi antara mereka kelompok berupa salah satu

ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya memberikan

rasa pemahaman yang baik dan benar20

Banyaknya model pembelajaran yang dikembangkan para

pakar tersebut tidaklah berarti semua pendidik menerapkan

semuanya untuk setiap mata pelajaran karena tidak semua model

cocok untuk setiap topik atau mata pelajaran Model-model yang

disebutkan di atas yang akan digunakan peneliti dalam

melakukan penelitian adalah model kooperatif yaitu tipe TGT dan

STAD Hal ini pemilihan model pembeajaran TGT dan STAD

berdasarkan dengan kesesuaian karakteristik peserta didik dan

19

Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi Proses Pembelajaran Kreatif

dan Inofatif Dalam Kelas Jakarta Prestasi Pustaka Publisher 2010) h39 20

Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi Proses Pembelajaran Kreatif

dan Inofatif Dalam Kelas Jakarta Prestasi Pustaka Publisher 2010) h165

28

materi pembelajaran dimana peserta didik di SMP Negeri 24

Kota Serang khususnya kelas VIII yang lebih aktif dalam kerja

kelompok dan adanya suatu kompetisi dalam proses

pembelajaran

d Model Pembelajaran Kooperatif

1) Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Model banyak digunakan dalam berbagai kegiatan analisis

atau desain karena model yang dibuat dapat membantu

memperjelas prosedur hubungan serta keadaan keseluruhan dari

apa yang didesain tersebut Menurut Kauchak dan Eggen

mendefinisikan bahwa belajar kooperatif adalah sebagai

kumpuilan strategi mengajar yang digunakan peserta didik untuk

membantu satu dengan yang lain dalam mempelajari sesuatu

Berkaitan dengan hal itu maka cara belajar kooperatif ini juga

dinamakan ldquopengajaran teman sebayardquo21

Menurut Yatim Riyanto pembelajaran kooperatif adalah

model pembelajaran yang dirancang untuk membelajarkan

21

Eggen Paul amp Kauchak Don Strategi dan Model Pembelajaran

(Jakarta PT Indeks 2012) h319

29

kecakapan akademik (academic skill) sekaligus keterampilan

social (social skill) termasuk interpersonal skill22

Pembelajaran

kooperatif mengharuskan peserta didik belajar bersama dalam

kelompok-kelompok kecil saling membantu satu sama lain

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang menitik

beratkan kerja sama peserta didik dalam kelompok pembelajaran

yang tingkat kemampuan peserta didik berbeda-beda dengan

struktur heterogen untuk membantu memahami materi pelajaran

2) Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Terdapat enam langkah utama atau tahapan dalam

pembelajaran kooperatif Pembelajaran dimulai dengan pendidik

menyampaikan tujuan pelajaran dan memotivasi peserta didik

untuk belajar Tahap ini diikuti oleh penyajian informasi

Selanjutnya peserta didik dikelompokkan ke dalam kelompok

belajar Tahap ini diikuti bimbingan pendidik pada saat peserta

didik bekerja bersama untuk menyelesaikan tugas bersama

22

Yatim Riyanto Paradigma Baru Pembelajaran (Jakarta

Kencana2009) h267

30

mereka Tahap terakhir dari pembelajaran kooperatif adalah

presentasi hasil akhir kerja kelompok atau evaluasi tentang apa

yang telah dipelajari dan memberi penghargaan terhadap

kelompok maupun individu Adapun langkah-langkah yang

terdapat dalam model pembelajaran kooperatif disajikan pada

tabel 21 sebagai berikut

Tabel 21

Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif

Fase Aktifitas Pendidik

Aktifitas Peserta

Didik

Fase 1

Menyampaikan tujuan

dan memotivasi

peserta didik

Pendidik

menyampaikan semua

tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai pada

pelajaran tersebut dan

memotivasi peserta

didik belajar

Peserta didik

memperhatikan

tujuan pembelajaran

yang disampaikan

oleh pendidik supaya

peserta didik benar-

benar mengetahui

tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai

31

Fase 2

Manyajikan informasi

Pendidik menyajikan

informasi kepada

peserta didik dengan

jalan demonstrasi atau

lewat bahan bacaan

Peserta didik

memperhatikan

informasi yang

disampaikan oleh

pendidik supaya bisa

menyelesaikan

permasalahan dalam

belajar kelompok

Fase 3

Mengorganisasikan

peserta didik ke dalam

kelompok belajar

Pendidik menjelaskan

kepada peserta didik

bagaimana cara

membentuk kelompok

belajar dan membantu

setiap kelompok agar

melakukan transisi

secara efisien

Peserta didik belajar

kelompok sesuai

dengan kelompok

yang ditentukan dan

saling berinteraksi

untuk menyelesaikan

permasalahan yang

diberikan

32

Fase 4

Membimbing

kelompok bekerja dan

belajar

Pendidik membimbing

kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas

Peserta didik

mendiskusikan

permasalahn yang

diberikan dan

menentukan strategi

pemecahannya

Fase 5

Evaluasi

Pendidik mengevaluasi

hasil belajar tentang

materi yang telah

dipelajari atau masing-

masing kelompok

mempresentasikan hasil

kerjanya

Perwakilan dari

kelompok

mempresentasikan

hasil kerja mereka

dan kelompok lain

menanggapi

Fase 6

Memberikan

penghargaan

Pendidik mencari cara

untuk menghargai hasil

belajar individu dan

kelompok

Peserta didik

mendapatkan

penghargaan dari

pendidik baik berupa

pujian atau hadiah

33

Berdasarkan uraian di atas penulis mencoba memberikan

model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD dalam

proses pembelajaran PAI materi membiasakan perilaku terpuji

dimana model pembelajaran ini lebih berpusat pada peserta didik

dalam kelompok-kelompok kecil

e Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games

Tournament)

1) Pengertian Model Pembelajara TGT

Menurut Afrisanti Lusita pembelajaran koperatif model

TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif

yang mudah diterapkan melibatkan aktivitas seluruh peserta

didik tanpa harus ada perbedaan status melibatkan peran peserta

didik sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan

reinforcement Aktivitas belajar dengan permainan yang

dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT

memungkinkan peserta didik dapat belajar lebih rileks disamping

menumbuhkan tanggung jawab kerjasama persaingan sehat dan

keterlibatan belajar

34

Menurut Rusman TGT adalah salah satu tipe

pembelajaran kooperatif yang menempatkan peserta didik dalam

kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6

orang peserta didik yang memiliki kemampuan jenis kelamin dan

suku ras yang berbeda23

Pendidik menyajikan materi dan peserta

didik bekerja dalam kelompok mereka masing-masing Tugas

yang diberikan dikerjakan bersama-sama dengan anggota

kelompoknya Apabila ada dari anggota kelompok yang tidak

mengerti dengan tugas yang diberikan maka anggota kelompok

yang lain bertanggung jawab untuk memberikan jawaban atau

menjelaskannya sebelum mengajukan pertanyaan tersebut

kepada pendidik

2) Langkah-Langkah Pembelajaran TGT

Slavin menjelaskan ada lima komponen utama dalam

metode TGT yaitu pembelajaran awal kelompok belajar (team

study) permainan (games) turnamenkompetisi (tournament)

dan pengakuan kelompok (teams recognition)

23

Rusman Model-model Pembelajaran Mengembangkan

Profesionalisme Pendidik (Jakarta Rajawali Pers 2011) h 224-225

35

a) Pembelajaran awal

Pembelajaran awal dalam metode TGT tidaklah berbeda

dengan pembelajaran biasa atau pembelajaran klasikal oleh

pendidik hanya pelajaran difokuskan pada materi yang sedang

dibahas saja Tujuan pembelajaran awal adalah membentuk

peserta didik dalam kecakapan komunikasi menggali informasi

kecakapan bekerjasama dalam kelompok dan kecakapan dalam

memecahkan masalah Kegiatan awal akan dapat menentukan

kegiatan yang akan dilakukan berikutnya

b) Kelompok belajar (team study)

Kelompok belajar di susun dengan beranggotakan 4-5

orang yang mewakili percampuran dari berbagai keragaman

dalam kelas seperti kemampuan akademik jenis kelamin

rasetnis Pada kegiatan kelompok belajar seluruh peserta didik

mempelajari materi pelajaran dari berbagai sumber belajar (buku

teks internet) kemudian menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

disusun oleh pendidik Setelah peserta didik menjawab

pertanyaan-pertanyaan tersebut perwakilan peserta didik

mempresentasikan hasil belajarnya

36

c) Permainan (games)

Permainan dalam pembelajaran kooperatif akan

menimbulkan kekreatifan peserta didik Kegiatan belajar dengan

permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif TGT

memungkinkan peserta didik dapat belajar lebih rileks

Pertanyaan dalam games disusun dan dirancang dari materi-

materi yang telah disajikan untuk menguji pengetahuan peserta

didik yang diperoleh mewakili masingmasing kelompoksetiap

peserta didik mengambil sebuah kartu yang diberi nomor dan

menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor pada kartu

tersebut

d) Turnamen (tournament)

Turnamen adalah susunan beberapa games yang

dipertandingkan Biasanya dilaksanakan pada akhir minggu atau

akhir unit pokok pembehasan setelah pendidik memberikan

penyajian kelas dan kelompok telah mengerjakan lember

kerjanya Sebelum memulai pertandingan pendidik meminta

peserta didik ke kelompok pertandingan Pada meja pertandingan

37

disediakan 1 set lembar pertandingan kunci jawaban kartu

nomor (jumlahnya sesuai dengan nomor soal) dan format skor

pertandingan Adapun cara menentukan penghargaan pada model

pembelajaran TGT disajikan pada tabel 22 sebagai berikut

Tabel 22

Cara Menentukan Penghargaan

Kriteria Rata-rata Tim Penghargaan (award)

31-40 Cukup (Good team)

41-45 Baik (Great team)

gt 46 Amat baik (Super tim)

Adapun langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe

Teams Games Tournamen (TGT) dapat dilihat pada tabel 23

sebagai berikut

38

Tabel 23

Fase-fase dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

yaitu24

Fase Tingkah Laku Pendidik

Fase 1

Memotivasi peserta didik

dan menyampaikan tujuan

Pendidik memotivasi peserta didik belajar

dan menyampaikan tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut

Fase 2

Menyampaikan informasi atau

materi pelajaran

Pendidik menyajikan informasi dan

memberikan materi pelajaran kepada peserta

didik

Fase 3

Mengelompokkan peserta didik

secara heterogen

Pendidik menjelaskan kepada peserta didik

bagaimana caranya membentuk kelompok

agar melakukan transisi secara efisien dalam

belajar

24

Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan

Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi

Presindo 2012) h 65

39

Fase 4

Membimbing kelompok belajar

secara tournament

Pendidik memotivasi serta membimbing

kelompokkelompok belajar pada saat

mengerjakan tugas bersama serta memandu

peserta didik memainkan suatu permainan

sesuai dengan struktur pembelajaran

koopeartif

Fase 5

Evaluasi

Pendidik mengevaluasi hasil belajar peserta

didik menentukan skor individu dan skor

rata-rata kelompok

Fase 6

Memberikan Penghargaan

Pendidik memberikan penghargaan hasil

belajar individual dan kelompok

f Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

1) Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Model pembelajaran STAD pertama kali dikembangkan

oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John

Hopkin Menurut Slavin dalam Rusman model STAD merupakan

variasi pembelajaran kooperatif yang banyak diteliti25

Student

25

Rusman Model-model Pembelajaran Mengembangkan

Profesionalisme Pendidik (Jakarta Rajawali Pers 2011) h213

40

TeamsndashAchievement Divisions (STAD) merupakan salah satu tipe

model pembelajaran kooperatif yang paling banyak diteliti

Dalam model STAD kelompok terdiri atas empat sampai

lima peserta didik yang mewakili keseimbagan kelas dalam

kemampuan akademik jenis kelamin dan ras Kelompok

merupakan tampilan paling penting dari STAD dan penting pula

bagi pendidik dalam rangka mengarahkan anggota masing-

masing kelompok Slavin menyarankan peringkat para peserta

didik dalam kemampuan akademik dibuat terlebih dahulu

Masing-masing kelompok terdiri atas seorang peserta didik dari

kelompok atas seorang peserta didik dari kelompok bawah dan

dua orang peserta didik dengan kemampuan rata-rata

Pembentukan kelompok dengan cara semacam ini

bertujuan agar diperoleh kesetaraan di antara kelompok-

kelompok tersebut Keseimbangan dalam jenis kelamin dan ras

juga harus menjadi pertimbangan Dengan demikian masing-

masing kelompok kurang lebih sama dalam berbagai aspek

Pendidik memperesentasikan pelajaran dan kemudian peserta

didik bekerjasama tim untuk memastikan seluruh anggota tim

41

telah menuntaskan pelajaran dengan baik Akhirnya semua

peserta didik menjalani kuis perseorangan tentang pelajaran

tersebut dan pada saat itu mereka tidak boleh saling membantu

Adapun penghargaan yang diberikan adalah penghargaan

kelompok Karena skor kelompok didasarkan pada kemajuan

yang diperoleh peserta didik atas nilai sebelumnya siapapun bisa

menjadi ldquobintangrdquo kelompok dalam satu minggu itu

Jika peserta didik menginginkan kelompok mereka

memperoleh hadiah mereka harus membantu teman sekelompok

mereka dalam mempelajari materi Meskipun semua peserta didik

belajar bersama dalam kelompok mereka mereka tidak boleh

saling membantu dalam mengerjakan kuis yang merupakan

tanggung jawab individual Model ini mengaharuskan setiap

peserta didik menguasai materi sehingga dengan kemampuan

dasar yang berbeda setiap peserta didik memperoleh kesempatan

yang sama untuk berhasil

42

2) Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD

Menurut Slavin dalam Yatim Riyanto langkah-langkah

model STAD adalah sebagai berikut

a) Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara

heterogen (campuran menurut prestasi jenis kelamin suku

dan lain-lain)

b) Pendidik menyajikan pelajaran

c) Pendidik memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan

oleh anggota-anggota kelompok Anggotanya tahu

menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota

dalam kelompok itu mengerti

d) Pendidik meberi kuispertanyaan kepada seluruh peserta didik

Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu

e) Memberi evaluasi

f) Kesimpulan26

STAD terdiri atas lima komponen utama yaitu presentasi

kelas tim kuis skor kemajuan individual dan rekognisi tim

26

Yatim Riyanto Paradigma Baru Pembelajaran (Jakarta Kencana

2009) h268-269

43

Lima komponen utama dalam pembelajaran kooperatif akan

dijelaskan sebagai berikut

a) Presentasi kelas

Materi dalam STAD pertama-tama diperkenalkan

dalam presentasi di dalam kelas Ini merupakan pengajaran

langsung seperti yang sering kali dilakukan atau diskusi

pelajaran yang dipimpin oleh pendidik Bedanya presentasi

kelas dengan pengajaran biasa hanyalah presentasi tersebut

haruslah benarbenar berfokus pada unit STAD Dengan cara

ini para peserta didik akan menyadari bahwa mereka harus

benar-benar memberi perhatian penuh selama presentasi kelas

karena dengan demikian akan sangat membantu mereka

mengerjakan kuis-kuis dan skor kuis mereka menentukan skor

tim mereka

b) Tim

Tim terdiri dari empat atau lima peserta didik yang

mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja

akademik jenis kelamin ras dan etnisitas Fungsi utama dari

tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-

44

benar belajar dan lebih khususnya lagi adalah untuk

mempersiapkan anggotanya untuk bias mengerjakan kuis

dengan baik Setelah pendidik menyampaikan materi tim

berkumpul untuk mempelajari lembar kegiatan LKS atau

materi lainnya

c) Kuis

Setelah kegiatan tim para peserta didik akan

mengerjakan kuis individual Para peserta didik tidak

diperbolehkan untuk saling membantu dalam mengerjakan

kuis Sehingga tiap peserta didik bertanggung jawab secara

individual untuk memahami materinya7c760b13

d) Skor kemajuan individual

Tiap peserta didik dapat memberikan kontribusi poin

yang maksimal kepada timnya dalam sistem skor ini Setiap

peserta didik diberikan skor rdquoawalrdquo yang diperoleh dari rata-

rata kinerja peserta didik tersebut sebelumnya dalam

mengerjakan kuis yang sama Peserta didik selanjutnya akan

mengumpulkan poin untuk tim mereka berdasarkan tingkat

kenaikan skor kuis mereka dibandingkan dengan skor awal

45

mereka Kriteria pemberian skor dapat dilihat pada tabel 24

sebagai berikut

Tabel 24

Kriteria Pemberian Skor Peningkatan Individu27

No Skor tes Skor

peningkatan 1 Lebih dari 10 poin di bawah nilai awal 5

2 Antara 10 sampai 1 di bawah nilai awal 10

3 Antara 0 sampai 10 di atas nilai awal 20

4 Lebih dari 10 poin di atas nilai awal 30

5 Nilai terbaik (tidak berdasarkan nilai awal) 40

e) Rekognisi tim

Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk

penghargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai

kriteria tertentu Skor tim peserta didik dapat juga digunakan

untuk menentukan dua puluh persen dari peringkat mereka

Untuk menentukan tingkat penghargaan yang diberikan untuk

27

Zulfiani Tonih F Kinkin S Strategi Pembelajaran Sains

(JakartaLembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah 2009) h 141

46

prestasi kelompok dapat dilihat pada tabel 25 halaman 29

sebagai berikut

Tabel 25

Tingkat Penghargaan Kelompok Model

Pembelajaran STAD28

No Rata-Rata Kelompok Penghargaan

1 15 Good Team (Tim yang bagus)

2 20 Great Team (Tim yang hebat)

3 25 Super Team (Tim yang Super)

Adapun tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan dalam

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat

dilihat pada tabel 26 sebagai berikut

28

Zulfiani Tonih F Kinkin S Strategi Pembelajaran Sains

(JakartaLembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah 2009) h142

47

Tabel 26

Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD29

Fase Kegiatan Pendidik

Fase 1

Menyampaikan tujuan dan

memotivasi peserta didik

Menyampaikan semua tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

pada pelajaran tersebut dan

memotivasi peserta didik belajar Fase 2

Menyajikanmenyampaikan

Informasi

Menyajikan informasi kepada

peserta didik dengan jalan

mendemonstrasikan atau lewat

bahan bacaan

Fase 3

Mengorganisasikan peserta

didik dalam kelompok-

kelompok belajar

Menjelaskan kepada peserta didik

bagaimana caranya membentuk

kelompok belajar dan membentuk

setiap kelompok agar melakukan

transisi secara efisien

29

Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan

Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi

Presindo 2012) h 58

48

Fase 4

Membimbing kelompok

bekerja dan belajar

Membimbing kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas mereka

Fase 5

Evaluasi

Mengevaluasi hasil belajar tentang

materi yang telah diajarkan atau

masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil kerjanya Fase 6

Memberikan penghargaan

Mencari cara-cara untuk menghargai

baik upaya maupun hasil belajar

individu dan kelompok

g Persamaan dan Perbedaan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe TGT dan STAD

Berdasarkan uraian sebelumnya dapat disimpulkan

perbedaan dan persamaan antara model pembelajaran kooperatif

tipe STAD dan TGT Persamaan dalam model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dan TGT dapat dilihat dari kelompok

belajar dimana pada STAD dan TGT ini peserta didik dibagi

49

menjadi kelompok kecil yang heterogen30

jika dilihat ketika

proses pembelajaran berlangsung kedua model pembelajaran

tersebut sama-sama melakukan diskusi kelompok peserta didik

bekerja di dalam tim untuk menjawab pertanyaan LKS yang

dibuat oleh pendidik dan memastikan seluruh anggota tim

menguasai pelajaran tersebut31

dan pada saat akhir dari

pembelajaran kedua model pembelajaran ini sama-sama

memberikan penghargaan (rekognisi tim) pada setiap kelompok

yang terbaik32

Sedangkan perbedaan antara model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dan TGT dapat dilihat dari sistem penilaian

pangkatan individu dalam STAD penilaian menggunakan kuis

individual pada tiap akhir pelajaran sedangkan dalam TGT

penilaian menggunakan turnamen akademik dimana peserta didik

berkompetisi sebagai wakil dari timnya melawan anggota dari tim

30

Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan

Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi

Presindo 2012)h 84 31

Slavin Robert E Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik

(Bandung Nusa Media 2010) h167 32

Slavin Robert E Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik

(Bandung Nusa Media 2010) h143

50

yang lain33

Selain itu dalam model pembelajaran STAD sebelum

menghitung skor perkembangan individu peserta didik diberikan

skor awal sedangkan TGT tidak terdapat skor awal tetapi

langsung menghitung hasil poin turnamen peserta didik34

2 Keaktifan Belajar

a Pengertian Keaktifan Belajar

Menurut Syaiful Bahri Djamarah belajar bukanlah

berproses dalam kehampaan Tidak pula pernah sepi dari

berbagai aktivitas tidak pernah terlihat orang yang belajar tanpa

melibatkan aktivitas raganya Apalagi bila aktivitas belajar itu

berhubungan dengan masalah belajar menulis mencatat

memandang membaca mengingat berfikir atau praktek35

Sedangkan Muhibbin Syah aktivitas istilah umum yang dikaitkan

dengan keadaan bergerak eksplorasi dan berbagai repson lainnya

33

Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan

Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi

Presindo 2012) h 63 34

Slavin Robert E Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik

(Bandung Nusa Media 2010) h162 35

Syaiful Bahri Djamarah Psikologi Belajar Edisi 2 (Jakarta

Rineka Cipta 2008) h38

51

terhadap rangsangan sekitar36

Sedangkan Menurut Oemar

Hamalik belajar adalah modifikasi atau mempertegu kelakuan

melalui pengalaman (learning is defined as the modification or

strengthening of behavior through experiencing)37

Keaktifan belajar menurut Poerwodarminto adalah

kegiatan sedang belajar merupakan proses perubahan pada diri

individu kearah yang lebih baik yang bersifat tetap berkat

adanya interaksi dan latihan Jadi keaktifan belajar adalah

suatu kegiatan individu yang dapat membawa perubahan kearah

yang lebih baik pada diri individu karena adanya interaksi antara

individu dengan individu dan individu dengan lingkungan38

Keaktifan belajar adalah suatu kegiatan yang

menimbulkan perubahan pada diri individu baik tingkah laku

maupun kepribadian yang bersifat kecakapan sikap kebiasaan

kepandaian yang bersifat konstan dan berbekas Keaktifan belajar

36

Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru

(Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) h 89 37

Oemar Hamalik Proses Belajar Mengajar (Jakarta Bumi Aksara

2008) h 27 38

Poerwadarminta WJS Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Jakarta 2012) h17

52

akan terjadi pada diri peserta didik apabila terdapat interaksi

antara situasi stimulus dengan isi memori sehingga perilaku

peserta didik berubah dari waktu sebelum dan sesudah adanya

situasi stimulus tersebut

Selama proses belajar peserta didik dituntut aktivitasnya

untuk mendengarkan memperhatikan dan mencerna pelajaran

yang diberikan pendidik disamping itu sangat dimungkinkan

para peserta didik memberikan balikan berupa pertanyaan

gagasan pikiran perasaan keinginannya Pendidik hendaknya

mampu membina rasa keberanian keingintahuan peserta didik

untuk itu peserta didik hendaknya merasa aman nyaman dan

kondusif dalam belajar Peran pendidik dalam pembelajaran

peserta didik aktif adalah sebagai fasilitator dan pembimbing

peserta didik yang memberi berbagai kemudahan peserta didik

dalam belajar serta mampu mendorong peserta didik untuk

belajar seoptimal mungkin Sedangkan Sardiman menyatakan

bahwa ldquoKeaktifan belajar adalah aktifitas yang bersifat fisik

53

maupun mentalrdquo39

Selama kegiatan belajar kedua aktifitas

tersebut harus terkait sehingga akan mengahasilkan aktifitas

belajar yang optimal

Berdasarkan pendapat di atas maka yang dimaksud

dengan keaktifan belajar adalah aktifitas fisik maupun mental

yang difokuskan pada saat proses pembelajaran yang ditandai

dengan adanya perubahan dari individu masing-masing karena

adanya interaksi yang aktif

b Macam-macam Keaktifan Belajar

Macam-macam keaktifan belajar yang dapat dilakukan

oleh peserta didik di sekolah menurut Sardiman antara lain

1) Visual Activities seperti membaca memperhatikan gambar

memperhatikan demonstrasi orang lain

2) Oral Activities seperti mengatakan merumuskan bertanya

memberi saran mengeluarkan pendapat mengadakan

interview diskusi interupsi

39

AM Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta

Raja GrafindoPersada 2001) h99

54

3) Listening Activities seperti mendengarkan uraian

percakapan diskusi pidato

4) Writing Activities seperti menulis ceritera karangan

laporan tes angket menyalin

5) Drawing Activities seperti membuat grafik peta diagram

6) Motor Activities seperti melakukan percobaan membuat

konstruksi model mereparasi

7) Mental Activities seperti menanggapi mengingat

memecahkan soal menganalisa melihat hubungan

mengambil keputusan

8) Emotional Activities seperti menaruh minat merasa bosan

berani gembira gugup senang40

Menurut Soemanto macam-macam keaktifan belajar

yang dapat dilakukan oleh peserta didik dalam beberapa situasi

adalah sebagai berikut

1) Mendengarkan

2) Memandang

3) Meraba mencium dan mencicipi

40

M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta

Raja GrafindoPersada 2001) h101

55

4) Menulis atau mencatat

5) Membaca

6) Membuat ringkasan

7) Mengamati tabel diagram dan bagan

8) Menyusun kertas kerja

9) Mengingat

10) Berpikir

11) Latihan atau praktek41

Keaktifan yang dilakukan peserta didik selama proses

pembelajaran memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap

daya ingat peserta didik Vernon Magnesen dalam penelitiannya

menemukan bahwa ingatan yang diperoleh dari belajar melalui

membaca sebesar 20 mendengar sebesar 30 melihat

sebesar 40 mengucapkan sebesar 50 melakukan sebesar

60 dan gabungan dari melihat mengucapkan mendengar

dan melakukan sebesar 9042

41

Soemanto Wasty Psikologi Pendidikan (Jakarta Rineka Cipta

2003) h107 42

Anni Catharina Tri Psikologi Belajar (Semarang Unnes Press

2004) h85

56

Proses belajar-mengajar yang dapat memungkinkan cara

belajar peserta didik secara aktif harus direncanakan dan

dilaksanakan secara sistematik Selama pelaksanaan belajar-

mengajar hendaknya diperhatikan beberapa prinsip seperti

stimulus perhatian dan motivasi respons yang dipelajari

penguatan dan pemakaian dan pemindahan sehingga peserta

didik dapat melakukan kegiatan belajar secara optimal

3 Hasil Belajar

a Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar menurut Snelbeker dalam Rusmono adalah

perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh peserta didik

setelah melakukan perbuatan belajar43

Jika setelah melakukan

proses belajar seseorang tidak memperoleh kemampuan baru

maka dapat dikatakan orang tersebut belum mendapatkan hasil

belajar Sejalan dengan Snelbeker Lapono juga menjadikan

perubahan tingkah laku sebagai indikator seseorang memperoleh

hasil belajar atau tidak

43

Rusmono Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning

itu Perlu untuk meningkatkan Profesionalitas Guru (Bogor Ghalia

Indonesia 2012) h8

57

Hasil belajar diukur berdasarkan terjadi atau tidaknya

perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang telah

melaksanakan proses belajar (Lapono)44

Menurut Rifarsquoi dan

Anni hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh

pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar Hasil belajar

hanya akan diperoleh seseorang setelah melaksanakan aktivitas

belajar45

Berdasarkan beberapa pengertian hasil belajar yang telah

diuraikan di atas maka peneliti menyimpulkan hasil belajar

adalah perubahan tingkah laku atau kemampuan baru yang

diperoleh seseorang setelah melaksanakan aktivitas belajar

Menurut Bloom dalam Poerwanti hasil belajar yang terjadi pada

diri seseorang meliputi tiga ranah ketiga ranah tersebut yaitu

kognitif afektif dan psikomotor46

44

Lapono Nabisi dkk Belajar Dan Pembelajaran SD (Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi Departernen Pendidikan Nasional 2008) h1-12 45

Rifarsquoi Ahmad dan Catharina Tri Anni Psikologi Pendidikan

(Semarang UNNES Press 2010) h 85 46

Poerwanti Endang dkk Asesmen Pembelajaran SD (Direktorat

Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Jakarta 2008)

h1-24

58

b Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta

didik adalah sebagai berikut

1) Faktor Internal

a) Faktor jasmaniah panca indera yang tidak berfungsi

sebagaimana mestinya

b) Faktor psikologis terdiri atas faktor intelektif yang

meliputi faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat serta

faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang dimiliki

2) Faktor Eksternal

a) Lingkungan sosial

Yang termasuk lingkungan sosial adalah

lingkungan sosial sekolah seperti pendidik staf

administrasi serta teman sekelas yang dapat

mempengaruhi semangat belajar seseorang peserta

didik dan lingkungan sosial peserta didik seperti

masyarakat tetangga serta teman sepermainan

59

b) Lingkungan nonsosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial

adalah gedung sekolah dan letaknya rumah tempat

tinggal peserta didik dan letaknya alat-alat belajar

keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan peserta

didik

3) Faktor Pendekatan Belajar

Segala cara atau strategi yang digunakan oleh

peserta didik dalam menunjang efektivitas dan efisiensi

proses pembelajaran materi tertentu

c Hasil Belajar dengan Model TGT dan STAD

Model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD

memfokuskan pada perkembangan kognitif afektif dan

psikomotor peserta didik Model pembelajaran ini fokusnya pada

aktivitas belajar peserta didik dalam kelompok tetapi pada apa

yang mereka pikirkan (kognisi mereka) selama mereka

mengerjakannya Meskipun demikian model pembelajaran

kooperatif tipe TGT dan STAD juga mampu meningkatkan hasil

belajar peserta didik dalam ranah afektif dan psikomotor Pada

60

ranah afektif sikap peserta didik yang telah melaksanakan

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT

dan STAD akan menjadi lebih baik dari sebelumnya karena

peserta didik sudah mampu memahami nilai-nilai yang telah

dipelajarinya Sedangkan pada ranah psikomotor kegiatan

peserta didik pada pembelajaran jelas lebih banyak dibandingkan

kegiatan peserta didik yang belajar secara konvensional dengan

demikian peserta didik mampu meningkatkan hasil belajarnya

Adapun materi pembelajaran yang masih belum mencapai hasil

maksimal dan kesesuaian materi dengan jedua model

pembelajaran yang akan dijadikan penelitian adalah materi

akhlak mulia Karena dalam materi tersebut pembahasan tentang

interaksi dengan manusia lain

d Materi Aqidah Akhlak

1) Pengertian Aqidah Akhlak

Pembelajaran aqidah akhlak adalah upaya sadar dan

terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal

memahami menghayati dan mengimani Allah SWT dan

merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia pada kehidupan

61

sehari-hari melalui kegiatan bimbingan pembelajaran latihan

penggunaan pengalaman keteladanan dan pembiasaan Pada

kehidupan masyarakat majemuk dalam bidang keagamaan mata

pelajaran ini mengarahkan peserta didik pada peneguhan Akidah

di satu sisi dan peningkatan toleransi pada penganut agama lain

dalam rangka mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa47

Pelajaran Aqidah akhlak di SMP Negeri 24 Kota Serang

berisi bahan pelajaran yang dapat mengarahkan pada pencapaian

kemampuan dasar pserta didik untuk dapat memahami rukun

iman secara ilmiah serta pengalaman dan pembisaan berakhlak

Islami untuk dapat dijadikan landasan perilaku dalam kehidupan

sehari-hari serta sebagai bekal untuk jenjang pendidikan

berikutnya Pada mata pelajaran aqidah akhlak ini berisi

beberapa materi yang terdiri dari beberapa bab pada bab

pertama memahami kalam meliputi a) pengertian dan fungsi

ilmu kalam b) hubungan ilmu kalam dengan ilmu lainnya Bab

kedua aliran-aliran ilmu kalam dan tokohnya meliputi a) aliran

47

BSNP Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMAMA (Jakarta BSNP 2006)

h 4

62

khawarij b) aliran murjirsquoah c) aliran syiah d) aliran jabariyah

e) aliran qadariyah f) aliran mursquotazilah dan g) ahlusunnah wal

jamarsquoah Pada bab ketiga tentang akhlak terpuji meliputi a)

adab berpakaian dan berhias b) adab bertamu dan menerima

tamu c) adab perjalanan d) adab menjenguk orang sakit Pada

bab keempat tentang akhlak tercela meliputi a) berjudi b)

mabuk-mabukan c) zina d) durhaka pada orang tua e) buruk

sangka dan dengki

2) Pembelajaran Aqidah Akhlak

Pembahasan tentang definisi pembelajaran aqidah akhlak

akan diawali dengan pembahasan mengenai pengertian

pembelajaran aqidah dan akhlak Secara umum pengertian

pembelajaran menurut Darsono adalah suatu kegiatan yang

dilakukan oleh pendidik sedemikian rupa sehingga tingkah

laku peserta didik mengalami perubahan ke arah yang

diinginkan48

Istilah pembelajaran mengandung unsur belajar

dan pembelajaran (teaching and learning) jadi pembelajaran

telah mencakup belajar Istilah pembelajaran merupakan

48

Darsono Belajar dan Pembelajaran (Semarang IKIP Semarang

Press 2001) h23

63

perubahan istilah yang sebelumnya dikenal dengan Proses

Belajar Mengajar (PBM) atau Kegiatan Belajar Mengajar

(Ismail)49

Hamalik mendefinisikan bahwa pembelajaran adalah

suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi

internal material fasilitas perlengkapan dan prosedur saling

mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran50

Pembelajaran pada hakekatnya adalah interaksi antara peserta

didik dengan linkungannya sehingga terjadi perubahan

perilaku ke arah yang lebih baik Banyak sekali faktor yang

mempengaruhi perubahan tingkah laku baik faktor internal

yang datang dari diri sendiri maupun faktor eksternal yang

datang dari lingkungan individu tersebut (Mulyasa)51

Sebelum penggunaan istilah pembelajaran populer para

penulis menggunakan istilah pengajaran Karena ada perbedaan

persepsi antara istilah pembelajaran dan pengajaran Praktek

mengajardi skolah pada umumnya lebih banyak berpusat pada

49

Ismail Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem

(Semarang Rasail Media Group 2008) h9 50

Hamalik Oemar Proses Belajar Mengajar (Jakarta Bumi

Aksara 2001) h57 51

E Mulyasa Kurikulum Berbasis Kompetensi (Bandung Remaja

Rosdakarya Offset 2004) h100

64

pendidik atau berkonotasi pada teacher centered Penggunaan

istilah pembelajaran diharapkan agar pengajarpendidik ingat

akan tugasnya membelajarkan peserta didik

Pembelajaran terkait membelajarkan peserta didik atau

bagaimana membuat agar peserta didik dapat belajar dengan

mudah dan dorongan oleh kemampuannya sendiri untuk

mempelajari apa yang teraktualisasikan dalam kurikulum

sebagai kebutuhan peserta didik Oleh karena itu pembelajaran

berupaya menjabarkan nilai-nilai yang terkandung dalam

kurikulum dengan menganalisa tujuan pembelajaran dan

karakteristik isi bidang studi pendidikan agama yang

terkandungdalam kurikulum Selanjutnya dilakukan kegiatan

untuk memilih menetapkan dan mengembangkan cara-cara

(metode dan strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang ditetapkan sesuai dengan kondisi yang

ada agar kurikulum dapat diaktualisasikan dalam pembelajaran

(Muhaimin)52

52

Muhaimin Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan

Pendidikan Agama Islam di Sekolah (Bandung PT Remaja Rosdakarya

2004) h125

65

Peningkatan kualitas proses pembelajaran dapat dimulai

dari menganalisis setiap komponen yang dapat membentuk dan

mempengaruhi proses pembelajaran Komponen yang selama ini

dianggap mempengaruhi proses pendidikan adalah komponen

pendidik Bagaimanapun bagus dan idealnya kurikulum

pendidikan serta lengkapnya sarana dan prasarana pendidikan

tanpa diimbangi dengan kemampuan pendidik dalam

mengimpelementasikannya maka semuanya akan sia-sia

(Sanjaya)53

Berkaitan dengan hal tersebut terdapat salah satu model

yang dapat dijadikan alternatif untuk memperbaiki kondisi

pembelajaran seperti yang diharapkan Model yang dimaksud

adalah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT dan STAD Pembelajaran yang

mengutamakan aktivitas peserta didik dapat memberikan hasil

yang optimal

Melalui belajar aktif terjadi proses interaksi antara

peserta didik dengan lingkungannya peserta didik tidak

53

Sanjaya Wina Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan (Jakarta Kencana 2007) h13

66

hanya dilarutkan sebagai kertas putih yang siap diisi begitu saja

tetapi peserta didik sebagai subjek belajar harus melakukan

berbagai aktivitas yang mendukung pembelajarn dan

keberhasilan peserta didik

Model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD

adalah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui

pengembangan imajinasi dan penghayatan peserta didik

pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan peserta

dengan melakukan aktivitas secara aktif dalam proses

pembelajaran Model pembelajaran ini diharapkan mampu

merangsang belajar peserta didik lebih meningkat sehingga

menghasilkan prestasi belajar yang baik karena antara model

pembelajaran dan materi ada kesesuaian Dan akhirnya dengan

model pembelajaran ini peserta didik tidak hanya memahami

materi saja akan tetapi mampu menhayati dan diharapkan bisa

mengaplikasikan dalam kehidupan nyata

B Kajian Penelitian yang Relevan

Tinjauan kepustakaan merupakan kumpulan hasil

penelitian yang relevan maksudnya meninjau atau memeriksa

67

kepustakaan baik kepustakaan tarbiyah maupun institut serta

skripsi atau karya ilmiah yang berkaitan dengan permasalahan

yang akan diteliti yang lebih mengkhususkan pengkajian terhadap

penelitian yang terdahulu untuk mengetahui apakah permasalahan

ini sudah mahapeserta didik yang meneliti dan membahasnya

ataukah belum Setelah mengadakan pemeriksaan terhadap

beberapa kepustakaan maka diketahui sudah ada beberapa hasil

penelitian yang bisa kita jadikan rujukan diantaranya adalah

1 Penelitian yang dilakukan oleh Lisnawati dengan judul

ldquoPerbedaan Hasil Belajar Biologi antara Siswa yang Diajar

dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Student Achivement Division (STAD) dan Team Games

Tournament (TGT)rdquo Hasil penelitian menunjukkan terdapat

perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kedua kelas

tersebut Kesimpulan ini didasarkan pada hasil pengujian

hipotesis dengan menggunakan uji t terhadap kedua nilai

posttest Berdasarkan pengujian hipotesis tersebut diperoleh

nilai thitung sebesar 481 dan nilai t pada taraf signifikan 5

adalah 200 Dengan demikian terlihat bahwa thitung tabel gt ttabel

68

sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak Hasil penelitian juga

menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT

lebih baik dibandingkan dengan STAD Hal tersebut terlihat

dari rerata skor posttest antara kedua kelas tersebut Kelas

yang diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

memiliki rerata skor posttest sebasar 61 dan kelas yang

diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki

rerata skor posttest sebasar 76

2 Penelitian oleh Hendrik Arung Lamba dalam penelitiannya

yang berjudul ldquoPengaruh Pembelajaran Kooperatif Model

STAD dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil Belajar Fisika

Peserta didik SMArdquo Menyatakan bahwa terdapat perbedaan

perolehan hasil belajar fisika yang signifikan antara

pembelajaran kooperatif model STAD dan pembelajaran

klasikal terhadap hasil belajar fisika peserta didik kelas satu

SMA GKTS Imanuel Palu Metode pembelajaran kooperatif

69

lebih unggul dari pada metode pembelajaran klasikal dalam

mempengaruhi hasil belajar fisika54

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah

dikemukakan sebelumnya bahwa ada kesamaan dengan

penelitian yang penulis rencanakan yaitu dari segi model

pembelajaran kooperatif tipe STAD tetapi penulis

menambahkan satu model pembelajaran kooperatif tipe TGT

dan aktivitas belajar Perbedaan penelitian yang akan penulis

teliti yaitu pada mata pelajaran dan objek penelitian

3 Sarah Nur Azmi dalam skripsinya yang berjudul

ldquoPerbandingan antara model pembelajaran cooperative

learning tipe STAD dengan pembelajaran konvensional dalam

rangka meningkatkan hasil belajar PAI Dalam penelitian ini

dijelaskan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar yang

sangat signifikan pada kelas eksperimen (kelas yang diajar

dengan model pembelajaran STAD) hal ini dapat dilihat

perbedaan rata-rata kedua kelas tersebut yaitu kelas kontrol

54

Hendrik Lamba Arung Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Model

STAD dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta didik SMA

(Jurnal Ilmu Pendidikan vol 2 no 13 2006) h127

70

dan kelas eksperimen Hal ini menunjukkan bahwa dengan

pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar

peserta didik55

Banyaknya penelitian sebelumnya yang membahas

model pembelajaran kooperatif bukan berarti penelitian yang

akan penulis rencanakan sama dengan penelitian tersebut

Penelitian yang penulis rencanakan memiliki perbedaan

dengan penelitian-penelitian sebelumnya Perbedaan tersebut

antara lain dari objek penelitian sampel yang digunakan

dalam penelitian dan variabel atribut dalam penelitian ini

C Kerangka Berpikir

Berdasarkan deskripsi teori yang telah dipaparkan di atas

maka dapat disusun kerangka berpikir sebagai berikut

1 Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Hasil Belajar

Pembelajaran yang dilakukan dengan model pembelajaran

yang tepat dan memberikan kesempatan kepada peserta didik

55

Sarah Nur Azmi Perbandingan Antara Model Pembelajara

Cooperative Learning Tipe STAD dengan Pembelajaran Konvensional Dalam

Rangka Meningkatkan Hasil Belajar PAI (Jakarta Jurusan Pendidikan

Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Kependidikan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta 2012) h75

71

lebih aktif dan memberikan ruang gerak yang lebih luas kepada

peserta didik Model pembelajaran merupakan konsep yang akan

menggambarkan proses dari pembelajaran

Pemilihan model pembelajaran sebaiknya harus disesuaikan

dengan karakteristik peserta didik materi pembelajaran dan

sarana prasarana yang tersedia Model pembelajaran yang tepat

dalam pembelajaran akan membuat siswa lebih aktif berkreasi

dan beriteraksi dengan pendidik menjadi lebih hidup Dengan

proses pembelajaran yang interaktif maka hasil belajar

diharapkan akan dapat meningkat

2 Pengaruh Keaktifan Belajar Terhadap Hasil Belajar

Pada proses pembelajaran diperlukan peran aktif peserta

didik Keaktifan belajar merupakan kesiapan fisik dan mental

peserta didik pada saat menerima materi pembelajaran oleh

pendidik sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan

Keaktifan belajar yang tinggi pada siswa akan berdampak pada

hasil belajar siswa dalam menerima materi pembelajaran

72

3 Interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan

belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI

Hasil belajar PAI pada peserta didik dapat ditingkatkan

melalui penerapan model pembelajaran yang tepat Model

pembelajaran TGT dan model pembelajaran STAD merupakan

pola pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan

hasil belajar PAI Dalam usaha meningkatkan hasil belajar PAI

perlu didukung oleh keaktifan siswa dalam belajar di kelas

Berdasarkan karakteristik pembelajaran PAI dengan model

pembelajaran problem based learning dan model pembelajaran

konvensional yang dikemukakan di atas sama-sama

mempengaruhi hasil belajar PAI Menggunakan model

pembelajaran TGT peserta didik akan mampu berdiskusi dalam

kelompok menemukan fakta-fakta mencari data dan

menyimpulkan jawaban terhadap masalah sehingga dapat

dituangkan dalam bentuk jawaban dari kompetisi akademik

diakhir pembelajaran Sedangkan model pembelajaran STAD

peserta didik melakukan diskusi kelompok sama halnya dengan

model pembelajaran TGT hanya saja diakhir pembelajaran

73

penilaian kuis bersifat individual Oleh karena itu dengan

keaktifan peserta didik yang baik peserta didik akan dapat

berdiskusi dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh

pendidik Seseorang yang sedang belajar harus memperhatikan

kedua aspek tersebut dengan demikian dapat diduga terdapat

interaksi antara model pembelajaran dan keaktifan peserta didik

dalam belajar terhadap hasil belajar PAI

4 Perbedaan hasil belajar PAI bagi kelompok peserta didik

yang memiliki keaktifan belajar tinggi yang diajarkan

dengan model pembelajaran TGT dan model

pembelajaran STAD

Model pembelajaran TGT merupakan salah satu bentuk

model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik Dengan

model ini peserta didik dituntut untuk berperan aktif baik secara

individu maupun di dalam kelompoknya Peserta didik lebih

diberi kebebasan untuk berdiskusi dalam kelompok menemukan

fakta mencari bukti dan menyimpulkan masalah yang dapat

dituangkan dalam belajar untuk mendukung hasil belajar Begitu

pula dengan memiliki keaktifan yang tinggi peserta didik dapat

74

bertanya mencari tau baik melalui diskusi internet buku-buku

serta sumber belajar yang lain untuk dituangkan dalam

keterampilan sosial dalam bekerja bersama pada kelompoknya

Dengan keaktifan belajar yang tinggi peserta didik lebih mudah

dalam menerima proses pembelajaran PAI sehingga materi dalam

mata pelajaran PAI tersebut lebih cepat untuk diterima

Sedangkan model pembelajaran STAD juga sama dengan

TGT dimana pusat belajar berada pada peserta didik peserta

didik berdiskusi dalam kelompok untuk menemukan

pengetahuan-pengetahuan yang berkaitan dengan materi

pembelajaran Hanya saja penilaian akhir pembelajaran dilakukan

secara individu bukan penilaian perwakilan kelompo Peserta

didik yang memiliki keaktifan belajar tinggi bisa menerapkannya

karena dalam penilaiannya lebih bersifat individu dan tidak

berinteraksi lebih banyak dengan peserta didik lain sehingga

hasil belajar PAI dianggap merupakan hasil kerja masing-masing

individu tanpa melibatkan kelompok dengan demikian dapat

diduga bahwa dengan menggunakan model pembelajaran TGT

hasil belajar PAI lebih baik dibandingkan dengan model

75

pembelajaran STAD bagi peserta didik yang memiliki keaktifan

tinggi

5 Perbedaan hasil belajar PAI bagi kelompok peserta didik

yang memiliki keaktifan belajar rendah yang diajarkan

dengan model pembelajaran TGT dan model

pembelajaran STAD

Pendidikan agama islam merupakan salah satu mata

pelajaran wajib yang terdapat dalam kurikulum Sebagai mata

pelajaran yang harus diajarkan PAI memiliki tingkat kesulitan

yang cukup tinggi dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya

Kompleksnya materi-materi dalam PAI yang membutuhkan

kemampuan menghafal pada setiap materinya

Model pembelajaran TGT salah satu model pembelajaran

yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

melakukan aktivitas dalam mencari masalah-masalah kemudian

menyelesaikannya dalam kelompok Peserta didik yang memiliki

keaktifan belajar rendah kemungkinan akan mengalami kesulitan

dalam belajarnya dituntut untuk bekerja dalam kelompok

Sehingga dengan model pembelajaran ini konsentrasi peserta

76

didik dalam mencari permasalahan dalam satu kelompok akan

dapat mempengaruhi hasil belajar PAI

Sedangkan model pembelajaran STAD hampir sama

dengan model pembelajaran TGT dimana peserta didik lebih aktif

dalam proses pembelajaran Pembelajaran ini dilakukan sama

dalam kelompok untuk berdiskusi mencari masalah dan

menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh pendidik

Keaktifan belajar yang rendah akan menimbulkan peserta didik

pasif ataupun diam dalam diskusi kelomoknya Akan tetapi pada

saat proses penilaian diakhir pembelajaran pendidik memberikan

kuis untuk individual Dengan demikian dapat diduga bahwa

dengan menggunakan model pembelajaran TGT hasil belajar PAI

lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran STAD bagi

peserta didik yang memiliki keaktifan belajar rendah

D Pengajuan Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap

rumusan masalah penelitian dimana rumusan masalah penelitian

telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan Dikatakan

77

sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada

teori yang relevan belum didasarkan pada fakta-fakta empiris

yang diperoleh melalui pengumpulan data

Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban

teoritis terhadap rumusan masalah penelitian sebelum jawaban

empiris56

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut

1 Terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar

2 Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan

keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI

3 Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan

keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI

4 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi

56

Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD

(Bandung Alfabeta 2013) h38

78

5 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah

79

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Kegiatan yang baik harus memiliki tujuan yang jelas

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut

1 Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap

hasil belajar PAI

2 Untuk mengetahui pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil

belajar PAI

3 Untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran

dengan keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar

PAI

4 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar

dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi

lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar

tinggi

80

5 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar

dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah

lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar

rendah

B Tempat dan Waktu Penelitian

1 Tempat Penelitian

Tempat penelitian sangat penting untuk keberhasilan

dalam penelitian Pemilihan tempat untuk melaksanakan

penelitian harus disesuaikan dengan karakteristik masalah dalam

penelitian Hal ini akan berdampak pada hasil penelitian yang

dilakukan Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 24 Kota

Serang yang berlokasi di Jl Sewor Kelurahan Banjarsari

Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang

2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 8 kali pertemuan

sudah termasuk pretest dan posttest Dengan kata lain

pembelajaran PAI dengan menggunakan kedua model

pembelajaran tersebut dilakukan sebanyak 6 kali pertemuan

81

Dalam penelitian ini peneliti mengambil waktu diluar KBM hal

ini dilakukan agar tidak mengganggu program kurikulum yang

sudah disusun oleh pihak sekolah Penelitian dilakukan seminggu

dua kali yaitu setiap hati selasa dan kamis Adapun waktu

pelaksanaan pretest perlakuan dan posttest dilaksanakan pada

tanggal 4 sd 27 April 2017 dengan perincian sebagai berikut

Tabel 31

Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Kegiatan Tanggal Waktu

1 PretestTes Awal 4 April 2017 1400 sd

1600 Wib

2 TreatmenPerlakuan 6 sd 25 April

2017

1400 sd

1530 Wib

3 PosttestTes Akhir 27 April 2017 1400 sd

1600 Wib

C Metode dan Rancangan Penelitian

1 Metode Penelitian

Keberhasilan penelitian sangat ditentukan oleh

penggunaan metode Metode adalah langkah-langkah yang

diambil untuk memudahkan penelitian Sudjana mengungkapkan

bahwa ldquoMetode penelitian merupakan rangkaian cara atau

kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi

82

dasar pandangan-pandangan filosofis dan ideologis pertanyaan

dan isu-isu yang dihadapirdquo57

Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode eksperimen Mengenai metode

eksperimen dijelaskan oleh Sugiyono adalah sebagai berikut

ldquoMetode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai

metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

terkendalikan Metode penelitian eksperimen adalah

metode penelitian kuantitatifrdquo58

Selanjutnya Sugiyono mengemukakan bahwa ldquoMetode

penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan

untuk mencari pengaruh treatment tertentu (perlakuan) dalam

kondisi yang terkontrol (laboraturium)rdquo59

Dalam penelitian ini

sampel diberikan tes awal (pretest) menggunakan angket untuk

mengetahui tingkat keaktifan belajar peserta didik dan tes pilihan

ganda materi perilaku terpuji untuk memperoleh data hasil belajar

PAI sebelum diberikan perlakuan atau (treatment) Setelah data

diperoleh maka langkah selanjutnya sampel diberikan treatment

dengan menggunakan model pembelajaran TGT dan model

57

Sudjana Metode Statistik (Bandung Tarsito 2005) h52 58

Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)

h109 59

Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)

h11

83

pembelajaran STAD kepada peserta didik yang memiliki

keaktifan belajar tinggi maupun rendah sebanyak 8 kali

pertemuan setelah itu diberikan tes akhir (posttest) Hal tersebut

dilakukan untuk mengetahui pengaruh atau dampak yang

ditimbulkan oleh model pembelajaran TGT dan model

pembelajaran STAD dengan tingkat keaktifan belajar tinggi

maupun rendah terhadap hasil belajar PAI

2 Rancangan Penelitian

Desain sangat dibutuhkan dalam penelitian desain

merupakan gambaran yang akan dilakukan oleh peneliti mulai

dari tahap awal sampai tahap akhir Dengan pemilihan desain

yang tepat akan mencerminkan hasil penelitian yang dilakukan

Dalam penelitian ini desain yang digunakan peneliti adalah

desain factorial 2 x 2 Mengenai desain factorial menurut

Sugiyono adalah ldquoDesain factorial merupakan desain yang

memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang

mempengaruhi perlakuan (variabel bebas) terhadap hasil belajar

84

PAI (variabel terikat)rdquo60

Desain ini melibatkan beberapa faktor

(variabel bebas aktif dan atribut) yang digarap bersama-sama

sekaligus (terdiri dari dua faktor) Dua faktor (variabel bebas)

yang terlibat dalam eksperimen ini adalah model pembelajaran

dan tingkat keaktifan belajar peserta didik Digambarkan dalam

tabel 32 sebagai berikut

Tabel 32

Desain Penelitian Faktorial 2 x 2

Model

Pembelajaran

Keaktifan

Belajar

TGT

STAD

TINGGI

RENDAH

Keterangan

A = Model pembelajaran dibagi menjadi dua

klasifikasi

= Model pembelajaran TGT

= Model pembelajaran STAD

B = Keaktifan belajar dibagi menjadi dua klasifikasi

60

Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)

h76

85

= Keaktifan belajar tinggi

= Keaktifan belajar rendah

micro

micro

micro

micro

=

=

=

=

Kelompok peserta didik yang belajar dengan

menggunakan model pembelajaran TGT dan

memiliki tingkat keaktifan belajar tinggi

Kelompok peserta didik yang belajar dengan

menggunakan model pembelajaran TGT dan

memiliki tingkat keaktifan belajar rendah

Kelompok peserta didik yang belajar dengan

menggunakan model pembelajaran STAD dan

memiliki tingkat keaktifan belajar tinggi

Kelompok peserta didik yang belajar dengan

menggunakan model pembelajaran STAD dan

memiliki tingkat keaktifan belajar rendah

D Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

1 Populasi

Setiap penelitian pasti memerlukan data dan sumber yang

dapat dipercaya untuk menjawab permasalahan dalam penelitian

dan untuk menjawab hipotesis untuk itu penelitian memerlukan

populasi dan sampel Populasi dan sampel merupakan bagian

yang penting dari sebuah penelitian Ketelitian dalam

86

menentukan sampel dari sejumlah populasi sangat menentukan

hasil penelitian yang dilakukan Populasi merupakan individu

atau objek yang memiliki sifat-sifat umum Dari populasi dapat

diambil sejumlah data yang diperlukan untuk memecahkan suatu

masalah yang diteliti

Definisi populasi menurut Sugiyono adalah ldquoWilayah

generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannyardquo61

Sedangkan Arikunto menjelaskan bahwa yang dimaksud populasi

adalah ldquokeseluruhan subyek penelitianrdquo62

Berdasarkan pendapat tersebut dapat penulis simpulkan

bahwa yang dimaksud populasi adalah keseluruhan subyek dan

sumber pengumpul data yang telah ditetapkan untuk dipelajari

sifat-sifatnya Populasi penelitian adalah seluruh peserta didik

kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang Adapun jumlah peserta

61

Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)

h117 62

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik

(Jakarta Rineka Cipta 2010) h172

87

didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang sebanyak 175

peserta didik yang

terdiri dari 5 kelas

2 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah

suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi

Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa

sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili dan

dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 64

orang peserta didik dengan teknik pengambilan sampel

menggunakan teknik cluster random sampling Dikatakan cluster

random sebab sampel dalam penelitian ini diambil secara acak

kelas untuk mewakili populasi dan ikut dalam penelitian ini

Sampel tersebut kemudian dibagi ke dalam dua kelompok yang

sama banyak

Setiap peserta didik di beri tes pendahuluan sehingga

diperoleh tingkat keaktifan belajar masing-masing peserta didik

Dari hasil tes keaktifan belajar peserta didik kemudian dirangking

mulai dari skor tertinggi sampai dengan skor terendah Kemudian

88

menentukan 27 kelompok skor tertinggi dan 27 kelompok

skor rendah dari masing-masing kelompok Hal tersebut

berdasarkan pendapat Verducci yaitu 27 kelas atas dan 27

kelas bawah rangking teratas 32 orang dengan kategori keaktifan

belajar tinggi dan rangking terendah 32 orang dengan kategori

keaktifan belajar rendah63

Menurut Fraenkel dan Welen yang menjelaskan tentang

pengambilan sampel dalam metode eksperimen desain factorial

bahwa ldquoFactorial design extend the number of relationship that

may be examined in an experimental study they are essentially

modifications of either the posttest-only control group or pretest-

posttest control group design (with or without random

assignment)rdquo64

Berdasarkan pendapat di atas dalam desain factorial

penentuan sampel ditentukan dengan atau tanpa random

assigment Pada penelitian ini pengambilan sampel peneliti

menerapkan random assignment Setelah semua sampel

63

Verducci Frank M Measurment Concept in Phhysical Education

(StLois The CV Mosby Company 2002) h176 64

Fraenkel J amp Wallen N How to Design and evaluate research in

education (2nd ed) (Mc Graw-Hill Inc New York 2001) h225

89

mengikuti tes keaktifan belajar maka peneliti menempatkan

seluruh jumlah sampel menjadi empat kelompok seperti yang

tertera pada tabel 33 sebagai berikut

Tabel 33

Pembagian Sampel Kedua Kelompok Penelitian

Kelompok peserta didik Yang

memiliki keaktifan belajar

tinggi dengan model

pembelajaran TGT

Kelompok peserta didik yang

memiliki keaktifan belajar

tinggi Dengan model

pembelajaran STAD

145891213161720212

425282932 = 16 peserta

didik

236710111415181922

2326273031 = 16 peserta

didik

Kelompok peserta didik Yang

memiliki keaktifan belajar

rendah dengan model

pembelajaran TGT

Kelompok peserta didik yang

memiliki keaktifan belajar

rendah

Dengan model pembelajaran

STAD

3336374041444548495

2535657606164 = 16

peserta didik

3435383942434647505

1545558596263 = 16

peserta didik

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan angket atau kuisioner

Tes objektif digunakan untuk melihat bagaimana nilai-nilai

90

peserta didik yang belajar menggunakan model pembelajaran

TGT dan STAD Data yang dikumpulkan dari responden adalah

hasil belajar peserta didik melalui evaluasi yang dilakukan di

akhir pembelajaran dan keaktifan peserta didik Pada hasil belajar

peserta didik didapat pada saat akhir pembelajaran sedangkan

untuk keaktifan peserta didik peneliti menggunakan kuisioner

dalam menilai keaktifan belajar peserta didik yang ada di kelas

pada saat pembelajaran

Dalam mengembangkan instrumen dan memperoleh hasil

pengukuran yang akurat uji validitas dilakukan sebelum kuisioner

diberikan kepada responden Instrument yang digunakan dalam

penelitian ini adalah soal dalam bentuk pretest dan posttest

dimana sebelum pembelajaran dimulai peneliti memberikan

pretest terlebih dahulu kepada seluruh sampel Kemudian baru

diadakan perlakuan pembelajaran dengan model TGT dan STAD

Setelah selesai pembelajaran peneliti kembali untuk melakukan

post test kepada seluruh sampel

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu dengan menggunakan tes hasil belajar PAI

91

materi membisakan perilaku terpuji berupa tes objektif dengan

pilihan ganda dan non test digunakan untuk memperoleh data

keaktifan belajar peserta didik

F Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data yang sesuai dengan apa yang

diharapkan peneliti menggunakan angket untuk mengukur tingkat

keaktifan belajar peserta didik sebagai instrumen penelitian dan

tes objektif berupa tes pilihan ganda untuk hasil belajar PAI

Materi perilaku terpuji Untuk penyusunan soal objektif

disesuaikan dengan indikator dalam materi akhlak mulia Selain

itu dengan angket lebih memberikan kesempatan kepada siswa

atau responden untuk memberikan informasi dengan baik dan

benar

1 Variabel Keaktifan Belajar Peserta Didik

a Definisi Konsep

Keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun

mental yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu rangkaian

yang tidak dapat dipisahkan (Sardiman 2001 98)

92

b Definisi Operasional

Keaktifan siswa adalah tingkah laku siswa dalam

mendapatkan pengetahuan yang berlangsung didalam kelas

meliputi aktivitas visual membaca teks atau bacaan yang

relevan aktivitas oral mengemukakan pertanyaan

mengemukakan pendapat menyanggah pendapat berdiskusi

dengan teman sekelompok mengenai materi yang relevan

aktivitas mendengarkan mendengarkan penjelasan

guruteman mendengarkan pendapat teman pada saat diskusi

kelompok aktivitas menulis merangkum dari bacaan yang

diberikan membuat pertanyaan dari gambar yang telah

disediakan menuliskan hal-hal yang berkaitan dengan materi

yang diajarkan pada buku catatan Keaktifan belajar peserta

didik yang didapatkan dari pengisian angket yang diberikan

kepada peserta didik untuk memperoleh data keaktifan tinggi

dan keaktifan rendah

c Kisi-kisi Instrumen

Penelitian ini menggunakan lembar kuesioner tertutup

secara langsung dengan tipe check list (radic) untuk keaktifan

93

peserta didik maksudnya responden tinggal menjawab

kuesioner karena sudah disediakan semua pertanyaan beserta

jawaban yang telah ditentukan dan dibatasi dimana jawaban

tersebut merupakan tanggapan langsung dari dirinya dengan

membubuhkan tanda check (radic) pada kolom yang sesuai Kisi-

kisi disajikan pada tabel 34 sebagai berikut

Tabel 34

Kisi-Kisi Angket Keaktifan Belajar Peserta Didik

No Aspek Indikator Penyataan Jum

lah Negatif Positif

1 Kegiatan

Visual Membaca Materi

117 925 4

2 Kegiatan

Lisan Bertanya

Mengemukakan idepemikiran

Diskusi

21833 102638 6

3 Kegiatan

Mendengarkan Mendengarkan materi

pelajaran

Mendengarkan presentasi

31934 1127 5

4 Kegiatan

Menulis Membuat ringkasan

Mengerjakan latihan

Aktif mengemukakan ide dan mencatat hasil

penelitiandiskusi

42035 1228 5

5 Kegiatan

Menggambar Menggambar diagram

Menggambar sumber belajar

Menggambar objek

penelitian

52129 13 4

94

6 Kegiatan

Motorik Hadir saat penelitian

di sekolah

Melakukanmembantu menyiapkan alat-alat

percobaan

62237 1430 5

7 Kegiatan

Mental Memecahkan masalah

Menganalisis soal

Mengambil keputusan

723 1531 4

8 Kegiatan

Emosional Bersemangat

Berani

Bosan

Gugup

Takut

824 1632

36 5

Jumlah 21 17 38

Penilaian alternatif jawaban menggunakan angka 1ndash5

dilanjutkan dengan pemberian skor Pemberian bobot pernyataan

bisa dilihat pada tabel 35 berikut ini

Tabel 35

Skor Jawaban Angket

Keaktifan Belajar Peserta Didik

Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban

Positif Negatif

Sangat Setuju (SS) 5 1

Setuju (S) 4 2

Ragu-ragu (R) 3 3

Tidak Setuju (TS) 2 4

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5

95

Sebelum kuisioner ini diberikan kepada sampel terlebih

dahulu diujicobakan kepada peserta didik lain yang memiliki

karakteristik sama dengan responden dalam penelitian Uji coba

ini dilakukan agar intrumen yang digunakan memiliki tingkat

validitas dan reliabilitas sehingga layak untuk digunakan sebagai

alat ukur untuk memperoleh data

d Kalibrasi Instrumen

1) Uji Validitas

Pada dasarnya validitas adalah kemampuan alat ukur

untuk dapat mengukur apa yang seharusnya diukur Agar

memudahkan dalam proses perhitungan statistik peneliti

menggunakan SPSS versi 16 prosedur dalam perhitungan dengan

SPSS yaitu pertama masuk ke program SPSS kemudian klik

variable view pada SPSS data editor dan isi semua kolom name

type decimal label dan measure langkah selanjutnya klik data

view pada kolom responden masukan semua responden pada

kolom A B D sampai jumlah item tes isi jawaban responden

Selanjutnya klik analysis-correlate-bivariate dari bivariate

correlations masukan skor jawaban dan total ke variables pada

96

correlation coefficients klik pearson pada test of significance klik

two-tailed pada statistic klik statistic and standar devations pada

missing value klik exlude cases pairwise klik continue untuk

kembali kemenu sebelumnya kemudian klik oke untuk

memproses data

Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak dengan

melihat tabel nilai-nilai r Product Moment yang dapat dilihat

dilampiran Untuk mengetahui tiap item tes tersebut valid atau

tidak valid dengan membandingkan hasil perhitungan corrected

item-total correlation ) dengan Dengan

signifikansi untuk α = 005 dan dk = 20-2 = 18 maka diperoleh

nilai-nilai r tabel = 0444 Berikut kaidah keputusan jika gt

dari berarti item tes valid dan jika lt berarti

item tes tidak valid Berikut tabel hasil dari uji validitas

instrumen yang telah dilakukan Untuk lebih jelasnya lihat tabel

36

97

Tabel 36

Hasil Uji Validitas Item Angket Keaktifan Peserta Didik

Nomor Item

Soal

r hitung r table Keterangan

1 0967 0468 Valid

2 0883 0468 Valid

3 0967 0468 Valid

4 0967 0468 Valid

5 0967 0468 Valid

6 0607 0468 Valid

7 0967 0468 Valid

8 0607 0468 Valid

9 0607 0468 Valid

10 0967 0468 Valid

11 0609 0468 Valid

12 0967 0468 Valid

13 0609 0468 Valid

14 0967 0468 Valid

15 0967 0468 Valid

16 0667 0468 Valid

17 0609 0468 Valid

18 0607 0468 Valid

19 0967 0468 Valid

20 0795 0468 Valid

21 0609 0468 Valid

22 0967 0468 Valid

23 0883 0468 Valid

24 0967 0468 Valid

25 0883 0468 Valid

26 0609 0468 Valid

27 -0284 0468 Tidak Valid

28 0967 0468 Valid

29 0967 0468 Valid

30 0967 0468 Valid

31 0967 0468 Valid

32 0967 0468 Valid

33 0609 0468 Valid

98

34 -0027 0468 Tidak Valid

35 0967 0468 Valid

36 0967 0468 Valid

37 0967 0468 Valid

38 0967 0468 Valid

Berdasarkan hasil perhitungan di atas sebanyak 36 item

butir tes dinyatakan valid Item butir tes tersebut yaitu 1 2 3 4

5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

24 25 26 28 29 30 31 32 33 35 36 37 38 Maka item tes

tersebut digunakan sebagai instrumen penelitian untuk

memperoleh data keaktifan belajar peserta didik

2) Uji Realibilitas

Selain valid salah satu syarat instrument tes dapat

digunakan haruslah memiliki tingkat reliabilitas Menurut Akdon

(2008) suatu tes dikatakan reliabel atau ajeg apabila beberapa kali

pengujian menunjukkan hasil yang relatif sama Reliabilitas tes

kecerdasan emosional dalam penelitian ini diuji dengan konsep

konsistensi internal yang dilakukan dengan cara mencobakan

instrumen sekali saja Kemudian dengan bantuan SPSS Versi 17

for Windows data yang diperoleh dianalisis dengan Alpha

99

(cronbach) yang didasarkan pada rata-rata korelasi antar-item

Adapun prosedur perhitungan dengan SPSS yaitu pertama

masukan data tiap butir item tes yang sudah valid sebanyak 36

item butir tes kedalam menu data view kemudian klik analysis-

scale-reliability analysis Estimasi reliabilitas koefisien alpha dari

Cronbach bahwa semakin besar koefisiennya berarti semakin

tinggi realibilitas alat ukur (instrument)

Sekumpulan butir pertanyaan dalam kuesioner dapat

diterima jika memiliki nilai koefisien reliabilitas lebih besar atau

sama dengan 070 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

37 sebagai berikut

Tabel 37

Standar Penilaian Koefisien Validitas dan Reliabilitas

Kriteria Reliability Validity

Good 080 050 Acceptable 070 030 Marginal 060 020

Poor 050 010

Sumber (Barker et al 2002 hlm70)

Berikut tabel hasil dari uji reliabilitas instrumen yang

telah dilakukan Untuk lebih jelasnya lihat tabel 38 sebagai

berikut

100

Tabel 38

Hasil Uji Reliabilitas Uji Coba Instrumen Keaktifan Belajar

Cronbachs Alpha N of Items

990 36

Berdasarkan hasil pengolahan data yang disebarkan

kepada sebanyak 20 responden diperoleh koefisien reliabilitas

Alpha (cronbach) sebesar 0961 Artinya koefisien reliabilitas

kuesioner keaktifan belajar peserta didik lebih besar dari 070

sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item kuisioner keaktifan

belajar peserta didik sudah reliabel

2 Variabel Hasil Belajar PAI

a Definisi Konsep

Menurut Purwanto (201146) hasil belajar adalah

perubahan perilaku peserta didik akibat belajar Perubahan

perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas

sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar

Lebih lanjut lagi ia mengatakan bahwa hasil belajar dapat

berupa perubahan dalam aspekkognitif afektif dan

psikomotorik

101

b Definisi Operasional

Setiap akhir dari proses belajar mengajar selalu ada

hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa yang disebut

dengan prestasi belajar Melalui hasil belajar ini dapat

diketahui taraf penguasaan anak terhadap materi yang

diberikan dalam proses belajar mengajar Pada prinsipnya

pengungkapan hasil ideal meliputi segenap ranah psikologi

yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar

siswa perubahan hasil belajar tersebut bersifat intangible (tak

dapat diraba) untuk itu guru dalam hal ini hanya mengambil

cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting

diharapkan dapat mencerminkan perubahan sebagai hasil

belajar siswa

Berdasarkan uraian di atas yang digunakan dalam

mengukur hasil belajar siswa yaitu peneliti melakukan

evaluasi dengan menggunakan tes Sebelum dan sesudah

pembelajaran berlangsung dengan memperhatikan indikator

(petunjuk adanya prestasi tertentu) yang dikaitkan dengan

102

jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur yang

dinyatakan dalam skor atau penilaian

c Kisi-kisi Instrumen

Tes ini digunakan untuk mengevaluasi pembelajaran

yang diperoleh dalam suatu kegiatan Tes yang digunakan

adalah tes kognitif dengan tes pilihan ganda dengan pilihan

empat (option) Tes ini diberikan sebelum dan sesudah peserta

didik mempelajari konsep dengan menggunakan model

pembelajaran TGT pada kelompok eksperimen A yang dengan

keaktifan belajar tinggi dan keaktifan belajar rendah dan

model pembelajaran STAD pada kelompok eksperimen B

dengan tingkat keaktifan belajar tinggi dan kekatifan belajar

rendah Kisi-kisi tes objektif materi akhlak mulia dapat dilihat

pada tabel 39 halaman 68 sebagai berikut

Tabel 39

Kisi-Kisi Soal Aqidah Akhlak

No

Standar

Kompetensi

Lulusan

Indikator Nomor

Soal

Jml

Soal

1 Meningkatkan

keimanan

kepada Allah

melalui

1) Menunjukkan

dalil tentang sifat

Allah yang

terkandung di

1 ndash 4 4

103

pemahaman

sifat-sifat-Nya

dan

menerapkan

akhlak terpuji

kepada Allah

dalam ayat Al-

Qurrsquoan

2) Menunjukkan arti

sifat wajib bagi

Allah

3) Menunjukkan

lawan kata sifat

wajib Allah

4) Menunjukkan

bentuk dan

contoh-contoh

perilaku ikhlas

taat khauf dan

taubat

2 Meningkatkan

keimanan

kepada kitab-

kitab Allah

SWT

1) Pengertian Iman

kepada Kitab-

kitab Allah SWT

2) Cara meyakini

kitab-kitab

sebelum al-quran

3) Menunjukkan

fungsi al-Qur`an

sesuai dengan

ayat yang

disajikan

4) Menyebutkan

nama kitab Allah

yang diturunkan

kepada utusan-

Nya

5) Menunjukkan

nama lain dari al-

Qur`an yang

terkait dengan

fungsinya

5 ndash 12 8

3 Menerapkan

akhlak terpuji

kepada diri

1) Menyebutkan

pengertian jujur

2) Menunjukkan

16 ndash 22 6

104

sendiridan

menghindari

akhlak tercela

kepada diri

sendiri

contoh perilaku

jujur adil rendah

hati hemat dan

sederhana

3) Dalil yang

menerangkan

tentang jujur dan

adil

4 Menerapkan

akhlak terpuji

kepada sesame

1) Menyebutkan

pengertian rendah

hati hemat dan

sederhana

23 1

5 Meningkatkan

keimanan

kepada hari

akhir dan alam

ghaib yang

masih

berhubungan

dengan hari

akhir dan

menerapkan

akhlak terpuji

kepada diri

sendiri

1) Mengetahui

perbedaan

malaikat dan jin

2) Mengetahui sifat

makhluk gaib

24 ndash 25 2

6 Meningkatkan

keimanan

kepada Qadha

dan Qadar serta

menerapkan

akhlak terpuji

dalam

pergaulan

remaja

1) Menjelaskan

pengertian Qadha

dan Qadar dan

memahami

makna ayat

2) Menunjukkan

perilaku yang

menunjukkan

sikap beriman

kepada Qadha

dan Qadar

3) Menunjukkan

contoh perilaku

12 ndash 15 4

105

akhlak terpuji

dalam pergaulan

remaja

4) Menunjukkan

contoh perilaku

akhlak tercela

dalam pergaulan

remaja

d Kalibrasi Instrumen

1) Uji Validitas

Sebelum tes digunakan sebagai instrumen penelitian

peneliti melakukan uji coba instrumen untuk menentukan

validitas instrumen penelitian tersebut Untuk menentukan

instrumen itu valid atau tidak dengan melihat tabel nilai-

nilai r Product Moment yang dapat dilihat dilampiran

Untuk mengetahui tiap item tes tersebut valid atau tidak

valid dengan membandingkan hasil perhitungan corrected

item-total correlation ) dengan Dengan

signifikansi untuk α = 005 dan dk = 20-2 = 18 maka

diperoleh nilai-nilai r tabel = 0444 atau nilai signifikansi ˂

005 Berikut kaidah keputusan jika Sig ˂ 005 berarti item

tes valid dan jika Sig ˃ 005 berarti item tes tidak valid

106

Adapun hasil uji coba instrumen untuk validitas dapat

dilihat pada tabel 310 halaman 70 sebagai berikut

Tabel 310

Hasil Uji Validitas Tes Hasil Belajar

Nomor

Item

Soal

Sig Tarafnyata

(005) Keterangan

1 0000 005 Valid

2 0000 005 Valid

3 0000 005 Valid

4 0000 005 Valid

5 0000 005 Valid

6 0000 005 Valid

7 0000 005 Valid

8 0000 005 Valid

9 0000 005 Valid

10 0000 005 Valid

11 0000 005 Valid

12 0000 005 Valid

13 0000 005 Valid

14 0000 005 Valid

15 0000 005 Valid

16 0000 005 Valid

17 0000 005 Valid

18 0000 005 Valid

19 0000 005 Valid

107

20 0000 005 Valid

21 0000 005 Valid

22 0000 005 Valid

23 0000 005 Valid

24 0000 005 Valid

25 0000 005 Valid

Berdasarkan hasil perhitungan di atas sebanyak 25

item butir tes dinyatakan valid Item butir tes tersebut yaitu

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

20 21 22 23 24 25 Maka item tes tersebut digunakan

sebagai instrumen penelitian untuk memperoleh data hasil

belajar PAI

2) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan setelah melakukan uji

validitas Adapun hasil uji reliabilitas instrumen tes hasil

belajar PAI dapat dilihat pada tabel 311 sebagai berikut

Tabel 311

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Hasil Belajar

Cronbachs Alpha N of Items

983 25

108

Berdasarkan hasil pengolahan data yang disebarkan

kepada sebanyak 20 responden diperoleh koefisien

reliabilitas Alpha (cronbach) sebesar 0983 Artinya

koefisien reliabilitas tes hasil belajar PAI lebih besar dari

070 sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item tes

hasil belajar sudah reliabel

3) Daya Pembeda

Daya beda adalah kemampuan suatu soal untuk

membedakan antara pengikut tes yang berkemampuan

tinggi dengan pengikut tes yang berkemampuan rendah

Angka yang menunjukkan besarnya daya beda disebut

indeks daya beda atau indeks diskriminasi butir soal Indeks

diskriminasi butir soal berkisar antara plusmn 1 Makin tinggi

indeks diskriminasinya maka butir tes itu makin baik

Untuk menentukan daya pembeda maka nilai perhitungan

yang digunakan adalah rhitung pada SPSS yang

dibandingkan dengan kriteria sebagai berikut

040 ndash 100 = Soal Baik

030 ndash 039 = Soal diterima dan diperbaiki

109

020 ndash 029 = Soal Diperbaiki

000 ndash 019 = Soal ditolak

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan

SPSS diperoleh hasil sebagai berikut

Tabel 312

Hasil Perhitungan Daya Pembeda

Item Tes Kesimpulan

1 0710 Soal Baik

2 0798 Soal Baik

3 0913 Soal Baik

4 0913 Soal Baik

5 0798 Soal Baik

6 0798 Soal Baik

7 0913 Soal Baik

8 0798 Soal Baik

9 0913 Soal Baik

10 0913 Soal Baik

11 0913 Soal Baik

12 0798 Soal Baik

13 0913 Soal Baik

14 0798 Soal Baik

15 0913 Soal Baik

16 0913 Soal Baik

17 0798 Soal Baik

18 0913 Soal Baik

19 0798 Soal Baik

20 0710 Soal Baik

21 0913 Soal Baik

22 0798 Soal Baik

23 0710 Soal Baik

24 0798 Soal Baik

25 0798 Soal Baik

110

G Pelaksanaan Perlakuan

Adapun jadwal pelaksanaan eksperimen yang akan

penulis lakukan adalah sebagai berikut

1 Pre Test

Pelaksanaan pretest dilakukan sebelum perlakuan

diberikan Pretest dilakukan untuk memperoleh data awal sejauh

mana tingkat keaktifan belajar peserta didik dan hasil belajar PAI

yang telah dimiliki siswa Untuk mengetahui skor pretest tersebut

kelompok eksperimen diberikan angket yang mengacu pada skala

Likert untuk keaktifan belajar peserta didik dan tes objektif untuk

hasil belajar PAI yang dilaksanakan tanggal 4 April 2017 jam

1400 sd 1600 WIB

2 TreatmentPerlakuan

Perlakuan ini dilakukan sebanyak 2 kali seminggu selama

4 minggu berturut-turut atau dengan kata lain sebanyak 8 kali

pertemuan dan sudah termasuk pretest dan posttest jadi dapat

dikatakan bahwa treatment di berikan sebanyak 6 pertemuan

Peneliti memberikan treatment 2 kali pertemuan yaitu Selasa dan

Kamis selama 6 kali pertemuan

111

Penelitian dilaksanakan mulai 4 sd 27 April 2017

Dilakukan sebanyak 8 kali pertemuan kelompok (A)

menggunakan model pembelajaran TGT dan 8 kali pertemuan

kelompok (B) menggunakan model pembelajaran STAD

pertemuan awal (tes keaktifan belajar peserta didik dan tes

objektif menentukan hasil belajar PAI) dan pertemuan terakhir

(post-test) Jadwal eksperimen disesuaikan dilaksanakan diluar

jam pelajaran hal ini dikarenakan jumlah pertemuan dalam

treatmen cukup banyak sehingga akan mengganggu target

pencapaian kurikulum yang sudah ditetapkan oleh sekolah

apabila dilaksanakan pada proses KBM PAI

3 Posttest

Pelaksanaan posttest dilakukan sama dengan pelaksanaan

pretest setelah kelompok eksperimen diberi perlakuan

H Teknik Analisis Data

Untuk mendapatkan data mengenai hasil belajar PAI

peserta didik di SMP Negeri 24 Kota Serang maka diperlukan

alat pengumpul data Data penelitian dikumpulkan melalui teknik

112

tes objektif Instrumen tes yang dipakai harus yang baik dan

tingkat validitas serta reliabilitasnya juga terjamin

Suatu alat ukur dikatakan valid apabila alat ukur tersebut

betul-betul mengukur apa yang hendak diukur Nurhasan

mengatakan bahwa

Tes yang valid adalah tes yang mengukur apa yang hendak

diukur Suatu pengukuran dapat dikatakan valid bila alat

pengukuran atau tes benar-benar tepat untuk mengukur apa

yang hendak diukur dan sesuai dengan gejala yang

diukurnya Jadi validitas alat ukur akan mungkin terjadi

apabila alat ukur itu tetap mengukur variable-variabel yang

diteliti65

Suatu alat ukur dikatakan reliabel (terandal) apabila alat

ukur tersebut mempunyai derajat keajegan Nurhasan mengatakan

bahwa rdquoKeterandalan ini menggambarkan derajat keajegan atau

konsistensi hasil pengukuranrdquo66

Jadi reliability alat ukur akan

mungkin terjadi apabila meskipun dilakukan pengukuran yang

berulang-ulang dengan memakai alat ukur yang sama objek dan

subjek yang sama hasilnya akan tetap atau relatif sama Adapun

instrumen tes yang digunakan adalah tes objektif dan kuisioner

65

Nurhasan Tes Pengukuran Keolahragaan (Bandung FPOK UPI

Bandung 2014) p26 66

Ibid p30

113

yang diujicobakan terlebih dahulu pada peserta didik lain yang

memiliki karakteristik yang sama dengan sampel penelitian

Setelah data hasil belajar PAI terkumpul langkah

selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data tersebut

menggunakan program Software Computer Statistical Product

and Service Solution (SPSS) Serie 17 Langkah-langkah

pengolahan dan analisis data adalah sebagai berikut

1 Deskripsi Data

Untuk pengdeskripsian data penulis melakukan

pengolahaan dengan mencari rata-rata simpangan baku standar

deviasi varians Tahap penghitungan SPSS ini dengan langkah-

langkah sebagai berikut klik Analyze gt Descriptive Statistics gt

Descriptives gt Masukan semua variabel ke kotak Variable(s) gt

Options gt ceklis Mean Std Deviation dan Variance gt Continue

gt OK

2 Uji Normalitas

Menguji normalitas data dari setiap data untuk

mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau baik

Uji normalitas menggunakan kolmogorov-smirnov tahap

114

penghitungan SPSS ini dengan langkah-langkah sebagai berikut

klik Analyze gt Nonparametric Tests gt Legacy Dialogs gt 1-

Sample K-S gt Masukan semua variabel ke kotak Test Variable

List gt OK Format pengujiannya dengan membandingkan nilai

probabilitas (p) atau signifikansi (Sig) dengan derajat kebebasan

(dk) α = 005 Uji kebermaknaannya sebagai berikut

a Jika nilai Sig atau P-value gt 005 maka data dinyatakan

normal

b Jika nilai Sig atau P-value lt 005 maka data dinyatakan

tidak normal

3 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data

memiliki varians yang sama atau tidak dengan kata lain apakah

data berasal dari satu populasi yang sama atau tidak Uji

homogenitas menggunakan levene statistic tahap penghitungan

SPSS ini dengan langkah-langkah sebagai berikut klik Analyze gt

Compare Means gt One-Way ANOVA gt Masukan semua variabel

X ke kotak Dependen List dan K ke kotak Factor gt Options gt

ceklis Homogeneity of variance test gt Continue gt OK Format

115

pengujiannya dengan membandingkan nilai probabilitas (p) atau

signifikansi (Sig) dengan derajat kebebasan (dk) α = 005 Uji

kebermaknaannya sebagai berikut

a Jika nilai Sig atau P-value gt 005 maka data dinyatakan

homogen

b Jika nilai Sig atau P-value lt 005 maka data dinyatakan

tidak homogen

4 Uji Anava Dua Jalur

Uji korelasi digunakan untuk menguji apakah hipotesis ini

yang diajukan diterima atau tidak Pengujian hipotesis ini

menggunakan taraf signifikansi 5 dari 100 atau kebenaran

yang dicapai 95 tahap penghitungan SPSS ini dengan langkah-

langkah sebagai berikut klik Analyze gt Correlate gt Bivariate gt

Masukan semua variabel 1 ke kotak Dependent Variabel dan

variabel 2 dan 3 ke kotak Fixed Factor (s) gt Plots gt masukan

variabel 2 ke kotak Horizontal Axis dan variabel 3 kotak

Separate Lines gt Add gt Continue gt Post Hoc gt masukan semua

variabel ke kotak Post Hoc Tests for gt ceklis Tukey gt Continue gt

OK Format pengujiannya dengan membandingkan nilai

116

probabilitas (p) atau signifikansi (Sig) dengan derajat kebebasan

(dk) α = 005 Uji kebermaknaannya sebagai berikut

a Jika nilai Sig atau P-value gt 005 maka data dinyatakan tidak

memiliki perbedaan yang signifikan

b Jika nilai Sig atau P-value lt 005 maka data dinyatakan

memiliki perbedaan yang signifikan

I Hipotesis Statistik

1 micro =

micro gt

2 Int A x B = 0

Int A x B ne 0

3 micro = micro

micro gt micro

4 micro = micro

micro gt micro

Keterangan

=

=

Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik

yang belajar dengan model pembelajaran TGT

Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik

yang belajar dengan model pembelajaran STAD

117

micro

micro

micro

micro

=

=

=

=

Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik

yang memiliki keaktifan belajar tinggi dan belajar

dengan model pembelajaran TGT

Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik

yang memiliki keaktifan belajar tinggi dan belajar

dengan model pembelajaran STAD

Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik

yang memiliki keaktifan belajar rendah dan belajar

dengan model pembelajaran TGT

Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik

yang memiliki keaktifan belajar rendah dan belajar

dengan model pembelajaran STAD

A = Model Pembelajaran

B = Keaktifan Belajar Peserta Didik

118

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi Data

Dalam bab ini disajikan mengenai hasil penelitian beserta

interpretasinya Penyajian hasil penelitian berdasarkan analisis

statistik yang dilakukan pada tes awal dan tes akhir hasil belajar

PAI Berturut-turut berikut disajikan mengenai deskripsi data uji

persyaratan analisis pengujian hipotesis dan pembahasan hasil

penelitian

Deskripsi hasil analisis data tes yang dilakukan sesuai

dengan kelompok yang dibandingkan disajikan skor terendah

skor tertinggi jumlah rata-rata standar deviasi dan varian dalam

bentuk tabel 41 sebagai berikut

119

Tabel 41

Deskripsi Data Hasil Belajar PAI Tiap Kelompok

Berdasarkan Penggunaan Model Pembelajaran dan Tingkat

Keaktifan Belajar Peserta Didik

Keaktifan

Belajar Deskripsi

Pembelajaran

TGT ( ) STAD ( )

Tinggi

( )

N 16

gt

16

Rata-Rata 825

700

Std Deviasi 1065 1414

Maximum 10 9

Minimum 7 5

Rendah

( )

N 16

gt

16

Rata-Rata 694

706

Std Deviasi 1436 1237

Maximum 9 9

Minimum 4 5

TOTAL

N

16

gt

16

Rata-Rata 7595 703

Std Deviasi 1251 1326

=

120

Berdasarkan tabel 41 diketahui data hasil belajar PAI

model pembelajaran TGT secara keseluruhan memperoleh nilai

rata-rata sebesar 7595 dengan standar deviasi 1251 Sedangkan

nilai rata-rata dari hasil belajar PAI kelompok model

pembelajaran STAD sebesar 703 dengan standar deviasi 1326

Data hasil belajar PAI kelompok siswa yang memiliki

keaktifan belajar tinggi dengan model pembelajaran TGT

memperoleh nilai rata-rata sebesar 825 dengan standar deviasi

1065 sedangkan nilai rata-rata hasil belajar PAI kelompok siswa

yang memiliki keaktifan rendah dengan model pembelajaran TGT

sebesar 694 dengan standar deviasi 1436

Hasil belajar PAI kelompok siswa yang memiliki

keaktifan belajar tinggi dengan model pembelajaran STAD

diperoleh nilai rata-rata sebesar 700 standar deviasi 1414

sedangkan rata-rata hasil belajar PAI kelompok siswa yang

memiliki keaktifan rendah dengan model pembelajaran STAD

sebesar 706 standar deviasi 1237 Untuk lebih jelasnya lihat

gambar 41 halaman 83 sebagai berikut

121

Gambar 41

Grafik Deskripsi Data

B Pengujian Prasyarat Analisis

1 Pengujian Normalitas Data

Sebelum dilakukan analisis data perlu diuji distribusi

kenormalannya Uji normalitas data dalam penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 17 Kriteria sampel

berdistribusi normal apabila P-value gt 005 Adapun hasil

penghitungan dari uji normalitas data bisa dilihat pada tabel 42

berikut ini

0

50

100

150

Diagram Deskripsi Data

TGT Keaktifan Belajar Tinggi TGT Keaktifan Belajar Rendah

STAD Keaktifan Belajar Tinggi STAD Keaktifan Belajar Rendah

Valid N (listwise)

122

Tabel 42

Perhitungan Uji Normalitas Data

Kelompok Kolmogorov-Smirnov

a

Keterangan Statistic df Sig

TGT Keaktifan Belajar

Tinggi 197 16 098 Normal

TGT Keaktifan Belajar

Rendah 205 16 071 Normal

STAD Keaktifan Belajar

Tinggi 198 16 095 Normal

STAD Keaktifan Belajar

Rendah 167 16 200 Normal

Uji Kenormalan

1) TGT Keaktifan Belajar Tinggi Sig 0098 gt 005 (Distribusi

Normal)

2) TGT Keaktifan Belajar Rendah Sig 071 gt 005 (Distribusi

Normal)

3) STAD Keaktifan Belajar Tinggi Sig 0095 gt 005 (Distribusi

Normal)

4) STAD Keaktifan Belajar Rendah Sig 0200 gt 005

(Distribusi Normal)

Mengacu pada ketentuan bahwa apabila nilai signifikansi

lebih besar maka data berdistribusi normal Berdasarkan hasil

analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa data kelompok

123

model pembelajaran TGT dengan keaktifan belajar tinggi model

pembelajaran TGT dengan keaktifan belajar rendah model

pembelajaran STAD dengan keaktifan belajar tinggi model

pembelajaran STAD dengan keaktifan belajar rendah berdistribusi

normal

2 Pengujian Homogenitas Data

Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan SPSS

versi 17 Syarat ini berkenaan dengan kesamaan varians

gabungan hasil belajar PAI keaktifan belajar kelompok model

TGT dan model pembelajaran STAD Kriteria uji homogenitas

terpenuhi apabila nilai P-value gt 005 Data hasil analisis uji

homogenitas dirangkum pada Tabel 43 sebagai berikut

Tabel 43

Perhitungan Uji Homogenitas

Levene Statistic df1 df2 Sig

0152 1 62 698

Berdasarkan hasil uji kesamaan varians

gabunganhomogenitas data diketahui bahwa P-value gt 005

(0698 gt 005) Hal ini berarti semua data berasal dari populasi

yang sama

124

C Hasil Pengujian Hipotesis

1 Hipotesis 1

Hipotesis pertama yang diajukan adalah Terdapat

pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar PAI

Pengujian dilakukan dengan uji-t untuk melihat perbedaan hasil

belajar PAI sebelum dan sesudah diberikan perlakuan

menggunakan model pembelajaran TGT dan STAD secara

keseluruhan menggunakan bantuan SPSS versi 16 Berikut

disajikan ringkasan hasil pengujiannya pada tabel 44 sebagai

berikut

Tabel 44

Ringkasan Hasil Uji-t Model Pembelajaran Terhadap Hasil

Belajar PAI

Variabel

t-test for Equality of Means

Keterangan T dk

Sig

(tailed)

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah

(Model TGT Keaktifan Belajar

Tinggi) -30998 15 000 Signifikan

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah

(Model TGT Keaktifan Belajar

Rendah) -19323 15 000 Signifikan

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah

(Model STAD Keaktifan Belajar

Tinggi) -19799 15 000 Signifikan

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah

(Model STAD Keaktifan Belajar

Rendah) -22845 15 000 Signifikan

125

Kriteria pengambilan keputusan

Terima jika probabilitas (Sig) ˃ 005

Tolak jika probabilitas (Sig) ˂ 005

Diketahui pada tabel 44 bahwa semua nilai probabilitas

(Sig) 0000 dimana lebih kecil dari tarafnyata yang diajukan

yaitu 005 (0000 ˂ 005) yang berarti secara keseluruhan model

pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar PAI

2 Hipotesis 2

Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini

adalah terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan

keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI Pengujian dilakukan

dengan uji interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan

belajar yang pada SPSS diuji dengan univariate uji-F berikut

adalah ringkasan hasil uji interaksi untuk uji hipotesis 2 pada

tabel 45 sebagai berikut

Tabel 45

Rangkuman Hasil Uji-t Keaktifan Belajar terhadap Hasil

Belajar PAI

Variabel t-test for Equality of Means Keterangan

Keaktifan Belajar

Terhadap Hasil

Belajar PAI

T Dk Sig

(tailed)

-42431 63 000 Signifikan

126

Kriteria pengambilan keputusan

Terima H0 Jika probabilitas (Sig) gt005

Tolak H0 Jika probabilitas (Sig) lt005

Diketahui bahwa pada tabel 45 bahwa semua ini

probabilitas (Sig) 0000 dimana lebih kecil dari taraf nyata yang

diajukan yaitu 005 (0000lt 005) yang berarti keaktifan belajar

berpengaruh terhadap hasil belajar PAI

3 Hipotesis 3

Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini adalah

terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan

belajar terhadap hasil belajar PAI Pengujian dilakukan dengan

uji interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan belajar

yang pada SPSS diuji dengan univariate uji-F Berikut adalah

ringkasan hasil uji interaksi untuk uji hipotesis ketiga pada tabel

46 sebagai berikut

Tabel 46

Rangkuman Hasil Uji Anova Dua Jalur dengan Interaksi

Source Type III Sum

of Squares df

Mean

Square F Sig

Corrected Model 18875a 3 6292 3742 016

Intercept 3422250 1 3422250 2036E3 000

127

Model Pembelajaran 5062 1 5062 3011 088

Keaktifan Belajar 6250 1 6250 3717 059

Model Pembelajaran

Keaktifan 7562 1 7562 4498 038

Error 100875 60 1681

Total 3542000 64

Corrected Total 119750 63

a R Squared = 158 (Adjusted R Squared = 116)

Hipotesis

Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan

keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada siswa kelas

VIII SMP Negeri 24 Kota Serang

Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan

keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada siswa kelas

VIII SMP Negeri 24 Kota Serang

Kriteria pengambilan keputusan

Terima H0 jika probabilitas (Sig) gt 005

Tolak H0 jika probabilitas (Sig) lt 005

Diketahui pada tabel 46 nilai kolom baris interaksi Model

PembelajaranKeaktifan belajar f-hitung 4498 dengan

probabilitas (Sig) 0038 lt 005 dengan demikian ditolak dan

128

hipotesis diterima Artinya bahwa terdapat interaksi antara model

pembelajaran dengan keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI

pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang

4 Hipotesis 4

Hipotesis keempat yang peneliti ajukan dalam penelitian

ini adalah Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah

Untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t yang pada

SPSS diuji dengan independent sample t-test seperti halnya

dengan uji hipotesis ke-3 Berikut ini penulis sajikan ringkasan

hasil uji hipotesis pada tabel 47 sebagai berikut

Tabel 47

Ringkasan Hasil Uji-t Kelompok Model TGT

dan Model Pembelajaran STAD

Keaktifan Belajar Rendah

Variabel

t-test for Equality of Means

Keterangan t dk

Sig

(tailed)

Hasil Belajar PAI 2825 30 009 Signifikan

129

Kriteria pengambilan keputusan

Terima H0 jika probabilitas (Sig) gt 005

Tolak H0 jika probabilitas (Sig) lt 005

Diketahui pada tabel 47 nilai t-hiungt 2825 dengan

probabilitas (Sig) 0009 gt 005 yang artinya bahwa H0 ditolak

dan hipotesis yang diajukan diterima Dengan kata lain bahwa

hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi berpengaruh

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi Hal

ini terbukti dari perolehan nilai rata-rata dari kedua kelompok

tersebut bahwa kelompok model pembelajaran TGT dengan

keaktifan belajar tinggi memperoleh nilai rata-rata 825 lebih

besar dari kelompok model pembelajarn STAD dengan keaktifan

belajar tinggi memperoleh nilai rata-rata 700

5 Hipotesis 5

Hipotesis kelima yang peneliti ajukan dalam penelitian ini

adalah Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih baik

130

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah

Untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t yang pada

SPSS diuji dengan independent sample t-test seperti halnya

dengan uji hipotesis ke-3 Berikut ini penulis sajikan ringkasan

hasil uji hipotesis pada tabel 48 sebagai berikut

Tabel 48

Ringkasan Hasil Uji-t Kelompok Model TGT

dan Model Pembelajaran STAD

Keaktifan Belajar Rendah

Variabel

t-test for Equality of

Means

Keterangan

t dk Sig

(tailed)

Hasil Belajar PAI 29353 30 794 Tidak Signifikan

Kriteria pengambilan keputusan

Terima H0 jika probabilitas (Sig) gt 005

Tolak H0 jika probabilitas (Sig) lt 005

Diketahui pada tabel 47 nilai t-hiungt 29353 dengan

probabilitas (Sig) 0794 gt 005 yang artinya bahwa H0 diterima

131

dan hipotesis yang peneliti ajukan ditolak Dengan kata lain

bahwa hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah tidak lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah Hal

ini terbukti dari perolehan nilai rata-rata dari kedua kelompok

tersebut bahwa kelompok model pembelajaran TGT dengan

keaktifan belajar rendah memperoleh nilai rata-rata 694

sedangkan model pembelajaran STAD dengan keaktifan belajar

rendah memperoleh nilai rata-rata 706 Dari perolehan nilai rata-

rata kedua kelompok tersebut tidak ada perbedaan yang

signifikan antara kedua kelompok tersebut sehingga hipotesis

yang peneliti ajukan tidak diterima

Selanjutnya hasil uji Tukey menunjukkan bahwa ada

perbedaan yang signifikan hasil keterampilan dasar bola basket

antara keempat kelompok sampel yang ditunjukkan dari nilai sig

lt 005 Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 49

132

Tabel 49

Hasil Uji Tukey

Hasil_Belajar

Tukey HSD

(I) Model

Pembelajaran (J) Model Pembelajaran Mean

Difference

(I-J)

Std

Error Sig

95 Confidence

Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

TGT Keaktifan

Tinggi

TGT Keaktifan Rendah 1312 458 029 10 252

STAD Keaktifan Tinggi 1250 458 041 04 246

STAD Keaktifan

Rendah 1188 458 057 -02 240

TGT Keaktifan

Rendah

TGT Keaktifan Tinggi -1312 458 029 -252 -10

STAD Keaktifan Tinggi -062 458 999 -127 115

STAD Keaktifan

Rendah -125 458 993 -134 109

STAD

Keaktifan

Tinggi

TGT Keaktifan Tinggi -1250 458 041 -246 -04

TGT Keaktifan Rendah 062 458 999 -115 127

STAD Keaktifan

Rendah -062 458 999 -127 115

STAD

Keaktifan

Rendah

TGT Keaktifan Tinggi -1188 458 057 -240 02

TGT Keaktifan Rendah 125 458 993 -109 134

STAD Keaktifan Tinggi 062 458 999 -115 127

The mean difference is significant at the 005 level

Berdasarkan tabel 49 hasil uji tukey dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran TGT keaktifan belajar rendah tidak

ada perbedaan yang signifikan dengan model pembelajaran

STAD keaktifan tinggi hal ini ditunjukkan dari perolehan nilai

133

sig gt 005 yaitu 0999 gt 005 Model pembelajaran TGT

keaktifan rendah rendah tidak ada perbedaan yang signifikan

dengan model pembelajaran STAD keaktifan rendah hal ini

ditunjukkan dari perolehan nilian sig gt 005 yaitu 0993 gt 005

Sedangkan kelompok lainnya memiliki perbedaan yang

signifikan yang ditunjukkan dari perolehan nilai sig lt 005

3 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data diperoleh

beberapa temuan terkait hipotesis yang diajukan oleh peneliti

Untuk lebih jelasnya penulis sajikan rekapitulasi hasil belajar PAI

dapat dilihat pada tabel 410 sebagai berikut

Tabel 410

Rekapitulasi Hasil Belajar PAI

Faktor Baris

Faktor Kolom

Rata-rata Baris Model

Pembelajaran

TGT ( )

Model

Pembelajaran

STAD ( )

Keaktifan Belajar Tinggi

( ) 825

700 7625

Keaktifan Belajar

Rendah ( )

694 706 700

Rata-Rata Kolom 7595

703 7312

134

1 Secara keseluruhan terdapat pengaruh model

pembelajaran terhadap hasil belajar PAI

Hasil temuan penelitian dilapangan merujuk pada hasil

pengolahan dan analisis data ditemukan hasil yang menunjukkan

pengaruh pada setiap masing-masing kelompok model

pembelajaran terhadap hasil belajar PAI pada peserta didik kelas

VIII SMP Negeri 24 Kota Serang Apabila dilihat dari perolehan

nilai signifikansi menunjukkan bahwa pada masing-masing

kelompok secara keseluruhan memperolah nilai sig ˂ 0005

sehingga secara keseluruhan model pembelajaran berpengaruh

terhadap hasil belajar PAI Sebagaimana dikemukakan menurut

Morgan dkk (2005) yang dapat dijelaskan dan diuraikan sebagai

berikut (1) siswa menjadi lebih aktif (2) siswa menjadi

termotivasi dalam kerja kelompok dari pada individu (3) siswa

lebih mengutamakan rasa ingin tahu proses mencari jawaban

yang benar dari pada sekedar langsung mendapat jawaban yang

benar (4) Guru lebih menghargai kemampuan setiap siswa

dengan melibatkan setiap siswa ke dalam diskusi kelompok

135

Hal ini dimungkinkan karena dengan model pembelajaran

kooperatif peserta didik tidak merasa terbeban atau dipaksa

dalam mempelajari materi Sebab dengan model pembelajaran

kooperatif peserta didik diberikan kebebasan untuk mencari tahu

proses mencari jawaban dan menyelesaikan tugas atau materi

pelajaran dengan kemampuan yang mereka miliki dengan bekerja

secara kelompok Dengan kondisi belajar seperti ini peserta didik

akan lebih tertarik dan lebih bergairah dalam mempelajari suatu

materi pembelajaran Peserta didik diberikan kesempatan untuk

menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dengan kata lain

mereka dapat bereksplorasi

Meningkatnya keterampilan mengajar guru maka siswa

diharapkan akan lebih aktif dan terlibat dalam pembelajaran yang

diciptakan oleh guru Diyakini bahwa ada pengaruh penerapan

model pembelajaran terhadap hasil belajar PAI ini artinya bahwa

guru tersebut telah mampu menerapkan model pembelajaran

dengan tepat

136

2 Secara keseluruhan terdapat pengaruhkeaktifan belajar

terhadap hasil belajar PAI

Berdasar pada hasil pengolahan dan analisis data ditemukan hasil

yang menunjukkan pengaruhnkeaktifan belajar terhadap hasil

belajar PAI pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota

Serang Apabila dilihat dari perolehan nilai signifikansi sig 0000

lt 0005 sehingga keaktifan belajar berpengaruh terhadap hasil

belajar PAI Sebagaimana dikemukakan menurut Sardiman antara

lain

1) Visual Activities seperti membaca memperhatikan

gambar memperhatikan demonstrasi orang lain

2) Oral Activities mengatakan merumuskan bertanya

memberi saran mengeluarkan pendapat mengadakan

interview diskusi interupsi

3) Listening Activities seperti mendengarkan uraian

percakapan diskusi pidato

4) Writing Activities menulis cerita karangan laporan tes

angket menyalin

5) Drawing Activities membuat grafik peta diagram

6) Motor Activities melakukan percobaan membuat

konstruksi mode mereparasi

7) Mental Activities menanggapi mengingat memecahkan

soal menganalisa melihat hubungan mengambil

keputusan

8) Emotional Activities menaruh minat merasa bosan

berani gembira gugup dan senang

137

Hal ini dimungkinkan karena dengan keaktifan belajar

peserta didik tidak lebih terjadi interaksi antara pendidik dengan

peserta didik Sebab dengan keaktifan belajar peserta dodok lebih

akan tercipta susasana belajar yang lebih kondusif Dengan

kondisi belajar seperti ini peserta didik akan lebih tertarik dan

lebih bergairah dalam mempelajari suatu materi pembelajaran

Peserta didik diberikan kesempatan untuk bereksplorasi tentang

hal-hal yang berkaitan dengan materi pembelajaran

Keterampilan mengajar guru yang baik maka siswa diharapkan

akan lebih memilikikeaktifan belajar dan terlibat dalam

pembelajaran yang diciptakan oleh guru

3 Terdapat Interaksi antara model pembelajaran dan

keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada peserta

didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang

Merujuk pada hasil pengolahan dan analisis data

ditemukan hasil yang menunjukkan bahwa terdapat interaksi

antara model pembelajaran dengan keaktifan belajar terhadap

hasil belajar PAI pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24

Kota Serang Artinya bahwa yang dapat mempengaruhi hasil

138

belajar PAI itu bukan hanya model pembelajaran saja melainkan

bahwa keaktifan belajar juga dapat mempengaruhi hasil belajar

PAI

Selain model pembelajaran keaktifan belajar juga dapat

mempengaruhi hasil belajar PAI Senada dengan hasil penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Ruqayyah (1011) bahwa

terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan keaktifan mengikuti

kegiatan rohis terhadap prestasi belajar PAI Artinya bahwa

keaktifan belajar juga dapat mempengaruhi hasil belajar PAI

yang dalam hal ini adalah hasil belajar pada materi aqidah akhlak

Berdasarkan temuan d ilapangan bahwa dengan keaktifan

belajar tinggi lebih memberikan hasil yang lebih baik dari pada

peserta didik yang memiliki keaktifan belajar rendah ini bisa

disebabkan karena pada kelompok tersebut kurang memiliki rasa

tanggung jawab pada saat mereka melakukan tugas Apabila

peserta didik tidak memiliki keaktifan belajar yang tinggi

cenderung pada saat mengikuti proses pembelajaran lebih banyak

diam tidak berani mengemukakan pendapat dan tidak aktif dalam

mencari tahu jawaban permasalahan yang sedang dipelajari

139

Penggunaan model pembelajaran yang tepat juga dapat

menentukan hasil belajar PAI Pada keaktifan belajar tinggi dapat

dimungkinkan hasil belajar lebih baik dibandingkan dengan

keaktifan belajar rendah Oleh karena itu pemilihan model

pembelajaran juga harus memperhatikan tingkat keaktifan peserta

didik agar hasil pembelajaran dapat optimal

4 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar

tinggi

Hasil pengolahan dan analisis data pada hipotesis ketiga

dinyatakan bahwa Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar

dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi

lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi

Dilihat dari rerata menunjukkan bahwa kelompok yang diberikan

model pembelajaran TGT dengan keaktifan belajar tinggi lebih

baik hasil belajar PAI dibandingkan dengan model pembelajaran

140

STAD dengan keakfitan belajar tinggi Hal ini bisa disebabkan

karena dengan menggunakan model pembelajaran TGT siswa

menjadi termotivasi seperti yang di terangkan oleh Aunurrahman

(2010 hlm24) rdquoPenggunaan model pembelajaran yang tepat

dapat mendorong tumbuhnya rasa senang siswa terhadap

pelajaran menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dalam

mengerjakan tugas memberikan kemudahan bagi siswa untuk

memahami pelajaran sehingga memungkinkan siswa mencapai

hasil belajar yang lebih baikrdquo

Hasil ini menunjukkan bahwa ketika model pembelajaran

TGT diberikan pada siswa dengan keaktifan belajar tinggi maka

pengaruhnya akan lebih baik dibandingkan dengan yang

diberikan model pembelajaran STAD dengan kekatifan belajar

rendah

Apabila dilihat dari karakteristiknya model pembelajaran

TGT memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk kompetisi

pembelajaran hal itu memungkinkan siswa untuk lebih aktif

dalam pembelajaran Selain itu dukungan keaktifan belajar yang

141

tinggi juga memungkinkan model pembelajaran TGT memiliki

pengaruh lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran

STAD Sebagaimana prinsip dalam pembelajaran bahwa apabila

peserta didik semakin banyak diberikan kesempatan untuk lebih

aktif maka penyerapan materi semakin baik

5 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih

baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar

rendah

Hasil pengolahan dan analisis data pada hipotesis ke empat

diperoleh simpulan bahwa hasil belajar PAI peserta didik yang

belajar dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar

rendah tidak lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar

dengan model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan

belajar rendah Pada model pembelajaran TGT memiliki

peningkatan hasil belajar yang sama bila dibandingkan dengan

model pembelajaran STAD pada kelompok yang memiliki

keaktifan belajar rendah

142

Pada model pembelajaran TGT dan STAD ketika

diterapkan pada siswa yang memiliki keaktifan belajar rendah

peserta didik tidak aktif dalam proses pembelajarannya dan

kurang dapat berinteraksi dengan peserta didik lain dalam

kelompoknya sehingga peserta didik tidak terlibat lebih banyak

dalam proses pembelajaran sehingga memungkinkan hasil belajar

tidak diperoleh maksimal

Sesuai dengan hipotesis kedua bahwa ada interaksi antara

model pembelajaran dengan keaktifan belajar Artinya bahwa

ketika kedua model pembelajaran ini diberikan pada siswa yang

memiliki keaktifan belajar yang rendah maka kemampuannya

akan sama Oleh karenanya pemberian model pembelajaran juga

harus memperhatikan keaktifan peserta didik

E Keterbatasan Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini penulis menghadapi

beberapa keterbatasan yang dapat mempengaruhi kondisi dari

penelitian yang dilakukan Adapun keterbatasan tersebut antara

lain

143

1 Waktu yang tersedia untuk menyelesaikan penelitian ini

relatif pendek padahal kebutuhan sampel sangat besar

2 Dana yang dimiliki peneliti untuk menyeelesaikan

penelitian ini sangat terbatas

3 Keterbatasan dari kedua aspek tersebeut mempengaruhi

banayaknya dukungan petugas lapangan yang membantu

dalam penelitian

144

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Merujuk pada temuan dan hasil pengolahan dan analisis

data serta pembahasan yang telah diuraikan pada bab 4 penulis

dapat menyimpulkan beberapa hasil penelitian sebagai berikut

1 Secara keseluruhan model pembelajaran berpengaruh terhadap

hasil belajar PAI pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24

Kota Serang

2 Terdapat pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI

pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang

3 Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan

keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada peserta didik

kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang

4 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi

145

5 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi tidak lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi

B Implikasi

Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian ini bahwa

peserta yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif

berpengaruh terhadap hasil belajar PAI Dengan demikian

diharapkan agar para guru PAI mempunyai pengalaman

pemahaman dan wawasan dalam memilih model pembelajaran

Karena dengan penguasaan model pembelajaran yang dimiliki

oleh para guru dapat menciptakan pembelajaran PAI yang efektif

menarik dan tidak membosankan bagi peserta didik Untuk itu

model-model pembelajaran PAI perlu kiranya disosialisasikan

dan dilatih kepada para guru-guru yang mengajar PAI tentang

penerapan model pembelajaran yang ada Termasuk model

pembelajaran TGT dan model pembelajaran STAD karena model

pembelajaran ini sesuai dengan temuan penelitian dapat

meningkatkan hasil belajar PAI pada peserta didik

146

Tujuan pembelajaran salah satunya adalah bagaimana

mengefektifkan dan mengaktifkan peserta didik untuk terus mau

belajar bukan karena keterpaksaan Untuk itu guru perlu

menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi

peserta didik terutama dalam pembelajaran PAI Bukan seperti

yang terjadi selama ini dimana peserta didik cenderung pasif dan

tidak terlibat aktif dalam proses pembelajarannya duduk atau

hanya memperhatikan guru dalam menjelaskan materi

pembelajaran

Keaktifan belajar yang dimiliki oleh seorang individu

yang berguna sebagai landasan untuk melakukan bermacam-

macam aktivitas dimana keaktifan belajar yang kemudian

berperan sebagai landasan dalam menguasai materi pada saat

proses pembelajaran Setiap individu memiliki tingkat keaktifan

belajar berbeda-beda Keaktifan belajar tinggi adalah

karakteristik siswa yang sangat berpengaruh terhadap belajar

dalam kelompok mengenai materi-materi yang akan dipelajari

Apabila guru PAI ingin meningkatkan hasil belajar maka

147

sebaiknya peserta didik diberikan kebebasan untuk melakukan

dan menemukan suatu permasalahan dalam belajar

Untuk dapat menciptakan suasana belajar yang menarik

bagi peserta didik guru harus lebih aktif dan kreatif dalam

menerapkan model pembelajaran untuk peserta didik dalam

pembelajaran PAI Dimana diharapkan peserta didik dapat aktif

dalam pembelajaran yang bisa menyenangkan peserta didik

Model pembelajaran kooperatif melibatkan peserta didik secara

langsung untuk mencari permasalahan mempraktekkan dan

mencari solusi sendiri peran guru disini hanya sebagai fasilitator

C Saran-Saran

1 Bagi guru PAI disarankan dapat memilih model pembelajaran

sesuai dengan perkembangan dan karakteristik peserta didik

baik dari sisi perkembangan sosial mental emosional serta

kemampuan motoriknya Hal ini untuk menjadikan

pembelajaran menjadi efektif dan efisien serta agar tujuan

pembelajaran dapat tercapai dengan baik

2 Bagi siswa dalam pembelajaran perlu meningkatkan

keaktifannya dalam proses pembelajaran secara sistematis

148

selain itu semakin banyak terlibat aktif akan memberikan

dampak terhadap hasil belajar yang lebih baik Disarankan

peserta didik untuk dapat mengelola emosionalnya untuk lebih

dapat berinteraksi dengan peserta didik lainnya

3 Bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian dapat

melakukan penelitian ulang atau kajian ilmiah Disarankan

agar memperbanyak sampel penelitian supaya data dapat

dianalisis lebih akurat dan memperlama waktu penelitian serta

meminimalisir keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam

penelitian ini sehingga hasil penelitian menjadi lebih

sempurna

149

DAFTAR PUSTAKA

Anni Catharina Tri Psikologi Belajar Semarang Unnes Press

2004

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik Jakarta Rineka Cipta 2010

BSNP Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan

Menengah Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar SMAMA Jakarta BSNP 2006

Buchari Alma Guru Profesional Menguasai Metode dan

Terampil Mengajar Bandung PT Alfabeta 2009

Darsono Belajar dan Pembelajaran Semarang IKIP Semarang

Press 2001

Djamarah Syaiful Bahri Psikologi Belajar Guru dan Anak

Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan

Teoretis Psikologis PT Rineka Cipta Jakarta 2005

________________ Psikologi Belajar Edisi 2 Jakarta Rineka

Cipta 2008

Eggen Paul amp Kauchak Don Strategi dan Model Pembelajaran

Jakarta PT Indeks 2012

Fraenkel J amp Wallen N How to Design and evaluate research

in education (2nd ed) McGraw-Hill Inc New York

2001

Hamalik Oemar Proses Belajar Mengajar Jakarta Bumi

Aksara 2001

Hendrik Lamba Arung Pengaruh Pembelajaran Kooperatif

Model STAD dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil

150

Belajar Fisika Siswa SMA Jurnal Ilmu Pendidikan

vol 2 no 132006

httpwwwilmupengetahuannetteori-aktivitas-belajar-menurut-

pandangan ilmu-jiwalama-dan-modernhtm (download

pada tanggal 1 April 2017 jam 2100)

Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan

Pendekatan Metode Strategi dan Model-model

Pembelajaran Yogyakarta Multi Presindo 2012

Isjoni Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran

Kelompok Bandung Alfabeta 2007

Ismail Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem

Semarang Rasail Media Group 2008

Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology Developing

Learners Boston Pearson 2011

Joyce Bruce Marsha Weil Models of Teaching United States of

America Allyn and Bacon 2009

Jumrah Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa SMAN 5

Palu Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Model

Kooperatif Tipe STAD Pada Pembelajaran Asam-

Basardquo Jurnal Media Ekstra vol 2 no 2 2006

Lapono Nabisi dkk Belajar Dan Pembelajaran SD Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi Departernen Pendidikan

Nasional 2008

Muhaimin Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan

Pendidikan Agama Islam di Sekolah Bandung PT

Remaja Rosdakarya 2004

Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru

Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000

151

Mulyasa Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran

Kreatif dan Menyenangkan Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2005

Mulyasa Kurikulum Berbasis Kompetensi Bandung Remaja

Rosdakarya Offset 2004

Nurhasan Tes Pengukuran Keolahragaan Bandung FPOK UPI

Bandung 2014

Oemar Hamalik Kurikulum dan Pembelajaran cetVII Jakarta

Bumi Aksara 2007

_____________ Proses Belajar Mengajar Jakarta Bumi

Aksara 2008

Poerwanti Endang dkk Asesmen Pembelajaran SD Direktorat

Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

Nasional Jakarta 2004

Rifarsquoi Ahmad dan Catharina Tri Anni Psikologi Pendidikan

Semarang UNNES Press 2010

Rosdiani Dini Model Pembelajaran Langsung dalam

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Bandung

Alfabeta 2012

Rusman Model-model Pebelajaran Mengembangkan

Profesionalisme Guru Jakarta Raja Grafindo Persada

2012

Sanjaya Wina Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar

Proses Pendidikan Jakarta Kencana 2007

Sarah Nur Azmi Perbandingan Antara Model Pembelajara

Cooperative Learning Tipe STAD dengan

Pembelajaran Konvensional Dalam Rangka

Meningkatkan Hasil Belajar PAI Jakarta Jurusan

152

Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2011

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta

Raja Grafindo Persada 2001

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta

Rajawali Press 2011

Shlomo Sharen Handbook of Cooperative Learning Terj Sigit

Prawoto Yogyakarta Familia 2012

Soemanto Wasty Psikologi Pendidikan Jakarta Rineka Cipta

2003

Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi Proses Pembelajaran Kreatif

dan Inofatif Dalam Kelas Jakarta Prestasi Pustaka

Publisher 2010

Sudjana Metode Statistik Bandung Tarsito 2005

Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif Surakarta Panitia

Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009

Sugiyono Statistika untuk Penelitian Bandung Alfabeta 2010

Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD

Bandung Alfabeta 2013

Suprijono Agus Cooperative Learning Yogyakarta Pustaka

Belajar 2011

Tohirin Psikologi Pembelajaran PendidikanJakarta

Rajagrafindo Persada 2006

Undang-Undang Nomor 20 Sistem Pendidikan Nasional 2003

153

Utomo Dinanjaya Media Pembelajaran Aktif Bandung Nuansa

Cendikia 2013

Verducci Frank M Measurment Concept in Phhysical

Education StLois The CV Mosby Company 1989

Yatim Riyanto Paradigma Pembelajaran Sebagai referensi bagi

Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang

Efektif dan Berkualitas Jakarta Kencana 2009

Zulfiani Tonih F Kinkin S Strategi Pembelajaran Sains

JakartaLembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah

2009

154

LAMPIRAN-LAMPIRAN

155

Lampiran 1 Pelakuan Model Pembelajaran TGT

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

(PerlakuanTreatment Model Pembelajaran TGT)

Sekolah SMP Negeri 24 Kota Serang

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islamamp Budi Pekerti

KelasSemester VIIIGenap

Materi Pokok Iman kepada Allah SWT

Alokasi Waktu 3 x 3 JP (3 Pertemuan)

A Kompetensi Inti

KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur disiplin bertanggung jawab

peduli (toleransi gotong royong) santun percaya diri dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI 3 Memahami pengetahuan (faktual konseptual dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi

seni budaya terkait fenomena amp kejadian tampak mata

KI4 Mencoba mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan

mengurai merangkai memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis membaca menghitung menggambar dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam

sudutpandangteori

B KD dan IPK

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

13 Meyakini bahwa Allah Maha

Mengetahui Maha Waspada

Maha Mendengar dan Maha

Melihat

131 Meyakini bahwa Allah Swt

mengetahuisemua yang ada di langit

dan di bumi

132 Meyakini bahwa Allah menciptakan

alam semesta dengan teliti

133 Meyakini bahwa Allah Maha

Mendengar segala sesuatu baik yang

lahir dan yang batin

134 Meyakini bahwa Allah Maha Melihat

segala sesuatu baik yang lahir dan

yang batin

156

135 Berdoa kepada Allah pada setiap

kesempatan

23 Menunjukkan perilaku percaya

diri tekun teliti dan kerja keras

sebagaiimplementasi makna al-

‟Aliacutem al- Khabiacuter as-Samiacute‟ dan

al-Bashiacuter

231 Menunjukkan perilaku Percaya

diriterhadap semua yang diusahakan

sebagai implementasi makna al-rsquoAliacutem

al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir

232 Menunjukkan perilaku tekun dalam

berusaha sebagai implementasi makna

al-rsquoAliacutem al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-

Bashir

233 Menunjukkan perilaku teliti dalam

mengerjakan tugas sebagai

implementasi makna al-rsquoAliacutem al-

Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir

234 Menunjukkan perilaku kerja keras

dalam mengusahakan apa yang dicita-

citakan sebagaiimplementasi makna

al-‟Aliacutem al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-

Bashir

235 Bersikap dan berperilaku hati-hati

dalam menjalani kehidupan di dunia

sebagaiimplementasi makna al-‟Aliacutem

al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-Bashir

33 Memahami makna al-Asmābdquou

alḤusnā al-‟Alim al-Khabiacuter as-Samiacute‟ dan al-Bashiacuter

331 Menjelaskan pengertian Al alimAl

khobirAs Samidan Al Basir

332 Menunjukkan dalil naqli tentang al-

rsquoAliacutem al- Khabiacuter as-Samiacutersquo dan al-

Bashiacuter

43 Menyajikan contoh perilaku

yang mencerminkan orang yang

meneladani al-Asmābdquoul al-

Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ danal-Bashir

431 Secara berkelompok mencari cerita

atau kejadian nyatatentang al-Asmā lsquou

al-Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al Bashiacuter

432 Mempresentasikan hasil tugas

kelompok tentang cerita atau kejadian

nyatatentang al-Asmā lsquou al-Ḥusnā al-

‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al

Bashiacuterdi depan kelas

C Tujuan Pembelajaran

Setelah proses belajar mengajar dengan model pembelajaran problem base learning

peserta didik dapat

1 Menjelaskan pengertian iman kepada Allah dengan benar

2 Menunjukkan dalil naqli tentang iman kepada Allah dengan tepat

3 Menjelaskan pengertian al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟ dan

al-Bashir dengan benar

4 Menjelaskan makna al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟ dan al-

Bashir dengan tepat

5 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna al-bdquoAlim

157

6 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna al-Khabir

7 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna as-Sami‟

8 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna al-Bashir

Fokus Penguatan Karakter Kereligiusan dan Kemandirian

D Materi Pembelajaran

1 MPertemuan Ke-1

Materi Reguler

Iman kepada Allah

1 Pengertian iman kepada Allah

Apakah iman itu Kata iman berasal dari bahasa Arab yang bermakna

percaya Makna iman dalam pengertian ini adalah percaya dengan sepenuh

hati diucapkan dengan lisan dan diamalkan dalam perbuatan sehari-hari

2 Dalilnaqli iman kepada Allah

Menjadi orang yang beriman bukan persoalan yang ringan atau mudah Sebagai

manusia yang memiliki pertanggungjawaban kepada Allah Swt iman menjadi

sangat penting Allah Swt sendiri yang memerintah-kan kita untuk beriman

sebagaimana firman-Nya

ldquoWahai orang-orang yang beriman tetaplah beriman kepada Allah dan

rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kapada Rasulnya serta

kitab yang Allah turunkan sebelumnya Barang siapa yang kafir kepada

Allah malaikat-malai-kat-Nya kitab-kitab-Nya rasul-rasul-Nya dan hari

kemudian maka sesungguhnya orang itu telah tersesat sejauh-jauhnyardquo(QS

an-Nisarsquo4136)

Keimanan seseorang itu bisa tebal dan bisa tipis bisa bertambah atau

berkurang Salah satu cara untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah Swt

adalah dengan memahami nama-nama-Nya yang baik dan indah Kita sering

mendengar nama-nama indah itu dengan sebutan al-asmau al-husna

3 Hikmah beriman kepada Allah

Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena

158

merasa dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala

larangan-Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti

ini Jadi orang yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara

lain sebagai berikut

a Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan

firman-Nya

rdquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang

beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi

(hari kiamat)rdquo(Surah al-Mu‟min40 51)

b Hatimenjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman

Allah Swt

ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram

dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah

hati menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)

c Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya

tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana

firman Allah Swt berikut ini

ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan

nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan

kesabaranrdquo (QS al-lsquoAsr1031-3)

Materi Pengayaan

Fungsi Beriman Kepada Allah

1 Menambah Keyakinan

Kita tahu bahwa Allah SWT lah yang menciptakan segala sesuatunya dan

membuat kita masih hidup sampai sekarang Jadi kita harus semakin yakin

159

dan bersyukur kepada Allah Swt

2 Menambah Ketaatan Dengan beriman kepada Allah dapat menjadikan acuan untuk taat menjalani

perintah Allah dan menjauhi laranganya sehingga hati kita akan selalu ingat

kepada Allah Swt

3 Menentramkan Hati Dalam surah Ar-Raad ayat 28 dijelaskan bahwa orang-orang beriman selalu

mengingat Allah dan membuat hati mereka tentram karenanya

4 Dapat Menyelamatkan Hidup Manusia di Dunia Maupun Akhirat Dalam Quran Surah Al-Mukminin Allah berfirman Sesungguhnya Kami

menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan

dunia dan pada berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)rdquo

5 Mendatangkan Keuntungan dan Kebahagiaan Hidup Manusia yang beriman kepada Allah hati mereka menjadi tentram hidup

pastinya akan lebih bahagia dan permasalahan menjadi lebih mudah

diselesaikan karena Allah akan membantunya

2 Pertemuan Ke-2

Materi Reguler

Al-Asmaul Husna

1 Pengertian al-Asmaul-Husna

Al-Asmau al-husna adalah nama-nama Allah Swt yang baik Di antara al-

Asmau al-husna tersebut adalah

- al-bdquoAlim (Maha Mengetahui)

- al- Khabir (Mahateliti)

- as-Sami‟(Maha Mendengar) dan

- al-Bashir(Maha Melihat)

2 Contoh perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-asmau al-

husna

Kisah Si Andi Pergi Sekolah

Abdullah bin Dinar berjalan bersama Khalifah Umar bin Khattab dari

Madinah menuju Mekah Di tengah perjalanan bertemulah mereka berdua

dengan anak gembala Khalifah hendak mencoba menguji si gembala itu

(pada suatu hari andi seorang siswa SMP ia hendak berangkat sekolah

ketika dia menyebrang jalan tiba-tiba dia mengalami kecelakaan tertabrak

motor Bagaimana pendapatmu tentang Sikap andi tersebut Dan sikap

160

apakah yang seharusnya dimiliki oleh andi serta apa kaitannya dengan

sifat asmaul husna

Materi Pengayaan

Contoh Perilaku Iman Kepada Allah

Ada banyak sekali contoh perilaku iman kepada Allah yang bisa kita lakukan

dalam kehidupan sehari-hari seperti

1 Mendirikan Sholat

2 Menafkahkan sebagian rezeki

3 Beriman Kepada Kita Allah

4 Menafkan sebagian hartanya baik disaat waktu lapang ataupun sempit

5 Selalu berbuat kebajikan

6 Mampu menahan amarah

7 Mampu memaafkan kesalahan orang lain

8 Melaksanakan perintah Allah dari segi ibadah

9 Berhenti dari perbatan keji dan tidak mengulanginya lagi

10 Mempercayai dengan benar rukum iman

161

3 Pertemuan Ke-3

Materi Reguler

Hikmah Beriman kepada Allah

Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena merasa

dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan-

Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti ini Jadi orang

yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut

a Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan firman-

Nya

ldquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang

beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari

kiamat)rdquo(QSal-Mu‟min40 51)

b Hati menjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman Allah

Swt

ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram

dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati

menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)

c Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya

tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana

firman Allah Swt berikut ini

ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan

nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan

kesabaranrdquo (Surah al-lsquoAsr1031-3)

162

Materi Pengayaan

Bukti Kebenaran Sifat Allah

Kita sebagai umat muslim sudah sepatutnya tahu dan faham akan nama-

nama Allah lsquoAzza wa Jalla yang berjumlah 99 yang terlampir dalam Asma‟ u al-

Husna Dan nama-nama Allah lsquoAzza wa Jallah tersebut bukan hanya sekedar

pengertian atau wacana agama Islam itu sendiri melainkan itu memang

gambaran dari sifat-sifat Allah lsquoAzza wa Jalla yang sangat amat sempurna dan

terbukti kebenarannya sampai-sampai para ulama mengatakan bahwa dengan

Asmarsquo u al-Husna saja tidak cukup untuk menggambarkan Keagungan dan

Kesempurnaan Allah lsquoAzza wa Jalla sebagai pencipta alam semesta ini begitu

pula alam Akhirat yang tidak diragukan lagi keberadaannya kecuali oleh orang-

orang yang tidak berakal

Adapun di sini akan dijelaskan mengenai 5 bukti dari sekian banyak

bukti dari nama Allah lsquoAzza wa Jalla yaitu Al-lsquoAdlu (Maha Adil) Dan bukti-

bukti tersebut juga menguatkan akan kebenaran agama Islam sebagai agama

Rahmatan li al-bdquoAlamin yang dibawa oleh nabi yang bergelar al-Amin Dan 5

bukti tersebut adalah

(Pertama) Adalah dalam hal niat yang merupakan penentu dari arah

amalan-amalan yang kita perbuat karena niat tersebut berfungsi sebagai lentera

atau cahaya yang akan menuntun dan menerangi perjalanan seorang hamba

dalam bertemu Allah lsquoAzza wa Jalla Jika lentera tersebut memancar dengan

terang maka menjadi teranglah perjalanannya dalam bertemu Allah lsquoAzza wa

Jalla Sebaliknya jika cahaya lentera tersebut redup maka menjadi redup

pulalah jalan yang akan dilalui oleh seorang hamba untuk bisa bertemu dengan

Allah Jalla Yang Maha Pencipta dan Maha Mengadakan lagi Maha Pembentuk

Sebagaimana disebutkan dalam hadist Rasulullah saw ldquoSesungguhnya setiap

amalan hanyalah tergantung dengan niat-niatnya dan setiap orang hanya akan

mendapatkan apa yang dia niatkan maka barangsiapa yang hijrahnya kepada

Allah dan RasulNya maka hijrahnya kepada Allah dan RasulNya dan

barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang hendak dia raih atau karena

wanita yang hendak dia nikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia hijrah

kepadanyardquo (HR Bukhary-Muslim dari lsquoUmar bin Khoththob radhiallahu

lsquoanhu)

(Kedua) Adalah dalam hal perbuatan yang tentunya tidak terlepas dari

catatan Allah lsquoAzza wa Jalla lewat dua malaikat-Nya (Rakib ndash lsquoAtid) yang

senantiasa menemani kita di setiap langkah kita apapun dan bagaimanapun

163

bentuknya Lalu dari segi manakah kiranya bukti akan sifat Allah lsquoAzza wa Jalla

yang Maha Adil Coba kita perhatikan dengan seksama firman Allah lsquoAzza wa

Jalla dan hadist Rasulullah berikut ini ldquoBarang siapa berbuat kebaikan

mendapat sepuluh kali lipat amalnya Dan barang siapa berbuat kejahatan

dibalas seimbang dengan kejahatannya Mereka sedikit pun tidak dirugikan

(dizalimi) (al-An‟am 160)

(Ketiga) Adalah dalam hal keutamaan kaum hawa dalam berbakti

kepada suaminya yang merupakan kewajiban sebagai seorang istri sebagaimana

sabda Rasulullah saw ldquoperkara yang pertama kali ditanyakan kepada seorang

wanita pada hari kiamat nanti adalah mengenai sholat lima waktu dan

ketaatannya terhadap suamirdquo (HRIbnu Hibbab dari Abu Hurairah)

Jadi berikut adalah bentuk keadilan Allah terhadap kaum wanita yang

mungkin tidak dapat melakukan sebagian pekerjaan mulia yang dapat dikerjakan

oleh kaum lelaki tetapi dengan wujud keadilah Allah Yang Maha Adil kaum

wanita memiliki porsi pahala yang sama besarnya dengan kaum lelaki meskipun

dengan amalan-amalan yang berbeda seperti amalan-amalan yang telah

Rasulullah saw wasiatkan kepada putrinya Fathimah az-Zahra dan seluruh kaum

wanita diwaktu itu dan sesudahnya Bukti lain adalah ketika para mujahid

berjihad melawan musuh dan gugur maka dia mati syahid Begitu pula dengan

perempuan yang berjihad melahirkan anaknya yang rasanya seperti antara hidup

dan mati kemudian dia meninggal seketika itu atau setelah ia melahirkan makan

dia bisa dikatakan mati syahid tanpa harus terjun ke medan perang Wallahu

Arsquolam

(Keempat) Adalah dalam hal warisan yang memberikan porsi lebih

banyak kepada lelaki daripada perempuan yaitu bagian laki-laki dua kali bagian

perempuan sebagaiman firman Allah SWT ldquoAllah mensyari‟atkan bagimu

tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu yaitu bahagian seorang anak

lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuahelliprdquo(an-Nisa‟ 11)

Bukti akan kebenaran sifat Allah SWT Yang Maha Adil di sini adalah

bahwasanya Allah SWT melebihkan bagian lelaki atas wanita dalam hal

warisan karena kenyataannya lelakilah yang oleh syarirsquoat dibebankan tanggung

jawab untuk memberi nafkah keluarga dan membebaskan perempuan dari

kewajiban tersebut meskipun perempuan boleh saja ikut mencari nafkah Para

laki-laki juga diwajibkan oleh ajaran Islam untuk mengeluarkan mas kawin

untuk diberikan kepada istrinya sebagai cerminan cinta kasih sayangnya ketika

keduanya menikah sedangkan perempuan tidak dibebani apa-apa

(Kelima) Selanjutnya adalah mengenai keutamaan bulan Ramadhan

Bulan dimana Al-Qur`an diturunkan bulan yang penuh berkah dengan pelipat

gandaan pahala sebuah amalan bulan yang penuh pengampunan Bulan dimana

pintu surga dibuka lebar-lebar dan pintu neraka ditutup rapat-rapat dan bulan di

mana para syaitan dibelenggu dari menggoda manusia Sebagaimana sabda

Rasulullah saw ldquoJika Bulan Ramadhan telah tiba maka (pintu) surga dibuka

lebar-lebar (pintu) neraka ditutup rapat-rapat dan para syetan

dibelenggurdquo(HR Muslim )

164

Dan bukti yang menunjukkan Allah Maha Adil di sini adalah mengenai

pelipat gandaan pahala sebuah amalan terutama pada malam Lailatul Qadar

yaitu satu malam kemuliaan yang lebih baik daripada seribu bulan sebagaimana

yang terlampira dalam al-Qurrsquoan ldquo Sesungguhnya kami Telah menurunkannya

(Al Quran) pada malam kemuliaan Dan tahukah kamu apakah malam

kemuliaan itu Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan Pada malam

itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk

mengatur segala urusanMalam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar

(al-Qadr 1-5)

E Metode Pembelajaran

Pendekatan Pembelajaran Saintifik

Model Team Games Tournament (TGT)

Metode diskusi kelompok

F Media dan Bahan

1 Media

a Presentasi Power Point

b Video pembelajaranFilm tentang kejadian bencana alam

c LaptopKomputer

d LCD Projector

e WhiteboardBlackboard

f Guntingcutter

2 Bahan

a PensilSpidol

b Kertas

c CDFlash Disk

d Bahan-bahan lainnya

G Sumber Belajar

1 Al-Qurrsquoan dan Terjemahnya Departemen Agama RI Tahun 2006

2 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Siswa) Jakarta Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)

3 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Guru) Jakarta Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)

4 Choeroni dkk 2013 Pendidikan Islam dan Budi Pekerti SMP kelas

VIIISemarang ESIS Erlangga

165

5 Tim MGMP PAI SMP Kota Serang 2016 Modul Pembelajaran PAI amp Budi

Pekerti Kelas VII

H Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke-1

Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

Siswa memulai belajar dengan duduk rapih sesuai dengan tempat duduk masing-masing

Siswa berdoa dengan bersama-sama sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan YME dilanjutkan dengan memberikan salam dipimpin oleh ketua kelassalah

satu siswa

Guru mengecek keadaankondisi kesehatan seluruh siswa (mengkondisikan

siswa dan salam pembuka)

Guru mengabsensi siswa dan siswa mengangkat tangan (presensi)

Guru menjelaskan dan menyampaikan materi yang akan diajarkan secara singkat dan memberikan motivasi

Siswa secara bersama-sama membaca ayat-ayat Alquran pilihan terutama

terkait dengan materi pembelajaran (an-Nisa 136 al-Arsquoraf 180 al-Anrsquoam

59 at-Taubah 16 al-Baqarah 258 dan al-hujurat 18) dipimpin oleh salah

seorang siswa

Guru menginformasikan kompetensi yang akan dicapai yaitu kompetensi

tentang beriman kepada Asmaul Husna dan menunjukkan hikmahnya dalam

kehidupan sehari-hari yaitu agar kita semua siswa mampu mendeskripsikan

Asmaul Husna (apersepsi)

Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan

dilakukan yaitu konsep tentang Asmaul Husna (apersepsi)

Guru menyampaikan lingkup penilaian yang meliputi penilaian sikap

penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan

Kegiatan Inti(90 menit)

SintaksTahapan Model TGT Uraian Kegiatan

1 Menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa

1 Guru menyampaikan semua tujuan

pembelajaran secara umum yang ingin

dicapai siswa dan memotivasi siswa dalam

belajar

2 Siswa bersama-sama mengamati gambar-

gambar tentang contoh-contoh nyata dalam

kehidupan sehari-hari di buku Pendidikan

Agama Islam dan Budi Pekerti SMPMTs

Kelas VIII (Buku Siswa) halaman 1-11 dan

buku-buku lain yang relevan atau melalui

videofilm tentang berbagai kejadian

tentang penerapan beriman kepada Allah

swt

3 Siswa menyimak uraian singkat dari guru

tentang berbagai kisah tentang penerapan

166

beriman Asmaul Husna sebagai bagian

dari ciri-ciri orang yang beriman kepada

Allah SWT (Mengamati)

2 Menyajikan materi

pembelajaran

1 Membaca informasi tentang konsep

beriman Asmaul Husna sebagai bagian

dari ciri-ciri orang yang beriman kepada

Allah SWT

2 Menyimpulkan hasil membaca tentang

konsep beriman Asmaul Husna sebagai

bagian dari ciri-ciri orang yang beriman

kepada Allah SWT (Mengamati)

Menanya

1 Siswa menuliskan pertanyaan-pertanyaan

terkait dengan pengertian beriman kepada

Allah makna Asmaul Husna dalil naqli

dan aqlinya serta perilaku yang

mencerminkan Asmaul Husna

2 Siswa difasilitasi oleh guru mengajukan

pertanyaan yang telah ditulis

3 Berdiskusi dengan teman mengenai materi

yang telah dipelajari

Mengeksplorasi

1 Siswa lain mencari jawaban atas

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh

siswa lain dengan membaca Buku Siswa

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

SMPMTs Kelas VIII dan buku-buku

referensi lain yang mengkaji masalah

beriman kepada Hari Akhir

2 Siswa mencatat informasi-informasi yang

relevan dengan pertanyaan-pertanyaan

yang didapat dari sumber-sumber yang

dibaca

Mengasosiasi

1 Siswa merumuskan jawaban atas

pertanyaan-pertanyaan yang didapat

masing-masing berdasarkan informasi-

informasi yang diperoleh dari sumber-

sumber yang dibaca

2 Siswa menuliskan jawaban atas

pertanyaan-pertanyaan tersebut pada kertas

plano atau kertas folio

167

3 Pembentukan kelompok 1 Guru menginstruksikan peserta didik untuk

membentuk kelompok dengan anggota

masing-masing kelompok antara 4-6

orang

2 Guru menyiapkan soal-soal yang terkait

dengan materi pembelajaran beriman

kepada Asmaul Husna yang telah ditulis

pada kertas-kertas kecil dan telah digulung

dan ditempatkan pada meja kompetisi

4 Turnamen Mengkomunikasi

1 Siswa perwakilan kelompok maju

mengambil soal yang tersedia di meja

kompetisi kemudian membawa pada

kelompoknya untuk mendiskusikan

jawaban dari pertanyaan yang

diperolehnya

2 Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk

menjawab soal yang diperoleh setelah

mendapat kesepakatan jawaban perwakilan

siswa tersebut menulis jawabannya di

papan tulis dan mengambil soal kembali di

meja kompetisi

3 Setelah semua soal yang berada di meja

kompetisi habis siswa kembali duduk

masing-masing kelompok dan guru

mengoreksi hasil jawaban masing-masing

kelompok

5 Perhargaan kelompok 1 Guru memberikan penghargaan tiap

kelompok yang memenangkan turnamen

dengan sportif

2 Siswa Mendengarkan guru saat

mengumumkan peringkat kelompok dalam

turnamen

Kegiatan Penutup (15 menit)

1 Guru bersama-sama para siswa merumuskan simpulan tentang pengertian

beriman kepada Allah makna Asmaul Husna dalil naqli dan aqlinya serta

perilaku yang mencerminkan Asmaul Husna

2 Guru melakukan refleksi atas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dan

memberi umpan balik serta motivasi agar siswa mengamalkan ajaran kitab suci

Alquran sebagai cerminan beriman kepada Allah swt

3 Guru melakukan penilaian dengan tes lisan dan pemberian penugasan

4 Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk remedi pengayaan

layanan konseling dan memberi tugas (pekerjaan rumahPR) kepada siswa

5 Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya serta

kegiatan pembelajarannya

6 Guru bersama-sama para siswa menutup pembelajaran dengan berdoa lalu

mengucapkan salam penutup

168

Pertemuan Ke-2

Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

1 Guru membuka pembelajaran dengan salam dan mengajak berdoa bersama

dipimpin oleh seorang siswa dengan penuh khidmat

2 Guru mengecek kesiapan siswa dan mengondisikan suasana pembelajaran yang

menyenangkan dengan kuis singkat tentang fenomena keislaman

3 Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya

yaitu konsep Asmaul Husna dengan cara menunjuk beberapa siswa untuk

menjelaskan bagian-bagian penting tentang konsep beriman kepada Allah swt

4 Siswa secara bersama-sama membaca ayat-ayat Alquran pilihan terutama

terkait dengan materi pembelajaran dipimpin oleh salah seorang siswa

5 Guru menyampaikan garis-garis besar materi dan kegiatan pembelajaran yang

akan dilakukan

6 Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang digunakan dalam

pembelajaran yaitu penilaian sikap dengan observasi (dalam bentuk jurnal) dan

penilaian diri dan penilaian pengetahuan dengan tes tertulis

Kegiatan Inti (90 menit)

SintaksTahapan Model TGT Uraian Kegiatan

1 Menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa

1 Guru menyampaikan semua tujuan

pembelajaran secara umum yang ingin

dicapai siswa dan memotivasi siswa dalam

belajar

2 Guru memberikan motivasi kepada peserta

didik tentang keterkaitan materi dengan

kehidupan sehari-hari (Mengamati)

2 Menyajikan materi

pembelajaran

1 Siswa bersama-sama menyaksikan

tayangan gambarvideo yang berisi tentang

contoh perilaku yang mencerminkan

Asmaul Husna

2 Siswa menyimak uraian singkat dari guru

tentang gambarvideo yang berisi tentang

contoh perilaku yang mencerminkan

Asmaul Husna (Mengamati)

Menanya

1 Siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan

terkait dengan contoh perilaku yang

mencerminkan Asmaul Husna

2 Siswa diperbolehkan untuk mengajukan

pertanyaan lain yang terkait dengan dalil-

dalil naqli lainnya berhubungan dengan

contoh perilaku yang mencerminkan

Asmaul Husna

169

Mengeksplorasi

1 Siswa mengumpulkan informasi gambaran

tentang contoh perilaku yang

mencerminkan Asmaul Husna berdasarkan

dalil naqlinya dengan pembagian sebagai

berikut

1) Kelompok 1 Al-bdquoAlim

2) Kelompok 2 amp 5 Al-Khabir

3) Kelompok 3 amp 6 As-Sami‟

4) Kelompok 4 Al-Bashir

2 Siswa mencari informasi melalui Buku

Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi

Pekerti SMPMTs Kelas VIII dan buku-

buku referensi lain yang mengkaji masalah

Asmaul Husna

3 Siswa membuat catatan-catatan yang berisi

informasi yang relevan

Mengasosiasi

1 Siswa membuat cerita atau kejadian nyata

tentang al-Asmā lsquou al-Ḥusnā al-‟Aliacutem al-

Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al Bashiacuterdengan

memperhatikan informasi yang telah

diperolehnya

2 Siswa menyelesaikan paparan yang berisi

gambaran Asmaul Husna berdasarkan dalil

naqlinya dalambentuk paparan powerpoint

3 Pembentukan kelompok 1 Guru menginstruksikan peserta didik untuk

membentuk kelompok dengan anggota

masing-masing kelompok antara 4-6

orang

3 Guru menyiapkan soal-soal yang terkait

dengan materi pembelajaran Asmaul

Husna yang telah ditulis pada kertas-kertas

kecil dan telah digulung dan ditempatkan

pada meja kompetisi

4 Turnamen Mengkomunikasi

1 Siswa perwakilan kelompok maju

mengambil soal yang tersedia di meja

kompetisi kemudian membawa pada

kelompoknya untuk mendiskusikan

jawaban dari pertanyaan yang

diperolehnya

2 Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk

menjawab soal yang diperoleh setelah

mendapat kesepakatan jawaban perwakilan

170

siswa tersebut menulis jawabannya di

papan tulis dan mengambil soal kembali di

meja kompetisi

3 Setelah semua soal yang berada di meja

kompetisi habis siswa kembali duduk

masing-masing kelompok dan guru

mengoreksi hasil jawaban masing-masing

kelompok

5 Perhargaan kelompok 1 Guru memberikan penghargaan tiap

kelompok yang memenangkan turnamen

dengan sportif

2 Siswa Mendengarkan guru saat

mengumumkan peringkat kelompok dalam

turnamen

Kegiatan Penutup (15 menit)

1 Guru memfasilitasi siswa merumuskan beberapa simpulan mengenai hakikat

beriman kepada Allah swt dan Asmaul Husna beserta hikmah-hikmahnya

2 Guru melakukan refleksi atas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dan

memberi umpan balik serta motivasi agar siswa selalu berperilaku baik yang

mencerminkan Asmaul Husna

3 Guru melakukan penilaian dengan memberikan lembar kerja berupa tes tertulis

dalam bentuk pilihan essay (uraian) dan siswa secara mandiri mengerjakannya

4 Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk remedi pengayaan

layanan konseling dan memberi tugas (PR) kepada siswa

5 Guru memberitahukan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada

pertemuan berikutnya yaitu dengan diskusi kelompok dan praktik membaca

Alquran

6 Guru bersama-sama para siswa menutup pembelajaran dengan berdoa lalu

mengucapkan salam penutup

I Penilaian

1 Teknik Penilaian

a Sikap spiritual

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Observasi Jurnal Lampiran

4

Saat

Pembelajaran

Berlangsung

Penilaian

untuk

pencapaian

pembelajaran

(assessment

for and of

learning)

2 Penilaian Lembar Lampiran Saat Penilaian

171

Diri Penilaian

Diri

5 Pembelajaran

usai

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

3 Penilaian

antarteman

Lembar

Penilaian

antarteman

Lampiran

6

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

b Sikap Sosial

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Observasi Jurnal Lampiran

4

Saat

Pembelajaran

Berlangsung

Penilaian

untuk

pencapaian

pembelajaran

(assessment

for and of

learning)

2 Penilaian

Diri

Lembar

Penilaian

Diri

Lampiran

5

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

3 Penilaian

antartema

n

Lembar

Penilaian

antartem

an

Lampiran

6

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

c Pengetahuan

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Lisan Pertanyaan

(lisan)

dengan

jawaban

terbuka

Lampiran

7

Saat

Pembelajaran

Berlangsung

Penilaian

untuk

pembelajara

n

(assessment

for

learning)

2 Penugas

an

Tugas

tertulis

Lampiran

8

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

untuk dan

sebagai

pembelajara

172

n

(assessment

for and as

learning)

3 Tertulis Soal-soal

esei

Lampiran

9

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

pencapaian

pembelajara

n

(assessment

of learning)

4 Portofol

io

Sampel

pekerjaan

terbaik hasil

dari

penugasan

atau tes

tertulis

Saat

Pembelajaran

usai

Data untuk

penulisan

deskripsi

pencapaian

pengetahua

n

(assessment

of learning)

d Keterampilan

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Produk Soal

keterampilan

produk

Lampiran

10

Saat

Pembelajara

n

Berlangsun

gatau

setelah usai

Penilaian

untuk

sebagai

danatau

pencapaian

pembelajaran

(assessment

for as and of

learning)

2 Portofol

io

Sampel

produk

terbaik hasil

dari tugas

atau proyek

Saat

Pembelajara

n usai

Penilaian

untuk dan

sebagai data

untuk

penulisan

deskripsi

pencapaian

keterampilan

2 Pembelajaran Remedial

Pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk (1) pembelajaran ulang (2)

bimbingan perorangan (3) belajar kelompok DAN (4) pemanfaatan tutor

sebaya bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis

penilaian

173

3 Pembelajaran Pengayaan

Berdasarkan hasil analisis penilaian siswa yang sudah mencapai ketuntasan

belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan danatau

pendalaman materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan

soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi meringkas buku-buku referensi

dan mewawancarai narasumber

Saran-saran

Mengetahui

Kepala SMP Plus Nurul Marsquoarif

Gousul Alam

NIP

Kota Serang April 2017

Guru Mata Pelajaran

PAI dan Budi Pekerti

Tolaah S PdI

NIP

174

Perlakuan Model Pembelajaran STAD

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(PerlakuanTreatment

Model Pembelajaran STAD)

Sekolah SMP Negeri 24 Kota Serang

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islamamp Budi Pekerti

KelasSemester VIIIGenap

Materi Pokok Iman kepada Allah SWT

Alokasi Waktu 3 x 3 JP (3 Pertemuan)

A Kompetensi Inti

KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur disiplin bertanggung jawab

peduli (toleransi gotong royong) santun percaya diri dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI 3 Memahami pengetahuan (faktual konseptual dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi

seni budaya terkait fenomena amp kejadian tampak mata

KI4 Mencoba mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan

mengurai merangkai memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis membaca menghitung menggambar dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam

sudutpandangteori

B KD dan IPK

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

13 Meyakini bahwa Allah Maha

Mengetahui Maha Waspada

Maha Mendengar dan Maha

Melihat

131 Meyakini bahwa Allah Swt

mengetahuisemua yang ada di langit

dan di bumi

132 Meyakini bahwa Allah menciptakan

alam semesta dengan teliti

133 Meyakini bahwa Allah Maha

Mendengar segala sesuatu baik yang

lahir dan yang batin

134 Meyakini bahwa Allah Maha Melihat

segala sesuatu baik yang lahir dan

yang batin

135 Berdoa kepada Allah pada setiap

175

kesempatan

23 Menunjukkan perilaku percaya

diri tekun teliti dan kerja keras

sebagaiimplementasi makna al-

‟Aliacutem al- Khabiacuter as-Samiacute‟ dan

al-Bashiacuter

231 Menunjukkan perilaku Percaya

diriterhadap semua yang diusahakan

sebagai implementasi makna al-rsquoAliacutem

al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir

232 Menunjukkan perilaku tekun dalam

berusaha sebagai implementasi makna

al-rsquoAliacutem al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-

Bashir

233 Menunjukkan perilaku teliti dalam

mengerjakan tugas sebagai

implementasi makna al-rsquoAliacutem al-

Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir

234 Menunjukkan perilaku kerja keras

dalam mengusahakan apa yang dicita-

citakan sebagaiimplementasi makna

al-‟Aliacutem al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-

Bashir

235 Bersikap dan berperilaku hati-hati

dalam menjalani kehidupan di dunia

sebagaiimplementasi makna al-‟Aliacutem

al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-Bashir

33 Memahami makna al-Asmābdquou

alḤusnā al-‟Alim al-Khabiacuter as-Samiacute‟ dan al-Bashiacuter

331 Menjelaskan pengertian Al alimAl

khobirAs Samidan Al Basir

332 Menunjukkan dalil naqli tentang al-

rsquoAliacutem al- Khabiacuter as-Samiacutersquo dan al-

Bashiacuter

43 Menyajikan contoh perilaku

yang mencerminkan orang yang

meneladani al-Asmābdquoul al-

Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ danal-Bashir

431 Secara berkelompok mencari cerita

atau kejadian nyatatentang al-Asmā lsquou

al-Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al Bashiacuter

432 Mempresentasikan hasil tugas

kelompok tentang cerita atau kejadian

nyatatentang al-Asmā lsquou al-Ḥusnā al-

‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al

Bashiacuterdi depan kelas

C Tujuan Pembelajaran

Setelah proses belajar mengajar dengan model pembelajaran problem base learning

peserta didik dapat

9 Menjelaskan pengertian iman kepada Allah dengan benar

10 Menunjukkan dalil naqli tentang iman kepada Allah dengan tepat

11 Menjelaskan pengertian al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟

dan al-Bashir dengan benar

12 Menjelaskan makna al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟ dan

al-Bashir dengan tepat

13 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna al-bdquoAlim

14 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

176

Husna al-Khabir

15 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna as-Sami‟

16 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna al-Bashir

Fokus Penguatan Karakter Kereligiusan dan Kemandirian

D Materi Pembelajaran

4 MPertemuan Ke-1

Materi Reguler

Iman kepada Allah

4 Pengertian iman kepada Allah

Apakah iman itu Kata iman berasal dari bahasa Arab yang bermakna

percaya Makna iman dalam pengertian ini adalah percaya dengan sepenuh

hati diucapkan dengan lisan dan diamalkan dalam perbuatan sehari-hari

5 Dalilnaqli iman kepada Allah

Menjadi orang yang beriman bukan persoalan yang ringan atau mudah Sebagai

manusia yang memiliki pertanggungjawaban kepada Allah Swt iman menjadi

sangat penting Allah Swt sendiri yang memerintah-kan kita untuk beriman

sebagaimana firman-Nya

ldquoWahai orang-orang yang beriman tetaplah beriman kepada Allah dan

rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kapada Rasulnya serta

kitab yang Allah turunkan sebelumnya Barang siapa yang kafir kepada

Allah malaikat-malai-kat-Nya kitab-kitab-Nya rasul-rasul-Nya dan hari

kemudian maka sesungguhnya orang itu telah tersesat sejauh-jauhnyardquo(QS

an-Nisarsquo4136)

Keimanan seseorang itu bisa tebal dan bisa tipis bisa bertambah atau

berkurang Salah satu cara untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah Swt

adalah dengan memahami nama-nama-Nya yang baik dan indah Kita sering

mendengar nama-nama indah itu dengan sebutan al-asmau al-husna

6 Hikmah beriman kepada Allah

Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena

merasa dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala

177

larangan-Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti

ini Jadi orang yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara

lain sebagai berikut

d Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan

firman-Nya

rdquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang

beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi

(hari kiamat)rdquo(Surah al-Mu‟min40 51)

e Hatimenjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman

Allah Swt

ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram

dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah

hati menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)

f Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya

tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana

firman Allah Swt berikut ini

ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan

nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan

kesabaranrdquo (QS al-lsquoAsr1031-3)

Materi Pengayaan

Fungsi Beriman Kepada Allah

6 Menambah Keyakinan

Kita tahu bahwa Allah SWT lah yang menciptakan segala sesuatunya dan

membuat kita masih hidup sampai sekarang Jadi kita harus semakin yakin

dan bersyukur kepada Allah Swt

178

7 Menambah Ketaatan Dengan beriman kepada Allah dapat menjadikan acuan untuk taat menjalani

perintah Allah dan menjauhi laranganya sehingga hati kita akan selalu ingat

kepada Allah Swt

8 Menentramkan Hati Dalam surah Ar-Raad ayat 28 dijelaskan bahwa orang-orang beriman selalu

mengingat Allah dan membuat hati mereka tentram karenanya

9 Dapat Menyelamatkan Hidup Manusia di Dunia Maupun Akhirat Dalam Quran Surah Al-Mukminin Allah berfirman Sesungguhnya Kami

menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan

dunia dan pada berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)rdquo

10 Mendatangkan Keuntungan dan Kebahagiaan Hidup Manusia yang beriman kepada Allah hati mereka menjadi tentram hidup

pastinya akan lebih bahagia dan permasalahan menjadi lebih mudah

diselesaikan karena Allah akan membantunya

5 Pertemuan Ke-2

Materi Reguler

Al-Asmaul Husna

3 Pengertian al-Asmaul-Husna

Al-Asmau al-husna adalah nama-nama Allah Swt yang baik Di antara al-

Asmau al-husna tersebut adalah

- al-bdquoAlim (Maha Mengetahui)

- al- Khabir (Mahateliti)

- as-Sami‟(Maha Mendengar) dan

- al-Bashir(Maha Melihat)

4 Contoh perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-asmau al-

husna

Kisah Si Andi Pergi Sekolah

Abdullah bin Dinar berjalan bersama Khalifah Umar bin Khattab dari

Madinah menuju Mekah Di tengah perjalanan bertemulah mereka berdua

dengan anak gembala Khalifah hendak mencoba menguji si gembala itu

(pada suatu hari andi seorang siswa SMP ia hendak berangkat sekolah

ketika dia menyebrang jalan tiba-tiba dia mengalami kecelakaan tertabrak

motor Bagaimana pendapatmu tentang Sikap andi tersebut Dan sikap

apakah yang seharusnya dimiliki oleh andi serta apa kaitannya dengan

sifat asmaul husna

179

Materi Pengayaan

Contoh Perilaku Iman Kepada Allah

Ada banyak sekali contoh perilaku iman kepada Allah yang bisa kita lakukan

dalam kehidupan sehari-hari seperti

11 Mendirikan Sholat

12 Menafkahkan sebagian rezeki

13 Beriman Kepada Kita Allah

14 Menafkan sebagian hartanya baik disaat waktu lapang ataupun sempit

15 Selalu berbuat kebajikan

16 Mampu menahan amarah

17 Mampu memaafkan kesalahan orang lain

18 Melaksanakan perintah Allah dari segi ibadah

19 Berhenti dari perbatan keji dan tidak mengulanginya lagi

20 Mempercayai dengan benar rukum iman

180

6 Pertemuan Ke-3

Materi Reguler

Hikmah Beriman kepada Allah

Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena merasa

dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan-

Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti ini Jadi orang

yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut

d Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan firman-

Nya

ldquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang

beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari

kiamat)rdquo(QSal-Mu‟min40 51)

e Hati menjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman Allah

Swt

ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram

dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati

menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)

f Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya

tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana

firman Allah Swt berikut ini

ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan

nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan

kesabaranrdquo (Surah al-lsquoAsr1031-3)

Materi Pengayaan

181

Bukti Kebenaran Sifat Allah

Kita sebagai umat muslim sudah sepatutnya tahu dan faham akan nama-

nama Allah lsquoAzza wa Jalla yang berjumlah 99 yang terlampir dalam Asma‟ u al-

Husna Dan nama-nama Allah lsquoAzza wa Jallah tersebut bukan hanya sekedar

pengertian atau wacana agama Islam itu sendiri melainkan itu memang

gambaran dari sifat-sifat Allah lsquoAzza wa Jalla yang sangat amat sempurna dan

terbukti kebenarannya sampai-sampai para ulama mengatakan bahwa dengan

Asmarsquo u al-Husna saja tidak cukup untuk menggambarkan Keagungan dan

Kesempurnaan Allah lsquoAzza wa Jalla sebagai pencipta alam semesta ini begitu

pula alam Akhirat yang tidak diragukan lagi keberadaannya kecuali oleh orang-

orang yang tidak berakal

Adapun di sini akan dijelaskan mengenai 5 bukti dari sekian banyak

bukti dari nama Allah lsquoAzza wa Jalla yaitu Al-lsquoAdlu (Maha Adil) Dan bukti-

bukti tersebut juga menguatkan akan kebenaran agama Islam sebagai agama

Rahmatan li al-bdquoAlamin yang dibawa oleh nabi yang bergelar al-Amin Dan 5

bukti tersebut adalah

(Pertama) Adalah dalam hal niat yang merupakan penentu dari arah

amalan-amalan yang kita perbuat karena niat tersebut berfungsi sebagai lentera

atau cahaya yang akan menuntun dan menerangi perjalanan seorang hamba

dalam bertemu Allah lsquoAzza wa Jalla Jika lentera tersebut memancar dengan

terang maka menjadi teranglah perjalanannya dalam bertemu Allah lsquoAzza wa

Jalla Sebaliknya jika cahaya lentera tersebut redup maka menjadi redup

pulalah jalan yang akan dilalui oleh seorang hamba untuk bisa bertemu dengan

Allah Jalla Yang Maha Pencipta dan Maha Mengadakan lagi Maha Pembentuk

Sebagaimana disebutkan dalam hadist Rasulullah saw ldquoSesungguhnya setiap

amalan hanyalah tergantung dengan niat-niatnya dan setiap orang hanya akan

mendapatkan apa yang dia niatkan maka barangsiapa yang hijrahnya kepada

Allah dan RasulNya maka hijrahnya kepada Allah dan RasulNya dan

barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang hendak dia raih atau karena

wanita yang hendak dia nikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia hijrah

kepadanyardquo (HR Bukhary-Muslim dari lsquoUmar bin Khoththob radhiallahu

lsquoanhu)

(Kedua) Adalah dalam hal perbuatan yang tentunya tidak terlepas dari

catatan Allah lsquoAzza wa Jalla lewat dua malaikat-Nya (Rakib ndash lsquoAtid) yang

senantiasa menemani kita di setiap langkah kita apapun dan bagaimanapun

bentuknya Lalu dari segi manakah kiranya bukti akan sifat Allah lsquoAzza wa Jalla

yang Maha Adil Coba kita perhatikan dengan seksama firman Allah lsquoAzza wa

Jalla dan hadist Rasulullah berikut ini ldquoBarang siapa berbuat kebaikan

mendapat sepuluh kali lipat amalnya Dan barang siapa berbuat kejahatan

dibalas seimbang dengan kejahatannya Mereka sedikit pun tidak dirugikan

182

(dizalimi) (al-An‟am 160)

(Ketiga) Adalah dalam hal keutamaan kaum hawa dalam berbakti

kepada suaminya yang merupakan kewajiban sebagai seorang istri sebagaimana

sabda Rasulullah saw ldquoperkara yang pertama kali ditanyakan kepada seorang

wanita pada hari kiamat nanti adalah mengenai sholat lima waktu dan

ketaatannya terhadap suamirdquo (HRIbnu Hibbab dari Abu Hurairah)

Jadi berikut adalah bentuk keadilan Allah terhadap kaum wanita yang

mungkin tidak dapat melakukan sebagian pekerjaan mulia yang dapat dikerjakan

oleh kaum lelaki tetapi dengan wujud keadilah Allah Yang Maha Adil kaum

wanita memiliki porsi pahala yang sama besarnya dengan kaum lelaki meskipun

dengan amalan-amalan yang berbeda seperti amalan-amalan yang telah

Rasulullah saw wasiatkan kepada putrinya Fathimah az-Zahra dan seluruh kaum

wanita diwaktu itu dan sesudahnya Bukti lain adalah ketika para mujahid

berjihad melawan musuh dan gugur maka dia mati syahid Begitu pula dengan

perempuan yang berjihad melahirkan anaknya yang rasanya seperti antara hidup

dan mati kemudian dia meninggal seketika itu atau setelah ia melahirkan makan

dia bisa dikatakan mati syahid tanpa harus terjun ke medan perang Wallahu

Arsquolam

(Keempat) Adalah dalam hal warisan yang memberikan porsi lebih

banyak kepada lelaki daripada perempuan yaitu bagian laki-laki dua kali bagian

perempuan sebagaiman firman Allah SWT ldquoAllah mensyari‟atkan bagimu

tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu yaitu bahagian seorang anak

lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuahelliprdquo(an-Nisa‟ 11)

Bukti akan kebenaran sifat Allah SWT Yang Maha Adil di sini adalah

bahwasanya Allah SWT melebihkan bagian lelaki atas wanita dalam hal

warisan karena kenyataannya lelakilah yang oleh syarirsquoat dibebankan tanggung

jawab untuk memberi nafkah keluarga dan membebaskan perempuan dari

kewajiban tersebut meskipun perempuan boleh saja ikut mencari nafkah Para

laki-laki juga diwajibkan oleh ajaran Islam untuk mengeluarkan mas kawin

untuk diberikan kepada istrinya sebagai cerminan cinta kasih sayangnya ketika

keduanya menikah sedangkan perempuan tidak dibebani apa-apa

(Kelima) Selanjutnya adalah mengenai keutamaan bulan Ramadhan

Bulan dimana Al-Qur`an diturunkan bulan yang penuh berkah dengan pelipat

gandaan pahala sebuah amalan bulan yang penuh pengampunan Bulan dimana

pintu surga dibuka lebar-lebar dan pintu neraka ditutup rapat-rapat dan bulan di

mana para syaitan dibelenggu dari menggoda manusia Sebagaimana sabda

Rasulullah saw ldquoJika Bulan Ramadhan telah tiba maka (pintu) surga dibuka

lebar-lebar (pintu) neraka ditutup rapat-rapat dan para syetan

dibelenggurdquo(HR Muslim )

Dan bukti yang menunjukkan Allah Maha Adil di sini adalah mengenai

pelipat gandaan pahala sebuah amalan terutama pada malam Lailatul Qadar

yaitu satu malam kemuliaan yang lebih baik daripada seribu bulan sebagaimana

yang terlampira dalam al-Qurrsquoan ldquo Sesungguhnya kami Telah menurunkannya

(Al Quran) pada malam kemuliaan Dan tahukah kamu apakah malam

183

kemuliaan itu Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan Pada malam

itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk

mengatur segala urusanMalam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar

(al-Qadr 1-5)

E Metode Pembelajaran

Pendekatan Pembelajaran Saintifik

Model Team Games Tournament (TGT)

Metode diskusi kelompok

F Media dan Bahan

3 Media

g Presentasi Power Point

h Video pembelajaranFilm tentang kejadian bencana alam

i LaptopKomputer

j LCD Projector

k WhiteboardBlackboard

l Guntingcutter

4 Bahan

e PensilSpidol

f Kertas

g CDFlash Disk

h Bahan-bahan lainnya

G Sumber Belajar

6 Al-Qurrsquoan dan Terjemahnya Departemen Agama RI Tahun 2006

7 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Siswa) Jakarta Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)

8 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Guru) Jakarta Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)

9 Choeroni dkk 2013 Pendidikan Islam dan Budi Pekerti SMP kelas

VIIISemarang ESIS Erlangga

10 Tim MGMP PAI SMP Kota Serang 2016 Modul Pembelajaran PAI amp Budi

Pekerti Kelas VII

184

H Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke-1

PENDAHULUAN

Fase 1

1 Mengkondisikan siswa dan berdoa

2 Mengabsen kehadiran siswa

3 Menyampaikan tujuan pembelajaran

4 Menginformasikan pembelajaran yang akan digunakan yaitu pembelajaran

kooperatif STAD

5 Penyampaian masalah perilaku yang menunjukkan Asmaul Husna dalam kehidupan

sehari-hari

KEGIATAN INTI

Fase 2

Memotifasi siswa agar dapat menggunakan pengetahuannya tentang Asmaul Husna

dalam diskusi

Fase 3

Mengelompokkan siswa dalam satu kelas menjadi beberapa kelompok (setiap kelompok

terdiri dari 5 orang dengan satu orang sebagai tutor sebaya)

Fase 4

Setiap kelompok menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru Selama diskusi

berlangsung guru memantau kerja dari masing-masing kelompok dan mengarahkan

siswa yang mengalami kesulitan serta mengarahkan ke jawaban yang benar Diskusi

kelompok dilaksanakan dengan media kartu masalah

Fase 5

Meminta beberapa perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya

sedangkan kelompok yang lain memberi tanggapan Guru memandu jalannya diskusi dan

merumuskan jawaban yang benar yang diwujudkan di kertas manila

Fase 6

Memberi nilai penghargaan individu dan kelompok

PENUTUP

1 Membimbing siswa membuat kesimpulan

2 Merefleksi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan

3 Memberi tugas siswa untuk dikerjakan di rumah

I Penilaian

4 Teknik Penilaian

e Sikap spiritual

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Observasi Jurnal Lampiran

4

Saat

Pembelajaran

Penilaian

untuk

185

Berlangsung pencapaian

pembelajaran

(assessment

for and of

learning)

2 Penilaian

Diri

Lembar

Penilaian

Diri

Lampiran

5

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

3 Penilaian

antarteman

Lembar

Penilaian

antarteman

Lampiran

6

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

f Sikap Sosial

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Observasi Jurnal Lampiran

4

Saat

Pembelajaran

Berlangsung

Penilaian

untuk

pencapaian

pembelajaran

(assessment

for and of

learning)

2 Penilaian

Diri

Lembar

Penilaian

Diri

Lampiran

5

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

3 Penilaian

antartema

n

Lembar

Penilaian

antartem

an

Lampiran

6

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

g Pengetahuan

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Lisan Pertanyaan

(lisan)

dengan

jawaban

terbuka

Lampiran

7

Saat

Pembelajaran

Berlangsung

Penilaian

untuk

pembelajara

n

(assessment

186

for

learning)

2 Penugas

an

Tugas

tertulis

Lampiran

8

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

untuk dan

sebagai

pembelajara

n

(assessment

for and as

learning)

3 Tertulis Soal-soal

esei

Lampiran

9

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

pencapaian

pembelajara

n

(assessment

of learning)

4 Portofol

io

Sampel

pekerjaan

terbaik hasil

dari

penugasan

atau tes

tertulis

Saat

Pembelajaran

usai

Data untuk

penulisan

deskripsi

pencapaian

pengetahua

n

(assessment

of learning)

h Keterampilan

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Produk Soal

keterampilan

produk

Lampiran

10

Saat

Pembelajara

n

Berlangsun

gatau

setelah usai

Penilaian

untuk

sebagai

danatau

pencapaian

pembelajaran

(assessment

for as and of

learning)

2 Portofol

io

Sampel

produk

terbaik hasil

dari tugas

atau proyek

Saat

Pembelajara

n usai

Penilaian

untuk dan

sebagai data

untuk

penulisan

deskripsi

pencapaian

keterampilan

5 Pembelajaran Remedial

Pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk (1) pembelajaran ulang (2)

bimbingan perorangan (3) belajar kelompok DAN (4) pemanfaatan tutor

187

sebaya bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis

penilaian

6 Pembelajaran Pengayaan

Berdasarkan hasil analisis penilaian siswa yang sudah mencapai ketuntasan

belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan danatau

pendalaman materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan

soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi meringkas buku-buku referensi

dan mewawancarai narasumber

Saran-saran

Mengetahui

Kepala SMP Plus Nurul Marsquoarif

Gousul Alam

NIP

Kota Serang April 2017

Guru Mata Pelajaran

PAI dan Budi Pekerti

Tolaah S PdI

NIP

188

Lampiran 2 Instrumen Penelitian Hasil Belajar PAI

INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR PAI

Teknik Penilaian Tes Tulis

Bentuk instrumen Pilihan Ganda

Petunjuk Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara

memberi

tanda silang pada huruf A B C dan D

Nama SiswaSampel helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

1 Allah Maha Esa terdapat dalam Al-Qurrsquoan surathellip

a Al-Kafirun

b Al-Ikhlas

c Al-Falaq

d An-Nas

2 Ibadah hanya mengharapkan pahala dari Allah dan tidak mengharap pujian dari

manusia dinamakanhellip

a Ikhlas c Taqwa

b Taat d Tawakal

3 Bukti kebesaran bahwa Allah bersifat Al-Barr adalah

a Allah mencukupi kebutuhan makhluk-Nya

b Allah mengampuni setiap dosa orang yang bertaubat

c Allah maha perkasa

d Allah maha adil

4 Memutuskan suatu perkara secara tidak memihak merupakan pengamalan dari

sifat Allah

a Al-aziz

b An-nafirsquo

c Ar-rauf

d Al-Fattah

5 Meyakini dengan segala penuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-

kitab-Nya kepada para utusann-Nya sebagai pedoman hidup bagi manusia

disebuthellip

a Iman Kepada Allah SWT c Iman Kepada Kitab-kitab Allah

b Iman Kepada Malaikat d Iman Kepada Rasul

6 Beriman kepada kitab-kitab suci sebelum Al-qurrsquoan cukup dilakukan denganhellip

a Mengamalkannya c Meyakini kebenarannya

b Membenarkan ajarannya d Semuanya benar

189

7 Salah satu isi kandungan Al-qurrsquoan adalahhellip

a Akidah Akhlak c Muamalah

b Ibadah d a b dan c benar

8 Fungsi kitab suci bagi kehidupan manusia adalah sebagaihellip

a Kebutuhan pokoknya c Petunjuk hidupnya

b Bacaan sehari-hari d Kebutuhan pelengkapnya

9 Kitab Injil yang dijadikan pedoman hidup oleh umat nasrani di dunia pada

mulanya diturunkan kepadahellip

a Musa as c Muhammad SAW

b Daud as d Isa as

10 Nama lain dari Al-Qurrsquoan adalah Al-Bayan yang berartihellip

a Pengingat c Pembeda

b Penerangan d Petunjuk

11 Sikap yang mencerminkan mencintai Al-qurrsquoan adalahhellip

a Mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari menjalankan perintah-perintah-Nya

menjauhi larangan-Nya

b Hidup dengan hawa nafsu

c Lebih mencintai dirinya sendiri

d Hidup penuh dengan amarah

12 Pengertian qadar menurut Al-qurrsquoan adalah

a Ketentuan c Putusan

b Timbangan d Ukuran

13 Ketentuan Allah SWT sejak zaman azali Adalah pengertian dari

a Qadla c Taqdir

b Qadar d Qadir

14 Qadla merupakan sesuatu yang

a Sudah terjadi pada setiap hamba-Nya

b Terjadi pada setiap hamba yang beriman

c Terjadi pada setiap makhluk

d Belum terjadi pada setiap hamba-Nya

15 Berikut ini adalah perilaku yang tidak mencerminkan keimanan kepada qadla dan

qadar yakni

a Mensyukuri nikmat dari Allah SWT

b Sabar terhadap setiap ujian yang sedang menerpa

c Berprasangka jelek pada Allah SWT

d Qanarsquoah atas setiap bagian yang diterima

16 Saling memahami saling mengetahui kondisi sesama muslim disebut dengan

a Tafahum c Takabur

b Tarsquoaruf d Tawadhu

190

17 Sikap perilaku ucapan perbuatan dan tindakan yang tidak sesuai dengan tuntunan

ajaran Islam dan norma-norma aturan yang berlaku adalah pengertian dari akhlak

a Mahmudah c Maunah

b Mahmudah d Karimah

18 Menaruh kepercayaan kepada orang lain tentang suatu urusan termasuk dalam

a Dzan c Su udzan

b Husnud dzan d Prasangka buruk

19 Berikut merupakan pengertian jujurhellip

a Perilaku yang mncerminkan adanya kesesuaian antara hati perkataan dan

perbuatan

b Suatu perilaku yang mencerminkan sikap seweang-wenang

c Perilaku yang mencerminkan tindakan ujub

d Perilaku yang mencerminkan taqwa

20 Berikut merupakan sikap yang menunjukkan rendah hatihellip

a Tidak bersifat angkuh c Selalu berbuat kecurangan

b Angkuh d Selalu mementingkan diri sendiri

21 Salah satu contoh sikap perilaku adil adalahhellip

a Menempatkan sesuatu yang benar pada tempatnya

b Sesuuatu yang salah dikatakan benar

c Adanya kezoliman

d Adanya ketidakadilan

22 Sikap jujur dan adil tertuang pada Dalil Naqli yaitu pada Al-qurrsquoan surathellip

a Al-Maidah ayat 8 c An-Nisa ayat 2

b Al-Baqarah ayat 2 d An-Nisa ayat 3

23 Pengertian Tawadu adalahhellip

a Sikap diri yang tidak merasa lebih dari orang lain

b Sikap membanggakan diri sendiri

c Sikap merasa mampu

d Sikap selalu merasa bangga atas perbuatan yang dilakukan

24 Makhluk yang sifatnya selalu menggoda manusia agar terjerumus dalam lembah

dosa adalah

a Malaikat

b Jin

c Syetan

d Manusia

25 Perbedaan antara Malaikat dengan Jin adalah

a Malaikat selalu taat kepada Allah SWT

b Jin tidak berjenis kelamin

c Malaikat menyesuaikan manusia

d Jin selalu taat kepada Allah SWT

191

Instrumen Keaktifan Belajar Peserta Didik Sebelum Uji Coba

INSTRUMEN KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK

SEBELUM DIUJI COBA

Nama Sampel helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Nomor Tes helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Petunjuk Pengerjaan berilah tanda cek lis (radic) pada pilihan jawaban yang anda pilih

No Pernyataan Opsion

SS S R TS STS

1 Bila diberi materi pelajaran oleh guru saya akan

segera membaca materi tersebut

2 Saya akan bertanya bila tidak mengerti

3 Saya mendengarkan bila guru sedang

menerangkan materi pelajaran

4 Sesudah pelajaran saya membuat ringkasan

tentang materi yang saya dapatkan

5 Saya menggambar diagram yang isinya materi

untuk memudahkan saya dalam belajar

6 Saya hadir dalam setiap penelitian kelompok di

sekolah

7 Saya tertarik untuk memecahkan masalah-masalah

yang diberikan guru kepada siswa

8 Saya bersemangat untuk mengikuti mata pelajaran

Matematika

9 Saya tidak membaca materi bila tidak diminta oleh

guru

10 Saya tidak akan mengemukakan ide pemikiran

saya bila tidak diminta oleh guru

11 Bila guru sedang menerangkan materi pelajaran

saya lebih memilih untuk berbicara dengan teman

lain

12 Saya akan mencatat bila diminta oleh guru

13 Saya malas bila menerangkan materi dengan

menggunakan skema gambar

14 Saya tidak hadir dalam setiap penelitian kelompok

seperti yang diajarkan oleh guru

15 Saya tidak mau bila ditunjuk untuk membuat

keputusan dalam kelompok

16 Saya merasa bosan ketika teman menerangkan

materi pelajaran melalui presentasi kelompok

17 Saya membaca materi pelajaran terlebih dahulu

sebelum pelajaran dimulai

18 Saya mampu mengemukakan idepemikiran saya

di kelas

19 Saya mendengarkan presentasi sehingga lebih

cepat menangkap materi

192

20 Mengerjakan latihan soal membuat saya lebih

mengerti materi pelajaran yang saya dapat

21 Saya berantusias saat menggambar sumber belajar

di lingkungan sekitar

22 Saya membantu menyiapkan alat-alat untuk

melakukan penelitian

23 Saya akan menganalisa soal yang diberikan oleh

guru kepada siswa

24 Saya berani bila guru meminta saya untuk tampil

di depan kelas

25 Saya lebih memilih mencontek teman dari pada

harus membaca materi yang akan diujikan

26 Saya tetap diam walaupun saya kurang mengerti

materi yang diterangkan oleh guru

27 Saya lebih memilih bercanda dengan teman

sebangku saya daripada mendengarkan presentasi

28 Saya lebih membuat fotocopy catatan milik teman

daripada saya harus mencatat sendiri

29 Ketika menggambar objek penelitian saya diminta

teman untuk menggambarkannya

30 Menurut saya kegiatan penelitian kelompok

sekolah tidak penting

31 Menganalisis soal yang diberikan oleh guru hanya

membuang waktu

32 Saya merasa gugup bila guru menunjuk saya

untuk mengemukakan ide pemikiran saya di kelas

33 Menurut saya diskusi merupakan hal penting

dalam kegiatan belajar mengajar

34 Saya sangat antusias saat mendengarkan

perdebatan tentang masalah pelajaran

35 Saya aktif mengumpulkan informasi data dan

mencatat hasil penelitian

36 Saya merasa takut untuk mengemukakan

idepemikiran saya di kelas karena takut

37 Saya senang ketika mengikuti kegiatan penelitian

di sekolah

38 Saya lebih memilih diam walaupun saya tahu

topik pelajaran yang sedang dibahas oleh guru

193

Instrumen Keaktifan Belajar Setelah Uji Coba

INSTRUMEN KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK

SETELAH DIUJI COBA

Nama Sampel helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Nomor Tes helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Petunjuk Pengerjaan berilah tanda cek lis (radic) pada pilihan jawaban yang anda pilih

No Pernyataan Opsion

SS S R TS STS

1 Bila diberi materi pelajaran oleh guru saya akan

segera membaca materi tersebut

2 Saya akan bertanya bila tidak mengerti

3 Saya mendengarkan bila guru sedang

menerangkan materi pelajaran

4 Sesudah pelajaran saya membuat ringkasan

tentang materi yang saya dapatkan

5 Saya menggambar diagram yang isinya materi

untuk memudahkan saya dalam belajar

6 Saya hadir dalam setiap penelitian kelompok di

sekolah

7 Saya tertarik untuk memecahkan masalah-masalah

yang diberikan guru kepada siswa

8 Saya bersemangat untuk mengikuti mata pelajaran

Matematika

9 Saya tidak membaca materi bila tidak diminta oleh

guru

10 Saya tidak akan mengemukakan ide pemikiran

saya bila tidak diminta oleh guru

11 Bila guru sedang menerangkan materi pelajaran

saya lebih memilih untuk berbicara dengan teman

lain

12 Saya akan mencatat bila diminta oleh guru

13 Saya malas bila menerangkan materi dengan

menggunakan skema gambar

14 Saya tidak hadir dalam setiap penelitian kelompok

seperti yang diajarkan oleh guru

15 Saya tidak mau bila ditunjuk untuk membuat

keputusan dalam kelompok

16 Saya merasa bosan ketika teman menerangkan

materi pelajaran melalui presentasi kelompok

17 Saya membaca materi pelajaran terlebih dahulu

sebelum pelajaran dimulai

18 Saya mampu mengemukakan idepemikiran saya

di kelas

19 Saya mendengarkan presentasi sehingga lebih

cepat menangkap materi

194

20 Mengerjakan latihan soal membuat saya lebih

mengerti materi pelajaran yang saya dapat

21 Saya berantusias saat menggambar sumber belajar

di lingkungan sekitar

22 Saya membantu menyiapkan alat-alat untuk

melakukan penelitian

23 Saya akan menganalisa soal yang diberikan oleh

guru kepada siswa

24 Saya berani bila guru meminta saya untuk tampil

di depan kelas

25 Saya lebih memilih mencontek teman dari pada

harus membaca materi yang akan diujikan

26 Saya tetap diam walaupun saya kurang mengerti

materi yang diterangkan oleh guru

27 Saya lebih membuat fotocopy catatan milik teman

daripada saya harus mencatat sendiri

28 Ketika menggambar objek penelitian saya diminta

teman untuk menggambarkannya

29 Menurut saya kegiatan penelitian kelompok

sekolah tidak penting

30 Menganalisis soal yang diberikan oleh guru hanya

membuang waktu

31 Saya merasa gugup bila guru menunjuk saya

untuk mengemukakan ide pemikiran saya di kelas

32 Menurut saya diskusi merupakan hal penting

dalam kegiatan belajar mengajar

33 Saya aktif mengumpulkan informasi data dan

mencatat hasil penelitian

34 Saya merasa takut untuk mengemukakan

idepemikiran saya di kelas karena takut

35 Saya senang ketika mengikuti kegiatan penelitian

di sekolah

36 Saya lebih memilih diam walaupun saya tahu

topik pelajaran yang sedang dibahas oleh guru

195

Lampiran 3

Surat Keputusan Penunjukkan Dosen Pembimbing

196

197

198

Lampiran 4

Surat Keterangan Telah Selesai Melakukan Penelitian

199

Lampiran 5

Data Hasil Tes Keaktifan Belajar Peserta Didik

No Nama Item Soal

Jml 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

1 AHMAD R 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 145

2 AHMAD S 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 180

3 ALMAHES 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 147

4 ALVIN A 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144

5 AMANDA 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 172

6 AMIRUDIN 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 149

7 ANDRI F 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 146

8 ERNI 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 175

9 FIRHAN 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144

10 HAERIYAH 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 156

11 HASBULOH 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 172

12 HERMAWATI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144

13 HESTIKA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 138

14 IIS NURUL A 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 173

15 IMASWATI 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 173

16 JAMSIAH 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 167

17 KARINA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 146

18 KURNIASIH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144

19 KUSNANDI 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 179

20 LAILATUL F 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 173

21 LELA 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 153

22 LENA F 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 153

23 LENA RIKA 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 169

24 LENI F 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 155

25 M ROBI 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 152

26 MUHAMAD E 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 157

27 MUHAMAD M 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 154

28 MUHAMAD M 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 151

29 MUHAMAD N 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 166

30 MUHAMAD R 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 164

31 MUHAMAD S 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 156

32 MUHAMAD T 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 151

200

33 MUHAMAD YADI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 158

34 MUHAMMAD DURAHMAN

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 170

35 MUHAMMAD DUROHIM 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 158

36 MUHAMMAD ROBI 5 5 5 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 154

37 MUHTANDI 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 166

38 MURTI AWALIYAH 4 4 3 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 162

39 NASRUDIN 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 171

40 NINA 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 149

41 NURAENI 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 149

42 NURJANAH 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 172

43 OSAMA ABABIL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 149

44 RAJU 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 169

45 RAMDINI AMELIA 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 153

46 RANI PURWASIH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 151

47 RATNASARI 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 162

48 RENDI PANGESTU 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 158

49 RINA DEWI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 150

50 ROHIMAH 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 162

51 ROSITA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 150

52 ROSULULLOH 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 151

53 SAEPUDIN 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 175

54 SAHRUDIN 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 156

55 SILVIAH 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 143

56 SITI ANISAH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 164

57 SITI APRIYATI 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 161

58 SITI CHOIRINNISA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 150

59 SRI REJA AGUNG 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 164

60 SUSILAWATI 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 151

61 SYANTEL NURHAYATI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 150

62 WINDIA NINGSIH 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 174

63 WIWIN WINARSIH 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 149

64 YANTI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 148

199

Lampiran 6

Hasil Tes Keaktifan Belajar Peserta Didik yang Telah Diurutkan

HASIL TES KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK

KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

No Nama Skor

1 AHMAD SEPRIANDI 180

2 KUSNANDI 179

3 ERNI 175

4 SAEPUDIN 175

5 WINDIA NINGSIH 174

6 IIS NURUL AINI 173

7 IMASWATI 173

8 LAILATUL FITRIYAH 173

9 AMANDA ANWAR 172

10 HASBULOH 172

11 NURJANAH 172

12 NASRUDIN 171

13 MUHAMMAD DURAHMAN 170

14 LENA RIKA 169

15 RAJU 169

16 JAMSIAH 167

17 MUHAMAD NUR IWAN 166

18 MUHTANDI 166

19 MUHAMAD REZA ALFARIZI 164

20 SITI ANISAH 164

21 SRI REJA AGUNG 164

22 MURTI AWALIYAH 162

23 RATNASARI 162

24 ROHIMAH 162

25 SITI APRIYATI 161

26 MUHAMAD YADI 158

27 MUHAMMAD DUROHIM 158

28 RENDI PANGESTU 158

29 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 157

30 HAERIYAH 156

31 MUHAMAD SATRIA 156

32 SAHRUDIN 156

33 LENI FITRIANI 155

200

34 MUHAMAD MUHADI 154

35 MUHAMMAD ROBI 154

36 LELA 153

37 LENA FITRIANA 153

38 RAMDINI AMELIA 153

39 M ROBI 152

40 MUHAMAD MUHI 151

41 MUHAMAD TAQIUTORIK 151

42 RANI PURWASIH 151

43 ROSULULLOH 151

44 SUSILAWATI 151

45 RINA DEWI 150

46 ROSITA 150

47 SITI CHOIRINNISA 150

48 SYANTEL NURHAYATI 150

49 AMIRUDIN 149

50 NINA 149

51 NURAENI 149

52 OSAMA ABABIL 149

53 WIWIN WINARSIH 149

54 YANTI 148

55 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 147

56 ANDRI FIRMANSYAH 146

57 KARINA 146

58 AHMAD RIDHO 145

59 ALVIN ALFAREZA 144

60 FIRHAN 144

61 HERMAWATI 144

62 KURNIASIH 144

63 SILVIAH 143

64 HESTIKA 138

201

Lampiran 7

Pembagian Kelompok Penelitian

Kelompok Model Pembelajaran TGT

dengan Keaktifan Belajar Tinggi

No Nama Skor

1 AHMAD SEPRIANDI 180

2 SAEPUDIN 175

3 WINDIA NINGSIH 174

4 LAILATUL FITRIYAH 173

5 AMANDA ANWAR 172

6 NASRUDIN 171

7 MUHAMMAD DURAHMAN 170

8 JAMSIAH 167

9 MUHAMAD NUR IWAN 166

10 SITI ANISAH 164

11 SRI REJA AGUNG 164

12 ROHIMAH 162

13 SITI APRIYATI 161

14 RENDI PANGESTU 158

15 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 157

16 SAHRUDIN 156

Kelompok Model Pembelajaran STAD

dengan Keaktifan Belajar Tinggi

No Nama Skor

1 KUSNANDI 179

2 ERNI 175

3 IIS NURUL AINI 173

4 IMASWATI 173

5 HASBULOH 172

6 NURJANAH 172

7 LENA RIKA 169

8 RAJU 169

9 MUHTANDI 166

10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 164

11 MURTI AWALIYAH 162

12 RATNASARI 162

13 MUHAMAD YADI 158

14 MUHAMMAD DUROHIM 158

15 HAERIYAH 156

16 MUHAMAD SATRIA 156

202

Kelompok Model Pembelajaran TGT

dengan Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Skor

1 LENI FITRIANI 155

4 LELA 153

5 LENA FITRIANA 153

8 MUHAMAD MUHI 151

9 MUHAMAD TAQIUTORIK 151

12 SUSILAWATI 151

13 RINA DEWI 150

16 SYANTEL NURHAYATI 150

17 AMIRUDIN 149

20 OSAMA ABABIL 149

21 WIWIN WINARSIH 149

24 ANDRI FIRMANSYAH 146

25 KARINA 146

28 FIRHAN 144

29 HERMAWATI 144

32 HESTIKA 138

Kelompok Model Pembelajaran STAD

dengan Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Skor

2 MUHAMAD MUHADI 154

3 MUHAMMAD ROBI 154

6 RAMDINI AMELIA 153

7 M ROBI 152

10 RANI PURWASIH 151

11 ROSULULLOH 151

14 ROSITA 150

15 SITI CHOIRINNISA 150

18 NINA 149

19 NURAENI 149

22 YANTI 148

23 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 147

26 AHMAD RIDHO 145

27 ALVIN ALFAREZA 144

30 KURNIASIH 144

31 SILVIAH 143

203

Lampiran 8

HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran TGT Keaktifan Belajar Tinggi

No Nama Siswa Jawaban Soal

Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 AHMAD SEPRIANDI 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13

2 SAEPUDIN 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13

3 WINDIA NINGSIH 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 13

4 LAILATUL FITRIYAH 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13

5 AMANDA ANWAR 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13

6 NASRUDIN 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14

7

MUHAMMAD

DURAHMAN 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14

8 JAMSIAH 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 14

9 MUHAMAD NUR IWAN 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 15

10 SITI ANISAH 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 15

11 SRI REJA AGUNG 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 15

12 ROHIMAH 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 16

13 SITI APRIYATI 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 16

14 RENDI PANGESTU 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 16

15

MUHAMAD ERIK

DARUSALAM 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 16

16 SAHRUDIN 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 17

204

Lampiran 9

HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Tinggi

N

o Nama Siswa

Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 KUSNANDI 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 12

2 ERNI 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 11

3 IIS NURUL AINI 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 13

4 IMASWATI 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 12

5 HASBULOH 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13

6 NURJANAH 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14

7 LENA RIKA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 15

8 RAJU 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 13

9 MUHTANDI 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13

10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 11

11 MURTI AWALIYAH 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 15

12 RATNASARI 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13

13 MUHAMAD YADI 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 13

14 MUHAMMAD DUROHIM 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 14

15 HAERIYAH 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13

16 MUHAMAD SATRIA 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 16

205

Lampiran 10

HASIL TES AKHIR HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran TGT Keaktifan Tinggi

No Nama Siswa Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 AHMAD SEPRIANDI 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 23

2 SAEPUDIN 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23

3 WINDIA NINGSIH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 22

4 LAILATUL FITRIYAH 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 22

5 AMANDA ANWAR 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 21

6 NASRUDIN 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 21

7 MUHAMMAD DURAHMAN 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22

8 JAMSIAH 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 23

9 MUHAMAD NUR IWAN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 22

10 SITI ANISAH 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24

11 SRI REJA AGUNG 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 23

12 ROHIMAH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 23

13 SITI APRIYATI 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24

14 RENDI PANGESTU 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25

15 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25

16 SAHRUDIN 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24

206

Lampiran 11

HASIL TES AKHIR HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Tinggi

No Nama Siswa Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 KUSNANDI 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 21

2 ERNI 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 20

3 IIS NURUL AINI 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

4 IMASWATI 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 21

5 HASBULOH 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 20

6 NURJANAH 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

7 LENA RIKA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 22

8 RAJU 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 19

9 MUHTANDI 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19

10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 17

11 MURTI AWALIYAH 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 21

12 RATNASARI 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 20

13 MUHAMAD YADI 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 18

14 MUHAMMAD DUROHIM 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 21

15 HAERIYAH 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 18

16 MUHAMAD SATRIA 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22

207

Lampiran 12

HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran TGT Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Siswa Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 LENI FITRIANI 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 9

2 LELA 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 9

3 LENA FITRIANA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 8

4 MUHAMAD MUHI 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 8

5 MUHAMAD TAQIUTORIK 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 11

6 SUSILAWATI 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 10

7 RINA DEWI 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 10

8 SYANTEL NURHAYATI 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 9

9 AMIRUDIN 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 8

10 OSAMA ABABIL 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 9

11 WIWIN WINARSIH 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 9

12 ANDRI FIRMANSYAH 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 9

13 KARINA 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 8

14 FIRHAN 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 9

15 HERMAWATI 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 10

16 HESTIKA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 7

208

Lampiran 13

HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Siswa Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 MUHAMAD MUHADI 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 9

2 MUHAMMAD ROBI 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 7

3 RAMDINI AMELIA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 7

4 M ROBI 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 9

5 RANI PURWASIH 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 10

6 ROSULULLOH 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 9

7 ROSITA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 9

8 SITI CHOIRINNISA 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 8

9 NINA 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 9

10 NURAENI 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 8

11 YANTI 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 9

12 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 9

13 AHMAD RIDHO 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 8

14 ALVIN ALFAREZA 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 9

15 KURNIASIH 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 10

16 SILVIAH 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 8

209

Lampiran 14

HASIL TES AKHIR HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran TGT Keaktifan Belajar Rendah

N

o Nama Siswa

Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 LENI FITRIANI 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 18

2 LELA 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 17

3 LENA FITRIANA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 15

4 MUHAMAD MUHI 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 17

5 MUHAMAD T 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 19

6 SUSILAWATI 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 17

7 RINA DEWI 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 18

8 SYANTEL N 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 17

9 AMIRUDIN 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 15

10 OSAMA ABABIL 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 15

11 WIWIN WINARSIH 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 16

12 ANDRI F 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 15

13 KARINA 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 13

14 FIRHAN 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 16

15 HERMAWATI 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 15

16 HESTIKA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 11

210

Lampiran 15

HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Siswa Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 MUHAMAD MUHADI 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 18

2 MUHAMMAD ROBI 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 15

3 RAMDINI AMELIA 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 14

4 M ROBI 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 18

5 RANI PURWASIH 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 18

6 ROSULULLOH 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 16

7 ROSITA 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 17

8 SITI CHOIRINNISA 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 16

9 NINA 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 16

10 NURAENI 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 14

11 YANTI 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 16

12 ALMAHESA PUTRA S 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 15

13 AHMAD RIDHO 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 14

14 ALVIN ALFAREZA 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 16

15 KURNIASIH 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 15

16 SILVIAH 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 13

211

Lampiran 16

Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran TGT Tingkat Keaktifan

Tinggi

Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test

Kelompok Model Pembelajaran TGT

Tingkat Keaktifan Belajar Tinggi

No Nama Tes

Awal Akhir GainSelisih

1 AHMAD SEPRIANDI 13 23 10

2 SAEPUDIN 13 23 10

3 WINDIA NINGSIH 13 22 9

4 LAILATUL FITRIYAH 13 22 9

5 AMANDA ANWAR 13 21 8

6 NASRUDIN 14 21 7

7 MUHAMMAD DURAHMAN 14 22 8

8 JAMSIAH 14 23 9

9 MUHAMAD NUR IWAN 15 22 7

10 SITI ANISAH 15 24 9

11 SRI REJA AGUNG 15 23 8

12 ROHIMAH 16 23 7

13 SITI APRIYATI 16 24 8

14 RENDI PANGESTU 16 25 9

15 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 18 25 7

16 SAHRUDIN 17 24 7

Jumlah 132

Rata-rata 825

Standar Deviasi 106

Nilai Minimum 700

Nilai Maksimum 1000

212

Lampiran 17

Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran TGT Tingkat Keaktifan

Rendah

Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test

Kelompok Model Pembelajaran TGT

Tingkat Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Tes

Awal Akhir GainSelisih

1 LENI FITRIANI 9 18 9

2 LELA 9 17 8

3 LENA FITRIANA 8 15 7

4 MUHAMAD MUHI 8 17 9

5 MUHAMAD TAQIUTORIK 11 19 8

6 SUSILAWATI 10 17 7

7 RINA DEWI 10 18 8

8 SYANTEL NURHAYATI 9 17 8

9 AMIRUDIN 8 15 7

10 OSAMA ABABIL 9 15 6

11 WIWIN WINARSIH 9 16 7

12 ANDRI FIRMANSYAH 9 15 6

13 KARINA 8 13 5

14 FIRHAN 9 16 7

15 HERMAWATI 10 15 5

16 HESTIKA 7 11 4

Jumlah 111

Rata-rata 694

Standar Deviasi 144

Nilai Minimum 400

Nilai Maximum 900

213

Lampiran 18

Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran STAD Tingkat Keaktifan

Belajar Tinggi

Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test

Kelompok Model Pembelajaran STAD

Tingkat Keaktifan Belajar Tinggi

No Nama Tes

Awal Akhir GainSelisih

1 KUSNANDI 12 21 9

2 ERNI 11 20 9

3 IIS NURUL AINI 13 22 9

4 IMASWATI 12 21 9

5 HASBULOH 13 20 7

6 NURJANAH 14 22 8

7 LENA RIKA 15 22 7

8 RAJU 13 19 6

9 MUHTANDI 13 19 6

10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 11 17 6

11 MURTI AWALIYAH 15 21 6

12 RATNASARI 13 20 7

13 MUHAMAD YADI 13 18 5

14 MUHAMMAD DUROHIM 14 21 7

15 HAERIYAH 13 18 5

16 MUHAMAD SATRIA 16 22 6

Jumlah 112

Rata-rata 700

Standar Deviasi 141

Nilai Minimum 500

Nilai Maximum 900

214

Lampiran 19

Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran STAD Tingkat Keaktifan

Belajar Rendah

Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test

Kelompok Model Pembelajaran STAD

Tingkat Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Tes

Awal Akhir GainSelisih

1 MUHAMAD MUHADI 9 18 9

2 MUHAMMAD ROBI 7 15 8

3 RAMDINI AMELIA 7 14 7

4 M ROBI 9 18 9

5 RANI PURWASIH 10 18 8

6 ROSULULLOH 9 16 7

7 ROSITA 9 17 8

8 SITI CHOIRINNISA 8 16 8

9 NINA 9 16 7

10 NURAENI 8 14 6

11 YANTI 9 16 7

12 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 9 15 6

13 AHMAD RIDHO 8 14 6

14 ALVIN ALFAREZA 9 16 7

15 KURNIASIH 10 15 5

16 SILVIAH 8 13 5

Jumlah 113

Rata-rata 706

Standar Deviasi 124

Nilai Minimum 500

Nilai Maximum 900

215

Lampiran 20

Rekapitulasi Data Selisi Antara Tes Awal dan Akhir Masing-Masing Kelompok

REKAPITULASI DATA SELISIH MASING-MASING KELOMPOK

SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Sampel

Model TGT

Keaktifan Tinggi

Sampel

Model STAD

Keaktifan Tinggi

Sampel

Model TGT

Keaktifan Rendah

Sampel

Model STAD

Keaktifan Rendah

AHMAD SEPRIANDI 10 KUSNANDI 9 LENI FITRIANI 9 MUHAMAD M 9

SAEPUDIN 10 ERNI 9 LELA 8 MUHAMMAD ROBI 8

WINDIA NINGSIH 9 IIS NURUL AINI 9 LENA FITRIANA 7 RAMDINI AMELIA 7

LAILATUL FITRIYAH 9 IMASWATI 9 MUHAMAD MUHI 9 M ROBI 9

AMANDA ANWAR 8 HASBULOH 7 MUHAMAD T 8 RANI PURWASIH 8

NASRUDIN 7 NURJANAH 8 SUSILAWATI 7 ROSULULLOH 7

MUHAMMAD D 8 LENA RIKA 7 RINA DEWI 8 ROSITA 8

JAMSIAH 9 RAJU 6 SYANTEL N 8 SITI CHOIRINNISA 8

MUHAMAD NUR I 7 MUHTANDI 6 AMIRUDIN 7 NINA 7

SITI ANISAH 9 MUHAMAD RAI 6 OSAMA ABABIL 6 NURAENI 6

SRI REJA AGUNG 8 MURTI A 6 WIWIN WINARSIH 7 YANTI 7

ROHIMAH 7 RATNASARI 7 ANDRI F 6 ALMAHESA P S 6

SITI APRIYATI 8 MUHAMAD YADI 5 KARINA 5 AHMAD RIDHO 6

RENDI PANGESTU 9 MUHAMMAD D 7 FIRHAN 7 ALVIN ALFAREZA 7

MUHAMAD ED 7 HAERIYAH 5 HERMAWATI 5 KURNIASIH 5

SAHRUDIN 7 MUHAMAD S 6 HESTIKA 4 SILVIAH 5

Jml 132 Jml 112 Jml 111 Jml 113

Rata-rata 825 Rata-rata 700 Rata-rata 694 Rata-rata 706

Standar Deviasi 1065 Standar Deviasi 1414 Standar Deviasi 1436 Standar Deviasi 1237

Nilai Minimal 700 Nilai Minimal 500 Nilai Minimal 400 Nilai Minimal 500

Nilai Maksimal 1000 Nilai Maksimal 900 Nilai Maksimal 900 Nilai Maksimal 900

216

Lampiran 21

Deskripsi Data

Descriptive Statistics

Kelompok N Minimum Maximum Mean Std

Deviation Variance

TGT Keaktifan Tinggi 16 7 10 825 1065 1133

STAD Keaktifan Tinggi 16 5 9 700 1414 2000

TGT Keaktifan Rendah 16 4 9 694 1436 2062

STAD Keaktifan Rendah 16 5 9 706 1237 1529

Valid N (listwise) 16

217

Lampiran 22

Hasil Uji Normalitas Data

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig Statistic df Sig

TGT Keaktifan Tinggi 197 16 098 870 16 027

STAD Keaktifan Tinggi 198 16 095 876 16 033

TGT Keaktifan Rendah 205 16 071 935 16 292

STAD Keaktifan Rendah 167 16 200 931 16 253

a Lilliefors Significance Correction

This is a lower bound of the true significance

218

Lampiran 23

Hasil Uji Homogenitas Data

Levene Statistic df1 df2 Sig

0152 1 62 698

219

Lampiran 24

Hasil Uji Hipotesis I

Ringkasan Hasil Uji-t Model Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar PAI

Variabel

t-test for Equality of Means

Keterangan t dk

Sig

(tailed)

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model TGT

Keaktifan Belajar Tinggi) -30998 15 000 Signifikan

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model TGT

Keaktifan Belajar Rendah) -19323 15 000 Signifikan

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model STAD

Keaktifan Belajar Tinggi) -19799 15 000 Signifikan

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model STAD

Keaktifan Belajar Rendah) -22845 15 000 Signifikan

220

Lampiran 25

Hasil Uji Hipotesis II

Rangkuman Hasil Uji-t Keaktifan Belajar Terhadap Hasil Belajar PAI

Variabel

t-test for Equality of

Means Keterangan

T dk Sig

(tailed)

Keaktifan Belajar Terhadap Hasil

Belajar PAI -42431 63 000 Signifikan

221

Lampiran 26

Hasil Uji Hipotesis III

Rangkuman Hasil Uji Anova Dua Jalur dengan Interaksi

Source Type III Sum

of Squares df

Mean

Square F Sig

Corrected Model 18875a 3 6292 3742 016

Intercept 3422250 1 3422250 2036E3 000

Model Pembelajaran 5062 1 5062 3011 088

Keaktifan Belajar 6250 1 6250 3717 059

Model Pembelajaran Keaktifan 7562 1 7562 4498 038

Error 100875 60 1681

Total 3542000 64

Corrected Total 119750 63

a R Squared = 158 (Adjusted R Squared = 116)

222

Lampiran 27

Hasil Uji Hipotesis IV

Ringkasan Hasil Uji-t Model TGT dan STAD Keaktifan Belajar Tinggi

Variabel

t-test for Equality of Means

Keterangan

T dk Sig

(tailed)

Hasil Belajar PAI 2825 30 009 Signifikan

223

Lampiran 28

Hasil Uji Hipotesis V

Ringkasan Hasil Uji-t Kelompok Model TGT

dan Model Pembelajaran STAD

Keaktifan Belajar Rendah

Variabel

t-test for Equality of Means

Keterangan

t dk Sig

(tailed)

Hasil Belajar PAI 29353 30 794 Tidak

Signifikan

224

Lampiran 29

Hasil Uji Tukey

Hasil Uji Tukey

(I) Model

Pembelajaran (J) Model Pembelajaran Mean Difference

(I-J) Std Error Sig

95 Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

TGT Keaktifan

Tinggi

TGT Keaktifan Rendah 1312 458 029 10 252

STAD Keaktifan Tinggi 1250 458 041 04 246

STAD Keaktifan Rendah 1188 458 057 -02 240

TGT Keaktifan

Rendah

TGT Keaktifan Tinggi -1312 458 029 -252 -10

STAD Keaktifan Tinggi -062 458 999 -127 115

STAD Keaktifan Rendah -125 458 993 -134 109

STAD Keaktifan

Tinggi

TGT Keaktifan Tinggi -1250 458 041 -246 -04

TGT Keaktifan Rendah 062 458 999 -115 127

STAD Keaktifan Rendah -062 458 999 -127 115

STAD Keaktifan

Rendah

TGT Keaktifan Tinggi -1188 458 057 -240 02

TGT Keaktifan Rendah 125 458 993 -109 134

STAD Keaktifan Tinggi 062 458 999 -115 127

The mean difference is significant at the 005 level

Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP

iv

NOTA DINAS PEMBIMBING

Kepada Yth

Direktur Program Pascasarjana

UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

di ndash Serang

Assalamursquoalaikum Wr Wb

Setelah melakukan bimbingan arahan dan koreksi terhadap

penulisan tesis magister yang berjudul ldquoPENGARUH MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN

SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR

PAI (STUDI EKSPERIMEN DI SMP NEGERI 24 KOTA

SERANG)rdquo

Yang ditulis oleh

Nama TOLAAH

NIM 1540100351

Jenjang Magister (S2)

Program Studi Pendidikan Agama Islam

Kami telah bersepakat bahwa tesis magister tersebut sudah

dapat diajukan kepada Program Pascasarjana UIN Sultan Maulana

Hasanuddin Banten Untuk diajukan guna mengikuti ujian tesis

magister dalam rangka memperoleh gelar Magister Pendidikan Islam

(MPdI)

Wassalamursquoalaikum Wr Wb

Pembimbing I

Dr Hidayatullah MPd

NIP 19740918200031001

Pembimbing II

Dr H Shobri Kom MPd

NIP 19740918200031001

v

Tolaah NIM 1540100351 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dan

Keaktifan Siswa dalam Belajar terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama

Islam (Studi Eksperimen di SMP Negeri 24 Kota Serang)

Masalah dalam penelitian ini masih banyak peserta didik mengalami banyak

kesulitan dalam proses pembelajarannya Masalah tersebut disebabkan oleh

beberapa faktor antara lain faktor sumber daya manusia baik dari pendidik

maupun peserta didik itu sendiri Tujuan penelitian adalah 1) Untuk mengetahui

pengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap hasil belajar Pendidikan

Agama Islam 2) Untuk mengetahui pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil

belajar Pendidikan Agama Islam 3) Untuk mengetahui interaksi antara model

pembelajaran kooperatif dengan keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil

belajar Pendidikan Agama Islam 4) Untuk mengetahui hasil belajar Pendidikan

Agama Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif

team games tournament dan keaktifan belajar tinggi berpengaruh dibandingkan

peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team achievement

devision dan memiliki keaktifan belajar tinggi 5) Untuk mengetahui hasil belajar

Pendidikan Agama Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran

team games tournament dan keaktifan belajar rendah berpengaruh dibandingkan

peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team achivemenet

devison dan memiliki keaktifan belajar rendah

Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan desain factorial 2 x 2

dimana keaktifan belajar peserta didik sebagai variabel moderator Populasi dan

sampel penelitian adalah siswa Kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang Tahun

Pelajaran 20162017 berjumlah 64 orang yang diambil secara acak Teknik

analisis statistik menggunakan bantuan SPSS serie 16 pada taraf signifikansi

α=005

Kesimpulan dari penelitian ini adalah 1) Secara keseluruhan terdapat

pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam 2)

terdapat pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil belajar Pendidikan Agama

Islam 3) Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan belajar

terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam 4) Hasil belajar Pendidikan

Agama Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran team games

tournament dan keaktifan belajar tinggi berpengaruh lebih baik dibandingkan

peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team achivemenet

devison dan memiliki keaktifan belajar tinggi 5) Hasil belajar Pendidikan Agama

Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran team games

tournament dan keaktifan belajar tinggi tidak berpengaruh lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team

achivemenet devison dan memiliki keaktifan belajar tinggi

Kata-kata kunci Model Pembelajaran keaktifan belajar dan hasil

belajar Pendidikan Agama Islam

ABSTRAK

vi

الملخص

تأثير نمو ذج التعلم التعاوني وأداء الطالب في التعلم نتائج التعلم الديني اللإسلامي

(SMP Negeri 24 Kota Serang دراسة تجر يبية في) المشكل في ىذه الدرسة لاتزال العديد من المتعلمين لديهم العديد من الصعوبات في عملية التعلم تنجم المشكلة عن عدة عوامل من بين عوامل أخرى عوامل الموارد البشرية من

( لتحديد أثر التعلم التعاوني على 1المعلمين و المتعلمين أنفسهم وااغرض من البحوث ىي ( لتحديد تأثيرالنشط التعلملمخرجات التعلم التربية 2التربية الإسلامية مخرجات التعلم

( لفهم التفاعل بين نموذج التعلم التعاوني مع الدينا مية المتعلمين على مخر جات 3الإسلامية ( لمعرفة نتائج دراسة التربية الإسلامية للطلب الذين بتعلمون مع التعا 4التعلم التربية الإسلامية

ية نموذج التعلم العاب فريق البطولة ونشاط التعلم عاليو افضل من المتعلمين الذين يتعلمون عن ون( لمعرفة النتيجة 5طريق التعاوني نموذج التعلم فريق تحصيل الطلاب ولها الذينامية التعلم العالي

رة تدربية نموذج فريق التعليمية للمتعلمين في التربية الدينية الإسلامية الذين يتعلمون مع فريق دو ونشاط التعلم المنخفض ىوافضل من المتعلمين الذين يتعلمون مع نموذج التعلم فريق تحصيل

الطلاب وىكون النشاط بتعلم منخفض حيث يتعلم المتعلمون التغير 2times2الطريقة المستخدمة ىي التجربة مع تسميم عامل

ثم اخد 21162117طلاب فى عا م كمتغير مشرف كا ن السكان وعينة من الد ر سة شخصا بشكل عشو أئي تقنية 64

( بشكل عام ىناك تأثير لنموذج التعلم على نتائج التعلم 1استنتاج ىذه الدراسة ىو ( 3( ىناك تأثير لنشاط التعلم على مخرجات التعلم في التربية الإسلامية 2في التربية الإسلامية

( نتائج التعلم 4م ونشاط التعلم لنتائج التعلم في التربية الإسلامية يوجد تفاعل بين نموذج التعللطلاب التربية الإسلامية الذين يتعلمون مع نموذج التعلم لفريق دورة الألعاب ونشاط التعلم العالي

ولديهم نشاط يكون لها تأثير أفضل من الطلاب الذين يتعلمون مع نموذج التعلم للطلابتائج التعلم الخاصة بطلاب التعليم الإسلامي الذين يتعلمون باستخدام نموذج ( ن5تعليمي عالي

التعلم لفريق البطولة ونشاط التعلم العالي ليس لها تأثير أفضل من الطلاب الذين يتعلمون من خلال نموذج التعلم للطلاب ولديهم نشاط تعلمي عالي

الإسلامي تعلم ونتائج التعلم في التربيةوذج التعلم نشاط الالكلمات المفتاحية نم

vii

ABSTRACT

Tolaah NIM 1540101298 The Effect of Cooperative Learning Model

and Student Performance in Learning on Results Learning Islamic

Religious Education (Experimental Study at SMP Negeri 24 Serang City)

Problem in this study are still many learners have many difficulties

in the learning process The problem is caused by several factors among

others human resources factors both from educators and learners

themselves The research objectives are 1) to know the effect of

cooperative learning model on the learning result of Islamic religious

education 1) to know the influence of learning activeness towards the

learning result of Islamic religious education 3) to know the interaction

between the cooperative learning model and the learning activity of the

learners toward the learning result Islamic religious education 4) to find

out the learning result of Islamic religious education learners who learn

with cooperative learning model team tournament team and high learning

activeness is better than learners who learn with cooperative learning

model student achievement division team and have high learning

activeness 5) to find out the learning result of Islamic religious education

learners who study with the model of learning team tournament team and

the activity of low learning its better than learners who learn with learning

model student achievement team and have activeness low learning

The method used is experiment with factorial design 2 x 2 when

learners learn activeness as moderator variable The population and sample

of the study were students of class VIII SMP Negeri 24 Serang City in the

20162017 lesson year 64 people were taken at random Statistical

analysis technique using SPSS serie 16 aid at significance level α=005

The conclusion of this research is 1) overall there is influence of

learning model to learning result of Islamic religious education 2) there is

influence of learning to learning result of Islamic religious education 3)

there is an interaction between the learning model and the learning activity

on the learning outcomes of Islamic religious education 4) learning

outcomes Islamic religious education learners with learning model team

tournament team and high learning activeness influence better than

learners who learn with student achievement division student learning

model and have high learning activeness 5) learning outcomes of Islamic

religious education learners who learn with learning model tournament

team and high learning activeness does not affect better than learners who

learn with learning model student achievement division team and have

high learning activeness

Keywords learning model learning activity and learning result of

Islamic religious education

viii

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik

hidayah serta inayah-Nya sehingga tesis magister ini dapat diselesaikan

tepat pada waktunya Shalawat serta salam tetap tercurah kepada baginda

Rasulullah SAW keluarga para sahabat serta para pengikutnya yang setia

hingga akhir zaman

Tesis magister ini kemugkinan besar tidak dapat diselesaikan

tanpa bantuan dari berbagai pihak oleh karenanya penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-

tingginya terutama kepada

1 Prof Dr H Fauzul Iman MA Rektor Universitas Islam Negeri

Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang telah memberikan

kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di UIN SMH Banten

2 Prof Dr HB Syafuri MHum Direktur Pascasarjana Universitas

Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang telah

memberikan saran dan motivasi

3 Dr Muhajir MA Ketua Program Studi Pascasarjana Pendidikan

Islam Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

yang selalu memberikan untuk menyelesaikan tesis ini

4 Dr Hj Hunainah MM Sekertaris Program Studi Pascasarjana

Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Sultan Maulana

Hasanuddin Banten yang selalu sabar memberikan arahan dan

bimbingan dalam penyusunan proposal tesis

5 Dr Hidayatullah MPd sebagai pembimbing I yang selalu sabar

membimbing penulis dalam menyelesaikan tesis ini

ix

6 Dr H Shobri Kom MPd sebagai pembimbing II yang telah

memberikan arahan dan bimbingan pada penulisan tesis ini

7 Seluruh Dosen Pascasarjana yang telah berbagi ilmu semoga ilmunya

berkah

8 Suamiku tercinta Mochamad Jono SPd yang telah memberikan

motivasi sungguh besar perjuangannya Dan anakku tercinta Jihan

Putriana Muhamad Saliudin Naila Akila Zahira dan Muhamad

Malik Ibrahim pelita dan pemberi semangat hidup

9 Teman-teman pascasarjana yang selalu mengingatkan dan memotivasi

untuk tetap semangat

Atas segala bantuan yang telah diberikan penulis berharap semoga

Allah SWT membalasnya dengan pahala yang berlimpah AminPenulis

juga menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari

segi isi maupun metodologi penulisannya Untuk itu kritik dan saran dari

pembaca sangat penulis harapkan guna perbaikan selanjutnya

Akhir kata hanya kepada Allah penulis berharap semoga tesis ini

bermanfaat bagi kita semua Amin

Serang 26 Oktober 2017

TOLAAH

NIM 1540100351

x

DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN i

PENGESAHAN ii

PERSETUJUAN TIM PENGUJI iii

NOTA DINAS PEMBIMBING iv

ABSTRAK v

KATA PENGANTAR viii

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xiv

DAFTAR GAMBAR xvi

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah 1

B Identifikasi Masalah 11

C Pembatasan Masalah 12

D Rumusan Masalah 12

E Tujuan Penelitian 13

F Kegunaan Penelitian 14

G Sistematika Pembahasan 15

BAB II PENYUSUNAN KERANGKA TEORETIS DAN

PENGAJUAN HIPOTESIS

A Deskripsi Teoretis 17

1 Model Pembelajaran 17

a Pengertian Model Pembelajaran 19

b Karakteristik Model Pembelajaran 21

xi

c Macam-macam Model Pembelajaran 24

d Model-model Pembelajaran Kooperatif 28

1) Pengertian Model Pembelajaran

Kooperatif 28

2) Langkah-langkah Model

Pembelajaran Kooperatif 29

e Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

TGT 33

1) Pengertian Model Pembelajaran TGT 33

2) Langkah-langkah Model

Pembelajaran TGT 34

f Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD 39

1) Pengertian Model Pembelajaran

STAD 39

2) Langkah-langkah Model

Pembelajaran STAD 42

g Persamaan dan Perbedaan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dan

STAD 48

2 Keaktifan Belajar 50

a Pengertian Keaktifan Belajar 50

b Macam-macam Keaktifan Belajar 53

3 Hasil Belajar 56

a Pengertian Belajar 56

xii

b Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil

Belajar 58

c Hasil Belajar dengan Model TGT dan

STAD 59

d Metari Aqidah Akhlak 60

1) Pengertian Aqidah Akhlak 60

2) Pembelajaran Aqidah Akhlak 62

B Kajian Penelitian yang Relevan 66

C Kerangka Berpikir 70

D Pengajuan Hipotesis 76

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian 79

B Tempat dan Waktu Penelitian 80

C Metode dan Rancangan Penelitian 81

D Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel 85

E Teknik Pengumpulan Data 89

F Instrumen Penelitian 91

1 Variabel Keaktifan Belajar Peserta Didik 91

a Definisi Konsep 91

b Definisi Operasional 92

c Kisi-kisi Instrumen 92

d Kalibrasi Instrumen 95

2 Variabel Hasil Belajar 100

a Definisi Konsep 100

b Definisi Operasional 101

xiii

c Kisi-kisi Instrumen 102

d Kalibrasi Instrumen 105

G Pelaksanaan Perlakuan 110

H Teknik Analisis Data 111

I Hipotesis Statistik 116

BAB IV HASIL PENELITIAN

A Deskripsi Data 118

B Pengujian Persyaratan Analisis 121

1 Pengujian Normalitas Data 121

2 Pengujian Homogenitas Data 123

C Pengujian Hipotesis 124

D Pembahasan Hasil Temuan Penelitian

E Keterbatasan Penelitian 142

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A Simpulan 144

B Implikasi 145

C Saran 147

DAFTAR PUSTAKA 149

LAMPIRAN-LAMPIRAN 154

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 21 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif 30

Tabel 22 Cara Menentukan Penghargaan 37

Tabel 23 Fase-fase dalam Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe TGT 38

Tabel 24 Kriteria Pemberian Skor Peningkatan Individu 45

Tabel 25 Tingkat Penghargaan Kelompok Model

Pembelajaran STAD 46

Tabel 26 Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD 47

Tabel 31 Jadwal Pelaksanaan Penelitian 81

Tabel 32 Desai Penelitian Faktorial 2 x 2 84

Tabel 33 Pembagian Sampel Kedua Kelompok Penelitian 89

Tabel 34 Kisi-kisi Angket Keaktifan Belajar Peserta Didik 93

Tabel 35 Skor Jawaban Angket Keaktifan Belajar Peserta

Didik 94

Tabel 36 Hasil Uji Validitas Item Angket Keaktifan Peserta

Didik 97

Tabel 37 Standar Penilaian Koefisien Validitas dan

Reliabilitas 99

Tabel 38 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Keaktifan Belajar 100

Tabel 39 Kisi-kisi Soal Aqidah Akhlak 102

Tabel 310 Hasil Uji Validitas Tes Hasil Belajar 106

Tabel 311 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Hasil Belajar 107

Tabel 312 Hasil Perhitungan Daya Pembeda 109

xv

Tabel 41 Deskripsi Data Hasil Belajar PAI Tiap Kelompok 119

Tabel 42 Perhitungan Uji Normalitas Data 122

Tabel 43 Perhitungan Uji Homogenitas 123

Tabel 44 Rangkuman Hasil Uji-t Model Pembelajaran

Terhadap Hasil Belajar PAI 124

Tabel 45 Rangkuman Hasil Uji-t Keaktifan Belajar

Terhadap Hasi Belajar PAI 125

Tabel 46 Rangkuman Uji Anova Dua Jalur Dengan Interaksi 126

Tabel 47 Rangkuman Hasil Uji-t Model Pembelajaran TGT

dan STAD Keaktifan Belajar Tinggi 128

Tabel 48 Rangkuman Hasil Uji-t Model Pembelajaran TGT

dan STAD Keaktifan Belajar Rendah 130

Tabel 49 Rangkuman Hasil Uji Tukey 132

Tabel 410 Rekapitulasi Hasil Belajar PAI 133

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 41 Grafik Deskripsi Data 121

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan proses edukatif yang

mempunyai tujuan membawa peserta didik pada pengalaman

baru yang belum pernah dialami sebelumnya Undang-undang

nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

menyatakan bahwa ldquoPendidikan Nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan bentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa bertujuan untuk perkembangannya potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa berakhlak mulia sehat berilmu cakap kreatif

mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta

bertanggung jawabrdquo

Dalam perspektif Islam tidak dijelaskan secara rinci dan

operasional mengenai proses belajar proses kerja sistem memori

akal dan proses dikuasainya pengetahuan dan keterampilan

2

manusia Namun Islam menekankan dalam signifikasi fungsi

kognitif (akal) dan fungsi sensori (indera-indera) sebagai alat-alat

penting untuk belajar sangat jelas Sebagaimana firman Allah

SWT dalam surat An-Nahl ayat 78

مع هاتكم لا ت علمون شيئا وجعل لكم الس والله أخرجكم من بطون أم (٨٧والأبصار والأفئدة لعلكم تشكرون )النحل

Artinya Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam

Keadaan tidak mengetahui sesuatupun dan Dia memberi kamu

pendengaran penglihatan dan hati agar kamu bersyukur (QS

An-Nahl 78)

Hasil belajar merupakan hasil dari usaha-usaha yang telah

dilakukan Belajar Pendidikan Agama Islam memerlukan suatu

strategi yang tepat supaya hasil yang yang dicapai maksimal dan

berpengaruh pada hasil belajar peserta didik Pendidik harus

dapat memilih model-model yang sesuai dengan pokok bahasan

yang disampaikan dan juga mempunyai cara-cara yang menarik

sehingga peserta didik mempunyai minat yang tinggi terhadap

pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)

Keberhasilan proses pembelajaran dalam kegiatan

pendidikan di sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain

3

pendidik peserta didik kurikulum lingkungan belajar dan

lainnya pendidik dan peserta didik merupakan dua faktor

terpenting dalam proses pembelajaran Pentingnya faktor

pendidik dan peserta didik dapat dirunut melalui pemahaman

hakekat pembelajaran yakni sebagai usaha sadar pendidik untuk

membantu peserta didik agar dapat belajar sesuai dengan

kebutuhan dan minatnya

Untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan proses

pembelajaran pendidik perlu memahami hal-hal yang

mempengaruhi proses belajar peserta didik baik yang

menghambat maupun yang mendukung Selain itu pendidik

harus memahami tentang model atau strategi pembelajaran yang

efektif yang dapat membantu peserta didik agar dapat belajar

secara optimal dan mampu meningkatkan keaktifan peserta didik

dalam proses belajar

Salah satu usaha pendidik dalam meningkatkan hasil

belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) pada peserta didik yaitu

dengan menerapkan pembelajaran melalui tugas dan umpan balik

Dimana tujuan pemberian tugas ini adalah peserta didik tetap

4

belajar dirumah dan dapat dimanfaatkan waktu di luar jam

pelajaran sekolah sehingga peserta didik yang kurang paham

terhadap materi yang disampaikan akan menjadi lebih mengerti

karena adanya latihan di rumah umpan balik disini berupa

pembahasan kembali tugas yang diberikan pada materi terdahulu

Dengan umpan balik diharapkan peserta didik yang kesulitan

mengenai konsep-konsep pada materi yang telah diberikan dapat

terbantu sehingga hasil belajar PAI peserta didik meningkat

Dalam pembelajaran PAI keaktifan peserta didik

cenderung masih rendah Misalnya pada saat peserta didik

menjelaskan hasil pekerjaannya kepada teman yang lain serta

bekerjasama dan hubungan dengan peserta didik lain Keaktifan

peserta didik dalam mengajukan ide pada pendidik memberikan

tanggapan atau komentar terhadap peserta didik lain bertanya

kepada pendidik tentang materi yang disampaikan menyanggah

atau menyetujui ide pengerjaan soal dari teman juga masih

rendah

Guru sebagai pendidik dan pengajar bertugas untuk

memberi kemudahan untuk peserta didik dalam menerima ilmu

5

atau materi yang telah diajarkan Menurut Isjoni seorang

pendidik harus memiliki sikap-sikap sebagai berikut 1) mampu

menciptakan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan 2)

membantu dan mendorong peserta didik untuk mengungkapkan

dan menjelaskan keinginan dan pembicaraannya baik secara

individual maupun kelompok 3) membantu kegiatan-kegiatan

dan menyediakan sumber atau peralatan serta membantu

kelancaran belajar mereka 4) membina peserta didik agar setiap

orang merupakan sumber yang manfaat bagi yang lainnya 5)

menjelaskan tujuan kegiatan pada kelompok dan mengatur

penyebaran dalam bertukar pendapat1

Djamarah menyatakan bahwa ldquoTujuan dari penyampaian

variasi metode mengajar dan aplikasinya dalam pengajaran

adalah 1) meningkatkan dan memelihara perhatian peserta didik

terhadap relevansi proses belajar mengajar 2) memberikan

kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi 3) membentuk

sikap positif terhadap pendidik dan sekolah 4) memberi

1Isjoni Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok

(Bandung Alfabeta 2007) h62

6

kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual 5)

mendorong anak didik untuk belajar2

Keberhasilan dalam meningkatkan kualitas belajar

mengajar di sekolah diperlukan suatu adanya pendekatan yang

relevan dengan tuntutan kurikulum yang ada salah satu

pendekatan yang digunakan dalam proses kegiatan belajar

mengajar di sekolah adalah pembelajaran Pendidikan Agama

Islam (PAI) materi perilaku terpuji dengan menggunakan model-

model pembelajaran kooperatif

Metode pembelajaran ceramah kurang menarik bagi

peserta didik apalagi jika diterapkan pada anak seusia Sekolah

Menengah Pertama (SMP) Mengingat usia mereka masih

tergolong usia anak-anak yang secara psikologis gemar bermain

maka keinginan untuk bermain tersebut diupayakan terarah dan

bermakna walaupun sambil bermain mereka tetap belajar Belajar

sambil bermain perlu diterapkan pada anak didik agar dapat

2 Djamarah Syaiful Bahri Psikologi Belajar Guru dan Anak Didik

Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoretis Psikologis (PT Rineka

Cipta Jakarta 2005) h181-186

7

belajar dengan nyaman dan menyenangkan3 Dengan demikian

diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal

Menurut Slavin yang dikutip oleh Buchari Alma model

pembelajaran kooperatif atau Cooperative Learning merupakan

suatu model pembelajaran dengan menggunakan kelompok kecil

bekerjasama Keberhasilan dari model ini sangat tergantung pada

kemampuan aktivitas anggota kelompok baik secara individual

maupun dalam bentuk kelompok4 Dalam pembelajaran

kooperatif belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman

kelompok belum menguasai bahan pelajaran5 Dengan kata lain

dalam menyelesaikan tugas kelompoknya setiap peserta didik

anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling

membantu satu sama lain

Seperti kita ketahui pembelajaran kooperatif memiliki

berbagai jenis diantaranya yaitu TGT (Teams Games

Tournament) STAD (Student Team Achievment Divition atau

3 Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology Developing

Learners (Boston Pearson 2011) h 443 4 Buchari Alma Pendidik Profesional Menguasai Metode dan

Terampil Mengajar (Bandung PT Alfabeta 2009) h81 5Shlomo Sharen Handbook of Cooperative Learning (Terj Sigit

Prawoto Yogyakarta Familia 2012) h 38

8

pembagian pencapaian tim peserta didik) TAI (Team Accelrated

Instruction atau percepatan pengajaran tim) CIRC (Cooperative

Integrated Reading and Composition) Jigsaw (teka-teki) Group

Investigation (Kelompok Investigasi) Learning Together (Belajar

Bersama) Complex Instruction (Pengajaran Kompleks) Structur

Dyadic Method (Metode Struktur Berpasangan)

Berdasarkan beberapa model pembelajaran kooperatif

penulis ingin mengambil model pembelajaran TGT (Teams

Games Tournament) dan model pembelajaran STAD (Student

Team Achievment Divition) Dengan model pembelajaran TGT

dan STAD akan menjadikan peserta didik memiliki banyak

kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan mengelola

informasi yang didapat dan dapat meningkatkan keterampilan

berkomunikasi Anggota kelompok bertanggung jawab atas

keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang

dipelajari serta dapat menyampaikan kepada kelompoknya

Dengan demikian keaktifan peserta didik dalam belajar sangat

mendukung untuk model pembelajaran Team Games Tournamen

(TGT) dan Student Team Achievment Divition (STAD)

9

Berdasarkan pengamatan dan data yang dimiliki penulis

fenomena yang terjadi di SMP Negeri 24 Kota Serang terdapat

beberapa masalah yang dihadapi terutama dalam mata pelajaran

PAI kelas VIII sub pokok bahasan tentang perilaku terpuji

proses pembelajaran di sekolah kurang meningkatkan kreatifitas

dan keaktifan peserta didik Melalui observasi dan nilai hasil

belajar yang diperoleh peserta didik ketika penulis melakukan

proses belajar mengajar secara kualitas masih sangat rendah dan

pembelajaran masih berpusat pada pendidik Dari 175 peserta

didik hanya 50 peserta didik yang nilainya tuntas Tingkat

ketuntasan hanya mencapai 2985 Peserta didik mengalami

banyak kesulitan dalam proses pembelajarannya Masalah

tersebut disebabkan oleh beberapa faktor antara lain faktor

sumber daya manusia baik dari pendidik maupun peserta didik itu

sendiri

Faktor sumber daya manusia salah satunya adalah

pendidik dimana memiliki peran sebagai penyampai pesan

melalui proses pembelajaran Pendidik dalam proses

pembelajaran masih menggunakan model konvensional yang

10

belum memunculkan kreatifitas dan keaktifan peserta didik dalam

kegiatan pembelajaran di kelas sehingga suasana belajar

didominasi oleh pendidik Upaya untuk meningkatkan

pembelajaran yang berpusat pada peserta didik tidak terlepas dari

berbagai faktor yang mempengaruhinya Dalam hal ini diperlukan

pendidik yang kreatif yang dapat membuat pembelajaran lebih

menarik dan disukai oleh peserta didik

Apabila hal tersebut dibiarkan maka akan berpengaruh

negatif terhadap hasil belajar peserta didik Selain itu mutu

pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) menjadi rendah

Untuk mengatasi masalah tersebut penulis ingin mencoba

menerapkan model pembelajaran TGT dan STAD sebagai

penghubung penyampaian materi yang akan diberikan kepada

peserta didik

Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan penelitian

tentang pengaruh model pembelajaran kooperatif dan keaktifan

belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI

11

B Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di

atas maka dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini

sebagai berikut

1 Masih rendahnya hasil belajar PAI yang dicapai oleh peserta

didik

2 Tingkat keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran

berbeda-beda

3 Pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik cenderung

berpusat pada pendidik

4 Dalam proses pembelajaran pendidik masih menggunakan

model pembelajaran konvensional

5 Pada proses pembelajaran peserta didik lebih banyak

mendengarkan penjelasan guru

6 Peran peserta didik dalam proses pembelajaran sangat

tergantung dari waktu yang diberikan oleh pendidik

12

C Pembatasan Masalah

Agar ruang lingkup pembahasan penelitian masih dalam

kemampuan penulis maka perlu dilakukan pembatasan masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut

1 Perlakuan dalam penelitian ini hanya pada penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD

2 Keaktifan peserta didik sebagai variabel atribut

3 Hasil belajar peserta didik sebagai variabel terikat

4 Materi pembahasan dalam penelitian adalah materi

membiasakan perilaku terpuji

5 Pusat pembelajaran yang dilakukan peserta didik lebih

berpusat pada siswa

6 Populasi yang digunakan adalah peserta didik kelas VIII

7 Tempat penelitian adalah SMP Negeri 24 Kota Serang

D Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang identifikasi dan batasan

masalah yang telah dikemukakan di atas maka dapat dirumuskan

masalah penelitian sebagai berikut

13

1 Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap hasil

belajar PAI

2 Apakah terdapat pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil

belajar

3 Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dan

keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI

4 Apakah hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih

tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi

5 Apakah hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih

tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah

E Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas

tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut

1 Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap

hasil belajar PAI

14

2 Untuk mengetahui pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil

belajar

3 Untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran dan

keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI

4 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar

dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi

lebih tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar

tinggi

5 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar

dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah

lebih tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar

rendah

F Kegunaan Penelitian

Sedangkan setelah penelitian ini dilaksanakan

diharappkan dapat memberikan kegunaan Adapun kegunaan

penelitian ini adalah sebagai berikut

15

1 Dapat dijadikan bahan referensi bagi pendidik tentang

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan

STAD

2 Sebagai bahan referensi untuk meningkatkan pembelajaran

yang berpusat pada peserta didik dan hasil belajar peserta

didik

3 Hasil penelitian ini memberikan sumbangan bagi sekolah

untuk membuat kebijakan tentang variasi dalam pembelajaran

dan peningkatan profesionalisme pendidik serta meningkatkan

mutu proses pembelajaran

G Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah proses pembahasan dalam

penulisan tesis ini maka dibuat sistematika pembahasan sebagai

berikut

Bab Kesatu Pendahuluan yang berisi Latar Belakang

Masalah Identifikasi Masalah Batasan Masalah Rumusan

Masalah Kegunaan Penelitian dan Sistematika Pembahasan

16

Bab Kedua Tinjauan pustaka yang terdiri dari Kajian

Teori Kajian Penelitian yang Relevan Kerangka Berfikir dan

Pengajuan Hipotesis

Bab Ketiga Metodologi Penelitian yang berisi Tujuan

Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Metode dan Rancangan

Penelitian Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Teknik

Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Pelaksanaan Perlakuan

Teknik Analisis Data dan Hipotesis Statistik

Bab Keempat Hasil Penelitian yang terdiri dari

Deskripsi Data Pengujian Persyaratan Analisis Pengujian

Hipotesis Pembahasan Hasil Temuan Penelitian dan

Keterbatasan Penelitian

Bab Kelima Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan

Saran-Saran

17

BAB II

KERANGKA TEORITIS KERANGKA BERPIKIR

DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A Deskripsi Teori

1 Model Pembelajaran

Model pembelajaran memiliki makna yang lebih luas dari

pada strategi metode atau prosedur pembelajaran Istilah model

pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dipunyai

oleh strategi atau metode pembelajaran Bagi guru model

pembelajaran sangat diperlukan pada saat mengajar Mengajar

adalah menyampaikan pengetahuan pada anak Menurut

Sardiman mengartikan mengajar adalah sebagai aktivitas

mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan

menghubungkan dengan anak sehingga terjadi proses belajar6

Sedangkan menurut Moh Uzer Usman mengajar adalah

bagaimana seorang guru membantu siswa dalam proses belajar

6 Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta

Rajawali Press2011)h46

18

mengajar dan mengatasi berbagai masalah yang ada7 Dalam

kegiatan belajar mengajar seorang guru harus dapat mengarahkan

siswa kedalam situasi yang kondusif dan dapat mengatasi

memecahkan masalah yang timbul serta dapat mengorganisir

situasi proses belajar mengajar baik di kelas maupun dilapangan

Dalam menyampaikan atau menularkan pengetahuan dan

pandangan sangat dituntut siswa maupun guru mengerti

bahanmateri yang dibicarakan dalam kegiatan mengajar sehingga

proses belajar mengajar akan menjadi sukses Hadits Anas bin

Malik tentang membuat mudah gembira dan kompak sebagai

berikut

روا ولا عن أنس بن ما لك عن النب صلى الله عليه وسلم قال يسروا وبشرواولا ت ن فروا ) اخرجه البخا ري في كتاب العلم( ت عس

Artinya Dari Anas bin Malik dari Nabi SAW ldquomudahkanlah dan

jangan kamu persulit Gembirakanlah dan jangan kamu membuat

larirdquo (HR Abu Abdillah Muhammad bin Ismail Al-Bukhori Al-

Jursquofi)

Hadits diatas menjelaskan bahwa proses pembelajaran

harus dibuat dengan mudah sekaligus menyenangkan agar siswa

7 Moh Uzer Usman Strategi Pembelajaran (Jakarta

Erlangga2008)h6

19

tidak tertekan secara psikologis dan tidak merasa bosan terhadap

suasana di kelas serta apa yang diajarkan oleh gurunya Dan

suatu pembelajaran juga harus menggunakan metode yang tepat

disesuaikan situasi dan kondisi terutama dengan

mempertimbangkan keadaan orang yang akan belajar

Sementara Mosston mendefenisikan mengajar adalah

kemampuan untuk mengetahui dan menggunakan hubungan-

hubungan yang mungkin dengan guru dalam seluruh domain8

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

Mengajar juga berarti kemampuan berprilaku dengan cara yang

tepat menggunakan model mengajar yang tepat untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan

a Pengertian Model Pembelajaran

Mengajar adalah perbuatan kompleks Perbuatan yang

kompleks dapat diterjemahkan sebagai penggunaan secara

integratif sejumlah komponen yang terkandung dalam perbuatan

mengajar itu untuk menyampaikan pesan pengajaran Oleh karena

8 Mosston M Teaching Physical Education (4th ed) ( New York

Macmillan1994)h3

20

itu dalam dunia pembelajaran ada baiknya pendidik

menggunakan suatu protipe dari suatu teori atau model Disebut

model karena hanya merupakan garis besar atau pokok-pokok

yang memerlukan pengembangan yang sangat situasional

Menurut Suprijono bahwa ldquoModel pembelajaran adalah

pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan

pembelajaran di kelas maupun tutorialrdquo9 Hal yang sama

dikemukakan oleh Rosdiani bahwa model pembelajaran

merupakan sebuah rencana yang dimanfaatkan untuk

merancang10

Sedangkan menurut Joyce dan Weil mengatakan

bahwa

Models of teaching are really models of learning As we

help students acquire information ideas skills way of

thinking and means of expressing themselves we are also

teaching them how to learnrdquo Model mengajar sama

artinya dengan model pembelajaran

9 Suprijono Agus Cooperative Learning (Yogyakarta Pustaka

Belajar 2011) h46 10

Dini Rosdiani Model Pembelajaran Langsung dalam Pendidikan

Jasmani dan Kesehatan (BandungAlfabeta 2012) h5

21

Model pembelajaran membantu peserta didik memperoleh

informasi ide keterampilan cara berpikir dan mengekspresikan

ide model pembelajaran juga berfungsi sebagai pedoman untuk

mengajar11

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah diuraikan di

atas mengenai model pembelajaran tersebut maka penulis

menyimpulkan model pembelajaran adalah cara-cara yang

digunakan pendidik dalam mengajar yang sudah direncanakan

sebelumnya guna menyampaikan informasi ide-ide dan

keterampilan kepada peserta didik

b Karakteristik Model Pembelajaran

Ismail yang dikutip oleh Rachmadi Widdiharto

menyebutkan bahwa istilah model pembelajaran mempunyai

empat ciri khusus yang tidak dipunyai oleh strategi atau metode

tertentu yaitu

1) Rasional teoritik yang logis yang disusun oleh penciptanya

2) Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai

11

Joyce Beruce and Marsha Weil Models of Teaching (United States

of America Allyn and Bacon 2009) h7

22

3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut

berhasil

4) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran

tercapai12

Menurut Rangke L Tobing dkk sebagimana dikutip oleh

Indrawati dan Wanwan Setiawan mengidentifikasi lima

karakteristik suatu model pembelajaran yang baik13

yang

meliputi berukut ini

1) Prosedur ilmiah

Suatu model pembelajaran harus memiliki suatu prosedur

yang sistematik untuk mengubah tingkah laku peserta didik atau

memiliki sintaks yang merupakan urutan langkah-langkah

pembelajaran yang dilakukan guru-peserta didik

2) Spesifikasi hasil belajar yang direncanakan

Suatu model pembelajaran menyebutkan hasil-hasil

belajar secara rinci mengenai penampilan peserta didik

12

Widdiharto Rahmadi Model-Model Pembelajaran Matematika

SMP(Yogyakarta Dirjen Dikdasmen PPPG Matematika 2004) h3 13

Indrawati dan Wanwan Setiawan Pembelajaran Aktif Kreatif

Efektif dan Menyenangkan untuk Guru SD (Jakarta PPPPTK IPA 2009) h27

23

3) Spesefikasi lingkungan belajar

Suatu model pembelajaran menyebutkan secara tegas

kondisi lingkungan di mana respon peserta didik diobservasi

4) Kriteria penampilan

Suatu model pembelajaran merujuk pada kriteria

penerimaan penampilan yang diharapkan dari para peserta didik

Model pembelajaran merencanakan tingkah laku yang diharapkan

dari peserta didik yang dapat didemonstrasikannya setelah

langkah-langkah mengajar tertentu

5) Cara-cara pelaksanaannya

Semua model pembelajaran menyebutkan mekanisme

yang menunjukkan reaksi peserta didik dan interaksinya dengan

lingkungan

Guru sebagai perancang pembelajaran harus mampu

mendisain seperti apa pembelajaran yang akan dilaksanakan

Model pembelajaran merupakan disain pembelajaran yang akan

dilaksanakan guru di dalam kelas Dengan melihat beberapa ciri

khusus dan karakteristik model pembelajaran tersebut di atas

dapat disimpulkan bahwa sebelum mengajar guru harus

24

menentukan model pembelajaran yang akan digunakan Dengan

model pembelajaran guru dapat melaksanakan proses

pembelajaran sesuai dengan pola tujuan tingkah laku

lingkungan dan hasil belajar yang direncanakan Dengan

demikian proses pembelajaran akan berjalan dengan baik dan

tepat sesuai dengan mata pelajarannya

c Macam-macam Model Pembelajaran

Model pembelajaran yang dikembangkan oleh para ahli

dalam usaha mengoptimalkan hasil belajar peserta didik cukup

banyak di antaranya adalah

1) Model Pembelajaran Kontekstual (constextual teaching and

learning-CTL) menurut Nurhadi dalam Rusman adalah

konsep belajar yang dapat membantu pendidik mengaitkan

antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata

peserta didik dan mendorong peserta didik membuat

hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan

25

penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota

keluarga dan masyarakat14

2) Model Pembelajaran Kooperatif (Coorperative learning)

menurut Yatim Riyanto pengertian pembelajaran kooperatif

adalah model pembelajaran yang dirancang untuk

membelajarkan kecakapan akademik (academic skill)

sekaligus keterampilan social (social skill) termasuk

interpersonal skill15

3) Model Pembelajaran Quantum menurut Sugianto

merupakan ramuan atau rakitan dari berbagai teori atau

pandangan psikologi kognitif dan pemograman

neurologineurolinguistik yang jauh sebelumnya sudah

ada16

4) Model Pembelajaran Terpadu menurut Sugianto pada

hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang

memungkinkan peserta didik baik secara individual

14

Rusman Model-model Pebelajaran Mengembangkan

Profesionalisme Pendidik (Jakarta Raja Grafindo Persada 2012) h189 15

Yatim Riyanto Paradigma Pembelajaran Sebagai referensi bagi

Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas

(Jakarta Kencana 2009) h267 16

Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif (Surakarta Panitia

Sertifikasi Pendidik Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009) h70

26

maupun kelompok aktif mencari menggali dan

menemukan model yang mencoba memadukan beberapa

pokok bahasan Melalui pembelajaran terpadu peserta didik

dapat memperoleh pengalaman langsung sehingga dapat

menambah kekuatan untuk menerima menyimpan dan

memproduksi kesan-kesan tentang hal-hal yang

dipelajarinya17

5) Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) menurut

Sugianto dirancang untuk membantu mencapai tujuan-

tujuan seperti meningkatkan keterampilan intelektual dan

investigative memahami peran orang dewasa dan

membantu peserta didik untuk menjadi pelajar yang

mandiri18

6) Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

menurut Sofan Amri amp Iif Khoiru Ahmadi merupakan salah

satu model pengajaran yang dirancang khusus untuk

mengembangkan belajar peserta didik tentang pengetahuan

17

Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif (Surakarta Panitia

Sertifikasi Pendidik Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009) h124 18

Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif (Surakarta Panitia

Sertifikasi Pendidik Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009) h151

27

prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur

dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi

selangkah19

7) Model Pembelajaran diskusi menurut Sofan Amri amp Iif

Khoiru Ahmadi adalah sebuah interaksi komunikasi antara

dua orang atau lebih (sebagai suatu kelompok) Biasanya

komunikasi antara mereka kelompok berupa salah satu

ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya memberikan

rasa pemahaman yang baik dan benar20

Banyaknya model pembelajaran yang dikembangkan para

pakar tersebut tidaklah berarti semua pendidik menerapkan

semuanya untuk setiap mata pelajaran karena tidak semua model

cocok untuk setiap topik atau mata pelajaran Model-model yang

disebutkan di atas yang akan digunakan peneliti dalam

melakukan penelitian adalah model kooperatif yaitu tipe TGT dan

STAD Hal ini pemilihan model pembeajaran TGT dan STAD

berdasarkan dengan kesesuaian karakteristik peserta didik dan

19

Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi Proses Pembelajaran Kreatif

dan Inofatif Dalam Kelas Jakarta Prestasi Pustaka Publisher 2010) h39 20

Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi Proses Pembelajaran Kreatif

dan Inofatif Dalam Kelas Jakarta Prestasi Pustaka Publisher 2010) h165

28

materi pembelajaran dimana peserta didik di SMP Negeri 24

Kota Serang khususnya kelas VIII yang lebih aktif dalam kerja

kelompok dan adanya suatu kompetisi dalam proses

pembelajaran

d Model Pembelajaran Kooperatif

1) Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Model banyak digunakan dalam berbagai kegiatan analisis

atau desain karena model yang dibuat dapat membantu

memperjelas prosedur hubungan serta keadaan keseluruhan dari

apa yang didesain tersebut Menurut Kauchak dan Eggen

mendefinisikan bahwa belajar kooperatif adalah sebagai

kumpuilan strategi mengajar yang digunakan peserta didik untuk

membantu satu dengan yang lain dalam mempelajari sesuatu

Berkaitan dengan hal itu maka cara belajar kooperatif ini juga

dinamakan ldquopengajaran teman sebayardquo21

Menurut Yatim Riyanto pembelajaran kooperatif adalah

model pembelajaran yang dirancang untuk membelajarkan

21

Eggen Paul amp Kauchak Don Strategi dan Model Pembelajaran

(Jakarta PT Indeks 2012) h319

29

kecakapan akademik (academic skill) sekaligus keterampilan

social (social skill) termasuk interpersonal skill22

Pembelajaran

kooperatif mengharuskan peserta didik belajar bersama dalam

kelompok-kelompok kecil saling membantu satu sama lain

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang menitik

beratkan kerja sama peserta didik dalam kelompok pembelajaran

yang tingkat kemampuan peserta didik berbeda-beda dengan

struktur heterogen untuk membantu memahami materi pelajaran

2) Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Terdapat enam langkah utama atau tahapan dalam

pembelajaran kooperatif Pembelajaran dimulai dengan pendidik

menyampaikan tujuan pelajaran dan memotivasi peserta didik

untuk belajar Tahap ini diikuti oleh penyajian informasi

Selanjutnya peserta didik dikelompokkan ke dalam kelompok

belajar Tahap ini diikuti bimbingan pendidik pada saat peserta

didik bekerja bersama untuk menyelesaikan tugas bersama

22

Yatim Riyanto Paradigma Baru Pembelajaran (Jakarta

Kencana2009) h267

30

mereka Tahap terakhir dari pembelajaran kooperatif adalah

presentasi hasil akhir kerja kelompok atau evaluasi tentang apa

yang telah dipelajari dan memberi penghargaan terhadap

kelompok maupun individu Adapun langkah-langkah yang

terdapat dalam model pembelajaran kooperatif disajikan pada

tabel 21 sebagai berikut

Tabel 21

Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif

Fase Aktifitas Pendidik

Aktifitas Peserta

Didik

Fase 1

Menyampaikan tujuan

dan memotivasi

peserta didik

Pendidik

menyampaikan semua

tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai pada

pelajaran tersebut dan

memotivasi peserta

didik belajar

Peserta didik

memperhatikan

tujuan pembelajaran

yang disampaikan

oleh pendidik supaya

peserta didik benar-

benar mengetahui

tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai

31

Fase 2

Manyajikan informasi

Pendidik menyajikan

informasi kepada

peserta didik dengan

jalan demonstrasi atau

lewat bahan bacaan

Peserta didik

memperhatikan

informasi yang

disampaikan oleh

pendidik supaya bisa

menyelesaikan

permasalahan dalam

belajar kelompok

Fase 3

Mengorganisasikan

peserta didik ke dalam

kelompok belajar

Pendidik menjelaskan

kepada peserta didik

bagaimana cara

membentuk kelompok

belajar dan membantu

setiap kelompok agar

melakukan transisi

secara efisien

Peserta didik belajar

kelompok sesuai

dengan kelompok

yang ditentukan dan

saling berinteraksi

untuk menyelesaikan

permasalahan yang

diberikan

32

Fase 4

Membimbing

kelompok bekerja dan

belajar

Pendidik membimbing

kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas

Peserta didik

mendiskusikan

permasalahn yang

diberikan dan

menentukan strategi

pemecahannya

Fase 5

Evaluasi

Pendidik mengevaluasi

hasil belajar tentang

materi yang telah

dipelajari atau masing-

masing kelompok

mempresentasikan hasil

kerjanya

Perwakilan dari

kelompok

mempresentasikan

hasil kerja mereka

dan kelompok lain

menanggapi

Fase 6

Memberikan

penghargaan

Pendidik mencari cara

untuk menghargai hasil

belajar individu dan

kelompok

Peserta didik

mendapatkan

penghargaan dari

pendidik baik berupa

pujian atau hadiah

33

Berdasarkan uraian di atas penulis mencoba memberikan

model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD dalam

proses pembelajaran PAI materi membiasakan perilaku terpuji

dimana model pembelajaran ini lebih berpusat pada peserta didik

dalam kelompok-kelompok kecil

e Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games

Tournament)

1) Pengertian Model Pembelajara TGT

Menurut Afrisanti Lusita pembelajaran koperatif model

TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif

yang mudah diterapkan melibatkan aktivitas seluruh peserta

didik tanpa harus ada perbedaan status melibatkan peran peserta

didik sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan

reinforcement Aktivitas belajar dengan permainan yang

dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT

memungkinkan peserta didik dapat belajar lebih rileks disamping

menumbuhkan tanggung jawab kerjasama persaingan sehat dan

keterlibatan belajar

34

Menurut Rusman TGT adalah salah satu tipe

pembelajaran kooperatif yang menempatkan peserta didik dalam

kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6

orang peserta didik yang memiliki kemampuan jenis kelamin dan

suku ras yang berbeda23

Pendidik menyajikan materi dan peserta

didik bekerja dalam kelompok mereka masing-masing Tugas

yang diberikan dikerjakan bersama-sama dengan anggota

kelompoknya Apabila ada dari anggota kelompok yang tidak

mengerti dengan tugas yang diberikan maka anggota kelompok

yang lain bertanggung jawab untuk memberikan jawaban atau

menjelaskannya sebelum mengajukan pertanyaan tersebut

kepada pendidik

2) Langkah-Langkah Pembelajaran TGT

Slavin menjelaskan ada lima komponen utama dalam

metode TGT yaitu pembelajaran awal kelompok belajar (team

study) permainan (games) turnamenkompetisi (tournament)

dan pengakuan kelompok (teams recognition)

23

Rusman Model-model Pembelajaran Mengembangkan

Profesionalisme Pendidik (Jakarta Rajawali Pers 2011) h 224-225

35

a) Pembelajaran awal

Pembelajaran awal dalam metode TGT tidaklah berbeda

dengan pembelajaran biasa atau pembelajaran klasikal oleh

pendidik hanya pelajaran difokuskan pada materi yang sedang

dibahas saja Tujuan pembelajaran awal adalah membentuk

peserta didik dalam kecakapan komunikasi menggali informasi

kecakapan bekerjasama dalam kelompok dan kecakapan dalam

memecahkan masalah Kegiatan awal akan dapat menentukan

kegiatan yang akan dilakukan berikutnya

b) Kelompok belajar (team study)

Kelompok belajar di susun dengan beranggotakan 4-5

orang yang mewakili percampuran dari berbagai keragaman

dalam kelas seperti kemampuan akademik jenis kelamin

rasetnis Pada kegiatan kelompok belajar seluruh peserta didik

mempelajari materi pelajaran dari berbagai sumber belajar (buku

teks internet) kemudian menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

disusun oleh pendidik Setelah peserta didik menjawab

pertanyaan-pertanyaan tersebut perwakilan peserta didik

mempresentasikan hasil belajarnya

36

c) Permainan (games)

Permainan dalam pembelajaran kooperatif akan

menimbulkan kekreatifan peserta didik Kegiatan belajar dengan

permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif TGT

memungkinkan peserta didik dapat belajar lebih rileks

Pertanyaan dalam games disusun dan dirancang dari materi-

materi yang telah disajikan untuk menguji pengetahuan peserta

didik yang diperoleh mewakili masingmasing kelompoksetiap

peserta didik mengambil sebuah kartu yang diberi nomor dan

menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor pada kartu

tersebut

d) Turnamen (tournament)

Turnamen adalah susunan beberapa games yang

dipertandingkan Biasanya dilaksanakan pada akhir minggu atau

akhir unit pokok pembehasan setelah pendidik memberikan

penyajian kelas dan kelompok telah mengerjakan lember

kerjanya Sebelum memulai pertandingan pendidik meminta

peserta didik ke kelompok pertandingan Pada meja pertandingan

37

disediakan 1 set lembar pertandingan kunci jawaban kartu

nomor (jumlahnya sesuai dengan nomor soal) dan format skor

pertandingan Adapun cara menentukan penghargaan pada model

pembelajaran TGT disajikan pada tabel 22 sebagai berikut

Tabel 22

Cara Menentukan Penghargaan

Kriteria Rata-rata Tim Penghargaan (award)

31-40 Cukup (Good team)

41-45 Baik (Great team)

gt 46 Amat baik (Super tim)

Adapun langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe

Teams Games Tournamen (TGT) dapat dilihat pada tabel 23

sebagai berikut

38

Tabel 23

Fase-fase dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

yaitu24

Fase Tingkah Laku Pendidik

Fase 1

Memotivasi peserta didik

dan menyampaikan tujuan

Pendidik memotivasi peserta didik belajar

dan menyampaikan tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut

Fase 2

Menyampaikan informasi atau

materi pelajaran

Pendidik menyajikan informasi dan

memberikan materi pelajaran kepada peserta

didik

Fase 3

Mengelompokkan peserta didik

secara heterogen

Pendidik menjelaskan kepada peserta didik

bagaimana caranya membentuk kelompok

agar melakukan transisi secara efisien dalam

belajar

24

Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan

Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi

Presindo 2012) h 65

39

Fase 4

Membimbing kelompok belajar

secara tournament

Pendidik memotivasi serta membimbing

kelompokkelompok belajar pada saat

mengerjakan tugas bersama serta memandu

peserta didik memainkan suatu permainan

sesuai dengan struktur pembelajaran

koopeartif

Fase 5

Evaluasi

Pendidik mengevaluasi hasil belajar peserta

didik menentukan skor individu dan skor

rata-rata kelompok

Fase 6

Memberikan Penghargaan

Pendidik memberikan penghargaan hasil

belajar individual dan kelompok

f Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

1) Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Model pembelajaran STAD pertama kali dikembangkan

oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John

Hopkin Menurut Slavin dalam Rusman model STAD merupakan

variasi pembelajaran kooperatif yang banyak diteliti25

Student

25

Rusman Model-model Pembelajaran Mengembangkan

Profesionalisme Pendidik (Jakarta Rajawali Pers 2011) h213

40

TeamsndashAchievement Divisions (STAD) merupakan salah satu tipe

model pembelajaran kooperatif yang paling banyak diteliti

Dalam model STAD kelompok terdiri atas empat sampai

lima peserta didik yang mewakili keseimbagan kelas dalam

kemampuan akademik jenis kelamin dan ras Kelompok

merupakan tampilan paling penting dari STAD dan penting pula

bagi pendidik dalam rangka mengarahkan anggota masing-

masing kelompok Slavin menyarankan peringkat para peserta

didik dalam kemampuan akademik dibuat terlebih dahulu

Masing-masing kelompok terdiri atas seorang peserta didik dari

kelompok atas seorang peserta didik dari kelompok bawah dan

dua orang peserta didik dengan kemampuan rata-rata

Pembentukan kelompok dengan cara semacam ini

bertujuan agar diperoleh kesetaraan di antara kelompok-

kelompok tersebut Keseimbangan dalam jenis kelamin dan ras

juga harus menjadi pertimbangan Dengan demikian masing-

masing kelompok kurang lebih sama dalam berbagai aspek

Pendidik memperesentasikan pelajaran dan kemudian peserta

didik bekerjasama tim untuk memastikan seluruh anggota tim

41

telah menuntaskan pelajaran dengan baik Akhirnya semua

peserta didik menjalani kuis perseorangan tentang pelajaran

tersebut dan pada saat itu mereka tidak boleh saling membantu

Adapun penghargaan yang diberikan adalah penghargaan

kelompok Karena skor kelompok didasarkan pada kemajuan

yang diperoleh peserta didik atas nilai sebelumnya siapapun bisa

menjadi ldquobintangrdquo kelompok dalam satu minggu itu

Jika peserta didik menginginkan kelompok mereka

memperoleh hadiah mereka harus membantu teman sekelompok

mereka dalam mempelajari materi Meskipun semua peserta didik

belajar bersama dalam kelompok mereka mereka tidak boleh

saling membantu dalam mengerjakan kuis yang merupakan

tanggung jawab individual Model ini mengaharuskan setiap

peserta didik menguasai materi sehingga dengan kemampuan

dasar yang berbeda setiap peserta didik memperoleh kesempatan

yang sama untuk berhasil

42

2) Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD

Menurut Slavin dalam Yatim Riyanto langkah-langkah

model STAD adalah sebagai berikut

a) Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara

heterogen (campuran menurut prestasi jenis kelamin suku

dan lain-lain)

b) Pendidik menyajikan pelajaran

c) Pendidik memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan

oleh anggota-anggota kelompok Anggotanya tahu

menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota

dalam kelompok itu mengerti

d) Pendidik meberi kuispertanyaan kepada seluruh peserta didik

Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu

e) Memberi evaluasi

f) Kesimpulan26

STAD terdiri atas lima komponen utama yaitu presentasi

kelas tim kuis skor kemajuan individual dan rekognisi tim

26

Yatim Riyanto Paradigma Baru Pembelajaran (Jakarta Kencana

2009) h268-269

43

Lima komponen utama dalam pembelajaran kooperatif akan

dijelaskan sebagai berikut

a) Presentasi kelas

Materi dalam STAD pertama-tama diperkenalkan

dalam presentasi di dalam kelas Ini merupakan pengajaran

langsung seperti yang sering kali dilakukan atau diskusi

pelajaran yang dipimpin oleh pendidik Bedanya presentasi

kelas dengan pengajaran biasa hanyalah presentasi tersebut

haruslah benarbenar berfokus pada unit STAD Dengan cara

ini para peserta didik akan menyadari bahwa mereka harus

benar-benar memberi perhatian penuh selama presentasi kelas

karena dengan demikian akan sangat membantu mereka

mengerjakan kuis-kuis dan skor kuis mereka menentukan skor

tim mereka

b) Tim

Tim terdiri dari empat atau lima peserta didik yang

mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja

akademik jenis kelamin ras dan etnisitas Fungsi utama dari

tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-

44

benar belajar dan lebih khususnya lagi adalah untuk

mempersiapkan anggotanya untuk bias mengerjakan kuis

dengan baik Setelah pendidik menyampaikan materi tim

berkumpul untuk mempelajari lembar kegiatan LKS atau

materi lainnya

c) Kuis

Setelah kegiatan tim para peserta didik akan

mengerjakan kuis individual Para peserta didik tidak

diperbolehkan untuk saling membantu dalam mengerjakan

kuis Sehingga tiap peserta didik bertanggung jawab secara

individual untuk memahami materinya7c760b13

d) Skor kemajuan individual

Tiap peserta didik dapat memberikan kontribusi poin

yang maksimal kepada timnya dalam sistem skor ini Setiap

peserta didik diberikan skor rdquoawalrdquo yang diperoleh dari rata-

rata kinerja peserta didik tersebut sebelumnya dalam

mengerjakan kuis yang sama Peserta didik selanjutnya akan

mengumpulkan poin untuk tim mereka berdasarkan tingkat

kenaikan skor kuis mereka dibandingkan dengan skor awal

45

mereka Kriteria pemberian skor dapat dilihat pada tabel 24

sebagai berikut

Tabel 24

Kriteria Pemberian Skor Peningkatan Individu27

No Skor tes Skor

peningkatan 1 Lebih dari 10 poin di bawah nilai awal 5

2 Antara 10 sampai 1 di bawah nilai awal 10

3 Antara 0 sampai 10 di atas nilai awal 20

4 Lebih dari 10 poin di atas nilai awal 30

5 Nilai terbaik (tidak berdasarkan nilai awal) 40

e) Rekognisi tim

Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk

penghargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai

kriteria tertentu Skor tim peserta didik dapat juga digunakan

untuk menentukan dua puluh persen dari peringkat mereka

Untuk menentukan tingkat penghargaan yang diberikan untuk

27

Zulfiani Tonih F Kinkin S Strategi Pembelajaran Sains

(JakartaLembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah 2009) h 141

46

prestasi kelompok dapat dilihat pada tabel 25 halaman 29

sebagai berikut

Tabel 25

Tingkat Penghargaan Kelompok Model

Pembelajaran STAD28

No Rata-Rata Kelompok Penghargaan

1 15 Good Team (Tim yang bagus)

2 20 Great Team (Tim yang hebat)

3 25 Super Team (Tim yang Super)

Adapun tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan dalam

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat

dilihat pada tabel 26 sebagai berikut

28

Zulfiani Tonih F Kinkin S Strategi Pembelajaran Sains

(JakartaLembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah 2009) h142

47

Tabel 26

Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD29

Fase Kegiatan Pendidik

Fase 1

Menyampaikan tujuan dan

memotivasi peserta didik

Menyampaikan semua tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

pada pelajaran tersebut dan

memotivasi peserta didik belajar Fase 2

Menyajikanmenyampaikan

Informasi

Menyajikan informasi kepada

peserta didik dengan jalan

mendemonstrasikan atau lewat

bahan bacaan

Fase 3

Mengorganisasikan peserta

didik dalam kelompok-

kelompok belajar

Menjelaskan kepada peserta didik

bagaimana caranya membentuk

kelompok belajar dan membentuk

setiap kelompok agar melakukan

transisi secara efisien

29

Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan

Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi

Presindo 2012) h 58

48

Fase 4

Membimbing kelompok

bekerja dan belajar

Membimbing kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas mereka

Fase 5

Evaluasi

Mengevaluasi hasil belajar tentang

materi yang telah diajarkan atau

masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil kerjanya Fase 6

Memberikan penghargaan

Mencari cara-cara untuk menghargai

baik upaya maupun hasil belajar

individu dan kelompok

g Persamaan dan Perbedaan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe TGT dan STAD

Berdasarkan uraian sebelumnya dapat disimpulkan

perbedaan dan persamaan antara model pembelajaran kooperatif

tipe STAD dan TGT Persamaan dalam model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dan TGT dapat dilihat dari kelompok

belajar dimana pada STAD dan TGT ini peserta didik dibagi

49

menjadi kelompok kecil yang heterogen30

jika dilihat ketika

proses pembelajaran berlangsung kedua model pembelajaran

tersebut sama-sama melakukan diskusi kelompok peserta didik

bekerja di dalam tim untuk menjawab pertanyaan LKS yang

dibuat oleh pendidik dan memastikan seluruh anggota tim

menguasai pelajaran tersebut31

dan pada saat akhir dari

pembelajaran kedua model pembelajaran ini sama-sama

memberikan penghargaan (rekognisi tim) pada setiap kelompok

yang terbaik32

Sedangkan perbedaan antara model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dan TGT dapat dilihat dari sistem penilaian

pangkatan individu dalam STAD penilaian menggunakan kuis

individual pada tiap akhir pelajaran sedangkan dalam TGT

penilaian menggunakan turnamen akademik dimana peserta didik

berkompetisi sebagai wakil dari timnya melawan anggota dari tim

30

Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan

Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi

Presindo 2012)h 84 31

Slavin Robert E Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik

(Bandung Nusa Media 2010) h167 32

Slavin Robert E Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik

(Bandung Nusa Media 2010) h143

50

yang lain33

Selain itu dalam model pembelajaran STAD sebelum

menghitung skor perkembangan individu peserta didik diberikan

skor awal sedangkan TGT tidak terdapat skor awal tetapi

langsung menghitung hasil poin turnamen peserta didik34

2 Keaktifan Belajar

a Pengertian Keaktifan Belajar

Menurut Syaiful Bahri Djamarah belajar bukanlah

berproses dalam kehampaan Tidak pula pernah sepi dari

berbagai aktivitas tidak pernah terlihat orang yang belajar tanpa

melibatkan aktivitas raganya Apalagi bila aktivitas belajar itu

berhubungan dengan masalah belajar menulis mencatat

memandang membaca mengingat berfikir atau praktek35

Sedangkan Muhibbin Syah aktivitas istilah umum yang dikaitkan

dengan keadaan bergerak eksplorasi dan berbagai repson lainnya

33

Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan

Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi

Presindo 2012) h 63 34

Slavin Robert E Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik

(Bandung Nusa Media 2010) h162 35

Syaiful Bahri Djamarah Psikologi Belajar Edisi 2 (Jakarta

Rineka Cipta 2008) h38

51

terhadap rangsangan sekitar36

Sedangkan Menurut Oemar

Hamalik belajar adalah modifikasi atau mempertegu kelakuan

melalui pengalaman (learning is defined as the modification or

strengthening of behavior through experiencing)37

Keaktifan belajar menurut Poerwodarminto adalah

kegiatan sedang belajar merupakan proses perubahan pada diri

individu kearah yang lebih baik yang bersifat tetap berkat

adanya interaksi dan latihan Jadi keaktifan belajar adalah

suatu kegiatan individu yang dapat membawa perubahan kearah

yang lebih baik pada diri individu karena adanya interaksi antara

individu dengan individu dan individu dengan lingkungan38

Keaktifan belajar adalah suatu kegiatan yang

menimbulkan perubahan pada diri individu baik tingkah laku

maupun kepribadian yang bersifat kecakapan sikap kebiasaan

kepandaian yang bersifat konstan dan berbekas Keaktifan belajar

36

Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru

(Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) h 89 37

Oemar Hamalik Proses Belajar Mengajar (Jakarta Bumi Aksara

2008) h 27 38

Poerwadarminta WJS Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Jakarta 2012) h17

52

akan terjadi pada diri peserta didik apabila terdapat interaksi

antara situasi stimulus dengan isi memori sehingga perilaku

peserta didik berubah dari waktu sebelum dan sesudah adanya

situasi stimulus tersebut

Selama proses belajar peserta didik dituntut aktivitasnya

untuk mendengarkan memperhatikan dan mencerna pelajaran

yang diberikan pendidik disamping itu sangat dimungkinkan

para peserta didik memberikan balikan berupa pertanyaan

gagasan pikiran perasaan keinginannya Pendidik hendaknya

mampu membina rasa keberanian keingintahuan peserta didik

untuk itu peserta didik hendaknya merasa aman nyaman dan

kondusif dalam belajar Peran pendidik dalam pembelajaran

peserta didik aktif adalah sebagai fasilitator dan pembimbing

peserta didik yang memberi berbagai kemudahan peserta didik

dalam belajar serta mampu mendorong peserta didik untuk

belajar seoptimal mungkin Sedangkan Sardiman menyatakan

bahwa ldquoKeaktifan belajar adalah aktifitas yang bersifat fisik

53

maupun mentalrdquo39

Selama kegiatan belajar kedua aktifitas

tersebut harus terkait sehingga akan mengahasilkan aktifitas

belajar yang optimal

Berdasarkan pendapat di atas maka yang dimaksud

dengan keaktifan belajar adalah aktifitas fisik maupun mental

yang difokuskan pada saat proses pembelajaran yang ditandai

dengan adanya perubahan dari individu masing-masing karena

adanya interaksi yang aktif

b Macam-macam Keaktifan Belajar

Macam-macam keaktifan belajar yang dapat dilakukan

oleh peserta didik di sekolah menurut Sardiman antara lain

1) Visual Activities seperti membaca memperhatikan gambar

memperhatikan demonstrasi orang lain

2) Oral Activities seperti mengatakan merumuskan bertanya

memberi saran mengeluarkan pendapat mengadakan

interview diskusi interupsi

39

AM Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta

Raja GrafindoPersada 2001) h99

54

3) Listening Activities seperti mendengarkan uraian

percakapan diskusi pidato

4) Writing Activities seperti menulis ceritera karangan

laporan tes angket menyalin

5) Drawing Activities seperti membuat grafik peta diagram

6) Motor Activities seperti melakukan percobaan membuat

konstruksi model mereparasi

7) Mental Activities seperti menanggapi mengingat

memecahkan soal menganalisa melihat hubungan

mengambil keputusan

8) Emotional Activities seperti menaruh minat merasa bosan

berani gembira gugup senang40

Menurut Soemanto macam-macam keaktifan belajar

yang dapat dilakukan oleh peserta didik dalam beberapa situasi

adalah sebagai berikut

1) Mendengarkan

2) Memandang

3) Meraba mencium dan mencicipi

40

M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta

Raja GrafindoPersada 2001) h101

55

4) Menulis atau mencatat

5) Membaca

6) Membuat ringkasan

7) Mengamati tabel diagram dan bagan

8) Menyusun kertas kerja

9) Mengingat

10) Berpikir

11) Latihan atau praktek41

Keaktifan yang dilakukan peserta didik selama proses

pembelajaran memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap

daya ingat peserta didik Vernon Magnesen dalam penelitiannya

menemukan bahwa ingatan yang diperoleh dari belajar melalui

membaca sebesar 20 mendengar sebesar 30 melihat

sebesar 40 mengucapkan sebesar 50 melakukan sebesar

60 dan gabungan dari melihat mengucapkan mendengar

dan melakukan sebesar 9042

41

Soemanto Wasty Psikologi Pendidikan (Jakarta Rineka Cipta

2003) h107 42

Anni Catharina Tri Psikologi Belajar (Semarang Unnes Press

2004) h85

56

Proses belajar-mengajar yang dapat memungkinkan cara

belajar peserta didik secara aktif harus direncanakan dan

dilaksanakan secara sistematik Selama pelaksanaan belajar-

mengajar hendaknya diperhatikan beberapa prinsip seperti

stimulus perhatian dan motivasi respons yang dipelajari

penguatan dan pemakaian dan pemindahan sehingga peserta

didik dapat melakukan kegiatan belajar secara optimal

3 Hasil Belajar

a Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar menurut Snelbeker dalam Rusmono adalah

perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh peserta didik

setelah melakukan perbuatan belajar43

Jika setelah melakukan

proses belajar seseorang tidak memperoleh kemampuan baru

maka dapat dikatakan orang tersebut belum mendapatkan hasil

belajar Sejalan dengan Snelbeker Lapono juga menjadikan

perubahan tingkah laku sebagai indikator seseorang memperoleh

hasil belajar atau tidak

43

Rusmono Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning

itu Perlu untuk meningkatkan Profesionalitas Guru (Bogor Ghalia

Indonesia 2012) h8

57

Hasil belajar diukur berdasarkan terjadi atau tidaknya

perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang telah

melaksanakan proses belajar (Lapono)44

Menurut Rifarsquoi dan

Anni hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh

pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar Hasil belajar

hanya akan diperoleh seseorang setelah melaksanakan aktivitas

belajar45

Berdasarkan beberapa pengertian hasil belajar yang telah

diuraikan di atas maka peneliti menyimpulkan hasil belajar

adalah perubahan tingkah laku atau kemampuan baru yang

diperoleh seseorang setelah melaksanakan aktivitas belajar

Menurut Bloom dalam Poerwanti hasil belajar yang terjadi pada

diri seseorang meliputi tiga ranah ketiga ranah tersebut yaitu

kognitif afektif dan psikomotor46

44

Lapono Nabisi dkk Belajar Dan Pembelajaran SD (Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi Departernen Pendidikan Nasional 2008) h1-12 45

Rifarsquoi Ahmad dan Catharina Tri Anni Psikologi Pendidikan

(Semarang UNNES Press 2010) h 85 46

Poerwanti Endang dkk Asesmen Pembelajaran SD (Direktorat

Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Jakarta 2008)

h1-24

58

b Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta

didik adalah sebagai berikut

1) Faktor Internal

a) Faktor jasmaniah panca indera yang tidak berfungsi

sebagaimana mestinya

b) Faktor psikologis terdiri atas faktor intelektif yang

meliputi faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat serta

faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang dimiliki

2) Faktor Eksternal

a) Lingkungan sosial

Yang termasuk lingkungan sosial adalah

lingkungan sosial sekolah seperti pendidik staf

administrasi serta teman sekelas yang dapat

mempengaruhi semangat belajar seseorang peserta

didik dan lingkungan sosial peserta didik seperti

masyarakat tetangga serta teman sepermainan

59

b) Lingkungan nonsosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial

adalah gedung sekolah dan letaknya rumah tempat

tinggal peserta didik dan letaknya alat-alat belajar

keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan peserta

didik

3) Faktor Pendekatan Belajar

Segala cara atau strategi yang digunakan oleh

peserta didik dalam menunjang efektivitas dan efisiensi

proses pembelajaran materi tertentu

c Hasil Belajar dengan Model TGT dan STAD

Model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD

memfokuskan pada perkembangan kognitif afektif dan

psikomotor peserta didik Model pembelajaran ini fokusnya pada

aktivitas belajar peserta didik dalam kelompok tetapi pada apa

yang mereka pikirkan (kognisi mereka) selama mereka

mengerjakannya Meskipun demikian model pembelajaran

kooperatif tipe TGT dan STAD juga mampu meningkatkan hasil

belajar peserta didik dalam ranah afektif dan psikomotor Pada

60

ranah afektif sikap peserta didik yang telah melaksanakan

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT

dan STAD akan menjadi lebih baik dari sebelumnya karena

peserta didik sudah mampu memahami nilai-nilai yang telah

dipelajarinya Sedangkan pada ranah psikomotor kegiatan

peserta didik pada pembelajaran jelas lebih banyak dibandingkan

kegiatan peserta didik yang belajar secara konvensional dengan

demikian peserta didik mampu meningkatkan hasil belajarnya

Adapun materi pembelajaran yang masih belum mencapai hasil

maksimal dan kesesuaian materi dengan jedua model

pembelajaran yang akan dijadikan penelitian adalah materi

akhlak mulia Karena dalam materi tersebut pembahasan tentang

interaksi dengan manusia lain

d Materi Aqidah Akhlak

1) Pengertian Aqidah Akhlak

Pembelajaran aqidah akhlak adalah upaya sadar dan

terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal

memahami menghayati dan mengimani Allah SWT dan

merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia pada kehidupan

61

sehari-hari melalui kegiatan bimbingan pembelajaran latihan

penggunaan pengalaman keteladanan dan pembiasaan Pada

kehidupan masyarakat majemuk dalam bidang keagamaan mata

pelajaran ini mengarahkan peserta didik pada peneguhan Akidah

di satu sisi dan peningkatan toleransi pada penganut agama lain

dalam rangka mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa47

Pelajaran Aqidah akhlak di SMP Negeri 24 Kota Serang

berisi bahan pelajaran yang dapat mengarahkan pada pencapaian

kemampuan dasar pserta didik untuk dapat memahami rukun

iman secara ilmiah serta pengalaman dan pembisaan berakhlak

Islami untuk dapat dijadikan landasan perilaku dalam kehidupan

sehari-hari serta sebagai bekal untuk jenjang pendidikan

berikutnya Pada mata pelajaran aqidah akhlak ini berisi

beberapa materi yang terdiri dari beberapa bab pada bab

pertama memahami kalam meliputi a) pengertian dan fungsi

ilmu kalam b) hubungan ilmu kalam dengan ilmu lainnya Bab

kedua aliran-aliran ilmu kalam dan tokohnya meliputi a) aliran

47

BSNP Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMAMA (Jakarta BSNP 2006)

h 4

62

khawarij b) aliran murjirsquoah c) aliran syiah d) aliran jabariyah

e) aliran qadariyah f) aliran mursquotazilah dan g) ahlusunnah wal

jamarsquoah Pada bab ketiga tentang akhlak terpuji meliputi a)

adab berpakaian dan berhias b) adab bertamu dan menerima

tamu c) adab perjalanan d) adab menjenguk orang sakit Pada

bab keempat tentang akhlak tercela meliputi a) berjudi b)

mabuk-mabukan c) zina d) durhaka pada orang tua e) buruk

sangka dan dengki

2) Pembelajaran Aqidah Akhlak

Pembahasan tentang definisi pembelajaran aqidah akhlak

akan diawali dengan pembahasan mengenai pengertian

pembelajaran aqidah dan akhlak Secara umum pengertian

pembelajaran menurut Darsono adalah suatu kegiatan yang

dilakukan oleh pendidik sedemikian rupa sehingga tingkah

laku peserta didik mengalami perubahan ke arah yang

diinginkan48

Istilah pembelajaran mengandung unsur belajar

dan pembelajaran (teaching and learning) jadi pembelajaran

telah mencakup belajar Istilah pembelajaran merupakan

48

Darsono Belajar dan Pembelajaran (Semarang IKIP Semarang

Press 2001) h23

63

perubahan istilah yang sebelumnya dikenal dengan Proses

Belajar Mengajar (PBM) atau Kegiatan Belajar Mengajar

(Ismail)49

Hamalik mendefinisikan bahwa pembelajaran adalah

suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi

internal material fasilitas perlengkapan dan prosedur saling

mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran50

Pembelajaran pada hakekatnya adalah interaksi antara peserta

didik dengan linkungannya sehingga terjadi perubahan

perilaku ke arah yang lebih baik Banyak sekali faktor yang

mempengaruhi perubahan tingkah laku baik faktor internal

yang datang dari diri sendiri maupun faktor eksternal yang

datang dari lingkungan individu tersebut (Mulyasa)51

Sebelum penggunaan istilah pembelajaran populer para

penulis menggunakan istilah pengajaran Karena ada perbedaan

persepsi antara istilah pembelajaran dan pengajaran Praktek

mengajardi skolah pada umumnya lebih banyak berpusat pada

49

Ismail Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem

(Semarang Rasail Media Group 2008) h9 50

Hamalik Oemar Proses Belajar Mengajar (Jakarta Bumi

Aksara 2001) h57 51

E Mulyasa Kurikulum Berbasis Kompetensi (Bandung Remaja

Rosdakarya Offset 2004) h100

64

pendidik atau berkonotasi pada teacher centered Penggunaan

istilah pembelajaran diharapkan agar pengajarpendidik ingat

akan tugasnya membelajarkan peserta didik

Pembelajaran terkait membelajarkan peserta didik atau

bagaimana membuat agar peserta didik dapat belajar dengan

mudah dan dorongan oleh kemampuannya sendiri untuk

mempelajari apa yang teraktualisasikan dalam kurikulum

sebagai kebutuhan peserta didik Oleh karena itu pembelajaran

berupaya menjabarkan nilai-nilai yang terkandung dalam

kurikulum dengan menganalisa tujuan pembelajaran dan

karakteristik isi bidang studi pendidikan agama yang

terkandungdalam kurikulum Selanjutnya dilakukan kegiatan

untuk memilih menetapkan dan mengembangkan cara-cara

(metode dan strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang ditetapkan sesuai dengan kondisi yang

ada agar kurikulum dapat diaktualisasikan dalam pembelajaran

(Muhaimin)52

52

Muhaimin Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan

Pendidikan Agama Islam di Sekolah (Bandung PT Remaja Rosdakarya

2004) h125

65

Peningkatan kualitas proses pembelajaran dapat dimulai

dari menganalisis setiap komponen yang dapat membentuk dan

mempengaruhi proses pembelajaran Komponen yang selama ini

dianggap mempengaruhi proses pendidikan adalah komponen

pendidik Bagaimanapun bagus dan idealnya kurikulum

pendidikan serta lengkapnya sarana dan prasarana pendidikan

tanpa diimbangi dengan kemampuan pendidik dalam

mengimpelementasikannya maka semuanya akan sia-sia

(Sanjaya)53

Berkaitan dengan hal tersebut terdapat salah satu model

yang dapat dijadikan alternatif untuk memperbaiki kondisi

pembelajaran seperti yang diharapkan Model yang dimaksud

adalah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT dan STAD Pembelajaran yang

mengutamakan aktivitas peserta didik dapat memberikan hasil

yang optimal

Melalui belajar aktif terjadi proses interaksi antara

peserta didik dengan lingkungannya peserta didik tidak

53

Sanjaya Wina Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan (Jakarta Kencana 2007) h13

66

hanya dilarutkan sebagai kertas putih yang siap diisi begitu saja

tetapi peserta didik sebagai subjek belajar harus melakukan

berbagai aktivitas yang mendukung pembelajarn dan

keberhasilan peserta didik

Model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD

adalah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui

pengembangan imajinasi dan penghayatan peserta didik

pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan peserta

dengan melakukan aktivitas secara aktif dalam proses

pembelajaran Model pembelajaran ini diharapkan mampu

merangsang belajar peserta didik lebih meningkat sehingga

menghasilkan prestasi belajar yang baik karena antara model

pembelajaran dan materi ada kesesuaian Dan akhirnya dengan

model pembelajaran ini peserta didik tidak hanya memahami

materi saja akan tetapi mampu menhayati dan diharapkan bisa

mengaplikasikan dalam kehidupan nyata

B Kajian Penelitian yang Relevan

Tinjauan kepustakaan merupakan kumpulan hasil

penelitian yang relevan maksudnya meninjau atau memeriksa

67

kepustakaan baik kepustakaan tarbiyah maupun institut serta

skripsi atau karya ilmiah yang berkaitan dengan permasalahan

yang akan diteliti yang lebih mengkhususkan pengkajian terhadap

penelitian yang terdahulu untuk mengetahui apakah permasalahan

ini sudah mahapeserta didik yang meneliti dan membahasnya

ataukah belum Setelah mengadakan pemeriksaan terhadap

beberapa kepustakaan maka diketahui sudah ada beberapa hasil

penelitian yang bisa kita jadikan rujukan diantaranya adalah

1 Penelitian yang dilakukan oleh Lisnawati dengan judul

ldquoPerbedaan Hasil Belajar Biologi antara Siswa yang Diajar

dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Student Achivement Division (STAD) dan Team Games

Tournament (TGT)rdquo Hasil penelitian menunjukkan terdapat

perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kedua kelas

tersebut Kesimpulan ini didasarkan pada hasil pengujian

hipotesis dengan menggunakan uji t terhadap kedua nilai

posttest Berdasarkan pengujian hipotesis tersebut diperoleh

nilai thitung sebesar 481 dan nilai t pada taraf signifikan 5

adalah 200 Dengan demikian terlihat bahwa thitung tabel gt ttabel

68

sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak Hasil penelitian juga

menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT

lebih baik dibandingkan dengan STAD Hal tersebut terlihat

dari rerata skor posttest antara kedua kelas tersebut Kelas

yang diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

memiliki rerata skor posttest sebasar 61 dan kelas yang

diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki

rerata skor posttest sebasar 76

2 Penelitian oleh Hendrik Arung Lamba dalam penelitiannya

yang berjudul ldquoPengaruh Pembelajaran Kooperatif Model

STAD dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil Belajar Fisika

Peserta didik SMArdquo Menyatakan bahwa terdapat perbedaan

perolehan hasil belajar fisika yang signifikan antara

pembelajaran kooperatif model STAD dan pembelajaran

klasikal terhadap hasil belajar fisika peserta didik kelas satu

SMA GKTS Imanuel Palu Metode pembelajaran kooperatif

69

lebih unggul dari pada metode pembelajaran klasikal dalam

mempengaruhi hasil belajar fisika54

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah

dikemukakan sebelumnya bahwa ada kesamaan dengan

penelitian yang penulis rencanakan yaitu dari segi model

pembelajaran kooperatif tipe STAD tetapi penulis

menambahkan satu model pembelajaran kooperatif tipe TGT

dan aktivitas belajar Perbedaan penelitian yang akan penulis

teliti yaitu pada mata pelajaran dan objek penelitian

3 Sarah Nur Azmi dalam skripsinya yang berjudul

ldquoPerbandingan antara model pembelajaran cooperative

learning tipe STAD dengan pembelajaran konvensional dalam

rangka meningkatkan hasil belajar PAI Dalam penelitian ini

dijelaskan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar yang

sangat signifikan pada kelas eksperimen (kelas yang diajar

dengan model pembelajaran STAD) hal ini dapat dilihat

perbedaan rata-rata kedua kelas tersebut yaitu kelas kontrol

54

Hendrik Lamba Arung Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Model

STAD dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta didik SMA

(Jurnal Ilmu Pendidikan vol 2 no 13 2006) h127

70

dan kelas eksperimen Hal ini menunjukkan bahwa dengan

pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar

peserta didik55

Banyaknya penelitian sebelumnya yang membahas

model pembelajaran kooperatif bukan berarti penelitian yang

akan penulis rencanakan sama dengan penelitian tersebut

Penelitian yang penulis rencanakan memiliki perbedaan

dengan penelitian-penelitian sebelumnya Perbedaan tersebut

antara lain dari objek penelitian sampel yang digunakan

dalam penelitian dan variabel atribut dalam penelitian ini

C Kerangka Berpikir

Berdasarkan deskripsi teori yang telah dipaparkan di atas

maka dapat disusun kerangka berpikir sebagai berikut

1 Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Hasil Belajar

Pembelajaran yang dilakukan dengan model pembelajaran

yang tepat dan memberikan kesempatan kepada peserta didik

55

Sarah Nur Azmi Perbandingan Antara Model Pembelajara

Cooperative Learning Tipe STAD dengan Pembelajaran Konvensional Dalam

Rangka Meningkatkan Hasil Belajar PAI (Jakarta Jurusan Pendidikan

Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Kependidikan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta 2012) h75

71

lebih aktif dan memberikan ruang gerak yang lebih luas kepada

peserta didik Model pembelajaran merupakan konsep yang akan

menggambarkan proses dari pembelajaran

Pemilihan model pembelajaran sebaiknya harus disesuaikan

dengan karakteristik peserta didik materi pembelajaran dan

sarana prasarana yang tersedia Model pembelajaran yang tepat

dalam pembelajaran akan membuat siswa lebih aktif berkreasi

dan beriteraksi dengan pendidik menjadi lebih hidup Dengan

proses pembelajaran yang interaktif maka hasil belajar

diharapkan akan dapat meningkat

2 Pengaruh Keaktifan Belajar Terhadap Hasil Belajar

Pada proses pembelajaran diperlukan peran aktif peserta

didik Keaktifan belajar merupakan kesiapan fisik dan mental

peserta didik pada saat menerima materi pembelajaran oleh

pendidik sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan

Keaktifan belajar yang tinggi pada siswa akan berdampak pada

hasil belajar siswa dalam menerima materi pembelajaran

72

3 Interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan

belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI

Hasil belajar PAI pada peserta didik dapat ditingkatkan

melalui penerapan model pembelajaran yang tepat Model

pembelajaran TGT dan model pembelajaran STAD merupakan

pola pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan

hasil belajar PAI Dalam usaha meningkatkan hasil belajar PAI

perlu didukung oleh keaktifan siswa dalam belajar di kelas

Berdasarkan karakteristik pembelajaran PAI dengan model

pembelajaran problem based learning dan model pembelajaran

konvensional yang dikemukakan di atas sama-sama

mempengaruhi hasil belajar PAI Menggunakan model

pembelajaran TGT peserta didik akan mampu berdiskusi dalam

kelompok menemukan fakta-fakta mencari data dan

menyimpulkan jawaban terhadap masalah sehingga dapat

dituangkan dalam bentuk jawaban dari kompetisi akademik

diakhir pembelajaran Sedangkan model pembelajaran STAD

peserta didik melakukan diskusi kelompok sama halnya dengan

model pembelajaran TGT hanya saja diakhir pembelajaran

73

penilaian kuis bersifat individual Oleh karena itu dengan

keaktifan peserta didik yang baik peserta didik akan dapat

berdiskusi dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh

pendidik Seseorang yang sedang belajar harus memperhatikan

kedua aspek tersebut dengan demikian dapat diduga terdapat

interaksi antara model pembelajaran dan keaktifan peserta didik

dalam belajar terhadap hasil belajar PAI

4 Perbedaan hasil belajar PAI bagi kelompok peserta didik

yang memiliki keaktifan belajar tinggi yang diajarkan

dengan model pembelajaran TGT dan model

pembelajaran STAD

Model pembelajaran TGT merupakan salah satu bentuk

model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik Dengan

model ini peserta didik dituntut untuk berperan aktif baik secara

individu maupun di dalam kelompoknya Peserta didik lebih

diberi kebebasan untuk berdiskusi dalam kelompok menemukan

fakta mencari bukti dan menyimpulkan masalah yang dapat

dituangkan dalam belajar untuk mendukung hasil belajar Begitu

pula dengan memiliki keaktifan yang tinggi peserta didik dapat

74

bertanya mencari tau baik melalui diskusi internet buku-buku

serta sumber belajar yang lain untuk dituangkan dalam

keterampilan sosial dalam bekerja bersama pada kelompoknya

Dengan keaktifan belajar yang tinggi peserta didik lebih mudah

dalam menerima proses pembelajaran PAI sehingga materi dalam

mata pelajaran PAI tersebut lebih cepat untuk diterima

Sedangkan model pembelajaran STAD juga sama dengan

TGT dimana pusat belajar berada pada peserta didik peserta

didik berdiskusi dalam kelompok untuk menemukan

pengetahuan-pengetahuan yang berkaitan dengan materi

pembelajaran Hanya saja penilaian akhir pembelajaran dilakukan

secara individu bukan penilaian perwakilan kelompo Peserta

didik yang memiliki keaktifan belajar tinggi bisa menerapkannya

karena dalam penilaiannya lebih bersifat individu dan tidak

berinteraksi lebih banyak dengan peserta didik lain sehingga

hasil belajar PAI dianggap merupakan hasil kerja masing-masing

individu tanpa melibatkan kelompok dengan demikian dapat

diduga bahwa dengan menggunakan model pembelajaran TGT

hasil belajar PAI lebih baik dibandingkan dengan model

75

pembelajaran STAD bagi peserta didik yang memiliki keaktifan

tinggi

5 Perbedaan hasil belajar PAI bagi kelompok peserta didik

yang memiliki keaktifan belajar rendah yang diajarkan

dengan model pembelajaran TGT dan model

pembelajaran STAD

Pendidikan agama islam merupakan salah satu mata

pelajaran wajib yang terdapat dalam kurikulum Sebagai mata

pelajaran yang harus diajarkan PAI memiliki tingkat kesulitan

yang cukup tinggi dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya

Kompleksnya materi-materi dalam PAI yang membutuhkan

kemampuan menghafal pada setiap materinya

Model pembelajaran TGT salah satu model pembelajaran

yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

melakukan aktivitas dalam mencari masalah-masalah kemudian

menyelesaikannya dalam kelompok Peserta didik yang memiliki

keaktifan belajar rendah kemungkinan akan mengalami kesulitan

dalam belajarnya dituntut untuk bekerja dalam kelompok

Sehingga dengan model pembelajaran ini konsentrasi peserta

76

didik dalam mencari permasalahan dalam satu kelompok akan

dapat mempengaruhi hasil belajar PAI

Sedangkan model pembelajaran STAD hampir sama

dengan model pembelajaran TGT dimana peserta didik lebih aktif

dalam proses pembelajaran Pembelajaran ini dilakukan sama

dalam kelompok untuk berdiskusi mencari masalah dan

menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh pendidik

Keaktifan belajar yang rendah akan menimbulkan peserta didik

pasif ataupun diam dalam diskusi kelomoknya Akan tetapi pada

saat proses penilaian diakhir pembelajaran pendidik memberikan

kuis untuk individual Dengan demikian dapat diduga bahwa

dengan menggunakan model pembelajaran TGT hasil belajar PAI

lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran STAD bagi

peserta didik yang memiliki keaktifan belajar rendah

D Pengajuan Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap

rumusan masalah penelitian dimana rumusan masalah penelitian

telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan Dikatakan

77

sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada

teori yang relevan belum didasarkan pada fakta-fakta empiris

yang diperoleh melalui pengumpulan data

Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban

teoritis terhadap rumusan masalah penelitian sebelum jawaban

empiris56

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut

1 Terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar

2 Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan

keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI

3 Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan

keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI

4 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi

56

Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD

(Bandung Alfabeta 2013) h38

78

5 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah

79

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Kegiatan yang baik harus memiliki tujuan yang jelas

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut

1 Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap

hasil belajar PAI

2 Untuk mengetahui pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil

belajar PAI

3 Untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran

dengan keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar

PAI

4 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar

dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi

lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar

tinggi

80

5 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar

dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah

lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar

rendah

B Tempat dan Waktu Penelitian

1 Tempat Penelitian

Tempat penelitian sangat penting untuk keberhasilan

dalam penelitian Pemilihan tempat untuk melaksanakan

penelitian harus disesuaikan dengan karakteristik masalah dalam

penelitian Hal ini akan berdampak pada hasil penelitian yang

dilakukan Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 24 Kota

Serang yang berlokasi di Jl Sewor Kelurahan Banjarsari

Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang

2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 8 kali pertemuan

sudah termasuk pretest dan posttest Dengan kata lain

pembelajaran PAI dengan menggunakan kedua model

pembelajaran tersebut dilakukan sebanyak 6 kali pertemuan

81

Dalam penelitian ini peneliti mengambil waktu diluar KBM hal

ini dilakukan agar tidak mengganggu program kurikulum yang

sudah disusun oleh pihak sekolah Penelitian dilakukan seminggu

dua kali yaitu setiap hati selasa dan kamis Adapun waktu

pelaksanaan pretest perlakuan dan posttest dilaksanakan pada

tanggal 4 sd 27 April 2017 dengan perincian sebagai berikut

Tabel 31

Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Kegiatan Tanggal Waktu

1 PretestTes Awal 4 April 2017 1400 sd

1600 Wib

2 TreatmenPerlakuan 6 sd 25 April

2017

1400 sd

1530 Wib

3 PosttestTes Akhir 27 April 2017 1400 sd

1600 Wib

C Metode dan Rancangan Penelitian

1 Metode Penelitian

Keberhasilan penelitian sangat ditentukan oleh

penggunaan metode Metode adalah langkah-langkah yang

diambil untuk memudahkan penelitian Sudjana mengungkapkan

bahwa ldquoMetode penelitian merupakan rangkaian cara atau

kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi

82

dasar pandangan-pandangan filosofis dan ideologis pertanyaan

dan isu-isu yang dihadapirdquo57

Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode eksperimen Mengenai metode

eksperimen dijelaskan oleh Sugiyono adalah sebagai berikut

ldquoMetode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai

metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

terkendalikan Metode penelitian eksperimen adalah

metode penelitian kuantitatifrdquo58

Selanjutnya Sugiyono mengemukakan bahwa ldquoMetode

penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan

untuk mencari pengaruh treatment tertentu (perlakuan) dalam

kondisi yang terkontrol (laboraturium)rdquo59

Dalam penelitian ini

sampel diberikan tes awal (pretest) menggunakan angket untuk

mengetahui tingkat keaktifan belajar peserta didik dan tes pilihan

ganda materi perilaku terpuji untuk memperoleh data hasil belajar

PAI sebelum diberikan perlakuan atau (treatment) Setelah data

diperoleh maka langkah selanjutnya sampel diberikan treatment

dengan menggunakan model pembelajaran TGT dan model

57

Sudjana Metode Statistik (Bandung Tarsito 2005) h52 58

Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)

h109 59

Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)

h11

83

pembelajaran STAD kepada peserta didik yang memiliki

keaktifan belajar tinggi maupun rendah sebanyak 8 kali

pertemuan setelah itu diberikan tes akhir (posttest) Hal tersebut

dilakukan untuk mengetahui pengaruh atau dampak yang

ditimbulkan oleh model pembelajaran TGT dan model

pembelajaran STAD dengan tingkat keaktifan belajar tinggi

maupun rendah terhadap hasil belajar PAI

2 Rancangan Penelitian

Desain sangat dibutuhkan dalam penelitian desain

merupakan gambaran yang akan dilakukan oleh peneliti mulai

dari tahap awal sampai tahap akhir Dengan pemilihan desain

yang tepat akan mencerminkan hasil penelitian yang dilakukan

Dalam penelitian ini desain yang digunakan peneliti adalah

desain factorial 2 x 2 Mengenai desain factorial menurut

Sugiyono adalah ldquoDesain factorial merupakan desain yang

memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang

mempengaruhi perlakuan (variabel bebas) terhadap hasil belajar

84

PAI (variabel terikat)rdquo60

Desain ini melibatkan beberapa faktor

(variabel bebas aktif dan atribut) yang digarap bersama-sama

sekaligus (terdiri dari dua faktor) Dua faktor (variabel bebas)

yang terlibat dalam eksperimen ini adalah model pembelajaran

dan tingkat keaktifan belajar peserta didik Digambarkan dalam

tabel 32 sebagai berikut

Tabel 32

Desain Penelitian Faktorial 2 x 2

Model

Pembelajaran

Keaktifan

Belajar

TGT

STAD

TINGGI

RENDAH

Keterangan

A = Model pembelajaran dibagi menjadi dua

klasifikasi

= Model pembelajaran TGT

= Model pembelajaran STAD

B = Keaktifan belajar dibagi menjadi dua klasifikasi

60

Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)

h76

85

= Keaktifan belajar tinggi

= Keaktifan belajar rendah

micro

micro

micro

micro

=

=

=

=

Kelompok peserta didik yang belajar dengan

menggunakan model pembelajaran TGT dan

memiliki tingkat keaktifan belajar tinggi

Kelompok peserta didik yang belajar dengan

menggunakan model pembelajaran TGT dan

memiliki tingkat keaktifan belajar rendah

Kelompok peserta didik yang belajar dengan

menggunakan model pembelajaran STAD dan

memiliki tingkat keaktifan belajar tinggi

Kelompok peserta didik yang belajar dengan

menggunakan model pembelajaran STAD dan

memiliki tingkat keaktifan belajar rendah

D Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

1 Populasi

Setiap penelitian pasti memerlukan data dan sumber yang

dapat dipercaya untuk menjawab permasalahan dalam penelitian

dan untuk menjawab hipotesis untuk itu penelitian memerlukan

populasi dan sampel Populasi dan sampel merupakan bagian

yang penting dari sebuah penelitian Ketelitian dalam

86

menentukan sampel dari sejumlah populasi sangat menentukan

hasil penelitian yang dilakukan Populasi merupakan individu

atau objek yang memiliki sifat-sifat umum Dari populasi dapat

diambil sejumlah data yang diperlukan untuk memecahkan suatu

masalah yang diteliti

Definisi populasi menurut Sugiyono adalah ldquoWilayah

generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannyardquo61

Sedangkan Arikunto menjelaskan bahwa yang dimaksud populasi

adalah ldquokeseluruhan subyek penelitianrdquo62

Berdasarkan pendapat tersebut dapat penulis simpulkan

bahwa yang dimaksud populasi adalah keseluruhan subyek dan

sumber pengumpul data yang telah ditetapkan untuk dipelajari

sifat-sifatnya Populasi penelitian adalah seluruh peserta didik

kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang Adapun jumlah peserta

61

Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)

h117 62

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik

(Jakarta Rineka Cipta 2010) h172

87

didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang sebanyak 175

peserta didik yang

terdiri dari 5 kelas

2 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah

suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi

Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa

sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili dan

dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 64

orang peserta didik dengan teknik pengambilan sampel

menggunakan teknik cluster random sampling Dikatakan cluster

random sebab sampel dalam penelitian ini diambil secara acak

kelas untuk mewakili populasi dan ikut dalam penelitian ini

Sampel tersebut kemudian dibagi ke dalam dua kelompok yang

sama banyak

Setiap peserta didik di beri tes pendahuluan sehingga

diperoleh tingkat keaktifan belajar masing-masing peserta didik

Dari hasil tes keaktifan belajar peserta didik kemudian dirangking

mulai dari skor tertinggi sampai dengan skor terendah Kemudian

88

menentukan 27 kelompok skor tertinggi dan 27 kelompok

skor rendah dari masing-masing kelompok Hal tersebut

berdasarkan pendapat Verducci yaitu 27 kelas atas dan 27

kelas bawah rangking teratas 32 orang dengan kategori keaktifan

belajar tinggi dan rangking terendah 32 orang dengan kategori

keaktifan belajar rendah63

Menurut Fraenkel dan Welen yang menjelaskan tentang

pengambilan sampel dalam metode eksperimen desain factorial

bahwa ldquoFactorial design extend the number of relationship that

may be examined in an experimental study they are essentially

modifications of either the posttest-only control group or pretest-

posttest control group design (with or without random

assignment)rdquo64

Berdasarkan pendapat di atas dalam desain factorial

penentuan sampel ditentukan dengan atau tanpa random

assigment Pada penelitian ini pengambilan sampel peneliti

menerapkan random assignment Setelah semua sampel

63

Verducci Frank M Measurment Concept in Phhysical Education

(StLois The CV Mosby Company 2002) h176 64

Fraenkel J amp Wallen N How to Design and evaluate research in

education (2nd ed) (Mc Graw-Hill Inc New York 2001) h225

89

mengikuti tes keaktifan belajar maka peneliti menempatkan

seluruh jumlah sampel menjadi empat kelompok seperti yang

tertera pada tabel 33 sebagai berikut

Tabel 33

Pembagian Sampel Kedua Kelompok Penelitian

Kelompok peserta didik Yang

memiliki keaktifan belajar

tinggi dengan model

pembelajaran TGT

Kelompok peserta didik yang

memiliki keaktifan belajar

tinggi Dengan model

pembelajaran STAD

145891213161720212

425282932 = 16 peserta

didik

236710111415181922

2326273031 = 16 peserta

didik

Kelompok peserta didik Yang

memiliki keaktifan belajar

rendah dengan model

pembelajaran TGT

Kelompok peserta didik yang

memiliki keaktifan belajar

rendah

Dengan model pembelajaran

STAD

3336374041444548495

2535657606164 = 16

peserta didik

3435383942434647505

1545558596263 = 16

peserta didik

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan angket atau kuisioner

Tes objektif digunakan untuk melihat bagaimana nilai-nilai

90

peserta didik yang belajar menggunakan model pembelajaran

TGT dan STAD Data yang dikumpulkan dari responden adalah

hasil belajar peserta didik melalui evaluasi yang dilakukan di

akhir pembelajaran dan keaktifan peserta didik Pada hasil belajar

peserta didik didapat pada saat akhir pembelajaran sedangkan

untuk keaktifan peserta didik peneliti menggunakan kuisioner

dalam menilai keaktifan belajar peserta didik yang ada di kelas

pada saat pembelajaran

Dalam mengembangkan instrumen dan memperoleh hasil

pengukuran yang akurat uji validitas dilakukan sebelum kuisioner

diberikan kepada responden Instrument yang digunakan dalam

penelitian ini adalah soal dalam bentuk pretest dan posttest

dimana sebelum pembelajaran dimulai peneliti memberikan

pretest terlebih dahulu kepada seluruh sampel Kemudian baru

diadakan perlakuan pembelajaran dengan model TGT dan STAD

Setelah selesai pembelajaran peneliti kembali untuk melakukan

post test kepada seluruh sampel

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu dengan menggunakan tes hasil belajar PAI

91

materi membisakan perilaku terpuji berupa tes objektif dengan

pilihan ganda dan non test digunakan untuk memperoleh data

keaktifan belajar peserta didik

F Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data yang sesuai dengan apa yang

diharapkan peneliti menggunakan angket untuk mengukur tingkat

keaktifan belajar peserta didik sebagai instrumen penelitian dan

tes objektif berupa tes pilihan ganda untuk hasil belajar PAI

Materi perilaku terpuji Untuk penyusunan soal objektif

disesuaikan dengan indikator dalam materi akhlak mulia Selain

itu dengan angket lebih memberikan kesempatan kepada siswa

atau responden untuk memberikan informasi dengan baik dan

benar

1 Variabel Keaktifan Belajar Peserta Didik

a Definisi Konsep

Keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun

mental yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu rangkaian

yang tidak dapat dipisahkan (Sardiman 2001 98)

92

b Definisi Operasional

Keaktifan siswa adalah tingkah laku siswa dalam

mendapatkan pengetahuan yang berlangsung didalam kelas

meliputi aktivitas visual membaca teks atau bacaan yang

relevan aktivitas oral mengemukakan pertanyaan

mengemukakan pendapat menyanggah pendapat berdiskusi

dengan teman sekelompok mengenai materi yang relevan

aktivitas mendengarkan mendengarkan penjelasan

guruteman mendengarkan pendapat teman pada saat diskusi

kelompok aktivitas menulis merangkum dari bacaan yang

diberikan membuat pertanyaan dari gambar yang telah

disediakan menuliskan hal-hal yang berkaitan dengan materi

yang diajarkan pada buku catatan Keaktifan belajar peserta

didik yang didapatkan dari pengisian angket yang diberikan

kepada peserta didik untuk memperoleh data keaktifan tinggi

dan keaktifan rendah

c Kisi-kisi Instrumen

Penelitian ini menggunakan lembar kuesioner tertutup

secara langsung dengan tipe check list (radic) untuk keaktifan

93

peserta didik maksudnya responden tinggal menjawab

kuesioner karena sudah disediakan semua pertanyaan beserta

jawaban yang telah ditentukan dan dibatasi dimana jawaban

tersebut merupakan tanggapan langsung dari dirinya dengan

membubuhkan tanda check (radic) pada kolom yang sesuai Kisi-

kisi disajikan pada tabel 34 sebagai berikut

Tabel 34

Kisi-Kisi Angket Keaktifan Belajar Peserta Didik

No Aspek Indikator Penyataan Jum

lah Negatif Positif

1 Kegiatan

Visual Membaca Materi

117 925 4

2 Kegiatan

Lisan Bertanya

Mengemukakan idepemikiran

Diskusi

21833 102638 6

3 Kegiatan

Mendengarkan Mendengarkan materi

pelajaran

Mendengarkan presentasi

31934 1127 5

4 Kegiatan

Menulis Membuat ringkasan

Mengerjakan latihan

Aktif mengemukakan ide dan mencatat hasil

penelitiandiskusi

42035 1228 5

5 Kegiatan

Menggambar Menggambar diagram

Menggambar sumber belajar

Menggambar objek

penelitian

52129 13 4

94

6 Kegiatan

Motorik Hadir saat penelitian

di sekolah

Melakukanmembantu menyiapkan alat-alat

percobaan

62237 1430 5

7 Kegiatan

Mental Memecahkan masalah

Menganalisis soal

Mengambil keputusan

723 1531 4

8 Kegiatan

Emosional Bersemangat

Berani

Bosan

Gugup

Takut

824 1632

36 5

Jumlah 21 17 38

Penilaian alternatif jawaban menggunakan angka 1ndash5

dilanjutkan dengan pemberian skor Pemberian bobot pernyataan

bisa dilihat pada tabel 35 berikut ini

Tabel 35

Skor Jawaban Angket

Keaktifan Belajar Peserta Didik

Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban

Positif Negatif

Sangat Setuju (SS) 5 1

Setuju (S) 4 2

Ragu-ragu (R) 3 3

Tidak Setuju (TS) 2 4

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5

95

Sebelum kuisioner ini diberikan kepada sampel terlebih

dahulu diujicobakan kepada peserta didik lain yang memiliki

karakteristik sama dengan responden dalam penelitian Uji coba

ini dilakukan agar intrumen yang digunakan memiliki tingkat

validitas dan reliabilitas sehingga layak untuk digunakan sebagai

alat ukur untuk memperoleh data

d Kalibrasi Instrumen

1) Uji Validitas

Pada dasarnya validitas adalah kemampuan alat ukur

untuk dapat mengukur apa yang seharusnya diukur Agar

memudahkan dalam proses perhitungan statistik peneliti

menggunakan SPSS versi 16 prosedur dalam perhitungan dengan

SPSS yaitu pertama masuk ke program SPSS kemudian klik

variable view pada SPSS data editor dan isi semua kolom name

type decimal label dan measure langkah selanjutnya klik data

view pada kolom responden masukan semua responden pada

kolom A B D sampai jumlah item tes isi jawaban responden

Selanjutnya klik analysis-correlate-bivariate dari bivariate

correlations masukan skor jawaban dan total ke variables pada

96

correlation coefficients klik pearson pada test of significance klik

two-tailed pada statistic klik statistic and standar devations pada

missing value klik exlude cases pairwise klik continue untuk

kembali kemenu sebelumnya kemudian klik oke untuk

memproses data

Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak dengan

melihat tabel nilai-nilai r Product Moment yang dapat dilihat

dilampiran Untuk mengetahui tiap item tes tersebut valid atau

tidak valid dengan membandingkan hasil perhitungan corrected

item-total correlation ) dengan Dengan

signifikansi untuk α = 005 dan dk = 20-2 = 18 maka diperoleh

nilai-nilai r tabel = 0444 Berikut kaidah keputusan jika gt

dari berarti item tes valid dan jika lt berarti

item tes tidak valid Berikut tabel hasil dari uji validitas

instrumen yang telah dilakukan Untuk lebih jelasnya lihat tabel

36

97

Tabel 36

Hasil Uji Validitas Item Angket Keaktifan Peserta Didik

Nomor Item

Soal

r hitung r table Keterangan

1 0967 0468 Valid

2 0883 0468 Valid

3 0967 0468 Valid

4 0967 0468 Valid

5 0967 0468 Valid

6 0607 0468 Valid

7 0967 0468 Valid

8 0607 0468 Valid

9 0607 0468 Valid

10 0967 0468 Valid

11 0609 0468 Valid

12 0967 0468 Valid

13 0609 0468 Valid

14 0967 0468 Valid

15 0967 0468 Valid

16 0667 0468 Valid

17 0609 0468 Valid

18 0607 0468 Valid

19 0967 0468 Valid

20 0795 0468 Valid

21 0609 0468 Valid

22 0967 0468 Valid

23 0883 0468 Valid

24 0967 0468 Valid

25 0883 0468 Valid

26 0609 0468 Valid

27 -0284 0468 Tidak Valid

28 0967 0468 Valid

29 0967 0468 Valid

30 0967 0468 Valid

31 0967 0468 Valid

32 0967 0468 Valid

33 0609 0468 Valid

98

34 -0027 0468 Tidak Valid

35 0967 0468 Valid

36 0967 0468 Valid

37 0967 0468 Valid

38 0967 0468 Valid

Berdasarkan hasil perhitungan di atas sebanyak 36 item

butir tes dinyatakan valid Item butir tes tersebut yaitu 1 2 3 4

5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

24 25 26 28 29 30 31 32 33 35 36 37 38 Maka item tes

tersebut digunakan sebagai instrumen penelitian untuk

memperoleh data keaktifan belajar peserta didik

2) Uji Realibilitas

Selain valid salah satu syarat instrument tes dapat

digunakan haruslah memiliki tingkat reliabilitas Menurut Akdon

(2008) suatu tes dikatakan reliabel atau ajeg apabila beberapa kali

pengujian menunjukkan hasil yang relatif sama Reliabilitas tes

kecerdasan emosional dalam penelitian ini diuji dengan konsep

konsistensi internal yang dilakukan dengan cara mencobakan

instrumen sekali saja Kemudian dengan bantuan SPSS Versi 17

for Windows data yang diperoleh dianalisis dengan Alpha

99

(cronbach) yang didasarkan pada rata-rata korelasi antar-item

Adapun prosedur perhitungan dengan SPSS yaitu pertama

masukan data tiap butir item tes yang sudah valid sebanyak 36

item butir tes kedalam menu data view kemudian klik analysis-

scale-reliability analysis Estimasi reliabilitas koefisien alpha dari

Cronbach bahwa semakin besar koefisiennya berarti semakin

tinggi realibilitas alat ukur (instrument)

Sekumpulan butir pertanyaan dalam kuesioner dapat

diterima jika memiliki nilai koefisien reliabilitas lebih besar atau

sama dengan 070 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

37 sebagai berikut

Tabel 37

Standar Penilaian Koefisien Validitas dan Reliabilitas

Kriteria Reliability Validity

Good 080 050 Acceptable 070 030 Marginal 060 020

Poor 050 010

Sumber (Barker et al 2002 hlm70)

Berikut tabel hasil dari uji reliabilitas instrumen yang

telah dilakukan Untuk lebih jelasnya lihat tabel 38 sebagai

berikut

100

Tabel 38

Hasil Uji Reliabilitas Uji Coba Instrumen Keaktifan Belajar

Cronbachs Alpha N of Items

990 36

Berdasarkan hasil pengolahan data yang disebarkan

kepada sebanyak 20 responden diperoleh koefisien reliabilitas

Alpha (cronbach) sebesar 0961 Artinya koefisien reliabilitas

kuesioner keaktifan belajar peserta didik lebih besar dari 070

sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item kuisioner keaktifan

belajar peserta didik sudah reliabel

2 Variabel Hasil Belajar PAI

a Definisi Konsep

Menurut Purwanto (201146) hasil belajar adalah

perubahan perilaku peserta didik akibat belajar Perubahan

perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas

sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar

Lebih lanjut lagi ia mengatakan bahwa hasil belajar dapat

berupa perubahan dalam aspekkognitif afektif dan

psikomotorik

101

b Definisi Operasional

Setiap akhir dari proses belajar mengajar selalu ada

hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa yang disebut

dengan prestasi belajar Melalui hasil belajar ini dapat

diketahui taraf penguasaan anak terhadap materi yang

diberikan dalam proses belajar mengajar Pada prinsipnya

pengungkapan hasil ideal meliputi segenap ranah psikologi

yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar

siswa perubahan hasil belajar tersebut bersifat intangible (tak

dapat diraba) untuk itu guru dalam hal ini hanya mengambil

cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting

diharapkan dapat mencerminkan perubahan sebagai hasil

belajar siswa

Berdasarkan uraian di atas yang digunakan dalam

mengukur hasil belajar siswa yaitu peneliti melakukan

evaluasi dengan menggunakan tes Sebelum dan sesudah

pembelajaran berlangsung dengan memperhatikan indikator

(petunjuk adanya prestasi tertentu) yang dikaitkan dengan

102

jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur yang

dinyatakan dalam skor atau penilaian

c Kisi-kisi Instrumen

Tes ini digunakan untuk mengevaluasi pembelajaran

yang diperoleh dalam suatu kegiatan Tes yang digunakan

adalah tes kognitif dengan tes pilihan ganda dengan pilihan

empat (option) Tes ini diberikan sebelum dan sesudah peserta

didik mempelajari konsep dengan menggunakan model

pembelajaran TGT pada kelompok eksperimen A yang dengan

keaktifan belajar tinggi dan keaktifan belajar rendah dan

model pembelajaran STAD pada kelompok eksperimen B

dengan tingkat keaktifan belajar tinggi dan kekatifan belajar

rendah Kisi-kisi tes objektif materi akhlak mulia dapat dilihat

pada tabel 39 halaman 68 sebagai berikut

Tabel 39

Kisi-Kisi Soal Aqidah Akhlak

No

Standar

Kompetensi

Lulusan

Indikator Nomor

Soal

Jml

Soal

1 Meningkatkan

keimanan

kepada Allah

melalui

1) Menunjukkan

dalil tentang sifat

Allah yang

terkandung di

1 ndash 4 4

103

pemahaman

sifat-sifat-Nya

dan

menerapkan

akhlak terpuji

kepada Allah

dalam ayat Al-

Qurrsquoan

2) Menunjukkan arti

sifat wajib bagi

Allah

3) Menunjukkan

lawan kata sifat

wajib Allah

4) Menunjukkan

bentuk dan

contoh-contoh

perilaku ikhlas

taat khauf dan

taubat

2 Meningkatkan

keimanan

kepada kitab-

kitab Allah

SWT

1) Pengertian Iman

kepada Kitab-

kitab Allah SWT

2) Cara meyakini

kitab-kitab

sebelum al-quran

3) Menunjukkan

fungsi al-Qur`an

sesuai dengan

ayat yang

disajikan

4) Menyebutkan

nama kitab Allah

yang diturunkan

kepada utusan-

Nya

5) Menunjukkan

nama lain dari al-

Qur`an yang

terkait dengan

fungsinya

5 ndash 12 8

3 Menerapkan

akhlak terpuji

kepada diri

1) Menyebutkan

pengertian jujur

2) Menunjukkan

16 ndash 22 6

104

sendiridan

menghindari

akhlak tercela

kepada diri

sendiri

contoh perilaku

jujur adil rendah

hati hemat dan

sederhana

3) Dalil yang

menerangkan

tentang jujur dan

adil

4 Menerapkan

akhlak terpuji

kepada sesame

1) Menyebutkan

pengertian rendah

hati hemat dan

sederhana

23 1

5 Meningkatkan

keimanan

kepada hari

akhir dan alam

ghaib yang

masih

berhubungan

dengan hari

akhir dan

menerapkan

akhlak terpuji

kepada diri

sendiri

1) Mengetahui

perbedaan

malaikat dan jin

2) Mengetahui sifat

makhluk gaib

24 ndash 25 2

6 Meningkatkan

keimanan

kepada Qadha

dan Qadar serta

menerapkan

akhlak terpuji

dalam

pergaulan

remaja

1) Menjelaskan

pengertian Qadha

dan Qadar dan

memahami

makna ayat

2) Menunjukkan

perilaku yang

menunjukkan

sikap beriman

kepada Qadha

dan Qadar

3) Menunjukkan

contoh perilaku

12 ndash 15 4

105

akhlak terpuji

dalam pergaulan

remaja

4) Menunjukkan

contoh perilaku

akhlak tercela

dalam pergaulan

remaja

d Kalibrasi Instrumen

1) Uji Validitas

Sebelum tes digunakan sebagai instrumen penelitian

peneliti melakukan uji coba instrumen untuk menentukan

validitas instrumen penelitian tersebut Untuk menentukan

instrumen itu valid atau tidak dengan melihat tabel nilai-

nilai r Product Moment yang dapat dilihat dilampiran

Untuk mengetahui tiap item tes tersebut valid atau tidak

valid dengan membandingkan hasil perhitungan corrected

item-total correlation ) dengan Dengan

signifikansi untuk α = 005 dan dk = 20-2 = 18 maka

diperoleh nilai-nilai r tabel = 0444 atau nilai signifikansi ˂

005 Berikut kaidah keputusan jika Sig ˂ 005 berarti item

tes valid dan jika Sig ˃ 005 berarti item tes tidak valid

106

Adapun hasil uji coba instrumen untuk validitas dapat

dilihat pada tabel 310 halaman 70 sebagai berikut

Tabel 310

Hasil Uji Validitas Tes Hasil Belajar

Nomor

Item

Soal

Sig Tarafnyata

(005) Keterangan

1 0000 005 Valid

2 0000 005 Valid

3 0000 005 Valid

4 0000 005 Valid

5 0000 005 Valid

6 0000 005 Valid

7 0000 005 Valid

8 0000 005 Valid

9 0000 005 Valid

10 0000 005 Valid

11 0000 005 Valid

12 0000 005 Valid

13 0000 005 Valid

14 0000 005 Valid

15 0000 005 Valid

16 0000 005 Valid

17 0000 005 Valid

18 0000 005 Valid

19 0000 005 Valid

107

20 0000 005 Valid

21 0000 005 Valid

22 0000 005 Valid

23 0000 005 Valid

24 0000 005 Valid

25 0000 005 Valid

Berdasarkan hasil perhitungan di atas sebanyak 25

item butir tes dinyatakan valid Item butir tes tersebut yaitu

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

20 21 22 23 24 25 Maka item tes tersebut digunakan

sebagai instrumen penelitian untuk memperoleh data hasil

belajar PAI

2) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan setelah melakukan uji

validitas Adapun hasil uji reliabilitas instrumen tes hasil

belajar PAI dapat dilihat pada tabel 311 sebagai berikut

Tabel 311

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Hasil Belajar

Cronbachs Alpha N of Items

983 25

108

Berdasarkan hasil pengolahan data yang disebarkan

kepada sebanyak 20 responden diperoleh koefisien

reliabilitas Alpha (cronbach) sebesar 0983 Artinya

koefisien reliabilitas tes hasil belajar PAI lebih besar dari

070 sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item tes

hasil belajar sudah reliabel

3) Daya Pembeda

Daya beda adalah kemampuan suatu soal untuk

membedakan antara pengikut tes yang berkemampuan

tinggi dengan pengikut tes yang berkemampuan rendah

Angka yang menunjukkan besarnya daya beda disebut

indeks daya beda atau indeks diskriminasi butir soal Indeks

diskriminasi butir soal berkisar antara plusmn 1 Makin tinggi

indeks diskriminasinya maka butir tes itu makin baik

Untuk menentukan daya pembeda maka nilai perhitungan

yang digunakan adalah rhitung pada SPSS yang

dibandingkan dengan kriteria sebagai berikut

040 ndash 100 = Soal Baik

030 ndash 039 = Soal diterima dan diperbaiki

109

020 ndash 029 = Soal Diperbaiki

000 ndash 019 = Soal ditolak

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan

SPSS diperoleh hasil sebagai berikut

Tabel 312

Hasil Perhitungan Daya Pembeda

Item Tes Kesimpulan

1 0710 Soal Baik

2 0798 Soal Baik

3 0913 Soal Baik

4 0913 Soal Baik

5 0798 Soal Baik

6 0798 Soal Baik

7 0913 Soal Baik

8 0798 Soal Baik

9 0913 Soal Baik

10 0913 Soal Baik

11 0913 Soal Baik

12 0798 Soal Baik

13 0913 Soal Baik

14 0798 Soal Baik

15 0913 Soal Baik

16 0913 Soal Baik

17 0798 Soal Baik

18 0913 Soal Baik

19 0798 Soal Baik

20 0710 Soal Baik

21 0913 Soal Baik

22 0798 Soal Baik

23 0710 Soal Baik

24 0798 Soal Baik

25 0798 Soal Baik

110

G Pelaksanaan Perlakuan

Adapun jadwal pelaksanaan eksperimen yang akan

penulis lakukan adalah sebagai berikut

1 Pre Test

Pelaksanaan pretest dilakukan sebelum perlakuan

diberikan Pretest dilakukan untuk memperoleh data awal sejauh

mana tingkat keaktifan belajar peserta didik dan hasil belajar PAI

yang telah dimiliki siswa Untuk mengetahui skor pretest tersebut

kelompok eksperimen diberikan angket yang mengacu pada skala

Likert untuk keaktifan belajar peserta didik dan tes objektif untuk

hasil belajar PAI yang dilaksanakan tanggal 4 April 2017 jam

1400 sd 1600 WIB

2 TreatmentPerlakuan

Perlakuan ini dilakukan sebanyak 2 kali seminggu selama

4 minggu berturut-turut atau dengan kata lain sebanyak 8 kali

pertemuan dan sudah termasuk pretest dan posttest jadi dapat

dikatakan bahwa treatment di berikan sebanyak 6 pertemuan

Peneliti memberikan treatment 2 kali pertemuan yaitu Selasa dan

Kamis selama 6 kali pertemuan

111

Penelitian dilaksanakan mulai 4 sd 27 April 2017

Dilakukan sebanyak 8 kali pertemuan kelompok (A)

menggunakan model pembelajaran TGT dan 8 kali pertemuan

kelompok (B) menggunakan model pembelajaran STAD

pertemuan awal (tes keaktifan belajar peserta didik dan tes

objektif menentukan hasil belajar PAI) dan pertemuan terakhir

(post-test) Jadwal eksperimen disesuaikan dilaksanakan diluar

jam pelajaran hal ini dikarenakan jumlah pertemuan dalam

treatmen cukup banyak sehingga akan mengganggu target

pencapaian kurikulum yang sudah ditetapkan oleh sekolah

apabila dilaksanakan pada proses KBM PAI

3 Posttest

Pelaksanaan posttest dilakukan sama dengan pelaksanaan

pretest setelah kelompok eksperimen diberi perlakuan

H Teknik Analisis Data

Untuk mendapatkan data mengenai hasil belajar PAI

peserta didik di SMP Negeri 24 Kota Serang maka diperlukan

alat pengumpul data Data penelitian dikumpulkan melalui teknik

112

tes objektif Instrumen tes yang dipakai harus yang baik dan

tingkat validitas serta reliabilitasnya juga terjamin

Suatu alat ukur dikatakan valid apabila alat ukur tersebut

betul-betul mengukur apa yang hendak diukur Nurhasan

mengatakan bahwa

Tes yang valid adalah tes yang mengukur apa yang hendak

diukur Suatu pengukuran dapat dikatakan valid bila alat

pengukuran atau tes benar-benar tepat untuk mengukur apa

yang hendak diukur dan sesuai dengan gejala yang

diukurnya Jadi validitas alat ukur akan mungkin terjadi

apabila alat ukur itu tetap mengukur variable-variabel yang

diteliti65

Suatu alat ukur dikatakan reliabel (terandal) apabila alat

ukur tersebut mempunyai derajat keajegan Nurhasan mengatakan

bahwa rdquoKeterandalan ini menggambarkan derajat keajegan atau

konsistensi hasil pengukuranrdquo66

Jadi reliability alat ukur akan

mungkin terjadi apabila meskipun dilakukan pengukuran yang

berulang-ulang dengan memakai alat ukur yang sama objek dan

subjek yang sama hasilnya akan tetap atau relatif sama Adapun

instrumen tes yang digunakan adalah tes objektif dan kuisioner

65

Nurhasan Tes Pengukuran Keolahragaan (Bandung FPOK UPI

Bandung 2014) p26 66

Ibid p30

113

yang diujicobakan terlebih dahulu pada peserta didik lain yang

memiliki karakteristik yang sama dengan sampel penelitian

Setelah data hasil belajar PAI terkumpul langkah

selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data tersebut

menggunakan program Software Computer Statistical Product

and Service Solution (SPSS) Serie 17 Langkah-langkah

pengolahan dan analisis data adalah sebagai berikut

1 Deskripsi Data

Untuk pengdeskripsian data penulis melakukan

pengolahaan dengan mencari rata-rata simpangan baku standar

deviasi varians Tahap penghitungan SPSS ini dengan langkah-

langkah sebagai berikut klik Analyze gt Descriptive Statistics gt

Descriptives gt Masukan semua variabel ke kotak Variable(s) gt

Options gt ceklis Mean Std Deviation dan Variance gt Continue

gt OK

2 Uji Normalitas

Menguji normalitas data dari setiap data untuk

mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau baik

Uji normalitas menggunakan kolmogorov-smirnov tahap

114

penghitungan SPSS ini dengan langkah-langkah sebagai berikut

klik Analyze gt Nonparametric Tests gt Legacy Dialogs gt 1-

Sample K-S gt Masukan semua variabel ke kotak Test Variable

List gt OK Format pengujiannya dengan membandingkan nilai

probabilitas (p) atau signifikansi (Sig) dengan derajat kebebasan

(dk) α = 005 Uji kebermaknaannya sebagai berikut

a Jika nilai Sig atau P-value gt 005 maka data dinyatakan

normal

b Jika nilai Sig atau P-value lt 005 maka data dinyatakan

tidak normal

3 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data

memiliki varians yang sama atau tidak dengan kata lain apakah

data berasal dari satu populasi yang sama atau tidak Uji

homogenitas menggunakan levene statistic tahap penghitungan

SPSS ini dengan langkah-langkah sebagai berikut klik Analyze gt

Compare Means gt One-Way ANOVA gt Masukan semua variabel

X ke kotak Dependen List dan K ke kotak Factor gt Options gt

ceklis Homogeneity of variance test gt Continue gt OK Format

115

pengujiannya dengan membandingkan nilai probabilitas (p) atau

signifikansi (Sig) dengan derajat kebebasan (dk) α = 005 Uji

kebermaknaannya sebagai berikut

a Jika nilai Sig atau P-value gt 005 maka data dinyatakan

homogen

b Jika nilai Sig atau P-value lt 005 maka data dinyatakan

tidak homogen

4 Uji Anava Dua Jalur

Uji korelasi digunakan untuk menguji apakah hipotesis ini

yang diajukan diterima atau tidak Pengujian hipotesis ini

menggunakan taraf signifikansi 5 dari 100 atau kebenaran

yang dicapai 95 tahap penghitungan SPSS ini dengan langkah-

langkah sebagai berikut klik Analyze gt Correlate gt Bivariate gt

Masukan semua variabel 1 ke kotak Dependent Variabel dan

variabel 2 dan 3 ke kotak Fixed Factor (s) gt Plots gt masukan

variabel 2 ke kotak Horizontal Axis dan variabel 3 kotak

Separate Lines gt Add gt Continue gt Post Hoc gt masukan semua

variabel ke kotak Post Hoc Tests for gt ceklis Tukey gt Continue gt

OK Format pengujiannya dengan membandingkan nilai

116

probabilitas (p) atau signifikansi (Sig) dengan derajat kebebasan

(dk) α = 005 Uji kebermaknaannya sebagai berikut

a Jika nilai Sig atau P-value gt 005 maka data dinyatakan tidak

memiliki perbedaan yang signifikan

b Jika nilai Sig atau P-value lt 005 maka data dinyatakan

memiliki perbedaan yang signifikan

I Hipotesis Statistik

1 micro =

micro gt

2 Int A x B = 0

Int A x B ne 0

3 micro = micro

micro gt micro

4 micro = micro

micro gt micro

Keterangan

=

=

Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik

yang belajar dengan model pembelajaran TGT

Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik

yang belajar dengan model pembelajaran STAD

117

micro

micro

micro

micro

=

=

=

=

Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik

yang memiliki keaktifan belajar tinggi dan belajar

dengan model pembelajaran TGT

Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik

yang memiliki keaktifan belajar tinggi dan belajar

dengan model pembelajaran STAD

Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik

yang memiliki keaktifan belajar rendah dan belajar

dengan model pembelajaran TGT

Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik

yang memiliki keaktifan belajar rendah dan belajar

dengan model pembelajaran STAD

A = Model Pembelajaran

B = Keaktifan Belajar Peserta Didik

118

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi Data

Dalam bab ini disajikan mengenai hasil penelitian beserta

interpretasinya Penyajian hasil penelitian berdasarkan analisis

statistik yang dilakukan pada tes awal dan tes akhir hasil belajar

PAI Berturut-turut berikut disajikan mengenai deskripsi data uji

persyaratan analisis pengujian hipotesis dan pembahasan hasil

penelitian

Deskripsi hasil analisis data tes yang dilakukan sesuai

dengan kelompok yang dibandingkan disajikan skor terendah

skor tertinggi jumlah rata-rata standar deviasi dan varian dalam

bentuk tabel 41 sebagai berikut

119

Tabel 41

Deskripsi Data Hasil Belajar PAI Tiap Kelompok

Berdasarkan Penggunaan Model Pembelajaran dan Tingkat

Keaktifan Belajar Peserta Didik

Keaktifan

Belajar Deskripsi

Pembelajaran

TGT ( ) STAD ( )

Tinggi

( )

N 16

gt

16

Rata-Rata 825

700

Std Deviasi 1065 1414

Maximum 10 9

Minimum 7 5

Rendah

( )

N 16

gt

16

Rata-Rata 694

706

Std Deviasi 1436 1237

Maximum 9 9

Minimum 4 5

TOTAL

N

16

gt

16

Rata-Rata 7595 703

Std Deviasi 1251 1326

=

120

Berdasarkan tabel 41 diketahui data hasil belajar PAI

model pembelajaran TGT secara keseluruhan memperoleh nilai

rata-rata sebesar 7595 dengan standar deviasi 1251 Sedangkan

nilai rata-rata dari hasil belajar PAI kelompok model

pembelajaran STAD sebesar 703 dengan standar deviasi 1326

Data hasil belajar PAI kelompok siswa yang memiliki

keaktifan belajar tinggi dengan model pembelajaran TGT

memperoleh nilai rata-rata sebesar 825 dengan standar deviasi

1065 sedangkan nilai rata-rata hasil belajar PAI kelompok siswa

yang memiliki keaktifan rendah dengan model pembelajaran TGT

sebesar 694 dengan standar deviasi 1436

Hasil belajar PAI kelompok siswa yang memiliki

keaktifan belajar tinggi dengan model pembelajaran STAD

diperoleh nilai rata-rata sebesar 700 standar deviasi 1414

sedangkan rata-rata hasil belajar PAI kelompok siswa yang

memiliki keaktifan rendah dengan model pembelajaran STAD

sebesar 706 standar deviasi 1237 Untuk lebih jelasnya lihat

gambar 41 halaman 83 sebagai berikut

121

Gambar 41

Grafik Deskripsi Data

B Pengujian Prasyarat Analisis

1 Pengujian Normalitas Data

Sebelum dilakukan analisis data perlu diuji distribusi

kenormalannya Uji normalitas data dalam penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 17 Kriteria sampel

berdistribusi normal apabila P-value gt 005 Adapun hasil

penghitungan dari uji normalitas data bisa dilihat pada tabel 42

berikut ini

0

50

100

150

Diagram Deskripsi Data

TGT Keaktifan Belajar Tinggi TGT Keaktifan Belajar Rendah

STAD Keaktifan Belajar Tinggi STAD Keaktifan Belajar Rendah

Valid N (listwise)

122

Tabel 42

Perhitungan Uji Normalitas Data

Kelompok Kolmogorov-Smirnov

a

Keterangan Statistic df Sig

TGT Keaktifan Belajar

Tinggi 197 16 098 Normal

TGT Keaktifan Belajar

Rendah 205 16 071 Normal

STAD Keaktifan Belajar

Tinggi 198 16 095 Normal

STAD Keaktifan Belajar

Rendah 167 16 200 Normal

Uji Kenormalan

1) TGT Keaktifan Belajar Tinggi Sig 0098 gt 005 (Distribusi

Normal)

2) TGT Keaktifan Belajar Rendah Sig 071 gt 005 (Distribusi

Normal)

3) STAD Keaktifan Belajar Tinggi Sig 0095 gt 005 (Distribusi

Normal)

4) STAD Keaktifan Belajar Rendah Sig 0200 gt 005

(Distribusi Normal)

Mengacu pada ketentuan bahwa apabila nilai signifikansi

lebih besar maka data berdistribusi normal Berdasarkan hasil

analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa data kelompok

123

model pembelajaran TGT dengan keaktifan belajar tinggi model

pembelajaran TGT dengan keaktifan belajar rendah model

pembelajaran STAD dengan keaktifan belajar tinggi model

pembelajaran STAD dengan keaktifan belajar rendah berdistribusi

normal

2 Pengujian Homogenitas Data

Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan SPSS

versi 17 Syarat ini berkenaan dengan kesamaan varians

gabungan hasil belajar PAI keaktifan belajar kelompok model

TGT dan model pembelajaran STAD Kriteria uji homogenitas

terpenuhi apabila nilai P-value gt 005 Data hasil analisis uji

homogenitas dirangkum pada Tabel 43 sebagai berikut

Tabel 43

Perhitungan Uji Homogenitas

Levene Statistic df1 df2 Sig

0152 1 62 698

Berdasarkan hasil uji kesamaan varians

gabunganhomogenitas data diketahui bahwa P-value gt 005

(0698 gt 005) Hal ini berarti semua data berasal dari populasi

yang sama

124

C Hasil Pengujian Hipotesis

1 Hipotesis 1

Hipotesis pertama yang diajukan adalah Terdapat

pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar PAI

Pengujian dilakukan dengan uji-t untuk melihat perbedaan hasil

belajar PAI sebelum dan sesudah diberikan perlakuan

menggunakan model pembelajaran TGT dan STAD secara

keseluruhan menggunakan bantuan SPSS versi 16 Berikut

disajikan ringkasan hasil pengujiannya pada tabel 44 sebagai

berikut

Tabel 44

Ringkasan Hasil Uji-t Model Pembelajaran Terhadap Hasil

Belajar PAI

Variabel

t-test for Equality of Means

Keterangan T dk

Sig

(tailed)

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah

(Model TGT Keaktifan Belajar

Tinggi) -30998 15 000 Signifikan

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah

(Model TGT Keaktifan Belajar

Rendah) -19323 15 000 Signifikan

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah

(Model STAD Keaktifan Belajar

Tinggi) -19799 15 000 Signifikan

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah

(Model STAD Keaktifan Belajar

Rendah) -22845 15 000 Signifikan

125

Kriteria pengambilan keputusan

Terima jika probabilitas (Sig) ˃ 005

Tolak jika probabilitas (Sig) ˂ 005

Diketahui pada tabel 44 bahwa semua nilai probabilitas

(Sig) 0000 dimana lebih kecil dari tarafnyata yang diajukan

yaitu 005 (0000 ˂ 005) yang berarti secara keseluruhan model

pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar PAI

2 Hipotesis 2

Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini

adalah terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan

keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI Pengujian dilakukan

dengan uji interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan

belajar yang pada SPSS diuji dengan univariate uji-F berikut

adalah ringkasan hasil uji interaksi untuk uji hipotesis 2 pada

tabel 45 sebagai berikut

Tabel 45

Rangkuman Hasil Uji-t Keaktifan Belajar terhadap Hasil

Belajar PAI

Variabel t-test for Equality of Means Keterangan

Keaktifan Belajar

Terhadap Hasil

Belajar PAI

T Dk Sig

(tailed)

-42431 63 000 Signifikan

126

Kriteria pengambilan keputusan

Terima H0 Jika probabilitas (Sig) gt005

Tolak H0 Jika probabilitas (Sig) lt005

Diketahui bahwa pada tabel 45 bahwa semua ini

probabilitas (Sig) 0000 dimana lebih kecil dari taraf nyata yang

diajukan yaitu 005 (0000lt 005) yang berarti keaktifan belajar

berpengaruh terhadap hasil belajar PAI

3 Hipotesis 3

Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini adalah

terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan

belajar terhadap hasil belajar PAI Pengujian dilakukan dengan

uji interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan belajar

yang pada SPSS diuji dengan univariate uji-F Berikut adalah

ringkasan hasil uji interaksi untuk uji hipotesis ketiga pada tabel

46 sebagai berikut

Tabel 46

Rangkuman Hasil Uji Anova Dua Jalur dengan Interaksi

Source Type III Sum

of Squares df

Mean

Square F Sig

Corrected Model 18875a 3 6292 3742 016

Intercept 3422250 1 3422250 2036E3 000

127

Model Pembelajaran 5062 1 5062 3011 088

Keaktifan Belajar 6250 1 6250 3717 059

Model Pembelajaran

Keaktifan 7562 1 7562 4498 038

Error 100875 60 1681

Total 3542000 64

Corrected Total 119750 63

a R Squared = 158 (Adjusted R Squared = 116)

Hipotesis

Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan

keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada siswa kelas

VIII SMP Negeri 24 Kota Serang

Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan

keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada siswa kelas

VIII SMP Negeri 24 Kota Serang

Kriteria pengambilan keputusan

Terima H0 jika probabilitas (Sig) gt 005

Tolak H0 jika probabilitas (Sig) lt 005

Diketahui pada tabel 46 nilai kolom baris interaksi Model

PembelajaranKeaktifan belajar f-hitung 4498 dengan

probabilitas (Sig) 0038 lt 005 dengan demikian ditolak dan

128

hipotesis diterima Artinya bahwa terdapat interaksi antara model

pembelajaran dengan keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI

pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang

4 Hipotesis 4

Hipotesis keempat yang peneliti ajukan dalam penelitian

ini adalah Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah

Untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t yang pada

SPSS diuji dengan independent sample t-test seperti halnya

dengan uji hipotesis ke-3 Berikut ini penulis sajikan ringkasan

hasil uji hipotesis pada tabel 47 sebagai berikut

Tabel 47

Ringkasan Hasil Uji-t Kelompok Model TGT

dan Model Pembelajaran STAD

Keaktifan Belajar Rendah

Variabel

t-test for Equality of Means

Keterangan t dk

Sig

(tailed)

Hasil Belajar PAI 2825 30 009 Signifikan

129

Kriteria pengambilan keputusan

Terima H0 jika probabilitas (Sig) gt 005

Tolak H0 jika probabilitas (Sig) lt 005

Diketahui pada tabel 47 nilai t-hiungt 2825 dengan

probabilitas (Sig) 0009 gt 005 yang artinya bahwa H0 ditolak

dan hipotesis yang diajukan diterima Dengan kata lain bahwa

hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi berpengaruh

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi Hal

ini terbukti dari perolehan nilai rata-rata dari kedua kelompok

tersebut bahwa kelompok model pembelajaran TGT dengan

keaktifan belajar tinggi memperoleh nilai rata-rata 825 lebih

besar dari kelompok model pembelajarn STAD dengan keaktifan

belajar tinggi memperoleh nilai rata-rata 700

5 Hipotesis 5

Hipotesis kelima yang peneliti ajukan dalam penelitian ini

adalah Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih baik

130

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah

Untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t yang pada

SPSS diuji dengan independent sample t-test seperti halnya

dengan uji hipotesis ke-3 Berikut ini penulis sajikan ringkasan

hasil uji hipotesis pada tabel 48 sebagai berikut

Tabel 48

Ringkasan Hasil Uji-t Kelompok Model TGT

dan Model Pembelajaran STAD

Keaktifan Belajar Rendah

Variabel

t-test for Equality of

Means

Keterangan

t dk Sig

(tailed)

Hasil Belajar PAI 29353 30 794 Tidak Signifikan

Kriteria pengambilan keputusan

Terima H0 jika probabilitas (Sig) gt 005

Tolak H0 jika probabilitas (Sig) lt 005

Diketahui pada tabel 47 nilai t-hiungt 29353 dengan

probabilitas (Sig) 0794 gt 005 yang artinya bahwa H0 diterima

131

dan hipotesis yang peneliti ajukan ditolak Dengan kata lain

bahwa hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah tidak lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah Hal

ini terbukti dari perolehan nilai rata-rata dari kedua kelompok

tersebut bahwa kelompok model pembelajaran TGT dengan

keaktifan belajar rendah memperoleh nilai rata-rata 694

sedangkan model pembelajaran STAD dengan keaktifan belajar

rendah memperoleh nilai rata-rata 706 Dari perolehan nilai rata-

rata kedua kelompok tersebut tidak ada perbedaan yang

signifikan antara kedua kelompok tersebut sehingga hipotesis

yang peneliti ajukan tidak diterima

Selanjutnya hasil uji Tukey menunjukkan bahwa ada

perbedaan yang signifikan hasil keterampilan dasar bola basket

antara keempat kelompok sampel yang ditunjukkan dari nilai sig

lt 005 Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 49

132

Tabel 49

Hasil Uji Tukey

Hasil_Belajar

Tukey HSD

(I) Model

Pembelajaran (J) Model Pembelajaran Mean

Difference

(I-J)

Std

Error Sig

95 Confidence

Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

TGT Keaktifan

Tinggi

TGT Keaktifan Rendah 1312 458 029 10 252

STAD Keaktifan Tinggi 1250 458 041 04 246

STAD Keaktifan

Rendah 1188 458 057 -02 240

TGT Keaktifan

Rendah

TGT Keaktifan Tinggi -1312 458 029 -252 -10

STAD Keaktifan Tinggi -062 458 999 -127 115

STAD Keaktifan

Rendah -125 458 993 -134 109

STAD

Keaktifan

Tinggi

TGT Keaktifan Tinggi -1250 458 041 -246 -04

TGT Keaktifan Rendah 062 458 999 -115 127

STAD Keaktifan

Rendah -062 458 999 -127 115

STAD

Keaktifan

Rendah

TGT Keaktifan Tinggi -1188 458 057 -240 02

TGT Keaktifan Rendah 125 458 993 -109 134

STAD Keaktifan Tinggi 062 458 999 -115 127

The mean difference is significant at the 005 level

Berdasarkan tabel 49 hasil uji tukey dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran TGT keaktifan belajar rendah tidak

ada perbedaan yang signifikan dengan model pembelajaran

STAD keaktifan tinggi hal ini ditunjukkan dari perolehan nilai

133

sig gt 005 yaitu 0999 gt 005 Model pembelajaran TGT

keaktifan rendah rendah tidak ada perbedaan yang signifikan

dengan model pembelajaran STAD keaktifan rendah hal ini

ditunjukkan dari perolehan nilian sig gt 005 yaitu 0993 gt 005

Sedangkan kelompok lainnya memiliki perbedaan yang

signifikan yang ditunjukkan dari perolehan nilai sig lt 005

3 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data diperoleh

beberapa temuan terkait hipotesis yang diajukan oleh peneliti

Untuk lebih jelasnya penulis sajikan rekapitulasi hasil belajar PAI

dapat dilihat pada tabel 410 sebagai berikut

Tabel 410

Rekapitulasi Hasil Belajar PAI

Faktor Baris

Faktor Kolom

Rata-rata Baris Model

Pembelajaran

TGT ( )

Model

Pembelajaran

STAD ( )

Keaktifan Belajar Tinggi

( ) 825

700 7625

Keaktifan Belajar

Rendah ( )

694 706 700

Rata-Rata Kolom 7595

703 7312

134

1 Secara keseluruhan terdapat pengaruh model

pembelajaran terhadap hasil belajar PAI

Hasil temuan penelitian dilapangan merujuk pada hasil

pengolahan dan analisis data ditemukan hasil yang menunjukkan

pengaruh pada setiap masing-masing kelompok model

pembelajaran terhadap hasil belajar PAI pada peserta didik kelas

VIII SMP Negeri 24 Kota Serang Apabila dilihat dari perolehan

nilai signifikansi menunjukkan bahwa pada masing-masing

kelompok secara keseluruhan memperolah nilai sig ˂ 0005

sehingga secara keseluruhan model pembelajaran berpengaruh

terhadap hasil belajar PAI Sebagaimana dikemukakan menurut

Morgan dkk (2005) yang dapat dijelaskan dan diuraikan sebagai

berikut (1) siswa menjadi lebih aktif (2) siswa menjadi

termotivasi dalam kerja kelompok dari pada individu (3) siswa

lebih mengutamakan rasa ingin tahu proses mencari jawaban

yang benar dari pada sekedar langsung mendapat jawaban yang

benar (4) Guru lebih menghargai kemampuan setiap siswa

dengan melibatkan setiap siswa ke dalam diskusi kelompok

135

Hal ini dimungkinkan karena dengan model pembelajaran

kooperatif peserta didik tidak merasa terbeban atau dipaksa

dalam mempelajari materi Sebab dengan model pembelajaran

kooperatif peserta didik diberikan kebebasan untuk mencari tahu

proses mencari jawaban dan menyelesaikan tugas atau materi

pelajaran dengan kemampuan yang mereka miliki dengan bekerja

secara kelompok Dengan kondisi belajar seperti ini peserta didik

akan lebih tertarik dan lebih bergairah dalam mempelajari suatu

materi pembelajaran Peserta didik diberikan kesempatan untuk

menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dengan kata lain

mereka dapat bereksplorasi

Meningkatnya keterampilan mengajar guru maka siswa

diharapkan akan lebih aktif dan terlibat dalam pembelajaran yang

diciptakan oleh guru Diyakini bahwa ada pengaruh penerapan

model pembelajaran terhadap hasil belajar PAI ini artinya bahwa

guru tersebut telah mampu menerapkan model pembelajaran

dengan tepat

136

2 Secara keseluruhan terdapat pengaruhkeaktifan belajar

terhadap hasil belajar PAI

Berdasar pada hasil pengolahan dan analisis data ditemukan hasil

yang menunjukkan pengaruhnkeaktifan belajar terhadap hasil

belajar PAI pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota

Serang Apabila dilihat dari perolehan nilai signifikansi sig 0000

lt 0005 sehingga keaktifan belajar berpengaruh terhadap hasil

belajar PAI Sebagaimana dikemukakan menurut Sardiman antara

lain

1) Visual Activities seperti membaca memperhatikan

gambar memperhatikan demonstrasi orang lain

2) Oral Activities mengatakan merumuskan bertanya

memberi saran mengeluarkan pendapat mengadakan

interview diskusi interupsi

3) Listening Activities seperti mendengarkan uraian

percakapan diskusi pidato

4) Writing Activities menulis cerita karangan laporan tes

angket menyalin

5) Drawing Activities membuat grafik peta diagram

6) Motor Activities melakukan percobaan membuat

konstruksi mode mereparasi

7) Mental Activities menanggapi mengingat memecahkan

soal menganalisa melihat hubungan mengambil

keputusan

8) Emotional Activities menaruh minat merasa bosan

berani gembira gugup dan senang

137

Hal ini dimungkinkan karena dengan keaktifan belajar

peserta didik tidak lebih terjadi interaksi antara pendidik dengan

peserta didik Sebab dengan keaktifan belajar peserta dodok lebih

akan tercipta susasana belajar yang lebih kondusif Dengan

kondisi belajar seperti ini peserta didik akan lebih tertarik dan

lebih bergairah dalam mempelajari suatu materi pembelajaran

Peserta didik diberikan kesempatan untuk bereksplorasi tentang

hal-hal yang berkaitan dengan materi pembelajaran

Keterampilan mengajar guru yang baik maka siswa diharapkan

akan lebih memilikikeaktifan belajar dan terlibat dalam

pembelajaran yang diciptakan oleh guru

3 Terdapat Interaksi antara model pembelajaran dan

keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada peserta

didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang

Merujuk pada hasil pengolahan dan analisis data

ditemukan hasil yang menunjukkan bahwa terdapat interaksi

antara model pembelajaran dengan keaktifan belajar terhadap

hasil belajar PAI pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24

Kota Serang Artinya bahwa yang dapat mempengaruhi hasil

138

belajar PAI itu bukan hanya model pembelajaran saja melainkan

bahwa keaktifan belajar juga dapat mempengaruhi hasil belajar

PAI

Selain model pembelajaran keaktifan belajar juga dapat

mempengaruhi hasil belajar PAI Senada dengan hasil penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Ruqayyah (1011) bahwa

terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan keaktifan mengikuti

kegiatan rohis terhadap prestasi belajar PAI Artinya bahwa

keaktifan belajar juga dapat mempengaruhi hasil belajar PAI

yang dalam hal ini adalah hasil belajar pada materi aqidah akhlak

Berdasarkan temuan d ilapangan bahwa dengan keaktifan

belajar tinggi lebih memberikan hasil yang lebih baik dari pada

peserta didik yang memiliki keaktifan belajar rendah ini bisa

disebabkan karena pada kelompok tersebut kurang memiliki rasa

tanggung jawab pada saat mereka melakukan tugas Apabila

peserta didik tidak memiliki keaktifan belajar yang tinggi

cenderung pada saat mengikuti proses pembelajaran lebih banyak

diam tidak berani mengemukakan pendapat dan tidak aktif dalam

mencari tahu jawaban permasalahan yang sedang dipelajari

139

Penggunaan model pembelajaran yang tepat juga dapat

menentukan hasil belajar PAI Pada keaktifan belajar tinggi dapat

dimungkinkan hasil belajar lebih baik dibandingkan dengan

keaktifan belajar rendah Oleh karena itu pemilihan model

pembelajaran juga harus memperhatikan tingkat keaktifan peserta

didik agar hasil pembelajaran dapat optimal

4 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar

tinggi

Hasil pengolahan dan analisis data pada hipotesis ketiga

dinyatakan bahwa Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar

dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi

lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi

Dilihat dari rerata menunjukkan bahwa kelompok yang diberikan

model pembelajaran TGT dengan keaktifan belajar tinggi lebih

baik hasil belajar PAI dibandingkan dengan model pembelajaran

140

STAD dengan keakfitan belajar tinggi Hal ini bisa disebabkan

karena dengan menggunakan model pembelajaran TGT siswa

menjadi termotivasi seperti yang di terangkan oleh Aunurrahman

(2010 hlm24) rdquoPenggunaan model pembelajaran yang tepat

dapat mendorong tumbuhnya rasa senang siswa terhadap

pelajaran menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dalam

mengerjakan tugas memberikan kemudahan bagi siswa untuk

memahami pelajaran sehingga memungkinkan siswa mencapai

hasil belajar yang lebih baikrdquo

Hasil ini menunjukkan bahwa ketika model pembelajaran

TGT diberikan pada siswa dengan keaktifan belajar tinggi maka

pengaruhnya akan lebih baik dibandingkan dengan yang

diberikan model pembelajaran STAD dengan kekatifan belajar

rendah

Apabila dilihat dari karakteristiknya model pembelajaran

TGT memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk kompetisi

pembelajaran hal itu memungkinkan siswa untuk lebih aktif

dalam pembelajaran Selain itu dukungan keaktifan belajar yang

141

tinggi juga memungkinkan model pembelajaran TGT memiliki

pengaruh lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran

STAD Sebagaimana prinsip dalam pembelajaran bahwa apabila

peserta didik semakin banyak diberikan kesempatan untuk lebih

aktif maka penyerapan materi semakin baik

5 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih

baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar

rendah

Hasil pengolahan dan analisis data pada hipotesis ke empat

diperoleh simpulan bahwa hasil belajar PAI peserta didik yang

belajar dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar

rendah tidak lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar

dengan model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan

belajar rendah Pada model pembelajaran TGT memiliki

peningkatan hasil belajar yang sama bila dibandingkan dengan

model pembelajaran STAD pada kelompok yang memiliki

keaktifan belajar rendah

142

Pada model pembelajaran TGT dan STAD ketika

diterapkan pada siswa yang memiliki keaktifan belajar rendah

peserta didik tidak aktif dalam proses pembelajarannya dan

kurang dapat berinteraksi dengan peserta didik lain dalam

kelompoknya sehingga peserta didik tidak terlibat lebih banyak

dalam proses pembelajaran sehingga memungkinkan hasil belajar

tidak diperoleh maksimal

Sesuai dengan hipotesis kedua bahwa ada interaksi antara

model pembelajaran dengan keaktifan belajar Artinya bahwa

ketika kedua model pembelajaran ini diberikan pada siswa yang

memiliki keaktifan belajar yang rendah maka kemampuannya

akan sama Oleh karenanya pemberian model pembelajaran juga

harus memperhatikan keaktifan peserta didik

E Keterbatasan Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini penulis menghadapi

beberapa keterbatasan yang dapat mempengaruhi kondisi dari

penelitian yang dilakukan Adapun keterbatasan tersebut antara

lain

143

1 Waktu yang tersedia untuk menyelesaikan penelitian ini

relatif pendek padahal kebutuhan sampel sangat besar

2 Dana yang dimiliki peneliti untuk menyeelesaikan

penelitian ini sangat terbatas

3 Keterbatasan dari kedua aspek tersebeut mempengaruhi

banayaknya dukungan petugas lapangan yang membantu

dalam penelitian

144

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Merujuk pada temuan dan hasil pengolahan dan analisis

data serta pembahasan yang telah diuraikan pada bab 4 penulis

dapat menyimpulkan beberapa hasil penelitian sebagai berikut

1 Secara keseluruhan model pembelajaran berpengaruh terhadap

hasil belajar PAI pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24

Kota Serang

2 Terdapat pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI

pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang

3 Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan

keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada peserta didik

kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang

4 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi

145

5 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi tidak lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi

B Implikasi

Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian ini bahwa

peserta yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif

berpengaruh terhadap hasil belajar PAI Dengan demikian

diharapkan agar para guru PAI mempunyai pengalaman

pemahaman dan wawasan dalam memilih model pembelajaran

Karena dengan penguasaan model pembelajaran yang dimiliki

oleh para guru dapat menciptakan pembelajaran PAI yang efektif

menarik dan tidak membosankan bagi peserta didik Untuk itu

model-model pembelajaran PAI perlu kiranya disosialisasikan

dan dilatih kepada para guru-guru yang mengajar PAI tentang

penerapan model pembelajaran yang ada Termasuk model

pembelajaran TGT dan model pembelajaran STAD karena model

pembelajaran ini sesuai dengan temuan penelitian dapat

meningkatkan hasil belajar PAI pada peserta didik

146

Tujuan pembelajaran salah satunya adalah bagaimana

mengefektifkan dan mengaktifkan peserta didik untuk terus mau

belajar bukan karena keterpaksaan Untuk itu guru perlu

menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi

peserta didik terutama dalam pembelajaran PAI Bukan seperti

yang terjadi selama ini dimana peserta didik cenderung pasif dan

tidak terlibat aktif dalam proses pembelajarannya duduk atau

hanya memperhatikan guru dalam menjelaskan materi

pembelajaran

Keaktifan belajar yang dimiliki oleh seorang individu

yang berguna sebagai landasan untuk melakukan bermacam-

macam aktivitas dimana keaktifan belajar yang kemudian

berperan sebagai landasan dalam menguasai materi pada saat

proses pembelajaran Setiap individu memiliki tingkat keaktifan

belajar berbeda-beda Keaktifan belajar tinggi adalah

karakteristik siswa yang sangat berpengaruh terhadap belajar

dalam kelompok mengenai materi-materi yang akan dipelajari

Apabila guru PAI ingin meningkatkan hasil belajar maka

147

sebaiknya peserta didik diberikan kebebasan untuk melakukan

dan menemukan suatu permasalahan dalam belajar

Untuk dapat menciptakan suasana belajar yang menarik

bagi peserta didik guru harus lebih aktif dan kreatif dalam

menerapkan model pembelajaran untuk peserta didik dalam

pembelajaran PAI Dimana diharapkan peserta didik dapat aktif

dalam pembelajaran yang bisa menyenangkan peserta didik

Model pembelajaran kooperatif melibatkan peserta didik secara

langsung untuk mencari permasalahan mempraktekkan dan

mencari solusi sendiri peran guru disini hanya sebagai fasilitator

C Saran-Saran

1 Bagi guru PAI disarankan dapat memilih model pembelajaran

sesuai dengan perkembangan dan karakteristik peserta didik

baik dari sisi perkembangan sosial mental emosional serta

kemampuan motoriknya Hal ini untuk menjadikan

pembelajaran menjadi efektif dan efisien serta agar tujuan

pembelajaran dapat tercapai dengan baik

2 Bagi siswa dalam pembelajaran perlu meningkatkan

keaktifannya dalam proses pembelajaran secara sistematis

148

selain itu semakin banyak terlibat aktif akan memberikan

dampak terhadap hasil belajar yang lebih baik Disarankan

peserta didik untuk dapat mengelola emosionalnya untuk lebih

dapat berinteraksi dengan peserta didik lainnya

3 Bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian dapat

melakukan penelitian ulang atau kajian ilmiah Disarankan

agar memperbanyak sampel penelitian supaya data dapat

dianalisis lebih akurat dan memperlama waktu penelitian serta

meminimalisir keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam

penelitian ini sehingga hasil penelitian menjadi lebih

sempurna

149

DAFTAR PUSTAKA

Anni Catharina Tri Psikologi Belajar Semarang Unnes Press

2004

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik Jakarta Rineka Cipta 2010

BSNP Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan

Menengah Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar SMAMA Jakarta BSNP 2006

Buchari Alma Guru Profesional Menguasai Metode dan

Terampil Mengajar Bandung PT Alfabeta 2009

Darsono Belajar dan Pembelajaran Semarang IKIP Semarang

Press 2001

Djamarah Syaiful Bahri Psikologi Belajar Guru dan Anak

Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan

Teoretis Psikologis PT Rineka Cipta Jakarta 2005

________________ Psikologi Belajar Edisi 2 Jakarta Rineka

Cipta 2008

Eggen Paul amp Kauchak Don Strategi dan Model Pembelajaran

Jakarta PT Indeks 2012

Fraenkel J amp Wallen N How to Design and evaluate research

in education (2nd ed) McGraw-Hill Inc New York

2001

Hamalik Oemar Proses Belajar Mengajar Jakarta Bumi

Aksara 2001

Hendrik Lamba Arung Pengaruh Pembelajaran Kooperatif

Model STAD dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil

150

Belajar Fisika Siswa SMA Jurnal Ilmu Pendidikan

vol 2 no 132006

httpwwwilmupengetahuannetteori-aktivitas-belajar-menurut-

pandangan ilmu-jiwalama-dan-modernhtm (download

pada tanggal 1 April 2017 jam 2100)

Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan

Pendekatan Metode Strategi dan Model-model

Pembelajaran Yogyakarta Multi Presindo 2012

Isjoni Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran

Kelompok Bandung Alfabeta 2007

Ismail Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem

Semarang Rasail Media Group 2008

Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology Developing

Learners Boston Pearson 2011

Joyce Bruce Marsha Weil Models of Teaching United States of

America Allyn and Bacon 2009

Jumrah Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa SMAN 5

Palu Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Model

Kooperatif Tipe STAD Pada Pembelajaran Asam-

Basardquo Jurnal Media Ekstra vol 2 no 2 2006

Lapono Nabisi dkk Belajar Dan Pembelajaran SD Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi Departernen Pendidikan

Nasional 2008

Muhaimin Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan

Pendidikan Agama Islam di Sekolah Bandung PT

Remaja Rosdakarya 2004

Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru

Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000

151

Mulyasa Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran

Kreatif dan Menyenangkan Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2005

Mulyasa Kurikulum Berbasis Kompetensi Bandung Remaja

Rosdakarya Offset 2004

Nurhasan Tes Pengukuran Keolahragaan Bandung FPOK UPI

Bandung 2014

Oemar Hamalik Kurikulum dan Pembelajaran cetVII Jakarta

Bumi Aksara 2007

_____________ Proses Belajar Mengajar Jakarta Bumi

Aksara 2008

Poerwanti Endang dkk Asesmen Pembelajaran SD Direktorat

Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

Nasional Jakarta 2004

Rifarsquoi Ahmad dan Catharina Tri Anni Psikologi Pendidikan

Semarang UNNES Press 2010

Rosdiani Dini Model Pembelajaran Langsung dalam

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Bandung

Alfabeta 2012

Rusman Model-model Pebelajaran Mengembangkan

Profesionalisme Guru Jakarta Raja Grafindo Persada

2012

Sanjaya Wina Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar

Proses Pendidikan Jakarta Kencana 2007

Sarah Nur Azmi Perbandingan Antara Model Pembelajara

Cooperative Learning Tipe STAD dengan

Pembelajaran Konvensional Dalam Rangka

Meningkatkan Hasil Belajar PAI Jakarta Jurusan

152

Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2011

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta

Raja Grafindo Persada 2001

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta

Rajawali Press 2011

Shlomo Sharen Handbook of Cooperative Learning Terj Sigit

Prawoto Yogyakarta Familia 2012

Soemanto Wasty Psikologi Pendidikan Jakarta Rineka Cipta

2003

Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi Proses Pembelajaran Kreatif

dan Inofatif Dalam Kelas Jakarta Prestasi Pustaka

Publisher 2010

Sudjana Metode Statistik Bandung Tarsito 2005

Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif Surakarta Panitia

Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009

Sugiyono Statistika untuk Penelitian Bandung Alfabeta 2010

Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD

Bandung Alfabeta 2013

Suprijono Agus Cooperative Learning Yogyakarta Pustaka

Belajar 2011

Tohirin Psikologi Pembelajaran PendidikanJakarta

Rajagrafindo Persada 2006

Undang-Undang Nomor 20 Sistem Pendidikan Nasional 2003

153

Utomo Dinanjaya Media Pembelajaran Aktif Bandung Nuansa

Cendikia 2013

Verducci Frank M Measurment Concept in Phhysical

Education StLois The CV Mosby Company 1989

Yatim Riyanto Paradigma Pembelajaran Sebagai referensi bagi

Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang

Efektif dan Berkualitas Jakarta Kencana 2009

Zulfiani Tonih F Kinkin S Strategi Pembelajaran Sains

JakartaLembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah

2009

154

LAMPIRAN-LAMPIRAN

155

Lampiran 1 Pelakuan Model Pembelajaran TGT

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

(PerlakuanTreatment Model Pembelajaran TGT)

Sekolah SMP Negeri 24 Kota Serang

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islamamp Budi Pekerti

KelasSemester VIIIGenap

Materi Pokok Iman kepada Allah SWT

Alokasi Waktu 3 x 3 JP (3 Pertemuan)

A Kompetensi Inti

KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur disiplin bertanggung jawab

peduli (toleransi gotong royong) santun percaya diri dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI 3 Memahami pengetahuan (faktual konseptual dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi

seni budaya terkait fenomena amp kejadian tampak mata

KI4 Mencoba mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan

mengurai merangkai memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis membaca menghitung menggambar dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam

sudutpandangteori

B KD dan IPK

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

13 Meyakini bahwa Allah Maha

Mengetahui Maha Waspada

Maha Mendengar dan Maha

Melihat

131 Meyakini bahwa Allah Swt

mengetahuisemua yang ada di langit

dan di bumi

132 Meyakini bahwa Allah menciptakan

alam semesta dengan teliti

133 Meyakini bahwa Allah Maha

Mendengar segala sesuatu baik yang

lahir dan yang batin

134 Meyakini bahwa Allah Maha Melihat

segala sesuatu baik yang lahir dan

yang batin

156

135 Berdoa kepada Allah pada setiap

kesempatan

23 Menunjukkan perilaku percaya

diri tekun teliti dan kerja keras

sebagaiimplementasi makna al-

‟Aliacutem al- Khabiacuter as-Samiacute‟ dan

al-Bashiacuter

231 Menunjukkan perilaku Percaya

diriterhadap semua yang diusahakan

sebagai implementasi makna al-rsquoAliacutem

al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir

232 Menunjukkan perilaku tekun dalam

berusaha sebagai implementasi makna

al-rsquoAliacutem al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-

Bashir

233 Menunjukkan perilaku teliti dalam

mengerjakan tugas sebagai

implementasi makna al-rsquoAliacutem al-

Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir

234 Menunjukkan perilaku kerja keras

dalam mengusahakan apa yang dicita-

citakan sebagaiimplementasi makna

al-‟Aliacutem al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-

Bashir

235 Bersikap dan berperilaku hati-hati

dalam menjalani kehidupan di dunia

sebagaiimplementasi makna al-‟Aliacutem

al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-Bashir

33 Memahami makna al-Asmābdquou

alḤusnā al-‟Alim al-Khabiacuter as-Samiacute‟ dan al-Bashiacuter

331 Menjelaskan pengertian Al alimAl

khobirAs Samidan Al Basir

332 Menunjukkan dalil naqli tentang al-

rsquoAliacutem al- Khabiacuter as-Samiacutersquo dan al-

Bashiacuter

43 Menyajikan contoh perilaku

yang mencerminkan orang yang

meneladani al-Asmābdquoul al-

Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ danal-Bashir

431 Secara berkelompok mencari cerita

atau kejadian nyatatentang al-Asmā lsquou

al-Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al Bashiacuter

432 Mempresentasikan hasil tugas

kelompok tentang cerita atau kejadian

nyatatentang al-Asmā lsquou al-Ḥusnā al-

‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al

Bashiacuterdi depan kelas

C Tujuan Pembelajaran

Setelah proses belajar mengajar dengan model pembelajaran problem base learning

peserta didik dapat

1 Menjelaskan pengertian iman kepada Allah dengan benar

2 Menunjukkan dalil naqli tentang iman kepada Allah dengan tepat

3 Menjelaskan pengertian al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟ dan

al-Bashir dengan benar

4 Menjelaskan makna al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟ dan al-

Bashir dengan tepat

5 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna al-bdquoAlim

157

6 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna al-Khabir

7 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna as-Sami‟

8 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna al-Bashir

Fokus Penguatan Karakter Kereligiusan dan Kemandirian

D Materi Pembelajaran

1 MPertemuan Ke-1

Materi Reguler

Iman kepada Allah

1 Pengertian iman kepada Allah

Apakah iman itu Kata iman berasal dari bahasa Arab yang bermakna

percaya Makna iman dalam pengertian ini adalah percaya dengan sepenuh

hati diucapkan dengan lisan dan diamalkan dalam perbuatan sehari-hari

2 Dalilnaqli iman kepada Allah

Menjadi orang yang beriman bukan persoalan yang ringan atau mudah Sebagai

manusia yang memiliki pertanggungjawaban kepada Allah Swt iman menjadi

sangat penting Allah Swt sendiri yang memerintah-kan kita untuk beriman

sebagaimana firman-Nya

ldquoWahai orang-orang yang beriman tetaplah beriman kepada Allah dan

rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kapada Rasulnya serta

kitab yang Allah turunkan sebelumnya Barang siapa yang kafir kepada

Allah malaikat-malai-kat-Nya kitab-kitab-Nya rasul-rasul-Nya dan hari

kemudian maka sesungguhnya orang itu telah tersesat sejauh-jauhnyardquo(QS

an-Nisarsquo4136)

Keimanan seseorang itu bisa tebal dan bisa tipis bisa bertambah atau

berkurang Salah satu cara untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah Swt

adalah dengan memahami nama-nama-Nya yang baik dan indah Kita sering

mendengar nama-nama indah itu dengan sebutan al-asmau al-husna

3 Hikmah beriman kepada Allah

Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena

158

merasa dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala

larangan-Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti

ini Jadi orang yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara

lain sebagai berikut

a Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan

firman-Nya

rdquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang

beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi

(hari kiamat)rdquo(Surah al-Mu‟min40 51)

b Hatimenjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman

Allah Swt

ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram

dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah

hati menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)

c Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya

tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana

firman Allah Swt berikut ini

ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan

nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan

kesabaranrdquo (QS al-lsquoAsr1031-3)

Materi Pengayaan

Fungsi Beriman Kepada Allah

1 Menambah Keyakinan

Kita tahu bahwa Allah SWT lah yang menciptakan segala sesuatunya dan

membuat kita masih hidup sampai sekarang Jadi kita harus semakin yakin

159

dan bersyukur kepada Allah Swt

2 Menambah Ketaatan Dengan beriman kepada Allah dapat menjadikan acuan untuk taat menjalani

perintah Allah dan menjauhi laranganya sehingga hati kita akan selalu ingat

kepada Allah Swt

3 Menentramkan Hati Dalam surah Ar-Raad ayat 28 dijelaskan bahwa orang-orang beriman selalu

mengingat Allah dan membuat hati mereka tentram karenanya

4 Dapat Menyelamatkan Hidup Manusia di Dunia Maupun Akhirat Dalam Quran Surah Al-Mukminin Allah berfirman Sesungguhnya Kami

menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan

dunia dan pada berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)rdquo

5 Mendatangkan Keuntungan dan Kebahagiaan Hidup Manusia yang beriman kepada Allah hati mereka menjadi tentram hidup

pastinya akan lebih bahagia dan permasalahan menjadi lebih mudah

diselesaikan karena Allah akan membantunya

2 Pertemuan Ke-2

Materi Reguler

Al-Asmaul Husna

1 Pengertian al-Asmaul-Husna

Al-Asmau al-husna adalah nama-nama Allah Swt yang baik Di antara al-

Asmau al-husna tersebut adalah

- al-bdquoAlim (Maha Mengetahui)

- al- Khabir (Mahateliti)

- as-Sami‟(Maha Mendengar) dan

- al-Bashir(Maha Melihat)

2 Contoh perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-asmau al-

husna

Kisah Si Andi Pergi Sekolah

Abdullah bin Dinar berjalan bersama Khalifah Umar bin Khattab dari

Madinah menuju Mekah Di tengah perjalanan bertemulah mereka berdua

dengan anak gembala Khalifah hendak mencoba menguji si gembala itu

(pada suatu hari andi seorang siswa SMP ia hendak berangkat sekolah

ketika dia menyebrang jalan tiba-tiba dia mengalami kecelakaan tertabrak

motor Bagaimana pendapatmu tentang Sikap andi tersebut Dan sikap

160

apakah yang seharusnya dimiliki oleh andi serta apa kaitannya dengan

sifat asmaul husna

Materi Pengayaan

Contoh Perilaku Iman Kepada Allah

Ada banyak sekali contoh perilaku iman kepada Allah yang bisa kita lakukan

dalam kehidupan sehari-hari seperti

1 Mendirikan Sholat

2 Menafkahkan sebagian rezeki

3 Beriman Kepada Kita Allah

4 Menafkan sebagian hartanya baik disaat waktu lapang ataupun sempit

5 Selalu berbuat kebajikan

6 Mampu menahan amarah

7 Mampu memaafkan kesalahan orang lain

8 Melaksanakan perintah Allah dari segi ibadah

9 Berhenti dari perbatan keji dan tidak mengulanginya lagi

10 Mempercayai dengan benar rukum iman

161

3 Pertemuan Ke-3

Materi Reguler

Hikmah Beriman kepada Allah

Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena merasa

dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan-

Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti ini Jadi orang

yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut

a Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan firman-

Nya

ldquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang

beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari

kiamat)rdquo(QSal-Mu‟min40 51)

b Hati menjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman Allah

Swt

ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram

dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati

menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)

c Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya

tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana

firman Allah Swt berikut ini

ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan

nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan

kesabaranrdquo (Surah al-lsquoAsr1031-3)

162

Materi Pengayaan

Bukti Kebenaran Sifat Allah

Kita sebagai umat muslim sudah sepatutnya tahu dan faham akan nama-

nama Allah lsquoAzza wa Jalla yang berjumlah 99 yang terlampir dalam Asma‟ u al-

Husna Dan nama-nama Allah lsquoAzza wa Jallah tersebut bukan hanya sekedar

pengertian atau wacana agama Islam itu sendiri melainkan itu memang

gambaran dari sifat-sifat Allah lsquoAzza wa Jalla yang sangat amat sempurna dan

terbukti kebenarannya sampai-sampai para ulama mengatakan bahwa dengan

Asmarsquo u al-Husna saja tidak cukup untuk menggambarkan Keagungan dan

Kesempurnaan Allah lsquoAzza wa Jalla sebagai pencipta alam semesta ini begitu

pula alam Akhirat yang tidak diragukan lagi keberadaannya kecuali oleh orang-

orang yang tidak berakal

Adapun di sini akan dijelaskan mengenai 5 bukti dari sekian banyak

bukti dari nama Allah lsquoAzza wa Jalla yaitu Al-lsquoAdlu (Maha Adil) Dan bukti-

bukti tersebut juga menguatkan akan kebenaran agama Islam sebagai agama

Rahmatan li al-bdquoAlamin yang dibawa oleh nabi yang bergelar al-Amin Dan 5

bukti tersebut adalah

(Pertama) Adalah dalam hal niat yang merupakan penentu dari arah

amalan-amalan yang kita perbuat karena niat tersebut berfungsi sebagai lentera

atau cahaya yang akan menuntun dan menerangi perjalanan seorang hamba

dalam bertemu Allah lsquoAzza wa Jalla Jika lentera tersebut memancar dengan

terang maka menjadi teranglah perjalanannya dalam bertemu Allah lsquoAzza wa

Jalla Sebaliknya jika cahaya lentera tersebut redup maka menjadi redup

pulalah jalan yang akan dilalui oleh seorang hamba untuk bisa bertemu dengan

Allah Jalla Yang Maha Pencipta dan Maha Mengadakan lagi Maha Pembentuk

Sebagaimana disebutkan dalam hadist Rasulullah saw ldquoSesungguhnya setiap

amalan hanyalah tergantung dengan niat-niatnya dan setiap orang hanya akan

mendapatkan apa yang dia niatkan maka barangsiapa yang hijrahnya kepada

Allah dan RasulNya maka hijrahnya kepada Allah dan RasulNya dan

barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang hendak dia raih atau karena

wanita yang hendak dia nikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia hijrah

kepadanyardquo (HR Bukhary-Muslim dari lsquoUmar bin Khoththob radhiallahu

lsquoanhu)

(Kedua) Adalah dalam hal perbuatan yang tentunya tidak terlepas dari

catatan Allah lsquoAzza wa Jalla lewat dua malaikat-Nya (Rakib ndash lsquoAtid) yang

senantiasa menemani kita di setiap langkah kita apapun dan bagaimanapun

163

bentuknya Lalu dari segi manakah kiranya bukti akan sifat Allah lsquoAzza wa Jalla

yang Maha Adil Coba kita perhatikan dengan seksama firman Allah lsquoAzza wa

Jalla dan hadist Rasulullah berikut ini ldquoBarang siapa berbuat kebaikan

mendapat sepuluh kali lipat amalnya Dan barang siapa berbuat kejahatan

dibalas seimbang dengan kejahatannya Mereka sedikit pun tidak dirugikan

(dizalimi) (al-An‟am 160)

(Ketiga) Adalah dalam hal keutamaan kaum hawa dalam berbakti

kepada suaminya yang merupakan kewajiban sebagai seorang istri sebagaimana

sabda Rasulullah saw ldquoperkara yang pertama kali ditanyakan kepada seorang

wanita pada hari kiamat nanti adalah mengenai sholat lima waktu dan

ketaatannya terhadap suamirdquo (HRIbnu Hibbab dari Abu Hurairah)

Jadi berikut adalah bentuk keadilan Allah terhadap kaum wanita yang

mungkin tidak dapat melakukan sebagian pekerjaan mulia yang dapat dikerjakan

oleh kaum lelaki tetapi dengan wujud keadilah Allah Yang Maha Adil kaum

wanita memiliki porsi pahala yang sama besarnya dengan kaum lelaki meskipun

dengan amalan-amalan yang berbeda seperti amalan-amalan yang telah

Rasulullah saw wasiatkan kepada putrinya Fathimah az-Zahra dan seluruh kaum

wanita diwaktu itu dan sesudahnya Bukti lain adalah ketika para mujahid

berjihad melawan musuh dan gugur maka dia mati syahid Begitu pula dengan

perempuan yang berjihad melahirkan anaknya yang rasanya seperti antara hidup

dan mati kemudian dia meninggal seketika itu atau setelah ia melahirkan makan

dia bisa dikatakan mati syahid tanpa harus terjun ke medan perang Wallahu

Arsquolam

(Keempat) Adalah dalam hal warisan yang memberikan porsi lebih

banyak kepada lelaki daripada perempuan yaitu bagian laki-laki dua kali bagian

perempuan sebagaiman firman Allah SWT ldquoAllah mensyari‟atkan bagimu

tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu yaitu bahagian seorang anak

lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuahelliprdquo(an-Nisa‟ 11)

Bukti akan kebenaran sifat Allah SWT Yang Maha Adil di sini adalah

bahwasanya Allah SWT melebihkan bagian lelaki atas wanita dalam hal

warisan karena kenyataannya lelakilah yang oleh syarirsquoat dibebankan tanggung

jawab untuk memberi nafkah keluarga dan membebaskan perempuan dari

kewajiban tersebut meskipun perempuan boleh saja ikut mencari nafkah Para

laki-laki juga diwajibkan oleh ajaran Islam untuk mengeluarkan mas kawin

untuk diberikan kepada istrinya sebagai cerminan cinta kasih sayangnya ketika

keduanya menikah sedangkan perempuan tidak dibebani apa-apa

(Kelima) Selanjutnya adalah mengenai keutamaan bulan Ramadhan

Bulan dimana Al-Qur`an diturunkan bulan yang penuh berkah dengan pelipat

gandaan pahala sebuah amalan bulan yang penuh pengampunan Bulan dimana

pintu surga dibuka lebar-lebar dan pintu neraka ditutup rapat-rapat dan bulan di

mana para syaitan dibelenggu dari menggoda manusia Sebagaimana sabda

Rasulullah saw ldquoJika Bulan Ramadhan telah tiba maka (pintu) surga dibuka

lebar-lebar (pintu) neraka ditutup rapat-rapat dan para syetan

dibelenggurdquo(HR Muslim )

164

Dan bukti yang menunjukkan Allah Maha Adil di sini adalah mengenai

pelipat gandaan pahala sebuah amalan terutama pada malam Lailatul Qadar

yaitu satu malam kemuliaan yang lebih baik daripada seribu bulan sebagaimana

yang terlampira dalam al-Qurrsquoan ldquo Sesungguhnya kami Telah menurunkannya

(Al Quran) pada malam kemuliaan Dan tahukah kamu apakah malam

kemuliaan itu Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan Pada malam

itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk

mengatur segala urusanMalam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar

(al-Qadr 1-5)

E Metode Pembelajaran

Pendekatan Pembelajaran Saintifik

Model Team Games Tournament (TGT)

Metode diskusi kelompok

F Media dan Bahan

1 Media

a Presentasi Power Point

b Video pembelajaranFilm tentang kejadian bencana alam

c LaptopKomputer

d LCD Projector

e WhiteboardBlackboard

f Guntingcutter

2 Bahan

a PensilSpidol

b Kertas

c CDFlash Disk

d Bahan-bahan lainnya

G Sumber Belajar

1 Al-Qurrsquoan dan Terjemahnya Departemen Agama RI Tahun 2006

2 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Siswa) Jakarta Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)

3 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Guru) Jakarta Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)

4 Choeroni dkk 2013 Pendidikan Islam dan Budi Pekerti SMP kelas

VIIISemarang ESIS Erlangga

165

5 Tim MGMP PAI SMP Kota Serang 2016 Modul Pembelajaran PAI amp Budi

Pekerti Kelas VII

H Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke-1

Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

Siswa memulai belajar dengan duduk rapih sesuai dengan tempat duduk masing-masing

Siswa berdoa dengan bersama-sama sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan YME dilanjutkan dengan memberikan salam dipimpin oleh ketua kelassalah

satu siswa

Guru mengecek keadaankondisi kesehatan seluruh siswa (mengkondisikan

siswa dan salam pembuka)

Guru mengabsensi siswa dan siswa mengangkat tangan (presensi)

Guru menjelaskan dan menyampaikan materi yang akan diajarkan secara singkat dan memberikan motivasi

Siswa secara bersama-sama membaca ayat-ayat Alquran pilihan terutama

terkait dengan materi pembelajaran (an-Nisa 136 al-Arsquoraf 180 al-Anrsquoam

59 at-Taubah 16 al-Baqarah 258 dan al-hujurat 18) dipimpin oleh salah

seorang siswa

Guru menginformasikan kompetensi yang akan dicapai yaitu kompetensi

tentang beriman kepada Asmaul Husna dan menunjukkan hikmahnya dalam

kehidupan sehari-hari yaitu agar kita semua siswa mampu mendeskripsikan

Asmaul Husna (apersepsi)

Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan

dilakukan yaitu konsep tentang Asmaul Husna (apersepsi)

Guru menyampaikan lingkup penilaian yang meliputi penilaian sikap

penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan

Kegiatan Inti(90 menit)

SintaksTahapan Model TGT Uraian Kegiatan

1 Menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa

1 Guru menyampaikan semua tujuan

pembelajaran secara umum yang ingin

dicapai siswa dan memotivasi siswa dalam

belajar

2 Siswa bersama-sama mengamati gambar-

gambar tentang contoh-contoh nyata dalam

kehidupan sehari-hari di buku Pendidikan

Agama Islam dan Budi Pekerti SMPMTs

Kelas VIII (Buku Siswa) halaman 1-11 dan

buku-buku lain yang relevan atau melalui

videofilm tentang berbagai kejadian

tentang penerapan beriman kepada Allah

swt

3 Siswa menyimak uraian singkat dari guru

tentang berbagai kisah tentang penerapan

166

beriman Asmaul Husna sebagai bagian

dari ciri-ciri orang yang beriman kepada

Allah SWT (Mengamati)

2 Menyajikan materi

pembelajaran

1 Membaca informasi tentang konsep

beriman Asmaul Husna sebagai bagian

dari ciri-ciri orang yang beriman kepada

Allah SWT

2 Menyimpulkan hasil membaca tentang

konsep beriman Asmaul Husna sebagai

bagian dari ciri-ciri orang yang beriman

kepada Allah SWT (Mengamati)

Menanya

1 Siswa menuliskan pertanyaan-pertanyaan

terkait dengan pengertian beriman kepada

Allah makna Asmaul Husna dalil naqli

dan aqlinya serta perilaku yang

mencerminkan Asmaul Husna

2 Siswa difasilitasi oleh guru mengajukan

pertanyaan yang telah ditulis

3 Berdiskusi dengan teman mengenai materi

yang telah dipelajari

Mengeksplorasi

1 Siswa lain mencari jawaban atas

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh

siswa lain dengan membaca Buku Siswa

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

SMPMTs Kelas VIII dan buku-buku

referensi lain yang mengkaji masalah

beriman kepada Hari Akhir

2 Siswa mencatat informasi-informasi yang

relevan dengan pertanyaan-pertanyaan

yang didapat dari sumber-sumber yang

dibaca

Mengasosiasi

1 Siswa merumuskan jawaban atas

pertanyaan-pertanyaan yang didapat

masing-masing berdasarkan informasi-

informasi yang diperoleh dari sumber-

sumber yang dibaca

2 Siswa menuliskan jawaban atas

pertanyaan-pertanyaan tersebut pada kertas

plano atau kertas folio

167

3 Pembentukan kelompok 1 Guru menginstruksikan peserta didik untuk

membentuk kelompok dengan anggota

masing-masing kelompok antara 4-6

orang

2 Guru menyiapkan soal-soal yang terkait

dengan materi pembelajaran beriman

kepada Asmaul Husna yang telah ditulis

pada kertas-kertas kecil dan telah digulung

dan ditempatkan pada meja kompetisi

4 Turnamen Mengkomunikasi

1 Siswa perwakilan kelompok maju

mengambil soal yang tersedia di meja

kompetisi kemudian membawa pada

kelompoknya untuk mendiskusikan

jawaban dari pertanyaan yang

diperolehnya

2 Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk

menjawab soal yang diperoleh setelah

mendapat kesepakatan jawaban perwakilan

siswa tersebut menulis jawabannya di

papan tulis dan mengambil soal kembali di

meja kompetisi

3 Setelah semua soal yang berada di meja

kompetisi habis siswa kembali duduk

masing-masing kelompok dan guru

mengoreksi hasil jawaban masing-masing

kelompok

5 Perhargaan kelompok 1 Guru memberikan penghargaan tiap

kelompok yang memenangkan turnamen

dengan sportif

2 Siswa Mendengarkan guru saat

mengumumkan peringkat kelompok dalam

turnamen

Kegiatan Penutup (15 menit)

1 Guru bersama-sama para siswa merumuskan simpulan tentang pengertian

beriman kepada Allah makna Asmaul Husna dalil naqli dan aqlinya serta

perilaku yang mencerminkan Asmaul Husna

2 Guru melakukan refleksi atas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dan

memberi umpan balik serta motivasi agar siswa mengamalkan ajaran kitab suci

Alquran sebagai cerminan beriman kepada Allah swt

3 Guru melakukan penilaian dengan tes lisan dan pemberian penugasan

4 Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk remedi pengayaan

layanan konseling dan memberi tugas (pekerjaan rumahPR) kepada siswa

5 Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya serta

kegiatan pembelajarannya

6 Guru bersama-sama para siswa menutup pembelajaran dengan berdoa lalu

mengucapkan salam penutup

168

Pertemuan Ke-2

Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

1 Guru membuka pembelajaran dengan salam dan mengajak berdoa bersama

dipimpin oleh seorang siswa dengan penuh khidmat

2 Guru mengecek kesiapan siswa dan mengondisikan suasana pembelajaran yang

menyenangkan dengan kuis singkat tentang fenomena keislaman

3 Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya

yaitu konsep Asmaul Husna dengan cara menunjuk beberapa siswa untuk

menjelaskan bagian-bagian penting tentang konsep beriman kepada Allah swt

4 Siswa secara bersama-sama membaca ayat-ayat Alquran pilihan terutama

terkait dengan materi pembelajaran dipimpin oleh salah seorang siswa

5 Guru menyampaikan garis-garis besar materi dan kegiatan pembelajaran yang

akan dilakukan

6 Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang digunakan dalam

pembelajaran yaitu penilaian sikap dengan observasi (dalam bentuk jurnal) dan

penilaian diri dan penilaian pengetahuan dengan tes tertulis

Kegiatan Inti (90 menit)

SintaksTahapan Model TGT Uraian Kegiatan

1 Menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa

1 Guru menyampaikan semua tujuan

pembelajaran secara umum yang ingin

dicapai siswa dan memotivasi siswa dalam

belajar

2 Guru memberikan motivasi kepada peserta

didik tentang keterkaitan materi dengan

kehidupan sehari-hari (Mengamati)

2 Menyajikan materi

pembelajaran

1 Siswa bersama-sama menyaksikan

tayangan gambarvideo yang berisi tentang

contoh perilaku yang mencerminkan

Asmaul Husna

2 Siswa menyimak uraian singkat dari guru

tentang gambarvideo yang berisi tentang

contoh perilaku yang mencerminkan

Asmaul Husna (Mengamati)

Menanya

1 Siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan

terkait dengan contoh perilaku yang

mencerminkan Asmaul Husna

2 Siswa diperbolehkan untuk mengajukan

pertanyaan lain yang terkait dengan dalil-

dalil naqli lainnya berhubungan dengan

contoh perilaku yang mencerminkan

Asmaul Husna

169

Mengeksplorasi

1 Siswa mengumpulkan informasi gambaran

tentang contoh perilaku yang

mencerminkan Asmaul Husna berdasarkan

dalil naqlinya dengan pembagian sebagai

berikut

1) Kelompok 1 Al-bdquoAlim

2) Kelompok 2 amp 5 Al-Khabir

3) Kelompok 3 amp 6 As-Sami‟

4) Kelompok 4 Al-Bashir

2 Siswa mencari informasi melalui Buku

Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi

Pekerti SMPMTs Kelas VIII dan buku-

buku referensi lain yang mengkaji masalah

Asmaul Husna

3 Siswa membuat catatan-catatan yang berisi

informasi yang relevan

Mengasosiasi

1 Siswa membuat cerita atau kejadian nyata

tentang al-Asmā lsquou al-Ḥusnā al-‟Aliacutem al-

Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al Bashiacuterdengan

memperhatikan informasi yang telah

diperolehnya

2 Siswa menyelesaikan paparan yang berisi

gambaran Asmaul Husna berdasarkan dalil

naqlinya dalambentuk paparan powerpoint

3 Pembentukan kelompok 1 Guru menginstruksikan peserta didik untuk

membentuk kelompok dengan anggota

masing-masing kelompok antara 4-6

orang

3 Guru menyiapkan soal-soal yang terkait

dengan materi pembelajaran Asmaul

Husna yang telah ditulis pada kertas-kertas

kecil dan telah digulung dan ditempatkan

pada meja kompetisi

4 Turnamen Mengkomunikasi

1 Siswa perwakilan kelompok maju

mengambil soal yang tersedia di meja

kompetisi kemudian membawa pada

kelompoknya untuk mendiskusikan

jawaban dari pertanyaan yang

diperolehnya

2 Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk

menjawab soal yang diperoleh setelah

mendapat kesepakatan jawaban perwakilan

170

siswa tersebut menulis jawabannya di

papan tulis dan mengambil soal kembali di

meja kompetisi

3 Setelah semua soal yang berada di meja

kompetisi habis siswa kembali duduk

masing-masing kelompok dan guru

mengoreksi hasil jawaban masing-masing

kelompok

5 Perhargaan kelompok 1 Guru memberikan penghargaan tiap

kelompok yang memenangkan turnamen

dengan sportif

2 Siswa Mendengarkan guru saat

mengumumkan peringkat kelompok dalam

turnamen

Kegiatan Penutup (15 menit)

1 Guru memfasilitasi siswa merumuskan beberapa simpulan mengenai hakikat

beriman kepada Allah swt dan Asmaul Husna beserta hikmah-hikmahnya

2 Guru melakukan refleksi atas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dan

memberi umpan balik serta motivasi agar siswa selalu berperilaku baik yang

mencerminkan Asmaul Husna

3 Guru melakukan penilaian dengan memberikan lembar kerja berupa tes tertulis

dalam bentuk pilihan essay (uraian) dan siswa secara mandiri mengerjakannya

4 Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk remedi pengayaan

layanan konseling dan memberi tugas (PR) kepada siswa

5 Guru memberitahukan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada

pertemuan berikutnya yaitu dengan diskusi kelompok dan praktik membaca

Alquran

6 Guru bersama-sama para siswa menutup pembelajaran dengan berdoa lalu

mengucapkan salam penutup

I Penilaian

1 Teknik Penilaian

a Sikap spiritual

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Observasi Jurnal Lampiran

4

Saat

Pembelajaran

Berlangsung

Penilaian

untuk

pencapaian

pembelajaran

(assessment

for and of

learning)

2 Penilaian Lembar Lampiran Saat Penilaian

171

Diri Penilaian

Diri

5 Pembelajaran

usai

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

3 Penilaian

antarteman

Lembar

Penilaian

antarteman

Lampiran

6

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

b Sikap Sosial

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Observasi Jurnal Lampiran

4

Saat

Pembelajaran

Berlangsung

Penilaian

untuk

pencapaian

pembelajaran

(assessment

for and of

learning)

2 Penilaian

Diri

Lembar

Penilaian

Diri

Lampiran

5

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

3 Penilaian

antartema

n

Lembar

Penilaian

antartem

an

Lampiran

6

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

c Pengetahuan

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Lisan Pertanyaan

(lisan)

dengan

jawaban

terbuka

Lampiran

7

Saat

Pembelajaran

Berlangsung

Penilaian

untuk

pembelajara

n

(assessment

for

learning)

2 Penugas

an

Tugas

tertulis

Lampiran

8

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

untuk dan

sebagai

pembelajara

172

n

(assessment

for and as

learning)

3 Tertulis Soal-soal

esei

Lampiran

9

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

pencapaian

pembelajara

n

(assessment

of learning)

4 Portofol

io

Sampel

pekerjaan

terbaik hasil

dari

penugasan

atau tes

tertulis

Saat

Pembelajaran

usai

Data untuk

penulisan

deskripsi

pencapaian

pengetahua

n

(assessment

of learning)

d Keterampilan

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Produk Soal

keterampilan

produk

Lampiran

10

Saat

Pembelajara

n

Berlangsun

gatau

setelah usai

Penilaian

untuk

sebagai

danatau

pencapaian

pembelajaran

(assessment

for as and of

learning)

2 Portofol

io

Sampel

produk

terbaik hasil

dari tugas

atau proyek

Saat

Pembelajara

n usai

Penilaian

untuk dan

sebagai data

untuk

penulisan

deskripsi

pencapaian

keterampilan

2 Pembelajaran Remedial

Pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk (1) pembelajaran ulang (2)

bimbingan perorangan (3) belajar kelompok DAN (4) pemanfaatan tutor

sebaya bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis

penilaian

173

3 Pembelajaran Pengayaan

Berdasarkan hasil analisis penilaian siswa yang sudah mencapai ketuntasan

belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan danatau

pendalaman materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan

soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi meringkas buku-buku referensi

dan mewawancarai narasumber

Saran-saran

Mengetahui

Kepala SMP Plus Nurul Marsquoarif

Gousul Alam

NIP

Kota Serang April 2017

Guru Mata Pelajaran

PAI dan Budi Pekerti

Tolaah S PdI

NIP

174

Perlakuan Model Pembelajaran STAD

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(PerlakuanTreatment

Model Pembelajaran STAD)

Sekolah SMP Negeri 24 Kota Serang

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islamamp Budi Pekerti

KelasSemester VIIIGenap

Materi Pokok Iman kepada Allah SWT

Alokasi Waktu 3 x 3 JP (3 Pertemuan)

A Kompetensi Inti

KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur disiplin bertanggung jawab

peduli (toleransi gotong royong) santun percaya diri dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI 3 Memahami pengetahuan (faktual konseptual dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi

seni budaya terkait fenomena amp kejadian tampak mata

KI4 Mencoba mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan

mengurai merangkai memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis membaca menghitung menggambar dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam

sudutpandangteori

B KD dan IPK

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

13 Meyakini bahwa Allah Maha

Mengetahui Maha Waspada

Maha Mendengar dan Maha

Melihat

131 Meyakini bahwa Allah Swt

mengetahuisemua yang ada di langit

dan di bumi

132 Meyakini bahwa Allah menciptakan

alam semesta dengan teliti

133 Meyakini bahwa Allah Maha

Mendengar segala sesuatu baik yang

lahir dan yang batin

134 Meyakini bahwa Allah Maha Melihat

segala sesuatu baik yang lahir dan

yang batin

135 Berdoa kepada Allah pada setiap

175

kesempatan

23 Menunjukkan perilaku percaya

diri tekun teliti dan kerja keras

sebagaiimplementasi makna al-

‟Aliacutem al- Khabiacuter as-Samiacute‟ dan

al-Bashiacuter

231 Menunjukkan perilaku Percaya

diriterhadap semua yang diusahakan

sebagai implementasi makna al-rsquoAliacutem

al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir

232 Menunjukkan perilaku tekun dalam

berusaha sebagai implementasi makna

al-rsquoAliacutem al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-

Bashir

233 Menunjukkan perilaku teliti dalam

mengerjakan tugas sebagai

implementasi makna al-rsquoAliacutem al-

Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir

234 Menunjukkan perilaku kerja keras

dalam mengusahakan apa yang dicita-

citakan sebagaiimplementasi makna

al-‟Aliacutem al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-

Bashir

235 Bersikap dan berperilaku hati-hati

dalam menjalani kehidupan di dunia

sebagaiimplementasi makna al-‟Aliacutem

al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-Bashir

33 Memahami makna al-Asmābdquou

alḤusnā al-‟Alim al-Khabiacuter as-Samiacute‟ dan al-Bashiacuter

331 Menjelaskan pengertian Al alimAl

khobirAs Samidan Al Basir

332 Menunjukkan dalil naqli tentang al-

rsquoAliacutem al- Khabiacuter as-Samiacutersquo dan al-

Bashiacuter

43 Menyajikan contoh perilaku

yang mencerminkan orang yang

meneladani al-Asmābdquoul al-

Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ danal-Bashir

431 Secara berkelompok mencari cerita

atau kejadian nyatatentang al-Asmā lsquou

al-Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al Bashiacuter

432 Mempresentasikan hasil tugas

kelompok tentang cerita atau kejadian

nyatatentang al-Asmā lsquou al-Ḥusnā al-

‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al

Bashiacuterdi depan kelas

C Tujuan Pembelajaran

Setelah proses belajar mengajar dengan model pembelajaran problem base learning

peserta didik dapat

9 Menjelaskan pengertian iman kepada Allah dengan benar

10 Menunjukkan dalil naqli tentang iman kepada Allah dengan tepat

11 Menjelaskan pengertian al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟

dan al-Bashir dengan benar

12 Menjelaskan makna al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟ dan

al-Bashir dengan tepat

13 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna al-bdquoAlim

14 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

176

Husna al-Khabir

15 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna as-Sami‟

16 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna al-Bashir

Fokus Penguatan Karakter Kereligiusan dan Kemandirian

D Materi Pembelajaran

4 MPertemuan Ke-1

Materi Reguler

Iman kepada Allah

4 Pengertian iman kepada Allah

Apakah iman itu Kata iman berasal dari bahasa Arab yang bermakna

percaya Makna iman dalam pengertian ini adalah percaya dengan sepenuh

hati diucapkan dengan lisan dan diamalkan dalam perbuatan sehari-hari

5 Dalilnaqli iman kepada Allah

Menjadi orang yang beriman bukan persoalan yang ringan atau mudah Sebagai

manusia yang memiliki pertanggungjawaban kepada Allah Swt iman menjadi

sangat penting Allah Swt sendiri yang memerintah-kan kita untuk beriman

sebagaimana firman-Nya

ldquoWahai orang-orang yang beriman tetaplah beriman kepada Allah dan

rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kapada Rasulnya serta

kitab yang Allah turunkan sebelumnya Barang siapa yang kafir kepada

Allah malaikat-malai-kat-Nya kitab-kitab-Nya rasul-rasul-Nya dan hari

kemudian maka sesungguhnya orang itu telah tersesat sejauh-jauhnyardquo(QS

an-Nisarsquo4136)

Keimanan seseorang itu bisa tebal dan bisa tipis bisa bertambah atau

berkurang Salah satu cara untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah Swt

adalah dengan memahami nama-nama-Nya yang baik dan indah Kita sering

mendengar nama-nama indah itu dengan sebutan al-asmau al-husna

6 Hikmah beriman kepada Allah

Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena

merasa dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala

177

larangan-Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti

ini Jadi orang yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara

lain sebagai berikut

d Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan

firman-Nya

rdquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang

beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi

(hari kiamat)rdquo(Surah al-Mu‟min40 51)

e Hatimenjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman

Allah Swt

ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram

dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah

hati menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)

f Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya

tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana

firman Allah Swt berikut ini

ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan

nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan

kesabaranrdquo (QS al-lsquoAsr1031-3)

Materi Pengayaan

Fungsi Beriman Kepada Allah

6 Menambah Keyakinan

Kita tahu bahwa Allah SWT lah yang menciptakan segala sesuatunya dan

membuat kita masih hidup sampai sekarang Jadi kita harus semakin yakin

dan bersyukur kepada Allah Swt

178

7 Menambah Ketaatan Dengan beriman kepada Allah dapat menjadikan acuan untuk taat menjalani

perintah Allah dan menjauhi laranganya sehingga hati kita akan selalu ingat

kepada Allah Swt

8 Menentramkan Hati Dalam surah Ar-Raad ayat 28 dijelaskan bahwa orang-orang beriman selalu

mengingat Allah dan membuat hati mereka tentram karenanya

9 Dapat Menyelamatkan Hidup Manusia di Dunia Maupun Akhirat Dalam Quran Surah Al-Mukminin Allah berfirman Sesungguhnya Kami

menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan

dunia dan pada berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)rdquo

10 Mendatangkan Keuntungan dan Kebahagiaan Hidup Manusia yang beriman kepada Allah hati mereka menjadi tentram hidup

pastinya akan lebih bahagia dan permasalahan menjadi lebih mudah

diselesaikan karena Allah akan membantunya

5 Pertemuan Ke-2

Materi Reguler

Al-Asmaul Husna

3 Pengertian al-Asmaul-Husna

Al-Asmau al-husna adalah nama-nama Allah Swt yang baik Di antara al-

Asmau al-husna tersebut adalah

- al-bdquoAlim (Maha Mengetahui)

- al- Khabir (Mahateliti)

- as-Sami‟(Maha Mendengar) dan

- al-Bashir(Maha Melihat)

4 Contoh perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-asmau al-

husna

Kisah Si Andi Pergi Sekolah

Abdullah bin Dinar berjalan bersama Khalifah Umar bin Khattab dari

Madinah menuju Mekah Di tengah perjalanan bertemulah mereka berdua

dengan anak gembala Khalifah hendak mencoba menguji si gembala itu

(pada suatu hari andi seorang siswa SMP ia hendak berangkat sekolah

ketika dia menyebrang jalan tiba-tiba dia mengalami kecelakaan tertabrak

motor Bagaimana pendapatmu tentang Sikap andi tersebut Dan sikap

apakah yang seharusnya dimiliki oleh andi serta apa kaitannya dengan

sifat asmaul husna

179

Materi Pengayaan

Contoh Perilaku Iman Kepada Allah

Ada banyak sekali contoh perilaku iman kepada Allah yang bisa kita lakukan

dalam kehidupan sehari-hari seperti

11 Mendirikan Sholat

12 Menafkahkan sebagian rezeki

13 Beriman Kepada Kita Allah

14 Menafkan sebagian hartanya baik disaat waktu lapang ataupun sempit

15 Selalu berbuat kebajikan

16 Mampu menahan amarah

17 Mampu memaafkan kesalahan orang lain

18 Melaksanakan perintah Allah dari segi ibadah

19 Berhenti dari perbatan keji dan tidak mengulanginya lagi

20 Mempercayai dengan benar rukum iman

180

6 Pertemuan Ke-3

Materi Reguler

Hikmah Beriman kepada Allah

Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena merasa

dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan-

Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti ini Jadi orang

yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut

d Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan firman-

Nya

ldquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang

beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari

kiamat)rdquo(QSal-Mu‟min40 51)

e Hati menjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman Allah

Swt

ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram

dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati

menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)

f Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya

tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana

firman Allah Swt berikut ini

ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan

nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan

kesabaranrdquo (Surah al-lsquoAsr1031-3)

Materi Pengayaan

181

Bukti Kebenaran Sifat Allah

Kita sebagai umat muslim sudah sepatutnya tahu dan faham akan nama-

nama Allah lsquoAzza wa Jalla yang berjumlah 99 yang terlampir dalam Asma‟ u al-

Husna Dan nama-nama Allah lsquoAzza wa Jallah tersebut bukan hanya sekedar

pengertian atau wacana agama Islam itu sendiri melainkan itu memang

gambaran dari sifat-sifat Allah lsquoAzza wa Jalla yang sangat amat sempurna dan

terbukti kebenarannya sampai-sampai para ulama mengatakan bahwa dengan

Asmarsquo u al-Husna saja tidak cukup untuk menggambarkan Keagungan dan

Kesempurnaan Allah lsquoAzza wa Jalla sebagai pencipta alam semesta ini begitu

pula alam Akhirat yang tidak diragukan lagi keberadaannya kecuali oleh orang-

orang yang tidak berakal

Adapun di sini akan dijelaskan mengenai 5 bukti dari sekian banyak

bukti dari nama Allah lsquoAzza wa Jalla yaitu Al-lsquoAdlu (Maha Adil) Dan bukti-

bukti tersebut juga menguatkan akan kebenaran agama Islam sebagai agama

Rahmatan li al-bdquoAlamin yang dibawa oleh nabi yang bergelar al-Amin Dan 5

bukti tersebut adalah

(Pertama) Adalah dalam hal niat yang merupakan penentu dari arah

amalan-amalan yang kita perbuat karena niat tersebut berfungsi sebagai lentera

atau cahaya yang akan menuntun dan menerangi perjalanan seorang hamba

dalam bertemu Allah lsquoAzza wa Jalla Jika lentera tersebut memancar dengan

terang maka menjadi teranglah perjalanannya dalam bertemu Allah lsquoAzza wa

Jalla Sebaliknya jika cahaya lentera tersebut redup maka menjadi redup

pulalah jalan yang akan dilalui oleh seorang hamba untuk bisa bertemu dengan

Allah Jalla Yang Maha Pencipta dan Maha Mengadakan lagi Maha Pembentuk

Sebagaimana disebutkan dalam hadist Rasulullah saw ldquoSesungguhnya setiap

amalan hanyalah tergantung dengan niat-niatnya dan setiap orang hanya akan

mendapatkan apa yang dia niatkan maka barangsiapa yang hijrahnya kepada

Allah dan RasulNya maka hijrahnya kepada Allah dan RasulNya dan

barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang hendak dia raih atau karena

wanita yang hendak dia nikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia hijrah

kepadanyardquo (HR Bukhary-Muslim dari lsquoUmar bin Khoththob radhiallahu

lsquoanhu)

(Kedua) Adalah dalam hal perbuatan yang tentunya tidak terlepas dari

catatan Allah lsquoAzza wa Jalla lewat dua malaikat-Nya (Rakib ndash lsquoAtid) yang

senantiasa menemani kita di setiap langkah kita apapun dan bagaimanapun

bentuknya Lalu dari segi manakah kiranya bukti akan sifat Allah lsquoAzza wa Jalla

yang Maha Adil Coba kita perhatikan dengan seksama firman Allah lsquoAzza wa

Jalla dan hadist Rasulullah berikut ini ldquoBarang siapa berbuat kebaikan

mendapat sepuluh kali lipat amalnya Dan barang siapa berbuat kejahatan

dibalas seimbang dengan kejahatannya Mereka sedikit pun tidak dirugikan

182

(dizalimi) (al-An‟am 160)

(Ketiga) Adalah dalam hal keutamaan kaum hawa dalam berbakti

kepada suaminya yang merupakan kewajiban sebagai seorang istri sebagaimana

sabda Rasulullah saw ldquoperkara yang pertama kali ditanyakan kepada seorang

wanita pada hari kiamat nanti adalah mengenai sholat lima waktu dan

ketaatannya terhadap suamirdquo (HRIbnu Hibbab dari Abu Hurairah)

Jadi berikut adalah bentuk keadilan Allah terhadap kaum wanita yang

mungkin tidak dapat melakukan sebagian pekerjaan mulia yang dapat dikerjakan

oleh kaum lelaki tetapi dengan wujud keadilah Allah Yang Maha Adil kaum

wanita memiliki porsi pahala yang sama besarnya dengan kaum lelaki meskipun

dengan amalan-amalan yang berbeda seperti amalan-amalan yang telah

Rasulullah saw wasiatkan kepada putrinya Fathimah az-Zahra dan seluruh kaum

wanita diwaktu itu dan sesudahnya Bukti lain adalah ketika para mujahid

berjihad melawan musuh dan gugur maka dia mati syahid Begitu pula dengan

perempuan yang berjihad melahirkan anaknya yang rasanya seperti antara hidup

dan mati kemudian dia meninggal seketika itu atau setelah ia melahirkan makan

dia bisa dikatakan mati syahid tanpa harus terjun ke medan perang Wallahu

Arsquolam

(Keempat) Adalah dalam hal warisan yang memberikan porsi lebih

banyak kepada lelaki daripada perempuan yaitu bagian laki-laki dua kali bagian

perempuan sebagaiman firman Allah SWT ldquoAllah mensyari‟atkan bagimu

tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu yaitu bahagian seorang anak

lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuahelliprdquo(an-Nisa‟ 11)

Bukti akan kebenaran sifat Allah SWT Yang Maha Adil di sini adalah

bahwasanya Allah SWT melebihkan bagian lelaki atas wanita dalam hal

warisan karena kenyataannya lelakilah yang oleh syarirsquoat dibebankan tanggung

jawab untuk memberi nafkah keluarga dan membebaskan perempuan dari

kewajiban tersebut meskipun perempuan boleh saja ikut mencari nafkah Para

laki-laki juga diwajibkan oleh ajaran Islam untuk mengeluarkan mas kawin

untuk diberikan kepada istrinya sebagai cerminan cinta kasih sayangnya ketika

keduanya menikah sedangkan perempuan tidak dibebani apa-apa

(Kelima) Selanjutnya adalah mengenai keutamaan bulan Ramadhan

Bulan dimana Al-Qur`an diturunkan bulan yang penuh berkah dengan pelipat

gandaan pahala sebuah amalan bulan yang penuh pengampunan Bulan dimana

pintu surga dibuka lebar-lebar dan pintu neraka ditutup rapat-rapat dan bulan di

mana para syaitan dibelenggu dari menggoda manusia Sebagaimana sabda

Rasulullah saw ldquoJika Bulan Ramadhan telah tiba maka (pintu) surga dibuka

lebar-lebar (pintu) neraka ditutup rapat-rapat dan para syetan

dibelenggurdquo(HR Muslim )

Dan bukti yang menunjukkan Allah Maha Adil di sini adalah mengenai

pelipat gandaan pahala sebuah amalan terutama pada malam Lailatul Qadar

yaitu satu malam kemuliaan yang lebih baik daripada seribu bulan sebagaimana

yang terlampira dalam al-Qurrsquoan ldquo Sesungguhnya kami Telah menurunkannya

(Al Quran) pada malam kemuliaan Dan tahukah kamu apakah malam

183

kemuliaan itu Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan Pada malam

itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk

mengatur segala urusanMalam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar

(al-Qadr 1-5)

E Metode Pembelajaran

Pendekatan Pembelajaran Saintifik

Model Team Games Tournament (TGT)

Metode diskusi kelompok

F Media dan Bahan

3 Media

g Presentasi Power Point

h Video pembelajaranFilm tentang kejadian bencana alam

i LaptopKomputer

j LCD Projector

k WhiteboardBlackboard

l Guntingcutter

4 Bahan

e PensilSpidol

f Kertas

g CDFlash Disk

h Bahan-bahan lainnya

G Sumber Belajar

6 Al-Qurrsquoan dan Terjemahnya Departemen Agama RI Tahun 2006

7 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Siswa) Jakarta Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)

8 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Guru) Jakarta Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)

9 Choeroni dkk 2013 Pendidikan Islam dan Budi Pekerti SMP kelas

VIIISemarang ESIS Erlangga

10 Tim MGMP PAI SMP Kota Serang 2016 Modul Pembelajaran PAI amp Budi

Pekerti Kelas VII

184

H Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke-1

PENDAHULUAN

Fase 1

1 Mengkondisikan siswa dan berdoa

2 Mengabsen kehadiran siswa

3 Menyampaikan tujuan pembelajaran

4 Menginformasikan pembelajaran yang akan digunakan yaitu pembelajaran

kooperatif STAD

5 Penyampaian masalah perilaku yang menunjukkan Asmaul Husna dalam kehidupan

sehari-hari

KEGIATAN INTI

Fase 2

Memotifasi siswa agar dapat menggunakan pengetahuannya tentang Asmaul Husna

dalam diskusi

Fase 3

Mengelompokkan siswa dalam satu kelas menjadi beberapa kelompok (setiap kelompok

terdiri dari 5 orang dengan satu orang sebagai tutor sebaya)

Fase 4

Setiap kelompok menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru Selama diskusi

berlangsung guru memantau kerja dari masing-masing kelompok dan mengarahkan

siswa yang mengalami kesulitan serta mengarahkan ke jawaban yang benar Diskusi

kelompok dilaksanakan dengan media kartu masalah

Fase 5

Meminta beberapa perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya

sedangkan kelompok yang lain memberi tanggapan Guru memandu jalannya diskusi dan

merumuskan jawaban yang benar yang diwujudkan di kertas manila

Fase 6

Memberi nilai penghargaan individu dan kelompok

PENUTUP

1 Membimbing siswa membuat kesimpulan

2 Merefleksi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan

3 Memberi tugas siswa untuk dikerjakan di rumah

I Penilaian

4 Teknik Penilaian

e Sikap spiritual

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Observasi Jurnal Lampiran

4

Saat

Pembelajaran

Penilaian

untuk

185

Berlangsung pencapaian

pembelajaran

(assessment

for and of

learning)

2 Penilaian

Diri

Lembar

Penilaian

Diri

Lampiran

5

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

3 Penilaian

antarteman

Lembar

Penilaian

antarteman

Lampiran

6

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

f Sikap Sosial

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Observasi Jurnal Lampiran

4

Saat

Pembelajaran

Berlangsung

Penilaian

untuk

pencapaian

pembelajaran

(assessment

for and of

learning)

2 Penilaian

Diri

Lembar

Penilaian

Diri

Lampiran

5

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

3 Penilaian

antartema

n

Lembar

Penilaian

antartem

an

Lampiran

6

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

g Pengetahuan

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Lisan Pertanyaan

(lisan)

dengan

jawaban

terbuka

Lampiran

7

Saat

Pembelajaran

Berlangsung

Penilaian

untuk

pembelajara

n

(assessment

186

for

learning)

2 Penugas

an

Tugas

tertulis

Lampiran

8

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

untuk dan

sebagai

pembelajara

n

(assessment

for and as

learning)

3 Tertulis Soal-soal

esei

Lampiran

9

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

pencapaian

pembelajara

n

(assessment

of learning)

4 Portofol

io

Sampel

pekerjaan

terbaik hasil

dari

penugasan

atau tes

tertulis

Saat

Pembelajaran

usai

Data untuk

penulisan

deskripsi

pencapaian

pengetahua

n

(assessment

of learning)

h Keterampilan

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Produk Soal

keterampilan

produk

Lampiran

10

Saat

Pembelajara

n

Berlangsun

gatau

setelah usai

Penilaian

untuk

sebagai

danatau

pencapaian

pembelajaran

(assessment

for as and of

learning)

2 Portofol

io

Sampel

produk

terbaik hasil

dari tugas

atau proyek

Saat

Pembelajara

n usai

Penilaian

untuk dan

sebagai data

untuk

penulisan

deskripsi

pencapaian

keterampilan

5 Pembelajaran Remedial

Pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk (1) pembelajaran ulang (2)

bimbingan perorangan (3) belajar kelompok DAN (4) pemanfaatan tutor

187

sebaya bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis

penilaian

6 Pembelajaran Pengayaan

Berdasarkan hasil analisis penilaian siswa yang sudah mencapai ketuntasan

belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan danatau

pendalaman materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan

soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi meringkas buku-buku referensi

dan mewawancarai narasumber

Saran-saran

Mengetahui

Kepala SMP Plus Nurul Marsquoarif

Gousul Alam

NIP

Kota Serang April 2017

Guru Mata Pelajaran

PAI dan Budi Pekerti

Tolaah S PdI

NIP

188

Lampiran 2 Instrumen Penelitian Hasil Belajar PAI

INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR PAI

Teknik Penilaian Tes Tulis

Bentuk instrumen Pilihan Ganda

Petunjuk Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara

memberi

tanda silang pada huruf A B C dan D

Nama SiswaSampel helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

1 Allah Maha Esa terdapat dalam Al-Qurrsquoan surathellip

a Al-Kafirun

b Al-Ikhlas

c Al-Falaq

d An-Nas

2 Ibadah hanya mengharapkan pahala dari Allah dan tidak mengharap pujian dari

manusia dinamakanhellip

a Ikhlas c Taqwa

b Taat d Tawakal

3 Bukti kebesaran bahwa Allah bersifat Al-Barr adalah

a Allah mencukupi kebutuhan makhluk-Nya

b Allah mengampuni setiap dosa orang yang bertaubat

c Allah maha perkasa

d Allah maha adil

4 Memutuskan suatu perkara secara tidak memihak merupakan pengamalan dari

sifat Allah

a Al-aziz

b An-nafirsquo

c Ar-rauf

d Al-Fattah

5 Meyakini dengan segala penuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-

kitab-Nya kepada para utusann-Nya sebagai pedoman hidup bagi manusia

disebuthellip

a Iman Kepada Allah SWT c Iman Kepada Kitab-kitab Allah

b Iman Kepada Malaikat d Iman Kepada Rasul

6 Beriman kepada kitab-kitab suci sebelum Al-qurrsquoan cukup dilakukan denganhellip

a Mengamalkannya c Meyakini kebenarannya

b Membenarkan ajarannya d Semuanya benar

189

7 Salah satu isi kandungan Al-qurrsquoan adalahhellip

a Akidah Akhlak c Muamalah

b Ibadah d a b dan c benar

8 Fungsi kitab suci bagi kehidupan manusia adalah sebagaihellip

a Kebutuhan pokoknya c Petunjuk hidupnya

b Bacaan sehari-hari d Kebutuhan pelengkapnya

9 Kitab Injil yang dijadikan pedoman hidup oleh umat nasrani di dunia pada

mulanya diturunkan kepadahellip

a Musa as c Muhammad SAW

b Daud as d Isa as

10 Nama lain dari Al-Qurrsquoan adalah Al-Bayan yang berartihellip

a Pengingat c Pembeda

b Penerangan d Petunjuk

11 Sikap yang mencerminkan mencintai Al-qurrsquoan adalahhellip

a Mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari menjalankan perintah-perintah-Nya

menjauhi larangan-Nya

b Hidup dengan hawa nafsu

c Lebih mencintai dirinya sendiri

d Hidup penuh dengan amarah

12 Pengertian qadar menurut Al-qurrsquoan adalah

a Ketentuan c Putusan

b Timbangan d Ukuran

13 Ketentuan Allah SWT sejak zaman azali Adalah pengertian dari

a Qadla c Taqdir

b Qadar d Qadir

14 Qadla merupakan sesuatu yang

a Sudah terjadi pada setiap hamba-Nya

b Terjadi pada setiap hamba yang beriman

c Terjadi pada setiap makhluk

d Belum terjadi pada setiap hamba-Nya

15 Berikut ini adalah perilaku yang tidak mencerminkan keimanan kepada qadla dan

qadar yakni

a Mensyukuri nikmat dari Allah SWT

b Sabar terhadap setiap ujian yang sedang menerpa

c Berprasangka jelek pada Allah SWT

d Qanarsquoah atas setiap bagian yang diterima

16 Saling memahami saling mengetahui kondisi sesama muslim disebut dengan

a Tafahum c Takabur

b Tarsquoaruf d Tawadhu

190

17 Sikap perilaku ucapan perbuatan dan tindakan yang tidak sesuai dengan tuntunan

ajaran Islam dan norma-norma aturan yang berlaku adalah pengertian dari akhlak

a Mahmudah c Maunah

b Mahmudah d Karimah

18 Menaruh kepercayaan kepada orang lain tentang suatu urusan termasuk dalam

a Dzan c Su udzan

b Husnud dzan d Prasangka buruk

19 Berikut merupakan pengertian jujurhellip

a Perilaku yang mncerminkan adanya kesesuaian antara hati perkataan dan

perbuatan

b Suatu perilaku yang mencerminkan sikap seweang-wenang

c Perilaku yang mencerminkan tindakan ujub

d Perilaku yang mencerminkan taqwa

20 Berikut merupakan sikap yang menunjukkan rendah hatihellip

a Tidak bersifat angkuh c Selalu berbuat kecurangan

b Angkuh d Selalu mementingkan diri sendiri

21 Salah satu contoh sikap perilaku adil adalahhellip

a Menempatkan sesuatu yang benar pada tempatnya

b Sesuuatu yang salah dikatakan benar

c Adanya kezoliman

d Adanya ketidakadilan

22 Sikap jujur dan adil tertuang pada Dalil Naqli yaitu pada Al-qurrsquoan surathellip

a Al-Maidah ayat 8 c An-Nisa ayat 2

b Al-Baqarah ayat 2 d An-Nisa ayat 3

23 Pengertian Tawadu adalahhellip

a Sikap diri yang tidak merasa lebih dari orang lain

b Sikap membanggakan diri sendiri

c Sikap merasa mampu

d Sikap selalu merasa bangga atas perbuatan yang dilakukan

24 Makhluk yang sifatnya selalu menggoda manusia agar terjerumus dalam lembah

dosa adalah

a Malaikat

b Jin

c Syetan

d Manusia

25 Perbedaan antara Malaikat dengan Jin adalah

a Malaikat selalu taat kepada Allah SWT

b Jin tidak berjenis kelamin

c Malaikat menyesuaikan manusia

d Jin selalu taat kepada Allah SWT

191

Instrumen Keaktifan Belajar Peserta Didik Sebelum Uji Coba

INSTRUMEN KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK

SEBELUM DIUJI COBA

Nama Sampel helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Nomor Tes helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Petunjuk Pengerjaan berilah tanda cek lis (radic) pada pilihan jawaban yang anda pilih

No Pernyataan Opsion

SS S R TS STS

1 Bila diberi materi pelajaran oleh guru saya akan

segera membaca materi tersebut

2 Saya akan bertanya bila tidak mengerti

3 Saya mendengarkan bila guru sedang

menerangkan materi pelajaran

4 Sesudah pelajaran saya membuat ringkasan

tentang materi yang saya dapatkan

5 Saya menggambar diagram yang isinya materi

untuk memudahkan saya dalam belajar

6 Saya hadir dalam setiap penelitian kelompok di

sekolah

7 Saya tertarik untuk memecahkan masalah-masalah

yang diberikan guru kepada siswa

8 Saya bersemangat untuk mengikuti mata pelajaran

Matematika

9 Saya tidak membaca materi bila tidak diminta oleh

guru

10 Saya tidak akan mengemukakan ide pemikiran

saya bila tidak diminta oleh guru

11 Bila guru sedang menerangkan materi pelajaran

saya lebih memilih untuk berbicara dengan teman

lain

12 Saya akan mencatat bila diminta oleh guru

13 Saya malas bila menerangkan materi dengan

menggunakan skema gambar

14 Saya tidak hadir dalam setiap penelitian kelompok

seperti yang diajarkan oleh guru

15 Saya tidak mau bila ditunjuk untuk membuat

keputusan dalam kelompok

16 Saya merasa bosan ketika teman menerangkan

materi pelajaran melalui presentasi kelompok

17 Saya membaca materi pelajaran terlebih dahulu

sebelum pelajaran dimulai

18 Saya mampu mengemukakan idepemikiran saya

di kelas

19 Saya mendengarkan presentasi sehingga lebih

cepat menangkap materi

192

20 Mengerjakan latihan soal membuat saya lebih

mengerti materi pelajaran yang saya dapat

21 Saya berantusias saat menggambar sumber belajar

di lingkungan sekitar

22 Saya membantu menyiapkan alat-alat untuk

melakukan penelitian

23 Saya akan menganalisa soal yang diberikan oleh

guru kepada siswa

24 Saya berani bila guru meminta saya untuk tampil

di depan kelas

25 Saya lebih memilih mencontek teman dari pada

harus membaca materi yang akan diujikan

26 Saya tetap diam walaupun saya kurang mengerti

materi yang diterangkan oleh guru

27 Saya lebih memilih bercanda dengan teman

sebangku saya daripada mendengarkan presentasi

28 Saya lebih membuat fotocopy catatan milik teman

daripada saya harus mencatat sendiri

29 Ketika menggambar objek penelitian saya diminta

teman untuk menggambarkannya

30 Menurut saya kegiatan penelitian kelompok

sekolah tidak penting

31 Menganalisis soal yang diberikan oleh guru hanya

membuang waktu

32 Saya merasa gugup bila guru menunjuk saya

untuk mengemukakan ide pemikiran saya di kelas

33 Menurut saya diskusi merupakan hal penting

dalam kegiatan belajar mengajar

34 Saya sangat antusias saat mendengarkan

perdebatan tentang masalah pelajaran

35 Saya aktif mengumpulkan informasi data dan

mencatat hasil penelitian

36 Saya merasa takut untuk mengemukakan

idepemikiran saya di kelas karena takut

37 Saya senang ketika mengikuti kegiatan penelitian

di sekolah

38 Saya lebih memilih diam walaupun saya tahu

topik pelajaran yang sedang dibahas oleh guru

193

Instrumen Keaktifan Belajar Setelah Uji Coba

INSTRUMEN KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK

SETELAH DIUJI COBA

Nama Sampel helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Nomor Tes helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Petunjuk Pengerjaan berilah tanda cek lis (radic) pada pilihan jawaban yang anda pilih

No Pernyataan Opsion

SS S R TS STS

1 Bila diberi materi pelajaran oleh guru saya akan

segera membaca materi tersebut

2 Saya akan bertanya bila tidak mengerti

3 Saya mendengarkan bila guru sedang

menerangkan materi pelajaran

4 Sesudah pelajaran saya membuat ringkasan

tentang materi yang saya dapatkan

5 Saya menggambar diagram yang isinya materi

untuk memudahkan saya dalam belajar

6 Saya hadir dalam setiap penelitian kelompok di

sekolah

7 Saya tertarik untuk memecahkan masalah-masalah

yang diberikan guru kepada siswa

8 Saya bersemangat untuk mengikuti mata pelajaran

Matematika

9 Saya tidak membaca materi bila tidak diminta oleh

guru

10 Saya tidak akan mengemukakan ide pemikiran

saya bila tidak diminta oleh guru

11 Bila guru sedang menerangkan materi pelajaran

saya lebih memilih untuk berbicara dengan teman

lain

12 Saya akan mencatat bila diminta oleh guru

13 Saya malas bila menerangkan materi dengan

menggunakan skema gambar

14 Saya tidak hadir dalam setiap penelitian kelompok

seperti yang diajarkan oleh guru

15 Saya tidak mau bila ditunjuk untuk membuat

keputusan dalam kelompok

16 Saya merasa bosan ketika teman menerangkan

materi pelajaran melalui presentasi kelompok

17 Saya membaca materi pelajaran terlebih dahulu

sebelum pelajaran dimulai

18 Saya mampu mengemukakan idepemikiran saya

di kelas

19 Saya mendengarkan presentasi sehingga lebih

cepat menangkap materi

194

20 Mengerjakan latihan soal membuat saya lebih

mengerti materi pelajaran yang saya dapat

21 Saya berantusias saat menggambar sumber belajar

di lingkungan sekitar

22 Saya membantu menyiapkan alat-alat untuk

melakukan penelitian

23 Saya akan menganalisa soal yang diberikan oleh

guru kepada siswa

24 Saya berani bila guru meminta saya untuk tampil

di depan kelas

25 Saya lebih memilih mencontek teman dari pada

harus membaca materi yang akan diujikan

26 Saya tetap diam walaupun saya kurang mengerti

materi yang diterangkan oleh guru

27 Saya lebih membuat fotocopy catatan milik teman

daripada saya harus mencatat sendiri

28 Ketika menggambar objek penelitian saya diminta

teman untuk menggambarkannya

29 Menurut saya kegiatan penelitian kelompok

sekolah tidak penting

30 Menganalisis soal yang diberikan oleh guru hanya

membuang waktu

31 Saya merasa gugup bila guru menunjuk saya

untuk mengemukakan ide pemikiran saya di kelas

32 Menurut saya diskusi merupakan hal penting

dalam kegiatan belajar mengajar

33 Saya aktif mengumpulkan informasi data dan

mencatat hasil penelitian

34 Saya merasa takut untuk mengemukakan

idepemikiran saya di kelas karena takut

35 Saya senang ketika mengikuti kegiatan penelitian

di sekolah

36 Saya lebih memilih diam walaupun saya tahu

topik pelajaran yang sedang dibahas oleh guru

195

Lampiran 3

Surat Keputusan Penunjukkan Dosen Pembimbing

196

197

198

Lampiran 4

Surat Keterangan Telah Selesai Melakukan Penelitian

199

Lampiran 5

Data Hasil Tes Keaktifan Belajar Peserta Didik

No Nama Item Soal

Jml 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

1 AHMAD R 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 145

2 AHMAD S 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 180

3 ALMAHES 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 147

4 ALVIN A 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144

5 AMANDA 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 172

6 AMIRUDIN 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 149

7 ANDRI F 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 146

8 ERNI 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 175

9 FIRHAN 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144

10 HAERIYAH 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 156

11 HASBULOH 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 172

12 HERMAWATI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144

13 HESTIKA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 138

14 IIS NURUL A 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 173

15 IMASWATI 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 173

16 JAMSIAH 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 167

17 KARINA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 146

18 KURNIASIH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144

19 KUSNANDI 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 179

20 LAILATUL F 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 173

21 LELA 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 153

22 LENA F 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 153

23 LENA RIKA 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 169

24 LENI F 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 155

25 M ROBI 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 152

26 MUHAMAD E 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 157

27 MUHAMAD M 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 154

28 MUHAMAD M 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 151

29 MUHAMAD N 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 166

30 MUHAMAD R 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 164

31 MUHAMAD S 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 156

32 MUHAMAD T 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 151

200

33 MUHAMAD YADI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 158

34 MUHAMMAD DURAHMAN

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 170

35 MUHAMMAD DUROHIM 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 158

36 MUHAMMAD ROBI 5 5 5 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 154

37 MUHTANDI 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 166

38 MURTI AWALIYAH 4 4 3 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 162

39 NASRUDIN 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 171

40 NINA 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 149

41 NURAENI 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 149

42 NURJANAH 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 172

43 OSAMA ABABIL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 149

44 RAJU 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 169

45 RAMDINI AMELIA 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 153

46 RANI PURWASIH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 151

47 RATNASARI 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 162

48 RENDI PANGESTU 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 158

49 RINA DEWI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 150

50 ROHIMAH 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 162

51 ROSITA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 150

52 ROSULULLOH 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 151

53 SAEPUDIN 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 175

54 SAHRUDIN 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 156

55 SILVIAH 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 143

56 SITI ANISAH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 164

57 SITI APRIYATI 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 161

58 SITI CHOIRINNISA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 150

59 SRI REJA AGUNG 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 164

60 SUSILAWATI 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 151

61 SYANTEL NURHAYATI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 150

62 WINDIA NINGSIH 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 174

63 WIWIN WINARSIH 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 149

64 YANTI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 148

199

Lampiran 6

Hasil Tes Keaktifan Belajar Peserta Didik yang Telah Diurutkan

HASIL TES KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK

KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

No Nama Skor

1 AHMAD SEPRIANDI 180

2 KUSNANDI 179

3 ERNI 175

4 SAEPUDIN 175

5 WINDIA NINGSIH 174

6 IIS NURUL AINI 173

7 IMASWATI 173

8 LAILATUL FITRIYAH 173

9 AMANDA ANWAR 172

10 HASBULOH 172

11 NURJANAH 172

12 NASRUDIN 171

13 MUHAMMAD DURAHMAN 170

14 LENA RIKA 169

15 RAJU 169

16 JAMSIAH 167

17 MUHAMAD NUR IWAN 166

18 MUHTANDI 166

19 MUHAMAD REZA ALFARIZI 164

20 SITI ANISAH 164

21 SRI REJA AGUNG 164

22 MURTI AWALIYAH 162

23 RATNASARI 162

24 ROHIMAH 162

25 SITI APRIYATI 161

26 MUHAMAD YADI 158

27 MUHAMMAD DUROHIM 158

28 RENDI PANGESTU 158

29 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 157

30 HAERIYAH 156

31 MUHAMAD SATRIA 156

32 SAHRUDIN 156

33 LENI FITRIANI 155

200

34 MUHAMAD MUHADI 154

35 MUHAMMAD ROBI 154

36 LELA 153

37 LENA FITRIANA 153

38 RAMDINI AMELIA 153

39 M ROBI 152

40 MUHAMAD MUHI 151

41 MUHAMAD TAQIUTORIK 151

42 RANI PURWASIH 151

43 ROSULULLOH 151

44 SUSILAWATI 151

45 RINA DEWI 150

46 ROSITA 150

47 SITI CHOIRINNISA 150

48 SYANTEL NURHAYATI 150

49 AMIRUDIN 149

50 NINA 149

51 NURAENI 149

52 OSAMA ABABIL 149

53 WIWIN WINARSIH 149

54 YANTI 148

55 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 147

56 ANDRI FIRMANSYAH 146

57 KARINA 146

58 AHMAD RIDHO 145

59 ALVIN ALFAREZA 144

60 FIRHAN 144

61 HERMAWATI 144

62 KURNIASIH 144

63 SILVIAH 143

64 HESTIKA 138

201

Lampiran 7

Pembagian Kelompok Penelitian

Kelompok Model Pembelajaran TGT

dengan Keaktifan Belajar Tinggi

No Nama Skor

1 AHMAD SEPRIANDI 180

2 SAEPUDIN 175

3 WINDIA NINGSIH 174

4 LAILATUL FITRIYAH 173

5 AMANDA ANWAR 172

6 NASRUDIN 171

7 MUHAMMAD DURAHMAN 170

8 JAMSIAH 167

9 MUHAMAD NUR IWAN 166

10 SITI ANISAH 164

11 SRI REJA AGUNG 164

12 ROHIMAH 162

13 SITI APRIYATI 161

14 RENDI PANGESTU 158

15 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 157

16 SAHRUDIN 156

Kelompok Model Pembelajaran STAD

dengan Keaktifan Belajar Tinggi

No Nama Skor

1 KUSNANDI 179

2 ERNI 175

3 IIS NURUL AINI 173

4 IMASWATI 173

5 HASBULOH 172

6 NURJANAH 172

7 LENA RIKA 169

8 RAJU 169

9 MUHTANDI 166

10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 164

11 MURTI AWALIYAH 162

12 RATNASARI 162

13 MUHAMAD YADI 158

14 MUHAMMAD DUROHIM 158

15 HAERIYAH 156

16 MUHAMAD SATRIA 156

202

Kelompok Model Pembelajaran TGT

dengan Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Skor

1 LENI FITRIANI 155

4 LELA 153

5 LENA FITRIANA 153

8 MUHAMAD MUHI 151

9 MUHAMAD TAQIUTORIK 151

12 SUSILAWATI 151

13 RINA DEWI 150

16 SYANTEL NURHAYATI 150

17 AMIRUDIN 149

20 OSAMA ABABIL 149

21 WIWIN WINARSIH 149

24 ANDRI FIRMANSYAH 146

25 KARINA 146

28 FIRHAN 144

29 HERMAWATI 144

32 HESTIKA 138

Kelompok Model Pembelajaran STAD

dengan Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Skor

2 MUHAMAD MUHADI 154

3 MUHAMMAD ROBI 154

6 RAMDINI AMELIA 153

7 M ROBI 152

10 RANI PURWASIH 151

11 ROSULULLOH 151

14 ROSITA 150

15 SITI CHOIRINNISA 150

18 NINA 149

19 NURAENI 149

22 YANTI 148

23 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 147

26 AHMAD RIDHO 145

27 ALVIN ALFAREZA 144

30 KURNIASIH 144

31 SILVIAH 143

203

Lampiran 8

HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran TGT Keaktifan Belajar Tinggi

No Nama Siswa Jawaban Soal

Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 AHMAD SEPRIANDI 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13

2 SAEPUDIN 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13

3 WINDIA NINGSIH 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 13

4 LAILATUL FITRIYAH 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13

5 AMANDA ANWAR 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13

6 NASRUDIN 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14

7

MUHAMMAD

DURAHMAN 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14

8 JAMSIAH 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 14

9 MUHAMAD NUR IWAN 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 15

10 SITI ANISAH 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 15

11 SRI REJA AGUNG 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 15

12 ROHIMAH 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 16

13 SITI APRIYATI 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 16

14 RENDI PANGESTU 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 16

15

MUHAMAD ERIK

DARUSALAM 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 16

16 SAHRUDIN 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 17

204

Lampiran 9

HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Tinggi

N

o Nama Siswa

Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 KUSNANDI 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 12

2 ERNI 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 11

3 IIS NURUL AINI 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 13

4 IMASWATI 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 12

5 HASBULOH 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13

6 NURJANAH 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14

7 LENA RIKA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 15

8 RAJU 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 13

9 MUHTANDI 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13

10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 11

11 MURTI AWALIYAH 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 15

12 RATNASARI 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13

13 MUHAMAD YADI 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 13

14 MUHAMMAD DUROHIM 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 14

15 HAERIYAH 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13

16 MUHAMAD SATRIA 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 16

205

Lampiran 10

HASIL TES AKHIR HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran TGT Keaktifan Tinggi

No Nama Siswa Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 AHMAD SEPRIANDI 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 23

2 SAEPUDIN 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23

3 WINDIA NINGSIH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 22

4 LAILATUL FITRIYAH 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 22

5 AMANDA ANWAR 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 21

6 NASRUDIN 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 21

7 MUHAMMAD DURAHMAN 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22

8 JAMSIAH 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 23

9 MUHAMAD NUR IWAN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 22

10 SITI ANISAH 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24

11 SRI REJA AGUNG 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 23

12 ROHIMAH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 23

13 SITI APRIYATI 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24

14 RENDI PANGESTU 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25

15 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25

16 SAHRUDIN 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24

206

Lampiran 11

HASIL TES AKHIR HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Tinggi

No Nama Siswa Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 KUSNANDI 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 21

2 ERNI 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 20

3 IIS NURUL AINI 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

4 IMASWATI 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 21

5 HASBULOH 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 20

6 NURJANAH 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

7 LENA RIKA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 22

8 RAJU 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 19

9 MUHTANDI 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19

10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 17

11 MURTI AWALIYAH 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 21

12 RATNASARI 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 20

13 MUHAMAD YADI 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 18

14 MUHAMMAD DUROHIM 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 21

15 HAERIYAH 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 18

16 MUHAMAD SATRIA 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22

207

Lampiran 12

HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran TGT Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Siswa Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 LENI FITRIANI 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 9

2 LELA 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 9

3 LENA FITRIANA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 8

4 MUHAMAD MUHI 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 8

5 MUHAMAD TAQIUTORIK 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 11

6 SUSILAWATI 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 10

7 RINA DEWI 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 10

8 SYANTEL NURHAYATI 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 9

9 AMIRUDIN 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 8

10 OSAMA ABABIL 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 9

11 WIWIN WINARSIH 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 9

12 ANDRI FIRMANSYAH 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 9

13 KARINA 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 8

14 FIRHAN 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 9

15 HERMAWATI 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 10

16 HESTIKA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 7

208

Lampiran 13

HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Siswa Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 MUHAMAD MUHADI 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 9

2 MUHAMMAD ROBI 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 7

3 RAMDINI AMELIA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 7

4 M ROBI 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 9

5 RANI PURWASIH 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 10

6 ROSULULLOH 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 9

7 ROSITA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 9

8 SITI CHOIRINNISA 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 8

9 NINA 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 9

10 NURAENI 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 8

11 YANTI 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 9

12 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 9

13 AHMAD RIDHO 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 8

14 ALVIN ALFAREZA 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 9

15 KURNIASIH 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 10

16 SILVIAH 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 8

209

Lampiran 14

HASIL TES AKHIR HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran TGT Keaktifan Belajar Rendah

N

o Nama Siswa

Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 LENI FITRIANI 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 18

2 LELA 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 17

3 LENA FITRIANA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 15

4 MUHAMAD MUHI 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 17

5 MUHAMAD T 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 19

6 SUSILAWATI 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 17

7 RINA DEWI 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 18

8 SYANTEL N 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 17

9 AMIRUDIN 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 15

10 OSAMA ABABIL 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 15

11 WIWIN WINARSIH 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 16

12 ANDRI F 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 15

13 KARINA 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 13

14 FIRHAN 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 16

15 HERMAWATI 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 15

16 HESTIKA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 11

210

Lampiran 15

HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Siswa Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 MUHAMAD MUHADI 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 18

2 MUHAMMAD ROBI 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 15

3 RAMDINI AMELIA 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 14

4 M ROBI 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 18

5 RANI PURWASIH 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 18

6 ROSULULLOH 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 16

7 ROSITA 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 17

8 SITI CHOIRINNISA 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 16

9 NINA 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 16

10 NURAENI 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 14

11 YANTI 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 16

12 ALMAHESA PUTRA S 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 15

13 AHMAD RIDHO 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 14

14 ALVIN ALFAREZA 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 16

15 KURNIASIH 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 15

16 SILVIAH 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 13

211

Lampiran 16

Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran TGT Tingkat Keaktifan

Tinggi

Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test

Kelompok Model Pembelajaran TGT

Tingkat Keaktifan Belajar Tinggi

No Nama Tes

Awal Akhir GainSelisih

1 AHMAD SEPRIANDI 13 23 10

2 SAEPUDIN 13 23 10

3 WINDIA NINGSIH 13 22 9

4 LAILATUL FITRIYAH 13 22 9

5 AMANDA ANWAR 13 21 8

6 NASRUDIN 14 21 7

7 MUHAMMAD DURAHMAN 14 22 8

8 JAMSIAH 14 23 9

9 MUHAMAD NUR IWAN 15 22 7

10 SITI ANISAH 15 24 9

11 SRI REJA AGUNG 15 23 8

12 ROHIMAH 16 23 7

13 SITI APRIYATI 16 24 8

14 RENDI PANGESTU 16 25 9

15 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 18 25 7

16 SAHRUDIN 17 24 7

Jumlah 132

Rata-rata 825

Standar Deviasi 106

Nilai Minimum 700

Nilai Maksimum 1000

212

Lampiran 17

Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran TGT Tingkat Keaktifan

Rendah

Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test

Kelompok Model Pembelajaran TGT

Tingkat Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Tes

Awal Akhir GainSelisih

1 LENI FITRIANI 9 18 9

2 LELA 9 17 8

3 LENA FITRIANA 8 15 7

4 MUHAMAD MUHI 8 17 9

5 MUHAMAD TAQIUTORIK 11 19 8

6 SUSILAWATI 10 17 7

7 RINA DEWI 10 18 8

8 SYANTEL NURHAYATI 9 17 8

9 AMIRUDIN 8 15 7

10 OSAMA ABABIL 9 15 6

11 WIWIN WINARSIH 9 16 7

12 ANDRI FIRMANSYAH 9 15 6

13 KARINA 8 13 5

14 FIRHAN 9 16 7

15 HERMAWATI 10 15 5

16 HESTIKA 7 11 4

Jumlah 111

Rata-rata 694

Standar Deviasi 144

Nilai Minimum 400

Nilai Maximum 900

213

Lampiran 18

Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran STAD Tingkat Keaktifan

Belajar Tinggi

Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test

Kelompok Model Pembelajaran STAD

Tingkat Keaktifan Belajar Tinggi

No Nama Tes

Awal Akhir GainSelisih

1 KUSNANDI 12 21 9

2 ERNI 11 20 9

3 IIS NURUL AINI 13 22 9

4 IMASWATI 12 21 9

5 HASBULOH 13 20 7

6 NURJANAH 14 22 8

7 LENA RIKA 15 22 7

8 RAJU 13 19 6

9 MUHTANDI 13 19 6

10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 11 17 6

11 MURTI AWALIYAH 15 21 6

12 RATNASARI 13 20 7

13 MUHAMAD YADI 13 18 5

14 MUHAMMAD DUROHIM 14 21 7

15 HAERIYAH 13 18 5

16 MUHAMAD SATRIA 16 22 6

Jumlah 112

Rata-rata 700

Standar Deviasi 141

Nilai Minimum 500

Nilai Maximum 900

214

Lampiran 19

Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran STAD Tingkat Keaktifan

Belajar Rendah

Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test

Kelompok Model Pembelajaran STAD

Tingkat Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Tes

Awal Akhir GainSelisih

1 MUHAMAD MUHADI 9 18 9

2 MUHAMMAD ROBI 7 15 8

3 RAMDINI AMELIA 7 14 7

4 M ROBI 9 18 9

5 RANI PURWASIH 10 18 8

6 ROSULULLOH 9 16 7

7 ROSITA 9 17 8

8 SITI CHOIRINNISA 8 16 8

9 NINA 9 16 7

10 NURAENI 8 14 6

11 YANTI 9 16 7

12 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 9 15 6

13 AHMAD RIDHO 8 14 6

14 ALVIN ALFAREZA 9 16 7

15 KURNIASIH 10 15 5

16 SILVIAH 8 13 5

Jumlah 113

Rata-rata 706

Standar Deviasi 124

Nilai Minimum 500

Nilai Maximum 900

215

Lampiran 20

Rekapitulasi Data Selisi Antara Tes Awal dan Akhir Masing-Masing Kelompok

REKAPITULASI DATA SELISIH MASING-MASING KELOMPOK

SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Sampel

Model TGT

Keaktifan Tinggi

Sampel

Model STAD

Keaktifan Tinggi

Sampel

Model TGT

Keaktifan Rendah

Sampel

Model STAD

Keaktifan Rendah

AHMAD SEPRIANDI 10 KUSNANDI 9 LENI FITRIANI 9 MUHAMAD M 9

SAEPUDIN 10 ERNI 9 LELA 8 MUHAMMAD ROBI 8

WINDIA NINGSIH 9 IIS NURUL AINI 9 LENA FITRIANA 7 RAMDINI AMELIA 7

LAILATUL FITRIYAH 9 IMASWATI 9 MUHAMAD MUHI 9 M ROBI 9

AMANDA ANWAR 8 HASBULOH 7 MUHAMAD T 8 RANI PURWASIH 8

NASRUDIN 7 NURJANAH 8 SUSILAWATI 7 ROSULULLOH 7

MUHAMMAD D 8 LENA RIKA 7 RINA DEWI 8 ROSITA 8

JAMSIAH 9 RAJU 6 SYANTEL N 8 SITI CHOIRINNISA 8

MUHAMAD NUR I 7 MUHTANDI 6 AMIRUDIN 7 NINA 7

SITI ANISAH 9 MUHAMAD RAI 6 OSAMA ABABIL 6 NURAENI 6

SRI REJA AGUNG 8 MURTI A 6 WIWIN WINARSIH 7 YANTI 7

ROHIMAH 7 RATNASARI 7 ANDRI F 6 ALMAHESA P S 6

SITI APRIYATI 8 MUHAMAD YADI 5 KARINA 5 AHMAD RIDHO 6

RENDI PANGESTU 9 MUHAMMAD D 7 FIRHAN 7 ALVIN ALFAREZA 7

MUHAMAD ED 7 HAERIYAH 5 HERMAWATI 5 KURNIASIH 5

SAHRUDIN 7 MUHAMAD S 6 HESTIKA 4 SILVIAH 5

Jml 132 Jml 112 Jml 111 Jml 113

Rata-rata 825 Rata-rata 700 Rata-rata 694 Rata-rata 706

Standar Deviasi 1065 Standar Deviasi 1414 Standar Deviasi 1436 Standar Deviasi 1237

Nilai Minimal 700 Nilai Minimal 500 Nilai Minimal 400 Nilai Minimal 500

Nilai Maksimal 1000 Nilai Maksimal 900 Nilai Maksimal 900 Nilai Maksimal 900

216

Lampiran 21

Deskripsi Data

Descriptive Statistics

Kelompok N Minimum Maximum Mean Std

Deviation Variance

TGT Keaktifan Tinggi 16 7 10 825 1065 1133

STAD Keaktifan Tinggi 16 5 9 700 1414 2000

TGT Keaktifan Rendah 16 4 9 694 1436 2062

STAD Keaktifan Rendah 16 5 9 706 1237 1529

Valid N (listwise) 16

217

Lampiran 22

Hasil Uji Normalitas Data

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig Statistic df Sig

TGT Keaktifan Tinggi 197 16 098 870 16 027

STAD Keaktifan Tinggi 198 16 095 876 16 033

TGT Keaktifan Rendah 205 16 071 935 16 292

STAD Keaktifan Rendah 167 16 200 931 16 253

a Lilliefors Significance Correction

This is a lower bound of the true significance

218

Lampiran 23

Hasil Uji Homogenitas Data

Levene Statistic df1 df2 Sig

0152 1 62 698

219

Lampiran 24

Hasil Uji Hipotesis I

Ringkasan Hasil Uji-t Model Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar PAI

Variabel

t-test for Equality of Means

Keterangan t dk

Sig

(tailed)

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model TGT

Keaktifan Belajar Tinggi) -30998 15 000 Signifikan

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model TGT

Keaktifan Belajar Rendah) -19323 15 000 Signifikan

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model STAD

Keaktifan Belajar Tinggi) -19799 15 000 Signifikan

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model STAD

Keaktifan Belajar Rendah) -22845 15 000 Signifikan

220

Lampiran 25

Hasil Uji Hipotesis II

Rangkuman Hasil Uji-t Keaktifan Belajar Terhadap Hasil Belajar PAI

Variabel

t-test for Equality of

Means Keterangan

T dk Sig

(tailed)

Keaktifan Belajar Terhadap Hasil

Belajar PAI -42431 63 000 Signifikan

221

Lampiran 26

Hasil Uji Hipotesis III

Rangkuman Hasil Uji Anova Dua Jalur dengan Interaksi

Source Type III Sum

of Squares df

Mean

Square F Sig

Corrected Model 18875a 3 6292 3742 016

Intercept 3422250 1 3422250 2036E3 000

Model Pembelajaran 5062 1 5062 3011 088

Keaktifan Belajar 6250 1 6250 3717 059

Model Pembelajaran Keaktifan 7562 1 7562 4498 038

Error 100875 60 1681

Total 3542000 64

Corrected Total 119750 63

a R Squared = 158 (Adjusted R Squared = 116)

222

Lampiran 27

Hasil Uji Hipotesis IV

Ringkasan Hasil Uji-t Model TGT dan STAD Keaktifan Belajar Tinggi

Variabel

t-test for Equality of Means

Keterangan

T dk Sig

(tailed)

Hasil Belajar PAI 2825 30 009 Signifikan

223

Lampiran 28

Hasil Uji Hipotesis V

Ringkasan Hasil Uji-t Kelompok Model TGT

dan Model Pembelajaran STAD

Keaktifan Belajar Rendah

Variabel

t-test for Equality of Means

Keterangan

t dk Sig

(tailed)

Hasil Belajar PAI 29353 30 794 Tidak

Signifikan

224

Lampiran 29

Hasil Uji Tukey

Hasil Uji Tukey

(I) Model

Pembelajaran (J) Model Pembelajaran Mean Difference

(I-J) Std Error Sig

95 Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

TGT Keaktifan

Tinggi

TGT Keaktifan Rendah 1312 458 029 10 252

STAD Keaktifan Tinggi 1250 458 041 04 246

STAD Keaktifan Rendah 1188 458 057 -02 240

TGT Keaktifan

Rendah

TGT Keaktifan Tinggi -1312 458 029 -252 -10

STAD Keaktifan Tinggi -062 458 999 -127 115

STAD Keaktifan Rendah -125 458 993 -134 109

STAD Keaktifan

Tinggi

TGT Keaktifan Tinggi -1250 458 041 -246 -04

TGT Keaktifan Rendah 062 458 999 -115 127

STAD Keaktifan Rendah -062 458 999 -127 115

STAD Keaktifan

Rendah

TGT Keaktifan Tinggi -1188 458 057 -240 02

TGT Keaktifan Rendah 125 458 993 -109 134

STAD Keaktifan Tinggi 062 458 999 -115 127

The mean difference is significant at the 005 level

Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP

v

Tolaah NIM 1540100351 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dan

Keaktifan Siswa dalam Belajar terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama

Islam (Studi Eksperimen di SMP Negeri 24 Kota Serang)

Masalah dalam penelitian ini masih banyak peserta didik mengalami banyak

kesulitan dalam proses pembelajarannya Masalah tersebut disebabkan oleh

beberapa faktor antara lain faktor sumber daya manusia baik dari pendidik

maupun peserta didik itu sendiri Tujuan penelitian adalah 1) Untuk mengetahui

pengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap hasil belajar Pendidikan

Agama Islam 2) Untuk mengetahui pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil

belajar Pendidikan Agama Islam 3) Untuk mengetahui interaksi antara model

pembelajaran kooperatif dengan keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil

belajar Pendidikan Agama Islam 4) Untuk mengetahui hasil belajar Pendidikan

Agama Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif

team games tournament dan keaktifan belajar tinggi berpengaruh dibandingkan

peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team achievement

devision dan memiliki keaktifan belajar tinggi 5) Untuk mengetahui hasil belajar

Pendidikan Agama Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran

team games tournament dan keaktifan belajar rendah berpengaruh dibandingkan

peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team achivemenet

devison dan memiliki keaktifan belajar rendah

Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan desain factorial 2 x 2

dimana keaktifan belajar peserta didik sebagai variabel moderator Populasi dan

sampel penelitian adalah siswa Kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang Tahun

Pelajaran 20162017 berjumlah 64 orang yang diambil secara acak Teknik

analisis statistik menggunakan bantuan SPSS serie 16 pada taraf signifikansi

α=005

Kesimpulan dari penelitian ini adalah 1) Secara keseluruhan terdapat

pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam 2)

terdapat pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil belajar Pendidikan Agama

Islam 3) Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan belajar

terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam 4) Hasil belajar Pendidikan

Agama Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran team games

tournament dan keaktifan belajar tinggi berpengaruh lebih baik dibandingkan

peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team achivemenet

devison dan memiliki keaktifan belajar tinggi 5) Hasil belajar Pendidikan Agama

Islam peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran team games

tournament dan keaktifan belajar tinggi tidak berpengaruh lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran student team

achivemenet devison dan memiliki keaktifan belajar tinggi

Kata-kata kunci Model Pembelajaran keaktifan belajar dan hasil

belajar Pendidikan Agama Islam

ABSTRAK

vi

الملخص

تأثير نمو ذج التعلم التعاوني وأداء الطالب في التعلم نتائج التعلم الديني اللإسلامي

(SMP Negeri 24 Kota Serang دراسة تجر يبية في) المشكل في ىذه الدرسة لاتزال العديد من المتعلمين لديهم العديد من الصعوبات في عملية التعلم تنجم المشكلة عن عدة عوامل من بين عوامل أخرى عوامل الموارد البشرية من

( لتحديد أثر التعلم التعاوني على 1المعلمين و المتعلمين أنفسهم وااغرض من البحوث ىي ( لتحديد تأثيرالنشط التعلملمخرجات التعلم التربية 2التربية الإسلامية مخرجات التعلم

( لفهم التفاعل بين نموذج التعلم التعاوني مع الدينا مية المتعلمين على مخر جات 3الإسلامية ( لمعرفة نتائج دراسة التربية الإسلامية للطلب الذين بتعلمون مع التعا 4التعلم التربية الإسلامية

ية نموذج التعلم العاب فريق البطولة ونشاط التعلم عاليو افضل من المتعلمين الذين يتعلمون عن ون( لمعرفة النتيجة 5طريق التعاوني نموذج التعلم فريق تحصيل الطلاب ولها الذينامية التعلم العالي

رة تدربية نموذج فريق التعليمية للمتعلمين في التربية الدينية الإسلامية الذين يتعلمون مع فريق دو ونشاط التعلم المنخفض ىوافضل من المتعلمين الذين يتعلمون مع نموذج التعلم فريق تحصيل

الطلاب وىكون النشاط بتعلم منخفض حيث يتعلم المتعلمون التغير 2times2الطريقة المستخدمة ىي التجربة مع تسميم عامل

ثم اخد 21162117طلاب فى عا م كمتغير مشرف كا ن السكان وعينة من الد ر سة شخصا بشكل عشو أئي تقنية 64

( بشكل عام ىناك تأثير لنموذج التعلم على نتائج التعلم 1استنتاج ىذه الدراسة ىو ( 3( ىناك تأثير لنشاط التعلم على مخرجات التعلم في التربية الإسلامية 2في التربية الإسلامية

( نتائج التعلم 4م ونشاط التعلم لنتائج التعلم في التربية الإسلامية يوجد تفاعل بين نموذج التعللطلاب التربية الإسلامية الذين يتعلمون مع نموذج التعلم لفريق دورة الألعاب ونشاط التعلم العالي

ولديهم نشاط يكون لها تأثير أفضل من الطلاب الذين يتعلمون مع نموذج التعلم للطلابتائج التعلم الخاصة بطلاب التعليم الإسلامي الذين يتعلمون باستخدام نموذج ( ن5تعليمي عالي

التعلم لفريق البطولة ونشاط التعلم العالي ليس لها تأثير أفضل من الطلاب الذين يتعلمون من خلال نموذج التعلم للطلاب ولديهم نشاط تعلمي عالي

الإسلامي تعلم ونتائج التعلم في التربيةوذج التعلم نشاط الالكلمات المفتاحية نم

vii

ABSTRACT

Tolaah NIM 1540101298 The Effect of Cooperative Learning Model

and Student Performance in Learning on Results Learning Islamic

Religious Education (Experimental Study at SMP Negeri 24 Serang City)

Problem in this study are still many learners have many difficulties

in the learning process The problem is caused by several factors among

others human resources factors both from educators and learners

themselves The research objectives are 1) to know the effect of

cooperative learning model on the learning result of Islamic religious

education 1) to know the influence of learning activeness towards the

learning result of Islamic religious education 3) to know the interaction

between the cooperative learning model and the learning activity of the

learners toward the learning result Islamic religious education 4) to find

out the learning result of Islamic religious education learners who learn

with cooperative learning model team tournament team and high learning

activeness is better than learners who learn with cooperative learning

model student achievement division team and have high learning

activeness 5) to find out the learning result of Islamic religious education

learners who study with the model of learning team tournament team and

the activity of low learning its better than learners who learn with learning

model student achievement team and have activeness low learning

The method used is experiment with factorial design 2 x 2 when

learners learn activeness as moderator variable The population and sample

of the study were students of class VIII SMP Negeri 24 Serang City in the

20162017 lesson year 64 people were taken at random Statistical

analysis technique using SPSS serie 16 aid at significance level α=005

The conclusion of this research is 1) overall there is influence of

learning model to learning result of Islamic religious education 2) there is

influence of learning to learning result of Islamic religious education 3)

there is an interaction between the learning model and the learning activity

on the learning outcomes of Islamic religious education 4) learning

outcomes Islamic religious education learners with learning model team

tournament team and high learning activeness influence better than

learners who learn with student achievement division student learning

model and have high learning activeness 5) learning outcomes of Islamic

religious education learners who learn with learning model tournament

team and high learning activeness does not affect better than learners who

learn with learning model student achievement division team and have

high learning activeness

Keywords learning model learning activity and learning result of

Islamic religious education

viii

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik

hidayah serta inayah-Nya sehingga tesis magister ini dapat diselesaikan

tepat pada waktunya Shalawat serta salam tetap tercurah kepada baginda

Rasulullah SAW keluarga para sahabat serta para pengikutnya yang setia

hingga akhir zaman

Tesis magister ini kemugkinan besar tidak dapat diselesaikan

tanpa bantuan dari berbagai pihak oleh karenanya penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-

tingginya terutama kepada

1 Prof Dr H Fauzul Iman MA Rektor Universitas Islam Negeri

Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang telah memberikan

kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di UIN SMH Banten

2 Prof Dr HB Syafuri MHum Direktur Pascasarjana Universitas

Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang telah

memberikan saran dan motivasi

3 Dr Muhajir MA Ketua Program Studi Pascasarjana Pendidikan

Islam Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

yang selalu memberikan untuk menyelesaikan tesis ini

4 Dr Hj Hunainah MM Sekertaris Program Studi Pascasarjana

Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Sultan Maulana

Hasanuddin Banten yang selalu sabar memberikan arahan dan

bimbingan dalam penyusunan proposal tesis

5 Dr Hidayatullah MPd sebagai pembimbing I yang selalu sabar

membimbing penulis dalam menyelesaikan tesis ini

ix

6 Dr H Shobri Kom MPd sebagai pembimbing II yang telah

memberikan arahan dan bimbingan pada penulisan tesis ini

7 Seluruh Dosen Pascasarjana yang telah berbagi ilmu semoga ilmunya

berkah

8 Suamiku tercinta Mochamad Jono SPd yang telah memberikan

motivasi sungguh besar perjuangannya Dan anakku tercinta Jihan

Putriana Muhamad Saliudin Naila Akila Zahira dan Muhamad

Malik Ibrahim pelita dan pemberi semangat hidup

9 Teman-teman pascasarjana yang selalu mengingatkan dan memotivasi

untuk tetap semangat

Atas segala bantuan yang telah diberikan penulis berharap semoga

Allah SWT membalasnya dengan pahala yang berlimpah AminPenulis

juga menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari

segi isi maupun metodologi penulisannya Untuk itu kritik dan saran dari

pembaca sangat penulis harapkan guna perbaikan selanjutnya

Akhir kata hanya kepada Allah penulis berharap semoga tesis ini

bermanfaat bagi kita semua Amin

Serang 26 Oktober 2017

TOLAAH

NIM 1540100351

x

DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN i

PENGESAHAN ii

PERSETUJUAN TIM PENGUJI iii

NOTA DINAS PEMBIMBING iv

ABSTRAK v

KATA PENGANTAR viii

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xiv

DAFTAR GAMBAR xvi

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah 1

B Identifikasi Masalah 11

C Pembatasan Masalah 12

D Rumusan Masalah 12

E Tujuan Penelitian 13

F Kegunaan Penelitian 14

G Sistematika Pembahasan 15

BAB II PENYUSUNAN KERANGKA TEORETIS DAN

PENGAJUAN HIPOTESIS

A Deskripsi Teoretis 17

1 Model Pembelajaran 17

a Pengertian Model Pembelajaran 19

b Karakteristik Model Pembelajaran 21

xi

c Macam-macam Model Pembelajaran 24

d Model-model Pembelajaran Kooperatif 28

1) Pengertian Model Pembelajaran

Kooperatif 28

2) Langkah-langkah Model

Pembelajaran Kooperatif 29

e Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

TGT 33

1) Pengertian Model Pembelajaran TGT 33

2) Langkah-langkah Model

Pembelajaran TGT 34

f Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD 39

1) Pengertian Model Pembelajaran

STAD 39

2) Langkah-langkah Model

Pembelajaran STAD 42

g Persamaan dan Perbedaan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dan

STAD 48

2 Keaktifan Belajar 50

a Pengertian Keaktifan Belajar 50

b Macam-macam Keaktifan Belajar 53

3 Hasil Belajar 56

a Pengertian Belajar 56

xii

b Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil

Belajar 58

c Hasil Belajar dengan Model TGT dan

STAD 59

d Metari Aqidah Akhlak 60

1) Pengertian Aqidah Akhlak 60

2) Pembelajaran Aqidah Akhlak 62

B Kajian Penelitian yang Relevan 66

C Kerangka Berpikir 70

D Pengajuan Hipotesis 76

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian 79

B Tempat dan Waktu Penelitian 80

C Metode dan Rancangan Penelitian 81

D Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel 85

E Teknik Pengumpulan Data 89

F Instrumen Penelitian 91

1 Variabel Keaktifan Belajar Peserta Didik 91

a Definisi Konsep 91

b Definisi Operasional 92

c Kisi-kisi Instrumen 92

d Kalibrasi Instrumen 95

2 Variabel Hasil Belajar 100

a Definisi Konsep 100

b Definisi Operasional 101

xiii

c Kisi-kisi Instrumen 102

d Kalibrasi Instrumen 105

G Pelaksanaan Perlakuan 110

H Teknik Analisis Data 111

I Hipotesis Statistik 116

BAB IV HASIL PENELITIAN

A Deskripsi Data 118

B Pengujian Persyaratan Analisis 121

1 Pengujian Normalitas Data 121

2 Pengujian Homogenitas Data 123

C Pengujian Hipotesis 124

D Pembahasan Hasil Temuan Penelitian

E Keterbatasan Penelitian 142

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A Simpulan 144

B Implikasi 145

C Saran 147

DAFTAR PUSTAKA 149

LAMPIRAN-LAMPIRAN 154

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 21 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif 30

Tabel 22 Cara Menentukan Penghargaan 37

Tabel 23 Fase-fase dalam Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe TGT 38

Tabel 24 Kriteria Pemberian Skor Peningkatan Individu 45

Tabel 25 Tingkat Penghargaan Kelompok Model

Pembelajaran STAD 46

Tabel 26 Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD 47

Tabel 31 Jadwal Pelaksanaan Penelitian 81

Tabel 32 Desai Penelitian Faktorial 2 x 2 84

Tabel 33 Pembagian Sampel Kedua Kelompok Penelitian 89

Tabel 34 Kisi-kisi Angket Keaktifan Belajar Peserta Didik 93

Tabel 35 Skor Jawaban Angket Keaktifan Belajar Peserta

Didik 94

Tabel 36 Hasil Uji Validitas Item Angket Keaktifan Peserta

Didik 97

Tabel 37 Standar Penilaian Koefisien Validitas dan

Reliabilitas 99

Tabel 38 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Keaktifan Belajar 100

Tabel 39 Kisi-kisi Soal Aqidah Akhlak 102

Tabel 310 Hasil Uji Validitas Tes Hasil Belajar 106

Tabel 311 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Hasil Belajar 107

Tabel 312 Hasil Perhitungan Daya Pembeda 109

xv

Tabel 41 Deskripsi Data Hasil Belajar PAI Tiap Kelompok 119

Tabel 42 Perhitungan Uji Normalitas Data 122

Tabel 43 Perhitungan Uji Homogenitas 123

Tabel 44 Rangkuman Hasil Uji-t Model Pembelajaran

Terhadap Hasil Belajar PAI 124

Tabel 45 Rangkuman Hasil Uji-t Keaktifan Belajar

Terhadap Hasi Belajar PAI 125

Tabel 46 Rangkuman Uji Anova Dua Jalur Dengan Interaksi 126

Tabel 47 Rangkuman Hasil Uji-t Model Pembelajaran TGT

dan STAD Keaktifan Belajar Tinggi 128

Tabel 48 Rangkuman Hasil Uji-t Model Pembelajaran TGT

dan STAD Keaktifan Belajar Rendah 130

Tabel 49 Rangkuman Hasil Uji Tukey 132

Tabel 410 Rekapitulasi Hasil Belajar PAI 133

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 41 Grafik Deskripsi Data 121

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan proses edukatif yang

mempunyai tujuan membawa peserta didik pada pengalaman

baru yang belum pernah dialami sebelumnya Undang-undang

nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

menyatakan bahwa ldquoPendidikan Nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan bentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa bertujuan untuk perkembangannya potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa berakhlak mulia sehat berilmu cakap kreatif

mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta

bertanggung jawabrdquo

Dalam perspektif Islam tidak dijelaskan secara rinci dan

operasional mengenai proses belajar proses kerja sistem memori

akal dan proses dikuasainya pengetahuan dan keterampilan

2

manusia Namun Islam menekankan dalam signifikasi fungsi

kognitif (akal) dan fungsi sensori (indera-indera) sebagai alat-alat

penting untuk belajar sangat jelas Sebagaimana firman Allah

SWT dalam surat An-Nahl ayat 78

مع هاتكم لا ت علمون شيئا وجعل لكم الس والله أخرجكم من بطون أم (٨٧والأبصار والأفئدة لعلكم تشكرون )النحل

Artinya Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam

Keadaan tidak mengetahui sesuatupun dan Dia memberi kamu

pendengaran penglihatan dan hati agar kamu bersyukur (QS

An-Nahl 78)

Hasil belajar merupakan hasil dari usaha-usaha yang telah

dilakukan Belajar Pendidikan Agama Islam memerlukan suatu

strategi yang tepat supaya hasil yang yang dicapai maksimal dan

berpengaruh pada hasil belajar peserta didik Pendidik harus

dapat memilih model-model yang sesuai dengan pokok bahasan

yang disampaikan dan juga mempunyai cara-cara yang menarik

sehingga peserta didik mempunyai minat yang tinggi terhadap

pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)

Keberhasilan proses pembelajaran dalam kegiatan

pendidikan di sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain

3

pendidik peserta didik kurikulum lingkungan belajar dan

lainnya pendidik dan peserta didik merupakan dua faktor

terpenting dalam proses pembelajaran Pentingnya faktor

pendidik dan peserta didik dapat dirunut melalui pemahaman

hakekat pembelajaran yakni sebagai usaha sadar pendidik untuk

membantu peserta didik agar dapat belajar sesuai dengan

kebutuhan dan minatnya

Untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan proses

pembelajaran pendidik perlu memahami hal-hal yang

mempengaruhi proses belajar peserta didik baik yang

menghambat maupun yang mendukung Selain itu pendidik

harus memahami tentang model atau strategi pembelajaran yang

efektif yang dapat membantu peserta didik agar dapat belajar

secara optimal dan mampu meningkatkan keaktifan peserta didik

dalam proses belajar

Salah satu usaha pendidik dalam meningkatkan hasil

belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) pada peserta didik yaitu

dengan menerapkan pembelajaran melalui tugas dan umpan balik

Dimana tujuan pemberian tugas ini adalah peserta didik tetap

4

belajar dirumah dan dapat dimanfaatkan waktu di luar jam

pelajaran sekolah sehingga peserta didik yang kurang paham

terhadap materi yang disampaikan akan menjadi lebih mengerti

karena adanya latihan di rumah umpan balik disini berupa

pembahasan kembali tugas yang diberikan pada materi terdahulu

Dengan umpan balik diharapkan peserta didik yang kesulitan

mengenai konsep-konsep pada materi yang telah diberikan dapat

terbantu sehingga hasil belajar PAI peserta didik meningkat

Dalam pembelajaran PAI keaktifan peserta didik

cenderung masih rendah Misalnya pada saat peserta didik

menjelaskan hasil pekerjaannya kepada teman yang lain serta

bekerjasama dan hubungan dengan peserta didik lain Keaktifan

peserta didik dalam mengajukan ide pada pendidik memberikan

tanggapan atau komentar terhadap peserta didik lain bertanya

kepada pendidik tentang materi yang disampaikan menyanggah

atau menyetujui ide pengerjaan soal dari teman juga masih

rendah

Guru sebagai pendidik dan pengajar bertugas untuk

memberi kemudahan untuk peserta didik dalam menerima ilmu

5

atau materi yang telah diajarkan Menurut Isjoni seorang

pendidik harus memiliki sikap-sikap sebagai berikut 1) mampu

menciptakan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan 2)

membantu dan mendorong peserta didik untuk mengungkapkan

dan menjelaskan keinginan dan pembicaraannya baik secara

individual maupun kelompok 3) membantu kegiatan-kegiatan

dan menyediakan sumber atau peralatan serta membantu

kelancaran belajar mereka 4) membina peserta didik agar setiap

orang merupakan sumber yang manfaat bagi yang lainnya 5)

menjelaskan tujuan kegiatan pada kelompok dan mengatur

penyebaran dalam bertukar pendapat1

Djamarah menyatakan bahwa ldquoTujuan dari penyampaian

variasi metode mengajar dan aplikasinya dalam pengajaran

adalah 1) meningkatkan dan memelihara perhatian peserta didik

terhadap relevansi proses belajar mengajar 2) memberikan

kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi 3) membentuk

sikap positif terhadap pendidik dan sekolah 4) memberi

1Isjoni Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok

(Bandung Alfabeta 2007) h62

6

kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual 5)

mendorong anak didik untuk belajar2

Keberhasilan dalam meningkatkan kualitas belajar

mengajar di sekolah diperlukan suatu adanya pendekatan yang

relevan dengan tuntutan kurikulum yang ada salah satu

pendekatan yang digunakan dalam proses kegiatan belajar

mengajar di sekolah adalah pembelajaran Pendidikan Agama

Islam (PAI) materi perilaku terpuji dengan menggunakan model-

model pembelajaran kooperatif

Metode pembelajaran ceramah kurang menarik bagi

peserta didik apalagi jika diterapkan pada anak seusia Sekolah

Menengah Pertama (SMP) Mengingat usia mereka masih

tergolong usia anak-anak yang secara psikologis gemar bermain

maka keinginan untuk bermain tersebut diupayakan terarah dan

bermakna walaupun sambil bermain mereka tetap belajar Belajar

sambil bermain perlu diterapkan pada anak didik agar dapat

2 Djamarah Syaiful Bahri Psikologi Belajar Guru dan Anak Didik

Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoretis Psikologis (PT Rineka

Cipta Jakarta 2005) h181-186

7

belajar dengan nyaman dan menyenangkan3 Dengan demikian

diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal

Menurut Slavin yang dikutip oleh Buchari Alma model

pembelajaran kooperatif atau Cooperative Learning merupakan

suatu model pembelajaran dengan menggunakan kelompok kecil

bekerjasama Keberhasilan dari model ini sangat tergantung pada

kemampuan aktivitas anggota kelompok baik secara individual

maupun dalam bentuk kelompok4 Dalam pembelajaran

kooperatif belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman

kelompok belum menguasai bahan pelajaran5 Dengan kata lain

dalam menyelesaikan tugas kelompoknya setiap peserta didik

anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling

membantu satu sama lain

Seperti kita ketahui pembelajaran kooperatif memiliki

berbagai jenis diantaranya yaitu TGT (Teams Games

Tournament) STAD (Student Team Achievment Divition atau

3 Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology Developing

Learners (Boston Pearson 2011) h 443 4 Buchari Alma Pendidik Profesional Menguasai Metode dan

Terampil Mengajar (Bandung PT Alfabeta 2009) h81 5Shlomo Sharen Handbook of Cooperative Learning (Terj Sigit

Prawoto Yogyakarta Familia 2012) h 38

8

pembagian pencapaian tim peserta didik) TAI (Team Accelrated

Instruction atau percepatan pengajaran tim) CIRC (Cooperative

Integrated Reading and Composition) Jigsaw (teka-teki) Group

Investigation (Kelompok Investigasi) Learning Together (Belajar

Bersama) Complex Instruction (Pengajaran Kompleks) Structur

Dyadic Method (Metode Struktur Berpasangan)

Berdasarkan beberapa model pembelajaran kooperatif

penulis ingin mengambil model pembelajaran TGT (Teams

Games Tournament) dan model pembelajaran STAD (Student

Team Achievment Divition) Dengan model pembelajaran TGT

dan STAD akan menjadikan peserta didik memiliki banyak

kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan mengelola

informasi yang didapat dan dapat meningkatkan keterampilan

berkomunikasi Anggota kelompok bertanggung jawab atas

keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang

dipelajari serta dapat menyampaikan kepada kelompoknya

Dengan demikian keaktifan peserta didik dalam belajar sangat

mendukung untuk model pembelajaran Team Games Tournamen

(TGT) dan Student Team Achievment Divition (STAD)

9

Berdasarkan pengamatan dan data yang dimiliki penulis

fenomena yang terjadi di SMP Negeri 24 Kota Serang terdapat

beberapa masalah yang dihadapi terutama dalam mata pelajaran

PAI kelas VIII sub pokok bahasan tentang perilaku terpuji

proses pembelajaran di sekolah kurang meningkatkan kreatifitas

dan keaktifan peserta didik Melalui observasi dan nilai hasil

belajar yang diperoleh peserta didik ketika penulis melakukan

proses belajar mengajar secara kualitas masih sangat rendah dan

pembelajaran masih berpusat pada pendidik Dari 175 peserta

didik hanya 50 peserta didik yang nilainya tuntas Tingkat

ketuntasan hanya mencapai 2985 Peserta didik mengalami

banyak kesulitan dalam proses pembelajarannya Masalah

tersebut disebabkan oleh beberapa faktor antara lain faktor

sumber daya manusia baik dari pendidik maupun peserta didik itu

sendiri

Faktor sumber daya manusia salah satunya adalah

pendidik dimana memiliki peran sebagai penyampai pesan

melalui proses pembelajaran Pendidik dalam proses

pembelajaran masih menggunakan model konvensional yang

10

belum memunculkan kreatifitas dan keaktifan peserta didik dalam

kegiatan pembelajaran di kelas sehingga suasana belajar

didominasi oleh pendidik Upaya untuk meningkatkan

pembelajaran yang berpusat pada peserta didik tidak terlepas dari

berbagai faktor yang mempengaruhinya Dalam hal ini diperlukan

pendidik yang kreatif yang dapat membuat pembelajaran lebih

menarik dan disukai oleh peserta didik

Apabila hal tersebut dibiarkan maka akan berpengaruh

negatif terhadap hasil belajar peserta didik Selain itu mutu

pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) menjadi rendah

Untuk mengatasi masalah tersebut penulis ingin mencoba

menerapkan model pembelajaran TGT dan STAD sebagai

penghubung penyampaian materi yang akan diberikan kepada

peserta didik

Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan penelitian

tentang pengaruh model pembelajaran kooperatif dan keaktifan

belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI

11

B Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di

atas maka dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini

sebagai berikut

1 Masih rendahnya hasil belajar PAI yang dicapai oleh peserta

didik

2 Tingkat keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran

berbeda-beda

3 Pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik cenderung

berpusat pada pendidik

4 Dalam proses pembelajaran pendidik masih menggunakan

model pembelajaran konvensional

5 Pada proses pembelajaran peserta didik lebih banyak

mendengarkan penjelasan guru

6 Peran peserta didik dalam proses pembelajaran sangat

tergantung dari waktu yang diberikan oleh pendidik

12

C Pembatasan Masalah

Agar ruang lingkup pembahasan penelitian masih dalam

kemampuan penulis maka perlu dilakukan pembatasan masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut

1 Perlakuan dalam penelitian ini hanya pada penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD

2 Keaktifan peserta didik sebagai variabel atribut

3 Hasil belajar peserta didik sebagai variabel terikat

4 Materi pembahasan dalam penelitian adalah materi

membiasakan perilaku terpuji

5 Pusat pembelajaran yang dilakukan peserta didik lebih

berpusat pada siswa

6 Populasi yang digunakan adalah peserta didik kelas VIII

7 Tempat penelitian adalah SMP Negeri 24 Kota Serang

D Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang identifikasi dan batasan

masalah yang telah dikemukakan di atas maka dapat dirumuskan

masalah penelitian sebagai berikut

13

1 Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap hasil

belajar PAI

2 Apakah terdapat pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil

belajar

3 Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dan

keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI

4 Apakah hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih

tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi

5 Apakah hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih

tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah

E Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas

tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut

1 Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap

hasil belajar PAI

14

2 Untuk mengetahui pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil

belajar

3 Untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran dan

keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI

4 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar

dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi

lebih tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar

tinggi

5 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar

dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah

lebih tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar

rendah

F Kegunaan Penelitian

Sedangkan setelah penelitian ini dilaksanakan

diharappkan dapat memberikan kegunaan Adapun kegunaan

penelitian ini adalah sebagai berikut

15

1 Dapat dijadikan bahan referensi bagi pendidik tentang

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan

STAD

2 Sebagai bahan referensi untuk meningkatkan pembelajaran

yang berpusat pada peserta didik dan hasil belajar peserta

didik

3 Hasil penelitian ini memberikan sumbangan bagi sekolah

untuk membuat kebijakan tentang variasi dalam pembelajaran

dan peningkatan profesionalisme pendidik serta meningkatkan

mutu proses pembelajaran

G Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah proses pembahasan dalam

penulisan tesis ini maka dibuat sistematika pembahasan sebagai

berikut

Bab Kesatu Pendahuluan yang berisi Latar Belakang

Masalah Identifikasi Masalah Batasan Masalah Rumusan

Masalah Kegunaan Penelitian dan Sistematika Pembahasan

16

Bab Kedua Tinjauan pustaka yang terdiri dari Kajian

Teori Kajian Penelitian yang Relevan Kerangka Berfikir dan

Pengajuan Hipotesis

Bab Ketiga Metodologi Penelitian yang berisi Tujuan

Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Metode dan Rancangan

Penelitian Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Teknik

Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Pelaksanaan Perlakuan

Teknik Analisis Data dan Hipotesis Statistik

Bab Keempat Hasil Penelitian yang terdiri dari

Deskripsi Data Pengujian Persyaratan Analisis Pengujian

Hipotesis Pembahasan Hasil Temuan Penelitian dan

Keterbatasan Penelitian

Bab Kelima Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan

Saran-Saran

17

BAB II

KERANGKA TEORITIS KERANGKA BERPIKIR

DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A Deskripsi Teori

1 Model Pembelajaran

Model pembelajaran memiliki makna yang lebih luas dari

pada strategi metode atau prosedur pembelajaran Istilah model

pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dipunyai

oleh strategi atau metode pembelajaran Bagi guru model

pembelajaran sangat diperlukan pada saat mengajar Mengajar

adalah menyampaikan pengetahuan pada anak Menurut

Sardiman mengartikan mengajar adalah sebagai aktivitas

mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan

menghubungkan dengan anak sehingga terjadi proses belajar6

Sedangkan menurut Moh Uzer Usman mengajar adalah

bagaimana seorang guru membantu siswa dalam proses belajar

6 Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta

Rajawali Press2011)h46

18

mengajar dan mengatasi berbagai masalah yang ada7 Dalam

kegiatan belajar mengajar seorang guru harus dapat mengarahkan

siswa kedalam situasi yang kondusif dan dapat mengatasi

memecahkan masalah yang timbul serta dapat mengorganisir

situasi proses belajar mengajar baik di kelas maupun dilapangan

Dalam menyampaikan atau menularkan pengetahuan dan

pandangan sangat dituntut siswa maupun guru mengerti

bahanmateri yang dibicarakan dalam kegiatan mengajar sehingga

proses belajar mengajar akan menjadi sukses Hadits Anas bin

Malik tentang membuat mudah gembira dan kompak sebagai

berikut

روا ولا عن أنس بن ما لك عن النب صلى الله عليه وسلم قال يسروا وبشرواولا ت ن فروا ) اخرجه البخا ري في كتاب العلم( ت عس

Artinya Dari Anas bin Malik dari Nabi SAW ldquomudahkanlah dan

jangan kamu persulit Gembirakanlah dan jangan kamu membuat

larirdquo (HR Abu Abdillah Muhammad bin Ismail Al-Bukhori Al-

Jursquofi)

Hadits diatas menjelaskan bahwa proses pembelajaran

harus dibuat dengan mudah sekaligus menyenangkan agar siswa

7 Moh Uzer Usman Strategi Pembelajaran (Jakarta

Erlangga2008)h6

19

tidak tertekan secara psikologis dan tidak merasa bosan terhadap

suasana di kelas serta apa yang diajarkan oleh gurunya Dan

suatu pembelajaran juga harus menggunakan metode yang tepat

disesuaikan situasi dan kondisi terutama dengan

mempertimbangkan keadaan orang yang akan belajar

Sementara Mosston mendefenisikan mengajar adalah

kemampuan untuk mengetahui dan menggunakan hubungan-

hubungan yang mungkin dengan guru dalam seluruh domain8

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

Mengajar juga berarti kemampuan berprilaku dengan cara yang

tepat menggunakan model mengajar yang tepat untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan

a Pengertian Model Pembelajaran

Mengajar adalah perbuatan kompleks Perbuatan yang

kompleks dapat diterjemahkan sebagai penggunaan secara

integratif sejumlah komponen yang terkandung dalam perbuatan

mengajar itu untuk menyampaikan pesan pengajaran Oleh karena

8 Mosston M Teaching Physical Education (4th ed) ( New York

Macmillan1994)h3

20

itu dalam dunia pembelajaran ada baiknya pendidik

menggunakan suatu protipe dari suatu teori atau model Disebut

model karena hanya merupakan garis besar atau pokok-pokok

yang memerlukan pengembangan yang sangat situasional

Menurut Suprijono bahwa ldquoModel pembelajaran adalah

pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan

pembelajaran di kelas maupun tutorialrdquo9 Hal yang sama

dikemukakan oleh Rosdiani bahwa model pembelajaran

merupakan sebuah rencana yang dimanfaatkan untuk

merancang10

Sedangkan menurut Joyce dan Weil mengatakan

bahwa

Models of teaching are really models of learning As we

help students acquire information ideas skills way of

thinking and means of expressing themselves we are also

teaching them how to learnrdquo Model mengajar sama

artinya dengan model pembelajaran

9 Suprijono Agus Cooperative Learning (Yogyakarta Pustaka

Belajar 2011) h46 10

Dini Rosdiani Model Pembelajaran Langsung dalam Pendidikan

Jasmani dan Kesehatan (BandungAlfabeta 2012) h5

21

Model pembelajaran membantu peserta didik memperoleh

informasi ide keterampilan cara berpikir dan mengekspresikan

ide model pembelajaran juga berfungsi sebagai pedoman untuk

mengajar11

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah diuraikan di

atas mengenai model pembelajaran tersebut maka penulis

menyimpulkan model pembelajaran adalah cara-cara yang

digunakan pendidik dalam mengajar yang sudah direncanakan

sebelumnya guna menyampaikan informasi ide-ide dan

keterampilan kepada peserta didik

b Karakteristik Model Pembelajaran

Ismail yang dikutip oleh Rachmadi Widdiharto

menyebutkan bahwa istilah model pembelajaran mempunyai

empat ciri khusus yang tidak dipunyai oleh strategi atau metode

tertentu yaitu

1) Rasional teoritik yang logis yang disusun oleh penciptanya

2) Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai

11

Joyce Beruce and Marsha Weil Models of Teaching (United States

of America Allyn and Bacon 2009) h7

22

3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut

berhasil

4) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran

tercapai12

Menurut Rangke L Tobing dkk sebagimana dikutip oleh

Indrawati dan Wanwan Setiawan mengidentifikasi lima

karakteristik suatu model pembelajaran yang baik13

yang

meliputi berukut ini

1) Prosedur ilmiah

Suatu model pembelajaran harus memiliki suatu prosedur

yang sistematik untuk mengubah tingkah laku peserta didik atau

memiliki sintaks yang merupakan urutan langkah-langkah

pembelajaran yang dilakukan guru-peserta didik

2) Spesifikasi hasil belajar yang direncanakan

Suatu model pembelajaran menyebutkan hasil-hasil

belajar secara rinci mengenai penampilan peserta didik

12

Widdiharto Rahmadi Model-Model Pembelajaran Matematika

SMP(Yogyakarta Dirjen Dikdasmen PPPG Matematika 2004) h3 13

Indrawati dan Wanwan Setiawan Pembelajaran Aktif Kreatif

Efektif dan Menyenangkan untuk Guru SD (Jakarta PPPPTK IPA 2009) h27

23

3) Spesefikasi lingkungan belajar

Suatu model pembelajaran menyebutkan secara tegas

kondisi lingkungan di mana respon peserta didik diobservasi

4) Kriteria penampilan

Suatu model pembelajaran merujuk pada kriteria

penerimaan penampilan yang diharapkan dari para peserta didik

Model pembelajaran merencanakan tingkah laku yang diharapkan

dari peserta didik yang dapat didemonstrasikannya setelah

langkah-langkah mengajar tertentu

5) Cara-cara pelaksanaannya

Semua model pembelajaran menyebutkan mekanisme

yang menunjukkan reaksi peserta didik dan interaksinya dengan

lingkungan

Guru sebagai perancang pembelajaran harus mampu

mendisain seperti apa pembelajaran yang akan dilaksanakan

Model pembelajaran merupakan disain pembelajaran yang akan

dilaksanakan guru di dalam kelas Dengan melihat beberapa ciri

khusus dan karakteristik model pembelajaran tersebut di atas

dapat disimpulkan bahwa sebelum mengajar guru harus

24

menentukan model pembelajaran yang akan digunakan Dengan

model pembelajaran guru dapat melaksanakan proses

pembelajaran sesuai dengan pola tujuan tingkah laku

lingkungan dan hasil belajar yang direncanakan Dengan

demikian proses pembelajaran akan berjalan dengan baik dan

tepat sesuai dengan mata pelajarannya

c Macam-macam Model Pembelajaran

Model pembelajaran yang dikembangkan oleh para ahli

dalam usaha mengoptimalkan hasil belajar peserta didik cukup

banyak di antaranya adalah

1) Model Pembelajaran Kontekstual (constextual teaching and

learning-CTL) menurut Nurhadi dalam Rusman adalah

konsep belajar yang dapat membantu pendidik mengaitkan

antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata

peserta didik dan mendorong peserta didik membuat

hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan

25

penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota

keluarga dan masyarakat14

2) Model Pembelajaran Kooperatif (Coorperative learning)

menurut Yatim Riyanto pengertian pembelajaran kooperatif

adalah model pembelajaran yang dirancang untuk

membelajarkan kecakapan akademik (academic skill)

sekaligus keterampilan social (social skill) termasuk

interpersonal skill15

3) Model Pembelajaran Quantum menurut Sugianto

merupakan ramuan atau rakitan dari berbagai teori atau

pandangan psikologi kognitif dan pemograman

neurologineurolinguistik yang jauh sebelumnya sudah

ada16

4) Model Pembelajaran Terpadu menurut Sugianto pada

hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang

memungkinkan peserta didik baik secara individual

14

Rusman Model-model Pebelajaran Mengembangkan

Profesionalisme Pendidik (Jakarta Raja Grafindo Persada 2012) h189 15

Yatim Riyanto Paradigma Pembelajaran Sebagai referensi bagi

Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas

(Jakarta Kencana 2009) h267 16

Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif (Surakarta Panitia

Sertifikasi Pendidik Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009) h70

26

maupun kelompok aktif mencari menggali dan

menemukan model yang mencoba memadukan beberapa

pokok bahasan Melalui pembelajaran terpadu peserta didik

dapat memperoleh pengalaman langsung sehingga dapat

menambah kekuatan untuk menerima menyimpan dan

memproduksi kesan-kesan tentang hal-hal yang

dipelajarinya17

5) Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) menurut

Sugianto dirancang untuk membantu mencapai tujuan-

tujuan seperti meningkatkan keterampilan intelektual dan

investigative memahami peran orang dewasa dan

membantu peserta didik untuk menjadi pelajar yang

mandiri18

6) Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

menurut Sofan Amri amp Iif Khoiru Ahmadi merupakan salah

satu model pengajaran yang dirancang khusus untuk

mengembangkan belajar peserta didik tentang pengetahuan

17

Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif (Surakarta Panitia

Sertifikasi Pendidik Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009) h124 18

Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif (Surakarta Panitia

Sertifikasi Pendidik Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009) h151

27

prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur

dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi

selangkah19

7) Model Pembelajaran diskusi menurut Sofan Amri amp Iif

Khoiru Ahmadi adalah sebuah interaksi komunikasi antara

dua orang atau lebih (sebagai suatu kelompok) Biasanya

komunikasi antara mereka kelompok berupa salah satu

ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya memberikan

rasa pemahaman yang baik dan benar20

Banyaknya model pembelajaran yang dikembangkan para

pakar tersebut tidaklah berarti semua pendidik menerapkan

semuanya untuk setiap mata pelajaran karena tidak semua model

cocok untuk setiap topik atau mata pelajaran Model-model yang

disebutkan di atas yang akan digunakan peneliti dalam

melakukan penelitian adalah model kooperatif yaitu tipe TGT dan

STAD Hal ini pemilihan model pembeajaran TGT dan STAD

berdasarkan dengan kesesuaian karakteristik peserta didik dan

19

Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi Proses Pembelajaran Kreatif

dan Inofatif Dalam Kelas Jakarta Prestasi Pustaka Publisher 2010) h39 20

Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi Proses Pembelajaran Kreatif

dan Inofatif Dalam Kelas Jakarta Prestasi Pustaka Publisher 2010) h165

28

materi pembelajaran dimana peserta didik di SMP Negeri 24

Kota Serang khususnya kelas VIII yang lebih aktif dalam kerja

kelompok dan adanya suatu kompetisi dalam proses

pembelajaran

d Model Pembelajaran Kooperatif

1) Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Model banyak digunakan dalam berbagai kegiatan analisis

atau desain karena model yang dibuat dapat membantu

memperjelas prosedur hubungan serta keadaan keseluruhan dari

apa yang didesain tersebut Menurut Kauchak dan Eggen

mendefinisikan bahwa belajar kooperatif adalah sebagai

kumpuilan strategi mengajar yang digunakan peserta didik untuk

membantu satu dengan yang lain dalam mempelajari sesuatu

Berkaitan dengan hal itu maka cara belajar kooperatif ini juga

dinamakan ldquopengajaran teman sebayardquo21

Menurut Yatim Riyanto pembelajaran kooperatif adalah

model pembelajaran yang dirancang untuk membelajarkan

21

Eggen Paul amp Kauchak Don Strategi dan Model Pembelajaran

(Jakarta PT Indeks 2012) h319

29

kecakapan akademik (academic skill) sekaligus keterampilan

social (social skill) termasuk interpersonal skill22

Pembelajaran

kooperatif mengharuskan peserta didik belajar bersama dalam

kelompok-kelompok kecil saling membantu satu sama lain

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang menitik

beratkan kerja sama peserta didik dalam kelompok pembelajaran

yang tingkat kemampuan peserta didik berbeda-beda dengan

struktur heterogen untuk membantu memahami materi pelajaran

2) Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Terdapat enam langkah utama atau tahapan dalam

pembelajaran kooperatif Pembelajaran dimulai dengan pendidik

menyampaikan tujuan pelajaran dan memotivasi peserta didik

untuk belajar Tahap ini diikuti oleh penyajian informasi

Selanjutnya peserta didik dikelompokkan ke dalam kelompok

belajar Tahap ini diikuti bimbingan pendidik pada saat peserta

didik bekerja bersama untuk menyelesaikan tugas bersama

22

Yatim Riyanto Paradigma Baru Pembelajaran (Jakarta

Kencana2009) h267

30

mereka Tahap terakhir dari pembelajaran kooperatif adalah

presentasi hasil akhir kerja kelompok atau evaluasi tentang apa

yang telah dipelajari dan memberi penghargaan terhadap

kelompok maupun individu Adapun langkah-langkah yang

terdapat dalam model pembelajaran kooperatif disajikan pada

tabel 21 sebagai berikut

Tabel 21

Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif

Fase Aktifitas Pendidik

Aktifitas Peserta

Didik

Fase 1

Menyampaikan tujuan

dan memotivasi

peserta didik

Pendidik

menyampaikan semua

tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai pada

pelajaran tersebut dan

memotivasi peserta

didik belajar

Peserta didik

memperhatikan

tujuan pembelajaran

yang disampaikan

oleh pendidik supaya

peserta didik benar-

benar mengetahui

tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai

31

Fase 2

Manyajikan informasi

Pendidik menyajikan

informasi kepada

peserta didik dengan

jalan demonstrasi atau

lewat bahan bacaan

Peserta didik

memperhatikan

informasi yang

disampaikan oleh

pendidik supaya bisa

menyelesaikan

permasalahan dalam

belajar kelompok

Fase 3

Mengorganisasikan

peserta didik ke dalam

kelompok belajar

Pendidik menjelaskan

kepada peserta didik

bagaimana cara

membentuk kelompok

belajar dan membantu

setiap kelompok agar

melakukan transisi

secara efisien

Peserta didik belajar

kelompok sesuai

dengan kelompok

yang ditentukan dan

saling berinteraksi

untuk menyelesaikan

permasalahan yang

diberikan

32

Fase 4

Membimbing

kelompok bekerja dan

belajar

Pendidik membimbing

kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas

Peserta didik

mendiskusikan

permasalahn yang

diberikan dan

menentukan strategi

pemecahannya

Fase 5

Evaluasi

Pendidik mengevaluasi

hasil belajar tentang

materi yang telah

dipelajari atau masing-

masing kelompok

mempresentasikan hasil

kerjanya

Perwakilan dari

kelompok

mempresentasikan

hasil kerja mereka

dan kelompok lain

menanggapi

Fase 6

Memberikan

penghargaan

Pendidik mencari cara

untuk menghargai hasil

belajar individu dan

kelompok

Peserta didik

mendapatkan

penghargaan dari

pendidik baik berupa

pujian atau hadiah

33

Berdasarkan uraian di atas penulis mencoba memberikan

model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD dalam

proses pembelajaran PAI materi membiasakan perilaku terpuji

dimana model pembelajaran ini lebih berpusat pada peserta didik

dalam kelompok-kelompok kecil

e Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games

Tournament)

1) Pengertian Model Pembelajara TGT

Menurut Afrisanti Lusita pembelajaran koperatif model

TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif

yang mudah diterapkan melibatkan aktivitas seluruh peserta

didik tanpa harus ada perbedaan status melibatkan peran peserta

didik sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan

reinforcement Aktivitas belajar dengan permainan yang

dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT

memungkinkan peserta didik dapat belajar lebih rileks disamping

menumbuhkan tanggung jawab kerjasama persaingan sehat dan

keterlibatan belajar

34

Menurut Rusman TGT adalah salah satu tipe

pembelajaran kooperatif yang menempatkan peserta didik dalam

kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6

orang peserta didik yang memiliki kemampuan jenis kelamin dan

suku ras yang berbeda23

Pendidik menyajikan materi dan peserta

didik bekerja dalam kelompok mereka masing-masing Tugas

yang diberikan dikerjakan bersama-sama dengan anggota

kelompoknya Apabila ada dari anggota kelompok yang tidak

mengerti dengan tugas yang diberikan maka anggota kelompok

yang lain bertanggung jawab untuk memberikan jawaban atau

menjelaskannya sebelum mengajukan pertanyaan tersebut

kepada pendidik

2) Langkah-Langkah Pembelajaran TGT

Slavin menjelaskan ada lima komponen utama dalam

metode TGT yaitu pembelajaran awal kelompok belajar (team

study) permainan (games) turnamenkompetisi (tournament)

dan pengakuan kelompok (teams recognition)

23

Rusman Model-model Pembelajaran Mengembangkan

Profesionalisme Pendidik (Jakarta Rajawali Pers 2011) h 224-225

35

a) Pembelajaran awal

Pembelajaran awal dalam metode TGT tidaklah berbeda

dengan pembelajaran biasa atau pembelajaran klasikal oleh

pendidik hanya pelajaran difokuskan pada materi yang sedang

dibahas saja Tujuan pembelajaran awal adalah membentuk

peserta didik dalam kecakapan komunikasi menggali informasi

kecakapan bekerjasama dalam kelompok dan kecakapan dalam

memecahkan masalah Kegiatan awal akan dapat menentukan

kegiatan yang akan dilakukan berikutnya

b) Kelompok belajar (team study)

Kelompok belajar di susun dengan beranggotakan 4-5

orang yang mewakili percampuran dari berbagai keragaman

dalam kelas seperti kemampuan akademik jenis kelamin

rasetnis Pada kegiatan kelompok belajar seluruh peserta didik

mempelajari materi pelajaran dari berbagai sumber belajar (buku

teks internet) kemudian menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

disusun oleh pendidik Setelah peserta didik menjawab

pertanyaan-pertanyaan tersebut perwakilan peserta didik

mempresentasikan hasil belajarnya

36

c) Permainan (games)

Permainan dalam pembelajaran kooperatif akan

menimbulkan kekreatifan peserta didik Kegiatan belajar dengan

permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif TGT

memungkinkan peserta didik dapat belajar lebih rileks

Pertanyaan dalam games disusun dan dirancang dari materi-

materi yang telah disajikan untuk menguji pengetahuan peserta

didik yang diperoleh mewakili masingmasing kelompoksetiap

peserta didik mengambil sebuah kartu yang diberi nomor dan

menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor pada kartu

tersebut

d) Turnamen (tournament)

Turnamen adalah susunan beberapa games yang

dipertandingkan Biasanya dilaksanakan pada akhir minggu atau

akhir unit pokok pembehasan setelah pendidik memberikan

penyajian kelas dan kelompok telah mengerjakan lember

kerjanya Sebelum memulai pertandingan pendidik meminta

peserta didik ke kelompok pertandingan Pada meja pertandingan

37

disediakan 1 set lembar pertandingan kunci jawaban kartu

nomor (jumlahnya sesuai dengan nomor soal) dan format skor

pertandingan Adapun cara menentukan penghargaan pada model

pembelajaran TGT disajikan pada tabel 22 sebagai berikut

Tabel 22

Cara Menentukan Penghargaan

Kriteria Rata-rata Tim Penghargaan (award)

31-40 Cukup (Good team)

41-45 Baik (Great team)

gt 46 Amat baik (Super tim)

Adapun langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe

Teams Games Tournamen (TGT) dapat dilihat pada tabel 23

sebagai berikut

38

Tabel 23

Fase-fase dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

yaitu24

Fase Tingkah Laku Pendidik

Fase 1

Memotivasi peserta didik

dan menyampaikan tujuan

Pendidik memotivasi peserta didik belajar

dan menyampaikan tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut

Fase 2

Menyampaikan informasi atau

materi pelajaran

Pendidik menyajikan informasi dan

memberikan materi pelajaran kepada peserta

didik

Fase 3

Mengelompokkan peserta didik

secara heterogen

Pendidik menjelaskan kepada peserta didik

bagaimana caranya membentuk kelompok

agar melakukan transisi secara efisien dalam

belajar

24

Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan

Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi

Presindo 2012) h 65

39

Fase 4

Membimbing kelompok belajar

secara tournament

Pendidik memotivasi serta membimbing

kelompokkelompok belajar pada saat

mengerjakan tugas bersama serta memandu

peserta didik memainkan suatu permainan

sesuai dengan struktur pembelajaran

koopeartif

Fase 5

Evaluasi

Pendidik mengevaluasi hasil belajar peserta

didik menentukan skor individu dan skor

rata-rata kelompok

Fase 6

Memberikan Penghargaan

Pendidik memberikan penghargaan hasil

belajar individual dan kelompok

f Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

1) Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Model pembelajaran STAD pertama kali dikembangkan

oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John

Hopkin Menurut Slavin dalam Rusman model STAD merupakan

variasi pembelajaran kooperatif yang banyak diteliti25

Student

25

Rusman Model-model Pembelajaran Mengembangkan

Profesionalisme Pendidik (Jakarta Rajawali Pers 2011) h213

40

TeamsndashAchievement Divisions (STAD) merupakan salah satu tipe

model pembelajaran kooperatif yang paling banyak diteliti

Dalam model STAD kelompok terdiri atas empat sampai

lima peserta didik yang mewakili keseimbagan kelas dalam

kemampuan akademik jenis kelamin dan ras Kelompok

merupakan tampilan paling penting dari STAD dan penting pula

bagi pendidik dalam rangka mengarahkan anggota masing-

masing kelompok Slavin menyarankan peringkat para peserta

didik dalam kemampuan akademik dibuat terlebih dahulu

Masing-masing kelompok terdiri atas seorang peserta didik dari

kelompok atas seorang peserta didik dari kelompok bawah dan

dua orang peserta didik dengan kemampuan rata-rata

Pembentukan kelompok dengan cara semacam ini

bertujuan agar diperoleh kesetaraan di antara kelompok-

kelompok tersebut Keseimbangan dalam jenis kelamin dan ras

juga harus menjadi pertimbangan Dengan demikian masing-

masing kelompok kurang lebih sama dalam berbagai aspek

Pendidik memperesentasikan pelajaran dan kemudian peserta

didik bekerjasama tim untuk memastikan seluruh anggota tim

41

telah menuntaskan pelajaran dengan baik Akhirnya semua

peserta didik menjalani kuis perseorangan tentang pelajaran

tersebut dan pada saat itu mereka tidak boleh saling membantu

Adapun penghargaan yang diberikan adalah penghargaan

kelompok Karena skor kelompok didasarkan pada kemajuan

yang diperoleh peserta didik atas nilai sebelumnya siapapun bisa

menjadi ldquobintangrdquo kelompok dalam satu minggu itu

Jika peserta didik menginginkan kelompok mereka

memperoleh hadiah mereka harus membantu teman sekelompok

mereka dalam mempelajari materi Meskipun semua peserta didik

belajar bersama dalam kelompok mereka mereka tidak boleh

saling membantu dalam mengerjakan kuis yang merupakan

tanggung jawab individual Model ini mengaharuskan setiap

peserta didik menguasai materi sehingga dengan kemampuan

dasar yang berbeda setiap peserta didik memperoleh kesempatan

yang sama untuk berhasil

42

2) Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD

Menurut Slavin dalam Yatim Riyanto langkah-langkah

model STAD adalah sebagai berikut

a) Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara

heterogen (campuran menurut prestasi jenis kelamin suku

dan lain-lain)

b) Pendidik menyajikan pelajaran

c) Pendidik memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan

oleh anggota-anggota kelompok Anggotanya tahu

menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota

dalam kelompok itu mengerti

d) Pendidik meberi kuispertanyaan kepada seluruh peserta didik

Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu

e) Memberi evaluasi

f) Kesimpulan26

STAD terdiri atas lima komponen utama yaitu presentasi

kelas tim kuis skor kemajuan individual dan rekognisi tim

26

Yatim Riyanto Paradigma Baru Pembelajaran (Jakarta Kencana

2009) h268-269

43

Lima komponen utama dalam pembelajaran kooperatif akan

dijelaskan sebagai berikut

a) Presentasi kelas

Materi dalam STAD pertama-tama diperkenalkan

dalam presentasi di dalam kelas Ini merupakan pengajaran

langsung seperti yang sering kali dilakukan atau diskusi

pelajaran yang dipimpin oleh pendidik Bedanya presentasi

kelas dengan pengajaran biasa hanyalah presentasi tersebut

haruslah benarbenar berfokus pada unit STAD Dengan cara

ini para peserta didik akan menyadari bahwa mereka harus

benar-benar memberi perhatian penuh selama presentasi kelas

karena dengan demikian akan sangat membantu mereka

mengerjakan kuis-kuis dan skor kuis mereka menentukan skor

tim mereka

b) Tim

Tim terdiri dari empat atau lima peserta didik yang

mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja

akademik jenis kelamin ras dan etnisitas Fungsi utama dari

tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-

44

benar belajar dan lebih khususnya lagi adalah untuk

mempersiapkan anggotanya untuk bias mengerjakan kuis

dengan baik Setelah pendidik menyampaikan materi tim

berkumpul untuk mempelajari lembar kegiatan LKS atau

materi lainnya

c) Kuis

Setelah kegiatan tim para peserta didik akan

mengerjakan kuis individual Para peserta didik tidak

diperbolehkan untuk saling membantu dalam mengerjakan

kuis Sehingga tiap peserta didik bertanggung jawab secara

individual untuk memahami materinya7c760b13

d) Skor kemajuan individual

Tiap peserta didik dapat memberikan kontribusi poin

yang maksimal kepada timnya dalam sistem skor ini Setiap

peserta didik diberikan skor rdquoawalrdquo yang diperoleh dari rata-

rata kinerja peserta didik tersebut sebelumnya dalam

mengerjakan kuis yang sama Peserta didik selanjutnya akan

mengumpulkan poin untuk tim mereka berdasarkan tingkat

kenaikan skor kuis mereka dibandingkan dengan skor awal

45

mereka Kriteria pemberian skor dapat dilihat pada tabel 24

sebagai berikut

Tabel 24

Kriteria Pemberian Skor Peningkatan Individu27

No Skor tes Skor

peningkatan 1 Lebih dari 10 poin di bawah nilai awal 5

2 Antara 10 sampai 1 di bawah nilai awal 10

3 Antara 0 sampai 10 di atas nilai awal 20

4 Lebih dari 10 poin di atas nilai awal 30

5 Nilai terbaik (tidak berdasarkan nilai awal) 40

e) Rekognisi tim

Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk

penghargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai

kriteria tertentu Skor tim peserta didik dapat juga digunakan

untuk menentukan dua puluh persen dari peringkat mereka

Untuk menentukan tingkat penghargaan yang diberikan untuk

27

Zulfiani Tonih F Kinkin S Strategi Pembelajaran Sains

(JakartaLembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah 2009) h 141

46

prestasi kelompok dapat dilihat pada tabel 25 halaman 29

sebagai berikut

Tabel 25

Tingkat Penghargaan Kelompok Model

Pembelajaran STAD28

No Rata-Rata Kelompok Penghargaan

1 15 Good Team (Tim yang bagus)

2 20 Great Team (Tim yang hebat)

3 25 Super Team (Tim yang Super)

Adapun tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan dalam

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat

dilihat pada tabel 26 sebagai berikut

28

Zulfiani Tonih F Kinkin S Strategi Pembelajaran Sains

(JakartaLembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah 2009) h142

47

Tabel 26

Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD29

Fase Kegiatan Pendidik

Fase 1

Menyampaikan tujuan dan

memotivasi peserta didik

Menyampaikan semua tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

pada pelajaran tersebut dan

memotivasi peserta didik belajar Fase 2

Menyajikanmenyampaikan

Informasi

Menyajikan informasi kepada

peserta didik dengan jalan

mendemonstrasikan atau lewat

bahan bacaan

Fase 3

Mengorganisasikan peserta

didik dalam kelompok-

kelompok belajar

Menjelaskan kepada peserta didik

bagaimana caranya membentuk

kelompok belajar dan membentuk

setiap kelompok agar melakukan

transisi secara efisien

29

Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan

Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi

Presindo 2012) h 58

48

Fase 4

Membimbing kelompok

bekerja dan belajar

Membimbing kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas mereka

Fase 5

Evaluasi

Mengevaluasi hasil belajar tentang

materi yang telah diajarkan atau

masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil kerjanya Fase 6

Memberikan penghargaan

Mencari cara-cara untuk menghargai

baik upaya maupun hasil belajar

individu dan kelompok

g Persamaan dan Perbedaan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe TGT dan STAD

Berdasarkan uraian sebelumnya dapat disimpulkan

perbedaan dan persamaan antara model pembelajaran kooperatif

tipe STAD dan TGT Persamaan dalam model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dan TGT dapat dilihat dari kelompok

belajar dimana pada STAD dan TGT ini peserta didik dibagi

49

menjadi kelompok kecil yang heterogen30

jika dilihat ketika

proses pembelajaran berlangsung kedua model pembelajaran

tersebut sama-sama melakukan diskusi kelompok peserta didik

bekerja di dalam tim untuk menjawab pertanyaan LKS yang

dibuat oleh pendidik dan memastikan seluruh anggota tim

menguasai pelajaran tersebut31

dan pada saat akhir dari

pembelajaran kedua model pembelajaran ini sama-sama

memberikan penghargaan (rekognisi tim) pada setiap kelompok

yang terbaik32

Sedangkan perbedaan antara model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dan TGT dapat dilihat dari sistem penilaian

pangkatan individu dalam STAD penilaian menggunakan kuis

individual pada tiap akhir pelajaran sedangkan dalam TGT

penilaian menggunakan turnamen akademik dimana peserta didik

berkompetisi sebagai wakil dari timnya melawan anggota dari tim

30

Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan

Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi

Presindo 2012)h 84 31

Slavin Robert E Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik

(Bandung Nusa Media 2010) h167 32

Slavin Robert E Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik

(Bandung Nusa Media 2010) h143

50

yang lain33

Selain itu dalam model pembelajaran STAD sebelum

menghitung skor perkembangan individu peserta didik diberikan

skor awal sedangkan TGT tidak terdapat skor awal tetapi

langsung menghitung hasil poin turnamen peserta didik34

2 Keaktifan Belajar

a Pengertian Keaktifan Belajar

Menurut Syaiful Bahri Djamarah belajar bukanlah

berproses dalam kehampaan Tidak pula pernah sepi dari

berbagai aktivitas tidak pernah terlihat orang yang belajar tanpa

melibatkan aktivitas raganya Apalagi bila aktivitas belajar itu

berhubungan dengan masalah belajar menulis mencatat

memandang membaca mengingat berfikir atau praktek35

Sedangkan Muhibbin Syah aktivitas istilah umum yang dikaitkan

dengan keadaan bergerak eksplorasi dan berbagai repson lainnya

33

Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan

Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi

Presindo 2012) h 63 34

Slavin Robert E Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik

(Bandung Nusa Media 2010) h162 35

Syaiful Bahri Djamarah Psikologi Belajar Edisi 2 (Jakarta

Rineka Cipta 2008) h38

51

terhadap rangsangan sekitar36

Sedangkan Menurut Oemar

Hamalik belajar adalah modifikasi atau mempertegu kelakuan

melalui pengalaman (learning is defined as the modification or

strengthening of behavior through experiencing)37

Keaktifan belajar menurut Poerwodarminto adalah

kegiatan sedang belajar merupakan proses perubahan pada diri

individu kearah yang lebih baik yang bersifat tetap berkat

adanya interaksi dan latihan Jadi keaktifan belajar adalah

suatu kegiatan individu yang dapat membawa perubahan kearah

yang lebih baik pada diri individu karena adanya interaksi antara

individu dengan individu dan individu dengan lingkungan38

Keaktifan belajar adalah suatu kegiatan yang

menimbulkan perubahan pada diri individu baik tingkah laku

maupun kepribadian yang bersifat kecakapan sikap kebiasaan

kepandaian yang bersifat konstan dan berbekas Keaktifan belajar

36

Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru

(Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) h 89 37

Oemar Hamalik Proses Belajar Mengajar (Jakarta Bumi Aksara

2008) h 27 38

Poerwadarminta WJS Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Jakarta 2012) h17

52

akan terjadi pada diri peserta didik apabila terdapat interaksi

antara situasi stimulus dengan isi memori sehingga perilaku

peserta didik berubah dari waktu sebelum dan sesudah adanya

situasi stimulus tersebut

Selama proses belajar peserta didik dituntut aktivitasnya

untuk mendengarkan memperhatikan dan mencerna pelajaran

yang diberikan pendidik disamping itu sangat dimungkinkan

para peserta didik memberikan balikan berupa pertanyaan

gagasan pikiran perasaan keinginannya Pendidik hendaknya

mampu membina rasa keberanian keingintahuan peserta didik

untuk itu peserta didik hendaknya merasa aman nyaman dan

kondusif dalam belajar Peran pendidik dalam pembelajaran

peserta didik aktif adalah sebagai fasilitator dan pembimbing

peserta didik yang memberi berbagai kemudahan peserta didik

dalam belajar serta mampu mendorong peserta didik untuk

belajar seoptimal mungkin Sedangkan Sardiman menyatakan

bahwa ldquoKeaktifan belajar adalah aktifitas yang bersifat fisik

53

maupun mentalrdquo39

Selama kegiatan belajar kedua aktifitas

tersebut harus terkait sehingga akan mengahasilkan aktifitas

belajar yang optimal

Berdasarkan pendapat di atas maka yang dimaksud

dengan keaktifan belajar adalah aktifitas fisik maupun mental

yang difokuskan pada saat proses pembelajaran yang ditandai

dengan adanya perubahan dari individu masing-masing karena

adanya interaksi yang aktif

b Macam-macam Keaktifan Belajar

Macam-macam keaktifan belajar yang dapat dilakukan

oleh peserta didik di sekolah menurut Sardiman antara lain

1) Visual Activities seperti membaca memperhatikan gambar

memperhatikan demonstrasi orang lain

2) Oral Activities seperti mengatakan merumuskan bertanya

memberi saran mengeluarkan pendapat mengadakan

interview diskusi interupsi

39

AM Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta

Raja GrafindoPersada 2001) h99

54

3) Listening Activities seperti mendengarkan uraian

percakapan diskusi pidato

4) Writing Activities seperti menulis ceritera karangan

laporan tes angket menyalin

5) Drawing Activities seperti membuat grafik peta diagram

6) Motor Activities seperti melakukan percobaan membuat

konstruksi model mereparasi

7) Mental Activities seperti menanggapi mengingat

memecahkan soal menganalisa melihat hubungan

mengambil keputusan

8) Emotional Activities seperti menaruh minat merasa bosan

berani gembira gugup senang40

Menurut Soemanto macam-macam keaktifan belajar

yang dapat dilakukan oleh peserta didik dalam beberapa situasi

adalah sebagai berikut

1) Mendengarkan

2) Memandang

3) Meraba mencium dan mencicipi

40

M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta

Raja GrafindoPersada 2001) h101

55

4) Menulis atau mencatat

5) Membaca

6) Membuat ringkasan

7) Mengamati tabel diagram dan bagan

8) Menyusun kertas kerja

9) Mengingat

10) Berpikir

11) Latihan atau praktek41

Keaktifan yang dilakukan peserta didik selama proses

pembelajaran memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap

daya ingat peserta didik Vernon Magnesen dalam penelitiannya

menemukan bahwa ingatan yang diperoleh dari belajar melalui

membaca sebesar 20 mendengar sebesar 30 melihat

sebesar 40 mengucapkan sebesar 50 melakukan sebesar

60 dan gabungan dari melihat mengucapkan mendengar

dan melakukan sebesar 9042

41

Soemanto Wasty Psikologi Pendidikan (Jakarta Rineka Cipta

2003) h107 42

Anni Catharina Tri Psikologi Belajar (Semarang Unnes Press

2004) h85

56

Proses belajar-mengajar yang dapat memungkinkan cara

belajar peserta didik secara aktif harus direncanakan dan

dilaksanakan secara sistematik Selama pelaksanaan belajar-

mengajar hendaknya diperhatikan beberapa prinsip seperti

stimulus perhatian dan motivasi respons yang dipelajari

penguatan dan pemakaian dan pemindahan sehingga peserta

didik dapat melakukan kegiatan belajar secara optimal

3 Hasil Belajar

a Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar menurut Snelbeker dalam Rusmono adalah

perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh peserta didik

setelah melakukan perbuatan belajar43

Jika setelah melakukan

proses belajar seseorang tidak memperoleh kemampuan baru

maka dapat dikatakan orang tersebut belum mendapatkan hasil

belajar Sejalan dengan Snelbeker Lapono juga menjadikan

perubahan tingkah laku sebagai indikator seseorang memperoleh

hasil belajar atau tidak

43

Rusmono Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning

itu Perlu untuk meningkatkan Profesionalitas Guru (Bogor Ghalia

Indonesia 2012) h8

57

Hasil belajar diukur berdasarkan terjadi atau tidaknya

perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang telah

melaksanakan proses belajar (Lapono)44

Menurut Rifarsquoi dan

Anni hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh

pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar Hasil belajar

hanya akan diperoleh seseorang setelah melaksanakan aktivitas

belajar45

Berdasarkan beberapa pengertian hasil belajar yang telah

diuraikan di atas maka peneliti menyimpulkan hasil belajar

adalah perubahan tingkah laku atau kemampuan baru yang

diperoleh seseorang setelah melaksanakan aktivitas belajar

Menurut Bloom dalam Poerwanti hasil belajar yang terjadi pada

diri seseorang meliputi tiga ranah ketiga ranah tersebut yaitu

kognitif afektif dan psikomotor46

44

Lapono Nabisi dkk Belajar Dan Pembelajaran SD (Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi Departernen Pendidikan Nasional 2008) h1-12 45

Rifarsquoi Ahmad dan Catharina Tri Anni Psikologi Pendidikan

(Semarang UNNES Press 2010) h 85 46

Poerwanti Endang dkk Asesmen Pembelajaran SD (Direktorat

Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Jakarta 2008)

h1-24

58

b Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta

didik adalah sebagai berikut

1) Faktor Internal

a) Faktor jasmaniah panca indera yang tidak berfungsi

sebagaimana mestinya

b) Faktor psikologis terdiri atas faktor intelektif yang

meliputi faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat serta

faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang dimiliki

2) Faktor Eksternal

a) Lingkungan sosial

Yang termasuk lingkungan sosial adalah

lingkungan sosial sekolah seperti pendidik staf

administrasi serta teman sekelas yang dapat

mempengaruhi semangat belajar seseorang peserta

didik dan lingkungan sosial peserta didik seperti

masyarakat tetangga serta teman sepermainan

59

b) Lingkungan nonsosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial

adalah gedung sekolah dan letaknya rumah tempat

tinggal peserta didik dan letaknya alat-alat belajar

keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan peserta

didik

3) Faktor Pendekatan Belajar

Segala cara atau strategi yang digunakan oleh

peserta didik dalam menunjang efektivitas dan efisiensi

proses pembelajaran materi tertentu

c Hasil Belajar dengan Model TGT dan STAD

Model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD

memfokuskan pada perkembangan kognitif afektif dan

psikomotor peserta didik Model pembelajaran ini fokusnya pada

aktivitas belajar peserta didik dalam kelompok tetapi pada apa

yang mereka pikirkan (kognisi mereka) selama mereka

mengerjakannya Meskipun demikian model pembelajaran

kooperatif tipe TGT dan STAD juga mampu meningkatkan hasil

belajar peserta didik dalam ranah afektif dan psikomotor Pada

60

ranah afektif sikap peserta didik yang telah melaksanakan

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT

dan STAD akan menjadi lebih baik dari sebelumnya karena

peserta didik sudah mampu memahami nilai-nilai yang telah

dipelajarinya Sedangkan pada ranah psikomotor kegiatan

peserta didik pada pembelajaran jelas lebih banyak dibandingkan

kegiatan peserta didik yang belajar secara konvensional dengan

demikian peserta didik mampu meningkatkan hasil belajarnya

Adapun materi pembelajaran yang masih belum mencapai hasil

maksimal dan kesesuaian materi dengan jedua model

pembelajaran yang akan dijadikan penelitian adalah materi

akhlak mulia Karena dalam materi tersebut pembahasan tentang

interaksi dengan manusia lain

d Materi Aqidah Akhlak

1) Pengertian Aqidah Akhlak

Pembelajaran aqidah akhlak adalah upaya sadar dan

terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal

memahami menghayati dan mengimani Allah SWT dan

merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia pada kehidupan

61

sehari-hari melalui kegiatan bimbingan pembelajaran latihan

penggunaan pengalaman keteladanan dan pembiasaan Pada

kehidupan masyarakat majemuk dalam bidang keagamaan mata

pelajaran ini mengarahkan peserta didik pada peneguhan Akidah

di satu sisi dan peningkatan toleransi pada penganut agama lain

dalam rangka mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa47

Pelajaran Aqidah akhlak di SMP Negeri 24 Kota Serang

berisi bahan pelajaran yang dapat mengarahkan pada pencapaian

kemampuan dasar pserta didik untuk dapat memahami rukun

iman secara ilmiah serta pengalaman dan pembisaan berakhlak

Islami untuk dapat dijadikan landasan perilaku dalam kehidupan

sehari-hari serta sebagai bekal untuk jenjang pendidikan

berikutnya Pada mata pelajaran aqidah akhlak ini berisi

beberapa materi yang terdiri dari beberapa bab pada bab

pertama memahami kalam meliputi a) pengertian dan fungsi

ilmu kalam b) hubungan ilmu kalam dengan ilmu lainnya Bab

kedua aliran-aliran ilmu kalam dan tokohnya meliputi a) aliran

47

BSNP Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMAMA (Jakarta BSNP 2006)

h 4

62

khawarij b) aliran murjirsquoah c) aliran syiah d) aliran jabariyah

e) aliran qadariyah f) aliran mursquotazilah dan g) ahlusunnah wal

jamarsquoah Pada bab ketiga tentang akhlak terpuji meliputi a)

adab berpakaian dan berhias b) adab bertamu dan menerima

tamu c) adab perjalanan d) adab menjenguk orang sakit Pada

bab keempat tentang akhlak tercela meliputi a) berjudi b)

mabuk-mabukan c) zina d) durhaka pada orang tua e) buruk

sangka dan dengki

2) Pembelajaran Aqidah Akhlak

Pembahasan tentang definisi pembelajaran aqidah akhlak

akan diawali dengan pembahasan mengenai pengertian

pembelajaran aqidah dan akhlak Secara umum pengertian

pembelajaran menurut Darsono adalah suatu kegiatan yang

dilakukan oleh pendidik sedemikian rupa sehingga tingkah

laku peserta didik mengalami perubahan ke arah yang

diinginkan48

Istilah pembelajaran mengandung unsur belajar

dan pembelajaran (teaching and learning) jadi pembelajaran

telah mencakup belajar Istilah pembelajaran merupakan

48

Darsono Belajar dan Pembelajaran (Semarang IKIP Semarang

Press 2001) h23

63

perubahan istilah yang sebelumnya dikenal dengan Proses

Belajar Mengajar (PBM) atau Kegiatan Belajar Mengajar

(Ismail)49

Hamalik mendefinisikan bahwa pembelajaran adalah

suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi

internal material fasilitas perlengkapan dan prosedur saling

mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran50

Pembelajaran pada hakekatnya adalah interaksi antara peserta

didik dengan linkungannya sehingga terjadi perubahan

perilaku ke arah yang lebih baik Banyak sekali faktor yang

mempengaruhi perubahan tingkah laku baik faktor internal

yang datang dari diri sendiri maupun faktor eksternal yang

datang dari lingkungan individu tersebut (Mulyasa)51

Sebelum penggunaan istilah pembelajaran populer para

penulis menggunakan istilah pengajaran Karena ada perbedaan

persepsi antara istilah pembelajaran dan pengajaran Praktek

mengajardi skolah pada umumnya lebih banyak berpusat pada

49

Ismail Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem

(Semarang Rasail Media Group 2008) h9 50

Hamalik Oemar Proses Belajar Mengajar (Jakarta Bumi

Aksara 2001) h57 51

E Mulyasa Kurikulum Berbasis Kompetensi (Bandung Remaja

Rosdakarya Offset 2004) h100

64

pendidik atau berkonotasi pada teacher centered Penggunaan

istilah pembelajaran diharapkan agar pengajarpendidik ingat

akan tugasnya membelajarkan peserta didik

Pembelajaran terkait membelajarkan peserta didik atau

bagaimana membuat agar peserta didik dapat belajar dengan

mudah dan dorongan oleh kemampuannya sendiri untuk

mempelajari apa yang teraktualisasikan dalam kurikulum

sebagai kebutuhan peserta didik Oleh karena itu pembelajaran

berupaya menjabarkan nilai-nilai yang terkandung dalam

kurikulum dengan menganalisa tujuan pembelajaran dan

karakteristik isi bidang studi pendidikan agama yang

terkandungdalam kurikulum Selanjutnya dilakukan kegiatan

untuk memilih menetapkan dan mengembangkan cara-cara

(metode dan strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang ditetapkan sesuai dengan kondisi yang

ada agar kurikulum dapat diaktualisasikan dalam pembelajaran

(Muhaimin)52

52

Muhaimin Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan

Pendidikan Agama Islam di Sekolah (Bandung PT Remaja Rosdakarya

2004) h125

65

Peningkatan kualitas proses pembelajaran dapat dimulai

dari menganalisis setiap komponen yang dapat membentuk dan

mempengaruhi proses pembelajaran Komponen yang selama ini

dianggap mempengaruhi proses pendidikan adalah komponen

pendidik Bagaimanapun bagus dan idealnya kurikulum

pendidikan serta lengkapnya sarana dan prasarana pendidikan

tanpa diimbangi dengan kemampuan pendidik dalam

mengimpelementasikannya maka semuanya akan sia-sia

(Sanjaya)53

Berkaitan dengan hal tersebut terdapat salah satu model

yang dapat dijadikan alternatif untuk memperbaiki kondisi

pembelajaran seperti yang diharapkan Model yang dimaksud

adalah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT dan STAD Pembelajaran yang

mengutamakan aktivitas peserta didik dapat memberikan hasil

yang optimal

Melalui belajar aktif terjadi proses interaksi antara

peserta didik dengan lingkungannya peserta didik tidak

53

Sanjaya Wina Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan (Jakarta Kencana 2007) h13

66

hanya dilarutkan sebagai kertas putih yang siap diisi begitu saja

tetapi peserta didik sebagai subjek belajar harus melakukan

berbagai aktivitas yang mendukung pembelajarn dan

keberhasilan peserta didik

Model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD

adalah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui

pengembangan imajinasi dan penghayatan peserta didik

pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan peserta

dengan melakukan aktivitas secara aktif dalam proses

pembelajaran Model pembelajaran ini diharapkan mampu

merangsang belajar peserta didik lebih meningkat sehingga

menghasilkan prestasi belajar yang baik karena antara model

pembelajaran dan materi ada kesesuaian Dan akhirnya dengan

model pembelajaran ini peserta didik tidak hanya memahami

materi saja akan tetapi mampu menhayati dan diharapkan bisa

mengaplikasikan dalam kehidupan nyata

B Kajian Penelitian yang Relevan

Tinjauan kepustakaan merupakan kumpulan hasil

penelitian yang relevan maksudnya meninjau atau memeriksa

67

kepustakaan baik kepustakaan tarbiyah maupun institut serta

skripsi atau karya ilmiah yang berkaitan dengan permasalahan

yang akan diteliti yang lebih mengkhususkan pengkajian terhadap

penelitian yang terdahulu untuk mengetahui apakah permasalahan

ini sudah mahapeserta didik yang meneliti dan membahasnya

ataukah belum Setelah mengadakan pemeriksaan terhadap

beberapa kepustakaan maka diketahui sudah ada beberapa hasil

penelitian yang bisa kita jadikan rujukan diantaranya adalah

1 Penelitian yang dilakukan oleh Lisnawati dengan judul

ldquoPerbedaan Hasil Belajar Biologi antara Siswa yang Diajar

dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Student Achivement Division (STAD) dan Team Games

Tournament (TGT)rdquo Hasil penelitian menunjukkan terdapat

perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kedua kelas

tersebut Kesimpulan ini didasarkan pada hasil pengujian

hipotesis dengan menggunakan uji t terhadap kedua nilai

posttest Berdasarkan pengujian hipotesis tersebut diperoleh

nilai thitung sebesar 481 dan nilai t pada taraf signifikan 5

adalah 200 Dengan demikian terlihat bahwa thitung tabel gt ttabel

68

sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak Hasil penelitian juga

menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT

lebih baik dibandingkan dengan STAD Hal tersebut terlihat

dari rerata skor posttest antara kedua kelas tersebut Kelas

yang diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

memiliki rerata skor posttest sebasar 61 dan kelas yang

diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki

rerata skor posttest sebasar 76

2 Penelitian oleh Hendrik Arung Lamba dalam penelitiannya

yang berjudul ldquoPengaruh Pembelajaran Kooperatif Model

STAD dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil Belajar Fisika

Peserta didik SMArdquo Menyatakan bahwa terdapat perbedaan

perolehan hasil belajar fisika yang signifikan antara

pembelajaran kooperatif model STAD dan pembelajaran

klasikal terhadap hasil belajar fisika peserta didik kelas satu

SMA GKTS Imanuel Palu Metode pembelajaran kooperatif

69

lebih unggul dari pada metode pembelajaran klasikal dalam

mempengaruhi hasil belajar fisika54

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah

dikemukakan sebelumnya bahwa ada kesamaan dengan

penelitian yang penulis rencanakan yaitu dari segi model

pembelajaran kooperatif tipe STAD tetapi penulis

menambahkan satu model pembelajaran kooperatif tipe TGT

dan aktivitas belajar Perbedaan penelitian yang akan penulis

teliti yaitu pada mata pelajaran dan objek penelitian

3 Sarah Nur Azmi dalam skripsinya yang berjudul

ldquoPerbandingan antara model pembelajaran cooperative

learning tipe STAD dengan pembelajaran konvensional dalam

rangka meningkatkan hasil belajar PAI Dalam penelitian ini

dijelaskan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar yang

sangat signifikan pada kelas eksperimen (kelas yang diajar

dengan model pembelajaran STAD) hal ini dapat dilihat

perbedaan rata-rata kedua kelas tersebut yaitu kelas kontrol

54

Hendrik Lamba Arung Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Model

STAD dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta didik SMA

(Jurnal Ilmu Pendidikan vol 2 no 13 2006) h127

70

dan kelas eksperimen Hal ini menunjukkan bahwa dengan

pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar

peserta didik55

Banyaknya penelitian sebelumnya yang membahas

model pembelajaran kooperatif bukan berarti penelitian yang

akan penulis rencanakan sama dengan penelitian tersebut

Penelitian yang penulis rencanakan memiliki perbedaan

dengan penelitian-penelitian sebelumnya Perbedaan tersebut

antara lain dari objek penelitian sampel yang digunakan

dalam penelitian dan variabel atribut dalam penelitian ini

C Kerangka Berpikir

Berdasarkan deskripsi teori yang telah dipaparkan di atas

maka dapat disusun kerangka berpikir sebagai berikut

1 Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Hasil Belajar

Pembelajaran yang dilakukan dengan model pembelajaran

yang tepat dan memberikan kesempatan kepada peserta didik

55

Sarah Nur Azmi Perbandingan Antara Model Pembelajara

Cooperative Learning Tipe STAD dengan Pembelajaran Konvensional Dalam

Rangka Meningkatkan Hasil Belajar PAI (Jakarta Jurusan Pendidikan

Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Kependidikan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta 2012) h75

71

lebih aktif dan memberikan ruang gerak yang lebih luas kepada

peserta didik Model pembelajaran merupakan konsep yang akan

menggambarkan proses dari pembelajaran

Pemilihan model pembelajaran sebaiknya harus disesuaikan

dengan karakteristik peserta didik materi pembelajaran dan

sarana prasarana yang tersedia Model pembelajaran yang tepat

dalam pembelajaran akan membuat siswa lebih aktif berkreasi

dan beriteraksi dengan pendidik menjadi lebih hidup Dengan

proses pembelajaran yang interaktif maka hasil belajar

diharapkan akan dapat meningkat

2 Pengaruh Keaktifan Belajar Terhadap Hasil Belajar

Pada proses pembelajaran diperlukan peran aktif peserta

didik Keaktifan belajar merupakan kesiapan fisik dan mental

peserta didik pada saat menerima materi pembelajaran oleh

pendidik sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan

Keaktifan belajar yang tinggi pada siswa akan berdampak pada

hasil belajar siswa dalam menerima materi pembelajaran

72

3 Interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan

belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI

Hasil belajar PAI pada peserta didik dapat ditingkatkan

melalui penerapan model pembelajaran yang tepat Model

pembelajaran TGT dan model pembelajaran STAD merupakan

pola pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan

hasil belajar PAI Dalam usaha meningkatkan hasil belajar PAI

perlu didukung oleh keaktifan siswa dalam belajar di kelas

Berdasarkan karakteristik pembelajaran PAI dengan model

pembelajaran problem based learning dan model pembelajaran

konvensional yang dikemukakan di atas sama-sama

mempengaruhi hasil belajar PAI Menggunakan model

pembelajaran TGT peserta didik akan mampu berdiskusi dalam

kelompok menemukan fakta-fakta mencari data dan

menyimpulkan jawaban terhadap masalah sehingga dapat

dituangkan dalam bentuk jawaban dari kompetisi akademik

diakhir pembelajaran Sedangkan model pembelajaran STAD

peserta didik melakukan diskusi kelompok sama halnya dengan

model pembelajaran TGT hanya saja diakhir pembelajaran

73

penilaian kuis bersifat individual Oleh karena itu dengan

keaktifan peserta didik yang baik peserta didik akan dapat

berdiskusi dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh

pendidik Seseorang yang sedang belajar harus memperhatikan

kedua aspek tersebut dengan demikian dapat diduga terdapat

interaksi antara model pembelajaran dan keaktifan peserta didik

dalam belajar terhadap hasil belajar PAI

4 Perbedaan hasil belajar PAI bagi kelompok peserta didik

yang memiliki keaktifan belajar tinggi yang diajarkan

dengan model pembelajaran TGT dan model

pembelajaran STAD

Model pembelajaran TGT merupakan salah satu bentuk

model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik Dengan

model ini peserta didik dituntut untuk berperan aktif baik secara

individu maupun di dalam kelompoknya Peserta didik lebih

diberi kebebasan untuk berdiskusi dalam kelompok menemukan

fakta mencari bukti dan menyimpulkan masalah yang dapat

dituangkan dalam belajar untuk mendukung hasil belajar Begitu

pula dengan memiliki keaktifan yang tinggi peserta didik dapat

74

bertanya mencari tau baik melalui diskusi internet buku-buku

serta sumber belajar yang lain untuk dituangkan dalam

keterampilan sosial dalam bekerja bersama pada kelompoknya

Dengan keaktifan belajar yang tinggi peserta didik lebih mudah

dalam menerima proses pembelajaran PAI sehingga materi dalam

mata pelajaran PAI tersebut lebih cepat untuk diterima

Sedangkan model pembelajaran STAD juga sama dengan

TGT dimana pusat belajar berada pada peserta didik peserta

didik berdiskusi dalam kelompok untuk menemukan

pengetahuan-pengetahuan yang berkaitan dengan materi

pembelajaran Hanya saja penilaian akhir pembelajaran dilakukan

secara individu bukan penilaian perwakilan kelompo Peserta

didik yang memiliki keaktifan belajar tinggi bisa menerapkannya

karena dalam penilaiannya lebih bersifat individu dan tidak

berinteraksi lebih banyak dengan peserta didik lain sehingga

hasil belajar PAI dianggap merupakan hasil kerja masing-masing

individu tanpa melibatkan kelompok dengan demikian dapat

diduga bahwa dengan menggunakan model pembelajaran TGT

hasil belajar PAI lebih baik dibandingkan dengan model

75

pembelajaran STAD bagi peserta didik yang memiliki keaktifan

tinggi

5 Perbedaan hasil belajar PAI bagi kelompok peserta didik

yang memiliki keaktifan belajar rendah yang diajarkan

dengan model pembelajaran TGT dan model

pembelajaran STAD

Pendidikan agama islam merupakan salah satu mata

pelajaran wajib yang terdapat dalam kurikulum Sebagai mata

pelajaran yang harus diajarkan PAI memiliki tingkat kesulitan

yang cukup tinggi dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya

Kompleksnya materi-materi dalam PAI yang membutuhkan

kemampuan menghafal pada setiap materinya

Model pembelajaran TGT salah satu model pembelajaran

yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

melakukan aktivitas dalam mencari masalah-masalah kemudian

menyelesaikannya dalam kelompok Peserta didik yang memiliki

keaktifan belajar rendah kemungkinan akan mengalami kesulitan

dalam belajarnya dituntut untuk bekerja dalam kelompok

Sehingga dengan model pembelajaran ini konsentrasi peserta

76

didik dalam mencari permasalahan dalam satu kelompok akan

dapat mempengaruhi hasil belajar PAI

Sedangkan model pembelajaran STAD hampir sama

dengan model pembelajaran TGT dimana peserta didik lebih aktif

dalam proses pembelajaran Pembelajaran ini dilakukan sama

dalam kelompok untuk berdiskusi mencari masalah dan

menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh pendidik

Keaktifan belajar yang rendah akan menimbulkan peserta didik

pasif ataupun diam dalam diskusi kelomoknya Akan tetapi pada

saat proses penilaian diakhir pembelajaran pendidik memberikan

kuis untuk individual Dengan demikian dapat diduga bahwa

dengan menggunakan model pembelajaran TGT hasil belajar PAI

lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran STAD bagi

peserta didik yang memiliki keaktifan belajar rendah

D Pengajuan Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap

rumusan masalah penelitian dimana rumusan masalah penelitian

telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan Dikatakan

77

sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada

teori yang relevan belum didasarkan pada fakta-fakta empiris

yang diperoleh melalui pengumpulan data

Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban

teoritis terhadap rumusan masalah penelitian sebelum jawaban

empiris56

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut

1 Terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar

2 Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan

keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI

3 Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan

keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI

4 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi

56

Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD

(Bandung Alfabeta 2013) h38

78

5 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah

79

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Kegiatan yang baik harus memiliki tujuan yang jelas

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut

1 Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap

hasil belajar PAI

2 Untuk mengetahui pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil

belajar PAI

3 Untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran

dengan keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar

PAI

4 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar

dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi

lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar

tinggi

80

5 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar

dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah

lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar

rendah

B Tempat dan Waktu Penelitian

1 Tempat Penelitian

Tempat penelitian sangat penting untuk keberhasilan

dalam penelitian Pemilihan tempat untuk melaksanakan

penelitian harus disesuaikan dengan karakteristik masalah dalam

penelitian Hal ini akan berdampak pada hasil penelitian yang

dilakukan Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 24 Kota

Serang yang berlokasi di Jl Sewor Kelurahan Banjarsari

Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang

2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 8 kali pertemuan

sudah termasuk pretest dan posttest Dengan kata lain

pembelajaran PAI dengan menggunakan kedua model

pembelajaran tersebut dilakukan sebanyak 6 kali pertemuan

81

Dalam penelitian ini peneliti mengambil waktu diluar KBM hal

ini dilakukan agar tidak mengganggu program kurikulum yang

sudah disusun oleh pihak sekolah Penelitian dilakukan seminggu

dua kali yaitu setiap hati selasa dan kamis Adapun waktu

pelaksanaan pretest perlakuan dan posttest dilaksanakan pada

tanggal 4 sd 27 April 2017 dengan perincian sebagai berikut

Tabel 31

Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Kegiatan Tanggal Waktu

1 PretestTes Awal 4 April 2017 1400 sd

1600 Wib

2 TreatmenPerlakuan 6 sd 25 April

2017

1400 sd

1530 Wib

3 PosttestTes Akhir 27 April 2017 1400 sd

1600 Wib

C Metode dan Rancangan Penelitian

1 Metode Penelitian

Keberhasilan penelitian sangat ditentukan oleh

penggunaan metode Metode adalah langkah-langkah yang

diambil untuk memudahkan penelitian Sudjana mengungkapkan

bahwa ldquoMetode penelitian merupakan rangkaian cara atau

kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi

82

dasar pandangan-pandangan filosofis dan ideologis pertanyaan

dan isu-isu yang dihadapirdquo57

Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode eksperimen Mengenai metode

eksperimen dijelaskan oleh Sugiyono adalah sebagai berikut

ldquoMetode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai

metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

terkendalikan Metode penelitian eksperimen adalah

metode penelitian kuantitatifrdquo58

Selanjutnya Sugiyono mengemukakan bahwa ldquoMetode

penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan

untuk mencari pengaruh treatment tertentu (perlakuan) dalam

kondisi yang terkontrol (laboraturium)rdquo59

Dalam penelitian ini

sampel diberikan tes awal (pretest) menggunakan angket untuk

mengetahui tingkat keaktifan belajar peserta didik dan tes pilihan

ganda materi perilaku terpuji untuk memperoleh data hasil belajar

PAI sebelum diberikan perlakuan atau (treatment) Setelah data

diperoleh maka langkah selanjutnya sampel diberikan treatment

dengan menggunakan model pembelajaran TGT dan model

57

Sudjana Metode Statistik (Bandung Tarsito 2005) h52 58

Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)

h109 59

Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)

h11

83

pembelajaran STAD kepada peserta didik yang memiliki

keaktifan belajar tinggi maupun rendah sebanyak 8 kali

pertemuan setelah itu diberikan tes akhir (posttest) Hal tersebut

dilakukan untuk mengetahui pengaruh atau dampak yang

ditimbulkan oleh model pembelajaran TGT dan model

pembelajaran STAD dengan tingkat keaktifan belajar tinggi

maupun rendah terhadap hasil belajar PAI

2 Rancangan Penelitian

Desain sangat dibutuhkan dalam penelitian desain

merupakan gambaran yang akan dilakukan oleh peneliti mulai

dari tahap awal sampai tahap akhir Dengan pemilihan desain

yang tepat akan mencerminkan hasil penelitian yang dilakukan

Dalam penelitian ini desain yang digunakan peneliti adalah

desain factorial 2 x 2 Mengenai desain factorial menurut

Sugiyono adalah ldquoDesain factorial merupakan desain yang

memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang

mempengaruhi perlakuan (variabel bebas) terhadap hasil belajar

84

PAI (variabel terikat)rdquo60

Desain ini melibatkan beberapa faktor

(variabel bebas aktif dan atribut) yang digarap bersama-sama

sekaligus (terdiri dari dua faktor) Dua faktor (variabel bebas)

yang terlibat dalam eksperimen ini adalah model pembelajaran

dan tingkat keaktifan belajar peserta didik Digambarkan dalam

tabel 32 sebagai berikut

Tabel 32

Desain Penelitian Faktorial 2 x 2

Model

Pembelajaran

Keaktifan

Belajar

TGT

STAD

TINGGI

RENDAH

Keterangan

A = Model pembelajaran dibagi menjadi dua

klasifikasi

= Model pembelajaran TGT

= Model pembelajaran STAD

B = Keaktifan belajar dibagi menjadi dua klasifikasi

60

Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)

h76

85

= Keaktifan belajar tinggi

= Keaktifan belajar rendah

micro

micro

micro

micro

=

=

=

=

Kelompok peserta didik yang belajar dengan

menggunakan model pembelajaran TGT dan

memiliki tingkat keaktifan belajar tinggi

Kelompok peserta didik yang belajar dengan

menggunakan model pembelajaran TGT dan

memiliki tingkat keaktifan belajar rendah

Kelompok peserta didik yang belajar dengan

menggunakan model pembelajaran STAD dan

memiliki tingkat keaktifan belajar tinggi

Kelompok peserta didik yang belajar dengan

menggunakan model pembelajaran STAD dan

memiliki tingkat keaktifan belajar rendah

D Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

1 Populasi

Setiap penelitian pasti memerlukan data dan sumber yang

dapat dipercaya untuk menjawab permasalahan dalam penelitian

dan untuk menjawab hipotesis untuk itu penelitian memerlukan

populasi dan sampel Populasi dan sampel merupakan bagian

yang penting dari sebuah penelitian Ketelitian dalam

86

menentukan sampel dari sejumlah populasi sangat menentukan

hasil penelitian yang dilakukan Populasi merupakan individu

atau objek yang memiliki sifat-sifat umum Dari populasi dapat

diambil sejumlah data yang diperlukan untuk memecahkan suatu

masalah yang diteliti

Definisi populasi menurut Sugiyono adalah ldquoWilayah

generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannyardquo61

Sedangkan Arikunto menjelaskan bahwa yang dimaksud populasi

adalah ldquokeseluruhan subyek penelitianrdquo62

Berdasarkan pendapat tersebut dapat penulis simpulkan

bahwa yang dimaksud populasi adalah keseluruhan subyek dan

sumber pengumpul data yang telah ditetapkan untuk dipelajari

sifat-sifatnya Populasi penelitian adalah seluruh peserta didik

kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang Adapun jumlah peserta

61

Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)

h117 62

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik

(Jakarta Rineka Cipta 2010) h172

87

didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang sebanyak 175

peserta didik yang

terdiri dari 5 kelas

2 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah

suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi

Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa

sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili dan

dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 64

orang peserta didik dengan teknik pengambilan sampel

menggunakan teknik cluster random sampling Dikatakan cluster

random sebab sampel dalam penelitian ini diambil secara acak

kelas untuk mewakili populasi dan ikut dalam penelitian ini

Sampel tersebut kemudian dibagi ke dalam dua kelompok yang

sama banyak

Setiap peserta didik di beri tes pendahuluan sehingga

diperoleh tingkat keaktifan belajar masing-masing peserta didik

Dari hasil tes keaktifan belajar peserta didik kemudian dirangking

mulai dari skor tertinggi sampai dengan skor terendah Kemudian

88

menentukan 27 kelompok skor tertinggi dan 27 kelompok

skor rendah dari masing-masing kelompok Hal tersebut

berdasarkan pendapat Verducci yaitu 27 kelas atas dan 27

kelas bawah rangking teratas 32 orang dengan kategori keaktifan

belajar tinggi dan rangking terendah 32 orang dengan kategori

keaktifan belajar rendah63

Menurut Fraenkel dan Welen yang menjelaskan tentang

pengambilan sampel dalam metode eksperimen desain factorial

bahwa ldquoFactorial design extend the number of relationship that

may be examined in an experimental study they are essentially

modifications of either the posttest-only control group or pretest-

posttest control group design (with or without random

assignment)rdquo64

Berdasarkan pendapat di atas dalam desain factorial

penentuan sampel ditentukan dengan atau tanpa random

assigment Pada penelitian ini pengambilan sampel peneliti

menerapkan random assignment Setelah semua sampel

63

Verducci Frank M Measurment Concept in Phhysical Education

(StLois The CV Mosby Company 2002) h176 64

Fraenkel J amp Wallen N How to Design and evaluate research in

education (2nd ed) (Mc Graw-Hill Inc New York 2001) h225

89

mengikuti tes keaktifan belajar maka peneliti menempatkan

seluruh jumlah sampel menjadi empat kelompok seperti yang

tertera pada tabel 33 sebagai berikut

Tabel 33

Pembagian Sampel Kedua Kelompok Penelitian

Kelompok peserta didik Yang

memiliki keaktifan belajar

tinggi dengan model

pembelajaran TGT

Kelompok peserta didik yang

memiliki keaktifan belajar

tinggi Dengan model

pembelajaran STAD

145891213161720212

425282932 = 16 peserta

didik

236710111415181922

2326273031 = 16 peserta

didik

Kelompok peserta didik Yang

memiliki keaktifan belajar

rendah dengan model

pembelajaran TGT

Kelompok peserta didik yang

memiliki keaktifan belajar

rendah

Dengan model pembelajaran

STAD

3336374041444548495

2535657606164 = 16

peserta didik

3435383942434647505

1545558596263 = 16

peserta didik

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan angket atau kuisioner

Tes objektif digunakan untuk melihat bagaimana nilai-nilai

90

peserta didik yang belajar menggunakan model pembelajaran

TGT dan STAD Data yang dikumpulkan dari responden adalah

hasil belajar peserta didik melalui evaluasi yang dilakukan di

akhir pembelajaran dan keaktifan peserta didik Pada hasil belajar

peserta didik didapat pada saat akhir pembelajaran sedangkan

untuk keaktifan peserta didik peneliti menggunakan kuisioner

dalam menilai keaktifan belajar peserta didik yang ada di kelas

pada saat pembelajaran

Dalam mengembangkan instrumen dan memperoleh hasil

pengukuran yang akurat uji validitas dilakukan sebelum kuisioner

diberikan kepada responden Instrument yang digunakan dalam

penelitian ini adalah soal dalam bentuk pretest dan posttest

dimana sebelum pembelajaran dimulai peneliti memberikan

pretest terlebih dahulu kepada seluruh sampel Kemudian baru

diadakan perlakuan pembelajaran dengan model TGT dan STAD

Setelah selesai pembelajaran peneliti kembali untuk melakukan

post test kepada seluruh sampel

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu dengan menggunakan tes hasil belajar PAI

91

materi membisakan perilaku terpuji berupa tes objektif dengan

pilihan ganda dan non test digunakan untuk memperoleh data

keaktifan belajar peserta didik

F Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data yang sesuai dengan apa yang

diharapkan peneliti menggunakan angket untuk mengukur tingkat

keaktifan belajar peserta didik sebagai instrumen penelitian dan

tes objektif berupa tes pilihan ganda untuk hasil belajar PAI

Materi perilaku terpuji Untuk penyusunan soal objektif

disesuaikan dengan indikator dalam materi akhlak mulia Selain

itu dengan angket lebih memberikan kesempatan kepada siswa

atau responden untuk memberikan informasi dengan baik dan

benar

1 Variabel Keaktifan Belajar Peserta Didik

a Definisi Konsep

Keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun

mental yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu rangkaian

yang tidak dapat dipisahkan (Sardiman 2001 98)

92

b Definisi Operasional

Keaktifan siswa adalah tingkah laku siswa dalam

mendapatkan pengetahuan yang berlangsung didalam kelas

meliputi aktivitas visual membaca teks atau bacaan yang

relevan aktivitas oral mengemukakan pertanyaan

mengemukakan pendapat menyanggah pendapat berdiskusi

dengan teman sekelompok mengenai materi yang relevan

aktivitas mendengarkan mendengarkan penjelasan

guruteman mendengarkan pendapat teman pada saat diskusi

kelompok aktivitas menulis merangkum dari bacaan yang

diberikan membuat pertanyaan dari gambar yang telah

disediakan menuliskan hal-hal yang berkaitan dengan materi

yang diajarkan pada buku catatan Keaktifan belajar peserta

didik yang didapatkan dari pengisian angket yang diberikan

kepada peserta didik untuk memperoleh data keaktifan tinggi

dan keaktifan rendah

c Kisi-kisi Instrumen

Penelitian ini menggunakan lembar kuesioner tertutup

secara langsung dengan tipe check list (radic) untuk keaktifan

93

peserta didik maksudnya responden tinggal menjawab

kuesioner karena sudah disediakan semua pertanyaan beserta

jawaban yang telah ditentukan dan dibatasi dimana jawaban

tersebut merupakan tanggapan langsung dari dirinya dengan

membubuhkan tanda check (radic) pada kolom yang sesuai Kisi-

kisi disajikan pada tabel 34 sebagai berikut

Tabel 34

Kisi-Kisi Angket Keaktifan Belajar Peserta Didik

No Aspek Indikator Penyataan Jum

lah Negatif Positif

1 Kegiatan

Visual Membaca Materi

117 925 4

2 Kegiatan

Lisan Bertanya

Mengemukakan idepemikiran

Diskusi

21833 102638 6

3 Kegiatan

Mendengarkan Mendengarkan materi

pelajaran

Mendengarkan presentasi

31934 1127 5

4 Kegiatan

Menulis Membuat ringkasan

Mengerjakan latihan

Aktif mengemukakan ide dan mencatat hasil

penelitiandiskusi

42035 1228 5

5 Kegiatan

Menggambar Menggambar diagram

Menggambar sumber belajar

Menggambar objek

penelitian

52129 13 4

94

6 Kegiatan

Motorik Hadir saat penelitian

di sekolah

Melakukanmembantu menyiapkan alat-alat

percobaan

62237 1430 5

7 Kegiatan

Mental Memecahkan masalah

Menganalisis soal

Mengambil keputusan

723 1531 4

8 Kegiatan

Emosional Bersemangat

Berani

Bosan

Gugup

Takut

824 1632

36 5

Jumlah 21 17 38

Penilaian alternatif jawaban menggunakan angka 1ndash5

dilanjutkan dengan pemberian skor Pemberian bobot pernyataan

bisa dilihat pada tabel 35 berikut ini

Tabel 35

Skor Jawaban Angket

Keaktifan Belajar Peserta Didik

Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban

Positif Negatif

Sangat Setuju (SS) 5 1

Setuju (S) 4 2

Ragu-ragu (R) 3 3

Tidak Setuju (TS) 2 4

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5

95

Sebelum kuisioner ini diberikan kepada sampel terlebih

dahulu diujicobakan kepada peserta didik lain yang memiliki

karakteristik sama dengan responden dalam penelitian Uji coba

ini dilakukan agar intrumen yang digunakan memiliki tingkat

validitas dan reliabilitas sehingga layak untuk digunakan sebagai

alat ukur untuk memperoleh data

d Kalibrasi Instrumen

1) Uji Validitas

Pada dasarnya validitas adalah kemampuan alat ukur

untuk dapat mengukur apa yang seharusnya diukur Agar

memudahkan dalam proses perhitungan statistik peneliti

menggunakan SPSS versi 16 prosedur dalam perhitungan dengan

SPSS yaitu pertama masuk ke program SPSS kemudian klik

variable view pada SPSS data editor dan isi semua kolom name

type decimal label dan measure langkah selanjutnya klik data

view pada kolom responden masukan semua responden pada

kolom A B D sampai jumlah item tes isi jawaban responden

Selanjutnya klik analysis-correlate-bivariate dari bivariate

correlations masukan skor jawaban dan total ke variables pada

96

correlation coefficients klik pearson pada test of significance klik

two-tailed pada statistic klik statistic and standar devations pada

missing value klik exlude cases pairwise klik continue untuk

kembali kemenu sebelumnya kemudian klik oke untuk

memproses data

Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak dengan

melihat tabel nilai-nilai r Product Moment yang dapat dilihat

dilampiran Untuk mengetahui tiap item tes tersebut valid atau

tidak valid dengan membandingkan hasil perhitungan corrected

item-total correlation ) dengan Dengan

signifikansi untuk α = 005 dan dk = 20-2 = 18 maka diperoleh

nilai-nilai r tabel = 0444 Berikut kaidah keputusan jika gt

dari berarti item tes valid dan jika lt berarti

item tes tidak valid Berikut tabel hasil dari uji validitas

instrumen yang telah dilakukan Untuk lebih jelasnya lihat tabel

36

97

Tabel 36

Hasil Uji Validitas Item Angket Keaktifan Peserta Didik

Nomor Item

Soal

r hitung r table Keterangan

1 0967 0468 Valid

2 0883 0468 Valid

3 0967 0468 Valid

4 0967 0468 Valid

5 0967 0468 Valid

6 0607 0468 Valid

7 0967 0468 Valid

8 0607 0468 Valid

9 0607 0468 Valid

10 0967 0468 Valid

11 0609 0468 Valid

12 0967 0468 Valid

13 0609 0468 Valid

14 0967 0468 Valid

15 0967 0468 Valid

16 0667 0468 Valid

17 0609 0468 Valid

18 0607 0468 Valid

19 0967 0468 Valid

20 0795 0468 Valid

21 0609 0468 Valid

22 0967 0468 Valid

23 0883 0468 Valid

24 0967 0468 Valid

25 0883 0468 Valid

26 0609 0468 Valid

27 -0284 0468 Tidak Valid

28 0967 0468 Valid

29 0967 0468 Valid

30 0967 0468 Valid

31 0967 0468 Valid

32 0967 0468 Valid

33 0609 0468 Valid

98

34 -0027 0468 Tidak Valid

35 0967 0468 Valid

36 0967 0468 Valid

37 0967 0468 Valid

38 0967 0468 Valid

Berdasarkan hasil perhitungan di atas sebanyak 36 item

butir tes dinyatakan valid Item butir tes tersebut yaitu 1 2 3 4

5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

24 25 26 28 29 30 31 32 33 35 36 37 38 Maka item tes

tersebut digunakan sebagai instrumen penelitian untuk

memperoleh data keaktifan belajar peserta didik

2) Uji Realibilitas

Selain valid salah satu syarat instrument tes dapat

digunakan haruslah memiliki tingkat reliabilitas Menurut Akdon

(2008) suatu tes dikatakan reliabel atau ajeg apabila beberapa kali

pengujian menunjukkan hasil yang relatif sama Reliabilitas tes

kecerdasan emosional dalam penelitian ini diuji dengan konsep

konsistensi internal yang dilakukan dengan cara mencobakan

instrumen sekali saja Kemudian dengan bantuan SPSS Versi 17

for Windows data yang diperoleh dianalisis dengan Alpha

99

(cronbach) yang didasarkan pada rata-rata korelasi antar-item

Adapun prosedur perhitungan dengan SPSS yaitu pertama

masukan data tiap butir item tes yang sudah valid sebanyak 36

item butir tes kedalam menu data view kemudian klik analysis-

scale-reliability analysis Estimasi reliabilitas koefisien alpha dari

Cronbach bahwa semakin besar koefisiennya berarti semakin

tinggi realibilitas alat ukur (instrument)

Sekumpulan butir pertanyaan dalam kuesioner dapat

diterima jika memiliki nilai koefisien reliabilitas lebih besar atau

sama dengan 070 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

37 sebagai berikut

Tabel 37

Standar Penilaian Koefisien Validitas dan Reliabilitas

Kriteria Reliability Validity

Good 080 050 Acceptable 070 030 Marginal 060 020

Poor 050 010

Sumber (Barker et al 2002 hlm70)

Berikut tabel hasil dari uji reliabilitas instrumen yang

telah dilakukan Untuk lebih jelasnya lihat tabel 38 sebagai

berikut

100

Tabel 38

Hasil Uji Reliabilitas Uji Coba Instrumen Keaktifan Belajar

Cronbachs Alpha N of Items

990 36

Berdasarkan hasil pengolahan data yang disebarkan

kepada sebanyak 20 responden diperoleh koefisien reliabilitas

Alpha (cronbach) sebesar 0961 Artinya koefisien reliabilitas

kuesioner keaktifan belajar peserta didik lebih besar dari 070

sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item kuisioner keaktifan

belajar peserta didik sudah reliabel

2 Variabel Hasil Belajar PAI

a Definisi Konsep

Menurut Purwanto (201146) hasil belajar adalah

perubahan perilaku peserta didik akibat belajar Perubahan

perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas

sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar

Lebih lanjut lagi ia mengatakan bahwa hasil belajar dapat

berupa perubahan dalam aspekkognitif afektif dan

psikomotorik

101

b Definisi Operasional

Setiap akhir dari proses belajar mengajar selalu ada

hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa yang disebut

dengan prestasi belajar Melalui hasil belajar ini dapat

diketahui taraf penguasaan anak terhadap materi yang

diberikan dalam proses belajar mengajar Pada prinsipnya

pengungkapan hasil ideal meliputi segenap ranah psikologi

yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar

siswa perubahan hasil belajar tersebut bersifat intangible (tak

dapat diraba) untuk itu guru dalam hal ini hanya mengambil

cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting

diharapkan dapat mencerminkan perubahan sebagai hasil

belajar siswa

Berdasarkan uraian di atas yang digunakan dalam

mengukur hasil belajar siswa yaitu peneliti melakukan

evaluasi dengan menggunakan tes Sebelum dan sesudah

pembelajaran berlangsung dengan memperhatikan indikator

(petunjuk adanya prestasi tertentu) yang dikaitkan dengan

102

jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur yang

dinyatakan dalam skor atau penilaian

c Kisi-kisi Instrumen

Tes ini digunakan untuk mengevaluasi pembelajaran

yang diperoleh dalam suatu kegiatan Tes yang digunakan

adalah tes kognitif dengan tes pilihan ganda dengan pilihan

empat (option) Tes ini diberikan sebelum dan sesudah peserta

didik mempelajari konsep dengan menggunakan model

pembelajaran TGT pada kelompok eksperimen A yang dengan

keaktifan belajar tinggi dan keaktifan belajar rendah dan

model pembelajaran STAD pada kelompok eksperimen B

dengan tingkat keaktifan belajar tinggi dan kekatifan belajar

rendah Kisi-kisi tes objektif materi akhlak mulia dapat dilihat

pada tabel 39 halaman 68 sebagai berikut

Tabel 39

Kisi-Kisi Soal Aqidah Akhlak

No

Standar

Kompetensi

Lulusan

Indikator Nomor

Soal

Jml

Soal

1 Meningkatkan

keimanan

kepada Allah

melalui

1) Menunjukkan

dalil tentang sifat

Allah yang

terkandung di

1 ndash 4 4

103

pemahaman

sifat-sifat-Nya

dan

menerapkan

akhlak terpuji

kepada Allah

dalam ayat Al-

Qurrsquoan

2) Menunjukkan arti

sifat wajib bagi

Allah

3) Menunjukkan

lawan kata sifat

wajib Allah

4) Menunjukkan

bentuk dan

contoh-contoh

perilaku ikhlas

taat khauf dan

taubat

2 Meningkatkan

keimanan

kepada kitab-

kitab Allah

SWT

1) Pengertian Iman

kepada Kitab-

kitab Allah SWT

2) Cara meyakini

kitab-kitab

sebelum al-quran

3) Menunjukkan

fungsi al-Qur`an

sesuai dengan

ayat yang

disajikan

4) Menyebutkan

nama kitab Allah

yang diturunkan

kepada utusan-

Nya

5) Menunjukkan

nama lain dari al-

Qur`an yang

terkait dengan

fungsinya

5 ndash 12 8

3 Menerapkan

akhlak terpuji

kepada diri

1) Menyebutkan

pengertian jujur

2) Menunjukkan

16 ndash 22 6

104

sendiridan

menghindari

akhlak tercela

kepada diri

sendiri

contoh perilaku

jujur adil rendah

hati hemat dan

sederhana

3) Dalil yang

menerangkan

tentang jujur dan

adil

4 Menerapkan

akhlak terpuji

kepada sesame

1) Menyebutkan

pengertian rendah

hati hemat dan

sederhana

23 1

5 Meningkatkan

keimanan

kepada hari

akhir dan alam

ghaib yang

masih

berhubungan

dengan hari

akhir dan

menerapkan

akhlak terpuji

kepada diri

sendiri

1) Mengetahui

perbedaan

malaikat dan jin

2) Mengetahui sifat

makhluk gaib

24 ndash 25 2

6 Meningkatkan

keimanan

kepada Qadha

dan Qadar serta

menerapkan

akhlak terpuji

dalam

pergaulan

remaja

1) Menjelaskan

pengertian Qadha

dan Qadar dan

memahami

makna ayat

2) Menunjukkan

perilaku yang

menunjukkan

sikap beriman

kepada Qadha

dan Qadar

3) Menunjukkan

contoh perilaku

12 ndash 15 4

105

akhlak terpuji

dalam pergaulan

remaja

4) Menunjukkan

contoh perilaku

akhlak tercela

dalam pergaulan

remaja

d Kalibrasi Instrumen

1) Uji Validitas

Sebelum tes digunakan sebagai instrumen penelitian

peneliti melakukan uji coba instrumen untuk menentukan

validitas instrumen penelitian tersebut Untuk menentukan

instrumen itu valid atau tidak dengan melihat tabel nilai-

nilai r Product Moment yang dapat dilihat dilampiran

Untuk mengetahui tiap item tes tersebut valid atau tidak

valid dengan membandingkan hasil perhitungan corrected

item-total correlation ) dengan Dengan

signifikansi untuk α = 005 dan dk = 20-2 = 18 maka

diperoleh nilai-nilai r tabel = 0444 atau nilai signifikansi ˂

005 Berikut kaidah keputusan jika Sig ˂ 005 berarti item

tes valid dan jika Sig ˃ 005 berarti item tes tidak valid

106

Adapun hasil uji coba instrumen untuk validitas dapat

dilihat pada tabel 310 halaman 70 sebagai berikut

Tabel 310

Hasil Uji Validitas Tes Hasil Belajar

Nomor

Item

Soal

Sig Tarafnyata

(005) Keterangan

1 0000 005 Valid

2 0000 005 Valid

3 0000 005 Valid

4 0000 005 Valid

5 0000 005 Valid

6 0000 005 Valid

7 0000 005 Valid

8 0000 005 Valid

9 0000 005 Valid

10 0000 005 Valid

11 0000 005 Valid

12 0000 005 Valid

13 0000 005 Valid

14 0000 005 Valid

15 0000 005 Valid

16 0000 005 Valid

17 0000 005 Valid

18 0000 005 Valid

19 0000 005 Valid

107

20 0000 005 Valid

21 0000 005 Valid

22 0000 005 Valid

23 0000 005 Valid

24 0000 005 Valid

25 0000 005 Valid

Berdasarkan hasil perhitungan di atas sebanyak 25

item butir tes dinyatakan valid Item butir tes tersebut yaitu

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

20 21 22 23 24 25 Maka item tes tersebut digunakan

sebagai instrumen penelitian untuk memperoleh data hasil

belajar PAI

2) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan setelah melakukan uji

validitas Adapun hasil uji reliabilitas instrumen tes hasil

belajar PAI dapat dilihat pada tabel 311 sebagai berikut

Tabel 311

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Hasil Belajar

Cronbachs Alpha N of Items

983 25

108

Berdasarkan hasil pengolahan data yang disebarkan

kepada sebanyak 20 responden diperoleh koefisien

reliabilitas Alpha (cronbach) sebesar 0983 Artinya

koefisien reliabilitas tes hasil belajar PAI lebih besar dari

070 sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item tes

hasil belajar sudah reliabel

3) Daya Pembeda

Daya beda adalah kemampuan suatu soal untuk

membedakan antara pengikut tes yang berkemampuan

tinggi dengan pengikut tes yang berkemampuan rendah

Angka yang menunjukkan besarnya daya beda disebut

indeks daya beda atau indeks diskriminasi butir soal Indeks

diskriminasi butir soal berkisar antara plusmn 1 Makin tinggi

indeks diskriminasinya maka butir tes itu makin baik

Untuk menentukan daya pembeda maka nilai perhitungan

yang digunakan adalah rhitung pada SPSS yang

dibandingkan dengan kriteria sebagai berikut

040 ndash 100 = Soal Baik

030 ndash 039 = Soal diterima dan diperbaiki

109

020 ndash 029 = Soal Diperbaiki

000 ndash 019 = Soal ditolak

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan

SPSS diperoleh hasil sebagai berikut

Tabel 312

Hasil Perhitungan Daya Pembeda

Item Tes Kesimpulan

1 0710 Soal Baik

2 0798 Soal Baik

3 0913 Soal Baik

4 0913 Soal Baik

5 0798 Soal Baik

6 0798 Soal Baik

7 0913 Soal Baik

8 0798 Soal Baik

9 0913 Soal Baik

10 0913 Soal Baik

11 0913 Soal Baik

12 0798 Soal Baik

13 0913 Soal Baik

14 0798 Soal Baik

15 0913 Soal Baik

16 0913 Soal Baik

17 0798 Soal Baik

18 0913 Soal Baik

19 0798 Soal Baik

20 0710 Soal Baik

21 0913 Soal Baik

22 0798 Soal Baik

23 0710 Soal Baik

24 0798 Soal Baik

25 0798 Soal Baik

110

G Pelaksanaan Perlakuan

Adapun jadwal pelaksanaan eksperimen yang akan

penulis lakukan adalah sebagai berikut

1 Pre Test

Pelaksanaan pretest dilakukan sebelum perlakuan

diberikan Pretest dilakukan untuk memperoleh data awal sejauh

mana tingkat keaktifan belajar peserta didik dan hasil belajar PAI

yang telah dimiliki siswa Untuk mengetahui skor pretest tersebut

kelompok eksperimen diberikan angket yang mengacu pada skala

Likert untuk keaktifan belajar peserta didik dan tes objektif untuk

hasil belajar PAI yang dilaksanakan tanggal 4 April 2017 jam

1400 sd 1600 WIB

2 TreatmentPerlakuan

Perlakuan ini dilakukan sebanyak 2 kali seminggu selama

4 minggu berturut-turut atau dengan kata lain sebanyak 8 kali

pertemuan dan sudah termasuk pretest dan posttest jadi dapat

dikatakan bahwa treatment di berikan sebanyak 6 pertemuan

Peneliti memberikan treatment 2 kali pertemuan yaitu Selasa dan

Kamis selama 6 kali pertemuan

111

Penelitian dilaksanakan mulai 4 sd 27 April 2017

Dilakukan sebanyak 8 kali pertemuan kelompok (A)

menggunakan model pembelajaran TGT dan 8 kali pertemuan

kelompok (B) menggunakan model pembelajaran STAD

pertemuan awal (tes keaktifan belajar peserta didik dan tes

objektif menentukan hasil belajar PAI) dan pertemuan terakhir

(post-test) Jadwal eksperimen disesuaikan dilaksanakan diluar

jam pelajaran hal ini dikarenakan jumlah pertemuan dalam

treatmen cukup banyak sehingga akan mengganggu target

pencapaian kurikulum yang sudah ditetapkan oleh sekolah

apabila dilaksanakan pada proses KBM PAI

3 Posttest

Pelaksanaan posttest dilakukan sama dengan pelaksanaan

pretest setelah kelompok eksperimen diberi perlakuan

H Teknik Analisis Data

Untuk mendapatkan data mengenai hasil belajar PAI

peserta didik di SMP Negeri 24 Kota Serang maka diperlukan

alat pengumpul data Data penelitian dikumpulkan melalui teknik

112

tes objektif Instrumen tes yang dipakai harus yang baik dan

tingkat validitas serta reliabilitasnya juga terjamin

Suatu alat ukur dikatakan valid apabila alat ukur tersebut

betul-betul mengukur apa yang hendak diukur Nurhasan

mengatakan bahwa

Tes yang valid adalah tes yang mengukur apa yang hendak

diukur Suatu pengukuran dapat dikatakan valid bila alat

pengukuran atau tes benar-benar tepat untuk mengukur apa

yang hendak diukur dan sesuai dengan gejala yang

diukurnya Jadi validitas alat ukur akan mungkin terjadi

apabila alat ukur itu tetap mengukur variable-variabel yang

diteliti65

Suatu alat ukur dikatakan reliabel (terandal) apabila alat

ukur tersebut mempunyai derajat keajegan Nurhasan mengatakan

bahwa rdquoKeterandalan ini menggambarkan derajat keajegan atau

konsistensi hasil pengukuranrdquo66

Jadi reliability alat ukur akan

mungkin terjadi apabila meskipun dilakukan pengukuran yang

berulang-ulang dengan memakai alat ukur yang sama objek dan

subjek yang sama hasilnya akan tetap atau relatif sama Adapun

instrumen tes yang digunakan adalah tes objektif dan kuisioner

65

Nurhasan Tes Pengukuran Keolahragaan (Bandung FPOK UPI

Bandung 2014) p26 66

Ibid p30

113

yang diujicobakan terlebih dahulu pada peserta didik lain yang

memiliki karakteristik yang sama dengan sampel penelitian

Setelah data hasil belajar PAI terkumpul langkah

selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data tersebut

menggunakan program Software Computer Statistical Product

and Service Solution (SPSS) Serie 17 Langkah-langkah

pengolahan dan analisis data adalah sebagai berikut

1 Deskripsi Data

Untuk pengdeskripsian data penulis melakukan

pengolahaan dengan mencari rata-rata simpangan baku standar

deviasi varians Tahap penghitungan SPSS ini dengan langkah-

langkah sebagai berikut klik Analyze gt Descriptive Statistics gt

Descriptives gt Masukan semua variabel ke kotak Variable(s) gt

Options gt ceklis Mean Std Deviation dan Variance gt Continue

gt OK

2 Uji Normalitas

Menguji normalitas data dari setiap data untuk

mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau baik

Uji normalitas menggunakan kolmogorov-smirnov tahap

114

penghitungan SPSS ini dengan langkah-langkah sebagai berikut

klik Analyze gt Nonparametric Tests gt Legacy Dialogs gt 1-

Sample K-S gt Masukan semua variabel ke kotak Test Variable

List gt OK Format pengujiannya dengan membandingkan nilai

probabilitas (p) atau signifikansi (Sig) dengan derajat kebebasan

(dk) α = 005 Uji kebermaknaannya sebagai berikut

a Jika nilai Sig atau P-value gt 005 maka data dinyatakan

normal

b Jika nilai Sig atau P-value lt 005 maka data dinyatakan

tidak normal

3 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data

memiliki varians yang sama atau tidak dengan kata lain apakah

data berasal dari satu populasi yang sama atau tidak Uji

homogenitas menggunakan levene statistic tahap penghitungan

SPSS ini dengan langkah-langkah sebagai berikut klik Analyze gt

Compare Means gt One-Way ANOVA gt Masukan semua variabel

X ke kotak Dependen List dan K ke kotak Factor gt Options gt

ceklis Homogeneity of variance test gt Continue gt OK Format

115

pengujiannya dengan membandingkan nilai probabilitas (p) atau

signifikansi (Sig) dengan derajat kebebasan (dk) α = 005 Uji

kebermaknaannya sebagai berikut

a Jika nilai Sig atau P-value gt 005 maka data dinyatakan

homogen

b Jika nilai Sig atau P-value lt 005 maka data dinyatakan

tidak homogen

4 Uji Anava Dua Jalur

Uji korelasi digunakan untuk menguji apakah hipotesis ini

yang diajukan diterima atau tidak Pengujian hipotesis ini

menggunakan taraf signifikansi 5 dari 100 atau kebenaran

yang dicapai 95 tahap penghitungan SPSS ini dengan langkah-

langkah sebagai berikut klik Analyze gt Correlate gt Bivariate gt

Masukan semua variabel 1 ke kotak Dependent Variabel dan

variabel 2 dan 3 ke kotak Fixed Factor (s) gt Plots gt masukan

variabel 2 ke kotak Horizontal Axis dan variabel 3 kotak

Separate Lines gt Add gt Continue gt Post Hoc gt masukan semua

variabel ke kotak Post Hoc Tests for gt ceklis Tukey gt Continue gt

OK Format pengujiannya dengan membandingkan nilai

116

probabilitas (p) atau signifikansi (Sig) dengan derajat kebebasan

(dk) α = 005 Uji kebermaknaannya sebagai berikut

a Jika nilai Sig atau P-value gt 005 maka data dinyatakan tidak

memiliki perbedaan yang signifikan

b Jika nilai Sig atau P-value lt 005 maka data dinyatakan

memiliki perbedaan yang signifikan

I Hipotesis Statistik

1 micro =

micro gt

2 Int A x B = 0

Int A x B ne 0

3 micro = micro

micro gt micro

4 micro = micro

micro gt micro

Keterangan

=

=

Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik

yang belajar dengan model pembelajaran TGT

Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik

yang belajar dengan model pembelajaran STAD

117

micro

micro

micro

micro

=

=

=

=

Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik

yang memiliki keaktifan belajar tinggi dan belajar

dengan model pembelajaran TGT

Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik

yang memiliki keaktifan belajar tinggi dan belajar

dengan model pembelajaran STAD

Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik

yang memiliki keaktifan belajar rendah dan belajar

dengan model pembelajaran TGT

Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik

yang memiliki keaktifan belajar rendah dan belajar

dengan model pembelajaran STAD

A = Model Pembelajaran

B = Keaktifan Belajar Peserta Didik

118

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi Data

Dalam bab ini disajikan mengenai hasil penelitian beserta

interpretasinya Penyajian hasil penelitian berdasarkan analisis

statistik yang dilakukan pada tes awal dan tes akhir hasil belajar

PAI Berturut-turut berikut disajikan mengenai deskripsi data uji

persyaratan analisis pengujian hipotesis dan pembahasan hasil

penelitian

Deskripsi hasil analisis data tes yang dilakukan sesuai

dengan kelompok yang dibandingkan disajikan skor terendah

skor tertinggi jumlah rata-rata standar deviasi dan varian dalam

bentuk tabel 41 sebagai berikut

119

Tabel 41

Deskripsi Data Hasil Belajar PAI Tiap Kelompok

Berdasarkan Penggunaan Model Pembelajaran dan Tingkat

Keaktifan Belajar Peserta Didik

Keaktifan

Belajar Deskripsi

Pembelajaran

TGT ( ) STAD ( )

Tinggi

( )

N 16

gt

16

Rata-Rata 825

700

Std Deviasi 1065 1414

Maximum 10 9

Minimum 7 5

Rendah

( )

N 16

gt

16

Rata-Rata 694

706

Std Deviasi 1436 1237

Maximum 9 9

Minimum 4 5

TOTAL

N

16

gt

16

Rata-Rata 7595 703

Std Deviasi 1251 1326

=

120

Berdasarkan tabel 41 diketahui data hasil belajar PAI

model pembelajaran TGT secara keseluruhan memperoleh nilai

rata-rata sebesar 7595 dengan standar deviasi 1251 Sedangkan

nilai rata-rata dari hasil belajar PAI kelompok model

pembelajaran STAD sebesar 703 dengan standar deviasi 1326

Data hasil belajar PAI kelompok siswa yang memiliki

keaktifan belajar tinggi dengan model pembelajaran TGT

memperoleh nilai rata-rata sebesar 825 dengan standar deviasi

1065 sedangkan nilai rata-rata hasil belajar PAI kelompok siswa

yang memiliki keaktifan rendah dengan model pembelajaran TGT

sebesar 694 dengan standar deviasi 1436

Hasil belajar PAI kelompok siswa yang memiliki

keaktifan belajar tinggi dengan model pembelajaran STAD

diperoleh nilai rata-rata sebesar 700 standar deviasi 1414

sedangkan rata-rata hasil belajar PAI kelompok siswa yang

memiliki keaktifan rendah dengan model pembelajaran STAD

sebesar 706 standar deviasi 1237 Untuk lebih jelasnya lihat

gambar 41 halaman 83 sebagai berikut

121

Gambar 41

Grafik Deskripsi Data

B Pengujian Prasyarat Analisis

1 Pengujian Normalitas Data

Sebelum dilakukan analisis data perlu diuji distribusi

kenormalannya Uji normalitas data dalam penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 17 Kriteria sampel

berdistribusi normal apabila P-value gt 005 Adapun hasil

penghitungan dari uji normalitas data bisa dilihat pada tabel 42

berikut ini

0

50

100

150

Diagram Deskripsi Data

TGT Keaktifan Belajar Tinggi TGT Keaktifan Belajar Rendah

STAD Keaktifan Belajar Tinggi STAD Keaktifan Belajar Rendah

Valid N (listwise)

122

Tabel 42

Perhitungan Uji Normalitas Data

Kelompok Kolmogorov-Smirnov

a

Keterangan Statistic df Sig

TGT Keaktifan Belajar

Tinggi 197 16 098 Normal

TGT Keaktifan Belajar

Rendah 205 16 071 Normal

STAD Keaktifan Belajar

Tinggi 198 16 095 Normal

STAD Keaktifan Belajar

Rendah 167 16 200 Normal

Uji Kenormalan

1) TGT Keaktifan Belajar Tinggi Sig 0098 gt 005 (Distribusi

Normal)

2) TGT Keaktifan Belajar Rendah Sig 071 gt 005 (Distribusi

Normal)

3) STAD Keaktifan Belajar Tinggi Sig 0095 gt 005 (Distribusi

Normal)

4) STAD Keaktifan Belajar Rendah Sig 0200 gt 005

(Distribusi Normal)

Mengacu pada ketentuan bahwa apabila nilai signifikansi

lebih besar maka data berdistribusi normal Berdasarkan hasil

analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa data kelompok

123

model pembelajaran TGT dengan keaktifan belajar tinggi model

pembelajaran TGT dengan keaktifan belajar rendah model

pembelajaran STAD dengan keaktifan belajar tinggi model

pembelajaran STAD dengan keaktifan belajar rendah berdistribusi

normal

2 Pengujian Homogenitas Data

Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan SPSS

versi 17 Syarat ini berkenaan dengan kesamaan varians

gabungan hasil belajar PAI keaktifan belajar kelompok model

TGT dan model pembelajaran STAD Kriteria uji homogenitas

terpenuhi apabila nilai P-value gt 005 Data hasil analisis uji

homogenitas dirangkum pada Tabel 43 sebagai berikut

Tabel 43

Perhitungan Uji Homogenitas

Levene Statistic df1 df2 Sig

0152 1 62 698

Berdasarkan hasil uji kesamaan varians

gabunganhomogenitas data diketahui bahwa P-value gt 005

(0698 gt 005) Hal ini berarti semua data berasal dari populasi

yang sama

124

C Hasil Pengujian Hipotesis

1 Hipotesis 1

Hipotesis pertama yang diajukan adalah Terdapat

pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar PAI

Pengujian dilakukan dengan uji-t untuk melihat perbedaan hasil

belajar PAI sebelum dan sesudah diberikan perlakuan

menggunakan model pembelajaran TGT dan STAD secara

keseluruhan menggunakan bantuan SPSS versi 16 Berikut

disajikan ringkasan hasil pengujiannya pada tabel 44 sebagai

berikut

Tabel 44

Ringkasan Hasil Uji-t Model Pembelajaran Terhadap Hasil

Belajar PAI

Variabel

t-test for Equality of Means

Keterangan T dk

Sig

(tailed)

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah

(Model TGT Keaktifan Belajar

Tinggi) -30998 15 000 Signifikan

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah

(Model TGT Keaktifan Belajar

Rendah) -19323 15 000 Signifikan

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah

(Model STAD Keaktifan Belajar

Tinggi) -19799 15 000 Signifikan

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah

(Model STAD Keaktifan Belajar

Rendah) -22845 15 000 Signifikan

125

Kriteria pengambilan keputusan

Terima jika probabilitas (Sig) ˃ 005

Tolak jika probabilitas (Sig) ˂ 005

Diketahui pada tabel 44 bahwa semua nilai probabilitas

(Sig) 0000 dimana lebih kecil dari tarafnyata yang diajukan

yaitu 005 (0000 ˂ 005) yang berarti secara keseluruhan model

pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar PAI

2 Hipotesis 2

Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini

adalah terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan

keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI Pengujian dilakukan

dengan uji interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan

belajar yang pada SPSS diuji dengan univariate uji-F berikut

adalah ringkasan hasil uji interaksi untuk uji hipotesis 2 pada

tabel 45 sebagai berikut

Tabel 45

Rangkuman Hasil Uji-t Keaktifan Belajar terhadap Hasil

Belajar PAI

Variabel t-test for Equality of Means Keterangan

Keaktifan Belajar

Terhadap Hasil

Belajar PAI

T Dk Sig

(tailed)

-42431 63 000 Signifikan

126

Kriteria pengambilan keputusan

Terima H0 Jika probabilitas (Sig) gt005

Tolak H0 Jika probabilitas (Sig) lt005

Diketahui bahwa pada tabel 45 bahwa semua ini

probabilitas (Sig) 0000 dimana lebih kecil dari taraf nyata yang

diajukan yaitu 005 (0000lt 005) yang berarti keaktifan belajar

berpengaruh terhadap hasil belajar PAI

3 Hipotesis 3

Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini adalah

terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan

belajar terhadap hasil belajar PAI Pengujian dilakukan dengan

uji interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan belajar

yang pada SPSS diuji dengan univariate uji-F Berikut adalah

ringkasan hasil uji interaksi untuk uji hipotesis ketiga pada tabel

46 sebagai berikut

Tabel 46

Rangkuman Hasil Uji Anova Dua Jalur dengan Interaksi

Source Type III Sum

of Squares df

Mean

Square F Sig

Corrected Model 18875a 3 6292 3742 016

Intercept 3422250 1 3422250 2036E3 000

127

Model Pembelajaran 5062 1 5062 3011 088

Keaktifan Belajar 6250 1 6250 3717 059

Model Pembelajaran

Keaktifan 7562 1 7562 4498 038

Error 100875 60 1681

Total 3542000 64

Corrected Total 119750 63

a R Squared = 158 (Adjusted R Squared = 116)

Hipotesis

Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan

keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada siswa kelas

VIII SMP Negeri 24 Kota Serang

Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan

keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada siswa kelas

VIII SMP Negeri 24 Kota Serang

Kriteria pengambilan keputusan

Terima H0 jika probabilitas (Sig) gt 005

Tolak H0 jika probabilitas (Sig) lt 005

Diketahui pada tabel 46 nilai kolom baris interaksi Model

PembelajaranKeaktifan belajar f-hitung 4498 dengan

probabilitas (Sig) 0038 lt 005 dengan demikian ditolak dan

128

hipotesis diterima Artinya bahwa terdapat interaksi antara model

pembelajaran dengan keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI

pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang

4 Hipotesis 4

Hipotesis keempat yang peneliti ajukan dalam penelitian

ini adalah Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah

Untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t yang pada

SPSS diuji dengan independent sample t-test seperti halnya

dengan uji hipotesis ke-3 Berikut ini penulis sajikan ringkasan

hasil uji hipotesis pada tabel 47 sebagai berikut

Tabel 47

Ringkasan Hasil Uji-t Kelompok Model TGT

dan Model Pembelajaran STAD

Keaktifan Belajar Rendah

Variabel

t-test for Equality of Means

Keterangan t dk

Sig

(tailed)

Hasil Belajar PAI 2825 30 009 Signifikan

129

Kriteria pengambilan keputusan

Terima H0 jika probabilitas (Sig) gt 005

Tolak H0 jika probabilitas (Sig) lt 005

Diketahui pada tabel 47 nilai t-hiungt 2825 dengan

probabilitas (Sig) 0009 gt 005 yang artinya bahwa H0 ditolak

dan hipotesis yang diajukan diterima Dengan kata lain bahwa

hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi berpengaruh

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi Hal

ini terbukti dari perolehan nilai rata-rata dari kedua kelompok

tersebut bahwa kelompok model pembelajaran TGT dengan

keaktifan belajar tinggi memperoleh nilai rata-rata 825 lebih

besar dari kelompok model pembelajarn STAD dengan keaktifan

belajar tinggi memperoleh nilai rata-rata 700

5 Hipotesis 5

Hipotesis kelima yang peneliti ajukan dalam penelitian ini

adalah Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih baik

130

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah

Untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t yang pada

SPSS diuji dengan independent sample t-test seperti halnya

dengan uji hipotesis ke-3 Berikut ini penulis sajikan ringkasan

hasil uji hipotesis pada tabel 48 sebagai berikut

Tabel 48

Ringkasan Hasil Uji-t Kelompok Model TGT

dan Model Pembelajaran STAD

Keaktifan Belajar Rendah

Variabel

t-test for Equality of

Means

Keterangan

t dk Sig

(tailed)

Hasil Belajar PAI 29353 30 794 Tidak Signifikan

Kriteria pengambilan keputusan

Terima H0 jika probabilitas (Sig) gt 005

Tolak H0 jika probabilitas (Sig) lt 005

Diketahui pada tabel 47 nilai t-hiungt 29353 dengan

probabilitas (Sig) 0794 gt 005 yang artinya bahwa H0 diterima

131

dan hipotesis yang peneliti ajukan ditolak Dengan kata lain

bahwa hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah tidak lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah Hal

ini terbukti dari perolehan nilai rata-rata dari kedua kelompok

tersebut bahwa kelompok model pembelajaran TGT dengan

keaktifan belajar rendah memperoleh nilai rata-rata 694

sedangkan model pembelajaran STAD dengan keaktifan belajar

rendah memperoleh nilai rata-rata 706 Dari perolehan nilai rata-

rata kedua kelompok tersebut tidak ada perbedaan yang

signifikan antara kedua kelompok tersebut sehingga hipotesis

yang peneliti ajukan tidak diterima

Selanjutnya hasil uji Tukey menunjukkan bahwa ada

perbedaan yang signifikan hasil keterampilan dasar bola basket

antara keempat kelompok sampel yang ditunjukkan dari nilai sig

lt 005 Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 49

132

Tabel 49

Hasil Uji Tukey

Hasil_Belajar

Tukey HSD

(I) Model

Pembelajaran (J) Model Pembelajaran Mean

Difference

(I-J)

Std

Error Sig

95 Confidence

Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

TGT Keaktifan

Tinggi

TGT Keaktifan Rendah 1312 458 029 10 252

STAD Keaktifan Tinggi 1250 458 041 04 246

STAD Keaktifan

Rendah 1188 458 057 -02 240

TGT Keaktifan

Rendah

TGT Keaktifan Tinggi -1312 458 029 -252 -10

STAD Keaktifan Tinggi -062 458 999 -127 115

STAD Keaktifan

Rendah -125 458 993 -134 109

STAD

Keaktifan

Tinggi

TGT Keaktifan Tinggi -1250 458 041 -246 -04

TGT Keaktifan Rendah 062 458 999 -115 127

STAD Keaktifan

Rendah -062 458 999 -127 115

STAD

Keaktifan

Rendah

TGT Keaktifan Tinggi -1188 458 057 -240 02

TGT Keaktifan Rendah 125 458 993 -109 134

STAD Keaktifan Tinggi 062 458 999 -115 127

The mean difference is significant at the 005 level

Berdasarkan tabel 49 hasil uji tukey dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran TGT keaktifan belajar rendah tidak

ada perbedaan yang signifikan dengan model pembelajaran

STAD keaktifan tinggi hal ini ditunjukkan dari perolehan nilai

133

sig gt 005 yaitu 0999 gt 005 Model pembelajaran TGT

keaktifan rendah rendah tidak ada perbedaan yang signifikan

dengan model pembelajaran STAD keaktifan rendah hal ini

ditunjukkan dari perolehan nilian sig gt 005 yaitu 0993 gt 005

Sedangkan kelompok lainnya memiliki perbedaan yang

signifikan yang ditunjukkan dari perolehan nilai sig lt 005

3 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data diperoleh

beberapa temuan terkait hipotesis yang diajukan oleh peneliti

Untuk lebih jelasnya penulis sajikan rekapitulasi hasil belajar PAI

dapat dilihat pada tabel 410 sebagai berikut

Tabel 410

Rekapitulasi Hasil Belajar PAI

Faktor Baris

Faktor Kolom

Rata-rata Baris Model

Pembelajaran

TGT ( )

Model

Pembelajaran

STAD ( )

Keaktifan Belajar Tinggi

( ) 825

700 7625

Keaktifan Belajar

Rendah ( )

694 706 700

Rata-Rata Kolom 7595

703 7312

134

1 Secara keseluruhan terdapat pengaruh model

pembelajaran terhadap hasil belajar PAI

Hasil temuan penelitian dilapangan merujuk pada hasil

pengolahan dan analisis data ditemukan hasil yang menunjukkan

pengaruh pada setiap masing-masing kelompok model

pembelajaran terhadap hasil belajar PAI pada peserta didik kelas

VIII SMP Negeri 24 Kota Serang Apabila dilihat dari perolehan

nilai signifikansi menunjukkan bahwa pada masing-masing

kelompok secara keseluruhan memperolah nilai sig ˂ 0005

sehingga secara keseluruhan model pembelajaran berpengaruh

terhadap hasil belajar PAI Sebagaimana dikemukakan menurut

Morgan dkk (2005) yang dapat dijelaskan dan diuraikan sebagai

berikut (1) siswa menjadi lebih aktif (2) siswa menjadi

termotivasi dalam kerja kelompok dari pada individu (3) siswa

lebih mengutamakan rasa ingin tahu proses mencari jawaban

yang benar dari pada sekedar langsung mendapat jawaban yang

benar (4) Guru lebih menghargai kemampuan setiap siswa

dengan melibatkan setiap siswa ke dalam diskusi kelompok

135

Hal ini dimungkinkan karena dengan model pembelajaran

kooperatif peserta didik tidak merasa terbeban atau dipaksa

dalam mempelajari materi Sebab dengan model pembelajaran

kooperatif peserta didik diberikan kebebasan untuk mencari tahu

proses mencari jawaban dan menyelesaikan tugas atau materi

pelajaran dengan kemampuan yang mereka miliki dengan bekerja

secara kelompok Dengan kondisi belajar seperti ini peserta didik

akan lebih tertarik dan lebih bergairah dalam mempelajari suatu

materi pembelajaran Peserta didik diberikan kesempatan untuk

menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dengan kata lain

mereka dapat bereksplorasi

Meningkatnya keterampilan mengajar guru maka siswa

diharapkan akan lebih aktif dan terlibat dalam pembelajaran yang

diciptakan oleh guru Diyakini bahwa ada pengaruh penerapan

model pembelajaran terhadap hasil belajar PAI ini artinya bahwa

guru tersebut telah mampu menerapkan model pembelajaran

dengan tepat

136

2 Secara keseluruhan terdapat pengaruhkeaktifan belajar

terhadap hasil belajar PAI

Berdasar pada hasil pengolahan dan analisis data ditemukan hasil

yang menunjukkan pengaruhnkeaktifan belajar terhadap hasil

belajar PAI pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota

Serang Apabila dilihat dari perolehan nilai signifikansi sig 0000

lt 0005 sehingga keaktifan belajar berpengaruh terhadap hasil

belajar PAI Sebagaimana dikemukakan menurut Sardiman antara

lain

1) Visual Activities seperti membaca memperhatikan

gambar memperhatikan demonstrasi orang lain

2) Oral Activities mengatakan merumuskan bertanya

memberi saran mengeluarkan pendapat mengadakan

interview diskusi interupsi

3) Listening Activities seperti mendengarkan uraian

percakapan diskusi pidato

4) Writing Activities menulis cerita karangan laporan tes

angket menyalin

5) Drawing Activities membuat grafik peta diagram

6) Motor Activities melakukan percobaan membuat

konstruksi mode mereparasi

7) Mental Activities menanggapi mengingat memecahkan

soal menganalisa melihat hubungan mengambil

keputusan

8) Emotional Activities menaruh minat merasa bosan

berani gembira gugup dan senang

137

Hal ini dimungkinkan karena dengan keaktifan belajar

peserta didik tidak lebih terjadi interaksi antara pendidik dengan

peserta didik Sebab dengan keaktifan belajar peserta dodok lebih

akan tercipta susasana belajar yang lebih kondusif Dengan

kondisi belajar seperti ini peserta didik akan lebih tertarik dan

lebih bergairah dalam mempelajari suatu materi pembelajaran

Peserta didik diberikan kesempatan untuk bereksplorasi tentang

hal-hal yang berkaitan dengan materi pembelajaran

Keterampilan mengajar guru yang baik maka siswa diharapkan

akan lebih memilikikeaktifan belajar dan terlibat dalam

pembelajaran yang diciptakan oleh guru

3 Terdapat Interaksi antara model pembelajaran dan

keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada peserta

didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang

Merujuk pada hasil pengolahan dan analisis data

ditemukan hasil yang menunjukkan bahwa terdapat interaksi

antara model pembelajaran dengan keaktifan belajar terhadap

hasil belajar PAI pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24

Kota Serang Artinya bahwa yang dapat mempengaruhi hasil

138

belajar PAI itu bukan hanya model pembelajaran saja melainkan

bahwa keaktifan belajar juga dapat mempengaruhi hasil belajar

PAI

Selain model pembelajaran keaktifan belajar juga dapat

mempengaruhi hasil belajar PAI Senada dengan hasil penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Ruqayyah (1011) bahwa

terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan keaktifan mengikuti

kegiatan rohis terhadap prestasi belajar PAI Artinya bahwa

keaktifan belajar juga dapat mempengaruhi hasil belajar PAI

yang dalam hal ini adalah hasil belajar pada materi aqidah akhlak

Berdasarkan temuan d ilapangan bahwa dengan keaktifan

belajar tinggi lebih memberikan hasil yang lebih baik dari pada

peserta didik yang memiliki keaktifan belajar rendah ini bisa

disebabkan karena pada kelompok tersebut kurang memiliki rasa

tanggung jawab pada saat mereka melakukan tugas Apabila

peserta didik tidak memiliki keaktifan belajar yang tinggi

cenderung pada saat mengikuti proses pembelajaran lebih banyak

diam tidak berani mengemukakan pendapat dan tidak aktif dalam

mencari tahu jawaban permasalahan yang sedang dipelajari

139

Penggunaan model pembelajaran yang tepat juga dapat

menentukan hasil belajar PAI Pada keaktifan belajar tinggi dapat

dimungkinkan hasil belajar lebih baik dibandingkan dengan

keaktifan belajar rendah Oleh karena itu pemilihan model

pembelajaran juga harus memperhatikan tingkat keaktifan peserta

didik agar hasil pembelajaran dapat optimal

4 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar

tinggi

Hasil pengolahan dan analisis data pada hipotesis ketiga

dinyatakan bahwa Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar

dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi

lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi

Dilihat dari rerata menunjukkan bahwa kelompok yang diberikan

model pembelajaran TGT dengan keaktifan belajar tinggi lebih

baik hasil belajar PAI dibandingkan dengan model pembelajaran

140

STAD dengan keakfitan belajar tinggi Hal ini bisa disebabkan

karena dengan menggunakan model pembelajaran TGT siswa

menjadi termotivasi seperti yang di terangkan oleh Aunurrahman

(2010 hlm24) rdquoPenggunaan model pembelajaran yang tepat

dapat mendorong tumbuhnya rasa senang siswa terhadap

pelajaran menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dalam

mengerjakan tugas memberikan kemudahan bagi siswa untuk

memahami pelajaran sehingga memungkinkan siswa mencapai

hasil belajar yang lebih baikrdquo

Hasil ini menunjukkan bahwa ketika model pembelajaran

TGT diberikan pada siswa dengan keaktifan belajar tinggi maka

pengaruhnya akan lebih baik dibandingkan dengan yang

diberikan model pembelajaran STAD dengan kekatifan belajar

rendah

Apabila dilihat dari karakteristiknya model pembelajaran

TGT memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk kompetisi

pembelajaran hal itu memungkinkan siswa untuk lebih aktif

dalam pembelajaran Selain itu dukungan keaktifan belajar yang

141

tinggi juga memungkinkan model pembelajaran TGT memiliki

pengaruh lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran

STAD Sebagaimana prinsip dalam pembelajaran bahwa apabila

peserta didik semakin banyak diberikan kesempatan untuk lebih

aktif maka penyerapan materi semakin baik

5 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih

baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar

rendah

Hasil pengolahan dan analisis data pada hipotesis ke empat

diperoleh simpulan bahwa hasil belajar PAI peserta didik yang

belajar dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar

rendah tidak lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar

dengan model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan

belajar rendah Pada model pembelajaran TGT memiliki

peningkatan hasil belajar yang sama bila dibandingkan dengan

model pembelajaran STAD pada kelompok yang memiliki

keaktifan belajar rendah

142

Pada model pembelajaran TGT dan STAD ketika

diterapkan pada siswa yang memiliki keaktifan belajar rendah

peserta didik tidak aktif dalam proses pembelajarannya dan

kurang dapat berinteraksi dengan peserta didik lain dalam

kelompoknya sehingga peserta didik tidak terlibat lebih banyak

dalam proses pembelajaran sehingga memungkinkan hasil belajar

tidak diperoleh maksimal

Sesuai dengan hipotesis kedua bahwa ada interaksi antara

model pembelajaran dengan keaktifan belajar Artinya bahwa

ketika kedua model pembelajaran ini diberikan pada siswa yang

memiliki keaktifan belajar yang rendah maka kemampuannya

akan sama Oleh karenanya pemberian model pembelajaran juga

harus memperhatikan keaktifan peserta didik

E Keterbatasan Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini penulis menghadapi

beberapa keterbatasan yang dapat mempengaruhi kondisi dari

penelitian yang dilakukan Adapun keterbatasan tersebut antara

lain

143

1 Waktu yang tersedia untuk menyelesaikan penelitian ini

relatif pendek padahal kebutuhan sampel sangat besar

2 Dana yang dimiliki peneliti untuk menyeelesaikan

penelitian ini sangat terbatas

3 Keterbatasan dari kedua aspek tersebeut mempengaruhi

banayaknya dukungan petugas lapangan yang membantu

dalam penelitian

144

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Merujuk pada temuan dan hasil pengolahan dan analisis

data serta pembahasan yang telah diuraikan pada bab 4 penulis

dapat menyimpulkan beberapa hasil penelitian sebagai berikut

1 Secara keseluruhan model pembelajaran berpengaruh terhadap

hasil belajar PAI pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24

Kota Serang

2 Terdapat pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI

pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang

3 Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan

keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada peserta didik

kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang

4 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi

145

5 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi tidak lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi

B Implikasi

Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian ini bahwa

peserta yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif

berpengaruh terhadap hasil belajar PAI Dengan demikian

diharapkan agar para guru PAI mempunyai pengalaman

pemahaman dan wawasan dalam memilih model pembelajaran

Karena dengan penguasaan model pembelajaran yang dimiliki

oleh para guru dapat menciptakan pembelajaran PAI yang efektif

menarik dan tidak membosankan bagi peserta didik Untuk itu

model-model pembelajaran PAI perlu kiranya disosialisasikan

dan dilatih kepada para guru-guru yang mengajar PAI tentang

penerapan model pembelajaran yang ada Termasuk model

pembelajaran TGT dan model pembelajaran STAD karena model

pembelajaran ini sesuai dengan temuan penelitian dapat

meningkatkan hasil belajar PAI pada peserta didik

146

Tujuan pembelajaran salah satunya adalah bagaimana

mengefektifkan dan mengaktifkan peserta didik untuk terus mau

belajar bukan karena keterpaksaan Untuk itu guru perlu

menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi

peserta didik terutama dalam pembelajaran PAI Bukan seperti

yang terjadi selama ini dimana peserta didik cenderung pasif dan

tidak terlibat aktif dalam proses pembelajarannya duduk atau

hanya memperhatikan guru dalam menjelaskan materi

pembelajaran

Keaktifan belajar yang dimiliki oleh seorang individu

yang berguna sebagai landasan untuk melakukan bermacam-

macam aktivitas dimana keaktifan belajar yang kemudian

berperan sebagai landasan dalam menguasai materi pada saat

proses pembelajaran Setiap individu memiliki tingkat keaktifan

belajar berbeda-beda Keaktifan belajar tinggi adalah

karakteristik siswa yang sangat berpengaruh terhadap belajar

dalam kelompok mengenai materi-materi yang akan dipelajari

Apabila guru PAI ingin meningkatkan hasil belajar maka

147

sebaiknya peserta didik diberikan kebebasan untuk melakukan

dan menemukan suatu permasalahan dalam belajar

Untuk dapat menciptakan suasana belajar yang menarik

bagi peserta didik guru harus lebih aktif dan kreatif dalam

menerapkan model pembelajaran untuk peserta didik dalam

pembelajaran PAI Dimana diharapkan peserta didik dapat aktif

dalam pembelajaran yang bisa menyenangkan peserta didik

Model pembelajaran kooperatif melibatkan peserta didik secara

langsung untuk mencari permasalahan mempraktekkan dan

mencari solusi sendiri peran guru disini hanya sebagai fasilitator

C Saran-Saran

1 Bagi guru PAI disarankan dapat memilih model pembelajaran

sesuai dengan perkembangan dan karakteristik peserta didik

baik dari sisi perkembangan sosial mental emosional serta

kemampuan motoriknya Hal ini untuk menjadikan

pembelajaran menjadi efektif dan efisien serta agar tujuan

pembelajaran dapat tercapai dengan baik

2 Bagi siswa dalam pembelajaran perlu meningkatkan

keaktifannya dalam proses pembelajaran secara sistematis

148

selain itu semakin banyak terlibat aktif akan memberikan

dampak terhadap hasil belajar yang lebih baik Disarankan

peserta didik untuk dapat mengelola emosionalnya untuk lebih

dapat berinteraksi dengan peserta didik lainnya

3 Bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian dapat

melakukan penelitian ulang atau kajian ilmiah Disarankan

agar memperbanyak sampel penelitian supaya data dapat

dianalisis lebih akurat dan memperlama waktu penelitian serta

meminimalisir keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam

penelitian ini sehingga hasil penelitian menjadi lebih

sempurna

149

DAFTAR PUSTAKA

Anni Catharina Tri Psikologi Belajar Semarang Unnes Press

2004

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik Jakarta Rineka Cipta 2010

BSNP Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan

Menengah Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar SMAMA Jakarta BSNP 2006

Buchari Alma Guru Profesional Menguasai Metode dan

Terampil Mengajar Bandung PT Alfabeta 2009

Darsono Belajar dan Pembelajaran Semarang IKIP Semarang

Press 2001

Djamarah Syaiful Bahri Psikologi Belajar Guru dan Anak

Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan

Teoretis Psikologis PT Rineka Cipta Jakarta 2005

________________ Psikologi Belajar Edisi 2 Jakarta Rineka

Cipta 2008

Eggen Paul amp Kauchak Don Strategi dan Model Pembelajaran

Jakarta PT Indeks 2012

Fraenkel J amp Wallen N How to Design and evaluate research

in education (2nd ed) McGraw-Hill Inc New York

2001

Hamalik Oemar Proses Belajar Mengajar Jakarta Bumi

Aksara 2001

Hendrik Lamba Arung Pengaruh Pembelajaran Kooperatif

Model STAD dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil

150

Belajar Fisika Siswa SMA Jurnal Ilmu Pendidikan

vol 2 no 132006

httpwwwilmupengetahuannetteori-aktivitas-belajar-menurut-

pandangan ilmu-jiwalama-dan-modernhtm (download

pada tanggal 1 April 2017 jam 2100)

Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan

Pendekatan Metode Strategi dan Model-model

Pembelajaran Yogyakarta Multi Presindo 2012

Isjoni Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran

Kelompok Bandung Alfabeta 2007

Ismail Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem

Semarang Rasail Media Group 2008

Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology Developing

Learners Boston Pearson 2011

Joyce Bruce Marsha Weil Models of Teaching United States of

America Allyn and Bacon 2009

Jumrah Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa SMAN 5

Palu Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Model

Kooperatif Tipe STAD Pada Pembelajaran Asam-

Basardquo Jurnal Media Ekstra vol 2 no 2 2006

Lapono Nabisi dkk Belajar Dan Pembelajaran SD Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi Departernen Pendidikan

Nasional 2008

Muhaimin Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan

Pendidikan Agama Islam di Sekolah Bandung PT

Remaja Rosdakarya 2004

Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru

Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000

151

Mulyasa Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran

Kreatif dan Menyenangkan Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2005

Mulyasa Kurikulum Berbasis Kompetensi Bandung Remaja

Rosdakarya Offset 2004

Nurhasan Tes Pengukuran Keolahragaan Bandung FPOK UPI

Bandung 2014

Oemar Hamalik Kurikulum dan Pembelajaran cetVII Jakarta

Bumi Aksara 2007

_____________ Proses Belajar Mengajar Jakarta Bumi

Aksara 2008

Poerwanti Endang dkk Asesmen Pembelajaran SD Direktorat

Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

Nasional Jakarta 2004

Rifarsquoi Ahmad dan Catharina Tri Anni Psikologi Pendidikan

Semarang UNNES Press 2010

Rosdiani Dini Model Pembelajaran Langsung dalam

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Bandung

Alfabeta 2012

Rusman Model-model Pebelajaran Mengembangkan

Profesionalisme Guru Jakarta Raja Grafindo Persada

2012

Sanjaya Wina Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar

Proses Pendidikan Jakarta Kencana 2007

Sarah Nur Azmi Perbandingan Antara Model Pembelajara

Cooperative Learning Tipe STAD dengan

Pembelajaran Konvensional Dalam Rangka

Meningkatkan Hasil Belajar PAI Jakarta Jurusan

152

Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2011

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta

Raja Grafindo Persada 2001

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta

Rajawali Press 2011

Shlomo Sharen Handbook of Cooperative Learning Terj Sigit

Prawoto Yogyakarta Familia 2012

Soemanto Wasty Psikologi Pendidikan Jakarta Rineka Cipta

2003

Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi Proses Pembelajaran Kreatif

dan Inofatif Dalam Kelas Jakarta Prestasi Pustaka

Publisher 2010

Sudjana Metode Statistik Bandung Tarsito 2005

Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif Surakarta Panitia

Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009

Sugiyono Statistika untuk Penelitian Bandung Alfabeta 2010

Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD

Bandung Alfabeta 2013

Suprijono Agus Cooperative Learning Yogyakarta Pustaka

Belajar 2011

Tohirin Psikologi Pembelajaran PendidikanJakarta

Rajagrafindo Persada 2006

Undang-Undang Nomor 20 Sistem Pendidikan Nasional 2003

153

Utomo Dinanjaya Media Pembelajaran Aktif Bandung Nuansa

Cendikia 2013

Verducci Frank M Measurment Concept in Phhysical

Education StLois The CV Mosby Company 1989

Yatim Riyanto Paradigma Pembelajaran Sebagai referensi bagi

Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang

Efektif dan Berkualitas Jakarta Kencana 2009

Zulfiani Tonih F Kinkin S Strategi Pembelajaran Sains

JakartaLembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah

2009

154

LAMPIRAN-LAMPIRAN

155

Lampiran 1 Pelakuan Model Pembelajaran TGT

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

(PerlakuanTreatment Model Pembelajaran TGT)

Sekolah SMP Negeri 24 Kota Serang

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islamamp Budi Pekerti

KelasSemester VIIIGenap

Materi Pokok Iman kepada Allah SWT

Alokasi Waktu 3 x 3 JP (3 Pertemuan)

A Kompetensi Inti

KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur disiplin bertanggung jawab

peduli (toleransi gotong royong) santun percaya diri dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI 3 Memahami pengetahuan (faktual konseptual dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi

seni budaya terkait fenomena amp kejadian tampak mata

KI4 Mencoba mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan

mengurai merangkai memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis membaca menghitung menggambar dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam

sudutpandangteori

B KD dan IPK

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

13 Meyakini bahwa Allah Maha

Mengetahui Maha Waspada

Maha Mendengar dan Maha

Melihat

131 Meyakini bahwa Allah Swt

mengetahuisemua yang ada di langit

dan di bumi

132 Meyakini bahwa Allah menciptakan

alam semesta dengan teliti

133 Meyakini bahwa Allah Maha

Mendengar segala sesuatu baik yang

lahir dan yang batin

134 Meyakini bahwa Allah Maha Melihat

segala sesuatu baik yang lahir dan

yang batin

156

135 Berdoa kepada Allah pada setiap

kesempatan

23 Menunjukkan perilaku percaya

diri tekun teliti dan kerja keras

sebagaiimplementasi makna al-

‟Aliacutem al- Khabiacuter as-Samiacute‟ dan

al-Bashiacuter

231 Menunjukkan perilaku Percaya

diriterhadap semua yang diusahakan

sebagai implementasi makna al-rsquoAliacutem

al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir

232 Menunjukkan perilaku tekun dalam

berusaha sebagai implementasi makna

al-rsquoAliacutem al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-

Bashir

233 Menunjukkan perilaku teliti dalam

mengerjakan tugas sebagai

implementasi makna al-rsquoAliacutem al-

Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir

234 Menunjukkan perilaku kerja keras

dalam mengusahakan apa yang dicita-

citakan sebagaiimplementasi makna

al-‟Aliacutem al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-

Bashir

235 Bersikap dan berperilaku hati-hati

dalam menjalani kehidupan di dunia

sebagaiimplementasi makna al-‟Aliacutem

al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-Bashir

33 Memahami makna al-Asmābdquou

alḤusnā al-‟Alim al-Khabiacuter as-Samiacute‟ dan al-Bashiacuter

331 Menjelaskan pengertian Al alimAl

khobirAs Samidan Al Basir

332 Menunjukkan dalil naqli tentang al-

rsquoAliacutem al- Khabiacuter as-Samiacutersquo dan al-

Bashiacuter

43 Menyajikan contoh perilaku

yang mencerminkan orang yang

meneladani al-Asmābdquoul al-

Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ danal-Bashir

431 Secara berkelompok mencari cerita

atau kejadian nyatatentang al-Asmā lsquou

al-Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al Bashiacuter

432 Mempresentasikan hasil tugas

kelompok tentang cerita atau kejadian

nyatatentang al-Asmā lsquou al-Ḥusnā al-

‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al

Bashiacuterdi depan kelas

C Tujuan Pembelajaran

Setelah proses belajar mengajar dengan model pembelajaran problem base learning

peserta didik dapat

1 Menjelaskan pengertian iman kepada Allah dengan benar

2 Menunjukkan dalil naqli tentang iman kepada Allah dengan tepat

3 Menjelaskan pengertian al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟ dan

al-Bashir dengan benar

4 Menjelaskan makna al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟ dan al-

Bashir dengan tepat

5 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna al-bdquoAlim

157

6 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna al-Khabir

7 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna as-Sami‟

8 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna al-Bashir

Fokus Penguatan Karakter Kereligiusan dan Kemandirian

D Materi Pembelajaran

1 MPertemuan Ke-1

Materi Reguler

Iman kepada Allah

1 Pengertian iman kepada Allah

Apakah iman itu Kata iman berasal dari bahasa Arab yang bermakna

percaya Makna iman dalam pengertian ini adalah percaya dengan sepenuh

hati diucapkan dengan lisan dan diamalkan dalam perbuatan sehari-hari

2 Dalilnaqli iman kepada Allah

Menjadi orang yang beriman bukan persoalan yang ringan atau mudah Sebagai

manusia yang memiliki pertanggungjawaban kepada Allah Swt iman menjadi

sangat penting Allah Swt sendiri yang memerintah-kan kita untuk beriman

sebagaimana firman-Nya

ldquoWahai orang-orang yang beriman tetaplah beriman kepada Allah dan

rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kapada Rasulnya serta

kitab yang Allah turunkan sebelumnya Barang siapa yang kafir kepada

Allah malaikat-malai-kat-Nya kitab-kitab-Nya rasul-rasul-Nya dan hari

kemudian maka sesungguhnya orang itu telah tersesat sejauh-jauhnyardquo(QS

an-Nisarsquo4136)

Keimanan seseorang itu bisa tebal dan bisa tipis bisa bertambah atau

berkurang Salah satu cara untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah Swt

adalah dengan memahami nama-nama-Nya yang baik dan indah Kita sering

mendengar nama-nama indah itu dengan sebutan al-asmau al-husna

3 Hikmah beriman kepada Allah

Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena

158

merasa dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala

larangan-Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti

ini Jadi orang yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara

lain sebagai berikut

a Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan

firman-Nya

rdquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang

beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi

(hari kiamat)rdquo(Surah al-Mu‟min40 51)

b Hatimenjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman

Allah Swt

ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram

dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah

hati menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)

c Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya

tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana

firman Allah Swt berikut ini

ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan

nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan

kesabaranrdquo (QS al-lsquoAsr1031-3)

Materi Pengayaan

Fungsi Beriman Kepada Allah

1 Menambah Keyakinan

Kita tahu bahwa Allah SWT lah yang menciptakan segala sesuatunya dan

membuat kita masih hidup sampai sekarang Jadi kita harus semakin yakin

159

dan bersyukur kepada Allah Swt

2 Menambah Ketaatan Dengan beriman kepada Allah dapat menjadikan acuan untuk taat menjalani

perintah Allah dan menjauhi laranganya sehingga hati kita akan selalu ingat

kepada Allah Swt

3 Menentramkan Hati Dalam surah Ar-Raad ayat 28 dijelaskan bahwa orang-orang beriman selalu

mengingat Allah dan membuat hati mereka tentram karenanya

4 Dapat Menyelamatkan Hidup Manusia di Dunia Maupun Akhirat Dalam Quran Surah Al-Mukminin Allah berfirman Sesungguhnya Kami

menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan

dunia dan pada berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)rdquo

5 Mendatangkan Keuntungan dan Kebahagiaan Hidup Manusia yang beriman kepada Allah hati mereka menjadi tentram hidup

pastinya akan lebih bahagia dan permasalahan menjadi lebih mudah

diselesaikan karena Allah akan membantunya

2 Pertemuan Ke-2

Materi Reguler

Al-Asmaul Husna

1 Pengertian al-Asmaul-Husna

Al-Asmau al-husna adalah nama-nama Allah Swt yang baik Di antara al-

Asmau al-husna tersebut adalah

- al-bdquoAlim (Maha Mengetahui)

- al- Khabir (Mahateliti)

- as-Sami‟(Maha Mendengar) dan

- al-Bashir(Maha Melihat)

2 Contoh perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-asmau al-

husna

Kisah Si Andi Pergi Sekolah

Abdullah bin Dinar berjalan bersama Khalifah Umar bin Khattab dari

Madinah menuju Mekah Di tengah perjalanan bertemulah mereka berdua

dengan anak gembala Khalifah hendak mencoba menguji si gembala itu

(pada suatu hari andi seorang siswa SMP ia hendak berangkat sekolah

ketika dia menyebrang jalan tiba-tiba dia mengalami kecelakaan tertabrak

motor Bagaimana pendapatmu tentang Sikap andi tersebut Dan sikap

160

apakah yang seharusnya dimiliki oleh andi serta apa kaitannya dengan

sifat asmaul husna

Materi Pengayaan

Contoh Perilaku Iman Kepada Allah

Ada banyak sekali contoh perilaku iman kepada Allah yang bisa kita lakukan

dalam kehidupan sehari-hari seperti

1 Mendirikan Sholat

2 Menafkahkan sebagian rezeki

3 Beriman Kepada Kita Allah

4 Menafkan sebagian hartanya baik disaat waktu lapang ataupun sempit

5 Selalu berbuat kebajikan

6 Mampu menahan amarah

7 Mampu memaafkan kesalahan orang lain

8 Melaksanakan perintah Allah dari segi ibadah

9 Berhenti dari perbatan keji dan tidak mengulanginya lagi

10 Mempercayai dengan benar rukum iman

161

3 Pertemuan Ke-3

Materi Reguler

Hikmah Beriman kepada Allah

Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena merasa

dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan-

Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti ini Jadi orang

yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut

a Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan firman-

Nya

ldquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang

beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari

kiamat)rdquo(QSal-Mu‟min40 51)

b Hati menjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman Allah

Swt

ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram

dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati

menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)

c Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya

tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana

firman Allah Swt berikut ini

ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan

nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan

kesabaranrdquo (Surah al-lsquoAsr1031-3)

162

Materi Pengayaan

Bukti Kebenaran Sifat Allah

Kita sebagai umat muslim sudah sepatutnya tahu dan faham akan nama-

nama Allah lsquoAzza wa Jalla yang berjumlah 99 yang terlampir dalam Asma‟ u al-

Husna Dan nama-nama Allah lsquoAzza wa Jallah tersebut bukan hanya sekedar

pengertian atau wacana agama Islam itu sendiri melainkan itu memang

gambaran dari sifat-sifat Allah lsquoAzza wa Jalla yang sangat amat sempurna dan

terbukti kebenarannya sampai-sampai para ulama mengatakan bahwa dengan

Asmarsquo u al-Husna saja tidak cukup untuk menggambarkan Keagungan dan

Kesempurnaan Allah lsquoAzza wa Jalla sebagai pencipta alam semesta ini begitu

pula alam Akhirat yang tidak diragukan lagi keberadaannya kecuali oleh orang-

orang yang tidak berakal

Adapun di sini akan dijelaskan mengenai 5 bukti dari sekian banyak

bukti dari nama Allah lsquoAzza wa Jalla yaitu Al-lsquoAdlu (Maha Adil) Dan bukti-

bukti tersebut juga menguatkan akan kebenaran agama Islam sebagai agama

Rahmatan li al-bdquoAlamin yang dibawa oleh nabi yang bergelar al-Amin Dan 5

bukti tersebut adalah

(Pertama) Adalah dalam hal niat yang merupakan penentu dari arah

amalan-amalan yang kita perbuat karena niat tersebut berfungsi sebagai lentera

atau cahaya yang akan menuntun dan menerangi perjalanan seorang hamba

dalam bertemu Allah lsquoAzza wa Jalla Jika lentera tersebut memancar dengan

terang maka menjadi teranglah perjalanannya dalam bertemu Allah lsquoAzza wa

Jalla Sebaliknya jika cahaya lentera tersebut redup maka menjadi redup

pulalah jalan yang akan dilalui oleh seorang hamba untuk bisa bertemu dengan

Allah Jalla Yang Maha Pencipta dan Maha Mengadakan lagi Maha Pembentuk

Sebagaimana disebutkan dalam hadist Rasulullah saw ldquoSesungguhnya setiap

amalan hanyalah tergantung dengan niat-niatnya dan setiap orang hanya akan

mendapatkan apa yang dia niatkan maka barangsiapa yang hijrahnya kepada

Allah dan RasulNya maka hijrahnya kepada Allah dan RasulNya dan

barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang hendak dia raih atau karena

wanita yang hendak dia nikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia hijrah

kepadanyardquo (HR Bukhary-Muslim dari lsquoUmar bin Khoththob radhiallahu

lsquoanhu)

(Kedua) Adalah dalam hal perbuatan yang tentunya tidak terlepas dari

catatan Allah lsquoAzza wa Jalla lewat dua malaikat-Nya (Rakib ndash lsquoAtid) yang

senantiasa menemani kita di setiap langkah kita apapun dan bagaimanapun

163

bentuknya Lalu dari segi manakah kiranya bukti akan sifat Allah lsquoAzza wa Jalla

yang Maha Adil Coba kita perhatikan dengan seksama firman Allah lsquoAzza wa

Jalla dan hadist Rasulullah berikut ini ldquoBarang siapa berbuat kebaikan

mendapat sepuluh kali lipat amalnya Dan barang siapa berbuat kejahatan

dibalas seimbang dengan kejahatannya Mereka sedikit pun tidak dirugikan

(dizalimi) (al-An‟am 160)

(Ketiga) Adalah dalam hal keutamaan kaum hawa dalam berbakti

kepada suaminya yang merupakan kewajiban sebagai seorang istri sebagaimana

sabda Rasulullah saw ldquoperkara yang pertama kali ditanyakan kepada seorang

wanita pada hari kiamat nanti adalah mengenai sholat lima waktu dan

ketaatannya terhadap suamirdquo (HRIbnu Hibbab dari Abu Hurairah)

Jadi berikut adalah bentuk keadilan Allah terhadap kaum wanita yang

mungkin tidak dapat melakukan sebagian pekerjaan mulia yang dapat dikerjakan

oleh kaum lelaki tetapi dengan wujud keadilah Allah Yang Maha Adil kaum

wanita memiliki porsi pahala yang sama besarnya dengan kaum lelaki meskipun

dengan amalan-amalan yang berbeda seperti amalan-amalan yang telah

Rasulullah saw wasiatkan kepada putrinya Fathimah az-Zahra dan seluruh kaum

wanita diwaktu itu dan sesudahnya Bukti lain adalah ketika para mujahid

berjihad melawan musuh dan gugur maka dia mati syahid Begitu pula dengan

perempuan yang berjihad melahirkan anaknya yang rasanya seperti antara hidup

dan mati kemudian dia meninggal seketika itu atau setelah ia melahirkan makan

dia bisa dikatakan mati syahid tanpa harus terjun ke medan perang Wallahu

Arsquolam

(Keempat) Adalah dalam hal warisan yang memberikan porsi lebih

banyak kepada lelaki daripada perempuan yaitu bagian laki-laki dua kali bagian

perempuan sebagaiman firman Allah SWT ldquoAllah mensyari‟atkan bagimu

tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu yaitu bahagian seorang anak

lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuahelliprdquo(an-Nisa‟ 11)

Bukti akan kebenaran sifat Allah SWT Yang Maha Adil di sini adalah

bahwasanya Allah SWT melebihkan bagian lelaki atas wanita dalam hal

warisan karena kenyataannya lelakilah yang oleh syarirsquoat dibebankan tanggung

jawab untuk memberi nafkah keluarga dan membebaskan perempuan dari

kewajiban tersebut meskipun perempuan boleh saja ikut mencari nafkah Para

laki-laki juga diwajibkan oleh ajaran Islam untuk mengeluarkan mas kawin

untuk diberikan kepada istrinya sebagai cerminan cinta kasih sayangnya ketika

keduanya menikah sedangkan perempuan tidak dibebani apa-apa

(Kelima) Selanjutnya adalah mengenai keutamaan bulan Ramadhan

Bulan dimana Al-Qur`an diturunkan bulan yang penuh berkah dengan pelipat

gandaan pahala sebuah amalan bulan yang penuh pengampunan Bulan dimana

pintu surga dibuka lebar-lebar dan pintu neraka ditutup rapat-rapat dan bulan di

mana para syaitan dibelenggu dari menggoda manusia Sebagaimana sabda

Rasulullah saw ldquoJika Bulan Ramadhan telah tiba maka (pintu) surga dibuka

lebar-lebar (pintu) neraka ditutup rapat-rapat dan para syetan

dibelenggurdquo(HR Muslim )

164

Dan bukti yang menunjukkan Allah Maha Adil di sini adalah mengenai

pelipat gandaan pahala sebuah amalan terutama pada malam Lailatul Qadar

yaitu satu malam kemuliaan yang lebih baik daripada seribu bulan sebagaimana

yang terlampira dalam al-Qurrsquoan ldquo Sesungguhnya kami Telah menurunkannya

(Al Quran) pada malam kemuliaan Dan tahukah kamu apakah malam

kemuliaan itu Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan Pada malam

itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk

mengatur segala urusanMalam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar

(al-Qadr 1-5)

E Metode Pembelajaran

Pendekatan Pembelajaran Saintifik

Model Team Games Tournament (TGT)

Metode diskusi kelompok

F Media dan Bahan

1 Media

a Presentasi Power Point

b Video pembelajaranFilm tentang kejadian bencana alam

c LaptopKomputer

d LCD Projector

e WhiteboardBlackboard

f Guntingcutter

2 Bahan

a PensilSpidol

b Kertas

c CDFlash Disk

d Bahan-bahan lainnya

G Sumber Belajar

1 Al-Qurrsquoan dan Terjemahnya Departemen Agama RI Tahun 2006

2 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Siswa) Jakarta Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)

3 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Guru) Jakarta Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)

4 Choeroni dkk 2013 Pendidikan Islam dan Budi Pekerti SMP kelas

VIIISemarang ESIS Erlangga

165

5 Tim MGMP PAI SMP Kota Serang 2016 Modul Pembelajaran PAI amp Budi

Pekerti Kelas VII

H Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke-1

Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

Siswa memulai belajar dengan duduk rapih sesuai dengan tempat duduk masing-masing

Siswa berdoa dengan bersama-sama sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan YME dilanjutkan dengan memberikan salam dipimpin oleh ketua kelassalah

satu siswa

Guru mengecek keadaankondisi kesehatan seluruh siswa (mengkondisikan

siswa dan salam pembuka)

Guru mengabsensi siswa dan siswa mengangkat tangan (presensi)

Guru menjelaskan dan menyampaikan materi yang akan diajarkan secara singkat dan memberikan motivasi

Siswa secara bersama-sama membaca ayat-ayat Alquran pilihan terutama

terkait dengan materi pembelajaran (an-Nisa 136 al-Arsquoraf 180 al-Anrsquoam

59 at-Taubah 16 al-Baqarah 258 dan al-hujurat 18) dipimpin oleh salah

seorang siswa

Guru menginformasikan kompetensi yang akan dicapai yaitu kompetensi

tentang beriman kepada Asmaul Husna dan menunjukkan hikmahnya dalam

kehidupan sehari-hari yaitu agar kita semua siswa mampu mendeskripsikan

Asmaul Husna (apersepsi)

Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan

dilakukan yaitu konsep tentang Asmaul Husna (apersepsi)

Guru menyampaikan lingkup penilaian yang meliputi penilaian sikap

penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan

Kegiatan Inti(90 menit)

SintaksTahapan Model TGT Uraian Kegiatan

1 Menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa

1 Guru menyampaikan semua tujuan

pembelajaran secara umum yang ingin

dicapai siswa dan memotivasi siswa dalam

belajar

2 Siswa bersama-sama mengamati gambar-

gambar tentang contoh-contoh nyata dalam

kehidupan sehari-hari di buku Pendidikan

Agama Islam dan Budi Pekerti SMPMTs

Kelas VIII (Buku Siswa) halaman 1-11 dan

buku-buku lain yang relevan atau melalui

videofilm tentang berbagai kejadian

tentang penerapan beriman kepada Allah

swt

3 Siswa menyimak uraian singkat dari guru

tentang berbagai kisah tentang penerapan

166

beriman Asmaul Husna sebagai bagian

dari ciri-ciri orang yang beriman kepada

Allah SWT (Mengamati)

2 Menyajikan materi

pembelajaran

1 Membaca informasi tentang konsep

beriman Asmaul Husna sebagai bagian

dari ciri-ciri orang yang beriman kepada

Allah SWT

2 Menyimpulkan hasil membaca tentang

konsep beriman Asmaul Husna sebagai

bagian dari ciri-ciri orang yang beriman

kepada Allah SWT (Mengamati)

Menanya

1 Siswa menuliskan pertanyaan-pertanyaan

terkait dengan pengertian beriman kepada

Allah makna Asmaul Husna dalil naqli

dan aqlinya serta perilaku yang

mencerminkan Asmaul Husna

2 Siswa difasilitasi oleh guru mengajukan

pertanyaan yang telah ditulis

3 Berdiskusi dengan teman mengenai materi

yang telah dipelajari

Mengeksplorasi

1 Siswa lain mencari jawaban atas

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh

siswa lain dengan membaca Buku Siswa

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

SMPMTs Kelas VIII dan buku-buku

referensi lain yang mengkaji masalah

beriman kepada Hari Akhir

2 Siswa mencatat informasi-informasi yang

relevan dengan pertanyaan-pertanyaan

yang didapat dari sumber-sumber yang

dibaca

Mengasosiasi

1 Siswa merumuskan jawaban atas

pertanyaan-pertanyaan yang didapat

masing-masing berdasarkan informasi-

informasi yang diperoleh dari sumber-

sumber yang dibaca

2 Siswa menuliskan jawaban atas

pertanyaan-pertanyaan tersebut pada kertas

plano atau kertas folio

167

3 Pembentukan kelompok 1 Guru menginstruksikan peserta didik untuk

membentuk kelompok dengan anggota

masing-masing kelompok antara 4-6

orang

2 Guru menyiapkan soal-soal yang terkait

dengan materi pembelajaran beriman

kepada Asmaul Husna yang telah ditulis

pada kertas-kertas kecil dan telah digulung

dan ditempatkan pada meja kompetisi

4 Turnamen Mengkomunikasi

1 Siswa perwakilan kelompok maju

mengambil soal yang tersedia di meja

kompetisi kemudian membawa pada

kelompoknya untuk mendiskusikan

jawaban dari pertanyaan yang

diperolehnya

2 Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk

menjawab soal yang diperoleh setelah

mendapat kesepakatan jawaban perwakilan

siswa tersebut menulis jawabannya di

papan tulis dan mengambil soal kembali di

meja kompetisi

3 Setelah semua soal yang berada di meja

kompetisi habis siswa kembali duduk

masing-masing kelompok dan guru

mengoreksi hasil jawaban masing-masing

kelompok

5 Perhargaan kelompok 1 Guru memberikan penghargaan tiap

kelompok yang memenangkan turnamen

dengan sportif

2 Siswa Mendengarkan guru saat

mengumumkan peringkat kelompok dalam

turnamen

Kegiatan Penutup (15 menit)

1 Guru bersama-sama para siswa merumuskan simpulan tentang pengertian

beriman kepada Allah makna Asmaul Husna dalil naqli dan aqlinya serta

perilaku yang mencerminkan Asmaul Husna

2 Guru melakukan refleksi atas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dan

memberi umpan balik serta motivasi agar siswa mengamalkan ajaran kitab suci

Alquran sebagai cerminan beriman kepada Allah swt

3 Guru melakukan penilaian dengan tes lisan dan pemberian penugasan

4 Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk remedi pengayaan

layanan konseling dan memberi tugas (pekerjaan rumahPR) kepada siswa

5 Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya serta

kegiatan pembelajarannya

6 Guru bersama-sama para siswa menutup pembelajaran dengan berdoa lalu

mengucapkan salam penutup

168

Pertemuan Ke-2

Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

1 Guru membuka pembelajaran dengan salam dan mengajak berdoa bersama

dipimpin oleh seorang siswa dengan penuh khidmat

2 Guru mengecek kesiapan siswa dan mengondisikan suasana pembelajaran yang

menyenangkan dengan kuis singkat tentang fenomena keislaman

3 Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya

yaitu konsep Asmaul Husna dengan cara menunjuk beberapa siswa untuk

menjelaskan bagian-bagian penting tentang konsep beriman kepada Allah swt

4 Siswa secara bersama-sama membaca ayat-ayat Alquran pilihan terutama

terkait dengan materi pembelajaran dipimpin oleh salah seorang siswa

5 Guru menyampaikan garis-garis besar materi dan kegiatan pembelajaran yang

akan dilakukan

6 Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang digunakan dalam

pembelajaran yaitu penilaian sikap dengan observasi (dalam bentuk jurnal) dan

penilaian diri dan penilaian pengetahuan dengan tes tertulis

Kegiatan Inti (90 menit)

SintaksTahapan Model TGT Uraian Kegiatan

1 Menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa

1 Guru menyampaikan semua tujuan

pembelajaran secara umum yang ingin

dicapai siswa dan memotivasi siswa dalam

belajar

2 Guru memberikan motivasi kepada peserta

didik tentang keterkaitan materi dengan

kehidupan sehari-hari (Mengamati)

2 Menyajikan materi

pembelajaran

1 Siswa bersama-sama menyaksikan

tayangan gambarvideo yang berisi tentang

contoh perilaku yang mencerminkan

Asmaul Husna

2 Siswa menyimak uraian singkat dari guru

tentang gambarvideo yang berisi tentang

contoh perilaku yang mencerminkan

Asmaul Husna (Mengamati)

Menanya

1 Siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan

terkait dengan contoh perilaku yang

mencerminkan Asmaul Husna

2 Siswa diperbolehkan untuk mengajukan

pertanyaan lain yang terkait dengan dalil-

dalil naqli lainnya berhubungan dengan

contoh perilaku yang mencerminkan

Asmaul Husna

169

Mengeksplorasi

1 Siswa mengumpulkan informasi gambaran

tentang contoh perilaku yang

mencerminkan Asmaul Husna berdasarkan

dalil naqlinya dengan pembagian sebagai

berikut

1) Kelompok 1 Al-bdquoAlim

2) Kelompok 2 amp 5 Al-Khabir

3) Kelompok 3 amp 6 As-Sami‟

4) Kelompok 4 Al-Bashir

2 Siswa mencari informasi melalui Buku

Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi

Pekerti SMPMTs Kelas VIII dan buku-

buku referensi lain yang mengkaji masalah

Asmaul Husna

3 Siswa membuat catatan-catatan yang berisi

informasi yang relevan

Mengasosiasi

1 Siswa membuat cerita atau kejadian nyata

tentang al-Asmā lsquou al-Ḥusnā al-‟Aliacutem al-

Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al Bashiacuterdengan

memperhatikan informasi yang telah

diperolehnya

2 Siswa menyelesaikan paparan yang berisi

gambaran Asmaul Husna berdasarkan dalil

naqlinya dalambentuk paparan powerpoint

3 Pembentukan kelompok 1 Guru menginstruksikan peserta didik untuk

membentuk kelompok dengan anggota

masing-masing kelompok antara 4-6

orang

3 Guru menyiapkan soal-soal yang terkait

dengan materi pembelajaran Asmaul

Husna yang telah ditulis pada kertas-kertas

kecil dan telah digulung dan ditempatkan

pada meja kompetisi

4 Turnamen Mengkomunikasi

1 Siswa perwakilan kelompok maju

mengambil soal yang tersedia di meja

kompetisi kemudian membawa pada

kelompoknya untuk mendiskusikan

jawaban dari pertanyaan yang

diperolehnya

2 Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk

menjawab soal yang diperoleh setelah

mendapat kesepakatan jawaban perwakilan

170

siswa tersebut menulis jawabannya di

papan tulis dan mengambil soal kembali di

meja kompetisi

3 Setelah semua soal yang berada di meja

kompetisi habis siswa kembali duduk

masing-masing kelompok dan guru

mengoreksi hasil jawaban masing-masing

kelompok

5 Perhargaan kelompok 1 Guru memberikan penghargaan tiap

kelompok yang memenangkan turnamen

dengan sportif

2 Siswa Mendengarkan guru saat

mengumumkan peringkat kelompok dalam

turnamen

Kegiatan Penutup (15 menit)

1 Guru memfasilitasi siswa merumuskan beberapa simpulan mengenai hakikat

beriman kepada Allah swt dan Asmaul Husna beserta hikmah-hikmahnya

2 Guru melakukan refleksi atas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dan

memberi umpan balik serta motivasi agar siswa selalu berperilaku baik yang

mencerminkan Asmaul Husna

3 Guru melakukan penilaian dengan memberikan lembar kerja berupa tes tertulis

dalam bentuk pilihan essay (uraian) dan siswa secara mandiri mengerjakannya

4 Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk remedi pengayaan

layanan konseling dan memberi tugas (PR) kepada siswa

5 Guru memberitahukan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada

pertemuan berikutnya yaitu dengan diskusi kelompok dan praktik membaca

Alquran

6 Guru bersama-sama para siswa menutup pembelajaran dengan berdoa lalu

mengucapkan salam penutup

I Penilaian

1 Teknik Penilaian

a Sikap spiritual

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Observasi Jurnal Lampiran

4

Saat

Pembelajaran

Berlangsung

Penilaian

untuk

pencapaian

pembelajaran

(assessment

for and of

learning)

2 Penilaian Lembar Lampiran Saat Penilaian

171

Diri Penilaian

Diri

5 Pembelajaran

usai

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

3 Penilaian

antarteman

Lembar

Penilaian

antarteman

Lampiran

6

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

b Sikap Sosial

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Observasi Jurnal Lampiran

4

Saat

Pembelajaran

Berlangsung

Penilaian

untuk

pencapaian

pembelajaran

(assessment

for and of

learning)

2 Penilaian

Diri

Lembar

Penilaian

Diri

Lampiran

5

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

3 Penilaian

antartema

n

Lembar

Penilaian

antartem

an

Lampiran

6

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

c Pengetahuan

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Lisan Pertanyaan

(lisan)

dengan

jawaban

terbuka

Lampiran

7

Saat

Pembelajaran

Berlangsung

Penilaian

untuk

pembelajara

n

(assessment

for

learning)

2 Penugas

an

Tugas

tertulis

Lampiran

8

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

untuk dan

sebagai

pembelajara

172

n

(assessment

for and as

learning)

3 Tertulis Soal-soal

esei

Lampiran

9

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

pencapaian

pembelajara

n

(assessment

of learning)

4 Portofol

io

Sampel

pekerjaan

terbaik hasil

dari

penugasan

atau tes

tertulis

Saat

Pembelajaran

usai

Data untuk

penulisan

deskripsi

pencapaian

pengetahua

n

(assessment

of learning)

d Keterampilan

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Produk Soal

keterampilan

produk

Lampiran

10

Saat

Pembelajara

n

Berlangsun

gatau

setelah usai

Penilaian

untuk

sebagai

danatau

pencapaian

pembelajaran

(assessment

for as and of

learning)

2 Portofol

io

Sampel

produk

terbaik hasil

dari tugas

atau proyek

Saat

Pembelajara

n usai

Penilaian

untuk dan

sebagai data

untuk

penulisan

deskripsi

pencapaian

keterampilan

2 Pembelajaran Remedial

Pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk (1) pembelajaran ulang (2)

bimbingan perorangan (3) belajar kelompok DAN (4) pemanfaatan tutor

sebaya bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis

penilaian

173

3 Pembelajaran Pengayaan

Berdasarkan hasil analisis penilaian siswa yang sudah mencapai ketuntasan

belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan danatau

pendalaman materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan

soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi meringkas buku-buku referensi

dan mewawancarai narasumber

Saran-saran

Mengetahui

Kepala SMP Plus Nurul Marsquoarif

Gousul Alam

NIP

Kota Serang April 2017

Guru Mata Pelajaran

PAI dan Budi Pekerti

Tolaah S PdI

NIP

174

Perlakuan Model Pembelajaran STAD

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(PerlakuanTreatment

Model Pembelajaran STAD)

Sekolah SMP Negeri 24 Kota Serang

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islamamp Budi Pekerti

KelasSemester VIIIGenap

Materi Pokok Iman kepada Allah SWT

Alokasi Waktu 3 x 3 JP (3 Pertemuan)

A Kompetensi Inti

KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur disiplin bertanggung jawab

peduli (toleransi gotong royong) santun percaya diri dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI 3 Memahami pengetahuan (faktual konseptual dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi

seni budaya terkait fenomena amp kejadian tampak mata

KI4 Mencoba mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan

mengurai merangkai memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis membaca menghitung menggambar dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam

sudutpandangteori

B KD dan IPK

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

13 Meyakini bahwa Allah Maha

Mengetahui Maha Waspada

Maha Mendengar dan Maha

Melihat

131 Meyakini bahwa Allah Swt

mengetahuisemua yang ada di langit

dan di bumi

132 Meyakini bahwa Allah menciptakan

alam semesta dengan teliti

133 Meyakini bahwa Allah Maha

Mendengar segala sesuatu baik yang

lahir dan yang batin

134 Meyakini bahwa Allah Maha Melihat

segala sesuatu baik yang lahir dan

yang batin

135 Berdoa kepada Allah pada setiap

175

kesempatan

23 Menunjukkan perilaku percaya

diri tekun teliti dan kerja keras

sebagaiimplementasi makna al-

‟Aliacutem al- Khabiacuter as-Samiacute‟ dan

al-Bashiacuter

231 Menunjukkan perilaku Percaya

diriterhadap semua yang diusahakan

sebagai implementasi makna al-rsquoAliacutem

al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir

232 Menunjukkan perilaku tekun dalam

berusaha sebagai implementasi makna

al-rsquoAliacutem al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-

Bashir

233 Menunjukkan perilaku teliti dalam

mengerjakan tugas sebagai

implementasi makna al-rsquoAliacutem al-

Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir

234 Menunjukkan perilaku kerja keras

dalam mengusahakan apa yang dicita-

citakan sebagaiimplementasi makna

al-‟Aliacutem al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-

Bashir

235 Bersikap dan berperilaku hati-hati

dalam menjalani kehidupan di dunia

sebagaiimplementasi makna al-‟Aliacutem

al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-Bashir

33 Memahami makna al-Asmābdquou

alḤusnā al-‟Alim al-Khabiacuter as-Samiacute‟ dan al-Bashiacuter

331 Menjelaskan pengertian Al alimAl

khobirAs Samidan Al Basir

332 Menunjukkan dalil naqli tentang al-

rsquoAliacutem al- Khabiacuter as-Samiacutersquo dan al-

Bashiacuter

43 Menyajikan contoh perilaku

yang mencerminkan orang yang

meneladani al-Asmābdquoul al-

Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ danal-Bashir

431 Secara berkelompok mencari cerita

atau kejadian nyatatentang al-Asmā lsquou

al-Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al Bashiacuter

432 Mempresentasikan hasil tugas

kelompok tentang cerita atau kejadian

nyatatentang al-Asmā lsquou al-Ḥusnā al-

‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al

Bashiacuterdi depan kelas

C Tujuan Pembelajaran

Setelah proses belajar mengajar dengan model pembelajaran problem base learning

peserta didik dapat

9 Menjelaskan pengertian iman kepada Allah dengan benar

10 Menunjukkan dalil naqli tentang iman kepada Allah dengan tepat

11 Menjelaskan pengertian al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟

dan al-Bashir dengan benar

12 Menjelaskan makna al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟ dan

al-Bashir dengan tepat

13 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna al-bdquoAlim

14 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

176

Husna al-Khabir

15 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna as-Sami‟

16 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna al-Bashir

Fokus Penguatan Karakter Kereligiusan dan Kemandirian

D Materi Pembelajaran

4 MPertemuan Ke-1

Materi Reguler

Iman kepada Allah

4 Pengertian iman kepada Allah

Apakah iman itu Kata iman berasal dari bahasa Arab yang bermakna

percaya Makna iman dalam pengertian ini adalah percaya dengan sepenuh

hati diucapkan dengan lisan dan diamalkan dalam perbuatan sehari-hari

5 Dalilnaqli iman kepada Allah

Menjadi orang yang beriman bukan persoalan yang ringan atau mudah Sebagai

manusia yang memiliki pertanggungjawaban kepada Allah Swt iman menjadi

sangat penting Allah Swt sendiri yang memerintah-kan kita untuk beriman

sebagaimana firman-Nya

ldquoWahai orang-orang yang beriman tetaplah beriman kepada Allah dan

rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kapada Rasulnya serta

kitab yang Allah turunkan sebelumnya Barang siapa yang kafir kepada

Allah malaikat-malai-kat-Nya kitab-kitab-Nya rasul-rasul-Nya dan hari

kemudian maka sesungguhnya orang itu telah tersesat sejauh-jauhnyardquo(QS

an-Nisarsquo4136)

Keimanan seseorang itu bisa tebal dan bisa tipis bisa bertambah atau

berkurang Salah satu cara untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah Swt

adalah dengan memahami nama-nama-Nya yang baik dan indah Kita sering

mendengar nama-nama indah itu dengan sebutan al-asmau al-husna

6 Hikmah beriman kepada Allah

Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena

merasa dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala

177

larangan-Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti

ini Jadi orang yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara

lain sebagai berikut

d Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan

firman-Nya

rdquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang

beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi

(hari kiamat)rdquo(Surah al-Mu‟min40 51)

e Hatimenjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman

Allah Swt

ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram

dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah

hati menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)

f Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya

tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana

firman Allah Swt berikut ini

ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan

nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan

kesabaranrdquo (QS al-lsquoAsr1031-3)

Materi Pengayaan

Fungsi Beriman Kepada Allah

6 Menambah Keyakinan

Kita tahu bahwa Allah SWT lah yang menciptakan segala sesuatunya dan

membuat kita masih hidup sampai sekarang Jadi kita harus semakin yakin

dan bersyukur kepada Allah Swt

178

7 Menambah Ketaatan Dengan beriman kepada Allah dapat menjadikan acuan untuk taat menjalani

perintah Allah dan menjauhi laranganya sehingga hati kita akan selalu ingat

kepada Allah Swt

8 Menentramkan Hati Dalam surah Ar-Raad ayat 28 dijelaskan bahwa orang-orang beriman selalu

mengingat Allah dan membuat hati mereka tentram karenanya

9 Dapat Menyelamatkan Hidup Manusia di Dunia Maupun Akhirat Dalam Quran Surah Al-Mukminin Allah berfirman Sesungguhnya Kami

menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan

dunia dan pada berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)rdquo

10 Mendatangkan Keuntungan dan Kebahagiaan Hidup Manusia yang beriman kepada Allah hati mereka menjadi tentram hidup

pastinya akan lebih bahagia dan permasalahan menjadi lebih mudah

diselesaikan karena Allah akan membantunya

5 Pertemuan Ke-2

Materi Reguler

Al-Asmaul Husna

3 Pengertian al-Asmaul-Husna

Al-Asmau al-husna adalah nama-nama Allah Swt yang baik Di antara al-

Asmau al-husna tersebut adalah

- al-bdquoAlim (Maha Mengetahui)

- al- Khabir (Mahateliti)

- as-Sami‟(Maha Mendengar) dan

- al-Bashir(Maha Melihat)

4 Contoh perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-asmau al-

husna

Kisah Si Andi Pergi Sekolah

Abdullah bin Dinar berjalan bersama Khalifah Umar bin Khattab dari

Madinah menuju Mekah Di tengah perjalanan bertemulah mereka berdua

dengan anak gembala Khalifah hendak mencoba menguji si gembala itu

(pada suatu hari andi seorang siswa SMP ia hendak berangkat sekolah

ketika dia menyebrang jalan tiba-tiba dia mengalami kecelakaan tertabrak

motor Bagaimana pendapatmu tentang Sikap andi tersebut Dan sikap

apakah yang seharusnya dimiliki oleh andi serta apa kaitannya dengan

sifat asmaul husna

179

Materi Pengayaan

Contoh Perilaku Iman Kepada Allah

Ada banyak sekali contoh perilaku iman kepada Allah yang bisa kita lakukan

dalam kehidupan sehari-hari seperti

11 Mendirikan Sholat

12 Menafkahkan sebagian rezeki

13 Beriman Kepada Kita Allah

14 Menafkan sebagian hartanya baik disaat waktu lapang ataupun sempit

15 Selalu berbuat kebajikan

16 Mampu menahan amarah

17 Mampu memaafkan kesalahan orang lain

18 Melaksanakan perintah Allah dari segi ibadah

19 Berhenti dari perbatan keji dan tidak mengulanginya lagi

20 Mempercayai dengan benar rukum iman

180

6 Pertemuan Ke-3

Materi Reguler

Hikmah Beriman kepada Allah

Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena merasa

dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan-

Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti ini Jadi orang

yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut

d Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan firman-

Nya

ldquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang

beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari

kiamat)rdquo(QSal-Mu‟min40 51)

e Hati menjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman Allah

Swt

ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram

dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati

menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)

f Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya

tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana

firman Allah Swt berikut ini

ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan

nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan

kesabaranrdquo (Surah al-lsquoAsr1031-3)

Materi Pengayaan

181

Bukti Kebenaran Sifat Allah

Kita sebagai umat muslim sudah sepatutnya tahu dan faham akan nama-

nama Allah lsquoAzza wa Jalla yang berjumlah 99 yang terlampir dalam Asma‟ u al-

Husna Dan nama-nama Allah lsquoAzza wa Jallah tersebut bukan hanya sekedar

pengertian atau wacana agama Islam itu sendiri melainkan itu memang

gambaran dari sifat-sifat Allah lsquoAzza wa Jalla yang sangat amat sempurna dan

terbukti kebenarannya sampai-sampai para ulama mengatakan bahwa dengan

Asmarsquo u al-Husna saja tidak cukup untuk menggambarkan Keagungan dan

Kesempurnaan Allah lsquoAzza wa Jalla sebagai pencipta alam semesta ini begitu

pula alam Akhirat yang tidak diragukan lagi keberadaannya kecuali oleh orang-

orang yang tidak berakal

Adapun di sini akan dijelaskan mengenai 5 bukti dari sekian banyak

bukti dari nama Allah lsquoAzza wa Jalla yaitu Al-lsquoAdlu (Maha Adil) Dan bukti-

bukti tersebut juga menguatkan akan kebenaran agama Islam sebagai agama

Rahmatan li al-bdquoAlamin yang dibawa oleh nabi yang bergelar al-Amin Dan 5

bukti tersebut adalah

(Pertama) Adalah dalam hal niat yang merupakan penentu dari arah

amalan-amalan yang kita perbuat karena niat tersebut berfungsi sebagai lentera

atau cahaya yang akan menuntun dan menerangi perjalanan seorang hamba

dalam bertemu Allah lsquoAzza wa Jalla Jika lentera tersebut memancar dengan

terang maka menjadi teranglah perjalanannya dalam bertemu Allah lsquoAzza wa

Jalla Sebaliknya jika cahaya lentera tersebut redup maka menjadi redup

pulalah jalan yang akan dilalui oleh seorang hamba untuk bisa bertemu dengan

Allah Jalla Yang Maha Pencipta dan Maha Mengadakan lagi Maha Pembentuk

Sebagaimana disebutkan dalam hadist Rasulullah saw ldquoSesungguhnya setiap

amalan hanyalah tergantung dengan niat-niatnya dan setiap orang hanya akan

mendapatkan apa yang dia niatkan maka barangsiapa yang hijrahnya kepada

Allah dan RasulNya maka hijrahnya kepada Allah dan RasulNya dan

barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang hendak dia raih atau karena

wanita yang hendak dia nikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia hijrah

kepadanyardquo (HR Bukhary-Muslim dari lsquoUmar bin Khoththob radhiallahu

lsquoanhu)

(Kedua) Adalah dalam hal perbuatan yang tentunya tidak terlepas dari

catatan Allah lsquoAzza wa Jalla lewat dua malaikat-Nya (Rakib ndash lsquoAtid) yang

senantiasa menemani kita di setiap langkah kita apapun dan bagaimanapun

bentuknya Lalu dari segi manakah kiranya bukti akan sifat Allah lsquoAzza wa Jalla

yang Maha Adil Coba kita perhatikan dengan seksama firman Allah lsquoAzza wa

Jalla dan hadist Rasulullah berikut ini ldquoBarang siapa berbuat kebaikan

mendapat sepuluh kali lipat amalnya Dan barang siapa berbuat kejahatan

dibalas seimbang dengan kejahatannya Mereka sedikit pun tidak dirugikan

182

(dizalimi) (al-An‟am 160)

(Ketiga) Adalah dalam hal keutamaan kaum hawa dalam berbakti

kepada suaminya yang merupakan kewajiban sebagai seorang istri sebagaimana

sabda Rasulullah saw ldquoperkara yang pertama kali ditanyakan kepada seorang

wanita pada hari kiamat nanti adalah mengenai sholat lima waktu dan

ketaatannya terhadap suamirdquo (HRIbnu Hibbab dari Abu Hurairah)

Jadi berikut adalah bentuk keadilan Allah terhadap kaum wanita yang

mungkin tidak dapat melakukan sebagian pekerjaan mulia yang dapat dikerjakan

oleh kaum lelaki tetapi dengan wujud keadilah Allah Yang Maha Adil kaum

wanita memiliki porsi pahala yang sama besarnya dengan kaum lelaki meskipun

dengan amalan-amalan yang berbeda seperti amalan-amalan yang telah

Rasulullah saw wasiatkan kepada putrinya Fathimah az-Zahra dan seluruh kaum

wanita diwaktu itu dan sesudahnya Bukti lain adalah ketika para mujahid

berjihad melawan musuh dan gugur maka dia mati syahid Begitu pula dengan

perempuan yang berjihad melahirkan anaknya yang rasanya seperti antara hidup

dan mati kemudian dia meninggal seketika itu atau setelah ia melahirkan makan

dia bisa dikatakan mati syahid tanpa harus terjun ke medan perang Wallahu

Arsquolam

(Keempat) Adalah dalam hal warisan yang memberikan porsi lebih

banyak kepada lelaki daripada perempuan yaitu bagian laki-laki dua kali bagian

perempuan sebagaiman firman Allah SWT ldquoAllah mensyari‟atkan bagimu

tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu yaitu bahagian seorang anak

lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuahelliprdquo(an-Nisa‟ 11)

Bukti akan kebenaran sifat Allah SWT Yang Maha Adil di sini adalah

bahwasanya Allah SWT melebihkan bagian lelaki atas wanita dalam hal

warisan karena kenyataannya lelakilah yang oleh syarirsquoat dibebankan tanggung

jawab untuk memberi nafkah keluarga dan membebaskan perempuan dari

kewajiban tersebut meskipun perempuan boleh saja ikut mencari nafkah Para

laki-laki juga diwajibkan oleh ajaran Islam untuk mengeluarkan mas kawin

untuk diberikan kepada istrinya sebagai cerminan cinta kasih sayangnya ketika

keduanya menikah sedangkan perempuan tidak dibebani apa-apa

(Kelima) Selanjutnya adalah mengenai keutamaan bulan Ramadhan

Bulan dimana Al-Qur`an diturunkan bulan yang penuh berkah dengan pelipat

gandaan pahala sebuah amalan bulan yang penuh pengampunan Bulan dimana

pintu surga dibuka lebar-lebar dan pintu neraka ditutup rapat-rapat dan bulan di

mana para syaitan dibelenggu dari menggoda manusia Sebagaimana sabda

Rasulullah saw ldquoJika Bulan Ramadhan telah tiba maka (pintu) surga dibuka

lebar-lebar (pintu) neraka ditutup rapat-rapat dan para syetan

dibelenggurdquo(HR Muslim )

Dan bukti yang menunjukkan Allah Maha Adil di sini adalah mengenai

pelipat gandaan pahala sebuah amalan terutama pada malam Lailatul Qadar

yaitu satu malam kemuliaan yang lebih baik daripada seribu bulan sebagaimana

yang terlampira dalam al-Qurrsquoan ldquo Sesungguhnya kami Telah menurunkannya

(Al Quran) pada malam kemuliaan Dan tahukah kamu apakah malam

183

kemuliaan itu Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan Pada malam

itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk

mengatur segala urusanMalam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar

(al-Qadr 1-5)

E Metode Pembelajaran

Pendekatan Pembelajaran Saintifik

Model Team Games Tournament (TGT)

Metode diskusi kelompok

F Media dan Bahan

3 Media

g Presentasi Power Point

h Video pembelajaranFilm tentang kejadian bencana alam

i LaptopKomputer

j LCD Projector

k WhiteboardBlackboard

l Guntingcutter

4 Bahan

e PensilSpidol

f Kertas

g CDFlash Disk

h Bahan-bahan lainnya

G Sumber Belajar

6 Al-Qurrsquoan dan Terjemahnya Departemen Agama RI Tahun 2006

7 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Siswa) Jakarta Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)

8 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Guru) Jakarta Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)

9 Choeroni dkk 2013 Pendidikan Islam dan Budi Pekerti SMP kelas

VIIISemarang ESIS Erlangga

10 Tim MGMP PAI SMP Kota Serang 2016 Modul Pembelajaran PAI amp Budi

Pekerti Kelas VII

184

H Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke-1

PENDAHULUAN

Fase 1

1 Mengkondisikan siswa dan berdoa

2 Mengabsen kehadiran siswa

3 Menyampaikan tujuan pembelajaran

4 Menginformasikan pembelajaran yang akan digunakan yaitu pembelajaran

kooperatif STAD

5 Penyampaian masalah perilaku yang menunjukkan Asmaul Husna dalam kehidupan

sehari-hari

KEGIATAN INTI

Fase 2

Memotifasi siswa agar dapat menggunakan pengetahuannya tentang Asmaul Husna

dalam diskusi

Fase 3

Mengelompokkan siswa dalam satu kelas menjadi beberapa kelompok (setiap kelompok

terdiri dari 5 orang dengan satu orang sebagai tutor sebaya)

Fase 4

Setiap kelompok menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru Selama diskusi

berlangsung guru memantau kerja dari masing-masing kelompok dan mengarahkan

siswa yang mengalami kesulitan serta mengarahkan ke jawaban yang benar Diskusi

kelompok dilaksanakan dengan media kartu masalah

Fase 5

Meminta beberapa perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya

sedangkan kelompok yang lain memberi tanggapan Guru memandu jalannya diskusi dan

merumuskan jawaban yang benar yang diwujudkan di kertas manila

Fase 6

Memberi nilai penghargaan individu dan kelompok

PENUTUP

1 Membimbing siswa membuat kesimpulan

2 Merefleksi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan

3 Memberi tugas siswa untuk dikerjakan di rumah

I Penilaian

4 Teknik Penilaian

e Sikap spiritual

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Observasi Jurnal Lampiran

4

Saat

Pembelajaran

Penilaian

untuk

185

Berlangsung pencapaian

pembelajaran

(assessment

for and of

learning)

2 Penilaian

Diri

Lembar

Penilaian

Diri

Lampiran

5

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

3 Penilaian

antarteman

Lembar

Penilaian

antarteman

Lampiran

6

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

f Sikap Sosial

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Observasi Jurnal Lampiran

4

Saat

Pembelajaran

Berlangsung

Penilaian

untuk

pencapaian

pembelajaran

(assessment

for and of

learning)

2 Penilaian

Diri

Lembar

Penilaian

Diri

Lampiran

5

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

3 Penilaian

antartema

n

Lembar

Penilaian

antartem

an

Lampiran

6

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

g Pengetahuan

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Lisan Pertanyaan

(lisan)

dengan

jawaban

terbuka

Lampiran

7

Saat

Pembelajaran

Berlangsung

Penilaian

untuk

pembelajara

n

(assessment

186

for

learning)

2 Penugas

an

Tugas

tertulis

Lampiran

8

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

untuk dan

sebagai

pembelajara

n

(assessment

for and as

learning)

3 Tertulis Soal-soal

esei

Lampiran

9

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

pencapaian

pembelajara

n

(assessment

of learning)

4 Portofol

io

Sampel

pekerjaan

terbaik hasil

dari

penugasan

atau tes

tertulis

Saat

Pembelajaran

usai

Data untuk

penulisan

deskripsi

pencapaian

pengetahua

n

(assessment

of learning)

h Keterampilan

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Produk Soal

keterampilan

produk

Lampiran

10

Saat

Pembelajara

n

Berlangsun

gatau

setelah usai

Penilaian

untuk

sebagai

danatau

pencapaian

pembelajaran

(assessment

for as and of

learning)

2 Portofol

io

Sampel

produk

terbaik hasil

dari tugas

atau proyek

Saat

Pembelajara

n usai

Penilaian

untuk dan

sebagai data

untuk

penulisan

deskripsi

pencapaian

keterampilan

5 Pembelajaran Remedial

Pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk (1) pembelajaran ulang (2)

bimbingan perorangan (3) belajar kelompok DAN (4) pemanfaatan tutor

187

sebaya bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis

penilaian

6 Pembelajaran Pengayaan

Berdasarkan hasil analisis penilaian siswa yang sudah mencapai ketuntasan

belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan danatau

pendalaman materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan

soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi meringkas buku-buku referensi

dan mewawancarai narasumber

Saran-saran

Mengetahui

Kepala SMP Plus Nurul Marsquoarif

Gousul Alam

NIP

Kota Serang April 2017

Guru Mata Pelajaran

PAI dan Budi Pekerti

Tolaah S PdI

NIP

188

Lampiran 2 Instrumen Penelitian Hasil Belajar PAI

INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR PAI

Teknik Penilaian Tes Tulis

Bentuk instrumen Pilihan Ganda

Petunjuk Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara

memberi

tanda silang pada huruf A B C dan D

Nama SiswaSampel helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

1 Allah Maha Esa terdapat dalam Al-Qurrsquoan surathellip

a Al-Kafirun

b Al-Ikhlas

c Al-Falaq

d An-Nas

2 Ibadah hanya mengharapkan pahala dari Allah dan tidak mengharap pujian dari

manusia dinamakanhellip

a Ikhlas c Taqwa

b Taat d Tawakal

3 Bukti kebesaran bahwa Allah bersifat Al-Barr adalah

a Allah mencukupi kebutuhan makhluk-Nya

b Allah mengampuni setiap dosa orang yang bertaubat

c Allah maha perkasa

d Allah maha adil

4 Memutuskan suatu perkara secara tidak memihak merupakan pengamalan dari

sifat Allah

a Al-aziz

b An-nafirsquo

c Ar-rauf

d Al-Fattah

5 Meyakini dengan segala penuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-

kitab-Nya kepada para utusann-Nya sebagai pedoman hidup bagi manusia

disebuthellip

a Iman Kepada Allah SWT c Iman Kepada Kitab-kitab Allah

b Iman Kepada Malaikat d Iman Kepada Rasul

6 Beriman kepada kitab-kitab suci sebelum Al-qurrsquoan cukup dilakukan denganhellip

a Mengamalkannya c Meyakini kebenarannya

b Membenarkan ajarannya d Semuanya benar

189

7 Salah satu isi kandungan Al-qurrsquoan adalahhellip

a Akidah Akhlak c Muamalah

b Ibadah d a b dan c benar

8 Fungsi kitab suci bagi kehidupan manusia adalah sebagaihellip

a Kebutuhan pokoknya c Petunjuk hidupnya

b Bacaan sehari-hari d Kebutuhan pelengkapnya

9 Kitab Injil yang dijadikan pedoman hidup oleh umat nasrani di dunia pada

mulanya diturunkan kepadahellip

a Musa as c Muhammad SAW

b Daud as d Isa as

10 Nama lain dari Al-Qurrsquoan adalah Al-Bayan yang berartihellip

a Pengingat c Pembeda

b Penerangan d Petunjuk

11 Sikap yang mencerminkan mencintai Al-qurrsquoan adalahhellip

a Mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari menjalankan perintah-perintah-Nya

menjauhi larangan-Nya

b Hidup dengan hawa nafsu

c Lebih mencintai dirinya sendiri

d Hidup penuh dengan amarah

12 Pengertian qadar menurut Al-qurrsquoan adalah

a Ketentuan c Putusan

b Timbangan d Ukuran

13 Ketentuan Allah SWT sejak zaman azali Adalah pengertian dari

a Qadla c Taqdir

b Qadar d Qadir

14 Qadla merupakan sesuatu yang

a Sudah terjadi pada setiap hamba-Nya

b Terjadi pada setiap hamba yang beriman

c Terjadi pada setiap makhluk

d Belum terjadi pada setiap hamba-Nya

15 Berikut ini adalah perilaku yang tidak mencerminkan keimanan kepada qadla dan

qadar yakni

a Mensyukuri nikmat dari Allah SWT

b Sabar terhadap setiap ujian yang sedang menerpa

c Berprasangka jelek pada Allah SWT

d Qanarsquoah atas setiap bagian yang diterima

16 Saling memahami saling mengetahui kondisi sesama muslim disebut dengan

a Tafahum c Takabur

b Tarsquoaruf d Tawadhu

190

17 Sikap perilaku ucapan perbuatan dan tindakan yang tidak sesuai dengan tuntunan

ajaran Islam dan norma-norma aturan yang berlaku adalah pengertian dari akhlak

a Mahmudah c Maunah

b Mahmudah d Karimah

18 Menaruh kepercayaan kepada orang lain tentang suatu urusan termasuk dalam

a Dzan c Su udzan

b Husnud dzan d Prasangka buruk

19 Berikut merupakan pengertian jujurhellip

a Perilaku yang mncerminkan adanya kesesuaian antara hati perkataan dan

perbuatan

b Suatu perilaku yang mencerminkan sikap seweang-wenang

c Perilaku yang mencerminkan tindakan ujub

d Perilaku yang mencerminkan taqwa

20 Berikut merupakan sikap yang menunjukkan rendah hatihellip

a Tidak bersifat angkuh c Selalu berbuat kecurangan

b Angkuh d Selalu mementingkan diri sendiri

21 Salah satu contoh sikap perilaku adil adalahhellip

a Menempatkan sesuatu yang benar pada tempatnya

b Sesuuatu yang salah dikatakan benar

c Adanya kezoliman

d Adanya ketidakadilan

22 Sikap jujur dan adil tertuang pada Dalil Naqli yaitu pada Al-qurrsquoan surathellip

a Al-Maidah ayat 8 c An-Nisa ayat 2

b Al-Baqarah ayat 2 d An-Nisa ayat 3

23 Pengertian Tawadu adalahhellip

a Sikap diri yang tidak merasa lebih dari orang lain

b Sikap membanggakan diri sendiri

c Sikap merasa mampu

d Sikap selalu merasa bangga atas perbuatan yang dilakukan

24 Makhluk yang sifatnya selalu menggoda manusia agar terjerumus dalam lembah

dosa adalah

a Malaikat

b Jin

c Syetan

d Manusia

25 Perbedaan antara Malaikat dengan Jin adalah

a Malaikat selalu taat kepada Allah SWT

b Jin tidak berjenis kelamin

c Malaikat menyesuaikan manusia

d Jin selalu taat kepada Allah SWT

191

Instrumen Keaktifan Belajar Peserta Didik Sebelum Uji Coba

INSTRUMEN KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK

SEBELUM DIUJI COBA

Nama Sampel helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Nomor Tes helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Petunjuk Pengerjaan berilah tanda cek lis (radic) pada pilihan jawaban yang anda pilih

No Pernyataan Opsion

SS S R TS STS

1 Bila diberi materi pelajaran oleh guru saya akan

segera membaca materi tersebut

2 Saya akan bertanya bila tidak mengerti

3 Saya mendengarkan bila guru sedang

menerangkan materi pelajaran

4 Sesudah pelajaran saya membuat ringkasan

tentang materi yang saya dapatkan

5 Saya menggambar diagram yang isinya materi

untuk memudahkan saya dalam belajar

6 Saya hadir dalam setiap penelitian kelompok di

sekolah

7 Saya tertarik untuk memecahkan masalah-masalah

yang diberikan guru kepada siswa

8 Saya bersemangat untuk mengikuti mata pelajaran

Matematika

9 Saya tidak membaca materi bila tidak diminta oleh

guru

10 Saya tidak akan mengemukakan ide pemikiran

saya bila tidak diminta oleh guru

11 Bila guru sedang menerangkan materi pelajaran

saya lebih memilih untuk berbicara dengan teman

lain

12 Saya akan mencatat bila diminta oleh guru

13 Saya malas bila menerangkan materi dengan

menggunakan skema gambar

14 Saya tidak hadir dalam setiap penelitian kelompok

seperti yang diajarkan oleh guru

15 Saya tidak mau bila ditunjuk untuk membuat

keputusan dalam kelompok

16 Saya merasa bosan ketika teman menerangkan

materi pelajaran melalui presentasi kelompok

17 Saya membaca materi pelajaran terlebih dahulu

sebelum pelajaran dimulai

18 Saya mampu mengemukakan idepemikiran saya

di kelas

19 Saya mendengarkan presentasi sehingga lebih

cepat menangkap materi

192

20 Mengerjakan latihan soal membuat saya lebih

mengerti materi pelajaran yang saya dapat

21 Saya berantusias saat menggambar sumber belajar

di lingkungan sekitar

22 Saya membantu menyiapkan alat-alat untuk

melakukan penelitian

23 Saya akan menganalisa soal yang diberikan oleh

guru kepada siswa

24 Saya berani bila guru meminta saya untuk tampil

di depan kelas

25 Saya lebih memilih mencontek teman dari pada

harus membaca materi yang akan diujikan

26 Saya tetap diam walaupun saya kurang mengerti

materi yang diterangkan oleh guru

27 Saya lebih memilih bercanda dengan teman

sebangku saya daripada mendengarkan presentasi

28 Saya lebih membuat fotocopy catatan milik teman

daripada saya harus mencatat sendiri

29 Ketika menggambar objek penelitian saya diminta

teman untuk menggambarkannya

30 Menurut saya kegiatan penelitian kelompok

sekolah tidak penting

31 Menganalisis soal yang diberikan oleh guru hanya

membuang waktu

32 Saya merasa gugup bila guru menunjuk saya

untuk mengemukakan ide pemikiran saya di kelas

33 Menurut saya diskusi merupakan hal penting

dalam kegiatan belajar mengajar

34 Saya sangat antusias saat mendengarkan

perdebatan tentang masalah pelajaran

35 Saya aktif mengumpulkan informasi data dan

mencatat hasil penelitian

36 Saya merasa takut untuk mengemukakan

idepemikiran saya di kelas karena takut

37 Saya senang ketika mengikuti kegiatan penelitian

di sekolah

38 Saya lebih memilih diam walaupun saya tahu

topik pelajaran yang sedang dibahas oleh guru

193

Instrumen Keaktifan Belajar Setelah Uji Coba

INSTRUMEN KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK

SETELAH DIUJI COBA

Nama Sampel helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Nomor Tes helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Petunjuk Pengerjaan berilah tanda cek lis (radic) pada pilihan jawaban yang anda pilih

No Pernyataan Opsion

SS S R TS STS

1 Bila diberi materi pelajaran oleh guru saya akan

segera membaca materi tersebut

2 Saya akan bertanya bila tidak mengerti

3 Saya mendengarkan bila guru sedang

menerangkan materi pelajaran

4 Sesudah pelajaran saya membuat ringkasan

tentang materi yang saya dapatkan

5 Saya menggambar diagram yang isinya materi

untuk memudahkan saya dalam belajar

6 Saya hadir dalam setiap penelitian kelompok di

sekolah

7 Saya tertarik untuk memecahkan masalah-masalah

yang diberikan guru kepada siswa

8 Saya bersemangat untuk mengikuti mata pelajaran

Matematika

9 Saya tidak membaca materi bila tidak diminta oleh

guru

10 Saya tidak akan mengemukakan ide pemikiran

saya bila tidak diminta oleh guru

11 Bila guru sedang menerangkan materi pelajaran

saya lebih memilih untuk berbicara dengan teman

lain

12 Saya akan mencatat bila diminta oleh guru

13 Saya malas bila menerangkan materi dengan

menggunakan skema gambar

14 Saya tidak hadir dalam setiap penelitian kelompok

seperti yang diajarkan oleh guru

15 Saya tidak mau bila ditunjuk untuk membuat

keputusan dalam kelompok

16 Saya merasa bosan ketika teman menerangkan

materi pelajaran melalui presentasi kelompok

17 Saya membaca materi pelajaran terlebih dahulu

sebelum pelajaran dimulai

18 Saya mampu mengemukakan idepemikiran saya

di kelas

19 Saya mendengarkan presentasi sehingga lebih

cepat menangkap materi

194

20 Mengerjakan latihan soal membuat saya lebih

mengerti materi pelajaran yang saya dapat

21 Saya berantusias saat menggambar sumber belajar

di lingkungan sekitar

22 Saya membantu menyiapkan alat-alat untuk

melakukan penelitian

23 Saya akan menganalisa soal yang diberikan oleh

guru kepada siswa

24 Saya berani bila guru meminta saya untuk tampil

di depan kelas

25 Saya lebih memilih mencontek teman dari pada

harus membaca materi yang akan diujikan

26 Saya tetap diam walaupun saya kurang mengerti

materi yang diterangkan oleh guru

27 Saya lebih membuat fotocopy catatan milik teman

daripada saya harus mencatat sendiri

28 Ketika menggambar objek penelitian saya diminta

teman untuk menggambarkannya

29 Menurut saya kegiatan penelitian kelompok

sekolah tidak penting

30 Menganalisis soal yang diberikan oleh guru hanya

membuang waktu

31 Saya merasa gugup bila guru menunjuk saya

untuk mengemukakan ide pemikiran saya di kelas

32 Menurut saya diskusi merupakan hal penting

dalam kegiatan belajar mengajar

33 Saya aktif mengumpulkan informasi data dan

mencatat hasil penelitian

34 Saya merasa takut untuk mengemukakan

idepemikiran saya di kelas karena takut

35 Saya senang ketika mengikuti kegiatan penelitian

di sekolah

36 Saya lebih memilih diam walaupun saya tahu

topik pelajaran yang sedang dibahas oleh guru

195

Lampiran 3

Surat Keputusan Penunjukkan Dosen Pembimbing

196

197

198

Lampiran 4

Surat Keterangan Telah Selesai Melakukan Penelitian

199

Lampiran 5

Data Hasil Tes Keaktifan Belajar Peserta Didik

No Nama Item Soal

Jml 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

1 AHMAD R 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 145

2 AHMAD S 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 180

3 ALMAHES 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 147

4 ALVIN A 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144

5 AMANDA 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 172

6 AMIRUDIN 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 149

7 ANDRI F 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 146

8 ERNI 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 175

9 FIRHAN 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144

10 HAERIYAH 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 156

11 HASBULOH 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 172

12 HERMAWATI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144

13 HESTIKA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 138

14 IIS NURUL A 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 173

15 IMASWATI 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 173

16 JAMSIAH 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 167

17 KARINA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 146

18 KURNIASIH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144

19 KUSNANDI 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 179

20 LAILATUL F 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 173

21 LELA 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 153

22 LENA F 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 153

23 LENA RIKA 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 169

24 LENI F 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 155

25 M ROBI 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 152

26 MUHAMAD E 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 157

27 MUHAMAD M 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 154

28 MUHAMAD M 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 151

29 MUHAMAD N 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 166

30 MUHAMAD R 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 164

31 MUHAMAD S 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 156

32 MUHAMAD T 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 151

200

33 MUHAMAD YADI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 158

34 MUHAMMAD DURAHMAN

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 170

35 MUHAMMAD DUROHIM 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 158

36 MUHAMMAD ROBI 5 5 5 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 154

37 MUHTANDI 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 166

38 MURTI AWALIYAH 4 4 3 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 162

39 NASRUDIN 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 171

40 NINA 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 149

41 NURAENI 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 149

42 NURJANAH 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 172

43 OSAMA ABABIL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 149

44 RAJU 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 169

45 RAMDINI AMELIA 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 153

46 RANI PURWASIH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 151

47 RATNASARI 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 162

48 RENDI PANGESTU 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 158

49 RINA DEWI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 150

50 ROHIMAH 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 162

51 ROSITA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 150

52 ROSULULLOH 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 151

53 SAEPUDIN 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 175

54 SAHRUDIN 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 156

55 SILVIAH 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 143

56 SITI ANISAH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 164

57 SITI APRIYATI 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 161

58 SITI CHOIRINNISA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 150

59 SRI REJA AGUNG 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 164

60 SUSILAWATI 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 151

61 SYANTEL NURHAYATI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 150

62 WINDIA NINGSIH 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 174

63 WIWIN WINARSIH 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 149

64 YANTI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 148

199

Lampiran 6

Hasil Tes Keaktifan Belajar Peserta Didik yang Telah Diurutkan

HASIL TES KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK

KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

No Nama Skor

1 AHMAD SEPRIANDI 180

2 KUSNANDI 179

3 ERNI 175

4 SAEPUDIN 175

5 WINDIA NINGSIH 174

6 IIS NURUL AINI 173

7 IMASWATI 173

8 LAILATUL FITRIYAH 173

9 AMANDA ANWAR 172

10 HASBULOH 172

11 NURJANAH 172

12 NASRUDIN 171

13 MUHAMMAD DURAHMAN 170

14 LENA RIKA 169

15 RAJU 169

16 JAMSIAH 167

17 MUHAMAD NUR IWAN 166

18 MUHTANDI 166

19 MUHAMAD REZA ALFARIZI 164

20 SITI ANISAH 164

21 SRI REJA AGUNG 164

22 MURTI AWALIYAH 162

23 RATNASARI 162

24 ROHIMAH 162

25 SITI APRIYATI 161

26 MUHAMAD YADI 158

27 MUHAMMAD DUROHIM 158

28 RENDI PANGESTU 158

29 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 157

30 HAERIYAH 156

31 MUHAMAD SATRIA 156

32 SAHRUDIN 156

33 LENI FITRIANI 155

200

34 MUHAMAD MUHADI 154

35 MUHAMMAD ROBI 154

36 LELA 153

37 LENA FITRIANA 153

38 RAMDINI AMELIA 153

39 M ROBI 152

40 MUHAMAD MUHI 151

41 MUHAMAD TAQIUTORIK 151

42 RANI PURWASIH 151

43 ROSULULLOH 151

44 SUSILAWATI 151

45 RINA DEWI 150

46 ROSITA 150

47 SITI CHOIRINNISA 150

48 SYANTEL NURHAYATI 150

49 AMIRUDIN 149

50 NINA 149

51 NURAENI 149

52 OSAMA ABABIL 149

53 WIWIN WINARSIH 149

54 YANTI 148

55 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 147

56 ANDRI FIRMANSYAH 146

57 KARINA 146

58 AHMAD RIDHO 145

59 ALVIN ALFAREZA 144

60 FIRHAN 144

61 HERMAWATI 144

62 KURNIASIH 144

63 SILVIAH 143

64 HESTIKA 138

201

Lampiran 7

Pembagian Kelompok Penelitian

Kelompok Model Pembelajaran TGT

dengan Keaktifan Belajar Tinggi

No Nama Skor

1 AHMAD SEPRIANDI 180

2 SAEPUDIN 175

3 WINDIA NINGSIH 174

4 LAILATUL FITRIYAH 173

5 AMANDA ANWAR 172

6 NASRUDIN 171

7 MUHAMMAD DURAHMAN 170

8 JAMSIAH 167

9 MUHAMAD NUR IWAN 166

10 SITI ANISAH 164

11 SRI REJA AGUNG 164

12 ROHIMAH 162

13 SITI APRIYATI 161

14 RENDI PANGESTU 158

15 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 157

16 SAHRUDIN 156

Kelompok Model Pembelajaran STAD

dengan Keaktifan Belajar Tinggi

No Nama Skor

1 KUSNANDI 179

2 ERNI 175

3 IIS NURUL AINI 173

4 IMASWATI 173

5 HASBULOH 172

6 NURJANAH 172

7 LENA RIKA 169

8 RAJU 169

9 MUHTANDI 166

10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 164

11 MURTI AWALIYAH 162

12 RATNASARI 162

13 MUHAMAD YADI 158

14 MUHAMMAD DUROHIM 158

15 HAERIYAH 156

16 MUHAMAD SATRIA 156

202

Kelompok Model Pembelajaran TGT

dengan Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Skor

1 LENI FITRIANI 155

4 LELA 153

5 LENA FITRIANA 153

8 MUHAMAD MUHI 151

9 MUHAMAD TAQIUTORIK 151

12 SUSILAWATI 151

13 RINA DEWI 150

16 SYANTEL NURHAYATI 150

17 AMIRUDIN 149

20 OSAMA ABABIL 149

21 WIWIN WINARSIH 149

24 ANDRI FIRMANSYAH 146

25 KARINA 146

28 FIRHAN 144

29 HERMAWATI 144

32 HESTIKA 138

Kelompok Model Pembelajaran STAD

dengan Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Skor

2 MUHAMAD MUHADI 154

3 MUHAMMAD ROBI 154

6 RAMDINI AMELIA 153

7 M ROBI 152

10 RANI PURWASIH 151

11 ROSULULLOH 151

14 ROSITA 150

15 SITI CHOIRINNISA 150

18 NINA 149

19 NURAENI 149

22 YANTI 148

23 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 147

26 AHMAD RIDHO 145

27 ALVIN ALFAREZA 144

30 KURNIASIH 144

31 SILVIAH 143

203

Lampiran 8

HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran TGT Keaktifan Belajar Tinggi

No Nama Siswa Jawaban Soal

Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 AHMAD SEPRIANDI 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13

2 SAEPUDIN 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13

3 WINDIA NINGSIH 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 13

4 LAILATUL FITRIYAH 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13

5 AMANDA ANWAR 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13

6 NASRUDIN 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14

7

MUHAMMAD

DURAHMAN 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14

8 JAMSIAH 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 14

9 MUHAMAD NUR IWAN 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 15

10 SITI ANISAH 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 15

11 SRI REJA AGUNG 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 15

12 ROHIMAH 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 16

13 SITI APRIYATI 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 16

14 RENDI PANGESTU 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 16

15

MUHAMAD ERIK

DARUSALAM 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 16

16 SAHRUDIN 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 17

204

Lampiran 9

HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Tinggi

N

o Nama Siswa

Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 KUSNANDI 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 12

2 ERNI 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 11

3 IIS NURUL AINI 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 13

4 IMASWATI 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 12

5 HASBULOH 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13

6 NURJANAH 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14

7 LENA RIKA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 15

8 RAJU 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 13

9 MUHTANDI 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13

10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 11

11 MURTI AWALIYAH 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 15

12 RATNASARI 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13

13 MUHAMAD YADI 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 13

14 MUHAMMAD DUROHIM 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 14

15 HAERIYAH 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13

16 MUHAMAD SATRIA 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 16

205

Lampiran 10

HASIL TES AKHIR HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran TGT Keaktifan Tinggi

No Nama Siswa Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 AHMAD SEPRIANDI 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 23

2 SAEPUDIN 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23

3 WINDIA NINGSIH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 22

4 LAILATUL FITRIYAH 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 22

5 AMANDA ANWAR 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 21

6 NASRUDIN 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 21

7 MUHAMMAD DURAHMAN 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22

8 JAMSIAH 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 23

9 MUHAMAD NUR IWAN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 22

10 SITI ANISAH 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24

11 SRI REJA AGUNG 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 23

12 ROHIMAH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 23

13 SITI APRIYATI 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24

14 RENDI PANGESTU 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25

15 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25

16 SAHRUDIN 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24

206

Lampiran 11

HASIL TES AKHIR HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Tinggi

No Nama Siswa Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 KUSNANDI 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 21

2 ERNI 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 20

3 IIS NURUL AINI 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

4 IMASWATI 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 21

5 HASBULOH 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 20

6 NURJANAH 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

7 LENA RIKA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 22

8 RAJU 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 19

9 MUHTANDI 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19

10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 17

11 MURTI AWALIYAH 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 21

12 RATNASARI 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 20

13 MUHAMAD YADI 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 18

14 MUHAMMAD DUROHIM 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 21

15 HAERIYAH 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 18

16 MUHAMAD SATRIA 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22

207

Lampiran 12

HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran TGT Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Siswa Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 LENI FITRIANI 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 9

2 LELA 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 9

3 LENA FITRIANA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 8

4 MUHAMAD MUHI 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 8

5 MUHAMAD TAQIUTORIK 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 11

6 SUSILAWATI 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 10

7 RINA DEWI 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 10

8 SYANTEL NURHAYATI 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 9

9 AMIRUDIN 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 8

10 OSAMA ABABIL 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 9

11 WIWIN WINARSIH 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 9

12 ANDRI FIRMANSYAH 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 9

13 KARINA 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 8

14 FIRHAN 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 9

15 HERMAWATI 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 10

16 HESTIKA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 7

208

Lampiran 13

HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Siswa Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 MUHAMAD MUHADI 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 9

2 MUHAMMAD ROBI 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 7

3 RAMDINI AMELIA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 7

4 M ROBI 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 9

5 RANI PURWASIH 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 10

6 ROSULULLOH 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 9

7 ROSITA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 9

8 SITI CHOIRINNISA 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 8

9 NINA 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 9

10 NURAENI 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 8

11 YANTI 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 9

12 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 9

13 AHMAD RIDHO 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 8

14 ALVIN ALFAREZA 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 9

15 KURNIASIH 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 10

16 SILVIAH 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 8

209

Lampiran 14

HASIL TES AKHIR HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran TGT Keaktifan Belajar Rendah

N

o Nama Siswa

Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 LENI FITRIANI 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 18

2 LELA 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 17

3 LENA FITRIANA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 15

4 MUHAMAD MUHI 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 17

5 MUHAMAD T 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 19

6 SUSILAWATI 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 17

7 RINA DEWI 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 18

8 SYANTEL N 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 17

9 AMIRUDIN 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 15

10 OSAMA ABABIL 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 15

11 WIWIN WINARSIH 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 16

12 ANDRI F 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 15

13 KARINA 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 13

14 FIRHAN 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 16

15 HERMAWATI 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 15

16 HESTIKA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 11

210

Lampiran 15

HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Siswa Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 MUHAMAD MUHADI 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 18

2 MUHAMMAD ROBI 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 15

3 RAMDINI AMELIA 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 14

4 M ROBI 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 18

5 RANI PURWASIH 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 18

6 ROSULULLOH 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 16

7 ROSITA 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 17

8 SITI CHOIRINNISA 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 16

9 NINA 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 16

10 NURAENI 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 14

11 YANTI 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 16

12 ALMAHESA PUTRA S 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 15

13 AHMAD RIDHO 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 14

14 ALVIN ALFAREZA 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 16

15 KURNIASIH 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 15

16 SILVIAH 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 13

211

Lampiran 16

Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran TGT Tingkat Keaktifan

Tinggi

Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test

Kelompok Model Pembelajaran TGT

Tingkat Keaktifan Belajar Tinggi

No Nama Tes

Awal Akhir GainSelisih

1 AHMAD SEPRIANDI 13 23 10

2 SAEPUDIN 13 23 10

3 WINDIA NINGSIH 13 22 9

4 LAILATUL FITRIYAH 13 22 9

5 AMANDA ANWAR 13 21 8

6 NASRUDIN 14 21 7

7 MUHAMMAD DURAHMAN 14 22 8

8 JAMSIAH 14 23 9

9 MUHAMAD NUR IWAN 15 22 7

10 SITI ANISAH 15 24 9

11 SRI REJA AGUNG 15 23 8

12 ROHIMAH 16 23 7

13 SITI APRIYATI 16 24 8

14 RENDI PANGESTU 16 25 9

15 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 18 25 7

16 SAHRUDIN 17 24 7

Jumlah 132

Rata-rata 825

Standar Deviasi 106

Nilai Minimum 700

Nilai Maksimum 1000

212

Lampiran 17

Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran TGT Tingkat Keaktifan

Rendah

Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test

Kelompok Model Pembelajaran TGT

Tingkat Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Tes

Awal Akhir GainSelisih

1 LENI FITRIANI 9 18 9

2 LELA 9 17 8

3 LENA FITRIANA 8 15 7

4 MUHAMAD MUHI 8 17 9

5 MUHAMAD TAQIUTORIK 11 19 8

6 SUSILAWATI 10 17 7

7 RINA DEWI 10 18 8

8 SYANTEL NURHAYATI 9 17 8

9 AMIRUDIN 8 15 7

10 OSAMA ABABIL 9 15 6

11 WIWIN WINARSIH 9 16 7

12 ANDRI FIRMANSYAH 9 15 6

13 KARINA 8 13 5

14 FIRHAN 9 16 7

15 HERMAWATI 10 15 5

16 HESTIKA 7 11 4

Jumlah 111

Rata-rata 694

Standar Deviasi 144

Nilai Minimum 400

Nilai Maximum 900

213

Lampiran 18

Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran STAD Tingkat Keaktifan

Belajar Tinggi

Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test

Kelompok Model Pembelajaran STAD

Tingkat Keaktifan Belajar Tinggi

No Nama Tes

Awal Akhir GainSelisih

1 KUSNANDI 12 21 9

2 ERNI 11 20 9

3 IIS NURUL AINI 13 22 9

4 IMASWATI 12 21 9

5 HASBULOH 13 20 7

6 NURJANAH 14 22 8

7 LENA RIKA 15 22 7

8 RAJU 13 19 6

9 MUHTANDI 13 19 6

10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 11 17 6

11 MURTI AWALIYAH 15 21 6

12 RATNASARI 13 20 7

13 MUHAMAD YADI 13 18 5

14 MUHAMMAD DUROHIM 14 21 7

15 HAERIYAH 13 18 5

16 MUHAMAD SATRIA 16 22 6

Jumlah 112

Rata-rata 700

Standar Deviasi 141

Nilai Minimum 500

Nilai Maximum 900

214

Lampiran 19

Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran STAD Tingkat Keaktifan

Belajar Rendah

Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test

Kelompok Model Pembelajaran STAD

Tingkat Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Tes

Awal Akhir GainSelisih

1 MUHAMAD MUHADI 9 18 9

2 MUHAMMAD ROBI 7 15 8

3 RAMDINI AMELIA 7 14 7

4 M ROBI 9 18 9

5 RANI PURWASIH 10 18 8

6 ROSULULLOH 9 16 7

7 ROSITA 9 17 8

8 SITI CHOIRINNISA 8 16 8

9 NINA 9 16 7

10 NURAENI 8 14 6

11 YANTI 9 16 7

12 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 9 15 6

13 AHMAD RIDHO 8 14 6

14 ALVIN ALFAREZA 9 16 7

15 KURNIASIH 10 15 5

16 SILVIAH 8 13 5

Jumlah 113

Rata-rata 706

Standar Deviasi 124

Nilai Minimum 500

Nilai Maximum 900

215

Lampiran 20

Rekapitulasi Data Selisi Antara Tes Awal dan Akhir Masing-Masing Kelompok

REKAPITULASI DATA SELISIH MASING-MASING KELOMPOK

SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Sampel

Model TGT

Keaktifan Tinggi

Sampel

Model STAD

Keaktifan Tinggi

Sampel

Model TGT

Keaktifan Rendah

Sampel

Model STAD

Keaktifan Rendah

AHMAD SEPRIANDI 10 KUSNANDI 9 LENI FITRIANI 9 MUHAMAD M 9

SAEPUDIN 10 ERNI 9 LELA 8 MUHAMMAD ROBI 8

WINDIA NINGSIH 9 IIS NURUL AINI 9 LENA FITRIANA 7 RAMDINI AMELIA 7

LAILATUL FITRIYAH 9 IMASWATI 9 MUHAMAD MUHI 9 M ROBI 9

AMANDA ANWAR 8 HASBULOH 7 MUHAMAD T 8 RANI PURWASIH 8

NASRUDIN 7 NURJANAH 8 SUSILAWATI 7 ROSULULLOH 7

MUHAMMAD D 8 LENA RIKA 7 RINA DEWI 8 ROSITA 8

JAMSIAH 9 RAJU 6 SYANTEL N 8 SITI CHOIRINNISA 8

MUHAMAD NUR I 7 MUHTANDI 6 AMIRUDIN 7 NINA 7

SITI ANISAH 9 MUHAMAD RAI 6 OSAMA ABABIL 6 NURAENI 6

SRI REJA AGUNG 8 MURTI A 6 WIWIN WINARSIH 7 YANTI 7

ROHIMAH 7 RATNASARI 7 ANDRI F 6 ALMAHESA P S 6

SITI APRIYATI 8 MUHAMAD YADI 5 KARINA 5 AHMAD RIDHO 6

RENDI PANGESTU 9 MUHAMMAD D 7 FIRHAN 7 ALVIN ALFAREZA 7

MUHAMAD ED 7 HAERIYAH 5 HERMAWATI 5 KURNIASIH 5

SAHRUDIN 7 MUHAMAD S 6 HESTIKA 4 SILVIAH 5

Jml 132 Jml 112 Jml 111 Jml 113

Rata-rata 825 Rata-rata 700 Rata-rata 694 Rata-rata 706

Standar Deviasi 1065 Standar Deviasi 1414 Standar Deviasi 1436 Standar Deviasi 1237

Nilai Minimal 700 Nilai Minimal 500 Nilai Minimal 400 Nilai Minimal 500

Nilai Maksimal 1000 Nilai Maksimal 900 Nilai Maksimal 900 Nilai Maksimal 900

216

Lampiran 21

Deskripsi Data

Descriptive Statistics

Kelompok N Minimum Maximum Mean Std

Deviation Variance

TGT Keaktifan Tinggi 16 7 10 825 1065 1133

STAD Keaktifan Tinggi 16 5 9 700 1414 2000

TGT Keaktifan Rendah 16 4 9 694 1436 2062

STAD Keaktifan Rendah 16 5 9 706 1237 1529

Valid N (listwise) 16

217

Lampiran 22

Hasil Uji Normalitas Data

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig Statistic df Sig

TGT Keaktifan Tinggi 197 16 098 870 16 027

STAD Keaktifan Tinggi 198 16 095 876 16 033

TGT Keaktifan Rendah 205 16 071 935 16 292

STAD Keaktifan Rendah 167 16 200 931 16 253

a Lilliefors Significance Correction

This is a lower bound of the true significance

218

Lampiran 23

Hasil Uji Homogenitas Data

Levene Statistic df1 df2 Sig

0152 1 62 698

219

Lampiran 24

Hasil Uji Hipotesis I

Ringkasan Hasil Uji-t Model Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar PAI

Variabel

t-test for Equality of Means

Keterangan t dk

Sig

(tailed)

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model TGT

Keaktifan Belajar Tinggi) -30998 15 000 Signifikan

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model TGT

Keaktifan Belajar Rendah) -19323 15 000 Signifikan

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model STAD

Keaktifan Belajar Tinggi) -19799 15 000 Signifikan

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model STAD

Keaktifan Belajar Rendah) -22845 15 000 Signifikan

220

Lampiran 25

Hasil Uji Hipotesis II

Rangkuman Hasil Uji-t Keaktifan Belajar Terhadap Hasil Belajar PAI

Variabel

t-test for Equality of

Means Keterangan

T dk Sig

(tailed)

Keaktifan Belajar Terhadap Hasil

Belajar PAI -42431 63 000 Signifikan

221

Lampiran 26

Hasil Uji Hipotesis III

Rangkuman Hasil Uji Anova Dua Jalur dengan Interaksi

Source Type III Sum

of Squares df

Mean

Square F Sig

Corrected Model 18875a 3 6292 3742 016

Intercept 3422250 1 3422250 2036E3 000

Model Pembelajaran 5062 1 5062 3011 088

Keaktifan Belajar 6250 1 6250 3717 059

Model Pembelajaran Keaktifan 7562 1 7562 4498 038

Error 100875 60 1681

Total 3542000 64

Corrected Total 119750 63

a R Squared = 158 (Adjusted R Squared = 116)

222

Lampiran 27

Hasil Uji Hipotesis IV

Ringkasan Hasil Uji-t Model TGT dan STAD Keaktifan Belajar Tinggi

Variabel

t-test for Equality of Means

Keterangan

T dk Sig

(tailed)

Hasil Belajar PAI 2825 30 009 Signifikan

223

Lampiran 28

Hasil Uji Hipotesis V

Ringkasan Hasil Uji-t Kelompok Model TGT

dan Model Pembelajaran STAD

Keaktifan Belajar Rendah

Variabel

t-test for Equality of Means

Keterangan

t dk Sig

(tailed)

Hasil Belajar PAI 29353 30 794 Tidak

Signifikan

224

Lampiran 29

Hasil Uji Tukey

Hasil Uji Tukey

(I) Model

Pembelajaran (J) Model Pembelajaran Mean Difference

(I-J) Std Error Sig

95 Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

TGT Keaktifan

Tinggi

TGT Keaktifan Rendah 1312 458 029 10 252

STAD Keaktifan Tinggi 1250 458 041 04 246

STAD Keaktifan Rendah 1188 458 057 -02 240

TGT Keaktifan

Rendah

TGT Keaktifan Tinggi -1312 458 029 -252 -10

STAD Keaktifan Tinggi -062 458 999 -127 115

STAD Keaktifan Rendah -125 458 993 -134 109

STAD Keaktifan

Tinggi

TGT Keaktifan Tinggi -1250 458 041 -246 -04

TGT Keaktifan Rendah 062 458 999 -115 127

STAD Keaktifan Rendah -062 458 999 -127 115

STAD Keaktifan

Rendah

TGT Keaktifan Tinggi -1188 458 057 -240 02

TGT Keaktifan Rendah 125 458 993 -109 134

STAD Keaktifan Tinggi 062 458 999 -115 127

The mean difference is significant at the 005 level

Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP

vi

الملخص

تأثير نمو ذج التعلم التعاوني وأداء الطالب في التعلم نتائج التعلم الديني اللإسلامي

(SMP Negeri 24 Kota Serang دراسة تجر يبية في) المشكل في ىذه الدرسة لاتزال العديد من المتعلمين لديهم العديد من الصعوبات في عملية التعلم تنجم المشكلة عن عدة عوامل من بين عوامل أخرى عوامل الموارد البشرية من

( لتحديد أثر التعلم التعاوني على 1المعلمين و المتعلمين أنفسهم وااغرض من البحوث ىي ( لتحديد تأثيرالنشط التعلملمخرجات التعلم التربية 2التربية الإسلامية مخرجات التعلم

( لفهم التفاعل بين نموذج التعلم التعاوني مع الدينا مية المتعلمين على مخر جات 3الإسلامية ( لمعرفة نتائج دراسة التربية الإسلامية للطلب الذين بتعلمون مع التعا 4التعلم التربية الإسلامية

ية نموذج التعلم العاب فريق البطولة ونشاط التعلم عاليو افضل من المتعلمين الذين يتعلمون عن ون( لمعرفة النتيجة 5طريق التعاوني نموذج التعلم فريق تحصيل الطلاب ولها الذينامية التعلم العالي

رة تدربية نموذج فريق التعليمية للمتعلمين في التربية الدينية الإسلامية الذين يتعلمون مع فريق دو ونشاط التعلم المنخفض ىوافضل من المتعلمين الذين يتعلمون مع نموذج التعلم فريق تحصيل

الطلاب وىكون النشاط بتعلم منخفض حيث يتعلم المتعلمون التغير 2times2الطريقة المستخدمة ىي التجربة مع تسميم عامل

ثم اخد 21162117طلاب فى عا م كمتغير مشرف كا ن السكان وعينة من الد ر سة شخصا بشكل عشو أئي تقنية 64

( بشكل عام ىناك تأثير لنموذج التعلم على نتائج التعلم 1استنتاج ىذه الدراسة ىو ( 3( ىناك تأثير لنشاط التعلم على مخرجات التعلم في التربية الإسلامية 2في التربية الإسلامية

( نتائج التعلم 4م ونشاط التعلم لنتائج التعلم في التربية الإسلامية يوجد تفاعل بين نموذج التعللطلاب التربية الإسلامية الذين يتعلمون مع نموذج التعلم لفريق دورة الألعاب ونشاط التعلم العالي

ولديهم نشاط يكون لها تأثير أفضل من الطلاب الذين يتعلمون مع نموذج التعلم للطلابتائج التعلم الخاصة بطلاب التعليم الإسلامي الذين يتعلمون باستخدام نموذج ( ن5تعليمي عالي

التعلم لفريق البطولة ونشاط التعلم العالي ليس لها تأثير أفضل من الطلاب الذين يتعلمون من خلال نموذج التعلم للطلاب ولديهم نشاط تعلمي عالي

الإسلامي تعلم ونتائج التعلم في التربيةوذج التعلم نشاط الالكلمات المفتاحية نم

vii

ABSTRACT

Tolaah NIM 1540101298 The Effect of Cooperative Learning Model

and Student Performance in Learning on Results Learning Islamic

Religious Education (Experimental Study at SMP Negeri 24 Serang City)

Problem in this study are still many learners have many difficulties

in the learning process The problem is caused by several factors among

others human resources factors both from educators and learners

themselves The research objectives are 1) to know the effect of

cooperative learning model on the learning result of Islamic religious

education 1) to know the influence of learning activeness towards the

learning result of Islamic religious education 3) to know the interaction

between the cooperative learning model and the learning activity of the

learners toward the learning result Islamic religious education 4) to find

out the learning result of Islamic religious education learners who learn

with cooperative learning model team tournament team and high learning

activeness is better than learners who learn with cooperative learning

model student achievement division team and have high learning

activeness 5) to find out the learning result of Islamic religious education

learners who study with the model of learning team tournament team and

the activity of low learning its better than learners who learn with learning

model student achievement team and have activeness low learning

The method used is experiment with factorial design 2 x 2 when

learners learn activeness as moderator variable The population and sample

of the study were students of class VIII SMP Negeri 24 Serang City in the

20162017 lesson year 64 people were taken at random Statistical

analysis technique using SPSS serie 16 aid at significance level α=005

The conclusion of this research is 1) overall there is influence of

learning model to learning result of Islamic religious education 2) there is

influence of learning to learning result of Islamic religious education 3)

there is an interaction between the learning model and the learning activity

on the learning outcomes of Islamic religious education 4) learning

outcomes Islamic religious education learners with learning model team

tournament team and high learning activeness influence better than

learners who learn with student achievement division student learning

model and have high learning activeness 5) learning outcomes of Islamic

religious education learners who learn with learning model tournament

team and high learning activeness does not affect better than learners who

learn with learning model student achievement division team and have

high learning activeness

Keywords learning model learning activity and learning result of

Islamic religious education

viii

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik

hidayah serta inayah-Nya sehingga tesis magister ini dapat diselesaikan

tepat pada waktunya Shalawat serta salam tetap tercurah kepada baginda

Rasulullah SAW keluarga para sahabat serta para pengikutnya yang setia

hingga akhir zaman

Tesis magister ini kemugkinan besar tidak dapat diselesaikan

tanpa bantuan dari berbagai pihak oleh karenanya penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-

tingginya terutama kepada

1 Prof Dr H Fauzul Iman MA Rektor Universitas Islam Negeri

Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang telah memberikan

kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di UIN SMH Banten

2 Prof Dr HB Syafuri MHum Direktur Pascasarjana Universitas

Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang telah

memberikan saran dan motivasi

3 Dr Muhajir MA Ketua Program Studi Pascasarjana Pendidikan

Islam Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

yang selalu memberikan untuk menyelesaikan tesis ini

4 Dr Hj Hunainah MM Sekertaris Program Studi Pascasarjana

Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Sultan Maulana

Hasanuddin Banten yang selalu sabar memberikan arahan dan

bimbingan dalam penyusunan proposal tesis

5 Dr Hidayatullah MPd sebagai pembimbing I yang selalu sabar

membimbing penulis dalam menyelesaikan tesis ini

ix

6 Dr H Shobri Kom MPd sebagai pembimbing II yang telah

memberikan arahan dan bimbingan pada penulisan tesis ini

7 Seluruh Dosen Pascasarjana yang telah berbagi ilmu semoga ilmunya

berkah

8 Suamiku tercinta Mochamad Jono SPd yang telah memberikan

motivasi sungguh besar perjuangannya Dan anakku tercinta Jihan

Putriana Muhamad Saliudin Naila Akila Zahira dan Muhamad

Malik Ibrahim pelita dan pemberi semangat hidup

9 Teman-teman pascasarjana yang selalu mengingatkan dan memotivasi

untuk tetap semangat

Atas segala bantuan yang telah diberikan penulis berharap semoga

Allah SWT membalasnya dengan pahala yang berlimpah AminPenulis

juga menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari

segi isi maupun metodologi penulisannya Untuk itu kritik dan saran dari

pembaca sangat penulis harapkan guna perbaikan selanjutnya

Akhir kata hanya kepada Allah penulis berharap semoga tesis ini

bermanfaat bagi kita semua Amin

Serang 26 Oktober 2017

TOLAAH

NIM 1540100351

x

DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN i

PENGESAHAN ii

PERSETUJUAN TIM PENGUJI iii

NOTA DINAS PEMBIMBING iv

ABSTRAK v

KATA PENGANTAR viii

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xiv

DAFTAR GAMBAR xvi

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah 1

B Identifikasi Masalah 11

C Pembatasan Masalah 12

D Rumusan Masalah 12

E Tujuan Penelitian 13

F Kegunaan Penelitian 14

G Sistematika Pembahasan 15

BAB II PENYUSUNAN KERANGKA TEORETIS DAN

PENGAJUAN HIPOTESIS

A Deskripsi Teoretis 17

1 Model Pembelajaran 17

a Pengertian Model Pembelajaran 19

b Karakteristik Model Pembelajaran 21

xi

c Macam-macam Model Pembelajaran 24

d Model-model Pembelajaran Kooperatif 28

1) Pengertian Model Pembelajaran

Kooperatif 28

2) Langkah-langkah Model

Pembelajaran Kooperatif 29

e Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

TGT 33

1) Pengertian Model Pembelajaran TGT 33

2) Langkah-langkah Model

Pembelajaran TGT 34

f Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD 39

1) Pengertian Model Pembelajaran

STAD 39

2) Langkah-langkah Model

Pembelajaran STAD 42

g Persamaan dan Perbedaan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dan

STAD 48

2 Keaktifan Belajar 50

a Pengertian Keaktifan Belajar 50

b Macam-macam Keaktifan Belajar 53

3 Hasil Belajar 56

a Pengertian Belajar 56

xii

b Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil

Belajar 58

c Hasil Belajar dengan Model TGT dan

STAD 59

d Metari Aqidah Akhlak 60

1) Pengertian Aqidah Akhlak 60

2) Pembelajaran Aqidah Akhlak 62

B Kajian Penelitian yang Relevan 66

C Kerangka Berpikir 70

D Pengajuan Hipotesis 76

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian 79

B Tempat dan Waktu Penelitian 80

C Metode dan Rancangan Penelitian 81

D Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel 85

E Teknik Pengumpulan Data 89

F Instrumen Penelitian 91

1 Variabel Keaktifan Belajar Peserta Didik 91

a Definisi Konsep 91

b Definisi Operasional 92

c Kisi-kisi Instrumen 92

d Kalibrasi Instrumen 95

2 Variabel Hasil Belajar 100

a Definisi Konsep 100

b Definisi Operasional 101

xiii

c Kisi-kisi Instrumen 102

d Kalibrasi Instrumen 105

G Pelaksanaan Perlakuan 110

H Teknik Analisis Data 111

I Hipotesis Statistik 116

BAB IV HASIL PENELITIAN

A Deskripsi Data 118

B Pengujian Persyaratan Analisis 121

1 Pengujian Normalitas Data 121

2 Pengujian Homogenitas Data 123

C Pengujian Hipotesis 124

D Pembahasan Hasil Temuan Penelitian

E Keterbatasan Penelitian 142

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A Simpulan 144

B Implikasi 145

C Saran 147

DAFTAR PUSTAKA 149

LAMPIRAN-LAMPIRAN 154

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 21 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif 30

Tabel 22 Cara Menentukan Penghargaan 37

Tabel 23 Fase-fase dalam Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe TGT 38

Tabel 24 Kriteria Pemberian Skor Peningkatan Individu 45

Tabel 25 Tingkat Penghargaan Kelompok Model

Pembelajaran STAD 46

Tabel 26 Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD 47

Tabel 31 Jadwal Pelaksanaan Penelitian 81

Tabel 32 Desai Penelitian Faktorial 2 x 2 84

Tabel 33 Pembagian Sampel Kedua Kelompok Penelitian 89

Tabel 34 Kisi-kisi Angket Keaktifan Belajar Peserta Didik 93

Tabel 35 Skor Jawaban Angket Keaktifan Belajar Peserta

Didik 94

Tabel 36 Hasil Uji Validitas Item Angket Keaktifan Peserta

Didik 97

Tabel 37 Standar Penilaian Koefisien Validitas dan

Reliabilitas 99

Tabel 38 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Keaktifan Belajar 100

Tabel 39 Kisi-kisi Soal Aqidah Akhlak 102

Tabel 310 Hasil Uji Validitas Tes Hasil Belajar 106

Tabel 311 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Hasil Belajar 107

Tabel 312 Hasil Perhitungan Daya Pembeda 109

xv

Tabel 41 Deskripsi Data Hasil Belajar PAI Tiap Kelompok 119

Tabel 42 Perhitungan Uji Normalitas Data 122

Tabel 43 Perhitungan Uji Homogenitas 123

Tabel 44 Rangkuman Hasil Uji-t Model Pembelajaran

Terhadap Hasil Belajar PAI 124

Tabel 45 Rangkuman Hasil Uji-t Keaktifan Belajar

Terhadap Hasi Belajar PAI 125

Tabel 46 Rangkuman Uji Anova Dua Jalur Dengan Interaksi 126

Tabel 47 Rangkuman Hasil Uji-t Model Pembelajaran TGT

dan STAD Keaktifan Belajar Tinggi 128

Tabel 48 Rangkuman Hasil Uji-t Model Pembelajaran TGT

dan STAD Keaktifan Belajar Rendah 130

Tabel 49 Rangkuman Hasil Uji Tukey 132

Tabel 410 Rekapitulasi Hasil Belajar PAI 133

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 41 Grafik Deskripsi Data 121

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan proses edukatif yang

mempunyai tujuan membawa peserta didik pada pengalaman

baru yang belum pernah dialami sebelumnya Undang-undang

nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

menyatakan bahwa ldquoPendidikan Nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan bentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa bertujuan untuk perkembangannya potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa berakhlak mulia sehat berilmu cakap kreatif

mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta

bertanggung jawabrdquo

Dalam perspektif Islam tidak dijelaskan secara rinci dan

operasional mengenai proses belajar proses kerja sistem memori

akal dan proses dikuasainya pengetahuan dan keterampilan

2

manusia Namun Islam menekankan dalam signifikasi fungsi

kognitif (akal) dan fungsi sensori (indera-indera) sebagai alat-alat

penting untuk belajar sangat jelas Sebagaimana firman Allah

SWT dalam surat An-Nahl ayat 78

مع هاتكم لا ت علمون شيئا وجعل لكم الس والله أخرجكم من بطون أم (٨٧والأبصار والأفئدة لعلكم تشكرون )النحل

Artinya Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam

Keadaan tidak mengetahui sesuatupun dan Dia memberi kamu

pendengaran penglihatan dan hati agar kamu bersyukur (QS

An-Nahl 78)

Hasil belajar merupakan hasil dari usaha-usaha yang telah

dilakukan Belajar Pendidikan Agama Islam memerlukan suatu

strategi yang tepat supaya hasil yang yang dicapai maksimal dan

berpengaruh pada hasil belajar peserta didik Pendidik harus

dapat memilih model-model yang sesuai dengan pokok bahasan

yang disampaikan dan juga mempunyai cara-cara yang menarik

sehingga peserta didik mempunyai minat yang tinggi terhadap

pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)

Keberhasilan proses pembelajaran dalam kegiatan

pendidikan di sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain

3

pendidik peserta didik kurikulum lingkungan belajar dan

lainnya pendidik dan peserta didik merupakan dua faktor

terpenting dalam proses pembelajaran Pentingnya faktor

pendidik dan peserta didik dapat dirunut melalui pemahaman

hakekat pembelajaran yakni sebagai usaha sadar pendidik untuk

membantu peserta didik agar dapat belajar sesuai dengan

kebutuhan dan minatnya

Untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan proses

pembelajaran pendidik perlu memahami hal-hal yang

mempengaruhi proses belajar peserta didik baik yang

menghambat maupun yang mendukung Selain itu pendidik

harus memahami tentang model atau strategi pembelajaran yang

efektif yang dapat membantu peserta didik agar dapat belajar

secara optimal dan mampu meningkatkan keaktifan peserta didik

dalam proses belajar

Salah satu usaha pendidik dalam meningkatkan hasil

belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) pada peserta didik yaitu

dengan menerapkan pembelajaran melalui tugas dan umpan balik

Dimana tujuan pemberian tugas ini adalah peserta didik tetap

4

belajar dirumah dan dapat dimanfaatkan waktu di luar jam

pelajaran sekolah sehingga peserta didik yang kurang paham

terhadap materi yang disampaikan akan menjadi lebih mengerti

karena adanya latihan di rumah umpan balik disini berupa

pembahasan kembali tugas yang diberikan pada materi terdahulu

Dengan umpan balik diharapkan peserta didik yang kesulitan

mengenai konsep-konsep pada materi yang telah diberikan dapat

terbantu sehingga hasil belajar PAI peserta didik meningkat

Dalam pembelajaran PAI keaktifan peserta didik

cenderung masih rendah Misalnya pada saat peserta didik

menjelaskan hasil pekerjaannya kepada teman yang lain serta

bekerjasama dan hubungan dengan peserta didik lain Keaktifan

peserta didik dalam mengajukan ide pada pendidik memberikan

tanggapan atau komentar terhadap peserta didik lain bertanya

kepada pendidik tentang materi yang disampaikan menyanggah

atau menyetujui ide pengerjaan soal dari teman juga masih

rendah

Guru sebagai pendidik dan pengajar bertugas untuk

memberi kemudahan untuk peserta didik dalam menerima ilmu

5

atau materi yang telah diajarkan Menurut Isjoni seorang

pendidik harus memiliki sikap-sikap sebagai berikut 1) mampu

menciptakan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan 2)

membantu dan mendorong peserta didik untuk mengungkapkan

dan menjelaskan keinginan dan pembicaraannya baik secara

individual maupun kelompok 3) membantu kegiatan-kegiatan

dan menyediakan sumber atau peralatan serta membantu

kelancaran belajar mereka 4) membina peserta didik agar setiap

orang merupakan sumber yang manfaat bagi yang lainnya 5)

menjelaskan tujuan kegiatan pada kelompok dan mengatur

penyebaran dalam bertukar pendapat1

Djamarah menyatakan bahwa ldquoTujuan dari penyampaian

variasi metode mengajar dan aplikasinya dalam pengajaran

adalah 1) meningkatkan dan memelihara perhatian peserta didik

terhadap relevansi proses belajar mengajar 2) memberikan

kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi 3) membentuk

sikap positif terhadap pendidik dan sekolah 4) memberi

1Isjoni Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok

(Bandung Alfabeta 2007) h62

6

kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual 5)

mendorong anak didik untuk belajar2

Keberhasilan dalam meningkatkan kualitas belajar

mengajar di sekolah diperlukan suatu adanya pendekatan yang

relevan dengan tuntutan kurikulum yang ada salah satu

pendekatan yang digunakan dalam proses kegiatan belajar

mengajar di sekolah adalah pembelajaran Pendidikan Agama

Islam (PAI) materi perilaku terpuji dengan menggunakan model-

model pembelajaran kooperatif

Metode pembelajaran ceramah kurang menarik bagi

peserta didik apalagi jika diterapkan pada anak seusia Sekolah

Menengah Pertama (SMP) Mengingat usia mereka masih

tergolong usia anak-anak yang secara psikologis gemar bermain

maka keinginan untuk bermain tersebut diupayakan terarah dan

bermakna walaupun sambil bermain mereka tetap belajar Belajar

sambil bermain perlu diterapkan pada anak didik agar dapat

2 Djamarah Syaiful Bahri Psikologi Belajar Guru dan Anak Didik

Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoretis Psikologis (PT Rineka

Cipta Jakarta 2005) h181-186

7

belajar dengan nyaman dan menyenangkan3 Dengan demikian

diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal

Menurut Slavin yang dikutip oleh Buchari Alma model

pembelajaran kooperatif atau Cooperative Learning merupakan

suatu model pembelajaran dengan menggunakan kelompok kecil

bekerjasama Keberhasilan dari model ini sangat tergantung pada

kemampuan aktivitas anggota kelompok baik secara individual

maupun dalam bentuk kelompok4 Dalam pembelajaran

kooperatif belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman

kelompok belum menguasai bahan pelajaran5 Dengan kata lain

dalam menyelesaikan tugas kelompoknya setiap peserta didik

anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling

membantu satu sama lain

Seperti kita ketahui pembelajaran kooperatif memiliki

berbagai jenis diantaranya yaitu TGT (Teams Games

Tournament) STAD (Student Team Achievment Divition atau

3 Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology Developing

Learners (Boston Pearson 2011) h 443 4 Buchari Alma Pendidik Profesional Menguasai Metode dan

Terampil Mengajar (Bandung PT Alfabeta 2009) h81 5Shlomo Sharen Handbook of Cooperative Learning (Terj Sigit

Prawoto Yogyakarta Familia 2012) h 38

8

pembagian pencapaian tim peserta didik) TAI (Team Accelrated

Instruction atau percepatan pengajaran tim) CIRC (Cooperative

Integrated Reading and Composition) Jigsaw (teka-teki) Group

Investigation (Kelompok Investigasi) Learning Together (Belajar

Bersama) Complex Instruction (Pengajaran Kompleks) Structur

Dyadic Method (Metode Struktur Berpasangan)

Berdasarkan beberapa model pembelajaran kooperatif

penulis ingin mengambil model pembelajaran TGT (Teams

Games Tournament) dan model pembelajaran STAD (Student

Team Achievment Divition) Dengan model pembelajaran TGT

dan STAD akan menjadikan peserta didik memiliki banyak

kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan mengelola

informasi yang didapat dan dapat meningkatkan keterampilan

berkomunikasi Anggota kelompok bertanggung jawab atas

keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang

dipelajari serta dapat menyampaikan kepada kelompoknya

Dengan demikian keaktifan peserta didik dalam belajar sangat

mendukung untuk model pembelajaran Team Games Tournamen

(TGT) dan Student Team Achievment Divition (STAD)

9

Berdasarkan pengamatan dan data yang dimiliki penulis

fenomena yang terjadi di SMP Negeri 24 Kota Serang terdapat

beberapa masalah yang dihadapi terutama dalam mata pelajaran

PAI kelas VIII sub pokok bahasan tentang perilaku terpuji

proses pembelajaran di sekolah kurang meningkatkan kreatifitas

dan keaktifan peserta didik Melalui observasi dan nilai hasil

belajar yang diperoleh peserta didik ketika penulis melakukan

proses belajar mengajar secara kualitas masih sangat rendah dan

pembelajaran masih berpusat pada pendidik Dari 175 peserta

didik hanya 50 peserta didik yang nilainya tuntas Tingkat

ketuntasan hanya mencapai 2985 Peserta didik mengalami

banyak kesulitan dalam proses pembelajarannya Masalah

tersebut disebabkan oleh beberapa faktor antara lain faktor

sumber daya manusia baik dari pendidik maupun peserta didik itu

sendiri

Faktor sumber daya manusia salah satunya adalah

pendidik dimana memiliki peran sebagai penyampai pesan

melalui proses pembelajaran Pendidik dalam proses

pembelajaran masih menggunakan model konvensional yang

10

belum memunculkan kreatifitas dan keaktifan peserta didik dalam

kegiatan pembelajaran di kelas sehingga suasana belajar

didominasi oleh pendidik Upaya untuk meningkatkan

pembelajaran yang berpusat pada peserta didik tidak terlepas dari

berbagai faktor yang mempengaruhinya Dalam hal ini diperlukan

pendidik yang kreatif yang dapat membuat pembelajaran lebih

menarik dan disukai oleh peserta didik

Apabila hal tersebut dibiarkan maka akan berpengaruh

negatif terhadap hasil belajar peserta didik Selain itu mutu

pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) menjadi rendah

Untuk mengatasi masalah tersebut penulis ingin mencoba

menerapkan model pembelajaran TGT dan STAD sebagai

penghubung penyampaian materi yang akan diberikan kepada

peserta didik

Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan penelitian

tentang pengaruh model pembelajaran kooperatif dan keaktifan

belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI

11

B Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di

atas maka dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini

sebagai berikut

1 Masih rendahnya hasil belajar PAI yang dicapai oleh peserta

didik

2 Tingkat keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran

berbeda-beda

3 Pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik cenderung

berpusat pada pendidik

4 Dalam proses pembelajaran pendidik masih menggunakan

model pembelajaran konvensional

5 Pada proses pembelajaran peserta didik lebih banyak

mendengarkan penjelasan guru

6 Peran peserta didik dalam proses pembelajaran sangat

tergantung dari waktu yang diberikan oleh pendidik

12

C Pembatasan Masalah

Agar ruang lingkup pembahasan penelitian masih dalam

kemampuan penulis maka perlu dilakukan pembatasan masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut

1 Perlakuan dalam penelitian ini hanya pada penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD

2 Keaktifan peserta didik sebagai variabel atribut

3 Hasil belajar peserta didik sebagai variabel terikat

4 Materi pembahasan dalam penelitian adalah materi

membiasakan perilaku terpuji

5 Pusat pembelajaran yang dilakukan peserta didik lebih

berpusat pada siswa

6 Populasi yang digunakan adalah peserta didik kelas VIII

7 Tempat penelitian adalah SMP Negeri 24 Kota Serang

D Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang identifikasi dan batasan

masalah yang telah dikemukakan di atas maka dapat dirumuskan

masalah penelitian sebagai berikut

13

1 Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap hasil

belajar PAI

2 Apakah terdapat pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil

belajar

3 Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dan

keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI

4 Apakah hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih

tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi

5 Apakah hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih

tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah

E Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas

tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut

1 Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap

hasil belajar PAI

14

2 Untuk mengetahui pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil

belajar

3 Untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran dan

keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI

4 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar

dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi

lebih tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar

tinggi

5 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar

dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah

lebih tinggi dibandingkan peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar

rendah

F Kegunaan Penelitian

Sedangkan setelah penelitian ini dilaksanakan

diharappkan dapat memberikan kegunaan Adapun kegunaan

penelitian ini adalah sebagai berikut

15

1 Dapat dijadikan bahan referensi bagi pendidik tentang

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan

STAD

2 Sebagai bahan referensi untuk meningkatkan pembelajaran

yang berpusat pada peserta didik dan hasil belajar peserta

didik

3 Hasil penelitian ini memberikan sumbangan bagi sekolah

untuk membuat kebijakan tentang variasi dalam pembelajaran

dan peningkatan profesionalisme pendidik serta meningkatkan

mutu proses pembelajaran

G Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah proses pembahasan dalam

penulisan tesis ini maka dibuat sistematika pembahasan sebagai

berikut

Bab Kesatu Pendahuluan yang berisi Latar Belakang

Masalah Identifikasi Masalah Batasan Masalah Rumusan

Masalah Kegunaan Penelitian dan Sistematika Pembahasan

16

Bab Kedua Tinjauan pustaka yang terdiri dari Kajian

Teori Kajian Penelitian yang Relevan Kerangka Berfikir dan

Pengajuan Hipotesis

Bab Ketiga Metodologi Penelitian yang berisi Tujuan

Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Metode dan Rancangan

Penelitian Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Teknik

Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Pelaksanaan Perlakuan

Teknik Analisis Data dan Hipotesis Statistik

Bab Keempat Hasil Penelitian yang terdiri dari

Deskripsi Data Pengujian Persyaratan Analisis Pengujian

Hipotesis Pembahasan Hasil Temuan Penelitian dan

Keterbatasan Penelitian

Bab Kelima Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan

Saran-Saran

17

BAB II

KERANGKA TEORITIS KERANGKA BERPIKIR

DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A Deskripsi Teori

1 Model Pembelajaran

Model pembelajaran memiliki makna yang lebih luas dari

pada strategi metode atau prosedur pembelajaran Istilah model

pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dipunyai

oleh strategi atau metode pembelajaran Bagi guru model

pembelajaran sangat diperlukan pada saat mengajar Mengajar

adalah menyampaikan pengetahuan pada anak Menurut

Sardiman mengartikan mengajar adalah sebagai aktivitas

mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan

menghubungkan dengan anak sehingga terjadi proses belajar6

Sedangkan menurut Moh Uzer Usman mengajar adalah

bagaimana seorang guru membantu siswa dalam proses belajar

6 Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta

Rajawali Press2011)h46

18

mengajar dan mengatasi berbagai masalah yang ada7 Dalam

kegiatan belajar mengajar seorang guru harus dapat mengarahkan

siswa kedalam situasi yang kondusif dan dapat mengatasi

memecahkan masalah yang timbul serta dapat mengorganisir

situasi proses belajar mengajar baik di kelas maupun dilapangan

Dalam menyampaikan atau menularkan pengetahuan dan

pandangan sangat dituntut siswa maupun guru mengerti

bahanmateri yang dibicarakan dalam kegiatan mengajar sehingga

proses belajar mengajar akan menjadi sukses Hadits Anas bin

Malik tentang membuat mudah gembira dan kompak sebagai

berikut

روا ولا عن أنس بن ما لك عن النب صلى الله عليه وسلم قال يسروا وبشرواولا ت ن فروا ) اخرجه البخا ري في كتاب العلم( ت عس

Artinya Dari Anas bin Malik dari Nabi SAW ldquomudahkanlah dan

jangan kamu persulit Gembirakanlah dan jangan kamu membuat

larirdquo (HR Abu Abdillah Muhammad bin Ismail Al-Bukhori Al-

Jursquofi)

Hadits diatas menjelaskan bahwa proses pembelajaran

harus dibuat dengan mudah sekaligus menyenangkan agar siswa

7 Moh Uzer Usman Strategi Pembelajaran (Jakarta

Erlangga2008)h6

19

tidak tertekan secara psikologis dan tidak merasa bosan terhadap

suasana di kelas serta apa yang diajarkan oleh gurunya Dan

suatu pembelajaran juga harus menggunakan metode yang tepat

disesuaikan situasi dan kondisi terutama dengan

mempertimbangkan keadaan orang yang akan belajar

Sementara Mosston mendefenisikan mengajar adalah

kemampuan untuk mengetahui dan menggunakan hubungan-

hubungan yang mungkin dengan guru dalam seluruh domain8

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

Mengajar juga berarti kemampuan berprilaku dengan cara yang

tepat menggunakan model mengajar yang tepat untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan

a Pengertian Model Pembelajaran

Mengajar adalah perbuatan kompleks Perbuatan yang

kompleks dapat diterjemahkan sebagai penggunaan secara

integratif sejumlah komponen yang terkandung dalam perbuatan

mengajar itu untuk menyampaikan pesan pengajaran Oleh karena

8 Mosston M Teaching Physical Education (4th ed) ( New York

Macmillan1994)h3

20

itu dalam dunia pembelajaran ada baiknya pendidik

menggunakan suatu protipe dari suatu teori atau model Disebut

model karena hanya merupakan garis besar atau pokok-pokok

yang memerlukan pengembangan yang sangat situasional

Menurut Suprijono bahwa ldquoModel pembelajaran adalah

pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan

pembelajaran di kelas maupun tutorialrdquo9 Hal yang sama

dikemukakan oleh Rosdiani bahwa model pembelajaran

merupakan sebuah rencana yang dimanfaatkan untuk

merancang10

Sedangkan menurut Joyce dan Weil mengatakan

bahwa

Models of teaching are really models of learning As we

help students acquire information ideas skills way of

thinking and means of expressing themselves we are also

teaching them how to learnrdquo Model mengajar sama

artinya dengan model pembelajaran

9 Suprijono Agus Cooperative Learning (Yogyakarta Pustaka

Belajar 2011) h46 10

Dini Rosdiani Model Pembelajaran Langsung dalam Pendidikan

Jasmani dan Kesehatan (BandungAlfabeta 2012) h5

21

Model pembelajaran membantu peserta didik memperoleh

informasi ide keterampilan cara berpikir dan mengekspresikan

ide model pembelajaran juga berfungsi sebagai pedoman untuk

mengajar11

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah diuraikan di

atas mengenai model pembelajaran tersebut maka penulis

menyimpulkan model pembelajaran adalah cara-cara yang

digunakan pendidik dalam mengajar yang sudah direncanakan

sebelumnya guna menyampaikan informasi ide-ide dan

keterampilan kepada peserta didik

b Karakteristik Model Pembelajaran

Ismail yang dikutip oleh Rachmadi Widdiharto

menyebutkan bahwa istilah model pembelajaran mempunyai

empat ciri khusus yang tidak dipunyai oleh strategi atau metode

tertentu yaitu

1) Rasional teoritik yang logis yang disusun oleh penciptanya

2) Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai

11

Joyce Beruce and Marsha Weil Models of Teaching (United States

of America Allyn and Bacon 2009) h7

22

3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut

berhasil

4) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran

tercapai12

Menurut Rangke L Tobing dkk sebagimana dikutip oleh

Indrawati dan Wanwan Setiawan mengidentifikasi lima

karakteristik suatu model pembelajaran yang baik13

yang

meliputi berukut ini

1) Prosedur ilmiah

Suatu model pembelajaran harus memiliki suatu prosedur

yang sistematik untuk mengubah tingkah laku peserta didik atau

memiliki sintaks yang merupakan urutan langkah-langkah

pembelajaran yang dilakukan guru-peserta didik

2) Spesifikasi hasil belajar yang direncanakan

Suatu model pembelajaran menyebutkan hasil-hasil

belajar secara rinci mengenai penampilan peserta didik

12

Widdiharto Rahmadi Model-Model Pembelajaran Matematika

SMP(Yogyakarta Dirjen Dikdasmen PPPG Matematika 2004) h3 13

Indrawati dan Wanwan Setiawan Pembelajaran Aktif Kreatif

Efektif dan Menyenangkan untuk Guru SD (Jakarta PPPPTK IPA 2009) h27

23

3) Spesefikasi lingkungan belajar

Suatu model pembelajaran menyebutkan secara tegas

kondisi lingkungan di mana respon peserta didik diobservasi

4) Kriteria penampilan

Suatu model pembelajaran merujuk pada kriteria

penerimaan penampilan yang diharapkan dari para peserta didik

Model pembelajaran merencanakan tingkah laku yang diharapkan

dari peserta didik yang dapat didemonstrasikannya setelah

langkah-langkah mengajar tertentu

5) Cara-cara pelaksanaannya

Semua model pembelajaran menyebutkan mekanisme

yang menunjukkan reaksi peserta didik dan interaksinya dengan

lingkungan

Guru sebagai perancang pembelajaran harus mampu

mendisain seperti apa pembelajaran yang akan dilaksanakan

Model pembelajaran merupakan disain pembelajaran yang akan

dilaksanakan guru di dalam kelas Dengan melihat beberapa ciri

khusus dan karakteristik model pembelajaran tersebut di atas

dapat disimpulkan bahwa sebelum mengajar guru harus

24

menentukan model pembelajaran yang akan digunakan Dengan

model pembelajaran guru dapat melaksanakan proses

pembelajaran sesuai dengan pola tujuan tingkah laku

lingkungan dan hasil belajar yang direncanakan Dengan

demikian proses pembelajaran akan berjalan dengan baik dan

tepat sesuai dengan mata pelajarannya

c Macam-macam Model Pembelajaran

Model pembelajaran yang dikembangkan oleh para ahli

dalam usaha mengoptimalkan hasil belajar peserta didik cukup

banyak di antaranya adalah

1) Model Pembelajaran Kontekstual (constextual teaching and

learning-CTL) menurut Nurhadi dalam Rusman adalah

konsep belajar yang dapat membantu pendidik mengaitkan

antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata

peserta didik dan mendorong peserta didik membuat

hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan

25

penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota

keluarga dan masyarakat14

2) Model Pembelajaran Kooperatif (Coorperative learning)

menurut Yatim Riyanto pengertian pembelajaran kooperatif

adalah model pembelajaran yang dirancang untuk

membelajarkan kecakapan akademik (academic skill)

sekaligus keterampilan social (social skill) termasuk

interpersonal skill15

3) Model Pembelajaran Quantum menurut Sugianto

merupakan ramuan atau rakitan dari berbagai teori atau

pandangan psikologi kognitif dan pemograman

neurologineurolinguistik yang jauh sebelumnya sudah

ada16

4) Model Pembelajaran Terpadu menurut Sugianto pada

hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang

memungkinkan peserta didik baik secara individual

14

Rusman Model-model Pebelajaran Mengembangkan

Profesionalisme Pendidik (Jakarta Raja Grafindo Persada 2012) h189 15

Yatim Riyanto Paradigma Pembelajaran Sebagai referensi bagi

Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas

(Jakarta Kencana 2009) h267 16

Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif (Surakarta Panitia

Sertifikasi Pendidik Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009) h70

26

maupun kelompok aktif mencari menggali dan

menemukan model yang mencoba memadukan beberapa

pokok bahasan Melalui pembelajaran terpadu peserta didik

dapat memperoleh pengalaman langsung sehingga dapat

menambah kekuatan untuk menerima menyimpan dan

memproduksi kesan-kesan tentang hal-hal yang

dipelajarinya17

5) Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) menurut

Sugianto dirancang untuk membantu mencapai tujuan-

tujuan seperti meningkatkan keterampilan intelektual dan

investigative memahami peran orang dewasa dan

membantu peserta didik untuk menjadi pelajar yang

mandiri18

6) Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

menurut Sofan Amri amp Iif Khoiru Ahmadi merupakan salah

satu model pengajaran yang dirancang khusus untuk

mengembangkan belajar peserta didik tentang pengetahuan

17

Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif (Surakarta Panitia

Sertifikasi Pendidik Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009) h124 18

Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif (Surakarta Panitia

Sertifikasi Pendidik Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009) h151

27

prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur

dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi

selangkah19

7) Model Pembelajaran diskusi menurut Sofan Amri amp Iif

Khoiru Ahmadi adalah sebuah interaksi komunikasi antara

dua orang atau lebih (sebagai suatu kelompok) Biasanya

komunikasi antara mereka kelompok berupa salah satu

ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya memberikan

rasa pemahaman yang baik dan benar20

Banyaknya model pembelajaran yang dikembangkan para

pakar tersebut tidaklah berarti semua pendidik menerapkan

semuanya untuk setiap mata pelajaran karena tidak semua model

cocok untuk setiap topik atau mata pelajaran Model-model yang

disebutkan di atas yang akan digunakan peneliti dalam

melakukan penelitian adalah model kooperatif yaitu tipe TGT dan

STAD Hal ini pemilihan model pembeajaran TGT dan STAD

berdasarkan dengan kesesuaian karakteristik peserta didik dan

19

Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi Proses Pembelajaran Kreatif

dan Inofatif Dalam Kelas Jakarta Prestasi Pustaka Publisher 2010) h39 20

Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi Proses Pembelajaran Kreatif

dan Inofatif Dalam Kelas Jakarta Prestasi Pustaka Publisher 2010) h165

28

materi pembelajaran dimana peserta didik di SMP Negeri 24

Kota Serang khususnya kelas VIII yang lebih aktif dalam kerja

kelompok dan adanya suatu kompetisi dalam proses

pembelajaran

d Model Pembelajaran Kooperatif

1) Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Model banyak digunakan dalam berbagai kegiatan analisis

atau desain karena model yang dibuat dapat membantu

memperjelas prosedur hubungan serta keadaan keseluruhan dari

apa yang didesain tersebut Menurut Kauchak dan Eggen

mendefinisikan bahwa belajar kooperatif adalah sebagai

kumpuilan strategi mengajar yang digunakan peserta didik untuk

membantu satu dengan yang lain dalam mempelajari sesuatu

Berkaitan dengan hal itu maka cara belajar kooperatif ini juga

dinamakan ldquopengajaran teman sebayardquo21

Menurut Yatim Riyanto pembelajaran kooperatif adalah

model pembelajaran yang dirancang untuk membelajarkan

21

Eggen Paul amp Kauchak Don Strategi dan Model Pembelajaran

(Jakarta PT Indeks 2012) h319

29

kecakapan akademik (academic skill) sekaligus keterampilan

social (social skill) termasuk interpersonal skill22

Pembelajaran

kooperatif mengharuskan peserta didik belajar bersama dalam

kelompok-kelompok kecil saling membantu satu sama lain

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang menitik

beratkan kerja sama peserta didik dalam kelompok pembelajaran

yang tingkat kemampuan peserta didik berbeda-beda dengan

struktur heterogen untuk membantu memahami materi pelajaran

2) Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Terdapat enam langkah utama atau tahapan dalam

pembelajaran kooperatif Pembelajaran dimulai dengan pendidik

menyampaikan tujuan pelajaran dan memotivasi peserta didik

untuk belajar Tahap ini diikuti oleh penyajian informasi

Selanjutnya peserta didik dikelompokkan ke dalam kelompok

belajar Tahap ini diikuti bimbingan pendidik pada saat peserta

didik bekerja bersama untuk menyelesaikan tugas bersama

22

Yatim Riyanto Paradigma Baru Pembelajaran (Jakarta

Kencana2009) h267

30

mereka Tahap terakhir dari pembelajaran kooperatif adalah

presentasi hasil akhir kerja kelompok atau evaluasi tentang apa

yang telah dipelajari dan memberi penghargaan terhadap

kelompok maupun individu Adapun langkah-langkah yang

terdapat dalam model pembelajaran kooperatif disajikan pada

tabel 21 sebagai berikut

Tabel 21

Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif

Fase Aktifitas Pendidik

Aktifitas Peserta

Didik

Fase 1

Menyampaikan tujuan

dan memotivasi

peserta didik

Pendidik

menyampaikan semua

tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai pada

pelajaran tersebut dan

memotivasi peserta

didik belajar

Peserta didik

memperhatikan

tujuan pembelajaran

yang disampaikan

oleh pendidik supaya

peserta didik benar-

benar mengetahui

tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai

31

Fase 2

Manyajikan informasi

Pendidik menyajikan

informasi kepada

peserta didik dengan

jalan demonstrasi atau

lewat bahan bacaan

Peserta didik

memperhatikan

informasi yang

disampaikan oleh

pendidik supaya bisa

menyelesaikan

permasalahan dalam

belajar kelompok

Fase 3

Mengorganisasikan

peserta didik ke dalam

kelompok belajar

Pendidik menjelaskan

kepada peserta didik

bagaimana cara

membentuk kelompok

belajar dan membantu

setiap kelompok agar

melakukan transisi

secara efisien

Peserta didik belajar

kelompok sesuai

dengan kelompok

yang ditentukan dan

saling berinteraksi

untuk menyelesaikan

permasalahan yang

diberikan

32

Fase 4

Membimbing

kelompok bekerja dan

belajar

Pendidik membimbing

kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas

Peserta didik

mendiskusikan

permasalahn yang

diberikan dan

menentukan strategi

pemecahannya

Fase 5

Evaluasi

Pendidik mengevaluasi

hasil belajar tentang

materi yang telah

dipelajari atau masing-

masing kelompok

mempresentasikan hasil

kerjanya

Perwakilan dari

kelompok

mempresentasikan

hasil kerja mereka

dan kelompok lain

menanggapi

Fase 6

Memberikan

penghargaan

Pendidik mencari cara

untuk menghargai hasil

belajar individu dan

kelompok

Peserta didik

mendapatkan

penghargaan dari

pendidik baik berupa

pujian atau hadiah

33

Berdasarkan uraian di atas penulis mencoba memberikan

model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD dalam

proses pembelajaran PAI materi membiasakan perilaku terpuji

dimana model pembelajaran ini lebih berpusat pada peserta didik

dalam kelompok-kelompok kecil

e Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games

Tournament)

1) Pengertian Model Pembelajara TGT

Menurut Afrisanti Lusita pembelajaran koperatif model

TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif

yang mudah diterapkan melibatkan aktivitas seluruh peserta

didik tanpa harus ada perbedaan status melibatkan peran peserta

didik sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan

reinforcement Aktivitas belajar dengan permainan yang

dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT

memungkinkan peserta didik dapat belajar lebih rileks disamping

menumbuhkan tanggung jawab kerjasama persaingan sehat dan

keterlibatan belajar

34

Menurut Rusman TGT adalah salah satu tipe

pembelajaran kooperatif yang menempatkan peserta didik dalam

kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6

orang peserta didik yang memiliki kemampuan jenis kelamin dan

suku ras yang berbeda23

Pendidik menyajikan materi dan peserta

didik bekerja dalam kelompok mereka masing-masing Tugas

yang diberikan dikerjakan bersama-sama dengan anggota

kelompoknya Apabila ada dari anggota kelompok yang tidak

mengerti dengan tugas yang diberikan maka anggota kelompok

yang lain bertanggung jawab untuk memberikan jawaban atau

menjelaskannya sebelum mengajukan pertanyaan tersebut

kepada pendidik

2) Langkah-Langkah Pembelajaran TGT

Slavin menjelaskan ada lima komponen utama dalam

metode TGT yaitu pembelajaran awal kelompok belajar (team

study) permainan (games) turnamenkompetisi (tournament)

dan pengakuan kelompok (teams recognition)

23

Rusman Model-model Pembelajaran Mengembangkan

Profesionalisme Pendidik (Jakarta Rajawali Pers 2011) h 224-225

35

a) Pembelajaran awal

Pembelajaran awal dalam metode TGT tidaklah berbeda

dengan pembelajaran biasa atau pembelajaran klasikal oleh

pendidik hanya pelajaran difokuskan pada materi yang sedang

dibahas saja Tujuan pembelajaran awal adalah membentuk

peserta didik dalam kecakapan komunikasi menggali informasi

kecakapan bekerjasama dalam kelompok dan kecakapan dalam

memecahkan masalah Kegiatan awal akan dapat menentukan

kegiatan yang akan dilakukan berikutnya

b) Kelompok belajar (team study)

Kelompok belajar di susun dengan beranggotakan 4-5

orang yang mewakili percampuran dari berbagai keragaman

dalam kelas seperti kemampuan akademik jenis kelamin

rasetnis Pada kegiatan kelompok belajar seluruh peserta didik

mempelajari materi pelajaran dari berbagai sumber belajar (buku

teks internet) kemudian menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

disusun oleh pendidik Setelah peserta didik menjawab

pertanyaan-pertanyaan tersebut perwakilan peserta didik

mempresentasikan hasil belajarnya

36

c) Permainan (games)

Permainan dalam pembelajaran kooperatif akan

menimbulkan kekreatifan peserta didik Kegiatan belajar dengan

permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif TGT

memungkinkan peserta didik dapat belajar lebih rileks

Pertanyaan dalam games disusun dan dirancang dari materi-

materi yang telah disajikan untuk menguji pengetahuan peserta

didik yang diperoleh mewakili masingmasing kelompoksetiap

peserta didik mengambil sebuah kartu yang diberi nomor dan

menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor pada kartu

tersebut

d) Turnamen (tournament)

Turnamen adalah susunan beberapa games yang

dipertandingkan Biasanya dilaksanakan pada akhir minggu atau

akhir unit pokok pembehasan setelah pendidik memberikan

penyajian kelas dan kelompok telah mengerjakan lember

kerjanya Sebelum memulai pertandingan pendidik meminta

peserta didik ke kelompok pertandingan Pada meja pertandingan

37

disediakan 1 set lembar pertandingan kunci jawaban kartu

nomor (jumlahnya sesuai dengan nomor soal) dan format skor

pertandingan Adapun cara menentukan penghargaan pada model

pembelajaran TGT disajikan pada tabel 22 sebagai berikut

Tabel 22

Cara Menentukan Penghargaan

Kriteria Rata-rata Tim Penghargaan (award)

31-40 Cukup (Good team)

41-45 Baik (Great team)

gt 46 Amat baik (Super tim)

Adapun langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe

Teams Games Tournamen (TGT) dapat dilihat pada tabel 23

sebagai berikut

38

Tabel 23

Fase-fase dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

yaitu24

Fase Tingkah Laku Pendidik

Fase 1

Memotivasi peserta didik

dan menyampaikan tujuan

Pendidik memotivasi peserta didik belajar

dan menyampaikan tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut

Fase 2

Menyampaikan informasi atau

materi pelajaran

Pendidik menyajikan informasi dan

memberikan materi pelajaran kepada peserta

didik

Fase 3

Mengelompokkan peserta didik

secara heterogen

Pendidik menjelaskan kepada peserta didik

bagaimana caranya membentuk kelompok

agar melakukan transisi secara efisien dalam

belajar

24

Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan

Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi

Presindo 2012) h 65

39

Fase 4

Membimbing kelompok belajar

secara tournament

Pendidik memotivasi serta membimbing

kelompokkelompok belajar pada saat

mengerjakan tugas bersama serta memandu

peserta didik memainkan suatu permainan

sesuai dengan struktur pembelajaran

koopeartif

Fase 5

Evaluasi

Pendidik mengevaluasi hasil belajar peserta

didik menentukan skor individu dan skor

rata-rata kelompok

Fase 6

Memberikan Penghargaan

Pendidik memberikan penghargaan hasil

belajar individual dan kelompok

f Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

1) Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Model pembelajaran STAD pertama kali dikembangkan

oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John

Hopkin Menurut Slavin dalam Rusman model STAD merupakan

variasi pembelajaran kooperatif yang banyak diteliti25

Student

25

Rusman Model-model Pembelajaran Mengembangkan

Profesionalisme Pendidik (Jakarta Rajawali Pers 2011) h213

40

TeamsndashAchievement Divisions (STAD) merupakan salah satu tipe

model pembelajaran kooperatif yang paling banyak diteliti

Dalam model STAD kelompok terdiri atas empat sampai

lima peserta didik yang mewakili keseimbagan kelas dalam

kemampuan akademik jenis kelamin dan ras Kelompok

merupakan tampilan paling penting dari STAD dan penting pula

bagi pendidik dalam rangka mengarahkan anggota masing-

masing kelompok Slavin menyarankan peringkat para peserta

didik dalam kemampuan akademik dibuat terlebih dahulu

Masing-masing kelompok terdiri atas seorang peserta didik dari

kelompok atas seorang peserta didik dari kelompok bawah dan

dua orang peserta didik dengan kemampuan rata-rata

Pembentukan kelompok dengan cara semacam ini

bertujuan agar diperoleh kesetaraan di antara kelompok-

kelompok tersebut Keseimbangan dalam jenis kelamin dan ras

juga harus menjadi pertimbangan Dengan demikian masing-

masing kelompok kurang lebih sama dalam berbagai aspek

Pendidik memperesentasikan pelajaran dan kemudian peserta

didik bekerjasama tim untuk memastikan seluruh anggota tim

41

telah menuntaskan pelajaran dengan baik Akhirnya semua

peserta didik menjalani kuis perseorangan tentang pelajaran

tersebut dan pada saat itu mereka tidak boleh saling membantu

Adapun penghargaan yang diberikan adalah penghargaan

kelompok Karena skor kelompok didasarkan pada kemajuan

yang diperoleh peserta didik atas nilai sebelumnya siapapun bisa

menjadi ldquobintangrdquo kelompok dalam satu minggu itu

Jika peserta didik menginginkan kelompok mereka

memperoleh hadiah mereka harus membantu teman sekelompok

mereka dalam mempelajari materi Meskipun semua peserta didik

belajar bersama dalam kelompok mereka mereka tidak boleh

saling membantu dalam mengerjakan kuis yang merupakan

tanggung jawab individual Model ini mengaharuskan setiap

peserta didik menguasai materi sehingga dengan kemampuan

dasar yang berbeda setiap peserta didik memperoleh kesempatan

yang sama untuk berhasil

42

2) Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD

Menurut Slavin dalam Yatim Riyanto langkah-langkah

model STAD adalah sebagai berikut

a) Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara

heterogen (campuran menurut prestasi jenis kelamin suku

dan lain-lain)

b) Pendidik menyajikan pelajaran

c) Pendidik memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan

oleh anggota-anggota kelompok Anggotanya tahu

menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota

dalam kelompok itu mengerti

d) Pendidik meberi kuispertanyaan kepada seluruh peserta didik

Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu

e) Memberi evaluasi

f) Kesimpulan26

STAD terdiri atas lima komponen utama yaitu presentasi

kelas tim kuis skor kemajuan individual dan rekognisi tim

26

Yatim Riyanto Paradigma Baru Pembelajaran (Jakarta Kencana

2009) h268-269

43

Lima komponen utama dalam pembelajaran kooperatif akan

dijelaskan sebagai berikut

a) Presentasi kelas

Materi dalam STAD pertama-tama diperkenalkan

dalam presentasi di dalam kelas Ini merupakan pengajaran

langsung seperti yang sering kali dilakukan atau diskusi

pelajaran yang dipimpin oleh pendidik Bedanya presentasi

kelas dengan pengajaran biasa hanyalah presentasi tersebut

haruslah benarbenar berfokus pada unit STAD Dengan cara

ini para peserta didik akan menyadari bahwa mereka harus

benar-benar memberi perhatian penuh selama presentasi kelas

karena dengan demikian akan sangat membantu mereka

mengerjakan kuis-kuis dan skor kuis mereka menentukan skor

tim mereka

b) Tim

Tim terdiri dari empat atau lima peserta didik yang

mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja

akademik jenis kelamin ras dan etnisitas Fungsi utama dari

tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-

44

benar belajar dan lebih khususnya lagi adalah untuk

mempersiapkan anggotanya untuk bias mengerjakan kuis

dengan baik Setelah pendidik menyampaikan materi tim

berkumpul untuk mempelajari lembar kegiatan LKS atau

materi lainnya

c) Kuis

Setelah kegiatan tim para peserta didik akan

mengerjakan kuis individual Para peserta didik tidak

diperbolehkan untuk saling membantu dalam mengerjakan

kuis Sehingga tiap peserta didik bertanggung jawab secara

individual untuk memahami materinya7c760b13

d) Skor kemajuan individual

Tiap peserta didik dapat memberikan kontribusi poin

yang maksimal kepada timnya dalam sistem skor ini Setiap

peserta didik diberikan skor rdquoawalrdquo yang diperoleh dari rata-

rata kinerja peserta didik tersebut sebelumnya dalam

mengerjakan kuis yang sama Peserta didik selanjutnya akan

mengumpulkan poin untuk tim mereka berdasarkan tingkat

kenaikan skor kuis mereka dibandingkan dengan skor awal

45

mereka Kriteria pemberian skor dapat dilihat pada tabel 24

sebagai berikut

Tabel 24

Kriteria Pemberian Skor Peningkatan Individu27

No Skor tes Skor

peningkatan 1 Lebih dari 10 poin di bawah nilai awal 5

2 Antara 10 sampai 1 di bawah nilai awal 10

3 Antara 0 sampai 10 di atas nilai awal 20

4 Lebih dari 10 poin di atas nilai awal 30

5 Nilai terbaik (tidak berdasarkan nilai awal) 40

e) Rekognisi tim

Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk

penghargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai

kriteria tertentu Skor tim peserta didik dapat juga digunakan

untuk menentukan dua puluh persen dari peringkat mereka

Untuk menentukan tingkat penghargaan yang diberikan untuk

27

Zulfiani Tonih F Kinkin S Strategi Pembelajaran Sains

(JakartaLembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah 2009) h 141

46

prestasi kelompok dapat dilihat pada tabel 25 halaman 29

sebagai berikut

Tabel 25

Tingkat Penghargaan Kelompok Model

Pembelajaran STAD28

No Rata-Rata Kelompok Penghargaan

1 15 Good Team (Tim yang bagus)

2 20 Great Team (Tim yang hebat)

3 25 Super Team (Tim yang Super)

Adapun tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan dalam

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat

dilihat pada tabel 26 sebagai berikut

28

Zulfiani Tonih F Kinkin S Strategi Pembelajaran Sains

(JakartaLembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah 2009) h142

47

Tabel 26

Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD29

Fase Kegiatan Pendidik

Fase 1

Menyampaikan tujuan dan

memotivasi peserta didik

Menyampaikan semua tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

pada pelajaran tersebut dan

memotivasi peserta didik belajar Fase 2

Menyajikanmenyampaikan

Informasi

Menyajikan informasi kepada

peserta didik dengan jalan

mendemonstrasikan atau lewat

bahan bacaan

Fase 3

Mengorganisasikan peserta

didik dalam kelompok-

kelompok belajar

Menjelaskan kepada peserta didik

bagaimana caranya membentuk

kelompok belajar dan membentuk

setiap kelompok agar melakukan

transisi secara efisien

29

Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan

Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi

Presindo 2012) h 58

48

Fase 4

Membimbing kelompok

bekerja dan belajar

Membimbing kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas mereka

Fase 5

Evaluasi

Mengevaluasi hasil belajar tentang

materi yang telah diajarkan atau

masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil kerjanya Fase 6

Memberikan penghargaan

Mencari cara-cara untuk menghargai

baik upaya maupun hasil belajar

individu dan kelompok

g Persamaan dan Perbedaan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe TGT dan STAD

Berdasarkan uraian sebelumnya dapat disimpulkan

perbedaan dan persamaan antara model pembelajaran kooperatif

tipe STAD dan TGT Persamaan dalam model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dan TGT dapat dilihat dari kelompok

belajar dimana pada STAD dan TGT ini peserta didik dibagi

49

menjadi kelompok kecil yang heterogen30

jika dilihat ketika

proses pembelajaran berlangsung kedua model pembelajaran

tersebut sama-sama melakukan diskusi kelompok peserta didik

bekerja di dalam tim untuk menjawab pertanyaan LKS yang

dibuat oleh pendidik dan memastikan seluruh anggota tim

menguasai pelajaran tersebut31

dan pada saat akhir dari

pembelajaran kedua model pembelajaran ini sama-sama

memberikan penghargaan (rekognisi tim) pada setiap kelompok

yang terbaik32

Sedangkan perbedaan antara model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dan TGT dapat dilihat dari sistem penilaian

pangkatan individu dalam STAD penilaian menggunakan kuis

individual pada tiap akhir pelajaran sedangkan dalam TGT

penilaian menggunakan turnamen akademik dimana peserta didik

berkompetisi sebagai wakil dari timnya melawan anggota dari tim

30

Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan

Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi

Presindo 2012)h 84 31

Slavin Robert E Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik

(Bandung Nusa Media 2010) h167 32

Slavin Robert E Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik

(Bandung Nusa Media 2010) h143

50

yang lain33

Selain itu dalam model pembelajaran STAD sebelum

menghitung skor perkembangan individu peserta didik diberikan

skor awal sedangkan TGT tidak terdapat skor awal tetapi

langsung menghitung hasil poin turnamen peserta didik34

2 Keaktifan Belajar

a Pengertian Keaktifan Belajar

Menurut Syaiful Bahri Djamarah belajar bukanlah

berproses dalam kehampaan Tidak pula pernah sepi dari

berbagai aktivitas tidak pernah terlihat orang yang belajar tanpa

melibatkan aktivitas raganya Apalagi bila aktivitas belajar itu

berhubungan dengan masalah belajar menulis mencatat

memandang membaca mengingat berfikir atau praktek35

Sedangkan Muhibbin Syah aktivitas istilah umum yang dikaitkan

dengan keadaan bergerak eksplorasi dan berbagai repson lainnya

33

Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan Pendekatan

Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran (Yogyakarta Multi

Presindo 2012) h 63 34

Slavin Robert E Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik

(Bandung Nusa Media 2010) h162 35

Syaiful Bahri Djamarah Psikologi Belajar Edisi 2 (Jakarta

Rineka Cipta 2008) h38

51

terhadap rangsangan sekitar36

Sedangkan Menurut Oemar

Hamalik belajar adalah modifikasi atau mempertegu kelakuan

melalui pengalaman (learning is defined as the modification or

strengthening of behavior through experiencing)37

Keaktifan belajar menurut Poerwodarminto adalah

kegiatan sedang belajar merupakan proses perubahan pada diri

individu kearah yang lebih baik yang bersifat tetap berkat

adanya interaksi dan latihan Jadi keaktifan belajar adalah

suatu kegiatan individu yang dapat membawa perubahan kearah

yang lebih baik pada diri individu karena adanya interaksi antara

individu dengan individu dan individu dengan lingkungan38

Keaktifan belajar adalah suatu kegiatan yang

menimbulkan perubahan pada diri individu baik tingkah laku

maupun kepribadian yang bersifat kecakapan sikap kebiasaan

kepandaian yang bersifat konstan dan berbekas Keaktifan belajar

36

Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru

(Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) h 89 37

Oemar Hamalik Proses Belajar Mengajar (Jakarta Bumi Aksara

2008) h 27 38

Poerwadarminta WJS Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Jakarta 2012) h17

52

akan terjadi pada diri peserta didik apabila terdapat interaksi

antara situasi stimulus dengan isi memori sehingga perilaku

peserta didik berubah dari waktu sebelum dan sesudah adanya

situasi stimulus tersebut

Selama proses belajar peserta didik dituntut aktivitasnya

untuk mendengarkan memperhatikan dan mencerna pelajaran

yang diberikan pendidik disamping itu sangat dimungkinkan

para peserta didik memberikan balikan berupa pertanyaan

gagasan pikiran perasaan keinginannya Pendidik hendaknya

mampu membina rasa keberanian keingintahuan peserta didik

untuk itu peserta didik hendaknya merasa aman nyaman dan

kondusif dalam belajar Peran pendidik dalam pembelajaran

peserta didik aktif adalah sebagai fasilitator dan pembimbing

peserta didik yang memberi berbagai kemudahan peserta didik

dalam belajar serta mampu mendorong peserta didik untuk

belajar seoptimal mungkin Sedangkan Sardiman menyatakan

bahwa ldquoKeaktifan belajar adalah aktifitas yang bersifat fisik

53

maupun mentalrdquo39

Selama kegiatan belajar kedua aktifitas

tersebut harus terkait sehingga akan mengahasilkan aktifitas

belajar yang optimal

Berdasarkan pendapat di atas maka yang dimaksud

dengan keaktifan belajar adalah aktifitas fisik maupun mental

yang difokuskan pada saat proses pembelajaran yang ditandai

dengan adanya perubahan dari individu masing-masing karena

adanya interaksi yang aktif

b Macam-macam Keaktifan Belajar

Macam-macam keaktifan belajar yang dapat dilakukan

oleh peserta didik di sekolah menurut Sardiman antara lain

1) Visual Activities seperti membaca memperhatikan gambar

memperhatikan demonstrasi orang lain

2) Oral Activities seperti mengatakan merumuskan bertanya

memberi saran mengeluarkan pendapat mengadakan

interview diskusi interupsi

39

AM Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta

Raja GrafindoPersada 2001) h99

54

3) Listening Activities seperti mendengarkan uraian

percakapan diskusi pidato

4) Writing Activities seperti menulis ceritera karangan

laporan tes angket menyalin

5) Drawing Activities seperti membuat grafik peta diagram

6) Motor Activities seperti melakukan percobaan membuat

konstruksi model mereparasi

7) Mental Activities seperti menanggapi mengingat

memecahkan soal menganalisa melihat hubungan

mengambil keputusan

8) Emotional Activities seperti menaruh minat merasa bosan

berani gembira gugup senang40

Menurut Soemanto macam-macam keaktifan belajar

yang dapat dilakukan oleh peserta didik dalam beberapa situasi

adalah sebagai berikut

1) Mendengarkan

2) Memandang

3) Meraba mencium dan mencicipi

40

M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta

Raja GrafindoPersada 2001) h101

55

4) Menulis atau mencatat

5) Membaca

6) Membuat ringkasan

7) Mengamati tabel diagram dan bagan

8) Menyusun kertas kerja

9) Mengingat

10) Berpikir

11) Latihan atau praktek41

Keaktifan yang dilakukan peserta didik selama proses

pembelajaran memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap

daya ingat peserta didik Vernon Magnesen dalam penelitiannya

menemukan bahwa ingatan yang diperoleh dari belajar melalui

membaca sebesar 20 mendengar sebesar 30 melihat

sebesar 40 mengucapkan sebesar 50 melakukan sebesar

60 dan gabungan dari melihat mengucapkan mendengar

dan melakukan sebesar 9042

41

Soemanto Wasty Psikologi Pendidikan (Jakarta Rineka Cipta

2003) h107 42

Anni Catharina Tri Psikologi Belajar (Semarang Unnes Press

2004) h85

56

Proses belajar-mengajar yang dapat memungkinkan cara

belajar peserta didik secara aktif harus direncanakan dan

dilaksanakan secara sistematik Selama pelaksanaan belajar-

mengajar hendaknya diperhatikan beberapa prinsip seperti

stimulus perhatian dan motivasi respons yang dipelajari

penguatan dan pemakaian dan pemindahan sehingga peserta

didik dapat melakukan kegiatan belajar secara optimal

3 Hasil Belajar

a Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar menurut Snelbeker dalam Rusmono adalah

perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh peserta didik

setelah melakukan perbuatan belajar43

Jika setelah melakukan

proses belajar seseorang tidak memperoleh kemampuan baru

maka dapat dikatakan orang tersebut belum mendapatkan hasil

belajar Sejalan dengan Snelbeker Lapono juga menjadikan

perubahan tingkah laku sebagai indikator seseorang memperoleh

hasil belajar atau tidak

43

Rusmono Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning

itu Perlu untuk meningkatkan Profesionalitas Guru (Bogor Ghalia

Indonesia 2012) h8

57

Hasil belajar diukur berdasarkan terjadi atau tidaknya

perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang telah

melaksanakan proses belajar (Lapono)44

Menurut Rifarsquoi dan

Anni hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh

pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar Hasil belajar

hanya akan diperoleh seseorang setelah melaksanakan aktivitas

belajar45

Berdasarkan beberapa pengertian hasil belajar yang telah

diuraikan di atas maka peneliti menyimpulkan hasil belajar

adalah perubahan tingkah laku atau kemampuan baru yang

diperoleh seseorang setelah melaksanakan aktivitas belajar

Menurut Bloom dalam Poerwanti hasil belajar yang terjadi pada

diri seseorang meliputi tiga ranah ketiga ranah tersebut yaitu

kognitif afektif dan psikomotor46

44

Lapono Nabisi dkk Belajar Dan Pembelajaran SD (Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi Departernen Pendidikan Nasional 2008) h1-12 45

Rifarsquoi Ahmad dan Catharina Tri Anni Psikologi Pendidikan

(Semarang UNNES Press 2010) h 85 46

Poerwanti Endang dkk Asesmen Pembelajaran SD (Direktorat

Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Jakarta 2008)

h1-24

58

b Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta

didik adalah sebagai berikut

1) Faktor Internal

a) Faktor jasmaniah panca indera yang tidak berfungsi

sebagaimana mestinya

b) Faktor psikologis terdiri atas faktor intelektif yang

meliputi faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat serta

faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang dimiliki

2) Faktor Eksternal

a) Lingkungan sosial

Yang termasuk lingkungan sosial adalah

lingkungan sosial sekolah seperti pendidik staf

administrasi serta teman sekelas yang dapat

mempengaruhi semangat belajar seseorang peserta

didik dan lingkungan sosial peserta didik seperti

masyarakat tetangga serta teman sepermainan

59

b) Lingkungan nonsosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial

adalah gedung sekolah dan letaknya rumah tempat

tinggal peserta didik dan letaknya alat-alat belajar

keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan peserta

didik

3) Faktor Pendekatan Belajar

Segala cara atau strategi yang digunakan oleh

peserta didik dalam menunjang efektivitas dan efisiensi

proses pembelajaran materi tertentu

c Hasil Belajar dengan Model TGT dan STAD

Model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD

memfokuskan pada perkembangan kognitif afektif dan

psikomotor peserta didik Model pembelajaran ini fokusnya pada

aktivitas belajar peserta didik dalam kelompok tetapi pada apa

yang mereka pikirkan (kognisi mereka) selama mereka

mengerjakannya Meskipun demikian model pembelajaran

kooperatif tipe TGT dan STAD juga mampu meningkatkan hasil

belajar peserta didik dalam ranah afektif dan psikomotor Pada

60

ranah afektif sikap peserta didik yang telah melaksanakan

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT

dan STAD akan menjadi lebih baik dari sebelumnya karena

peserta didik sudah mampu memahami nilai-nilai yang telah

dipelajarinya Sedangkan pada ranah psikomotor kegiatan

peserta didik pada pembelajaran jelas lebih banyak dibandingkan

kegiatan peserta didik yang belajar secara konvensional dengan

demikian peserta didik mampu meningkatkan hasil belajarnya

Adapun materi pembelajaran yang masih belum mencapai hasil

maksimal dan kesesuaian materi dengan jedua model

pembelajaran yang akan dijadikan penelitian adalah materi

akhlak mulia Karena dalam materi tersebut pembahasan tentang

interaksi dengan manusia lain

d Materi Aqidah Akhlak

1) Pengertian Aqidah Akhlak

Pembelajaran aqidah akhlak adalah upaya sadar dan

terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal

memahami menghayati dan mengimani Allah SWT dan

merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia pada kehidupan

61

sehari-hari melalui kegiatan bimbingan pembelajaran latihan

penggunaan pengalaman keteladanan dan pembiasaan Pada

kehidupan masyarakat majemuk dalam bidang keagamaan mata

pelajaran ini mengarahkan peserta didik pada peneguhan Akidah

di satu sisi dan peningkatan toleransi pada penganut agama lain

dalam rangka mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa47

Pelajaran Aqidah akhlak di SMP Negeri 24 Kota Serang

berisi bahan pelajaran yang dapat mengarahkan pada pencapaian

kemampuan dasar pserta didik untuk dapat memahami rukun

iman secara ilmiah serta pengalaman dan pembisaan berakhlak

Islami untuk dapat dijadikan landasan perilaku dalam kehidupan

sehari-hari serta sebagai bekal untuk jenjang pendidikan

berikutnya Pada mata pelajaran aqidah akhlak ini berisi

beberapa materi yang terdiri dari beberapa bab pada bab

pertama memahami kalam meliputi a) pengertian dan fungsi

ilmu kalam b) hubungan ilmu kalam dengan ilmu lainnya Bab

kedua aliran-aliran ilmu kalam dan tokohnya meliputi a) aliran

47

BSNP Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMAMA (Jakarta BSNP 2006)

h 4

62

khawarij b) aliran murjirsquoah c) aliran syiah d) aliran jabariyah

e) aliran qadariyah f) aliran mursquotazilah dan g) ahlusunnah wal

jamarsquoah Pada bab ketiga tentang akhlak terpuji meliputi a)

adab berpakaian dan berhias b) adab bertamu dan menerima

tamu c) adab perjalanan d) adab menjenguk orang sakit Pada

bab keempat tentang akhlak tercela meliputi a) berjudi b)

mabuk-mabukan c) zina d) durhaka pada orang tua e) buruk

sangka dan dengki

2) Pembelajaran Aqidah Akhlak

Pembahasan tentang definisi pembelajaran aqidah akhlak

akan diawali dengan pembahasan mengenai pengertian

pembelajaran aqidah dan akhlak Secara umum pengertian

pembelajaran menurut Darsono adalah suatu kegiatan yang

dilakukan oleh pendidik sedemikian rupa sehingga tingkah

laku peserta didik mengalami perubahan ke arah yang

diinginkan48

Istilah pembelajaran mengandung unsur belajar

dan pembelajaran (teaching and learning) jadi pembelajaran

telah mencakup belajar Istilah pembelajaran merupakan

48

Darsono Belajar dan Pembelajaran (Semarang IKIP Semarang

Press 2001) h23

63

perubahan istilah yang sebelumnya dikenal dengan Proses

Belajar Mengajar (PBM) atau Kegiatan Belajar Mengajar

(Ismail)49

Hamalik mendefinisikan bahwa pembelajaran adalah

suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi

internal material fasilitas perlengkapan dan prosedur saling

mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran50

Pembelajaran pada hakekatnya adalah interaksi antara peserta

didik dengan linkungannya sehingga terjadi perubahan

perilaku ke arah yang lebih baik Banyak sekali faktor yang

mempengaruhi perubahan tingkah laku baik faktor internal

yang datang dari diri sendiri maupun faktor eksternal yang

datang dari lingkungan individu tersebut (Mulyasa)51

Sebelum penggunaan istilah pembelajaran populer para

penulis menggunakan istilah pengajaran Karena ada perbedaan

persepsi antara istilah pembelajaran dan pengajaran Praktek

mengajardi skolah pada umumnya lebih banyak berpusat pada

49

Ismail Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem

(Semarang Rasail Media Group 2008) h9 50

Hamalik Oemar Proses Belajar Mengajar (Jakarta Bumi

Aksara 2001) h57 51

E Mulyasa Kurikulum Berbasis Kompetensi (Bandung Remaja

Rosdakarya Offset 2004) h100

64

pendidik atau berkonotasi pada teacher centered Penggunaan

istilah pembelajaran diharapkan agar pengajarpendidik ingat

akan tugasnya membelajarkan peserta didik

Pembelajaran terkait membelajarkan peserta didik atau

bagaimana membuat agar peserta didik dapat belajar dengan

mudah dan dorongan oleh kemampuannya sendiri untuk

mempelajari apa yang teraktualisasikan dalam kurikulum

sebagai kebutuhan peserta didik Oleh karena itu pembelajaran

berupaya menjabarkan nilai-nilai yang terkandung dalam

kurikulum dengan menganalisa tujuan pembelajaran dan

karakteristik isi bidang studi pendidikan agama yang

terkandungdalam kurikulum Selanjutnya dilakukan kegiatan

untuk memilih menetapkan dan mengembangkan cara-cara

(metode dan strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang ditetapkan sesuai dengan kondisi yang

ada agar kurikulum dapat diaktualisasikan dalam pembelajaran

(Muhaimin)52

52

Muhaimin Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan

Pendidikan Agama Islam di Sekolah (Bandung PT Remaja Rosdakarya

2004) h125

65

Peningkatan kualitas proses pembelajaran dapat dimulai

dari menganalisis setiap komponen yang dapat membentuk dan

mempengaruhi proses pembelajaran Komponen yang selama ini

dianggap mempengaruhi proses pendidikan adalah komponen

pendidik Bagaimanapun bagus dan idealnya kurikulum

pendidikan serta lengkapnya sarana dan prasarana pendidikan

tanpa diimbangi dengan kemampuan pendidik dalam

mengimpelementasikannya maka semuanya akan sia-sia

(Sanjaya)53

Berkaitan dengan hal tersebut terdapat salah satu model

yang dapat dijadikan alternatif untuk memperbaiki kondisi

pembelajaran seperti yang diharapkan Model yang dimaksud

adalah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT dan STAD Pembelajaran yang

mengutamakan aktivitas peserta didik dapat memberikan hasil

yang optimal

Melalui belajar aktif terjadi proses interaksi antara

peserta didik dengan lingkungannya peserta didik tidak

53

Sanjaya Wina Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan (Jakarta Kencana 2007) h13

66

hanya dilarutkan sebagai kertas putih yang siap diisi begitu saja

tetapi peserta didik sebagai subjek belajar harus melakukan

berbagai aktivitas yang mendukung pembelajarn dan

keberhasilan peserta didik

Model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD

adalah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui

pengembangan imajinasi dan penghayatan peserta didik

pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan peserta

dengan melakukan aktivitas secara aktif dalam proses

pembelajaran Model pembelajaran ini diharapkan mampu

merangsang belajar peserta didik lebih meningkat sehingga

menghasilkan prestasi belajar yang baik karena antara model

pembelajaran dan materi ada kesesuaian Dan akhirnya dengan

model pembelajaran ini peserta didik tidak hanya memahami

materi saja akan tetapi mampu menhayati dan diharapkan bisa

mengaplikasikan dalam kehidupan nyata

B Kajian Penelitian yang Relevan

Tinjauan kepustakaan merupakan kumpulan hasil

penelitian yang relevan maksudnya meninjau atau memeriksa

67

kepustakaan baik kepustakaan tarbiyah maupun institut serta

skripsi atau karya ilmiah yang berkaitan dengan permasalahan

yang akan diteliti yang lebih mengkhususkan pengkajian terhadap

penelitian yang terdahulu untuk mengetahui apakah permasalahan

ini sudah mahapeserta didik yang meneliti dan membahasnya

ataukah belum Setelah mengadakan pemeriksaan terhadap

beberapa kepustakaan maka diketahui sudah ada beberapa hasil

penelitian yang bisa kita jadikan rujukan diantaranya adalah

1 Penelitian yang dilakukan oleh Lisnawati dengan judul

ldquoPerbedaan Hasil Belajar Biologi antara Siswa yang Diajar

dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Student Achivement Division (STAD) dan Team Games

Tournament (TGT)rdquo Hasil penelitian menunjukkan terdapat

perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kedua kelas

tersebut Kesimpulan ini didasarkan pada hasil pengujian

hipotesis dengan menggunakan uji t terhadap kedua nilai

posttest Berdasarkan pengujian hipotesis tersebut diperoleh

nilai thitung sebesar 481 dan nilai t pada taraf signifikan 5

adalah 200 Dengan demikian terlihat bahwa thitung tabel gt ttabel

68

sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak Hasil penelitian juga

menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT

lebih baik dibandingkan dengan STAD Hal tersebut terlihat

dari rerata skor posttest antara kedua kelas tersebut Kelas

yang diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

memiliki rerata skor posttest sebasar 61 dan kelas yang

diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki

rerata skor posttest sebasar 76

2 Penelitian oleh Hendrik Arung Lamba dalam penelitiannya

yang berjudul ldquoPengaruh Pembelajaran Kooperatif Model

STAD dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil Belajar Fisika

Peserta didik SMArdquo Menyatakan bahwa terdapat perbedaan

perolehan hasil belajar fisika yang signifikan antara

pembelajaran kooperatif model STAD dan pembelajaran

klasikal terhadap hasil belajar fisika peserta didik kelas satu

SMA GKTS Imanuel Palu Metode pembelajaran kooperatif

69

lebih unggul dari pada metode pembelajaran klasikal dalam

mempengaruhi hasil belajar fisika54

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah

dikemukakan sebelumnya bahwa ada kesamaan dengan

penelitian yang penulis rencanakan yaitu dari segi model

pembelajaran kooperatif tipe STAD tetapi penulis

menambahkan satu model pembelajaran kooperatif tipe TGT

dan aktivitas belajar Perbedaan penelitian yang akan penulis

teliti yaitu pada mata pelajaran dan objek penelitian

3 Sarah Nur Azmi dalam skripsinya yang berjudul

ldquoPerbandingan antara model pembelajaran cooperative

learning tipe STAD dengan pembelajaran konvensional dalam

rangka meningkatkan hasil belajar PAI Dalam penelitian ini

dijelaskan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar yang

sangat signifikan pada kelas eksperimen (kelas yang diajar

dengan model pembelajaran STAD) hal ini dapat dilihat

perbedaan rata-rata kedua kelas tersebut yaitu kelas kontrol

54

Hendrik Lamba Arung Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Model

STAD dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta didik SMA

(Jurnal Ilmu Pendidikan vol 2 no 13 2006) h127

70

dan kelas eksperimen Hal ini menunjukkan bahwa dengan

pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar

peserta didik55

Banyaknya penelitian sebelumnya yang membahas

model pembelajaran kooperatif bukan berarti penelitian yang

akan penulis rencanakan sama dengan penelitian tersebut

Penelitian yang penulis rencanakan memiliki perbedaan

dengan penelitian-penelitian sebelumnya Perbedaan tersebut

antara lain dari objek penelitian sampel yang digunakan

dalam penelitian dan variabel atribut dalam penelitian ini

C Kerangka Berpikir

Berdasarkan deskripsi teori yang telah dipaparkan di atas

maka dapat disusun kerangka berpikir sebagai berikut

1 Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Hasil Belajar

Pembelajaran yang dilakukan dengan model pembelajaran

yang tepat dan memberikan kesempatan kepada peserta didik

55

Sarah Nur Azmi Perbandingan Antara Model Pembelajara

Cooperative Learning Tipe STAD dengan Pembelajaran Konvensional Dalam

Rangka Meningkatkan Hasil Belajar PAI (Jakarta Jurusan Pendidikan

Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Kependidikan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta 2012) h75

71

lebih aktif dan memberikan ruang gerak yang lebih luas kepada

peserta didik Model pembelajaran merupakan konsep yang akan

menggambarkan proses dari pembelajaran

Pemilihan model pembelajaran sebaiknya harus disesuaikan

dengan karakteristik peserta didik materi pembelajaran dan

sarana prasarana yang tersedia Model pembelajaran yang tepat

dalam pembelajaran akan membuat siswa lebih aktif berkreasi

dan beriteraksi dengan pendidik menjadi lebih hidup Dengan

proses pembelajaran yang interaktif maka hasil belajar

diharapkan akan dapat meningkat

2 Pengaruh Keaktifan Belajar Terhadap Hasil Belajar

Pada proses pembelajaran diperlukan peran aktif peserta

didik Keaktifan belajar merupakan kesiapan fisik dan mental

peserta didik pada saat menerima materi pembelajaran oleh

pendidik sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan

Keaktifan belajar yang tinggi pada siswa akan berdampak pada

hasil belajar siswa dalam menerima materi pembelajaran

72

3 Interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan

belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI

Hasil belajar PAI pada peserta didik dapat ditingkatkan

melalui penerapan model pembelajaran yang tepat Model

pembelajaran TGT dan model pembelajaran STAD merupakan

pola pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan

hasil belajar PAI Dalam usaha meningkatkan hasil belajar PAI

perlu didukung oleh keaktifan siswa dalam belajar di kelas

Berdasarkan karakteristik pembelajaran PAI dengan model

pembelajaran problem based learning dan model pembelajaran

konvensional yang dikemukakan di atas sama-sama

mempengaruhi hasil belajar PAI Menggunakan model

pembelajaran TGT peserta didik akan mampu berdiskusi dalam

kelompok menemukan fakta-fakta mencari data dan

menyimpulkan jawaban terhadap masalah sehingga dapat

dituangkan dalam bentuk jawaban dari kompetisi akademik

diakhir pembelajaran Sedangkan model pembelajaran STAD

peserta didik melakukan diskusi kelompok sama halnya dengan

model pembelajaran TGT hanya saja diakhir pembelajaran

73

penilaian kuis bersifat individual Oleh karena itu dengan

keaktifan peserta didik yang baik peserta didik akan dapat

berdiskusi dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh

pendidik Seseorang yang sedang belajar harus memperhatikan

kedua aspek tersebut dengan demikian dapat diduga terdapat

interaksi antara model pembelajaran dan keaktifan peserta didik

dalam belajar terhadap hasil belajar PAI

4 Perbedaan hasil belajar PAI bagi kelompok peserta didik

yang memiliki keaktifan belajar tinggi yang diajarkan

dengan model pembelajaran TGT dan model

pembelajaran STAD

Model pembelajaran TGT merupakan salah satu bentuk

model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik Dengan

model ini peserta didik dituntut untuk berperan aktif baik secara

individu maupun di dalam kelompoknya Peserta didik lebih

diberi kebebasan untuk berdiskusi dalam kelompok menemukan

fakta mencari bukti dan menyimpulkan masalah yang dapat

dituangkan dalam belajar untuk mendukung hasil belajar Begitu

pula dengan memiliki keaktifan yang tinggi peserta didik dapat

74

bertanya mencari tau baik melalui diskusi internet buku-buku

serta sumber belajar yang lain untuk dituangkan dalam

keterampilan sosial dalam bekerja bersama pada kelompoknya

Dengan keaktifan belajar yang tinggi peserta didik lebih mudah

dalam menerima proses pembelajaran PAI sehingga materi dalam

mata pelajaran PAI tersebut lebih cepat untuk diterima

Sedangkan model pembelajaran STAD juga sama dengan

TGT dimana pusat belajar berada pada peserta didik peserta

didik berdiskusi dalam kelompok untuk menemukan

pengetahuan-pengetahuan yang berkaitan dengan materi

pembelajaran Hanya saja penilaian akhir pembelajaran dilakukan

secara individu bukan penilaian perwakilan kelompo Peserta

didik yang memiliki keaktifan belajar tinggi bisa menerapkannya

karena dalam penilaiannya lebih bersifat individu dan tidak

berinteraksi lebih banyak dengan peserta didik lain sehingga

hasil belajar PAI dianggap merupakan hasil kerja masing-masing

individu tanpa melibatkan kelompok dengan demikian dapat

diduga bahwa dengan menggunakan model pembelajaran TGT

hasil belajar PAI lebih baik dibandingkan dengan model

75

pembelajaran STAD bagi peserta didik yang memiliki keaktifan

tinggi

5 Perbedaan hasil belajar PAI bagi kelompok peserta didik

yang memiliki keaktifan belajar rendah yang diajarkan

dengan model pembelajaran TGT dan model

pembelajaran STAD

Pendidikan agama islam merupakan salah satu mata

pelajaran wajib yang terdapat dalam kurikulum Sebagai mata

pelajaran yang harus diajarkan PAI memiliki tingkat kesulitan

yang cukup tinggi dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya

Kompleksnya materi-materi dalam PAI yang membutuhkan

kemampuan menghafal pada setiap materinya

Model pembelajaran TGT salah satu model pembelajaran

yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

melakukan aktivitas dalam mencari masalah-masalah kemudian

menyelesaikannya dalam kelompok Peserta didik yang memiliki

keaktifan belajar rendah kemungkinan akan mengalami kesulitan

dalam belajarnya dituntut untuk bekerja dalam kelompok

Sehingga dengan model pembelajaran ini konsentrasi peserta

76

didik dalam mencari permasalahan dalam satu kelompok akan

dapat mempengaruhi hasil belajar PAI

Sedangkan model pembelajaran STAD hampir sama

dengan model pembelajaran TGT dimana peserta didik lebih aktif

dalam proses pembelajaran Pembelajaran ini dilakukan sama

dalam kelompok untuk berdiskusi mencari masalah dan

menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh pendidik

Keaktifan belajar yang rendah akan menimbulkan peserta didik

pasif ataupun diam dalam diskusi kelomoknya Akan tetapi pada

saat proses penilaian diakhir pembelajaran pendidik memberikan

kuis untuk individual Dengan demikian dapat diduga bahwa

dengan menggunakan model pembelajaran TGT hasil belajar PAI

lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran STAD bagi

peserta didik yang memiliki keaktifan belajar rendah

D Pengajuan Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap

rumusan masalah penelitian dimana rumusan masalah penelitian

telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan Dikatakan

77

sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada

teori yang relevan belum didasarkan pada fakta-fakta empiris

yang diperoleh melalui pengumpulan data

Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban

teoritis terhadap rumusan masalah penelitian sebelum jawaban

empiris56

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut

1 Terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar

2 Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan

keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI

3 Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan

keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar PAI

4 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi

56

Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD

(Bandung Alfabeta 2013) h38

78

5 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah

79

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Kegiatan yang baik harus memiliki tujuan yang jelas

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut

1 Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap

hasil belajar PAI

2 Untuk mengetahui pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil

belajar PAI

3 Untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran

dengan keaktifan belajar peserta didik terhadap hasil belajar

PAI

4 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar

dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi

lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar

tinggi

80

5 Untuk mengetahui hasil belajar PAI peserta didik yang belajar

dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah

lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar

rendah

B Tempat dan Waktu Penelitian

1 Tempat Penelitian

Tempat penelitian sangat penting untuk keberhasilan

dalam penelitian Pemilihan tempat untuk melaksanakan

penelitian harus disesuaikan dengan karakteristik masalah dalam

penelitian Hal ini akan berdampak pada hasil penelitian yang

dilakukan Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 24 Kota

Serang yang berlokasi di Jl Sewor Kelurahan Banjarsari

Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang

2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 8 kali pertemuan

sudah termasuk pretest dan posttest Dengan kata lain

pembelajaran PAI dengan menggunakan kedua model

pembelajaran tersebut dilakukan sebanyak 6 kali pertemuan

81

Dalam penelitian ini peneliti mengambil waktu diluar KBM hal

ini dilakukan agar tidak mengganggu program kurikulum yang

sudah disusun oleh pihak sekolah Penelitian dilakukan seminggu

dua kali yaitu setiap hati selasa dan kamis Adapun waktu

pelaksanaan pretest perlakuan dan posttest dilaksanakan pada

tanggal 4 sd 27 April 2017 dengan perincian sebagai berikut

Tabel 31

Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Kegiatan Tanggal Waktu

1 PretestTes Awal 4 April 2017 1400 sd

1600 Wib

2 TreatmenPerlakuan 6 sd 25 April

2017

1400 sd

1530 Wib

3 PosttestTes Akhir 27 April 2017 1400 sd

1600 Wib

C Metode dan Rancangan Penelitian

1 Metode Penelitian

Keberhasilan penelitian sangat ditentukan oleh

penggunaan metode Metode adalah langkah-langkah yang

diambil untuk memudahkan penelitian Sudjana mengungkapkan

bahwa ldquoMetode penelitian merupakan rangkaian cara atau

kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi

82

dasar pandangan-pandangan filosofis dan ideologis pertanyaan

dan isu-isu yang dihadapirdquo57

Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode eksperimen Mengenai metode

eksperimen dijelaskan oleh Sugiyono adalah sebagai berikut

ldquoMetode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai

metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

terkendalikan Metode penelitian eksperimen adalah

metode penelitian kuantitatifrdquo58

Selanjutnya Sugiyono mengemukakan bahwa ldquoMetode

penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan

untuk mencari pengaruh treatment tertentu (perlakuan) dalam

kondisi yang terkontrol (laboraturium)rdquo59

Dalam penelitian ini

sampel diberikan tes awal (pretest) menggunakan angket untuk

mengetahui tingkat keaktifan belajar peserta didik dan tes pilihan

ganda materi perilaku terpuji untuk memperoleh data hasil belajar

PAI sebelum diberikan perlakuan atau (treatment) Setelah data

diperoleh maka langkah selanjutnya sampel diberikan treatment

dengan menggunakan model pembelajaran TGT dan model

57

Sudjana Metode Statistik (Bandung Tarsito 2005) h52 58

Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)

h109 59

Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)

h11

83

pembelajaran STAD kepada peserta didik yang memiliki

keaktifan belajar tinggi maupun rendah sebanyak 8 kali

pertemuan setelah itu diberikan tes akhir (posttest) Hal tersebut

dilakukan untuk mengetahui pengaruh atau dampak yang

ditimbulkan oleh model pembelajaran TGT dan model

pembelajaran STAD dengan tingkat keaktifan belajar tinggi

maupun rendah terhadap hasil belajar PAI

2 Rancangan Penelitian

Desain sangat dibutuhkan dalam penelitian desain

merupakan gambaran yang akan dilakukan oleh peneliti mulai

dari tahap awal sampai tahap akhir Dengan pemilihan desain

yang tepat akan mencerminkan hasil penelitian yang dilakukan

Dalam penelitian ini desain yang digunakan peneliti adalah

desain factorial 2 x 2 Mengenai desain factorial menurut

Sugiyono adalah ldquoDesain factorial merupakan desain yang

memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang

mempengaruhi perlakuan (variabel bebas) terhadap hasil belajar

84

PAI (variabel terikat)rdquo60

Desain ini melibatkan beberapa faktor

(variabel bebas aktif dan atribut) yang digarap bersama-sama

sekaligus (terdiri dari dua faktor) Dua faktor (variabel bebas)

yang terlibat dalam eksperimen ini adalah model pembelajaran

dan tingkat keaktifan belajar peserta didik Digambarkan dalam

tabel 32 sebagai berikut

Tabel 32

Desain Penelitian Faktorial 2 x 2

Model

Pembelajaran

Keaktifan

Belajar

TGT

STAD

TINGGI

RENDAH

Keterangan

A = Model pembelajaran dibagi menjadi dua

klasifikasi

= Model pembelajaran TGT

= Model pembelajaran STAD

B = Keaktifan belajar dibagi menjadi dua klasifikasi

60

Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)

h76

85

= Keaktifan belajar tinggi

= Keaktifan belajar rendah

micro

micro

micro

micro

=

=

=

=

Kelompok peserta didik yang belajar dengan

menggunakan model pembelajaran TGT dan

memiliki tingkat keaktifan belajar tinggi

Kelompok peserta didik yang belajar dengan

menggunakan model pembelajaran TGT dan

memiliki tingkat keaktifan belajar rendah

Kelompok peserta didik yang belajar dengan

menggunakan model pembelajaran STAD dan

memiliki tingkat keaktifan belajar tinggi

Kelompok peserta didik yang belajar dengan

menggunakan model pembelajaran STAD dan

memiliki tingkat keaktifan belajar rendah

D Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

1 Populasi

Setiap penelitian pasti memerlukan data dan sumber yang

dapat dipercaya untuk menjawab permasalahan dalam penelitian

dan untuk menjawab hipotesis untuk itu penelitian memerlukan

populasi dan sampel Populasi dan sampel merupakan bagian

yang penting dari sebuah penelitian Ketelitian dalam

86

menentukan sampel dari sejumlah populasi sangat menentukan

hasil penelitian yang dilakukan Populasi merupakan individu

atau objek yang memiliki sifat-sifat umum Dari populasi dapat

diambil sejumlah data yang diperlukan untuk memecahkan suatu

masalah yang diteliti

Definisi populasi menurut Sugiyono adalah ldquoWilayah

generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannyardquo61

Sedangkan Arikunto menjelaskan bahwa yang dimaksud populasi

adalah ldquokeseluruhan subyek penelitianrdquo62

Berdasarkan pendapat tersebut dapat penulis simpulkan

bahwa yang dimaksud populasi adalah keseluruhan subyek dan

sumber pengumpul data yang telah ditetapkan untuk dipelajari

sifat-sifatnya Populasi penelitian adalah seluruh peserta didik

kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang Adapun jumlah peserta

61

Sugiyono Statistika untuk Penelitian (Bandung Alfabeta 2010)

h117 62

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik

(Jakarta Rineka Cipta 2010) h172

87

didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang sebanyak 175

peserta didik yang

terdiri dari 5 kelas

2 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah

suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi

Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa

sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili dan

dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 64

orang peserta didik dengan teknik pengambilan sampel

menggunakan teknik cluster random sampling Dikatakan cluster

random sebab sampel dalam penelitian ini diambil secara acak

kelas untuk mewakili populasi dan ikut dalam penelitian ini

Sampel tersebut kemudian dibagi ke dalam dua kelompok yang

sama banyak

Setiap peserta didik di beri tes pendahuluan sehingga

diperoleh tingkat keaktifan belajar masing-masing peserta didik

Dari hasil tes keaktifan belajar peserta didik kemudian dirangking

mulai dari skor tertinggi sampai dengan skor terendah Kemudian

88

menentukan 27 kelompok skor tertinggi dan 27 kelompok

skor rendah dari masing-masing kelompok Hal tersebut

berdasarkan pendapat Verducci yaitu 27 kelas atas dan 27

kelas bawah rangking teratas 32 orang dengan kategori keaktifan

belajar tinggi dan rangking terendah 32 orang dengan kategori

keaktifan belajar rendah63

Menurut Fraenkel dan Welen yang menjelaskan tentang

pengambilan sampel dalam metode eksperimen desain factorial

bahwa ldquoFactorial design extend the number of relationship that

may be examined in an experimental study they are essentially

modifications of either the posttest-only control group or pretest-

posttest control group design (with or without random

assignment)rdquo64

Berdasarkan pendapat di atas dalam desain factorial

penentuan sampel ditentukan dengan atau tanpa random

assigment Pada penelitian ini pengambilan sampel peneliti

menerapkan random assignment Setelah semua sampel

63

Verducci Frank M Measurment Concept in Phhysical Education

(StLois The CV Mosby Company 2002) h176 64

Fraenkel J amp Wallen N How to Design and evaluate research in

education (2nd ed) (Mc Graw-Hill Inc New York 2001) h225

89

mengikuti tes keaktifan belajar maka peneliti menempatkan

seluruh jumlah sampel menjadi empat kelompok seperti yang

tertera pada tabel 33 sebagai berikut

Tabel 33

Pembagian Sampel Kedua Kelompok Penelitian

Kelompok peserta didik Yang

memiliki keaktifan belajar

tinggi dengan model

pembelajaran TGT

Kelompok peserta didik yang

memiliki keaktifan belajar

tinggi Dengan model

pembelajaran STAD

145891213161720212

425282932 = 16 peserta

didik

236710111415181922

2326273031 = 16 peserta

didik

Kelompok peserta didik Yang

memiliki keaktifan belajar

rendah dengan model

pembelajaran TGT

Kelompok peserta didik yang

memiliki keaktifan belajar

rendah

Dengan model pembelajaran

STAD

3336374041444548495

2535657606164 = 16

peserta didik

3435383942434647505

1545558596263 = 16

peserta didik

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan angket atau kuisioner

Tes objektif digunakan untuk melihat bagaimana nilai-nilai

90

peserta didik yang belajar menggunakan model pembelajaran

TGT dan STAD Data yang dikumpulkan dari responden adalah

hasil belajar peserta didik melalui evaluasi yang dilakukan di

akhir pembelajaran dan keaktifan peserta didik Pada hasil belajar

peserta didik didapat pada saat akhir pembelajaran sedangkan

untuk keaktifan peserta didik peneliti menggunakan kuisioner

dalam menilai keaktifan belajar peserta didik yang ada di kelas

pada saat pembelajaran

Dalam mengembangkan instrumen dan memperoleh hasil

pengukuran yang akurat uji validitas dilakukan sebelum kuisioner

diberikan kepada responden Instrument yang digunakan dalam

penelitian ini adalah soal dalam bentuk pretest dan posttest

dimana sebelum pembelajaran dimulai peneliti memberikan

pretest terlebih dahulu kepada seluruh sampel Kemudian baru

diadakan perlakuan pembelajaran dengan model TGT dan STAD

Setelah selesai pembelajaran peneliti kembali untuk melakukan

post test kepada seluruh sampel

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu dengan menggunakan tes hasil belajar PAI

91

materi membisakan perilaku terpuji berupa tes objektif dengan

pilihan ganda dan non test digunakan untuk memperoleh data

keaktifan belajar peserta didik

F Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data yang sesuai dengan apa yang

diharapkan peneliti menggunakan angket untuk mengukur tingkat

keaktifan belajar peserta didik sebagai instrumen penelitian dan

tes objektif berupa tes pilihan ganda untuk hasil belajar PAI

Materi perilaku terpuji Untuk penyusunan soal objektif

disesuaikan dengan indikator dalam materi akhlak mulia Selain

itu dengan angket lebih memberikan kesempatan kepada siswa

atau responden untuk memberikan informasi dengan baik dan

benar

1 Variabel Keaktifan Belajar Peserta Didik

a Definisi Konsep

Keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun

mental yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu rangkaian

yang tidak dapat dipisahkan (Sardiman 2001 98)

92

b Definisi Operasional

Keaktifan siswa adalah tingkah laku siswa dalam

mendapatkan pengetahuan yang berlangsung didalam kelas

meliputi aktivitas visual membaca teks atau bacaan yang

relevan aktivitas oral mengemukakan pertanyaan

mengemukakan pendapat menyanggah pendapat berdiskusi

dengan teman sekelompok mengenai materi yang relevan

aktivitas mendengarkan mendengarkan penjelasan

guruteman mendengarkan pendapat teman pada saat diskusi

kelompok aktivitas menulis merangkum dari bacaan yang

diberikan membuat pertanyaan dari gambar yang telah

disediakan menuliskan hal-hal yang berkaitan dengan materi

yang diajarkan pada buku catatan Keaktifan belajar peserta

didik yang didapatkan dari pengisian angket yang diberikan

kepada peserta didik untuk memperoleh data keaktifan tinggi

dan keaktifan rendah

c Kisi-kisi Instrumen

Penelitian ini menggunakan lembar kuesioner tertutup

secara langsung dengan tipe check list (radic) untuk keaktifan

93

peserta didik maksudnya responden tinggal menjawab

kuesioner karena sudah disediakan semua pertanyaan beserta

jawaban yang telah ditentukan dan dibatasi dimana jawaban

tersebut merupakan tanggapan langsung dari dirinya dengan

membubuhkan tanda check (radic) pada kolom yang sesuai Kisi-

kisi disajikan pada tabel 34 sebagai berikut

Tabel 34

Kisi-Kisi Angket Keaktifan Belajar Peserta Didik

No Aspek Indikator Penyataan Jum

lah Negatif Positif

1 Kegiatan

Visual Membaca Materi

117 925 4

2 Kegiatan

Lisan Bertanya

Mengemukakan idepemikiran

Diskusi

21833 102638 6

3 Kegiatan

Mendengarkan Mendengarkan materi

pelajaran

Mendengarkan presentasi

31934 1127 5

4 Kegiatan

Menulis Membuat ringkasan

Mengerjakan latihan

Aktif mengemukakan ide dan mencatat hasil

penelitiandiskusi

42035 1228 5

5 Kegiatan

Menggambar Menggambar diagram

Menggambar sumber belajar

Menggambar objek

penelitian

52129 13 4

94

6 Kegiatan

Motorik Hadir saat penelitian

di sekolah

Melakukanmembantu menyiapkan alat-alat

percobaan

62237 1430 5

7 Kegiatan

Mental Memecahkan masalah

Menganalisis soal

Mengambil keputusan

723 1531 4

8 Kegiatan

Emosional Bersemangat

Berani

Bosan

Gugup

Takut

824 1632

36 5

Jumlah 21 17 38

Penilaian alternatif jawaban menggunakan angka 1ndash5

dilanjutkan dengan pemberian skor Pemberian bobot pernyataan

bisa dilihat pada tabel 35 berikut ini

Tabel 35

Skor Jawaban Angket

Keaktifan Belajar Peserta Didik

Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban

Positif Negatif

Sangat Setuju (SS) 5 1

Setuju (S) 4 2

Ragu-ragu (R) 3 3

Tidak Setuju (TS) 2 4

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5

95

Sebelum kuisioner ini diberikan kepada sampel terlebih

dahulu diujicobakan kepada peserta didik lain yang memiliki

karakteristik sama dengan responden dalam penelitian Uji coba

ini dilakukan agar intrumen yang digunakan memiliki tingkat

validitas dan reliabilitas sehingga layak untuk digunakan sebagai

alat ukur untuk memperoleh data

d Kalibrasi Instrumen

1) Uji Validitas

Pada dasarnya validitas adalah kemampuan alat ukur

untuk dapat mengukur apa yang seharusnya diukur Agar

memudahkan dalam proses perhitungan statistik peneliti

menggunakan SPSS versi 16 prosedur dalam perhitungan dengan

SPSS yaitu pertama masuk ke program SPSS kemudian klik

variable view pada SPSS data editor dan isi semua kolom name

type decimal label dan measure langkah selanjutnya klik data

view pada kolom responden masukan semua responden pada

kolom A B D sampai jumlah item tes isi jawaban responden

Selanjutnya klik analysis-correlate-bivariate dari bivariate

correlations masukan skor jawaban dan total ke variables pada

96

correlation coefficients klik pearson pada test of significance klik

two-tailed pada statistic klik statistic and standar devations pada

missing value klik exlude cases pairwise klik continue untuk

kembali kemenu sebelumnya kemudian klik oke untuk

memproses data

Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak dengan

melihat tabel nilai-nilai r Product Moment yang dapat dilihat

dilampiran Untuk mengetahui tiap item tes tersebut valid atau

tidak valid dengan membandingkan hasil perhitungan corrected

item-total correlation ) dengan Dengan

signifikansi untuk α = 005 dan dk = 20-2 = 18 maka diperoleh

nilai-nilai r tabel = 0444 Berikut kaidah keputusan jika gt

dari berarti item tes valid dan jika lt berarti

item tes tidak valid Berikut tabel hasil dari uji validitas

instrumen yang telah dilakukan Untuk lebih jelasnya lihat tabel

36

97

Tabel 36

Hasil Uji Validitas Item Angket Keaktifan Peserta Didik

Nomor Item

Soal

r hitung r table Keterangan

1 0967 0468 Valid

2 0883 0468 Valid

3 0967 0468 Valid

4 0967 0468 Valid

5 0967 0468 Valid

6 0607 0468 Valid

7 0967 0468 Valid

8 0607 0468 Valid

9 0607 0468 Valid

10 0967 0468 Valid

11 0609 0468 Valid

12 0967 0468 Valid

13 0609 0468 Valid

14 0967 0468 Valid

15 0967 0468 Valid

16 0667 0468 Valid

17 0609 0468 Valid

18 0607 0468 Valid

19 0967 0468 Valid

20 0795 0468 Valid

21 0609 0468 Valid

22 0967 0468 Valid

23 0883 0468 Valid

24 0967 0468 Valid

25 0883 0468 Valid

26 0609 0468 Valid

27 -0284 0468 Tidak Valid

28 0967 0468 Valid

29 0967 0468 Valid

30 0967 0468 Valid

31 0967 0468 Valid

32 0967 0468 Valid

33 0609 0468 Valid

98

34 -0027 0468 Tidak Valid

35 0967 0468 Valid

36 0967 0468 Valid

37 0967 0468 Valid

38 0967 0468 Valid

Berdasarkan hasil perhitungan di atas sebanyak 36 item

butir tes dinyatakan valid Item butir tes tersebut yaitu 1 2 3 4

5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

24 25 26 28 29 30 31 32 33 35 36 37 38 Maka item tes

tersebut digunakan sebagai instrumen penelitian untuk

memperoleh data keaktifan belajar peserta didik

2) Uji Realibilitas

Selain valid salah satu syarat instrument tes dapat

digunakan haruslah memiliki tingkat reliabilitas Menurut Akdon

(2008) suatu tes dikatakan reliabel atau ajeg apabila beberapa kali

pengujian menunjukkan hasil yang relatif sama Reliabilitas tes

kecerdasan emosional dalam penelitian ini diuji dengan konsep

konsistensi internal yang dilakukan dengan cara mencobakan

instrumen sekali saja Kemudian dengan bantuan SPSS Versi 17

for Windows data yang diperoleh dianalisis dengan Alpha

99

(cronbach) yang didasarkan pada rata-rata korelasi antar-item

Adapun prosedur perhitungan dengan SPSS yaitu pertama

masukan data tiap butir item tes yang sudah valid sebanyak 36

item butir tes kedalam menu data view kemudian klik analysis-

scale-reliability analysis Estimasi reliabilitas koefisien alpha dari

Cronbach bahwa semakin besar koefisiennya berarti semakin

tinggi realibilitas alat ukur (instrument)

Sekumpulan butir pertanyaan dalam kuesioner dapat

diterima jika memiliki nilai koefisien reliabilitas lebih besar atau

sama dengan 070 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

37 sebagai berikut

Tabel 37

Standar Penilaian Koefisien Validitas dan Reliabilitas

Kriteria Reliability Validity

Good 080 050 Acceptable 070 030 Marginal 060 020

Poor 050 010

Sumber (Barker et al 2002 hlm70)

Berikut tabel hasil dari uji reliabilitas instrumen yang

telah dilakukan Untuk lebih jelasnya lihat tabel 38 sebagai

berikut

100

Tabel 38

Hasil Uji Reliabilitas Uji Coba Instrumen Keaktifan Belajar

Cronbachs Alpha N of Items

990 36

Berdasarkan hasil pengolahan data yang disebarkan

kepada sebanyak 20 responden diperoleh koefisien reliabilitas

Alpha (cronbach) sebesar 0961 Artinya koefisien reliabilitas

kuesioner keaktifan belajar peserta didik lebih besar dari 070

sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item kuisioner keaktifan

belajar peserta didik sudah reliabel

2 Variabel Hasil Belajar PAI

a Definisi Konsep

Menurut Purwanto (201146) hasil belajar adalah

perubahan perilaku peserta didik akibat belajar Perubahan

perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas

sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar

Lebih lanjut lagi ia mengatakan bahwa hasil belajar dapat

berupa perubahan dalam aspekkognitif afektif dan

psikomotorik

101

b Definisi Operasional

Setiap akhir dari proses belajar mengajar selalu ada

hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa yang disebut

dengan prestasi belajar Melalui hasil belajar ini dapat

diketahui taraf penguasaan anak terhadap materi yang

diberikan dalam proses belajar mengajar Pada prinsipnya

pengungkapan hasil ideal meliputi segenap ranah psikologi

yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar

siswa perubahan hasil belajar tersebut bersifat intangible (tak

dapat diraba) untuk itu guru dalam hal ini hanya mengambil

cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting

diharapkan dapat mencerminkan perubahan sebagai hasil

belajar siswa

Berdasarkan uraian di atas yang digunakan dalam

mengukur hasil belajar siswa yaitu peneliti melakukan

evaluasi dengan menggunakan tes Sebelum dan sesudah

pembelajaran berlangsung dengan memperhatikan indikator

(petunjuk adanya prestasi tertentu) yang dikaitkan dengan

102

jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur yang

dinyatakan dalam skor atau penilaian

c Kisi-kisi Instrumen

Tes ini digunakan untuk mengevaluasi pembelajaran

yang diperoleh dalam suatu kegiatan Tes yang digunakan

adalah tes kognitif dengan tes pilihan ganda dengan pilihan

empat (option) Tes ini diberikan sebelum dan sesudah peserta

didik mempelajari konsep dengan menggunakan model

pembelajaran TGT pada kelompok eksperimen A yang dengan

keaktifan belajar tinggi dan keaktifan belajar rendah dan

model pembelajaran STAD pada kelompok eksperimen B

dengan tingkat keaktifan belajar tinggi dan kekatifan belajar

rendah Kisi-kisi tes objektif materi akhlak mulia dapat dilihat

pada tabel 39 halaman 68 sebagai berikut

Tabel 39

Kisi-Kisi Soal Aqidah Akhlak

No

Standar

Kompetensi

Lulusan

Indikator Nomor

Soal

Jml

Soal

1 Meningkatkan

keimanan

kepada Allah

melalui

1) Menunjukkan

dalil tentang sifat

Allah yang

terkandung di

1 ndash 4 4

103

pemahaman

sifat-sifat-Nya

dan

menerapkan

akhlak terpuji

kepada Allah

dalam ayat Al-

Qurrsquoan

2) Menunjukkan arti

sifat wajib bagi

Allah

3) Menunjukkan

lawan kata sifat

wajib Allah

4) Menunjukkan

bentuk dan

contoh-contoh

perilaku ikhlas

taat khauf dan

taubat

2 Meningkatkan

keimanan

kepada kitab-

kitab Allah

SWT

1) Pengertian Iman

kepada Kitab-

kitab Allah SWT

2) Cara meyakini

kitab-kitab

sebelum al-quran

3) Menunjukkan

fungsi al-Qur`an

sesuai dengan

ayat yang

disajikan

4) Menyebutkan

nama kitab Allah

yang diturunkan

kepada utusan-

Nya

5) Menunjukkan

nama lain dari al-

Qur`an yang

terkait dengan

fungsinya

5 ndash 12 8

3 Menerapkan

akhlak terpuji

kepada diri

1) Menyebutkan

pengertian jujur

2) Menunjukkan

16 ndash 22 6

104

sendiridan

menghindari

akhlak tercela

kepada diri

sendiri

contoh perilaku

jujur adil rendah

hati hemat dan

sederhana

3) Dalil yang

menerangkan

tentang jujur dan

adil

4 Menerapkan

akhlak terpuji

kepada sesame

1) Menyebutkan

pengertian rendah

hati hemat dan

sederhana

23 1

5 Meningkatkan

keimanan

kepada hari

akhir dan alam

ghaib yang

masih

berhubungan

dengan hari

akhir dan

menerapkan

akhlak terpuji

kepada diri

sendiri

1) Mengetahui

perbedaan

malaikat dan jin

2) Mengetahui sifat

makhluk gaib

24 ndash 25 2

6 Meningkatkan

keimanan

kepada Qadha

dan Qadar serta

menerapkan

akhlak terpuji

dalam

pergaulan

remaja

1) Menjelaskan

pengertian Qadha

dan Qadar dan

memahami

makna ayat

2) Menunjukkan

perilaku yang

menunjukkan

sikap beriman

kepada Qadha

dan Qadar

3) Menunjukkan

contoh perilaku

12 ndash 15 4

105

akhlak terpuji

dalam pergaulan

remaja

4) Menunjukkan

contoh perilaku

akhlak tercela

dalam pergaulan

remaja

d Kalibrasi Instrumen

1) Uji Validitas

Sebelum tes digunakan sebagai instrumen penelitian

peneliti melakukan uji coba instrumen untuk menentukan

validitas instrumen penelitian tersebut Untuk menentukan

instrumen itu valid atau tidak dengan melihat tabel nilai-

nilai r Product Moment yang dapat dilihat dilampiran

Untuk mengetahui tiap item tes tersebut valid atau tidak

valid dengan membandingkan hasil perhitungan corrected

item-total correlation ) dengan Dengan

signifikansi untuk α = 005 dan dk = 20-2 = 18 maka

diperoleh nilai-nilai r tabel = 0444 atau nilai signifikansi ˂

005 Berikut kaidah keputusan jika Sig ˂ 005 berarti item

tes valid dan jika Sig ˃ 005 berarti item tes tidak valid

106

Adapun hasil uji coba instrumen untuk validitas dapat

dilihat pada tabel 310 halaman 70 sebagai berikut

Tabel 310

Hasil Uji Validitas Tes Hasil Belajar

Nomor

Item

Soal

Sig Tarafnyata

(005) Keterangan

1 0000 005 Valid

2 0000 005 Valid

3 0000 005 Valid

4 0000 005 Valid

5 0000 005 Valid

6 0000 005 Valid

7 0000 005 Valid

8 0000 005 Valid

9 0000 005 Valid

10 0000 005 Valid

11 0000 005 Valid

12 0000 005 Valid

13 0000 005 Valid

14 0000 005 Valid

15 0000 005 Valid

16 0000 005 Valid

17 0000 005 Valid

18 0000 005 Valid

19 0000 005 Valid

107

20 0000 005 Valid

21 0000 005 Valid

22 0000 005 Valid

23 0000 005 Valid

24 0000 005 Valid

25 0000 005 Valid

Berdasarkan hasil perhitungan di atas sebanyak 25

item butir tes dinyatakan valid Item butir tes tersebut yaitu

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

20 21 22 23 24 25 Maka item tes tersebut digunakan

sebagai instrumen penelitian untuk memperoleh data hasil

belajar PAI

2) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan setelah melakukan uji

validitas Adapun hasil uji reliabilitas instrumen tes hasil

belajar PAI dapat dilihat pada tabel 311 sebagai berikut

Tabel 311

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Hasil Belajar

Cronbachs Alpha N of Items

983 25

108

Berdasarkan hasil pengolahan data yang disebarkan

kepada sebanyak 20 responden diperoleh koefisien

reliabilitas Alpha (cronbach) sebesar 0983 Artinya

koefisien reliabilitas tes hasil belajar PAI lebih besar dari

070 sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item tes

hasil belajar sudah reliabel

3) Daya Pembeda

Daya beda adalah kemampuan suatu soal untuk

membedakan antara pengikut tes yang berkemampuan

tinggi dengan pengikut tes yang berkemampuan rendah

Angka yang menunjukkan besarnya daya beda disebut

indeks daya beda atau indeks diskriminasi butir soal Indeks

diskriminasi butir soal berkisar antara plusmn 1 Makin tinggi

indeks diskriminasinya maka butir tes itu makin baik

Untuk menentukan daya pembeda maka nilai perhitungan

yang digunakan adalah rhitung pada SPSS yang

dibandingkan dengan kriteria sebagai berikut

040 ndash 100 = Soal Baik

030 ndash 039 = Soal diterima dan diperbaiki

109

020 ndash 029 = Soal Diperbaiki

000 ndash 019 = Soal ditolak

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan

SPSS diperoleh hasil sebagai berikut

Tabel 312

Hasil Perhitungan Daya Pembeda

Item Tes Kesimpulan

1 0710 Soal Baik

2 0798 Soal Baik

3 0913 Soal Baik

4 0913 Soal Baik

5 0798 Soal Baik

6 0798 Soal Baik

7 0913 Soal Baik

8 0798 Soal Baik

9 0913 Soal Baik

10 0913 Soal Baik

11 0913 Soal Baik

12 0798 Soal Baik

13 0913 Soal Baik

14 0798 Soal Baik

15 0913 Soal Baik

16 0913 Soal Baik

17 0798 Soal Baik

18 0913 Soal Baik

19 0798 Soal Baik

20 0710 Soal Baik

21 0913 Soal Baik

22 0798 Soal Baik

23 0710 Soal Baik

24 0798 Soal Baik

25 0798 Soal Baik

110

G Pelaksanaan Perlakuan

Adapun jadwal pelaksanaan eksperimen yang akan

penulis lakukan adalah sebagai berikut

1 Pre Test

Pelaksanaan pretest dilakukan sebelum perlakuan

diberikan Pretest dilakukan untuk memperoleh data awal sejauh

mana tingkat keaktifan belajar peserta didik dan hasil belajar PAI

yang telah dimiliki siswa Untuk mengetahui skor pretest tersebut

kelompok eksperimen diberikan angket yang mengacu pada skala

Likert untuk keaktifan belajar peserta didik dan tes objektif untuk

hasil belajar PAI yang dilaksanakan tanggal 4 April 2017 jam

1400 sd 1600 WIB

2 TreatmentPerlakuan

Perlakuan ini dilakukan sebanyak 2 kali seminggu selama

4 minggu berturut-turut atau dengan kata lain sebanyak 8 kali

pertemuan dan sudah termasuk pretest dan posttest jadi dapat

dikatakan bahwa treatment di berikan sebanyak 6 pertemuan

Peneliti memberikan treatment 2 kali pertemuan yaitu Selasa dan

Kamis selama 6 kali pertemuan

111

Penelitian dilaksanakan mulai 4 sd 27 April 2017

Dilakukan sebanyak 8 kali pertemuan kelompok (A)

menggunakan model pembelajaran TGT dan 8 kali pertemuan

kelompok (B) menggunakan model pembelajaran STAD

pertemuan awal (tes keaktifan belajar peserta didik dan tes

objektif menentukan hasil belajar PAI) dan pertemuan terakhir

(post-test) Jadwal eksperimen disesuaikan dilaksanakan diluar

jam pelajaran hal ini dikarenakan jumlah pertemuan dalam

treatmen cukup banyak sehingga akan mengganggu target

pencapaian kurikulum yang sudah ditetapkan oleh sekolah

apabila dilaksanakan pada proses KBM PAI

3 Posttest

Pelaksanaan posttest dilakukan sama dengan pelaksanaan

pretest setelah kelompok eksperimen diberi perlakuan

H Teknik Analisis Data

Untuk mendapatkan data mengenai hasil belajar PAI

peserta didik di SMP Negeri 24 Kota Serang maka diperlukan

alat pengumpul data Data penelitian dikumpulkan melalui teknik

112

tes objektif Instrumen tes yang dipakai harus yang baik dan

tingkat validitas serta reliabilitasnya juga terjamin

Suatu alat ukur dikatakan valid apabila alat ukur tersebut

betul-betul mengukur apa yang hendak diukur Nurhasan

mengatakan bahwa

Tes yang valid adalah tes yang mengukur apa yang hendak

diukur Suatu pengukuran dapat dikatakan valid bila alat

pengukuran atau tes benar-benar tepat untuk mengukur apa

yang hendak diukur dan sesuai dengan gejala yang

diukurnya Jadi validitas alat ukur akan mungkin terjadi

apabila alat ukur itu tetap mengukur variable-variabel yang

diteliti65

Suatu alat ukur dikatakan reliabel (terandal) apabila alat

ukur tersebut mempunyai derajat keajegan Nurhasan mengatakan

bahwa rdquoKeterandalan ini menggambarkan derajat keajegan atau

konsistensi hasil pengukuranrdquo66

Jadi reliability alat ukur akan

mungkin terjadi apabila meskipun dilakukan pengukuran yang

berulang-ulang dengan memakai alat ukur yang sama objek dan

subjek yang sama hasilnya akan tetap atau relatif sama Adapun

instrumen tes yang digunakan adalah tes objektif dan kuisioner

65

Nurhasan Tes Pengukuran Keolahragaan (Bandung FPOK UPI

Bandung 2014) p26 66

Ibid p30

113

yang diujicobakan terlebih dahulu pada peserta didik lain yang

memiliki karakteristik yang sama dengan sampel penelitian

Setelah data hasil belajar PAI terkumpul langkah

selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data tersebut

menggunakan program Software Computer Statistical Product

and Service Solution (SPSS) Serie 17 Langkah-langkah

pengolahan dan analisis data adalah sebagai berikut

1 Deskripsi Data

Untuk pengdeskripsian data penulis melakukan

pengolahaan dengan mencari rata-rata simpangan baku standar

deviasi varians Tahap penghitungan SPSS ini dengan langkah-

langkah sebagai berikut klik Analyze gt Descriptive Statistics gt

Descriptives gt Masukan semua variabel ke kotak Variable(s) gt

Options gt ceklis Mean Std Deviation dan Variance gt Continue

gt OK

2 Uji Normalitas

Menguji normalitas data dari setiap data untuk

mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau baik

Uji normalitas menggunakan kolmogorov-smirnov tahap

114

penghitungan SPSS ini dengan langkah-langkah sebagai berikut

klik Analyze gt Nonparametric Tests gt Legacy Dialogs gt 1-

Sample K-S gt Masukan semua variabel ke kotak Test Variable

List gt OK Format pengujiannya dengan membandingkan nilai

probabilitas (p) atau signifikansi (Sig) dengan derajat kebebasan

(dk) α = 005 Uji kebermaknaannya sebagai berikut

a Jika nilai Sig atau P-value gt 005 maka data dinyatakan

normal

b Jika nilai Sig atau P-value lt 005 maka data dinyatakan

tidak normal

3 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data

memiliki varians yang sama atau tidak dengan kata lain apakah

data berasal dari satu populasi yang sama atau tidak Uji

homogenitas menggunakan levene statistic tahap penghitungan

SPSS ini dengan langkah-langkah sebagai berikut klik Analyze gt

Compare Means gt One-Way ANOVA gt Masukan semua variabel

X ke kotak Dependen List dan K ke kotak Factor gt Options gt

ceklis Homogeneity of variance test gt Continue gt OK Format

115

pengujiannya dengan membandingkan nilai probabilitas (p) atau

signifikansi (Sig) dengan derajat kebebasan (dk) α = 005 Uji

kebermaknaannya sebagai berikut

a Jika nilai Sig atau P-value gt 005 maka data dinyatakan

homogen

b Jika nilai Sig atau P-value lt 005 maka data dinyatakan

tidak homogen

4 Uji Anava Dua Jalur

Uji korelasi digunakan untuk menguji apakah hipotesis ini

yang diajukan diterima atau tidak Pengujian hipotesis ini

menggunakan taraf signifikansi 5 dari 100 atau kebenaran

yang dicapai 95 tahap penghitungan SPSS ini dengan langkah-

langkah sebagai berikut klik Analyze gt Correlate gt Bivariate gt

Masukan semua variabel 1 ke kotak Dependent Variabel dan

variabel 2 dan 3 ke kotak Fixed Factor (s) gt Plots gt masukan

variabel 2 ke kotak Horizontal Axis dan variabel 3 kotak

Separate Lines gt Add gt Continue gt Post Hoc gt masukan semua

variabel ke kotak Post Hoc Tests for gt ceklis Tukey gt Continue gt

OK Format pengujiannya dengan membandingkan nilai

116

probabilitas (p) atau signifikansi (Sig) dengan derajat kebebasan

(dk) α = 005 Uji kebermaknaannya sebagai berikut

a Jika nilai Sig atau P-value gt 005 maka data dinyatakan tidak

memiliki perbedaan yang signifikan

b Jika nilai Sig atau P-value lt 005 maka data dinyatakan

memiliki perbedaan yang signifikan

I Hipotesis Statistik

1 micro =

micro gt

2 Int A x B = 0

Int A x B ne 0

3 micro = micro

micro gt micro

4 micro = micro

micro gt micro

Keterangan

=

=

Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik

yang belajar dengan model pembelajaran TGT

Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik

yang belajar dengan model pembelajaran STAD

117

micro

micro

micro

micro

=

=

=

=

Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik

yang memiliki keaktifan belajar tinggi dan belajar

dengan model pembelajaran TGT

Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik

yang memiliki keaktifan belajar tinggi dan belajar

dengan model pembelajaran STAD

Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik

yang memiliki keaktifan belajar rendah dan belajar

dengan model pembelajaran TGT

Rata-rata hasil belajar PAI kelompok peserta didik

yang memiliki keaktifan belajar rendah dan belajar

dengan model pembelajaran STAD

A = Model Pembelajaran

B = Keaktifan Belajar Peserta Didik

118

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi Data

Dalam bab ini disajikan mengenai hasil penelitian beserta

interpretasinya Penyajian hasil penelitian berdasarkan analisis

statistik yang dilakukan pada tes awal dan tes akhir hasil belajar

PAI Berturut-turut berikut disajikan mengenai deskripsi data uji

persyaratan analisis pengujian hipotesis dan pembahasan hasil

penelitian

Deskripsi hasil analisis data tes yang dilakukan sesuai

dengan kelompok yang dibandingkan disajikan skor terendah

skor tertinggi jumlah rata-rata standar deviasi dan varian dalam

bentuk tabel 41 sebagai berikut

119

Tabel 41

Deskripsi Data Hasil Belajar PAI Tiap Kelompok

Berdasarkan Penggunaan Model Pembelajaran dan Tingkat

Keaktifan Belajar Peserta Didik

Keaktifan

Belajar Deskripsi

Pembelajaran

TGT ( ) STAD ( )

Tinggi

( )

N 16

gt

16

Rata-Rata 825

700

Std Deviasi 1065 1414

Maximum 10 9

Minimum 7 5

Rendah

( )

N 16

gt

16

Rata-Rata 694

706

Std Deviasi 1436 1237

Maximum 9 9

Minimum 4 5

TOTAL

N

16

gt

16

Rata-Rata 7595 703

Std Deviasi 1251 1326

=

120

Berdasarkan tabel 41 diketahui data hasil belajar PAI

model pembelajaran TGT secara keseluruhan memperoleh nilai

rata-rata sebesar 7595 dengan standar deviasi 1251 Sedangkan

nilai rata-rata dari hasil belajar PAI kelompok model

pembelajaran STAD sebesar 703 dengan standar deviasi 1326

Data hasil belajar PAI kelompok siswa yang memiliki

keaktifan belajar tinggi dengan model pembelajaran TGT

memperoleh nilai rata-rata sebesar 825 dengan standar deviasi

1065 sedangkan nilai rata-rata hasil belajar PAI kelompok siswa

yang memiliki keaktifan rendah dengan model pembelajaran TGT

sebesar 694 dengan standar deviasi 1436

Hasil belajar PAI kelompok siswa yang memiliki

keaktifan belajar tinggi dengan model pembelajaran STAD

diperoleh nilai rata-rata sebesar 700 standar deviasi 1414

sedangkan rata-rata hasil belajar PAI kelompok siswa yang

memiliki keaktifan rendah dengan model pembelajaran STAD

sebesar 706 standar deviasi 1237 Untuk lebih jelasnya lihat

gambar 41 halaman 83 sebagai berikut

121

Gambar 41

Grafik Deskripsi Data

B Pengujian Prasyarat Analisis

1 Pengujian Normalitas Data

Sebelum dilakukan analisis data perlu diuji distribusi

kenormalannya Uji normalitas data dalam penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 17 Kriteria sampel

berdistribusi normal apabila P-value gt 005 Adapun hasil

penghitungan dari uji normalitas data bisa dilihat pada tabel 42

berikut ini

0

50

100

150

Diagram Deskripsi Data

TGT Keaktifan Belajar Tinggi TGT Keaktifan Belajar Rendah

STAD Keaktifan Belajar Tinggi STAD Keaktifan Belajar Rendah

Valid N (listwise)

122

Tabel 42

Perhitungan Uji Normalitas Data

Kelompok Kolmogorov-Smirnov

a

Keterangan Statistic df Sig

TGT Keaktifan Belajar

Tinggi 197 16 098 Normal

TGT Keaktifan Belajar

Rendah 205 16 071 Normal

STAD Keaktifan Belajar

Tinggi 198 16 095 Normal

STAD Keaktifan Belajar

Rendah 167 16 200 Normal

Uji Kenormalan

1) TGT Keaktifan Belajar Tinggi Sig 0098 gt 005 (Distribusi

Normal)

2) TGT Keaktifan Belajar Rendah Sig 071 gt 005 (Distribusi

Normal)

3) STAD Keaktifan Belajar Tinggi Sig 0095 gt 005 (Distribusi

Normal)

4) STAD Keaktifan Belajar Rendah Sig 0200 gt 005

(Distribusi Normal)

Mengacu pada ketentuan bahwa apabila nilai signifikansi

lebih besar maka data berdistribusi normal Berdasarkan hasil

analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa data kelompok

123

model pembelajaran TGT dengan keaktifan belajar tinggi model

pembelajaran TGT dengan keaktifan belajar rendah model

pembelajaran STAD dengan keaktifan belajar tinggi model

pembelajaran STAD dengan keaktifan belajar rendah berdistribusi

normal

2 Pengujian Homogenitas Data

Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan SPSS

versi 17 Syarat ini berkenaan dengan kesamaan varians

gabungan hasil belajar PAI keaktifan belajar kelompok model

TGT dan model pembelajaran STAD Kriteria uji homogenitas

terpenuhi apabila nilai P-value gt 005 Data hasil analisis uji

homogenitas dirangkum pada Tabel 43 sebagai berikut

Tabel 43

Perhitungan Uji Homogenitas

Levene Statistic df1 df2 Sig

0152 1 62 698

Berdasarkan hasil uji kesamaan varians

gabunganhomogenitas data diketahui bahwa P-value gt 005

(0698 gt 005) Hal ini berarti semua data berasal dari populasi

yang sama

124

C Hasil Pengujian Hipotesis

1 Hipotesis 1

Hipotesis pertama yang diajukan adalah Terdapat

pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar PAI

Pengujian dilakukan dengan uji-t untuk melihat perbedaan hasil

belajar PAI sebelum dan sesudah diberikan perlakuan

menggunakan model pembelajaran TGT dan STAD secara

keseluruhan menggunakan bantuan SPSS versi 16 Berikut

disajikan ringkasan hasil pengujiannya pada tabel 44 sebagai

berikut

Tabel 44

Ringkasan Hasil Uji-t Model Pembelajaran Terhadap Hasil

Belajar PAI

Variabel

t-test for Equality of Means

Keterangan T dk

Sig

(tailed)

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah

(Model TGT Keaktifan Belajar

Tinggi) -30998 15 000 Signifikan

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah

(Model TGT Keaktifan Belajar

Rendah) -19323 15 000 Signifikan

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah

(Model STAD Keaktifan Belajar

Tinggi) -19799 15 000 Signifikan

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah

(Model STAD Keaktifan Belajar

Rendah) -22845 15 000 Signifikan

125

Kriteria pengambilan keputusan

Terima jika probabilitas (Sig) ˃ 005

Tolak jika probabilitas (Sig) ˂ 005

Diketahui pada tabel 44 bahwa semua nilai probabilitas

(Sig) 0000 dimana lebih kecil dari tarafnyata yang diajukan

yaitu 005 (0000 ˂ 005) yang berarti secara keseluruhan model

pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar PAI

2 Hipotesis 2

Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini

adalah terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan

keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI Pengujian dilakukan

dengan uji interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan

belajar yang pada SPSS diuji dengan univariate uji-F berikut

adalah ringkasan hasil uji interaksi untuk uji hipotesis 2 pada

tabel 45 sebagai berikut

Tabel 45

Rangkuman Hasil Uji-t Keaktifan Belajar terhadap Hasil

Belajar PAI

Variabel t-test for Equality of Means Keterangan

Keaktifan Belajar

Terhadap Hasil

Belajar PAI

T Dk Sig

(tailed)

-42431 63 000 Signifikan

126

Kriteria pengambilan keputusan

Terima H0 Jika probabilitas (Sig) gt005

Tolak H0 Jika probabilitas (Sig) lt005

Diketahui bahwa pada tabel 45 bahwa semua ini

probabilitas (Sig) 0000 dimana lebih kecil dari taraf nyata yang

diajukan yaitu 005 (0000lt 005) yang berarti keaktifan belajar

berpengaruh terhadap hasil belajar PAI

3 Hipotesis 3

Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini adalah

terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan

belajar terhadap hasil belajar PAI Pengujian dilakukan dengan

uji interaksi antara model pembelajaran dengan keaktifan belajar

yang pada SPSS diuji dengan univariate uji-F Berikut adalah

ringkasan hasil uji interaksi untuk uji hipotesis ketiga pada tabel

46 sebagai berikut

Tabel 46

Rangkuman Hasil Uji Anova Dua Jalur dengan Interaksi

Source Type III Sum

of Squares df

Mean

Square F Sig

Corrected Model 18875a 3 6292 3742 016

Intercept 3422250 1 3422250 2036E3 000

127

Model Pembelajaran 5062 1 5062 3011 088

Keaktifan Belajar 6250 1 6250 3717 059

Model Pembelajaran

Keaktifan 7562 1 7562 4498 038

Error 100875 60 1681

Total 3542000 64

Corrected Total 119750 63

a R Squared = 158 (Adjusted R Squared = 116)

Hipotesis

Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan

keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada siswa kelas

VIII SMP Negeri 24 Kota Serang

Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan

keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada siswa kelas

VIII SMP Negeri 24 Kota Serang

Kriteria pengambilan keputusan

Terima H0 jika probabilitas (Sig) gt 005

Tolak H0 jika probabilitas (Sig) lt 005

Diketahui pada tabel 46 nilai kolom baris interaksi Model

PembelajaranKeaktifan belajar f-hitung 4498 dengan

probabilitas (Sig) 0038 lt 005 dengan demikian ditolak dan

128

hipotesis diterima Artinya bahwa terdapat interaksi antara model

pembelajaran dengan keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI

pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang

4 Hipotesis 4

Hipotesis keempat yang peneliti ajukan dalam penelitian

ini adalah Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah

Untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t yang pada

SPSS diuji dengan independent sample t-test seperti halnya

dengan uji hipotesis ke-3 Berikut ini penulis sajikan ringkasan

hasil uji hipotesis pada tabel 47 sebagai berikut

Tabel 47

Ringkasan Hasil Uji-t Kelompok Model TGT

dan Model Pembelajaran STAD

Keaktifan Belajar Rendah

Variabel

t-test for Equality of Means

Keterangan t dk

Sig

(tailed)

Hasil Belajar PAI 2825 30 009 Signifikan

129

Kriteria pengambilan keputusan

Terima H0 jika probabilitas (Sig) gt 005

Tolak H0 jika probabilitas (Sig) lt 005

Diketahui pada tabel 47 nilai t-hiungt 2825 dengan

probabilitas (Sig) 0009 gt 005 yang artinya bahwa H0 ditolak

dan hipotesis yang diajukan diterima Dengan kata lain bahwa

hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi berpengaruh

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi Hal

ini terbukti dari perolehan nilai rata-rata dari kedua kelompok

tersebut bahwa kelompok model pembelajaran TGT dengan

keaktifan belajar tinggi memperoleh nilai rata-rata 825 lebih

besar dari kelompok model pembelajarn STAD dengan keaktifan

belajar tinggi memperoleh nilai rata-rata 700

5 Hipotesis 5

Hipotesis kelima yang peneliti ajukan dalam penelitian ini

adalah Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih baik

130

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah

Untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t yang pada

SPSS diuji dengan independent sample t-test seperti halnya

dengan uji hipotesis ke-3 Berikut ini penulis sajikan ringkasan

hasil uji hipotesis pada tabel 48 sebagai berikut

Tabel 48

Ringkasan Hasil Uji-t Kelompok Model TGT

dan Model Pembelajaran STAD

Keaktifan Belajar Rendah

Variabel

t-test for Equality of

Means

Keterangan

t dk Sig

(tailed)

Hasil Belajar PAI 29353 30 794 Tidak Signifikan

Kriteria pengambilan keputusan

Terima H0 jika probabilitas (Sig) gt 005

Tolak H0 jika probabilitas (Sig) lt 005

Diketahui pada tabel 47 nilai t-hiungt 29353 dengan

probabilitas (Sig) 0794 gt 005 yang artinya bahwa H0 diterima

131

dan hipotesis yang peneliti ajukan ditolak Dengan kata lain

bahwa hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah tidak lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar rendah Hal

ini terbukti dari perolehan nilai rata-rata dari kedua kelompok

tersebut bahwa kelompok model pembelajaran TGT dengan

keaktifan belajar rendah memperoleh nilai rata-rata 694

sedangkan model pembelajaran STAD dengan keaktifan belajar

rendah memperoleh nilai rata-rata 706 Dari perolehan nilai rata-

rata kedua kelompok tersebut tidak ada perbedaan yang

signifikan antara kedua kelompok tersebut sehingga hipotesis

yang peneliti ajukan tidak diterima

Selanjutnya hasil uji Tukey menunjukkan bahwa ada

perbedaan yang signifikan hasil keterampilan dasar bola basket

antara keempat kelompok sampel yang ditunjukkan dari nilai sig

lt 005 Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 49

132

Tabel 49

Hasil Uji Tukey

Hasil_Belajar

Tukey HSD

(I) Model

Pembelajaran (J) Model Pembelajaran Mean

Difference

(I-J)

Std

Error Sig

95 Confidence

Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

TGT Keaktifan

Tinggi

TGT Keaktifan Rendah 1312 458 029 10 252

STAD Keaktifan Tinggi 1250 458 041 04 246

STAD Keaktifan

Rendah 1188 458 057 -02 240

TGT Keaktifan

Rendah

TGT Keaktifan Tinggi -1312 458 029 -252 -10

STAD Keaktifan Tinggi -062 458 999 -127 115

STAD Keaktifan

Rendah -125 458 993 -134 109

STAD

Keaktifan

Tinggi

TGT Keaktifan Tinggi -1250 458 041 -246 -04

TGT Keaktifan Rendah 062 458 999 -115 127

STAD Keaktifan

Rendah -062 458 999 -127 115

STAD

Keaktifan

Rendah

TGT Keaktifan Tinggi -1188 458 057 -240 02

TGT Keaktifan Rendah 125 458 993 -109 134

STAD Keaktifan Tinggi 062 458 999 -115 127

The mean difference is significant at the 005 level

Berdasarkan tabel 49 hasil uji tukey dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran TGT keaktifan belajar rendah tidak

ada perbedaan yang signifikan dengan model pembelajaran

STAD keaktifan tinggi hal ini ditunjukkan dari perolehan nilai

133

sig gt 005 yaitu 0999 gt 005 Model pembelajaran TGT

keaktifan rendah rendah tidak ada perbedaan yang signifikan

dengan model pembelajaran STAD keaktifan rendah hal ini

ditunjukkan dari perolehan nilian sig gt 005 yaitu 0993 gt 005

Sedangkan kelompok lainnya memiliki perbedaan yang

signifikan yang ditunjukkan dari perolehan nilai sig lt 005

3 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data diperoleh

beberapa temuan terkait hipotesis yang diajukan oleh peneliti

Untuk lebih jelasnya penulis sajikan rekapitulasi hasil belajar PAI

dapat dilihat pada tabel 410 sebagai berikut

Tabel 410

Rekapitulasi Hasil Belajar PAI

Faktor Baris

Faktor Kolom

Rata-rata Baris Model

Pembelajaran

TGT ( )

Model

Pembelajaran

STAD ( )

Keaktifan Belajar Tinggi

( ) 825

700 7625

Keaktifan Belajar

Rendah ( )

694 706 700

Rata-Rata Kolom 7595

703 7312

134

1 Secara keseluruhan terdapat pengaruh model

pembelajaran terhadap hasil belajar PAI

Hasil temuan penelitian dilapangan merujuk pada hasil

pengolahan dan analisis data ditemukan hasil yang menunjukkan

pengaruh pada setiap masing-masing kelompok model

pembelajaran terhadap hasil belajar PAI pada peserta didik kelas

VIII SMP Negeri 24 Kota Serang Apabila dilihat dari perolehan

nilai signifikansi menunjukkan bahwa pada masing-masing

kelompok secara keseluruhan memperolah nilai sig ˂ 0005

sehingga secara keseluruhan model pembelajaran berpengaruh

terhadap hasil belajar PAI Sebagaimana dikemukakan menurut

Morgan dkk (2005) yang dapat dijelaskan dan diuraikan sebagai

berikut (1) siswa menjadi lebih aktif (2) siswa menjadi

termotivasi dalam kerja kelompok dari pada individu (3) siswa

lebih mengutamakan rasa ingin tahu proses mencari jawaban

yang benar dari pada sekedar langsung mendapat jawaban yang

benar (4) Guru lebih menghargai kemampuan setiap siswa

dengan melibatkan setiap siswa ke dalam diskusi kelompok

135

Hal ini dimungkinkan karena dengan model pembelajaran

kooperatif peserta didik tidak merasa terbeban atau dipaksa

dalam mempelajari materi Sebab dengan model pembelajaran

kooperatif peserta didik diberikan kebebasan untuk mencari tahu

proses mencari jawaban dan menyelesaikan tugas atau materi

pelajaran dengan kemampuan yang mereka miliki dengan bekerja

secara kelompok Dengan kondisi belajar seperti ini peserta didik

akan lebih tertarik dan lebih bergairah dalam mempelajari suatu

materi pembelajaran Peserta didik diberikan kesempatan untuk

menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dengan kata lain

mereka dapat bereksplorasi

Meningkatnya keterampilan mengajar guru maka siswa

diharapkan akan lebih aktif dan terlibat dalam pembelajaran yang

diciptakan oleh guru Diyakini bahwa ada pengaruh penerapan

model pembelajaran terhadap hasil belajar PAI ini artinya bahwa

guru tersebut telah mampu menerapkan model pembelajaran

dengan tepat

136

2 Secara keseluruhan terdapat pengaruhkeaktifan belajar

terhadap hasil belajar PAI

Berdasar pada hasil pengolahan dan analisis data ditemukan hasil

yang menunjukkan pengaruhnkeaktifan belajar terhadap hasil

belajar PAI pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota

Serang Apabila dilihat dari perolehan nilai signifikansi sig 0000

lt 0005 sehingga keaktifan belajar berpengaruh terhadap hasil

belajar PAI Sebagaimana dikemukakan menurut Sardiman antara

lain

1) Visual Activities seperti membaca memperhatikan

gambar memperhatikan demonstrasi orang lain

2) Oral Activities mengatakan merumuskan bertanya

memberi saran mengeluarkan pendapat mengadakan

interview diskusi interupsi

3) Listening Activities seperti mendengarkan uraian

percakapan diskusi pidato

4) Writing Activities menulis cerita karangan laporan tes

angket menyalin

5) Drawing Activities membuat grafik peta diagram

6) Motor Activities melakukan percobaan membuat

konstruksi mode mereparasi

7) Mental Activities menanggapi mengingat memecahkan

soal menganalisa melihat hubungan mengambil

keputusan

8) Emotional Activities menaruh minat merasa bosan

berani gembira gugup dan senang

137

Hal ini dimungkinkan karena dengan keaktifan belajar

peserta didik tidak lebih terjadi interaksi antara pendidik dengan

peserta didik Sebab dengan keaktifan belajar peserta dodok lebih

akan tercipta susasana belajar yang lebih kondusif Dengan

kondisi belajar seperti ini peserta didik akan lebih tertarik dan

lebih bergairah dalam mempelajari suatu materi pembelajaran

Peserta didik diberikan kesempatan untuk bereksplorasi tentang

hal-hal yang berkaitan dengan materi pembelajaran

Keterampilan mengajar guru yang baik maka siswa diharapkan

akan lebih memilikikeaktifan belajar dan terlibat dalam

pembelajaran yang diciptakan oleh guru

3 Terdapat Interaksi antara model pembelajaran dan

keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada peserta

didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang

Merujuk pada hasil pengolahan dan analisis data

ditemukan hasil yang menunjukkan bahwa terdapat interaksi

antara model pembelajaran dengan keaktifan belajar terhadap

hasil belajar PAI pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24

Kota Serang Artinya bahwa yang dapat mempengaruhi hasil

138

belajar PAI itu bukan hanya model pembelajaran saja melainkan

bahwa keaktifan belajar juga dapat mempengaruhi hasil belajar

PAI

Selain model pembelajaran keaktifan belajar juga dapat

mempengaruhi hasil belajar PAI Senada dengan hasil penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Ruqayyah (1011) bahwa

terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan keaktifan mengikuti

kegiatan rohis terhadap prestasi belajar PAI Artinya bahwa

keaktifan belajar juga dapat mempengaruhi hasil belajar PAI

yang dalam hal ini adalah hasil belajar pada materi aqidah akhlak

Berdasarkan temuan d ilapangan bahwa dengan keaktifan

belajar tinggi lebih memberikan hasil yang lebih baik dari pada

peserta didik yang memiliki keaktifan belajar rendah ini bisa

disebabkan karena pada kelompok tersebut kurang memiliki rasa

tanggung jawab pada saat mereka melakukan tugas Apabila

peserta didik tidak memiliki keaktifan belajar yang tinggi

cenderung pada saat mengikuti proses pembelajaran lebih banyak

diam tidak berani mengemukakan pendapat dan tidak aktif dalam

mencari tahu jawaban permasalahan yang sedang dipelajari

139

Penggunaan model pembelajaran yang tepat juga dapat

menentukan hasil belajar PAI Pada keaktifan belajar tinggi dapat

dimungkinkan hasil belajar lebih baik dibandingkan dengan

keaktifan belajar rendah Oleh karena itu pemilihan model

pembelajaran juga harus memperhatikan tingkat keaktifan peserta

didik agar hasil pembelajaran dapat optimal

4 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar

tinggi

Hasil pengolahan dan analisis data pada hipotesis ketiga

dinyatakan bahwa Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar

dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi

lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi

Dilihat dari rerata menunjukkan bahwa kelompok yang diberikan

model pembelajaran TGT dengan keaktifan belajar tinggi lebih

baik hasil belajar PAI dibandingkan dengan model pembelajaran

140

STAD dengan keakfitan belajar tinggi Hal ini bisa disebabkan

karena dengan menggunakan model pembelajaran TGT siswa

menjadi termotivasi seperti yang di terangkan oleh Aunurrahman

(2010 hlm24) rdquoPenggunaan model pembelajaran yang tepat

dapat mendorong tumbuhnya rasa senang siswa terhadap

pelajaran menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dalam

mengerjakan tugas memberikan kemudahan bagi siswa untuk

memahami pelajaran sehingga memungkinkan siswa mencapai

hasil belajar yang lebih baikrdquo

Hasil ini menunjukkan bahwa ketika model pembelajaran

TGT diberikan pada siswa dengan keaktifan belajar tinggi maka

pengaruhnya akan lebih baik dibandingkan dengan yang

diberikan model pembelajaran STAD dengan kekatifan belajar

rendah

Apabila dilihat dari karakteristiknya model pembelajaran

TGT memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk kompetisi

pembelajaran hal itu memungkinkan siswa untuk lebih aktif

dalam pembelajaran Selain itu dukungan keaktifan belajar yang

141

tinggi juga memungkinkan model pembelajaran TGT memiliki

pengaruh lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran

STAD Sebagaimana prinsip dalam pembelajaran bahwa apabila

peserta didik semakin banyak diberikan kesempatan untuk lebih

aktif maka penyerapan materi semakin baik

5 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar rendah lebih

baik dibandingkan peserta didik yang belajar dengan

model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar

rendah

Hasil pengolahan dan analisis data pada hipotesis ke empat

diperoleh simpulan bahwa hasil belajar PAI peserta didik yang

belajar dengan model pembelajaran TGT dan keaktifan belajar

rendah tidak lebih baik dibandingkan peserta didik yang belajar

dengan model pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan

belajar rendah Pada model pembelajaran TGT memiliki

peningkatan hasil belajar yang sama bila dibandingkan dengan

model pembelajaran STAD pada kelompok yang memiliki

keaktifan belajar rendah

142

Pada model pembelajaran TGT dan STAD ketika

diterapkan pada siswa yang memiliki keaktifan belajar rendah

peserta didik tidak aktif dalam proses pembelajarannya dan

kurang dapat berinteraksi dengan peserta didik lain dalam

kelompoknya sehingga peserta didik tidak terlibat lebih banyak

dalam proses pembelajaran sehingga memungkinkan hasil belajar

tidak diperoleh maksimal

Sesuai dengan hipotesis kedua bahwa ada interaksi antara

model pembelajaran dengan keaktifan belajar Artinya bahwa

ketika kedua model pembelajaran ini diberikan pada siswa yang

memiliki keaktifan belajar yang rendah maka kemampuannya

akan sama Oleh karenanya pemberian model pembelajaran juga

harus memperhatikan keaktifan peserta didik

E Keterbatasan Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini penulis menghadapi

beberapa keterbatasan yang dapat mempengaruhi kondisi dari

penelitian yang dilakukan Adapun keterbatasan tersebut antara

lain

143

1 Waktu yang tersedia untuk menyelesaikan penelitian ini

relatif pendek padahal kebutuhan sampel sangat besar

2 Dana yang dimiliki peneliti untuk menyeelesaikan

penelitian ini sangat terbatas

3 Keterbatasan dari kedua aspek tersebeut mempengaruhi

banayaknya dukungan petugas lapangan yang membantu

dalam penelitian

144

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Merujuk pada temuan dan hasil pengolahan dan analisis

data serta pembahasan yang telah diuraikan pada bab 4 penulis

dapat menyimpulkan beberapa hasil penelitian sebagai berikut

1 Secara keseluruhan model pembelajaran berpengaruh terhadap

hasil belajar PAI pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24

Kota Serang

2 Terdapat pengaruh keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI

pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang

3 Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan

keaktifan belajar terhadap hasil belajar PAI pada peserta didik

kelas VIII SMP Negeri 24 Kota Serang

4 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi

145

5 Hasil belajar PAI peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran TGT dan keaktifan belajar tinggi tidak lebih baik

dibandingkan peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran STAD dan memiliki keaktifan belajar tinggi

B Implikasi

Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian ini bahwa

peserta yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif

berpengaruh terhadap hasil belajar PAI Dengan demikian

diharapkan agar para guru PAI mempunyai pengalaman

pemahaman dan wawasan dalam memilih model pembelajaran

Karena dengan penguasaan model pembelajaran yang dimiliki

oleh para guru dapat menciptakan pembelajaran PAI yang efektif

menarik dan tidak membosankan bagi peserta didik Untuk itu

model-model pembelajaran PAI perlu kiranya disosialisasikan

dan dilatih kepada para guru-guru yang mengajar PAI tentang

penerapan model pembelajaran yang ada Termasuk model

pembelajaran TGT dan model pembelajaran STAD karena model

pembelajaran ini sesuai dengan temuan penelitian dapat

meningkatkan hasil belajar PAI pada peserta didik

146

Tujuan pembelajaran salah satunya adalah bagaimana

mengefektifkan dan mengaktifkan peserta didik untuk terus mau

belajar bukan karena keterpaksaan Untuk itu guru perlu

menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi

peserta didik terutama dalam pembelajaran PAI Bukan seperti

yang terjadi selama ini dimana peserta didik cenderung pasif dan

tidak terlibat aktif dalam proses pembelajarannya duduk atau

hanya memperhatikan guru dalam menjelaskan materi

pembelajaran

Keaktifan belajar yang dimiliki oleh seorang individu

yang berguna sebagai landasan untuk melakukan bermacam-

macam aktivitas dimana keaktifan belajar yang kemudian

berperan sebagai landasan dalam menguasai materi pada saat

proses pembelajaran Setiap individu memiliki tingkat keaktifan

belajar berbeda-beda Keaktifan belajar tinggi adalah

karakteristik siswa yang sangat berpengaruh terhadap belajar

dalam kelompok mengenai materi-materi yang akan dipelajari

Apabila guru PAI ingin meningkatkan hasil belajar maka

147

sebaiknya peserta didik diberikan kebebasan untuk melakukan

dan menemukan suatu permasalahan dalam belajar

Untuk dapat menciptakan suasana belajar yang menarik

bagi peserta didik guru harus lebih aktif dan kreatif dalam

menerapkan model pembelajaran untuk peserta didik dalam

pembelajaran PAI Dimana diharapkan peserta didik dapat aktif

dalam pembelajaran yang bisa menyenangkan peserta didik

Model pembelajaran kooperatif melibatkan peserta didik secara

langsung untuk mencari permasalahan mempraktekkan dan

mencari solusi sendiri peran guru disini hanya sebagai fasilitator

C Saran-Saran

1 Bagi guru PAI disarankan dapat memilih model pembelajaran

sesuai dengan perkembangan dan karakteristik peserta didik

baik dari sisi perkembangan sosial mental emosional serta

kemampuan motoriknya Hal ini untuk menjadikan

pembelajaran menjadi efektif dan efisien serta agar tujuan

pembelajaran dapat tercapai dengan baik

2 Bagi siswa dalam pembelajaran perlu meningkatkan

keaktifannya dalam proses pembelajaran secara sistematis

148

selain itu semakin banyak terlibat aktif akan memberikan

dampak terhadap hasil belajar yang lebih baik Disarankan

peserta didik untuk dapat mengelola emosionalnya untuk lebih

dapat berinteraksi dengan peserta didik lainnya

3 Bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian dapat

melakukan penelitian ulang atau kajian ilmiah Disarankan

agar memperbanyak sampel penelitian supaya data dapat

dianalisis lebih akurat dan memperlama waktu penelitian serta

meminimalisir keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam

penelitian ini sehingga hasil penelitian menjadi lebih

sempurna

149

DAFTAR PUSTAKA

Anni Catharina Tri Psikologi Belajar Semarang Unnes Press

2004

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik Jakarta Rineka Cipta 2010

BSNP Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan

Menengah Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar SMAMA Jakarta BSNP 2006

Buchari Alma Guru Profesional Menguasai Metode dan

Terampil Mengajar Bandung PT Alfabeta 2009

Darsono Belajar dan Pembelajaran Semarang IKIP Semarang

Press 2001

Djamarah Syaiful Bahri Psikologi Belajar Guru dan Anak

Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan

Teoretis Psikologis PT Rineka Cipta Jakarta 2005

________________ Psikologi Belajar Edisi 2 Jakarta Rineka

Cipta 2008

Eggen Paul amp Kauchak Don Strategi dan Model Pembelajaran

Jakarta PT Indeks 2012

Fraenkel J amp Wallen N How to Design and evaluate research

in education (2nd ed) McGraw-Hill Inc New York

2001

Hamalik Oemar Proses Belajar Mengajar Jakarta Bumi

Aksara 2001

Hendrik Lamba Arung Pengaruh Pembelajaran Kooperatif

Model STAD dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil

150

Belajar Fisika Siswa SMA Jurnal Ilmu Pendidikan

vol 2 no 132006

httpwwwilmupengetahuannetteori-aktivitas-belajar-menurut-

pandangan ilmu-jiwalama-dan-modernhtm (download

pada tanggal 1 April 2017 jam 2100)

Iru La dan La Ode Safiun Arihi Analisis Penerapan

Pendekatan Metode Strategi dan Model-model

Pembelajaran Yogyakarta Multi Presindo 2012

Isjoni Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran

Kelompok Bandung Alfabeta 2007

Ismail Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem

Semarang Rasail Media Group 2008

Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology Developing

Learners Boston Pearson 2011

Joyce Bruce Marsha Weil Models of Teaching United States of

America Allyn and Bacon 2009

Jumrah Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa SMAN 5

Palu Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Model

Kooperatif Tipe STAD Pada Pembelajaran Asam-

Basardquo Jurnal Media Ekstra vol 2 no 2 2006

Lapono Nabisi dkk Belajar Dan Pembelajaran SD Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi Departernen Pendidikan

Nasional 2008

Muhaimin Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan

Pendidikan Agama Islam di Sekolah Bandung PT

Remaja Rosdakarya 2004

Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru

Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000

151

Mulyasa Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran

Kreatif dan Menyenangkan Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2005

Mulyasa Kurikulum Berbasis Kompetensi Bandung Remaja

Rosdakarya Offset 2004

Nurhasan Tes Pengukuran Keolahragaan Bandung FPOK UPI

Bandung 2014

Oemar Hamalik Kurikulum dan Pembelajaran cetVII Jakarta

Bumi Aksara 2007

_____________ Proses Belajar Mengajar Jakarta Bumi

Aksara 2008

Poerwanti Endang dkk Asesmen Pembelajaran SD Direktorat

Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

Nasional Jakarta 2004

Rifarsquoi Ahmad dan Catharina Tri Anni Psikologi Pendidikan

Semarang UNNES Press 2010

Rosdiani Dini Model Pembelajaran Langsung dalam

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Bandung

Alfabeta 2012

Rusman Model-model Pebelajaran Mengembangkan

Profesionalisme Guru Jakarta Raja Grafindo Persada

2012

Sanjaya Wina Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar

Proses Pendidikan Jakarta Kencana 2007

Sarah Nur Azmi Perbandingan Antara Model Pembelajara

Cooperative Learning Tipe STAD dengan

Pembelajaran Konvensional Dalam Rangka

Meningkatkan Hasil Belajar PAI Jakarta Jurusan

152

Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2011

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta

Raja Grafindo Persada 2001

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta

Rajawali Press 2011

Shlomo Sharen Handbook of Cooperative Learning Terj Sigit

Prawoto Yogyakarta Familia 2012

Soemanto Wasty Psikologi Pendidikan Jakarta Rineka Cipta

2003

Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi Proses Pembelajaran Kreatif

dan Inofatif Dalam Kelas Jakarta Prestasi Pustaka

Publisher 2010

Sudjana Metode Statistik Bandung Tarsito 2005

Sugianto Model-Model Pembelajaran Inovatif Surakarta Panitia

Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS Surakarta 2009

Sugiyono Statistika untuk Penelitian Bandung Alfabeta 2010

Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD

Bandung Alfabeta 2013

Suprijono Agus Cooperative Learning Yogyakarta Pustaka

Belajar 2011

Tohirin Psikologi Pembelajaran PendidikanJakarta

Rajagrafindo Persada 2006

Undang-Undang Nomor 20 Sistem Pendidikan Nasional 2003

153

Utomo Dinanjaya Media Pembelajaran Aktif Bandung Nuansa

Cendikia 2013

Verducci Frank M Measurment Concept in Phhysical

Education StLois The CV Mosby Company 1989

Yatim Riyanto Paradigma Pembelajaran Sebagai referensi bagi

Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang

Efektif dan Berkualitas Jakarta Kencana 2009

Zulfiani Tonih F Kinkin S Strategi Pembelajaran Sains

JakartaLembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah

2009

154

LAMPIRAN-LAMPIRAN

155

Lampiran 1 Pelakuan Model Pembelajaran TGT

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

(PerlakuanTreatment Model Pembelajaran TGT)

Sekolah SMP Negeri 24 Kota Serang

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islamamp Budi Pekerti

KelasSemester VIIIGenap

Materi Pokok Iman kepada Allah SWT

Alokasi Waktu 3 x 3 JP (3 Pertemuan)

A Kompetensi Inti

KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur disiplin bertanggung jawab

peduli (toleransi gotong royong) santun percaya diri dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI 3 Memahami pengetahuan (faktual konseptual dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi

seni budaya terkait fenomena amp kejadian tampak mata

KI4 Mencoba mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan

mengurai merangkai memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis membaca menghitung menggambar dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam

sudutpandangteori

B KD dan IPK

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

13 Meyakini bahwa Allah Maha

Mengetahui Maha Waspada

Maha Mendengar dan Maha

Melihat

131 Meyakini bahwa Allah Swt

mengetahuisemua yang ada di langit

dan di bumi

132 Meyakini bahwa Allah menciptakan

alam semesta dengan teliti

133 Meyakini bahwa Allah Maha

Mendengar segala sesuatu baik yang

lahir dan yang batin

134 Meyakini bahwa Allah Maha Melihat

segala sesuatu baik yang lahir dan

yang batin

156

135 Berdoa kepada Allah pada setiap

kesempatan

23 Menunjukkan perilaku percaya

diri tekun teliti dan kerja keras

sebagaiimplementasi makna al-

‟Aliacutem al- Khabiacuter as-Samiacute‟ dan

al-Bashiacuter

231 Menunjukkan perilaku Percaya

diriterhadap semua yang diusahakan

sebagai implementasi makna al-rsquoAliacutem

al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir

232 Menunjukkan perilaku tekun dalam

berusaha sebagai implementasi makna

al-rsquoAliacutem al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-

Bashir

233 Menunjukkan perilaku teliti dalam

mengerjakan tugas sebagai

implementasi makna al-rsquoAliacutem al-

Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir

234 Menunjukkan perilaku kerja keras

dalam mengusahakan apa yang dicita-

citakan sebagaiimplementasi makna

al-‟Aliacutem al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-

Bashir

235 Bersikap dan berperilaku hati-hati

dalam menjalani kehidupan di dunia

sebagaiimplementasi makna al-‟Aliacutem

al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-Bashir

33 Memahami makna al-Asmābdquou

alḤusnā al-‟Alim al-Khabiacuter as-Samiacute‟ dan al-Bashiacuter

331 Menjelaskan pengertian Al alimAl

khobirAs Samidan Al Basir

332 Menunjukkan dalil naqli tentang al-

rsquoAliacutem al- Khabiacuter as-Samiacutersquo dan al-

Bashiacuter

43 Menyajikan contoh perilaku

yang mencerminkan orang yang

meneladani al-Asmābdquoul al-

Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ danal-Bashir

431 Secara berkelompok mencari cerita

atau kejadian nyatatentang al-Asmā lsquou

al-Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al Bashiacuter

432 Mempresentasikan hasil tugas

kelompok tentang cerita atau kejadian

nyatatentang al-Asmā lsquou al-Ḥusnā al-

‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al

Bashiacuterdi depan kelas

C Tujuan Pembelajaran

Setelah proses belajar mengajar dengan model pembelajaran problem base learning

peserta didik dapat

1 Menjelaskan pengertian iman kepada Allah dengan benar

2 Menunjukkan dalil naqli tentang iman kepada Allah dengan tepat

3 Menjelaskan pengertian al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟ dan

al-Bashir dengan benar

4 Menjelaskan makna al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟ dan al-

Bashir dengan tepat

5 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna al-bdquoAlim

157

6 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna al-Khabir

7 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna as-Sami‟

8 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna al-Bashir

Fokus Penguatan Karakter Kereligiusan dan Kemandirian

D Materi Pembelajaran

1 MPertemuan Ke-1

Materi Reguler

Iman kepada Allah

1 Pengertian iman kepada Allah

Apakah iman itu Kata iman berasal dari bahasa Arab yang bermakna

percaya Makna iman dalam pengertian ini adalah percaya dengan sepenuh

hati diucapkan dengan lisan dan diamalkan dalam perbuatan sehari-hari

2 Dalilnaqli iman kepada Allah

Menjadi orang yang beriman bukan persoalan yang ringan atau mudah Sebagai

manusia yang memiliki pertanggungjawaban kepada Allah Swt iman menjadi

sangat penting Allah Swt sendiri yang memerintah-kan kita untuk beriman

sebagaimana firman-Nya

ldquoWahai orang-orang yang beriman tetaplah beriman kepada Allah dan

rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kapada Rasulnya serta

kitab yang Allah turunkan sebelumnya Barang siapa yang kafir kepada

Allah malaikat-malai-kat-Nya kitab-kitab-Nya rasul-rasul-Nya dan hari

kemudian maka sesungguhnya orang itu telah tersesat sejauh-jauhnyardquo(QS

an-Nisarsquo4136)

Keimanan seseorang itu bisa tebal dan bisa tipis bisa bertambah atau

berkurang Salah satu cara untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah Swt

adalah dengan memahami nama-nama-Nya yang baik dan indah Kita sering

mendengar nama-nama indah itu dengan sebutan al-asmau al-husna

3 Hikmah beriman kepada Allah

Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena

158

merasa dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala

larangan-Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti

ini Jadi orang yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara

lain sebagai berikut

a Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan

firman-Nya

rdquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang

beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi

(hari kiamat)rdquo(Surah al-Mu‟min40 51)

b Hatimenjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman

Allah Swt

ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram

dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah

hati menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)

c Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya

tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana

firman Allah Swt berikut ini

ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan

nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan

kesabaranrdquo (QS al-lsquoAsr1031-3)

Materi Pengayaan

Fungsi Beriman Kepada Allah

1 Menambah Keyakinan

Kita tahu bahwa Allah SWT lah yang menciptakan segala sesuatunya dan

membuat kita masih hidup sampai sekarang Jadi kita harus semakin yakin

159

dan bersyukur kepada Allah Swt

2 Menambah Ketaatan Dengan beriman kepada Allah dapat menjadikan acuan untuk taat menjalani

perintah Allah dan menjauhi laranganya sehingga hati kita akan selalu ingat

kepada Allah Swt

3 Menentramkan Hati Dalam surah Ar-Raad ayat 28 dijelaskan bahwa orang-orang beriman selalu

mengingat Allah dan membuat hati mereka tentram karenanya

4 Dapat Menyelamatkan Hidup Manusia di Dunia Maupun Akhirat Dalam Quran Surah Al-Mukminin Allah berfirman Sesungguhnya Kami

menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan

dunia dan pada berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)rdquo

5 Mendatangkan Keuntungan dan Kebahagiaan Hidup Manusia yang beriman kepada Allah hati mereka menjadi tentram hidup

pastinya akan lebih bahagia dan permasalahan menjadi lebih mudah

diselesaikan karena Allah akan membantunya

2 Pertemuan Ke-2

Materi Reguler

Al-Asmaul Husna

1 Pengertian al-Asmaul-Husna

Al-Asmau al-husna adalah nama-nama Allah Swt yang baik Di antara al-

Asmau al-husna tersebut adalah

- al-bdquoAlim (Maha Mengetahui)

- al- Khabir (Mahateliti)

- as-Sami‟(Maha Mendengar) dan

- al-Bashir(Maha Melihat)

2 Contoh perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-asmau al-

husna

Kisah Si Andi Pergi Sekolah

Abdullah bin Dinar berjalan bersama Khalifah Umar bin Khattab dari

Madinah menuju Mekah Di tengah perjalanan bertemulah mereka berdua

dengan anak gembala Khalifah hendak mencoba menguji si gembala itu

(pada suatu hari andi seorang siswa SMP ia hendak berangkat sekolah

ketika dia menyebrang jalan tiba-tiba dia mengalami kecelakaan tertabrak

motor Bagaimana pendapatmu tentang Sikap andi tersebut Dan sikap

160

apakah yang seharusnya dimiliki oleh andi serta apa kaitannya dengan

sifat asmaul husna

Materi Pengayaan

Contoh Perilaku Iman Kepada Allah

Ada banyak sekali contoh perilaku iman kepada Allah yang bisa kita lakukan

dalam kehidupan sehari-hari seperti

1 Mendirikan Sholat

2 Menafkahkan sebagian rezeki

3 Beriman Kepada Kita Allah

4 Menafkan sebagian hartanya baik disaat waktu lapang ataupun sempit

5 Selalu berbuat kebajikan

6 Mampu menahan amarah

7 Mampu memaafkan kesalahan orang lain

8 Melaksanakan perintah Allah dari segi ibadah

9 Berhenti dari perbatan keji dan tidak mengulanginya lagi

10 Mempercayai dengan benar rukum iman

161

3 Pertemuan Ke-3

Materi Reguler

Hikmah Beriman kepada Allah

Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena merasa

dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan-

Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti ini Jadi orang

yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut

a Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan firman-

Nya

ldquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang

beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari

kiamat)rdquo(QSal-Mu‟min40 51)

b Hati menjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman Allah

Swt

ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram

dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati

menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)

c Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya

tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana

firman Allah Swt berikut ini

ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan

nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan

kesabaranrdquo (Surah al-lsquoAsr1031-3)

162

Materi Pengayaan

Bukti Kebenaran Sifat Allah

Kita sebagai umat muslim sudah sepatutnya tahu dan faham akan nama-

nama Allah lsquoAzza wa Jalla yang berjumlah 99 yang terlampir dalam Asma‟ u al-

Husna Dan nama-nama Allah lsquoAzza wa Jallah tersebut bukan hanya sekedar

pengertian atau wacana agama Islam itu sendiri melainkan itu memang

gambaran dari sifat-sifat Allah lsquoAzza wa Jalla yang sangat amat sempurna dan

terbukti kebenarannya sampai-sampai para ulama mengatakan bahwa dengan

Asmarsquo u al-Husna saja tidak cukup untuk menggambarkan Keagungan dan

Kesempurnaan Allah lsquoAzza wa Jalla sebagai pencipta alam semesta ini begitu

pula alam Akhirat yang tidak diragukan lagi keberadaannya kecuali oleh orang-

orang yang tidak berakal

Adapun di sini akan dijelaskan mengenai 5 bukti dari sekian banyak

bukti dari nama Allah lsquoAzza wa Jalla yaitu Al-lsquoAdlu (Maha Adil) Dan bukti-

bukti tersebut juga menguatkan akan kebenaran agama Islam sebagai agama

Rahmatan li al-bdquoAlamin yang dibawa oleh nabi yang bergelar al-Amin Dan 5

bukti tersebut adalah

(Pertama) Adalah dalam hal niat yang merupakan penentu dari arah

amalan-amalan yang kita perbuat karena niat tersebut berfungsi sebagai lentera

atau cahaya yang akan menuntun dan menerangi perjalanan seorang hamba

dalam bertemu Allah lsquoAzza wa Jalla Jika lentera tersebut memancar dengan

terang maka menjadi teranglah perjalanannya dalam bertemu Allah lsquoAzza wa

Jalla Sebaliknya jika cahaya lentera tersebut redup maka menjadi redup

pulalah jalan yang akan dilalui oleh seorang hamba untuk bisa bertemu dengan

Allah Jalla Yang Maha Pencipta dan Maha Mengadakan lagi Maha Pembentuk

Sebagaimana disebutkan dalam hadist Rasulullah saw ldquoSesungguhnya setiap

amalan hanyalah tergantung dengan niat-niatnya dan setiap orang hanya akan

mendapatkan apa yang dia niatkan maka barangsiapa yang hijrahnya kepada

Allah dan RasulNya maka hijrahnya kepada Allah dan RasulNya dan

barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang hendak dia raih atau karena

wanita yang hendak dia nikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia hijrah

kepadanyardquo (HR Bukhary-Muslim dari lsquoUmar bin Khoththob radhiallahu

lsquoanhu)

(Kedua) Adalah dalam hal perbuatan yang tentunya tidak terlepas dari

catatan Allah lsquoAzza wa Jalla lewat dua malaikat-Nya (Rakib ndash lsquoAtid) yang

senantiasa menemani kita di setiap langkah kita apapun dan bagaimanapun

163

bentuknya Lalu dari segi manakah kiranya bukti akan sifat Allah lsquoAzza wa Jalla

yang Maha Adil Coba kita perhatikan dengan seksama firman Allah lsquoAzza wa

Jalla dan hadist Rasulullah berikut ini ldquoBarang siapa berbuat kebaikan

mendapat sepuluh kali lipat amalnya Dan barang siapa berbuat kejahatan

dibalas seimbang dengan kejahatannya Mereka sedikit pun tidak dirugikan

(dizalimi) (al-An‟am 160)

(Ketiga) Adalah dalam hal keutamaan kaum hawa dalam berbakti

kepada suaminya yang merupakan kewajiban sebagai seorang istri sebagaimana

sabda Rasulullah saw ldquoperkara yang pertama kali ditanyakan kepada seorang

wanita pada hari kiamat nanti adalah mengenai sholat lima waktu dan

ketaatannya terhadap suamirdquo (HRIbnu Hibbab dari Abu Hurairah)

Jadi berikut adalah bentuk keadilan Allah terhadap kaum wanita yang

mungkin tidak dapat melakukan sebagian pekerjaan mulia yang dapat dikerjakan

oleh kaum lelaki tetapi dengan wujud keadilah Allah Yang Maha Adil kaum

wanita memiliki porsi pahala yang sama besarnya dengan kaum lelaki meskipun

dengan amalan-amalan yang berbeda seperti amalan-amalan yang telah

Rasulullah saw wasiatkan kepada putrinya Fathimah az-Zahra dan seluruh kaum

wanita diwaktu itu dan sesudahnya Bukti lain adalah ketika para mujahid

berjihad melawan musuh dan gugur maka dia mati syahid Begitu pula dengan

perempuan yang berjihad melahirkan anaknya yang rasanya seperti antara hidup

dan mati kemudian dia meninggal seketika itu atau setelah ia melahirkan makan

dia bisa dikatakan mati syahid tanpa harus terjun ke medan perang Wallahu

Arsquolam

(Keempat) Adalah dalam hal warisan yang memberikan porsi lebih

banyak kepada lelaki daripada perempuan yaitu bagian laki-laki dua kali bagian

perempuan sebagaiman firman Allah SWT ldquoAllah mensyari‟atkan bagimu

tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu yaitu bahagian seorang anak

lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuahelliprdquo(an-Nisa‟ 11)

Bukti akan kebenaran sifat Allah SWT Yang Maha Adil di sini adalah

bahwasanya Allah SWT melebihkan bagian lelaki atas wanita dalam hal

warisan karena kenyataannya lelakilah yang oleh syarirsquoat dibebankan tanggung

jawab untuk memberi nafkah keluarga dan membebaskan perempuan dari

kewajiban tersebut meskipun perempuan boleh saja ikut mencari nafkah Para

laki-laki juga diwajibkan oleh ajaran Islam untuk mengeluarkan mas kawin

untuk diberikan kepada istrinya sebagai cerminan cinta kasih sayangnya ketika

keduanya menikah sedangkan perempuan tidak dibebani apa-apa

(Kelima) Selanjutnya adalah mengenai keutamaan bulan Ramadhan

Bulan dimana Al-Qur`an diturunkan bulan yang penuh berkah dengan pelipat

gandaan pahala sebuah amalan bulan yang penuh pengampunan Bulan dimana

pintu surga dibuka lebar-lebar dan pintu neraka ditutup rapat-rapat dan bulan di

mana para syaitan dibelenggu dari menggoda manusia Sebagaimana sabda

Rasulullah saw ldquoJika Bulan Ramadhan telah tiba maka (pintu) surga dibuka

lebar-lebar (pintu) neraka ditutup rapat-rapat dan para syetan

dibelenggurdquo(HR Muslim )

164

Dan bukti yang menunjukkan Allah Maha Adil di sini adalah mengenai

pelipat gandaan pahala sebuah amalan terutama pada malam Lailatul Qadar

yaitu satu malam kemuliaan yang lebih baik daripada seribu bulan sebagaimana

yang terlampira dalam al-Qurrsquoan ldquo Sesungguhnya kami Telah menurunkannya

(Al Quran) pada malam kemuliaan Dan tahukah kamu apakah malam

kemuliaan itu Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan Pada malam

itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk

mengatur segala urusanMalam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar

(al-Qadr 1-5)

E Metode Pembelajaran

Pendekatan Pembelajaran Saintifik

Model Team Games Tournament (TGT)

Metode diskusi kelompok

F Media dan Bahan

1 Media

a Presentasi Power Point

b Video pembelajaranFilm tentang kejadian bencana alam

c LaptopKomputer

d LCD Projector

e WhiteboardBlackboard

f Guntingcutter

2 Bahan

a PensilSpidol

b Kertas

c CDFlash Disk

d Bahan-bahan lainnya

G Sumber Belajar

1 Al-Qurrsquoan dan Terjemahnya Departemen Agama RI Tahun 2006

2 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Siswa) Jakarta Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)

3 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Guru) Jakarta Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)

4 Choeroni dkk 2013 Pendidikan Islam dan Budi Pekerti SMP kelas

VIIISemarang ESIS Erlangga

165

5 Tim MGMP PAI SMP Kota Serang 2016 Modul Pembelajaran PAI amp Budi

Pekerti Kelas VII

H Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke-1

Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

Siswa memulai belajar dengan duduk rapih sesuai dengan tempat duduk masing-masing

Siswa berdoa dengan bersama-sama sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan YME dilanjutkan dengan memberikan salam dipimpin oleh ketua kelassalah

satu siswa

Guru mengecek keadaankondisi kesehatan seluruh siswa (mengkondisikan

siswa dan salam pembuka)

Guru mengabsensi siswa dan siswa mengangkat tangan (presensi)

Guru menjelaskan dan menyampaikan materi yang akan diajarkan secara singkat dan memberikan motivasi

Siswa secara bersama-sama membaca ayat-ayat Alquran pilihan terutama

terkait dengan materi pembelajaran (an-Nisa 136 al-Arsquoraf 180 al-Anrsquoam

59 at-Taubah 16 al-Baqarah 258 dan al-hujurat 18) dipimpin oleh salah

seorang siswa

Guru menginformasikan kompetensi yang akan dicapai yaitu kompetensi

tentang beriman kepada Asmaul Husna dan menunjukkan hikmahnya dalam

kehidupan sehari-hari yaitu agar kita semua siswa mampu mendeskripsikan

Asmaul Husna (apersepsi)

Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan

dilakukan yaitu konsep tentang Asmaul Husna (apersepsi)

Guru menyampaikan lingkup penilaian yang meliputi penilaian sikap

penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan

Kegiatan Inti(90 menit)

SintaksTahapan Model TGT Uraian Kegiatan

1 Menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa

1 Guru menyampaikan semua tujuan

pembelajaran secara umum yang ingin

dicapai siswa dan memotivasi siswa dalam

belajar

2 Siswa bersama-sama mengamati gambar-

gambar tentang contoh-contoh nyata dalam

kehidupan sehari-hari di buku Pendidikan

Agama Islam dan Budi Pekerti SMPMTs

Kelas VIII (Buku Siswa) halaman 1-11 dan

buku-buku lain yang relevan atau melalui

videofilm tentang berbagai kejadian

tentang penerapan beriman kepada Allah

swt

3 Siswa menyimak uraian singkat dari guru

tentang berbagai kisah tentang penerapan

166

beriman Asmaul Husna sebagai bagian

dari ciri-ciri orang yang beriman kepada

Allah SWT (Mengamati)

2 Menyajikan materi

pembelajaran

1 Membaca informasi tentang konsep

beriman Asmaul Husna sebagai bagian

dari ciri-ciri orang yang beriman kepada

Allah SWT

2 Menyimpulkan hasil membaca tentang

konsep beriman Asmaul Husna sebagai

bagian dari ciri-ciri orang yang beriman

kepada Allah SWT (Mengamati)

Menanya

1 Siswa menuliskan pertanyaan-pertanyaan

terkait dengan pengertian beriman kepada

Allah makna Asmaul Husna dalil naqli

dan aqlinya serta perilaku yang

mencerminkan Asmaul Husna

2 Siswa difasilitasi oleh guru mengajukan

pertanyaan yang telah ditulis

3 Berdiskusi dengan teman mengenai materi

yang telah dipelajari

Mengeksplorasi

1 Siswa lain mencari jawaban atas

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh

siswa lain dengan membaca Buku Siswa

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

SMPMTs Kelas VIII dan buku-buku

referensi lain yang mengkaji masalah

beriman kepada Hari Akhir

2 Siswa mencatat informasi-informasi yang

relevan dengan pertanyaan-pertanyaan

yang didapat dari sumber-sumber yang

dibaca

Mengasosiasi

1 Siswa merumuskan jawaban atas

pertanyaan-pertanyaan yang didapat

masing-masing berdasarkan informasi-

informasi yang diperoleh dari sumber-

sumber yang dibaca

2 Siswa menuliskan jawaban atas

pertanyaan-pertanyaan tersebut pada kertas

plano atau kertas folio

167

3 Pembentukan kelompok 1 Guru menginstruksikan peserta didik untuk

membentuk kelompok dengan anggota

masing-masing kelompok antara 4-6

orang

2 Guru menyiapkan soal-soal yang terkait

dengan materi pembelajaran beriman

kepada Asmaul Husna yang telah ditulis

pada kertas-kertas kecil dan telah digulung

dan ditempatkan pada meja kompetisi

4 Turnamen Mengkomunikasi

1 Siswa perwakilan kelompok maju

mengambil soal yang tersedia di meja

kompetisi kemudian membawa pada

kelompoknya untuk mendiskusikan

jawaban dari pertanyaan yang

diperolehnya

2 Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk

menjawab soal yang diperoleh setelah

mendapat kesepakatan jawaban perwakilan

siswa tersebut menulis jawabannya di

papan tulis dan mengambil soal kembali di

meja kompetisi

3 Setelah semua soal yang berada di meja

kompetisi habis siswa kembali duduk

masing-masing kelompok dan guru

mengoreksi hasil jawaban masing-masing

kelompok

5 Perhargaan kelompok 1 Guru memberikan penghargaan tiap

kelompok yang memenangkan turnamen

dengan sportif

2 Siswa Mendengarkan guru saat

mengumumkan peringkat kelompok dalam

turnamen

Kegiatan Penutup (15 menit)

1 Guru bersama-sama para siswa merumuskan simpulan tentang pengertian

beriman kepada Allah makna Asmaul Husna dalil naqli dan aqlinya serta

perilaku yang mencerminkan Asmaul Husna

2 Guru melakukan refleksi atas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dan

memberi umpan balik serta motivasi agar siswa mengamalkan ajaran kitab suci

Alquran sebagai cerminan beriman kepada Allah swt

3 Guru melakukan penilaian dengan tes lisan dan pemberian penugasan

4 Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk remedi pengayaan

layanan konseling dan memberi tugas (pekerjaan rumahPR) kepada siswa

5 Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya serta

kegiatan pembelajarannya

6 Guru bersama-sama para siswa menutup pembelajaran dengan berdoa lalu

mengucapkan salam penutup

168

Pertemuan Ke-2

Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

1 Guru membuka pembelajaran dengan salam dan mengajak berdoa bersama

dipimpin oleh seorang siswa dengan penuh khidmat

2 Guru mengecek kesiapan siswa dan mengondisikan suasana pembelajaran yang

menyenangkan dengan kuis singkat tentang fenomena keislaman

3 Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya

yaitu konsep Asmaul Husna dengan cara menunjuk beberapa siswa untuk

menjelaskan bagian-bagian penting tentang konsep beriman kepada Allah swt

4 Siswa secara bersama-sama membaca ayat-ayat Alquran pilihan terutama

terkait dengan materi pembelajaran dipimpin oleh salah seorang siswa

5 Guru menyampaikan garis-garis besar materi dan kegiatan pembelajaran yang

akan dilakukan

6 Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang digunakan dalam

pembelajaran yaitu penilaian sikap dengan observasi (dalam bentuk jurnal) dan

penilaian diri dan penilaian pengetahuan dengan tes tertulis

Kegiatan Inti (90 menit)

SintaksTahapan Model TGT Uraian Kegiatan

1 Menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa

1 Guru menyampaikan semua tujuan

pembelajaran secara umum yang ingin

dicapai siswa dan memotivasi siswa dalam

belajar

2 Guru memberikan motivasi kepada peserta

didik tentang keterkaitan materi dengan

kehidupan sehari-hari (Mengamati)

2 Menyajikan materi

pembelajaran

1 Siswa bersama-sama menyaksikan

tayangan gambarvideo yang berisi tentang

contoh perilaku yang mencerminkan

Asmaul Husna

2 Siswa menyimak uraian singkat dari guru

tentang gambarvideo yang berisi tentang

contoh perilaku yang mencerminkan

Asmaul Husna (Mengamati)

Menanya

1 Siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan

terkait dengan contoh perilaku yang

mencerminkan Asmaul Husna

2 Siswa diperbolehkan untuk mengajukan

pertanyaan lain yang terkait dengan dalil-

dalil naqli lainnya berhubungan dengan

contoh perilaku yang mencerminkan

Asmaul Husna

169

Mengeksplorasi

1 Siswa mengumpulkan informasi gambaran

tentang contoh perilaku yang

mencerminkan Asmaul Husna berdasarkan

dalil naqlinya dengan pembagian sebagai

berikut

1) Kelompok 1 Al-bdquoAlim

2) Kelompok 2 amp 5 Al-Khabir

3) Kelompok 3 amp 6 As-Sami‟

4) Kelompok 4 Al-Bashir

2 Siswa mencari informasi melalui Buku

Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi

Pekerti SMPMTs Kelas VIII dan buku-

buku referensi lain yang mengkaji masalah

Asmaul Husna

3 Siswa membuat catatan-catatan yang berisi

informasi yang relevan

Mengasosiasi

1 Siswa membuat cerita atau kejadian nyata

tentang al-Asmā lsquou al-Ḥusnā al-‟Aliacutem al-

Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al Bashiacuterdengan

memperhatikan informasi yang telah

diperolehnya

2 Siswa menyelesaikan paparan yang berisi

gambaran Asmaul Husna berdasarkan dalil

naqlinya dalambentuk paparan powerpoint

3 Pembentukan kelompok 1 Guru menginstruksikan peserta didik untuk

membentuk kelompok dengan anggota

masing-masing kelompok antara 4-6

orang

3 Guru menyiapkan soal-soal yang terkait

dengan materi pembelajaran Asmaul

Husna yang telah ditulis pada kertas-kertas

kecil dan telah digulung dan ditempatkan

pada meja kompetisi

4 Turnamen Mengkomunikasi

1 Siswa perwakilan kelompok maju

mengambil soal yang tersedia di meja

kompetisi kemudian membawa pada

kelompoknya untuk mendiskusikan

jawaban dari pertanyaan yang

diperolehnya

2 Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk

menjawab soal yang diperoleh setelah

mendapat kesepakatan jawaban perwakilan

170

siswa tersebut menulis jawabannya di

papan tulis dan mengambil soal kembali di

meja kompetisi

3 Setelah semua soal yang berada di meja

kompetisi habis siswa kembali duduk

masing-masing kelompok dan guru

mengoreksi hasil jawaban masing-masing

kelompok

5 Perhargaan kelompok 1 Guru memberikan penghargaan tiap

kelompok yang memenangkan turnamen

dengan sportif

2 Siswa Mendengarkan guru saat

mengumumkan peringkat kelompok dalam

turnamen

Kegiatan Penutup (15 menit)

1 Guru memfasilitasi siswa merumuskan beberapa simpulan mengenai hakikat

beriman kepada Allah swt dan Asmaul Husna beserta hikmah-hikmahnya

2 Guru melakukan refleksi atas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dan

memberi umpan balik serta motivasi agar siswa selalu berperilaku baik yang

mencerminkan Asmaul Husna

3 Guru melakukan penilaian dengan memberikan lembar kerja berupa tes tertulis

dalam bentuk pilihan essay (uraian) dan siswa secara mandiri mengerjakannya

4 Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk remedi pengayaan

layanan konseling dan memberi tugas (PR) kepada siswa

5 Guru memberitahukan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada

pertemuan berikutnya yaitu dengan diskusi kelompok dan praktik membaca

Alquran

6 Guru bersama-sama para siswa menutup pembelajaran dengan berdoa lalu

mengucapkan salam penutup

I Penilaian

1 Teknik Penilaian

a Sikap spiritual

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Observasi Jurnal Lampiran

4

Saat

Pembelajaran

Berlangsung

Penilaian

untuk

pencapaian

pembelajaran

(assessment

for and of

learning)

2 Penilaian Lembar Lampiran Saat Penilaian

171

Diri Penilaian

Diri

5 Pembelajaran

usai

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

3 Penilaian

antarteman

Lembar

Penilaian

antarteman

Lampiran

6

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

b Sikap Sosial

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Observasi Jurnal Lampiran

4

Saat

Pembelajaran

Berlangsung

Penilaian

untuk

pencapaian

pembelajaran

(assessment

for and of

learning)

2 Penilaian

Diri

Lembar

Penilaian

Diri

Lampiran

5

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

3 Penilaian

antartema

n

Lembar

Penilaian

antartem

an

Lampiran

6

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

c Pengetahuan

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Lisan Pertanyaan

(lisan)

dengan

jawaban

terbuka

Lampiran

7

Saat

Pembelajaran

Berlangsung

Penilaian

untuk

pembelajara

n

(assessment

for

learning)

2 Penugas

an

Tugas

tertulis

Lampiran

8

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

untuk dan

sebagai

pembelajara

172

n

(assessment

for and as

learning)

3 Tertulis Soal-soal

esei

Lampiran

9

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

pencapaian

pembelajara

n

(assessment

of learning)

4 Portofol

io

Sampel

pekerjaan

terbaik hasil

dari

penugasan

atau tes

tertulis

Saat

Pembelajaran

usai

Data untuk

penulisan

deskripsi

pencapaian

pengetahua

n

(assessment

of learning)

d Keterampilan

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Produk Soal

keterampilan

produk

Lampiran

10

Saat

Pembelajara

n

Berlangsun

gatau

setelah usai

Penilaian

untuk

sebagai

danatau

pencapaian

pembelajaran

(assessment

for as and of

learning)

2 Portofol

io

Sampel

produk

terbaik hasil

dari tugas

atau proyek

Saat

Pembelajara

n usai

Penilaian

untuk dan

sebagai data

untuk

penulisan

deskripsi

pencapaian

keterampilan

2 Pembelajaran Remedial

Pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk (1) pembelajaran ulang (2)

bimbingan perorangan (3) belajar kelompok DAN (4) pemanfaatan tutor

sebaya bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis

penilaian

173

3 Pembelajaran Pengayaan

Berdasarkan hasil analisis penilaian siswa yang sudah mencapai ketuntasan

belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan danatau

pendalaman materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan

soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi meringkas buku-buku referensi

dan mewawancarai narasumber

Saran-saran

Mengetahui

Kepala SMP Plus Nurul Marsquoarif

Gousul Alam

NIP

Kota Serang April 2017

Guru Mata Pelajaran

PAI dan Budi Pekerti

Tolaah S PdI

NIP

174

Perlakuan Model Pembelajaran STAD

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(PerlakuanTreatment

Model Pembelajaran STAD)

Sekolah SMP Negeri 24 Kota Serang

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islamamp Budi Pekerti

KelasSemester VIIIGenap

Materi Pokok Iman kepada Allah SWT

Alokasi Waktu 3 x 3 JP (3 Pertemuan)

A Kompetensi Inti

KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur disiplin bertanggung jawab

peduli (toleransi gotong royong) santun percaya diri dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI 3 Memahami pengetahuan (faktual konseptual dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi

seni budaya terkait fenomena amp kejadian tampak mata

KI4 Mencoba mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan

mengurai merangkai memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis membaca menghitung menggambar dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam

sudutpandangteori

B KD dan IPK

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

13 Meyakini bahwa Allah Maha

Mengetahui Maha Waspada

Maha Mendengar dan Maha

Melihat

131 Meyakini bahwa Allah Swt

mengetahuisemua yang ada di langit

dan di bumi

132 Meyakini bahwa Allah menciptakan

alam semesta dengan teliti

133 Meyakini bahwa Allah Maha

Mendengar segala sesuatu baik yang

lahir dan yang batin

134 Meyakini bahwa Allah Maha Melihat

segala sesuatu baik yang lahir dan

yang batin

135 Berdoa kepada Allah pada setiap

175

kesempatan

23 Menunjukkan perilaku percaya

diri tekun teliti dan kerja keras

sebagaiimplementasi makna al-

‟Aliacutem al- Khabiacuter as-Samiacute‟ dan

al-Bashiacuter

231 Menunjukkan perilaku Percaya

diriterhadap semua yang diusahakan

sebagai implementasi makna al-rsquoAliacutem

al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir

232 Menunjukkan perilaku tekun dalam

berusaha sebagai implementasi makna

al-rsquoAliacutem al- Khabiacuter Samiacutersquo dan al-

Bashir

233 Menunjukkan perilaku teliti dalam

mengerjakan tugas sebagai

implementasi makna al-rsquoAliacutem al-

Khabiacuter Samiacutersquo dan al-Bashir

234 Menunjukkan perilaku kerja keras

dalam mengusahakan apa yang dicita-

citakan sebagaiimplementasi makna

al-‟Aliacutem al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-

Bashir

235 Bersikap dan berperilaku hati-hati

dalam menjalani kehidupan di dunia

sebagaiimplementasi makna al-‟Aliacutem

al- Khabiacuter Samiacute‟ danal-Bashir

33 Memahami makna al-Asmābdquou

alḤusnā al-‟Alim al-Khabiacuter as-Samiacute‟ dan al-Bashiacuter

331 Menjelaskan pengertian Al alimAl

khobirAs Samidan Al Basir

332 Menunjukkan dalil naqli tentang al-

rsquoAliacutem al- Khabiacuter as-Samiacutersquo dan al-

Bashiacuter

43 Menyajikan contoh perilaku

yang mencerminkan orang yang

meneladani al-Asmābdquoul al-

Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ danal-Bashir

431 Secara berkelompok mencari cerita

atau kejadian nyatatentang al-Asmā lsquou

al-Ḥusnā al-‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al Bashiacuter

432 Mempresentasikan hasil tugas

kelompok tentang cerita atau kejadian

nyatatentang al-Asmā lsquou al-Ḥusnā al-

‟Aliacutem al-Khabiacuter as- Samiacute‟ dan al

Bashiacuterdi depan kelas

C Tujuan Pembelajaran

Setelah proses belajar mengajar dengan model pembelajaran problem base learning

peserta didik dapat

9 Menjelaskan pengertian iman kepada Allah dengan benar

10 Menunjukkan dalil naqli tentang iman kepada Allah dengan tepat

11 Menjelaskan pengertian al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟

dan al-Bashir dengan benar

12 Menjelaskan makna al Asmaul Husna Al-‟Alim al-Khabir as-Sami‟ dan

al-Bashir dengan tepat

13 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna al-bdquoAlim

14 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

176

Husna al-Khabir

15 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna as-Sami‟

16 Mencontohkan perilaku mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul

Husna al-Bashir

Fokus Penguatan Karakter Kereligiusan dan Kemandirian

D Materi Pembelajaran

4 MPertemuan Ke-1

Materi Reguler

Iman kepada Allah

4 Pengertian iman kepada Allah

Apakah iman itu Kata iman berasal dari bahasa Arab yang bermakna

percaya Makna iman dalam pengertian ini adalah percaya dengan sepenuh

hati diucapkan dengan lisan dan diamalkan dalam perbuatan sehari-hari

5 Dalilnaqli iman kepada Allah

Menjadi orang yang beriman bukan persoalan yang ringan atau mudah Sebagai

manusia yang memiliki pertanggungjawaban kepada Allah Swt iman menjadi

sangat penting Allah Swt sendiri yang memerintah-kan kita untuk beriman

sebagaimana firman-Nya

ldquoWahai orang-orang yang beriman tetaplah beriman kepada Allah dan

rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kapada Rasulnya serta

kitab yang Allah turunkan sebelumnya Barang siapa yang kafir kepada

Allah malaikat-malai-kat-Nya kitab-kitab-Nya rasul-rasul-Nya dan hari

kemudian maka sesungguhnya orang itu telah tersesat sejauh-jauhnyardquo(QS

an-Nisarsquo4136)

Keimanan seseorang itu bisa tebal dan bisa tipis bisa bertambah atau

berkurang Salah satu cara untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah Swt

adalah dengan memahami nama-nama-Nya yang baik dan indah Kita sering

mendengar nama-nama indah itu dengan sebutan al-asmau al-husna

6 Hikmah beriman kepada Allah

Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena

merasa dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala

177

larangan-Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti

ini Jadi orang yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara

lain sebagai berikut

d Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan

firman-Nya

rdquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang

beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi

(hari kiamat)rdquo(Surah al-Mu‟min40 51)

e Hatimenjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman

Allah Swt

ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram

dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah

hati menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)

f Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya

tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana

firman Allah Swt berikut ini

ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan

nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan

kesabaranrdquo (QS al-lsquoAsr1031-3)

Materi Pengayaan

Fungsi Beriman Kepada Allah

6 Menambah Keyakinan

Kita tahu bahwa Allah SWT lah yang menciptakan segala sesuatunya dan

membuat kita masih hidup sampai sekarang Jadi kita harus semakin yakin

dan bersyukur kepada Allah Swt

178

7 Menambah Ketaatan Dengan beriman kepada Allah dapat menjadikan acuan untuk taat menjalani

perintah Allah dan menjauhi laranganya sehingga hati kita akan selalu ingat

kepada Allah Swt

8 Menentramkan Hati Dalam surah Ar-Raad ayat 28 dijelaskan bahwa orang-orang beriman selalu

mengingat Allah dan membuat hati mereka tentram karenanya

9 Dapat Menyelamatkan Hidup Manusia di Dunia Maupun Akhirat Dalam Quran Surah Al-Mukminin Allah berfirman Sesungguhnya Kami

menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan

dunia dan pada berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)rdquo

10 Mendatangkan Keuntungan dan Kebahagiaan Hidup Manusia yang beriman kepada Allah hati mereka menjadi tentram hidup

pastinya akan lebih bahagia dan permasalahan menjadi lebih mudah

diselesaikan karena Allah akan membantunya

5 Pertemuan Ke-2

Materi Reguler

Al-Asmaul Husna

3 Pengertian al-Asmaul-Husna

Al-Asmau al-husna adalah nama-nama Allah Swt yang baik Di antara al-

Asmau al-husna tersebut adalah

- al-bdquoAlim (Maha Mengetahui)

- al- Khabir (Mahateliti)

- as-Sami‟(Maha Mendengar) dan

- al-Bashir(Maha Melihat)

4 Contoh perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-asmau al-

husna

Kisah Si Andi Pergi Sekolah

Abdullah bin Dinar berjalan bersama Khalifah Umar bin Khattab dari

Madinah menuju Mekah Di tengah perjalanan bertemulah mereka berdua

dengan anak gembala Khalifah hendak mencoba menguji si gembala itu

(pada suatu hari andi seorang siswa SMP ia hendak berangkat sekolah

ketika dia menyebrang jalan tiba-tiba dia mengalami kecelakaan tertabrak

motor Bagaimana pendapatmu tentang Sikap andi tersebut Dan sikap

apakah yang seharusnya dimiliki oleh andi serta apa kaitannya dengan

sifat asmaul husna

179

Materi Pengayaan

Contoh Perilaku Iman Kepada Allah

Ada banyak sekali contoh perilaku iman kepada Allah yang bisa kita lakukan

dalam kehidupan sehari-hari seperti

11 Mendirikan Sholat

12 Menafkahkan sebagian rezeki

13 Beriman Kepada Kita Allah

14 Menafkan sebagian hartanya baik disaat waktu lapang ataupun sempit

15 Selalu berbuat kebajikan

16 Mampu menahan amarah

17 Mampu memaafkan kesalahan orang lain

18 Melaksanakan perintah Allah dari segi ibadah

19 Berhenti dari perbatan keji dan tidak mengulanginya lagi

20 Mempercayai dengan benar rukum iman

180

6 Pertemuan Ke-3

Materi Reguler

Hikmah Beriman kepada Allah

Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt Oleh karena merasa

dekat dia beru-saha taat menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan-

Nya Sungguh bahagia dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti ini Jadi orang

yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut

d Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt Hal ini sesuai dengan firman-

Nya

ldquoSesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang

beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari

kiamat)rdquo(QSal-Mu‟min40 51)

e Hati menjadi tenang dan tidak gelisah Hal ini sesuai dengan firman Allah

Swt

ldquo(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram

dengan meng-ingat Allah Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati

menjadi tenteramrdquo(Surah ar-Ra‟d13 28)

f Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi Sebaliknya

tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian Sebagaimana

firman Allah Swt berikut ini

ldquoDemi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal iexclaleh dan

nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan

kesabaranrdquo (Surah al-lsquoAsr1031-3)

Materi Pengayaan

181

Bukti Kebenaran Sifat Allah

Kita sebagai umat muslim sudah sepatutnya tahu dan faham akan nama-

nama Allah lsquoAzza wa Jalla yang berjumlah 99 yang terlampir dalam Asma‟ u al-

Husna Dan nama-nama Allah lsquoAzza wa Jallah tersebut bukan hanya sekedar

pengertian atau wacana agama Islam itu sendiri melainkan itu memang

gambaran dari sifat-sifat Allah lsquoAzza wa Jalla yang sangat amat sempurna dan

terbukti kebenarannya sampai-sampai para ulama mengatakan bahwa dengan

Asmarsquo u al-Husna saja tidak cukup untuk menggambarkan Keagungan dan

Kesempurnaan Allah lsquoAzza wa Jalla sebagai pencipta alam semesta ini begitu

pula alam Akhirat yang tidak diragukan lagi keberadaannya kecuali oleh orang-

orang yang tidak berakal

Adapun di sini akan dijelaskan mengenai 5 bukti dari sekian banyak

bukti dari nama Allah lsquoAzza wa Jalla yaitu Al-lsquoAdlu (Maha Adil) Dan bukti-

bukti tersebut juga menguatkan akan kebenaran agama Islam sebagai agama

Rahmatan li al-bdquoAlamin yang dibawa oleh nabi yang bergelar al-Amin Dan 5

bukti tersebut adalah

(Pertama) Adalah dalam hal niat yang merupakan penentu dari arah

amalan-amalan yang kita perbuat karena niat tersebut berfungsi sebagai lentera

atau cahaya yang akan menuntun dan menerangi perjalanan seorang hamba

dalam bertemu Allah lsquoAzza wa Jalla Jika lentera tersebut memancar dengan

terang maka menjadi teranglah perjalanannya dalam bertemu Allah lsquoAzza wa

Jalla Sebaliknya jika cahaya lentera tersebut redup maka menjadi redup

pulalah jalan yang akan dilalui oleh seorang hamba untuk bisa bertemu dengan

Allah Jalla Yang Maha Pencipta dan Maha Mengadakan lagi Maha Pembentuk

Sebagaimana disebutkan dalam hadist Rasulullah saw ldquoSesungguhnya setiap

amalan hanyalah tergantung dengan niat-niatnya dan setiap orang hanya akan

mendapatkan apa yang dia niatkan maka barangsiapa yang hijrahnya kepada

Allah dan RasulNya maka hijrahnya kepada Allah dan RasulNya dan

barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang hendak dia raih atau karena

wanita yang hendak dia nikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia hijrah

kepadanyardquo (HR Bukhary-Muslim dari lsquoUmar bin Khoththob radhiallahu

lsquoanhu)

(Kedua) Adalah dalam hal perbuatan yang tentunya tidak terlepas dari

catatan Allah lsquoAzza wa Jalla lewat dua malaikat-Nya (Rakib ndash lsquoAtid) yang

senantiasa menemani kita di setiap langkah kita apapun dan bagaimanapun

bentuknya Lalu dari segi manakah kiranya bukti akan sifat Allah lsquoAzza wa Jalla

yang Maha Adil Coba kita perhatikan dengan seksama firman Allah lsquoAzza wa

Jalla dan hadist Rasulullah berikut ini ldquoBarang siapa berbuat kebaikan

mendapat sepuluh kali lipat amalnya Dan barang siapa berbuat kejahatan

dibalas seimbang dengan kejahatannya Mereka sedikit pun tidak dirugikan

182

(dizalimi) (al-An‟am 160)

(Ketiga) Adalah dalam hal keutamaan kaum hawa dalam berbakti

kepada suaminya yang merupakan kewajiban sebagai seorang istri sebagaimana

sabda Rasulullah saw ldquoperkara yang pertama kali ditanyakan kepada seorang

wanita pada hari kiamat nanti adalah mengenai sholat lima waktu dan

ketaatannya terhadap suamirdquo (HRIbnu Hibbab dari Abu Hurairah)

Jadi berikut adalah bentuk keadilan Allah terhadap kaum wanita yang

mungkin tidak dapat melakukan sebagian pekerjaan mulia yang dapat dikerjakan

oleh kaum lelaki tetapi dengan wujud keadilah Allah Yang Maha Adil kaum

wanita memiliki porsi pahala yang sama besarnya dengan kaum lelaki meskipun

dengan amalan-amalan yang berbeda seperti amalan-amalan yang telah

Rasulullah saw wasiatkan kepada putrinya Fathimah az-Zahra dan seluruh kaum

wanita diwaktu itu dan sesudahnya Bukti lain adalah ketika para mujahid

berjihad melawan musuh dan gugur maka dia mati syahid Begitu pula dengan

perempuan yang berjihad melahirkan anaknya yang rasanya seperti antara hidup

dan mati kemudian dia meninggal seketika itu atau setelah ia melahirkan makan

dia bisa dikatakan mati syahid tanpa harus terjun ke medan perang Wallahu

Arsquolam

(Keempat) Adalah dalam hal warisan yang memberikan porsi lebih

banyak kepada lelaki daripada perempuan yaitu bagian laki-laki dua kali bagian

perempuan sebagaiman firman Allah SWT ldquoAllah mensyari‟atkan bagimu

tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu yaitu bahagian seorang anak

lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuahelliprdquo(an-Nisa‟ 11)

Bukti akan kebenaran sifat Allah SWT Yang Maha Adil di sini adalah

bahwasanya Allah SWT melebihkan bagian lelaki atas wanita dalam hal

warisan karena kenyataannya lelakilah yang oleh syarirsquoat dibebankan tanggung

jawab untuk memberi nafkah keluarga dan membebaskan perempuan dari

kewajiban tersebut meskipun perempuan boleh saja ikut mencari nafkah Para

laki-laki juga diwajibkan oleh ajaran Islam untuk mengeluarkan mas kawin

untuk diberikan kepada istrinya sebagai cerminan cinta kasih sayangnya ketika

keduanya menikah sedangkan perempuan tidak dibebani apa-apa

(Kelima) Selanjutnya adalah mengenai keutamaan bulan Ramadhan

Bulan dimana Al-Qur`an diturunkan bulan yang penuh berkah dengan pelipat

gandaan pahala sebuah amalan bulan yang penuh pengampunan Bulan dimana

pintu surga dibuka lebar-lebar dan pintu neraka ditutup rapat-rapat dan bulan di

mana para syaitan dibelenggu dari menggoda manusia Sebagaimana sabda

Rasulullah saw ldquoJika Bulan Ramadhan telah tiba maka (pintu) surga dibuka

lebar-lebar (pintu) neraka ditutup rapat-rapat dan para syetan

dibelenggurdquo(HR Muslim )

Dan bukti yang menunjukkan Allah Maha Adil di sini adalah mengenai

pelipat gandaan pahala sebuah amalan terutama pada malam Lailatul Qadar

yaitu satu malam kemuliaan yang lebih baik daripada seribu bulan sebagaimana

yang terlampira dalam al-Qurrsquoan ldquo Sesungguhnya kami Telah menurunkannya

(Al Quran) pada malam kemuliaan Dan tahukah kamu apakah malam

183

kemuliaan itu Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan Pada malam

itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk

mengatur segala urusanMalam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar

(al-Qadr 1-5)

E Metode Pembelajaran

Pendekatan Pembelajaran Saintifik

Model Team Games Tournament (TGT)

Metode diskusi kelompok

F Media dan Bahan

3 Media

g Presentasi Power Point

h Video pembelajaranFilm tentang kejadian bencana alam

i LaptopKomputer

j LCD Projector

k WhiteboardBlackboard

l Guntingcutter

4 Bahan

e PensilSpidol

f Kertas

g CDFlash Disk

h Bahan-bahan lainnya

G Sumber Belajar

6 Al-Qurrsquoan dan Terjemahnya Departemen Agama RI Tahun 2006

7 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Siswa) Jakarta Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)

8 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti SMPMTs Kelas VIII (Buku Guru) Jakarta Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 84-101)

9 Choeroni dkk 2013 Pendidikan Islam dan Budi Pekerti SMP kelas

VIIISemarang ESIS Erlangga

10 Tim MGMP PAI SMP Kota Serang 2016 Modul Pembelajaran PAI amp Budi

Pekerti Kelas VII

184

H Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke-1

PENDAHULUAN

Fase 1

1 Mengkondisikan siswa dan berdoa

2 Mengabsen kehadiran siswa

3 Menyampaikan tujuan pembelajaran

4 Menginformasikan pembelajaran yang akan digunakan yaitu pembelajaran

kooperatif STAD

5 Penyampaian masalah perilaku yang menunjukkan Asmaul Husna dalam kehidupan

sehari-hari

KEGIATAN INTI

Fase 2

Memotifasi siswa agar dapat menggunakan pengetahuannya tentang Asmaul Husna

dalam diskusi

Fase 3

Mengelompokkan siswa dalam satu kelas menjadi beberapa kelompok (setiap kelompok

terdiri dari 5 orang dengan satu orang sebagai tutor sebaya)

Fase 4

Setiap kelompok menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru Selama diskusi

berlangsung guru memantau kerja dari masing-masing kelompok dan mengarahkan

siswa yang mengalami kesulitan serta mengarahkan ke jawaban yang benar Diskusi

kelompok dilaksanakan dengan media kartu masalah

Fase 5

Meminta beberapa perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya

sedangkan kelompok yang lain memberi tanggapan Guru memandu jalannya diskusi dan

merumuskan jawaban yang benar yang diwujudkan di kertas manila

Fase 6

Memberi nilai penghargaan individu dan kelompok

PENUTUP

1 Membimbing siswa membuat kesimpulan

2 Merefleksi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan

3 Memberi tugas siswa untuk dikerjakan di rumah

I Penilaian

4 Teknik Penilaian

e Sikap spiritual

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Observasi Jurnal Lampiran

4

Saat

Pembelajaran

Penilaian

untuk

185

Berlangsung pencapaian

pembelajaran

(assessment

for and of

learning)

2 Penilaian

Diri

Lembar

Penilaian

Diri

Lampiran

5

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

3 Penilaian

antarteman

Lembar

Penilaian

antarteman

Lampiran

6

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

f Sikap Sosial

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Observasi Jurnal Lampiran

4

Saat

Pembelajaran

Berlangsung

Penilaian

untuk

pencapaian

pembelajaran

(assessment

for and of

learning)

2 Penilaian

Diri

Lembar

Penilaian

Diri

Lampiran

5

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

3 Penilaian

antartema

n

Lembar

Penilaian

antartem

an

Lampiran

6

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

as learning)

g Pengetahuan

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Lisan Pertanyaan

(lisan)

dengan

jawaban

terbuka

Lampiran

7

Saat

Pembelajaran

Berlangsung

Penilaian

untuk

pembelajara

n

(assessment

186

for

learning)

2 Penugas

an

Tugas

tertulis

Lampiran

8

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

untuk dan

sebagai

pembelajara

n

(assessment

for and as

learning)

3 Tertulis Soal-soal

esei

Lampiran

9

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

pencapaian

pembelajara

n

(assessment

of learning)

4 Portofol

io

Sampel

pekerjaan

terbaik hasil

dari

penugasan

atau tes

tertulis

Saat

Pembelajaran

usai

Data untuk

penulisan

deskripsi

pencapaian

pengetahua

n

(assessment

of learning)

h Keterampilan

No Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1 Produk Soal

keterampilan

produk

Lampiran

10

Saat

Pembelajara

n

Berlangsun

gatau

setelah usai

Penilaian

untuk

sebagai

danatau

pencapaian

pembelajaran

(assessment

for as and of

learning)

2 Portofol

io

Sampel

produk

terbaik hasil

dari tugas

atau proyek

Saat

Pembelajara

n usai

Penilaian

untuk dan

sebagai data

untuk

penulisan

deskripsi

pencapaian

keterampilan

5 Pembelajaran Remedial

Pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk (1) pembelajaran ulang (2)

bimbingan perorangan (3) belajar kelompok DAN (4) pemanfaatan tutor

187

sebaya bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis

penilaian

6 Pembelajaran Pengayaan

Berdasarkan hasil analisis penilaian siswa yang sudah mencapai ketuntasan

belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan danatau

pendalaman materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan

soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi meringkas buku-buku referensi

dan mewawancarai narasumber

Saran-saran

Mengetahui

Kepala SMP Plus Nurul Marsquoarif

Gousul Alam

NIP

Kota Serang April 2017

Guru Mata Pelajaran

PAI dan Budi Pekerti

Tolaah S PdI

NIP

188

Lampiran 2 Instrumen Penelitian Hasil Belajar PAI

INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR PAI

Teknik Penilaian Tes Tulis

Bentuk instrumen Pilihan Ganda

Petunjuk Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara

memberi

tanda silang pada huruf A B C dan D

Nama SiswaSampel helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

1 Allah Maha Esa terdapat dalam Al-Qurrsquoan surathellip

a Al-Kafirun

b Al-Ikhlas

c Al-Falaq

d An-Nas

2 Ibadah hanya mengharapkan pahala dari Allah dan tidak mengharap pujian dari

manusia dinamakanhellip

a Ikhlas c Taqwa

b Taat d Tawakal

3 Bukti kebesaran bahwa Allah bersifat Al-Barr adalah

a Allah mencukupi kebutuhan makhluk-Nya

b Allah mengampuni setiap dosa orang yang bertaubat

c Allah maha perkasa

d Allah maha adil

4 Memutuskan suatu perkara secara tidak memihak merupakan pengamalan dari

sifat Allah

a Al-aziz

b An-nafirsquo

c Ar-rauf

d Al-Fattah

5 Meyakini dengan segala penuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-

kitab-Nya kepada para utusann-Nya sebagai pedoman hidup bagi manusia

disebuthellip

a Iman Kepada Allah SWT c Iman Kepada Kitab-kitab Allah

b Iman Kepada Malaikat d Iman Kepada Rasul

6 Beriman kepada kitab-kitab suci sebelum Al-qurrsquoan cukup dilakukan denganhellip

a Mengamalkannya c Meyakini kebenarannya

b Membenarkan ajarannya d Semuanya benar

189

7 Salah satu isi kandungan Al-qurrsquoan adalahhellip

a Akidah Akhlak c Muamalah

b Ibadah d a b dan c benar

8 Fungsi kitab suci bagi kehidupan manusia adalah sebagaihellip

a Kebutuhan pokoknya c Petunjuk hidupnya

b Bacaan sehari-hari d Kebutuhan pelengkapnya

9 Kitab Injil yang dijadikan pedoman hidup oleh umat nasrani di dunia pada

mulanya diturunkan kepadahellip

a Musa as c Muhammad SAW

b Daud as d Isa as

10 Nama lain dari Al-Qurrsquoan adalah Al-Bayan yang berartihellip

a Pengingat c Pembeda

b Penerangan d Petunjuk

11 Sikap yang mencerminkan mencintai Al-qurrsquoan adalahhellip

a Mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari menjalankan perintah-perintah-Nya

menjauhi larangan-Nya

b Hidup dengan hawa nafsu

c Lebih mencintai dirinya sendiri

d Hidup penuh dengan amarah

12 Pengertian qadar menurut Al-qurrsquoan adalah

a Ketentuan c Putusan

b Timbangan d Ukuran

13 Ketentuan Allah SWT sejak zaman azali Adalah pengertian dari

a Qadla c Taqdir

b Qadar d Qadir

14 Qadla merupakan sesuatu yang

a Sudah terjadi pada setiap hamba-Nya

b Terjadi pada setiap hamba yang beriman

c Terjadi pada setiap makhluk

d Belum terjadi pada setiap hamba-Nya

15 Berikut ini adalah perilaku yang tidak mencerminkan keimanan kepada qadla dan

qadar yakni

a Mensyukuri nikmat dari Allah SWT

b Sabar terhadap setiap ujian yang sedang menerpa

c Berprasangka jelek pada Allah SWT

d Qanarsquoah atas setiap bagian yang diterima

16 Saling memahami saling mengetahui kondisi sesama muslim disebut dengan

a Tafahum c Takabur

b Tarsquoaruf d Tawadhu

190

17 Sikap perilaku ucapan perbuatan dan tindakan yang tidak sesuai dengan tuntunan

ajaran Islam dan norma-norma aturan yang berlaku adalah pengertian dari akhlak

a Mahmudah c Maunah

b Mahmudah d Karimah

18 Menaruh kepercayaan kepada orang lain tentang suatu urusan termasuk dalam

a Dzan c Su udzan

b Husnud dzan d Prasangka buruk

19 Berikut merupakan pengertian jujurhellip

a Perilaku yang mncerminkan adanya kesesuaian antara hati perkataan dan

perbuatan

b Suatu perilaku yang mencerminkan sikap seweang-wenang

c Perilaku yang mencerminkan tindakan ujub

d Perilaku yang mencerminkan taqwa

20 Berikut merupakan sikap yang menunjukkan rendah hatihellip

a Tidak bersifat angkuh c Selalu berbuat kecurangan

b Angkuh d Selalu mementingkan diri sendiri

21 Salah satu contoh sikap perilaku adil adalahhellip

a Menempatkan sesuatu yang benar pada tempatnya

b Sesuuatu yang salah dikatakan benar

c Adanya kezoliman

d Adanya ketidakadilan

22 Sikap jujur dan adil tertuang pada Dalil Naqli yaitu pada Al-qurrsquoan surathellip

a Al-Maidah ayat 8 c An-Nisa ayat 2

b Al-Baqarah ayat 2 d An-Nisa ayat 3

23 Pengertian Tawadu adalahhellip

a Sikap diri yang tidak merasa lebih dari orang lain

b Sikap membanggakan diri sendiri

c Sikap merasa mampu

d Sikap selalu merasa bangga atas perbuatan yang dilakukan

24 Makhluk yang sifatnya selalu menggoda manusia agar terjerumus dalam lembah

dosa adalah

a Malaikat

b Jin

c Syetan

d Manusia

25 Perbedaan antara Malaikat dengan Jin adalah

a Malaikat selalu taat kepada Allah SWT

b Jin tidak berjenis kelamin

c Malaikat menyesuaikan manusia

d Jin selalu taat kepada Allah SWT

191

Instrumen Keaktifan Belajar Peserta Didik Sebelum Uji Coba

INSTRUMEN KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK

SEBELUM DIUJI COBA

Nama Sampel helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Nomor Tes helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Petunjuk Pengerjaan berilah tanda cek lis (radic) pada pilihan jawaban yang anda pilih

No Pernyataan Opsion

SS S R TS STS

1 Bila diberi materi pelajaran oleh guru saya akan

segera membaca materi tersebut

2 Saya akan bertanya bila tidak mengerti

3 Saya mendengarkan bila guru sedang

menerangkan materi pelajaran

4 Sesudah pelajaran saya membuat ringkasan

tentang materi yang saya dapatkan

5 Saya menggambar diagram yang isinya materi

untuk memudahkan saya dalam belajar

6 Saya hadir dalam setiap penelitian kelompok di

sekolah

7 Saya tertarik untuk memecahkan masalah-masalah

yang diberikan guru kepada siswa

8 Saya bersemangat untuk mengikuti mata pelajaran

Matematika

9 Saya tidak membaca materi bila tidak diminta oleh

guru

10 Saya tidak akan mengemukakan ide pemikiran

saya bila tidak diminta oleh guru

11 Bila guru sedang menerangkan materi pelajaran

saya lebih memilih untuk berbicara dengan teman

lain

12 Saya akan mencatat bila diminta oleh guru

13 Saya malas bila menerangkan materi dengan

menggunakan skema gambar

14 Saya tidak hadir dalam setiap penelitian kelompok

seperti yang diajarkan oleh guru

15 Saya tidak mau bila ditunjuk untuk membuat

keputusan dalam kelompok

16 Saya merasa bosan ketika teman menerangkan

materi pelajaran melalui presentasi kelompok

17 Saya membaca materi pelajaran terlebih dahulu

sebelum pelajaran dimulai

18 Saya mampu mengemukakan idepemikiran saya

di kelas

19 Saya mendengarkan presentasi sehingga lebih

cepat menangkap materi

192

20 Mengerjakan latihan soal membuat saya lebih

mengerti materi pelajaran yang saya dapat

21 Saya berantusias saat menggambar sumber belajar

di lingkungan sekitar

22 Saya membantu menyiapkan alat-alat untuk

melakukan penelitian

23 Saya akan menganalisa soal yang diberikan oleh

guru kepada siswa

24 Saya berani bila guru meminta saya untuk tampil

di depan kelas

25 Saya lebih memilih mencontek teman dari pada

harus membaca materi yang akan diujikan

26 Saya tetap diam walaupun saya kurang mengerti

materi yang diterangkan oleh guru

27 Saya lebih memilih bercanda dengan teman

sebangku saya daripada mendengarkan presentasi

28 Saya lebih membuat fotocopy catatan milik teman

daripada saya harus mencatat sendiri

29 Ketika menggambar objek penelitian saya diminta

teman untuk menggambarkannya

30 Menurut saya kegiatan penelitian kelompok

sekolah tidak penting

31 Menganalisis soal yang diberikan oleh guru hanya

membuang waktu

32 Saya merasa gugup bila guru menunjuk saya

untuk mengemukakan ide pemikiran saya di kelas

33 Menurut saya diskusi merupakan hal penting

dalam kegiatan belajar mengajar

34 Saya sangat antusias saat mendengarkan

perdebatan tentang masalah pelajaran

35 Saya aktif mengumpulkan informasi data dan

mencatat hasil penelitian

36 Saya merasa takut untuk mengemukakan

idepemikiran saya di kelas karena takut

37 Saya senang ketika mengikuti kegiatan penelitian

di sekolah

38 Saya lebih memilih diam walaupun saya tahu

topik pelajaran yang sedang dibahas oleh guru

193

Instrumen Keaktifan Belajar Setelah Uji Coba

INSTRUMEN KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK

SETELAH DIUJI COBA

Nama Sampel helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Nomor Tes helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Petunjuk Pengerjaan berilah tanda cek lis (radic) pada pilihan jawaban yang anda pilih

No Pernyataan Opsion

SS S R TS STS

1 Bila diberi materi pelajaran oleh guru saya akan

segera membaca materi tersebut

2 Saya akan bertanya bila tidak mengerti

3 Saya mendengarkan bila guru sedang

menerangkan materi pelajaran

4 Sesudah pelajaran saya membuat ringkasan

tentang materi yang saya dapatkan

5 Saya menggambar diagram yang isinya materi

untuk memudahkan saya dalam belajar

6 Saya hadir dalam setiap penelitian kelompok di

sekolah

7 Saya tertarik untuk memecahkan masalah-masalah

yang diberikan guru kepada siswa

8 Saya bersemangat untuk mengikuti mata pelajaran

Matematika

9 Saya tidak membaca materi bila tidak diminta oleh

guru

10 Saya tidak akan mengemukakan ide pemikiran

saya bila tidak diminta oleh guru

11 Bila guru sedang menerangkan materi pelajaran

saya lebih memilih untuk berbicara dengan teman

lain

12 Saya akan mencatat bila diminta oleh guru

13 Saya malas bila menerangkan materi dengan

menggunakan skema gambar

14 Saya tidak hadir dalam setiap penelitian kelompok

seperti yang diajarkan oleh guru

15 Saya tidak mau bila ditunjuk untuk membuat

keputusan dalam kelompok

16 Saya merasa bosan ketika teman menerangkan

materi pelajaran melalui presentasi kelompok

17 Saya membaca materi pelajaran terlebih dahulu

sebelum pelajaran dimulai

18 Saya mampu mengemukakan idepemikiran saya

di kelas

19 Saya mendengarkan presentasi sehingga lebih

cepat menangkap materi

194

20 Mengerjakan latihan soal membuat saya lebih

mengerti materi pelajaran yang saya dapat

21 Saya berantusias saat menggambar sumber belajar

di lingkungan sekitar

22 Saya membantu menyiapkan alat-alat untuk

melakukan penelitian

23 Saya akan menganalisa soal yang diberikan oleh

guru kepada siswa

24 Saya berani bila guru meminta saya untuk tampil

di depan kelas

25 Saya lebih memilih mencontek teman dari pada

harus membaca materi yang akan diujikan

26 Saya tetap diam walaupun saya kurang mengerti

materi yang diterangkan oleh guru

27 Saya lebih membuat fotocopy catatan milik teman

daripada saya harus mencatat sendiri

28 Ketika menggambar objek penelitian saya diminta

teman untuk menggambarkannya

29 Menurut saya kegiatan penelitian kelompok

sekolah tidak penting

30 Menganalisis soal yang diberikan oleh guru hanya

membuang waktu

31 Saya merasa gugup bila guru menunjuk saya

untuk mengemukakan ide pemikiran saya di kelas

32 Menurut saya diskusi merupakan hal penting

dalam kegiatan belajar mengajar

33 Saya aktif mengumpulkan informasi data dan

mencatat hasil penelitian

34 Saya merasa takut untuk mengemukakan

idepemikiran saya di kelas karena takut

35 Saya senang ketika mengikuti kegiatan penelitian

di sekolah

36 Saya lebih memilih diam walaupun saya tahu

topik pelajaran yang sedang dibahas oleh guru

195

Lampiran 3

Surat Keputusan Penunjukkan Dosen Pembimbing

196

197

198

Lampiran 4

Surat Keterangan Telah Selesai Melakukan Penelitian

199

Lampiran 5

Data Hasil Tes Keaktifan Belajar Peserta Didik

No Nama Item Soal

Jml 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

1 AHMAD R 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 145

2 AHMAD S 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 180

3 ALMAHES 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 147

4 ALVIN A 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144

5 AMANDA 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 172

6 AMIRUDIN 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 149

7 ANDRI F 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 146

8 ERNI 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 175

9 FIRHAN 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144

10 HAERIYAH 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 156

11 HASBULOH 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 172

12 HERMAWATI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144

13 HESTIKA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 138

14 IIS NURUL A 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 173

15 IMASWATI 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 173

16 JAMSIAH 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 167

17 KARINA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 146

18 KURNIASIH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144

19 KUSNANDI 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 179

20 LAILATUL F 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 173

21 LELA 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 153

22 LENA F 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 153

23 LENA RIKA 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 169

24 LENI F 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 155

25 M ROBI 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 152

26 MUHAMAD E 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 157

27 MUHAMAD M 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 154

28 MUHAMAD M 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 151

29 MUHAMAD N 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 166

30 MUHAMAD R 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 164

31 MUHAMAD S 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 156

32 MUHAMAD T 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 151

200

33 MUHAMAD YADI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 158

34 MUHAMMAD DURAHMAN

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 170

35 MUHAMMAD DUROHIM 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 158

36 MUHAMMAD ROBI 5 5 5 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 154

37 MUHTANDI 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 166

38 MURTI AWALIYAH 4 4 3 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 162

39 NASRUDIN 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 171

40 NINA 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 149

41 NURAENI 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 149

42 NURJANAH 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 172

43 OSAMA ABABIL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 149

44 RAJU 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 169

45 RAMDINI AMELIA 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 153

46 RANI PURWASIH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 151

47 RATNASARI 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 162

48 RENDI PANGESTU 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 158

49 RINA DEWI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 150

50 ROHIMAH 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 162

51 ROSITA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 150

52 ROSULULLOH 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 151

53 SAEPUDIN 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 175

54 SAHRUDIN 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 156

55 SILVIAH 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 143

56 SITI ANISAH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 164

57 SITI APRIYATI 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 161

58 SITI CHOIRINNISA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 150

59 SRI REJA AGUNG 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 164

60 SUSILAWATI 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 151

61 SYANTEL NURHAYATI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 150

62 WINDIA NINGSIH 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 174

63 WIWIN WINARSIH 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 149

64 YANTI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 148

199

Lampiran 6

Hasil Tes Keaktifan Belajar Peserta Didik yang Telah Diurutkan

HASIL TES KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK

KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

No Nama Skor

1 AHMAD SEPRIANDI 180

2 KUSNANDI 179

3 ERNI 175

4 SAEPUDIN 175

5 WINDIA NINGSIH 174

6 IIS NURUL AINI 173

7 IMASWATI 173

8 LAILATUL FITRIYAH 173

9 AMANDA ANWAR 172

10 HASBULOH 172

11 NURJANAH 172

12 NASRUDIN 171

13 MUHAMMAD DURAHMAN 170

14 LENA RIKA 169

15 RAJU 169

16 JAMSIAH 167

17 MUHAMAD NUR IWAN 166

18 MUHTANDI 166

19 MUHAMAD REZA ALFARIZI 164

20 SITI ANISAH 164

21 SRI REJA AGUNG 164

22 MURTI AWALIYAH 162

23 RATNASARI 162

24 ROHIMAH 162

25 SITI APRIYATI 161

26 MUHAMAD YADI 158

27 MUHAMMAD DUROHIM 158

28 RENDI PANGESTU 158

29 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 157

30 HAERIYAH 156

31 MUHAMAD SATRIA 156

32 SAHRUDIN 156

33 LENI FITRIANI 155

200

34 MUHAMAD MUHADI 154

35 MUHAMMAD ROBI 154

36 LELA 153

37 LENA FITRIANA 153

38 RAMDINI AMELIA 153

39 M ROBI 152

40 MUHAMAD MUHI 151

41 MUHAMAD TAQIUTORIK 151

42 RANI PURWASIH 151

43 ROSULULLOH 151

44 SUSILAWATI 151

45 RINA DEWI 150

46 ROSITA 150

47 SITI CHOIRINNISA 150

48 SYANTEL NURHAYATI 150

49 AMIRUDIN 149

50 NINA 149

51 NURAENI 149

52 OSAMA ABABIL 149

53 WIWIN WINARSIH 149

54 YANTI 148

55 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 147

56 ANDRI FIRMANSYAH 146

57 KARINA 146

58 AHMAD RIDHO 145

59 ALVIN ALFAREZA 144

60 FIRHAN 144

61 HERMAWATI 144

62 KURNIASIH 144

63 SILVIAH 143

64 HESTIKA 138

201

Lampiran 7

Pembagian Kelompok Penelitian

Kelompok Model Pembelajaran TGT

dengan Keaktifan Belajar Tinggi

No Nama Skor

1 AHMAD SEPRIANDI 180

2 SAEPUDIN 175

3 WINDIA NINGSIH 174

4 LAILATUL FITRIYAH 173

5 AMANDA ANWAR 172

6 NASRUDIN 171

7 MUHAMMAD DURAHMAN 170

8 JAMSIAH 167

9 MUHAMAD NUR IWAN 166

10 SITI ANISAH 164

11 SRI REJA AGUNG 164

12 ROHIMAH 162

13 SITI APRIYATI 161

14 RENDI PANGESTU 158

15 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 157

16 SAHRUDIN 156

Kelompok Model Pembelajaran STAD

dengan Keaktifan Belajar Tinggi

No Nama Skor

1 KUSNANDI 179

2 ERNI 175

3 IIS NURUL AINI 173

4 IMASWATI 173

5 HASBULOH 172

6 NURJANAH 172

7 LENA RIKA 169

8 RAJU 169

9 MUHTANDI 166

10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 164

11 MURTI AWALIYAH 162

12 RATNASARI 162

13 MUHAMAD YADI 158

14 MUHAMMAD DUROHIM 158

15 HAERIYAH 156

16 MUHAMAD SATRIA 156

202

Kelompok Model Pembelajaran TGT

dengan Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Skor

1 LENI FITRIANI 155

4 LELA 153

5 LENA FITRIANA 153

8 MUHAMAD MUHI 151

9 MUHAMAD TAQIUTORIK 151

12 SUSILAWATI 151

13 RINA DEWI 150

16 SYANTEL NURHAYATI 150

17 AMIRUDIN 149

20 OSAMA ABABIL 149

21 WIWIN WINARSIH 149

24 ANDRI FIRMANSYAH 146

25 KARINA 146

28 FIRHAN 144

29 HERMAWATI 144

32 HESTIKA 138

Kelompok Model Pembelajaran STAD

dengan Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Skor

2 MUHAMAD MUHADI 154

3 MUHAMMAD ROBI 154

6 RAMDINI AMELIA 153

7 M ROBI 152

10 RANI PURWASIH 151

11 ROSULULLOH 151

14 ROSITA 150

15 SITI CHOIRINNISA 150

18 NINA 149

19 NURAENI 149

22 YANTI 148

23 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 147

26 AHMAD RIDHO 145

27 ALVIN ALFAREZA 144

30 KURNIASIH 144

31 SILVIAH 143

203

Lampiran 8

HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran TGT Keaktifan Belajar Tinggi

No Nama Siswa Jawaban Soal

Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 AHMAD SEPRIANDI 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13

2 SAEPUDIN 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13

3 WINDIA NINGSIH 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 13

4 LAILATUL FITRIYAH 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13

5 AMANDA ANWAR 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13

6 NASRUDIN 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14

7

MUHAMMAD

DURAHMAN 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14

8 JAMSIAH 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 14

9 MUHAMAD NUR IWAN 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 15

10 SITI ANISAH 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 15

11 SRI REJA AGUNG 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 15

12 ROHIMAH 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 16

13 SITI APRIYATI 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 16

14 RENDI PANGESTU 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 16

15

MUHAMAD ERIK

DARUSALAM 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 16

16 SAHRUDIN 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 17

204

Lampiran 9

HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Tinggi

N

o Nama Siswa

Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 KUSNANDI 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 12

2 ERNI 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 11

3 IIS NURUL AINI 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 13

4 IMASWATI 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 12

5 HASBULOH 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13

6 NURJANAH 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14

7 LENA RIKA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 15

8 RAJU 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 13

9 MUHTANDI 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13

10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 11

11 MURTI AWALIYAH 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 15

12 RATNASARI 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13

13 MUHAMAD YADI 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 13

14 MUHAMMAD DUROHIM 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 14

15 HAERIYAH 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 13

16 MUHAMAD SATRIA 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 16

205

Lampiran 10

HASIL TES AKHIR HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran TGT Keaktifan Tinggi

No Nama Siswa Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 AHMAD SEPRIANDI 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 23

2 SAEPUDIN 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23

3 WINDIA NINGSIH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 22

4 LAILATUL FITRIYAH 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 22

5 AMANDA ANWAR 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 21

6 NASRUDIN 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 21

7 MUHAMMAD DURAHMAN 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22

8 JAMSIAH 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 23

9 MUHAMAD NUR IWAN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 22

10 SITI ANISAH 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24

11 SRI REJA AGUNG 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 23

12 ROHIMAH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 23

13 SITI APRIYATI 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24

14 RENDI PANGESTU 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25

15 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25

16 SAHRUDIN 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24

206

Lampiran 11

HASIL TES AKHIR HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Tinggi

No Nama Siswa Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 KUSNANDI 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 21

2 ERNI 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 20

3 IIS NURUL AINI 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

4 IMASWATI 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 21

5 HASBULOH 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 20

6 NURJANAH 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

7 LENA RIKA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 22

8 RAJU 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 19

9 MUHTANDI 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19

10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 17

11 MURTI AWALIYAH 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 21

12 RATNASARI 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 20

13 MUHAMAD YADI 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 18

14 MUHAMMAD DUROHIM 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 21

15 HAERIYAH 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 18

16 MUHAMAD SATRIA 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22

207

Lampiran 12

HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran TGT Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Siswa Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 LENI FITRIANI 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 9

2 LELA 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 9

3 LENA FITRIANA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 8

4 MUHAMAD MUHI 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 8

5 MUHAMAD TAQIUTORIK 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 11

6 SUSILAWATI 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 10

7 RINA DEWI 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 10

8 SYANTEL NURHAYATI 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 9

9 AMIRUDIN 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 8

10 OSAMA ABABIL 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 9

11 WIWIN WINARSIH 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 9

12 ANDRI FIRMANSYAH 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 9

13 KARINA 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 8

14 FIRHAN 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 9

15 HERMAWATI 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 10

16 HESTIKA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 7

208

Lampiran 13

HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Siswa Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 MUHAMAD MUHADI 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 9

2 MUHAMMAD ROBI 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 7

3 RAMDINI AMELIA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 7

4 M ROBI 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 9

5 RANI PURWASIH 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 10

6 ROSULULLOH 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 9

7 ROSITA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 9

8 SITI CHOIRINNISA 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 8

9 NINA 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 9

10 NURAENI 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 8

11 YANTI 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 9

12 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 9

13 AHMAD RIDHO 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 8

14 ALVIN ALFAREZA 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 9

15 KURNIASIH 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 10

16 SILVIAH 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 8

209

Lampiran 14

HASIL TES AKHIR HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran TGT Keaktifan Belajar Rendah

N

o Nama Siswa

Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 LENI FITRIANI 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 18

2 LELA 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 17

3 LENA FITRIANA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 15

4 MUHAMAD MUHI 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 17

5 MUHAMAD T 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 19

6 SUSILAWATI 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 17

7 RINA DEWI 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 18

8 SYANTEL N 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 17

9 AMIRUDIN 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 15

10 OSAMA ABABIL 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 15

11 WIWIN WINARSIH 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 16

12 ANDRI F 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 15

13 KARINA 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 13

14 FIRHAN 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 16

15 HERMAWATI 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 15

16 HESTIKA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 11

210

Lampiran 15

HASIL TES AWAL HASIL BELAJAR PAI

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Model Pembelajaran STAD Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Siswa Jawaban Soal Jml

Sko

r 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 MUHAMAD MUHADI 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 18

2 MUHAMMAD ROBI 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 15

3 RAMDINI AMELIA 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 14

4 M ROBI 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 18

5 RANI PURWASIH 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 18

6 ROSULULLOH 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 16

7 ROSITA 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 17

8 SITI CHOIRINNISA 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 16

9 NINA 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 16

10 NURAENI 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 14

11 YANTI 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 16

12 ALMAHESA PUTRA S 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 15

13 AHMAD RIDHO 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 14

14 ALVIN ALFAREZA 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 16

15 KURNIASIH 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 15

16 SILVIAH 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 13

211

Lampiran 16

Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran TGT Tingkat Keaktifan

Tinggi

Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test

Kelompok Model Pembelajaran TGT

Tingkat Keaktifan Belajar Tinggi

No Nama Tes

Awal Akhir GainSelisih

1 AHMAD SEPRIANDI 13 23 10

2 SAEPUDIN 13 23 10

3 WINDIA NINGSIH 13 22 9

4 LAILATUL FITRIYAH 13 22 9

5 AMANDA ANWAR 13 21 8

6 NASRUDIN 14 21 7

7 MUHAMMAD DURAHMAN 14 22 8

8 JAMSIAH 14 23 9

9 MUHAMAD NUR IWAN 15 22 7

10 SITI ANISAH 15 24 9

11 SRI REJA AGUNG 15 23 8

12 ROHIMAH 16 23 7

13 SITI APRIYATI 16 24 8

14 RENDI PANGESTU 16 25 9

15 MUHAMAD ERIK DARUSALAM 18 25 7

16 SAHRUDIN 17 24 7

Jumlah 132

Rata-rata 825

Standar Deviasi 106

Nilai Minimum 700

Nilai Maksimum 1000

212

Lampiran 17

Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran TGT Tingkat Keaktifan

Rendah

Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test

Kelompok Model Pembelajaran TGT

Tingkat Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Tes

Awal Akhir GainSelisih

1 LENI FITRIANI 9 18 9

2 LELA 9 17 8

3 LENA FITRIANA 8 15 7

4 MUHAMAD MUHI 8 17 9

5 MUHAMAD TAQIUTORIK 11 19 8

6 SUSILAWATI 10 17 7

7 RINA DEWI 10 18 8

8 SYANTEL NURHAYATI 9 17 8

9 AMIRUDIN 8 15 7

10 OSAMA ABABIL 9 15 6

11 WIWIN WINARSIH 9 16 7

12 ANDRI FIRMANSYAH 9 15 6

13 KARINA 8 13 5

14 FIRHAN 9 16 7

15 HERMAWATI 10 15 5

16 HESTIKA 7 11 4

Jumlah 111

Rata-rata 694

Standar Deviasi 144

Nilai Minimum 400

Nilai Maximum 900

213

Lampiran 18

Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran STAD Tingkat Keaktifan

Belajar Tinggi

Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test

Kelompok Model Pembelajaran STAD

Tingkat Keaktifan Belajar Tinggi

No Nama Tes

Awal Akhir GainSelisih

1 KUSNANDI 12 21 9

2 ERNI 11 20 9

3 IIS NURUL AINI 13 22 9

4 IMASWATI 12 21 9

5 HASBULOH 13 20 7

6 NURJANAH 14 22 8

7 LENA RIKA 15 22 7

8 RAJU 13 19 6

9 MUHTANDI 13 19 6

10 MUHAMAD REZA ALFARIZI 11 17 6

11 MURTI AWALIYAH 15 21 6

12 RATNASARI 13 20 7

13 MUHAMAD YADI 13 18 5

14 MUHAMMAD DUROHIM 14 21 7

15 HAERIYAH 13 18 5

16 MUHAMAD SATRIA 16 22 6

Jumlah 112

Rata-rata 700

Standar Deviasi 141

Nilai Minimum 500

Nilai Maximum 900

214

Lampiran 19

Data Hasil Belajar PAI Kelompok Model Pembelajaran STAD Tingkat Keaktifan

Belajar Rendah

Data Hasil Belajar PAI Pre-test dan Post-test

Kelompok Model Pembelajaran STAD

Tingkat Keaktifan Belajar Rendah

No Nama Tes

Awal Akhir GainSelisih

1 MUHAMAD MUHADI 9 18 9

2 MUHAMMAD ROBI 7 15 8

3 RAMDINI AMELIA 7 14 7

4 M ROBI 9 18 9

5 RANI PURWASIH 10 18 8

6 ROSULULLOH 9 16 7

7 ROSITA 9 17 8

8 SITI CHOIRINNISA 8 16 8

9 NINA 9 16 7

10 NURAENI 8 14 6

11 YANTI 9 16 7

12 ALMAHESA PUTRA SAHRONIKA 9 15 6

13 AHMAD RIDHO 8 14 6

14 ALVIN ALFAREZA 9 16 7

15 KURNIASIH 10 15 5

16 SILVIAH 8 13 5

Jumlah 113

Rata-rata 706

Standar Deviasi 124

Nilai Minimum 500

Nilai Maximum 900

215

Lampiran 20

Rekapitulasi Data Selisi Antara Tes Awal dan Akhir Masing-Masing Kelompok

REKAPITULASI DATA SELISIH MASING-MASING KELOMPOK

SMP NEGERI 24 KOTA SERANG

TAHUN PELAJARAN 20162017

Sampel

Model TGT

Keaktifan Tinggi

Sampel

Model STAD

Keaktifan Tinggi

Sampel

Model TGT

Keaktifan Rendah

Sampel

Model STAD

Keaktifan Rendah

AHMAD SEPRIANDI 10 KUSNANDI 9 LENI FITRIANI 9 MUHAMAD M 9

SAEPUDIN 10 ERNI 9 LELA 8 MUHAMMAD ROBI 8

WINDIA NINGSIH 9 IIS NURUL AINI 9 LENA FITRIANA 7 RAMDINI AMELIA 7

LAILATUL FITRIYAH 9 IMASWATI 9 MUHAMAD MUHI 9 M ROBI 9

AMANDA ANWAR 8 HASBULOH 7 MUHAMAD T 8 RANI PURWASIH 8

NASRUDIN 7 NURJANAH 8 SUSILAWATI 7 ROSULULLOH 7

MUHAMMAD D 8 LENA RIKA 7 RINA DEWI 8 ROSITA 8

JAMSIAH 9 RAJU 6 SYANTEL N 8 SITI CHOIRINNISA 8

MUHAMAD NUR I 7 MUHTANDI 6 AMIRUDIN 7 NINA 7

SITI ANISAH 9 MUHAMAD RAI 6 OSAMA ABABIL 6 NURAENI 6

SRI REJA AGUNG 8 MURTI A 6 WIWIN WINARSIH 7 YANTI 7

ROHIMAH 7 RATNASARI 7 ANDRI F 6 ALMAHESA P S 6

SITI APRIYATI 8 MUHAMAD YADI 5 KARINA 5 AHMAD RIDHO 6

RENDI PANGESTU 9 MUHAMMAD D 7 FIRHAN 7 ALVIN ALFAREZA 7

MUHAMAD ED 7 HAERIYAH 5 HERMAWATI 5 KURNIASIH 5

SAHRUDIN 7 MUHAMAD S 6 HESTIKA 4 SILVIAH 5

Jml 132 Jml 112 Jml 111 Jml 113

Rata-rata 825 Rata-rata 700 Rata-rata 694 Rata-rata 706

Standar Deviasi 1065 Standar Deviasi 1414 Standar Deviasi 1436 Standar Deviasi 1237

Nilai Minimal 700 Nilai Minimal 500 Nilai Minimal 400 Nilai Minimal 500

Nilai Maksimal 1000 Nilai Maksimal 900 Nilai Maksimal 900 Nilai Maksimal 900

216

Lampiran 21

Deskripsi Data

Descriptive Statistics

Kelompok N Minimum Maximum Mean Std

Deviation Variance

TGT Keaktifan Tinggi 16 7 10 825 1065 1133

STAD Keaktifan Tinggi 16 5 9 700 1414 2000

TGT Keaktifan Rendah 16 4 9 694 1436 2062

STAD Keaktifan Rendah 16 5 9 706 1237 1529

Valid N (listwise) 16

217

Lampiran 22

Hasil Uji Normalitas Data

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig Statistic df Sig

TGT Keaktifan Tinggi 197 16 098 870 16 027

STAD Keaktifan Tinggi 198 16 095 876 16 033

TGT Keaktifan Rendah 205 16 071 935 16 292

STAD Keaktifan Rendah 167 16 200 931 16 253

a Lilliefors Significance Correction

This is a lower bound of the true significance

218

Lampiran 23

Hasil Uji Homogenitas Data

Levene Statistic df1 df2 Sig

0152 1 62 698

219

Lampiran 24

Hasil Uji Hipotesis I

Ringkasan Hasil Uji-t Model Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar PAI

Variabel

t-test for Equality of Means

Keterangan t dk

Sig

(tailed)

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model TGT

Keaktifan Belajar Tinggi) -30998 15 000 Signifikan

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model TGT

Keaktifan Belajar Rendah) -19323 15 000 Signifikan

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model STAD

Keaktifan Belajar Tinggi) -19799 15 000 Signifikan

Hasil Belajar Sebelum-Sesudah (Model STAD

Keaktifan Belajar Rendah) -22845 15 000 Signifikan

220

Lampiran 25

Hasil Uji Hipotesis II

Rangkuman Hasil Uji-t Keaktifan Belajar Terhadap Hasil Belajar PAI

Variabel

t-test for Equality of

Means Keterangan

T dk Sig

(tailed)

Keaktifan Belajar Terhadap Hasil

Belajar PAI -42431 63 000 Signifikan

221

Lampiran 26

Hasil Uji Hipotesis III

Rangkuman Hasil Uji Anova Dua Jalur dengan Interaksi

Source Type III Sum

of Squares df

Mean

Square F Sig

Corrected Model 18875a 3 6292 3742 016

Intercept 3422250 1 3422250 2036E3 000

Model Pembelajaran 5062 1 5062 3011 088

Keaktifan Belajar 6250 1 6250 3717 059

Model Pembelajaran Keaktifan 7562 1 7562 4498 038

Error 100875 60 1681

Total 3542000 64

Corrected Total 119750 63

a R Squared = 158 (Adjusted R Squared = 116)

222

Lampiran 27

Hasil Uji Hipotesis IV

Ringkasan Hasil Uji-t Model TGT dan STAD Keaktifan Belajar Tinggi

Variabel

t-test for Equality of Means

Keterangan

T dk Sig

(tailed)

Hasil Belajar PAI 2825 30 009 Signifikan

223

Lampiran 28

Hasil Uji Hipotesis V

Ringkasan Hasil Uji-t Kelompok Model TGT

dan Model Pembelajaran STAD

Keaktifan Belajar Rendah

Variabel

t-test for Equality of Means

Keterangan

t dk Sig

(tailed)

Hasil Belajar PAI 29353 30 794 Tidak

Signifikan

224

Lampiran 29

Hasil Uji Tukey

Hasil Uji Tukey

(I) Model

Pembelajaran (J) Model Pembelajaran Mean Difference

(I-J) Std Error Sig

95 Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

TGT Keaktifan

Tinggi

TGT Keaktifan Rendah 1312 458 029 10 252

STAD Keaktifan Tinggi 1250 458 041 04 246

STAD Keaktifan Rendah 1188 458 057 -02 240

TGT Keaktifan

Rendah

TGT Keaktifan Tinggi -1312 458 029 -252 -10

STAD Keaktifan Tinggi -062 458 999 -127 115

STAD Keaktifan Rendah -125 458 993 -134 109

STAD Keaktifan

Tinggi

TGT Keaktifan Tinggi -1250 458 041 -246 -04

TGT Keaktifan Rendah 062 458 999 -115 127

STAD Keaktifan Rendah -062 458 999 -127 115

STAD Keaktifan

Rendah

TGT Keaktifan Tinggi -1188 458 057 -240 02

TGT Keaktifan Rendah 125 458 993 -109 134

STAD Keaktifan Tinggi 062 458 999 -115 127

The mean difference is significant at the 005 level

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 44: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 45: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 46: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 47: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 48: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 49: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 50: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 51: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 52: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 53: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 54: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 55: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 56: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 57: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 58: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 59: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 60: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 61: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 62: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 63: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 64: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 65: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 66: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 67: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 68: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 69: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 70: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 71: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 72: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 73: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 74: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 75: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 76: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 77: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 78: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 79: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 80: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 81: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 82: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 83: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 84: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 85: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 86: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 87: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 88: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 89: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 90: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 91: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 92: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 93: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 94: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 95: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 96: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 97: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 98: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 99: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 100: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 101: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 102: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 103: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 104: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 105: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 106: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 107: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 108: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 109: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 110: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 111: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 112: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 113: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 114: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 115: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 116: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 117: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 118: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 119: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 120: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 121: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 122: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 123: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 124: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 125: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 126: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 127: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 128: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 129: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 130: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 131: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 132: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 133: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 134: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 135: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 136: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 137: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 138: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 139: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 140: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 141: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 142: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 143: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 144: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 145: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 146: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 147: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 148: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 149: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 150: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 151: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 152: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 153: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 154: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 155: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 156: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 157: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 158: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 159: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 160: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 161: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 162: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 163: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 164: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 165: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 166: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 167: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 168: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 169: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 170: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 171: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 172: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 173: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 174: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 175: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 176: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 177: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 178: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 179: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 180: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 181: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 182: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 183: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 184: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 185: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 186: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 187: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 188: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 189: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 190: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 191: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 192: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 193: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 194: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 195: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 196: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 197: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 198: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 199: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 200: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 201: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 202: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 203: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 204: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 205: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 206: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 207: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 208: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 209: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 210: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 211: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 212: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 213: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 214: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 215: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 216: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 217: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 218: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 219: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 220: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 221: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 222: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 223: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 224: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 225: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 226: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 227: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 228: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 229: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 230: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 231: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 232: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 233: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 234: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 235: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 236: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 237: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 238: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 239: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 240: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 241: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 242: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP
Page 243: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinbanten.ac.id/4191/1/TOLAAH 1540100351.pdf1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP