194
i PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DALAM MEWUJUDKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMPN 1 PONCOL TAHUN AJARAN 2019/2020 T E S I S Oleh: FATIM LATHIFAH NIM 502180022 PROGRAM MAGISTER PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO 2020

PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

i

PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN

KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH

TERHADAP KINERJA GURU DALAM

MEWUJUDKAN PRESTASI BELAJAR

SISWA SMPN 1 PONCOL TAHUN

AJARAN 2019/2020

T E S I S

Oleh:

FATIM LATHIFAH

NIM 502180022

PROGRAM MAGISTER PRODI MANAJEMEN

PENDIDIKAN ISLAM

PASCASARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

2020

Page 2: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

ABSTRAC

Keywords: Principal Leadership Management, School

Culture Teacher Performance, and Learning

Achievement

Learning achievement is a picture of the success of

education in an institution. High and low learning

achievements obtained indicate the high and low quality of

existing education. Currently the Indonesian nation is facing a

crucial problem, which is based on the PISA report (Program

for International Study Assessment) placing Indonesia as one

of the lowest ranked countries in achieving the quality of

education. Learning achievement can be influenced by several

factors, in which in this study what is considered dominant is

the management of the principal's leadership and school

culture. But it turns out there are experts who argue that the

principal's leadership management and school culture cannot

directly influence achievement, both of which can affect

achievement when it passes teacher performance. As we know

that teachers are the spearhead in the success of education.

This study aims to determine the existence of: 1) a

significant influence on the leadership management of school

principals on teacher performance at SMPN 1 Poncol, 2) a

significant influence on school culture on teacher performance

at SMPN 1 Poncol, 3) a significant influence on teacher

performance on student learning achievement at SMPN 1

Poncol, 4) a significant influence on the principal's leadership

management on student achievement at SMPN 1 Poncol, 5) a

significant influence on school culture on student achievement

at SMPN 1 Poncol, 6) the influence of the principal's

leadership management on learning achievement through

teacher performance at SMPN 1 Poncol, 7) the influence of

school culture on student achievement through teacher

Page 3: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

performance at SMPN 1 Poncol. The approach used by

researchers is a quantitative approach. Data collection

techniques using a questionnaire. Analysis of the data used

path analysis. The population of this study was 212 IX students

and the sample used was 131 students.

From the analysis of the data found: 1) there is an

influence of school leadership management on teacher

performance in SMPN 1 Poncol Academic Year 2019/2020

with a significance value of the variable X₁ = 0.003 smaller

than 0.05 and Thitung> Ttable (3,020> 1,645). 2) there is an

influence of school culture on teacher performance in SMPN 1

Poncol Academic Year 2019/2020 with a significance value of

the variable X₂ = 0,000 less than 0.05. and Thitung> TTable

(5,204> 1,645). 3) there is an influence of teacher performance

on student achievement in SMPN 1 Poncol Academic Year

2019/2020 with a significance value of the variable Y₁ = 0.005

smaller than 0.05 and Thitung> Ttable (2.968> 1.645). 4) there

is an influence of school leadership management on student

achievement in SMPN 1 Poncol Academic Year 2019/2020

with a significance value of the variable X₁ = 0.002 smaller

than 0.05 and Thitung> Ttable (2.409> 1.645). 5) there is an

influence of school culture on student achievement in SMPN 1

Poncol Academic Year 2019/2020 with a significance value of

the variable X₁ = 0.001 smaller than 0.05 and Thitung> Ttable

(4.360> 1.645). 6) there is an influence of school management

leadership on student achievement by passing the performance

of teachers in SMPN 1 Poncol Academic Year 2019/2020 with

the direct influence given by X₁ on Y₂ of 0.126. While the

indirect effect of X₁ through Y₁ to Y₂ is the multiplication

between the value of beta X₁ against Y₁ with the value of Y₁

against Y₂, which is = 0.273 x 0.685 = 0.187. Based on the

results of the above calculation it is known that indirectly the

management of the principal's leadership through teacher

performance has a significant influence on student learning

Page 4: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

achievement. 7) there is an influence of school culture on

student achievement by passing the performance of teachers in

SMPN 1 Poncol Academic Year 2019/2020 the direct effect

given by X₂ on Y₂ is 0.175. While the indirect effect of X₂

through Y₁ on Y₂ is the multiplication between the value of

beta X₂ against Y₁ with the value of Y₁ against Y₂, which is =

0.470 x 0.685 = 0.321. Based on the calculation above, it is

known that indirectly the culture variables of the school

through teacher performance have a significant influence on

student achievement.

Page 5: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah melalui pengkajian dan telaah mendalam dalam proses

bimbingan intensif terhadap tesis yang ditulis oleh Fatim

Lathifah, 502180022 dengan judul: “Pengaruh Manajemen

Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Budaya Sekolah

Terhadap Kinerja Guru dalam Mewujudkan Prestasi Belajar

Siswa di SMPN 1 Poncol Tahun Ajaran 2019/2020”, maka

tesis inisudah dipandang layak diajukan dalam agenda ujian

tesis pada sidang Majlis Munaqasah Tesis.

Ponorogo, 27 April 2020

Pembimbing

Dr. Muhammad Ali, M.Pd.

NIP. 197505282009011008

iv

Page 6: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

Tesis yang ditulis oleh Fatim Laathifah, NIM 502180022,

Program Magister Prodi Manajemen Pendidikan Islam

dengan judul: “Pengaruh Manajemen Kepemimpinan Kepala

Sekolah dan Budaya Sekolah Terhadap Kinerja Guru dalam

Mewujudkan Prestasi Belajar Siswa di SMPN 1 Poncol

Tahun Ajaran 2019/2020”, telah dilakukan ujian tesis dalam

sidang Majlis Munaqasah Tesis Pscasarjana Institut Agama

Islam Negeri Ponorogo pada Hari Senin, tanggal 8 Juni 2020

dan dinyatakan LULUS.

DewanPenguji

Penguji NamaPenguji Tandatangan Tanggal

1 Abid Rahmanu, M.H.I

NIP. 1976 0229 2008 01 008

Ketua Sidang

2 Wahid Hariyanto, M.Pd.I NIDN. 2011058901 SekretarisPenguji

16/6/20

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLI INDONESIA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERIPONOROGO

PASCASARJANA Terakreditasi B sesuai SK BAN-PT Nomor : 2619/SK/BAN-PT/AkSURV/PT/XI/2016

Alamat : Jl. Pramuka 156 Ponorogo 63471 Telp. (0352) 481277 Fax. (0352) 461893

Website: www.pasca.iainponorogo.ac.id Email: [email protected]

v

Page 7: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

v

3 Dr. MiftahulUlum, M.Ag NIP. 197403062003121001 PengujiUtama

16/6/20

4 Dr. MuhammadAli, M.Pd NIP. 197505282009011008 AnggotaPenguji

16/6/20

Ponorogo, 16 Juni 2020

DirekturPascasarjana,

Dr. Aksin, M.Ag

NIP. 197407012005011004

Page 8: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

vi

Page 9: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

vii

Page 10: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini bangsa Indonesia sedang menghadapi

permasalahan krusial yaitu rendahnya prestasi belajar siswa,

hal ini diketahui dari laporan PISA (Programme For

International Study Assesment) menempatkan Indonesia

sebagai salah satu negara dengan peringkat terendah dalam

pencapaian mutu pendidikan, di mana pemeringkatan tersebut

dapat dilihat dari skor yang dicapai pelajar usia 15 tahun

dalam kemampuan membaca, matematika dan sains.1 Selain

itu hasil publikasi lembaga Internasional salah satunya UNDP

yang menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa di Indonesia

masih rendah bila dibandingkan dengan negara lain di

kawasan ASEAN. Hal tersebut perlu diperhatikan mengingat

prestasi belajar siswa menggambarkan kualitas pendidikan di

Indonesia.

Prestasi belajar dapat dipengaruhi beberapa faktor,

yaitu faktor internal yang meliputi jasmaniah dan psikologis

dan faktor eksternal yang meliputi sosial, budaya dan

1 Detik News, 02 Mei 2019.

Page 11: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

2

lingkungan fisik. Faktor sosial yang dapat berpengaruh

terhadap prestasi belajar siswa adalah lingkungan keluarga,

lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan kelompok2

Dari beberapa faktor yang mempengaruhi tersebut terdapat

dua faktor yang menurut peneliti dominan, yaitu faktor sosial

dalam hal ini adalah lingkungan sekolah dan faktor budaya.

Lingkungan sekolah adalah pelanjut dalam pendidikan

di lingkungan keluarga. Oleh karena itu lingkungan sekolah

sering disebut dengan lingkungan kedua setelah keluarga. Di

Indonesia sekolah dengan kesungguhannya harus

melaksanakan tugas dan fungsinya untuk mewujudkan tujuan

Nasional Pendidikan yang tercantum dalam Undang-Undang

No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

beserta penjelasannya Bab II Pasal 3:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

2 Ahmadi dan Supriyono, Psikologi Belajar (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2008), 138.

Page 12: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

3

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara

yang demokratis dan bertanggung jawab.3

Untuk mewujudkan tujuan tersebut kepala sekolah

mempunyai peranan yang sangat penting dalam

mengkoordinasikan, menggerakkan, dan mennyelaraskan

sumber daya pendidikan yang tersedia. Kemajuan sekolah

sangat tergantung pada sosok kepemimpinannya, yakni

kepala sekolah. Sebab kepala sekolahlah yang menjadi garda

depan untuk menggerakkan kegiatan dan menetapkan target

sekolah. Profesionalitas kepala sekolah menjadi syarat mutlak

terwujudnya sekolah yang berdaya saing tinggi.4 Selain itu

kepala sekolah sebagai manager mempunyai peran yang

menentukan dalam pengelolaan sekolah, berhasil tidaknya

tujuan sekolah dapat dipengaruhi bagaimana kepala sekolah

menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi

manajemen tersebut adalah perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan, dan pengawasan.5 Dalam hal ini manajemen

kepemimpinan sangat penting untuk dilakukan demi

3 Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam Di Sekolah,

Madrasah Dan Perguruan Tinggi (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2009), 16. 4 Jamal Ma’mur Asmuni, Tips Menjadi Kepala Sekolah Profesional

(Jogjakarta: Diva, 2012), 19. 5 Abdullah Munir, Menjadi Kepala Sekolah Efektif (Jogjakarta: Ar-Ruzz

Media, 2010), 16.

Page 13: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

4

terwujudnya tujuan yang ditentukan secara efektif dan efisien.

Sejalan dengan pendapat Ross dan Gray dalam James bahwa

"Leadership has a minimal direct impact on student

achievement” maksudnya kepemimpinan memiliki dampak

langsung minimal pada prestasi siswa.6

Selain itu dirasa budaya sekolah juga berpengaruh

terhadap prestasi belajar siswa. Pemahaman budaya dapat

memberi pemahaman akan realitas sehari-hari struktur dalam

(tersembunyi) dari dinamika yang akan terkait pada suatu

organisasi termasuk sekolah. Pemahaman tersebut akan dapat

mendorong pada upaya perbaikan sekolah melalui keterkaitan

yang bermakna antara reformasi pendidikan dengan budaya

sekolah yang ada, serta upaya mendorong budaya menerima

perubahan untuk perbaikan. Dengan demikian budaya sekolah

menduduki posisi penting dan akan berpengaruh pada

keberhasilan upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan.7

Kualitas pendidikan umumnya dikaitkan dengan tinggi

rendahnya prestasi yang ditunjukkan dengan kemampuan

6 James Rautiola, “Effect of Leadership Styles and Student Academic

Achievement,” 2009, 4. 7 Uhar Suharsaputro, Administrasi Pendidikan (Bandung: PT Rineka Cipta,

2013), 115-116.

Page 14: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

5

siswa mencapai skor dalam tes dan kemampuan lulusan

mendapatkan dan melaksanakan pekerjaan.8

Meskipun demikian terdapat beberapa ahli yang

berpendapat bahwa kepemimpinan dan budaya sekolah tidak

berpengaruh secara langsung terdapat prestasi belajar siswa.

Sebagaimana menurut penelitian yang dikemukakan oleh

Hallinger dan Heck dalam John A. Ross dan Peter Gray

menunjukkan bahwa “the direct effect of principals on

student achievement is near zero” maksudnya bahwa efek

langsung dari kepala sekolah terhadap prestasi belajar siswa

adalah mendekati nol.9 Menurut Hallinger dalam review

penelitian empiris tentang kepemimpinan sekolah

disimpulkan bahwa “that leaders can have indirect or

mediated positive effects on student achievement by building

a collaborative organizational learning culture, and helping

to develop the leadership capacities of staff and community.

These stakeholders such as parents and teachers can then

assist with the creation of a positive school climate that

promotes teaching and learning, and consequently student’s

achievement” maksudnya para pemimpin dapat memiliki efek

8 Zamroni, Paradigma Pendidikan Masa Depan (Yogyakarta: Bigraf

Publishing, 2000), 19. 9 John A. Ross and Peter Gray, “Leadership and Student Achievement: The

Mediating Effect of Teacher Beliefs,” 2006, 799.

Page 15: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

6

positif tidak langsung atau dimediasi pada prestasi siswa

dengan membangun budaya pembelajaran organisasi

kolaboratif, dan membantu untuk mengembangkan kapasitas

kepemimpinan staf dan masyarakat. pemangku kepentingan

seperti orang tua dan guru kemudian dapat membantu dengan

penciptaan iklim sekolah yang positif yang mempromosikan

pengajaran dan pembelajaran, dan akibatnya prestasi siswa.10

Selain itu dalam jurnal Xiouju Duan dkk dinyatakan

bahwa “Teachers play an essential role in all school

activities. In fact, school’s culture cannot affect school

outcomes directly. The influence need go through teachers’

practice. Teachers play a substantial part in generating,

transforming and diffusing school culture”. Maksudnya

adalah Guru memainkan peran penting dalam semua kegiatan

sekolah. Bahkan, budaya sekolah tidak dapat mempengaruhi

hasil sekolah secara langsung. Pengaruh perlu melalui praktek

guru. Guru memainkan bagian penting dalam menghasilkan,

mengubah dan menyebarkan budaya sekolah.11

10 Vaughan Cruickshank, “The Influence Of School Leadership on Student

Outcomes,” Open Journal Og Social Sciences, 2017, 116. 11 Xiouju Duan dkk, “School Culture and School Effectiveness: The

Mediating Effect of Teacher Job Satisfaction,” International Journal of

Learning, Teaching and Educational Research 17 (May 2018): 22.

Page 16: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

7

Dalam hal ini gurulah yang dianggap menjadi faktor

dominan terhadap peningkatan prestasi siswa. Karena guru

merupakan ujung tombak untuk melakukan perubahan

melalui pembelajaran yang dikelola dan dilaksanakan di

kelas.12 Kinerja guru merupakan kemampuan guru dalam

melaksanakan tugas dan pekerjaannya demi tercapainya

tujuan pendidikan yang telah ditentukan.13 Kinerja guru

menjadi faktor utama yang berpengaruh terhadap prestasi

belajar siswa. Karena kinerja guru yang tinggi cukup penting

dalam mewujudkan tujuan pembangunan yang sesuai dengan

pancasila, UUD 1945 serta tujuan Pendidikan Nasional,

begitu juga dengan terwujudnya siswa berprestasi diberbagai

bidang, baik akademik maupun non akademik.

Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian Heynem

dan Loxely terhadap 29 Negara sebagaimana dikutip

Ratnawati dala jurnalnya menemukan bahwa di antara

berbagai masukan yang menentukan mutu pendidikan yang

mana digambarkan melalui prestasi belajar peserta didik

sepertiganya ditentukan oleh guru. Hasil penelitian tersebut

12 Uhar Suharsaputro, Kepemimpinan Inovasi Pendidikan: Mengembangkan

Spirit Entrepreneurship Menuju Learning School (Bandung: Refika

Aditama, 2016), 200. 13 Adib Wahab and Umiarso, Kepemimpinan Pendidikan Dan Kecerdasan

Spiritual (Jakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), 119.

Page 17: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

8

menyatakan bahwa dari 16 Negara berkembang yang diteliti

ditemukan bahwa guru memberikan kontribusi sebesar 34%

terhadap prestasi, manajemen sebesar 22%, waktu belajar

sebesar 18%, sarana fisik sebesar 26%. Sedangkan penelitian

terhadap 13 Negara menunjukkan kontribusi guru sebesar

36%, manajemen sebesar 23%, waktu belajar sebesar 22%

dan sarana prasarana sebesar 19%.14

Meskipun demikian rendahnya kualitas pendidikan di

Indonesia saat ini juga salah satu halnya diakibatkan karena

rendahnya kualitas guru yang ada. Dari 3,9 juta guru yang ada

masih terdapat 25% guru yang belum memenuhi syarat

kualifikasi akademik dan 52% guru belum memiliki sertifikat

profesi. Di sisi lain seorang guru dalam menjalankan tugasnya

harus memiliki standar kompetensi yang mencakup:

kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.

Kualitas guru yang baik akan diraih bila kompetensi keguruan

bisa dioptimalkan.15

Berdasarkan penjajakan awal diperoleh informasi

fakta menarik yang terjadi di lembaga SMPN 1 Poncol, yaitu

kurangnya inovasi kepemimpinan kepala sekolah dalam

14 Ratnawati, “Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kinerja Guru

Dalam Mewujudkan Prestasi Belajar Siswa” 02 (2018): 64. 15 https://m.mediaindonesia.com/amp/amp_detail/20018-mengkritisi-

kualita-guru, diakses pada tanggal 14 November 2019, Pukul 13.00 WIB.

Page 18: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

9

mengelola lembaga pendidikan dan lemahnya semangat dan

motivasi guru dalam mengajar, serta guru belum bisa

menciptakan suasana pembelajaran yang bermakna,

menyenangkan dan kreatif. Dalam pendidikan sangat

diharapkannya pemimpin dan guru yang kreatif dan inovatif

demi terciptanya tujuan pendidikan yang telah ditentukan

dengan gambaran meningkatnya prestasi siswa. Tingginya

tingkat kinerja kepemimpinan dan guru di suatu lembaga

cukup penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan yang

telah ditentukan. Namun pada kenyataannya kepala sekolah

dan 30% guru SMPN 1 Poncol belum kreatif dalam

mengelola pendidikan umumnya dan pembelajaran

khususnya. Hal ini ditunjukkan dengan kepala sekolah belum

mampu menunjukkan dan menampakkan perubahan

signifikan pada lembaga yang dipimpinnya, kurang

memperhatikan aspek-aspek apa saja yang harus sigap

ditangani dalam upaya pencapaian tujuan, kurangnya

perencanaan guru dalam pembelajaran, penggunaan strategi

dan metode yang tidak sesuai dengan karakeristik siswa,

kurangnya optimalisasi dalam mengajar, penyalahgunaan

K13 seharusnya guru tetap mendampingi siswa untuk aktif

dalam pembelajaran namun mayoritas guru sibuk dengan

gedget dan siswa hanya diberi tugas, serta kurangnya

Page 19: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

10

keterampilan guru dalam menggunakan media dan bahan ajar

yang mengakibatkan pembelajaran berlangsung monoton.16

Berdasarkan paparan dan permasalahan di atas maka

peneliti perlu mengkaji kembali “Pengaruh Manajemen

Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Budaya Sekolah

Terhadap Kinerja Guru Dalam Upaya Mewujudkan Prestasi

Belajar Siswa Di SMPN 1 Poncol”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti dapat

merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Adakah pengaruh yang signifikan manajemen

kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru di

SMPN 1 Poncol?

2. Adakah pengaruh yang signifikan budaya sekolah terhadap

kinerja guru di SMPN 1 Poncol?

3. Adakah pengaruh yang signifikan kinerja guru terhadap

prestasi belajar siswa di SMPN 1 Poncol?

4. Adakah pengaruh yang signifikan manajemen

kepemimpinan kepala sekolah terhadap prestasi belajar

siswa di SMPN 1 Poncol?

16 Hasil wawancara dengan Bapak Sukoyo selaku guru tetap di SMPN 1

Poncol pada hari Sabtu, 24 Agustus 2019.

Page 20: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

11

5. Adakah pengaruh yang signifikan budaya sekolah terhadap

prestasi belajar siswa di SMPN 1 Poncol?

6. Apakah kinerja guru dapat memediasi pengaruh antara

manajemen kepemimpinan kepala sekolah dengan prestasi

belajar siswa di SMPN 1 Poncol?

7. Apakah kinerja guru dapat memediasi pengaruh budaya

sekolah dengan prestasi belajar siswa di SMPN 1 Poncol?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan

penelitian yang ingin dicapai adalah:

1. Untuk menganalisis pengaruh yang signifikan manajemen

kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru di

SMPN 1 Poncol.

2. Untuk menganalisis pengaruh yang signifikan budaya

sekolah terhadap kinerja guru di SMPN 1 Poncol.

3. Untuk menganalisis pengaruh yang signifikan kinerja guru

terhadap prestasi belajar siswa di SMPN 1 Poncol.

4. Untuk menganalisis pengaruh yang signifikan manajemen

kepemimpinan kepala sekolah terhadap prestasi belajar

siswa di SMPN 1 Poncol.

5. Untuk menganalisis pengaruh yang signifikan budaya

sekolah terhadap prestasi belajar siswa di SMPN 1 Poncol.

Page 21: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

12

6. Untuk menganalisis pengaruh secara tidak langsung

manajemen kepemimpinan kepala sekolah terhadap

prestasi belajar siswa dengan kinerja guru sebagai variabel

intervening di SMPN 1 Poncol.

7. Untuk menganalisis pengaruh secara tidak langsung

budaya sekolah terhadap prestasi belajar siswa dengan

kinerja guru sebagai variabel intervening di SMPN 1

Poncol.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan harapan dapat

memberi manfaat, antara lain:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk

memperluas dan mengembangkan kajian disiplin Ilmu

Manajemen Pendidikan, terutama mengenai manajemen

kepemimpinan kepala sekolah, budaya sekolah, kinerja guru,

dan prestasi belajar siswa. Hasil penelitian ini diharapkan

dapat memberi kontribusi terhadap pengembagan konsep

ilmu pengetahuan serta wawasan mengenai kepala sekolah

sebagai seorang manajer yang memiliki tugas mengelola

pendidikan dalam sebuah lembaga untuk meningkatkan

Page 22: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

13

kinerja guru sehingga siswa mencapai prestasi belajar yang

baik.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Kepala Sekolah SMPN 1 Poncol

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan

sebagai bahan pertimbangan dan informasi bagi pengelola

lembaga pendidikan untuk pengambilan keputusan oleh

kepala sekolah dalam mewujudkan budaya sekolah yang baik

dan mewujudkan kinerja guru yang optimal baik dalam segi

pengelolaan pembelajaran dan pelaksanaan proses

pembelajaran sehingga prestasi belajar siswa meningkat.

b. Bagi Guru SMPN 1 Poncol

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan

sebagai bahan pertimbangan dan informasi tambahan bagi

guru SMPN 1 Poncol untuk senantiasa melaksanakan tugas,

wewenang dan tanggung jawabnya semaksimal mungkin

sehingga siswa termotivasi untuk belajar dan prestasi

belajarnya akan meningkat.

c. Bagi SMP baik Negeri/Swasta di Kabupaten Magetan

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan

sebagai bahan pertimbangan dan informasi tambahan bagi

Sekolah Dasar baik Negeri/Swasta di Kabupaten Magetan

untuk senantiasa menciptakan budaya sekolah yang baik dan

Page 23: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

14

mampu meningkatkan kinerja guru baik dalam segi

pengelolaan pembelajaran dan pelaksanaan proses

pembelajaran sehingga prestasi belajar siswa meningkat.

Dengan demikian sekolah akan mampu bersaing dengan

lembaga lain serta menghasilkan lulusan yang unggul dan

berkualitas.

E. Sistematika Pembahasan

Untuk memperoleh kesimpulan yang utuh dan terpadu

maka pembahasan yang diberikan terbagi ke dalam beberapa

bab. Setiap bab terdiri dari beberapa sub bab, dengan rincian

sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan adalah bab pertama dari tesis yang

mengantarkan pembaca untuk dapat menjawab pertanyaan

apa yang diteliti, untuk apa dan mengapa penelitian

dilakukan. Oleh karena itu dalam pendahuluan memuat: Latar

Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian,

Manfaat Penelitian, Sistematika Pembahasan.

Bab II: Landasan Teori, bagian tesis yang

menekankan pada aspek elaborasi teori dan riset terdahulu.

Bagian ini amat penting untuk menunjukkan bahwa

mahasiswa memiliki landasan ilmiah dalam melakukan

penelitian. Masing-masing bab terdiri dari beberapa sub bab,

Page 24: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

15

dengan rincian sebagai berikut: kajian terdahulu yang relevan,

landasan teori, kerangka berfikir dan hipotesis penelitian.

Bab III: Metode Penelitian. Dalam bab ini dijelaskan

secara rinci tentang metode dan teknik yang digunakan dalam

melakukan penelitian di lapangan. Sebisa mungkin untuk

menghindari pembahasan yang terlalu teoritis, seperti yang

biasa tertulis di buku teks atau diktat metodologi penelitian.

Karena itu, pembahasan bab ini harus lebih operasional “siap

pakai”, dengan menggunakan bahasa sendiri yang selaras

dengan fokus penelitian. Adapun urutannya sebagai berikut:

rancangan penelitian, variabel penelitian dan definisi

operasional variabel, lokasi, populasi, sampel, teknik

pengumpulan data,instrumen penelitian, tahap-tahap

penelitian dan analisis data.

Bab IV: Hasil Penelitian. Bab ini sebenarnya bisa

dikatakan sebagai intidari penelitian di sinilah kondisi riil di

lapangan dan hasil penelitian dipaparkan. Adapun urutan sub

babnya adalah sebagai berikut: deskripsi data umum,

deskripsi data khusus, uji prasyarat analisis data dan uji

hipotesis.

Bab V: Pembahasan. Bab ini merupakan analisis data

dari hasil penelitian, terdapat sub bab pembahasan hasil

penelitian.

Page 25: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

16

Bab VI: Penutup adalah bab terakhir yang ada di

dalam tesis. Bab ini merumuskan ulang dan menyimpulkan

dari jawaban rumusan masalah penelitian. Selain itu perlu

juga dibuatkan saran atau rekomendasi praktis terkait dengan

rumusan penelitian dan juga pembahasan singkat tentang

keterbatasan penelitian. Adapun detail pembahasan tentang

masing-masing sub babnya adalah kesimpulan dan saran.

Page 26: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

17

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Terdahulu

Penelitian terkait manajemen kepemimpinan kepala

sekolah, budaya sekolah, kinerja guru dan prestasi belajar

memang sudah pernah dilakukan sebelumnya. Diantaranya

adalah tesis oleh Muslikah Noer Handayani,17 jurusan

Manajemen Pendidikan Islam IAIN Ponorogo Tahun 2019

dengan judul “Aktualisasi Fungsi Manajemen Kepemimpinan

Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru di MI Ma’arif

Purwantoro”. Adapun hasil penelitian tersebut adalah

aktualisasi fungsi manajemen dalam kepemimpinan Kepala

Sekolah untuk peningkatan kinerja guru di MI Ma’arif

Purwantoro terwujud dalam berbagai aktivitas: 1). Kepala

sekolah sebagai pemimpin pendidikan dalam perencanaannya

melibatkan semua pihak sehingga seluruh program berjalan

secara efektif; 2) Aktualisasi fungsi manajemen organizing

dilakukan dengan pembagian tugas sesuai dengan

17 Muslikah Noer Handayani, “Aktualisasi Fungsi Manajemen

Kepemimpinan Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru di MI Ma’arif

Purwantoro”, (Master Tesis, IAIN Ponorogo, 2019)

Page 27: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

18

kemampuannya; 3) Aktualisasi fungsi actuating dilakukan

dengan penerbitan Surat Keputusan dan pemberian

kompensasi yang berbeda sesuai masa kerja; 4) Aktualisasi

fungsi manajemen pengawasan dilakukan dengan penilaian,

baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Selain

itu, kepala madrasah melakukan penilaian kinerja guru serta

mencari informasi dari guru lain. Dengan adanya aktualisasi

fungsi manajemen kepala sekolah di MI Ma’arif Purwantoro

dapat meningkatakan kinerja guru yang berefek pada prestasi

dan peningkatan kualitas bagi madrasah. Persamaan

penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah sama-sama

mengkaji variabel terkait manajemen kepemimpinan kepala

sekolah dan kinerja guru. Sedangkan perbedaannya adalah

penelitian tersebut menggunakan jenis metode penelitian

kualitatif dan penelitian ini menggunakan jenis metode

penelitian kuantitatif dengan analisis data menggunakan path

analysis.

Penelitian kedua adalah penelitian yang dilakukan

oleh La Siteni,18 Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 6,

Nomor 2, Juli 2016 dengan judul “Pengaruh Kepemimpinan

18 La Siteni, “Pengaruh Kepemimpinan Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru

Terhadap Prestasi Belajar Siswa”, Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 6,

Nomor 2, (Juli 2016)

Page 28: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

19

Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Prestasi

Belajar Siswa”. Adapun hasil penelitian tersebut adalah (1)

Kepemimpinan Kepala Sekolah memiliki pengaruh yang

signifikan yaitu 46 % terhadap prestasi belajar siswa kelas

VII semester ganjil di SMP Negeri Kecamatan Nusaniw kota

Ambon. (2) Kinerja mengajar guru memiliki pengaruh yang

signifikan yaitu 53 % terhadap prestasi belajar siswa. (3)

Kepemimpinan Kepala Sekolah dan kinerja mengajar guru

bersama-sma memiliki pengaruh yang kuat yaitu 67

%terhadap prestasi belajar siswa kelas VII tahun ajaran 2014-

2015. Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini

adalah sama-sama menggunakan variabel kepemimpinan,

kinerja guru, dan prestasi belajar siswa dan sama-sama

menggunakan jenis metode penelitian kuantitatif.

Perbedaannya adalah penelitian tersebut menggunakan

analisis data berupa regresi linier sederhana dan regresi linier

ganda, karena menguji pengaruh variabel X₁, X₂, dan Y

secara langsung. Sedangkan dalam penelitian ini

menggunakan analisis data berupa analisis jalur (path

analysis), di mana dalam penelitian ini menguji baik

pengaruh secara langsung maupun pengaruh tidak langsung.

Page 29: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

20

Penelitian ketiga adalah penelitian yang dilakukan

oleh Muhammad Khusnuddin,19 program Pascasarjana

Program Studi Manajemen Pendidikan Islam IAIN Ponorogo

Tahun 2016 dengan judul “Pengaruh Efektivitas

Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Lingkungan Kerja

Fisik Terhadap Kinerja Guru di MA Darul Huda Mayak

Ponorogo Tahun Akademi 2015/2016”. Adapun hasil

penelitian tersebut adalah 1) ada pengaruh yang signifikan

antara efektivitas kepemmpinan kepala madrasah terhadap

kinerja guru MA Darul Huda Mayak Ponorogo Tahun

Akademi 2015/2016 dengan besar pengaruh 31,47%. 2) ada

pengaruh yang signifikan antara lingkungan kerja fisik

terhadap kinerja guru MA Darul Huda Mayak Ponorogo

Tahun Akademi 2015/2016 dengan besar pengaruh 34,14%.

3) ada pengaruh yang signifikan antara efektivitas

kepemimpinan kepala madrasah dan lingkungan kerja fisik

terhadap kinerja guru MA Darul Huda Mayak Ponorogo

Tahun Akademi 2015/2016 dengan besar pengaruh 59,94%

sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Persamaan penelitian

tersebut dengan penelitian ini adalah sama-sama

19 Muhammad Khusnuddin, “Pengaruh Efektivitas Kepemimpinan Kepala

Madrasah dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kinerja Guru di MA Darul

Huda Mayak Ponorogo Tahun Akademi 2015/2016”, (Master Tesis, IAIN

Ponorogo, 2016)

Page 30: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

21

menggunakan jenis metode penelitian kuantitatif dengan 3

variabel, selain ini sama-sama membahan kepemimpinan dan

kinerja guru. Sedangkan perbedaannya adalah penelitian

tersebut meneliti pengaruh langsung antar variabel dengan

menggunakan analisis regresi sederhana dan regresi ganda.

Sedangkan penelitian ini menguji pengaruh secara langsung

dan tidak langsung dengan menggunakan analisis data berupa

analisis jalur (path analysis).

Penelitian keempat adalah penelitian yang dilakukan

oleh Edi Cahyana,20 Pascasarjana Program Studi Manajemen

Pendidikan Islam IAIN Ponorogo Tahun 2018 dengan judul

“Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Guru di SMK Muhammadiyah 5 Purwantoro

Kabupaten Wonogiri”. Adapun hasil penelitian tersebut

adalah 1) Terdapat pengaruh yang signifikan budaya

organisasi terhadap kinerja guru di SMK Muhammadiyah 5

Purwantoro dengan sumbangsih efektifnya sebesar 48,3%. 2)

Terdapat pengaruh yang signifikan motivasi kerja terhadap

kinerja guru SMK Muhammadiyah 5 Purwantara dengan

sumbangsih efektifnya sebesar 69,2%. 3) Terapat pengruh

20 Edy Cahyana, “Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja

Terhadap Kinerja Guru di SMK Muhammadiyah 5 Purwantoro Kabupaten

Wonogiri”, (Master Tesis, IAIN Ponorogo, 2018)

Page 31: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

22

yang signifikan budaya organisasi dan motivasi kerja

terhadap kinerja guru SMK Muhammadiyah 5 Purwantara

dengan sumbangan efektifnya sebesar 70,5%. Persamaan

penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah sama

membahas tentang budaya dan kinerja guru, selain itu

keduanya merupakan penelitian yang menggunakan jenis

penelitian kuantitatif. Adapun perbedaannya adalah penelitian

tersebut menggunakan analisis data berupa regresi linier

sederhana dan ganda dan penelitian ini analisis datanya

menggunakan analisis jalur.

Penelitian kelima adalah penelitian yang dilakukan

oleh Wahyu Suminar,21 Pascasarjana program studi

Manajemen Pendidikan Islam IAIN Ponorogo Tahun 2017

dengan judul “Manajemen Peserta Didik Dalam

Meningkatkan Prestasi Siswa Pada MAN Pacitan”. Adapun

hasil penelitian tersebut adalah 1) manajemen peserta didik

dalam meningkatkan prestasi siswa di MAN Pacitan

mencakup tiga aspek, yakni pelayanan, pembinaan dan

pengawasan dengan berbagai kegiatan didalamnya yang

berupayamengembangkan potensi, bakat dan minat peserta

didik dari segi akademis dan non akadeemis dengan ujuan

21 Wahyu Suminar, “Manajemen Peserta Didik Dalam Meningkatkan

Prestasi Siswa Pada MAN Pacitan” (Master Tesis, IAIN Ponorogo, 2017)

Page 32: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

23

dapat meningkatkan prestasi siswa. 2) pengembangan prestasi

siswa berbasis preferensi peserta didik di MAN Pacitan

dikembangkan melalui multiple intellegence, pesera didik

yang memilik kecerdasan dan kegemaran lebih dalam hal

mata pelajaran diwadahi dengan kgiatan seperti diskusi

dengan membentuk group mata pelajaran, bedah SKL dan

bimbingan belajar lainnya. Sedangkan peserta didik yang

memiliki kecerdasan dan kegemaran lebih dibidang non

akademis diwadahi dengan kegiatan ekstrakurikuler seperti

pramuka, muhadhoroh, MTQ, PMR, UKS, teater, jurnalistik,

KIR, seni musik dan kaligrafi, dan olah raga. Persamaan

penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah sama-sama

memfokuskan penelitian pada prestasi belajar siswa.

Sedangkan perbedaannya adalah dari segi jenis metode dalam

penelitian tersebut digunakan metode kualitatif dan penelitian

ini menggunakan metode kuantitatif. Dalam penelitian

tersebut lebih mengkaji bagaimana manajemen peserta didik

dalam upaya peningkatan prestasi belajar siswa. Sedangkan

dalam penelitian ini lebih mengkaji apakah prestasi belajar

siswa dapat dipengaruhi oleh manajemen kepemimpinan

kepala sekolah dan kinerja guru.

Page 33: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

24

B. Landasan Teori

1. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dikemukakan

bahwa yang dimaksud prestasi belajar adalah penguasaan

pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh

mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau

angka nilai yang diberikan oleh guru.22 Sedangkan pengertian

prestasi belajar menurut Muhibbin Syah adalah taraf

keberhasilan murid atau santri dalam mempelajari materi

pelajaran disekolah atau pondok pesantren yang dinyatakan

dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai

sejumlah materi pelajaran tertentu.

Dari pengertian di atas kita dapat mengambil

kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah suatu perubahan

pada diri siswa setelah mengalami proses belajar dan dapat

berupa angka, huruf, simbol-simbol lain sesuai dengan tingkat

kemampuan anak.

Prestasi belajar merupakan salah satu tujuan seseorang

dalam belajar sekaligus sebagai motivasi terhadap aktifitas

anak didik. Prestasi belajar merupakan indikator untuk

22 Rohmalia Wahab, Psikologi Belajar (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2016), 244.

Page 34: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

25

mengetahui kemampuan peserta didik. Dengan ini penulis

menyimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan keseluruhan

hasil perbuatan pada siswa yang membawa ke arah perubahan

tingkah laku dan didapat melalui latihan maupun pengalaman

siswa pada lingkungan belajar dan dapat diukur melalui tes

dan biasanya dinyatakan dalam bentuk angka.

Pada prinsipnya pengungkapan hasil belajar ideal

meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai

akibat dari pengalaman dan proses pembelajaran. Kunci

pokok untuk memperoleh data hasil belajar adalah

mengetahui indikator yang hendak dinilai.

b. Indikator Prestasi Belajar

Penggunaan indikator prestasi belajar sangat penting

untuk mengetahui apakah prestasi belajar siswa sudah

memenuhi prinsip efisien dan efektif sehingga tujuan yang

ditentukan dapat tercapai. Sebelumnya perlu kita ketahui

bahwa prestasi belajar merupakan kemampuan siswa yang

meliputi tiga aspek, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik

yang dapat berubah sebagai akibat pengalaman dan proses

belajar peserta didik.23

23 Donni Juni Priansa, Kinerja Dan Profesionalisme Guru (Bandung:

Alfabeta, 2014), 150.

Page 35: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

26

1. Kognitif

Hasil belajar dalam tingkatan ini merupakan hasil

belajar yang tertinggi. Dalam hal ini aspek kognitif dapat

dikelompokkan menjadi 6 tingkatan, yaitu: tingkat

pengetahuan, tingkat pemahaman, tingkat penerapan, tingkat

analisis, tingkat sintesis, dan tingkat evaluasi.

2. Afektif

Aspek afektif ialah ranah berfikir yang meliputi watak

perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, atau nilai.

Prestasi yang bersifat afektif yaitu meliputi penerimaan

sambutan, apresiasi (sikap menghargai), internalisasi

(pendalaman), karakterisasi (penghayatan). Misalnya seorang

siswa dapat menunjukkan sikap menerima atau menolak

terhadap suatu pernyataan dari permasalahan atau mungkin

siswa menunjukkan sikap berpartisipasi dalam hal yang

dianggap baik.

3. Psikomotorik

Aspek psikomotorik merupakan aspek yang

berhubungan dengan olah gerak seperti yang berhubungan

dengan otot-otot syaraf misalnya lari, melangkah,

menggambar, berbicara, membongkar peralatan atau

memasang peralatan dan lain sebagainya. Siswa yang telah

mencapai dasar pada ranah ini mampu melakukan tugas

Page 36: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

27

dalam bentuk keterampilan sesuai dengan standar atau

kriteria.

Prestasi belajar akan terlihat berdasarkan perubahan

perilaku sebelum dan sesudah belajar peserta didik. Hal

tersebut pada dasarnya dapat dijadikan tolak ukur berhasil

atau tidaknya suatu kegiatan belajar mengajar. Menurut

Supardi indikator yang dapat digunakan untuk mengukur

prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa.

Hasil belajar yang dimaksudkan di sini adalah pencapaian

prestasi belajar yang dicapai siswa dengan kriteria atau nilai

yang telah ditetapkan.24

Berdasarkan uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan

bahwa indikator prestasi belajar siswa adalah hasil belajar

yang dicapai oleh siswa (nilai yang diperoleh siswa).

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Pengenalan terhadap faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar penting sekali, artinya dalam

rangka membantu murid dalam mencapai prestasi belajar

yang sebaik-baiknya. Faktor-faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar dibagi menjadi 3 yaitu: 25

24 Supardi, Sekolah Efektif Konsep Dasar Dan Praktiknya (Jakarta:

Grafindo Persada, 2013), 137 -138. 25 Ahmadi dan Supriyono, Psikologi Belajar (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2008), 138.

Page 37: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

28

1) Faktor internal, yang meliputi: a) Faktor jasmaniah, seperti

pengindraan, pendengaran, struktur tubuh dan lainnya; b)

Faktor psikologis, seperti kecerdasan, bakat, minat,

motivasi dan lainnya.

2) Faktor eksternal, yang meliputi: a) Faktor sosial yang

terdiri dari, lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan

kelompok; b) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu

pengetahuan, teknologi, dan lainnya; c) Faktor lingkungan

fisik seperti fasilitas rumah, iklim.26

3) Faktor pendekatan belajar yakni jenis upaya belajar peserta

didik yang meliputi strategi dan metode yang digunakan

peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.27

Untuk mencapai keberhasilan pendidikan terdapat dua

komponen yang mempengaruhi, yaitu :28

1) Komponen yang berasal dari dalam diri individu,

komponen ini dikelompokkan menjadi dua sub komponen

yaitu, komponen psikis dan fisik.

2) Komponen yang berasal dari luar diri individu, komponen

ini dikelompokkan menjadi beberapa sub komponen,

yaitu: lingkungan alam, guru, metode mengajar,

26 Ahmadi and Supriyono, Psikologi Belajar, 139. 27 Wahab, Psikologi Belajar, 249. 28 Teguh Triwiyanto, Manajemen Kurikulum Dan Pembelajaran (Jakarta:

Bumi Aksara, 2015), 12.

Page 38: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

29

kurikulum, program, sarana dan prasarana, serta kondisi

sosial ekonomi. Untuk komponen yang berasal dari luar

diri individu diperlukan pengelolaan (manajemen) untuk

mengarahkan pada pencapaian tujuan pendidikan.

2. Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah

a. Pengertian Manajemen Kepemimpinan

Manajemen kepemimpinan berasal dari dua kata, yaitu

manajemen dan kepemimpinan. Kata manajemen berasal dari

bahasa Inggris yaitu “management” dengan kata kerja “to

manage” yang berarti mengemudikan, mengelola,

menjalankan, meembina atau memimpin. Terdapat pula

pendapat beranggapan bahwa manajemen berasal dari bahasa

latin yang berasal dari kata “mantis” yang berarti tangan dan

“agare” yang berarti melakukan. Jika digabungkan menjadi

kata kerja “managere” yang berarti menangani.29 Sedangkan

secara istilah manajemen adalah proses dari perencanaan,

pengorganisasian, kepemimpinan serta pengawasan terhadap

anggota organisasi dan penggunaan semua sumber daya yang

dimiliki organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.30

29 Faizal Djabidi, Manajemen Pengelolaan Kelas (Malang: Madani, 2016),

22. 30 Ibid., 23.

Page 39: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

30

Menurut Robbins dan Coulter dalam Novianty Djafari

mendefinisikan bahwa manajemen adalah kegiatan kegiatan

mengelola sebuah proses lajunya perjalanan suatu organisasi

yang melibatkan sekelompok orang dalam mencapai tujuan

bersama.31 Sedangkan definisi menurut Stoner dalam Hani

Handoko bahwa manajemen adalah proses perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha

para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya

organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang

telah ditetapkan.32 Sementara itu perlu diketahui bahwa

manajemen merupakan serangkaian proses yang terdiri dari

perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),

pelaksanaan (actuating), pengawasan (controling), dan

penganggaran (budgeting).33

Dari beberapa pendapat tentang manajemen di atas

dapat diambil kesimpulan bahwa manajemen adalah

serangkaian kegiatan mengatur organisasi yang mengarah

pada tercapainya suatu tujuan tertentu dengan memanfaatkan

sumber daya yang ada secara efektif dan efisien.

31 Novianty Djafari, Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah:

Pengetahuan Manajemen, Efektivitas, Kemandirian, Keunggulan Bersaing

Dan Kecerdasan Emosi (Yogyakarta: CV Budi Utomo, 2016), 15. 32 Hani Handoko, Manajemen, 2nd ed. (Yogyakarta: BPFE, 2011), 8. 33 Ujang Abdul Muis Munawar, “Pengaruh Manajemen Kepemimpinan

Kepala Sekolah Terhadap Kedisiplinan Guru” 03 (2009): 23.

Page 40: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

31

Sedangkan kepemimpinan adalah suatu kepribadian

(personality) seseorang yang mendatangkan keinginan pada

kelompok orang-orang untuk mencotohnya atau

mengikutinya, atau yang memancarkan pengaruh tertentu,

suatu kekuatan atau wibawa yang sedemikian rupa sehingga

membuat sekelompok orang-orang mau melakukan apa yang

dikehendakinya. Kepemimpinan juga didefinisikan sebagai

sumber aktivitas untuk mempengaruhi orang lain agar

bertindak dalam rangka mencapai tujuan yang telah

ditetapkan organisasi.34

Kemudian menurut Maman Ukas kepemimpinan

adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat

mempengaruhi orang lain, agar ia mau berbuat sesuatu yang

dapat membantu pencapaian suatu maksud dan tujuan.

Sedangkan George R. Terry dalam Miftah Thoha

mengartikan bahwa kepemimpinan adalah aktivitas untuk

mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan mencapai

tujuan organisasi.35

Sementara itu menurut Grafin dalam Novianty Djafri

menjelaskan bahwa kepemimpinan dapat dilakukan dari dua

sudut pandang, yaitu suatu proses yang berarti maksudnya

34 Ibid.., 24. 35 Miftah Toha, Kepemimpinan Dalam Manajemen (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2003), 18.

Page 41: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

32

mampu mengarahkan perilaku kelompok dalam organisasi

untuk mencapai tujuan dan membantu menciptaan budaya

kelompok atau organisasi dan sudut sifat yang dimiliki,

maksudnya ialah sebagai seperangkat ciri yang menjadi

atribut seseorang yang dipersiapkan sebagai pemimpin.36

Pendapat tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa

kepemimpinan dalam hal ini kepala sekolah pada dasarnya

memiliki dua unsur, yaitu pengaruh dan pencapain tujuan.

Proses mempengaruhi dapat di mana saja selama tujuannya

ada dan tujuan tersebut merupakan tujuan bersama. Dengan

demikian kepemimpinan itu dapat terjadi setiap saat selama

kegiatan memiliki tujuan dan perilaku manusianya diarahkan

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.37

Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat

disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan yang

dimiliki seseorang dalam mempangaruhi orang lain untuk

mau bekerja sama agar mau melakukan tindakan dan

perbuatan dalam mencapai tujuan bersama.

Dengan demikian dapat kita ketahui bahwa

manajemen kepemimpinan adalah sebagai suatu seni untuk

36 Djafari, Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah: Pengetahuan

Manajemen, Efektivitas, Kemandirian, Keunggulan Bersaing Dan

Kecerdasan Emosi, 2. 37 Ibid.,3.

Page 42: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

33

mengelola kemampuan seseorang dalam memimpin,

mengarahkan dan mengajak orang lain menuju tujuan dengan

cara yang efisien dan efektif. Manajemen kepemimpinan

kepala sekolah juga dapat didefinisikan sebagai proses

tersistematik tentang hal spesifik, metode, struktur, dan lain-

lain, yang berisi tentang fungsi-fungsi manajemen dalam

upaya pencapaian tujuan bersama.38

Manajemen kepemimpinan kepala sekolah sangat

perlu dilakukan untuk lebih meningkatkan kedisiplinan guru

dan meningkatkan rasa tanggung jawab dalam melaksanakan

tugasnya. Semakin baik manajemen kepemimpinan kepala

sekolah maka kedisiplinan guru dalam melaksanakan

tugasnya akan semakin baik, sebaliknya apabila manajemen

kepemimpinan kepala sekolah kurang baik, maka kedisiplinan

guru dalam melaksanakan tugasnya akan kurang baik pula.39

b. Fungsi Manajemen Kepemimpinan

Manajer dalam melakukan melakukan pekerjaannya

harus melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu yaitu fungsi

38 Ibid., 26. 39 Munawar, “Pengaruh Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah

Terhadap Kedisiplinan Guru,” 22 -23.

Page 43: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

34

manajemen. Fungsi tersebut dapat diklasifikasikan menjadi 4,

yaitu:40

1) Perencanaan (Planning)

perencanaan adalah proses bagaimana menentukan

organisasi bisa mencapai tujuannya. Perencanaan adalah

proses menentukan dengan tepat apa yang akan dilakukan

untuk mencapai tujuannya. Dalam proses perencanaan

membutuhkan data dan informasi agar keputusan yang

diambil tidak lepas kaitannya dengan masalah yang dihadapi

pada masa yang akan datang.

Suatu lembaga pendidikan tentu memerlukan

perencanaan pendidikan yang merupakan keputusan yang

diambil untuk melakukan kegiatan dalam kurun waktu

tertentu, dengan tujuan agar penyelenggaraan sistem

pendidikan berjalan berjalan efektif dan efisien serta

menghasilkan lulusan yang bermutu dan relevan dengan

kebutuhan pembangunan.41 Perencanaan dilakukan untuk

menentukan tujuan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk

memenuhi tujuan. Manajer mengevaluasi berbagai rencana

40 George R. Terry, Dasar-Dasar Manajemen (Bandung: Alfabeta, 2015),

14. 41 Djafari, Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah: Pengetahuan

Manajemen, Efektivitas, Kemandirian, Keunggulan Bersaing Dan

Kecerdasan Emosi, 17.

Page 44: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

35

sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah

rencana yang dipilih cocok dan dapat dipergunakan untuk

memenuhi tujuan.

2) Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian adalah kegiatan yang mengatur dan

mengelompokkan pekerjaan ke dalam bagian-bagian yang

lebih kecil dan lebih mudah untuk ditangani.42

Pengorganisasian adalah proses mengatur, mengalokasikan

dan mendistribusikan pekerjaan, wewenang dan sumber daya

di antara organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.

Pengorganisasian disebut sebagai proses penyusunan struktur

organisasi.43

Pengorganisasian mempermudah pemimpin dalam

melakukan pengawasan dan menentukan orang yang

dibutuhkan untuk melaksanakan tugas sesuai dengan

pembagiannya.44 Pengorganisasian adalah a) penentuan

sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk

mencapai tujuan; b) perancangan dan pengembangan suatu

organisasi yang dapat membawa hal-hal tersebut ke arah

42 Ibid., 18. 43 Engkoswara and Aan Komariah, Administrasi Pendidikan (Bandung:

Alfabeta, 2010), 95. 44 Ahmad Susanto, Manajemen Peningkatan Kinerja Guru (Jakarta:

Kencana, 2016), 4.

Page 45: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

36

tujuan; c) penugasan tanggung jawab tertentu; d)

pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu

untuk melakukan tugas-tugasnya.45

3) Pelaksanaan (Actuating)

Penggerakan (actuating) adalah salah satu fungsi

manajemen yang berfungsi untuk merealisasikan hasil

perencaaan dan pengorganisasian. Actuating adalah aspek

hubungan manusiawi yang mengikat para bawahan untuk

bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara

efektif dan efisien untuk mencapai tujuan. Pergerakan adalah

membuat semua anggota kelompok agar mau bekerja secara

ikhlas serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan

perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian.46

Menurut Keith Davis sebagaimana dikutip oleh

Syaiful Sagala menyatakan bahwa kemampuan pemimpin

membujuk orang-orang mencapai tujuan yang telah

ditetapkan dengan semangat. Pemimpin yang menggerakkan

bawahannya dengan semangat, maka pengikut juga bekerja

dengan semangat. Menurut Hoy dan Miskel yang dikutip oleh

Syaiful Sagala, pemimpin yang efektif cenderung mempunyai

45 Handoko, Manajemen, 24. 46 Djafari, Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah: Pengetahuan

Manajemen, Efektivitas, Kemandirian, Keunggulan Bersaing Dan

Kecerdasan Emosi, 19.

Page 46: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

37

hubungan dengan bawahan yang sifatnya mendukung

(suportif) dan meningkatkan rasa percaya diri menggunakan

kelompok membuat keputusan.47

Dalam Actuating terdapat berbagai kegiatan,

meliputi:48

a) Memberikan tugas dan tanggung jawab;

b) Memotivasi anggota agar bersedia melaksanakan

tugasnya;

c) Mengembangkan dan melatih untuk meningkatkan

pengetahuan dan ketrampilan setiap anggota;

d) Mendorong timbulnya pemikiran-pemikiran alternatif

pemecahan masalah yang mungkin terjadi;

e) Merangsang timbulnya kreativitas dan pembaharuan dalam

uasaha-usaha mencapai sasaran organisasi.

4) Pengawasan (Controlling)

Pengendalian atau pengawasan adalah fungsi terakhir

yang harus dilakukan dalam manajemen. Dalam pengawasan

dapat diketahui dari hasil yang dicapai. Pengawasan

merupakan proses penentuan apa yang harus dicapai yaitu

47 Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer (Bandung:

Alfabeta, 2006), 53. 48 Djafari, Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah: Pengetahuan

Manajemen, Efektivitas, Kemandirian, Keunggulan Bersaing Dan

Kecerdasan Emosi, 19.

Page 47: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

38

standar, apa yang sedang dilakukan pelaksanaan, menilai

pelaksanaan, dan bila perlu melakukan perbaikan sehingga

pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras dan standar.

Dengan adanya pengawasan, pemimpin dapat menjaga

organisasi agar tetap berada dalam rel yang benar.49

Pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen yang

berupa kegiatan penilaian, mengadakan koreksi sehingga apa

yang dilakukan bawahan dapat diarahkan kejalan yang benar

dengan maksud dan tujuan yang telah digariskan semula.50

Fungsi pengawasan dasarnya mencakup empat unsur,

yaitu: a) penetapan standar pelaksanaan; b) penentuan

ukuran-ukuran pelaksanaan; c) pengukuran pelaksanaan nyata

dan membandingkannya dengan standar yang telah

ditetapkan; dan d) pengambilan tindakan koreksi yang

diperukan bila pelaksanaan menyimpang dari standar.51

c. Indikator Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah

Berhubungan dengan manajemen kepemimpinan

kepala sekolah disini menyangkut tentang bagaimana

kegiatan yang telah dirancang seorang pemimpin dapat

diimplementasikan (digerakkan, diorganisir, dan dikontrol)

guna untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam 49 Ibid.,20. 50 Susanto, Manajemen Peningkatan Kinerja Guru, 5. 51 Handoko, Manajemen, 26.

Page 48: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

39

suatu organisasi dengan melalui dimensi manajemen. Hal

tersebut dapat dianalogikan sebagai jantung dan urat nadi

yang menyalurkan darah keseluruh tubuh termasuk organ-

organnya agar dapat bergerak dan berfungsi.52

Dimensi manajemen disini berkenaan dengan prinsip-

prinsip manajemen dibagi menjadi empat belas macam,

yaitu:53

1) Pembagian kerja (division of work), yaitu pekerjaan harus

dibagi menjadi unsur-unsur yang lebih kecil atau

dispesialisasi, sehingga output (hasil kerja) karyawan dan

efektifitas akan meningkat seiring dengan peningkatan

kemampuan dan keahlian pada tugas yang diembannya,

2) keseimbangan wewenang dan tanggung jawab (authority

and responsibility), yaitu para manager memiliki

wewenang dalam memerintahkan bawahan melakukan

atau tidak melakukan sesuatu. Setiap karyawan diberikan

wewenang untuk melakukan suatu pekerjaan. Tetapi suatu

hal yang perlu diingat, wewenang tersebut berasal dari

suatu tanggung jawab. Oleh karena itu, wewenang dan

52 Sellang Kamaruddin and Muh Darman, “Penerapan Prinsip-Prinsip

Manajemen Dalam Kepemimpinan Di Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Dan Ilmu

Politik Muhammadiyah Rapang Kabupaten Sidenreng Sulawesi Selatan,”

n.d., 472. 53 Daryanto dkk, Pengantar Ilmu Manajemen Dan Komunikasi (Jakarta:

Prestasi Pustaka, 2013), 3-4.

Page 49: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

40

tanggung jawab harus seimbang, makin besar

wewenangnya makin besar pula pertanggungjawabannya

3) Disiplin (discipline), yaitu disiplin harus ditegakkan dalam

suatu organisasi, namun setiap organisasi memiliki cara

yang berbeda-beda dalam menegakkan kedisiplinannya.

Kedisiplinan merupakan dasar dari keberhasilan suatu

organisasi dalam mencapai tujuan organisasinya

4) Kesatuan komando (unity of cummand), yaitu berdasarkan

prinsip kesatuan komando, Karyawan seharusnya hanya

menerima perintah dari seorang atasan saja dan juga

bertanggung jawab kepada satu atasan saja. Jika terlalu

banyak atasan yang memberikan perintah, karyawan yang

bersangkutan akan sulit untuk membedakan prioritasnya.

Hal ini juga akan menimbulkan kebingungan dan tidak

fokus pada tugas yang diberikannya.

5) Kesatuan arah (unity of direction), karyawan yang bekerja

dalam suatu organisasi harus memiliki tujuan dan arah

yang sama dan bekerja berdasarkan rencana yang sama.

6) Mengutamakan kepentingan organisasi diatas kepentingan

individu (subordination of individual interests to the

general interest), yaitu kepentingan organisasi harus

didahulukan dari kepentingan individu seorang karyawan

termasuk kepentingan individu manajer itu sendiri.

Page 50: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

41

7) Kompensasi yang adil (remuneration), yaitu salah satu

faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan

adalah upah atau gaji yang didasarkan pada tugas yang

dibebankannya. Kompensasi yang dimaksud ini dapat

berupa finansial maupun non finansial.

8) Sentralisasi (centralization), yaitu seorang pemimpin atau

manajer harus mengadopsi prinsip sentralisasi yang

seimbang (bukan sentralisasi penuh ataupun desentralisasi

penuh). Hal ini dikarenakan sentralisasi penuh (complete

centralization) akan mengurangi peranan bawahan dalam

suatu organisasi, sedangkan disentralisasi akan

menimbulkan kesimpangsiuran dalam pengambilan

keputusan. Wewenang tertentu harus didelegasikan

sebanding dengan tanggung jawab yang diberikan.

9) Rantai skalar (scalar chain), yaitu rantai skalar adalah

garis wewenang dari atas sampai ke bawah. Setiap

karyawan harus menyadari posisi mereka di dalam hirarki

organisasi. Garis wewenang ini akan menunjukkan apa

yang menjadi wewenang dan tanggungjawabnya.

10) Tata tertib (order), yaitu tata tertib memegang peranan

yang penting dalam bekerja karena pada dasarnya semua

orang tidak dapat bekerja dengan baik dalam kondisi yang

kacau dan tegang. Selain itu, untuk meningkatkan efisien

Page 51: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

42

dalam bekerja, fasilitas dan perlengkapan kerja harus

disusun dengan rapi dan bersih.

11) Keadilan (eguity), yaitu manajer harus bertindak secara

adil terhadap semua karyawan. Peraturan dan perjanjian

yang telah ditetapkan harus ditegakkan secara adil

sehingga moral karyawan dapat terjaga dengan baik.

12) Stabilitas kondisi karyawan (stability tenure of personnel),

yaitu mempertahankan karyawan yang produktif

merupakan prioritas yang penting dalam manajemen.

Manajer harus berusaha untuk mendorong dan

menciptakan loyalitas karyawan terhadap organisasi.

13) Inisiatif (initiative), yaitu karyawan harus diberikan

kebebasan untuk berinisiatif dalam membuat dan

menjalankan perencanaan, tentunya harus dengan batas-

batas wewenang dan tanggung jawab yang diberikan.

14) Semangat kesatuan (esprits de corps), dalam prinsip ini,

manajemen harus selalu berusaha untuk mengembangkan

dan meningkatkan semangat kesatuan tim.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

indikator manajemen kepemimpinan kepala sekolah adalah:

1) pembagian kerja; 2) keseimbangan wewenang; 3) disiplin;

4) kesatuan komando; 5) kesatuan arah; 6) mengutamakan

kepentingan organisasi; 7) kompensasi yang adil; 8)

Page 52: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

43

sentralisasi; 9) rantai skalar; 10) tata tertib; 11) keadilan; 12)

stabilitas kondisi karyawan; 13) inisiatif; dan 14) semangat

kesatuan.

3. Budaya Sekolah

a. Pengertian Budaya Sekolah

Budaya atau culture merupakan istilah yang datang

dari disiplin antropologi soial. Dalam dunia pendidikan

budaya dapat digunakan sebagai salah satu transmisi

pengetahuan, karena sebenarnya yang tercakup dalam budaya

sangatlah luas. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,

budaya diartikan sebagai pikiran, adat istiadat, sesuatu yang

sudah berkembang, sesuatu yang menajdi kebiasaan yang

sukar diubah.54

Budaya sebagai totalitas perilaku, kesenian,

keperayaan, kelembagaan dan semua produk llain dari karya

serta pemikiran manusia yang mendirikan suatu masyarakat

atau produk yang ditransmisikan bersama. Budaya merupakan

filsafat-filsafat, ideologi-ideologi, nilai-nilai, asumsi-asumsi,

keyakinan-keyakinan, harapan-harapan, sikap-sikap dan

norma-norma bersama mengikat, mempersatukan. Ciri yang

54 Muhammad Fathurrohman, Budaya Religius Dalam Peningkatan Mutu

Pendidikan (Yogyakarta: Kalimedia, 2015), 43.

Page 53: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

44

menonjolkannya antara lain adanya nilai-nilai yang

dipersiapkan, dirasakan dan dilakukan. Hal tersebut

dikuatakan oleh pendapat tentang kandungan utama yang

menjadi esensi budaya, yaitu:55

1) Budaya berkaitan dengan persepsi terhadap nilai dan

lingkungannya yang melahirkan makna dan pandangan

hidup yang mempengaruhi sikap dan tingkah laku.

2) Adanya pola nilai, sikap, tingkah laku, hasil karya,

termasuk segala instrumennya, sistem kerja dan teknologi.

3) Budaya merupakan hasil pengalaman hidup, kebiasaan-

kebiasaan, norma-norma yang ada dalam cara dirinya

berinteraksi sosial.

4) Dalam proses budaya terdapat saling mempengaruhi dan

saling ketergantungan.

Dalam pemakaian sehari-hari, biasanya definisi

budaya disinonimkan dengan tradisi. Tradisi dalam hal ini

diartikan sebagai ide-ide umum, sikap dan kebasaan dari

masyarakat yang nampak dari perilaku sehari-hari yang

menjalin kebiasaan dari kelompok dalam masyarakat.56

55 Kompri, Manajemen Sekolah Dan Praktik (Bandung: Alfabeta, 2014),

258 259. 56 Fathurrohman, Budaya Religius Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan,

44.

Page 54: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

45

Sedangkan sekolah adalah suatu lembaga pendidikan

formal yang harus mampu mengembangkan seluruh potensi

yang dimiliki oleh peserta didik. Potensi tersebut meliputi

aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam menjalankan

fungsinya sekolah harus mampu menyelenggarakan proses

pendidikan yang pembelajaran yang bermutu.

Budaya sekolah diartikan sebagai sistem makna yang

dianut oleh warga sekolah yang membedakannya dengan

sekolah lain. Budaya sekolah adalah suasana kehidupan yang

terlibat bebas, tenang, reflektif, seiring dengan itu

melambangkan gagasan, intelektualitas, keterampilan dan

keilmuan. Budaya sekolah terdiri dari beberapa elemen

kebenaran yang dapat dijadikan sandaran dan petunjuk yang

tidak dapat diabaikan dalam kehidupan nyata dalam sekolah.

Budaya sekolah merupakan suatu sistem nilai, norma dan

aturan-aturan yang terkait dengan sekolah.57

Konsep budaya sekolah merupakan suatu konsep yang

dapat mengeksplorasi bentuk perilaku dari sekelompok

individu dalam bentuk tindakan, sikap dan perilaku yang

diajarkan kepada setiap anggota. Budaya sekolah merupakan

karakteristik khas sekolah yang membedakan satu sekolah

dengan sekolah lainnya. Budaya sekolah adalah kebiasaan-

57 Kompri, Manajemen Sekolah Dan Praktik, 260.

Page 55: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

46

kebiasaan perilaku dan tindakan yang ditampilkan dan

ditunjukkan oleh seluruh warga sekolah dalam mencapai

tujuan sekolah yang telah ditentukan.58

Menurut Zamroni penting bagi sekolah memiliki

budaya. Sekolah sebagai suatu organisasi harus memiliki: 1)

kemampuan untuk hidup, tumbuh berkembang dan

melakukan adaptasi dengan berbagai lingkungan yang ada

dan 2) integrasi internal yang memungkinkan sekolah

menghasilkan individu atau kelompok memiliki sifat positif.

Suatu organisasi termasuk sekolah harus memiliki pola

asumsi dasar yang dipegang bersama oleh warga sekolah.

Memperhatikan konsep di atas maka dapat disimpulkan

bahwa budaya sekolah merupakan pola mendalam,

kepercayaan nilai dan tradisi yang terbentuk dari rangkaian

kebiasaan serta cara pandang dalam memecahkan persoalan

yang ada di sekolah.59

Budaya sekolah yang baik akan mendorong seluruh

warga sekolah untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya

dengan sebaik mungkin dan akan meningkatkan kinerja

sekolah dlam mencapai tujuan sekolah. Setiap sekolah

58 Ibid..,261. 59 Zamroni, Pendidikan Demokrasi Pada Masyarakat Multikultural

(Yogyakarta: Gavin Kalam Utama, 2011), 111.

Page 56: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

47

menciptakan budaya sekolah sebagai identitas diri dan juga

sebagai rasa kebanggaan akan sekolahnya.60

Berdasarkan beberapa teori diatas dapat disimpulkan

bahwa budaya sekolah merupakan kerangka kerja yang

disadari dan sudah menjadi kebiasaan terdiri dari sikap, nilai-

nilai, norma-norma, perilaku-perilaku, dan harapan-harapan

di antara warga sekolah dan bila sudah terbentuk pada

keyakinan memiliki pengaruh yang kuat terhadap sekolah.

b. Unsur-Unsur Budaya Sekolah

Menurut Djemari Mardapai dalam Nuril Furkhan

menyatakan bahwa unsur-unsur budaya sekolah jika ditinjau

dari usaha peningkatan kualitas pendidikan dibagi menjadi 3,

yaitu:61

1) Budaya sekolah positif

Budaya sekolah positif merupakan kegiatan-kegiatan

yang mendukung peningkatan kualitas pendidikan, misal

kerja sama dalam mencapai prestasi, penghargaan terhadap

prestasi, dan komitmen terhadap belajar.

2) Budaya sekolah negatif

Budaya sekolah negatif merupakan kultur yang kontra

terhadap peningkatan mutu pendidikan. Artinya resisten

60 Nuril Furkan, Pendidikan Karakter Melalui Budaya Sekolah

(Yogyakarta: Magnum Pustaka, 2013), 30. 61 Ibid.., 31-32.

Page 57: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

48

terhadap perubahan, misal siswa takut salah, siswa takut

bertanya, dan siswa jarang melakukan kerja sama dalam

memecahkan masalah.

3) Budaya sekolah netral

Budaya sekolah netral merupakan budaya yang tidak

berfokus pada satu sisi namun dapat memberikan kontribusi

positif terhadap perkembangan peningkatan mutu pendidikan.

Hal ini berupa arisan keluarga sekolah, seragam guru,

seragam siswa, dan lain-lain.

c. Indikator Budaya Sekolah

Untuk lebih mendalami masalah budaya sekolah tentu

diperlukan pengetahuan sub variabel yang terkandung dalam

budaya organisasi, karena kita ketahui sekolah juga

merupakan organisasi yang bergerak dalam bidang

pendidikan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Stephen P.

Robbins bahwa sub variabel budaya organisasi, yaitu:62

1) Inovasi dan pengambilan resiko (Innovation and risk

taking), yang melputi kebebasan mengeluarkan ide,

kebebasan mengambil keputusan, berani menanggung

resiko yang diterima.

62 Stephen P. Robbins and Timothy A. Judge, Organizational Behavior

(United States of America: Pearson Education, 2013), 512.

Page 58: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

49

2) Perhatian pada detil (Attention of detail), yang meliputi

ketelitian dalam bekerja dan evaluasi kerja.

3) Orientasi hasil (outcome orientation), yang meliputi

pemahaman dalam bekerja, hasil kerja, dan cara kerja.

4) Orientasi kepada para individu (people orientation), yang

meliputi pembagian kerja, rekan kerja, dan pemberian

reward.

5) Orientasi tim (tim orientation), yang melliputi kerjasama

tim dn dukungan rekan kerja.

6) Keagresifan (Aggressiveness), yang meliputi persaingan

sehat antar personil dan inisiatif kerja.

7) Stabilitas (stability), yang meliputi iklim komunikasi yang

baik, kenyamanan dalam bekerja, jenjang karir, dan hasil

yang diterima.

Dari keterangan tersebut di atas dapat disimpulkan

bahwa indikator budaya sekolah, yaitu: 1) inovasi dan

pengambilan resiko; 2) perhatian pada detil; 3) orientasi

hasil; 4) orientasi kepada para individu; 5) orientasi tim; 6)

keagresifan; dan 7) stabilitas.

d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Budaya Sekolah

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan

budaya sekolah merupakan suatu hal yang dapat mendukung

dan menghambat pelaksanaan pengembangan budaya

Page 59: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

50

sekolah. Dalam hal ini faktor-faktor tersebut dibagi menjadi

dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.63

1) Faktor internal

Faktor internal merupakan faktor budaya sekolah yang

berasal dari lingkungan sekolah, yang meliputi: a) kepala

sekolah; b) guru; c) tenaga kependidikan; d) peserta didik; e)

visi sekolah; f) program sekolah; g) peraturan sekolah; h)

sarana prasarana pendidikan.

2) Faktor eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang

mempengaruhi budaya sekolah dari luar lingkungan sekolah,

yang meliputi: a) masyarakat; b) komite sekolah; c) orang tua;

d) dinas pendidikan setempat; e) letak geografis sekolah.

4. Kinerja Guru

a. Pengertian Kinerja Guru

Kata kinerja merupakan terjemah dari Bahasa Inggris

yaitu kata perfomance. Kata perfomance berasal dari kata to

perfom yang berarti menampilkan atau melaksanakan.

Perfomance berarti prestasi kerja, pelaksanaan kerja,

63 Ibid., 45.

Page 60: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

51

pencapaian kerja, unjuk kerja atau penampilan kerja.64

Kinerja (perfomance) merupakan gambaran mengenai tingkat

pencapaian pelaksanaan suatu program atau kebijakan dalam

mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang

dituangkan dalam perencanaan strategis suatu organisasi.

Menurut oxford Dictionary sebagaimana dikutip oleh

Moeheriono kinerja merupakan suatu tindakan proses atau

cara bertindak atau melakukan fungsi organisasi.65

Kinerja menurut Supardi yaitu hasil kerja seseorang

dalam suatu periode tertentu yang dibandingkan dengan

beberapa kemungkinan, misalnya standar target, sasaran, atau

kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu.66 Sedangkan

kinerja menurut Barnawi adalah tingkat keberhasilan

seseorang atau kelompok dalam melaksanakan tugas sesuai

dengan tanggung jawab dan wewenangnya berdasarkan

standar kinerja yang telah ditetapkan selama periode tertentu

dalam kerangka mencapai tujuan organisasi.67

64 Barnawi and Muhammad Arifin, Instrumen Pembinaan Dan Penilaian

Kinerja Guru Profesional (Jakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), 11. 65 Moeheriono, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi, Revisi (Jakarta:

Rajawali Pers, 2012), 95 96. 66 Supardi, Kinerja Guru (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), 47. 67 Barnawi and Arifin, Instrumen Pembinaan Dan Penilaian Kinerja Guru

Profesional, 13.

Page 61: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

52

Barnawi dan Mohammad Arifin mengutip beberapa

pendapat ahli tentang kinerja adalah sebagai berikut. Menurut

Mangkunegara kinerja merupakan hasil kerja baik secara

kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai

dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab

yang diberikan. Sejalan dengan pendapat Ilyas bahwa kinerja

adalah penampilan hasil karya personel baik kuantitas

maupun kualitas dalam suatu organisasi dan merupakan

penampilan individu maupun kelompok kerja personel.

Sedangkan definisi kinerja menurut Fattah adalah ungkapan

kemampuan yang didasari oleh pengetahuan, sikap, dan

keterampilan serta motivasi dalam menghasilkan sesuatu.

Kemudian menurut Rivai kinerja merupakan tingkat

keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode

tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan

berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau

sasaran atau kriteria yang telah ditentukan yang telah

ditentukan dan telah disepakati. Sementara Simamora lebih

tegas menyatakan bahwa kinerja mengacu pada kadar

pencapaian tugas-tugas yang membentuk pekerjaan. Kinerja

merefleksikan seberapa baik karyawan memenuhi persyaratan

sebuah pekerjaan.68

68 Ibid., 12.

Page 62: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

53

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

kinerja adalah tingkat keberhasilan yang telah dicapai

seseorang atau kelompok dalam melaksanakan tugas dan

pekerjaannya sesuai dengan tanggung jawab yang telah

diberikan berdasarkan standar kinerja yang telah ditetapkan

selama jangka waktu tertentu dalam rangka mencapai tujuan

organisasi.

Jika diaplikasikan dalam dunia pendidikan maka

kinerja disini merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh

seluruh warga di lembaga pendidikan yang bersangkutan

dengan wewenang dan tanggung jawab untuk mencapai

tujuan kelembagaan yang telah ditetapkan. Sedangkan,

kinerja guru adalah kemampuan seorang guru dalam

melaksanakan tugas pembelajaran di sekolah dan

bertanggung jawab atas peserta didik di bawah bimbingannya

dengan meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Oleh

karena itu, kinerja guru dapat diartikan sebagai suatu kondisi

yang menunjukkan kemampuan seorang guru dalam

menjalankan tugasnya di sekolah serta menggambarkan

adanya suatu perbuatan yang ditampilkan guru dalam atau

selama melakukan aktivitas pembelajaran.69

69 Supardi, Kinerja Guru, 54.

Page 63: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

54

Sementara itu berkaitan dengan kinerja guru dalam

melaksanakan kegiatan belajar mengajar, terdapat tugas

keprofesionalan guru menurut Undang-Undang No 14 tahun

2005 pasal 20, tugas atau kewajiban guru, antara lain:70

1) Merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran

serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.

2) Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik

dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan

perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

3) Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar

pertimbangan jenis kelamin, latar belakang keluarga, status

sosial ekonomi peserta didik.

4) Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum,

dan kode etik, serta nilai-nilai agama dan etika.

5) Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan.

Guru merupakan orang yang bekerja pada bidang

pendidikan dan pengajaran yang ikut bertanggungjawab

dalam membantu anak-anak mencapai kedewasaan masing-

masing sesuai dengan potensi dirinya.71 Guru merupakan

komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar yang

sangat berperan dalam mengantarkan siswa-siswanya pada

70 Ibid., 13-15. 71 H. Hadari Nawawi, Organisasi Sekolah Dan Pengelolaan Kelas Sebagai

Lembaga Pendidikan (Jakarta: Gunung Agung, 1985), 123.

Page 64: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

55

tujuan pendidikan yang telah ditentukan. Gurulah yang

memikul tanggung jawab atas keberhasilan dan kegagalan

program pengajaran. Oleh karena itu, mengajar adalah

pekerjaan profesional karena menggunakan teknik dan

prosedur yang berpijak pada landasan intelektual yang harus

dipelajari secara sengaja, terencana dan kemudian

dipergunakan demi kemaslahatan orang lain.

Upaya-upaya meningkatkan kinerja guru sebaiknya

dikelola dengan baik untuk mewujudkan hasil yang baik pula.

Peningkatan kinerja guru ini pada dasarnya diarahkan pada

peningkatan kegiatan belajar mengajar, agar guru lebih

mampu menciptakan iklim proses belajar mengajar yang

kondusif, sehingga mampu mewujudkan pendidikan yang

bermutu. Kinerja guru untuk mampu mewujudkan

peningkatan kegiatan pembelajaran yang kondusif, tentunya

memerlukan berbagai pengetahuan, ketrampilan, dan sikap

yang harus dikembangkan dan ditingkatkan.

Berdasarkan pengertian yang dikemukakan di atas

dapat disimpulkan bahwa kinerja guru adalah prestasi yang

dicapai oleh seorang guru dalam mengelola dan

melaksanakan tugas pendidikan dan pengajaran sesuai dengan

ukuran yang berlaku bagi pekerjaannya.

Page 65: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

56

b. Indikator Kinerja Guru

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan atau

kegagalan suatu kinerja maka diperlukannya penilaian

terhadap kinerja. Dalam melakukan penilaian kinerja memang

memerlukan suatu teknik yang tepat, sehingga hasil

pengukuran juga menghasilkan hasil yang tepat dan benar.

Untuk melakukan penilaian tentunya membutuhkan indikator.

Penggunaan indikator kinerja sangat penting untuk

mengetahui apakah suatu kinerja karyawan telah memenuhi

prinsip efisien dan efektif.

Untuk mengukur kinerja pegawai/karyawan dapat

digunakan beberapa indikator mengenai kinerja, yaitu:

kualitas, kuantitas, ketepatan waktu, waktu, efektivitas biaya,

kebutuhan akan pengawasan, dan hubungan antar

perseorangan.72 Berikut ini adalah penjelasan dari indikator

tersebut, yaitu:

1) Kualitas (mutu), pengukuran kinerja dapat dilakukan

dengan melihat kualitas (mutu) dari pekerjaan yang

dihasilkan melalui proses tertentu. Dengan kata lain bahwa

kualitas merupakan tingkatan proses atau hasil dari

penyelesaian suatu kegiatan mendekati titik kesempurnaan.

72 Kasmir, Manajemen Sumber Daya Manusia: Teori Dan Praktik (Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada, 2016), 208.

Page 66: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

57

2) Kuantitas (jumlah), kuantitas merupakan produksi yang

dihasilkan oleh seseorang. Dapat ditunjukkan dalam

bentuk satuan uang, jumlah unit, atau jumlah siklus

kegiatan yang diselesaikan.

3) Waktu (jangka waktu), lebih mengarah kepada ketepatan

waktu dimana kegiatan tersebut dapat diselesaikan, atau

suatu hasil produksi dapat dicapai dengan batas waktu

yang telah ditetapkan sebelumnya.

4) Penekanan biaya, biaya yang dikeluarkan untuk setiap

aktivitas sudah dianggarkan sebelum aktivitas dijalankan.

Artinya dengan biaya yang sudah dianggarkan tersebut

merupakan acuan agar tidak melebihi dari yang sudah

dianggarkan.

5) Pengawasan, hampir seluruh jenis pekerjaan perlu

melakukan dan memerlukan pengawasan terhadap

pekerjaan yang sedang berjalan.

6) Hubungan antar karyawan, penilaian kinerja seringkali

dikaitkan dengan kerjasama atau kerukunan antar

karyawan dan antar pimpinan. Hubungan ini seringkali

juga dikatakan sebagai hubungan antar perseorangan.

Dalam hubungan ini diukur apakah seorang karyawan

mampu untuk mengembangkan perasaan saling

Page 67: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

58

menghargai, niat baik dan kerjasama antara karyawan yang

satu dengan karyawan yang lainnya.

Sedangkan indikator kinerja menurut Hamzah B. Uno

diklasifikasikan menjadi lima, yaitu:73

1) Kualitas kerja, meliputi perencanaan program pengajaran

dengan tepat, penilaian hasil belajar, kehati-hatian dalam

penyampaian materi, penerapan hasil penelitian dalam

pembelajaran.

2) Kecepatan/ketepatan kerja, meliputi menerapkan hal-hal

baru atau update dalam pembelajaran, memberikan materi

ajar sesuai dengan karakteristik siswa, menyelesaikan

program pengajaran sesuai kalender akademik.

3) Inisiatif dalam bekerja, meliputi penggunaan media

pembelajaran, menggunakan berbagai metode dalam

pembelajaran, mengadmistrasikan sekolah dengan baik,

menciptakan hal-hal baru yang lebih efektif dalam menata

administrasi sekolah.

4) Kemampuan Kerja, meliputi kemampuan dalam

memimpin kelas, kemampuan mengelola KBM, mampu

melakukan penilaian hasil belajar siswa, menguasai

landasan pendidikan.

73 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi Dan Pengukurannya, Analisis Di Bidang

Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2016), 93.

Page 68: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

59

5) Komunikasi, meliputi dapat melaksanakan bimbingan

belajar, mengomunikasikan hal yang baru dalam

pembelajaran, menggunakan berbagai teknik dalam

pengelolaan KBM, terbuka dalam menerima masukan

untuk perbaikan pembelajaran.

Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat disimpulkan

bahwa indikator kinerja guru adalah: 1) kualitas kerja; 2)

kecepatan/ketepatan kerja; 3) inisiatif dalam bekerja; 4)

kemampuan kerja; dan 5) komunikasi.

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru

Untuk memperoleh keberhasilan atau mutu kinerja

yang optimal tentu saja terdapat beberapa faktor yang

mempengaruhinya. Banyak faktor yang mempengaruhi

kinerja organisasi maupun individu. Dalam hal ini menurut

Tempe dalam Supardi terdapat beberapa faktor yang

mempengaruhi kinerja seseorang antara lain: lingkungan,

perilaku manajemen, desain jabatan, penilaian kinerja, umpan

balik dan administrasi pengupahan.74

Kinerja yang baik merupakan tujuan dari setiap

perusahaan. Menurut Lusthaus sebagaimana dikutip Susanti

74 Ibid., 50.

Page 69: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

60

Kurniawati faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah

sebagai berikut:75

1) Lingkungan eksternal, dimensi kunci yang dapat

mempengaruhi lingkungan adalah lingkungan eksternal

yang terdiri dari lingkungan administratif, aturan,

kebijakan, budaya sosial, ekonomi, dan teknologi.

2) Motivasi organisasi, hal yang memotivasi organisasi

adalah sejarah, misi. budaya, insentif atau imbalan.

3) Kapasitas organisasi, terdiri dari: strategi kepemimpinan,

sumber daya manusia, manajemen keuangan, proses

organisasi, program manajemen, infrastruktur, dan rantai

institusional.

Supaya kinerja guru mampu mewujudkan peningkatan

kegiatan belajar mengajar yang kondusif, tentunya

memerlukan berbagai pengetahuan, ketrampilan, dan sikap

yang kesemuanya harus dikembangkan dan ditingkatkan.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja baik hasil

maupun perilaku kerja adalah:76

1) Kemampuan dan keahlian, merupakan kemampuan atau

skill yang dimiliki seseorang dalam melakukan suatu

pekerjaan. Semakin memiliki kemampuan dan keahlian

75 Susanti Kurniawati, Kinerja Organisasi, n.d., 16. 76 Kasmir, Manajemen Sumber Daya Manusia: Teori Dan Praktik, 189.

Page 70: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

61

maka akan dapat menyelesaikan pekerjaannya secara

benar.

2) Pengetahuan, maksudnya adalah pengetahuan tentang

pekerjaan. Seseorang yang memiliki pengetahuan tentang

pekerjaan secara baik akan memberikan hasil pekerjaan

yang baik, demikian pula sebaliknya, jika seseorang tidak

atau kurang memiliki pengetahuan tentang pekerjaannya,

maka pasti akan mengurangi hasil atau kualitas

pekerjaannya yang pada akhirnya akan mempengaruhi

kinerjanya.

3) Rancangan kerja, jika suatu pekerjaan memiliki rancangan

yang baik, maka akan memudahkan untuk menjalankan

pekerjaan tersebut secara tepat dan benar.

4) Kepribadian, seseorang yang memiliki kepribadian atau

karakter yang baik, akan dapat mengerjakan pekerjaan

secara sungguh-sungguh penuh tanggung jawab sehingga

hasil pekerjaannya juga baik.

5) Motivasi kerja merupakan dorongan bagi seseorang untuk

melakukan pekerjaan. Jika seseorang memiliki dorongan

yang kuat dari dalam dirinya atau dorongan dari luar

dirinya, maka orang tersebut akan terangsang atau

terdorong untuk melakukan sesuatu dengan baik.

Page 71: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

62

6) Kepemimpinan merupakan perilaku seorang pemimpin

dalam mengatur, mengelola dan memerintah bawahannya

untuk mengerjakan sesuatu tugas dan tanggung jawab

yang diberikannya.

7) Gaya kepemimpinan, merupakan gaya atau sikap seorang

pemimpin dalam menghadapi atau memerintah

bawahannya.

8) Budaya organisasi, merupakan kebiasaan-kebiasaan atau

norma-norma yang berlaku dan dimiliki oleh suatu

organisasi atau perusahaan. Kebiasaan-kebiasaan atau

norma-norma ini mengatur hal-hal yang berlaku dan

diterima secara umum serta harus dipatuhi oleh segenap

anggota suatu perusahaan atau organisasi.

9) Kepuasan kerja, merupakan perasaan senang atau gembira,

atau perasaan suka seseorang sebelum dan setelah

melakukan suatu pekerjaan.

10) Lingkungan kerja, merupakan suasana atau kondisi di

sekitar lokasi tempat bekerja.

11) Loyalitas, merupakan kesetiaan karyawan untuk tetap

bekerja dan membela perusahaan di mana tempatnya

bekerja.

Page 72: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

63

12) Komitmen, adalah kepatuhan karyawan untuk

menjalankan kebijakan atau peraturan perusahaan dalam

bekerja.

13) Disiplin kerja, merupakan usaha karyawan untuk

menjalankan aktivitas kerjanya secara sungguh-sungguh.

Kinerja guru tidak terwujud dengan begitu saja, tetapi

juga dipegaruhi beberapa faktor tertentu, antara lain:77

1) Faktor personal/individu, meliputi unsur pengetahuan,

keterampilan, kemampuan, kepercayaan diri, motivasi, dan

komitmen yang dimiliki.

2) Faktor kepemimpinan, meliput aspek kualitas manajer

dalam memberikan dorongan, semangat, arahan, dan

dukungan kerja.

3) Faktor tim, meliputi dukungan dan semangat yang

diberikan oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap

sesama anggota, kekompokkan, dan keeratan anggota,

4) Faktor sistem, meliputi sistem kerja, fasilitas kerja yang

diberikan oleh pimpinan sekolah, proses organisasi

sekolah dan budaya kerja dalam organisasi sekolah.

5) Faktor kontekstual, meliputi tekanan dan perubahan

lingkungan eksternal dan internal.

77 Martinis Yamin dan Maisah, Standarisasi Kinerja Guru (Jakarta: Gaung

Persada, 2010), 129 130.

Page 73: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

64

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-

faktor yang mempegaruhi kinerja guru adalah sebagai berikut:

1) faktor personal; 2) faktor kepemimpinan; 3) faktor

kelompok (tim); 4) faktor sistem; dan 5) faktor kontekstual.

5. Pengaruh Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah

Terhadap Kinerja Guru

Untuk memperoleh keberhasilan atau mutu kinerja

yang optimal tentu saja terdapat beberapa faktor yang

mempengaruhinya. Banyak faktor yang mempengaruhi

kinerja organisasi maupun individu. Dalam hal ini menurut

Tempe dalam Supardi terdapat beberapa faktor yang

mempengaruhi kinerja seseorang antara lain: lingkungan,

perilaku manajemen, desain jabatan, penilaian kinerja, umpan

balik dan administrasi pengupahan.78 Dari beberapa faktor

tersebut menurut peneliti yang paling dominan adalah

perilaku manajemen. Perilaku manajemen di sini

berhubungan dengan bagaimana seorang manajer mengelola

lembaga yang dipimpinnya. Dalam hal ini seorang manager

mempunyai peran yang menentukan dalam pengelolaan

sekolah, berhasil tidaknya tujuan sekolah dapat

mempengaruhi bagaimana kepala sekolah menjalankan

78 Supardi, Kinerja Guru, 50.

Page 74: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

65

fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut

adalah perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan

pengawasan.79

Sejalan dengan pendapat Jamal Ma’mur bahwa faktor

penyebab rendahnya kinerja guru adalah kepala sekolah,

diantaranya pada aspek: kurangnya manajemen kepala

sekolah dalam pemberian kompensasi yang belum sesuai

dengan kinerja, penempatan kemampuan pendidik belum

sesuai dengan bidangnya, dalam pemberian semangat kinerja

yang kurang serta dalam pengawasan yang dilakukan belum

maksimal.80

6. Pengaruh Budaya Sekolah Terhadap Kinerja Guru

Budaya sekolah merupakan kerangka kerja yang

disadari dan sudah menjadi kebiasaan terdiri dari sikap, nilai-

nilai, norma-norma, perilaku-perilaku dan harapan-harapan di

antara warga sekolah dan bila sudah terbentuk pada

keyakinan memiliki pengaruh yang kuat terhadap sekolah.

Budaya sekolah yang baik akan mendorong seluruh warga

sekolah untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan

sebaik mungkin dan akan meningkatkan kinerja dalam

79 Munir, Menjadi Kepala Sekolah Efektif, 16. 80 Jamal Ma’mur Asmuni, Tips Menjadi Kepala Sekolah Profesional

(Jogjakarta: Diva, 2012), 98.

Page 75: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

66

mencapai tujuan sekolah. Gurulah yang memikul tanggung

jawab atas keberhasilan dan kegagalan program pengajaran.

Untuk itu perlunya memperhatikan terkait kinerja guru.

Karena guru merupakan ujung tombak dalam pencapaian

tujuan pendidikan. Setiap sekolah menciptakan budaya

sekolah sebagai identitas diri dan juga sebagai rasa

kebanggaan akan sekolahnya.81 Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa budaya sekolah berpengaruh terhadap

kinerja guru.

Hal tersebut sejalan dengan teori menurut Kasmir di

mana kinerja dapat dipengaruhi oleh budaya organisasi, dan

kita ketahui bahwa sekolah merupakan suatu organisasi yang

bergerak dalam pendidikan.82 Selain itu penelitian yang

dilakukan oleh Edy Cahyono bahwa Terdapat pengaruh yang

signifikan budaya organisasi terhadap kinerja guru di SMK

Muhammadiyah 5 Purwantoro dengan nilai thitung > ttabel (6,406

>1,680). Dengan sumbangan efektifnya sebesar 48,3%.

7. Pengaruh Kinerja Guru Terhadap Prestasi Belajar

Pendidikan sebagai agen of change memiliki peranan

yang sangat penting dalam menyiapkan generasi masa depan

81 Furkan, Pendidikan Karakter Melalui Budaya Sekolah, 30. 82 Kasmir, Manajemen Sumber Daya Manusia: Teori Dan Praktik, 189.

Page 76: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

67

yang tangguh dan kokoh. Guru merupakan ujung tombak

untuk melakukan perubahan melalui pembelajaran yang

dikelola dan dilaksanakan di kelas.83 Keberhasilan

pendidikan dapat digambarkan melalui prestasi belajar siswa.

Prestasi belajar sangat pengaruhi oleh beberapa faktor

dan komponen seperti tersedianya kurikulum yang memadai,

adanya minat dan semangat peserta didik yang tinggi dalam

menuntut ilmu dan yang terpenting adalah tenaga pendidik

yang profesional. Tenaga pendidik yang profesional sangat

menentukan keberhasilan pendidikan karena adanya kinerja

guru yang tidak profesional adalah sia-sia, itulah sebabnya

setiap adanya inovasi pendidikan, khususnya dalam

peningkatan selalu bernuansa pada faktor guru. Hal ini

menunjukkan bahwa betapa pentingnya peran guru dalam

dunia pendidikan.

Kinerja guru merupakan kemampuan guru dalam

melaksanakan tugas dan pekerjaannya demi tercapainya

tujuan pendidikan yang telah ditentukan.84 Kinerja guru

menjadi faktor utama yang berpengaruh terhadap prestasi

83 Uhar Suharsaputro, Kepemimpinan Inovasi Pendidikan: Mengembangkan

Spirit Entrepreneurship Menuju Learning School (Bandung: Refika

Aditama, 2016), 200. 84 Adib Wahab and Umiarso, Kepemimpinan Pendidikan Dan Kecerdasan

Spiritual (Jakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), 119.

Page 77: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

68

belajar siswa. Karena kinerja guru yang tinggi cukup penting

dalam mewujudkan tujuan pendidikan sebagaimana

tercantum dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional.

8. Pengaruh Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah

Terhadap Prestasi Belajar

Mengingat betapa pentingnya pendidikan dalam

mencerdaskan kehidupan bangsa, maka perlu diperhatiakan

terkait keberhasilan pendidikan di Indonesia. Keberhasilan

pendidikan di Indonesia dapat tergambarkan dari prestasi

belajar yang diperoleh oleh siswa. Dalam hal ini terdapat

beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa.

Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar

siswa adalah manajemen kepemimpinan kepala sekolah.

Sebagaimana pendapat Ross dan Gray dalam James bahwa

“Leadership has a minimal direct impact on student

achievement” maksudnya kepemimpinan memiliki dampak

langsung minimal pada prestasi siswa.85

Kita ketahui bahwa kepala sekolah merupakan garda

depan untuk menggerakkan kegiatan dan menetapkan target

85 James Rautiola, “Effect of Leadership Styles and Student Academic

Achievement,” 2009, 4.

Page 78: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

69

sekolah. Untuk itu kepala sekolah memiliki peranan yang

menentukan dalam pengelolaan sekolah, berhasil tidaknya

tujuan sekolah bergantung pada bagaimana kepala sekolah

menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi

manajemen tersebut adalah perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan, dan pengawasan.86 Kemampuan kepala sekolah

dalam menjalankan fungsi manajemen juga dapat disebut

dengan manajemen kepemimpinan kepala sekolah.

Sebagaimana pendapat Novianty Djafri bahwa manajemen

kepemimpinan kepala sekolah adalah proses tersistematik

tentang hal spesifik, metode, struktur, dan lain-lain yang

berisi tentang fungsi-fungsi manajemen dalam upaya

pencapaian tujuan bersama.87

9. Pengaruh Budaya Sekolah Terhadap Prestasi Belajar

Siswa

Keberhasilan suatu pendidikan digambarkan dengan

meningkatnya prestasi belajar siswa dalam suatu lembaga

pendidikan. Menurut Ahmadi dan Supriyono prestasi belajar

86 Abdullah Munir, Menjadi Kepala Sekolah Efektif (Jogjakarta: Ar-Ruzz

Media, 2010), 16. 87 Djafari, Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah: Pengetahuan

Manajemen, Efektivitas, Kemandirian, Keunggulan Bersaing Dan

Kecerdasan Emosi, 26.

Page 79: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

70

siswa dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.

Lingkungan internal meliputi keadaan fisik dan psikis siswa,

sedangkan faktor eksternal meliputi sosial, budaya dan

lingkungan fisik. Dalam hal ini dirasa budaya memiliki

pengaruh dominan terhadap prestasi siswa.88 budaya sekolah

juga berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Pemahaman

budaya dapat memberi pemahaman akan realitas sehari-hari

struktur dalam (tersembunyi) dari dinamika yang akan terkait

pada suatu organisasi termasuk sekolah. Pemahaman tersebut

akan dapat mendorong pada upaya perbaikan sekolah melalui

keterkaitan yang bermakna antara reformasi pendidikan

dengan budaya sekolah yang ada, serta upaya mendorong

budaya menerima perubahan untuk perbaikan. Dengan

demikian budaya sekolah menduduki posisi penting dan akan

berpengaruh pada keberhasilan upaya untuk meningkatkan

kualitas pendidikan.89

10. Pengaruh Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah

Terhadap Prestasi Siswa dengan Melewati Kinerja

Guru

Kepala sekolah mempunyai peranan yang sangat

penting dalam mengkoordinasikan, menggerakkan, dan

88 Ahmadi and Supriyono, Psikologi Belajar, 138-139. 89 Uhar Suharsaputro, Administrasi Pendidikan (Bandung: PT Rineka Cipta,

2013), 115-116.

Page 80: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

71

menyelaraskan sumber daya pendidikan yang tersedia demi

tercapainya tujuan pendidikan yang tercantum dalam

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Selain itu kepala sekolah sebagai

manajer mempunyai peran yang menentukan dalam

pengelolaan sekolah, berhasil tidaknya tujuan sekolah dapat

mempengaruhi bagaimana kepala sekolah menjalankan

fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut

adalah perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan

pengawasan.90 Sejalan dengan pendapat Ross dan Gray dalam

James bahwa "Leadership has a minimal direct impact on

student achievement” maksudnya kepemimpinan memiliki

dampak langsung minimal pada prestasi siswa.91

Namun menurut penelitian yang dikemukakan oleh

Hallinger dan Heck dalam John A. Ross dan Peter Gray

menunjukkan bahwa “the direct effect of principals on

student achievement is near zero” maksudnya bahwa efek

langsung dari kepala sekolah terhadap prestasi belajar siswa

adalah mendekati nol.92 Menurut Hallinger dalam review

90 Munir, Menjadi Kepala Sekolah Efektif, 16. 91 Rautiola, “Effect of Leadership Styles and Student Academic

Achievement,” 4. 92 John A. Ross and Peter Gray “Leadership And Student Achievement: The

Mediating Effects Of Teacher Beliefes”, Canadian Journal of Education,

799.

Page 81: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

72

penelitian empiris tentang kepemimpinan sekolah

disimpulkan bahwa “that leaders can have indirect or

mediated positive effects on student achievement by building

a collaborative organizational learning culture, and helping

to develop the leadership capacities of staff and community.

These stakeholders such as parents and teachers can then

assist with the creation of a positive school climate that

promotes teaching and learning, and consequently student’s

achievement” maksudnya para pemimpin dapat memiliki efek

positif tidak langsung atau dimediasi pada prestasi siswa

dengan membangun budaya pembelajaran organisasi

kolaboratif, dan membantu untuk mengembangkan kapasitas

kepemimpinan staf dan masyarakat. Pemangku kepentingan

seperti orang tua dan guru kemudian dapat membantu dengan

penciptaan iklim sekolah yang positif yang mempromosikan

pengajaran dan pembelajaran, dan akibatnya prestasi siswa.93

11. Pengaruh Budaya Sekolah Terhadap Prestasi Siswa

dengan Melewati Kinerja Guru

Dalam rangka membantu murid dalam mencapai

prestasi belajar yang sebaik-baiknya yang berdampak pada

93 Vaughan Cruickshank, “The Influence Of School Leadership on Student

Outcomes,” Open Journal Og Social Sciences, 2017, 116.

Page 82: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

73

keberhasilan pendidikan di Indonesia maka menurut Zamroni

pentingnya budaya dimiliki oleh sekolah.94 Sejalan dengan

pendapat menurut Ahmadi dan Supriyono bahwa salah satu

faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar adalah

budaya.95 Budaya sekolah menduduki posisi penting dan akan

berpengaruh pada keberhasilan upaya untuk meningkatkan

kualitas pendidikan.96

Namun menurut Xiouju Duan dkk dalam jurnal

menyatakan bahwa “Teachers play an essential role in all

school activities. In fact, school’s culture cannot affect school

outcomes directly. The influence need go through teachers’

practice. Teachers play a substantial part in generating,

transforming and diffusing school culture”. Maksudnya

adalah Guru memainkan peran penting dalam semua kegiatan

sekolah. Bahkan, budaya sekolah tidak dapat mempengaruhi

hasil sekolah secara langsung. Pengaruh perlu pergi melalui

praktek guru. Guru memainkan bagian penting dalam

menghasilkan, mengubah dan menyebarkan budaya

sekolah.97 Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa

94 Zamroni, Pendidikan Demokrasi pada Masyarakat Multikultural, 111. 95 Ahmadi and Supriyono, Psikologi Belajar, 189. 96 Suharsaputro, Administrasi Pendidikan, 115-116. 97 Xiouju Duan and dkk, “School Culture and School Effectiveness: The

Mediating Effect of Teacher Job Satisfaction,” International Journal of

Learning, Teaching and Educational Research 17 (May 2018): 22.

Page 83: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

74

budaya sekolah tidak secara langsung berpengaruh terhadap

prestasi siswa, melainkan guru sebagai pemangku utama

dalam pembelajaran. Di mana kinerja guru yang baik akan

menghasilkan budaya yang baik dan akan berdampak pada

prestasi siswa yang baik pula.

C. Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir merupakan model konseptual

bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang

telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.98

Berdasarkan landasan teori yang dikemukakan di atas, maka

dihasilkan kerangka berfikir yang berupa kerangka asosiatif.

Variabel X₁ : manajemen kepemimpinan kepala

sekolah

Variabel X₂ : budaya sekolah

Variabel Y₁ : kinerja guru

Variabel Y₂ : prestasi belajar

Berdasarkan landasan teori dan telaah pustaka di atas,

maka dapat diajukan kerangka berfikir penelitian sebagai

berikut:

98 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif Dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2015), 91.

Page 84: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

75

1) Jika manajemen kepemimpinan baik, maka kinerja guru

baik.

2) Jika budaya sekolah baik, maka kinerja guru baik.

3) Jika manajemen kepemimpinan baik, maka prestasi belajar

baik.

4) Jika budaya sekolah baik, maka prestasi belajar baik.

5) Jika kinerja guru baik baik, maka prestasi belajar siswa

baik.

6) Jika manajemen kepemimpinan kepala sekolah dimediasi

kinerja guru baik, maka prestasi belajar siswa baik;

7) Jika budaya sekolah dimediasi kinerja guru baik, maka

prestasi belajar siswa baik.

D. Hipotesis Penelitian

Untuk mengetahui gambaran jawaban yang bersifat

sementara dari penelitian ini diperoleh hipotesis. Hipotesis

merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian yang harus diuji kebenarannya. Adapun hipotesis

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 85: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

76

Ha₁

Ha₂

Ha₃

Ha₄

Ha₅

Ha₆

Ha₇

:

:

:

:

:

:

:

Ada pengaruh yang signifikan manajemen

kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja

guru di SMPN 1 Poncol.

Ada pengaruh yang signifikan budaya sekolah

terhadap kinerja guru di SMPN 1 Poncol.

Ada pengaruh yang signifikan kinerja guru

terhadap prestasi belajar siswa di SMPN 1 Poncol

Ada pengaruh yang signifikan manajemen

kepemimpinan kepala sekolah sekolah terhadap

prestasi belajar siswa di SMPN 1 Poncol.

Ada pengaruh yang signifikan budaya sekolah

terhadap prestasi belajar siswa di SMPN 1 Poncol.

Kinerja guru dapat memediasi hubungan antara

manajemen kepemimpinan kepala sekolah dengan

prestasi belajar siswa di SMPN 1 Poncol.

Kinerja guru dapat memediasi hubungan antara

budaya sekolah dengan prestasi belajar siswa di

SMPN 1 Poncol.

Page 86: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

77

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini, penulis menggunakan

pengaruh antara satu variabel dependen, dua variabel

independen dan satu variabel intervening. Pengaruh antar

variabel tersebut dapat digambarkan seperti diagram berikut:

A.

B.

Gambar 3.1: Rancangan Variabel Penelitian

Keterangan:

X₁ : Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah

X₂ : Budaya Sekolah

X₁

X₂

Y₂ Y₁

β

β

β

β

β

Page 87: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

78

Y₁ : Kinerja Guru

Y₂ : Prestasi belajar

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variable Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat dari

orang, obyek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik

kesimpulannya.99 Penelitian ini terdiri dari variable bebas,

variable terikat dan variable mediasi (intervening), kemudian

menempatkan manajemen kepemimpinan kepala sekolah (X₁)

dan budaya sekolah (X₂) sebagai variable bebas

(independent), kinerja guru (Y₁) sebagai variabel intervening,

dan prestasi belajar (Y₂) sebagai variabel terikat.

2. Definisi Operasional

Sementara definisi operasional variabel merupakan

suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan

memberi arti atau menspesifikkan kegiatan atau

membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk

variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Prestasi Belajar

99 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif Dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2015), 61.

Page 88: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

79

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan prestasi

belajar merupakan perubahan perilaku peserta didik SMPN 1

Poncol yang mencakup 3 aspek, yaitu kognitif, afektif, dan

psikomotorik setelah mengalami proses pembelajaran. Hal

tersebut pada dasarnya dapat dijadikan tolak ukur berhasil

atau tidaknya suatu kegiatan belajar mengajar. Prestasi belajar

sebagai variabel dependen (Y₂) untuk mengukurnya merujuk

teori Supardi bahwa indikator yang dapat digunakan untuk

mengukur prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang

dicapai siswa.100 Hasil belajar yang digunakan dalam

penelitian ini adalah nilai total UAS dari keseluruhan mata

pelajaran siswa SMPN 1 Poncol pada semester ganjil tahun

ajaran 2019/2020.

b. Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah

Dalam penelitian ini manajemen kepemimpinan

kepala sekolah adalah persepsi siswa terkait kemampuan

Kepala SMPN 1 Poncol sebagai seorang pemimpin dalam

mengelola suatu organisasi untuk mengajak, mengarahkan,

dan mempengaruhi orang lain guna tercapainya tujuan yang

ditentukan secara efektif dan efisien. Manajemen

kepemimpinan kepala sekolah sebagai variabel independen

100 Supardi, Sekolah Efektif Konsep Dasar Dan Praktiknya (Jakarta:

Grafindo Persada, 2013), 137-138.

Page 89: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

80

(X₁) untuk mengukurnya merujuk teori Daryanto bahwa

indikator yang digunakan untuk mengukur adalah sebagai

berikut:101 1) pembagian kerja; 2) keseimbangan wewenang;

3) disiplin; 4) kesatuan komando; 5) kesatuan arah; 6)

mengutamakan kepentingan organisasi; 7) kompensasi yang

adil; 8) sentralisasi; 9) rantai skalar; 10) tata tertib; 11)

keadilan; 12) stabilitas kondisi karyawan; 13) inisiatif; dan

14) semangat kesatuan.

c. Budaya Sekolah

Dalam penelitian ini yang di maksud budaya sekolah

adalah persepsi siswa terkait filosofi dasar SMPN 1 Poncol

dan sudah menjadi kebiasaan yang memuat sikap, nilai-nilai,

norma-norma, perilaku-perilaku dan harapan-harapan di

antara warga sekolah dan bila sudah terbentuk pada

keyakinan memiliki pengaruh yang kuat terhadap

keberhasilan pendidikan. Dan merupakan sebuah prsepsi

umum yang dipegang oleh warga sekolah tentang suatu

sistem keberartian bersama yang membedakan suatu

organisasi dengan organisasi lainnya. Budaya sekolah sebagai

101 Daryanto and dkk, Pengantar Ilmu Manajemen Dan Komunikasi

(Jakarta: Prestasi Pustaka, 2013), 3-4.

Page 90: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

81

variabel independen (X₂) untuk mengukurnya merujuk teori

Stephen P. Robbins dengan indikator sebagai berikut:102

1) Inovasi dan pengambilan resiko (innovation and risk

taking), yang melputi kebebasan mengeluarkan ide,

kebebasan mengambil keputusan, berani menanggung

resiko yang diterima.

2) Perhatian pada detil (Attention of detail), yang meliputi

ketelitian dalam bekerja dan evaluasi kerja.

3) Orientasi hasil (outcome orientation), yang meliputi

pemahaman dalam bekerja, hasil kerja, dan cara kerja.

4) Orientasi kepada para individu (people orientation), yang

meliputi pembagian kerja, rekan kerja, dan pemberian

reward.

5) Orientasi tim (tim orientation), yang melliputi kerjasama

tim dan dukungan rekan kerja.

6) Keagresifan (Aggressiveness), yang meliputi persaingan

sehat antar personil dan inisiatif kerja.

7) Stabilitas (stability), yang meliputi iklim komunikasi yang

baik, kenyamanan dalam bekerja, jenjang karir, dan hasil

yang diterima.

102 Sthephen P. Robbins and Timothy A. Judge, Organizational Behaviour

(United States of America: Pearson Education, 2013), 512.

Page 91: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

82

d. Kinerja Guru

Dalam penelitian ini yang di maksud dengan kinerja

guru adalah persepsi siswa terkait hasil kerja yang telah

dicapai oleh tenaga pendidik di SMPN 1 Poncol dalam tugas-

tugas dan tanggung jawab yang diberikan dalam kurun waktu

tertentu. Kinerja guru sebagai variabel intervening untuk

mengukurnya merujuk pada teori Hamzah B. Uno dengan

indikator sebagai berikut:103

1) Kualitas kerja, meliputi perencanaan program pengajaran

dengan tepat, penilaian hasil belajar, kehati-hatian dalam

penyampaian materi, penerapan hasil penelitian dalam

pembelajaran.

2) Kecepatan/ketepatan kerja, meliputi menerapkan hal-hal

baru atau update dalam pembelajaran, memberikan materi

ajar sesuai dengan karakteristik siswa, menyelesaikan

program pengajaran sesuai kalender akademik.

3) Inisiatif dalam bekerja, meliputi penggunaan media

pembelajaran, menggunakan berbagai metode dalam

pembelajaran, mengadmistrasikan sekolah dengan baik,

menciptakan hal-hal baru yang lebih efektif dalam menata

administrasi sekolah.

103 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi Dan Pengukurannya, Analisis Di

Bidang Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2016), 93.

Page 92: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

83

4) Kemampuan Kerja, meliputi kemampuan dalam

memimpin kelas, kemampuan mengelola KBM, mampu

melakukan penilaian hasil belajar siswa, dan menguasai

landasan pendidikan.

5) Komunikasi, meliputi dapat melaksanakan bimbingan

belajar, mengomunikasikan hal yang baru dalam

pembelajaran, menggunakan berbagai teknik dalam

pengelolaan KBM, terbuka dalam menerima masukan

untuk perbaikan pembelajaran.

C. Lokasi, Populasi, dan Sampel

1. Lokasi

Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

SMPN 1 Poncol. SMPN 1 Poncol merupakah salah satu

sekolah menengah pertama yang terletak di jalan Parang-

Poncol, Kelurahan Alastuwo, Kecamatan Poncol, Kabupaten

Magetan. SMPN 1 Poncol juga merupakan sekolah yang

dapat mencanangkan Adiwiyata tingkat Kabupaten pada

tahun 2017 dan mencanangkan Adiwiyata tingkat Provinsi

pada tahun 2018. Sebagai sekolah Adiwiyata tentunya

kegiatan sekolah semakin meningkat, namun hal tersebut

tidak mengurangi prestasi, justru memotivasi semangat

sehingga meningkatkan prestasi sekolah.

Page 93: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

84

2. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya.104 Populasi yang digunakan

dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMPN 1

Poncol yang berjumlah 212 siswa.

3. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut.105 Arti lain dari sampel

adalah kumpulan dari unsur atau individu yang merupakan

bagian dari populasi. Pengambilan sampel dilakukan karena

adanya keterbatasan dana, waktu, dan tenaga peneliti.106

Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah

suatu cara mengambil sampel yang representatif (mewakili)

dari populasi. Pengambilan sampel harus dilakukan

sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar

dapat mewakili dan dapat menggambarkan keadaan populasi

sebenarnya.107

104 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatis,

Kuantitatif dan R&D, 117. 105 Ibid.,, 118. 106 Wulansari, Penelitian Pendidikan: Suatu Pendekatan Praktik dengan

Menggunakan SPSS 107 Riduwan, Dasar-Dasar Statistika (Bandung: Alfabeta, 2008), 11.

Page 94: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

85

Dalam penelitian ini untuk menentukan jumlah

sampel yang digunakan, peneliti mengacu pada tabel

penentuan jumlah sampel dari populasi yang dikembangkan

oleh Issac dan Michael untuk tingkat kesalahan 1%, 5%, dan

10%.108 Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 212

siswa maka dengan mengacu tabel tersebut untuk tingkat

kesalahan 5% maka sampel yang digunakan adalah 131

siswa. Untuk mengetahui berapa sampel yang diambil dari

masing-masing sekolah, secara lebih rinci akan dipaparkan

pada tabel berikut:

Tabel 3.1

Pengambilan Sampel Masing-Masing Kelas

No Kelas Penghitungan Hasil

1. Kelas IX A 36 212 𝑥 131 = 22,2⁄ 22 siswa

2. Kelas IX B 36 212 𝑥 131 = 22,2⁄ 22 siswa

3. Kelas IX C 35 212 𝑥 131 = 21,6⁄ 22 siswa

4. Kelas IX D 35 212 𝑥 131 = 21,6⁄ 22 siswa

5. Kelas IX E 35 212 𝑥 131 = 21,6⁄ 22 siswa

6. Kelas IX F 35 212 𝑥 131 = 21,6⁄ 22 siswa

108 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatis,

Kuantitatif dan R&D, 126.

Page 95: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

86

Berdasarkan perhitungan di atas Jumlah sampelnya =

22,2 + 22,2 + 21,6 + 21,6 + 21,6 + 21,6 = 131, jumlah yang

pecahan bisa dibulatkan ke atas, sehingga jumlah sampel

menjadi 22 + 22 +22 +22 +22 + 22 = 132. Pada perhitungan

yang menghasilkan pecahan (terdapat koma) sebaiknya

dibulatkan ke atas sehingga jumlah sampelnya 132. Hal ini

lebih aman dari pada kurang dari 131.

Adapun teknik yang digunakan dalam pengambilan

sampel adalah dengan menggunakan teknik random

sampling. Random sampling adalah teknik sampling yang

memberikan peluang yang sama kepada anggota populasi

untuk dipilih menjadi anggota sampel.109 Pengambilan

sampel secara acak dapat dilakukan dengan undian. Undian

ini dilakukan dengan cara membuat potongan kertas kecil-

kecil sejumlah siswa dalam satu kelas kemudian kita tuliskan

nomor dari 1 – 22 dan sisanya berisi angka 0. Bagi siswa

yang mendapatkan undian nomor 1 – 22 maka itulah yang

menjadi sampel dan siswa yang mendapatkan undian angka 0

maka siswa tersebut tidak menjadi sampel (responden

penelitian).

109 .Ibid., 120.

Page 96: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

87

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang

paling utama dalam penelitian, karena tujuan dari penelitian

adalah mendapatkan dara. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan teknik pengumpulan berupa angket.

1. Angket

Angket atau kuisioner merupakan salah satu teknik

pengumpulan data dalam bentuk pengajuan pertanyaan

tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah

disiapkan sebelumnya dan harus diisi oleh responden.110

Angket yang digunakan dalam penelitian adalah angket

dengan skala likert yang memuat 4 pilihan jawaban, yaitu:

(SL) selalu, (SR) sering, (KD) kadang-kadang dan (TP) tidak

pernah. Angket ini digunakan untuk menggali informasi

tentang manajemen kepemimpinan kepala sekolah, budaya

sekolah dan kinerja guru. Berikut ini pedoman penskoran

untuk menilai jawaban angket yang diisi oleh responden.

110 Wulansari, Penelitian Pendidikan: Suatu Pendekatan Praktik dengan

Menggunakan SPSS, 69.

Page 97: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

88

Tabel 3.2

Skor jawaban angket

Pilihan

jawaban

Pernyataan

positif

Pernyataan

negative

SL 4 1

SR 3 2

KD 2 3

TP 1 4

2. Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya

barang-barang tertulis.111 Dokumentasi ditujukan untuk

memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi

buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan

kegiatan, foto-foto, film dokumenter, dan data yang relevan

dengan penelitian. Dalam penelitian ini dokumentasi

digunakan untuk memperoleh data mengenai hasil belajar

siswa dalam bentuk raport.

111 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik

(Jakarta: RINEKA CIPTA, 2013), 201.

Page 98: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

89

E. Instrumen Penelitian

1. Kisi-Kisi Instrumen

Adapun penyusunan instrumen penelitian dilakukan

berdasarkan indikator-indikator variabel penelitian dapat

disajikan sebagai berikut:

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Uji coba Instrumen

Variabel Sub Variabel Indikator Nomor

Instrumen

Manajemen

Kepemimpin

an Kepala

Sekolah

(X₁)

(Daryanto

Dkk)

1. Pembagian

Kerja

Menspesialisasi pekerjaan karyawan 1,2

2. Keseimbanga

n Wewenang

Berwenang dalam memerintahkan

bawahan melakukan atau tidak

3,4

Melakukan sesuatu

3. Disiplin Menegakkan kedisiplinan dalam

organisasi

5,6

4. Kesatuan

Komando

Karyawan menerima tugas dan

mempertanggung jawabkan kepada

satu atasan

7,8

5. Kesatuan

arah

Memiliki tujuan dan arah yang jelas 9,10

6. Mengutamak

an

Kepentingan

Organisasi

diatas

Kepentingan

Individu

Kepentingan organisasi harus

didahulukan dari kepentingan

individu baik untuk karyawan

maupun manager

11,12

7. Kompensasi

yang adil

Memberikan upah/gaji sesuai dengan

beban kerja yang dilaksanakan

13,14

8. Sentralisasi Menerapkan prinsip sentralisasi

seimbang

15,16

9. Rantai scalar Memahami garis wewenang yang

menunjukkan tanggungjawab yang

17,18

Page 99: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

90

diemban

10. Tata tertib Pemegang peranan penting dalam

upaya peningkatan efisiensi dalam

bekerja

19,20

11. Keadilan Bertindak secara adil kepada seluruh

karyawan

21,22

12. Stabilitas

kondisi

karyawan

Mempertahankan karyawan yang

produktif

23,24

13. Inisiatif Memberi kebebasan dalam

berinisiatif

25,26

14. Semangat

kesatuan

mengembangkan dan meningkatkan

semangat tim

27,28

Budaya

Sekolah

(X₂)

(Sthepen P.

Robbins)

1. Inovasi dan

pengambilan

resiko

a. Kebebasan mengeluarkan ide

b. Kebebasan mengambil keputusan

c. Berani menanggung resiko yang

diterima

1,2,

3,4

5,6

2. Perhatian

terhadap

detail

a. Ketelitian dalam bekerja

b. Adanya evaluasi kerja

7,8

9,10

3. Orientasi hasil a. Adanya pembahasan

b. Adanya hasil kerja

c. Adanya cara kerja

11,12

13,14

15,16

4. Orientasi

individu

a. Adanya pembagian kerja

b. Hubungan dengan rekan kerja

c. Adanya pemberian reward

17,18

19,20

21,22

5. Orientasi tim a. Adanya kerjasama tim

b. Dukungan dari rekan kerja

23,24

25,26

6. Keagresifan a. Persaingan sehat antar karyawan

b. Inisiatif kerja

27,28

29,30

7. Stabilitas a. Iklim komunikasi yang sudah ada

b. Kenyamanan bekerja

c. Adanya jenjang karir

d. Hasil yang diterima materi

31,32

33,34

35,36

37,38

Lanjutan tabel.....

Page 100: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

91

Lanjutan tabel…..

Kinerja Guru

(Y₁)

(Hamzah B.

Uno)

1. Kualitas kerja a. Merencanakan program

pengajaran dengan tepat

b. Melakukan penilaian hasil belajar

c. Berhati-hati dalam menjelaskan

materi ajar

d. Menerapkan hasil penelitian

dalam pembelajaran

1,2

3,4

5,6

7,8

2. Kecepatan/Ke

tepatan kerja

a. Menerapkan hal baru dalam

KBM

b. Memberikan materi ajar sesuai

dengan karakteristik siswa

c. Menyelesaikan program

pengajaran sesuai kalender

akademik

9,10

11,12

13,14

3. Inisiatif dalam

bekerja

a. menggunakan media dalam

pembelajaran

b. menggunakan berbagai metode

dalam pembelajaran

c. menyelenggarakan administrasi

sekolah dengan baik

d. Menciptakan hal-hal baru yang

lebih efektif dalam menata

administrasi sekolah

15,16

17,18

19,20

21,22

4. Kemampuan

kerja

a. Mampu dalam memimpin kelas

b. Mampu mengelola KBM

c. Mampu melakukan penilaian

hasil belajar siswa

d. Menguasai landasan pendidikan

23,24

25,26

27,28

29,30

5. Komunikasi a. Melaksanakan layanan

bimbingan belajar

b. Mengkomunikasikan hal-hal baru

dalam pembelajaran

c. Menggunakan berbagai teknik

dalam mengelola proses belajar

mengajar

d. Terbuka dalam menerima

masukan untuk perbaikan

pembelajaran

31,32

33,34

35,36

37,38

Page 101: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

92

Tabel 3.4

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Uji Hipotesis

Variabel Sub Variabel Indikator Nomor

Instrumen

Manajemen

Kepemimpin

an Kepala

Sekolah

(X₁)

(Daryanto

Dkk)

1. Pembagian

Kerja

Menspesialisasi pekerjaan karyawan 1

2. Keseimbanga

n Wewenang

Berwenang dalam memerintahkan

bawahan melakukan atau tidak

melakukan sesuatu

2

3. Disiplin Menegakkan kedisiplinan dalam

organisasi

3,4

4. Kesatuan

Komando

Karyawan menerima tugas dan

mempertanggung jawabkan kepada

satu atasan

5,6

5. Kesatuan

Arah

Memiliki arah dan tujuan yang jelas 7,8

6. Mengutamak

an

Kepentingan

Organisasi

diatas

Kepentingan

Individu

Kepentingan organisasi harus

didahulukan dari kepentingan

individu baik untuk karyawan

maupun manager

9

7. Kompensasi

yang adil

Memberikan upah/gaji sesuai dengan

beban kerja yang dilaksanakan

10,11

8. Sentralisasi Menerapkan prinsip sentralisasi

seimbang

12

9. Rantai scalar Memahami garis wewenang yang

menunjukkan tanggungjawab yang

diemban

13,14

10. Tata tertib Pemegang peranan penting dalam

upaya peningkatan efisiensi dalam

bekerja

15,16

11. Keadilan Bertindak secara adil kepada seluruh

karyawan

17

12. Stabilitas

kondisi

karyawan

Mempertahankan karyawan yang

produktif

18

Page 102: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

93

13. Inisiatif Memberi kebebasan dalam

berinisiatif

19,20

14. Semangat

Kesatuan

mengembangkan dan meningkatkan

semangat tim

21

Budaya

Sekolah

(X₂)

(Sthepen P.

Robbins)

1. Inovasi dan

pengambilan

resiko

a. Kebebasan mengeluarkan ide

b. Kebebasan mengambil keputusan

c. Berani menanggung resiko yang

diterima

1,2

3

4

2. Perhatian

terhadap

detail

a. Ketelitian dalam bekerja

b. Adanya evaluasi kerja

5

6,7

3. Orientasi

hasil

a. Adanya pembahasan

b. Adanya hasil kerja

c. Adanya cara kerja

8

9

10

4. Orientasi

individu

a. Adanya pembagian kerja

b. Hubungan dengan rekan kerja

c. Adanya pemberian reward

11

12

13

5. Orientasi tim a. Adanya kerjasama tim

b. Dukungan dari rekan kerja

14

15

6. Keagresifan a. Persaingan sehat antar karyawan

b. Inisiatif kerja

16,17

18

7. Stabilitas a. Iklim komunikasi yang sudah ada

b. Kenyamanan bekerja

c. Adanya jenjang karir

d. Hasil yang diterima materi

19

20

21

22

1. Kualitas

kerja

a. Merencanakan program

pengajaran dengan tepat

b. Melakukan penilaian hasil belajar

c. Berhati-hati dalam menjelaskan

materi ajar

d. Menerapkan hasil penelitian

dalam pembelajaran

1

2,3

4,5

6

Lanjutan tabel.....

Page 103: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

94

Lanjutan tabel…..

Variabel Sub Variabel Indikator Nomor

Instrumen

1. Kecepatan/

Ketepatan

kerja

a. Menerapkan hal baru dalam

KBM

b. Memberikan materi ajar sesuai

dengan karakteristik siswa

c. Menyelesaikan program

pengajaran sesuai kalender

akademik

7,8

9

10

2. Inisiatif

dalam

bekerja

a. Menggunakan media dalam

pembelajaran

b. Menggunakan berbagai metode

dalam pembelajaran

c. Menyelenggarakan administrasi

sekolah dengan baik

d. Menciptakan hal-hal baru yang

lebih efektif dalam menata

administrasi sekolah

11,12

13,14

15

16

4. Kemampuan

kerja

a. Mampu dalam memimpin kelas

b. Mampu mengelola KBM

c. Mampu melakukan penilaian

hasil belajar siswa

d. Menguasai landasan pendidikan

17

18

19

20

5. Komunikasi a. Melaksanakan layanan

bimbingan belajar

b. Mengkomunikasikan hal-hal baru

dalam pembelajaran

c. Menggunakan berbagai teknik

dalam mengelola proses belajar

mengajar

d. Terbuka dalam menerima

masukan untuk perbaikan

pembelajaran

21,22

23,24

25

26

Page 104: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

95

2. Uji Coba Instrumen

Kegiatan pengujian instrumen penelitian meliputi dua

hal yaitu, pengujian validasi dan reliabilitas. Pengujian

validasi dan reliabilitas instrument sangat penting karena

berkaitan dengan proses pengukuran yang cenderung keliru

apalagi variabel-variabel yang diteliti sifatnya abstrak

sehingga sukar untuk dilihat divisualisasikan secara realita.

Sebagai upaya untuk memaksimalkan kualitas instrumen

penelitian dan meminimalkan kecenderungan kekeliruan

maka uji validasi dan reliabilitas instrumen penelitian perlu

dilakukan. Uji validasi digunakan untuk mengukur sah valid

tidaknya suatu kuesioner.112 Suatu kuesioner dikatakan valid

jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkap

suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Tujuan dari

uji validasi adalah untuk mengukur apakah pertanyaan dalam

kuesioner yang sudah kita buat betul-betul dapat mengukur

yang hendak kita ukur. Uji validasi terhadap instrument

dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrumen yang

dipergunakan dapat mengungkapkan data dari variabel yang

diteliti secara tepat. Uji validasi instrument yang penulis

lakukan meliputi Validasi Isi/Logis dan Validasi Empirik.

112 Imam Ghazali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS

IBM SPSS 21 (Semarang: Universitas Diponegoro, 2013), 52.

Page 105: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

96

a. Uji Validitas

Validitas isi adalah derajat dimana sebuah tes

mengukur cakupan substansi yang diukur.113 Validitas isi

berkaitan dengan apakah item-item instrumen

menggambarkan pengukuran dalam cakupan yang ingin

diukur. Validitas isi pada umumnya ditentukan oleh

pertimbangan tim panel ahli atau expert.

Dalam hal ini yang menjadi expert uji validasi

instrumen penelitian adalah Dr. Muhammad Thoyib, M.Pd,

Dr. Shinta Maharani, S.E, M.AK. dan Dr. Mambaul

Ngadimah, M.Ag. Tidak terdapat formula matematis untuk

menghitung dan tidak ada cara untuk menunjukkan secara

pasti tetapi untuk memberikan gambaran suatu instrumen

penelitian divalidasi dengan menggunakan validitas ini,

pertimbangan tim panel ahli tersebut dilakukan dengan cara

sebagai berikut: Tim panel ahli diminta untuk mengamati

secara cermat semua item dalam instrumen penelitian yang

hendak divalidasi. Kemudian diminta untuk mengoreksi

semua item yang telah dibuat. Dan pada akhir perbaikan

diminta untuk memberikan pertimbangan tentang bagaimana

instrumen tersebut menggambarkan cakupan isi yang hendak

113 Maman Abdurrahman, Dasar-Dasat Metode Statistik Untuk Penelitian

(Bandung: Pustaka Setia, 2011), 50.

Page 106: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

97

diukur. Pertimbangan tim panel ahli mencakup apakah semua

aspek yang hendak diukur telah dicakup melalui item-item

pernyataan dalam instrumen penelitian. Tim panel juga

mensarankan untuk menyederhanakan bahasa pernyataan agar

sesuai dengan objek penelitian. Selain itu untuk memudahkan

pemahaman pernyataan hendaknya menggunakan kaidah

SPOK.

b. Uji Validitas Empirik

Validitas empirik adalah validitas yang dinyatakan

berdasarkan hasil pengalaman. Sebuah instrumen penelitian

dikatakan memiliki validitas apabila sudah teruji dari

pengalaman. Dengan demikian syarat instrumen dikatakan

memiliki validitas apabila sudah dibuktikan melalui

pengalaman, yaitu melalui uji coba. Instrumen penelitian ini

diuji cobakan kepada 30 orang siswa SMPN 1 Plaosan pada

bulan Maret 2020, karena sekolah tersebut memiliki

karakteristik hampir sama dengan SMPN 1 Poncol bagi dari

segi manajemen kepemimpinan kepala sekolah, budaya

sekolah dan kinerja guru.

Uji validitas digunakan untuk mendapatkan tingkat

keahlian kevalidan dan keshahihan atau instrumen untuk

mendapatkan ketepatan antara data yang sesungguhnya

terjadi pada objek dengan data yang dapat dikumpulkan

Page 107: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

98

peneliti. Perhitungan validitas empiric instrumen manajemen

kepemimpinan kepala sekolah(X₁), budaya sekolah(X₂), dan

kinerja guru (Y₁) dengan menggunakan program IBM SPSS

Statistic Version 16.

Cara menentukan valid tidaknya instrumen terhadap

responden uji coba sebanyak 30 adalah dengan

mengonsultasikan hasil perhitungan korelasi dengan tabel

nilai koefisien korelasi product moment pearson pada taraf

kesalahan signifikansi 5% yaitu sebesar 0,361 (df = 30-2 =

28). Apabila rhitung > rtabel dengan taraf signifikansi 5% maka

soal dinyatakan valid dan apabila rhitung < rtabel maka soal

dinyatakan tidak valid.

1) Uji Validitas Instrumen Manajemen Kepemimpinan

Kepala Sekolah

Untuk keperluan uji validitas dan reliabilitas

instrumen ini peneliti mengambil sampel sebanyak 30 siswa.

Dari hasil perhitungan validitas item instrumen terhadap 28

item soal variabel manajemen kepemimpinan kepala sekolah,

terdapat 21 item soal yang dinyatakan valid yaitu nomor 1, 3,

5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 24, 25, 26,

dan 27. Dari hasil perhitungan validitas item instrumen di atas

dapat disimpulkan dalam tabel rekapitulasi di bawah ini:

Page 108: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

99

Tabel 3.5

Rekapitulasi Uji Validitas Item Angket

Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah No.

Item “r” hitung “r” tabel Keterangan

1 0,373 0,361 Valid

2 -0,337 0,361 Tidak valid

3 0,549 0,361 Valid

4 -0,197 0,361 Tidak Valid

5 0,471 0,361 Valid

6 0,378 0,361 Valid

7 0,375 0,361 Valid

8 0,589 0,361 Valid

9 0,458 0,361 Valid

10 0,478 0,361 Valid

11 0,319 0,361 Tidak Valid

12 0,429 0,361 Valid

13 0,473 0,361 Valid

14 0,484 0,361 Valid

15 0,273 0,361 Tidak valid

16 0,363 0,361 Valid

17 0,583 0,361 Valid

18 0,482 0,361 Valid

19 0,518 0,361 Valid

20 0,530 0,361 Valid

21 0,385 0,361 Valid

22 0,338 0,361 Tidak valid

23 0,323 0,361 Tidak valid

24 0,363 0,361 Valid

25 0,520 0,361 Valid

26 0,455 0,361 Valid

27 0,432 0,361 Valid

28 0,166 0,361 Tidak valid

Page 109: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

100

2) Uji Validitas Instrumen Budaya Sekolah

Untuk variabel budaya sekolah dari 38 item tedapat 26

item yang dinyatakan valid, yaitu nomor 1, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10,

11, 13, 15, 16, 17, 18, 20, 22, 24, 26, 28, 30, 31, 32, 33, 34,

36, dan 38. Dari hasil perhitungan validitas item instrumen di

atas dapat disimpulkan dalam tabel rekapitulasi di bawah ini:

Tabel 3.6

Rekapitulasi Uji Validitas Item Angket Budaya Sekolah

No.

Item “r” hitung “r” tabel

Keterangan

1 0,457 0,361 Valid

2 0,391 0,361 Valid

3 0,538 0,361 Valid

4 0,228 0,361 Tidak Valid

5 0,538 0,361 Valid

6 0,298 0,361 Tidak valid

7 0,353 0,361 Tidak valid

8 0,395 0,361 Valid

9 0,398 0,361 Valid

10 0,437 0,361 Valid

11 0,133 0,361 Tidak Valid

12 0,372 0,361 Valid

13 0,450 0,361 Valid

14 0,136 0,361 Tidak valid

15 0,455 0,361 Valid

16 0,069 0,361 Tidak valid

17 0,233 0,361 Tidak valid

18 0,424 0,361 Valid

19 0,363 0,361 Valid

Page 110: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

101

20 0,030 0,361 Tidak valid

21 0,185 0,361 Tidak valid

22 0,400 0,361 Valid

23 0,223 0,361 Tidak valid

24 0,385 0,361 Valid

25 0,387 0,361 Valid

26 0,247 0,361 Tidak valid

27 0,387 0,361 Valid

28 0,361 0,361 Valid

29 0,371 0,361 Valid

30 -0,052 0,361 Tidak valid

31 0,310 0,361 Tidak valid

32 0,368 0,361 Valid

33 0,363 0,361 Valid

34 0,082 0,361 Tidak valid

35 0,071 0,361 Tidak valid

36 0,376 0,361 Valid

37 0,398 0,361 Valid

38 -0,125 0,361 Tidak valid

3) Uji Validitas Instrumen Kinerja Guru

Untuk variabel kinerja guru dari 38 item terdapat 22

item yang dinyatakan valid, yaitu nomor 1, 2, 3, 5, 8, 9, 10,

12,13,15, 18, 19, 22,24, 25, 28, 29, 32, 33,36, dan 38. Dari

hasil perhitungan validitas item instrumen di atas dapat

disimpulkan dalam tabel rekapitulasi di bawah ini:

Lanjutan tabel....

Page 111: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

102

Tabel 3.7

Rekapitulasi Uji Validitas Item Angket Kinerja Guru

No.

Item “r” hitung “r” tabel

Keterangan

1 0,662 0,361 Valid

2 0,148 0,361 Tidak valid

3 0,622 0,361 Valid

4 0,543 0,361 Valid

5 0,492 0,361 Valid

6 0,412 0,361 Valid

7 0,296 0,361 Tidak valid

8 0,443 0,361 Valid

9 0,365 0,361 Valid

10 0,516 0,361 Valid

11 0,444 0,361 Valid

12 -0,061 0,361 Tidak valid

13 0,455 0,361 Valid

14 0,352 0,361 Tidak valid

15 0,547 0,361 Valid

16 0,361 0,361 Valid

17 0,400 0,361 Valid

18 0,725 0,361 Valid

19 0,184 0,361 Tidak valid

20 0,455 0,361 Valid

21 0,321 0,361 Tidak valid

22 0,368 0,361 Valid

23 0,305 0,361 Tidak valid

24 0,387 0,361 Valid

25 0,156 0,361 Tidak valid

26 0,434 0,361 Valid

27 0,321 0,361 Tidak valid

28 0,387 0,361 Valid

Page 112: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

103

Lanjutan tabel.....

29 0,291 0,361 Tidak valid

30 0,367 0,361 Valid

31 0,445 0,361 Valid

33 0,552 0,361 Valid

34 0,450 0,361 Valid

35 0,159 0,361 Tidak valid

36 0,441 0,361 Valid

37 -0,105 0,361 Tidak valid

38 0,726 0,361 Valid

c. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk menguji dan

mengetahui derajat keajegan suatu alat ukur. Suatu instrumen

dapat dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut

memberikan hasil yang tetap walaupun dilakukan dalam

beberapa kali dalam waktu berlainan. Jika nilai Alpha > 0,60

maka konstruk pernyataan yang merupakan dimensi variabel

adalah reliabel.114 Untuk menentukan tingkat reliabilitas

instrumen peneliti berpedoman pada tabel berikut:

Tabel 3.8

Interpretasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Reliabilitas

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

114 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek

(Jakarta: Rineka Cipta, 2010), 199.

Page 113: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

104

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Tinggi

0,80 – 1,00 Sangat tinggi

Setelah dilakukan uji reliabilitas pada masing-masing

variabel dengan menggunakan bantuan aplikasi komputer

IBM SPSS Statistic Version 16 diperoleh data sebagaimana

terdapat pada tabel berikut:

Tabel 3.8

Rekapitulasi Uji Reliabilitas Item Instrumen

Variabel nilai

Alpha

Angka

kritik Keterangan

Manajemen

Kepemimpinan

Kepala Sekolah

0,828 0,60 Reliabel

Budaya Sekolah 0,682 0,60 Reliabel

Kinerja Guru 0,851 0,60 Reliabel

1. Instrumen Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah

memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,822 > 0,600

sehingga instrumen dikatakan reliabel dengan tingkat

keterandalan sangat tinggi.

2. Instrumen Budaya Sekolah memiliki koefisien reliabilitas

sebesar 0,813 > 0,600 sehingga instrumen dikatakan

reliabel dengan tingkat keterandalan sangat tinggi.

Lanjutan tabel....

Page 114: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

105

3. Instrumen Kinerja Guru memiliki koefisien reliabilitas

sebesar 0,847 > 0,600 sehingga instrumen dikatakan

reliabel dengan tingkat keterandalan sangat tinggi.

F. Tahap-Tahap Penelitian

1. Jadwal Pelaksanaan Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data dilaksanakan selama 4 bulan

mulai dari bulan Januari sampai Juni 2020. Adapun tahap-

tahap yang dilalui adalah pengajuan judul tesis, proses

bimbingan proposal tesis, penyusunan proposal tesis, ujian

proposal tesis, pembuatan instrumen pengumpulan data di

luar responden, uji coba instrumen pengumpulan data,

perbaikan instrumen pengumpulan data, penyerahan

instrumen pengumpulan data kepada responden, penarikan

instrumen pengumpul data dari responden, analisis statistika

hasil penelitian, proses penyusunan laporan tesis, dan

pelaksanaan ujian tesis.

2. Tahap Penelitian

Penelitian kuantitatif dilakukan melalui alat ukur

penelitian dengan teknik yang obyektif dan baku yang

memenuhi standar validitas dan reliabilitas yang tinggi.

Setelah itu dilanjutkan dengan analisis sistematika sehingga

hasil penelitian dapat memberi makna. Hasil penelitian ini

Page 115: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

106

merupakan generalisasi dan interpretasi berdasarkan hasil

analisis data dengan menggunakan statistik. Kebenaran hasil

penelitian didukung oleh hasil penelitian yang relevan dan

validitas serta reliabilitas alat ukur penelitian yang digunakan.

Penelitian kuantitatif diawali dengan menemukan

masalah penelitian. masalah penelitian dirumuskan secara

konseptual atau operasional. Masalah penelitian harus

dijawab secara teoritik sehingga dasar pembuatan hipotesis

penelitian (jawaban sementara) yang akan dibuktikan

kebenarannya melalui penelitian. setelah pemilihan masalah

dan untuk menjawab kebenaran hipotesis, langkah berikutnya

peneliti harus menentukan metode apa yang sesuai digunakan

untuk menjawab masalah penelitian. seterusnya peneliti

menentukan populasi kemudian merancang alat ukur

penelitian dan dilanjutkan dengan pengumpulan data. Setelah

terkumpul, peneliti menganalisis data dan mendapat temuan

hasil penelitian. langkah terakhir adalah menulis, laporan

hasil penelitian dengan menginterprstasikan hasil analisis

data.

Page 116: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

107

G. Analisis Data

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk mengorganisasi

data, menyajikan, dan menganalisis data. Adapun cara untuk

menggambarkan data adalah dengan melalui teknik statistik

seperti membuat tabel, distribusi frekuensi, dan diagram atau

grafik. Penelitian ini menggunakan bantuan komputer dengan

program IBM SPSS Statistic Version 16, di dalamnya dibahas

mengenai harga rerata (Mean), standar deviasi (SD), median

(Me), modus (Mo), Range, nilai maksimum dan nilai

minimum, yang selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel dan

diagram.

Mean adalah nilai rata-rata yang diperoleh dengan

menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok itu dan

membagi total nilai tersebut dengan banyaknya sampel.

Median (Me) adalah suatu bilangan pada distribusi yang

menjadi batas tengah suatu distribusi nilai. Modus (Mo)

adalah nilai atau skor yang paling sering muncul dalam suatu

distribusi.115

Diagram histogram dibuat untuk menyajikan data

hasil penelitian. Histogram ini dibuat berdasarkan data

frekuensi yang telah ditampilkan dalam tabel distribusi

115 Ibid., 52.

Page 117: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

108

frekuensi. Diagram lingkaran dibuat berdasarkan data nilai

kecenderungan skor pada masing-masing variabel. Menurut

Saefudin Azwar perhitungan untuk mencari nilai

kecenderungan skor menggunakan batasan-batasan sebagai

berikut:

Sangat rendah = X < Mi – 1,5 SDi

Rendah = Mi – 1,5 SDi ≤ X < Mi

Tinggi = Mi ≤ X < Mi + 1,5 SDi

Sangat tinggi = Mi + 1,5 SDi ≤ X

Keterangan :

X : Skor

Mi : Mean ideal

SDi : Simpangan baku ideal

2. Uji Prasyarat

a. Uji Normalitas

Uji normalitas ini digunakan untuk menghindari

kesalahan dalam penyebaran data yang tidak 100% normal

(tidak normal sempurna) maka dalam analisis hasil penelitian

ini menggunakan rumus Kolmogorof-Smirnov. Uji normalitas

ini dihitung dengan menggunakan bantuan SPSS versi 16.0.

Apabila jumlah perhitungan > 0,05 maka dinyatakan

Page 118: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

109

distribusi normal, sebaliknya jika jumlah perhitungan < 0,05

maka dinyatakan distribusi tidak normal.116

b. Uji Linieritas

Uji linieritas merupakan uji kelinieran garis regresi.

digunakan pada analisis regresi linier sederhana dan analisis

regresi linier ganda.117 Uji linieritas ini digunakan untuk

mengetahui apakah antara variabel y dan variabel x

mempunyai hubungan linier. Uji linieritas ini dihitung dengan

menggunakan bantuan SPSS versi 16.0. Apabila P-value >α

maka Ho diterima sehingga dinyatakan linier, sebaliknya jika

P-value <α maka Ho ditolak sehingga dinyatakan tidak linier.

c. Uji Multikolinieritas

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah

tiap-tiap variabel bebas saling berhubungan secara linier. Jika

seluruh variabel bebas berkorelasi kuat berarti terjadi

multikolinearitas.118 Model regresi yang baik selayaknya

tidak terjadi multikalinieritas. Untuk mengetahui terjadi

multikalinieritas di antara variabel bebas (independent) dalam

suatu model regresi dapat dilakukan dengan berbagai rumus,

116 Ibid., 159. 117 Andhita Dessy Wulansari, Aplikasi Statistika Parametrik Dalam

Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Felicha, 2016), 55. 118 Ghazali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS IBM

SPSS 21, 92.

Page 119: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

110

yakni uji Klein, VIF (Variance Inflation Factor), dan CI

(Condition index).119 Pengujian multikalinieritas dalam

penelitian ini menggunakan rumus VIF dan dihitung dengan

menggunakan bantuan SPSS versi 16.0. Apabila nilai VIF

suatu variabel lebih dari 10 maka terdapat masalah

multikolinieritas pada variabel, dan sebaliknya apabila nilai

VIF kurang dari 10 maka tidak terdapat masalah

multikolinieritas pada variabel.120

d. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedasitas bertujuan menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual

satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang

baik selayaknya tidak terjadi multikalinieritas. Terdapat tiga

metode yang dapat digunakan untuk uji heterokedastisitas,

yaitu uji Rank spearman, uji Park, dan uji White.121 Uji

heterokedastisitas ini dihitung dengan menggunakan bantuan

SPSS versi 16.0. Apabila nilai signifikansi dua sisi koefisien

korelasi rank spearman > 0,05 maka Ho diterima sehingga

tidak terjadi masalah heterokedastisitas, sebaliknya apabila

nilai signifikansi dua sisi koefisien korelasi rank spearman <

119 Yuni Prihadi Utomo, Eksplorasi Data Dan Analisis Regresi Dengan

SPSS (Surakarta: Universitas Muhammadiyah Press, 2007), 161. 120 Ibid., 162. 121 Ibid., 171.

Page 120: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

111

0,05 maka Ho ditolak artinya terjadi masalah

heterokedastisitas.122

Dasar analisis:123

1) Ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk

pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar,

kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah

terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di

atas dan di bawah 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas atau terjadi homokedastisitas.

3. Uji Hipotesis

a. Analisis Jalur (Path Analysis)

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis

jalur (path analysis) untuk mengetahui hubungan sebab akibat

yang terjadi, dengan tujuan menerangkan akibat langsung dan

akibat tidak langsung seperangkat variabel, sebagai penyebab

terhadap variabel lainnya yang merupakan variabel akibat.124

Analisis jalur (path analysis) merupakan pengembangan

122 Ibid., 176. 123 Danang Sunyoto, Praktik SPSS Untuk Kasus Dilengkapi Contoh

Penelitian Bidang Ekonomi (Yogyakarta: Nuha Medika, 2011), 121-122. 124 Jonathan Sarwono, “Mengenal Path Analysis: Sejarah, Pengertian, dan

Aplikasi”, Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis, Volume 11, 2, (November

2011), 287.

Page 121: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

112

langsung dari bentuk regresi berganda dengan tujuan

memberikan estimasi tingkat kepentingan (magnitude) dan

signifikansi (significance) suatu hubungan sebab akibat

hipotekal dalam seperangkat variabel.125 Hubungan langsung

dalam analisis jalur terjadi jika satu variabel mempengaruhi

variabel lainnya tanpa ada variabel ketiga yang memediasi

(intervening). Hubungan tidak langsung adalah jika ada

variabel ketiga yang memediasi hubungan kedua variabel

ini.126

Uji analisis jalur ini dihitung menggunakan bantuan

SPSS versi 16.0. Apabila nilai sig < 0,05 maka Ho diterima

sehingga terdapat pengaruh antara variabel X terhadap Y baik

secara langsung maupun tidak langsung. Apabila nilai sig >

0,05 maka Ho ditolak sehingga tidak terdapat pengaruh antara

variabel X terhadap Y baik secara langsung maupun tidak

langsung.

125 Ghazali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS IBM

SPSS 21, 236. 126 Ibid., 239.

Page 122: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

113

Page 123: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

113

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Umum

Pelaksanaan penelitian bertempat di SMPN 1 Poncol

Kabupaten Magetan. Tepatnya di kelurahan Alastuwo

Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan Propinsi Jawa Timur.

Meskipun sekolah berstatus Negeri SMPN 1 Poncol tetap

menyetarakan pelajaran umum dan agama bertujuan untuk

mewujudkan visi sekolah yaitu “Terwujudnya Generasi Yang

Tangguh Dalam Prestasi Berdasarkan Iman dan Budi Pekerti

Luhur Serta Peduli Lingkungan Hidup”. Adapun subyek

penelitian ini adalah siswa kelas IX yang berjumlah 131

orang di mana masing-masing kelas akan diambil 22 siswa.

SMPN 1 Poncol juga merupakan sekolah yang dapat

mencanangkan Adiwiyata tingkat Kabupaten pada tahun 2017

dan mencanangkan Adiwiyata tingkat Provinsi pada tahun

2018. Sebagai sekolah Adiwiyata tentunya kegiatan sekolah

semakin meningkat, namun hal tersebut tidak mengurangi

prestasi, justru memotivasi semangat sehingga meningkatkan

prestasi sekolah.

Suasana kondusif ditunjukkan melalui komunikasi dan

kerjasama yang baik antar pendidik, tenaga kependidikan dan

siswa dalam melaksanakan tugas sekolah. Suasana tersebut

Page 124: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

114

juga ditunjukkan dalam aktifitas sehari-hari guru dan siswa

sudah terbiasa dengan sebutan 5S yang menjadi slogan

kehidupan warga SMPN 1 Poncol, yaitu Senyum, Sapa,

Salam, Sopan dan Santun.

Kondisi sarana prasarana yang pada umumnya dalam

keadaan baik dan sekurang-kurangnya memiliki ruang kepala

sekolah, ruang gutu, ruang tata usaha, ruang BK, ruang kelas,

perpustakaan, laboraturium, lapangan olah raga, musholla,

dan lain-lain. Selain itu tersedia fasilitas lain seperti

komputer, LCD, dan TV.

B. Deskripsi Data Khusus

Berkaitan dengan hasil penelitian yang dilakukan data

variabel manajemen kepemimpinan kepala sekolah (X₁),

budaya sekolah (X₂), kinerja guru (Y₁), dan prestasi belajar

(Y₂) dapat dilihat pada lampiran (angket setelah uji coba dan

dokumentasi). Deskripsi data pada masing-masing variabel

diperoleh berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan.

Pada bagian ini data dari masing-masing variabel yang berupa

nilai rerata (mean), nilai tengah (median), modus (mode), dan

standar deviasi (SD) yang akan digunkan untuk

mendeskripsikan dan menguji pengaruh variabel X terhadap

Y. Selain itu, akan disajikan tabel distribusi frekuensi setiap

Page 125: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

115

variabel dan dilanjutkan dengan penentuan kecenderungan

masing-masing variabel. Deskripsi dari masing-masing

variabel dapat dirinci berikut:

1. Statistik Deskriptif Manajemen Kepemimpinan Kepala

Sekolah

Data tentang manajemen kepemimpinan kepala

sekolah diperoleh dari angket yang terdiri dari 21 pernyataan.

Skor yang diberikan pada setiap butir maksimal 4 dan

minimal 1. Berdasarkan ketentuan tersebut diperoleh skor

tertinggi ideal 79 dan skor terendah ideal 41. Data penelitian

diolah menggunakan bantuan program IBM SPSS Statistic

Version 16, hasil analisis deskriptif variabel manajemen

kepemimpinan kepala sekolah memiliki skor tertinggi sebesar

79, skor terendah sebesar 41, mean sebesar 65,23, median

sebesar 66.00, modus sebesar 66 dan standar deviasi sebesar

6,33 (data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6).

Adapun langkah-langkah menyusul tabel distribusi frekuensi

variabel manajemen kepemimpinan kepala sekolah dapat

dilihat pada lampiran. Adapun tabel distribusi frekuensi

variabel manajemen kepemimpinan kepala sekolah:

Page 126: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

116

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Variabel Manajemen

Kepemimpinan Kepala Sekolah

No Interval Skor Frekuensi Persentase (%)

1 41 – 45 1 0,8%

2 46 – 50 1 0,8%

3 51 – 55 5 3,8%

4 56 – 60 22 16,8%

5 61 – 65 36 27,5%

6 66 – 70 40 30,5%

7 71 – 75 17 12,9%

8 76 – 80 9 6,9%

JUMLAH 131 100%

Tabel dapat digambarkan dalam bentuk diagram batang

sebagai berikut:

Gambar 4.1 Diagram Batang Frekuensi Variabel

Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah

Page 127: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

117

Berdasarkan gambar dapat diketahui bahwa

manajemen kepemimpinan kepala sekolah memiliki skor

tertentu yaitu dengan melihat rentang skor, namun belum

dapat diketahui berapa banyak manajemen kepemimpinan

kepala sekolah tinggi, sedang, rendah sehingga perlu

pengkatagorian data empiris. Caranya adalah dengan

membandingkan nilai rata-rata angket dan nilai rata-rata ideal

maka dapat diketahui kecenderungan skor variabel

manajemen kepemimpinan kepala sekolah, perhitungannya

dengan mengetahui skor tertinggi dan terendah.

Tabel 4.2 Kategori Manajemen Kepemimpinan

Kepala Sekolah

No Rentang Skor Frekuensi Frekuensi

(%)

Kategori

1 65 – 93 77 58,78% Tinggi

2 36 – 64 54 41,22% Sedang

3 7 – 35 - Rendah

Jumlah 131 100

Dari tingkatan tersebut dapat diketahui bahwa yang

menyatakan manajemen kepemimpinan kepala sekolah di

SMPN 1 Poncol dalam kategori tinggi dengan frekuensi 77

responden (58,78%), kategori sedang dengan frekuensi

sebanyak 54 responden (41,22%), dan dalam kategori rendah

dengan frekuensi sebanyak 0 responden. Dengan demikian,

Page 128: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

118

secara umum dapat dikatakan bahwa manajemen

kepemimpinan kepala sekolah di SMPN 1 Poncol adalah

tinggi yang dinyatakan dalam kategorisasi menunjukkan

prosentasenya 58,78%.

2. Statistik Deskriptif Budaya Sekolah

Data tentang budaya sekolah diperoleh dari angket yang

terdiri dari 22 pernyataan. Skor yang diberikan pada setiap

butir maksimal 4 dan minimal 1. Berdasarkan ketentuan

tersebut diperoleh skor tertinggi ideal 84 dan skor terendah

ideal 48. Data penelitian diolah menggunakan bantuan

program IBM SPSS Statistic Version 16, hasil analisis

deskriptif variabel budaya sekolah memiliki skor tertinggi

sebesar 84, skor terendah sebesar 48, mean sebesar 68,48,

median sebesar 69.00, modus sebesar 69 dan standar deviasi

sebesar 6,18 (data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran

6). Adapun langkah-langkah menyusul tabel distribusi

frekuensi variabel budaya sekolah dapat dilihat pada

lampiran. Adapun tabel distribusi frekuensi variabel budaya

sekolah:

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Variabel Budaya Sekolah

No Interval Skor Frekuensi Persentase (%)

1 48 – 52 2 1,5%

2 53 – 57 3 2,3%

3 58 – 62 17 12,9%

4 63 – 67 33 26%

Page 129: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

119

5 68 – 72 42 32,1%

6 73 – 77 24 18,3%

7 78 – 82 7 5,3%

8 83 – 87 2 1,5%

JUMLAH 131 100%

Tabel dapat digambarkan dalam bentuk diagram batang

sebagai berikut:

Gambar 4.2 Diagram Batang Variabel Budaya Sekolah

Berdasarkan gambar dapat diketahui bahwa budaya

sekolah memiliki skor tertentu yaitu dengan melihat rentang

skor, namun belum dapat diketahui berapa banyak budaya

sekolah tinggi, sedang, rendah sehingga perlu pengkatagorian

data empiris. Caranya adalah dengan membandingkan nilai

rata-rata angket dan nilai rata-rata ideal maka dapat diketahui

Lanjutan tabel....

Page 130: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

120

kecenderungan skor variabel budaya sekolah, perhitungannya

dengan mengetahui skor tertinggi dan terendah.

Tabel 4.4 Kategori Budaya Sekolah

No Rentang Skor Frekuensi Frekuensi

(%)

Kategori

1 65 – 93 99 75,57% Tinggi

2 36 – 64 32 24,43% Sedang

3 7 – 35 - Rendah

Jumlah 131 100

Dari tingkatan tersebut dapat diketahui bahwa yang

menyatakan budaya sekolah di SMPN 1 Poncol dalam

kategori tinggi dengan frekuensi 99 responden (75,57%),

kategori sedang dengan frekuensi sebanyak 32 responden

(24,43%), dan dalam kategori rendah dengan frekuensi

sebanyak 0 responden. Dengan demikian, secara umum dapat

dikatakan bahwa budaya sekolah di SMPN 1 Poncol adalah

tinggi yang dinyatakan dalam kategorisasi menunjukkan

prosentasenya 75,57%.

3. Statistik Deskriptif Kinerja Guru

Data tentang budaya sekolah diperoleh dari angket

yang terdiri dari 26 pernyataan. Skor yang diberikan pada

setiap butir maksimal 4 dan minimal 1. Berdasarkan

ketentuan tersebut diperoleh skor tertinggi ideal 109 dan skor

terendah ideal 47. Data penelitian diolah menggunakan

bantuan program IBM SPSS Statistic Version 16, hasil

Page 131: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

121

analisis deskriptif variabel kinerja guru memiliki skor

tertinggi sebesar 109, skor terendah sebesar 47, mean sebesar

77,73, median sebesar 78.00, modus sebesar 78 dan standar

deviasi sebesar 8,69 (data selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran 6). Adapun langkah-langkah menyusul tabel

distribusi frekuensi variabel budaya sekolah dapat dilihat

pada lampiran. Adapun tabel distribusi frekuensi variabel

kinerja guru:

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Guru No Interval Skor Frekuensi Persentase (%)

1 47 – 54 2 1,5%

2 55 – 62 1 0,8%

3 63 – 70 22 16,8%

4 71 -78 48 36,6%

5 79 – 86 41 31,3%

6 87 – 94 16 12,2%

7 95 – 103 - -

8 104 – 111 1 0,8%

JUMLAH 131 100%

Tabel dapat digambarkan dalam bentuk diagram

batang sebagai berikut:

Page 132: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

122

Gambar 4.3 Diagram Batang Variabel Kinerja Guru

Berdasarkan gambar dapat diketahui bahwa kinerja

guru memiliki skor tertentu yaitu dengan melihat rentang

skor, namun belum dapat diketahui berapa banyak kinerja

guru tinggi, sedang, atau rendah sehingga perlu

pengkatagorian data empiris. Caranya adalah dengan

membandingkan nilai rata-rata angket dan nilai rata-rata ideal

maka dapat diketahui kecenderungan skor variabel kinerja

guru, perhitungannya dengan mengetahui skor tertinggi dan

terendah.

Page 133: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

123

Tabel 4.6 Kategori Kinerja Guru

No Rentang Skor Frekuensi Frekuensi

(%)

Kategori

1 78 – 104 69 52,71% Tinggi

2 43 – 77 62 47,29% Sedang

3 8 – 42 - - Rendah

Jumlah 131 100

Dari tingkatan tersebut dapat diketahui bahwa yang

menyatakan kinerja guru di SMPN 1 Poncol dalam kategori

tinggi dengan frekuensi 69 responden (52,71%), kategori

sedang dengan frekuensi sebanyak 62 responden (47,29%),

dan dalam kategori rendah dengan frekuensi sebanyak 0

responden. Dengan demikian, secara umum dapat dikatakan

bahwa kinerja guru di SMPN 1 Poncol adalah tinggi yang

dinyatakan dalam kategorisasi menunjukkan prosentasenya

52,71%.

4. Statistik Deskriptif Prestasi Belajar

Data tentang prestasi belajar diperoleh dari dokumen

leger nilai siswa kelas IX SMPN 1 Poncol. Data penelitian

diolah menggunakan bantuan program IBM SPSS Statistic

Version 16, hasil analisis deskriptif variabel prestasi belajar

memiliki skor tertinggi sebesar 1945, skor terendah sebesar

1580, mean sebesar 1710,98, median sebesar 1708.00, modus

sebesar 1729 dan standar deviasi sebesar 69,84 (data

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6). Adapun

Page 134: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

124

langkah-langkah menyusul tabel distribusi frekuensi variabel

prestasi belajar dapat dilihat pada lampiran. Adapun tabel

distribusi frekuensi variabel kinerja guru:

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Variabel Prestasi Belajar

No Interval Skor Frekuensi Persentase (%)

1 1580 – 1625 17 12,9%

2 1626 – 1671 25 19,1%

3 1672 – 1717 30 22,9%

4 1718 – 1763 29 22,1%

5 1764 – 1809 20 15,3%

6 1810 – 1855 7 5,4%

7 1856 – 1901 2 1,5

8 1902 – 1947 1 0,8%

JUMLAH 131

Tabel dapat digambarkan dalam bentuk diagram batang

sebagai berikut:

Gambar 4.4 Diagram Batang Variabel Prestasi Belajar

Page 135: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

125

Berdasarkan gambar dapat diketahui bahwa prestasi

belajar memiliki skor tertentu yaitu dengan melihat rentang

skor, namun belum dapat diketahui berapa banyak prestasi

belajar tinggi, sedang, rendah sehingga perlu pengkatagorian

data empiris. Caranya adalah dengan membandingkan nilai

rata-rata angket dan nilai rata-rata ideal maka dapat diketahui

kecenderungan skor variabel prestasi belajar, perhitungannya

dengan mengetahui skor tertinggi dan terendah.

Tabel 4.8 Kategori Prestasi Belajar

No Rentang Skor Frekuensi Frekuensi

(%)

Kategori

1 1.824 – 2.772 7 5,34% Tinggi

2 1.177 – 1.823 124 94,65% Sedang

3 526 – 1.176 - - Rendah

Jumlah 131 100

Dari tingkatan tersebut dapat diketahui bahwa yang

menyatakan prestasi belajar di SMPN 1 Poncol dalam

kategori tinggi dengan frekuensi 7 responden (5,34%),

kategori sedang dengan frekuensi sebanyak 124 responden

(94,65%), dan dalam kategori rendah dengan frekuensi

sebanyak 0 responden. Dengan demikian, secara umum dapat

dikatakan bahwa prestasi belajar siswa di SMPN 1 Poncol

adalah tinggi yang dinyatakan dalam kategorisasi

menunjukkan prosentasenya 94,65%.

Page 136: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

126

C. Uji Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan

kolmogrov-Smirnov yang dihitung dengan program IBM

SPSS Statistic Version 16 pada taraf signifikan sebesar 5%.

Pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas yaitu

jika > 0,05 maka data normal dan jika < 0,05 maka data tidak

normal. Berdasarkan harga koefisien probabilitas (sig) untuk

manajemen kepemimpinan kepala sekolah sebesar 0,481,

budaya sekolah sebesar 0,416, kinerja guru sebesar 0,954, dan

prestasi belajar sebesar 0,908.dengan demikian data

berdistribusi normal karena p > ,05. Hasil uji normalitas dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.9 Ringkasan Hasil Uji Normalitas

No Variabel KS-Z p (sig) Keterangan

1 Manajemen

Kepemimpinan Kepala

Sekolah

0,840 0,481 Normal

2 Budaya Sekolah 0,884 0,416 Normal

3 Kinerja Guru 0,515 0,954 Normal

4 Prestasi Belajar 0,564 0,908 Normal

Sumber: Data primer yang telah diolah (lihat pada lampiran 7)

2. Uji Linieritas

Uji linieritas ini dilakukan untuk mengetahui apakah

antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) mempunyai

hubungan linier. Uji linieritas ini dihitung dengan

Page 137: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

127

menggunakan bantuan SPSS versi 16.0. Data diolah

menggunakan bantuan dengan program IBM SPSS Statistic

Version 16. Pengambilan keputusan melihat kriteria apabila

P-value > α maka Ho diterima sehingga dinyatakan linier,

sebaliknya jika P-value < α maka Ho ditolak sehingga

dinyatakan tidak linier. Uji linieritas dapat disajikan dalam

tabel sebagai berikut:

Tabel 4.10 Ringkasan Hasil Uji Linieritas

No Variabel P-

value α Keputusan Kesimpulan

1

Manajemen Kepemimpinan

Kepala Sekolah Terhadap

Prestasi Belajar (X1 dan Y2)

0,249 0,05 Ho diterima Linier

2 Budaya Sekolah Terhadap

Prestasi Belajar (X2 dan Y2) 0,724 0,05 Ho diterima Linier

3

Manajemen Kepemimpinan

Kepala Sekolah Terhadap

Kinerja Guru (X1 dan Y1)

0,728 0,05 Ho diterima Linier

4 Budaya Sekolah Terhadap

Kinerja Guru (X2 dan Y1) 0,073 0,05 Ho diterima Linier

5 Kinerja Guru Terhadap

Prestasi Belajar (Y1 dan Y2) 0,893 0,05 Ho diterima Linier

6

Manajemen Kepemimpinan

Kepala Sekolah Terhadap

Prestasi Belajar Melewati

Kinerja Guru (X1 dan Y2

melewati Y1)

0,249 0,05 Ho diterima Linier

7

Budaya Sekolah Terhadap

Prestasi Belajar Melewati

Kinerja Guru (X2 dan Y2

melewati Y1)

0,724 0,05 Ho diterima Linier

Sumber: Data primer yang telah diolah (lihat pada lampiran 8)

Page 138: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

128

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui masing-

masing sampel memiliki P-value > α sehingga Ho diterima.

Ini berarti hubungan antara variabel bebas (X) dan variabel

terikat (Y) termasuk memiliki hubungan yang linier.

3. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui

keeratan hubungan antar variabel bebas dengan menggunakan

bantuan program IBM SPSS Statistic Version 16.

Pengambilan keputusan melihat kriteria nilai koefisien

korelasi. Nilai VIF semua variabel kurang dari 10,0. Dalam

penelitian ini keeratan hubungan antar variabel bebas sebesar

0,511 atau sekitar 51,1% atau tidak melebihi 95%. Dengan

demikian tidak terjadi multikolinieritas karena tidak melebihi

95%, yang berarti tidak ada hubungan sempurna antar

variabel bebas sehingga analisis jalur dapat dilanjutkan. Hal

ini karena koefisien regresi yang dihasilkan oleh analisis jalur

menjadi sangat kuat sehingga dapat memberikan analisis yang

mewakili sifat atau pengaruh dari variabel bebas terhadap

variabel terikat. Hasil uji multikolinieritas adalah sebagai

berikut:

Page 139: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

129

Tabel 4.11 Ringkasan Hasil Uji Multikolinieritas

No Variabel Bebas X₁ X₂ Y₁ VIF Keterangan

1

Manajemen

Kepemimpinan

Kepala Sekolah

1 0,258 0,418

2,133 Tidak terjadi

multikolinieritas

2 Budaya Sekolah 0,258 1 0,511 2,412 Tidak terjadi

multikolinieritas

3 Kinerja Guru 0,418 0,511 1 1,908 Tidak terjadi

multikolinieritas

Sumber: Data primer yang telah diolah (lihat pada lampiran 9)

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari

residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika

varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap

disebut terjadi homoskedastisitas dan jika variannya tidak

sama/berbeda disebut terjadi heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak

terjadi heteroskedastisitas. Untuk mempermudah peneliti

menggunakan bantuan program IBM SPSS Statistic Version

16. Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar

secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah dan

angka 0 terletak pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. Dan untuk

mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas dalam

model regresi maka perhatikan grafik di bawah ini.

Page 140: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

130

Gambar 4.5 Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas

D. Uji Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan sementara atas rumusan

masalah. Oleh sebab itu hipotesis harus diuji kebenaran

empiriknya. Pengujian hipotesis 1 sampai dengan 7 dalam

penelitian ini menggunakan analisis jalur. Adapun hasil dari

uji hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 141: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

131

1. Pengujian Hipotesis 1

Pengajuan hipotesis 1 yaitu menguji apakah ada

pengaruh positif dan signifikan antara variabel manajemen

kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja di SMPN 1

Poncol dan untuk mengetahui nilai jalur antara variabel

manajemen kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja

guru di SMPN 1 Poncol. Untuk menguji hipotesis tersebut

digunakan uji analisis jalur. Analisis jalur digunakan untuk

mencari pengaruh secara langsung ataupun tidak langsung

antara variabel bebas dan variabel terikat. Data diolah dengan

menggunakan bantuan program IBM SPSS Statistic Version

16. Berikut adalah tabel hasil analisis jalur pengaruh secara

langsung (model 1) antara X₁ dan Y₁.

Tabel 4.12 Hasil Analisis Jalur antara X₁ dan Y₂

Sumber: Data primer yang telah diolah (lihat pada lampiran 11)

Berdasarkan hasil output SPSS tabel coefficient di atas

diketahui bahwa nilai signifikansi variabel X₁ = 0,003 lebih

kecil dari 0,05 dan Thitung > Ttabel (3,020 > 1,645). Hasil ini

Page 142: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

132

memberikan kesimpulan bahwa regresi model 1, yakni

variabel manajemen kepemimpinan kepala sekolah (X₁)

berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru (Y₁). Dan

berdasarkan tabel tersebut diperoleh nilai koefisien

standardized beta 0,273 yang merupakan nilai path atau jalur

p1.

Tabel 4.13 Tabel Model Summary

Sumber: Data primer yang telah diolah (lihat pada lampiran 11)

Berdasarkan hasil output SPSS tabel model summary

di atas diperoleh nilai Rsquare sebesar 0,476, hal ini

menunjukkan bahwa kontribusi atau sumbangan pengaruh

manajemen kepemimpinan kepala sekolah (X₁) terhadap

kinerja guru (Y₁) sebesar 47,6,5% sementara sisanya 52,5%

merupakan kontribusi dari variabel-variabel lain yang tidak

dimasukkan dalam penelitian ini. Sementara untuk nilai e1 =

√ (1-0,476) = 0,524.

Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat diketahui

bahwa model regresi 1 bernilai positif artinya terdapat

pengaruh langsung manajemen kepemimpinan kepala sekolah

Page 143: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

133

secara positif dan signifikan terhadap kinerja guru di SMPN 1

Poncol. Dan diperoleh nilai jalurnya sebesar 0,273. Dengan

demikian diperoleh diagram jalur model 1 sebagai berikut:

Gambar 4.6 Diagram Jalur model 1

2. Pengujian Hipotesis 2

Pengajuan hipotesis 2 yaitu menguji apakah ada

pengaruh positif dan signifikan antara variabel budaya

sekolah terhadap kinerja guru di SMPN 1 Poncol dan untuk

mengetahui nilai jalur antara variabel budaya sekolah

terhadap kinerja guru di SMPN 1 Poncol. Untuk menguji

hipotesis tersebut digunakan uji analisis jalur. Analisis jalur

digunakan untuk mencari pengaruh secara langsung ataupun

tidak langsung antara variabel bebas dan variabel terikat. Data

diolah dengan menggunakan bantuan program IBM SPSS

Statistic Version 16. Berikut adalah tabel hasil analisis jalur

pengaruh secara langsung (model 1) antara X₂ dan Y₁.

X₁ Y₁ 0,273

0,524

Page 144: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

134

Tabel 4.14 Hasil Analisis Jalur antara X₂ dan Y₁

Sumber: Data primer yang telah diolah (lihat pada lampiran 11)

Berdasarkan hasil output SPSS tabel coefficient di atas

diketahui bahwa nilai signifikansi variabel X₂ = 0,000 lebih

kecil dari 0,05. dan Thitung > Ttabel (5,204 > 1,645). Hasil ini

memberikan kesimpulan bahwa regresi model 1, yakni

variabel budaya sekolah (X₂) berpengaruh signifikan terhadap

kinerja guru (Y₁). Dan berdasarkan tabel tersebut diperoleh

nilai koefisien standardized beta 0,470 yang merupakan nilai

path atau jalur p2.

Tabel 4.15 Tabel Model Summary

Sumber: Data primer yang telah diolah (lihat pada lampiran 11)

Berdasarkan hasil output SPSS tabel model summary

di atas diperoleh nilai Rsquare sebesar 0,439, hal ini

Page 145: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

135

menunjukkan bahwa kontribusi atau sumbangan pengaruh X₂

terhadap Y₁ sebesar 43,9% sementara sisanya 55,1%

merupakan kontribusi dari variabel-variabel lain yang tidak

dimasukkan dalam penelitian ini. Sementara untuk nilai e1 =

√ (1-0,476) = 0,524.

Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat diketahui

bahwa model regresi 1 bernilai positif artinya terdapat

pengaruh langsung budaya sekolah secara positif dan

signifikan terhadap kinerja guru di SMPN 1 Poncol. Dan

diperoleh nilai jalurnya sebesar 0,470. Dengan demikian

diperoleh diagram jalur model 2 sebagai berikut:

Gambar 4.7 Diagram Jalur model 2

3. Pengujian Hipotesis 3

Pengajuan hipotesis 3 yaitu menguji apakah ada

pengaruh positif dan signifikan antara variabel kinerja guru

terhadap prestasi belajar siswa di SMPN 1 Poncol dan untuk

mengetahui nilai jalur antara variabel kinerja guru terhadap

prestasi belajar siswa di SMPN 1 Poncol. Untuk menguji

X₂ Y₁ 0,470

0,524

Page 146: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

136

hipotesis tersebut digunakan uji analisis jalur. Analisis jalur

digunakan untuk mencari pengaruh secara langsung ataupun

tidak langsung antara variabel bebas dan variabel terikat. Data

diolah dengan menggunakan bantuan program IBM SPSS

Statistic Version 16. Berikut adalah tabel hasil analisis jalur

pengaruh secara langsung (model 1) antara Y₁ dan Y₂.

Tabel 4.16 Hasil Analisis Jalur antara Y₁ dan Y₂

Sumber: Data primer yang telah diolah (lihat pada lampiran 11)

Berdasarkan hasil output SPSS tabel coefficient di atas

diketahui bahwa nilai signifikansi variabel Y₁ = 0,005 lebih

kecil dari 0,05 dan Thitung > Ttabel (2,968 > 1,645). Hasil ini

memberikan kesimpulan bahwa regresi model 1, yakni

variabel kinerja guru (Y₁) berpengaruh signifikan terhadap

prestasi belajar siswa (Y₂). Dan berdasarkan tabel tersebut

diperoleh nilai koefisien standardized beta 0,685 yang

merupakan nilai path atau jalur p3.

Page 147: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

137

Tabel 4.17 Tabel Model Summary

Sumber: Data primer yang telah diolah (lihat pada lampiran 11)

Berdasarkan hasil output SPSS tabel model summary

di atas diperoleh nilai Rsquare sebesar 0,117, hal ini

menunjukkan bahwa kontribusi atau sumbangan pengaruh

kinerja guru (Y₁) terhadap prestasi belajar siswa (Y₂) sebesar

11,7% sementara sisanya 87,3% merupakan kontribusi dari

variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam

penelitian ini.

Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat diketahui

bahwa model regresi 1 bernilai positif artinya terdapat

pengaruh langsung kinerja guru secara positif dan signifikan

terhadap prestasi belajar siswa di SMPN 1 Poncol. Dan

diperoleh nilai jalurnya sebesar 0,685. Dengan demikian

diperoleh diagram jalur model 3 sebagai berikut:

Gambar 4.8 Diagram Jalur model 3

Y₁ Y₂ 0,685

Page 148: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

138

4. Pengujian Hipotesis 4

Pengajuan hipotesis 4 yaitu menguji apakah ada

pengaruh positif dan signifikan antara variabel manajemen

kepemimpinan kepala sekolah terhadap prestasi belajar siswa

di SMPN 1 Poncol dan untuk mengetahui nilai jalur antara

variabel manajemen kepemimpinan kepala sekolah terhadap

prestasi belajar siswa di SMPN 1 Poncol. Untuk menguji

hipotesis tersebut digunakan uji analisis jalur. Analisis jalur

digunakan untuk mencari pengaruh secara langsung ataupun

tidak langsung antara variabel bebas dan variabel terikat. Data

diolah dengan menggunakan bantuan program IBM SPSS

Statistic Version 16. Berikut adalah tabel hasil analisis jalur

pengaruh secara langsung (model 1) antara X₁ dan Y₂.

Tabel 4.18 Hasil Analisis Jalur antara X₁ dan Y₂

Sumber: Data primer yang telah diolah (lihat pada lampiran 11)

Berdasarkan hasil output SPSS tabel coefficient di atas

diketahui bahwa nilai signifikansi variabel X₁ = 0,002 lebih

kecil dari 0,05 dan Thitung > Ttabel (2,409 > 1,645). Hasil ini

Page 149: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

139

memberikan kesimpulan bahwa regresi model 1, yakni

variabel manajemen kepemimpinan kepala sekolah (X₁)

berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa (Y₂).

Dan berdasarkan tabel tersebut diperoleh nilai koefisien

standardized beta 0,251 yang merupakan nilai path atau jalur

p4.

Tabel 4.19 Tabel Model Summary

Sumber: Data primer yang telah diolah (lihat pada lampiran 11)

Berdasarkan hasil output SPSS tabel model summary

di atas diperoleh nilai Rsquare sebesar 0,138, hal ini

menunjukkan bahwa kontribusi atau sumbangan pengaruh

manajemen kepemimpinan kepala sekolah (X₁) terhadap

prestasi belajar siswa (Y₂) sebesar 13,8% sementara sisanya

85,2% merupakan kontribusi dari variabel-variabel lain yang

tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Sementara untuk nilai

e2 = √ (1-0,138) = 0,862.

Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat diketahui

bahwa model regresi 1 bernilai positif artinya terdapat

pengaruh langsung manajemen kepemimpinan kepala sekolah

Page 150: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

140

secara positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa di

SMPN 1 Poncol. Dan diperoleh nilai jalurnya sebesar 0,251.

Dengan demikian diperoleh diagram jalur model 4 sebagai

berikut:

Gambar 4.9 Diagram Jalur model 4

5. Pengujian Hipotesis 5

Pengajuan hipotesis 5 yaitu menguji apakah ada

pengaruh positif dan signifikan antara variabel budaya

sekolah terhadap prestasi belajar siswa di SMPN 1 Poncol

dan untuk mengetahui nilai jalur antara variabel budaya

sekolah terhadap prestasi belajar siswa di SMPN 1 Poncol.

Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan uji analisis jalur.

Analisis jalur digunakan untuk mencari pengaruh secara

langsung ataupun tidak langsung antara variabel bebas dan

variabel terikat. Data diolah dengan menggunakan bantuan

program IBM SPSS Statistic Version 16. Berikut adalah tabel

hasil analisis jalur pengaruh secara langsung (model 1) antara

X₂ dan Y₂.

X₁ Y₂ 0,251

0,863

Page 151: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

141

Tabel 4.20 Hasil Analisis Jalur antara X₂ dan Y₂

Sumber: Data primer yang telah diolah (lihat pada lampiran 11)

Berdasarkan hasil output SPSS tabel coefficient di atas

diketahui bahwa nilai signifikansi variabel X₁ = 0,001 lebih

kecil dari 0,05 dan Thitung > Ttabel (4,360 > 1,645). Hasil ini

memberikan kesimpulan bahwa regresi model 1, yakni

variabel budaya sekolah (X₂) berpengaruh signifikan terhadap

prestasi belajar siswa (Y₂). Dan berdasarkan tabel tersebut

diperoleh nilai koefisien standardized beta 0,445 yang

merupakan nilai path atau jalur p5.

Tabel 4.21 Tabel Model Summary

Sumber: Data primer yang telah diolah (lihat pada lampiran11)

Berdasarkan hasil output SPSS tabel model summary

di atas diperoleh nilai Rsquare sebesar 0,138, hal ini

Page 152: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

142

menunjukkan bahwa kontribusi atau sumbangan pengaruh

budaya sekolah (X₂) terhadap prestasi belajar siswa (Y₂)

sebesar 13,8% sementara sisanya 85,2% merupakan

kontribusi dari variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan

dalam penelitian ini. Sementara untuk nilai e2 = √ (1-0,138) =

0,862.

Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat diketahui

bahwa model regresi 1 bernilai positif artinya terdapat

pengaruh langsung budaya sekolah secara positif dan

signifikan terhadap prestasi belajar siswa di SMPN 1 Poncol.

Dan diperoleh nilai jalurnya sebesar 0,445. Dengan demikian

diperoleh diagram jalur model 5 sebagai berikut:

Gambar 4.10 Diagram Jalur model 4

6. Pengujian Hipotesis 6

Pengajuan hipotesis 6 yaitu menguji apakah ada

pengaruh positif dan signifikan antara variabel manajemen

kepemimpinan kepala sekolah melalui kinerja guru terhadap

prestasi belajar siswa di SMPN 1 Poncol dan untuk

X₂ Y₂ 0,445

0,862

Page 153: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

143

mengetahui nilai jalur antara variabel manajemen

kepemimpinan kepala sekolah melalui kinerja guru terhadap

prestasi belajar siswa di SMPN 1 Poncol. Untuk menguji

hipotesis tersebut digunakan uji analisis jalur. Analisis jalur

digunakan untuk mencari pengaruh secara langsung ataupun

tidak langsung antara variabel bebas dan variabel terikat. Data

diolah dengan menggunakan bantuan program IBM SPSS

Statistic Version 16. Berikut adalah tabel hasil analisis jalur

pengaruh secara langsung (model 2) antara X₁ melalui Y₁

terhadap Y₂.

Tabel 4.21 Hasil Analisis Jalur antara X₁ Melalui Y₁

Terhadap Y₂

Sumber: Data primer yang telah diolah (lihat pada lampiran 11)

Berdasarkan hasil output SPSS tabel coefficient di

atas diketahui pengaruh langsung yang diberikan X₁

(manajemen kepemimpinan kepala sekolah) terhadap Y₂

(prestasi belajar) sebesar 0,126. Sedangkan pengaruh tidak

langsung X₁ melalui Y₁ terhadap Y₂ adalah perkalian antara

Page 154: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

144

nilai beta X₁ terhadap Y₁ dengan nilai Y₁ terhadap Y₂ yaitu =

0,273 x 0,685 = 0,187. Maka pengaruh total yang diberikan

X₁ terhadap Y₂ adalah pengaruh langsung ditambah pengaruh

tidak langsung yaitu = 0,126 + 0,187 = 0,313.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas diketahui bahwa

nilai pengaruh langsung sebesar 0,126 dan pengaruh tidak

langsung sebesar 0,187 yang berarti bahwa nilai pengaruh

tidak langsung lebih besar dibandingkan nilai pengaruh

langsung. Hasil ini menunjukkan bahwa secara tidak

langsung variabel manajemen kepemimpinan kepala sekolah

(X₁) melalui kinerja guru (Y₁) mempunyai pengaruh

signifikan terhadap prestasi belajar siswa di SMPN 1 Poncol

(Y₂). Dengan demikian diperoleh dagram jalur model 6

sebagai berikut:

X₁ Y₂

Y₁

Gambar 4.11 Diagram Jalur Model 6

0,273

0,251

0,685

Page 155: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

145

7. Pengujian Hipotesis 7

Pengajuan hipotesis 7 yaitu menguji apakah ada

pengaruh positif dan signifikan antara variabel budaya

sekolah melalui kinerja guru terhadap prestasi belajar siswa di

SMPN 1 Poncol dan untuk mengetahui nilai jalur antara

variabel budaya sekolah melalui kinerja guru terhadap

prestasi belajar siswa di SMPN 1 Poncol. Untuk menguji

hipotesis tersebut digunakan uji analisis jalur. Analisis jalur

digunakan untuk mencari pengaruh secara langsung ataupun

tidak langsung antara variabel bebas dan variabel terikat. Data

diolah dengan menggunakan bantuan program IBM SPSS

Statistic Version 16. Berikut adalah tabel hasil analisis jalur

pengaruh secara langsung (model 2) antara X₂ melalui Y₁

terhadap Y₂.

Tabel 4.22 Hasil Analisis Jalur antara X₁ Melalui Y₁

Terhadap Y₂

Sumber: Data primer yang telah diolah (lihat pada lampiran 11)

Page 156: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

146

Berdasarkan hasil output SPSS tabel coefficient di

atas diketahui pengaruh langsung yang diberikan X₂ (budaya

sekolah) terhadap Y₂ (prestasi belajar) sebesar 0,175.

Sedangkan pengaruh tidak langsung X₂ melalui Y₁ terhadap

Y₂ adalah perkalian antara nilai beta X₂ terhadap Y₁ dengan

nilai Y₁ terhadap Y₂ yaitu = 0,470 x 0,685 = 0,321. Maka

pengaruh total yang diberikan X₂ terhadap Y₂ adalah

pengaruh langsung ditambah pengaruh tidak langsung yaitu =

0,175 + 0,321 = 0,313.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas diketahui bahwa

nilai pengaruh langsung sebesar 0,175 dan pengaruh tidak

langsung sebesar 0,321 yang berarti bahwa nilai pengaruh

tidak langsung lebih besar dibandingkan nilai pengaruh

langsung. Hasil ini menunjukkan bahwa secara tidak

langsung variabel budaya sekolah (X₂) melalui kinerja guru

(Y₁) mempunyai pengaruh signifikan terhadap prestasi

belajar siswa di SMPN 1 Poncol (Y₂). Dengan demikian

diperoleh diagram jalur model 7 sebagai berikut:

Page 157: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

147

Berdasarkan analisis jalur di atas diperoleh hasil

bahwa terdapat pengaruh baik secara langsung maupun tidak

langsung antar variabel dependen dan independen dan dari

analisis tersebur diperoleh diagram jalur sebagai berikut:

C.

X₂ Y₂

Y₁

Gambar 4.12 Diagram Jalur Model 7

0,470

0,445

0,685

X₁

X₂

Y₂ Y₁

0,251

0,445

0,470

0,273

0,685

0,524 0,862

Gambar 4.13 Diagram Jalur Penelitian

Page 158: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

148

BAB V

PEMBAHASAN

A. Pengaruh Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah

Terhadap Kinerja Guru

Berdasarkan hasil uji hipotesis 1 diketahui bahwa

manajemen kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja guru yang ditunjukkan

dengan hasil nilai signifikansi variabel X₁ = 0,003 lebih kecil

dari 0,05. Hasil ini memberikan kesimpulan bahwa regresi

model 1, yakni variabel manajemen kepemimpinan kepala

sekolah (X₁) berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru

(Y₁). Dan berdasarkan tabel tersebut diperoleh nilai koefisien

standardized beta 0,273 yang merupakan nilai path atau jalur

p1. Adapun diperoleh nilai koefisien determinasi (Rsquare)

sebesar 0,476, hal ini menunjukkan bahwa kontribusi atau

sumbangan pengaruh manajemen kepemimpinan kepala

sekolah (X₁) terhadap kinerja guru (Y₁) sebesar 47,6,5%

sementara sisanya 52,5% merupakan kontribusi dari variabel-

variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen

kepemimpinan kepala sekolah mempunyai pengaruh positif

Page 159: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

149

terhadap kinerja guru. Keberhasilan pendidikan di sekolah

sangat ditentukan oleh keberhasilan kepala sekolah dalam

mengelola (memanajemen) tenaga kependidikan yang

tersedia di sekolah. Kepala sekolah merupakan salah satu

komponen pendidikan yang berpengaruh dalam

meningkatkan kinerja guru.127 Sebagaimana menurut Supardi

bahwa salah satu faktor yang dapat berpengaruh terhadap

kinerja guru adalah perilaku manajemen. Perilaku manajemen

di sini berhubungan dengan bagaimana seorang manajer

mengelola lembaga yang dipimpinnya.128 Dalam hal ini

seorang manajer mempunyai peran yang menentukan dalam

pengelolaan sekolah, berhasil tidaknya tujuan sekolah dapat

mempengaruhi bagaimana kepala sekolah menjalankan

fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut

adalah perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan

pengawasan.129

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan Yulia Rachmawati,130 yang menunjukkan bahwa

127 Yulia Rachmawati, “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap

Kinerja Guru,” Jurnal Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang 01

(Juni 2013): 20. 128 Supardi, Kinerja Guru, 50. 129 Munir, Menjadi Kepala Sekolah Efektif, 16. 130 Rachmawati, “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap

Kinerja Guru,” 19.

Page 160: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

150

kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja guru SMA SANDIKTA Bekasi

Jawa Barat. Hasil penelitian tersebut diperoleh hasil nilai sig

= 0,03 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak. Dan

diperoleh r square 0,151 jadi sumbangan pengaruh

kepemimpinan kepala sekolah 15,1% terhadap kinerja guru.

B. Pengaruh Budaya Sekolah Terhadap Kinerja Guru

Berdasarkan hasil uji hipotesis 2 diketahui bahwa

budaya sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja guru yang ditunjukkan dengan hasil nilai signifikansi

variabel X₂ = 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hasil ini

memberikan kesimpulan bahwa regresi model 1, yakni

variabel budaya sekolah (X₂) berpengaruh signifikan terhadap

kinerja guru (Y₁). Dan berdasarkan tabel tersebut diperoleh

nilai koefisien standardized beta 0,470 yang merupakan nilai

path atau jalur p2. Adapun diperoleh nilai koefisien

determinasi (Rsquare) sebesar 0,439, hal ini menunjukkan

bahwa kontribusi atau sumbangan pengaruh X₂ terhadap Y₁

sebesar 43,9% sementara sisanya 55,1% merupakan

kontribusi dari variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan

dalam penelitian ini.

Page 161: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

151

Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya sekolah

mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja guru. Budaya

sekolah yang tinggi akan memberikan dorongan kuat bagi

guru untuk bekerja dengan baik yang akan menghasilkan

kinerja maksimal sebaliknya budaya sekolah yang rendah

menyebabkan guru kurang semangat dalam bekerja yang akan

menyebabkan hasil kerja menjadi kurang maksimal.

Apabila budaya sudah terbentuk praktik-praktik di

dalam organisasi bertindak untuk mempertahankannya

dengan memberikan kepada karyawan seperangkat

pengalaman yang serupa seperti adanya sumber daya manusia

yang memperkuat budaya organisasi tersebut. Budaya

organisasi merupakan suatu kekuatan sosial yang tidak

tampak, yang dapat menggerakkan orang-orang dalam suatu

organisasi untuk melakukan aktivitas kerja. Dengan adanya

budaya organisasi yang baik, guru akan bertanggung jawab

pada pekerjaannya dan dapat terselesaikan secara efektif dan

efisien. Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja dan

terwujudnya tujuan organisasi. Barry Phegan menguatkan

bahwa budaya organisasi adalah bagaimana orang merasa

untuk bisa melakukan pekerjaan dengan baik dan apa yang

Page 162: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

152

membuat peralatan pendukung dengan orang bekerja bisa

menyatu.131

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Edy Cahyana yang menyatakan bahwa budaya

organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

guru SMK Muhammadiyah 5 Purwantoro Kabupaten

Wonogiri. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh nilai t

hitung > t tabel (6,406 > 1,680) dapat disimpulkan bahwa Ho

ditolak. Dengan sumbangan efektifnya sebesar 48,3%.

C. Pengaruh Kinerja Guru Terhadap Prestasi Belajar

Berdasarkan hasil uji hipotesis 5 diketahui bahwa

kinerja guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap

prestasi belajar yang ditunjukkan dengan hasil nilai

signifikansi variabel Y₁ = 0,005 lebih kecil dari 0,05. Hasil

ini memberikan kesimpulan bahwa regresi model 1, yakni

variabel kinerja guru (Y₁) berpengaruh signifikan terhadap

prestasi belajar siswa (Y₂). Dan berdasarkan tabel tersebut

diperoleh nilai koefisien standardized beta 0,685 yang

merupakan nilai path atau jalur p5. Adapun diperoleh nilai

Rsquare sebesar 0,117, hal ini menunjukkan bahwa kontribusi

131 Barry Phegan, Developing Your Company Culture (Berkeley: Contex

Pers, Meidian Group, 2000), 1.

Page 163: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

153

atau sumbangan pengaruh kinerja guru (Y₁) terhadap prestasi

belajar siswa (Y₂) sebesar 11,7% sementara sisanya 87,3%

merupakan kontribusi dari variabel-variabel lain yang tidak

dimasukkan dalam penelitian ini.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja guru

mempunyai pengaruh positif terhadap prestasi belajar.

Keberhasilan suatu pendidikan dapat digambarkan dari

prestasi belajar yang ditunjukkan dengan kemampuan siswa

mencapai skor dalam tes dan kemampuan lulusan

mendapatkan dan melaksanakan pekerjaan. Dalam konteks ini

tidak dapat terlepas dari sosok guru yang menjadi ujung

tombak dalam pelaksanaan pembelajaran. Dalam

melaksanakan tugasnya seorang guru dituntut untuk

berkinerja baik dan aktif dalam upaya pencapaian tujuan

pendidikan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Ari selaku

bagian kesiswaan SMPN 1 Poncol memaparkan bahwa

kinerja guru yang baik dapat dilihat dari bagaimana guru

merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi setiap

kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Guru di SMPN 1

Poncol sudah menerapkan beberapa hal yang bertujuan untuk

mencapai tujuan pendidikan, antara lain merencanakan

pembelajaran sebelum menerapkan di kelas, memanfaatkan

Page 164: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

154

teknologi dan media, metode dalam pembelajaran,

menerapkan hal-hal baru yang dapat memotivasi siswa untuk

belajar dan mampu berkomunikasi baik selama pembelajaran

berlangsung. Hal ini sejalan dengan pendapat menurut

Hamzah B uno bahwa seorang guru yang berkinerja baik

dapat dinyatakan dengan beberapa hal, yaitu memiliki

kualitas kerja yang meliputi perencanaan program

pembelajaran dengan tepat, berinisitif yang meliputi

penggunaan media dan metode dalam pembelajaran, dan

dapat berkomunikasi baik dalam pembelajaran.132

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Faridatul Wasimah,133 yang menunjukkan

bahwa kinerja guru berpengaruh positif terhadap prestasi

belajar matematika siswa di SMP Islam Sunan Gunung Jati

Ngunut Tulungagung. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh

nilai r hitung > r tabel (0,28 > 0,138) sehingga dapat

disimpulkan Ho ditolak.

132 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, Analisis di Bidang

Pendidikan, 93. 133 Faridarul Wasimah, “Pengaruh Kinerja Guru Terhadap Prestasi Belajar

Matematika di SMP Sunan Gunung Jati Ngunut Tulungagung” (IAIN

Tulungagung, 2011), 98.

Page 165: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

155

D. Pengaruh Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah

Terhadap Prestasi Belajar

Berdasarkan hasil uji hipotesis 3 diketahui bahwa

manajemen kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh

positif dan signifikan terhadap prestasi belajar yang

ditunjukkan dengan hasil nilai signifikansi variabel X₁ =

0,002 lebih kecil dari 0,05. Hasil ini memberikan kesimpulan

bahwa regresi model 1, yakni variabel manajemen

kepemimpinan kepala sekolah (X₁) berpengaruh signifikan

terhadap prestasi belajar siswa (Y₂). Dan berdasarkan tabel

tersebut diperoleh nilai koefisien standardized beta 0,251

yang merupakan nilai path atau jalur p3. Adapun diperoleh

nilai koefisien determinasi (Rsquare) sebesar 0,138, hal ini

menunjukkan bahwa kontribusi atau sumbangan pengaruh

manajemen kepemimpinan kepala sekolah (X₁) terhadap

prestasi belajar siswa (Y₂) sebesar 13,8% sementara sisanya

85,2% merupakan kontribusi dari variabel-variabel lain yang

tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen

kepemimpinan kepala sekolah mempunyai pengaruh positif

terhadap prestasi belajar. Kepala sekolah yang memiliki

kemampuan mengelola sekolah dengan baik tentunya akan

menghasilkan lulusan yang berprestasi. Sebagaimana menurut

Page 166: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

156

Abdullah Munir bahwa kepala sekolah mempunyai peran

yang menentukan dalam pengelolaan sekolah, berhasil

tidaknya tujuan sekolah dapat mempengaruhi bagaimana

kepala sekolah menjalankan fungsi-fungsi manajemen.

Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.134 Dalam

hal ini kemampuan kepala sekolah dalam mengelola sekolah

dapat disebut juga dengan manajemen kepemimpinan kepala

sekolah.

Aspek lain yang kita ketahui bahwa untuk

mewujudkan tujuan pendidikan kepala sekolah mempunyai

peranan yang sangat penting dalam mengkoordinasikan,

menggerakkan, dan menselaraskan sumber daya pendidikan

yang tersedia. Sebab kepala sekolahlah yang menjadi garda

depan untuk menggerakkan kegiatan dan menetapkan target

sekolah. Profesionalitas kepala sekolah menjadi syarat mutlak

terwujudnya sekolah yang berdaya saing tinggi.135

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

ditulis oleh Nurdin dan Munzir, yang menunjukkan bahwa

kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh positif dan

signifikan terhadap prestasi belajar Matematika. Dari hasil

134 Abdullah Munir, Menjadi Kepala Sekolah Efektif, 16. 135 Jamal Ma’mur Asmuni, Tips Menjadi Kepala Sekolah Profesional, 19.

Page 167: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

157

penelitian tersebut diperoleh nilai t hitung > t tabel (4,082 >

1,872 dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak.136

E. Pengaruh Budaya Sekolah Terhadap Prestasi Belajar

Berdasarkan hasil uji hipotesis 4 diketahui bahwa

budaya sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap

prestasi belajar yang ditunjukkan dengan hasil nilai

signifikansi variabel X₁ = 0,001 lebih kecil dari 0,05. Hasil

ini memberikan kesimpulan bahwa regresi model 1, yakni

variabel budaya sekolah (X₂) berpengaruh signifikan terhadap

prestasi belajar siswa (Y₂). Dan berdasarkan tabel tersebut

diperoleh nilai koefisien standardized beta 0,445 yang

merupakan nilai path atau jalur p4. Adapun diperoleh nilai

Rsquare sebesar 0,138, hal ini menunjukkan bahwa kontribusi

atau sumbangan pengaruh budaya sekolah (X₂) terhadap

prestasi belajar siswa (Y₂) sebesar 13,8% sementara sisanya

85,2% merupakan kontribusi dari variabel-variabel lain yang

tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya sekolah

mempunyai pengaruh positif terhadap prestasi belajar.

136 Nurdin dan Munzir, “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan

Sarana Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika,” Jurnal Ilmiah

Kependidikan 4 (2017): 286.

Page 168: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

158

Sebagaimana kita ketahui bahwa pemahaman budaya dapat

memberi pemahaman akan realitas sehari-hari struktur dalam

(tersembunyi) dari dinamika yang akan terkait pada suatu

organisasi termasuk sekolah. Pemahaman tersebut akan dapat

mendorong pada upaya perbaikan sekolah melalui keterkaitan

yang bermakna antara reformasi pendidikan dengan budaya

sekolah yang ada, serta upaya mendorong budaya menerima

perubahan untuk perbaikan. Dengan demikian budaya sekolah

menduduki posisi penting dan akan berpengaruh pada

keberhasilan upaya untuk meningkatkan kualitas

pendidikan.137 Kualitas pendidikan umumnya dikaitkan

dengan tinggi rendahnya prestasi yang ditunjukkan dengan

kemampuan siswa mencapai skor dalam tes dan kemampuan

lulusan mendapatkan dan melaksanakan pekerjaan.138

Kultur sekolah yang dikembangkan pada setiap

sekolah bisa memiliki efek positif apabila seluruh komponen

sekolah dapat bertanggungjawab untuk menciptakan kultur

yang kondusif. Kultur sekolah yang kodusif dapat

dimanifestasikan dalam sikap dan perilaku guru, siswa, dan

kepala sekolah dalam perilaku sehari-hari. Apabila seluruh

komponen sekolah dapat diarahkan pada penciptaan kultur

137 Uhar Suharsaputro, Administrasi Pendidikan, 115-116. 138 Zamroni, Paradigma Pendidikan Masa Depan, 19.

Page 169: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

159

sekolah yang positif secara maksimal maka diharapkan

seluruh siswa dapat termotivasi untuk belajar dan akhirnya

akan mencapai prestasi belajar yang memuaskan.

Temuan-temuan mutakhir penelitian di bidang

pendidikan menekankan bahwa penentu kualitas pendidikan

tidak hanya dalam bentuk fisik, seperti keberadaan guru yang

berkualitas, kelengkapan peralatan laboraturium dan buku

perpustakaan, tetapi juga dalam bentuk non-fisik yakni

berupa kultur sekolah (budaya sekolah).139

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang

ditulis oleh Khairani,140 yang menunjukkan bahwa budaya

organisasi (sekolah) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap prestasi belajar siswa SMAN 1 Krueng Barona Jaya.

Dari hasil penelitian tersebut diperoleh nilai sig = 0,000 <

0,05 dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak. Dan diperoleh

sumbangan pengaruh budaya organisasi 47,61% terhadap

prestasi belajar siswa.

139 Syamsudin, “Peran Kultur Sekolah Dalam Meningkatkan Motivasi

Belajar dan Prestasi Belajar Siswa,” Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta, t.t., 3. 140 Khairani, “Pengaruh Budaya Organisasi dan Kinerja Guru Terhadap

Prestasi Belajar Siswa SMA Negeri 1 Krueng Barona Jaya” (2013), 64-65.

Page 170: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

160

F. Pengaruh Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah

Terhadap Prestasi Belajar Melewati Kinerja Guru

Berdasarkan hasil uji hipotesis 6 diketahui bahwa

manajemen kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh

positif dan signifikan terhadap prestasi belajar dengan

melewati kinerja guru yang ditunjukkan dengan hasil bahwa

pengaruh langsung yang diberikan X₁ (manajemen

kepemimpinan kepala sekolah) terhadap Y₂ (prestasi belajar)

sebesar 0,126. Sedangkan pengaruh tidak langsung X₁

melalui Y₁ terhadap Y₂ adalah perkalian antara nilai beta X₁

terhadap Y₁ dengan nilai Y₁ terhadap Y₂ yaitu = 0,273 x

0,685 = 0,187. Maka pengaruh total yang diberikan X₁

terhadap Y₂ adalah pengaruh langsung ditambah pengaruh

tidak langsung yaitu = 0,126 + 0,187 = 0,313.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas diketahui bahwa

nilai pengaruh langsung sebesar 0,126 dan pengaruh tidak

langsung sebesar 0,187 yang berarti bahwa nilai pengaruh

tidak langsung lebih besar dibandingkan nilai pengaruh

langsung. Hasil ini menunjukkan bahwa secara tidak

langsung variabel manajemen kepemimpinan kepala sekolah

(X₁) melalui kinerja guru (Y₁) mempunyai pengaruh

signifikan terhadap prestasi belajar siswa di SMPN 1 Poncol

(Y₂).

Page 171: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

161

Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen

kepemimpinan kepala sekolah mempunyai pengaruh positif

terhadap prestasi belajar dengan melewati kinerja guru.

Kualitas suatu pendidikan dapar dilihat dari tinggi rendahnya

prestasi belajar yang diperoleh siswa yang ditunjukkan

dengan skor atau nilai yang diperoleh dari pekerjaan yang

dilakukan. Dalam hal ini kepala sekolah sebagai seorang

pemimpin memiliki posisi yang penting dalam pencapaian

tujuan tersebut. Sebagaimana pendapat Abdullah Munir

bahwa seoran kepala sekolah memiliki peran yang

menentukan dalam pengelolaan sekolah, berhasil tidaknya

tujuan sekolah dapat mempengaruhi bagaimana kepala

sekolah menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi

manajemen tersebut adalah perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan, dan pengawasan.141

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian

yang dilakukan oleh John A. Ross dan Peter Gray yang

menunjukkan bahwa “the direct effect of principals on

student achievement is near zero” maksudnya bahwa efek

langsung dari kepala sekolah terhadap prestasi belajar siswa

141 Munir, Menjadi Kepala Sekolah Efektif, 16.

Page 172: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

162

adalah mendekati nol.142 Menurut Hallinger dalam review

penelitian empiris tentang kepemimpinan sekolah

disimpulkan bahwa “that leaders can have indirect or

mediated positive effects on student achievement by building

a collaborative organizational learning culture, and helping

to develop the leadership capacities of staff and community.

These stakeholders such as parents and teachers can then

assist with the creation of a positive school climate that

promotes teaching and learning, and consequently student’s

achievement” maksudnya para pemimpin dapat memiliki efek

positif tidak langsung atau dimediasi pada prestasi siswa

dengan membangun budaya pembelajaran organisasi

kolaboratif, dan membantu untuk mengembangkan kapasitas

kepemimpinan staf dan masyarakat. pemangku kepentingan

seperti orang tua dan guru kemudian dapat membantu dengan

penciptaan iklim sekolah yang positif yang mempromosikan

pengajaran dan pembelajaran, dan akibatnya prestasi siswa.143

Berdasarkan hasil analisis dan paparan di atas

diperoleh titik temu bahwa nilai pengaruh positif tidak

142 John A. Ross dan Peter Gray “Leadership And Student Achievement:

The Mediating Effects Of Teacher Beliefes”, Canadian Journal of

Education, 799. 143 Vaughan Cruickshank, “The Influence Of School Leadership on Student

Outcomes,” Open Journal og Social Sciences, 2017, 116.

Page 173: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

163

langsung manajemen kepemimpinan kepala sekolah terhadap

prestasi belajar siswa melalui kinerja guru lebih besar

dibandingkan dengan nilai pengaruh positif langsung

manajemen kepemimpinan kepala sekolah terhadap prestasi

belajar, karena menurut penelitian yang dikemukakan oleh

Hallinger dan Heck dalam John A. Ross dan Peter Gray

menunjukkan bahwa “the direct effect of principals on

student achievement is near zero” maksudnya bahwa efek

langsung dari kepala sekolah terhadap prestasi belajar siswa

adalah mendekati nol.144.

Hal ini menunjukkan bahwa kepala sekolah sebagai

garda terdepan dalam lembaga pendidikan bertanggung jawab

tehadap pencapaian kualitas pendidikan yang maksimal

digambarkan melalui prestasi belajar siswa. Meskipun

demikian kepala sekolah membutuhkan kerja guru yang

optimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Karena

gurulah menjadi ujung tombak dalam pelaksanaan belajar

mengajar di kelas untuk mencapai prestasi belajar yang

maksimal. Sebagaimana pendapat menurut Mulford yang

menyatakan bahwa telah setuju efek kepemimpinan

memberikan kontribusi terhadap prestasi belajar siswa yang

144 John A. Ross and Peter Gray “Leadership And Student Achievement:

The Mediating Effects Of Teacher Beliefes”, Canadian Journal of

Education, 799.

Page 174: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

164

dimoderasi oleh faktor organisasi seperti guru, praktek kelas

dan budaya sekolah. Faktor-faktor ini secara substansial dapat

mengurangi efek langsung kepala sekolah terhadap hasil

belajar siswa, karena faktor-faktor tersebut memediasi

pengaruh kepemimpinan kepala sekolah pada pembelajaran

siswa dengan mempengaruhi kerja dan motivasi guru yang

secara langsung mempengaruhi praktek kelas dan belajar

siswa.145

G. Pengaruh Budaya Sekolah Terhadap Prestasi Belajar

Melewati Kinerja Guru

Berdasarkan hasil uji hipotesis 7 diketahui bahwa

budaya sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap

prestasi belajar dengan melewati kinerja guru yang

ditunjukkan dengan hasil bahwa pengaruh langsung yang

diberikan X₂ (budaya sekolah) terhadap Y₂ (prestasi belajar)

sebesar 0,175. Sedangkan pengaruh tidak langsung X₂

melalui Y₁ terhadap Y₂ adalah perkalian antara nilai beta X₂

terhadap Y₁ dengan nilai Y₁ terhadap Y₂ yaitu = 0,470 x

0,685 = 0,321. Maka pengaruh total yang diberikan X₂

145 Vaughan Cruickshank, “The Influence Of School Leadership on Student

Outcomes,” Open Journal og Social Sciences, 117 - 118.

Page 175: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

165

terhadap Y₂ adalah pengaruh langsung ditambah pengaruh

tidak langsung yaitu = 0,175 + 0,321 = 0,313.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas diketahui bahwa

nilai pengaruh langsung sebesar 0,175 dan pengaruh tidak

langsung sebesar 0,321 yang berarti bahwa nilai pengaruh

tidak langsung lebih besar dibandingkan nilai pengaruh

langsung. Hasil ini menunjukkan bahwa secara tidak

langsung variabel budaya sekolah (X₂) melalui kinerja guru

(Y₁) mempunyai pengaruh signifikan terhadap prestasi

belajar siswa di SMPN 1 Poncol (Y₂).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya sekolah

mempunyai pengaruh positif terhadap prestasi belajar dengan

melewati kinerja guru. Dalam dunia pendidikan tidak dapat

terlepas dari seorang guru sebagai ujung tombak dalam

keberhasilan pendidikan, karena guru memainkan peranan

penting dalam melaksanakan semua kegiatan sekolah. Salah

satunya adalah penanaman budaya sekolah yang baik. Budaya

sekolah yang baik akan memberikan dorongan kuat bagi

siswa untuk belajar akhirnya akan mencapai prestasi belajar

yang memuaskan.

Sebagaimana kita ketahui bahwa pemahaman budaya

dapat memberi pemahaman akan realitas sehari-hari struktur

dalam (tersembunyi) dari dinamika yang akan terkait pada

Page 176: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

166

suatu organisasi termasuk sekolah. Pemahaman tersebut akan

dapat mendorong pada upaya perbaikan sekolah melalui

keterkaitan yang bermakna antara reformasi pendidikan

dengan budaya sekolah yang ada, serta upaya mendorong

budaya menerima perubahan untuk perbaikan. Dengan

demikian budaya sekolah menduduki posisi penting dan akan

berpengaruh pada keberhasilan upaya untuk meningkatkan

kualitas pendidikan.146 Kualitas pendidikan umumnya

dikaitkan dengan tinggi rendahnya prestasi yang ditunjukkan

dengan kemampuan siswa mencapai skor dalam tes dan

kemampuan lulusan mendapatkan dan melaksanakan

pekerjaan.147

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Xiouju Duan dkk yang menyatakan bahwa

“Teachers play an essential role in all school activities. In

fact, school’s culture cannot affect school outcomes directly.

The influence need go through teachers’ practice. Teachers

play a substantial part in generating, transforming and

diffusing school culture”. Maksudnya adalah Guru

memainkan peran penting dalam semua kegiatan sekolah.

Bahkan, budaya sekolah tidak dapat mempengaruhi hasil

146 Suharsaputro, Administrasi Pendidikan, 115-116. 147 Zamroni, Paradigma Pendidikan Masa Depan, 19.

Page 177: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

167

sekolah secara langsung. pengaruh perlu pergi melalui

praktek guru. Guru memainkan bagian penting dalam

menghasilkan, mengubah dan menyebarkan budaya

sekolah.148

Berdasarkan hasil analisis dan paparan di atas

diperoleh titik temu bahwa nilai pengaruh positif tidak

langsung budaya sekolah terhadap prestasi belajar siswa

melalui kinerja guru lebih besar dibandingkan dengan nilai

pengaruh positif langsung budaya sekolah terhadap prestasi

belajar, karena budaya sekolah tidak dapat mempengaruhi

hasil sekolah secara langsung. Hal ini menunjukkan bahwa

budaya sekolah berpengaruh positif tidak langsung atau

dimediasi oleh kinerja guru terhadap prestasi belajar siswa.

Guru sebagai garda depan dalam keberhasilan pendidikan

yang digambarkan melalui prestasi belajar siswa memainkan

peran penting dalam semua kegiatan sekolah, salah satunya

menjadi perantara (mediasi) budaya sekolah terhadap prestasi

belajar siswa, karena guru sebagai peran sentral dalam

menghasilkan, mengubah, dan menyebarkan budaya

sekolah.149 Sebagaimana menurut Lee dan Smith dalam

148 Xiouju Duan dkk, “School Culture and School Effectiveness: The

Mediating Effect of Teacher Job Satisfaction,” International Journal of

Learning, Teaching and Educational Research 17 (May 2018): 22. 149 Ibid.,

Page 178: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

168

Xiouju Duan yang menyatakan bahwa sekolah-sekolah

dengan budaya yang kuat dengan dimediasi kinerja guru yang

optimal akan menghasilkan efektivitas sekolah yang

digambarkan melalui hasil belajar siswa, dan sebaliknya.150

150 Ibid.,

Page 179: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

169

Page 180: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

170

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan hasil analisis data melalui

pembuktian hipotesis dalam tesis yang berjudul pengaruh

manajemen kepemimpinan kepala sekolag dan budaya sekolah

terhadap kinerja guru dalam mewujudkan prestasi belajar siswa

di SMPN 1 Poncol Tahun Ajaran 2019/2020 maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan manajemen

kepemimpinan kepala sekolah terhadap Kinerja Guru di

SMPN 1 Poncol yang ditunjukkan dengan hasil nilai

signifikansi variabel X₁ = 0,003 lebih kecil dari 0,05. Dan

berdasarkan tabel tersebut diperoleh nilai koefisien

standardized beta 0,273 yang merupakan nilai path atau

jalur p1. Adapun diperoleh nilai koefisien determinasi

(Rsquare) sebesar 0,476, hal ini menunjukkan bahwa

kontribusi atau sumbangan pengaruh manajemen

kepemimpinan kepala sekolah (X₁) terhadap kinerja guru

(Y₁) sebesar 47,6,5% sementara sisanya 52,5% merupakan

Page 181: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

171

kontribusi dari variabel-variabel lain yang tidak

dimasukkan dalam penelitian ini.

2. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan budaya

sekolah terhadap kinerja gutu di SMPN 1 Poncol yang

ditunjukkan dengan hasil nilai signifikansi variabel X₂ =

0,000 lebih kecil dari 0,05. Dan berdasarkan tabel tersebut

diperoleh nilai koefisien standardized beta 0,470 yang

merupakan nilai path atau jalur p2. Adapun diperoleh nilai

koefisien determinasi (Rsquare) sebesar 0,439, hal ini

menunjukkan bahwa kontribusi atau sumbangan pengaruh

X₂ terhadap Y₁ sebesar 43,9% sementara sisanya 55,1%

merupakan kontribusi dari variabel-variabel lain yang

tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan kinerja guru

terhadap prestasi belajar siswa di SMPN 1 Poncol yang

ditunjukkan dengan hasil nilai signifikansi variabel Y₁ =

0,005 lebih kecil dari 0,05. Dan berdasarkan tabel tersebut

diperoleh nilai koefisien standardized beta 0,685 yang

merupakan nilai path atau jalur p3. Adapun diperoleh nilai

Rsquare sebesar 0,117, hal ini menunjukkan bahwa

kontribusi atau sumbangan pengaruh kinerja guru (Y₁)

terhadap prestasi belajar siswa (Y₂) sebesar 11,7%

sementara sisanya 87,3% merupakan kontribusi dari

Page 182: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

172

variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam

penelitian ini.

4. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan manajemen

kepemimpinan kepala sekolah terhadap prestasi belajar

siswa di SMPN 1 Poncol yang ditunjukkan dengan hasil

nilai signifikansi variabel X₁ = 0,002 lebih kecil dari 0,05.

Dan berdasarkan tabel tersebut diperoleh nilai koefisien

standardized beta 0,251 yang merupakan nilai path atau

jalur p4. Adapun diperoleh nilai koefisien determinasi

(Rsquare) sebesar 0,138, hal ini menunjukkan bahwa

kontribusi atau sumbangan pengaruh manajemen

kepemimpinan kepala sekolah (X₁) terhadap prestasi

belajar siswa (Y₂) sebesar 13,8% sementara sisanya 85,2%

merupakan kontribusi dari variabel-variabel lain yang

tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

5. Terdapat pengaruh positif dan signifikan budaya sekolah

terhadap prestasi belajar siswa di SMPN 1 Poncol yang

ditunjukkan dengan hasil nilai signifikansi variabel X₁ =

0,001 lebih kecil dari 0,05. Dan berdasarkan tabel tersebut

diperoleh nilai koefisien standardized beta 0,445 yang

merupakan nilai path atau jalur p4. Adapun diperoleh nilai

Rsquare sebesar 0,138, hal ini menunjukkan bahwa

kontribusi atau sumbangan pengaruh budaya sekolah (X₂)

Page 183: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

173

terhadap prestasi belajar siswa (Y₂) sebesar 13,8%

sementara sisanya 85,2% merupakan kontribusi dari

variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam

penelitian ini.

6. Terdapat pengaruh positif dan signifikan manajemen

kepemimpinan kepala sekolah terhadap prestasi belajar

dengan melewati kinerja guru yang ditunjukkan dengan

hasil bahwa pengaruh langsung yang diberikan X₁

(manajemen kepemimpinan kepala sekolah) terhadap Y₂

(prestasi belajar) sebesar 0,126. Sedangkan pengaruh tidak

langsung X₁ melalui Y₁ terhadap Y₂ adalah perkalian

antara nilai beta X₁ terhadap Y₁ dengan nilai Y₁ terhadap

Y₂ yaitu = 0,273 x 0,685 = 0,187. Maka pengaruh total

yang diberikan X₁ terhadap Y₂ adalah pengaruh langsung

ditambah pengaruh tidak langsung yaitu = 0,126 + 0,187 =

0,313. Berdasarkan hasil perhitungan di atas diketahui

bahwa nilai pengaruh langsung sebesar 0,126 dan

pengaruh tidak langsung sebesar 0,187 yang berarti bahwa

nilai pengaruh tidak langsung lebih besar dibandingkan

nilai pengaruh langsung. Hasil ini menunjukkan bahwa

secara tidak langsung variabel manajemen kepemimpinan

kepala sekolah (X₁) melalui kinerja guru (Y₁) mempunyai

Page 184: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

174

pengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa di

SMPN 1 Poncol (Y₂).

7. Terdapat berpengaruh positif dan signifikan budaya

sekolah terhadap prestasi belajar dengan melewati kinerja

guru yang ditunjukkan dengan hasil bahwa pengaruh

langsung yang diberikan X₂ (budaya sekolah) terhadap Y₂

(prestasi belajar) sebesar 0,175. Sedangkan pengaruh tidak

langsung X₂ melalui Y₁ terhadap Y₂ adalah perkalian

antara nilai beta X₂ terhadap Y₁ dengan nilai Y₁ terhadap

Y₂ yaitu = 0,470 x 0,685 = 0,321. Maka pengaruh total

yang diberikan X₂ terhadap Y₂ adalah pengaruh langsung

ditambah pengaruh tidak langsung yaitu = 0,175 + 0,321 =

0,313. Berdasarkan hasil perhitungan di atas diketahui

bahwa nilai pengaruh langsung sebesar 0,175 dan

pengaruh tidak langsung sebesar 0,321 yang berarti bahwa

nilai pengaruh tidak langsung lebih besar dibandingkan

nilai pengaruh langsung. Hasil ini menunjukkan bahwa

secara tidak langsung variabel budaya sekolah (X₂)

melalui kinerja guru (Y₁) mempunyai pengaruh signifikan

terhadap prestasi belajar siswa di SMPN 1 Poncol (Y₂).

Page 185: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

175

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis, maka penulis memberikan

beberapa saran sebagai berikut:

1. Manajemen kepemimpinan kepala sekolah kurang efektif

disebabkan karena kepala sekolah kurang menguasai hal-

hal yang terkait dalam manajemen kepemimpinan yang

berupa kurang memperhatikan aspek-aspek apa saja yang

harus sigap ditangani dalam upaya pencapaian tujuan.

Oleh sebab itu kepala sekolah sebaiknya mengkaji dan

memperhatikan kembali seluruh aspek yang ada serta

meningkatkan dalam pengelolaan lembaga pendidikan,

membina serta memberi teladan dalam penerapan budaya

sekolah dan senantiasa memberikan bimbingan dalam

rangka peningkatan motivasi terhadap pendidik,tenaga

kependidikan dan pesera didik sehingga terwujudnya

tujuan lembaga secara efektif.

2. Budaya sekolah yang kurang baik disebabkan kurangnya

kedisiplinan dan teladan di sekolah. Oleh sebab itu

hendaknya seluruh warga sekolah senantiasa

mendisiplinkan diri dan menjadi teladan baik bagi siswa

3. Kinerja guru kurang baik disebabkan guru kurang

menguasai materi pembelajaran, serta belum maksimal

dalam memanfaatkan teknologi, media dan metode

Page 186: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

176

pembelajaran. Oleh sebab itu sebaiknya guru mempelajari

materi pembelajaran dari berbagai sumber serta

memperbanyak kegiatan pengembangan untuk menambah

pengetahuan sehingga guru lebih kreatif dalam

melaksanakan pembelajaran.

4. Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya manajemen

kepemimpinan kepala sekolah, budaya sekolah dan kinerja

guru perlu diperbaiki misalnya dengan adanya pelatihan

kepala sekolah, pelatihan dan workshop guru, dan

memberikan sanksi bagi warga sekolah yang melanggar

tata tertib.

5. Bagi seluruh warga sekolah disarankan mampu

meningkatkan budaya sekolah dalam melaksanakan

tugasnya, sehingga dapat mencapai tujuan sekolah dan

bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.

Page 187: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

177

Page 188: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

178

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Maman. Dasar-Dasat Metode Statistik Untuk

Penelitian. Bandung: Pustaka Setia, 2011.

Ahmadi and Supriyono. Psikologi Belajar. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2008.

Ahmadi and Supriyono.Psikologi Belajar. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2008.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan

Praktek. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan

Praktik. Jakarta: RINEKA CIPTA, 2013.

Asmuni, Jamal Ma’mur. Tips Menjadi Kepala Sekolah

Profesional. Jogjakarta: Diva, 2012.

Barnawi dan Muhammad Arifin. Instrumen Pembinaan Dan

Penilaian Kinerja Guru Profesional. Jakarta: Ar-Ruzz

Media, 2012.

Cruickshank, Vaughan. “The Influence Of School Leadership

on Student Outcomes.” Open Journal Og Social

Sciences. 2017.

Cruickshank, Vaughan. “The Influence Of School Leadership

on Student Outcomes.” Open Journal Og Social

Sciences. 2017.

Daryanto dkk. Pengantar Ilmu Manajemen Dan Komunikasi

(Jakarta: Prestasi Pustaka, 2013.

Page 189: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

179

Daryanto dkk. Pengantar Ilmu Manajemen Dan Komunikasi.

Jakarta: Prestasi Pustaka, 2013.

Djabidi, Faizal. Manajemen Pengelolaan Kelas. Malang:

Madani, 2016.

Djafari, Novianty. Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah:

Pengetahuan Manajemen, Efektivitas, Kemandirian,

Keunggulan Bersaing Dan Kecerdasan Emosi.

Yogyakarta: CV Budi Utomo, 2016.

Duan, Xiouju and dkk. “School Culture and School

Effectiveness: The Mediating Effect of Teacher Job

Satisfaction.” International Journal of Learning,

Teaching and Educational Research. 17 May 2018.

Duan, Xiouju dkk. “School Culture and School Effectiveness:

The Mediating Effect of Teacher Job Satisfaction.”

International Journal of Learning, Teaching and

Educational Research. 17 May 2018.

Engkoswara dan Aan Komariah. Administrasi Pendidikan.

Bandung: Alfabeta, 2010.

Fathurrohman, Muhammad. Budaya Religius Dalam

Peningkatan Mutu Pendidikan. Yogyakarta:

Kalimedia, 2015.

Furkan, Nuril. Pendidikan Karakter Melalui Budaya Sekolah.

Yogyakarta: Magnum Pustaka, 2013.

Ghazali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan

Program SPSS IBM SPSS 21. Semarang: Universitas

Diponegoro, 2013.

Handoko, Hani. Manajemen, 2nd ed. Yogyakarta: BPFE,

2011.

Page 190: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

180

Hasil wawancara dengan Bapak Sukoyo selaku guru tetap di

SMPN 1 Poncol pada hari Sabtu. 24 Agustus 2019.

https://m.mediaindonesia.com/amp/amp_detail/20018-

mengkritisi-kualita-guru. diakses pada tanggal 14

November 2019, Pukul 13.00 WIB

Kamaruddin, Sellang dan Muh Darman. “Penerapan Prinsip-

Prinsip Manajemen Dalam Kepemimpinan Di Sekolah

Tinggi Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Muhammadiyah

Rapang Kabupaten Sidenreng Sulawesi Selatan.

Kasmir. Manajemen Sumber Daya Manusia: Teori Dan

Praktik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2016.

Khairani. “Pengaruh Budaya Organisasi dan Kinerja Guru

Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA Negeri 1

Krueng Barona Jaya” 2013.

Kompri. Manajemen Sekolah Dan Praktik. Bandung: Alfabeta,

2014.

Moeheriono. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi,

Revisi. Jakarta: Rajawali Pers, 2012.

Muhaimin. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam Di

Sekolah, Madrasah Dan Perguruan Tinggi. Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada, 2009.

Munawar, Ujang Abdul Muis. “Pengaruh Manajemen

Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kedisiplinan

Guru” 03. 2009. 23.

Munir, Abdullah. Menjadi Kepala Sekolah Efektif. Jogjakarta:

Ar-Ruzz Media, 2010.

Page 191: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

181

Munir, Abdullah. Menjadi Kepala Sekolah Efektif. Jogjakarta:

Ar-Ruzz Media, 2010.

Nawawi, H. Hadari. Organisasi Sekolah Dan Pengelolaan

Kelas Sebagai Lembaga Pendidikan. Jakarta: Gunung

Agung, 1985.

Nurdin dan Munzir. “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah

dan Sarana Belajar Terhadap Prestasi Belajar

Matematika.” Jurnal Ilmiah Kependidikan 4 2017

Phegan, Barry. Developing Your Company Culture. Berkeley:

Contex Pers, Meidian Group, 2000.

Priansa, Donni Juni. Kinerja Dan Profesionalisme Guru.

Bandung: Alfabeta, 2014.

Rachmawati, Yulia. “Pengaruh Kepemimpinan Kepala

Sekolah Terhadap Kinerja Guru.” Jurnal Pendidikan

Ekonomi IKIP Veteran Semarang 01 Juni 2013.

Ratnawati. “Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap

Kinerja Guru Dalam Mewujudkan Prestasi Belajar

Siswa”. 02. 2018.

Rautiola, James. “Effect of Leadership Styles and Student

Academic Achievement.” 2009.

Rautiola, James. “Effect of Leadership Styles and Student

Academic Achievement” 2009.

Riduwan. Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta, 2008.

Robbins, Stephen P. and Timothy A. Judge. Organizational

Behavior. United States of America: Pearson

Education, 2013.

Page 192: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

182

Ross, John A. and Peter Gray. “Leadership and Student

Achievement: The Mediating Effect of Teacher

Beliefs.” 2006.

Sagala, Syaiful. Administrasi Pendidikan Kontemporer.

Bandung: Alfabeta, 2006.

Sarwono, Jonathan. “Mengenal Path Analysis: Sejarah,

Pengertian, dan Aplikasi.” Jurnal Ilmiah Manajemen

Bisnis, Volume 11. 2. November 2011.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan

Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta,

2015.

Suharsaputro, Uhar. Administrasi Pendidikan. Bandung: PT

Rineka Cipta, 2013.

Suharsaputro, Uhar. Administrasi Pendidikan. Bandung: PT

Rineka Cipta, 2013.

Suharsaputro, Uhar. Kepemimpinan Inovasi Pendidikan:

Mengembangkan Spirit Entrepreneurship Menuju

Learning School.Bandung: Refika Aditama, 2016.

Suharsaputro, Uhar. Kepemimpinan Inovasi Pendidikan:

Mengembangkan Spirit Entrepreneurship Menuju

Learning School. Bandung: Refika Aditama, 2016.

Sunyoto, Danang. Praktik SPSS Untuk Kasus Dilengkapi

Contoh Penelitian Bidang Ekonomi. Yogyakarta: Nuha

Medika, 2011.

Supardi. Kinerja Guru. Jakarta: Rajawali Pers, 2016.

Supardi. Sekolah Efektif Konsep Dasar Dan Praktiknya.

Jakarta: Grafindo Persada, 2013.

Page 193: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

183

Supardi. Sekolah Efektif Konsep Dasar Dan Praktiknya.

Jakarta: Grafindo Persada, 2013.

Susanto, Ahmad. Manajemen Peningkatan Kinerja Guru.

Jakarta: Kencana, 2016.

Syamsudin. “Peran Kultur Sekolah Dalam Meningkatkan

Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar Siswa.”

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Terry, George R. Dasar-Dasar Manajemen. Bandung:

Alfabeta, 2015.

Toha, Miftah. Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada, 2003.

Triwiyanto, Teguh. Manajemen Kurikulum Dan Pembelajaran.

Jakarta: Bumi Aksara, 2015.

Uno, Hamzah B. Teori Motivasi Dan Pengukurannya, Analisis

Di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2016.

Utomo, Yuni Prihadi. Eksplorasi Data Dan Analisis Regresi

Dengan SPSS. Surakarta: Universitas Muhammadiyah

Press, 2007.

Wahab, Adib and Umiarso. Kepemimpinan Pendidikan Dan

Kecerdasan Spiritual. Jakarta: Ar-Ruzz Media, 2011.

Wahab,Rohmalia. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2016.

Wasimah, Faridarul “Pengaruh Kinerja Guru Terhadap Prestasi

Belajar Matematika di SMP Sunan Gunung Jati

Ngunut Tulungagung.” IAIN Tulungagung, 2011.

Page 194: PENGARUH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA ...etheses.iainponorogo.ac.id/10484/1/TESIS FATIM PERPUS FIX...menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah perencanaan,

184

Wulansari, Andhita Dessy. Aplikasi Statistika Parametrik

Dalam Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Felicha, 2016.

Yamin, Martinis dan Maisah. Standarisasi Kinerja Guru.

Jakarta: Gaung Persada, 2010.

Zamroni. Paradigma Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta:

Bigraf Publishing, 2000.

Zamroni. Pendidikan Demokrasi Pada Masyarakat

Multikultural. Yogyakarta: Gavin Kalam Utama, 2011.