Upload
vuongliem
View
221
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH LIKUIDITAS, STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN
PERUSAHAAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS, DAN
PROFITABILITAS TERHADAP KETEPATAN WAKTU CORPORATE
INTERNET REPORTING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2014
FEBRI KURNIAWAN
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, 2016
ABSTRAK
Febri Kurniawan, 2016: Pengaruh Likuiditas, Struktur Kepemilikan, Ukuran
Perusahaan, Ukuran Dewan Komisaris, dan
Profitabilitas Terhadap Ketepatan Waktu Corporate
Internet Reporting Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Likuiditas, Struktur
Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, Ukuran Dewan Komisaris, dan Profitabilitas
terhadap ketepatan waktu Corporate Internet Reporting. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun
2012-2014. Sampel ditentukan dengan metode purposive sampling, sehingga
diperoleh total sampel penelitian sebanyak 102 sampel. Jenis data yang digunakan
adalah data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id. Data dianalisis dengan
menggunakan model analisis regresi logistic .
Hasil penelitian menunjukan bahwa Likuiditas berpengaruh terhadap
ketepatan waktu Corporate Internet Reporting. Sedangkan Struktur Kepemilikan,
Ukuran Perusahaan, Ukuran Dewan Komisaris, dan Profitabilitas tidak
berpengaruh terhadap ketepatan waktu Corporate Internet Reporting.
Kata Kunci: Likuiditas, Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, Ukuran
Dewan Komisaris, Profitabilitas, Ketepatan waktu CIR.
A. PENDAHULUAN
Perkembangan tekhnologi pada saat ini sangat pesat salah satunya
dengan adanya internet. Internet dapat digunakan untuk berbagai hal termasuk
didalamnya yaitu bisa digunakan sebagai media pelaporan oleh perusahaan.
Sebagian besar perusahaan mulai mendapatkan keuntungan dari meluasnya
penggunaan media internet. Internet dapat digunakan perusahaan sebagai alat
komunikasi untuk menyediakan informasi mengenai perusahaan, termasuk
penyebarluasan informasi perusahaan dalam menyampaikan informasi yang
berguna bagi mereka.
Dalam penyampaian informasi, ketepatan waktu dalam penyampaiannya
sangat penting bagi tingkat manfaat dan nilai sebuah laporan keuangan. Semakin
cepat laporan keuangan suatu perusahaan disampaikan, maka semakin banyak
keuntungan yang dapat diperoleh dari laporan keuangan tersebut sedangkan
semakin panjang periode penyampaiannya maka akan memberikan dampat yang
sebaliknya.
Ketepatan waktu penyampaian informasi perusahaan melalui media
internet atau ketepatan waktu Corporate Internet Reporting didalam penelitian ini
diukur dengan menggunakan index ketepatan waktu Corporate Internet
Reporting. Banyak perusahaan besar maupun kecil yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia telah menggunakan internet sebagai media untuk pelaporan informasi
perusahaannya. Dalam penyampaian informasi ada perusahaan yang
menyampaikan informasi tepat waktu dan ada pula yang tidak tepat waktu.
Perusahaan besar atau kecil tidak bisa dijadikan jaminan bahwa perusahaan
tersebut bisa menyampaikan informasi perusahaannya dengan tepat waktu.
Beberapa penelitian terdahulu diantaranya:
Penelitian Rahma Prafinta (2011), Pengaruh Karakteristik Perusahaan
Dan Corporate Governance Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Perusahaan di
Internet (Corporate Internet Reporting Timeliness) menunjukan hasil Likuiditas
berpengaruh terhadapat ketepatan waktu Corporate Internet Reporting sedangkan
Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Umur Terdaftar Perusahaan,
Struktur Kepemilikan, dan Ukuran Dewan Komisaris tidak berpengaruh terhadap
Ketepatan waktu Corporate Internet Reporting.
Penelitian Kusrinanti dan Syafruddin (2012), tentang Pengaruh
Corporate Governance Terhadap Ketepatan Waktu Corporate Internet Reporting
pada Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan uji
regresi logistik menunjukan hasil yang menyatakan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara Ukuran Perusahaan, jenis perusahaan, Jenis Profitabilitas,
dan Penerbitan Saham terhadap ketepatan waktu Corporate Internet Reporting.
Sedangkan variabel Leverage, Likuiditas, Struktur Kepemilikan, dan Jumlah
Dewan Komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu
Corporate Internet Reporting.
Penelitian Ratih Wulandari (2015), yang berjudul The Effect of Ratio,
Issuance of Stocks and Auditors Quality Toward The Timeliness of Financial
Reporting on The Internet by Consumer Goods Sector Companies in Indonesia
menunjukan hasil bahwa Kualitas Editor berpengaruh signifikan terhadap
ketepatan waktu Corporate Internet Reporting sedangan Leverage, Profitabilitas,
Ukuran Perusahaan, Penerbitan Saham tidak berepengaruh terhadap ketepatan
waktu Corporate Internet reporting. Berdasarkan latar belakang di atas maka
peneliti mangambil judul “ Pengaruh Likuiditas, Struktur Kepemilikan, Ukuran
Perusahaan, Ukuran Dewan Komisaris, dan Profitabilitas Terhadap Ketepatan
Waktu Corporate Internet Reporting pada Perusahaan Manufaktur Sektor
Aneka Industri dan Jasa Sektor Property dan Realestate yang Terdaftar pada
Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014”. Untuk melihat apakah perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia khususnya perusahaan manufaktur
cenderung menyampaikan informasi perusahaannya dengan tepat waktu atau
tidak.
Dari latar belakang diatas, permasalahan yang akan dikaji dalam
penelitian ini adalah:
1) Apakah terdapat pengaruh Likuiditas terhadap Ketepatan Waktu Corporate
Internet Reporting pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek
Indonesia periode 2012-2014?
2) Apakah terdapat pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Ketepatan Waktu
Corporate Internet Reporting pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada
Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014?
3) Apakah terdapat pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Ketepatan Waktu
Corporate Internet Reporting pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada
Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014?
4) Apakah terdapat pengaruh Ukuran Dewan Komisaris terhadap Ketepatan
Waktu Corporate Internet Reporting pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014?
5) Apakah terdapat pengaruh Profitabilitas terhadap Ketepatan Waktu Corporate
Internet Reporting pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek
Indonesia periode 2012-2014?
B. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
Teori Agensi
Agency theory menjelaskan tentang hubungan kontraktual antara pihak
yang mendelegasikan pengambilan kepeutusan tertentu dengan pihak yang
menerima pendelegasian tersebut. Agency theory memfokuskan pada penentuan
kontrak yang paling efisien yang mempengaruhi hubungan prinsipal dan agen
(Brealey, Mayers, dan Marcus, 2006:6). Di dalam hubungan keagenan (agency
relationship) ada satu kontrak dimana satu orang (principal) atau lebih
memerintah orang lain ( agen) untuk melakukan suatu jasa atas nama principal
dan memberi wewenang kepada agen untuk membuat keputusan yang terbaik bagi
principal (Jensen dan Meckling (1979) dalam Rahma Frafinta, 2011).
Didalam kerangka teori keagenan, terdapat tiga macam keagenan, yaitu:
hubungan keagenan antara manajer dengan pemilik (Bonus plan Hypothesis),
hubungan keagenan antara manajer dengan kreditur (Debt/Equity Hypothesis), dan
hubungan keagenan antara manajer dengan pemerintah (Political Cost
Hypothesis) (Kusrinanti, 2012).
Teori Sinyal
Teori sinyal membahas bagaimana seharusnya signal-signal keberhasilan
atau kegagalan manajemen (agent) disampaikan kepada pemilik modal (principal)
(Jogiyanto dalam Widaryanti, 2011). Dalam hal ini, penyampaian laporan
keuangan dapat dianggap sebagai signal, yang berarti bahwa apakah agen telah
berbuat sesuai dengan kontrak atau belum. Sinyal ini berupa informasi mengenai
apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan
pemiliknya. Sinyal dapat berupa informasi lain yang menyatakan perusahaan
memiliki posisi lebih baik daripada perusahaan lain. Selain itu berdasarkan teori
sinyal, sebagian besar perusahaan berusaha untuk menambah modal mereka
dengan lebih dari satu sumber daya, dan salah satu upayanya adalah menerbitkan
saham baru. Perusahaan yang membutuhkan pembiayaan baru, akan berusaha
mengungkapkan informasi lebih lanjut tentang situs web mereka untuk menarik
lebih banyak investor dan meningkatkan kepercayaan mereka tentang posisi
perusahaan (Ezat dan El-Masry dalam Firdaus, 2014).
Menurut (Sharpe dalam Widaryanti, 2011) pengumuman informasi
akuntansi yang tepat waktu memberikan signal bahwa perusahaan mempunyai
prospek yang baik dimasa mendatang (good news) sehingga investor tertarik
untuk melakukan perdagangan saham, dengan demikian pasar akan bereaksi yang
tercermin melalui perubahan dalam volume perdagangan saham. Dengan
demikian hubungan antara publikasi informasi baik laporan keuangan, kondisi
keuangan ataupun sosial politik terhadap fluktuasi volume perdagangan saham
dapat dilihat dalam efisiensi pasar (Widaryanti, 2011).
Corporate Internet Reporting
Corporate Internet Reporting (CIR) adalah penyajian pelaporan
informasi keuangan perusahaan melalui media internet (Ashbaught, Johnstone,
dan Warfield, 1999 dalam Widaryanti,2011). Ketepatan Waktu Corporate
Internet Reporting adalah kemampuan perusahaan dalam menyampaikan
informasi terbaru perusahaan melalui media internet.
Pada dasarnya laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi
yang bisa di gunakan sebagai alat komunikasi antara aktivitas perusahaan dengan
pihak-pihak yang berkepentingan dengan aktivitas tersebut. Dari sudut pandang
manajemen laporan keuangan akan digunakan untuk:
1) Mengukur tingkat biaya dari berbagai aktivitas yang dilakukan perusahaan.
2) Untuk menentukan dan atau mengukur efisiensi tiap-tiap bagian, proses atau
produksi menentuan derajat keuntungan yang di capai perusahaan.
3) Untuk menilai dan mengukur hasil kerja tiap-tiap individu yang telah diberi
wewenang dan tanggung jawab.
4) Untuk menentukan perlu tidaknya penggunaan kebijakan atau posedur yang
baru untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Ada beberapa jenis laporan keuangan dalam suatu perusahaan, yaitu sebagai
berikut:
1) Laporan Rugi / Laba
Laporan Rugi/ laba merupakan jenis laporan keuangan yang dibuat setiap
akhir periode akuntansi berisi mengenai semua pendapatan ( revenues) dan semua
beban (expenses) yang terjadi selama periode akuntansi.
2) Laporan Perubahan Modal (Owner’s Equity Statement)
Laporan perubahan modal merupakan laporan keuangan yang berisi
mengenai modal awal, investasi, laba (rugi) periode berjalan, prive (drawing) dan
modal akhir.
3) Neraca (Balance Sheet)
Neraca merupakan laporan keuangan yang berisi mengenai harta (assets),
kewajiban (liability) dan modal (owner’s equity) pada akhir periode akuntansi.
4) Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)
Laporan arus kas merupakan suatu laporan menggambarkan arus kas
masuk (cash flow) dan arus kas keluar (cash outflow) selama periode akuntansi
dari berbagai aktivitas yang dilakuan oleh perusahaan.
Likuiditas
Likuiditas (Current Ratio) adalah ukuran yang umum digunakan atas
solvensi jangka pendek, kemampuan suatu perusahaan memenuhi kebutuhan
hutang ketika jatuh tempo. Harus dipahami bahwa penggunaan current ratio
dalam menganalisis laporan keuangan hanya mampu memberi analisa secara
kasar, oleh karena itu perlu adanya dukungan analisa secara kualitatif secara lebih
komprehensif. Rasio lancar (Current Ratio) menggambarkan seberapa besar
jumlah ketersediaan asset lancar yang dimiliki perusahaan dibandingkan dengan
total kewajiban lancar. Oleh sebab itu, rasio lancar dihitung sebagai hasil bagi
antara total asset lancar dengan total kewajiban lancar.
Perusahaan dengan Likuiditas yang tinggi akan lebih cepat untuk
menyampaikan informasi perusahaannya. Likuiditas yang dihasilkan perusahaan
merupakan hal baik atau nilai lebih yang dihasilkan oleh perusahaan. Oleh karena
itu apabila perusahaan memiliki Likuiditas yang tinggi maka perusahaan akan
menyampaikan informasi perusahaannya secara tepat waktu. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Prafinta (2011), menyatakan bahwa Likuiditas mempengaruhi
ketepatan waktu CIR. Dari uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis pertama
yaitu:
H1: Likuiditas berpengaruh terhadap ketepatan waktu (CIR)
Struktur Kepemilikan
Struktur kepemilikan adalah persentase jumlah saham yang dimiliki oleh
pihak luar seperti investor. Struktur kepemilikan perusahaan yang dimiliki oleh
pihak luar biasanya mempunyai prersentase kepemilikan lebih dari 50% sehingga
pemilik perusahaan dari pihak luar mempunyai kekuatan yang besar dalam
mempengaruhi kondisi dan hasil kinerja perusahaan. Dengan adanya konsentrasi
kepemilikan pihak luar maka akan mengubah pengelolaan perusahaan yang
semula berjalan dengan sekehendak hati menjadi perusahaan yang berjalan
dengan pengawasan.
Semakin tinggi atau besar kepemilikan saham publik dalam suatu
perusahaan maka perusahaan akan menyampaikan informasi perusahaanya secara
tepat waktu karena banyaknya dari masyarakat membutuhkan informasi tersebut.
Hal ini didukung oleh pernyataan Marwata dalam Widaryanti (2011), bahwa
semakin besar saham yang dimiliki publik, akan semakin banyak informasi yang
diungkapkan karena investor ingin memperoleh informasi seluas-luasnya dan
secepat-cepatnya tentang perusahaan tempat ia berinvestasi serta dapat mengawasi
kegiatan manajemen sehingga kepentingannya dalam perusahaan terpenuhi. Dari
uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis kedua yaitu :
H2: Struktur kepemilikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu (CIR).
Ukuran Perusahaan
Perusahaan adalah sebuah organisasi yang beroperasi dengan tujuan
dengan menghasilkan keuntungan dengan cara menjual produk (barang dan/ atau
jasa) kepada para pelanggannya (Hery, 2016: 192). Ukuran perusahaan adalah
suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan menurut
berbagai cara antara lain dengan total aktiva, harga pasar saham, dan lain-lain.
Besar kecilnya perusahaan akan mempengaruhi kemampuan dalam menanggung
resiko yang mungkin timbul dari berbagai situasi yang dihadapi perusahaan.
Perusahaan yang besar akan lebih cepat untuk menyampaikan informasi
perusahaanya demi menjaga citra perusahaanya dimata publik. Hasil penelitian
yang dilakukan oleh Kusrinanti dan Syafruddin (2012), menyatakan bahwa
ukuran perusahaan mempengaruhi ketepatan waktu CIR. Dari uraian di atas dapat
dirumuskan hipotesis ketiga yaitu:
H3: Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu (CIR).
Ukuran Dewan Komisaris
Dewan komisaris menurut UU N0. 40 Tahun 2007 tentang perseroan
terbatas adalah orang yang melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan,
jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai perseroan maupun usaha
perseroan, dan memberi nasihat kepada direksi. Anggota dewan komisaris
diangkat oleh RUPS. Anggota Dewan Komisaris diangkat untuk jangka waktu
tertentu dan dapat diangkat kembali. Didalam UU No. 40 Tahun 2007 tentang
perseroan terbatas dijabarkan fungsi, wewenang, dan tanggung jawab dari dewan
komisaris. Jumlah anggota dewan komisaris pada setiap perusahaan berbeda-beda
sesuai dengan kompleksitas perusahaan, namun telah ditetapkan didalam Undang-
Undang untuk perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas wajib memiliki
anggota dewan komisaris paling sedikit 2 (dua) orang.
Perusahaan dengan jumlah dewan komisaris yang besar akan
menyampaikan informasi perusahaannya dengan tepat waktu karena dewan
komisaris adalah orang yang melakukan pengawasan di dalam perusahaan.
Semakin banyak dewan komisaris maka semakin tinggi pula tekanan terhadap
manajemen untuk menyampaikan informasi secara tepat waktu. Dari uraian diatas
dapat dirumuskan hipotesis keempat yaitu:
H4: Ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap ketepatan waktu (CIR).
Profitabilitas
Profitabilitas (ROA) atau hasil pengembalian atas asset merupakan rasio
yang menunjukan seberapa besar kontribusi asset dalam menciptakan laba bersih.
Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba
bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total
asset. Rasio ini dihitung dengan membagi laba bersih terhadap total asset.
Semakin tinggi hasil pengembalian atas asset berarti semakin tinggi pula jumlah
laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total
asset. Sebaliknya, semakin rendah hasil pengembalian ats asset berarti semakin
rendah pula jumlah laba bersih yang dahasilkan dari setiap rupiah dana yang
tertanam dalam total asset (Hery, 2016: 193).
Profitabilitas merupakan salah satu aspek penting dalam menganalisis
laporan keuangan yang dapat dijadikan sebagai langkah penting bagi investor atau
pemilik perusahaan dalam menilai kinerja manajemen dalam mengelola sebuah
perusahaan. Sama dengan halnya Likuiditas, kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba adalah salah satu keunggulan dari suatu perusahaan. Semakin
tinggi tingkat profitabilitas yang dihasilkan maka semakin tinggi pula keinginan
perusahaan akan menyampaikan informasi perusahaanya secara tepat waktu. Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Kusrinanti dan Syafruddin (2012), menyatakan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Profitabilitas dengan ketepatan
waktu CIR. Dari uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis kelima yaitu:
H5: Profitabilitas berpengaruh terhadap ketepatan waktu (CIR).
Kerangka Pemikiran
H1
H2
H3
H4
H5
Gambar 2.1 : Model Kerangka Pemikiran Teoritis
Analisis Faktor-Faktor Ketepatan Waktu CIR
Sumber: Penelitian Terdahulu
C. METODOLOGI PENELITIAN
Objek dan Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Likuiditas, Struktur
Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, Ukuran Dewan Komisaris, dan Profitabilitas
terhadap ketepatan waktu Corporate Interenet Reporting. Didalam penelitian ini
peneliti memilih perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2012-2014. Data diperoleh dengan melakukan pengamatan terhadap laporan
tahunan dari masing-masing perusahaan.
Struktur Kepemilikan(X2)
Ukuran Perusahaan(X3)
Ukuran Dewan Komisaris(X4)
Ketepatan
Waktu CIR(Y)
Profitabilitas(X5)
Likuiditas(X1)
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. ketepatan waktu Corporate Internet Reporting diukur dengan
menggunakan variable dummy yaitu perusahaan yang menyampaikan
informasi perusahaannya kurang atau sama dengan 90 hari diberi angka 1
dan perusahaan yang menyampaikan lebih dari 90 hari diberi angka 0.
2. Likuiditas diukur dengan menggunakan Current Rasio (Aset lancar).
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 =aktiva lancar
kewajiban lancar
3. Struktur Kepemilkan diukur dengan menggunakan jumlah saham yang
dimiliki oleh masyarakat atau publik.
4. Ukuran Perusahaan diukur dengan menggunakan total asset yang dimiliki
perusahaan.
SIZE = Total Asset
5. Ukuran dewan komisaris diukur dengan menggunakan jumlah semua
anggota dewan komisaris didalam perusahaan.
KOMISARIS = Total Anggota Dewan Komisaris
6. Profitabilitas diukur dengan menggunakan ROA.
𝑅𝑂𝐴 =Laba Bersih
Total Asetx 100%
Teknik Pengambilan Sampel
Menurut Sumarni dan Wahyuni (2006:77), teknik pengambilan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu dengan
menyesuaikan pada kriteria atau tujuan tertentu (disengaja). Kriteria yang
dimaksudkan adalah sebagai berikut:
1) Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2012-2014.
2) Perusahaan telah mempublikasikan laporan tahunan selama periode penelitian.
3) Perusahaan memperoleh laba selama periode penelitian.
4) Perusahaan menyediakan laporan keuangan didalam laporan tahunan selama
periode penelitian.
5) Perusahaan menyajikan laporan keuangan dalam mata uang Rupiah (Rp)
selama periode penelitian.
Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
regresi logistik. Regresi logistik adalah regresi yang digunakan untuk menguji
apakah probabilitas terjadinya variabel terikat dapat diprediksi dengan variabel
bebasnya (Ghozali, 2013:333).
Model persamaan adalah sebagai berikut:
𝐿𝑛 =CIRT
1 − CIRT= α + βLIKUID + βMILIK + βSIZE + βKOMISARIS + βPROFIT+ e
Keterangan :
𝐿𝑛CIRT
1−CIRT = Dummy variabel, Kategori 1 untuk perusahaan
yang tepat waktu dalam penerapan CIR,
dan kategori 0 untuk yang tidak tepat waktu.
α = Konstanta
LIKUID = Likuiditas
MILIK = Struktur Kepemilikan
SIZE = Ukuran Perusahaan
KOMISARIS = Ukuran Dewan Komisaris
PROFIT = Profitabilitas
e = Kesalahan Residual
D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Statistik Deskriptif
Tabel 4.2
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
KetepatanwaktuCIR 102 0 1 .96 .195
Likuiditas 102 .404 13.871 2.95722 2.615232
Strukturkepemilikan 102 .018 .669 .28473 .173188
Ukuranperusahaan 102 .129 85.939 7.79438 15.561638
Ukurandewankomisaris 102 2 10 4.52 1.693
Profitabilitas 102 .001 .657 .12017 .120725
Valid N (listwise) 102
Sumber: Data sekunder yang telah diolah
Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif pada tabel 4.2 diatas dapat diketahui
bahwa jumlah data yang dimasukan dalam pengujian ini sebanyak 102 data ( 34
sampel selama 3 tahun ) dan dapat disimpulkan bahwa :
1) Variabel Ketepatan Waktu Corporate Internet Reporting memiliki nilai
minimum 0, nilai maksimum 1, nilai rata-rata 0,96 dengan standard deviasi
0,195.
2) Variabel Likuiditas yang dikur dengan Rasio Lancar memiliki nilai minimum
0,404 nilai maksimum 13,871 nilai rata-rata 2,95722 dengan standard deviasi
2,615232.
3) Variabel Struktur Kepemilikan yang diukur dengan menggunakan persentase
kepemilikan saham publik memiliki nilai minimum 0,018, nilai maksimum
0,669, nilai rata-rata 0,28473, dengan standard deviasi 0,173188.
4) Variabel Ukuran Perusahaan yang diukur dengan menggunakan total asset
memiliki nilai minimum 0,129, nilai maksimum 85,939, nilai rata-rata 7,79438
dengan standard deviasi 15,561638.
5) Variabel Ukuran Dewan Komisaris yang diukur dengan menggunakan jumlah
anggota dewan komisaris memiliki nilai minimum 2, nilai maksimum 10, nilai
rata-rata 4,52 dengan standard deviasi 1,693.
6) Variabel Profitabilitas yang diukur dengan menggunakan ROA memiliki nilai
minimum 0.001, nilai maksimum 0,657, nilai rata-rata 0,12017 dengan
standard deviasi 0,120725.
Menilai Model Fit
Uji model fit digunakan untuk menilai model yang telah dihipotesiskan telah fit
atau tidak dengan data. Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai
antara -2 likelihood pada awal (block number = 0) dengan nilai -2 likelihood pada
akhir (block number = 1).
Tabel 4.3
Nilai -2 Likelihood awal (-2LL awal)
Iteration Historya,b,c
Iteration -2 Log likelihood Coefficients
Constant
Step 0
1 44.727 1.843
2 35.024 2.669
3 33.796 3.092
4 33.751 3.194
5 33.750 3.199
6 33.750 3.199
a. Constant is included in the model.
b. Initial -2 Log Likelihood: 33.750
c. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than
.001.
Sumber: Data sekunder yang telah diolah
Tabel 4.4
Nilai -2 Likelihood akhir (-2LL akhir)
Iteration Historya,b,c,d
Iteration -2 Log
likelih
ood
Coefficients
Constan
t
Likuiditas Strukturke
pemilikan
Ukuranpe
rusahaan
Ukurandewan
komisaris
Profitabili
tas
Step 1
1 43.139 2.104 .057 -1.004 .006 -.040 -.089
2 30.795 3.393 .170 -2.642 .017 -.113 -.267
3 26.179 4.476 .426 -4.799 .034 -.238 -.585
4 22.776 4.967 1.006 -6.592 .047 -.398 -.739
5 20.577 5.364 1.828 -8.475 .043 -.551 -.386
6 19.809 5.988 2.537 -10.388 .043 -.681 -.251
7 19.696 6.437 2.907 -11.519 .043 -.756 -.233
8 19.693 6.539 2.976 -11.752 .044 -.771 -.236
9 19.693 6.542 2.978 -11.759 .044 -.772 -.237
10 19.693 6.542 2.978 -11.759 .044 -.772 -.237
a. Method: Enter
b. Constant is included in the model.
c. Initial -2 Log Likelihood: 33.750
d. Estimation terminated at iteration number 10 because parameter estimates changed by less
than .001.
Sumber: Data sekunder yang telah diolah
Berdasarkan tabel 4.3 dan 4.4 terlihat -2log likelihood awal pada block number =
0 yaitu model hanya memasukan konstanta yang dapat dilihat pada step 6 yaitu
sebesar 33,750. Selanjutnya pada tabel, dapat dilihat nilai -2log likelihood dengan
block number = 1 nilai -2 likelihod pada tabel 2 mengalami perubahan setelah
masuknya beberapa variabel independen pada model penelitian, akibatnya nilai -2
LL akhir pada step 10 menunjukkan nilai sebesar 19,693. Adanya pengurangan
nilai antara -2 LL awal dengan -2 LL akhir pada langkah berikutnya menunjukkan
bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data (Ghozali, 2013:341).
Koefisien Determinasi
Tabel 4.5
Model Summary
Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square
1 19.693a .129 .457
a. Estimation terminated at iteration number 10 because parameter estimates changed by less
than .001.
Sumber: Data sekunder yang telah diolah
Tabel 4.5 menunjukan nilai Nagelkerke R Square. Dilihat dari hasil output
pengolahan data nilai Nagelkerke R Square adalah sebesar 0,457 yang berarti
bahwa kombinasi variabel independen yaitu Likuiditas, struktur kepemilikan,
ukuran perusahaan, ukuran dewan komisaris, dan profitabilitas mampu
menjelaskan variasi dari variabel dependen yaitu ketepatan waktu CIR adalah
sebesar 45,7% sedangkan 54.3% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak
diikutsertaka dalam model.
Goodness-of-Fit
Tabel 4.6
Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square Df Sig.
1 .436 8 1.000
Sumber: Data sekunder yang telah diolah
Model dikatakan mampu memprediksi nilai observasi karena cocok dengan data
observasinya apabila nilai Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit Test > 0,05
(Ghozali, 2013:341). Pada tabel diatas terlihat bahwa besarnya nilai statistik
Hosmer and Lemeshow Goodnes of Fit Test adalah 0,436 dengan tingkat
signifikansi 1,000 yang nilainya jauh diatas 0,05 (5%) yang artinya model mampu
memprediksi nilai observasi.
Pengujian Hipotesis
Tabel 4.7
Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 1a
Likuiditas 2.978 1.462 4.150 1 .042 19.649
Strukturkepemilikan -11.759 6.669 3.109 1 .078 .000
Ukuranperusahaan .044 .051 .722 1 .395 1.045
Ukurandewankomisar
is -.772 .561 1.896 1 .169 .462
Profitabilitas -.237 5.418 .002 1 .965 .789
Constant 6.542 3.906 2.805 1 .094 693.866
a. Variable(s) entered on step 1: Likuiditas, Strukturkepemilikan, Ukuranperusahaan,
Ukurandewankomisaris, Profitabilitas.
Sumber: Data sekunder yang telah diolah
1. Likuiditas Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu CIR
Hasil pengujian regresi logistik variabel jenis perusahaan dalam
penelitian ini menunjukan nilai koefisien positif sebesar 2,978 dengan probabilitas
variabel sebesar 0,042 yang berarti nilai lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05
(5%). Artinya dapat disimpulkan bahwa hipotesis Likuiditas berepengaruh
terhadap ketepatan waktu CIR diterima. Dengan demikian variabel Likuiditas
adalah salah satu faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu CIR.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Kusrinanti dan Syafruddin (2012), yang menyatakan bahwa Likuiditas tidak
berpengaruh terhadap ketepatan waktu CIR. Akan tetapi hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahma Prafinta (2011) yang
menyatakan bahwa variabel Likuiditas berpengaruh terhadap CIR. Hasil
pengujian regresi logistik yang dilakukan menunjukan bahwa variabel likuiditas
bertanda positif yang berarti semakin likuid perusahaan maka semakin besar
kemampuan perusahaan untuk membayar hutang jangka pendeknya. Likuiditas
atau kemampuan perusahaan untuk membayar hutang jangka pendeknya
merupakan salah satu keunggulan yang dimilki oleh perusahaan. Perusahaan yang
memperoleh likuid yang besar akan termotivasi untuk menyampaikan informasi
tersebut secara lebih cepat karena menganggap bahwa likuiditas tersebut
merupakan berita baik dari perusahaan. Selain itu, perusahaan yang mempunyai
likuiditas yang tinggi akan lebih cepat di audit dibandingkan perusahaan yang
memiliki likuiditas yang rendah karena banyaknya hutang jangka pendek
perusahaan.
2. Struktur Kepemilikan Tidak Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu CIR
Variabel struktur kepemilikan menunjukan nilai koefisien negatif sebesar
11,759 dengan probabilitas variabel sebesar 0.078 di atas tingkat signifikansi 0,05
(5%). Artinya dapat disimpulkan bahwa hipotesis struktur kepemilikan
berpengaruh terhadap ketepatan waktu CIR ditolak. Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Kusrinanti dan Syafruddin (2012), yang
menyatakan bahwa struktur kepemilikan tidak berepengaruh signifikan terhadap
ketepatan waktu CIR.
Hasil yang tidak signifikan dapat terjadi karena kepemilkan pihak luar
atau publik akan saham perusahaan banyak yang kurang dari 50%. Kecilnya
persentase kepemilkan saham perusahaan oleh publik tidak dapat optimal dalam
mengontrol manajemen dalam melakukan pelaporan CIR. Hal ini dikarenakan
dengan kepemilkan yang kecil, publik tidak dapat memaksa manajemen untuk
melakukan ketepatan waktu dalam pelaporan CIR. Apabila kepemilkan saham
publik dalam perusahaan kecil, kewenangan akan kepentingan perusahaan
menjadi kecil pula sehingga mengakibatkan peran publik dalam penyampaian
laporan perusahaan atau kepentingan perusaah menjadi kecil juga.
3. Ukuran Perusahaan Tidak Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu CIR
Variabel ukuran perusahaan menunjukan nilai koefisien positif sebesar
0,044 dengan probabilitas variabel sebesar 0,395 diatas tingkat signifikansi 0,05
(5%). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis ukuran perusahaan
berpengaruh terhadap ketepatan waktu CIR ditolak dan tidak mempengaruhi
perusahaan dalam pelaporan CIR. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
penelitian Kusrinanti dan Syafruddin (2012), yang menyatakan bahwa ukuran
perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu CIR.
Hasil pengujian yang dilakukan tidak dapat mendukung hipotesis yang
diajukan. Ukuran besar atau kecilnya perusahaan tidak dapat dijadikan alasan
dalam menentukan ketepatan waktu CIR. Perusahaan yang besar belum tentu
dapat menyampaikan informasi perusahaannya dengan tepat waktu begitu juga
sebaliknya perusahaan kecil belum tentu tidak tepat waktu dalam penyampaian
informasi perusahaan. Ketepatan waktu dalam penyampaian informasi perusahaan
dapat dipengaruhi beberapa faktor misalanya rasa tanggung jawab perusahaan
mengenai informasi pelaporan keuangan perusahaan kepada masyarakat atau
pihak-pihak yang mempunyai kepentingan dalam perusahaan.
4. Ukuran Dewan Komisaris Tidak Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu CIR
Variabel ukuran dewan komisaris menunjukan nilai koefisien negatif
sebesar 0,772 dengan probabilitas variabel sebesar 0,169 diatas tingkat
signifikansi 0,05 (5%). Artinya dapat disimpulkan bahwa hipotesis ukuran dewan
komisaris berpengaruh terhadap ketepatan waktu CIR ditolak. Dengan demikian
variabel ukuran dewan komisaris bukan merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi ketepatan waktu CIR.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kusrinanti dan
Syafruddi (2012), yang menyatakan bahwa variabel jumlah anggota dewan
komisaris tidak mempengaruhi ketepatan waktu CIR. Banyaknya anggota dewan
komisaris dalam suatu perusahaan tidak dapat menjadikan perusahaan akan tepat
waktu dalam pelaporan CIR. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan kemampuan
komisaris sebagai individu dalam melakukan pengawasan dan pemantauan
didalam perusahaan. Banyaknya anggota dewan komisaris dalam suatu
perusahaan dapat menghambat dalam pengambilan keputusan yang strategis
karena keberagaman dari banyaknya pemikiran oleh tiap-tiap anggota dewan
komisaris yang berbeda-beda. Dengan demikian akan menghambat perusahaan
dalam malakukan pelaporan informasi perusahaan dengan tepat waktu.
5. Profitabilitas Tidak Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu CIR
Variabel profitabilitas menunjukan nilai koefisien negatif sebesar 0,237
dengan probabilitas variabel sebesar 0,965 diatas tingkat signifikansi 0,05 (5%).
Artinya dapat disimpulkan bahwa hipotesis profitabilitas berpengaruh terhadap
ketepatan waktu CIR ditolak. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Kusrinanti dan Syafruddin (2012), yang menyatakan bahwa
profitabilitas berpengaruh terhadap ketepatan waktu CIR.
Profitabilitas bukan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
perusahaan dalam menyampaikan informasi perusahaan dengan tepat waktu.
Dalam kegiatannya, perusahaan tidak selalu menghasilkan laba yang positif.
Meskipun laba adalah salah satu keunggulan dari perusahaan bukan berarti setiap
perusahaan akan selalu menyampaikan laba yang dihasilkannya. Hal ini karena
setiap perusahaan mempunyai kewenangan tersendiri dalam penyampaian
informasi perusahaannya. Laba negatif yang dihasilkan perusahaan dianggap
sebagai nilai minus dari perusahaan tersebut.
E. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan pada bagian sebelumya
dapat diringkas sebagai berikut:
1) Variabel Likuiditas berpengaruh terhadap ketepatan waktu Corporate Internet
Reporting dengan tingkat signifikan yang dihasilkan adalah sebesar 0,034 yang
mana angka tersebut lebih kecil dari 0,05 (5%) yang berarti hipotesis Likuiditas
dapat diterima.
2) Variabel Struktur kepemilikan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu
Corporate Internet Reporting dengan tingkat signifikan yang dihasilkan adalah
sebesar 0,078 yang mana angka tersebut lebih besar dari 0,05 (5%) yang berarti
hipotesis Struktur Kepemilikan ditolak.
3) Variabel Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu
Corporate Internet Reporting dengan tingkat signifikan yang dihasilkan adalah
sebesar 0,395 yang mana angka tersebut lebih besar dari 0,05 (5%) yang berarti
hipotesis Ukuran Perusahaan ditolak.
4) Variabel Ukuran Dewan Komisaris tidak berpengaruh terhadap ketepatan
waktu Corporate Internet Reporting dengan tingkat signifikan yang dihasilkan
adalah sebesar 0,169 yang mana angka tersebut lebih besar dari 0,05 (5%) yang
berarti hipotesis Ukuran Dewan Komisaris ditolak.
5) Variabel Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu Corporate
Internet Reporting dengan tingkat signifikan yang dihasilkan adalah sebesar
0,965 yang mana angka tersebut lebih besar dari 0,05 (5%) yang berarti
hipotesis Profitabilitas ditolak.
Saran
Adapun saran yang dapat diberikan oleh peneliti untuk penelitian dimasa
mendatang adalah Penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan untuk
menambahkan variabel bebas, tahun penelitian, dan jumlah sampel perusahaan
yang digunakan dalam melakukan penelitian agar hasil yang didapatkan menjadi
lebih valid.
DAFTAR PUSTAKA
Almilia, Luciana Spica. 2008. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan
Sukarela Internet Financial and Sustainabilility”. Jurnal Akuntansi dan
Auditing Indonesia Vol. 12 No. 2. STIE Perbanas Surabaya.
Awalludin, Vita Magdalena dan Sawitri. 2012. “Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Fakultas Ekonomi.
Universitas Guna Darma. Depok.
Brealey, Myers dan Marcus. 2008. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan jilid
2. Jakarta: Erlangga.
Dewi, Sofia Prima dan Jusia. 2013. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan
Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Pada Perusahaan Real Estate dan
Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Akuntansi, Vol XVII,
No.03. Fakultas Ekonomi. Universitas Taruna Negara. Jakarta.
Dwiyanti, Rini. 2010. “Analisis Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Aktu
Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdapat Di Bursa
Efek Indonesia”. Fakultas Ekonomi. Semarang.
Eild, Jhon J, K.R Subramanyan dan Robert F. Halsey. 2005. Analisis Laporan Keuangan.
Jakarta: Salemba Empat.
Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: ALFABETA,CV.
Firdaus, Muhammad Latif. 2014. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Corporate
Governance Terhadap Ketepatan Waktu Corporate Internet Reporting Pada
Perusahaan Non keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Skripsi
Publikasi. Fakultas Ekonomi. Universitas Diponogoro. Semarang.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariet dengan Program IBM SPSS 21
Update Pls Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro.
Haryono, Slamet. 2009. Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah. Yogyakarta:
Pustaka Sayid Sabiq.
Hasunuh, Nanu. 2011. Akuntansi Dasar Teori dan Praktik. Jakarta: Badan Penerbit Mitra
Wacana Media.
Hery. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hery. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Grasindo.
Indonesia. Undang-Undang Tentang Perseroan Terbatas, UU No. 40 Tahun 2007.
Istiqomah. 2014. “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Current Ratio, Return On Asset, dan
Debt To Asset Ratio Terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan Pada
Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2010-2013”. Skripsi Publikasi. Tanjungpinang: Fakultas
Ekonomi. Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Kusrinanti, Maria Aditya dan Syafruddin. 2012. “Pengaruh Corporate Governance
Terhadap Ketepatan Waktu Corporate Internet Reporting Pada Perusahaan
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Fakultas Ekonomi. STIE
Dharmaputera. Semarang.
Kusumawati, Tiara. 2013. “Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Tingkat
Pengungkapan Tanggung Jawab Lingkungan Dalam laporan Tahunan”. Skripsi
Publikasi. Fakultas Ekonomi. Universitas Jember.
Magdalena, Vita. 2012. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu
Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia”. Fakultas Ekonomi. Universitas Gunadarma.
Mirawati. 2014. “Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Profitabilitas Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia”. Tanjungpinang: Fakultas Ekonomi. Universitas Maritim Raja
Ali Haji.
Mulya, Hadri. 2013. Memahami Akuntansi Dasar. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Sari, Rahma Prafinta. 2011. “Pengaruah Karakteristik Perusahaan dan Corporate
Governance Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Perusahaan di Internet
(Corporate Internet Reporting timeliness). Fakultas Ekonomi Universitas
Diponogoro.
Suhayati, Ely dan Anggadini Sri Dewi. 2009. Akuntansi Keuangan. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Sumarni, Murti dan Wahyuni Salamah. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Yogyakarta:
ANDI.
Tika, Pabundu. 2006. Metodologi Riset Bisnis. Jakarta: Bumi Aksara.
Widaryanti. 2011. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu
Corporate Internet Reporting Pada Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan vol. 2,
No. 2. Fakultas Manajemen dan Akuntansi. STIE. Semarang.
Wijaya, Tony. 2012. Data Penelitian Skripsi dan Program SPSS 20. Yogyakarta: Cahaya
Atma Pustaka.
Wulandari, Ratih. 2015. “The Effect Of Ratio, Issuance Of Stocks And Auditors Quality
Toward The Timeliness Of Financial Reporting On The Internet By Consumer
Goods Sector Companies In Indonesia”. Fakultas Ekonomi Dan Komunikasi
Binus. Jakarta Barat.