20
1 PENGARUH LABA KOTOR, LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP ARUS KAS OPERASI DIMASA DEPAN PADA PERUSAHAAN ANEKA INDUSTRI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2014 NASKAH PUBLIKASI NAMA : JUSNIATI NIM : 090462201183 Skripsi ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 2016

PENGARUH LABA KOTOR, LABA BERSIH DAN ARUS KAS …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · untuk menutup beban yang langsung terkait dengan barang atau

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH LABA KOTOR, LABA BERSIH DAN ARUS KAS …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · untuk menutup beban yang langsung terkait dengan barang atau

1

PENGARUH LABA KOTOR, LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP

ARUS KAS OPERASI DIMASA DEPAN PADA PERUSAHAAN ANEKA INDUSTRI

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2014

NASKAH PUBLIKASI

NAMA : JUSNIATI

NIM : 090462201183

Skripsi ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

2016

Page 2: PENGARUH LABA KOTOR, LABA BERSIH DAN ARUS KAS …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · untuk menutup beban yang langsung terkait dengan barang atau

2

PENGARUH LABA KOTOR, LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP

ARUS KAS OPERASI DIMASA DEPAN PADA PERUSAHAAN ANEKA INDUSTRI YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2014

JUSNIATI

090462201183

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

2017

PENELITI KEDUA:

HJ. ASMAUL HUSNA, SE.,Ak.,MM.,CA

ABSTRAK

JUSNIATI (2016): Pengaruh laba kotor, laba bersih dan arus kas operasi terhadap arus kas

operasi dimasa depan pada perusahaan aneka industry yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2014.

Penelitian ini bertujuan untuk memeberikan bukti empiris mengenai pengaruh laba kotor,

laba bersih dan arus kas operasi terhadap arus kas operasi dimasa depan dengan menguji masing-

masing variable.

Model penelitian yang digunakan adalah model regresi linier berganda. Jenis data yang

digunakan adalah data sekunder dari perusahaan aneka industry yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia data dari laporan keuangan selama periode 2011-2014nyang meliputi laporan laba rugi

dan laporan arus kas perusahaan melalui situs www.idx.co.id. Pengambilan sampel dilakukan

secara purposive sampling sebanyak 51 perusahaan aneka industry. Data yang diolah dengan

bantuan Software SPSS ( Statistical Packages For social Science ) Versi 2.1.

Hasil penelitia menunjukkan bahwa laba kotor berpengaruh signifikan terhadap arus kas

operasi dimasa depan. Sedangkan laba bersih dan arus kas aktivitas operasi tidak menunjukkan

pengaruh yang signifikan terhadap arus kas operasi dimasa depan.

Kata kunci : Laba kotor, laba bresih, arus kas aktivitas operasi dan arus kas operasi dimasa

depan.

Page 3: PENGARUH LABA KOTOR, LABA BERSIH DAN ARUS KAS …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · untuk menutup beban yang langsung terkait dengan barang atau

3

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan dituntut untuk memaksimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki

agar tetap bisa bertahan dan menjadi semakin maju. Sumber daya yang dapat dimaksimalkan

dengan baik, akan membuat perusahaan beroperasi secara penuh dan menghasilkan kinerja yang

baik. Kinerja perusahaan dapat tercermin dari laporan keuangan.

Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja

keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi

kequangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan

pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga

menentukan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumberdaya yang

dipercayakan kepada mereka.

Dengan pelaporan tersebut, para pengguna informasi laporan keuangan dapat

memprediksi kondisi perusahaan dimasa depan. Selain itu melalui laporan keuangan ini para

investor juga dapat melihat laporan arus kas karena arus kas dapat memprediksi laba dan arus

kas dimasa depan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Apakah laba kotor berpengaruh signifikan terhadap arus kas operasi dimasa depan pada

perusahaan aneka industri yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014 secara parsial.

2. Apakah laba bersih berpengaruh signifikan terhadap arus kas operasi dimasa depan pada

perusahaan aneka industri yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014 secara parsial.

3. Apakah arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh signifikan terhadap arus kas operasi

dimasa depan pada perusahaan aneka industri yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014 secara

parsial.

4. Apakah laba kotor, laba bersih dan arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh terhadap arus

kas operasi dimasa depan pada perusahaan aneka industri yang terdaftar di BEI tahun 2011-

2014.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh laba kotor terhadap arus kas operasi dimasa depan pada

perusahaan aneka industri yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014 secara parsial.

2. Untuk mengetahui pengaruh laba bersih terhadap arus kas operasi dimasa depan pada

perusahaan aneka industri yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014 secara parsial.

3. Untuk mengetahui pengaruh arus kas dari aktivitas operasi terhadap arus kas operasi dimasa

depan pada perusahaan aneka industri yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014 secara parsial.

Page 4: PENGARUH LABA KOTOR, LABA BERSIH DAN ARUS KAS …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · untuk menutup beban yang langsung terkait dengan barang atau

4

4. Untuk mengetahui pengaruh laba kotor, laba bersih dan arus kas aktivitas operasi terhadap

arus kas operasi dimasa depan pada perusahaan aneka industri yang terdaftar di BEI

tahun2011-2014 secara bersama-sama.

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Laporan Arus Kas dan Keguanaannya

Menurut PSAK No.2 (2009), laporan arus kas – arus kas adalah arus masuk dan arus

keluar kas atau setara kas. Arus masuk kas ( cash inflows) merupakan transaksi yang

mengakibatkan kenaikan kas. Arus keluar kas ( cash outflows) adalah transaksi yang

mengakibatkan kenikan laporan arus kas tidak mencakup transaksi atau akun yang tidak

mencerminkan neraca atau laporan laba rugi. Laporan arus kas melaporkan transaksi dan

peristiwa pada periode tertentu dari segi dampaknya terhadap kas. Tanpa adanya laporan arus

kas, pemakai eksternal laporan keuangan hanya mengetahui saldo kas awal dan saldo kas akhir.

Menuru Hery (2012:180), arus kas adalah arus masuk dan arus keluar pada kas atau

setara kas. Laporan arus kas menjelaskan perubahan-perubahan yang terjadi pada kas dan setara

kas.

Menurut Stice, Stice, dan Skousen (2009), Laporan arus kas menjelaskan perubahan pada

kas atau setara kas (cash aquivalent) dalam periode tertentu. Setara kas adalah investasi jangka

pendek yang amat likuid yang bisa segera ditukar dengan kas.

Menurut Henry (2009), Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang memperlihatkan

pengaruh aktivitas-aktivitas operasi, pendanaan dan investasi perusahaan terhadap arus kas

selama periode akuntansi tertentu dengan suatu cara yang merekonsiliasi sldo awal dan akhir

kas.

1. Arus kas dari aktivitas operasi

Menurut PSAK No.2 (2009), Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama entitas (

producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas

pendanaan.

Menurut Stice, Stice, dan Skousen (2009), aktivitas operasi adalah transaksi-transaksi dan

kejadian-kejadian yang akan menentukan laba bersih. Penerimaan kas dari penjualan barang atau

pembelian jasa merupakan arus kas masuk utama bagi kebanyakan bisnis. Penerimaan kas

lainnya berasal dari bunga, deviden, dan hal-hal lainnya yang serupa. Arus kas keluar yang

utama adalah pembayaran untuk pembeliandan pembayaran gaji, pajak, bunga, utilitas, sewa dan

lainnya.

Sedangkan menurut Hery (2012), aktivitas operasi meliputi transaksi-transaksi yang

tergolong sebagai penentu besarnya laba atau rugi. Penerimaan kas dari penjualan barang atau

jasa merupakan sumber arus kas masuk yang utama. Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas

operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat

menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi

Page 5: PENGARUH LABA KOTOR, LABA BERSIH DAN ARUS KAS …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · untuk menutup beban yang langsung terkait dengan barang atau

5

perusahaan, membayar deviden dan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan

dari luar.

Menurut PSAK No.2 (2009), Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi :

a. Penerimaan kas dari penjulan barang dan jasa

b. Penerimaan kas dari fee atau royalty

c. Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa

d. Pembayaran kas pada karyawan

e. Penerimaan dan pembayran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, klaim,

anuitas dan manfaat asuransi lainnya

f. Pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan, kecuali jika

diidentifikasi secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi

g. Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha

perdagangan

2. Arus kas dari aktivitas investasi

Menurut PSAK No.2 (2009), Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aset

jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.

Menurut Stice, Stice, dan Skousen (2009), aktivitas investasi yang utama adalah

pembelian dan penjualan tanah, bangunan peralatan, dan aset lainnya yang tidak dibeli untuk

dijual kembali. Aktivitas investasi juga termasuk pembelian dan penjualan instrumen keuangan

yang tidak ditujukan untuk di perdagangkan, seperti halnya memberi dan menagih pinjaman.

Sedangkan Hery (2012), aktivitas investasi adalah membeli atau menjual tanah,

bangunan, dan peralatan. Disamping itu aktivitas investasi juga meliputi pembelian dan

penjualan instrumen keuangan yang bukan untuk tujuan diperdagangkan, penjualan segmen

bisnis, dan pemberian pinjaman kepada entitas lain termasuk penagihan.

Menurut PSAK No.2 (2009), Contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah

:

a. Pembelian aktiva, baik aktiva tetap berwujud dan aktiva jangka panjang lainnya, termasuk

biaya pengembangan yang di kapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri.

b. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan, dan peralatan, akltiva tak berwujud dan

aktiva jangka panjang lainnya.

c. Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain.

d. Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya (kecuali yang

dilakukan oleh lembaga keuangan).

3. Arus kas dari aktivitas pendanaan

Menurut Stice, Stice, dan Skousen (2009), aktivitas pendanaan adalah transaksi dan

kejadian saat kas diperoleh dari dan dibayarkan kembali kepada para pemilik (pendanaan dengan

modal) dan para kreditor (pendanaan dengan utang). Contohnya kas yang dihasilkan dari

penerbitan saham dan obligasi akan di klasifikasikan sebagai aktivitas pendanan. Contoh lainnya

Page 6: PENGARUH LABA KOTOR, LABA BERSIH DAN ARUS KAS …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · untuk menutup beban yang langsung terkait dengan barang atau

6

adalah pembayaran untuk saham yang di peroleh kembali atau melunasi obligasi dan

pembayaran dividen juga diklasifikasikan sebagai aktivitas pandanaan.

Menurut PSAK No.2 (2009), Aktivitas pendanaan (financing) adalah aktivitas yang

mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi kontribusi modal dan pinjaman entitas.

Menurut PSAK No.2 (2009), Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivits

pendanaan adalah :

a. Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lain

b. Pembayaran kas pada pemegang saham untuk menarik atau menebus saham perusahaan

c. Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik dan pinjaman lainnya.

d. Pelunasan pinjaman

2.1.2 Pengertian Laba dan Kegunaannya

Menurut Soemarso, (2005: 245), laba adalah selisih lebih pendapatan atas beban

sehubungan dengan usaha untuk memperoleh pendapatan tersebut selama periode tertentu. Dapat

disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan laba sejauh mana suatu perusahaan memperoleh

pendapatan dari kegiatan penjualan sebagai selisih dari keseluruhan usaha yang didalam usaha

itu terdapat biaya yang dikeluarkan untuk proses penjualan selama periode tertentu.

Menurut Stice et,al (2009:214), laba adalah perbedaan antara pendapatan dengan

keseimbangan biaya-biaya dan pengeluaran untuk periode tertentu. Laba akuntansi adalah

perbedaan antara pendapatan yang direalisasi dari transaksi yang terjadi selama satu periode

dengan biaya yang berkaitan dengan pendapatan tersebut.

2.1.3 Laba Akuntansi

Laba Akuntansi (accounting income) secara operasional di identifikasi sebagai perbedaan

antara pendapatan yang direalisasikan dari transaksi selama satu periode dengan biaya yang

berkaitan dengan pendapatan tersebut. Menurut Soewardjono (2010: 456), laba akuntansi dengan

interpretasinya diharapkan dapat digunakan antara lain sebagai :

1. Sebagai indikator efisiensi penggunaan dana yang tertanam dalam perusahaan yang

diwujudkan dalam tingkat kembalian (rate of return on invested capital)

2. Sebagai pengukur prestasi manajemen

3. Sebagai dasar penentuan besarnya pengenaan pajak

4. Sebagai alat pengendalian alokasi sumber daya ekonomi suatu negara

5. Sebagai dasar kompensasi dan pembagian bonus

6. Sebagai alat motivasi manajemen dalam pengendalian perusahaan

7. Sebagai dasar untuk kenaikan kemakmuran

Page 7: PENGARUH LABA KOTOR, LABA BERSIH DAN ARUS KAS …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · untuk menutup beban yang langsung terkait dengan barang atau

7

8. Sebagai dasar pembagian deviden

Laba akuntansi memiliki lima karakteristik sebagai berikut (Belkaoui) dalam Marisca

2010 :

1. Laba akuntansi didasarkan pada transaksi akrual terutama yang berasal dari penjualan barang

atau jasa.

2. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip pendapatan periodeisasi dan mengacu pada kinerja

perusahaan selama satu periode tertentu.

3. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip pendapatan yang memerlukan pemahaman khusus

tentang definisi, pengukuran dan pengakuan pendapatan.

4. Laba akuntansi memerlukan pengukuran tentang biaya (expenses) dalam bentuk biaya historis.

5. Laba akuntansi menghendaki adanya penandingan ( matching) antara pendapatan dengan

biaya yang relevan dan berkaitan dengan pendapatan tersebut.

Kelima karakteristik laba akuntansi diatas memungkinkan untuk menganalisis

keunggulan dan kelemahan laba akuntansi. Keunggulan laba akuntansi dapat di rumuskan

sebagai berikut ( Belkoui dalam Marisca, 2010) :

1. laba akuntansi bermanfaat untuk membantu pengambilan keputusan ekonomi.

2. Laba akuntansi di ukur dan dilaporkan secara objektif, dapat diuji kebenarannya karena

didasarkan pada transaksi atau fakta aktual, yang didukung bukti objektif.

3. Laba akuntansi memenuhi kriteria konservatif, dalam arti akuntansi tidak mengakui perubahan

nilai tetapi hanya mengakui untung yang direalisasi.

4. Laba akuntansi dipandang bermanfaat untuk tujuan pengendalian, terutama

pertanggungjawaban manajemen.

2.1.4 Unsur-Unsur Laba

1. Laba Kotor

Laba kotor adalah selisih antara pendapatan dari penjualan bersih dan harga pokok

penjualan. Persentase laba kotor dihitung dengan membagi laba kotor dengan pendapatan dari

penjualan bersih menunjukkan ukuran profitabilitas yang memungkinkan perbandingan

perusahaan dari tahun ke tahun, menurut Stice, (2009:215). Laba kotor adalah angka yang

penting. Apabila perusahaan tidak memperoleh hasil yang cukup dari penjualan barang atau jasa

untuk menutup beban yang langsung terkait dengan barang atau jasa tersebut, perusahaan

tersebut tidak akan bertahan lama pada bisnis tersebut.

2. Laba Operasi

Laba operasi mengukur kinerja operasi bisnis fundamental yang dilakukan oleh sebuah

perusahaan dan di dapat dari laba kotor dikurangi beban operasi. Menurut Stice, (2009:216).

Secara umum dikatakan bahwa beban operasi adalah seluruh beban operasi kecuali beban bunga

Page 8: PENGARUH LABA KOTOR, LABA BERSIH DAN ARUS KAS …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · untuk menutup beban yang langsung terkait dengan barang atau

8

dan beban pajak penghasilan. Laba operasi menunjukkan seberapa baik perusahaan melakukan

aktivitas khusus dari bisnis tersebut, terlepas dari kebijakan pendanaan dan manajemen pajak

yang ditandatangani pada level pusat.

3. Laba Bersih

Laba bersih adalah angka yang menunjukkan selisih antara seluruh pendapatan dari

kegiatan operasi perusahaan maupun non-operasi perusahaan. Menurut Stice, (2009:216). Angka

terakhir dalam laporan laba rugi adalah laba bersih (net profit). Jumlah ini merupakan kenaikan

bersih terhadap modal. Sebaliknya, apabila perusahaan menderita rugi, angka terakhir dalam

laporan laba rugi adalah rugi bersih ( net loss).

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan arus kas dari aktivitas operasi, laba

kotor dan laba bersih terhadap arus kas operasi dimasa depan telah banyak dilakukan dan terus

berkembang diantaranya dikutip dari beberapa sumber penelitian antara lain :

Penelitian Ruly (2014), tentang pengaruh arus kas dari aktivitas operasi dan laba bersih

terhadap arus kas operasi dimasa depan. Menyatakan bahwa laba bersih berpengaruh signifikan

terhadap arus kas operasi dimasa depan. Sedangkan arus kas dari aktivitas operasi tidak

menunjukkan pengaruh signifikan terhadap arus kas operasi dimasa depan.

Penelitian yang dilakukan oleh Wartini (2013), tentang pengaruh laba kotor, laba operasi

dan laba bersih dalam memprediksi arus kas aktivitas operasi di masa mendatang. Menyatakan

bahwa, berdasarkan hasil uji secara parsial hanya laba bersih yang mempunyai pengaruh

signifikan dalam memprediksi arus kas aktivitas operasi dimasa mendatang. Sedangkan hasil uji

secara simultan menyatakan bahwa laba kotor, laba operasi dan laba bersih berpengaruh

signifikan dalam memprediksi arus kas aktivitas operasi dimasa mendatang.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Jordan (2015), Pengaruh laba kotor, laba

operasi dan laba bersih dalam memprediksi arus kas masa mendatang. Menyatakan bahwa laba

kotor berpengaruh signifikan terhadap arus kas mendatang.

2.3 Hipotesis

H1: Adanya pengaruh signifikan laba kotor terhadap arus kas operasi di masa depan secara

parsial.

H2: Adanya pengaruh signifikan laba bersih terhadap arus kas dimasa depan secara parsial

H3: Adanya pengaruh signifikan arus kas dari aktivitas operasi terhadap arus kas di masa

depan secara parsial.

H4: Adanya pengaruh signifikan antara laba kotor, laba bersih dan arus kas operasi terhadap

arus kas operasi dimasa depan secara simultan

Page 9: PENGARUH LABA KOTOR, LABA BERSIH DAN ARUS KAS …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · untuk menutup beban yang langsung terkait dengan barang atau

9

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Populasi dan Sampel

Menurut Sidik (2009:103), populasi adalah mempunyai karakter sekelompok orang,

kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu dan kemudian ditarik

kesimpulan.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan aneka

industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014 dengan inteval 1 tahun. Dari

populasi yang ada akan diambil sejumlah tertentu sebagai sampel.

Menurut Sidik (2009:103), teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian

ini adalah purposive sampling, yaitu pemilihan objek dengan beberapa kriteria tertentu.

3.2 Jenis Dan Sumber Data

Yang menjadi objek penelitian dalam penelitian ini adalah perusahaan aneka industri yang

bergerak dibidang otomotif dan kabel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Dan data tersebut juga

merupakan data sekunder yaitu meliputi data atau informasi laporan keuangan yang telah

dipublikasikan yang diambil dari data base Bursa Efek Indonesia, dari laporan keuangan selama

2011-2014 meliputi neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas perusahaan melalui situs

www.idx.co.id, serta ringkasan kinerja perusahaan yang diperoleh melalui ICMD (Indonesian

Capital Market Directory).

3.4 Prosedur Pengumpulan Data

1. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melihat, menggunakan

dan mempelajari data-data sekunder yaitu arus kas dari aktivitas operasi, laba kotor dan laba

bersih yang diperoleh dari situs www.idx.co.id yaitu laporan keuangan perusahaan yang terpilih

sebagai sampel yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014.

1. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan merupakan suatu cara yang digunakan untuk mendapatkan data dan

informasi berupa teori-teori yang melatarbelakangi penelitian dengan mempelajari kepustakaan

baik dari buku, literatur, jurnal maupun karya ilmiah yang berhubungan dengan permasalahan.

3.5 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Dependen

Variable dependen dalam penelitian ini adalah arus kas aktivitas operasi di masa depan.

Arus kas operasi dimasa depan adalah keadaan arus kas operasi suatu perusahaan pada suatu

perioede yang merupakan realisasi dari masa lalu yang sebelumnya telah diprediksi dengan

menggunakan data-data historis. Nilai arus kas dimasa depan dapat diperoleh dari selisih arus kas

Page 10: PENGARUH LABA KOTOR, LABA BERSIH DAN ARUS KAS …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · untuk menutup beban yang langsung terkait dengan barang atau

10

yang masuk dengan arus kas yang keluar, Wartini (2013). Arus kas operasi dimasa depan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah total arus kas operasi tahun 2012-2015.

Variabel Independen

Variable terikat (independen) dalam penelitian ini beserta pengukurannya adalah sebagai

berikut :

1. Laba kotor

Laba kotor adalah selisish antara pendapatan dari penjualan bersih dan harga pokok

penjualan. Persentase laba kotor dihitung dengan membagi laba kotor dengan pendapatan dari

penjualan bersih. Penjualan bersih menunjukkan ukuran profitabilitas yang memungkunkan

perbandingan perusahaan dari tahun ketahun menurut Stice et, al (2009:215). Laba kotor yang

digunakan dalam penelitian ini adalah laba kotor tahun 2011-2014. Cara menghitung laba kotor

dapat dirumuskan sebagai berikut :

Laba kotor = pendapatan dari penjualan bersih – harga pokok penjualan.

2. Laba bersih

Laba bersih adalah angka yang menunjukkan selisih antara seluruh pendapatan dari

kegiatan operasi perusahaan maupun non operasi perusahaan. Angka terakhir dalam laporan laba

rugi adalah laba bersih (net profit). Jumlah ini merupakan kenaikan bersih terhadap modal.

Sebaliknya, apabila perusahaan menderita rugi, angka akhir dalam laporan laba rugi adalah rugi

bersih (net loss). Laba bersih yang digunakan dalam penelitian ini adalah laba bresih tahun

berjalan tahun 2011-2014. Cara menghitung laba bersih dapat dirumuskan sebagai berikut:

Laba bersih = laba operasi + pendapatan lain-lain – beban lain-lain – beban pajak.

3. Arus kas aktivitas operasi

Ukuran arus kas variable arus kas operasi pada penelitian ini menggunakan total arus kas

operasi pada periode berjalan yang tersedia pada laporan arus kas perusahaan aneka industri

yang terdaftra di BEI tahun 2011-2014. Cara menghitung arus kas operasi dapat dirumuskan

sebagai berikut :

Arus kas operasi = arus masuk – arus keluar

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Unit Analisis atau Observasi

Didalam penelitian ini populasi yang digunakan yaitu seluruh perusahaan aneka industry

yang terdaftar di BEI periode tahun 2011-2014. Keseluruhan data tersebut kemudian diambil

sesuai kriteria yang telah dipilih berdasarkan metode purposive sampling, sehingga data yang

terkumpul sebanyak 56 laporan keuangan dengan periode 4 tahun, yaitu dari tahun 2011-2014.

4.1.1 Pengujian Pencilan (Outlier)

Page 11: PENGARUH LABA KOTOR, LABA BERSIH DAN ARUS KAS …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · untuk menutup beban yang langsung terkait dengan barang atau

11

Outlier adalah sekumpulan data yang memiliki karekteristik unik yang terlihat sangat

berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim baik untuk

sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi (Ghozali,2013). Dalam penelitian ini

menggunakan skor standardized atau z-score. Jika nilai Z-score diatas nilai 2,5, maka

dikategorikan sebagai Outlier.Setelah melalui pengujian Outlier, terdapat 5 data yangOutlier

sehingga dikeluarkan dalam penelitian ini. Dengan demikian maka sampel yang digunakan

dalam penelitian ini berjumlah 51laporan keuangan perusahaan aneka industry.

4.2.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran secara statistik dari variabel

yang ada dalam penelitian ini, dilihat dari nilai minimum, maksimum, mean dan standar deviasi

(Ghozali, 2013).Tabel berikut merupakan hasil statistik deskriptif dari masing-masing variabel

penelitian :

Tabel 4.1

Hasil Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

AKOt1 51 152146000 353110841978 47082709662.69 65300779399.988

LK 51 32034000 460669702421 114078644595.31 104858634112.049

LB 51 340488000 219260485960 36437914454.47 46900223474.338

AKOt 51 258576000 229766347392 38712765366.33 49569202621.883

Valid N

(listwise)

51

Sumber : Output SPSS versi 21 (2016)

Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa variabel Arus kas aktivitas operasi

dimasa depan (AKOt1) memiliki nilai minimum 152.146.000 dan nilai maksimum

353.110.841.978. Nilai rata-rata arus kas operasi dimasa depan adalah 47.082.709.662,69 dan

standar deviasinya adalah 65.300.779.399,988.

Variabel laba kotormemiliki nilai minimum sebesar 32.034.000 dan nilai maksimum

sebesar 460.669.702.421, rata-rata sebesar 114.078.644.595,31 dan standar deviasi sebesar

104.858.634.112,049.

Variabel laba bersih memiliki nilai minimum 340.488.000, nilai maksimum

219.260.485.960, dan nilai rata-rata 36.437.914.454.47 dan standar deviasi 46.900.223.474,338.

Variable arus kas aktivitas operasi (AKOt) memiliki nilai minimum 258.576.000, nilai

maksimum 229.766.347.392, nilai rata-rata sebesar 387.127.765.366,33 dan standar deviasi

sebesar 49.569.202.621,883.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

4.2.2.1 Uji Normalitas

Dari hasil uji normalitas (lampiran 1) data setelah dilakukan pemangkasan data-data

outlier, diketahui bahwa gambar grafik P-Plot, data menyebar disekitar garis diagonal dan

Page 12: PENGARUH LABA KOTOR, LABA BERSIH DAN ARUS KAS …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · untuk menutup beban yang langsung terkait dengan barang atau

12

mengikuti garis diagonal atau grafik yang berarti bahwa data berdistribusi normal. Sedangkan

dengan menggunakan uji uji komogorov-smirnov (lampiran 2) pada tabel menunjukan nilai

signifikan sebesar 0.169 dan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 yang berarti bahwa data

berdistribusi normal. Dari kedua uji normalitas yang telah peneliti lakukan dapat disimpulkan

bahwa Ha gagal diterima.

4.2.2.2 Uji Autokorelasi

Data pada penelitian ini memiliki unsur waktu karena didapatkan antara tahun 2011-

2014, sehingga perlu mengetahui apakah model regresi akan terganggu oleh autokorelasi atau

tidak. Berdasarkan pengujian menggunakan Durbin Watson (DW) (lampiran 3), dapat dilihat

bahwa tidak terjadi gejala autokorelasi dikarenakan nilai test adalah 2,273. Dimana 1,55> 2,273

< 2,46.

4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji ini dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi

ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variansi dari residu

satu pengamatan kepengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas. Model regresi yang

baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas karena data cross

section memiliki data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang, dan besar).

Berdasarkan tabel (lampiran 4), dapat diketahui bahwa nilai probabilitas untuk variabel

independen yaitu laba kotor sebesar0,203, laba bersih sebesar 0,198, dan arus kas operasi sebesar

0,421.sehingga nilai probabilitas semua variabel independen menunjukan nilai yang lebih besar

dari 0.05. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukan heteroskedastisitas.

4.2.2.4 Uji Multikolonearitas

Untuk menguji adanya multikolonearitas dapat dilihat melalui nilai Variance Inflation

Factor (VIF) dan tolerance value untuk masing-masing variabel independen. Berdasarkan tabel

(lampiran 5), dapat diketahui bahwa variabel laba kotor memiliki nilai tolerance 0,253 dan VIF

3,955, laba bersih memiliki nilai tolerance 0,256 dan VIF 3,914, dan arus kas operasi memiliki

nilai tolerance 0,623 dan VIF 1.606. Dari seluruh variabel independen tersebut diketahui bahwa

semua variabel memilki nilai tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10, maka dapat

disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi masalah multikolonearitas.

Page 13: PENGARUH LABA KOTOR, LABA BERSIH DAN ARUS KAS …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · untuk menutup beban yang langsung terkait dengan barang atau

13

4.3 Uji Regresi Linier Berganda

Tabel 4.2

Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -4834376702.014 10034710738.727 -.482 .632

LK .385 .125 .618 3.071 .004

LB -.022 .279 -.016 -.081 .936

AKOt .229 .169 .174 1.354 .182

a. Dependent Variable: AKOt1

Y = - 4.834.376.702.014 + 0,385LK – 0,022LB +0,229Akot + e

Keterangan :

Y = Arus Kas Operasi Dimasa Depan

Akot = Arus Kas Operasi

LK = Laba Kotor

LB = Laba Bersih

E = Standar error

Dari persamaan diatas dapat dijelaskan bahwa :

1. Konstanta (α) sebesar - 4.834.376.702.014 menunjukkan bahwa apabila tidak ada variable

independen (X1 = 0, X2 =0, X3 = 0), maka arus kas operasi dimasa depan sebesar -

4.834.376.702.014.

2. Koefisien regresi untuk (β1) sebesar 0,385 dan bertanda positif, hal ini berarti setiap

perubahan 100 rupiah laba kotor maka akan menyebabkan naiknya arus kas operasi dimasa

depan sebesar 38,5 apabila variable lainnya tetap.

3. Koefisien regresi untuk (β2) sebesar -0,022 dan bertanda negatif, hal ini berarti setiap

perubahan 100 rupiah laba bersih maka akan menyebabkan turunnya arus kas operasi dimasa

depan sebesar 2,2apabila variable lainnya tetap.

4. Koefisien regresi untuk (β3) sebesar 0,229 dan bertanda positif, hal ini berarti setiap

perubahan 100 rupiah arus kas aktivitas operasi maka akan menyebabkan naiknya arus kas

operasi dimasa depan sebesar 22,9 apabila variable lainnya tetap.

Page 14: PENGARUH LABA KOTOR, LABA BERSIH DAN ARUS KAS …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · untuk menutup beban yang langsung terkait dengan barang atau

14

4.4 Uji Statistik T

Tabel 4.3

Uji Statistik t

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -4834376702.014 10034710738.727 -.482 .632

LK .385 .125 .618 3.071 .004

LB -.022 .279 -.016 -.081 .936

AKOt .229 .169 .174 1.354 .182

a. Dependent Variable: AKOt1

Berdasarkan table diatas, hasil uji hipotesis secara parsial antara masing-masing variable

independen terhadap variable dependen dapat dijelaskan sebagai berikut :

X1 : Adanya pengaruh signifikan laba kotor terhadap arus kas operasi dimasa

depan

Dari table regresi dapat dilihat bahwa besarnya t hitung untuk variable laba kotor sebesar

3,071> 1,677 t tabel, dengan nilai signifikan 0,004, yang artinya 0,004 < 0,05 maka H0 ditolak

dan Ha dapat diterima, artinya adanya pengaruh signifikan dan positif laba kotor terhadap arus

kas operasi dimasa depan.

Variabel laba kotor dapat dijadikan indicator dalam memprediksi arus kas dimasa depan. Hasil

penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Wartini (2013), yang

menyatakan bahwa laba kotor tidak berpengaruh terhadapa arus kas dimasa depan. Namun

penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Jordan (2015), yang menyatakan

bahwa laba kotor berpengaruh signifikan terhadapa arus kas dimasa depan.

X2 : Adnaya pengarus signifikan antara laba bersih terhadap arus kas operasi

dimasa depan

T hitung untuk variable laba bersih sebesar -0,081 > -1,677 t tabel, dengan nilai signifikan 0,936.

Menyimpulkan bahwa 0,936 > 0,05, maka H0 tidak dapat ditolak dan Ha tidak dapat diterima.

Artinya, laba bersih tidak berpengaruh signifikan terhadap arus kas operasi dimasa depan.

Dengan demikian variable laba bersih tidak dapat dijadikan indicator dalam memprediksi arus

kas operasi dimasa depan. Penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan

oleh Wartini (2013) dan Ruly (2014) yang menyatakan bahwa laba bersih berpengaruh signifikan

terhadap arus kas operasi dimasa depan.

X3: Adanya pengaruh antara arus kas aktivitas operasi terhadap arus kas

operasi dimasa depan

T hitung untuk variable arus kas aktivitas operasi sebesar 1,354< 1,677 t tabel, dengan nilai

signifikan 0,182. Menyimpulkan bahwa 0,182 > 0,05, maka H0 tidak dapat ditolak dan Ha tidaka

Page 15: PENGARUH LABA KOTOR, LABA BERSIH DAN ARUS KAS …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · untuk menutup beban yang langsung terkait dengan barang atau

15

dapat diterima. Artinya, arus kas aktivitas operasi tidak berpengaruh signifikan terhadapa arus

kas operasi dimasa depan.

Dengan demikian variable laba bersih tidak dapat dijadikan indicator dalam memprediksi arus

kas operasi dimasa depan. Penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan

oleh Titin (2013) yang menyatakan bahwa arus kas aktivitas operasi berpengaruh signifikan

terhadap arus kas operasi dimasa depan.

4.5 Uji Statistik F

Tabel 4.4

Hasil Uji Statistik F

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regressi

on

110668402790310730000000.000 3 36889467596770244000000.000 16.908 .000b

Residual 102541186721987190000000.000 47 2181727377063557200000.000

Total 213209589512297920000000.000 50

a. Dependent Variable: AKOt1

b. Predictors: (Constant), AKOt, LB, LK

Dari uji ANOVA atau F test, diperoleh F hitung sebesar 16,908> 2,80 f table, dengan

tingkat signifikan 0,000. Signifikan 0,000 menyimpulkan sig penelitian < 0,05 (0,000 < 0,05).

Maka H0 dapat ditolak dan Ha dapat diterima, artinya adanya pengaruh signifikan terhadap arus

kas operasi masa depan.

Hasil penelitian ini tidak dapat membuktikan bahwa laba kotor, laba bersih atau arus kas

aktivitas operasi yang paling baik dalam memprediksi arus kas operasi dimasa depan.

4.6 Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Tabel 4.5

Hasil uji Adjusted R²

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .720a .519 .488 46708964632.751 2.273

a. Predictors: (Constant), AKOt, LB, LK

b. Dependent Variable: AKOt1

ANOVAa

Page 16: PENGARUH LABA KOTOR, LABA BERSIH DAN ARUS KAS …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · untuk menutup beban yang langsung terkait dengan barang atau

16

Berdasarkan tabel 4.12 dapat diketahui bahwa nilai Adjusted R2 adalah 0.488 atau

48,8%. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh laba kotor, laba bersih dan arus kas aktivitas

operasi perusahaan adalah sebesar 48,8%. Sedangkan 52,2% ditentukan oleh faktor lain diluar

model yang tidak terdeteksi dalam penelitian ini.

Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian secara simultan atau bersamaan (Uji F), diketahui bahwa

ketiga variabel independen, yaitu laba kotor, laba bersih dan arus kas operasi secara simultan

berpengaruh signifikan dalam memprediksi arus kas aktivitas operasi di masa depan pada

perusahaan aneka industry yang terdaftar di Bursa Efek indonesia periode 2011-2014. Hal

tersebut diperkuat dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0.488, yang berarti bahwa dalam

memprediksi arus kas aktivitas operasi di masa mendatang pada perusahaan manufaktur yang

bergerak di sektor industri dasa dan kimia 48,8 % dipengaruhi oleh ketiga faktor tersebut.

Dengan demikian laba kotor, laba bersih dan arus kas operasi dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan dalam memprediksi arus kas aktivitas operasi di masa depan pada perusahaan

aneka industry yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil uji parsial (Uji t),

variabel laba kotor berpengaruh signifikan dalam memprediksi arus kas aktivitas operasi di masa

depan. Variabel laba bersih tidak berpengaruh dalam memprediksi arus kas aktivitas operasi di

masa depan, dan sedangkan arus kas operasi tidak berpengaruh signifikan dalam memprediksi

arus kas aktivitas operasi di masa depan. Dari hasil uji parsial hanya laba kotor yang berpengaruh

dalam memprediksi arus kas aktivitas operasi di masa depan.

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari analisis data pembahasan maka kesimpulan yang dapat diambil

dari penelitian ini adalah :

1. Terdapat pengaruh yang signifikan laba kotor terhadap arus kas operasi dimasa depan

secara parsial pada perusahaan aneka industry yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

2011-2014.

2. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan laba bersih terhadap arus kas operasi dimasa depan

secara parsial pada perusahaan aneka industry yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

2011-2014.

3. Tidak tedapat pengaruh yang signifikan arus kas operasi terhadap arus kas operasi dimasa

depan secara parsial pada perusahaan aneka industry yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

tahun 2011-2014.

4. Terdapat pengaruh yang signifikan laba kotor, laba bersih dan arus kas operasi terhadap

arus kas operasi dimasa depan secara simultan atau bersama-sama pada perusahaan aneka

industry yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2014.

5. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa laba kotor lebih baik dan berpengaruh signifikan

terhadap arus kas operasi dimasa depan dibandingkan dengan laba bersih dan arus kas

aktivitas operasi.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka ada beberapa hal yang dapat disaran

kan oleh penulis bagi peneliti yang tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut, yaitu :

1. Bagi para peneliti diharapkan menambahkan jumlah variable independen yang lain

karena nilai Adjusted R Square sebesar 48,8 % yang mengindikasikan bahwa masih

Page 17: PENGARUH LABA KOTOR, LABA BERSIH DAN ARUS KAS …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · untuk menutup beban yang langsung terkait dengan barang atau

17

terdapat variable lain yang dapat digunakan untuk mengetahui kondisi arus kas operasi

dimasa depan yaitu sebesar 52,2%.

2. Memperpanjang periode penelitian sehingga hasil penelitian akan lebih dapat

digeneralisasi dan akan lebih dapat menggambarkan kondisi yang sesungguhnya terjadi

dalam jangka panjang.

3. Tidak hanya meneliti perusahaan aneka industry saja melainkan jenis perusahaan lainnya

juga yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. DAFTAR PUSTAKA

Dian, Ginanjar Raharjo. 2012. “Kemampuan Laba dan Arus Kas Dalam Memprediksi Laba dan Arus Kas Masa Mendatang”. Skripsi dipublikasi. Semarang : Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Diponegoro

Dwi, Marisca Ariani. 2010. Pengaruh Laba Kotor, Laba Operasi dan Laba Bersih Dalam Memprediksi Arus Kas Dimasa Mendatang. Skripsi dipublikasi. Semarang : Universitas Diponegoro

Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Bandung : CV Alfabeta

Hery, SE,M.Si. 2012. Memahami Laporan Keuangan. Yogyakarta, PT Buku Seru

Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan Revisi 2009, PSAK No 2

Kieso, Donald E, Jerry J.Weigand, dan Terry D.Warfield. 2007. Akuntansi Intermediate Edisi 12 jilid 1 dan 3. Jakarta : Erlannga

Kostia, Titin Ramon. 2013. “Pengaruh Kemampuan Prediktif Laba dan Arus Kas Operasi Dalam Memprediksi Arus Kas Operasi Masa Depan”. Skripsi dipublikasi. Padang : Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Padang

Ruly, Raja Agusrianto. 2014. “Pengaruh Arus Kas Dari Aktifitas Operasi Dan Laba Bersih Terhadap Arus Kas Operasi Dimasa Depan Pada Perusahaan Aneka Industri yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-20011”. Skripsi. Tanjungpinang : Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Setiawan, Jordan Ramadan. 2015. Pengaruh Laba Kotor, Laba Operasi dan Laba Bersih Dalam Memprediksi Arus Kas Mendatang. Jurnal dipublikasi. Fakultas Ekonomi, Universitas Jember

Sidik, H.Moh. Pridana Salahudin Muis. 2009. Metologi Penelitian Ekonomi & Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu

Soemarso, S.R. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat

Soewardjono. 2010. Teori Akuntansi. Yogyakarta: BPFE

Stice, D. James, Phd. Stice, K. earl, Phd. Skousen, K. Fred, Phd, CPA. 2009. Akuntansi Keuangan, Edisi 16. Buku 1. Jakarta : Salemba Empat

Umar, Husein. 2008. Desain Penelitian Akutansi Keprilakuan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Page 18: PENGARUH LABA KOTOR, LABA BERSIH DAN ARUS KAS …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · untuk menutup beban yang langsung terkait dengan barang atau

18

Wartini. “Pengaruh Laba Kotor, Laba Operasi dan Laba Bersih Dalam Memprediksi Arus Kas di Masa Mendatang”. Jurnal dipublikasi. Tanjungpinang : Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Wijaya, Tony. 2012. Data Penelitian Skripsi dengan Program SPSS 20. Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka

Zakiyudin, Ais. 2013. Akuntansi Tingkat Dasar. Mitra Wacana Media

www.idx.co.id

www.sahamok.com

LAMPIRAN

Lampiran 1 Uji Normalitas

Hasil Uji Normalitas P-Plot

Lampiran 2 Uji Normalitas

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 51

Normal Parametersa,b

Mean -.0000058

Std. Deviation 45286021402.19145000

Most Extreme

Differences

Absolute .156

Positive .156

Negative -.099

Kolmogorov-Smirnov Z 1.111

Asymp. Sig. (2-tailed) .169

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 19: PENGARUH LABA KOTOR, LABA BERSIH DAN ARUS KAS …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · untuk menutup beban yang langsung terkait dengan barang atau

19

Lampiran 3 Uji Autokorelasi

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .720a .519 .488 46708964632.751 2.273

a. Predictors: (Constant), AKOt, LB, LK

b. Dependent Variable: AKOt1

Lampiran 4 Heteroskedastisitas

Hasil Uji Sperman’s rho (Setelah Outlier)

Correlations

LK LB AKOt Unstandardiz

ed Residual

LK

Correlation

Coefficient

1.000 .767**

.581**

-.181

Sig. (2-tailed) . .000 .000 .203

N 51 51 51 51

LB

Correlation

Coefficient

.767**

1.000 .457**

-.183

Sig. (2-tailed) .000 . .001 .198

N 51 51 51 51

AKOt

Correlation

Coefficient

.581**

.457**

1.000 -.115

Sig. (2-tailed) .000 .001 . .421

N 51 51 51 51

Unstandardized

Residual

Correlation

Coefficient

-.181 -.183 -.115 1.000

Sig. (2-tailed) .203 .198 .421 .

N 51 51 51 51

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 20: PENGARUH LABA KOTOR, LABA BERSIH DAN ARUS KAS …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · untuk menutup beban yang langsung terkait dengan barang atau

20

Lampiran 5 Uji Multikolinieritas

Hasil Uji Multikolonearitas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

LK .253 3.955

LB .256 3.914

AKOt .623 1.606

a. Dependent Variable: AKOt1