17
1 PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASIONAL, INVESTMENT OPPORTUNITY SET DAN FIRM SIZE TERHADAP DIVIDEN KAS (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010 2012) Luluk Muhimatul Ifada Nia Kusumadewi Universitas Islam Sultan Agung ABSTRACT This study aimed to learn and investigate the influence of net profit, operating cash flow, investment opportunity set, and firm size on cash dividend. The sample of this research is manufacturing companies list on Indonesia Stock Exchange (BEI) in period 2010-2012 published by www.idx.co.id and posted at Indonesia Capital Market Directory (ICMD). There are 28 acquired companies that meet the criteria specified. The analysis method use multiple regression analysis with level of significance 5%. The conclusion of this research based on t-statistic result. The result of this research proved that variable net profit have significantly positive influence on cash dividend. Operating cash flow have significantly positive influence on cash dividend. Investment opportunity set hasn’t significantly and have negative correlation influence towards cash dividend. Firm size hasn’t significantly but have positive correlation influence toward cash dividend. Keywords : Net Profit, Operating Cash Flow, Investment Opportunity Set, Firm Size, Cash Dividend. ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh laba bersih, arus kas operasi, investment opportunity set, dan firm size terhadap dividen kas. Sampel penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia periode tahun 2010-2012. Data yang digunakan adalah laporan keuangan dari masing-masing perusahaan sampel, yang dipublikasikan melalui website www.idx.co.id. dan termuat dalam Indonesia Capital Market Dierctory (ICMD). Data yang memenuhi kriteria penelitian terdapat 28 perusahaan. Penelitian ini menggunakan alat uji statistik dengan pendekatan analisis regresi linier berganda dengan tingkat signifikansi 5%. Kesimpulan pengujian diambil berdasarkan hasil uji t-Statistik. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa pengujian pada variabel laba bersih terhadap dividen kas terbukti berpengaruh positif dan signifikan. Pengujian pada variabel arus kas operasional terhadap dividen kas terbukti berpengaruh

PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASIONAL, …

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASIONAL, …

1

PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASIONAL, INVESTMENT

OPPORTUNITY SET DAN FIRM SIZE TERHADAP DIVIDEN KAS

(Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2010 – 2012)

Luluk Muhimatul Ifada

Nia Kusumadewi

Universitas Islam Sultan Agung

ABSTRACT

This study aimed to learn and investigate the influence of net profit,

operating cash flow, investment opportunity set, and firm size on cash dividend.

The sample of this research is manufacturing companies list on Indonesia Stock

Exchange (BEI) in period 2010-2012 published by www.idx.co.id and posted at

Indonesia Capital Market Directory (ICMD). There are 28 acquired companies

that meet the criteria specified. The analysis method use multiple regression

analysis with level of significance 5%. The conclusion of this research based on

t-statistic result.

The result of this research proved that variable net profit have

significantly positive influence on cash dividend. Operating cash flow have

significantly positive influence on cash dividend. Investment opportunity set

hasn’t significantly and have negative correlation influence towards cash

dividend. Firm size hasn’t significantly but have positive correlation influence

toward cash dividend.

Keywords : Net Profit, Operating Cash Flow, Investment Opportunity Set, Firm

Size, Cash Dividend.

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis

pengaruh laba bersih, arus kas operasi, investment opportunity set, dan firm size

terhadap dividen kas. Sampel penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa EfekIndonesia periode tahun 2010-2012. Data yang digunakan

adalah laporan keuangan dari masing-masing perusahaan sampel, yang

dipublikasikan melalui website www.idx.co.id. dan termuat dalam Indonesia

Capital Market Dierctory (ICMD). Data yang memenuhi kriteria penelitian

terdapat 28 perusahaan. Penelitian ini menggunakan alat uji statistik dengan

pendekatan analisis regresi linier berganda dengan tingkat signifikansi 5%.

Kesimpulan pengujian diambil berdasarkan hasil uji t-Statistik.

Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa pengujian pada variabel laba

bersih terhadap dividen kas terbukti berpengaruh positif dan signifikan. Pengujian

pada variabel arus kas operasional terhadap dividen kas terbukti berpengaruh

Page 2: PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASIONAL, …

2

positif dan signifikan.Pengujian pada variabel investment opportunity set

(ios)terhadap dividen kas terbukti berpengaruh negatif dan tidak signifikan.

Pengujian pada variabel firm size terhadap dividen kas terbukti berpengaruh

positif dan tidak signifikan.

Kata Kunci : Laba bersih, Arus Kas Operasi, Investment Opportunity Set, Firm

Size,danDividen Kas

PENDAHULUAN

Semakin pesatnya perkembangan industri di Indonesia, menjadikan setiap

pelaku industri terus berupaya mengembangkan perusahaannya. Tidak terkecuali

bagi industri manufaktur yang go public di Indonesia, salah cara yang ditempuh

adalah menggenjot pembiayaan baik dari internal maupun eksternal perusahaan.

Perusahaan yang go public umumnya memiliki pengelolaan pembiayaan internal

yang kuat, namun agar cash flow perusahaan tetap berjalan baik maka pembiayaan

eksternal dapat menjadi alternatif pengembangan perusahaan. Pembiayaan

eksternal dilakukan melalui penjualan saham perusahaan kepada para calon

investor di pasar modal.

Para investor menanamkan modal pada perusahaan tentunya mengharapkan

return baik berupa capital gain yaitu selisih lebih dari harga saat membeli dan

menjual atau pembagian dividen langsung dalam bentuk tunai. Pembayaran

dividen yang stabil dalam bentuk tunai lebih disukai investor sebab mengurangi

ketidakpastian atas aktivitas investasi. Besarnya jumlah dividen yang dibagikan

bergantung pada kebijakan tiap perusahaan yang ditentukan melalui Rapat Umum

Pemgang Saham (RUPS) sebagai penentu keputusan tertinggi.

Untuk menjual saham tersebut perusahaan diwajibkan melaporkan laporan

keuangannya secara public di pasar modal. Laporan keuangan terdiri dari neraca,

laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan perubahan arus kas, dan

catatan atas laporan keuangan. Ke lima komponen tersebut menyedikan informasi

yang berguna bagi para investor untuk mengambil keputusan atas investasi untuk

menilai perkiraan jumlah dan ketidakpastian prospek penerimaan kas dari dividen.

Laporan keuangan mencerminkan bagaimana manajemen perusahaan

mempertanggungjawabkan kepada para investor atas pengelolaan sumber daya

ekonomi yang telah dipercayakan kepada manajemen. Untuk itu banyak

komponen dalam laporan keuangan yang bisa dijadikan bahan pertimbangan

investor dalam menanamkan dana mereka diantaranya laba bersih, arus kas

operasional, investment opportunity set, dan firm size perusahaan.

Laba bersih perusahaan mencerminkan kemampuan perusahaan dalam

mengelola penjualannya. Perusahaan yang mampu menyisihkan sebagian besar

laba nya untuk dibagikan sebagai dividen kas dibandingkan menyisihkannya

sebagai laba ditahan dianggap sebagai perusahaan yang menguntungkan dah

memiliki prospek yang bagus bagi para investor. Laba bersih dan perubahannya

Page 3: PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASIONAL, …

3

dapat digunakan sebagai alat prediksi dividen karena lebih merefleksikan suatu

kondisi tertentu dari kinerja suatu perusahaan.

Hermi (2004) menyatakan bahwa untuk membayar dividen suatu perusahan

harus menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi alokasi laba untuk dividen

atau untuk laba ditahan.Ada faktor utama yang harus dipertimbangkan misalnya

ketersediaan kas, ketika perusahaan memperoleh laba yang besar namun

ketersediaan kas nya tidak mencukupi untuk operasional dan eksapansi

perusahaan kedepan, maka perusahaan akan cenderung untuk menahan laba

daripada mengalokasikan pada dividen kas.

Pembagian dividen juga bergantung dari posisi likuiditas perusahaan yang

tercermin dalam arus kas perusahaan operasional. Arus kas operasional

menggambarkan likuiditas aliran kas yang keluar dan masuk dari suatu

perusahaan. Dari laporan kas perusahaan bisa dketahui seberapa besar

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya diantaranya

dividen kas. Hal ini dikarenakan tidak jarang keuntungan perusahaan digunakan

untuk investasi pada aktiva lainnya ataupun untuk membayar kewajiban tetap

sehingga sangat berpengaruh pada besarnya dividen kas yang akan diterima para

investor. Arus kas operasional perusahaan merupakan indikator untuk mengukur

bagaimana perusahaan mengelola kas yang ada, perusahaan yang mampu

memelihara kas yang baik mampu mencukupi kebutuhan internal serta

berkecukupan untuk membayar dividen.

Menurut Indah Agustina Manurung (2006) dalam penelitiannya pada

beberapa perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama tahun 2005-

2007 memberikan dividen dengan jumlah yang berbeda-beda setiap tahunnya.

Fenomena yang terjadi adalah adakalanya saat laba yang diperoleh perusahaan

menurun, dividen yang diberikan perusahaan justru lebih besar dari tahun

sebelumnya. Berdasarkan fenomena tersebut laba yang dihasilkan bukanlah satu-

satunya faktor yang dipertimbangkan pihak manajemen dalam menetapkan

besarnya dividen kas. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen

suatu perusahaan.

Investment Opportunity Set (IOS) merupakan bentuk investasi yang

dilakukan perusahaan sehingga menghasilkan nilai bagi perusahaan di masa

mendatang. Dalam Sulastri dan Harmadi (2007) ios diproxy kan dalam aset tetap

yang mencerminkan kemampuan perusahaan untuk mengelola aset tetap nya

untuk berinvestasi kembali. Masing-masing perusahaan mempunyai IOS yang

berbeda-beda tergantung dari spesifik aktiva yang dimiliki.

Untuk memperoleh dana untuk berinvestasi, perusahaan tidak hanya

memanfaatkan dari modal internal namun juga dari penjualan saham yang

melibatkan investor. Sedangkan investor tentunya mengharapkan nilai yang lebih

tinggi dari nilai investasi yang mereka tanam. Hasil penelitian Michell Suharli

(2003) menunjukkan bahwa kesempatan berinvestasi merupakan salah satu

penentu keputusan kebijakan dividen perusahaan. IOS dengan proksi fixed assets

mempunyai pengaruh yang negatif terhadap dividen kas, senada dengan Lestari

(2004) yang menambahkan bahwa perusahaan dengan IOS tinggi akan membayar

dividen lebih sedikit agar tingkat hutang menjadi lebih rendah.

Page 4: PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASIONAL, …

4

Faktor lain dan tidak kalah penting dalam pembagian dividen kas adalah

ukuran perusahaan (firm size). Ukuran perusahaan dianggap mampu

mempengaruhi nilai perusahaan. Karena semakin besar ukuran atau skala

perusahaan maka akan semakin mudah pula perusahaan memperoleh sumber

pendanaan dari para investor. Ukuran perusahaan dinyatakan berhubungan positif

dan signifikan terhadap nilai perusahaan (Rachmawati dan Hanung, 2007).

Penelitian ini mereplikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Abdullah

Rakhman (2010) dengan menambahkan variabel Set Kesempatan Investasi

(Investment Opportunity Set) dan variabel Ukuran Perusahaan (Firm Size).

Berdasarkan uraian diatas penelitian ini bertujuan menguji secara empiris

pengaruh laba bersih, arus kas operasional, investment opportunity set, dan firm

size terhadap dividen kas.

TINJAUAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Laba bersih dan perubahannya dapat digunakan sebagai alat prediksi

dividen karena lebih merefleksikan suatau kondisi tertentu dari kinerja suatu

perusahaan. Laba bersih merupakan bahan pertimbangan manajemen untuk

menentukkan besaran dividen yang akan dibagikan. Jika laba bersih mengalami

peningkatan maka bisa diprediksikan bahwa dividen juga meningkat, dan

sebaliknya penurunan dividen yang diterima menunjukkan kondisi perusahaan

yang sedang tidak baik yaitu dengan penurunan laba yang diperoleh.

Perubahan pembayaran dividen kas inilah yang menjadi sinyal bagi para

investor dalam memandang prospek perusahaan di masa datang, karena

penurunan dividen memiliki pengaruh negatif terhadap harga saham. Ketika

dividen yang dibagikan kecil maka minat para investor untuk berinvestasi dengan

membeli saham perusahaan tersebut menurun, sehingga harga saham perusahaan

akan ikut menurun. Penurunan ini sebagai simbol investor memandang bahwa

perusahaan tidak mampu mengelola keuntungan dengan baik dan tidak sesuai

dengan harapan investor.

Manajemen bertanggungjawab untuk pengelolaan laba tersebut

kedepannya, yaitu untuk dibayarkan dividen kas ataupun untuk diinvestasikan

kembali ke dalam perusahaan. Abdullah Rakhman (2010) melakukan penelitian

pengaruh laba bersih terhadap dividen kas pada perusahaan manufaktur

menghasilkan bahwa laba bersih berpengaruh sginifikan positif terhadap variabel

dependen yaitu dividen kas tersebut.

H1: Terdapat pengaruh yang positif signifikan antara laba bersih dengan

dividen kas.

Arus kas perusahaan menggambarkan likuiditas aliran kas yang keluar

dan masuk dari suatu perusahaan. Berbagai penerimaan perusahaan merupakan

arus kas masuk, sedangkan pengeluaran diantaranya pembagian dividen kas

merupakan kas keluar perusahaan. Perusahaan yang melakukan pembayaran

dividen secara tunai harus memiliki ketersediaan kas. Arus kas operasional

perusahaan merupakan indikator untuk mengukur bagaimana perusahaan

mengelola kas yang ada, perusahaan yang mampu memelihara kas yang baik

Page 5: PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASIONAL, …

5

pastinya memiliki kecukupan kas untuk membiayai keperluan internal

perusahaan. Keperluan internal perusahaan diantaranya pemenuhan kewajiban

jangka pendek, kebutuhan operasional, serta keinginan perusahaan untuk

berinvestasi kembali. Sehingga ketika perusahaan meperoleh laba namun

kebutuhan likuiditas kas juga besar maka perusahaan akan mengutamakan untuk

pemenuhan operasionalnya dan menahan laba daripada dibagikan sebagai dividen

kas.

Perusahaan yang melakukan pembayaran dividen secara tunai harus

memiliki ketersediaan kas. Abdullah Rakhman (2010) melakukan penelitian pada

Perusahaan Manufaktur 2008-2010 bahwa arus kas operasional perusahaan

merupakan indikator untuk mengukur bagaimana perusahaan mengelola kas yang

ada, perusahaan yang mampu memelihara kas yang baik pastinya memiliki

kecukupan kas untuk membayar dividen kas.

H2 : Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara arus kas operasional

dengan dividen kas.

Investment Opportunity Set (IOS) atau kesempatan investasi diproxy kan

dalam bentuk Ln(fixed assets). Investasi di masa depan mempengaruhi besarnya

nilai perusahaan menurut Myers (1977) dalam Ismiyanti dan Hanafi (2003) nilai

perusahaan merupakan gabungan dari aktiva dengan investasi di masa depan. Ketika manajemen merasa kondisi perusahaan sangat baik dan maju maka

pihak manjemen akan cenderung lebih memilih untuk menahan laba yang mereka

peroleh dengan memilih untuk berinvestasi kembali atau biasa disebut dengan

IOS (Investment Opportunity Set) daripada membayarkan dividen yang tinggi.

Pemanfaatan kesempatan investasi ini bagi manajemen merupakan peluang lebih

untuk mendapat keuntungan perusahaan dengan menginvestasikan ke dalam

aktiva-aktiva baru di perusahaan. .

Sulastri (2006) melakukan penelitian pengaruh IOS terhadap dividen kas

pada Perusahaan Manufaktur (2004-2006) dalam kesimpulannya disebutkan

bahwa IOS dengan proksi fixed assets memiliki pengaruh signifikan, hasil ini

mengindikasikan IOS juga dipertimbangkan oleh manajemen perusahaan dalam

pembayaran besarnya dividen kas, sehingga para pemegang saham penting untuk

mempertimbangkan IOS ketika perusahaan mengharapkan besarnya dividen kas

yang dibayarkan oleh perusahaan.

H3: Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara Investment Opportunity

Set dengan dividen kas

Ukuran perusahaan atau Firm Size menggambarkan kemampuan

perusahaan untuk masuk ke pasar modal dan melakukan pembiyaan eksternal

yang menujukkan kemampuan meminjam. Perusahaan besar memiliki akses

mudah ke pasar modal, sebaliknya perusahaan yang masih kecil lebih sulit

mengakses pasar modal. Hal ini menunjukkan hubungan, bahwa semakin besar

perusahaan maka semakin besar dividen yang bisa dibagikan.

Anggit dan R Djoko (2012) melakukan penelitian pengaruh firm size

terhadap dividen kas pada Perusahaan Manufaktur (2008-2011) menyimpulkan

bahwa variabel firm size mempunyai pengaruh negatif serta signifikan terhadap

Page 6: PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASIONAL, …

6

dividen kas. Hal ini terjadi karena keputusan perusahaan terkait keuntungan yang

diperoleh, seperti yang diungkapkan oleh Kowalewski (2007) yang menyatakan

bahwa perusahaan dengan size tinggi dan kemungkinan investasi bagus, akan

membayar dividen lebih kecil.

H4 : Terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara Firm Size dengan

dividen kas

Gambar 1 Model Penelitian

METODE PENELITIAN

Populasi dan sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan

manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2010-

2012. Sampel dipilih dengan menggunakan metode Purposive Sampling, yaitu

pemilihan sampel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan yaitu: (1)

Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode

tahun 2010-2012; (2) Membayar dividen kas berturut-turut selama tahun 2010-

2012. Dividen yang dibayarkan harus berbentuk kas, pembayaran dilakukan

dalam mata uang rupiah (IDR), dan dibayarkan berturut-turut tahun 2010, 2011,

dan 2012; dan (3) Data yang dipergunakan dalam penelitian ini lengkap. Laporan

Keuangan perusahaan yang dipublikasikan pada BEI tahun buku perDesember.

Sumber Data

Data yang dikumpulkan berupa data kuantitaif, yaitu data yang diukur

dalam suatu skala numerik. Dan data sekunder berupa laporan keuangan tahunan

yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012.

Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara penelusuran data sekunder, yaitu

dilakukan dengan kepustakaan dan manual. Data yang digunakan dalam penelitian

ini diperoleh dari IDX Statistic dan Indonesian Capital Market Directory tahun

2010-2012.

Laba bersih (X1)

Arus Kas Operasi (X2)

Dividen Kas

Investment Opportunity Set (X3)

Firm Size (X4)

Page 7: PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASIONAL, …

7

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Laba Bersih

Laba Bersih, menurut Theodorus M. Tuanakotta (2001 : 219) Laba bersih

yaitu angka terakhir dalam perhitungan laba rugi dihitung dari laba operasi

ditambah pendapatan lain-lain dikurangi oleh beban lain-lain dan pajak. Laba

bersih diukur dalam satuan rupiah per lembar saham. Laba bersih ini diambil dari

Pos Laporan Rugi Laba pada laporan keuangan tahunan perusahaan.

Arus Kas Operasi

Sofyan Syafri Harahap (2008) mengklasifikasikan arus kas operasi

merupakan arus kas yang termasuk dalam penghasilan utama pendapatan

perusahaan dan aktivitas lain yang bukan aktivitas investasi dan aktivitas

pendanaan. Arus kas operasional merupakan pelaporan yang dimuat pertama

dalam laporan arus kas, berisi laporan perputaran kas perusahan berupa

penerimaan kas penjualan, pengeluran kas, serta pembayaran beban keuangan dan

operasional lainnya yang berupa kas (tunai).

Investment Opportunity Set

Investment Opportunity Set (Brigham, 2001) adalah set kesempatan

investasi yang merupakan pilihan investasi di masa yang akan datang dan

mencerminkan adanya pertumbuhan aktiva dan ekuitas. Penelitian ini

menggunakan proksi fixed assets yaitu besarnya nilai aktiva tetap bersih. Aktiva

tetap diperoleh dari Laporan posisi keuangan pada pos aset tidak lancar

perusahaan.

Firm Size Firm size merupakan besarnya sebuah perusahaan yang dianggap mampu

dan memiliki akses yang baik pada pasar modal guna mendapatkan informasi

yang terbaik (Anggit, 2011) Dalam penelitian ini firm size diproksikan dengan

menggunakan Log Natural of Net Sales (Chen and Dhiensiri 2009). Penjualan

bersih diperoleh dari pos laporan laba rugi perusahaan.

Dividen Kas

Kieso et.al (2001:815) Deviden kas adalah dividen yang dibagikan kepada

pemegang saham secara tunai. Dividen kas diukur dalam bentuk satuan rupiah

per lembar saham. Data dari dividen kas ini diambil dari pos laporan ekuitas pada

laporan keuangan perusahaan.

Rancangan Model Penelitian

Rancangan model penelitian menggunakan regresi linier berganda sebagai berikut

:

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + €

Keterangan :

Y : Variabel Dependen (Dividen Kas )

α : Konstanta

Page 8: PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASIONAL, …

8

β1,β2 β3,β4 : Koefisien regresi X1,X2, X3,X4,

X1 : Variabel Independen pertama (Laba Bersih)

X2 : Variabel Independen kedua (Arus Kas Operasi)

X3 : Variabel Independen ketiga (IOS)

X4 : Variabel Independen keempat (firmsize)

€ : Tingkat kesalahan

HASIL PENELITIAN

Statistik Deskriptif

Dari hasil pemilihan sampel terdapat 28 perusahaan yang terpilih dengan

tiga variabel penelitian selama tahun 2010-2012 sehingga jumlah sampel yang

diteliti berjumlah 84 sampel. Data-data diatas diolah menggunakan statistik,

dikarenakan data yang diperoleh tidak berdistribusi normal maka berdasarkan

referensi dari jurnal Sulastri,Harmadi (2006) beberapa variabel ditransformasikan

ke dalam Log Natural (Ln).

Tabel 1

Statistik Deskriptif Laba Bersih, Arus Kas Operasional, Investment

Opportunity Set, dan Firm Size Terhadap Dividen Kas

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Ln(Dividen Kas) 84 21,24 29,91 25,5619 2,09254

Laba Bersih 84 25302126808 2,E13 1,95E12 4,097E12

Ln(Arus Kas

Operasional)

84 20,86 30,04 26,5231 1,90842

Ln(Fixed Assets) 84 23,73 31,17 27,3490 1,84636

Ln(Net Sales) 84 26,44 32,87 28,9324 1,61636

Valid N (listwise) 84

Pada tabel 1 tampak bahwa hasil analisis data yang diperoleh tersebut

mean dividen kas sebesar 25,5619 dengan standar deviasi (SD) sebesar 2,09254,

mean arus kas operasional sebesar 26,5231 dengan standar deviasi (SD) sebesar

1,90842, mean firm size sebesar 28,9324 dengan standar deviasi (SD) sebesar

1,61636, dan mean ios sebesar 27,3490 dengan standar deviasi (SD) sebesar

1,84636, keempat variabel tersebut memiliki nilai SD lebih kecil daripada nilai

Page 9: PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASIONAL, …

9

mean. Hal tersebut menunjukkan bahwa kecilnya variasi dividen kas atau

rendahnya kesenjangan antara dividen kas tertinggi dan terendah serta memiliki

persebaran yang kecil dan terdistribusi dengan baik. Namun berbeda hal nya

dengan laba bersih yang menunjukkan mean sebesar 1,95E12 lebih besar dari SD

4,097E12, yang berarti laba bersih memiliki variasi yang besar dan persebaran

datanya sangat luas.

Pengujian Hipotesis dan Pembahasan

Untuk selanjutnya peneliti menggunakan output dari data primer yang

sudah ditransformasikan, dengan persamaan regresi sebagai berikut :

LNDividen Kas = α + β1Laba Bersih + β2LN(Arus Kas) + β3LN(Fixed

Assets)+ β4LN(Net Sales)+ €

Berdasarkan hasil pengujian dengan persamaan regresi diatas diperoleh

hasil pengujian pada tabel 2, dengan penjelasan sebagai berikut : (a) Uji

normalitas dengan uji Kolmogorov Smirnov sebesar 0,682 > 0,05 menunjukkan

data berdistribusi normal; (b) Uji Multikolinearitas dengan uji Variance Inflation

Factor (VIF)<10, menunjukkan tidak terjadi masalah multikolinearitas; (c)Uji

heteroskedastisitas dengan Grafik Scatter Plot menunjukkan bahwa sebaran titik-

titik tidak membentuk suatu pola tertentu serta penyebarannya berada di atas dan

di bawah titik nol sumbu Y sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

masalah heteroskedastisitas; (d) Uji Autokorelasi dengan statistik Durbin Watson,

dengan DW hitung (d) = 2,072 terletak diantara dU dan 4-dU maka dapat

disimpulkan bahwa dalam model penelitian tidak terdapat masalah autokorelasi;

(e)Uji F kelayakan model menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,000< 0,05

sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen secara statistik terbukti

signifikan menjelaskan terjadinya variasi pada variabel dividen kas; dan (f)Uji

koefisien determinasi 0,798 angka ini menunjukkan bahwa 79,8% besarnya

dividen kas dapat dijelaskan dengan menggunakan variabel laba bersih, arus kas,

ios, dan firm size. Sedang sisanya, yaitu 20,2% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor

lainnya diluar model.

Tabel 2

Ringkasan Hasil Uji Normalitas, Regresi Linier Berganda, dan Kelayakan

Model Variabel Laba Bersih, Arus Kas Operasional, Investment Opportunity

Set, dan Firm Size Terhadap Dividen Kas

Keterangan Variabel Dependen Dividen Kas

Variabel

Independen

Unstandarized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Signifikasi

Laba Bersih 1,111E-13 ,217 2,827 ,006

Ln(Arus Kas

Operasional)

,725 ,661 5,634 ,000

Ln(Fixed Assets) -,228 -,201 -1,644 ,104

Page 10: PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASIONAL, …

10

Ln(Net Sales) ,349 ,270 1,740 ,086

Koefisien Korelasi KS : 0,682

Adjusted R Square : 0,798

Uji F Sig : ,000a

Durbin Watson : 2,072

Pengaruh Laba Bersih terhadap Dividen Kas

Pengujian hipotesis pertama dilakukan terhadap variabel laba bersih dan

dividen kas. Hasil pengujian kedua variabel tersebut menunjukkan bahwa

pengaruh laba bersih terhadap dividen kas dengan nilai t hitung sebesar 2,827 dan

signifikansi sebesar 0,006. Oleh karena nilai t hitung positif dan signifikansi yang

dihasilkan adalah < 0,05 maka dapat disimpulkan hipotesis pertama diterima

bahwa laba bersih memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap dividen kas.

Signifikan positif ini menunjukkan bahwa semakin tinggi laba bersih yang

diperoleh suatu perusahaan maka semakin tinggi pula dividen kas yang dibagikan,

dan begitu pula sebaliknya. Ketika laba bersih yang diperoleh perusahaan

menurun maka kemampuan perusahaan dalam membagikan dividen kas juga ikut

menurun. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya dari Abdullah

Rakhman (2010), Hery (2009), Ainul (2008), Suhairini (2006), dan Juliana

Kurniawan (2011).

Signifikasi tersebut menjadi sebuah indikator bagi para calon investor

dalam menanamkan modalnya pada perusahaan terutama hasil dari dividen yang

akan dibagikan oleh perusahaan. Jika perusahaan mampu menyisihkan sebagian

besar laba bersih nya untuk dibagikan sebagai dividen kas pada para investor

dengan jumlah tinggi maka akan semakin menarik investor dalam berinvestasi

pada perusahaan tersebut.

Perusahaan akan memperhatikan laba bersih yang diperoleh, karena

deviden yang dibagikan pada pemegang saham merupakan bagian dari laba. Jika

suatu perusahaan bisa memperoleh laba yang besar, secara teoritis perusahaan

akan mampu menetapkan dividen kas yang besar. Sebaliknya jika suatu

perusahaan memperoleh laba yang kecil, secara teoritis perusahaan hanya mampu

menetapkan dividen kas dalam jumlah kecil.

Pengaruh Arus Kas Operasional terhadap Dividen Kas

Pengujian hipotesis kedua dilakukan terhadap dividen kas dan arus kas

operasional. Hasil pengujian kedua variabel tersebut menunjukkan bahwa

pengaruh arus kas operasional terhadap dividen kas dengan nilai t hitung sebesar

5,634 dan signifikansi sebesar 0,000. Oleh karena nilai t hitung positif dan

signifikansi yang dihasilkan adalah < 0,05 maka dapat disimpulkan hipotesis

kedua diterima bahwa arus kas operasional memiliki pengaruh positif yang

signifikan terhadap dividen kas.

Hal ini berarti bahwa ketika arus kas operasional perusahaan naik maka

pembayaran dividen kas akan ikut naik, dan sebaliknya bila arus kas operasional

Page 11: PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASIONAL, …

11

perusahaan menurun maka dividen kas yang dibagikan menurun. Hasil penelitian

ini sejalan dengan penelitian sebelumnya Hery (2009), Abdullah (2010).

Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Ainul (2008),

Anggit (2012) yang menyatakan arus kas operasional terhadap dividen kas positif

tidak signifikan. Perusahaan yang membayarkan dividen dalam bentuk kas

tentunya harus memiliki ketersediaan kas perusahaan, kas perusahaan berfungsi

untuk menjaga likuiditas perusahaan.

Namun hal itu juga bergantung pada kebutuhan perusahaan dalam

pengelolaan arus kas operasional tersebut, ketika perusahaan lebih

mengalokasikan kas tersebut untuk menambah modal, investasi, atau membayar

kewajiban diluar dividen. Atau sebaliknya perusahaan yang mengalami penurunan

perolehan kas ataupun keterbatasan kas dari aktivitas operasional, untuk tetap

menjaga kesan pada para investor lebih memilih untuk membayarkan dividen kas

pada para investor.

Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS) terhadap Dividen Kas

Pengujian hipotesis ketiga dilakukan terhadap variabel dividen kas dan

investment opportunity set (IOS). Ios disini diproxy kan dalam bentuk log

natural(fixed assets). Hasil pengujian kedua variabel tersebut menunjukkan

bahwa pengaruh ios terhadap dividen kas dengan nilai t hitung sebesar -1,644 dan

signifikansi sebesar 0,104. Oleh karena nilai t hitung negatif dan signifikansi yang

dihasilkan adalah > 0,05 maka hal ini menunjukkan bahwa hipotesis ketiga

ditolak, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ios berpengaruh negatif dan tidak

signifikan terhadap dividen kas.

Tidak signifikan menunjukkan bahwa kesempatan investasi tidak

berpengaruh mendalam terhadap dividen kas, sedangkan nilai negatif

menunjukkan bahwa ketika kesempatan investasi suatu perusahaan meningkat

maka perusahaan cenderung menahan pembayaran dividen kas dan lebih memilih

untuk mengalokasikannya pada peluang berinvestasi. Dana yang seharusnya

digunakan untuk pembayaran dividen kas kepada investor lebih dialokasikan

untuk pembelian investasi yang menguntungkan. Hasil penelitian ini sejalan

dengan penelitian sebelumnya Suharli (2003).

Berdasarkan tabel statistic descriptive pada ios menunjukkan bahwa

rentang antara nilai minimum dan maksimum yang tidak terlalu jauh, hal ini

menunjukkan bahwa pada rentang tahun 2010-2012 perusahaan cenderung

membagikan dividen kas dalam jumlah yang berbeda-beda tiap tahunnya.

Investasi di masa depan mempengaruhi besarnya nilai perusahaan menurut Myers

(1977) dalam Ismiyanti dan Hanafi (2003) nilai perusahaan merupakan gabungan

dari aktiva dengan investasi di masa depan.

Perusahaan pada penelitian ini tahun 2010-2012 mayoritas adalah

perusahaan yang sedang bertumbuh, sehingga cenderung untuk mengelola

aktivanya untuk berinvestasi kembali serta membayar hutang perusahaan. Hal ini

dikuatkan dengan pernyataan Gaver & Gaver (1993) dalam Agustina (2007)

bahwa level IOS yang bervariasi antar perusahaan merupakan salah satu penentu

perbedaan keputusan kebijakan pendanaan dan dividen antar perusahaan, yaitu

Page 12: PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASIONAL, …

12

perusahaan yang bertumbuh cenderung memiliki rasio hutang dalam struktur

modal dan pembagian dividen yang relatif lebih rendah.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sulastri

(2006) dan Dithi (2011) yang menyatakan bahwa bahwa investasi yang dilakukan

perusahaan manufaktur memberikan tingkat keuntungan yang baik sehingga

perusahaan dapat membagikan dividen yang tinggi. Perusahaan yang memiliki

aset kecil cenderung akan membayar dividen rendah karena keuntungan diarahkan

sebagai laba ditahan yang digunakan untuk meningkatkan aset. Perusahaan

beraset besar apabila melakukan ekspansi akan didanai dengan menambah utang

atau saham untuk menjaga reputasi, perusahaan cenderung mempertahankan

pembayaran dividen. Selain itu karena sampel perusahaan pada saat itu mayoritas

perusahaan berkembang maka manajemen perusahaan ingin memperlihatkan

kepada masyarakat kondisi perusahaan yang bagus dengan peluang investasi yang

tinggi akan membuat investor tertarik untuk menanamkan modalnya atau

membiayai peluang investasi tersebut.

Pengaruh Firm Size terhadap Dividen Kas

Pengujian hipotesis ketiga dilakukan terhadap variabel dividen kas dan

firmsize. Firm Size disini diproxy kan melalui pendapatan perusahaan bersih (net

sales). Hasil pengujian kedua variabel tersebut menunjukkan bahwa pengaruh

firm size terhadap deviden kas dengan nilai t hitung sebesar 1,740 dan signifikansi

sebesar 0,086. Oleh karena nilai t hitung positif dan signifikansi yang dihasilkan

adalah >0,05 maka hal ini menujukkan bahwa hipotesis keempat ditolak, hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa firm size berpengaruh positif tidak signifkan

terhadap dividen kas.

Tidak signifikan disini menunjukkan bahwa firm size tidak berpengaruh

mendalam terhadap dividen kas, sedangkan nilai positif menunjukkan bahwa pada

obyek penelitian ini yang mayoritas merupakan perusahaan bertumbuh yaitu

perusahaan kecil atau baru. Umumnya perusahaan yang bertumbuh mengalami

kesulitan untuk memasuki pasar modal, sehingga ketika perusahaan mampu

masuk di dalamnya. Perusahaan akan membayarkan dividen kas kepada para

investor meskipun dalam jumlah yang kecil, hal ini dilakukan untuk menarik para

investor baru. Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Suhairini (2006).

Berdasarkan tabel statistic descrptive pada firm size menunjukkan nilai

maksimum dan minimum yang tidak terlalu jauh. Hal ini menunjukkan bahwa

perusahaan pada penelitian ini meskipun tetap membagikan dividen, namun

jumlah dividen kas yang dibagikan tidak selalu sama. Hal ini dikarena keputusan

manajemen dalam mengelola pendapatan yang masuk baik untuk investasi

kembali atau untuk kegiatan pendanaan lainnya selain pembayaran dividen kas.

Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitan sebelumnya Anggit,R.Djoko

(2012) yang menyatakan firm size berpengaruh negatif signifikan terhadap

dividen kas, hal ini mungkin dapat disebabkan oleh keputusan perusahaan terkait

keuntungan yang diperoleh. Kowalewski (2007) dalam Anggit (2012) yang

menyatakan bahwa perusahaan dengan size tinggi dan kemungkinan investasi

bagus, akan membayar dividen lebih kecil.

Page 13: PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASIONAL, …

13

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut :

1. Pengujian pada variabel laba bersih terhadap dividen kas yang dilakukan

dalam penelitian ini membuktikan bahwa secara statistik laba bersih terbukti

berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividen kas.

2. Pengujian pada variabel arus kas operasional terhadap dividen kas yang

dilakukan dalam penelitian ini membuktikan bahwa secara statistik arus kas

operasional terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividen

kas.

3. Pengujian pada variabel investment opportunity set (ios) terhadap dividen

kas yang dilakukan dalam penelitian ini membuktikan bahwa secara statistik

ios terbukti berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap dividen kas.

4. Pengujian pada variabel firm size terhadap dividen kas yang dilakukan

dalam penelitian ini membuktikan bahwa secara statistik firm size terbukti

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap dividen kas.

Saran

Bagi Perusahaan

Sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan laba bersih, arus kas

operasional, ios dan firm size dalam pengambilan keputusan pembagian dividen

kas.

Bagi Investor

Sebaiknya para investor lebih memperhatikan laba bersih, arus kas

operasional, ios, dan firm size untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan

sehingga dapat memprediksi perolehan dividen kas yang akan diterima.

Bagi Peneliti Selanjutnya

1. Untuk penelitian selanjutnya agar tidak hanya menggunakan perusahaan

manufaktur saja, namun bisa memperluas sampel perusahaan yang akan

diteliti seperti meneliti semua perusahaan yang listing di BEI.

2. Untuk pengamatan selanjutnya diharapkan memperpanjang lagi periode

pengamatan sehingga sampel akan memberikan kemungkinan lebih besar

untuk memperoleh kondisi yang sebenarnya.

3. Untuk peneliti selanjutnya agar memasukkan atau menggunakan variabel-

variabel lain selain yang digunakan dalam penlelitian ini karena masih

banyak lagi variabel yang mempengaruhi dividen kas.

4. Pada penelitian selanjutnya dapat menggunakan alat uji selain regresi

berganda.

Page 14: PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASIONAL, …

14

DAFTAR PUSTAKA

Fijrijanti, Tettet dan Jogianto Hartono, 2000. “Analisis Korelasi Pokok IOS

dengan Realisasi Pertumbuhan, Kebijakan Pendanaan dan Dividen”.

Simposium Nasional Akuntansi III, pp.851-877

Ghozali, Imam. 2006. Ekonomika Teori, Konsep, dan Aplikasi dengan Program

SPSS 17. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hanafi, Mamduh M. 2004. Manajemen Keuangan. Edisi 2004/2005. Yogyakarta:

BPFE

Myers, Stewart C. 1977. Determinants of Corporate Borrowing. Journal of

Financial Economics,Vol. 5, Page: 147-175.

Gaver, Jennifer J. & Kenneth M.Gaver. 1993. Additional Evidence on The

Association between the Investment Opportunity Set and Corporate

Financing, Dividend, and Compensation Policies. Journal of Accounting

and Economics, No. 16, Page: 125-160.

Suharli,M (2007).“Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set

terhadap Kebijakan Dividen Tunai dengan Likuiditas sebagai Variabel

Penguat (Studi pada Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta

Periode 2002-2004)”.Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.9 No.1 Mei. p 9-

17

R.Djoko, Anggit Satria. 2012. “Analisis Pengaruh Cash Position, Firm Size,

Growth Opportunity, Ownership, dan Return On Asset Terhadap Dividen

Payout Ratio”. Jurnal Management Universitas Diponegoro Vol.1 No.1. p

212-223

Darvil, R Abdullah. & Brastoro. 2012. “Pengaruh Arus Kas Operasional, Laba

Bersih, Dan Cash Ratio Terhadap Deviden Kas Perusahaan-Perusahaan

Industri Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Periode 2008-2010”. ISSN:

0854 – 8153 Vol.19 No.1

PT. Bursa Efek Indonesia (BEI). Indonesian Capital Market Directory (ICMD).

2011-2012. Jakarta

Zaki Baridwan, 2004, Intermediate Accounting,Edisi 8, Yogyakarta : BPFE.

Sofyan Syafri Harahap, 2008, Teori Akuntasi, Edisi Revisi, Jakarta : PT Raja

Grafindo Persada.

Hermi, 2004, “Hubungan Laba Bersih Dan ArusKas Operasi Terhadap Dividen

Kas Pada Perusahaan Perdagangan Besar BarangProduksi Di BEJ

Periode 1999 – 2002”,Jurnal Media Riset Akuntasi , Auditing

danInformasi, Desember Vol.4, No.3, 247-258.

Page 15: PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASIONAL, …

15

Sulastri, Harmadi, 2009. ”Analisis Pengaruh Return On Investment, Cash Ratio,

Current Ratio, Debt To Total Aset, Earning Per Share dan Investment

Opportunity Set Terhadap Dividen Kas (Studi Kasus Pada Perusahaan yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004-2006)” Jurnal Fokus

Manajerial Vol.7 No.1,57-63.

Juliana Kurniawan, 2013.“Prediksi Laba Bersih dan Arus Kas Operasi Terhadap

Dividen Badan Usaha Manufaktur di BEI Periode 2008-2011”.Jurnal Imiah

Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1.

Ita Lopusi, 2013.”Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen

Sektor Manufaktur Yang Terdapat di PT Bursa Efek Indonesia Periode

2007-2011.”Jurnal Ilmiah Universitas Surabaya Vol.2 No.1

www. idx.co.id

LAMPIRAN HASIL UJI OUTPUT SPSS

Uji Normalitas Kolmogrov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 84 Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation ,94090787 Most Extreme Differences Absolute ,078

Positive ,041 Negative -,078

Kolmogorov-Smirnov Z ,718 Asymp. Sig. (2-tailed) ,682

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Uji Autokorealsi dan Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

di

m

en

si

on

0

1 ,893a ,798 ,788 ,96443 2,072

a. Predictors: (Constant), Ln(Net Sales), Laba Bersih, Ln(Arus Kas), Ln(Fixed Assets) b. Dependent Variable: Ln(Dividen Kas)

Uji Kelayakan Model ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 289,954 4 72,489 77,934 ,000a

Residual 73,481 79 ,930 Total 363,435 83

a. Predictors: (Constant), Ln(Net Sales), Laba Bersih, Ln(Arus Kas), Ln(Fixed Assets)

Page 16: PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASIONAL, …

16

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 289,954 4 72,489 77,934 ,000a

Residual 73,481 79 ,930 Total 363,435 83

a. Predictors: (Constant), Ln(Net Sales), Laba Bersih, Ln(Arus Kas), Ln(Fixed Assets) b. Dependent Variable: Ln(Deviden Kas)

Uji Heterokedastisitas

BIODATA PENULIS

Nama : Nia Kusumadewi

NIM : 142113999

Alamat : Brorobudur Utara VI No.6, Semarang

Nomor Telpon : 089682369777

Email : [email protected]

Page 17: PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASIONAL, …

17

Instansi : Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Alamat Instansi : Jalan raya kaligawe KM.04 Semarang Jawa Tengah

Fakultas : Ekonomi / Akuntansi

Judul Artikel : PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS

OPERASIONAL, INVESTMENT OPPORTUNITY SET

DAN FIRM SIZE TERHADAP DIVIDEN KAS

(Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2010 – 2012)