PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN HUBUNGAN …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmm/images/Jurnal/vol.4/vol.4.no.1/4... · Jurnal Manajemen ISSN 2302-0199 ... pengaruh kualitas pelayanan

Embed Size (px)

Citation preview

  • Jurnal Manajemen ISSN 2302-0199

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp. 30- 39

    Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 30

    PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN HUBUNGAN

    MASYARAKAT TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN

    SERTA IMPLIKASINYA PADA KEPERCAYAAN LAYANAN

    PT. PLN (PERSERO) WILAYAH ACEH

    Haykall Hasan1, Nurdasila Darsono

    2, Amri

    3

    1) Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala

    Abstract The purpose of this study was to determine (1) the state of quality of service, public relations, customer satisfaction and customer trust (2) the effect of service quality on customer satisfaction (3) the influence of public relations to customer satisfaction, (4) Effect of service quality on customer trust (5) public relations to customer trust, (6) customer satisfaction on customer trust. This research was conducted in the city of Banda Aceh, the number of respondents was 150 people. Tools of analysis used in this study using path analysis (path analysis). The results showed that the quality of service, public relations, customer satisfaction and customer trust has been running well, because it has an average value of greater than 3, while based on the results of testing the hypothesis stated that service quality affects customer satisfaction, there is a relationship masyarakata effect on customer satisfaction, the results also showed that service quality affects the confidence of customers, there is a public relations influence on customer trust and customer satisfaction influence on customer trust PT. PLN (Persero) area of Aceh.

    Keywords Quality of Service, Public Relations, Customer Satisfaction and Customer Confidence

    Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) keadaan kualitas pelayanan, hubungan

    masyarakat, kepuasan pelanggan dan kepercayaan pelanggan (2) pengaruh kualitas pelayanan terhadap

    kepuasan pelanggan (3) pengaruh hubungan masyarakat terhadap kepuasan pelanggan, (4) Pengaruh

    kualitas pelayanan terhadap kepercayaan pelanggan (5) hubungan masyarakat terhadap kepercayaan

    pelanggan, (6) kepuasan pelanggan terhadap kepercayaan pelanggan. Penelitian ini dilakukan di Kota

    Banda Aceh dengan jumlah responden sebanyak 150 orang. Peralatan analisis yang digunakan dalam

    penelitian ini menggunakan analisis jalur (path analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas

    pelayanan, hubungan masyarakat, kepuasan pelanggan dan kepercayaan pelanggan sudah berjalan dengan baik, karena mempunyai nilai rata-rata lebih besar dari 3. Sedangkan berdasarkan hasil

    pengujian hipotesis disebutkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan,

    terdapat hubungan masyarakata berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan, hasil penelitian juga

    menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepercayaan pelanggan, terdapat

    hubungan masyarakat berpengaruh terhadap kepercayaan pelanggan dan kepuasan pelanggan

    berpengaruh terhadap kepercayaan pelanggan PT. PLN (Persero) Wilayah Aceh

    Kata kunci : Kualitas Pelayanan, Hubungan Masyarakat, Kepuasan Pelanggan dan Kepercayaan

    Pelanggan

    PENDAHULUAN

    Keberhasilan pemasaran suatu produk

    sering tidak cukup hanya dengan menawarkan

    berbagai keunggulan yang dimiliki oleh jasa

    tersebut. Justru yang terpenting adalah apakah

    penyediaan produk tersebut sudah sesuai

    dengan keinginan dan dapat memenuhi

    kebutuhan pelanggan sehingga dapat

    meningkatkan nilai pelanggan (customer value).

    Keberhasilan pemasaran tersebut hanya bisa

    dicapai melalui penerapan strategi pemasaran

    yang melibatkan perusahaan dan pelanggan.

  • Jurnal Manajemen

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    31 - Volume 4, No. 1, Februari 2015

    Lebih tepatnya, agar berhasil dalam pemasaran,

    perusahaan harus melaksanakan suatu

    hubungan pemasaran pelanggan (Public

    Relation) yang baik.

    Fenomena yang melatarbelakangi

    penelitian ini adalah masih rendahnya

    kepercayaan pelanggan dalam menggunakan

    jasa pelayanan kelistrikan pada PT. PLN

    (Persero) Wilayah Aceh. Rendahnya

    kepercayaan pelanggan terhadap PT. PLN

    (Persero) Wilayah Aceh dapat dilihat dari

    frekwensi pemadaman listrik yang sering terjadi

    khususnya di Kota Banda Aceh. Hal ini

    menimbulkan ketidakpercayaan pelanggan

    terhadap pelayanan yang diberikan oleh PT.

    PLN (Persero) Wilayah Aceh. Selain dari sering

    padam, ketidakpercayaan pelanggan juga

    muncul dari adanya stabilitas voltase listrik

    yang tidak mencukupi standart voltase yaitu

    240V sehingga membuat pemakaian listrik pada

    pelanggan menjadi tidak normal dan tentunya

    untuk penggunaan peralatan tertentu tidak dapat

    digunakan karena voltasenya rendah.

    Sedangkan mengenai sistem informasi

    yang diberikan oleh PT. PLN (Persero) Wilayah

    Aceh melalui hubungan masyarakat (humas)

    terhadap sistem pemadaman dan waktu

    pemadaman sangat jarang dilakukan, hal ini

    tentunya menimbulkan ketidakpercayaan

    pelanggan terhadap pelayanan PT. PLN

    (Persero) Wilayah Aceh. Dengan tidak adanya

    informasi tentantang pemadaman tentu akan

    menimbulkan risiko bagi pelanggan karena

    rusaknya sebagian peralatan elektronik, dimana

    phak PT. PLN (Persero) Wilayah Aceh tidak

    mau bertanggung jawab terhadap risiko yang

    ditimbulkan oleh pelanggan. Terjadinya risiko

    ini juga disebabkan karena pihak PT. PLN

    (Persero) Wilayah Aceh tidak memberikan

    saran yang bersifat educatif kepada pelanggan

    pada saat pelanggan melakukan pemasaran arus

    listrik ke rumah atau ke tempat usaha, tentang

    beberapa risiko yang mungkin dihadapi leh

    pelanggan berkaitan dengan pemadaman yang

    tidak bisa ditoleransi.

    Fenomena yang mendasari salah satu

    penelitian ini adalah masih rendahnya tingkat

    kepercayaan (trust) masyarakat kepada PT.

    PLN (Persero) Wilayah Aceh, kemungkinan

    juga disebabkan oleh faktor lain seperti masih

    kurang pedulinya pihak perusahaan dalam

    membangunan hubungan timbal balik dengan

    para pelanggan seperti adanya program

    hubungan masyarakat (humas), yang

    merupakan salah satu pendekatan bisnis yang

    berbasis pengelolaan hubungan atau relasi

    dengan pelanggan. Humas lebih memfokuskan

    pada apa yang dinilai pelanggan bukan kepada

    produk yang ingin dijual oleh perusahaan..

    Saat ini perusahaan harus mulai fokus

    pada penyampaian nilai (value) dan

    meningkatkan kepercayaan pelanggan. Perilaku

    konsumen yang cukup tidak rasional ini dapat

    dijelaskan dengan suatu pandangan bahwa

    hubungan baik (good relationship) yang

    terjalin dengan konsumen merupakan kunci

    keberhasilan sebuah perusahaan dalam

    mempertahankan pelanggan. Dengan

    lingkungan yang ketat persaingan ini,

    konsumen memiliki peluang yang luas untuk

  • Jurnal Magister Manajemen

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 32

    mendapatkan produk yang sesuai dengan

    keinginan dan kebutuhannya sehingga untuk

    memenuhi hal ini, sebuah perusahaan harus

    mampu menyediakan produk yang mutunya

    lebih baik (better in quality), harganya lebih

    murah (cheaper in price), informasi yang lebih

    cepat (faster delivery) dan pelayanan yang lebih

    baik (better in service) dibandingkan dengan

    pesaingnya. Kian berkembangnya e-business,

    memaksa perusahaan menggunakan solusi dan

    aplikasi yang tepat untuk dapat

    mempertahankan atau meningkatkan

    pendapatan sehingga kepentingan

    pelangganpun menjadi perhatian utama. Oleh

    sebab itu, berbagai upaya dilakukan agar

    hubungan pelanggan dengan perusahaan

    berjalan dengan baik. (www. businessweek.

    com).

    Dengan dipenuhinya kebutuhan,

    keinginan secara tepat maka dapat mendorong

    pencapaian kepuasan dalam diri konsumen

    terhadap suatu produk tersebut. Kepuasan

    konsumen menjadi faktor penting dalam

    terciptanya suatu loyalitas, dengan merasa puas

    terhadap suatu produk maka secara otomatis

    konsumen akan kembali lagi untuk

    menggunakan jasa pelayanan pada PT. PLN

    (Persero) Wilayah Aceh tersebut.

    Pada akhirnya, hal ini diharapkan dapat

    menjadi pendorong utama bagi pencapaian

    keuntungan perusahaan itu sendiri, dimana

    ketika konsumen sudah loyal atau setia terhadap

    suatu produk tentunya akan mendorong

    penjualan produk secara terus menerus karena

    keuntungan terbesar diperoleh perusahaan dari

    pelanggan setia dimana perusahaan dapat

    menjual barang atau jasa kepada pelanggan

    yang telah mencoba dan mengenal barang atau

    jasa perusahaan yang bersangkutan, perusahaan

    harus mampu mempertahankan pelanggan

    tersebut.

    Secara garis besar alasan bagi

    hubungan masyarakat dapat membangun

    kepercayaan pelanggan adalah pertama, adanya

    perubahan paradigma yaitu product driven

    company menjadi consumer driven company.

    Alasan kedua, setiap pelanggan memiliki

    kebutuhan yang berbeda-beda sehingga

    perusahaan harus lebih peka terhadap segala

    keluhan. Ketiga, pelanggan adalah segalanya

    karena bila tidak ada konsumen maka tidak ada

    bisnis. Keempat, biaya untuk mendapatkan

    pelanggan jauh lebih besar daripada biaya untuk

    mempertahankan pelanggan yang telah ada.

    Alasan kelima yakni dalam hubungan

    masyarakat terdapat database yang menjadi

    senjata utama pelayanan dalam penyediaan

    informasi (Sinaga, 2006).

    TINJAUAN PUSTAKA

    Kepercayaan

    Pemahaman yang lengkap tentang keputusan

    konsumen tidak dapat diperoleh tanpa

    penjelasan mengenai kepercayaan terhadap

    merek (trust in a brand) dan bagaimana

    hubungannya dengan keputusan pemilihan

    perbankan. Dalam pemasaran industri, para

    peneliti telah menemukan bahwa kepercayaan

    terhadap sales dan supplier merupakan sumber

    dari keputusan seseorang untuk melakukan

  • Jurnal Manajemen

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    33 - Volume 4, No. 1, Februari 2015

    pembelian.

    Menurut Lau dan Lee (2009 : 44 ),

    terdapat tiga faktor yang mempengaruhi

    kepercayaan terhadap merek. Ketiga faktor ini

    berhubungan dengan tiga entitas yang tercakup

    dalam hubungan antara merek dan konsumen.

    Adapun ketiga faktor tersebut adalah merek itu

    sendiri, perusahaan pembuat merek, dan

    konsumen.

    Kemudian Soderlund dan Julander

    (2003) menjelaskan bahwa kepercayaan

    nasabah dapat dikaitkan dengan kinerja dari

    perusahaan. Dan mereka melihat kinerja

    tersebut berdasarkan tingkat keberhasilan

    pelayanan yang mampu diberikan oleh suatu

    perusahaan, karena mereka berpendapat bahwa

    produk yang sama namun jika dibeli ditempat

    yang berbeda pasti akan mendapatkan

    pelayanan yang berbeda. Dengan demikian

    kesenjangan yang mereka (konsumen) rasakan

    (kesenjangan antara yang diharapkan dengan

    yang didapatkan atau diperoleh) itulah yang

    sering disebut dengan kepuasan.

    Kepuasan Pelanggan

    Secara linguistik, Satisfaction berasal

    dari bahasa latin yaitu satis yang berarti cukup

    dan facere melakukan atau membuat.

    Berdasarkan pendekatan linguistik ini maka

    kepuasan dapat diartikan bahwa produk atau

    jasa yang mampu memberikan lebih dari pada

    yang diharapkan konsumen.

    Kepuasan Konsumen adalah kondisi

    dimana harapan konsumen mampu dipenuhi

    oleh produk (Kotler & Armstrong, 2007).

    Konsumen memberikan respon tertentu sebagai

    hasil evaluasinya terhadap kesenjangan antara

    harapannya dengan kinerja produk.

    Kepuasan maupun ketidakpuasan

    konsumen menjadi topik yang hangat

    dibicarakan dalam berbagai lapisan masyarakat

    juga perusahaan industri dan jasa karena

    kepuasan konsumen ditentukan oleh kualitas

    barang dan jasa. Pada dasarnya pengertian

    kepuasan/ketidakpuasan merupakan selisih

    antara harapan dan kinerja yang dirasakan.

    Oliver (2005) berpendapat bahwa

    Kepuasan Konsumen merupakan penilaian

    konsumen terhadap fitur-fitur produk atau jasa

    yang berhasil memberikan pemenuhan

    kebutuhan pada level yang menyenangkan baik

    itu dibawah maupun diatas harapan. Dengan

    kata lain dalam pandangan Oliver fitur produk

    berperan penting dalam penciptaan kepuasan

    konsumen.

    Jadi, tingkat kepuasan konsumen

    merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja

    yang dirasakan dengan harapan apabila kinerja

    di bawah harapan maka konsumen akan puas

    serta bila kinerja melebihi dari harapan

    konsumen akan merasa sangat puas.

    Kotler (2000) menyebutkan kepuasan

    adalah perasaan senang atau kecewa seseorang

    yang berasal dari perbandingan antara kesannya

    terhadap kinerja (hasil) sesuatu produk dengan

    harapannya. Kepuasan adalah semacam langkah

    perbandingan antara pengalaman dengan hasil

    evaluasi, dapat menghasilkan sesuatu yang

    nyaman secara rohani, bukan hanya nyaman

  • Jurnal Magister Manajemen

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 34

    karena dibayangkan atau diharapkan. Puas atau

    tidak puas bukan merupakan emosi melainkan

    sesuatu hasil evaluasi dari emosi. Penelitian

    mengenai kepuasan konsumen menjadi topik

    sentral dalam dunia riset pasar dan berkembang

    pesat.

    Kualitas Pelayanan

    Menurut Kotler dan Keller (2010)

    menyatakan bahwa pelayanan atau jasa

    merupakan setiap tindakan atau kegiatan yang

    dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak

    lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak

    mengakibatkan kepemilikan apapun.

    Pelayanan sering sekali terkait dengan

    unsur jasa sehingga sering pula disebut sebagai

    jasa pelayanan. Jasa yang dimaksud adalah jasa

    yang ditawarkan perusahaan pihak perbankan

    dalam usaha menarik konsumen melalui

    pemberian pelayanan maksimal bagi konsumen

    pengguna jasa dari pelayanan itu sendiri.

    Modernitas dengan kemajuan teknologi

    akan mengakibatkan persaingan yang sangat

    ketat untuk memperoleh dan mempertahankan

    pelanggan. Kualitas pelayanan menjadi suatu

    keharusan yang harus dilakukan perusahaan

    supaya mampu bertahan dan tetap mendapat

    kepercayaan pelanggan. Pola konsumsi dan

    gaya hidup pelanggan menuntut perusahaan

    mampu memberikan pelayanan yang

    berkualitas. Keberhasilan perusahaan dalam

    memberikan pelayanan yang berkualitas dapat

    ditentukan dengan pendekatan service quality

    yang telah dikembangkan oleh Parasuraman,

    Berry dan Zenthaml (dalam Lupiyoadi,2006:

    181).

    Kualitas pelayanan adalah seberapa

    jauh perbedaan antara harapan dan kenyataan

    para pelanggan atas layanan yang mereka

    terima. Service Quality dapat diketahui dengan

    cara membandingkan persepsi pelanggan atas

    layanan yang benar-benar mereka terima

    dengan layanan sesungguhnya yang mereka

    harapkan. Kualitas pelayanan menjadi hal

    utama yang diperhatikan serius oleh

    perusahaan, yang melibatkan seluruh sumber

    daya yang dimiliki perusahaan.

    Definisi mutu jasa berpusat pada

    pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan

    serta ketepatan penyampaian untuk

    mengimbangi harapan pelanggan. Menurut

    Wyckof (dalam Wisnalmawati, 2005:155)

    kualitas jasa adalah tingkat keunggulan yang

    diharapkan dan pengendalian atas tingkat

    keunggulan untuk memenuhi keinginan

    pelanggan. Apabila jasa yang diterima sesuai

    dengan yang diharapkan, maka kualitas jasa

    dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika jasa

    yang diterima melampaui harapan pelanggan,

    maka kualitas jasa dipersepsikan ideal.

    Sebaliknya jika jasa yang diterima lebih rendah

    dari pada yang diharapkan, maka kualitas jasa

    dianggap buruk (Tjiptono, 2005:121).

    Hubungan Masyarakat

    Asal muasal konsep hubungan

    masyarakat sebagai praktek dapat ditemukan

    dalam pelbagai terbitan yang secara khusus

    menginformasikan cara-cara

    mempropomosikan sirkus, tampilan teater dan

  • Jurnal Manajemen

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    35 - Volume 4, No. 1, Februari 2015

    jenis pertunjukan lain yang menarik perhatian

    publik. Sebenarnya sejak lama kebanyakan

    organisasi tradisional telah menjalankan

    fungsi hubungan masyarakat yang

    menghubungkan organisasi dengan pihak

    internal maupun eksternal organisasi, namun

    hubungan masyarakat semakin menarik

    perhatian setelah berkembangnya konsep

    organisasi modern. Sejak awal, praktek

    hubungan masyarakat telah melibatkan

    kebanyakan praktisi hubungan masyarakat yang

    adalah para wartawan yang sebelumnya telah

    mengalami pendidikan dan pelatihan yang

    intensif, antara lain memahami seluk beluk

    sirkus dan teater agar para wartawan dapat

    memberitakannya secara terperinci kepada

    publik melalui media yang mereka kuasai.

    Hubungan masyarakat adalah

    komunikasi eksternal dengan menggunakan

    simbol dan tindakan simbolis untuk

    menginformasikan atau mempengaruhi publik

    dengan menggunakan tulisan, pemasaran,

    periklanan, publisitas, promosi dan event

    penting. Beberapa spesialis PR bekerja paruh

    waktu dalam perusahaan, politisi, organisasi

    nirlaba, atau pemerintah; sedangkan beberapa

    PR melakukan kontrak dengan organisasi

    mereka. PR adalah fungsi komunikasi

    manajemen dimana organisasi beradaptasi

    dengan atau mengelola lingkungan mereka

    untuk mencapai tujuan tertentu dari organisasi.

    Rex F. Harlow (Effendy, 1993:21)

    mengungkapkan hubungan masyarakat adalah

    fungsi manajemen yang khas yang mendukung

    dan memelihara jalur bersama bagi komunikasi,

    pengertian, penerimaan dan kerja sama antara

    organisasi dan khalayaknya; melibatkan

    manajemen dalam permasalahan atau persoalan;

    membantu manajemen memperoleh penerangan

    mengenai dan tanggapan terhadap opini publik;

    menetapkan dan menegaskan tanggung jawab

    manajemen dalam melayani kepentingan umum,

    menopang manajemen dalam mengikuti dan

    memanfaatkan perubahan secara efektif dalam

    penerapannya sebagai sistem peringatan secara

    dini guna membantu mengantisipasi

    kecenderungan; dan menggunakan penelitian

    serta teknik-teknik komunikasi yang sehat dan

    etis sebagai kegiatan manusia.

    Public Relations berfungsi

    menumbuhkan hubungan baik antara segenap

    komponen pada suatu organisasi dalam rangka

    memberikan pengertian, menumbuhkan

    motivasi dan partisipasi. Semuanya bertujuan

    untuk menumbuhkan dan mengembangkan

    pengertian dan kemauan baik publiknya serta

    memperoleh opini publik yang menguntungkan

    (atau untuk menciptakan kerja sama

    berdasarkan hubungan yang baik dengan

    publik).

    METODE PENELITIAN

    Lokasi dan Objek Penelitian

    Penelitian ini dilakukan pada

    pelanggan PT. PLN (Persero) Wilayah Aceh di

    Banda Aceh. Objek penelitian ini berkaitan

    dengan kualitas pelayanan, hubungan

    masyarakat, kepuasan pelanggan serta

    kepercayaan pelanggan pada PT. PLN (Persero)

    Wilayah Aceh.

  • Jurnal Magister Manajemen

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 36

    Populasi dan Sampel

    Populasi dalam penelitian ini adalah

    seluruh pelanggan PT. PLN (Persero) Wilayah

    Aceh. Pengambilan sampel dilakukan dengan

    teknik cluster sampling (berdasarkan wilayah)

    terhadap setiap pelanggan pada PT. PLN

    (Persero) Wilayah Aceh, yang berdomisili di 9

    kecamatan dalam wilayah Kota Banda Aceh.

    Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah

    sebanyak 150 orang.

    Peralatan Analisis Data

    Peralatan analisis data yang digunakan

    untuk melakukan pengujian hipotesis penelitian

    adalah analisis jalur (path analysis). Asumsi-

    asumsi standar yang harus dipenuhib sebelum

    membangun model path analysis antara lain:

    (1) berbentuk rekursif; (2) hubungan satu arah;

    (3) linier, aditif dan kausal, (4) berdistribusi

    normal; (5) tidak ada multikolinierriti; dan (6)

    semua variable terukur, minimal dalam skala

    interval.

    HASIL PEMBAHASAN

    Pengaruh Kualitas Pelayanan dan

    Hubungan Masyarakat Terhadap Kepuasan

    Pelanggan Serta Implikasinya Terhadap

    Kepercayaan Pelanggan PT. PLN (Persero)

    Wilayah Aceh

    Hasil penelitian secara simultan variabel

    kualitas pelayanan dan hubungan masyarakat

    berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

    pelanggan PT. PLN (Persero) Wilayah Aceh.

    Hal ini ditandai oleh nilai Fhitung > Ftabel (38,475

    > 3,079) pada tingkat signifikansi 0,0001.

    Hal ini berarti variabel kualitas

    pelayanan serta hubungan masyarakat secara

    bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan

    pelanggan PT. PLN (Persero) Wilayah Aceh.

    Besarnya pengaruh secara simultan dari kedua

    variabel ini dapat dilihat dari nilai koefisien

    determinasinya. Koefisien determinasi

    pengaruh kedua variabel ini terhadap kepuasan

    pelanggan adalah sebesar 0,414, artinya sebesar

    41,4% perubahan didasarkan kepuasan

    pelanggan dapat dijelaskan oleh perubahan dari

    variabel kualitas pelayanan serta hubungan

    masyarakat, sedangkan selebihnya sebesar

    58,6% dijelaskan oleh faktor lain diluar variabel

    kualitas pelayanan serta hubungan masyarakat.

    Hasil penelitian dapat disimpulkan

    bahwa kualitas pelayanan secara positif

    berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

    pelanggan PT. PLN (Persero) Wilayah Aceh.

    Hal ini ditandai oleh nilai signifikan 0,0001 <

    0,05 (0% < 5%). Kondisi yang sama

    diperlihatkan oleh variabel hubungan

    masyarakat. Hasil analisis seperti yang terlihat

    pada tabel diatas menunjukkan bahwa variabel

    kualitas pelayanan dan hubungan masyarakat

    berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

    pelanggan PT. PLN (Persero) Wilayah Aceh.

    Hasil ini ditunjukkan oleh nilai signifikannya

    yang sebesar 0,0001 < 0,05 (0 % < 5%).

    Kemudian hasil penelitian secara simultan

    variabel kualitas pelayanan, hubungan

    masyarakat serta kepuasan pelanggan

    berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan

    pelanggan PT. PLN (Persero) Wilayah Aceh.

    Hal ini ditandai oleh nilai Fhitung > Ftabel (64,228

    > 2,688) pada tingkat signifikansi 0,0001.

  • Jurnal Manajemen

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    37 - Volume 4, No. 1, Februari 2015

    Hal ini berarti variabel kualitas

    pelayanan, hubungan masyarakat dan kepuasan

    pelanggan secara bersama-sama berpengaruh

    terhadap kepercayaan pelanggan PT. PLN

    (Persero) Wilayah Aceh. Besarnya pengaruh

    secara simultan dari ketiga variabel ini dapat

    dilihat dari nilai koefisien determinasinya.

    Koefisien determinasi pengaruh ketiga variabel

    ini terhadap kepercayaan pelanggan adalah

    sebesar 0,641, artinya sebesar 64,1% perubahan

    didasarkan kepercayaan pelanggan dapat

    dijelaskan oleh perubahan dari variabel kualitas

    pelayanan, hubungan masyarakat dan motivaisi

    kerja sedangkan selebihnya sebesar 0,359

    artinya sebesar 35,9% dijelaskan oleh faktor

    lain diluar variabel kualitas pelayanan serta

    hubungan masyarakat dan kepuasan pelanggan.

    Hasil penelitian dapat disimpulkan

    kualitas pelayanan secara positif berpengaruh

    signifikan terhadap kepercayaan pelanggan PT.

    PLN (Persero) Wilayah Aceh. Hal ini ditandai

    oleh nilai signifikan 0,0001 < 0,05 (0,0% < 5%).

    Kondisi yang sama diperlihatkan oleh variabel

    hubungan masyarakat. Hasil analisis seperti

    yang terlihat pada tabel diatas menunjukkan

    bahwa variabel hubungan masyarakat

    berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan

    pelanggan PT. PLN (Persero) Wilayah Aceh.

    Hasil ini ditunjukkan oleh nilai signifikannya

    yang sebesar 0,0001 < 0.05 (0,0% < 5%).

    Sedangkan variabel kepuasan pelanggan secara

    positif berpengaruh signifikan terhadap

    kepercayaan pelanggan PT. PLN (Persero)

    Wilayah Aceh. Hal ini ditandai oleh nilai

    signifikan 0,0001 < 0,05 (0,0% < 5%).

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan

    1. Hasil penelitian untuk hipotesis pertama

    diperoleh penjelasan bahwa kualitas

    pelayanan, hubungan masyarakat, kepuasan

    pelanggan dan kepercayaan pelanggan

    sudah berjalan dengan baik, karena

    mempunyai nilai rata-rata lebih besar dari

    3.

    2. Hasil penelitian terhadap hipotesis kedua

    dapat dijelaskan bahwa kualitas pelayanan

    berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan

    PT. PLN (Persero) Wilayah Aceh.

    3. Hasil penelitian terhadap hipotesis ketiga

    dapat dijelaskan bahwa hubungan

    masyarakata berpengaruh terhadap

    kepuasan pelanggan PT. PLN (Persero)

    Wilayah Aceh.

    4. Hasil penelitian terhadap hipotesis keempat

    dapat dijelaskan bahwa kualitas pelayanan

    berpengaruh terhadap kepercayaan

    pelanggan PT. PLN (Persero) Wilayah

    Aceh.

    5. Hasil penelitian terhadap hipotesis kelima

    dapat dijelaskan bahwa hubungan

    masyarakat berpengaruh terhadap

    kepercayaan pelanggan PT. PLN (Persero)

    Wilayah Aceh.

    6. Hasil penelitian terhadap hipotesis keenam

    dapat dijelaskan bahwa kepuasan pelanggan

    berpengaruh terhadap kepercayaan

    pelanggan PT. PLN (Persero) Wilayah

    Aceh.

  • Jurnal Magister Manajemen

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 38

    Saran

    1. Guna meningkatkan kepuasan pelanggan

    PT. PLN (Persero) Wilayah Aceh, maka

    kualitas pelayanan jasa kelistrikan perlu

    ditingkatkan, terutama mengurangi tingkat

    pemadaman arus listrik yang selama ini

    sering dilakukan.

    2. Kemudian untuk meningkatkan kepuasan

    pelanggan berdasarkan hubungan

    masyarakat, pihak perusahaan hendaknya

    memberikan informasi secara berkala

    kepada pelanggan, baik melalui

    pengumuman atau media massa tentang

    jadwal pemadaman yang sering terjadi atau

    memberikan informasi tentang adanya

    kerusakan sehingga aliran listrik harus

    padam.

    3. Sedangkan untuk meningkatkan

    kepercayaan pelanggan PT. PLN (Persero)

    Wilayah Aceh, kualitas pelayanan dan

    hubungan masyarakat harus ditingkatkan

    lagi, sehingga kualitas pelayanan menjadi

    lebih baik dan hubungan masyarakat juga

    baik.

    4. Sementara untuk meningkatkan kepuasan

    pelanggan, hendaknya pihak perusahaan

    juga tidak mempersulit pelanggan, terutama

    ketika pelanggan mengalami masalah

    tentang menunggak membayar rekening

    listrik.

    DAFTAR KEPUSTAKAAN

    A Sajeevan Rao dan RK Sharma, (2010), Bank

    Selection Criteria Employed by MBA

    Students in Delhi: An Empirical Analysis,

    Journal Of Business Studies Quartely,

    Vol. 1. No. 2 pp. 56-69.

    Arikunto, Suharsimi, (2006). Metode Penelitian

    Kuantitatif, PT. Rineka Cipta Jakarta. Brown, SA (2006), Total Quality Service. Ortario:

    Prentice Canada Inc.

    Cortada, James W. (2005), Total Quality

    Manajemen (TQM). Terjemahan Eko

    Suwandi, Yogyakarta: Andi.

    Ear Jobling, Greg Walker adan Troy Heffernan,

    (2009), Service Quality Attributes SMEs

    Desire In Theier Choice and Retention of A

    Bank: An Australian Perspective,

    International Review of Business

    Research Papers, Vol. 5 No. 3. April 2009

    Pp. 1-25. Gaspers, Vincent (2005), Manajemen Kualitas

    dalam Industri Jasa: Strategi untuk

    Memenangkan Persaingan Global,

    Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

    Ghozali, Imam (2006) Aplikasi Analisis

    Multivariate dengan program SPSS.

    Semarang. Badan Penerbit Universitas

    Dipenogoro.

    Gujarati, Damodar, (2006), Ekonometrika Dasar,

    Penerbit Erlangga, Jakarta.

    Hannah, Mack and Peter Karp, (2005), Customer

    Satisfaction: How to Maximaze, Measure

    and Market Your Companys Ultimate

    Product. New York: American

    Management Association

    Joseph A Divanna, (2007), Bank dan Lembaga

    Keuangan Lainnya, PT. Raja Grafindo

    Persada, Jakarta

    Kennet, R. (2006), Expectation Performance

    Evaluation & Customeris Perseption of

    Quality. Jornal Marketing, (Soring).

    Kotler, Philip (2007) Manajemen Pemasaran:

    Analisis, Perencanaan, Implementasi,

    dan Pengendalian, Penerjemah: Anitawati

    Hermawan, Salemba Empat, Jakarta.

    Kotler, Philip, Swee Hong Ang, Siwe Meng Liong,

    and Cvhin Tiong Tan (2001), Marketing

    manajemen: Analysis, Planning;

    Implementation, and Control, 9 th ed.

    Englewood Cliffs, N.J.: Prentice Hall

    International, Inc.

    Lupiyoadi, Rambat (2006) Manajemen Pemasaran

    Jasa, Edisi Kedua, Salemba Empat, Jakarta. Malhotra, K, Naresh, (2006), Riset Pemasaran

  • Jurnal Manajemen

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    39 - Volume 4, No. 1, Februari 2015

    Pendekatan Terapan, PT. Indeks

    Kelompok Gramedia, Jakarta.

    Moeliono (2007), Manajemen Perbankan, BPFE,

    Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Mohammed Sadique Khan dan Siba Sankar

    Mahapatra, (2009), Service quality

    evaluation in internet banking: an

    empirical study in India. Int. J. Indian

    Culture and Business Management, Vol. 2,

    No. 1, 2009

    Mowen, (2005), Marketing dan Perilaku

    Konsumen, Bandar Maju, Jakarta.

    Parasuraman, A., et al. (2005), A Conceptual Model

    of Service Quality and Its Implecations

    for Future Reseach, Journal of marketing, Col. 49 (Fall).

    Robin J. Birn, (2000) The International Hand

    Book Of Market Research Techniques

    in association with the market reaearch

    society (kogan page) London.

    Santoso, Singgih, (2006), Riset Pemasaran,

    Dengan Menggunakan Aplikasi SPSS, PT.

    Elek Media Komputindo, Jakarta.

    Stamatis, D.H. (2006), Total Quality Service,

    Principles, Practices & Implementation,

    Singapore: SSMB Publishing Devision.

    Supranto. J. (2006), Pengukuran Kepuasan Konsumen, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

    Suyatno (2006), Pengantar Ilmu Perbankan, Rineka

    Cipta Jakarta.

    Tjiptono, Fandy (2005), Total Quality Manajemen,

    Edisi Kedua, Yogya: Penerbit Andi.

    Zeithhami, Barry dan Parasuraman (2006),

    Service Marketing, New York, The Mc.

    Graw-Hill Companies, Inc.