66
PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT TERHADAP ANGKA LEMPENG TOTAL DAN MUTU KIMIA BUBUK KEDELAI SEBAGAI MINUMAN SKRIPSI Oleh : Dwi Haryati H.0606012 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT TERHADAP ANGKA

LEMPENG TOTAL DAN MUTU KIMIA BUBUK KEDELAI SEBAGAI

MINUMAN

SKRIPSI

Oleh :

Dwi Haryati

H.0606012

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

ii

PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT TERHADAP ANGKA

LEMPENG TOTAL DAN MUTU KIMIA BUBUK KEDELAI SEBAGAI

MINUMAN

Skripsi

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

guna memperoleh derajat Sarjana Teknologi Pertanian

di Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret

Program Studi Teknologi Hasil Pertanian

Oleh :

Dwi Haryati

H0606012

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 3: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

iii

P ENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT TERHADAP

ANGKA LEMPENG TOTAL DAN MUTU KIMIA BUBUK KEDELAI

SEBAGAI MINUMAN

yang dipersiapkan dan disusun oleh

Dwi Haryati

H0606012

telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

pada tanggal : 23 Juli 2010

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji

Ketua

Ir. MAM. Andriani, MS NIP. 19500525 198609 2 001

Anggota I

Godras Jati Manuhara, S.TP NIP. 19810330 200501 1 001

Anggota II

Edhi Nurhartadi, S.TP., MP, NIP 19760615 200912 1 002

Surakarta, Januari 2010

Mengetahui

Universitas Sebelas Maret

Fakultas Pertanian

Dekan

Prof. Dr. Ir. H. Suntoro, MS NIP. 195512171982031003

Page 4: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufiq, dan

hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan

baik. Skripsi ini sebagai syarat dalam memperoleh gelar kesarjanaan di Fakultas

Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penyusunan skripsi yang berjudul ”Pengaruh Konsentrasi Kalsium

Propionat Terhadap Angka Lempeng Total dan Mutu Kimia Bubuk Kedelai sebagai

Minuman” ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Ir. H. Suntoro, MS selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas

Sebelas Maret Surakarta

2. Ir. Kawiji, MP. selaku Ketua Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas

Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ir. MAM. Andriani, MS selaku pembimbing utama skripsi yang telah berkenan

untuk berbagi ilmu, memberi arahan, serta saran demi kelancaran penyusunan

skripsi ini.

4. Godras Jati Manuhara, STP selaku pembimbing pendamping yang telah

memberikan bimbingan, dan membantu penulis dalam segala hal yang berkaitan

dengan penelitian ini.

5. Edhi Nurhartadi, S.TP,MP selaku dosen penguji.

6. Ir. Windi Atmaka MP, selaku Pembimbing Akademik.

7. Ibu Sri Liswardani, Pak Slameta, Pak Giyo, Pak Joko, terima kasih banyak atas

segala bantuannya.

8. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh staff Fakultas Pertanian Universitas Sebelas

Maret Surakarta atas ilmu yang telah diberikan dan bantuannya selama masa

perkuliahan penulis

9. CV. SAMBA Surakarta, (P. pet, mba ana, mba dina, mba yuni, p. fredrick) yang

telah mendanai skripsi ini.

Page 5: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

v

10. Orang tua penulis, atas nama yang senantiasa disebut dalam setiap doa yang

terucap, dan atas aliran kasih sayang serta motivasi yang begitu luar biasa. Kakak

ku satu-satunya, makasih mas.

11. Sahabat2 dan teman2 ku, Sinta, Ratna, Fitri, Frika,Vivin, Dika, Tya, Firlia,

Nanda, Fuad, Ndaru, Devi, Bara, makasi ya atas bantuan dan spiritnya selama

penelitian. Serta keluarga besar GE’B06 thx a lot, senang bisa mengenal dan

menjadi bagian dari kalian.

12. Omah Putih, terimakasih telah menjadi tempat berteduh selam 4 tahun di solo,

senang menjadi bagian dari OP lover’s yang begitu heterogen.

13. Seluruh Pengurus HIMAGHITA, keluarga KKT THOEKOEL, banyak cerita

yang terukir, pengalaman, dan pelajaran organisasi yang penulis tak bisa dapatkan

di kelas perkuliahan.

14. Semua pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena

itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang mendukung dari semua pihak untuk

kesempurnaan penelitian ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya

dan bagi pembaca pada umumnya

Surakarta, 23 Juli 2010

Penulis

Page 6: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

vi

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL............................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN.............................................................. iii

KATA PENGANTAR .......................................................................... iv

DAFTAR ISI.................................................................................. ...... v

DAFTAR TABEL................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................ vii

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................... ix

RINGKASAN ....................................................................................... x

I. PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Perumusan Masalah .................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 5

II. LANDASAN TEORI..................................................................... 6

A. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... 6

1. Kedelai ................................................................................ 6

2. Komposisi Kimia Biji Kedelai ............................................ 7

3. Bubuk Kedelai.....................................................................11

4. Enzim Lipoksigenase ..........................................................12

5. Peranan Enzim Lipoksigenase dan Pengaruhnya dalam

6. pembentukan Flavor (bau langu) ........................................15

7. Inaktivasi Enzim Lipoksigenase………………………….. 16

8. Senyawa Antigizi Kedelai……………………………….. 17

9. Bahan Pegawet Makanan…………………………………18

10. Kerusakan Bahan Makanan……………………………… 20

B. Kerangka Berpikir.....................................................................23

Page 7: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

vii

C. Hipotesis....................................................................................23

III. METODE PENELITIAN ..............................................................24

A. Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................24

B. Bahan Penelitian ......................................................................24

C. Alat Penelitian..........................................................................25

D. Tahapan Penelitian...................................................................25

1. Pembuatan Bubuk Kedelai dengan Penambahan Kalsium

Propionat .............................................................................25

2. Analisis Angka Lempeng Total dan Mutu Kimia Bubuk

Kedelai ................................................................................28

3. Analisis Organoleptik Bubuk Kedelai ................................28

4. Analisis Kandungan Proksimat...........................................28

E. Rancangan Percobaan ...............................................................28

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .....................................................30

A. Analisis Angka Lempeng Total..................................................30

B. Analisis Angka Asam .................................................................33

C. Analisis TBA..............................................................................35

D. Analisis Organoleptik.................................................................37

E. Analisis Proksimat Bubuk Kedelai dengan Penambahan

Kalsium Propionat 3x% (b/b kedelai kupas) ..............................43

V. KESIMPULAN DAN SARAN .....................................................46

A.Kesimpulan ...........................................................................46

B.Saran ...........................................................................47

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................48

LAMPIRAN................................................................................................52

Page 8: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Komposisi Proksimat Biji Kedelai............................................................8

Tabel 2.2. Komposisi (% berat kering) Biji kedelai dan beberapa bagian bijinya ....8

Tabel 2.3. Komposisi asam amino esensial pada protein kedelai .............................10

Tabel 2.4. Komposisi karbohidrat kedelai ................................................................11

Tabel 2.5. Aktivitas Relatif Enzim pada Berbagai Macam Sumber .........................13

Tabel 2.6. Bahan Pengawet yang Diizinkan Dalam Makanan..................................19

Tabel 2.7. Aw untuk Pertumbuhan Mikrobia ............................................................21

Tabel 4.1. Analisis Proksimat Bubuk Kedelai dengan Penambahan Kalsium

Propionat 3x% (b/b kedelai kupas) ............................................................43

Page 9: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Biji Kedelai ............................................................................................7

Gambar 2.2. Skema reaksi oksidasi asam linoleat yang dikatalisis oleh enzim

lipoksigenase ......................................................................................... 14

Gambar 3.1. Urutan Pembuatan Bubuk Kedelai dengan Penambahan Kalsium

Propionat................................................................................................27

Gambar 4.1. Hasil Perhitungan Angka Lempeng Total............................................31

Gambar 4.2. Hasil Perhitungan Angka Asam ...........................................................34

Gambar 4.3. Hasil Perhitungan Thiobarbituric Acid (TBA) ....................................36

Gambar 4.4. Hasil Pengujian Organoleptik Terhadap Aroma Bubuk Kedelai .........39

Gambar 4.5. Hasil Pengujian Organoleptik Terhadap Warna Bubuk Kedelai .........40

Gambar 4.6. Hasil Pengujian Organoleptik Terhadap Rasa Bubuk Kedelai ............41

Gambar 4.6. Hasil Pengujian Keseluruhan Terhadap Rasa Bubuk Kedelai .............42

Page 10: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Prosedur Pengujian Bubuk Kedelai sebagai Minuman ........................ 52

Lampiran 2. Hasil Analisis Statistik ......................................................................... 57

Lampiran 3. Dokumentasi Penelitian........................................................................ 70

Page 11: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

xi

PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT TERHADAP ANGKA LEMPENG TOTAL DAN MUTU KIMIA BUBUK KEDELAI

SEBAGAI MINUMAN

Dwi Haryati1), MAM. Andriani2), Godras Jati Manuhara2)

1) Mahasiswa Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Sebelas Maret 2) Staff Pengajar Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Sebelas Maret

RINGKASAN

Penambahan kalsium propionat pada bubuk kedelai yang digunakan sebagai minuman diharapkan mampu menurunkan angka lempeng total sekaligus mempertahankan mutu kimia. Penelitian ini memiliki empat tujuan. Pertama, mengetahui pengaruh konsentrasi kalsium propionat terhadap angka lempeng total bubuk kedelai. Kedua, mengetahui pengaruh konsentrasi kalsium propionat terhadap mutu kimia (angka asam dan TBA) bubuk kedelai. Ketiga, mengetahui konsentrasi kalsium propionat terbaik berdasar kesukaan panelis. Keempat, mengetahui kandungan proksimat bubuk kedelai dengan penambahan kalsium propionat pada konsentrasi yang paling disukai.

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan, yaitu P1 (Produk komersial ‘XX’), P2 (Kalsium propionat 1x%), P3 (Kalsium propionat 2x%), P4 (Kalsium propionat 3x%), dan (Kalsium propionat 4x%). Data angka lempeng total, mutu kimia (angka asam dan TBA), dan analisis organoleptik dilakukan analisa varian pada α=0,05 dan dilanjutkan dengan analisis DMRT, sedangkan untuk hasil proksimat dianalisis dengan T-test.

Penambahan kalsium propionat berhasil menurunkan angka lempeng total serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429 (log cfu/gram), angka asam 0,124 dan nilai TBA 0,029. Hasil terbaik dari analisis organoleptik adalah penambahan kalsium propionat 3x%, yang memiliki kadar air (3,43%), kadar protein (46,90%), kadar lemak (23,02%), kadar karbohidrat (25,90%), serta kadar abu (4,18%).

Kata Kunci: bubuk kedelai, kalsium propionat, angka lempeng total, mutu kimia

Page 12: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

xii

EFFECT OF CALCIUM PROPIONATE CONCENTRATION ON TOTAL PLATE COUNT AND CHEMICAL QUALITY OF SOYBEAN POWDER

AS A BEVERAGE

Dwi Haryati1), MAM. Andriani2), Godras Jati Manuhara2)

1) University Student of Study Program Agricultural Product Technology, Sebelas Maret University

2) Lecture of Agricultural Product Technology Departement, Sebelas Maret University

SUMMARY

The addition of calcium propionate into soybean powder which is used as a beverage is expected to reduce the total plate count while keeping the chemical quality. This study has four objectives. First, to determine the effect of calcium propionate concentration on total plate count. Second, to determine the effect of calcium propionate concentration on the chemical quality (acid value and Thio Barbituric Acid ). Third, to determine the optimal concentration of calcium propionate which is most preferred by panelists. Fourth, to determine the proximate content (moisture, protein, fat, carbohydrate, and ash) of soybean powder which is most preferred by panelist.

This research using Completely Randomized Design (CDR) with five different concentrations of Calcium propionate treatments. The treatments were respectively P1 (Commercial Product 'XX'), P2 (1x% calcium propionate), P3 (2x% calcium propionate), P4 (3x% calcium propionate %), and (4x% calcium propionate). Total plate count, chemical quality (acid value and Thiobarbituric acid ), and organoleptic test were analysis by ANOVA at α=0,05 and followed by Duncan’s Multiple Range Test, but proximate test was analysis by T-test.

The addition of calcium propionate succeeded in reducing the total plate count and maintain the chemical quality (acid value and TBA) of soybean powder. The addition of calcium propionate 3x% has a total plate count 3.429 (log cfu/g), acid value 0.029 and TBA value 0.124. Based on the organoleptic analysis, it was known that the best treatment was the addition of calcium propionate 3x% which is has a water content (3.43%), protein content (46.90%), fat content (23.02%), carbohydrate content (25.90%), and ash content (4.18%). Keywords : Soybean powder, calcium propionate, total plate count, chemical quality

Page 13: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

xiii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Protein merupakan bahan pembangun tubuh utama dan terpenting yang

dibutuhkan makhluk hidup untuk pertumbuhan, perkembangan, dan mengganti

sel-sel tubuh yang rusak. Sumber protein dapat diperoleh dari bahan nabati dan

hewani. Kebutuhan rata-rata protein penduduk Indonesia menurut standar yang

diizinkan adalah 55 gram/hari untuk setiap orang, terdiri atas 43 gram protein

nabati dan 12 gram protein hewani (Winarno, 1984 dalam Prasetya, dan Vina

Monica, 2004).

Salah satu sumber protein nabati yang kaya protein adalah kedelai dan

merupakan sumber protein yang paling murah di dunia. Di samping menghasilkan

minyak dengan mutu yang baik, kedelai banyak mengandung unsur dan zat-zat

makanan penting, seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan serat.

Jenis olahan kedelai yang lazim dikenal di Indonesia adalah tempe, tahu, oncom,

kecap, susu kedelai, dan bubuk kedelai.

Bubuk kedelai merupakan bubuk yang dibuat dari kedelai, yang secara

umum melalui beberapa tahapan proses yaitu penghilangan kulit ari, pencucian,

perendaman, pengukusan, pengeringan, dan penggilingan sampai didapatkan

bubuk kedelai yang halus. Bubuk kedelai mempunyai keistimewaan, antara lain

kandungan zat-zatnya hampir sama besar dengan kedelai kering (Khotimah,

2003).

Meskipun demikian, bubuk kedelai hasil pengolahan ini mempunyai flavor

yang tidak disukai, dikenal dengan beany flavor. Beany flavor merupakan flavor

intrinsik yang disebabkan oleh kerusakan oksidatif asam lemak tidak jenuh di

bawah pengaruh aktivitas enzim lipoksigenase. Pada beberapa penelitian

sebelumnya (Wilkens, 1967 dan Nelson, 1976) telah ditemukan beberapa metode

yang dapat digunakan untuk inaktivasi enzim lipoksigenase penyebab beany

flavor antara lain ekstraksi panas, ekstraksi kondisi asam dengan penambahan

Page 14: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

xiv

HCl, serta perendaman di dalam larutan Natrium bikarbonat (NaHCO3).

Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya, metode perendaman di dalam

larutan Natrium bikarbonat (NaHCO3) dianggap paling efektif mengurangi beany

flavor sekaligus mempertahankan protein yang terkandung di dalam kedelai

(Nelson, 1976).

Bubuk kedelai merupakan bahan pangan yang kaya akan berbagai

komponen gizi seperti protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, besi, vitamin

dan air. Mengingat komponen gizi yang ada di dalamnya, maka bubuk kedelai

merupakan media yang cukup menunjang bagi pertumbuhan berbagai macam

mikroba. Dengan demikian, bubuk kedelai dapat digolongkan dalam bahan

pangan yang rentan terhadap kerusakan akibat aktivitas mikroba (bakteri, khamir,

dan kapang) yang pada akhirnya dapat mempengaruhi mutu kimia bubuk kedelai

yang dihasilkan.

Beberapa strain Aspergillus flavus memang dapat mengkontaminasi

berbagai hasil pertanian termasuk kedelai. Persentase kedelai yang terkontaminasi

jamur Aspergillus flavus atau Aspergillus parasiticus di Indonesia antara 2-14%

(Anonim, 2003). Selain itu, berdasarkan uji yang telah dilakukan oleh Badan

Pengawas Obat dan Makanan terhadap bubuk kedelai dari beberapa merk

(Priyantono, 2009), telah diketahui bahwa angka lempeng total produk akhir

masih berada dalam jumlah yang tinggi. Oleh karena itu, perlu adanya

penambahan bahan antimikroba untuk mengurangi jumlah cemaran mikroba,

yang pada akhirnya juga dapat mempengaruhi daya simpan bubuk kedelai.

Kalsium propionat merupakan bahan pengawet tambahan yang direkomendasikan

untuk produk tepung-tepungan, termasuk juga bubuk kedelai (Davidsons, 2005).

Menurut Tranggono (1988) berdasarkan alasan kelarutan yang tinggi, rasa

yang tidak mempengaruhi bahan dan toksisitas yang rendah, maka asam-asam

organik rantai pendek seperti asam asetat, asam benzoat dan garamnya, asam

propionat dan garamnya, asam sitrat dan asam askorbat banyak digunakan sebagai

bahan pengawet pada berbagai bahan pangan. Seperti yang dikemukakan oleh

Page 15: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

xv

Winarno (1980) bahwa penambahan natrium benzoat, asam propionat dalam

bahan makanan akan terurai menjadi bentuk aktif yaitu asam propionat tidak

terdisosiasi. Asam propionat tersebut menginaktifkan enzim dehidrogenase yang

diperlukan mikroba untuk metabolisme karbohidrat dan asam lemak sehingga

aktivitasnya terhambat, selain itu menurut Tranggono (1988), pada konsentrasi

rendah, kalsium propionat tidak mempengaruhi bau dan rasa bahan yang

diawetkan. Di dalam tubuh, pengawet ini dapat mengalami metabolisme seperti

asam lemak yang lain sehingga tidak berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Namun, selain berpengaruh pada mutu mikrobiologis, penambahan kalsium

propionat diduga dapat mempengaruhi mutu kimia susu bubuk kedelai. Menurut

Zimmerman dan Snyder (1974), adanya ion Ca++ dapat menghambat aktivitas

enzim Lipoksigenase I yang sifatnya tahan terhadap panas, tetapi memacu

aktivitas enzim Lipoksigenase II yang bersifat tidak tahan terhadap panas. Akan

tetapi, dalam konsentrasi berlebih akan menghambat aktivitas Lipoksigenase II.

Dengan demikian, perlu dilakukan inaktivasi Lipoksigenase II sebelum

penambahan kalsium propionat. Inaktivasi ini dapat dilakukan dengan merendam

kedelai dalam larutan Natrium bikarbonat dengan suhu perendaman 500C.

Menurut Ketaren (1986), kerusakan bahan pangan berlemak juga dapat

dipengaruhi oleh adanya katalis logam dalam bahan tersebut. Katalis logam

tersebut dapat mempersingkat proses induksi (yaitu jangka waktu mulai

terjadinya proses oksidasi sampai timbulnya bau tengik), mempercepat rantai

reaksi initiation, propagation, dan termination dalam proses oksidasi lemak.

Dengan demikian, penambahan kalsium propionat diduga berpengaruh terhadap

hasil oksidasi lemak yang dihasilkan. Proses dekomposisi lemak dapat

menghasilkan beragam senyawa asam, aldehid, keton, alkohol dengan berat

molekul rendah dan bersifat volatil dengan aroma tengik (rancid). Terbentuknya

berbagai senyawa dengan berat molekul rendah ini mengindikasikan tingkat

kerusakan lemak dalam bahan pangan yang dapat dilihat dari nilai angka asam

dan Thiobarbituric Acid (TBA) pada produk yang diamati (Sudarmadji, 1989).

Page 16: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

xvi

Penambahan kalsium propionat dalam air perendaman dilakukan dengan

berbagai konsentrasi antara lain 1x%; 2x%; 3x% dan 4x% (b/b kedelai kupas).

Selain itu, dilakukan pembandingan dengan produk komersial (‘XX’) yang dibuat

dengan metode Priyantono (2009). Dari penelitian ini nantinya akan diperoleh

konsentrasi kalsium propionat yang optimal, sehingga dapat menurunkan angka

lempeng total. Selain itu, akan diperoleh bubuk kedelai yang dapat diterima

konsumen.

B. Perumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai

berikut:

1. Bagaimana pengaruh penambahan kalsium propionat terhadap angka lempeng

total dan mutu kimia (angka asam dan TBA) bubuk kedelai?

2. Berapakah konsentrasi kalsium propionat yang optimal untuk menurunkan

angka lempeng total dan mempertahankan mutu kimia (angka asam dan

TBA) bubuk kedelai?

3. Berapa konsentrasi terbaik penambahan kalsium propionat pada bubuk

kedelai berdasarkan kesukaan panelis?

4. Bagaimana kandungan proksimat (kadar air, kadar protein, kadar lemak, kadar

karbohidrat, dan kadar abu) bubuk kedelai dengan penambahan kalsium

propionat pada konsentrasi yang paling disukai?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui pengaruh penambahan kalsium propionat terhadap angka

lempeng total dan mutu kimia (angka asam dan TBA) bubuk kedelai.

2. Mengetahui konsentrasi kalsium propionat yang optimal untuk menurunkan

angka lempeng total dan mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA)

bubuk kedelai.

Page 17: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

xvii

3. Mengetahui konsentrasi terbaik penambahan kalsium propionat pada bubuk

kedelai berdasarkan kesukaan panelis.

4. Mengetahui kandungan proksimat (kadar air, kadar protein, kadar lemak,

kadar karbohidrat, dan kadar abu) bubuk kedelai dengan penambahan kalsium

propionat pada konsentrasi yang paling disukai.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Diharapkan kalsium propionat yang ditambahkan dapat menurunkan angka

lempeng total dan mempertahankan mutu kimia yang terdapat pada bubuk

kedelai.

2. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi ilmiah yang dapat

bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan tentang pengaruh

penambahan kalsium propionat dan konsentrasi yang tepat dalam

penggunaanya pada produk bubuk kedelai sebagai minuman.

3. Diharapkan hasil penelitian ini dapat diaplikasikan pada industri tentang

penggunaan kalsium propionat sebagai bahan antimikroba yang dapat

menghambat kerusakan bahan pangan akibat aktivitas mikroba.

Page 18: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

xviii

II. LANDASAN TEORI

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Kedelai

Kedelai (Glycine max L) adalah tanaman semusim yang biasa

diusahakan pada musim kemarau, karena tidak memerlukan air dalam

jumlah besar. Umumnya kedelai tumbuh di daerah dengan ketinggian 0

sampai 500 meter dari permukaan laut. Menurut Ketaren (1986), dalam

sistematika (taksonomi), kedelai dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Polypetales

Famili : Leguminosae (Papilionaceae)

Sub-famili: Papilionoideae

Genus : Glycine

Species : Glycine max (L) Merill

Menurut Budisantoso (1994) dalam Harjanti (2006), terdapat

empat jenis kedelai, yaitu sebagai berikut:

a. Kedelai kuning: kedelai yang kulit bijinya berwarna kuning, putih atau

hijau, yang bila dipotong melintang memperlihatkan warna kuning

pada irisan keping bijinya, yang biasanya dijadikan susu.

b. Kedelai hitam: kedelai yang kulit bijinya berwarna hitam.

c. Kedelai hijau: kedelai yang kulit bijinya berwarna hijau, yang bila

dipotong melintang memperlihatkan warna hijau pada irisan keping

bijinya.

d. Kedelai coklat: kedelai yang kulit bijinya berwarna coklat.

Page 19: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

xix

Komoditas kedelai (Glycine max) merupakan salah satu jenis

tanaman penting yang telah lama dibudidayakan di Indonesia. Kedelai

yang termasuk dalam kategori tanaman palawija merupakan salah satu

sumber protein nabati yang cukup penting dalam upaya mengatasi KKP

(kekurangan kalori dan protein), karena mengandung asam amino esensial

yang lebih lengkap. Tanaman kedelai ternyata dapat dikembangkan

dengan baik di daerah kering. Pembudidayaan di lahan persawahan biasa

dilakukan sebagai salah satu rotasi (pergiliran) tanaman setelah tanaman

padi (Anonim, 2003).

Penggunaan kedelai sebagai bahan makanan memang menarik

karena kandungan proteinnya yang tinggi, kurang lebih 40%, merupakan

yang tertinggi di antara jenis kacang-kacangan (Ilyas, dkk, 1973).

Selain kaya protein, kedelai juga mengandung lemak, dan karbohidrat.

Komposisi kimia kedelai bervariasi tergantung varietas, tingkat

kemasakan biji, cara budidaya dan keadaan lingkungan tumbuh (Sumarno

dan Hartono, 1983).

Gambar 2.1. Biji Kedelai

Kedelai berbentuk hampir bulat dengan panjang dapat mencapai

lebih dari 12 mm. Struktur utama kedelai terdiri dari kulit biji (8%) dan

kotiledon (90%). Bagian lainnya yaitu hipokotil dan plumule (2%) (Wolf

dan Cowan, 1977).

2. Komposisi Kimia Biji Kedelai

Page 20: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

xx

Senyawa penyusun utama biji kedelai adalah lemak dan protein

yang jumlahnya mencapai kurang lebih 60% seperti disajikan pada Tabel

2.1 dan 2.2. Kandungan proteinnya beragam antara 30-40%, terdiri atas

90% globulin dan kira-kira 10% albumin dan glutamin terdapat dalam

jumlah yang sedikit. Menurut Wolf dan Cowan (1975), kedelai

mengandung sekitar 35% karbohidrat. Selanjutnya dilaporkan bahwa

karbohidrat ini dapat dibagi menjadi fraksi yang larut dan tidak larut.

Tabel 2.1. Komposisi Proksimat biji kedelai.

Referensi Protein Lemak Total CHO Shurpalekar et al (1961) 40,0 17,0 %BK

Kawamura (1967) 40,0 34,0 %BK Fordhan, Wells and Chen (1975) 42,7 221,0 26,0 %BB

Kao and Robinson (1977) 38,0 31,0 %BB Brossani (1981) 36,5 27,9 %BB

Sernandez et al (1981) 38,3 30,3 %BB Sutardi (1981) 41,4 26,3 %BB

Vaidehi, Annapurna and Viswanath (1985)

42,5 25,7 %BB

Stanley and Aguilera (1985) 34,1 35,5 %BB Besseltine (1985) 41,8 22,5 35,0 %BB

Sumber: Sutardi (1988) Tabel 2.2. Komposisi (% berat kering) Biji kedelai dan beberapa bagian

bijinya.

Bagian biji Protein Lemak Karbohidrat Abu Biji kedelai (100%) 42 20 35 5,5

Kotiledon (90%) 43 23 29 5,0 Kulit biji (60%) 6,6 1 66 4,3 Hipokotil (2%) 41 11 43 4,4

Sumber: Wolf (1977)

Menurut Kinsella (1979), dalam Kadang (2003), sekitar 90%

protein kedelai adalah globulin yang terdapat sebagai protein cadangan,

sedangkan sisanya merupakan enzim-enzim intraseluler (lipoksigenase,

urease, dan amilase), hemaglutinin, protein inhibitor dan lipoprotein

membran.

Page 21: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

xxi

Komponen utama dari protein cadangan kedelai akan sangat

berpengaruh terhadap mutu dari produk pangan yang dihasilkan. Globulin

merupakan protein yang terpenting dari kedelai. Protein ini tidak larut

dalam air, tetapi akan larut dengan penambahan seperti natrium klorida

dan kalsium klorida. Globulin larut dalam garam encer di atas atau di

bawah titik isoelektrisnya. Kelarutan minimum protein kedelai terjadi

pada pH sekitar 3,75-5,25. Sedangkan kelarutan maksimum pada sisi asam

sekitar 1,5-2,5 dan sisi basa pada pH 6,8 (Pearson, 1983).

Kelarutan protein dalam air merupakan fungsi pH. Jika asam atau

basa ditambahkan pada air yang digunakan untuk mengekstrak maka ±

85% protein kedelai dapat terekstrak. Ketika dilakukan penambahan

alkali, maka kelarutan akan meningkat 5-10%, tetapi penambahan asam

akan menurunkan kelarutan potein dan mencapai minimal pada pH 4,2-

4,6, yaitu daerah isoelektrisnya. Namun demikian, kelarutannya akan

meningkat kembali pada pH di bawah titik isoelektrisnya (Wolf dan

Cowan, 1977).

Protein kedelai sangat peka terhadap perlakuan fisik dan kimia

misalnya pemanasan dan perubahan pH dapat menyebabkan perubahan

sifat fisik protein seperti kelarutan, viskositas dan berat molekul.

Perubahan-perubahan pada protein ini memainkan peranan sangat penting

pada pengolahan pangan (Snyder and Kwon, 1987).

Di antara beberapa protein yang dikenal, kedelai mengandung

asam amino esensial yang paling lengkap meskipun kandungan asam

amino bersulfur merupakan asam amino pembatas. Komposisi asam

amino protein kedelai ditunjukkan pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3. Komposisi asam amino esensial pada protein

kedelai

Page 22: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

xxii

No. Asam amino esensial Jumlah (g/16 g N) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Isoleusine Leucine Lysine

Methionine Phenilalanine

Threonine Tryptophane

Valine Histidine

5,1 7,7 6,9 1,6 5,0 4,3 1,3 5,4 2,6

Sumber : Snyder dan Kwon, (1987).

Selain kaya akan protein, kedelai juga mengandung lemak.

Menurut Wahnon, dkk (1988), lemak kedelai mengandung 96%

trigliserida, 2% fosfolipid, 1,6% tokoferol dan sterol, 0,5% asam lemak

dan sedikit pigmen karotenoid. Dari total lemak yang terkandung dalam

biji kedelai 85% dari jumlah tersebut terdiri dari asam lemak tidak jenuh,

sedangkan 15% adalah asam lemak jenuh.

Menurut Somaatmaja (1964) dalam Kadang (2003), kadar lemak

kedelai tidak begitu tinggi, tetapi nilai gizinya untuk kesehatan tinggi dan

mengandung asam lemak yang paling lengkap susunannya. Kandungan

minyak dan komposisi asam lemak di dalam kedelai dipengaruhi oleh

varietas dan ikim tumbuh.

Karbohidrat merupakan polisakarida aldehid atau keton.

Karbohidrat pada biji kedelai merupakan komponen penyusun kedelai

terbesar kedua yang terdiri dari dua fraksi yaitu fraksi terlarut dan fraksi

tidak larut. Fraksi karbohidrat yang dapat larut air kira-kira 10% terdiri

dari 5% sukrosa, 5% rafinosa dan 4% stakhiosa, sedangkan fraksi yang

tidak larut air adalah hemiselulosa, selulosa, lignin, pektin dan karbohidrat

komplek (Wolf dan Cowan, 1977).

Secara lengkap komposisi karbohidrat pada kacang kedelai

ditunjukkan pada Tabel 2.4.

Page 23: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

xxiii

Tabel 2.4. Komposisi karbohidrat kedelai.

No. Komponen Jumlah % (biji utuh) 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Selulosa Hemiselulosa

Stakiosa Rafinosa Sukrosa

Gula-gula lain

4,0 15,0 3,8 1,1 5,0

dalam jumlah yang sangat kecil

Sumber : Wolf and Cowan, (1977)

Menurut Shlunke (1985) dalam Darmawati (2004), kandungan

vitamin pada kedelai terdiri dari thiamin, riboflavin, niasin dan karoten,

namun tidak mengandung vitamin C, vitamin A, Vitamin B12 dan vitamin

A. Selain kandungan vitamin, kedelai juga merupakan sumber mineral

yang baik yaitu, Ca, Fe, Cu, Mg dan Na. Na berfungsi sebagai diuretik

untuk mengontrol hipertensi dan juga terdapat unsur P dalam bentuk fitat.

Selain itu, kedelai merupakan sumber asam folat yang baik.

3. Bubuk Kedelai

Bubuk kedelai digunakan sebagai minuman segar, karena

mempunyai nilai gizi yang sangat tinggi. Kadar protein bubuk kedelai

lebih tinggi daripada whole milk maupun skimmed milk. Apabila ditinjau

dari segi kadar protein saja maka bubuk kedelai dapat digunakan untuk

mengganti susu sapi (Margono, dkk 2000).

Bubuk kedelai memiliki sifat fungsional yang baik, produk

tersebut banyak digunakan dalam industri sebagai bahan formulasi

berbagai makanan, antara lain biskuit, cake, roti, susu kedelai, industri

minuman, makanan bayi, dan lain lain (Anonim, 2003). Selain itu,

berdasarkan kandungan lemaknya bubuk kedelai terdiri atas dua macam,

Page 24: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

xxiv

yaitu bubuk kedelai berlemak penuh dan bubuk kedelai berlemak rendah.

Bubuk kedelai berlemak penuh terbuat dari kedelai utuh, sedangkan bubuk

kedelai berlemak rendah terbuat dari bungkil kedelai (Anonim,2009).

Minuman berprotein dengan bahan dasar kedelai untuk digunakan

sebagai pelengkap nutrisi telah dikenalkan di berbagai negara beberapa

tahun lalu, dan sebagian besar tingkat penerimaan terhadap produk ini

hanya sukses kecil. Perkembangan baru dari minuman berprotein yang

didasarkan pada kedelai utuh atau bubuk kedelai berlemak penuh terlihat

sangat memberikan harapan. Kesuksesan ini didasarkan oleh adanya

inaktivasi lipoksigenase, enzim yang berhubungan dengan oksidasi lemak

(Inglett dan Charalambous, 1979).

4. Enzim Lipoksigenase

Enzim lipoksidase dapat juga disebut Lipoksigenase dan dalam

nomenklatur sistematiknya disebut linoleat oksigen oksidoreduktase EC

1.13.1.13. Karena sifatnya yang dapat merusak pigmen karoten, maka

sering disebut juga karotenoksidase dan digunakan sebagai enzim

pemutih. Selain enzim tersebut, pada kedelai juga ditemukan suatu enzim

yang mampu mengoksidasi lemak tidak jenuh yang diberi nama

lipoksidase. Kedua enzim tersebut identik (Winarno, 1983).

Lipoksigenase merupakan protein globulin dengan berat molekul

sekitar 0,6 sampai 1x106 dalton. Lipoksigenase kedelai yang sudah dibuat

dalam bentuk kristal mempunyai berat molekul 100.000 dalton, titik

isoelektrisnya 5,4 dan pH optimum aktivitasnya 9,0 pada suhu 200C

meskipun sedikit berbeda tergantung subtrat yang dikatalis. Menurut

Sessa (1979), enzim lipoksigenase termasuk enzim yang dapat memacu

terjadinya oksidasi minyak. Terjadinya oksidasi minyak tidak hanya

merugikan karena dihasilkannya flavor yang tidak disukai, tetapi

peroksida yang dihasilkan relatif dapat merusak zat-zat gizi yang lain

seperti protein dan vitamin.

Page 25: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

xxv

Siddiqi dan Tappel (1957) melaporkan bahwa lipoksigenase

banyak dijumpai pada berbagai tanaman terutama golongan kacang-

kacangan. Aktivitas relatif lipoksigenase dalam berbagai macam biji

berbeda-beda tergantung sumbernya. Aktivitas relatif enzim lipoksigenase

yang terdapat dalam berbagai macam sumber ditunjukkan pada Tabel 2.5.

Tabel 2.5. Aktivitas Relatif Enzim pada Berbagai Macam Sumber

Aktivitas relatif (%)

Kacang hijau Kacang kapri

Kacang tanah

Sumber: Siddiqi dan Tappel (1957)

Enzim lipoksigenase merupakan enzim yang mampu mengkatalisis

oksidasi asam lemak tak jenuh yang memiliki sistem ikatan rangkap cis-

cis 1,4-pentadiena, seperti asam linoleat dan asam linolenat, reaksi

oksidasi tersebut akan menghasilkan reaksi hidroperoksida asam lemak

yang memiliki cis-trans diena konjugasi. Labuza dan Rasnarsan (1985)

dalam Kanazawa, dkk (1987) mengemukakan bahwa hidroperoksida cepat

terbentuk pada bahan-bahan berasam lemak tak jenuh tinggi yang sangat

mudah bereaksi dengan oksigen terutama bila ada pengkatalisis seperti

logam Fe atau enzim. Oleh karena itu terbentuknya senyawa peroksida

menimbulkan masalah serius karena mudah terpecah menjadi aldehid,

keton dan asam-asam yang dapat menyebabkan bau langu ataupun

ketengikan.

Pada umumnya kecepatan pembentukan ketengikan akibat oksidasi

berkaitan erat dengan proporsi relatif asam lemak, terutama kadar asam

linoleat yang tinggi. Pada oksidasi asam linoleat enzim lipoksigenase

terutama menyerang atom C13 (Zuheid-Noor, 1980). Meskipun atom C9

Page 26: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

xxvi

juga dapat diserang. Hasil utama oksidasi asam linoleat adalah isomer G-

hidroperoksida dan 13-hidroperoksida. Menurut Fennema (1996), oksidasi

asam linoleat dengan katalisis enzim lipoksigenase ditunjukkan pada

Gambar 2.2.

H H H H H lipoksigenase CH3-(CH2)4-C = C - C = C - C -(CH2)7 -COOH + O2 Cis Trans OOH CH3-(CH2)4-C=CH-CH2-C=C-(CH2)7-COOH 9-D-hidroperoksi-10(trans)12(cis)-as oktadekadienoat

OOH H Trans

CH3- (CH2)4- C - C = C - C = C - (CH2)7 -COOH Cis H H

Gambar 2.2. Skema reaksi oksidasi asam linoleat yang dikatalisis oleh enzim lipoksigenase.

Theorell, et al. (1947) mengemukakan bahwa lipoksigenase

pertama kali diisolasi dan dimurnikan dari kedelai. Lipoksigenase tersebar

di alam dan banyak ditemukan pada tanaman dan hewan. Lipoksigenase

terdapat dalam berbagai bentuk isozim yang berbeda secara signifikan

pada berbagai faktor antara lain pH, spesifikasi terhadap subtrat, produk

akhir, stabilitas panas dan kemampuannya dalam mendukung reaksi

oksidasi. Dalam kedelai sendiri terdapat 3 isozim yaitu lipoksigenase

1,2,3, tetapi secara garis besar, lipoksigenase pada tanaman dapat

digolongkan menjadi 2, yaitu:

a. Lipoksigenase tipe I (lipoksigenase jenis 1 pada kedelai): mempunyai

pH optimum 9 dan mempunyai kecenderungan yang kecil untuk

melakukan reaksi oksidasi.

b. Lipoksigenase tipe II (Lipoksigenase jenis 2 dan 3 pada kedelai):

mempunyai pH optimum 6,5 dan mempunyai kecenderungan yang

besar untuk melakukan reaksi oksidasi.

Page 27: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

xxvii

Menurut Koch et al. (1958), sekurang-kurangnya ada dua macam

enzim lipoksigenase yang terdapat pada kedelai, masing-masing enzim

mempunyai spesifitas substrat yang berbeda. Jika substrat spesifitasnya

asam linoleat dinamakan fatty acid lipoksigenase dan bila substrat

spesifitasnya trilinoleat disebut trilinoleat lipoksigenase. Kedua macam

enzim ini mempunyai aktivitas optimal pada pH yang berbeda yaitu

masing-masing pH 8,5-9,0 untuk fatty acid lipoksigenase dan pH 5,5-6,5

untuk trilinoleat lipoksigenase.

Kedelai mengandung dua enzim lipoksigenase yang sifatnya

berbeda, yang satu diaktifkan oleh ion kalsium sedang yang lain dihambat

oleh ion kalsium (Winarno, 1983). Menurut Christopher, et al. (1969),

dengan Disc Gelombang Electrophoresis kedua enzim tersebut

diidentifikasi dari fraksi potein yang masing-masing mempunyai harga Rf

0,34 dan 0,25, kemudian dikenal dengan nama lipoksigenase I dan

Lipoksigenase II.

Dua fraksi enzim lipoksigenase ini telah berhasil diuji aktivitasnya

dengan adanya ion Ca ++. Ternyata dengan adanya ion Ca ++ dapat

menghambat aktivitas enzim lipoksigenase I. Tetapi pada fraksi enzim

lipoksigenase II, ion Ca++ justru dapat memacu kecepatan aktivitasnya.

Penambahan ion Ca++ yang berlebihan akan menghambat aktivitas enzim

lipoksigenase II (Zimmerman dan Snyder 1974).

5. Peranan Enzim Lipoksigenase dan Pengaruhnya dalam pembentukan

Flavor (bau langu)

Enzim lipoksigenase sejak lama dikenal dapat menyebabkan

kerugian dalam pengolahan pangan. Terbentuknya aroma tidak disukai

pada beberapa komoditas terbukti disebabkan oleh reaksi-reaksi yang

dikatalisis oleh enzim lipoksigenase. Selain itu, enzim lipoksigenase

diketahui dapat menghancurkan karoten (Wolf, 1975).

Page 28: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

xxviii

Teroksidasinya asam linoleat menyebabkan ketersediaan asam

linoleat pada bahan yang bersangkutan turun. Hal ini sangat merugikan

karena asam linoleat merupakan salah satu asam lemak esensial bagi

manusia (Fennema, 1976).

Sessa (1979) dalam Mohammad-Adnan (1980), mengemukakan

bahwa reversion flavor disebabkan oleh dihasilkannya 2-n-pentilfuran dan

3-cis-heksanal dari oksidasi linoleat dan linolenat yang dikatalisis enzim

lipoksigenase, tetapi kemudian dibuktikan oleh Chang (1979) dalam

Muhammad-Adnan (1980), bahwa reversion flavor hanya dapat terjadi

pada oksidasi asam linoleat yang menghasilkan cis dan trans 2-(1-pentil)-

furan.

6. Inaktivasi Enzim Lipoksigenase

Menurut Hand et al. (1964), rendahnya penerimaan konsumen

terhadap susu kedelai terutama disebabkan oleh flavor karakteristik yang

dikenal dengan beany flavor. Flavor tidak disukai pada produk olahan

kacang-kacangan disebabkan oksidasi asam lemak tidak jenuh yang

dikatalis enzim lipoksigenase menjadi problem bagi pengembangan

pengguna bahan-bahan tersebut sebagai sumber pangan nabati. Reaksi

tersebut dapat berlangsung karena perlakuan dalam pengolahan yang

memacu terjadinya kontak antara substrat dan enzimnya. Oleh karena itu

berbagai usaha dilakukan untuk menekan aktivitas enzim lipoksigenase.

Usaha untuk menginaktifkan enzim lipoksigenase didasarkan pada

sifat yang dimiliki oleh enzim tersebut. Salah satu sifat lipoksigenase

adalah peka terhadap suhu dan pH. Beberapa cara perlakuan panas pada

susu kedelai telah dilakukan, yaitu dengan perebusan atau pengukusan

kedelai pada suhu 800C sebelum penghancuran atau pemanasan kedelai

dengan cara ekstraksi (Ashraf dan Snyder, 1981)

Menurut Kinsella dan Damodaran (1980) dalam Darmawati

(2004), kedelai mempunyai tiga isozim lipoksigenase (L-1,L-2 dan L-3)

Page 29: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

xxix

dengan pH optimum masing-masing pada pH 8,3; 6,5 dan 6,5. Dalam

pengujian L-1 dengan menggunakan asam linoleat di dalam buffer borat

pH 9,0; L-2 menggunakan substrat asam arachidat di dalam buffer fosfat

pH 6,8 dan L-3 menggunakan substrat asam linoleat di dalam buffer pH

6,8. Berdasar pengujian tersebut, diperoleh hasil bahwa L-1 lebih tahan

terhadap inaktivasi dengan cara homogenisasi dan pemanasan daripada L-

2 dan L-3. Total inaktivasi enzim lipoksigenase dicapai pada perendaman

pH 8,5 dan suhu 50oC selama 2-4 jam.

Pengendalian pembentukan off-flavor pada hasil olahan kedelai

adalah dengan menginaktifkan enzim lipoksigenase dengan panas,

Christoper et al. (1970), melaporkan bahwa waktu paroh enzim

lipoksigenase–1 pada pH optimum 9,0 adalah 25 menit dan enzim

lipoksigenase-2, pH optimum 6,8 adalah 0,7 menit, masing-masing pada

suhu 69oC. Menurut Borhan dan Snayder (1979), yang menguji isozim

kedelai dengan kondisi yang sama dengan percobaan Christoper

mendapatkan waktu paroh 15 menit dan 0,8 menit, masing-masing untuk

enzim lipoksigenase-1 dan enzim lipoksigenase-2. dan diperoleh bahwa

enzim lipoksigenase-1 lebih tahan terhadap panas daripada enzim

lipoksigenase-2. Stabilitas maksimum untuk enzim lipoksigenase adalah

sekitar pH 6 dan enzim akan menjadi lebih labil pada pH yang basa atau

asam.

7. Senyawa Anti Gizi Kedelai

Kedelai sebagai bahan pangan maupun bahan pakan, sebagai

sumber protein mempunyai beberapa kelemahan antara lain adanya

senyawa antigizi dan karbohidrat penyebab flatulensi. Senyawa antigizi

yang dimaksud adalah tripsin inhibitor, hemaglutinin, anti vitamin dan

mineral, sterol dan komponen fenol. Berdasarkan ketahanan terhadap

panas, zat anti gizi di dalam kedelai dibedakan menjadi dua yaitu senyawa

anti gizi yang tahan terhadap panas dan tidak tahan terhadap panas.

Page 30: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

xxx

Senyawa anti gizi yang tidak tahan terhadap panas antara lain tripsin

inhibitor, hemaglutinin, gastrogen, anti vitamin, anti mineral (fitat),

sedangkan yang tahan terhadap panas yaitu saponin, estrogen,

lisinoalanin, dan allergen (Liener, 1981)

Adanya senyawa antigizi dalam biji kedelai menyebabkan zat gizi

dalam biji kedelai tidak dapat digunakan secara tepat oleh tubuh. Tripsin

inhibitor dalam makanan menghambat aktivitas enzim tripsin dan

khimotripsin sehingga kegunaan protein akan menurun. (Wolf dan Cowan

1977).

Perendaman kedelai menyebabkan terjadinya pengurangan kadar

protein, terutama protein yang larut dalam air. Sebaliknya kadar asam

amino bebas meningkat sampai 1,5 kali terhadap kadar asam amino awal

setelah dilakukan perendaman selama 24 jam suhu 300C. Peningkatan

kadar asam amino ini disebabkan oleh aktivitas mikroba (Kasmidjo, dkk

1988).

8. Bahan Pengawet Makanan

Definisi bahan pengawet menurut peraturan Menkes RI tahun 1979

adalah bahan tambahan makanan yang dapat mencegah fermentasi,

pengasaman atau peruraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh

jasad renik. Bahan pengawet digunakan sebagai antioksidan, penghambat

mikroba dan bahan pengasam pengikat. Bahan makanan yang rusak dapat

menjadi masam atau cita rasanya tidak enak karena proses fermentasi, dan

timbul rasa maupun bau tengik karena aktivitas bakteri pemecah lemak

(Tranggono, dkk 1988).

Menurut Chichester (1968) dalam Nugraha (2002), syarat umum

bahan pengawet yang digunakan adalah harus mempunyai kemampuan

menghambat yang cukup besar tetapi tidak beracun bagi manusia.

Penggunaan bahan pengawet mempunyai keuntungan yaitu dapat tetap

Page 31: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

xxxi

menjalankan fungsi pengawetnya walaupun makanan tersebut disimpan

dalam udara terbuka pada suhu kamar.

Secara garis besar zat pengawet dibedakan menjadi tiga. Ada

GRAS (Generally Recognize as Safe) yang umumnya bersifat alami,

sehingga aman dan tidak berefek racun sama sekali. Jenis berikut adalah

ADI (Acceptable Daily Intake) yang selalu ditetapkan batas penggunaan

hariannya untuk melindungi kesehatan konsumen. Jenis terakhir adalah

zat pengawet yang memang tidak layak dikonsumsi karena berbahaya

seperti boraks, formalin dan rodhamin B. Berdasarkan Permenkes No

722/88 terdapat 25 jenis pengawet yang diizinkan untuk digunakan dalam

makanan. Walaupun termasuk kategori aman, tetapi pengawet tersebut

harus digunakan dengan dosis di bawah ambang batas yang telah

ditentukan. Pengawet-pengawet tersebut dapat ditunjukkan pada Tabel

2.6.

Tabel 2.6. Bahan Pengawet yang Diizinkan Dalam Makanan

Bahan Pengawet Bahan Pengawet Asam benzoate Kalsium sorbat Asam Propionat Kalsium Benzoate

Asam Sorbat Natrium benzoate Sulfur dioksida Metil p –hidroksi benzoate

Etil p-hidroksi benzoate Natrium Sulfit Kalium benzoate Natrium bisulfit

Kalium Sulfit Natrium Metabisulfit Kalium Bisulfit Natrium Nitrat Kalium Nitrat Natrium Nitrit Kalium Nitrit Natrium Propionat

Kalium Propionat Nisin Kalium sorbat Propil-p-hidroksi benzoate

Kalsium Propionat

Sumber: Permenkes, 1988. (Praputranto, 2005).

Menurut Tranggono, dkk (1988), garam natrium dan kalsium dari

asam propionat lebih efektif pada pH rendah. Asam yang tidak mengalami

Page 32: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

xxxii

disosiasi tidak memiliki efektivitas pengawetan. Bahan pengawet jenis ini

efektif untuk menghambat pertumbuhan kapang pada roti dan hasil olahan

tepung lainnya, tetapi tidak efektif menyerang khamir dan kurang aktif

menyerang bakteri. Asam propionat dan garamnya (Na dan Ca) juga

efektif untuk mencegah pembentukan rope pada roti. Garam natrium dan

kalsium propionat berupa tepung berwarna putih dan sangat mudah larut

dalam air. Kalsium/natrium propionat mempunyai efektivitas optimum

sampai pH 5,0 walaupun dalam beberapa makanan mempunyai efektivitas

sampai pH 6 atau sedikit lebih tinggi. Batas maksimum penggunaan asam

propionat atau garamnya yang diperkenankan oleh Peraturan Menkes RI

No. 235/Menkes/Per/VI/79 adalah 2 g/kg. Menurut Chichester dan

Tanner (1992) dalam P Michel Davidson, et al. (2005), menyatakan

bahwa penggunaan kalsium lebih disukai karena dapat memberikan

kontribusi berupa pengayaaan mineral dalam produk.

9. Kerusakan Bahan Makanan

Proses perubahan kimia dan fisika di alam yang penuh dengan

mikroba ini tidak lepas dari proses perubahan secara biologis. Demikian

juga kerusakan makanan oleh mikroba hidup ini tidak lepas dari

perubahan secara biologis. Kerusakan biologis adalah perubahan kimiawi

struktur atau komposisi yang umumnya tidak dikehendaki, dan disebabkan

oleh aktivitas organisme hidup seperti mikroba (Rahayu

dan Sudarmadji, 1989).

Proses mikrobiologi ini meliputi proses biodegradasi, biosintesa,

dan pembentukan senyawa toksik. Proses biodegradasi mikrobiawi,

mikroba perusaknya dapat satu jenis atau gabungan beberapa jenis yang

merusak bersama-sama atau bertahap (Frazier, 1967). Menurut Desrosier

(1988), salah satu pengendaliannya ialah pembatasan air untuk

Page 33: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

xxxiii

pertumbuhannya. Karena mikroba hidup memerlukan air. Jumlah air di

dalam bahan pangan menentukan jenis mikroba yang memiliki

kesempatan untuk tumbuh.

Pertumbuhan mikroba erat kaitannya dengan jumlah air bebas dan

kebutuhan mikroba terhadap air dinyatakan sebagai aktivitas air (AW).

Setiap mikroba mempunyai Aw maksimal, optimum dan minimum untuk

pertumbuhannya. Sedangkan untuk dapat tumbuh, mikroba harus

mempunyai syarat Aw tertentu (Troller, 1978). Di bawah nilai Aw

tersebut akan terjadi penundaan fase pertumbuhan sampai pada Aw

tertentu mikroba tidak dapat tumbuh lagi. Pada Tabel 2.7. diunjukkan

nilai Aw minimum sebagai syarat kehidupan berbagai golongan mikroba.

Tabel 2.7. Aw untuk Pertumbuhan Mikroba

Organisme Aw minimum Bakteri Khamir Jamur

Bakteri Halofilik Fungi Xerofilik

Khamir Osmofilik

0,91 0,88 0,80 0,75 0,70 0,65

Sumber: Jay, 1970.

Nilai Aw pada bahan makanan berbeda-beda sebagai contoh pada

poduk kering Aw kurang dari 0,6, pada produk semi basah Aw 0,6-0,9 dan

pada produk segar seperti buah, sayur, ikan, dan daging mempunyai nilai

Aw 0,93-0,99 (Labuza, 1980).

Page 34: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

xxxiv

Kerusakan lemak dalam bahan makanan dapat terjadi selama

proses pengolahan dan selama proses penyimpanan. Kerusakan lemak ini

menimbulkan bau dan rasa tengik yang disebut proses ketengikan. Tipe

penyebab ketengikan dalam lemak dapat dibagi atas tiga golongan yaitu

ketengikan oleh oksidasi, ketengikan oleh enzim, dan ketengikan oleh

proses hidrolisa. Ketengikan oleh oksidasi dapat terjadi pada suhu kamar

dan selama proses pengolahan menggunakan suhu tinggi. Oksidasi terjadi

pada ikatan tidak jenuh dalam asam lemak. Pada suhu kamar sampai pada

suhu 1000C setiap 1 ikatan tidak jenuh dapat mengabsorbsi 2 atom

oksigen, sehingga terbentuk persenyawaan peroksida yang bersifat labil.

Peroksida ini dapat menguraikan radikal tidak jenuh yang masih

utuh, sehingga terbentuk dua molekul persenyawaan oksida, dengan reaksi

sebagai berikut

Peroksida labil dapat membentuk persenyawaan isomer, yaitu

senyawa dihidroksi atau turunan dari α hidroksi keton, dengan reaksi

sebagai berikut

-CH=CH- + O2 -CH-CH -CH-CH O O O peroksida labil

O

-CH-CH- + -CH=CH- 2-CH-CH

O O O

Peroksida labil Persenyawaan oksida

-CH-CH- -CH-CH- -CH(OH).CO-

O O OH OH CH2-CH.CHO

Page 35: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

xxxv

Isomer yang terbentuk akan terurai menjadi persenyawaan

aldehida dengan berat molekul lebih rendah, misalnya epyhidrin aldehida

dan persenyawaan keton (Ketaren, 1986).

Ketengikan oleh enzim terjadi pada bahan pangan berlemak

dengan kadar air dan kelembaban tertentu sehingga merupakan medium

yang baik bagi pertumbuhan jamur. Jamur tersebut dapat mengeluarkan

enzim. Enzim peroksida dapat mengoksidasi asam lemak tidak jenuh

sehingga terbentuk peroksida.

Komponen zat berbau tengik dalam minyak selain dihasilkan dari

proses oksidasi dan enzimatis, juga disebabkan oleh hasil hidrolisis lemak

yang mengandung asam lemak jenuh berantai pendek. Asam lemak

tersebut mudah menguap dan berbau tidak enak misalnya asam butirat,

asam valerat, asam kaproat, dan ester alifatis yaitu metil nonil keton

(Ketaren, 1986).

B. KERANGKA BERPIKIR

kedelai

Bubuk

k

Kalsium

Angka lempeng total ?

Mutu kimia ?

Page 36: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

xxxvi

C. HIPOTESIS

Hipotesis dari penelitian ini adalah ada pengaruh penambahan

kalsium propionat terhadap angka lempeng total dan mutu kimia bubuk

kedelai.

Page 37: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

xxxvii

III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Rekayasa Proses

Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sebelas

Maret Surakarta, Laboratorium Biologi Tanah Fakultas Pertanian Universitas

Sebelas Maret Surakarta dan CV. SAMBA Surakarta dalam jangka waktu ± 4

bulan.

B. Bahan dan Alat

1. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Bahan Untuk membuat bubuk kedelai

Bahan yang digunakan untuk membuat bubuk kedelai adalah kedelai dari

CV. SAMBA Surakarta yang diperoleh dari Wonogiri, air oksigen

“AXOGY”, kalsium propionat, Natrium bikarbonat (NaHCO3).

b. Bahan yang digunakan untuk analisis:

1) Analisis angka lempeng total: bubuk kedelai, larutan NaCl 0,85%,

media Plate Count Agar (PCA).

2) Analisis Protein: bubuk kedelai, H2SO4, CuSO4, NaOH, Zn, aquades,

HCl, Na2SO4, indikator phenolphthalein.

3) Analisis lemak: bubuk kedelai, petroleum benzene.

4) Analisis angka asam: bubuk kedelai, alkohol 95%, KOH 0,1N, indikator

phenolphthalein.

5) Analisis TBA: bubuk kedelai, aquades, HCl 4M, reagen TBA.

6) Analisis abu: bubuk kedelai.

7) Analisis kadar air: bubuk kedelai.

8) Analisis organoleptik: bubuk kedelai, air.

Page 38: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

xxxviii

2. Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Alat yang digunakan untuk membuat bubuk kedelai adalah: timbangan,

baskom plastik, pengukus dan kompor, cabinet dryer, mesin penepung,

thermometer, sealer.

b. Alat yang digunakan untuk analisis:

1) Analisis angka lempeng total: tabung reaksi, pipet volume, vortex,

petridish, bunsen, erlenmeyer, inkubator.

2) Analisis Protein: labu kjeldahl, gelas ukur, pemanas listrik, buret,

erlenmeyer, pipet tetes.

3) Analisis lemak: alat ekstraksi soxhlet, desikator, kertas saring, dan neraca

analitik.

4) Analisis angka asam: penangas air, pengaduk, erlenmeyer, buret.

5) Analisis TBA: alat destilasi, spektrofotometer, erlenmeyer, tabung reaksi,

pipet volume, penangas air.

6) Analisis abu: kurs porselin, oven, desikator, tanur, neraca analitik,

7) Analisis kadar air: botol timbang, oven, desikator, neraca analitik,

penjepit.

8) Analisis organoleptik: nampan, gelas, tissue.

C. Tahapan Penelitian

Adapun tahapan pembuatan bubuk kedelai dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Pembuatan Bubuk kedelai dengan Penambahan Kalsium Propionat

Pembuatan bubuk kedelai dengan penambahan kalsium propionat

diawali dengan tahapan sortasi. Kedelai yang telah disortasi, selanjutnya

Page 39: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

xxxix

dihilangkan kulit arinya menggunakan mesin penghilang kulit ari. Proses ini

akan menghasilkan biji kedelai kupas kulit. Biji kedelai tersebut, kemudian

direndam dalam air dengan perbandingan 1:1 (b/v) dengan suhu 500C. Pada

tahap perendaman awal ini juga ditambahkan natrium bikarbonat (NaHCO3)

sebesar 0,2% (b/b kedelai kupas kulit). Perendaman ini dilakukan selama dua

jam. Setelah itu, kedelai dicuci dan dilakukan perendaman tahap dua dengan

penambahan kalsium propionat pada berbagai konsentrasi. Jumlah air yang

digunakan pada perendaman dua ini adalah sama dengan jumlah air yang

digunakan pada perendaman pertama, sedangkan untuk variasi konsentrasi

kalsium propionat yang ditambahkan yaitu 1x%, 2x%, 3x%, dan 4x% (b/b

kedelai kupas). Perendaman kedua dilakukan selama satu jam. Tahapan proses

selanjutnya yaitu pengukusan yang dilakukan selama 40 menit. Kedelai kukus

yang dihasilkan dari proses pengukusan selanjutnya dikeringkan

menggunakan cabinet dryer dengan suhu ± 700C selama 13,5 jam. Setelah

kedelai kering, kemudian dilakukan proses penggilingan kedelai yang

menghasilkan bubuk kedelai dengan ukuran 80 mesh. Proses selanjutnya

pengemasan bubuk kedelai ke dalam alumunium foil.

Adapun urutan pembuatan bubuk kedelai ditunjukkan pada Gambar 3.1.

Page 40: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

xl

Penghilangan kulit ari

Perendaman I dalam air

500C

Pencucian

Perendaman II dalam air

300C

selama 1

Kedelai

NaHCO3 0,2% (b/b

kedel

Kedelai kupas

Kulit ari

Kalsium propionat

1x%;

2x%;

Air sisa

p

Air sisa

p

Page 41: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

xli

Gambar 3.1 Urutan Pembuatan Bubuk Kedelai dengan Penambahan Kalsium

Propionat

Sumber: Komunikasi personal, Priyantono (2009) dimodifikasi dengan penelitian pendahuluan.

Dalam penelitian ini juga dilakukan pembandingan antara sampel bubuk

kedelai yang ditambahkan kalsium propionat pada berbagai konsentrasi dengan

bubuk kedelai komersial (‘XX’) yang dibuat dengan metode Priyantono (2009).

Bubuk kedelai komersial tersebut dibuat tanpa perlakuan perendaman yang

ditambahkan kalsium propionat.

2. Analisis Angka Lempeng Total dan Mutu Kimia Bubuk Kedelai

Pengujian angka lempeng total dan mutu kimia bubuk kedelai yang

meliputi angka asam dan Thiobarbituric Acid (TBA), dilakukan pada bubuk

kedelai komersial (‘XX’) dan bubuk kedelai dengan penambahan kalsium

propionat pada berbagai konsentrasi.

3. Analisis Organoleptik Bubuk Kedelai

Pengujian organoleptik ini dilakukan pada bubuk kedelai komersial

(‘XX’) dan juga pada bubuk kedelai dengan penambahan kalsium propionat

Pengukusan (1000C)

selama 40

Pengeringan dengan

cabinet 0

Pengemasan

Penggilingan

Page 42: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

xlii

1x%; 2x%; 3x%; dan 4x% (b/b kedelai kupas). Sampel disajikan dalam

bentuk minuman bubuk kedelai. Pengujian organoleptik dengan uji kesukaan

ini dilakukan dengan menggunakan 4 parameter yang meliputi, warna, aroma,

rasa, dan keseluruhan (overall).

4. Analisis Kandungan Proksimat

Formulasi yang paling disukai dari tahapan sebelumnya (analisis

organoleptik) kemudian dilakukan analisis kandungan proksimat yang

meliputi analisis kadar air, analisis kadar protein, analisis kadar lemak, kadar

karbohidrat, dan kadar abu.

D. Rancangan Percobaan

Perancangan Penelitian menggunakan pola rancangan acak lengkap

(RAL) dengan dua kali ulangan pembuatan bubuk kedelai untuk setiap

perlakuan konsentrasi kalsium propionat. Adapun penambahan konsentrasi

kalsium propionat yang dilakukan meliputi: bubuk kedelai komersial (Perlakuan

1), kalsium propionat 1x% (b/b kedelai kupas) (Perlakuan 2), kalsium propionat

2x% (b/b kedelai kupas) (Perlakuan 3), kalsium propionat 3x% (b/b kedelai

kupas) (Perlakuan 4), dan 4x% (b/b kedelai kupas) (Perlakuan 5). Data hasil

pengujian angka lempeng total, angka asam, Thio Barbituric Acid (TBA), dan

organoleptik selanjutnya dianalisis dengan ANOVA. Apabila hasil analisis

tersebut menunjukkan berbeda nyata antar perlakuan maka dilanjutkan dengan

menggunakan analisis Duncan Multiple Range Test pada tingkat signifikansi

0,05. Data hasil analisis kandungan proksimat (kadar air, protein, lemak, abu,

dan karbohidrat) dari konsentrasi terbaik penambahan kalsium propionat

dianalisis dengan T-test. Analisis data dilakukan dengan program SPSS 16.0.

Page 43: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

xliii

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bubuk kedelai merupakan salah satu hasil olahan biji kedelai

yang telah mengalami pengeringan dan proses penggilingan. Perlakuan

sampel dengan penambahan kalsium propionat dilakukan dengan

beberapa konsentrasi yaitu 1x%, 2x%, 3x%, dan 4x% (b/b kedelai

kupas). Pada penelitian ini juga dilakukan pembandingan terhadap

produk komersial (‘XX’) yang dibuat dengan metode Priyantono

(2009). Penambahan kalsium propionat ini berfungsi untuk

menurunkan angka lempeng total yang terdapat pada bubuk kedelai.

Berdasarkan uji yang telah dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan

Makanan terhadap bubuk kedelai dari beberapa merk Priyantono

(2009), telah diketahui bahwa angka lempeng total produk akhir masih

berada dalam jumlah yang tinggi. Kalsium propionat dipilih karena

kemampuannya sebagai antimikroba, memiliki kelarutan tinggi, murah

dan tingkat toksisitas yang rendah. Selain berpengaruh terhadap mutu

mikrobiologis, penambahan kalsium propionat juga berpengaruh

terhadap mutu kimia. Parameter yang diamati dalam penelitian ini

meliputi analisis angka lempeng total, angka asam, Thiobarbturic Acid

(TBA), penerimaan konsumen (organoleptik), dan proksimat (kadar air,

protein, lemak, abu, dan karbohidrat).

A. Analisis Angka Lempeng Total

Analisis angka lempeng total ini dilakukan untuk mengetahui seberapa

besar penurunan angka lempeng total dari produk bubuk kedelai komersial (‘XX’)

dibandingkan bubuk kedelai dengan penambahan kalsium propionat

1x%,2x%,3x%, dan 4x% (b/b kedelai kupas). Pada Gambar 4.1. disajikan hasil

analisis angka lempeng total pada setiap konsentrasi kalsium propionat yang

ditambahkan.

Page 44: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

xliv

Gambar 4.1. Hasil Analisis Angka Lempeng Total

Keterangan: Angka dengan notasi yang sama berarti tidak beda nyata pada tingkat kepercayaan 95%. P1 = Produk komersial (‘XX’), P2 = Kalsium propionat 1x% (b/b kedelai kupas) , P3 = Kalsium propionat 2x% (b/b kedelai kupas), P4 = Kalsium propionat 3x% (b/b kedelai kupas), P5 = Kalsium propionat 4x% (b/b kedelai kupas).

Berdasarkan Gambar 4.1. maka diketahui bahwa penambahan kalsium

propionat ternyata memberikan pengaruh terhadap angka lempeng total bubuk

kedelai. Semakin tinggi konsentrasi kalsium propionat yang ditambahkan, maka

angka lempeng total yang dihasilkan semakin rendah. Bubuk kedelai dengan

penambahan kalsium propionat 4x% (b/b kedelai kupas) memiliki angka lempeng

total yang paling rendah yaitu 3,392 (log cfu/gram). Nilai ini tidak berbeda nyata

dengan sampel yang ditambahkan kalsium propionat 3x% (b/b kedelai kupas),

tetapi berbeda nyata dengan ketiga sampel lainnya. Dari data tersebut dapat

diketahui bahwa pemberian kalsium propionat 4x% (b/b kedelai kupas) berhasil

menurunkan 2,152 log dari sampel bubuk kedelai komersial (‘XX’) yang tidak

ditambahkan kalsium propionat. Namun, berdasarkan hasil analisis angka

5,544 c 5,245 c

4,544 b

3,429 a 3,392 a

Page 45: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

xlv

lempeng total, perlakuan yang dipilih adalah penambahan kalsium propionat 3x%

(b/b kedelai kupas). Perlakuan ini dipilih dengan alasan penggunaan antimikroba

dengan kadar yang lebih rendah, tetapi mampu memberikan pengaruh yang tidak

beda nyata terhadap perlakuan yang memiliki angka lempeng total terendah

(perlakuan penambahan kalsium propionat 4x% (b/b kedelai kupas)).

Kemampuan suatu senyawa antimikroba dalam menghambat pertumbuhan

mikroba merupakan suatu kriteria yang penting dalam pemilihan suatu senyawa

antimikroba yang berfungsi sebagai bahan pengawet. Semakin kuat efek

penghambatannya maka semakin efektif digunakan sebagai senyawa antimikroba

dalam bahan pangan. Suatu senyawa dikatakan bersifat antimikroba karena dapat

menimbulkan kerusakan pada sel mikroba yang akhirnya akan menimbulkan

kematian. Kerusakan yang ditimbulkan ini ada yang bersifat mikrosidal

(kerusakan tetap) atau mikrostatik (kerusakan yang dapat kembali). Sifat

kerusakan tergantung pada konsentrasi, komponen, dan kultur yang digunakan

(Bloomfield, 1991).

Penambahan kalsium propionat dalam bahan pangan akan terurai menjadi

bentuk aktif yaitu asam propionat tidak terdisosiasi. Menurut Jenie et al. (1996)

efek penghambatan dari asam organik terutama berasal dari jumlah asam yang

tidak terdisosiasi. Asam yang tidak terdisosiasi dapat menembus membran sel

mikroba. Hal yang sama juga dinyatakan oleh Cabo, et al. (2002) dalam Asriani

(2006), bahwa asam dalam bentuk tidak terdisosiasi dapat menembus sel mikroba

dan pada pH intraseluler yang lebih tinggi, berdisosiasi menghasilkan ion-ion

hidrogen dan mengganggu fungsi metabolit esensial seperti translokasi substrat

dan fosforilasi oksidatif. Stratford (2000) dalam Asriani (2006) menyatakan

bahwa asam lemah dapat menurunkan pH sitoplasma, mempengaruhi struktur

membran dan fluiditasnya serta mengkelat ion-ion dinding sel bakteri. Penurunan

pH sitoplasma akan mempengaruhi protein struktural sel, enzim-enzim, asam

nukleat dan fosfolipid membran (Davidson, et al., 2005).

Page 46: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

xlvi

Menurut Chung dan Goepfert (1970) dalam Davidson et al. (2005) asam

propionat dapat menghambat pertumbuhan Salmonella pada pH tinggi dibanding

asam organik lainnya. Eklund (1985) juga menyatakan bahwa pada konsentrasi

yang lebih besar asam propionat bersifat bakteriostatik terhadap Bacillus subtilis,

Escherichia coli, Staphylococcus aureus, dan Candida albicans. Garam asam

propionat juga memiliki kemampuan sebagai antimikroba. Kalsium propionat dan

sodium propionat dalam dosis tertentu dapat menghambat Bacillus mesentericus,

Staphylococcus aureus, Proteus vulgaris, Lactobacillus plantarum, Torula

species, dan Saccharomyces ellipsoideus (Wolford and Anderson, 1945 dalam

Davidson, 2005). Masih dalam sumber yang sama Gosh and Hagblom (1985),

juga berpendapat bahwa, asam propionat dan garamnya dapat menghambat

pembentukan aflatoksin dari Aspergillus flavus.

Beberapa jenis mikroba yang pertumbuhannya dapat dihambat oleh asam

propionat dan garamnya, seperti Salmonella, Escherichia coli, Staphylococcus

aureus dan Aspergillus flavus ternyata juga merupakan mikroba yang dapat

mencemari bubuk kedelai. Cemaran mikroba Salmonella dan Escherichia coli

dapat diakibatkan oleh sanitasi yang kurang baik, sedangkan menurut Supardi dan

Sukamto (1999), Staphylococcus dapat tumbuh optimum pada bahan yang

mengandung subtrat berupa asam amino atau protein. Pernyataan lain juga

diungkapkan oleh Buckle et al. (1978) bahwa Staphylococcus sering

mengontaminasi dan dapat menimbulkan keracunan pada produk pangan yang

telah dimasak, terutama yang dikelola secara manual oleh manusia. Aspergillus

flavus merupakan kontaminan alami yang terdapat pada produk kacang-kacangan

termasuk kedelai. Berdasar laporan Pitt dan Hocking (1996) dalam Ardiansyah

(2002), dinyatakan bahwa kontaminasi terbesar pada 1700 sampel (jagung,

kacang, kedelai, gandum, rempah-rempah) di Asia Tenggara dari tahun 1991-

1996 disebabkan oleh Aspergillus flavus.

B. Analisis Angka Asam

Page 47: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

xlvii

Kandungan asam lemak kedelai sebesar 18,20%, sebagian besar terdiri dari

lemak netral (88,10%). Selain itu terdapat senyawa fosfolipid (9,8%) dan

glikolipid (1,6%) yang merupakan komponen penting membran sel. Kedelai

merupakan sumber asam lemak esensial linoleat dan linolenat. Kandungan asam

lemak tidak jenuh kedelai sebanyak 78,68% dan asam lemak jenuh 14,49%.

(Salunkhe, et al., 1985). Asam lemak ini dapat mengalami pemecahan yang

menghasilkan asam lemak bebas.

Angka asam dinyatakan sebagai jumlah miligram KOH yang digunakan

untuk menetralkan asam lemak bebas yang terdapat dalam 1 gram minyak atau

lemak. Angka asam tersebut menunjukkan bahwa telah terbentuk senyawa-

senyawa yang bersifat asam dari senyawa-senyawa makromolekul, misalnya

glikogen, protein dan trigliserida selama proses pengolahan. Hasil analisis angka

asam bubuk kedelai dapat ditunjukkan pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2. Hasil Perhitungan Angka Asam

Keterangan: Angka dengan notasi yang sama berarti tidak beda nyata pada tingkat kepercayaan 95%. P1 = Produk komersial (‘XX’), P2 = Kalsium propionat 1x% (b/b kedelai kupas), P3 = Kalsium propionat 2x% (b/b kedelai kupas) , P4 = Kalsium propionat 3x% (b/b kedelai kupas), P5 = Kalsium propionat 4x% (b/b kedelai kupas) .

0.161 b 0.139 a 0.131a 0.124 a 0.117 a

Page 48: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

xlviii

Berdasarkan Gambar 4.2. maka diketahui bahwa penambahan kalsium

propionat berpengaruh terhadap angka asam bubuk kedelai. Semakin tinggi

konsentrasi kalsium propionat yang ditambahkan, maka angka asam yang

dihasilkan semakin rendah. Hasil analisis angka asam pada produk komersial

(‘XX’) memiliki nilai yang paling tinggi dan berbeda nyata terhadap keempat

sampel lainnya. Angka asam paling rendah terdapat pada sampel dengan

penambahan kalsium propionat 4x% (b/b kedelai kupas). Nilai ini tidak berbeda

nyata terhadap sampel dengan penambahan kalsium propionat 1x% 2x%, dan

3x% (b/b kedelai kupas). Angka asam yang semakin tinggi mengindikasikan

kerusakan senyawa makromolekul yang tinggi pula. Hasil pengujian angka asam

kelima sampel menunjukkan bahwa sampel dengan penambahan kalsium

propionat 4x% (b/b kedelai kupas) memiliki kemampuan yang baik dalam

mempertahankan mutu kimia bubuk kedelai, yang ditunjukkan dengan angka

asam yang paling rendah. Penambahan kalsium propionat dalam bubuk kedelai

dapat menghambat aktivitas mikroba yang ada di dalamnya. Dengan demikian

terjadi penghambatan pula terhadap pembentukan asam lemak bebas.

Menurut Ketaren (1986) beberapa jenis jamur, ragi, dan bakteri mampu

menghidrolisis molekul lemak. Di antara bakteri ini adalah: Staphylococcus sp,

Lactobacillus, Bacillus sp, Micrococcus, Pseudomonas sp dan Achromabacter sp.

Jamur yang mampu menghirolisis lemak antara lain, Aspergillus, Penicillium,

Mucor, Rizhopus, Cladosporium dan beberapa macam spesies ragi, antara lain,

Saccharomyces, Candida, dan Debaromyces. Hidrolisis lemak oleh mikroba ini

dapat berlangsung dalam suasana aerobik atau anaerobik. Mikroba-mikroba

tersebut menghasilkan enzim yang akan menguraikan persenyawaan protein,

lemak, dan karbohidrat menghasilkan asam butirat, laktat, dan asam-asam

menguap lainnya.

Terbentuknya asam lemak bebas tidak hanya disebabkan oleh aktivitas

mikroba, tetapi juga terbentuk oleh aktivitas enzim dalam jaringan pangan

berlemak, dalam hal ini adalah aktivitas enzim lipoksigenase yang secara intrinsik

Page 49: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

xlix

terdapat dalam kedelai. Sebagaimana dilaporkan oleh Zimmerman dan Snyder

(1974), adanya ion Ca++ dapat menghambat aktivitas enzim Lipoksigenase I yang

sifatnya tahan terhadap panas, tetapi memacu aktivitas enzim Lipoksigenase II

yang bersifat tidak tahan terhadap panas. Akan tetapi, dalam konsentrasi berlebih

akan menghambat aktivitas Lipoksigenase II. Dengan adanya penambahan

kalsium propionat dapat menurunkan aktivitas enzim lipoksigenase I, sehingga

dapat menurunkan angka asam.

C. Analisis Thio Barbituric Acid (TBA)

Thio Barbituric Acid (TBA) adalah suatu tes kimia untuk uji ketengikan

yang dapat digunakan pada bermacam-macam bahan dan merupakan uji yang

paling sering digunakan untuk mengukur ketengikan. Uji Thio Barbituric Acid

(TBA) merupakan uji yang spesifik untuk hasil oksidasi asam lemak tidak jenuh

dan dapat digunakan pada produk makanan sehari-hari yang proporsi asam lemak

tidak jenuhnya rendah. Kelebihan lain dari uji ini adalah pereaksi TBA dapat

digunakan langsung untuk menguji lemak dalam suatu bahan tanpa mengekstraksi

fraksi lemaknya (Ketaren 1986).

Gambar 4.3. Hasil Perhitungan Thio Barbituric Acid (TBA)

0,0192 a

0,059 b 0,037 a

0,030a 0,029 a 0,019 a

Page 50: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

l

Keterangan: Angka dengan notasi yang sama berarti tidak beda nyata pada tingkat kepercayaan 95%. P1 = Produk komersial (‘XX’), P2 = Kalsium propionat 1x% (b/b kedelai kupas), P3 = Kalsium propionat 2x% (b/b kedelai kupas) , P4 = Kalsium propionat 3x% (b/b kedelai kupas), P5 = Kalsium propionat 4x% (b/b kedelai kupas).

Dari hasil analisis statistik yang terlihat pada Gambar 4.3. menunjukkan

bahwa perlakuan penambahan kalsium propionat memberikan pengaruh pada

nilai Thio Barbituric Acid (TBA) bubuk kedelai. Produk komersial (‘XX’)

memiliki nilai Thio Barbituric Acid (TBA) tertinggi dan menunjukkan beda

nyata terhadap keempat sampel lainnya. Semakin tinggi konsentrasi kalsium

propionat yang ditambahkan, maka nilai Thio Barbituric Acid (TBA) yang

didapatkan semakin rendah.

Menurut Ketaren (1986), proses oksidasi lemak dapat dipercepat oleh

beberapa faktor, yaitu suhu tinggi, sinar (UV dan biru) dan ionisasi radiasi,

peroksida, enzim, katalis Fe-organik, dan katalis logam. Dengan demikian adanya

enzim lipoksigenase yang terdapat dalam kedelai dapat berperan sebagai

akselerator proses oksidasi lemak. Sebagaimana yang dinyatakan Sessa and

Rackis, (1977) bahwa enzim lipoksigenase memiliki peranan penting dalam

kerusakan bahan makanan karena menyebabkan timbulnya flavor intrinsik, yaitu

flavor bahan makanan yang berasal dari flavor bahan makanan itu sendiri atau

peruraian komponen kimia bahan tersebut akibat pengolahan atau perlakuan

tertentu. Kerusakan oksidatif lipida di bawah pengaruh enzim lipoksigenase akan

menyebabkan timbulnya off flavor. Kerusakan oksidatif asam lemak tidak jenuh,

baik dalam bentuk bebas ataupun ester akan menyebabkan tebentuknya flavor

yang tidak disenangi pada tanaman kacang-kacangan.

Penambahan kalsium propionat dalam bubuk kedelai berpengaruh terhadap

aktivitas enzim lipoksigenase. Menurut Dedy-Muchtadi, dkk (1992) dalam

Subroto (2004), ekstrak kedelai memiliki kandungan dua macam lipoksigenase,

salah satunya diaktivasi oleh kalsium sedangkan yang lainnya dihambat

aktivitasnya oleh kalsium. Dengan demikian aktivitas enzim pada substrat yang

mengandung kalsium merupakan hasil penjumlahan dari dua pengaruh yang

Page 51: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

li

berlawanan tersebut. Hal yang sama juga dinyatakan oleh Zimmerman dan

Snyder (1974) bahwa ternyata dengan adanya ion Ca ++ dapat menghambat

aktivitas lipoksigenase I. Tetapi pada fraksi lipoksigenase II, ion Ca++ justru dapat

memacu kecepatan aktivitasnya. Namun pada proses pembuatan bubuk kedelai

sebelum ditambahkan kalsium propionat telah dilakukan perendaman dalam

natrium bikarbonat pada suhu 500C selama dua jam. Perendaman ini diduga

mampu menurunkan aktivitas enzim lipoksigenase. Selain itu, perlakuan

pengukusan juga diduga dapat menurunkan aktivitas enzim lipoksigenase II yang

sifatnya tidak tahan terhadap panas. Dengan adanya penambahan kalsium

propionat ini dapat menurunkan aktivitas enzim lipoksigenase I yang sifatnya

tahan terhadap panas, sehingga proses oksidasi lemak berkurang.

D. Analisis Organoleptik

Analisis Organoleptik merupakan langkah utama yang harus dilakukan

dalam merancang sebuah produk baru (Larmond,1977). Pengujian organoleptik

sangat penting bagi setiap produk karena akan berpengaruh terhadap penerimaan

konsumen. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat penerimaan panelis terhadap

konsentrasi kalsium propionat yang ditambahkan pada bubuk kedelai, maka

digunakan uji kesukaan (Hedonic Test). Pengujian organoleptik dengan uji

kesukaan ini dilakukan dengan melibatkan 3 indera yaitu indera pembau, perasa,

dan penglihatan. Dalam uji ini terdapat 4 parameter yang harus dinilai

berdasarkan kesukaan panelis.

1. Aroma

Aroma merupakan sifat-sifat bahan makanan yang dapat dirasakan

oleh indera penciuman (Darmaji, 2002). Penilaian aroma suatu produk

makanan merupakan indikator kualitas produk yang pada akhirnya

Page 52: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

lii

berpengaruh terhadap penilaian produk tersebut. Sebagaimana yang

dinyatakan oleh de Mann (1989) bahwa dalam industri pangan pengujian aroma

atau bau dianggap penting karena dapat memberikan hasil penilaian terhadap

produk terkait diterima atau tidaknya suatu produk.

Pengujian aroma dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaan panelis

terhadap bubuk kedelai dengan penambahan kalsium propionat pada berbagai

konsentrasi.

Gambar 4.4. Hasil Pengujian Organoleptik Terhadap Aroma Bubuk Kedelai

Keterangan: Angka dengan notasi yang sama berarti tidak beda nyata pada tingkat kepercayaan 95%. P1 = Produk komersial (‘XX’), P2 = Kalsium propionat 1x% (b/b kedelai kupas), P3 = Kalsium propionat 2x% (b/b kedelai kupas), P4 = Kalsium propionat 3x% (b/b kedelai kupas), P5 = Kalsium propionat 4x% (b/b kedelai kupas).

Pada Gambar 4.4. ditunjukkan bahwa pemberian kalsium propionat

pada berbagai konsentrasi tidak menunjukkan hasil yang berbeda nyata pada

3,2 a 3,2 a 3,3 a 3.4a 3,1a

Page 53: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

liii

kelima sampel. Namun untuk parameter aroma ini, panelis memberikan nilai

tertinggi pada bubuk kedelai dengan penambahan kalsium propionat 3x% (b/b

kedelai kupas). Hal ini menunjukkan bahwa berdasar parameter aroma,

panelis lebih menyukai bubuk kedelai dengan penambahan kalsium propionat

3x% (b/b kedelai kupas) daripada sampel lainnya.

2. Warna

Warna bahan berasal dari penyebaran spektrum sinar, begitu juga

dengan kilap dari bahan yang dipengaruhi oleh sinar pantul. Warna

merupakan salah satu profil visual yang menjadi kesan pertama konsumen

dalam menilai bahan makanan (Kartika, dkk, 1988). Hal yang sama juga

dijelaskan oleh Fennema (1985) yang menyatakan bahwa warna merupakan

atribut kualitas yang paling penting. Bersama-sama dengan tekstur dan rasa,

warna berperan dalam penentuan tingkat penerimaan suatu produk makanan.

Meskipun suatu produk memiliki kandungan gizi yang tinggi, rasa enak, dan

tekstur baik tetapi jika warna tidak menarik maka dapat menurunkan tingkat

penerimaan konsumen terhadap produk tersebut.

Gambar 4.5. Hasil Pengujian Organoleptik Terhadap Warna Bubuk Kedelai

3.5a 3.6a 3.6a 3.6a 3.6a

Page 54: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

liv

Keterangan: Angka dengan notasi yang sama berarti tidak beda nyata pada tingkat kepercayaan 95%. P1 = Produk komersial (‘XX’), P2 = Kalsium propionat 1x% (b/b kedelai kupas), P3 = Kalsium propionat 2x% (b/b kedelai kupas), P4 = Kalsium propionat 3x% (b/b kedelai kupas), P5 = Kalsium propionat 4x% (b/b kedelai kupas).

Pada Gambar 4.5. ditunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi

kalsium propionat tidak menunjukkan hasil yang berbeda nyata pada kelima

sampel dengan konsentrasi kalsium propionat yang berbeda-beda. Namun

untuk parameter warna ini, panelis memberikan nilai tertinggi pada bubuk

kedelai tanpa penambahan kalsium propionat yang berarti panelis lebih

menyukai sampel bubuk kedelai tanpa penambahan kalsium propionat

daripada sampel lainnya.

3. Rasa

Menurut Kartika (1988), rasa dari suatu makanan merupakan

gabungan dari berbagai macam rasa bahan-bahan yang digunakan dalam

pembuatan makanan tersebut. Hal yang sama juga dinyatakan oleh de Mann

(1989), flavor atau rasa didefinisikan sebagai rangsangan yang ditimbulkan

oleh bahan makanan, dirasakan oleh indera pengecap atau pembau, serta

rangsangan lainnya seperti perabaan dan penerimaan derajat panas oleh mulut.

Gambar 4.6. Hasil Pengujian Organoleptik Terhadap Rasa Bubuk Kedelai

3.1 a 2.8 a 3.1a 3.2 a 3.4 a

Page 55: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

lv

Keterangan: Angka dengan notasi yang sama berarti tidak beda nyata pada tingkat kepercayaan 95%. P1 = Produk komersial (‘XX’), P2 = Kalsium propionat 1x% (b/b kedelai kupas), P3 = Kalsium propionat 2x% (b/b kedelai kupas), P4 = Kalsium propionat 3x% (b/b kedelai kupas) , P5 = Kalsium propionat 4x% (b/b kedelai kupas)

Dari hasil analisis data statistik pada Gambar 4.6. di atas, untuk

parameter rasa juga tidak menunjukkan adanya beda nyata antara sampel

bubuk kedelai komersial (‘XX’) dengan sampel bubuk kedelai yang

ditambahkan kalsium propionat pada berbagai konsentrasi. Dengan demikian,

peningkatan konsentrasi penambahan kalsium propionat pada bubuk kedelai

tidak berpengaruh signifikan terhadap parameter rasa. Panelis memberikan

nilai tertinggi pada bubuk kedelai dengan penambahan kalsium propionat

4x% (b/b kedelai kupas), yang berarti panelis lebih menyukai sampel tersebut

daripada sampel perlakuan lainnya.

Sebagian kecil panelis menyatakan bahwa terdapat aftertaste pahit

pada sampel bubuk kedelai tertentu. Apabila ditinjau dari perlakuan, aftertaste

pahit dapat ditimbulkan akibat perlakuan penambahan kalsium propionat.

Menurut Winarno (2002) rasa pahit disebabkan oleh alkaloid-alkoloid seperti

theobromin, kuinon, glikosida, senyawa fenol seperti narigin, garam-garam

Mg, NH4, dan Ca.

4. Keseluruhan

Penerimaan terhadap produk pangan yang didasarkan pada kesukaan

konsumen, tidak hanya dipegaruhi oleh satu faktor saja. Akan tetapi ada

beberapa faktor yang memang berpengaruh. Gabungan atas penilaian terhadap

aroma, warna, dan rasa akan menimbulkan penilaian yang seutuhnya terhadap

produk yang dibuat. Parameter keseluruhan ini ditujukan untuk mengetahui

tingkat penerimaan konsumen, ketika produk dinilai melalui kenampakan

secara keseluruhan.

Page 56: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

lvi

Gambar 4.7. Hasil Pengujian Organoleptik Terhadap Keseluruhan Bubuk

Kedelai

Keterangan: Angka dengan notasi yang sama berarti tidak beda nyata pada tingkat kepercayaan 95%. P1 = Produk komersial (‘XX’), P2 = Kalsium propionat 1x% (b/b kedelai kupas), P3 = Kalsium propionat 2x% (b/b kedelai kupas), P4 = Kalsium propionat 3x% (b/b kedelai kupas) , P5 = Kalsium propionat 4x% (b/b kedelai kupas).

Dari skor data keseluruhan ternyata juga tidak menunjukkan beda

nyata antara sampel bubuk kedelai komersial (‘XX’) dan sampel bubuk

kedelai yang ditambahkan kalsium propionat pada berbagai konsentrasi.

Namun panelis memberikan nilai tertinggi pada bubuk kedelai dengan

penambahan kalsium propionat 3x% (b/b kedelai kupas), yang berarti panelis

lebih menyukai sampel tersebut daripada sampel lainnya.

Apabila dilihat dari hasil uji organoleptik, kelima sampel tidak

menunjukkan adanya beda nyata pada masing-masing parameter. Dengan

demikian penambahan kalsium propionat pada konsentrasi yang telah

dilakukan tidak memberikan pengaruh terhadap penerimaan secara sensori,

yang meliputi warna, aroma, rasa, dan keseluruhan. Menurut Frazier dan

Westhoff (1988), salah satu kriteria bahan kimia antimikroba yang ideal

adalah tidak menyebabkan perubahan cita rasa makanan.

3.3a 3.1 a 3,45 a 3,5 a 3,4 a

Page 57: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

lvii

E. Analisis Proksimat Bubuk Kedelai dengan Penambahan Kalsium Propionat

3x% (b/b kedelai kupas)

Bubuk kedelai dengan penambahan kalsium propionat 3x% (b/b kedelai

kupas) merupakan formulasi terbaik yang diperoleh berdasarkan analisis

organoleptik. Selanjutnya, hasil analisis karakteristik bubuk kedelai dengan

penambahan kalsium propionat 3x% (b/b kedelai kupas) ditunjukkan pada Tabel

4.1.

Tabel 4.1. Kandungan Proksimat Bubuk Kedelai dengan Penambahan Kalsium Propionat 3x% (b/b kedelai kupas)

Bubuk kedelai P1

(%) Bubuk Kedelai P4

(%) Bubuk kedelai

Susilowati 3)

Kadar air 1) 4,59b 3,43a 1,543 Protein 2) 40,91a 46,90a 40,843 Lemak 2) 20,10a 23,02a 14,670 Abu 2) 4,06a 4,18a - Karbohidrat 2) 34,93b 25,90a -

Keterangan: Angka dengan notasi yang sama berarti tidak beda nyata pada tingkat kepercayaan 95%. 1) = Perhitungan berdasar wet basic. 2) = Perhitungan berdasar dry basic. 3) = Penelitian Susilowati, 2002. P1 = Produk komersial (‘XX’). P4 = Kalsium propionat 3x% (b/b kedelai kupas).

Menurut Winarno (1980), kandungan air dalam bahan pangan memiliki

peranan yang penting. Untuk memperpanjang daya simpan suatu bahan, sebagian

air dalam bahan harus dihilangkan dengan berbagai cara tergantung dari jenis

bahan. Dalam pembuatan bubuk kedelai ini pengurangan kadar air dilakukan

dengan metode pengeringan menggunakan cabinet dryer. Berdasar analisis

statistik yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa terdapat beda nyata antara

sampel bubuk kedelai komersial (‘XX’) dengan sampel bubuk kedelai yang

ditambahkan kalsium propionat 3x% (b/b kedelai kupas). Dari Tabel 4.1. dapat

diketahui bahwa bubuk kedelai komersial (‘XX’) memiliki kadar air 4,59%,

Page 58: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

lviii

sedangkan bubuk kedelai dengan penambahan kalsium propionat 3x% (b/b

kedelai kupas) memiliki kadar air 3,43%. Menurut Okky (1994) dalam Himawan

(2010), kadar air suatu bahan makanan merupakan salah satu faktor yang dapat

menentukan tingkat keawetan selama penyimpanan. Pada umumnya semakin

tinggi kadar air suatu bahan makanan maka kemungkinan terkontaminasi mikroba

juga semakin besar. Dalam penelitian lain dengan metode Susilowati (2002) juga

diperoleh bubuk kedelai dengan kadar air 1,543%.

Komponen terbesar dari bubuk kedelai adalah protein. Berdasarkan analisis

statistik yang telah dilakukan terhadap kedua sampel, dapat diketahui bahwa

penambahan kalsium propionat 3x% (b/b kedelai kupas) tidak memberikan

pengaruh yang signifikan. Hal yang sama juga terjadi pada hasil analisis kadar

lemak. Dari Tabel 4.1. dapat diketahui bahwa penambahan kalsium propionat

3x% memiliki kadar protein dan lemak yang cenderung lebih tinggi bila

dibandingkan dengan produk komersial (‘XX’). Hal ini disebabkan oleh adanya

penambahan kalsium propionat sebagai bahan antimikroba dalam pangan.

Penambahan kalsium propionat dapat menghambat aktivitas mikroorganisme

dalam merombak protein dan lemak yang tersedia. Menurut Darmawati (2004),

penurunan protein pada kedelai selama penyimpanan dapat disebabkan oleh

adanya pemecahan protein akibat aktivitas proteolitik yang menghasilkan asam-

asam amino, nukleotida maupun peptida lainnya untuk pertumbuhan bakteri dan

jamur. Peningkatan populasi bakteri dan jamur akan memacu aktivitas proteolitik,

karena protein dibutuhkan sebagai sumber nitrogen bagi pertumbuhan sel dan

sintesa enzim-enzim dalam proses metabolisme. Sementara itu, menurut Ketaren

(1989), mikroba dalam pangan tersebut menghasilkan enzim yang akan

menguraikan persenyawaan protein, lemak, dan karbohidrat menghasilkan asam

butirat, laktat, dan asam-asam menguap lainnya. Kemudian menurut penelitian

Susilowati (2002), bubuk kedelai memiliki kadar protein 40,843% dan kadar

lemak sebesar 14,670%.

Page 59: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

lix

Analisis kadar abu penting dilakukan untuk beberapa tujuan yaitu

menentukan baik tidaknya suatu proses pengolahan, untuk mengetahui jenis

bahan yang digunakan, dan sebagai parameter nilai gizi suatu bahan. Menurut

Winarno (2002), unsur mineral juga dikenal sebagai zat anorganik atau kadar abu.

Dalam proses pembakaran, bahan-bahan organik terbakar tetapi zat anorganiknya

tidak terbakar. Zat anorganik inilah yang selanjutnya disebut abu. Berdasarkan

Tabel 4.1. dapat diketahui kadar abu bubuk kedelai komersial (‘XX’) sebesar

4,06% sedangkan kadar abu bubuk kedelai dengan penambahan kalsium

propionat 3x% (b/b kedelai kupas) sebesar 4,18%. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa penambahan kalsium propionat 3x% cenderung meningkatkan kadar abu

yang dihasilkan bila dibandingkan dengan produk komersial (‘XX’), akan tetapi

kedua sampel tersebut tidak berbeda nyata. Hal ini diduga karena adanya

penambahan kalsium propionat, dimana kalsium termasuk salah satu mineral.

Selain protein, lemak, air, dan mineral, karbohidrat juga termasuk dalam

komponen penyusun bubuk kedelai. Bubuk kedelai komersial (‘XX’) memiliki

kadar karbohidrat yang lebih tinggi yaitu sebesar 34,93% sedangkan bubuk

kedelai dengan penambahan kalsium propionat 3x% memiliki kadar karbohidrat

sebesar 25,90%. Analisis kadar karbohidrat ini dilakukan dengan metode by

difference. Dengan metode ini nilai karbohidrat dapat dipengaruhi oleh

kandungan bahan organik lain.

Page 60: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

lx

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian pengaruh penambahan kalsium propionat

terhadap angka lempeng total dan mutu kimia bubuk kedelai sebagai

minuman adalah sebagai berikut:

1. Penambahan kalsium propionat memberikan pengaruh berupa penurunan

angka lempeng total bubuk kedelai.

2. Penambahan kalsium propionat dapat menurunkan angka asam, dan

menunjukkan beda nyata terhadap produk komersial (‘XX’). Namun, pada

penambahan kalsium propionat 1x%, 2x%, 3x%, dan 4x% (b/b kedelai

kupas) tidak menunjukkan beda nyata.

3. Penambahan kalsium propionat memberikan pengaruh terhadap

penurunan nilai Thio Barbituric Acid (TBA) dan menunjukkan beda nyata

terhadap produk komersial (‘XX’). Namun, pada penambahan kalsium

propionat 1x%, 2x%, 3x%, dan 4x% (b/b kedelai kupas) tidak

menunjukkan beda nyata.

4. Penambahan kalsium propionat pada pembuatan bubuk kedelai yang lebih

disukai panelis adalah konsentrasi 3x% (b/b kedelai kupas), Namun, tidak

menunjukkan beda nyata untuk semua perlakuan.

5. Penambahan kalsium propionat 3x% (b/b kedelai kupas) merupakan

perlakuan yang dipilih, didasarkan pada angka lempeng total yang

ternyata memiliki nilai yang rendah dan tidak berbeda nyata dengan

penambahan kalsium propionat 4x% (b/b kedelai kupas), sedangkan

berdasarkan angka asam dan nilai Thio Barbituric Acid (TBA) juga tidak

menunjukkan beda nyata terhadap penambahan kalsium propionat 1x%,

2x%, dan 4x% (b/b kedelai kupas). Selain itu, berdasar hasil organoleptik

sampel dengan penambahan kalsium propionat 3x% (b/b kedelai kupas)

lebih disukai panelis dibanding sampel lainnya.

Page 61: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

lxi

6. Kandungan proksimat bubuk kedelai dengan penambahan kalsium

propionat 3x% (b/b kedelai kupas) yaitu kadar air 3,43% (wb), kadar

protein 46,90% (db), kadar lemak 23,02% (db), kadar abu 4,18% (db), dan

kadar karbohidrat (by difference) 25,90% (db).

B. SARAN

Dari penelitian yang telah dilakukan, penulis dapat memberikan saran antara lain:

1. Perlu dilakukan penelitian tentang umur simpan bubuk kedelai dengan

penambahan kalsium propionat 3x% (b/b kedelai kupas).

2. Perlu dilakukan penelitian tentang penerapan kombinasi pengawetan

menggunakan perlakuan panas, untuk mengatasi rekontaminasi yang dapat

terjadi selama pengemasan produk.

3. Perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh kalsium propionat terhadap

terhadap aktivitas isoflavon sebagai antioksidan dalam bubuk kedelai.

Page 62: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

lxii

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2003. Penanganan Pasca Panen Kedelai. Direktorat Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Tanaman Pangan. Direktorat Jenderal Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian. Jakarta

Anonim. 2009. Pekatan Protein Kedelai. Tekno Pangan dan Agroindustri Volume 1 no 3. Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi. IPB. www.digilibipb ac.id. Diakses pada tanggal 29 Desember 2009.

Ardiansyah. 2002. Kajian Aktivitas Antimikrobia Ekstrak Daun Beluntas (Plucea indica L). Thesis. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.

Ashraf, H.L dan Snyder, H. 1981. Influence of Ethanolic Soaking of Soybean on Flavor and Lipoksigenase Activity of Soymilk. J.Food.Sci

Asriani. 2006. Kajian Efek Sinergi Antimikroba Metabolit Bakteri Asam Lktat dan Monoasilgliserol Minyak Kelapa terhadap Mikroba Patogen Pangan. Thesis. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.

Blomfield SF.1991. Assessing antimicrobial activity. Di dalam: Denyer SP, Hugo WB, editor. Mechanism of Action of Chemical Biocides. Oxford: Blacwell Scientific Publication.

Borhan, M., and H. E. Snyder., 1979. Lipoxygenase Destruction in Whole Soybean By Combination Heating and Soaking in Ethanol. J. Food Sci. 44 (2): 586 – 590.

Buckle, K.A, Edward, R.A, Fleet, G.A, dan Wotton, M. 1978. Ilmu Pangan Terjemahan : Purwono dan Adiono. UI Press, Jakarta.

Christopher, J.E, Pictorius dan B. Axelrod. 1969. Isolation of Isozyme of Soy bean Lipoxygenases. Archievs Biochem And Biophys vol 78 : 1165-179.

Darmadji, Purnama. 2002. Aplikasi “Response Surface Methodology” untuk Optimasi Proses dengan Parameter Sensoris. Seminar PATPI Malang (C-1) -(C-5).

Darmawati, 2004. Pengaruh Suhu dan Waktu Penyimpanan Terhadap Aktivitas Enzim Lipoksigenase Susu Kedelai. Skripsi. Jurusan Teknologi Pangan dan Hasl Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. UGM.

Davidson, P. Michael. John N. Sofos, A.L. Branen. 2005. Antimicrobial in Food. Food Science Technology: 143.

Deddy-Muchtadi, Nurheni-Sri-Palupi., dan Made-Astawan., 1992. Enzim Dalam Industri Pangan. Depdikbud. Dirjend Pendidikan Tinggi. PAU Pangan dan Gizi. IPB. Bogor.

Page 63: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

lxiii

de Mann, J.M. 1989. Principle of Food Chemistry. The Avi. Pub. Co. Inc. Westport. Connecticut.

Desrosier, N.W. 1988. Teknologi Pengawetan Pangan. Universitas Indonesia Press. Jakarta.

Fennema, O. R., 1976. Principle of Food Science Part I. Food Chemistry. Marcel Dekker Inc, New York.

Frazier, W.C.1967. Food Microbiology. Mc Graw Hill Book Company Inc. New York.

Frazier, W.C, dan D.C. Westhoff. 1988. Food Microbiology. Tata Mc. Graw Hill Publ.Comp.Ltd. New Delhi.

Hand et al. 1964. Pilot Plant Studies in Soymilk. Food Technology 18: 1968-1965.

Harjanti, Riwi Tri. 2006. Pengaruh Pemberian Tepung Kedelai Terhadap Kadar Asam Urat Dalam Darah Tikus Putih. Artikel. Fakultas Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Semarang.

Himawan, Erwin Nur. 2010. Pemanfaatan Jahe (Zingiber officinale Rosc) dalam Menentukan Umur Simpan dan Aktivitas Antioksidan “Sale Pisang Basah”. Skripsi. Jurusan Teknologi Pertanian. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret.

Ilyas, N; Pongand, A.C dan Gould W.A. 1973. Tempeh: An Indonesian Fermented Soybean Food. Departement of Horticulture. Dalam Kasmidjo, 1990.

Inglett, G.E and G. Charalambous. 1979. Tropical Food: Chemistry and Nutrition Vol 2 hal 494-497. Academic Press. New York.

Jay, J. 1970. Modern Food Technology. Dvan Nostard COMP, London.

Jenie BSL.1996. Peranan bakteri asam laktat sebagai pengawet hayati makanan. J. Ilmu dan Teknol. Pangan. 1 (2):60 – 73.

Kadang. 2003. Proses Pengolahan Kedelai Goreng. Skripsi. Jurusan Teknologi Pangan dan Hasl Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. UGM.

Kanazawa, K. H., Ashida and Natake, M., 1987. Autooxydazing Process Interaction of Linoleic Acid with Casein. J. Food Sci. Vol 52. No.2 : 475.

Kartika, B. P. Hastuti, W. Supartono. 1988. Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan.

UGM Press. Yogyakarta.

Kasmidjo, R. 1988. The Microbiology of Soybean Soaking for Tempe Production. PhD Thesis. University of New South Wales. Australia.

Ketaren, S. 1986. Minyak dan Lemak Pangan. UI Press. Jakarta

Khotimah, Nur. 2003. Pengaruh Pemberian Tepung Kedelai Terhadap Kadar Kolesterol Serum Tikus Putih Hiperkolesterolemik. Skripsi. FMIPA. UNNES

Page 64: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

lxiv

Labuza, T.P.1980. The Effect of Water Activity on Reaction Kinetics of Food Deterioration. Food Technology, 40:36-50. Of Soya Product. Dalam Proc of The World Conference in Soya Prosessing and Utilization. Journal of Food Science.

Liener. 1981. Factor Effecting The Nutritional Quality of Soya Product. Dalam Proc. Of the World Conference in Soya Prosessing and Utilization. Journal of Food Science.

Margono, Tri; Detty Suryati dan Sri Hartinah. 2000. Buku Panduan Teknologi Pagan. Pusat Informasi Wanita dalam PembangunanPDII-LIPI. Jakarta.

Mohammad-Adnan, 1980. Lipid Properties and Stability of Partially Defatted Peanuts. Ph.D. Thesis. Uviv of Illions, Urbana-Champaigh.

Nelson, A.I.; Steinberg, M.P.; and Wei.L.S. 1976. Illinoise Process For Preparation of Soymilk. Journal of Food Science 41: 57-61

Nugraha, Adi. 2002. Pengaruh Penambahan Asam Propionat dan Natrium Benzoat Terhadap Perubahan Sifat Kimia dan Sensori Gudeg Kering. Skripsi. Jurusan Teknologi Pangan dan Hasl Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. UGM.

Praputranto, Arie S. 2005. Meminimalkan Bahaya Zat-Zat Aditif Pada Makanan. www.andriesalima.multiply.com. Diakses pada tanggal 2 Januari 2010.

Pearson, A.M. 1983. Soy Protein (Dalam Development in Food Protein 2. P.J.P Hudson, ed) The Applied Science Publisher. London.

Prasetya, Susiana S dan Vina Monica. 2004. Pengaruh Perlakuan Pada Proses Blanching dan Konsentarasi Natrium Bikarbonat Terhadap Mutu Susu Kedelai. Jurusan Teknik Kimia. Fakultas Teknologi Industri. Universitas Kaltolik Parahyangan.

Priyantono, Petrus. 2009. Pembuatan Susu Kedelai Dengan Metode yang Berbeda. Tidak dipublikasikan.

Rahayu, Kapti dan Sudarmadji, S. 1989. Mikrobiologi Pangan. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi UGM. Yogyakarta.

Raharjo, Sri. 2004. Kerusakan Oksidatif Pada Makanan. Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM. Yogyakarta.

Sessa, D.J. 1979. Biochemical Aspect of Lipids Derived flavor in Legume. Journal Agric Food Chem. Vol 27 (20): 234-238.

Sessa, D. J., and J. J. Rackis, 1997. Lipid Derived Flavors of Legume Protein Products. J. Am. Oil Chemists’ Soc. 54:468-473.

Shalunke, D.K., 1985. Postharvest Biotechnology of Food Legume. CRC Press LLC, USA.

Siddiqi, A.M dan Tappel, A.L. 1957. Comporsions of Some Lipoxidase and Their Mechanism of Action. J.Am.Oil.Chemist.Sci.vol34(12):529-533

Snyder, H.E and Kwon, T.W, 1987. Soybean Utilization. Ana VI Book, Published by Van nastrand Reinold Campay, New York.

Subroto, Edi. 2004. Pengaruh Evaporasi Cepat Terhadap Aktivitas Lipoksigenase Susu Kedelai. Skripsi. Jurusan Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian. Fakultas Pertanian. UGM.

Sudarmadji, Slamet. 1989. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty. Yogyakarta.

Page 65: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

lxv

Sumarno dan Hartono. 1983. Kedelai dan Cara Bercocok Tanamnya. Puslitbang Tanaman Pangan. Bogor.

Supardi, Imam dan Sukamto. 1999. Mikrobiologi dalam Pengolahan dan Keamanan Pangan. Alumni. Bandung.

Susilowati. 2002. Pengaruh Pengupasan dan Waktu Penyangraian terhadap Sifat Minjuman Bubuk Kedelai Kuning. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Gadjah Mada.

Sutardi. 1988. Phytase Activity During Tempe Production. Ph.D. Thesis UNSW, Sydney.

Thayib, S. dan A. Amar. 1989. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Pengolahan.

Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Teknologi Indonesia. Serpong.

Tranggono, Sutardi, Haryadi. Suparmo, Agnes. M, Slamet, Kapti. R, Sri Naruki dan Mary A. 1988. Food Additive (Bahan Tambahan Pangan). PAU Pangan dan Gizi. UGM. Yogyakarta.

Troller, J.A. 1978. Water Activity and Food. Academic Press. New York. Wahnon, R.S, Mokady dan V. Cogan. 1988. Proc 19th World Congress I.S.T Internat

Soc For Fat Research (Dalam Technology of Production Edible, Flours and Protein Production from Soybean, Zei Beru). Tokyo.

Wilkens, W.F; Mattick, L.P. and Hand, D.B. 1967. Effect of Processing Method on Oxidative off-flavor of Soybean Milk. Food Technology 21: 1630-1633.

Winarno. 1980. Pengantar Tekonologi Pangan. PT Gramedia. Jakarta.

Winarno. 1983. Enzim Pangan. PT Gramedia. Jakarta.

Winarno, F.G. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia. Jakarta.

Wolf, W.J. 1975. Lipoksigenase of Flavor of Soybean Protein Product. J.Agr.Food Chem. Vol 23 no.2:136-241.

Wolf, W.J and J.C.Cowan. 1977. Soybean as Food Source, Revised Edition. CRC Press. Miami. Florida.

Zimmerman, G.L; H.E. Snyder. 1974. Role of Calsium Aktivating Soybean Lipoxygenase 2. Agr Food Chem vol 22(5):807-811.

Zuheid-Noor, 1980. Effect of pH Manipulation During Aqueous Extraction of Peanut Protein. Ph D. Thesis. Univ of Illions, Urbana-Champaign.

Page 66: PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT …/Pengaruh... · serta mempertahankan mutu kimia (angka asam dan TBA). Penambahan kalsium propionat 3x% memiliki angka lempeng total 3,429

lxvi