19
PENGARUH KITOSAN LIMBAH CANGKANG BEKICOT (ACHATINA FULICA) SEBAGAI BIOKOAGULAN TERHADAP KUALITAS LIMBAH CAIR TAHU (Dimanfaatkan Sebagai Sumber Belajar Biologi) SKRIPSI Oleh: YURITA SATYA WAHYU KARTIKA 201410070311065 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2018

PENGARUH KITOSAN LIMBAH CANGKANG BEKICOT (ACHATINA …eprints.umm.ac.id/43505/1/PENDAHULUAN.pdf · pengaruh kitosan limbah cangkang bekicot (achatina fulica) sebagai biokoagulan terhadap

  • Upload
    others

  • View
    26

  • Download
    10

Embed Size (px)

Citation preview

PENGARUH KITOSAN LIMBAH CANGKANG BEKICOT (ACHATINA

FULICA) SEBAGAI BIOKOAGULAN TERHADAP KUALITAS LIMBAH

CAIR TAHU

(Dimanfaatkan Sebagai Sumber Belajar Biologi)

SKRIPSI

Oleh:

YURITA SATYA WAHYU KARTIKA

201410070311065

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2018

PENGARUH KITOSAN LIMBAH CANGKANG BEKICOT (ACHATINA

FULICA) SEBAGAI BIOKOAGULAN TERHADAP KUALITAS LIMBAH

CAIR TAHU

(Dimanfaatkan Sebagai Sumber Belajar Biologi)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang

sebagai Salah Satu Prasyarat untuk Mendapatkan

Gelar Sarjana Pendidikan Biologi

Oleh:

YURITA SATYA WAHYU KARTIKA

201410070311065

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2018

ii

iii

iv

v

MOTTO

Surat Al-Qasas Ayat 77:

نيا ار الخرة ول تنس نصيبك من الد الده ن وابتغ فيما آتاك للاه و

ب ل ي اد في الرض إنه للاه إليك ول تبغ الف ن للاه كما

دين المف

Artinya:

Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah

kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah

(kepada orang lain) sebagimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah

kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang

berbuat kerusakan.

H.R. at-Tirmizi:

من احيى ارضا ميتة فهي له

Artinya:

Barang siapa menghidupkan suatu bumi yang mati, maka bumi itu baginya

(miliknya).

vi

ABSTRAK

Kartika, Yurita S. W. 2018. Pengaruh Kitosan Limbah Cangkang Bekicot

(Achatina fulica) sebagai Biokoagulan terhadap Kualitas Limbah Cair

Tahu (Dimanfaatkan sebagai Sumber Belajar Biologi). Skripsi. Malang:

Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Muhammadiyah

Malang. Pembimbing: (I) Dr. Dra. Elly Purwanti, M.P., (II) Dr. Rr. Eko

Susetyorini, M.Si.

Limbah cair tahu memiliki kandungan zat organik yang tinggi. Limbah cair

tahu biasanya dibuang langsung ke badan sungai tanpa mengalami proses

pengolahan terlebih dahulu sehinggga berdampak pada kualitas air sungai. Guna

mengurangi dampak limbah cair tahu terhadap lingkungan dan kesehatan, perlu

dilakukan proses pengolahan limbah cair tahu. Koagulasi limbah cair tahu

menggunakan kitosan merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk

meningkatkan kualitas limbah cair tahu. Kitosan mengandung gugus amino bebas

yang mampu mengikat partikel koloid pada limbah cair sehingga membentuk flok

yang dapat mengendap. Salah satu bahan yang dapat dijadikan sebagai bahan

baku pembuatan kitosan adalah limbah cangkang bekicot (Achatina fulica).

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh limbah cangkang bekicot

sebagai biokoagulan terhadap kualitas limbah cair tahu yang dimanfaatkan

sebagai sebagai Sumber Belajar Biologi. Jenis penelitian ini True Experimental

Research dengan desain penelitian The Posstest Only Control Group Design.

Rancangan percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non

factorial. Dosis kitosan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0, 150, 200,

250, dan 300 mg/L. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai

TSS, pH, BOD, dan COD limbah cair tahu setelah diberikan perlakuan. Data hasil

penelitian kemudian dianalisis menggunakan Uji One Way Anova dengan tingkat

ketelitian 0,05.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis kitosan berpengaruh terhadap

terhadap nilai TSS, pH, BOD, dan COD limbah cair tahu. Penambahan kitosan

limbah cangkang bekicot dengan dosis 300 mg/L merupakan dosis optimal dalam

menurunkan nilai TSS dan COD dengan rerata masing-masing sebesar 558,9

mg/L dan 14.560 mg/L. Dosis 300 mg/L merupakan dosis optimal dalam

meningkatkan nilai pH limbah cair tahu dengan nilai rerata 4,96. Ada perbedaan

signifikan pemberian dosis kitosan terhadap nilai BOD limbah cair tahu. Hasil

penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai Sumber Belajar Biologi.

Kata Kunci: Kitosan, Cangkang Bekicot, Biokoagulan, Limbah Cair Tahu

vii

ABSTRACT

Kartika, Yurita S. W. 2018. The Effect Of Chitosan from Snail (Achatina fulica)

Shell Waste as a Biocoagulant to the Quality of Tofu Wastewater (used as

a Source in Learning Biology). Thesis. Malang: Program Studi Pendidikan

Biologi, FKIP, Universitas Muhammadiyah Malang. Mentor: (I) Dr. Dra.

Elly Purwanti, M.P., (II) Dr. Rr. Eko Susetyorini, M.Si.

Tofu wastewater has a high amount of organic substance. Tofu wastewater

is usually dumped directly into the river without processing before so that

impacted on the quality of river water. In order to reduce the impact of tofu

waterwaste on the environment and health, processing of tofu waterwaste is

needed. Coagulation of tofu waterwaste using Chitosan is one of the methods that

can be used to improve the quality of tofu waterwaste. Chitosan contains free

amino group that able to bind colloid particle on wastewater so that forming floc

that can sediment. One of the materials that can be used as the material of

producing chitosan is snail shell waste (Achatina fulica).

The purpose of this research was to determine the effect of snail shell

waste as biocoagulant to the quality of tofu wastewater used as a source in

learning Biology. A kind of this research was True Experimental Research with

The Posstest Only Control Group Design as a research design. This experiment

design used Rancangan Acak Lengkap (RAL) non factorial. The dose of chitosan

used in this research was 0, 150, 200, 250 and 300 mg/L. The parameter used in

this research was TSS, pH, BOD and COD value of tofu wastewater after given

treatment. Data of this research was analyzed using One Way Anova with

accuracy level 0,05.

The result of this research showed that the dose of chitosan had an effect

to the TSS, pH, BOD and COD value of tofu wastewater. Increasing chitosan of

snail shell waste with 300 mg/L dose was optimal dose in reducing TSS and COD

value with average of each 558,9 mg/L and 14.560 mg/L. 300 mg/L was optimal

dose in increasing pH value of tofu wastewater with average value 4,96. There

was significant difference in dosing chitosan to the BOD value of tofu waterwaste.

The result of this research can be used as a source in learning Biology.

Keywords: Chitosan, Snail shell, Biocoagulant, Tofu wastewater

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufiq, hidayah, serta

inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul

“Pengaruh Kitosan Limbah Cangkang Bekicot (Achatina fulica) sebagai

Biokoagulan terhadap Kualitas Limbah Cair Tahu (Dimanfaatkan sebagai

Sumber Belajar Biologi)”. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada

teladan kita Sang Pelopor Ilmu Pengetahuan untuk membaca tanda-tanda

kekuasaan-Nya, Nabi Muhammad SAW.

Selama proses penyusunan hingga selesainya proposal skripsi ini penulis

telah banyak mendapat bantuan, bimbingan, pengarahan dan motivasi dari

berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Dr. Iin Hindun, M.Kes., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi

FKIP UMM.

3. Bapak Husamah, S.Pd., M.Pd., selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan

Biologi FKIP UMM.

4. Ibu Dr. Dra. Elly Purwanti, M.P., selaku pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Dr. Rr. Eko Susetyorini, M.Si.,selaku pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak/Ibu Dosen Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah

Malang yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan selama kuliah.

7. Ayah, ibu, kakak, dan adik atas segala kasih sayang, pengorbanan serta doa

yang tiada batasnya sepanjang masa.

8. Teman-teman kelas Biologi B (B-Gal) dan seluruh mahasiswa Pendidikan

Biologi angkatan 2014 yang telah menemani selama masa perkuliahan.

9. Pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda. Akhirnya

tak ada gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa proposal skripsi ini masih

belum sempurna dan banyak kekurangan. Oleh karena itu diharapkan kritik dan

saran yang konstruktif. Semoga proposal skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pengembangan IPTEK di Indonesia.

Malang, 26 Oktober 2018

Penulis,

Yurita Satya Wahyu Kartika

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL .......................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ iii

SURAT PERNYATAAN ................................................................................ iv

MOTTO .......................................................................................................... v

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

ABSTRACT .................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 5

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 6

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................ 6

1.5 Batasan Istilah ...................................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 9

2.1 Bekicot .................................................................................................. 9

2.2 Kitosan .................................................................................................. 12

2.3 Koagulasi dan Flokulasi ....................................................................... 16

2.4 Limbah Cair Tahu ................................................................................ 19

2.5 Mekanisme Koagulasi Limbah Cair Tahu dengan Koagulan Cangkang

Bekicot .................................................................................................. 24

2.6 Parameter Kualitas Limbah Cair Tahu .................................................. 26

2.7 Pemanfaatan Hasil Penelitian sebagai Sumber Belajar ........................ 28

2.8 Penelitian sebagai Sumber Belajar ....................................................... 30

2.9 Kerangka Konseptual ........................................................................... 32

2.10 Hipotesis Penelitian ............................................................................ 32

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 34

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................................... 34

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................ 35

3.3 Populasi, Teknik Sampling, dan Sampel .............................................. 35

3.4 Variabel Penelitian ............................................................................... 37

3.5 Definisi Variabel Penelitian ................................................................. 37

3.6 Rancangan Percobaan ........................................................................... 39

x

3.7 Prosedur Penelitian ............................................................................... 39

3.8 Kerangka Kerja Penelitian .................................................................... 46

3.9 Metode Pengumpulan Data .................................................................. 47

3.10 Teknik Analisis Data .......................................................................... 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 49

4.1 Hasil Penelitian ..................................................................................... 49

4.2 Pembahasan .......................................................................................... 61

4.3 Hasil Penelitian Dimanfaatkan sebagai Sumber Belajar Biologi ......... 68

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 72

5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 72

5.2 Saran ..................................................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 74

LAMPIRAN ................................................................................................... 78

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Baku mutu air limbah industri tahu ......................................................... 23

3.1 Alat dan bahan pembuatan kitosan dari limbah cangkang bekicot ........... 40

3.2 Alat dan bahan proses koagulasi dan flokulasi ........................................ 40

3.3 Alat dan bahan uji kualitas air ................................................................. 41

3.4 Instrumen penelitian ................................................................................. 47

4.1 Data pengamatan nilai TSS limbah cair tahu setelah penambahan berbagai

dosis kitosan limbah cangkang bekicot .................................................... 49

4.2 Data pengamatan nilai pH limbah cair tahu setelah penambahan berbagai

dosis kitosan limbah cangkang bekicot .................................................... 50

4.3 Data pengamatan nilai BOD limbah cair tahu setelah penambahan berbagai

dosis kitosan limbah cangkang bekicot .................................................... 51

4.4 Data pengamatan nilai COD limbah cair tahu setelah penambahan berbagai

dosis kitosan limbah cangkang bekicot .................................................... 52

4.5 Hasil uji normalitas data nilai TSS limbah cair tahu setelah penambahan

berbagai dosis kitosan limbah cangkang bekicot ..................................... 54

4.6 Hasil uji homogenitas data nilai TSS limbah cair tahu setelah penambahan

berbagai dosis kitosan limbah cangkang bekicot ..................................... 54

4.7 Hasil uji one way anova data nilai TSS limbah cair tahu setelah penambahan

berbagai dosis kitosan limbah cangkang bekicot ...................................... 55

4.8 Hasil uji duncan data nilai TSS limbah cair tahu setelah penambahan berbagai

dosis kitosan limbah cangkang bekicot .................................................... 55

4.9 Hasil uji normalitas data nilai pH limbah cair tahu setelah penambahan

berbagai dosis kitosan limbah cangkang bekicot ..................................... 56

4.10 Hasil uji homogenitas data nilai pH limbah cair tahu setelah penambahan

berbagai dosis kitosan limbah cangkang bekicot ..................................... 56

4.11 Hasil uji one way anova data nilai pH limbah cair tahu setelah penambahan

berbagai dosis kitosan limbah cangkang bekicot ...................................... 57

xii

4.12 Hasil uji duncan data nilai pH limbah cair tahu setelah penambahan berbagai

dosis kitosan limbah cangkang bekicot .................................................... 57

4.13 Hasil uji normalitas data nilai BOD limbah cair tahu setelah penambahan

berbagai dosis kitosan limbah cangkang bekicot ..................................... 58

4.14 Hasil uji homogenitas data nilai BOD limbah cair tahu setelah penambahan

berbagai dosis kitosan limbah cangkang bekicot ..................................... 58

4.15 Hasil uji kruskal-wallis data nilai BOD limbah cair tahu setelah penambahan

berbagai dosis kitosan limbah cangkang bekicot ...................................... 59

4.16 Hasil uji normalitas data nilai COD limbah cair tahu setelah penambahan

berbagai dosis kitosan limbah cangkang bekicot ..................................... 59

4.17 Hasil uji homogenitas data nilai COD limbah cair tahu setelah penambahan

berbagai dosis kitosan limbah cangkang bekicot ..................................... 60

4.18 Hasil uji one way anova data nilai COD limbah cair tahu setelah penambahan

berbagai dosis kitosan limbah cangkang bekicot ...................................... 60

4.19 Hasil uji duncan data nilai COD limbah cair tahu setelah penambahan

berbagai dosis kitosan limbah cangkang bekicot ..................................... 61

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Bagian tubuh bekicot ................................................................................. 10

2.2 Struktur kitin ............................................................................................. 12

2.3 Struktur kitosan ......................................................................................... 13

2.4 Deasetilasi kitin menjadi kitosan .............................................................. 15

2.5 Diagram proses pembuatan tahu ............................................................... 21

2.6 Diagram neraca masa proses pembuatan tahu .......................................... 22

2.7 Kerangka konseptual ................................................................................. 32

3.1 Skema rancangan penelitian ...................................................................... 35

3.2 Denah Rancangan Acak Lengkap non faktorial ........................................ 39

3.3 Kerangka kerja penelitian ......................................................................... 46

4.1 Diagram nilai TSS limbah cair tahu .......................................................... 50

4.2 Diagram nilai pH limbah cair tahu ............................................................ 51

4.3 Diagram nilai BOD limbah cair tahu ........................................................ 52

4.4 Diagram nilai COD limbah cair tahu ........................................................ 53

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Pembuatan kitosan limbah cangkang bekicot ............................................ 78

2. Pembuatan dosis kitosan limbah cangkang bekicot .................................... 80

3. Proses koagulasi limbah cair tahu ............................................................... 81

4. Analisis data ................................................................................................. 82

5. Gambar hasil penelitian ............................................................................... 88

6. Surat penelitian ............................................................................................ 90

74

DAFTAR PUSTAKA

Ainurrofiq, M. N., Purwono, & Hadiwidodo, M. (2017). Studi penurunan TSS,

Turbidity, dan COD dengan menggunakan Kitosan dari limbah cangkang

Keong Sawah (Pila ampullaceae) sebagai Nano Biokoagulan dalam

pengolahan limbah cair PT. Phapros, TBK Semarang. Jurnal Teknik

Lingkungan, 6(1), 1–13.

Arief, Latar M. (2016). Pengolahan limbah industri dasar-dasar pengetahuan dan

aplikasi di tempat kerja. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Asa, K. (1999). Budidaya bekicot. Jakarta: Penerbit Bhratara.

Bangun, A. R., Aminah, S., Hutahaean, R. A., Ritonga, M. Y., Kimia, D. T.,

Teknik, F., & Utara, U. S. (2013). Pengaruh kadar air , dosis dan lama

pengendapan koagulan serbuk biji Kelor sebagai alternatif pengolahan limbah

cair. Jurnal Teknik Kimia USU, 2(1), 7–13.

Birdi, K. S. (2010). Surface and Colloid Chemistry: Principles and Applications.

United States of America: CRC Press.

Fachrurozi, M., Utami, L. B., & Suryani, D. (2010). Pengaruh variasi biomassa

Pistia Stratiotes L. terhadap penurunan kadar BOD, COD, dan TSS limbah cair

tahu di dusun Klero Sleman Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(1),

1–15. https://doi.org/10.12928/kesmas.v4i1.1100

Goendi, S., Purwadi, T., & Nugroho, A. P. (2008). Kajian model digester limbah

cair tahu untuk produksi Biogas berdasarkan waktu penguraian. Prosiding

Seminar Nasional Teknik Pertanian, 1–11.

Harahap, S. (2011). Penggunaan Kitosan dari kulit udang dalam menurunkan

kadar Total Suspended Solid (TSS) pada limbah cair industri plywood. Jurnal

Akuatika, 2(2), 116–125.

Hastuti, B., & Hadi, S. (2009). Pemanfaatan Chitosan dari limbah udang sebagai

bahan pengawet alami untuk memperlama daya simpan pada makanan.

Teknologi dan Pangan, 667-673.

Hudha, M. I., Jimmy, & Muyassaroh. (2014). Studi penurunan COD dan TSS

limbah cair industri tahu menggunakan proses Elektrokimia. Proses

Elektrokimia. Prosiding Seminar Nasional Kimia, 3, 185–191.

Ihsani, S. L., & Widyastuti, R. (2015). Sintesis biokoagulan berbasis Kitosan dari

kulit udang untuk pengolahan air sungai yang tercemar limbah industri jamu

dengan kandungan Padatan Tersuspensi Tinggi. Jurnal Bahan Alam

Terbarukan, 4(2), 66–70. https://doi.org/10.15294/jbat.v3i2.3700

75

Jailani, M. S., & Hamid, A. (2016). Pengembangan sumber belajar berbasis

karakter peserta didik (Ikhtiar optimalisasi proses pembelajaran Pendidikan

Agama Islam (PAI)). Jurnal Pendidikan Islam, 10(2), 176–192.

https://doi.org/ISSN 1979-1739 (P) ; ISSN 2502-8057 (E)

Kasrina, Irawati, S., & Jayanti, W. E. (2012). Ragam jenis mikroalga di air rawa

Kelurahan Bentiring Permai Kota Bengkulu sebagai Alternatif Sumber Belajar

Biologi SMA. Jurnal Exacta, 10(1), 36–44.

Kaswinarni, F. (2007). Kajian teknis pengolahan limbah padat dan cair industri

tahu (Tesis tidak dipublikasikan, Pascasarjana Universitas Diponegoro

Semarang). Retrieved from https://core.ac.uk/download/pdf/11717127.pdf.

Khanifah, S., Pukan, K. K., & Sukaesih, S. (2012). Pemanfaatan lingkungan

sekolah sebagai sumber belajar untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Unnes

Journal of Biology Education, 1(1), 66–73.

Laras, N. S., Yuliani., Fitrihidajati, H. (2015). Pemanfaatan arang aktif limbah

kulit kacang kedelai (Glycine max) dalam meningkatkan kualitas limbah cair

tahu. LenteraBio, 4(1), 72-76.

Lubis, R., & Usman, M. (2010). Pemanfaatan Kitosan dari limbah cangkang

Kerang Bulu (Anadara inflata) Sebagai bahan penjernih air sungai. Biolink

(Jurnal Biologi Lingkungan, Industri, Kesehatan), 1(1), 35–39.

Mawaddah, F. (2014). Pemanfaatan biji Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus

L.) sebagai koagulan alami dalam pengolahan limbah cair industri tempe.

(Skripsi tidak dipublikasikan, Politeknik Negeri Sriwijaya). Retrieved from

eprints.polsri.ac.id.

Nasution, P., Sumiyati, S., & Wardana, I. W. (2015). Studi penurunan TSS,

Turbidity, dan COD dengan menggunakan Kitosan dari limbah cangkang

Keong Sawah (Pila ampullaceae) sebagi Nano Biokoagulan dalam pengolahan

limbah cair PT. Phapros, TBK Semarang. Jurnal Teknik Lingkungan, 4(1).

Nugroho, S. Y., Sumiyati, S., & Hadiwidodo, M. (2014). Penurunan kadar COD

dan TSS pada limbah industri pencucian pakaian (Laundry) dengan Teknologi

Biofilm Menggunakan media filter serat plastik dan tembikar dengan susunan

random. Jurnal Teknik Lingkungan, 3(2), 1–6.

Nuralam, E., & Arbi, B. P. (2012). Pemanfaatan limbah kulit Kepiting menjadi

Kitosan sebagai penjernih air pada air rawa dan air sungai. Pemanfaatan

Limbah Kulit Kepiting Menjadi Kitosan Sebagai Penjernih Air Pada Air Rawa

Dan Air Sungai, 18(4), 14–20.

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia No. 5 Tahun 2014

tentang Baku Mutu Air Limbah.

76

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang

Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 72 Tahun 2013 tentang Baku Mutu Air

Limbah Bagi Industri dan/atau Kegiatan Usaha Lainnya.

Permatasari, T. J., & Apriliani, E. (2013). Optimasi penggunaan koagulan dalam

proses penjernihan air. Jurnal Sains Dan Seni Pomits, 2(1), 6–11.

Prastowo, Andi. (2011). Panduan kreatif membuat bahan ajar inovatif.

Yogyakarta: Diva Press.

Prayudi, T., & Susanto, J. P. (2000). Chitosan sebagai bahan koagulan limbah cair

industri tekstil. Teknologi Lingkungan, 1(2), 121–125.

Pujiastuti, P. (2009). Perbandingan efisiensi teknologi pengolahan limbah cair

industri tahu secara aerasi; Flokulasi; Biofilter Anaerob dan Biofilter Anerob-

Aerob ditinjau dari parameter BOD5 dan COD. Jurnal Ilmiah Biologi dan

Kesehatan, 2(1): 52-63.

Putri, D. A. C., Joko, T., & Yunita, N. A. (2015). Dosis dalam menurunkan

kandungan COD dan kekeruhan pada limbah cair laundry ( Studi pada Rahma

Laundry , Kecamatan Tembalang , Kota Semarang ). Jurnal Kesehatan

Masyarakat, 3(3), 711–722.

Putri, P., Shovitri, M., & Kuswytasari, N. D. (2012). Biodegradasi limbah organik

dari air sungai tercemar, pasar dan limbah domestik dengan menggunakan

mikroorganisme alami tangki septik. Jurnal Sains Dan Seni ITS, 1, 3–6.

Rahimah, Z., Heldawati, H., Syauqiah, I. 2016. Pengolahan limbah detergen

dengan metode Koagulasi-Flokulasi Menggunakan kapur dan PAC. Konversi,

5(2), 13-19

Ridwanto, Utama, F. A., & Syahputra, R. A. (2016). Pemanfaatan limbah

cangkang Bekicot (Achatina fulica) sebagai bahan baku pembuatan Kitosan.

Jurnal Saintika, 17(2), 50–55.

Said, N. I & Wahjono, H. D. (1999). Teknologi pengolahan air limbah tahu-tempe

dengan proses Biofilter Anaerob dan Aerob. Jakarta: Badan Pengkajian dan

Penerapan Teknologi.

Santoso, H. B. (1991). Budidaya bekicot. Yogyakarta: Kanisius.

Sarwono, B & Saragih, Y. P. (2001). Membuat aneka tahu. Depok: Penebar

Swadaya.

77

Setyawan, F. L., Darjito, & Khunur, M. M. (2013). Pengaruh pH dan lama kontak

pada adsorpsi Ca2+ menggunakan adsorben Kitin terfosforilasi dari limbah

cangkang Bekicot (Achatina fulica). Kimia Student Journal, 1(2), 201–207.

Setyawati, H., Kriswantono, M., Nisa, D. A., & Hastuti, R. (2012). Serbuk biji

Kelor sebagai koagulan pada proses koagulasi flokulasi limbah cair tahu.

Jurnal Industri Inovatif, 7(2), 1–6.

Shadori S, N. (1997). Teknik budidaya Bekicot. Jakarta: Balai Pustaka.

Srijanto, B. (2003). Kajian pengembangan teknologi proses produksi kitin dan

Kitosan secara kimiawi. Prosiding Semnas Teknik Kimia Indonesia, (1): 1-5.

Sugiharto. (1987). Dasar-dasar pengelolaan air limbah. Jakarta: UI Press.

Sugiyono. (2015). Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sukardjo, J. S & Mawarni, N. G. (2011). Sintesis Kitosan dari cangkang Kepiting

dan Kitosan yang dimodifikasi melalui pembentukan bead Kitosan berikatan

silang dengan Asetaldehid sebagai agen pengikat silang untuk adsorbsi ion

Logam Cr(Vi). Jurnal EKOSAINS, 3(3), 1-13.

Tim Penulis Penebar Swadaya. (1992). Budidaya dan prospek bisnis Bekicot.

Jakarta: Penebar Swadaya.

Utami. (2011). Uji kemampuan koagulan alami dari biji Trembesi (Samanea

saman), biji Kelor (Moringa oleifera), dan Kacang Merah (Phaseolus

vulgaris) dalam proses penurunan kadar Fosfat pada limbah cair industri

pupuk. Naskah Publikasi. Surabaya: Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Institut Teknologi Sepuluh November.

Victor, S. M., Andhika, B., & Syauqiah, I. (2016). Pemanfaatan Kitosan dari

limbah cangkang Bekicot (Achantina fulica) sebagai adsorben Logam Berat

(Zn). Konversi, 5(1), 22–26.

Widyawati, Y. R., Manuaba, I. B. Putra., Suastuti, N. G. A. M. D Adhi. (2015).

Efektivitas lumpur aktif dalam menurunkan nilai BOD (Biological Oxygen

Demand) dan COD (Chemical Oxygen Demand) pada limbah cair UPT Lab.

Analitik Universitas Udayana. Jurnal Kimia, 9(1), 1-6.

Widyanti, A. P. (2009). Pemanfaatan Kitosan dari cangkang Rajungan pada

proses adsorpsi Logam Nikel dari larutan NiSO4. (Skripsi tidak dipublikasikan,

Universitas Indonesia). Retrieved from lib.ui.ac.id.