Upload
others
View
15
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN
SARANA PRASARANA TERHADAP KINERJA GURU
(Studi Kasus Yayasan Pendidikan Canossa)
TESIS
UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN
MENCAPAI DERAJAT S-2
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
Diajukan oleh
Izabel Xavier do Rego
152222208
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBARPERSETUJUAN
DOSEN PEMBIMBING
TESIS
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN SARANAPRASARANA TERHADAP KINERJA GURU
(Studi Kasus Yayasan Pendidikan Canossa)
Diajukan oleh
Izabel Xavier do Rego152222208
Telah disetujui oleh
Dosen Pembimbing
Yogyakarta, 2"\ Nopember 2017
~fDrs. T. Handono EP, MBA, Ph.D
II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBARPENGESABAN
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN SARANAPRASARANA TERHADAP KINERJA GURU
(Studi Kasus Yayasan Pendidikan Canossa)
Oleh
Izabel Xavier do Rego152222208
Tesis ini telah dipertahankan pada tanggal 3 Nopember 2017
Di depan Dewan Penguji yang terdiri dari:
D<~O."SiPenguji Ahli I
~Dr. C. Wahyu Estining Rahavu, M.Si
Penguji Ahli II
~IDrs. iHandono EP, MBA. Ph.D
(Dosen Pembimbing) Ketua Tim Penguji
Telah diperbaiki dan disetujui untuk diterima sebagai salah satu persyaratan untuk
memperoleh gelar Magister Manajemen
y ogyakarta,.~~./..Il .. ./..wlr
Magister Manajemen~t.¥sSanata Dharma
Jam Studi
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBARAN PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLlKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Yang bertanda tangan di bawah ini, Saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama: lzabel Xavier do Rego
Nim : 152222208
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepadaperpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudulPengarull Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Sarana Prasarana terhadap KineJjaGuru (Studi Kasus Yayasan Pendidikan Canossa).
Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas
Sanata Dharma hak untuk menyinlpan, mengalihkan' dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
~anpa perlu meminta ijin. dari saya maupJ!ll memberikan royalty kepada saya. . .
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 24 November 2017
Yang menyatakan
tb~bnIzabel~gO
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN ORIGINAALITAS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang
pemah diajukan lilltllk memperoleh gelar kesarjanaan di sllatu Perguruan Tinggi
dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pemah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, keclIali yang secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pus!aka.
Yogyakarta, 24 November 2017
\b ~~lza~~gO
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur terima kasih ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepa penulis sehingga dapat menyelesaikan
tesis ini. Penulisan tesis ini bertujuan untuk memperoleh gelar sarjana S-2 pada
Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Selama penyusunan tesis ini banyak hambatan dan kesulitan yang dihadapi,
namun demikian hambatan dan kesulitan itu dapat teratasi berkat adanya bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis menyampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
1. Drs. T. Handono EP, MBA, Ph.D., Ketua Program Studi Magister
Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan sekaligus sebagai
Pembimbing Utama tesis ini yang telah memberikan arahan yang jelas,
motivasi, kesiap sediaan, pengertian dan kesabaran, suasana keakraban
dan penyapaan yang mendukung sehingga mendorong penulis
bersemangat dalam menyelesaikan tesis ini dengan baik. Terima kasih
banyak atas kebaikannya. Tuhan akan membalas semua kebaikannya.
2. Dr. Lukas Purwoto, M.Si; selaku Dosen Pembahas pada saat proposal
yang telah memberikan arahan yang jelas guna penyelesaian tesis ini
(terima kasih banyak Pak Lukas atas kebaikannya).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
3. Drs. A. Triwangono, MS; selaku Dosen Pembahas pada saat kolokium
yang telah memberikan banyak masukan guna penyelesaian tesis ini
(Terima kasih banyak Pak Tri, Tuhan memberkati).
4. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si; selaku Dosen Penguji I pada saat ujian tesis
yang telah memberikan banyak masukan dan saran guna memperbaiki dan
menyempurnakan tesis ini (Terima kasih banyak).
5. Dr. C. Wahyu Estining Rahayu, M.Si; selaku Dosen Penguji II pada saat
ujian tesis yang telah memberikan masukan dan saran guna memperbaiki
dan menyempurnakan tesis ini (terima kasih banyak).
6. Sr. Tan Sock Kian Geraldine, FdCC, selaku Provinsial Para suster-suster
Canossian Indonesia yang telah memberikan kesempatan dan kepercayaan
kepada penulis untuk belajar di Magister Manajemen Universitas Sanata
Dharma ini (Thank you Sr. Gerry).
7. Sr. Ana Florinda Guterres, FdCC selaku Ketua Yayasan Pendidikan
Canossa Indonesia yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan
penelitian pada tiga unit sekolah yang bernaung pada Yayasan Pendidikan
Canossa.
8. Sr. Kristina Kolo, FdCC selaku kepala Sekolah SDK Canossa Kupang
NTT, Sr. Ligia Moniz, FdCC selaku kepala sekolah TK Canossa Nurobo
NTT, Sr. Igniosa Kefi, FdCC selaku kepala sekolah TK Canossa Kupang
NTT, yang telah membantu penulis dalam proses perumusan proposal
sampai pengambilan data (terima kasih banyak atas semua kebaikan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. Para Dosen yang telah memberikan ilmu kepada penulis dan selumh staf
sekretariat Ml'vI atas pelayanan yang baik sebingga dapat memperlancar
penulisan tesis ini.
10. Ternan-ternan Ml'vI temtama angkatan V atas dllktmgan dan kebersarnaan
selama ini.
11. Teristimewa kakak dan adik-adik yang telah memberi dukungan baik
materil mallpun moriJ kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan tesis ini.
12. Semua pibak yang lidak bisa penulis sebutkan satu persatu atas segala
dukungan dan bantuannya dalarn penyelesaian tesis ini.
Penulis berharap tesis ini bermanfaat bagi pembaca yang benninat dan
dapat juga sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya. Penulis
menyadari bahwa tesis ini masib jaull dari sempuma. Untuk itu penulis
dengan rendah bali mengharapkan kritik dan saran yang dapat
memberikan manfaat bagi penulis. Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Yogyakarta, 24 November 2017
Penulis
Il~!fRegO
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
TESIS .................................................................................................................... ...i
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................... .ii
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI............................................iv
PERNYATAAN ORIGINALITAS.....................................................................................v
KATA PENGANTAR ............................................................................................ vi
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv
ABSTRAK............................................................................................................xvi
ABSTRACT.........................................................................................................xvii
BAB I: PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 10
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................... 10
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................. 10
1.5 Ruang Lingkup atau Batasan Penelitian ............................................................... 11
1.6 Sistematika Penulisan ......................................................................................... 12
BAB II: KAJIAN PUSTAKA ............................................................................... 13
2.1. Pengertian Kepemimpinan ................................................................................. 13
2.2. Kepemimpinan Kepala Sekolah ......................................................................... 16
2.3. Peran Kepala Sekolah ........................................................................................ 20
2.4. Sarana Prasarana ................................................................................................. 24
2.5. Pengertian Kinerja Guru ...................................................................................... 30
2.5.1 Kinerja .................................................................................................................. 30
2.5.2 Kinerja Guru ......................................................................................................... 31
2.5.3 Penilaian Kinerja Guru ......................................................................................... 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
2.6. Penelitian Terdahulu .......................................................................................... 35
2.7. Kerangka Penelitian ............................................................................................... 39
2.8. Gambar Kerangka Penelitian.......................................................................41
2.9. Perumusan Hipotesis....................................................................................42
BAB III: METODE PENELITIAN ....................................................................... 43
3.1. Desain Penelitian ............................................................................................... 43
3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .................................................... 43
3.2.1 Variabel Penelitian ............................................................................................... 43
3.2.2 Definisi Operasional ............................................................................................ 43
3.3 Populasi dan Sampel ............................................................................................. 45
3.3.1 Definisi Populasi .................................................................................................. 45
3.3.2 Sampel .................................................................................................................. 45
3.4 Instrumen Penelitian ............................................................................................... 46
3.4.1 Uji Validitas Instrumen ............................................................................ 48
3.4.2 Uji Realibilitas Instrumen.........................................................................48
3.5. Metode Pengumpulan data................................................................................. 49
3.6. Metode analisis data .......................................................................................... 50
3.6.1 Analisis deskriptif................................................................................................. 50
3.6.2 Uji Asumsi Klasik ................................................................................................ 50
3.6.2.1 Uji Normalitas.........................................................................................51
3.6.2.2 Uji Heterokesdastisitas............................................................................51
3.6.2.3 Uji Multikolinieritas................................................................................52
3.7. Uji Hipotesis ............................................................................................................. 52
3.7.1 Uji t ....................................................................................................................... 53
3.7.2 Uji F ...................................................................................................................... 54
3.7.3 Koefisien Determinasi................................................................................55
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 56
4.1. Gambaran Umum Responden.....................................................................56
4.1.1 Responden Berdasarkan Nama dan Jenis Kelamin...................................56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
4.1.2 Responden Berdasarkan Umur...................................................................57
4.1.3 Responden Berdasarkan Pendidikan..........................................................57
4. 2. Deskripsi data ......................................................................................................... 58
4.2.1 Deskripsi Variabel Kinerja Guru ......................................................................... 59
4.2.2 Deskripsi Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah .......................................... 60
4.2.3 Deskripsi Variabel Sarana Prasarana .................................................................. 62
4.3. Validitas dan Realibilitas Instrumen.............................................................64
4.3.1 Uji Validitas Instrumen......................................................................................... 64
4.3.2 Uji Reliabilitas Instrumen ...................................................................................... 66
4.4 Hasil Uji Asumsi Klasik .......................................................................................... 66
4.4.1 Uji Normalitas ....................................................................................................... 67
4.4.2 Uji Multikolinieritas....................................................................................68
4.4.3 Uji Heteroskedastisitas ........................................................................................... 69
4.5. Hasil Pengujian Hipotesis ......................................................................................... 69
4.5.1. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) dan Sarana Prasarana (X2) Secara
Bersama Terhadap Kinerja Guru (Y)....................................................................70
4.5.2 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) dan Sarana Prasarana (X2) Secara
Parsial Terhadap Kinerja Guru (Y) ...................................................................... 71
4.6. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................................... 73
4.6.1 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) dan Sarana Prasarana ................ 73
(X2) Secara Bersama Terhadap Kinerja Guru (Y) .......................................................... 73
4.6.2 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) dan Sarana Prasarana (X2)
secara parsial terhadap Kinerja Guru (Y).....................................................74
BAB V: PENUTUP................................................................................................79
5.1 Simpulan.................................................................................................................. 79
5.2 Saran.............................................................................................................79
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 81
Lampiran 1 ............................................................................................................. 85
SURAT PERMOHONAN KESEDIAAN RESPONDEN ................................. 85
SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN ....................................... 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER ............................................................. 88
BAGIAN I ............................................................................................................. 89
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH ............................................................ 89
SARANA PRASARANA......................................................................................91
KINERJA GURU...................................................................................................93
Lampiran 2 : Input data pada SPSS versi 22 ......................................................... 95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu..............................................................................35
Tabel 3. 1 Kisi-kisi instrumen. .............................................................................. 47
Tabel 4. 1 Jenis Kelamin ....................................................................................... 56
Tabel 4. 2 Umur Responden .................................................................................. 57
Tabel 4. 3 Pendidikan Responden..........................................................................57
Tabel 4. 4 Hasil Analisis Statistik Deskriptif Variabel Penelitian.........................58
Tabel 4. 5 Deskripsi Kinerja Guru di Yayasan Pendidikan Canossa.................... 59
Tabel 4. 6 Deskripsi Kepemimpinan Kepala Sekolah di Yayasan Pendidikan
Canossa..................................................................................................61
Tabel 4. 7 Deskripsi Sarana Prasana Yayasan Pendidikan Canossa ..................... 62
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah...............64
Tabel 4. 9 Hasil Uji Validitas Variabel Sarana Prasarana.....................................64
Tabel 4. 10 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Guru.........................................65
Tabel 4. 11 Hasil Uji Validitas Instrumen.............................................................65
Tabel 4. 12 Hasil Uji Reliabilitas...........................................................................66
Tabel 4. 13 Npar Test.............................................................................................67
Tabel 4. 14 Uji Uji Multikolinieritas......................................................................68
Tabel4. 15 Hasil Uji F Regresi dengan Variabel Kinerja Guru sebagai Variabel
Dependen.............................................................................................70
Tabel 4. 16 Hasil Uji t Regresi dengan Variabel Kinerja Guru sebagai Variabel
Dependen.............................................................................................70
Tabel 4. 17 Hasil Koefisien determinasi Regresi dengan variabel kinerja guru
sebagai variabel Dependen (Model Summary)...................................71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Gambar Kerangka Penelitian............................................................41
Gambar 4. 1 Deskripsi Kinerja Guru Yayasan Pendidikan Canossa ..................... 60
Gambar 4. 2 Deskripsi Kepemimpian Kepala Sekolah Yayasan Pendidikan
Canossa.............................................................................................62
Gambar 4. 3 Deskripsi Sarana Prasarana Yayasan Pendidikan Canossa .............. 63
Gambar 4. 4 Normal P-P Plot of Regression Standaized Residual ..................... 63
Gambar 4. 5 Uji Heteroskedastisitas ..................................................................... 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 ............................................................................................................. 85
SURAT PERMOHONAN KESEDIAAN RESPONDEN .................................... 85
SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN .......................................... 86
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER ............................................................. 88
BAGIAN I: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH ....................................... 89
BAGIAN II: SARANA PRASARANA................................................................ 91
BAGIAN III: KINERJA GURU........................................................................... 93
Lampiran 2 : input data pada SPSS versi 22 ......................................................... 95
Lampiran 3: Hasil Frekuensi Karakteristik Responden.........................................96
Lampiran 4: Hasil Uji Validitas Kepemimpinan Kepala Sekolah.......................100
Lampiran 5: Hasil Uji Validitas Sarana Prasarana...............................................101
Lampiran 6: Hasil Uji Validitas Kinerja Guru.....................................................103
Lampiran 7: Hasil Uji Reliabilitas Kepemimpinan Kepala Sekolah...................104
Lampiran 8 : Uji Hasil Uji Reliabilitas Sarana Prasarana....................................105
Lampiarn 9 : Hasil Uji Reliabilitas Kinerja Guru................................................106
Lampiran 10: Hasil Uji Normalitas dengan Grafik..............................................107
Lampiran 11: Hasil Uji Heteroskedastisitas.........................................................108
Lampiran 12: Rumus Kategori.............................................................................110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN SARANA
PRASARANA TERHADAP KINERJA GURU
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) pengaruh
kepemimpinan kepala sekolah dan sarana prasarana secara bersama-sama
terhadap kinerja guru. (2) pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan sarana
prasarana secara parsial terhadap kinerja guru. Jenis penelitian explanatory
research dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Subyek penelitian ini
adalah seluruh guru dari tiga unit sekolah yaitu TK Canossa Kupang-NTT, TK
Canossa Nurobo Atambua-NTT dan SDK Canossa Kupang-NTT yang bernaung
dibawah Yayasan Pendidikan Canossa, berjumlah 45 responden dengan teknik
sampel yaitu sensus. Metode analisis data menggunakan analisis deksriptif dan
analisis regresi linier berganda dengan bantuan program Statistical Package for
the sosial Sciences 22 (SPSS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Ada
pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan sarana prasarana secara bersama-
sama terhadap kinerja guru dengan F test 29,620. Artinya kepemimpinan kepala
sekolah dan sarana prasarana bersama-sama bersinergi untuk mewujudkan kinerja
guru yang semakin tinggi. (2) Ada pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan
kepala sekolah dan sarana prasarana secara parsial terhadap kinerja guru. Yaitu
pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja
guru dibuktikan dengan nilai t test 3,587. Artinya semakin baik kepemimpinan
kepala sekolah maka kinerja guru juga semakin tinggi. Ada pengaruh positif dan
signifikan sarana prasarana terhadap kinerja guru dibuktikan dengan nilai t test
2,801. Artinya semakin lengkap sarana prasarana sekolah maka kinerja guru akan
meningkat.
Kata kunci: Kepemimpinan kepala sekolah, Sarana prasarana, Kinerja guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
THE INFLUENCE OF THE LEADERSHIP OF SCHOOL PRINCIPAL AND
INFRASTRUCTURE TOWARD TEACHER PERFORMANCE
ABSTRACT
The purpose of this research is to know (1) the influence of the leadership
of the school principal and the infrastructure jointly toward the teacher
performance. (2) The influence of the school principal leadership and the
infrastructure partially toward teacher performance. The research type
of explanatory research using quantitative approach. The subject of this research
is all the teachers from three schools unit namely Canossa Kindergarten of
Kupang in East Nusa Tenggara, Canossa Nurobo Kindergarten of Atambua in
East Nusa Tenggara and SDK Canossa Kupang in East Nusa Tenggara that
shelter under the Canossa Education Foundation numbered 45 respondents with
the sample census technique. Data analysis methods using descriptive analysis
and multiple linier regressions analysis compounds with the help of the
program Statistical Package for the social sciences 22 (SPSS). The results of the
study showed that the 1) is the influence of the school principal leadership and the
infrastructure jointly toward teacher performance with the F test 29,620. This
means that the school principal leadership and the infrastructure jointly
synergized to realize of the teachers performance that are increasingly
high. 2) There is a positive and significant impact the leadership of the school
principal and the infrastructure partially toward teacher performance. That is a
positive and significant impact on the school principal leadership toward
teacher’s performance proved by the value of the t test 3,587. This means that the
better the leadership of the school principal so that the teachers are also
increasingly high performance. There is a positive and significant impact on the
performance of the infrastructure of the teachers is proved by the value of the t
test 2,801. This means that the more complete the infrastructure of schools
and teacher performance will increase.
Key Words: The School Principal Leadership, Infrastructure, Teacher
performance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Memasuki era globalisasi, tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia
semakin berat. Pada era ini terjadi persaingan sumber daya manusia yang
sangat kompetitif. Ilmu penggetahuan dan teknologi berkembang sangat
pesat. Negara yang memiliki sumber daya manusia berkualitas sudah tentu
akan menguasai ilmu penggetahuan, teknologi serta ketrampilan supaya
dapat memenangkan persaingan itu.
Ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas di masa depan
dan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi serta ketrampilan
membutuhkan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu pada semua
jenjang. Agar tercipta sumber daya manusia yang berkualitas diperlukan
peningkatan mutu dan ketrampilan kinerja guru. Hasil pendidikan
tergantung dari kemampuan kinerja guru dalam melaksanakan proses
belajar mengajar di sekolah. Guru sebagai salah satu sumber daya di sekolah
memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas peserta didik. Mereka
bertugas membimbing dan mengarahkan cara belajar siswa agar mencapai
hasil optimal. Untuk itu lembaga pendidikan mempunyai perhatian khusus
untuk peningkatan kinerja guru. Dengan adanya peningkatan kinerja guru
dapat mewujudkan hasil pendidikan yang berkualitas pada masa depan
bangsa dan negara. Kemajuan bangsa terletak pada kemampuan negara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
untuk menciptakan pendidikan yang bermutu bagi setiap warganya dalam
mencapai tujuan.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut di atas, Peraturan Pemerintah
nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (PP No. 19
Tahun 2005), menetapkan delapan Standar yang harus dipenuhi dalam
melaksanakan pendidikan. Kedelapan standar yang dimaksud meliputi:
standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan. Salah satu standar
yang dinilai langsung berkaitan dengan mutu lulusan yang diindikasikan
oleh kompetensi lulusan adalah standar pendidik dan tenaga kependidikan.
Ini berarti bahwa untuk dapat mencapai mutu lulusan yang diinginkan, mutu
tenaga pendidik (guru), dan tenaga kependidikan (kepala sekolah,
pengawas, pustakawan, tenaga administrasi) harus ditingkatkan.
Guru merupakan unsur sumber daya yang sangat menentukan
keberhasilan pendidikan di sekolah, karena guru merupakan unsur
manusiawi yang sangat dekat hubungannya dengan siswa dalam upaya
pendidikan sehari-hari di sekolah. Adapun penanggung jawab keterlaksana
proses pembelajaran di kelas adalah guru. Pemberdayaan terhadap mutu
guru perlu dilakukan secara terus menerus, dan berkelanjutan. Hal tersebut
tentu tidak lepas dari unsur manajemen kelas.
Salah satu syarat utama yang harus diperhatikan dalam peningkatan
pendidikan agar dapat berkontribusi terhadap peningkatan kualitas sumber
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
daya manusia yakni kinerja guru. Dalam hal ini masalah kepemimpinan
selalu memberikan kesan tertentu, sebab suatu organisasi akan berhasil atau
gagal sebagian ditentukan oleh kualitas kepemimpinan. Kepemimpinan
merupakan kemampuan untuk mempengaruhi, mengerakkan dan
mengarahkan seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan organisasi.
Kepemimpinan merupakan salah satu aspek manajerial dalam kehidupan
berorganisasi yang merupakan posisi kunci. Karena kepemimpinan seorang
pemimpin berperan sebagai penyelaras dalam proses kerjasama antar
manusia dalam organisasinya dalam hal ini sekolah.
Guterres dan Supartha (2016) menjelaskan bahwa kepemimpinan
adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain
untuk melakukan tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses
mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi untuk mencapai tujuan
kinerja pegawai yang maksimal. Penggunaan kepemimpinan yang tepat dari
atasan merupakan salah satu faktor yang dapat menggerakkan,
mengarahkan, membimbing dan memotivasi pegawai guru untuk lebih
berprestasi dalam kinerja. Kepemimpinan merupakan khazanah penting
dalam memahami apa dan bagaimana kepemimpinan itu, yang pasti dalam
kehidupan sosial masyarakat, sejak awal disadari bahwa kepemimpinan
seseorang berperan sebagai penggerak dalam proses kerja sama antara
manusia dalam suatu kelompok atau organisasi termasuk di bidang
pendidikan (Suharsaputra, 2016). Selanjutnya Wiratma (2013) menjelaskan
bahwa kepemimpinan memegang peranan penting karena pimpinan adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
seseorang yang akan menggerakkan dan mengarahkan organisasi dalam
pencapaian tujuan dan seorang pemimpin perusahaan harus memiliki
kemampuan mempengaruhi dan memberi motivasi pada karyawannya, yang
berdampak pada peningkatan kinerja.
Kadarusman (2012) membagi kepemimpinan (leadership) menjadi
tiga bagian yaitu: (1) self leadership; (2) team leadership; dan (3)
organizational leadership. Self leadership yang dimaksud adalah memimpin
diri sendiri sehingga mampu memimpin orang lain. Team leadership
diartikan sebagai memimpin orang lain. Pemimpinnya dikenal dengan
istilah team leader (pemimpin kelompok) yang memahami apa yang
menjadi tanggung jawab kepemimpinannya, menyelami kondisi
bawahannya, kesediaannya untuk memberikan diri dengan tuntutan dan
konsekuensi dari tanggung jawab yang dijalankannya, memiliki komitmen
yang tinggi terhadap organisasi, mampu meningkatkan ketrampilan
kinerjanya. Sedangkan organizational leadership dilihat dalam konteks
suatu organisasi yang dipimpin oleh organizational leader (pemimpin
organisasi) yang mampu memahami nafas bisnis perusahaan yang
dipimpinnya, membangun visi dan misi organisasi, mampu mengambil
keputusan, kesediaan untuk memberikan dengan tuntutan dan konsekuensi
tanggung jawab sosial, serta komitmen yang tinggi untuk menjadikan
perusahaan yang dipimpinnya sebagai pembawa berkah bagi komunitas baik
di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Dalam hal kepemimpinan kepala sekolah Suharsaputra (2016)
mengungkapkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah adalah kemampuan
mempengaruhi anggota organisasi sekolah untuk melakukan aktivitas dalam
mencapai tujuan pendidikan sekolah. Kepala sekolah adalah pemimpin yang
menjalankan perannya dalam memimpin sekolah sebagai lembaga
pendidikan. Kepemimpinan kepala sekolah merupakan faktor penting yang
dapat memberi makna dan kesatuan tujuan antara pemimpin, staf, siswa,
orang tua siswa serta masyarakat keseluruhan”. Sulistiya (2013)
menekankan bahwa kepala sekolah adalah seorang tenaga fungsional guru
yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah, tempat
diselenggarakannya proses belajar mengajar, atau tempat terjadinya
interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima
pelajaran. Kepemimpinan pendidikan yang ada di lembaga pendidikan,
termasuk didalamnya kepala sekolah. Kepala sekolah yang merupakan
kepemimpinan tertinggi di sekolah sangat berpengaruh, bahkan sangat
menentukan terhadap mutu pendidikan. Kepemimpinan kepala sekolah
adalah cara atau usaha kepala sekolah dalam mempengaruhi, mendorong,
membimbing, mengarahkan, dan menggerakkan guru, staf, siswa, orang tua,
dan pihak lain yang terkait untuk bekerja, berperan serta guna mencapai
tujuan yang telah ditetapakan.
Berkaitan dengan penyediaan sarana prasarana kerja dimaksudkan
untuk menunjang kegiatan sekolah agar mencapai hasil yang optimal. Hasil
yang optimal tersebut merupakan prestasi kerja bagi sekolah termasuk di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
dalamnya guru yang terlibat. Karena dengan adanya sarana prasarana yang
memadai dapat menciptakan hasil yang lebih memuaskan dalam menunjang
kegiatan belajar mengajar dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sugilar (2010) menyebutkan indikator sarana parasaran yang dapat
menunjang keberhasilan pendidikan antara lain ketersediaan dan kecukupan
kualitas ruang belajar, ruang kepala sekolah, ruang guru, tempat
berolahraga, tempat ibadah, perpustakaan, laboratorium, tempat bermain,
tempat berkreasi, sumber belajar lain (termasuk penggunaan teknologi dan
komunikasi).
Berkaitan dengan kinerja guru, adapun faktor-faktor yang berpengaruh
terhadapnya antara lain kemampuan dasar yang perlu dimiliki,
kepemimpinan kepala sekolah dan faktor sarana prasarana. Ningrum (2016)
mengungkapkan Keberadaan guru merupakan salah satu komponen yang
sangat penting di dalam proses pendidikan, sehingga guru memiliki peran
dan tanggung jawab yang besar dalam dunia pendidikan. Hal tersebut,
mengisyaratkan bahwa setiap guru wajib memiliki kualifikasi akademik dan
kompetensi sebagai agen pembelajaran. Sedangkan Murwati (2013)
menjelaskan kinerja guru adalah kemampuan guru dalam melaksanakan
tugasnya sebagai tenaga pendidik dan pengajar yang didasarkan pada
kecakapan dan kemampuannya dalam rangka pembinaan peserta didik
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Kinerja guru dalam suatu organisasi sekolah sangat berpengaruh
dalam kemajuan sekolah tersebut untuk meningkatkan kualitas siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Pratiwi (2013) mendefinisikan bahwa aspek kinerja guru merupakan aspek
penting yang perlu diperhatikan. Menjaga dan mengupayakan guru supaya
memiliki kinerja tinggi mutlak diperlukan untuk menciptakan sumber daya
yang berkualitas. Kempa (2009) mendefinisikan bahwa kinerja guru
meupakan kemampuan kerja dan prestasi kerja yang diwujudkan dalam
bentuk kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan yang diperlihatkan oleh guru
dalam melaksanakan tugasnya.
Selain kepemimpinan kepala sekolah, kinerja guru juga tidak lepas
dari pengaruh sarana prasarana yang ada. Betapapun kemampuannya dalam
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi guru, tanpa didukung oleh
sarana prasarana yang memadai maka hasil yang diharapkan tidak dapat
dicapai secara maksimum. Di samping itu, media pembelajaran dan alat-alat
pengajaran lainnya yang digunakan sebagai salah satu usaha untuk
menghilangkan verbalisme dalam situasi belajar mengajar ke arah
pencapaian tujuan pengajaran itu sendiri.
Keberhasilan guru dalam kegiatan pembelajaran ditunjang oleh
kelengkapan sumber belajar yang ada di sekolah. Kegiatan belajar mengajar
perlu ditunjang oleh adanya buku-buku yang diperlukan dan sarana lainnya.
Secara rasional kegiatan pembelajaran terlaksana secara optimal, apabila
sumber belajarnya lengkap dan berfungsi menunjang kegiatan tersebut.
Kelengkapan sumber belajar belum menjamin telaksananya kegiatan
pembelajaran yang optimal. Kepala sekolah perlu memanage sumber belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
tersebut dengan kepemimpinan yang efektif, sehingga sumber belajar yang
dapat berfungsi menunjang guru dalam melaksanakan tugasnya.
Hasil pengamatan peneliti mengenai sekolah-sekolah yang bernaung
dibawah Yayasan Pendidikan Canossa tampak bahwa sebagian guru belum
menunjukkan kinerja baik dalam menjalankan tugas dan fungsinya, artinya
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi guru seperti: kegiatan dalam
merencanakan progam pengajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran,
melaksanakan penilaian, melaksanakan ulangan harian, menyusun dan
melaksanakan program perbaikan serta mengadakan pengembangan bidang
pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya. Sebagai profil guru
kinerjanya masih rendah, yaitu guru mengajar secara monoton dan tanpa
persiapan yang matang. Guru masih menggunakan persiapan mengajar
dengan sangat sederhana, belum menunjukkan kreatifitas dalam persiapan.
Dampak dari kurangnya kemampuan dan ketrampilan guru dalam
mengelola siswa sehingga menyebabkan siswa menjadi bosan dalam
mengikuti pelajaran, tidak konsentrasi, ribut dalam kelas dan mengganggu
teman yang lain.
Sarana prasarana yang dimiliki oleh sekolah-sekolah Yayasan
Pendidikan Canossa dalam menunjang proses belajar mengajar belum
lengkap untuk mendukung guru dalam mengajar sehingga kurang
mengembangkan pengetahuan maupun ketrampilan siswa. Jadi dapat
dikatakan bahwa pengalaman kerja guru pada sekolah-sekolah yang
bernaung dibawah Yayasan Pendidikan Canossa ini masih rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Dijumpai guru yang mengajar hanya berdasarkan pengalaman masa lalunya
dari waktu ke waktu, kurang berinisiatif dalam mempelajari metode-metode
baru yang dapat mengembangkan pola pikir dan kreativitasnya supaya dapat
mengembagkan kreativitas siswa. Pengembangan pengetahuan maupun
ketrampilan guru masih kurang diperhatikan, belum ada studi banding
tertentu yang dapat membuka wawasan guru, kurangnya evaluasi,
kurangnya supervisi guru, guru kurang berkreatif dalam menggunakan alat-
alat teknologi dalam pengajaran, misalnya komputer mapun membaca buku-
buku baru dalam mengembangkan kektarmpilan berpikir.
Oleh karena itu kepala sekolah sebagai pemimpin organisasi dituntut
untuk memperhatikan kinerja guru dalam hal pengembangan kemampuan
dan ketrampilan supaya dapat mengembangkan setiap siswa. Keberhasilan
pengelolaan sekolah sangat ditentukan oleh kegiatan pendayagunaan sumber
daya manusia. Maka kepala sekolah sebagai pemimpin dalam suatu
organisasi hendaknya menyadari dan menguasai teknik-teknik tertentu
supaya dapat memerbayakan guru agar berhasil dalam tugas mengajar di
sekolah.
Berdasarkan kondisi-kondisi tersebut, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan mengambil judul “Pengaruh kepemimpinan
kepala sekolah dan sarana prasanara terhadap kinerja guru pada Yayasan
Pendidikan Canossa”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
1.2 Rumusan Masalah
Dengan latar belakang masalah di atas, maka masalah-masalah yang
diteliti dalam teisis ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah kepemimpinan kepala sekolah dan sarana prasarana berpengaruh
secara bersama sama terhadap kinerja guru pada Yayasan Pendidikan
Canossa?
2. Apakah kepemimpinan kepala sekolah dan sarana prasarana secara parsial
berpengaruh positif terhadap kinerja guru pada Yayasan Pendidikan
Canossa?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas maka, penelitian ini bertujuan
antara lain:
1. Untuk mengetahui kepemimpinan kepala sekolah dan sarana prasarana
berpengaruh secara bersama sama terhadap kinerja guru pada Yayasan
Pendidikan Canossa.
2. Untuk mengetahui kepemimpinan kepala sekolah dan sarana prasarana
secara parsial berpengaruh positif terhadapp kinerja guru pada Yayasan
Pendidikan Canossa.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis
maupun secara praktis sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
1.4.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu mengungkapkan pengaruh
kepemimpinan kepemimpinan kepala sekolah dan sarana prasarana
terhadap kinerja guru pada Yayasan Pendidikan Canossa sehingga dapat
dijadikan sarana untuk memperkaya khasanah keilmuan khususnya di
bidang kepemimpinan kepala sekolah dan sekaligus untuk bahan kajian
peneilitian lebih lanjut.
1.4.2 Manfaat Praktis
1.4.2.1 Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan, diskusi, rujukan bagi
pengambil kebijakan betapa pentingnya kepemimpinan kepala sekolah dan
sarana prasarana untuk diterapkan dalam meningkatkan mutu pendidikan
pada Yayasan Pendidikan Canossa.
1.4.2.2 Bagi Yayasan Pendidikan Canossa Indonesia diharapkan dapat sebagai
bahan pertimbangan dalam membina guru dan pengaruh kepemimpinan
kepala sekolah dan sarana prasarana terhadap kinerja guru pada Yayasan
Pendidikan Canossa.
1.5 Ruang Lingkup atau Batasan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan fokus seputar pengaruh
kepemimpinan kepala sekolah dan sarana prasarana terhadap kinerja guru.
Kinerja tersebut terbangun dari pengembangan ketrampilan dasar yang kuat
sehingga mampu mengembangkan sekolah secara efektif dan efisien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
1.6 Sistematika Penulisan
BAB I: Pendahuluan
Meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, batasan penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II: Kajian Pustaka
Meliputi pengertian Kepemimpinan, Kepemimpinan Kepala
Sekolah, Pengertian sarana prasarana, Pengertian Kinerja Guru,
Penilaian Kinerja Guru, Pnenilitian Terdahulu, Kerangka Penelitian
dan Perumusan Hipotesis.
BAB III: Metode Penelitian
Meliputi Desain Penelitian, Populasi dan Sampel Definisi
istilah/operasional, Instrumen Penelitian, Metode Pengumpulan
Data, Metode Analisis Data, Pedoman Pernyataan (kuesioner)
BAB IV: Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Meliputi uraian tentang hasil penelitian dan pembahasan
BAB V: Simpulan Dan Saran
Meliputi kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian dan Saran-
saran ke Yayasan Pendidikan Canossa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Kepemimpinan
Definisi kepemimpinan dari Northouse (2013) adalah proses dimana
individu mempengaruhi individu yang lain untuk mencapai tujuan
bersama”. Penetapan kepemimpinan sebagai proses berarti, bukan sifat yang
ada di dalam diri pemimpin tetapi suatu “transaksi” yang terjadi antara
pemimpin dan pengikut”. Proses menyatakan bahwa pemimpin
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh pengikut. Hal itu menekankan
kepemimpinan itu tidak bersifat linear dan bukan peristiwa satu arah, tetapi
merupakan peristiwa yang interaktif. Hal tersebut dijelaskan juga oleh
Sharma dan Jain (2013) bahwa kepemimpinan adalah proses dimana
seseorang mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan serta
mengarahkan organisasi dengan cara yang kohesip dan koheren. Proses ini
dilakukan dengan pengetahuan dan ketrampilan dari seorang pemimpin.
Menurut mereka ada empat faktor kepemimpinan yaitu:
1. Leader: seseorang yang mengenal diri sendiri, mengenal apa yang
dilakukannya supaya mempengaruhi anggotanya.
2. Follower: Setiap anggota mempunyai kebutuhan yang berbeda, maka
dibutuhkan gaya kepemimpinan yang berbeda pula, misalnya anggota
yang kurang berpengalaman dalam kerja maka dibutuhkan pendekatan
secara khusus dari pemimpin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
3. Communication: Sebagai pemimpin, memimpin anggota melalui
komunikasi dua arah. Sebagian besar bersifat nonverbal, bahwa ketika
pemimpin memberikan contoh komunikasi tidak dengan bertanya
pada bawahan untuk melakukan apa yanag diinginkan oleh pemimpin,
tetapi mendengarkan pendapat dari anggota.
4. Situation: Dalam situasi yang tidak berhasil membutuhkan pemimpin
yang mampu untuk memutuskan. Dalam hal ini pemimpin harus
menggunakan gaya kepemimpinan untuk memutuskan tindakan yang
terbaik untuk menyelesaikannya.
Defisini kepemimpinan dari Nurhayati (2012) adalah kekuasaan untuk
mempengaruhi seseorang untuk mengerjakan sesuatu. Untuk itu,
kepemimpinan membutuhkan penggunaan kemampuan secara aktif untuk
mempengaruhi pihak lain dalam mewujudkan tujuan organisasi yang telah
ditetapkan. Dalam arti luas, kepemimpinan adalah kegiatan untuk
mempengaruhi perilaku orang lain, atau seni untuk mempengaruhi perilaku
manusia, baik perseorangan maupun kelompok. Kepemimpinan dapat
berlangsung tanpa harus terikat oleh aturan-aturan yang ada. Seorang
pemimpin bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan, pembuatan
program kerja, pembuatan kontrak atau pembuatan aturan-aturan baru.
Dalam konteks struktural, kepemimpinan diartikan sebagai proses
pemberian motivasi agar orang-orang yang dipimpin melakukan pekerjaan
sesuai dengan program yang telah ditetapkan. Kepemimpinan juga berarti
usaha mengarahkan, membimbing dan mempengaruhi orang lain, agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
pikiran dan kegiatannya tidak menyimpang dari tugas pokok masing-
masing. Adapun dalam konteks non struktural kepemimpinan dapat
diartikan sebagai proses mempengaruhi pikiran, perasaan, tingkah laku, dan
mengarahkan semua fasilitas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
bersama.
Kepemimpinan juga merupakan kombinasi beberapa karakteristik
individu yang mendorong individu lain untuk mencapai tujuan, sebagaimana
menurut Bertocci (2009) “Leadership is the combination of characteristics
or personality traits in an individual that compels that person to inspire
others to achieve goals that, without leader’s motivation, would not
normally be accomplihed”. Selanjutnya ia mengungkapkan : “leadership
effectiveness depends on the relationship among leaders, followers, and the
circumstances involved”. Keefektifan suatu kepemimpinan bergantung pada
hubungan diantara sesama pemimpin, bawahan. Berdasarkan uraian di atas
ada beberapa hal berkaitan dengan kepemimpinan yaitu:
1. Mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan organisasi
2. Memotivasi bawahan untuk mau melakukan pekerjaannya dengan baik
3. Mengartikulasikan visi dan nilai dengan baik
4. Mampu memobilisasi sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan
5. Memberikan arah untuk mencapai tujuan organisasi.
Budianto dan Komalasari (2016) menjelaskan bahwa Kualitas
kepemimpinan akan lebih memberikan daya pengaruh bila ditunjang oleh
kecakapan, keterampilan, dan kemampuan dalam menangani berbagai hal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Pada umumnya, keberhasilan seorang pemimpin dalam menjalankan
tugasnya dapat diukur dari produktivitas dan efektivitas pelaksanaan tugas-
tugas yang dibebankan pada dirinya. Bila produktivitasnya naik dan semua
tugas dilaksanakan dengan efektif, maka ia disebut sebagai pemimpin yang
berhasil. Sedang apabila produktivitasnya menurun dan kepemimpinannya
tidak efektif dalam jangka waktu tertentu, maka ia disebut sebagai
pemimpin yang gagal.
2.2. Kepemimpinan Kepala Sekolah
Sukawati (2016) mendefinisikan kepala sekolah berasal dari dua kata
yaitu kepala dan sekolah, kata kepala dapat diartikan ketua atau pemimpin
dalam suatu organisasi atau sebuah lembaga, sedang sekolah adalah sebuah
lembaga dimana menjadi tempat menerima dan memberi pelajaran”.
Wahjosumidjo (2010) mengartikan kepala sekolah sebagai seorang tenaga
fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana
diselenggarakan proses belajar mengajar atau tempat dimana terjadi
interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima
pelajaran. Suharsaputra (2016) juga menjelaskan bahwa kepemimpinan
kepala sekolah adalah kemampuan mempengaruhi anggota organisasi
sekolah (SDM Pendidikan) untuk melakukan aktivitas dalam mencapai
tujuan pendidikan sekolah. Kepala sekolah adalah pemimpin yang
menjalankan perannya dalam memimpin sekolah sebagai lembaga
pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Sulistiya (2013) juga menekankan bahwa kepala sekolah sebagai
pimpinan tertinggi sangat berpengaruh dan menentukan kemajuan sekolah
harus memiliki kemampuan administrasi, memiliki komitmen tinggi, dan
bebas dalam melaksanakan tugasnya. Kepemimpinan kepala sekolah yang
baik harus dapat mengupayakan peningkatan kinerja guru melalui program
pembinaan kemampuan tenaga kependidikan. Oleh karena itu kepala
sekolah harus mempunyai kepribadian yang baik serta memiiki
keterampilan-keterampilan yang cukup agar dapat memimpin sebuah
lembaga pendidikan. Dalam perannya sebagai seorang pemimpin, kepala
sekolah harus dapat memperhatikan kebutuhan dan perasaan orang-orang
yang bekerja sehingga kinerja guru selalu terjaga. Kepala sekolah dituntut
memiliki manajemen sumber daya manusia yang baik untuk mencapai
tujuan-tujuan yang telah direncanakannya
Wahjosumidjo (2013) menjelaskan bahwa sekolah adalah lembaga
yang bersifat kompleks dan unik, karena di dalamnya terdapat berbagai
dimensi yang satu sama lain saling berkaitan dan saling menentukan.
Sedang sifat unik, menunjukkan bahwa sekolah sebagai organisasi memiliki
ciri-ciri yang tidak dimiliki oleh organisasi-organisasi lain. Ciri-ciri yang
menempatkan sekolah memiliki karakter tersendiri, dimana terjadi proses
belajar mengajar, tempat terselenggaranya pembudayaan kehidupan umat
manusia. Karena sifatanya yang kompleks dan unik tersebutlah, sekolah
sebagai organisasi memerlukan tingkat koordinasi yang tinggi. Keberhasilan
sekolah adalah keberhasilan kepala sekolah. Kepala sekolah yang berhasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
apabila memahami keberhasilan sekolah sebagai organisasi yang kompleks
dan unik, serta mampu melaksanakan peranan kepala sekolah sebagai
seseorang yang diberi tanggung jawab untuk memimpin sekolah.
Sesuai dengan ciri-ciri sekolah sebagai organisasi yang bersifat
kompleks dan unik tugas dan fungsi kepala sekolah seharusnya dilihat dari
berbagai sudut pandang. Dari sisi lain kepala sekolah dapat dipandang
sebagai pejabat formal, sedangkan di sisi lain seorang kepala sekolah dapat
berperan sebagai manajer, sebagai pemimpin, sebagai pendidik yang tidak
kalah penting kepala sekolah juga berperan sebagai staf. Aedi (2016)
mengungkapkan bahwa kepala sekolah sebagai seorang manajer pendidikan
harus mampu melaksanakan fungsi-fungsi manajerial di sekolah, seperti
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi program
pendidikan agar pelaksanaannya berjalan dengan tertib dan terarah demi
mencapai tujuan pendidikan.
Kepala sekolah mempunyai peran strategis dalam meningkatkan mutu
sekolah sebagaimana menurut Mulyasa (2012) “Sukses tidaknya pendidikan
dan pempelajaran di sekolah sangat dipengaruhi oleh kemampuan kepala
sekolah dalam mengelola setiap komponen sekolah (who is behind the
school).” Peningkatan mutu ini menuntut kepala sekolah untuk memiliki
kemampuan mengelola dan memimpin dalam rangka mewujudkan sekolah
yang efektif, efisien dan berkualitas, seperti yang disampaikan Mulyasa
(2012):
“ Kepala sekolah dituntut untuk memiliki kemampuan manajemen dan
kepemimpinan yang tinggi untuk membangun sekolah yang efektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
dengan kualitas manajemen yang ditandai beberapa indikator berikut:
(1) efektivitas belajar dan pembelajaran yang tinggi; (2)
kepemimpinan yang kuat dan demokratis;(3) manajemen tenaga
kependidikan yang efektif dan profesional; (4) tumbuhnya budaya
mutu; (5) network yang cerdas, kompak dan dinamis.”
Jelas bahwa Kepemimpinan Pendidikan berkaitan erat dengan
kepemimpinan kepala sekolah, sebagaimana menurut Coleman dan Bush
(2012) “Kepemimpinan dalam sekolah mempunyai tanggungjawab
tersendiri; para pemimpin dan kepala sekolah.” Kepala sekolah mempunyai
peran penting dalam mewujudkan tercapainya visi, misi dan tujuan sekolah.
Mulyasa (2013) sukses tidaknya pendidikan dan pembelajaran di sekolah
sangat dipengaruhi oleh kemampuan kepala sekolah dalam mengelola setiap
komponen sekolah yang berkaitan dengan pengetahuan dan pemahamannya
terhadap manajemen dan kepemimpinan, serta tugas yang dibebankan
kepadanya. Kepala sekolah sebagai pimpinan tertinggi harus dapat
mengupayakan peningkatan kinerja guru melalui program pembinaan
kemampuan tenaga kependidikan. Kepemimpinan kepala sekolah
merupakan faktor yang sangat penting dalam menciptakan budaya kerja
guru yang akan berpengaruh terhadap kinerja mengajar guru untuk
mencapai kualitas pendidikan di sekolah.
Murni (2010) mendefinisikan kepala sekolah sebagai manajer
mempunyai fungsi dalam mengelola kegiatan sekolah antara lain bekerja
dengan dan melalui orang lain; bertanggung jawab dan
mempertanggungjawabkan; dengan waktu dan sumberdaya yang terbatas
mampu menghadapi berbagai persoalan; berpikir secara realistis dan
konseptual; sebagai juru penengah; sebagai seorang politisi; sebagai seorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
diplomat dan pengambil keputusan. Supaya kepala sekolah secara efektif
dapat melaksanakan fungsinya sebagai manajer, kepala sekolah dapat
memahami dan mampu mewujudkan ke dalam tindakan atau perilaku nilai-
nilai yang terkandung dalam ketrampilan sebagi berikut:
1. Technical skills: menguasai pengetahuan tentang metode, proses,
prosedur dan teknik untuk melaksanakan kegiatan khusus,
kemampuan untuk memanfaatkan serta mendayagunakan sarana,
peralatan yang diperlukan dalam mendukung kegiatan yang bersifat
khusus.
2. Human skills: memahami perilaku manusia dan proses kerja sama,
kemampuan untuk memahami isi hati, sikap dan motivasi orang lain,
kemampuan untuk berkomunikasi secara jelas dan efektif
3. Conceptual skills: kemampuan analisis, berpikir rasional, ahli atau
cakap dalam berbagai konsepsi, mampu menganalisis berbagai
kejadian, mampu memahami berbagai kecenderungan, mampu
mengantisipasi perintah, mampu megenali macam-macam kesempatan
dan problema sosial.
2.3. Peran Kepala Sekolah
Definisi peran kepala sekolah menurut Aedi (2016) bahwa kepala
sekolah berperan dalam melaksanakan pengelolaan kegiatan pendidikan dan
pembelajaran di sekolah, kepala sekolah sebagai pemimpin bidang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
pendidikan harus mengetahui dan memahami dan mengaplikasikan tugasnya
dengan baik. Adapun peran kepala sekolah antara lain:
1. Kepala sekolah sebagai Pendidik
Kepala sekolah harus melaksanakan kegiatan perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran, sebagai pendidik pun kepala
sekolah berfungsi memberikan bimbingan kepada guru, siswa dan staf
sekolah.
2. Kepala sekolah sebagai manajer
Kepala sekolah sebagai manajer memiliki peran dalam menentukan
proses pengelolaan manajemen sekolah. Dalam hal ini Wahjosmidjo
(2013) memberikan penjelasan mengenai manajemen adalah proses
merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan
usaha anggota-anggota organisasi serta pendayagunaan seluruh
sumber daya organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan dari definisi
tersebut yaitu: (1) Proses: Suatu cara yang sistematik dalam
mengerjakan sesuatu. Manajemen sebagai suatu proses, karena semua
manajer dengan ketangkasan dan ketrampilan yang khusus,
mengusahakan berbagai kegiatan yang saling berkaitan tersebut dapat
didayagunakan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan.
Kegitan tersebut antara lain: Merencanakan: dalam arti kepala
sekolah harus benar-benar memikirkan dan merumuskan dalam suatu
program tujuan dan tindakan yang harus dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Mengorganisasikan berarti bahwa kepala sekolah harus mampu
menghimpun dan mengoordinasikan sumber daya manusia dan
sumber-sumber material sekolah, sebab keberhasilan sekolah sangta
tergantung pada kecakapan dalam mengatur dan mendayagunakan
berbagai sumber dalam mencapai tujuan. Memimpin: Dalam arti
kepala sekolah mampu mengarahkan dan mempengaruhi seluruh
sumber daya manusia untuk melakukn tugas-tugasnya yang esensial.
Dengan menciptakan suasana yang tepat kepala sekolah membantu
sumber daya manusia untuk melakukan hal-hal yang paling baik.
Mengendalikan: dalam arti kepala sekolah memperoleh jaminan,
bahwa sekolah berjalan mencapai tujuan. Apabila terdapat kesalahan
di antara bagiian-bagian yang ada dari sekolah tersebut, kepala
sekolah harus memberikan petunjuk dan meluruskan; (2) Sumber daya
suatu sekolah, meliputi dana, perlengkapan, informasi, maupun
sumber daya manusia, yang masing-masing berfungsi sebagai
pemikir, perencana, pelaku serta pendukung untuk mencapai tujuan;
(3) Mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Berarti bahwa kepala sekolah berusaha untuk mencapai tujuan akhir
yang bersifat khusu (specific ends).
3. Kepala sekolah sebagai administrator;
Kepala sekolah sebagai seorang administrator memiliki aktivitas yang
berhubungan langsung dengan kegiatan administrasi sekolah, meliputi
pencatatan maupun pendokmentasian berbagai kegiatan sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
4. Kepala sekolah sebagai supervisor
Sebagai pemimpin pengajaran, kepala sekolah berperan untuk
melakukan pembinaan profesional kepada guru dan staf sekolah.
Dengan demikian, kepala sekolah sebagai supervisor harus
melaksanakan supervisi untuk memantau tenaga kependidikan agar
tercapai proses belajar mengajar yang baik.
5. Kepala sekolah sebagai leader
Sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah berperan untuk
menggerakkan potensi sekolah dan mempengaruhi pendidik dan
tenaga kependdikan untuk bekerja sesaui dengan tugasnya, demi
mencapaai tujuan pendidikan.
6. Kepala sekolah sebagai inovator
Kepala sekolah sebagai seorang inovator mempunyai tugas untuk bisa
melakukan pembaharuan kegiatan pembelajaran maupun kegiatan
pendidikan yang lainnya. Selain, itu kepala sekolah pun harus
memiliki ide maupun gagasan dan rencana startegis utnuk mendukung
pelaksanaan program sekolah, serta menciptakan hubungan yang
harmonis dengan sasama warga sekolah, mampu mengembangkan
model dan metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
7. Kepala sekolah sebagai motivator
Kepala sekolah sebagai motivator berperan untuk memberikan
dorongan dan semangat kepada para pendidik dan tenaga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
kependidikan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya masing-
masing.
8. Kepala sekolah sebagai pejabat
Kepala sekolah dapat dikatakan sebagai pejabat formal karena proses
pengangkatannya dilakukan melalui prosedur yang telah ditetapkan.
Sebagai pejabat formal, kepala sekolah diangkat oleh pejabat yang
berwewenang sesuai dengan surat keputusan yang telah
dikeluarkannya, mempunyai hak dan sanksi yang harus
dilakskanakannya.
9. Kepala sekolah sebagai wirausahawan
Dengan adanya kebijakan otonomi daerah dan pemberlakuan
peraturan, memberikan efek kepala sekolah yaitu berupa tuntutan
kepada kepala sekolah untuk mampu mengelola dan mengembangkan
visi, misi dan tujuan pendidikan dengan memanfaatkan potensi dan
sumber daya yang dimiliki sekolah.
2.4 . Sarana Prasarana
Rosivia (2014) menjelaskan bahwa setiap satuan pendidikan harus
memiliki sarana prasarana yang memadai demi kelancaran proses belajar
mengajar. Sarana dan prasarana pendidikan berguna untuk menunjang
penyelenggaraan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun
tidak langsung dalam mencapai tujuan pendidikan. Keberadaan sarana
prasarana pendidikan dibutuhkan dalam proses pendidikan, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
termasuk dalam komponen-komponen yang harus dipenuhi dalam
pelaksanaan proses pendidikan. Tanpa sarana prasarana pendidikan, proses
pendidikan akan mengalami kesulitan yang sangat serius, bahkan bisa
mengagalkan pendidikan. Mumpuni (2016) menyebutkan bahwa belajar
dalam keadaan formal yang berkualitas akan muncul apabila terdapat
sekolah yang berkualitas salah satunya mempunyai kelengkapan fasilitas
yang menunjang proses pembelajaran. Setiap satuan pendidikan wajib
memiliki sarana dan prasarana pendidikan. Bila suatu sekolah kurang
memperhatikan fasilitas sarana dan prasarana pendidikan, maka para siswa
kurang bersemangat untuk belajar dengan sungguh-sungguh. Hal tersebut
dapat mengakibatkan prestasi belajar siswa menjadi rendah. Kurniawati dan
Sayuti (2013) menyebutkan bahwa Sarana dan prasarana pendidikan
merupakan salah satu faktor pendidikan yang keberadaannya sangat mutlak
dalam proses pendidikan. Alaba (2010) menyadari bahwa pada status
pendidikan dasar universal masih ada masalah dalam penyediaan fasilitas
yang mendukung guru dalam proses mengajar.
Megasari (2014) mengungkapkan bahwa Pengelolaan sarana dan
prasarana sangat penting karena dengan adanya pengelolaan sarana dan
prasarana lembaga pendidikan akan terpelihara dan jelas. Dalam
pengelolaan pihak sekolah harus dapat bertanggung jawab terhadap sarana
dan prasarana terutama kepala sekolah yang langsung menangani sarana dan
prasarana tersebut. Dan pihak sekolahpun harus dapat memelihara dan
memperhatikan sarana dan prasarana sekolah yang sudah ada. Maka dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
adanya sarana dan prasarana di sekolah siswa dapat belajar dengan
maksimal dan seefesien mungkin. Jadi pengelolaan terhadap sarana dan
prasarana harus lebih ditekankan lagi dalam lembaga pendidikan seperti
sekolah. Dan harus ada yang bertanggung jawab atas pengelolaan sarana
dan prasarana tersebut. Dengan pengelolaan sarana dan prasarana yang ada
di sekolah kepala sekolah dapat merencanakan dan mendata apa saja sarana
dan prasarana yang harus digunakan di sekolah tersebut. Jika semua
langkah-langkah pengelolaan telah berjalan dengan baik seperti yang
diharapkan maka akan berdampak positif terhadap siswa-siswa dalam
proses belajar mengajar dan tercapainya tujuan pendidikan secara efektif
dan efisien. Maka penyelenggara pendidikan baik itu pemerintah, kepala
sekolah, guru, personil sekolah yang lainnya maupun masyarakat perlu terus
berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan sesuai dengan tuntutan
zaman. Afework (2014) menjelaskan bahwa fasilitas sekolah terdiri dari
semua jenis yaitu bangunan yang digunakan untuk keperluan akademik dan
non akademik, peralatan, fasilitas kelas, bahan ajar, alat bantu audiovisual,
buku, perpustakaan dan laboratorium memainkan peran penting dalam
kelancaran proses belajar mengajar. Fasilitas sekolah memungkinkan guru
untuk menyelesaikan tugasnya dan membantu siswa untuk mencapai tujuan
yang efektif. Oleh sebab itu, fasilitas sekolah semestinya membutuhkan
perhatian karena memiliki nilai yang besar dalam mendukung semangat
guru dan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Mayarani (2014) menyebutkan bahwa sarana dan prasarana
pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang perlu
mendapatkan perhatian lebih dari setiap manajer pendidikan. Hal ini
dikarenakan, sarana dan prasarana pendidikan yang terpenuhi dengan baik
dapat menunjang penyelenggaraan pendidikan secara efektif dan efisien.
Sarana dan prasarana pendidikan dapat disimpulkan bahwa, sarana
pendidikan adalah alat atau media yang digunakan secara langsung untuk
melengkapi kebutuhan sebagai penunjang proses pembelajaran, sehingga
kegiatan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Bukan
hanya prasarana, sarana pendidikan juga perlu mendapatkan perhatian,
karena jika kelengkapan sarana pendidikan tidak tersedia ketika diperlukan,
maka akan menjadi penghambat berlangsungnya proses pembelajaran.
Sedangkan prasarana pendidikan itu sendiri dapat disimpulkan sebagai
fasilitas tidak langsung yang dapat menunjang keberhasilan proses
pembelajaran, misalnya: halaman sekolah, uks, taman toga, toilet dan lain
sebagainya yang ikut serta memperlancar proses pembelajaran di sekolah.
Sebagai alat penunjang pembelajaran, sarana dan prasarana yang disediakan
oleh sekolah harus memenuhi standar nasional yang telah ditetapkan oleh
pemerintah. Oleh karena itu, adanya sarana dan prasarana pendidikan juga
perlu mendapatkan perhatian, karena keberhasilan pembelajaran juga
bergantung pada kelengkapan dan pemenuhan sarana prasarana pendidikan
yang optimal. Dalam pengelolaan sarana dan prasarana membutuhkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
prosedur yang sistematis agar dapat terwujud sesuai dengan yang telah
direncanakan.
Adrijanti (2015) juga menegaskan bahwa sarana pendidikan adalah
semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik
bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan
dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif, dan efisien. Perlengkapan
sekolah disebut dengan fasilitas sekolah, dapat dikelompokkan menjadi
sarana pendidikan dan prasarana pendidikan. Sarana pendidikan adalah
semua perangkat peralatan, bahan ajar, alat peraga dan perabot yang secara
langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah, seperti: ruang,
buku, perpustakaan, laboratorium dan sebagainya. Sedangkan prasarana
pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak
langsung menunjang proses pendidikan di sekolah yaitu: lokasi atau tempat,
bangunan sekolah, lapangan olah raga, ruangan dan sebagainya. Darmawan
(2014) mengungkapkan untuk mewujudkan dan mengatur hal tersebut,
pemerintah melalui Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tetang Standar
Nasional Pendidikan yang menyangkut standar sarana dan prasarana
pendidikan secara nasional pada Bab VII Pasal 42 dengan tegas disebutkan
bahwa; Pertama, setiap satuan pen-didikan wajib memiliki sarana yang
meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber
belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan
untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Kedua, setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik,
ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel
kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat
berolah raga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat bekreasi, dan
ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran
yang teratur dan berkelanjutan (Depdiknas, 2007). Owte dan Iroha (2013)
mengungkapkan bahwa perpustakaan sekolah di institusi pendidikan seperti
sekolah dasar dan menengah sangat penting bagi pengetahuan dasar anak-
anak. Hal ini berfungsi untuk guru-guru juga tetapi layanan utama untuk
siswa di sekolah. Perpustakaan sekolah dikenal sebagai laboratorium
pembelajaran untuk sekolah. Menurut sebuah laporan oleh Departemen
Evaluasi Operasional (OED) Bank Dunia (2004) dalam Kwakye (2013)
tentang 'Buku, Bangunan dan Hasil Pembelajaran', kualitas sekolah dapat
diukur dengan empat masukan yang berbeda yaitu input material seperti
kapur tulis dan buku teks; Masukan fisik seperti ruang kelas dan papan tulis;
Guru dan manajemen sekolah diidentifikasi sebagai empat faktor kunci
dalam lingkungan sekolah yang memfasilitasi hasil pendidikan melalui
kinerja guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
2.5 . Pengertian Kinerja Guru
2.5.1 Kinerja
Istilah job performance atau actual performance diterjemahkan ke
dalam bahasa Indonesia sebagai kinerja. Jacom (2013) mendefinisikan
bahwa kinerja adalah presentasi yang dicapai oleh suatu organisasi dalam
suatu periode tertentu mencerminkan tingkat kesehatan orang tersebut.
Dengan kata lain, kinerja adalah suatu pencapaian yang baik dalam bekerja
berupa prestasi yang diperlihatkan suatu organisasi atau individu yang
kemudian memberi cerminan bahwa organisasi tersebut adalah organisasi
yang baik.
Penilaian kinerja adalah suatu sistem yang digunakan untuk menilai
dan mengetahui apakah seorang karyawan telah melaksanakan pekerjaannya
masing-masing secara keseluruhan. Penilaian pelaksanaan pekerjaan
merupakan suatu pedoman dalam bidang personalia yang diharapkan dapat
menunjukkan presentasi kerja para karyawan secara rutin dan teratur
sehingga sangat bermanfaat bagi pengembangan karir karyawan yang dinilai
maupun organisasi secara keseluruhan. Kinerja seorang pegawai pada
dasarnya adalah hasil kerja seorang karyawan. Selama periode tertentu
dibandingkan dengan berbagai kemungkinan misalnya standar,
target/sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah
disepakati bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2.5.2 Kinerja Guru
Istilah kinerja guru menunjuk pada prestasi kerja yang dicapai oleh
seorang guru dalam organisasi pendidikan. Kinerja ditunjuk dengan hasil
kerja yang diberikan oleh guru, baik secara kualitas maupun kuantitas sesuai
dengan tanggung jawabnya sebagai guru. Hal ini ditegaskan oleh Widoyoko
(2012) bahwa kinerja bukan merupakan karakteristik seseorang, seperti
bakat atau kemampuan, tetapi merupakan perwujudan dari bakat atau
kemampuan itu sendiri”. Pengertian tersebut menekankan kemampuan
seorang guru dalam melakukan tugasnya sebagai pengajar. Kualitas kinerja
guru sangat berpengaruh terhadap terwujudnyanya keberhasilan pendidikan
sekolah. Seorang guru yang mempunyai kinerja tinggi diharapkan lebih
produktif dan keberhasilan kinerja tinggi. Sebaliknya guru yang berkinerja
rendah dapat menyebabkan kurang produktif dan keberhasilan kerjanya
rendah. Oleh karena itu perlu diperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja guru. Susanto (2012) menjelaskan bahwa salah satu
faktor mendasar yang menentukan ketercapainya tujuan pendidikan nasional
adalah guru. Peran guru menjadi salah satu komponen yang penting dan
strategis melalui kinerjanya. Kinerja guru sangat penting dalam
mewujudkan tujuan pendidikan nasional dan menentukan tinggi rendahnya
mutu pendidikan, tetapi kinerja guru ini banyak dipengaruhi oleh berbagai
faktor baik dari dalam maupun dari luar individu yang bersangkutan.
Selanjutnya Rachmawati (2013) mengungkapkan kinerja guru adalah
kemampuan dan usaha guru untuk melaksanakan tugas pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
sebaik-baiknya dalam perencanaan program pengajaran, pelaksanaan
kegiatan pembelajaran dan evaluasi hasil pembelajaran. Kinerja guru yang
dicapai harus berdasarkan standar kemampuan profesional selama
melaksanakan kewajiban sebagai guru di sekolah. Kinerja seseorang dapat
ditingkatkan bila ada kesesuaian antara pekerjaan dengan keahliannya.
Suwarni (2011) mendefiniskan kinerja guru merupakan hasil yang
dicapai guru dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya
yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan. Kinerja
guru akan baik jika guru telah melaksanakan unsur-unsur yang terdiri dari
kesetiaan dan komitmen yang tinggi pada tugas mengajar, berinisiatif,
merencanakan program pembelajaran, menguasai dan mengembangkan
bahan ajar, kedisiplinan dalam mengajar dan tugas lainnya, kreatifitas dalam
pelaksanaan pengajaran, mampu berkomunikasi serta bekerjasama dengan
semua warga sekolah, kepemimpinan yang menjadi panutan siswa,
kepribadian yang baik, jujur dan obyektif dalam membimbing siswa, serta
tanggungjawa terhadap tugasnya. Gaya kepemimpinan terhadap kinerja
guru penting untuk dilakukan mengingat fungsinya sebagai alat perbaikan
kinerja guru.
Wardana (2013) mendedinisikan guru merupakan komponen paling
menentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan, yang harus
mendapat perhatian sentral, pertama, dan utama. Figur yang satu ini akan
senantiasa menjadi sorotan strategis ketika berbicara masalah pendidikan,
karena guru selalu terkait dengan komponen manapun dalam sistem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
pendidikan. Guru memegang peran utama dalam pembangunan pendidikan,
khususnya yang diselenggarakan secara formal disekolah. Guru sangat
menentukan keberhasilan peserta didik, terutama dalam kaitannya dengan
proses belajar-mengajar. Guru merupakan komponen yang paling
berpengaruh terhadap terciptanya proses dan hasil pendidikan yang
berkualitas. Oleh karena itu, upaya perbaikan apapun yang dilakukan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan memberikan sumbangan yang
signifikan tanpa didukung oleh guru yang professional dan berkualitas.
Untuk itu guru dituntut memiliki kinerja yang mampu memberikan,
merealisasikan harapan dan keinginan semua pihak terutama masyarakat
umum yang telah mempercayai sekolah dan guru dalam membina anak
didik. Dalam meraih mutu pendidikan yang baik sangat dipengaruhi oleh
kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya sehingga kinerja guru menjadi
tuntutan penting untuk mencapai keberhasilan pendidikan. Secara umum
mutu pendidikan yang baik menjadi tolak ukur bagi keberhasilan kinerja
yang ditunjukkan guru.
2.5.3 Penilaian Kinerja Guru
Penilaian kinerja merupakan sistem formal yang digunakan untuk
menilai kinerja. Penilaian kinerja hendaknya dilakukan secara periodik yang
ditentukan oleh sekolah. Hasil penilaian kinerja dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan dalam rangka pengembangan pegawai, pemberian
reward, perencanaan pegawai, pemberian konpensasi dan motivasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Penilaian kinerja guru sangat penting dilakukan untuk mengukur
keberhasilan pendidikan. Penilaian kinerja individu sangat bermanfaat bagi
dinamika pertumbuhan organisasi sekolah secara keseluruhan, melalui
penilaian tersebut maka dapat diketahui kondisi sebenarnya tentang
bagaimana kinerja guru di sekolah tersebut. Undang-Undang Nomor 14
tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pada pasal 10 disebutkan bahwa
kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetansi kepribadian,
kompetensi sosial, kompetensi professional yang diperoleh melalui
pendidikan profesi. Lebih jelasnya kompetensi yang dinilai dalam kinerja
guru antara lain: (1) Kompetensi pedagogik: Kompetensi pedagogik
merupakan kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi
pedagogik ini mencakup selain pemahaman dan pengembangan potensi
peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, serta sistem
evaluasi pembelajaran, juga menguasai konsep pendidikan dan ilmu tentang
pendidikan yang akan diajarkan kepada peserta didik; (2) Kompetensi
kepribadian: Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan kepribadian
yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan
peserta didik. Kompetensi kepribadian ini mencakup kemantapan pribadi
dan akhlak mulia, kedewasaan dan kearifan, serta menjadi teladan peserta
didik dan kewibawaan guru saat di hadapan murid maupun di lingkungan
sekolah dan lingkungan masyarakatnya; (3) Kompetensi sosial: Kompetensi
sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi
secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orangtua/wali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
peserta didik, dan masyarakat sekitar. Sebagai guru yang profesional
dituntut untuk bisa beradaptasi dengan peserta didik, lingkungan sekolah
maupun lingkungan masyarakat agar tercipta suasana yang harmonis untuk
kepentingan pengembangan potensi siswa, hubungan antar guru, serta
penanaman nilai sosial maupun moral yang berkaitan dengan lingkungan
masyarakat; (4) Kompetensi profesional: Kompetensi profesional
merupakan kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan
mendalam. Dalam hal ini mencakup penguasaan materi keilmuan,
penguasaan kurikulum dan silabus sekolah, metode khusus pembelajaran
bidang studi, dan wawasan etika dan pengembangan profesi.
2.6.Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang menjadi rujukan dari penelitian ini dapat
dilihat pada tabel 2.1 berikut :
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu
Judul Penelitian Penulis Variabel Hasil penelitian
Pengaruh
Kepemimpinan
Kepala Sekolah
dan Motovasi
Kerja Terhadap
Kinerja Guru
SMP Negeri
Wonosari.
Septiana,
Ngadiman
, Ivada
(2013)
Kepemimpinan
Kepala
Sekolah (X1)
dan Motivasi
Kerja (X2),
Kinerja Guru
(Y)
• Kepemimpinan kepala sekolah
mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja
guru.
• Hasil penelitian menunjukkan
ada pengaruh secara signifikan
motivasi kerja terhadap kinerja
guru SMP Negeri Wonosari
• Terhadap Kinerja Guru (Y) ada
pengaruh signifikan di SMP
Negeri Wonosari, dari hasil
analisis regresi linier berganda
dengan menggunakan uji-f
didapatkan nilai Fhitung> F
tabel (20.574>3.120) pada taraf
signifikan <0.05 yaitu 0.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Lanjutan Tabel 2. 2 Penelitian Terdahulu
Judul Penelitian Penulis Variabel Hasil penelitian
Pengaruh Gaya
Kepemimpinan dan
Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Guru
Guterres dan
Supartha
(2016)
Hipotesis 1
(H1): Gaya
kepemimpinan
Hipotesis 2
(H2): Motivasi
Kinerja Guru
(Y)
Hipotesis 1 (H1) Gaya
kepemimpinan
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
Kinerja para guru.
Hipotesis 2 (H2)
Motivasi berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap
Kinerja para guru
Pengaruh
Kepemimpinan Kepala
Sekolah Terhadap
Kinerja Guru
Sulistiya,
Mahasiswa
Pendidikan
Ekonomi
IKIP Veteran
Semarang
(2013)
X=
Kepemimpinan
kepala sekolah
terhadap
kinerja guru
Y=Kinerja
guru
• Hasil analisis
deskriptif dari 19 guru
diperoleh keterangan
tentang
kepemimpinan kepala
sekolah SMP AGUS
SALIM Semarang
yang termasuk dalam
interpretasi baik.
Diketahui nilai rata-
rata frekuensi
kepemimpinan kepala
sekolah (X) sebesar
81,58%.
• Hasil analisis
deskriptif dari 19 guru
diperoleh keterangan
tentang kinerja guru
SMP AGUS SALIM
Semarang yang
termasuk dalam
interpretasi baik.
Diketahui nilai rata-
rata frekuensi kinerja
guru (Y) sebesar
82,74%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Lanjutan Tabel 2. 3 Penelitian Terdahulu
Judul Penelitian Penulis Variabel Hasil penelitian
Pengaruh
Kepemimpinan
dan Manajemen
Sarana Prasarana
Terhadap Kinerja
guru
Adrijanti
Program Studi
Administrasi
Pendidikan,
FKIP,
Universitas
Gresik
Tahun 2015
H1: Variabel
Kepemimpin
an Kepala
Sekolah
( X1)
H2: Variabel
Manajemen
Sarana
dan Prasarana
( X2)
H3: Kinerja
Guru
H1: Hasil analisis menunjukkan
bahwa kepemimpinan kepala
sekolah terhadap kinerja guru
signifikan dari hasil nilai t-hitung
sebesar 2,077 dengan tingkat
signifikan sebesar 0,045 kurang
dari 5%
H2: Pengaruh sarana prasarana
terhadap kinerja guru signifikan
dari hasil nilai t-hitung p sebesar
40,13 dengan tingkat signifikan
sebesar 0,000 kurang dari 5%.
H3: Secara simultan
kepemimpinan kepala sekolah dan
manajemen sarana aprasarana
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja guru, dilihat dari nilai F
hitung
yang dihasilkan sebesar 12,582
dengan
tingkat signifikan kurang dari 5%
yaitu
0,000. Dengan demikian,
hipotesis ke
-3 “Ada pengaruh kepemimpinan
kepala
sekolah dan manajemen sarana
prasarana
terhadap kinerja guru di SMK
Angkasa”
teruji kebenarannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Lanjutan Tabel 2. 4 Penelitian Terdahulu Judul Penelitian Penulis Variabel Hasil penelitian
Pengaruh
Kepemimpinan Kepala
Sekolah dan Sarana
Prasarana terhadap
Kinerja Guru SMP
Negeri Kota Semarang
Djatmiko
Tahun 2006
H1: Pengaruh
Kepemimpinan
kepala sekolah
terhadap
kinerja guru
H2: Pengaruh
sarana
prasarana
terhadap
kinerja guru
H3: Pengaruh
Kepeimpinan
Kepala
Sekolah dan
sarana
prasarana
terhadap
kinerja guru
H1: Hasil analisis uji t
pada faktor
kepemimpinan
menunjukkan nilai
absolut t hitung (9.376)
lebih besar dari pada t
tabel (2.0395) maka H0
ditolak dan H1 diterima.
Ini mengartikan bahwa
variabel kepemimpinan
berpengaruh secara
parsial terhadap kinerja
guru.
H2: Hasil analisis uji t
pada faktor sarana
prasarana menunjukkan
nilai absolut thitung
(10.357) lebih besar dari
pada tabel (2.0395) maka
H0 ditolak dan H1
diterima. Ini mengartikan
bahwa variabel sarana-
prasarana berpengaruh
secara parsial terhadap
kinerja guru.
H3: Hasil analisis uji F
pada faktor
kepemimpinan dan
sarana prasarana
menunjukkan hasil
perhitungan F hitung
sebesar 73.871
sedangkan F tabel
sebesar 3.9113 Karena F
hitung lebih besar dari F
tabel, maka Hо ditolak
dan H1 diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa
variabel kemepimpinan
dan sarana prasarana
berpengaruh secara
simultan terhadap kinerja
guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
2.7. Kerangka Penelitian
Berdasarkan kajian teori sebagaimana telah diuraikan di atas maka
kerangka penelitian dirumuskan sebagai berikut:
1. Kepemimpinan Kepala Sekolah dan sarana prasaran berpengaruh
secara bersama sama terhadap kinerja guru
Kepemimpinan adalah norma perilaku yang digunakan oleh
seseorang pemimpin pada saat dia mencoba mempengaruhi perilaku
orang lain seperti yang ia lihat. Norma perilaku tersebut diaplikasikan
dalam bentuk tindakan-tindakan dalam aktifitas kepemimpinannya untuk
mencapai tujuan suatu organisasi melalui orang lain.
Kepemimpinan Kepala Sekolah sangat mewarnai kondisi kerja.
Kebijakan, pengaruh sosial dengan para guru serta para murid dan juga
tindakannya dalam membuat berbagai kebijakan, kondisi tersebut
memberikan dampak pula terhadap kinerja para guru. Suharsaputra
(2016) mengungkapakan bahwa dalam kehidupan sosial masyarakat
kepemimpinan seseorang berperan sebagai penggerak dalam proses kerja
sama antara manusia dalam suatu kelompok atau organisasi termasuk di
bidang pendidikan. Kepemimpinan menjadikan suatu organisasi dapat
bergerak secara terarah dalam upaya mencapai tujuan yang ditetapkan.
Sulistiya (2013) menambahkan bahwa kepala sekolah sebagai
pimpinan tertinggi sangat berpengaruh dan menentukan kemajuan
sekolah harus memiliki kemampuan administrasi, memiliki komitmen
tinggi, dan bebas dalam melaksanakan tugasnya. Kepemimpinan kepala
sekolah yang baik harus dapat mengupayakan peningkatan kinerja guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
melalui program pembinaan kemampuan tenaga kependidikan. Dalam
perannya sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah harus dapat
memperhatikan kebutuhan dan perasaan orang-orang yang bekerja
sehingga kinerja guru selalu terjaga. Kepala sekolah dituntut memiliki
manajemen sumber daya manusia yang baik untuk mencapai tujuan-
tujuan yang telah direncanakannya.
2. Kpemeimpinan kepala sekolah dan sarana prasarana secara parsial
berpengaruh positif terhadap Kinerja Guru
Kepemimpinan Kepala Sekolah akan diterima oleh guru-guru
apabila kepemimpinan yang diterapkan sangat cocok dan disukai oleh
guru-gurunya. Sehingga kalau sudah demikian guru akan memiliki
kecenderungan untuk meningkatkan kinerjanya. Kepemimpinan kepala
sekolah yang dapat mendayagunakan sumberdaya dan khususnya sumber
daya manusia yaitu guru, maka pada gilirannya akan meningkatkan
kinerja guru dan hasil yang dicapai secara keseluruhan adalah mutu
pendidikan.
Kemajuan sebuah sekolah tergantung pada sarana prasarana yang
terdapat pada sekolah tersebut. Sarana prasarana menjadi komponen yang
sangat penting dalam meningkatkan kinerja guru maupun siswa. Dengan
demikian sarana prasarana akan berpengaruh terhadap kinerja guru
tersebut. Kepemimpinan Kepala Sekolah dan sarana prasarana dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
suatu organisasi sekolah sebagai suatu sistem akan mempengaruhi
kinerja guru.
2.8.Gambar Kerangka Penelitian
Berdasarkan tinjauan pustaka, maka dapat dikemukakan kerangka
pemikiran yang digambarkan pada bagan sebagai berikut: Gambar 2.1
Gambar 2.1 Paradigma Penelitian
Keterangan: X1 : Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah
X2 : Pengaruh Sarana Prasarana
Y : Kinerja Guru
: Garis Simultan
: Garis Parsial
Gambar diatas ditujukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel
X dan Y yaitu pengaruh antara X1 dan Y, X2 dan Y, serta pengaruh antara
X1, X2 dan Y. Untuk mengetahui pengaruh antara variabel tersebut dapat
menggunakan uji t secara parsial yaitu dilakukan dengan cara meneliti tiap-
tiap variabel secara satu-persatu, atau dengan menggunakan uji F atau uji
regresi linier berganda untuk meneliti adanya pengaruh antara beberapa
Xₗ
Xₗ
X₂
Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
variabel secara bersama-sama atau keseluruhan dari variabel X1, X2, dan
variabel Y.
2.9. Perumusan Hipotesis
Sugiyono (2017) mendefinisikan hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan malah penelitian, di mana rumusan masalah
penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan
sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang
relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui
pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban
teroritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.
Berdasarkan kajian tersebut di atas, maka hipotesis yang diajukan
pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Hа1: Kepemimpinan kepala sekolah dan sarana parasarana secara
bersama berpengaruh terhadap kinerja guru Yayasan Pendidikan
Canossa.
Hа2: Kepemimpinan kepala sekolah dan sarana parasarana secara parsial
berpengaruh positif terhadap kinerja guru Yayasan Pendidikan
Canossa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif. Alasan pemilihan jenis penelitian tersebut agar
penulis dapat menjelaskan secara deskriptif hubungan yang terjadi antara
variabel, sehingga diperoleh pengertian yang mendalam tentang objek yang
diteliti.
3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.2.1 Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang dikelompokkan
menjadi dua yaitu variabel bebas/independent variable/predictor dan
variabel terikat/dependent variable/kriterium. Variabel dipandang sebagai
variabel yang diduga mempengaruhi variabel bebas. Variabel bebas terdiri
dari kepemimpinan kepala sekolah yang dipersepsikan oleh guru (X1), dan
sarana prasarana (X2). Sedangkan variabel terikatnya adalah kinerja guru
(Y).
3.2.2 Definisi Operasional
Ada tiga definisi operasional variabel yang akan disampaikan yaitu
definisi operasional variabel kepemimpinan kepala sekolah (X1), sarana
prasarana (X2), dan kinerja guru (Y) sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
1. Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1)
Kepemimpinan Kepala Sekolah adalah pola perilaku kepala sekolah
dalam menyelenggarakan dan mengarahkan guru sehingga perilaku
tersebut menggambarkan interaksi antara sekolah dengan bawahannya
pengukurannya dengan 5 indikator sebagai berikut: merumuskan
tujuan, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi.
2. Sarana Prasarana (X2)
Variabel ini didefinisikan sebagai proses kerja sama pendayagunaan
semua sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan efisien yang
terdapat pada Yayasan Pendidikan Canossa di Sekolah. Variabel
sarana prasarana diukur dengan 4 indikator sebagai berikut: buku dan
sumber lain, media pendidikan, peralatan pendidikan dan perabot
sekolah.
3. Kinerja Guru (Y)
Kinerja guru adalah kemampuan guru atau seorang guru dalam
melaksanakan tugasnya dapat diukur dengan 5 indikator sebagai
berikut: merencanakan program pembelajaran, menguasai dan
mengembangkan bahan ajar, berinisiatif, disiplin dalam mengajar,
komunikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1 Definisi Populasi
Menurut Sekaran dan Bougie (2013) population refers to the entire
group of people, events, or things of interest that the reasercher wishes to
investigate. Sugiyono (2015) menyebutkan bahwa populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: objek/subyek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Selanjutnya Yusuf (2014) populasi
merupakan salah satu hal yang esensial dan perlu mendapat perhatian
dengan saksama apabila peneliti ingin menyimpulkan suatu hasil yang dapat
dipercaya dan tepat guna untuk daerah (area) atau obyek penelitiannya.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka populasi dari penelitian ini adalah
seluruh guru dari tiga unit sekolah yang bernaung di bawah Yayasan
Pendidikan Canossa berjumlah 45 orang dengan rincian adalah guru TK
Canossa Kupang-NTT 12 orang, TK Canossa Nurobo-Atambua-NTT 13
orang dan SDK Canossa Kupang-NTT 20 orang tahun ajaran 2017/2018.
3.3.2 Sampel
Sugiyono (2015) mendefinisikan sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Supranto (2016)
selanjutnya mendefisikan sampling adalah cara pengumpulan data apabila
yang diselidiki hanya elemen sampel dari suatu populasi. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sensus dimana semua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono 2017). Berdasarkan
pengertian tersebut maka dalam penelitian ini seluruh guru dari tiga unit
sekolah yaitu TK Canossa Atambua-NTT, TK Canossa Kupang-NTT dan
SDK Canossa Kupang NTT yang bernaung dibawah Yayasan Pendidikan
Canossa yang berjumlah 45 orang dijadikan sebagai sampel. Karena
populasinya 45 guru, maka semua guru mendapat kesempatan untuk diteliti,
sehingga sebagai peneliti mampu untuk menganalisis secara keseluruhan,
dan hal ini mendekati kebenaran karena sesuai dengan fakta di lapangan.
Obyek penelitian ini ditetapkan oleh peneliti tidak acak.
3.4. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data mengenai
ketiga variabel penelitian yaitu kepemimpinan kepala sekolah (X1),
sarana prasarana (X2) dan kinerja guru (Y) adalah kuesioner. Kuesioner
ditujukkan untuk seluruh guru dari tiga unit sekolah yang bernaung dibawah
Yayasan Pendidikan Canossa yaitu sekolah TK Canossa Kupang-NTT, TK
Canossa Nurobo-Atambua dan SDK Canossa Kupang-NTT.
Kuesioner penelitian mencakup 10 pernyataan variabel kepemimpinan
kepala sekolah, 10 pernyataan variabel sarana prasarana, 10 pernyataan
variabel kinerja guru. Dengan demikian jumlah item pernyataan
disampaikan kepada responden penelitian sebanyak 30 item pernyataan.
Keseluruhan jawaban responden diberi nilai sesuai dengan rentang nilai
tersebut dan kemudian dirangkum dalam satu tabulasi data untuk membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
unit analisis dengan cara rata-rata jawaban responden mengenai persepsi
guru tentang kepemimpinan kepala sekolah dan sarana prasarana terhadap
kinerja guru.
Penyusunan kuesioner menggunakan skala Likert. Sekaran dan
Bougie (2013) mengungkapkan bahwa Skala Likert dirancang untuk
menguji seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju dengan pernyataan
dalam skala lima poin yaitu: sangat setuju (SS), setuju (S), kurang setuju
(KS), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS) dengan skor sebagai
berikut: sangat setuju (SS)= 5, setuju (S) = 4, kurang setuju (KS)= 3, tidak
setuju (TS) = 2, sangat tidak setuju (STS)= 1.
Untuk mengetahui penjabaran variabel-variabel ke dalam sub variabel
dan indikator, disusun kisi-kisi instrumen sebagaimana disajikan pada tabel
berikut :
Tabel 3. 1 Kisi-kisi instrumen.
Variabel Indikator Nomor
butir
pernyataan
Sumber
Kepemimpi
nan kepala
sekolah
(X1)
• Merumuskan tujuan sekolah
• Merencanakan program sekolah
• Pengorganisasian
• Pelaksanaan
• Evaluasi
1, 2
3, 4
5,6
7,8
9,10
Sulistiya
(2013) dan
Aedi
(2016)
Sarana
Prasarana
(X2)
Buku dan sumber lain
Media Pendidikan
Peralatan Pendidikan
Perabot sekolah
1,2,3
4,5
6,7,8
9,10
Afework
(2014)
Kinerja
Guru
(Y)
• Merencanakan program pembelajara
• Menguasai dan mengembangkan
bahan ajar
• Berinisiatif
• Disiplin dalam mengajar
• Komunikasi
1,2
3,4
5,6
7,8
9,10
Suwarni
(2011)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
3.4.1 Uji Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan/
suatu intrumen. Suatu instrumen yang kurang valid mempunyai validitas
rendah. Sedangkan instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi.
Instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap dan variabel dengan
teliti.
Pengujian validitas item dalam penelitian ini menggunakan komputer
program SPSS versi 22. Untuk interprestasi terhadap koefisien, apabila
diperoleh r hitung > r tabel yang dapat disimpulkan sebuah instrumen itu
valid atau tidak.
3.4.2 Uji Realibilitas Instrumen
Menurut Sekaran dan Bougie (2013) mengungkapkan bahwa
reliabilitas adalah alat pengukuran yang terbaik tentang seberapa konsisten
alat ukur mengukur konsep apa pun yang dapat diukurnya. Reliabel suatu
ukuran ditetapkan dengan pengujian untuk kedua konsistensi dan stabilitas.
Konsistensi menunjukkan seberapa baik item yang mengukur konsep
sebagai satu set. Alpha Cronbach dihitung dalam kaitannya dengan
interkorelasi rata-rata di antara item yang mengukur konsep tersebut. Alpha
Cronbach yang lebih dekat adalah 1, semakin tinggi reliabilitas konsistensi
internal. Secara umum, reliabilitas kurang dari 0,60 dianggap buruk, yaitu
pada kisaran 0,70, dapat diterima, dan yang di atas 0,80 baik. Pengolahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
data untuk diuji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan komputer
program SPSS versi 22.
3.5. Metode Pengumpulan data
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
dengan menyebarkan kuesioner. Kuesionr berasal dari bahasa Latin:
Questionnaire, yang berarti suatu rangkaian pertanyaan yang berhubungan
dengan topik tertentu diberikan kepada sekelompok individu dengan
maksud untuk memperoleh data Yusuf (2014). Pengumpulan data,
keterangan dan informasi digunakan teknik pengumpulan data sebagai
berikut:
1. Data Primer
Data primer merupakan data penelitian yang diperoleh secara langsung
dari sumber asli. Metode pengumpulan data yang digunakan untuk
memperoleh data primer dilakukan dengan cara meminta responden yaitu
guru mengisi kuesioner yang dibagikan.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang tidak secara langsung dari obyek
penelitian. Peneliti mendapatkan data dari instansi sekolah. Data tersebut
diperoleh dari TK Canossa Nurobo NTT, TK Canossa Kupang NTT,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
SDK Canossa Kupang NTT yang terkait dengan penelitian ini yang
berupa data-data penunjang seperti data-data sekolah dan data-data guru.
3.6. Metode analisis data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknis analisis
data regresi berganda dengan bantuan program SPSS versi 22. Analisis
berganda dilakukan untuk mengukur pengaruh antara variabel independen
ke variabel dependen. Adapun tahap pelaksananan analisis meliputi :
analisis deskriptif, uji asumsi klasik dan uji hipotesis.
3.6.1 Analisis deskriptif
Analisis deskriptif ini digunakan untuk mendapatkan gambaran
penyebaran data hasil penelitian masing-masing variabel secara katagorial.
Skor yang didapatkan dari setiap hasil dibuat kriteria skor menjadi 5 yaitu
sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Rentang skor ideal yang ada sesuai skala Likert berkisar antara 1 sampai 5
karena ada lima alternatif jawaban. Analisis data menggunakan bantuan
program SPSS versi 22.
3.6.2 Uji Asumsi Klasik
Penelitian ini menggunakan dua variabel independen dan satu variabel
dependen, maka metode statistik yang digunakan adalah regresi linier
berganda. Sebelum melakukan analisis regresi linier berganda, terlebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
dahulu dilakukan uji asumsi klasik agar hasil regresi yang digunakan untuk
memprediksi variabel terikat tidak membias. Uji asumsi klasik yang
dilakukan dalam penelitian ini yaitu uji Normalitas, uji heterokesdastisitas
dan uji multikolinieritas:
3.6.2.1 Uji Normalitas
Uji normalisasi bertujuan untuk mengetahui apakah data yang
terkumpul berdistribusi normal atau tidak. Dengan uji normalitas akan
diketahui sampel yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi
normal atau tidak. Apabila pengujian normal, maka hasil perhitungan
statistik dapat digeneralisasikan pada populasinya. Uji normalitas dalam
penelitian ini menggunakan kolmogorov-smirnov test dengan menetapkan
derajat keyakinan (α) sebesar 5% dengan bantuan program SPSS,
kriterianya adalah:
1. Jika signifikansi > 0.05 maka data tersebut berdistribusi normal.
2. Jika signifikansi < 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal.
3.6.2. 2 Uji Heterokesdastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heterokedastisitas itu dengan melihat grafik scatter plot antara nilai prediksi
dengan residualnya. Adapun dasar untuk menganalisisnya adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
1. Jika ada pola tertentu (bergelombang, melebar, kemudian menyempit)
maka mengidikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tida ada pola tertentu, titik menyebar di atas dan di bawah angka 0
pada sumbu Y maka tidak terjadi heterokedastisitas.
3.6.2.3 Uji Multikolinieritas
Uji multikolineritas bertujuan untuk mendeteksi apakah ada atau tidak
multikolinieritas. Uji multikolineritas dalam penelitian ini menggunakan
variance Inflation Factor (VIF). Model regresi yang baik model regresi
yang tidak mengandung multikolinieritas. Ketentuannya adalah nilai VIF
dibawah 10 dan tolerance diatas 0,10.
3.7 Uji Hipotesis
Sugiyono (2017) mengartikan hipotesis sebagai jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian. Pengujian hipotesis dilakukan dengan
menggunakan Analisis Regresi Berganda bertujuan untuk mengetahui ada
atau tidaknya pengaruh dua atau lebih variabel bebas (X) terhadap variabel
terikat (Y) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2
Keterangan :
Y= Kinerja guru
X1= Kepemimpinan kepala sekolah
X2 = Sarana prasarana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Keterangan selanjutnya:
Y = nilai yang diprediksi
X = nilai variabel prediktor
a = bilangan konstan
b = bilangan koefisien prediktor.
3.7.1 Uji t
Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara
parsial terhadap variabel dependen, yaitu pengaruh dari masing-masing
variabel independen yang terdiri atas kepemimpinan kepala sekolah, sarana
prasaran terhadap kinerja guru yang merupakan variabel dependennya.
Seperti halnya dengan uji hipotesis secara simultan, pengambilan keputusan
uji hipotesis secara parsial juga didasarkan pada nilai probabilitas yang
didapatkan dari hasil pengolahan data melalui program SPSS versi 22 pada
titik kritis t pada a = 0,05 adalah sebagai berikut:
1. Jika probabilitas kesalahan < 0,05 dan t hitung > t tabel, maka Ha
diterima, artinya kepemimpinan kepala sekolah dan sarana parasarana
secara parsial berpengaruh positif terhadap kinerja guru Yayasan
Pendidikan Canossa.
2. Jika probabilitas kesalahan > 0,05 dan t hitung < t tabel, maka Ha
ditolak, artinya kepemimpinan kepala sekolah dan sarana parasarana
secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap kinerja guru Yayasan
Pendidikan Canossa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Pada uji t, nilai probabilitas dapat dilihat pada hasil pengolahan dari
program SPSS versi 22 pada tabel coefficients kolom sig atau significance.
Dalam penelitian ini peneliti memutuskan untuk menggunakan one tailed,
karena hipotesisnya menunjukkan ada pengaruh dan arah yaitu positif dan
signifikan.
3.7.2 Uji F
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen dari regresi dengan menggunakan hipotesis
statistik. Pengambilan keputusan didasarkan pada nilai probabilitas yang
didapatkan dari hasil pengolahan data melalui program SPSS 22 pada titik
kritis F pada a = 0,05 dan df adalah sebagai berikut:
1. Jika probabilitas kesalahan < 0,05 dan F hitung > F tabel, maka Ha
diterima, artinya Kepemimpinan kepala sekolah dan sarana parasarana
secara bersama berpengaruh positif terhadap kinerja guru Yayasan
Pendidikan Canossa.
2. Jika probabilitas kesalahan > 0,05 dan F hitung < F tabel, maka Ha
ditolak, artinya Kepemimpinan kepala sekolah dan sarana parasarana
secara bersama tidak berpengaruh positif terhadap kinerja guru
Yayasan Pendidikan Canossa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
3.7.3 Koefisien determinasi
Koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerngkan variabel dependen. Nilai koefisien
ini antara 0 dan 1, jika hasil lebih mendekati angka 0 berarti kemampuan
variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel amat
terbatas. Tapi jika hasil mendekati angka 1 berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen. Untuk analisisnya dengan
menggunakan output SPSS dapat dilihat pada tabel ”Model Summary”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Responden
Responden dalam penelitian ini adalah semua guru dari tiga unit
sekolah yang bernaung dibawah Yayasan Pendidikan Canossa. Jumlah
responden adalah semua guru dari ketiga sekolah yaitu TK Canossa Kupang
NTT, TK Canossa Atambua NTT dan SDK Canossa Kupang NTT sebanyak
45 guru. Jumlah responden tersebut diidentifikasi sehingga didapatkan
gambaran umum terkait responden. Selanjutnya, responden dikelomppokan
berdasarkan nama, umur dan pendidikan.
4.1.1 Responden Berdasarkan Nama dan Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin guru-guru di tiga unit
sekolah yang bernaung dibawah Yayasan Canossa terdapat pada Tabel 4.1:
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Laki-laki 10 22,2 22,2 22,2
Perempuan 35 77,8 77,8 100,0
Total 45 100,0 100,0
Sumber: data diolah (2017)
Berdasarkan tabel 4.1 tersebut diketahui bahwa dari 45 responden
penelitian ini, sebanyak 10 orang atau 22,2% berjenis kelamin laki-laki dan 35
orang (77,8%) responden berjenis kelamin perempuan. Hal ini dapat
diinterprestasikan bahwa sebagian besar responden guru yang bernaung dibawah
Yayasan Canossa berjenis kelamin perempuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
4.1.2 Responden Berdasarkan Umur
Karakteristik responden berdasarkan kelompok umur di tiga unit sekolah
yang bernaung dibawah Yayasan Pendidikan Canossa terdapat pada Tabel 4.2:
Tabel 4.2 Umur Responden
Umur
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 21-30 20 44,4 44,4 44,4
31-40 18 40,0 40,0 84,4
41-50 5 11,1 11,1 95,6
51-60 2 4,4 4,4 100,0
Total 45 100,0 100,0
Sumber: data diolah (2017)
Berdasarkan tabel 4.2 tersebut, diketahui sebagian besar guru pada tiga
unit sekolah yang bernaung dibawah Yayasan Pendidikan Canossa berumur 21-30
tahun yaitu sebanyak 5 orang atau 44,4% dan diikuti oleh rentang umur 31-40
tahun sebanyak 18 orang atau 40,0%. Selanjutnya guru yang berusia 41-50 tahun
sebanyak 5 orang atau 11,1% dan hanya 2 orang atau 2,0% guru yang berumur
50- 60 tahun. Rentang umur dalam kisaran 21-30 ini sangat produktif dalam kerja
dan mengembangkan diri dengan rata-rata umur 32,73 tahun.
4.1.3. Responden Berdasarkan Pendidikan
Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan di tiga unit
sekolah yang bernaung dibawah Yayasan Pendidikan Canossa pada Tabel 4.3:
Tabel 4.3 Pendidikan Responden
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid SMA/SMK/SPG/SLTA 13 28,9 28,9 28,9
D2 1 2,2 2,2 31,1
S1 31 68,9 68,9 100,0
Total 45 100,0 100,0
Sumber: data diolah (2017)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa sebagian besar responden dari tiga
unit sekolah yang bernaung dibawah Yayasan Pendidikan Canossa menyelesaikan
pendidikan sampai tingkat Sarjana (S1), yakni 31 orang atau 68,9%. Selanjutya
guru yang memiliki tingkat pendidikan SMA/SMK/SPG/SLTA sebanyak 13
orang atau 28,9%. Adapun guru yang memiliki tingkat pendidikan D2 jumlahnya
paling sedikit, yakni sebanyal 1 orang atau 2,2%.
4. 2. Deskripsi data
Hasil statistik deskriptif variabel Kinerja Guru, Kepemimpinan Kepala
Sekolah dan Sarana Prasarana dapat terlihat pada tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4 Hasil Analisis Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Kepemimpinan Kepala Sekolah 45 27,00 46,00 37,2000 6,15556
Sarana Prasarana 45 28,00 50,00 40,4667 7,09545
Kinerja Guru 45 28,00 48,00 38,1333 5,64720
Valid N (listwise) 45
Sumber: data diolah (2017)
Berdasarkan Tabel 4.4 tersebut diketahui bahwa variabel kinerja guru
memiliki nilai minimium 28,00, nilai maksimum 48,00 dan nilai rata-rata sebesar
38,13 dengan deviasi standar sebesar 5,64. Variabel kepemimpinan kepala
sekolah memiliki nilai minimium 27,00, nilai maksimum 46,00 dan nilai rata-rata
sebesar 37,20 dengan deviasi standar sebesar 6,15. Variabel sarana prasarana
memiliki nilai minimium 28,00, nilai maksimum 50,00 dan nilai rata-rata sebesar
40,46 dengan deviasi standar sebesar 7,09. Secara rinci deskripsi masing-masing
variabel dijelaskan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
4.2.1 Deskripsi Variabel Kinerja Guru
Variabel kinerja guru butir instrumen penelitian sebanyak 10 butir
pertanyaan dengan 5 pilihan, sehingga skor butir dapat ditentukan sebagai
berikut:
Skor tertinggi 5 x 10 = 50
Skor terendah 1 x 10 = 10
Range = 40
Interval kelas = 40 : 5 = 8
Adapun secara rinci deskripsi kinerja guru Yayasan Pendidikan
Canossa berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dapat dilihat Tabel 4.5 sebagai
berikut:
Tabel 4.5 Deskripsi Kinerja Guru di Yayasan Pendidikan Canossa
No Interval Kategori Frekuensi Persentase
1 43-50 Sangat tinggi 10 22,2
2 35-42 Tinggi 23 51,1
3 27-34 Sedang 12 26,7
4 19-26 Rendah 0 0,0
5 11-18 Sangat rendah 0 0,0
Jumlah 45 100
Sumber: data diolah (2017)
Tabel 4.5 tersebut menjelaskan bahwa sebanyak 23 responden (51,1%)
menyatakan bahwa kinerja guru di Yayasan Pendidikan Canossa termasuk dalam
kategori tinggi, 12 responden (26,7%) menyatakan bahwa kinerja guru di Yayasan
Pendidikan Canossa termasuk dalam kategori sedang dan sebanyak 10 responden
(22,2%) menyatakan bahwa kinerja guru di Yayasan Pendidikan Canossa
termasuk dalam kategori sangat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Sebelumnya pada Tabel 4.4 telah diketahui nilai rata-rata variabel kinerja
guru sebesar 38,13. Jika nilai rata-rata ini dimasukan dalam selang interval
kategorik, maka nilai tersebut masuk dalam interval 35 – 42 sehingga variabel
kinerja guru termasuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan hasil kategorik tersebut,
dapat disimpulkan bahwa kinerja guru di Yayasan Pendidikan Canossa sudah
dikategorikan tinggi.
Hasil deskripsi variabel kinerja guru dapat disajikan dalam bentuk pie
chart seperti pada Gambar 4.1 bagai berikut:
Gambar 4. 1 Deskripsi Kinerja Guru Yayasan Pendidikan Canossa
4.2.2 Deskripsi Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah
Variabel kepemimpinan kepala sekolah butir instrumen penelitian
sebanyak 10 butir pertanyaan dengan 5 pilihan, sehingga skor butir dapat
ditentukan sebagai berikut:
Skor tertinggi 5 x 10 = 50
Skor terendah 1 x 10 = 10
Range = 40
Interval kelas = 40 : 5 = 8
10
23
12
Kinerja Guru
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Adapun secara rinci deskripsi kepemimpinan kepala sekolah Yayasan
Pendidikan Canossa berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, dapat dilihat pada
Tabel 4.6 sebagai berikut:
Tabel 4.6 Deskripsi Kepemimpinan Kepala Sekolah
No Interval Kategori Frekuensi Persentase
1 43-50 Sangat tinggi 11 24,4
2 35-42 Tinggi 18 40,0
3 27-34 Sedang 16 35,6
4 19-26 Rendah 0 0,0
5 11-18 Sangat rendah 0 0,0
Jumlah 45 100
Sumber: data diolah (2017)
Tabel 4.6 tersebut menjelaskan bahwa sebanyak 18 responden (40,0%)
menyatakan bahwa kepemimpinan kepala sekolah di Yayasan Pendidikan
Canossa termasuk dalam kategori tinggi, 16 responden (35,6%) menyatakan
bahwa kepemimpinan kepala sekolah di Yayasan Pendidikan Canossa termasuk
dalam kategori sedang dan sebanyak 11 responden (24,4%) menyatakan bahwa
kepemimpinan kepala sekolah di Yayasan Pendidikan Canossa termasuk dalam
kategori sangat tinggi.
Sebelumnya pada Tabel 4.4 telah diketahui nilai rata-rata variabel
kepemimpinan kepala sekolah sebesar 37,20. Jika nilai rata-rata ini dimasukan
dalam selang interval kategorik, maka nilai tersebut masuk dalam interval 35 – 42
sehingga variabel kepemimpinan kepala sekolah termasuk dalam kategori tinggi.
Berdasarkan hasil kategorik tersebut, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan
kepala sekolah di Yayasan Pendidikan Canossa sudah dikategorikan tinggi.
Hasil deskripsi variabel kepemimpinan kepala sekolah dapat disajikan
dalam bentuk pie chart seperti pada Gambar 4.2 berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Gambar 4. 2 Deskripsi Kepemimpian Kepala Sekolah Yayasan Pendidikan
Canossa
4.2.3 Deskripsi Variabel Sarana Prasarana
Variabel sarana parsarana butir instrumen penelitian sebanyak 10 butir
pertanyaan dengan 5 pilihan, sehingga skor butir dapat ditentukan sebagai berikut:
Skor tertinggi 5 x 10 = 50
Skor terendah 1 x 10 = 10
Range = 40
Interval kelas = 40 : 5 = 8
Hasil deskripsi sarana prasarana Yayasan Pendidikan Canossa berdasarkan
kriteria yang telah ditetapkan, dapat dilihat pada Tabel 4.7 sebagai berikut:
Tabel 4.7 Deskripsi Sarana Prasana Yayasan Pendidikan Canossa
No Interval Kriteria Frekuensi Persentase
1 43-50 Sangat tinggi 22 48,9
2 35-42 Tinggi 14 31,1
3 27-39 Sedang 9 20,0
4 19-26 Rendah 0 0
5 11-18 Sangat rendah 0 0
Jumlah 45 100
Sumber: data diolah (2017)
11
18
16
Kepemimpinan Kepala Sekolah
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel 4.7 tersebut menjelaskan bahwa sebanyak 22 responden (48,9%)
menyatakan bahwa sarana prasarana di Yayasan Pendidikan Canossa termasuk
dalam kategori saangat tinggi, 14 responden (31,1%) menyatakan bahwa sarana
prasarana di Yayasan Pendidikan Canossa termasuk dalam kategori tinggi dan
sebanyak 9 responden (20,0%) menyatakan bahwa sarana prasarana di Yayasan
Pendidikan Canossa termasuk dalam kategori sangat sedang.
Sebelumnya pada Tabel 4.4 telah diketahui nilai rata-rata variabel sarana
prasarana sebesar 40,46. Jika nilai rata-rata ini dimasukan dalam selang interval
kategorik, maka nilai tersebut masuk dalam interval 35 – 42 sehingga variabel
sarana prasarana termasuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan hasil kategorik
tersebut, dapat disimpulkan bahwa sarana prasarana di Yayasan Pendidikan
Canossa sudah dikategorikan sangat tinggi.
Hasil deskripsi variabel sarana prasarana dapat disajikan dalam bentuk pie
chart seperti pada Gambar 4.3 berikut:
Gambar 4. 3 Deskripsi Sarana Prasarana Yayasan Pendidikan Canossa
22
14
9
Sarana Prasarana
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
4.3. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
4.3.1 . Uji Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan/ suatu
intrumen. Suatu instrumen yang kurang valid mempunyai validitas rendah.
Sedangkan instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi. Instrumen dikatakan
valid apabila dapat mengungkap dan variabel dengan teliti. Pengujian validitas
item dalam penelitian ini menggunakan program SPSS versi 22. Butir angket
dikatakan valid apabila diperoleh r hitung > r tabel. Hasil uji validitas variabel
kepemimpinan kepala sekolah, sarana prasarana dan kinerja guru sebagai berikut:
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah Correlations
Kepemimpinan Kepala Sekolah
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Keterangan
Kepemimpinan 1 ,597** ,000 Valid Kepemimpinan 2 ,571** ,000 Valid Kepemimpinan 3 ,773** ,000 Valid Kepemimpinan 4 ,571** ,000 Valid Kepemimpinan 5 ,691** ,000 Valid Kepemimpinan 6 ,714** ,000 Valid Kepemimpinan 7 ,586** ,000 Valid Kepemimpinan 8 ,590** ,000 Valid Kepemimpinan 9 ,602** ,000 Valid Kepemimpinan 10 ,557** ,000 Valid Kepemimpinan Kepala Sekolah 1
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: data diolah (2017)
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Sarana prasarana
Correlations
Sarana Prasarana
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Keterangan
Sarana 1 ,856** ,000 Valid Sarana 2 ,762** ,000 Valid Sarana 3 ,801** ,000 Valid Sarana 4 ,716** ,000 Valid Sarana 5 ,660** ,000 Valid Sarana 6 ,754** ,000 Valid Sarana 7 ,664** ,000 Valid Sarana 8 ,634** ,000 Valid Sarana 9 ,659** ,000 Valid Sarana 10 ,755** ,000 Valid Sarana Prasarana 1
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: data diolah (2017)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Dari data di atas, terdapat 1 sampai 10 pernyataan variabel kepemimpinan
kepala sekolah. Karena nilai r hitung > r tabel (0,294), maka disimpulkan seluruh
item pada variabel X1 valid dan dapat mengukur yang seharusnya diukur.
Dari data di atas, terdapat 1 sampai 10 pernyataan variabel sarana
prasarana. Karena nilai r hitung > r tabel (0,294), maka disimpulkan seluruh item
pada variabel X2 valid dan dapat mengukur yang seharusnya diukur.
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Guru
Correlations
Kinerja Guru
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Keterangan
Ki1 ,545** ,000 Valid Ki2 ,548** ,000 Valid Ki3 ,503** ,000 Valid Ki4 ,566** ,000 Valid Ki5 ,588** ,000 Valid Ki6 ,631** ,000 Valid Ki7 ,587** ,000 Valid Ki8 ,568** ,000 Valid Ki9 ,664** ,000 Valid Ki10 ,608** ,000 Valid Kinerja Guru 1
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: data diolah (2017)
Dari data di atas, terdapat 1 sampai 10 pernyataan variabel kinerja guru.
Karena nilai r hitung > r tabel (0,294), maka disimpulkan seluruh item pada
variabel X2 valid dan dapat mengukur yang seharusnya diukur.
Sehingga hasil uji validitas tersebut dapat diringkas seperti pada Tabel
4.11 berikut:
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Instrumen
No. Variabel Jumlah Butir Valid Tidak Valid
1. Kepemimpinan Kepala
Sekolah 10 10 0
2. Sarana Prasarana 10 10 0
3. Kinerja Guru 10 10 0
Sumber: data diolah (2017)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
4.3.2. Uji Reliabilitas Instrumen
Menurut Sekaran dan Bougie (2013) mengungkapkan bahwa reliabilitas
adalah alat pengukuran yang terbaik tentang seberapa konsisten alat ukur
mengukur konsep apa pun yang dapat diukurnya. Reliabel suatu ukuran
ditetapkan dengan pengujian untuk kedua konsistensi dan stabilitas. Konsistensi
menunjukkan seberapa baik item yang mengukur konsep sebagai satu set.
Pengujian realibilitas dapat menggunakan Alpha Cronbach, yaitu jika nilai alpha
cronbach pada kisaran 0,70 maka dapat diterima (reliabel) dan di atas 0,80 baik.
Pengolahan data untuk diuji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan
komputer program SPSS versi 22. Hasil ouput SPPS mengenai uji reliabilitas
secara rinci ada pada Lampiran, sedangkan secara ringkas dapat dilihat pada Tabel
4.12 berikut.
Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas
No. Variabel Alpha
Cronbach
Alpha
Cronbach Kesimpulan
1. Kepemimpinan Kepala
Sekolah 0,817
0,700 Reliabel
r Sarana prasarana 0,893 0,700 Reliabel
3. Kinerja Guru 0,762 0,700 Reliabel
Sumber: data diolah (2017)
4.4 Hasil Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi linier berganda, terlebih dahulu
dilakukan uji asumsi klasik agar hasil regresi yang digunakan untuk
memprediksi variabel terikat tidak membias. Uji asumsi klasik adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
4.4.1 Uji Normalitas
Sebelum data dianalisis akhir untuk pengujian hipotesis, terlebih dahulu
dilakukan uji normalitas menggunakan analisis Kolmogrof Smirnov Goodness of
Fit Test dengan bantuan software komputer SPPS 22. Data dinyatakan
berdistribusi normal jika nilai signifikansi lebih dari α = 0,05. Hasil uji normalitas
terdapat pada Tabel 4.13 di bawah ini:
Tabel 4.13 NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 45 Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,36373185 Most Extreme Differences Absolute ,109
Positive ,070 Negative -,109
Kolmogorov-Smirnov Z ,729 Asymp. Sig. (2-tailed) ,662
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: data diolah (2017)
Berdasarkan output Kolmogrov Smirnov Goodness of Fit Test pada Tabel
4.13, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,662 yang mana lebih besar dari α =
0,05, data penelitian berdistribusi normal. Uji normalitas dapat juga ditentukan
menggunakan grafik P-Plot terdapat pada Gambar 4.4 berikut:
Gambar 4. 4 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Uji normalitas dengan hasil statistik uji Kolmogorov smirnov maupun
grafik P-P Plot semua menunjukkan hasil yang data berdistribusi normal. Yaitu
data dinyatakan berdistribusi normal jika data menyebar di sekitar garis diagonal
dan mengikuti arah garis diagonal. sehingga asumsi uji persyaratan normalitas
terpenuhi.
4.4.2 Uji Multikolinieritas.
Uji multikolineritas dalam penelitian ini menggunakan variance
Inflation Factor (VIF). Model regresi yang baik model regresi yang tidak
mengandung multikolinieritas. Ketentuannya adalah nilai VIF dibawah 10 dan
tolerance diatas 0,10.
Tabel 4.14 Uji Multikolinieritas Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 1,018 ,367 2,772 ,008 Kepemimpinan Kepala Sekolah
,433 ,121 ,472 3,587 ,001 ,572 1,749
Sarana Prasarana ,293 ,105 ,368 2,801 ,008 ,572 1,749
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
Sumber: data diolah (2017)
Berdasarkan hasil pengujian uji multikolinieritas menunjukkan pada setiap
model regresi pada masing-masing variabel independen memiliki nilai VIF
dibawah 10 dan tolerance diatas 0,1. Dapat diambil kesimpulan bahwa tidak
terdapat multikolinieritas pada model regresi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
4.4.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji persyaratan ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Uji heteroskedastisitas dapat ditentukan menggunakan Scatter Plot sebagai
pada Gambar 4.5 berikut:
Gambar 4. 5 Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan Gambar 4.5 di atas titik-titik tersebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu vertikal (sumbu Y) dan tidak membentuk pola tertentu atau
terlihat acak. Dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung
heterokedastisitas. Sehingga asumsi uji persyaratan heteroaskedastisitas terpenuhi.
4.5. Hasil Pengujian Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan sementara atas rumusan masalah. Oleh
karena itu, hipotesis harus diuji kebenaran empiriknya. Pengujian hipotesis 1 dan
2 dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan uji t
dan uji F dengan bantuan program SPSS for Windows 22. Hasil analisis regresi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
dengan variabel kinerja guru sebagai variabel dependen dan variabel
kepemimpinan kepala sekolah dan sarana prasarana sebagai variabel independen
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.15 Hasil Uji F Regresi dengan Variabel Kinerja Guru sebagai
Variabel Dependen ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 8,211 2 4,105 29,620 ,000a
Residual 5,821 42 ,139 Total 14,032 44
a. Predictors: (Constant), Sarana Prasarana, Kepemimpinan Kepala Sekolah b. Dependent Variable: Kinerja Guru
Sumber: data diolah (2017)
Tabel 4.16 Hasil uji t Regresi dengan Variabel Kinerja Guru sebagai
Variabel Dependen Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,018 ,367 2,772 ,008
Kepemimpinan Kepala Sekolah
,433 ,121 ,472 3,587 ,001
Sarana Prasarana ,293 ,105 ,368 2,801 ,008
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
Sumber: data diolah (2017)
Berdasarkan tebel 4.16 dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 1,018 + 0,433 X1 + 0,293 X2
4.5.1 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) dan Sarana Prasarana
(X2) Secara Bersama Terhadap Kinerja Guru (Y)
Hа1: Kepemimpinan kepala sekolah dan sarana prasarana secara bersama-
sama berpengaruh terhadap kinerja guru Yayasan Pendidikan
Canossa.
Berdasarkan perhitungan SPSS pada tabel 4.15, diperoleh nilai F test
(29,620) lebih besar jika dibandingkan dengan F tabel alpha 0,05 (df1 = k-1=2, df2
= n – k = 42) sebesar 2,43. Jadi dapat disimpulkan hipotesis 1 diterima, yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
kepemimpinan kepala sekolah dan sarana prasarana secara bersama-sama
berpengaruh terhadap kinerja guru Yayasan Pendidikan Canossa.
Tabel 4.17 Hasil Koefisien determinasi Regresi dengan Variabel Kinerja
Guru sebagai Variabel Dependen Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,765a ,585 ,565 ,37229
a. Predictors: (Constant), Sarana Prasarana, Kepemimpinan Kepala Sekolah
Sumber: data diolah (2017)
Tabel 4.17 menunjukkan bahwa nilai R square adalah sebesar 0,585 berarti
nilai koefisien determinasi adalah 58,5%. Artinya besarnya pengaruh bersama-
sama variabel kepemimpinan kepala sekolah dan sarana prasarana adalah sebesar
58,5%, dan sisanya sebesar 41,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.
4.5.2 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) dan Sarana Prasarana
(X2) Secara Parsial Terhadap Kinerja Guru (Y)
Hа2 : Kepemimpinan kepala sekolah terhadap dan sarana parasarana secara
parsial berpengaruh positif terhadap kinerja guru Yayasan Pendidikan
Canossa.
Berdasarkan perhitungan SPSS pada tabel 4.16, diperoleh nilai t test
(3,587) lebih besar jika dibandingkan dengan t tabel alpha 0,05 (df = 45) sebesar
1,679. Jadi dapat disimpulkan kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh
terhadap kinerja guru.
Nilai koefisien regresi untuk variabel kepemimpinan kepala sekolah
sebesar 0,433 artinya variabel kepemimpinan kepala sekolah memiliki arah
pengaruh positif terhadap kinerja guru, yaitu jika terjadi kenaikan 1 satuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
variabel kepemimpinan kepala sekolah, maka akan meningkatkan nilai variabel
kinerja guru sebesar 0,433 satuan. Dapat juga diartikan, semakin baik
kepemimpinan kepala sekolah maka kinerja guru akan meningkat. Berdasarkan
analisis tersebut dapat disimpulkan kepemimpinan kepala sekolah secara parsial
berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja guru Yayasan Pendidikan
Canossa.
Berdasarkan perhitungan SPSS pada tabel 4.16, diperoleh nilai t test
(2,801) lebih besar jika dibandingkan dengan t tabel alpha 0,05 (df = 45) sebesar
1,679, dapat disimpulkan sarana prasarana berpengaruh terhadap kinerja guru.
Nilai koefisien regresi untuk variabel sarana prasarana sebesar 0,293
artinya variabel sarana prasarana memiliki arah pengaruh positif terhadap kinerja
guru, yaitu jika terjadi kenaikan 1 satuan variabel sarana prasarana, maka akan
meningkatkan nilai variabel kinerja guru sebesar 0,293 satuan. Dapat juga
diartikan, semakin baik sarana prasarana maka kinerja guru akan meningkat.
Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan sarana prasarana secara parsial
berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja guru Yayasan Pendidikan
Canossa.
Berdasarkan penjabaran hasil uji t diatas, dapat disimpulkan hipotesis 2
diterima. Yaitu Kepemimpinan kepala sekolah dan sarana parasarana secara
parsial berpengaruh positif terhadap kinerja guru Yayasan Pendidikan Canossa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
4.6. Pembahasan Hasil Penelitian
4.6.1 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) dan Sarana Prasarana
(X2) Secara Bersama Terhadap Kinerja Guru (Y)
Berdasarkan perhitungan SPSS diperoleh nilai F test (29,620) sehingga
disimpulkan Ho ditolak dan Ha3 diterima, artinya ada pengaruh kepemimpinan
kepala sekolah dan sarana prasarana secara bersama-sama terhadap kinerja guru.
Kepemimpinan kepala sekolah dan sarana prasarana yang baik akan
meningkatkan kinerja guru. Nilai R square adalah sebesar 0,585 berarti nilai
koefisien determinasi adalah 58,5%. Hal ini berarti kinerja guru dipengaruhi oleh
kepemimpinan kepala sekolah dan sarana prasarana adalah sebesar 58,5%.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Djatmiko (2006) yang
berjudul “Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan sarana prasarana terhadap
kinerja guru SMP Negeri Kota Semarang”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan
kepemimpinan kepala sekolah dan sarana prasarana berpengaruh secara simultan
terhadap kinerja guru dibuktikan dengan nilai F hitung 73,871. Menurut
Rachmawati (2013) kinerja guru adalah kemampuan dan usaha guru untuk
melaksanakan tugas pembelajaran sebaik-baiknya dalam perencanaan program
pengajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan evaluasi hasil pembelajaran.
Kinerja guru yang dicapai harus berdasarkan standar kemampuan profesional
selama melaksanakan kewajiban sebagai guru di sekolah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah
dan sarana prasarana saling bersinergi untuk meningkatkan kinerja guru. Sehingga
diperlukannya kepemimpinan kepala sekolah yang mampu memperdayakan guru
dalam menjalankan tugasnya. Menurut Nurhayati (2012) kepemimpinan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
membutuhkan kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain dalam mewujudkan
tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Hal ini didukung sarana prasarana yang
memadai agar meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan guru dalam proses
mengajar. Sebuah lembaga pendidikan akan berhasil bila kempemimipinan kepala
sekolah mampu mendorong, mengarahkan dan menggerakkan gurunya untuk
melaksanakan tugas mengajar sesaui dengan tujuan pendidikan, tersedianya
sarana prasarana sangat mendukung proses belajar mengajar guru maupun siswa.
Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian Adrijanti (2015)
berjudul “Pengaruh kepemimpinan dan manajemen sarana prasarana terhadap
kinerja guru”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan secara simultan
kepemimpinan kepala sekolah dan manajemen sarana prasarana berpengaruh
terhadap kinerja guru dibuktikan dengan F hitung 12,582. Kepemimpinan kepala
sekolah yang baik, didukung oleh sarana prasarana yang lengkap di sekolah
tentunya akan memudahkan guru untuk melaksanakan tugasnya. Hasil penelitian
di Yayasan Pendidikan Canossa menunjukkan bahwa beberapa bentuk kinerja
guru yang telah berhasil diterapkan yaitu membuat rencana mengajar berdasarkan
strategi dan sumber daya yang ada, membuat rencana mengajar dengan kurikulum
maupun visi dan misi sekolah, serta berkomunikasi dengan kepala sekolah
mengenai masalah murid yang kurang mampu dalam mengikuti pelajaran.
4.6.2 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) dan Sarana Prasarana
(X2) Secara Parsial terhadap Kinerja Guru
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kepemimpinan
kepala sekolah terhadap kinerja guru. Hal ini didukung oleh nilai t test (3,587)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
lebih besar jika dibandingkan dengan t tabel alpha 0,05 (df = 45) sebesar 1,679.
Nilai koefisien regresi untuk variabel kepemimpinan kepala sekolah sebesar 0,293
artinya variabel kepemimpinan kepala sekolah memiliki arah pengaruh positif
terhadap kinerja guru. Jadi kesimpulannya ada pengaruh positif dan signifikan
kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru. Kepemimpinan kepala
sekolah memiliki arah pengaruh positif, yaitu semakin baik kepemimpinan kepala
sekolah maka semakin meningkatkan kinerja guru, dan begitu juga sebaliknya.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Septiana, Ngadiman, Ivada
(2013), berjudul “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Guru SMP Negeri Wonosari”. Hasil penelitian tersebut
menunjukkan kepemimpinan kepala sekolah mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja guru. Menurut Sharma dan Jain (2013) kepemimpinan
adalah proses dimana seseorang mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan
serta mengarahkan organisasi dengan cara yang kohesip dan koheren. Murni
(2010) mendefinisikan kepala sekolah sebagai manajer mempunyai fungsi dalam
mengelola kegiatan sekolah antara lain bertanggung jawab dan
mempertanggungjawabkan, pengambil keputusan.
Kepala sekolah juga mempunyai peran penting dalam mewujudkan
tercapainya visi, misi dan tujuan sekolah (Coleman dan Bush, 2012). Pernyataan
tersebut didukung oleh Mulyasa (2012) yang menegaskan bahwa suskses dan
tidaknya pendidikan dan pembelajaran di sekolah sangat dipengaruhi oleh
kemampuan kepala sekolah dalam mengelola setiap komponen sekolah. Dalam
hal ini kepala sekolah ikut berperan serta dalam mengembangkan kinerja guru
dengan pengetahuan maupun ketrampilan tertentu, yaitu sebagai pemimpin yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
dapat membimbing, mendorong, menggerakkan dan mempengaruhi guru dalam
mencapai kinerjanya. Oleh karena itu diperlukan seorang kepala sekolah yang
mampu melibatkan guru dalam merumuskan visi, misi dan tujuan sekolah.
Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian Djatmiko (2006) yang
berjudul “Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan sarana prasarana terhadap
kinerja guru SMP Negeri Kota Semarang”, yaitu menunjukkan kepemimpinan
kepala sekolah berpengaruh terhadap kinerja guru dibuktikan oleh nilai t hitung
9,376. Penelitian di Yayasan Pendidikan Canossa menunjukkan beberapa bentuk
kepemimpinan kepala sekolah yang mendukung peningkatan kinerja guru yaitu
kepala sekolah menunjuk dengan jelas siapa yang bertanggungjawab
mengkoordinasi kurikulum sekolah (apakah kepala sekolah sendiri, wakil kepala
sekolah atau salah satu guru).
Bentuk kepemimpinan kepala sekolah lainnya yaitu kepala sekolah
melibatkan guru-guru dalam pembuatan tujuan atau target sekolah tahunan dan
kepala sekolah memberikan kepercayaan kepada guru-guru untuk mengelola kelas
dengan tanggungjawab. Kepemimpinan seperti ini akan mampu meningkatkan
kinerja guru di Yayasan Pendidikan Canossa. Kepemimpinan kepala sekolah yang
mejadi teladan bagi guru dan siswa akan lebih meningkatkan mutu pendidikan
sekolah sehingga akan sesuai visi dan misi sekolah dalam mewujudkan
pendidikan nasional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh sarana prasarana
terhadap kinerja guru. Hal ini didukung oleh nilai t test (2,801) lebih besar jika
dibandingkan dengan t tabel alpha 0,05 (df = 45) sebesar 1,679. Nilai koefisien
regresi untuk variabel sarana prasarana sebesar 0,293 artinya variabel sarana
prasarana memiliki arah pengaruh positif terhadap kinerja guru. Jadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
kesimpulannya ada pengaruh positif dan signifikan sarana prasarana terhadap
kinerja guru. Sarana prasarana memiliki arah pengaruh positif, yaitu semakin baik
sarana prasarana yang dimiliki Yayasan Pendidikan Canossa maka semakin
meningkatkan kinerja guru.
Hasil penelitian ini sejalan dengan dengan penelitian Adrijanti (2015)
berjudul “Pengaruh kepemimpinan dan manajemen sarana prasarana terhadap
kinerja guru”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan variabel manajemen sarana
prasarana berpengaruh terhadap kinerja guru dengan tingkat signifikansi 0,00. <
0,05. Menurut Rosiva (2014) setiap satuan pendidikan harus memiliki sarana
prasarana yang memadai demi kelancaran belajar mengajar. Sarana prasarana
pendidikan berguna untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar mengajar,
baik secara langsung maupun tidak langsung dalam mencapai tujuan pendidikan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sarana prasarana ikut menentukan
kinerja guru. Sehingga diperlukannya sarana prasarana yang memadai agar
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan guru dalam mengajarnya. Sebab
sebuah lembaga pendidikan akan berhasil bila tersedianya sarana prasarana untuk
mendukung proses belajar mengajar baik guru maupun siswa. Hal ini didukung
oleh penelitian Djatmiko (2006) yang berjudul “Pengaruh kepemimpinan kepala
sekolah dan sarana prasarana terhadap kinerja guru SMP Negeri Kota
Semarang”, yaitu menunjukkan sarana prasarana berpengaruh terhadap kinerja
guru dibuktikan oleh nilai t hitung 10,357.
Hasil penelitian di Yayasan Pendidikan Canossa menunjukkan beberapa
sarana prasarana yang mendukung peningkatan kinerja guru yaitu buku-buku
yang merupakan sarana penting untuk mengajar, alat peraga yang merupakan
sarana efektif dalam menyampaikan materi pengajaran, serta perpustakaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
lengkap dengan koleksi buku-buku. Sarana prasarana tersebut akan sangat
membantu proses pembelajaran yang disampaikan guru kepada siswa.
Berdasarkan penjelasan di atas disimpulkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah
dan sarana prasarana berpengaruh secara parsial terhadap kinerja guru Yayasan
Pendidikan Canossa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab IV mengenai
pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan sarana parasarana terhadap kinerja
guru, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan sarana prasarana secara
bersama terhadap kinerja guru. Adapun pengaruh secara bersama-sama
variabel kepemimpinan kepala sekolah dan sarana prasarana terhadap
kinerja sebesar 58,5%. Artinya kepemimpinan kepala sekolah dan sarana
prasarana saling bersinergi bagi terwujudnya kinerja guru yang semakin
tinggi.
2. Ada pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan kepala sekolah dan
sarana prasarana secara parsial terhadap kinerja guru. Artinya semakin
baik kepemimpinan kepala sekolah maka kinerja guru meningkat dan
semakin baik sarana prasarana maka kinerja guru juga akan semakin
tinggi.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh ada beberapa hal yang perlu
mendapat perhatian guna meningkatkan kinerja guru disarnkan sebagai berikut:
1. Melihat begitu besar pengaruh kepemimpinan kepala sekolah bagi kinerja
guru disarnkan kepala sekolah untuk memahami kondisi guru dan berani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
mengambil keputusan untuk menigkatkan pengetahuan maupun
ketraampilan guru.
2. Melihat Sarana prasarana termasuk kategori sangat tinggi dalam penelitian
ini, walaupun terdapat salah satu sekolah TK Canossa sarana prasarana
masih kurang lengkap. Disarankan kepala sekolah dan Yayasan
Pendidikan Canossa untuk melengkapinya demi meningkatkan kinerja
guru maupun siswa.
3. Begitu rendahnya minat guru untuk memanfaatkan perpustakaan sekolah,
disarnkan kepala sekolah untuk mendorong guru maupun siswa
memanfaatkan perpustakaan yang dimiliki semaksimal mungkin dan
menambah koleksi buku sebagai salah satu upaya meningkatkan minat
para guru maupun siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
DAFTAR PUSTAKA
Adrijanti, (2015). Pengaruh Kepemimpinan dan Manajemen Sarana Prasarana
Terhadap Kinerja Guru di SMK Angkasa. Jurnal Ilmiah Universitas
Gresik Jendela Pendidikan FKIP Vol 4 No 2 Juni 2015.
Aedi, (2016) Manajemen Pendidikan &Tenaga Pendidikan. Gosyen Publishing
Jatirejo 58B RT07/RW21 Sendangadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta,
55285.
Afework, (2014). The Availability of School Facilities and Their Effects on the
Quality of Education in Government Primary Schools of Harari Regional
State and East Hararghe Zone, Ethiopia. Middle Eastern & African
Journal of Educational Research, Issue 11 Year 2014.
Alaba, (2010). Improving the Standard and Quality of Primary Education
inNigeria: A Case Study of Oyo and Osun States. International Journal
for Cross-Disciplinary Subjects in Education (IJCDSE), Volume 1, Issue
3, September 2010.
Amiartuti Kusumaningtyas, Endang Setyawati (2015) Teacher Performance of
State Vocational High School Teacher in Surabaya” International
Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE) Vol.4, No.2,
June 2015, pp. 76~83.
Arikunto, (2009). Manajemen Penelitian. PT RINEKA CIPTA, Jakarta Kompleks
Perkantoran Mitra Matraman Blok B No 1-2
Bertocci, D.I (2009). Leadership in Organizations There is a Difference between
Leaders and Managers. New York: University Press of America, INC
Budianto dan Komalasari (2016). Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah
Terhadap Kinerja Guru Pada SMK PGRI 31 LEGOK. Jurnal Ilmiah
Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1, Oktober 2016
Coleman, Bush (2012). Manajemen Mutu Kependidikan Panduan Lengkap
Kurikulum Dunia Pendidikan Modern. (Fahrurrozi, Trans). Yogyakarta:
IRCiSod.
Darmawan, (2014), Manajemen Sarana Prasarana dalam Meningkatkan Kualitas
Pendidikan. Jurnal Pelopor Pendidikan Volume 6, Nomor 2, Juni 2014
Danielson, C. (2011). The Framework for Teaching Evaluation Instrument.
Princerton: The Danielson Goup.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dalam Pengelolaan Sekolah Dasar
(1995). Departemen Pendidikan Nasional
Departemen Pendidikan Nasional. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.
Djatmiko, (2006). Pengaruh Kepemimpinan kepala sekolah dan sarana prasarana
terhadap kinerja guru SMP Negeri Kota Semarang. Jurnal Fokus
Ekonomi Vol. 1 No. 2 Desember 2006 : 19 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Djunaidi, (2017). Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meingkatkan Kinerja
Guru. JurnalTarbiyatuna Volume 2 Nomor 1Januari2017 Hal.110-139.
Dirjend PMPTK Diknas (2008: 22-24), Danielson, C. (2011). The Framework for
Teaching Evaluation Instrument. Princerton: The Danielson Goup.
Guterres dan Supartha, (2016) Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motovasi
Kerja Terhadap Kinerja. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana 5.3 (2016) : 429-454.
Jelita Caroline Inaray, Olivia S. Nelwan, Victor P.K. Lenkon (2016). Pengaruh
kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada PT.
Amanah Finance di Menado. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume
16 No. 02 Tahun 2016
Jacom (2013). Peran Smartphone Dalam Menunjang Kinerja Karyawan Bank
Prismadana (Studi Pada Karyawan Bank Prismadana Cabang
Airmadidi). Journal “Acta Diurna”. Vol.I. No.I. Th. 2013
Kempa (2009), Perilaku kepemimpinan ketrampilan manajerial, manajemen
konflik daya tahan stres, dan kinerja guru “Jurnal Ilmu Pendidikan No
1 (2009).
Kadarusman, D. (2012). Natural Intelligence Leadership: Cara Pandang Baru
Terhadap Kecerdasa dan Karakter Kepemimpinan. Jakarta: Raih Asa
Sukses.
Kwakye, (2013). Availability of Supportive Facilities for Effective Teaching. REMIE - Multidisciplinary Journal of Educational Research Vol. 3 No.
2 June 2013 pp. 130-146
Kurniawati dan Sayuti, (2013). Manajemen Sarana Prasarana di SMK N 1
Kasihan Bantul. Jurnal Akutabilitas Manajemen Pendidikan Volume 1,
Nomor 1, 2013 Mayarani, (2014). Peran Komite Sekolah dalam Pengadaan Sarana Prasarana di
SD Negeri Pucang IV Sidoarjo. Jurnal Inspirasi Manajemen
Pendidikan, Vol. 4 No. 4, April 2014, hlm. 163-176
Megasari, (2014). Peningkatan Pengelolaan Sarana Prasarana Pendidikan untuk
Meningkatkan Kualitas Pelajaran di SMPN 5 Bukitinggi. Jurnal
Administrasi Pendidikan Volume 2 Nomor 1, Juni 2014 Halaman 636
‐ 831
Mulyasa, H. (2013). Manajemen dan Kemepimpinan Kepala Sekolah. Jakarta:
P.T. Bumi Aksara.
Murwati, (2013). Pengaruh Sertifikasi Profesi Guru Terhadap Motivasi Kerja dan
Kierja Guru di SMK Negeri Se-Surakarta. Jurnal Pendidikan Bisnis
dan Ekonomi (BISE) Vol.1 No. 1 Tahun 201312
Murni, (2010.) Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja
Guru Terhadap Kinerja Guru SD Negeri Di Kecamatan Dukuhwaru
Kabupaten Tegal. Semarang: UNNES.
Mumpuni, (2016). Pemanfaatan Sarana Prasarana dalam Peningkatana Mutu
Pembelajaran (Studi Kasus di SD Negeri Kalierang 04 Bumiayu).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Jurnal PGSD : FKIP UMUS – ISSN : 2442-3432 e-ISSN : 2442-3432
Vol. 3, no 1 Februari2016.
Ningrum, (2016). Penggaruh Kompetensi Guru Terhadap Kinerja Guru SMP
Negeri 6 Singaraja. Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE)
Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016.
Nurhayati, (2012) Hubungan kepemimpinan transformasional dan motivasi kerja.
Jurnal Edueksos Vol I No 2, Juli - Desember 2012
Northouse (2013) Kepemimpinan.Western Michigan University. PT Indeks,
Jakarta.
Owate and Iroha, (2013). The availibility and utilization of school library
resources in some selected secondary schools (High School) in Rivers
Satate. AcademicJournals Vol. 8(16), pp. 1449-1460, 23 August,
2013.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2007
tentang Standar Sarana Prasarana Untuk SD/ SMP dan SMA.
Rachmawati, (2013). Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja
Guru. Jurnal Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang. Vol. 01 No.
01, Juni 2013.
Rosivia, (2014). Peningkatan pengelolaan sarana prasarana pendidikan di SMP
Negeri 10 Padang.
Volume 2 Nomor 1, Juni 2014 | Bahana Manajemen Pendidikan | Jurna
l Administrasi Pendidikan Halaman 661 ‐ 831
Sekaran dan Bougie, (2013) Research Nethods for Business. Library of Congress-
in Publication Data
Septiana, Ngadiman, Ivada (2013). Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan
motivasi kerja terhadap kinerja guru SMP Negeri Wonosari. Jupe UNS,
Vol 2 No 1 Hal 107 s/d 118 – Roslena Septiana_Pengaruh
Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja
Sugilar, (2010). Kondisi Pengelolaan, Pendidik, dan sarana Prasarana Sekolah
Dasar Negeri di Provinsi Banten. Jurnal Pendidikan, Volume 11,
Nomor 1, Maret 2010, 28-35.
Sugiyono, (2015). Metode Penelitian dan Pengembangan. Penerbit Alfabit,
Bandung.
Sugiyono, (2017). Metode Penelitian, Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Penerbit
ALFABETA,cv Jl. Gegerkalong, Hilir No. 84 Bandung.
Suharsaputra, (2016). Kepemimpinan Inovasi Pendidikan. Diterbitkan dan
dicetak oleh PT Refika Aditama. Jl. Mengger Girang No. 98, Bandung
40254.
Sukawati (2016). Kepemimpinan Instruksional Kepala Sekolah, Komitmen dan
Mutu Kinerja Guru. Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXIII No.2
Tahun 2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Sulistiya, (2013). Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja
Guru. Jurnal Ilmiah Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang, Vol.
1 No. 2, Oktober 2013.
Supranto. (2016). Statistik Teori dan Aplikasi. Penerbit Erlangga, Jl. H. Baping
Raya No. 100 Ciracas, Jakarta.
Susanto, (2012). Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja Guru Sekolah
Menengah Kejuruan. Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 2, Juni
2012
Suwarni, (2011) Pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja
guru Ekonomi. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran (JPP) Vol,18, No
2 (2011)
Wahjosumidjo, (2010), Sukawati (2016). Kepemimpinan Instruksional Kepala
Wahjosumidjo, (2013). Kepemimpinan Kepala Sekolah. Devisi Buku Perguruan
Tinggi PT RajaGrafindo Persada Jakarta.
Wardana, (2013). Motivasi berprestasi dengan kinerja guru yang sudah
disertifikasi. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan .Vol. 01, No.01, Januari
2013
Widoyoko, E.P. (2012). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Wiratma, (2013) Pengaruh Kepemimpinan, Diklat, Dan Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Karyawayan PDAM Tirta Mangutama Kabupaten Bandung.
Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis, dan Kewirausahaan Vol. 7, No. 2,
Agustus 2013126.
Yusuf, (2014) METODE PENELITIAN Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian
Gabungan. PRENDAMEDIA GROUP Jl. Tambra Raya No. 23
Rawamangun-Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lampiran 1
SURAT PERMOHONAN KESEDIAAN RESPONDEN
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Izabel Xavier do Rego
Nim : 152222208
Pendidikan : Mahasiswa Magister Manajemen
Fakulatas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma
Memohon kesediaan bapak/ibu dan suster untuk
meluanagkan waktu mengisi dan menjawab dengan jujur penryataan
dalam kuesioner yang berkaitan dengan penelitian saya yang berjudul
“Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Sarana Prasarana
Terhadap Kinerja Guru (Studi Kasus Yayasan Pendidikan Canossa)
Peneliti akan menjaga kerahasiaan informasi yang bapak/ibu dan
suster berikan hanya untuk kepentingan ilmiah, atas kesediaan dan
partisipasi bapak/ibu dan suster penulis mengucapkan terima kasih.
Yogyakarta.....................................
Peneliti
(Izabel Xavier do Rego)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama :
Jenis Kelamin :
Umur :
Guru studi/Guru kelas :
Pendidikan Terakhir :
Alamat Sekolah :
Setelah saya mendapat penjelasan mengenai penelitian yang
dilakukan saudari Izabel Xavier do Rego, mahasiswi Magister
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
dengan judul “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Sarana
Prasarana Terhadap Kinerja Guru maka saya dengan ini tidak keberatan
memberikan informasi yang benar sesuai dengan pengetahuan saya.
Dengan surat persetujuan ini saya buat tanpa paksaaan dari
pihak manapun dan agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Kupang,.................................
Responden
(.................................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama :
Jenis Kelamin :
Umur :
Guru studi/Guru kelas :
Pendidikan Terakhir :
Alamat sekolah :
Setelah saya mendapat penjelasan mengenai penelitian yang
dilakukan saudari Izabel Xavier do Rego, mahasiswi Magister
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
dengan judul “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Sarana
Prasarana Terhadap Kinerja Guru” (Studi Kasus Yayasan Pendidikan
Canossa) maka saya dengan ini tidak keberatan memberikan informasi
yang benar sesuai dengan pengetahuan saya.
Dengan surat persetujuan ini saya buat tanpa paksaaan dari pihak
manapun dan agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Nurobo,..................................
Responden
(..................................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
Kuesioner ini dimaksudkan untuk mengetahui profil
Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Sarana Prasarana Terhadap Kinerja
Guru di sekolah bapak/ibu dan suster bekerja menurut persepsi bapak/ibu
dan suster. Secara keseluruhan ada 30 pernyataan. Mohon dibaca secara
saksama setiap pernyataan dan beri jawaban dengan cara tanda centang/
check list (√) pada pilihan yang sesuai dengan apa yang bapak/ibu dan
suster persepsikan mengenai aktivitas kepemimpinan kepala sekolah dan
sarana prasarana terhadap kinerja guru. Jawaban terhadap setiap
pernyataan adalah sebagai berikut:
• Sangat setuju (SS) = 5
• Setuju (S) = 4
• Kurang setuju (KS) = 3
• Tidak setuju (TS) = 2
• Sangat tidak setuju (STS) = 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
BAGIAN I
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
Berilah tanda centang/check list (√) pada pilihan yang dianggap tepat.
No Pernyataan Sangat
Setuju
Setuju Kurang
Setuju
Tidak
Setuju
Sangat
Tidak
Setuju
1
Kepala sekolah
melibatkan guru-guru
dalam pembuatan
tujuan atau target
sekolah tahunan
2
Kepala sekolah
mengumumkan tujuan
yang telah dirumuskan
kepada guru-guru dan
siswa dan
menempelkan pada
papan pengumuman
3
Kepala sekolah
melibatkan guru-guru
untuk merencanakan
program penyusunan
kurikulum
4
Kepala sekolah
menunjuk dengan
jelas siapa yang
bertanggungjawab
mengkoordinasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
kurikulum sekolah
(apakah kepala
sekolah sendiri, wakil
kepala sekolah atau
salah satu guru)
5
Kepala sekolah
membagi tugas
mengajar kepada guru
sesuai dengan
bidangnya.
6
Kepala sekolah
memberikan
kepercayaan kepada
guru-guru untuk
mengelola kelas
dengan
tanggungjawab
7
Kepala sekolah selalu
mengadakan rapa
untuk guru-guru
8
Kepala sekolah
memonitor
pelaksanaan
kurikulum apakah
sudah sesau dengan
tujuan kurikulum
sekolah
9
Kepala sekolah
mengadakan evaluasi
dengan guru-guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
mengenai
perkembangan siswa
10
Kepala sekolah dan
guru-guru
mengadakan rapat
untuk menentukan
kelulusan siswa pada
akhir tahun
BAGIAN II
SARANA PARASARANA
Berilah tanda centang/check list (√) pada pilihan yang dianggap tepat.
No Pertanyaan Sangat
Setuju
Setuju Kurang
Setuju
Tidak
Setuju
Sangat
Tidak
Setuju
1
Tersedianya buku
mendukung kinerja guru
dalam proses pembelajaran
2
Tersedianya buku sudah
mencukupi kebutuhan guru
maupun siswa
3
Buku guru dan siswa
cukup lengkap sehingga
menunjang proses belajaar
mengajar
4
Tersedianya media ajar
berupa gambar dapat
mempermudah guru dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
menyampaikan pelajaran
5
Penggunaan power point
dalam setiap pelajaran
untuk mempermudah guru
dan siswa dalam proses
belajar mengajar.
6
Tersedianya alat-alat tulis
seperti papan tulis, spidol
memperlancar guru dalam
mengajar
7
Sekolah menyediakan
kertas yang dibutuhkan
guru maupun siswa untuk
dipakai setiap saat
8
Tersedianya perpustakaan
yang sudah lengkap
dengan buku-buku serta
suasana yang kondusif
9
Gedung/bangunan yang
dimiliki sudah lengkap
10
Adanya laboratorium
ekonomi yang mampu
menunjang pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
BAGIAN III
KINERJA GURU
Berilah tanda centang/check list (√) pada pilihan yang dianggap tepat.
No Pertanyaan Sangat
Setuju
Setuju Kurang
Setuju
Tidak
Setuju
Sangat
Tidak
Setuju
1
Saya membuat rencana
mengajar berdasarkan
strategi dan sumber daya
yang ada
2
Saya membuat rencana
mengajar dengan
kurikulum maupun visi
dan misi sekolah
3
Saya mempersiapkan
bahan dengan membaca
referensi lengkap untuk
mendukung proses
belajar mengajar
4
Saya lebih yakin dengan
ide yang saya miliki
dalam mengolah bahan
ajar
5
Saya menyuruh siswa
membaca buku pelajaran
juga buku cerita/novel
6
Saya memberikan
ulangan kepada siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
sebulan sekali
7
Saya diberi kebebasan
dari kepala sekolah
bekerja dengan penuh
disiplin
8
Saya mentaati semua
peraturan yang berlaku di
sekolah
9
Saya bekerjasama dan
berkomunikasi dengan
tim guru di sekolah untuk
membahas peningkatan
prestasi siswa
10
Saya berkomunikasi
dengan kepala sekolah
mengenai masalah murid
yang kurang mampu
dalam mengikuti sebulan
sekali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lampiran 2 : Input data pada SPSS versi 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran 3: Hasil Frekuensi Karakteristik Responden
Frequencis
Nama Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ambrosius R.R. 1 2,2 2,2 2,2
Angelina S.Dhep 1 2,2 2,2 4,4
Aplonia Meak 1 2,2 2,2 6,7
Damianus A.Lapi 1 2,2 2,2 8,9
Dati Ghudi 1 2,2 2,2 11,1
Didimus Nabu 1 2,2 2,2 13,3
Dina M.Selly 1 2,2 2,2 15,6
Elisabeth Ina 1 2,2 2,2 17,8
Florensia Ninu 1 2,2 2,2 20,0
Maria Abuk 1 2,2 2,2 22,2
Maria Berek 1 2,2 2,2 24,4
Maria Eko 1 2,2 2,2 26,7
Maria F.Bha 1 2,2 2,2 28,9
Maria Lodo 1 2,2 2,2 31,1
Maria M.Ngaki 1 2,2 2,2 33,3
Maria N.Berek 1 2,2 2,2 35,6
Maria P.Wangga 1 2,2 2,2 37,8
Maria R.Nahak 1 2,2 2,2 40,0
Maria S.G. 1 2,2 2,2 42,2
Maria S.Leo 1 2,2 2,2 44,4
Maria W.Enga 1 2,2 2,2 46,7
Petronela B.T. 1 2,2 2,2 48,9
Prisila U.K. 1 2,2 2,2 51,1
Regina Kalan 1 2,2 2,2 53,3
Regina M.N. 1 2,2 2,2 55,6
Ripertus L.Reku 1 2,2 2,2 57,8
S.Wadja 1 2,2 2,2 60,0
Serlina E.Hoar 1 2,2 2,2 62,2
Sr. Felisitas N 1 2,2 2,2 64,4
Sr. Maria Abuk 1 2,2 2,2 66,7
Sr.Alfrida U. 1 2,2 2,2 68,9
Sr.Maria Abuk 1 2,2 2,2 71,1
Sr.Maria Frice 1 2,2 2,2 73,3
Sr.Maria K.Kolo 1 2,2 2,2 75,6
Sr.Maria W.L. 1 2,2 2,2 77,8
Sr.S.Naikefi 1 2,2 2,2 80,0
Sr.Y.Noin 1 2,2 2,2 82,2
Susana M.Letik 1 2,2 2,2 84,4
Theresia Aeh 1 2,2 2,2 86,7
Veronika T. 1 2,2 2,2 88,9
Yasintha G.E.B. 1 2,2 2,2 91,1
Yasintha K.S. 1 2,2 2,2 93,3
Yosefina Muti 1 2,2 2,2 95,6
Yosep Maomeka 1 2,2 2,2 97,8
Yulianus E.Pada 1 2,2 2,2 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Nama Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ambrosius R.R. 1 2,2 2,2 2,2
Angelina S.Dhep 1 2,2 2,2 4,4
Aplonia Meak 1 2,2 2,2 6,7
Damianus A.Lapi 1 2,2 2,2 8,9
Dati Ghudi 1 2,2 2,2 11,1
Didimus Nabu 1 2,2 2,2 13,3
Dina M.Selly 1 2,2 2,2 15,6
Elisabeth Ina 1 2,2 2,2 17,8
Florensia Ninu 1 2,2 2,2 20,0
Maria Abuk 1 2,2 2,2 22,2
Maria Berek 1 2,2 2,2 24,4
Maria Eko 1 2,2 2,2 26,7
Maria F.Bha 1 2,2 2,2 28,9
Maria Lodo 1 2,2 2,2 31,1
Maria M.Ngaki 1 2,2 2,2 33,3
Maria N.Berek 1 2,2 2,2 35,6
Maria P.Wangga 1 2,2 2,2 37,8
Maria R.Nahak 1 2,2 2,2 40,0
Maria S.G. 1 2,2 2,2 42,2
Maria S.Leo 1 2,2 2,2 44,4
Maria W.Enga 1 2,2 2,2 46,7
Petronela B.T. 1 2,2 2,2 48,9
Prisila U.K. 1 2,2 2,2 51,1
Regina Kalan 1 2,2 2,2 53,3
Regina M.N. 1 2,2 2,2 55,6
Ripertus L.Reku 1 2,2 2,2 57,8
S.Wadja 1 2,2 2,2 60,0
Serlina E.Hoar 1 2,2 2,2 62,2
Sr. Felisitas N 1 2,2 2,2 64,4
Sr. Maria Abuk 1 2,2 2,2 66,7
Sr.Alfrida U. 1 2,2 2,2 68,9
Sr.Maria Abuk 1 2,2 2,2 71,1
Sr.Maria Frice 1 2,2 2,2 73,3
Sr.Maria K.Kolo 1 2,2 2,2 75,6
Sr.Maria W.L. 1 2,2 2,2 77,8
Sr.S.Naikefi 1 2,2 2,2 80,0
Sr.Y.Noin 1 2,2 2,2 82,2
Susana M.Letik 1 2,2 2,2 84,4
Theresia Aeh 1 2,2 2,2 86,7
Veronika T. 1 2,2 2,2 88,9
Yasintha G.E.B. 1 2,2 2,2 91,1
Yasintha K.S. 1 2,2 2,2 93,3
Yosefina Muti 1 2,2 2,2 95,6
Yosep Maomeka 1 2,2 2,2 97,8
Yulianus E.Pada 1 2,2 2,2 100,0
Total 45 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Tabel 4.2 Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Laki-laki 10 22,2 22,2 22,2
Perempuan 35 77,8 77,8 100,0
Total 45 100,0 100,0
Tabel 4.3 Umur
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 21-30 20 44,4 44,4 44,4
31-40 18 40,0 40,0 84,4
41-50 5 11,1 11,1 95,6
50-60 2 4,4 4,4 100,0
Total 45 100,0 100,0
Tabel 4.4 Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid D2 1 2,2 2,2 2,2
S1 31 68,9 68,9 71,1
SMA 10 22,2 22,2 93,3
SMK 2 4,4 4,4 97,8
SPG/SLTA 1 2,2 2,2 100,0
Total 45 100,0 100,0
Tabel 4.5 Jabatan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Guru 26 57,8 57,8 57,8
Guru Kelas 15 33,3 33,3 91,1
Guru Mata Pelajaran 3 6,7 6,7 97,8
Guru PJOK 1 2,2 2,2 100,0
Total 45 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Tabel 4.6 Hasil Analisis Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Kepemimpinan Kepala Sekolah 45 27,00 46,00 37,2000 6,15556
Sarana Prasarana 45 28,00 50,00 40,4667 7,09545
Kinerja Guru 45 28,00 48,00 38,1333 5,64720
Valid N (listwise) 45
Sumber: data diolah (2017)
Tabel 4. 7 Deskripsi Kinerja Guru di Yayasan Pendidikan Canossa
No Interval Kategori Frekuensi Persentase
1 43-50 Sangat tinggi 10 22,2
2 35-42 Tinggi 23 51,1
3 27-34 Sedang 12 26,7
4 19-26 Rendah 0 0,0
5 11-18 Sangat rendah 0 0,0
Jumlah 45 100
Sumber: data diolah (2017)
Tabel 4. 8 Deskripsi Kepemimpinan Kepala Sekolah
No Interval Kategori Frekuensi Persentase
1 43-50 Sangat tinggi 11 24,4
2 35-42 Tinggi 18 40,0
3 27-34 Sedang 16 35,6
4 19-26 Rendah 0 0,0
5 11-18 Sangat rendah 0 0,0
Jumlah 45 100
Sumber: data diolah (2017)
Tabel 4. 9 Deskripsi Sarana Prasana Yayasan Pendidikan Canossa
No Interval Kriteria Frekuensi Persentase
1 43-50 Sangat tinggi 22 48,9
2 35-42 Tinggi 14 31,1
3 27-39 Sedang 9 20,0
4 19-26 Rendah 0 0
5 11-18 Sangat rendah 0 0
Jumlah 45 100
Sumber: data diolah (2017)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lampiran 4: Hasil Uji Validitas Kepemimpinan Kepala Sekolah
Correlations
Ke1 Ke2 Ke3 Ke4 Ke5 Ke6 Ke7 Ke8 Ke9 Ke10 KPS
Ke1 Pearson Correlation
1 ,277 ,413** ,236 ,384** ,313* ,355* ,290 ,114 ,289 ,597*
*
Sig. (2-tailed) ,065 ,005 ,118 ,009 ,036 ,017 ,053 ,455 ,054 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Ke2 Pearson Correlation
,277 1 ,488** ,289 ,279 ,270 ,021 ,234 ,172 ,278 ,571*
*
Sig. (2-tailed) ,065 ,001 ,054 ,063 ,073 ,894 ,121 ,258 ,065 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Ke3 Pearson Correlation
,413** ,488** 1 ,278 ,492** ,520** ,373* ,423** ,532** ,343* ,773*
*
Sig. (2-tailed) ,005 ,001 ,065 ,001 ,000 ,012 ,004 ,000 ,021 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Ke4 Pearson Correlation
,236 ,289 ,278 1 ,504** ,426** ,388** ,214 ,256 ,108 ,571*
*
Sig. (2-tailed) ,118 ,054 ,065 ,000 ,004 ,008 ,158 ,090 ,478 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Ke5 Pearson Correlation
,384** ,279 ,492** ,504** 1 ,447** ,634** ,292 ,366* ,108 ,691*
*
Sig. (2-tailed) ,009 ,063 ,001 ,000 ,002 ,000 ,052 ,013 ,482 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Ke6 Pearson Correlation
,313* ,270 ,520** ,426** ,447** 1 ,297* ,356* ,439** ,397** ,714*
*
Sig. (2-tailed) ,036 ,073 ,000 ,004 ,002 ,047 ,016 ,003 ,007 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Ke7 Pearson Correlation
,355* ,021 ,373* ,388** ,634** ,297* 1 ,424** ,277 ,129 ,586*
*
Sig. (2-tailed) ,017 ,894 ,012 ,008 ,000 ,047 ,004 ,065 ,399 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Ke8 Pearson Correlation
,290 ,234 ,423** ,214 ,292 ,356* ,424** 1 ,304* ,193 ,590*
*
Sig. (2-tailed) ,053 ,121 ,004 ,158 ,052 ,016 ,004 ,043 ,204 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Ke9 Pearson Correlation
,114 ,172 ,532** ,256 ,366* ,439** ,277 ,304* 1 ,425** ,602*
*
Sig. (2-tailed) ,455 ,258 ,000 ,090 ,013 ,003 ,065 ,043 ,004 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Ke10 Pearson Correlation
,289 ,278 ,343* ,108 ,108 ,397** ,129 ,193 ,425** 1 ,557*
*
Sig. (2-tailed) ,054 ,065 ,021 ,478 ,482 ,007 ,399 ,204 ,004 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
KPS Pearson Correlation
,597** ,571** ,773** ,571** ,691** ,714** ,586** ,590** ,602** ,557** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Tabel 4. 10 Hasil Uji Validitas Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah
Correlations
Kepemimpinan Kepala Sekolah
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Ke1 ,597** ,000 45 Ke2 ,571** ,000 45 Ke3 ,773** ,000 45 Ke4 ,571** ,000 45 Ke5 ,691** ,000 45 Ke6 ,714** ,000 45 Ke7 ,586** ,000 45 Ke8 ,590** ,000 45 Ke9 ,602** ,000 45 Ke10 ,557** ,000 45 Kepemimpinan Kepala Sekolah 1 45
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lampiran 5: Hasil Uji Validitas Sarana dan Prasaranan
Sa1 Sa2 Sa3 Sa4 Sa5 Sa6 Sa7 Sa8 Sa9 Sa10 SP
Sa1 Pearson Correlation
1 ,520** ,634** ,745** ,390** ,712** ,585** ,302* ,624** ,664** ,856**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,008 ,000 ,000 ,044 ,000 ,000 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Sa2 Pearson Correlation
,520** 1 ,782** ,416** ,767** ,364* ,312* ,717** ,396** ,405** ,762**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,005 ,000 ,014 ,037 ,000 ,007 ,006 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Sa3 Pearson Correlation
,634** ,782** 1 ,537** ,682** ,453** ,391** ,604** ,430** ,428** ,801**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,008 ,000 ,003 ,003 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Sa4 Pearson Correlation
,745** ,416** ,537** 1 ,154 ,685** ,275 ,237 ,340* ,707** ,716**
Sig. (2-tailed) ,000 ,005 ,000 ,312 ,000 ,068 ,117 ,022 ,000 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Sa5 Pearson Correlation
,390** ,767** ,682** ,154 1 ,264 ,540** ,740** ,243 ,170 ,660**
Sig. (2-tailed) ,008 ,000 ,000 ,312 ,080 ,000 ,000 ,108 ,265 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Sa6 Pearson Correlation
,712** ,364* ,453** ,685** ,264 1 ,514** ,169 ,434** ,787** ,754**
Sig. (2-tailed) ,000 ,014 ,002 ,000 ,080 ,000 ,267 ,003 ,000 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Sa7 Pearson Correlation
,585** ,312* ,391** ,275 ,540** ,514** 1 ,312* ,409** ,420** ,664**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Sig. (2-tailed) ,000 ,037 ,008 ,068 ,000 ,000 ,037 ,005 ,004 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Sa8 Pearson Correlation
,302* ,717** ,604** ,237 ,740** ,169 ,312* 1 ,325* ,280 ,634**
Sig. (2-tailed) ,044 ,000 ,000 ,117 ,000 ,267 ,037 ,029 ,062 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Sa9 Pearson Correlation
,624** ,396** ,430** ,340* ,243 ,434** ,409** ,325* 1 ,531** ,659**
Sig. (2-tailed) ,000 ,007 ,003 ,022 ,108 ,003 ,005 ,029 ,000 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Sa10 Pearson Correlation
,664** ,405** ,428** ,707** ,170 ,787** ,420** ,280 ,531** 1 ,755**
Sig. (2-tailed) ,000 ,006 ,003 ,000 ,265 ,000 ,004 ,062 ,000 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
SP Pearson Correlation
,856** ,762** ,801** ,716** ,660** ,754** ,664** ,634** ,659** ,755** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Tabel 4. 11 Hasil Uji Validitas Variabel Sarana prasarana
Correlations
Sarana Prasarana
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Sa1 ,856** ,000 45 Sa2 ,762** ,000 45 Sa3 ,801** ,000 45 Sa4 ,716** ,000 45 Sa5 ,660** ,000 45 Sa6 ,754** ,000 45 Sa7 ,664** ,000 45 Sa8 ,634** ,000 45 Sa9 ,659** ,000 45 Sa10 ,755** ,000 45 Sarana Prasarana 1 45
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran 6: Hasil Uji Validitas Kinerja Guru Correlations
Ki1 Ki2 Ki3 Ki4 Ki5 Ki6 Ki7 Ki8 Ki9 Ki10 KG
Ki1 Pearson Correlation 1 ,374* ,207 ,202 ,304* ,372* ,039 ,325* ,446** ,368* ,545**
Sig. (2-tailed) ,011 ,172 ,183 ,043 ,012 ,797 ,029 ,002 ,013 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Ki2 Pearson Correlation ,374* 1 ,104 ,254 ,563** ,211 ,047 ,088 ,486** ,462** ,548**
Sig. (2-tailed) ,011 ,498 ,093 ,000 ,164 ,758 ,564 ,001 ,001 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Ki3 Pearson Correlation ,207 ,104 1 ,155 ,036 ,303* ,417** ,292 ,129 ,223 ,503**
Sig. (2-tailed) ,172 ,498 ,308 ,816 ,043 ,004 ,051 ,397 ,140 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Ki4 Pearson Correlation ,202 ,254 ,155 1 ,406** ,175 ,239 ,337* ,177 ,088 ,566**
Sig. (2-tailed) ,183 ,093 ,308 ,006 ,251 ,113 ,023 ,244 ,565 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Ki5 Pearson Correlation ,304* ,563** ,036 ,406** 1 ,078 ,038 ,181 ,504** ,409** ,588**
Sig. (2-tailed) ,043 ,000 ,816 ,006 ,608 ,803 ,235 ,000 ,005 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Ki6 Pearson Correlation ,372* ,211 ,303* ,175 ,078 1 ,480** ,195 ,397** ,360* ,631**
Sig. (2-tailed) ,012 ,164 ,043 ,251 ,608 ,001 ,200 ,007 ,015 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Ki7 Pearson Correlation ,039 ,047 ,417** ,239 ,038 ,480** 1 ,303* ,204 ,165 ,587**
Sig. (2-tailed) ,797 ,758 ,004 ,113 ,803 ,001 ,043 ,178 ,280 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Ki8 Pearson Correlation ,325* ,088 ,292 ,337* ,181 ,195 ,303* 1 ,275 ,311* ,568**
Sig. (2-tailed) ,029 ,564 ,051 ,023 ,235 ,200 ,043 ,067 ,038 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Ki9 Pearson Correlation ,446** ,486** ,129 ,177 ,504** ,397** ,204 ,275 1 ,479** ,664**
Sig. (2-tailed) ,002 ,001 ,397 ,244 ,000 ,007 ,178 ,067 ,001 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Ki10 Pearson Correlation ,368* ,462** ,223 ,088 ,409** ,360* ,165 ,311* ,479** 1 ,608**
Sig. (2-tailed) ,013 ,001 ,140 ,565 ,005 ,015 ,280 ,038 ,001 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
KG Pearson Correlation ,545** ,548** ,503** ,566** ,588** ,631** ,587** ,568** ,664** ,608** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Tabel 4. 12 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Guru
Correlations
Kinerja Guru
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Ki1 ,545** ,000 45 Ki2 ,548** ,000 45 Ki3 ,503** ,000 45 Ki4 ,566** ,000 45 Ki5 ,588** ,000 45 Ki6 ,631** ,000 45 Ki7 ,587** ,000 45 Ki8 ,568** ,000 45 Ki9 ,664** ,000 45
Ki10 ,608** ,000 45 Kinerja Guru 1 45
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Instrumen
No. Variabel Jumlah Butir Valid Tidak Valid
1. Kepemimpinan Kepala
Sekolah 10 10 0
2. Sarana Prasarana 10 10 0
3. Kinerja Guru 10 10 0
Sumber: data diolah (2017)
Lampiran 7: Hasil Uji Reliabilitas Kepemimpinan Kepala Sekolah
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 45 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 45 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,817 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Ke1 33,1556 31,316 ,470 ,804 Ke2 33,9111 30,492 ,402 ,816 Ke3 33,5333 30,300 ,705 ,781 Ke4 32,9111 32,537 ,464 ,804 Ke5 33,4222 31,204 ,605 ,791 Ke6 33,2000 29,800 ,614 ,788 Ke7 33,3556 32,325 ,480 ,803 Ke8 33,2000 31,755 ,471 ,803 Ke9 33,9111 32,356 ,503 ,801
Ke10 34,2000 31,073 ,399 ,815
Lampiran 8: Hasil Uji Reliabilitas Sarana dan Prasarana
Reliability Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 45 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 45 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,893 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Sa1 36,3111 40,446 ,817 ,872 Sa2 36,1333 41,618 ,701 ,879 Sa3 36,1778 41,740 ,754 ,877 Sa4 36,5556 39,571 ,616 ,886 Sa5 36,0667 43,427 ,587 ,887 Sa6 36,8000 40,073 ,677 ,880 Sa7 36,8444 40,953 ,559 ,889 Sa8 36,2889 41,710 ,527 ,891 Sa9 36,4222 41,522 ,560 ,889
Sa10 36,6000 41,564 ,692 ,880
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lampiran 9: Hasil Uji Reliabilitas Kinerja Guru
Reliability Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 45 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 45 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,762 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Ki1 33,4000 28,655 ,467 ,745 Ki2 33,5556 28,434 ,464 ,744 Ki3 34,8889 27,465 ,364 ,750 Ki4 34,1111 25,601 ,391 ,750 Ki5 34,1111 25,374 ,422 ,744 Ki6 34,8889 25,010 ,482 ,734 Ki7 34,9333 24,609 ,387 ,756 Ki8 35,0667 26,745 ,439 ,741 Ki9 34,4667 26,073 ,562 ,726
Ki10 33,7778 27,177 ,511 ,735
Tabel 4.14 Hasil Uji Reliabilitas
No. Variabel Alpha
Cronbach
Alpha
Cronbach Kesimpulan
1. Kepemimpinan Kepala
Sekolah 0,817
0,700 Reliabel
r Sarana prasarana 0,893 0,700 Reliabel
3. Kinerja Guru 0,762 0,700 Reliabel
Sumber: data diolah (2017)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Tabel 4. 15 NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 45 Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,36373185 Most Extreme Differences Absolute ,109
Positive ,070 Negative -,109
Kolmogorov-Smirnov Z ,729 Asymp. Sig. (2-tailed) ,662
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: data diolah (2017)
Lapiran 10: Hasil Uji Normalitas dengan Grafik
Charts
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lampiran 11: Hasil Uji Heteroskedastisitas
Regression
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 Sarana Prasarana, Kepemimpinan Kepala Sekolah
. Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: AbsRes
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,052 ,208 ,249 ,805
Kepemimpinan Kepala Sekolah
,014 ,068 ,040 ,200 ,843
Sarana Prasarana ,072 ,059 ,242 1,216 ,231
a. Dependent Variable: AbsRes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Scatter Plot
Tabel 4.16 Uji Linieritas Variabel Kinerja Guru dan Kepemimpinan Kepala
Sekolah ANOVA Table
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
Kinerja Guru * Kepemimpinan Kepala Sekolah
Between Groups
(Combined) 10,784 16 ,674 5,811 ,000
Linearity 7,124 1 7,124 61,418 ,000
Deviation from Linearity
3,661 15 ,244 1,104 ,243
Within Groups 3,248 28 ,116 Total 14,032 44
Sumber: data diolah (2017)
Tabel 4.17 Uji Linieritas Variabel Kinerja Guru dan Sarana Prasarana ANOVA Table
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
Kinerja Guru * Sarana
Prasarana
Between Groups
(Combined) 9,468 15 ,631 4,011 ,001
Linearity 6,427 1 6,427 40,841 ,000
Deviation from Linearity
3,041 14 ,217 1,380 ,224
Within Groups 4,564 29 ,157 Total 14,032 44
Sumber: data diolah (2017)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Tabel 4.18 Hasil uji t Regresi dengan Variabel Kinerja Guru sebagai
Variabel Dependen Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,018 ,367 2,772 ,008
Kepemimpinan Kepala Sekolah
,433 ,121 ,472 3,587 ,001
Sarana Prasarana ,293 ,105 ,368 2,801 ,008
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
Sumber: data diolah (2017)
Tabel 4.19 Hasil Uji F Regresi dengan Variabel Kinerja Guru sebagai
Variabel Dependen
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 8,211 2 4,105 29,620 ,000a
Residual 5,821 42 ,139 Total 14,032 44
a. Predictors: (Constant), Sarana Prasarana, Kepemimpinan Kepala Sekolah b. Dependent Variable: Kinerja Guru
Sumber: data diolah (2017)
Tabel 4.20 Hasil Koefisien determinasi Regresi dengan Variabel Kinerja
Guru sebagai Variabel Dependen
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 ,765a ,585 ,565 ,37229
a. Predictors: (Constant), Sarana Prasarana, Kepemimpinan Kepala Sekolah
Sumber: data diolah (2017)
Lampiran 12: Rumus Kategori
Rumus Kategori
Skor tertinggi 5 x 10 = 50
Skor terendah 1 x 10 = 10
Range = 40
Interval kelas = 40 : 5 = 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Nomor Interval Kategori
1 43-50 Sangat tinggi
2 35-42 Tinggi
3 27-39 Sedang
4 19-26 Rendah
5 11-18 Sangat rendah
Data Kategori
No KKS Kategori Sapras Kategori Kinerja Kategori
1 40 Tinggi 46 Sangat Tinggi 39 Tinggi
2 30 Sedang 47 Sangat Tinggi 40 Tinggi
3 46 Sangat Tinggi 49 Sangat Tinggi 47 Sangat Tinggi
4 41 Tinggi 41 Tinggi 41 Tinggi
5 41 Tinggi 45 Sangat Tinggi 46 Sangat Tinggi
6 42 Tinggi 49 Sangat Tinggi 46 Sangat Tinggi
7 38 Tinggi 46 Sangat Tinggi 43 Sangat Tinggi
8 45 Sangat Tinggi 40 Tinggi 45 Sangat Tinggi
9 40 Tinggi 49 Sangat Tinggi 33 Sedang
10 28 Sedang 30 Sedang 28 Sedang
11 40 Tinggi 45 Sangat Tinggi 44 Sangat Tinggi
12 44 Sangat Tinggi 41 Tinggi 42 Tinggi
13 46 Sangat Tinggi 50 Sangat Tinggi 44 Sangat Tinggi
14 45 Sangat Tinggi 50 Sangat Tinggi 38 Tinggi
15 39 Tinggi 43 Sangat Tinggi 36 Tinggi
16 32 Sedang 28 Sedang 31 Sedang
17 43 Sangat Tinggi 50 Sangat Tinggi 44 Sangat Tinggi
18 28 Sedang 28 Sedang 29 Sedang
19 45 Sangat Tinggi 40 Tinggi 33 Sedang
20 40 Tinggi 37 Tinggi 41 Tinggi
21 37 Tinggi 49 Sangat Tinggi 36 Tinggi
22 28 Sedang 28 Sedang 28 Sedang
23 32 Sedang 43 Sangat Tinggi 38 Tinggi
24 34 Sedang 39 Tinggi 30 Sedang
25 32 Sedang 37 Tinggi 42 Tinggi
26 27 Sedang 28 Sedang 30 Sedang
27 27 Sedang 28 Sedang 28 Sedang
28 30 Sedang 44 Sangat Tinggi 33 Sedang
29 39 Tinggi 43 Sangat Tinggi 41 Tinggi
30 39 Tinggi 43 Sangat Tinggi 39 Tinggi
31 43 Sangat Tinggi 38 Tinggi 43 Sangat Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
No KKS Kategori Sapras Kategori Kinerja Kategori
32 32 Sedang 30 Sedang 38 Tinggi
33 37 Tinggi 38 Tinggi 37 Tinggi
34 45 Sangat Tinggi 45 Sangat Tinggi 42 Tinggi
35 28 Sedang 28 Sedang 28 Sedang
36 46 Sangat Tinggi 49 Sangat Tinggi 48 Sangat Tinggi
37 39 Tinggi 47 Sangat Tinggi 36 Tinggi
38 38 Tinggi 31 Sedang 36 Tinggi
39 38 Tinggi 40 Tinggi 41 Tinggi
40 39 Tinggi 43 Sangat Tinggi 42 Tinggi
41 30 Sedang 43 Sangat Tinggi 38 Tinggi
42 35 Tinggi 42 Tinggi 42 Tinggi
43 30 Sedang 37 Tinggi 34 Sedang
44 31 Sedang 37 Tinggi 38 Tinggi
45 45 Sangat Tinggi 37 Tinggi 38 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI