30
1 PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, CURRENT RATIO (CR), DEBT TO EQUITY RATIO (DER), TOTAL ASSET TURNOVER (TAT), DAN RETURN ON ASSET (ROA) TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI (Pada Perusahaan Non Keuangan yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014) Nike Aprianty, H.Achmad Uzaimi, Lia Suprihartini 110462201203 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemilikan manajerial, Current Ratio (CR), Debt to Equity (DER), Total Asset Turnover (TAT), dan Return on Asset (ROA) Terhadap Peringkat Obligasi (Pada Perusahaan Non Keuangan yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014). Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif yang berupa laporan keuangan perusahaan non keuangan periode 2011-2014 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Populasi dalam penelitian ini adalah Perusahaan Non Keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2014. Sampel menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah 17 sampel perusahaan. Teknik analisis data menggunakan analisis Regresi Logistik (logistic regression), dikarenakan variabel dependen menggunakan variabel dummy. Hasil penelitian ini menunjukkan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap peringkat obligasi. Sedangkan Kepemilikan Manajerial, Current Ratio (CR), Total Asset Turnover (TAT), dan Return on Asset (ROA) tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi. Kata kunci : Peringkat Obligasi, Kepemilikan Manajerial, Current Ratio, Debt to Equity, Total Asset Turnover dan Return on Assets

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, CURRENT …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh kepemilikan manajerial, current ratio (cr), debt to

  • Upload
    hacong

  • View
    232

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, CURRENT …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh kepemilikan manajerial, current ratio (cr), debt to

1

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, CURRENT RATIO (CR), DEBT

TO EQUITY RATIO (DER), TOTAL ASSET TURNOVER (TAT), DAN RETURN

ON ASSET (ROA) TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI

(Pada Perusahaan Non Keuangan yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014)

Nike Aprianty, H.Achmad Uzaimi, Lia Suprihartini

110462201203

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemilikan manajerial,

Current Ratio (CR), Debt to Equity (DER), Total Asset Turnover (TAT), dan Return

on Asset (ROA) Terhadap Peringkat Obligasi (Pada Perusahaan Non Keuangan yang

terdaftar di BEI tahun 2011-2014). Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif

yang berupa laporan keuangan perusahaan non keuangan periode 2011-2014 yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Populasi dalam penelitian ini adalah Perusahaan Non Keuangan yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2014. Sampel menggunakan metode

purposive sampling dengan jumlah 17 sampel perusahaan. Teknik analisis data

menggunakan analisis Regresi Logistik (logistic regression), dikarenakan variabel

dependen menggunakan variabel dummy.

Hasil penelitian ini menunjukkan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh

terhadap peringkat obligasi. Sedangkan Kepemilikan Manajerial, Current Ratio (CR),

Total Asset Turnover (TAT), dan Return on Asset (ROA) tidak berpengaruh terhadap

peringkat obligasi.

Kata kunci : Peringkat Obligasi, Kepemilikan Manajerial, Current Ratio, Debt

to Equity, Total Asset Turnover dan Return on Assets

Page 2: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, CURRENT …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh kepemilikan manajerial, current ratio (cr), debt to

2

PENDAHULUAN

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi saat ini, pasar modal menjadi pilihan

bagi kalangan masyarakat yang berkeinginan untuk berinvestasi dengan harapan

mendapatkan keuntungan dimasa mendatang. Menurut Widoatmodjo (2012:15) Pasar

Modal memiliki peranan penting dalam kegiatan ekonomi diberbagai negara,

terutama dinegara-negara yang menganut sistem ekonomi pasar. Sebab, pasar modal

dapat menjadi sumber dana alternatif bagi perusahaan-perusahaan atau dengan kata

lain berkembangnya pasar modal akan mendorong pula kemajuan ekonomi suatu

negara.

Dalam mengatur kegiatan Pasar Modal di Indonesia, Menteri Keuangan

membawahi Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangam (BAPEPAM

LK) yang mana lembaga ini membantu pemerintah untuk mewujudkan industri Pasar

Modal dan lembaga keuangan non bank yang sehat sehingga dapat menjadi

penggerak Perekonomian Indonesia (Martalena, 2011). Bermacam-macam lembaga

Pasar Modal yang ada di Indonesia seperti Bursa Efek Indonesia, Biro Administrasi

Efek, Pemeringkat Efek, dan lain-lainnya. Namun lembaga Pasar Modal yang paling

terkenal saat ini adalah Bursa Efek Indonesia dan Pemeringkat Efek Indonesia.

Instrumen keuangan yang diperdagangkan dipasar modal merupakan

instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari satu tahun) seperti saham,

obligasi, dan lain-lain. Tetapi hanya beberapa yang populer saat ini yaitu investasi

dalam (saham) dan investasi dalam surat utang (obligasi). Beberapa perusahaan ada

Page 3: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, CURRENT …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh kepemilikan manajerial, current ratio (cr), debt to

3

yang menerbitkan saham dan obligasinya, namun juga ada perusahaan yang hanya

menerbitkan salah satu dari investasinya saja.

Meskipun obligasi relatif lebih aman daripada saham, namun obligasi juga

memiliki risiko yaitu default risk. Default risk adalah risiko tidak terbayarnya bunga

dan pokok utang. Sehingga untuk mencegah terjadinya risiko tersebut, sebaiknya

investor memperhatikan peringkat obligasi. Investor obligasi memerlukan informasi

yang dapat dijadikan acuan dalam mengkomunikasikan keputusan investasinya.

Sehingga informasi keuangan suatu entitas bisnis yang berkualitas sangat diperlukan

sebagai pertanggungjawaban atas pengelolaan dana yang ditanamkan. Peringkat

obligasi yang diumumkan kepublik dapat mengurangi asimetris informasi antara

perusahaan penerbit obligasi dan investor (Zuhrotun dan Baridwan, 2005).

Menurut Brigham (2006:373) Sejak awal tahun 1900-an, obligasi telah

diberikan peringkat mutu yang mencerminkan kemungkinan untuk mengalami gagal

bayar. Tiga agen pemeringkat utama adalah Moody’s Investors Service (Moody’s),

Standart % Poor’s Corporation (S&P) dan Fitch Investors Services. Sedangkan

menurut M.Fakhruddin (2008: 29) Di Indonesia terdapat beberapa lembaga yang

berperan sebagai pemeringkat efek yaitu: PT PEFINDO, PT Kasnic Duff & Phelps

Credit Rating Indonesia dan Fitch Rating. Namun saat ini lembaga Pemeringkat Efek

Indonesia yang paling dikenal adalah PT.PEFINDO, dikarenakan perusahaan yang

menerbitkan obligasinya di Bursa Efek Indonesia hampir seluruhnya mendapatkan

peringkat dari PT.PEFINDO.

Page 4: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, CURRENT …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh kepemilikan manajerial, current ratio (cr), debt to

4

Kepemilikan Manajerial para pemegang saham yang mempunyai kedudukan

di manajemen perusahaan baik sebagai kreditur maupun sebagai dewan komisaris

disebut juga sebagai kepemilikan manajerial (managerial ownership). Untuk

mengukur kinerja keuangan dapat dilakukan dengan beberapa rasio keuangan. Setiap

rasio keuangan memiliki tujuan, kegunaan, dan arti tertentu (Kasmir, 2011)

Ada beberapa penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Chandra Ly

Dali,dkk (2015) Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Rasio Keuangan

terhadap Peingkat Obligasi hasil penelitiannya bahwa Dewan Komisaris tidak

berpengaruh terhadap Peringkat Obligasi sedangkan Kepemilikan Institusional,

Kepemilikan Manajerial, Komisaris Indenpenden, Komite Audit, CGPI, Leverage,

Likuiditas, Profitabilitas berpengaruh terhadap Peringkat Obligasi. Penelitian lain

oleh Alfiani (2013) pengaruh Rasio Solvabilitas, Rasio Aktivitas, Rasio Likuiditas,

dan Ukuran Perusahan terhadap Peringkat Obligasi. Temuan hasil penelitiannya

bahwa Rasio Solabilitas, Rasio Aktivitas tidak berpengaruh terhadap Peringkat

Obligasi sedangkan Rasio Likuiditas dan Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap

Peringkat Obligasi.

Sedangkan penelitian Amalia (2013) mengenai Pemeringkat Obligasi

PT.Pefindo: Berdasarkan informasi keuangan bahwa Variabel leverage berpengaruh

negatif dan berpengaruh positif , Variabel profitability yang diukur dengan return on

asset berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi di PT PEFINDO. Variabel

liquidity tidak berpengaruh, Variabel profitability yang diukur dengan return on

Page 5: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, CURRENT …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh kepemilikan manajerial, current ratio (cr), debt to

5

equity tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi di PT PEFINDO. Penelitian dari

Sunarjanto dan Tulasi (2013) Kemampuan Rasio Keuangan dan Corporate

Governance memprediksi peringkat obligasi pada perusahaan consumer good bahwa

dari empat rasio yang diaplikasikan untuk memprediksi variabilitas peringkat obligasi

yakni Current Ratio, Long-term debt ratio, Total Asset Turnover, Return on Asset,

hanya Variabel Total Aseet Turnover dan Return on Asset yang memiliki hubungan

positif dengan variabilitas obligasi perusahaan.

Selanjutnya peneilitian Rasyid dan Konstaman (2013) Analisis Pengaruh

Mekanisme Good Corporate Governance dan Profitabilitas Perusahaan terhadap

Peringkat Obligasi yakni variabel Kepemilikan Institusional, kepemilikan manajerial,

dewan komisaris indenpenden tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi,

sedangkan jumlah komite audit, kualitas audit, profitabilitas yang diproksikan Return

on Asset (ROA) berpengaruh terhadap peringkat obligasi. Penelitian Maharti dan

Daljono (2011) analisis faktor-faktor yang mempengaruhi peringkat obligasi hasilnya

yaitu Profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, leverage tidak berpengaruh

terhadap peringkat obligasi dan Jaminan berpengaruh terhadap peringkat obligasi.

Ada beberapa hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya yaitu periode penelitian, perusahaan yang dijadikan sampel serta variabel

yang digunakan. Berdasarkan uraian di atas maka dalam penelitian ini mengambil

judul:

“PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, CURRENT RATIO (CR),

DEBT TO EQUITY RATIO (DER), TOTAL ASSET TURNOVER (TAT), DAN

Page 6: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, CURRENT …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh kepemilikan manajerial, current ratio (cr), debt to

6

RETURN ON ASSET (ROA) TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI (Pada

Perusahaan Non Keuangan yang terdaftar di BEI periode tahun 2011-2014)”

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

Teori Signal

Menurut Zuhrotun dan Baridwan (2005) Teori Signal menjelaskan mengenai

mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan informasi laporan

keuangan kepada pihak eksternal, hal ini untuk mengurangi asimetri informasi.

Informasi yang dipublikasikan seperti peringkat obligasi. Sehingga dapat menjadi

sinyal kondisi perusahaan dan menggambarkan kemungkinan yang terjadi

sehubungan dengan utang yang dimiliki perusahaan.

Obligasi

Menurut Bursa Efek Indonesia mendefinisikan obligasi sebagai surat utang

jangka menengah-panjang yang dapat dipindah tangankan yang berisi janji dari pihak

yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan

melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli

obligasi tersebut. Sedangkan menurut Drs.Martono (2005:36) Obligasi merupakan

surat pengakuan hutang berjangka panjang yang dikeluarkan oleh perusahaan atau

pemerintah. Pihak yang mengeluarkan obligasi tersebut berarti mempunyai hutang

kepada pihak yang membelinya. Sebaliknya pihak yang membeli obligasi tersebut

disebut sebagai investor (dalam hal ini bertindak sebagai kreditur) bagi pihak yang

mengeluarkannya.

Page 7: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, CURRENT …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh kepemilikan manajerial, current ratio (cr), debt to

7

Karakteristik Obligasi

Adapun karakteristik Obligasi (Bursa Efek Indonesia) yaitu :

1. Nilai Nominal (Face Value).

2. Kupon (the Interest Rate).

3. Jatuh Tempo (Maturity).

4. Penerbit/Emiten (Issuer.

Resiko Obligasi

Meskipun termasuk surat berharga dengan tingkat risiko relatif rendah, namun

obligasi tetap mengandung beberapa resiko diantaranya yaitu (Martalena, 2011) :

1. Gagal Bayar (default).

2. Resiko Tingkat Suku Bunga (Interest rate risk).

3. Capital Loss.

4. Callability.

Peringkat Obligasi ( Credit Ratings )

Seorang investor yang hendak membeli obligasi tentunya harus

memperhatikan peringkat obligasi (credit ratings). Peringkat obligasi merupakan

skala resiko dari semua obligasi yang diperdagangkan. Skala ini menunjukkan

seberapa aman suatu obligasi bagi investor. Keamanan ini ditunjukkan dari

kemampuan perusahaan dalam membayar bunga dan pelunasan pokok pinjaman

(Sunarjanto dan Tulasi, 2013).

Page 8: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, CURRENT …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh kepemilikan manajerial, current ratio (cr), debt to

8

Pemeringkatan Efek Indonesia ( PT.PEFINDO )

Obligasi sebagai salah satu produk investasi, selain memberikan keuntungan

juga berpotensi menimbulkan kerugian atas investasi tersebut. Untuk mengurangi

resiko tersebut diperlukan pihak ketiga sebagai penyedia informasi tentang kinerja

keuangan, manajemen, bisnis dan kondisi industri emiten obligasi tersebut. Sehingga

pihak institusi yang memberikan evaluasi dan penilaian atas kinerja emiten disebut

Lembaga Pemeringkat ( Rating Company ) (Rahardjo, 2003)

Sebagai perusahaan pemeringkat tertua dan terpercaya di Indonesia, PT

Peringkat Efek Indonesia atau yang lebih dikenal luas sebagai PEFINDO, didirikan di

Jakarta pada tanggal 21 Desember 1993 berdasarkan inisiatif Otoritas Jasa Keuangan

(dahulu dikenal sebagai Badan Pengawas Pasar Modal) dan Bank Indonesia.

PEFINDO, yang merupakan satu-satunya perusahaan pemeringkat efek yang dimiliki

oleh para pemegang saham domestik, telah melakukan pemeringkatan terhadap

banyak perusahaan dan surat-surat utang yang diperdagangkannya di Bursa Efek

Indonesia.

Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan Manajerial merupakan kepemilikan saham perusahaan oleh

pihak manager atau dengan kata lain manager juga sekaligus pemegang saham.

Dengan adanya kepemilikan saham tentu akan mendorong pihak manager untuk

bertindak sejalan dengan keinginan pemegang saham dengan meningkatkan kinerja

dan tanggung jawab dalam mencapai kemakmuran pemegang saham. Hal ini

Page 9: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, CURRENT …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh kepemilikan manajerial, current ratio (cr), debt to

9

dikarenakan manager akan merasakan langsung dari setiap keputusan yang diambil

dan juga kerugian yang timbul apabila membuat keputusan yang salah (Satwiko,

2011).

Current Ratio (CR)

Menurut Hery (2015:178) Current Ratio merupakan rasio yang digunakan

untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban hutang jangka

pendeknya yang segera jatuh tempo dengan menggunakan aset lancar yang tersedia.

Dengan kata lain, rasio lancar ini menggambarkan seberapa besar jumlah

ketersediaan aset lancar yang dimiliki perusahaan dibandingkan dengan total

kewajiban lancar. Berikut adalah rumus yang digunakan untuk menghitung Current

Ratio (CR) (Kasmir, 2011) :

Debt to Equity Ratio (DER)

Menurut Hery (2015:198) Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur besarnya proporsi utang terhadap modal. Berikut adalah

rumus yang digunakan untuk menghitung Debt to Equity Ratio (DER) (Kasmir,

2011):

Total Asset Turnover (TAT)

Menurut Hery (2015;221) Total Asset Turnover merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur kefektifan total aset yang dimiliki perusahaan dalam

Current Ratio (CR) = Aktiva Lancar

Kewajiban Lancar

Debt to Equity Ratio (DER) : Total Utang

Total Ekuitas

Page 10: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, CURRENT …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh kepemilikan manajerial, current ratio (cr), debt to

10

menghasilkan penjualan, atau dengan kata lain untuk mengukur berapa jumlah

penualan yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset.

Berikut adalah rumus yang digunakan untuk menghitung Total Asset Turnover (TAT)

(Kasmir, 2011) :

Return on Assets (ROA)

Hery (2015:230) Return on Assets (ROA) merupakan rasio yang

menunjukkan seberapa besar kontribusi aset dalam menciptakan laba bersih. Dengan

kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang

akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset. Berikut adalah

rumus yang digunakan untuk menghitung Return on Assets (ROA) (Kasmir, 2011):

Kerangka Pemikiran

H1

H2

H3

H4

H5

Total Assets Turnover (TAT) : Penjualan Bersih

Total Aktiva

Return On Assets (ROA) : Earning After Interest and Tax

Total Asset

Current Ratio ( )

Debt to Equity Ratio ( )

Kepemilikan manajerial ( )

Peringkat

Obligasi

(Y)

Total Asset Turnover ( )

Return on Assets ( )

Page 11: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, CURRENT …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh kepemilikan manajerial, current ratio (cr), debt to

11

Pengembangan Hipotesis

Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Peringkat Obligasi

Kepemilikan Manajerial merupakan kepemilikan saham perusahaan oleh

pihak manager atau dengan kata lain manager juga sekaligus pemegang saham.

Semakin tinggi persentase proporsi kepemilikan saham oleh manajer maka akan

terhindar dari resiko gagal bayar untuk membayar imbalan berupa bunga dan

melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan, maka semakin baik kinerja

perusahaan, sehingga perusahan tersebut masuk kedalam kategori obligasi layak

untuk berinvestasi (High Investment Grade) dan akan menaikkan peringkat obligasi.

semakin sedikit persentase proporsi kepemilikan saham oleh manager akan beresiko

gagal bayar untuk membayar imbalan berupa bunga dan melunasi pokok utang pada

waktu yang telah ditentukan, maka semakin beresiko dalam kinerja perusahaan,

sehingga perusahan tersebut masuk kedalam kategori obligasi yang sedikit lemah

untuk berinvestasi (Low Investment Grade) dan akan menurunkan peringkat obligasi.

Chandra Ly Dali, dkk (2015) menyatakan bahwa kepemilikan saham

manajerial dapat membantu pernyataan kepentingan antara pemegang saham dengan

manajer. Adanya kepemilikan saham oleh pihak manajemen maka pihak manajemen

akan bertindak secara hati-hati dalam mengelolah perusahaan karena pihak

manajemen tidak hanya bertindak sebagai orang yang hanya mengatur manajemen

perusahaan tetapi juga sebagai sebagai pemilik perusahaan juga ikut menanggung

segala resiko yang dihadapi perusahaan sehingga akan berpengaruh terhadap

peringkat obligasi. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah :

Page 12: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, CURRENT …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh kepemilikan manajerial, current ratio (cr), debt to

12

: Kepemilikan Manajerial berpengaruh terhadap Peringkat Obligasi

Pengaruh Current Ratio Terhadap Peringkat Obligasi

Current Ratio (CR) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban hutang jangka pendeknya yang segera

jatuh tempo dengan menggunakan aset lancar yang tersedia. Penelitian Alfiani (2013)

bahwa Current Ratio (CR) menunjukkan kemampuan perusahaan membayar

utang jangka pendek dengan aktiva lancarnya. Dengan demikian, apabila

likuiditas (Current Ratio (CR)) perusahaan bagus berarti perusahaan mampu

untuk membayar hutang yang akan segera jatuh tempo dengan aktiva lancar

yang dimilikinya akan terhindar dari resiko gagal bayar untuk membayar imbalan

berupa bunga dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan, sehingga

perusahan tersebut masuk kedalam kategori obligasi layak untuk berinvestasi (High

Investment Grade) maka berpengaruh terhadap peringkat obligasi

Current Ratio (CR) mengindikasikan bahwa perusahaan yang memiliki

Current Ratio (CR) yang tinggi kemungkinan besar terhindar dari resiko gagal

bayar untuk membayar imbalan berupa bunga dan melunasi pokok utang pada waktu

yang telah ditentukan, maka semakin baik kinerja perusahaan, sehingga perusahan

tersebut masuk kedalam kategori obligasi layak untuk berinvestasi (High Investment

Grade) maka berpengaruh terhadap peringkat obligasi (Chandra Ly Dali, dkk,

2015).

Ketika Current Ratio (CR) mengindikasikan bahwa perusahaan yang

memiliki Current Ratio (CR) yang rendah kemungkinan besar beresiko gagal

Page 13: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, CURRENT …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh kepemilikan manajerial, current ratio (cr), debt to

13

bayar untuk membayar imbalan berupa bunga dan melunasi pokok utang pada waktu

yang telah ditentukan, sehingga perusahan tersebut masuk kedalam kategori obligasi

yang sedikit lemah untuk berinvestasi (Low Investment Grade) dan akan menurunkan

peringkat obligasi. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah :

: Current Ratio berpengaruh terhadap Peringkat Obligasi

Pengaruh Debt to Equity Ratio Terhadap Peringkat Obligasi

Menurut Hery (2015:198) Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur besarnya proporsi utang terhadap modal. Rasio ini

dihitung sebagai hasil bagi antara total utang dengan modal. Debt to Equity Ratio

(DER) yang relatif tinggi dalam sebuah perusahaan menunjukkan bahwa tingginya

resiko gagal bayar untuk membayar imbalan berupa bunga dan melunasi pokok utang

pada waktu yang telah ditentukan, sehingga perusahan tersebut masuk kedalam

kategori obligasi yang sedikit lemah untuk berinvestasi (Low Investment Grade) dan

akan menurunkan peringkat obligasi (Chandra Ly Dali, dkk, 2015).

Begitu juga dengan hasil penelitian Amalia (2013) mengatakan bahwa

semakin tinggi nilai leverage (DER), maka peringkat obligasi yang diperoleh akan

semakin rendah dikarenakan perusahaan tidak mampu membayar hutang obligasi dan

beresiko gagal bayar. Jika hasil Debt to Equity Ratio (DER) yang rendah dalam

sebuah perusahaan menunjukkan bahwa rendahnya atau terhindar dari resiko gagal

bayar untuk membayar imbalan berupa bunga dan melunasi pokok utang pada waktu

yang telah ditentukan, sehingga perusahan tersebut masuk kedalam kategori obligasi

Page 14: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, CURRENT …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh kepemilikan manajerial, current ratio (cr), debt to

14

layak untuk berinvestasi (High Investment Grade) tentu akan menaikkan peringkat

obligasi. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah :

: Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap Peringkat Obligasi

Pengaruh Total Asset Turnover terhadap Peringkat Obligasi

Total Asset Turnover (TAT) merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur kefektifan total aset yang dimiliki perusahaan dalam menghasilkan

penjualan (Hery, 2015). Semakin tinggi perputaran Aktiva (TAT) maka semakin

besar peluang obligasi sebuah perusahaan dimasukkan dalam kelompok high

investment grade . Karena resiko investasi pada obligasi juga semakin kecil sehingga

memiliki prospek yang baik dimasa mendatang dan terhindar dari resiko gagal bayar

tentu akan mempengaruhi peringkat obligasi (Sunarjanto dan Tulasi, 2013).

Semakin tinggi hasil Total Asset Turnover (TAT) mengindikasikan bahwa

perusahaan terhindar dari resiko gagal bayar untuk membayar imbalan berupa bunga

dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan, sehingga perusahan

tersebut masuk kedalam kategori obligasi layak untuk berinvestasi (High Investment

Grade) maka menaikkan peringkat obligasi. Semakin rendah hasil Total Asset

Turnover (TAT) mengindikasikan bahwa perusahaan kemungkinan besar beresiko

gagal bayar untuk membayar imbalan berupa bunga dan melunasi pokok utang pada

waktu yang telah ditentukan, sehingga perusahan tersebut masuk kedalam kategori

obligasi yang sedikit lemah untuk berinvestasi (Low Investment Grade) dan akan

Page 15: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, CURRENT …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh kepemilikan manajerial, current ratio (cr), debt to

15

menurunkan peringkat obligasi. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis penelitian

ini adalah :

: Total Asset Turnover berpengaruh terhadap Peringkat obligasi

Pengaruh Return on Asset Terhadap Peringkat Obligasi

Return on Assets (ROA) merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar

kontribusi aset dalam menciptakan laba bersih. Hasil penelitian oleh Amalia (2013)

bahwa Perbandingan laba bersih perusahaan dengan total aset perusahaan tepat

digunakan untuk memprediksi peringkat obligasi, karena jika perusahaan dalam

keadaan profit, maka prediksi perusahaan bertahan dalam jangka panjang lebih besar

termasuk melaksanakan kewajibannya pada saat jatuh tempo.

Penelitian lain oleh Chandra Ly dali, dkk (2015) bahwa obligasi yang

diterbitkan oleh perusahaan yang memiliki profitabilitas (ROA) memiliki

kemungkinan yang tinggi untuk mendapatkan perigkat obligasi berkategori

investment grade dari perusahaan dengan profitabilitas rendah. Semakin tinggi

tingkat Profitabilitas (ROA) maka semakin rendah resiko ketidakmampuan

membayar dan diharapkan peringkat yang diberikan kepada perusahaan tersebut

semakin baik.

Rasyid dan Konstaman (2013) Tinggi rendahnya peringkat obligasi

dipengaruhi oleh profitabilitas perusahaan. Semakin tinggi hasil Return on Assets

(ROA) mengindikasikan bahwa perusahaan terhindar dari resiko gagal bayar untuk

membayar imbalan berupa bunga dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah

Page 16: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, CURRENT …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh kepemilikan manajerial, current ratio (cr), debt to

16

ditentukan, sehingga perusahan tersebut masuk kedalam kategori obligasi layak untuk

berinvestasi (High Investment Grade) maka menaikkan peringkat obligasi. Semakin

rendah hasil Return on Assets (ROA) mengindikasikan bahwa perusahaan

kemungkinan besar beresiko gagal bayar untuk membayar imbalan berupa bunga

dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan, sehingga perusahan

tersebut masuk kedalam kategori obligasi yang sedikit lemah untuk berinvestasi (Low

Investment Grade) dan akan menurunkan peringkat obligasi. Berdasarkan uraian

diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah :

: Return on Asset berpengaruh terhadap Peringkat Obligasi.

METODOLOGI PENELITIAN

Objek dan Ruang Lingkup Penelitian

Objek dan Ruang lingkup dalam penelitian ini yaitu Perusahaan yang

menerbitkan obligasinya pada Indonesia Bond Market Directory (IBMD) di Bursa

Efek Indonesia (BEI) mulai tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. Peringkat

obligasi yang dijadikan sebagai sampel adalah perusahaan yang mendapatkan

peringkat obligasi yang dikeluarkan oleh PT Pefindo, karena jasa pemeringkatan

obligasi yang ada di Bursa Efek Indonesia didominasi oleh PT. Pefindo.

Variabel Dependen

Variabel ini mengukur tingkat peringkat obligasi perusahaan non keuangan

dengan memberi nilai pada masing-masing kategori peringkat. Sehingga mengacu

Page 17: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, CURRENT …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh kepemilikan manajerial, current ratio (cr), debt to

17

pada penelitian terdahulu dengan sedikit dimodifikasi, yang mana variabel

dependennya merupakan variabel dummy. Seperti pada tabel berikut:

Tabel 3.1

Skala Penelitian Peringkat Obligasi

Peringkat Obligasi Kategori Nilai

AAA, AA, High Investment Grade 1

A, BBB Low Investment Grade 0

Sumber : dimodifikasi dari penelitian Sunarjanto dan Tulasi (2013)

Variabel Independen

Variabel Independen atau variabel bebas adalah variabel yang nilainya tidak

tergantung oleh variabel lain (Sunyoto, 2011). Variabel independen dalam penelitian

ini meliputi :

1. Kepemilikan Manajerial ( X1 )

2. Current Ratio (X2)

3. Debt to Equity Ratio (X3)

4. Total Asset Turnover (X4)

5. Return on Asset (X5)

Teknik Penentuan Populasi dan Sampel

Populasi

Populasi dalam penelitian ini menggunakan Perusahaan Non Keuangan yang

menerbitkan obligasinya terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Index Bond

Market Directory (IBMD), serta mendapatkan peringkat obligasi yang dikeluarkan

oleh PT. PEFINDO. Pemilihan PT. PEFINDO dalam penelitian ini, dikarenakan

Page 18: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, CURRENT …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh kepemilikan manajerial, current ratio (cr), debt to

18

perusahaan yang mendapat izin serta menjadi market leader dalam pemberian rating

adalah PT. PEFINDO (Pemeringkat Efek Indonesia) pada tahun 2011-2014

Sampel

Dalam penelitian ini sampel yang dipilih dari populasi pada Perusahaan Non

Keuangan yang obligasinya terdaftar di Pefindo dan diperdagangkan di Bursa Efek

Indonesia. Pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan metode

purposive sampling.

N

o Kriteria Sampel Total

1

Perusahaan Non Keuangan yang menerbitkan obligasinya terdaftar

di Bursa Efek Indonesia pada Indonesia Bond Market Directory

(IBMD) pada tahun 2011-2014

61

2

Perusahaan tersebut tidak mempublikasikan laporan keuangan

(annual report) secara lengkap sudah diaudit terdaftar di Bursa

Efek Indonesia tahun 2011-2014

(21)

3

Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan menggunakan

selain rupiah (currency) di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-

2014

(2)

4

Perusahaan yang menerbitkan obligasinya diperingkat oleh

pemeringkat lain dan dikeluarkan dari sampel karena tidak

lengkap pada tahun 2011-2014.

(21)

Total Sampel 17

Sumber: Data IBMD,BEI & Pefindo diolah, 2011-2014

Metode Analisis

Metode Analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah regresi

logistick (logistik regression) karena menurut Ghozali (2013) metode ini cocok

digunakan untuk penelitian yang variabel dependennya bersifat kategorikal (nominal

atau non metrik) dan variabel independennya kombinasi antara metrik dan non

metrik.

Page 19: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, CURRENT …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh kepemilikan manajerial, current ratio (cr), debt to

19

Penelitian ini lebih dikhususkan pada metode analisa Regresi Logistik Biner

(Binary Logistik Regression). Regresi Logistik Binary bertujuan untuk menguji

pengaruh dengan data dependen (Y) adalah kategorikal ( misal : pemberian kode 1 :

membeli, kode 0 : tidak membeli ). Data indenpenden (X) adalah data kuantitatif

(misal iklan dikoran, iklan di radio) (Sujarweni, 2014).

Secara matematis, model regresi logistik sebagai berikut :

RAT = β0+β1X1+β2X2+β3X3+β4X4+β5X5+ε

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini populasi yang digunakan yaitu Perusahaan Non

Keuangan yang menerbitkan obligasinya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) pada Index Bond Market Directory (IBMD) websitenya (www.idx.co.id), serta

mendapatkan peringkat obligasi yang dikeluarkan oleh PT.PEFINDO websitenya

(www.pefindo.com) periode tahun 2011-2014.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Uji Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

Current Ratio 68 .818 2.902 1.56734 .473663

Debt to Equity Ratio 68 .473 7.249 1.67919 1.358127

Total Asset Turnover 68 .168 2.332 .97882 .561716

Return on Asset 68 .008 .240 .07499 .049997

Valid N (listwise) 68

Sumber : Data sekunder yang telah diolah,2016

Page 20: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, CURRENT …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh kepemilikan manajerial, current ratio (cr), debt to

20

Frekuensi Peringkat Obligasi

Peringkat Obligasi

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Low Investment

Grade 35 51.5 51.5 51.5

High Investment

Grade 33 48.5 48.5 100.0

Total 68 100.0 100.0

Sumber : Data sekunder yang telah diolah,2016

Peringkat Obligasi ini diukur dengan menggunakan variabel dummy, dimana

nilai 0 diberikan peringkat obligasi Low Investment Grade (A, BBB) dan nilai 1

diberikan pada peringkat obligasi High Investment Grade (AAA, AA,). Berdasarkan

tabel 4.3 frekuensi yang dihasilkan menunjukkan bahwa terdapat 33 (48.5%) yang

termasuk dalam kategori High Investment Grade dan 35 (51.5%) yang termasuk

dalam kategori Low Investment Grade.

Kepemilikan Manajerial

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Ada

Kepemilikan

Manajerial

36 52.9 52.9 52.9

Ada Kepemilikan

Manajerial 32 47.1 47.1 100.0

Total 68 100.0 100.0

Sumber : Data sekunder yang telah diolah, 2016

Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel dummy dimana nilai 0 =

Tidak Ada Kepemilikan Manajerial dan nilai 1 = Ada Kepemilikan Manajerial.

Berdasarkan tabel diatas frekuensi yang dihasilkan menunjukkan bahwa terdapat 36

Page 21: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, CURRENT …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh kepemilikan manajerial, current ratio (cr), debt to

21

(52.9 %) yang termasuk dalam kategori Tidak Ada Kepemilikan Manajerial dan

terdapat 32 (47.1%) yang termasuk dalam kategori Ada Kepemilikan Manajerial.

Menilai Kelayakan Model Regresi

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 8.397 8 .396

Nilai Hosmer and Lemeshow Test sebesar 8.397 dan siginifikan pada 0.396

oleh karena nilai ini > 0.05 sehingga Ho diterima. Hal ini berarti model regresi

dikatakan fit dengan data dan model dapat diterima (Ghozali, 2013)

Menilai Model Fit

Block 0 : Beginning Block

Iteration Historya,b,c

Iteration

-2 Log

likelihood

Coefficients

Constant

Step 0 1 94.209 -.059

2 94.209 -.059

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 94.209

c. Estimation terminated at iteration number 2 because parameter

estimates changed by less than .001.

Block 1 : Method = Enter

Iteration Historya,b,c,d

Iteration

-2 Log

likelihood

Coefficients

Constant X1 X2 X3 X4 X5

Step 1 1 68.510 .382 -.644 -.266 -.509 .074 14.148

2 64.959 .857 -.629 -.280 -.968 .177 15.219

3 64.131 1.262 -.503 -.249 -1.358 .290 13.451

4 64.089 1.349 -.462 -.232 -1.468 .326 12.960

5 64.089 1.352 -.460 -.231 -1.473 .328 12.942

6 64.089 1.352 -.460 -.231 -1.473 .328 12.942

Page 22: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, CURRENT …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh kepemilikan manajerial, current ratio (cr), debt to

22

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model.

c. Initial -2 Log Likelihood: 94.209

d. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed

by less than .001.

Hasil menunjukkan perbandingan antara nilai -2LogL blok awal dengan -

2LogL block akhir. Dari hasil perhitungan nilai -2LL terlihat bahwa nilai block awal (

Block Number = 0 ) adalah 94.209 dan nilai -2LogL pada block akhir ( Block

Number = 1) adalah 64.089 mengalami penurunan menjadi 30.120. Hal ini

menunjukkan model yang dihipotesiskan fit dengan data. Adanya penurunan nilai

menunjukkan model regresi yang lebih baik (Ghozali, 2013).

Koefisien Determinasi (Nagelkerke’s R Square)

Model Summary

Step

-2 Log

likelihood

Cox & Snell

R Square Nagelkerke R Square

1 64.089a .358 .477

a. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter

estimates changed by less than .001.

Dapat dilihat bahwa nilai Nagelkerke’s R Square sebesar 0.477. Berarti

variabilitas variabel dependen (Peringkat obligasi) yang dapat dijelaskan oleh

variabilitas variabel indenpenden (Kepemilikan Manajerial, Current Ratio (CR), Debt

to Equity Ratio (DER), Total Asset Turnover (TAT), dan Return on Assets (ROA))

sebesar 47.7 %, sedangkan sisa (100% - 47.7% = 52.3% ) dijelaskan oleh faktor –

faktor diluar variabel yang diteliti (Ghozali, 2013).

Page 23: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, CURRENT …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh kepemilikan manajerial, current ratio (cr), debt to

23

Estimasi parameter dan intreprestasinya

Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a X1 -.460 .743 .383 1 .536 .631

X2 -.231 .704 .108 1 .742 .793

X3 -1.473 .600 6.017 1 .014 .229

X4 .328 .628 .272 1 .602 1.388

X5 12.942 9.256 1.955 1 .162 417530.676

Constant 1.352 1.604 .710 1 .399 3.864

a. Variable(s) entered on step 1: X1, X2, X3, X4, X5.

Pada tabel diatas menunjukkan hasil dari pengujian terhadap koefisien regresi

menghasilkan model sebagai berikut ini :

Peringkat Obligasi (PO) : 1.352 – 0.460 X1 – 0.231 X2 – 1.473 X3 + 0.328 X4 +

12.942 X5 + e

1. Konstanta sebesar 1.352 yang berarti bahwa tanpa Kepemilikan Manajerial (X1),

Current Ratio (X2), Debt to Equity Ratio (X3), Total Asset Turnover (X4) dan

Return on Assets (X5) maka Peringkat Obligasi adalah 1.352

2. Koefisien Kepemilikan Manajerial sebesar –0.460, hal ini menunjukkan bahwa

setiap peningkatan Kepemilikan Manajerial satu satuan mengakibatkan peringkat

obligasi akan turun.

3. Koefisien Current Ratio (CR) sebesar –0.231, hal ini menunjukkan bahwa setiap

peningkatan Current Ratio (CR) satu satuan mengakibatkan peringkat obligasi

akan turun.

Page 24: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, CURRENT …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh kepemilikan manajerial, current ratio (cr), debt to

24

4. Koefisien Debt to Equity Ratio (DER) sebesar –1.473, hal ini menunjukkan

bahwa setiap peningkatan Debt to Equity Ratio (DER satu satuan mengakibatkan

peringkat obligasi akan turun.

5. Koefisien Total Asset Turnover (TAT) sebesar 0.328, hal ini menunjukkan bahwa

setiap peningkatan Total Asset Turnover (TAT) satu satuan mengakibatkan

peringkat obligasi akan naik.

6. Koefisien Return on Assets (ROA) sebesar 12.942, hal ini menunjukkan bahwa

setiap peningkatan Return on Assets (ROA) satu satuan mengakibatkan peringkat

obligasi akan naik

Pembahasan Hasil Penelitian

Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Peringkat Obligasi

Hipotesis Pertama (H1) menyatakan bahwa Kepemilikan Manajerial

berpengaruh terhadap peringkat obligasi. Hal ini tidak sesuai dengan hasil yang

terlihat pada tabel 4.9 nilai probabilitas statistik atas Kepemilikan Manajerial sebesar

0.536 yang menunjukkan nilai probabilitas lebih besar dari 5% (α = 0. 05) maka H1

ditolak. Sehingga Kepemilikan Manajerial tidak berpengaruh terhadap peringkat

obligasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada atau tidaknya kepemilikan

Manajerial pada perusahaan non keuangan tidak berpengaruh terhadap peringkat

obligasi yang diberikan oleh pefindo dalam memberikan peringkat yang berkategori

obligasi layak untuk berinvestasi (High investment grade) atau obligasi yang sedikit

lemah untuk berinvestasi (Low Investment Grade) karena Kepemilikan Saham oleh

Page 25: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, CURRENT …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh kepemilikan manajerial, current ratio (cr), debt to

25

pihak manager ini lebih berperan dalam meningkatkan kinerja perusahaan dan

bertanggung jawab dalam mencapai kemakmuran pemegang saham.

Pengaruh Current Ratio terhadap Peringkat Obligasi

Hipotesis Kedua (H2) menyatakan bahwa Current Ratio (CR) berpengaruh

signifikan terhadap peringkat obligasi. Hal ini tidak sesuai dengan hasil yang terlihat

pada tabel nilai probabilitas statistik atas Current Ratio (CR) sebesar 0.742 yang

menunjukkan nilai probabilitas lebih besar dari 5% (α = 0.05) maka H2 ditolak.

Sehingga Current Ratio (CR) tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa nilai Current Ratio (CR) yang tinggi pada Perusahaan

Non Keuangan disebabkan kelebihan aktiva lancar perusahaan yang belum tentu

menjamin akan dapat dibayarnya imbalan berupa bunga dan melunasi pokok utang

perusahaan yang jatuh tempo. Sehingga Current Ratio (CR) tidak berpengaruh

terhadap peringkat obligasi yang diberikan oleh Pefindo dalam memberikan peringkat

yang berkategori obligasi layak untuk berinvestasi (High investment grade) atau

obligasi yang sedikit lemah untuk berinvestasi (Low Investment Grade) atau

kemungkinan lain pefindo lebih menilai peringkat obligasi atas resiko industri dari

resiko bisnis

Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap peringkat obligasi

Hipotesis Ketiga (H3) menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio (DER)

berpengaruh terhadap peringat obligasi. Hasil ini sesuai dengan hasil yang terlihat

pada tabel nilai probabilitas statistik atas Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 0.014

Page 26: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, CURRENT …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh kepemilikan manajerial, current ratio (cr), debt to

26

yang menunjukkan nilai probabilitas lebih kecil dari 5% (α = 0.05) maka H3

diterima. Sehingga Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap peringkat

obligasi. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa Debt to Equity Ratio (DER)

yang relatif tinggi dalam sebuah Perusahaan Non Keuangan menunjukkan bahwa

tingginya resiko gagal bayar untuk membayar imbalan berupa bunga dan melunasi

pokok utang pada waktu yang telah ditentukan, sehingga perusahan tersebut masuk

kedalam kategori obligasi yang sedikit lemah untuk berinvestasi (Low Investment

Grade) dan akan menurunkan peringkat obligasi. Jadi, Debt to Equity Ratio (DER)

berpengaruh terhadap peringkat obligasi yang diberikan oleh Pefindo dengan menilai

Perusahaan Non Keuangan tersebut masuk dalam kategori obligasi layak untuk

berinvestasi (High investment grade) atau obligasi yang sedikit lemah untuk

berinvestasi (Low Investment Grade).

Pengaruh Total Asset Turnover terhadap Peringkat Obligasi

Hipotesis Keempat (H4) menyatakan bahwa Total Asset Turnover (TAT)

berpengaruh terhadap peringkat obligasi. Hal ini tidak sesuai denga hasil yang terlihat

pada tabel nilai profitabilitas statistik atas Total Asset Turnover (TAT) sebesar 0.602

yang menunjukkan nilai probabilitas lebih besar dari 5% (α = 0.05) maka H4

ditolak. Sehingga Total Asset Turnover (TAT) tidak berpengaruh terhadap peringkat

obligasi. Pada umumnya untuk melihat peringkat obligasi Perusahaan Non Keuangan

hal yang perlu diperhatikan segala sesuatu dari segi utang perusahaan (liabilitas)

untuk membayar imbalan berupa bunga dan melunasi pokok utang pada waktu yang

Page 27: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, CURRENT …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh kepemilikan manajerial, current ratio (cr), debt to

27

telah ditentukan, sedangkan Total Asset Turnover (TAT) hanya mengukur efektivitas

total aset yang dimilik perusahaan dalam menghasilkan penjualan. Sehingga

semakin tinggi ataupun semakin rendah Total Asset Turnover (TAT) tidak

berpengaruh terhadap peringkat obligasi yang dilakukan Pefindo dalam

memberikan peringkat yang berkategori obligasi layak untuk berinvestasi (High

investment grade) atau obligasi yang sedikit lemah untuk berinvestasi (Low

Investment Grade).

Pengaruh Return on Asset terhadap Peringkat Obligasi

Hipotesis Kelima (H5) menyatakan bahwa Return on Assets (ROA)

berpengaruh terhadap peringkat obligasi. Hasil ini tidak sesuai dengan hasil yang

terlihat pada tabel nilai probabilitas statistik atas Return on Assets (ROA) sebesar

0.162 yang menunjukkan nilai probabilitas lebih besar dari 5% (α = 0.05) maka H5

ditolak. Sehingga Return on Assets (ROA) tidak berpengaruh terhadap peringkat

obligasi. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa hasil Return on Assets (ROA)

pada Perusahaan Non Keuangan memiliki laba yang relatif tinggi belum tentu

terhindar dari resiko gagal bayar untuk membayar imbalan berupa bunga dan

melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan atau belum tentu memiliki

prospek yang baik dalam berinvestasi obligasi. Keuntungan perusahaan cenderung

naik turun tidak bisa dijadikan ukuran dalam berinvestasi, karena perusahaan akan

tetap membayar imbalan berupa bunga dan melunasi pokok utang sedangkan investor

tetap menerima tingkat bunga yang sudah ditentukan.

Page 28: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, CURRENT …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh kepemilikan manajerial, current ratio (cr), debt to

28

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Maka berdasarkan hasil regresi logistik penelitian ini dapat ditarik

kesimpulan:

1. Kepemilikan Manajerial tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi Pada

Perusahaan Non Keuangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-2014

2. Current Ratio (CR) tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi Pada

Perusahaan Non Keuangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-2014

3. Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap peringkat obligasi Pada

Perusahaan Non Keuangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-2014

4. Total Asset Turnover (TAT) tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi Pada

Perusahaan Non Keuangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-2014

5. Return on Assets (ROA) tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi Pada

Perusahaan Non Keuangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-2014

Saran

Saran yang berdasarkan hasil penelitian adalah sebagai berikut :

1. Penelitian ini menggunakan perusahaan non keuangan. Penelitian selanjutnya

diharapkan menggunakan Sampel Perusahaan Lembaga Keuangan ataupun

sampel perusahaan yang lebih bervariasi lagi.

Page 29: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, CURRENT …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh kepemilikan manajerial, current ratio (cr), debt to

29

2. Penelitian ini hanya menggunakan variabel Kepemilikan Manajerial diharapkan

penelitian selanjutnya mampu menggunakan variabel seperti komite audit,

kualitas audit, ukuran perusahaan dan informasi keuangan yang lebih luas seperti

rasio nilai pasar atau rasio keuangan lainnya yang dapat menggambarkan

keuangan perusahaan.

3. Bagi para investor, diharapkan jika ingin berinvestasi dapat melihat perusahaan

dari kemampuan perusahaan dalam menganalisis kinerja keuangannya sehingga

investor tidak mengalami kerugian investasi obligasi akibat perusahaan yang

beresiko gagal bayar (default risk)

4. Bagi penerbit obligasi, diharapkan dapat memperbaiki kinerja keuangan maupun

nilai perusahaan guna meningkatkan investasi dalam surat utang (obligasi) dan

perusahaan tidak termasuk kedalam kategori perusahaan yang beresiko gagal

bayar (default risk).

DAFTAR PUSTAKA

Maharti dan Daljono, (2009). Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Peringkat

Obligasi. Jurnal Akuntansi .

Alfiani, (2013). Pengaruh Rasio Solvabilitas, Rasio Aktivitas, Rasio Likuiditas, dan

Ukuran Perusahaan Terhadap Peringkat Obligasi. Jurnal Akuntansi , Vol 1 No.3.

Amalia, (2013). Pemeringkat Obligasi PT.Pefindo : Berdasarkan informasi keuangan.

Accounting Analysis Journal .

Chandra Ly Dali, dkk. (2015). Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan

Rasio Keuangan terhadap Peringkat Obligasi. FINESTA , Vol.3 No.1, 30-35.

Drs.Martono, (2005). Manajemen Keuangan (Cetakan Ke-5 ed.). Yogyakarta:

EKONISIA Kampus Fakultas Ekonomi UII.

Page 30: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, CURRENT …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh kepemilikan manajerial, current ratio (cr), debt to

30

Fahmi, (2012). Dalam Analisis Laporan Keuangan (2 ed.). Bandung: Alfabeta,CV.

Ghozali, (2013). Aplikasi Analisis Mulitiariate dengan Program IBM SPSS 21

(Cetakan ke VII ed.). UNDIP.

Hery, (2015). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: CAPS ( Center for Academic

Publishing Service).

Kasmir, (2011). Analisis Laporan Keuangan (1 ed.). Jakarta: PT. RAJAGRAFINDO

PERSADA.

M.Fakhruddin, (2008). Go Public : Strategi Pendanaan dan Peningkatan Nilai

Perusahaan. Jakarta: PT.Elex Media Komputindo.

Martalena, (2011). Pengantar Pasar Modal (1 ed.). Yogyakarta: Andi Offset.

Rahardjo, (2003). Panduan Investasi Obligasi. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.

Rasyid dan Konstaman. (2013). Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance

dan Profitabilitas perusahaan Terhadap Peringkat Obligasi. Jurnal UKRIDA ,

No.1.

Satwiko, (2011). Faktor-faktor yang mempengaruhi Kepemilikan Manajerial. Jurnal

Bisnis dan Akuntansi , Vol 3 No.1, 67-80.

Sujarweni, (2014). SPSS Untuk Penelitian (1 ed.). Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Sunarjanto dan Tulasi. (2013). Kemampuan Rasio Keuangan dan Corporate

Governance memprediksi Peringkat Obligasi pada Perusahaan Consumer Goods.

Jurnal Keuangan dan Perbankan , 17, 230-242.

Sunyoto, (2011). Metodologi Penelitian untuk Ekonomi (1 ed.). Yogyakarta:

PT.BUKU SERU.

Widoatmodjo, (2012). Cara Sehat Investasi di Pasar Modal (Cetakan Ke-1 ed.).

Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

www.pefindo.com. Diakses pada tanggal 1 januari 2016.

www.idx.co.id. Diakses pada tanggal 1 januari 2016.