Upload
duonghanh
View
231
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN
EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS
PADA PT BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk.
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Syariah Dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syari’ah (SE.Sy)
Oleh:
DARIS PURBA
NIM: 207046100778
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1432H/2011
PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN EFISIENSIOPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK
MUAMALAT INDONESIA, TbK.
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyarotan Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh:
DARIS PURBANIM. 207046100778
Di Bawah Bimbingan
(DWI NUR'AINI IHSAN. S.8.. M.M)
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1433t20tl
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi dengan judul PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN
EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK
MUAMALAT INDONESIA, TBK. telah diujikan dalam Sidang Munaqasah Fakultas
Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada
20 Desember 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.SV) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi
Islam).
PANITIA UJIAN
1. Ketua
2. Sekretaris
3. Pembimbing
4. Penguji I
5. Penguji II
Drs. H. Ahmad Yani. M.A.NIP. I 9640 412199403 1004
Mochammad Syafi'i, S.E.I.
Dwi Nur'aini Ihsan, S.E., M.M.
DR. H. Zainul Arifin Yusuf. M.Pd. (..........NIP. 1 95607 r2t98r03r003
DR. H. Supriyadi Ahmad" M.A.NIP. 19581 128199403 1001
1" 'Iztll
J akarta, 20 Desemb er 20ll
Syariah dan Hukum
19550s0s1982031012
)
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya sendiri untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Syariah dan Hukum Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
J akarta, termasuk pencabutan gelar akademik.
Jakarta. 20 Desember 20ll
l l l
iv
ABSTRAK
Daris Purba (NIM: 207046100778), Pengaruh Kecukupan Modal, Likuiditas,
dan Efisiensi Operasional terhadap Profitabilitas pada PT Bank Muamalat Indonesia,
Tbk periode 2005-2010. Skripsi strata satu (S1) Konsentrasi Perbankan Syariah
Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 2011.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kecukupan
modal (CAR), likuiditas (FDR), dan efisiensi operasional (BOPO) terhadap
profitabilitas (ROA). Pengambilan sampel dilakukan secara Sampling Jenuh, di mana
semua anggota populasi dijadikan sampel, adapun jumlah sampelnya adalah 24
sampel. Data diambil dari laporan tahunan Bank Muamalat Indonesia dari tahun 2005
sampai dengan 2010.
Hasil penelitian menyatakan bahwa CAR, FDR, dan BOPO berpengaruh
secara signifikan terhadap ROA secara bersama-sama sebesar 89,30%. Kemudian
secara parsial diketahui pengaruh CAR sebesar 0,94% terhadap ROA, pengaruh FDR
sebesar 2,01%, dan pengaruh BOPO sebesar 86,30% terhadap ROA. Artinya, yang
paling besar memberikan pengaruh terhadap ROA adalah variabel BOPO yaitu
sebesar 86,30%.
Kata Kunci : Kecukupan Modal (CAR), Likuiditas (FDR), Efisiensi
Operasional (BOPO), dan Profitabilitas (ROA)
Pembimbing : Dwi Nur’aini Ihsan, S.E., M.M.
Daftar Pustaka : Tahun 1986 s/d tahun 2009
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah, taufiq,
serta nikmat-Nya, Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Pengaruh Kecukupan Modal, Likuiditas, dan Efisiensi Operasional terhadap
Profitabilitas pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.” Shalawat serta salam
senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad saw, kepada keluarganya, sahabat
serta umatnya hingga akhir zaman.
Penulis menyedari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak sedikit
hambatan serta kesulitan yang penulis hadapi. Namun berkat kesungguhan hati dah
kerja kerja serta dorongan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung
ataupun tidak langsung penulisan skripsi ini dapat selesai pada waktunya. Untuk itu,
dengan segala kerendahan hati, penulis berterimakasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, S.H., M.A, M.M., selaku Dekan Fakultas
Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Dr. Euis Amalia, M. Ag, dan Bapak Mu’min Rauf, M.A selaku Ketua dan
Sekretaris Jurusan Muamalat yang tanpa henti memberikan dorongan dan
semangat kepada penulis, serta dengan tulus ikhlas meluangkan waktunya untuk
membantu penulis dalam proses penyelesaian tugas akhir.
vii
3. Ibu Dwi Nur’aini Ihsan, S.E., M.M., atas kesediaannya meluangkan waktu kepada
penulis untuk membimbing, mengarahkan dan memberikan banyak masukan dan
saran-saran sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik. Semoga apa yang telah
ibu ajarkan dan arahkan mendapat balasan dari Allah SWT.
4. Pihak Bank Muamalat dan Muamalat Institut yang telah banyak membantu
penulis dalam memperoleh data dan informasi yang penulis butuhkan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Kepada seluruh dosen dan civitas akademik Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri Syariah Hidayatullah Jakarta, yang telah mentransfer
ilmunya dengan ikhlas kepada penulis, serta kepada para pengurus perpustakaan
yang telah meminjamkan buku-buku yang diperlukan oleh penulis.
6. Kepada seluruh jajaran pengurus Yayasan Pembangunan Masyarakat Sejahtera
terutama Bang Syukur dan Bang Masrur yang telah menyediakan waktu dan
sarana yang melancarkan penulisan skripsi ini.
7. Kedua orang tuaku tercinta dan tersayang, Bapak Aris Jaya Putra dan Ibu
Tiurmaida Simanjuntak, yang dengan tulus selalu mendo’akan, memberi
dorongan dan semangat tiada henti kepada penulis, sehingga penulis mampu
menyelesaikan tugas akhir ini yang juga menjadi amanah bagi penulis kepada
orang tua. Semoga Allah selalu memberikan perlindungan untuk Mama dan
Bapak, di bawah payung kasih sayang-Nya. Amin.
8. Kepada adik-adikku tercinta, Dian Ramadhan Purba dan Noni Rashita Purba,
kalian memberiku mental yang kuat.
viii
9. Kepada istriku tercinta Desy Puspita Indah, yang selalu memberikan do’a,
dukungan dan semangat yang telah merelakan sebagian waktu keluarga tersita
dalam penulisan skripsi ini.
10. Teman-teman PS-C dan teman-teman lain seangkatan dan seperjuangan selama
masa kuliah, perhatian dan kebaikan kalian tidak pernah terlupakan.
11. Seluruh pihak-pihak terkait yang telah membantu penulis, menyemangati dan
menghibur penulis selama proses penyelesaian tugas akhir ini.
Akhirnya, penulis menghaturkan banyak terimakasih atas semua pihak yang
turut berperan dalam proses penyelesaian tugas akhir penulis. Semoga karya ini dapat
bermanfaat bagi semua kalangan masyarakat dan para akademisi.
Jakarta, 20 Desember 2011
Daris Purba
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….…….i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………….…...ii
LEMBAR PERNYATAAN………………………………………………………….iii
ABSTRAK……………………………………………………………………………iv
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………….………..v
KATA PENGANTAR………………………………………………………………..vi
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………ix
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………...xii
DAFTAR TABEL………………………………………………………….....…….xiii
DAFTAR GAMBAR………………...………………………………………..….…xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah................................................................. 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................................... 9
D. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu ............................................................... 10
E. Sistematika Penulisan ...................................................................................... 20
BAB II LANDASAN TEORI TENTANG PROFITABILITAS, KECUKUPAN
MODAL, LIKUIDITAS, DAN EFISIENSI OPERASIONAL................................... 23
A. Profitabilitas ..................................................................................................... 23
1. Pengertian Profitabilitas ............................................................................... 23
2. Return On Assets (ROA) .............................................................................. 24
B. Kecukupan Modal ............................................................................................ 26
1. Pengertian Kecukupan Modal ...................................................................... 26
2. Capital Adequacy Ratio (CAR) .................................................................... 27
x
3. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank Syariah .............. 30
C. Likuiditas ......................................................................................................... 30
1. Pengertian Likuiditas .................................................................................... 30
2. Financing to Deposit Ratio (FDR) ............................................................... 34
D. Efisiensi Operasional ....................................................................................... 36
1. Pengertian Efisiensi ...................................................................................... 36
2. Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional ................................. 38
E. Pengaruh Kecukupan Modal (CAR) terhadap Profitabilitas (ROA)................ 40
F. Pengaruh Likuiditas (FDR) terhadap Profitabilitas (ROA) ............................. 41
G. Pengaruh Efisiensi Operasional (BOPO) terhadap Profitabilitas (ROA) ........ 42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................................... 44
A. Metode Penelitian............................................................................................. 44
1. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................ 44
2. Data Penelitian ............................................................................................. 44
3. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 45
4. Variabel Penelitian ....................................................................................... 46
5. Teknik Pengolahan Data .............................................................................. 47
B. Metode Analisis ............................................................................................... 47
1. Uji Asumsi Klasik ........................................................................................ 49
2. Uji F. ............................................................................................................. 51
3. Uji t. .............................................................................................................. 52
4. Koefisien Determinasi (R2). ......................................................................... 53
5. Koefisien Determinasi Parsial ...................................................................... 54
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .................................................. 55
A. Sekilas tentang PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk. ....................................... 55
B. Deskripsi Data Penelitian ................................................................................. 57
C. Analisis Statistik .............................................................................................. 63
1. Fungsi Regresi .............................................................................................. 63
xi
2. Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 65
3. Hasil Uji F .................................................................................................... 69
4. Hasil Uji t ..................................................................................................... 70
5. Hasil Koefisien determinasi (R2) .................................................................. 72
6. Hasil Koefisien Determinasi Parsial ............................................................. 73
BAB V KESIMPULAN .............................................................................................. 76
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 76
B. Saran ................................................................................................................. 77
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..78
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Keterangan Halaman
1 Surat Keterangan Penelitian…………………………………………………………79
2 Perhitungan Rasio Keuangan…………………………………………………….….80
xiii
DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan Halaman
2.1 Klasifikasi Tingkat ROA Menurut BI…………………………………….26
2.2 Klasifikasi Tingkat CAR Menurut BI…………………………………….28
2.3 Klasifikasi Tingkat BOPO Menurut BI…………………………………...39
4.1 CAR, FDR, dan ROA PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Periode 1999-
2010……………………………………………………………………….58
4.2 Fungsi Regresi Berganda………………………………………………….63
4.3 Hasil Uji Multikolinieritas………………………………………………...66
4.4 Hasil Uji Autokorelasi……………………………………………….……67
4.5 Hasil Uji F……………………………………………………………..…..69
4.6 Hasil Uji t……………………………………………………………….…70
4.7 Hasil Koefisien Determinasi………………………………………………72
4.8 Hasil Koefisien Determinasi Parsial………………………………………73
xiv
DAFTAR GAMBAR
Nomor Keterangan Halaman
4.1 Fluktuasi CAR PT Bank Muamalaat Indonesia, Tbk periode 2005-2010…………...59
4.2 Fluktuasi FDR PT Bank Muamalaat Indonesia, Tbk periode 2005-2010……………60
4.3 Fluktuasi BOPO PT Bank Muamalaat Indonesia, Tbk periode 2005-2010………….61
4.4 Fluktuasi ROA PT Bank Muamalaat Indonesia, Tbk periode 2005-2010…………...62
4.5 Hasil Uji Heteroskedasitas…………………………………………………………...64
4.6 Hasil Uji Normalitas………………………………………………………………….68
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Memperoleh keuntungan merupakan tujuan utama berdirinya suatu badan
usaha, baik badan usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), yayasan maupun
bentuk-bentuk badan usaha lainnya. Keuntungan yang diperoleh tidak saja digunakan
untuk membiayai operasi perusahaan, seperti membayar gaji serta biaya-biaya
lainnya, akan tetapi juga digunakan untuk ekspansi usaha melalui berbagai kegiatan
pada masa yang akan datang. Kemudian yang lebih penting lagi apabila suatu badan
usaha terus-menerus memperoleh keuntungan maka ini berarti kelangsungan hidup
badan usaha tersebut akan terjamin.1
Bank sebagai salah satu badan usaha yang bergerak di bidang jasa memiliki
tujuan tertentu di dalam operasionalnya. Tujuan bank secara mikro adalah
menciptakan laba, sedangkan tujuan makronya menurut pasal 3 UU No. 10/1998
adalah menunjang pelaksanaan pembangunan nasional. Untuk mencapai tujuan itu
maka bank harus benar-benar menjalankan fungsinya dengan baik; di antaranya
adalah fungsi penghubung (financial intermediary) antara savers (pihak kelebihan
dana) dengan lenders (pihak yang kekurangan dana), fungsi pembangunan, fungsi
1 Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Rajawali Press, 2003), h. 1
2
pelayanan, dan fungsi transmisi.2 Untuk dapat menjalankan fungsi tersebut maka
bank harus memiliki manajemen dana yang baik.
Manajemen dana adalah suatu proses pengelolaan penghimpunan dana-dana
masyarakat ke dalam bank dan pengelolaan dana-dana tersebut bagi kepentingan
bank dan masyarakat pada umumnya, serta pemupukannya secara optimal melalui
penggerakan semua sumber daya yang tersedia demi mencapai tingkat rentabilitas
yang memadai, sesuai dengan batas ketentuan yang berlaku.3
Dalam pengelolaan aktiva bank/penggunaan dana bank harus memperhatikan
3 sasaran, yaitu: likuiditas, keamanan, dan pendapatan (profitabilitas).4 Likuiditas
ialah kemampuan suatu bank melunasi kewajiban-kewajiban keuangan yang segera
dapat dicairkan atau yang sudah jatuh tempo. Secara lebih spesifik, likuiditas ialah
kesanggupan bank menyediakan alat-alat lancar guna membayar kembali titipan yang
jatuh tempo dan memberikan pinjaman (loan) kepada masyarakat yang memerlukan.5
Bank dikatakan „likuid‟ bila dapat memenuhi kewajiban hutang-hutangnya,
membayar kembali semua deposannya, serta dapat memenuhi permintaan kredit yang
diajukan tanpa terjadi penangguhan.
2 Ade Arthesa dan Edia Handiman, Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank. (Jakarta: PT
INDEKS, 2006), h.12 3 Faisal Afiff, dkk., Strategi dan Operasional bank, (Bandung: PT Eresco, 1996), h.151
4 Faisal Afiff, dkk., Strategi dan Operasional bank, h.152.
5 O.P. Simorangkir, Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Nonbank, (Bandung: Penerbit
Ghalia Indonesia, 2004), Cet.2, h.141.
3
Dalam manajemen dana, bank memerlukan pengawasan prudential yang
merupakan konsep dan teknik untuk mengendalikan resiko yang timbul dari kegiatan
bank, sehingga bisa diharapkan terwujudnya bank yang aman dan sehat, serta
mendukung terciptanya keamanan dan kesehatan sistem perbankan.6
Salah satu hasil nyatanya adalah penilaian terhadap sehat atau tidaknya suatu
bank. Di banyak negara, penilaian tersebut dilakukan dengan pendekatan yang
disebut CAMEL, yaitu capital, assets, management, earning, dan liquidity. Dengan
pendekatan CAMEL tersebut, penilaian dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif
untuk memastikan apakah kualitas bank itu tergolong aman dan sehat, karena telah
memenuhi syarat yang telah ditetapkan dalam prudential regulation dan pengawasan
prudential.7
Di samping itu, faktor permodalan adalah hal yang paling menentukan
besarnya keuntungan bank, karena pada hakikatnya modal inilah yang ditanam oleh
bank untuk mendapatkan keuntungan. Jumlah modal berbanding lurus dengan jumlah
keuntungan, artinya semakin besar modal maka semakin besar pula keuntungan.
Modal ada yang bersumber dari dalam (internal fund) seperti akumulasi penyusutan
dan laba ditahan dan ada yang bersumber dari luar (external fund) seperti dana pihak
ketiga (DPK) dan pinjaman dari kreditor.
6 Permadi Gandrapradja, Dasar dan Prinsip Pengawasan Bank, (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2004), h.34. 7 Permadi Gandrapradja, Dasar dan Prinsip Pengawasan Bank, h.34.
4
Pendanaan yang bersumber dari luar (external fund) menjadikan bank
memiliki hutang yang harus dibayar baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang, ditambah lagi bank memiliki kewajiban-kewajiban pembayaran lainnya
seperti membayar pajak, menggaji karyawan, memberikan bagi hasil kepada nasabah,
dan memberikan dividen kepada investor. Oleh karena itu, bank tidak menanamkan
semua modalnya, tetapi bank harus menyisakan sejumlah dana menganggur (idle
fund) untuk melunasi hutang-hutang dan kewajiban-kewajibannya khususnya yang
berjangka pendek atau yang harus segera dibayar.
Dalam beberapa kegiatan industri termasuk bank terdapat beberapa
perusahaan yang lebih banyak menggunakan hutang jangka pendek daripada hutang
jangka panjang. Hal ini disebabkan karena aktiva lancar berupa piutang dan
persediaan cenderung mendominasi keseluruhan aktiva yang dimilikinya.
Berdasarkan besarnya proporsi hutang jangka pendek dalam struktur modalnya, maka
likuiditas merupakan faktor yang memiliki pengaruh terhadap struktur modal
perusahaan. Perusahaan yang lebih banyak menggunakan aktiva lancar berarti
perusahaan tersebut dapat menghasilkan aliran kas untuk aktivitas operasi dan
investasinya.
Manajemen likuiditas bertujuan untuk memelihara alat likuid dalam rangka
mengantisipasi kewajiban keuangan yang segara jatuh tempo dan memberikan
pinjaman (loan) kepada masyarakat yang memerlukan. Masalah likuiditas bagi bank
merupakan hal yang sangat penting. Tingkat kepercayaan masyarakat bagi bank
5
sangat dipengaruhi oleh kemampuan bank dalam kewajibannya yang segara jatuh
tempo dan kemampuannya dalam memberikan pinjaman (loan) yang dibutuhkan oleh
masyarakat.8
Sementara itu, perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi biasanya
cenderung menggunakan hutang relatif kecil karena laba ditahan yang tinggi sudah
memadai untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan. Semakin tinggi
profitabilitas perusahaan maka semakin besar pula tersedianya dana internal untuk
investasi, sehingga penggunaan hutang akan lebil kecil. Pada tingkat profitabilitas
rendah, perusahaan menggunakan hutang untuk membiayai operasionalnya.
Upaya memenuhi tingkat kecukupan modal sebagaimana yang telah diatur
oleh Bank Indonesia merupakan hal yang amat penting untuk diperhatikan karena
tingkat kecukupan modal mencerminkan kemampuan bank dalam menanggung risiko
kerugian yang mungkin timbul. Selain itu, tingkat modal yang tinggi akan
meningkatkan cadangan kas yang dapat digunakan untuk memperluas pembiayaan,
memperluas jaringan kantor serta menyediakan fasilitas kantor yang modern dan
sistem telekomunikasi yang canggih, sehingga dapat membuka peluang lebih besar
dalam meningkatkan profitabilitas bank.
Tingkat likuiditas berbanding terbalik dengan tingkat profitabilitas, bila
likuiditas bank tinggi maka profitabilitasnya rendah, demikian pula sebaliknya bila
8 Julius R. Latumaerissa, Mengenal Aspek-aspek Operasi Bank Umum, (Jakarta: Bumi
Aksara, 1999), h.129.
6
likuiditas rendah maka profitabilitas tinggi. Tapi likuiditas tidak boleh ditiadakan,
likuiditas harus tetap dipertahankan sesuai dengan kebijakan manajemen untuk
keperluan melunasi hutang-hutang jangka pendek, kewajiban-kewajiban yang jatuh
tempo, penyaluran pembiayaan. Semakin besar kemampuan bank dalam menyalurkan
pembiayaan maka semakin besar kesempatan bank untuk memperoleh laba tetapi
perluasan pembiayaan dapat mengurangi tingkat likuiditas bank. Hal inilah yang sulit
dilakukan oleh para banker untuk mengelola liquidity dan profitability yang sejak
dahulu menjadi dilema dunia perbankan karena sifatnya yang selalu bertentangan
kepentingan.
Untuk mencapai tingkat profitabilitas yang diharapkan perlu dilakukan
berbagai usaha dan strategi guna mendukung tercapainya tingkat kesehatan
perbankan yang optimal. Usaha tersebut salah satunya dapat dilakukan dengan
memantapkan kembali struktur modal perbankan yang menyelaraskan skala usaha
dengan kebutuhan permodalan guna mempertinggi kemampuan menyerap risiko
usaha, dan dengan melakukan peningkatan efisiensi operasional agar mampu
mendorong profitabilitas ke tingkat yang lebih tinggi.
Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
menunjukkan efisiensi bank dalam menjalankan usaha pokoknya, terutama
pembiayaan, di mana sampai saat ini pendapatan bank-bank di Indonesia masih
didominasi oleh pendapatan pembiayaan. Semakin kecil BOPO menunjukkan
semakin efisien bank dalam menjalankan aktivitas usahanya. Semakin tinggi biaya
7
pendapatan maka bank menjadi tidak efisien sehingga ROA makin kecil. Dengan kata
lain BOPO berhubungan negatif dengan kinerja bank sehingga diprediksi juga
berpengaruh negatif terhadap ROA.
Return on Asset (ROA) memfokuskan kemampuan perusahaan untuk
memperoleh earning dalam operasi perusahaan. Sehingga dalam penelitian ini ROA
digunakan sebagai ukuran kinerja perusahaan. Alasan dipilihnya Return on Asset
(ROA) sebagai ukuran kinerja adalah karena ROA digunakan untuk mengukur
efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva
yang dimilikinya. Apabila ROA meningkat, berarti profitabilitas perusahaan
meningkat.
Hal-hal tersebut di atas menimbulkan keingintahuan penulis dan merasa
tertarik untuk melakukan penelitian pengaruh kecukupan modal, likuiditas, dan
efisiensi operasional terhadap profitabilitas pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.
Oleh sebab itu, dalam skripsi ini penulis memberi judul: “Pengaruh Kecukupan
Modal, Likuiditas, dan Efisiensi Operasional terhadap Profitabilitas pada PT
Bank Muamalat Indonesia, Tbk.” dan mengangkatnya menjadi bahan dan judul
skripsi sebagai tugas akhir jenjang S1 yang sedang penulis tempuh.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Dengan latar belakang masalah di atas, masalah-masalah tersebut sangat luas
untuk dibahas dalam penelitian ini, maka penulis perlu untuk membatasi masalah-
8
masalah yang akan dibahas. Untuk itu pembahasan hanya akan dibatasi sebagai
berikut:
1. Data yang digunakan adalah Laporan Triwulan PT Bank Muamalat Indonesia,
Tbk. mulai tahun 2005 hingga tahun 2010.
2. Lokasi penelitian adalah PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Jl. Jend. Sudirman
No. 2 Jakarta 10220 PO BOX 4931.Telp: (021) 2511414-2511451-2511470.
3. Variabel yang digunakan adalah CAR, FDR, BOPO dan ROA.
4. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis statistik dengan model analisis
regresi berganda, dan dilengkapi dengan analisis statistik dengan model analisis
regresi berganda.
Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
a. Apakah kecukupan modal (CAR), likuiditas (FDR), dan efisiensi operasional
(BOPO) berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) pada PT Bank Muamalat
Indonesia, Tbk.?
b. Berapa besarkah pengaruh kecukupan modal (CAR), likuiditas (FDR), dan
efisiensi operasional (BOPO) terhadap profitabilitas (ROA) pada PT Bank
Muamalat Indonesia, Tbk.?
9
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman tentang rasio
kecukupan modal bank (CAR), rasio likuiditas (FDR), rasio efisiensi operasional
(BOPO) dan rasio profitabilitas (ROA) dan mengetahui seberapa besar pengaruh
kecukupan modal (CAR), likuiditas (FDR), dan efisiensi operasional (BOPO)
terhadap profitabilitas (ROA).
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kecukupan modal (CAR), likuiditas
(FDR), dan efisiensi operasional (BOPO) terhadap profitabilitas (ROA) pada PT
Bank Muamalat Indonesia, Tbk.
2. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh kecukupan modal (CAR), likuiditas
(FDR), dan efisiensi operasional (BOPO) terhadap profitabilitas (ROA) pada PT
Bank Muamalat Indonesia, Tbk.
Sedangkan manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Bank Muamalat Indonesia, diharapkan dapat berguna sebagai masukan
dalam mengambil keputusan berdasarkan informasi yang diperoleh untuk
merencanakan suatu strategi baru, serta dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
10
2. Bagi akademisi, untuk memperkaya khazanah literatur kepustakaan ekonomi
islam khususnya pada perbankan syariah mengenai kecukupan modal, tingkat
likuiditas, efisiensi operasional dan tingkat profitabilitas.
3. Bagi masyarakat, diharapkan dapat menambah wawasan dan informasi mengenai
kinerja PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk, khususnya kepada para nasabahnya
serta masyarakat umum yang tertarik terhadap perbankan syariah.
D. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu
I Nama IMA KHATIMAH
Universitas UIN Jakarta/Fak. Syariah dan Hukum
Judul Pengaruh Kecukupan Modal dan Efisiensi Operasional
terhadap Profitabilitas pada PT BPRS Amanah Ummah
Leuwiliang Bogor.
KETERANG
AN PENELITIAN LAIN
PERBEDAAN DENGAN
PENULIS
1. Rumusan
Masalah
1. Apakah berpengaruh
kecukupan modal (CAR) dan
efisiensi operasional
(BOPO) terhadap
profitabilitas (ROA) pada PT
BPRS Amanah Ummah
Leuwiliang Bogor?
2. Berapa besar pengaruh
kecukupan modal (CAR) dan
efisiensi operasional
(BOPO) terhadap
1. Apakah kecukupan modal
(CAR), likuiditas (FDR), dan
efisiensi operasional
(BOPO) berpengaruh
terhadap profitabilitas
(ROA) pada PT Bank
Muamalat Indonesia, Tbk.?
2. Berapa besarkah pengaruh
kecukupan modal (CAR),
likuiditas (FDR), dan
efisiensi operasional
11
profitabilitas (ROA) pada PT
BPRS Amanah Ummah
Leuwiliang Bogor?
(BOPO) terhadap
profitabilitas (ROA) pada PT
Bank Muamalat Indonesia,
Tbk.?
2. Metode
Penelitian
1. Jenis data adalah data
kuantitatif.
2. Data yang digunakan adalah
laporan kuangan BPRS
Amanah Ummah.
3. Metode statistik
menggunakan model regresi
linear berganda dilengkapi
analisis adalah deskriptif
komparatif.
1. Data yang digunakan adalah
laporan keuangan triwulan
bank muamalat dari tahun
2005 – 2010.
2. Metode statistik adalah
model regresi linier
berganda.
3. Hasil
Penelitian
1. Berdasarkan uji F CAR dan
BOPO secara simultan tidak
berpengaruh signifikan
terhadap variabel ROA.
2. Berdasarkan penghitungan
koefisien determinasi parsial
menunjukkan bahwa
besarnya kontribusi
pengaruh rasio CAR
terhadap perubahan ROA
sebesar 2,31%, sedangkan
BOPO berkontribusi sebesar
40,32%.
1. Kecukupan modal (CAR),
likuiditas (FDR), dan
efisiensi operasional
(BOPO) secara simultan
(bersama-sama) berpengaruh
signifikan terhadap tingkat
profitabilitas (ROA).
2. Berdasarkan penghitungan
koefisien determinasi parsial,
kontiribusi pengaruh rasio
CAR terhadap ROA sebesar
0,94% dan BOPO sebesar
86,30%.
4. Kesimpula CAR dan BOPO memberi 1. CAR, FDR, dan BOPO
12
n kontiribusi terhadap perubahan
ROA sebesar 45,20%.
memberi kontribusi terhadap
perubahan ROA sebesar
89,30%.
II Nama BAYU NURYANTO
Universitas UI/Fakultas Ekonomi/2011
Judul Analisis Pengaruh Tingkat Pembiayaan Bagi Hasil,
Permodalan, Efisiensi Operasi, Likuiditas, dan Krisis
Finansial Global terhadap Tingkat Profitabilitas Bank
Syariah di Indonesia Periode 2006-2010.
KETERANG
AN PENELITIAN LAIN
PERBEDAAN DENGAN
PENULIS
1. Rumusan
Masalah
1. Model manakah di antara model
Return on Asset (ROA), Return
on Equity (ROE), dan Gross
Profit Margin (GPM) yang
paling baik untuk digunakan
sebagai model estimasi
profitabilitas bank syariah di
Indonesia.
2. Apakah tingkat pembiayaan bagi
hasil (Equity Financing),
permodalan, efisiensi operasi,
dan likuiditas berpengaruh secara
bersama-sama (simultan)
terhadap tingkat profitabilitas
bank syariah di Indonesia.
3. Apakah tingkat pembiayaan bagi
1. Apakah kecukupan
modal (CAR), likuiditas
(FDR), dan efektifitas
operasional (BOPO)
berpengaruh terhadap
profitabilitas (ROA)
pada PT Bank Muamalat
Indonesia, Tbk.?
2. Berapa besarkah
pengaruh kecukupan
modal (CAR), likuiditas
(FDR), dan efisiensi
operasional (BOPO)
terhadap profitabilitas
(ROA) pada PT Bank
Muamalat Indonesia,
13
hasil (equity financing),
permodalan, efisiensi operasi,
dan likuiditas berpengaruh secara
parsial terhadap tingkat
profitabilitas bank syariah di
Indonesia.
4. Apakah krisis finansial global
tahun 2008 berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas
bank syariah di Indonesia.
Tbk.
5. Metode
Penelitian
1. Data diambil dari Bank Umum
Syariah yang mempublikasikan
laporan keuangan tahunannya
untuk periode tahun 2006 s/d
2010.
2. Variabel dependen: ROA, ROE,
dan GPM.
3. Variabel independen: MM/L
(mudharabah-musyarakah ratio),
CAR, BOPO, dan FDR.
4. Menggunakan uji regresi linier
berganda dengan software
STATA IC 11. Berupa uji F, uji
t, dan uji koefisien determinasi
(R2). Setelah terlebih dahulu
dilakukan uji asumsi klasik
berupa uji autokorelasi, uji
heteroskedasitas, dan uji
1. Data diambil dari
laporan keuangan PT
Bank Muamalat periode
2005 s/d 2010.
2. Variabel dependen:
ROA.
3. Variabel independen:
CAR, FDR, dan BOPO.
4. Menggunakan uji regresi
linier berganda dengan
software SPSS for
Windows 16.0.
5. Jenis penelitian adalah
penelitian kuantitatif
berupa penelitian
statistik inferensial
parametrik.
14
multikolinearitas.
6. Hasil
Penelitian
1. Semua model (ROA, ROE,
GPM) memiliki nilai
profitabilitas Fstatistik yang lebih
kecil daripada 0,05 (α), yang
berarti semua model memiliki
variabel independen yang
bersama-sama memiliki
pengaruh terhadap variabel
dependennya.
2. Nilai adjusted R2 untuk model
ROA adalah 82,74%.
3. Signifikansi CAR terhadap ROA
di atas alpha 0,05 dan di bawah
alpha 0,05 terhadap ROE.
4. Signifikansi FDR terhadap semua
model lebih besar dari alpha
0,05.
1. Korelasi parsial untuk
variabel CAR adalah
sebesar 0,097. Maka
koefisien determinasi
parsial untuk variabel
CAR adalah sebesar:
(0,097)2 x 100%
=0,94%.
2. Korelasi parsial untuk
FDR sebesar -0,142
maka koefisien
determinasi parsial
untuk variabel FDR
adalah: (-0,142)2 x
100% = 2,01%.
3. F hitung sebesar 55,455.
F tabel 3,10. F Hitung >
F tabel (55,455 > 3,10).
4. t hitung untuk variabel
CAR sebesar 0,438
t tabel sebesar 2,085. t
hitung < t tabel (0,438
< 2,085). Ha ditolak.
5. t hitung untuk variabel
FDR adalah sebesar -
0,640. t tabel sebesar
2,085.
15
t hitung > t tabel (-
0,640 > -2,085). Ha
diterima.
6. Nilai koefisien
determinasi (R Square)
sebesar 0,893.
7. Kesimpula
n
1. MM/L, CAR, BOPO, dan FDR
secara bersama-sama memiliki
pengaruh terhadap semua model
variabel dependen (ROA, ROE
dan GPM).
2. CAR berpengaruh negatif
signifikan pada model ROE dan
tidak berpengaruh signifikan
pada model ROA dan GPM.
FDR tidak berpengaruh
signifikan pada semua model.
1. CAR, FDR, dan BOPO
secara bersama-sama
memiliki pengaruh
terhadap ROA.
2. Secara parsial, CAR dan
BOPO tidak
berpengaruh signifikan
terhadap tingkat
profitabilias (ROA) pada
PT Bank Muamalat
Indonesia, Tbk.
III Nama ALFA RAHMAT MAULANA
Universitas Univ. Trisakti/Fakultas Ekonomi/2010
Judul Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank terhadap Pertumbuhan
Laba dan Harga Saham dengan Menggunakan Rasio
Camels.
KETERANG
AN PENELITIAN LAIN
PERBEDAAN DENGAN
PENULIS
1. Rumusan
Masalah
1. Bagaimanakah pengaruh rasio
keuangan CAMELS (CAR, NPL,
BOPO, NIM, dan LDR) terhadap
1. Apakah kecukupan
modal (CAR), likuiditas
(FDR), dan efisiensi
16
tingkat pertumbuhan laba.
2. Bagaimanakah pengaruh rasio
keuangan CAMELS (CAR, NPL,
BOPO, NIM, dan LDR) terhadap
harga saham.
operasional (BOPO)
berpengaruh terhadap
profitabilitas (ROA)
pada PT Bank Muamalat
Indonesia, Tbk.
2. Berapa besarkah
pengaruh kecukupan
modal (CAR), likuiditas
(FDR), dan efisiensi
operasional (BOPO)
terhadap profitabilitas
(ROA) pada PT Bank
Muamalat Indonesia,
Tbk.
2. Metode
Penelitian
1. Data bersumber dari laporan
tahunan bank-bank umum
nasional periode 2007-2009 yang
terdaftar di direktori Bursa Efek
Indonesia.
2. Menggunakan statistik deskriptif
untuk mengetahui nilai max, min,
rata-rata, standar deviasi.
3. Melakukan pengujian ketepatan
perkiraan (Goodness of Fit Test).
1. Data bersumber dari
laporan tahunan bank
muamalat dari tahun
2005-2010.
2. Metode statistik yang
digunakan adalah model
regresi linier berganda.
3. Jenis penelitian adalah
penelitian kuantitatif
berupa penelitian
statistik inferensial
parametrik.
3. Hasil
Penelitian
1. Hasil pengolahan Regresi
Berganda diketahui bahwa
5. Hasil pengolahan
Regresi Berganda
17
koefisien determinasi adjusted R2
sebesar 0,320.
2. Dari tabel Anova diketahui
bahwa p-value sebesar 0,000
lebih kecil dari 0,05.
3. Dari uji t diketahui bahwa
koefisien regresi untuk variabel
CAR positif sebesar 35,281.
4. Dari uji t diketahui bahwa
koefisien regresi untuk variabel
LDR positif sebesar 1,990. P-
value 0,335 lebih besar dari 0,05.
diketahui bahwa
koefisien determinasi
adjusted R2
sebesar
0,893.
6. Dari uji t diketahui
bahwa CAR memiliki
hubungan kepada ROA.
Sementara FDR dan
BOPO tidak memiliki
hubungan terhadap
ROA.
7. Korelasi parsial untuk
variabel CAR adalah
sebesar 0,097. Maka
koefisien determinasi
parsial untuk variabel
CAR adalah sebesar:
(0,097)2 x 100%
=0,94%.
8. Korelasi parsial untuk
FDR sebesar -0,142
maka koefisien
determinasi parsial
untuk variabel FDR
adalah: (-0,142)2 x
100% = 2,01%.
4. Kesimpula
n
1. CAR memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap tingkat
4. CAR memiliki pengaruh
signigikan terhadap
18
pertumbuhan laba.
2. LDR tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap tingkat
pertumbuhan laba.
3. Seluruh variabel secara bersama-
sama mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap tingkat
pertumbuhan laba.
ROA.
5. FDR dan BOPO tidak
memiliki pengaruh
signifikan terhadap
ROA.
IV Nama NURHAYATI
Universitas STEI SEBI/Prodi Perbankan Syariah/2007
Judul Analisis pengaruh likuiditas terhadap tingkat profitabilitas
BNI Syariah Periode 2002-2006.
KETERANG
AN PENELITIAN LAIN
PERBEDAAN DENGAN
PENULIS
1. Rumusan
Masalah
1. Apakah ada atau tidak pengaruh
likuiditas terhadap tingkat
profitabilitas pada BNI Syariah
periode 2002-2006?
2. Bila ada, apakah pengaruhnya
searah atau berkebalikan
terhadap profitabilitas BNI
Syariah periode 2002-2006?
1. Apakah kecukupan
modal (CAR), likuiditas
(FDR), dan efisiensi
operasional (BOPO)
berpengaruh terhadap
profitabilitas (ROA)
pada PT Bank Muamalat
Indonesia, Tbk.?
2. Berapa besarkah
pengaruh kecukupan
modal (CAR), likuiditas
(FDR), dan efisiensi
operasional (BOPO)
19
terhadap profitabilitas
(ROA) pada PT Bank
Muamalat Indonesia,
Tbk.?
2. Metode
Penelitian
1. Analisa kuantitatif-deskriptif
2. Variabel independen adalah
FDR.
3. Variabel dependen adalah ROA
4. Sumber data adalah data
sekunder berupa laporan
keuangan BNI Syariah periode
2002-2006.
5. Analisis yang digunakan adalah
regresi sederhana.
6. Pengujian dilakukan dengan uji t.
7. Software SPSS 11.05
1. Jenis penelitian adalah
penelitian kuantitatif
berupa penelitian
statistik inferensial
parametrik.
2. Data yang digunakan
adalah laporan keuangan
tahunan bank muamalat
dari tahun 2005 – 2010.
3. Metode statistik adalah
model regresi linier
berganda.
3. Hasil
Penelitian
1. Besar angka R square (R2) adalah
0,147.
2. t penelitian sebesar 0,720 < t
tabel sebesar 3,18 maka Ho
diterima.
3. Angka korelasi antara variabel
likuiditas dengan tingkat
profitabilitas sebesar 0,384.
Tetapi korelasi dua variabel
bersifat tidak signifikan sebesar
0,524 (lebih besar daripada 0,05).
1. Besar angka R square
(R2) adalah sebesar
0,893.
2. t penelitian sebesar -
0,640 > t tabel 2,085.
Maka Ha diterima.
3. F hitung sebesar 55,455.
F tabel 3,10. F Hitung >
F tabel (55,455 > 3,10).
4. Kesimpula 1. Pengaruh likuiditas terhadap 1. Pengaruh likuiditas
20
n tingkat profitabilitas BNI Syariah
adalah sebesar 14,7%. Sedangkan
sisanya sebesar 85,3%
dipengaruhi oleh variabel lain di
luar model.
2. t penelitian lebih kecil dari t tabel
(0,211 < 3,18) berarti, tidak
terdapat hubungan secara linier
antara likuiditas dengan tingkat
profitabilitas BNI Syariah
periode 2002-2006.
3. Korelasi sebesar 0,384 berarti
hubungan antara variabel
likuiditas terhadap tingkat
profitabilitas BNI Syariah cukup
kuat dan searah (karena hasilnya
positif). Searah artinya
perubahan likuiditas dapa
mempengaruhi tingkat
profitabilitas.
terhadap profitabilitas
PT Bank Muamalat
Indonesia, Tbk adalah
sebesar 2,01%.
2. Terdapat hubungan
antara likuiditas dengan
profitabilitas PT Bank
Muamalat Indonesia,
Tbk.
E. Sistematika Penulisan
Skripsi ini dibagi dalam lima bab, secara keseluruhan kelima bab tersebut
merupakan satu rangkaian pembahasan yang saling terintegrasi dan saling terkait.
Dengan demikian sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut:
21
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini merupakan suatu pendahuluan yang terdiri dari beberapa sub;
yaitu latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, review kajian terdahulu, kerangka pemikiran, dan
sistematika penulisan.
BAB II: LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan mengenai pengertian profitabilitas, Return On
Assets (ROA), Pengertian Kecukupan Modal, Capital Adequacy Ratio (CAR),
Pengertian Likuiditas, Financing to Deposit Ratio (FDR), Pengertian Efisiensi
Operasional, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO),
Pengaruh kecukupan modal (CAR) terhadap Profitabilitas (ROA), Pengaruh
Likuiditas (FDR) terhadap Profitabilitas (BOPO) terhadap Profitabilitas
(ROA).
BAB III: METODOLOGI PENILITIAN
Bab ini menjelaskan mengenai Metode Penelitian yang terdiri dari
beberapa sub; Ruang Lingkup Penelitian, Data Penelitian, Teknik
Pengumpulan Data, Variabel Penelitian, dan Teknik Pengolahan Data.
Kemudian bab ini juga membahas tentang Metode Analisis yang tediri dari
beberapa sub; Uji Asumsi Klasik, Uji F, Uji t, Koefisien Determinasi (R2),
dan Koefisien Determinasi Parsial.
22
BAB IV: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi informasi sekilas tentang PT Bank Muamalat Indonesia,
Tbk. dan deskripsi data mengenai aspek permodalan, likuiditas, efisiensi
operasional dan profitabilitas pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.
Dalam bab ini dipaparkan hasil analisis statistik berupa fungsi regresi
yang terbentuk, interpretasi fungsi regresi, uji asumsi klasik (heteroskedasitas,
multikolinieritas, autokorelasi, dan normalitas), uji signifikansi (Uji F dan Uji
t), koefisien determinasi (R2), dan koefisien parsial serta analisis deskriptif
komparatif.
BAB V: KESIMPULAN
Pada bab ini diuraikan kesimpulan berupa jawaban-jawaban dari
permasalahan penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, juga
memberikan saran-saran yang sifatnya membangun sebagai solusi dari
permasalahan yang telah dikemukakan.
23
BAB II
LANDASAN TEORI TENTANG PROFITABILITAS, KECUKUPAN MODAL,
LIKUIDITAS, DAN EFISIENSI OPERASIONAL
A. Profitabilitas
1. Pengertian Profitabilitas
Profitabilitas atau kemampuan menghasilkan laba merupakan ukuran
seberapa baik suatu sistem berfungsi menurut besarnya laba yang berhasil
dicetak.9 Laba adalah tujuan dengan alasan:
10
a. Dengan laba yang cukup dapat dibagi keuntungan kepada pemegang
saham, meningkatkan dana cadangan modal dan memperluas kesempatan
masyarakat untuk meminjam dana sehingga akan menaikkan kredibilitas
bank di mata masyarakat.
b. Laba merupakan penilaian keterampilan pimpinan. Pimpinan bank yang
cakap dan terampil umumnya dapat mendatangkan keuntungan yang lebih
besar daripada pimpinan yang kurang cakap.
c. Meningkatkan daya tarik bagi pemilik modal untuk menanamkan
modalnya dengan membeli saham yang dikeluarkan oleh bank. Pada
9 Benyamin Molan, Glosarium Prentice hall untuk Manajemen dan Pemasaran, (Jakarta: Prenhallindo,
2002), h.123. 10
O.P. Simorangkir, Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank, (Bogor: Ghalia Indonesia,
2004), h. 152.
24
gilirannya bank akan mempunyai kekuatan modal untuk memperluas
penawaran produk dan jasanya kepada masyarakat.
d. Bila tingkat laba bank bertambah diharapkan lalu lintas keuangan terjamin
sehingga pemerintah dan masyarakat merasa tenang.
Bank syariah merupakan lembaga keuangan syariah yang berorientasi
laba (profit). Laba bukan hanya untuk kepentingan pemilik, tetapi juga sangat
penting untuk pengembangan usaha bank syariah. Laba bank syariah terutama
diperoleh dari selisih antara pendapatan atas penanaman dana dan biaya-biaya
yang dikeluarkan sela periode tertentu. Untuk dapat memperoleh hasil yang
optimal, bank syariah dituntut untuk melakukan pengelolaan dananya secara
efisien dan efektif baik atas dana-dana yang dikumpulkan dari masyarakat
(Dana Pihak Ketiga), serta dana pemilik bank syariah maupun atas
pemanfaatan atau penanaman dana tersebut.11
Profitabilitas atau rentabilitias
dalam dunia perbankan salah satunya dapat dihitung dengan Return on Assets
(ROA).
2. Return On Assets (ROA)
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank
dalam mengelola aset guna memperoleh keuntungan (laba) secara
keseluruhan. ROA dihitung dengan rumus sebagai berikut:12
11
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Yogyakarta: EKONISIA, 2005), h.101. 12
Farah Margaretha, Manajemen Keuangan bagi Industri Jasa, (Jakarta: Grasindo, 2007), h.61.
25
ROA =Laba Sebelum Pajak
Total Aktiva× 100%
Besarnya nilai untuk laba sebelum pajak dapat dilihat pada
perhitungan laba rugi bank, sedangkan total aktiva dapat dilihat pada laporan
neraca bank. Adapun penghitungan ROA untuk bank syariah biasanya
menggunakan laba sebelum zakat dan pajak.
Laba sebelum pajak adalah laba rugi bank yang diperoleh dalam
periode berjalan sebelum dikurangi pajak. Sedangkan total aktiva merupakan
komponen yang terdiri dari kas, giro pada BI, penempatan pada bank lain,
piutang, pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, pembiayaan dengan prinsip
jual beli, pembiayaan dengan prinsip sewa, pinjaman qardh, aktiva tetap, dan
lain-lain.13
Klasifikasi tingkat ROA menurut Bank Indonesia secara rinci
adalah sebagai berikut:
13
Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005), h.22.
26
Tabel 2.1
Klasifikasi Tingkat ROA Menurut BI
Tingkat ROA Predikat
Di atas 1,22% Sehat
0,99%-1,22% Cukup Sehat
0,77%-0,99% Kurang Sehat
Di bawah 0,77% Tidak Sehat
Sumber: www.bi.go.id
ROA adalah salah satu indikasi kesehatan keuangan perbankan.
Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai dan
semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset. Sebaliknya,
semakin kecil ROA menggambarkan kinerja perbankan yang kurang baik
dalam mengelola aset guna menghasilkan laba.
B. Kecukupan Modal
1. Pengertian Kecukupan Modal
Permodalan berfungsi sebagai sumber utama pembiayaan terhadap
kegiatan operasional, penyangga terhadap kemungkinan terjadinya kerugian,
dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan bank dalam
menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi. Modal yang dimiliki
oleh suatu bank pada dasarnya harus cukup untuk menutupi seluruh risiko
usaha yang dihadapi bank.
27
Untuk memastikan bahwa industri perbankan memiliki permodalan
yang cukup dalam mendukung kegiatan usahanya, Bank Indonesia
bertanggungjawab menentukan jumlah minimum permodalan yang harus
dimiliki bank dan mengeluarkan ketentuan mengenai permodalan minimum
(regulatory capital). Pemenuhan regulatory capital tersebut menjadi salah
satu komponen penilaian dalam pengawasan bank yang tercermin dari
pemenuhan rasio kecukupan modal.14
Kecukupan modal perbankan salah
satunya diukur dengan Capital Adequacy Ratio (CAR).
2. Capital Adequacy Ratio (CAR)
CAR adalah perbandingan antara total modal dengan aset tertimbang
menurut risiko yang oleh Bank Indonesia diterjemahkan menjadi KPMM (
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum).15
Adapun klasifikasi tingkat CAR
menurut Bank Indonesia secara rinci adalah sebagai berikut:
CAR =Modal Bank
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)× 100%
BI menetapkan ketentuan modal minimum bagi perbankan
sebagaimana ketentuan dalam standar Bank for International Settlements
(BIS) bahwa setiap bank umum diwajibkan menyediakan modal minimum
14
Ferry N Idroes, Manajemen Perbankan: Pemahaman Pendekatan 3 Pilar Kesepakatan Basel II
terkait Aplikasi Regulasi dan Pelaksanaannya di Indonesia, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008),
h.66. 15
Benyamin Molan, Glosarium Prentice hall untuk Manajemen dan Pemasaran, h.16.
28
sebesar 8% dari total Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR).16
Adapun
klasifikasi tingkat CAR menurut Bank Indonesia secara rinci adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.2
Klasifikasi Tingkat CAR Menurut BI
Tingkat CAR Predikat
8% ke atas Sehat
6,4%-7,9% Kurang Sehat
Di bawah 6,4% Tidak Sehat
Sumber: www.bi.go.id
CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva
bank yang mengandung risiko (pembiayaan, penyertaan, surat berharga,
tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal bank, di samping
memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank seperti dana
masyarakat, pinjaman (utang), dan lain-lain. Dengan kata lain, CAR adalah
rasio kinerja bank untuk menunjang aktiva yang mengandung risiko, misalnya
pembiayaan yang diberikan.17
Rasio CAR merupakan alat pengukur kinerja keuangan bank. Selain
itu, CAR juga menggambarkan kondisi perbankan di antaranya:
16
Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), h.40. 17
Farah Margaretha, Manajemen Keuangan bagi Indutri Jasa, h.63.
29
a. Indikasi permodalan apakah telah memadai (adequate) untuk menutup
risiko kerugian yang timbul dari penanaman dana dalam aktiva-aktiva
produktif karena setiap kerugian akan mengurangi modal. CAR mengukur
kemampuan permodalan bank dalam mengantisifasi penurunan aktiva dan
menutup kemungkinan terjadinya kerugian dalam pembiayaan. CAR yang
tinggi mencerminkan semakin baiknya permodalan karena modal dapat
digunakan untuk menjamin pemberian pembiayaan. CAR yang rendah
mencerminkan bahwa permodalan bank kurang baik karena bank kurang
mampu menutup kemungkinan terjadinya kegagalan dalam pembiayaan.
b. Kemampuan membiayai operasional dan membiayai seluruh aktiva tetap
dan inventaris bank. CAR yang tinggi menunjukkan cukupnya modal
untuk melaksanakan kegiatan usahanya dan dapat melakukan
pengembangan bisnis serta ekspansi usaha dengan lebih aman.
c. Kemampuan bank dalam meningkatkan profitabilitas. CAR yang tinggi
menunjukkan bank tersebut memiliki tingkat modal yang cukup besar
dalam meningkatkan cadangan kas yang dapat digunakan untuk
memperluas pembiayaannya, sehingga akan membuka peluang yang lebih
besar bagi bank untuk meningkatkan profitabilitas.
d. Ketahanan dan efisiensi perbankan. Bila CAR rendah, kemampuan bank
untuk survive pada saat mengalami kerugian juga rendah. Modal sendiri
cepat habis untuk menutupi kerugian yang dialami dan akhirnya
kelangsungan usaha bank menjadi terganggu.
30
3. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank Syariah
Berdasarkan PBI Nomor: 7/13/PBI/2005 tentang Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank Umum Berdasarkan Prinsip
Syariah, bank wajib menyediakan modal minimum sebesar 8% (delapan per
seratus) dari Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR).
Bank Umum Syariah (BUS) dan BPRS wajib menyediakan modal
minimum sebesar 8% dari ATMR. Unit Usaha Syariah (UUS) wajib
menyediakan modal minimum dari ATMR dari kegiatan usaha berdasarkan
Prinsip Syariah. Dalam hal modal minimum UUS kurang dari 8% dari ATMR
maka kantor pusat bank umum konvensional dari UUS wajib menambah
kekurangan modal minimum sehingga mencapai 8% dari ATMR. ATMR
untuk BUS terdiri dari ATMR risiko kredit dan risiko pasar, sedangkan
ATMR BPRS hanya untuk risiko kredit. ATMR dihitung berdasarkan bobot
risiko masing-masing pos aktiva neraca dan rekening administratif.
C. Likuiditas
1. Pengertian Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk
memenuhi kewajiban atau hutang yang segera harus dibayar dengan harta
lancarnya.18
Dalam dunia perbankan, likuiditas adalah kemampuan
18
Ridwan Tobing dan Bill Nikholaus, Kamus Istilah Perbankan Populer, (Jakarta: PT Atalya
Releni Sudeco, 2003), h.124.
31
manajemen bank dalam menyediakan dana yang cukup untuk memenuhi
kewajibannya setiap saat. Kewajiban tersebut termasuk penarikan yang tidak
dapat diduga seperti commitment loan maupun penarikan-penarikan tidak
terduga lainnya.19
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Likuiditas adalah perihal
menyatakan posisi uang kas suatu perusahaan dan kemampuannya untuk
memenuhi kewajiban yang jatuh tempo tepat pada waktunya20
.
Selain itu, likuiditas adalah kemampuan bank untuk memenuhi
kemungkinan ditariknya deposito/simpanan oleh deposan/penitip. Maksudnya
suatu bank dikatakan likuid apabila dapat memenuhi kewajiban penarikan
uang dari para deposan dana maupun dari para peminjam/debitur. Ada juga
yang mengartikan likuiditas adalah tingkat kemudahan relatif suatu aktiva
untuk segera dikonversikan ke dalam kas dengan sedikit atau tanpa penurunan
nilai, serta kepastian tentang jumlah kas yang dapat diperoleh.21
Karena likuiditas perbankan adalah kemampuan bank untuk memenuhi
kewajibannya, terutama kewajiban jangka pendek maka likuiditas mempunyai
peranan penting dalam keberhasilan pengelolaan bank, sebab likuiditas
diperlukan antara lain untuk:
19
Rivai, Bank and Financial Institution Management, h.386. 20
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1989), Cet.2, h.523 21
Muhammad Muslich, Manajemen Keuangan Modern: Analisis, Perencanaan dan
Kebijaksanaan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003), Cet.3, h.48.
32
1. Pemenuhan aturan reserve requirement atau cadangan wajib minimum
yang ditetapkan bank sentral.
2. Penarikan dana oleh deposan.
3. Penarikan dana oleh debitur.
4. Pembayaran kewajiban yang jatuh tempo.
Dalam rangka memenuhi likuiditasnya, maka bank dapat
menggunakan beberapa pendekatan, yaitu:
A. Commercial Loan Theory, Productive Theory atau Real Bills Doctrine
Pendekatan ini menyatakan bahwa likuiditas bank akan dapat terjamin
apabila aktiva produktif bank diwujudkan dalam bentuk kredit jangka
pendek dan bersifat self liquidating. Kredit jangka pendek ini terutama
dalam bentuk kredit modal kerja, sehingga diharapkan dalam jangka
pendek debitur mampu mengembalikan pinjamannya.
B. Asset Shifttability Theory
Pendekatan ini menyatakan bahwa likuiditas bank akan dapat dipelihara
apabila aset bank dengan cepat diubah dalam bentuk aset lain yang lebih
likuid sesuai dengan kebutuhan. Fokus pendekatan ini adalah surat
berharga, karena surat berharga dipandang cukup mudah untuk
33
dikonversikan menjadi alat likuid. Pinjaman yang diberikan oleh bank
juga dijamin menggunakan surat berharga.22
Bank dikatakan likuid apabila:23
a. Bank tersebut memiliki cash assets sebesar kebutuhan yang akan
digunakan untuk memenuhi likuiditasnya;
b. Bank tersebut memiliki cash asset yang lebih kecil dari butir (a) di atas,
tetapi bank yang bersangkutan juga mempunyai asset lainnya (khususnya
surat-surat berharga) yang dapat dicairkan sewaktu-waktu tanpa
mengalami penurunan nilai pasarnya;
c. Bank tersebut mempunyai kemampuan untuk menciptakan cash assets
baru melalui berbagai bentuk hutang.
Likuiditas bank biasanya disebut alat likuid atau reserve requirement
atau simpanan uang di Bank Indonesia dalam bentuk Giro dalam jumlah yang
ditentukan, disebut Giro Wajib Minimum. Dengan demikian, suatu bank
syariah dikatakan likuid apabila:
a. Dapat memelihara Giro Wajib Minimum di Bank Indonesia sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
22
Y. Sri Susilo, Sigit Triandaru dan A. Totok Budi Santoso, Bank dan Lembaga Keuangan
Lainnya, (Jakarta, Salemba Empat, 2000) Cet.1, h.105. 23
Teguh Pudjo Muljono, Analisa Laporan Keuangan untuk Perbankan, (Jakarta: Jambatan
Anggotaa IKPI, 1986), h.60.
34
b. Dapat memelihara giro di bank korespoden. Giro di bank koresponden
adalah rekening yang dipelihara di bank koresponden yang besarnya
ditetapkan berdasarkan saldo minimum.
c. Dapat memelihara sejumlah kas secukupnya untuk memenuhi
pengambilan uang tunai.24
Secara akuntansi keuangan dan perbankan, perhitungan atau
pengukuran likuiditas dapat dilakukan melalui perhitungan rasio yang
menggambarkan hubungan timbal balik antara aset dan liabilitas. Rasio
likuiditas dapat dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja, yaitu
pos-pos aktiva lancar dan utang lancar.25
2. Financing to Deposit Ratio (FDR)
Financing to Deposit Ratio (FDR) atau yang dalam bank konvensional
disebut juga Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan rasio untuk mengukur
kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya yang berasal dari
permintaan pembiayaan. Rasio ini dihitung dengan membandingkan
komposisi jumlah pembiayaan yang diberikan dengan jumlah dana pihak
ketiga.
24
Imam Rusyamsi, seperti yang dikutip dalam buku Muhammad, Manajemen Dana Bank
Syariah, (Yogyakarta: Ekonisia, 2005), Cet.1, h.66. 25
Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis Laporan Keuangan, (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 1998), h.301.
35
Financing to Deposit Ratio menggambarkan kemampuan bank untuk
membayar kembali penarikan yang dilakukan nasabah penyimpan dengan
mengandalkan pinjaman dari sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio FDR
ini, maka semakin rendah kemampuan likuiditas bank tersebut. Oleh karena
itu, selain mencerminkan kondisi likuiditas bank, rasio ini juga digunakan
untuk mengukur tingkat risiko yang menjadi beban bank dalam menjalankan
usahanya.26
Aspek ini menunjukkan ketersediaan dana dan sumber dana bank pada
saat ini dan masyarakat yang akan datang. Pengaturan likuiditas bank
terutama dimaksudkan agar bank setiap saat dapat memenuhi kewajiban-
kewajiban yang harus segera dibayar. Pada penelitian bank syariah digunakan
rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga disebut FDR (Financing to
Deposit Ratio) yaitu perbandingan antara kredit yang disalurkan dengan dana
masyarakat yang dikumpulkan bank baik berupa tabungan, giro maupun
deposito. FDR memberikan indikasi mengenai jumlah dana pihak ketiga yang
disalurkan dalam bentuk pembiayaan besarnya Financing to Deposit Ratio
menurut peraturan pemerintah maksimum adalah 110%.27
Dengan ditetapkan batas maksimum pemberian kredit (pembiayaan)
dan Financing to Deposit Ratio yang harus diperhatikan oleh bank syariah,
26
Suhirman, Kajian Tentang Perkembangan LDR dan Dampaknya bagi Rentabilitas Bank.
(Jakarta: Institut Bankir Indonesia, 2001), h.22. 27
Kasmir, h.272.
36
maka bank syariah tidak dapat secara berlebihan melakukan ekspansi
pembiayaan dengan tujuan memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya
atau bertujuan untuk secepatnya dapat membesarkan jumlah asetnya, karena
hal itu akan membahayakan kelangsungan hidup bank tersebut dan lebih
lanjut akan membahayakan dan simpanan para nasabah penyimpan dari bank
itu.28
Rumus yang digunakan yaitu:
FDR =Total Pembiayaan yang diberikan
Todal Dana Pihak ketiga dan Ekuitas× 100%
D. Efisiensi Operasional
1. Pengertian Efisiensi
Agar mampu menghadapi persaingan yang semakin ketat, tuntutan
konsumen yang meningkat dan pesatnya kemajuan teknologi informasi, maka
pengelolaan bank secara efisien merupakan faktor penting untuk dapat terus
bertahan. Efisiensi adalah “melakukan sesuatu secara tepat (do the things
right)”. Efisiensi didefinisikan sebagai hubungan antara input dan output yang
dihasilkan dengan sumber daya yang dipakai untuk melakukan aktivitas
28
Sutan Remy Sjadeini, Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Hukum Perbankan
Indonesia, (Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti, 2007), h.177.
37
operasional. Bank dikategorikan efisien tergantung dari cara manajemen
memproses input menjadi output.29
Efisiensi yang harus dilakukan perbankan adalah mengoptimalkan
input yang ada agar menghasilkan output yang maksimal. Input pada
perbankan syariah terdiri dari tiga pihak. Dana pihak pertama berasal dari
dana para pemodal dan pemegang saham. Dana pihak kedua berasal dari
pinjaman lembaga keuangan (bank dan bukan bank) dan pinjaman dari Bank
Indonesia. Dana pihak ketiga berasal dari dana simpanan, tabungan, dan
deposito. Setelah input terkumpul di bank, selanjutnya bank syariah dapat
menghasilkan output berupa penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan dan
jasa. Jika terdapat dana yang tidak digunakan pada bank maka bank tetap
harus memberikan bagi hasil kepada nasabah dan akhirnya akan mengurangi
tingkat laba yang dihasilkan bank.
Bank yang dalam kegiatan usahanya tidak efisien akan mengakibatkan
ketidakmampuan bersaing dalam mengerahkan dana masyarakat maupun
dalam menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan
sebagai modal usaha. Efisiensi pada perbankan terutama efisiensi biaya akan
menghasilkan tingkat keuntungan yang optimal, penambahan jumlah dana
yang disalurkan, biaya lebih kompetitif, peningkatan pelayanan kepada
nasabah, keamanan dan kesehatan perbankan yang meningkat. Salah satu alat
29
Benyamin Molan, Glosarium Prentice Hall untuk Manajemen dan Pemasaran, h. 44.
38
yang dapat digunakan untuk mengukur efisiensi perbankan adalah rasio
BOPO.
2. Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional
Rasio BOPO adalah perbandingan antara biaya operasional dengan
pendapatan operasional. BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi
dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya.30
BOPO
dihitung dengan rumus sebagai berikut:
BOPO = Beban Operasional
Pendapatan Operasional× 100%
Yang termasuk beban operasional adalah semua jenis biaya yang
berkaitan langsung dengan kegiatan usaha bank. Beban operasional terdapat
dalam laporan laba rugi yang diperoleh dengan menjumlahkan biaya bagi
hasil, biaya tenaga kerja, biaya umum administrasi, biaya Penyusutan dan
Penyisihan Aktiva Produktif, biaya sewa gedung dan inventaris, dan
sebagainya.31
Sedangkan yang termasuk pendapatan operasional adalah semua
pendapatan yang merupakan bagi hasil langsung dari kegiatan usaha bank
yang benar-benar telah diterima. Pendapatan operasional didapat dalam
laporan laba rugi yang diperoleh dengan menjumlahkan pendapatan jual-beli,
30
Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, h.119. 31
Lukman, h. 111
39
pendapatan sewa, pendapatan bagi hasil, pendapatan administrasi, dan
pendapatan operasional lainnya yang terdiri dari provisi dan komisi serta
dividen yang diterima dari saham yang dimiliki. Ketentuan tingkat BOPO
menurut Bank Indonesia secara rinci adalah sebagai berikut:
Tabel 2.3
Klasifikasi Tingkat BOPO Menurut BI
Tingkat BOPO Predikat
Di bawah 93,52% Sehat
93,52%-94,72% Cukup Sehat
94,72%-95,92% Kurang sehat
Di atas 95,92% Tidak sehat
Sumber: www.bi.go.id
Selain sebagai indikator kinerja dan kesehatan bank, efisiensi yang diwakili
oleh rasio BOPO juga memberikan gambaran mengenai:
a. Kemampuan manajemen perbankan dalam mengelola sumber daya (aktiva)
yang ada untuk menghasilkan keuntungan optimal. Semakin rendah BOPO
maka semakin tinggi efisiensi operasional bank dalam menggunakan aktiva
untuk menghasilkan laba.
b. Kemampuan bank dalam hal pengendalian biaya. Semakin rendah BOPO
berarti semakin efisien bank tersebut dalam mengendalikan biaya
operasionalnya. Sebaliknya, tingginya BOPO mengindikasikan
ketidakmampuan bank dalam mengatur dan mengendalikan biaya.
c. Kemampuan bank dalam menghasilkan profitabilitas. BOPO yang rendah
mencerminkan tingginya kemampuan bank dalam menekan biaya operasional
40
sehingga mampu mendorong naiknya profitabilitas. Sebaliknya, tingginya
BOPO berarti tinggi pula beban yang ditanggung bank dan berimbas negatif
terhadap laba yang didapat.
d. Kemampuan bank dalam meminimalkan risiko operasional. Risiko
operasional berasal dari kerugian operasional bila terjadi penurunan
keuntungan yang dipengaruhi oleh struktur biaya operasional bank dan
kemungkinan terjadinya kegagalan atas jasa-jasa dan produk-produk yang
ditawarkan oleh bank. Rendahnya BOPO menunjukkan tingginya kemampuan
bank dalam meminimalkan risiko operasional.
E. Pengaruh Kecukupan Modal (CAR) terhadap Profitabilitas (ROA)
CAR mencerminkan modal sendiri perusahaan, semakin besar CAR maka
semakin besar kesempatan bank dalam menghasilkan laba, karena dengan modal
yang besar, manajemen bank sangat leluasa dalam menempatkan dananya ke
dalam aktivitas investasi yang menguntungkan.
Setiap penciptaan aktiva, di samping berpotensi menciptakan keutungan
juga berpotensi menimbulkan risiko. Oleh karena itu, pemenuhan kecukupan
modal (CAR) yang harus disediakan bank menjadi penting untuk diukur guna
menjaga keamanan pemilik dana terutama dana masyarakat terhadap kemungkinan
terjadinya risiko kerugian atas investasi pada aktiva.32
32
Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta: Pustaka Alfabet, 2005), h.135.
41
Tingginya CAR mencerminkan kemampuan bank dalam menanggung
risiko yang mungkin timbul dan menunjukkan kapabilitasnya dalam
mengantisipasi adanya penurunan aktiva sehingga dana nasabah terlindungi dan
meningkatkan kepercayaan masyarakat. Selain itu, CAR yang tinggi yakni adanya
permodalan yang cukup mampu menambah aktiva dan membuat pembiayaan
menjadi luas dengan tingkat risiko yang kecil sehingga semuanya itu akan
berpengaruh positif terhadap profitabilitas (ROA) bank.
Penambahan modal dapat juga mengurangi profitabilitas, jika dengan
penambahan modal tersebut bank menanamkannya dalam bentuk aktiva yang
kurang produktif atau menanamkannya dalam aktiva produktif tetapi tidak
menggunakan prinsip kehati-hatian (investasi yang rugi) sehingga tidak akan
mendatangkan cash flow secara maksimal. Dengan demikian laba bank akan tetap
atau bahkan turun dan menyebabkan ROA turun pula.
F. Pengaruh Likuiditas (FDR) terhadap Profitabilitas (ROA)
LDR merupakan ukuran likuiditas yang mengukur besarnya dana yang
ditempatkan dalam bentuk kredit yang berasal dari dana yang dikumpulkan oleh
bank (terutama dana masyarakat). Semakin tinggi LDR menunjukkan semakin
riskan kondisi likuiditas bank, sebaliknya semakin rendah LDR menunjukkan
kurangnya efektifitas bank dalam menyalurkan kredit. Semakin tinggi LDR maka
42
semakin tinggi dana yang disalurkan ke pihak pihak ketiga. Dengan penyaluran
dana pihak ketiga yang besar maka pendapatan (ROA) bank akan meningkat.
Tujuan akhir dari aktivitas bank adalah menghasilkan laba. Namun bank
harus tetap menjaga tersedianya likuiditas pada level yang wajar. Likuiditas yang
besar mengindikasikan bank mampu memenuhi hutang-hutang jangka pendeknya
secara lancar tapi mengindikasikan bahwa bank memiliki idle fund dalam jumlah
besar yang dapat mengurangi tingkat profitabilitas.
Namun, jika bank memiliki tingkat likuiditas rendah apalagi tidak mampu
mengembalikan beberapa kewajibannya tepat waktu maka bank akan kehilangan
kepercayaan dari nasabah untuk bermitra dengan bank tersebut, hal ini pada
gilirannya juga dapat mengurangi profitabilitas.
Tingkat likuiditas diukur dengan FDR. Semakin rendah FDR menunjukkan
semakin tinggi likuiditas bank yakni semakin mampu bank dalam membayar
kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Sebaliknya, tingginya rasio FDR
mencerminkan rendahnya likuiditas yang ditandai dengan tingginya pembiayaan
yang dapat meningkatkan pendapatan namun dapat pula menurunkan kepercayaan
mitra usaha.
G. Pengaruh Efisiensi Operasional (BOPO) terhadap Profitabilitas (ROA)
Hasil akhir dari aktivitas bank akan menghasilkan biaya dan juga
pendapatan operasional. Kedua hal ini mempengaruhi tingkat efisiensi operasional
43
bank yaitu kemampuan bank untuk menghasilkan keuntungan dari penggunaan
aktiva agar dapat menutupi biaya-biaya operasional. Semakin efisien biaya
operasional, maka semakin efisien pula bank tersebut dalam penggunaan aktiva
untuk menghasilkan keuntungan.
Tingkat efisiensi operasional diukur dengan rasio BOPO. Semakin rendah
BOPO menunjukkan semakin tinggi efisiensi operasional bank yakni semakin
efisien aktiva bank dalam menghasilkan keuntungan yang ditunjukkan dengan
meningkatnya profitabilitas (ROA). Sebaliknya, tingginya rasio BOPO
mencerminkan inefisiensi operasional bank yang ditandai dengan tingginya beban
operasional dan akan berakibat pada berkurangnya laba dan menurunkan rasio
ROA.
Dengan tingginya biaya yang dikeluarkan dalam menghasilkan keuntungan
yang dicapai bank, maka akan mengakibatkan rendahnya efisiensi opeasional bank
dan selanjutnya berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas yang semakin
menurun. Tetapi jika peningkatan biaya operasional bank mampu diiringi dengan
kenaikan pendapatan operasional yang lebih besar, maka akan berpengaruh
terhadap kenaikan ROA.
44
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian lapangan yakni penelitian untuk
mengetahui pengaruh kecukupan modal (CAR), likuiditas (FDR), dan
efisiensi operasional (BOPO) terhadap profitabilitas (ROA) pada PT Bank
Muamalat Indonesia, Tbk. Penelitian ini merupakan penelitian statistik
inferensial parametrik di mana setelah data dikumpulkan maka dilakukan
berbagai metode statistik untuk menganalisis data lalu menginterpretasikan
hasil analisis tersebut. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan empiris yaitu pendekatan berdasarkan fakta yang terjadi di
lapangan.
2. Data Penelitian
Jenis data yang diolah dalam penelitian ini adalah data kuantitatif
karena variabel-variabel yang diteliti merupakan data yang berbentuk angka
dan berskala interval. Adapun sumber data yang digunakan adalah:
45
a. Data Primer, yakni data yang 100% berasal dari sumber aslinya
langsung berupa Laporan Keungan Triwulan yang disediakan oleh PT
Bank Muamalat Indonesia, Tbk dari tahun 2005 hingga tahun 2010.
b. Data Sekunder, adalah data yang 50% sudah disiapkan pihak lain yaitu
institusi ataupun lembaga berupa data mengenai teori-teori dan
perkembangan dunia perbankan yang mendukung penelitian yang
tersedia di berbagai literatur kepustakaan dan situs internet.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah metode
dokumentasi terhadap Laporan Triwulan PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk,
literatur kepustakaan, karya ilmiah, artikel, dan data elektronik yang terdapat
di berbagai situs internet mengenai masalah yang sedang dibahas.
Secara lebih spesifik pengumpulan data dilakukan dengan beberapa
teknik sebagai berikut:
a. Survey untuk mendapatkan informasi umum mengenai bank dan data
laporan keuangan khususnya mengenai kecukupan modal, likuditas,
efisiensi operasional, dan profitabilitas.
b. Studi dokumenter untuk mendapatkan data yang akan dimasukkan ke
dalam variabel penelitian yaitu CAR, FDR, BOPO, dan ROA dari
laporan triwulan bank dari tahun 2005 s/d 2010.
46
c. Studi pustaka untuk mendapatkan data-data tentang kajian terdahulu,
teori-teori yang mendukung, dan metodologi penelitian.
4. Variabel Penelitian
a) Return On Asset (ROA)
Variabel ROA merupakan variabel dependen dalam penelitian ini. Data
ROA bersumber dari Laporan Triwulan PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk
mulai dari tahun 2005 hingga tahun 2010 yakni berjumlah 24 data.
b) Capital Adequacy Ratio (CAR)
Variabel CAR merupakan variabel indevenden dalam penelitian ini yang
bersumber dari Laporan Triwulan PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk. dari
tahun 2005 hingga tahun 2010 yakni berjumlah 24 data.
c) Financing to Deposit Ratio (FDR)
Variabel Financing to Deposit Ratio adalah variabel independen dalam
penelitian ini yang bersumber dari Laporan Triwulan PT Bank Muamalat
Indonesia, Tbk mulai dari tahun 2005 hingga tahun 2010 yakni berjumlah 24
data.
47
e) Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
Variabel BOPO adalah variabel independen dalam penelitian ini yang
bersumber dari Laporan Triwulan PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk mulai
dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010 yakni berjumlah 24 data.
Adapun teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan
teknik sampling jenuh yakni data mengenai ROA, CAR, BOPO, dan FDR
dalam Laporan Triwulan PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk. mulai dari tahun
2005 sampai dengan 2010 seluruhnya dimasukkan sebagai sampel karena
terbatasnya data yang tersedia.
5. Teknik Pengolahan Data
Guna mengubah data mentah menjadi data yang dapat terbaca dengan
baik, maka dalam penelitian ini digunakan teknik pengolahan data melalui
program statistik SPSS for Windows versi 16.0 yang diharapkan dapat
mempermudah proses pengolahan data lebih cepat dan tepat.
B. Metode Analisis
Guna mengetahui ada atau tidaknya pengaruh kecukupan modal (CAR),
likuiditas (FDR), efisiensi operasional (BOPO) terhadap profitabilitas (ROA), maka
data yang telah diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan dua metode
48
yakni metode analisis statistik dan analisis deskriptif komparatif yang
membandingkan perubahan nilai variabel CAR, FDR, BOPO dan ROA di periode
tertentu.
Metode analisis statistik dalam penelitian ini menggunakan model analisis
regresi berganda karena variabel indevendennya (CAR, FDR, dan BOPO) memiliki
hubungan kausalitas (sebab-akibat) terhadap variabel devenden (ROA).33
Rumus
regresi berganda dicari dengan persamaan:
𝑌 = 𝑎 + 𝑏1𝑥1 + 𝑏2𝑥2 + 𝑏3𝑥3 + 𝑒
Keterangan:
Y : variabel devenden atau variabel terikat (ROA)
a : konstanta persamaan regresi
b1,b2,b3 : koefisien regresi
X1 : variabel independen atau variabel bebas (CAR)
X2 : variabel indevenden atau variabel bebas (FDR)
X3 : variabel indevenden atau variabel bebas (BOPO)
e : error terms atau faktor pengganggu
Fungsi regresi dapat dilihat pada tabel coefficient output statistik khususnya
kolom Unstandardized Coefficients.
33
Ety Rochaety, dkk., Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS, (Jakarta: Mitra
Wacana Media, 2007), h.138.
49
1. Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan uji signifikansi terhadap hipotesis, fungsi regresi
yang baik harus memenuhi uji asumsi klasik (terbebas dari masalah
multikolinieritas, heteroskedasitas, dan autokorelasi, serta memenuhi uji
normalitas) sebagai berikut:
a) Masalah heteroskedisitas adalah terjadinya ketidaksamaan varians residual
dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Cara mendeteksi
heteroskedasitas adalah dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada
Scatter Plot yang terdapat dalam output statistik. Jika tidak ada pola yang
jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y,
maka tidak terjadi heteroskedasitas.
b) Masalah multikolinieritas menunjukkan adanya korelasi di antara variabel
bebas. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas dilakukan dengan mencari
besarnya Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai Tolerance-nya pada tabel
Coefficients output statistik. Jika nilai VIF kurang dari 10 dan nilai dari
Tolerance-nya lebih dari 0,1 maka model regresi bebas dari
multikolinieritas.34
c) Masalah Autokorelasi yaitu adanya korelasi antara kesalahan pengganggu
pada suatu periode dengan kesalahan pada periode sebelumnya. Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dengan melihat nilai D-W (Durbin
34
Singgih Santoso, Latihan SPSS Statistik Parametrik, (Jakarta: PT Alex Media Komputindo,
2000), h.214.
50
Watson) pada tabel Model Summary output statistik. Jika angka D-W di antara
-2 sampai +2 berarti tidak ada masalah autokorelasi.35
d) Uji normalitas adalah untuk menentukan apakah variabel berdistribusi normal
atau tidak. Pengujian normalitas dapat dilihat dari grafik normal Probability
Plot output statistik. Apabila variabel berdistribusi normal, maka penyebaran
plot akan berada di sekitar dan di sepanjang garis 450.36
Setelah uji asumsi klasik, langkah selanjutnya adalah dengan
melakukan pengujian hipotesis (testing hypothesis) terhadap hasil regresi
untuk mengetahui kebenaran dari hipotesis yang dibuat yang akan membawa
kepada kesimpulan untuk menolak atau menerima hipotesis.37
Adapun
hipotesis null (H0) dan hipotesis alternatif (Ha) dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Ho = Tidak terdapat pengaruh signifikan secara simultan CAR, FDR, dan
BOPO terhadap ROA PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.
Ha = Terdapat pengaruh signifikan secara simultan CAR, FDR, dan BOPO
terhadap ROA PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.
35
Singgih Santoso, Latihan SPSS Statistik Parametrik, h.144. 36
Singgih Santoso, Latihan SPSS Statistik Parametrik, h.253. 37
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Pengantar Statistika, (Jakarta: Bumi Aksara,
2008), h.119.
51
Agar dapat menginterpretasikan hasil regresi dengan benar,
dibutuhkan pengujian statistik yang relevan terhadap hipotesis yakni
pengujian secara simultan (Uji F) dan pengujian secara parsial (Uji t).
2. Uji F.
Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah variabel CAR, FDR,
dan BOPO secara simultan atau bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap ROA, yaitu dengan cara:38
a) Membandingkan F hitung dengan F tabel.
Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima
Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak
F hitung dapat dilihat pada tabel ANOVA output statistik. Sedangkan
F tabel didapat dari tabel F. Cara mencari nilai F tabel yaitu dengan cara
menghitung numerator (df1/pembilang = k – 1) dan denumerator
(df2/penyebut = n – k) serta derajat kebebasan (α) yang digunakan dimana
k adalah jumlah variabel dan n adalah jumlah sampel yang diteliti.
b) Membandingkan taraf signifikansi (sig) penelitian dengan taraf
signifikansi (α) sebesar 0,05 (5%).
Sig. penelitian < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
Sig. penelitian > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak
38
Ety Rochaety, dkk., Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS, h.119.
52
Nilai sig. penelitian dapat diperoleh dengan melihat tabel ANOVA output
statistik.
Jika Ho ditolak, bararti minimal ada satu variabel bebas yang
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat dan model layak digunakan.
Jika Ho diterima, maka tidak ada satu pun variabel bebas yang berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikatnya.
3. Uji t.
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel CAR,
FDR, dan BOPO secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel
ROA dengan cara:39
a) Membandingkan t hitung dengan t tabel
Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima
Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak
T hitung dapat dilihat pada tabel Coefficients output statistik.
Sedangkan t tabel yaitu dengan menentukan taraf signifikansi 0,05 dan
menghitung besarnya derajat kebebasan (DK = n – k) dimana n adalah
banyaknya sampel dan k adalah banyaknya variabel.
a. Membandingkan taraf signifikansi (sig) penelitian dengan taraf signifikansi
(α) sebesar 0,05 (5%).
Sig. penelitian < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
39
Ety Rochaety, dkk., Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS, h.115.
53
Sig. penelitian > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak
Nilai sig. penelitian bisa dilihat pada tabel Coefficients output statistik.
Jika Ho ditolak, mka variabel bebas secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikatnya. Sebaliknya jika Ho diterima berarti
variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel
terikat.
Setelah dilakukan pengujian terhadap hipotesis guna mengetahui ada
atau tidaknya pengaruh CAR, FDR, dan BOPO terhadap ROA baik secara
simultan maupun parsial, maka untuk mengetahui besar kecilnya pengaruh
CAR, FDR, dan BOPO terhadap ROA perlu dilakukan penghitungan
koefisien determinasi (R2) dan penghitungan koefisien determinasi parsial.
4. Koefisien Determinasi (R2).
Dalam penelitian ini, penghitungan koefisien determinasi dilakukan
untuk mengetahui seberapa besar kontribusi variabel CAR, FDR, dan BOPO
secara simultan terhadap tingkat ROA. Angka koefisien determinasi dapat
dilihat pada tabel Model Summary output statistik dengan penghitungan
berikut:40
𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝐷𝑒𝑡𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑎𝑠𝑖 = 𝑅2 × 100%
Semakin besar nilai koefisien determinasi menunjukkan semakin besar
pengaruh atau kontribusi CAR, FDR, dan BOPO secara simultan terhadap
40
Algifari, Analisis Regresi: Teori, Kasus dan Solusi, (Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2009),
h.45.
54
ROA. Sebaliknya, semakin kecil nilai koefisien determinasi menggambarkan
semakin kecilnya pengaruh atau kontribusi CAR, FDR, dan BOPO secara
simultan terhadap ROA.
5. Koefisien Determinasi Parsial
Dalam penelitian ini, penghitungan koefisien determinasi parsial
dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh atau kontribusi masing-
masing variabel CAR, FDR, dan BOPO secara parsial terhadap ROA.
Besarnya nilai koefisien determinasi parsial dapat dihitung dengan cara
mengkuadratkan angka korelasi parsial (Partial Correlations) pada tabel
Coefficients output statistik.
𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝐷𝑒𝑡𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑎𝑟𝑠𝑖𝑎𝑙 = (𝑃𝑎𝑟𝑡𝑖𝑎𝑙 𝐶𝑜𝑟𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛𝑠)2 × 100%
Semakin besar nilai koefisien determinasi parsial menunjukkan
semakin besar pengaruh atau kontribusi masing-masing variabel CAR, FDR,
dan BOPO secara parsial terhadap ROA. Sebaliknya, semakin kecil nilai
koefisien determinasi parsial menggambarkan semakin kecilnya pengaruh dan
kontribusi masing-masing variabel CAR, FDR, dan BOPO secara parsial
terhadap ROA.
55
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas tentang PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.
PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk (“Bank”) didirikan berdasarkan akta No. 1
tanggal 1 Nopember 1991 dari Notaris Yudo Paripurno, S.H., notaris di Jakarta. Akta
pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia
dengan Surat Keputusan No. C2.2413.HT.01.01.Tahun 1992 tanggal 21 Maret 1992
dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 1919A Tahun
1992, tambahan Berita Negara No. 34 tanggal 28 April 1992.
Bank telah mengalami perubahan nama yang semula PT Bank Syariah
Muamalat Indonesia Tbk menjadi PT Bank Muamalat Indonesia Tbk sesuai dengan
akta No. 104 tanggal 12 Nopember 2008 dari notaris Arry Supratno, S.H., notaris di
Jakarta. Akta pernyataan keputusan rapat itu telah disetujui oleh Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. AHU-
98507.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 22 Desember 2008 dan telah dicatat dalam tata
usaha pengawasan Bank Indonesia sejak 1 September 2009.
Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir
berdasarkan akta Arry Supratno, S.H., No. 268 tanggal 28 Juni 2010 mengenai
perubahan dan penetapan susunan pengurus Bank. Perubahan tersebut telah disetujui
56
oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No. HU-AH.01.10-18519 tanggal 22 Juli 2010.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Bank, maksud dan tujuan kegiatan
Bank adalah menyelenggarakan usaha perbankan dengan prinsip Syariah. Kantor
pusat Bank berlokasi di Gedung Arthaloka, Jalan Jenderal Sudirman No. 2, Jakarta
10220. Pada tanggal 31 Desember 2010, Bank memiliki 75 cabang, 92 cabang
pembantu, 158 kantor kas, 43 gerai dan 4.103 SOPP Pos.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.
430/KMK.013/1992 tanggal 24 April 1992, Bank telah memperoleh izin untuk
beroperasi sebagai bank umum. Bank memulai aktivitas operasinya sebagai bank
pada tanggal 1 Mei 1992. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No.
131/KMK.017/1995 tanggal 30 Maret 1995, Bank dinyatakan sebagai Bank yang
beroperasi dengan sistem bagi hasil. Sesuai Surat Keputusan Bank Indonesia No.
27/76/KEP/DIR tanggal 27 Oktober 1994, status Bank meningkat menjadi bank
devisa.
Bank mendirikan Yayasan Baitul Maal Muamalat yang pendiriannya
diaktekan dalam akta Notaris Atrino Leswara, S.H., No. 76 tanggal 22 Desember
2000. Salah satu unit usaha yayasan tersebut adalah Lembaga Amil Zakat (LAZ)
yang telah disahkan sebagai Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) pada tanggal 7
Nopember 2001. Tujuan pendirian Baitul Maal Muamalat ini adalah untuk
57
mendorong terwujudnya manajemen zakat, infaq dan shadaqah yang Iebih efektif
sebagai cerminan kepedulian sosial. Bank menyalurkan penerimaan zakat dan dana
Qardhul Hasan kepada Lembaga Amil Zakat tersebut, sehingga Bank tidak secara
langsung menjalankan fungsi pengelolaan dana zakat, infaq dan shadaqah dan dana
Qardhul Hasan.
Jumlah tenaga kerja Bank pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-
masing adalah 4.331 orang (1.242 karyawan tetap, 1.472 karyawan kontrak, 251
tenaga kerja outsourcing dan 1.366 tenaga kerja borongan) dan 3.150 orang (670
karyawan tetap, 103 karyawan kontrak 103 tenaga kerja outsourcing dan 1.053 tenaga
kerja borongan).
B. Deskripsi Data Penelitian
Data yang diperlukan baik dalam proses analisis statistik maupun analisis
komparatif adalah data yang bersumber dari Laporan Triwulan PT Bank Muamalat
Indonesia, Tbk. Berupa data rasio CAR, FDR, BOPO, dan ROA mulai dari tahun
2005 hingga tahun 2010 sebagai berikut:
58
Tabel 4.1
CAR, FDR, dan ROA PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk Periode 2005-2010.
TAHUN BULAN CAR
(%)
FDR
(%)
BOPO
(%)
ROA
(%)
2005
Maret 11,63 87,33 79,73 2,54
Juli 18,08 87,73 78,71 2,74
September 16,35 92,29 79,56 2,85
Desember 16,33 89,08 81,59 2,53
2006
Maret 16,88 92,00 79,29 2,96
Juli 15,40 91,24 81,37 2,60
September 14,65 87,29 82,69 2,36
Desember 14,23 83,60 84,69 2,10
2007
Maret 15,28 90,51 77,69 3,26
Juli 13,00 97,06 84,52 3,03
September 11,45 102,87 82,09 2,41
Desember 10,79 99,16 82,75 2,27
2008
Maret 11,63 95,73 75,76 3,04
Juli 9,64 102,94 78,05 2,77
September 11,34 106,39 78,73 2,62
Desember 11,44 104,41 78,94 2,60
2009
Maret 12,29 98,44 78,10 2,76
Juli 11,22 90,27 86,33 1,83
September 10,85 92,93 95,71 0,53
Desember 11,15 85,82 95,50 0,45
2010
Maret 10,52 99,47 87,58 1,48
Juli 10,12 103,71 90,52 1,07
September 14,62 99,68 89,33 0,81
Desember 13,32 91,52 87,38 1,36
Sumber: Laporan keuangan BMI triwulan 2005-2010
Kemudian berikut ini disajikan fluktuasi masing-masing rasio CAR, FDR,
BOPO, dan ROA pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk dalam bentuk diagram
59
garis (line chart) beserta linear trendline guna mengetahui kecendrungan masing-
masing variable apakah meningkat atau menurun selama periode pengamatan (2005-
2010).
Gambar 4.1
Fluktuasi CAR PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk periode 2005-2010
Dari gambar 4.1 terlihat bahwa fluktuasi CAR pada PT Bank Muamalat
Indonesia, Tbk periode 2005-2010 cenderung menurun karena Linear Trendline rasio
CAR bergerak menurun dari sisi kiri ke sisi kanan tapi tidak pernah di bawah 8%. Hal
ini menggambarkan bahwa bank mampu menjaga kecukupan modalnya di berbagai
kondisi. Meski CAR beberapa kali turun hingga pernah mencapai titik terendah
9,64% pada Juni 2008, namun CAR selalu berada di atas batas minimum yang
ditentukan Bank Indonesia.
60
Gambar 4.2
Fluktuasi FDR PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk periode 2005-2010
Dari gambar 4.2 terlihat bahwa fluktuasi rasio FDR pada PT Bank Muamalat
Indonesia, Tbk periode 2005-2010 adalah cenderung meningkat karena Linear
Trendline rasio FDR bergerak naik dari sisi kiri ke sisi kanan. Hal ini mencerminkan
bahwa bank mampu mempertahankan stabilitas likuiditas selama periode pengamatan
tetapi dengan terus berusaha meningkatkan pembiayaan. Hal ini mencerminkan
bahwa bank cukup baik dalam mengurangi terjadinya penumpukan idle fund namun
tetap mampu memelihara likuiditas. FDR beberapa kali mengalami kenaikan hingga
pernah mencapai titik tertinggi di angka 83,6% di Desember 2006.
61
Gambar 4.3
Fluktuasi BOPO PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk periode 2005-2010
Dari gambar 4.3 terlihat bahwa fluktuasi BOPO pada PT Bank Muamalat
Indonesia, Tbk periode 2005-2010 adalah cenderung meningkat karena Linear
Trendline BOPO bergerak naik dari sisi kiri ke sisi kanan. Hal ini mencerminkan
bahwa bank cukup memiliki banyak beban operasional yang menandakan bahwa
bank sedang melakukan ekspansi bisnis dan pengembangan produk. Rasio BOPO
beberapa kali mengalami peningkatan hingga pernah mencapai titik tertinggi pada
angka 95,71% pada September 2009.
62
Gambar 4.4
Fluktuasi ROA PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk periode 2005-2010
Dari gambar 4.4 terlihat bahwa fluktuasi ROA pada PT Bank Muamalat
Indonesia, Tbk periode 2005-2010 adalah cenderung menurun karena Linear
Trendline ROA bergerak turun dari sisi kiri ke sisi kanan. Hal ini mencerminkan
bahwa bank cukup profitabel namun belum cukup mampu untuk meningkatkan
kapabilitas dalam mengelola aset guna menghasilkan keuntungan. Rasio ROA
beberapa kali mengalami penurunan hingga pernah mencapai titik terendah di angka
0,45% pada Desember 2009 yang juga dipengaruhi oleh BOPO yang tinggi pada saat
yang sama yaitu mencapai 95,5%.
63
C. Analisis Statistik
Langkah awal dalam melakukan analisa statistik adalah mengolah data pada
tabel 4.1 di atas dengan menggunakan rumusan statistik inferensial dalam program
SPSS for Windows versi 16.0 yang kemudian menghasilkan output statistik dengan
analisis sebagai berikut:
1. Fungsi Regresi
Tabel 4.2
Fungsi Regresi Berganda
Coefficients
Model Unstandardized Coefficients
B Standar Error
(Constant)
CAR
FDR
BOPO
14.418 2,087
0,015 0,033
-0,007 0,012
-0,141 0,012
Sumber: Data olahan SPSS 16.0
Berdasarkan tabel 4.2 maka fungsi regresi yang terbentuk adalah:
Y = 14,418 + 0,015 CAR - 0,007 FDR - 0,141 BOPO
Standar Eror = (2,087) (0,033) (0,012) (0,012)
1. Interpretasi Fungsi Regresi
Interpretasi fungsi regresi di atas adalah sebagai berikut:
a. Nilai konstanta = 14,418, menunjukkan bahwa jika nilai CAR, FDR dan
BOPO adalah nol maka nilai profitabilitas Y (ROA) adalah 14,418. Nilai
2,087 adalah besarnya standar eror dari konstanta fungsi regresi.
64
b. Nilai koefisien regresi CAR = 0,015, menunjukkan bahwa jika CAR
mengalami kenaikan 1% maka ROA akan mengalami kenaikan sebesar
0,015% dengan asumsi variabel lain dianggap tetap (ceteris paribus).
Hubungan searah ini dapat dilihat dari koefisien CAR pada fungsi regresi
yang bernilai positif. Nilai 0,033 merupakan standar eror bagi
penghitungan CAR dalam fungsi regresi.
c. Nilai koefisien regresi FDR = -0,007, menunjukkan bahwa jika FDR
mengalami kenaikan sebesar 1% maka ROA akan mengalami penurunan
pula sebesar 0,007% dengan asumsi variabel lain dinggap tetap (ceteris
paribus). Hubungan berlawanan arah ini dapat dilihat dari koefisien FDR
pada fungsi regresi yang bernilai negatif. Nilai 0,012 merupakan standar
eror bagi penghitungan CAR dalam fungsi regresi.
d. Nilai koefisien regresi BOPO = -0,141, menunjukkan bahwa jika BOPO
mengalami kenaikan sebesar 1% maka ROA akan mengalami penurunan
pula sebesar -0,141% dengan asumsi variabel lain dinggap tetap (ceteris
paribus). Hubungan berlawanan arah ini dapat dilihat dari koefisien
BOPO pada fungsi regresi yang bernilai negatif. Nilai 0,012 merupakan
standar eror bagi penghitungan CAR dalam fungsi regresi.
65
2. Hasil Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian signifikansi terhadap hipotesis, perlu
dilakukan uji asumsi klasik terhadap fungsi regresi sebagai berikut:
a. Uji heteroskedasitas
Gambar 4.5
Hasil Uji Heteroskedasitas
Sumber: Data olahan SPSS 16.0
Berdasarkan gambar 4.5 terlihat bahwa plotnya tidak membentuk
pola tertentu maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada fungsi regresi
tersebut terbebas dari masalah heteroskedasitas.
66
b. Uji Multikolinieritas
Tabel 4.3
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
(Constant)
CAR
FDR
BOPO
0,563
0,612
0,779
1,777
1,635
1,285
Sumber: data olahan SPSS 16.0
Berdasarkan tabel 4.3 terlihat bahwa angka VIF untuk variabel
CAR sebesar 1,777, variable FDR sebesar 1,635, dan variabel BOPO
sebesar 1,285. Dari tabel di atas terlihat bahwa semua angka VIF dari
ketiga variabel di bawah 10 (VIF < 10). Sedangkan angka tolerance
variabel CAR sebesar 0,536, variabel FDR sebesar 0,612, dan variabel
BOPO sebesar 0,779, semuanya terlihat di atas 0,1 (nilai Tolerance >
0,1). Dari data-data di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi regresi
tersebut terbebas dari masalah multikolinieritas.
67
Tabel 4.4
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin -
Watson
1 0,945a 0,893 0,877 0,29001 1,248
Sumber: Data olahan SPSS 16.0
Pada tabel 4.4 terlihat bahwa nilai Durbin-Watson adalah sebesar
1,248 (nilai Durbin-Watson ada di antara -2 hingga +2) maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa fungsi regresi tersebut terbebas dari masalah
autokorelasi.
68
c. Uji Normalitas
Gambar 4.6
Hasil Uji Normalitas
Sumber: Data olahan SPSS 16.0
Berdasarkan gambar 4.6 nampak bahwa plotnya mendekati garis
diagonal atau tersebar di sepanjang garis 450, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa fungsi regresi tersebut telah memenuhi asumsi
normalitas.
69
Dari uji asumsi klasik di atas diketahui bahwa fungsi regresi yang
terbentuk merupakan model regresi yang baik dan layak digunakan karena
terbebas dari masalah multikolinieritas, heteroskedasitas, dan autokorelasi,
serta telah memenuhi asumsi normalitas.
3. Hasil Uji F
Tabel 4.5
Hasil Uji F
ANOVAb
Model Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 13,992 3 4,664 55,455 0,000a
Residual 1,682 20 0,084
Total 15,674 23
Sumber: Data olehan SPSS 16.0
Dari tabel 4.5 terlihat bahwa nilai F hitung adalah sebesar 55,455.
Sedangkan F tabel didapat dengan cara menghitung:
Numerator (df1 = k – 1) → 4 -1 = 3
Denumerator (df2 = n – K) → 24 – 4 = 20
Derajat kebebasan (α) = 0,05
Maka nilai F tabel = 3,10
Dari perhitungan nilai F diketahui bahwa F hitung > F tabel (55,455 >
3,10) maka Ha diterima dan Ho ditolak (F hitung berada di daerah penerimaan
Ha). Dengan demikian, secara stastitika dapat disimpulkan bahwa kecukupan
modal (CAR), likuiditas (FDR), dan efisiensi operasional (BOPO) secara
70
simultan (bersama-sama) berpengaruh signifikan terhadap tingkat
profitabilitas (ROA) pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.
4. Hasil Uji t
a) Uji Variabel CAR
Tabel 4.6
Hasil Uji t
Coefficient
Model t Sig.
1 (Constant) 6,908 0,000
CAR 0,438 0,666
FDR -0,640 0,530
BOPO -11,264 0,000
Sumber: data olahan SPSS 16.0
Dalam tabel 4.6 tertera nilai t hitung untuk variabel CAR sebesar 0,438.
Sedangkat t tabel untuk taraf signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan (DK
= n – k → 24 – 4 = 20) adalah sebesar 2,085.
Sedangkan, dari penghitungan nilai t untuk variabel CAR diketahui bahwa
t hitung < t tabel (0,438 < 2,085) maka Ha ditolak dan Ho diterima (t hitung
berada pada daerah penerimaan Ho).
Selain itu, dari tabel 4.6 diketahui pula bahwa nilai probabilitas (sig.
penelitian) untuk variabel CAR > 0,05 (0,666 > 0,05), maka Ho diterima dan
Ha ditolak. Dengan demikian, secara statistika dapat disimpulkan bahwa
71
kecukupan modal (CAR) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap
tingkat profitabilitas (ROA) pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.
b) Uji variabel FDR
Berdasarkan tabel 4.6 tertera nilai t hitung untuk variabel FDR adalah
sebesar -0,640. Sedangkan t tabel untuk taraf signifikansi 0,05 dengan derajat
kebebasan (DK = n – k → 20 – 4 = 20) adalah sebesar 2,085.
Sedangkan dari perhitungan nilai t untuk variabel FDR diketahui bahwa
nilai t hitung > t tabel (-0,640 > -2,085), maka Ha diterima dan Ho ditolak (t
hitung berada pada daerah penerimaan Ha).
Selain itu, dari tabel 4.6 diketahui pula nilai probabilitas (sig. penelitian)
untuk variabel FDR > 0,05 (0,530 > 0,05), maka Ha diterima dan Ho ditolak.
Dengan demikian, secara statistika dapat disimpulkan bahwa likuiditas (FDR)
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap tingkat profitabilitas (ROA)
pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.
c) Uji Variabel BOPO
Berdasarkan tabel 4.6 tertera nilai t hitung untuk variabel BOPO adalah
sebesar -11,264. Sedangkan t tabel untuk taraf signifikansi 0,05 dengan
derajat kebebasan (DK = n – k → 20 – 4 = 20) adalah sebesar 2,085.
72
Sedangkan dari perhitungan nilai t untuk variabel BOPO diketahui bahwa
nilai t hitung < t tabel (-11,264 < -2,085), maka Ho diterima dan Ha ditolak (t
hitung berada pada daerah penerimaan Ho).
Selain itu, dari tabel 4.6 diketahui pula nilai probabilitas (sig. penelitian)
untuk variabel BOPO < 0,05 (0,000 < 0,05), maka Ho diterima dan Ha
ditolak. Dengan demikian, secara statistika dapat disimpulkan bahwa
likuiditas (BOPO) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat
profitabilitas (ROA) pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.
5. Hasil Koefisien determinasi (R2)
Tabel 4.7
Hasil Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin -
Watson
1 0,945a 0,893 0,877 0,29001 1,248
Sumber: Data olahan SPSS 16.0
Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa nilai koefisien determinasi (R
Square) sebesar 0,893. Angka tersebut menunjukkan bahwa variabel ROA
dapat dijelaskan oleh variabel CAR, FDR, dan BOPO sebesar 89,30%.
Atau dengan kata lain, secara statistika besarnya kontribusi pengaruh
kecukupan modal (CAR), likuiditas (FDR), dan efisiensi operasional (BOPO)
terhadap perubahan tingkat profitabilitas (ROA) pada PT Bank Muamalat
Indonesia, Tbk adalah sebesar 89,30%. Sedangkan sisanya sebesar 10,70%
73
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam analisis
penelitian ini.
6. Hasil Koefisien Determinasi Parsial
Tabel 4.8
Hasil Koefisien Determinasi Parsial
Coefficientsa
Model Correlations
Zero-order Partial Part
CAR 0,365 0,097 0,032
FDR 0,040 -0,142 -0,047
BOPO -0,941 -0,929 -0,825
Sumber: Data olahan SPSS 16.0
a) Kontribusi CAR terhadap ROA
Berdasarkan tabel 4.8 diketahui bahwa angka korelasi parsial (partial
correlations) untuk variabel CAR adalah sebesar 0,097 maka koefisien
determinasi parsial untuk variabel CAR adalah sebesar: (0,097)2 × 100% =
0,94%
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa secara stastitika,
kontribusi pengaruh kecukupan modal (CAR) terhadap perubahan tingkat
profitabilitas (ROA) pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk adalah sebesar
0,94% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
74
b) Kontribusi FDR terhadap ROA
Berdasarkan tabel 4.8 diketahui pula bahwa angka korelasi parsial (partial
correlations) untuk variabel FDR sebesar -0,142 maka koefisien determinasi
parsial untuk variabel FDR adalah: (−0,142)2 × 100% = 2,01%.
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa secara stastitika,
kontribusi pengaruh likuiditas (FDR) terhadap perubahan tingkat profitabilitas
(ROA) pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk adalah sebesar 2,01%
sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
c) Kontribusi BOPO terhadap ROA
Berdasarkan tabel 4.8 diketahui pula bahwa angka korelasi parsial (partial
correlations) untuk variabel BOPO sebesar -0,929 maka koefisien determinasi
parsial untuk variabel BOPO adalah: (−0,929)2 × 100% = 86,30%
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa secara stastitika,
kontribusi pengaruh efisiensi operasional (BOPO) terhadap perubahan tingkat
profitabilitas (ROA) pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk adalah sebesar
86,30% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa secara stastitika,
variabel yang memberikan kontribusi pengaruh paling besar terhadap
perubahan tingkat profitabilitas (ROA) pada PT Bank Muamalat Indonesia,
75
Tbk adalah efisiensi operasional (BOPO) yakni sebesar 86,30%, sedangkan
sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
76
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh kecukupan modal (CAR),
likuiditas (LDR), dan efisiensi operasional (BOPO) terhadap profitabilitas (ROA)
pada PT Bank Muamalat Indonesia periode 2005 – 2010, maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil uji F statistik diketahui bahwa variabel CAR, FDR, dan
BOPO secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel ROA.
Adapun hasil uji t statistik terhadap variabel CAR, FDR, dan BOPO
menunjukkan bahwa rasio FDR secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap ROA. Sedangkan, CAR dan BOPO secara parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap ROA.
2. Berdasarkan hasil penghitungan koefisien determinasi (R2) diketahui bahwa
nilai R square adalah sebesar 0,893. Angka tersebut menandakan bahwa
besarnya kontribusi pengaruh CAR, FDR, dan BOPO terhadap perubahan
nilai ROA adalah sebesar 89,30%. Sedangkan sisanya sebesar 10,70%
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam analisis
penelitian ini. Adapun hasil penghitungan koefisien determinasi parsial
menunjukkan bahwa variable BOPO memberikan kontribusi pengaruh paling
77
besar terhadap perubahan ROA yakni sebesar 86,30%, sedangkan variabel
CAR memberikan kontribusi pengaruh terhadap ROA sebesar 0,94% dan
variable FDR memberikan kontribusi pengaruh terhadap ROA sebesar 2,01%.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian maka untuk dapat meningkatkan laba perbankan
diantaranya dapat dilakukan beberapa saran sebagai berikut :
1. Mengefisienkan ekspansi usaha agar tidak memberatkan beban operasional
perusahaan.
2. Melakukan pembinaan kepada nasabah pembiayaan yang menggunakan dana
bank untuk mengurangi jumlah pembiayaan macet.
3. Meningkatkan kapabilitas manajemen asset guna mengurangi risiko atas total
aktiva (ATMR) dengan cara mengurangi aktiva non produktif, merevaluasi
aktiva tetap, dan melakukan pengalihan aktiva non produktif menjadi aktiva
produktif.
4. Untuk penelitian selanjutnya agar menganalisis lebih dalam tentang pengaruh
kapabilitas manajemen pembiayaan dan manajemen aset terhadap ROA bank.
78
DAFTAR PUSTAKA
Afiff, Faisal, dkk. Strategi dan Operasional Bank. Bandung: PT Eresco, 1996.
Algifari. Analisis Regresi: Teori, Kasus dan Solusi. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta,
2009.
Arifin, Zainul. Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: Pustaka Alvabet,
2005.
Arthesa, Ade dan Handiman, Edia,. Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank.
Jakarta: PT INDEKS, 2006.
Bank Muamalat Indonesia, Laporan Keuangan Annual Report 2006, 2007, 2008,
2009, 2010.
Dendawijaya, Lukman. Manajemen Perbankan. Edisi Kedua. Bogor: Ghalia
Indonesia, 2005.
Gandrapradja, Permadi. Dasar dan Prinsip Pengawasan Bank. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2004.
Harahap, Sofyan Syafari. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2004.
Idroes, Ferry N. Manajemen Perbankan: Pemahaman Pendekatan 3 Pilar
Kesepakatan Basel II terkait Aplikasi Regulasi dan Pelaksanaannya di
Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008.
Kasmir. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003.
Kasmir. Manajemen Perbankan. Jakarta: Rajawali Press, 2003.
Latumaerissa, Julius R. Mengenal Aspek-aspek Operasi Bank Umum. Jakarta: Bumi
Aksara, 1999.
Margaretha, Farah. Manajemen Keuangan bagi Industri Jasa. Jakarta: Grasindo,
2007.
Muhammad. Manajemen Dana Bank Syariah. Yogyakarta: EKONISIA, 2005.
Muljono, Teguh Pudjo. Analisis Laporan Keuangan untuk Perbankan. Jakarta:
Jambatan Anggota IKPI, 1986.
Muslich, Muhammad. Manajemen Keuangan Modern: Analisis, Perencanaan dan
Kebijaksanaan. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003.
Rochaety, Ety dkk. Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS. Jakarta:
Mitra Wacana Media, 2007.
Rusyamsi, Imam. Manajemen Dana Bank Syariah. Yogyakarta: Ekonisia, 2005.
79
Santoso, Singgih. Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PT Alex Media
Komputindo, 2000.
Sawir, Agnes. Analisis Kinerja Keuangan dan Kinerja Keuangan Perusahaan.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003.
Simorangkir, O.P. Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Nonbank. Cetakan
Kedua. Bogor: Ghalia Indonesia, 2004.
Sjadeini, Sutan Remy. Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Hukum
Perbankan Indonesia. Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti, 2007.
Suhirman. Kajian Tentang Perkembangan LDR dan Dampaknya bagi Rentabilitas
Bank. Jakarta: Institut Bankir Indonesia, 2001.
Susilo, Y. Sri, Triandaru, Sigit dan Santoso, A. Totok Budi. Bank dan Lembaga
Keuangan Lainnya. Jakarta: Salemba Empat, 2000.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1989.
Tobing, Ridwan dan Nikholaus, Bill. Kamus Istilah Perbankan Populer. Jakarta: PT
Atalya Releni Sudeco, 2003.
Usman, Husaini dan Akbar, Purnomo Setiady. Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi
Aksara, 2008.
ffi:""wh,luntvulnr IfdsnrurgREsFA FcH, fR/ i,v/ff G, Colis ut rDtc & F tL B L! c AT r oN
SURAT KETEMNGAN RISETNo: 164 / PERP I MI lXt I / 2011
fls vkru' a{.oifu an't|amfr.tw talIafr i 14a6am fo aart
Sesuai dengan surat permohonan riset dari UIN SYARIFJAKARTA bahwa mahasiswa yang datanya sebagai berikut :
HIDAYATULLAH
NAMA
NIM
JURUSAN
FAKULTAS
JENJANG/STRATA
JUDUL SKRIPSI
DARIS PURBA
207046t00778
PERBANKAN SYARIAH
SYARIAH DAN HUKUM
S1
PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DANEFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITASPADA PT BANK MUAMALAT INDONESI,A, TbK.
TELAH SELESAI melaksanakan kegiatan Penelitian / Riset tentang PT. BankMuamalat Indonesia, Tbk di Jakafta dengan judul tersebut di atas.Pemeriksaan Skripsi hanya dilakukan oleh Dosen Pembimbing dan Dosen Penguji,tidak dilakukan oleh pihak Muamalat Institute dan PT. Bank Muamalat Indonesia,Tbk.
Demikian Surat Keterangan Riset ini dibuat untuk digunakan seperlunya oleh pihak-pihak yang terkait dengan kegiatan riset tersebut.
't|asuhmu'&ifuan ilatafnutulhfri I'llaflamfouart
20tI Ml 25 Muharram 1433 H
ALAT I NST ITUTE
Head OfficeGd. Dma Pcnsiun Telkom Lt. 2
I. Irtiend. S. Parman Kav. 56 Slipi Jakarta BaratTetp (62-21) 5326744,Rax. (62-27) s326735
w,muamalat-instirute.com
Training CenteKomplek Ruko Pinangsia
Jl. Futuis No. 003 Blok Centrum-Kaawaci Office PukKarawaci - Tmge rangTelp (62-21 ) 557 69?83
N E R A C A PERHITUNGAN LABA/RUGI DAN SALDO LABA LAPORAN KOMITMEN DAN KONTIJENSITanggal 30 Juni 2002 dan 2001 Tanggal 30 Juni 2002 dan 2001 PENGURUS
(Dalam Jutaan Rupiah) (Dalam Jutaan Rupiah kecuali Laba bersih persaham) (Dalam Jutaan Rupiah)
NO POS-POS 2004 POS-POS 2005 2004 POS-POS 20051. PENDAPATAN OPERASI UTAMA
AKTIVA KOMITMEN1 Kas 52,027 1.1 PENDAPATAN DARI JUAL BELI Ketua : K.H. M A. Sahal Mahfudh2 Penempatan pada Bank Indonesia a. Pendapatan Margin Murabahah 68,152 51,650 TAGIHAN KOMITMEN Anggota : K.H. Ma'ruf Amin
- Giro Bank Indonesia 154,306 b. Pendapatan Margin Istishna 2,060 2,879 1 Fasilitas pembiayaan yang diterima dan belum digunakan Anggota : Prof. DR. H. Umar Shihab- Sertifikat Wadiah Bank Indonesia 470,000 JUMLAH PENDAPATAN DARI JUAL BELI 70,212 54,529 a. Rupiah - Anggota : Prof. DR. H. Muardi Chatib
3 Giro Pada Bank Lain b. Valuta Asing - a. Rupiah 22,474 1.2 PENDAPATAN DARI SEWA 2 Lainnya - b. Valuta asing 20,987 Pendapatan Bersih Sewa 2,165 - JUMLAH TAGIHAN KOMITMEN - PPAP - Giro Pada Bank Lain -/- (439)
4 Penempatan pada Pihak Ketiga - 1.3 PENDAPATAN DARI BAGI HASIL KEWAJIBAN KOMITMENPPAP - Penempatan pd Pihak ketiga -/- - a. Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah 68,810 35,600 1 Fasilitas Pembiayaan Kepada Nasabah yang Belum Digunakan
5 Penempatan pada bank lain b. Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah 12,574 972 a. Rupiah (211,591) Komisaris Utama : Drs. H. Abbas Adhar a. Rupiah 3,969 JUMLAH PENDAPATAN DARI BAGI HASIL 81,384 36,572 b. Valuta Asing (3,029) Komisaris : Prof. DR. Korkut Ozal b. Valuta asing - 2 Penjualan Tunai Mata Uang Asing yg Belum Diselesaikan - Komisaris : Drs. H. Syaiful Amir, Ak, MBAPPAP - Penempatan pd Bank Lain -/- (806) 1.4 PENDAPATAN OPERASI UTAMA LAINNYA 3 Irrevocable L/C yang masih berjalan dalam rangka impor (39,933) Komisaris : H. Zainulbahar Noor, SE
6 Investasi pada Efek/ Surat Berharga - a. Pendapatan Bonus SWBI 3,416 6,705 4 Lainnya - Komisaris : H. Iskandar Zulkarnain, SE, Msi a. Rupiah b. Penempatan Pada Bank Lain 483 544 JUMLAH KEWAJIBAN KOMITMEN (254,553)
i. Diperdagangkan - c. Surat Berharga Syariah Lainnya 658 578 JUMLAH KOMITMEN BERSIH (254,553) ii. Tersedia untuk Dijual 15,000 JUMLAH PENDAPATAN OPERASI UTAMA LAINNYA 4,557 7,827 iii. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo -
b. Valuta asing JUMLAH PENDAPATAN OPERASI UTAMA 158,318 98,928 i. Diperdagangkan - TAGIHAN KONTINJENSI ii. Tersedia untuk Dijual - 1 Garansi yang Diterima Direktur Utama : A. Riawan Amin, MSc.
iii. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo 201 2. HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASIL INVESTASI TIDAK TERIKAT 78,163 40,366 a. Rupiah - Direktur : Ir. Arviyan ArifinPPAP - Surat Berharga yang Dimiliki -/- (355) 46293 b. Valuta Asing - Direktur : H.M. Hidayat, SE, Ak
7 Piutang 3. PENDAPATAN SEBAGAI MUDHARIB 80,155 58,562 2 Pendapatan marjin atau bagi hasil dalam penyelesaian Direktur : Ir. Andi Buchari, MM a. Murabahah 1,358,007 a. Rupiah 13,452 b. Istishna 214,382 4. PENDAPATAN OPERASI LAINNYA b. Valuta Asing 132 PPAP - Piutang -/- (14,489) a. Administrasi 12,597 7,499 3 Lainnya 50,759
8 Pembiayaan Mudharabah 930,298 b. Fee dan Komisi 165 470 JUMLAH TAGIHAN KONTINJENSI 64,343 PPAP - Pembiayaan Mudharabah -/- (21,779) c. Pendapatan Devisa - Bersih 78 70 PEMILIK BANK
9 Pembiayaan Musyarakah 95,321 d. Fee Mudharabah Muqayyadah 395 197 PPAP - Pembiayaan Musyarakah -/- (390) e. Lain-lain 743 2,342 KEWAJIBAN KONTINJENSI
10 Piutang Lain-lain 6,967 1 Garansi yang diberikanPPAP - Piutang Lain-lain -/- (37) a. Bank Garansi
11 Tagihan Akseptasi - - Rupiah (18,045) Islamic Development Bank : 35.71%
PPAP - Tagihan Akseptasi -/- - - Valuta asing (1,660) Abdul Rohim : 14.70%
12 Ijarah Bersih - Rizal Ismael : 12.03%13 Penyertaan pada Entitas Lain 3,076 JUMLAH PENDAPATAN OPERASI LAINNYA 13,978 10,578 b. Lainnya - Abbas Adhar, DRS. : 7.12% PPAP - Penyertan Pd Entitas Lain -/- (373) BPDONHI : 5.34%
14 Biaya Dibayar Dimuka 23,999 2 Revocable L/C yg masih berjalan dalam rangka impor dan ekspor. - Masyarakat Lain : 25.10%15 Aktiva Pajak Tangguhan 2,153 5. BEBAN OPERASI LAINNYA 3 Lainnya - 16 Aktiva Tetap 83,978 a. Beban Tenaga Kerja 14,986 11,655 Total : 100.00%
Akumulasi Penyusutan -/- (37,081) b. Beban Umum dan Administrasi 33,310 28,933 JUMLAH KEWAJIBAN KONTINJENSI (19,705) 17 Agunan Yang Diambilalih 32,313 c. Beban Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif 10,714 8,473 JUMLAH KONTINJENSI BERSIH 44,638 18 Aktiva lain-lain - bersih 41,673 d. Beban Bonus Giro Wadiah 176 255
3,455,382 e. Beban Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontijensi - 167 TRANSAKSI VALUTA ASING DAN DERIVATIF- f. Lain-lain 18 30 #REF!
KEWAJIBAN, INVESTASI TIDAK TERIKAT DAN EKUITAS 21,519 (Dalam Jutaan Rupiah) KEWAJIBAN
1 Kewajiban Segera 33,665 72182 Bagi Hasil Yang Belum Dibagikan 12,314 (0) 3 Simpanan JUMLAH BEBAN OPERASI LAINNYA 59,204 49,513
a. Giro Wadiah A Terkait dengan Nilai tukar3.a.1 Rupiah 201,376 6. LABA OPERASIONAL 34,929 19,627 1 Spot3.a.2 Valuta Asing 19,341 2 Forward
b. Tabungan Wadiah 19,274 7. PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASI (1,735) 447 3 Option4 Simpanan dari Bank Lain a. Purchased
a. Giro Wadiah 1,310 LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN & ZAKAT 33,194 20,074 b. Written b. Tabungan Wadiah - - 4 Future
5 Hutang Pajak 2,277 TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN -/- 5 Swap6 Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontijensi 374 6 Lainnya7 Pinjaman Yang Diterima 216,538 B Terkait dengan Suku Bunga8 Surat Berharga Yang Diterbitkan - 1 Spot9 Kewajiban Lain-lain 14,988 LABA BERSIH TAHUN BERJALAN SEBELUM ZAKAT 33,194 20,074 2 Forward
23,583 3 Option INVESTASI TIDAK TERIKAT SALDO LABA AWAL PERIODE 102,571 38,521 a. Purchased
10 Investasi Tidak Terikat dari Bukan Bank SALDO LABA AKHIR PERIODE 135,765 58,595 b. Written
a. Tabungan Mudharabah 792,214 LABA BERSIH PER SAHAM - - 4 Future
b. Deposito Mudharabah 5 Swap
b.1. Rupiah 6 Lainnya
b.1.1 Terkait dengan Bank 46,598 C Lainnyab.1.1 Tidak Terkait dengan Bank 1,434,359 -
b.2. Valuta Asing
b.1.1 Terkait dengan Bank 10,775 b.1.1 Tidak Terkait dengan Bank 113,356 Posisi per 30 Juni 2003
11 Investasi Tidak Terikat dari Bank a. Deposito Mudharabah 9,200 b. Investasi Mudharabah Antar Bank L M L Jumlah
12 Obligasi Mudharabah Subordinasi 200,000 EKUITAS
12 Modal Disetor 269,694 PIHAK TERKAIT13 Tambahan Modal Disetor-Bersih (866) 14 Saldo Laba/Rugi 58,595 1. Penempatan Pada bank Lain 1,479 - - -
3,455,382 2. Surat-surat Berharga/SIMA kepada Pihak Ketiga dan BI - - - - - 0 3. Penyaluran Dana - - -
a. Piutang 11,453 - 9,813 9,813 b. Pembiayaan 8,410 - 23,554 25,419
0 c. Piutang Lainnya 1,213 - 203 203 d. Ijarah 30,477 - 2,095 2,095
NO POS-POS 2004 4. Penyertaan - - - - 5. Tagihan lain Kepada Pihak Ketiga - - - -
I PERMODALAN 6. Komitmen dan Kontinjensi kepada Pihak Ketiga - - - - 1. CAR 12.36%2. Aktiva Tetap Terhadap Modal 13.75% PIHAK TIDAK TERKAIT
II AKTIVA PRODUKTIF1. Aktiva Produktif Bermasalah 2.51% 1. Penempatan Pada bank Lain 317,689 400 55,872 56,272 2. NPL 3.07% 2. Surat-surat Berharga/SIMA kepada Pihak Ketiga dan BI 225,000 - 485,000 485,000 3. PPAP Terhadap Aktiva Produktif 1.22% 3. Penyaluran Dana - - 4. Pemenuhan PPAP 103.21% a. Piutang 2,101,911 31,892 1,455,536 1,562,576
III RENTABILITAS b. Pembiayaan 2,042,074 9,418 983,387 1,000,200 1. ROA 2.35% c. Piutang Lainnya 11,292 - 6,764 6,764 2. ROE 18.17% d. Ijarah 49,024 - 981 981 3. NIM 7.53% 4. Penyertaan 1,042 50 201 201 4. BOPO 82.08% 5. Tagihan lain Kepada Pihak Ketiga - - - -
IV LIKUIDITAS 6. Komitmen dan Kontinjensi kepada Pihak Ketiga 59,638 - 54,081 54,081 FDR 81.70%
V KEPATUHAN (COMPLIANCE)1. a. Persentase Pelanggaran BMPK Jumlah 4,860,702 41,760 3,077,486 3,203,604
a.1. Pihak Terkait 0.00% PPAP yang Wajib Dibentuk 47,602 11,819 26,075 37,829 a.2. Pihak Tidak Terkait 0.00% PPAP yang Telah Dibentuk 50,335 11,878 27,288 39,042
b. Persentase Pelampauan BMPK Total Asset Bank yang Dijaminkan b.1. Pihak Terkait 0.00% a. Pada Bank Indonesia b.2. Pihak Tidak Terkait 0.00% b. Pada Pihak lain
2. GWM Rupiah 5.46% Persentase KUK/UKM terhadap Total Penyaluran Dana 60.39%3. PDN 5.21% Persentase Debitur KUK/UKM terhadap Total Debitur 66.73%
4,462,639 2.01% 211,803 ### 108.65%4.18%
2.15% 95,902
CATATAN
POS-POS 2005 Jakarta, 20 Mei 2005I KOMPONEN MODAL PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk
A. MODAL INTI B. MODAL PELENGKAP SE & O
1. Modal Disetor (Maksimal 100 % dari Modal Inti) DIREKSI 2. Cadangan Tambahan Modal 1. Cadangan Revaluasi Aktiva Tetap
a. Agio Saham 2.Cadangan Umum Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif b. Disagio (-/-) /PPAP (maks. 1,25 % dari ATMR) c. Modal Sumbangan 3. Modal Pinjaman
d. Cadangan Umum dan Tujuan 4. Pinjaman Subordinasi (maks. 50% dari Modal inti)
e. Laba tahun-tahun lalu setelah diperhitungkan Pajak 5. Peningkatan Harga Saham pada portofolio tersedia untuk dijual (45%)
f. Laba(Rugi) tahun-tahun lalu TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP g. Laba tahun berjalan setelah diperhitungkan Pajak (50%) A. Riawan Amin M. Hidayat h. Selisih Penilaian Obligasi PENYERTAAN (-/-) Direktur Utama Direktur i. Selisih penjabaran Laporan Keuangan
1) Selisih Lebih TOTAL MODAL 2) Selisih Kurang j. Dana Setoran Modal AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RESIKO (ATMR) k. Penurunan nilai penyertaan pada portofolio tersedia
untuk dijual RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM l. Kekurangan Penyisihan Aktiva Produktif YANG TERSEDIA
3. Goodwill (-/-) RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUMYANG DIWAJIBKAN
KANTOR PUSAT: Gedung Arthaloka, Jl. Jend. Sudirman No.2 Jakarta 10220, Telp. (021) 251 1414, 251 1451, 251 1470. Fax (021) 251 1453, 251 1465
2004
-
1,651
10,910 3,301
-
1,651 16,076
-
- - - -
-
- -
42,925
617,467
(6,801)
-
- -
7,035 -
- - - -
- -
269,694
806 (1,672)
-7,769
33,295
- -
87,805 -
11,626 -
- -
- (866)
- 14,769
7.35%
2005
269,694
2.15%1.54%
- 208,896
340
11.63%
5,495,568
-
(45,034)
2,067,765
120,616
2,329 31,189
358,967
- 1,962
30,520
135,765
57,311
3,856
2,474,907
15,359
21,252
269,694
TRANSAKSI
397,586 (30,193)
26,683
(2,755)
49,224
(117) 13,286
55,000
DEWAN PENGAWAS SYARIAH
DEWAN KOMISARIS
D I R E K S I
2,153
6,801
(455)
497
JUMLAH5,495,568
17,010
5,495,568
298,809
-
-
POS-POS
0.00%0.00%
3.64%6.74%
-
27,288
2,131 5,487 6,589
1,067
191,514 -
VI
109,741
-
-
2004
--
(866)
-
- 2005
-
JUMLAH
0.00%0.00%
24.55%6.71%
79.73%
87.33%
2.54%
4.18%
1,247,652
-
- -
-
200,000 DPK
-
POS-POS
11,453
1,213 - -
8,410
-
-
-
5,660
-
-
- - -
-
49,976
(7,446)
18,471
Nilai Pasar dr Kontrak
1,865 -
- - -
- -
-
-
KL
458
5,660 -
- -
12,860
-
318,089 225,000
2,266,708 19,363
2,291
10,152
-
- 50
59,638
- -
-
7,409 78,342 2,291
28,672 6,385
-
1,427 12,275
29.04%21.17%
72,104 5,072,505 45,822
- - -
1,142 -
49,024
- - -
6,129
12,073 2,082,139
- -
400
-
-
-
8,277
51,945
-
43,268
- -
-
- -
-
-
51,457
984
6,385 1,427
M
-
- - -
(25,540)
(2,819)
- (21,095)
(171,394)
- -
- -
- 30,477
-
- -
Periode 1 Januari s.d. 30 Juni 2002 dan 2001
(1,051)
(146,429)
-
- -
2004
-
-
B A N K
LainnyaHedging
-- -
-- -
-
-
-
-
-
-
-
--
-
-
-
D
1,479
DPKJumlah
Posisi per 31 Maret 2004
KL
- -
-
(171,394)
- -
(32,986)
-
-
-
JUMLAH-
-- -
- -
-
- - -
-
-
-
- - - - -
-
- -
-
-
9,563
KONTINJENSI
302,156
-
Posisi per 31 Maret 2005
2005
75,985
301,864 210,000
-
89,896
(849)
(522) -
7,849 -
-
(433)
NO
79,501 -
15,000
- -
-
210,396 (37,745)
1,692,963
-
- -
- 42,693 3,129
10,169 2,106
-
- 12.36
341,139
2,760,234 -
IV
III
5,249,312 -
11.63 -
610,666
VII 8 8
II
V
344,215 -
(3,076)
-
Nilai Kontrak dg Netting Agreement Tagihan
DerivatifKewajiban
--
-
----
-
D
11,759
-
- -
-
-
31,630
100,682 108.65%8,736
- 323
- -
-
-
-
-
--
-
-
---
-------
-
-
--
--
--------
-
-
----
---
--------
-
-
-
-
-
-
LAPORAN KEUANGAN
1. Laporan Keuangan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Per-31 Maret
2005 dan 2004 ini disusun berdasarkan Laporan Keuangan periode tiga bulanan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2005 dan 2004 (Un-Audited).
2. Laporan Keuangan ini disajikan untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia Nomor : 3/22/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank, dan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor: 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 perihal Laporan Keuangan Publikasi Bulanan dan Triwulanan Bank Umum, serta Laporan tertentu yang disampaikan kepada Bank Indonesia tanggal 14 Desember 2001.
3. Kurs tukar mata uang asing per 31 Maret 2005 USD 1 = Rp. 9.498,-sedangkan per 31 Maret 2004 USD 1 = Rp. 8.563,-
BANK DEVISA
N E R A C ATanggal 31 Maret 2005 dan 2004
(Dalam Jutaan Rupiah)
PERHITUNGAN LABA/RUGI DAN SALDO LABAPeriode 1 Januari s.d. 31 Maret 2005 dan 2004
(Dalam Jutaan Rupiah)
LAPORAN KOMITMEN DAN KONTIJENSITanggal 31 Maret 2005 dan 2004
(Dalam Jutaan Rupiah)
PERHITUNGAN RASIO KEUANGANTanggal 30 Juni 2003 dan 2002
PERHITUNGAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUMTanggal 31 Maret 2005 dan 2004
(Dalam Jutaan Rupiah)
KUALITAS AKTIVA PRODUKTIFTanggal 31 Maret 2005 dan 2004
(Dalam Jutaan Rupiah)
PERHITUNGAN RASIO KEUANGANTanggal 31 Maret 2005 dan 2004
TRANSAKSI VALUTA ASING DAN DERIVATIFTanggal 31 Maret 2005(Dalam Jutaan Rupiah)
KANTOR-KANTOR CABANG : Jakarta-Fatmawati, Jl. RS.Fatmawati No. 15 C-D Jakarta 12420, Telp. 021-7662479-82, Fax.021-7509723, Bekasi-Duta Permai, No. 21-22 Bekasi 17145, Telp. 021-8840867, Fax.021-8843345, Tangerang, Ruko BSD Plaza Jl. Raya Serpong, Sektor IV Kav. D7 Serpong, Tangerang 15310, Telp. 021-5371036, Fax. 021-5371038, Bandung, Jl. Buah Batu No. 276 A Bandung 40265, Telp. 022-7305919,7308246, 7309229, 7309339, Fax. 022-7309393,7331560, Semarang, Jl. Soegijopranoto No. 102 Semarang 50141, Telp. 024-3564134, 3564135-9, Fax. 024-3565377, Surabaya, Jl. Raya Darmo No.81 Surabaya 60265, Telp. 031-5611230, Fax. 031-5677861, Makassar, Jl. Sam Ratulangi No. 72 Makassar 90174, Telp. 0411-314444, Fax. 0411-324001, Balikpapan, Jl. Jendral Sudirman Komp. Klandasan Permai No. 6-7 Balikpapan 76112, Telp. 0542-731881, Fax. 0542-424643, Pekanbaru, Jl. Jend. Sudirman No. 50-52 Riau, Telp. 0761-25290,25335,26120, Fax. 0761-38612, Medan, Jl. Gajah Mada No. 21 Medan, Telp. 061-4535353, Fax . 061- 4535252, Pekalongan, Jl. Hayam Wuruk No. 9 Pekalongan, Telp. 0285-426888, Fax. 0285-425588, Bogor, Jl. Raya Pajajaran, Bogor, Telp. (0251) 350.941, Fax (0251) 353.366, Cirebon, Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo No. 7, Telp. (0231) 244249, 205933, Fax. (0231) 206817, Padang Sidempuan, Jl. Jend. Gatot Subroto No. 8 Padang Sidempuan, Sumatera Utara, Telp. 0634-22999, Fax. 0634-27837, Samarinda, Jl. KH. Abul Hasan No. 12A, Samarinda 75111, Telp 0541-735697, Fax. 0541-735674, Cianjur, Jl. Siti Jenab No. 29 Cianjur-Jawa Barat, Telp. 0263-280951, Fax. 0263-280451 KANTOR CABANG PEMBANTU Cipulir, Ruko Cipulir Plaza Jl. Cileduk Raya No. 18 Jakarta 12230, Telp. 021-2700075-9, Fax. 021-2700650, Mas Mansyur, Jl. KH. Mas Mansyur No. 147 Surabaya 60162, Telp. 031-345250, 3555058, Fax. 031-3555057, Salman ITB, Jl. Gelap Nyawang No. 4 Bandung 40132, Telp. 022-2530521,2510512, 2510508, Fax. 022-2510417, Cihampelas, Jl. Cihampelas No. 288 Bandung 40131, Telp. 022-2031632,2031642, Fax. 022-2042382, Rawamangun, Jl. Sunan Giri No. 1, Rawamangun Jatim 13220, Telp. 021-470.6725, 470.7735, Fax. 021-470.6409, Depok, Jl. Margonda Raya No. 290 Depok 16424, Telp.021-77202588-9, Dapen Telkom, Jl. S.Parman No54,Pal Merah Jakarta Barat, Telp.532.6744, Tj. Priok, Komp. Perkantoran Enggano Megah, Jl. Enggano No. 5 L. Tanjung Priok, Telp. 021-43909392, Fax. 43909042 KANTOR KAS Al Azhar, Jl. Sisingamangaraja Kby Baru Jakarta Telp. 021-7253403-4, Ar Rahman, Jl. Dr. Saharjo No. 100 Jakarta 12960, Telp. 021-8301965-6, Al Furqon, Jl. Kramat Raya No. 45 Jakarta 10450, Telp. 021-3157576-7, PB Sudirman, Jl. Raya Bogor KM 24 Cijantung Jakarta , Telp. 021-8413728-9, Mampang, Jl. Raya Mampang Prapatan No. 5Jakarta Selatan (Relokasi dr.No. 63 C), Al Isra, Komp. Masjid Al isra Tj. Duren Jakarta 11470, Telp. 021-5689128-9, Pondok Indah, Jl. Sultan Iskandar Muda No. 1 Jakarta 12310, Telp.021-7203543, Mayestik, Pasar Mayestik Kios AKS43-44, Jl. Tebah 1 Jakarta 12120, Telp. 021-7252690, 7255302, IAIN, Komp. Masjid Fathullah IAIN SyarifHidayatullah Jl. Ir.H. Juanda Jakarta 10120, Telp. 021-7442465, Tanah Abang, Pasar regional Tanah Abang Blok F Lt. III Jakarta Pusat, Telp. 021-3158076, Pasar Tebet, Pasar Tebet, Blok A Lantai L00, Los BKS, Nomor 002, Telp. 021-8353471, Fax. 021-8297916, Cempaka Putih, Jl. Letjen Suprapto Cemp. Putih Jakarta 10510 (Yarsi), Telp. 021-4228109, Pondok Kopi, Jl. Raya Pondok Kopi Jakarta 13460, Telp. 021-8622939, Kemang Pratama, Jl. Raya Kemang Pratama Bekasi, Telp. 021-8841364, Prumpung, Gedung Telkom Jl. DI. Panjaitan Jakarta Timur, Telp. 021-8505678, Pondok Bambu, Jl.Pahlawan Revolusi No.BL A3/2 Pondok Bambu,JakTim Telp. 021-8621666, Cawang, Muhamadyah Cawang, Jl. Dewi Sartika No.136,Jakarta, Telp. 021-80871489, Jatiwaringin, Jl. Raya Jatiwaringin No. 50 Pondok Gede, Bekasi Telp. 021- 021-8463773, Juanda, Jl. Ir. H. Juanda No. 60 – Bekasi, Telp. 021-8850966, Tangerang-Depag, Departemen Agama,Jl.A.Yani No.8 Tangerang (relokasi Kisamaun),Telp. 021-55799584, Fax. 021-55761328, Karawaci, Jl. Beringin Raya No. 30 Karawaci Baru Tangerang, Telp. 021-5525674, Pamulang, Jl. Raya Pamulang Blok SH 19/9 Tangerang, Telp. 021-74634133, Cikupa, Jl. Raya Serang Km 18,5 Tangerang, Telp. 021-021-59402042, Lampung-Pos Kota Raja, JL. Kota Raja No. 12, Tanjung Karang, Bandar Lampung, Telp. 021- 0721-268479,Fax. 0721-268483, Kopo Sayati, Jl. Kopo Sayati No. 169 Bandung 40233, Telp. 022-5402513, Istiqamah, Jl. Citarum No. 1 Bandung 40115, Telp. 022- 4234113, Daarut Tauhid, Gd. Kopontren Jl. Geger Kalong Girang No. 67 Bandung 40153, Telp. 022- 2007952, Cimahi, Jl. Raya Timur No. 182 Cimahi, 022-5431953, Ujungberung, Pertokoan ASTOR Jl. Raya Ujungberung Kav. 3 Kec. Uj. Berung Kotamadya Bandung, Telp. 022-7832086, 7806277, Pandanaran, Jl. Pandanaran No. 126 Semarang 50241, Telp. 024-8445285, UNISSULA, Kampus UNISSULA Jl. Raya Kaligawe KM. 4, Semarang, Telp. 024-6590544, Kauman, Alun-alun Selatan No. 10Semarang, Telp. 024-3583924, Banyumanik, Jl. Sukun Raya No. 57 Banyumanik Semarang, Telp. 024-7478759, Sidoarjo, Sidoarjo 61219, Telp. 031-8952230, Gresik, Jl. Kartini No. 23 Gresik, Telp. 031-987925, 987930, UNAIR, Gedung Academic Bussiness Center, Lt. 2 Fakultas Ekonomi UNAIR, Jl. Airlangga No. 4 Surabaya, Telp. 031-5460222, 5463373, Maros, Jl. Jendral Sudirman No. 16 Maros, Sulawesi Selatan, Telp. 0411-373975, Goa, Jl. KH. Wahid Hasyim No. 186 Sunguminasa, Goa SulSel, Telp. 0411-889294, Atthirah, Jl. Kajoalalido No. 22, Kec. Ujung Pandang, Kodya Makassar, Telp. 0411-322929, Pannampu, Jl. Tinumbu Raya No. 392 Kec. Tallo, Kodya Makassar, Telp. 021-0411-5051540, Pandan Sari, Jl. Pandan Sari No. 29 Balikpapan, Telp. 0542-734736, 737010, Muara Rapak, Jl. Soekarno Hatta KM. 1/2 No. 10 Muara Rapak – Balikpapan, Telp. 0542 – 735931, Blk Ppn Permai, Jl.Jend. Sudirman Blok A1 No.7 Balik Papan Permai,Balik Papan, Telp. 0542-737627, Caltex Rumbai, Bank Center Main Office, Rumbai Camp Pekanbaru, Telp. 0761-592478, Serdang, Jl. M. Yamin SH., No. 305 Medan, Telp. 061-4144343, Fax. 061-4145543, Binjai, Jl. Jend. Sudirman No. 131, Binjai, Telp. 061-8823434, IPB Darmaga, Masjid Al-Hururiyah, Jl. Tanjung, Kampus IPB, Darmaga – Bogor, Fax (0251) 353.366, Pulo Brayan, Jl. Yos Sudarso No. 47 CMedan, Telp. 061-6628678, Fax. 061-6640358, Sisingamangaraja, Jl. Sisingamangaraja No. 36 Medan, Telp. 061-7367476, Benhil, Jl. Dana Toba Blok G II No. 151 Bandungan Hilir, Jakarta Pusat, Telp. 021-5735078, Fax. 021-5735077, Pelalawan, Jl. Raya Lintas Timur No. 334, Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Telp. 0761-493931, Fax. 0761-493932, Bangkinang, Jl. Prof. Moh. Yamin SH No. 29 B, Bangkinang, Kampar, Telp. 0761-20908, Fax. 0761-20836, Batam Center, Batam Center, Ktr Pos Batam Center, Jl. Jend. Sudirman, Batam, Telp. 0761-467278, Fax. 0761-467279, Jatinegara, Komplek Pertokoan Jatinegara No. A Lok AKS 027 dan 028 Kel. Bali Mester Kec. Jatinegara, Jakarta Timur, Telp. 021-8584424, Cikini, Hotel Gren Alia Cikini, Jl. Cikini Raya No. 46 Jakarta Pusat. Telp. 021-3906846, Fax. 021-3907789, Condet, Jl. Condet Raya, Kel. Balekambang, Kec. Kramat Jati, Jakarta Timur, Telp. 021-80877013, Asrama Haji, Jl. Raya Pondok Gede Kel. Pinang Ranti, Kec. Makassar, Jakarta Timur, Telp. 021-8011233, Pasar Minggu, Gedung Tranka, Jl. Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Telp. 021-7982570, Fax. 021-7982570, Cicadas, Jl. Ahmad Yani No. 821 Kec. Cicadas, Kodya Bandung, Telp. 022-7277749, Fax. 022-7277749, Darul Hikam, Jl. Ir. H. Juanda No. 285 Bandung, Telp. 022-2533995, Fax. 021-2533995,
P E N G U R U S
PEMILIK BANK
N E R A C A PERHITUNGAN LABA/RUGI DAN SALDO LABA LAPORAN KOMITMEN DAN KONTIJENSITanggal 30 Juni 2002 dan 2001 Tanggal 30 Juni 2002 dan 2001
(Dalam Jutaan Rupiah) (Dalam Jutaan Rupiah kecuali Laba bersih persaham) (Dalam Jutaan Rupiah)
NO POS-POS 2004 POS-POS 2005 2004 POS-POS 20051. PENDAPATAN OPERASI UTAMA
AKTIVA KOMITMEN1 Kas 66,375 1.1 PENDAPATAN DARI JUAL BELI2 Penempatan pada Bank Indonesia a. Pendapatan Margin Murabahah 244,973 186,414 TAGIHAN KOMITMEN
- Giro Bank Indonesia 214,689 b. Pendapatan Margin Istishna 6,077 7,126 1 Fasilitas pembiayaan yang diterima dan belum digunakan- Sertifikat Wadiah Bank Indonesia 65,000 JUMLAH PENDAPATAN DARI JUAL BELI 251,050 193,540 a. Rupiah -
3 Giro Pada Bank Lain b. Valuta Asing - a. Rupiah 6,129 1.2 PENDAPATAN DARI SEWA 2 Lainnya - b. Valuta asing 16,142 Pendapatan Bersih Sewa 8,339 82 JUMLAH TAGIHAN KOMITMEN - PPAP - Giro Pada Bank Lain -/ (446) JUMLAH PENDAPATAN SEWA 8,339 82
4 Penempatan pada Pihak Ketiga - 1.3 PENDAPATAN DARI BAGI HASIL KEWAJIBAN KOMITMENPPAP - Penempatan pd Pihak ketiga -/ - a. Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah 229,777 141,177 1 Fasilitas Pembiayaan Kepada Nasabah yang Belum Digunakan
5 Penempatan pada bank lain b. Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah 47,794 12,905 a. Rupiah (337,006) a. Rupiah 3,810 JUMLAH PENDAPATAN DARI BAGI HASIL 277,571 154,082 b. Valuta Asing (12,622) b. Valuta asing - 2 Penjualan Tunai Mata Uang Asing yg Belum Diselesaikan - PPAP - Penempatan pd Bank Lain -/- (431) 1.4 PENDAPATAN OPERASI UTAMA LAINNYA 3 Irrevocable L/C yang masih berjalan dalam rangka impor (16,319)
6 Investasi pada Efek/ Surat Berharga a. Pendapatan Bonus SWBI 8,840 9,351 4 Lainnya a. Rupiah b. Penempatan Pada Bank Lain 2,128 1,458 JUMLAH KEWAJIBAN KOMITMEN (365,947)
i. Diperdagangkan - c. Surat Berharga Syariah Lainnya 2,282 3,286 JUMLAH KOMITMEN BERSIH (365,947) ii. Tersedia untuk Dijual - JUMLAH PENDAPATAN OPERASI UTAMA LAINNYA 13,250 14,095 iii. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo 15,000
b. Valuta asing JUMLAH PENDAPATAN OPERASI UTAMA 550,210 361,799 i. Diperdagangkan - TAGIHAN KONTINJENSI ii. Tersedia untuk Dijual - 1 Garansi yang Diterima iii. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo 129 2. HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASIL INVESTASI TIDAK TERIKAT 263,315 177,302 a. Rupiah -
PPAP - Surat Berharga yang Dimiliki -/- (457) 46293 b. Valuta Asing - 7 Piutang 3. PENDAPATAN SEBAGAI MUDHARIB 286,895 184,497 2 Pendapatan marjin atau bagi hasil dalam penyelesaian
a. Murabahah 1,821,290 a. Rupiah 16,198 b. Istishna 226,386 4. PENDAPATAN OPERASI LAINNYA b. Valuta Asing 795 PPAP - Piutang -/- (28,334) a. Administrasi 45,359 30,159 3 Lainnya 57,758
8 Pembiayaan Mudharabah 1,491,270 b. Fee dan Komisi 139 235 JUMLAH TAGIHAN KONTINJENSI 74,751 PPAP - Pembiayaan Mudharabah -/ (24,414) c. Pendapatan Devisa - Bersih 3,321 3,930
9 Pembiayaan Musyarakah 221,358 d. Fee Mudharabah Muqayyadah 1,027 921 PPAP - Pembiayaan Musyarakah -/- (2,069) e. Lain-lain 9,662 6,961 KEWAJIBAN KONTINJENSI
10 Piutang Lain-lain 12,564 1 Garansi yang diberikan Islamic Development Bank : 28.01%PPAP - Piutang Lain-lain -/- (132) a. Bank Garansi Boubyan Bank Kuwait : 21.28%
11 Tagihan Akseptasi - - Rupiah (28,126) Atwill Holdings Limited : 15.32%PPAP - Tagihan Akseptasi -/- - - Valuta asing (17,264) Abdul Rohim : 6.71%
12 Ijarah Bersih 7,680 b. Lainnya - Rizal Ismael : 5.49%13 Penyertaan pada Entitas Lain 6,802 JUMLAH PENDAPATAN OPERASI LAINNYA 59,508 42,206 Drs. H. Abbas Adhar : 3.25% PPAP - Penyertan Pd Entitas Lain -/- (409) 2 Revocable L/C yg masih berjalan dalam rangka impor dan ekspor - IDF Foundation : 2.98%
14 Biaya Dibayar Dimuka 29,779 3 Lainnya - BMF Holdings Limited : 2.98%15 Aktiva Pajak Tangguhan 2,153 5. BEBAN OPERASI LAINNYA BPDONHI : 2.44%16 Aktiva Tetap 87,259 a. Beban Tenaga Kerja 52,613 56,034 JUMLAH KEWAJIBAN KONTINJENSI (45,390) Masyarakat Lain : 11.54%
Akumulasi Penyusutan -/- (41,517) b. Beban Umum dan Administras 90,900 42,650 TOTAL 100.00%17 Agunan Yang Diambilalih 37,762 c. Beban Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif 40,979 21,647 JUMLAH KONTIJENSI BERSIH 29,361 18 Aktiva lain-lain - bersih 45,802 d. Beban Bonus Giro Wadiah 596 485
4,279,170 e. Beban Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontijensi - - TRANSAKSI VALUTA ASING DAN DERIVATIF- f. Lain-lain 30,755 40,204 #REF!
KEWAJIBAN, INVESTASI TIDAK TERIKAT DAN EKUITAS 21,519 (Dalam Jutaan Rupiah) KEWAJIBAN
1 Kewajiban Segera 42,031 72182 Bagi Hasil Yang Belum Dibagikan 16,696 #REF!3 Simpanan JUMLAH BEBAN OPERASI LAINNYA 215,843 161,020
a. Giro Wadiah A Terkait dengan Nilai tukar3.a.1Rupiah 283,866 6. LABA OPERASIONAL 130,559 65,683 1 Spot
3.a.2Valuta Asing 49,998 2 Forward b. Tabungan Wadiah 2,125 7. PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASI (4,650) (2,062) 3 Option
4 Simpanan dari Bank Lain a. Purchased a. Giro Wadiah 1,064 LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN & ZAKAT 125,909 63,621 b. Written b. Tabungan Wadiah - 92,715 4 Future
5 Hutang Pajak 3,795 TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN -/- - - 5 Swap6 Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontijensi 527 6 Lainnya7 Pinjaman Yang Diterima 216,986 B Terkait dengan Suku Bunga8 Surat Berharga Yang Diterbitkan - 1 Spot9 Kewajiban Lain-lain 16,310 LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN & ZAKAT 125,909 63,621 2 Forward
23,583 3 Option INVESTASI TIDAK TERIKAT SALDO LABA AWAL PERIODE 70,285 38,521 a. Purchased
9 Investasi Tidak Terikat dari Bukan Bank DIVIDEN (37,832) (16,591) b. Written a. Tabungan Mudharabah 1,005,735 SALDO LABA AKHIR PERIODE 158,362 85,551 4 Future b. Deposito Mudharabah 5 Swap
b.1. Rupiah 6 Lainnyab.1.1Terkait dengan Bank 40,140 C Lainnyab.1.1Tidak Terkait dengan Bank 1,918,170 (102,142)
b.2. Valuta Asingb.1.1Terkait dengan Bank 12,929 b.1.1Tidak Terkait dengan Bank 97,009 Posisi per 30 Juni 2003
10 Investasi Tidak Terikat dari Bank a. Deposito Mudharabah 17,410 b. Investasi Mudharabah Antar Bank - L M L Jumlah
11 Obligasi Mudharabah Subordinasi 200,000 EKUITAS
12 Modal Disetor 269,694 PIHAK TERKAIT13 Tambahan Modal Disetor-Bersih (866) - - 14 Saldo Laba/Rugi 85,551 1. Penempatan Pada bank Lain 1,451 - 178 178
4,279,170 2. Surat-surat Berharga/SIMA kepada Pihak Ketiga dan BI - - - 28,240 - 3. Penyaluran Dana
a. Piutang 51,246 - 11,461 11,778 b. Pembiayaan 9,105 - 85 4,939
0 c. Piutang Lainnya 2,068 - 1,366 1,366 d. Ijarah 461 - - -
NO POS-POS 2004 4. Penyertaan 351 - 5,660 5,660 5. Tagihan lain Kepada Pihak Ketiga - - - -
I PERMODALAN 6. Komitmen dan Kontinjensi kepada Pihak Ketiga - - 2,796 2,796 1. CAR 13.11%2. Aktiva Tetap Terhadap Modal 17.40% PIHAK TIDAK TERKAIT
II AKTIVA PRODUKTIF1. Aktiva Produktif Bermasalah 2.74% 1. Penempatan Pada bank Lain 114,883 400 25,505 25,905 2. NPL : - Gross N/A 2. Surat-surat Berharga/SIMA kepada Pihak Ketiga dan BI 305,000 - 80,129 80,129 2. NPL : - Nett 2.21% 3. Penyaluran Dana - 3. PPAP Terhadap Aktiva Produktif 1.45% a. Piutang 2,745,895 70,453 1,674,935 1,809,513 4. Pemenuhan PPAP 98.17% b. Pembiayaan 2,608,758 11,601 1,684,320 1,707,688
III RENTABILITAS c. Piutang Lainnya 9,309 458 222,849 223,853 1. ROA 2.26% d. Ijarah 124,146 - 7,680 7,680 2. ROE 19.09% 4. Penyertaan 691 50 1,142 1,142 3. NIM 7.05% 5. Tagihan lain Kepada Pihak Ketiga - - - -
4. BOPO 84.53% 6. Komitmen dan Kontinjensi kepada Pihak Ketiga 61,710 - 50,398 50,398 IV LIKUIDITAS
FDR 110.19%V KEPATUHAN (COMPLIANCE) Jumlah 6,035,074 82,962 3,768,504 3,933,025
1. a. Persentase Pelanggaran BMPK PPAP yang Wajib Dibentuk 57,301 9,531 37,035 57,947 a.1. Pihak Terkait 0.00% PPAP yang Telah Dibentuk 58,613 12,492 37,479 56,878 a.2. Pihak Tidak Terkait 0.00% Total Asset Bank yang Dijaminkan 25 450 -
b. Persentase Pelampauan BMPK a. Pada Bank Indonesia 9,932 12,042 - b.1. Pihak Terkait 0.00% b. Pada Pihak lain - b.2. Pihak Tidak Terkait 0.00% Persentase KUK terhadap Total Penyaluran Dana 90.75%
2. GWM Rupiah 5.96% Persentase Debitur KUK terhadap Total Debitur 72.94%3. PDN 2.77% 183,022
152,449 3.15%5,802,114 2.63%
CATATAN
POS-POS 2005 Jakarta, 21 November 2005I KOMPONEN MODAL PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk
A. MODAL INTI B. MODAL PELENGKAP SE & O 1. Modal Disetor (Maksimal 100 % dari Modal Inti) DIREKSI 2. Cadangan Tambahan Modal 1. Cadangan Revaluasi Aktiva Tetap
a. Agio Saham 2. Cadangan Umum Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif b. Disagio (-/-) /PPAP (maks. 1,25 % dari ATMR) c. Modal Sumbangan 3. Modal Pinjaman d. Cadangan Umum dan Tujuan 4. Pinjaman Subordinasi (maks. 50% dari Modal inti) e. Laba tahun-tahun lalu setelah diperhitungkan Pajak 5. Peningkatan Harga Saham pada portofolio tersedia untuk dijual (45%) f. Laba(Rugi) tahun-tahun lalu TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP g. Laba tahun berjalan setelah diperhitungkan Pajak (50%) A. Riawan Amin M. Hidayat h. Selisih Penilaian Obligasi PENYERTAAN (-/-) Direktur Utama Direktur i. Selisih penjabaran Laporan Keuangan
1) Selisih Lebih TOTAL MODAL 2) Selisih Kurang j. Dana Setoran Modal AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RESIKO (ATMR) k. Penurunan nilai penyertaan pada portofolio tersedia untuk dijual RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM l. Kekurangan Penyisihan Aktiva Produktif YANG TERSEDIA (%)
3. Goodwill (-/-) RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUMYANG DIWAJIBKAN (%)
KANTOR PUSAT: Gedung Arthaloka, Jl. Jend. Sudirman No.2 Jakarta 10220, Telp. (021) 251 1414, 251 1451, 251 1470. Fax (021) 251 1453, 251 1465
8.00
0.00%6.44%1.36%
(1,069)
22,275 -
14,770
-
21.40%8.25%
79.56%
92.29%
0.00% 2,556
26,234 11,348
-
DEWAN PENGAWAS SYARIAH
DEWAN KOMISARIS
D I R E K S I
- -
-
188
9,448
8,599 849
POS-POS
806
7,162
(1,672) -
2004
269,694 492,791
0.00%
0.00%
3,089 42,583
3,124
-
3,124
- 24,227
132,992 - 40,436
9,957 6,088 7,421
-
- - -
-
-
-
492,791
- -
8,227 -
44,077 -
-
6,748,962
132,992
-
2.62%
2005
206,314
4.80%
200,000
2005
158,362
16.35%
629
1,603 42,764
395,889
4,888 -
2,916,390
15,646
14,722
1,484,121
117,281
- 204,926
-
858 7,156 2,800,618
677
(2,221)
267,850
(148)
529,452 (41,129)
30,044
(5,293)
(224) 11,909
JUMLAH6,748,962
19,991
6,748,962
71,126
-
42,181
- -
-
-
60,877
- 16,458
-
-
3,405
-
-
4,592
508,385
190,000 -
-
VI
68,104
-
-
2004
- 155,983
II
V
JUMLAH
-
- -
- POS-POS
-
51,246
2,068 - -
TRANSAKSI
- -
KLDPK
- 1,451
JUMLAH
- -
(38,391)
19,371
Nilai Pasar dr Kontrak
- -
DPK
B A N K
LainnyaHedging
- -
-
- - -
-
- -
4,813 - - 461
2,954,069
74
29,414
- -
-
- 50
61,710
124,146
-
6,451 -
41,921
- -
64,299 14,170
429
529
5,660
10,537
35.84%46.46%
83,746
-
- 95,102
62,485 6,292,360
9,841 2,651,178
- - -
- - -
- -
- - -
- - -
400
-
-
- -
10,856
48,916
-
37,190
- -
41
- -
-
13,250 469
M
-
- - -
- -
-
(36,170)
(4,212)
- (14,803)
49,748
-
-
-
- -
129
Periode 1 Januari s.d. 30 Juni 2002 dan 2001
-
(203,803)
-
- -
2004
-
D
Posisi per 30 September 2004
KL
- -
(222,818)
- -
(222,818)
57,762
Posisi per 30 September 2005
Jumlah
-
D
-
-
- - - - - -
-
117 458
- 62,125
114
-
7,644
KONTINJENSI
99,864
-
(484)
2005
69,741
337,597 265,000
-
95,823
(934)
(401) -
7,851 -
-
-
-
NO
124,605 -
3,830
6,802
(50,443) 78,771 49,431
-
40,000
204,697 (46,492)
2,130,831
13.11
501,583
3,825,175
IV
III
5,786,642
16.35
946,389
(6,802)
VII8.00
Website : www.muamalatbank.com ; www.shar-e.com
-
9,029 1,050
-
-
- - -
- -
Nilai Kontrak dg Netting Agreement Tagihan
DerivatifKewajiban
305,000
(6,802)
953,192
-
-
-
- -
-
115,283
-
-
9,105
351
1,978 66,126
-
12,383
-
3.16%
113.48%1.46%
4.09% -
2.85%
Jumlah Outlet : 44 kantor Cabang, 13 Kantor Cabang Pembantu, 84 Kantor Kas, 46 GERAI Muamalat
-
LAPORAN KEUANGAN
1. Laporan Keuangan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Per
30 September 2005 dan 2004 ini disusun berdasarkan LaporanKeuangan periode tiga bulanan yang berakhir pada tanggal 30 September 2005 dan 2004 (Un-Audited).
2. Laporan Keuangan ini disajikan untuk memenuhi Peraturan BankIndonesia Nomor : 3/22/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank, dan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor: 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 perihal Laporan Keuangan Publikasi Bulanan dan Triwulanan Bank Umum, serta Laporan tertentu yang disampaikan kepada Bank Indonesia tanggal 14 Desember 2001.
3. Kurs tukar mata uang asing per 30 September 2005 USD 1 = Rp. 10.290,- sedangkan per 30 September 2004 USD 1 = Rp. 9.140,-
BANK DEVISA
N E R A C ATanggal 30 September 2005 dan 2004
(Dalam Jutaan Rupiah)
PERHITUNGAN LABA/RUGI DAN SALDO LABAPeriode 1 Januari s.d. 30 September 2005 dan 2004
(Dalam Jutaan Rupiah)
LAPORAN KOMITMEN DAN KONTIJENSITanggal 30 September 2005 dan 2004
(Dalam Jutaan Rupiah)
PERHITUNGAN RASIO KEUANGANTanggal 30 Juni 2003 dan 2002
PERHITUNGAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUMTanggal 30 September 2005 dan 2004
(Dalam Jutaan Rupiah)
KUALITAS AKTIVA PRODUKTIFTanggal 30 September 2005 dan 2004
(Dalam Jutaan Rupiah)
PERHITUNGAN RASIO KEUANGANTanggal 30 September 2005 dan 2004
TRANSAKSI VALUTA ASING DAN DERIVATIFTanggal 30 September 2005
(Dalam Jutaan Rupiah)
P E N G U R U S
PEMILIK BANK
Ketua AnggotaAnggotaAnggota
: K.H. M.A. Sahal Mahfudh : K.H. Ma'ruf Amin : Prof. DR. H. Umar Shihab : Prof. DR. H. Muardi Chatib
Komisaris Utama KomisarisKomisarisKomisaris
: Drs. H. Abbas Adhar: Prof. Korkut Ozal : Drs. H. Syaiful Amir, Ak, MBA : H. Zainulbahar Noor, SE: H. Iskandar Zulkarnain, SE, Msi
Direktur Utama DirekturDirekturDirekturDirekturDirektur
: H. A. Riawan Amin, MSc : Ir. H. Arviyan Arifin : H. M. Hidayat, SE, Ak : Ir. H. Andi Buchari, MM: Ir. H. Herbudhi S. Tomo: Drs. U. Saefudin Noer
THE DELOITTE INTERNATIONALISLAMIC FINANCE AWARD
Islamic Bankorganized by CERT
in collaboration withDOWJONES Indexes
New York - USA
The Most OutstandingPerformance
by an
Akses Mudah Investasi Syariah
www.shar-e.com
IV
V
NO POS-POS 2006 2005
3
4
5
NO POS-POS
I INFORMASI AWAL PERIODE 2006 2005
II
III
NO POS-POS 2006 2005
I PERMODALAN
a. CAR 16.88 11.72
b. Aktiva Tetap Terhadap Modal 5.30% 7.29%
II AKTIVA PRODUKTIF
a. Aktiva Produktif Bermasalah 2.47% 4.18%
b. 1. NPL Gross 2.77% 2.15%
2. NPL Net 2.01% 1.65%
c. PPAP Terhadap Aktiva Produktif 1.68% 1.54%
d. Pemenuhan PPAP 100.00% 108.65%
III RENTABILITAS
a. ROA 2.95% 2.54%
b. ROE
c. NIM
23.61%
7.59%
24.55%
6.71%
d. BOPO 79.29% 79.73%
LIKUIDITAS
a. FDR 92.00% 87.33%
b. Quick Ratio 28.64% 32.31%
c. SIMA Terhadap DPK 0.00% 0.00%
d. Deposan Inti Terhadap DPK 32.04% 27.63%
KEPATUHAN
1. a. Persentase Pelanggaran BMPK
a. 1. Pihak Terkait 0.00% 0.00%
a. 2. Pihak Tidak Terkait 0.00% 0.00%
1. b. Persentasi Pelampuan BMPK
b. 1. Pihak Terkait 0.00% 0.00%
b. 2. Pihak Tidak Terkait 0.00% 0.00%
2. GWM Rupiah 5.59% 6.74%
3. PDN 12.00% 3.64%
1 Sumber Dana ZIS Pada Awal Periode - -
2 Sumber Dana ZIS
a. Zakat Dari Bank 190 156
b. Zakat Dari Pihak Luar Bank - -
c. Infaq dan Shadaqah - -
Total Sumber Dana 190 156
Penggunaan Dana ZIS
3.1. Disalurkan Ke Lembaga Lain
a. Dompet Dhuafa Republika - -
b. Baitul Maal Hidayatullah - -
c. Baitul Maal Muamalat 190 156
d. Bamuis BNI - -
e. Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhid - -
f. LAZIS Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia - -
g. LAZIS Muhamadiyah - -
h. LAZIS BMT - -
i. LAZIS BSM Umat
j. LAZIS Persis
-
-
-
-
k. Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) - -
l. Rumah Zakat Indonesia (DSUQ) - -
m. Yayasan Amal Takaful - -
n. Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia - -
o. Yayasan Dana Sosial Al Falah - -
p. Lainnya - -
3.2. Disalurkan Sendiri - -
Total Penggunaan 190 156
Kenaikan (Penurunan) Sumber Atas Penggunaan - -
Sumber Dana ZIS Pada Akhir Periode - -
Portofolio Pembiayaan (Project) - -
Saldo Awal 1,637 10,118
INFORMASI PERIODE BERJALAN
Portofolio Pembiayaan (Project) - -
Penerimaan Dana - -
Penarikan Dana (523) (6,946)
Keuntungan (Rugi) Investasi 52 163
Beban/Biaya (13) (22)
Fee/Penerimaan Bank (8) (20)
INFORMASI AKHIR PERIODE
Portofolio Pembiayaan (Project) - -
- -
Saldo Akhir 1,145 3,293
PERHITUNGAN RASIO KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2006 dan 2005
LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA ZIS
Tanggal 31 Maret 2006 dan 2005
(Dalam Jutaan Rupiah)
LAPORAN DANA INVESTASI TERIKAT
Tanggal 31 Maret 2006 dan 2005
(Dalam Jutaan Rupiah)
LAPORAN KEUANGAN
* Dinyatakan dalam angka penuh
PERHITUNGAN LABA/RUGI DAN SALDO LABA
Periode 1 Januari 2008 s/d 31 Maret 2008 dan 2007(Dalam Jutaan Rupiah)
1 Sumber Dana Qardh Pada Awal Periode - -
2 Sumber Dana Qardh a. Infaq dan Shadaqah - -
b. Denda - -
c. Sumbangan/Hibah - -
d. Pendapatan Non - Halal - -
e. Lainnya - -
Total Sumber Dana - -
3 Penggunaan Dana Qardh a. Pinjaman - -
b. Sumbangan - -
c. Lainnya - -
4 Kenaikan (Penurunan) Sumber Atas Penggunaan - -
5 Sumber Dana Qardh Pada Akhir Periode - -
LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA QARDH
Tanggal 31 Maret 2008 dan 2007(Dalam Jutaan Rupiah)
LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA ZIS
Tanggal 31 Maret 2008 dan 2007(Dalam Jutaan Rupiah)
1 Sumber Dana ZIS Pada Awal Periode - - 2 Sumber Dana ZIS a. Zakat Dari Bank 231 193 b. Zakat Dari Pihak Luar Bank - - c. Infaq dan Shadaqah - - Total Sumber Dana 231 193 3 Penggunaan Dana ZIS 3.1. Disalurkan Ke Lembaga Lain a. Dompet Dhuafa Republika - - b. Baitul Maal Hidayatullah - - c. Baitul Maal Muamalat 231 193 d. Bamuis BNI - - e. Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhid - - f. LAZIS Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia - - g. LAZIS Muhamadiyah - - h. LAZIS BMT - - i. LAZIS BSM Umat - - j. LAZIS Persis - - k. Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) - - l. Rumah Zakat Indonesia (DSUQ) - - m. Yayasan Amal Takaful - - n. Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia - - o. Yayasan Dana Sosial Al Falah - - p. Lainnya - - 3.2. Disalurkan Sendiri - - Total Penggunaan 231 193 4 Kenaikan (Penurunan) Sumber Atas Penggunaan - - 5 Sumber Dana ZIS Pada Akhir Periode - -
BANK
NO TRANSAKSI NILAI PASAR DR KONTRAK DERIVATIF NILAI KONTRAK
HEDGING LAINNYA TAGIHAN KEWAJIBAN DENGAN NETTING
AGREEMENT
A Terkait Dengan Nilai Tukar 1. Spot - - - - - 2. Forward - - - - - 3. Option a. Purchased - - - - - b. Written - - - - - 4. Future - - - - - 5. Swap - - - - - 6. Lainnya - - - - -B Terkait Dengan Suku Bunga 1. Spot - - - - - 2. Forward - - - - - 3. Option a. Purchased - - - - - b. Written - - - - - 4. Future - - - - - 5. Swap - - - - - 6. Lainnya - - - - -C Lainnya - - - - -
LAPORAN TRANSAKSI VALUTA ASING DAN DERIVATIF
Tanggal 31 Maret 2008(Dalam Jutaan Rupiah)
LAPORAN DANA INVESTASI TERIKAT
Tanggal 31 Maret 2008 dan 2007(Dalam Jutaan Rupiah)
KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF
Tanggal 31 Maret 2008 dan 2007(Dalam Jutaan Rupiah)
KOMITMEN Tagihan Komitmen 1 Fasilitas Pembiayaan Yang Diterima dan Belum Digunakan - - 2 Posisi Pembelian Spot Yang Masih Berjalan a. Terkait Dengan Bank - - b. Tidak Terkait Dengan Bank - - 3 Posisi Pembelian Forward Yang Masih Berjalan a. Terkait Dengan Bank - - b. Tidak Terkait Dengan Bank - - 4 Lainnya - - Jumlah Tagihan Komitmen - -
Kewajiban Komitmen 1 Fasilitas Piutang Qardh Yang Belum Ditarik - - 2 Fasilitas Pembiayaan Kepada Nasabah Yang Belum Ditarik a. Pembiayaan Mudharabah 393.648 339.276 b. Pembiayaan Musyarakah 245.616 48.386 3 Fasilitas Pembiayaan Kepada Bank Syariah Lain Yang Belum Ditarik 5.819 5.050 4 Irrevocable L/C Yang Masih Berjalan 84.840 98.732 5 Posisi Penjualan Spot Yang Masih Berjalan a. Terkait Dengan Bank - - b. Tidak Terkait Dengan Bank - - 6 Posisi Penjualan Forward Yang Masih Berjalan a. Terkait Dengan Bank - - b. Tidak Terkait Dengan Bank - - 7 Lainnya - - Jumlah Kewajiban Komitmen 729.923 491.444 Jumlah Komitmen Bersih (729.923 ) (491.444 )
KONTINJENSI Tagihan Kontinjensi 1 Garansi (Kafalah) Yang Diterima - - 2 Pendapatan Yang Akan Diterima (Non Lancar) a. Terkait Dengan Bank - - b. Tidak Terkait Dengan Bank 20.326 22.639 3 Lainnya - - Jumlah Tagihan Kontinjensi 20.326 22.639
Kewajiban Kontinjensi 1 Garansi (Kafalah) Yang Diberikan 309.375 147.054 2 Lainnya 99.224 105.755 Jumlah Kewajiban Kontinjensi 408.599 252.809 JUMLAH KONTINJENSI BERSIH (388.273 ) (230.170 )
LAPORAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI
Tanggal 31 Maret 2008 dan 2007(Dalam Jutaan Rupiah)
NERACA
Tanggal 31 Maret 2008 dan 2007(Dalam Jutaan Rupiah)
PERHITUNGAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUMTanggal 31 Maret 2008 dan 2007
(Dalam Jutaan Rupiah)
NO POS-POS 2008 2007
I KOMPONEN MODAL A. MODAL INTI 1. Modal Disetor 492.791 492.791 2. Cadangan Tambahan Modal (Disclosed Reserves) a. Agio Saham 132.498 132.498 b. Disagio -/- - - c. Modal Sumbangan - - d. Cadangan Umum dan Tujuan 68.315 45.560 e. Laba Tahun-tahun Lalu Setelah Diperhitungkan Pajak 155.679 83.103 f. Rugi Tahun-tahun Lalu (-/-) - - g. Laba Tahun Berjalan Setelah Diperhitungkan Pajak (50%) 29.300 24.346 h. Rugi Tahun Berjalan (-/-) - - i. Selisih Penjabaran Laporan Keuangan Kantor Cabang - - i. Luar Negeri - - 1) Selisih Lebih - - 2) Selisih Kurang (-/-) - - j. Dana Setoran Modal - - k. Penurunan Nilai Penyertaan Pada Portofolio Tersedia Untuk Dijual (-/-) - - 3. Goodwill (-/-) - - B. MODAL PELENGKAP (Maks. 100% Dari Modal Inti) 1. Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap - - 2. Cadangan Umum Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP (Maks. 1.25 % dari ATMR) 113.558 63.215 3. Modal Pinjaman - - 4. Investasi Subordinasi (Maks. 50 % dari Modal Inti) 90.000 130.000 5. Peningkatan Nilai Penyertaan Pada Portofolio Tersedia Untuk Dijual (45 %) - -
NO
POS-POS SALDO PENDAPATAN PORSI PEMILIK DANA
RATA-RATA BAGI HASIL NISBAH BAGI HASIL RATE OF RETURN
PERHITUNGAN RASIO KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2008 dan 2007
LAPORAN DISTRIBUSI BAGI HASIL
Tanggal 31 Maret 2008(Dalam Jutaan Rupiah)
1 Giro Wadiah
a. Bank - - 0,00% - 0,00%
b. Non Bank - - 0,00% - 0,00%
2 Tabungan Mudharabah 3.417.831 35.255 22,00% 7.756 2,67%
3 Deposito Mudharabah Bank dan
Non Bank
a. Rupiah
a.1. 01 Bulan 1.819.342 18.768 50,00% 9.384 6,08%
a.2. 03 Bulan 590.208 6.088 51,00% 3.105 6,19%
a.3. 06 Bulan 489.958 5.055 53,00% 2.679 6,44%
a.4. 12 Bulan 1.403.206 14.474 54,00% 7.816 6,56%
b. Valas
b.1. 01 Bulan 557.797 2.729 51,00% 1.392 2,94%
b.2. 03 Bulan 40.781 199 51,25% 102 2,96%
b.3. 06 Bulan 29.217 144 51,50% 74 2,97%
b.4. 12 Bulan 30.011 147 51,75% 76 2,98%
TOTAL 8.378.351 82.859 32.384
I PERMODALAN a. CAR dengan memperhitungkan risiko penyaluran dana 11,63% 15,28% b. CAR dengan memperhitungkan risiko pasar 11,46% 14,85% c. Aktiva Tetap Terhadap Modal 14,49% 13,31%II AKTIVA PRODUKTIF a. Aktiva Produktif Bermasalah 2,84% 2,74% b. 1. NPF Gross 3,24% 3,67% 2. NPF Net 1,61% 2,70% c. PPAP Terhadap Aktiva Produktif 2,41% 1,64% d. Pemenuhan PPAP 109,58% 113.20%III RENTABILITAS a. ROA 3,04% 3,26% b. ROE 37,49% 31,15% c. NIM 8,26% 8,27% d. BOPO 75,76% 77,69%IV LIKUIDITAS a. FDR 95,73% 90,51% b. Quick Ratio 36,85% 41,09% c. SIMA Terhadap DPK 0,00% 0,00% d. Deposan Inti Terhadap DPK 31,74% 29,12%V KEPATUHAN 1. a. Persentase Pelanggaran BMPK a. 1. Pihak Terkait 0,00% 0,00% a. 2. Pihak Tidak Terkait 0,00% 0,00% 1. b. Persentase Pelampuan BMPK b. 1. Pihak Terkait 0,00% 0,00% b. 2. Pihak Tidak Terkait 0,00% 0,00% 2. GWM Rupiah 11,42% 7,44% 3. PDN 12,67% 17,92%
Catatan :1. Laporan Keuangan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Per 31 Maret 2008 dan 2007 ini disusun berdasarkan Laporan Keuangan Periode Tiga Bulanan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2008 dan 2007 (Unaudited).
2. Laporan Keuangan ini disajikan untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia Nomor : 7/50/PBI/2005 tanggal 29 November 2005 tentang perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor : 3/22/PBI/2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank, dan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor: 7/56/DPbS perihal Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan serta Laporan Tertentu dari bank yang disampaikan kepada Bank Indonesia dan keputusan BAPEPAM Nomor Kep – 36/PM/2003 tanggal 30 September 2003 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala.
3. Kurs tukar mata uang asing per 31 Maret 2008 USD 1 sama dengan Rp. 9.205,- sedangkan per 31 Maret 2007 USD 1 sama dengan Rp. 9.125,-
I INFORMASI AWAL PERIODE Portofolio Pembiayaan (Project) - - Saldo Awal 1.448 684 II INFORMASI PERIODE BERJALAN Portofolio Pembiayaan (Project) - - Penerimaan Dana - - Penarikan Dana (121 ) (147 ) Keuntungan (Rugi) Investasi 72 37 Beban/Biaya (2 ) (13 ) Fee/Penerimaan Bank (2 ) (6 )III INFORMASI AKHIR PERIODE Portofolio Pembiayaan (Project) - - Saldo Akhir 1.395 555
BANK DEVISA
KANTOR PUSAT :Gedung Arthaloka
Jl. Jend. Sudirman No. 2 Jakarta 10220,Telp. (021) 251 1414, 251 1451, 251 1470 Fax. (021) 251 1453, 251 1465
Website : www.muamalatbank.com ; www.shar-e.comJumlah Outlet : 51 Kantor Cabang, 8 Kantor Cabang Pembantu, 21 UPS, 90 Kantor Kas,
43 Gerai Muamalat, 1800 Kantor Pos Online
PENGURUS
Islamic Development Bank : 28,01%
Boubyan Bank Kuwait : 21,28%
Atwill Holdings Limited : 15,32%
Abdul Rohim : 6,71%
Rizal Ismael : 5,49%
KOPKAPINDO : 3,25%
IDF Foundation : 2,98%
BMF Holdings Limited : 2,98%
BPDONHI : 2,44%
Masyarakat Lain : 11,54%
TOTAL : 100,00%
PEMILIK BANK Jakarta, 30 April 2008
PT BANK MUAMALAT INDONESIA, TbkSE & O
DIREKSI
A. Riawan Amin Andi Buchari Direktur Utama Direktur
DEWAN PENGAWAS SYARIAH
Ketua : K.H. M.A. Sahal Mahfudh
Anggota : K.H. Ma’ruf Amin
Anggota : Prof. Dr. H. Umar Shihab
Anggota : Prof. Dr. H. Muardi Chatib
DEWAN KOMISARIS
Komisaris Utama : Drs. H. Abbas Adhar
Komisaris : Prof. Korkut Ozal
Komisaris : Dr. Ahmed Abisourour
Komisaris : Drs. Aulia Pohan, M.A.
Komisaris : H. Iskandar Zulkarnain, S.E., M.Si.
DIREKSI
Direktur Utama : H. A. Riawan Amin, M.Sc.
Direktur : Ir. H. Arviyan Arifi n
Direktur : H. M. Hidayat, S.E., Ak.
Direktur : Ir. H. Andi Buchari, M.M.
Direktur : Drs. U. Saefudin Noer, M.Si.
THE DELOITTE INTERNATIONALISLAMIC FINANCE AWARD
The Most OutstandingPerformance
By anIslamic Bank
organized by CERTin collaboration withDOWJONES Indexes
New York - USA
InfoBankGolden Award
2006 - 2007Kriya Pranala Mahakarya 2007
dari Bank Indonesia
Winner #1The Full Fledge Bank Overall versi Islamic Financial and
Quality Award 2006
A Pihak Terkait 1. Penempatan Pada Bank Lain 7.090 - - - - 7.090 6.840 - - - - 6.840 2. Penempatan Pada Bank Indonesia - - - - - - - - - - - - 3. Surat-surat Berharga Syariah - - - - - - - - - - - - 4. Piutang 40.311 - - - - 40.311 10.217 - - - - 10.217 a. KUK 1.210 - - - - 1.210 259 - - - - 259 b. Non KUK 4.943 - - - - 4.943 4.246 - - - - 4.246 c. Properti i. Direstrukturisasi - - - - - - - - - - - - ii. Tidak Direstrukturisasi 19.708 - - - - 19.708 3.884 - - - - 3.884 d. Non Properti i. Direstrukturisasi - - - - - - - - - - - - ii. Tidak Direstrukturisasi 14.450 - - - - 14.450 1.828 - - - - 1.828 5. Pembiayaan 3.031 - - - - 3.031 5.389 - - - - 5.389 a. KUK - - - - - - - - - - - - b. Non KUK 782 - - - - 782 4.558 - - - - 4.558 c. Properti i. Direstrukturisasi - - - - - - - - - - - - ii. Tidak Direstrukturisasi 2.249 - - - - 2.249 - - - - - - d. Non Properti i. Direstrukturisasi - - - - - - - - - - - - ii. Tidak Direstrukturisasi - - - - - - 831 - - - - 831 6. Penyertaan Pada Pihak Ketiga a. Pada Perusahaan Keuangan Non Bank 41.238 - - - - 41.238 - - - - - - b. Dalam Rangka Restrukturisasi Pembiayaan (Lainnya) - - - - - - 1.092 - - - - 1.092 7. Tagihan Akseptasi - - - - - - - - - - - - 8. Ijarah - - - - - - - - - - - - 9. Tagihan Lain Kepada Pihak Ketiga - - - - - - - - - - - - 10. Komitmen dan Kontinjensi Kepada Pihak Ketiga - - - - - - - - - - - - B Pihak Tidak Terkait 1. Penempatan Pada Bank Lain 161.906 - 1.568 96 1.494 165.064 163.613 - 194 - 600 164.407 2. Penempatan Pada Bank Indonesia 605.000 - - - - 605.000 1.743.203 - - - - 1.743.203 3. Surat-surat Berharga Syariah 29.500 - - - - 29.500 5.000 - - - - 5.000 4. Piutang 3.881.308 240.343 53.322 16.384 89.084 4.280.441 2.866.396 214.902 72.283 14.728 72.940 3.241.249 a. KUK 169.711 4.649 3.919 584 5.321 184.184 93.986 13.684 4.048 1.522 7.718 120.958 b. Non KUK 852.530 35.576 13.904 3.963 18.053 924.026 337.782 41.912 3.351 2.298 13.183 398.526 c. Properti i. Direstrukturisasi 35.637 667 241 100 583 37.228 976 300 31.613 - 314 33.203 ii. Tidak Direstrukturisasi 1.088.829 69.179 21.812 10.089 26.796 1.216.705 1.062.898 102.116 22.250 9.230 15.613 1.212.107 d. Non Properti i. Direstrukturisasi 3.147 5.659 - - - 8.806 117 1.303 - - 883 2.303 ii. Tidak Direstrukturisasi 1.731.454 124.613 13.446 1.648 38.331 1.909.492 1.370.637 55.587 11.021 1.678 35.229 1.474.152 5. Pembiayaan 4.084.504 113.240 34.176 21.460 66.781 4.320.161 2.962.440 89.618 17.948 3.577 19.658 3.093.241 a. KUK 349.579 20.124 3.536 2.757 7.002 382.998 313.328 22.462 1.378 600 6.299 344.067 b. Non KUK 1.608.566 38.822 9.713 10.240 22.775 1.690.116 1.769.422 39.397 7.568 2.130 11.834 1.830.351 c. Properti i. Direstrukturisasi 14.365 - - - - 14.365 - - - - - - ii. Tidak Direstrukturisasi 187.036 6.959 - - - 193.995 66.308 - 330 - - 66.638 d. Non Properti i. Direstrukturisasi 3.584 121 - - 31.600 35.305 115.470 - - - - 115.470 ii. Tidak Direstrukturisasi 1.921.374 47.214 20.927 8.463 5.404 2.003.382 697.912 27.759 8.672 847 1.525 736.715 6. Penyertaan Pada Pihak Ketiga a. Pada Perusahaan Keuangan Non Bank - - - - - - - - - - - - b. Dalam Rangka Restrukturisasi Pembiayaan (Lainnya) - - - - - - 39.443 - - - - 39.443 7. Tagihan Akseptasi 105.851 - - - - 105.851 6.422 - - - - 6.422 8. Ijarah 97.152 - - - 1.734 98.886 8.819 6.097 1.541 450 31.971 48.878 9. Tagihan Lain Kepada Pihak Ketiga - - - - - - - - - - - - 10. Komitmen dan Kontinjensi Kepada Pihak Ketiga 393.870 - 16 - 329 394.215 245.786 - - - - 245.786
Jumlah 9.450.761 353.583 89.082 37.940 159.422 10.090.788 8.064.660 310.617 91.966 18.755 125.169 8.611.167
PPAP Yang Wajib Dibentuk 87.486 12.878 9.569 6.449 105.176 221.558 63.215 15.531 13.795 4.959 27.169 124.669 PPAP Yang Telah Dibentuk 87.486 12.878 11.564 7.818 123.047 242.793 63.215 15.531 24.322 4.959 33.099 141.126 Total Aset Bank Yang Dijaminkan a. Pada Bank Indonesia b. Pada Pihak Lain Persentase KUK Terhadap Total Piutang dan Pembiayaan 29,54% 25,35% Persentase Jumlah Debitur KUK Terhadap Total Debitur Persentase UMKM Terhadap Total Piutang dan Pembiayaan 60,67% 67,22% Persentase Jumlah Debitur UMKM Terhadap Total Debitur
NO POS-POS 2008 2007 NO POS-POS 2008 2007 NO POS-POS 2008 2007
NO POS-POS CATATAN 2008 2007NO POS-POS 2008 2007
NO POS-POS 2008 2007
NO POS-POS 2008 2007
L DPK KL D M JUMLAH L DPK KL D M JUMLAH
NO POS-POS 2008 2007
NO POS-POS 2008 2007
AKTIVA 1 Kas 181.696 157.720 2 Penempatan Pada BI a. Giro Wadiah 1.023.446 523.203 b. SWBI 605.000 1.220.000 3 Penempatan Pada Bank Lain a. Rupiah 83.674 109.081 PPAP -/- (1.961 ) (2.234 ) b. Valuta Asing 88.480 62.166 PPAP -/- - - 4 Surat Berharga Yang Dimiliki a. Rupiah i. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo - - ii. Lainnya 29.500 5.000 PPAP -/- (150 ) (50 ) b. Valuta Asing i. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo - - ii. Lainnya - - PPAP -/- - -5 Piutang Murabahah a. Rupiah a.1. Terkait Dengan Bank 1. Piutang Murabahah 51.544 12.199 2. Pendapatan Margin Murabahah Yang Ditangguhkan -/- (12.143 ) (1.982 ) a.2. Tidak Terkait Dengan Bank 1. Piutang Murabahah 4.554.532 3.646.332 2. Pendapatan Margin Murabahah Yang Ditangguhkan -/- (1.097.986 ) (848.805 ) PPAP -/- (88.822 ) (64.054 ) b. Valuta Asing b.1. Terkait Dengan Bank 1. Piutang Murabahah - - 2. Pendapatan Margin Murabahah Yang Ditangguhkan -/- - - b.2. Tidak Terkait Dengan Bank 1. Piutang Murabahah 576.885 255.514 2. Pendapatan Margin Murabahah Yang Ditangguhkan -/- (84.841 ) (32.311 ) PPAP -/- (4.920 ) (3.712 )6 Piutang Salam - - PPAP -/- - - 7 Piutang Istishna 188.979 225.941 Pendapatan Margin Istishna Yang Ditangguhkan -/- (38.325 ) (46.540 ) PPAP -/- (32.308 ) (1.281 )8 Piutang Qardh 182.107 41.118 PPAP -/- (1.653 ) (561 )9 Pembiayaan a. Rupiah a.1. Terkait Dengan Bank 3.031 5.389 a.2. Tidak Terkait Dengan Bank 4.015.464 2.976.879 PPAP -/- (104.684 ) (66.604 ) b. Valuta Asing b.1. Terkait Dengan Bank - - b.2. Tidak Terkait Dengan Bank 304.697 116.362 PPAP -/- (2.802 ) (1.047 )10 Persediaan - - 11 Ijarah a. Aktiva Ijarah 130.061 77.667 b. Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aktiva Ijarah -/- (31.175 ) (28.789 ) PPAP -/- (32 ) (502 )12 Tagihan Lainnya 105.851 6.422 PPAP -/- (1.614 ) (64 )13 Penyertaan 41.238 40.535 PPAP -/- (1.016 ) (1.016 )14 Aktiva Istishna Dalam Penyelesaian - - 15 Termin Istishna -/- - - 16 Pendapatan Yang Akan Diterima 93 - 17 Biaya Dibayar Dimuka 48.455 45.474 18 Uang Muka Pajak 10.288 - 19 Aktiva Pajak Tangguhan 7.263 7.263 20 Aktiva Tetap dan Inventaris 150.822 128.375 Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap dan Inventaris -/- (81.863 ) (70.282 )21 Agunan Yang Diambil Alih 139.220 163.682 22 Aktiva Lain-lain 126.589 46.237 T O T A L A K T I V A 11.062.620 8.702.725
PASIVA 1 Dana Simpanan Wadiah a. Giro Wadiah 925.182 729.111 b. Tabungan Wadiah 92.288 36.349 2 Kewajiban Segera Lainnya 150.905 97.439 3 Kewajiban Pada Bank Indonesia a. FPJPS - - b. Lainnya 249 305 4 Kewajban Pada Bank Lain 351.377 261.704 5 Surat Berharga Yang Diterbitkan 177.500 180.500 6 Pembiayaan/Pinjaman Yang Diterima a. Rupiah a.1. Terkait Dengan Bank - - a.2. Tidak Terkait Dengan Bank 147.699 175.015 b. Valuta Asing b.1. Terkait Dengan Bank - - b.2. Tidak Terkait Dengan Bank - - 7 Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi 2.831 2.724 8 Beban Yang Masih Harus Dibayar 23.523 23.307 9 Taksiran Pajak Penghasilan - - 10 Kewajiban Pajak Tangguhan - - 11 Kewajiban Lainnya 144.485 35.813 12 Pinjaman Subordinasi a. Rupiah a.1. Terkait Dengan Bank - - a.2. Tidak Terkait Dengan Bank - - b. Valuta Asing b.1. Terkait Dengan Bank - - b.2. Tidak Terkait Dengan Bank - - 13 Rupa-rupa Pasiva - - 14 Modal Pinjaman - - 15 Hak Minoritas - - 16 Dana Investasi Tidak Terikat (Mudharabah Muthlaqah) a. Tabungan Mudharabah 3.353.101 2.534.667 b. Deposito Mudharabah b.1. Rupiah 4.115.210 3.458.190 b.2. Valas 648.417 311.625 17 Ekuitas a. Modal Disetor 492.791 492.791 b. Agio (disagio) 132.498 132.498 c. Modal Sumbangan - - d. Dana Setoran Modal - - e. Penyesuaian Akibat Penjabaran Laporan Keuangan - - f. Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap - - g. Saldo Laba (Rugi) 304.564 230.687
T O T A L P A S I V A 11.062.620 8.702.725
I PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL A. Pendapatan Dari Penyaluran Dana 1. Dari Pihak Ketiga Bukan Bank a. Pendapatan Margin Murabahah 141.125 122.356 b. Pendapatan Bersih Salam Paralel - - c. Pendapatan Bersih Istishna Paralel i. Pendapatan Istishna 1.145 1.742 ii. Harga Pokok Istishna -/- - - d. Pendapatan Sewa Ijarah 2.230 22.721 e. Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah 96.365 101.654 f. Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah 50.940 17.887 g. Pendapatan Dari Penyertaan - - h. Lainnya 19.145 10.766 2. Dari Bank Indonesia a. Bonus SWBI 16.716 15.437 b. Lainnya - - 3. Dari Bank-bank Lain Di Indonesia a. Bonus Dari Bank Syariah Lain 5 17 b. Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah i. Tabungan Mudharabah - - ii. Deposito Mudharabah 36 332 iii. Sertifi kat Investasi Mudharabah Antar Bank 1.163 697 iv. Lainnya - - c. Lainnya 1.440 1.940 B. Pendapatan Operasional Lainnya 1. Jasa Investasi Terikat (Mudharabah Muqayyadah) 115 118 2. Jasa Layanan 10.492 6.798 3. Pendapatan Dari Transaksi Valuta Asing 6 1 4. Koreksi PPAP - - 5. Koreksi Penyisihan Penghapusan Transaksi Rekening Administratif - - 6. Lainnya 780 565 II Bagi Hasil Untuk Investor Dana Investasi Tidak Terikat -/- 1. Pihak Ketiga Bukan Bank a. Tabungan Mudharabah 24.445 32.683 b. Deposito Mudharabah 87.951 89.074 c. Lainnya 5.419 7.170 2. Bank Indonesia a. FPJPS Syariah - - b. Lainnya - - 3. Bank-bank Lain di Indonesia dan Diluar Indonesia a. Tabungan Mudharabah - - b. Deposito Mudharabah 315 208 c. Sertifi kat Investasi Mudharabah Antar Bank - - d. Lainnya - - III Pendapatan Operasional Setelah Distribusi Bagi Hasil Untuk Investor Dana Investasi Tidak Terikat (I - II) 223.573 173.896 IV Beban (Pendapatan) Penyisihan Penghapusan Aktiva 34.592 22.184 V Beban (Pendapatan) Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontijensi - - VI Beban Operasional Lainnya A. Beban Bonus Titipan Wadiah 2.464 583 B. Beban Administrasi dan Umum 15.418 14.514 C. Beban Personalia 35.195 27.310 D. Beban Penurunan Nilai Surat Berharga - - E. Beban Transaksi Valuta Asing - - F. Beban Promosi 23.830 16.466 G. Beban Lainnya 29.232 25.238 VII Laba (Rugi) Operasional 82.842 67.601 Pendapatan Dan Beban Non Operasional VIII Pendapatan Non Operasional 2.285 2.714 IX Beban Non Operasional 1.438 780 X Laba (Rugi) Non Operasional 847 1.934 XI Laba (Rugi) Tahun Berjalan 83.689 69.535 XII Taksiran Pajak Penghasilan - - XIII Jumlah Laba (Rugi) 83.689 69.535 XIV Hak Minoritas -/- - - XV Saldo Laba (Rugi) Awal Tahun 220.875 161.152 XVI Dividen - - XVII Lainnya - -XVIII Saldo Laba (Rugi) Akhir Periode 304.564 230.687 XIX Laba Bersih Per Saham * - -
C. MODAL PELENGKAP TAMBAHAN 1. Modal Inti Yang Dialokasikan Untuk Risiko Pasar - - 2. Modal Pelengkap Yang Tidak Digunakan Untuk Risiko Penyaluran Dana - - 3. Investasi Subordinasi Untuk Risiko Pasar - - 4. Jumlah Modal Pelengkap Tambahan - - II TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP 1.082.141 971.513 III TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN 1.082.141 971.513 IV PENYERTAAN (-/-) (41.095 ) (6.677 ) V TOTAL MODAL UNTUK RESIKO KREDIT 1.041.046 964.836 VI TOTAL MODAL UNTUK RESIKO KREDIT DAN RISIKO PASAR 1.041.046 964.836 VII AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) KREDIT 8.952.747 6.315.502 VIII AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) PASAR 131.928 183.451 IX AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) KREDIT DAN RISIKO PASAR 9.084.675 6.498.953 X RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM YANG TERSEDIA UNTUK RISIKO KREDIT (%) 11,63 15,28 XI RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM YANG TERSEDIA UNTUK RISIKO KREDIT DAN RISIKO PASAR ( %) 11,46 14,85 XII RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM YANG DIWAJIBKAN (%) 8,00 8,00
LAPORAN KEUANGAN
* Dinyatakan dalam angka penuh
PERHITUNGAN LABA/RUGI DAN SALDO LABA
Periode 1 Januari 2008 s/d 30 September 2008 dan 2007(Dalam Jutaan Rupiah)
1 Sumber Dana Qardh Pada Awal Periode - -
2 Sumber Dana Qardh a. Infaq dan Shadaqah - -
b. Denda - -
c. Sumbangan/Hibah - -
d. Pendapatan Non - Halal - -
e. Lainnya - -
Total Sumber Dana - -
3 Penggunaan Dana Qardh a. Pinjaman - -
b. Sumbangan - -
c. Lainnya - -
4 Kenaikan (Penurunan) Sumber Atas Penggunaan - -
5 Sumber Dana Qardh Pada Akhir Periode - -
LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA QARDH
Tanggal 30 September 2008 dan 2007(Dalam Jutaan Rupiah)
LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA ZIS
Tanggal 30 September 2008 dan 2007(Dalam Jutaan Rupiah)
1 Sumber Dana ZIS Pada Awal Periode - - 2 Sumber Dana ZIS a. Zakat Dari Bank 3.746 4.037 b. Zakat Dari Pihak Luar Bank 841 608 c. Infaq dan Shadaqah - - Total Sumber Dana 4.587 4.645 3 Penggunaan Dana ZIS 3.1. Disalurkan Ke Lembaga Lain a. Dompet Dhuafa Republika - - b. Baitul Maal Hidayatullah - - c. Baitul Maal Muamalat 4.587 4.645 d. Bamuis BNI - - e. Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhid - - f. LAZIS Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia - - g. LAZIS Muhamadiyah - - h. LAZIS BMT - - i. LAZIS BSM Umat - - j. LAZIS Persis - - k. Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) - - l. Rumah Zakat Indonesia (DSUQ) - - m. Yayasan Amal Takaful - - n. Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia - - o. Yayasan Dana Sosial Al Falah - - p. Lainnya - - 3.2. Disalurkan Sendiri - - Total Penggunaan 4.587 4.645 4 Kenaikan (Penurunan) Sumber Atas Penggunaan - - 5 Sumber Dana ZIS Pada Akhir Periode - -
BANK
NO TRANSAKSI NILAI PASAR DR KONTRAK DERIVATIF NILAI KONTRAK
HEDGING LAINNYA TAGIHAN KEWAJIBAN DENGAN NETTING
AGREEMENT
A Terkait Dengan Nilai Tukar 1. Spot - - - - - 2. Forward - - - - - 3. Option a. Purchased - - - - - b. Written - - - - - 4. Future - - - - - 5. Swap - - - - - 6. Lainnya - - - - -B Terkait Dengan Suku Bunga 1. Spot - - - - - 2. Forward - - - - - 3. Option a. Purchased - - - - - b. Written - - - - - 4. Future - - - - - 5. Swap - - - - - 6. Lainnya - - - - -C Lainnya - - - - -
LAPORAN TRANSAKSI VALUTA ASING DAN DERIVATIF
Tanggal 30 September 2008(Dalam Jutaan Rupiah)
LAPORAN DANA INVESTASI TERIKAT
Tanggal 30 September 2008 dan 2007(Dalam Jutaan Rupiah)
KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF
Tanggal 30 September 2008 dan 2007(Dalam Jutaan Rupiah)
KOMITMEN Tagihan Komitmen 1 Fasilitas Pembiayaan Yang Diterima dan Belum Digunakan - - 2 Posisi Pembelian Spot Yang Masih Berjalan a. Terkait Dengan Bank - - b. Tidak Terkait Dengan Bank - - 3 Posisi Pembelian Forward Yang Masih Berjalan a. Terkait Dengan Bank - - b. Tidak Terkait Dengan Bank - - 4 Lainnya - - Jumlah Tagihan Komitmen - -
Kewajiban Komitmen 1 Fasilitas Piutang Qardh Yang Belum Ditarik - - 2 Fasilitas Pembiayaan Kepada Nasabah Yang Belum Ditarik a. Pembiayaan Mudharabah 387.044 454.940 b. Pembiayaan Musyarakah 285.976 225.403 3 Fasilitas Pembiayaan Kepada Bank Syariah Lain Yang Belum Ditarik 6.971 7.818 4 Irrevocable L/C Yang Masih Berjalan 50.399 96.913 5 Posisi Penjualan Spot Yang Masih Berjalan a. Terkait Dengan Bank - - b. Tidak Terkait Dengan Bank - - 6 Posisi Penjualan Forward Yang Masih Berjalan a. Terkait Dengan Bank - - b. Tidak Terkait Dengan Bank - - 7 Lainnya - - Jumlah Kewajiban Komitmen 730.390 785.074 Jumlah Komitmen Bersih (730.390 ) (785.074 ) KONTINJENSI Tagihan Kontinjensi 1 Garansi (Kafalah) Yang Diterima - - 2 Pendapatan Yang Akan Diterima (Non Lancar) a. Terkait Dengan Bank - - b. Tidak Terkait Dengan Bank 19.714 29.165 3 Lainnya 147.887 62.645 Jumlah Tagihan Kontinjensi 167.601 91.810 Kewajiban Kontinjensi 1 Garansi (Kafalah) Yang Diberikan 414.461 170.707 2 Lainnya - 17 Jumlah Kewajiban Kontinjensi 414.461 170.724 JUMLAH KONTINJENSI BERSIH (246.860 ) (78.914 )
LAPORAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI
Tanggal 30 September 2008 dan 2007(Dalam Jutaan Rupiah)
NERACA
Tanggal 30 September 2008 dan 2007(Dalam Jutaan Rupiah)
PERHITUNGAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUMTanggal 30 September 2008 dan 2007
(Dalam Jutaan Rupiah)
NO POS-POS 2008 2007
I KOMPONEN MODAL A. MODAL INTI 1. Modal Disetor 492.791 492.791 2. Cadangan Tambahan Modal (Disclosed Reserves) - a. Agio Saham 132.498 132.498 b. Disagio -/- - - c. Modal Sumbangan - - d. Cadangan Umum dan Tujuan 126.445 68.315 e. Laba Tahun-tahun Lalu Setelah Diperhitungkan Pajak 7.235 7.235 f. Rugi Tahun-tahun Lalu (-/-) - - g. Laba Tahun Berjalan Setelah Diperhitungkan Pajak (50%) 77.875 56.950 h. Rugi Tahun Berjalan (-/-) - - i. Selisih Penjabaran Laporan Keuangan Kantor Cabang Luar Negeri 1) Selisih Lebih - - 2) Selisih Kurang (-/-) - - j. Dana Setoran Modal - - k. Penurunan Nilai Penyertaan Pada Portofolio Tersedia Untuk Dijual (-/-) - - 3. Goodwill (-/-) - - B. MODAL PELENGKAP (Maks. 100% Dari Modal Inti) - 1. Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap - - 2. Cadangan Umum Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP (Maks. 1,25 % dari ATMR) 100.170 103.636 3. Modal Pinjaman - - 4. Investasi Subordinasi (Maks. 50 % dari Modal Inti) 314.000 110.000 5. Peningkatan Nilai Penyertaan Pada Portofolio Tersedia Untuk Dijual (45 %) - -
NO
POS-POS SALDO PENDAPATAN PORSI PEMILIK DANA
RATA-RATA BAGI HASIL NISBAH BAGI HASIL RATE OF RETURN
PERHITUNGAN RASIO KEUANGAN
Tanggal 30 September 2008 dan 2007
LAPORAN DISTRIBUSI BAGI HASIL
Tanggal 30 September 2008(Dalam Jutaan Rupiah)
1 Giro Wadiah
a. Bank - - 0,00% - 0,00%
b. Non Bank - - 0,00% - 0,00%
2 Tabungan Mudharabah 3.640.516 41.532 22,00% 9.137 3,05%
3 Deposito Mudharabah Bank dan Non Bank
a. Rupiah
a.1. 01 Bulan 2.392.216 27.292 50,00% 13.646 6,94%
a.2. 03 Bulan 503.535 5.745 51,00% 2.930 7,08%
a.3. 06 Bulan 440.871 5.036 53,00% 2.669 7,36%
a.4. 12 Bulan 1.118.477 12.761 54,00% 6.891 7,49%
b. Valas -
b.1. 01 Bulan 790.199 6.316 51,00% 3.221 4,96%
b.2. 03 Bulan 72.611 580 51,25% 297 4,99%
b.3. 06 Bulan 30.821 246 51,50% 127 5,01%
b.4. 12 Bulan 29.437 234 51,75% 121 5,04%
TOTAL 9.018.683 99.742 39.039
I PERMODALAN a. CAR dengan memperhitungkan risiko penyaluran dana 11,34% 11,45% b. CAR dengan memperhitungkan risiko pasar 11,25% 11,23% c. Aktiva Tetap Terhadap Modal 13,88% 14,06%II AKTIVA PRODUKTIF a. Aktiva Produktif Bermasalah 4,58% 6,05% b. 1. NPF Gross 4,93% 6,59% 2. NPF Net 3,88% 4,96% c. PPAP Terhadap Aktiva Produktif 1,96% 2,43% d. Pemenuhan PPAP 117,47% 112,80%III RENTABILITAS a. ROA 2,62% 2,41% b. ROE 33,21% 24,29% c. NIM 8,31% 8,43% d. BOPO 78,73% 82,09%IV LIKUIDITAS a. FDR 106,39% 102,87% b. Quick Ratio 23,95% 23,85% c. SIMA Terhadap DPK 0,05% 0,00% d. Deposan Inti Terhadap DPK 32,97% 30,46%V KEPATUHAN 1. a. Persentase Pelanggaran BMPK a. 1. Pihak Terkait 0,00% 0,00% a. 2. Pihak Tidak Terkait 0,00% 0,00% 1. b. Persentasi Pelampuan BMPK b. 1. Pihak Terkait 0,00% 0,00% b. 2. Pihak Tidak Terkait 0,00% 0,00% 2. GWM Rupiah 7,78% 7,65% 3. PDN 6,81% 17,34%
Catatan :
1. Laporan Keuangan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Per 30 September 2008 dan 2007 ini disusun berdasarkan Laporan Keuangan Periode Tiga Bulanan yang berakhir pada tanggal 30 September 2008 dan 2007 (Unaudited).
2. Laporan Keuangan ini disajikan untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia Nomor : 7/50/PBI/2005 tanggal 29 November 2005 tentang perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor : 3/22/PBI/2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank, dan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor: 7/56/DPbS perihal Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan serta Laporan Tertentu dari bank yang disampaikan kepada Bank Indonesia dan keputusan BAPEPAM Nomor Kep – 36/PM/2003 tanggal 30 September 2003 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala.
3. Kurs tukar mata uang asing per 30 September 2008 USD 1 sama dengan Rp. 9.430,- sedangkan per 30 September 2007 USD 1 sama dengan Rp. 9.145,-
I INFORMASI AWAL PERIODE Portofolio Pembiayaan (Project) - - Saldo Awal 1.448 684 II INFORMASI PERIODE BERJALAN Portofolio Pembiayaan (Project) - - Penerimaan Dana - - Penarikan Dana (1.039 ) (441 ) Keuntungan (Rugi) Investasi 142 106 Beban/Biaya (5 ) (38 ) Fee/Penerimaan Bank (3 ) (17 )III INFORMASI AKHIR PERIODE Portofolio Pembiayaan (Project) - - Saldo Akhir 543 294
BANK DEVISA
KANTOR PUSAT :Gedung Arthaloka
Jl. Jend. Sudirman No.2 Jakarta 10220, Telp. (021) 251 1414, 251 1451, 251 1470. Fax (021) 251 1453, 251 1465
Website : www.muamalatbank.com ; www.shar-e.comJumlah Outlet : 51 kantor Cabang, 8 Kantor Cabang Pembantu, 21 UPS,
99 Kantor Kas, 43 Gerai Muamalat, 3.023 Kantor Pos Online
PENGURUS
Islamic Development Bank : 28,01%
Boubyan Bank Kuwait : 21,28%
Atwill Holdings Limited : 15,32%
Abdul Rohim : 6,71%
Rizal Ismael : 5,49%
KOPKAPINDO : 3,25%
IDF Foundation : 2,98%
BMF Holdings Limited : 2,98%
BPDONHI : 2,44%
Masyarakat Lain : 11,54%
TOTAL : 100,00%
PEMILIK BANK Jakarta, 31 Oktober 2008
PT BANK MUAMALAT INDONESIA, TbkSE & O
DIREKSI
A. Riawan Amin Andi Buchari Direktur Utama Direktur
DEWAN PENGAWAS SYARIAH
Ketua : K.H. M.A. Sahal Mahfudh
Anggota : K.H. Ma’ruf Amin
Anggota : Prof. Dr. H. Umar Shihab
Anggota : Prof. Dr. H. Muardi Chatib
DEWAN KOMISARIS
Komisaris Utama : Drs. H. Abbas Adhar
Komisaris : Prof. Korkut Ozal
Komisaris : Dr. Ahmed Abisourour
Komisaris : Drs. Aulia Pohan, M.A.
Komisaris : H. Iskandar Zulkarnain, S.E., M.Si.
DIREKSI
Direktur Utama : H. A. Riawan Amin, M.Sc.
Direktur : Ir. H. Arviyan Arifi n
Direktur : H. M. Hidayat, S.E., Ak.
Direktur : Ir. H. Andi Buchari, M.M.
Direktur : Drs. U. Saefudin Noer, M.Si.
A Pihak Terkait 1. Penempatan Pada Bank Lain 6.899 - - - - 6.899 - - - - - - 2. Penempatan Pada Bank Indonesia - - - - - - - - - - - - 3. Surat-surat Berharga Syariah - - - - - - - - - - - - 4. Piutang 27.085 - - - - 27.085 16.027 216 - 162 - 16.405 a. KUK 469 - - - - 469 1.258 - - - - 1.258 b. Non KUK 3.399 - - - - 3.399 2.878 - - - - 2.878 c. Properti i. Direstrukturisasi - - - - - - - - - - - - ii. Tidak Direstrukturisasi 21.857 - - - - 21.857 11.539 216 - 162 - 11.917 d. Non Properti i. Direstrukturisasi - - - - - - - - - - - - ii. Tidak Direstrukturisasi 1.360 - - - - 1.360 352 - - - - 352 5. Pembiayaan 28.631 - - - - 28.631 2.017 - - - - 2.017 a. KUK - - - - - - - - - - - - b. Non KUK 125 - - - - 125 1.000 - - - - 1.000 c. Properti i. Direstrukturisasi - - - - - - - - - - - - ii. Tidak Direstrukturisasi 21.249 - - - - 21.249 - - - - - - d. Non Properti i. Direstrukturisasi - - - - - - - - - - - - ii. Tidak Direstrukturisasi 7.257 - - - - 7.257 1.017 - - - - 1.017 6. Penyertaan Pada Pihak Ketiga a. Pada Perusahaan Keuangan Non Bank 41.095 - - - - 41.095 40.887 - - - - 40.887 b. Dalam Rangka Restrukturisasi Pembiayaan (Lainnya) - - - - - - - - - - - - 7. Tagihan Akseptasi - - - - - - - - - - - - 8. Ijarah - - - - - - - - - - - - 9. Tagihan Lain Kepada Pihak Ketiga - - - - - - - - - - - - 10. Komitmen dan Kontinjensi Kepada Pihak Ketiga 273 - - - - 273 - - - - - -
B Pihak Tidak Terkait 1. Penempatan Pada Bank Lain 143.914 - - - - 143.914 141.020 2.217 - 96 1.508 144.841 2. Penempatan Pada Bank Indonesia - - - - - - 175.000 - - - - 175.000 3. Surat-surat Berharga Syariah 53.000 - - - - 53.000 41.500 - - - - 41.500 4. Piutang 4.766.165 170.736 58.908 30.462 93.384 5.119.655 3.820.385 191.435 73.068 59.710 128.230 4.272.828 a. KUK 112.157 2.719 3.270 353 8.008 126.507 313.042 13.307 8.628 1.840 10.000 346.817 b. Non KUK 1.500.121 41.677 14.469 8.881 28.559 1.593.707 624.416 36.048 15.641 9.338 50.843 736.286 c. Properti i. Direstrukturisasi 31.144 3.790 444 385 575 36.338 1.197 168 516 109 301 2.291 ii. Tidak Direstrukturisasi 1.219.666 59.721 19.259 8.622 30.109 1.337.377 1.013.389 68.051 25.280 19.142 22.006 1.147.868 d. Non Properti i. Direstrukturisasi 2.363 35 128 - 259 2.785 13 248 1.013 - 883 2.157 ii. Tidak Direstrukturisasi 1.900.714 62.794 21.338 12.221 25.874 2.022.941 1.868.328 73.613 21.990 29.281 44.197 2.037.409 5. Pembiayaan 4.404.028 193.154 226.984 39.361 62.814 4.926.341 3.482.322 95.498 127.674 57.263 68.749 3.831.506 a. KUK 402.586 18.474 4.633 3.735 7.483 436.911 353.822 17.861 1.218 4.594 6.399 383.894 b. Non KUK 1.868.493 84.018 135.603 4.093 30.615 2.122.822 1.527.253 46.406 101.174 4.986 27.905 1.707.724 c. Properti i. Direstrukturisasi 2.112 - - - - 2.112 - - - - - - ii. Tidak Direstrukturisasi 527.462 11.728 3.817 1.796 1.816 546.619 44.432 - - - - 44.432 d. Non Properti i. Direstrukturisasi 82.960 2.419 - 121 7.117 92.617 61.390 3.213 17.404 32.000 32 114.039 ii. Tidak Direstrukturisasi 1.520.415 76.515 82.931 29.616 15.783 1.725.260 1.495.425 28.018 7.878 15.683 34.413 1.581.417 6. Penyertaan Pada Pihak Ketiga a. Pada Perusahaan Keuangan Non Bank 143 - - - - 143 - - - - - - b. Dalam Rangka Restrukturisasi Pembiayaan (Lainnya) - - - - - - 50 - - - - 50 7. Tagihan Akseptasi 81.528 - - - - 81.528 100.022 - - - 100.022 8. Ijarah 305.590 405 - - 1.262 307.257 60.469 - 24.394 450 1.541 86.854 9. Tagihan Lain Kepada Pihak Ketiga - - - - - - - - - - - - 10. Komitmen dan Kontinjensi Kepada Pihak Ketiga 464.226 - - 345 16 464.587 267.620 - - - - 267.620
Jumlah 10.322.577 364.295 285.892 70.168 157.476 11.200.408 8.147.319 289.366 225.136 117.681 200.028 8.979.530
PPAP Yang Wajib Dibentuk 100.170 9.493 10.394 8.461 57.904 186.422 79.723 3.796 14.582 18.491 76.762 193.354 PPAP Yang Telah Dibentuk 100.170 9.493 10.725 8.725 89.877 218.990 79.723 3.796 19.853 30.499 84.242 218.113 Total Aset Bank Yang Dijaminkan a. Pada Bank Indonesia b. Pada Pihak Lain Persentase KUK Terhadap Total Piutang dan Pembiayaan 29,61% 29,08% Persentase Jumlah Debitur KUK Terhadap Total Debitur Persentase UMKM Terhadap Total Piutang dan Pembiayaan 57,34% 63,23% Persentase Jumlah Debitur UMKM Terhadap Total Debitur
NO POS-POS 2008 2007 NO POS-POS 2008 2007 NO POS-POS 2008 2007
NO POS-POS CATATAN 2008 2007NO POS-POS 2008 2007
NO POS-POS 2008 2007
NO POS-POS 2008 2007
L DPK KL D M JUMLAH L DPK KL D M JUMLAH
NO POS-POS 2008 2007
NO POS-POS 2008 2007
AKTIVA 1 Kas 237.550 145.573 2 Penempatan Pada BI a. Giro Wadiah 743.244 689.592 b. SWBI - 175.000 3 Penempatan Pada Bank Lain a. Rupiah 91.972 81.390 PPAP -/- (1.957 ) (2.180 ) b. Valuta Asing 58.841 612 PPAP -/- - - 4 Surat Berharga Yang Dimiliki a. Rupiah i. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo 53.000 41.500 ii. Lainnya PPAP -/- (150 ) (150 ) b. Valuta Asing i. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo - - ii. Lainnya - - PPAP -/- - -5 Piutang Murabahah a. Rupiah a.1. Terkait Dengan Bank 1. Piutang Murabahah 33.259 17.111 2. Pendapatan Margin Murabahah Yang Ditangguhkan -/- (6.174 ) (2.757 ) a.2. Tidak Terkait Dengan Bank 1. Piutang Murabahah 5.737.496 4.606.535 2. Pendapatan Margin Murabahah Yang Ditangguhkan -/- (1.405.222 ) (1.112.223 ) PPAP -/- (111.106 ) (110.906 ) b. Valuta Asing b.1. Terkait Dengan Bank 1. Piutang Murabahah - - 2. Pendapatan Margin Murabahah Yang Ditangguhkan -/- - - b.2. Tidak Terkait Dengan Bank 1. Piutang Murabahah 563.887 657.947 2. Pendapatan Margin Murabahah Yang Ditangguhkan -/- (87.942 ) (111.560 ) PPAP -/- (3.311 ) (6.132 )6 Piutang Salam - - PPAP -/- - - 7 Piutang Istishna 162.718 204.825 Pendapatan Margin Istishna Yang Ditangguhkan -/- (34.326 ) (41.827 ) PPAP -/- (1.822 ) (3.845 )8 Piutang Qardh 183.044 71.182 PPAP -/- (1.668 ) (921 )9 Pembiayaan a. Rupiah a.1. Terkait Dengan Bank 28.631 2.017 a.2. Tidak Terkait Dengan Bank 4.490.636 3.663.238 PPAP -/- (87.426 ) (90.013 ) b. Valuta Asing b.1. Terkait Dengan Bank - - b.2. Tidak Terkait Dengan Bank 435.705 168.268 PPAP -/- (6.033 ) (2.513 )10 Persediaan - - 11 Ijarah a. Aktiva Ijarah 317.303 112.775 b. Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aktiva Ijarah -/- (10.046 ) (25.921 ) PPAP -/- - (429 )12 Tagihan Lainnya 81.528 100.022 PPAP -/- (1.614 ) - 13 Penyertaan 41.238 40.937 PPAP -/- (1.015 ) (1.016 )14 Aktiva Istishna Dalam Penyelesaian - - 15 Termin Istishna -/- - - 16 Pendapatan Yang Akan Diterima 105 93 17 Biaya Dibayar Dimuka 73.407 54.676 18 Uang Muka Pajak 52.307 - 19 Aktiva Pajak Tangguhan 9.374 7.263 20 Aktiva Tetap dan Inventaris 167.945 130.863 Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap dan Inventaris -/- (86.482 ) (76.397 )21 Agunan Yang Diambil Alih 118.919 148.017 22 Aktiva Lain-lain 266.027 192.103
T O T A L A K T I V A 12.101.842 9.722.749
PASIVA 1 Dana Simpanan Wadiah a. Giro Wadiah 858.388 882.552 b. Tabungan Wadiah 39.213 58.781 2 Kewajiban Segera Lainnya 136.350 140.881 3 Kewajiban Pada Bank Indonesia a. FPJPS - - b. Lainnya 240 260 4 Kewajban Pada Bank Lain 516.191 243.243 5 Surat Berharga Yang Diterbitkan 319.000 177.500 6 Pembiayaan/Pinjaman Yang Diterima a. Rupiah a.1. Terkait Dengan Bank - - a.2. Tidak Terkait Dengan Bank 126.268 159.541 b. Valuta Asing b.1. Terkait Dengan Bank - - b.2. Tidak Terkait Dengan Bank - - 7 Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontijensi 2.855 2.792 8 Beban Yang Masih Harus Dibayar 30.013 23.731 9 Taksiran Pajak Penghasilan - - 10 Kewajiban Pajak Tangguhan - - 11 Kewajiban Lainnya 205.644 130.657 12 Pinjaman Subordinasi a. Rupiah a.1. Terkait Dengan Bank - - a.2. Tidak Terkait Dengan Bank - - b. Valuta Asing b.1. Terkait Dengan Bank - - b.2. Tidak Terkait Dengan Bank - - 13 Rupa-rupa Pasiva - - 14 Modal Pinjaman - - 15 Hak Minoritas - - 16 Dana Investasi Tidak Terikat (Mudharabah Muthlaqah) a. Tabungan Mudharabah 3.740.935 2.973.884 b. Deposito Mudharabah b.1. Rupiah 4.209.455 3.557.877 b.2. Valas 935.845 507.527 17 Ekuitas a. Modal Disetor 492.791 492.791 b. Agio (disagio) 132.498 132.498 c. Modal Sumbangan - - d. Dana Setoran Modal - - e. Penyesuaian Akibat Penjabaran Laporan Keuangan - - f. Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap - g. Saldo Laba (Rugi) 356.156 238.234
T O T A L P A S I V A 12.101.842 9.722.749
I PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL A. Pendapatan Dari Penyaluran Dana 1. Dari Pihak Ketiga Bukan Bank a. Pendapatan Margin Murabahah 435.706 387.359 b. Pendapatan Bersih Salam Paralel - - c. Pendapatan Bersih Istishna Paralel i. Pendapatan Istishna 3.724 4.988 ii. Harga Pokok Istishna -/- - - d. Pendapatan Sewa Ijarah 14.673 25.917 e. Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah 274.306 308.825 f. Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah 186.392 76.193 g. Pendapatan Dari Penyertaan - - h. Lainnya 68.610 52.974 2. Dari Bank Indonesia a. Bonus SWBI 28.233 38.111 b. Lainnya - - 3. Dari Bank-bank Lain Di Indonesia a. Bonus Dari Bank Syariah Lain 31 35 b. Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah i. Tabungan Mudharabah - - ii. Deposito Mudharabah 328 483 iii. Sertifi kat Investasi Mudharabah Antar Bank 4.077 4.497 iv. Lainnya - - c. Lainnya 3.702 5.630 B. Pendapatan Operasional Lainnya 1. Jasa Investasi Terikat (Mudharabah Muqayyadah) 310 373 2. Jasa Layanan 37.763 21.547 3. Pendapatan Dari Transaksi Valuta Asing 39 33 4. Koreksi PPAP 63 - 5. Koreksi Penyisihan Penghapusan Transaksi Rekening Administratif - - 6. Lainnya 2.318 1.582 II Bagi Hasil Untuk Investor Dana Investasi Tidak Terikat -/- 1. Pihak Ketiga Bukan Bank a. Tabungan Mudharabah 77.012 101.792 b. Deposito Mudharabah 258.361 248.100 c. Lainnya 20.984 22.029 2. Bank Indonesia a. FPJPS Syariah - - b. Lainnya - - 3. Bank-bank Lain di Indonesia dan Diluar Indonesia a. Tabungan Mudharabah - - b. Deposito Mudharabah 501 322 c. Sertifi kat Investasi Mudharabah Antar Bank 56 - d. Lainnya - - III Pendapatan Operasional Setelah Distribusi Bagi Hasil Untuk Investor Dana Investasi Tidak Terikat (I - II) 703.361 556.304 IV Beban (Pendapatan) Penyisihan Penghapusan Aktiva 78.408 84.937 V Beban (Pendapatan) Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi - - VI Beban Operasional Lainnya A. Beban Bonus Titipan Wadiah 7.042 2.655 B. Beban Administrasi dan Umum 50.000 48.028 C. Beban Personalia 148.839 104.694 D. Beban Penurunan Nilai Surat Berharga - - E. Beban Transaksi Valuta Asing - - F. Beban Promosi 73.510 57.810 G. Beban Lainnya 120.027 91.888 VII Laba (Rugi) Operasional 225.535 166.292 Pendapatan Dan Beban Non Operasional VIII Pendapatan Non Operasional 3.941 5.902 IX Beban Non Operasional 7.000 9.510 X Laba (Rugi) Non Operasioal (3.059 ) (3.608 )XI Laba (Rugi) Tahun Berjalan 222.476 162.684 XII Taksiran Pajak Penghasilan - - XIII Jumlah Laba (Rugi) 222.476 162.684 XIV Hak Minoritas -/- XV Saldo Laba (Rugi) Awal Tahun 220.875 161.152 XVI Dividen (87.195 ) (85.602 )XVII Lainnya - - XVIII Saldo Laba (Rugi) Akhir Periode 356.156 238.234 XIX Laba Bersih Per Saham * - -
C. MODAL PELENGKAP TAMBAHAN
1. Modal Inti Yang Dialokasikan Untuk Risiko Pasar - -
2. Modal Pelengkap Yang Tidak Digunakan Untuk Risiko Penyaluran Dana - -
3. Investasi Subordinasi Untuk Risiko Pasar - -
4. Jumlah Modal Pelengkap Tambahan - -
II TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP 1.251.014 971.425
III TOTAL MODAL INTI. MODAL PELENGKAP DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN 1.251.014 971.425
IV PENYERTAAN (-/-) (41.095 ) (40.660 )
V TOTAL MODAL UNTUK RESIKO KREDIT 1.209.919 930.765
VI TOTAL MODAL UNTUK RESIKO KREDIT DAN RISIKO PASAR 1.209.919 930.765
VII AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) KREDIT 10.671.123 8.129.491
VIII AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) PASAR 82.424 161.411
IX AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) KREDIT DAN RISIKO PASAR 10.753.547 8.290.902
X RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM YANG TERSEDIA UNTUK
RISIKO KREDIT (%) 11,34 11,45
XI RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM YANG TERSEDIA UNTUK
RISIKO KREDIT DAN RISIKO PASAR ( %) 11,25 11,23
XII RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM YANG DIWAJIBKAN (%) 8,00 8,00
THE DELOITTE INTERNATIONALISLAMIC FINANCE AWARD
The Most OutstandingPerformance
By anIslamic Bank
organized by CERTin collaboration withDOWJONES Indexes
New York - USA
InfoBankGolden Award
2006 - 20085 Rekor MURI
Kriya Pranala Mahakarya 2007dari Bank IndonesiaWinner #1
The Full Fledge Bank Overall versi Islamic Financial and
Quality Award 2006
Top of Mind & The Most Active Customer Base for Islamic Bank versi Islamic Finance
Award and Cup 2008Property dan Bank Award 2008 untuk Shar-E Produk
Inovatif dengan Pertumbuhan Nasabah Tercepat
The Best National Bank CEO of the Year
PERHITUNGAN RASIO KEUANGAN
Tanggal 30 Juni 2009 dan 200 8
NO POS-POS 2009 2008
I PERMODALAN
a. CAR dengan memperhitungkan risik o penyaluran dana 11,22% 9,64% b. CAR dengan memperhitungkan risik o pasar 11,16% 9,57% c. Aktiva Tetap Terhadap Modal 19,61% 16,67%II AKTIVA PRODUKTIF
a. Aktiva Produktif B ermasalah 3,13% 4,44% b. 1. NPF Gross 3,95% 4,82% 2. NPF Net 3,23% 3,72% c. PPAP Terhadap Aktiva Produktif 1,49% 1,99% d. Pemenuhan PPAP 95,86% 115,08%III RENTABILITAS a. ROA 1,83% 2,77% b. ROE 28,74% 34,37% c. NIM 6,69% 8,41% d. BOPO 86,33% 78,05%IV LIKUIDITAS a. FDR 90,27% 102,94% b. Quick Ratio 36,01% 48,53% c. SIMA Terhadap DPK 0,15% 0,07% d. Deposan Inti Terhadap DPK 38,43% 25,81%V KEPATUHAN
1.a. Persentase Pelanggaran BMPK a. 1 . Pihak Terkait 0,00% 0,00%
a. 2 . Pihak Tidak Terkait 0,00% 0,00% 1.b. Persentasi Pelampuan BMPK
b. 1. Pihak Terkait 0,00% 0,00% b. 2. Pihak Tidak Terkait 0,00% 0,00% 2. GWM Rupiah 5,35% 7,24% 3. PDN 5,05% 7,91%
PERHITUNGAN RASIO KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
NO POS-POS 2010 2009
I PERMODALAN a. CAR dengan memperhitungkan risiko penyaluran dana 10,52% 12,29% b. CAR dengan memperhitungkan risiko pasar 10,48% 12,10% c. Aktiva Tetap Terhadap Modal 23,57% 14,94%II AKTIVA PRODUKTIF a. Aktiva Produktif Bermasalah 5,78% 5,63% b. 1. NPF Gross 6,59% 6,41% 2. NPF Net 5,83% 5,82% c. PPAP Terhadap Aktiva Produktif 1,69% 1,48% d. Pemenuhan PPAP 102,95% 111,28%III RENTABILITAS a. ROA 1,48% 2,76% b. ROE 26,86% 42,13% c. NIM 6,39% 6,75% d. BOPO 87,58% 78,10%IV LIKUIDITAS a. FDR 99,47% 98,44% b. Quick Ratio 25,25% 46,78% c. SIMA Terhadap DPK 0,00% 0,00% d. Deposan Inti Terhadap DPK 34,37% 32,65%V KEPATUHAN 1. a. Persentase Pelanggaran BMPK a. 1. Pihak Terkait 0,00% 0,00% a. 2. Pihak Tidak Terkait 0,00% 0,00% b. Persentase Pelampauan BMPK b. 1. Pihak Terkait 0,00% 0,00% b. 2. Pihak Tidak Terkait 0,00% 0,00% 2. GWM Rupiah 5,25% 6,77% 3. PDN 3,10% 12,37%
PERHITUNGAN RASIO KEUANGANTanggal 30 Juni 2010 dan 2009
(Tidak Diaudit)
NO POS-POS 2010 2009
I PERMODALAN a. CAR dengan memperhitungkan risiko penyaluran dana 10,12% 11,22% b. CAR dengan memperhitungkan risiko pasar 10,03% 11,16% c. Aktiva Tetap Terhadap Modal 23,98% 19,61%II AKTIVA PRODUKTIF a. Aktiva Produktif Bermasalah 4,30% 3,13% b. 1. NPF Gross 4,72% 3,95% 2. NPF Net 3,93% 3,23% c. PPAP Terhadap Aktiva Produktif 1,84% 1,49% d. Pemenuhan PPAP 107,40% 95,86%III RENTABILITAS a. ROA 1,07% 1,83% b. ROE 19,63% 28,74% c. NIM 6,32% 6,69% d. BOPO 90,52% 86,33%IV LIKUIDITAS a. FDR 103,71% 90,27% b. Quick Ratio 23,48% 36,01% c. SIMA Terhadap DPK 0,04% 0,15% d. Deposan Inti Terhadap DPK 34,94% 38,43%V KEPATUHAN 1.a. Persentase Pelanggaran BMPK a.1. Pihak Terkait 0,00% 0,00% a.2. Pihak Tidak Terkait 0,00% 0,00% 1.b. Persentasi Pelampuan BMPK b.1. Pihak Terkait 0,00% 0,00% b.2. Pihak Tidak Terkait 0,00% 0,00% 2. GWM Rupiah 5,22% 5,35% 3. PDN 8,55% 5,05%
PERHITUNGAN RASIO KEUANGANTanggal 30 September 2010 dan 20092009
(Tidak Diaudit)
NO POS-POS 2010 2009
I PERMODALANa. CAR dengan memperhitungkan risiko penyaluran danab. CAR dengan memperhitungkan risiko pasarc. Aktiva Tetap Terhadap Modalc.
II KTIVA PRODUKTIFAKTIV
ossb. 1. NPF Gross 2. NPF Net
tiva Produktifc. PPAP Terhadap Aktivad. Pemenuhan PPAP
III RENTABILITASa. ROAb. ROEc. NIM
IV LIKUIDITASa. FDRb. Quick Ratioc. SIMA Terhadap DPKd. Deposan Inti Terhadap DPK
V KEPATUHAN
a. 1. Pihak Terkaitrkait a. 2. Pihak Tidak Terka
1.Terkait b. 1. Pihak Ter
2. Pihak Tidak Terkait b. 2. Pih2. GWM Rupiah3. PDN
PERHITUNGAN RASIO KEUANGANTanggal 31 Desember 2010 dan 20092009
(Diaudit)
NO POS-POS 2010 2009
I PERMODALANa. CAR dengan memperhitungkan risiko penyaluran dana 13,32% 11,15%b. CAR dengan memperhitungkan risiko pasar 13,26% 11,10%c. Aktiva Tetap Terhadap Modalc. 17,45% 23,29%
II TIVA PRODUKTIFAKTIVa Produktif Bermasalaha. Aktiva P 3,47% 3,62%
ossb. 1. NPF Gros 4,32% 4,73% 2. NPF Net 3,51% 4,10%
ktiva Produktifc. PPAP Terhadap Aktiv 1,50% 1,38%d. Pemenuhan PPAP 113,36% 108,32%
III RENTABILITASa. ROA 1,36% 0,45%b. ROE 17,78% 8,03%c. NIM 5,24% 5,15%d. BOPO 87,38% 95,50%
IV LIKUIDITASa. FDR 91,52% 85,82%b. Quick Ratio 23,48% 33,94%c. SIMA Terhadap DPK 0,14% 0,00%d. Deposan Inti Terhadap DPK 29,74% 37,40%
V KEPATUHANn BMPK1. a. Persentase Pelanggaran
a. 1. Pihak Terkait 0,00% 0,00%Terkait a. 2. Pihak Tidak Ter 0,00% 0,00%
1. lampuan BMPKb. Persentasi Pelamk Terkait b. 1. Pihak Te 0,00% 0,00%
b. 2. Pihak Tidak Terkait b. 2. Pi 0,00%0,0 0,00%2. GWM Rupiah 21%5,21 5,25%3. PDN %2,33% 3,79%