Upload
trinhnhan
View
224
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH INFLASI TERHADAP KEBIJAKAN MONETER
DI INDONESIA TAHUN 2000 – 2015
Diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Oleh:
ERLITA PRABAWATI
B300 150 179
ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
1
PENGARUH INFLASI TERHADAP KEBIJAKAN MONETER DI INDONESIA TAHUN 2000 – 2015
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Inflasi Terhadap Kebijakan Moneter di Indonesia Tahun 2000-2015”. Penelitian ini bertujuan untuk menganilis dan mengetahui seberapa besar pengaruh produk domestik bruto (PDB), jumlah uang beredar (JUB), suku bunga dan nilai tukar (kurs). Menggunakan data sekunder yang berupa data time series tahun 2000-2015. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda atau Ordinary Least Square (OLS).
Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa produk domestik bruto, jumlah uang beredar dan kurs tidak berpengaruh terhadap inflasi. Sedangkat variabel suku bunga memiliki pengaruh positif signifikan terhadap inflasi. Untuk itu Bank Indonesia sebagai pelaku kebijakan moneter hendaklah lebih menjaga kestabilan tingkat suku bunga agar tidak terjadi inflasi berkepanjangan.
Kata Kunci: produk domestik bruto, jumlah uang beredar, suku bunga, kurs, inflasi
ABSTRACT
This reseacrh aims to know the effect of gross domestic product (GDP), money supply, interest rates, exchange rates to inflation in indonesia period 2000-2015. This research uses time series data as the secondary data. The reseach employes Ordinary Least Square (OLS).
Based on the analysis, it shows gross domestic product (GDP), money supply, interest rates, exchange rates do not effect to the inflation in indonesia period 2000-2015. One of the variable which is interest rates precisely gives postive impact to the inflation. Thus, it is suggested that indonesia’s central bank keep the stability of the interesrt rates, so that prolonged inflation would not happen.
Key words: gross domestic product, money supply, interest rates, exchange rates, inflation
1. PENDAHULUAN
Salah satu peristiwa moneter yang hampir dijumpai di seluruh negara di
dunia adalah inflasi. Perkembangan inflasi di Indonesia sangat flutuaktif. Hal
ini dapat terlihat dari kinerja pemerintah dan Bank Indonesia yang berusaha
menjaga kestabilan inflasi. Kestabilan inflasi merupakan prasyarat bagi
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan yang pada akhirnya
2
memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pentingnya
pengendalian inflasi didasarkan pada pertimbangan bahwa inflasi yang tinggi
dan tidak stabil memberikan dampak negatif pada kondisi sosial ekonomi
masyarakat.
Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara
umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak
disebut inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas atau mengakibatkan
kenaikan, sebagian besar dari harga barang-barang lain (Boediono, 2011).
Inflasi merupakan kenaikan harga-harga umum secara berkelanjutan, yang
merupakan salah satu variabel ekonomi makro penting, karena mempengaruhi
kesejahteraan penduduk suatu negara. Inflasi yang tinggi mengimplikasikan
penurunan daya beli, sehingga kemampuan masyarakat untuk menikmati
barang dan jasa semakin berkurang, dengan kata lain kesejahteraan
berkurang. Sehubungan dengan itu, para pembuat kebijakan di negara-negara
seluruh dunia berusaha sebisa mungkin mengendalikan inflasi (Taylor, 1995).
Kebijakan moneter adalah tindakan pemerintah untuk mempengaruhi
situasi makro yang dilaksanakan melalui pasar uang (Boediono, 2011:96) ini
adalah definisi umum dari kebijakan moneter. Secara lebih khusus, kebijakan
moneter bisa diartikan sebagai tindakan yang dilakukan oleh penguasa
moneter (biasanya Bank Sentral) untuk memepengaruhi jumlah uang yang
beredar yang akan mempengaruhi kegiatan ekonomi (Nopirin, 2000).
Untuk bisa membantu bank sentral dalam menjaga laju inflasi,maka
pihak-pihak tersebut harus mencermati kembali teori-teori yang membahas
tentang inflasi dan mengetahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh
terhadap inflasi dan seberapa spesifikkah pengaruhnya. Dengan adanya
permasalahan ini maka penulis tertarik untuk mangangkat masalah ini untuk
penelitian dalam bentuk skripsi berjudul : “Pengaruh Inflasi Terhadap
Kebijakan Moneter di Indonesia Tahun 2000 – 2015”.
3
2. METODE PENELITIAN
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang
diperoleh dari lembaga atau instansi antara lain Bank Indonesia (BI) dan
Badan Pusat Statistik (BPS). Data yang digunakan meliputi data inflasi,
Produk Domestik Bruto, suku bunga Sertifikat Bank Indonesia, nilai tukar
rupiah terhadap dollar Amerika Serikat, jumlah uang beredar dalam arti luas
(M2) pada tahun 2000 – 2015 di Indonesia
2.1 Variabel Dependen
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah inflasi. Inflasi merupakan
kenaikan harga barang-barang yang besifat umum dan terus menerus
(Rahardja dan Manurung, 2008:165). Data yang adalah data laju inflasi
yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI) melalui statistik ekonomi
Indonesia (SEKI) dengan satuan persen (%).
2.2 Variabel Independent
2.2.1 Suku Bunga
Pembayaran yang dilakukan untuk penggunaan uang (Samuelson,
2004:84). Suku bunga Bank Indonesia berjangka 1 bulan dan
merupakan instrument kebijakan moneter bank sentral dalam
satuan persen (%).
2.2.2 Produk Domestik Bruto (PDB)
Nilai barang jasa dalam suatu Negara yang di produksi oleh faktor-
faktor produksi milik warga Negara tersebut dan warga Negara
asing (Sadono Sukirno, 2004). PDB dalam penelitian ini
menggunakan harga konstan tahun 2000 dalam satuan milyar
rupiah.
2.2.3 Kurs
Nilai mata uang suatu Negara dibandingkan dengan nilai mata
uang lain (Samuelson dan Norhdaus, 2004:305) Satuannya dalam
bentuk dollar.
4
2.2.4 Jumlah Uang Beredar
Total stock uang dalam perekonomian pada periode tertentu yang
biasanya dalam kurun waktu satu tahun anggaran. Dalam penelitian
ini menggunakan data jumlah uang beredar dalam arti luas (M2)
untuk Indonesia. Satuannya dalam bentuk jutaan rupiah.
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
berganda dengan metode kuadrat terkecil OLS (Ordinary Least Square).
Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen. Adapun model statistik OLS dapat dirumuskan
sebagai berikut :
INF = β0 + β1PDBt + β2(SB)t + β3(JUB)t + β4(KURS)t + Ut
Keterangan:
INF : Inflasi
PDB : Produk Domestik Bruto
SB : Suku Bunga
JUB : Jumlah Uang Beredar
KURS : Kurs
0 : Konstanta
1 … 4 : Koefisien Regresi
t : Variabel Pengganggu
Setelah hasil estimasi model statistik OLS didapatkan, agar hasil bisa
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan maka estimasi model
statistik OLS harus lolos dari uji asumsi klasik dan uji kebaikan model.
Pengujian asumsi klasik terdiri dari uji normalitas residual (Ut), uji
multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, uji otokolerasi, dan uji ketepatan
spesifikasi model Sedangkan, uji kebaikan model terdiri dari uji eksistensi
model (uji F) dan interpretasi determinasi regresi (R2).
Setelah lolos uji asumsi klasik dan uji kebaikan model, langkah
selanjutnya adalah menguji variabel-variabel independen mana yang secara
5
signifikan berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu uji validitas
pengaruh (uji t). Terdapat dua kemungkinan dari uji validitas pengaruh (uji t)
yaitu, variabel independen memliki pengaruh signifikan terhadap variabel
dependen, atau variabel independen tidak memiliki pengaruh signifikan
terhadap variabel dependen.
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil regresi, maka diperoleh model estimasi regresi linear
berganda atau Ordinary Least Square (OLS). Seperti pada tabel berikut:
Tabel 1 Hasil Regresi Model OLS
t= -3.116615 + 0.00000192 PDBt + 1.006039 SBt + 0,00000448 JUBt + (0.7817) (0.3636 ) (0.0068)*** (0.3995) 0.000201 KURSt (0.8636) R2 = 0.443588 ; Durbin-Watson stat = 1.970415; F-Statistic = 3.989616; Sig. F-stat = 0.030748 Uji Diagnosis
(1) Multikolinearitas (VIF) JUB = 79.00632; Kurs = 3.376185; PDB = 70.69280; SB = 1.717408
(2) Normalitas (Jarque Berra) Jarque Berra = 3,970456; Probability = 0,137349
(3) Otokorelasi (Breusch-Godfrey) Obs. R-Squared = 0.049733; Prob. Chi-Square(2) = 0.9754
(4) Heterokedastisitas (White) Obs* R-Squared = 15.42372; Prob. Chi-Square(14) = 0.3498
(5) Uji Spesifikasi Model (Ramsey Reset) F-Statistic (2, 9) = 1.579073; Probability = 0.2583
Sumber: BPS dan BI diolah: Keterangan; Angka di dalam kurung merupakan probabilitas t-statistik *** signifikan pada 0,01, ** signifikan pada 0,05 dan * Signifikan pada 0,1
3.1 Berdasarkan hasil uji multikolinieritas menunjukkan hasil bahwa
variabel kurs dan suku bunga tidak terdapat masalah multikolinieritas.
Sedangkan variabel produk domestik bruto dan jumlah uang beredar
terdapat masalah multikoliniaritas.
6
3.2 Berdasarkan uji normalitas residual menggunakan uji normalitas Jarque
Berra. Dengan formulasi hipotesis; H0 : Distribusi Ut normal dan HA :
Distribusi Ut tidak normal, dengan kriteria pengujian; H0 ditolak bila
statistik probabilitas JB ≤ dan H0 diterima bila statistik probabilitas JB
> . Dapat dilihat dari hasil pengujian adalah 0,137349 > 0,10 Maka H0
diterima sehingga distribusi Ut normal.
3.3 Berdasarkan uji otokolerasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Uji Breusch Godfrey dengan formulasi hipotesis H0 : Tidak terdapat
masalah otokolerasi dalam model dan HA : terdapat masalah otokolerasi
dalam model, dengan kriteria pengujian H0 diterima bila 2 hitung atau
statistik 2 > dan H0 ditolak bila 2 hitung atau statistik 2 ≤ Nilai
probabilitas dari hasil uji sebesar 0.9754 > 0,10, maka H0 diterima. Dapat
ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat masalah otokolerasi dalam
model.
3.4 Berdasarkan uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunkan uji
White. Dengan formulasi hipotesis; H0 : Tidak terdapat masalah
heteroskedastisitas dalam model dan HA : Terdapat masalah
heteroskedastisitas dalam model, dengan kriteria pengujian; H0 diterima
bila 2 hitung atau statistik 2 > dan H0 ditolak bila 2 hitung atau
statistic 2 ≤ . Hasilnya dapat dilihat bahwa besar nilai probabilitas
0.3498 > 0,10, maka H0 diterima. Simpulannya adalah tidak terdapat
masalah heteroskedastisitas dalam model.
3.5 Berdasarkan uji spesifikasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
uji Ramsey Reset dengan formulasi hipotesis; H0 : Model linear
(spesifikasi model benar) dan HA : Model tidak linear (spesifikasi model
salah), dengan kriteria pengujian; H0 diterima bila F hitung atau statistik
F > dan H0 ditolak bila F hitung atau statistik F . Nilai probabilitas
dari hasil uji sebesar 0.2583 > 0,10. Maka H0 diterima, sehingga
spesifikasi model benar (model linier).
7
3.6 Berdasarkan uji eksistensi model (uji F), dengan Formulasi hipotesis H0 :
β1 = β2 = β3 = β4 = 0 ; Model yang dipakai tidak eksis dan HA : β1 ≠ β2 ≠
β3 ≠ β4 = 0 ; Model yang dipakai eksis, dengan kriteria pengujian; H0
diterima bila probabilitas statistik F > , H0 ditolak bila probabilitas
statistik F ≤ . Nilai probabilitas statistik F adalah sebesar 0.030748 ≤
0,05, jadi H0 ditolak. Simpulannya model yang dipakai eksis.
3.7 Berdasarkan uji koefisien determinasi (R2) adalah sebesar 0.591965 itu
berarti 59,2%. Variasi variabel dependen inflasi di Indonesia dapat
dijelaskan oleh variasi variabel independen yaitu PDB, jumlah uang
beredar, suku bunga, dan kurs dalam model statistik sebesar 59,2%.
Sedangkan sisanya variasi inflasi di Indonesia dijelaskan oleh faktor-
faktor lain yang tidak dimasukan dalam model statistik sebesar 40,8%.
3.8 Berdasarkan uji t digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh
masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen secara
individu. Apabila probabilitas t > maka variabel ke-i tidak memiliki
pengaruh signifikan. Sedangkan apabila probabilitas t < maka variabel
ke-i memiliki pengaruh signifikan.
Tabel 2 Olah Data Uji t
Variabel Prob t Keterangan
PDB 0.3636 > 0,10 PDB tidak berpengaruh signifikan
JUB 0.3995 > 0,10 Jub tidak berpengaruh signifikan
SB 0.0068 < 0,01 Suku bunga berpengaruh signifikan
KURS 0.8636 > 0,10 Kurs tidak berpengaruh signifikan
Sumber: BI dan BPS diolah
8
4. PENUTUP
4.1 KESIMPULAN 4.1.1 Variabel produk domestik bruto mempunyai pengaruh yang tidak
signifikan terhadap inflasi. Hal ini dikarenakan setiap kenaikan
produk domestik bruto tidak diiringi dengan kenaikan inflasi.
4.1.2 Variabel jumlah uang beredar menunjukkan pengaruh yang tidak
signifikan terhadap inflasi. Hal ini dikarenakan jumlah uang beredar
yang digunakan dalam penelitian ini adalah M2 yang tidak hanya
dalam bentuk uang tapi juga surat berharga.
4.1.3 Sertifikat Bank Indonesia (SBI) memiliki pengaruh signifikan
terhadap inflasi, hal ini berarti bahwa di Indonesia pada periode tahun
2000-2015 kenaikan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
diikuti dengan peningkatan inflasi.
4.1.4 Variabel kurs menunjukan pengaruh yang tidak signifikan terhadap
inflasi. Hal ini di karenakan bahwa setiap ada kenaikan inflasi
belum tentu diiringi dengan kenaikan kurs.
4.2 SARAN
4.2.1 Bagi peneliti diharapkan pada era berikutnya dapat memperpanjang
periode penelitian dan juga menggunakan variable penelitian yang
lebih banyak sehingga dapat memberikan hasil penelitian yang
lebih akurat dan lebih baik.
4.2.2 Suku bunga memiliki pengaruh signifikan terhadap inflasi, oleh
karena itu kebijakan moneter harus dapat berupaya menjaga tingkat
suku bunga untuk kestabilan inflasi.
4.2.3 Bagi akademisi yang bermaksud melakukan penelitian lebih lanjut,
hendaknya dapat menambah variabel bebas lain yang relevan
dengan inflasi, sehingga didapat informasi yang lebih akurat untuk
menekan laju inflasi.
9
DAFTAR PUSTAKA Agalega, Evans dan Prince Acheampong. 2013. ”The Impact of Inflation, Policy
Rate and Government Consumtion Expenditure on GDP Growth in Ghana: A Cointegration Approach”. European Journal of Business and Management: Vol. 3, No.2.
Aprileven, Harda Putra. 2015. ”Pengaruh Faktor-Faktor Ekonomi Terhadap
Inflasi di Indonesia yang Dimediasi Oleh Jumlah Uang Beredar (Pendekatan Path Analysis)”. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Universitas Negeri Semarang, Indonesia. ISSN: 2252-6765.
Arsyad, Lincolin. 2004. ”Ekonomi Pembangunan; Edisi Keempat”. Yokyakarta.
STIE YKPN. Arsyad, Lincolin. 2010.”Ekonomi Pembangunan”. Yogyakarta: UPP STIM
YKPN. Badan Pusat Statistik (BPS). Indonesia Dalam Angka. 2000-2015. Bank Indonesia. 2015. Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia. Surakarta: Bank
Indonesia. Boediono. 1995.”Ekonomi Makro (Edisi Empat)”. Yogyakarta: BPFE. Boediono. 1994. ”Ekonomi Moneter”. Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.
2.BPFE : Yogyakarta. Gujarati, Damodar N. 2008. ”Dasar-dasar Ekonometrika; Edisi 3”. Jakarta:
Erlangga Gujarati, Damonar N dan Dawn C.Porter. 2010. ”Dasar-dasar Ekonometrika;
Edisi 5”. Jakarta: Salamba Empat Inyiama, Ike Oliver dan Michael Chidiebere Ekwe. 2014. ”Exchange Rate and
Inflationary Rate: Do They Interact? Evidence from Nigeria”. International Journal of Economics and Finance: Vol. 6, No. 3, ISSN: 1916-971. Publised by Canadian Center of Science and Education.
Jayachandran. 2013. ”Impact of Exchange Rate on Trade and GDP for India A
Study of Last Four Decade”. International Journal of Marketing, Financial Services & Management Research. ISSN: 2277-3622. Vol. 2, No. 9, (September 2013).
Khalwati, Tajul. 2000. ”Inflasi dan Solusinya”. Jakarta: PT. Raja Persada
Grafindo.
10
Kuncoro, Mudrajad. 2010. ”Dasar-dasar Ekonomika Pembangunan”, UPP STIM YKPN Yogyakarta.
Kusuma, I Putu Marta Edi dkk. ”Pengaruh Inflasi, JUB, Nilai Kurs Dollar dan
Pertumbuhan GDP Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia”. E-Jurnal Manajemen Unud. Vol. 5, No. 3, ISSN: 2302-8912.
Langi, Theodores Manuela dkk. 2014. ”Analisis Pengaruh Suku Bunga Bi, Jumlah
Uang Beredar, Dan Tingkat Kurs Terhadap Tingkat Inflasi Di Indonesia”, Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, Volume 14 No. 2
Lapong, Peggy Riyani, dkk. 2016. ”Analisis Kausalitas Jumlah Uang Beredar
dan Suku Bunga Acuan Bank Indonesia (BI Rate) di Indonesia Periode 2009.1 – 2015.4”. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi:Vol. 16, No. 2.
Mankiw, Gregory N. 2007. ”Principle of Economics: Pengantar Ekonomi Makro
(Edisi Ketiga)”. Jakarta: Salemba 4. Mardiyati, Umi dkk. 2013, ”Analisis Pengaruh Niali Tukar, Tingkat Suku Bunga
Dan Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham”, Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia, Vol. 4, No.1
Mishkin, Frederic S. 2009. ”Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Keuangan
Buku 2”. Terjemahan Lana Soelistianingsih dan Beta Yulianita. Salemba Empat. Jakarta. 426 hlm.
Muchlas, Zainul dkk. 2015, ”Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kurs Rupiah
Terhadap Dolar Amerika Pasca Krisis (2000-2010)”, Jurnal JIBEKA, Volume 9 Nomor 1
Nanga, Muana. 2005. ”Makroekonomi: Teori, Masalah dan Kebijakan”. Jakarta:
PT Raja Grafindo Perkasa, Jakarta. Nofiatin, Ika. ”Hubungan Inflasi, Suku Bunga, Produk Domestik Bruto, Nilai
Tukar, Jumlah Uang Beredar dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Periode 2005-2011”. Jurnal Aplikasi Manajemen: Vol. 11, No.2 (Juni 2013).
Nopirin. 2009. ”Ekonomi Moneter”. Edisi Satu. Cetakan ke 12. Penerbit BPFE.
Jakarta. Nopirin, 2000. ”Ekonomi Moneter II”. Yogjakarta : BPFE – UGM. Oktavia , Adek Laksmi dkk. 2013, ”Analisis Kurs Dan Money Supply Di
Indonesia”, Jurnal Kajian Ekonomi, Vol. I, No. 02
11
Pratiwi, Ardianing. 2013. ”Determinan Inflasi di Indonesia : Analisis Jangka Panjang dan Pendek”. Jurnal Ilmiah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang.
Purba, Bonaraja. 2013. ”Analisis Pertumbuhan PDB, Suku Bunga SBI, IHK,
Cadangan Devisa, dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Pertumbuhan Jumlah Uang Beredar di Indonesia”. Jurnal Saintech: Vol. 5, No. 1 (Maret 2013).
Putra, I Komang dan Luh Gede Meydianawati. 2015, ”Analisis Vector Auto
Regressive Terhadap Kausalitas Inflasi Dan Jumlah Uang Beredar Indonesia”. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana, Vol. 4 No. 3
Putri dan Made. (2013). ”Pengaruh PDB, nilai tukar, dan jumlah uang beredar
terhadap inflasi di Indonesia Periode 1993-2012”. E jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana 2.7.
Puspitaningrum, Roshinta dkk. 2014. ”Pengaruh Tingkat Inflasi, Tingkat Suku
Bunga SBI, dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Nilai Tukar Rupiah: Studi pada Bank Indonesia Periode Tahun 2003-2012”. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB): Vol. 8, No. 1 (Februari 2014).
Rizvi, Wafa. 2015. ”The Impact of Inflation on Loan Default: A Study on
Pakistan”. Australian Journal of Business and Economic Studies: Vol. 1, No. 1 (March 2015).
Salvatore. 1997. ”Ekonomi Inetrnasional”. Jakarta: Erlangga. Samuelson, Paul A dan Nordhaus,William D. 1995. ”Makro Ekonomi”. IKAPI
:Jakarta. Saufan, Thrikaiat. 2013. ”The Causal Relationship Between Monetary Policy and
Economic Growth in Jordan During The Period 1978-2010”. Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business: Vol.5, No. 8 (December 2013).
Saymeh, Abdul Aziz Farid dan Marwan Mohammad Abu Orabi. 2013. ”The
Effect of Interest Rate, Inflation Rate, GDP, on Real Economic Growth Rate in Jordan”. Asian Economic and Financial Review: Vol.3, No.3.
Semuel, Hatane dan Stephani Nurina. 2015. ”Analysis of Inflation, Interest Rate,
and Echange Rates on Gross Domestic Product (GDP) in Indonesia”. Proceendings of the International Conference on Global Business, Economics, Finance and Social Sciences ISBN: 978-1-941505-22-9 Bangkok, Thailand, 20-22 February 2015 Paper ID: T507.
12
Sipayung, Putri Tista Enistin, 2013. ”Pengaruh PDB, Nilai Tukar dan Jumlah Uang Beredar terhadap Inflasi di Indonesia Periode 1993-2012”. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana Vol,2, No.7, Juli 2013.
Soebagyo, Daryono. 2013. ”Perekonomian Indonesia”. Gumpang, Kartosuro: CV
Jasmine. Soebagiyo, Daryono. 2002. ”Deficit Spending dan Pengaruhnya terhadap
Pendapatan Nasional dan Inflasi”, Jurnal Ekonomi Pembangunan 2002 (vol 3 no 1, 46-54),FEB UMS, Surakarta.
Soebagyo, Daryono. 2012. ”Isu Strategi Pembiayaan Defisit Anggaran di
Indonesia”. Jurnal Ekonomi Pembangunan: Vol.13, No.2, Hal 260-275. Sukirno, Sadono. 2010. ”Makro Ekonomi Teori Pengantar, Edisi Ketiga”. Jakarta
PT. Raja Grafindo Persada. Sunariyah. 2004. ”Pengantar Pengetahuan Pasar Modal Edisi Keempat”.
Yogyakarta:UMP AMPYKPN. Svensson, Lars O.E. ”Inflation targeting as a monetary policy rule”. Journal of
Monetary Economics, v. 43. p. 607-654, 1999. Tanuwidjaja, Enrico, Choy Keen Meng. 2006. ”Central Bank Credibility and
Monetary Policy in Indonesia”. Journal of Policy Modeling 28 (2006) 1011-1022, Elsevier.
Taylor, John B. 2000. Low inflation, Pass-through, and the Pricing Power of
Firms. European Economic Review. Vol. 44 Issue. 7 : 1389-1408. Utami, Anisa Tri dan Daryono Soebagyo. 2013. ”Penentu Inflasi di Indonesia;
Jumlah Uang Beredar, Nilai Tukar ataukah Cadangan Devisa”. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan: Vol. 14, No. 2.
Utomo, Yuni Prihadi. ”Eksploitasi Data dan Analisis Regresi dengan SPSS”.
Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Utomo, Yuni Prihadi. ”Buku Praktek Komputer Statistik II”. Surakarta:
Universitas Muhammadiyah Surakarta. Warjiyo, Perry. 2004. ”Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter di Indonesia”,
Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan (PPSK), Bank Indonesia, Jakarta.