Upload
trinhthuy
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH GADGET DALAM PEMILIHAN PRESIDEN 2014
TERHADAP PERILAKU PEMILIH PEMULA
MAHASISWA/MAHASISWI FAKULTAS ILMU SOSIAL & ILMU
POLITIK PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
Skripsi Diajukan Sebagai Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana pada Universitas Maritim Raja Ali Haji
Tanjungpinang
SKRIPSI
Oleh :
ROMERO HARTONIO SIMANJUNTAK
NIM. 100565201117
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2017
i
PENGARUH GADGET DALAM PEMILIHAN PRESIDEN 2014
TERHADAP PERILAKU PEMILIH PEMULA
MAHASISWA/MAHASISWI FAKULTAS ILMU SOSIAL & ILMU
POLITIK PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
SKRIPSI
Oleh :
ROMERO HARTONIO SIMANJUNTAK
NIM. 100565201117
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2017
ii
iii
iv
v
MOTTO
Hari ini tidak akan datang 2 kali, lakukan yang terbaik
yang bisa kamu lakukan, jadi yang kamu inginkan,
karena hidup hanya sekali (Last Day Production).
Talent Without Working Hard Is Nothing.
(Cristiano Ronaldo, Pemain Bola Pria Terbaik FIFA 2017)
”Sukses Sering Kali Datang Pada Mereka Yang Berani
Bertindak, Dan Jarang Menghampiri Penakut Yang Tidak Berani
Megambil Konsekuensi”
(Jawaharlal Nehru)
“You Can’t Always Get What You Want, But If You Try, Sometimes You
Just Might Find You Get What You Need.”
(Raditya Dika − Manusia Setengah Salmon)
Ku persembahkan skripsiku ini kepada:
Orang tuaku tercinta, Ayahanda
Robinson Simanjuntak dan Ibunda
Yusita Aritonang yang tak henti-
hentinya beliau berdoa dan bekerja keras
agar menjadi anak yang sukses, dan
membanggakan dan mengangkat derajat
orang tua, tentunya memberikan
motivasi untuk menyelesaikan skripsi
ini.
Kakak ku, Helmie Marthiana
Simanjuntak yang selalu memberikan
dukungan semangat dan membantu
dalam penyelesaikan skripsi ini.
Sahabat dan Teman-temanku, para
Dosen, yang selalu memberikan
bimbingan dan semangatnya
vi
A B S T R A K
Penggunaan gadget dan didukung dengan internet, terbukti sangat
dibutuhkan oleh masyarakat yang modern pada saat ini, untuk mencari
informasi−informasi, berita terbaru, bahkan mencari tentang pengetahuan
umum serta bagi pelajar dan mahasiswa serta mahasiswi, teknologi gadget
banyak dimanfaatkan untuk menyelesaikan tugas−tugas yang diberikan oleh
guru maupun dosen dimana mereka berada.
Maraknya pemberitaan terkait dengan proses pemilihan Presiden 2014
yang lalu, membuat peneliti sangat tertarik untuk meneliti tentang pengaruh
gadget dalam pemilihan presiden 2014 terhadap perilaku pemilih pemula
mahasiswa/mahasiwi universitas maritim raja ali haji program studi ilmu
pemerintahan, peneliti ingin melihat pengaruh yang diberikan oleh gadget
dalam pemilihan Presiden 2014 yang lalu. Peneliti yang berasal dari
mahasiswa ilmu pemerintahan melihat keaktifan para mahasiswa dan
mahasiswi ilmu pemerintahan pada materi−materi perkuliahan yang diajarkan
oleh para dosen selama proses perkuliahan maka peneliti tertarik untuk
mengambil sampel penelitian yang berasal dari mahasiswa & mahasiswi
program studi ilmu pemerintahan yang saat ini berada pada tingkatan
semester 5.
Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 72 orang mahasiswa yang
masih aktif didalam perkuliahan dan tergolong dalam kategori pemilih
pemula, pengambilan data dilakukan dengan cara mengisi kusioner yang
dibagikan kepada respoden, responden juga memilih salah satu dari 3 jenis
gadget yang peneliti tawarkan,yang kemudian dipilih berdasarkan jenis
gadget apa yang sering digunakan oleh responden dalam mencari informasi &
berita terkait pemilihan presiden 2014 yang lalu, seperti ; handphone,
komputer/laptop, dan televisi.
Hasil penelitian didapati beberapa kesimpulan, bahwa ternyata para
responden yang memberikan jawaban memiliki tingkat partisipasi yang tinggi
dalam memberikan suaranya pada pemilihan tersebut, serta pemberitaan dan
informasi−informasi yang diperoleh dari gadget yang mereka miliki tentang
salah satu maupun kedua kandidat calon presiden dan calon wakil presiden
dapat mempengaruhi responden dalam menentukan pasangan calon Presiden
dan wakil Presiden yang akan mereka pilih nantinya, meskipun sebelumnya
para responden sudah memiliki calon presiden dan wakil presiden tersendiri
yang mereka jagokan untuk dipilih pada saat hari pemilihan berlangsung.
Kata kunci : Pengaruh, Gadget, Perilaku Pemilih
vii
ABSTRACT
Gadget used and it supported by internet access, prove it was what a
modern people need now, to find many information, a new news even, even to
browsing for some general knowledge, for students and university students,
gadget technology they used to finished many homeworks who gived by a
teachers in school or lecturers in university.
Many Bright up news about proceed Indonesian President election in
2014 ago, maked researcher interested for making a research to find about
gadget influence in Indonesian President election 2014 to the voting beginner
behavior students of maritime university riau archipelago program research
government science, to see what gadget influence in President election in
2014 ago, researcher there are come from a students of government science
looks the students are interested for a substances that teaching by lecturer in
class, so there make researcher want to got research samples are from
students of a government sciences where now they are in 5 semester at
university levels.
The research takes 72 samples there are from active government of
science in 5 semester in university, and they are be included a voter beginner,
the datas takes away by distribute kuesioners to a respondents and they fill up
the questions in the kuesioner, respondent also will choose 1 of 3 gadget
types that give by researcher, it choose by what gadget type they often used to
get many informations, and a news of president election in 2014, gadget types
examples ; handphone, PC/computer, and televison.
Research result was found how many conclusion, that are respondent
who answer the question is high participated to vote in President election in
2014, and also news and many information haved by gadget that they have
about one or both one of President and vice Precident candidate can affect
respondents for what they final vote eventually, although previously the
respondents own candidates for president and vice president of their own
which jagokan to have on the day of the election.
Keywords: Influence, Gadgets, Voting Behavior
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga peneliti
berhasil menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul: “Pengaruh Gadget
Dalam Pemilihan Presiden 2014 Terhadap Perilaku Pemilih Pemula
Mahasiswa/mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Maritim
Raja Ali Haji Tanjungpinang”. Peneliti menyadari bahwa tanpa dukungan dari
berbagai pihak, maka penulisan skripsi ini tidak akan selesai sebagaimana
semestinya, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan
terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syafsir Akhlus, M.Sc selaku Rektor Universitas Maritim
Raja Ali Haji Kota Tanjungpinang.
2. Bapak Bismar Arianto, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji Kota Tanjungpinang.
3. Bapak Afrizal M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan
Universitas Maritim Raja Ali Haji Kota Tanjungpinang.
4. Bapak Bismar Arianto, M.Si selaku Ketua Komisi Pembimbing yang
banyak memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi
ini.
5. Bapak Dr. Oksep Adhayanto, SH, MH selaku Anggota Komisi
Pembimbing yang banyak memberikan pengarahan dan bimbingan dalam
penulisan skripsi ini.
ix
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Maritim Raja Ali Haji kota Tanjungpinang yang telah banyak membantu
dalam memberikan motivasi guna penyelesaian perkuliahan ini.
7. Staff Program Studi Ilmu Pemerintahan yang sudah banyak membantu
didalam pengurusan berkas, dan administrasi selama proses seminar
hingga sidang skripsi selesai dijalankan.
8. Rekan–rekan mahasiswa & mahasiswi Program Studi Ilmu Pemerintahan
Semester 5 yang telah bersedia menjadi responden didalam penelitian ini,
9. Sahabat, Saudara dan Teman Masa Kecilku hingga sekarang, Syaiful
Anwar, S. Pi, Sugita Dilaga, Amd ANT III, Fatiya Andari, SE
10. Sahabat dan Teman-teman seperjuangan semasa perkuliahan, Edwin, S.
Sos, Muhammad Eky Malindo. P, S.Sos, Marhadi, S.Sos, Richie
Hermawan, S.Sos, Nofriansyah, S.Sos, Edi Handoko, S.Sos, Harry Maivi
Azwar, S.Sos, Handy Jaya Saputra, S.Sos, Marbawi, S.Sos dan semua
teman-teman Ilmu Pemerintahan yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu, atas dorongan dan semangat dalam penyusunan skripsi ini.
11. Sahabat sekaligus Partner dalam penyusunan Skripsi ini, Pax Nobiscum
Siregar, S.Ap.
12. Rekan-rekan didalam Persekutuan Gerakan Pemuda GPIB Bethel
Tanjungpinang yang selalu menyemangati dan mendorong peneliti dalam
menyelesaikan studi, Chendy Phillip, Martin Yoga Butarbutar, Imannuel
Layrade, Wiklef Gustamaryudha, Sri Bintang Nasrani Tobing, Hendra
Hasiholan, Herlinda Eryanti, Arlean Septa Timisela, Sandra Haumahu,
x
Arlean Septa Timisela, Vharent Nainggolan, dan teman-teman lainnya
yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu
13. Ketua Majelis Jemaat GPIB Bethel Tanjungpinang, Bpk. Pdt. Johannes
Baptista Geroda Cinun, S.Th, M.Th, dan Pendeta Jemaat GPIB Bethel
Tanjungpinang, Pdt. Novianti Situmorang, S.Th
14. Teman-teman dan Alumni UKM Lembaga Kasih Mahasiswa Universitas
Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang
15. Pembina UKM Lembaga Kasih Mahasiswa, Dra. Linda Rosmery
Tambunan, Bpk. Johannes Pasaribu, M.Th, Bpk. Tumpal Manik, M.Si
16. Rekan-rekan dalam pelayanan Persekutuan Teruna GPIB Bethel
Tanjungpinang, Kak Metty Tentua, Kak Nidya Awita De loen, Kak
Halomoan Hutajulu, Kak Wiklev, , Kak Oriency Pratini Sitinjak, dan kak
Imanuel Layrade, beserta dengan para Teruna dan Teruni GPIB Bethel
Tanjungpinang yang saya kasihi.
17. Teman-teman Alumni SMKN 1 Tanjungpinang, Jurusan Pariwisata yang
selalu menyemangati dan memotivasi peneliti untuk berhasil, yaitu :
Nanang, Veri, Antoni, Herwan, Yuliana, Arwiyanto, Stefanus, Eka, Lia,
dan yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu yang selalu memberikan
semangat dan motivasi ketika bertemu.
18. Teman-teman Alumni SDN 001 Tanjungpinang angkatan 1998 yang selalu
menyemangati dan memotivasi peneliti untuk berhasil, yaitu : Ari, Amat,
Nanda Saputra, Suyanto, Rully Raihan, Febrian Pratama, Shera, Rika
Purnamasari, Rika Utari, Hadi Surya Ramadhan, dan teman-teman lainnya
xi
yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu yang selalu memberikan
semangat dan motivasi ketika kita saling bertemu.
19. Classic 69 Cafe dimana penulis banyak meluangkan waktu dalam menulis
dan menyelesaikan skripsi di tempat ini.
20. Serta seluruh pihak yang telah banyak membantu dalam kelengkapan
skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terimakasih atas
bantuan dan perhatiannya selama ini.
Penulis juga menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca agar penulisan yang akan datang dapat lebih sempurna sesuai yang
diharapkan.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan banyak
manfaat bagi semua pihak.
Tanjungpinang, 10 Januari 2017
Penulis
ROMERO HARTONIO. S
xii
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ......................................................... iii
SURAT PERNYATAAN .................................................................................. iv
MOTTO ............................................................................................................ v
ABSTRAK ........................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 6
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 6
1.3.1. Tujuan Penelitian ............................................................. 6
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................... 7
1.4.1 Secara Akademis ................................................................ 7
1.4.2 Secara Praktis ..................................................................... 7
1.5 Kerangka Teoritis ...................................................................... 8
1.5.1 Pengertian Gadget .............................................................. 8
1.5.2 Gadget & Perkembangannya ............................................ 8
1.5.3 Contoh Gadget .................................................................... 10
1.5.4 Perilaku Politik ................................................................... 12
1.5.5 Perilaku Pemilih ................................................................. 12
1.5.6 Pemilih Pemula ................................................................... 13
1.6 Konsep Operasional ..................................................................... 16
1.7 Hipotesis Penelitian ..................................................................... 21
1.8 Metode Penelitian ....................................................................... 22
1.8.1 Jenis Penelitian .................................................................. 22
1.8.2 Lokasi Penelitian ............................................................... 23
1.8.3 Variabel Penelitian ............................................................. 23
1.8.4 Jenis Data ........................................................................... 23
1.8.5 Populasi & Sampel ............................................................ 24
1.8.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data .................................. 25
1.9 Teknik Analisa Data ................................................................... 26
1.10 Sistematika Penulisan ................................................................ 27
xiii
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Gadget......................................................................... 28
2.2 Perkembangan Gadget ................................................................. 29
2.3 Contoh Gadget ............................................................................. 30
2.4 Perilaku Politik ............................................................................ 32
2.5 Perilaku Pemilih ........................................................................... 33
2.6 Pemilih Pemula ............................................................................. 34
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
3.1 Sejarah singkat berdirinya Universitas Maritim Raja Ali Haji..... 37
3.2 Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Umrah ................. 39
3.3 Fenomena Penggunaan Gadget di Kalangan Mahasiswa ............. 40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian ........................................................................... 43
4.1.1 Deskripsi Identitas Responden .......................................... 43
4.1.2 Deskripsi Jenis Gadget Yang Digunakan .......................... 45
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian .......................................................... 46
4.2.1 Uji Hipotesis ...................................................................... 46
4.2.2 Uji Hipotesis Nol ................................................................ 46
4.2.3 Uji Hipotesis Kerja ............................................................. 48
4.3 Pembahasan ................................................................................. 49
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ................................................................................. 53
5.2 Saran ........................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA
............................................................................................................................
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Diagram 4.1 Jumlah Responden Yang Diperoleh .......................................... 45
Diagram 4.2 Gadget Yang Digunakan Responden ........................................ 45
Diagram 4.3 Jumlah Responden Yang Memberikan Suara Pilpres ............... 46
Tabel 1.1 Hasil Uji Hipotesis Nol Dengan SPSS ...................................... 46
Tabel 1.2 Hasil Uji Hipotesis Kerja Dengan SPSS ................................... 48
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I : Lembar Kuesioner Penelitian
Lampiran II : Daftar Responden
Lampiran III : Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi
Lampiran IV : Lembar Konsultasi Revisi Sidang Skripsi
Lampiran V : Surat Keputusan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Maritim Raja Ali Haji tentang Penetapan Dosen
Pembimbing Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik
Lampiran VI : Surat Keputusan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Maritim Raja Ali Haji tentang Dosen Penelaah
Seminar Usulan Penelitian
Lampiran VII : Berita Acara Seminar Proposal
Lampiran VIII : Surat Keputusan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Maritim Raja Ali Haji tentang Penetapan Dosen
Penelaah Sidang skripsi
Lampiran IX : Berita Acara Sidang Skripsi
Lampiran IX : Surat Permohonan Izin Penelitian dari Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji
xvi
Lampiran X : Surat Rekomendasi Penelitian dari KESBANGPOL
LINPENMAS kota Tanjungpinang
Lampiran XI : Galery Foto Penelitian
Lampiran XII : Riwayat Hidup Penulis
xvii
1
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Tahun 2014 yang lalu merupakan bagian dari momentum penting dalam
sejarah perjalanan demokrasi di Indonesia, bisa dikatakan bahwa ini merupakan
tahun politik, dimana pada tahun tersebut dilaksanakan pemilihan umum untuk
calon Legislatif serta pemilihan umum untuk pemilihan Presiden. Selesai
melaksanakan pemilu Legislatif, bangsa Indonesia juga sudah menyelesaikan
satu tahapan pelaksanaan demokrasi lainnya, yaitu pemilihan Presiden dengan
melakukan pemungutan suara pada tanggal 9 Juli yang lalu. Apabila kita cermati
secara langsung, pemilihan Presiden kali ini berbeda dengan beberapa pemilihan
Presiden dan wakil Presiden sebelumnya, terutama pasca reformasi tahun 1998,
namun dari segi aturan dan mekanisme yang berlaku sebenarnya tidak jauh
berbeda dengan pemilihan Presiden pada tahun 2009.
Pada Pemilu saat ini ada sesuatu yang berbeda, yakni rangkaian proses
pemilihan umum legislatif dan pemilihan umum presiden berlangsung dengan
dimeriahkan oleh pemanfaatan kekuatan kasat mata, yaitu teknologi komunikasi
media dengan terhubung ke dunia internet yang mendukung interaksi sosial,
kekuatan ajaib inilah yang kemudian memberi corak sekaligus pengaruh
tersendiri bagi warga negara dalam menggunakan hak pilihnya secara langsung,
untuk menghasilkan pemimpin terpilih yang kelak menentukan kondisi bangsa.
2
Salah satu bagian dari teknologi komunikasi yang dimaksud adalah gadget,
manusia yang hidup di zaman sekarang ini berada pada masa yang serba canggih
serta banyak informasi dari belahan dunia manapun bisa di akses dengan mudah
dan cepat.
Dalam kehidupan sehari-hari tentunya kita melihat bermacam-macam
jenis gadget yang hampir digunakan oleh semua kaum, dari yang muda hingga
tua, baik itu pria, maupun wanita. Gadget sangat berperan penting bagi
kehidupan manusia guna untuk berkomunikasi, memperbanyak relasi, menambah
wawasan dan pengetahuan, pendidikan, maupun untuk kegiatan bisnis. Generasi
muda pada zaman modern saat ini tentunya tidak ingin disebut sebagai orang
yang sudah ketinggalan zaman atau kurang update mengenai berita, yang terlihat
biasanya pada saat ini masyarakat membawa gadget kemanapun ketika hendak
berpergian.
Perkembangan teknologi yang terdapat pada gadget saat ini mengalami
perkembangan yang sangat pesat bukan hanya perbulan saja sebuah teknologi
dapat berkembang, bahkan setiap hari pun teknologi mengalami perkembangan
serta kebutuhan gadget saat ini sangatlah banyak dan beragam. Setiap orang
menggunakan gadget dengan teknologi yang modern seperti televisi, telepon
genggam, laptop, komputer tablet, smartphone, dan lain-lain. Alat komunikasi
canggih ini dapat ditemui dengan siapapun kalangan yang memakainya, baik
pada orang dewasa maupun anak-anak. Pada era teknologi seperti sekarang ini
3
kebutuhan gadget adalah salah satu kebutuhan yang paling sering dibutuhkan dan
menjadi wajib untuk terpenuhi.
Semakin berkembangnya zaman, maka semakin banyak jenis gadget yang
akan ditawarkan dipasaran. Apalagi pada masa kini semakin banyaknya aplikasi
canggih yang ditawarkan kepada para pengguna gadget dan yang berkembang
dari waktu ke waktu semakin pesat yang berdampak pada cepatnya sebuah
informasi yang didapatkan, terutama jika suatu berita maupun informasi yang
berkaitan mengenai pelaksanaan pemilihan Presiden pada saat itu yang hampir
setiap harinya menjadi pembicaraan hangat diberbagai tempat, dan dalam ruang
forum yang berbeda, seperti diskusi-diskusi di acara televisi, menjadi headline di
surat-surat kabar baik cetak maupun elektronik, atau menjadi status dari berbagai
media sosial yang dimiliki masyarakat, serta tidak jarang sebuah informasi
maupun isu-isu yang sekalipun belum tentu kebenarannya yang didapat dari
berbagai media informasi di dalam gadget dapat dengan mudah menjadi sebuah
topik pemberitaan hangat yang menjadi bumbu-bumbu penambah di tengah
ketatnya persaingan yang ada antar masing-masing calon presiden, terutama
dalam hal mencari dukungan dari masyarakat Indonesia.
Pemilih pemula di kota Tanjungpinang saat ini mencapai 16.000 pemilih
yang berarti sekitar 11,3 % suara dari total daftar pemilih tetap (DPT) yang
berjumlah 144.893 pemilih1, dan ini merupakan yang terbanyak dibandingkan
1 Alpian, Tanjung, KPU :Pemilih Pemula Tanjungpinang 16.000 Orang
4
dengan pulau Bintan. Dalam pemilu, jumlah itu sangat besar dan bisa
menentukan kemenangan partai politik atau kandidat tertentu yang berkompetisi
dalam pemilihan umum, tidak menjadi suatu hal yang mengherankan jika saat ini
partai politik tengah giat-giatnya memutar otak bagaimana memasang strategi
bagi partainya tersebut dalam upaya merangkul para pemilih pemula yang
jumlahnya dapat dan cukup mampu mempengaruhi hasil di dalam pemilu
tersebut, terutama dari kalangan mahasiswa dan mahasiswi Universitas Maritim
Raja Ali Haji yang berasal dari Program Studi Ilmu Pemerintahan, dimana dalam
keseharian di dalam studi mereka selalu mempelajari mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan pemerintah beserta unsur-unsur yang ada di dalamnya, juga
dengan menganalisa mengenai berbagai problematika pemerintahan yang terjadi
terutama mengenai isu-isu yang berkaitan dengan pemilihan Presiden yang
diselenggarakan, tentunya dengan keaktifan dan pelajaran yang didapati dalam
studi sehari-hari, peneliti berasumsi akan menarik apabila mengkaji dan meneliti
mengenai pengaruh Gadget ketika pemilihan Presiden yang lalu.
Ditambah lagi kalangan mahasiswa dan mahasiswi yang akan diteliti
yang masih termasuk didalam kategori pemilih pemula, tentunya yang berada di
bangku perkuliahan pada semester awal sesuai dengan kriteria yang ada pada
Pemilih Pemula.
http://www.isukepri.com/2013/11/kpu-pemilih-pemula-di-tanjungpinang-capai-16-000-orang/
terakhir diakses 28 Januari 2014 Pukul 13.33
5
Mahasiswa sebagai intelektual muda juga dinilai tidak lepas dari
pengaruh Gadget ini. Sebagian besar mahasiswa hidupnya bergantung terhadap
”Gadget”. Mahasiswa/Mahasiswi harus dapat menyeimbangkan antara hiburan
dan keperluan akademik, sangat menyayangkan jika melihat sebagian mahasiswa
menggantungkan hidupnya terhadap hal tersebut, Segala sesuatu ingin diperoleh
dengan mudah dan praktis. Gadget dapat mempermudah mahasiswa dalam
memperoleh banyak informasi terutama berita terbaru tentang keperluan
akademik mereka. Sangat menguntungkan memang bisa melakukan aktivitas
seperti Browsing atau berselancar di dunia maya hanya dengan sebuah perangkat
canggih yang bisa dengan mudah kita operasikan. Karena kecanggihan gadget
pula, mahasiswa bisa dengan mudah mengumpulkan data atau dapat mengakses
berita dari ponsel atau berbagai macam jenis gadget mereka kapan saja dan
dimana saja mereka inginkan, terutama isu-isu maupun berbagai informasi
mengenai pemilihan Presiden 2014 yang lalu, dimana informasi yang ada
tentunya beragam dan dengan beragamnya informasi-informasi yang beredar,
baik informasi itu bersifat positif dan juga negatif, hal tersebut tentunya akan
mempengaruhi persepsi atau opini publik mengenai hal tersebut.
Mahasiswa/mahasiswi dalam kategori pemilih pemula harus mengerti arti
pentingnya dan fungsi strategis yang dimilikinya saat ini. Pada tahun 2045, atau
100 tahun setelah lahirnya negara Indonesia, para pemilih pemula saat ini akan
masih dalam usia sangat produktif antara 48-54 tahun, artinya mereka memiliki
kesempatan untuk memberikan kontribusi yang lebih untuk perubahan besar bagi
6
Indonesia. Sangat disayangkan apabila mereka menyianyiakan hak suara yang
mereka miliki hanya karena kurangnya pengaruh dari Gadget suatu loncatan
yang luar biasa harus dilaksanakan oleh anak bangsa untuk mencapai itu dalam
kurun 7 kali pemilu lagi (2014, 2019, 2024, 2029 , 2034, 2039, dan 2044),
apalagi jika hal itu disadari oleh mahasiswa dan mahasiswi kota Tanjungpinang
yang tegolong oleh kategori Pemilih Pemula.
Melihat akan fenomena yang sedang terjadi tersebut, maka peneliti lebih
ingin mengetahui serta mencari tahu seperti apakah sebenarnya Pengaruh Gadget
dalam Pemilihan Presiden Tahun 2014 terhadap Perilaku Pemilih Pemula
Mahasiswa/Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Program Studi Ilmu
Pemerintahan yang ada di kota Tanjungpinang ini dengan melakukan penelitian
yang berkaitan dengan hal tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan diatas, maka dapat dirumuskan mengenai apa
yang menjadi masalah dalam penelitian ini :
a) Bagaimanakah Pengaruh Gadget Dalam Pemilihan Presiden 2014 terhadap
Perilaku Mahasiswa/Mahasiswi Pemilih Pemula Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu
Politik Program Studi Ilmu Pemerintahan?.
7
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh Gadget dalam pemilihan presiden tahun 2014, dengan Perilaku
Mahasiswa/Mahasiswi Pemilih Pemula Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik
Program Studi Ilmu Pemerintahan.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Secara Akademis
Dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai topik penelitian serta
memberikan kontribusi keilmuan bagi peneliti selanjutnya yang mempunyai
minat yang sama terhadap Pengaruh Gadget.
1.4.2 Secara Praktis
Dapat memberikan penjelasan kepada masyarakat secara umum mengenai
pengaruh gadget dalam pemilihan Presiden ini pemilih agar lebih meningkatkan
keaktifannya dalam memberikan suara dengan semakin mudahnya akses
informasi yang sudah tersedia, daripada mereka memilih untuk Golput, serta agar
kedepannya pemerintah maupun orang-orang yang terlibat dalam pemilihan
umum di tahun-tahun berikutnya dapat mempersiapkan terlaksananya pemilihan
umum dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang yang mempermudah dan
mendukung generasi-generasi muda yang masih dikategorikan sebagai pemilih
pemula terutama bagi kalangan Mahasiswa/Mahasiswi yang masih berada di
bangku awal perkuliahan, agar mereka dapat turut aktif dalam memberikan suara
mereka.
8
1.5 Kerangka Teoritis
1.5.1 Pengertian Gadget
Gadget adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Inggris, yang
artinya perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. Dalam bahasa
Indonesia, gadget disebut sebagai “acang” yang berarti alat canggih. Salah satu
hal yang membedakannya dengan perangkat elektronik lainnya adalah unsur
“kebaruan”. Artinya dari hari ke hari gadget selalu muncul dengan menyajikan
teknologi terbaru yang membuat hidup manusia menjadi lebih praktis2.
Gadget merupakan sebuah inovasi dari teknologi terbaru dengan
kemampuan yang lebih baik dan fitur terbaru yang memiliki tujuan maupun
fungsi lebih praktis dan juga lebih berguna. Seiring dengan perkembangan
waktu, pengertian gadget pun menjadi berkembang yang sering kali menganggap
smartphone adalah sebuah gadget dan juga teknologi komputer ataupun
laptop bila telah diluncurkan produk baru juga dianggap sebagai gadget.
Contoh-contoh dari gadget di antaranya telepon pintar (smartphone)
seperti iphone dan blackberry, serta notebook (perpaduan antara komputer
portabel seperti notebook dan internet).
1.5.2 Perkembangan Gadget
Dalam perkembangannya, gadget mengalami perluasan arti. Sekarang
gadget tidak hanya diartikan sebagai (bentuk fisik) elektronik, tetapi sudah
2 Yumaresti, ayu tiara: Pengaruh Gadget Bagi Pelajar : diakses 25 april 2015 pukul 00.23 WIb
9
berkembang artinya dalam (bentuk visual) software. Tetapi artinya masih sama,
yaitu sebuah fitur untuk mempermudah kegiatan manusia. Secara garis besar,
pengertian Gadget adalah objek teknologi yang memiliki fungsi tertentu yang
mana teknologi tersebut sering dianggap sebagai hal yang baru dan selalu
mengalami perkembangan. Gadget selalu dikemas secara cerdik melebihi
teknologi yang ada sebelumnya.
Di Indonesia, demam perangkat ini sudah berlangsung sejak 2008, tepat
ketika Facebook mulai naik daun dan penyebaran telefon seluler di negeri ini
melewati angka 50 persen. Indonesia kini bahkan telah menjadi salah satu negara
dengan pengguna Facebook dan Twitter terbesar di dunia, yang penggunanya
masing-masing mencapai 51 juta dan 19,5 juta orang. Ini adalah kenikmatan
penduduk dunia abad ke-21, dimana jarak dan waktu bagaikan terbunuh oleh
kemajuan teknologi informasi semacam ini, bahkan diperkirakan 80 persen
pengguna Gadget di Indonesia memiliki perilaku seperti kecanduan dan tidak
dapat berjauhan dari Gadgetnya. Hanya sepuluh persen saja pengguna gadget di
Indonesia yang mampu membatasi penggunaan gadget di saat-saat tertentu3.
Sebagian dari kita berdalih bahwa kebutuhan mereka akan gadget berhubungan
dengan keperluan pekerjaan.
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengatakan,
jumlah pengguna internet di Indonesia pada 2012 mencapai angka 63 juta.
3 http://www.mitrakeluarga.com/surabaya/dampak-negatif-teknologi-gadget-terhadap-proses-
perkembangan-anak/ diakses pada Selasa, 26 November 2013, pukul 23.20 WIB
10
Perkembangannya sudah mencapai 24,23% dari total populasi penduduk
Indonesia. Dari total ini, 64.2 persen pengguna Internet didominasi usia 12-34.
Dari sisi perangkat yang digunakan, 70,1% mengakses internet dari Smartphone,
45,4% dari Notebook, 41% dari PC, 5,6% dari Notebook, dan 3,4% lagi dari
Komputer Tablet. Meningkatnya akses Internet secara Mobile didorong semakin
banyaknya ponsel pintar dengan harga yang kian terjangkau dan mudah untuk
didapatkan4.
1.5.3 Contoh-contoh Gadget
Contoh-contoh gadget, diantaranya adalah :
1. Televisi
Saat ini hampir disetiap rumah serta ditempat-tempat umum, televisi menjadi
salah satu perangkat Gadget yang paling sering dan mudah untuk ditemui,
dengan menyaksikan berbagai macam informasi yang tersaji dengan
menghadirkan visualisasi berupa gambar beserta suara dengan tampilan yang
beragam maka televisi menjadi salah satu media penyalur informasi yang dapat
menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang ada dengan hanya melihat,
mendengar dan menyimpulkan informasi yang kita peroleh melalui Televisi.
2. E-Book
E-Book disebut juga majalah elektronik atau buku elektronik yang saat ini
semakin digandrungi oleh masyarakat. Untuk membaca sebuah e-book,
diperlukan suatu gadget yang bernama e-reader. e-reader dapat menghadirkan
4 Alamsyah. Pemilih Pemula Dan Pemilu 2014 . FISIP Universitas Sriwijaya
11
kenyamanan saat membaca e-book karena sifatnya yang praktis, serta mudah
dibawa kemana-mana, berukuran kecil. e-book sebetulnya bisa dibuka pada
laptop atau komputer, namun dengan hadirnya e-reader ini dapat memberikan
kemudahan bagi siapa saja untuk membaca e-book di mana saja.
3. Smartphone
Pada bagian sebelumnya yang telah lebih dahulu disinggung sebelumnya
bahwa smartphone merupakan gadget yang memiliki fungsi inti sebagai alat
komunikasi, namun kelebihan dari smartphone tersebut adalah bisa berfungsi
sebagai PDA atau personal digital assistant yang kemampuannya menyerupai
laptop atau komputer. Pada smartphone setiap penggunanya, bisa melakukan apa
saja layaknya menggunakan sebuah komputer. Hal ini berarti menjadi semakin
praktis dan mudah suatu informasi didapati hanya dengan sebuah perangkat kecil
yang mudah untuk dibawa kemana saja kita berpergian.
4. Komputer Tablet
Komputer tablet atau komputer portable memiliki kegunaan yang hampir
sama dengan smartphone. Jika smartphone memiliki fungsi inti sebagai alat
komunikasi, maka komputer tablet sendiri berfungsi inti sebagai layaknya
komputer namun dengan kelebihan ukuran yang lebih tipis tanpa keyboard fisik
karena menggunakan layar sentuh dan plusnya lagi bisa digunakan seperti
smartphone untuk alat komunikasi, jika dahulu kita sebut laptop sebagai
komputer yang bersifat portable bisa mudah dibawa kemana-mana, kini
komputer tablet bisa lebih praktis dan mudah dibawa kemana-mana dibanding
12
laptop5. Serta dengan berbagai program aplikasi yang terdapat didalamnya yang
dapat diakses, maka suatu informasi yang masuk, akan dengan mudahnya dapat
diakses dan diterima kepada pemakai dari komputer tablet ini.
1.5.4 Perilaku Politik
Interaksi antara pemerintah dan masyarakat, di antara lembaga-lembaga
pemerintah, dan di antara kelompok dan individu dalam masyarakat dalam
rangka proses pembuatan, pelaksanaan, dan penegakan keputusan politik pada
dasarnya merupakan perilaku politik.
Perilaku politik juga adalah kegiatan-kegiatan yang memiliki hubungan
dengan politik, atau disebut kegiatan politik (Surbakti:1992). Oleh karena itu,
perilaku politik dibagi dua, yakni perilaku politik lembaga lembaga dan para
pejabat pemerintah, dan perilaku politik warga negara biasa. Kegiatan politik
lembaga-lembaga pemerintah dan lembaga-lembaga politik tersebut adalah
bertanggungjawab atas wewenang proses politik, sedangkan kegiatan politik
warga negara biasa adalah partisipasi politik. Jika dikaitkan dengan Pemilu,
warga negara biasa memiliki andil dalam proses pembuatan keputusan yang
berpengaruh terhadap masa depan daerahnya.
5 http://www.mandalamaya.com/pengertian-gadget/
13
1.5.5 Pemilih Pemula
Bagi mereka yang berusia 17-21 tahun, dan dalam memilih dalam Pemilu
merupakan pengalaman pertama kali yang biasanya para pelajar pada umumnya,
ada juga kalangan muda lainnya yang baru pertama kali akan menggunakan hak
pilihnya dalam pemilu, yakni para mahasiswa semester awal dan kelompok
pemuda lainnya yang pada Pemilu periode lalu belum genap berusia 17 tahun.
Dalam pendidikan politik, kelompok muda yang baru pertama kali akan
menggunakan hak pilihnya dalam disebut dengan pemilih pemula.6
Secara psikologis, pemilih pemula memiliki karakteristik yang berbeda
dengan orang-orang tua pada umumnya. Misalnya kritis, mandiri, independen,
atau tidak puas dengan kemapanan, pro terhadap perubahan dan sebagainya.
Karakteristrik itu cukup kondusif untuk membangun komunitas pemilih cerdas
dalam pemilu yakni pemilih yang memiliki pertimbangan rasional dalam
menentukan pilihannya.
Menurut (Gusnaldi 2012:45 dalam Nugraha, 2013) terdapat 3 cara untuk
Membaca perilaku pemilih menurut usia yakni :
1. Pemilih Pemula (17-22 Tahun) rata-rata terdiri dari 20-30 persen pemilih.
Pemilih pemula tidak memiliki kepedulian untuk memilih akan tetapi mudah
di pengaruhi. Tidak untuk diarahkan memilih akan tapi mudah diarahkan
untuk provokasi, bertindak anarkis dan bahkan merusak suasana serta
6 http://kpujakarta.go.id/view/download_data/download/9f3298192019eb1cc3f2221b39f7a5c1.pdf,
terakhir di akses tanggal 13 Februari 2014 pukul 12.43 Wib
14
lingkungannya serta dapat mempengaruhi kebijakan. Secara psikologis
pemilih pemula lebih suka ramai-ramai sehingga yang dapat mempengaruhi
mereka untuk memilih adalah mereka yang di anggap tokoh dan idola (artis,
orang tua, dll) dikarenakan minimnya pendidikan politik dan begitu
banyaknya beban pendidikan yang harus mereka kerjakan.
2. Pemilih Dewasa (22-50 Tahun) Rata-rata terdiri dari 30-40 persen pemilih.
Pemilih dewasa lebih cenderung rentan berpikiran skeptic, sejalan dengan
ketidakpercayaan mereka terhadap perubahan yang selalu tidak menampakan
perbaikan setelah proses pemilu. Pemilih dewasa cenderung lebih dewasa
dalam memberi perbedaan yakni dari perbedaan pendapat, variasi pilihan
calon dan perbedaan menentukan parpol. Mereka pemilik massa pemilih
dalam konteks politik tidak bertuan alias mengambang. Mereka cenderung
terikat pada hubungan emosional dengan ideologi tertentu, dengan begitu
pemilih dewasa harapan mendapatkan suara melalui pilihan yang didasarkan
pada ikatan emosional terhadap ideologi atau komunitas tertentu menjadi
sangat terbuka. Karena itu pula, dalam laga pilkada, program-program
rasional bukan menjadi garapan utama tim pemenangan calon kepada pemilih
dewasa. Dan dalam kenyataannya, dinamika perilaku pemilih dewasa
cenderung lebih terbuka.
3. Pemilih Orang Tua (50 Tahun Ke atas) rata-rata terdiri dari 10-20 persen
pemilih. Mereka yang tidak banyak lagi mendapatkan pengetahuan politik dan
bahkan tidak tahu pemimpin dan kepemimpinan karena usianya. Sehingga
15
mereka kurang menilai segala penyelewengan padahal partai/figur yang di
dukungnya melakukan apa saja yang sewenang-wenang. Karena usianya
mereka tidak dapat menegur/memperbaiki kesalahan–kesalahan figur/partai
alias lebih cenderung pasrah. Akhirnya pemilih dalam kategori umur yang
lebih tua akan mudah diarahkan untuk tujuan suara atau memilih. Makin tua
biasanya akan makin konservatif yakni cenderung berpandangan positif
terhadap kekuatan dominan yang menjanjikan stabilitas.
Pada usia yang masih sangat muda tersebut dan disebutkan jika pemilih
pemula secara psikologisnya sangat mudah untuk dipengaruhi dan diarahkan
untuk melakukan sesuatu, terutama apabila ada faktor-faktor lain yang
mempengaruhi mereka, yang dalam penelitian ini adalah pengaruh Gadget, maka
dengan masuknya informasi-informasi yang disebarkan melalui berbagai
perangkat Gadget yang digunakan, baik itu adalah informasi yang bersifat
positif, maupun negatif mengenai salah satu calon Presiden ataupun seputar
proses pemilihan Presiden ini, maka tentunya akan mendapatkan respon yang
berbeda juga dari masing-masing sifat informasi yang tersebar tersebut, bisa
menjadikan pemilih pemula akan menjadi aktif dan semangat dalam memberikan
suaranya pada proses pemungutan suara dalam pemilihan Presiden tersebut atau
cenderung menjadi pasif dan tidak mau tahu mengenai dinamika pemerintahan
yang terjadi.
16
1.6 Konsep Operasional
Dalam melaksanakan penelitian tentang pengaruh Gadget ini, maka
peneliti menemukan konsep operasional dari teori-teori yang dikemukakan
tersebut, yaitu, mengenai perilaku pemilih. Perilaku pemilih dan partisipasi politik
merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Partisipasi politik dapat terwujud
dalam berbagai bentuk. Menurut Samuel P. Huntington dan Joan Nelson (1990:
16) salah satu wujud dari partisipasi politik ialah kegiatan pemilihan yang
mencakup “suara, sumbangan-sumbangan untuk kampanye, bekerja dalam suatu
pemilihan, mencari dukungan bagi seorang calon atau setiap tindakan yang
bertujuan untuk mempengaruhi hasil proses pemilihan”.
Perilaku merupakan sifat alamiah manusia yang membedakannya atas
manusia lain, dan menjadi ciri khas individu atas individu yang lain (Sarwono,
2004:196). Dalam konteks politik, perilaku dikategorikan sebagai interaksi antara
pemerintah dan masyarakat, lembaga-lembaga pemerintah, dan diantara kelompok
dan individu dalam masyarakat dalam rangka proses pembuatan, pelaksanaan, dan
penegakkan keputusan politik pada dasarnya merupakan perilaku politik. Perilaku
pemilih erat kaitannya dengan bagaimana individu berperilaku dan berinteraksi
dalam sebuah pemilihan umum, terutama terkait dengan ketertarikan dan pilihan
politik mereka terhadap suatu partai politik yang akan dipilihnya.
Dalam berperilaku secara umum dapat dibagi menjadi dua macam
perilaku, yaitu perilaku yang baik atau yang normal dan perilaku yang tidak baik
atau menyimpang. Menurut Kartini Kartono (1981:3), perilaku normal adalah
17
perilaku yang dapat diterima oleh masyarakat umum atau sesuai dengan pola
kelompok masyarakat setempat, sehingga tercapai relasi personal dari
interpersonal yang memuaskan. Sedangkan perilaku menyimpang (abnormal)
adalah perilaku yang tidak sesuai atau tidak dapat diterima oleh masyarakat umum
dan tidak sesuai dengan norma masyarakat.
Memilih ialah suatu aktifitas yang merupakan proses menentukan sesuatu
yang dianggap cocok dan sesuai dengan keinginan seseorang atau kelompok.
Memilih merupakan aktifitas menentukan keputusan secara langsung maupun
tidak langsung. Menurut Surbakti (1999:145) menilai perilaku memilih ialah
keikutsertaan warga negara dalam pemilihan umum merupakan serangkaian
kegiatan membuat keputusan, yakni apakah memilih atau tidak memilih dalam
pemilihan umum. Perilaku politik menurut Ramlan Surbakti (1999:15) dibagi dua,
yaitu:
Perilaku politik ; lembaga dan para pejabat pemerintah yang bertanggung
jawab membuat, melaksanakan, dan menegakan keputusan politik.
Perilaku politik warga negara maupun individu kelompok yang berhak
mempengaruhi pemerintah dalam melaksanakan fungsinya karena apa
yang dilakukan pemerintah menyangkut kehidupan warga negara tersebut.
Salah satu perilaku politik yang dilakukan masyarakat adalah dalam bentuk
pemilihan umum. Dalam pemilihan umum masyarakat berpartisipasi untuk
memilih para wakil rakyat yang akan memperjuangkan kepentingan mereka.
18
Perilaku pemilih merupakan realitas sosial politik yang tidak terlepas dari
pengaruh faktor eksternal dan internal. Secara eksternal perilaku politik
merupakan hasil dari sosialisasi nilai-nilai dari lingkungannya, sedangkan secara
internal merupakan tindakan yang didasarkan atas rasionalitas berdasarkan
pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki. Berdasarkan pengertian di atas,
perilaku pemilih adalah sikap yang diambil oleh seseorang yang akan menentukan
pilihan.
Menurut Adman Nursal (2004:54-73), ada beberapa pendekatan untuk
melihat perilaku pemilih, yaitu:
Pendekatan Sosiologis (Mazhab Columbia)
Menurut Mazhab Columbia pendekatan sosiologis pada dasarnya
menjelaskan bahawa karakteristik sosial dan pengelompokkan sosial, usia, jenis
kelamin, agama, pekerjaan, latar belakang keluarga, kegiatan-kegiatan dalam
kelompok formal dan informal, memberikan pengaruh cukup signifikan terhadap
pembentukan perilaku pemilih.
Pendekatan Psikologis
Mazhab Michigan menggarisbawahi adanya sikap politik para pemberi
suara yang menetap. Teori ini dilandasi oleh konsep sikap dan sosialisasi.
Pendekatan rasional
Pemilih yang dapat melakukan penilaian secara valid atas tawaran yang
disampaikan oleh kandidat. Selain itu, pemilih rasional memiliki motivasi, prinsip,
19
pengetahuan, dan mendapatkan informasi yang cukup. Tindakan dalam
pengambilan keputusan memilih bukan pada faktor kebetulan atau kebiasaan,
bukan pula untuk kepentiangan sendiri, namun untuk kepentingan umum, menurut
pikiran dan pertimbangan logis.
Pendekatan marketing
Menurut model ini, perilaku pemilih ditentukan oleh tujuh domain
kognitif yang berbeda dan terpisah, sebagi berikut:
1. Isu dan kebijakan politik
Komponen isu dan kebijakan politik mempresentasikan kebijakan atau
program yang diperjuangkan dan dijanjikan oleh partai atau kandidat politik jika
kelak menang pemilu.
2. Citra sosial
Citra sosial adalah citra kandidat dalam pikiran pemilih mengenai
“berada” di dalam kelompok sosial mana atau tergolong sebagai apa seorang
kandidiat politik.
3. Perasaan emosional
Perasaan emosional adalah dimensi yang terpancar dari sebuah kontestan
yang ditunjukkan oleh policy politik yang ditawarkan.
4. Citra kandidat
Mengacu pada sifat-sifat pribadi yang dianggap sebagai karakter kandidat.
5. Peristiwa Mutakhir
20
Peristiwa mutakhir mengacu pada himpunan peristiwa, isu, dan kebijakan
yang berkembang menjelang dan selama kampanye.
6. Peristiwa Personal
Peristiwa personal mengacu pada kehidupan pribadi dan peristiwa yang
pernah dialami secara pribadi oleh seornag kandidat.
7. Faktor-faktor Epistemik
Faktor-faktor epistemik adalah isu-isu pemilihan spesifik yang terdapat memicu
keingintahuan para pemilih mengenai hal-hal yang baru.
Keempat pendekatan perilaku pemilih saling mengutakan atau
melengkapi satu sama lainnya. Untuk memudahkan kepentingan praktis, dapat
disederhanakan keempat pendektan itu menjadi sebuah rangkuman tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi perilaku pemilih:
a. Social imagery atau citra sosial ( pengelompokkan sosial)
b. Identifikasi partai
c. Kandidat
d. Isu dan kebijakan politik (issues and policies)
e. Peristiwa-peristiwa tertentu
f. Faktor-faktor epistemic (epistemic issues)
Dalam memilih suatu partai politik maupun kontestan, pemilih memiliki
perilaku dalam mengambil keputusan dalam menentukan pilihannya. Perilaku ini
berasal dari hasil persepsi pemilih dalam melihat profil maupun trade record dari
partai politik ataupun kontestan. Terkadang perilaku pemilih ini rasional dan non-
21
rasional dalam menentukan keputusannya. Menurut Quist dan Crano (2003) dalam
Firmanzah (2007:113) penting untuk mempelajari faktor-faktor yang melatar
belakangi mengapa dan bagaimana pemilih menyuarakan pendapatnya. Secara
psikologis, untuk menganalisa rasionalitas pemilih dalam menentukan pilihannya
dapat digunakan model kesamaan (similiarity) dan ketertarikan (atrraction).
Dasar pengguna model tersebut karena setiap individu akan tertarik
kepada suatu hal atau seseorang bila memiliki sistem nilai dan keyakinan yang
sama. Maksudnya adalah bila dua pihak memiliki karakteristik yang sama
(similiarity) maka akan semakin meningkatkan ketertarikan (attraction) satu
dengan yang lainnya. Demikian halnya di dalam dunia politik, dikenal dengan
model kedekatan (proximity) atau model “spatial”. Model ini menjelaskan bahwa
pemilih memiliki kedekatan dan kesamaan sistem nilai dan keyakinan dengan
suatu partai maka akan mengelompok pada partai tersebut.
1.7. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan landasan teori dan konsep operasional yang peneliti utarakan
di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut ;
1.7.1 Hipotesis Nol
Tidak ada pengaruh Gadget dalam pemilihan Presiden tahun 2014 terhadap
perilaku pemilih pemula Mahasiswa/Mahasiswi Program Studi Ilmu
Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Maritim Raja Ali
Haji.
22
1.7.2 Hipotesis Kerja
Terdapat pengaruh Gadget dalam pemilihan Presiden tahun 2014 terhadap
perilaku pemilih pemula Mahasiswa/Mahasiswi Program Studi Ilmu
Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Maritim Raja Ali
Haji.
1.8 Metode Penelitian
1.8.1 Jenis Penelitian
Metode penelitian yang peneliti kaji menggunakan metode penelitian
kuantitatif, adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan
penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna.
Pengklasifikasian menjadi statistika deskriptif dan statistika inferensia dilakukan
berdasarkan aktivitas yang dilakukan. Statistika deskriptif hanya memberikan
informasi mengenai data yang dipunyai dan sama sekali tidak menarik inferensia
atau kesimpulan apapun tentang gugus induknya yang lebih besar.
Dengan Statistika deskriptif, kumpulan data yang diperoleh akan tersaji
dengan ringkas dan rapi serta dapat memberikan informasi inti dari kumpulan data
yang ada. Informasi yang dapat diperoleh dari statistika deskriptif ini antara lain
ukuran pemusatan data, ukuran penyebaran data, serta kecenderungan suatu gugus
data.
1.8.2 Lokasi Penelitian
23
Lokasi yang peneliti pilih dalam hal ini adalah di Universitas Maritim
Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang, tepatnya di Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik, Program Studi Ilmu Pemerintahan. Alasan peneliti mengambil
lokasi penelitian di kampus ini dikarenakan, peneliti merupakan Mahasiswa
Aktif di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dengan melihat keaktifan
mahasiswa/mahasiswinya dalam membahas isu-isu terkait dengan pemerintahan
saat ini, serta dan metode pembelajaran yang didapat oleh dosen-dosen yang
berkualitas, serta ilmu yang dipelajari selama bangku perkuliahan tentunya
sangat berkaitan erat dengan topik yang peneliti pilih dalam melaksanakan
penelitian ini.
1.8.3 Variabel Penelitian
Penelitian ini terdiri atas dua variabel yaitu variabel terikat dan variabel
bebas. Varibel terikat dalam penelitian ini adalah Perilaku Pemilih dengan simbol
Y. Sedangkan varibel bebas dalam penelitian ini adalah Pengaruh Gadget dengan
simbol X.
1.8.4 Jenis Data
1.8.4.1 Jenis Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti
secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data asli
atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer,
peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat digunakan
24
peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara, dan
penyebaran angket/kuesioner.
1.8.4.2 Jenis data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari
berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder
dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Buku, laporan, jurnal, dan lain-lain.
1.8.5 Populasi dan Sampel
1.8.5.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti.
Dalam Penelitian ini Populasi yang dikaji adalah Mahasiswa/Mahasiswi
Semester V Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Program Studi Ilmu
Pemerintahan dan yang memenuhi kategori sebagai Pemilih Pemula.
1.8.5.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut, Teknik penentuan sampel menggunakan teknik purposive
sampling dan cara pengambilan sampel dilakukan berdasarkan kriteria tertentu :
yaitu Mahasiswa/Mahasiswi yang melihat iklan dan berita terkait dengan
pemilihan presiden 2014 yang lalu melalui media gadget dan juga sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa/mahasiswi semester Fakultas
Ilmu Sosial & Ilmu Politik Program Studi Ilmu Pemerintahan yang berumur
sekitar 17 – 22 dan berdomisili khususnya berada di kota Tanjungpinang.
25
Dengan melihat jangkauan umur tersebut maka kategori mahasiswa/mahasiswi
yang termasuk di dalamnya adalah Mahasiswi/Mahasiswa yang saat ini berada
pada jenjang perkuliahan dengan tingkatan semester V.
1.8.6 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, sehingga teknik pengumpulan
datanya peneliti memilih untuk menggunakan teknik kuesioner/angket, yaitu
memberikan/menyebarkan sejumlah lembar kertas yang berisi pertanyaan-
pertanyaan yang harus dijawab oleh para responden dengan dua tahap kuesioner,
yaitu tahap pembuatan kuesioner dan teknik kuesioner. Untuk pembuatan
kusioner perlu kejelasan konsep–konsep dan variabel yang akan digunakan,
tentang standarisasi dari pertanyaan yang akan dirumuskan, tentang obyektifitas
dari pertanyaan, dan relevansi unit pengamatan yang dipilih7. Sedangkan untuk
teknik kuesioner adalah pembagian kuesioner dengan cara dikirim atau menemui
responden secara langsung atau tatap muka namun pengisian kuesioner dilakukan
sendiri oleh responden8, yang berasal dari semester II Program Studi Ilmu
Pemerintahan yang berjumlah 86 Mahasiswa & Mahasiswi9.
7 Malo Manasse,dkk, 2002 ,Metode Penelitian Kuantitatif .Universitas Terbuka Jakarta, hal 6.2
8 Ibid dari hal 6.17
9 Sekretariat Fisip UMRAH di Dompak
26
1.9 Teknik Analisa Data
Setelah rangkaian data terkumpul melalui kuesioner yang diberikan
kepada responden, dimana kuesioner tersebut menggunakan format daftar
pertanyaan berstruktur dengan pertanyaan tertutup, yakni pertanyaan yang
diajukan diiringi dengan alternatif sejumlah jawaban yang dipilih yang paling
tepat kepada responden. Jawaban ini diharapkan dapat diisi dengan jujur oleh
responden sehingga diharapkan data yang terkumpul oleh peneliti merupakan
data yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Peneliti dalam penelitian ini menyediakan kuesioner yang terdiri dari 4
alternatif jawaban yang berjenjang atau bertingkat dari setiap pertanyaan dengan
gradasi sangat positif sampai dengan sangat negatif (menggunakan empat skala
likert), dengan 4 pilihan jawaban yang diukur menggunakan skor dengan
menggunakan Skala Likert, Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk
mengukur persepsi, sikap atau pendapat seseorang atau kelompok mengenai
sebuah peristiwa atau fenomena sosial, berdasarkan definisi operasional yang
telah ditetapkan oleh peneliti, skala ini juga merupakan metode yang mengukur
baik tanggapan positif ataupun negatif terhadap suatu pernyataan
Data dari pada penelitian ini memiliki jenis data Ordinal, Data ordinal
adalah data yang berasal dari suatu objek atau kategori yang telah disusun secara
berjenjang menurut besarnya. Setiap data ordinal memiliki tingkatan tertentu
yang dapat diurutkan mulai dari yang terendah sampai tertinggi atau sebaliknya.
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban yang diberikan peneliti diberi
27
skor mulai dari jawaban Sangat Setuju (4 Poin), Setuju (3 Poin) dan Tidak Setuju
(2 Poin) dan Sangat Tidak Setuju (1 Poin) yang akan selanjutnya dijawab oleh
responden. Selanjutnya dilakukan analisis data dengan prosedur dan teknis
pengolahan data dengan mengelompokkan hasil jawaban responden dengan
menggunakan SPSS untuk menguji nilai t, yaitu untuk mengetahui pengaruh
variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen, apakah
pengaruhnya signifikan atau tidak.
1.10 Sistematika Penulisan
Sistematika Penelitian ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu ;
BAB I Pendahuluan, terdiri atas ;
A. Latar Belakang
Latar belakang pada umumnya menjelaskan mengenai apa yang
melatar belakangi peneliti memilih suatu penelitian untuk diteliti, serta
perlunya menonjolkan bahwa masalah itu sangat penting untuk diatasi dan
menarik untuk diteliti.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dituliskan, nantinya akan timbul
satu atau dua hal yang akan diangkat untuk menjadi pertanyaan besar, dimana
melalui penelitian ini, maka pertanyaan-pertanyaan tersebut akan diberikan
jawabannya.
28
C. Tujuan Penelitian
Tujuan pada dasarnya merupakan pernyataan tentang apa yang
menjadi harapan, atau sesuatu yang ingin diketahui. Pernyataan tersebut
merupakan hal-hal yang ingin dilakukan peneliti dalam penelitiannya.
Perumusan Tujuan penelitian, dibuat dengan mengacu pada
masalah/pertanyaan penelitian.
D. Manfaat Penelitian
Pemberian penjelasan mengenai manfaat-manfaat dari sebuah
penelitian Uraikan manfaat hasil penelitian secara singkat dan jelas.
BAB II Kerangka Teori, terdiri atas ;
A. Teori yang digunakan dalam penelitian
Menguraikan teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh
dari acuan pustaka, yang dijadikan landasan untuk melakukan penelitian yang
diusulkan. Uraian dalam tinjaun pustaka dibawa untuk menyusun kerangka
atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian. Tinjauan pustaka
mengacu pada Daftar Pustaka.
B. Konsep Operasional
Konsep Operasional menjadikan konsep teori yang masih bersifat
abstrak menjadi operasional yang memudahkan pengukuran variabel tersebut.
Sebuah definisi operasional juga bisa dijadikan sebagai batasan pengertian
29
yang dijadikan pedoman untuk melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan
penelitian.
BAB III Gambaran Umum Lokasi Penelitian
A. Gambaran Lokasi Penelitan
Merupakan gambaran secara rinci tentang lokasi atau tempat yang
akan menjadi lokasi penelitian yang dipilih untuk diteliti.
BAB IV Pembahasan
Pembahasan mengenai hasil-hasil yang diperoleh dalam penelitian
yang telah dilakukan dengan lebih terperinci.
BAB V Penutup, terdiri atas ;
A. Saran dan Penutup
Masukan atau sebagai saran dari para pembaca terhadap penelitian
yang dilakukan.
B. Daftar Pustaka
Merupakan daftar yang mencantumkan spesifikasi sebuah buku yang
meliputi judul buku, nama pengarang buku, penerbit buku tersebut dan informasi
yang terkait.
30
BAB II
Kerangka Teori
2.1 Pengertian Gadget
Gadget merupakan sebuah inovasi dari teknologi terbaru dengan
kemampuan yang lebih baik dan dengan fitur terbaru yang memiliki tujuan
maupun fungsi lebih praktis dan juga lebih berguna. Seiring perkembangan
waktu, pengertian gadget pun menjadi berkembang yang sering kali menganggap
Smartphone adalah sebuah gadget dan juga teknologi komputer ataupun
laptop bila telah diluncurkan produk baru juga dianggap sebagai gadget.
Gadget adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Inggris, yang
artinya perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. Dalam bahasa
Indonesia, Gadget disebut sebagai acang atau yang berarti alat canggih. Salah
satu hal yang membedakan Gadget dengan perangkat elektronik lainnya adalah
unsur “kebaruan”. Artinya, dari hari ke hari Gadget selalu muncul dengan
menyajikan teknologi informasi terbaru yang membuat hidup manusia menjadi
lebih praktis10
.
Contoh-contoh dari Gadget yang peneliti tetapkan untuk masuk didalam
kategori yang akan diajukan kepada para responden adalah handphone,
laptop/PC, dan televisi.
10
Yumaresti, ayu tiara: Pengaruh Gadget Bagi Pelajar : diakses 25 april 2015 pukul 00.23 WIb
31
2.2 Perkembangan Gadget
Seiring dalam perkembangannya, Gadget mengalami perluasan arti.
Sekarang gadget tidak hanya diartikan sebagai (bentuk fisik) elektronik, tetapi
sudah berkembang artinya dalam (bentuk visual) software. Tetapi artinya masih
sama, yaitu sebuah fitur untuk mempermudah kegiatan manusia. Secara garis
besar, pengertian Gadget adalah objek teknologi yang memiliki fungsi tertentu
yang mana teknologi tersebut sering dianggap sebagai hal yang baru dan selalu
mengalami perkembangan. Gadget selalu dikemas secara cerdik melebihi
teknologi yang ada sebelumnya.
Di Indonesia, demam perangkat ini sudah berlangsung sejak 2008, tepat
ketika Facebook naik daun dan penyebaran telefon seluler di negeri ini melewati
angka 50 persen. Indonesia kini bahkan telah menjadi salah satu negara dengan
pengguna Facebook dan Twitter terbesar di dunia, yang penggunanya masing-
masing mencapai 51 juta dan 19,5 juta orang. Ini adalah kenikmatan penduduk
dunia abad ke-21, dimana jarak dan waktu bagaikan terbunuh oleh kemajuan
teknologi informasi semacam ini.
Bahkan diperkirakan 80 persen pengguna Gadget di Indonesia memiliki
perilaku seperti kecanduan dan tidak dapat berjauhan dari Gadgetnya. Hanya
sepuluh persen saja pengguna gadget di Indonesia yang mampu membatasi
32
penggunaan gadget di saat-saat tertentu11
. Sebagian dari kita berdalih bahwa
kebutuhan mereka akan gadget berhubungan dengan keperluan pekerjaan.
Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), jumlah
pengguna internet di Indonesia pada 2012 mencapai angka 63 juta.
Perkembangannya sudah mencapai 24,23% dari total populasi penduduk
Indonesia. Dari total ini, 64.2 persen pengguna internet didominasi usia 12-34
tahun. Dari sisi perangkat yang digunakan, 70,1% mengakses internet dari
Smartphone, 45,4% dari Notebook, 41% dari PC, 5,6% dari Notebook, dan 3,4%
lagi dari Komputer Tablet. Meningkatnya akses Internet secara Mobile didorong
semakin banyaknya ponsel pintar dengan harga yang kian terjangkau dan mudah
untuk didapatkan12
.
2.3 Contoh-contoh Gadget
Contoh-contoh gadget, diantaranya adalah :
1. Televisi
Saat ini hampir disetiap rumah serta ditempat-tempat umum, televisi
menjadi salah satu perangkat gadget yang paling sering dan mudah untuk
ditemui, dengan menyaksikan berbagai macam informasi yang tersaji dengan
menghadirkan visualisasi berupa gambar beserta suara dengan tampilan yang
beragam maka Televisi menjadi salah satu media penyalur informasi yang dapat
11
http://www.mitrakeluarga.com/surabaya/dampak-negatif-teknologi-gadget-terhadap-proses-
perkembangan-anak/ diakses pada Selasa, 26 November 2013, pukul 23.20 WIB
12 Alamsyah. Pemilih Pemula Dan Pemilu 2014 . FISIP Universitas Sriwijaya
33
menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang ada dengan hanya melihat,
mendengar dan menyimpulkan informasi yang kita peroleh melalui Televisi.
2. E-Book
E-Book disebut juga majalah elektronik atau buku elektronik yang saat ini
semakin digandrungi oleh masyarakat. Untuk membaca sebuah e-book,
diperlukan suatu gadget yang bernama e-reader. E-reader dapat menghadirkan
kenyamanan saat membaca e-book karena sifatnya yang praktis, serta mudah
dibawa kemana-mana, berukuran kecil. E-book sebetulnya bisa dibuka pada
laptop atau komputer, namun dengan hadirnya e-reader ini dapat memberikan
kemudahan bagi siapa saja untuk membaca e-book di mana saja.
3. Smartphone
Pada bagian sebelumnya yang telah lebih dahulu disinggung sebelumnya
bahwa smartphone merupakan gadget yang memiliki fungsi inti sebagai alat
komunikasi, namun kelebihan dari smartphone tersebut adalah bisa berfungsi
sebagai PDA atau (personal digital assistant) yang kemampuannya menyerupai
laptop atau komputer. Pada smartphone setiap penggunanya, bisa melakukan apa
saja layaknya menggunakan sebuah komputer. Hal ini berarti menjadi semakin
praktis dan mudah suatu informasi didapati hanya dengan sebuah perangkat kecil
yang mudah untuk dibawa kemana saja kita berpergian.
4. Komputer Tablet
Komputer tablet atau komputer portable memiliki kegunaan yang hampir
sama dengan smartphone. Jika smartphone memiliki fungsi inti sebagai alat
34
komunikasi, maka komputer tablet sendiri berfungsi inti sebagai layaknya
komputer namun dengan kelebihan ukuran yang lebih tipis tanpa keyboard fisik
karena menggunakan layar sentuh dan plusnya lagi bisa digunakan seperti
smartphone untuk alat komunikasi, Jika dahulu kita sebut laptop sebagai
komputer yang bersifat portable bisa mudah dibawa kemana-mana, kini
komputer tablet bisa lebih praktis dan mudah dibawa kemana-mana dibanding
laptop13
. Serta dengan berbagai program aplikasi yang terdapat didalamnya yang
dapat diakses, maka suatu informasi yang masuk, akan dengan mudahnya dapat
diakses dan diterima kepada pemakai dari komputer tablet ini.
2.4 Perilaku Politik
Interaksi antara pemerintah dan masyarakat, di antara lembaga-lembaga
pemerintah, dan di antara kelompok dan individu dalam masyarakat dalam
rangka proses pembuatan, pelaksanaan, dan penegakan keputusan politik pada
dasarnya merupakan perilaku politik.
Perilaku politik juga adalah kegiatan-kegiatan yang memiliki hubungan
dengan politik, atau disebut kegiatan politik (Surbakti:1992). Oleh karena itu,
perilaku politik dibagi dua, yakni perilaku politik lembaga lembaga dan para
pejabat pemerintah, dan perilaku politik warga negara biasa. Kegiatan politik
lembaga-lembaga pemerintah dan lembaga-lembaga politik tersebut adalah
bertanggungjawab atas wewenang proses politik, sedangkan kegiatan politik
13
http://www.mandalamaya.com/pengertian-gadget/
35
warga negara biasa adalah partisipasi politik. Jika dikaitkan dengan Pemilu,
warga negara biasa memiliki andil dalam proses pembuatan keputusan yang
berpengaruh terhadap masa depan daerahnya.
2.5 Perilaku Pemilih
Perilaku adalah sifat alamiah manusia yang dapat membedakan manusia
dengan manusia lainnya, dan menjadi ciri khas individu dengan individu yang
lainnya. Dalam konteks politik, perilaku dikategorikan sebagai interaksi antara
pemerintah dan masyarakat, lembaga-lembaga pemerinah dan diantara kelompok
dan dan individu dalam masyarakat dalam rangka proses pembuatan,
pelaksanaan, dan penegakan keputusan politik pada dasarnya adalah perilaku
politik. Memilih adalah suatu kegiatan atau aktivitas proses menentukan sesuatu
yang dianggap cocok dan sesuai dengan keinginan seseorang atau kelompok.
Memilih merupakan aktifitas menentukan keputusan secara langsung maupun
tidak langsung (Subakti:1992).
Bagi perilaku pemilih merupakan tingkah laku seseorang dalam
menentukan pilihannya yang dirasa paling disukai atau paling cocok. Secara
umum teori tentang perilaku memilih dikategorikan kedalam dua kubu yaitu ;
Mazhab Colombia dan Mazhab Michigan (Fadillah Putra, 2003 : 201 ). Mazhab
Colombia menekankan pada faktor sosiologis dalam membentuk perilaku
masyarakat dalam menentukan pilihan di pemilu. Model ini melihat masyarakat
sebagai satu kesatuan kelompok yang bersifat vertikal dari tingkat yang terbawah
hingga yang teratas. Penganut pendekatan ini percaya bahwa masyarakat
36
terstruktur oleh norma-norma dasar sosial yang berdasarkan atas pengelompokan
sosiologis seperti agama, kelas (status sosial), pekerjaan, umur, jenis kelamin
dianggap mempunyai peranan yang cukup menentukan dalam membentuk
perilaku memilih.
2.6 Pemilih Pemula
Bagi mereka yang berusia 17-21 tahun, dan dalam memilih dalam pemilu
merupakan pengalaman pertama kali yang biasanya para pelajar pada umumnya,
ada juga kalangan muda lainnya yang baru pertama kali akan menggunakan hak
pilihnya dalam pemilu, yakni para mahasiswa semester awal dan kelompok
pemuda lainnya yang pada Pemilu periode lalu belum genap berusia 17 tahun.
Dalam pendidikan politik, kelompok muda yang baru pertama kali akan
menggunakan hak pilihnya dalam disebut dengan Pemilih Pemula.14
Secara psikologis, pemilih pemula memiliki karakteristik yang berbeda
dengan orang-orang yang lebih tua pada umumnya. Misalnya kritis, mandiri,
independen, atau tidak puas dengan kemapanan, pro terhadap perubahan dan
sebagainya. Karakteristrik itu cukup kondusif untuk membangun komunitas
pemilih cerdas dalam pemilu yakni pemilih yang memiliki pertimbangan rasional
dalam menentukan pilihannya.
14
http://kpujakarta.go.id/view/download_data/download/9f3298192019eb1cc3f2221b39f7a5c1.pdf,
terakhir di akses tanggal 13 Februari 2014 pukul 12.43 Wib
37
Menurut (Gusnaldi 2012:45 dalam Nugraha, 2013) terdapat 3 cara untuk
Membaca perilaku pemilih menurut usia yakni :
1. Pemilih Pemula (17-22 Tahun) Rata-rata terdiri dari 20-30 persen
pemilih. Pemilih pemula tidak memiliki kepedulian untuk memilih akan tetapi
mudah di pengaruhi. Tidak untuk diarahkan memilih akan tapi mudah diarahkan
untuk provokasi, bertindak anarkis dan bahkan merusak suasana serta
lingkungannya serta dapat mempengaruhi kebijakan. Secara psikologis pemilih
pemula lebih suka ramai-ramai sehingga yang dapat mempengaruhi mereka
untuk memilih adalah mereka yang di anggap tokoh dan idola (Artis, orang tua,
dll) dikarenakan minimnya pendidikan politik dan begitu banyaknya beban
pendidikan yang harus mereka kerjakan.
2. Pemilih Dewasa (22-50 Tahun) rata-rata terdiri dari 30-40 persen
pemilih. Pemilih dewasa lebih cenderung rentan memiliki sikap skeptis sejalan
dengan ketidakpercayaan mereka terhadap perubahan yang selalu tidak
menampakan perbaikan setelah proses pemilu. Pemilih dewasa cenderung lebih
dewasa dalam memberi perbedaan yakni dari perbedaan pendapat, variasi pilihan
calon dan perbedaan menentukan partai politik. Mereka pemilik massa pemilih
dalam konteks politik tidak bertuan alias mengambang. Mereka cenderung terikat
pada hubungan emosional dengan ideologi tertentu. Dengan begitu pemilih
dewasa harapan mendapatkan suara melalui pilihan yang didasarkan pada ikatan
emosional terhadap ideologi atau komunitas tertentu menjadi sangat terbuka.
38
3. Pemilih Orang Tua (50 Tahun Ke atas) rata-rata terdiri dari 10-20
persen pemilih. Mereka yang tidak banyak lagi mendapatkan pengetahuan politik
dan bahkan tidak tahu pemimpin dan kepemimpinan karena usianya. Sehingga
mereka kurang menilai segala penyelewengan padahal partai/figur yang di
dukungnya melakukan apa saja yang sewenang-wenang. Karena usianya mereka
tidak dapat menegur/memperbaiki kesalahan–kesalahan figur/partai alias lebih
cenderung pasrah. Akhirnya pemilih yang lebih tua akan mudah diarahkan untuk
tujuan suara atau memilih. Makin tua biasanya akan makin konservatif yakni
cenderung berpandangan positif terhadap kekuatan dominan yang menjanjikan
stabilitas.
Pada usia yang masih sangat muda tersebut dan disebutkan jika pemilih
pemula secara psikologisnya sangat mudah untuk dipengaruhi dan diarahkan
untuk melakukan sesuatu, terutama apabila ada faktor-faktor lain yang
mempengaruhi mereka, yang dalam penelitian ini adalah pengaruh Gadget, maka
dengan masuknya informasi-informasi yang disebarkan melalui berbagai
perangkat Gadget yang digunakan, baik itu adalah informasi yang bersifat
positif, maupun negatif mengenai salah satu calon Presiden ataupun seputar
proses pemilihan Presiden ini, maka tentunya akan mendapatkan respon yang
berbeda juga dari masing-masing sifat informasi yang tersebar tersebut, bisa
menjadikan pemilih pemula akan menjadi aktif dan semangat dalam memberikan
suaranya pada proses pemungutan suara dalam pemilihan Presiden tersebut atau
39
cenderung menjadi pasif dan tidak mau tahu mengenai dinamika pemerintahan
yang terjadi.
40
BAB III
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
3.1 Sejarah Singkat Berdirinya Universitas Maritim Raja Ali Haji
Gagasan untuk mendirikan UMRAH telah mengemuka sejak perjuangan
untuk pendirian Provinsi Kepulauan Riau (KEPRI), serta Universitas Maritim
Raja Ali Haji didirikan juga berdasarkan keinginan dari segenap warga Provinsi
Kepulauan Riau untuk memiliki Perguruan Tinggi Negeri yang akan menjadi
tempat para pemuda dan pemudi bumi di negeri segantang lada ini memperoleh
pendidikan tinggi dan ditempa untuk nantinya menjadi pemimpin, wirausahawan,
dan orang yang berguna bagi nusa, bangsa dan khususnya wilayah Kepri di masa
depan.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2002 secara De Jure
Provinsi KEPRI terbentuk. Pemerintah Provinsi KEPRI diresmikan pada tanggal
1 Juli 2004. Upaya untuk mewujudkan gagasan tersebut secara nyata membentuk
Konsorsium Pendirian Universitas Negeri Provinsi Kepulauan Riau pada tahun
2004 dengan diterbitkannya Surat Keputusan Gubernur Kepulauan Riau Nomor :
KPTS.61/X/2004 tanggal 29 Oktober 2004 tentang Pembentukan Konsorsium
Pendirian Universitas Negeri Provinsi Kepulauan Riau.
UMRAH diawal berdirinya merupakan penggabungan dari STISIPOL
Raja Haji dan Politeknik Batam, dengan ditambah beberapa program studi baru.
Kemudian STISIPOL Raja Haji dan Politeknik Batam Memutuskan untuk berdiri
41
kembali sebagai PT mandiri. 9 Program, dengan Studi strata Satu diawal
berdirinya tersebar di lima Fakultas. UMRAH juga memiliki Lembaga Penelitian
dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) sebagai wadah untuk mengelola
kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Tiga program studi yang bernaung pada FISIP UMRAH, yaitu Program
Studi Ilmu Pemerintahan, Program Studi Ilmu Administrasi Negara, dan Program
Studi Ilmu Sosiologi, Fakultas ini berdiri berdasarkan Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 149/D/O/2010 tentang
Perubahan atas Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 132/D/O/2010
tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
55/D/O/2009 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 06/D/O/2008 tentang pemberian Izin Penggabungan Sekolah Tinggi Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik (STISIPOL) Raja Haji di Tanjungpinang ke dalam
Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) di batam yang diselenggarakan
oleh Yayasan Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau.
Seiring dengan berjalannya waktu, kemudian pada tanggal 8 September
2011 Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) yang semula merupakan
Perguruan Tinggi Swasta (PTS) secara resmi berubah menjadi Perguruan Tinggi
Negeri (PTN) dengan diterbitkannya Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 53 tentang pendirian Universitas Maritim Raja Ali Haji. Pada saat itu
menjadi Universitas Negeri dengan 9 Program Studi yang dimiliki, yg terdiri atas
42
Fakultas Teknik, dengan Program Studi ;
1) Teknik Elektro (S1).
2) Teknik Informatika (S1)
Fakultas Ilmu Kelautan dan Ilmu Perikanan, dengan Program Studi ;
1) Ilmu Kelautan (S1)
2) Manajemen Sumber Daya Perairan (S1)
Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan, dengan Program Studi ;
1) Pendidikan Bahasa Indonesia (S1)
Fakultas Ekonomi, dengan Program Studi ;
1) Akuntansi (S1)
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
1) Ilmu Administrasi Negara (S1)
2) Ilmu Pemerintahan (S1)
3) Sosiologi (S1).
3.2 Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UMRAH
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji
pada awal mulanya adalah Sekolah Tinggi Ilmu Sosial & Ilmu Politik
(STISIPOL) Raja Haji yang melebur kedalam UMRAH untuk memperkuat
UMRAH di Bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada tahun 2008 dengan Dekan
pada waktu itu dijabat oleh Drs. Zamzami A. Karim, MA. Kemudian di tengah-
43
tengah perjalanan FISIP UMRAH, STISIPOL kemudian memisahkan diri untuk
berdiri kembali menjadi Perguruan Tinggi Swasta.
Dekan Kemudian dijabat oleh Rumzi Samin, S.Sos, M.Si yang sedang
menyelesaikan Studi Doktoral Ilmu Administrais Negara di Universitas
Pasundan Bandung, menggantikan Djaka Permana, Ph.D, mantan Dosen
STISIPOL Raja Haji ini kemudian bergerak cepat untuk menata FISIP UMRAH
baik secara Manajerial maupun infstruktur gedung Fakultas. Kebutuhan dasar
seperti Internet dan Telepon langsung digesa supaya FISIP UMRAH mampu
berlari kencang mendahului Fakultas lainnya di UMRAH.15
3.3 Fenomena Penggunaan Gadget di kalangan Mahasiswa
Gadget bagi mahasiswa saat ini sudah seperti kebutuhan pokok yang
harus terpenuhi, tidak jarang orang yang panik apabila gadgetnya ketinggalan,
bahkan lebih panik ketinggalan gadget daripada ketinggalan dompet.
Kecanggihan teknologi membuat kehadiran Gadget membuat penggunanya
merasa dimudahkan dan lebih mudah dalam berkomunikasi. Namun sebenarnya
Gadget tidak hanya digunakan untuk memposting dan mengakses informasi di
akun media sosial yang dimiliki. Menggunakan Gadget untuk menunjang
kegiatan perkuliahan adalah sesuatu yang sangat mungkin dilakukan dalam
perkembangan yang modern saat ini. Berikut adalah cara mahasiswa buat
menunjang untuk perkuliahan dengan menggunakan Gadget ;
15
http://fisip.umrah.ac.id/profil/sejarah terakhir diakses tanggal 31Januari 2016 pukul 21.06 WIB
44
1. Menyimpan bahan kuliah
2. Membuat tugas presentasi
3. Kuliah online,
Kemudahan informasi yang diperoleh dari keberadaan Gadget membantu
mahasiswa untuk mengakses berbagai informasi termasuk mengikuti berbagai
kuliah online yang diadakan kampus-kampus terkemuka dunia seperti halnya
Oxford University, Harvard University, Kyoto University dan berbagai
universitas besar lainnya.
4. Membuat karya seni, saat ini gadget juga bisa dimanfaatkan untuk
membuat karya seni dan membantu memudahkan tugas para mahasiswa seni
dengan menggunakan berbagai aplikasi yang menarik.16
Berkembangnya teknologi yang canggih pada zaman sekarang ini
memungkinkan para pengguna gadget di kalangan mahasiswa mengambil
kesempatan peruntungan dengan mulai berbisnis. Kebanyakan mahasiswa yang
berbisnis itu menggunakan fasilitas Gadget yang sudah canggih yaitu sosial
media untuk mempromosikan produk ataupun bisnis yang sedang di tekuni atau
yang bisa disebut dengan “online shop”. Di sini tentunya menguntungkan juga
terutama bagi para mahasiswa karena dengan adanya fasilitas berarti dapat
memudahkan mahasiswa dalam belanja karena dengan fasilitas tersebut barang
yang di beli sudah dapat bisa di antar langsung ke tempat si penerima. Para
16
https://www.brilio.net/news/alasan-inilah-yang-membuat-mahasiswa-tak-bisa-jauh-dari-benda-ini-
150911y.html terakhir di akses tanggal 27 Februari 2016 pukul 16.04 WIB
45
mahasiswa juga menggunakan Gadget karena untuk kepentingan dalam transaksi
bayar membayar perkuliahan, jadi memudahkan mahasiswa dalam menjalankan
semua aktivitas perkuliahan.
Fungsi yang tidak kalah penting dari peran teknologi Gadget adalah
seperti Email. Email adalah salah satu fasilitas yang sering di gunakan terutama
oleh mahasiswa, dengan adanya Gadget dapat memudahkan mahasiswa dalam
mengirim dan menerima tugas perkuliahan. Selain itu, kelebihan Gadget bagi
mahasiswa adalah dapat memudahkan mahasiswa dalam mencari bahan referensi
perkuliahan sehingga memudahkan mahasiswa dalam mengerjakan tugas karena
bisa di kerjakan juga didalam Gadget yang kita miliki. Penggunaan teknologi
tersebut bagi pelajar, mahasiswa, pendidikan dan masyarakat umum sudah
banyak sekali di zaman yang serba modern ini.
46
BAB IV
HASIL & PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Identitas Responden
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Gadget Dalam Pemilihan Presiden 2014
Terhadap Perilaku Pemilih Pemula Mahasiswa/Mahasiswi Universitas Maritim
Raja Ali Haji Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu
Pemerintahan”, proses pengambilan data dengan menyebarkan kuesioner kepada
para responden yang berasal dari mahasiswa & mahasiswi ilmu pemerintahan
yang berasal dari angkatan 2014 atau lebih tepatnya saat ini berada pada
tingkatan semester 5.
Pelaksanaan pengambilan data dilakukan lebih kurang selama 1,5 bulan
dengan cara tatap muka langsung kepada para responden dan proses pengisian
kuesioner dilakukan pada saat itu juga hingga para responden siap dalam mengisi
lembar kuesioner yang telah diberikan, sebagian besar perolehan data penelitian
ini dilakukan sehabis mata perkuliahan dan dilakukan didalam kelas mengajar.
Penelitian ini mulai dilaksanakan dari tanggal 05 Desember 2016 sampai 16
Januari 2017 dan dilanjutkan dengan perbaikan data ulang setelah siding dari
periode April sampai dengan Juni 2017.
Pada bagian sebelumnya dari penelitian ini, peneliti katakan bahwa
responden didalam penelitian ini adalah berasal dari mahasiswa & mahasiswi
47
Universitas Maritim Raja Ali Haji Program Studi Ilmu Pemerintahan, yang
berasal dari semester V angkatan 2014, responden pada awalnya berjumlah
sebanyak 86 orang, namun setelah di telusuri lebih lanjut ditemukan bahwa
hanya berjumlah 72 mahasiswa & mahasiswi semester V Fakultas Ilmu Sosial
Dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) yang masih aktif
dalam perkuliahan, berikut adalah nama-nama responden yang turut serta
memberikan jawaban atau pertanyaan yang diberikan oleh peneliti dalam bentuk
kuesioner penelitian.
Peneliti tertarik untuk mengambil responden yang berasal mahasiswa &
mahasiswi semester V Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas
Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), dikarenakan, peneliti sendiri berasal dari
mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu
Pemerintahan, serta dari kajian yang ingin diteliti karena pemilihan Presiden
2014 yang telah berlalu sangat menyita perhatian publik dengan berbagai
kalangan usia yang berada disana namun yang menjadi menarik adalah
bagaimana dengan antusias para mahasiswa yang masih tergolong dalam kategori
pemilih pemula ini ditambah dengan intensitas ruang informasi yang terbuka
dengan adanya teknologi di gadget yang mereka miliki, pada kesempatan ini
peneliti memperoleh 37 Responden Pria dan 35 Responden Perempuan, seperti
yang terlihat pada gambar diagram 4.1 di bawah ini.
48
Diagram 4.1 Jumlah Responden Yang Diperoleh
4.1.2 Deskripsi Jenis Gadget Yang Digunakan
Pada penelitian ini terdapat 3 jenis gadget yang peneliti pilih untuk
nantinya dipilih oleh responden didalam kuesioner yang sudah tersedia,
berdasarkan gadget manakah yang paling sering responden pergunakan dalam
mencari berita maupun informasi yang diperoleh tentang hal−hal yang berkaitan
dengan pemilihan Presiden 2014 yang lalu, seperti yang terlihat pada diagram ini.
Diagram 4.2 Gadget Yang Digunakan Responden
Series1, LAKI −
LAKI, 37
Series1, PEREMPUA
N, 35
JUMLAH RESPONDEN BERDASARKAN JENIS KELAMIN
Series1, TELEVISI,
11
Series1, HANDPHO
NE, 60
Series1, KOMPUTER
, 1
GADGET YANG DIGUNAKAN RESPONDEN UNTUK MEMPEROLEH BERITA ATAU INFORMASI SEPUTAR PILPRES 2014
49
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian
4.2.1 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi sederhana dan analisis
regresi ganda. Analisis regresi sederhana digunakan untuk menguji hipotesis
pertama dan kedua. Kedua analisis dilakukan dengan bantuan SPSS 20 for
Windows.
4.2.2. Uji Hipotesis Nol
Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah “terdapat pengaruh gadget
dalam pemilihan Presiden tahun 2014 terhadap perilaku pemilih pemula
mahasiswa/mahasiswi program studi Ilmu Pemerintahan fakultas ilmu sosial dan
ilmu politik UMRAH. Ringkasan hasil pengujian hipotesis pertama dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 1.1 Hasil Uji Hipotesis
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression .024 1 .024 .167 .684b
Residual 9.976 70 .143
Total 10.000 71
a. Dependent Variable: Gadget
b. Predictors: (Constant), Perilaku
Sumber : Data SPSS yang diolah
a) Persamaan Garis Regresi Berdasarkan hasil analisis maka persamaan garis
regresi dinyatakan sebagai berikut:
Y = 0,024X2 + 9976
50
Persamaan garis di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi
variabel perilaku pemilih (Y) sebesar 0,024, artinya terdapat pengaruh gadget
terhadap perilaku pemilih pemula. Apabila nilai perilaku pemilih pemula (X2)
mengalami peningkatan 1 poin, maka nilai minat belajar akan meningkat sebesar
0,024.
b) Pengujian Signifikansi Regresi Linear Sederhana
Pengujian signifikansi dilakukan untuk mengetahui signifikansi pengaruh
variabel Gadget (X) terhadap Perilaku Pemilih Pemula (Y). Berdasarkan hasil
perhitungan diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 0,167 dengan Sig sebesar
0,684 atau < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Gadget (X) tidak memiliki
pengaruh signifikan terhadap perilaku pemilih pemula mahasiswa/mahasiswi ilmu
pemerintahan Fisip Umrah (Y).
Berdasarkan hasil uraian analisis regresi sederhana, maka dapat
disimpulkan bahwa hipotesis pertama yaitu tidak terdapat pengaruh Gadget dalam
pemilihan Presiden tahun 2014 terhadap perilaku pemilih pemula
mahasiswa/mahasiswi Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Maritim Raja
Ali Haji dalam penelitian ini dapat diterima.
4.2.2 Uji Hipotesis Kerja
51
Hipotesis kedua di dalam penelitian ini adalah “pengaruh pengaruh
Gadget dalam pemilihan Presiden tahun 2014 terhadap perilaku pemilih pemula
mahasiswa/mahasiswi Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Maritim Raja
Ali Haji”. Ringkasan hasil pengujian hipotesis kedua dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 1.2 Hasil Uji Hipotesis
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.712 .299 9.060 .000
Perilaku .004 .011 .049 .409 .684
a. Dependent Variable: Gadget
Sumber : Hasil Olah Data SPSS
a) Persamaan Garis Regresi
Berdasarkan hasil analisis maka persamaan garis regresi dinyatakan
sebagai berikut:
Y = 2,712X1 + 0,04X2 + 0,049
Persamaan garis di atas menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh
positif penggunaan gadget dan lingkungan belajar secara bersamasama terhadap
minat belajar. Nilai koefisien regresi variable pengaruh gadget (X) sebesar 2,172.
Apabila nilai penggunaan gadget (X) mengalami peningkatan 1 poin, maka nilai
minat belajar akan meningkat sebesar 3,172 dengan asumsi bahwa variable
perilaku pemilih pemula (X) dalam kondisi tetap. Nilai koefisien regresi variabel
52
perilaku pemilih (Y) sebesar 0,049. Apabila nilai lingkungan belajar (X2)
mengalami peningkatan 1 poin, maka nilai 0,049 perilaku akan meningkat sebesar
0,049 dengan asumsi bahwa variabel penggunaan gadget dalam kondisi tetap.
b) Pengujian Signifikansi dengan Uji Regresi Linear Sederhana
Pengujian signifikansi dilakukan untuk mengetahui regresi pengaruh
variabel penggunaan gadget (X) dan perilaku pemilih (y). Berdasarkan hasil
perhitungan diketahui bahwa nilai Fhitung sebesar 0,049 dengan Sig sebesar 0,684
atau < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan gadget (X) tidak
memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku pemilih (Y).
Berdasarkan hasil uraian analisis regresi sederhana, maka dapat
disimpulkan bahwa hipotesis kedua yaitu tidak terdapat pengaruh pengaruh
pengaruh Gadget dalam pemilihan Presiden tahun 2014 terhadap perilaku pemilih
pemula mahasiswa/mahasiswi Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas
Maritim Raja Ali Haji, dengan demikian Hipotesis Nol dan Hipotesis Kerja di
tolak dan tidak ada pengaruh Gadget dalam pemilihan Presiden tahun 2014
terhadap perilaku pemilih pemula mahasiswa/mahasiswi Program Studi Ilmu
Pemerintahan UMRAH.
4.3 Pembahasan
Dalam melaksanakan penelitian tentang pengaruh Gadget ini, pada
mulanya peneliti masih berpedoman pada teori mengenai perilaku pemilih dan
partisipasi politik merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Partisipasi
politik dapat terwujud dalam berbagai bentuk. Menurut Samuel P. Huntington dan
53
Joan Nelson (1990: 16) salah satu wujud dari partisipasi politik ialah kegiatan
pemilihan yang mencakup “suara, sumbangan-sumbangan untuk kampanye,
bekerja dalam suatu pemilihan, mencari dukungan bagi seorang calon atau setiap
tindakan yang bertujuan untuk mempengaruhi hasil proses pemilihan”.
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah diteliti dapat pula
diungkapkan bahwa didalam beberapa pendekatan yang dilakukan dalam
partisipasi politik, ternyata tidak semuanya berjalan dengan baik dan menjadi hal
yang menarik bagi para pemilih, khususnya yang dalam penelitian ini
respondennya berasal dari kalangan mahasiswa/mahasiswi yang pemikirannya
sangat kritis terhadap isu yang sedang berkembang di tengah masyarakat, beberapa
kegagalan juga berasal dari para tim sukses para calon Presiden dan wakil Presiden
dalam melakukan pendekatan dengan para masyarakat, khususnya dalam hal ini
yang berasal dari kalangan mahasiswa/mahasiswi Program Studi Ilmu
Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, sebagai contoh ;
Pendekatan marketing
Menurut model ini, perilaku pemilih ditentukan oleh tujuh domain
kognitif yang berbeda dan terpisah, sebagi berikut:
8. Isu dan kebijakan politik
54
Komponen isu dan kebijakan politik mempresentasikan kebijakan atau
program yang diperjuangkan dan dijanjikan oleh partai atau kandidat politik jika
kelak menang pemilu, dalam hal ini para tim sukses pasangan calon Presiden dan
wakil Presiden belum sepenuhnya bisa mempengaruhi para responden dalam
merebut suara mereka melalui program kebijakan politik yang menjadi andalan
dalam memikat hati para calon pemilih untuk memilih mereka.
9. Citra sosial
Citra sosial adalah citra kandidat dalam pikiran pemilih mengenai
“berada” di dalam kelompok sosial mana atau tergolong sebagai apa seorang
kandidiat politik, berbagai isu dan spekulasi yang berkembang di pemberitaan
yang didapat pada Gadget yang dimiliki juga ternyata tidak mempengaruhi para
responden dalam menentukan pilihannya untuk lebih condong terhadap salah satu
calon.
10. Perasaan emosional
Perasaan emosional adalah dimensi yang terpancar dari sebuah kontestan
yang ditunjukkan oleh politik yang ditawarkan melalui Gadget ternyata juga para
tim sukses pasangan calon Presiden dan wakil Presiden belum sepenuhnya bisa
mempengaruhi para responden dalam merebut suara mereka melalui program
kebijakan politik yang menjadi andalan dalam memikat hati para calon pemilih
untuk memilih salah satu pasangan calon Presiden dan wakil Presiden.
11. Citra kandidat
55
Mengacu pada sifat-sifat pribadi yang dianggap sebagai karakter kandidat
yang ditampilkan dan di tawarkan melalui Gadget yang dimiliki dan dengan
spekulasi yang berkembang pada informasi yang diterima melalui Gadget yang
dimiliki juga ternyata tidak mempengaruhi para responden dalam menentukan
pilihannya untuk lebih condong terhadap salah satu calon.
12. Peristiwa Mutakhir
Peristiwa mutakhir mengacu pada himpunan peristiwa, isu, dan kebijakan
yang diterima melalui Gadget yang dimiliki juga ternyata tidak mempengaruhi
para responden dalam menentukan pilihannya untuk lebih condong terhadap salah
satu calon.yang berkembang menjelang dan selama kampanye.
13. Peristiwa Personal
Peristiwa personal mengacu pada kehidupan pribadi dan peristiwa yang
pernah dialami secara pribadi oleh seorang kandidat juga masih tidak bisa untuk
mempengaruhi para calon pemilih melalui Gadget yang mereka miliki.
14. Faktor-faktor Epistemik
Faktor-faktor epistemik adalah isu-isu pemilihan spesifik yang terdapat memicu
keingintahuan para pemilih mengenai hal-hal yang baru ternyata belum bisa
dimanfaatkan oleh para tim sukses dan tim pemenangan untuk menarik keaktifan
para calon pemilih untuk turut aktif dalam memilih pasangan calon Presiden dan
wakil Presiden yang mereka usung.
56
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini yang dalam proses pengambilan data
menggunakan kuesioner dengan responden yang berasal dari mahasiswa &
mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali
Haji Program Studi Ilmu Pemerintahan semester V, maka diperoleh beberapa
kesimpulan berdasarkan hasil jawaban yang telah diberikan responden selama
proses pengambilan data dilaksanakan, diantaranya ;
a) Berdasarkan hasil uraian analisis regresi sederhana, maka dapat
disimpulkan bahwa hipotesis pertama yaitu tidak terdapat pengaruh Gadget
dalam pemilihan Presiden tahun 2014 terhadap perilaku pemilih pemula
mahasiswa/mahasiswi Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas
Maritim Raja Ali Haji dalam penelitian ini dapat diterim, dikarenakan.
Mahasiswa & mahasiswi UMRAH Program Studi Ilmu Pemerintahan aktif
dalm memberikan suaranya dalam proses pemilihan Presiden 2014 yang
lalu berdasarkan jawaban responden untuk keikutsertaan responden dalam
memberikan suaranya pada saat itu, Berdasarkan hasil perhitungan
diketahui bahwa nilai Fhitung sebesar 0409 dengan Sig sebesar 0,684 atau
< 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan gadget (X) tidak
memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku pemilih (Y).
57
b) Berdasarkan hasil uraian analisis regresi sederhana, maka dapat
disimpulkan bahwa hipotesis kedua yaitu tidak terdapat pengaruh pengaruh
pengaruh Gadget dalam pemilihan Presiden tahun 2014 terhadap perilaku
pemilih pemula mahasiswa/mahasiswi Program Studi Ilmu Pemerintahan
Universitas Maritim Raja Ali Haji, dengan demikian Hipotesis Nol dan
Hipotesis Kerja di tolak dan tidak ada pengaruh gadget dalam pemilihan
Presiden tahun 2014 terhadap perilaku pemilih pemula
mahasiswa/mahasiswi Program Studi Ilmu Pemerintahan UMRAH,
dikarenakan Pengujian signifikansi dilakukan untuk mengetahui
signifikansi pengaruh variabel penggunaan gadget (X) dan perilaku
pemilih (Y). Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa nilai Fhitung
sebesar 0409 dengan Sig sebesar 0,684 atau < 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa penggunaan gadget (X) tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap perilaku pemilih (Y).
5.2 Saran
Berdasarkan hasil pembahasan, serta kesimpulan dari penelitian yang
telah dilakukan, terdapat beberapa saran yang diajukan oleh peneliti, diantaranya
adalah ;
1. Kepada Para Tim Sukses dan Tim Pemenangan Calon Presiden.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, sudah seharusnya
bapak/ibu selaku tim sukses dan tim pemenangan dapat lebih
58
mengikuti perkembangan media pemberitaan yang terjadi dan
menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat, terutama
dengan hadirnya mahasiswa/mahasiswi yang menjadi calon
pemilih yang terkenal kritis dan sensitif terhadap perkembangan
situasi di tengah masyarakat, harusnya dapat lebih baik dalam
menyusun strategi dalam meraih minat bagi para pemilih agar
dapat merubah perilaku pemilih, yang pada mula nya tidak suka,
menjadi suka dan terpengaruh oleh pemberitaan yang cerdas,
kreatif dan tidak mencemooh atau menjerumuskan antar pasangan
calon lainnya.
59
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Cangara, H. Hafied. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta : PT. Raja
Grafindo.
Surbakti, Ramlan. 1992. Memahami Ilmu Politik. Gramedia Widya Sarana.
Jakarta.
Nurudin, 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.
McQuail, Denis. 1989, Teori Komunikasi Massa (edisi kedua) terjemahan
Dharma dan Ram, Jakarta, Erlangga.
Budiarjo, Miriam. 2005. Dasar Dasar Ilmu Politik. Jakarta : PT. Gramedia.
Asfar, Muhammad. 2008. Pemilu dan Perilaku Memilih 1995-2004. :
Surabaya. EUREKA.
Sugiyono , 2007 . Statistik untuk Penelitian . Alafabeta CV. Bandung
P.Huntington, Samuel dan Joan M. Nelson. 1994. Partisipasi Politik
Dinegara Berkembang. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Budiardjo, Miriam. 1981. Partisipasi dan Partai Politik. Jakarta : PT
Gramedia
Sumanto, 1995 , Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan , Yogyakarta :
Andi Offset.
Harol. F. Gosnell. 1934, dalam Edwin R.A Salignan dan Alvin Johnson,
Encyclopedia of Social Science. New York The Macmillan Co, hlm.
287.
Firmanzah. 2007, Marketing Politik: Antara Pemahaman dan Realitas,
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
60
Santoso, Siggih, 2014, Statistik Nonparametik Konsep dan Aplikasi dengan
Spss, Jakarta, PT elex media komputindo
Sukestiyarno, 2014, Statistik Dasar, Yogyakarta, CV Andi Offset
Sarwono, Jonathan, 2014, Teknik Jitu Memilih Prosedur Analisis Skripsi,
Jakarta, PT elex media komputindo.
B. Internet dan Jurnal
Prakosa, Adi. (2007) Uses & Gratification. Artikel. Diakses dari:
http://adiprakosa. blogspot.com/2007/11/uses-gratification.html pada
tanggal 29 Januari 2015
Jaya, Nur Muhammad. 2010. Iklan Dan Berita Politik Calon Walikota dan Wakil
Walikota Pemilukada kota Jayapura Tahun 2010 di Top TV Terhadap
Tingkat Popularitas Pada Mahasiswa STIKOM Muhammadiyah Jayapura.
Hariani, Fera. 2009. Perilaku Pemilih Pada Pemilihan Gubernur Sumatera
Utara Secara Langsung di Kabupaten Labuhan Batu (Studi Kasus di
Kelurahan Bakaran Batu Kabupaten Labuhan Batu).
Nugraha, Aji. 2013. Partispasi Politik Pemilih Pemula Pada Tingkat Sekolah
Menengah Atas (SMA) Pada Pemilukada Kota Tanjungpinang Tahun 2012.
Melani, Endar. 2014. Perilaku Pemilih Pemula Di Kecamatan Duampanua Pada
Pemilukada Kabupaten Pinrang Tahun 2013.
C. Sumber dari Perundang- undangan
Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers Pasal 4 ayat 1 dan 2
Undang-undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah
61
LAMPIRAN 1
KUISIONER PENELITIAN
TENTANG
Pengaruh Gadget Dalam Pemilihan Presiden 2014 Terhadap Perilaku Pemilih
Pemula Mahasiswa/Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Program
Studi Ilmu Pemerintahan
I. Identitas Peneliti :
Nama : Romero Hartonio Simanjuntak
Nomor Induk Mahasiswa : 100565201117
Program Studi : Ilmu Pemerintahan
II. Identitas Responden
Nama Responden : ……………………………………..
Nomor Induk Mahasiswa : ...........................................................
Umur : ……………………………………..
Semester : ……………………………………..
Program Studi : ..…………………….......................
62
III. Petunjuk
1. Kuisioner ini semata-mata diajukan untuk mendapatkan data yang
dibutuhkan dalam penulisan penelitian
2. Mohon saudara/saudari berikan jawaban sesuai dengan pendapat anda
IV. Klasifikasi Jenis Gadget
Dibawah ini merupakan berbagai jenis Gadget, Mohon di centang salah satu
diantaranya, yang mana yang merupakan jenis Gadget yang saudara miliki
dan lebih sering untuk digunakan dalam memperoleh informasi
sehari−hari?
V. Daftar Pertanyaan Untuk Responden
Dibawah ini terdapat daftar pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian yang
sedang dilaksanakan, mohon untuk di lingkar salah satu yang anda anggap
benar dari antara pilihan jawaban yang diberikan sebagai jawaban atas
pertanyaan tersebut!
Handphone (Smartphone)
Komputer/Laptop
Yang Lainnya (Tuliskan)…………….
Televisi
63
1. Sebagai yang termasuk dalam golongan pemilih pemula, setujuhkah
saudara untuk memberikan suara saudara dalam pemilihan Presiden
2014 yang lalu?
a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju
2. Menurut saudara, apakah perlu dalam melaksanakan pemilihan umum kita
harus sudah memiliki calon tersendiri yang menurut anda akan dijagokan
untuk dipilih didalam pemilihan Presiden 2014 yang lalu?
a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju
3. Menurut saudara, apakah dengan adanya Gadget seiring dengan globalisasi,
maka akan membawa dampak positif bagi kita sebagai masyarakat dalam
mengkses informasi berita seputar pemilihan Presiden tahun 2014 tersebut?
a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju
4. Menurut saudara, apakah dengan adanya Gadget seiring dengan globalisasi,
maka akan membawa dampak negatif bagi kita sebagai masyarakat dalam
mengkses informasi berita seputar pemilihan Presiden tahun 2014 tersebut?
a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju
5. Apakah dalam keseharian, saudara selalu menyisihkan waktu sejenak
disetiap harinya untuk melihat berita, terutama terkait berita
informasi seputar Pemilihan Presiden 2014 yang lalu?
a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju
64
6. Apakah informasi yang berisi hal−hal yang bersifat positif tentang
salah satu calon Presiden yang masuk, melalui Gadget yang saudara
miliki dan pergunakan mempengaruhi perilaku anda sebagai pemilih
dalam menentukan calon yang akan anda pilih?
a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju
7. Apakah informasi yang berisi hal−hal yang bersifat negatif tentang
salah satu calon Presiden yang masuk, melalui Gadget yang saudara
miliki dan pergunakan mempengaruhi perilaku anda sebagai pemilih
dalam menentukan calon yang akan anda pilih nantinya?
a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju
8. Pernahkah saudara menuliskan opini anda yang berkaitan dengan
Pemilihan Presiden 2014 kedalam bentuk tulisan atau status melalui
media sosial dan melalui gadget yang saudara miliki,?
a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju
9. Apakah dalam berkomunikasi dengan rekan−rekan dimana anda
berada didalam lingkungan tempat anda beraktivitas, anda selalu
menyampaikan opini atau informasi yang anda dapatkan kepada
rekan−rekan anda tersebut, baik secara diskusi, obrolan ringan, dsb.?
a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju
65
10. Menurut anda, dengan adanya informasi yang saudara dapatkan
melalui gadget, apakah dapat mempengaruhi perilaku anda dalam
menentukan pilihan yang akan dipilih, termasuk harus merubah
pilihan calon yang anda jagokan untuk dipilih pada pemilihan
Presiden 2014 ini?
a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d.Sangat Tidak Setuju
66
LAMPIRAN II
DAFTAR RESPONDEN
NO RESPONDEN
JENIS
KELAMI
N NOMOR INDUK MAHASISWA
L/P
1 M. NUR FIRDAUS LAKI−LAKI 140565201037
2 NURUL HAYATI PEREMPUAN 140565201056
3 ELSAFRIDA SITOHANG PEREMPUAN 140565201035
4 ANUGERAH RILFANDHI LAKI−LAKI 140565201070
5 ANGGI CHAILYN PEREMPUAN 140565201056
6 SUDARMANTO LAKI−LAKI 140565201072
7 YEKTI KURNIATI PEREMPUAN 140565201077
8 OKTA DELPIYANTI PEREMPUAN 140565201058
9 REZA WAHYUDI LAKI−LAKI 140565201045
10 REZA FAHMI LAKI−LAKI 140565201002
11 PUTRI WULANDARI PEREMPUAN 140565201017
12 NURSYAIDAH PEREMPUAN 140565201068
13 RIZKI INSAN KAMIL LATIF LAKI−LAKI 140565201054
14 NUR HIDAYAH PEREMPUAN 140565201030
15 MELLYANA CANDRA PEREMPUAN 140565201010
16 RISWANDI LUBIS LAKI−LAKI 140565201032
17 RENDI SAPUTRA LAKI−LAKI 140565201080
18 LESTARI PEREMPUAN 140565201023
19 AGITA PUTRI PEREMPUAN 140565201011
20 FEBI JETA INDRIANI. S PEREMPUAN 140565201044
21 KADRI LAKI−LAKI 140565201031
22 RIO SARDINANTO LAKI−LAKI 140565201029
23 RIO PRATAMA SANDI LAKI−LAKI 140565201049
24 ORIZA FRANATA LAKI−LAKI 140565201083
25 RIAN HIDAYAT LAKI−LAKI 140565201008
26 WARDIMAN LAKI−LAKI 140565201027
27 RENDI PRADANA LAKI−LAKI 140565201069
28 NANDA KURNILAWATI PEREMPUAN 140565201024
29 TAUFIK LAKI−LAKI 140565201086
30 HERRY EKO ERMANDA LAKI−LAKI 140565201071
31 RATIH NANDA RIANI PEREMPUAN 140565201005
67
32 SAYIDAH AMRINA PEREMPUAN 140565201004
33 SITI ZARIZA PEREMPUAN 140565201074
34 SURYA LAKI−LAKI 140565201001
35 MIRANDA AUDINA. F PEREMPUAN 140565201039
36 MUNIRAH PEREMPUAN 140565201028
37 MEGA RATNAWATI PEREMPUAN 140565201019
38 MIRNASARI PEREMPUAN 140565201022
39 SUMAYANI PEREMPUAN 140565201020
40 RIAN HIDAYAT LAKI−LAKI 140565201012
41 KURNIA EFINA PEREMPUAN 140565201026
42 ANDLIA FILMAH PEREMPUAN 140565201036
43 PRATIWI SINTIA PEREMPUAN 140565201064
44 FEMY MARSHELA PEREMPUAN 140565201013
45 YURIZA AGUSTINA. A PEREMPUAN 140565201016
46 FENTYNIA ULPHASARI PEREMPUAN 140565201078
47 ADE ANDRIAN LAKI−LAKI 140565201033
48 ARIKA BAYU PURNAMA PEREMPUAN 140565201040
49 TRIS SUPRIANTO LAKI−LAKI 140565201081
50 JODDY AGUSTIAN LAKI−LAKI 140565201082
51 YOGIE PRATAMA LAKI−LAKI 140565201051
52 M. EDO KASJULIANDRA LAKI−LAKI 140565201065
53 SYAHRI RAMADAN LAKI−LAKI 140565201075
54 DESI MARYANTI PEREMPUAN 140565201009
55 SYNTIA ARAFIKA SARI PEREMPUAN 140565201003
56 IWAN SISWANDI LAKI−LAKI 140565201014
57 MIRNAWATI PEREMPUAN 140565201015
58 NURSAHERA PEREMPUAN 140565201018
59 AGUS INDRA KURNIAWAN LAKI−LAKI 140565201038
60 RACHMAT LAKI−LAKI 140565201041
61 RAFLI GIRANDA LAKI−LAKI 140565201046
62 MAHYUNI LISA PUTRI PEREMPUAN 140565201047
63 TIKA JULIANI PEREMPUAN 140565201048
64 EKO DITO NUGROHO LAKI−LAKI 140565201050
65 EDI PUTRA LAKI−LAKI 140565201055
66 EDI ASHARI LAKI−LAKI 140565201059
67 SAMSUDDIN LAKI−LAKI 140565201060
68 ERY KUSNADI LAKI−LAKI 140565201061
69 JUNAIDI LAKI−LAKI 140565201066
68
70 ALI AZRI LAKI−LAKI 140565201073
71 JUMIATI PEREMPUAN 140565201076
72 ISKANDARUDIN LAKI−LAKI 140565201084
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
LAMPIRAN XII
GALERY FOTO PENELITIAN
Gambar 1.1 Proses Penjelasan Mengenai Kuesioner Kepada Responden
Gambar 1.2 Proses Pembagian dan Pengisian Kuesioner Oleh Responden
81
Gambar 1.3 Proses Tanya Jawab Yang Disampaikan Responden
Gambar 1.4 Proses Pengambilan Data Selesai Kegiatan Perkuliahan Responden
Gambar 1.5 Proses Menjelaskan Tahapan Pengisian Kuesioner
82
Gambar 1.6 Proses Pengambilan Pengisian Kuesioner Diluar Kelas
Gambar 1.6 Pengambilan Kuesioner Ketika Selesai Perkuliahan
83
LAMPIRAN XIII
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Romero Hartonio Simanjuntak, dilahirkan di
Tanjungpinang, Kepulauan Riau pada
tanggal 19 September 1992. Anak kedua
dari dua bersaudara dari pasangan
Robinson Simanjuntak & Yusita
Aritonang, mengawali pendidikannya dari
Taman Kanak -Kanak Yapendik GPIB
Bethel Tanjungpinang hingga selesai pada
tahun 1998, selanjutnya pada tahun yang
sama melanjutkan pendidikan ke sekolah
dasar (SD) di SD negeri 001
Tanjungpinang Barat hingga tahun 2004,
kemudian melanjutkan pendidikannya ke
tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Negeri 4 Tanjungpinang hingga lulus pada
Kemudian setelah menamatkan pendidikan di bangku SMP/SLTA, Peneliti
melanjutkan kembali pendidikan ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) N 1
Tanjungpinang dengan mengambil jurusan Pariwisata hingga lulus pada
tahun 2010, dan melanjutkan ke jenjang perkuliahan dengan mendaftarkan
diri dan diterima di Universitas Maritim Raja Ali Haji dengan mengambil
Program Studi Ilmu Pemerintahan, dan telah menyelesaikan skripsi dengan
menyelesaikan tugas akhir perkuliahan berupa skripsi dengan judul
“Pengaruh Gadget Dalam Pemilihan Presiden 2014 Terhadap Perilaku
Pemilih Pemula Mahasiswa/Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu
Politik Program Studi Ilmu Pemerintahan”