Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGARUH FREKUENSI PSYCHOLOGICAL SUCCESS
TERHADAP SELF EFFICACY: FIELD EXPERIMENT
Oleh:
DEWI LESTARI
NIM : 212011613
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomika Dan Bisnis
Guna Memenuhi Sebagian dari
Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai
Gelar Sarjana Ekonomi
FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2014
ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini :
N a m a : Dewi Lestari
N I M : 212011613
Program Studi : Manajemen
Fakultas Ekonomika Dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga.
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi,
Judul : Pengaruh Frekuensi Psychological success terhadap self efficacy: field
experiment
Pembimbing : Tutuk Ari Arsanti, Se, Msi
Tanggal di uji : 17 Oktober 2014
Adalah benar-benar hasil karya saya.
Di dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagaian tulisan atau gagasan orang lain
yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri tanpa memberikan pengakuan pada
penulis aslinya.
Apabila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru
tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, saya bersedia menerima sanksi sesuai
peraturan yang berlaku di Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga, termasuk pencabutan gelar kesarjanaan yang telah saya peroleh.
Semarang, 5 Oktober 2014
Yang memberi pernyataan,
Dewi Lestari
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
Jalan Diponegoro 52 -60
:(0298) 321212, 311881
Telex 322364 ukswsa ia
Salatiga 50711 - Indonesia
Fax. (0298) -3 21433
iii
PENGARUH FREKUENSI PSYCHOLOGICAL SUCCESS
TERHADAP SELF EFFICACY: FIELD EXPERIMENT
Oleh:
Dewi Lestari
NIM : 212011613
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomika Dan Bisnis
Guna Memenuhi Sebagian dari
Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai
Gelar Sarjana Ekonomi
FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
Disetujui oleh:
TUTUK ARI ARSANTI, SE, MSI
Pembimbing
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2014
iv
HALAMAN MOTO
Yesterday is yesterday, today is a gift, tomorrow is a mystery
-Kungfu Panda-
v
ABSTRACT
Research is aimed to test the frequency of psychological success against self efficacy. Uses
experimental methods to study this field, in these studies on it by 33 mathematicians business
christian university satya discourse salatiga. Treatment in this research in the form of the math
test given to participants. Measuring instrument in this research using instrument self efficacy
developed by sherer, maddux, mercandante, pretice dunn, jacob, rogers ( 1982 ). While for
measuring the success of psychological the use of a measuring instrument that developed by hall
and faster ( 1977 ). A tool used regression analysis is simple. Result of psychological research
shows that influence success against self insignificant, efficacy and influence psychological
success against frequency self efficacy significant.
Keywords: Self efficacy and psychological success
vi
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk menguji frekuensi psychological success terhadap self efficacy.
Dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen lapangan, pada penelitian ini di ikuti oleh
33 mahasiswa matematika bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Treatment dalam
penelitian ini berupa tes matematika yang diberikan kepada partisipan. Alat ukur dalam
penelitian ini menggunakan instrument self efficacy yang dikembangkan oleh Sherer, Maddux,
Mercandante, Pretice Dunn, Jacob, Rogers (1982). Sedangkan untuk mengukur kesuksesan
Psikologis menggunakan alat ukur yang dikembangkan oleh Hall dan Faster (1977). Alat analisis
yang digunakan adalah regresi sederhana. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pengaruh
psychological success terhadap self efficacy tidak signifikan, dan pengaruh frekuensi
psychological success terhadap self efficacy signifikan.
Kata Kunci : Self-Efficacy, dan Kesuksesan Psikologis
vii
KATA PENGANTAR
Self efficacy merupakan keyakinan seseorang terhadap kemampuan yang dimiliki. Dengan
adanya self efficacy seseorang akan lebih yakin terhadap kemampuannya dalam melaksanakan
tugas yang ada. Self efficacy sangat penting untuk dimilki oleh setiap individu. Self efficacy
tersebut akan dipengaruhi oleh psychological success individu. Perasaan berhasil dan perasaan
gagal akan mempengaruhi self efficacy individu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan kertas kerja ini masih jauh dari
kesempurnaan walaupun penulis telah berusaha semaksimal mungkin. Oleh karena itu, penulis
sangat menghargai apabila ada saran maupun kritik yang membangun untuk menjadi lebih baik.
Besar harapan penulis agar kertas kerja ini dapat bermanfaat dan memperkaya pengetahuan bagi
pihak-pihak yang membutuhkan serta dapat dijadikan acuan bagi penelitian mendatang.
Semarang, 5 Oktober 2014
Penulis
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Tiada kata yang pantas diucapkan selain ucapan Alhamdulillah sebagai ungkapan rasa syukur
kepada Allah atas selesainya rangkaian proses penyusunan skripsi ini.. Kertas kerja ini tidak
dapat terselesaikan tanpa bantuan dari pihak-pihak yang telah memberikan dukungan, dorongan,
perhatian serta semangat bagi penulis. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak dan ibu, mas Agus, mbak Lisa, mbak Yuli, mas kembar, dan mbak septi, adikku Basa
Mangihut dan adikku Pras yang sudah memberikan doa, motivasi, semangat dan juga materi.
2. Ibu Tutuk Ari Arsanti, SE, MSI selaku pembimbing yang sudah membimbing dari awal
sampai akhir skripsi ini. Terimakasih atas ilmu, solusi, motivasi, dan waktu nya yang
diberikan kepada penulis.
3. Bapak Hari Sunarto, SE, MBA, Ph.D, selaku dekan FEB-UKSW yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk menempuh studi di FEB-UKSW.
4. Seluruh staff pengajar dan staff tata usaha FEB-UKSW. Terimakasih telah membimbing dan
mendidik penulis dengan sabar selama masa perkuliahan hingga penulisan kertas kerja ini
selesai.
5. Ibu Roos Kities selaku kaprogdi Manajemen FEB UKSW.
6. Ibu Yenny Purwati, SE, MBA, selaku dosen matematika bisnis yang telah mengijinkan saya
untuk mengambil data penelitian dikelasnya.
7. Cowokku Deni dan keluargannya yang sudah memberi semangat selama penggarapan skripsi
dan selalu kasih dukungan.
8. Sahabat-sahabatku: Yope, Ida, dan Nurma yang sudah memberi semangat dan motivasi
selama penggarapan skripsi.
9. Pak Pri, dan Pak Wan selaku staff FEB yang memberi banyak dukungan serta doa dalam
penegerjaan skripsi dari awal hingga akhir.
10. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan secara satu per satu, sehingga penulis
mengucapkan banyak terimakasih.
Semarang, 5 Oktober 2014
Dewi Lestari
ix
DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................. i
Lembar Pernyataan Keaslian ........................................................................... ii
Lembar Pengesahan ......................................................................................... iii
Halaman Motto ................................................................................................ iv
Abstract ............................................................................................................ v
Abstraksi .......................................................................................................... vi
Kata Pengantar ................................................................................................. vii
Halaman Persembahan ..................................................................................... viii
Daftar Isi .......................................................................................................... x
Pendahuluan
Pendahuluan ..................................................................................................... 1
Telaah Teoritis
Pengertian Self efficacy .................................................................................... 3
Pengertian Psychological success .................................................................... 3
Pengaruh Frekuensi Psychological success terhadap self efficacy .................. 4
Metode Penelitian ........................................................................................... 5
Prosedur field experiment ................................................................................ 5
Alat Analisis..................................................................................................... 6
Pengukuran dan Alat Analisis .......................................................................... 6
Hasil Penelitian
Pengaruh Psychological success terhadap Self efficacy ................................... 7
Pengaruh frekuensi keberhasilan dan kegagalan terhadap self efficacy........... 7
x
Pembahasan
Pembahasan ..................................................................................................... 8
Simpulan dan Implikasi
Kesimpulan penelitian ..................................................................................... 9
Keterbatasan Penelitian .................................................................................... 10
Agenda Penelitian Mendatang ......................................................................... 10
Daftar Pustaka .................................................................................................. 10
Daftar Lampiran
Lampiran 1 Tanggal pengambilan data ........................................................... 11
Lampiran 2 Kuesioner Eksperimen ............................................................... 14
Lampiran 3 Data Eksperimen ......................................................................... 20
Lampiran 4 Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas ............................................. 30
Lampiran 5 Hasil Pengujian Hipotesis ............................................................ 33
1
Latar Belakang
Self efficacy merupakan penilaian diri seseorang terhadap kemampuannya dalam
berkinerja untuk tugas yang spesifik (Bandura, 1977). Individu yang memiliki self efficacy yang
tinggi pada situasi tertentu akan mencurahkan semua usaha yang dimiliki dalam mencapai tujuan
yang diinginkan. Seseorang yang mempunyai self efficacy yang tinggi akan terus berusaha dalam
mencapai tujuan yang di inginkan walaupun pernah mengalami kegagalan. Kegagalan dalam
mencapai suatu tujuan akan membuat individu berusaha lebih giat lagi untuk meraih kesuksesan
kembali serta mengatasi rintangan yang membuat gagal dan akan menetapkan tujuan yang lebih
tinggi lagi. Kondisi tersebut menjadi berbeda dengan individu yang mempunyai self efficacy
yang rendah. Engko, (2008) menjelaskan bahwa individu yang pernah mengalami kegagalan
akan lebih cenderung putus asa terhadap tugas yang diberikan dan akan cenderung menyukai
kerja sama.
Penelitian tentang siklus psychological success yang dilakukan oleh Hall dan Foster (1977),
diketahui bahwa psychological success berhubungan dengan self efficacy yang merupakan
bagian dari self esteem (Engko, 2008). Lebih lanjut Hall dan Foster menjelaskan bahwa perasaan
sukses atau perasaan gagal atas pencapaian kinerja yang diharapkan, berhubungan dengan
perubahan self efficacy yang dimiliki individu. Jika individu merasa berhasil maka self
efficacyakan tinggi, namun apabila individu merasa gagal maka self efficacyakan rendah. Dengan
demikian self efficacy bisa mengalami perubahan terkait dengan perasaan gagal dan perasaan
berhasil yang dialami individu. Lebih lanjut Spieker dan Hinsz (2004), mengkaji tentang
keberhasilan dan kegagalan secara berulang terhadap self efficacy menunjukkan bahwa seseorang
yang mengalami keberhasilan dan kegagalan berulang tidak akan mempengaruhi self efficacy
secara signifikan. Dalam penelitiannya menjelaskan bahwa kriteria gagal dan berhasil yang di
alami oleh individu didasarkan pada pencapaian kinerja tertentu dan bukan didasarkan pada self
efficacy yang merupakan keyakinan individu untuk melaksanakan tugas yang baik. Apabila
performance lebih besar dari goals maka seseorang akan dinyatakan berhasil, namun jika
performance lebih kecil dari goals maka seseorang akan dinyatakan gagal dalam mengerjakan
tugas. Dengan demikian dapat dipahami bahwa kegagalan dan keberhasilan individu yang
didasarkan oleh kemampuan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keyakinan individu
untuk melaksanakan tugas dengan baik.
2
Penelitian yang dilakukan oleh Smith et al (2006), dengan metode experiment dan pengunaan
anagram menemukan bahwa kegagalan dan keberhasilan secara berulang berpengaruh signifikan
terhadap self efficacy. Hasil tersebut berbeda dengan temuan Arsanti (2008), yang mencoba
untuk meneliti tentang psychological success terhadap self efficacy.Lebih lanjut Arsanti
menjelaskan bahwa kegagalan dan keberhasilan bersifat individual sehingga pengukuran
terhadap kegagalan dan keberhasilan dilakukan secara subjektif, yaitu bagaimana individu
merasa gagal dan merasa berhasil atas kinerja yang dihasilkan.
Berdasarkan dari review literature peneliti hendak mengkaji kembali bagaimana pengaruh
psychological success terhadap self efficacy dengan pendekatan metode penelitian yakni field
experiment. Pada pengunaan metode ini dapat memberikan pengalaman perasaan berhasil dan
perasaan gagal secara berulang dan senatural mungki terhadap partisipan. Pemberian tes
matematika bisnis di kelas pada partisipan digunakan sebagai Treatment. Treatment di sini
bertujuann untuk memunculkan perasaan Sukses secara psikologis yang kuat terhadap partisipan.
1.1Masalah Penelitian
1) Apakah ada pengaruh antara psychological success dengan self efficacy?
2) Apakah ada pengaruh antara frekuensi kegagalan atau keberhasilan dan self efficacy?
1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah :
1) Untuk mengetahui apakah adapengaruh antara psychological success dengan self efficacy.
2) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara frekuensi kegagalan atau keberhasilan dan
self efficacy.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak terkait,
diantaranya:
1) Bagi mahasiswa : penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi
mahasiswa mengenai pengalaman gagal dan pengalaman berhasil yang di rasakan
terhadap self efficacy.
2) Bagi kalangan akademisi : hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi
tambahan untuk peneliti dimasa depan.
3
Landasan Teori
Pengertian Self Efficacy
Self efficacy merupakan penilaian diri seseorang terhadap kemampuannya dalam
berkinerja untuk tugas yang spesifik dan keyakinan seseorang mengenai peluangnya untuk
berhasil mencapai tugas (Bandura, 1977 ; Kreitner & Kinicki, 2004). Individu yang mempunyai
self efficacy rendah menetapkan tujuan yang lebih rendah pula serta keyakinan terhadap
keberhasilan akan pencapaian tujuan yang juga rendah sehingga usaha yang dilakukan lemah
(Bandura, 1977). Sedangkan individu yang mempunyai self efficacy tinggi akan menetapkan
tujuan yang lebih tinggi juga sehingga keyakinan terhadap pencapaian keberhasilan akan kuat.
Berdasarkan definisi di atas, dapat dipahami bahwa self efficacy merupakan hal penting
yang seharusnya dimiliki dalam diri individu, dengan adanya self efficacy seseorang dapat
merasakan seberapa besar keyakinan yang dimiliki terhadap kemampuannya dan seberapa besar
keyakinan seseorang dalam melaksanakan tugas yang ada. Arsanti (2008) menjelaskan bahwa
Self efficacy mengalami perubahan, dan hal tersebut sangat tergantung pada informasi yang
diterima oleh individu. Informasi yang diterima oleh individu akan dianalisis melalui proses
kognitif untuk mengarahkan usaha dan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai kinerja
dengan sukses.
Pengertian Kesuksesan Psikologi
Kegagalan dan kesuksesan merupakan fakta yang secara alamiah dibedakan mengacu
pada jumlah kesalahan atau kekeliruan yang dilakukan (Ellis & Davidi, 2005). Dengan demikian
dapat dipahami bahwa kegagalan mengandung sejumlah kesalahan yang lebih besar bila
dibandingkan dengan kesuksesan.Kesalahan biasanya ditelusuri dengan membandingkan
keadaan actual dengan yang diharapkan (Alwood, 1984).
Kesuksesan dalam pencapaian kinerja mengarah pada peningkatan perasaan
psychological success dalam diri individu (Lewin, 1936). Psychological success merupakan
perasaan gagal dan berhasil yang dirasakan dalam diri seseorang (Hall dan Faster, 1977).Lebih
lanjut Psychological success senantiasa diidentifikasi melalui bagaimana kesuksesan yang
dirasakan seseorang dalam pekerjaannya. Dengan demikian perasaan berhasil dan perasaan gagal
4
akan terkait dengan pencapaian kinerja individu. Perasaan sukses dan perasaan gagal akan
menyediakan dasar yang lebih stabil untuk melakukan aktivitas kedepan (Weick, 1984).
Pengaruh Frekuensi Psychological success terhadap Self Efficacy
Dalam model psychological success, hasil prestasi individu akan terkait dengan
psychological success individu. Psychological success merupakan perasaan gagal dan perasaan
berhasil yang dirasakan oleh setiap individu. Dalam penelitian Hall dan Faster (1977),
menjelaskan tentang siklus psychological success, dimana jika seseorang mengalami kesuksesan
secara psikologisakan terkait dengan self esteem. Self esteem merupakan suatu keyakinan nilai
diri sendiri berdasarkan evaluasi secara keseluruhan (Engko, 2008). Lebih lanjut Engko
menjelaskan bahwa Self esteem mempunyai keterkaitan dengan self efficacy, jika seseorang
merasa dirinya begitu berarti, berharga dan dapat diterima dalam lingkungan organisasai maka
hal ini dapat meningkatkan keyakinan atau kepercayaan terhadap kemampuannya dalam
menjalankan setiap tugas dan diyakini tugas itu akan berhasil. Adanya keterkaitan self esteem
dengan self efficacy maka dari model psychological success dapat pula diperoleh pemahaman
bahwa psychological success juga akan berhubungan dengan self efficacy. Lebih lanjut
dijelaskan bahwa pengalaman sukses di masa lalu akan mendorong self efficacy individu tetapi
pengalaman gagal di masa lalu dapat menurunkan self efficacy (Kinicki dan Kreitner, 2004).
Perasaan gagal dan perasaan berhasil secara berulang yang dirasakan oleh seseorang akan
dapat mempengaruhi self efficacy. Jika individu mengalami perasaan gagal secara berulang maka
self efficacy akan menurun dan sebaliknya apabila individu mengalami perasaan berhasil secara
berulang maka self efficacy akan meningkat. Smith et al, (2006) menjelaskan mengenai perasaan
gagal atau perasaan berhasil secara berulang pada diri seseorang dapat ditentukan dengan melihat
hasil dari diri mereka sendiri. Psychological success terhadap kinerja dimasa lalu dapat
mempengaruhi self efficacy dan kinerja dimasa depan. Berdasarkan pada pemahaman di atas
maka dapat disimpulkan bahwa Seseorang yang sering mengalami perasaan gagal dimasa lalu
akan mempengaruhi self efficacy, jika seseorang sering merasa gagal dalam mengerjakan sesuatu
maka self efficacynya akan rendah, namun berbeda dengan seseorang yang sering mengalami
perasaan berhasil maka self efficacy orang tersebut akan lebih tinggi dan semakin lebih percaya
diri terhadap kemampuan yang di milikinya. Perasaan gagal dapat menyebabkan penurunan yang
signifikan terhadap self efficacy, namun perasaan berhasil dapat meningkatkan self
5
efficacy.Dengan adanya pengalaman gagal di masa lalu akan membuat individu lebih
menyiapkan diri dalam melaksanakan tugas di masa depan dengan lebih baik.
Perasaan gagal dan berhasil yang dialami dalam pencapaian kinerja berpengaruh pada
self efficacy seseorang. Individu yang mengalami perasaan gagal maka self efficacy rendah,
sedangkan individu yang mengalami perasaan berhasil maka self efficacy akan tinggi. Dengan
demikian dapat dipahami bahwa kegagalan akan menurunkan self efficacy sebaliknya kesuksesan
akan meningkatkan self efficacy atau dapat pula dijelaskan bahwa pengalam sukses dan
pengalam gagal akan mengarah pada psychological success yang berpengaruh pada self efficacy.
Berdasarkan pemahaman tersebut maka hipotesis dalam penelitian ini:
H1: Psychological success berpengaruh positif terhadap self efficacy
H2: Frekuensi keberhasilan dan kegagalan berperngaruh terhadap self efficacy
Metode Penelitian
Desain dalam penelitian ini adalah menggunakan metode field experiment atau experiment
lapangan, Karena peneliti hendak meneliti senatural mungkin. Hal ini dilakukan untuk menjawab
permasalahan penelitian, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif.
Penelitian field eksperiment ini mengikutsertakan mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis
pada kelas Matematika Bisnis WE 130A sebanyak 33 mahasiswa FEB semester ganjil pada
tahun ajaran 2014 sebagai partisipan. Peneliti mengambil kelas matematika bisnis karena
berdasarkan pada pengalaman sewaktu masih dibangku SMA, banyak mahasiswa menganggap
bahwa pelajaran matematika itu sulit.
Prosedur Field Experiment
Pada prosedur field experiment ini peneliti melakukan beberapa tahapan dalam
melakukan penelitian. Berikut adalah tahapan dari penelitian:
1) Pada awal penelitian peneliti menjelaskan tujuan kegiatan penelitian sebelum mahasiswa
mengisi angket pada kelas matematika bisnis WE 130A, kemudian mahasiswa diberikan
6
angket initialself efficacy untuk mengukur self efficacy mahasiswa sebelum dihadapkan
pada tes.
2) Mahasiswa mengerjakan soal tes sebanyak tiga kali dalam waktu yang berbeda. Tes
selama tiga kali tersebut akan membuat mahasiswa mempunyai pengalaman rasa gagal
dan berhasil setiap kali mengerjakan tes matematika. Angket psychological success
diberikan setiap kali mahasiswa telah mengerjakan tes matematika.
3) Pada akhir periode pengamatan penelitian, dimana mahasiswa telah melaksanakan tes
selama tiga kali maka peneliti membagikan angket subsequent self efficacy guna untuk
mengetahui perasaan sukses dan perasaan gagal mahasiswa setelah melaksanakan tes
selama tiga kali. (Jadwal pengambilan data terdapat Terlampir)
Alat Analisis
Berdasarkan pada pengukuran dan hipotesis di atas, maka alat analisis yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan Analisis Regresi sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh
antara dua variable dengan α atau tingkat kepercayaan sebesar 5%.
Pengukuran
Pada penelitian ini menggunakan intrumen self efficacy yang terdiri dari 17 pertanyaan yang
telah dimodifikasi dari instrument General self efficacy yang dikembangkan oleh Sherer,
Maddux, Mercandante, Prentice-Dunn, Jacob, dan Rogers (1982). Pengukuran self efficacy
menggunakan skala interval dengan nilai 1 sampai 5 yaitu dari sangat setuju sampai sangat tidak
setuju. Nilai 1 menunjukkan bahwa self efficacynya sangat rendah, sedangkan nilai 5
menunjukkan bahwa self efficacy yang dimiliki sangat tinggi. Sedangkan psychological success
diukur dengan 7 item pertanyaan yang telah diadopsi dan dimodifikasi dari Hall dan Faster
(1977). Pada angket psychological success juga menggunakan skala interval 1 sampai 5. Apabila
rata-rata lebih dari 3 maka partisipan dapat dikatakan sukses, namun apabila rata-rata kurang dari
3 maka partisipan akan dikatakan gagal.
Pada uji reliabilitas untuk alat ukur self efficacy dapat diukur dengan rata-rata yang
diperoleh dengan menggunakan 17 item pertanyaan sebesar (α = 0,856) Kesuksesan psikologis
7
diukur dengan rata-rata nilai yang diperoleh dengan 5 pertanyaaan sebesar (α= 0,671). Jika
cronbach’s alpha < 0,5 maka tidak reliable, sedangkan jika cronbach’s alpha> 0,5 maka
dinyatakan reliable. Dari olahan data diatas maka kedua variable tersebut reliable dan dapat
digunakan atau di andalkan untuk pengambilan data.
Hasil Penelitian
Pengaruh psychological successterhadap Self efficacy
Tabel 1
psychological success
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 62.000 7.810 7.938 .000
psychological success -.488 .535 -.162 -.913 .368
a. Dependent Variable: Self_efficacy
Berdasarkan hasil olahan data secara statistic dapat diketahui bahwa nilai signifikansi
untuk mengetahui pengaruh antara psychological successterhadap Self efficacy adalah sebesar
0,368 > 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara
psychological successterhadap Self efficacy dengan koefisien regresi sebesar -0,488.
Pengaruh Frekuensi Keberhasilan dan kegagalan terhadap Self efficacy
Tabel 2
Coefficientsa
Keberhasilan
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
8
B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.864 .099 29.034 .000
Berhasil .355 .074 .654 4.815 .000
a. Dependent Variable: Self_Efficacy
Tabel 3
Coefficientsa
Kegagalan
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.767 .108 34.976 .000
Gagal -.382 .057 -.771 -6.742 .000
a. Dependent Variable: Self_Efficacy
Berdasarkan olahan data menggunakan Regresi sederhana diketahui bahwa nilai
signifikansi untuk mengetahui pengaruh frekuensi perasaaan berhasil dan perasaan gagal
terhadap self efficacy adalah 0,000 < 0,05 sehingga dikatakan ada pengaruh antara perasaaan
berhasil dan perasaan gagal terhadap self efficacy artinya bahwa rasa berhasil dan rasa gagal
seseorang sangat mempengaruhi self efficacy pada diri seseorang. Dilihat dari nilai koefisien
regresinya pada table 2 pada frekuensi keberhasilan yaitu sebesar 0,355 artinya terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara perasaan berhasil terhadap self efficacy. Pada table 3
frekuensi kegagalan nilai koefisien regresinya sebesar -0,382 yang artinya perasaan gagal yang
dialami akan menurunkan self efficacy seseorang.
Pembahasan
Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa psychological success tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap self efficacy. Pada penelitian ini konsisten dengan
9
penellitian yang dilakukan oleh Arsanti (2008) yang menemukan bahwa tidak ada hubungan
antara psychological success terhadap self efficacy. Hasil penelitian ini juga menemukan bahwa
tidak ada pengaruh antara psychological success terhadap self efficacy. Pada dasarnya individu
yang mengalami perasaan gagal dan perasaan berhasil akan meningkatkan atau menurunkan self
efficacy. Namun pada penelitian ini tidak menemukan hal tersebut. Hasil yang ditunjukkan pada
tabel satu menemukan bahwa kesuksesan yang dialami tidak akan mempengaruhi self efficacy.
Hal ini dikarenakan pemberian angket initial self efficacy yang hanya satu kali maka belum bisa
memunculkan perasaan gagal dan perasaan berhasil, maka psychological success yang dirasakan
belum terlalu kuat. Dengan demikian perasaan gagal gagal dan perasaan berhasil tidak akan
berpengaruh secara signifikan terhadap self efficacy.
Hasil pengujian Hipotesis kedua berbeda dengan hasil pengujian pada hipotesis pertama.
Bahwa perasaan gagal dan perasaan berhasil tidak akan mempengaruhi self efficacy. namun pada
hipotesis kedua menemukan bahwa pengalaman gagal dan pengalaman berhasil secara berulang
akan mempengaruhi self efficacy setiap individu. Dengan adanya perasaan berhasil secara
berulang yang dirasakan akan mendorong individu lebih yakin akan kemampuan menyelesaikan
tugas yang diberikan dimasa yang akan datang. Namun, individu yang mengalami perasaan gagal
secara berulang maka self efficacy akan berpengaruh negative terhadap self efficay. Dalam
Pengujian hipotesis kedua peneliti mengamati selama beberapa kali tes.Dengan adanya beberapa
kali tes partisipan dapat merasakan perasaan gagal dan perasaan berhasil secara berulang yang
dirasakan. Penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Spieker and
Hinsz (2004), yang menunjukkan bahwa keberhasilan atau kegagalan secara berulang tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap self efficacy.
KESIMPULAN
Pertama hasil penelitian menunjukkan bahwa psychological successstidak berpengaruh
secara signifikan terhadap self efficacy.J ika seseorang yang mengalami perasaan berhasil dan
gagal tidak akan mempengaruhi self efficacy seseorang. Hal ini dapat terjadi dikarenakan peneliti
baru mengamati hanya satu kali, jadi belum memberikan persaan sukses yang lebih kuat.
Kedua, hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi perasaan gagal dan perasaan
berhasil berpengaruh secara signifikan terhadap self efficacy. Seseorang yang mengalami
10
perasaan gagal secara berulang maka self efficacy akan rendah. Namun, seseorang yang
mengalami perasaan berhasil secara berulang self efficacy akan tinggi atau meningkat.
Keterbatasan dan Saran pada Penelitian Masa Mendatang
Keterbatasan dalam dalam pengukuran psychological success nilai reliabilitasnya tinggi,
namun dengan menggugurkan 2 item pertanyaan maka nilai validitasnya akan rendah. Pada
pemberian angket initial self efficacy dan Psychological success partisipan sudah mengerjakan
tes yang pertama, seharusnya diberikan saat partisipan belum melaksanakan tes. Untuk peneliti
kedepan pertama, sebaiknya peneliti dapat memodifikasi alat ukur psychological success
menjadi lebih tepat lagi. Kedua, peneliti kedepan harus memberikan angket initial self efficacy
pada awal perkuliahan. Ketiga, peneliti kedepan harus mengamati setiap selesai tes agar
mengetahui bagaimana perubahan self efficacy itu terjadi.
Referensi
Allwood, C. (1984). Error Detection Processes in Statistical Problem Solving. Cognitive
Science, Vol. 8, 413-437.
Arsanti, Tutuk.A (2008). Hubungan antara penetapan tujuan, self efficacy, kesuksesan psikologi
dan kinerja.
Bandura, A. (1977). self efficacy, toward a unifying theory of behavior change, psychology
review. Vol. 84, No. 2, 191-215
Ellis, Shmuel & Davidi, Inbar (2005). After-Event Reviews: Drawing Lessons From Successful
and Failed Experience. Journal of Applied Psychology, Vol. 90, No. 5, 857-871.
Engko, Cecilia. 2008.”Pengaruh Keputusan Kerja terhadap Kinerja Individual dengan self esteem
dan self efficacy sebagai variabel intervening”.Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol.10. No.
1, April 2008, 1-12
Hall, Dauglas., T. dan Foster, Lawrence. W. (1977). A Psychological Success Cycle and Goal
Setting: Goals, Performance, and Attitudes. Academy of Management Jurnal, Vol. 20,
No. 2. 149-164.
Kreitner, R. dan A. Kinicki.(2004). Organizational Behavior.McGraw-Hill.
Lewin,K., 1936, “The Psychology of Success and Failure”, Occupations, Vol. 14, 926-930.
11
Smith, Sara. A., Kass, Steven. J., Rotunda, Rob. J., and Schneider, Sherry. K., 2006 “If At First
You Don’t Succed: Effects of Failure on General and Task-Specific Self-Efficacy and
Performance”, North America Journal of Psychology, Vol. 8, No. 1, 171-182.
Spieker, Casey, J., dan Hinsz, Verlin, B., 2004, “Repeated Success and Failure Influences on
Sel-Efficacy and Personal Goals”, Social Behavior and Personality.Vol. 32, No. 2, 191-
189.
Weick, K.E., 1984, “Small Wins: Redefining The Scale of Social Problems”, American
Psychologist, Vol.39, 40-49.
LAMPIRAN 1
TANGGAL PENGAMBILAN DATA
JADWAL KEGIATAN PENGAMBILAN DATA PENELITIAN
TAHAP PENGAMBILAN DATA
Tahap Pertama:
21 Januari 2014Peneliti menjelaskan tujuan kegiatan
penelitian sebelum mahasiswa mengisi angket pada kelas
matematika bisnis WE 130A setelahmahasiswa jelas maka
penelitimemberikan angket Self efficacy ada setiap
mahasisawasebelum mahasiswa dihadapkan pada tes yang
diberikan oleh dosenpengampu. Setelah mahasiswa mengisi
angket self efficacy, mahasiswa diminta mengumpulkan
angket tersebut kepada peneliti pada waktu itu juga.
Tahap Kedua: 1. 11 Februari 2014Mahasiswa melaksanakan tes
matematika bisnis yang di adakan oleh dosen pengampu
untuk kedua kalinya.
2. 14 Februari 2014Mahasiswa menerima hasil tes
matematika bisnis yang kedua kalinya.
3. 18 Februari 2014Peneliti membagikan angket
Kesuksesan Psikologi untuk mengetahui keberhasilan
mahasiswa setelah dihadapkan pada tes matematika
bisnis. Setelah mahasiswa selesai mengisi angket maka
mahasiswa harus langsung mengumpulkan kembali
angket tersebut kepada peneliti. Pengambilan angket ini
dilakukan setelah selesai perkuliahan.
Tahap ketiga: 1. 6 Maret 2014 Mahasiswa melaksanakan tes matematika
bisnis yang ketiga.
2. 11 Maret 2014 Mahasiswa menerima hasil tes yang
ketiga.
3. 14 Maret 2014 Peneliti membagikan angket Kesuksesan
Psikologi untuk mengetahui keberhasilan mahasiswa
setelah dihadapkan pada tes. Setelah mahasiswa selesai
mengisi angket maka mahasiswa harus langsung
mengumpulkan kembali angket tersebut kepada peneliti.
Tahap Terakhir: 1. 25 Maret 2014 Mahasiswa melaksanakan tes yang
terakhir yang diberikan oleh dosen pengampu.
2. 1 April 2014 Peneliti membagikan angket Kesuksesan
Psikologi yang terakhir kepada mahasiswa. Setelah
mahasiswa selesai mengisi angket maka mahasiswa
harus langsung mengumpulkan kembali angket tersebut
kepada peneliti setelah perkuliahan selesai.
3. 8 April 2014 Peneliti menyebarkan angket tentang
uubsequent self efficacy untuk mengetahui perasaan
gagal dan perasaan berhasil mahasiswa setelah
dihadapkan tes selama tiga kali.
LAMPIRAN 2
KUESIONER
KUESIONER
Nama : (L/P) NIM :
Instrument
Berilah tanda silang pada angka yang mewakili pendapat Anda atas pernyataan di kolom sebelah
kiri. Angka 1 sampai 5 akan mewakili pendapat Anda dari Sangat Tidak Setuju sampai dengan
Sangat Setuju terhadap pernyataan tersebut.
Initial self-efficacy:
Pernyataan STS SS
Ketika saya membuat rencana untuk mengerjakan soal tes
matematika, saya yakin bahwa saya dapat mengerjakannya.
1 2 3 4 5
Salah satu masalah saya adalah bahwa saya tidak dapat
memulai mengerjakan soal tes matematika ketika saya
seharusnya memulainya.
1 2 3 4 5
Jika saya tidak dapat menyelesaikan soal tes matematika
untuk pertama kalinya, saya akan tetap mencobanya sampai
saya dapat melakukannya.
1 2 3 4 5
Ketika saya menetapkan tujuan yang penting untuk diri saya
sendiri, saya jarang bisa mencapainya.
1 2 3 4 5
Saya akan menyerah mengerjakan soal tes matematika
sebelum saya menyelesaikannya.
1 2 3 4 5
Saya menghindari mengerjakan soal tes matematika yang
sulit.
1 2 3 4 5
Jika soal tes terlihat sangat rumit, saya tidak akan bersusah-
susah untuk mencoba menyelesaikan soal tes matematika
tersebut.
1 2 3 4 5
Ketika saya mempunyai soal tes matematika yang tidak
menyenangkan untuk dilakukan, saya tetap akan
melakukannya sampai saya menyelesaikannya.
1 2 3 4 5
Ketika saya memutuskan untuk mengerjakan soal tes
matematika, saya akan segera mengerjakannya.
1 2 3 4 5
Ketika mencoba untuk belajar mengerjakan soal tes
matematika yang baru, saya akan cepat menyerah jika saya
tidak berhasil pada awalnya.
1 2 3 4 5
Ketika persolan yang tidak diharapkan dalam mengerjakan
soal tes matematika terjadi, saya tidak akan menanganinya
dengan baik.
1 2 3 4 5
Saya akan menghindari mencoba untuk belajar mengerjakan
soal tes matematika yang baru ketika hal tersebut terlihat
terlalu sulit bagi saya.
1 2 3 4 5
Kegagalan dalam mengerjakan soal tes matematika hanya
akan membuat saya berusaha lebih keras.
1 2 3 4 5
Saya merasa tidak yakin dengan kemampuan saya untuk
mengerjakan soal tes matematika
1 2 3 4 5
Dalam mengerjakan soal tes matematika, saya seorang yang
percaya pada diri saya sendiri.
1 2 3 4 5
Saya akan mudah menyerah dalam mengerjakan soal tes
matematika.
1 2 3 4 5
Saya merasa tidak mampu untuk mengerjakan soal tes
matematika yang diberikan kepada saya.
1 2 3 4 5
Nama : (L/P) NIM :
Instrument
Berilah tanda silang pada angka yang mewakili pendapat Anda atas pernyataan di kolom sebelah
kiri. Angka 1 sampai 5 akan mewakili pendapat Anda dari Sangat Tidak Setuju sampai dengan
Sangat Setuju terhadap pernyataan tersebut.
Kesuksesan Psikologis:
Pernyataan STS SS
Secara Umum, saya merasa mencapai sasaran yang saya
inginkan dalam melaksanakan soal tes yang diberikan kepada
saya.
1 2 3 4 5
Berdasar pada standar saya sendiri, saya merasa sudah
berhasil dalam mengerjakan soal tes yang diberikan kepada
saya.
1 2 3 4 5
Rekor saya dalam menyelesaikan soal tes sudah bagus. 1 2 3 4 5
Saya sering merasa sungguh-sungguh bagus mengenai
kualitas pelaksanaan (kinerja) soal tes yang diberikan kepada
saya.
1 2 3 4 5
Dibanding dengan teman saya, saya merasa cukup sukses
dalam mengerjakan soal tes yang diberikan kepada saya.
1 2 3 4 5
Nama : (L/P) NIM :
Instrument
Berilah tanda silang pada angka yang mewakili pendapat Anda atas pernyataan di kolom sebelah
kiri. Angka 1 sampai 5 akan mewakili pendapat Anda dari Sangat Tidak Setuju sampai dengan
Sangat Setuju terhadap pernyataan tersebut.
Subsequent self-efficacy:
Pernyataan STS SS
Ketika saya membuat rencana untuk mengerjakan soal
matematika, saya yakin bahwa saya dapat mengerjakannya.
1 2 3 4 5
Salah satu masalah saya adalah bahwa saya tidak dapat
memulai mengerjakan soal matematika ketika saya
seharusnya memulainya.
1 2 3 4 5
Jika saya tidak dapat menyelesaikan soal matematika untuk
pertama kalinya, saya akan tetap mencobanya sampai saya
dapat melakukannya.
1 2 3 4 5
Ketika saya menetapkan tujuan yang penting untuk diri saya
sendiri, saya jarang bisa mencapainya.
1 2 3 4 5
Saya akan menyerah mengerjakan soal matematika sebelum
saya menyelesaikannya.
1 2 3 4 5
Saya menghindari mengerjakan soal matematika yang sulit. 1 2 3 4 5
Jika soal tes terlihat sangat rumit, saya tidak akan bersusah-
susah untuk mencoba menyelesaikan soal matematika
tersebut.
1 2 3 4 5
Ketika saya mempunyai soal matematika yang tidak
menyenangkan untuk dilakukan, saya tetap akan
melakukannya sampai saya menyelesaikannya.
1 2 3 4 5
Ketika saya memutuskan untuk mengerjakan soal
matematika, saya akan segera mengerjakannya.
1 2 3 4 5
Ketika mencoba untuk belajar mengerjakan soal matematika
yang baru, saya akan cepat menyerah jika saya tidak berhasil
1 2 3 4 5
pada awalnya.
Ketika persolan yang tidak diharapkan dalam mengerjakan
soal matematika terjadi, saya tidak akan menanganinya
dengan baik.
1 2 3 4 5
Saya akan menghindari mencoba untuk belajar mengerjakan
soal matematika yang baru ketika hal tersebut terlihat terlalu
sulit bagi saya.
1 2 3 4 5
Kegagalan dalam mengerjakan soal matematika hanya akan
membuat saya berusaha lebih keras.
1 2 3 4 5
Saya merasa tidak yakin dengan kemampuan saya untuk
mengerjakan soal matematika
1 2 3 4 5
Dalam mengerjakan soal matematika, saya seorang yang
percaya pada diri saya sendiri.
1 2 3 4 5
Saya akan mudah menyerah dalam mengerjakan soal
matematika.
1 2 3 4 5
Saya tampak tidak mampu untuk mengerjakan soal
matematika yang diberikan kepada saya.
1 2 3 4 5
LAMPIRAN 3
DATA EKSPERIMENT
Rekapitulasi jawaban responden
Psychological success atas Tes Pertama
DATA TES1
Responden Pertanyaan 1 Pertanyaan 2 Pertanyaan 3 Pertanyaan 4 Pertanyaan 5 Jumlah
Rata-
Rata
1 3 5 2 5 3 18 3.6
2 3 2 2 4 2 13 2.6
3 1 2 1 2 2 8 1.6
4 2 1 3 3 2 11 2.2
5 4 3 3 3 2 15 3
6 3 1 2 4 3 13 2.6
7 3 2 3 3 3 14 2.8
8 1 1 1 3 2 8 1.6
9 3 4 2 2 3 14 2.8
10 2 2 3 3 3 13 2.6
11 3 2 2 4 3 14 2.8
12 2 2 2 2 5 13 2.6
13 3 3 3 3 3 15 3
14 2 3 2 3 3 13 2.6
15 2 2 2 3 2 11 2.2
16 2 3 3 3 3 14 2.8
17 3 3 3 3 4 16 3.2
18 4 2 3 4 2 15 3
19 4 3 3 4 3 17 3.4
20 2 3 3 2 5 15 3
21 3 3 2 2 2 12 2.4
22 2 1 1 2 1 7 1.4
23 5 4 5 3 4 21 4.2
24 2 4 1 2 2 11 2.2
25 4 3 4 4 4 19 3.8
26 4 4 4 4 4 20 4
27 2 2 2 2 2 10 2
28 2 3 2 3 2 12 2.4
29 2 2 2 3 2 11 2.2
30 3 3 2 3 3 14 2.8
31 2 3 2 4 4 15 3
32 4 2 2 3 4 15 3
33 2 1 1 2 2 8 1.6
Rekapitulasi jawaban responden
Psychological success atas Tes Kedua
DATA TES2
Responden
Pertanyaan
1
Pertanyaan
2
Pertanyaan
3
Pertanyaan
4
Pertanyaan
5 Jumlah
Rata-
Rata
1 3 3 3 4 3 16 3.2
2 3 2 3 4 3 15 3
3 2 1 2 1 2 8 1.6
4 3 2 2 4 3 14 2.8
5 3 3 3 2 3 14 2.8
6 5 5 5 5 4 24 4.8
7 3 3 3 3 3 15 3
8 3 4 2 1 2 12 2.4
9 2 2 2 1 2 9 1.8
10 3 3 2 3 3 14 2.8
11 4 2 2 3 2 13 2.6
12 2 5 2 2 5 16 3.2
13 4 3 3 3 3 16 3.2
14 3 3 3 3 3 15 3
15 2 2 1 3 1 9 1.8
16 3 3 5 5 4 20 4
17 4 3 3 3 3 16 3.2
18 3 2 3 4 4 16 3.2
19 4 3 2 3 4 16 3.2
20 3 3 3 4 5 18 3.6
21 4 2 2 2 2 12 2.4
22 4 2 4 5 2 17 3.4
23 5 4 5 3 4 21 4.2
24 2 2 1 5 4 14 2.8
25 3 2 3 4 3 15 3
26 3 3 2 2 3 13 2.6
27 3 3 3 3 3 15 3
28 3 3 3 3 3 15 3
29 2 2 2 3 1 10 2
30 3 3 2 2 2 12 2.4
31 2 2 1 5 4 14 2.8
32 4 4 3 3 4 18 3.6
33 3 2 2 4 4 15 3
Rekapitulasi jawaban responden
Psycholigical success atas Tes Terakhir
DATA TES3
Responden
Pertanyaan
1
Pertanyaan
2
Pertanyaan
3
Pertanyaan
4
Pertanyaan
5 Jumlah
Rata-
Rata
1 3 3 3 3 2 14 2.8
2 2 2 3 4 2 13 2.6
3 2 1 1 2 2 8 1.6
4 4 5 4 5 4 22 4.4
5 3 3 3 3 3 15 3
6 5 3 1 4 3 16 3.2
7 3 3 3 3 3 15 3
8 2 3 2 3 2 12 2.4
9 1 2 1 2 1 7 1.4
10 3 3 2 3 3 14 2.8
11 2 3 4 4 3 16 3.2
12 2 2 2 3 5 14 2.8
13 3 3 3 3 3 15 3
14 3 2 3 3 3 14 2.8
15 2 2 3 2 2 11 2.2
16 3 3 3 3 3 15 3
17 4 4 4 3 3 18 3.6
18 2 3 3 2 2 12 2.4
19 4 3 3 3 3 16 3.2
20 4 4 1 5 5 19 3.8
21 3 3 3 3 2 14 2.8
22 2 3 4 2 4 15 3
23 3 3 4 3 3 16 3.2
24 3 2 2 3 2 12 2.4
25 4 3 3 4 1 15 3
26 2 2 2 3 2 11 2.2
27 3 3 4 3 3 16 3.2
28 3 1 1 5 1 11 2.2
29 3 3 3 3 3 15 3
30 2 2 2 2 2 10 2
31 3 3 4 3 3 16 3.2
32 4 3 3 4 3 17 3.4
33 3 2 1 2 1 9 1.8
Rekapitulasi jawaban responden
Initial self efficacy
Rekapitulasi jawaban responden
Subsequent Self Efficacy
LAMPIRAN 4
HASIL UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS
HASIL UJI VALIDITAS DAN REABILITAS
Self Efficacy
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.856 17
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
Pertanyaan1 57.8000 75.482 .275 .857
Pertanyaan2 57.9778 74.568 .278 .858
Pertanyaan3 57.5556 71.753 .505 .847
Pertanyaan4 57.7778 73.631 .401 .851
Pertanyaan5 57.2222 67.995 .698 .837
Pertanyaan6 57.9556 69.725 .531 .845
Pertanyaan7 57.6444 70.734 .424 .852
Pertanyaan8 57.6667 69.864 .590 .843
Pertanyaan9 57.2000 73.845 .447 .850
Pertanyaan10 57.3556 70.780 .496 .847
Pertanyaan11 58.0444 72.725 .442 .850
Pertanyaan12 57.9333 72.564 .405 .852
Pertanyaan13 57.3111 74.628 .350 .853
Pertanyaan14 57.6222 72.331 .419 .851
Pertanyaan15 57.5556 74.934 .343 .854
Pertanyaan16 57.2222 67.540 .728 .836
Pertanyaan17 57.3556 67.689 .642 .839
Hasil Psychological success
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.671 5
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Pertanyaan1 12.7333 5.518 .424 .623
Pertanyaan2 12.7556 5.871 .343 .654
Pertanyaan3 12.9778 5.022 .319 .681
Pertanyaan4 12.9333 5.064 .441 .612
Pertanyaan5 12.7778 4.177 .640 .505
LAMPIRAN 5
HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS
HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS
Pengaruh Psychological success terhadap self efficacy
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.396 .434 7.825 .000
PSYCHOLOGICAL_S
UCCESS .045 .153 .060 .293 .772
a. Dependent Variable: SELF_EFFICACY
Pengaruh Frekuensi Keberhasilan dan kegagalan terhadap Self efficacy
Frekuensi keberhasilan
Coefficientsa
Keberhasilan
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.864 .099 29.034 .000
Berhasil .355 .074 .654 4.815 .000
a. Dependent Variable: Self_Efficacy
Coefficientsa
Kegagalan
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.767 .108 34.976 .000
Gagal -.382 .057 -.771 -6.742 .000
a. Dependent Variable: Self_Efficacy