Pengaruh Economic Value Added Dan Eraning Terhadap Return Saham ( Studi Pada an Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia )

  • Upload
    yoedhoe

  • View
    216

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/14/2019 Pengaruh Economic Value Added Dan Eraning Terhadap Return Saham ( Studi Pada an Manufaktur Di Bursa Efek I

    1/33

    PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED DAN

    EARNING TERHADAP RETURN SAHAM( STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA )

    SKRIPSI

    Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikanProgram Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi

    Universitas Pekalongan

    Disusun Oleh :

    Nama : TRI WIDYOWATI

    NPM : 04.0252.E

    FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS PEKALONGAN

    TAHUN 2008

    1

  • 8/14/2019 Pengaruh Economic Value Added Dan Eraning Terhadap Return Saham ( Studi Pada an Manufaktur Di Bursa Efek I

    2/33

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Kelangsungan hidup perusahaan di era kompetisi global, menuntut

    manajemen untuk menyusun perencanaan strategis dalam menghadapi

    perubahan-perubahan yang akan terjadi. Perubahan-perubahan yang perlu di

    respon oleh perusahaan bukan hanya yang berorientasi pada produk perusahaan

    saja, melainkan juga pada aspek-aspek penting yang menyangkut keuangan

    perusahaan sebagai suatu entitas yang berada di tengah-tengah masyarakat.

    Keberadaan suatu perusahaan bermula dari adanya investasi para

    investor. Untuk perusahaan berbentuk perseroan terbatas (PT), investasinya

    berasal dari pemegang saham (shareholder) . Organisasi perusahaan diharapkan

    oleh para investornya untuk mampu menjadi institusi pencipta kekayaan.

    Dengan demikian, manajemen perusahaan dituntut oleh para investor untuk

    menjadikan perusahaan yang mereka kelola mampu menghasilkan kinerja

    keuangan untuk menambah kekayaan bagi para investor. Oleh karena itu,

    manajemen perusahaan perlu mengarahkan pengelolaan organisasi perusahaan

    ke sasaran strategik yang mampu menciptakan nilai bagi investor.

    Salah satu kegunaan laporan keuangan adalah

    menyediakan informasi kinerja keuangan perusahaan terutama

    profitabilitas yang diperlukan untuk menilai perubahan

    2

  • 8/14/2019 Pengaruh Economic Value Added Dan Eraning Terhadap Return Saham ( Studi Pada an Manufaktur Di Bursa Efek I

    3/33

    potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan.

    Informasi kinerja yang ada dalam perusahaan bermanfaat

    untuk memprediksi perusahaan dalam menghasilkan arus kas

    dari sumber daya yang ada. Informasi kinerja tersebut dapat

    diperoleh dengan cara melakukan pengukuran kinerja yang ada

    dalam perusahaan. Pengukuran kinerja merupakan salah satu

    faktor yang penting bagi perusahaan, karena pengukuran

    tersebut digunakan sebagai dasar untuk menyusun sistem

    imbalan dalam perusahaan, yang dapat mempengaruhi

    perilaku pengambilan keputusan dalam perusahaan. (Rina dan

    Solihah, 2003)

    Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dan

    kegiatan operasinya merupakan fokus utama dalam penilaian

    prestasi perusahaan (analisis fundamental perusahaan), karena

    laba perusahaan selain merupakan indikator kemampuan

    perusahaan dalam memenuhi kewajiban bagi para penyandang

    dananya, juga merupakan elemen dalam menciptakan nilai

    perusahaan yang menunjukkan prospek perusahaan di masa

    yang akan datang. Tingkat probabilitas perusahaan pada

    analisis fundamental biasanya diukur dari beberapa aspek,

    yaitu berdasarkan ROS ( Return On Sales ), EPS ( Earning Per

    Share ), ROA ( Return On Asset ) maupun ROE ( Return on

    Equity ).

    3

  • 8/14/2019 Pengaruh Economic Value Added Dan Eraning Terhadap Return Saham ( Studi Pada an Manufaktur Di Bursa Efek I

    4/33

    Meskipun telah digunakan secara luas oleh investor

    sebagai salah satu dasar dalam pengambilan keputusan

    investasi karena nilainya tercantum dalam laporan keuangan,

    penggunaan analisis rasio keuangan sebagai alat pengukur

    akuntansi konvensional memiliki kelemahan utama, yaitu

    mengabaikan adanya biaya modal sehingga sulit untuk

    mengetahui apakah suatu perusahaan telah berhasil

    menciptakan suatu nilai atau tidak. Untuk mengatasi

    kelemahan tersebut, dikembangkan suatu konsep baru yaitu

    Economic Value Added (EVA) yang mencoba mengukur nilai

    tambah ( Value Creation ) yang dihasilkan suatu perusahaan

    dengan cara mengurangi beban biaya modal ( cost of capital )

    yang timbul sebagai akibat investasi yang dilakukan. EVA

    (Economic Value Added ) merupakan indikator tentang adanya

    penciptaan nilai dari suatu investasi.

    Penggunaan metode EVA membuat perusahaan lebih

    memfokuskan perhatian pada usaha penciptaan nilai

    perusahaan. Pengertian nilai diartikan sebagai nilai daya guna

    maupun benefit yang dinikmati oleh stakeholder (karyawan,

    investor, pemilik, pelanggan). Perhitungan EVA ( Economic

    Value Added ) cukup rumit dan nilainya tidak tercantum dalam

    laporan keuangan perusahaan sehingga hanya investor yang

    benar-benar mengerti konsep EVA ( Economic Value Added ) ini

    4

  • 8/14/2019 Pengaruh Economic Value Added Dan Eraning Terhadap Return Saham ( Studi Pada an Manufaktur Di Bursa Efek I

    5/33

    yang akan menggunakannya sebagai dasar dalam keputusan

    investasi, sehingga metode EVA relatif sulit diterapkan karena

    memerlukan perhitungan atas biaya yang kompleks. Namun

    bagi perusahaan yang listed di pasar modal mungkin akan lebih

    mudah menghitungnya, daripada perusahaan yang belum go

    public di pasar modal.

    Sejauh ini laporan keuangan, khususnya neraca dan

    earning masih diyakini sebagai alat yang andal bagi para

    pemakainya untuk mengurangi resiko ketidakpastian dalam

    pengambilan keputusan-keputusan ekonomi, disamping itu

    earning juga memiliki informasi yang sangat penting untuk

    pihak ekstern maupun intern. Menurut Balls dan Watts (1972),

    earning tidaklah berpengaruh signifikan terhadap pengambilan

    keputusan investasi dalam suatu perusahaan. Walaupun

    demikian, dengan mengetahui sifat earning sebagai data seri

    waktu ( time series ), dimana seri waktu earning periode waktu

    terdahulu memiliki kecenderungan mengalami perubahan

    terhadap earning di masa mendatang, maka perubahan

    earnings tersebut bersifat acak dan ada korelasi yang serial

    dan hal ini membuktikan bahwa earnings memiliki potensi

    sebagai alat prediktor untuk menentukan return saham.

    Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini penulis tertarik

    untuk mengambil judul : Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan

    5

  • 8/14/2019 Pengaruh Economic Value Added Dan Eraning Terhadap Return Saham ( Studi Pada an Manufaktur Di Bursa Efek I

    6/33

    Earning terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur di

    Bursa Efek Indonesia) .

    1.2 Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah

    1.2.1 Identifikasi Masalah

    Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yaitu

    memungkinkan para pemodal ( investor ) untuk melakukan diversifikasi

    investasi, membentuk portofolio sesuai dengan resiko yang bersedia mereka

    tanggung dengan tingkat keuntungan yang diharapkan. Investasi pada

    sekuritas juga bersifat likuid (mudah dirubah). Oleh karena itu, penting bagi

    perusahaan untuk selalu memperhatikan kepentingan para pemilik modal

    dengan jalan memaksimalkan nilai perusahaan, karena nilai perusahaan

    merupakan ukuran keberhasilan atas pelaksanaan fungsi-fungsi

    keuangannya.

    Untuk mengetahui kinerja perusahaan dapat dilihat Laporan

    Akuntansi Keuangan yang terdiri dari : operasional perusahaan, investasi

    dan laporan rugi laba. Penilaian kinerja selain menggunakan EVA,

    perusahaan dapat menggunakan earning yang dihasilkan dari aktivitas

    operasi ( operating cash flow ). Meskipun sebenarnya kinerja keuangan

    perusahaan lebih ditunjukkan melalui ukuran EVA sangat menentukan

    besarnya return saham yang diperoleh oleh investor. Return saham juga

    dipengaruhi oleh : residual income , rasio keuangan, arus kas operasional,

    dan earning .

    6

  • 8/14/2019 Pengaruh Economic Value Added Dan Eraning Terhadap Return Saham ( Studi Pada an Manufaktur Di Bursa Efek I

    7/33

    Untuk mengukur return saham dari sebuah investasi, selain

    digunakan Economic Value Added (EVA), dapat juga digunakan earning .

    Karena earning memiliki potensi sebagai alat prediktor untuk

    menentukan return saham .

    1.2.2 Pembatasan Masalah

    Dalam penelitian ini, peneliti memberikan batasan masalah pada

    kinerja keuangan diukur dengan Economic Value Added (EVA) dan

    earning yang diperoleh perusahaan terhadap return saham.

    1.2.3 Perumusan Masalah

    Berdasarkan uraian di atas, peneliti merumuskan masalah

    permasalahan sebagai berikut :

    1. Apakah EVA mempunyai pengaruh terhadap return saham

    perusahaan manufaktur pada Bursa Efek Indonesia?

    2. Apakah earning mempunyai pengaruh terhadap return saham

    perusahaan manufaktur pada Bursa Efek Indonesia?

    3. Apakah EVA dan earning secara simultan atau bersama-sama

    mempunyai pengaruh terhadap return saham perusahaan manufaktur

    pada Bursa Efek Indonesia?

    7

  • 8/14/2019 Pengaruh Economic Value Added Dan Eraning Terhadap Return Saham ( Studi Pada an Manufaktur Di Bursa Efek I

    8/33

    1.3 Tujuan Penelitian

    Tujuan penelitian ini adalah :

    1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh EVA terhadap return

    saham perusahaan manufaktur pada Bursa Efek Indonesia.

    2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh earning terhadap

    return saham perusahaan manufaktur pada Bursa Efek Indonesia.

    3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh EVA dan earning

    secara simultan atau bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap return

    saham perusahaan manufaktur pada Bursa Efek Indonesia.

    1.4 Kegunaan Penelitian

    Adapun kegunaan penelitian ini antara lain :

    1. Kegunaan Akademis

    a. Penelitian ini diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu yang

    diperoleh di bangku perkuliahan ke dalam kenyataan yang terjadi di

    lapangan (perusahaan).

    b. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumbangan

    pemikiran bagi pihak lain atau peneliti-peneliti berikutnya sebagai

    kajian lebih lanjut dan pembaca dapat berpartisipasi untuk memberikan

    saran dan kritik yang bersifat konstruktif bagi penulisan ataupun

    perusahaan tersebut.

    2. Kegunaan Praktis

    8

  • 8/14/2019 Pengaruh Economic Value Added Dan Eraning Terhadap Return Saham ( Studi Pada an Manufaktur Di Bursa Efek I

    9/33

    Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk meningkatkan

    pemberian return saham.

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Hasil Penelitian Terdahulu

    Suatu penelitian membutuhkan banyak masukan-masukan dari beberapa

    penelitian terdahulu ataupun jurnal yang dapat mempermudah arahan kerja dari

    suatu penelitian. Masukan-masukan tersebut berupa teori-teori, maupun

    pendapat-pendapat dari peneliti tersebut telah teruji dalam penelitiannya untuk

    mendukung pendefinisian suatu istilah yang digunakan dalam suatu penelitian,

    dan juga dukungan atau perkuatan alat analisis-analisis yang digunakan oleh

    para peneliti terdahulu.

    9

  • 8/14/2019 Pengaruh Economic Value Added Dan Eraning Terhadap Return Saham ( Studi Pada an Manufaktur Di Bursa Efek I

    10/33

    Adapun penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh Julius

    Cristiawan, (2006), tentang Pengaruh Economic Value Added, Residual

    Income, Earnings dan Arus Kas Operasi Terhadap Return yang Diterima

    Pemegang Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek

    Jakarta) , dengan menggunakan metode analisis data yang digunakan adalah

    regresi berganda atau multiple regression untuk menguji pengaruh EVA,

    residual income, earnings dan arus kas terhadap return yang diterima pemegang

    saham. Hasil penelitian yang telah diperoleh hasil : (1) berdasarkan hasil uji

    hipotesis diketahui bahwa variabel economic value added, tidak mempunyai

    pengaruh yang signifikan terhadap return yang diterima oleh pemegang saham;

    (2) Variabel residual income tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

    terhadap return yang diterima oleh pemegang saham; (3) Variabel

    earnings mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return yang diterima

    oleh pemegang saham; (4) Variabel arus kas operasi mempunyai pengaruh

    signifikan terhadap return yang diterima oleh pemegang saham; (5)

    Berdasarkan hasil uji t disimpulkan bahwa variabel arus kas operasi

    berpengaruh paling signifikan terhadap return yang diterima oleh pemegang

    saham. Sedangkan variabel economic value added dan residual income tidak

    berpengaruh signifikan terhadap return yang diterima oleh pemegang saham.

    Penelitian yang kedua yang dilakukan oleh Sotya Afkar, (2006), tentang

    : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Berdasarkan Konsep

    Economic Value Added (EVA) terhadap Laba pada PT

    (Persero) Telekomunikasi Indonesia , metode analisis data

    10

  • 8/14/2019 Pengaruh Economic Value Added Dan Eraning Terhadap Return Saham ( Studi Pada an Manufaktur Di Bursa Efek I

    11/33

    yang digunakan adalah Metode penelitian yang dipakai untuk

    mengetahui kinerja keuangan perusahaan dalam penelitian ini

    adalah metode deskriptif. Diperoleh hasil penelitian, bahwa

    peningkatan nilai EVA dipengaruhi oleh naiknya laba

    perusahaan serta penurunan biaya modal.

    Dari uraian hasil penelitian terdahulu dapat disajikan pada tabel

    berikut :

    Tabel 2.1Hasil Penelitian Terdahulu

    No. Nama Peneliti(Tahun) Judul PenelitianMetodeAnalisis Hasil Penelitian

    1. Julius Cristiawan(2006)

    Pengaruh Economic ValueAdded, Residual Income,Earnings dan Arus KasOperasi Terhadap Returnyang Diterima PemegangSaham (Studi Pada

    Perusahaan Manufaktur diBursa Efek Jakarta)

    Regresi berganda ataumultipleregression

    Hasil penelitian diperoleh :(1) berdasarkan hasil uji hipotesisdiketahui bahwa variabel economicvalue added, tidak mempunyai pengaruhyang signifikan terhadap return yangditerima oleh pemegang saham;

    (2) Variabel residual income tidak mempunyai pengaruh yang signifikanterhadap return yang diterima oleh

    pemegang saham; (3) Variabel earningsmempunyai pengaruh yang signifikanterhadap return yang diterima oleh

    pemegang saham; (4) Variabel arus kasoperasi mempunyai pengaruh signifikanterhadap return yang diterima oleh

    pemegang saham; (5) Berdasarkan hasiluji t disimpulkan bahwa variabel aruskas operasi berpengaruh palingsignifikan terhadap return yang diterima

    oleh pemegang saham. Sedangkan

    11

  • 8/14/2019 Pengaruh Economic Value Added Dan Eraning Terhadap Return Saham ( Studi Pada an Manufaktur Di Bursa Efek I

    12/33

    variabel economic value added danresidual income tidak berpengaruh

    signifikan terhadapreturn

    yang diterimaoleh pemegang saham.2. Sotya Afkar

    (2006)Analisis Kinerja Keuangan

    Perusahaan BerdasarkanKonsep Economic ValueAdded (EVA) terhadapLaba pada PT (Persero)Telekomunikasi Indonesia

    Deksirptif Kuantitatif

    Diperoleh hasil penelitian, bahwapeningkatan nilai EVAdipengaruhi oleh naiknya labaperusahaan serta penurunanbiaya modal

    2.1 Landasan Teori

    2.1.1 Economic Value Added (EVA)

    Economic Value Added (EVA) merupakan modifikasi residual

    income . Stewart dalam Pradhono (2004) berusaha memperbaiki residual

    income dengan melakukan penyesuaian atas NOPAT ( Net Operating Profit

    After Tax ) dan capital , yang menurut mereka menyebabkan distorsi dalam

    model akuntansi untuk pengukuran kinerja.

    Economic Value Added (EVA) merupakan suatu

    pengukuran metode kinerja keuangan untuk menghitung

    keuntungan ekonomis yang sebenarnya dari suatu

    perusahaan. Konsep Economic Value Added (EVA) pertama

    kali dicetuskan oleh Bennet G.Steward dan Joel M.Stern

    (dalam Prdhono, 2004), bahwa penggunaan Economic Value

    Added (EVA) membuat perusahaan memfokuskan

    perhatiannya pada penciptaan nilai perusahaan.

    Implementasi dari konsep Economic Value Added (EVA) ini

    akan membuat para manajer untuk betindak dari sudut

    12

  • 8/14/2019 Pengaruh Economic Value Added Dan Eraning Terhadap Return Saham ( Studi Pada an Manufaktur Di Bursa Efek I

    13/33

    pandang investor selaku pemilik modal. Hal tersebut

    memberikan motivasi kepada para manajer untuk dapat

    memberikan nilai tambah bagi perusahaan dari segala

    keputusan yang dibuatnya. Hasil perhitungan Economic

    Value Added (EVA) yang positif mencerminkan tingkat

    kompensasi yang lebih tinggi daripada biaya modal. Hal ini

    berarti manajemen perusahaan berhasil meningkatkan

    kekayaan atau membuat nilai tambah bagi perusahaan dan

    bagi pemilik modal. Akan tetapi jika nilai perhitungan

    Economic Value Added (EVA) negatif, maka hal ini berarti

    ada penurunan dari nilai kekayaan perusahaan.

    Economic Value Added (EVA) adalah ukuran kinerja keuangan yang

    paling baik untuk menjelaskan economic profit suatu perusahaan

    dibandingkan dengan ukuran yang lain. EVA juga merupakan ukuran

    kinerja yang berkaitan langsung dengan kemakmuran pemegang saham

    sepanjang waktu.

    Keunggulan EVA sebagai pengukuran kinerja terletak pada

    kemampuannya untuk menyatukan tiga fungsi penting manajemen, yaitu :

    capital budgeting, performance appraisal dan insentive compensation

    (Higgin, 1998). Keputusan capital budgeting didasarkan pada discounted

    EVA. Kinerja unit bisnis dapat diukur dengan EVA dan kompensasi insentif

    dapat tergantung pada unit EVA relatif terhadap target yang tepat.

    13

  • 8/14/2019 Pengaruh Economic Value Added Dan Eraning Terhadap Return Saham ( Studi Pada an Manufaktur Di Bursa Efek I

    14/33

    Tetapi EVA sebagai ukuran kinerja juga mempunyai beberapa

    keterbatasan, antara lain :

    1. Sebagai ukuran kinerja masa lampau EVA tidak mampu memprediksi

    dampak strategi yang kini diterapkan untuk masa depan perusahaan;

    2. Sifat pengukurannya merupakan potret jangka pendek, sehingga

    manajemen cenderung enggan berinvestasi jangka panjang, karena bisa

    mengakibatkan penurunan nilai EVA dalam periode yang bersangkutan.

    Hal ini bisa mengakibatkan turunnya daya saing perusahaan di masa

    depan.

    3. EVA mengabaikan kinerja non keuangan yang sebenarnya bisa

    meningkatkan kinerja keuangan. Menurut Kaplan dan Norton, (2001),

    tanpa balanced scorecard , strategi value based management memang

    dapat menurunkan biaya dan meningkatkan intensitas aktiva, tetapi akan

    kehilangan kesempatan menciptakan tambahan nilai, yaitu strategi

    pertumbuhan pendapatan jangka panjang melalui investasi pelanggan,

    inovasi, perbaikan proses, teknologi informasi dan kemampuan

    karyawan.

    4. Tidak cocok diterapkan pada industri tertentu. Penggunaan EVA

    untuk mengevaluasi kinerja keuangan mungkin tidak tepat untuk

    beberapa perusahaan, misalkan perusahaan dengan tingkat pertumbuhan

    yang tinggi seperti pada sektor teknologi (Dierks dan Patel, 1997)

    5. Tidak bisa diterapkan pada masa inflasi. De Viliers (1997)

    mengindikasikan bagaimana inflasi akan mengakibatkan distorsi pada

    14

  • 8/14/2019 Pengaruh Economic Value Added Dan Eraning Terhadap Return Saham ( Studi Pada an Manufaktur Di Bursa Efek I

    15/33

    EVA dan menunjukkan bahwa EVA tidak dapat digunakan selama

    periode inflasi untuk mengestimasi profitabilitas aktual.

    EVA sepintas terlihat lebih accounting based dari pada economic

    measure. Tetapi, pada kenyataannya pencipta EVA Stewart (1991)

    mengusulkan serangkaian adjustments untuk menyesuaikan pengukuran

    sehingga lebih mendekati basis arus kas economic . Penyesuaian untuk

    NOPAT dan capital base (invested capital) terutama dilakukan untuk :

    1. Operating lease expenses dimana semua transaksi sewa guna usaha,

    baik operating lease maupun capital lease , akan diperlakukan dengan

    cara yang sama, yaitu mengakui adanya hutang atu modal yang

    diivestasikan (invested capital).

    2. Biaya penelitian dan pengembangan, dimana semua pengeluaran yang

    berkaitan dengan penelitian dan pengembangan diperlakukan sebagai

    successful efforts , sehingga akan dikapitalisasi atau ditangguhkan

    selama periode tertentu.

    3. Biaya iklan dan promosi, dimana pengeluaran untuk iklan dan promosi

    ini juga diperlakukan sama dengan penelitian dan pengembangan di

    atas, karena juga dianggap bermanfaat pada periode yang akan datang.

    4. Penyesuaian nilai persediaan (LIFO), dimana penerapan perhitungan

    biaya persediaan berdasarkan LIFO akan menyebabkan nilai perusahaan

    yang terlalu rendah, yang kemudian pada gilirannya akan

    mengakibatkan modal yang diinvestasikan juga terlalu rendah.

    15

  • 8/14/2019 Pengaruh Economic Value Added Dan Eraning Terhadap Return Saham ( Studi Pada an Manufaktur Di Bursa Efek I

    16/33

    5. Pajak Penghasilan ditangguhkan, dimana pajak penghasilan yang

    ditangguhkan seharusnya diabaikan karena bukan merupakan suatu

    biaya tunai.

    6. Amortisasi goodwill, dimana amortisasi good will periode berjalan

    dikeluarkan dari laporan laba rugi dan ditambahkan kembali ke modal

    yang diinvestasikan, untuk menghilangkan asumsi yang salah tentang

    masa manfaat aktiva.

    7. Provisi untuk piutang ragu-ragu, dimana provisi untuk piutang yang

    diragukan bersifat non tunai dan terlalu konservatif sehingga akan

    menyebabkan laba dan aktiva dicatat terlalu rendah.

    Metode EVA pertama kali dikembangkan oleh Stewart dan Stern

    seorang analisis keuangan dari perusahaan Stern Stewart & Co. pada tahun

    1993. Di Indonesia metode tersebut dikenal dengan metode NITAMI (Nilai

    Tambah Ekonomi). EVA/NITAMI adalah metode manajemen keuangan

    untuk mengukur laba ekonomi dalam suatu perusahaan yang menyatakan

    bahwa kesejahteraan hanya dapat tercipta manakala perusahaan mampu

    memenuhi semua biaya operasi dan biaya modal (Tunggal, 2001)

    EVA merupakan tujuan perusahaan untuk meningkatkan nilai atau

    value added dari modal yang telah ditanamkan pemegang saham dalam

    operasi perusahaan. Oleh karenanya EVA merupakan selisih, laba operasi

    setelah pajak ( Net Operating Profit After Tax atau NOPAT) dengan biaya

    modal ( Cost of Capital).

    16

  • 8/14/2019 Pengaruh Economic Value Added Dan Eraning Terhadap Return Saham ( Studi Pada an Manufaktur Di Bursa Efek I

    17/33

    2.1.2 Manfaat Economic Value Added (EVA)

    Terdapat beberapa manfaat yang dapat diperoleh perusahaan dalam

    menggunakan EVA sebagai alat ukur kinerja dan nilai tambah perusahaan.

    Menurut Tunggal (2001) beberapa manfaat EVA dalam mengukur kinerja

    perusahaan antara lain : (1) EVA merupakan suatu ukuran kinerja

    perusahaan yang dapat berdiri sendiri-sendiri tanpa memerlukan ukuran lain

    baik berupa perbandingan dengan menggunakan perusahaan sejenis atau

    menganalisis kecenderungan ( trend) (2) hasil perhitungan EVA mendorong

    pengalokasian dana perusahaan untuk inventasi dengan biaya modal yang

    rendah. Sedangkan menurut Utama (1997:10), manfaat EVA adalah : (1)

    EVA dapat digunakan sebagai penilaian kinerja keuangan perusahaan

    karena penilaian kinerja tersebut difokuskan pada penciptaan nilai ( value

    creation) (2) EVA akan menyebabkan perusahaan lebih memperhatikan

    kebijakan struktur modal (3) EVA membuat manajemen berpikir dan

    bertindak seperti halnya pemegang saham yaitu memilih inventasi yang

    memaximumkan tingkat pengendalian dan meminimumkan tingkat biaya

    modal sehingga nilai nilai perusahaan dapat dimaximalkan dan (4) EVA

    dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kegiatan atau proyek yang

    memberikan pengembalian lebiht inggi daripada biaya-biaya modalnya.

    Selain manfaat yang telah dijelaskan diatas, EVA merupakan

    pengukruan yang sangat penting karena dapat dipergunakan sebagai signal

    terjadinya financial distress pada suatu perusahaan (Salmi & Virtanen

    2001). Jika suatu perusahaan tidak dapat memperoleh profit di atas required

    17

  • 8/14/2019 Pengaruh Economic Value Added Dan Eraning Terhadap Return Saham ( Studi Pada an Manufaktur Di Bursa Efek I

    18/33

    of return, maka EVA akan menjadi negative dan hal ini merupakan warning

    akan terjadinya Financial Distress bagi perusahaan tersebut.

    2.1.3 Weighted Average Cost of Capital dan Penyesuaian Akuntasi

    Pada saat kreditur dan pemilik perusahaan menginvestasikan

    uangnya kedalam perusahaan, mereka menciptakan sebuah opportunity cost

    yang sama dengan return yang mungkin akan diperoleh dari investasi lain

    yang sejenis dan memiliki resiko yang sama. Opportunity cost ini adalah

    cost of capital perusahaan. Prinsip cost of capital adalah prinsip subsitusi,

    seorang investor tidak akan mau membiayai sebuah investasi jika ada

    investasi lain yang lebih menarik. Cost of capital perusahaan adalah cost

    setiap sumber modal, yang ditimbang sesuai dengan struktur modal

    perusahaan. Setiap komponen dalam struktur pembiayaan memiliki biaya

    tertentu dan komponen biaya-biaya tersebut membentuk biaya modal rata-

    rata tertimbang atau weighted average cost of capital ( WACC). Biaya

    modal rata-rata tertimbang dapat dihitung dengan rumus :

    WACC = (ke x We) + ([kd x (1-t)] x Wd) (Pradhono, 2004)

    Dimana We adalah persentase ekuitas dalam struktur modal dan Wd

    adalah persentase hutang dalam struktur modal. Baik ekuitas maupun

    hutang dihitung berdasarkan nilai pasarnya.

    Dalam banyak kasus, pengaruh dari penyesuaian di atas akan

    menghasilkan NOPAT dan capital base yang lebih besar, tetapi tidak

    berdampak besar terhadap perhitungan EVA. Penyesuaian EVA perlu dibuat

    18

  • 8/14/2019 Pengaruh Economic Value Added Dan Eraning Terhadap Return Saham ( Studi Pada an Manufaktur Di Bursa Efek I

    19/33

    hanya jika jumlahnya signifikan, memiliki dampak material terhadap EVA,

    dapat dipahami oleh orang yang menggunakan dan jika informasi yang

    diperlukan mudah diperoleh (Stewart, 1991).

    2.1.4 Earnings

    Pendapatan adalah darah kehidupan dari suatu

    perusahaan. Tanpa pendapatan, tidak ada laba. Tanpa laba,

    tidak ada perusahaan. Mengingat pentingnya, sangat sulit

    mendefinisikan pendapatan sebagai unsur akuntansi pada

    dirinya sendiri. Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian

    Laporan Keuangan (KDPPLK) yang juga mengacu pada

    frame work for the preparation and the Intenational

    Accountuing Standar Committee (IASC) menyebutkan

    beberapa hal mengenai penghasilan menurut (SAK, 2004,

    hal 12) antara lain :

    1. Pada paragraf 69

    Penghasilan Bersih (laba) seringkali digunakan sebagai

    ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran yang lain

    seperti imbalan investasi ( Return of Investment ) atau

    penghasilan per saham ( Earning Per Share ) unsur yang

    langsung berkaitan dengan pengukuran penghasilan

    bersih (Laba) adalah penghasilan dan beban.

    2. Pada paragraf 70

    19

  • 8/14/2019 Pengaruh Economic Value Added Dan Eraning Terhadap Return Saham ( Studi Pada an Manufaktur Di Bursa Efek I

    20/33

  • 8/14/2019 Pengaruh Economic Value Added Dan Eraning Terhadap Return Saham ( Studi Pada an Manufaktur Di Bursa Efek I

    21/33

    Biaya-biaya non kas, beberapa jenis biaya yang bersifat non kas, seperti

    penyusutan dan amortisasi akan dikurangkan dari pendapatan untuk

    memperoleh earnings (3) Accrual versus cash revenue and expenses,

    adanya perbedaan waktu antara pengakuan transaksi secara accrual dengan

    penerimaan atau pembayaran tunai akan menyebabkan perbedaan antara

    pendapatan dan biaya.

    2.1.5 Return Saham

    Tingkat keuntungan ( return ) merupakan rasio antara

    pendapatan investasi selama beberapa periode dengan

    jumlah dana yang diinvestasikan. Pada umumnya investor

    mengharapkan keuntungan yang tinggi dengan resiko

    kerugian yang sekecil mungkin, sehingga para investor

    berusaha menentukan tingkat keuntungan investasi yang

    optimal dengan menentukan konsep investasi yang

    memadai. Konsep ini penting karena tingkat keuntungan

    yang diharapkan dapat diukur. Dalam hal ini tingkat

    keuntungan dihitung berdasarkan selisih antara capital gain

    dan capital loss . Rata-rata return saham biasanya dihitung

    dengan mengurangkan harga saham periode tertentu

    dengan harga saham periode sebelumnya dibagi dengan

    harga saham sebelumnya.

    21

  • 8/14/2019 Pengaruh Economic Value Added Dan Eraning Terhadap Return Saham ( Studi Pada an Manufaktur Di Bursa Efek I

    22/33

    Tujuan corporate finance adalah memaksimumkan nilai perusahaan.

    Tujuan ini bisa menyimpan konflik potensial antara pemilik perusahaan

    dengan kreditur. Jika perusahaan menikmati laba yang besar, nilai pasar

    saham (dana pemilik) akan meningkat pesat, sementara nilai hutang

    perusahaan (dana kreditur) tidak terpengaruh. Sebaliknya, apabila

    perusahaan mengalami kerugian atau bahkan kebangkrutan, maka hak

    kreditur akan didahulukan sementara nilai saham merupakan indeks yang

    tepat untuk mengukur efektivitas perusahaan, sehingga seringkali dikatakan

    memaksimumkan nilai perusahaan juga berarti memaksimumkan kekayaan

    pemegang saham.

    Saham suatu perusahaan bisa dinilai dari pengembalian (return)

    yang diterima oleh pemegang saham dari perusahaan yang bersangkutan.

    Return bagi pemegang saham bisa berupa penerimaan dividen tunai ataupun

    adanya perubahan harga saham pada suatu periode. (Ross, 2002)

    Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi.

    Return dapat berupa return realisasi ( realized return ) atau

    return ekspektasi (expected return) . Return realisasi

    merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi dihitung

    berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena

    digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari

    perusahaan. Return Historis ini juga berguna sebagai dasar

    penentuan return ekspektasi dan resiko di masa mendatang.

    Return Ekspektasi adalah return yang diharapkan akan

    diperoleh oleh investor di masa mendatang. Return

    22

  • 8/14/2019 Pengaruh Economic Value Added Dan Eraning Terhadap Return Saham ( Studi Pada an Manufaktur Di Bursa Efek I

    23/33

    ekspektasi sifatnya belum terjadi. Return terdiri dari capital

    gain dan yield. Rumus yang digunakan sebagai berikut :

    (Jogiyanto, 2000)

    Return = Capital Gain (loss) + Yield

    Capital gain atau capital loss merupakan selisih dari

    harga investasi sekarang relatif dengan periode yang

    lalu. Rumusnya sebagai berikut : (Jogiyanto, 2000)

    Capital gain atau capital loss =1

    1

    t

    t t

    P

    P P

    Jika harga investasi sekarang ( P t ) lebih tinggi dari harga

    investasi periode yang lalu ( P t 1 ) ini berarti terjadi

    keuntungan modal. Jika sebaliknya maka terjadi kerugian

    modal (capital loss).

    Yield merupakan persentase penerimaan kas periodik

    terhadap harga investasi periode tertentu dari suatu investai.

    Untuk saham, yield adalah persentase dividen terhadap harga

    saham periode sebelumnya. Untuk obligasi, yield adalah

    persentase bunga pinjaman yang diperoleh terhadap harga

    obligasi periode sebelumnya. Dengan demikian, return total

    dapat juga dinyatakan sebagai berikut : (Jogiyanto, 2000)

    Return =1

    1

    t

    t t

    P

    P P + Yield Deviden

    23

  • 8/14/2019 Pengaruh Economic Value Added Dan Eraning Terhadap Return Saham ( Studi Pada an Manufaktur Di Bursa Efek I

    24/33

    2.2 Kerangka Pemikiran

    Saham suatu perusahaan bisa dinilai dari pengembalian (return) yang

    diterima oleh pemegang saham dari perusahaan yang bersangkutan. Return

    bagi pemegang saham bisa berupa penerimaan deviden tunai ataupun adanya

    perubahan harga saham pada suatu periode.

    Bahwa EVA dan earning mempunyai pengaruh yang lebih nyata

    terhadap return yang diterima oleh pemegang saham dan nilai perusahaan,

    serta mengevaluasi komponen unik EVA yang mana yang mempunyai

    pengaruh terhadap return .

    Alur kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut :

    Gambar 2.1Alur Kerangka Pemikiran

    2.3 Hipotesis

    Hipotesis alternatif merupakan dugaan atau jawaban sementara yang

    peneliti ajukan adalah :

    1. EVA berpengaruh terhadap return saham perusahaan manufaktur

    pada Bursa Efek Indonesia.

    2. Earning berpengaruh terhadap return saham perusahaan manufaktur

    pada Bursa Efek Indonesia.

    24

    EVA(X1)

    Earning (X2)

    Return(Y)

  • 8/14/2019 Pengaruh Economic Value Added Dan Eraning Terhadap Return Saham ( Studi Pada an Manufaktur Di Bursa Efek I

    25/33

    3. EVA dan earning secara simultan atau bersama-sama mempunyai

    pengaruh terhadap return saham perusahaan manufaktur pada Bursa Efek

    Indonesia.

    25

  • 8/14/2019 Pengaruh Economic Value Added Dan Eraning Terhadap Return Saham ( Studi Pada an Manufaktur Di Bursa Efek I

    26/33

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Jenis dan Obyek Penelitian

    3.1.1 Jenis Penelitian

    Pada penelitian ini akan dijelaskan mengenai hubungan antara

    variabel-variabel. Oleh karena itu jenis penelitian yang dipakai adalah

    eksplanatory . Menurut Singarimbun (1995 : 5), penelitian eksplanatory

    adalah penelitian penjelasan yang menyoroti hubungan antara variabel-

    variabel penelitian dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan

    sebelumnya.

    3.1.2 Obyek Penelitian

    Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur

    yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.

    Pengkajian pada obyek penelitian adalah laporan keuangan selama

    tahun 2002 2007.

    3.2 Operasionalisasi Variabel

    Berkaitan dengan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, maka

    dapat dijelaskan variabel operasional sebagai berikut :

    1. Economic Value Added adalah metode manajemen keuangan untuk

    mengukur laba ekonomi dalam suatu perusahaan yang menyatakan bahwa

    26

  • 8/14/2019 Pengaruh Economic Value Added Dan Eraning Terhadap Return Saham ( Studi Pada an Manufaktur Di Bursa Efek I

    27/33

    kesejahteraan hanya dapat tercipta manakala perusahaan mampu memenuhi

    semua biaya operasi dan biaya modal. (Tunggal, 2001)

    2. Earning merupakan proses akuntansi dan disajikan dalam laporan

    laba rugi dan mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

    keuntungan.

    3. Return saham adalah pengembalian yang diterima oleh pemegang

    saham dari perusahaan yang bersangkutan. Return yang diteliti dari laporan

    keuangan adalah lima hari setelah tanggal penerbitan.

    3.3 Sumber dan Metode Pengumpulan Data

    Sumber data yang digunakan pada penelitian ini berupa

    data sekunder yang diperoleh dari Pusat Informasi Pasar Modal

    (PIPM) Pekalongan. Data sekunder yang diperlukan adalah

    laporan keuangan selama tahun 2002 2007.

    Metode Pengumpulan data dilakukan secara random sampling , yaitu

    dilakukan dengan cara mengambil subyek secara acak, namun memiliki kriteria

    sebagai :

    1. Sampel perusahaan terdaftar sebelum tahun 2002 2007

    2. Tidak melakukan stock split deviden yang mengurangi laba

    3. Perusahaan yang dijadikan sampel sebanyak 6 perusahaan yang

    mewakili perusahaan manufaktur.

    27

  • 8/14/2019 Pengaruh Economic Value Added Dan Eraning Terhadap Return Saham ( Studi Pada an Manufaktur Di Bursa Efek I

    28/33

    Metode ini digunakan karena beberapa pertimbangan, misalnya alasan

    keterbatasan waktu, tenaga dan dan sehingga tidak dapat melakukan

    pengumpulan data yang lebih besar. (Suharsimi Arikunto, 1998 : 127)

    3.4 Teknik Analisis

    1. Analisis Economic Value Added (EVA)

    Analisis yang digunakan untuk mengukur nilai tambah perusahaan (EVA)

    digunakan rumus :

    EVA = NOPAT (WACC x TA)

    Dimana :

    NOPAT : Net Operating Profit After Taxes

    WACC : Weighted Average Cost of Capital

    TA : Total Asset (Total Modal)

    Jika nilai Economic Value Added (EVA) yang dihasilkan sebagai

    berikut :

    EVA > 0 maka ada tambahan nilai ekonomis ke dalam perusahaan

    EVA = 0 maka dapat dianggap impas karena semua laba digunakan untuk

    membayar kewajiban

    EVA < 0 maka tidak memberikan nilai tambah ekonomis ke dalam

    perusahaan karena laba tersedia tidak bisa memenuhi harapan

    dari pemilik saham.

    Perhitungan WACC digunakan rumus :

    WACC = (ke x We) + ([kd x (1 t)] x Wd) (Pradhono, 2004)

    Dimana :

    28

  • 8/14/2019 Pengaruh Economic Value Added Dan Eraning Terhadap Return Saham ( Studi Pada an Manufaktur Di Bursa Efek I

    29/33

    We : Persentase ekuitas dalam struktur modal

    Wd : Persentase hutang dalam struktur modal

    ke : Besarnya biaya modal

    kd : Besarnya tax shield

    2. Analisis Earnings

    Earning merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

    keuntungan. Adapun besarnya earning dapat dilihat dari laba bersih yang

    diperoleh perusahaan.

    3. Analisis Return Saham

    Tingkat keuntungan (return) adalah rasio antara

    pendapatan investasi selama beberapa periode dengan

    jumlah dana yang diinvestasikan. Tingkat return saham

    yang diterima oleh pemodal dinyatakan sebagai berikut :

    R =1

    1

    t

    t t

    P

    P P

    Dimana :

    R = Tingkat return saham

    P t-1 = Harga saham awal periode t+1 atau akhir pariode

    Pt = Harga saham akhir periode

    4. Uji Asumsi Klasik

    29

  • 8/14/2019 Pengaruh Economic Value Added Dan Eraning Terhadap Return Saham ( Studi Pada an Manufaktur Di Bursa Efek I

    30/33

    Dalam penelitian ini model analisis yang digunakan adalah regresi untuk

    menguji hipotesis, sebelum melakukan uji ini yang diuji terlebih dahulu

    adalah asumsi klasik, karena secara teoritis model regresi penelitian ini akan

    menghasilkan nilai parameter apabila asumsi klasik regresi terpenuhi. Pada

    penelitian ini dilakukan empat pengujian asumsi klasik, yaitu : normalitas,

    multikolieritas, autokorelasi dan heterokeastisitas.

    a. Uji Normalitas

    Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi,

    variabel bebas dan variabel terikat mempunyai distribusi normalatau

    tidak. (Ghozali, 2005)

    Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model

    regresi variabel dependen dan variabel independen keduanya

    mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik

    ada model regresi yang berdistribusi normal.

    b. Uji Multikolinieritas

    Uji multikolinieritas merupakan uji yang ditujukan untuk menguji

    apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas

    (independen). (Ghozali, 2005)

    Uji Multikolineritas dilakukan dengan menghitung nilai tolerance

    dan variance inflation factor (VIF) dari tiap-tiap variabel independen.

    Jika nilai tolerance > 0,10, maka tidak terjadi multikolinieritas, atau

    dengan melihat nilai VIF, jika nilai VIF < 10, maka tidak terjadi

    multikolinieritas.

    30

  • 8/14/2019 Pengaruh Economic Value Added Dan Eraning Terhadap Return Saham ( Studi Pada an Manufaktur Di Bursa Efek I

    31/33

    c. Uji Autokorelasi

    Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model

    regresi linier ada korelasi antara pengganggu pada atau antara anggota

    serangkaian observasi yang tersusun dalam rangkaian waktu (time

    series) (Ghozali, 2005). Untuk menguji adanya autokorelasi digunakan

    metode Durbin Watson (Uji DW).

    Uji Durbin Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat

    satu (first order autocorelation) dan mensyaratkan adanya intercept

    (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi di antara

    variabel independen.

    d. Uji Heterokedastisitas

    Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

    regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

    pengamatan yang lain (Ghozali, 2005).

    Uji heterokedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji Glejser.

    Dengan menggunakan uji Glejser, nilai absolut residual diregresikan

    pada tiap-tiap variabel independen. Masalah heteroskedastesitas terjadi

    jika ada variabel yang secara statistik signifikan.

    4. Analisis Regresi Linier Berganda

    Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan analisis

    regresi linier berganda yang merupakan suatu alat analisis yang berusaha

    menemukan bentuk atau pola hubungan (pengaruh) antara variabel terikat

    31

  • 8/14/2019 Pengaruh Economic Value Added Dan Eraning Terhadap Return Saham ( Studi Pada an Manufaktur Di Bursa Efek I

    32/33

    dengan dua atau lebih variabel bebas dan seberapa besar pengaruh variabel

    bebas terhadap variabel terikat tersebut. Analisis ini dengan menggunakan

    bantuan program komputer statistik, yaitu dengan SPSS Ver. 15.00 for

    windows .

    Analisis regresi linier berganda yaitu analisis yang dilakukan untuk

    mengetahui pengaruh EVA (X 1), dan earnings (X2) terhadap return saham

    (Y).

    Y = a + b 1X1 + b 2X2 .. (Djarwanto, 1995)

    di mana :

    Y = Variabel return saham

    X1 = Variabel EVA

    X2 = Variabel earnings

    a = konstanta

    b1 dan b 2 = koefisien

    5. Pengujian Hipotesis

    Pengujian hipotesis yang digunakan oleh peneliti adalah uji F (pengujian

    hipotesis secara simultan atau bersama-sama) dan uji t (pengujian hipotesis

    secara parsial/individu).

    a. Uji t (uji secara parsial)

    Untuk menguji secara parsial variabel independen EVA (X 1), dan

    earnings (X2) mempunyai pengaruh atau tidak terhadap variabel

    return saham (Y), maka digunakan uji t.

    Pengujian partial regresion coefeicient dilakukan sebagai berikut :

    32

  • 8/14/2019 Pengaruh Economic Value Added Dan Eraning Terhadap Return Saham ( Studi Pada an Manufaktur Di Bursa Efek I

    33/33

    1) Ho : Variabel X 1 atau X 2 tidak berpengaruh signifikan

    terhadap Y

    Ha : Variabel X 1 atau X 2 berpengaruh signifikan terhadap Y

    2) Taraf nyata ( ) = 5% atau 0,05

    3) Derajat kebebasan (dk) = (k 1)/(n k)

    b. Uji F (F-test)

    Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah variabel EVA

    (X1), dan earnings (X2) mempunyai pengaruh atau tidak terhadap

    variabel return saham (Y).

    1) Ho : Variabel X 1 dan X 2 tidak berpengaruh

    signifikan terhadap Y

    Ha : Variabel X 1 dan X 2 berpengaruh signifikan terhadap Y.

    2) Taraf nyata ( ) = 5% atau 0,05

    3) Derajat kebebasan (dk) = (k 1)/(n k)

    33