192
PENGAR TERHADAP PANTI SOSIA Diajuk QOYS PROGR FAKULTAS U RUH DZIKIR MENJELANG TI P KUALITAS TIDUR LANJUT AL TRESNA WREDHA BUDI M JAKARTA TIMUR Skripsi kan untuk Memenuhi Persyaratan Memperole Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) OLEH S MUHAMMAD IQBAL AL-HALA 109104000016 RAM STUDI ILMU KEPERAWATA KEDOKTERAN DAN ILMU KESE UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/2014 M IDUR USIA DI MULIA 01 eh AJ TAN EHATAN

PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR

TERHADAP KUALITAS TIDUR LANJUT USIA DI

PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI MULIA 01

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

QOYS MUHAMMAD IQBAL AL

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR

TERHADAP KUALITAS TIDUR LANJUT USIA DI

PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI MULIA 01

JAKARTA TIMUR

Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)

OLEH QOYS MUHAMMAD IQBAL AL-HALAJ

109104000016

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1434 H/2014 M

PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR

TERHADAP KUALITAS TIDUR LANJUT USIA DI

PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI MULIA 01

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

HALAJ

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

Page 2: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

ii

Page 3: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

iii

Page 4: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

iv

Page 5: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

v

Page 6: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

vi

RIWAYAT HIDUP

Nama : Qoys Muhammad Iqbal Al-Halaj

Tempat, Tanggal Lahir : Cirebon, 30 Maret 1991

Status Pernikahan : Belum Menikah

NIM : 109104000016

Alamat : Jl. Raya Labuan KM.13, Kp. Cisantri Rt/ Rw:

03/05, Kec. Cipeucang, Kab. Pandeglang-Banten

Telepon : 085695654269

Email : [email protected]/[email protected]

Riwayat Pendidikan

1. SD Negeri Panguragan I [1997-1999]

2. SD Negeri Purwaraja II [1999-2000]

3. SD Negeri Panguragan I [2000-2002]

4. SD Negeri CurugBarang II [2002-2003]

5. SMP Negeri I Pandeglang [2003-2006]

6. SMA NegeriI Pandeglang [2006-2009]

Page 7: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

vii

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Skripsi, Januari 2013 Qoys Muhammad Iqbal Al-Halaj, NIM: 109104000016 Pengaruh Dzikir Menjelang Tidur Terhadap Kualitas Tidur Lanjut Usia di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Mulia 01 Jakarta Timur xviii + 120 halaman + 19 tabel + 6 gambar + 8 lampiran

ABSTRAK

Gangguan tidur merupakan satu dari syndrom geriatric yang dapat mengakibatkan kualitas tidur yang buruk. Dzikir Menjelang Tidur (DMT) memiliki kesamaan dengan meditasi dengan titik fokus konsentrasinya adalah Allah kegiatan DMT terdiri dari berwudhu, do’a, dan dzikir untuk membangkitkan respon relaksasi yang diharapkan dapat memperbaiki skor kualitas tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh dzikir menjelang tidur terhadap kualitas tidur lanjut usia di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Mulia 01 Jakarta Timur.

Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan control group. Teknik sampling yang digunakan adalah random sampling dengan 30 responden yang terbagi menjadi 15 responden kelompok intervensi dan 15 responden kelompok kontrol. Intervensi diberikan selama 7 hari berturut-turut. Evaluasi skor kualitas tidur menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index. Perbedaan skor kualitas tidur masing-masing kelompok diuji dengan uji t berpasangan dan perbedaan kualitas tidur antara kelompok kontrol dan intervensi di uji dengan uji t tidak berpasangan.

Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh yang kuat antara dzikir dengan kualitas tidur kelompok intervensi pada sebelum dan sesudah melakukan DMT (p=0,000; α=5%; η=0,75). Tidak terdapat perbedan rerata skor kualitas tidur yang bermakna pada kelompok kontrol (p=0,136; α=5%). Terdapat perbedaan rerata skor kualitas tidur yang bermakna antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol (p=0,000; α=5%; η=0,357). Dari kekuatan pengaruhnya, DMT memiliki pengaruh yang kuat terhadap peningkatan kualitas tidur pada kelompok intervensi.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi perawat yang berada dirumah sakit maupun dikomunitas untuk memasukkan DMT ke dalam program yang diterapkan dalam meningkatkan kualitas tidur lanjut usia. Kata kunci: lanjut usia, dzikir menjelang tidur, kualitas tidur Daftar Bacaan: 93 (1975-2013)

Page 8: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

viii

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCE SCHOOL OF NURSING ISLAMIC STATE UNIVERSITY SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Undergraduates Thesis, January 2014 Qoys Muhammad Iqbal Al-Halaj, NIM: 109104000016 The Effect of Dhikr Prior Sleeping Toward Elderly’s Quality of Sleep in Panti Sosial Trena Wredha Budi Mulia 01 Jakarta Timur xviii +120 pages +19 tables + 6 images + 8 attachments

ABSTRACT

Sleep disturbance is one of the geriatric syndrome that can lead to poor sleep quality. Sleeping Towards Dhikr (DMT) has in common with the focal point of concentration meditation is Allah which DMT’s activities are performed ablution, prayer, and remembrance to evoke the relaxation response which is expected to improve sleep quality. This study aimed to identify the effect of dhikr prior sleeping to quality of sleep in the elderly at Panti Sosial Trena Wredha Budi Mulia 01 Jakarta Timur.

This study used a quasi-experiment design with control group. The sampling technique used random sampling with 30 respondents which were divided into 15 respondents as intervention group and 15 respondents as control group.Intervention administered for seven consecutive days. Evaluation of sleep quality scores using the Pittsburgh Sleep Quality Index questionnaire. Differences sleep quality score of each group tested by paired t test and differences in sleep quality between the control and intervention groups tested with unpaired t test.

The results of this study indicate there is a strong influence of the dhikr with the quality of the sleep intervention group before and after DMT (p=0.000; α=5%; η=0.75). There is no significant effect mean score of sleep quality in the control group (p=0.136; α=5%). There was differences in the mean scores meaningful sleep quality between the intervention group and the control group (p=0.000; α= 5%; η=0.357). The power of DMT has a strong influence on the improvement of the quality of sleep in the intervention group.

The results of this study are expected to be consideredby the nurses who work in the hospital or in the community to apply the DMT programapplied in improving sleep quality of elderly. Keywords : elderly, dhikr prior sleeping, quality of sleep Reading List : 93 (1975-2013)

Page 9: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah swt yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan proposal skripsi

dengan judul “Pengaruh Dzikir Menjelang Tidur Terhadap Kualitas Tidur

Lanjut Usia Di PSTW Budi Mulia 01 Jakarta Timur” yang disusun dan

diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk seminar proposal penelitian

sebelum melakukan penelitian. Shalawat serta salam semoga selalu tecurahkan

kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw, pembawa syari’ah-Nya yang

universal bagi semua makhluk dalam setiap waktu dan tempat sampai akhir

zaman. Khusus untuk peneliti, Nabi Muhammad-lah sebagai inspirasi bagi

peneliti dalam menentukan judul proposal skripsi, karena setiap kata, ucap,

langkah, dan perbuatan beliau adalah teladan bagi seluruh makhluk di alam

semesta.

Dalam penyusunan proposal skripsi ini, banyak kesulitan dan hambatan

yang peneliti hadapi. Namun, karena mendapatkan dukungan dan bantuan yang

luar biasa dari berbagai pihak, baik secara langsung dan tidak langsung, sehingga

peneliti dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Dengan

ini, peneliti ingin mengungkapkan rasa hormat dan terima kasih serta penghargaan

yang tidak yang tidak terhingga, kepada:

1. Bapak Prof. Dr (hc). dr. M.K. Tadjudin, Sp. And selaku Dekan Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 10: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

x

2. Bapak Waras Budi Utomo S.Kep, Ns, MKM selaku Ketua Program Studi

Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Ernawati, S.Kp., M.Kep selaku Dosen Penasehat Akademik peneliti

yang telah membimbing dan memberikan nasehat selalu kepada peneliti

selama menjalani masa pendidikan di Program Studi Ilmu Keperawatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Tien Gartinah, M.N. selaku pembimbing pertama yang telah

meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran serta kesabaran selama

membimbing peneliti dan memberikan banyak masukan, pengetahuan,

dan bimbingan pada peneliti.

5. Ibu Ita Yuanita, S.Kp, M. Kep. selaku pembimbing kedua yang telah

meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran serta kesabaran selama

membimbing peneliti dan banyak memberikan masukan, pengetahuan,

dan bimbingan pada peneliti.

6. Segenap Bapak dan Ibu Dosen atau Staf Pengajar, pada lingkungan

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah memberikan ilmu pengetahuannya kepada peneliti selama duduk

pada bangku kuliah

7. Segenap Jajaran Staf dan Karyawan Akademik dan Perpustakaan

Fakultas yang telah banyak membantu dalam pengadaan referensi-

referensi sebagai bahan rujukan skripsi.

Page 11: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

xi

8. Walikota Jakarta Timur dan pihak PSTW Budi Mulia 01 Jakarta

Timuryang telah memberikan kesempatan dan perizinan dalam

melakukan penelitian.

9. Walikota Jakarta Selatan dan pihak PSTW Budi Mulia 04 Jakarta Selatan

yang telah memberikan kesempatan dan perizinan dalam melakukan uji

validitas dan reliabilitas.

10. Seluruh civitas akademika FKIK maupun non-FKIK yang tidak dapat

peneliti sebutkan satu persatu. Terima kasih atas do’a, dukungan dan

semangat yang telah diberikan kepada peneliti.

Akhir kata, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun

sehingga peneliti dapat memperbaiki proposal skripsi ini. Peneliti berharap

semoga penelitian ini dapat bermanfaat khususnya bagi peneliti dan umumnya

bagi pembaca yang mempergunakannya terutama untuk proses kemajuan

pendidikan selanjutnya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Jakarta, Januari 2014

Qoys Muhammad Iqbal Al-Halaj

Page 12: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

xii

LEMBAR PERSEMBAHAN

Aku adalah menifestasi dari ketiadaan yang telah Engkau adakan.

Melalui engkau, wahai Nabi Muhammad saw, Allah memberikan inspirasi dalam

skripsi ini

Melaui engkau, wahai Mimi, Allah mengajarkan apa itu cinta, kasih, sayang,

rindu, keikhlasan, kekhawatiran, kepedulian dan perhatian

Melalui engkau, wahai Mamo, Allah Mengajarkan kepadaku apa itu arti hidup,

ketegaran, kesabaran, kebenaran, tanggungjawab dan hakikat dari kehidupan

Yaa Rabb, jadikan segala apa yang telah Engkau Ajarkan melalui wali hamba

mengalir kedalam darah hamba, meresap keseluruh tubuh hamba dan

tertaman dan mencengkeram kuat pada hati hamba

Ya Rabb, golongkan kedua waliku ke dalam hamba-hamba-Mu yang pada

akhirat nanti mampu melihat Wajah-Mu dengan penuh kebahagian dan

kegembiraan

Tiada kebahagian yang paling indah bagi hamba selain dapat melihat Wajah-

Mu dengan penuh kebahagiaan dan kegembiraan di akhirat nanti karena aku

adalah bentuk ketiadaan yang telah Engkau adakan

Alhamdulillahirabbil’alamiin

Page 13: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i

PERNYATAAN ORISINALITAS..................................................................................... ii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................ iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... vi

ABSTRAK ........................................................................................................................... vii

ABSTRACT ......................................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ix

LEMBAR PERSEMBAHAN ............................................................................................. xii

DAFTAR ISI........................................................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................... xvi

DAFTAR ISTILAH ............................................................................................................ xvii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................ 7 C. Pertanyaan Penelitian ...................................................................... 8 D. Tujuan Penelitian ............................................................................. 8 E. Manfaat Penelitian ........................................................................... 9 F. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................ 10

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Tidur ................................................................................................. 11 1. Pengertian .................................................................................... 11 2. Fisiologi Tidur ............................................................................. 11 3. Fungsi Tidur ................................................................................ 15 4. Kualitas Tidur .............................................................................. 16 5. Instrumen Pengukur Kualitas Tidur ........................................... 19

B. Lanjut Usia ...................................................................................... 22 1. Pengertian .................................................................................... 22 2. Perubahan pada Lanjut Usia ........................................................ 23 3. Gangguan Tidur pada Lanjut Usia .............................................. 24

C. Meditasi ............................................................................................ 31 1. Pengertian ................................................................................... 31 2. Klasifikasi Meditasi ................................................................... 31 3. Respon Tubuh terhadap Meditasi............................................... 34 4. Manfaat Meditasi ....................................................................... 35 5. Meditasi dan Dzikir .................................................................... 36

Page 14: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

xiv

D. Dzikir................................................................................................ 37 1. Pengertian ................................................................................... 37 2. Keutaman Dzikir ........................................................................ 38 3. Macam dan Bentuk Dzikir ......................................................... 41 4. Dzikir Menjelang Tidur.............................................................. 43

E. Penelitian Terkait ............................................................................ 48 F. Kerangka Teori................................................................................. 50

BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI

OPERASIONAL A. Kerangka Konsep ............................................................................. 51 B. Hipotesis .......................................................................................... 53 C. Definisi Operasional......................................................................... 54

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian .............................................................................. 56 B. Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................... 57 C. Populasi Penelitian .......................................................................... 58 D. Sampel Penelitian ............................................................................ 59 E. Instrumen Penelitian......................................................................... 62 F. Uji Validitas dan Reliabilitas .......................................................... 69 G. Alur Penelitian ................................................................................ 74 H. Cara Kerja Penelitian ....................................................................... 75 I. Teknik Analisis Data ....................................................................... 86 J. Etika Penelitian ................................................................................ 89

BAB V HASIL PENELITIAN

A. Analisis Preliminari ........................................................................... 92 B. Analisis Univariat ............................................................................. 94 C. Analisis Bivariat ............................................................................... 97

BAB VI PEMBAHASAN

A. Pembahasan ....................................................................................... 105 B. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 116

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ....................................................................................... 118 B. Saran .................................................................................................. 119

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Page 15: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

xv

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Judul Tabel Hal 2.1 Perbandingan Kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index dan Sleep

Quality Scale .................................................................................. 21 3.1 Definisi Operasional ........................................................................ 54

4.1 Waktu dan Kegiatan Penelitian ...................................................... 58 4.2 DistribusiPertanyaan Kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index ................................................................................................ 65 4.3 DistribusiPernyataan Kuesioner Geriatric Depression Scale ........ 67 4.4 Distribusi Pertanyaan Kuesioner Mini Mental State Examination ..................................................................................... 68 4.5 Distribusi Hasil Uji Validitas Pertanyaan Kuesioner PSQI ............ 71 4.6 Distribusi Hasil Uji Validitas Pernyataan Kuesioner GDS ............ 72 4.7 Pedoman Interpretasi Nilai η dan r menurut Kriteria Cohen (1988) .................................................................................. 89 5.1 Distribusi Hasil Uji Normalitas Data ............................................. 93 5.2 Distribusi Usia Responden ............................................................. 94 5.3 Distribusi Jenis Kelamin Responden .............................................. 95 5.4 Distribusi Komponen Kualitas Tidur pada Responden ................... 96 5.5 Distribusi Skor Kualitas Tidur Sebelum dan Sesudah

Perlakuan pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol ........ 97 5.6 Perbedaan Rerata Skor Kualitas Tidur Kelompok Kontrol pada

Pretest dan Posttest ......................................................................... 98 5.7 Pengaruh Dzikir Menjelang Tidur terhadapa Perbedaan Rerata

Skor Kualitas Tidur Kelompok Intervensi pada Pretest dan Posttest ............................................................................................ 99

5.8 Distribusi Jumlah Responden Kelompok Intervensi yang Mengalami Perubahan Skor PSQI antara pretest dan posttest ....... 100

5.9 Pengaruh Dzikir Menjelang Tidur terhadapa Perbedaan Median Komponen Kualitas Tidur Kelompok Intervensi pada Pretest Dan Posttest ..................................................................................... 101

5.10 Perbedaan Rerata Skor Kualitas Tidur Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol pada Posttest .............................................. 104

Page 16: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

xvi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Judul Gambar Hal 2.1 Siklus Tidur Orang Dewasa Normal ............................................ 15 2.2 Kerangka Teori ............................................................................. 50 3.1 Kerangka Konsep Penelitian ......................................................... 51 4.1 Desain Penelitian .......................................................................... 56 4.2 Alur Penelitian ............................................................................. 74 5.1 Perubahan Rerata Skor Kualitas Tidur Sebelum dan

Sesudah Perlakuan pada Kelompok Intervensi dan kelompok Kontrol ......................................................................................... 103

Page 17: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

xvii

DAFTAR ISTILAH

ACE : Angiotensin-Converting Enzim

CAM : Complementary and Alternative Medicine

EDS : Excessive Daytime Sleepiness

EEG : Electroencephalography

GAI-SF : Geriatric Anxiety Inventory-Shot Form

GDS : Geriatric Depression Scale

MMSE : Mini Mental State Examination

Md : Median

NREM : Non-Rapid Eye Movement

OSA : Obstructive Sleep Apnea

PLMS : Periodic Limb Movements in Sleep

PSQI : Pittsburgh Sleep Quality Index

PSTW : Panti sosial Tresna Wredha

RAS : Reticular Activating System

RBD : REM-sleep Behavior Disorder

RLS : Restless Legs Syndrome

REM : Rapid Eye Movement

SD : Standar Deviasi (simpang baku/ sb)

SWS : Slow Wave Sleep

UIN : Universitas Islam Negeri

WBS : Warga Binaan Sosial

Page 18: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Persetujuan Subjek Penelitian Lampiran 2 Kuesioner Penelitian Lampiran 3 Prosedur Dzikir Menjelang Tidur Lampiran 4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 5 Hasil Penelitian Lampiran 6 Daftar Urut Undian Responden Lampiran 7 Surat Izin Studi Pendahuluan dan Penelitian Lampiran 8 Surat Izin Uji Validitas dan Reliabilitas

Page 19: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara penduduk terbanyak ketiga se-Asia,

dengan jumlah lanjut usia pada tahun 2010 (di atas 60 tahun) sebanyak

16.713.926 orang atau 6.93% dari jumlah total seluruh penduduk Indonesia.

Jumlah usia 50-59 sebanyak 20.695.843 orang yang merupakan calon lanjut

usia dalam beberapa tahun ke depan. Kenaikan angka usia harapan hidup dari

65.6 tahun (pada tahun 1998) menjadi 71 tahun, maka jumlah penduduk

lanjut usia di Indonesia akan semakin meningkat (Kementerian Kesehatan RI,

2012).

Manusia dalam rentang hidupnya memiliki 8 tahap perkembangan, dan

tahap perkembangan yang terakhir adalah lanjut usia. Lanjut usia itu sendiri

merupakan periode perkembangan manusia yang dimulai pada usia 60 tahun

atau 70 tahun dan berakhir sampai kematian (Santrock, 2006). Tahap

perkembangan lanjut usia dicirikan dengan kehilangan banyak sel tubuh dan

penurunan metabolisme sel-sel tubuh yang menyebabkan penurunan fungsi

tubuh dan perubahan komposisi tubuh (Stockslager & Schaeffer, 2008) serta

terjadi penurunan kekuatan dan kesehatan (Santrock, 2006). Salah satu

keluhan yang dirasakan terkait tidur adalah kesulitan untuk tidur (Potter &

Perry, 2011), sering terbangun saat tidur malam (Meiner & Annette, 2006)

dan merasa tidak segar saat terbangun dari tidur (Wold, 2008).

Page 20: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

2

Cuellar et. al. (2007 dalam Potter& Perry, 2011) menemukan bahwa

lebih dari 50% lanjut usia (65 tahun ke atas) melaporkan memiliki gangguan

tidur. Lanjut usia memiliki kualitas tidur yang buruk, yaitu sebanyak 77.7%

dari 301 responden (Lo & Lee, 2010), karena seiring bertambahnya usia,

semakin menurun persentasi tidur REM (Rapid Eye Movement) dan SWS

(Slow Wave Sleep) pada tidur lanjut usia (Ohayon et.al. 2004 dalam Crowley,

2010). Penelitian yang dilakukan oleh Khasanah dan Hidayati (2012) pada

lanjut usia di Balai Rehabilitasi Sosial Mandiri menemukan bahwa dari 97

subjek penelitian, 68 subjek penelitian (70.1%) memiliki kualitas tidur buruk.

Menurut usia, persentase subjek penelitian yang memiliki kualitas tidur buruk

yang berusia 60 sampai 74 tahun dan 75 sampai 89 tahun secara berturut-turut

adalah 65.3% dan 85.7%.

Tidur adalah kebutuhan dasar manusia. Menurut hirarki kebutuhan

dasar manusia Maslow (1970 dalam Potter & Perry, 2011; Kozier, et. al.

1998), tidur menempati tingkatan yang paling dasar, yaitu pada area

kebutuhan fisiologis yang menunjukkan bahwa tidur sangatlah penting bagi

manusia, seperti halnya udara, makan, minum, istirahat, aktifitas, menjaga

suhu tubuh, tempat tinggal, dan kebutuhan dasar lainnya. Kebutuhan tidur

yang tidak dapat terpenuhi dengan baik, maka akan mengalami kesulitan

dalam memenuhi dan mencapai kebutuhan dasar manusia pada tingkatan

yang selanjutnya, yaitu keamanan dan kenyamanan, cinta dan rasa memiliki,

harga diri, bahkan sampai yang paling tinggi yaitu aktualisasi diri (Potter &

Perry, 2011).

Page 21: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

3

Tidur yang buruk juga berhubungan dengan meningkatnya gejala

depresi tetapi hanya pada gejala fungsionalnya (contohnya penurunan

konsentrasi) dan bukan alam perasaannya (contohnya sedih). Masalah pada

tidur bisa berkontribusi terhadap perbedaan kemampuan antar lanjut usia,

tetapi hanya pada kemampuan fungsi kognitif area tertentu (Nebes et.al.,

2009). Kesulitan terhadap tidur akan menyebabkan rasa mengantuk di esok

harinya. Mengantuk merupakan faktor risiko terjadinya kecelakaan, jatuh,

penurunan stamina serta secara ekonomi mengurangi produktifitas seseorang

(Coll, 2001 dalam Rahayu, 2007), ini dikarenakan orang yang mengantuk

mengalami disorientasi terhadap lingkungan sekitar, selain itu juga orang

yang mengantuk mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi serta merasa

lelah sehingga lebih cenderung ingin beristirahat bila dibandingkan untuk

bekerja (Wold, 2008).

Gangguan pada tidur berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas

(Crowley, 2010). Gangguan tidur pada lanjut usia berhubungan dengan risiko

jatuh (Wold, 2008). Hill et.al. (2007) melaporkan bahwa dari 150 subjek

penelitian, 44% melaporkan pernah jatuh tahun lalu. Tiga puluh enam dari

yang melapor ini mengalami luka ringan karena jatuh, 20% mengalami jatuh

berulang. Menurut waktu kejadian jatuhnya, 83% jatuh pada siang hari dan

17% pada malam hari. Seseorang yang kesulitan untuk tidur, maka akan

mengalami gangguan keseimbangan saat berjalan atau berpindah berpindah

(Wold, 2008) kesulitan dalam melihat, dan meminum obat (Rahayu, 2007).

Maka dari itu, sangatlah penting upaya penanganan gangguan tidur untuk

mencegah dan menanggulangi dampak yang ditimbulkan dari gangguan tidur.

Page 22: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

4

Penanganan gangguan tidur dapat dilakukan secara famakologis dan

nonfarmakologis, tetapi terapi farmakologis memiliki efek samping yang

berbahaya, seperti dapat terjadi toleransi dosis dan jika pengobatan dihentikan

gejala dapat muncul kembali (Zion & Israel, 2009), merasa mengantuk di

pagi harinya dan jika pengobatan diberikan dalam dosis tinggi dapat

menimbulkan amnesia anterograde (Trevor & White, 2007). Trevor & Way

(2007) mengatakan bahwa pemakaian jangka panjang terapi hipnotik bersifat

irasional dan sangat membahayakan.

Penelitian terkait upaya peningkatan kualitas tidur melalui terapi

nonfarmakologis dilaporkan oleh King et. al. (2008) yang melaporkan bahwa

program latihan fisik dengan intensitas menengah selama 12 bulan pada

lanjut usia menunjukkan dampak yang positif bagi kesehatan, dalam hal tidur

dapat meningkatkan kualitas tidur. Latihan fisik ini juga mempersingkat

waktu untuk tertidur dan merasa cukup istirahat pada pagi harinya. Ziv,

Rotem, Arnon, dan Haimov (2008) mengatakan bahwa relaksasi musik lebih

efisien meningkatkan tidur bila dibandingkan dengan latihan relaksasi otot

progresif (progressive muscular relaxation). Kedua jenis relaksasi ini

dilakukan selama 40 menit. Musik yang diperdengarkan adalah lagu yang

pelan diiringi musik piano dengan musik latarnya biola dan lonceng yang

semakin pelan selama 10 menit dan diulang 4 kali.

Respon relaksasi yang efektif bisa dimunculkan melalui meditasi

(Potter & Perry, 2011). Meditasi adalah memusatkan konsentrasi pada satu

titik (Edelman & Mandle, 2010). Meditasi dapat dilakukan dengan cara

mendengarkan musik, mengucapkan kalimat sakral, latihan pernapasan dan

Page 23: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

5

lain-lain (Potter & Perry, 2011). Latihan meditasi dapat memberikan rasa

nyaman dari nyeri kronis, insomnia, kecemasan, dan depresi serta dapat

membantu mengatasi efek terapi yang tidak nyaman (Bormann et. al., 2008;

Wachholtz & Pargament, 2008).

Terdapat suatu ibadah didalam islam yang dalam pelaksanaannya

memiliki kesamaan dengan meditasi, yaitu dzikir. Dzikir adalah semua amal

atau perbuatan baik yang lahir maupun batin, yang membawa seseorang

untuk mengingat Allah dan mendekat (taqarrub) kepada-Nya, salah satu

kegiatannya adalah mengucapkan sesuatu secara berulang-ulang dalam

kondisi dan waktu tertentu (Irham, 2011). Menurut peneliti terdapat

kesamaan antara dzikir dan meditasi, yaitu keduanya memfokuskan

konsentrasi pada satu titik, khusus untuk dzikir satu titik yang dijadikan titik

fokus konsentrasinya adalah Allah.

Membaca kata secara berulang-ulang juga memiliki manfaat terapeutik

yang sama layaknya meditasi dan latihan relaksasi (Eliopoulos, 2005), salah

satunya meningkatkan suasana hati dan menurunkan kecemasan (Hanlon,

Blackman, Glick, 2009). Sebagaimana firman Allah swt:

تطمئن القلوب أال بذكر هللا الذین آمنوا وتطمئن قلوبھم بذكر هللا

“Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram

dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati

menjadi tentram.” (QS. Ar-Ra’d [13]:28).

Rasulullah saw pun menganjurkan kita agar berdzikir kepada Allah.

Dari Abu Hurairah ra. dari Rasulullah saw., beliau berkata:”… Dan

barangsiapa yang berbaring, kemudian ia tidak dzikir kepada Allah maka ia

Page 24: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

6

juga akan mendapat kerugian di hadapan Allah.” (HR. Abu Dawud). Sebagai

seorang muslim, tentunya dianjurkan untuk mengikuti sunnah Rasulullah

saw, dan mengikuti segala tutur kata dan perilaku dari beliau. Sebagaimana

firman Allah yang artinya:

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang

baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan

(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”(QS: al-

Ahzab [33]:21).

Prinsip perawat dalam perawatan lanjut usia adalah berusaha membantu

lanjut usia dalam mencapai tingkat kesehatan fisik, psikologis, sosial, dan

spiritual yang optimal secara keseluruhan. Melalui perannya sebagai

pendidik, perawat memberikan informasi terkait kegiatan-kegiatan yang dapat

meningkatkan kualitas tidur pada lanjut usia, dan melalui perannya sebagai

pemberi pelayanan kesehatan, perawat mengikutsertakan lanjut usia dan

sekaligus meningkatkan kemandirian lanjut usia dalam upaya peningkatan

kualitas tidur. Sebagai innovator, perawat melakukan penelitian dan

pengembangan terkait praktik-praktik keperawatan, misalnya dalam upaya

peningkatan kualitas tidur lanjut usia (Eliopoulos, 2005).

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan kepada 10 orang WBS (Warga

Binaan Sosial) di PSTW Budi Mulia 01 Jakarta Timur pada bulan April 2013

didapatkan sembilan WBS mengatakan merasa tidurnya tidak nyenyak dan

tujuh dari sembilan WBS tersebut tertidur di keesokan harinya. Enam dari

sepuluh WBS tersebut terbangun 2 kali/ lebih ketika tidur malam hari.

Sepengetahuan penulis, sekarang ini belum ditemukan data terkait hubungan

Page 25: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

7

dan pengaruh dzikir menjelang tidur terhadap kualitas tidur lanjut usia. Maka

dari itu penulis tertarik untuk meneliti pengaruh dzikir menjelang tidur

terhadap kualitas tidur lanjut usia di PSTW Budi Mulia 01 Jakarta Timur.

B. Rumusan Masalah

Jumlah lanjut usia yang mengalami gangguan tidur semakin meningkat

sejalan dengan bertambahnya usia (Khasanah & Hidayanti, 2012). Kualitas

tidur yang buruk berhubungan dengan mortalitas dan morbiditas (Crowley,

2010). Berbagai studi terkait kualitas tidur lanjut usia dan metode terapi

penanganan gangguan tidur pada lanjut usia baik yang farmakologis dan

nonfarmakologis telah banyak dilakukan, tetapi penanganan farmakologis

memiliki efek samping yang berbahaya (Trevor & White, 2007; Zion &

Israel, 2009). Penanganan nonfarmakologis yang dilakukan dengan

menggunakan respon relaksasi sebagai terapi penanganan gangguan tidur

Respon relaksasi yang efektif bisa dimunculkan melalui meditasi

(Potter & Perry, 2011). Terdapat suatu ibadah didalam islam yang dalam

pelaksanaannya memiliki kesamaan dengan meditasi, yaitu dzikir karena

sama-sama mengfokuskan pada satu titik (Edelman & Mandle, 2010; Irham,

2011). Sepengetahuan penulis, penelitian mengenai hubungan dan pengaruh

dzikir menjelang tidur terhadap kualitas tidur lanjut usia belum ditemukan.

Dengan demikian masalah penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh

dzikir menjelang tidur terhadap kualitas tidur lanjut usia di PSTW Budi

Mulia 01 Jakarta Timur.

Page 26: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

8

C. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana karakteristik responden (usia dan jenis kelamin) lanjut usia di

PSTW Budi Mulia 01 Jakarta Timur.

2. Bagaimana gambaran komponen kualitas tidur (kualitas tidur subjektif,

tidur laten, gangguan tidur, penggunaan obat tidur dan disfungsi di siang

hari) pada responden.

3. Bagaimana perbedaan skor kualitas tidur sebelum dan sesudah

pengamatan pada kelompok kontrol.

4. Bagaimana perbedaan skor kualitas tidur sebelum dan sesudah melakukan

dzikir menjelang tidur pada kelompok intervensi.

5. Apakah terdapat perbedaan skor kualitas tidur antara kelompok kontrol

dan kelompok intervensi pada lanjut usia di PSTW Budi Mulia 01 Jakarta

Timur.

6. Apakah terdapat pengaruh dzikir menjelang tidur terhadap kualitas tidur

pada lanjut usia di PSTW Budi Mulia 01 Jakarta Timur.

7. Apakah terdapat perbedaan skor komponen kualitas tidur (kualitas tidur

subjektif, tidur laten, gangguan tidur, penggunaan obat tidur dan disfungsi

di siang hari) antara sebelum dan sesudah melakukan dzikir menjelang

tidur pada kelompok intervensi.

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengidentifikasi pengaruh dzikir menjelang tidur terhadap kualitas

tidur lanjut usia di PSTW Budi Mulia 01 Jakarta Timur.

Page 27: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

9

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi karakteristik responden (usia dan jenis kelamin)

lanjut usia di PSTW Budi Mulia 01 Jakarta Timur.

b. Mengidentifikasi gambaran komponen kualitas tidur (kualitas tidur

subjektif, tidur laten, gangguan tidur, penggunaan obat tidur dan

disfungsi di siang hari) pada responden di PSTW Mulia 01 Jakarta

Timur.

c. Mengidentifikasi perbedaan skor kualitas tidur sebelum dan sesudah

pengamatan pada kelompok kontrol.

d. Mengidentifikasi perbedaan skor kualitas tidur sebelum dan sesudah

melakukan dzikir menjelang tidur pada kelompok intervensi.

e. Mengidentifikasi perbedaan skor kualitas tidur antara kelompok

kontrol dan kelompok intervensi pada lanjut usia di PSTW Budi

Mulia 01 Jakarta Timur.

f. Mengidentifikasi perbedaan skor komponen kualitas tidur (kualitas

tidur subjektif, tidur laten, gangguan tidur, penggunaan obat tidur dan

disfungsi di siang hari) antara sebelum dan sesudah melakukan dzikir

menjelang tidur pada kelompok intervensi.

E. Manfaat Penelitian

1. Pelayanan Keperawatan

Bagi pelayanan keperawatan dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan dalam membuat intervensi keperawatan di rumah sakit

Page 28: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

10

ataupun di panti jompo untuk pasien lanjut usia yang memiliki kualitas

tidur yang buruk.

2. Institusi Pendidikan

Bagi institusi pendidikan dapat digunakan sebagai bahan tambahan

untuk memperkaya pengetahuan dan keperluan referensi ilmu keperawatan

gerontik tentang praktik melakukan dzikir menjelang tidur dan pengaruh

dzikir menjelang tidur terhadap kualitas tidur lanjut usia.

3. Peneliti Lain

Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam

pengembangan penelitian selanjutnya mengenai dzikir atau kualitas tidur.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah keperawatan gerontik, khususnya

untuk melihat variabel dzikir menjelang tidur terhadap variabel kualitas tidur

lanjut usia. Kualitas tidur memperlihatkan efektifitas tidur, bila kualitas tidur

baik maka efektifitas tidur semakin baik. Sampel penelitian adalah lanjut usia

di PSTW Budi Mulia 01 Jakarta Timur. Penelitian dilakukan di wilayah

PSTW Budi Mulia 01 Jakarta Timur pada bulan November sampai Desember

2013. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, desain kuasi

eksperimen dengan two group pretest-posttest design. Intervensi dzikir

menjelang tidur dilakukan selama 7 hari berturut-turut. Data yang digunakan

adalah data primer dengan menggunakan kuesioner Pittsbrugh Sleep Quality

Index (PSQI) untuk mengukur skor kualitas tidur sebelum dan sesudah

intervensi (setelah 7 hari intervensi).

Page 29: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tidur

1. Pengertian Tidur

Potter dan Perry (2011) mendefinisikan tidur sebagai suatu keadaan

berulang-ulang dimana terdapat perubahan status kesadaran yang terjadi

selama periode tertentu. Meiner dan Annette (2006) menambahkan bahwa

selain keadaan perubahan status kesadaran yang berulang-ulang selama

periode tertentu, tidur juga merupakan kegiatan yang alami, dimana tubuh

dan pikiran mengalami istirahat secara fisiologis. Memperjelas pendapat

Meiner dan Annette, Kozier et.al. (1998) menyatakan bahwa pada saat tidur,

persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan mengalami penurunan.

Menurut Mosby’s Dictionary (2006) pada saat tidur aktifitas otot skeletal

berkurang dan metabolisme tubuh melambat.

2. Fisiologi Tidur

Tidur adalah sebuah siklus dari proses yang fisiologis dan diganti

dengan periode terjaga yang lebih lama (Potter & Perry, 2011), karena tidur

adalah sebuah siklus fisiologis, tentunya ada yang mengatur siklus tidur-

bangun. Siklus tidur-bangun mengikuti irama sirkadian, yaitu irama yang

terjadi selama 24 jam (Potter & Perry, 2011; Tortora & Derrickson, 2009;

Meiner & Annette, 2006), atau siklus siang-malam tubuh (Wold, 2008).

Bagian hipotalamus, yaitu suprachiasmatic nucleus diyakini yang mengatur

irama sirkadian (Tortora & Derrickson, 2009; Neikrug & Israel, 2010; Meiner

Page 30: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

12

& Annette, (2006); Klein et.al., (1991) dalam Crowley, 2010). Irama

sirkadian dipengaruhi oleh cahaya (Neikrug & Israel, 2010; Zeitzer, Ruby,

dan Heller, 2012), suhu, stres, dan aktivitas sosial (Potter & Perry, 2011).

Sekresi melatonin secara alami membantu irama sirkadian pada siklus tidur

bangun, yaitu membantu peralihan dari keadaan terjaga ke keadaan tidur

secara perlahan (Pandi-Perumal et. al., 2007 dalam Potter & Perry, 2011) dan

melatonin disekresi saat tingkat kecerahan cahaya berkurang (Wold, 2008).

Tidur dan terjaga merupakan dua proses yang sangat berbeda (Jones,

2005 dalam Potter & Perry, 2011). Kedua proses ini diatur dua mekanisme

serebral yang bergantian untuk mengaktivasi dan menekan pusat pengaturan

tidur dan terjaga (Potter & Perry, 2011). Reticular Activating System (RAS)

yang merupakan bagian reticular formation berfungsi untuk mempertahankan

keadaan terjaga (Tortora & Derrickson, 2009), sedangkan syaraf di

parasimpatis adalah pusat pengontrol dalam mempertahankan keadaan tidur

(Potter & Perry 2011), karena selama tidur aktivitas saraf parasimpatis

meningkat sedangkan aktivitas saraf simpatis menurun (Tortora &

Derrickson, 2009)

Wold (2008) mengatakan bahwa keadaan terjaga dikendalikan oleh

neurotransmiter norepinepfrin, sedangkan keadaan tidur dikendalikan oleh

neurotransmiter serotonin. Pendapat Wold diperkuat oleh Tortora dan

Derrickson (2009), bahwa norepinefrin berperan dalam proses terbangun dari

tidur dan serotonin berperan dalam poses tidur, karena melatonin yang

membantu jam biologis tubuh atau irama sirkadian pada siklus tidur

merupakan senyawa turunan dari serotonin.

Page 31: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

13

National Sleep Foundation (2006 dalam Potter & Perry 2011)

menyatakan bahwa yang mengatur siklus tidur-bangun adalah

neurotransmiter adenosin. Tortora dan Derrickson (2009) menambahkan

bahwa adenosin akan berikatan dengan reseptor A1, dan menghambat saraf

kolinergik pada RAS mengeluarkan asetilkolin (yang dapat mengaktifkan

RAS), sehingga mendorong untuk tertidur.

Pada saat aktif, RAS akan membantu meneruskan impuls saraf ke

sebagian besar wilayah korteks serebral, baik secara langsung maupun

melalui thalamus, sehingga korteks serebral menjadi aktif. Kondisi ini yang

disebut sebagai keadaan terjaga atau sadar. Penurunan aktivitas RAS dapat

menyebabkan tidur karena tidak ada impuls yang diteruskan ke korteks

serebral. RAS menerima impuls dari retina, yaitu cahaya (melalui

suprachiasmatic nuclei); auditori, yaitu suara; nociceptor, yaitu nyeri;

sentuhan maupun tekanan dari kulit; proprioceptor & vestibular, yaitu

pergerakan dan keseimbangan tubuh, tetapi tidak menerima impuls dari saraf

olfaktori (penghidu), sehingga impuls-impuls diatas dapat mengaktivasi RAS,

dan sebaliknya bila impuls diatas berkurang maka akan menurunkan aktivitas

RAS (Tortora & Derrickson, 2009).

Saat seorang individu mencoba untuk tertidur, ia menuju ruangan yang

gelap, tenang, temperatur ruangan yang nyaman dan kemudian menutup

matanya, maka stimulus yang menuju RAS berkurang (Potter & Perry 2011).

Mata yang tertutup dapat menurunkan stimulus cahaya yang ditangkap retina,

penurunan stimulus cahaya ini akan diteruskan ke suprachiasmatic nuclei dan

pada akhirnya menstimulasi kelenjar pineal untuk meningkatkan sekresi

Page 32: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

14

melatonin. Penurunan aktifitas RAS akan menurunkan aktifitas korteks

serebral ditambah dengan peningkatan kadar melatonin yang membuat

mengantuk dan pada akhirnya tertidur (Tortora & Derrickson, 2009). Individu

tersebut tidak akan terbangun sampai menyelesaikan siklus tidur yang biasa

dialaminya atau sampai ada rangsangan dari lingkungan yang akan

menstimulasi aktivitas RAS untuk aktif, sehingga nantinya akan terbangun.

(Potter & Perry 2011).

1) Tahap-Tahap Tidur

Tahap tidur normal terdiri dari 2, yaitu tidur non-rapid eye

movement (NREM) dan tidur rapid eye movement (REM). Selama

NREM, seseorang yang tidur akan mengalami peningkatan empat tahap

NREM selama 90 menit dari siklus tidurnya. Dari tahap 1 sampai 4,

kualitas tidur semakin meningkat (Potter & Perry, 2011). Tidur REM

merupakan tahap tidur yang terjadi kira-kira disetiap 90 menit terakhir

dari siklus tidur dan tidak terpisah dari siklus tidur (Potter & Perry, 2011;

Montgomery & Shepard, 2010).

2) Siklus Tidur

Pola tidur yang normal yang rutin dimulai dengan presleep yaitu

perubahan dari keadaan sadar sampai menjadi mengantuk, dan lamanya

10 – 30 menit, kemudian memasuki tidur dan menyelesaikan 4 – 6 siklus

tidur (Potter & Perry, 2011; Wold, 2008). National Sleep Foundation

(2006, dalam Potter & Perry 2011) mengungkapkan bahwa setiap siklus

tidur berlangsung selama 90 – 110 menit, sedangkan Wold (2008)

mengatakan setiap siklus tidur berlangsung selama 60 – 120 menit. Pola

Page 33: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

15

siklus tidur meningkat dari tahap 1 sampai 4 tidur NREM, kemudian

menjadi berbalik dari tahap 4 ke 3 dan ke 2 tahap NREM serta diakhiri

dengan tidur REM. Setelah itu dimulai siklus tidur yang baru (Potter &

Perry, 2011)

3. Fungsi Tidur

Tujuan tidur sampai sekarang masih belum jelas. Salah satu teori

mengatakan bahwa tidur adalah waktu untuk melakukan perbaikan dan

persiapan untuk periode terjaga selanjutnya (McCance and Huether, 2006

dalam Potter & Perry 2011). Selama waktu tidur NREM tahap 4, tubuh

mengeluarkan hormon pertumbuhan untuk perbaikan dan memperbaharui

epitel dan sel-sel khusus, misalnya sel otak (Jones, 2005; McCance and

Huether, 2006 dalam Potter & Perry 2011).

Tidur REM tampak sangat penting untuk jaringan otak dan pemulihan

kognitif (Bussye, 2005 dalam Potter & Perry 2011). Pada orang dewasa

penyimpanan ingatan lebih besar terjadi pada keadaan tidur bila dibandingkan

dalam keadaan terjaga dan sebanding dengan jumlah tidur gelombang pendek

NREM stage 1

NREM stage 2

NREM stage 3

NREM stage 4

NREM stage 2

NREM stage 3

REM sleep

Gambar 2.1. Siklus tidur orang dewasa normal (Potter & Perry: Basic Nursing 30:852, 2011)

Presleep

Page 34: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

16

(Scullin, 2012). Penelitian yang dilakukan oleh Cribbet MR et. al. (2012)

menemukan bahwa kualitas tidur yang lebih baik mungkin memiliki efek

positif pada kesehatan orang dewasa akhir dengan cara mengurangi penuaan

sel.

4. Kualitas Tidur

Kualitas tidur adalah kemampuan individu untuk mempertahankan

tidurnya dan mendapatkan jumlah tidur yang cukup untuk tidur REM dan

tidur NREM (Kozier et. al., 1998). Kualitas tidur mencakup aspek kuantitas

tidur seperti durasi tidur, tidur laten, frekuensi terbangun, dan aspek subjektif

seperti dalam atau ketenangan tidur (Buysse et. al., 1988).

Faktor-faktor yang mempengaruhi kuantitas dan kualitas tidur adalah:

1) Penyakit fisik

Banyak penyakit yang menyebabkan timbulnya rasa sakit, sulit

bernapas, mual, atau pun menyebabkan gangguan mood dan semua hal di

atas bisa menyebabkan gangguan tidur (Potter & Perry 2011). Bansil,

Elena, Robert, dan Paula (2011) menemukan bahwa dari 3587 penderita

hypertensi, didapat 7.5% mengalami gangguan tidur, 33.0% mengalami

tidur pendek, dan 52.1% mengalami kualitas tidur yang buruk. Tambahan

bahwa 6.5% yang mengalami gangguan tidur, bersamaan juga

mengalami tidur pendek dan kualitas tidur yang buruk.

2) Obat-obatan dan zat tertentu

Resep obat terhadap tidur lebih sering menyebabkan gangguan

pada tidur dibandingkan keuntungannya. Obat-obatan tersebut antara lain

Page 35: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

17

hipnotik, diuretik, penghambat beta-adrenergik, narkotik,

benzodiazepam, antihistamin dan dekongestan (Potter & Perry 2011).

3) Gaya hidup

Menurut Institute of Medicine (2006, dalam Potter & Perry 2011),

mengatakan bahwa perubahan gaya hidup dapat menyebabkan penurunan

kuantitas dan kualitas tidur, seperti jumlah jam kerja yang bertambah,

banyak pekerjaan, menghabiskan banyak waktu untuk menonton televisi

atau menggunakan internet.

4) Pola tidur yang biasa dan Mengantuk yang Berlebihan pada Siang hari

(EDS)

Mengantuk menjadi hal yang patologis bila terjadi saat individu

harus bekerja atau ingin terjaga. Orang yang mengalami kehilangan tidur

sementara karena kegiatan sosial dimalam hari atau jam kerja yang

bertambah biasanya menyebabkan mengantuk di keesokan harinya

(Potter & Perry 2011).

5) Latihan fisik dan kelelahan

Orang-orang yang mengalami kelelahan tingkat menengah

biasanya mendapatkan tidur yang nyenyak, khususnya bila kelelahannya

didapat dari latihan fisik atau menikmati pekerjaannya (Potter & Perry

2011). Wang et. al. (2012) melaporkan bahwa latihan fisik akut dapat

membuat tidur lebih nyenyak, meningkatkan jumlah waktu tidur, dan

mengurangi terbangun saat tidur.

Page 36: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

18

6) Asupan makanan dan kalori

National Sleep Foundation (2002, dalam Eliopoulus 2005)

melaporkan bahwa meminum satu gelas kopi sesudah makan malam

dapat menganggu kemapuan seseorang dalam mencapai tidur yang

memuaskan, efeknya bisa mulai dirasakan 15-20 menit setelah meminum

bahkan sampai 4 jam kemudian. Ini disebabkan karena kafein yang

terkandung dalam kopi dapat berikatan dengan reseptor A1 dan

mencegah adenosin berikatan dengan reseptor A1 sehingga tidak dapat

merangsang untuk tidur (Tortora & Derrickson, 2009). Schwab et. al.

(2005, dalam Potter & Perry, 2011) mengatakan bahwa penambahan

berat badan memperbesar risiko obstructive sleep apnea karena

perbesaran jaringan lunak pada saluran napas atas.

7) Stres emosional

Masalah atau situasi yang sangat mengkhawatirkan dapat

mengganggu tidur (Potter & Perry 2011). Cemas berhubungan dengan

kesulitan untuk tertidur dan tidurnya menjadi terputus-putus, sedangkan

depresi berhubungan dengan terbangun lebih awal tapi bisa berhubungan

dengan hypersomnia (Wold, 2008). Penelitian yang dilakukan oleh Su K

et. al. (2012) melaporkan bahwa stres kerja pada guru Sekolah Menengah

Atas memiliki pengaruh negatif secara langsung terhadap kualitas tidur

mereka, sikap menejeman emosi yang negatif dan menekan emosi

memiliki peran yang sangat penting antara stres kerja dan kualitas tidur.

Page 37: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

19

8) Lingkungan

Lingkungan tempat individu tidur memiliki pengaruh dalam

kemampuan seseorang untuk tertidur maupun mempertahankan tidurnya.

Ventilasi yang baik, temperatur yang sesuai dan pencahayaan yang redup

atau gelap diperlukan untuk tidur yang nyenyak. Selain itu ukuran,

empuk dan posisi tempat tidur juga mempengaruhi kualitas tidur. (Potter

& Perry 2011)

9) Kegaduhan

Cmiel et. al. (2004, dalam Potter & Perry 2011) melaporkan

bahwa kegaduhan mempengaruhi aktivitas yang dapat menyebabkan

terbangun dan tidur menjadi terpotong-potong. Beberapa orang

memerlukan kesunyian agar bisa tertidur, dan ada orang yang

membutuhkan suara musik yang pelan atau televisi untuk bisa tertidur.

5. Instrumen Pengukur Kualitas Tidur

Kualitas tidur seperti yang di ungkapkan oleh Kozier et. al (1998)

adalah kemampuan individu untuk mempertahankan tidurnya dan

mendapatkan jumlah tidur yang cukup untuk tidur REM dan tidur NREM.

Metode-metode yang digunakan untuk mengukur kualitas tidur bisa

menggunakan EEG yang merekam aktivitas gelombang otak dan atau

menggunakan kuesioner.

Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat pengukur kualitas

tidur karena kuesioner dapat mengkaji masalah kesehatan yang kompleks

dengan cepat dan akurat, skala penilaian pada kuesioner dapat menyediakan

informasi dan pemahaman yang lebih spesifik untuk setiap individu yang di

Page 38: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

20

ukur, sangat membantu dalam memantau proses perubahan individu (efek

dari suatu pengobatan atau terapi) terutama sebagai catatan penting mengenai

apa yang dirasakan oleh individu sebagai antisipasi jika individu tersebut

lupa. Skala tidur yang digunakan dalam penelitian ini merupakan skala tidur

yang telah dikembangkan oleh para peneliti yang telah menghabiskan waktu

bertahun-tahun dibidangnya, mempertajam metode pengukuran yang telah

peneliti pilih secara cermat untuk menilai ciri karakteristik dari suatu kondisi

tertentu (Shahid et. al., 2012).

Menurut Shahid et. al. (2012) terdapat 102 kuesioner yang terkait tidur.

Dari 102 kuesioner tersebut terbagi lagi kedalam 3 kelompok, yaitu:

a. Kuesioner umum yaitu kuesioner yang mengkaji tidur secara umum

seperti rasa kantuk (Epworth Sleepiness Scale/ ESS), kewaspadaan

(Toronto Hospital Alertness Test/ THAT), menilai irama sirkadian (Owl

Lark Self-Test).

b. Kuesioner yang spesifik yaitu kuesioner yang digunakan untuk mengkaji

tidur secara spesifik, lebih fokus untuk mengkaji gangguan pada tidur

seperti insomnia (Athens Insomnia Scale), sleep apnea (kuesioner STOP-

Bang), sindrom restless legs dan periodic limb movements in sleep/

restless legs syndrome (kuesioner Restless legs).

c. Kuesioner bidang lain yang berhubungan dengan tidur seperti penilaian

ketergantungan alkohol (CAGE), kecemasan (Zung Anxiety scale), fungsi

kognitif (Mini-Mental State Examination/ MMSE), dan lain sebagainya.

Kuesioner bidang lain merupakan kuesioner yang mengkaji hal-hal

yang mempengaruhi dan/ atau dipengaruhi oleh tidur seseorang. Misalnya

Page 39: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

21

kecemasan dan konsumsi alkohol dapat mempengaruhi tidur, misalnya cemas

berhubungan dengan kesulitan untuk tertidur dan tidurnya menjadi terputus-

putus (Potter & Perry 2011; Wold, 2008). Masalah tidur pada lanjut usia bisa

berkontribusi terhadap perbedaan fungsi kognitif area tertentu (Nebes et. al.,

2009).

Penelitian ini menggunakan kuesioner yang mengkaji kualitas tidur dan

beberapa kuesioner bidang lain yang berhubungan dengan tidur.

Sepengetahuan peneliti terdapat dua kuesioner yang dapat mengukur kualitas

tidur, yaitu Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dan Sleep Quality Scale

(SQS). Berikut ini penjelasan singkat terkait dua kuesioner tersebut:

Tabel 2.1

Perbandingan Kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index dan Sleep Quality Scale

N

o

Deskripsi

kuesioner

Pittsburgh Sleep Quality

Index (PSQI) Sleep Quality Scale (SQS)

1 Tujuan Menilai kualitas tidur

Memiliki 18 pertanyaan

yang terbagi kedalam 7

komponen, yaitu:

Kualitas tidur subjektif;

tidur laten; durasi tidur;

efisiensi tidur yang biasa;

gangguan tidur; penggunaan

obat tidur; dan disfungsi di

siang hari.

Menilai kualitas tidur.

Memiliki 28 item

pertanyaan dan terdiri atas 6

komponen, yaitu:

Gejala disiang hari;

kebugaran setelah tidur;

masalah saat memulai tidur

dan mempertahankan tidur;

kesulitan bangun dari tidur;

dan kepuasan terhadap tidur.

2 Populasi

yang diujikan

Telah dilakukan uji validasi

pada usia 24-83 tahun dan

berbagai populasi yang

mengalami gangguan tidur

Telah dilakukan uji validasi

pada usia 18-59 tahun

3 Administrasi Waktu yang dibutuhkan Waktu yang dibutuhkan

Page 40: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

22

untuk pengisian 5-10 menit

dan dapat dilakukan secara

mandiri.

untuk pengisian 5-10 menit,

dan dapat dilakukan secara

mandiri.

4 Reliabilitas

dan validitas

Reliabilitas internal 0.83

dan 0.85 untuk pengukuran

berulang secara global.

Kemampuan sensitifitas

mendiagnosa 89.6% dan

kemampuan spesifisitas

86.5% (kappa=0.75,

p<0.001) dalam

membedakan kualitas tidur

yang baik dan buruk.

Reliabilitas internal 0.92

dan 0.81 untuk pengukuran

berulang.

Validitas konstruknya baik

Memiliki korelasi yang kuat

dengan hasil pengukuran

PSQI (r = 0.72, P = 0.000)

5 Penilaian Skala Likert dan pertanyaan

terbuka.

Skala Likert.

Sumber:

Buysse, D.J., Reynolds III, C.F., Monk, T.H., Berman, S.R., & Kupfer, D.J.The Pittsburgh Sleep Quality

Index: A New Instrument for Psychiatric Practice and Research. Journal of Psychiatric Research 1989,

28(2), 193-213

Yi, H., Shin K and Shin C. Development of The Sleep Quality Scale. J Sleep Res. 2006 Sep; 15, 3 :309-16

B. Lanjut Usia

1. Pengertian Lanjut Usia

Lanjut usia merupakan periode perkembangan terakhir manusia yang

dimulai pada usia 60 tahun atau 70 tahun dan berakhir sampai kematian

(Santrock, 2006). Menurut UU No 13/1998 tentang kesejahteraan lanjut usia

pada bab 1 pasal 1 menyatakan bahwa lanjut usia adalah seseorang yang

mencapai usia 60 tahun ke atas.

WHO (1999) membagi lanjut usia berdasarkan usia kronologis menjadi

4 kelompok, yaitu usia pertengahan (45-59 tahun), lanjut usia (60-74 tahun),

Page 41: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

23

lanjut usia tua (75-90 tahun), dan lanjut usia sangat tua (90 tahun ke atas)

(Azizah, 2011). Eliopoulos (2005) menambahkan bahwa lanjut usia renta

adalah 85 – 100 tahun dan untuk lanjut usia yang berusia diatas 100 tahun

digolongkan menjadi lanjut usia elit.

2. Perubahan pada Lanjut Usia

Manusia dalam rentang hidupnya memiliki 8 tahap perkembangan, dan

tahap perkembangan yang terakhir adalah lanjut usia. (Santrock, 2006).

Lanjut usia mengalami perkembangan pada aspek fisik, kognitif, dan

psikososial (Potter & Perry, 2011).

d. Perkembangan fisik

Perubahan fisik selama lanjut usia bukanlah berhubungan dengan

penyakit tetapi merupakan proses yang normal (Potter & Perry, 2011)

perubahannya meliputi seluruh sistem dalam tubuh, yaitu sistem kulit,

sistem muskuloskeletal, sistem pernapasan, sistem kardiovaskular, sistem

hematopoesis dan limfatik, sistem gastrointestinal, sistem perkemihan,

sistem persarafan, indera khusus, sistem endokrin, sistem reproduksi dan

genital (Wold, 2008).

e. Perkembangan kognitif

Kemampuan kognitif tediri dari kecerdasan, ingatan, bahasa dan

membuat keputusan (Wold, 2008). Kecerdasan, menurut Horn (1980,

dalam Santrock, 1995) terdiri menjadi Crystallized Intelligence dan Fluid

Intelligence. crystallized intelligence yaitu sekumpulan informasi dan

kemampuan-kemampuan verbal yang dimiliki individu dan meningkat

seiring dengan usia, sedangkan fluid intelligence yaitu kemampuan

Page 42: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

24

seseorang untuk berpikir asbtrak dan menurun secara pasti sejak masa

dewasa tengah. Kemampuan mengingat jangka pendek mengalami

penurunan dan kemampuan untuk menyimpan informasi baru kedalam

ingatan jangka panjang juga mengalami penurunan, karenanya bagi

lanjut usia yang ingin mempelajari informasi atau keterampilan yang

baru membutuhkan waktu yang jauh lebih lama (Potter & Perry, 2011).

f. Perkembangan psikososial

Lanjut usia beradaptasi terhadap bebagai perubahan yang muncul

selama masa penuaan. Menurut Elbersole et. al. (2008, dalamPotter &

Perry, 2011) perubahan yang sering terjadi meliputi pensiun,

kesukarelaan, dan kehilangan pasangan hidup. Meskipun perubahan ini

pasti terjadi, setiap lanjut uisa memiliki kemungkinan untuk

perkembangan baru dalam memenuhi pola kehidupannya.

3. Gangguan Tidur pada Lanjut Usia

Menurut Kuchel (2009), pada lanjut usia terdapat suatu istilah yang

disebut Syndrom Geriatric, yaitu sekumpulan masalah klinik yang paling

umun ditemukan pada lanjut usia. Yang termasuk sindrom geriatrik adalah

frailty, delirium, fall, sleep disorders, dizziness, syncope, pressure ulcers,

incontinence, elder mistreatment. Satu sindrom geriatrik dapat menyebabkan

sindrom geriatrik yang lain, sehingga pengobatan dan perawatan menjadi

lebih sulit (Healthinaging.org, 2012). Penelitian yang dilakukan oleh Hill et.

al. (2007) menemukan bahwa gangguan tidur pada lanjut usia berhubungan

dengan risiko jatuh, dari 150 subjek penelitian, 44% melaporkan pernah jatuh

Page 43: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

25

tahun lalu, sedangkan menurut waktu kejadian jatuhnya, 83% jatuh pada

siang hari dan 17% pada malam hari.

a. Perubahan Tidur pada Lanjut Usia

Penuaan juga berhubungan dengan peningkatan keluhan tidur dan

gangguan tidur kronis yang mengakibatkan aktivitas di siang hari menjadi

buruk dan peningkatan penggunaan pelayanan kesehatan (Zion & Israel,

2009). Pada lanjut usia, irama sirkadian menjadi lebih lemah, tidak dapat

menyesuaikan dan kehilangan tinggi rendahnya irama sirkadian. Salah

satu hipotesis mengatakan suprachiasmatic nuclei mengalami

kemunduran dan mengalami kelemahan fungsi sehingga membuat irama

sirkadian lanjut usia menjadi terganggu. Penurunan tinggi rendahnya

irama sirkadian dapat meningkatkan frekuensi terbangun di malam hari

dan mengantuk yang amat sangat di siang hari (Neikrug & Israel, 2010).

Pada lanjut usia terjadi penurunan hormon serotonin (Meltzer

et.al., 1998) sehingga menurunkan jumlah melatonin yang merupakan

derivat dari serotonin (Tortora & Derrickson, 2009). Crowley (2011)

melaporkan kemunduran tentang irama sirkadian seperti suhu tubuh,

kortisol dan melatonin. Penurunan kadar melatonin di malam hari dapat

menyebabkan gangguan irama sirkadian, khususnya menjadi lebih maju.

Hal ini menyebabkan banyak lanjut usia merasa mengantuk dan tertidur

lebih awal di malam hari dan terbangun lebih awal di pagi hari (Crowley,

2011; Wold, 2008).

Rata-rata orang lanjut usia (70 tahun ke atas) tidurnya hanya 6 jam

setiap malam, yang mana lebih sedikit 1.5 jam dari tidur orang dewasa

Page 44: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

26

normal. Lanjut usia mengalami penurunan jumlah waktu tidur dan siklus

normal tidur (Wold, 2008). Siklus tidur lanjut usia lebih lama pada tahap

1 tidur NREM dan lebih singkat pada tahap 3 dan 4 tidur NREM

(beberapa lanjut usia tidak memiliki tahap 4 tidur NREM) serta tahap

tidur REM cenderung menjadi singkat. (Potter & Perry, 2011; Wold,

2008; Woodward, 2012). Hal ini menunjukkan lanjut usia mengalami

kelemahan dalam mempertahankan tidur serta mencapai tidur yang dalam

(Woodward, 2012).

Peningkatan frekuensi terbangun saat tidur di malam hari pada

lanjut usia dapat membuat jumlah total jam tidur menjadi berkurang

(Meiner & Annette, 2006). Jumlah waktu tidur yang sebenarnya lebih

sedikit dibandingkan jumlah waktu yang dihabiskan selama di tempat

tidur (Wold, 2008) dan peningkatan istirahat/ tidur selama siang hari

(Cuellar dkk 2007 dalam Potter & Perry, 2011).

Penelitian yang dilakukan oleh Hill et. al. (2007) melaporkan dari

150 subjek penelitian yang berusia 73 - 89 tahun, didapatkan

karakteristik-karekteristik tidurnya, yaitu 15% kualitas tidur yang buruk,

23% tidak nyenyak, 8% terbangun tapi mengantuk, 44% tertidur saat

siang hari, 65% terbangun 2 kali/ lebih pada malam hari.

b. Macam-macam Gangguan Tidur

Menurut Malow (2005, dalam Potter & Perry 2011), gangguan

tidur adalah suatu kondisi yang bila tak ditangani dapat menganggu tidur

pada malam hari dan mengakibatkan munculnya masalah seperti

insomnia, gerakan atau sensasi abnormal saat tidur, gangguan pernapasan

Page 45: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

27

terkait tidur, atau rasa mengantuk berlebihan di siang hari. Berikut ini

adalah gangguan-gangguan pada tidur:

1) Insomnia

Insomnia adalah suatu gejala yang dialami oleh pasien yang

kesulitan untuk tertidur yang kronis, sering terbangun dari tidur, dan/

atau tidur yang pendek atau tidur yang tidak memulihkan. (Eadinger

and Means, 2005 dalam Potter & Perry, 2011). Insomnia adalah

keluhan karena berkurangnya kuantitas tidur dan/ atau kualitas tidur

yang buruk sehingga mengakibatkan perasaan tidurnya tidak

menyegarkan (Zion & Israel, 2009). Insomnia dibagi atas gangguan

inisiasi (kesulitan untuk tertidur), gangguan mempertahankan tidur,

dan di akhir tidur (terbangun lebih pagi) (Wold, 2008). Seseorang

dengan insomnia mengeluh merasa mengantuk berlebihan di siang

hari, serta kuantitas dan kualitas tidur yang tidak cukup (Potter &

Perry, 2011), jika terjadi secara kronis maka dapat menyebabkan

iritabilitas dan penurunan kemampuan untuk berkonsentrasi (Wold,

2008).

2) Sleep Apnea

Sleep apnea adalah gangguan pada seseorang yang tidak bisa

tertidur dan bernapas dalam waktu yang bersamaan. Kurangnya aliran

udara melalui hidung dan mulut selama 10 detik sampai 1 menit

bahkan ada yang sampai 2 menit. Jenis yang paling banyak ditemukan

adalah Obstructive Sleep Apnea (OSA) yang diakibatkan relaksasi otot

dan jaringan pada cavum oral dan tenggorokan selama tidur sehingga

Page 46: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

28

bisa menyebabkan sumbatan (sebagian atau total) (Potter & Perry,

2011).

3) Periodic limb movements in sleep/ Restless legs syndrome

Periodic limb movements in sleep (PLMS) atau gerakan periodik

anggota badan dalam tidur dicirikan dengan sekumpulan gerakan

sentakan kaki secara berulangyang terjadi kira-kira setiap 20 sampai

40 detik pada malam hari.Gerakan ini terjadi rata-rata 0.5 sampai 5

detik dan menyebabkan terbangun singkat secara berulang-ulang.

Restless legs syndrome (RLS) atau sindrom kaki tak nyaman ini

ditandai oleh dysesthesiapada kaki, biasanya digambarkan oleh pasien

sebagai “sensasi seperti ada yang merayap merangkak”' atau sebagai

“kesemutan” yang hanya bisa dipulihkan dengan gerakan yang

kuat.Sensasi ini muncul pada malam hari atau pada saat merasa tenang

atau nyaman (Zion & Israel, 2009).

4) Circadian rhythms sleep disorder

Gangguan tidur yang disebabkan oleh perubahan pada irama

sirkadian yang dapat mengakibatkan terbangun lebih lama dimalam

hari, kehilangan keteraturan siklus tidur-bangun, dan merasa sangat

mengantuk disiang hari. Lanjut usia yang mengalami gangguan irama

sirkadian akan tertidur lebih awal dimalam hari dan terbangun lebih

awal dipagi hari, karena temperatur inti tubuh turun lebih awal di

malam hari dan naik kembali sekitar 8 jam kemudian (Zion & Israel,

2009).

Page 47: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

29

5) Rapid eye movement sleep behavior disorder

Rapid eye movement (REM) sleep behavior disorder (RBD)

adalahhasil dari terjadinya tonus otot rangka secara sebentar selama

tidur REM (Zion & Israel, 2009). Parasomnias, menurut Thorpy

(2005, dalam Potter & Perry, 2011) adalah gangguan tidur yang

memperlihatkan gerakan abnormal pada saat tidur, perilaku, emosi,

persepsi dan mimpi yang di akibatkan oleh perubahan sistem saraf

otonom dan otot skeletal selama tidur.

c. Penatalaksaan Gangguan Tidur

1) Farmakologis

Hanya ada beberapa dari gangguan tidur pada lanjut usia yang

penanganannya efektif dengan menggunakan obat-obatan, meskipun

ada yang dikombinasikan dengan penanganan non-farmakologis.

a) PLMS dan RLS bisa diobati dengan salah satu agen dopaminergik

(ropinorole, pramipexole, carbidopa/levodopa), benzodiapzepin

(clonazepam dan tempazepam) atau agen opiat (codein,

propoxyphene, dan hydrochloride) (Zion & Israel, 2009).

b) RBD diberikan dengan salah satu obat berikut ini, seperti

clonazepam, trisiklik antidepresan, agen dopaminergik, atau

melatonin (Zion & Israel, 2009).

c) Insomnia, terapi farmakologisnya meliputi antidepresan,

antihistamin, antipsikotik, dan sedatif hipnotif. Selain itu

benzodiazepin generasi lama bisa digunakan sebagai terapi jangka

pendek untuk insomnia (Zion & Israel, 2009).

Page 48: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

30

Pengobatan farmakologis memiliki beberapa efek samping yang dapat

dirasakan, seperti:

a) Benzodiazepin, jika digunakan pada malam hari dapat terjadi

toleransi dosis yang mengakibatkan peningkatan jumlah dosis

pemakaian dari dosis sebelumnya agar mendapatkan efek yang

sama dengan pemakaian sebelumnya. Efek yang lain adalah dapat

membuat merasa mengantuk di pagi harinya dan dalam dosis

tinggi dapat menimbulkan amnesia anterograde (Trevor & White,

2007), meskipun generasi baru memiliki efek samping diatas yang

lebih kecil, tetapi pemakaian jangka panjang terapi hipnotik

bersifat irasional dan sangat membahayakan (Trevor & Way,

2007).

b) Clonazepam mengakibatkan mengantuk di siang hari, selain itu

jika pemakaian obat dihentikan maka gejala dan keluhan tidur

akan muncul kembali (Zion & Israel, 2009).

c) Dopaminergik, dapat membuat tertidur secara mendadak saat

melakukan aktivitas sehari-hari.

2) Non-Faramakologis

Penanganan gangguan tidur secara non-farmakologis beragam

tergantung gangguan tidur yang dialami, secara umum meliputi

positive airway pressure, surgical interventions, oral appliances, diet

dan gaya hidup, bright-light therapy, sleep hygiene, stimulus-control

therapy, sleep-restriction therapy, cognitive-behaviors therapy (Zion

& Israel, 2009), dan Complementary and Alternative Medicine

Page 49: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

31

(CAM) yang salah satu jenisnya adalah meditasi (Hanlon, Blackman,

Glick, 2009).

Meditasi adalah konsentrasi serta pemfokusan perhatian dan

kesadaran seseorang sambil tetap menjaga sikap yang pasif.

(Anselmo, 2005). Fokus konsentrasi dapat dilakukan dengan

menyalakan lilin, sabda/ kata, frase, napas, atau sebuah kesadaran

yang tenang dari apa yang terjadi saat ini (Edelman & Mandle, 2010).

Meditasi bermanfaat untuk meningkatkan mood, menurunkan

kecemasan dan meningkatkan tidur (Hanlon, Blackman, Glick, 2009).

C. Meditasi

1. Pengertian

Meditasi adalah memusatkan konsentrasi pada satu titik. (Edelman &

Mandle, 2010). Meditasi adalah konsentrasi serta pemfokusan perhatian dan

kesadaran seseorang sambil tetap menjaga sikap yang pasif (Anselmo, 2005).

Mason (2012) mengatakan bahwa meditasi adalah memusatkan pikiran pada

salah satu suara, suatu kata yang diucapkan berulang, suatu gambar, suatu

konsep atau perasaan. Secara keseluruhan perhatian harus tertuju pada suatu

objek yang pilih untuk memusatkan konsentrasi. Jika beberapa pemikiran lain

masuk menyelinap saat meditasi, maka pemikiran tersebut dihentikan dan

kembali ke objek meditasi.

2. Klasifikasi Meditasi

Meditasi adalah satu dari berbagai macam Complementary and

Alternative Medicine (CAM), yang merupakan jenis pengobatan kedokteran

Page 50: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

32

dan kesehatan yang berbasis pada pasien yang dalam praktiknya diluar bidang

kedokteran konvensional. CAM memiliki lima domain, dalam hal ini

meditasi termasuk ke dalam domain intervensi pikiran-tubuh. Domain

intervensi pikiran-tubuh adalah domain yang menerapkan teknik yang

dirancang untuk memfasilitasi kemampuan pikiran seseorang agar dapat

mempengaruhi gejala dan fungsi tubuh seseorang (Hanlon, Blackman, Glick,

2009). Meditasi itu sendiri terbagi atas beberapa jenis, yaitu

a. Meditasi Konsentrasi

Jenis meditasi yang pertama adalah meditasi konsentrasi. Pada

jenis ini, fokus konsentrasi pada pernapasan, gambar, atau pun suara.

Suara atau mantra lebih sering digunakan. Ketika akan berkonsentrasi,

anda menggunakan salah satu media di atas untuk dijadikan titik fokus

dan anda dapat menjernihkan pikiran dan memungkinkan untuk

kesadaran yang lebih tinggi dan jelas (Mason, 2012).

b. Meditasi Pernapasan

Praktik meditasi yang sederhana dan relaksasi yang dalam adalah

konsentrasi pada irama pernapasan (Anselmo, 2005). Ketika merasa

relaks dan nyaman maka pernapasan menjadi lebih lambat dan dalam,

sebaliknya ketika merasa cemas atau stres maka pernapasan menjadi

cepat. Dengan demikian, pengaturan pernapasan dapat memfokuskan

pikiran dan dapat mengendalikan pikiran menjadi lebih efektif (Mason,

2012).

Page 51: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

33

c. Meditasi Kesadaran

Berbeda dengan metode konsentrasi, meditasi kesadaran tidak

fokus pada satu objek, tetapi rentang fokus di perlebar agar lebih banyak

objek yang bisa masuk. Kita akan lebih menyadari segala sesuatu

disekitar anda, termasuk perasaan, yang dilihat, yang didengar, bau dan

suara. Anda tidak harus bereakasi dengan objek tadi, tetapi hanya apapun

yang terjadi dalam pikiran anda, karenanya anda tidak terlibat dengan

objek-objek tersebut dan mulai menjadi tenang (Mason, 2012).

d. Meditasi Berjalan

Meditasi ini membutuhkan tubuh dalam praktiknya, bisa dilakukan

dengan berjalan bolak-balik baik di luar atau di kamar. Perhatikan

pergerakan kaki, pernapasan, dan tubbuh anda saat berjalan, dan rasa

atau saat kaki anda menyentuh tanah. Ketika pikiran anda mengembara,

berusahalah agar kembali ke proses berjalan dan bernapas (Mason,

2012). Esensi dari meditasi berjalan adalah berjalan seolah-olah sedang

menanam perdamaian dalam setiap langkah yang dilakukan (Nhat 1996

dalam Anselmo 2005).

e. Meditasi Mantra Sederhana

Kata atau frase yang di ulang-ulang ketika duduk dalam meditasi,

dan pemilihan kata di lakukan oleh guru yang berpengalaman dan

beberapa tradisi. Jika melakukannya sendirian, maka dapat menggunakan

kata/ frase yang memiliki pengaruh dan dapat memilih untuk

mengulanginya dengan suara yag keras atau hanya di dalam pikiran saat

bermeditasi (Mason, 2012).

Page 52: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

34

f. Meditasi Konsep

Praktik meditasi yang melibatkan kontemplasi ide atau skenario.

Contohnya “meditasi pada ketidak kekalan,” dimana berfokus pada sifat

ketidak kekalan segala sesuatu yang dimulai dengan pikiran dan perasaan

saat mereka datang dan pergi. Teknik ini digunakan untuk memandu

untuk memahami rasionalisasi pikiran anda dan tidak ikut terbawa oleh

konsep tersebut (Mason, 2012).

3. Respon Tubuh Terhadap Meditasi

Hubungan antara pikiran dan materi, antara jiwa dan tubuh merupakan

hubungan yang tidak dapat dipisahkan (Effendi, 2002), keduanya saling

mempengaruhi. Ketika merasa cemas atau khawatir maka tubuh merasakan

perubahan seperti jantung berdebar-debar, denyut jantung dan tekanan darah

meningkat, pernapasan menjadi lebih cepat, pupil melebar, aktivitas kelenjar

keringat meningkat, konstriksi aliran darah perifer (ekstremitas terasa dingin),

dan lain sebagainya (Tortora & Derrickson, 2009; Anselmo, 2005; Effendi,

2002). Hal tersebut merupakan perubahan tubuh yang dipengaruhi kejiwaan,

dalam hal ini respon syaraf simpatis yang memegang peran. Sama halnya

dengan cemas, insomnia dan depresi berhubungan dengan aktivitas saraf

simpatik (respon fight-or-flight) yang lebih dominan (Hanlon, Blackman,

Glick, 2009).

Intervensi pikiran-tubuh telah menunjukkan hasil dapat menggeser

aktivitas saraf otonom menjadi parasimpatis (respon rest and digest) yang

lebih aktif (Hanlon, Blackman, Glick, 2009), telah disebutkan bahwa salah

satu jenis intervensi pikiran-tubuh adalah meditasi. Selama menjalani

Page 53: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

35

meditasi dapat memunculkan respon relaksasi (Potter & Perry, 2011) yang

berlawanan dengan respon saraf simpatik (respon fight-or-flight) (Anselmo,

2005). Respon relaksasi dapat meningkatkan aliran darah perifer (ekstremitas

terasa hangat), hambatan listrik pada kulit, produksi gelombang alfa lambat,

dan aktivitas sel natural killer. Relaksasi juga dapat menurunkan konsumsi

oksigen, pembuangan karbon dioksida, kadar asam laktat darah, kecepatan

dan volume pernapasan, kecepatan denyut jantung, ketegangan otot rangka,

kadar epinefrin, asam lambung dan motilitasnya, aktivitas kelenjar keringat,

dan tekanan darah (khususnya bagi penderita hipertensi) (Anselmo, 2005;

Effendi, 2002).

4. Manfaat Meditasi

Meditasi memiliki banyak sekali manfaat, diantaranya adalah:

a. Meditasi memungkinkan untuk dapat fokus, menyelesaikan tugas dengan

metode yang lebih baik dan lebih cepat (Mason, 2012).

b. Meditasi memungkinkan untuk memperbaiki tingkat stres, dengan

berkurangnya stres maka dapat membuat keputusan yang tepat dan

efektif dalam menyelesaikan suatu perkara. Meditasi bermanfaat untuk

meningkatkan mood, menurunkan kecemaan dan meningkatkan tidur

(Hanlon, Blackman, Glick, 2009).

c. Meditasi membuat komunikasi menjadi lebih efektif melalui kata-kata

yang lebih efektif (Mason, 2012).

d. Meditasi dapat meningkatkan status kesehatan termasuk membantu

memperbaiki kondisi jantung, tekanan darah dan lain-lain (Mason, 2012)

e. Meditasi meningkatkan kesehatan pikiran (Mason, 2012).

Page 54: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

36

Penelitian yang dilakukan oleh Peck, Lester, Lasky, dan Bootzin (2012)

menemukan bahwa keterampilan meditasi kesadaran berhubungan dengan

peningkatkan persepsi terhadap tidur, seperti penurunan perasaan kurang

nyenyak saat tidur, penurunan jumlah terbangun saat tidur, dan peningkatan

kualitas tidur.

5. Meditasi dan Dzikir

Mason (2012) mengatakan bahwa meditasi adalah memusatkan pikiran

pada salah satu suara, suatu kata yang diucapkan berulang, suatu gambar,

suatu konsep atau perasaan. Secara keseluruhan perhatian harus tertuju pada

suatu objek yang pilih untuk memusatkan konsentrasi. Irham (2011)

mengatakan bahwadzikir merupakan sebuah aktifitas berupa ucapan lisan,

perbuatan atau pun getaran hati dengan tujuan untuk berpaling dari keadaan

lupa dan lalai dengan cara selalu mengingatnya Allah.

Dzikir dan meditasi memiliki kesamaan, yaitu memfokuskan

konsentrasi pada satu titik, khusus untuk dzikir satu titik yang dijadikan fokus

konsentrasinya adalah Allah. Kegiatan membaca berulang-ulang (misalnya

membaca kalimat dzikir) merupakan salah satu kegiatan untuk berkonsentrasi

(Edelman & Mandle, 2010). Edelman & Mandle (2010) menambahkan

bahwa doa merupakan salah satu bentuk dari meditasi, yang dalam praktiknya

berfokus pada kata-kata suci. Anselmo (2005) mengatakan bahwa doa

keterpusatan, praktik meditasi yang berfokus pada kata-kata atau suara

memiliki kesamaan cara dengan transcedental meditation yang menggunakan

mantra (kata suci sansekerta).

Page 55: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

37

Penelitian yang dilakukan Maimunah dan Retnowati (2011) tentang

pengaruh pelatihan relaksasi dzikir untuk mengatasi kecemsan ibu hamil

pertama, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa subjek yang mengikuti

pelatihan relaksasi dzikir mengalami penurunan kecemasan yang signifikan

pada p=0,008 (p<0,01) dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hal ini

sesuai dengan penyataan Eliopoulos (2005), yaitu membaca kata secara

berulang-ulang atau kegiatan keagamaan yang terkait dengan doa dapat

memberikan manfaat terapeutik yang sama seperti meditasi dan latihan

relaksasi.

D. Dzikir

1. Pengertian Dzikir

Sudirman Tebba (2004) mengatakan bahwa dzikir adalah menyebut

Allah dengan membaca tasbîh (subhânallâh), tahlîl (Lâ ilâha illahâh),

tahmîd (Alhamdulillâh), taqdîs (Quddûsun), takbîr (Allâhu Akbar), hauqalah

(Lâ hâulâ wa lâ quwwata illâ billâh), hasbalah (Hasbiyallâh)dan membaca

doa ma’tsur, yaitu doa-doa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad saw.

Menurut Tengku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy (dalam Tebba, 2004)

mengartikan bahwa salah satu bentuk dzikir adalah mengerjakan taat kepada

Allah.

Dzikir berasal dari bahasa arab, yakni kata dzakara, yadzkuru, dan

dzikran yang berarti mengingat. Secara umum dzikir ialah semua amal atau

perbuatan baik yang lahir maupun batin, yang membawa seseorang untuk

mengingat Allah dan mendekat (taqarrub) kepada-Nya. Dari segi bahasa,

Page 56: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

38

dzikir berarti menyebut, yakni mengucapkan sesuatu dengan lisan secara

berulang-ulang dalam kondisi dan waktu tertentu, sedangkan dari segi istilah,

dzikir adalah aktivitas yang meliputi tiga hal. Pertama, ucapan lisan, gerak

raga, atau getaran hati. Kedua, usaha untuk menyingkirkan keadaaan lupa dan

lalai (ghaflah) dengan selalu mengingat-Nya. Ketiga, memasuki suasana

musyahadah (penyaksian secara langsung) dengan mata hati, didorong oleh

rasa cinta yang mendalam kepada Allah (Irham, 2011).

2. Keutamaan Dzikir

Segala sesuatu didunia ini, yang hidup maupun yang tidak hidup

sesungguhnya sedang berdzikir, mengingat dan menghubungkan diri dengan

sumber kehidupan, yaitu Allah swt. Masing-masing tentu melakukannya

dengan cara dan metode sendiri, yang telah diajarkan pada mereka. Aliran

angin yang berhembus, gemiricik air yang mengalir, matahari dengan sinar

dan hangatnya, api dengan panasnya, rembulan dengan cahayanya merupakan

sebagian dari tasbih itu. Demikian juga kicauan burung, desiran ular, raungan

serigala, bahkan perputaran elektron mengelilingi inti atomsampai perputaran

bulan pada bumi, tetesan air hujan sampai badai, halilintar, gempa bumi

sampai meletusnya gunung berapi mengeluarkan lahar merupakan bentuk

tasbih alam Kepada Rabbnya. Sebagaimana dalam firman Allah berikut ini:

”Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih

kepada Allah. Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan

Page 57: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

39

memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka.

Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun,”

(QS. Al-Isra [17]: 44)

Dzikir adalah amal para hamba Allah yang paling utama, dan

ditekankan lebih dari seratus kali di dalam Alquran (Kabbani, 1998).Irham

(2011) mengelompokkan 4 keutamaan tentang berdzikir, yaitu:

Pertama, Allah mengutamakan dzikir dibanding dengan yang lain,

sebagaimana firman Allah:

“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al-

Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari

(perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar.Dan sesungguhnya mengingat

Allah adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain).

Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Al-Ankabut [29]: 45)

Kedua, Allah memerintahkna kita agar memperbanyak dzikir kepada-

Nya tanpa ada batasan jumlahnya. “Hai orang-orang yang beriman,

berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-

banyaknya.” (QS. Al-Ahzab [33]: 41).

Ketiga, Dia memerintahkan agar dzikir dilakukan secara terus menerus,

kapan pun dan dimanapun.

“Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.” (QS. Al-

Ahzab [33]: 42).

“(Yaitu) orang-orang yang menyebut (nama) Allah ketika berdiri,

duduk dan berbaring.” (QS. Al-‘Imran [3]: 191)

Page 58: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

40

Keempat, Allah berjanji bahwa Dia juga akan berdzikir kepada orang

yang berdzikir kepada-Nya, sebagaimana firman berkut ini:

“Ingatlah Aku, niscaya Aku akan mengingatmu” (QS. Al-Baqarah [2]:

152)

Sedangkan hadits-hadist yang menegaskan tentang perlunya dzikir

adalah:

a. “Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:

Rasulullah saw. bersabda: Allah Taala berfirman: Aku sesuai dengan

persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku dan Aku selalu bersamanya ketika

dia mengingat-Ku. Apabila dia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku

pun akan mengingatnya dalam diri-Ku. Apabila dia mengingat-Ku dalam

suatu jemaah manusia, maka Aku pun akan mengingatnya dalam suatu

kumpulan makhluk yang lebih baik dari mereka. Apabila dia mendekati-

Ku sejengkal, maka Aku akan mendekatinya sehasta. Apabila dia

mendekati-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Dan

apabila dia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan datang

kepadanya dengan berlari. (Shahih Muslim No.4832)

b. Rasulullah saw menyebut-nyebut Allah setiap waktu (saat). (HR.

Muslim)

c. Apabila kamu melewati taman-taman surga makan dan minumlah

sampai kenyang. Para sahabat lalu bertanya, "Apa yang dimaksud taman-

taman surga itu, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Kelompok dzikir

(Kelompok orang yang berdzikir atau majelis taklim)." (HR. Tirmidzi

dan Ahmad)

Page 59: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

41

d. Maukah aku beritahu amalanmu yang terbaik, yang paling tinggi dalam

derajatmu, paling bersih di sisi Robbmu serta lebih baik dari menerima

emas dan perak dan lebih baik bagimu daripada berperang dengan

musuhmu yang kamu potong lehernya atau mereka memotong lehermu?

Para sahabat lalu menjawab, "Ya." Nabi saw., berkata,"Zikrullah." (HR.

Ahmad dan Ibnu Majah)

Sebenarnya semua ibadah adalah mengingat Allah atau menunjang

untuk mengingat Allah. Dalam sholat, seseorang berdiri mengucapkan takbir,

membaca Al Quran, mengucapkan tasbih sewaktu ruku’ dan sujud,

mengucapkan hamdalah dan shalawat kepada Rasulullah saw., kemudian

selesai sholat dilanjutkan dengan mengucapkan kalimat-kalimat istighfar,

tasbih, hamdalah, takbir dan doa kepada-Nya, semua itu merupakan tindakan

perbuatan untuk mengingat Allah swt (Salim, 2006).

3. Macam dan Bentuk Dzikir

Al-Qadhy bin ‘Iyadh (dalam Prasetya dkk, 2005) menyebutkan dua

bentuk dzikir, yaitu dzikir lisan (az-dzikr bi al-lisan mujarradan) dan dzikir

dengan hati (az-dzikr bi al-qalb). Dzikir dengan hati dibagi menjadi dua,

yaitu tafakkur tentang keagungan Allah di seluruh alam semesta dan

mengingat di dalam hati perintah dan larangan Allah disetiap urusan.

Menurut Mahmud Samiy (dalam Irham, 2011), dzikir kepada Allah

terdiri atas tiga bagian, yaitu dzikir lisan, dzikir hati, dan dzikir anggota

badan. Sebagaimana firman Allah:

“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk

atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang

Page 60: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

42

penciptaan langit dan bumi (seraya berkata); Ya Tuhan Kami, tidaklah

Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau maka

periharalah kami dari siksa api neraka.”(Ali- Imran [3]: 191)

Dengan demikian, maka dzikir kepada Allah secara umum dapat

diklasifikasikan menjadi bentuk atau jenis. Hal ini didasarkan pada aktivitas

apa yang digunakan untuk mengingat Allah, yaitu: dzikir lisan, dzikir hati,

dzikir anggota tubuh.

Dzikir lisan adalah ungkapan penyucian (tasbih), pujian (tahmid),

pengagungan (tamjid) (Kabbani, 2007).

“Sebutlah nama Tuhanmu dan beribadahlah kepada-Nya dengan penuh

ketekunan.” (QS. Al-Muzammil [73]: 8).

Sedangkan dalam sebuah hadist: Nabi saw bersabda, “basahi lidahmu

dengan selalu berdzikir.” (Ahmad, Tirmidzi, Ibn Majah, Ibn Hibban

menyatakan bahwa hadist ini hasan).

Dzikir hati mencakup perenungan atas dalil yang menunjukkan Zat dan

sifat-sifat Allah, perenungan atas kewajiban yang mencakup atas perintah dan

larangan sehingga orang dapat memperhatikan hukum-hukum yang berkaitan

dengannya, dan perenungan atas rahasia makhluk Allah. (Kabbani, 2007)

“(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk

atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang

penciptaan langit dan bumi” (Ali- Imran [3]: 191)

“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu di dalam hatimu dengan merendahkan

diri dan rasa takut, dan tidak mengeraskan suara, diwaktu pagi dan

Page 61: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

43

petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (QS. Al-

Anfal [7]: 205)

Dzikir anggota tubuh mencakup ketekunan anggota tubuh (mata,

telinga, mulut, tangan, da kaki) dalam ketaatan, berbuat kebajikan, dan

membersihkan dari segala dosa dan maksiat. Dengan makna seperti inilah,

Allah menamakan shalat sebagai dzikir(Irham, 2011; Kabbani, 2007)

“Apabila diseru untuk menunaikan sembahyang pada hari jumat, maka

bersegeralah kamu mengingat (dzikr) Allah.” (QS. Al-Jumu’ah [62]: 9)

4. Dzikir Menjelang Tidur

Telah disebutkan dalam ayat Al-Qur’an bahwa dzikir dilakukan pada

waktu pagi dan petang dan dalam keadaan berdiri, duduk, maupun berbaring,

karena dzikir selain dalam bentuk lisan, juga bisa dalam bentuk ibadah

kepada Allah. Dari hal ini, dzikir menjelang tidur bisa terbagi atas doa

sebelum tidur, dzikir sebelum tidur dan sunah-sunah yang biasa Rasulullah

saw. yang biasa dilakukan sebelum tidur. Karena mengikuti sunah Rasulullah

saw., merupakan salah satu jenis ibadah kepada Allah.

Sebagaimana firman Allah:

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang

baik bagimu (yaitu) yaitu orang yang mengharap rahmat Allah dan

(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-

Ahzab [33]: 21)

Berikut ini adalah dzikir-dzikir sebelum tidur yang dilakukan oleh

Rasulullah saw (Al-Hilali, 2005; Nada, 2007), yaitu

Page 62: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

44

1) Menghadirkan niat yang benar ketika tidur

Seorang muslim, di anjurkan untuk menghadirkan niat yang benar

ketika tidur, agar tidurnya bisa menjadi ibadah dihadapan Allah swt.

dan bisa mendatangkan pahala.

2) Berwudhu’

Seperti sabda Rasuluulah saw.,

“Jika engkau mendatangi pembaringanmu, maka berwudhu’lah

seperti engaku hendak mengerjakan shalat, kemudian berbaringlah

pada sisi tubuhmu yang sebelah kanan ..,” (HR. Al-Bukhari dan

Muslim)

3) Mengibas pembaringan/ tempat tidur dengan ujung kain dan

mengucapkan “bismillah”

Sebelum tidur, hendaklah seseorang mengibaskan tempat tidurnya

dengan kain sebanyak tiga kali sambil mengucapkan “Bismillah.”

Sikap ini berdasarkan sabda Nabi saw.

“Jika salah seorang dari kamu mendatangi pembaringannya,

hendaklah ia mengibasnya dengan ujung pakaiannya dan

mengucapkan: ‘Bismillah.’ Sebab ia tidak tahu apa yang terjadi atas

pembaringannya sepeninggalnya. Kemudian, hendaklah ia berbaring

di atas tubuhnya yang ssebelah kanan...” (HR. Al-Bukhari dan

Muslim dari Abu Hurairah ra.)

4) Meniup tangan lalu membaca al-Mu’awidzaat dan mengusapkannya

ke seluruh tubuh

Page 63: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

45

Sesungguhnya Nabi saw. mendatangi pembaringannya, beliau

merapatkan kedua telapak tangannya, kemudian menghembus

padanya lalu membaca “Qul huwallaahu ahad, Qul a’uudzubirabbil

falaq, Qul a’uudzubirabbinnas.” Sesudah itu, beliau mengusapkan

kedua tangan beliau ke sekujur tubuhnya, yang mampu beliau usap.

Rasulullah memulainya dari atas kepala kemudian bagian depan

tubuhnya dan beliau melakukannya sebanyak tiga kali.

(HR.Al-Bulhari dan Muslim dari ‘Aisyah ra.)

5) Meletakkan tangan kanan di bawah pipi dan berdo’a

Sesungguhnya apabila Rasulullah saw hendak tidur, beliau

meletakkan tangan kanan dibwah pipi, kemudia berdo’a sebanyak

tiga kali:

“Ya Allah, peliharalah aku dari azab-Mu pada hari Engkau

membangkitkan hamba-hamba-Mu”

(HR. Abu Dawud dari Hafsah ra.)

6) Berdzikir kepada Allah

Hendaklah berdzikir dengan dzikir-dzikirdan do’a-do’a yang

diriwayat oleh Nabi saw.

Apabila Rasulullah saw., mendatangi pembaringannya pada malam

hari, beliau meletakkan tangan dibawah pipi dn membaca:

“Ya, Allah dengan menyebut nama-Mu aku hidup dan menyebut

nama-Mu aku mati”

Adapun jika bangun, beliau mengucapkan:

Page 64: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

46

“Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah

kematian kami dan kepada-Nyalah kami dibangkitkan.”

(HR. Al-Bukhari [7359] dari dari Abu Dzarr dan [7344] dari

Hudzaifahra; dan diriwayatkan oleh Muslim [2710] dari al-Bara’

ra.)

Dari Abu Hurairah ra., berkata bahwa sesungguhnya Rasulullah

saw., berkata kepada ‘Ali dan Fatimah ra: “Maukah kalian aku

ajarkan kabaikan yang lebih baik daripada yang kalian minta?

Jika kalian mendatangi pembaringan, maka bertasbihlah 33 kali,

bertahmidlah 33 kali, dan bertakbirlah 34 kali. Maka

sesungguhnya itu lebih baik bagi kamu berdua daripada

pelayan.”(HR. Abu Dawud [5067])

7) Membaca ayat kursi

Sesungguhnya syaitan pernah mendatangi Abu Hurairah ra, dan

berkata kepadanya:”Jika engkau mendatangi pembaringanmu, maka

bacalah ayat Kursi sampai selesai. Dengan demikian, sesungguhnya

engkau berada dalam lindungan Allah swt sehingga tidak ada

sayaitan yang dapat mendekatimu hingga engkau mendapati pagi

hari.” Ketika Abu Huraira mengabarkan hal itu kepada Nabi saw,

beliau berkata kepadanya:”Dia telah berkata benar kepadamu

meskipun ia seorang pendusta.”

(HR. Al-Bukhari dari Abu Hurairah ra.)

Page 65: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

47

8) Beristighfar atas dosa-dosa yang telah dilakukan pada hari itu

Hendaklah seorang muslim memohon ampun kepada Allah ketika

hendak tidur karena bisa saja ia melakukan perbuatan-perbuatan

maksiat pada hari itu. Sesungguhnya istighfar kepada Allah swt akan

menghapus dosa-dosa, Insya Allah.

9) Do’a terakhir yang hendaknya di baca sebelum tidur

Nabi saw bersabda:

“Jika engkau mendatangi pembaringanmu ... kemudian bacalah: ‘Ya

Allah, aku menyerahkan diriku kepada-Mu, aku menghadapakan

wajahku kepada-Mu, aku menyandarkan punggungku kepada-Mu,

aku menyerahkan urusanku kepada-Mu dengan rasa senang dan

takut kepada-Mu, sesungguhnya tiada tempat berlindung dan

menyelamatkan diri dari ancaman-Mu kecuali kepada-Mu. Aku

beriman kepada Kitab yang telah Engkau turunkan serta Nabi yang

Engkau utus.’ Apabila kamu meninggal pada malam itu, maka kamu

meninggal di atas fitrah (Islam). Maka jadikanlah kalimat itu sebagai

hal terakhir yang kamu ucapkan.”

(HR. Al-Bukhari dan Muslim)

10) Berdzikir kepada Allah jika terbangun atau terkejut dari tidur

Apabila Rasulullah saw terbangun pada malam hari, beliau

mengucapkan:

“Tiada ilah yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa dan

Maha Mengalahkan, Rabb pencipta langit dan bumi serta apa-apa

Page 66: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

48

yang ada di antara keduanya, Yang Maha Perkasa lagi Maha

Pengampun.”

(HR. Al-Hakin dan dishahihkan serta disetujui oleh adz-Dzahabi;

Ibnus Sunni dan Ibnu Nashr dari ‘Aisyah ra.)

E. Penelitian Terkait

1. Penelitian yang dilakukan oleh Po-Ju Chen (2008) dengan judul pengaruh

musik pilihan subjek penelitian dengan musik pilihan peneliti terhadap

kualitas tidur subjektif lanjut usia di atas 60 tahun. Metode yang

digunakan adalah dua grup eksperimen pretest-postest, dengan jumlah

subjek penelitian 31 orang yang dipilih secara random. Subjek penelitian

diperdengarkan musik selama 45 menit setiap malam selama 3 minggu.

Dengan menggunakan PSQI di dapatkan hasil bahwa kualitas tidur

meningkat pada subjek penelitian yang mendengarkan musik

dibandingkan yang tidak mendengarkan musik serta tidak ada perbedaan

peningkatan kualitas tidur pada subjek penelitian yang mendengarkan

musik yang pilihnya sendiri atau yang pilih oleh peneliti.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Nurcahyo (2013) mengenai pengaruh

Latihan Pasrah Diri terhadap perbaikan kualitas tidur pada lanjut usia

dengan simtom depresi. Metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen

yang dilakukan di posyandu lansia kecamatan Manisrenggo antara bulan

Agustus-Desember 2012. Kualitas di ukur dengan menggunakan kuesioner

PSQI. penurunan skor PSQI dan komponen sleep disturbances setelah

dilakukan LPD dibanding sebelum dilakukan LPD pada kelompok

Page 67: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

49

perlakuan (p<0,05). Tidak didapat perbaikan skor PSQI pada kelompok

kontrol (p>0,05). Kesimpulan. Didapatkan adanya perbaikan kualitas tidur

dan komponen sleep disturbances pada kelompok perlakuan, tidak

didapatkan perbaikan pada kelompok control.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Maimunah & Retnowati (2011) dengan

judul pengaruh pelatihan relaksasi dengan dzikir untuk mengatasi

kecemasan ibu hamil pertama. Metode yang digunakan adalah dua group

eksperimen. Hasil yang didapatkan bahwa kelompok yang mendapat

pelatihan dzikir mengalami penurunan kecemasan yang signifikan pada

p=0.008 dibandingkan kelompok kontrol.

Page 68: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

50

B. Kerangka Teori

Lanjut Usia

Perubahan aspek fisik

Perubahan Sistem Saraf

Pusat dan Perifer

Perubahan

suprachiasmatic nuclei Penurunan Sekresi

melatonin

Perubahan pada

kortisol

Gangguan

Irama Sirkadian

Penyakit fisik

Obat-obatan dan zat tertentu

Gaya hidup

Pola tidur yang biasa dan EDS

Latihan fisik dan kelelahan

Asupan makanan dan kalori

Stres emosional

Lingkungan

Kegaduhan

Gambar 2.2

Kerangka Teori modifikasi dari teori Potter & Perry (2011), (Zeizer et.al.., [1999];

Niggemayer et.al, [2004]; Monk, [2005] dalam Crowley 2011), Edelman & Mandle (2010),

Tortora & Derrickson (2009), Hanlon, Blackman, Glick, (2009), Zion & Israel, (2009),

Anselmo, (2005), Irham (2011), Eliopoulos (2005).

Farmakologis

Non-

Farmakologis

Sleep-

Restriction

Therapy

Meditasi

(Dzikir)

Respon

relaksasi

Sleep

hygiene

Positive

Airway

Pressure

Surgical

inter-

ventions

Oral

appliances

Diet

dan

gaya

hidup

Bright-

Light

therapy

Stimulus-

control

therapy

Terapi

Cognitive-

Behaviors

Therapy

Kualitas Tidur

(Buruk)

Gangguan

Tidur

Page 69: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

51

BAB III

KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu:

1. Variabel utama adalah dzikir menjelang tidur

2. Variabel tergantung adalah kualitas tidur lanjut usia yang diukur dengan

kuesioner PSQI

3. Variabel yang hanya berhubungan dengan variabel kualitas tiduryaitu

penyakit fisik, obat-obatan dan zat tertentu, gaya hidup, pola tidur yang

biasa dan mengantuk disiang hari, latihan fisik dan kelelahan, asupan

makanan dan kalori, stres emosional, lingkungan, dan kegaduhan.

Keterangan :

Variabel utama

Variabel tergantungn

Variabel berpotensi perancu yang dikontrol

Dzikir menjelang tidur

- Gaya hidup

- Penyakit fisik

- Obat-obatan dan zat tertentu

- Pola tidur yang biasa dan EDS

- Latihan fisik dan kelelahan

- Stres emosional (cemas dan depresi)

- Asupan makanan dan kalori

- Lingkungan

- Kegaduhan

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

Kualitas tidur

Page 70: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

52

Berdasarkan kerangka konsep diatas, peneliti ingin mengidentifikasi

apakah dzikir menjelang tidur berpengaruh terhadap kualitas tidur lanjut usia.

Variabel-variabel yang hanya berhubungan dengan variabel kualitas tidur

akan dilakukan proses kontrol dengan tujuan untuk meminimalisir pengaruh

variabel tersebut terhadap hasil pengukuran kualitas tidur setelah dilakukan

intervensi dzikir menjelang tidur selama penelitian berlangsung. Metode

kontrolnya meliputi restriksi dan matching (Dahlan, 2010) yaitu:

1. Variabel penyakit fisik (Diabetes Mellitus), stres emosional, obat-obatan

dan zat tertentu akan dikontrol dengan menggunakan metode restriksi.

Metode ini digunakan karena tidak semua lanjut usia memiliki penyakit

Diabetes Mellitus, stres emosional, dan meminum obat-obatan dan zat

tetentu sehingga lanjut usia yang memiliki variabel-variabel tersebut tidak

masukkan sebagai responden. Proses restriksi lebih di jelaskan pada

kriteria inklusi dan eksklusi.

2. Variabel gaya hidup, pola tidur yang biasadan EDS, latihan fisik dan

kelelahan, asupan makanan dan kalori, lingkungan,dan kegaduhan

dikontrol dengan menggunakan metode matching. Seluruh subjek

penelitian tinggal di PSTW dimana semua aktifitas, kegiatan, pola makan

WBS serta lingkungan PSTW diatur oleh PSTW tersebut sehingga setiap

WBS memiliki aktifitas, kegiataan dan pola makan yang sama (kecuali

WBS yang mengalami kelemahan fisik atau gangguan kejiwaan) serta

lingkungan tempat tinggal yang sama. Untuk memilah lanjut usia yang

tidak mengalami kelemahan fisik menggunakan kuesioner indeks Katz.

Page 71: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

53

B. Hipotesis

Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara peneliti terhadap

pertanyaan penelitian. Jenis hipotesis yang diambil adalah hipotesis dua arah,

karena peneliti tidak menentukan secara spesifik jenis pengaruh dzikir

menjelang tidur terhadap kalitas tidur (Dahlan, 2010), maka hipotesis

penelitian ini adalah:

Terdapat pengaruh dzikir menjelang tidur terhadap kualitas tidur lanjut

usiadi PSTW Budi Mulya 01 Jakarta Timur.

Page 72: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

54

C. Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Pengukuran Hasil Ukur Skala

Ukur

1 Kualitas

Tidur

Kualitas tidur adalah kemampuan

seseorang untuk untuk

mempertahankan tidurnya dan

mendapatkan jumlah tidur yang

cukup.

Kuesioner PSQI yang

dibuat oleh D.J Bussye,

Reynolds, Monk, Berman

dan Kupfer (1989), yang

telah diterjemahkan

kedalam bahasa Indonesia.

Kuesioner ini terdiri dari

10 pertanyaan yang terbagi

ke dalam 5 komponen.

Skor untuk setiap

komponen adalah 0

sampai 3.

Hasil ukur

didapat dengan

menjumlahkan

skor setiap

komponen

dengan skor total

0 sampai 15.

Semakin tinggi

skor maka

semakin buruk

kualitas tidur.

Ordinal

Tabel 3.1

Definisi Operasional

Page 73: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

55

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Pengukuran Hasil

Ukur

Skala

Ukur

2 Dzikir

menjelang

tidur

Semua kegiatan sebelum tidur

dengan tujuan untuk selalu

mengingat Allah ketika menjelang

tidur, yang terdiri dari:

Berwudhu’; mengibas tempat tidur

dengan kain sambil membaca

bismillah 3x; membaca ta’awudz,

al-Fatihah, ayat kursi, al-Ikhlas 3x,

al-Falaq 3x, an-Naas 3x kemudian

meniupkannya ketelapak tangan

dan mengusapkannya ke seluruh

tubuh; membaca do’a sebelum tidur

(bismika allahuma .. dan Ya Allah,

aku menyerahkan..) dilanjut dengan

dzikir tasbih 33x , tahmid 33x,

takbir 33x, dan diteruskan dengan

membaca istighfar sampai tertidur.

Page 74: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

56

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan desain

penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimental, karena peneliti dengan

sengaja memberikan perlakuan (dzikir menjelang tidur) kepada responden

dengan tujuan untuk mempelajari efek dari perlakuan yang diberikan tersebut

dan ingin membuktikan adanya hubungan sebab akibat antara dua variabel dan

tidak melakukan kontrol secara ketat (Kasjono & Yasril, 2009; Agung, 2002).

Penelitian ini menggunakan pendekatan rancangan eksperimen ulang

random (randommized pretest-postest control group design) yang

menggunakan dua kelompok subjek penelitian, yaitu satu kelompok diberi

perlakuan (T+) dan satu kelompok yang tidak diberi perlakuan/ plasebo (T-),

keduanya diberikan kuesioner sebanyak 2 kali. Kuesioner sebelum eksperimen

(O1 dan O3) disebut pretest dan kuesioner setelah eksperimen (O2 dan O4)

disebut posttest. Pretest dan posttest dilakukan dengan menggunakan

Pittsburgh Sleep Quality Index yang telah diterjemahkan kedalam Bahasa

Indonesia.

O1

O3 O4

O2 Dzikir menjelang tidur

Dzikir yang biasanya dibaca

Gambar 4.1 Desain Penelitian

(T+)

(T-)

Page 75: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

57

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Panti Sosial Tresna Wredha (PSTW) Budi

Mulia 01 Jakarta Timur dengan alamat Jl. Raya Cipayung Rt. 05/02

Kelurahan Cipayung, Jakarta Timur. Pemilihan PSTW Budi Mulia 01

Jakarta Timur sebagai lokasi penelitian adalah karena di PSTW tersebut

belum pernah dilakukan penelitian mengenai pengaruh dzikir menjelang

tidur terhadap skor kualitas tidur lanjut usia. Hasil studi pendahuluan

sebelumnya dari 10 WBS didapatkan sembilan orang mengatakan merasa

tidurnya tidak nyenyak. Enam dari sepuluh WBS tersebut mengatakan

terbangun 2 kali/ lebih ketika tidur malam.

Wisma (ruangan yang disediakan panti untuk WBS/ Warga Binaan

Sosial) yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah wisma Asoka,

wisma Bougenfil, dan wisma Flamboyan karena pada wisma-wisma

tersebut dihuni oleh para WBS yang mandiri dan tidak mengalami

gangguan mental.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 25 November sampai 14

Desember 2013. Berikut ini adalah tahapan kegiatan dalam penelitian ini:

Page 76: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

58

Tabel 4.1

Waktu dan Kegiatan Penelitian

Kegiatan Penelitian

2013 November

(Minggu ke-) Desember

(Minggu ke-) 1 2 3 4 5 1 2 3 4

Kontrak Observasi Skrining (pretest) Pelatihan dzikir menjelang tidur Intervensi dzikir menjelang tidur Pengukuran posttest

Kontrak waktu penelitian dengan pengurus PSTW Budi Mulia 01

Jakarta Timur dilakukan pada tanggal 25 November 2013. Observasi

tempat penelitian (lingkungan dan kondisi setiap wisma pada saat siang

dan malam hari) dilakukan dari tanggal 26 sampai 28 November 2013.

Skrining/ pemilahan (data pretest) calon subjek yang berpotensi menjadi

subjek penelitian dilakukan dari tanggal 26 sampai 4 Desember 2013.

Pelatihan dzikir menjelang tidur dilakukan pada tanggal 4 dan 5 Desember

2013. Intervensi dzikir menjelang tidur dilakukan dari tanggal 6 sampai 12

Desember 2013. Pengukuran kembali (data posttest) skor kualitas tidur

dilakukan dari tanggal 13 sampai 14 Desember 2013.

C. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek

yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Kosjono &

Yasril, 2009; Hidayat, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Page 77: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

59

lanjut usia yang tinggal di lingkungan Panti Sosial Tresna Wredha Budi Mulia

01 Jakarta Timur dengan jumlah 200 WBS.

D. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya akan

diteliti dan di anggap bisa mewakili keseluruhan populasi (Subagyo &

Djarwanto, 2009). Syarat menjadi sampel harus memiliki kriteria inklusi dan

tidak memiliki kriteria eksklusi, karena penelitian tidak menggunakan

randomisasi, sehingga tidak semua anggota populasi memiliki kesempatan

yang sama untuk dijadikan sampel.

1. Kriteria Inklusi

a. Lanjut usia yang berusia ≥ 60 tahun

b. Beragama islam

c. Dapat melihat dan mendengar dengan baik

d. Bersedia menjadi responden dan mengikuti prosedur penelitian sampai

tahap akhir.

2. Kriteria Eksklusi

a. Lanjut usia yang tidak kooperatif

b. Mengundurkan diriketika penelitian berlangsung

c. Memiliki skor total kualitas tidurnya nol (hasil Pittsburgh Sleep

Quality Index = 0)

d. Mengalami depresi berat (hasilGeriatric Depression Scale ≥ 12).

e. Mengalami kecemasan (hasil Geriatric Anxiety Inventory-Shot Form

skor ≥ 3)

Page 78: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

60

f. Memiliki kerusakan fungsi kognitif yang berat (hasil Mini Mental

State Examination ≤ 17)

g. Mengkonsumsi obat-obatan dan zat tetentu (hipnotik, diuretik,

penghambat beta-adrenergik, narkotik, benzodiazepam, antihistamin

dan dekongestan).

h. Terbiasa meminum kopi dimalam hari.

i. Memiliki ketergantungan dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-

hari (hasil kuesioner Indeks Katz ≤ 2)

j. Memiliki kelainan kejiwaan dan penyakit penyerta (Diabetes Mellitus).

Untuk mendiagnosis apakah lanjut usia mengalami kelainan kejiwaan

dan penyakit penyerta, peneliti menanyakan ke pihak PSTW. Khusus

penyakit penyerta peneliti juga menanyakannya langsung kepada

lanjut usia dan mengecek jenis obat-obatan yang dikonsumsi

(kuesioner penelitian).

3. Besar Sampel

Menurut Roscoe (1975 dalam Hill, 1998; Uma Sekaran, 2006) untuk

penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eskperimen yang ketat,

penelitian yang sukses mungkin dengan ukuran sampel kecil antara 10

sampai dengan 20 sedangkan untuk penelitian secara umum, maka sampel

minimal adalah 30. Menurut Burns & Susan (2005) jumlah sampel pada

penelitian kuasi eksperimen sebanyak 10 – 20 orang. Pada penelitian ini

mengambil jumlah sampel 30 orang yang terdiri dari 15 orang kelompok

intervensi dan 15 orang kelompok kontrol.

Page 79: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

61

4. Teknik Pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini

adalah teknik random sampling, dimana setiap WBS memiliki kesempatan

yang sama untuk menjadi responden (termasuk menjadi kelompok

intervensi dan/ kelompok kontrol). Sebelum melakukan pengambilan

sampel, peneliti melakukan pemilahan terlebih dahulu untuk mendapatkan

sample frame, tahapannya meliputi identifikasi calon subjek yang

berpotensi masuk ke dalam penelitian, informed consent, pemilahan/

skrining dan penilaian lebih lanjut (alur penelitian). Sample frame

merupakan lanjut usia yang memiliki kriteria inklusi dan tidak memiliki

kriteria eksklusi.

Penelitian ini juga menggunakan proses matching yang bertujuan

untuk mengurangi variabel perancu baik antara kelompok intervensi dan

kelompok kontrol maupun antar sesama responden yang bisa membuat

hasil penelitian ini menjadi bias. Proses matching untuk sesama responden

sudah dilakukan semenjak pemilihan tempat penelitian sampai pada tahap

pnilaian lebih lanjut (alur penelitian), yaitu:

a. Gaya hidup, gaya hidup pada WBS memiliki kesamaan yang

disesuaikan dengan jadwal kegiatan di PSTW itu sendiri.

b. Pola tidur yang biasa, pada PSTW jadwal tidur WBS ditentukan oleh

PSTW dan diberlakukan bagi seluruh WBS (mematikan lampu

kamar, pergi ke tempat tidur, bahkan pintunya ditutup).

c. Latihan fisik dan kelelahan, di PSTW memiliki jadwal kegiatan yang

sama diberlakukan bagi para WBS (jadwal senam, panggung

Page 80: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

62

gembira, dll), kecuali bagi WBS yang mengalami hambatan dalam

beraktivitas. Indeks Katz digunakan untuk membedakan lanjut usia

yang mengalami dan yang tidak mengalami hambatan dalam

beraktivitas.

d. Asupan makanan dan kalori, setiap WBS di PSTW mendapatkan pola

makan yang sama (jumlah, jenis dan waktu).

e. Lingkungan, lingkungan PSTW memungkinkan untuk setiap

responden memiliki lingkungan (temperatur, ventilasi, pengaturan

cahaya) yang sama, selain itu satu kamar memiliki banyak tempat

tidur sehingga lingkungan setiap WBS adalah sama.

f. Kegaduhan, di PSTW satu kamar memiliki banyak tempat tidur,

sehingga kegaduhan yang ada dapat dirasakan oleh setiap subjek

yang tinggal di kamar tersebut.

Tujuan membuat sample frame dan proses matching karena

peneliti ingin meminimalisasi keanekaragaman faktor perancu yang

menyertai saat penelitian berlangsung. Setelah mendapatkan data calon

subjek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak memiliki

kriteria eksklusi selanjutnya dilakukan undian dengan melempar koin

untuk menentukan pembagian kelompok intervensi dan kelompok kontrol.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang akan digunakan oleh peneliti adalah kuesioner

atau angket yang disesuaikan dengan tujuan penelitian dan mengacu pada

kerangka konsep yang telah dibuat. Instrumen penelitian terdiri dari 5 bagian,

yaitu:

Page 81: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

63

1. Data personal responden

Nama, usia dan jenis kelamin responden

2. Pola makan dan riwayat kesehatan

Frekuensi konsumsi kopi, riwayat penyakit sebelumya, keluhan kesehatan

saat ini, dan obat-obatan yang rutin dikonsumsi.

3. Kuesioner Pengukur Kualitas Tidur/ Pittsburgh Sleep Quality Index

(PSQI)

Dari hasil analisis perbandingan sebelumnya antara kuesioner PSQI

dan SQS, peneliti memilih menggunakan PSQI karena memiliki

reliabilitas internal 0.83 dan untuk pengukuran berulang secara global

reliabilitas internalnya 0.85. Kemampuan sensitifitas mendiagnosa 89.6%

dan kemampuan spesifisitas 86.5% (kappa=0.75, p<0.001) dalam

membedakan kualitas tidur yang baik dan buruk. PSQI dapat digunakan

untuk mengkaji lanjut usia (≥ 60 tahun) dan dijadikan sebagai acuan dalam

uji korelasi hasil penilaian SQS terhadap hasil penilaian PSQI yang

menunjukkan bahwa hasil penilaian PSQI lebih baik dibanding SQS

(Buysse, et.al., 1989; Yi, Shin K and Shin C, 2006).

Kuesioner PSQI dibuat oleh D.J Bussye, Reynolds, Monk, Berman

dan Kupfer (1989) yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa

Indonesia oleh seorang translator dengan latar pendidikan Sastra Inggris di

UIN Syarif Hidayatullah dan dikonsulkan kepada pembimbing untuk

meminimalisir terjadinya perbedaan persepsi. Peneliti juga sudah meminta

izin kepada D.J. Bussye melalui via email untuk menggunakan PSQI

Page 82: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

64

sekaligus menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia dan D.J.Bussye

memberikan izin kepada peneliti.

Kuesioner ini bertujuan untuk mengukur kualitas tidur lanjut usia

dalam satu bulan terakhir, meskipun ada yang menggunakannya untuk satu

hari ataupun satu minggu. Kuesioner ini terdiri dari 4 pertanyaan terbuka

dan 14 pertanyaan yang menggunakan skala Likert karena rentang

jawaban pertanyaan dari positif ke negatif. Setiap pertanyaan memiliki

skor 0 sampai 3, dengan skor total semua pertanyaan 0 sampai 21.

Kuesioner ini hanya bisa membedakan kualitas tidur yang buruk atau baik,

kualitas tidur dikatakan buruk bila skor total ≥ 5 dan kualitas tidur

dikatakan baik bila skor total < 5.

PSQI terdiri dari tujuh komponen, yaitu sebagai berikut: (1) Kualitas

tidur subjektif adalah persepsi sesorang terhadap tidurnya dan diukur

dengan meminta pendapat seseorang menilai kualitas tidurnya. (2) Tidur

laten merupakan waktu yang dimulai dari mencoba untuk tidur sampai

awal tidur yang sebenarnya atau jumlah waktu yang dibutuhkan untuk

tertidur. (3) Durasi tidur adalah jumlah waktu yang sebenarnya seseorang

tidur dan menunjukkan jumlah jam tidur setiap malam. (4) Efisiensi tidur

adalahrasio dari total waktu tidur terhadap jumlah waktu ditempat tidur.

Diukur dengan membagi jumlah jam tidur dengan jumlah jam seseorang

menghabiskan diatas tempat tidur dan dikali 100%. (5) Gangguan tidur

adalah ketika seseorang mengalami kesulitan untuk tidur atau bangun

lebih awal dari yang diingkan. (6) Penggunaan obat tidur diartikan sebagai

memakai bantuan farmakologis untuk tidur. (7) Disfungsi di siang hari

Page 83: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

65

didefinisikan sebagai seseorang yang merasa tidak cukup istirahat disiang

hari (Buysse et al. (1989); Lai (2001); Tan (2008) dalam Chen, 2008).

PSQI memiliki tingkat konsisten internal dan koefisien reabilitas

(alpha cronbach) 0,83 untuk ketujuh komponen diatas dan memiliki

tingkat sensitifitas 89,6% dan spesifitas 86,5 % (Buysse et al., 1989),

tetapi peneliti akan melakukan uji validitas dan reabilitas kembali karena

telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

Tabel 4.2

Distribusi Pertanyaan Kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index

Komponen Kualitas Tidur Pertanyaan Cara menghitung skor Skor

No Nama

C1 Kualitas tidur

subjektif 9 Skor #9 0-3

C2 Tidur laten 2 dan 5a

Skor #2 (≤15 mnt=0; 16-30 mnt =1; 31-60 mnt =2; > 60 mnt = 3) + skor #5a (hasil penjumlahan kedua-nya setara 0=0; 1-2=1; 3-4=2; 5-6=3)

0-3

C3 Durasi tidur 4 skor #4 (>7=0; 6-7=1; 5-6=2; <5=3)

0-3

C4 Efisiensi

tidur yang biasa

1,3, dan 4

(total jam tidur)/(total waktu di tempat tidur) x 100 >85%=0; 75%-84%=1; 65%-74%=2; <65%=3

0-3

C5 Gangguan

tidur 5b sampai 5j

Jumlah skor #5b sampai #5j (0=0; 1-9=1; 10-18=2; 19-27=3)

0-3

C6 Penggunaan

obat tidur 6 Skor #6 0-3

C7 Disfungsi di siang hari

7 dan 8 Skor #7 + skor #8 (0=0; 1-2=1; 3-4=2; 5-6=3)

0-3

Skor total seluruh komponen 0-21

Page 84: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

66

4. Kuesioner bidang lain yang berhubungan dengan tidur

Kuesioner ini digunakan untuk memperakurat proses pemilahan

responden dan proses matching, yaitu Geriatric Depression Scale (menilai

tingkat depresi), Mini Mental Status Examination (menilai fungsi

kognitif), Geriatric Anxiety Inventory-Short Form (menilai kecemasan)

dan Indeks Katz (menilai kemandirian beraktivitas). Cemas berhubungan

dengan kesulitan untuk tertidur dan tidurnya menjadi terputus-putus,

sedangkan depresi berhubungan dengan terbangun lebih awal (Wold,

2008) Wang et. al. (2012) melaporkan bahwa latihan fisik akut dapat

membuat tidur lebih nyenyak, meningkatkan jumlah waktu tidur, dan

mengurangi terbangun saat tidur. Peneliti akan melakukan proses

matching kepada responden agar depresi, kecemasan dan latihan fisik

(perbedaan tingkat kemandirian beraktivitas) tidak menjadi variabel yang

membiaskan hasil pengaruh dzikir menjelang tidur terhadap kualitas tidur

lanjut usia. Pada penelitian ini juga akan diberikan suatu perlakuan

sehingga untuk lebih memudahkan proses pelatihan dan proses penelitian

(melaksanakan dzikir menjelang tidur) maka dipilih responden yang tidak

memiliki kerusakan fungsi kognitif yang berat dan memiliki tingkat

kemandirian yang mandiri dalam beraktivitas. Berikut ini penjelasan dari

setiap kuesioner diatas:

a. Geriatric Depression Scale (GDS)

Kuesioner GDS dibuat oleh Yesavage (1986) yang digunakan

untuk mengakji tingkat depresi pada lanjut usia. Peneliti juga telah

meminta izin kepada Yesavage via email untuk menggunakan

Page 85: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

67

kuesioner ini dalam penelitian dan Yesavage pun mengizinkan.

Alasan peneliti memilih kuesioner GDS adalah karena GDS bertujuan

untuk mengukur depresi pada lanjut usia. Kuesioner ini terdiri dari 15

pertanyaan yang menggunakan skala Guttman, setiap pertanyaan

memiliki skor 0 sampai 1, dengan skor total semua pertanyaan 0

sampai 15. Jika skornya 0-4= tidak depresi; 5-8= depresi ringan; 9-

11= depresi menengah; 12-15= depresi berat. GDS memiliki koefisien

reliabilitas internal (Alpha Cronbach) 0.84 dan tingkat sensitivitas

92% dan spesifitas 89% (Sheikh & Yesavage (1986) dalam

Greenberg, 2012)

Tabel 4.3

Distribusi Pernyataan Kuesioner Geriatric Depression Scale

Nomor pertanyaan Jawaban dan skor Skor

2, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 12,

14, dan 15

Jika dijawab “iya” bernilai 1;

Jika dijawab “tidak” bernilai 0.

0-10

1, 5, 7, 11, dan 13 Jika dijawab “iya” bernilai 0;

Jika dijawab “tidak” bernilai 1.

0-5

Skor Total 0-15

b. Mini Mental Status Examination (MMSE)

MMSE dikembangkan oleh Marshal F Folstein, Susan SF dan

Paul R McHugh (1975) yang bertujuan untuk mengkaji gangguan

fungsi kognitif pada lanjut usia. Kuesioner ini terdiri dari 11

pertanyaan yang mengkaji 5 area fungsi kognitif. Setiap area memiliki

skor bervariasi dari 1-5, jumlah skor tertinggi adalah 30. Skor 23 – 18

berarti meiliki kerusakan fungsi kognitif ringan, skor ≤ 17 berarti

Page 86: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

68

memiliki kerusakan fungsi kognitif berat. MMSE memiliki tingkat

reliabilitas (Alpha Cronbach) 0.887 (Folstein, Susan SF dan McHugh,

1975).

Tabel 4.4

Distribusi Pertanyaan Kuesioner Mini Mental State Examination

No Komponen Skor

1 Orientasi 0-10

2 Registrasi 0-3

3 Atensi dan kalkulasi 0-5

4 Mengingat 0-3

5 Bahasa 0-9

Skor total 0-30

c. Geriatric Anxiety Inventory-Short Form (GAI-SF)

GAI-SF dikembangkan oleh GJ. Byrne dan NA. Pachana (2011)

dan merupakan bentuk singkat yang terdiri dari 5 pertanyaan yang

diambil dari Geriatric Anxiety Inventory/ GAI (dikembangkan oleh

Pachana, et.al, 2007) yaitu pertanyaan 1, 6, 8, 10, dan 11. GAI adalah

kuesioner yang digunakan untuk mengkaji kecemasan pada lanjut usia

dan terdiri dari 20 pertanyaan. Peneliti memilih kuesioner GAI-SF

karena peneliti ingin melakukan skrining/ pemilahan pada lanjut usia

yang mengalami kecemasan yang kemudian akan dieksklusikan.

Kuesioner GAI-SF memiliki tujuan yang lebih spesifik yaitu untuk

studi epidemologi dan survei. (Pachana & Byrne, 2011; Pachana et. al.

2007).

Peneliti juga telah meminta izin kepada Byrne dan Pachana via

email dan diberikan izin untuk menggunakan kuesioner GAI-SF dan

Page 87: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

69

menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia. Kuesioner ini

diterjemahkan oleh translator dengan latar pendidikan Sastra Inggris

di UIN Syarif Hidayatullah dan dikonsulkan kepada pembimbing

untuk meminimalisir terjadinya perbedaan persepsi.

Pertanyaan pada kuesioner GAI-SF menggunakan skala

Guttman, setiap pertanyaan memiliki skor 0 sampai 1, skor 0 untuk

jawaban “tidak” dan skor 1 untuk jawaban “iya”. Jika skor total ≥ 3,

maka dikategorikan mengalami cemas. GAI-SF memiliki koefisien

reliabilitas (Alpha Cronbach) 0.81 dan tingkat sensitivitas 75% dan

spesifitas 87% (Byrne & Pachana, 2011).

d. Indeks Katz

Indeks Katz merupakan kuesioner yang biasa digunakan untuk

mengkaji kemampuan individu beraktivitas secara mandiri dalam

kegiatan sehari-hari. Indeks Katzmengkaji 6 fungsi yaitu mandi,

berpakaian, makan, berpindah, ke kamar mandi dan buang air (BAK

dan BAB). Terdapat 6 pertanyaan, setiap pertanyaan memiliki nilai 0-

1 sehingga total skor 0-6. Jika skor ≤ 2 dikategorikan ketergantungan;

skor 3-6 dikategorikan mandiri (Wallace & Shelkey, 2007).

F. Uji Validitas dan Reliabilitas

Untuk mencegah kesalahan mengenai informasi yang bersifat subjektif

dan agar kuisiner benar-benar mengukur apa yang hendak di ukur, maka alat

ukur yang digunakan harus valid dan reliabel (Dahlan, 2010). Uji validitas dan

reliabilitas kuesioner dilakukan pada tanggal 12 sampai 15 November 2013

Page 88: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

70

diPanti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 04 Jakarta Selatan. Uji dilakukan

pada 30 WBS (Warga Binaan Sosial) yang berusia 60 sampai 91 tahun (terdiri

dari 14 laki-laki dan 16 perempuan) dan yang tergolong kedalam kelompok

WBS mandiri.

1. Uji Validitas

Validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang berarti keandalan

instrumen dalam mengumpulkan data dapat mengukur apa yang

seharusnya diukur (Arikunto, 2010; Nursalam, 2008; Notoatmodjo, 2006).

Uji validitas pada semua kuesioner menggunakan rumus Pearson Product

Moment dengan bantuan software di komputer. Hasil penghitungan tiap-

tiap item akan dibandingkan dengan r tabel nilai product moment. Jika r

hitung lebih besar dari r tabel pada taraf signifikansi 5% maka instrumen

yang diujicobakan dinyatakan valid (Arikunto, 2010; Hidayat, 2008).

Cara pengujian validitas ini dengan melakukan uji korelasi antar

nilai tiap item pertanyaan terhadap skor total nilai kelompok. Nilai r tabel

untuk jumlah responden 30 adalah n-2 = 0,31; jika r hitung > r tabel pada

setiap pertanyaan dari kuesioner maka kuesioner dinyatakan valid.

a. Hasil uji validitas kuesioner PSQI

Terdapat16 pertanyaan yang dilakukan uji validitas dan terdapat 6

pertanyaan yang tidak valid karena nilai korelasinya (r pearson

correlation) dibawah 0.31, yaitu pada pertanyaan Q2 (0.018), Q4

(0.178), Q5B (0.218), Q5C (0.19), Q5F (0.258), dan Q8 (-0.022).

Semua pertanyaan yang tidak valid dieliminasi. Jumlah pertanyaan

yang valid adalah 10 pertanyaan dengan rentang nilai r pearson

Page 89: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

71

correlation 0,367 sampai 0,491. Distribusi pertanyaan kuesioner PSQI

yang valid dan tidak valid (nomor lebih tebal) sebagai berikut:

Tabel 4.5

Distribusi Hasil Uji Validitas Pertanyaan Kuesioner PSQI

No Komponen Pertanyaan 1 Kualitas tidur subjektif 9 2 Tidur laten 2 dan 5a 3 Durasi tidur 4 4 Efisiensi tidur yang biasa 1,3, dan 4

5 Gangguan tidur 5b, 5c, 5d, 5e, 5f, 5g, 5h, 5idan 5j

6 Penggunaan obat tidur 6 7 Disfungsi di siang hari 7 dan 8

Mengeliminasikan pertanyaan yang tidak valid membuat 2

komponen kualitas tidur yang tidak bisa dinilai, yaitu komponen durasi

tidur dan efisiensi tidur yang biasa, maka dari itu kuesioner PSQI ini

tidak bisa menilai kualitas tidur (membagi menjadi kategorik kualitas

tidur baik atau buruk) tetapi hanya bisa menilai skor kualitas tidur

(semakin tinggi skor kualitas tidur maka semakin buruk kualitas

tidurnya dan sebaliknya semakin kecil skor kualitas tidur semakin baik

kualitas tidurnya.)

b. Hasil Uji validitas kuesioner Geriatric Depression Scale (GDS)

Terdapat 15 pertanyaan yang dilakukan uji validitas dan terdapat

2 pertanyaan yang tidak valid karena nilai korelasinya (r pearson

correlation) dibawah 0.31, yaitu pada pertanyaan Q5 (0.042) dan Q9 (-

0.021). Kedua pertanyaan tersebut dieliminasi. Jumlah pertanyaan yang

valid adalah 13 pertanyaan dengan rentang nilai r pearson correlation

0.416 sampai 0.734. Distribusi pertanyaan kuesioner GDS yang valid

dan tidak valid (nomor lebih tebal) sebagai berikut:

Page 90: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

72

Tabel 4.6

Distribusi Hasil Uji Validitas Pertanyaan Kuesioner GDS

No Nomor pertanyaan Jawaban dan skor 1 2, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 12, 14,

dan 15 Jika dijawab “iya” bernilai 1; Jika dijawab “tidak” bernilai 0.

2 1, 5, 7, 11, dan 13 Jika dijawab “iya” bernilai 0; Jika dijawab “tidak” bernilai 1.

c. Hasil Uji validitas kuesioner Mini Mental Status Examination (MMSE)

Dari hasil uji validitas terdapat 1 pertanyaan yang tidak valid

karena nilai korelasinya (r pearson correlation) dibawah 0.31 yaitu

pada pertanyaan Q7 (0.073) yang kemudian dieliminasi. Jumlah

pertanyaan yang valid adalah 10 pertanyaan dengan rentang nilai r

pearson correlation 0.428 sampai 0.738.

d. Hasil Uji validitas kuesioner Geriatric Anxiety Inventory-Short Form

(GAI-SF)

Terdapat 5 pertanyaan yang dilakukan uji validitas dan semua

pertanyaan dinyatakan valid karena nilai korelasinya (r pearson

correlation) diatas 0.31. Rentang nilai r pearson correlation pada

semua pertanyaannya adalah 0.664 sampai 0.834.

e. Hasil Uji validitas kuesioner Indeks Katz

Kuesioner Indeks Katz tidak bisa di analisis karena memiliki nilai

variabel yang konstan. Ini dapat disebabkan oleh responden yang

digunakan untuk uji validitas dan reliabilitas merupakan lanjut usia

yang tergolong dalam kelas mandiri sehingga hasil pengukuran Indeks

Katz didapat nilai yang konstan (mandiri semua).

Page 91: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

73

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila

fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam

waktu yang berlainan (Notoatmodjo, 2006). Teknik pengujian pada

penelitian ini menggunakan teknik Alpha Crombach (α), dalam uji

reliabilitas r hasil adalah alpha dengan bantuan software komputer. Suatu

instrumen dari variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Alpha

Cronbach> 0.60 (Hidayat, 2008).

Dari hasil uji reliabilitas didapatkan nilai Alpha Cronbach (α) dari

kuesioner PSQI sebelum pertanyaan yang tidak valid dihilangkan adalah

sebesar 0.477 dan sesudah pertanyaan yang tidak valid dieliminasi

didapatkan nilai Alpha Cronbach (α) sebesar 0.605. Pada kuesioner GDS

hasil uji reliabilitas didapatkan nilai Alpha Cronbach (α) sebelum

pertanyaan yang tidak valid dihilangkan adalah sebesar 0.799 dan sesudah

pertanyaan yang tidak valid dieliminasi didapatkan nilai Alpha Cronbach

(α) sebesar 0.848. Pada kuesioner MMSE hasil uji reliabilitas didapatkan

nilai Alpha Cronbach (α) 0.696 dan sesudah pertanyaan Q7 dihilangkan

nilai Alpha Cronbach (α) menjadi 0.713. Hasil uji reliabilitas untuk

kuesioner GAI-SF didapatkan nilai Alpha Cronbach (α) 0.799. Kuesioner

indeks Katz tidak bisa di analisis karena memiliki nilai variabel yang

konstan. Ini dapat disebabkan oleh responden yang digunakan untuk uji

validitas dan reliabilitas merupakan lanjut usia yang tergolong dalam kelas

mandiri sehingga hasil pengukuran Indeks Katz didapat nilai yang konstan

(mandiri semua).

Page 92: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

74

Berdasarkan semua hasil validitas dan uji reabilitas untuk kelima

kuesioner diatas dapat dinyatakan bahwa kelima kuesioner tersebut reliabel

dan dapat digunakan karena Alpha Cronbach> 0,60.

G. Alur Penelitian

Persiapan penelitian

Informed consent

Bersedia Tidak bersedia

Identifikasi subjek yang berpotensi

masuk ke dalam penelitan

Penilaian lebih lanjut

Memenuhi kriteria

inklusi dan eksklusi

Tidak memenuhi kriteria

inklusi dan eksklusi

Random

Kelompok intervensi Kelompok kontrol

Kelompok intervensi (7 hari)

Kelompok kontrol (7 hari)

(2)

(1)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

Pemilahan/ skrining

Pelatihan dzikir menjelang tidur

Page 93: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

75

H. Cara Kerja Penelitian

1. Persiapan penelitian

a. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner

Setelah proposal penelitian disetujui oleh pembimbing dan

penguji, peneliti mengajukan surat permohonan izin uji validitas dan

reliabilitas kuesioner kepada Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang ditujukan kepada

Kepala Bagian Kesatuan Bangsa dan Politik Walikota Jakarta Selatan

dan kepala PSTW Budi Mulia 01 Jakarta Selatan untuk mendapatkan

perizinan melakukan uji validitas dan reliabilitas kuesioner di PSTW

Budi Mulia 04 Jakarta Selatan. Lanjut usia PSTW Budi Mulia 01

Jakarta dijadikan sebagai tempat uji uji validitas dan reliabilitas

didasarkan karena terdapatnya kesamaan karakteristik dengan lanjut

usia yang ada di PSTW Budi Mulia 01 Jakarta Timur.

Setelah mendapat surat perizinan uji validitas dan reliabilitas

kuesioner dari Walikota Jakarta Selatan, peneliti menyerahkan surat

tersebut bersamaan dengan surat izin dari intitusi pendidikan kepada

bagian terkait yang untuk diproses kepada kepala PSTW Budi Mulia

04 Jakarta Selatan. Setelah kedua surat izin tersebut disetujui oleh

Pengumpulan data post-test

Gambar 4.2 Alur Penelitiaan

(9)

Analisis data (10)

Page 94: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

76

kepala PSTW Budi Mulia 04 Jakarta Selatan, peneliti langsung

melakukan uji validitas dan reliabilitas kuesioner.

Kuesioner yang diujikan adalah PSQI, GDS, MMSE, GAI-SF,

dan Indeks Katz. Uji validitas dilakukan dari tanggal 12 – 15

November 2013 kepada 30 lanjut usia yang tergolong lanjut usia

mandiri. Hasil analisis pengujian kuesioner dikonsulkan kembali

kepada pembimbing.

b. Pengajuan perizinan ke PSTW yang akan di teliti

Sebelumnya peneliti telah mengajukan surat permohonan izin

studi pendahuluan kepada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang ditujukan kepada Kepala

Bagian Kesatuan Bangsa dan Politik Walikota Jakarta Timur untuk

mendapatkan perizinan melakukan studi pendahuluan di PSTW Budi

Mulia 01 Jakarta Timur. Menurut pegawai yang bertugas di Bagian

Kesatuan Bangsa dan Politik Walikota Jakarta Timur mengatakan

bahwa surat izin ini sudah meliputi segala macam kegiatan penelitian,

penyebaran angket, poling pendapat, maupun perizinan tempat

penelitian, sehingga surat ini bisa dijadikan sebagai perizinan studi

pendahuluan dan perizinan tempat penelitian.

Setelah mendapat surat perizinan penelitian dari Walikota

Jakarta Timur, peneliti menyerahkan surat tersebut kpada bagian

terkait untuk diproses kepada kepala PSTW Budi Mulia 01 Jakarta

Timur. Setelah disetujui oleh kepala PSTW Budi Mulia 04 Jakarta

Page 95: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

77

Selatan, peneliti langsung membuat kontrak kegiatan penelitiaan dan

melaksanakan rangkaian kegiatan penelitian tersebut.

c. Pelatihan tim penelitian

Pelatihan (menyamakan persepsi) dilakukan kepada ahli agama

(yang biasa mengisi kegiatan keagamaan di PSTW Budi Mulia 01

Jakarta Timur). Tujuan pemilihan ahli agama yang sudah khusus di

PSTW diharapkan sudah terjalin rasa saling percaya WBS terhadap

ahli agama sehingga dapat memudahkan proses pelatihan dan

pengarahan dzikir menjelang tidur. Jumlah ahli agama yang bertugas

di PSTW Budi Mulia 01 Jakarta Timur ada 4 orang, tetapi peneliti

hanya memilih satu, yaitu Ustadz Ahyar. Pemilihan ini didasarkan

karena Ustadz Ahyar memiliki rumah tugas yang berada didalam

lingkungan PSTW Budi Mulia 01 Jakarta Timur sehingga akan lebih

mengoptimalkan saat proses penelitian berlangsung.

Penyamaan persepsi dilakukan pada tanggal 25 November 2013

dirumah tugas ahli agama. Kegiatan penyamaan persepsi meliputi

menjelaskan dan mendemonstarsikan jenis-jenis dzikir yang dipakai

dalam peneltitian ini, dinyatakan memadai apabila ahli agama mampu

menyebutkan dan mempraktikkan kembali pelatihan yang diberikan.

Dari hasil pengamatan peneliti, ahli agama mampu menjelaskan

kembali dan mempraktikkan kembali dzikir menjelang tidur.

d. Observasi lingkungan tempat penelitian

Observasi lingkungan tempat penelitian (setiap wisma) dan

dilakukan pada waktu siang dan malam hari selama 3 hari berturut-

Page 96: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

78

turut, yaitu dari tanggal 26 sampai 28 November 2013. Observasi

meliputi kegaduhan setiap wisma, kondisi penerangan ruangan

dimalam hari, ventilasi ruangan, dan tempat tidur WBS (ukuran,

empuk dan posisi tempat tidur).

Hasil observasi setiap wisma didapatkan bahwa kegaduhan

ruangan terjadi pada wisma Bougenfil (pada observasi hari kedua)

karena ada salah satu WBS yang menyalakan radio dengan suara

yang keras didalam ruangan wisma, sedangkan pada wisma yang lain

tidak terdapat kegaduhn. Pada malam hari kondisi penerangan setiap

wisma selalu dimatikan semua atau dimatikan sebagian sehingga

tercipta suasana pencahayaan yang gelap atau redup. Setiap wisma

memiliki jumlah jendela yang sama dan memiliki blower berjumlah 8

dimana 4 terpasang di dinding depan atas dan 4 dinding belakang atas

wisma. Tempat tidur untuk setiap WBS terbuat dari bahan yang sama

dengan ukurannya yang sama juga. Posisi tempat tidur disusun secara

paralel dengan formasi 4 baris paralel (seperti barak) di ruangan

utama dan terdapat 1 baris paralel yang lebih pendek pada ruangan

tambahan (setiap wisma memiliki 1 ruangan tambahan).

2. Identifikasi subjek yang berpotensi masuk ke dalam penelitian

Identifikasi subjek yang berpotensi masuk ke dalam penelitian

dilakukan pada tanggal tanggal 26 November 2013 dengan hasil bahwa

pemilahan/ skrining pada subjek yang berpotensi masuk ke dalam

penelitian akan dilakukan pada WBS yang tinggal di wisma Asoka,

Bougenfil dan Flamboyan. Menurut data informasi dari pihak PSTW,

Page 97: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

79

WBS yang tinggal di wisma Cempaka, Dahlia, dan Edelweis adalah WBS

yang tergolong ke dalam WBS yang mengalami gangguan mental dan

WBS yang harus dibantu dalam beraktivitas sehari-hari (tidak mandiri)

sehingga tergolong ke dalam WBS yang tidak berpotensi masuk ke dalam

penelitian.

3. Informed consent

Peneliti dibantu oleh petugas yang bersangkutan melakukan

perkenalan dan pendekatan kepada WBS. Informed consent dilakukan

oleh peneliti kepada WBS secara satu per satu. Peneliti menjelaskan

tujuan penelitian, alasan dipilihnya WBS, prosedur penelitian, manfaat,

resiko potensial, kompensasi, dan penjagaan rahasia. Kemudian peneliti

meminta persetujuan kepada WBS untuk dilakukan pemilahan dan jika

bersedia maka diminta untuk menandatangani lembar tanda tangan pada

kolom yang tersedia.

4. Pemilahan/ skrining

Bagi WBS yang bersedia menandatangai lembar informed consent,

dilanjutkan dengan mengisi kuesioner. Pada saat pengisian kuesioner,

peneliti mendampingi setiap WBS satu per satu dan menjelaskan setiap

pertanyaan yang ada di kuesioner agar memudahkan WBS dalam

memahami dan menjawabnya. Pemilahan/ skrining dilakukan pada

tanggal 26 sampai 4 Desember 2013. Waktu pengisian kuesioner kurang

lebih selama 10 sampai 30 menit untuk setiap WBS. Hasil kegiatan ini

dijadikan sebagai data pretest dan untuk penilaian lebih lanjut.

Page 98: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

80

5. Penilaian lebih lanjut

Penilaian lebih lanjut dilakukan setiap malam sesudah kegiatan

pemilahan. Peneliti melakukan penilaian lebih lanjut terhadap data hasil

pemilihan/ skrining(tahap 4) meliputi: mengelompokkan yang memiliki

kriteria inklusi dan tidak memiliki kriteria eksklusi. Berikut ini nama obat-

obatan yang paling sering dikonsumsi oleh WBS (tidak semua WBS

mengkonsumsi obat tersebut), yaitu:

a. Captopril (Angiotensin-Converting Enzim (ACE)-inhibitor),

berfungsi menghambat ACE yang menghidrolisis angiotensin I

menjadi Agiotensin II dan menon-aktifkan bradikinin (Benowitz,

2007; Davey 2005), sehingga tidak mempengaruhi norepinefrin dan

epinefrin dalam tubuh WBS. Jadi dapat disimpulkan bahwa ACE-

inhibitor tidak berpengaruh terhadap tidur dan tidak menjadi biar

penelitian.

b. Allupurinol (Obat hiperurisemia dan gout) yang bekerja mengurangi

jumlah total asam urat dalam tubuh dengan cara menghambat kerja

enzim xanthine oxidase (Furst & Ulrich 2007; Davey 2005).

c. Piroksikam (Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drugs/ NSAID)

berfungsi sebagai penghambat selektif cyclooxygenase dan biasanya

digunakan untuk reumatik (Furst & Ulrich 2007).

d. Dexamethason (Steroid Anti-Inflammatory Drugs/ SAID) yang

berfungsi untuk mengurangi gejala dari proses inflamasi (Chrousos,

2007).

Page 99: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

81

e. Simvastatin (Obat untuk Hiperlipidemia) penghambat kompetitif

enzim HMG-CoA reductase dam digunakan untuk mengurangi

kadar trigliserida plasma dan meningkatkan HDL (Malloy & Kane,

2007).

f. Nifedipin (calcium channel blocker) berfumgsi menghambat influks

kalsium ke dalam sel otot polos arteri (Benowitz, 2007).

g. Metformin (Biguanid) digunakan untuk penderita Diabetes Mellitus

untuk menurunkan kadar glukosa darah, menurunkan glukogenesis,

menurunkan absorpsi glukosa dan meningkatkan mengubah glukosa

menjadi laktat di saluran pencernaan, dan meningkatkan glikolisis

(Nolte & Karam, 2007).

Selain obat-obatan di atas, WBS juga ada yang mengkonsumsi

sangobion dan vitamin. WBS yang tidak mengkonsumsi obat Metformin

(karena memiliki penyakit Diabetes Mellitus), obat tidur (benzodiazepam,

hipnotif, antihistamin), dekongestan, narkotik dan diuretik akan

dimasukkan menjadi responden. Bagi WBS yang memiliki skor total

kualitas tidurnya nol dan/ atau tidak memiliki kriteria inklusi dan/ atau

memiliki kriteria eksklusi maka tidak akan dimasukkan ke dalam

responden. Hasil penilaian lebih lanjut didapatkan 30 WBS yang

memenuhi kriteria inklusi dan tidak memiliki kriteria eksklusi, yaitu 8

WBS dari wisma Flamboyan, 16 WBS dari wisma Asoka, dan 6 WBS

dari wisma Bougenfil.

Page 100: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

82

6. Random

Bagi 30 WBS yang lolos tahap penilaian lebih lanjut (sample

frame), dilakukan undian dengan cara melempar koin untuk menentukan

masuk kelompok intervensi atau kelompok kontrol. Proses randomisasi

meliputi:

a. Membuat daftar WBS yang lolos pada penilaian lebih lanjut;

b. Membagi menurut nomor urutan ganjil-genap;

c. Nomor urut ganjil dilakukan pelemparan koin, dimana bila sisi

gambar garuda yang muncul nomor urut ganjil dimasukkan ke

dalam kelompok kontrol dan jika sisi gambar bunga melati yang

muncul maka kelompok nomor urut ganjil dimasukkan ke dalam

kelompok intervensi (peraturan ini langsung menentukan

kelompok nomor urut genap juga). Gambar yang muncul adalah

bunga melati sehingga nomor urut ganjil di masukkan ke dalam

kelompok kontrol.

Dari hasil randomisasi didapatkan kelompok intervensi terdiri dari 2

WBS dari wisma Flamboyan, 10 WBS dari wisma Asoka dan 3 WBS dari

wisma Bougenfil. Kelompok kontrol terdiri dari 6 WBS dari wisma

Flamboyan, 6 WBS dari wisma Asoka dan 3 WBS dari wisma Bougenfil

7. Pelatihan dzikir menjelang tidur

Pelatihan dzikir menjelang tidur dilakukan pada tanggal 4 dan 5

Desember 2013 di mushola yang ada di dalam lingkungan PSTW Budi

Mulia 01 Jakarta Timur dan ditujukan hanya untuk kelompok intervensi.

Pelatihan dipimpin oleh ahli agama yang sebelumnya telah dilakukan

Page 101: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

83

penyamaan persepsi oleh peneliti. Selama pelatihan peneliti mengamati

jalannya pelatihan dan menambahkan apabila ada proses tahapan dzikir

menjelang tidur yang terlewat. Hasil pengamatan menemukan bahwa

responden mampu mempraktikkan kembali dzikir menjelang tidur.

8. Intervensi dzikir menjelang tidur

Intervensi dzikir menjelang tidur dilakukan dari tanggal 6 sampai 12

Desember 2013. Dzikir menjelang tidur dilakukan setiap menjelang tidur

malam sampai tertidur selama 7 hari berturut-turut. Alasan peneliti

mengambil lama waktu intervensinya 7 hari karena pada penelitian

sebelumnya, Peck et.al. (2012) mengenai meditasi kesadaran yang

dilakukan selama 7 hari.Modul dzikir menjelang tidur disajikan dalam

bentuk 2 bahasa yaitu bahasa Arab dan transliterasinya dalam bahasa

Indonesia serta terdapat terjemahannya. Dzikirnya tersebut terdiri dari:

a. Berwudhu’;

b. Mengibas tempat tidur dengan kain sambil membaca bismillah 3kali;

c. Kemudian duduk di samping tempat tidur dan membaca ta’awudz, al-

Fatihah, ayat kursi, al-Ikhlas 3 kali, al-Falaq 3 kali, an-Naas 3

kalikemudian meniupkannya ketelapak tangan dan mengusapkannya

ke seluruh tubuh;

d. Kemudian berbaring ditempat tidur menghadap kiblat atau ke arah

kanan dengan meletakkan tangan kanan dibawah pipikanan kemudian

membaca do’a sebelum tidur :

“Ya, Allah dengan menyebut nama-Mu aku hidup dan menyebut

nama-Mu aku mati.”

Page 102: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

84

e. Dan membaca do’a:

“Ya Allah, aku menyerahkan diriku kepada-Mu, aku menghadapkan

wajahku kepada-Mu, aku menyandarkan punggungku kepada-Mu, aku

menyerahkan urusanku kepada-Mu dengan rasa senang dan takut

kepada-Mu, sesungguhnya tiada tempat berlindung dan

menyelamatkan diri dari ancaman-Mu kecuali kepada-Mu. Aku

beriman kepada Kitab yang telah Engkau turunkan serta Nabi yang

Engkau utus.” Dilanjutkan dengan dzikir tasbih 33 kali, tahmid 33

kali, takbir 34 kali, dan diteruskan dengan membaca istighfar sampai

tertidur.

f. Jika responden terbangun atau terkejut dari tidur, maka membaca do’a

ini kemudian mencoba untuk tidur lagi.

Rasulullah saw terbangun pada malam hari, beliau mengucapkan:

“Tiada ilah yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa dan

Maha Mengalahkan, Rabb pencipta langit dan bumi serta apa-apa

yang ada di antara keduanya, Yang Maha Perkasa lagi Maha

Pengampun.”

g. Adapun jika bangun dari tidur, maka responden membaca:

“Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah

kematian kami dan kepada-Nyalah kami dibangkitkan.”

Untuk kelompok kontrol hanya membaca do’a sebelum tidur yang

biasanya dibaca oleh setiap anggota kelompok kontrol sebelum tidur,

sehingga peneliti tidak memberikan perlakuan khusus.

Page 103: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

85

9. Pengumpulan (posttest) dan Pengolahan Data

Pada penelitian ini proses pengumpulan data meliputi 2 cara, yaitu

a. Penilaian kuesioner dengan menggunakan PSQI. Sesudah 7 hari

melakukan dzikir, kemudian kelompok intervensi dan kelompok

kontrol diukur kembali dengan menggunakan kuesioner PSQI, data

pada tahap ini dijadikan sebagai data posttest. Pengukuran kembali

(data posttest) skor kualitas tidur dilakukan dari tanggal 13 sampai 14

Desember 2013.

b. Pengamatan langsung (observasi) dan menanyakan kembali.

Pengamatan dilakukan setiap malam hari selama 7 hari berturut-turut

untuk mengobservasi responden yang melakukan dzikir menjelang

tidur dan mencatatnya pada lembar catatan. Kemudian setiap pagi

peneliti menanyakan kembali terkait kegiatan dzikir menjelang tidur

responden, ini lebih dikhususkan kepada responden yang tidur lebih

awal sebelum peneliti sempat mengobservasi.

Setelah data dikumpulkan selanjutnya dilakukan pengolahan data

(Hidayat, 2008), meliputi:

a. Editing yaitu upaya memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh. Editing dilakukan dengan pencocokan hasil kuesioner

dengan hasil pengamatan pada lembar observasi.

b. Coding yaitu memberikan kode terhadap data dan di kelompokkan

sesuai dengan kategorik-kategorik yang ada, karena analisis

penelitian ini menggunakan perangkat lunak statistik dari

komputer.

Page 104: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

86

c. Data entry yaitu memasukkan data yang telah diedit ke dalam

perangkat lunak tersebut.

10. Analisis Data

Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan inferensi.

Pada saat menganalisis data peneliti menggunakan bantuan perangkat

lunak penghitungan statistik pada komputer.

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yangdigunakan pada penelitian ini ada 2, yaitu:

1. Teknik analisis statistik univariat

Teknik analisis yang menyajikan data (karakterisitk dalam populasi

yang menggambarkan ciri populasi) dalam bentuk yang lebih mudah dan

lebih cepat dipahami (Dahlan, 2012; Subagyo & Djarwanto, 2009;

Hidayat, 2007). Analisis statistik deskriptif pada penelitian ini adalah

persentase usia, jenis kelamin, keluhan tidur, dan skor kualitas tidur

sebelum dan sesudah intervensi untuk setiap kelompok (kelompok

intervensi dan kelompok kontrol) dan disajikan dalam bentuk tabel

(Dahlan, 2012).

Setiap variabel data akan dilakukan uji distribusi (sebaran data)

dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk (karena jumlah sampel penelitian

<50, yaitu 15 per kelompok) dengan nilai kemaknaan (p) >0,05. Jika

distribusi data normal, maka mean dijadikan ukuran pemusatan dan

standar deviasi sebagai ukuran penyebaran dan dilanjutkan dengan uji

parametrik pada analisis inferens. Jika distribusi data tidak normal, maka

Page 105: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

87

median dijadikan ukuran pemusatan dan minimum dan maksimum sebagai

ukuran penyebaran serta dilakukan uji nonparametrik pada analisis

inferensi. Untuk data skor numerik akan disajikan dalam bentuk tabel dan

grafik (Dahlan, 2012).

2. Teknik analisis statistik bivariat

Teknik analisisinferensi digunakan untuk membahas analisis dan

membuat kesimpulan dari hasil analisis yang telah dibuat (Subagyo &

Djarwanto, 2009; Hidayat, 2007). Untuk melihat pengaruh dzikir

menjelang tidur terhadap kualitas tidur, maka peneliti terlebih dahulu

mengidentifikasi perubahan skor kualitas tidur sebelum dan sesudah

melakukan dzikir menjelang tidur dan membandingkan antara kelompok

intervensi dengan kelompok kontrol.

Metode analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan

rerata skor kualitas tidur (numerik) dan skor komponen PSQI antara

pengukuran sebelum dan sesudah intervensi (berpasangan), jika distribusi

data normal, teknik analisis yang digunakan adalah analisis t berpasangan

dengan tingkat kemaknaan 95% (alpha 0,05) dan jika distribusi data tidak

normal maka menggunakan uji Wilcoxon dengan tingkat kemaknaan 95%

(alpha 0,05) untuk masing-masing kelompok (intervensi dan kontrol)

(Dahlan, 2012).

Untuk mengidentifikasi perbedaan rerata skor kualitas tidur

(numerik) antara kelompok intervensi dan kontrol (tidak berpasangan),

terlebih dahulu dilakukan uji distribusi data dengan menggunakan uji

Shapiro-Wilk (karena jumlah sampel penelitian <50, yaitu 30 responden;

Page 106: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

88

gabungan dari kelompok intervensi dan kelompok kontrol) dengan nilai

kemaknaan (p) > 0,05. Jika distribusi data normal maka akan dilakukan uji

t tidak berpasangan dengan tingkat kemaknaan 95% (alpha 0,05) dan jika

distribusi data tidak normal maka akan dilakukan uji Mann Whitney

dengan tingkat kemaknaan 95% (alpha 0,05). Uji Levene’s dilakukan

untuk melihat kesamaan varians dengan syarat jika nilai p > 0,05, maka

varians data dinyatakan sama. Kesamaan nilai varians adalah bukan syarat

mutlak untuk uji t tidak berpasangan, sehingga varians boleh sama atau

berbeda (Dahlan, 2012).

Peneliti juga melakukan uji ukuran pengaruh (effect size) yaituuji

statistik yang menunjukkan besaran relatif dari perbedaan antara rerata,

atau jumlah total varians dalam variabel dependen yang diprediksi dari

pengetahuan terkait tingkat variabel independen (Tabachnick &

Fidell2007 dalam Pallant 2007). Uji statistik efek ukuran yang biasa

digunakan adalah uji eta (η) pada uji parametrik dan uji koefisien phi (r)

pada uji nonparametrik (Pallant, 2007; Dahlan, 2009).

Uji eta (η) yaitu pengujian yang menunjukkan proporsi varians

dalam variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen. Uji eta

bertujuanuntuk mengidentifikasi seberapa kuat hubungan dzikir menjelang

tidurterhadap penurunanskor kualitas tidur lanjut usia. Uji koefisien phi (r)

menunjukkan kekuatan hubungan antar variabel. Masing-masing nilai uji

tersebut memiliki rentang dari 0 sampai 1. Khusus untuk pedoman uji r

yang digunakan pada penelitian ini adalah pedoman dari Cohen (1988

dalam pallant, 2007) karena pada penelitian ini hanya ada 2 kategorik

Page 107: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

89

yaitu dzikir menjelang tidur dan yang tidak dzikir menjelang tidur. Berikut

ini tabel interpretasinya:

Tabel 4.7

Pedoman Interpretasi Nilai ηdan r menurut Kriteria Cohen (1988)

Kekuatan Hubungan Uji Parametrik

(η)

Uji Non Parametrik

(r)

Lemah 0,01 ≤ η< 0,06 0,1 ≤ r< 0,3

Sedang 0,06 ≤ η< 0,14 0,3 ≤ r< 0,5

Kuat η ≥ 0,14 r ≥ 0,5 Sumber: Cohen (1988)Statistical power,. analysis for the behavioral sciences, dalam Pallant 2007.

J. Etika Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti mengacu pada isu ilmiah dan isu etik.

Peneliti menyusun penelitian ini berdasarkan prinsip konsisten, important dan

valid agar etis berdasarkan isu ilmiah. Ketika peneliti melakukan penyusunan

pertanyaan penelitian dan tujuan, masalah penelitian, hipotesis, pemilihan

desain penelitian, penentuan rumus besar sampel, dan rencana analisis data dan

hasil penelitian memiliki keselarasan dan kesesuaian satu dengan yang lain

(konsisten). Penyusunan latar belakang, rumusan masalah dan manfaat

penelitian, peneliti melihat aspek pentingnya penelitian ini dilakukan dan

manfaatnya bagi ilmu pengetahuan dan praktik keperawatan (Dahlan, 2010).

Dalam memilih metode pengambilan sampel yang sesuai dengan tujuan,

metode pengontrolan variabel perancu yang sesuai dengan jenis dan jumlah

variabelnya, upaya meminimalisasi drop out, instrumen yang digunakan

(validitas dan reliabilitas), metode pengumpulan data yang digunakan, serta

alur penelitian dipertimbangkan dan dipilih dengan seksama dan teliti agar bisa

mendapatkan data yang valid. Dengan memperhatikan ketiga aspek isu ilmiah,

Page 108: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

90

maka penelitian ini diharapkan tidak menyalahi syarat ilmiah dan dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah (Dahlan, 2010).

Berdasarkan segi isu etika, agar penelitian ini menjadi etis peneliti

memperhatikan tiga acuan utama etika, yaitu prinsip keadilan, prinsip manfaat,

dan prinsip menghormati orang lain (Dahlan, 2010; Hidayat, 2007).

1. Prinsip manfaat, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

untuk kepentingan manusia dan juga mempertimbangkan aspek risiko

dengan aspek manfaat serta tidak memberikan/ menimbulkan kekerasan

dan kerugian pada manusia baik saat intervensi dilakukan (responden) atau

pun ketika hasil penelitian ini diterapkan dalam pelayanan kesehatan.

2. Prinsip menghormati manusia, karena sebagai makhluk yang mulia yang

harus dihormati dan memiliki hak-hak azasi, maka manusia berhak untuk

menentukan pilihan untuk ikutsertaatau tidak menjadi responden, sehingga

penelitian ini mengedepankan aspek kesukarelaan bagi setiap responden.

3. Prinsip keadilan, prinsip ini dilakukan untuk menjunjung tinggi keadilan

manusia dengan menghargai hak atau memberikan perlakuansecara adil

bagi seluruh responden (tidak condong ke kelompok intervensi atau

sebaliknya ke kelompok kontrol atau ke segelintir responden), hak menjaga

privasi, dan tidak berpihak dalam perlakukan terhadap manusia. (Dahlan,

2010; Hidayat, 2007).

Setelah penelitian selesai, peneliti akan memberikan informasi dan demontrasi

tentang dzikir menjelang tidur kepada kelompok kontrol.

Peneliti juga mempertimbangkan masalah etik yang terdiri dari informed

consent, tanpa nama, dan kerahasiaan. Informed consent merupakan bentuk

Page 109: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

91

persetujuan antara peneliti dan responden dengan memberikan lembar

persetujuan sebelum penelitian dilakukan. Tujuannya agar responden mengerti

maksud dan tujuan penelitian serta dampaknya. Anonimity (tanpa nama)

merupakan memberikan jaminan dalam penggunaan responden dengan cara

hanya menuliskan kode pada saat pengolahan data dan hasil penelitian yang

akan disajikan (pada saat mengisi lembar kuesioner dan pengumpulan, peneliti

mencantumkan nama agar memudahkan saat mengidentifikasi dan mengolah

data pretest dan posttest). Confidentialty (kerahasiaan) memberikan jaminan

kerahasian hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya.

Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaanya oleh peneliti,

hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (Hidayat,

2007).

Dengan memperhatikan aspek isu etis tersebut, peneliti membuat sebuah

informed consent yang didalamnya terdapat penjelasan (informed) terkait

penelitian, isu etika, masalah etik kepada calon responden dan bagian

persetujuan (consent) sehingga calon responden dapat mempertimbangkan

dengan bijak dalam memutuskan dirinya untuk ikut serta atau tidak dalam

penelitian ini tanpa ada unsur keterpaksaan (Dahlan, 2010).

Page 110: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

92

BAB V

HASIL PENELITIAN

Bab ini akan mendeskripsikan secara lengkap hasil penelitian pengaruh

dzkir menjelang tidur terhadap skor kualitas tidur lanjut usia. Terdapat kelompok

intervensi dan kelompok kontrol yang nantiya akan dibandingkan rerata skor

kualitas tidur masing-masing kelompok. Penelitian ini dilakukan selama 7 hari

dengan intervensi 7 hari berturut-turut setiap malam (6 sampai 12 Desember

2013).

A. Analisis Preliminari

Setiap variabel sebelum di analisis secara univariat maupun bivariat

terlebih dilakukan pengujian kenormalan distribusi data. Pengujian ini sangat

penting karena normal atau tidaknya distribusi data mempengaruhi pemilihan

penyajian data dan jenis uji yang dipakai dalam uji hipotesis. Uji kenormalan

distribusi pada penelitian ini menggunakan metode analitis karena lebih

objektif dibandingkan metode plot dan histogram. Metode analitis juga lebih

sensitif dibandingkan dengan menghitung nilai koefisien korelasi, rasio

skewness dan rasio kurtosis. Metode analisis yang dipilih adalah uji Shapiro-

Wilk karena jumlah responden ≤ 50, yaitu 30 responden. Distribusi data

dinyatakan normal jika nilai kemaknaan (p) > 0,05 (Pallant, 2007; Dahlan,

2009).

Page 111: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

93

Tabel 5.1 Distribusi Hasil Uji Normalitas Data, Desember 2013

Variabel Shapiro-Wilk

(p) Interpretasi Hasil

Usia 0,011 Distribusi data tidak normal Jenis kelamin 0,000 Distribusi data tidak normal Skor kualitas tidur pada kelompok Intervensi

1. Pretest 2. Posttest

0,854 0,410

Distribusi data normal Distribusi data normal

Skor kualitas tidur pada kelompok kontrol

a. Pretest b. Posttes

0,571 0,201

Distribusi data normal Distribusi data normal

Kelompok Intervensi (pretest) Komponen 1 Komponen 2 Komponen 5 Komponen 6 Komponen 7

0,000 0,000 0,001

(tidak bisa diuji) 0,000

Distribusi data tidak normal Distribusi data tidak normal Distribusi data tidak normal

- Distribusi data tidak normal

Kelompok Intervensi (posttest) Komponen 1 Komponen 2 Komponen 5 Komponen 6 Komponen 7

(tidak bisa diuji) 0,000 0,000

(tidak bisa diuji) 0,000

-

Distribusi data tidak normal Distribusi data tidak normal

- Distribusi data tidak normal

Tabel 5.1 menunjukkan variabel komponen PSQI pada kelompok

intervensi pada pretest (komponen 6) dan posttest (komponen 1 dan 6) tidak

bisa diuji karena data pada variabel-variabel tersebut adalah konstan. Variabel

skor kualitas tidur kelompok intervensi dan kelompok kontrol pada

pengakuran pretest dan posttest memiliki distribusi data yang normal sehingga

memenuhi syarat untuk menggunakan uji parametrik (uji t berpasangan dan uji

t tidak berpasangan). Variabel dari setiap komponen PSQI pada kelompok

intervensi pada pengukuran pretest dan posttest memiliki distribusi data yang

Page 112: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

94

tidak normal karenanya tidak memenuhi syarat untuk uji parametrik, sehingga

menggunakan uji nonparammetrik (uji Wilcoxon).

B. Analisis Univariat

Analisis univariat pada penelitian ini dilakukan terhadap variabel-

variabel karakteristik responden (usia dan jenis kelamin), keluhan tidur dan

skor kualitas tidur setiap kelompok. Untuk variabel kategorik akan disajikan

dalam bentuk frekuensi dan persentase sedangkan variabel numerik akan

disajikan dalam bentuk ukuran pemusatan dan penyebaran.

1. Karakteristik Responden

Pertanyaan pertama pada penelitian ini adalah bagaimana

karakteristik responden (usia dan jenis kelamin) sebelum terbagi menjadi 2

kelompok, berikut hasil penelitian untuk karakteristik responden:

a. Usia

Pada penelitian hanya menggunakan responden yang berusia

diatas 60 tahun karena disesuaikan dengan tujuan dari penelitian

mengenai kualitas tidur pada lanjut usia. Berikut ini adalah distribusi

usia responden:

Tabel 5.2

Distribusi Usia Responden, Desember 2013

Variabel Rerata Median Simpang

Baku Minimum Maksimum

Usia 69,40 68,50 6,605 62 87

Tabel 5.2 menunjukkan distribusi usia gabungan kelompok

intervensi dan kelompok kontrol, didapatkan bahwa median usia

Page 113: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

95

responden adalah 68,50 (SD 6,605) dengan usia terendah 62 tahun dan

usia tertinggi 87 tahun.

b. Jenis Kelamin

Berikut ini tabel yang menyajikan karakteristik responden

berdasarkan jenis kelamin untuk setiap kelompok (intervensi dan

kontrol) maupun kelompok gabungan:

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden,Desember 2013

Jenis Kelamin

Kelompok Frekuensi Frekuensi

Total Persentase

Laki-laki Intervensi 2

8 26,7% Kontrol 6

Perempuan Intervensi 13

22 73,3% Kontrol 9

Total 30 100%

Tabel 5.3 menunjukkan bahwa responden terbanyak terdiri dari

perempuan dengan jumlah 22 orang (73%) sedangkan laki-laki hanya

8 orang (26,7%). Jumlah responden perempuan terbanyak berada pada

kelompok intervensi sebanyak 13 orang dan jumlah responden laki-

laki yang paling sedikit berada di kelompok intervensi sebanyak 2

orang.

2. Komponen Kualitas Tidur Responden

Pertanyaan kedua penelitian ini adalah bagaimana gambaran

komponen kualitas tidur (kualitas tidur subjektif, tidur laten, gangguan

tidur, penggunaan obat tidur dan disfungsi di siang hari) pada responden.

Pengukuran komponen kualitas tidur pada penelitian ini diambil dari data

jawaban terhadap pertanyaan PSQI, berikut ini hasilnya:

Page 114: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

96

Tabel 5.4

Distribusi Komponen Kualitas Tidur pada Responden, Desember 2013

Komponen Kualitas Tidur n

Median (Min-Maks)

Rerata (Standar Deviasi)

K1

Kualitas Tidur Subjektif Pretest Posttest

30 30

1 (0-3) 0 (0-3)

1,17 (0,648) 0,57 (0,728)

K2

Tidur Laten Pretest Posttest

30 30

2,5 (0-3) 0 (0-3)

2,00 (1,203) 1,07 (1,258)

K5

Gangguan Tidur Pretest Posttest

30 30

1 (0-2) 1 (0-2)

1,23 (0,568) 1,07 (0,490)

K6

Penggunaan Obat Tidur Pretest Posttest

30 30

0 (0-0) 0 (0-0)

0,00 (0,000) 0,00 (0,000)

K7

Disfungsi di Siang Hari Pretest Posttest

30 30

0 (0-3) 0 (0-3)

0,90 (1,269) 0,87 (1,252)

Tabel 5.4menunjukkan data dari gabungan kelompok kontrol dan

kelompok intervensi. Komponen kualitas tidur subjektif pada pengukuran

pretest nilai median adalah 1 (0-3) sedangakn nilai median posstest adalah

0 (0-3), sehingga memiliki penurunan median sebesar 1. Komponen tidur

laten pada pengukuran pretest nilai median adalah 2,5 (0-3) sedangakn

nilai median posstest adalah 0 (0-3), sehingga memiliki penurunan median

sebesar 2,5. Komponen gangguan tidur pada pengukuran pretest nilai

median adalah 1 (0-3) sedangkan nilai median posstest adalah 0 (0-3),

sehingga memiliki penurunan median sebesar 1. Komponen penggunaan

obat tidur pada pengukuran pretest nilai median adalah 0 (0-0) sedangakn

nilai median posstest adalah 0 (0-0), sehingga tidak memiliki perubahan

Page 115: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

97

nilai median. Komponen disfungsi di siang hari pada pengukuran pretest

nilai median adalah 0 (0-3) sedangakn nilai median posstest adalah 0 (0-3),

sehingga tidak memiliki perubahan nilai median.

3. Skor Kualitas Tidur

Berikut ini adalah frekuensi dan persentase dari skor PSQI seluruh

responden.

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Skor Kualitas Tidur Responden pada Pengukuran Pretest dan

Posttest, Desember 2013

Skor Kualitas Tidur Frekuensi %

Pengukuran Pretest: 0

1 – 10 11 – 20 21 -30

0 20 10 0

0

66,7 33,3

0

Pengukuran Posttest: 0

1-10 11-20 21-30

1 24 5 0

3,3 80,0 16,7

0

Total 30 100% Pada tabel 5.5 menunjukkan bahwa pada pengukuran pretest sebanyak 20

lanjut usia (66,7%) memiliki skor kualitas tidur dalam rentang skor 1

sampai 10, sedangkan pada pengukuran posttest sebanyak 24 lanjut usia

(80%) memiliki skor kualitas tidur dalam rentang skor 1 sampai 10.

C. Analisis Bivariat

Sesuai dengan pertanyaan keenam pada penelitian ini, analisa bivariat

dilakukan untuk mengidentifikasi pengaruh dzikir menjelang tidur terhadap

skor kualitas tidur lanjut usia, kemudian dilakukan uji ukuran pengaruh untuk

Page 116: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

98

melihat seberapa kuat pengaruh dzikir menjelang tidur terhadap penurunan

skor kualitas tidur pada lanjut usia.

1. Perbedaan Rerata Skor Kualitas Tidur Kelompok Kontrol pada

Pretest dan Posttest

Pertanyaan ketiga pada penelitian ini adalah bagaimana perbedaan

skor kualitas tidur sebelum dan sesudah pengamatan pada kelompok

kontrol. Berikut ini adalah perbedaan rerata skor kualitas tidur kelompok

kontrol pada pengukuran pretest dan posttest dan sekaligus

mengidentifikasi kemaknaan perbedaannya. Analisis yang digunakan

adalah uji t berpasangan.

Tabel 5.6

Perbedaan Rerata Skor kualitas Tidur Kelompok Kontrol pada pretest dan posttest,

Desember 2013

n Rerata ± s.b. Perbedaan

rerata ± s.b. IK 95% p t Eta

Pre-test 15 7,27 ± 2,81 1,13 ± 2,77 0,40 – 2,67 0,136 -1,582 0,15

Post-test 15 8,40 ± 3,69

Dari tabel 5.6 terlihat bahwa nilai significancy 0,136 (p> 0,05) yang

menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan rerata skor kualitas tidur

yang bermakna pada kelompok kontrol setelah 1 minggu pengamatan.

Rerata skor kualitas tidur pada kelompok kontrol pada pengamatan pretest

didapatkan 7,27 (SD 2,81), sedangkan pada pengamatan posttest rerata

skor kualitas tidur untuk kelompok kontrol adalah 8,40 (SD 3,69) dan

memperoleh perbedaan skor rerata sebesar 1,13. Dari faktor peluang saja

mampu menerangkan sebesar 13,6% (> 5%) untuk memperoleh perbedaan

Page 117: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

99

rerata skor kualitas tidur sebesar 1,13, maka hasil ini dianggap tidak

bermakna.

2. Pengaruh Dzikir Menjelang Tidur terhadap Perbedaan Rerata Skor

Kualitas Tidur Kelompok Intervensi pada Pretest dan Posttest

Mengacu pada pertanyaan keempat pada penelitian ini adalah

bagaimana perbedaan skor kualitas tidur sebelum dan sesudah melakukan

dzikir menjelang tidur pada kelompok intervensi. Berikut ini adalah

perbedaan rerata skor kualitas tidur kelompok intervensi (dzikir menjelang

tidur) pada pengukuran pretest dan posttest dan sekaligus mengidentifikasi

kemaknaan perbedaannya. Analisis yang digunakan adalah uji t

berpasangan.

Tabel 5.7

Pengaruh Dzikir Menjelang Tidur terhadap Perbedaan Rerata Skor kualitas Tidur

Kelompok Intervensi pada pretest dan posttest, Desember 2013

N Rerata ± s.b. Perbedaan

Rerata ± s.b. IK 95% P T eta

Pre-test 15 10,93 ± 4,49 6,93 ± 4,09 4,66 – 9,20 0,000 6,555 0,75

Post-test 15 4,00 ± 2,23

Dari tabel 5.7 terlihat bahwa nilai significancy 0,000 (p< 0,05) yang

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rerata skor kualitas tidur yang

bermakna pada kelompok intervensi sebelum dan sesudah melakukan

dzikir menjelang tidur selama 7 hari berturut-turut. Rerata skor kualitas

tidur pada kelompok intervensi pada pengamatan pretest didapatkan 10,93

(SD 4,50), sedangkan ada pengamatan posttest, untuk kelompok intervensi

memiliki nilai rerata skor kualitas tidur 4,00 (SD 2,23) dan memperoleh

perbedan skor rerata 6,93. Dari faktor peluang saja mampu menerangkan

Page 118: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

100

sebesar 0,00% (< 5%) untuk memperoleh perbedaan rerata skor kualitas

tidur sebesar 6,93 sesudah melakukan dzikir menjelang tidur selama 7 hari

berturut-turut, maka hasil ini dianggap bermakna. Dari sisi kekuatan

pengaruhnya, didapatkan nilai eta sebesar 0,75 (η> 0,14; Kriteria Cohen,

1988) yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang kuat antara dzikir

menjelang tidur terhadap penurunan/ perbaikan skor kualitas tidur.

Mengacu pada pertanyaan penelitian yang ke tujuh, analisis juga

dilakukan terhadap 5 komponen PSQI untuk mengidentifikasi perbedaan

median serta kemaknaannya setiap komponen kualitas tidur pada

kelompok intervensi sebelum dan sesudah melakukan dzikir menjelang

tidur. Jenis uji yang digunakan adalah uji Wilcoxon karena distribusi data

dari setiap komponenn kualitas tidak normal.

Tabel 5.8

Distribusi Jumlah Responden Kelompok Intervensi yang Mengalami Perubahan Skor

PSQI antara pretest dan posttest, Desember 2013

Komponen

kualits tidur

Jumlah responden dengan skor

Menurun Meningkat Tetap

Kualitas tidur

subjektif 15 0 0

Tidur laten 14 0 1

Gangguan tidur 8 0 7

Penggunaan

obat tidur 0 0 15

Disfungsi

disiang hari 5 1 9

Tabel 5.8 menunjukkan perubahan skor komponen kualitas tidur dari

sebelum dan setelah melakukan dzikir menjelang tidur. Sebanyak 15

Page 119: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

101

responden mengalami penurunan skor pada komponen kualitas tidur

setelah melakukan dzikir menjelang tidur yang menunjukkan bahwa

mengalami peningkatan kualitas tidur secara subjektif. Sebanyak 14

responden mengalami penurunan skor komponen tidur laten yang

menunjukkan bahwa sebanyak 14 responden mengalami tidur lebih cepat

setelah melakukan dzikir menjelang tidur. Pada komponen gangguan tidur

sebanyak 8 responden setelah melakukan dzikir menjelang tidur

mengalami penurunan frekuensi gangguan tidur. Komponen penggunaan

obat tidur tidak terjadi perubahan karena sebelum penelitian sudah

dilakukan proses homogenisasi semua responden tidak meminum obat

tidur. Pada komponen disfungsi disiang hari, sebanyak 9 responden tidak

mengalami perubahan skor antara sebelum dan sesudah melakukan dzikir

menjelang tidur.

Tabel 5.9

Pengaruh Dzikir Menjelang Tidur terhadap Perbedaan Median Skor Komponen

Kualitas Tidur Kelompok Intervensi pada pretest dan posttest, Desember 2013

Komponen Kualitas Tidur n Median

(min-maks) Z

Sig. (2-tailed)

r

K1

Kualitas tidur subjektif Pretest Posttest

15 15

1 (1-3) 0 (0-0)

-3,531 0,000 0,644

K2

Tidur laten Pretest Posttest

15 15

3 (1-3) 0 (0-2)

-3,345 0,001 0,610

K5

Gangguan tidur Pretest Posttest

15 15

2 (0-2) 1 (0-2)

-2,828 0,005 0,516

K6

Penggunaan obat tidur Pretest Posttest

15 15

0 (0-0) 0 (0-0)

0,000 1,000 0,000

Page 120: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

102

K7

Disfungsi siang hari Pretest Posttest

15 15

0 (0-3) 0 (0-3)

-1,913 0,056 0,349

Tabel 5.9 menunjukan bahwa hanya terdapat 3 pertanyaan yang

memiliki perbedaan yang bermakna (p <0,05) antara sebelum dan sesudah

melakukan dzikir menjelang tidur selama 7 hari berturut-turut, yaitu

pertanyaan K1 (p = 0,000); K2(p = 0,001); dan K5 (p = 0,005). Pada

komponen K1, terjadi penurunan skor median dari sebelum intervensi/

pretest (Md=1) terhadap sesudah intervensi/ posttest (Md=0). Pada

penghitungan ukuran hubungan (r) didapatkan nilai r=0,644 (r > 0,5;

Kriteria Cohen, 1988) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang

kuat antara dzikir menjelang tidur terhadap penurunan/ perbaikan skor

pada komponen K1 dalam hal ini meningkatkn kualitas tidur subjektif.

Pada komponen K2, terjadi penurunan skor median dari sebelum

intervensi/ pretest (Md= 3) terhadap sesudah intervensi/ posttest (Md=0).

Pada penghitungan ukuran hubungan (r) didapatkan nilai r= 0,610 (r > 0,5;

Kriteria Cohen, 1988) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang

kuat antara dzikir menjelang tidur terhadap penurunan/ perbaikan skor

pada komponen K2 dalam hal ini menurunkan frekuensi tidak bisa tidur

lebih dari 30 menit.

Pada komponen K5, terjadi penurunan skor median dari sebelum

intervensi/ pretest (Md= 2) terhadap sesudah intervensi/ posttest (Md=1).

Pada penghitungan ukuran hubungan (r) didapatkan nilai r= 0,516(r > 0,5;

Kriteria Cohen, 1988) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang

Page 121: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

103

kuat antara dzikir menjelang tidur terhadap penurunan/ perbaikan skor

pada komponen K5 dalam hal ini menurunkan frekuensi gangguan tidur.

3. Pengaruh Dzikir Menjelang Tidur terhadap Perbedaan Rerata Skor

Kualitas Tidur Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol

Pertanyaan kelima pada penelitian ini adalah apakah terdapat

perbedaan skor kualitas tidur antara kelompok kontrol dan kelompok

intervensipada lanjut usia. Berikut ini merupakan grafik perubahan rerata

skor kualitas tidur pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol dalam

pengukuran pretest dan posttest sesuai dengan pada tabel 5.6 dan tabel 5.7.

Gambar 5.1 Perubahan Rerata Skor kualitas Tidur Sebelum dan Sesudah Perlakuan pada

Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol, Desember 2013

Berikut ini adalah perbedaan rerata skor kualitas tidur kelompok

intervensi (dzikir menjelang tidur) dengan kelompok kontrol pada

pengukuran posttest dan mengidentifikasi kemaknaan perbedaannya.

Analisis yang digunakan adalah uji t tidak berpasangan sekaligus

menjawab pertanyaan kelima. Meninjau dari hasil Levene’s Test (uji

kesamaan varians) didapatkan nilai significancy = 0,095, karena nila p

0

2

4

6

8

10

12

pretest postest

Rerata skor PSQI antar kelompok

kelompok intervensi

kelompok kontrol

Page 122: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

104

Levene’s Test> 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa varians data kelompok

intervensi dan kelompok kontrol adalah sama. Karena varians data sama,

maka untuk melihat hasil uji t tidak berpasangan memakai hasil baris

pertama (equal variances assumed). Berikut ini adalah tabel hasil ujit tidak

berpasangan pada baris equal variances assumed:

Tabel 5.10

Perbedaan Rerata Skor kualitas Tidur Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol

pada Pengukuran posttest, Desember 2013

Kelompok n Rerata ±

simpang baku Perbedaan rerata

(IK 95%) p T Eta

Intervensi 15 4,00 ± 2,23 4,40 (2,11 – 6,68)

0,000 -3,942 0,357 Kontrol 15 8,40 ± 3,69

Dari tabel 5.10 terlihat bahwa nilai significancy 0,000 (p< 0,05) yang

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rerata skor kualitas tidur yang

bermakna antara kelompok intervensi (melakukan dzikir menjelang tidur)

dan kelompok kontrol (tidak melakukan dzikir menjelang tidur). Ini

terlihat dari faktor peluang saja mampu menerangkan sebesar 0,000%

untuk memperoleh perbedaan rerata skor kualitas tidur antara kelompok

intervensi dan kelompok kontrol sebesar 4,40. Karena faktor peluang

mampu menerangkan hasil yang diperoleh < 5% maka hasil ini dianggap

bermakna. Dari sisi kekuatan pengaruhnya, didapatkan nilai eta sebesar

0,357 (η> 0,14; Kriteria Cohen, 1988) yang menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh yang kuat antara dzikir menjelang tidur terhadap perbedaan

rerata skor kualiatas tidur kelompok intervensi dan kelompok kontrol.

Page 123: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

105

BAB VI

PEMBAHASAN

Irham (2011) mengatakan bahwa dzikir merupakan sebuah aktifitas berupa

ucapan lisan, perbuatan atau pun getaran hati dengan tujuan untuk berpaling dari

keadaan lupa dan lalai dengan cara selalu mengingatnya Allah. Mason (2012)

mengatakan bahwa meditasi adalah memusatkan pikiran pada salah satu suara,

suatu kata yang diucapkan berulang, suatu gambar, suatu konsep atau perasaan.

Kegiatan membaca berulang-ulang (misalnya kalimat dzikir) merupakan salah

satu kegiatan untuk berkonsentrasi (Edelman & Mandle, 2010) dan dapat

memberikan manfaat terapeutik yang sama seperti meditasi dan latihan relaksasi

(Eliopoulos, 2005). Meditasi dan doa merupakan salah satu jenis dari intervensi

pikiran-tubuh (Hanlon, Blackman, Glick, 2009). Dapat disimpulkan bahwa dzikir

dan meditasi memiliki kesamaan, yaitu memfokuskan konsentrasi pada satu titik,

khusus untuk dzikir satu titik yang dijadikan fokus konsentrasinya adalah Allah

serta dapat memberikan efek seperti latihan relaksasi.

Intervensi pada penelitian ini juga merupakan dzikir karena terdapat suatu

kegiatan membaca surat Al-Fatihah, al-Ikhlas, al-Falaq, an-Naas yang masing-

masing di baca berulang-ulang sebanyak 3 kali, membaca lafadz tasbih, tahmid

yang dibaca sebanyak 33 kali serta lafadz takbir yang dibaca 34 kali dan ditutup

dengan membaca istighfar sampai tertidur. Dalam kegiatan dzikir menjelang tidur

juga terdapat membaca do’a sebelum tidur. Menurut Edelman & Mandle (2010)

do’a merupakan salah satu bentuk dari meditasi yang dalam praktiknya berfokus

pada kata-kata suci.

Page 124: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

106

Skor kualitas tidur gabungan kelompok intervensi dan kelompok kontrol

antara pengukuran pretest dan posttest, menunjukkan bahwa pada pengukuran

posttest terjadi peningkatan jumlah lanjut usia yang berada di rentang skor

kualitas tidur 1-10 sebanyak 4 orang, terdapat 1 lanjut usia yang berada pada skor

kualitas tidur 0 dan terdapat penurunan sebanyak 5 orang pada rentang skor 11-

20. Semakin kecil skor kualitas tidur menandakan bahwa kualitas tidur semakin

meningkat, sehingga dapat disimpulkan terjadi peningkatan kualitas tidur lanjut

usia pada pengukuran posttest.

Selama menjalani meditasi dapat memunculkan respon relaksasi (Potter &

Perry, 2011) yang berlawanan dengan respon saraf simpatik (respon fight-or-

flight) karena menggeser aktivitas saraf otonom menjadi saraf parasimpatis

(respon rest and digest) yang lebih aktif (Hanlon, Blackman, Glick, 2009;

Anselmo, 2005). Respon relaksasi dapat meningkatkan aliran darah perifer

(ekstremitas terasa hangat), hambatan listrik pada kulit, produksi gelombang alfa

lambat, dan aktivitas sel natural killer. Relaksasi juga dapat menurunkan

konsumsi oksigen, pembuangan karbon dioksida, kadar asam laktat darah,

kecepatan pernapasan, kecepatan denyut jantung, ketegangan otot rangka, kadar

epinefrin, asam lambung dan motilitasnya, aktivitas kelenjar keringat, dan tekanan

darah (khususnya bagi penderita hipertensi) (Anselmo, 2005; Effendi, 2002),

respon perubahan ini yang membuat tidur lanjut usia membaik.

Syaraf di parasimpatis adalah pusat pengontrol dalam mempertahankan

keadaan tidur (Potter & Perry 2011) dan selama tidur aktivitas saraf parasimpatis

meningkat sedangkan aktivitas saraf simpatis menurun (Tortora & Derrickson,

2009). Epinefrin dan norepinefrin merupakan hormon katekolamin yang disekresi

Page 125: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

107

oleh medula adrenal (dengan perbandingan 80% epinefrin, 20% norepinepfrin).

Ini dapat dipahami karena sekresi hormon katekolamin distimulasi oleh saraf

simpatis, (Tortora & Derrickson, 2009). Wold (2008) mengatakan bahwa keadaan

terjaga dikendalikan oleh neurotransmiter norepinepfrin. Tortora dan Derickson

(2009) menambahkan bahwa norepinefrin berperan dalam membangunkan dari

tidur nyenyak dan dilepaskan oleh sel saraf simpatis pada postganglionic,

sehingga jika kadar norepinefrin menurun dapat membuat tidur lebih nyenyak.

Ketika melakukan dzikir menjelang tidur, terjadi peningkatan aktifitas saraf

parasimpatis dan penurunan aktifitas saraf simpatis sehingga memudahkan untuk

tertidur dan mempertahankan tidur nyenyak dan menurunkan frekuensi terbangun

ditengah malam.

Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rerata skor kualitas

tidur yang bermakna (p=0,000) antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol.

Dari sisi kekuatan pengaruhnya, didapatkan nilai eta sebesar 0,357 (η> 0,14;

Kriteria Cohen, 1988) yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang kuat

antara dzikir menjelang tidur terhadap perbedaan rerata skor kualitas tidur

kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Perbedaan ini dibuktikan dari terdapat

perbedaan rerata sebesar 4,40 antara kelompok kontrol dan intervensi. Hal ini

sesuai dengan penelitian Nurcahyo (2013) mengenai pengaruh Latihan Pasrah

Diri terhadap Kualitas tidur lanjut usia dengan simptom depresi, yang menemukan

bahwa terjadi penurunan/ perbaikan skor pada kelompok intervensi (p<0,05)

antara sebelum dan setelah perlakuan.

Page 126: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

108

Hanlon, Blackman, dan Glick (2009) mengatakan bahwa meditasi

bermanfaat untuk meningkatkan mood, menurunkan kecemasan dan

meningkatkan tidur. Sesuai dengan firman Allah:

تطمئن القلوب الذین آمنوا أال بذكر هللا وتطمئن قلوبھم بذكر هللا

“Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram

dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati

menjadi tentram.” (QS. Ar-Ra’d [13]: 28).

Hubungan antara pikiran dan materi, antara jiwa dan tubuh merupakan

hubungan yang tidak dapat dipisahkan (Effendi, 2002), keduanya saling

mempengaruhi, jadi ketika jiwa menjadi tenang maka tubuh pun akan merespon

dengan menjadi tenang juga. Respon relaksasi yang didapat dari melakukan dzikir

menjelang tidur membuat lanjut usia merasa tenang dan nyaman pada saat hendak

tidur dan menurunkan stimulus yang menuju RAS berkurang (Potter & Perry

2011) sehingga menurunkan aktifitas korteks serebral (Tortora & Derrickson,

2009) dan pada akhirnya mempermudah lanjut usia untuk tertidur.

Kelompok kontrol merupakan kelompok yang tidak diberikan perlakuan

oleh peneliti dan bertujuan sebagai pembanding kelompok intervensi dalam

mengidentifikasi pengaruh dzikir menjelang tidur terhadap kualitas tidur. Dalam

penelitian ini, kelompok kontrol dibiarkan membaca dzikir yang biasa dibaca

sebelum tidur (bagi yang biasa membaca) sehingga tidak terjadi perubahan

kegiatan menjelang tidur, hal ini yang membuat kelompok kontrol tidak

mengalami perubahan skor kualitas tidur yang bermakna (p>0,05) pada

pengukuran pretest dan posttest.

Page 127: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

109

Sesuai dengan hasil penelitian Oktora (2013) yang menemukan bahwa

kualitas tidur kelompok kontrol (tidak mendengarkan murottal Al Qur’an sebelum

tidur) tidak mengalami perbedaan yang bermakna (p>0,05) pada pengukuran

pretest dan posttest. Penelitian Nurcahyo (2013) yang menemukan tidak ada

perbedaan bermakna (p>0,05) antara skor kualitas tidur pada kelompok kontrol

(tidak melakukan Latihan Pasrah Diri). Ini membuktikan bahwa pada kelompok

kontrol tidak terjadi perbedaan yang bermakna karena tidak ada perubahan pada

(aktifitas/ kebiasaan) antara pengukuran pretest dan posttest.

Pada kelompok intervensi terdapat perbedaan rerata skor kualitas tidur dari

10,93 (pretest) menjadi 4,00 (posttest) yang berarti terdapat pengaruh dzikir

menjelang tidur terhadap penurunan skor kualitas tidur. Pada analisis terhadap

setiap komponen kualitas tidur didapatkan 3 komponen yeng memiliki perbedaan

skor yang bermakna (p<0,05) antara sebelum dan sesudah melakukan dzikir

menjelang tidur selama 7 hari berturut-turut, yaitu kualitas tidur subjektif (p =

0,000); tidur laten (p =0,001); dan gangguan tidur (p = 0,005). Pada penghitungan

ukuran hubungan (r) komponen kualitas tidur subjektif didapatkan nilai r= 0,644

(r > 0,5; Kriteria Cohen, 1988) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang

kuat antara dzikir menjelang tidur terhadap penurunan/ perbaikan skor pada

komponen kualitas tidur subjektif dalam hal ini meningkatkn kualitas tidur

subjektif.

Respon relaksasi yang didapatkan dari melakukan dzikir menjelang tidur

membuat lanjut usia merasa tenang dan nyaman pada saat hendak tidur dan

menurunkan stimulus yang menuju RAS berkurang (Potter & Perry 2011; Hanlon,

Blackman, Glick, 2009; Anselmo, 2005) sehingga menurunkan aktifitas korteks

Page 128: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

110

serebral dan saraf parasimpatis yang lebih aktif dan penurunan aktifitas saraf

simpatis sehingga terjadi penurunan kadar neurotransmiter norepinefrin (Tortora

& Derrickson, 2009). Keadaan ini membuat RAS sulit untuk di aktifasi dan pada

akhirnya dapat mempertahankan kondisi tidur yang nyenyak. Kondisi tidur yang

nyenyak dapat membuat persepsi terhadap kualitas tidur menjadi meningkat.

Pada penelitian ini sebanyak 14 responden dengan hasil skor komponen

kualitas tidur subjektif setelah melakukan dzikir menjelang tidur lebih rendah

daripada sebelum melakukan dzikir menjelang tidur, 1 responden yang tidak

mengalami perubahan skor komponen kualitas tidur subjektif, dan 0 responden

yang memiliki skor komponen kualitas tidur subjektif yang lebih tinggi setelah

melakukan dzikir menjelang tidur. Hal ini menunjukkan bahwa 14 (93.33%)

responden mengalami peningkatan kualitas tidur secara subjektif setelah

melakukan dzikir menjelang tidur dan 0 responden yang mengalami penurunan

komponen kualitas tidur secara subjektif setelah melakukan dzikir menjelang

tidur. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Peck, Lester, Lasky, dan

Bootzin (2012) menemukan bahwa kemampuan meditasi kesadaran yang

dilakukan selama satu minggu berhubungan dengan peningkatan persepsi

terhadap tidur, seperti penurunan perasaan kurang nyenyak saat tidur (p=0,01) dan

peningkatan kualitas tidur.

Pada penghitungan ukuran hubungan pada komponen tidur laten (r)

didapatkan nilai r= 0,610 (r > 0,5; Kriteria Cohen, 1988) yang menunjukkan

bahwa terdapat hubungan yang kuat antara dzikir menjelang tidur terhadap

penurunan/ perbaikan skor pada komponen tidur laten dalam hal ini menurunkan

frekuensi tidak bisa tidur lebih dari 30 menit.

Page 129: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

111

Tidur laten merupakan waktu yang dimulai dari mencoba untuk tidur

sampai awal tidur yang sebenarnya atau jumlah waktu yang dibutuhkan untuk

tertidur (Buysse et al. (1989); Lai (2001); Tan (2008) dalam Chen, 2008). Pada

penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 14 responden dengan hasil skor

komponen tidur laten setelah melakukan dzikir menjelang tidur lebih rendah

daripada sebelum melakukan dzikir menjelang tidur, 1 responden yang tidak

mengalami perubahan skor komponen tidur laten, dan 0 responden yang memiliki

skor komponen tidur laten yang lebih tinggi setelah melakukan dzikir menjelang

tidur. Hal ini menunjukkan bahwa 14 (93.33%) responden mengalami penurunan

frekuensi tidak bisa tidur dalam 30 menit setelah melakukan dzikir menjelang

tidur dan 0 responden yang mengalami peningkatan frekuensi tidak bisa tidur

dalam 30 menit setelah dzikir menjelang tidur.

Insomnia (kesulitan untuk tertidur dan terbangun lebih cepat) berhubungan

dengan aktivitas saraf simpatis (respon fight-or-flight) yang lebih dominan

(Hanlon, Blackman, Glick, 2009). Selama menjalani meditasi terjadi peningkatan

aktifitas saraf parasimpatis dan penurunan aktifitas saraf simpatis (Potter & Perry,

2011; Hanlon, Blackman, Glick, 2009; Anselmo, 2005), yang membuat lanjut usia

yang melakukan dzikir menjelang tidur dapat tertidur lebih mudah dan cepat.

Pada penghitungan ukuran hubungan komponen gangguan tidur (r)

didapatkan nilai r= 0,516 (r > 0,5; Kriteria Cohen, 1988) yang menunjukkan

bahwa terdapat hubungan yang kuat antara dzikir menjelang tidur terhadap

penurunan/ perbaikan skor pada komponen gangguan tidur dalam hal ini

menurunkan frekuensi gangguan tidur.

Page 130: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

112

Gangguan tidur adalah ketika seseorang mengalami kesulitan untuk tidur

atau bangun lebih awal dari yang diinginkan tertidur (Buysse et al. (1989); Lai

(2001); Tan (2008) dalam Chen, 2008). Pada penelitian ini didapatkan sebanyak 8

responden dengan hasil skor komponen gangguan tidur setelah melakukan dzikir

menjelang tidur lebih rendah daripada sebelum melakukan dzikir menjelang tidur,

7 responden yang tidak mengalami perubahan skor komponen gangguan tidur,

dan 0 responden yang memiliki skor kompopnen gangguan tidur yang lebih tinggi

setelah melakuakn dzikir menjelang tidur. Hal ini menunjukkan bahwa 8

(53,33%) responden mengalami penurunan frekuensi gangguan tidur setelah

melakukan dzikir menjelang tidur dan 0 responden yang mengalami peningkatan

frekuensi gangguan tidur setelah melakukan dzikir menjelang tidur.

Penurunan frekuensi gangguan tidur ini dapat disebabkan karena respon

relaksasi maupun dari posisi tidur pada saat dzikir mnejelang tidur. Gangguan

tidur mendengkur terjadi karena hilangnya tonus otot saluran pernapasan atas,

jaringan pada cavum oral dan tenggorokan serta posisi selama tidur dapat

menyebabkan sumbatan sebagian atau total (OSA) dan dapat menyebabkan

mendengkur (Potter & Perry, 2011; Wolkove et.al., 2007). Dzikir menjelang tidur

pada penelitian ini terdapat suatu kegiatan dimana posisi tubuh selama tidur

miring ke arah kanan dan menghadap ke kiblat (jika posisi tempat tidur

memungkinkan untuk menghadapa kiblat, jika tidak hanya miring kanan saja), ini

memungkin jaringan pada cavum oral dan tenggorokan tidak terjatuh dan

menyumbat di tenggorokan sehingga tidak terjadi sumbatan pada saluran

pernapasan yang dapat menimbulkan suara mendengkur.

Page 131: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

113

Hal ini sesuai dengan penelitian Ng R (2012) yang menemukan bahwa

keparahan tingkat OSA lebih sering terjadi pada posisi supine (tidur telentang)

daripada posisi tidur tidak supine (p<0,005). Penelitian Kim, Lim, Lee, and Hong

(2012) menemukan bahwa skor Apnea Hipopnea Index (AHI) pada penderita

OSA yang tidur pada posisi non-supine lebih rendah (setengah kali) dibandingkan

penderita OSA yang tidur pada posisi supine.

Gangguan tidur yang lain adalah terbangun terlalu pagi dan sering

terbangun saat tidur. Penurunan aktifitas saraf simpatis sebagai selama melakukan

dzikir menjelang tidur dapat menurunkan kadar epinefrin dan norepinefrin

(Tortora & Derrickson, 2009; Anselmo, 2005; Effendi, 2002). Hal ini yang

membuat tidur lanjut usia yang berdizikir menjelang tidur menjadi lebih nyenyak

dan menurunkan frekuensi terbangun ditengah malam. Penelitian yang dilakukan

oleh Peck, Lester, Lasky, dan Bootzin (2012) menemukan bahwa kemampuan

meditasi kesadaran yang dilakukan selama satu minggu berhubungan penurunan

jumlah terbangun saat tidur (p=0,02).

Penelitian Nurcahyo (2013) yang menemukan terdapat penurunan/

perbaikan skor komponen gangguan tidur yang bermakna (p<0,05) pada

kelompok intervensi antara sebelum dan setelah melakukan Latihan Pasrah Diri

yang terdiri dari latihan pernapasan dan dzikir. Penelitian Oktora (2013) mengenai

pengaruh terapi murottal Al qur’an terhadap kualitas tidur lanjut usia yang

menemukan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara kualitas tidur

sebelum dan setelah mendengarkan murottal Al Qur’an (p=0,000).

Pada penghitungan ukuran hubungan pada komponen penggunaan obat

tidur (r) didapatkan nilai r= 0,000 (r< 0,1; Kriteria Cohen, 1988) yang

Page 132: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

114

menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara dzikir menjelang tidur

terhadap penurunan/ perbaikan skor pada komponen penggunaan obat tidur.

Karena pada penelitian ini komponen penggunaan obat tidur dilakukan

homogenisasi seluruh responden tidak meminum obat tidur, sehingga hasilnya

adalah 0.

Pada penghitungan ukuran hubungan pada komponen disfungsi disiang hari

(r) didapatkan nilai r= 0,349 (0,3 ≤ r < 0,5; Kriteria Cohen, 1988) yang

menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sedang antara dzikir menjelang tidur

terhadap penurunan/ perbaikan skor pada komponen disfungsi disiang hari dalam

hal ini menurunkan frekuensi mengantuk atau ketiduran saat beraktivitas disiang

hari, meskipun hasil uji t berpasangan menunjukkan tidak terdapat perbedaan

yang bermakna. Sebanyak 5 responden dengan hasil skor komponen disfungsi

disiang hari setelah melakukan dzikir menjelang tidur lebih rendah daripada

sebelum melakukan dzikir menjelang tidur, 9 responden yang tidak mengalami

perubahan skor komponen disfungsi disiang hari, dan 1 responden yang memiliki

skor komponen disfungsi disiang hari yang lebih tinggi setelah melakukan dzikir

menjelang tidur. Hal ini menunjukkan bahwa 5 (30%) responden mengalami

penurunan frekuensi mengantuk atau ketiduran saat beraktivitas di siang hari

setelah melakukan dzikir menjelang tidur. Hal ini dapat disebabkan karena

kurangnya aktifitas para lanjut usia.

Reticular Activating System (RAS) yang merupakan bagian reticular

formation yang berfungsi untuk mempertahankan keadaan terjaga (Tortora &

Derrickson, 2009). Irama sirkadian dipengaruhi oleh cahaya (Neikrug & Israel,

2010; Zeitzer, Ruby, dan Heller, 2012), suhu, stres, dan aktivitas sosial (Potter &

Page 133: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

115

Perry, 2011). Pada saat lanjut usia beraktifitas (senam, makan, panggung gembira,

menyuci, dan mengerjakan keterampilan) maka terdapat stimulus/ rangsangan

yang yang diterima oleh retina (cahaya); auditori (suara musik); nociceptor

(sentuhan atau tekanan dari kulit, saat mencuci); proprioceptor& vestibular

(pergerakan dan keseimbangan tubuh saat beraktifitas) kemudian stimulus

tersebut diteruskan ke RAS sehingga mengaktivasi RAS. RAS kemudian

meneruskan impuls saraf ke sebagian besar wilayah korteks serebral, baik secara

langsung maupun melalui thalamus, sehingga korteks serebral menjadi aktif

(keadaan keadaan terjaga atau sadar). Sebaliknya pada saat berkurangnya/ tidak

ada aktifitas (lanjut usia lebih memilih duduk di serambi wisma atau tidur-tiduran

di tempat tidur meskipun tidak mengantuk) karena aktifitasnya berkurang maka

stimulus ke RAS berkurang yang pada akhirnya mengakibatkan penurunan

aktifitas RAS (Tortora & Derrickson, 2009), maka terjadi penurunan impuls saraf

yang dikirimkan ke sebagian besar wilayah korteks serebral yang menyebabkan

korteks serebral menjadi kurang aktif (keadaan tidak terjaga).

Kegiatan rutinitas di panti yang terbatas (1-3 kegiatan perhari; hari Sabtu

dan Minggu tidak ada kegiatan dari panti) sehingga lanjut usia tidak memiliki

aktifitas yang bisa diikuti sepanjang hari dan lebih lebih memilih untuk duduk-

duduk atau tiduran jika tidak ada kegiatan panti (kecuali yang mengikuti kegiatan

keterampilan). Terlebih lagi jika lanjut usia memilih untuk tidur-tiduran didalam

ruangan wisma, dapat menurunkan stimulus cahaya yang ditangkap retina.

Penurunan stimulus cahaya ini akan diteruskan ke suprachiasmatic nuclei dan

pada akhirnya menstimulasi kelenjar pineal untuk meningkatkan sekresi

melatonin. Penurunan aktifitas RAS akan menurunkan aktifitas korteks serebral

Page 134: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

116

ditambah dengan peningkatan kadar melatonin yang membuat mengantuk dan

pada akhirnya tertidur (Tortora & Derrickson, 2009). Penelitian ini sesuai dengan

penelitian Araújo and Ceolim (2009) yang mengatakan bahwa mengantuk disiang

hari disebabkan oleh kurangnya aktifitas disiang hari dan tidak adanya stimulus

dari lingkungan yang menuntut perhatian para lanjut usia.

Dari hasil penelitian dan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa kita

percaya sebesar 95% jika pengukuran dilakukan pada populasi yang terdiri dari

kelompok lanjut usia yang berdzikir menjelang tidur dengan kelompok lanjut usia

yang tidak berdzikir menjelang tidur, akan diperoleh perbedaan skor kualitas tidur

sebesar antara 2,11 sampai 6,68. Jika pengukuran dilakukan kepada satu populasi

lanjut usia dan bertujuan melakukan antara sebelum dan sesudah melakukan

dzikir menjelang tidur selama 7 malam berturut-turut maka dapat ditemukan

perbedaan skor kualitas tidur sebesar 4,66 sampai 9,20.

Dalam melaksanakan penelitian ini terdapat keterbatasan-keterbatasan

penelitian, yaitu:

1. Jumlah responden yang standar untuk penelitian eksperimen (15 responden

untuk setiap kelompok; n=30). Hal ini disebabkan karena banyak calon

responden yang tidak lolos dalam tahap seleksi/ skrining, seperti ada yang

menderita DM, luka gangren, cemas, depresi, gangguan fungsi kognitif

berat, mengkonsumsi obat tidur, meminum kopi di sore/ malam hari,

mengalami gangguan kejiwaan, dan lain sebagainya.

2. Pengambilan data untuk gangguan tidur tidak dilakukan dengan observasi

secara langsung, tetapi dari menanyakannya kepada responden dan kepada

lanjut usia yang tempat tidurnya berdekatan dengan responden.

Page 135: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

117

3. Houthrone effect, responden mengetahui bahwa dirinya sedang diteliti

sehingga dapat mempengaruhi jawaban responden.

Page 136: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

118

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka kesimpulan pada penelitian ini

adalah dzikir menjelang tidur memiliki pengaruh yang kuat terhadap kualitas

tidur lanjut usia dimana kualitas tidur lanjut usia yang melakukan dzikir

menjelang tidur mengalami peningkatan. Berikut ini adalah rincian kesimpulan

pada penelitian ini:

1. Karakteristik responden kelompok kontrol dan kelompok intervensi pada

penelitian ini secara keseluruhan adalah usia responden berkisar dari 62

sampai 87 tahun, jumlah responden laki-laki sebanyak 8 orang dan jumlah

responden perempuan sebanyak 22 orang.

2. Gambaran komponen kualitas tidur, yaitu komponen kualitas tidur

subjektif, tidur laten, dan gangguan tidur mengalami peningkatan antara

pengukuran pretest dan posttest. Gambaran komponen penggunaan obat

tidur dan disfungsi disiang hari cenderung tidak berubah antara pengukuran

pretest dan posttest.

3. Skor kualitas tidur kelompok kontrol pada pengukuran pretest lebih rendah

(7,27) daripada pengukuran posttest (8,40), yang berarti kualitas tidur

kelompok kontrol pada pengukuran pretest lebih baik dibandingkan pada

pengukuran posttest.

4. Skor kualitas tidur kelompok intervensi pada pengukuran pretest (10,93)

lebih tinggi daripada pengukuran posttest (4,00), yang berarti kualitas tidur

Page 137: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

119

kelompok intervensi setelah melakukan dzikir menjelang tidur menjadi

lebih baik dibandingkan sebelum melakukan dzikir menjelang tidur.

5. Pada pengukuran pretest, kualitas tidur kelompok intervensi lebih buruk

dibandingkan kelompok kontrol. Pada pengukuran posttest kualitas tidur

kelompok intervensi lebih baik dibandingkan kelompok kontrol. Tidak ada

perbedaan rerata skor kualitas tidur yang bermakna sebelum dan sesudah

pengamatan pada kelompok kontrol. Terdapat perbedaan rerata skor

kualitas tidur yang bermakna sebelum dan sesudah melakukan dzikir

menjelang tidur pada kelompok intervensi.

6. Terdapat perbedaan rerata skor kualitas tidur yang bermakna antara

kelompok intervensi dengan kelompok kontrol, dimana skor kualitas tidur

kelompok intervensi (4,00) lebih rendah yang berarti memilikikualitas tidur

yang lebih baik daripada kelompok kontrol (8,40).

7. Terdapat perbedan skor komponen kualitas tidur yang bermakna pada

komponen kualitas tidur subjektif (Md pretest=1; Md posttest=0), tidur

laten (Md pretest=3; Md posttest=0) dan gangguan tidur (Md pretest=2;

Md posttest=1) antara sebelum dan sesudah melakukan dzikir menjelang

tidur, dimana skor sesudah lebih baik dibandingkan skor sebelum

melakukan dzikir menjelang tidur.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, saran yang dapat diajukan

antara lain:

Page 138: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

120

1. Bagi Pelayanan Keperawatan

Dzikir menjelang tidur diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi

perawat khususnya yang berada dipelayanan baik dirumah sakit maupun

dikomunitas untuk mempromosikan manfaat dzikir menjelang tidur. Dari

hasil penelitian ini, dzikir menjelang tidur dapat dimasukkan ke dalam

program sabagai salah satu cara yang diterapkan dalam meningkatkan

kualitas tidur lanjut usia yang muslim.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Bagi institusi pendidikan dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas

pendidikan agar informasi hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai

bahan tambahan untuk memperkaya pengetahuan dan keperluan referensi

ilmu keperawatan gerontik tentang praktik melakukan dzikir menjelang

tidur dan pengaruhnya terhadap kualitas tidur lanjut usia.

3. Bagi Penelitian

Dari hasil penelitian ini, dapat dilakukan penelitian lanjutan,

meliputi:

a. Melakukan penelitian lanjutan dengan jumlah sampel yang lebih besar

dan/ instrumen PSQI yang itemnya lengkap. Penelitian lanjutan dengan

proprosi jumlahn responden penelitian laki-laki dan perempuan yang

sama serta proporsi jumlah responden yang sama dari setiap wisma.

b. Pengaruh dzikir menjelang tidur terhadap skor tingkat keparahan

insomnia pada lanjut usia dengan gejala insomnia.

Page 139: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

DAFTAR PUSTAKA

Agung, I Gusti Ngurah. Statiska: Analisis Hubungan Kausal Berdasarkan Data Kategorik. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2002

Araújo, Claudia Lysia Oliveira and Maia Filomena Ceolim. Sleep Quality of Elders Living in Long-Term Care Institutions. 2009. Diakses pada tanggal 28 Desember 2013 dari http://www.scielo.br/pdf/reeusp/v44n3/en_10.pdf

Arikunto, Suharsini. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2010

Al-Hilali, Abu Usamah Salim bin ‘Ied. Syarah Riyadush Shalihin, Jilid II. Penerjemah M. Abdul Ghoffar. Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi’i, 2005

Azizah, Lilik Ma’rifatul. Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011

Anselmo, Jeanne. Relaxation: The First Step to Restore, Renew, and self-Heal, in Dossey, Barbara M., Lynn Keegan., Cathie E.G. Holistic Nursing: A Handbook for Practice, 4th ed. USA: Jones and Bartlett Publisher, 2005

Barilla, HE., Perlis ML., Grander MA., Gehrnab P. Relationship Between Age and Insomnia Symptoms. J Sleep: Abstract Supplement 2012; 35, 0058; pg A23

Bansil, Pooja., Elena VK., Robert KM., Paula WY. Associations Between Sleep Disorder, Sleep Duration, Quality of Sleep and Hypertension: Resulth From the National and Nutrition Examination Survey, 2005 to 2008. J Clinical Hypertension 2011 Oct; 13 (10): 1751-7176

Benowitz, Neal L. Cardiovascular-Renal Drugs: Antihypertensive Agents., in Katzung, Bertram G. Basic and Clinical Pharmacology, 10th ed, International Edition. Singapure: The McGraw-Hill Companies and Lange Medical Publications, 2007

Bormann JE, Throp S, Wetherell JL, and Golshan S. A Spiritually Based Group Intervention For Combat Veterans With Posttraumatic Stress Disorder: Feasibility Study. J Holist Nurs. 2008 Jun; 26, 2: 109-16

Burns, Nancy and Grove K Susan. The Practice of Nursing Research Conduct, Critique and Utilization. USA: Elsevier, 2005

Buysse, D.J., Reynolds III, C.F., Monk, T.H., Berman, S.R., & Kupfer, D.J. The Pittsburgh Sleep Quality Index: A New Instrument for Psychiatric Practice and Research. Journal of Psychiatric Research 1989, 28(2), 193-213

Byrne, GJ and Pachana NA. Development and Validation of a Short Form of The Geriatric Anxiety Inventory – The GAI-SF. Int Psychogeriatr. 2011 Feb; 23, 1: 125-31. Diakses pada tanggal 5 November 2013 dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20561386

Page 140: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

Chen, Po-Ju. The Influence of Participant-Selected Versus Experimenter-Chosen Music On Subjective Sleep Quality of People Over 60 Years of Age. ProQuest Dissertations and Theses; 2008; pg. n/a

Chen, Mei-Li., Li-Chan Lin., Shiao-Chi Wu., and Jaung-Geng Lin. The Effectiveness of Acupressure in Improving the Quality of Slepp of Institutionalized Resident. J Gerontology 1999 Aug; 54A, 8; pg. M389

Chrousos, George P. Adrenocorticosteroids & Adrenocortical Antagonists., in Katzung, Bertram G. Basic and Clinical Pharmacology, 10th ed, International Edition. Singapure: The McGraw-Hill Companies and Lange Medical Publications, 2007

Crowley, Kate. Sleep and Sleep Disorders in Older Adults. Springer Science + Business Media, LCC. 2010 Nov; 010-9154-6

Dahlan, M. Sopiyudin. Langkah-Langkah Membuat Proposal Penelitian Bidang Kedokteran dan Kesehatan Berdasarkan Prinsip IKVE (1741), Seri Evidence Based Medicine 3, 2th ed. Jakarta: Sagung Seto, 2010

Dahlan, M. Sopiyudin. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan, Seri Evidence Based Medicine 2, 3th ed. Jakarta: Salemba Medika, 2010

Dahlan, M. Sopiyudin. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif, Bivariat dan Multivariat, Dilengkapi Aplikasi dengan Menggunakan SPSS. Seri Evidence Based Medicine 1, 5th ed. Jakarta: Salemba Medika, 2012

Davey, Patrick. At a Glance: Medicine., alih bahasa Annisa Rahmalia, Cut Novianty. Jakarta: Erlangga 2005

Departemen Agama Republik Indonesia. Al-Hikmah: Al-Quran dan Terjemahannya. Bandung: CV Penerbit Diponegoro, 2008

Edelman, Carole Lium and Carol Lynn Mandle. Health Promotion Throughout the Life Span, 7th ed. Canada: Mosby Elsevier, 2010

Effendi, Tjiptadinata. Meditasi: Jalan Meningkatkan Kehidupan Anda. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2002

Eliopoulos, Charlotte. Gerontological Nursing. 6th ed. USA: Lippincott Williams & Wilkins, 2005

Folstein, Marshal F., Susan S. Folstein dan Paul R McHugh. “Mini Mental State” A Practical Method For Grading The Cognitive State of Patients For The Clinician. J. Psychiat, Res 1975; 12; 189-198

Furst, Daniel E. And Robert W. Ulrich. Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drugs, Disease-Modifying Antirheumatic Drugs, Nonopioid Analgesics, & Drugs Used in Gout., in Katzung, Bertram G. Basic and Clinical Pharmacology, 10th ed, International Edition. Singapure: The McGraw-Hill Companies and Lange Medical Publications, 2007

Page 141: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

Greenberg, Sherry A. How to try this: The Geriatric Depression Scale (GDS). USA: New York University; 2012

Hanlon, Joseph T., Marc R Blackman and Ronald M Glick. Complementary and Alternative Medicine, in Jeffrey B Halter et al. Hazzard’s: Geriatrics Medicine and Gerontology, 6th ed. USA: The McGraw-Hill Companies, 2009

Hasan, M Iqbal. Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif), 2th ed. Jakarta: PT Bumi Aksara: 2005

Hasnelidawati. Pola Tidur pada Lansia di Puskesmas Poyalansek Kota Payakumbuh Sumatera Barat 2012. Skripsi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, 2013. Diakses pada tanggal 29 Desembr 2013 dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39060/7/Cover.pdf

Health in Aging. A Guide to Geriatric Syndromes: Common and Often Related Medical Conditions in Older Adults. Diakses pada tanggal 25 April 2013 dari http://www.healthinaging.org/files/documents/tipsheets/geri_syndromes1.pdf

Hidayat, A. Aziz Alimul. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah, 2th ed. Jakarta: Salemba Medika, 2007

Hidayat, A. Aziz Alimul. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Medika Salemba, 2008

Hill, Elizabeth L et al. Sleep Disturbances and Falls in Older People. Medical Scienses: J Gerontology 2007 Jan; 62A, 1, pg 62

Hill, Robin. What Sample Size is “Enough” in Internet Survey Research. IPCT: An Electronic Journal for the 21st Century 1998 July; 6, no. 3-4

Irham, M Iqbal. Panduan Meraih Kebahagiaan Menurut Al-Qur’an. Jakarta: Penerbit Hikmah, 2011

K, Su., Zhang Y., Wang C., Wu Y. Occupational Stress And Sleep Quality Of Senior High School Teachers: Affect And Emotion Rehulation As Intermediate Variables. J Sleep: Abstract Supplement 2012; 35, 0219; pg A79

Kabbani, M. Hisyam. Ensiklopedia Akidah Ahlusunah: Energi Dzikir dan Salawat. Penerjemah Zaimul Am. Jakarta: Serambi, 2007

Kasjono, Heru Subaris dan Yasril. Teknik Sampling untuk Penelitian Kesehatan, 1th ed. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009

Kementrian Kesehatan RI. Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI, 2012.

Page 142: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

Khasanah, Khusnul dan Wahyu Hidayati. Kualitas Tidur Lansia Balai Rehabilitasi Sosial “MANDIRI” Semarang. J Nursing Studies 2012; 1, 1; pg. 189-196

Kim, T., Lim H., Lee S., Hong S., The Role of Sleep Position in Obstructive Sleep Apnea Syndrome in Korean People. J Sleep: Abstract Supplement 2012; 35, 0461; pg A158

King, Abby C., et al. Effects of Moderate-Intensity Exercise on Polysomographic and Subjective Sleep Quality in Older Adults With Mild to Moderate Sleep Complaints. J Gerontology 2008 Sep; 63A, 9; pg. 997

Kozier, Barbara E et al. Fundamentals of Nursing: Concepts, Process, and Practice. Updated 5th ed. California: Addison Wesley Longman Inc, 1998.

Kuchel, George A. Aging and Homeostatic Regulation, in Jeffrey B Halter et al. Hazzard’s: Geriatrics Medicine and Gerontology, 6th ed. USA: The McGraw-Hill Companies, 2009

Lachs, Mark S. Elder Mistreatment, in Jeffrey B Halter et al. Hazzard’s: Geriatrics Medicine and Gerontology, 6th ed. USA: The McGraw-Hill Companies, 2009

Lo, Cathrine MH and Paul H Lee. Prevalence and Impacts of Poor Sleep on Quality of Life and Associated Faktors of Good Sleepers in a Sample of Older Chinese Adults. BioMed Central 2010; 10:72

M, Scullin. The Link Between Slow-Wave Sleep And Memory Changes From Younger Adults To Older Adults. J Sleep: Abstract Supplement 2012; 35, 0243; pg A87

Meltzer, C.C., Gwenn Smith., Steven T. DeKosky. Serotonin in Aging, Late-Life Depression, and Alzheimer’s Disease: The Emerging Role of Functional Imaging. Neurophichopharmacology 1998; 18, 6. Diakses pada tanggal 29 Desember 2013 dari http://www.nature.com/npp/journal/v18/n6/full/1395175a.html

Maimunah, Annisa dan Sofia Retnowati. Pengaruh Pelatihan Relaksasi Dengan Dzikir untuk Mengatasi Kecemasan Ibu Hamil Pertama. J Psikologi Islam 2011; 8, 1; 1-22

Mallow, Mary J and Jhon P. Kane. Agents Used in Hyperlipidemia., in Katzung, Bertram G. Basic and Clinical Pharmacology, 10th ed, International Edition. Singapure: The McGraw-Hill Companies and Lange Medical Publications, 2007

Mason, Abigail. Meditation for Beginners: Secret Meditating Techviques Unlock Your Hidden Potential. 2012

Meiner, Sue E and Annette G Lueclenotte. Gerontologic Nursing, 3th ed. Philadelphia: Mosby, 2006

Page 143: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

Montgomery, Paul and Lindsay D Shepard. Insomnia in Older People. Review in Clinical Gerontology 2010 20; 205-218

Mosby. Mosby’s Dictionary of Medicine, Nursing & Health Professions, 7th ed. Philadelphia: Mosby Elsevier, 2006

MR, Cribbet., Carlisle M, Cawthon RM, Uchino BN, Williams P, Smith TW, Gunn HE Light KC. Cellular Aging Restorative And Processes: Sleep Quality Moderates The Association Between Age And Telomere Length In A Sample of Middle-Age And Older Adults. J Sleep: Abstract Supplement 2012; 35, 0044; pg A19

Nada, ‘Abdul ‘azin bin Fathi as-Sayyid. Enslikopedi Adab Islam Menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, Jilid II. Penerjemah Abu Ihsan Al-Atrasi. Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi’i, 2007

Nebes, Robert D et al. Self-Repored Sleep Quality Predicts Poor Cognitive Perfomance in Health Older Adults. J Gerontology 2009 Mar; 64B, 3

Neikrug, Ariel B and Sonia Ancoli-Israel. Sleep Disorder in the Older Adult – A Mini-Review. J Gerontology 2010;56:181-189

Ng, R. Prevalence and Effects of BMI and Sleep Posisition on Severity of OSA In Chinese and Non-Chinese Patients. J Sleep: Abstract Supplement 2012; 35, 0399; pg A138-A139

Nolte, Martha S., and Jhon H. Karam. Pancreatic Hormone & Antidiabetic Drugs., in Katzung, Bertram G. Basic and Clinical Pharmacology, 10th ed, International Edition. Singapure: The McGraw-Hill Companies and Lange Medical Publications, 2007

Notoatmodjo, Soekidjo. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Edisi revisi. Jakarta : Rineka Cipta. 2006

Nurcahyo, Ihsan. Pengaruh Latihan Pasrah Diri Terhadap Perbaikan Kualitas Tidur Pada Usia Lanjut Dengan Simtol Depresi. Tesis Fakulatas Psikologi Universitas Gajah Mada, 2013 diakses pada tanggal 31 Desember 2013 dari http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=59548&obyek_id=4

Nursalam, Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Ilmu Keperawatan, 2th ed. Jakarta : 2008

Oktora, Sasongko Priyo Dwi. Pengaruh Terapi Murottal Al Qur’an Terhadap Kualitas Tidur Lansia di Unit Rehabilitasi Sosial Dewanata Cilacap. Skripsi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman. 2013

Pachana, NA., Byrne GJ., Siddle H., Koloski N., Harley E., and Arnold E. Development and Validation of The Geriatric Anxiety Inventory. Int

Page 144: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

Psychogeriatr. 2007 Feb; 19, 1: 103-14.Diakses pada tanggal 5 November 2013 dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/?term=Pachana%2C+N.+A.%2C+Byrne%2C+G.+J.%2C+Siddle%2C+H.%2C+Koloski%2C+N.%2C+Harley%2C+E.%2C+%26+Arnold%2C+E.+%282007%29.+Development+and+validation+of+the+Geriatric+Anxiety+Inventory.+International+Psychogeriatrics%2C+19%2C+103%E2%80%93114

Pallant, Julie. SPSS Survival Manual: A Step by Step Guide to Data Analysis using SPSS for Windows, 3th ed. USA: Open University Press (McGraw-Hill), 2007

Potter, Patricia A and Anne Griffin Perry. Basic Nursing, 7th ed. Canada: Mosby, 2011

Prasetya, Nurul Huda dkk. Menyingkap Tabir Hati: Bermikraj dengan Shalat Menggapai Ilahi. Medan: Lembaga Spiritual ‘Hidayah At-Ta’ajjub’, 2005

Rahayu, Rejeki A. Gangguan Tidur pada Lanjut Usia. Dalam Sudoyo, Aru W dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid III, 4th ed. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, 2007

Salim, Ahmad Husain A. Terapi Al-Quran Untuk Penyakit Fisik dan Psikis Manusia. Asta Buana Sejahtera : Jakarta, 2006

Santrock, John W. Life-Span Development, 10th ed. New York: McGraw-Hill, 2006

Shahid, Azmeh., Kate Wilkinson, Shai Marcu, and Colin M. Shapiro. STOP, THAT and One Hundred Other Sleep Scales. USA: Springer Science+Business Media, 2012

Smith, Carole A. How to try this: Evaluating Sleep Quality in Older Adults. American Journal of Nursing 2008; 108, 5; pg 42-50

Stockslager, Jaime L dan Liz Schaeffer. Buku Saku Asuhan Keperawatan Geriatrik, 2th ed., Penerjemah Nike Budhi Subekti. Jakarta: EGC, 2008

Subagyo, Pangestu dan Djarwanto. Statistika Induktif, 5th ed. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2009

T, Peck., Lester A., Lasky R., Bootzin RR. The Paradoxical Effects of Mindfulness Meditation on Subjective And Objective Measures of Sleep. J Sleep: Abstract Supplement 2012; 35, 0237; pg A84

Tebba, Sudirman. Nikmatnya Dzikir & Doa, Jalan Menuju Keselamatan Dunia – Akhirat. Tangerang: Penerbit Kalam Pustaka, 2004

Tortora, Gerard J and Bryan Derrickson. Principles of Anatomy and Physiology, 12th ed. USA: Jhon Wiley & Sons, 2009

Trevor, Anthony J and Walter L. Way. Sedative-Hypnotic Drugs, in Katzung, Bertram G. Basic and Clinical Pharmacology, 10th ed, International

Page 145: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

Edition. Singapure: The McGraw-Hill Companies and Lange Medical Publications, 2007

Trevor, Anthony J and Paul F. White. General Anesthetics, in Katzung, Bertram G. Basic and Clinical Pharmacology, 10th ed, International Edition. Singapure: The McGraw-Hill Companies and Lange Medical Publications, 2007

Uma Sekaran. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat, 2006

Wachholtz, AB and Pargament KI. Migraines and Meditation: Does Spirituality Matter?. J Behav Med. 2008 Aug; 31, 4 : 351-66

Wang C, Chung S., Jin H., Zhang Y. Metabolic Equivalent Play An Important Role Between Exercise And Sleep. J Sleep: Abstract Supplement 2012; 35, 0156; pg A57

Wallace, Meredith and Mary Shelkey. How to try this: Katz Index of Independence in Activities of Daily Living (ADL). USA: New York University; 2007

Wold, Gloria Hoffmann. Basic Geriatric Nursing. Canada: Mosby Elsevier, 2008

Woodward, Michael. Sleep In Older People. Review in Clinical Gerontology 2012; 22 ; 130-149

Yi, H., Shin K and Shin C. Development of The Sleep Quality Scale. J Sleep Res. 2006 Sep; 15, 3 :309-16

Yusuf, Ahmad M. Ekslikopedi Tematis ayat al-Qur’an dan Hadits. Jilid 6. Jakarta: Widya Cahaya, 2009.

Zeitzer, J., Ruby NF., Heller H. Light Flashes Phase Human Circadian Rhythms During And Without Distrbing Sleep. J Sleep: Abstract Supplement 2012; 35, 0171; pg A63

Zion, Mairaw Cohen and Sonia Ancoli Israel. Sleep Disorders, in Jeffrey B Halter et al. Hazzard’s: Geriatrics Medicine and Gerontology, 6th ed. USA: The McGraw-Hill Companies, 2009

Ziv, Naoimi., Tomer Rotem., Zahi Arnon., Iris Haimov. The effect of Music Relaxation versus Progressif Muscular Relaxation on Insomnia in Older People and Their Relationship to Personality Traits. J Music Therapy 2008 Fall; 45, 3; pg. 360

Page 146: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

Lampiran 1

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

TIDUR LANJUT USIA

DI PSTW BUDI MULIA 01 JAKARTA TIMUR

Assalamu’alaikum wr. wb.

Nama : Qoys M Iqbal Al-Halaj

NIM : 109104000016

Saya mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta sedang

melaksanakan penelitian terkait penulisan skripsi mengenai “Pengaruh dzikir

menjelang tidur terhadap kualitas tidur lanjut usia” yang merupakan tugas akhir

untuk menyelesaikan pendidikan Ilmu Keperawatan.

Tujuan Penelitian:

Untuk mengidentifikasi kualitas tidur lanjut usia sebelum dan sesudah

melakukan dzikir menjelang tidur.

Alasan subjek diminta untuk ikut serta:

Karena lanjut usia yang memiliki kualitas tidur yang buruk lebih banyak

dibandingkan dewasa, remaja, maupun anak-anak.

Prosedur:

Prosedur penelitian meliputi beberapa tahap, yaitu:

a. Mengidentifikasi subjek yang berpotensi masiuk kedalam penelitian

Pada tahap ini, kakek/ nenek akan diberikan beberapa pertanyaan yang

harus dijawab dengan jujur dan sesuai dengan pengalaman dan yang

dirasakan kakek/nenek, sehingga hasilnya dapat memberikan

gambaran yang sesuai dengan apa yang akan diteliti.

b. Penilaian lebih lanjut

Hasil pengisian dari tahap satu akan dilakukan pengelompokkan dan

diseleksi sesuai dengan syarat-syarat yang ada pada penelitian ini.

c. Membuat persetujuan kedua untuk bersedia sebagai subjek penelitian

Nomor

Responden

Page 147: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

Bagi kakek/ nenek yang lolos tahap penilaian lebih lanjut akan

dilakukan persetujuan kedua, karena akan diikutsertakan pada

penelitian lagi.

d. Pencocokan

Bagi kakek/ nenek yang menyetujui, akan dilakukan pembagian

kelompok menjadi 2, pembagian kelompok didasarkan pada

pertimbangan peneliti.

e. Dzikir menjelang tidur (terlebih dahulu melakukan penyamaan

persepsi terhadap dzikir menjelang tidur yang digunakan pada

penelitian ini). Setelah dilakukan penyamaan persepsi, selama 1

minggu brturut-turut, kakek/ nenek melakukan dzikir menjelang tidur

yang akan dipimpin oleh ahli agama PSTW. Setelah 1 minggu,

kakek/nenek mengisi pertanyaan PSQI kembali.

Risiko potensial

Resiko yang mungkin dialami oleh kakek/ nenek adalah merasa jenuh,

bosan, lelah, dan ketidaknyamanan untuk melakukan dzikir menjelang tidur

selama 1 minggu berturut-turut.

Manfaat langsung bagi subjek

Dapat mengetahui dzikir menjelang tidur yang disunahkan oleh Rasulallah

saw.

Kompesasi

Kakek/ nenek bisa mengajukan pengunduran diri kapan saja tanpa ada

konsekuensi apapun.

Penjagaan rahasia data

Memberikan jaminan kerahasian hasil penelitian, baik informasi (identitas

subjek penelitian) maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang

telah dikumpulkan dijamin kerahasiaanya oleh peneliti, hanya kelompok data

tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

Infomasi tambahan:

Penelitian membutuhkan subjek penelitian sebanyak 30 orang.

Page 148: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

Lembar Persetujuan

Saya mengerti sepenuhnya risiko dan manfaat dari keikutsertaan saya

pada penelitian ini dan menyatakan setuju untuk ikut serta sebagai

subjek penelitian dan keikutsertaan saya ini merupakan atas dasar

kesukarelaan tanpa ada unsur paksaan.

Tanggal :

Jam :

Nama Subjek :

Usia :

Qoys m. Iqbal A.

Page 149: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

Lampiran 2

BAGIAN 1

1. Data personal responden

Nama :

Usia :

Jenis kelamin :

2. Pola makan dan riwayat kesehatan

a. Apakah mengkonsumsi kopi? Ya/ tidak :

Berapa kali dalam sehari?

Pada waktu kapan minum kopinya?

b. Riwayat penyakit sebelumnya

c. Keluhan kesehatan saat ini

d. Obat-obatan yang rutin dikonsumsi

Tolong sebutkan nama dan dosisnya!

Tekanan darah :

Page 150: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI)

Petunjuk: Bentuk pertanyaan berkenaan dengan kebiasaan tidur anda selama

sebulan terakhir. Jawaban anda harus sesuai dengan kebiasaan tidur pada siang

dan malam selama sebulan terakhir. Silahkan jawab semua pertanyaan dibawah

ini.

Selama sebulan terakhir,

1. Kapan anda biasanya pergi tidur?

2. Kapan anda biasanya bangun di pagi hari?

3. Selama sebulan terakhir,

seberapa sering anda

mengalami gangguan tidur

karena:

Tidak

pernah

selama

sebulan

terakhir

Kurang

dari sekali

dalam

seminggu

1/ 2 kali

dalam

seminggu

3 kali/

lebih

dalam

seminggu

a. Tidak dapat tertidur

dalam 30 menit

b. Tidak dapat bernafas

dengan nyaman

c. Batuk atau mendengkur

dengan keras

d. Merasa sangat kepanasan

e. Mimpi buruk

f. Kesakitan

g. Tolong jelaskan alasan

lainnya, termasuk

seberapa sering anda

mengalami gangguan

tidur karena alasan ini:

4. Selama sebulan yang lalu,

seberapa sering anda

mengkonsumsi obat-obatan

(menurut resep dokter atau

“obat warung”) untuk

membantu anda agar tertidur?

5. Selama sebulan terakhir,

seberapa sering anda

mengalami gangguan saat

makan, atau saat beraktivitas?

Page 151: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

Sangat

baik (0) Baik (1) Buruk (2)

Sangat

buruk (3)

6. Selama sebulan terakhir,

berapa lama anda

membutuhkan waktu untuk

tidur secara keseluruhan?

Page 152: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

Yesavage Geriatric Depression Scale

Tulislah tanda centang (√) pada jawaban terbaik yang sesuai dengan apa yang

anda rasakan selama satu minggu terakhir!

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah anda merasa nyaman dalam kehidupan ini?

2 Apakah anda mengalami perubahan dalam melakukan

aktifitas dan hobi anda?

3 Apakah anda merasa hidup ini hampa?

4 Apakah anda sering merasa bosan?

6 Apakah anda takut sesuatu yang buruk akan Anda alami?

7 Apakah anda merasa bahagia sepanjang waktu?

8 Apakah anda merasa sendirian/ kesepian?

10 Apakah anda mempunyai masalah dengan daya ingat?

11 Apakah anda merasa senang dengan kehidupan saat ini?

12 Apakah anda merasa tidak berharga/ tidak berguna?

13 Apakah anda saat ini bersemangat?

14 Apakah anda merasa situasi anda tidak ada harapan?

15 Apakah anda merasa orang lain lebih baik dari anda?

Total jumlah :

Page 153: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

Mini Mental Examination State

Skor maks

Skor pasien

Pertanyaan Keterangan

5 Tahun berapa sekarang... (1) Bulan apa selkarang... (1) Hari apa sekarang... (1) Musin apa sekarang... (1) Tanggal berapa sekarang... (1)

Orientasi waktu

5 Dimana kita sekarang, negara apa... (1) Kota apa... (1) Kabupaten/ kecamatan mana... (1) Diruang mana... (1) Dilantai berapa... (1)

Orientasi tempat

3 Pemeriksa menyebutkan tiga bend, inta klien untuk mengulangi nama masing-masing benda. Misalnya almari, sepatu, buku. Satu detik untuk satu benda (nilai satu untuk setiap jawaban) ....(1) ....(1) ....(1)

Registrasi

5 Hitung mundur dari 100 ke bawah dengan pengurangan 5, berhenti setelah 75 (nilai 1 untuk tiap jawaban benar) .... (1) .... (1) ..... (1) .... (1) ..... (1)

Atensi dan Kalkulasi

3 Tanyakan kembali 3 nama benda yang tadi telah disebutkan di atas (nilai 1 untuk setiap jawaban benar) .... (1).... (1).... (1)

Mengingat

2 Apakah benda ini (lihat klien menunjuk dan menyebutkan nama benda, misal menunjuk pensil dan menyebut pensil; tunjukkan 2 macam benda) .... (1) .... (1)

Menamai

3 Minta klien untuk mengikuti perintah berikut terdiri dari 3 langkah: ambil kertas ditangan anda, lipat dua dan taruh dilantai” .... (1) ambil kertas ditangan anda .... (1) lipat dua .... (1) taruh dilantai

Pemahaman

1 Katakan: Silakan baca tulisan ini dan lakukan apa yang anda katakan

“TUTUP MATA ANDA”

Membaca

1 Perintahkan klien untuk menulis satu kalimat

Menulis

Page 154: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

1 Perintahkan klien untuk menggambar dibawah ini

Menggambar

Skor total:

Skor > 23 berarti memiliki fungsi kognitif normal

Skor 23 – 18 berarti meiliki kerusakan fungsi kognitif ringan,

Skor ≤ 17 berarti memiliki kerusakan fungsi kognitif berat

Page 155: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

Geriatric Anxiety Inventory Short Form

Tulislah tanda centang (√) pada jawaban terbaik yang sesuai dengan apa yang

anda rasakan selama satu minggu terakhir!

No Pertanyaan Jawaban

Iya Tidak 1 Saya merasa cemas berulang kali

6 Hal-hal kecil banyak mengganggu/ menyusahkan saya

8 Saya pikir saya adalah orang yang khawatiran

10 Saya sering merasa grogi/ gugup

11 Pikiran-pikiran saya sendiri sering membuat saya gelisah

Jumlah jawaban iya:

Page 156: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

Indeks Katz

Aktifitas Mandiri

(1 poin)

Tidak ada pengawasan,

bimbingan atau bantuan

pribadi

Tergantung (0 poin)

Dengan pengawasan,

bimbingan, bantuan pribadi atau

bantuan total

Mandi (1 poin) mandi sendiri sampai

selesai atau membutuhkan

bantuan hanya untuk salah satu

bagian tubuh seperti punggung,

kemaluan atau cacat kaki dan

tangan ketika mandi.

(0 poin) ketika mandi

membutuhkan bantuan lebih

dari satu bagian tubuh, di dalam

atau di luar bak mandi atau

shower. Benar-benar butuh

bantuan ketika mandi.

Berpakaian (1 poin) mengambil pakaian

dari lemari dan laci dan

memakai baju dan

mengancingkannya dan

meletakkan gantungannya di

luar. Hanya butuh bantuan

untuk mengikat tali sepatu.

(0 poin) butuh bantuan ketika

berpakaian hingga selesai.

Toilet (1 poin) pergi ke toilet, keluar

masuk, mengganti pakaian dan

membersihkan kemaluan tanpa

bantuan.

(0 poin) butuh bantuan ketika

pergi ke toilet, membersihkan

diri atau menggunakan sorong

atau meja berlaci (commode)

Berpindah (1 poin) naik dan turun dari

tempat tidur atau dari kursi

tanpa bantuan. Menggunakan

alat bantu untuk berpindah.

(0 poin) membutuhkan bantuan

ketika pindah dari tempai tidur

ke kursi atau membutuhkan

bantuan keseluruhan.

Mengontrol (1 poni) Mampu mengontrol

diri ketika buang air kecil dan

buang air besar.

(0 poin) tidak dapat mengontrol

diri sebagian atau keseluruhan

ketika buang air besar dan

buang air kecil.

Makan (1 poin) menyuapkan makanan

dari piring ke mulut tanpa

bantuan. Makanan telah

disiapkan oleh orang lain.

(0 poin) memerlukan bantuan

untuk menyuapi ketika makan.

Skor Total : ...

Page 157: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

Lampiran 3

PEDOMAN DZIKIR MENJELANG TIDUR

Khusus untuk penelitian:

Pengaruh Dzikir Menjelang Tidur Terhadap Kualitas Tidur Lanjut Usia di

PSTW Budi Mulya 01 Jakarta Timur

Disusun oleh:

Qoys M. Iqbal A.

(109104000016)

Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

2013

Tahapan Dzikir Menjelang Tidur

Sebelum pergi ke tempat tidur, setiap responden melakukan

tahapan-tahapan dzikir sebagai berikut:

1. Berwudhu’;

2. Mengibas tempat tidur dengan kain sambil membaca

bismillah, sebanyak 3 kali;

٣× بسم اهللا الرحمان الرحيم Bismillaahirrahmaanirrahiim (3 kali)

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang”

3. Kemudian duduk di samping tempat tidur dan membaca:

a. Ta’awudz:

أعوذ باهللا من الشيطان الرجيم A’udzubillahi minasy syaitonirrajiim

“Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang

terkutuk.”

Page 158: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

b. al-Fatihah

(1) Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi

Maha Penyayang

(2) Alhamdu lillaahi rabbil 'aalamiin

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

(3) Arrahmaanirrahiim.

Maha Pemurah lagi Maha Penyayang..

(4) Maaliki yaumiddiin,

Yang menguasai di hari Pembalasan.

(5) Iyyaka na'budu wa-iyyaaka nasta'iin.

Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan Hanya kepada

Engkaulah kami meminta pertolongan.

(6) Ihdinash shiraatal mustaqiim.

Tunjukilah kami jalan yang lurus,

Page 159: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

(7) Syiraatalladziina an’amta ‘alayhim,

ghayril maghduubi 'alaihim

waladdhaaalliin.

(yaitu) jalan orang-orang yang Telah Engkau beri nikmat

kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan

bukan (pula jalan) mereka yang sesat

c. Ayat kursi (QS : Al-Baqarah : 255)

Allahu laa ilaaha illa huwal hayyul

qayyumu. Laa ta’khudzuhuu sinatuw wa laa

nauum. Lahuu maa fissamaawaati wa maa fil

Page 160: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

ardhi. Man dzal ladzii yasfa’u ‘indahuu illaa

bi idznihi. Ya’lamu maa baina aidiihim wa

maa khalfahum. Wa laa yuhiithuuna bi syai-

in min ‘ilmihii illaa bi maasyaa-a. Wasi’a

kursiyyuhussamaawaati wal ardha. Wa laa

ya-udhuu hifzhuhumaa wahuwal ‘aliyyul

azhiim. (QS : Al-Baqarah : 255)”

Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia

yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya);

tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di

langit dan di bumi. tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi

Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di

hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak

mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang

dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. dan

Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha

Tinggi lagi Maha besar.

d. al-Ikhlas, sebanyak 3 kali

بسم اهللا الرحمان

الرحيم Bismillahirrahmaanirrahiim.

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang

(1) Qul huwallaahu ahad.

Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.

(2) Allaahush shamad

Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala

sesuatu.

Page 161: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

(3) Lam yalid walam yuulad.

Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,

(4) Wa lam yakun lahukufuwan ahad

Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."

e. al-Falaq, sebanyak 3 kali

Bismillahirrahmaanirrahiim,

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi

Maha Penyayang

(1) qul a’uudzu birabbilfalaq,

Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai

subuh,

(2) min syarri maa khalaq,

Dari kejahatan makhluk-Nya,

(3) wamin syarri ghaasiqin idzaa waqab,

Dan dari kejahatan malam apabila Telah gelap gulita,

(4) wamin syarrinnafatsatifil ‘uqad,

Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang

menghembus pada buhul-buhul

Page 162: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

(5) wamin syarri haasidin idzaa hasad

Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki."

f. an-Naas, sebanyak 3 kali

Bismillahirrahmaanirrahiim,

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi

Maha Penyayang

(1) Qul a'uudzu birabbinnaas,

Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang

memelihara dan menguasai) manusia.

(2) Malikinnaas,

Raja manusia.

(3) Ilaahinnaas,

Sembahan manusia.

(4) Min syarril waswaasilkhannaas,

Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,

(5) Alladziiyuwaswisufiishuduurinnaas,

Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,

dari (golongan) jin dan manusia.

Page 163: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

(6) Minaljinnatiwannaas

Dari (golongan) jin dan manusia

Kemudian meniupkannya ke telapak tangan dan

mengusapkannya ke seluruh tubuh; dimulai dari wajah, kepala,

tangan, badan, punggung dan kaki.

4. Berbaring ditempat tidur dengan meletakkan tangan

dibawah pipi kemudian membaca do’a sebelum tidur :

ت و م ا ك سم ب و , اي ح ا م ه مك الل با س Bismika Allahuma ahyaa wabismika amuutu

“Ya, Allah dengan menyebut nama-Mu aku hidup dan

menyebut nama-Mu aku mati.”

5. Dan membaca do’a:

اللهم أسلمت نـفسي إليك، ووجهت وجهي

إليك، وألجأت ظهري إليك، وفـوضت أمري

إليك، رغبة ورهبة إليك، ال ملحأ وال منجى

منك إال إليك، آمنت بكتابك الذي أنزلت،

لتك وبنبيك الذي أرسلت، فإن مت من ليـ

فأنت على الفطرة، واجعلهن آخر ما تـتكلم

.به

Allahumma aslamtu nafsii ilaika, wawajjahtu wajhii

ilaika, wa aljaktu zhahrii ilaika, wafawwadhtu amrii

ilaika, raghbatan warahbatan ilaika, laa malja-a

walaa manja minka illaa ilaika, aamantu bikitaa

Page 164: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

bikalladzii anzalta, wabinabiyyikalladzii arsalta, fain

mitta min laylatika fa-anta ‘alalfithrati, waj’alhunna

aakhira maa tatakallamubihi.

“Ya Allah, aku menyerahkan diriku kepada-Mu, aku

menghadapkan wajahku kepada-Mu, aku menyandarkan

punggungku kepada-Mu, aku menyerahkan urusanku kepada-

Mu dengan rasa senang dan takut kepada-Mu, sesungguhnya

tiada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari

ancaman-Mu kecuali kepada-Mu. Aku beriman kepada Kitab

yang telah Engkau turunkan serta Nabi yang Engkau utus.”

6. Membaca dzikir:

a. Tasbih 33x,

٣٣× سبحان اهللا

Subhanallaah

“Maha Suci Allah.”

b. Tahmid 33x,

٣٣× الحمدل اهللا

Alhamdulillaah

“Segala Puji Bagi Allah.”

c. Takbir 34x,

٣٤× اهللا أكبـر

Allaahu akbar

“Allah Maha Besar.”

d. Membaca istighfar sampai tertidur

أستـغفر اهللا العظيم Astaghfirullaahal’azhiimi

“Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung.”

Page 165: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

7. Adapun jika bangun dari tidur, maka membaca do’a:

لله الذي أحيانا بـعد ما أماتـنا وإليه الحمد

النشور Alhamdu lillaahiladzii ahyanaa ba’damaa amaa tanaa

wailayhinnusyuuru

“Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah

kematian kami dan kepada-Nyalah kami dibangkitkan.”

8. Jika terbangun atau terkejut dari tidur, maka membaca

do’a ini kemudian mencoba untuk tidur lagi.

القهار، رب د اح الو اهللا ال إ له إ ال

نـهما العزيـز السموات واألرض وما بـيـ

الغفار

Laa ilaaha illallahu waahiduqahharu,

rabbussamawaati wal ardhi wamaa baynahumaa

‘aziizulghaffaaru.

“Tiada ilah yang berhak disembah selain Allah Yang Maha

Esa dan Maha Mengalahkan, Rabb pencipta langit dan bumi

serta apa-apa yang ada di antara keduanya, Yang Maha

Perkasa lagi Maha Pengampun.”

Daftar Pustaka

Al-Hilali, Abu Usamah Salim bin ‘Ied. Syarah Riyadush Shalihin, Jilid II. Penerjemah M. Abdul Ghoffar. Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi’i, 2005

Nada, ‘Abdul ‘azin bin Fathi as-Sayyid. Enslikopedi Adab Islam Menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, Jilid II. Penerjemah Abu Ihsan Al-Atrasi. Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi’i, 2007

Page 166: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

Lampiran 4

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI)

Validitas PSQI

Q5A Q5D Q5E Q5G Q5H Q5I Q5J Q6 Q7 Q9 TOTAL

Q5A Pearson Correlation 1 -.060 .100 -.045 .351 -.021 .169 .161 .197 .290 .491**

Sig. (2-tailed) .752 .598 .812 .058 .914 .373 .396 .297 .119 .006

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Q5D Pearson Correlation -.060 1 .309 .188 .276 .037 .443* -.046 -.007 .170 .451

*

Sig. (2-tailed) .752 .097 .321 .140 .846 .014 .807 .969 .370 .012

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Q5E Pearson Correlation .100 .309 1 -.064 .172 .099 .454* .012 .194 .281 .421

*

Sig. (2-tailed) .598 .097 .735 .363 .601 .012 .950 .305 .133 .020

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Q5G Pearson Correlation -.045 .188 -.064 1 .120 .357 .021 .031 -.054 .447* .405

*

Sig. (2-tailed) .812 .321 .735 .526 .053 .911 .871 .778 .013 .026

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Q5H Pearson Correlation .351 .276 .172 .120 1 .102 .429* .040 .006 .284 .488

**

Sig. (2-tailed) .058 .140 .363 .526 .591 .018 .834 .974 .129 .006

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Q5I Pearson Correlation -.021 .037 .099 .357 .102 1 -.270 .144 .227 .044 .431*

Sig. (2-tailed) .914 .846 .601 .053 .591 .148 .447 .228 .816 .017

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Q5J Pearson Correlation .169 .443* .454

* .021 .429

* -.270 1 .239 .229 .443

* .477

**

Sig. (2-tailed) .373 .014 .012 .911 .018 .148 .203 .224 .014 .008

Page 167: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Q6 Pearson Correlation .161 -.046 .012 .031 .040 .144 .239 1 .393* -.087 .367

*

Sig. (2-tailed) .396 .807 .950 .871 .834 .447 .203 .032 .649 .046

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Q7 Pearson Correlation .197 -.007 .194 -.054 .006 .227 .229 .393* 1 -.038 .450

*

Sig. (2-tailed) .297 .969 .305 .778 .974 .228 .224 .032 .841 .013

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Q9 Pearson Correlation .290 .170 .281 .447* .284 .044 .443

* -.087 -.038 1 .484

**

Sig. (2-tailed) .119 .370 .133 .013 .129 .816 .014 .649 .841 .007

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

TOTAL Pearson Correlation .491** .451

* .421

* .405

* .488

** .431

* .477

** .367

* .450

* .484

** 1

Sig. (2-tailed) .006 .012 .020 .026 .006 .017 .008 .046 .013 .007

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Reliabilitas PSQI

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.605 10

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 168: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

Kuesioner Geriatric Depression Scale (GDS)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Validitas GDS

Q1 Q2 Q3 Q4 Q6 Q7 Q8 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 TOTAL

Q1 Pearson Correlation 1 .367* .224 .452

* .167 .539

** .367

* .272 .371

* .484

** .667

** .177 .400

* .676

**

Sig. (2-tailed) .046 .235 .012 .379 .002 .046 .146 .043 .007 .000 .350 .028 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Q2 Pearson Correlation .367* 1 .299 .342 .367

* .223 .196 .191 .199 .397

* .134 .189 .117 .521

**

Sig. (2-tailed) .046 .109 .064 .046 .237 .298 .312 .293 .030 .481 .317 .539 .003

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Q3 Pearson Correlation .224 .299 1 .539** .000 .614

** .478

** .183 .415

* .402

* .149 .632

** .488

** .670

**

Sig. (2-tailed) .235 .109 .002 1.000 .000 .008 .334 .023 .028 .432 .000 .006 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Q4 Pearson Correlation .452* .342 .539

** 1 .452

* .429

* .342 .277 .308 .323 .302 .213 .592

** .682

**

Sig. (2-tailed) .012 .064 .002 .012 .018 .064 .138 .098 .081 .105 .258 .001 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Page 169: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

Q6 Pearson Correlation .167 .367* .000 .452

* 1 .049 .367

* .272 -.093 .311 -.167 .000 .400

* .416

*

Sig. (2-tailed) .379 .046 1.000 .012 .797 .046 .146 .626 .094 .379 1.000 .028 .022

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Q7 Pearson Correlation .539** .223 .614

** .429

* .049 1 .419

* .280 .473

** .515

** .196 .555

** .599

** .704

**

Sig. (2-tailed) .002 .237 .000 .018 .797 .021 .134 .008 .004 .299 .001 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Q8 Pearson Correlation .367* .196 .478

** .342 .367

* .419

* 1 .191 .199 .536

** .134 .331 .554

** .688

**

Sig. (2-tailed) .046 .298 .008 .064 .046 .021 .312 .293 .002 .481 .074 .001 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Q10 Pearson Correlation .272 .191 .183 .277 .272 .280 .191 1 .227 .226 .408* .000 .356 .552

**

Sig. (2-tailed) .146 .312 .334 .138 .146 .134 .312 .227 .230 .025 1.000 .053 .002

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Q11 Pearson Correlation .371* .199 .415

* .308 -.093 .473

** .199 .227 1 .244 .557

** .263 .284 .464

**

Sig. (2-tailed) .043 .293 .023 .098 .626 .008 .293 .227 .194 .001 .161 .129 .010

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Q12 Pearson Correlation .484** .397

* .402

* .323 .311 .515

** .536

** .226 .244 1 .208 .489

** .408

* .734

**

Sig. (2-tailed) .007 .030 .028 .081 .094 .004 .002 .230 .194 .271 .006 .025 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Q13 Pearson Correlation .667** .134 .149 .302 -.167 .196 .134 .408

* .557

** .208 1 .000 .024 .451

*

Sig. (2-tailed) .000 .481 .432 .105 .379 .299 .481 .025 .001 .271 1.000 .899 .012

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Q14 Pearson Correlation .177 .189 .632** .213 .000 .555

** .331 .000 .263 .489

** .000 1 .309 .486

**

Sig. (2-tailed) .350 .317 .000 .258 1.000 .001 .074 1.000 .161 .006 1.000 .097 .007

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Q15 Pearson Correlation .400* .117 .488

** .592

** .400

* .599

** .554

** .356 .284 .408

* .024 .309 1 .658

**

Sig. (2-tailed) .028 .539 .006 .001 .028 .000 .001 .053 .129 .025 .899 .097 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Page 170: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

TOTAL

Pearson Correlation .676** .521

** .670

** .682

** .416

* .704

** .688

** .552

** .464

** .734

** .451

* .486

** .658

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .003 .000 .000 .022 .000 .000 .002 .010 .000 .012 .007 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Reliabilitas GDS

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.848 13

Kuesioner Mini Mental State Examination (MMSE)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 171: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

Validitas MMSE Correlations

Orientasi waktu

Orientasi tempat

Registrasi Atensi dan kalkulasi

Mengingat Menamai Pemahaman Membaca Menulis Mengambar TOTAL

Orientasi waktu

Pearson Correlation 1 .455* .a .318 -.052 .a .288 .454* .362* .052 .656**

Sig. (2-tailed) .011 . .087 .785 . .123 .012 .049 .786 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Orientasi tempat

Pearson Correlation .455* 1 .a .295 .133 .a .184 .517** .633** .398* .711**

Sig. (2-tailed) .011 . .113 .482 . .330 .003 .000 .030 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Registrasi Pearson Correlation .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a

Sig. (2-tailed) . . . . . . . . . .

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Atensi dan kalkulasi

Pearson Correlation .318 .295 .a 1 .318 .a .791** .308 .379* .253 .738**

Sig. (2-tailed) .087 .113 . .087 . .000 .098 .039 .178 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Mengingat Pearson Correlation -.052 .133 .a .318 1 .a .350 .127 .076 .126 .428*

Sig. (2-tailed) .785 .482 . .087 . .058 .504 .688 .508 .018

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Menamai Pearson Correlation .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a

Sig. (2-tailed) . . . . . . . . . .

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Pemahaman Pearson Correlation .288 .184 .a .791** .350 .a 1 .266 .199 .174 .638**

Sig. (2-tailed) .123 .330 . .000 .058 . .155 .293 .359 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Membaca Pearson Correlation .454* .517** .a .308 .127 .a .266 1 .426* .618** .676**

Sig. (2-tailed) .012 .003 . .098 .504 . .155 .019 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Menulis Pearson Correlation .362* .633** .a .379* .076 .a .199 .426* 1 .473** .644**

Page 172: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

Sig. (2-tailed) .049 .000 . .039 .688 . .293 .019 .008 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Mengambar Pearson Correlation .052 .398* .a .253 .126 .a .174 .618** .473** 1 .482**

Sig. (2-tailed) .786 .030 . .178 .508 . .359 .000 .008 .007

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

TOTAL Pearson Correlation .656** .711** .a .738** .428* .a .638** .676** .644** .482** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 . .000 .018 . .000 .000 .000 .007

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Reliabilitas MMSE

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.713 10

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). a. Cannot be computed because at least one of the variables is constant. **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 173: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

Kuesioner Geriatric Anxiety Inventory-Short Form (GAI-SF)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables

in the procedure.

Validitas GAI-SF Correlations

Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 TOTAL

Q1 Pearson Correlation 1 .400* .400

* .354 .400

* .707

**

Sig. (2-tailed) .029 .029 .055 .029 .000

N 30 30 30 30 30 30

Q2 Pearson Correlation .400* 1 .550

** .354 .100 .664

**

Sig. (2-tailed) .029 .002 .055 .599 .000

N 30 30 30 30 30 30

Q3 Pearson Correlation .400* .550

** 1 .530

** .550

** .834

**

Sig. (2-tailed) .029 .002 .003 .002 .000

N 30 30 30 30 30 30

Q4 Pearson Correlation .354 .354 .530** 1 .530

** .739

**

Page 174: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

Sig. (2-tailed) .055 .055 .003 .003 .000

N 30 30 30 30 30 30

Q5 Pearson Correlation .400* .100 .550

** .530

** 1 .707

**

Sig. (2-tailed) .029 .599 .002 .003 .000

N 30 30 30 30 30 30

TOTAL Pearson Correlation .707** .664

** .834

** .739

** .707

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Reliabilitas GAI-SF

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.779 5

Page 175: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

Kuesioner Indeks Katz

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Validitas Indeks Katz Correlations

Mandi Berpakaian Toilet Berpindah Eliminasi Makan TOTAL

Mandi Pearson Correlation .a .

a .

a .

a .

a .

a .

a

Sig. (2-tailed) . . . . . .

N 30 30 30 30 30 30 30

Berpakaian Pearson Correlation .a .

a .

a .

a .

a .

a .

a

Sig. (2-tailed) . . . . . .

N 30 30 30 30 30 30 30

Toilet Pearson Correlation .a .

a .

a .

a .

a .

a .

a

Sig. (2-tailed) . . . . . .

N 30 30 30 30 30 30 30

Berpindah Pearson Correlation .a .

a .

a 1 .

a .

a 1.000

**

Sig. (2-tailed) . . . . . .000

N 30 30 30 30 30 30 30

Page 176: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

Eliminasi Pearson Correlation .a .

a .

a .

a .

a .

a .

a

Sig. (2-tailed) . . . . . .

N 30 30 30 30 30 30 30

Makan Pearson Correlation .a .

a .

a .

a .

a .

a .

a

Sig. (2-tailed) . . . . . .

N 30 30 30 30 30 30 30

TOTAL Pearson Correlation .a .

a .

a 1.000

** .

a .

a 1

Sig. (2-tailed) . . . .000 . .

N 30 30 30 30 30 30 30

a. Cannot be computed because at least one of the variables is constant. **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Reliabilitas Indeks Katz

Warnings

Each of the following component variables has zero variance and is removed from the

scale: Mandi, Berpakaian, Toilet, Mengontrol Eliminasi, Makan

Too many items are deleted from the scale.

This command is not executed.

Reliability Statistics

Cronbach's Alphaa N of Items

-5.271E-14 6

a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.

Page 177: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

Lampiran 5

HASIL PENELITIAN Karakteristik Subjek Penelitian Uji normalitas distribusi data

Usia

Statistics

Usia

N Valid 30

Missing 0

Mean 69.40

Median 68.50

Mode 62a

Std. Deviation 6.605

Variance 43.628

Skewness .889

Std. Error of Skewness .427

Kurtosis .205

Std. Error of Kurtosis .833

Minimum 62

Maximum 87

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

klasifikasi usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Lanjut usia 24 80.0 80.0 80.0

Lanjut usia tua 6 20.0 20.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

Jenis Kelamin Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Kelompok * Jenis kelamin 30 100.0% 0 .0% 30 100.0%

Tests of Normality

Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig.

Usia .906 30 .011

Jenis kelamin .554 30 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Page 178: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

Jenis kelamin * Kelompok Crosstabulation

Kelompok

Total Intervensi Kontrol

Jenis kelamin Perempuan Count 13 9 22

Expected Count 11.0 11.0 22.0

% within Jenis kelamin 59.1% 40.9% 100.0%

% within Kelompok 86.7% 60.0% 73.3%

% of Total 43.3% 30.0% 73.3%

Laki-laki Count 2 6 8

Expected Count 4.0 4.0 8.0

% within Jenis kelamin 25.0% 75.0% 100.0%

% within Kelompok 13.3% 40.0% 26.7%

% of Total 6.7% 20.0% 26.7%

Total Count 15 15 30

Expected Count 15.0 15.0 30.0

% within Jenis kelamin 50.0% 50.0% 100.0%

% within Kelompok 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 50.0% 50.0% 100.0%

Komponen Kualitas Tidur Pada Responden (pretest-posttest)

Statistics

Kualitas Tidur Subjektif (pretest)

Tidur Laten (pretest)

Gangguan Tidur (pretest)

Penggunaan Obat Tidur (pretest)

Disfungsi di Siang Hari (pretest)

N Valid 30 30 30 30 30

Missing 0 0 0 0 0

Mean 1.17 2.00 1.23 .00 .90

Median 1.00 2.50 1.00 .00 .00

Mode 1 3 1 0 0

Std. Deviation .648 1.203 .568 .000 1.269

Variance .420 1.448 .323 .000 1.610

Minimum 0 0 0 0 0

Maximum 3 3 2 0 3

Statistics

Kualitas Tidur Subjektif (posttest)

Tidur Laten (posttest)

Gangguan Tidur (posttest)

Penggunaan Obat Tidur (posttest)

Disfungsi di Siang Hari (posttest)

N Valid 30 30 30 30 30

Missing 0 0 0 0 0

Mean .57 1.07 .97 .00 .87

Median .00 .00 1.00 .00 .00

Mode 0 0 1 0 0

Std. Deviation .728 1.258 .490 .000 1.252

Variance .530 1.582 .240 .000 1.568

Minimum 0 0 0 0 0

Maximum 3 3 2 0 3

Page 179: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

Skor Kualitas Tidur

Skor Kualitas Tidur (pretest)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1-10 20 66.7 66.7 66.7

11-20 10 33.3 33.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Skor Kualitas Tidur (posttest)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 1 3.3 3.3 3.3

1-10 24 80.0 80.0 83.3

11-20 5 16.7 16.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 180: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

Skor PSQI Kelompok Intervensi dan Kontrol (pretest dan posttest) Uji Normalitas distribusi data Skor PSQI

Tests of Normality

Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig.

Kelompok Intervensi (pretest) .970 15 .854

Kelompok Intervensi (posttest) .942 15 .410

Kelompok Kontrol (pretest) .953 15 .571

Kelompok Kontrol (posttest) .921 15 .201

a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Kelompok Intervensi (pretest) 15 100.0% 0 .0% 15 100.0%

Kelompok Intervensi (posttest) 15 100.0% 0 .0% 15 100.0%

Kelompok Kontrol (pretest) 15 100.0% 0 .0% 15 100.0%

Kelompok Kontrol (posttest) 15 100.0% 0 .0% 15 100.0%

Statistics

Kelompok Intervensi (pretest)

Kelompok Intervensi (posttest)

Kelompok Kontrol (pretest)

Kelompok Kontrol (posttest)

N Valid 15 15 15 15

Missing 0 0 0 0

Mean 10.93 4.00 7.27 8.40

Median 12.00 4.00 7.00 9.00

Mode 13 3a 6 9

Std. Deviation 4.496 2.236 2.815 3.699

Variance 20.210 5.000 7.924 13.686

Skewness -.303 -.133 .174 -.532

Std. Error of Skewness .580 .580 .580 .580

Kurtosis -.345 -.982 -.257 -.493

Std. Error of Kurtosis 1.121 1.121 1.121 1.121

Minimum 2 0 3 1

Maximum 18 7 13 13

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Page 181: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

Uji t berpasangan Skor PSQI Kelompok Kontrol pada pengukuran

pretest dan posttest

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Skor PSQI kelompok kontrol (pretest) 7.27 15 2.815 .727

Skor PSQI kelompok kontrol (posttest) 8.40 15 3.699 .955

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

Mean Std.

Deviation Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 Skor PSQI kelompok kontrol (pretest) - Skor PSQI kelompok kontrol (posttest)

-1.133 2.774 .716 -2.670 .403 -1.582 14 .136

Uji t berpasangan skor PSQI Kelompok Intervensi pada pengukuran pretest dan posttest

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Skor PSQI kelompok intervensi (pretest) 10.93 15 4.496 1.161

Skor PSQI kelompok intervensi (posttest) 4.00 15 2.236 .577

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

Mean Std.

Deviation Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 Skor PSQI kelompok intervensi (pretest) - Skor PSQI kelompok intervensi (posttest)

6.933 4.096 1.058 4.665 9.202 6.555 14 .000

Page 182: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

Uji Wilcoxon Kelompok Intervensi pada pengukuran pretest dan posttest (5 komponen PSQI)

Uji Normalitas data pada 5 komponen PSQI

Warnings

K6pre is constant. It will be included in any boxplots produced but other output will be omitted.

K1post is constant. It will be included in any boxplots produced but other output will be omitted.

K6post is constant. It will be included in any boxplots produced but other output will be omitted.

Tests of Normalityb,c,d

Shapiro-Wilk

Statistic df Sig.

K1pre .663 15 .000

K2pre .716 15 .000

K5pre .744 15 .001

K7pre .720 15 .000

K2post .596 15 .000

K5post .631 15 .000

K7post .394 15 .000

a. Lilliefors Significance Correction b. K6pre is constant. It has been omitted. c. K1post is constant. It has been omitted. d. K6post is constant. It has been omitted.

Uji Wilcoxon Kelompok Intervensi pada pengukuran pretest dan posttest (setiap komponen PSQI)

Statistics

K1pre K2pre K5pre K6pre K7pre

N Valid 15 15 15 15 15

Missing 0 0 0 0 0

Mean 1.47 2.47 1.47 .00 .87

Median 1.00 3.00 2.00 .00 .00

Std. Deviation .743 .743 .640 .000 1.187

Minimum 1 1 0 0 0

Maximum 3 3 2 0 3

Statistics

K1post K2post K5post K6post K7post

N Valid 15 15 15 15 15

Missing 0 0 0 0 0

Mean .00 .40 .93 .00 .27

Median .00 .00 1.00 .00 .00

Std. Deviation .000 .737 .458 .000 .799

Minimum 0 0 0 0 0

Maximum 0 2 2 0 3

Page 183: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

Wilcoxon Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

K1post - K1pre Negative Ranks 15a 8.00 120.00

Positive Ranks 0b .00 .00

Ties 0c

Total 15

K2post - K2pre Negative Ranks 14d 7.50 105.00

Positive Ranks 0e .00 .00

Ties 1f

Total 15

K5post - K5pre Negative Ranks 8g 4.50 36.00

Positive Ranks 0h .00 .00

Ties 7i

Total 15

K6post - K6pre Negative Ranks 0j .00 .00

Positive Ranks 0k .00 .00

Ties 15l

Total 15

K7post - K7pre Negative Ranks 5m 3.90 19.50

Positive Ranks 1n 1.50 1.50

Ties 9o

Total 15 a. K1post < K1pre b. K1post > K1pre c. K1post = K1pre d. K2post < K2pre e. K2post > K2pre f. K2post = K2pre g. K5post < K5pre h. K5post > K5pre

Test Statisticsc

K1post - K1pre K2post - K2pre K5post - K5pre K6post - K6pre K7post - K7pre

Z -3.531a -3.345

a -2.828

a .000

b -1.913

a

Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .001 .005 1.000 .056

a. Based on positive ranks.

b. The sum of negative ranks equals the sum of positive ranks.

c. Wilcoxon Signed Ranks Test

i. K5post = K5pre

j. K6post < K6pre

k. K6post > K6pre

l. K6post = K6pre

m. K7post < K7pre

n. K7post > K7pre

o. K7post = K7pre

Page 184: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

Uji t tidak berpasangan skor PSQI antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol

Group Statistics

Dzikir menjelang tidur N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Skor PSQI Kelompok Intervensi 15 4.00 2.236 .577

Kelompok kontrol 15 8.40 3.699 .955

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Skor PSQI Equal variances assumed

2.977 .095 -3.942 28 .000 -4.400 1.116 -6.686 -2.114

Equal variances not assumed

-3.942 23.025 .001 -4.400 1.116 -6.709 -2.091

Page 185: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

Lampiran 6

Daftar Urut Undian Responden

Kelompok Intervensi Kelompok Kontrol No Inisial/ Usia Wisma No Inisial/ Usia Wisma

2 Ibu D/ 68 thn Asoka 1 Ibu S70 thn Asoka

4 Ibu Y/ 68 thn Bougenfil 3 Ibu NS/ 62 thn Bougenfil

6 Ibu SH/ 62 thn Asoka 5 Ibu M/ 54 thn Asoka

8 Ibu M/ 70 thn Asoka 7 Bpk. AK/ 71 thn Flamboyan

10 Bpk. N/ 63 thn Flamboyan 9 Bpk. C/ 72 thn Flamboyan

12 Ibu P/ 65 thn Asoka 11 Ibu S/ 70 thn Bougenfil

14 Ibu R/ 80 thn Asoka 13 Ibu R/ 63 thn Asoka

16 Ibu R/ 87 thn Asoka 15 Ibu K/ 62 thn Asoka

18 Ibu S/ 65 thn Bougenfil 17 Bpk. MH/ 69 thn Flamboyan

20 Bpk. K/ 69 thn Flamboyan 19 Bpk. D/ 80 thn Flamboyan

22 Ibu Y/ 79 thn Asoka 21 Ibu M/ 70 thn Asoka

24 Ibu SM/ 72 thn Bougenfil 23 Ibu A/ 63 thn Asoka

26 Ibu R/ 64 thn Asoka 25 Ibu W/ 78 thn Bougenfil

28 Ibu F/ 64 thn Asoka 27 Bpk. J/ 74 thn Flamboyan

30 Ibu NS/ 77 thn Asoka 29 Bpk. S/ 82 thn Flamboyan

Page 186: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

Lampiran 7

Page 187: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS
Page 188: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS
Page 189: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS

Lampiran 8

Page 190: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS
Page 191: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS
Page 192: PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25630/1/Qoys... · PENGARUH DZIKIR MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS