15
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2016, 4 (2): 605-619 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2016 Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Motor Honda (Studi Kasus Pada Pegawai Kantor Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Timur) Muhammad Reza Ansyari 1 Abstrak Tujuan dari penelitian untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel diferensiasi produk yang terdiri dari bentuk, keistimewaan, mutu kinerja, mutu kesesuaian, daya tahan, dan rancangan secara simultan, parsial maupun dominan terhadap keputusan pembelian. Jenis Penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan Regresi Linear Berganda. Hasil penelitian diperoleh penulis bahwa Diferensiasi Produk secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian motor Honda. Secara parsial variabel bentuk, keistimewaan dan mutu kesesuaian berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian motor Honda sedangkan variabel mutu kinerja, daya tahan dan rancangan secara parsial tidak berpengaruh signifkan terhadap keputusan pembelian motor Honda. Variabel yang paling kuat pengaruhnya terhadap keputusan pembelian motor Honda adalah mutu kesesuaian. Kata Kunci : Diferensiasi Produk, Keputusan Pembelian, Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Pendahuluan Pada saat ini, persaingan dunia usaha semakin ketat dan kompleks. Banyak perusahaan yang berlomba untuk mendapatkan posisi dalam persaingan bisnis dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Dalam menghadapi persaingan tersebut, manajemen perusahaan harus memiliki keahlian yang baik dan peka terhadap persaingan yang terjadi agar mampu mengantisipasi dan memenangkan persaingan usaha sehingga dapat menjalankan perusahaan dengan efektif dan efisien. Diferensiasi merupakan strategi yang membuat produk berbeda dengan kompetitor bahkan melebihinya, sehingga hasilnya dapat dinilai oleh konsumen dan nilai yang diharapkan dapat mempengaruhi pilihan dan kepuasan konsumen yang paling istimewa. Diferensiasi merupakan salah satu jenis keunggulan bersaing yang dimiliki oleh perusahaan untuk memenangkan pasar sasarannya. Persaingan bisnis di bidang kendaraan roda dua (sepeda motor) di Indonesia dikuasai oleh merek Honda, Yamaha, dan Suzuki. PT Astra Honda Motor (AHM) adalah salah satu produsen kendaraan bermotor yang menerapkan strategi pemasaran diferensiasi. Sampai saat ini pasar persaingan masih didominasi oleh PT AHM dengan sepeda motor merek Honda dengan 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: [email protected]

Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan …ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2016/06... · Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan …ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2016/06... · Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2016, 4 (2): 605-619 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2016

Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian

Motor Honda (Studi Kasus Pada Pegawai Kantor Dinas

Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Timur)

Muhammad Reza Ansyari 1

Abstrak

Tujuan dari penelitian untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

variabel diferensiasi produk yang terdiri dari bentuk, keistimewaan, mutu kinerja,

mutu kesesuaian, daya tahan, dan rancangan secara simultan, parsial maupun

dominan terhadap keputusan pembelian. Jenis Penelitian yang digunakan adalah

deskriptif kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan Regresi Linear

Berganda. Hasil penelitian diperoleh penulis bahwa Diferensiasi Produk secara

simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian motor

Honda. Secara parsial variabel bentuk, keistimewaan dan mutu kesesuaian

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian motor Honda

sedangkan variabel mutu kinerja, daya tahan dan rancangan secara parsial tidak

berpengaruh signifkan terhadap keputusan pembelian motor Honda. Variabel

yang paling kuat pengaruhnya terhadap keputusan pembelian motor Honda

adalah mutu kesesuaian.

Kata Kunci : Diferensiasi Produk, Keputusan Pembelian, Dinas Pendapatan

Daerah Provinsi Kalimantan Timur

Pendahuluan

Pada saat ini, persaingan dunia usaha semakin ketat dan kompleks.

Banyak perusahaan yang berlomba untuk mendapatkan posisi dalam persaingan

bisnis dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Dalam menghadapi

persaingan tersebut, manajemen perusahaan harus memiliki keahlian yang baik

dan peka terhadap persaingan yang terjadi agar mampu mengantisipasi dan

memenangkan persaingan usaha sehingga dapat menjalankan perusahaan dengan

efektif dan efisien. Diferensiasi merupakan strategi yang membuat produk

berbeda dengan kompetitor bahkan melebihinya, sehingga hasilnya dapat dinilai

oleh konsumen dan nilai yang diharapkan dapat mempengaruhi pilihan dan

kepuasan konsumen yang paling istimewa. Diferensiasi merupakan salah satu

jenis keunggulan bersaing yang dimiliki oleh perusahaan untuk memenangkan

pasar sasarannya. Persaingan bisnis di bidang kendaraan roda dua (sepeda motor)

di Indonesia dikuasai oleh merek Honda, Yamaha, dan Suzuki. PT Astra Honda

Motor (AHM) adalah salah satu produsen kendaraan bermotor yang menerapkan

strategi pemasaran diferensiasi. Sampai saat ini pasar persaingan masih

didominasi oleh PT AHM dengan sepeda motor merek Honda dengan

1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Mulawarman. Email: [email protected]

Page 2: Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan …ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2016/06... · Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 2, 2016: 605-619

606

keunggulannya yakni motor yang ekonomis bahan bahan bakar. PT. AHM

mampu memposisikan produk buatannya kepada pasar sehingga tercipta dalam

benak konsumen bahwa Honda adalah motor yang hemat bahan bakar dengan

harga yang terjangkau. Berikut merupakan data pembelian motor di Indonesia

selama tujuh tahun mulai dari tahun 2008 :

Tabel Data Penjualan Motor Nasional Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Honda 2,874,576 2,701,279 3,416,049 4,276,136 4,092,693 4,696,999 5,051,100

Yamaha 2,465,546 2,650,992 3,326,380 3,147,873 2,433,354 2,492,596 2,371,082

Suzuki 793,758 438,129 510,346 494,481 465,630 393,803 275,067

Sumber data dari http://triatmono.info/data-penjualan-tahun-2012/data-penjualan-motor-tahun-2005/

Berdasarkan data pembelian motor nasional tersebut, dapat dilihat bahwa

penjualan motor Honda dari tahun ke tahun nya mengalami peningkatan. Jika

dibandingkan dengan para pesaingnya (Yamaha dan Suzuki), Honda jelas

memimpin pasar dari segi total penjualan nasional mereka yang sangat fantastis.

Pada tahun 2014 penjualan Honda sebanyak 5.051.100 unit jauh lebih unggul

dibandingkan Yamaha yang hanya 2.371.082 unit dan Suzuki 275.067 unit.

Walaupun terjadi fluktuatif di tahun 2009 dan 2012 tetapi jika di tinjau dari

keseluruhan data di atas, penjualan Honda cenderung meningkat dan memimpin

jika dibandingkan dengan penjualan para pesaingnya tersebut. Fenomena nasional

ini menjelaskan bahwa Honda adalah market leader. Dugaan penulis di perkuat

dari observasi awal yang telah dilakukan, Penulis memilih Kantor Dinas

Pendapatan daerah provinsi kalimantan timur sebagai objek penelitian

dikarenakan di kantor tersebut pengguna sepeda motor lebih banyak dari

pengguna kendaraan bermobil yaitu dari 249 pegawai, hanya sekitar 52 atau

sekitar (20,9%) pegawai yang menggunakan kendaraan bermobil dan 197

pegawai atau sekitar (79,1%) menggunakan kendaraan bermotor. Selain itu

pegawai di kantor tersebut lebih banyak menggunakan motor Honda

dibandingkan dengan motor lainnya yaitu dari total keseluruhan berjumlah 197

pegawai yang menggunakan kendaraan bermotor, 114 pegawai atau sekitar

(57,9%) diantaranya menggunakan motor Honda, 47 pegawai atau sekitar

(23,8%) menggunakan motor Yamaha, 21 pegawai atau sekitar (10,7%)

menggunakan motor Suzuki dan 15 pegawai atau sekitar (7,6%) menggunakan

motor merk lainnya. Fakta ini menunjukkan bahwa kepemilikan motor Honda

cenderung lebih dominan di banding Yamaha, Suzuki dan produk motor lainnya.

Berdasarkan hal ini, maka dilakukanlah penelitian yang berjudul ”Pengaruh

Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Motor Honda (Studi Kasus

pada Pegawai Kantor Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Timur)”.

Kerangka Dasar Teori

Manajemen Pemasaran

Pengertian pemasaran menurut Shultz yang dikutip oleh Alma (2005:2),

adalah usaha atau kegiatan yang menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke

konsumen.

Page 3: Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan …ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2016/06... · Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian

Evaluasi Pelaksanaan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (M.Reza.A)

607

Bauran Pemasaran

Menurut Zeithaml and Bitner yang dikutip oleh Hurriyati (2005:48),

bauran pemasaran adalah elemen-elemen organisasi perusahaan yang dapat

dikontrol oleh perusahaan dalam melakukan komunikasi dengan konsumen dan

akan dipakai untuk memuaskan konsumen. Menurut Kotler dan Keller (2007:23),

variabel bauran pemasaran biasa dikenal dengan 4 P, yang terdiri dari Product

(produk), Price (harga), Place (tempat) atau Distribution (distribusi), dan

Promotion (promosi).

Diferensiasi Produk

Menurut Kotler (2007:09) diferensiasi produk adalah suatu tindakan untuk

merancang sebagian perbedaan yang berarti untuk membedakan tawaran

perusahaan dengan tawaran pesaing.

Keputusan Pembelian Konsumen

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:207) mengenai keputusan

pembelian, yaitu proses yang menggambarkan tahapan yang di alami oleh

konsumen dalam memutuskan akan membeli atau tidak.

Definisi Konsepsional

Adapun definisi konsepsional dari variabel yang diteliti adalah sebagai

berikut:

a. Diferensiasi produk adalah tindakan perusahaan yang mempunyai identifikasi

merek dan kesetaraan pelanggan yang digunakan untuk membedakan tawaran

perusahaan dengan tawaran pesaing guna menarik minat konsumen.

Adapun parameter diferensiasi produk sebagai berikut :

1) Bentuk adalah ukuran, model, atau struktur fisik sebuah produk.

2) Keistimewaan (Furniture) adalah karakteristik yang melangkapi fungsi

dasar produk

3) Mutu kinerja (Performance) adalah tindakan yang mengacu pada level

dimana karakteristik dasar itu beroperasi.

4) Mutu kesesuaian (Comformance quality) adalah tingkat semua unit yang

diproduksi adalah identik dan memenuhi spesifiksi sasaran yang

dijanjikan.

5) Daya tahan (Durability) adalah suatu ukuran usia operasi produk yang

diharapkan dalam kondisi normal dan atau berat, merupakan atribut yang

berharga untuk produk-produk tertentu yang ditimbulkan oleh produk

yang rusak atau gagal.

6) Rancangan (Design) adalah totalitas keistimewaan yang mempengaruhi

penampilan dan fungsi suatu produk dari segi kebutuhan pelanggan.

b. Keputusan pembelian konsumen adalah tahapan yang dilakukan oleh

konsumen pada saat akan melakukan suatu pembelian produk atau jasa sesuai

dengan apa yang diharapkannya.

Adapun tahapan keputusan pembelian konsumen sebagai berikut :

1) Pengenalan Masalah

2) Pencarian Informasi

Page 4: Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan …ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2016/06... · Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 2, 2016: 605-619

608

3) Evaluasi Alternatif

4) Keputusan Pembelian

5) Perilaku Pasca Pembelian

Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dimana penelitian ini

mencoba untuk mengadakan penelitian ilmiah yang sistematis, menggambarkan

fakta-fakta dari hasil penelitian dalam bentuk data berupa angka hasil perhitungan

atau pengukuran. Menurut Basuki (2006) penelitian metode deskriptif adalah

penelitian yang dapat dilakukan secara kuantitatif agar dapat dilakukan analisis

statistik. Pada umumnya tujuan utama penelitian deskriptif adalah untuk

menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang

diteliti sesuai dengan fakta yang ada pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi

Kalimantan Timur.

Analisis dan Pembahasan

Analisis

Uji Instrumen

a. Uji Validitas Hasil uji validitas kuisioner dapat dilihat pada tabel Uji Validitas Butir-

butir Pernyataan sedangkan output dari SPSS dapat dilihat secara lengkap

pada bagian lampiran.

Tabel Uji Validitas Butir-butir Pernyataan NO Butir Pernyataan Koefisien Korelasi r tabel Keterangan

1 X1a 0,870 0,206 Valid

2 X1b 0,805 0,206 Valid

3 X2a 0,785 0,206 Valid

4 X2b 0,533 0,206 Valid

5 X3a 0,677 0,206 Valid

6 X3b 0,818 0,206 Valid

7 X4a 0,929 0,206 Valid

8 X4b 0,944 0,206 Valid

9 X5a 0,929 0,206 Valid

10 X5b 0,919 0,206 Valid

11 X6a 0,911 0,206 Valid

12 X6b 0,858 0,206 Valid

13 Ya 0,547 0,206 Valid

14 Yb 0,582 0,206 Valid

15 Yc 0,620 0,206 Valid

16 Yd 0,409 0,206 Valid

17 Ye 0,687 0,206 Valid

Sumber : Data penelitian yang diolah, 2015

Dari setiap item pertanyaan diperoleh rhitung lebih besar dari rtabel = 0,206

(nilai r tabel untuk n=89), maka item pertanyaan pada penelitian di atas

Page 5: Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan …ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2016/06... · Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian

Evaluasi Pelaksanaan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (M.Reza.A)

609

adalah valid dan dengan demikian data yang diperoleh layak digunakan untuk

analisis selanjutnya, menggunakan analisis regresi.

b. Uji Reliabilitas Analisis Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu instrument dapat

memberikan hasil pengukuran yang konsisten apabila pengukuran diulang dua

kali atau lebih. Metode yang digunakan dalam analisis reliabilitas ini adalah

metode Alpha-Cronboch. Nilai Alpha-Cronboch (r alpha) program SPSS 17

ditujukkan oleh besarnya nilai alpha (α). pengambilan keputusan reliabilitas

suatu variabel ditentukan dengan membandingkan nilai r alpha dengan nilai

0,6, apabila r alpha > 0,6 maka variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel Uji Reliabilitas Variabel

NO Butir

Pernyataan

Cronbach’s

Alpha r alpha r kritis Keterangan

1 X1 0,857 0,600 0,206 Reliabel

2 X2 0,805 0,600 0,206 Reliabel

3 X3 0,785 0,600 0,206 Reliabel

4 X4 0,533 0,600 0,206 Reliabel

5 X5 0,677 0,600 0,206 Reliabel

6 X6 0,818 0,600 0,206 Reliabel

7 Y 0,929 0,600 0,206 Reliabel

Sumber : Data diolah

Berdasarkan Tabel – tabel di atas, hasil uji reliabilitas tersebut

menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai koefisien Cronbach Alpha

yang cukup besar yaitu diatas 0,6 untuk variabel x1, x2, x3, x4, x5 dan x6

serta untuk variabel y.

Dari hasil analisis di atas didapat nilai Alpha pada variabel x1 sebesar

0,857, variabel x2 sebesar 0,708, variabel x3 sebesar 0,792, variabel x4

sebesar 0,911, variabel x5 sebesar 0,908, dan variabel x6 sebesar 0,884.

Sedangkan nilai r kritis (uji 2 sisi) pada signifikansi 0,05 dengan jumlah data

(n) =89, didapat sebesar 0,206. Karena nilainya lebih dari 0,206 maka dapat

disimpulkan bahwa butir-butir pernyataan pada variabel x tersebut ialah

reliabel. Sedangkan hasil analisis pada variabel y di dapat nilai Alpha sebesar

0,718. Sedangkan nilai r kritis (uji 2 sisi) pada signifikansi 0,05 dengan

jumlah data (n) =89, didapat sebesar 0,206. Karena nilainya lebih dari 0,206

maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir pernyataan pada variabel y tersebut

ialah reliabel. Jadi dapat disimpulkan bahwa semua variabel dalam penelitian

ini ialah reliabel.

Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data

berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian, pengujian normalitas akan

memperhatikan normal probability plot serta peneliti akan menggunakan uji

One Sample Kolomogrov-Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi

Page 6: Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan …ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2016/06... · Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 2, 2016: 605-619

610

0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar 5%

atau 0,05.

Tabel Hasil Uji Normalitas

Dari hasil di atas kita lihat pada Normal Probability Plot, data menyebar

disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat

disimpulkan data berdistribusi normal. Sedangkan pada kolom Kolmogorov-

Smilnov dapat diketahui bahwa berdasarkan uji normalitas dengan

Kolmogorov-Smilnov Test nilai KSZ sebesar 0,524 dan Asymp.sig sebesar

0,946 lebih besar dari 0,05. Maka dapat disimpulkan data berdistribusi

normal.

b. Uji Autokorelasi Uji autokeralasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik autokeralasi yaitu korelasi yang terjadi antara

residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi.

Metode yang sering digunakan adalah dengan uji durbin-watson (uji DW).

Tabel Hasil Uji Autokorelasi

Dari hasil output di atas didapat DW yan dihasilkan dari model regresi

adalah 2,180. Sedangkan dari tabel DW dengan signifikansi 0,05 dan jumlah

data (n) = 89, seta k=6 (k adalah jumlah variabel independen) diperoleh nilai

dL sebesar 1,403 dan dU sebesar 1,635. Karena nilai DW (2,180) terletak

antara dU dan (4-dU), maka menghasilkan kesimpulan yang berati tidak ada

autokorelasi.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 89

Normal Parametersa,,b

Mean .0000000

Std. Deviation .22366428

Most Extreme Differences Absolute .056

Positive .053

Negative -.056

Kolmogorov-Smirnov Z .524

Asymp. Sig. (2-tailed) .946

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .594a .353 .305 .23170 2.180

a. Predictors: (Constant), X6Mean, X5Mean, X1Mean, X3Mean, X4Mean, X2Mean b. Dependent Variable: Ymean

Page 7: Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan …ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2016/06... · Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian

Evaluasi Pelaksanaan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (M.Reza.A)

611

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas, yaitu adanya hubungan linear

antar variabel independen dalam model regresi. Pada penelitian ini dilakukan

uji dengan melihat nilai inflation factor (VIF) pada model regresi. Menurut

Santoso (2001), pada umumnya jika VIF lebih besar dari 10, maka variabel

tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas

lainnya. Dari hasil uji multikolinearitas dapat diketahui nilai variance

inflantion factor (VIF), yaitu X1 = 1,238, X2 = 1,382, X3 = 1,366, X4 =

1,376, X5 = 1,677, X6 = 1,252 dan semuanya lebih kecil dari 10. Sehingga

bisa diduga bahwa antarvariabel independen tidak terjadi persoalan

multikolinearitas. Tabel hasil uji data multikolinearitas dapat dilihat sebagai

berikut.

Tabel Hasil Uji Multikolinearitas

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2,003 ,348

5,752 ,000

X1Mean ,157 ,057 ,273 2,757 ,007 ,808 1,238

X2Mean ,127 ,059 ,223 2,138 ,036 ,723 1,382

X3Mean -,110 ,080 -,143 -1,379 ,172 ,732 1,366

X4Mean ,268 ,072 ,387 3,712 ,000 ,727 1,376

X5Mean ,049 ,053 ,106 ,918 ,361 ,596 1,677

X6Mean ,040 ,061 ,066 ,661 ,511 ,799 1,252

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu adanya ketidaksamaan

varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan grafik plot antara nilai prediksi variabel

terikat (ZPRED) dengan residualnya (ZRESID).

Gambar

Dilihat dari Scatterplot di atas, data menyebar dan tidak ada pola yang

jelas serta titik-titik data menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu

Y maka diartikan tidak ada gejala heteroskedastisitas.

Page 8: Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan …ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2016/06... · Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 2, 2016: 605-619

612

Analisis Regresi Linear Berganda

a. Persamaan Regresi

Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen apakah masing-masing independen

berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel

dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau

penurunan.

Tabel Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2,003 ,348

5,752 ,000

X1Mean ,157 ,057 ,273 2,757 ,007 ,808 1,238

X2Mean ,127 ,059 ,223 2,138 ,036 ,723 1,382

X3Mean -,110 ,080 -,143 -1,379 ,172 ,732 1,366

X4Mean ,268 ,072 ,387 3,712 ,000 ,727 1,376

X5Mean ,049 ,053 ,106 ,918 ,361 ,596 1,677

X6Mean ,040 ,061 ,066 ,661 ,511 ,799 1,252

Persamaan regresinya sebagai berikut :

Y= a +b1X1+ b2X2+b3X3+b4X4+b5X5+ b6X6

Y= 2,003 + (0,157)X1+(0,127) X2+(-0,110) X3+(0,268) X4+ (0,049) X5+

(0,040) X6

Y= 2,003 + 0,157 X1+ 0,127 X2 - 0,110 X3 + 0,268 X4 + 0,049 X5+0,040 X6

Keterangan :

Y = Keputusan pembelian yang diprediksi

a = Konstanta

b1,b2,b3,b4,b5,b6 = Koefisien regresi

X1 = Bentuk

X2 = Keistimewaan

X3 = Mutu Kinerja

X4 = Mutu Kesesuaian

X5 = Daya Tahan

X6 = Rancangan

Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Konstanta sebesar 2,003 ; artinya jika bentuk (X1), keistimewaan (X2),

mutu kinerja (X3), mutu kesesuaian (X4), daya tahan (X5) dan rancangan

(X6) nilainya adalah 0 dan variabel lain (yang tidak diteliti) tetap, maka

keputusan pembelian (Y) nilainya adalah 2,003.

2) Koefisien regresi variabel bentuk (X1) sebesar 0,157 ; artinya jika variabel

independen lainnya tetap dan bentuk mengalami kenaikan 1 satuan, maka

keputusan pembelian (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,811.

Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara bentuk

dengan keputusan pembelian, semakin naik bentuk maka semakin

meningkat keputusan pembelian.

Page 9: Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan …ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2016/06... · Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian

Evaluasi Pelaksanaan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (M.Reza.A)

613

3) Koefisien regresi variabel keistimewaan (X2) sebesar 0,127 ; artinya jika

variabel independen lainnya tetap dan keistimewaan mengalami kenaikan 1

satuan, maka keputusan pembelian mengalami peningkatan sebesar 0,275.

Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara

keistimewaan dengan keputusan pembelian, semakin naik keistimewaan

maka semakin meningkat keputusan pembelian.

4) Koefisien regresi variabel mutu kinerja (X3) sebesar -0,110 ; artinya jika

variabel independen lainnya tetap dan mutu kinerja mengalami kenaikan 1

satuan, maka keputusan pembelian mengalami penurunan sebesar 0,110.

Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara mutu

kinerja dengan keputusan pembelian, semakin naik mutu kinerja maka

semakin turun keputusan pembelian.

5) Koefisien regresi variabel mutu kesesuaian (X4) sebesar 0,268 ; artinya jika

variabel independen lainnya tetap dan mutu kesesuaian mengalami

kenaikan 1 satuan, maka keputusan pembelian (Y) akan mengalami

peningkatan sebesar 0,268. Koefisien bernilai positif artinya terjadi

hubungan positif antara mutu kesesuaian dengan keputusan pembelian,

semakin naik mutu kesesuaian maka semakin meningkat keputusan

pembelian.

6) Koefisien regresi variabel daya tahan (X5) sebesar 0,049 ; artinya jika

variabel independen lainnya tetap dan daya tahan mengalami kenaikan 1

satuan, maka keputusan pembelian (Y) akan mengalami peningkatan

sebesar 0,049. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif

antara daya tahan dengan keputusan pembelian, semakin naik daya tahan

maka semakin meningkat keputusan pembelian.

7) Koefisien regresi variabel rancangan (X6) sebesar 0,040 ; artinya jika

variabel independen lainnya tetap dan rancangan mengalami kenaikan 1

satuan, maka keputusan pembelian (Y) akan mengalami peningkatan

sebesar 0,040. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif

antara rancangan dengan keputusan pembelian, semakin naik rancangan

maka semakin meningkat keputusan pembelian.

b. Koefisien Determinasi Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel summary

berikut:

Pada tabel tersebut di atas hasil koefisien Determinasi (R Square)

sebesar 0.353. Hal ini dapat dijelaskan bahwa variabel X1, X2, X3, X4, X5

dan X6 dipengaruhi sebesar 35,3% oleh variabel Y sedangkan sisanya

Tabel Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .594a .353 .305 .23170 2.180

a. Predictors: (Constant), X6Mean, X5Mean, X1Mean, X3Mean, X4Mean, X2Mean b. Dependent Variable: Ymean

Page 10: Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan …ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2016/06... · Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 2, 2016: 605-619

614

dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel yang lain yang tidak dimasukkan

dalam penelitian ini yaitu sebesar (100% - 35,3%= 64,7%).

Untuk ketepatan variabel dalam penelitian ini menurut pedoman

interpretasi atas nilai R2 yaitu sebesar 35,3% adalah cukup ketepatannya.

c. Uji F (Simultan)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara

bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y).

Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk

memprediksi variabel dependen atau tidak.

Tabel Hasil Uji F ANOVA

b

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 2.398 6 .400 7.444 .000a

Residual 4.402 82 .054

Total 6.800 88

a. Predictors: (Constant), X6Mean, X5Mean, X1Mean, X3Mean, X4Mean, X2Mean b. Dependent Variable: Ymean

Tahap-tahap untuk melakukan uji F adalah sebagai berikut :

1) Merumuskan Hipotesis

H0 : b1= b2= b3= b4 = b5 = b6= 0, artinya variabel tidak mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap keputusan membeli motor Honda pada

pegawai Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Timur.

Ha : b1 b2 b3 b4 b5 b6 0, artinya variabel secara bersama-

sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan membeli

motor Honda pada pegawai Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan

Timur.

2) Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi menggunakan 5% (0,05) adalah ukuran standar yang

sering digunakan dalam penelitian.

3) Kriteria pengujian

- Ho diterima bila Sig.F hitung < Sig.F tabel

- Ho ditolak bila Sig.F hitung > Sig.F tabel

4) Kesimpulan

Karena Sig.Fhitung sebesar 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak, artinya ada

pengaruh secara signifikan antara bentuk (X1), keistimewaan (X2), mutu

kinerja (X3), mutu kesesuaian (X4), daya tahan (X5) dan rancangan (X6)

secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian.

d. Uji T (Parsial) Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi

variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen (Y).

Page 11: Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan …ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2016/06... · Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian

Evaluasi Pelaksanaan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (M.Reza.A)

615

Tabel Hasil Uji T Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2,003 ,348 5,752 ,000 X1Mean ,157 ,057 ,273 2,757 ,007 ,808 1,238

X2Mean ,127 ,059 ,223 2,138 ,036 ,723 1,382

X3Mean -,110 ,080 -,143 -1,379 ,172 ,732 1,366

X4Mean ,268 ,072 ,387 3,712 ,000 ,727 1,376

X5Mean ,049 ,053 ,106 ,918 ,361 ,596 1,677

X6Mean ,040 ,061 ,066 ,661 ,511 ,799 1,252

Dengan kriteria pengujian:

H0: bi = 0, artinya tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel dengan

keputusan membeli motor Honda pada pegawai Dinas Pendapatan

Daerah Provinsi Kalimantan Timur.

Ha : bi 0, artinya terdapat pengaruh signifikan antara variabel dengan

keputusan membeli motor Honda pada pegawai Dinas Pendapatan

Daerah Provinsi Kalimantan Timur.

Berdasarkan hasil uji hipotesis individu di atas, dapat dijelaskan hubungan

dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat sebagai berikut :

1) Variabel bentuk menghasilkan nili Sig.t hitung sebesar 0,007 < 0,05,

dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara parsial bentuk

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

2) Variabel keistimewaan menghasilkan nilai Sig.thitung sebesar 0,036 <

0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara parsial

keistimewaan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

3) Variabel mutu kinerja menghasilkan nilai Sig.thitung sebesar 0,172 >

0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara parsial mutu

kinerja tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

4) Variabel mutu kesesuaian menghasilkan nilai Sig.thitung sebesar 0,000 <

0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara parsial mutu

kesesuaian berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

5) Variabel daya tahan menghasilkan nilai Sig.thitung sebesar 0,361 > 0,05,

dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara parsial daya tahan tidak

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

6) Variabel rancangan menghasilkan nilai Sig.thitung sebesar 0,511 > 0,05,

dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara parsial rancangan tidak

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

e. Uji Dominan

Variabel yang paling kuat pengaruhnya terhadap variabel terikat (Y)

dapat diketahui dengan membandingkan nilai koefisien regresi baku masing-

Page 12: Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan …ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2016/06... · Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 2, 2016: 605-619

616

masing variabel bebas. Nilai koefisien regresi baku tersebut dapat dilihat pada

tabel berikut ini :

Tabel Standardised Coefficients

No Variabel Bebas Standardised – Coefficients

1 Bentuk 0,273

2 Keistimewaan 0,223

3 Mutu Kinerja -0,143

4 Mutu Kesesuaian 0,387

5 Daya Tahan 0,106

6 Rancangan 0,066 Sumber : Data diolah

Pada tabel standardized coefficients dapat dilihat bahwa nilai mutu kinerja

mempunyai nilai koefisien regresi baku lebih besar dari nilai koefisien regresi

baku yang lain yaitu 0,387. Jadi dapat diberi kesimpulan bahwa variabel mutu

kesesuaian adalah variabel yang paling kuat pengaruhnya terhadap keputusan

pembelian.

Pembahasan

Pengaruh diferensiasi produk terhadap keputusan pembelian motor Honda

secara simultan.

Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa secara simultan variabel

bentuk (X1), keistimewaan (X2), mutu kinerja (X3), mutu kesesuaian (X4), daya

tahan (X5) dan rancangan (X6) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian pada pegawai kantor Dinas Pendapatan Daerah Provinsi

Kalimantan Timur.

Hasil penelitian ini juga selaras dengan penelitian yang telah dilakukan

oleh Basuki (2012), yang menyatakan bahwa diferensiasi produk berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian pada pegawai kantor Dinas Pendapatan

Daerah Provinsi Kalimantan Timur.

Pengaruh diferensiasi produk terhadap keputusan pembelian motor Honda

secara parsial.

Berdasarkan hasil analisis secara parsial dengan menggunakan uji T

memberikan hasil sebagai berikut :

Pengaruh bentuk motor Honda terhadap keputusan pembelian

Ditinjau dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara parsial

bentuk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian motor Honda pada

pegawai kantor Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Timur.

Hasil penelitian ini juga selaras dengan penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Rapliansyah (2012) bahwa bentuk produk berpengaruh signifikan

terhadap keputusan pembelian motor Honda pada pegawai kantor Dinas

Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Timur.

Berdasarkan fakta yang diperoleh di lapangan berdasarkan tanggapan

responden tentang bentuk motor Honda, mayoritas responden menyatakan setuju,

yang berarti responden menyetujui bahwa diferensiasi bentuk motor Honda

Page 13: Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan …ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2016/06... · Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian

Evaluasi Pelaksanaan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (M.Reza.A)

617

seperti yang terdapat di motor Honda Scoopy dengan bentuk yang klasik akan

tetapi terkesan modern untuk segala kalangan dapat menarik minat mereka untuk

melakukan pembelian. Disarankan untuk PT.AHM agar dapat mempertahankan

dan terus berinovasi dalam diferensiasi bentuk motor Honda.

Pengaruh keistimewaan motor Honda terhadap keputusan pembelian

Ditinjau dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara parsial

keistimewaan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian motor Honda

pada pegawai kantor Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Timur.

Keistimewaan Honda dalam hal irit bahan bakar sangat dipertimbangkan

dalam hal pembeliaan motor Honda, sesuai dengan obervasi awal yang telah

peneliti lakukan di lapangan, bahwa responden menyatakan Honda adalah motor

yang irit bahan bakar, hal ini juga dapat dibuktikan dari salah satu spesifikasi

motor Honda jenis Scoopy dengan konsumsi 1 liter per 62 km perjalanan jika

dibandingkan dengan pesaingnya yaitu Yamaha Mio Fino dengan konsumsi

bahan bakar 1 liter per 52km perjalanan, jelas motor Honda jenis Beat jauh lebih

irit. Diharapkan PT.AHM terus mempertahankan diferensiasi dalam bentuk

keistimewaan irit bahan bakar ini dan terus menciptakan produk-produk motor

yang irit bahan bakar untuk kedepannya.

Pengaruh mutu kinerja motor Honda terhadap keputusan pembelian

Ditinjau dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara parsial mutu

kinerja tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian motor Honda

pada pegawai kantor Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Timur.

Berdasarkan obervasi awal yang telah peneliti lakukan, responden sama

sekali tidak ada menyatakan tentang karakteristik kinerja, mereka hanya

menyatakan mengenai bentuk, keiritan bahan bakar dan spesifikasi yang mantap

dari Honda. Dilihat dari pernyataan tersebut jelas responden hanya melihat motor

Honda dari poin-poin berikut dan tidak mempertimbangkan tentang kinerja motor

Honda.

Pengaruh mutu kesesuaian motor Honda terhadap keputusan pembelian

Ditinjau dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara parsial mutu

kesesuaian berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian motor Honda

pada Pegawai Kantor Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Timur.

Dalam observasi awal yang telah dilakukan responden menyatakan bahwa

spesifikasi yang telah diberikan motor Honda sangat sesuai dengan keinginan

mereka. Contohnya motor Honda Scoopy dengan Rangka Tulang Punggung,

mesin 4 langkah SOHC (single Over Head Camshaft) dengan diameter langkah

108cc dapat memberikan nilai plus untuk motor tersebut dalam hal kesesuaian

sehingga responden memutuskan untuk membeli motor Honda.

Pengaruh daya tahan motor Honda terhadap keputusan pembelian

Ditinjau dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara parsial daya

tahan tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian motor Honda

pada pegawai kantor Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Timur.

Page 14: Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan …ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2016/06... · Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 2, 2016: 605-619

618

Dari observasi awal yang telah dilakukan, responden tidak menyatakan

tentang daya tahan motor Honda adalah salah satu keunggulan motor Honda bagi

responden, dikarenakan motor lain (pesaing motor Honda) seperti Yamaha pun

mempunyai daya tahan yang melebihi Motor Honda Revo dapat bertahan 14 hari

nonstop sedangkan motor Yamaha Mio M3 dapat bertahan 30 hari nonstop.

Pengaruh rancangan motor Honda terhadap keputusan pembelian Dapat disimpulkan bahwa secara parsial rancangan tidak berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian motor Honda pada pegawai kantor

Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Timur.

Hal ini dapat dibuktikan dari hasil penelitian berupa hasil output SPSS

yang menunjukkan tidak adanya signifikansi variabel rancangan terhadap

keputusan pembelian motor Honda pada pegawai kantor Dinas Pendapatan

Daerah Provinsi Kalimantan Timur. Dalam obsevasi awal yang telah dilakukan,

Responden tidak menyatakan tentang rancangan adalah salah satu keunggulan

motor Honda, Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya rancangan motor

pesaing (seperti Yamaha dan Suzuki) yang melebihi motor Honda, Contoh CS

one yang jelas kalah rancangan dibanding Satria FU dari Suzuki dari segi striping

motor, macam warna cat motor maupun keunggulan dari mesin motor tersebut.

Pengaruh Diferensiasi Produk terhadap keputusan pembelian motor Honda

secara dominan (variabel yang paling kuat pengaruhnya).

Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa variabel yang paling kuat

pengaruhnya terhadap keputusan pembelian motor Honda pada pegawai kantor

Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Timur adalah variabel mutu

kesesuaian dengan hasil koefisien regresi baku yang terbesar dari subvariabel

lainnya yaitu 0,387.

Ditinjau dari teori, temuan tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan

oleh Kotler (2007:09) yaitu mutu kesesuaian adalah tingkat semua unit yang

diproduksi adalah identik dan memenuhi spesifikasi sasaran yang dijanjikan.

Berdasarkan hasil uji dominan, motor Honda telah sukses memberikan mutu

kesesuaian yang baik dibandingkan para pesaingnya. Hal ini dikarenakan mutu

kesesuaian motor honda telah memenuhi harapan dan keinginan konsumen di

lapangan dalam hal spesifikasi motor yang diproduksi. Contoh Spesifikasi motor

Honda yang telah diciptakan sedemikian rupa seperti pada motor Honda Scoopy

dengan bentuk yang klasik akan tetapi terlihat modern, Rangka Tulang Punggung,

mesin 4 langkah SOHC (single Over Head Camshaft) dengan diameter langkah

108cc membuat konsumen puas akan spesifikasi tersebut sehingga konsumen

tertarik untuk membeli motor Honda.

Penutup Kesimpulan dari hasil penelitian pengaruh Diferensiasi Produk terhadap

keputusan pembelian motor Honda (Studi Kasus pada pegawai Kantor Dinas

Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Timur) adalah secara simultan,

diferensiasi yang terdiri dari bentuk (X1), keistimewaan (X2), mutu kinerja (X3),

Page 15: Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan …ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2016/06... · Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian

Evaluasi Pelaksanaan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (M.Reza.A)

619

mutu kesesuaian (X4), daya tahan (X5), dan rancangan (X6) berpengaruh

signifkan terhadap keputusan pembelian motor Honda pada pegawai kantor Dinas

Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Timur.

Secara parsial, diferensiasi yang berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian motor Honda adalah bentuk (X1), keistimewaan (X2) dan

mutu kesesuaian (X4), sedangkan mutu kinerja (X3), daya tahan (X5) dan

rancangan (X6) tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian

motor Honda pada pegawai kantor Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan

Timur.

Variabel yang paling kuat pengaruhnya adalah mutu kesesuaian (X4).

Disarankan kepada PT.AHM agar tetap konsisten pada diferensiasi

produk yang telah dilakukan agar dapat tercipta keputusan pembelian konsumen

yang berkelanjutan.

Disarankan kepada PT.AHM untuk mempertahankan dan terus berinovasi pada

diferensiasi produk dalam hal bentuk, keistimewaan, dan mutu kesesuaian agar

dapat menarik minat konsumen sehingga tercipta keputusan pembelian oleh

konsumen.

Daftar Pustaka

Ferdinand, Augusty T. 2006. Metode Penelitian Manajemen Pedoman Penelitian

untuk Penulisan Skripsi, Tesis dan Desertasi, BP Undip, Semarang.

Kotler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran, ed. Millenium jilid 1 dan 2, Penerbit

PT Indeks , Jakarta.

Porter, Michael E. 2007. Strategi Bersaing (competitive strategy). Tangerang :

Kharisma Publishing Group.

Lupiyoadi, Rambat. 2009. Manajemen Pemasaran Jasa, Salemba Empat, Jakarta.

Hurriyati, Ratih. 2005. Marketing Manajemen : Bauran Pemasaran Dan

Loyalitas Pelanggan Konsumen, ed. Alfabeta, Bandung.

Assauri, Sofyan. 2004. Manajemen Pemasaran : Dasar, Konsep Dan Strategi, 6

th ed., Grafindo, Jakarta.81

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis, Penerbit CV. Alfabeta, Bandung.

Sutisna. 2003. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, PT. Remaja

Rosdakarya, Bandung.

Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran, Edisi Kedua, ANDI, Yogyakarta, 2002

Koesworodjati, Yudhi. 2006. Prinsip Dasar Manajemen Pemasaran : Ancangan

Pemikiran Strategis, FE UNPAS, Bandung.

Kasip, Zoelkifli. 2007. Perilaku Konsumen, ed.7., Index, Jakarta.

Tandiono, Thomas W & Udayana, Hermawan. (2009), “Marketing Management,

Consumer Behaviour & Consumers – Research”.

UniversitasKristenPetra,http://dewey.petra.ac.id/jiunkpe_dg_13399.html.

Rangkuti, Freddy. 2005. Riset Pemasaran. Cetakan Pertama. Penerbit Gramedia

Pustaka Utama. Jakarta