16
Pengaruh berdasarkan tarikan gravitasi bulan Ketika bulan dalam keadaan purnama ataupun mati, kekuatan tarikan gravitasional dari bulan dan matahari tergabung. Bulan memberikan gaya tarik pada Bumi seperti pada hari- hari biasanya, tetapi tidak sekuat di hari terjadinya bulan purnama dan bulan mati. Misalkan kita mengambil nafas dalam-dalam, udara yang terhisap ke dalam mulut kita adalah tiga kali lebih banyak dibandingkan nafas yang normal. Sekarang mari kita menerjemahkan analogi ini kepada Bulan dan gaya tariknya pada Bumi. Di hari-hari terjadinya bulan mati dan bulan purnama, keseluruhan bulan menarik Bumi dan pengaruhnya adalah seperti yang dijelaskan pada analogi sebelumnya yaitu Bulan mengambil nafas dalam-dalam. Pada saat tersebut, kami menemukan bahwa atmosfer yang melingkar tiga kali dari ukuran bulan tertarik dari Bumi. Pada saat terjadinya Bulan purnama dan Bulan mati, Unsur-unsur kosmik absolut di Bumi seperti Bumi Absolut, Air Absolut dan Udara Absolut ditarik ke arah Bulan. Hal ini menciptakan sejenis sabuk tak kasat mata dengan tekanan sangat tinggi.

Pengaruh Berdasarkan Tarikan Gravitasi Bulan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

asdasd

Citation preview

Page 1: Pengaruh Berdasarkan Tarikan Gravitasi Bulan

 Pengaruh berdasarkan tarikan gravitasi bulan

Ketika bulan dalam keadaan purnama ataupun mati, kekuatan tarikan gravitasional dari bulan dan matahari

tergabung. Bulan memberikan gaya tarik pada Bumi seperti pada hari-hari biasanya, tetapi tidak sekuat di hari

terjadinya bulan purnama dan bulan mati.

Misalkan kita mengambil nafas dalam-dalam, udara yang terhisap ke dalam mulut kita adalah tiga kali lebih banyak

dibandingkan nafas yang normal. Sekarang mari kita menerjemahkan analogi ini kepada Bulan dan gaya tariknya

pada Bumi. Di hari-hari terjadinya bulan mati dan bulan purnama, keseluruhan bulan menarik Bumi dan pengaruhnya

adalah seperti yang dijelaskan pada analogi sebelumnya yaitu Bulan mengambil nafas dalam-dalam. Pada saat

tersebut, kami menemukan bahwa atmosfer yang melingkar tiga kali dari ukuran bulan tertarik dari Bumi.

 

Pada saat terjadinya Bulan purnama dan Bulan mati, Unsur-unsur kosmik absolut di Bumi seperti Bumi Absolut, Air

Absolut dan Udara Absolut ditarik ke arah Bulan. Hal ini menciptakan sejenis sabuk tak kasat mata dengan tekanan

sangat tinggi.  

Dalam proses ini pada tingkatan fisik ketika air tertarik ke arah bulan, bukan airnya, melainkan unsur-unsur gas

dalam air (uap air) yang naik di atas air dan masuk ke sabuk tak kasat mata yang bertekanan tinggi tersebut. Karena

energi-energi negatif sebagian besar berada dalam bentuk gas dan mereka ditarik ke sabuk tak kasat mata

Page 2: Pengaruh Berdasarkan Tarikan Gravitasi Bulan

bertekanan tinggi ini. Di sini mereka bersama-sama,  berkelompok  dan mendapatkan tambahan kekuatan dalam

jumlah besar dari satu sama lainnya. Oleh sebab itu mereka menyerang umat manusia hingga batasan lebih besar

dibandingkan hari-hari biasanya. Dampak dari hal ini adalah serangan hantu-hantu pada manusia baik pada

tingkatan fisik maupun pikiran yang bisa sebanyak tiga kali lipat lebih besar.

Dalam pusat (asrama) SSRF di seluruh dunia, peningkatan dari serangan-serangan energi negatif dan tekanan halus

negatif telah diamati pada hari-hari bulan purnama dan bulan mati. Peningkatan ini dimulai dua hari sebelum bulan

penuh atau bulan mati dan berakhir dua hari setelah itu.

Pengaruh Gravitasi Bumi, Gravitasi Bulan dan Gravitasi Matahari

Semua benda di lama semesta ini memiliki massa, sehingga juga memiliki gravitasi. Selain memiliki gravitasi, juga memiliki medan gravitasi yang saling mempengaruhi satu sama lainnya. Contohnya pengaruh gravitasi matahari dan gravitasi bumi mengakibatkan revolusi bumi agar bumi tidak tertarik ke dalam matahari, begitu juga pengaruh gravitasi bumi dan bulan, mengakibatkan bulan mengelilingi bumi.

Pengertian Gravitasi

Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai massa di alam semesta.Contoh : Sebuah apel jatuh ke tanah diakibatkan oleh gaya gravitasi bumi yang menarik apel tersebut ke pusat gravitasi bumi. Gaya gravitasi ini menarik benda-benda disekitarnya menuju pusat gravitasi.

Pengaruh Gaya Gravitasi Matahari dan Gravitasi Bumi

Pengaruh gaya gravitasi matahari dan gravitasi bumi mengakibatkan bumi berputar pada porosnya (berotasi) dan bumi mengelilingi matahari (berevolusi). Gravitasi matahari menarik bumi ke pusat matahari, sedang gaya gravitasi bumi tetap mempertahankan posisi bumi, sehingga menghasilkan gaya sentrifugal yang membuat bumi berputar pada porosnya dan mengelilingi matahari agar tidak tertarik ke pusat gravitasi matahari atau tetap berada pada orbitnya.

Pengaruh Gaya Gravitasi Bumi dan Gravitasi Bulan

Gravitasi bumi menarik bulan ke pusat bumi, sedang gaya gravitasi bulan tetap mempertahankan posisi bulan, sehingga menghasilkan gaya sentrifugal yang membuat bulan berputar pada porosnya dan mengelilingi bumi agar tidak tertarik ke pusat gravitasi bumi atau tetap berada pada orbitnya.

Pengaruh gaya gravitasi bumi dan bulan adalah pasang-surut air laut. Gaya gravitasi bulan menarik air laut ke arah bulan sehingga memengaruhi ketinggian ombak dan permukaan laut. Karena bulan mengitari bumi, maka akan ada saat di mana satu sisi dari bumi lebih dekat dengan bulan. Bagian yang dekat dengan bulan inilah yang akan mengalami air laut pasang, sedangkan bagian lainnya yang tidak dekat dengan bulan mengalami air laut surut. Pasang-surut air laut juga berkaitan dengan fase bulan. Biasanya, air laut akan mengalami pasang tinggi pada saat bulan purnama.

Page 3: Pengaruh Berdasarkan Tarikan Gravitasi Bulan

Bagaimana jika Bumi Kehilangan Bulan?

Penulis :

Yunanto Wiji Utomo

Jumat, 26 April 2013 | 18:30 WIB

Bulan | NASA

44

241

105

KOMPAS.com — Setelah Star Wars, Star Trek, dan The Matrix, kini ada lagi satu film fiksi ilmiah berjudul Oblivion. Film yang kini masih diputar di bioskop-bioskop Indonesia itu diangkat dari komik karya Arvid Nelson dan Joseph Kosinski, yang berlatar Bumi pada tahun 2077.

Dengan aktor utama Tom Cruise, film tersebut menyuguhkan beberapa hal menarik. Misalnya, bagaimana manusia hidup di luar angkasa (orbit Bumi)

Page 4: Pengaruh Berdasarkan Tarikan Gravitasi Bulan

serta bagaimana penerbangan luar angkasa masa depan dimungkinkan dengan pesawat satu awak.

Alkisah, dalam film tersebut, pada tahun 2017, Bumi diserang oleh alien yang dijulukiScavenger. Satu hal menarik yang disuguhkan adalah bahwa Bulan telah dihancurkan. Bagaimana bila hal itu benar-benar terjadi?

Sebuah tulisan di Discovery, Kamis (25/4/2013), mengulas konsekuensi jika Bulan hancur itu benar-benar menjadi nyata. Dua skenario disuguhkan. Pertama, jika debris Bulan yang hancur masih ada di sekitar Bumi dan kedua bila Bulan benar-benar menghilang.

Jika Bulan hilang, tentu manusia tak dapat menyaksikan lagi bulan sabit, purnama, ataupun gerhana. Namun, jika debris Bulan masih ada di sekitar Bumi, debris itu bisa disinari Matahari. Bisa jadi, sinar terang akibat debris yang memantulkan cahaya Matahari itu melebihi purnama.

Jika debris Bulan masih ada, kemungkinan efek gravitasi yang diterima akan sama dengan efek gravitasi jika Bulan secara utuh ada. Namun, jika Bulan sama sekali hilang, efek gravitasinya pun akan hilang. 

Jika gravitasi akibat Bulan tak ada, pasang akibat Bulan pun akan hilang. Fenomena pasang surut air laut masih akan terjadi, tetapi akan lebih disebabkan oleh Matahari dan akan terjadi pada siang hari.

Dampak yang perlu diwaspadai dalam jangka panjang adalah terkait perubahan poros rotasi Bumi. Diketahui, poros rotasi Bumi terus berubah, membuat Bumi berputar seperti gasing, kadang miring ke kiri dan ke kanan. Bumi tidak tegak lurus.

Salah satu yang memengaruhi poros rotasi Bumi adalah Bulan. Saat ini, perubahan poros rotasi Bumi berlangsung sangat lambat. Bila Bulan tak ada, perubahan poros rotasi Bumi akan berlangsung lebih cepat.

Page 5: Pengaruh Berdasarkan Tarikan Gravitasi Bulan

Tanpa Bulan, "goyangan" poros Bumi yang kini hanya berkisar 22-25 derajat akan berubah ekstrem menjadi berkisar antara 0 -85 derajat celsius. Ini akan memicu perubahan iklim cepat, membuat Bumi menjadi lebih tak stabil dan tak layak huni.

Untunglah, efek tiadanya Bulan tak berlangsung tiba-tiba, perlu jutaan tahun. Namun, jika itu benar terjadi, kehidupan hewan akan terganggu dan boleh jadi akan mengganggu kehidupan manusia. Well, untungnya lagi, Oblivion hanyalah fiksi ilmiah.Sumber : DISCOVERY

Editor : yunan

Berita Terkait

Topik Pilihan:

Pemerintah AS Berhenti Beroperasi KTT APEC 2013 Pembunuhan Holly di Kalibata City Geliat Politik Jelang 2014 Wilfrida Terancam Hukuman Mati

Krisis Demokrat

Berita Pilihan

Telat Lomba Lari, Agus Yudhoyono Akhirnya Minta Maaf

Page 8: Pengaruh Berdasarkan Tarikan Gravitasi Bulan

yanto permata dewa

Sabtu, 4 Mei 2013 | 06:10 WIB

BU Lan nggak ada cari janda2 baru buanyak kok yg masih seger2 gitu aj kok repot

Tanggapi Komentar

Laporkan Komentar

Skor: 0

0

0

Bang Jampang 2

Senin, 29 April 2013 | 16:40 WIB

yang pasti hilal tak kunjung datang... kagak ade tawur sehabis sahur, asik dah bisa minum air putih ditengah siang...

Tanggapi Komentar

Page 9: Pengaruh Berdasarkan Tarikan Gravitasi Bulan

Laporkan Komentar

Skor: 1

4

3

Warga Kota v.3.0

Senin, 29 April 2013 | 00:15 WIB

Ntar istilah : "datang bulan" bakal ilang dong. ngahahahahhaaha

Tanggapi Komentar

Laporkan Komentar

Skor: 1

1

0

Sujarno Darmin

Senin, 29 April 2013 | 00:02 WIB

hilang dong cerita orang pembelah bulan 2 kali di madinah...ha ha ha ha

Page 10: Pengaruh Berdasarkan Tarikan Gravitasi Bulan

Tanggapi Komentar

Laporkan Komentar

Skor: 1

6

5

Lihat semua 6 komentar yang ada

o

Baikan Yuk

Sabtu, 4 Mei 2013 | 12:40 WIB

masih lebih hebat si brewok yang katanya bisa menghidupkan orang mati. tapi giliran dia sendiri mati di tiang jemuran kok gak bisa hidup sendiri ?

Tanggapi Komentar

Laporkan Komentar

Skor: 1

1

0

Page 11: Pengaruh Berdasarkan Tarikan Gravitasi Bulan

Nic sun

Minggu, 28 April 2013 | 12:24 WIB

Emang wulan mo pegi mana?

Tanggapi Komentar

Laporkan Komentar

Skor: 0

0

0

o

Prabu Jaya

Minggu, 28 April 2013 | 15:40 WIB

@Nic sun: ke rumah saya neng wulan kemaren, hahaha.

Tanggapi Komentar

Laporkan Komentar

Skor: 0

0

Page 13: Pengaruh Berdasarkan Tarikan Gravitasi Bulan

Terbaru+ indeks

"Penutupan" Pemerintahan AS Mengancam Misi ke Mars Kesadaran Riset Industri Tinggi, tetapi Dukungan Rendah Penggunaan Bulu Hewan untuk Pakaian Diam-diam Meningkat Mengherankan, Berang-berang Punya "Kentut" Beraroma Vanila

Dengan Sel Punca, Ilmuwan Bikin "Pabrik" Air Mata dan Ludah

buka

Gravitasi selalu menjadi topik yang asyik dibicarakan. Postingan ini juga bermaksud untuk menjawab pertanyaan disini, pada edisi Pernik Ilmu sebelumnya.Gravitasi bulan lebih kecil daripada gravitasi bumi, yaitu sekitar 0,16 = (1/6) gaya gravitasi Bumi. Akibat gaya gravitasi Bumi ini, bulan lebih bersifat seperti satelit alami yang beredar mengelilingi Bumi yang ukurannya lebih besar dari Bulan. Bulan yang beredar mengelilingi Bumi hanya berukuran seperempat ukuran Bumi dan beredar mengelilinginya setiap 27,3 hari, pada jarak rata-rata 384.400 kilometer di bawah tarikan gravitasi Bumi.

Pertanyaan pertama adalah, jika Bulan dipengaruhi oleh gaya Gravitasi Bumi, mengapa Bulan tidak bertubrukan dengan Bumi? Bulan yang ditarik oleh gaya gravitasi Bumi tidak jatuh ke Bumi disebabkan oleh gaya sentrifugal yang timbul dari orbit Bulan mengelilingi bumi. Efek sentrifugal adalah dorongan ke arah luar pusat rotasi. Besarnya gaya sentrifugal Bulan adalah sedikit lebih besar dari gaya tarik menarik antara gravitasi Bumi dan Bulan. Dan pada dasarnya, hal ini bukannya akan menimbulkan tabrakan antara Bumi-Bulan, sebaliknya malah menyebabkan Bulan semakin menjauh dari bumi, pada kecepatan sekitar 3,8 cm/tahun. Di masa yang akan datang, ilmuwan berprediksi bahwa kecepatan Bulan menjauh dari Bumi ini akan semakin besar hingga akhirnya Bulan terlepas dari orbit Bumi.Pertanyaan kedua, kalau gravitasi bumi lebih besar dari bulan kenapa permukaan air yang dibumi mengalami tonjolan? Seharusnya permukaan air di Bulan yang mengalami tonjolan. Benarkah demikian? Jangan bilang “iya” dulu sebelum membaca kalimat berikut :-PPada postingan sebelumnya tentang pasang surut, kita telah mengetahui bahwa pasang surut laut merupakan hasil dari gaya tarik gravitasi dan efek sentrifugal. Meskipun ukuran bulan lebih kecil dari Matahari, gaya tarik gravitasi Bulan dua kali lebih besar daripada gaya tarik Matahari dalam membangkitkan pasang surut laut karena jarak bulan lebih dekat daripada jarak Matahari ke Bumi. Gaya tarik gravitasi menarik air laut ke arah Bulan dan Matahari dan menghasilkan dua tonjolan (bulge) pasang surut gravitasional di laut. Jika seseorang berpendapat bahwa seharusnya permukaan air di Bulan yang mengalami tonjolan, maka ia pasti telah melupakan suatu hal penting. Di Bulan tidak ada air dan udara, Kawan. Yang ada hanyalah kawah yang terbentuk akibat hantaman komet.Dewasa ini telah dikembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut (tidal range ). Anehnya, bukan pasang surutnya yang menggerakkan turbin, tetapi arus laut. Mengapa demikian? Ini jadi pertanyaan ketiga.

Page 14: Pengaruh Berdasarkan Tarikan Gravitasi Bulan

Sebenarnya sama saja. Pada dasarnya, pasang surut pada adalah perbedaan arus laut saat pasang dan saat surut, sehingga disebut pasang surut. Analoginya sama saat kita menyebut kata ‘siang’ dan ‘malam’. Kita lebih memilih kata ‘siang malam’ bukan? Mungkin ini masalah diksi saja.

Saat laut pasang dan saat laut surut aliran airnya dapat menggerakkan turbin untuk membangkitkan listrik. Sistem kerja pembangkit ini yaitu dengan membuat dua buah turbin yang dipasang pada aliran sungai dimana salah satu turbin akan bekerja pada saat pasang dan salah satunya bekerja pada saat surut, setelah turbin ini berputar maka energi kinetik ( gerak ) yang dihasilkan turbin akan disalurkan dan diubah oleh generator ke bentuk energi listrik. Mau disebut menggunakan pasang surut atau arus laut, ya sama saja toh. Sepakat? :-D

Page 15: Pengaruh Berdasarkan Tarikan Gravitasi Bulan