TANGGAP DARURATISA MARUFIBAGIAN KESLING & K-3 UNEJ

Tanggap darurat merupakan suatu sikap atau tindakan tertentu atau khusus oleh seseorang atau tim yang harus dilakukan dengan cepat dalam menangani peristiwa bencana.

Tanggap darurat juga merupakan suatu tindakan yang diperlukan segera karena kondisi yang sangat menuntut untuk dilakukannya kegiatan kedaruratan.

Tindakan ini biasanya bersifat khusus yang jamak dilakukan oleh satuan atau gugus tugas yang khusus pula, yang dibentuk oleh aparat pemerintah dan atau lembaga dan atau perusahaan terkait, agar segala yang diperlukan dalam kondisi darurat dapat segera tercukupi dan masalah segera teratasi.

Pengertian tanggap daruratTanggap darurat adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan/pengurusan pengungsi, serta pemulihan prasarana dan sarana.

Keadaan DaruratSituasi/kondisi kehidupan atau kesejahteraan individu manusia atau masyarakat akan terancam, apabila tidak dilakukan tindakan yang tepat dan segera, sekaligus menuntut tanggapan dan cara penanganan yang luar biasa (diluar prosedur rutin/standar)

BENCANA

Pengertian BencanaBencana (disaster) adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

JENIS BENCANAGeologiGenpa bumi, Tsunami, Longsor, Gerakan tanah

Hidro-MeteorologiBanjir, topan, banjir bandang, kekeringan

BiologiEpidemi, penyakit tanaman, hewan

TeknologiKecelakaan, transportasi, industri

LingkunganKebakaran, kebakaran hutan, penggundulan hutan

SosialKonflik, terorisme, perang

Kapan Masa Darurat ?PeringatanNormalMasa DaruratBencana

*BENCANA?Bencana (disaster) merupakan fenomena yang terjadi karena komponen-komponen pemicu (trigger), ancaman (hazard), dan kerentanan (vulnerability) bekerja bersama secara sistematis, sehingga menyebabkan terjadinya risiko (risk) pada komunitas.

Proses KesiapsiagaanTak PeduliPanikIngin TahuKesiapsiagaan

SISTEM TANGGAP BENCANA

SISTEM TANGGAP BENCANAMitigation: Memperingan risiko bencana, meliputi pengurangan-pencegahanPreparedness: kesiapsiagaan dlm menghadapi bencana, meliputi perencanaan-persiapanResponse: tindakan tanggap darurat, meliputi penyelamatan-pertolonganRecovery: pemulihan bencana, meliputi pemulihan-pengawasan

1. PENGURANGAN DAN PENCEGAHANMikrokosmos: ManusiaPola Pikir (the way of thinking)Pola hidup (the way of life)Hukum dan kewenangan

b. Makrokosmos: LingkunganKarakteristik LingkunganHukum alam

2. PERENCANAANPemetaan kapasitasPembagian TugasPemetaan Potensi BencanaOrientasi medanPencatatan Kontak Bantuan daruratKoordinasi Lingkungan

Pemetaan Kapasitas:JumlahSeluruh jumlah SDM yang adaAktivitasBentuk aktivitasLokasiwaktuTingkat KerentananIndividu paling rentan

Pembagian Tugas:LeaderMengarahkan proses penyelamatan dan pertolonganMelakukan fungsi koordinasi internal pasca bencanaMengkoordinasi semua kebutuhan kedaruratan

Co-LeaderMembantu leaderMelakuklan fungsi koordinasi eksternalMencari

Tim SARMenyelamatkan korban bencanaMengamankan kebutuhan pokok dan peralatan daruratMelakukan pencarian dan pertolongan korbanMedisMemberikan pertolongan medis (P3K) pada korban lukaMenenangkan anggota dan keluarga korbanMendampingi korban luka ke RS dan memastikan korban mendapatkan tindakan medis lebih lanjut.

Orientasi MedanJalur EvakuasiSiapkan jalur evakuasi minimal 2 jalurBila perlu bisa menggunakan jalur pertolonganJalur PertolonganSiapkan jalur pertolongan minimal 2 jalurTitik KoordinasiTempat berkumpul seluruh korbanDiketahui oleh tim dan anggotaMudah dijangkauTenang dan sebisa mungkin amanRelatif kuat dan nyaman.

3. PERSIAPANPersiapan MentalPersiapan FisikDiskusi dan Simulasi

Persiapan MentalTetap tenang dan tegar menghadapi situasiBerani berkorban demi orang lain dg memberikan tindakan pertolongan pascabencanaMenjalankan prosedur sistem tanggap bencana dengan baik dan benar

Persiapan FisikSehatKebutuhan DasarPeralatan daruratPeluitSenterRadioKotak P3KPetadll

SimulasiPrasimulasiPilih dan buat skenarioKoordinasi dan pembagian tugasWaktu simulasiSeluruh SDM harus tahuSiapkan peralatanSimulasiDilakukan secara berkalaDokumentasikan simulasiPasca simulasiEvaluasi Simulasi: kesiapan individu, tindakan evakuasi, tindakan pertolongan, catatan waktu, kerugian yg dpt ditimbulkan, kondisi pascasimulasi

4. TINDAKAN PENYELAMATAN DAN PERTOLONGAN

Tindakan penyelamatanTindakan pertolonganPrioritas pertolongan

5. PEMULIHAN & PENGAWASANPemulihanFisikMentalInfrastruktur / Fasilitas

PengawasanIndividuSosialLingkungan

MANAJEMEN KEDARURATAN (emergency management)

Manajemen Kedaruratan

Seluruh kegiatan yang meliputi aspek perencanaan dan penanggulangan kedaruratan, pada menjelang, saat dan segera setelah terjadi keadaan darurat.Manajemen kedaruratan ini mencakup :Siaga daruratTanggap daruratPemulihan darurat

1. TAHAP KESIAPSIAGAANKarakteristiknya: Sistem manajemen mulai diperbaikiLSM dan Pemerintah melakukan banyak program edukasi masyarakatUU Bencana disahkanBeberapa SOP dibuatPengetahuan masyarakat tentang kebencanaan meningkatKepanikan berkurang, meskipun gempa terjadiKoordinasi antar pemangku kepentingan meningkat

2. Kegiatan Tangap DaruratManajemen dan koordinasiPerlindungan, penerimaan dan pendataanDistribusi pangan dan nutrisiDistribusi logistik dan pemulihan transportasiPenampungan sementaraPenyediaan air bersihPelayanan sanitasi lingkunganPelayanan kesehatanPelayanan masyarakat/kepemerintahanPemulihan aktifitas pendidikan

a. Manajemen & KoordinasiManajemen tanggap darurat diperlukan 3 C:Command (komando)Control (pengendalian)Coordination (kordinasi)

Bentuk kegiatan :Mendirikan POSKOMembuat Tim Reaksi Cepat

b. Perlindungan & PendataanKegiatan ini meliputi :Evaluasi korban yang masih hidup dan meninggal.Memberikan pertolongan dan perlindungan bagi korban selamatMenerima dan memberikan tempat penampungan sementaraMendata dan mencatat agar memudahkan dalam pengurusan pelayanan

c. Pangan Pada tahap awal yang diberikan adalah makanan siap santap, karena tidak dapat memasak.Pendirian dapur umum.Pemberian jatah hidup per keluarga, apabila sudah didata dan mendapatkan tempat penampungan.Jenis pangan disesuaikan dengan makanan pokok setempat.Standar minimal 400 g dan Rp. 3.000 (per orang per hari)

d. Logistik & TransportasiPengumpulan, pengadaan penyimpanan dan penyaluran bantuan logistik sangat diperlukan pada tahap darurat.Diperlukan gudang dan sarana transportasi.Perbaikan prasarana jalan dan jembatan, pelabuhan dan bandara sangat vital.Dukungan trasportasi sangat ditentukan oleh ketersediaan bahan bakar minyak (BBM)

e. Penampungan SementaraPenampungan sementara ditempatkan pada bangunan gudang yang aman: sekolah, kantor, stadion, gudang, dsb.Jika tidak memungkinkan dapat ditempatkan di lapangan atau tempat terbuka dengan mendirikan tenda-tenda.Pada pengungsian yang cukup lama dibuat hunian semi permanen (huntara) yang berupa barak yang berisi beberapa keluarga.Pekerjaan ini dilakukan oleh Dinas Pemukiman atau PU.

f. Sanitasi Penyediaan sarana MCK disesuaikan dgn kebiasaan pengungsi di daerah asal.Sarana MCK tsb harus mudah dipakai dan dapat dipelihara oleh warga.Harus diperhitungkan rasio jumlah MCK terhadap jumlah pengungsi.Pengelolaan sampah diatur pengumpulan dan pembuangannya.

g. Kesehatan & NutrisiSetiap korban bencana mendapat perawatan kesehatan secara gratis di puskesmas dan RS rujukan.Pemerintah menyediakan tenaga medis, peralatan kesehatan dan obat-obatan.Di samping itu dilakukan pula imunisasi dan vaksinasi guna mencega timbulnya penyakit.Pemberian makanan yg bergizi.

h. Pelayanan MasyarakatDalam penampungan sementara perlu disediakan tempat umum untuk memberikan pelayanan, a.l :Media (radio, televisi)Komunikasi (telepon, SSB)Informasi (keluarga, penyuluhan, sosialisai, pertemuan warga).Peran LSM sangat diperlukan untuk pelayanan masyarakat.

i. Pendidikan Pada tahap darurat, proses belajar mengajar bagi para siswa harus tetap berjalan.Lokal tempat belajar dapat menggunakan bangunan yang ada, sekolah terdekat dan tenda-tenda darurat.Keperluan untuk proses belajar (buku pelajaran, alat tulis dan keperluan lain) harus di sediakan.

Melengkapi/ Melanjutkan tindakan bantuan darurat. Mendukung pemulihan spontan. Meletakkan fondasi pemulihan jangka pangjang. Refungsionalisasi layanan dasar. Mendampingi pemulihan spontan. Menghidupkan kembali aktivitas ekonomi. Menyediakan dukungan pemulihan kondisi psikologis dn sosial.

Pembangunan kembali: - pelayanan/fasum. - infrastruktur. - penggantian bangunan rusak. Revitalisasi ekonomi. Pemulihan kehidupan sosial budaya. Pengurangan risiko bencana.

PEMULIHAN DINI(awal pemulihanpada fase darurat)REHABILITASI(normalisasi fungsi)REKONSTRUKSI(restorasi Komprehensif &sepenuhnya)Early recoveryRehabilitationReconstruction3. TAHAPAN PEMULIHAN

Manajemen risiko bencanaproses

DaruratPemulihanMitigasiKesiapsiagaanRekonstruksiARAH, KONTROL & KOORDINASI Hukum dan KewenanganKOMUNIKASI & PERINGATAN Identifikasi ancamanPenilaian RisikoAnalisis DampakMitigasi/PenjinakanManejemen sumberdayaPengelolaan danaPerencanaanPELAKSANAAN& PROSEDUR LOGISTIK & FASILITAS PELATIHAN Eksersis, EVALUASI, & KOREKTIF (UP date) KOMUNIKASI SAAT KRITIS, PENDIDIKAN MASYARAKAT & INFORMASI Finansial dan Administrasi Kontingensi

ELEMEN SISTEM MANAJEMEN BENCANAKEBIJAKAN MANAJEMENANALISIS BAHAYA (IDENTIFIKASI, PENILAIAN, PENGENDALIAN RISIKO)PERENCANAAN AWALPROSEDUR MANAJEMEN BENCANAORGANISASI & TANGGUNG JAWABSUMBERDAYA (SDM, PRASARANA & MATERIAL, FINANSIAL)PEMBINAAN & PELATIHANKOMUNUKASIINVESTIGASI & PELAPORANINSPEKSI & AUDIT MANAJEMEN BENCANA

SEKIAN, & TERIMA KASIH..

*