22
Devi Risma, M. Si, Psi PENGANTAR ILMU PERILAKU

PENGANTAR ILMU PERILAKU

Embed Size (px)

DESCRIPTION

IP

Citation preview

Page 1: PENGANTAR ILMU PERILAKU

Devi Risma, M. Si, Psi

PENGANTAR ILMU PERILAKU

Page 2: PENGANTAR ILMU PERILAKU

PERILAKU

PSIKOLOGI ILMU JIWA ILMU PERILAKU

Page 3: PENGANTAR ILMU PERILAKU

PERILAKU

• Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku sebagai manifestasi dari kehidupan kejiwaan (Walgito, 2002).

• Perilaku adalah aktivitas organisme atau makhluk hidup• Perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang

terhadap stimulus (Skiner)• Perilaku terdiri dari perilaku yang tampak (overt

behavior) dan perilaku yang tidak tampak (covert behavior), yang meliputi aktivitas motorik, kognitif dan emosional.

Page 4: PENGANTAR ILMU PERILAKU

Jenis Respon

• Respondent respons (Reflexive respons) Respon yang ditimbulkan oleh stimulus tertertu yang disebut ecliting stimuli karena menimbulkan respon yang relative tetap

• Operant respons Respon yang timbul dan berkembang kemudian diikuti oleh stimuli lain (Reinforcing stimuli/reinforce)

Page 5: PENGANTAR ILMU PERILAKU

Jenis Perilaku

• Perilaku yang tampak/terbuka (overt behavior) Perilaku yang terjadi bila respon terhadap stimulus tersebut sudah berupa tindakan yang dapat diamati oleh orang lain.

• Perilaku yang tidak tampak/tertutup (covert behavior) Perilaku yang terjadi bila respon terhadap stimulus tersebut masih belum dapat diamati orang lain secara jelas. Covert behavior dapat diukur : pengetahuan, sikap,dll

Page 6: PENGANTAR ILMU PERILAKU

Domain Perilaku

• Menurut (Notoatmodjo, 2003), meskipun perilaku adalah bentuk respon atau reaksi terhadap stimulus atau rangsangan dari luar organisme (orang), namun dalam memberikan respons sangat tergantung pada karekteristik atau faktor-faktor lain dari orang yang bersangkutan. Hal ini berarti bahwa meskipun stimulusnya sama bagi beberapa orang, namun respon tiap-tiap orang berbeda. Faktor-faktor yang membedakan respon terhadap stimulus yang berbeda disebut determinan perilaku.

Page 7: PENGANTAR ILMU PERILAKU

Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Seseorang

• Menurut Sunaryo (2004) ada 2 :1. Faktor genetik atau faktor endogen

Faktor genetik atau keturunan merupakan konsepsi dasar atau modal untuk kelanjutan perkembangan perilaku makhluk hidup itu. Faktor genetik berasal dari dalam diri individu (endogen)

2. Faktor eksogen atau faktor dari luar individu Faktor yang berasal dari luar individu, seperti : lingkungan, pendidikan, dll

3. Faktor-faktor lain: Susunan saraf pusat, Persepsi, Emosi

Page 8: PENGANTAR ILMU PERILAKU

Faktor genetik atau faktor endogen• Jenis ras, setiap ras di dunia memiliki perilaku yang spesifik, saling berbeda

satu dengan lainnya.• Jenis kelamin, perbedaan perilaku pria dan wanita dapat dilihat dari cara

berpakaian dan melakukan pekerjaan sehari-hari. Perilaku pada pria disebut maskulin, sedangkan perilaku wanita disebut feminin.

• Sifat fisik, misalkan perilaku pada individu yang pendek dan gemuk berbeda dengan individu yang memiliki fisik tinggi kurus.

• Sifat kepribadian, perilaku individu tidak ada yang sama karena adanya perbedaan kepribadian yang dimiliki individu, yang dipengaruhi oleh aspek kehidupan seperti pengalaman,usia watak, tabiat, sistem norma, nilai dan kepercayaan yang dianutnya.

• Bakat pembawaan, bakat merupakan interaksi dari faktor genetik dan lingkungan serta bergantung pada adanya kesempatan untuk pengembangan.

• Inteligensi, Ebbinghaus mendefinisikan inteligensi adalah kemampuan untuk membuat kombinasi. Dari batasan tersebut dapat dikatakan bahwa inteligensi sangat berpengaruh terhadap perilaku individu.

Page 9: PENGANTAR ILMU PERILAKU

Faktor eksogen/ dari luar individu• Faktor lingkungan. Lingkungan disini menyangkut segala sesuatu

yang ada disekitar individu, baik fisik, biologis maupun sosial. Ternyata lingkungan sangat berpengaruh terhadap perilaku individu karena lingkungan merupakan lahan untuk perkembangan perilaku.

• Pendidikan. Proses dan kegiatan pendidikan pada dasarnya melibatkan masalah perilaku individu maupun kelompok.

• Agama. Agama sebagai suatu keyakinan hidup yang masuk ke dalam konstruksi kepribadian seseorang sangat berpengaruh dalam cara berpikir, bersikap, beraksi, dan berperilaku individu.

• Sosial ekonomi, telah disinggung sebelumnya bahwa salah satu lingkungan yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang adalah lingkungan sosial.

• Kebudayaan.,Ternyata hasil kebudayaan manusia akan mempengaruhi perilaku manusia itu sendiri.

Page 10: PENGANTAR ILMU PERILAKU

PEMBENTUKAN PERILAKU

• Pembentukan Perilaku dengan Kondisioning atau KebiasaanMembentuk perilaku melalui kondisioning atau pembiasaan atau latihan perilaku yang diharapkan, sehingga akan terbentuk perilaku yang diharapkan tersebut dalam diri seseorang. Cara ini dikemukan oleh Pavlov dan Thorndike yang terkenal dengan teorinya teorinya Classical Conditioning (pembiasaan klasik), serta Skinner dengan Teori Operant Conditioning (kondisioning Instrumental). Misalnya, anak dibiasakan bangun pagi, menggosok gigi sebelum tidur, dll.

Page 11: PENGANTAR ILMU PERILAKU

PEMBENTUKAN PERILAKU

•Pembentukan Perilaku dengan Pengertian (Insight)Pembentukan perilaku dengan cara pengertian didasarkan pada teori belajar kognitif, yaitu belajar dengan disertai pengertian (insight). Misalnya, Naik motor harus menggunakan helm, karena helm dapat melindungi diri apabila ada kecelakaan, dsb.

Page 12: PENGANTAR ILMU PERILAKU

PEMBENTUKAN PERILAKU

•Pembentukan Perilaku dengan Menggunakan ModelPembentukan perilaku dengan menggunakan model didasarkan atas teori belajar sosial yang dikemukakan oleh Albert Bandura. Model yang digunakan adalah orang-orang yang menjadi panutan atau orang yang berarti dalam hidup seorang individu.

Page 13: PENGANTAR ILMU PERILAKU

Proses Adopsi Perilaku

• Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada yang tidak didasari oleh pengetahuan.

• Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru), di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan

• Apabila penerimaan perilaku atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini didasari oleh pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng (long lasting). Sebaliknya apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan berlangsung lama (Notoatmodjo, 2003).

Page 14: PENGANTAR ILMU PERILAKU

Proses Adopsi Perilaku

Awareness Interest Evaluation Trial Adoption

Page 15: PENGANTAR ILMU PERILAKU

ILMU PERILAKU DALAM KESEHATAN

• Pendidikan kesehatan bertujuan mengubah perilaku yang belum sehat menjadi perilaku sehat, yaitu perilaku yang berdasarkan pada prinsip-prinsip sehat atau kesehatan. Menurut Mico & Ross (Azrul, 1983) bahwa pendidikan kesehatan adalah penerapan ilmu perilaku untuk memperbaiki proses perubahan dan pemecahan masalah kesehatan. Sehingga, perlu dipelajari ilmu perilaku yaitu psikologi agar dapat membuat teknik perubahan perilaku, sebagai upaya untuk mengubah perilaku yang belum sesuai dengan prinsip kesehatan yang ada.

Page 16: PENGANTAR ILMU PERILAKU

PERANAN ILMU PERILAKU TERHADAP KESEHATAN

• Blum (dalam Machfoedz & Suryani, 2007) mengemukakan bahwa tidak hanya perilaku yang mempengaruhi sehat atau tidaknya seseorang. Ada faktor-faktor lain, yaitu faktor keturunan, faktor lingkungan, faktor pelayanan kesehatan, dan faktor perilaku itu sendiri. Dengan demikian, faktor perilaku hanyalah sebagian masalah yang harus diupayakan untuk menjadi individu dan masyarakat menjadi sehat.

Page 17: PENGANTAR ILMU PERILAKU

BEBERAPA TEORI PERILAKU

• TEORI INSTING• TEORI DORONGAN (DRIVE

THEORY)• TEORI INSENTIF• TEORI ATRIBUSI• TEORI KOGNITIF

Page 18: PENGANTAR ILMU PERILAKU

TEORI INSTING

• Teori ini dikemukan oleh McDougall, yang menyatakan bahwa perilaku disebabkan karena insting. Insting merupakan perilaku bawaan dan akan mengalami perubahan karena pengalaman. Teori ini mendapat tanggapan dari F. Allport yang berpendapat bahwa perilaku manusia disebabkan oleh banyak faktor, termasuk orang-orang yang ada disekitarnya dengan perilakunya.

Page 19: PENGANTAR ILMU PERILAKU

TEORI DORONGAN (DRIVE THEORY)

• Teori ini berdasarkan pada pandangan bahwa orgnisme mempunyai dorongan-dorongan tertentu. Dorongan-dorongan itu berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan yang mendorong organisme tersebut berperilaku untuk memenuhi kebutuhannya. Apabila kebutuhan telah terpenuhi, maka dorongan-dorongan tadi akan berkurang, sehinggga disebut juga drive theory.

Page 20: PENGANTAR ILMU PERILAKU

TEORI INSENTIF

• Teori didasarkan bahwa perilaku manusia disebabkan karena adanya insentif (reinforcement). Reinforcemen ada yang postif dan ada yang negatif. Reinforcement positif akan menguatkan perilaku tertentu, sedangkan reinforcement negatif akan mengurangi perilaku yang tidak diharapkan.

Page 21: PENGANTAR ILMU PERILAKU

TEORI ATRIBUSI

• Teori ini ingin menjelaskan tentang sebab-sebab perilaku seseorang. Apakah disebabkan karena disposisi internal (motif, sikap, dsb) atau oleh keadaan eksternal. Pada dasarnya perilaku manusia itu dapat atribusi internal, tetapi juga atribusi eksternal.

Page 22: PENGANTAR ILMU PERILAKU

TEORI KOGNITIF

• Apabila seseorang harus memilih perilaku mana yang harus dilakukan, maka pada umumnya yang bersangkutan akan memilih alternatif perilaku yang membawa manfaat yang sebesar-besarnya bagi inidvidu tersebut. Dengan kemampuan memilih ini berarti faktor berpikir berperan dalam menentukan pilihannya. Dengan kemampun berpikir seseorang akan dapat melihat apa yang telah terjadi sebagai pertimbangannya dalam memilih dan dapat beripikir resiko apa yang akan dihadapi dari pilihannya tersebut.