Author
haryadi-dwi-putra
View
551
Download
11
Embed Size (px)
DESCRIPTION
sampel malaria
PROSEDUR PEMERIKSAAN APUSAN DARAH TEPI, PROTEIN URIN DAN SEDIMEN URIN
OlehHaryadi Dwi PutraG1A107002
KEPANITRAAN KLINIK SENIORBAGIAN PENYAKIT DALAMPROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS JAMBIRSUD. RADEN MATTAHER PROV. JAMBI2013PENGAMBILAN SAMPEL MALARIA, PEMBUATAN, PEWARNAAN DAN PEMERIKSAAN SEDIAAN MALARIA
I. Tujuan a. Pengambilan sampel bertujuan untuk memperoleh sampel darah pasien b. Pembuatan hapusan bertujuan untuk mempermudah pemeriksaan dibawah mikroskop c. Pewarnaan bertujuan untuk memperjelas jenis-jenis sel darah yang terlihat pada mikroskop d. Pemeriksaan bertujuan untuk melihat ada tidaknya malaria pada pasien
II. Metode a. Pada pengambilan sampel digunakan alat otomatis b. Pada pembuatan hapusan dengan hapusan basah c. Pada pewarnaan dengan menggunakan pewarna giemsa d. Pada pemeriksaan menggunakan hapusan kering (hapusan yang telah disediakan)
III. Prinsip a. Pada pengambilan sampel dan pembuatan hapusan Alat dilengkapi dengan jarum steril, alat ditempelkan pada jari tengah pasien, ketika ditekan tombol pada alat, alat akan menusuk sendiri dan lepas sediri dari tangan pasien, tetesan darah pertama dibersihkan dengan tissue, 3 tetes selanjutnya digunakan untuk membuat hapusan tebal, tetesan selanjutnya digunakan untuk hapusan tipis. b. Pewarnaan Giemsa Giemsa memberikan warna ungu pada sel darah c. PemeriksaanDegan perbesaran 10x untuk memeriksa lapang pandang dan 100x untuk melihat sel-sel yang dicurigai malaria
IV. Alat dan Bahan A. Alat 1. Alat penusuk otomatis 2. Lancet steril 3. Gelas objek 4. Sediaan kering 5. Pipet ukur 10 ml 6. Ball pipet 7. Gelas beaker 8. Rak pewarna
B. Bahan 1. Oil imersi 2. Aquadest 3. Giemsa
V. Cara Kerja 1. Pengambilan sampel darah dan pembuatan hapusan a. Pastikan lancet steril telah terpasang pada alat b. Dipilih jari yang akan diambil (jari tengah atau jari manis) c. Didesinfeksi dengan alcohol 70% d. Ditempelkan pada jari tengah e. Ditekan tombol untuk menusukan jarum pada tangan f. Darah yang keluar pertama dibersihkan dengan tissue g. 3 tetes darah selanjutnya digunakan untuk membuat hapusan tebal h. Jari ditekan kembali digunakan untuk membuat hapusan tipis i. 3 tetes darah diaduk agar menjadi hapusan bulat dan tebal j. Hapusan tipis dibuat dengan mendorong darah ke depan dengan bantuan gelas obyek yang lain k. Bekas tusukan pada jari pasien ditutup dengan kapas
2 Prosedur Pewarnaana. Sediaan darah tipis1) Sediaan darah tipis yang sudah difiksasi, direndam Etil Alkohol absolut / Metil Alkohol absolut selama 2 -3 menit 2) Rendam sediaan dalam larutan campuran 1 cc stok giemsa dengan 50 cc larutan buffer air Ph 7,0 selama 10 45 menit 3) Cuci dengan Aquadest dan biarkan mengering 4) Bila sediaan terlalu merah, pakailah larutan buffer air, yang lebih basah (Ph>7) bila terlalu gelap, pakailah larutan buffer air yang lebih asam (Ph0,5%)Syarat = urine yang dipakai untuk pemeriksaan harus jernih. Bila tidak jernih, maka harus dilakukan sentrifugasi dan yang dipakai adalah supernatan.
PEMERIKSAAN SEDIMEN URINETujuan:menentukan unsur sedimen organik anorganik dlm urine secara mikroskopisCara Kerja : Kocok urine dalam botol agar sedimen merata Masukan urine dalam tabung sentrifuge 10 15 cc sentrifuge selama 5 menit dengan kecepatan 2000 rpm Tuang bagian atas urine tinggal 0,5 1 cc kocok kembali sedimen Tuang dalam obyek glass, tutup dengan cover glass periksa dibawah mikroskop.Hasil yang mungkin ditemukan:Dilaporkan Normal + ++ +++ ++++
Eritrosit/LPK 0-3 4-8 8-30 lebih dari 30 penuh
Leukosit/LPK 0-4 5-20 20-50 lebih dari 50 penuh
Silinder/Kristal/LPL 0-1 1-5 5-10 10-30 lebih dari 30
Keterangan :Khusus untuk kristal Ca-oxallate : + masih dinyatakan normal; ++ dan +++ sudah dinyatakan abnormal.
Gambar sedimen yang dapat ditemukan dalam urin:
Kristal asam urat
Epitelsilinder hialin
Silinder eritrosit Ca. oksalat Ca. karbonat