10
Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 5 Nomor 1 AgustusDesember 2018 1 ISSN ISSNL 23376686 23383321 PENGALAMAN PERAWAT BARU TERHADAP KOMPETENSI KLINIK SETELAH MENDAPAT PENDAMPINGAN PRECEPTORSHIP DI RSU UKI JAKARTA Erita Program Studi DIII Keperawatan Fakultas Vokasi Universitas Kristen Indonesia Email: [email protected] ABSTRAK: Perawat baru adalah perawat lulusan baru yang memasuki lingkungan kerja setelah melalui proses rekrutmen dalam suatu instansi pelayanan kesehatan. Ketakutan dan kesulitan khusus dalam beradaptasi dengan lingkungan kerja adalah hal yang umum dialami perawat lulusan baru dan menyebut ketakutan ini sebagai transition shock karena terjadi sebagai akibat konflik antara ekspektasi lulusan baru terhadap peran keperawatan dan kenyataan peran yang sesungguhnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang pengalaman perawat baru terhadap kompetensi klinik setelah mendapat pendampingan preceptorship. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi melalui wawancara mendalam (in depth interview), Analisis data menggunakan analisis NVivo 11 Plus. Hasil penelitian bahwa tema–tema yang berpengaruh pada subtema Kompetesi klinik, pembimbingan precertorship dan upaya manajemen terhadap peningkatan kompetensi klinik perawat baru setelah mendapat pendampingan preceptorship di RSU UKI Jakarta. Kata kunci: perawat baru, kompetensi, preceptorship ABSTRACT : The new nurse is a new graduate nurse who enters the work environment after going through the recruitment process in a health service agency. Fear and special difficulties in adapting to the work environment are common in new graduate nurses and call this fear transition transition because it occurs as a result of conflict between the expectations of new graduates for nursing roles and the real reality of their roles. The purpose of this study was to gain a deep understanding of the experience of new nurses on clinical competence after receiving preceptorship assistance. This study uses a qualitative method with a phenomenological study approach through indepth interviews, data analysis using NVivo 11 Plus analysis. The results of the study that the themes that influence the subtheme of clinical competition, guidance on precertorship and management efforts to improve the competency of new nurse clinics after receiving preceptorship assistance and management support for improving clinical competence after receiving preceptorship assistance at RSU UKI Jakarta Keywords: newly nurses, competence, precertorship PENDAHULUAN Latar belakang penelitian ini adalah perawat lulusan baru yang memasuki lingkungan kerja setelah melalui proses rekrutmen dalam suatu instansi pelayanan kesehatan. Perawat baru setelah mendapatkan pengalaman praktek melalui pengembangan pembimbingan preceptorship dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan percaya diri yang berkualitas (Lewis et al, 2015). Penelitian yang dilakukan oleh Kovner et al (2007) mengindikasikan bahwa 13% dari perawat baru mengganti pekerjaannya setelah 1 tahun dan 37 % merasa siap untuk mengganti pekerjaan mereka. Hal itu berarti 50 % perawat baru meninggalkan pekerjaan mereka pada tahun pertama bila tidak mendapatkan pendampingan atau precetorship yang baik. Pada pelaksanaan program preceptorship, peran seorang preceptor sangat penting dan merupakan kunci utama. Seorang preceptor mempunyai peran untuk menjembatani antara teori yang didapatkan oleh mahasiswa di institusi pendidikan dengan kenyataan yang ada di lapangan kerja yaitu klinik atau rumah sakit (Oermann & Heinrich, 2008). Salah satu fungsi manajemen sumber daya manusia yang terpenting dan harus dilaksanakan oleh seorang manajer adalah pengelolaan ketenagaan. Pada fungsi ketenagaan peran manajer merekrut, mengembangkan, memotivasi, serta mengevaluasi keseluruhan sumber daya manusia yang diperlukan perusahaan untuk mencapai tujuannya (Simamora, 2014). Dalam melaksakan pelayanan keperawatan yang berkualitas maka manajer keperawatan perlu memberdayakan staf secara optimal. Staf harus dikelola, diatur, dipimpin, dibina, ditingkatkan dan dikembangkan. Dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perawat baru perlu mendapatkan pengarahan yang dikembangkan melalui program pembimbingan yang dilaksanakan oleh manajemen SDM keperawatan (Kuntoro, 2010). Pembimbing dilapangan atau lebih dikenal dengan istilah perceptorship, berdasarkan hasil riset Heyden, dkk (2014) dalam Inayah (2016) menyatakan bahwa hasil pendampingan preceptor dalam bimbingan klinik berhubungan signifikan dengan perubahan

PENGALAMAN PERAWAT BARU ...Erita, 1 10 Pengalaman Perawat Baru Terhadap Kompetensi Klinik Setelah Mendapat Pendampingan Preceptorship di RSU UKI Jakarta Jurnal Ilmiah WIDYA 3 Volume

  • Upload
    others

  • View
    29

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 5 Nomor 1 AgustusDesember 20181

    ISSNISSNL

    2337668623383321

    PENGALAMAN PERAWAT BARU TERHADAP KOMPETENSIKLINIK SETELAH MENDAPAT PENDAMPINGAN

    PRECEPTORSHIP DI RSU UKI JAKARTA

    EritaProgram Studi DIII Keperawatan Fakultas Vokasi

    Universitas Kristen IndonesiaEmail: [email protected]

    ABSTRAK: Perawat baru adalah perawat lulusan baru yang memasuki lingkungan kerja setelah melalui proses rekrutmen dalamsuatu instansi pelayanan kesehatan. Ketakutan dan kesulitan khusus dalam beradaptasi dengan lingkungan kerja adalah hal yangumum dialami perawat lulusan baru dan menyebut ketakutan ini sebagai transition shock karena terjadi sebagai akibat konflik antaraekspektasi lulusan baru terhadap peran keperawatan dan kenyataan peran yang sesungguhnya. Tujuan penelitian ini adalah untukmendapatkan pemahaman yang mendalam tentang pengalaman perawat baru terhadap kompetensi klinik setelah mendapatpendampingan preceptorship. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi melaluiwawancara mendalam (in depth interview), Analisis data menggunakan analisis NVivo 11 Plus. Hasil penelitian bahwa tema–temayang berpengaruh pada subtema Kompetesi klinik, pembimbingan precertorship dan upaya manajemen terhadap peningkatankompetensi klinik perawat baru setelah mendapat pendampingan preceptorship di RSU UKI Jakarta.

    Kata kunci: perawat baru, kompetensi, preceptorship

    ABSTRACT: The new nurse is a new graduate nurse who enters the work environment after going through the recruitment process ina health service agency. Fear and special difficulties in adapting to the work environment are common in new graduate nurses andcall this fear transition transition because it occurs as a result of conflict between the expectations of new graduates for nursing rolesand the real reality of their roles. The purpose of this study was to gain a deep understanding of the experience of new nurses onclinical competence after receiving preceptorship assistance. This study uses a qualitative method with a phenomenological studyapproach through indepth interviews, data analysis using NVivo 11 Plus analysis. The results of the study that the themes thatinfluence the subtheme of clinical competition, guidance on precertorship and management efforts to improve the competency of newnurse clinics after receiving preceptorship assistance and management support for improving clinical competence after receivingpreceptorship assistance at RSU UKI Jakarta

    Keywords: newly nurses, competence, precertorship

    PENDAHULUANLatar belakang penelitian ini adalah perawat

    lulusan baru yang memasuki lingkungan kerja setelahmelalui proses rekrutmen dalam suatu instansipelayanan kesehatan. Perawat baru setelahmendapatkan pengalaman praktek melaluipengembangan pembimbingan preceptorship dapatmeningkatkan pengetahuan, keterampilan danpercaya diri yang berkualitas (Lewis et al, 2015).Penelitian yang dilakukan oleh Kovner et al (2007)mengindikasikan bahwa 13% dari perawat barumengganti pekerjaannya setelah 1 tahun dan 37 %merasa siap untuk mengganti pekerjaan mereka. Halitu berarti 50 % perawat baru meninggalkanpekerjaan mereka pada tahun pertama bila tidakmendapatkan pendampingan atau precetorship yangbaik. Pada pelaksanaan program preceptorship, peranseorang preceptor sangat penting dan merupakankunci utama. Seorang preceptor mempunyai peranuntuk menjembatani antara teori yang didapatkanoleh mahasiswa di institusi pendidikan dengankenyataan yang ada di lapangan kerja yaitu klinik

    atau rumah sakit (Oermann & Heinrich, 2008).Salah satu fungsi manajemen sumber daya

    manusia yang terpenting dan harus dilaksanakan olehseorang manajer adalah pengelolaan ketenagaan.Pada fungsi ketenagaan peran manajer merekrut,mengembangkan, memotivasi, serta mengevaluasikeseluruhan sumber daya manusia yang diperlukanperusahaan untuk mencapai tujuannya (Simamora,2014). Dalam melaksakan pelayanan keperawatanyang berkualitas maka manajer keperawatan perlumemberdayakan staf secara optimal. Staf harusdikelola, diatur, dipimpin, dibina, ditingkatkan dandikembangkan. Dalam upaya meningkatkanpengetahuan dan keterampilan perawat baru perlumendapatkan pengarahan yang dikembangkanmelalui program pembimbingan yang dilaksanakanoleh manajemen SDM keperawatan (Kuntoro, 2010).Pembimbing dilapangan atau lebih dikenal denganistilah perceptorship, berdasarkan hasil riset Heyden,dkk (2014) dalam Inayah (2016) menyatakan bahwahasil pendampingan preceptor dalam bimbinganklinik berhubungan signifikan dengan perubahan

  • Erita,1 10

    Pengalaman Perawat Baru Terhadap KompetensiKlinik Setelah Mendapat Pendampingan

    Preceptorship di RSU UKI Jakarta

    Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 5 Nomor 1 AgustusDesember 20182

    critical thinking, komunikasi, pengkajian danpengambilan keputusan.

    Rumah Sakit Umum UKI menyadari akankondisi masa transisi ini dengan membuat suatuprogram pembimbingan (Preceptorship) selama masaorientasi 9 sampai 12 bulan. Program ini dibuatsecara terstruktur ada masa orientasi, ada targetpencapaian, evaluasi penilaian kinerja, masa rotasiruangan setiap 3 (tiga) bulan. Mengikuti programkelas dilaksanakan pada hari pertama untuksosialisasi budaya organisasi, kebijakan dan peraturankepegawaian, materi yang berkaitan dengan profesikeperawatan dan komunikasi efektif dilaksanakansesuai jadwal yang telah ditentukan oleh bidangkeperawatan dan pihak SDM. Dilanjutkan orientasilingkungan kerja perawat baru dengan pendampinganpreceptor. Walaupun pelaksanaan programpreceptorship sudah dilaksanakan pada saatpembimbingan perawat baru sudah sesuai dengantahapan pelaksanaan dalam program preceptorshippada umumnya, namun istilah di Rumah Sakit UmumUKI belum akrab / familiar dengan istilahpreceptorship tetapi dikenal dengan istilah CI(Clinical Instruktur).

    Tujuan penelitian ini adalah: (1)mendeskripsikan pengalaman perawat baru terhadapkompetensi perawat setelah mendapat pendampinganpreceptorship, dan (2) meningkatkan kompetensiperawat baru.

    METODOLOGI PENELITIANDesain dalam penelitian ini menggunakan

    metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studifenomenologi. Partisipan dalam penelitian dipilihdengan menggunakan teknik purposive sampling.Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukandengan cara wawancara mendalam (in depthinterview).

    Peneliti melakukan pendekatan pada calonpartisipan dengan meminta izin lebih dahulu denganperawat kepala ruangan dan pembimbing ruangan,membuat kontrak waktu untuk pertemuan sehabisjam dinas. Calon partisipan memenuhi kriteria danbersedia mengikuti penelitian dan di berikanpenjelasan tentang penelitian yang akan dilakukan.Jika calon paritisipan setuju mengikuti penelitian,peneliti memberikan informed consent yang telahsiap ditanda tangani oleh calon partisipan danmembuat kontrak waktu. Wawancara mendalam

    dilakukan selama 45 sampai 60 menit denganmenggunakan panduan wawancara dan direkammenggunakan digital recorder.

    Partisipan penelitian ini adalah 6 perawat baruyang telah mendapat pendampingan preceptorshipdengan masa kerja 6 sampai 12 bulan, pendidikanDIII Keperawatan. Kepada partisipan yang menjadisubyek penelitian ini diberikan pertanyaan sebagaiberikut:1. Menurut pengalaman anda halhal apa yangdiperoleh dalam pembimbingan programpreceptorship: Orientasi lingkungan kerja,Pembelajaran di kelas, pembimbingan klinik,Evaluasi kinerja, rotasi ruangan2. Menurut pengalaman anda kompetensi klinik apayang diperoleh setelah mendapatkan pendampinganpreceptorship: Pengetahuan, sikap, keterampilan3. Menurut pengalaman anda sebagai perawat baruapa upaya yang perlu dilakukan pihak manajemenuntuk meningkatkan kompetensi klinik perawat baru:Pelaksanaan Program preceptorship, PengadaanPelatihan

    Analisis data dilakukan bersamaan denganpengumpulan data dengan menggunanakanpendekatan thematik analysis yang dibantu dengansoftware NVIVO 11 Plus. Tehnik analysis ini melihatapa yang tampak dari isi pesan yang disampaikanoleh partisipan secara objektif, sistematis danmelakukan generalisasi dari isi pesan tersebut.Ditemukan 3 tema pada pengalaman perawat baruyang telah mendapatkan pendampingan preceptorshipdi RSU UKI Jakarta yaitu kompetensi klinik,pembimbingan preceptorship dan upaya manajemen

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Rumah Sakit

    Undang Undang Republik Indonesia No. 44Tahun 2009 bahwa Rumah sakit adalah institusipelayanan kesehatan yang memberikan layanan yangterbaik kepada perorangan maupun keluarga danmemiliki fasilitas pelayanan rawat inap, rawat jalan,dan gawat darurat serta saling memilikikesinambungan dalam pemberian layanan. Rumahsakit dinyatakan berhasil, tidak hanya padakelengkapan fasilitas yang diunggulkan, melainkanjuga sikap dan layanan sumber daya manusiamerupakan elemen yang berpengaruh signifikanterhadap pelayanan yang dihasilkan dandipersepsikan pasien (Marquis & Hoston, 2010;

  • Erita,1 10

    Pengalaman Perawat Baru Terhadap KompetensiKlinik Setelah Mendapat Pendampingan

    Preceptorship di RSU UKI Jakarta

    Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 5 Nomor 1 AgustusDesember 20183

    dalam Simamora, 2014). Rumah sakit mengharapkanmemiliki perawat baru yang menampilkan kinerjayang profesional

    Sumber Daya Manusia

    Manajemen Sumber Daya Manusia adalahsebagai proses serta upaya untuk merekrut,mengembangkan, memotivasi, serta mengevaluasikeseluruhan sumber daya manusia yang diperlukanperusahaan dalam pencapaian tujuannya, mencakupdari mulai memilih yang memiliki kualifikasi untukmenempati posisi dalam perusahaan (the man on theright place) seperti yang diisyaratkan perusahaanagar kualifikasi dapat dipertahankan bahkanditingkatkan serta dikembangkan dari waktu kewaktu (Simamora, 2014).

    Untuk melaksakan pelayanan keperawatan yangberkualitas maka manajer keperawatan perlumemberdayakan staf secara optimal. Staf harusdikelola, diatur, dipimpin, dibina, ditingkatkan dandikembangkan. Dalam upaya meningkatkanpengetahuan dan keterampilan perawat baru perlumendapatkan pengarahan yang dikembangkanmelalui program pembimbingan yang dilaksanakanoleh manajemen SDM keperawatan (Kuntoro, 2010).Pembimbing di lapangan atau lebih dikenal denganistilah perceptorship, berdasarkan hasil riset Heyden,dkk (2014) dalam Inayah (2016) menyatakan bahwahasil pendampingan preceptor dalam bimbinganklinik berhubungan signifikan dengan perubahancritical thinking, komunikasi, pengkajian danpengambilan keputusan.

    PRECEPTORSHIP

    Preceptorship adalah suatu metode pengajarandimana seorang pratisi yang memiliki pengalaman dibidangnya yang mampu memberikan dukungankepada perceptee dalam memahami perannya danhubungan kesejawatan. Preceptorship bersifat formal,disampaikan secara perseorangan dan individu dalamwaktu yang sudah ditentukan sebelumnya antaraperawat yang berpengalaman (preceptor) denganperawat baru (perceptee) yang didesain untukmembantu perawat baru untuk menyesuaikan diridengan baik dan memjalankan tugas yang yang barusebagai seorang perawat atau bidan.1. Kompetensi

    Kompetensi adalah karakteristik perilaku yangmenggambarkan motif, konsep diri, nilainilai,

    pengetahuan atau keahlian yang ditunjukkan olehpekerja yang unggul kedalam pekerjaannya. Motif,konsep diri dan nilainilai individu membentuk sikapindividu tersebut. Dengan demikian maka komponenkomptensi terdiri atas pengetahuan, keterampilan, dansikap (Aprianto dan Jacob, 2013).

    Rumah Sakit Umum UKI menyadari akankondisi masa transisi ini dengan membuat suatuprogram pembimbingan (Preceptorship) selama masaorientasi 9 sampai 12 bulan. Program ini dibuatsecara terstruktur ada masa orientasi, ada targetpencapaian, evaluasi penilaian kinerja, masa rotasiruangan setiap 3 (tiga) bulan.

    Analisis data dilakukan bersamaan denganpengumpulan data dengan menggunanakanpendekatan thematik analysis yang dibantu dengansoftware NVIVO 11 Plus. Tehnik analysis ini melihatapa yang tampak dari isi pesan yang disampaikanoleh partisipan secara objektif, sistematis danmelakukan generalisasi dari isi pesan tersebut.Ditemukan 3 tema pada pengalaman perawat baruyang telah mendapatkan pendampingan preceptorshipdi RSU UKI Jakarta yaitu kompetensi klinik,pembimbingan preceptorship dan upaya manajemen.Analisa tematik pada tema pembimbingan preceptordengan metode preceptorship dapat meningkatkankompetensi klinik perawat baru di rumah sakit UKIJakarta. Tema ini didapatkan dari analisa terhadappengelompokanpengelompokan yang diperoleh dariungkapan keseluruhan partisipan terlihat pada gambarsatu di bawah ini:

    Gambar 1. Skema Model Tema Utama Penelitian“Kompetensi Perawat Baru,Pembimbingan Program Preceptorship,Upaya Pihak Manajemen UntukMeningkatkan Kompetensi PerawatBaru”

    Sumber: Data Primer Hasil Olah Data NVivo Versi 11 PlusKompetensi Perawat Baru dijelaskandengan sub tema “Pengetahuan, Sikap,Keterampilan”

  • Erita,1 10

    Pengalaman Perawat Baru Terhadap KompetensiKlinik Setelah Mendapat Pendampingan

    Preceptorship di RSU UKI Jakarta

    Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 5 Nomor 1 AgustusDesember 20184

    Gambar 2. Skema Model Tema KompetensiSumber: Data Primer Hasil Olah NVivo Versi 11 Plus

    Subtema Pengetahuan dapat dilihat pada skemaberikut:

    Gambar 3. Text Search Query Pengetahuan PerawatBaru

    Sumber: Data Primer Hasil Olah Data NVivo Versi 11 Plus

    Hasil penelitian menyatakan bahwa pengalamanpartisipan setelah mendapat pembimbingan danpedampingan mengungkapkan pengetahuan yangdiperoleh meliputi sistem manajemen kerja ruangan,pelaksanaan asuhan keperawatan, kolaborasi dengantim kesehatan dilingkungan kerja. Pengetahuanmenurut Hutapea dan Toha (2008) adalah Informasiyang dimiliki seseorang karyawan untukmelaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuaibidang yang digelutinya (tertentu). Pengetahuankaryawan turut menentukan berhasil tidaknyapelaksanaan tugas yang dibebankan kepadanya,karyawan yang mempunyai pengetahuan yang cukupmeningkatkan efisiensi perusahaan. Kompetensiindividu adalah kemampuan kerja yang dimiliki olehseseorang yang mengintegrasikan pengetahuan ,keterampilan, sikap serta nilainilai pribadiberdasakan pengalaman dan pembelajaran dalamupaya pelaksanaan tugas secara profesional ,efektifdan efisien (Moeheriono, 2010)

    Hasil penelitian Steward (2000) menyatakanbahwa program preceptorship membantu perawatbaru mendapat kan pengalaman baru berupapengetahuan dan keterampilan. Pengalaman barudilalui dengan jalan memperoleh informasi,bimbingan dan penguasaan keterampilan daripembimbing klinik.

    Sub tema Sikap perawat baru setelah mendapatpendampingan preceptorship dapat dilihat padaskema berikut:

    Gambar 4. Text Search Query Sikap Perawat BaruSumber: Data Primer Hasil Olah Data NVivo Versi 11 Plus

    Partisipan mengungkapkan pengalaman nyasetelah mendapat pembimbingan dan pedampingansikap yang positif, kesadaran untuk bersikap sabar,jujur, terbuka, lebih giat belajar, saling menghargai,punya inisiatif bertanya, peduli dengan teman, caringterhadap pasien, loyal waktu dalam bekerja, disiplin.Menurut Hutapea dan Toha (2008) mengungkapkanbahwa Sikap adalah Pola tingkah laku seseorangkaryawan didalam melasksanakan tugas dantanggung jawabnya sesuai dengan peraturanperusahaan. Apabila karyawan mempunyai sifatmendukung pencapaian organisasi ,maka secaraotomatis segala tugas yang dibebankan kepadanyaakan dilaksanakan sebaikbaiknya. Kepribadian dansikap serta perilaku. Sikap yang perlu ditonjolkansebagai sosok perawat yang siap bekerja dengankarakteristik budaya Indonesia adalah 3S (Salam,Senyum, dan Semangat, PPNI. 2005)

    Sub tema Keterampilan perawat baru setelahmendapat pendampingan preceptorship dapat dilihatpada skema berikut:

    Gambar 5. Text Search Query Keterampilan PerawatBaru

    Sumber: Data Primer Hasil Olah Data NVivo Versi 11 Plus

    Pernyataan partisipan tersebut diatasmengungkapkan keterampilan yang diperoleh yaknimelakukan persiapan penerimaan pasien baru,penjelasan oerintasi ruangan kepada pasien dan

  • Erita,1 10

    Pengalaman Perawat Baru Terhadap KompetensiKlinik Setelah Mendapat Pendampingan

    Preceptorship di RSU UKI Jakarta

    Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 5 Nomor 1 AgustusDesember 20185

    keluarga, melakukan proses keperawatan mulai daripengkajian, menentukan diagnosa keperawatan,membuat rencana keperawatan, mendokumentasikantindakan yang telah dilakukan,melakukan evaluasi,berkomunikasi efektif, tindakan kolaborasipemasangan infus, pengambilan sampel darah,pemberian obat intra vena, persiapan pasien untukpemeriksaan radiologi.

    Menurut Hutapea dan Toha (2008)mengungkapkan bahwa Keterampilan adalah Suatuupaya untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabyang diberikan perusahaan kepada seseorangkaryawan untuk melaksanakan dengan baik danmaksimal, hal yang paling perlu diperhatikan adalahsikap karyawan.

    Kompetensi perawat merefleksikan ataskompetensi yang diharapkan dimiliki oleh individuyang akan bekerja di bidang pelayanan keperawatan(PPNI, 2005). Kompetensi perawat terdiri darikompetensi teknis dan kompetensi perilaku.Seseorang dikatakan memiliki kompetensi yangsesuai dengan pekerjaannya, apabila dapatmemanfaatkan secara optimal kedua komponenutama kompetensi tersebut.

    Premis dalam penelitian ini dari temaKompetensi perawat baru setelah mendapatpendampingan dan pembimbingan untukmelaksanakan pekerjaan tugas dan tanggung jawabyang harus dikerjakan dengan sub tema adalahtentang pengetahuan , sikap dan keterampilan adalahada hubungan antara kompetensi perawat baru setelahmendapat pendampingan dan pembimbinganpreceptor meliputi pengetahuan, sikap danketerampilan dimana partisipan dalam penelitian inimampu mengungkapkan pengetahuan, sikap danketerampilan yang diperoleh setelah mendapat kanpendampingan dan pembimbingan preceptor.Semakin perawat baru mendapatkan pendampingandan pembimbingan yang terus menerus selamasetahun maka perawat baru akan lebih kompetendalam melaksanakan pekerjaan yang baru denganlingkungan kerja yang baru. Premis ini muncul sesuaidengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Tan et al(2011) bahwa perawat baru tidak memilikiketerampilan dan pengetahuan yang dipersyaratkanbagi mereka, tidak kompeten selama tahun pertamamelakukan praktek klinik.

    Perawat baru setelah mendapatkan pengalamanpraktek melalui pengembangan pembimbinganpreceptorship dapat meningkatkan pengetahuan ,

    keterampilan dan percaya diri yang berkualitasmenurut hasil penelitian Lewis et al (2015).

    Pelaksanaan perceptorship dengan baik danmaksimal maka perawat baru semakin cepat dapatberadaptasi dengan lingkungan kerja dan pencapaiankompetensi yang telah ditetapkan dapat tercapai tetapwaktu untuk meningkatkan kualitas pelayanan.

    Pembimbingan preceptorship dijelaskan dengansub tema Orientasi, Pembelajaran dikelas,Pembibingan di klinik, Evaluasi, Rotasi. Ruangan.Interpretasi dan pembahasan hasil analisa data dalampenelitian ini dibuat berdasarkan pedomanwawancara yang dijadikan pedoman dalam analisisdata.

    Gambar 6. Skema Model Tema PembimbinganPreceptorship

    Sumber: Data Primer Hasil Olah NVivo Versi 11 Plus

    2. OrientasiDari gambar diatas terdapat tema orientasi dapat

    dilihat pada skema berikut:

    Gambar 7. Text Search Query OrientasiSumber: Data Primer Hasil Olah NVivo Nersi 11 Plus

    Berdasarkan hasil wawancara semua partisipandalam penelitian menyampaikan pengalamannyatentang kondisi rumah sakit dan lingkungan kerjasudah lebih baik. Perawat baru, yang baru memasukidunia kerja membutuhkan akan informasi,bimbingan, penguasaan keterampilan danpeningkatan pengetahuan untuk melasanakan tugasperan baru nya. Orientasi biasanya berdasarkan padaketersediaan waktu dan kebutuhan preceptee danpreceptor memutuskan untuk pengembanganprogram yang berfokus pada pasien. Kebutuhanketerampilan apa yang khusus dari preceptor danpreceptee. Keterampilan ini akan diidentifikasi dan

  • Erita,1 10

    Pengalaman Perawat Baru Terhadap KompetensiKlinik Setelah Mendapat Pendampingan

    Preceptorship di RSU UKI Jakarta

    Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 5 Nomor 1 AgustusDesember 20186

    kemudian preceptor mengajarkan pada preceptee.Orientasi secara umum dan luas terhadap rumah sakitsangat dibutuhkan melebihi orientasi dari preceptor(Halfer, 2007).

    Hal ini menguatkan penelitian yang dilakukanClark & Holmes (2007) mengatakan bahwa perawatbaru tidak familiar dengan lingkungan kerjanya yangbaru dan segera membutuhkan orientasi. Orientasiyang baik akan membantu perawat baru dalam prosesadaptasinya. Bila program orientasi tidak dijelaskandengan baik maka proses penyesuaian denganlingkungan baru akan berjalan lambat. Prosesorientasi yang memadai meminimalkankesalahpahaman, menumbuhkan rasa memiliki danmenerima serta meningkatkan antusiasisme (Halfer,2007).

    Sub tema materi pembelajaran dapat dilihat padaskema berikut:

    Gambar 8. Text Search Query Materi PembelajaranSumber: Data Primer Hasil Olah NVivo Nersi 11 Plus

    Pernyataan partisipan mengungkapkanpengalamannya dan materi yang diperoleh meliputimateri tentang patient safety terkait sasarankeselamatan pasien, ketepatan identifikasi pasien,peningkatan pasien resiko jatuh, keamanan obat,kepastian prosedur operasi, pengurangan resikoinfeksi, pengurangan risiko pasien jatuh, handhygiene, peraturan kepegawaian, reward danpunishment. Semua partisipan dalam penelitian inidapat mengungkapkan materi yang diperoleh.

    Menurut hasil penelitian Halfer (2007),pembelajaran di kelas bahwa program ini berfokuspada pengembangan kompetensi klinik untukmendukung pelayanan keperawatan yang berpusatpada keluarga dalam setting keperawatan tersier.Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengalamanpraktik klinik dari perawat baru dan membangunpengetahuan yang diperoleh dari perkuliahan.Kurikulum inti kirakira 80 jam untuk konten kelas

    termasuk topik keperawatan berpusat pada keluarga,pendidikan pasien/keluarga, pengkajian fisik, patientsafety, manajemen nyeri, manajemen sedasi,kekerasan dan penelantaran anak, perbedaan budaya.

    Sub tema materi pembelajaran dapat dilihat padaskema berikut:

    Gambar 9. Text Search Query Materi SimulasiSumber: Data Primer Hasil Olah NVivo Nersi 11 Plus

    Hasil penelitian partisipan mengungkapkanpengalaman nya tentang materi yang diperolehmeliputi materi pelatihan BHD, RJP, SOPpemasangan infus langsung dipraktekkan antarsesama perawat baru, menghitung tetesan infus, EtikaKeperawatan. Pembelajaran ini sangat mendukungkompetensi dan rasa percaya diri perawat barumenjadi lebih yang baik.

    Sub tema pembimbingan klinik dapat dilihatpada skema berikut:

    Gambar 10. Text Search Query Pembimbingan KlinikSumber: Data Primer Hasil Olah NVivo Nersi 11 Plus

    Pernyataan partisipan mengungkapkanpengalaman yang di alami selama dalam prosespembimbingan dari preceptor yang diperolehmeliputi: pelaksanaan keterampilan klinik, sikapdalam memberikan pelayanan, berkomunikasi yangefektif, informasi tentang keberadaan ruangan, sistimkerja ruangan, diskusi teori dan kasus. Bimbingandalam keperawatan adalah bentuk dasar pendidikanklinis perawat baru dalam bidang klinis. Bimbingan

  • Erita,1 10

    Pengalaman Perawat Baru Terhadap KompetensiKlinik Setelah Mendapat Pendampingan

    Preceptorship di RSU UKI Jakarta

    Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 5 Nomor 1 AgustusDesember 20187

    menyediakan hubungan dinamis untuk berbagipengalaman dengan perawat baru dan memberikannasihat, dukungan dan dorongan kepada mereka yangmemiliki pengalaman kurang. Bimbingan dapatdidefinisikan juga sebagai dukungan yang ditawarkanoleh profesional yang berpengalaman untukmanasehati dan membimbing perawat baru, sebagaitujuan pertumbuhan pribadi dan professional (Clarkand Holmes, 2007).

    Bimbingan klinik adalah segala bentuk tindakanedukatif yang dilaksanakan oleh pembimbing klinikuntuk memberikan pengetahuan nyata secara optimaldan membantu perawat baru agar mencapaikompetensi yang diharapkan. Tujuan pelaksanaanbimbingan klinik yaitu membantu perawat barumenyesuaikan diri dengan lingkungan tempat kerja,memberikan kesempatan kepada perawat baru untukmenerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yangdipelajari dikelas secara integrasi ke situasi nyata,dan mengembangkan potensi perawat baru dalammenampilkan perilaku dan keterampilan yangbermutu ke situasi nyata dalam praktek, selain itubimbingan klinik juga bertujuan untuk memberikesempatan kepada perawat baru mencaripengalaman kerja secara tim dalam membantu proseskesembuhan klien, memberi pengalaman awal danmemperkenalkan kepada perawat baru tentang situasikerja profesioanal keperawatan dan membantuperawat baru mengatasi masalah yang dihadapidilingkungan kerja, serta membantu perawat barudalam mencapai kompetensi klinik yang ditetapkan(Fox.C.Kathy, 2010).

    Sub tema evaluasi dapat dilihat pada skemaberikut:

    Gambar 11. Text Search Query EvaluasiSumber: Data Primer Hasil Olah NVivo Nersi 11 Plus

    Pernyataan partisipan tersebut diatasmengungkapkan pengalaman yang dialami dalampelaksanaan evaluai kerja, meliputi: evaluasidilaksanakan secara formal sesuai dengan standaryang telah ditentukan yang mencakup kompetensi(pengetahuan, sikap dan keterampilan), umpan baliksecara verbal.

    Mengevaluasi hasil pembelajaran klinik dalamkerjasama dengan preceptee dan koordinator programdengan cara: Memberikan umpan balik secarakonstruktif menggunakan lembar evaluasi (evaluasiformatif harian / mingguan) Menanyakan pertanyaanuntuk mengetahui pengetahuan preceptee yang telahdipelajari. Menjelaskan penilaian preceptor terhadapkegiatannya. Mendiskusikan ketidak cocokan antarapreceptor dan preceptee Berpartisipasi denganpreceptee dalam melengkapi lembar evaluasi strukturyang menekankan pentingnya evaluasi diri, dan untukmengetahui kemajuan hasil pembelajaran dan potensiberikutnya (evaluasi sumatif yang dilakukan saattengah dan akhir pembelajaran klinik) (Halfer, 2007).

    Memberikan pujian dan dukungan pembelajaranlingkungan dengan memfokuskan pada potensiperserta, pencapaian dan kemajuan menjelangpertemuan melalui proses evaluasi. Memberikanumpan balik yang positif tentang peningkatan ataukesalahan untuk mendapatkan fundamental,profesional atau sasaran diri. Melakukan langkahyang tepat jika perkembangan hasil pembelajarankurang memuaskan (contohnya berkonsultasi denganpembimbing koordinator program). Menanyakanpertanyaan terbuka kepada preceptee untukmenentukan pemahaman keefektifan intervensipreceptor untuk memfasilitasi pembelajaran klinik(CNA, 2004)

    Sub tema Rotasi dapat dilihat pada skemaberikut:

    Gambar 12. Text Search Query RotasiSumber: Data Primer Hasil Olah NVivo Nersi 11 Plus

  • Erita,1 10

    Pengalaman Perawat Baru Terhadap KompetensiKlinik Setelah Mendapat Pendampingan

    Preceptorship di RSU UKI Jakarta

    Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 5 Nomor 1 AgustusDesember 20188

    Skema ini menjelaskan pernyataan partisipanyang memiliki kata kunci Rotasi dengan bantuanTools Text Search Query dalam NVivo 11 Plus .Katakunci ini merupakan kata yang terdapat padapernyataan partisipan . Berdasarkan hasil wawancaramendalam partisipan dapat mengungkapkanpengalaman tentang rotasi ruangan.

    Pernyataan partisipan tersebut diatasmengungkapkan pengalaman yang dialami dalampelaksanaan rotasi ruangan, pelaksanaan rotasimelalui beberapa area yaitu ruang rawat jalan, ruangmedikal bedah (kelas III, kelas II, VIP), ruangperawatan anak.

    Rotasi / Pertukaran pembelajaran klinikmemberikan perawat baru suatu kesempatan untukmengembangkan suatu pendekatan yang holistik.Perawat baru belajar tentang pengalamanpasien/keluarga secara langsung melalui rotasi kearea yang spesifik dari semua populasi pasien.Pertukaran klinik juga membangun hubungan kerjamelalui rumah sakit yang di temukan dari perawatbaru dan dari berbagai departemen. Setelahpengalaman ini, perawat baru akan bisa menjelaskansiapa orang dibalik suatu percakapan pertelepon danmemahami kebutuhan pemberian pelayanankeperawatan.

    Perawat baru melihat bahwa pertukaranklinik/rotasi merupakan suatu kesempatan yangpenting untuk melihat secara nyata apa yang dialamipasien/keluarga selama mereka dirawat atau selamamereka berkunjung ke bagian rawat jalan. Rotasi inidiatur oleh pendidik klinik keperawatan berbasis area(Halfer, 2007). Untuk membantu perawat baru agarkompeten dalam berbagai pengalaman klinik ,makaprogram merencanakan rotasi melalui beberapa area(seperti penyakit dalam, bedah, perawatan kritis,rawat jalan atau unit gawat darurat), rotasi inisebagai satu metode dalam praktik klinik (Halfer,2007). Perlu untuk menciptakan lingkungan yangmendukung bagi perawat baru dalam masapembimbingan, pengalaman masa transisi yangpositif ini akan membantu kekuatan profesi danmeningkatkan retensi perawat, sehingga perawatnantinya diharapkan dapat memberikan pelayanankeperawatan yang lebih baik.

    3. Upaya Manajemen

    Gambar 13. Skema Model Tema Upaya ManajemenSumber: Data Primer Hasil Olah NVivo Nersi 11 Plus

    Sub tema Pelaksanaan preceptorship denganmaksimal dapat dilihat ada skema berikut:

    Gambar 14. Text Search Query PelaksanaanPreceptorship

    Sumber: Data Primer Hasil Olah NVivo Nersi 11 Plus

    Hasil penelitian menyatakan bahwapendampingan dan pembimbingan preceptor sebagaiakses pengetahuan organisasi dan praktik klinik dapatdiprediksi oleh perawat baru, sehingga diskusi antarapreceptor dan preceptee diperlukan untukmemberikan praktik terkini dalam lingkungan klinikdengan harapan preceptee akan memiliki kemampuanyang sama dengan preceptornya.

    Upaya yang perlu dilakukan pihak manajemenuntuk meningkatkan kompetensi dan percaya diriperawat baru perlu disiapkan secara matang olehsuatu organisasi. Manajer keperawatan dapatmengatasi potensi hambatan yang dialami perawatbaru dalam hal pembimbingan klinik denganmempertimbangkan menurut Marquis & Huston(2010) yaitu dengan cara memilih pembimbingdengan cermat, memilih pembimbing yangmempunyai niat yang kuat untuk menjadi role model ,mempersiapkan pembimbing menjalani peran merekadengan memberikan peran mereka denganmemberikan kelas formal mengenai konsep belajar /sosial lainnya, meminta staf yang berpengalamanuntuk memantau pembimbing dan perawat lulusanbaru secara ketat untuk memastikan bahwa hubunganyang terjadi antara pembimbing dan lulusan baruuterus menghasilkan manfaat dan pertumbuhan bagikeduanya.

  • Erita,1 10

    Pengalaman Perawat Baru Terhadap KompetensiKlinik Setelah Mendapat Pendampingan

    Preceptorship di RSU UKI Jakarta

    Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 5 Nomor 1 AgustusDesember 20189

    Preceptorship adalah suatu metode pengajarandimana seorang pratisi yang memiliki pengalaman dibidangnya yang mampu memberikan dukungankepada perceptee dalam memahami perannya danhubungan kesejawatan. Preceptorship bersifat formal,disampaikan secara perseorangan dan individu dalamwaktu yang sudah ditentukan sebelumnya antaraperawat yang berpengalaman (preceptor) denganperawat baru (perceptee) yang didesain untukmembantu perawat baru untuk menyesuaikan diridengan baik dan menjalankan tugas yang barusebagai seorang perawat atau bidan.

    Pengalaman preceptee cenderung dalam periodesingkat 1–12 bulan (CNA, 2004). Hasil penelitianMcCusker (2013) tujuan preceptorship untukmengembangkan pengetahuan, keterampilan, danmembangun percaya diri perawat baru yangdifasilitasi oleh preceptor melalui pembimbingan.

    Sub tema pengadaan pelatihan secaraberkesinambungan dapat dilihat pada skema berikut:

    Gambar 15. Text Search Query Pengadaan PelatihanSumber: Data Primer Hasil Olah NVivo Nersi 11 Plus

    Skema ini menjelaskan pernyataan partisipanyang memiliki kata kunci pengadaan pelatihan secaraberkesinambungan dengan bantuan Tools Text SearchQuery dalam NVivo 11 Plus. Kata kunci inimerupakan kata yang terdapat pada pernyataanpartisipan. Berdasarkan hasil wawancara mendalampartisipan mengungkapkan tentang harapan agarpihak manajemen dapat mengadakan pelatihan secaraberkesinambungan.

    Pernyataan partisipan mengungkapkanpengalaman nya sebelum mengikuti pelatihanpartisipan merasa tidak kompeten, tidak percaya diri,ada perasaan takut salah, perasaan tidak berhasil,untuk melaksanakan tugastugas baru yang harusdikerjakan. Setelah mengikuti pelatihan adapeningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilanadalah ada hubungan antara pelatihan dengankompetensi dan percaya diri, dimana partisipan dalampenelitian ini mampu mengungkapkan perbedaankompetensi yang dimiliki sebelum mengikutipelatihan dan sesudah pelatihan. Semakin perawatbaru banyak mendapatkan informasi dan mengikutipelatihan semakin mudah dalam melaksanakan tugastugasnya.

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Beberapa bulan pertama bagi perawat barumerupakan masa yang penuh tantangan, stres, tidakkompeten dalam bekerja. Kompetensi adalah untukmemanfaatkan pengetahuan dan keterampilan kerjaguna mencapai kinerja optimal, preceptee semakinmandiri dalam waktu dan praktek klinik. Padapelaksanaan program preceptorship, peran seorangpreceptor sangat penting dan merupakan kunciutama. Seorang preceptor mempunyai peran untukmenjembatani antara teori yang didapatkan olehmahasiswa di institusi pendidikan dengan kenyataanyang ada di lapangan kerja yaitu klinik atau rumahsakit. Program preceptorship sangat membantu dalamproses alam proses transisi atau kesempatan untukmeningkatkan kompetensi, keterampilan perawatbaru dalam mempersiapkan mereka memasuki duniakerja dengan aman. Hanya seorang perawat yangkompeten dan percaya diri bisa terhindar darikecemasan tentang intervensi apa yang harusdilakukan dalam memberikan terapi. Kompetensitanpa kasih sayang bisa brutal dan tidak manusiawi,kasih sayang tanpa kompetensi menjadi tidak berarti.Setelah mendapat pendampingan preceptor, perawatbaru memiliki pengetahuan, sikap kerja, danketerampilan yang sangat membantu dalampenyelesaian tugas atau pekerjaan yang sesuai yangsesuai dengan tugas dan fungsi yang memang harusdijalankannya di devisi keperawatan Rumah SakitUmum UKI.

  • Erita,1 10

    Pengalaman Perawat Baru Terhadap KompetensiKlinik Setelah Mendapat Pendampingan

    Preceptorship di RSU UKI Jakarta

    Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 5 Nomor 1 AgustusDesember 201810

    SaranSaran

    Pelaksanaan pendampingan preceptor bagiperawat baru sangat mempengaruhi terhadappeningkatan kompetensi klinik perawat barudilingkungan kerja yang baru. Dibutuhkan pelayananyang prima dan berkualitas dengan demikian pihakmanajemen rumah sakit perlu memfasilitasi perawatbaru untuk menghasilkan sumberdaya manusia yangkompeten dan professional. Upaya yang perludilakukan pihak manajemen untuk meningkatkankompetensi dan percaya diri perawat baru. Perlupengadaan pelatihan yang berkesinambunganbeberapa materi pelatihan yang masih dibutuhkan danberhubungan langsung ditempat kerja devisikeperawatan saat ini, pelatihan secara berkala denganmateri keperawatan, diharapkan akan memberikankesempatan kepada staf perawat baru lebih banyakporsinya untuk mendapatkan pelatihan keperawatantersebut sehingga lebih tepat sasaran.

    DAFTAR PUSTAKAAprinto & Jacob Pedoman Lengkap Profesional SDM Indonesia.

    PPM Manajemen. Jakarta. 2013CNA Achieving Exelence in Profesional Practice: A Guide

    ForPreceptorship and Mentoring. Ottawa: Author, 2004Clark,T.& Holmes,S.Fit for practice.An exploration of the

    development of newly qualified nurses using focus groups.International Journal of Nursing Studies ,44, 12101220.2007

    Darmawan dkk Mentorship dan Preceptorship dalamKeperawatan, Jurnal Akper Poltekkes Bhakti Mulia,Sukoharjo. 2012

    Fox. C Kathy Mentor program Boots New Nurses’ Statisfactionand lower Turnover Rate. The journal of ContinuingEducation in Nursing .Vol 41,No 7, 2010

    Halfer, D A magtic strategy for new gradúate nurses. Nursingeconomic journal 25 (1),612. Article, 2007

    Heyden , et al The NCSBN National Simulation Study : ALongitudinal ,Randomized ,Controlled Study ReplacingClinical Hours with Simulation in Prelicensure NursingEducation .The journal of Nursing Regulationis a quarterly,peerreviewed profesional journal .ISSN 21558256.Chicago :National Council of State Boards of Nursing( NCBN. ) , 2014

    Hutapea dkk Kompetensi Plus. Gramedia Pustaka Utama.Jakarta, 2008

    Inayah Metoda dan Kerangka Acuan PreceptorMentorship dalamPencapaian Target Kompetensi Praktikan . IN MEDIA.Bogor, 2016

    Kuntoro .ABuku ajar manajemen keperawatan. Nuha Medika.Yogyakarta. 2010

    Kovner, C.T et al Newly licensed RN’s characteristic, workattitudes, and intension to work .Ameican Journal ofNursing , 107(9),6072, (2007

    Lewis and Mc Gowan Newly qualified nurses’ experiences of apreceptorship. British Journal of Nursing ,2015,Vol 24.N01, 2015

    Mc Cusker C Preceptorship : professional development andsupport for newly registered practitioners .J Perioper Pract23(12) : 2837, 2013

    Moeheriono Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. GhaliaIndonesia, Bogor. 2010

    Marquis, Bessie L. Kepemimpinan dan ManajemenKeperawatan: teori & aplikasi. Ed.4. EGC. Jakarta. 2010

    Owens .G Nancy. New Graduate nurse preceptor program : AColaborative approach with academia . Journal of NursingEducation and Practice ,Vol.3.N0.12, 2013

    Republik Indonesia. 2009. UU RI No 44 Tahun 2009 TentangRumah Sakit

    Simamora Buku Ajar Manajemen Keperawatan , Jakarta : EGC,2014

    Tan. K et al A literature reviw of preceptorship : model formedical radiaction sciennes. Journal of medical imagingand radiation sciences 42,1,1520, 2011