36
PENETASAN TELUR

PENETASAN TELUR

  • Upload
    nicola

  • View
    717

  • Download
    46

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PENETASAN TELUR . TELUR TETAS. TELUR KONSUMSI. 1. Penetasan Alami. 2. Penetasan Buatan a. Berdasarkan Aliran Udara - Forced Draft Incubator - Still Air Machine b. Berdasarkan Cara Pemutaran Telur - Manual/ Konvensional - Semi Otomatis - Otomatis - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: PENETASAN  TELUR

PENETASAN TELUR

Page 2: PENETASAN  TELUR

TELUR TETAS

TELUR KONSUMSI

Page 3: PENETASAN  TELUR

2. Penetasan Buatana. Berdasarkan Aliran Udara - Forced Draft Incubator

- Still Air Machineb. Berdasarkan Cara Pemutaran Telur

- Manual/ Konvensional - Semi Otomatis

- Otomatisb. Berdasarkan Cara Pemutaran Telur

- Setter dan hatcher disatukan - Setter dan hatcher dipisahkan

1. Penetasan Alami

Page 4: PENETASAN  TELUR

Keuntungan penetasan telur dengan mesin tetas :

• Kapasitas telur yg dapat di eramkam banyak

• Tingkat keberhasilan penetasan lebih besar

• Telur dapat ditetaskan terus menerus, tanpa dipengaruhi musim atau cuaca

• Induk tidak perlu berhenti dalam memproduksi telurnya yang diakibatkan oleh masa pengeraman (pada entog)

Page 5: PENETASAN  TELUR

Syarat-syarat Mesin Tetas

• Suhu mesin tetas berkisar antara 98 - 102 oF.

• Kelembaban mesin tetas antara 60 - 70 %.

• Kadar oksigen 21 % & karbondioksida 0,5%.

Page 6: PENETASAN  TELUR

FERTILITAS PERSENTASE JUMLAH TELUR YANG FERTIL BERDASARKAN JUMLAH TELUR YANG DIERAMKAN

FERTILITAS = 150/200 X 100% = 75%

Bila pejantan dan betina dikawinkan, secara individu fertilitas yang cukup tinggi akan diperoleh setelah 2 – 3 hari melakukan perkawinan.

Namun bila pejantan dikawinkan dengan sekelompok betina, koleksi telur tetas biasanya dilakukan setelah 2 mg pejantan berada dikandang.

Apabila pejantan diambil dari kelompok betina dalam kandang, dalam

waktu 5 – 6 hari setelah perkawinan terakhir fertilitasnya masih cukup baik, setelah itu akan terus menurun.

Page 7: PENETASAN  TELUR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FERTILITAS

• MOTILITAS SPERMA• RANSUM DAN HORMON• LAMA PENYINARAN• UMUR DAN PRODUKSI TELUR• PREFERENTIAL MATING• MUSIM• PERBANDINGAN JANTAN & BETINA• LAMANYA JANTAN DALAM KANDANG

Page 8: PENETASAN  TELUR

DAYA TETAS

BANYAKNYA TELUR YANG MENETAS BERDASARKAN TELUR YANG DIERAMKAN/TELUR YANG FERTIL DLM %

BILA TELUR TETAS YANG DIMASUKKAN KEDALAM MESIN TETAS SEBANYAK 200 BUTIR DAN DARI TELUR TERSEBUT TERNYATA YANG FERTIL ADA 150 BUTIR SEDANGKAN YANG MENETAS HANYA100 BUTIR

DAYA TETAS = 100/200 X 100% = 50% ATAU 100/150 x 100% = 67%

Page 9: PENETASAN  TELUR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA TETAS ADALAH :

• BREEDING• PRODUKSI TELUR• UMUR• TATALAKSANA PEMELIHARAAN

- KONDISI KANDANG- RANSUM

Page 10: PENETASAN  TELUR

SELEKSI TELUR TETAS

• BESAR TELUR• BENTUK TELUR• WARNA KULIT TELUR• KUALITAS KULIT TELUR• INTERIOR QUALITY

Page 11: PENETASAN  TELUR

PENANGANAN TELUR TETAS SEBELUM DITETASKAN

• TEMPERATUR PENYIMPANAN• KELEMBABAN PENYIMPANAN• LAMA PENYIMPANAN• POSISI TELUR• PEMUTARAN TELUR SELAMA

PENYIMPANAN

Page 12: PENETASAN  TELUR

SANITASI KULIT TELUR

• FORMALDEHYDE GAS• QUATERNARY

AMMONIA• CHLORINE DIOXIDE• PENCUCIAN

Page 13: PENETASAN  TELUR

TATALAKSANA PENETASAN• Setelah telur diseleksi dan difumigasi,

telur disusun pada rak telur mesin tetas.• Masukkan rak telur dan tutup pintu mesin

tetas. Atur kondisi temperatur dalam mesin tetas antara 97 – 99 oF, dengan cara membuka ventilasi udara.

Page 14: PENETASAN  TELUR

Hal-hal yang perlu diperhatikan agar penetasan berhasil :

• Fumigasi Mesin Tetas. Bahan untuk fumigasi yaitu formalin 40 % yang dicampur dengan KMnO4 dengan dosis pemakaian sebagai berikut : 40 cc formalin 40% + 20 gram, digunakan untuk ruangan volume 2,83 m3.

• Temperatur Inkubasi. Dalam mesin tetas tipe Forced draft incubator, antara hari ke 1 s.d. hari ke 18, temperatur yang baik yaitu sekitar 99 0F – 100 0F. Setelah hari ke 18, temperatur sebaiknya direndahkan sekitar 2 – 3 0F (97 0F – 99 0F).

• Kelembaban Inkubasi. Kelembaban yang baik dalam mesin tetas antara hari ke 1 s.d. hari ke 18 yaitu antar 50 – 60%,Setelah hari ke 18 kelembaban sebaiknya dinaikkan menjadi 75%.

Page 15: PENETASAN  TELUR

• Ventilasi. Embryo perlu O2 dan mengeluarkan CO2 selama perkembangannya. Apabila gas CO2 ini terlalu banyak, mortalitas embryo akan tinggi dan menyebabkan daya tetasnya rendah. Volume CO2 yang diperlukan berkisar 0,5 – 0,8%; O2 sekitar 21% dan kecepatan udara didalamnya 12 cm per menit.

• Posisi Telur Selama Inkubasi dan Pembalikan. Posisi telur selama inkubasi, sebaiknya bagian tumpul diletakan disebelah atas. Telur sebaiknya diputar 450 dengan total pemutaran 900.Jumlah pemutaran telur, cukup 3-4 kali per hari, sampai dengan hari ke- 18. Pemutaran ini dimaksudkan agar permukaan yolk (kuning telur) tidak melekat pada membran kulit telur. Apabila pemutaran ini terlalu sering maka hal ini kurang praktis, walaupun mungkin akan menambah daya tetas.

Page 16: PENETASAN  TELUR

• Membedakan Telur Fertil dengan Candling. Untuk membedakan telur fertil dan tidak fertil dapat dilakukan dengan candling setelah 72 jam telur tersebut ada dalam inkubasi.

• Pulling. Apabila anak ayam pada hari ke 21 sudah menetas dalam hatcher, sebaiknya harus segera dipindahkan atau dikeluarkan dari mesin tetas setelah 95% bulu-bulu anak ayam tersebut sudah kering. Proses pemindahan dari hatcher ini disebut dengan pulling.

• Sexing. Setelah anak ayam dikeluarkan dari mesin tetas, untuk anak ayam petelur biasanya dipisahkan antara jantan dan betinanya. Beberapa metoda Sexing:

• Japanese methode (vent examination)• Warna bulu (down colour). • Chick Sexing Machine

Page 17: PENETASAN  TELUR

• Ventilasi. Embryo perlu O2 dan mengeluarkan CO2 selama perkembangannya. Apabila gas CO2 ini terlalu banyak, mortalitas embryo akan tinggi dan menyebabkan daya tetasnya rendah. Volume CO2 yang diperlukan berkisar 0,5 – 0,8%; O2 sekitar 21% dan kecepatan udara didalamnya 12 cm per menit.

• Posisi Telur Selama Inkubasi dan Pembalikan. Posisi telur selama inkubasi, sebaiknya bagian tumpul diletakan disebelah atas. Telur sebaiknya diputar 450 dengan total pemutaran 900.Jumlah pemutaran telur, cukup 3-4 kali per hari, sampai dengan hari ke- 18. Pemutaran ini dimaksudkan agar permukaan yolk (kuning telur) tidak melekat pada membran kulit telur. Apabila pemutaran ini terlalu sering maka hal ini kurang praktis, walaupun mungkin akan menambah daya tetas.

Page 18: PENETASAN  TELUR

• CANDLING (TEROPONG)

• SEXING(PEMILIHAN JENIS KELAMIN)

Page 19: PENETASAN  TELUR
Page 20: PENETASAN  TELUR
Page 21: PENETASAN  TELUR
Page 22: PENETASAN  TELUR
Page 23: PENETASAN  TELUR
Page 24: PENETASAN  TELUR
Page 25: PENETASAN  TELUR
Page 26: PENETASAN  TELUR

GAMBAR MACAM MESIN TETAS

Page 27: PENETASAN  TELUR
Page 28: PENETASAN  TELUR
Page 29: PENETASAN  TELUR
Page 30: PENETASAN  TELUR
Page 31: PENETASAN  TELUR
Page 32: PENETASAN  TELUR
Page 33: PENETASAN  TELUR
Page 34: PENETASAN  TELUR
Page 35: PENETASAN  TELUR
Page 36: PENETASAN  TELUR