Upload
ahmad-s-nuzil
View
1.754
Download
9
Embed Size (px)
1
A. JUDUL PENELITIAN
Penerapan Strategi KWL untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Intensif
Siswa Kelas III SDN Sukamaju Kecamatan Kasomalang Kabupaten Subang.
B. BIDANG KAJIAN
Penelitian tindakan kelas ini akan memfokuskan pada penerapan strategi
KWL untuk meningkatkan kemampuan membaca intensif siswa kelas III SDN
Sukamaju Kecamatan Kasomalang Kabupaten Subang.
C. PENDAHULUAN
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan
emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari
semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik
mengenal dirinya, kebudayaan, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan
perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan
menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif yang ada dalam
dirinya.
Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan
peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar,
baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya
kesastraan manusia Indonesia. Melalui komunikasi siswa dapat mengungkapkan
gagasan, ide, dan pendapatnya tentang sesuatu kepada orang lain. Untuk dapat
berkomunikasi dengan baik, maka kemampuan berkomunikasi harus dilatih melalui
belajar. Tugas guru adalah memberikan pengalaman berbahasa secara langsung
kepada siswa. Guru juga dapat mengembangkan kompetensi bahasa peserta didik
2
dengan menyediakan berbagai kegiatan berbahasa, sumber belajar, bahan ajar, media
yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan peserta didik.
Berdasarkan standar isi mata pelajaran bahasa Indonesia, ruang lingkup mata
pelajaran bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan
kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek mendengarkan, berbicara, membaca
dan menulis. Pada akhir pendidikan di sekolah dasar, peserta didik telah membaca
sekurang-kurangnya sembilan buku sastra dan nonsastra. Kemampuan yang harus
dikuasai siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia yaitu dalam berkomunikasi
lisan ( mendengarkan dan berbicara ) dan tulis ( membaca dan menulis ) sesuai
dengan kaidah bahasa Indonesia, serta mengapresiasi karya sastra.
Keterampilan membaca dan menulis merupakan modal utama bagi peserta
didik. Dengan bekal kemampuan membaca dan menulis, siswa dapat mempelajari
ilmu lain. Siswa dapat mengkomunikasikan gagasan dan mengekspresikan dirinya
melalui lisan dan tulisan. Oleh kerena itu, kegagalan dalam penguasaan keterampilan
ini akan mengakibatkan masalah patal, baik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi maupun untuk menjalani kehidupan sosial kemasyarakatan.
Membaca merupakan bagian terpadu dari kemampuan berbahasa. Membaca
sangat bersandar pada kemampuan berbahasa. Pendekatan pengalaman berbahasa
dapat digunakan dalam pengajaran membaca. Menurut pendekatan ini, kekuatan
konseptual dan linguistik yang dibawa anak ke sekolah harus digunakan secara
penuh.
Kemapuan mendengar, berbicara, dan menulis merupakan kemampuan
berbahasa yang penting bagi keberhasilan anak dalam membaca. Kemampuan yang
3
lain, seperti : kemampuan tentang huruf, orientasi kiri kanan, dan minat dalam
membaca seringkali digabungkan dengan kesiapan untuk pengajaran membaca
formal.
Menurut Heilman ( dalam Djuanda, 2006:234 ), membaca adalah interaksi
dengan bahasa yang sudah dialihkodekan dalam tulisan. Apabila seseorang dapat
berinteraksi dengan bahasa yang sudah dialihkodekan dalam tulisan orang tersebut
dipandang memiliki keterampilan membaca. Apabila dihubungkan dengan siswa di
SD, berarti tujuan pembelajaran membaca adalah agar siswa memilki keterampilan
berinteraksi dengan bahasa yang dialihkodekan dalam tulisan.
Pembelajaran membaca adalah suatu kegiatan peningkatan kemampuan siswa
dalam keterampilan membaca. Pembelajaran membaca di SD dibagi menajdi dua
yaitu membaca permulaan dan membaca lanjut. Membaca permulaan pada intinya
merupakan suatu upaya dari orang-orang dewasa untuk memberikan dan
mnerampilkan anak pada sejumlah pengetahuan dan keterampilan khusus dalam
rangka mengantarkan anak mencapai mampu membaca bahasa.
Jadi tujuan membaca permulaan adalah untuk membangkitkan, membina, dan
memupuk minat anak untuk membaca. Mampu membaca dimilki oleh seseorang
tidak diperoleh secara instinktif atau diturunkan secara genetika. Mampu membaca
harus diperoleh melalui pembelajaran dan pembiasaan sedini mungkin. Pengajaran
membaca permulaan hendaknya mampu menjadi alat transpormasi dengan guru
sebagai pembimbing mengantarkan peserta didik sampai ditujuan yaitu mampu
membaca.
4
Namun berdasarkan kenyataan di lapangan, kemampuan siswa dalam
membaca intensif di kelas III SDN Sukamaju tidak sesuai dengan harapan. Banyak
siswa yang belum baik dalam menjawab pertanyaan, menyatakan pendapat atau
perasaan berkaitan dengan isi teks dan menyimpulkan isi teks dalam beberapa
kalimat. Sehingga hasil belajarnya juga kurang baik. Guru juga tidak menggunakan
strategi membaca yang dapat mengantarkan siswa memahami bacaan. Berikut ini data
awal kemampuan membaca intensif siswa kelas III SDN Sukamaju.
No Nama
Siswa
Aspek Penilaian
Menjawab
Pertanyaan
Menyatakan
Pendapat
Menyimpulkan Jumlah
Skor
Nilai Ket
1 2 3 4 5 3 2 1 3 2 1
1 Adang v v v 3 27 BL
2 Caca v v v 7 64 L
3 Ciska v v v 6 55 L
4 Neng K v v v 8 73 L
5 Dodi v v v 10 90 L
6 Deki v v v 6 55 L
7 Fuji v v v 5 45 BL
8 Irma v v v 9 82 L
9 Jajang v v v 8 73 L
10 Kokom v v v 3 27 BL
11 Laras v v v 3 27 BL
12 Nisa v v v 5 45 BL
13 Nyanyay v v v 10 90 L
14 Fitri v v v 6 55 L
15 Fini v v v 5 45 BL
16 Peri v v v 4 36 BL
17 Ria Nur v v v 4 36 BL
18 Risma v v v 8 73 L
19 Riko v v v 3 27 BL
20 Sulastri v v v 3 27 BL
21 Satria v v v 4 36 BL
22 Tesa v v v 6 55 L
23 Ujang T v v v 3 27 BL
24 Wahyu v v v 7 64 L
25 Dini v v v 6 55 L
Jumlah 6 6 7 4 2 3 11 11 0 10 15 142 1289
Rata-rata 51,6
Persentase 24 24 28 16 8 12 44 44 0 40 60 51,6
5
Berdasarkan data awal hasil membaca intensif di atas maka 12 siswa atau 48%
belum lulus sedangkan 13 siswa atau 52% sudah lulus. Masih banyak siswa yang
belum menjawab pertanyaan dengan benar. Siswa juga belum tepat dalam
menyatakan pendapat atau perasaan berkaitan dengan isi teks. Banyak siswa juga
yang kesulitan dalam menyimpulkan teks dengan tepat.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut harus dicari alternatif pemecahan
masalahnya. Salah satunya dengan strategi membaca KWL ( Know - Want to Know –
Learned ). Strategi KWL memberikan kepada siswa tujuan membaca dan
memberikan suatu peran aktif siswa sebelum, saat, dan sesudah membaca. Strategi ini
membantu mereka memikirkan informasi baru yang diterimanya. Strategi ini juga
bisa memperkuat kemampuan siswa mengembangkan pertanyaan tentang berbagai
topik. Siswa juga bisa menilai hasil belajar mereka sendiri.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas. Untuk mengatasi masalah yang
peneliti hadapi adalah dengan menerapkan strategi KWL. Untuk selanjutnya
penelitian ini diberi judul “Penerapan Strategi KWL untuk Meningkatkan
Kemampuan Membaca Intensif Siswa Kelas III SDN Sukamaju Kecamatan
Kasomalang Kabupaten Subang. “
D. PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH
1. Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
6
a. Bagaimana gambaran penerapan strategi KWL untuk meningkatkan
kemampuan membaca intensif siswai kelas III SDN Sukamaju Kecamatan
Kasomalang Kabupaten Subang ?
b. Bagaimana hasil penerapan strategi KWL untuk meningkatkan
kemampuan membaca intensif siswai kelas III SDN Sukamaju Kecamatan
Kasomalang Kabupaten Subang ?
2. Pemecahan Masalah
Untuk memecahkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka harus
dikembangkan strategi pembelajaran yang dapat menyelesaikan permasalahan
tersebut. Diantaranya dengan menerapkan strategi KWL.
Strategi KWL memberikan kepada siswa tujuan membaca dan memberikan
suatu peran aktif siswa sebelum, saat, dan sesudah membaca. Strategi ini membantu
mereka memikirkan informasi baru yang diterimanya. Strategi ini juga bisa
memperkuat kemampuan siswa mengembangkan pertanyaan tentang berbagai topik.
Siswa juga bisa menilai hasil belajar mereka sendiri ( Rahim, 2007 : 41 )
Strategi ini dikembangkan oleh Ogle ( dalam Rahim, 2007 : 41 ) untuk
membantu guru menghidupkan latar belakang pengetahuan dan minat siswa terhadap
suatu topik. Strategi KWL melibatkan tiga langkah dasar yang menuntun siswa dalam
memberikan suatu jalan tentang apa yang telah mereka ketahui, menentukan apa yang
ingin mereka ketahui, dan mengingat kembali apa yang mereka pelajari dari
membaca.
7
E. TUJUAN PENELITIAN
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki praktik
pembelajaran membaca intensif, secara khusus bertujuan untuk :
1. Mengetahui gambaran penerapan strategi KWL untuk meningkatkan
kemampuan membaca intensif siswai kelas III SDN Sukamaju Kecamatan
Kasomalang Kabupaten Subang ?
2. Mengetahui hasil penerapan strategi KWL untuk meningkatkan
kemampuan membaca intensif siswai kelas III SDN Sukamaju Kecamatan
Kasomalang Kabupaten Subang ?
F. MANFAAT HASIL PENELITIAN
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian tindakan kelas dengan
penerapan strategi KWL sebagai berikut :
1. Bagi siswa, ikut berperan aktif dalam pembelajaran dan meningkatkan
keterampilan membaca intensif.
2. Bagi Guru, hasil penelitian memberikan pengetahuan dan pengalaman
juga solusi terhadap permasalahan yang dihadapi siswa dan guru.
3. Bagi sekolah, diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam usaha untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktik pembelajaran di sekolah.
G. BATASAN ISTILAH
1. Strategi KWL adalah cara membaca yang melibatkan tiga langkah dasar
yang menuntun siswa dalam memberikan suatu jalan tentang apa yang
telah mereka ketahui, menentukan apa yang ingin mereka ketahui, dan
mengingat kembali apa yang mereka pelajari dari membaca.
8
2. Membaca intensif adalah membaca secara sungguh-sungguh dan terus
menerus hingga memperoleh hasil yang optimal.
3. Meningkatkan kemampuan adalah membuat prestasi hasil belajar siswa
jadi lebih baik dan meningkatkan kemampuan siswa khususnya dalam
membaca intensif.
H. KAJIAN PUSTAKA
1. Kajian Pustaka
A. Membaca
1. Pengertian Membaca
2. Manfaat Membaca
3. Tujuan Membaca
4 Komponen Kegiatan Membaca
B. Pendekatan, Strategi, dan Teknik Membaca
1. Pendekatan Membaca
2. Strategi Membaca
3. Teknik Membaca
C. Pembelajaran Membaca di Sekolah Dasar
1. Tujuan
2. Ruang lingkup
Langkah-langkah pembelajaran membaca dengan strategi KWL :
1. Siswa menuliskan tentang apa yang diketahuinya tentang suatu
topik, merupakan kegiatan sumbang saran pengetahuan dan pengalaman
sebelumnya tentang topik.
9
2. Guru menuntun siswa menyusun tujuan khusus membaca dengan
cara menyuruh siswa membuat petanyaan apa yang ingin mereka ketahui
tentang topik yang diberikan oleh guru.
3. Siswa membaca. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut untuk
menentukan, memperluas, dan menemukan seperangkat tujuan membaca.
Sesudah itu siswa mencatat informasi yang telah mereka pelajari,
mengidentifikasikan siswa pertanyaan yang belum terjawab.
2. Temuan Hasil yang Relevan
Penerapan startegi KWL telah dilakukan dan dijadikan penelitian.
Diantaranya Maulani (2008) menjelaskan bahwa penerapan KWL dalam
pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan siswa.
3. Hipotesis Tindakan
Jika penerapan strategi KWL digunakan dalam pembelajaran
membaca intensif maka dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa
kelas III SDN Sukamaju Kecamatan Kasomalang Kabupaten Subang.
I. RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN
1. Rencana Penelitian
a. Lokasi
Penelitian dilakukan di SDN Sukamaju yang beralamat di Kecamatan
Kasomalang. Alasan pemilihan sekolah ini karena sekolah ini memerlukan
inovasi pembelajaran, khususnya dalam keterampilan membaca.
10
b. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SDN Sukamaju yang
berjumlah 25 orang siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 15 siswa
perempuan.
c. Waktu Penelitian
Lamanya penelitian yang dilakukan sekitar empat bulan.
2. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian tindakan
kelas ini adalah berbentuk siklus, setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan ( 5 jam
pelajaran ). Pada akhir pertemuan diharapkan tercapainya tujuan yang
diinginkan dapat tercapai dengan baik. Dalam penelitian tindakan kelas ini
peneliti menggunakan model Spiral Kemmis dan MC Taggart ( dalam
Kasbuloh, 1998:114 ) secara berulang-ulang, semakin lama, diharapkan
semakin meningkat perubahannya atau pencapaian hasilnya.
Dalam perencanaan Kemmis menggunakan sistem spiral yang dimulai
dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi, perencanaan kembali
merupakan dasar untuk suatu ancang-ancang pemecahan permasalahan.
REFLECTIF PLAN
OBSERVE
ACTION
REFLECTIF PLAN
OBSERVE
ACTION
Model Desain Kemmis & Mc Taggart ( Hermawan, 2006: 128 )
11
Apabila dicermati pada bagan di atas, desain model Kemmis & Taggart ini pada
hakekatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat
terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Keempat untaian yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai satu siklus. Oleh
karena itu, pengertian siklus pada kesempatan ini ialah suatu putaran kegiatan yang
terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
Model siklus tersebut meliputi langkah-langkah kegiatan sebagai berikut :
a. Perencanaan
1. Mengadakan penelitian awal untuk mengidentifikasi permasalahan yang
perlu segera diatasi. Dalam tahap ini peneliti melakukan observasi pada
proses pembelajaran dan wawancara terhadap siswa kelas III dan guru
kelas III.
2. Membuat lembar observasi bagi guru dan siswa untuk melihat proses
pembelajaran membaca dengan menerapkan strategi KWL. Lembar
observasi tentang kinerja guru dan aktivitas siswa selama proses
pembelajaran berlangsung. Selain itu membuat pedoman wawancara bagi
siswa tentang kesan-kesannya selama proses pembelajaran.
3. Membuat silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran.
4. Membuat Lembar Kerja Siswa untuk menuntun siswa dalam membaca
intensif dengan strategi KWL.
4. Membuat alat evaluasi untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa
setelah menerapkan strategi KWL.
12
b. Pelaksanaan
Tahap Persiapan
- Membuat rencana pembelajaran.
- Menyiapkan materi pelajaran
- Menyiapkan sumber belajar
- Menyiapkan media pembelajaran
- Menyiapkan alat pengumpul data
Kegiatan Awal
- Menjelaskan tujuan, manfaat dan langkah-langkah pembelajaran.
- Mengadakan apersepsi dengan bertanya jawab tentang cerita anak
yang pernah dibacanya..
Kegiatan Inti
- Menuliskan suatu topik di papan tulis.
- Membagikan Lembar Kerja Siswa.
- Mendiskusikan tentang apa yang diketahui oleh siswa tentang topik
yang diberikan oleh guru. ( K ).
- Menyusun pertanyaan tentang apa yang ingin diketahui oleh siswa
pada kolom ( W ).
- Siswa membaca teks bacaan untuk menjawab pertanyaan kolom (L).
- Melakukan tes akhir secara individu.
- Melakukan penghitungan skor.
Kegiatan Akhir
- Menyimpulkan materi
13
- Memberikan tugas pekerjaan rumah ( PR )
c. Observasi
Observasi dilakukan bersama dengan dilaksanakannya tindakan.
Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data yaitu kinerja guru dan
aktivitas siswa selama proses pembelajaran membaca intensif berlangsung
dengan menggunakan strategi KWL.
d. Refleksi
Peneliti menganalisis semua informasi yang terekam dalam proses
pembelajaran melalui format observasi dan hasil evaluasi yang telah
dilakukan. Kemudian memperbaiki proses pembelajaran yang telah
dilakukan pada siklus I untuk menyusun tindakan yang akan dilakukan
pada siklus II.
3. Instrumen Penelitian
a. Format Observasi
Observasi dilakukan untuk mengamati dan mengetahui kinerja guru dan
aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca intensif dengan menerapkan
strategi KWL. Format observasi berisi langkah-langkah strategi KWL.
b. Pedoman Wawancara
Wawancara dilakukan untuk memperoleh data tentang hambatan dan kesulitan
serta kesan-kesan selama proses pembelajaran berlangsung setelah
menerapkan strategi KWL. Format wawancara untuk guru dan siswa.
14
c. Format Angket
Evaluasi yang berupa daftar pertanyaan atau pernyataan yang dijawab oleh
siswa yang berkenaan dengan sikap dan suasana pembelajaran.
d. Format Catatan Lapangan
Catatan Lapangan dilakukan untuk mencatat kejadian-kejadian penting yang
muncul tak diduga sebelumnya, yang mungkin tidak direncanakan pada
pedoman observasi.
e. Soal
Tes hasil belajar berupa soal dilakukan untuk mengetahui tingkat
keberhasilan siswa sebelum dan sesudah tindakan dilaksanakan dengan cara
membandingkan nilai yang diperoleh siswa dengan rata-rata belajar siswa
dalam satu kelas.
4. Teknik Pengolahan Data
Data diperoleh dari hasil observasi, wawancara, angket, dan catatan
lapangan untuk penilaian proses. Tes hasil belajar dilakukan untuk
mengetahui hasil belajar siswa terhadap hasil membaca intensif tentang
menjawab pertanyaan, memberikan pendapat dan menyimpulkan bacaan. Data
hasil belajar diolah dengan menggunakan penghitungan sebagai berikut :
Nilai = Skor perolehan siswa X 100
Skor Maksimal
Nilai yang diperoleh siswa dibandingkan dengan rata-rata belajar siswa dalam
satu kelas. Juga dengan memperhatikan batas lulus hasil evaluasi yang
ditetapkan oleh guru berdasarkan hasil pernghitungan.
15
Penghitungan skor dan nilai :
a. Setiap soal memiliki skor :
1) Menjawab pertanyaan skor = 5
2) Menyatakan pendapat skor = 3
3) Menyimpulkan skor = 3
b. Skor maksimum ideal = 11
c. Mean Ideal = Skor maksimum ideal = 11 = 5,5
2 2
d. Simpangan Baku ideal ( SB ) = Mean ideal = 1, 83
3
e. Rumus menentukan batas lulus ( skor minimum yang
diperoleh)
Mean ideal + ( 0,25 x Simpangan Baku Ideal )
5,5 + 0,25 x 1, 83 = 5,96
f. Nilai=skor mimimum yang diperoleh x 100 = 5,96x100=54,18
Skor maksimum ideal 11
Jadi siswa dikatakan berhasil atau lulus dengan nilai minimal 54,18
16
5. Validasi Data
Validasi data yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu menurut
Hopkins ( 1993, Wiriaatmaja, 2005: 168-171 ) sebagai berikut :
a.Member Check, yaitu memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi
data yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari narasumber, siapa pun
juga ( kepala sekolah, guru, teman sejawat guru, siswa, dan lain-lain ) apakah
keterangan, atau informasi itu tetap sifatnya atau tidak berubah sehingga dapat
dipastikan keajegannya dan data itu terperiksa kebenarannya.
b.Triangulasi, yaitu memeriksa kebenaran hipotesis, konstruk, atau analisi dengan
membandingkan hasil orang lain, missal mitra peneliti lain yang hadir dan
menyaksikan situasi yang sama.
c.Expert Opinion, yaitu dilakukan dengan meminta nasihat kepada pakar, dalam
hal ini pembimbing penelitian. Pembimbing akan memeriksa semua tahapan
kegiatan penelitian dan memberikan arahan atau judgements terhadap masalah-
masalah peneliti yang peneliti kemukakan.
17
1. JADWAL PENELITIAN
18
K. DAFTAR PUSTAKA
Cahyani, Isah, dkk. ( 2006 ). Kemampuan Berbahasa Indonesia di Sekolah Dasar.
Bandung: UPI PRESS.
Depdikbud. ( 1995 ). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Hermawan, Ruswandi, dkk. ( 2006 ). Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar.
Bandung : UPI PRESS.
Kasbuloh, Kasihani .(1998). Penelitian Tindakan Kelas. Malang : Depdikbud.
Rahim, Farida. (2007). Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta : Bumi
Aksara.
Rahkmat, Cece dan Suherdi, Didi. ( 1998-1999 ).Evaluasi Pengajaran. Jakarta :
Depdikbud.
Resmini, Novi, dkk. ( 2006 ). Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran bahasa
dan Sastra Indonesia. Bandung : UPI PRESS.
Resmini, Novi, dkk. ( 2006 ). Membaca dan Menulis di SD Teori dan Pengajarannya.
Bandung : UPI PRESS.
Wiriaatmadja, Rochiati. ( 2006 ). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung :
Remaja Rosdakarya.
19
L. LAMPIRAN-LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : III/II
Waktu : 3 X 35 Menit ( 1 X Pertemuan )
A. Standar Kompetensi
7. Memahami teks dengan membaca intensif ( 150-200 kata ) dan membaca puisi.
B. Kompetensi dasar
7.1 Meenjawab dan atau mengajukan pertanyaan tentang isi teks agak panjang
( 150-200 kata ) yang dibaca secara intensif
C. Indikator
1. Menjawab pertanyaan berkaitan dengan isi teks.
2. Menyatakan pendapat atau perasaan berkaitan dengan isi teks.
3. Menyimpulkan isi teks dalam beberapa kalimat.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjawab pertanyaan berkaitan dengan isi teks dengan tepat.
2. Siswa dapat menyatakan pendapat atau perasaan berkaitan dengan isi teks
dengan tepat.
3. Siswa dapat menyimpulkan isi teks dalam beberapa kalimat dengan tepat.
20
E. Materi
Membaca intensif teks bacaan dilakukan dengan sungguh-sungguh sehingga
diperoleh pemahaman yang optimal..
F. Metode
Ceramah
Tanya jawab
Penugasan
Diskusi
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal ( 10 menit )
Berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing.
Mengecek kehadiran siswa.
Apersepsi dengan bertanya jawab tentang cerita anak.
Penyampaian tujuan dan langkah-langkah pembelajaran membaca intensif.
2. Kegiatan inti ( 60 menit )
Guru menuliskan satu topik di papan tulis.
Guru membagikan LKS kepada siswa.
Guru menyuruh siswa menuliskan tentang apa yang diketahui tentang topik
yang sudah dituliskan
Siswa menulis apa yang diketahuinya pada LKS kolom ( K ).
Guru dan siswa mendiskusikan tentang apa yang diketahui tentang topik yang
telah ditentukan
21
Siswa membuat pertanyaan tentang apa yang diketahuinya pada LKS kolom
( W)
Siswa membaca teks bacaan untuk mengetahui jawaban dan menuliskan hasil
membacanya pada LKS kolom ( L ).
Siswa menyimpulkan bacaan yang telah dibacanya.
Guru mengadakan evaluasi secara individu.
3. Kegiatan akhir ( 10 menit )
Guru dan siswa menyimpulkan materi pelajaran.
Memberikan tugas membaca cerita anak sebagai PR.
Guru menutup pelajaran.
H. Sumber / Alat dan Bahan
1. Sumber
a. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bahasa Indonesia Kelas III.
b. Buku Bina Bahasa Indonesia, Kelas III, PT Erlangga.
2. Alat dan Bahan
a. Teks bacaan, LKS
I. Evaluasi
1. Prosedur tes
Tes proses dan tes akhir.
2. Jenis tes
Tertulis
3. Bentuk tes
Isian singkat dan uraian.
22
4. Alat penilaian
Soal ( terlampir )
Lembar pengamatan ( terlampir )
Kegiatan Evaluasi ( 25 menit )
1. Guru membagikan soal.
2. Siswa menjawab soal.
Soal Evaluasi :
Gara-Gara Katepel
Tomtom murid kelas tiga. Ia anak yang usil. Tomtom senang bermain katepel,
Suatu hari, ia melihat seekor kucing yang sedang tidur. Ia membidik kucing itu dengan
katepelnya.
Si kucing kaget. Kucing itu lari.Kucing itu lalu memanjat pohon. Tomtom senang
melihat kucing itu ketakutan. Tomtom membidik lagi. Namun, ia salah sasaran.
Batu katepel Tomtom mengenani sarang lebah. Lebah-lebah mengejar Tomtom.
Lebah-lebah itu pun menyengat muka dan tangan Tomtom. Muka dan tangan Totom jadi
bengkak. Tomtom tidak akan lupa kejadian itu. Sejak saat itu, Tomtom jera. Ia tidak akan
usil lagi.
1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat !
1) Siapa yang suka usil ?
2) Apa mainan kesukaan Tomtom ?
3) Hewan apa yang dibidik Tomtom ?
4) Mengapa Tomtom tidak akan usil lagi ?
5) Apa yang dilakukan lebah-lebah ?
23
2. Bagaimana pendapatmu tentang kelakuan Tomtom ?
……………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………..
3. Buatlah kesimpulan dari teks di atas dalam tiga kalimat !
……………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………….
Kunci jawaban :
1) Tomtom
2) Katepel
3) Kucing
4) Karena ia sudah jera.
5) Menyengat muka dan tangan Tomtom
2. Menurut pendapat saya sikap Tomtom jelek karena sudah menyakiti hewan.
3. Tomtom suka bermain katepel. Ia usil terhadap hewan. Akhirnya ia tidak
akan usil lagi karena sudah jera.
Kriteria penilaian :
1. Bagian I ( Menjawab pertanyaan )
Skor 1 untuk setiap jawaban yang benar. Jadi skor maksimum 5.
2. Bagian II ( Menyatakan pendapat )
Skor 3 jika pendapat sesuai dengan bacaan dan tepat.
Skor 2 jika pendapat kurang sesuai dengan bacaan
Skor 1 jika pendapat tidak sesuai dengan bacaan
24
3. Bagian III ( Menyimpulkan )
Skor 3 jika kesimpulan tepat dan ditulis dalam tiga kalimat.
Skor 2 jika kesimpulan tepat tetapi ditulis dalam dua kalimat.
Skor 1 jika kesimpulan tepat tetapi ditulis dalam satu kalimat.
Penghitungan skor dan nilai :
a. Setiap soal memiliki skor :
1) Menjawab pertanyaan skor = 5
2) Menyatakan pendapat skor = 3
3) Menyimpulkan skor = 3
b. Skor maksimum ideal = 11
c. Mean Ideal = Skor maksimum ideal = 11 = 5,5
2 2
d. Simpangan Baku ideal ( SB ) = Mean ideal = 1, 83
3
e. Rumus menentukan batas lulus ( skor minimum yang diperoleh)
Mean ideal + ( 0,25 x Simpangan Baku Ideal )
5,5 + 0,25 x 1, 83 = 5,96
f. Nilai=skor mimimum yang diperoleh x 100 = 5,96x100=54,18
Skor maksimum ideal 11
Siswa dikatakan berhasil atau lulus jika sudah mendapat nilai minimal 54, 18.
25
FORMAT PENILAIAN
No Nama
Siswa
Aspek Penilaian
Menjawab Pertanyaan Menyatakan
Pendapat
Menyimpulkan Jumlah
Skor
Nilai
1 2 3 4 5 3 2 1 3 2 1
1 Adang
2 Caca
3 Ciska
4 Neng K
5 Dodi
6 Deki
7 Fuji
8 Irma
9 Jajang
10 Kokom
11 Laras
12 Nisa
13 Nyanyay
14 Fitri
15 Fini
16 Peri
17 Ria Nur
18 Risma
19 Riko
20 Sulastri
21 Satria
22 Tesa
23 Ujang T
24 Wahyu
25 Dini
Jumlah
Rata-rata
Persentase
26
LEMBAR KERJA SISWA
NAMA : ………..
KELAS : …………
Langkah-langkah kegiatan
1. Apa yang kamu ketahui tentang MANDI ? tuliskan pada kolom ( K ) !
2. Apa yang ingin kamu ketahui tentang MANDI ? Buatlah pertanyaan kemudian
tuliskan pada kolom ( W ) !
3. Untuk menjawab pertanyaan pada kolom ( W ) bacalah teks yang berjudul
Mandi kemudian tuliskan jawaban pada kolom ( L ) !
Apa yang diketahui
( K )
Apa yang ingin diketahui
( W )
Yang telah dipelajari
( L )
Pertanyaan
1. Menurutmu mengapa kita harus mandi ? ……………………………………….
2. Tuliskan kesimpulan teks bacaan yang berjudul mandi dalam tiga kalimat !
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….
27
Baca teks cerita berikut ini !
Mandi
Bermain dengan teman sangat menyenangkan. Bermain pasir dihalaman, bermain
petak umpet, dan permainan lainnya. Tetapi permainan itu membuat tubuh kita kotor.
Agar tubuh kita bersih kembali, kita harus mandi.
Apakah yang kita butuhkan untuk mandi ? Air adalah hal utama yang kita
perlukan untuk mandi. Selain itu, kita juga membutuhkan sabun, sampo, sikat gigi, pasta
gigi, dan handuk.
Pada saat mandi, kita menggosok badan dengan sabun. Kemudian, membersihkan
dengan air. Kulit tubuh menjadi bersih dan sehat. Sampo berguna untuk membersihkan
rambut. Sikat dan pasta gigi untuk membersihkan gigi dan mulut. Setelah mandi kita
merasakan tubuh kita bersih dan segar.
28
Format Observasi Aktivitas Siswa
No
Proses Pembelajaran
Pelaksanaan
Ya Tidak
1. Siswa memberikan komentar dan mengajukan pertanyaan
tentang pelajaran.
2. Siswa dapat memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
guru.
3. Siswa mengerjakan tugas dengan baik (individu/kelompok)
sesuai waktu yang disedikan.
4. Siswa menyajikan jawaban di depan kelas.
5. Siswa membandingkan jawaban mereka.
6. Siswa bereaksi (mendebat setuju atau tidak setuju) terhadap
jawaban temannya.
7. Siswa berpendapat terhadap jawaban siswa lain.
8. Siswa terlibat langsung dalam beragam kegiatan kelas selama
pembelajaran.
9. Siswa tampak antusias selama mengikuti pembelajaran.
10. Siswa menarik kesimpulan dari pelajaran saat itu.
Persentase
29
Format Observasi Kinerja Guru
Nama guru :
Tanggal Observasi :
Kegiatan :
No Proses KBM Pelaksanaan
Ya Tidak
1.
a.
b.
c.
d.
e.
Perencanaan
Membuat rencana pembelajaran.
Menyiapkan materi pelajaran.
Menyiapkan sumber belajar.
Menyiapkan media pembelajaran
Menyiapkan alat pengumpul data
2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Pelaksanaan
Menjelaskan tujuan, manfaat dan langkah-langkah
pembelajaran.
Mengadakan apersepsi dengan bertanya jawab tentang cerita
anak.
Memberikan tugas kepada siswa untuk menuliskan apa yang
diketahui ( K ).
Memberikan tugas kepada siswa untuk menuliskan apa yang
ingin mereka ketahui ( W ).
Memberikan tugas kepada siswa untuk membaca dan
menuliskan hasil membaca pada ( L ).
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melaporkan hasil
kerjanya.
3.
a.
b.
c.
d.
Evaluasi
Melaksankan evaluasi proses dan hasil.
Menyimpulkan materi bersama siswa.
Melakukan penskoran perkembangan siswa
Memberikan penugasan berupa PR
Jumlah
Persentase
Keterangan : Pada setiap indikator yang dilaksanakan diisi dengn tanda ceklis ( v )
Kriteria Penilaian :
1. Baik, jika indikator yang dilaksanakan tercapai 76% - 100 %
2. Cukup, jika indikator yang dilaksankan tercapai 26% - 75%
3. Kurang, jika indikator yang dilaksanakan tercapai 1% - 25%
30
Lembar Observasi Siswa dalam Proses Pembelajaran
No Nama Siswa Aspek yang diamati Ket
Perhatian Keaktifan
Deskriptor tiap aspek :
A..Perhatian
1. Siswa memusatkan perhatian terhadap materi yang dipelajari
2. Menyelesaikan tugas membaca tanpa putus asa.
2. Tidak bermain-main dalam belajar.
C. Keaktifan
1. Mengajukan pertanyaan, saran dan pendapat.
2. Menyelesaikan tugas tepat waktu.
3. Mengerjakan tugas dengan percaya diri, teliti, dan ulet.
Keterangan :
Baik jika 3 deskriptor teramati
Cukup jika 2 deskriptor teramati
Kurang jika 1 deskriptor teramati
31
Pedoman Wawancara untuk Guru
Nama Guru :
Tanggal :
Daftar pertanyaan :
1. Bagaimana menurut Ibu tentang strategi KWL ?
……………………………………………………………………………….
2. Apakah Ibu memahami langkah-langkah strategi KWL ?
……………………………………………………………………………….
3. Menurut Ibu apakah keuntungan strategi KWL ini dalam pembelajaran
membaca intensif di kelas tiga ?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
4. Bagaimana kesannya terhadap strategi KWL ?
………………………………………………………………………………
5. Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menerapkan strategi
KWL ?
………………………………………………………………………………..
32
Pedoman Wawancara untuk Siswa
Nama Siswa :
Tanggal :
Daftar pertanyaan :
1. Apakah kamu suka membaca ?
………………………………………………………………………………
2. Bacaan apa yang kamu sukai ?
………………………………………………………………………………
3. Apakah kamu memahami bacaan yang kamu baca ?
………………………………………………………………………………
4. Kesulitan apa yang kamu hadapi dalam menyimpulkan bacaan ?
………………………………………………………………………………
5. Bagaimana kesannya dengan membaca menggunakan strategi KWL ?
………………………………………………………………………………
6. Apakah langkah-langkahnya kamu pahami ?
………………………………………………………………………………
Kesimpulan :
33
Angket untuk Siswa
Nama siswa :
Tanggal :
Isilah dengan tanda ceklis (v) pada kolom ya atau tidak sesuai dengan
pendapatmu !
No Pernyataan Pendapat Ket
Ya Tidak
1 Saya menuliskan apa yang saya ketahui ( K ).
2 Saya menuliskan pertanyaan apa yang ingin
saya ketahui ( W ).
3 Saya membaca bacaan untuk mengetahui
jawaban.
4 Saya menuliskan jawaban pada kolom ( L )
5 Saya lebih memahami bacaan.
Jumlah
34
Catatan Lapangan
Tindakan ( Siklus ) :
Hari/ tanggal :
Waktu :
Pertemuan ke :
Aspek Hal yang terjadi Komentar
Kegiatan awal
1. Mengondisikan siswa.
2. Apersepsi
3. Menjelaskan tujuan dan langkah-langkah
pembelajaran.
Kegiatan inti
1. Menuliskan apa yang diketahui ( K )
2. Menuliskan pertanyaan apa yang ingin
diketahui ( W )
3. Membaca bacaan dan menjawab
pertanyaan ( L )
Kegiatan akhir
1. Melaksanakan evaluasi
2. Menyimpulkan materi
3. memberikan tugas.