78
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SDNPLUPUH SRAGEN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI DisusunOleh: AL EsaHanafi K7108077 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

  • Upload
    buikiet

  • View
    221

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

IPA PADA SISWA SDNPLUPUH SRAGEN

TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

DisusunOleh:

AL EsaHanafi

K7108077

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

IPA PADA SISWA SDN PLUPUH SRAGEN

TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh:

AL Esa Hanafi

K7108077

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iii

Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iv

Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user v

Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vi

ABSTRAK

Al Esa Hanafi. PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP GAYA DALAM MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SDN KARUNGAN 2 TAHUN AJARAN 2011/2012. Skipsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta: Agustus 2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan penguasaan konsep gaya melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Students Teams Achievement Divisions (STAD) pada siswa kelas IV SDN Karungan 2 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2011/2012.

Penelitan ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas IV SDN Karungan 2 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2011/2012 berjumlah 15 siswa, 11 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan. Sumber data berupa informasi dari guru kelas IV, hasil pengamatan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Students Teams Achievement Divisions (STAD), dan dokumen resmi. Teknik pengumpulan data adalah wawancara, tes, observasi, dan dokumentasi. Validitas data menggunakan triangulasi data. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif meliputi tiga buah komponen yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan penguasaan konsep dan keaktifan belajar IPA materi gaya pada siswa kelas IV SDN Karungan 2 Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Hal ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya rata-rata kelas penguasaan konsep sebelum tindakan yaitu 61.67 dengan ketuntasan klasikal 33.33 %, siklus I rata-rata siswa 74 dengan ketuntasan klasikal 73.33%, berarti ketuntasan klasikal dari sebeleum tindakan ke siklus I naik 40 %. Siklus II rata-rata siswa 83.33 dengan ketuntasan klasikal 100 %, berarti ketuntasan klasikal dari siklus I ke siklus II naik 26.67 %. Untuk aspek keaktifan belajar, siklus I terdapat 7 atau 46,67% dari 15 siswa aktif, dan pada siklus II keaktifan siswa naik menjadi 11 atau 73,33% dari 15 siswa aktif.

Kata Kunci : Penguasaan Konsep Gaya, Model Kooperatif tipe Students Teams Achievement Division (STAD).

Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vii

ABSTRACT

Al Esa Hanafi. THE APPLICATION OF THE COOPERATIVE LEARNING MODEL OF STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS TYPE TO IMPROVE THE MASTERY OF POWER CONCEPT IN THE NATURAL SCIENCE SUBJECT MATTER OF THE STUDENTS IN GRADE IV OF STATE PRIMARY SCHOOL KARUNGAN 2 IN ACADEMIC YEAR 2011/2012. Skripsi, Surakarta: The Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University, Surakarta, August 2012. The objective of this research is to investigate the improvement of the mastery of power concept in the Natural Science subject through the application of the cooperative learning model of Students Teams Achievement Divisions (STAD) type of the students in Grade IV of State Primary School Karungan 2 of Plupuh, Sragen in Academic Year 2011/2012.

This research used the classroom action research. It was conducted in two cycles. The subjects of the research were the students in Grade IV of State Primary School Karungan 2 of Plupuh, Sragen in Academic Year 2011/2012 as many as 15 students, 11 males and 4 females. The sources of the data were the class teacher, the results of observation on the learning process with the cooperative learning model of the STAD type, and official documents. The data of the research were gathered through in-depth interview, test, observation, and documentation. They were validated by using the data triangulation, and were then analyzed by using the interactive technique of analysis comprising three components, namely: data reduction, data display, and conclusion drawing or verification.

The result of the research shows that the application of the cooperative leaning model of the STAD type can improve the mastery of power concept in Natural Science and the learning activeness of the students in Grade IV of State Primary School Karungan 2 of Plupuh, Sragen in Academic Year 2011/2012 as indicated by the following: Prior to the treatment the average score of the students is 61.67, and the classical completeness is 33.33 %. Following the treatment, the average score of the students becomes 74 in Cycle I and 83.33 in Cycle II respectively, and the classical completeness becomes 73.33 % in Cycle I and 100% in Cycle II, meaning that the classical completeness increases up to 40% from in Cycle I and 26.67 % in Cycle II. 7 (46.67%) out of 15 students in Cycle I and 11 (73.33) out of 15 students in Cycle II respectively are active in term of learning activeness.

Keywords: The mastery of power concept and the cooperative learning model of Students Teams Achievement Division (STAD) type.

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user viii

MOTTO

sekarang ini adalah ilmu pengetahuan dan teknologi

(Alfin Toffler)

(Sugiyanto)

(Giring Ganesa)

(QS. Ar-

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ix

PERSEMBAHAN

Dengan segala doa dan puji syukur kehadirat ALLAH SWT

Kupersembahkan skripsi ini untuk:

Kedua orang tuaku tercinta yang selalu membimbingku, menasehati, dan

mendoakan yang terbaik bagiku.

Adik-adikku tersayang yang selalu memberikan canda dan tawa dalam

hari-hariku.

Indah Dwi yang selalu memotivasiku untuk maju.

Teman-teman seperjuanganku angkatan 2008 S1 PGSD yang selalu

memberikan inspirasi dan semangat bagiku untuk menjadi lebih baik lagi,

terutama kelas A.

Keluarga besar FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta dan

Almamaterku tercinta.

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan segala rahmat, hidayah dan karunia- Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi Penelitian Tindakan Kelas ini di SD Negeri Karungan 2

kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen, dengan judul:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA

SDN PLUPUH SRAGEN TAHUN AJARAN 2011/2012. Penulis menyadari

terselesaikannya penyusunan Skripsi Penelitian Tindakan Kelas ini tidak lepas

dari bimbingan, arahan, petunjuk, dan saran-saran dari berbagai pihak, maka pada

kesempatan ini penulis dengan tulus menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret,

yang telah memberikan izin penulisan skripsi.

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan persetujuan

skripsi.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah

memberikan izin skripsi.

4. Sekretaris Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah

memberikan izin skripsi.

5. Prof. Dr. H. Soegiyanto, S.U., selaku dosen pembimbing I.

6. Bapak Joko Daryanto,S.Sn, M.Sn.,selaku dosen pembimbing II.

7. Kepala SD Negeri Karungan 2 yang telah memberikan izin penulis untuk

melakukan penelitian.

8. Guru kelas IV SD Negeri Karungan 2 yang telah merelakan waktunya

untuk wawancara dan memberi izin penulis melakukan penelitian di kelas

IV.

9. Ayah dan ibu tercinta yang telah memberikan dukungan baik secara moral

maupun materiil.

10. Adik-adik saya yang memotivasi saya untuk maju.

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xi

11. Teman-teman PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta angkatan

2008.

12. Pembaca yang budiman serta semua pihak yang telah membantu

terselesaikannya skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari unsur

kesempurnaan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun demi kesempurnaan skripsi ini, dan semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan khususnya bagi penulis

sendiri.

Surakarta, 15 Januari 2013

AL Esa Hanafi

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................... .... i

HALAMAN PENGAJUAN...................................................................... ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN................................................. iii

PERSETUJUAN........................................................................................ iv

PENGESAHAN......................................................................................... v

. vi

ABSTRACT ....... Vii

MOTTO..................................................................................................... viii

PERSEMBAHAN...................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .......................................................................... . x

DAFTAR ISI ......................................................................................... . xii

DAFTAR TABEL.................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. xvii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................... 1

B. .... 4

C. Tujuan Penelitian ......................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ....................................................... 5

BAB II. LANDASAN TEORI .......................................................... 6

A. Tinjauan Pustaka .......................................................... 6

1. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD 6

a. Pengertian Model Pembelajaran ....................... 6

b. Macam-macam Model .... 7

c. ....... 8

d. Ciri- .. 10

Page 13: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiii

Halaman

e. Student Teams Achievement Divisions........ .... 11

1) Komponen Mode .. 12

2) ... 14

3) Langkah- .. 15

4) ... 16

2. Hakikat Penguasaan Konsep Gaya .......... 16

a. .... 16

b. ... 17

c. Pengertian ..... 18

d. 19

e. Hakikat Gaya Dalam IPA di SD ........... 20

1) Pengertian 20

2) . 21

3) .. 22

4) . 22

5) 23

B. Hasil ... 23

C. Kerangka Berpikir .... 24

D. Hipotesis .... 25

BAB III. METODE PENELITIAN ..................................................... 26

A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................... 26

B. Subjek Penelitian .......................................................... 26

C. 26

1. Bentuk .. 26

2. .. 27

D. Sumber Data ................................................................ 28

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................... 29

1. . 29

2. . 29

Page 14: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiv

Halaman

3. . 29

4. . 30

F. Validitas Data .............................................................. 30

G. Analisis Data ................................................................ 31

H. Indikator Kinerja .......................................................... 32

I. 33

1. . 33

2. Rancangan S 34

BAB IV. HASIL 36

A. Deskripsi Prat ..... 36

B. 38

1. De 38

2. De 47

C. 55

BAB V. SIMPULAN, IMP 59

A. 59

B. 59

C. 60

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 62

LAMPIRAN ........................................................................................... 64

Page 15: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1a:Kondisi Awal Nilai Konsep Gaya............................................ 2

Tabel 1b:Perbedaan Pembelajaran 10

15

16

Tabel 4:Distribusi Frekuensi Kondisi Awal IPA Materi Konsep Gaya... 37

42

44

45

Tabel 8:Hasil 51

53

54

56

Tabel 12:Nilai Rata- 57

Page 16: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

25

Gambar 2:Tahap-ta 27

33

37

43

Gambar 6:Grafik prosentase Keaktifan Siswa Siklus 43

44

46

52

52

53

55

Gambar 13:GrafikPeningkatan Nilai Rata- 56

Page 17: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

64

65

67

82

97

103

104

105

Lampiran 8: Nilai Penguasaan Konsep Gaya Prasiklus........................... 106

107

108

109

Lampiran 12:Lembar Ob 111

112

113

114

La 115

116

117

Lampiran 19:Lembar Observasi Siswa Siklus II Perte 118

Lampiran 20:Hasil Photo Pembelajaran........................................................ 119

Lampiran 21:Hasil Pekerjaan Peserta Didik............................................... 121

Page 18: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu pengetahuan yang

mempelajari alam semesta, baik yang mempelajari alam semesta yang hidup

maupun yang tidak hidup. Di dalam IPA pengetahuan diperoleh dengan jalan

mengamati berbagai jenis dan perangkat lingkungan alam serta lingkungan

buatan. Ilmu IPA yang diajarkan di sekolah dasar merupakan disiplin ilmu yang

menuntut siswa supaya lebih aktif. Dalam mempelajari IPA idealnya tidak hanya

berdiam diri mendengar penjelasan guru, tetapi memerlukan keaktifan dan

keterampilan siswa.

Pembelajaran di sekolah, idealnya termasuk pembelajaran IPA lebih

banyak menganggap siswa sebagai subjek yang berkembang melalui pengalaman

belajar sedangkan guru lebih berperan sebagai fasilitator dan motivator belajar

bagi siswa, membantu dan memberikan kemudahan agar siswa mendapatkan

pengalaman belajar sesuai dengan kemampuannya. Agar proses belajar mengajar

tidak hanya berpusat pada guru, maka diperkenalkan beberapa alternatif model

pembelajaran yaitu model pembelajaran kooperatif. Dalam model pembelajaran

ini siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam pembelajaran IPA,

khususnya konsep gaya siswa harus mampu mengerti, memahami, dan menguasai

konsep-konsep yang diajarkan. Proses transfer dan penguasaan konsep-konsep

haruslah mendalam karena hal tersebut akan menjadi bekal dalam menghadapi

tantangan hidup di masa mendatang. Strategi transfer dan penguasaan konsep

dapat dilakukan dengan cara menerapkan model-model pembelajaran yang

menarik sehingga proses mengerti, memahami dan menguasai konsep-konsep

dapat menjadi lebih mudah.

Penguasaan konsep pada materi gaya di kalangan siswa kelas IV Sekolah

Dasar Negeri Karungan 2 masih jauh dari harapan. Berdasarkan wawancara

dengan guru, pembelajaran kurang berhasil dengan ditandai prestasi atau nilai

yang dicapai oleh siswa dalam pembelajaran IPA terutama dalam hal konsep gaya

Page 19: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

kurang memuaskan, karena hasil belajar yang dicapai oleh 15 siswa sebagian

besar tergolong rendah dan belum sesuai dengan tujuan kompetensi yang akan

dicapai, yaitu pencapaian nilai ketuntasan minimal 67. Dari jumlah 15 siswa yang

mendapat nilai 67 ke atas (kategori tuntas) sebanyak 5 siswa (33%), yang

mendapat nilai kurang dari 67 (kategori belum tuntas) sebanyak 10 siswa (67%).

Dapat dilihat pada lampiran 5 halaman 103.

Tabel 1a.Nilai Kondisi Awal Siswa

KKM (67) JUMLAH SISWA PROSENTASE (%)

TUNTAS 5 33%

TIDAK TUNTAS 10 67%

JUMLAH 15 100%

Berdasarkan pengamatan, terlihat bahwa beberapa faktor yang menjadi

penyebab kesulitan siswa dalam penguasaan konsep adalah model pembelajaran

yang kurang efektif sehingga konsep gaya masih menggunakan metode ceramah

dan tanya jawab yang kurang memotivasi semangat belajar siswa, dalam

penyajian materi, terkadang mengakibatkan siswa merasa jenuh dan tidak

bersemangat dalam belajar sehingga siswa merasa kesulitan dalam mengerti,

memahami dan menghafal konsep-konsep.

Model pembelajaran yang ideal untuk memperbaiki proses pembelajaran

IPA pada materi konsep gaya salah satunya adalah dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) agar

dapat menunjang nilai pengusaan konsep gaya kelas IV pada siswa dapat

meningkat. Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement

Divisions (STAD) adalah model pembelajaran yang memfokuskan pada

kerjasama antar anggota kelompok agar semua anggota kelompok mampu

mencapai tujuan belajar yang diharapkan.

Isjoni(2009: 74) menjelaskan Student Teams Achievement Divisions

(STAD) adalah tipe pembelajaran yang kooperatif dan menekankan pada adanya

aktifitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling

Page 20: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang

maksimal.

Pembelajaran kooperatif tipe Students Teams Achievement Divisions

mendorong dan memberi kesempatan kepada siswa untuk terampil

berkomunikasi. Artinya, siswa didorong untuk mampu menyatakan pendapat atau

idenya dengan jelas, mendengarkan orang lain dan menanggapinya dengan tepat,

meminta umpan balik, serta mengajukan pertanyaan-pertanyaan dengan baik.

Siswa juga mampu membangun dan menjaga kepercayaan, terbuka untuk

menerima dan memberi pendapat serta ide-idenya. Cara-cara yang ditempuh

untuk mengoptimalkan hasil belajar, terutama pada materi konsep gaya IPA kelas

IV adalah dengan menekankan pada aktivitas belajar aktif dan kreativitas pada

siswa selama proses pembelajaran berlangsung yang mengharuskan siswa agar

lebih aktif dan mandiri di dalam kelas. Siswa dapat meningkatkan penguasaan

konsep gaya kelas IV dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

Student Teams Achievement Divisions (STAD), siswa berinteraksi dengan siswa

lain dalam kelompoknya untuk menggali pengetahuan bersama.

Pembelajaran konsep gaya pada kelas IV diperlukan terobosan

pembelajaran yang aktif dan inovatif, sehingga hasil belajar siswa khususnya pada

materi konsep gaya dapat mencapai target ketuntasan minimal. Salah satunya

dengan penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions

(STAD) maka adalah cara yang tepat, dimana pada proses pembelajarannya

dibentuk kelompok-kelompok diskusi yang sederhana. Jadi siswa dapat saling

bertukar pikiran dengan siswa lain dalam kelompoknya untuk dapat memahami

konsep gaya kelas IV.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, penulis bermaksud

mengadakan penelitian dengan judul PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDN PLUPUH SRAGEN

TAHUN AJARAN 2011/2012

Page 21: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

B. Rumusan Masalah

Untuk memberikan gambaran secara jelas mengenai arah penelitian,

dibawah ini disajikan rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini,

yaitu apakah dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student

Teams Acievement Division (STAD) dapat meningkatkan penguasaan konsep

gaya pada siswa kelas IV SDN Karungan 2 Plupuh Sragen Tahun Ajaran

2011/2012?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah mengetahui peningkatan penguasaan konsep gaya

melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Acievement

Division (STAD) pada siswa kelas IV SDN Karungan 2 Plupuh Sragen Tahun

Ajaran 2011/2012.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat member manfaat baik bersifat

teoritis maupun praktis sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis:

Memberikan kontribusi pemikiran mengenai proses pembelajaran IPA kelas

IV penigkatan materi konsep gaya secara efektif dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD.

2. Manfaat Praktis:

a. Bagi Siswa, untuk meningkatkan penguasaan siswa pada materi konsep

gaya melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

b. Bagi Guru Kelas, untuk mengembangkan kemampuannya dalam

merancang dan melaksanakan pembelajaran IPA yang menarik dengan

model pembelajaran yang inovatif seperti model pembelajaran kooperatif

tipe STAD sehingga hasilnya akan lebih baik, serta menambah

pengalaman guru untuk melaksanakan PTK.

Page 22: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

c. Bagi Sekolah, untuk memberi gambaran tentang kompetensi guru dalam

mengajar, dan kompetensi siswa dalam penerapannya, sehingga

diharapkan kualitas proses dan hasil pembelajaran IPA khususnya pada

materi konsep gaya dapat ditingkatkan.

Page 23: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams

Achievement Divisions)

a. Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran merupakan salah satu bagian dari keseluruhan

sistem belajar yang tidak dapat dipisahkan dari sistem lainnya. Model

pembelajaran menjadi sangat penting seiring dengan majunya

perkembangan jaman. Menurut Sugiyanto (2010:3) Model pembelajaran

adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis

dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan

belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang

pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas

pembelajaran.

Anton Sukarno (2006 :144) pengertian model pembelajaran

diharuskan mengandung unsur a) Pedoman, b) Pengelolaan Pembelajaran,

c) Kerangka konseptual. Sedangkan Sugiyanto (2010: 3) menyebutkan ada

beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih model atau

strategi pembelajaran, yaitu: a) Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai;

b) materi ajar; c) kondisi siswa; d) ketersediaan sarana prasarana belajar.

Ada 8 prinsip dalam memilih strategi pembelajaran : (a)

berorientasi pada tujuan; (b) mendorong aktivitas siswa; (c)

memperhatikan aspek individual siswa; (d) menantang siswa untuk

berfikir; (e) menimbulkan proses belajar yang menyenangkan; (f) mampu

memotivasi siswa belajar lebih lanjut; (g) mendorong proses interaksi

(Sugiyanto, 2010: 4).

Model pembelajaran mengacu pendekatan yang akan digunakan,

termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam

Page 24: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas

(Agus Suprijono, 2009: 46 ).

Dengan demikian dapat disimpulkan model pembelajaran

merupakan salah satu bagian dari keseluruhan sistem belajar yang tidak

dapat dipisahkan dari sub sistem yang lain. Model pembelajaran

berhubungan dengan perencanaan yang dipilih untuk menyampaikan

materi pelajaran dalam lingkungan instruksional tertentu. Hal tersebut

meliputi lingkup dan urutan kegiatan yang dipilih oleh guru dalam proses

belajar mengajar, agar dapat diberikan kemudahan dan fasilitas kepada

siswa dalam setiap mencapai tujuan pembelajaran.

b. Macam Macam Model Pembelajaran

Model pembelajaran terbagi menjadi bebagai macam, Sri Anitah

(2009: 47), menyebutkan macam-macam model pembelajaran terdiri dari:

1) Model pembelajaran kolaboratif adalah model pembelajaran yang

melibatkan dua orang atau lebih untuk bekerjasama dalam belajar.

2) Model pembelajaran kontekstual adalah model pembelajaran yang

memungkinkan peserta didik untuk memperkuat, memperluas, dan

menerapkan pengetahuan maupun keterampilan akademiknya dalam

berbagai lingkungan baik di dalam maupun di luar kelas.

3) Problem solving dan discovery inquiry, diajarkan dengan tujuan

menyiapkan peserta didik untuk memecahkan masalah dalam

kehidupan sehari-hari. Melalui penemuan, peserta didik belajar secara

intensif dengan mengikuti metode investigasi ilmiah di bawah supervisi

guru.

4) Experiental learning, peserta didik belajar denagn mencocokkan

pengetahuan dan pengalaman baru, dengan mengganti dan memperluas

pengatahuan lama.

5) Model pembelajaran terpadu adalah pengintegrasian beberapa mata

pelajaran dan digunakan secara bermakna untuk menginvestigasi dan

mengembangkan konsep tertentu di dalam suatu topik.

Page 25: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

6) Model quantum learning merupakan model pembelajaran yang

menciptakan pembelajaran yang bergairah dan menyenangkan.

7) Resource-based learning merupakan belajar terbuka, jarak jauh dan

fleksibel.

Sedangkan Sugiyanto (2009: 3) menyebutkan macam-macam

model pembelajaran terdiri dari:

1) Model pembelajaran kontekstual adalah konsep pembelajaran yang

mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan

dan situasi dunia nyata siswa.

2) Model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran yang bertujuan

untuk mengembangkan aspek keterampilan sosial sekaligus aspek

kognitif dan aspek sikap siswa.

3) Model pembelajaran kuantum, model ini disajikan sebagai salah satu

model yang dapat dipilih guru agar proses pembelajaran dapat

berlangsung secara menyenangkan.

4) Model pembelajaran terpadu merupakan kegiatan mengajar dengan

memadukan beberapa mata pelajaran dalam satu tema.

5) Model Problem Based Learning (PBL), disini guru lebih harus sering

memfungsikan diri sebagai pembimbing dan fasilitator sehingga siswa

dapat belajar untuk berpikir dan menyelesaikan masalahnya sendiri.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa ada berbagai

macam model pembelajaran inovatif, diantaranya adalah model

pembelajaran berbasis masalah, kooperatif atau kolaboratif, quantum

learning, pembelajaran terpadu, pembelajaran kontekstual, Problem

solving dan discovery inquiry, Experiental learning, Resource-based

learning, dan Problem Based Learning (PBL). Dalam penelitian ini

peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

c. Model Pembelajaran Kooperatif

Dalam kegiatan belajar mengajar, banyak model-model

pembelajaran yang sering diterapkan. Salah satunya adalah model

Page 26: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Isjoni (2009:15)

mengemukakan bahwa model pembelajaran cooperatif learning berasal

dari kata kooperatif yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-

sama dan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau

satu tim.

Dalam jurnal internasional yang ditulis Jacobs&Hannah

cooperative learning, also known as collaborative

learning, is a body of concepts and techniques for helping to maximize the

benefits of cooperation among students

yang juga dikenal sebagai pembelajaran kolaboratif, adalah suatu bentuk

dari konsep dan tehnik untuk membantu memaksimalkan keuntungan-

keuntungan kerjasama diantara siswa.

Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi

semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk- bentuk yang lebih dipimpin

oleh guru atau diarahkan oleh guru (Agus Suprijono 2009: 54). Hal

tersebut diperkuat dengan pendapat Sugiyanto (2009 : 37) Pembelajaran

kooperatif (Cooperative learning) adalah pendekatan pembelajaran yang

berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama

dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.

Dalam jurnal internasional yang ditulis oleh Johnson&Johnson

cooperative learning exists when students work

together to accomplish shared learning goals

pembelajaran kooperatif ada ketika siswa-siswa bekerja bersama untuk

berbagi dalam menyelesaikan tujuan pembelajaran. Model pembelajaran

kooperatif merupakan suatu model pembelajaran siswa dalam kelompok-

kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda-beda.

`Dari pendapat yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh di atas dapat

disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif adalah model

pembelajaran yang terdiri dari kelompok-kelompok kecil yang bekerja

sama dan saling membantu dalam memahami materi untuk mencapai

tujuan belajar.

Page 27: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

d. Ciri Ciri Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang didalamnya

terdapat elemen-elemen yang saling terkait. Elemen-elemen pembelajaran

kooperatif itu adalah saling ketergantungan positif, interaksi tatap muka,

akuntabilitas individual, dan keterampilan untuk menjalin hubungan antar

pribadi atau keterampilan sosial yang secara sengaja diajarkan (Sugiyanto,

2009: 40- 42).

Adapun elemen-elemen dalam pembelajaran kooperatif di atas

dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Saling Ketergantungan Positif

2) Interaksi Tatap Muka

3) Akuntabilitas Individual

4) Keterampilan Menjalin Hubungan antar Pribadi

Dalam pembelajaran tradisional dikenal pula belajar kelompok,

meskipun demikian, ada sejumlah perbedaan esensial antara kelompok

belajar kooperatif dengan kelompok belajar tradisional (Sugiyanto, 2009:

42- 43). Pada tabel 1 dapat dilihat perbedaan kelompok belajar kooperatif

dengan tradisional.

Tabel 1b. Perbedaan pembelajaran tradisional dengan pembelajaran kooperatif (Sugiyanto, 2009: 42- 43)

Kelompok Belajar Kooperatif Kelompok Belajar Tradisional

Adanya saling ketergantungan positif, saling membantu dan saling memberikan motivasi sehingga ada interaksi promotif

Guru sering membiarkan adanya siswa yang mendominasi kelompok atau menggantungkan diri pada kelompok

Adanya akuntabilitas individual yang mengukur penguasaan materi pelajaran tiap anggota kelompok. Kelompok diberi umpan balik tentang hasil belajar anggotanya sehingga dapat saling mengetahui siapa yang memerlukan bantuan dan siapa yang dapat dapat memberikan bantuan

Akuntabilitas individual sering diabaikan sehingga tugas-tugas sering diborong oleh salah seorang anggota kelompok, sedangkan anggota kelompok

-atas keberhasilan temannya yang

Kelompok belajar heterogen, baik dalam kemampuan akademik, jenis,

Kelompok belajar biasannya

Page 28: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

ras, eknik, dan sebagainya sehingga dapat saling mengetahui siapa yang memerlukan bantuan dan siapa yang dapat memberikan bantuan

homogen.

Pimpinan kelompok dipilih secara demokratis atau bergilir untuk memberikan pengalaman pemimpin bagi para anggota kelompok

Pemimpin kelompok sering ditentukan oleh guru/kelompok dibiarkan untuk memilih pemimpinnya dengan cara masing-masing.

Ketrampilan social yang diperlukan dalam kerja gotong royong seperti kepemimpinan, kemampuan berkomunikasi, mempercayai orang lain, dan mengelola konflik secara langsung diajarkan

Ketrampilan sosial sering tidak diajarkan tidak langsung

Pada saat belajar kooperatif sedang berlangsung, guru terus melakukan pemantauan melalui observasi dan melakukan intervensi jika terjadi masalah dalam kerja sama antar anggota kelompok

Pemantauan melaui observasi dan intervensi sering dilakukan oleh guru pada saat belajar kelompok sedang berlangsung

Guru memperhatikan secara langsung proses kelompok yang terjadi dalam kelompok-kelompok belajar

Guru sering tidak memperhatikan proses kelompok yang terjadi dalam kelompok-kelompok belajar

Penekanan tidak hanya pada penyelesaian tugas tetapi juga hubungan interpersonal (hubungan antar pribadi yangsaling menghargai)

Penekanan sering hanya pada penyelesaian tugas

e. Pengertian Student Teams-Achievement Divisions (STAD)

Model pembelajaran STAD adalah salah satu Model pembelajaran

yang dikemukakan oleh Slavin dan kawan-kawan dari universitas John

Hopkins. Model pembelajaran ini merupakan teori belajar kontruktivisme

yang berdasarkan pada teori pembelajaran kognitif, dimana para guru

berfungsi sebagai fasilisator. Guru cukup menciptakan kondisi lingkungan

belajar yang kondusif bagi siswa. Menurut teori ini siswa akan lebih

mudah menemukan pengertian akan konsep-konsep yang sulit jika mereka

Page 29: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

dapat membicarakan dan mendiskusikan masalah tersebut dengan

temannya.

Isjoni (2009: 74) menjelaskan STAD adalah tipe pembelajaran

kooperatif yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara

siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai

materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.

Slavin (2008: 11) mengatakan bahwa : Dalam STAD, para siswa

dibagi dalam tim belajar yang terdiri atas empat orang yang berbeda-beda

tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan latar belakang etniknya. Guru

menyampaikan pelajaran, lalu siswa bekerja dalam tim mereka untuk

memastikan pelajaran, lalu siswa bekerja dalam tim mereka untuk

memastikan bahwa semua anggota tim telah menguasai pelajaran.

Selanjutnya, semua siswa mengerjakan kuis mengenai materi secara

sendiri-sendiri, di mana saat itu mereka tidak diperbolehkan untuk saling

bantu.

Sehingga dapat penulis simpulkan bahwasanya Students Teams

Achievement Divisions (STAD) adalah suatu model pembelajaran yang

tersusun atas dasar kerjasama tim untuk memecahkan permasalahan yang

sedang dihadapi.

1) Komponen Model Student Team Achievement Division (STAD)

Slavin (2008: 143-146) "STAD terdiri atas lima komponen

utama dalam model STAD yaitu: presentasi kelas, tim, kuis, skor

kemajuan individual, dan rekognisi tim". Komponen-komponen

tersebut dalam pelaksanaan model pembelajaran STAD tidak dapat

dipisah-pisahkan. Komponen tersebut dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a) Presentasi kelas

Materi dalam tipe STAD adalah pengenalan awal dalam presentasi

kelas. Dalam presentasi kelas ini, guru mengajarkan materi secara

langsung dalam pertemuan kelas. Presentasi kelas dalam tipe

Page 30: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

STAD berbeda dengan presentasi kelas yang dilakukan guru pada

umumnya. Hal ini disebabkan karena presentasi kelas dalam tipe

STAD hanya dilakukan pada hal-hal pokok saja. Dengan cara ini

siswa dituntut untuk sungguh-sungguh dalam memperhatikan

materi yang diberikan oleh guru dalam presentasi kelas karena akan

membantu mereka dalam mengerjakan kuis dan menentuan skor

dari pengerjaan kuis yang nantinya akan mempengaruhi skor

kelompok mereka.

b) Tim

Kelompok terdiri dari 4-5 siswa yang mempunyai karakteristik

yang berbeda-beda atau heterogen baik dalam penguasaan materi,

jenis kelamin maupun keturunan. Fungsi utama dari kelompok

adalah memastikan bahwa semua anggota kelompok dapat belajar

dan juga untuk mempersiapkan anggota kelompok dalam

memghadapi tes. Setelah guru mempresentasikan materi, kelompok

segera mempelajari lembar kerja atau tugas yang diberikan oleh

guru. Bila terdapat kesulitan maka anggota kelompok secara

bersama mendiskusikan kesulitan tersebut, membandingkan

jawaban-jawaban dari masing-masing anggota dan membetulkan

kesalahan-kesalahan konsep dari anggota kelompok. Kelompok

merupakan hal yang sangat penting dalam tipe STAD. Pada setiap

pendapat, tekanan diberikan pada anggota kelompok yang terbaik

dan anggota kelompok yang terbaik tersebut harus membantu

anggota kelompok lain dalam penguasaan materi.

c) Kuis

Setelah kurang lebih 1-2 pertemuan dari presentasi guru dan 1-2

kali kelompok melakukan latihan dalam kelompoknya, siswa diberi

tes individu. Siswa tidak boleh saling membantu selama tes. Jadi

setiap siswa bertanggung jawab secara individu dalam menguasai

materi pembelajaran yang telah diberikan. Hasil selanjutnya diberi

skor.

Page 31: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

d) Skor kemajuan individual

Maksud dari skor kemajuan individual adalah memberikan nilai

pada setiap siswa yang dapat dicapai jika mereka bekerja keras dan

mengerjakan lebih baik dari pada materi yang telah lampau.

Keadaannya mungkin siswa mengalami peningkatan skor atau

bahkan menurun. Kemudian guru menghitung besarnya skor

perkembangan yaitu dengan membandingkan skor tes materi yang

lalu dengan skor yang baru.

e) Rekognisi tim

Setelah melakukan kuis, perhitungan skor perkembangan individu

dan skor kelompok dilakukan. Skor individu setiap anggota

kelompok memberikan sumbangan pada skor kelompok

berdasarkan skor pada kuis sebelumnya dengan skor kuis terakhir.

2) Kelebihan dan Kelemahan Model STAD

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa Model STAD

mempunyai kelebihan antara lain:

(a) Siswa dan guru mendapatkan kemudahan untuk memahami materi

pelajaran yang disampaikan.

(b) Siswa secara kooperatif dapat menyelesaikan pokok-pokok materi

yang dipelajari.

(c) Siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya dengan adanya

kerjasama semua unsur dalam kelas.

(d) Siswa akan dapat meningkatkan kemampuannya dalam hal

berdiskusi dan menyelesaikan tugas.

Selain terdapat kelebihan, dalam model STAD juga terdapat

adanya kelemahan antara lain:

(a) Apabila ada siswa yang tidak cocok dengan anggota kelompoknya,

maka siswa tersebut kurang bisa bekerja sama dalam memahami

materi dan kurang bisa mengerjakan kuis.

(b) Ada siswa yang kurang memanfaatkan waktu sebaik-baiknya

dalam kelompok belajar.

Page 32: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

(c) Apabila ada anggota kelompok yang malas, maka usaha kelompok

dalam memahami materi maupun untuk memperoleh penghargaan

tidak berjalan sebagaimana mestinya.

3) Langkah-langkah Penerapan Model STAD

Langkah-langkah dalam penerapan Model STAD sebagai

berikut (Sugiyanto, 2009: 44) :

(a) Para siswa di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok atau

tim, masing-masing terdiri atas 4 atau 5 anggota kelompok. Tiap

tim memiliki anggota yang heterogen, baik jenis kelamin, ras,

etnik, maupun kemampuan (tinggi, sedang, rendah).

(b) Tiap anggota tim menggunakan lembar kerja akademik dan

kemudian saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui

tanya jawab atau diskusi antar sesama anggota tim.

(c) Secara individual atau tim, guru mengevaluasi untuk mengetahui

penguasaan mereka terhadap bahan akademik yang telah

dipelajari.

(d) Tiap siswa dalam tiap tim diberi skor atas penguasaannya

terhadap bahan ajar, dan kepada siswa secara individu atau tim

yang meraih prestasi tinggi atau meraih skor sempurna diberi

penghargaan. Para siswa mengumpulkan poin untuk tim mereka

berdasarkan tingkat dimana skor kuis mereka melampaui skor

awal mereka. Adapun kriteria poin kemajuan dapat dilihat pada

tabel 2.

Tabel 2. Kriteria Poin Kemajuan Skor Kuis Poin Kemajuan

Nilai Sempurna 30 Lebih dari 10 poin diatas skor awal 30 Skor awal sampai 10 poin diatas skor awal 20 10 sampai 1 poin di bawah skor awal 10 Lebih dari 10 poin di bawah skor awal 5

Page 33: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

(e) Ada tiga macam tingkatan penghargaan diberikan, ketiganya

didasarkan pada rata-rata skor tim. Adapun tingkatan

penghargaan dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Kriteria Penghargaan Kriteria (Rata-rata Tim) Penghargaan

15-19 TIM BAIK

20-24 TIM SANGAT BAIK

25-30 TIM SUPER

4) Penilaian/Skoring dalam Model STAD

Muhamad Nur (2005:23), penilaian/scoring pada model

pembelajaran kooperatif tipe STAD meliputi 3 hal yaitu :

a) Skor Dasar

Skor dasar adalah skor yang diperoleh dari rata-rata siswa pada

kuis sebelumnya atau dapat juga diperoleh dari nilai final siswa

dari tahun yang lalu.

b) Skor perkembangan

Skor perkembangan adalah skor perbandingan antara skor dasar

dengan skor kuis. Skor ini diperoleh berdasarkan seberapa besar

skor kuis siswa melampaui skor dasar mereka.

c) Skor Kelompok

Skor kelompok adalah jumlah dari skor perkembangan semua

anggota kelompok dibagi jumlah anggota kelompok. Laporan nilai

akhir dalam Model STAD didasarkan pada skor kuis sebenarnya,

bukan didasarkan pada skor perkembangan atau skor kelompok.

2. Hakikat Penguasaan Konsep Gaya

a. Pengertian Penguasaan

Kata penguasaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal

dari kata kuasa yang berarti kemampuan atau kesanggupan untuk berrbuat

Page 34: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

sesuatu. Kata kuasa mendapat -

yang berarti proses, cara, perbuatan menguasai atau menguasakan.

Penguasaan bisa juga diartikan sebagai kesanggupan untuk menggunakan

pengetahuan dan kepandaiannya (Tim Penyusun KBBI, 1990: 468). Begitu

juga Abin Syamsuddin (2009:187) penguasaan adalah melakukan suatu

tindakan untuk dapat menggunakan sesuatu dengan tepat, dapat

memberikan contoh-contoh, dan sebagainya.

Jadi seseorang dikatakan menguasai konsep apabila seseorang

tersebut mampu/sanggup memahami dan memaknai sesuatu pengertian

dari suatu konsep sehingga dapat menggunakannya dengan tepat, serta

dapat memberikan contoh-contoh konsep tersebut.

Adapun sifat-sifat atau ciri-ciri merupakan rancangan atau ide atas

pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa kongkret, dan berupa

gambaran mental dari obyek, proses atau apapun diluar bahasa yang

digunakan oleh akal budi untuk dipergunakan memahami hal-hal yang lain

(Tim Penyusun KBBI, 1990:456).

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan penguasaan

adalah proses yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain

seperti pengetahuan, kepandaian dsb.

b. Pengertian Konsep

Konsep merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan

secara abstrak suatu objek. Melalui konsep, seseorang diharapkan dapat

menyederhanakan pemikiran dengan menggunakan satu istilah. Parker

dalam Faqih Samlawi dan Bunyamin Maftuh (2008: 11) menyatakan

bahwa konsep adalah suatu gagasan yang ada melalui contoh- contohnya.

Proses berpikir ini disebut konseptualisasi, yaitu suatu proses terus

menerus yang berlangsung ketika seseorang menghadapi contoh-contoh

baru dari suatu konsep.

W.S.Winkel ( 1991 : 92 ) pengertian konsep adalah satuan arti

yang mewakili sejumlah obyek yang memiliki cirri-ciri yang sama. Belajar

Page 35: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

konsep merupakan salah satu cara belajar dengan penguasaan yang kerap

concept formation

Konsep adalah kesepakatan bersama untuk penamaan (pemberian

label) sesuatu dan merupakan alat intelektual yang membantu kegiatan

berpikir dan memecahkan masalah (Faqih Samlawi dan Bunyamin

Maftuh, 2001: 10). Penyederhanaan penamaan tersebut dilakukan agar

lebih mudah dalam mengenal, mengerti, dan memahami sesuatu tersebut.

kategori stimuli yang

memiliki ciri-ciri umum. Stimuli merupakan obyek- obyek atau orang

(person). Konsep-konsep tidak terlalu kongruen dengan pengalaman

pribadi kita tetapi menyajikan usaha-usaha manusia untuk

mengklasifikasikan pengalaman kita. Konsep adalah suatu yang sangat

(Oemar Hamalik, 2003:162). Sedangkan Agus Suprijono (2009: 9)

menjelaskan konsep sebagai suatu jaringan hubungan dalam objek,

kejadian, dan lain-lain yang mempunyai ciri-ciri tetap dan dapat

diobservasi.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas maka dapat

disimpulkan bahwa konsep adalah sesuatu penyajian atau ggasan yang

umum mengenai ssesutu yang dapat berupa benda, peristiwa, atau

kegiatan, yang didalamnya terkandung makna yang luas.

c. Pengertian Penguasaan Konsep

Berdasarkan definisi di atas seseorang dapat dikatakan telah

menguasai suatu konsep jika individu mampu menyebutkan kesamaan-

kesamaan dan perbedaan-perbedaan dari contoh-contoh yang menyajikan

informasi tentang karakteristik dan nilai atribut dari konsep, kemudian

dirumuskan kembali tentang konsep itu.

Berikut merupakan beberapa hal yang harus dikuasai dalam

penguasaan konsep:

1) Dapat mendefinisikan konsep.

2) Dapat memilih, membedakan antara contoh-contoh dari yang bukan

contoh.

Page 36: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

3) Mampu menyebutkan nama contoh-contoh serta ciri-ciri

(properties) konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

4) Dapat lebih mampu memecahkan masalah yang berkenaan

dengan konsep tersebut.

d. Hakikat Gaya

Dorongan atau tarikan tersebut dapat menyebabkan kedudukan

suatu benda berubah dari keadaan awalnya. Dalam sains, dorongan dan

tarikan ini dikenal dengan sebutan gaya.

Agus Riyadi (2011 : 1) Gaya merupakan dorongan , tarikan, dan

putaran yang membuat benda bergeraklebih cepat atau lebih lambat,

berubah arah atau bentuk. Sedangkan T. Hidayat (2011 : 2) menjelaskan

gaya adalah dorongan atau tarikan yang menyebabkan laju suatu benda

menjadi cepat atau lambat atau berubah bentuk, gaya dapat bekerja pada

arah yang sama atau arah berlawanan. Ada dua faktor yang mempengaruhi

gerak benda yaitu adanya gravitasi bumi dan dorongan atau tarikan. Berikut

merupakan jenis-jenis gaya (Heri Sulistyanto dan Edi Wibowo, 2008: 92):

1) Gaya Otot: Gaya otot merupakan gaya yang dihasilkan oleh tenaga otot.

Contoh gaya otot adalah pada saat kita menarik atau mendorong meja,

membawa belanjaan ibu, dan menendang bola. Karena terjadi sentuhan

maka gaya ini termasuk gaya sentuh.

2) Gaya Gesek antara Dua Benda: Gaya gesek merupakan gaya yang

terjadi karena bersentuhannya dua permukaan benda. Contoh gaya

gesek adalah gaya yang bekerja pada rem sepeda. Pada saat akan

berhenti, karet rem pada sepeda akan bersentuhan dengan pelek sepeda

sehingga terjadi gesekan yang menyebabkan sepeda dapat berhenti

ketika dilakukan pengereman.

3) Gaya Magnet: Gaya magnet merupakan gaya yang ditimbulkan oleh

tarikan atau dorongan dari magnet. Contoh gaya magnet adalah,

tertariknya paku ketika didekatkan dengan magnet. Benda-benda dapat

tertarik oleh magnet jika masih berada salam medan magnet.

Page 37: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

4) Gaya Gravitasi: Gaya gravitasi merupakan gaya yang ditimbulkan oleh

tarikan bumi. Contoh gaya gravitasi adalah jatuhnya buah dari atas

pohon dengan sendirinya. Semua benda yang dilempar ke atas akan

tetap kembali ke bawah karena pengaruh gravitasi bumi.

5) Gaya Listrik: Gaya listrik merupakan gaya yang terjadi karena aliran

muatan listrik. Aliran muatan listrik ini ditimbulkan oleh sumber energi

listrik. Contoh gaya listrik adalah bergeraknya kipas angin karena

dihubungkan dengan sumber energi listrik. Muatan listrik dari sumber

energi listrik mengalir ke kipas angin. Sehingga, kipas angin dapat

bergerak.

e. Hakikat Gaya dalam IPA di SD

1) Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

-

dari kata-kata Bahasa

dengan alam atau bersangkut paut dengan alam. Science artinya Ilmu

pengetahuan. Jadi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau science itu secara

harfiah dapat disebut sebagai ilmu tentang alam (Srini M. Iskandar,

2001: 2).

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains, dalam bahasa inggris

disebut dengan science mempunyai berbagai macam pengertian.

Beberapa ahli di berbagai bidang merumuskan suatu definisi science.

Menurut Carin, science adalah kumpulan pengetahuan yang

tersusun secara sistematik, yang di dalam penggunaannya secara umum

terbatas pada gejala alam. Perkembangan science tidak hanya

ditunjukkan oleh kumpulan fakta saja, tetapi juga oleh timbulnya

metode ilmiah dan sikap ilmiah.

Sedangkan Websters : New Collegiate Dictionary (1981)

natural science is knowledge concerned with the physical

Page 38: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

world and its phenomena

pengetahuan tentang alam dan gejala-gejalanya.

Purnells dalam Concise Dictionary of Science ( 1983 )

Science is the broad field of humn knowledge,

acquired by rules, laws, principles, theories, and hyphotheses

Ilmu Pengetahuan Alam adalah pengetahuan manusia yang luas yang

didapatkan dengan cara observasi dan eksperimen yang sistematik.

H. W. Fowler mengemukakan IPA merupakan ilmu yang

sistematis yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan

didasarkan terutama atas pengamatan dan induksi.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa IPA

merupakan ilmu yang bersifat empirik dan membahas tentang fakta

serta gejala alam. Fakta dan gejala alam tersebut menjadikan

pembelajaran IPA tidak hanya verbal tetapi juga faktual.

2) Tujuan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SD menurut

Paolo dan Martin dalam Carin ( 1993 : 5 ) adalah untuk:

a) Mengamati apa yang terjadi

b) Mencoba memahami apa yang diamati

c) Mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang akan

terjadi

d) Menguji ramalan-ramalan di bawah kondisi-kondisi untuk melihat

apakah ramalan tersebut benar.

Ada beberapa alasan yang menyebabkan suatu mata pelajaran

dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah untuk SD. Alasan-alasan ini

dapat digolongkan menjadi empat golongan :

a) Mata pelajaran itu berfaedah bagi kehidupan atau pekerjaan anak di

kemudian hari

b) Mata pelajaran itu merupakan bagian kebudayaan bangsa

c) Mata pelajaran itu melatih anak berfikir kritis

Page 39: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

d) Mata pelajaran itu mempunyai nilai-nilai pendidikan yaitu

mempunyai potensi dapat membentuk pribadi anak secara keseluruhan

3) Fungsi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Mata pelajaran IPA di SD dan MI seperti pada Depdiknas (2006;

2) berfungsi untuk:

a) Menguasai konsep dan manfaat Sains dalam kehidupan sehari-hari

serta,

b) Untuk melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi

4) Ruang Lingkup Pembelajaran IPA di SD

Ruang lingkup mata pelajaran Sains Depdiknas (2006: 2) meliputi

dua aspek yaitu:

a) Kerja ilmiah mencakup: penyelidikan/ penelitian, berkomunikasi

ilmiah, pengembangan kreativitas dan pemecahan masalah, sikap dan

nilai ilmiah.

b) Penguasaan konsep :

(a) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu: manusia, hewan,

tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan,

(b) Benda/ materi, sifat-sifat dan kegunaanya meliputi: cair, padat dan

gas,

(c) Energi dan perubahann yang meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet,

listrik, cahaya dan pesawat sederhana,

(d) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan

benda- benda langit lainnya,

(e) Sains, Lingkungan Teknologi, dan Masyarakat merupakan

penerapan konsep sains dan saling keterkaitannya dengan

lingkungan, teknologi dan masyarakat melalui suatu karya

teknologi sederhana termasuk merancang dan membuat.

5) Karakteristik Pembelajaran IPA di SD

IPA merupakan disiplin ilmu yang memiliki ciri-ciri sebagaimana

disiplin ilmu lainnya. Setiap disiplin ilmu, selain memiliki ciri umum, juga

memiliki ciri khusus/ karakteristik. Ciri khusus Ilmu Pengetahuan Alam:

Page 40: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

a) IPA mempunyai nilai ilmiah

b) IPA merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara

sistematis

c) IPA merupakan pengetahuan teoritis

d) IPA meliputi empat unsur, yaitu produk, proses, aplikasi dan sikap

e) IPA merupakan suatu rangkaian konsep yang saling berkaitan.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Efektivitas Model

Kooperatif Tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Terhadap

Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Geografi Pokok Bahasan Lingkungan

Hidup Di Kelas X SMA MTA Surakarta Tahun Ajaran

halaman 138 menyimpulkan hasil perhitungan statistik dengan uji-t pihak

kanan membuktikan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif STAD

diperoleh hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengajaran

ceramah pada pokok bahasan lingkungan hidup. Hal ini membuktikan

penerapan pendekatan pembelajaran kooperatif STAD lebih efektif daripada

pendekatan pembelajaran ceramah. Hasil belajar ini dapat dilihat dari rata-rata

tes siswa yang diberi pengajaran kooperatif STAD adalah 7,686 dengan gain

score = 1,806 sedangkan rata-rata tes siswa yang diberi pengajaran ceramah

adalah 6,625 dengan gain score = 1,084.

2. Penelitian oleh Dedi Tri Sulistyo dengan judul Penerapan model pembelajaran

kontekstual untuk meningkatkan penguasaan konsep gaya pada siswa kelas IV

SD Negeri Tenggak 3 Sidoharjo Sragen tahun pelajaran 2010/2011. Jumlah

siswa kelas IV SDN Tenggak 3 sebanyak 24 siswa yang terdiri dari 14 siswa

laki laki dan 10 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data menggunakan

observasi/pengamatan, kajian dokumen, tes dan wawancara. Teknik analisis

data menggunakan teknik analisis model interaktif yang terdiri dari tiga

komponen analisis yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan atau

verifikasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan

Page 41: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

penguasaan konsep gaya setelah dilaksanakan tindakan kelas dengan

menerapkan model pembelajaran kontekstual. Hal ini dapat dilihat dari nilai

rata-rata kelas juga terjadi peningkatan yaitu pada Nilai awal sebesar 57, 58,

pada siklus I sebesar 69, 91; dan pada siklus II sebesar 77, 88. Untuk siswa

tuntas belajar (nilai ketuntasan 65) pada Nilai awal 8 siswa atau 33, 33%,

siklus I 20 siswa atau 83, 3% setelah dilakukan refleksi terdapat 4 siswa yang

tidak tuntas (nilai ulangan dibawah 65), namun secara keseluruhan sudah

meningkat hasil belajarnya bila dilihat dari presentase ketuntasan siswa, dan

pada tes siklus II menjadi 91, 67% atau terdapat 2 siswa yang tidak tuntas.

C. Kerangka Berfikir

Kondisi awal pada siswa kelas IV SDN Karungan 2 guru menggunakan

metode pembelajaran yang mengandalkan teknik ceramah yang kurang menarik

perhatian siswa, sehingga hal ini menyebabkan penguasaan konsep gaya siswa

kelas IV SD Negeri Karungan 2 masih rendah. Dengan melihat hasil belajar yang

dicapai oleh 15 siswa sebagian besar tergolong rendah dan belum mencapai

kriteria ketuntasan minimal 67. Dari jumlah 15 siswa yang mendapat nilai 67 ke

atas (kategori tuntas) sebanyak 5 siswa (33%), yang mendapat nilai kurang dari 67

(kategori belum tuntas) sebanyak 10 siswa (67%). Dengan kondisi yang seperti itu

maka diperlukan suatu tindakan untuk meningkatkan penguasaan konsep gaya

yaitu dengan diterapkannya model yang dapat menunjang siswa dalam memahami

konsep-konsep yang ada dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

khususnya pada materi gaya

Penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan di SD Negeri Karungan

2, melalui perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi terlebih dahulu

peneliti menerapkan model STAD. Pada siklus pertama peneliti mentargetkan

keberhasilan belajar siswa dalam meguasai konsep gaya sebesar 70 %. Pada siklus

kedua peneliti mentargetkan keberhasilan belajar siswa dalam meguasai konsep

gaya sebesar 80 %. Apabila sampai siklus kedua belum mencapai target yang

diingankan maka akan dilaksanakan siklus berikutnya sampai mencapai target

yang diinginkan.

Page 42: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Kondisi akhir dari penelitian tindakan kelas ini dengan diterapkannya

model pembelajaran STAD diharapkan dapat meningkatkan penguasaan konsep

gaya pada siswa kelas IV SD Negeri Karungan 2.

Untuk lebih jelasnya kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat dilihat

dalam gambar 1.

Gambar 1. Kerangka Berpikir

D. Hipotesis

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan di

atas, dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: Penerapan Model

STAD dapat meningkatkan penguasaan konsep gaya pada siswa kelas IV SD

Negeri Karungan 2 tahun ajaran 2011/2012.

Siklus ke-n

Kondisi Awal

Guru menggunakan

pembelajaran

konvensional

Penguasaan konsep gaya pada siswa

masih rendah

Tindakan

Guru

menggunakan

Model STAD

Perencanaan Pelaksanaan Pengamatan

refleksi Siklus I (70 %)

Kondisi Akhir

Melalui Model STAD dapat meningkatkan penguasaan konsep gaya pada siswa

Perencanaan Pelaksanaan Pengamatan

refleksi

Siklus II (80 %)

Page 43: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Karungan 2 Kecamatan Plupuh,

Kabupaten Sragen. SDN Karungan 2 memiliki 6 ruang kelas. Kelas yang

digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah kelas IV.

Pemilihan sekolah ini didasarkan atas beberapa pertimbangan,

diantaranya adalah pertama waktu, biaya dan tempat penelitian yang dapat

dijangkau dengan mudah oleh peneliti. Kedua, sekolah tersebut belum pernah

digunakan sebagai obyek penelitian yang sejenis. Ketiga, hasil observasi

penulis di lapangan terdapat permasalahan dalam pemahaman konsep gaya di

SDN Karungan 2.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran

2011/2012 dimulai bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2012. Sebelum

diadakan penelitian perlu ada persiapan antara lain pembuatan proposal dan

perijinan, hal ini dilaksanakan pada bulan Januari dan Februari. Adapun

rincian waktu kegiatan penelitian dapat dilihat pada lampiran 1

B. Subjek Penelitian

Yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri

Karungan 2 tahun pelajaran 2011/2012 semester II sebanyak 15 siswa. Siswa

kelas IV sebagai subjek yang akan diamati kegiatan pembelajarannya dan dikenai

tindakan. Selain siswa, guru juga menjadi subjek penelitian berkaitan dengan

kegiatan guru saat mengajar.

C. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian Berdasarkan masalah yang diajukan dalam penelitian ini yang

menekankan pada masalah perbaikan proses di kelas, maka jenis penelitian ini

Page 44: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

adalah Penelitian Tindakan Kelas. Sarwiji Suwandi (2009: 15) mengemukakan

bahwa tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk mengadakan perbaikan

atau peningkatan mutu praktik pembelajaran di kelas. Dengan menggunakan

bentuk Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan akan mendapat informasi

yang sebanyak-banyaknya untuk meningkatkan praktek-praktek pembelajaran

di kelas secara professional.

2. Strategi Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

kualitatif dan jenis penelitiannya adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Menggunakan pendekatan jenis ini karena data yang akan diperoleh atau

dikumpulkan berupa data yang langsung tercatat dari kegiatan di lapangan.

Alasan mengadakan penelitian tindakan kelas adalah, karena PTK mengkaji

masalah pendidikan yang berkaitan dengan pembelajaran di dalam kelas yang

dilaksanakan oleh guru. Selain itu PTK dapat memecahkan masalah

pembelajaran yang dihadapi guru kelas.

Dalam penelitian ini menggunakan strategi model siklus. Wardhani

(2007 : 2.3) menyatakan bahwa PTK dilaksanakan melalui proses pengkajian

berdaur atau siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu merencanakan,

melakukan tindakan, mengamati dan melakukan refleksi seperti pada gambar

2.

Gambar 2. Tahap-tahap dalam PTK

Adapun rancangan penelitian yang digambarkan dalam tahap-tahap

PTK adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan

Kegiatan ini meliputi :

Merencanakan

Melakukan Tindakan Refleksi

Mengamati dan Mengevaluasi

Page 45: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

1) Membuat perencanaan pengajaraan

2) Membuat lembar observasi

3) Membuat alat evaluasi

4) Pembuatan instrument pembelajaran

b. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan

kegiatan pembelajaran sebagaimana yang telah direncanakan.

c. Observasi dan Evaluasi

Dalam tahap ini dilaksanakan observasi dan evaluasi terhadap

pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi dan evaluasi

yang telah dipersiapkan. Observasi dilakukan baik kepada siswa maupun

guru dalam pembelajaran.

d. Refleksi

Dalam tahap ini data-data yang diperoleh melalui observasi dan

evaluasi dikumpulkan dan dianalisis, guna mengetahui seberapa jauh

tindakan telah membawa perubahan dan apa atau di mana perubahan terjadi.

D. Sumber Data

Keberhasilan suatu penelitian didukung oleh sumber data. Sumber data

dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu : sumber data primer dan

dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data

tambahan seperti dokumen dan lain-

Dalam penelitian ini sumber data primer yang dapat dimanfaatkan antara

lain :

1. Nara sumber yaitu, guru dan siswa kelas IV SDN Karungan 2.

2. Dokumen atau arsip yang berupa daftar nilai kelas IV SDN Karungan 2.

3. Hasil pengamatan dari pelaksanaan proses pembelajaran IPA pokok bahasan

penguasaan konsep gaya di kelas IV SDN Karungan 2.

Page 46: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

E. Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan sumber data yang dikumpulkan dan untuk mempermudah

pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

1. Wawancara

Wawancara adalah pertemuan antara dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna

dalam suatu topik tertentu.

Wawancara yang dilakukan peneliti bersifat lentur, tidak terstruktur

ketat, tidak dalam suasana formal, dan dapat dilakukan berulang pada

informan yang sama. Wawancara ini lebih tepat disebut wawancara

mendalam (in-depth interviewing), dengan wawancara mendalam akan

mendapat informasi yang rinci khususnya data mengenai konsep siswa.

2. Dokumentasi

St. Y. Slamet dan Suwarto (2007: 53) Dokumen merupakan sumber

data yang sering memiliki posisi penting dalam penelitian kualitatif. Dokumen

merupakan bahan tertulis ataupun film yang digunakan sebagai sumber data,

dokumen sejak lama digunakan sebagai sumber data karena dalam banyak hal

dokumen sebagai sumber data yang dapat digunakan untuk menguji,

menafsirkan, bahkan untuk meramalkan.

Teknik pengumpulan data ini bersumber dari dokumen/ arsip.

Dokumen/ arsip tersebut berupa daftar nilai kelas IV.Dokumentasi ini berupa

data hasil belajar siswa sebelum dilakukan tindakan.

3. Tes

Menurut Suharsimi Arikunto (2007: 29) menjelaskan teknik tes

adalah suatu alat pengumpul informasi yang berupa serentetan pertanyaan atau

latihan yang dapat digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan,

intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

Tes digunakan untuk mengetahui implikasi dari tindakan yang telah dilakukan

terhadap tingkat penguasaan konsep gaya kelas IV.

Page 47: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Pemberian tes dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan yang dicapai siswa setelah kegiatan pembelajaran tindakan. Tes

yang diberikan dalam penelitian ini dilakukan tiap pertemuan kepada siswa

kelas IV SD Negeri Karungan 2, yakni tes tertulis (soal-soal IPA pada materi

konsep gaya).

4. Observasi

Observasi adalah pengamatan mengenai sesuatu yang diteliti untuk

memperoleh data.Observasi ini digunakan untuk mendapatkan informasi

tentang pelaksanaan pembelajaran, letak geografis, kondisi siswa dan

masyarakat sekitar sekolah.

Observasi atau pengamatan digunakan untuk mengoptimalkan

kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian,perilaku tak sadar,

kebiasaan , dan sebagainya (Slamet.St.Y. dan Suwarto. 2007: 44). Observasi

yang dilaksanakan pada penelitian ini adalah observasi langsung dan

partisipasi agar hasilnya seobyektif mungkin. Observasi langsung terhadap

obyek yang diteliti, sedangkan observasi partisipatif yaitu pengamatan yang

dilakukan dengan cara ikut ambil bagian atau melibatkan diri dalam situasi

obyek yang diteliti.

Observasi dilakukan pada siswa dan guru kelas IV SD Negeri

Karungan 2 yang dilakukan pada setiap pertemuan untuk mengetahui situasi

dan perkembangan dalam proses belajar mengajar mata pelajaran IPA dengan

model STAD. Dalam penelitian ini yang dijadikan data observasi adalah

keaktifan siswa selama pembelajaran dan kegiatan guru saat melaksanakan

pembelajaran.

F. Validitas Data

Suatu informasi yang akan dijadikan data penelitian perlu diperiksa

validitasnya sehingga data tersebut dapat dipertanggung jawabkan dan dapat

dijadikan sebagai dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan. Validitas dapat

diketahui dengan menggunakan triangulasi data. Menurut Sarwiji Suwandi

(2009:60), Triangulasi adalah teknik pemeriksaan validitas data dengan

Page 48: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

memanfaatkan sarana di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau

pembandingan data itu. Adapun teknik yang digunakan dalam memeriksa

validitas data dalam penelitian ini adalah dengan triangulasi sumber data dan

triangulasi teknik metode. Trianggulasi data atau sumber yaitu dengan

membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang

telah diperoleh melalui berbagai sumber yang berbeda yaitu: (1) Pengamatan

(observasi) dari proses pembelajaran dengan menggunakan model STAD; (2)

Silabus dan RPP; (3) Tes dengan materi gaya; (4) Foto kegiatan belajar

menggunakan model STAD. Triangulasi teknik yaitu dilakukan dengan cara

mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Data yang

diperoleh dari hasil observasi dicek dengan hasil tes, dan foto.

G. Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

analisis kulitatif dengan model interaktif Miles & Huberman. Menurut Sugiyono

(2003:91) model analisis interaktif mempunyai tiga buah komponen pokok, yaitu

reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan (verifikasi). Aktivitasnya

dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data sebagai suatu

proses siklus.

1. Reduksi data yaitu proses menyeleksi data awal, memfokuskan,

menyederhanakan dan mengabstraksi data kasar yang ada dalam fieldnote.

Proses ini berlangsung terus sepanjang pelaksanaan penelitian. Data reduksi

adalah suatu bntuk analisis ang mempertegas, memperpendek, membuat fokus,

membuang hal-hal yang tidak penting, dan mengatur data sedemikian rupa

sehingga kesimpulan akhir dilakukan. Proses ini berakhir sampai laporan akhir

penelitian selesai ditulis.

2. Sajian data adalah suatu rangkaian organisasi informasi yang memungkinkan

penelitian dapat dilakukan. Dengan melihat penyajian data, maka akan

dimengerti apa yang terjadi dan memungkinkan untuk mengerjakan sesuatu

pada analisis ataupun tindakan lain berdasarkan pengertian tersebut, dalam hal

Page 49: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

ini penyajian data meliputi berbagai jenis matriks, gambar, jaringan kerja dan

tabel.

3. Penarikan kesimpulan, apabila dalam tahapan ini ditemukan data yan akurat,

maka peneliti tidak segan-segan untuk melakukan penyimpulan ulang. Peneliti

dalam hal ini bersifat terbuka dan skeptis, namun demikian akan meningkat

secara eksplisit dan memiliki landasan yang kuat. Kesimpulan akhir tidak akan

terjadi sampai proses pengumpulan data berakhir.

Untuk lebih jelasnya, proses analisis kualitatif dapat dijelaskan sebagai

berikut :

(a) Melakukan analisis awal bila data yang didapat di kelas sudah cukup, maka

dapat dikumpulkan (b) Mengembangkan dalam bentuk sajian data, dengan

menyusun coding dan matrik yang berguna untuk penelitian lanjut (c)

Melakukan analisis data di kelas dan mengembangkan matrik antar kelas (d)

Melakukan verifikasi, pengayaan dan pendalaman data apabila dalam

persiapan analisis ternyata ditemukan data yang kurang lengkap atau kurang

jelas, maka perlu dilakukan pengumpulan data lagi secara terfokus (e)

Melakukan analisis antar kasus, dikembangkan struktur sajian datanya bagi

susunan laporan (f) Merumuskan simpulan akhir sebagai temuan penelitian (g)

Merumuskan implikasi kebijakan sebagai bagian dari pengembangan saran

dalam laporan akhir penelitian.

H. Indikator Kinerja

Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan

dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian. Dalam penelitian ini

yang menjadi indikator kinerja adalah: apabila 80% dari jumlah siswa kelas IV

mencapai nilai KKM, sedangkan nilai KKM untuk mata pelajaran IPA adalah

67,00.

I. Prosedur Penelitian Tindakan

Mekanisme kerja dalam penelitian/pelaksanaan PTK ini diwujudkan

dalam 2 siklus dimana setiap siklusnya mencakup 4 kegiatan, yaitu 1)

Page 50: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

perencanaan, 2) pelaksanaan, 3) observasi, dan 4) refleksi. Langkah-langkah

tersebut dapat divisualisasikan pada gambar 3.

Iskandar (2009: 114)

Gambar 3. Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Rancangan Siklus I

Siklus I ini direncanakan dua kali pertemuan selama 1 minggu yang

dilaksanakan pada bulan Maret minggu ke-1.

a. Perencanaan (Planning)

Langkah-langkah dalam persiapan penelitian yaitu :

1) Membuat skenario pembelajaran dengan model STAD

2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

SIKLUS I

Pengamatan

Pelaksanaan

Perencanaan I

Indentifikasi Masalah

Pelaksanaan

Pengamatan

Refleksi SIKLUS II

Permasalahan baru Hasil Refleksi

Refleksi

?

Perencanaan II

Page 51: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

3) Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam mengajar, misalnya

buku-buku penunjang, dan alat tulis

4) Menyiapkan peralatan dokumentasi, misalnya kamera

5) Menyiapkan media yang dipakai yaitu gambar-gambar/benda yang

nyata tentang materi gaya

6) Menyiapkan soal tes setelah dilaksanakan pembelajaran.

7) Menyiapkan lembar penilaian.

8) Membuat lembar observasi.

b. Pelaksanaan (Action)

Penerapan tindakan merupakan pelaksanaan dari rencana

pembelajaran (RPP) yang telah dipersiapkan. Secara garis besar, tindakan

yang akan dilaksanakan yaitu melalui model pembelajaran STAD dalam

pembelajaran materi gaya. Dalam hal ini, pelakasanaan pembelajaran

dilakukan dalam dua kali pertemuan.

c. Pengamatan (Observasi)

Kegiatan observasi dilaksanakan untuk mengamati tingkah laku

dan sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran IPA materi konsep gaya

dengan menerapkan model STAD. Observasi juga dilakukan pada peneliti

yang berperan sebagai guru yang menerapkan model STAD.

d. Refleksi (Reflection)

Refleksi dilakukan setelah mengadakan pengamatan. Dalam

pembelajaran pada siklus I ini tentang konsep gaya didapatkan suatu

kendala yaitu adanya nilai siswa yang belum mencapai hasil yang

diharapkan atau tindakan belum tercapai secara optimal, maka perlu

adanya perbaikan pada siklus II. Pencapaian ketuntasan siswa siklus I

sebesar 73,3% dengan rata-rata kelas 74. Diputuskan penelitian dilanjutkan

pada siklus II karena siklus I hanya mencapai 73,3% sedangkan indikator

2. Rancangan Siklus II

Siklus I ini direncanakan dua kali pertemuan selama 1 minggu yang

dilaksanakan pada bulan Mei minggu ke-1

Page 52: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

.

a. Perencanaan (Planning)

Pada tahap perencanaan dalam siklus II ini dipersiapkan rencana

pembelajaran yang telah diperbaiki dan disempurnakan dari rencana

pembelajaran siklus I. Materi yang diajarkan masih sama dengan materi

pada siklus I. akan tetapi, perencanaan pada siklus II ini merupakan

perbaikan dari siklus I. Segala sesuatu yang dipersiapkan pada siklus II,

masih sama seperti siklus I. Hanya saja, perencanaan siklus II lebih

dipersiapkan lebih matang lagi untuk memperbaiki kelemahan pada siklus

I, berdasarkan hasil analisis dan pembahasan siklus I.

b. Pelaksanaan (Action)

Tindakan pada siklus II sesuai dengan rencana pembelajaran yang

telah disusun. Tindakan pada siklus II merupakan penyempurnaan

tindakan pada siklus I. Pada tahap ini guru mengoptimalkan penggunaaan

model STAD untuk memperbaiki kekurangan dan masalah yang muncul

pada siklus I. Melalui model ini dapat melibatkan dan mengaktifkan

peserta didik dengan bimbingan guru, sehingga aktifitas/sikap peserta

didik dalam pembelajaran dapat diperbaiki.

c. Pengamatan (Observasi)

Pada siklus II ini selama proses pembelajaran berlangsung, peserta

didik tetap diamati. Pengamatan dilakukan untuk melihat peningkatan

hasil tes evaluasi pembelajaran dan perubahan perilaku/aktivitas peserta

didik.

d. Refleksi (Reflection)

Refleksi dilakukan untuk mengetahui keefektivan penggunaan

model pembelajaran STAD bagi materi penguasaan konsep gaya dan

memperbaiki sikap/perilaku peserta didik saat mengikuti pembelajaran.

Pencapaian ketuntasan siswa pada siklus II sebesar 100% dengan rata-rata

kelas sebesar 83,3. Diputuskan penelitian dihentikan pada siklus II karena

indikator ketercapaian telah dicapai sehingga peneliti telah berhasil.

Page 53: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pra Tindakan

Kelas yang digunakan untuk penelitian adalah kelas IV yang terdiri dari

11 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan, dengan guru kelas yang bernama

Bapak Sutardjo. Kegiatan awal yang dilakukan adalah mengadakan kegiatan

survey awal untuk mengetahui keadaan sebenarnya serta mencari informasi dan

menemukan berbagai kendala yang dihadapi sekolah dalam proses pembelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) khususnya kelas IV. Setelah mengadakan

wawancara dengan guru kelas IV, mengamati kegiatan siswa melalui observasi

pembelajaran di kelas, diketahui bahwa pembelajaran IPA salah satunya materi

Gaya dirasa sulit bagi siswa. Hal ini dikarenakan siswa kurang antusias ketika

pembelajaran berlangsung, sehingga penguasaan konsep dan keaktifan siswa

dalam pembelajaran IPA materi Gaya masih rendah.

Rendahnya penguasaan konsep dan keaktifan belajar siswa diketahui dari

hasil observasi siswa dalam pembelajaran IPA siswa kelas IV SDN Karungan 2

yang ditunjukkan sebelum tindakan dengan menggunakan nilai siswa kelas IV

pada materi gaya dan lembar observasi. Penguasaan konsep diukur dengan

menggunakan tes penguasaan konsep, lembar observasi digunakan untuk

mengetahui tingkat keaktifan siswa dalam pembelajaran.

Dari siswa kelas IV yang berjumlah 15, terdapat 5 siswa atau 33,33%

yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 67 dalam aspek penguasaan

konsep gaya mata pelajaran IPA pada kondisi awal (lampiran 9). Untuk lebih

jelasnya maka kondisi awal penguasaan konsep gaya siswa kelas IV dapat dilihat

pada tabel 4.

Page 54: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37 Tabel 4. Distribusi Frekuensi Penguasaan Konsep Gaya Mata Pelajaran IPA Siswa

Kelas IV pada Kondisi Awal

No Interval Frekuensi

(fi) Nilai Tengah

(xi) fi.xi Persentase

(%) 1 20 34 1 26,5 26,5 6,67 2 35 49 0 41,5 0 0 3 50 64 9 56,5 508,5 60,00 4 65 79 4 71,5 286 26,67 5 80 94 1 86,5 86,5 6,67 Jumlah 15 907,5 100%

Nilai rata-rata kelas = 61,67 Ketuntasan Klasikal 33,33%

Berdasarkan tabel 4 penguasaan konsep Gaya mata pelajaran IPA kelas IV

SDN Karungan 2 di atas dapat disajikan dengan grafik pada gambar 4.

Gambar 4. Grafik Penguasaan Konsep Gaya Mata Pelajaran IPA Kelas IV pada Kondisi Awal

Berdasarkan tabel 4 dan gambar 4 penguasaan konsep gaya mata

pelajaran IPA siswa kelas IV sebelum diterapkan penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD diperoleh rata-rata kelas sebesar 61,67. Siswa

yang memperoleh nilai 20-34 sebanyak 1 siswa atau 6,67%. Siswa yang

memperoleh nilai 50-64 sebanyak 6 siswa atau 40,00%. Siswa yang memperoleh

nilai 65-79 sebanyak 7 siswa atau 46,67%. Siswa yang memperoleh nilai 80-94

sebanyak 1 siswa atau 6,67%. Siswa yang mendapat nilai di bawah 67 (KKM)

Page 55: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

yaitu sebanyak 10 siswa atau 66,66%, dan siswa yang mendapat nilai di atas

KKM yaitu 5 siswa atau 33,33%. Hal ini dapat diartikan bahwa ketuntasan

klasikal sebesar 33,33% masih berada di bawah ketuntasan belajar yang

ditetapkan yaitu sebesar 80 (KKM), dengan kata lain

penguasaan konsep gaya mata pelajaran IPA kelas IV SDN Karungan 2 masih

tergolong rendah.

Berdasarkan nilai evaluasi IPA materi gaya yang masih rendah dan

banyak siswa yang belum dapat mencapai KKM dapat diambil simpulan

sementara, bahwa penguasaan konsep gaya pada siswa kelas IV SDN Karungan 2

masih rendah. Maka dari itu diperlukan suatu inovasi pembelajaran IPA materi

gaya melalui Penggunaan model kooperatif tipe STAD. Dengan Penggunaan

model kooperatif tipe STAD diharapkan penguasaan konsep gaya pada siswa akan

mengalami peningkatan sehingga ketuntasan belajar siswa dapat tercapai.

B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Proses penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Dimana setiap

siklusnya terdiri dari 2 kali pertemuan dan tiap pertemuan terdiri dari 2 jam

pelajaran (2 x 35 menit). Penelitian ini dilaksanakan melalui 4 tahapan yaitu: (1)

perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan atau observasi, dan (4) refleksi.

1. Deskripsi Siklus I

Tindakan siklus I dilaksanakan pada tanggal 3 sampai dengan 4 Mei

2012. Jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran pada siklus I sebanyak 15 siswa

yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan. Adapun tahapan yang

dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Kegiatan perencanaan siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 30 April 2012.

Peneliti dan guru kelas mendiskusikan rancangan tindakan yang akan

dilaksanakan. Rancangan tindakan yang dilaksanakan berdasar pada solusi

permasalahan yang muncul yaitu penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe STAD. Selanjutnya disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus I

Page 56: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

akan dilaksanakan selama dua kali pertemuan yaitu pada tanggal 3 dan 4 Mei

2012. Adapun deskripsi perencanaan siklus I adalah sebagai berikut:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Peneliti dan guru kelas menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) IPA selama 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit

setiap pertemuannya. RPP yang disusun meliputi: standar kompetensi,

kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dampak pengiring,

materi pembelajaran, metode dan model pembelajaran, langkah-

langkah pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, dan penilaian

(lampiran 3a).

2) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung

Fasilitas dan sarana yang dipersiapkan untuk pelaksanaan

pembelajaran adalah: a) Menyiapkan media pembelajaran; b) Ruang

kelas didesain sesuai dengan model pembelajaran kooperatif yaitu

meja kelas ditata sesuai jumlah kelompok; c) menyiapkan alat peraga

yang diperlukan pada materi gaya dan kamera digital untuk

pendokumentasian proses pembelajaran IPA.

3) Menyiapkan Lembar Pengamatan dan Lembar Penelitian

Lembar pengamatan digunakan untuk merekam segala aktivitas siswa

selama pelaksanaan pembelajaran IPA berlangsung. Pengamatan yang

dilakukan meliputi penggunaan pembelajaran kooperatif tipe STAD,

perilaku berkarakter, keterampilan sosial siswa, psikomotorik siswa,

dan keaktifan belajar siswa Pedoman dan lembar pengamatan dapat

dilihat dalam lampiran. Lembar penilaian disusun berdasarkan kisi-kisi

soal yang telah disesuaikan dengan indikator dan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai.

b. Pelaksanaan

Dalam tahap ini peneliti berkolaborasi dengan guru kelas

melaksanakan pembelajaran penguasaan konsep gaya mata pelajaran IPA.

Peneliti sebagai pengajar dan guru sebagai observer.

Page 57: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

1) Pertemuan Ke-1

Pertemuan ke-1 pelajaran IPA kelas IV mempelajari tentang konsep

gaya.

Adapun langkah-langkah pembelajarannya yaitu: guru memulai

pembelajaran dengan mengkondisikan siswa. Guru mengucapkan

salam dan melakukan presensi. Guru memberikan apersepsi terhadap

siswa dengan menanyakan siapa yang tadi berangkat ke sekolah naik

sepeda. Guru mengecek penguasaan siswa dengan mengajukan

pertanyaan yang sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Guru

mempersiapkaan alat peraga berupa gambar macam-macam gaya,

pasir, kelereng, air, gelas, bola, papan kayu, penggaris, sobekan kertas

dan menjelaskannya. Siswa dibuat tiga kelompok, tiap kelompok

terdiri dari 5 siswa dan diberi lembar kerja kelompok untuk

didiskusikan bersama. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan

lembar kerja kelompok. Setiap kelompok mewakilkan salah satu

anggotanya untuk membacakan hasil diskusinya di depan kelas, siswa

lain menanggapinya. Guru meluruskan permasalahan yang ada. Guru

mengadakan tanya jawab tentang materi yang belum dimengerti untuk

membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran.

Siswa bersama guru membuat kesimpulan pembelajaran. Guru

memberikan penguatan atas hasil evaluasi dan memberikan tindak

lanjut berupa pekerjaan rumah.

2) Pertemuan Ke-2

Pertemuan ke-2 pelajaran IPA kelas IV mempelajari tentang jenis-jenis

gaya.

Adapun langkah-langkah pembelajarannya yaitu: guru mengucapkan

salam dan melakukan presensi. Guru mengecek penguasaan siswa

dengan mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan materi yang akan

dipelajari. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan

dilakukan. Guru mempersiapkaan alat peraga berupa stopwatch, pasir,

papan, bola pimpong, es batu, kelereng, kertas, lalu menjelaskannya.

Page 58: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Siswa dibuat kelompok yang terdiri dari 5 siswa. dan diberi lembar

kerja kelompok untuk didiskusikan bersama. Guru membimbing siswa

dalam mengerjakan lembar kerja kelompok. Setiap kelompok

mewakilkan salah satu anggotanya untuk membacakan hasil

diskusinya di depan kelas, siswa lain menanggapinya. Guru

meluruskan permasalahan yang ada. Guru mengadakan tanya jawab

tentang materi yang belum dimengerti untuk membantu siswa yang

mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran. Siswa bersama guru

membuat kesimpulan pembelajaran. Setelah pembelajaran selesai guru

memberikan soal evaluasi untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa

terhadap materi yang diajarkan. Guru memberikan penguatan atas hasil

evaluasi dan memberikan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah.

c. Pengamatan atau Observasi

Pengamatan atau observasi dilakukan selama pembelajaran IPA

berlangsung, yang meliputi: aktivitas siswa dan guru, perilaku berkarakter,

keterampilan sosial dan aspek psikomotor. Selain itu juga mengamati hasil

penguasaan konsep gaya atau pembelajaran IPA. Observasi ini

menggunakan alat bantu berupa lembar observasi.

Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi selama pembelajaran IPA

berlangsung, diperoleh gambaran tentang aktivitas siswa dalam

pembelajaran IPA dengan rincian sebagai berikut:

1) Hasil Observasi Guru

Hasil observasi guru pada pembelajaran IPA materi gaya

dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD siswa kelas IV

SDN Karungan 2, Plupuh, Sragen pada siklus I pertemuan 1 nilai

observasi guru 2,67 dan pertemuan 2 nilai observasi guru 3 jika di

rata-rata hasil observasi guru sebesar 2,8 (lampiran 12 dan 14) dapat

dilihat bahwa pada pertemuan pertama dan kedua guru masih belum

bisa mengelola kelas dengan baik, dalam menyampaikan materi cukup

jelas, bahasa yang digunakan masih kurang baik karena bercampur

bahasa-bahasa yang tidak baku, penggunaan model kooperatif tipe

Page 59: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

STAD dalam pembelajaran sudah cukup berjalan dengan baik, sudah

menggunakan media yang cukup menarik perhatian siswa, guru sudah

menguasai bahan ajar dengan baik, pemberian umpan balik sudah

cukup baik, penggunaan strategi belajar dan keterampilan menutup

pelajaran sudah cukup baik, rata- rata keterampilan guru pada siklus I

ini cukup.

2) Keaktifan Siswa

Dari lembar pengamatan siswa siklus I yang ada pada lampiran 10

dapat diketahui bahwa:

Tabel 5. Hasil pengamatan keaktifan siswa pada siklus I

No Tim Jumlah Siswa Aktif

1 A 2

2 B 2

3 C 3

Dari tabel 5. maka hasil pengamatan aktifitas siswa pada silklus I

dapat dideskripsikan:

1) Untuk tim A sebanyak 2 orang siswa aktif saat mengikuti pelajaran.

2) Untuk tim B sebanyak 2 orang siswa aktif saat mengikuti pelajaran.

3) Untuk tim C sebanyak 3 orang siswa aktif saat mengikuti pelajaran.

Berdasarkan deskripsi hasil pengamatan maka histogram Keaktifan

Siswa pada siklus I dapat dilihat pada gambar 5.

Page 60: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Gambar 5. Grafik Keaktifan Siswa Siklus I

Berdasarkan tabel 5 dan gambar 5 dapat dilihat bahwa pada

siklus I siswa yang aktif sebanyak 7 atau 46,67% dari jumlah 15 siswa.

Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 6.

Gambar 6. Grafik Prosentase Keaktifan Siswa pada Siklus 1

42.00%

44.00%

46.00%

48.00%

50.00%

52.00%

54.00%

pros

enta

se

Keaktifan Siswa

Page 61: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

3) Hasil Observasi Penguasaan Konsep Gaya pada Siswa Kelas IV SDN Karungan 2 Penilaian hasil penguasaan konsep siswa dilakukan setelah

pembelajaran IPA selesai pada setiap siklus. Adapun hasil ( lampiran

5) yang diperoleh dapat dilihat dari tabel 6.

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Penguasaan Konsep IPA Materi Konsep Gaya Siswa Kelas IV pada Siklus I

No Interval Frekuensi (fi)

Nilai Tengah (xi)

fi.xi Persentase (%)

1 50 59 2 54,5 109 13,33 2 60 69 2 64,5 129 13,33 3 70 79 4 74,5 298 26,67 4 80 89 4 84,5 338 26,67 5 90 99 3 94,5 283,5 20,00 Jumlah 15 1157,5 100%

Nilai rata-rata kelas = 74 Ketuntasan Klasikal = 73,33%

Berdasarkan tabel 6 dapat disajikan dengan grafik pada gambar 7.

Gambar 7. Grafik Penguasaan Konsep Gaya Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas IV pada Siklus I.

Berdasarkan gambar 7 nilai penguasaan konsep gaya siswa kelas IV

siklus I diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 74 (lihat lampiran 5).

Page 62: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Siswa yang memperoleh nilai 50-59 sebanyak 2 siswa atau 13,33%.

Siswa yang memperoleh nilai 60-69 sebanyak 2 siswa atau 13,33%.

Siswa yang memperoleh nilai 70-79 sebanyak 4 siswa atau 26,67%.

Siswa yang memperoleh nilai 80-89 sebanyak 4 siswa atau 26,67%.

Siswa yang memperoleh nilai 90-99 sebanyak 3 siswa atau 20,00%.

d. Refleksi

Analisis hasil tindakan pada siklus I direfleksi sesuai dengan

proses pembelajaran yang dilakukan. Data yang diperoleh melalui

observasi dikumpulkan kemudian dianalisis. Berdasarkan hasil

observasi yang dilakukan selama proses pelaksanaan tindakan,

peneliti melakukan refleksi sebagai berikut:

1) Seluruh siswa mengikuti pembelajaran IPA dengan materi gaya.

Hasil evaluasi rata rata siswa pada siklus I yaitu 74.

2) Berdasarkan hasil evaluasi gaya mata pelajaran IPA pada siklus

I ini, siswa yang belum tuntas atau memperoleh nilai tes < 67

(KKM) ada 4 7

(KKM) yaitu 11 siswa atau 73,33%. Data hasil perkembangan

nilai siswa yang diambil dari lampiran 9 yang berisi nilai siswa

sebelum tindakan dan lampiran 5 yang berisi nilai siswa pada

siklus I dapat dibuat tabel perkembangan nilai siswa dan dapat

dilihat pada tabel 6

Tabel 7. Peningkatan Nilai Penguasaan Konsep Gaya Sebelum Tindakan dan Siklus I

Keterangan Sebelum tindakan Siklus I

Nilai terendah 20 50

Nilai tertinggi 82 90

Rata- rata nilai 61,6 74

Ketuntasan Klasikal 33,33% 73,33%

Page 63: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Tabel 7 yang berisi data mengenai perkembangan nilai

penguasaan konsep gaya mata pelajaran IPA siswa kelas IV

SDN Karungan 2 Plupuh, Sragen sebelum dilaksanakan tindakan

menggunakan model kooperatif tipe STAD dan setelah

dilaksanakan tindakan pada siklus I di depan, kemudian dapat

digambarkan dalam grafik seperti pada gambar 8.

Gambar 8. Grafik Peningkatan Nilai Penguasaan Konsep Gaya Siswa Sebelum Tindakan dan Siklus I

Hasil analisa data perkembangan evaluasi siswa pada nilai awal

sebelum tindakan dengan tes siklus I pada gambar 8 dapat disimpulkan

bahwa persentasi hasil tes siswa yang tuntas naik 40% dengan nilai

batas tuntas 67 ke atas, siswa yang tuntas belajar di siklus I sebesar

73,33%, yang semula pada pra siklus hanya terdapat 33,33% siswa

mencapai batas tuntas. Besarnya nilai terendah yang diperoleh siswa

pada saat sebelum tindakan sebesar 20 dan pada siklus I menjadi 50.

Untuk nilai tertinggi terdapat kenaikan yaitu dari 82 menjadi 90 dan

nilai rata-rata kelas sebelum tindakan sebesar 61,67 naik pada tes siklus

I menjadi 74.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Nilai Terendah Nilai Terぼnggi Rata-rata Nilai

Sebelum Tindakan

Siklus I

20

5082

9061,67

74

Page 64: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

3) Meskipun terjadi peningkatan dalam nilai penguasaan konsep

gaya, akan tetapi indikator kinerja yang diharapkan sebesar 80%

belum tercapai. Ketuntasan klasikal baru mencapai 73,33% atau

baru 11 anak saja yang telah tuntas atau memenuhi KKM. Masih

terdapat beberapa kekurangan dalam pembelajaran yang perlu

dicari solusinya. Permasalahan tersebut antara lain:

a) Keseriusan dalam aktivitas yang dilakukan siswa masih

kurang, hal ini bisa dilihat dari beberapa siswa yang ramai

sendiri.

b) Kerjasama siswa dalam pelaksanaan diskusi masih kurang,

hanya beberapa dari anggota yang mengerjakan.

c) Guru kurang menguasai kelas terlihat pada waktu proses

pembelajaran masih banyak siswa yang ramai.

Berdasarkan analisis di atas, maka dapat disimpulkan refleksi dari

kekurangan yang terdapat dalam proses pembelajaran, yaitu: (1) guru

hendaknya bisa menguasai kelas dengan baik dan merancang

pembelajaran dengan sebaik mungkin sehingga siswa merasa tertarik

dalam mengikuti proses pembelajaran dan siswa tidak ramai sendiri, (2)

guru memantau dengan benar tiap kelompok sehingga semua anggota

kelompok dapat bekerjasama dengan baik.

Berdasarkan hasil analisis dan refleksi di atas, tindakan yang

dilakukan pada siklus I belum mencapai indikator kinerja yang

diharapkan, penelitian dikatakan berhasil apabila indikator keberhasilan

ketuntasan siswa mencapai 80%, namun pada tindakan siklus I ini baru

mencapai 73,33% hasil yang diperoleh belum mencapai hasil yang

maksimal karena masih ada siswa yang nilainya dibawah KKM dan masih

ada hambatan pada pelaksanaan tindakan siklus I maka perlu adanya

perbaikan yang dilanjutkan pada penelitian siklus II.

2. Deskripsi Siklus II

Tindakan siklus II dilaksanakan pada tanggal 10 sampai dengan 11

Mei 2012. Jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran pada siklus II sebanyak

Page 65: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

15 siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan. Adapun

tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Kegiatan perencanaan siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu, 5 Mei 2012.

Peneliti dan guru kelas mendiskusikan rancangan tindakan yang akan

dilaksanakan. Rancangan tindakan yang dilaksanakan berdasar pada solusi

permasalahan yang muncul yaitu penerapan pembelajaran kooperatif tipe

STAD. Selanjutnya disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus II

akan dilaksanakan selama dua kali pertemuan yaitu pada tanggal 10 dan 11

Mei 2012. Adapun deskripsi perencanaan siklus II adalah sebagai berikut:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Peneliti dan guru kelas menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) IPA selama 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit

setiap pertemuannya. RPP yang disusun meliputi: standar kompetensi,

kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dampak pengiring,

materi pembelajaran, metode dan model pembelajaran, langkah-

langkah pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, dan penilaian

(lampiran 3b).

2) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung

Fasilitas dan sarana yang dipersiapkan untuk pelaksanaan

pembelajaran adalah:

a) Menyiapkan media pembelajarn;

b) Ruang kelas didesain sesuai dengan model pembelajaran kooperatif

tipe STAD yaitu meja kelas ditata sesuai jumlah kelompok;

3) Menyiapkan Lembar Pengamatan dan Lembar Penelitian

Lembar pengamatan digunakan untuk merekam segala aktivitas siswa

selama pelaksanaan pembelajaran IPA berlangsung. Pengamatan yang

dilakukan meliputi aktivitas belajar siswa dan guru, perilaku

berkarakter, keterampilan sosial, dan psikomotorik siswa. Lembar

penilaian disusun berdasarkan kisi-kisi soal yang telah disesuaikan

dengan indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Lembar

Page 66: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

penilaian meliputi penilaian kognitif dan penilaian motivasi belajar

siswa.

b. Pelaksanaan

Dalam tahap ini peneliti berkolaborasi dengan guru kelas melaksanakan

pembelajaran penguasaan konsep gaya mata pelajaran IPA dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Peneliti sebagai

pengajar dan guru sebagai observer.

1) Pertemuan Ke-1

Pertemuan ke-1 pelajaran IPA kelas IV mempelajari tentang konsep

gaya.

Adapun langkah-langkah pembelajarannya yaitu: guru memulai

pembelajaran dengan mengkondisikan siswa. Guru mengucapkan

salam dan melakukan presensi. Guru mengecek penguasaan siswa

dengan mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan materi yang akan

dipelajari. Guru tanya jawab dengan siswa tentang segala sesuatu yang

berkaitan dengan gaya. Dengan alat peraga macam-macam gaya, pasir,

kelereng, air, gelas, bola, papan kayu, penggaris, sobekan kertas guru

mempraktekkan gaya dapat berupa dorongan dan tarikan dan dapat

mengubah gerak benda serta bentuk benda. Siswa dibuat tiga

kelompok, tiap kelompok terdiri dari 5 siswa. Guru memberikan

lembar kerja kelompok untuk didiskusikan bersama. Guru

membimbing siswa dalam mengerjakan lembar keja kelompok.setiap

kelompok mewakilkan anggotanya untuk menyampaikan hasil diskusi

di depan kelas. Guru meluruskan masalah yang ada.Guru mengadakan

tanya jawab tentang materi yang belum dimengerti untuk membantu

siswa yang mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran. Siswa

bersama guru membuat kesimpulan pembelajaran. Guru memberikan

penguatan atas hasil evaluasi dan memberikan tindak lanjut berupa

pekerjaan rumah.

Page 67: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

2) Pertemuan Ke-2

Pertemuan ke-2 pelajaran IPA kelas IV mempelajari tentang jenis-jenis

gaya dapat merubah suatu gerak dan bentuk benda.

Adapun langkah-langkah pembelajarannya yaitu: guru

mengkondisikan siswa sebelum pembelajaran dimulai. Guru

mengucapkan salam dan melakukan presensi. Guru mengecek

penguasaan siswa dengan mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan

materi yang akan dipelajari. Guru menginformasikan tujuan

pembelajaran yang akan dilakukan. Guru mempersiapkaan alat peraga

berupa stopwatch, pasir, papan, kelereng, bola pimpong, gelas, air, es

batu, kertas, penggaris. Siswa dibuat 3 kelompok yang berisi 5 siswa.

Guru memberikan lembar kerja kelompok untuk didiskusikan bersama.

Guru membimbing siswa dalam mengerjakan lembar keja

kelompok.setiap kelompok mewakilkan anggotanya untuk

menyampaikan hasil diskusi di depan kelas. Guru meluruskan masalah

yang ada.Guru mengadakan tanya jawab tentang materi yang belum

dimengerti untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam

menerima pelajaran. Siswa bersama guru membuat kesimpulan

pembelajaran. Setelah pembelajaran selesai guru memberikan soal

evaluasi untuk mengetahui tingkat penguasaan. Guru memberikan

penguatan atas hasil evaluasi dan memberikan tindak lanjut berupa

pekerjaan rumah.

c. Pengamatan atau Observasi

Pengamatan atau observasi dilakukan selama pembelajaran IPA

berlangsung, yang meliputi: aktivitas siswa dan guru, perilaku berkarakter,

keterampilan sosial dan aspek psikomotor. Observasi ini menggunakan

alat bantu berupa lembar observasi. Selain itu juga mengamati hasil

penguasaan konsep pada setiap siklus.

Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi selama pembelajaran IPA

berlangsung, diperoleh gambaran tentang aktivitas siswa dalam

pembelajaran IPA dengan rincian sebagai berikut:

Page 68: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

1) Hasil Observasi Guru

Hasil observasi guru pada pembelajaran IPA materi gaya dengan

menggunakan model kooperatif tipe STAD siswa kelas IV SDN

Karungan 2, Plupuh, Sragen pada siklus II pertemuan 1 nilai observasi

guru 3,1 dan pertemuan 2 nilai observasi guru 3,5 jika di rata-rata

hasil observasi guru sebesar 3,3 (lampiran 16 dan 18). Pada pertemuan

pertama dan kedua mulai ada peningkatan guru dalam mengelola

kelas, dalam menyampaikan materi sudah cukup jelas, bahasa yang

digunakan sudah baik, penggunaan model kooperatif tipe STAD

dalam pembelajaran sudah berjalan dengan baik, sudah menggunakan

media yang sangat menarik perhatian siswa, guru sudah menguasai

bahan ajar dengan baik, pemberian umpan balik sudah cukup baik,

penggunaan strategi belajar dan keterampilan menutup pelajaran

sudah baik, rata-rata keterampilan guru pada siklus II ini baik.

2) Keaktifan Siswa

Dari lembar pengamatan siswa siklus II yang ada pada lampiran

10 dapat diketahui bahwa:

Tabel 8. Hasil pengamatan keaktifan siswa pada siklus II

No Tim Jumlah Siswa Aktif

A 4

2 B 3

C 5

Dari tabel 8 maka hasil pengamatan aktifitas siswa pada siklus II

dapat dideskripsikan:

1) Untuk tim A sebanyak 4 orang siswa aktif saat mengikuti pelajaran.

2) Untuk tim B sebanyak 3 orang siswa aktif saat mengikuti pelajaran.

3) Untuk tim C sebanyak 5 orang siswa aktif saat mengikuti pelajaran.

Page 69: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Berdasarkan deskripsi hasil pengamatan maka histogram

Keaktifan Siswa pada Siswa II dapat dilihat pada gambar 9.

Gambar 9. Grafik Keaktifan Siswa pada Siklus II

Berdasarkan tabel 8 dan gambar 9 dapat dilihat bahwa pada

siklus II siswa yang aktif sebanyak 11 atau 73,33% dari jumlah 15

siswa. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 10.

Gambar 10. Grafik Prosentase Keaktifan Siswa pada Siklus II

Pro

sent

ase

Keaktifan Siswa

Page 70: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

d. Hasil Observasi Penguasaan Konsep Gaya pada Siswa Kelas IV SDN Karungan 2.

Penilaian hasil penguasaan konsep siswa dilakukan setelah

pembelajaran IPA pada siklus II selesai. Adapun hasil (lampiran 6)

yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Penguasaan Konsep Gaya Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas IV pada Siklus II.

No Interval Frekuensi (fi)

Nilai Tengah (xi)

fi.xi Persentase (%)

1 70 76 4 73 292 26,67 2 77 83 4 80 320 26,67 3 84 90 4 87 348 26,67 4 91 97 1 94 94 6,67 5 98 104 2 101 101 13,33 Jumlah 15 1287,5 100%

Nilai rata-rata kelas = 83,33 Ketuntasan Klasikal = 100%

Dari tabel 10 dapat disajikan dengan grafik pada gambar 11.

Gambar 11. Grafik Penguasaan Konsep Gaya Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas IV pada Siklus II

Berdasarkan gambar 11 nilai penguasaan konsep gaya siswa kelas IV

siklus II diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 83,33 (lihat lampiran 6

). Siswa yang memperoleh nilai 70-76 sebanyak 4 siswa atau 26,67%.

Siswa yang memperoleh nilai 77-83 sebanyak 4 siswa atau 26,67%.

Page 71: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Siswa yang memperoleh nilai 84-90 sebanyak 4 siswa atau 26,67%.

Siswa yang memperoleh nilai 91-97 sebanyak 1 siswa atau 6,67%.

Siswa yang memperoleh nilai 98-104 sebanyak 2 siswa atau 13,33%.

e. Refleksi

Analisis hasil tindakan siklus II direfleksi sesuai dengan proses

pembelajaran yang dilakukan. Data yang diperoleh melalui

observasi dikumpulkan kemudian dianalisis. Berdasarkan hasil

observasi yang dilakukan selama proses pelaksanaan tindakan,

peneliti melakukan refleksi sebagai berikut:

1) Seluruh siswa mengikuti pembelajaran IPA. Hasil evaluasi rata

rata penguasaan konsep gaya pada siklus II yaitu 83,33.

2) Berdasarkan hasil evaluasi penguasaan konsep gaya pada siklus

II siswa yang memperoleh nilai <67 (KKM) ada 0 siswa dan

7 (KKM) yaitu 15 siswa atau

100%. Data hasil perkembangan nilai siswa yang diambil dari

lampiran 5 tentang nilai siswa pada siklus I dan lampiran 6

tentang nilai siswa pada siklus II dapat dibuat tabel

perkembangan nilai siswa dan dapat dilihat pada tabel 10.

Tabel 10. Peningkatan Nilai Penguasaan Konsep Gaya Siklus I dan Siklus II Keterangan Siklus I Siklus II

Nilai terendah 50 70

Nilai tertinggi 90 100

Rata- rata nilai 74 83,33

Ketuntasan Klasikal 73,33% 100%

Tabel 10 yang berisi data mengenai perkembangan nilai

penguasaan konsep gaya mata pelajaran IPA siswa kelas IV

SDN Karungan 2 Plupuh, Sragen antara siklus I dan siklus II di

Page 72: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

depan, kemudian dapat digambarkan dalam grafik seperti pada

gambar 12.

Gambar 12. Grafik Peningkatan Nilai Penguasaan Konsep Gaya Siswa Siklus I dan Siklus II

Hasil analisa data perkembangan evaluasi siswa pada nilai

siklus I dengan tes siklus II pada tabel 10 di depan dapat disimpulkan

bahwa persentasi hasil tes siswa yang tuntas naik 26,67% dengan nilai

batas tuntas 67 ke atas, siswa yang tuntas belajar di siklus II sebesar

100%, yang semula pada siklus I hanya terdapat 73,33% siswa

mencapai batas tuntas. Besarnya nilai terendah yang diperoleh siswa

pada siklus I sebesar 50 dan pada siklus II menjadi 70. Untuk nilai

tertinggi terdapat kenaikan yaitu siklus I 90 dan pada siklus II 100.

Nilai rata-rata kelas siklus I sebesar 74 naik pada tes siklus II menjadi

83,33.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Melihat hasil penelitian di atas, dapat dijelaskan perhitungan rata-rata nilai

evaluasi IPA dan ketuntasan belajar IPA khususnya pada materi gaya siswa kelas

IV SDN Karungan 2, Plupuh, Sragen meningkat. Peningkatan terlihat dari

sebelum tindakan dan setelah tindakan yaitu pada siklus I dan siklus II yang

masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Tabel 7 dan tabel 10 tentang data

0

20

40

60

80

100

120

Nilai Terendah Nilai Terぼnggi Rata-rata Nilai

Siklus I

Siklus II

50 70

90 100 74 83,33

Page 73: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

perkembangan nilai siswa, kemudian dibuat tabel 11. tentang perbandingan

peningkatan kualitas pembelajaran penguasaan konsep gaya siswa kelas IV SDN

Karungan 2 dari sebelum dilaksanakan tindakan sampai siklus II sebagai berikut:

Tabel 11. Perbandingan Hasil Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Nilai Terendah 20 50 70

Nilai Tertinggi 85 90 100

Nilai Rata-rata 61,67 74 83,33

Ketuntasan Klasikal 33,33% 73,33% 100%

Dari tabel 11.Perbandingan Hasil Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II di atas dapat digambarkan menjadi grafik seperti gambar 13.

Gambar 13. Grafik Peningkatan Nilai Rata-rata Penguasaan Konsep Gaya setiap Siklus

Berdasarkan perhitungan nilai rata-rata penguasaan konsep gaya pada tabel

11 dan gambar 13 siswa 7 (KKM) menunjukkan

adanya peningkatan. Sebelum tindakan nilai rata-rata hanya mencapai 61,67

dengan persentase ketuntasan klasikal 33,33%, pada siklus I nilai rata-rata

bisa meningkat menjadi 74 dengan persentase ketuntasan klasikal 73,33%,

0

20

40

60

80

100

120

Nilai Rata-rata Ketuntasan Klasikal

Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

61,67

7483,33

33,33%

73,33%

100%

Page 74: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 83,33 dengan persentase

ketuntasan klasikal 100%. Hal ini merefleksikan bahwa penggunaan model

kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran IPA materi gaya kelas IV

dinyatakan berhasil, karena secara klasikal menunjukkan adanya peningkatan

penguasaan konsep gaya pada siswa.

Selain dari hasil tes, hasil observasi terhadap kinerja guru dan siswa

secara klasikal juga mengalami peningkatan.

Tabel 12. Nilai Rata-Rata Hasil Observasi Kinerja Guru dan Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran Tiap Siklus

Observasi Kinerja Guru Observasi Aktivitas Siswa

Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II

2,8 ( cukup ) 3,3 ( baik ) 46,67% 73,33%

Keterangan observasi kinerja guru : 1. 3,5 = Baik Sekali 3. 2-2,9 = Cukup

2. 3,0-3,4 = Baik 4. < 2 = Kurang

Tabel 12 di atas terlihat bahwa kinerja guru pada siklus I hanya

mendapat nilai 2,8 yang kemudian meningkat pada siklus II menjadi 3,3.

Sedangkan aktivitas siswa yang semula hanya 46,67% meningkat menjadi

73,33%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kinerja guru dan aktivitas

siswa selama pembelajaran IPA berlangsung pada siklus I dan siklus II.

Berdasarkan tabel 12 terlihat adanya peningkatan pada kinerja guru dan

aktivitas siswa. Walaupun peningkatannya tidak terlalu drastis, peneliti yakin

jika penelitian ini dilaksanakan dalam jangka waktu yang cukup lama secara

terus-menerus akan memperlihatkan hasil yang signifikan. Mengingat bahwa

dalam penelitian ini, kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan hanya empat

kali pertemuan.

Penelitian yang dilaksanakan selama dua siklus dapat disimpulkan

bahwa ada peningkatan penguasaan konsep gaya mata pelajaran IPA pada

siswa kelas IV SDN Karungan 2 dengan penggunaan model kooperatif tipe

Page 75: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

STAD. Hal ini tampak jelas dengan adanya peningkatan-peningkatan nilai

yang diperoleh siswa baik perorangan maupun klasikal pada setiap siklus

sebagaimana terlihat pada tabel dan grafik di depan.

Dengan demikian, penelitian ini dapat diajukan sebagai suatu

rekomendasi bahwa penggunaan model kooperatif tipe STAD dapat

meningkatkan penguasaan konsep gaya pada siswa kelas IV SDN Karungan

2, Plupuh, Sragen Tahun Ajaran 2011/2012.

Page 76: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan

dalam dua siklus dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD dalam

pembelajaran IPA materi gaya, maka dapat diambil simpulan bahwa:

model kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan penguasaan

konsep gaya pada siswa kelas IV SDN Karungan 2, Plupuh, Sragen Tahun Ajaran

2011/2012 penguasaan konsep

gaya pada siswa kelas IV yaitu: pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan

(pra-siklus) nilai rata-rata kelas 61,6 dengan persentase ketuntasan klasikal

33,33%, siklus I dengan nilai rata-rata kelas 74 dengan persentase ketuntasan

klasikal sebesar 73,33%, dan siklus II nilai rata-rata kelas 83,33 dengan persentase

ketuntasan mencapai 100%. Dengan demikian, dapat diajukan suatu rekomendasi

bahwa penggunaan model kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan penguasaan

konsep gaya pada siswa kelas IV SDN Karungan 2 Tahun Ajaran 2011/2012.

B. Implikasi

Prosedur dan penerapan pembelajaran IPA tentang penguasaan konsep

gaya dalam penelitian ini didasarkan pada penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD. Berdasarkan kajian teori dan data-data hasil penelitian ini

terbukti bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat

meningkatkan penguasaan konsep gaya pada siswa kelas IV SDN Karungan 2,

Plupuh, Sragen. Sehubungan dengan penelitian ini maka dapat dikemukakan

beberapa implikasi hasil penelitian sebagai berikut:

1. Memberikan informasi bagi guru bahwa dengan penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD diharapkan guru-guru dapat menerapkan

STAD dalam pembelajaran IPA khususnya pada materi konsep gaya.

2. Menumbuhkan sikap untuk selalu aktif dan komunikatif pada siswa dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran, serta untuk mengembangkan kreativitas

Page 77: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

dan inisiatifnya untuk menunjang proses pembelajaran agar tercapai tujuan

pembelajaran.

3. Menunjukkan pentingnya menggunakan model-model pembelajaran yang

bervariasi dan inovatif, salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif

tipe STAD yang terbukti dapat menarik minat dan keaktifan sehingga siswa

tidak mengalami kebosanan dan antusias mengikuti pembelajaran untuk

membantu mencapai tujuan pembelajaran.

C. Saran

1. Bagi Guru

a. Guru hendaknya tidak membiasakan siswa untuk sekedar menghafal saja,

tetapi siswa diharapkan dapat memahami materi yang disampaikan, salah

satunya dengan menerapkan model kooperatif tipe STAD.

b. Guru hendaknya membuka wawasan tentang perkembangan model

pembelajaran, sehingga dapat mengoptimalkan penggunaan model

pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil

belajar siswa, salah satunya adalah model kooperatif tipe STAD.

c. Dalam memilih model pembelajaran hendaknya guru memperhatikan

kondisi psikis siswa dan melihat karakteristik materi yang akan

disampaikan, jadi tidak hanya menggunakan model konvensional.

2. Bagi Siswa

a. Siswa hendaknya terbiasa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

b. Siswa dapat mengaplikasikan hasil belajarnya ke dalam kehidupan sehari-

hari.

c. Siswa hendaknya ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran seperti

ikut aktif dalam mengikuti pembelajaran STAD, selalu mengerjakan

tugas-tugas yang diberikan guru dan meningkatkan usaha belajar sehingga

dapat memperoleh hasil belajar yang optimal.

3. Bagi Sekolah

Penggunaan model kooperatif tipe STAD sebagai salah satu alternatif

model dalam pembelajaran khususnya mata pelajaran IPA dengan materi

Page 78: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Penerapan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

yang sesuai. Penggunaan model kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran

dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa, mengaktifkan siswa, dan

memperbaiki aktivitas siswa dalam pembelajaran sehingga dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran.

4. Bagi Peneliti Lain

a. Bagi para calon peneliti untuk meneliti lebih lanjut penggunaan model

kooperatif tipe STAD pada materi lain yang mempunyai karakteristik yang

serupa dengan materi gaya.

b. Diharapkan para peneliti dapat mengembangkan penelitian untuk variabel

lain dan memperluas area populasi, agar hasil penelitian dapat

digeneralisasikan pada lingkup yang lebih luas.