31
Download Lengkap di : http://arimatematika.blogspot.com/ PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATH (ICM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA YLPI PEKANBARU SKRIPSI Oleh: ASTRI WAHYUNI NPM: 076410145 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM RIAU PEKANBARU 2010

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF dengan Index card math (ICM)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATH (ICM) UNTUK MENINGKATKANHASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA YLPI PEKANBARU

Citation preview

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF dengan Index card math (ICM)

Download Lengkap di :

http://arimatematika.blogspot.com/

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN

STRATEGI INDEX CARD MATH (ICM) UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA

SMA YLPI PEKANBARU

SKRIPSI

Oleh:

ASTRI WAHYUNI

NPM: 076410145

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

PEKANBARU

2010

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF dengan Index card math (ICM)

Download Lengkap di :

http://arimatematika.blogspot.com/

A. JUDUL: Penerapan Pembelajaran Kooperatif dengan Strategi Index Card Math (ICM)

untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas XI IPA SMA YLPI

PEKANBARU.

B. BIDANG KAJIAN : Pendidikan Matematika

C. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kebutuhan penting bagi setiap manusia, negara, maupun

pemerintah pada era reformasi ini. Pembaruan demi pembaruan selalu diupayakan

agar pendidikan benar-benar dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam

usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana telah diamanatkan oleh

para pendiri Republik Imdonesia yang dituangkan dalam pembukaan UUD 1945

(Suyanto, 2000).

Menurut Dinn Wahyudin, dkk (2006:217) pendidikan adalah usaha sadar untuk

menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan

bagi perannnya di masa mendatang. Jadi pendidikan dapat diartikan suatu media yang

bersifat sistematis yang diarahkan dengan tujuan perubahan tingkahlaku, sehingga

manusia itu sendiri mengalami tingkat pendewasaan.

Pendidikan merupakan usaha yang sengaja dan terencana untuk membantu

perkembangan potensi dan kemampuan anak didik, agar bermanfaat bagi kepentingan

hidupnya sebagai seorang individu dan warga negara. Terlaksananya pedidikan

melalui proses belajar mengajar pada dasarnya merupakan inti dari pendidikan secara

keseluruhan, dimana guru sebagai pemegang peranan utamanya. Guru sebagai seorang

pendidik yang terlibat langsung dalam proses belajar mengajar bertugas menciptakan

kondisi belajar yang dapat membuat siswa belajar dengan optimal untuk mendapatkan

prestasi belajar yang memuaskan. Oleh karena itu, seorang guru harus mengupayakan

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF dengan Index card math (ICM)

Download Lengkap di :

http://arimatematika.blogspot.com/

agar siswa aktif dalam proses belajar dengan cara menggunakan strategi pembelajaran

yang tepat sehingga prestasi belajar siswa meningkat.

Masalah pendidikan merupakan masalah yang sangat menarik untuk dibahas, hal

ini disebabkan oleh suatu kesadaran bahwa melalui pendidikan manusia dapat

menggali segenap potensi yang dibawa sejak lahir. Untuk itu pemerintah dan

masyarakat telah melakukan berbagai usaha untuk mencapainya, salah satu bentuk

usaha yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat adalah dengan memberikan

pendidikan formal dan nonformal. Khususnya pada pendidikan fomal itu sendiri

terdapat berbagai macam bidang studi diantaranya adalah bidang studi matematika.

Tujuan pendidikan mencakup tiga domain atau ranah, yaitu ranah kognitif, afektif

dan psikomotor. Ranah kognitif merupakan tujuan pendidikan yang mengarah kepada

kemampuan intelektual, kemampuan berfikir maupun kecerdasan yang akan dicapai.

Ranah afektif merupakan tujuan pendidikan yang mengarah kepada kemampuan-

kemampuan bersikap dalam menghadapi realitas atau masalah-masalah yanh muncul

disekitarya. Ranah psikomotor merupakan tujuan pendidikan yang mengarah kepada

keterampilan-kerampilan.

Matematika merupakan salah satu ilmu yang mempunyai peranan penting dalam

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena pentingnya peranan

matematika tersebut, maka disetiap jenjang pendidikan matematika perlu

mendapatkan perhatikan. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,

pendidikan matematika memberikan penataan nalar, keterampilan dan pembentukan

siswa dalam mengubah tingkah laku kearah yang lebih baik.

Matematika merupakan mata pelajaran yang mempunyai peranan yang sangat

penting dalam kehidupan manusia. Pentingnya matematika muncul dari kenyataan

bahwa matematika perlu untuk dipelajari, dikuasai serta dikembangkan. Hal ini sesuai

Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF dengan Index card math (ICM)

Download Lengkap di :

http://arimatematika.blogspot.com/

dengan tujuan pembelajaran matematika yang termuat dalam Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP), yaitu: (1) Memahami konsep matematika, menjelaskan

keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau logaritma secara luwes,

akurat, efisien, dan tepat dalam memecahkan masalah, (2) Menggunakan penalaran

pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi,

menyusun bukti, atau menjelaskan dan pernyataan matematika, (3) Memecahkan

masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model

matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh, (4)

Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain untuk

memperjelas keadaan atau masalah, dan (5) Memiliki sikap menghargai kegunaan

matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu dan minat dalam

mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah

(Depdiknas, 2006:2).

Dalam proses pembelajaran matematika diharapkan terciptanya suatu kondisi

dimana antara pengajar dan pembelajar terjadi komunikasi yang baik. Pengajar dapat

menyampaikan materi secara optimal dan pembelajar dapat menerima materi yang

diajarkan dengan maksimal. Dari berbagai bentuk interaksi, khususnya mengenai

interaksi yang disengaja, ada istilah interaksi edukatif. Interaksi edukatif adalah

interaksi yang berlangsung dalam suatu ikatan untuk tujuan pendidikan dan

pengajaran. Oleh karena itu, interaksi edeukatif perlu dibedakan dari bentuk interaksi

yang lain. Dalam arrti yang lebih spesifik pada bidang pengajaran, dikenal adanya

istilah interaksi belajar mengajar. Dengan kata lain, apa yang dinamakan interaksi

edukatif, secara khusus adalah sebagai interaksi balajar-mengajar. Interaksi belajar

mengajar mengandung suatu arti adanya interaksi dari tenaga pengajar yang

melaksanakan tugas mengajar di satu pihak, dengan warga belajar (siswa, anak

Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF dengan Index card math (ICM)

Download Lengkap di :

http://arimatematika.blogspot.com/

didik/subjek belajar) yang sedang melaksanakan kegiatan belajar, diharapkan

merupakan proses motivasi. Maksudnya, bagaimana dalam proses interaksi itu pihak

pengajar mampu memberikan dan mengembangkan motivasi kepada siswa/pesrta

didik/warga belajar, agar dapat melakukan kegiatan belajar secara optimal (Sardiman,

2010:1).

Matematika merupaka saah satu materi ajar yang berkaitan dengan mempelajari

ide-ide atau konsep yang bersifat abstrak. Hal ini membuat peserta didik beranggapan

bahwa matematika merupakan materi ajar yang sulit. Pada kenyataannya banyak

peserta didik juga kurang berminat terhadap matematika. Hal ini akan berdampak

pada kurangnya penguasaan terhadap konsep-konsep dalam matematika. Selain

pemahaman konsep dalam matematika, penanaman konsep yang benar juga sangat

diperlukan dalam kegiatan pembelajaran matematika. Jika konsep dasar yang diterima

peserta didik salah maka sukar memperbaiki kembali terutama jika sudah diterapkan

dalam penyelesaian suatu permasalahan, sehingga penting sekali untuk membuat

peserta didik memahami suatu konsep.

Pada pembelajaran matematika yang dikehendaki adalah pembelajaran yang

diarahkan pada kegiatan-kegiatan yang menorong siswa secara aktif, baik fisik,

mental, maupun sosial. Ada banyak faktor yang akan menghambat penciptaan suasana

pembelajaran tersebut. Faktor penghambat bisa datang dari guru itu sendiri yang

kurang inovatif, sehingga dalam kegiatan pembelajaran cenderung monoton dan

menjenuhkan. Hal ini akan membuat peserta didik merasa bosan dalam kegiatan

pembelajaran, pada keadaan seperti ini guru harus dapat mengetahui masalah yang ada

di kelas dan menanganinya dengan cara yang tepat. Salah satu caranya adalah

menggunakan model dan strategi belajar bervariasi yang disesuaikan pada tiap materi

Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF dengan Index card math (ICM)

Download Lengkap di :

http://arimatematika.blogspot.com/

pelajaran yang akan disajikan sehingga siswa tidak bosan pada saat belajar dan lebih

termotivasi untuk belajar.

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru matematika di SMA YLPI

Pekanbaru kelas XI IPA, KKM yang ditetapkan SMA YLPI Pekanbaru untuk

pelajaran matematika adalah 65. Lebih lanjut guru matematika SMA YLPI Pekanbaru

mengatakan bahwa hasil belajar matematika siswa masih rendah. Hal ini dapat dilihat

dari rendahnya tes hasil belajar matematika siswa pada mid semester tahun ajaran

2010/2011. Dari 30 siswa, Siswa yang mencapai KKM ada 20 siswa, sedangkan 10

siswa lainnya belum mencapai KKM. Menurut guru faktor rendahnya hasil belajar

dikarenakan siswa kurng memperhatikan guru dalam mengajar, kurang aktif dalam

pembelajaran, malu bertanya jika tidak mengerti, dan lupa dengan materi yang

disampaikan oleh guru. Disamping itu pada saat mengerjakan latihan, siswa malas

untuk belajar sendiri, sebagian besar siswa jika mengalami kesulitan dalam

mengejakan tugas mereka tidak mau berusaha untuk menyelesaikannya dan mereka

selalu mengandalkan salah seorang siswa yang mereka anggap bisa.

Berdasarkan observasi penulis, proses pembelajaran yang selama ini dilakukan

umumnya menggunakan metode ceramah. Menurut penulis, metode yang diterapkan

oleh guru kurang bervariasi, sehingga tidak semua siswa tertarik untuk memperhatikan

penjelasan dari guru. Siswa juga tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran

sehingga kurangnya kesempatan siswa dalam membangun pengalaman belajarnya.

Guru juga jarang memberikan latihan, sehingga siswa tidak terbiasa membahas soal-

soal dan akibatnya siswa mudah lupa dengan materi yang disampaikan oleh guru.

Dari kondisi tersebut, penulis ingin memperkenalkan suatu strategi pembelajaran

dengan cara membagi kelas menjadi pasangan-pasangan yaitu stategi index card math

(ICM). Dalam strategi ini guru membagi siswa dalam beberapa kelompok heterogen

Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF dengan Index card math (ICM)

Download Lengkap di :

http://arimatematika.blogspot.com/

dan memberikan latihan melalui kartu pertanyaan dan kartu jawaban, sehingga belajar

menjadi suatu proses yang menyenangkan dan siswa tertarik untuk mengikuti proses

pembelajaran. Strategi juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari

pasangan dan bekerjasama dengan pasangannya, sehingga setiap siswa dapat aktif

dalam proses pembelajaran. Strategi ini merupakan cara aktif dan menyenangkan

untuk meninjau ulang materi pelajaran. Cara ini memungkinkan siswa untuk

berpasangan dan memberikan pertanyaan kuis kepada temannya (Silberman,

2009:250). Namun, dalam strategi Index Card Math (ICM) ini guru hanya

memberikan kartu pertanyaan dan kartu jawaban saja, siswa diperintahkan untuk

menyelesaikan soal yang ada pada kartu yang mereka miliki. Disini siswa akan

bingung bagaimana cara menyelesaikan soal yang ada pada kartu yang mereka miliki

serta dalam pelaksanaan pencarian pasangan akan membuat kondisi kelas menjadi

ribut. Oleh sebab itu kekurangan ini akan ditanggulangi dengan penerapan

pembelajaran kooperatif dimana guru akan menjelaskan materi secara garis besar,

kemudian memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS tersebut berguna untuk

menuntun siswa dalam memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif,

siswa bekerjasama dalam kelompoknya dalam menyelesaikan masalah sehingga siswa

siswa yang tidak mengerti dapat bertanya kepada teman sekelompoknya. Dengan

demikian peneliti mengkombinasikan model pembelajaran kooperatif dengan strategi

Index Card Math (ICM).

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis merasa tertarik untuk

mengangkat pemasalaha ini dalam bentuk penelitian yang berjudul “Penerapan

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika siswa Kelas XI IPA SMA YLPI Pekanbaru”.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF dengan Index card math (ICM)

Download Lengkap di :

http://arimatematika.blogspot.com/

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan maka penulis merumuskan

masalah dalam penelitian ini yaitu: Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif

dengan strategi Index Card Math (ICM) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada

materi pokok Komposisi Dua Fungsi dan Fungsi Invers di kelas XI IPA SMA YLPI

Pekanbaru?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar

matemtika siswa kelas XI IPA SMA YLPI Pekanbaru pada materi pokok Komposisi

Dua Fungsi dan Fungsi Invers tahun ajaran 2010/2011.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :

1. Sekolah, diharapkan dapat dijadikan masukan dalam rangka perbaikan proses

pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan sebagai bahan

pertimbangan dalam rangka meningkatkan dan memperbaiki kualitas pendidikan.

2. Guru, melalui pembelajaran kooperatif dengan strategi Index Card Math (ICM)

dapat dijadikan sebagai salah satu variasi pembelajaran matematika di kelas XI

IPA SMA YLPI Pekanbaru terutama dalam pokok bahasan Komposisi Dua Fungsi

dan Fungsi Invers

3. Siswa, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajarnya dalam mata pelajaran

matematika di kelas XI IPA SMA YLPI Pekanbaru terutama pada materi pokok

Komposisi Dua Fungsi dan Fungsi Invers

4. Penulis, diharapkan dapat meningkatkan ilmu pengetahuan penulis yang tertuang

dalam karya ilmiah dan melaksanakan penelitian dalam pendidikan matematika.

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF dengan Index card math (ICM)

Download Lengkap di :

http://arimatematika.blogspot.com/

D. KAJIAN PUSTAKA

1. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan yang baru, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya.

Sardiman (2010:20) mendefenisikan belajar sebagai usaha penguasaan materi ilmu

pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menujun terbentuknya kepribadian

seutuhnya. Selanjutnya Slameto (2010:2) bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Selanjutnya Sardiman (2010: 20) mengatakan bahwa belajar merupakan suatu perubahan

tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca,

mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Berdasarkan uraian diatas, dapat

disimpulkan bahwa belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan seseorang yang

dapat memberikan perubahan tingkah laku dalam dirinya sebagai hasil dari pengalaman

dan interaksi dengan lingkungannya.

Hasil belajar merupakan faktor yang penting dalam pendidikan, secara umum belajar

dipandang sebagai perwujudan nilai yang diperoleh siswa melalui proses belajar

mengajar. Hasil belajar yang diperoleh siswa sangat tergantung dari motivasi belajar.

Menurut Sudjana (2008:3) bahwa hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan

tingkah laku yang diinginkan siswa. Perubahan ini dapat ditunjukkan dalam bentuk

pengetahuan, pemahaman, sikap dan kemampuan. Oleh sebab itu, seorang guru yang

ingin mengetahui apakah tujuan pembelajaran dapat dicapai atau tidak, ia dapat

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF dengan Index card math (ICM)

Download Lengkap di :

http://arimatematika.blogspot.com/

melakukan evaluasi diakhir proses belajar mengajar. Dengan demikian, hasil belajar

adalah suatu perubahan yang terjadi setelah proses pembelajaran berupa skor-skor tes

diakhir materi pelajaran.

Sutikno, Sobry (2009:12) mengatakan bahwa belajar bukanlah sesuatu yang terjadi

Secara alamiah, tetapi hanya akan terjadi dengan adanya kondisi-kondisi tertentu, yaitu

(a) internal, yaitu menyangkut kesipan siswa dan apa yang telah dipelajari siswa

sebelumnya, dan (b) eksternal, yang merupakan situasi belajar dan penyajian stimuli

yang secara sengaja diatur oleh guru dengan tujuan memperlancar proses belajar.

Belajar yang merupakan proses kegiatan untuk mengubah tingkah laku si subjek

belajar, ternyata banyak faktor yang mempengaruhinya. Dari sekian banyak faktor yang

berpengaruh itu, secara garis besar dapat dibagi dalam klasifikasi faktor intern (dari

dalam) diri si subjek belajar dan faktor ekstern (dari luar) si subjek belajar (Sardiman,

2010:39). Dalam hubungannya dengan proses interaksi belajar-mengajar yang lebih

menitikberatkan pada soal motivasi dan reinforcement, pembicaraan mengenai faktor-

faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar ini lebih ditekankan pada faktor intern.

Faktor intern ini sebenarnya menyangkut faktor-faktor fisiologis dan faktor psikologis.

Berdasarkan uraian diatas diperoleh suatu kesimpulan bahwa hasil belajar adalah

suatu yang menjadi milik siswa berupa tingkat penguasaan/pemahaman setelah dilakukan

proses pembelajaran. Sedangkan hasil belajar matematika pada penelitian ini adalah

tingkat penguasaan yang dicapai siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif

dengan strategi Index Card Math (ICM) pada materi pokok....

2. Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan suatu sistem pembelajaran yang memberikan

kesempatan kepada anak didik untuk bekerjasama dengan sesama siswa dalam tugas-

tugas yang terstruktur (Anita Lie, 2008:12). Selanjutnya Isjoni (2010:12) menyatakan

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF dengan Index card math (ICM)

Download Lengkap di :

http://arimatematika.blogspot.com/

bahwa pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa

sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam

menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling

bekerjasama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran.

Menurut (Slavin dalam Isjoni, 2010:12) pembelajaran kooperatif adalah suatu

model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil

secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen.

Kelompok heterogen bisa dibentuk dengan memperhatikan keanekaragaman gender, latar

belakang agama, sosio-ekonomi dan etnik, serta kemampuan akademik. Dalam hal

kemampuan akademik pembelajaran kooperatif biasanya terdiri dari satu orang

berkemampuan akademis tinggi, dua orang dengan kemampuan akademis sedang, dan

satu orang lainnya dari kelompok berkemampuan akademis kurang (Anita Lie, 2008:41).

Model ini tidak hanya unggul dalam membantu siswa memahami konsep yang sulit,

tetapi juga sangat berguna untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, bekerjasama,

dan membantu teman. Dalam pembelajaran ini siswa terlibat aktif pada proses

pembelajaran sehingga memberikan dampak positif terhadap kualitas interaksi dan

komunikasi yang berkualitas, dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan prestasi

belajarnya.

Insert prosedur heterogenitas

Unsur-unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif menurut (Lungdren dalam

Isjoni, 2010:13) sebagai berikut:

a. Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tanggelam atau berenang

bersama”.

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF dengan Index card math (ICM)

Download Lengkap di :

http://arimatematika.blogspot.com/

b. Para siswa harus memiliki tanggung jawab terhadapa siswa atau peserta didik lain

dalam kelompoknya, selain tanggung jawab terhadap diri sendiri daam mempelajari

materi yang dihadapi.

c. Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semua memiliki tujuan yang sama.

d. Para siswa membagi tugas dan berbagi tugas dan berbagi tanggung jawab di antara

para anggota kelompok.

e. Para siswa memberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut berpengaruh

terhadap evaluasi kelompok.

f. Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh keterampilan kerja

sama selama belajar.

g. Setiap siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang

ditangani dalam kelompok kooperatif.

Adapun ciri-ciri pembelajaran kooperatif yaitu : (a) setiap anggota memiliki peran, (b)

terjadi hubungan interaksi langsung diantara siswa, (c) setiap anggota kelompok

bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman-teman sekelompoknya, (d) guru

membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal kelompok, dan (e)

guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan. Dari pendapat tersebut dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang

dirancang agar siswa dapat menyelesaikan tugas yang diberikan dengan cara bekerja

sama di dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen.

Pada dasarnya pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-

tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting yang dirangkum (Ibrahim dkk, dalam

Isjoni:27), yaitu:

a. Hasil belajar akademik

Page 13: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF dengan Index card math (ICM)

Download Lengkap di :

http://arimatematika.blogspot.com/

Dalam pembelajaran kooperatif meskipun mencakup beragam tujuan sosial, juga

memperbaiki prestasi siswa dan tugas-tugas akademis lainnya. Beberapa ahli

berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-

konsep sulit. Para pengembang model ini telah menunjukkan, model struktur

penghargaan kooperatif telah dapat meningkatkan nilai siswa pada belajar akademik

dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar. Disamping mengubah

norma yang berhubungan dengan hasil belajar, pembelajran kooperatif dapat memberi

keuntungan, baik pada siswa kelompok bawah maupu kelompok atas yang bekerja

sama menyelesaikan tugas-tugas akademik.

b. Penerimaan terhadap perbedaan individu

Tujuan lain model pembelajaran kooperatif adalah penerimaan secara luas dari

orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya, kelas sosial, kemampuan dan

ketidakmampuannya. Pembelajaran kooperatif memberi peluang bagi siswa dari berbagai

latar belakang dan kondisi untuk bekerja dan bergantung pada tugas-tugas akademik dan

melalui struktur penghargaan kooperatif akan belajar saling menghargai satu sama lain.

c. Pengembangan ketermpilan sosial

Tujuan penting yang terakhir adalah mengajarkan kepada siswa keterampilan kerja

sama dan kolaborasi. Keterampilan-keterampilan sosial penting dimiliki siswa, sebab saat

ini banyak anak muda masih kurang dalam keterampilan sosial.

Ibrahim dkk (dalam Trianto, 2007:48) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif

terdiri dari enam tahap. Adapun keenam tahap tersebut disajikan dalam tabel 2.2

Tabel 2.2 : Tahap-Tahap Model Pembelajaran Kooperatif

Tahap Aktivitas Guru

1. Menyapaikan tujuan pembelajaran

dan motivasi siswa.

Guru menyampaikan semua tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai pada

pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa

Page 14: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF dengan Index card math (ICM)

Download Lengkap di :

http://arimatematika.blogspot.com/

belajar.

2. Menyajikan Informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa.

3. Mengorganisasikan siswa ke dalam

kelompok-kelompok belajar.

Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana

caranya membentuk kelompok belajar dan

membantu setiap kelompok agar melakukan

transisi/perpindahan secara efisien.

4. Membimbing kelompok bekerja dan

belajar.

Guru membimbing kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka mengerjakan tugas

mereka.

5. Evaluasi. Guru mengevaluasi hasil belajar tentang

materi yang telah dipelajari atau masing-

masing kelompok mempersentasikan hasil

kerjanya.

6. Memberikan penghargaan. Guru mencari cara-cara untuk menghargai

baik upaya maupun hasil belajar individu dan

kelompok.

Dalam melaksanakan pembelajaran kooperatif melalui tahap-tahap sebagai berikut:

2.2.1 Tahap Persiapan

Pada tahap ini guru melakukan beberapa langkah-langkah sebagai berikut :

a. Dalam menerapkan pembelajaran kooperatif dipilih materi yang akan disajikan

dalam pembelajaran.

b. Membuat perangkat pembelajaran berupa Silabus dan Sistem Penilaian,

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Pengamatan, Lembar

Kerja Siswa (LKS), dan kartu indeks.

c. Menetukan skor dasar individu.

Skor dasar diperoleh berdasarkan skor tes individu pada materi sebelumnya.

d. Membentuk kelompok kooperatif.

Anggota kelompok dipilih secara heterogen yang berjumlah empat orang yaitu

satu siswa dengan kemampuan akademik tinggi, dua orang siswa dengan

kemapuan akademik sedang dan satu orang siswa dengan kemampuan

akademik rendah. Dalam pembentukan kelompok tersebut berdasarkan daya

Page 15: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF dengan Index card math (ICM)

Download Lengkap di :

http://arimatematika.blogspot.com/

beda, yaitu kelompok tinggi 25 % dari jumlah siswa, kelompok rendah 25 %

dari jumlah siswa, kelompok rendah 25 % dari jumlah siswa, dan kelompok

sedang 50 % dari jumlah siswa (Purwanto, 2006:119).

2.2.2 Penyajian Kelas

Tahap ini diawali dengan pendahuluan. Pada tahap pendahuluan ini guru

menyampaikan tujuan pembelajaran dan model pembelajaran yang akan digunakan,

kemudian mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar yang telah ditetapkan

serta menyampaikan materi secara garis besar.

2.2.3 Kegiatan Kelompok

Pada kegiatan kelompok ini guru memberikan LKS. Selama kegiatan

kelompok guru bertindak sebagai fasilitator dan memonitor kegiatan setiap kelompok.

Tugas anggota kelompok adalah menguasai materi yang diberikan oleh guru dan

mendiskusikan soal LKS. Jika ada anggota kelompok belajar yang belum memahami

materi atau tugas kelompok, maka teman sekelompok bertanggung jawab untuk

menjelaskan sebelum meminta bantuan kepada guru.

2.2.4 Evaluasi

Guru memberikan tes kepada siswa yang dikerjakan secara individu daam

waktu yang sudah ditentukan oleh guru. Soal yang dikerjakan secara individu tersebut

akan digunakan untuk melihat nilai perkembangan siswa.

2.2.5 Penghargaan Kelompok

Untuk penghargaan kelompok terdiri dari beberapa langkah, yaitu :

Page 16: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF dengan Index card math (ICM)

Download Lengkap di :

http://arimatematika.blogspot.com/

a. Menghitung Skor Individu dan Skor Kelompok

Perhitungan skor tes individu bertujuan untuk menentukan nilai perkembangan

individu yang disumbangkan sebagai skor kelompok. Nilai perkembangan

individu dihitung berdasarkan selisih perolehan skor tes individu terdahulu

dengan skor tes akhir. Dengan cara ini setiap anggota memiliki kesempatan yang

sama untuk memberikan sumbangan skor maksimum bagi kelompoknya. Kriteria

sumbangan skor kelompok bersumber dari (Slavin, dalam Isjoni 2010:53) seperti

terlihat pada tabel 2.3 berikut:

Tabel 2.3 : Nilai Perkembangan Siswa

Skor Tes Nilai

Perkembangan

Lebih dari 10 poin dibawah skor dasar 5

10 poin hingga 1 poin di bawah skor dasar 10

Sama dengan skor dasar sampai 10 poin di atasnya 20

Lebih dari 10 poin di atas skor dasar 30

Nilai sempurna (tidak berdasarkan skor dasar) 30

b. Memberikan Penghargaan Kelompok

Perhitungan skor kelompok dilakukan dengan cara menjumlahkan

masing-masing perkembangan skor individu dan hasilnya dibagi sesuai jumlah

anggota kelompok. Pemberian penghargaan diberikan berdasarkan perolehan skor

rata-rata yang dikategorikan menjadi kelompok baik, kelompok hebat dan

kelompok super. Menurut Isjoni (2010:54) adapun kriteria yang digunakan untuk

menetukan pemberian penghargaan terhadap kelompok adalah sebagai berikut :

1. Kelompok dengan skor rata-rata 15, sebagai kelompok baik.

2. Kelompok dengan skor rata-rata 20, sebagai kelompok hebat.

3. Kelompok dengan skor rata-rata 25, sebagai kelompok super.

Page 17: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF dengan Index card math (ICM)

Download Lengkap di :

http://arimatematika.blogspot.com/

Slavin mengemukakan bahwa guru dapat mengubah kriteria tersebut.

Adapun kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Kelompok yang mempunyai interval 5 ≤ skor rata-rata ≤ 10 sebagai

kelompok Baik.

2) Kelompok yang mempunyai interval 10 ≤ skor rata-rata ≤ 20 sebagai

kelompok Hebat.

3) Kelompok yang mempunyai interval 20 ≤ skor rata-rata ≤ 25 sebagai

kelompok super.

2.4 Strategi Index Card Math ( ICM)

Dalam kegiatan pembelajaran matematika banyak sekali strategi pembelajaran

yang dapat diterapkan sehingga siswa dapat memahami konsep matematika dengan

baik dan menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan. Salah satu strategi

pembelajaran yang digunakan adalah strategi Index Card Math (ICM).

Menurut Silberman (2009:250) Index Card Math (ICM) merupakan salah satu

strategi pembelajaran yang dapat membawa siswa ke suasana yang menyenangkan

dan akan membuat aktif dalam pembelajaran yang memberikan kesempatan bagi

siswa untuk bekerjasama dengan pasangannya.

Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan strategi Index Card Math (ICM)

menurut Zaini (2007:69) adalah :

1. Buatlah potongan-potongan kertas sejumlah siswa yang ada di dalam kelas.

2. Bagi kertas tersebut menjadi dua bagian yang sama.

3. Tulis pertanyaan tentang materi yang telah diberikan sebelumnya pada setengah

bagian kertas yang telah disiapkan. Setiap kertas berisi satu pertanyaan.

Page 18: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF dengan Index card math (ICM)

Download Lengkap di :

http://arimatematika.blogspot.com/

4. Pada separoh kertas yang lain, tulis jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang tadi

dibuat.

5. Kocoklah semua kertas sehingga akan tercampur antara soal dan jawaban.

6. Beri siswa satu kertas. Jelaskan bahwa ini adalah aktivitas yang dilakukan

berpasangan. Separoh siswa akan mendapatkan soal dan separoh siswa lain akan

mendapatkan jawaban.

7. Minta siswa untuk menemukan pasangan mereka. Jika ada yang sudah

menemukan pasangan, minta mereka untuk duduk berdekatan.

8. Setiap pasangan secara berpasangan akan membacakan soal yang diperolehnya,

selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangan-pasangan yang lain.

9. Akhiri proses ini dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan.

Dari paparan diatas dapat penulis kemukakan bahwa strategi Index Card Math

(ICM) ini mempunyai beberapa keunggulan, diantaranya:

1. Membuat siswa aktif dalam proses belajar mengajar.

2. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.

3. Memungkinkan siswa bekerja sama dalam arti pertukaran ilmu.

4. Memperkuat ingatan siswa terhadap pelajaran.

5. Meningkatkan motivasi belajar siswa.

2.5 Penerapan Pembelajaran Kooperatif dengan Strategi Index Card Math (ICM)

Pembelajaran kooperatif dengan strategi Index Card Math (ICM) dalam

penelitian ini dilaksanakan dengan cara mengintegrasikan strategi Index Card Math

(ICM) dalam embelajaran kooperatif. Dengan demikian langkah-langkahnya dalah

sebagai berikut :

Langkah I : Persiapan

Page 19: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF dengan Index card math (ICM)

Download Lengkap di :

http://arimatematika.blogspot.com/

Pada langkah ini, kegiatan yang dilakukan adalah :

1. Guru menyiapkan materi yang akan disajikan, serta alat dan sarana yang

dibutuhkan berupa Lembar Kerja Siswa (LKS), kartu pertanyaan dan kartu

jawaban.

2. Menentukan skor dasar siswa dan membagi siswa dalam kelompok kooperatif.

Langkah II : Penyajian Kelas

Pada langkah ini, kegiatan yang dilakuka adalah :

1. Kegiatan Awal

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, memotivasi siswa,

mengingatkan materi prasyarat dan menginformasikan strategi pembelajaran yang

digunakan.

2. Kegiatan Inti.

a. Guru menjelaskan materi pelajaran secara garis besar.

b. Guru meminta siswa untuk duduk berdasarkan kelompoknya masing-masing.

c. Guru membagikan LKS kepada seluruh siswa.

d. Guru mengawasi aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar.

Langkah III : Kegiatan Kelompok

e. Masing-masing kelompok mendiskusikan LKS yang diberikan oleh guru.

f. Guru membimbing siswa membahas LKS yang telah diajarkan.

g. Guru memberikan 4 kartu tiap kelompok dengan ketentuan 2 kartu merupakan

kartu pertanyaan dengan nomor kartu yang berbeda dan 2 kartu lagi

merupakan kartu jawaban yang nomor kartunya sesuai dengan nomor kartu

pada kartu pertanyaan.

Page 20: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF dengan Index card math (ICM)

Download Lengkap di :

http://arimatematika.blogspot.com/

h. Guru meminta setiap siswa dalam kelompoknya untuk memilih satu buah

kartu.

i. Setelah mendapatkan kartu, guru meminta siswa untuk mencari pasangannya

menurut nomor kartu yang didapat.

j. Setelah berpasangan, guru meminta siswa untuk mencari penyelesaian dari

pertanyaan pada kartu soal dan mencocokkannya dengan kartu jawaban.

k. Guru membimbing siswa menyelesaikan soal yang ada pada kartu pertanyaan.

l. Guru meminta pasangan dalam kelompok untuk menukarkan kartunya dengan

pasangan lain dalam kelompok yang sama dan mengerjakan kembali kartu

yang mereka dapatkan.

m. Setelah waktu yang ditentukan habis, maka guru mengundi salah satu

kelompok untuk mempersentasekan jawabannya kedepan kelas.

n. Kelompok yang terpilih, maka wakil dari kelompok akan mempersentasekan

jawabannya kedepan kelas dan menjawab tanggapan-tanggapan dari kelompok

lain.

3. Kegiatan Akhir

Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari materi yang telah

diajarkan dan memberikan pekerjaan rumah.

Langkah IV : Evaluasi

Guru memberikan evaluasi pada setiap akhir materi yaitu setelah tiga kali

pertemuan (UH) secara individu untuk menilai sejauh mana keberhasilan belajar

yang telah dicapai siswa dalam proses belajar mengajar. Skor pada ulangan harian

akan digunakan untuk melihat seberapa besar nilai perkembangan individu dan

juga digunakan pada perhitungan perolehan skor kelompok.

Langkah V : Penghargaan Kelompok

Page 21: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF dengan Index card math (ICM)

Download Lengkap di :

http://arimatematika.blogspot.com/

Utuk menentukan penghargaan kelompok maka ditentukan skor individu dan skor

kelompok. Skor individu kemudian di proses untuk menentukan nilai

perkembangan individu. Rata-rata nilai perkembangan individu yang

disumbangkan kepada skor kelompok dinamakan skor kelompok. Selanjutnya

masing-masing kelompok akan mendapatkan penghargaan sesuai dengan rata-rata

nilai perkembangan anggota kelompoknya yaitu sebagai kelompok baik,

kelompok hebat, dan kelompok super.

a. Hubungan Penerapan Pembelajaran Kooperatif dengan Strategi Index Card

Math (ICM) Terhadapa Hasil Belajar Matematika.

Keberhasilan siswa dalam belajar sangat dipengaruhi oleh strategi belajar yang

diterapkan guru. Untuk dapat meningkatakan hasil belajar matematika guru harus

melakukan banyak cara untuk mengoptimalkan hasil belajar matematika. Guru

diharapkan mampu menciptakan suasana belajar yang memungkinkan siswa

untuk mengembangkan kemampuannya, salah satu cara yang dapat dilakukan

adalah dengan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat dan lebih

bervariasi. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Slameto (2003:76) bahwa proses

belajar mengajar yang efektif dapat dicapai apabila guru menggunakan strategi

yang baik. Dengan digunakannya strategi yang baik diharapkan siswa dapat

meningkatkan kemampuan dan keterampilannya dalam memecahkan masalah.

Salah satu pembelajaran yang dapat digunakan adalah strategi Index Card Math

(ICM) dalam pembelajaran kooperatif.

Pembelajaran kooperatif dengan strategi Index Card Math (ICM) berdasarkan

prinsip belajar siswa aktif, siswa dituntut tidak hanya menerima apa yang

diberikan kepadanya tetapi harus giat dan aktif dalam memecahkan masalah yang

diberikan kepadanya dalam bentuk soal dan jawaban. Sedangkan guru sebagai

Page 22: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF dengan Index card math (ICM)

Download Lengkap di :

http://arimatematika.blogspot.com/

fasilitator dan mediator agar siswa dapat merumuskan atau menyimpulkan

masalah yang dihadapi. Dengan adanya tuntutan untuk merumuskan atau

menyimpulkan suatu masalah maka siswa diharapkan dapat menguasai materi

pelajaran tersebut.

Pembelajaran kooperatif dengan strategi Index Card Math (ICM) siswa diberi

kesempatan untuk melakukan kegiatan berpikir, merefleksi, menyusun dan

mengeluarkan ide-ide, setiap siswa mempunyai tugas dan tidak akan terabaikan

oleh kelompoknya, ini disebabkan siswa hanya berdiskusi dengan pasangannya.

Pada penyajian kelas terjadi interaksi antara siswa dengan siswa yang lain

(pasangannya), untuk mengeluarkan dan menyatukan ide-idenya yang dapat

memacu terbentukya ide-ide baru yang akan memperkaya perembangan

intelektual siswa (http://scribd.com./proposal-ibu-aslam-21/d/17379507). Dengan

adanya interaksi seperti ini diharapkan masing-masing pasangan saling

mendukung dan saling memperhatikan dalam menyelesaikan masalah-masalah

yang terjadi. Jadi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan

strategi Index Card Math (ICM) diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar

matematika siswa.

2.6 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka teoritis di atas, maka hipotesis tindakan penelitian ini

adalah “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dengan Strategi Index Card

Math (ICM) dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa dalam mata

pelajaran matematika di kelas XI IPA SMA YLPI Pekanbaru pada materi pokok

Komposisi Dua Fungsi da Fungsi Invers tahun pelajaran 2010/2011”.

Page 23: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF dengan Index card math (ICM)

Download Lengkap di :

http://arimatematika.blogspot.com/

BAB III

METODE PENELITIAN

a. Bentuk Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto

(2008:58), penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian yang dilakukan oleh

peneliti dengan tujuan memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran

dikelas, sehingga hasil belajar siswa meningkat serta memperbaiki kondisi-kondisi

praktek pembelajaran.

Kunandar (2008:46) adalah sebuah kegiatan refleksi diri yang dilakukan oleh

para pelaku pendidikan dalam suatu situasi kependidikan untuk memperbaiki

rasionalitas dan keadilan tentang: (a) praktik-praktik kependidikan mereka, (b)

pemahaman mereka tentang praktik-praktik tersebut, dan (c) situasi di mana

praktik-praktik itu dilaksanakan.

Wardani (2002:4) menyatakan penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang

dilakukan guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan

untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasilbelajar siswa menjadi

meningkat.

Penelitian tindakan kelas termasuk penelitian kualitatif meskipun data yang

dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif, diman uraiannya bersifat deskriptif

dalam bentuk kata-kata, penelitian merupakan instrumen utama dalam

pengumpulan data, proses sama pentingnya dengan produk. Perhatian peneliti

diarahkan kepada pemahaman bagaimana berlangsungnya suatu kejadian atau efek

dari suatu tindakan (Rochiati dalam Arikunto, 2008:46)

Page 24: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF dengan Index card math (ICM)

Download Lengkap di :

http://arimatematika.blogspot.com/

Dalam penelitian ini peneliti bekerja sama dengan guru dalam merencanakan

tindakan refleksi hasil tindakan, sehingga bentuk penelitian ini tergolong pada

penelitian tindakan kelas (kolaboratif). Pelaksanaan tindakan langsung dilakukan

oleh peneliti sendiri, dengan bantuan guru atau teman sejawat sebagai pengamat

selama proses pembelajaran berlangsung.

Tindakan yang dilakukan oleh penulis adalah strategi pembelajaran Index Card

Math (ICM) untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Perancanaan siklus yang

akan dilakukan dalah untuk mengetahui keberhasilan dan hambatan dari tindakan

yang dilakukan.

Penelitian ini memerlukan perencanaan siklus yang terdiri dari empat tahap

yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan, dan (4)

refleksi yang dapat disajikan pada tabel berikut:

Gambar 1 Siklus Pelaksaan Penelitian Tindakan Kelas menurut Arikunto

(2008:16).

Insert

a. Refeksi awal : refleksi awal dilakukan peneliti dalam rangka mencari informasi untuk

mengenali kondisi awal guna mendapatkan masalah yang tepat, merumuskan masalah

dan merencanakan tindakan yang akan dilakukan.

b. Perencanaan : rencana tindakan kelas “apa” yang akan dilakukan untuk memperbaiki,

meningkatkan atau perubahan tingkah laku dan sikap sebagai solusi.

c. Pelaksanaan : apa yang akan dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya

perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.

Page 25: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF dengan Index card math (ICM)

Download Lengkap di :

http://arimatematika.blogspot.com/

d. Pengamatan : mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan

terhadap siswa.

e. Refleksi : peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak

dari berbagai tindakan.

f. Perencanaan Ulang

Masing-masing komponen pada setiap siklus dalam penelitian ini berisikan :

a. Perencanaan

1. Menyiapkan silabus dan RPP

2. Menyiapkan LKS

3. Menyiapkan lembar pengamatan

4. Menyiapkan perangkat kartu indeks yaitu soal dan jawaban

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dilakukan pada proses pembelajaran secara terstruktur sesuai

dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), memberikan LKS, kartu pertayaan

dan kartu jawaban dengan menerapkan pembelajara kooperatif dengan strategi Index

Card Math (ICM).

c. Pengamatan

Pengamata dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pelaksanaan observasi

dilakukan oleh guru, dan peneliti yang melaksanakan tindakan dengan menggunakan

lembar pengamatan.

d. Refleksi

Data yang diperoleh dari kegiatankegiatan pengamatan dan teshasil belajar dianalisis

dan hasilnya dijadikan bahan pada kajian refleksi.Pada kegiatan refleksi akan ada

beberapa pertanyaan yang dijadikan sebagai patokan keberhasilan.

Page 26: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF dengan Index card math (ICM)

Download Lengkap di :

http://arimatematika.blogspot.com/

b. Subjek Penelitian

Sebagai subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA YLPI Pekanbaru

tahun ajaran 2010/2011 dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang terdiri dari 8

orang siswa laki-laki dan 22 orang siswa perempuan dengan karakteristik dan

kemempuan akademik yang heterogen.

c. Instrumen Penelitian

i.Perangkat Pembelajaran

1. Silabus dan Sistem Penilaian

Silabus dan sistem penilaian disusun berdasarkan prinsip yang berorientasi

pada pencapaian kompetensi. Sesuai dengan prinsip tersebut maka silabus dan

sistem penilaian mata pelajaran matematika dimulai idetitas sekolah, standar

kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, pengalaman belajar, indikator,

penilaian yang meliputi jenis tagihan, bentuk instrumen dan contoh instrumen

serta alokasi waktu, sumber bahan atau alat. Pembuatan silabus dan sistem

penilaian ini bertujuan agar peneliti mempunyai acuan yang jelas dalam

melakukan tindakan selama jangka waktu tertentu.

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pebelajaran yaitu pedoman yang disusun secara

sistematis yang berisi standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran,

indikator, model atau metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran yang dimulai

dengan pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. RPP ini berfungsi sebagai acuan

peneliti dalam melaksanakan satu kali proses pembelajaran. Tujuannya agar proses

pembelajaran berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan silabus yang telah

disusun.

Page 27: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF dengan Index card math (ICM)

Download Lengkap di :

http://arimatematika.blogspot.com/

3. Lembar Kerja Siswa (LKS)

LKS disusun secara sistematis yang berisi konsep dan soal-soal yang berfungsi

sebagai perangkat kerja sehingga siswa mampu menyelesaikan suatu permasalahan

baik secara individu maupun kelompok.

4. Kartu Indeks

Kartu indeks berisi kartu pertanyaan dan kartu jawaban. Kartu pertanyaan

berisi soal-soal yang harus dikerjakan oleh masing-masing pasangan sebagai bentuk

pemahaman terhadap materi pelajaran. Dan kartu jawaban berisi jawaban singkat.

Kemudian kartu pertanyaan yang didapat dicocokkan jawabannya dengan kartu

jawaban yang telah didapatkan sebelumnya.

ii. Instrumen Pengumpulan data

Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data aktivitas siswa dan

belajar matematika siswa dikumpulkan dengan menggunakan tes hasil belajar. guru

selama proses pembelajaran untuk setiap pertemuan dan data tentang hasil belajar

siswa setelah proses pembelajaran, data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan

lembar pengamatan terbuka. Lembar pengamatan terbuka ini berupa hasil pengamatan

dan kritik/saran tentang jalannya pembelajaran yang sedang berlangsung sehingga

dapat diketahui aspek-aspek apa yang harus diperbaiki/ditingkatkan. Data tentang

hasil belajar matematika dikumpulkan dengan menggunakan tes hasil belajar.

d. Teknik Pengumpulan Data

i. Teknik Pengamatan

Lembar pengamatan diisi oleh pengamat/observer degan cara melihat aktivitas

yang dilkukan guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran untuk setiap kali

pertemuan. Pembelajaran harus diamati secara cermat, dilihat kelancarannya,

Page 28: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF dengan Index card math (ICM)

Download Lengkap di :

http://arimatematika.blogspot.com/

kesesuaian dan penyimpangan dari rencana, esulitan atau hambatan yang dijumpai dan

aspek lain yang berkaitan dengan proses pembelajaran.

ii. Teknik Tes

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar matematika

siswa berupa soal ulangan harian pada materi pokok Komposisi Dua Fungsi dan

Fungsi Invers.

e. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif. Analisis

statistik deskriptis ini bertujuan untuk menggambarkan data tentang aktivitas

siswa dan guru selama proses pembelajaran dan data tentang ketuntasan hasil

belajar matematika siswa pada materi pokok Komposisi Dua Fungsi dan Fungsi

Invers.

i. Analisis Hasil Pengamatan

Hasil Pengamatan yang diperoleh pengamat dan peneliti dari lembar

pengamatan dianalisis secara naratif atau uraian yang bertujaun untuk

menggambarkan data tentang aktivitas guru dan siswa. Hasil pengamatan berguna

untuk melihat kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan tindakan. Apabila

dari hasil pengamatan tersebut masih terdapat kekeliruan atau ketidaksesuaian dalam

pelaksanaan tindakan perbaikan pada siklus berikutnya.

ii. Analisis Ketercapaian KKM

Untuk menentukan ketercapaian KKM dapat dilakukan dengan menghitung

ketuntasan individu. Analisis ketercapaian KKM juga dapat dilakuakan berdasarkan

masing-masing indikator. Rumus yang digunakan yaitu:

KI = × 100 (Depdiknas, 2006)

Page 29: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF dengan Index card math (ICM)

Download Lengkap di :

http://arimatematika.blogspot.com/

Keterangan :

KI = Ketuntasan individu

SS = Skor hasil belajar siswa

SMI = Skor maksimal ideal

iii. Distribusi Frekuensi

Peningkatan hasil belajar siswa setelah tindakan dilihat dari skor dasar,

Ulangan Harian I, dan Ulangan Harian II untuk mengetahui jumlah siswa yang

memperoleh nilai rendah., sedang, dan tinggi. Apabila jumlah siswa yang

memperoleh nilai rendah setelah tindakan lebih sedikit dibandingkan sebelum

tindakan, dan jumlah siswa yang memperoleh nilai tinggi lebih banyak

dibandingkan sebelum tindakan, maka dapat dikatakan hasil belajar siswa

meningkat dengan demikian tindakan berhasil.

Page 30: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF dengan Index card math (ICM)

Download Lengkap di :

http://arimatematika.blogspot.com/

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Arikunto, Suharmisi dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Aslam, Ibu. 2009. Proposal. (http://scribd.com/proposal-ibu-aslam-21/d/17379507),

download tanggal 2/11/2010

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Pusat Kurikulum Balitbang,

Jakarta: Depdiknas

Dinn Wahyudin, dkk. 2006. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka

Isjoni, 2010. Cooperatif Learning: Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta.

Lie, Anita. 2008. Cooperatif Learning: Mempraktikkan Cooperatif Learning di Ruang-Ruang

Kelas, Jakarta: Grasindo

Purwanto, Ngalim. 2006. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya

Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Pers

Sibelman, Melvin L. 2009. Aktive Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung:

Nusamedia

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka

Cipta

Slavin, Robert E. 2010. Cooperatif Learning Theory Reasearch and Practice, Baston Ally

and Bacon

Sudjana, Nana. 1991. Model-Model Pembelajaran CBSA. Bandung: PT. Sinar Baru

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya

Wardani, dkk. 2002. Penelitian Tindakan Kelas. Pusat Penelitian Universitas Terbuka,

Jakarta

Zaini, Hisyam, dkk. 2007. Strategi Pembelajaran Aktif. CTSD, Yogyakarta.

Page 31: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF dengan Index card math (ICM)

Download Lengkap di :

http://arimatematika.blogspot.com/