131
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY PADA MATERI POKOK KALOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VII A MTs DARUL ULUM BERINGIN SEMARANG SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Skripsi Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S.1) dalam Ilmu Pendidikan Fisika Disusun oleh: ANIK TRI HARYANI 063611010 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANGUIDED DISCOVERY PADA MATERI POKOK

KALOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJARPESERTA DIDIK KELAS VII A MTs DARUL ULUM

BERINGIN SEMARANG SEMESTER GASALTAHUN PELAJARAN 2010/2011

SkripsiDisusun untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S.1)dalam Ilmu Pendidikan Fisika

Disusun oleh:ANIK TRI HARYANI

063611010

FAKULTAS TARBIYAHINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG2010

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

ABSTRAK

Anik Tri Haryani (NIM: 063611010). Penerapan Model Pembelajaran GuidedDiscovery pada Materi Pokok Kalor untuk Meningkatkan Hasil Belajar PesertaDidik Kelas VII A MTs Darul Ulum Beringin Semarang Semester Gasal TahunPelajaran 2010/2011. Skripsi. Program Studi Tadris Fisika Jurusan Tadris:Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. 2010.

Rumusan Masalah: (1) Bagaimana skenario penerapan modelpembelajaran guided discovery pada materi pokok kalor kelas VII A MTs DarulUlum Beringin Semarang semester gasal tahun pelajaran 2010/2011. (2) Sejauhmanakah model pembelajaran guided discovery dapat meningkatkan hasil belajarpeserta didik kelas VII A MTs Darul Ulum Beringin Semarang semester gasaltahun pelajaran 2010/2011 pada materi pokok kalor.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menerapkan model pembelajaranguided discovery pada materi pokok kalor kelas VII A MTs Darul Ulum Beringinsemarang. (2) Mengetahui sejauh mana model pembelajaran guided discoverydapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VII A MTs Darul UlumBeringin Semarang semester gasal tahun pelajaran 2010/2011 pada materi pokokkalor.

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari tiga siklus.Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,pengamatan dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas VII AMTs Darul Ulum Semarang. Metode analisis yang digunakan adalah deskripsiprosentase. Data penelitian yang diperoleh adalah data hasil belajar peserta didikaspek kognitif; afektif dan psikomotorik.

Hasil penelitian dari siklus I sampai siklus III, menunjukkan adanyapeningkatan hasil belajar peserta didik. Dari hasil penelitian diperolehpeningkatan rata-rata hasil belajar peserta didik dari 64,58 pada siklus I, 70,40pada siklus II dan 76,67 pada siklus III. Dan ketuntasan klasikal belajar pesertadidik juga mengalami peningkatan dari 50% pada siklus I, 70,83% pada siklus IIdan 87,5% pada siklus III. Hasil belajar aspek afektif pada siklus I nilai rata-ratanya adalah 63,08, pada siklus II nilai rata-ratanya 66,20 dan pada siklus IIIrata-ratanya adalah 73,53. Sedangkan hasil belajar aspek psikomotorik pada siklusI nilai rata-ratanya 65,38, pada siklus II nilai rata-ratanya adalah 72,47 dan nilairata-rata pada siklus III adalah 72,69.

Hasil penelitian tentang penerapan model pembelajaran guided discoverytersebut dapat diterapkan oleh guru fisika, karena mampu membantu peserta didikdalam penguasaan konsep materi pelajaran fisika dan mengembangkanketerampilan-keterampilan yang dimiliki sehingga dapat meningkatkan hasilbelajar baik ranah afektif, kognitif dan psikomotorik.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Model Pembelajaran Guided Discovery

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Tanggal Tanda Tangan

Wenty Dwi Yuniarti, M.Kom _____________ _____________ Pembimbing I

Mufidah, M.Pd. _____________ _____________ Pembimbing II

Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,
Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

MOTTO

ª!$#urN ä3 y_t• ÷z r&. Ï̀iBÈbqäÜç/öN ä3 ÏF» yg̈Bé&Ÿwšcq ßJ n=÷ès?$\«ø‹ x©Ÿ@yèy_urãN ä3 s9yìôJ ¡¡9$#

t•» |Á ö/ F{$#urno y‰Ï«øùF{ $#ur öN ä3 ª=yès9šcrã• ä3 ô± s?ÇÐÑÈ

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahuisesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamubersyukur.1

1Depag RI, Alqur’an dan Terjemahnya, (Surabaya: Duta Ilmu,1996), hlm. 413

Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab peneliti menyatakan bahwa

skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis orang lain atau diterbitkan.

Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran orang lain, kecuali

informasi dalam referensi yang peneliti jadikan bahan rujukan.

Semarang, 15 Desember 2010

Deklarator,

Anik Tri HaryaniNIM: 063611010

Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

PERSEMBAHAN

Dengan kesederhanaan dan kerendahan hati, maka skripsi ini peneliti

persembahkan kepada:

1. Kedua orang tua peneliti, (Lukman dan Kurmi’ah). Keduanya merupakan

orang yang paling berarti di hati peneliti.

2. Guru-guru peneliti yang senantiasa memberi teladan, nasihat dan sabar dalam

membimbing peneliti, serta rela mencurahkan segenap kemampuan agar

peneliti memahami hakikat ilmu.

3. Untuk kakak-kakak peneliti (Lukitowati, Sri Aisyah, Sutarjo, Sulkhan dan

Moh. Ali Imron) yang selalu menjadi inspirasi dan semangat peneliti dalam

setiap warna kehidupan.

4. Untuk keponakan peneliti (Azza Nurush Shobah dan Septian Maulana) yang

menjadi motivator dalam pencarian peneliti akan ilmu.

5. Semua mahasiswa Tadris Fisika, khususnya angkatan 2006, tempat berbagi

cerita selama berjuang bersama.

6. Untuk semua pihak yang telah membantu dalam penelitian skripsi ini.

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah

SWT, yang telah menganugerahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga

menjadikan kita lebih bermakna dalam menjalani hidup ini. Terlebih lagi kepada

peneliti sehingga dapat menyelesaikan penelitian skripsi ini.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad

SAW, yang telah membawa cahaya Illahi kepada umat manusia sehingga kita

dapat merasakan nikmat Islam dan Iman.

Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti telah banyak mendapatkan

bimbingan, motivasi, dan saran-saran dari berbagai pihak sehingga penyusunan

skripsi ini dapat terselesaikan. Suatu keharusan bagi peneliti umtuk berterima

kasih kepada:

1. Dr. Suja’i, M. Ag., Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

2. Drs. H.Abdul Wahid, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Tadris, H. Mursid, M.Ag,

Sekretaris Jurusan Tadris, Wenty Dwi Yuniarti, M.Kom, Ketua Program Studi

Tadris Fisika, dan Andi Fadllan, M.Sc, sekretaris program studi Tadris Fisika

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

3. Wenty Dwi Yuniarti, M.Kom dan Dra. Mufidah, M.Pd selaku pembimbing

yang telah berkenan meluangkan waktu dan tenaga untuk memberikan arahan

dan bimbingan serta motivasi kepada peneliti.

4. Bapak dan ibu dosen yang telah mengajarkan ilmunya dengan ikhlas kepada

peneliti selama belajar di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

5. Kedua orang tua peneliti, (Lukman dan kurmi’ah) yang telah memberikan

motivasi, doa, dan memperjuangkan segalanya demi suksesnya peneliti dalam

menuntut ilmu.

6. Rosmarin, termakasih atas do’a dan bimbingannya selama ini.

7. Ahmad Mustafidin, M.Si selaku kepala sekolah MTs Darul Ulum Semarang

yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian .

8. Chabibah S.Pd selaku guru pembimbing penelitian.

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

9. Teman senasib seperjuangan peneliti, (Tadris Fisika angkatan 2006), terutama

Dika, Ina, Eka, Zahro dan Arief, semoga kebersamaan kita tidak terlupakan.

10. Teman dekat peneliti yang selalu memberikan perhatian, motivasi dan do’a

kepada peneliti.

11. Adik-adik di kos B15 (Halim, Hidayah, Kiki, Wulan, Yaya, Nadzir, Astri,

Isma, Erlin, Vita, Ika, Diana, Islam dan Ima) yang senantiasa menemani

peneliti dalam suka dan duka, semoga kebersamaan kita tidak terlupakan.

12. Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam penyelesaian skripsi ini,

yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.

Harapan peneliti, semoga amal dan jasa baik dari semua pihak dapat

menjadi amal baik dan semoga mendapat balasan dari Allah SWT. Amin.

Pada akhirnya peneliti menyadari, bahwa penelitian skripsi ini belum

mencapai kesempurnaan dalam makna yang sesungguhnya, akan tetapi peneliti

berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat baik bagi peneliti sendiri maupun

bagi pembaca umumnya.

Semarang, 15 Desember 2010

Peneliti,

Anik Tri HaryaniNIM: 063611010

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i

ABSTRAK....................................................................................................... .. ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI........................................................... iv

HALAMAN MOTTO....................................................................................... . v

HALAMAN DEKLARASI................................................................................ vi

HALAMAN PERSEMBAHAN......................................................................... vii

HALAMAN KATA PENGANTAR................................................................. . viii

DAFTAR ISI.................................................................................................... .. x

DAFTAR TABEL............................................................................................ .. xii

DAFTAR GAMBAR....................................................................................... .. xiii

DAFTAR LAMPIRAN…………………….. .................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah............................................................... ......... 4

C. Pembatasan Masalah.............................................................. ......... 4

D. Rumusan Masalah.................................................................. ......... 4

E. Penegasan Istilah.................................................................... ......... 5

F. Tujuan Penelitian............................................................................. 6

G. Manfaat Penelitian........................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI

A. Hakekat Belajar....................................................................... ........ 8

B. Model Pembelajaran Guided Discovery.......................................... 16

C. Materi Tentang Kalor.............................................................. ........ 22

D. Kajian Penelitian yang Relevan............................................... ....... 28

E. Hipotesis Tindakan.......................................................................... 30

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

BAB III METODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian...................................................................... 31

B. Waktu dan Tempat Penelitian................................................ .. 31

C. Metode Penelitian..................................................................... 31

D. Metode Pengumpulan Data................................................... ... 40

E. Metode Analisis Data............................................................ ... 41

F. Indikator Keberhasilan.......................................................... ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Pra Penelitian............................................................ 44

B. Hasil Penelitian ..................................................................... 45

C. Pembahasan .......................................................................... 58

BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................... 62

B. Saran ..................................................................................... 63

C. Penutup ................................................................................. 63

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. : Hasil Belajar Pra Tindakan ........................................................... 43

Tabel 4.2. : Hasil Pengamatan Aspek Afektif Peserta Didik Siklus I ............... 45

Tabel 4.3. : Hasil Pengamatan Aspek Psikomorik Peserta Didik Siklus I ........ 46

Tabel 4.4. : Hasil Tes Peserta Didik Siklus I ................................................... 47

Tabel 4.5. : Hasil Pengamatan Aspek Afektif Peserta Didik Siklus II .............. 50

Tabel 4.6. : Hasil Pengamatan Aspek Psikomorik Peserta Didik Siklus II ....... 51

Tabel 4.7. : Hasil Tes Peserta Didik Siklus II .................................................. 52

Tabel 4.8. : Hasil Pengamatan Aspek Afektif Peserta Didik Siklus III ............. 55

Tabel 4.9. : Hasil Pengamatan Aspek Psikomorik Peserta Didik Siklus III ...... 55

Tabel 4.10. : Hasil Tes Peserta Didik Siklus III ................................................. 56

Page 13: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. : Bagan Perubahan Wujud Benda .................................................... 24

Gambar 3.1. : Tahapan Penelitian Tindakan Kelas .............................................. 31

Gambar 3.2. : Siklus Dalam Penelitian ................................................................ 33

Page 14: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Nama Peserta didik

Lampiran 2 : Nama Kelompok

Lampiran 3 : Silabus

Lampiran 4 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 5 : Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lampiran 6 : Lembar Soal Penelitian

Lampiran 7 : Lembar Kunci Jawaban Soal

Lampiran 8 : Lembar Observasi Afektif

Lampiran 9 : Lembar Observasi Kognitif

Lampiran 10 : Lembar Observasi Psikomotorik

Lampiran 11 : Dokumentasi Pelaksanaan Pembelajaran

Page 15: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi memberikan wahana yang memungkinkan

sains berkembang dengan pesat. Hal ini menggugah para pendidik untuk

dapat merancang dan melaksanakan pendidikan yang lebih terarah pada

penguasaan konsep sains, yang dapat bermanfaat dalam kegiatan sehari-hari

di masyarakat. Untuk dapat menyesuaikan perkembangan sains, kreatifitas

sumber daya manusia merupakan syarat mutlak untuk ditingkatkan. Jalur

yang tepat dan sesuai untuk meningkatkan sumber daya manusia adalah

melalui jalur pendidikan.

Untuk menguasai ilmu dan teknologi, pendekatan pembelajaran yang

hanya memberikan konsep dan teori sudah tidak sesuai lagi. Oleh karena itu,

diperlukan suatu pendekatan yang mempunyai karakteristik yang melibatkan

peserta didik secara intelektual dan emosional, sehingga peserta didik terlatih

belajar secara aktif dan kreatif. Peserta didik dilatih menemukan sesuatu yang

baru melalui proses pembelajaran.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dikembangkan

dalam pendidikan saat ini, menuntut peserta didik untuk aktif dalam

pembelajaran dan mempersyaratkan kompetensi sebagai hasil belajar yang

meliputi tiga ranah yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap.2

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu

tentang gejala alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan

kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-

prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA

diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri

sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam

menerapkannya pada kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya

2 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2007), hlm. 44

Page 16: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan

kompetensi agar peserta didik mampu menjelajahi dan memahami alam

sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk mencari tahu dan

berbuat sehingga dapat membantu peserta didik memperoleh pemahaman

yang lebih mendalam tentang alam sekitar.

Fisika merupakan ilmu yang termasuk rumpun IPA oleh karenanya

fisika mempunyai karakteristik sama dengan IPA. Fisika mempelajari tentang

sifat, materi, gerak, dan fenomena yang ada hubungannya dengan energi.

Selain itu juga mempelajari tentang keterkaitan konsep fisika dengan

kehidupan nyata, mengembangkan sikap dan kesadaran terhadap

perkembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi serta dampaknya.

Kenyataan yang ditemui di lapangan, kebanyakan guru masih

menggunakan pembelajaran konvensional dimana peserta didik hanya

mencatat, mendengar tanpa adanya keterlibatan peserta didik secara langsung

dalam pembelajaran, sehingga yang terjadi hanya komunikasi satu arah yaitu

guru kepada peserta didik. Penggunaan metode konvensional berulang-ulang

menimbulkan kebosanan pada diri peserta didik, peserta didik menjadi tidak

tertarik dan menyebabkan peserta didik menjadi kurang termotivasi untuk

terlibat aktif dalam pembelajaran.

Nilai hasil belajar fisika peserta didik kelas VII MTs Darul Ulum

Beringin Tahun pelajaran 2009/2010 pada materi pokok kalor masih relatif

rendah, hal ini diketahui berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata

pelajaran, nilai rata-rata peserta didik yaitu 55 sedangkan hasil ini masih

dibawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sekolah yaitu 65.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka untuk mengatasi masalah

tersebut diperlukan suatu model pembelajaran yang mendorong peserta didik

untuk mempunyai pengalaman dan melakukan percobaan yang

memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip atau pengetahuan bagi

dirinya.

Berbagai pendekatan dan model pembelajaran dapat digunakan oleh

guru dalam setiap pembelajaran di kelas. Dengan penerapan model-model

Page 17: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

pembelajaran guru dapat mengembangkan seluruh potensi peserta didik

secara optimal dalam meningkatkan pemahaman belajar peserta didik. Salah

satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran

Guided Discovery. Pemilihan model pembelajaran ini karena pada model

pembelajaran ini akan melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan

peserta didik untuk mencari dan menemukan sesuatu secara sistematis, logis,

analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya. Hal ini

sebagaimana telah disabdakan oleh Rasullullah SAW: 3

:

:

)(

“Dari Muhammad bin Yusuf, dari Sufyan, dari A’masy, dari Abi

Wa’il, dari ibn Mas’ud yang mengatakan: “Bahwa Nabi SAW selalu mengatur

ketika memberi nasehat-nasehat kepada kita dalam beberapa hari karena kuatir

kita menjadi bosan. ” (HR Bukhari).4

Maksudnya, dalam memberi nasihat-nasihat kepada para sahabatnya,

Rasulullah sangat berhati hati dan memperhatikan situasi dan keadaan para

sahabat. Nasehat itu diberikan pada waktu-waktu tertentu saja, tidak

dilakukan setiap hari agar tidak membosankan. Hadis ini berbicara tentang

metode pembelajaran dimana dalam suatu pembelajaran itu harus

menggunakan metode yang tepat disesuaikan dengan situasi dan kondisi,

terutama dengan mempertimbangkan keadaan peserta didik yang akan

belajar.

3Al-imam Abi Abdullah Muhammad Ibn Isma’il Al-Bukhori, Shohih Al-Bukhori, (BeirutLebanon: Dar Al-Fikr,1981M), jilid 1, hlm. 25.

4Ismail SM, M.Ag, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang:Rasail Media Group, 2008), hlm. 13.

Page 18: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

Dari uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Guided Discovery pada Materi

Pokok Kalor untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VII A

MTs Darul Ulum Beringin Semarang Semester Gasal Tahun Pelajaran

2010/2011.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan dalam penelitian ini

yang dapat diidentifikasi antara lain, sebagai berikut :

1. Pentingnya penerapan model pembelajaran dalam proses belajar mengajar.

2. Materi pelajaran yang bersifat abstrak menyebabkan munculnya suatu

permasalahan pada peserta didik yang merasa kesulitan dalam memahami

konsep tersebut.

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini memfokuskan pada penerapan model pembelajaran

guided discovery dan peningkatan hasil belajar pada aspek kognitif, aspek

afektif dan aspek psikomotorik.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana skenario penerapan model pembelajaran guided discovery pada

materi pokok kalor kelas VII A MTs Darul Ulum Beringin Semarang

semester gasal tahun pelajaran 2010/2011?

2. Sejauh manakah model pembelajaran guided discovery dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VII A MTs Darul Ulum

Beringin Semarang semester gasal tahun pelajaran 2010/2011 pada materi

pokok kalor?

E. Penegasan istilah

Penegasan istilah khususnya yang berhubungan dengan judul

“Penerapan Model Pembelajaran Guided Discovery pada Materi Pokok Kalor

untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VII A MTs Darul

Ulum Beringin Semarang Semester Gasal Tahun Pelajaran 2010/2011”

Page 19: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

dilakukan agar tidak terjadi penyimpangan tujuan dilaksanakannya penelitian

ini.

1. Penerapan menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah proses, cara,

perbuatan menerapkan.5

2. Model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam

merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial.6 Menurut Arends

model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan,

termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam

kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas.7

3. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui

kegiatan belajar.8 Pada penelitian ini hasil belajar yang diukur adalah

berupa nilai akhir yang diperoleh peserta didik pada tiap siklusnya.

4. Discovery menurut Sund sebagaimana yang dikutip oleh Roestiyah adalah

proses mental dimana peserta didik mampu mengasimilasikan sesuatu

konsep atau prinsip.9 Pada model pengajaran ini guru memberikan

kebebasan peserta didik untuk menemukan sesuatu sendiri karena dengan

menemukan sendiri peserta didik dapat lebih mengerti secara mendalam.

5. Guided Discovery adalah pendekatan kognitif dalam pembelajaran dimana

guru menciptakan situasi sehingga peserta didik dapat belajar secara

mandiri dengan petunjuk dan bimbingan dari guru.10

6. Kalor adalah sesuatu yang dipindahkan diantara sebuah sistem dan

sekelilingnya sebagai akibat dari hanya perbedaan temperatur.11

5Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: BalaiPustaka, 2005), hlm. 1180

6Agus Supriono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 46

7Ibid, hlm. 468Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2003), hlm. 379Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 2010Paul Suparno, Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktivistik dan Menyenangkan,

(Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma,2007), hlm. 7511John Wiley dan Sons, Fisika, diterjemahkan oleh Pantur Silaban Ph.D, et al., (Bandung:

Erlangga, 1985), cet. 3, hlm. 723.

Page 20: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

F. Tujuan penelitian

Penelitian Tindakan Kelas yang akan dilaksanakan ini memiliki tujuan

sebagai berikut:

1. Untuk menerapkan model pembelajaran guided discovery pada materi

pokok kalor pada peserta didik kelas VII A MTs Darul Ulum Beringin

Semarang semester gasal tahun pelajaran 2010/2011.

2. Mengetahui sejauh mana model pembelajaran guided discovery dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VII A MTs Darul Ulum

Beringin Semarang semester gasal tahun pelajaran 2010/2011 pada materi

pokok kalor.

G. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut:

1. Bagi Peserta didik

a. Pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga peserta didik menjadi

lebih mudah memahami dan menguasai materi yang diberikan.

b. Dengan menggunakan model pembelajaran guided discovery

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

2. Bagi Guru

Sebagai bahan pertimbangan dan informasi bagi guru fisika dalam

memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien serta efektif dalam

kegiatan belajar mengajar fisika.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menambah pengalaman yang baru sehingga

dapat digunakan dalam proses belajar mengajar dimasa mendatang.

4. Bagi Sekolah

Memberikan sumbangan pemikiran kepada sekolah terkait

penggunaan model-model pembelajaran untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran, khususnya pembelajaran fisika.

Page 21: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Hakekat Belajar

1. Belajar

Belajar dikalangan masyarakat mudah dikenal, bahkan pengertian

dari belajar itu sendiri jika dilihat dari sejarah perkembangan manusia

akan sama tuanya dengan terjadinya kelahiran manusia itu sendiri. Hanya

saja istilah pada zaman itu berbeda dengan zaman modern sekarang ini.12

Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya

perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar

dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubahnya pengetahuan,

pemahaman sikap dan tingkah laku, ketrampilan, kecakapan, dan

kemampuannya serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu

yang belajar.13

Belajar menurut King Sley sebagaimana yang dikutip oleh

Anissatul Mufarokah adalah proses perubahan tingkah laku yang orisinil

melalui pengalaman dan latihan-latihan. Sedangkan yang dimaksud

pengalaman dalam proses belajar tidak lain adalah interaksi antara

individu dengan lingkungannya.14

Menurut Geoch dalam Agus Suprijono, “learning is change in

performance as a result of practice”, yang artinya perubahan performance

sebagai hasil latihan.15

Menurut Reber dalam Muhibbin Syah, “learning is the process of

acquiring knowledge and a relatively permanent change as a result of

reinforced practice”, yang artinya belajar adalah proses memperoleh

12Anissatul Mufarokah, Strategi Belajar Mengajar, ( Yogyakarta: Penerbit Teras, 2009),hlm. 12.

13Ibid, hlm. 13.14Ibid, hlm. 13.15Agus Suprijono, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2009), cet.II, hlm. 2.

Page 22: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

pengetahuan dan suatu perubahan kemampuan bereaksi yang relatif

langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat.16

Learning is the process by wich an activity originates or changed

through training procedures (wether in the laboratory or in the natural

environment)as distinguished from changes by factors not attributable to

training.17

Belajar menurut Morgan dkk sebagaimana yang dikutip oleh Djaali

merupakan setiap perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi

sebagai hasil latihan atau pengalaman.18 Dari pengertian belajar di atas

tampak bahwa belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari

itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan

melainkan pengubahan kelakuan.19

Jika hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada

beberapa perubahan tertentu yang dimasukkan ke dalam ciri-ciri belajar

antara lain:20

a. Perubahan yang terjadi secara sadar

Ini berarti individu yang belajar akan menyadari terjadinya

perubahan itu atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah

terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. Misalnya ia menyadari

bahwa pengetahuannya bertambah, kecakapannya bertambah dan

kebiasaannya bertambah.

b. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional

Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam individu

berlangsung terus menerus dan tidak statis, suatu perubahan yang

terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna

bagi kehidupan atau proses belajar berikutnya.

16Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT RemajaRosdakarya, 2006), edisi revisi, hlm. 91.

17Richard Kern, Literacy and Language Teaching,(New York: Oxford University Press,2000), hlm. 172

18Djaali, Psikologi Pendidikan,( Jakarta: PT Bumi Akasara, 2009), hlm. 115.19Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar,( Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), hlm. 27.20Syaiful Bahri Djamarah, Psiklogi Belajar,( Jakarta: PT Rineka Cipta,2008), hlm. 15-16.

Page 23: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan afektif

Semakin banyak usaha belajar yang dilakukan, semakin

banyak dan baik perubahan yang diperoleh.

d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara

Perubahan tingkah laku yang terjadi setelah belajar bersifat

menetap. Misalnya seorang anak yang belajar memainkan piano, tidak

akan hilang begitu saja bahkan akan terus berkembang jika

dikembangkan atau dilatih.

e. Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah

Perubahan tingkah laku yang terjadi karena adanya tujuan yang

ingin dicapai.

f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan

mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap

kebiasaan, ketrampilan, pengetahuan, dan sebagainya.

Perubahan perilaku dalam proses belajar adalah akibat dari

interaksi dengan lingkungan, interaksi ini biasanya berlangsung secara

disengaja. Kesengajaan itu tercermin dari adanya faktor-faktor

berikut:21

1) Kesiapan (readiness) yaitu kesiapan baik fisik maupun mental

untuk melakukan sesuatu.

2) Motivasi yaitu dorongan dari dalam diri sendiri untuk melakukan

sesuatu.

3) Tujuan yang ingin dicapai

Belajar bagi manusia sangat dianjurkan karena ilmu itu sebagai

hiasan bagi ahlinya, selain itu juga Allah SWT telah menjanjikan akan

21Muhammad Ali, Guru Dalam Proses Belajar Mengajar,( Bandung: Sinar BaruAlgensindo, 2007), hlm. 15.

Page 24: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

mengangkat derajat bagi orang-orang yang berilmu, yang mana telah

difirmankan dalam surat Al Mujadilah ayat 11.22

...Æìsù ö• tƒª! $#tûïÏ%©!$#(#qãZtB#uäöNä3ZÏBtûïÏ%©!$#ur(#qè?ré&zOù=Ïè ø9 $#;M» y_ u‘ yŠ....

“...Allah akan menaikkan orang-orang yang beriman diantara kamudan orang-orang yang diberi ilmu ke derajat yang tinggi....”(AlMujadilah:11)23

2. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh oleh anak setelah

melalui kegiatan belajar.24 Menurut Benjamin S. Bloom ada tiga ranah

hasil belajar diantaranya yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah

psikomotorik.25

a. Ranah kognitif

Kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak).

Tujuan kognitif berorientasi kepada kemampuan berfikir, mencakup

kemampuan intelektual yang lebih sederhana yaitu mengingat, sampai

pada kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk

menghubungkan dan menggabungkan gagasan, metode atau prosedur

yang sebelumnya dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut.

Kognitif terdiri dari enam aspek antara lain:

1) Pengetahuan

Istilah pengetahuan dimaksudkan sebagai terjemahan dari

kata knowledge dalam taksonomi Bloom. Tipe hasil belajar

pengetahuan termasuk kognitif tingkat rendah yang paling rendah.

Namun, tipe hasil belajar ini menjadi prasarat bagi tipe hasil belajar

berikutnya.

22Depag RI, Alqur’an dan Terjemahnya, (Surabaya: Duta Ilmu,1996), hlm. 43423Jalaluddin Al-Mahally dan jalaluddin As-Suyuthi, Tafsir Jalalain, Berikut Asbabun

Nuzulnya, (Bandung: Sinar Baru,1990), cet I, hlm. 2402-240324Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar,(Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2003),hlm. 37.25ibid, hlm. 38

Page 25: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

2) Pemahaman

Tipe hasil belajar yang lebih tinggi dari pada pengetahuan

adalah pemahaman. Pemahaman dapat dibedakan ke dalam tiga

kategori yaitu tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan.

Tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran. Pemahaman tingkat

ketiga atau tingkat tertinggi adalah pemahaman ekstrapolasi.

3) Aplikasi

Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi konkret

atau aplikasi khusus. Abstraksi tersebut mungkin berupa ide, teori

atau petunjuk teknis. Menerapkan abstraksi ke dalam situasi baru

disebut aplikasi.

4) Analisis

Analisis adalah usaha memilah suatu integritas menjadi

unsur-unsur atau bagian-bagian sehingga jelas hierarkinya dan

susunannya.

5) Sintesis

Sintesis adalah penyatuan unsur-unsur atau bagian-bagian

ke dalam bentuk menyeluruh. Berfikir sintesis adalah berfikir

divergen. Berfikir sintesis merupakan salah satu terminal untuk

menjadikan orang lebih kreatif. Berfikir kreatif merupakan salah

satu hasil yang hendak dicapai dalam pendidikan.

6) Evaluasi

Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu

yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja,

pemecahan metode, materil, dll.

b. Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai.

Krathwohl membagi hasil belajar afektif menjadi lima tingkat

yaitu:26

26Purwanto, M.Pd, Evaluasi Hasil Belajar,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 51.

Page 26: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

1) Penerimaan (receiving) atau menaruh perhatian (attending) adalah

kesediaan menerima rangsangan dengan memberikan perhatian

kepada rangsangan yang datang kepadanya.

2) Partisipasi atau merespons (responding) adalah kesediaan

memberikan respons dengan berpartisipasi. Pada tingkat ini siswa

tidak hanya memberikan perhatian kepada rangsangan tapi juga

berpartisipasi dalam kegiatan untuk menerima rangsangan.

3) Penilaian atau penentuan sikap (valuing) adalah kesediaan untuk

menentukan pilihan sebuah nilai dari rangsangan tersebut.

4) Organisasi adalah kesediaan mengorganisasikan nilai-nilai yang

dipilihnya untuk menjadi pedoman yang mantap dalam perilaku.

5) Internalisasi nilai atau karakterisasi (characterization) adalah

menjadikan nilai-nilai yang diorganisasikan untuk tidak hanya

menjadi pedoman perilaku tetapi juga menjadi bagian dari pribadi

dalam perilaku sehari-hari.

c. Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan

kemampuan bertindak. Menurut Simpson hasil belajar psikomotorik

dapat diklasifikasikan menjadi enam antara lain:27

1) Persepsi (perception) adalah kemampuan hasil belajar

psikomotorik yang paling rendah. Persepsi adalah kemampuan

membedakan suatu gejala dengan gejala lain.

2) Kesiapan (set) adalah kemampuan menempatkan diri untuk

memulai suatu gerakan. Misalnya kesiapan menempatkan diri

sebelum memperagakan sholat, mendemonstrasikan penggunaan

termometer dan sebagainya.

3) Gerakan terbimbing (guided response) adalah kemampuan

melakukan gerakan meniru model yang dicontohkan.

4) Gerakan terbiasa (mechanism) adalah kemampuan melakukan

gerakan tanpa ada model contoh. Kemampuan dicapai karena

latihan berulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan.

27Ibid, hlm. 52.

Page 27: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

5) Gerakan kompleks (adaptation) adalah kemampuan melakukan

serangkaian gerakan dengan cara, urutan dan irama yang tepat.

6) Kretivitas (origination) adalah kemampuan menciptakan gerakan-

gerakan baru yang tidak ada sebelumnya atau mengombinasikan

gerakan-gerakan yang ada menjadi kombinasi gerakan baru yang

orisinal.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan atas dua

kategori yaitu:

a. Faktor-faktor internal

Faktor internal merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam

diri individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu.28 Faktor-

faktor internal ini meliputi:

1) Faktor jasmaniah, meliputi:

a) Faktor kesehatan, sehat berarti dalam keadaan baik segenap

badan beserta bagian-bagiannya.

b) Cacat tubuh, merupakan sesuatu yang menyebabkan kurang

baik atau kurang sempurna mengenai tubuh atau badan.

Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Peserta didik

yang cacat belajarnya akan terganggu.29

2) Faktor psikologis, faktor psikologis merupakan keadaan psikologis

seseorang yang dapat mempengaruhi proses belajar, meliputi:

a) Inteligensi atau kecerdasan

Kecerdasan merupakan fator psikologis yang paling

penting dalam proses belajar peserta didik, karena itu

menentukan kualitas belajar peserta didik. Semakin tinggi

28Baharrudin dan Esa Nur Wahyudu, Teori Belajar dan Pembelajaran (Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2007), hlm.13.

29Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi (Jakarta: RinekaCipta,2010).hlm.54.

Page 28: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

tingkat inteligensi seorang individu, semakin besar peluang

individu tersebut meraih sukses dalam belajar.30

b) Motivasi

Motivasi merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi keaktifan kegiatan belajar peserta didik.

c) Minat

Minat merupakan kecenderungan yang tetap untuk

memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.

d) Bakat

Bakat merupakan kemampuan seseorang yang menjadi

salah satu komponen yang diperlukan dalam proses belajar

seseorang. Apabila bakat seseorang sesuai dengan bidang yang

sedang dipelajari, maka bakat itu akan mendukung proses

belajarnya sehingga kemungkinan besar ia akan berhasil.

e) Sikap

Sikap individu dapat mempengaruhi keberhasilan

proses belajar. Sikap adalah gejala internal yang berdimensi

afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons

dengan cara yang relative tetap terhadap objek, orang, peristiwa

dan sebagainya, baik secara positif atau negatif.

f) Motif

Motif sangatlah perlu dalam belajar, untuk membentuk

motif yang kuat dapat dilaksanakan adanya latihan-latihan dan

pengaruh lingkungan

g) Kematangan

Kematangan merupakan suatu tingkat atau fase

pertumbuhan seseorang, karena alat-alat tubuhnya sudah siap

untuk melaksanakan kecakapan baru31. Jadi, kemajuan baru

30M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: remaja Rosdakarya, 1999).hlm.103.

31Slameto, op.cit,. hlm 58.

Page 29: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan

belajar.

3) Faktor kelelahan

Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan

tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan

jasmani dan kelelahan rohani. Maka agar peserta didik belajar

dengan baik haruslah menghindari jangan sampai terjadi kelelahan

belajar. Sehingga perlu dipisahkan kondisi yang bebas dari

kelelahan.

b. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri individu yang

belajar, yang meliputi:32

1) Faktor sosial, terdiri atas:

a) Faktor keluarga

b) Faktor sekolah

2) Faktor masyarakat

3) Faktor budaya

4) Faktor lingkungan fisik

5) Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan.

B. Model Pembelajaran Guided Discovery

Salah satu metode mengajar yang yang akhir-akhir ini banyak

digunakan di sekolah-sekolah yang sudah maju adalah “metode penemuan”

hal itu disebabkan karena metode penemuan itu:

1. merupakan suatu cara untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif;

2. dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang

diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan, tak mudah dilupakan

anak;

3. pengertian yang ditemukan sendiri merupakan pengertian yang betul-betul

dikuasai dan mudah digunakan atau ditransfer dalam situasi lain;

32Anissatul mufarokah, loc.cit., hlm. 32.

Page 30: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

4. dengan menggunakan strategi penemuan anak belajar menguasai salah satu

metode ilmiah yang akan dapat dikembangkannya sendiri;

5. dengan metode penemuan ini juga, anak belajar berfikir analisis dan

mencoba memecahkan problema yang dihadapi sendiri, kebiasaan ini akan

ditransfer dalam kehidupan bermasyarakat.33

Dengan demikian diharapkan metode penemuan ini lebih dikenal dan

digunakan di dalam berbagai kesempatan proses belajar mengajar yang

memungkinkan.

a. Pengertian model pembelajaran Discovery

Discovery adalah pengajaran di mana guru memberikan kebebasan

siswa untuk menemukan sesuatu sendiri siswa dapat lebih mengerti secara

dalam. Dengan menemukan sendiri, siswa akan sampai pada pengalaman

gembira “AHA! Aku menemukan!” siswa akan menjadi senang.

Discovery merupakan metode belajar berbasis pencarian,

penyelidikan. Sebagaimana dikutip Bruner pembelajaran discovery adalah

pendekatan kognitif dalam pembelajaran di mana guru menciptakan situasi

sehingga siswa dapat belajar sendiri. Siswa belajar melalui keterlibatan

aktif dengan konsep dan prinsip-prinsip. Siswa didorong untuk

mempunyai pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan

mereka menemukan prinsip-prinsip atau pengetahuan bagi dirinya. Jadi,

dalam discovery yang sangat penting adalah siswa sungguh terlibat pada

persoalan-persoalannya, menemukan prinsip-prinsip atau jawaban lewat

suatu percobaan.34

Menurut Encylopedia of Educational Research, penemuan

merupakan suatu strategi yang unik dapat diberi bentuk oleh guru dalam

berbagai cara, termasuk mengajarkan keterampilan menyelidiki dan

33B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,2002), hlm. 191-192.

34Paul Suparno, Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktvistik & Menyenangkan,(Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, 2007), hlm. 72.

Page 31: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

memecahkan masalah sebagai alat bagi siswa untuk mencapai tujuan

pendidikannya.35

Discovery menurut Sund sebagaimana yang dikutip oleh Rostiyah

adalah proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan sesuatu

konsep atau prinsip. Yang dimaksudkan dengan proses mental tersebut

antara lain ialah: mengamati, mencerna, mengerti, menggolong-

golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat

kesimpulan dan sebagainya. Suatu konsep misalnya: segitiga, panas,

demokrasi dan sebagainya, sedangkan yang dimaksud dengan prinsip

antara lain ialah: logam apabila dipanaskan akan mengembang. Pada

teknik ini siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses

mental itu sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan instruksi.36

Hal yang menarik dalam discovery adalah selalu dalam situasi

problem solving, di mana pelajar diharapkan pada pengalaman sendiri dan

pengetahuan awal mereka, untuk menemukan kebenaran atau pengetahuan

baru yang harus dipelajari. Maka discovery sering disebut pembelajaran

personal, internal, dan konstruktivistik.

Metode discovery menurut Kaufman sebagaimana yang dikutip

oleh Paul Suparno adalah bahwa apa yang dipelajari sendiri akan

dimengerti lebih baik. Modelnya adalah pencarian induktif. Dalam

pencarian itu siswa menemukan atau mengkonstruksi prinsip dan konsep

dengan berhadapan pada contoh atau pengalaman dari prinsip itu. Pada

model ini siswa berperan aktif dalam proses belajar dengan menjawab

berbagai pertanyaan atau persoalan, memecahkan persoalan, untuk

menemukan konsep dasar. Peran guru hanya memberikan arahan. Unsur

penting dalam proses ini adalah siswa dengan menggunakan pikirannya

sendiri mencoba menemukan suatu pengertian dari yang digeluti. Jadi

siswa sungguh terlibat aktif. Proses discovery itu meliputi:37

35B. Suryosubroto, op.cit., hlm. 192.36Rostiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 20.37Paul Suparno, op.cit., hlm. 73-74.

Page 32: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

1) Mengamati, yaitu kegiatan mengamati gejala atau persoalan yang

diamati.

2) Menggolongkan, yaitu kegiatan mengklasifikasikan apa-apa yang

dikemukakan dalam pengamatan sehingga menjadi lebih jelas.

3) Memprediksi, yaitu kegiatan untuk memperkirakan mengapa gejala itu

terjadi.

4) Mengukur, yaitu kegiatan melakukan pengukuran terhadap yang

diamati untuk memperoleh data yang lebih akurat.

5) Menguraikan atau menjelaskan, yaitu kegiatan menjelaskan data

pengukuran yang diperoleh.

6) Menyimpulkan, yaitu kegiatan mengambil kesimpulan dari data yang

diperoleh.

b. Macam-Macam Discovery

Menurut Weimer sebagaimana yang dikutip oleh Paul Suparno

mengidentifikasi adanya 6 tipe Discovery, yaitu:

1) Discovery, proses menemukan sesuatu sendiri. Prosesnya lebih bebas,

yang terpenting adalah orang menemukan sesuatu hukum, prinsip, atau

pengertian sendiri.

2) Discovery Teaching, model mengajar dengan cara menemukan

sesuatu. Discovery teaching lebih digunakan guru untuk mengajar

siswa dengan cara penemuan.

3) Inductive Discovery, penemuan sesuatu dengan pendekatan induktif,

yaitu dari pengamatan banyak data, lalu disimpulkan. Prosesnya

lengkap seperti metode ilmiah.

4) Semi-inductive Discovery, penemuan dengan pendekatan induktif,

tetapi tidak lengkap. Ketidaklengkapan bisa berupa data yang diambil

hanya sedikit, prosesnya yang disederhanakan, dll.

5) Unguided or Pure Discovery atau Discovery murni, siswa diberi

persoalan dan harus memecahkan sendiri dengan sedikit sekali

petunjuk dari guru.

Page 33: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

6) Guided Discovery, siswa diberi soal untuk dipecahkan sedangkan guru

menyediakan hint (petunjuk), dan arahan bagaimana cara memecahkan

persoalan itu.38

c. Model pembelajaran Guided discovery

Guided discovery menurut Eggen & Kauchak sebagaimana yang

dikutip oleh David merupakan suatu model pengajaran yang dirancang

untuk mengajarkan konsep-konsep dan hubungan antar konsep.39 Menurut

Carin sebagaimana yang dikutip oleh Bruce dalam merencanakan dan

menyiapkan pembelajaran dengan penemuan terbimbing langkah-langkah

yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Menetapkan topik yang akan dipelajari oleh siswa.

2) Memilih metode yang sesuai dengan kegiatan penemuan.

3) Menetapkan lembar pengamatan data yang akan digunakan siswa.

4) Menyiapkan alat dan bahan secara lengkap.

5) Menentukan apakah siswa akan bekerja secara individu atau kelompok.

6) Melakukan terlebih dahulu kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa

untuk melihat apa yang dilibatkan, mengetahui apa yang mungkin

timbul dan memodifikasinya bila perlu kesesuaian dengan kelas.40

d. Kelebihan dan Kekurangan Belajar dengan Guided Discovery

Ada banyak kelebihan dari penggunaan model pembelajaran

guided discovery dalam belajar fisika. Menurut Bruner kelebihan dari

penggunaan guided discovery dalam belajar fisika antara lain:

1) mengembangkan potensi intelektual. Siswa hanya akan dapat

mengembangkan pikirannya dengan berpikir, dengan menggunakan

pikiran itu sendiri. Dengan model guided discovery pikiran siswa

digunakan, dilatih untuk memecahkan persoalan;

38Ibid., hlm. 74-75.39David A. Jacobsen, et. al., Methods for Teaching Metode-Metode Pengajaran

Meningkatkan Belajar Siswa TK-SMA, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), cet I, hlm. 209.40Bruce Arcurio,”Guided Discovery”

http://www.hvrsd.org/beartavern/home/guideddiscovery/23072010.html

Page 34: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

2) mengembangkan motivasi intrinsik. Siswa akan merasa puas secara

intelektual dengan menemukan sendiri. Kepuasan ini merupakan

penghargaan dari dalam diri sendiri yang akan lebih menguatkan lagi

untuk terus mau menekuni sesuatu;

3) belajar menemukan sesuatu. Siswa akan terampil menemukan sesuatu

hanya dengan cara praktik menemukan sesuatu. guided discovery ini

adalah praktik menemukan sesuatu yang dapat memperkaya siswa

dalam penemuan hal-hal lain dikemudian hari;

4) ingatan lebih tahan lama. Siswa akan lebih ingat akan hal yang

dipelajari dengan menemukan sendiri. Sesuatu yang ditemukan sendiri

biasanya akan tahan lama, tidak mudah dilupakan;

5) guided discovery juga menimbulkan keingintahuan siswa dan

memotivasi siswa untuk terus berusaha menemukan sesuatu sampai

ketemu;

6) melatih keterampilan memecahkan persoalan sendiri dan melatih siswa

untuk dapat mengumpulkan dan menganalisis data sendiri.41

Sedangkan kelemahan dari model pembelajaran guided discovery

adalah sebagai berikut:

1) dipersyaratkan keharusan adanya persiapan mental untuk cara belajar

ini. Misalnya siswa yang lamban mungkin bingung dalam usahanya

mengembangkan pikirannya jika berhadapan dengan hal-hal yang

abstrak, atau menemukan saling ketergantungan antara pengertian

dalam suatu subyek, atau dalam usahanya menyusun suatu hasil

penemuan dalam bentuk tertulis. Siswa yang lebih pandai mungkin

akan memonopoli penemuan dan akan menimbulkan frustasi pada

siswa yang lain;

2) metode ini akan kurang berhasil untuk mengajar kelas besar. Misalnya

sebagian besar waktu dapat hilang karena membantu seorang siswa

menemukan teori-teori, atau menemukan bagaimana ejaan dari bentuk

kata-kata tertentu;

41Ibid., hlm. 75

Page 35: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

3) harapan yang ditumpahkan pada startegi ini mungkin mengecewakan

guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran

secara tradisional;

4) mengajar dengan penemuan mungkin akan dipandang sebagai terlalu

mementingkan memperoleh pengertian dan kurang memperhatikan

diperolehnya sikap dan keterampilan. Sedangkan sikap dan

keterampilan diperlukan untuk memperoleh pengertian atau sebagai

perkembangan emosional sosial secara keseluruhan;

5) dalam beberapa ilmu (misalnya IPA) fasilitas yang digunakan untuk

mencoba ide-ide mungkin tidak ada;

6) strategi ini mungkin tidak akan memberi kesempatan untuk berfikir

kreatif, kalau pengertian-pengertian yang akan ditemukan telah

diseleksi terlebih dahulu oleh guru, demikian proses-proses di bawah

pembinaannya. Tidak semua pemecahan masalah menjamin penemuan

yang penuh arti. Pemecahan masalah dapat bersifat membosankan

mekanisasi, formalitas dan pasif seperti bentuk terburuk dari metode

ekspositories verbal.42

C. Materi Kalor

1. Kalor

Saat sendok dingin dimasukkan ke dalam secangkir kopi panas,

sendok menjadi hangat dan kopi menjadi dingin ketika mencapai

kesetimbangan termal. Interaksi yang menyebabkan perubahan suhu ini

pada dasarnya adalah energi dari satu bahan ke bahan lainnya. Perbedaan

energi yang hanya terjadi karena perbedaan suhu disebut aliran panas atau

perpindahan panas, dan energi yang dipindahkan disebut panas (heat).

Dalam hal ini panas yang dimaksud adalah kalor.43

42B. Suryosubroto, loc.cit., hlm. 201-20243Hugh D. Young, et. al., Fisika Universitas Edisi Ke-Sepuluh, diterjemahkan oleh

Endang Yuliastuti dari “University Physic Tenth Edition”, Jilid 1, (Bandung: PT Gelora AksaraPratama, 2006), Cet. 8, hlm. 466.

Page 36: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

Kalor adalah sesuatu yang dipindahkan di antara sebuah sistem dan

sekelilingnya sebagai akibat dari hanya perbedaan temperatur.44 Bila

energi panas ditambahkan pada suatu zat, maka temperatur zat itu naik.

Jumlah energi panas Q yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur

suatu zat adalah sebanding dengan perubahan temperatur dan massa zat

itu. Jumlah energi panas Q juga bergantung pada sifat alami bahan;

misalnya untuk menaikkan 1 kg air sebesar 1 C diperlukan 4190 J, tapi

hanya 910 J untuk menaikkan 1 kg aluminium. Dengan menyatukan

seluruh hubungan tersebut diperoleh:45

dimana Q = jumlah energi panas (Joule)

m = massa zat (kg)

c = kalor jenis zat (J/kg C)

T = perubahan suhu ( C)

Secara alami tidak mungkin kalor dapat berpindah dari benda yang

bersuhu rendah ke benda yang bersuhu tinggi. Namun dengan bantuan alat

khusus, kalor dapat berpindah dari benda yang bersuhu rendah ke benda

yang bersuhu tinggi. Sebagai contoh, perpindahan kalor dari ruangan ber

AC ke luar ruangan. Dengan bantuan AC, kalor dari ruangan yang bersuhu

lebih rendah diserap, kemudian dilepaskan di ruangan lain yang bersuhu

lebih tinggi.

Kalor yang diberikan pada suatu zat dapat mengubah wujud zat.

Zat yang berwujud padat dapat berubah menjadi cair jika kalor yang

diberikan cukup untuk mengubah zat tersebut. Jika kalor yang diberikan

ditambah, maka zat yang berwujud cair dapat berubah menjadi gas. Ada 6

istilah perubahan dari 3 zat, yaitu:

44John Wiley dan Sons, Fisika, diterjemahkan oleh Pantur Silaban Ph.D, et al., (Bandung:Erlangga, 1985), cet. 3, hlm. 723.

45Paul A.Tipler, Fisika untuk Sains dan Teknik Edisi Ke-Tiga, Diterjemahkan oleh LeaPrasetyo, et. al., dari “Physic for Scientis and Engineers, Third Edition”, Jilid I, (Bandung: PTGelora Aksara Pratama, 2008), Cet. 9, hlm. 599.

Page 37: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

a. Melebur

Melebur atau mencair merupakan peristiwa perubahan wujud zat

dari zat padat menjadi zat cair. Contoh: es batu ketika dipanaskan maka

es batu tersebut akan mencair.

b. Menguap

Menguap merupakan peristiwa perubahan wujud zat dari zat cair

menjadi gas. Pada saat menguap partikel-partikel yang berada diatas

permukaan zat cair meninggalkan zat cait tersebut dan membutuhkan

energi yang sangat besar untuk memutuskan ikatan kohesi dari partikel-

partikel sejenis di dalam zat. Contoh: saat merebus air, ketika air

mendidih dan dibiarkan maka air itu akan habis dengan sendirinya

karena air berubah menjadi gas.

c. Mengembun

Mengembun merupakan peristiwa perubahan wujud dari gas

menjadi zat cair. Dengan kata lain mengembun merupakan

penggabungan kembali partikel-partikel zat yang berada dalam wujud

gas menjadi cair. Penggabungan dapat terjadi jika kecepatan gerak

partikel dikurangi dengan cara menurunkan suhunya. Contoh: saat

merebus air, jika bejana kaca ditutup kemudian setelah beberapa saat

tutup bejana diangkat maka akan terlihat air pada tutup bejana tersebut,

peristiwa ini yang disebut dengan mengembun.

d. Membeku

Membeku merupakan peristiwa perubahan wujud dari zat cair

menjadi zat padat. Contoh: air yang dimasukkan ke dalam freezer maka

air tersebut akan menjadi es batu.

e. Menyublim

Menyublim merupakan peristiwa perubahan wujud dari zat

padat menjadi gas. Contoh: es kering (karbon dioksida padat)

menyublim pada tekanan atmosfer.

Page 38: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

f. Mengkristal

Mengkristal merupakan peristiwa perubahan wujud dari gas

menjadi padat.

Perubahan wujud benda ini apabila dibuat secara bagan akan

terlihat seperti gambar di bawah ini.

Gambar 2.1. Bagan Perubahan Wujud Benda

Dalam keadaan bebas ternyata tidak semua benda dapat mengalami

ketiga tingkat wujud tersebut. Misalnya sesuatu balok kayu dipanaskan,

ternyata balok tidak mencair seperti es dipanaskan. Begitu pula dengan

kapur barus, dalam keadaan bebas selalu berubah menjadi gas yang

dinamakan menyublim. Bahkan, sebutir telur akan mengeras apabila

dipanaskan (direbus).

Dari contoh di atas ternyata ada kalor yang tidak dipergunakan

untuk menaikkan suhunya melainkan digunakan untuk mengubah

wujudnya. Selama proses perubahan wujud, kalor yang diterima tidak

digunakan untuk menaikkan suhunya tetapi untuk mengubah wujud benda,

kalor yang demikian dinamakan kalor laten (tersembunyi).

Apabila dinyatakan dalam bentuk persamaan menjadi sebagaiberikut: 46

L =mQ atau Q = m.L

dimana Q = kalor (joule atau kalori)

m = masa (kg atau gr) L = kalor laten (J/kg atau kal/gram)

46Hugh D. Young, et. al., loc.cit., hlm. 470

Gas

Padat Cair

menguapmenyublim

mencairmembeku

memadat mengembun

Page 39: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

2. Asas Black

Ketika bagian-bagian yang berbeda dari sistem yang terisolasi

berada pada temperatur yang berbeda, kalor akan mengalir dari bagian

dengan temperatur yang lebih tinggi ke bagian dengan temperatur yang

lebih rendah. Jika sistem terisolasi seluruhnya, tidak ada energi yang

mengalir ke dalam atau ke luar. Jadi, kekekalan energi memainkan

peranan penting. Kehilangan kalor sebanyak satu bagian sistem sama

dengan kalor yang didapat oleh bagian yang lain.

Jadi Asas Black berbunyi sebagai berikut: “kalor yang dilepas

akan sama dengan kalor yang diterima”.47

Bila dituliskan dalam rumus sebagai berikut:mk QQ =

dimana kQ = jumlah kalor yang keluar/dilepas

mQ = jumlah kalor yang masuk/diterima

3. Perpindahan kalor

Kalor berpindah dari benda yang suhunya tinggi ke benda yang

suhunya rendah. Ada tiga cara perpindahan kalor, yaitu kalor dapat

berpindah secara konduksi, konveksi, dan radiasi.

a. Konduksi

Konduksi merupakan peristiwa perpindahan kalor melalui benda

tetapi bagian-bagian benda itu sendiri tidak mengalami perpindahan

tempat. Dengan kata lain kalor berpindah dari molekul ke molekul lain

dalam batang besi. Molekul-molekul pada ujung besi yang dipanaskan

akan bergetar lebh cepat karena menerima kalor. Getaran ini

mengakibatkan molekul disampingnya ikut bergetar dan mengggetarkan

molekul disampingya sampai ke ujung batang besi.

Tidak semua benda dapat dilewati kalor. Benda-benda ynag

dapat dilewati kalor dengan baik disebut penghantar kalor atau

konduktor. Contohnya yaitu besi, aluminium, tembaga dan emas.

47Douglas C. Giancoli, Fisika Edisi Ke-Lima, Diterjemahkan oleh Yuhilza Hanum, dari“Physic Fifth Edition”, Jilid 1, (Bandung: PT Gelora Aksara Pratama, 2006), Cet. 8, hlm. 494.

Page 40: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

Sebaliknya benda-benda yang sulit dilewati kalor disebut penghambat

kalor atau isolator. Contohnya yaitu kayu, kapas, plastik, kertas dan lain

sebagainya.48

b. Konveksi

Konveksi adalah perpindahan kalor dengan pergerakan molekul

dari satu tempat ke tempat lain.49 Zat yang dapat memindahkan kalor

secara konveksi hanyalah zat cair dan gas. Kalor tidak merambat dalam

zat tersebut, namun disimpan oleh partikel-partikel zat. Jika partikel zat

tersebut berpindah, maka secara otomatis kalor yang disimpannya juga

akan berpindah.

Arus samudra yang hangat atau dingin menunjukkan adanya

konveksi dalam skala besar. Contoh konveksi yang lain yaitu proses

peleburan logam-logam bekas yang terbuat dari besi pada tungku

peleburan logam (tanur). Selain perpindahan kalor secara konduksi

pada dinding tanur, kalor juga berpindah secara konveksi pada saat

besi-besi bekas mulai mencair. Besi cair di bagian bawah tanur

memiliki suhu yang lebih tinggi dengan massa jenis lebih kecil dari

pada besi cair di bagian atas tanur sehinnga besi cair tersebut dapat

bertukar tempat. Akhirnya, besi cair hasil peleburan besi-besi bekas

dalam tanur akan memiliki suhu yang sama, karena kalor mengalir

secara konveksi dalam cairan logam tersebut.

c. Radiasi

Berbeda dari cara perpindahan konduksi dan konveksi, pada

perpindahan kalor secara radiasi atau pancaran tidak memerlukan

kehadiran zat perantara. Dalam kehidupan sehari-hari dapat ditemukan

saat transfer energi dari matahari. Bahwa semua kehidupan di dunia ini

bergantung dari energi matahari yang ditransfer ke bumi melalui ruang

hampa.50

48Paul a. Tipler, Fisika untuk Sain dan Teknik, loc.cit., hlm. 606.49Doglas C. Giancoli, Fisika, loc.cit., hlm. 504.50Douglas C. Giancoli, ibid, hlm. 507.

Page 41: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

Penyerap yang baik merupakan pemancar yang baik, artinya

bahwa permukaan yang hitam pekat berbeda dengan permukaan yang

mengkilat. Pada permukaan yang hitam mempunyai emisivitas (e) yang

mendekati 1, sehingga mampu memancarkan radiasi yang lebih besar

dan juga mampu menyerap banyak atau hampir seluruh radiasi yang

menimpanya. Tetapi ada permukaan yang mengkilat mempunyai

emisivitas (e) yang mendekati 0 sehiggga hanya mampu memancarkan

radiasi yang lebih kecil dan juga menyerap sedikit dari radiasi yang

meimpanya. Hal inilah yang merupakan sebab mengapa pada saat cuaca

panas banyak orang senang memakai pakaian yang berwarna terang,

dan jika cuaca dingin lebih suka memakai pakaian yang berwarna gelap

atau hitam.

D. Kajian Penelitian yang Relevan

Beberapa karya ilmiah yang menjadi rujukan penulis dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Skripsi Lilis Nurchayati (053611239) yang berjudul “Pengaruh

Penggunaan Model Pembelajaran Guided Discovery Terhadap hasil belajar

fisika materi pokok zat dan wujudnya kelas VII di MTs N Pamotan

Rembang”. Peneliti menggunakan model pembelajaran Guided Discovery

untuk mengetahui pengaruh dari model pembelajaran tersebut dalam

pembelajaran fisika terhadap hasil belajar. Berdasarkan hasil tes diketahui

bahwa rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen yang diberi

pembelajaran dengan model pembelajaran Guided Discovery adalah 67,62

sedangkan nilai rata-rata hasil belajar pada kelas kontrol yang diberi

pembelajaran konvensional adalah 57,12. Maka kelas eksperimen yang

diberi pembelajaran dengan model Guided Discovery hasilnya lebih baik

Page 42: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

sehingga pembelajaran fisika dengan menerapkan model pembelajaran

Guided Discovery lebih efektif.51

2. Skripsi Ainul Azhar mahasiswa UNNES yang berjudul “Penerapan

Metode Pembelajaran Discovery dengan Complete Sentence untuk

Meningkatkan Hasil Belajar siswa Kelas VII Smp Negeri 10 Semarang

Pokok Bahasan Kalor”. Peneliti menggunakan metode pembelajaran

discovery dalam pembelajaran fisika, untuk meningkatkan hasil belajar

siswa. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar

siswa pada setiap siklusnya. Pada siklus I hasil belajar yang dicapai oleh

siswa rata-rata 65,25, pada siklus II hasil belajar yang dicapai oleh siswa

rata-rata meningkat mencapai 70,5 dan pada silkus III rata-rata hasil

belajar yang diperoleh adalah 75,75.52

3. Skripsi Aini Lutpiah yang berjudul “Penerapan Model Guided Discovery

Learning pada Materi Getaran dan Gelombang untuk Meningkatkan Hasil

Belajar dan Kemampuan Berfikir Kreatif Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1

Dempet Tahun Ajaran 2008/2010 ” peneliti menggunakan model guided

discovery learning dalam pembelajaran fisika, untuk meningkatkan hasil

belajar siswa dan kemampuan berfikir kreatif siswa. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar dan kemampuan berfikir

kreatif kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada kelompok kontrol.

Peningkatan hasil belajar kognitif kelompok eksperimen sebesar 0,55

dengan kriteria sedang. Peningkatan hasil belajar kognitif kelompok

kontrol sebesar 0,47 dengan kriteria sedang. Peningkatan kemampuan

berfikir kreatif kelompok eksperimen sebesar 0,04 dengan kriteria rendah.

51Lilis Nurchayati, “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Guided Discoveryterhadap Hasil Belajar Fisika Materi Pokok Zat dan Wujudnya Kelas VII di MTs N PamotanRembang”, Skripsi Tadris Fisika Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang,2009

52Ainul Azhar, “Penerapan Metode Pembelajaran Discovery dengan Complete Sentenceuntuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 10 Semarang Pokok BahasanKalor”, Skripsi Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UniversitasNegeri Semarang.

Page 43: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

Peningkatan kemampuan berfikir kreatif kelompok kontrol sebesar 0,01

dengan kriteria rendah.53

E. Hipotesis Tindakan

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.54 Dari

permasalahan yang ada, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah

pembelajaran dengan model pembelajaran guided discovery dapat

meningkatkan hasil belajar fisika pada materi pokok kalor pada peserta didik

kelas VII A MTs Darul Ulum Beringin Semarang semester gasal tahun ajaran

2010/2011.

53Aini Lutpiah, “Penerapan Model Guided Discovery Learning pada Materi Getaran danGelombang untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemampuan Berfikir Kreatif Siswa Kelas VIIISMP Negeri 1 Dempet Tahun Ajaran 2008/2010 ”, Skripsi Jurusan Fisika Fakultas Matematikadan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.

54Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PTRineka Cipta, 2006), hlm. 71.

Page 44: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Subyek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah peserta didik kelas VIIA MTs Darul

Ulum Beringin Ngaliyan Semarang tahun pelajaran 2010/2011.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Berdasarkan kurikulum yang telah ditetapkan, materi kalor

diajarkan pada peserta didik kelas VII semester gasal. Oleh karena itu

penelitian itu dilaksanakan pada waktu semester gasal tahun pelajaran

2010/2011 tepatnya pada tanggal 4 Oktober 2010 – 4 November 2010.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MTs Darul Ulum Beringin

Ngaliyan Semarang.

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian

Tindakan Kelas (PTK). Adapun penjelasan mengenai Penelitian Tindakan

Kelas adalah sebagai berikut:

1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pertama kali diperkenalkan oleh

ahli spikologi sosial Amerika yang bernama Kurt Lewin pada tahun

1946.55 Dalam bahasa Inggris Penelitian Tindakan Kelas (PTK) diartikan

dengan Classroom Action Research (CAR).

Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk penelitian yang

bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tersebut agar dapat

memperbaiki dan meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas

55Zainal Aqib, Penelitian Timdakan Kelas, (Bandung: Yrama Widya, 2008), hlm. 13.

Page 45: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

secara lebih profesional.56 Sementara itu pengertian Penelitian Tindakan

Kelas menurut Suharsimi dalam bukunya yang berjudul Penelitian

Tindakan Kelas, Penelitian Tindakan Kelas merupakan gabungan definisi

dari tiga kata sebagai berikut:

a. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan

aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang

bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat

dan penting bagi peneliti.

b. Tindakan adalah gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan

tertentu, yang dalam penelitian berbentuk siklus kegiatan.

c. Kelas adalah sekelompok peserta didik yang dalam waktu yang sama

menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.57

2. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan melalui proses pengkajian

berdaur yang terdiri dari 4 tahap berikut:

Gambar 3.1. Tahapan Penelitian Tindakan Kelas

56M. Basrowi dan Suwandi, Penelitian Tindakan Kelas, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008),hlm. 26.

57Suharsimi Arikunto, et. al., Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,2008), hlm.3

Perencanaan I

SIKLUSRefleksi I

Pengamatan I

Pelaksanaan I

Refleksi II

Perencanaan II

Pelaksanaan IISIKLUS II

Pengamatan II

Hasil

Page 46: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

Menurut Taggart, prosedur pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

mencakup:

a. Penetapan fokus permasalahan

1) Merumuskan adanya masalah.

2) Analisis masalah.

3) Perumusan masalah.

b. Perencanaan tindakan

1) Membuat skenario pembelajaran.

2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di

kelas. Jika digunakan instrumen pengamatan tertentu, perlu

dikemukakan bagaimana pembuatannya, siapa yang akan

menggunakan dan kapan akan digunakan.

3) Mempersiapkan instrumen untuk menganalisis data mengenai

proses dan hasil tindakan.

4) Melakukan simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan untuk menguji

keterlaksanaan rancangan.

c. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan yang meliputi siapa melakukan apa,

kapan, di mana dan bagaimana melakukannya. Skenario tindakan

yang telah direncanakan, dilaksanakan pada situasi yang aktual. Pada

saat yang bersamaan kegiatan ini juga disertai dengan kegiatan

observasi dan interpretasi serta diikuti dengan kegiatan refleksi.

d. Pengamatan

Pada bagian pengamatan, dilakukan perekaman data yang

meliputi proses dan hasil dari pelaksanaan kegiatan. Tujuan dilakukan

pengamatan adalah mengumpulkan bukti hasil tindakan agar dapat

dievaluasi dan dijadikan landasan dalam melakukan refleksi.

Page 47: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

e. Refleksi

pada bagian refleksi dilakukan analisis data mengenai proses,

masalah, dan hambatan yang dijumpai dan dilanjutkan dengan refleksi

terhadap dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan.58

3. Rencana dan Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas diperlukan minimal dua

siklus. Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian dengan tiga

siklus. Adapun alur penelitian yang dilakukan peneliti sebagai berikut:

Gambar 3.2 Siklus dalam Penelitian

58Zainal Aqib, Loc.cit, hlm.30

Perencanaan IMempersiapkan RPP, soal tes, LKS danperangkat pembelajaran (lembar observasi afektifdan psikomotorik) pada materi kalor

SIKLUS

Refleksi I• Membuat simpulan

sementara berhasil ataubelum

• Hasil analisis dijadikanbahan masukan siklusselanjutnya

Pengamatan I• Pengumpulan data (tes kognitif, afektif dan

psikomotorik) kemudian dianalisis.

Pelaksanaan I• Guru melakukan

pembelajaran denganmodel guided discoverysesuai dengan RPPyang telah dibuat.

• Peserta didikmelakukan tes tertulis 1

Refleksi II• Membuat simpulan

sementara berhasil ataubelum

• Hasil analisis dijadikanbahan masukan siklusselanjutnya

Perencanaan IIMempersiapkan RPP, soal tes, LKS danperangkat pembelajaran (lembar observasi afektifdan psikomotorik) pada materi melebur danmembeku.

Pelaksanaan II• Guru melakukan

pembelajaran denganmodel guideddiscovery sesuaidengan RPP yangtelah dibuat.

• Peserta didikmelakukan tes tertulis

Refleksi IIIMembuat kesimpulanpermasalahan sudah ataubelum terselesaikan

SIKLUS II

Pengamatan III• Pengumpulan data (tes kognitif, afektif dan

psikomotorik) kemudian dianalisis.

Pengamatan II• Pengumpulan data (tes kognitif, afektif dan

psikomotorik) kemudian dianalisis.

SIKLUS III

Perencanaan IIIMempersiapkan RPP, soal tes, LKS danperangkat pembelajaran (lembar observasi afektifdan psikomotorik) pada materi menguap danmendidih

Pelaksanaan III• Guru melakukan

pembelajaran denganmodel guideddiscovery sesuaidengan RPP yangtelah dibuat.

• Peserta didikmelakukan tes tertulis3

Indikator Tercapai

Page 48: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan peneliti

dengan proses kerja sebagai berikut:

a. Pra Siklus

Kegiatan yang dilakukan peneliti adalah mengikuti

pembelajaran secara langsung untuk mengetahui pelaksanaan

pembelajaran dengan metode yang konvensional yaitu belum

menggunakan model pembelajaran guided discovery yang akan

ditawarkan oleh peneliti.

b. Siklus I

1) Perencanaan

a) Guru dan peneliti mempersiapkan materi kalor dapat menaikkan

suhu dan merubah wujud zat dengan menerapkan model

pembelajaran guided discovery;

b) guru dan peneliti secara kolaboratif mempersiapkan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada materi yang telah

disiapkan;

c) guru dan peneliti secara kolaboratif mempersiapkan alat

dokumentasi, lembar observasi dan evaluasi.

2) Pelaksanaan

a) guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran

dan tugas yang harus dilaksanakan peserta didik;

b) guru membentuk kelompok belajar heterogen (5-6 peserta didik)

dan mengatur tempat duduk peserta didik;

c) guru memberikan lembar kerja siswa pada setiap kelompok;

d) guru memberikan masalah mengenai materi kalor dapat

menaikkan suhu dan merubah wujud zat untuk dipecahkan oleh

peserta didik;

e) peserta didik diminta melakukan percobaan untuk

menyelesaikan masalah tersebut dengan langkah-langkah guided

Page 49: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

discovery yaitu: mengamati, menggolongkan, memprediksi,

mengukur, menguraikan/menjelaskan, dan menyimpulkan;

f) setelah percobaan selesai perwakilan kelompok menyampaikan

hasil dan kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan,

kelompok lain memberi tanggapan dan bertanya;

g) guru memberikan penjelasan dan kesimpulan dari percobaan

yang telah dilakukan oleh peserta didik, serta menambahkan

konsep baru yang perlu ditambahkan sehingga pemahaman

peserta didik menjadi lebih lengkap;

h) guru memberikan tes tertulis yang sesuai dengan kompetensi

yang ditentukan.

3) Pengamatan

a) guru dan peneliti mengamati aktivitas kelompok peserta didik

dan keberhasilan peserta didik dalam memecahkan masalah

dengan percobaan;

b) guru dan peneliti mengamati kebersamaan antar peserta didik

dalam menyampaikan hasil percobaan;

c) guru dan peneliti mengamati hasil evaluasi akhir apakah sudah

di atas ketuntasan belajar;

d) peneliti mengamati keberhasilan dan hambatan-hambatan yang

dialami dalam proses pembelajaran yang belum sesuai dengan

harapan penelitian.

4) Refleksi

a) secara kolaboratif, guru dan peneliti menganalisis dan

mendiskusikan hasil pengamatan. Selanjutnya membuat suatu

refleksi mana yang perlu dipartahankan dan mana yang perlu

diperbaiki untuk siklus II nantinya;

b) membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan siklus I;

c) mendiskusikan hasil analisis untuk tindakan perbaikan kegiatan

penelitian dalam siklus II.

Page 50: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

c. Siklus II

1) Perencanaan

a) guru dan peneliti secara kolaboratif mempersiapkan materi

melebur dan membeku dengan menerapkan model pembelajaran

guided discovery;

b) guru dan peneliti secara kolaboratif mempersiapkan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada materi yang telah

disiapkan;

c) guru dan peneliti secara kolaboratif mempersiapkan alat

dokumentasi, lembar observasi dan evaluasi.

2) Pelaksanaan

a) guru memberikan informasi awal tentang jalannya

pembelajaran dan tugas yang harus dilaksanakan peserta didik;

b) guru membentuk kelompok belajar heterogen (5-6 peserta

didik) dan mengatur tempat duduk peserta didik;

c) guru memberikan lembar kerja siswa pada setiap kelompok;

d) guru memberikan masalah mengenai materi melebur dan

membeku untuk dipecahkan oleh peserta didik;

e) peserta didik diminta melakukan percobaan untuk

menyelesaikan masalah tersebut dengan langkah-langkah

guided discovery yaitu: mengamati, menggolongkan,

memprediksi, mengukur, menguraikan/menjelaskan, dan

menyimpulkan;

f) setelah percobaan selesai perwakilan kelompok menyampaikan

hasil dan kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan,

kelompok lain memberi tanggapan dan bertanya;

g) guru memberikan penjelasan dan kesimpulan dari percobaan

yang telah dilakukan oleh peserta didik, serta menambahkan

Page 51: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

konsep baru yang perlu ditambahkan sehingga pemahaman

peserta didik menjadi lebih lengkap;

h) guru memberikan tes tertulis yang sesuai dengan kompetensi

yang ditentukan.

3) Pengamatan

a) guru dan peneliti mengamati aktivitas kelompok peserta didik

dan keberhasilan peserta didik dalam memecahkan masalah

dengan percobaan;

b) guru dan peneliti mengamati kebersamaan antar peserta didik

dalam menyampaikan hasil percobaan;

c) guru dan peneliti mengamati hasil evaluasi akhir apakah sudah

di atas ketuntasan belajar;

d) peneliti mengamati keberhasilan dan hambatan-hambatan yang

dialami dalam proses pembelajaran yang belum sesuai dengan

harapan penelitian.

4) Refleksi

a) secara kolaboratif, guru dan peneliti menganalisis dan

mendiskusikan hasil pengamatan. Selanjutnya membuat suatu

refleksi mana yang perlu dipartahankan dan mana yang perlu

diperbaiki untuk siklus III nantinya;

b) membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan siklus II;

c) mendiskusikan hasil analisis untuk tindakan perbaikan kegiatan

penelitian dalam siklus III.

d. Siklus III

1) Perencanaan

a) guru dan peneliti secara kolaboratif mempersiapkan materi

menguap dan mendidih dengan menerapkan model

pembelajaran guided discovery;

Page 52: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

b) guru dan peneliti secara kolaboratif mempersiapkan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada materi yang telah

disiapkan;

c) guru dan peneliti secara kolaboratif mempersiapkan alat

dokumentasi, lembar observasi dan evaluasi.

2) Pelaksanaan

a) guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran

dan tugas yang harus dilaksanakan peserta didik;

b) guru membentuk kelompok belajar heterogen (5-6 peserta didik)

dan mengatur tempat duduk peserta didik;

c) guru memberikan lembar kerja siswa pada setiap kelompok;

d) guru memberikan masalah mengenai materi menguap dan

mendidih untuk dipecahkan oleh peserta didik;

e) peserta didik diminta melakukan percobaan untuk

menyelesaikan masalah tersebut dengan langkah-langkah guided

discovery yaitu: mengamati, menggolongkan, memprediksi,

mengukur, menguraikan/menjelaskan, dan menyimpulkan;

f) setelah percobaan selesai perwakilan kelompok menyampaikan

hasil dan kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan,

kelompok lain memberi tanggapan dan bertanya;

g) guru memberikan penjelasan dan kesimpulan dari percobaan

yang telah dilakukan oleh peserta didik, serta menambahkan

konsep baru yang perlu ditambahkan sehingga pemahaman

peserta didik menjadi lebih lengkap;

h) guru memberikan tes tertulis yang sesuai dengan kompetensi

yang ditentukan.

3) Pengamatan

a) guru dan peneliti mengamati aktivitas kelompok peserta didik

dan keberhasilan peserta didik dalam memecahkan masalah

dengan percobaan;

Page 53: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

b) guru dan peneliti mengamati kebersamaan antar peserta didik

dalam menyampaikan hasil percobaan;

c) guru dan peneliti mengamati hasil evaluasi akhir apakah sudah

di atas ketuntasan belajar;

d) peneliti mengamati keberhasilan dan hambatan-hambatan yang

dialami dalam proses pembelajaran yang belum sesuai dengan

harapan penelitian.

4) Refleksi

Refleksi pada siklus III ini dilakukan untuk

menyempurnakan pembelajaran dengan model giuded discovery

yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

D. Metode Pengumpulan Data

1. Sumber data

Sumber data penelitian adalah peserta didik kelas VII A MTs

Darul Ulum Beringin Ngaliyan Semarang.

2. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan

untuk memperoleh keterangan atau kenyataan yang benar mengenai

obyek yang diteliti sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Teknik

pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini meliputi:

a. Dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui peninggalan

tertulis.59 Metode ini dilakukan untuk memperoleh daftar nama

peserta didik, jumlah peserta didik, dan untuk mengetahui kendala-

kendala yang dialami guru maupun peserta didik saat proses belajar

mengajar, serta untuk mendapatkan data awal tentang kemampuan

memahami pelajaran fisika dalam materi pokok kalor sebelum

menggunakan model pembelajaran guided discovery.

59Suharsimi Arikuto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. RinekaCipta, 2006), hlm. 158

Page 54: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

b. Pengamatan (observation) adalah suatu teknik yang dilakukan dengan

cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara

sistematis.60 Pada penelitian ini, pengamatan aktivitas afektif maupun

psikomotorik menggunakan lembar pengamatan yang penilaiannya

menggunakan rating scale (skala penilaian) yang berbentuk rentang

nilai dari angka (4,3,2,1).61

c. Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan obyektif untuk

memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan

tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan

cepat.62 Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik

dalam belajar fisika khusunya pada materi pokok kalor. Pada

penelitian ini tesnya berupa tes tertulis berbentuk pilihan ganda

dengan 4 pilihan (a,b,c,d).

E. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan cara

membandingkan hasil belajar peserta didik sebelum diberi tindakan dengan

hasil belajar peserta didik setelah diberi tindakan pada siklus I, silkus II dan

siklus III. Berikut akan dipaparkan metode analisis data hasil belajar peserta

didik:

1. Analisis hasil evaluasi peserta didik tiap siklus

Hasil evaluasi peserta didik tiap siklus diperoleh dari nilai tes

akhir siklus berupa tes tertulis. Kemudian dari data yang diperoleh dapat

dianalisis nilai ketuntasan individu dan ketuntasan klasikal peserta didik

setelah adanya tindakan.

60Daryanto, Evaluasi Pendidikan Komponen MKKD, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,1999),hlm.33

61Nana sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. RemajaRosdakarya, 2009), hlm. 77

62Ibid. hlm. 35

Page 55: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

a. Ketuntasan individu

Ketuntasan individu dihitung dengan menggunakan analisis

deskriptif prosentase, yaitu:

Prosentase = X 100%

Indikator keberhasilan peserta didik dikatakan tuntas belajar jika

peserta didik memperoleh nilai sesuai dengan Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) yaitu minimal 65.

b. Ketuntasan klasikal

Ketuntasan belajar klasikal dihitung dengan menggunakan

analisis deskriptif prosentase, yaitu:

Prosentase = X 100%

Indikator keberhasilan ketuntasan belajar klasikal ditentukan

jika rata-rata kelas yang diperoleh diatas nilai KKM dan minimal 21

peserta didik dari 24 peserta didik yang mendapat nilai 65.63

2. Analisis data hasil observasi

a. Lembar observasi afektif peserta didik

Untuk mengetahui tentang afektif peserta didik dalam mengikuti

proses belajar mengajar, maka penulis membuat 5 aspek pengamatan

yang meliputi: bekerjasama dengan kelompok, tanggung jawab,

keaktifan mengerjakan tugas, partisipasi dalam kegiatan pembelajaran

dan menghargai pendapat orang lain. Kemudian dilakukan analisis pada

instrumen lembar observasi dengan menggunakan teknik deskriptif

melalui prosentase. Adapun perhitungan prosentase afektif peserta didik

adalah:

Prosentase = X 100%

63E. Mulyasa, kurikulum berbasis kompetensi konsep, karakteristik, implementasi, daninovasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2005), hlm.99.

Page 56: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

b. Lembar observasi psikomotorik peserta didik

Untuk mengetahui tentang psikomotorik peserta didik dalam

mengikuti proses belajar mengajar, maka penulis membuat 5 aspek

pengamatan yang meliputi: mempersiapkan alat, merangkai alat,

melakukan percobaan, merapikan kembali alat dan bahan, dan

mengkomunikasikan hasil percobaan. Kemudian dilakukan analisis

pada instrumen lembar observasi dengan menggunakan teknik

deskriptif melalui prosentase. Adapun perhitungan prosentase keaktifan

peserta didik adalah:

Prosentase = X 100%

F. Indikator Keberhasilan

Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila terjadi

peningkatan hasil belajar peserta didik MTs Darul Ulum pada aspek kognitif,

afektif dan psikomotorik. Pembelajaran fisika denga model pembelajaran

guided discovery dikatakan meningkat apabila memenuhi kritaria sebagai

berikut:

1. Peningkatan hasil belajar peserta didik yang dilihat dari hasil tes dan

prosentase ketuntasan belajar klasikal yang dicapai peserta didik.

Keberhasilan peserta didik untuk aspek kognitif dapat dilihat dari tes, jika

nilai peserta didik mencapai nilai minimal 65 secara individu dan 85 %

secara klasikal.

2. Terjadi peningkatan aktivitas afektif da aktivitas psikomotorik peserta

didik dari siklus I sampai siklus III.

Page 57: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. KONDISI PRA PENELITIAN

Kondisi awal adalah kondisi peserta didik sebelum dilaksanakan

pembelajaran dengan model pembelajaran guided discovery. Data kondisi awal

peserta didik diambil dari data hasil belajar peserta didik pada mid semester seperti

tertuang pada tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4.1 Hasil Belajar Pra Tindakan

No Keterangan Sebelum Tindakan

1 Nilai tertinggi 79

2 Nilai terendah 42

3 Nilai rata-rata 61,6

4 Jumlah peserta didik yang tuntas 11

5 Jumlah peserta didik yang tidak tuntas 13

6 Ketuntasan klasikal 45,83

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebelum

mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran guided discovery,

ketuntasan hasil belajar klasikal masih jauh di bawah ketuntasan hasil belajar

klasikal yang diharapkan yaitu minimal 21 peserta didik dari 24 peserta didik.

Dari hasil observasi sebelum penelitian, proses belajar mengajar

masih terjadi hanya satu arah saja, yaitu dari guru ke peserta didik. Peserta

didik tidak pernah diajak untuk melakukan praktikum sehingga menyebabkan

rendahnya hasil belajar peserta didik.

Page 58: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

Rendahnya hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran fisika pra

tindakan menunjukkan bahwa model pembelajaran yang digunakan oleh guru

kurang tepat sehingga hasil belajar yang dicapai peserta didik masih rendah.

Dengan berbekal hasil observasi tersebut maka peneliti menerapkan model

pembelajaran guided discovery agar hasil belajar peserta didik meningkat.

B. HASIL PENELITIAN

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas VII A MTs

Darul Ulum Semarang tahun pelajaran 2010/2011. Penelitian dirancang dalam

3 siklus dan pada masing-masing siklus terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan

tindakan, observasi, dan refleksi.

1. Siklus I

a. Perencanaan

1) peneliti mempersiapkan materi kalor dapat menaikkan suhu dan

merubah wujud zat dengan menerapkan model pembelajaran

guided discovery;

2) peneliti mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

pada materi yang telah disiapkan;

3) peneliti mempersiapkan alat dokumentasi, lembar observasi dan

evaluasi.

b. Pelaksanaan tindakan

Siklus I dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober 2010 dengan

materi kalor dapat menaikkan suhu dan merubah wujud zat dengan

kegiatan sebagai berikut:

i) guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran

dan tugas yang harus dilaksanakan peserta didik;

j) guru membentuk kelompok belajar heterogen (5-6 peserta didik)

dan mengatur tempat duduk peserta didik;

k) guru memberikan lembar kerja siswa pada setiap kelompok;

Page 59: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

l) guru memberikan masalah mengenai materi kalor dapat menaikkan

suhu dan merubah wujud zat untuk dipecahkan oleh peserta didik;

m) peserta didik diminta melakukan percobaan untuk menyelesaikan

masalah tersebut dengan langkah-langkah guided discovery yaitu:

mengamati, menggolongkan, memprediksi, mengukur,

menguraikan/menjelaskan, dan menyimpulkan;

n) setelah percobaan selesai perwakilan kelompok menyampaikan

hasil dan kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan,

kelompok lain memberi tanggapan dan bertanya;

o) peserta didik bersama guru membuat kesimpulan dari hasil

percobaan;

p) Pada akhir pembelajaran diadakan tes kognitif siklus I.

c. Observasi

Pada tahap observasi dilakukan penilaian sikap (ranah

afektif), penilaian kinerja atau aktivitas peserta didik (ranah

psikomotorik), dan dilakukan tes hasil belajar siklus I. dari

pengamatan pada siklus I diperoleh hasil sebagai berikut:

1) Pengamatan aspek afektif

Dari pengamatan aspek afektif peserta didik diambil dari

lembar observasi penilaian sikap peserta didik pada saat

pembelajaran pada siklus I, dari pengamatan diperoleh hasil seperti

pada tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Aspek Afektif Peserta Didik Siklus I

Aspek Afektif yang Diamati Skor Persentase (%)

Bekerjasama dengan Kelompok 65 67,7

Tanggung Jawab 61 63,5

Keaktifan Mengerjakan Tugas 65 67,7

Page 60: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

Partisipasi dalam Kegiatan Pembelajaran 57 59,3

Menghargai Pendapat Orang Lain 55 57,2

Nilai Rata-rata 60,6 63,08

Kategori Cukup

Dari data pengamatan afektif peserta didik, pada siklus I

menunjukkan hasil dengan kategori cukup dengan persentase

sebesar 63,08%. Hasil pengamatan afektif peserta didik ini

tentunya masih jauh dari harapan, karena ada 5 peserta didik yang

nilai afektifnya masih dalam kategori kurang. Diskusi dalam tiap

kelompok belum berjalan lancar karena kurangnya kerjasama dan

masih ada peserta didik yang membuat keributan sendiri, maka

dengan demikian masih diperlukannya perlakuan untuk

meningkatkan aspek afektif peserta didik pada siklus II.

2) Pengamatan aspek psikomotorik

Dari pengamatan aspek psikomotorik peserta didik

diambil dari lembar observasi kinerja dan aktivitas peserta didik

pada saat pembelajaran pada siklus I. dari pengamatan diperoleh

hasil seperti pada tabel 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.3. Hasil Pengamatan Aspek Psikomotorik Peserta Didik

Siklus I.

Aspek Psikomotorik yang Diamati Skor Persentase (%)

Mempersiapkan Alat 62 64,5

Merangkai Alat 63 65,6

Melakukan Percobaan 66 68,7

Page 61: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

Merapikan kembali Alat dan Bahan 60 62,5

Mengkomunikasikan Hasil Percobaan 63 65,6

Nilai Rata-rata 62,8 65,38

Kategori Cukup

Dari data pengamatan psikomotorik peserta didik, pada

siklus I menunjukkan hasil dengan kategori cukup dengan

persentase sebesar 65,38%.

Hasil pada siklus I dapat dibuat acuan untuk lebih

meningkatkan kegiatan praktikum dan diskusi pada siklus II karena

pada siklus I dalam pembelajaran peserta didik belum terbiasa

dengan penerapan model pembelajaran guided discovery sehingga

masih belum terkondisikan untuk menyampaikan atau

mengkomunikasikan materi yang diajarkan. Hal ini ditunjukkan

dari hasil observasi yang didapatkan bahwa masih banyak peserta

didik yang belum mengetahui bagaimana cara melakukan

percobaan dan penggunaan alat, dalam tiap kelompok hanya 2

sampai 3 peserta didik yang melakukan praktikum. Peserta didik

yang mendapat nilai dalam kategori kurang adalah 6 peserta didik.

3) Pengamatan aspek kognitif

Pengamatan aspek kognitif peserta didik diambil dari tes

evaluasi pada saat diakhir pembelajaran silkus I. dari tes yang telah

dilakukan diperoleh hasil seperti pada tabel 4.4 sebagai berikut:

Tabel 4.4 Hasil Tes Peserta Didik (Aspek Kognitif) Siklus I

Keterangan Siklus I

Nilai tertinggi 80

Page 62: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

Nilai terendah 40

Nilai rata-rata 64,58

Jumlah peserta didik yang tuntas 12

Jumlah peserta didik yang tidak tuntas 12

Ketuntasan klasikal 50%

Dari data hasil tes peserta didik, pada siklus I

menunjukkan hasil ketuntasan belajar belum mencapai angka

minimal yaitu 21 dari 24 peserta didik, jika dibandingkan dengan

hasil analisis kondisi pra penelitian peserta yang tuntas sebesar 11

sedangkan pada siklus I peserta didik yang tuntas sebanyak 12.

d. Refleksi

Berdasarkan data hasil belajar siklus I dengan menggunakan

model pembelajaran guided discovery menunjukkan bahwa aspek

afektif persentase keseluruhan kelas sebesar 63,08% dan aspek

psikomotorik persentase kelas sebesar 65,38%.

Nilai rata-rata peserta didik naik 2,98 poin dari rata-rata data

awal sebesar 61,6 dan pada kondisi pra penelitian peserta didik yang

tuntas sebanyak 11 peserta didik dan peserta didik yang tuntas pada

siklus I sebanyak 12 peserta didik. Ketuntasan tersebut belum

dikatakan tuntas karena ketuntasan belajar klasikal fisika adalah

minimal 21 peserta didik dari 24 peserta didik yang mendapat nilai

KKM 65.

Pada hasil pembelajaran siklus I mengalami peningkatan tapi

belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Untuk itu perlu adanya

perbaikan pada proses pembelajaran siklus II. Setelah pelaksanaan dan

pengamatan siklus I, peneliti bersama guru melakukan refleksi untuk

mengetahui kelemahan-kelemahan pada siklus I. Berdasarkan refleksi

Page 63: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

terhadap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan tes yang telah

diberikan di siklus I, guru melakukan perbaikan pada siklus II untuk

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik.

Kelemahan utama pada siklus I adalah peserta didik masih

belum aktif dalam kegiatan pembelajaran. Terbukti dalam pengamatan

proses belajar mengajar, masih banyak peserta didik yang malu untuk

bertanya, malu untuk mengungkapkan pendapat dan malu untuk

menyanggah pendapat temannya. Dalam kegiatan praktikum,

kekompakan di dalam kelompok juga belum berjalan, hanya 2 atau 3

peserta didik saja yang melakukan praktikum.

Dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik, maka pada

siklus II akan tetap dilaksanakan pembelajaran dengan model

pembelajaran guided discovery. Usaha yang dilakukan guru agar

peserta didik pada siklus II ini nantinya dapat meningkat adalah

dengan meningkatkan keaktifan peserta didik baik pada saat

pembelajaran dalam kelas maupun pembelajaran dalam kelompok

melalui kegiatan praktikum. Peningkatan aktivitas peserta didik pada

saat pembelajaran dalam kelas dilakukan dengan memberikan motivasi

kepada seluruh peserta didik dan memberikan kesempatan untuk

bertanya atau berpendapat pada peserta didik yang belum aktif,

sedangkan peningkatan aktivitas peserta didik saat kegiatan praktikum

dalam kelompok dilakukan dengan pembagian tugas dan tanggung

jawab yang jelas kepada masing-masing anggota kelompok.

2. Siklus II

a. Perencanaan

a) guru dan peneliti secara kolaboratif mempersiapkan materi melebur

dan membeku dengan menerapkan model pembelajaran guided

discovery;

Page 64: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

b) guru dan peneliti secara kolaboratif mempersiapkan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada materi yang telah disiapkan;

c) guru dan peneliti secara kolaboratif mempersiapkan alat

dokumentasi, lembar observasi dan evaluasi.

b. Pelaksanaan tindakan

Siklus II dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober 2010 dengan

materi melebur dan membeku dengan kegiatan sebagai berikut:

1) guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran

dan tugas yang harus dilaksanakan peserta didik;

2) guru membentuk kelompok belajar heterogen (5-6 peserta didik)

dan mengatur tempat duduk peserta didik;

3) guru memberikan lembar kerja siswa pada setiap kelompok;

4) guru memberikan masalah mengenai materi melebur dan membeku

untuk dipecahkan oleh peserta didik;

5) peserta didik diminta melakukan percobaan untuk menyelesaikan

masalah tersebut dengan langkah-langkah guided discovery yaitu:

mengamati, menggolongkan, memprediksi, mengukur,

menguraikan/menjelaskan, dan menyimpulkan;

6) setelah percobaan selesai perwakilan kelompok menyampaikan

hasil dan kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan,

kelompok lain memberi tanggapan dan bertanya;

7) peserta didik bersama guru membuat kesimpulan dari hasil

percobaan;

8) Pada akhir pembelajaran diadakan tes kognitif siklus II.

c. Observasi

Pada tahap observasi dilakukan penilaian sikap (ranah

afektif), penilaian kinerja atau aktivitas peserta didik (ranah

psikomotorik), dan dilakukan tes hasil belajar siklus II. dari

pengamatan pada siklus II diperoleh hasil sebagai berikut:

Page 65: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

1) Pengamatan aspek afektif

Dari pengamatan aspek afektif peserta didik diambil dari

lembar observasi penilaian sikap peserta didik pada saat

pembelajaran pada siklus II. dari pengamatan diperoleh hasil

seperti pada tabel 4.5 sebagai berikut:

Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Aspek Afektif Peserta Didik Siklus II

Aspek Afektif yang Diamati Skor Persentase (%)

Bekerjasama dengan Kelompok 65 67,7

Tanggung Jawab 67 69,7

Keaktifan Mengerjakan Tugas 65 67,7

Partisipasi dalam Kegiatan Pembelajaran 57 59,3

Menghargai Pendapat Orang Lain 64 66,6

Nilai Rata-rata 63,6 66,2

Kategori Baik

Dari data pengamatan afektif peserta didik, pada siklus II

menunjukkan hasil dengan kategori baik dengan persentase sebesar

66,20%. Peserta didik yang mendapatkan nilai dalam kategori

kurang adalah 4 peserta didik. Pada siklus II ini diskusi sudah

mulai berjalan lancar hal ini dibuktikan bahwa dalam tiap

kelompok kerjasamanya meningkat, tapi masih ada beberapa

peserta didik membuat keributan sendiri dan memperhatikan

pelajaran dengan baik. Diharapkan pada siklus III aspek afektif

peserta didikakan lebih meningkat.

Page 66: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

2) Pengamatan aspek psikomotorik

Dari pengamatan aspek psikomotorik peserta didik

diambil dari lembar observasi kinerja dan aktivitas peserta didik

pada saat pembelajaran pada siklus II. dari pengamatan diperoleh

hasil seperti pada tabel 4.6 sebagai berikut:

Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Aspek Psikomotorik Peserta Didik

Siklus II.

Aspek Psikomotorik yang Diamati Skor Persentase (%)

Mempersiapkan Alat 66 68,7

Merangkai Alat 70 72,9

Melakukan Percobaan 73 76,04

Merapikan kembali Alat dan Bahan 66 68,7

Mengkomunikasikan Hasil Percobaan 73 76,04

Nilai Rata-rata 69,6 72,47

Kategori Baik

Dari data pengamatan psikomotorik peserta didik, pada

siklus II menunjukkan hasil dengan kategori baik dengan

persentase sebesar 72,47%.

Hasil pada siklus II ini menunjukkan adanya peningkatan

dibanding pada siklus I, hal ini dibuktikan bahwa peserta didik

sudah mulai terampil melakukan praktikum, tiap kelompok hanya

ada 1 sampai 2 peserta didik saja yang nilai psikomotoriknya masih

dalam kategori rendah. Hasil pada siklus II ini masih perlu

ditingkatkan agar keterampilan peserta didik pada tiap kelompok

bisa bertambah baik. Peserta didik yang mendapat nilai dalam

Page 67: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

kategori rendah adalah 5 peserta didik. Diharapkan pada siklus III

akan mendapatkan hasil yang lebih baik karena peserta didik sudah

terbiasa dalam pembelajaran dengan model pembelajaran guided

discovery.

3) Pengamatan aspek kognitif

Pengamatan aspek kognitif peserta didik diambil dari tes

evaluasi pada saat diakhir pembelajaran silkus II. dari tes yang

telah dilakukan diperoleh hasil seperti pada tabel 4.7 sebagai

berikut:

Tabel 4.7 Hasil Tes Peserta Didik (Aspek Kognitif) Siklus II

Keterangan Siklus II

Nilai tertinggi 90

Nilai terendah 50

Nilai rata-rata 70,4

Jumlah peserta didik yang tuntas 17

Jumlah peserta didik yang tidak tuntas 7

Ketuntasan klasikal 70,83%

Dari data hasil tes peserta didik, pada siklus II peserta

didik yang tuntas mencapai 17 peserta didik , sehingga hasil tes

peserta didik pada siklus II belum tuntas karena batas ketentuan

minimal peserta didik yang tuntas adalah 21 peserta didik. Untuk

mencapai ketuntasan klasikal, maka masih diperlukannya

perlakuan untuk meningkatkan hasil belajar kognitif peserta didik

pada siklus III.

Page 68: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

d. Refleksi

Berdasarkan data hasil belajar siklus II dengan menggunakan

model pembelajaran guided discovery menunjukkan bahwa aspek

afektif persentase keseluruhan kelas sebesar 66,20% dan aspek

psikomotorik persentase keseluruhan kelas 72,47%.

Nilai rata-rata peserta didik naik 5,82 poin dari rata-rata data

siklus I sebesar 64,58 naik menjadi sebesar 70,40. Peserta didik yang

tuntas pada siklus I sebesar 12 peserta didik menjadi 17 peserta didik

pada siklus II. Ketuntasan tersebut dikatakan belum tuntas karena

ketuntasan belajar klasikal minimal adalah 21 peserta didik dari 24

peserta didik yang mendapat nilai KKM 65.

Pada hasil pembelajran siklus II mengalami peningkatan tapi

belum sesuai dengan apa yang diharapkan, masih ada peserta didik

yang belum aktif saat pembelajaran dan masih ada yang membuat

keributan. Oleh sebab itu, perlu adanya perbaikan pada proses

pembelajaran siklus III guna meningkatan hasil belajar peserta didik.

Dari analisis data hasil pengamatan dan tes yang telah

diberikan, peneliti bersama guru melakukan refleksi untuk mengetahui

kelemahan-kelemahan yang terdapat pada siklus II. Berdasarkan

refleksi terhadap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan tes yang

diberikan di siklus II, peneliti melakukan perbaikan di siklus III untuk

meningkatka aktivitas dan hasil belajar peserta didik.

Kelemahan yang terjadi pada siklus II tidak jauh beda dengan

siklus I yaitu seluruh peserta didik belum aktif dalam pembelajaran,

terbukti masih ada beberapa peserta didik yang tidak mau bertanya,

tidak mau mengungkapkan pendapat dan pada saat praktikum masih

ada peserta didik yang belum aktif.

Page 69: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

Perbaikan yang dilakukan peneliti pada siklus III adalah

peneliti lebih banyak memberikan motivasi kepada seluruh peserta

didik dan meningkatkan pemantauan kepada seluruh peserta didik

ketika melakukan praktikum.

3. Siklus III

a. Perencanaan

1) guru dan peneliti secara kolaboratif mempersiapkan materi

menguap dan mendidih dengan menerapkan model pembelajaran

guided discovery;

2) guru dan peneliti secara kolaboratif mempersiapkan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada materi yang telah disiapkan;

3) guru dan peneliti secara kolaboratif mempersiapkan alat

dokumentasi, lembar observasi dan evaluasi.

b. Pelaksanaan tindakan

Siklus III dilaksanakan pada tanggal 29 Oktober 2010 dengan

materi menguap dan mendidih dengan kegiatan sebagai berikut:

a) guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran

dan tugas yang harus dilaksanakan peserta didik;

b) guru membentuk kelompok belajar heterogen (5-6 peserta didik)

dan mengatur tempat duduk peserta didik;

c) guru memberikan lembar kerja siswa pada setiap kelompok;

d) guru memberikan masalah mengenai materi menguap dan

mendidih untuk dipecahkan oleh peserta didik;

e) peserta didik diminta melakukan percobaan untuk menyelesaikan

masalah tersebut dengan langkah-langkah guided discovery yaitu:

mengamati, menggolongkan, memprediksi, mengukur,

menguraikan/menjelaskan, dan menyimpulkan;

Page 70: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

f) setelah percobaan selesai perwakilan kelompok menyampaikan

hasil dan kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan,

kelompok lain memberi tanggapan dan bertanya;

g) peserta didik bersama guru membuat kesimpulan dari hasil

percobaan;

h) pada akhir pembelajaran dilaksanakan tes kognitif siklus III.

c. Observasi

Pada tahap observasi dilakukan penilaian sikap (ranah

afektif), penilaian kinerja atau aktivitas peserta didik (ranah

psikomotorik), dan dilakukan tes hasil belajar siklus III. dari

pengamatan pada siklus III diperoleh hasil sebagai berikut:

1) Pengamatan aspek afektif

Dari pengamatan aspek afektif peserta didik diambil dari

lembar observasi penilaian sikap peserta didik pada saat

pembelajaran pada siklus II. dari pengamatan diperoleh hasil

seperti pada tabel 4.8 sebagai berikut:

Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Aspek Afektif Peserta Didik Siklus III

Aspek Afektif yang Diamati Skor Persentase (%)

Bekerjasama dengan Kelompok 79 82,29

Tanggung Jawab 72 75

Keaktifan Mengerjakan Tugas 72 75

Partisipasi dalam Kegiatan Pembelajaran 63 65,6

Menghargai Pendapat Orang Lain 67 69,8

Nilai Rata-rata 70,6 73,53

Kategori Baik

Page 71: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

Dari data pengamatan afektif peserta didik, pada siklus III

menunjukkan hasil dengan kategori baik dengan persentase sebesar

73,53%. Pada siklus III diskusi sudah berjalan lancar.

2) Pengamatan aspek psikomotorik

Dari pengamatan aspek psikomotorik peserta didik

diambil dari lembar observasi kinerja dan aktivitas peserta didik

pada saat pembelajaran pada siklus III. dari pengamatan diperoleh

hasil seperti pada tabel 4.8 sebagai berikut:

Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Aspek Psikomotorik Peserta Didik

Siklus III.

Aspek Psikomotorik yang Diamati Skor Persentase (%)

Mempersiapkan Alat 68 70,8

Merangkai Alat 73 76,04

Melakukan Percobaan 72 75

Merapikan kembali Alat dan Bahan 70 72,9

Mengkomunikasikan Hasil Percobaan 66 68,75

Nilai Rata-rata 69,8 72,69

Kategori Baik

Dari data pengamatan psikomotorik peserta didik, pada

siklus III menunjukkan hasil dengan kategori baik dengan

persentase sebesar 72,69%. Pada siklus III keaktifan dan

ketrampilan peserta didik dalam melakukan percobaan meningkat.

Page 72: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

3) Pengamatan aspek kognitif

Pengamatan aspek kognitif peserta didik diambil dari tes

evaluasi pada saat diakhir pembelajaran silkus III. dari tes yang

telah dilakukan diperoleh hasil seperti pada tabel 4.10 sebagai

berikut:

Tabel 4.10 Hasil Tes Peserta Didik (Aspek Kognitif) Siklus III

Keterangan Siklus III

Nilai tertinggi 90

Nilai terendah 60

Nilai rata-rata 76,67

Jumlah peserta didik yang tuntas 21

Jumlah peserta didik yang tidak tuntas 3

Ketuntasan klasikal 87,5%

Dari data hasil tes peserta didik, pada siklus III dikatakan

tuntas dengan jumlah peserta didik yang tuntas 21 peserta didik.

d. Refleksi

Berdasarkan data hasil belajar siklus III dengan

menggunakan model pembelajaran guided discovery menunjukkan

bahwa aspek afektif persentase keseluruhan kelas sebesar 73,53% dan

aspek psikomotorik persentase kelas sebesar 72,69%. Pada siklus III

ini keaktifan dan keterampilan peserta didik hasilnya baik karena

peserta didik sudah terbiasa dengan model pembelajaran guided

discovery. Diskusi juga berjalan dengan lancar, hal ini ditunjukkan

oleh peserta didik yang memperhatikan pelajaran dengan baik,

kerjasama antar peserta didik juga sudah baik, sehingga pada siklus III

ini sudah sesuai dengan apa yang diharapkan.

Page 73: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

Nilai rata-rata peserta didik naik 6,27 poin dari nilai rata- rata

siklus II 70,40 menjadi sebesar 76,67. Peserta didik yang tuntas pada

siklus II 17 peserta didik menjadi 21 peserta didik pada siklus III.

C. PEMBAHASAN

1. Pembahasan siklus I

Pada kegiatan pembelajaran sebelum menggunakan model

pembelajaran guided discovery, hasil belajar peserta didik masih jauh dari

target yang ditetapkan yaitu 65. Nilai rata-rata hasil belajar peserta didik

hanya mencapai 61,60 dan peserta didik yang tuntas 11 peserta didik dari

24 peserta didik. Setelah dilakukan pembelajaran dengan model

pembelajaran guided discovery pada siklus I terjadi peningkatan hasil

belajar peserta didik.

Pelaksanaan pada siklus I masih perlu ditingkatkan. Berdasarkan

hasil pengamatan terhadap hasil belajar peserta didik, dapat disimpulkan

bahwa peserta didik belum terbiasa dengan model pembelajaran guided

discovery. Guru berusaha membimbing peserta didik agar dapat

melakukan praktikum sesuai dengan Lembar Kerja Peserta didik dan

menguasai materi pelajaran. Berdasarkan hasil tes yang dilakukan,

terdapat 12 peserta didik (50%) yang tuntas belajar dan 12 peserta didik

(50%) yang belum tuntas belajar. Nilai rata-rata yang dicapai peserta didik

adalah 64,58. Sedangkan pengamatan hasil observasi aktivitas peserta

didik yaitu; untuk aktivitas afektif dalam kategori cukup, nilai rata-ratanya

adalah 63,08 dan aktivitas psikomotoriknya juga dalam kategori cukup.

Nilai rata-rata untuk aktivitas psikomotoriknya adalah 65,38. Dari uraian

di atas dapat ketahui bahwa hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik

yang dicapai belum memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan.

Kelemahan utama pada siklus I adalah peserta didik masih belum

aktif dalam kegiatan pembelajaran. Terbukti dalam pengamatan proses

Page 74: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

belajar mengajar, masih banyak peserta didik yang malu untuk bertanya,

malu untuk mengungkapkan pendapat dan malu untuk menyanggah

pendapat temannya. Dalam kegiatan praktikum, kekompakan di dalam

kelompok juga belum berjalan, hanya 2 atau 3 peserta didik saja yang

melakukan praktikum.

Peranan guru dalam mengarahkan dan membimbing peserta didik

sangat penting. Hal ini akan mempengaruhi hasil belajar peserta didik.

Pembelajaran pada siklus I perlu diperbaiki untuk meningkatkan

kemampuan peserta didik dalam mempelajari materi pelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran guided discovery. Langkah perbaikan

meliputi: memotivasi peserta didik untuk belajar mandiri dirumah tentang

materi yang akan dipelajari selanjutnya, memberikan penjelasan kepada

peserta didik tentang tugas yang perlu dilakukan pada saat melakukan

praktikum, membimbing seluruh peserta didik agar lebih aktif dalam

proses pembelajaran, menghitung jumlah peserta didik yang hasil

belajarnya sudah tuntas. Dengan demikian tujuan penelitian untuk

meningkatkan hasil belajar peserta didik pada siklus II dapat tercapai.

2. Pembahasan siklus II

Pada siklus II kegiatan pembelajaran juga menggunakan

pembelajaran dengan model pembelajaran guided discovery akan tetapi

mengacu dari refleksi pada siklus I maka yang dilakukan oleh guru adalah

lebih memotivasi peserta didik agar aktif dalam pembelajaran dalam kelas

maupun dalam kelompok saat melakukan praktikum. Ternyata usaha ini

mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik.hal ini dapat terlihat dari

hasil observasi dan hasil tes siklus II. Hasil tes kognitif siklus II

menunjukkan peserta didik yang tuntas belajar sebanyak 17 (70,83%) pada

ranah kognitif dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan sebesar 20,83%,

sedangkan yang belum tuntas sebanyak 7 peserta didik (29,17%). Nilai

rata-rata peserta didik 70,40. Sedangkan nilai hasil observasi aktivitas

Page 75: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

afektif rata-ratanya 66,2 dan sudah baik tapi perlu ditingkatkan, nilai

observasi aktivitas psikomotorik rata-ratanya adalah 72,47.

Kenyataan ini yang menyatakan bahwa model pembelajaran

yang diterapkan dapat diterima dan dilaksanakan oleh peserta didik dengan

baik karena terdapat peningkatan jumlah peserta didik yang tuntas hasil

belajarnya baik kognitif, afektif maupun psikomotorik. Penerapan model

pembelajaran guided discovery menjadikan peserta didik lebih

bersemangat dalam belajar. Hal ini dapat terlihat dari keaktifan peserta

didik dalam kegiatan pembelajaran, kemampuan peserta didik dalam

bekerjasama dengan kelompok dan kemampuan peserta didik dalam

menghargai pendapat orang lain mengalami peningkatan.

Kegiatan pada siklus II perlu diperbaiki untuk pemantapan agar

kemampuan peserta didik dalam mempelajari materi pelajaran dan

berdiskusi dengan kelompoknya dapat diselesaikan dengan baik. Langkah

perbaikan meliputi: lebih banyak memberi motivasi kepada seluruh peserta

didik agar lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar, terutama kepada

peserta didik yang masih pasif dalam proses belajar mengajar,

meningkatkan pemantauan kepada seluruh peserta didik ketika melakukan

praktikum, sehingga peserta didik lebih termotivasi untuk memperhatikan

pelajaran yang disampaikan oleh guru. Pemberian perlakuan dilakukan

supaya tujuan penelitian yaitu untuk meningkatkan hasil belajar peserta

didik dapat tercapai.

3. Pembahasan siklus III

Seperti pada siklus I dan siklus II, pembahasan yang diuraikan

disini didasarkan atas hasil refleksi diri. Setelah melaksanakan pengamatan

dan pemberian tes di akhir kegiatan. Pada siklus III ini hasilnya sudah

baik, karena nilai rata-rata hasil belajar kognitif peserta didik adalah 76,67.

Hasil lembar observasi afektif siklus III menunjukkan nilai rata-rata

peserta didik sebesar 73,53. Dan hasil lembar observasi psikomotorik

Page 76: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

siklus III menunjukkan nilai rata-rata peserta didik sebesar 72,69. Jumlah

peserta didik yang tuntas belajar sebanyak 21 peserta didik (87,50%) pada

ranah kognitif dari siklus II ke siklus III terjadi peningkatan sebesar

16,67% dan aktivitas peserta didik mengalami peningkatan dari siklus I

sampai siklus III.

Pada siklus III ini, keaktifan peserta didik dalam kegiatan

pembelajaran meningkat, kemampuan peserta didik dalam bekerjasama

dengan kelompoknya bertambah kompak, kemampuan peserta didik dalam

menghargai pendapat orang lain, bertanggung jawab dengan tugas-

tugasnya,berpendapat dan bekerjasama dengan kelompoknya meningkat.

Penerapan model pembelajaran guided discovery mampu menumbuhkan

keberanian peserta didik dalam bertanya, mengemukakan pendapat dalam

diskusi, meningkatkan keterampilan peserta didik dalam melakukan

praktikum dan meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Pada proses pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran guided discovery peserta didik mengalami 3 pengalaman

belajar yaitu pengalaman mental, pengalaman fisik dan pengalaman sosial.

Pengalaman mental diperoleh dari indra pendengaran dan penglihatan,

informasi yang didapatkan berdasarkan dari indra pendengaran diperoleh

dari penjelasan yang diberikan guru sedangkan pada indra penglihatan

berasal dari penemuan yang dilakukan oleh peserta didik sendiri.

Penemuan itu akan lebih diingat oleh peserta didik dari pada hanya

mendengarkan penjelasan dari guru. Pengalaman fisik diperoleh dari

pengamatan yang dilakukan pada saat praktikum. Sedangkan pengalaman

social diperoleh dari berdiskusi, pengalaman belajar ini bermanfaat sekali

karena peserta didik diberi kesempatan untuk berinteraksi dengan yang

lain agar mereka lebih aktif dalam proses pembelajaran. Guru memberikan

kebebasan kepada peserta didik untuk menemukan sesuatu sendiri karena

dengan menemukan sendiri peserta didik akan lebih mengerti secara

dalam. Hal itu terbukti dari hasil yang telah dicapai peserta didik pada saat

Page 77: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

pembelajaran berlangsung, dari siklus I sampai siklus III peserta didik

mengalami peningkatan hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik

sesuai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa model

pembelajaran guided discovery dapat meningkatkan hasil belajar peserta

didik.

Page 78: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

BAB V

KESIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah penulis lakukan tentang penerapan

model pembelajaran guided discovery pada materi pokok kalor untuk

meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VII A MTs Darul Ulum

Semarang semester gasal tahun pelajaran 2010/2011 diperoleh kesimpulan

sebagai berikut:

1. Penerapan model pembelajaran guided discovery pada pembelajaran

fisika materi pokok kalor dapat dilakukan dengan cara guru membagi

peserta didik menjadi 4 kelompok, guru membagikan lembar kerja,

guru membimbing peserta didik untuk melakukan percobaan, tia-tiap

kelompok mengisi lembar kerja, guru menunjuk dua kelompok untuk

presentasi, masing-masing kelompok diminta untuk memberi

tanggapan, guru membimbing peserta didik untuk membuat

kesimpulan, setelah kegiatan pembelajaran guru melakukan evaluasi.

2. Pembelajaran fisika dengan menggunakan model pembelajaran guided

discovery mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik saat

pembelajaran baik secara individual maupun klasikal dari siklus I

sampai siklus III setelah ada perbaikan pada tiap-tiap siklus. Hal ini

tampak dari peningkatan nilai hasil belajar peserta didik baik aspek

kognitif, afektif dan psikomotorik yang teramati pada saat

berlangsungnya proses belajar mengajar. Rata-rata hasil belajar

peserta didik aspek kognitif meningkat dari 64,58 pada siklus I, 70,40

pada siklus II dan 76,67 pada siklus III. Dan ketuntasan klasikal

belajar peserta didik juga mengalami peningkatan dari 50% pada

siklus I, 70,83% pada siklus II dan 87,5% pada siklus III. Hasil belajar

aspek afektif pada siklus I nilai rata-ratanya adalah 63,08, pada siklus

II nilai rata-ratanya 66,20 dan pada siklus III rata-ratanya adalah

73,53. Sedangkan hasil belajar aspek psikomotorik pada siklus I nilai

Page 79: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

rata-ratanya 65,38, pada siklus II nilai rata-ratanya adalah 72,47 dan

nilai rata-rata pada siklus III adalah 72,69.

B. Saran

Sebagai akhir dari penulisan skripsi ini, berdasarkan pada

Penelitian Tindakan Kelas yang peneliti lakukan, maka peneliti ingin

memberikan saran yang mungkin dapat menjadi bahan masukan antara

lain sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan model guided discovery perlu dilakukan terutama

oleh pendidik karena dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik

pada materi pembelajaran.

2. Guru atau peneliti yang ingin menerapkan pembelajaran dengan model

guided discovery hendaknya mempersiapkan secara matang materi yang

akan disampaikan dan mampu mengelola kelas sehingga hasil dapat

dicapai secara maksimal.

3. Hendaknya pembelajaran dengan model guided discovery dapat

diterapkan setiap pembelajaran yang sesuai, karena selain dapat

meningkatkan hasil belajar, peserta didik juga akan mendapatkan

variasi pembelajaran sehingga mengurangi kejenuhan dan

meningkatkan semangat peserta didik dalam belajar.

C. Penutup

Syukur Alhamdulillah dengan rahmat dan hidayah Allah SWT

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari dalam

penulisan dan pembahasan skripsi ini masih banyak kekurangan. Hal ini

disebabkan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki.

Karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran untuk sempurnanya

skripsi ini.

Akhirnya penulis memanjatkan doa kepada Allah SWT, semoga

penelitian yang telah dilakukan dapat bermanfaat dan mendapat ridlo-

Nya.Amin.

Page 80: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar,Jakarta:Rineka Cipta, 2003.

Al-imam Abi Abdullah Muhammad Ibn Isma’il Al-Bukhori, Shohih Al-Bukhori,Beirut Lebanon:Dar Al-Fikr,1981 M, jilid 1.

Ali, Muhammad, Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung:Sinar BaruAlgensindo, 2007.

Aqib, Zainal, Penelitian Timdakan Kelas, Bandung:Yrama Widya, 2008.

Arcurio,Bruce,GuidedDiscovery,http://www.hvrsd.org/beartavern/home/guideddiscovery.co.id./23072010. html.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:PTRineka Cipta, 2006.

_______, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta:PT. Bumi Aksara, 2008.

A.Tipler, Paul, Fisika untuk Sains dan Teknik Edisi Ke-Tiga, Diterjemahkan olehLea, et. al., dari “Physic for Scientis and Engineers, Third Edition”, JilidI, Bandung:PT Gelora Aksara Pratama, 2008, Cet. 9.

Azhar, Ainul, “Penerapan Metode Pembelajaran Discovery dengan CompleteSentence untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMPNegeri 10 Semarang Pokok Bahasan Kalor”, Skripsi Jurusan FisikaFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas NegeriSemarang.

Baharrudin dan Esa Nur Wahyudu, Teori Belajar dan Pembelajaran,Yogyakarta:Ar-Ruzz, 2007.

Daryanto, Evaluasi Pendidikan Komponen MKKD, Jakarta:PT. RinekaCipta,1999.

Djaali, Psikologi Pendidikan, Jakarta:PT Bumi Akasara, 2009.

Djamarah, Syaiful Bahri, Psiklogi Belajar, Jakarta:PT Rineka Cipta,2008.

Depag RI, Alqur’an dan Terjemahnya, Surabaya:Duta Ilmu,1996.

Purwanto, M.Pd, Evaluasi Hasil Belajar,Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2009.

Page 81: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

Giancoli, Douglas C, Fisika Edisi Ke-Lima, Diterjemahkan oleh Yuhilza Hanum,dari “Physic Fifth Edition”, Jilid 1, Bandung:PT Gelora Aksara Pratama,2006, Cet.8.

Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Jakarta:PT Bumi Aksara, 2009.

Jacobsen, David A., et. al., Methods for Teaching Metode-Metode PengajaranMeningkatkan Belajar Siswa TK-SMA, Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2009, cet I.

Jalaluddin Al-Mahally dan jalaluddin As-Suyuthi, Tafsir Jalalain, BerikutAsbabun Nuzulnya, Bandung:Sinar Baru,1990, cet I.

John Wiley dan Sons, Fisika, diterjemahkan oleh Pantur Silaban Ph.D, et al.,Bandung:Erlangga, 1985, cet. 3.

Kern Richard, Literacy and Language Teaching,New York:Oxford UniversityPress, 2000.

Lutpiah, Aini, “Penerapan Model Guided Discovery Learning pada MateriGetaran dan Gelombang untuk Meningkatkan Hasil Belajar danKemampuan Berfikir Kreatif Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 DempetTahun Ajaran 2008/2010 ”, Skripsi Jurusan Fisika Fakultas Matematikadan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.

M. Basrowi dan Suwandi, Penelitian Tindakan Kelas, Bogor:Ghalia Indonesia,2008.

Mufarokah, Anissatul, Strategi Belajar Mengajar, Yogyakarta:Penerbit Teras,2009.Mulyasa. E, Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, karakteristik, implementasi,

dan inovasi, Bandung:PT Remaja Rosdakarya Offset, 2005.

Mulyasa. E, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung:PT. RemajaRosdakarya, 2007.

N.K, Rostiyah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:Rineka Cipta, 2008.

Nurchayati, Lilis, “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran GuidedDiscovery terhadap Hasil Belajar Fisika Materi Pokok Zat danWujudnya Kelas VII di MTs N Pamotan Rembang”, Skripsi Tadris FisikaFakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang,2009.

Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung:Remaja Rosdakarya, 1999.

Page 82: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, Jakarta:Rineka Cipta,2010.

SM Ismail, M.Ag, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM,Semarang:Rasail Media Group, 2008.

Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung:Sinar BaruAlgesindo, 2005.

,Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung:PT RemajaRosdakarya, 2009.

Suparno, Paul, Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktivistik danMenyenangkan, Yogyakarta:Universitas Sanata Dharma, 2007.

Suprijono, Agus, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM,Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2009, cet.II.

Suryosubroto. B, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta:PT. Rineka Cipta,2002.

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung:PTRemaja Rosdakarya, 2006, edisi revisi.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia,Jakarta:Balai Pustaka, 2005.

Young, Hugh D, et. al., Fisika Universitas Edisi Ke-Sepuluh, diterjemahkan olehEndang Yuliastuti dari “University Physic Tenth Edition”, Jilid 1,Bandung:PT Gelora Aksara Pratama, 2006, Cet. 8.

Page 83: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Anik Tri Haryani

TTL : Rembang, 01 Oktober 1987

Alamat : Desa Sanetan RT 04 RW I Kec. Sluke Kab. Rembang.

Riwayat Pendidikan :

1. SDN 1 Sanetan Lulus Tahun 1999

2. SMPN 1 Sluke Lulus Tahun 2002

3. MAN Lasem Lulus Tahun 2005

4. Sekarang Mahasiswi Fakultas Tarbiyah Jurusan Tadris

Fisika IAIN Walisongo Semarang angkatan 2006

Page 84: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

Lampiran 1DAFTAR NAMA PESERTA DIDIK KELAS VII A MTs DARUL ULUM

No Nama Jenis Kelamin1 Ari Mashudi Laki-Laki2 Arif Budi RP Laki-Laki3 Arif Lutfi H Laki-Laki4 David Rendika L Laki-Laki5 Dinda Fika A Perempuan6 Eni Mastoka Perempuan7 Eva Ristiyana Perempuan8 Gopilun Laki-Laki9 Harun Ar Rasyid Laki-Laki

10 Imam Setiawan Laki-Laki11 Ita Ristiani Perempuan12 M Khoeroni Laki-Laki13 M Khoerul Anam Laki-Laki14 M Risqi Beni P Laki-Laki15 M Ulin Nuha Laki-Laki16 Nur Fuat Kamaludin Laki-Laki17 Roni Setiawan Laki-Laki18 Siti Ambarwati Perempuan19 Titik Nursaadah Perempuan20 Two Bagus P Perempuan21 Ulfa Hidayanti Laki-Laki22 Ulfatun Khasanah Perempuan23 Vivi Noviati Perempuan24 Heni Rismawati Perempuan

Page 85: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

Lampiran 2

DAFTAR NAMA KELOMPOK

Kelompok I1. Ari Mashudi

2. Arif Budi RP3. Arif Lutfi H

4. David Rendika L5. Dinda Fika A

6. Eni Mastoka

Kelompok II1. Eva Ristiyana2. Gopilun

3. Harun Ar Rasyid4. Imam Setiawan

5. Ita Ristiani6. M Khoeroni

Kelompok III1. M Khoerul Anam

2. M Risqi Beni P3. M Ulin Nuha

4. Nur Fuat Kamaludin5. Roni Setiawan

6. Siti Ambarwati

Kelompok IV1. Titik Nursaadah2. Two Bagus P

3. Ulfatun Khasanah4. Ulfa Hidayanti

5. Vivi Noviati6. Heni Rismawati

Page 86: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

SILABUSSEKOLAH : MTs Darul UlumKELAS : VII (Tujuh)MATA PELAJARAN : Ilmu Pengetahuan AlamSEMESTER : I (Gasal)STANDAR KOMPETENSI : 3. Memahami Perubahan Zat dan Perubahannya

PenilaianKompetensi Dasar MateriPembelajaran

KegiatanPembelajaran

IndikatorTeknik Bentuk

InstrumenContoh

Instrumen

AlokasiWaktu

Sumber danMedia

3.4 mendeskripsikanperan kalor dalammengubah wujudzat dan suhusuatu benda sertapenerapannyadalam kehidupansehari-hari

kalor • Melakukanpercobaantentangperubahanwujud zat

• Menyelidikipengaruh kalorterhadapperubahansuhu danperubahanwujud zat

observasi Lembarobservasi

Penelitiantentangpemanasanes batu yangdapatmengubahwujud zatdanmemerlukankalor

2x40’ • IPA terpaduuntuk SMPkelas VII,Tim AbdiGuru.Jakarta:Erlangga

PenilaianKompetensi Dasar MateriPembelajaran

KegiatanPembelajaran

IndikatorTeknik Bentuk

InstrumenContoh

Instrumen

AlokasiWaktu

Sumberdan Media

• Menyimpulkandari hasilpenelitian yangtelah dilakukan

• Menyelidikibanyaknya kaloryang diperlukanpada saat terjadikenaikkan suhuzat sertamenerapkanhubungan:Q = m x c x Tuntukmenyelesaikanmasalahsederhana yangberhubungan

Testertulis

Tes PG Massa air 1,5kg dipanaskandari suhu 30°csampai 80°c.Jika kalor jenisair 4200

, kaloryangdiperlukanuntukmemanaskanair tersebutadalah......a. 126 J

• Alatpraktikum

• LembarKerjaSiswa

Lampiran 3

Page 87: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

• Melakukanpercobaantentangperubahan wujudzat

dengan kalor

• Menyelidikiprosesmenguap danmendidih

observasi Lembarobservasi

b. 315000 Jc. 56 Jd. 67 J

Penelitiantentang prosesmenguap danmendidih yangterjadi antaraair dangliserin.

2x40’

PenilaianKompetensi Dasar MateriPembelajaran

KegiatanPembelajaran

IndikatorTeknik Bentuk

InstrumenContoh

Instrumen

AlokasiWaktu

Sumberdan Media

• Menyimpulkandari hasilpenelitian yangtelah dilakukan.

• Menerapkanhubungan:Q = m x uuntukmenyelesaikanmasalahsederhanayangberhubungandengan materikalor

• Menyelidiki

Testertulis

Observasi

Tes PG

Lembarobservasi

Di bawah iniyang tidaktermasukfaktor-faktoryang dapatmempercepatpenguapanadalah....a.Memperluas

permukaanb.Warna

permukaanbenda

c. Mengurangitekanan padapermukaan

d. Meniupkanudara di ataspermukaan

penelitiantentang proses

2x40’

Page 88: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

• Melakukanpercobaantentangperubahan wujudzat

prosesmelebur danmembeku

melebur danmembeku

Semarang, Oktober 2010Mengetahui,

Kepala Madrasah Guru Mata Pelajaran IPA

Ahmad Mustafidin, M.Si Chabibah, S.PdNIP.197505222005012002

PenilaianKompetensi Dasar MateriPembelajaran

KegiatanPembelajaran

IndikatorTeknik Bentuk

InstrumenContoh

Instrumen

AlokasiWaktu

Sumberdan Media

• Menyimpulkandari hasilpenelitian yangtelah dilakukan

• Menerapkanhubungan:Q = m x Luntukmenyelesaikanmasalahsederhana yangberhubungandengan materikalor

Testertulis

Tes PG Lilin cair biladidiamkan akanmembeku. Halinimenunjukkanbahwalilin....kalora. Melepaskanb. Menjadic. Menyerapd. Menyimpan

Page 89: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I(RPP)

Sekolah : MTs Darul Ulum BeringinKelas/semester : VIIA/1Alokasi waktu : 2 X 40’

A. Standar Kompetensi

3. Memahami wujud zat dan perubahannya.

B. Kompetensi Dasar

3.4 mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda serta

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

C. Indikator

1. Menyelidiki pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda dan perubahan wujud zat.

2. Menyelidiki banyaknya kalor yang diperlukan pada saat kenaikkan suhu zat serta

menerapkan hubungan: Q = m x c x T untuk menyelesaikan masalah sederhana yang

berhubungan dengan kalor.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan perubahan

wujud benda.

2. Menghitung banyaknya kalor yang diperlukan pada saat terjadi perubahan suhu dengan

menerapkan hubungan: Q = m x c x T untuk menyelesaikan masalah sederhana yang

berhubungan dengan materi kalor.

E. Materi Pembelajaran

Kalor dapat menaikkan suhu dan mengubah wujud zat

F. Model Pembelajaran

Model : Guided Discovery

Metode : Diskusi dan Eksperimen

Lampiran 4

Page 90: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

G. Langkah-langkah Pembelajaran

No Aktivitas Waktu

1. Kegiatan Awal

a. Apersepsi : Pernahkah kalian

membuat teh manis? Saat air panas

dituang ke dalam gelas, apa yang

terjadi?

b. Motivasi : Bagaimana pengaruh kalor

terhadap perubahan zat?

2’

3’

2. Inti

a. Guru memastikan siswa berada dalam

kelompoknya masing-masing.

b. Guru membagikan LKS tentang kalor

dapat menaikkan suhu dan mengubah

wujud zat kepada tiap-tiap kelompok.

c. Guru membimbing kelompok untuk

melakukan percobaan untuk

mengetahui pengaruh kalor yang dapat

menaikkan suhu dan mengubah wujud

zat sesuai dengan prosedur yang ada

dalam LKS.

d. Menerapkan hubungan: Q = m X c X

T untuk menyelesaikan soal yang

berhubungan dengan kenaikkan suhu.

e. Guru menunjuk dua kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusi.

f. Guru memastikan bahwa seluruh

kelompok telah mengetahui jawaban

yang benar.

2’

3’

40’

10’

3. Kegiatan Akhir

a. Guru membimbing siswa untuk

membuat kesimpulan hasil diskusi.

b. Guru memberikan tes tertulis.

5’

15’

Page 91: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

H. Media dan Sumber Pembelajaran

1. Media

Gelas beker, kaki tiga, pembakar spiritus, termometer, air dan es batu.

2. Sumber

a. Tim Abdi Guru.2007. Ipa Terpadu untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Erlangga.

b. Slamet Widodo. 2008. Bimbingan Pemantapan IPA Fisika. Bandung : Yrama

Widya.

I. Instrumen

1. Lembar observasi psikomotorik dan afektif.

2. Soal pilihan ganda.

Semarang, Oktober 2010

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Chabibah, S.Pd Anik Tri Haryani

NIP.197505222005012002 NIM. 063611010

Kepala Sekolah

Ahmad Mustafidin, M.Si

Page 92: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II(RPP)

Sekolah : MTs Darul Ulum BeringinKelas/semester : VIIA/1Alokasi waktu : 2 X 40’

A. Standar Kompetensi

3. Memahami Wujud Zat dan Perubahannya.

B. Tujuan Kompetensi Dasar

3.4. mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda dan

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

C. Indikator

1. Menyelidiki proses melebur dan membeku.

2. Menerapkan hubungan: Q = m X L untuk menyelesaikan masalah sederhana yang

berhubungan dengan materi kalor.

D. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat:

1. Menjelaskan proses melebur dan membeku.

2. Menghitung banyaknya kalor yang digunakan untuk melebur dan membeku dengan

menerapkan hubungan: Q = m X L untuk menyelesaikan masalah sederhana yang

berhubungan dengan materi kalor.

E. Materi Pembelajaran

Kalor untuk mengubah wujud zat

F. Metode Pembelajaran

Model : Guided Discovery

Metode : Diskusi dan Eksperimen

Lampiran 4

Page 93: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

G. Langkah Pembelajaran

No Aktivitas Waktu

1. Kegiatan Awal

a. Motivasi : Apakah kalor yang dibutuhkan

setiap benda itu sama jika benda itu mendidih

atau melebur?

b. Prasyarat pengetahuan : apakah yang

dimaksud dengan melebur dan mendidih?

2’

3’

2. Inti

a. Guru memastikan siswa berada dalam

kelompoknya masing-masing.

b. Guru membagikan LKS tentang kalor yang

dibutuhkan saat melebur dan membeku

kepada tiap-tiap kelompok.

c. Guru membimbing tiap-tiap kelompok untuk

melakukan percobaan untuk mengetahui kalor

yang dibutuhkan saat melebur dan membeku

sesuai dengan prosedur yang ada dalam LKS.

d. Menerapkan hubungan: Q = m X L untuk

menyelesaikan soal yang berhubungan

dengan kalor lebur.

e. Guru membimbing siswa dalam diskusi.

f. Guru menunjuk dua kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusinya.

g. Guru memastikan bahwa seluruh kelompok

telah mengetahui jawaban yang benar.

2’

3’

40’

10’

3. Kegiatan Akhir

a. Guru membimbing siswa untuk membuat

kesimpulan dari hasil diskusi.

b. Guru memberikan tes tertulis.

5’

15’

Page 94: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

H. Sumber Pembelajaran

1. Media: Gelas beker,tabung reaksi, kaki tiga, pembakar spiritus, termometer, air,

lilin dan stopwatch.

2. Sumber:

c. Tim Abdi Guru.2007. IPA Terpadu untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Erlangga.

d. Slamet Widodo. 2008. Bimbingan Pemantapan IPA Fisika. Bandung : Yrama

Widya.

I. Instrumen

1. Lembar observasi psikomotorik dan afektif.

2. Soal pilihan ganda

Semarang, Oktober 2010

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Chabibah, S.Pd Anik Tri Haryani

NIP.197505222005012002 NIM. 063611010

Kepala Sekolah

Ahmad Mustafidin, M.Si

Page 95: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS III(RPP)

Sekolah : MTs Darul Ulum BeringinKelas/semester : VIIA/1Alokasi waktu : 2 X 40’

A. Standar Kompetensi

3. Memahami Wujud Zat dan Perubahannya.

B. Tujuan Kompetensi Dasar

3.4. mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda dan

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

C. Indikator

1. Menyelidiki proses menguap dan mendidih.

2. Menerapkan hubungan: Q = m X U untuk menyelesaikan masalah sederhana yang

berhubungan dengan materi kalor.

D. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat:

1. Menjelaskan proses menguap dan mendidih.

2. Menjelaskan faktor-faktor yang dapat mempercepat penguapan.

3. Menghitung banyaknya kalor yang diperlukan untuk menguap dan mendidih dengan

menerapkan hubungan: Q = m X U untuk menyelesaikan masalah sederhana yang

berhubungan dengan materi kalor.

E. Materi Pembelajaran

Kalor untuk mengubah wujud zat

F. Metode Pembelajaran

Model : Guided Discovery

Metode : Diskusi dan Eksperimen

Lampiran 4

Page 96: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

G. Langkah Pembelajaran

No Aktivitas Waktu1. Kegiatan Awal

a. Motivasi : Apa saja yang mempengaruhipenguapan?

b. Prasyarat pengetahuan : Apakah yangdimaksud dengan menguap?

2’

3’

2. Intia. Guru memastikan siswa berada dalam

kelompoknya masing-masing.b. Guru membagikan LKS tentang menguap dan

mendidih kepada tiap-tiap kelompok.c. Guru membimbing tiap-tiap kelompok untuk

melakukan percobaan untuk mengetahuiproses menguap dan mendidih sesuai denganprosedur yang ada dalam LKS.

d. Menerapkan hubungan: Q = m X U untukmenyelesaikan soal yang berhubungandengan kalor uap.

e. Guru membimbing siswa dalam melakukandiskusi.

f. Guru menunjuk dua kelompok untukmempresentasikan hasil diskusinya.

g. Guru memastikan bahwa seluruh kelompoktelah mengetahui jawaban yang benar.

2’

3’

40’

10’

3. Kegiatan Akhira. Guru membimbing siswa untuk membuat

kesimpulan dari hasil diskusi.b. Guru memberikan tes tertulis.

5’

15’

H. Sumber Pembelajaran

1. Media: Gelas beker, kaki tiga, pembakar spiritus, termometer, air, gliserin dan

stopwatch.

2. Sumber:

a. Tim Abdi Guru.2007. IPA Terpadu untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Erlangga.

b. Slamet Widodo. 2008. Bimbingan Pemantapan IPA Fisika. Bandung : Yrama Widya.

Page 97: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

c. Instrumen

1. Lembar observasi psikomotorik dan afektif.

2. Soal pilihan ganda.

Semarang, Oktober 2010

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Chabibah, S.Pd Anik Tri Haryani

NIP.197505222005012002 NIM. 063611010

Kepala Sekolah

Ahmad Mustafidin, M.Si

Page 98: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS ISekolah : MTs Darul Ulum Beringin SemarangMata pelajaran : FisikaKelas/semester : VIIA/1Pokok bahasan : Kalor

Kelompok :Nama :

1. ............

2. ............

3. ............

4. ............

5. ............

6. ............

Kalor

Tujuan : Menyelidiki bahwa kalor dapat menaikkan suhu dan mengubah

wujud zat

Alat dan bahan : Gelas beker, kaki tiga, kasa, pembakar spiritus, termometer, es batu

dan stopwatch.

Cara kerja :

1. Susunlah alat seperti gambar

2. Isilah gelas beker dengan potongan-potongan es batu, kemudian ukur suhu dengan

menggunakan termomater.

Lampiran 5

Page 99: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

3. Letakkan gelas beker dengan potongan-potongan es batu diatas kasa dan kaki tiga,

kemudian nyalakan pembakar spiritus.

4. Panaskan es batu sampai menjadi air, catat perubahan suhunya.

5. Catatlah suhu termometer tiap menit, dari wujud padat sampai mendidih

Tabel pengamatan

Menit ke- 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Suhu ()

Wujud zat

Pertanyaan

1. Perubahan apakah yang terjadi dari awal praktikum sampai air mendidih?

2. Apakah kesimpulanmu?

Page 100: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS IISekolah : MTs Darul Ulum Beringin SemarangMata pelajaran : FisikaKelas/semester : VIIA/1Pokok bahasan : Kalor

Melebur dan Membeku

Tujuan : Mengamati proses melebur dan membeku.

Alat dan bahan : Gelas beker, kaki tiga, kasa, pembakar spiritus, termometer,tabung

reaksi,lilin,air dan stopwatch.

Cara kerja :

1. Melebur

• Isilah tabung reaksi dengan lilin

• Isi gelas dengan air dan panaskan dengan pembakar spiritus

• Masukkan tabung reaksi yang berisi lilin dan termometer, kemudian amatisetiap kenaikkan suhu pada termometer sampai lilin melebur

• Masukkan data hasil pengamatan pada tabel pengamatan yang telah tersedia

2. Membeku

• Keluarkan tabung reaksi yang berisi lilin panas dan termometer, biarkan lilinsampai membeku

• Amati perubahan suhunya tiap menit dan catat hasil pengamatanmu pada tabelpengamatan

• Buatlah grafik dari hasil pengamatan pada melebur dan membekunya lilin.

Lampiran 5

Page 101: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

Tabel pengamatanMenit ke-Keadaan

lilin 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10Melebur

Membeku

Pertanyaan1. Pada percobaan pertama proses apakah yang terjadi? Mengapa demikian?

2. Pada percobaan kedua proses apakah yang terjadi? Mengapa demikian?

3. Apakah kesimpulanmu?

Page 102: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS IIISekolah : MTs Darul Ulum Beringin SemarangMata pelajaran : FisikaKelas/semester : VIIA/1Pokok bahasan : Kalor

Menguap dan Mendidih

Tujuan : Mengamati proses menguap dan mendidih.

Alat dan bahan : Gelas beker, kaki tiga, kasa, pembakar spiritus, termometer, gliserin ,

air dan stopwatch.

Cara kerja:

Langkah I :

1. Susunlah alat seperti gambar

2. Isilah gelas beker dengan air sebanyak 10 ml, kemudian ukur suhunya

3. Panaskan gelas kimia yang berisi air dengan pembakar spiritus sampai mendidih

4. Catatlah suhunya setiap selang 1 menit selama 10 menit

5. Masukkan hasil pengamatan ke tabel pengamatan

Langkah II :

1. Susunlah alat seperti gambar

2. Isilah gelas beker dengan eter sebanyak 10 ml, kemudian ukur suhunya

3. Panaskan gelas kimia yang berisi eter dengan pembakar spiritus sampai mendidih

4. Catatlah suhunya setiap selang 1 menit selama 10 menit

5. Masukkan hasil pengamatan ke tabel pengamatan

Lampiran 5

Page 103: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

Tabel pengamatanBenda Menit

ke-0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Air 10 mlEter 10 ml

Pertanyaan1. Pada percobaan pertama apa yang terjadi pada air setelah dipanaskan? Mengapa

demikian?

2. Pada percobaan kedua apa yang terjadi pada eter setelah dipanaskan? Mengapa

demikian?

3. Apakah kesimpulanmu?

Page 104: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

LEMBAR SOAL PENELITIAN SIKLUS IPokok bahasan : KalorKelas/semester : VIIA/1Waktu : 15 menit

Petunjuk mengerjakan soal:

1. Tulis nama dan nomor absen pada lembar jawaban yang tersedia.

2. Bacalah baik-baik soal yang anda hadapi dan kerjakan soal yang anda anggap paling

mudah lebih dulu.

3. Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan meberi silang (X) pada huruf a, b, c, atau d

pada lembar jawaban.

4. Selamat mengerjakan.

1. Berikut ini hubungan kalor dengan perubahan wujud zat adalah.....

a. Melebur dan menguap memerlukan kalor

b. Menguap dan mengembun memerlukan kalor

c. Membeku dan melebur melepaskan kalor

d. Melebur dan mengembun melepaskan kalor

2. Kalor merupakan salah satu bentuk energi yang berpindah dari.....

a. Suhu yang tinggi ke suhu yang rendah

b. Tempat yang tinggi ke tempat yang rendah

c. Suhu yang rendah ke suhu yang tinggi

d. Tempat yang rendah ke tempat yang tinggi

3. Satuan kalor di dalam sistem internasional (SI) adalah...

a. Kalori b. Kilokalori c. Joule d. kWh

Lampiran 6

Page 105: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

4. Diketahui data sebagai berikut:

1. Mencair 3. Membeku

2. Mengembun 4. Menguap

Dari data di atas perubahan wujud yang memerlukan kalor adalah......

a. 1 dan 2 c. 3 dan 4

b. 2 dan 3 d. 1 dan 4

5. Contoh perubahan wujud dari padat menjadi cair adalah....

a. Air didinginkan akan membeku

b. Kapur barus dialmari pakaian lama kelamaan akan habis

c. Es dipanaskan akan mencair

d. Logam yang dipanaskan akan menguap dan mencair

6. Massa air 1,5 kg dipanaskan dari suhu 30°C sampai 80°C. Jika kalor jenis air 4200 J/kg°C,

kalor yang diperlukan untuk memanaskan air tersebut adalah....

a. 126 J b. 315000 J c. 56 J d. 67 J

7. Untuk menuliskan hubungan antara banyaknya kalor (Q), massa (m), kalor jenis zat (c)

dan kenaikkan suhu ( t) dapat dituliskan rumus.......

a. Q = m x c x T c. Q =

b. Q = d. Q =

8. Energi yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat tergantung pada faktor-faktor

dibawah ini kecuali...........

a. Massa zat b. Jenis zat c. Tekanan udara luar d. Kenaikan suhu

Page 106: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

9. Tembaga yang massanya 2 kg pada suhu 80°C didinginkan hingga suhunya menjadi 20°C.

Jika kalor jenis tembaga 400 J/kg°C, maka kalor yang dilepas tembaga sebanyak........

a. 12000 J b. 28000 J c. 30000 J d. 48000 J

10.Perhatikan grafik hubungan antara suhu (T) dan waktu (t) pada pemanasan air berikut:

suhu (°C)

100- D E

0 - B C

-50 Waktu (menit)

Pernyataan dibawah ini yang tidak benar adalah..................a. BC dan DE menyatakan suhu tetap

b. BC es melebur menjadi air

c. DE air menguap menjadi uap

d. CD es melebur melepaskan kalor

Page 107: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

LEMBAR SOAL PENELITIAN SIKLUS IIPokok bahasan : KalorKelas/semester : VIIA/1Waktu : 15 menit

Petunjuk mengerjakan soal:

1. Tulis nama dan nomor absen pada lembar jawaban yang tersedia.

2. Bacalah baik-baik soal yang anda hadapi dan kerjakan soal yang anda anggap paling

mudah lebih dulu.

3. Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan meberi silang (X) pada huruf a, b, c, atau

d pada lembar jawaban.

4. Selamat mengerjakan.

1. Melebur merupakan perubahan wujud dari.........

a. Cair menjadi gas c. Cair menjadi padat

b. Gas menjadi cair d. Padat menjadi cair

2. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk meleburkan zat sebanding dengan..........

a. Massa zat dan kalor lebur c. Massa zat dan kalor uap

b. Massa zat dan titik lebur d. Massa zat dan titik beku zat

3. Banyaknya kalor yang diperlukan 2 kg es -5°c jika dipanaskan hingga seluruhnya meleburadalah ( = 2100 , L= 336000 )

a. 1684200 J c. 693000 J

b. 167200 J d. 676200 J

4. Perhatikan diagram di bawah ini:

1 3

2 4Perubahan wujud yang melepaskan kalor sesuai gambar nomor ?

a. 3 dan 4 c. 1 dan 2

b. 2 dan 4 d. 1 dan 3

Padat

Cair Gas

Lampiran 6

Page 108: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

5. Lilin cair bila didiamkan akan membeku. Hal ini menunjukkan bahwa lilin.......kalor

a. Melepaskan b. Menjadi c. Menyerap d. Menyimpan

6. Faktor di bawah ini yang dapat mempengaruhi titik lebur adalah........

a. Memperluas permukaan

b. Pengaruh tekanan pada permukaan zat cair

c. Pengaruh tekanan pada permukaan zat padat

d. Meniupkan udara di atas permukaan

7. Kalor yang digunakan untuk meleburkan tembaga sebesar 515 kJ dengan kalor leburtembaga 206000 . Berapakah massa tembaga yang telah dileburkan?

a. 400 kg b. 0,0025 kg c. 4 kg d. 2,5 kg

8. Pada pembuatan es krim terdapat penambahan garam pada campuran es dan air.Pencampuran garam membuat titik lebur es turun. Penurunan titik lebur terjadi karena......

a. Memperluas permukaan

b. Pengaruh tekanan pada permukaan zat padat

c. Ketidakmurnian zat

d. Warna permukaan benda

9. Untuk menuliskan hubungan antara banyaknya kalor (Q), massa (m) dan kalor lebur (L)dapat dituliskan rumus......

a. Q = m X L

b. Q =

c. Q = m – L

d. Q = m + L

10. Membeku merupakan perubahan wujud dari........a. Cair menjadi gas

b. Padat menjadi cair

c. Gas menjad cair

d. Cair menjadi padat

Page 109: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

LEMBAR SOAL PENELITIAN SIKLUS IIIPokok bahasan : KalorKelas/semester : VIIA/1Waktu : 15 menit

Petunjuk mengerjakan soal:

1. Tulis nama dan nomor absen pada lembar jawaban yang tersedia.

2. Bacalah baik-baik soal yang anda hadapi dan kerjakan soal yang anda anggap paling

mudah lebih dulu.

3. Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan meberi silang (X) pada huruf a, b, c, atau

d pada lembar jawaban.

4. Selamat mengerjakan.

1. Menguap merupakan perubahan wujud dari.........

a. Cair menjadi gas c. Cair menjadi padat

b. Padat menjadi gas d. Gas menjadi cair

2. Mendidih artinya..........

a. Pembentukan uap

b. Penguapan pada permukaan zat cair

c. Penguapan pada seluruh permukaan zat cair

d. Perubahan dari wujud cair ke wujud zat

3. Berapakah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menguapkan 3 kg air pada titikdidihnya, jika kalor uap air 2260000 ?

a. 753 kJ c. 7542 kJ

b. 6780 kJ d. 67683 kJ

4. Perhatikan diagram di bawah ini:

1 3

2 4Perubahan wujud yang melepaskan kalor sesuai gambar nomor ?

a. 3 dan 4 c. 1 dan 2

b. 2 dan 4 d. 1 dan 3

Padat

Cair Gas

Lampiran 6

Page 110: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

5. Pada saat alkohol diletakkan di jarimu, kamu akan merasakan dingin. Hal itu terjadikarena alkohol......

a. Menguap b. Mencair c. Mengembun d. Membeku

6. Dibawah ini yang tidak termasuk faktor-faktor yang dapat mempercepat penguapanadalah.......

a. Memperluas permukaan

b. Warna permukaan benda

c. Mengurangi tekanan pada permukaan

d. Meniupkan udara di atas permukaan

7. Berapa kalor uap suatu zat jika untuk menguapkan 500gram zat tersebut diperlukan kalor5500 jaule?

a. 2750 b. 2755 c. 11000 d. 11

8. Energi panas dapat membuat molekul-molekul air bergerak semakin cepat sehingga dapatmenguapkan molekul-molekulnya meninggalkan permukaan menjadi ......

a. Cair b. Padat c. Gas d. Kalor

9. Untuk menuliskan hubungan antara banyaknya kalor (Q), massa (m) dan kalor uap (U)dapat dituliskan rumus......

a. Q = m X U

b. Q =

c. Q = m – U

d. Q = m + U

10. Jika memasak daging dalam panic presto (pressure cooker), daging akan cepat empukkarena........a. Tekanan tinggi pada panci presto dapat menurunkan titik didih

b. Tekanan tinggi pada panci presto dapat menaikkan titik didih

c. Panci presto terbuat dari logam dapat menyimpan panas yang tinggi

d. Panci presto dilapisi bahan yang mengkilap

Page 111: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

Lampiran 7KUNCI JAWABAN TES SIKLUS I

Nomor Soal Jawaban1 A2 A3 C4 D5 C6 B7 A8 C9 D

10 D

KUNCI JAWABAN TES SIKLUS IINomor Soal Jawaban

1 D2 A3 C4 B5 A6 D7 B8 C9 A

10 D

KUNCI JAWABAN TES SIKLUS IIINomor Soal Jawaban

1 A2 C3 B4 D5 A6 B7 C8 C9 A

10 B

Page 112: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

LEMBAR OBSERVASI AFEKTIF SISWA SIKLUS INilai

Bekerjasamadengan

kelompok

Tanggungjawab

Keaktifanmengerjakan

tugas

Partisipasidalam kegiatanpembelajaran

Menghargaipendapat orang

lain

Kel Nama siswa

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

Jumlahskor

Nilai

Ari Mashudi 13 65Arif Budi RP 11 55Arif Lutfi H 11 55David Rendika L 13 65Dinda Fika A 15 75

1

Eni Mastoka 13 65Eva Ristiyana 13 65Gopilun 10 50Harun Ar Rasyid 10 50Imam Setiawan 10 50Ita Ristiani 13 65

2

M Khoeroni 13 65M Khoerul Anam 14 70M Risqi Beni P 13 65M Ulin Nuha 13 65Nur Fuat Kamaludin 14 70Roni Setiawan 13 65

3

Siti Ambarwati 13 65Titik Nursaadah 14 70Two Bagus P 13 65Ulfa Hidayanti 13 65Ulfatun Khasanah 14 70Vivi Noviati 11 55

4

Heni Rismawati 13 65Jumlah 303 1515

Rata-rata 12,625 63,125

Lampiran 8

Page 113: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

Nilai = x 100%Kriteria ketuntasan belajar :Jumlah peserta didik yang tuntas : 19Jumlah peserta didik yang tidak tuntas : 5Persentase ketuntasan belajar : 79,17% (Belum tuntas)Keterangan :Nilai tertinggi : 75Nilai terendah : 50Nilai rata-rata peserta didik : 63,13

Keterangan:Bekerjasama dengan kelompokSkor 1 = jika peserta didik sulit bekerjasama dengan anggota kelompokSkor 2 = jika peserta didik bekerjasama dengan anggota kelompok, tetapi harus dimintaSkor 3 = jika peserta didik bekerjasama dengan sebagian anggota kelompokSkor 4 = jika peserta didik bekerjasama dengan semua anggota kelompokTanggung jawabSkor 1 = jika peserta didik tidak mengumpulkan LKS dan lembar jawabananSkor 2 = jika peserta didik tidak mengumpulkan LKS, tetapi mengumpulkan lembar jawabanSkor 3 = jika peserta didik mengumpulkan LKS, tetapi tidak mengumpulkan lembar jawabanSkor 4 = jika peserta didik mengumpulkan LKS dan lembar jawabanKeaktifan mengerjakan tugasSkor 1 = jika peserta didik sering tidak melaksanakan tugas dari guruSkor 2 = jika peserta didik kurang aktif melaksanakan tugas dari guru dan pernah tidak selesaiSkor 3 = jika peserta didik aktif melaksanakan tugas dari guru dan pernah tidak selesaiSkor 4 = jika peserta didik aktif melaksanakan tugas dari guru dan selesai dengan baik

Partisipasi dalam kegiatan pembelajaranSkor 1 = jika peserta didik tidak pernah memperhatikan dan tidak pernah menyampaikan pendapat/pertanyaanSkor 2 = jika peserta didik dalam mengikuti pelajaran kurang perhatian dan sering menyampaikan pendapat/pertanyaanSkor 3 = jika peserta didik dalam mengikuti pelajaran kadang-kadang perhatian dan sering menyampaikan pendapat/pertanyaanSkor 4 = jika peserta didik dalam mengikuti pelajaran penuh perhatian dan sering menyampaikan pendapat/pertanyaanMenghargai pendapat orang lainSkor 1 = jika peserta didik tidak pernah mendengarkan dan selalu menyalahkan pendapat temanSkor 2 = jika peserta didik kurang mendengarkan dan sering menyalahkan pendapat temanSkor 3 = jika peserta didik mendengarkan dan kadang-kadang menyalahkan temannyaSkor 4 = jika peserta didik mendengarkan sampai selesai dan tidak menyalahkan pendapat teman

Page 114: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

LEMBAR OBSERVASI AFEKTIF SISWA SIKLUS IINilai

Bekerjasamadengan

kelompok

Tanggungjawab

Keaktifanmengerjakan

tugas

Partisipasidalam kegiatanpembelajaran

Menghargaipendapat orang

lain

Kel Nama siswa

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

Jumlahskor

Nilai

Ari Mashudi 14 70Arif Budi RP 12 60Arif Lutfi H 13 65David Rendika L 13 65Dinda Fika A 15 75

1

Eni Mastoka 13 65Eva Ristiyana 14 70Gopilun 12 60Harun Ar Rasyid 11 55Imam Setiawan 11 55Ita Ristiani 14 70

2

M Khoeroni 13 65M Khoerul Anam 16 80M Risqi Beni P 13 65M Ulin Nuha 14 70Nur Fuat Kamaludin 14 70Roni Setiawan 14 70

3

Siti Ambarwati 14 70Titik Nursaadah 15 75Two Bagus P 13 65Ulfa Hidayanti 13 65Ulfatun Khasanah 13 65Vivi Noviati 13 65

4

Heni Rismawati 13 65Jumlah 318 1590

Rata-rata 13,25 66,25

Page 115: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

Nilai = x 100%Kriteria ketuntasan belajar :Jumlah peserta didik yang tuntas : 20Jumlah peserta didik yang tidak tuntas : 4Persentase ketuntasan belajar : 83,3% (Belum tuntas)Keterangan :Nilai tertinggi : 80Nilai terendah : 55Nilai rata-rata peserta didik : 66,25

Keterangan:Bekerjasama dengan kelompokSkor 1 = jika peserta didik sulit bekerjasama dengan anggota kelompokSkor 2 = jika peserta didik bekerjasama dengan anggota kelompok, tetapi harus dimintaSkor 3 = jika peserta didik bekerjasama dengan sebagian anggota kelompokSkor 4 = jika peserta didik bekerjasama dengan semua anggota kelompokTanggung jawabSkor 1 = jika peserta didik tidak mengumpulkan LKS dan lembar jawabananSkor 2 = jika peserta didik tidak mengumpulkan LKS, tetapi mengumpulkan lembar jawabanSkor 3 = jika peserta didik mengumpulkan LKS, tetapi tidak mengumpulkan lembar jawabanSkor 4 = jika peserta didik mengumpulkan LKS dan lembar jawabanKeaktifan mengerjakan tugasSkor 1 = jika peserta didik sering tidak melaksanakan tugas dari guruSkor 2 = jika peserta didik kurang aktif melaksanakan tugas dari guru dan pernah tidak selesaiSkor 3 = jika peserta didik aktif melaksanakan tugas dari guru dan pernah tidak selesaiSkor 4 = jika peserta didik aktif melaksanakan tugas dari guru dan selesai dengan baik

Partisipasi dalam kegiatan pembelajaranSkor 1 = jika peserta didik tidak pernah memperhatikan dan tidak pernah menyampaikan pendapat/pertanyaanSkor 2 = jika peserta didik dalam mengikuti pelajaran kurang perhatian dan sering menyampaikan pendapat/pertanyaanSkor 3 = jika peserta didik dalam mengikuti pelajaran kadang-kadang perhatian dan sering menyampaikan pendapat/pertanyaanSkor 4 = jika peserta didik dalam mengikuti pelajaran penuh perhatian dan sering menyampaikan pendapat/pertanyaanMenghargai pendapat orang lainSkor 1 = jika peserta didik tidak pernah mendengarkan dan selalu menyalahkan pendapat temanSkor 2 = jika peserta didik kurang mendengarkan dan sering menyalahkan pendapat temanSkor 3 = jika peserta didik mendengarkan dan kadang-kadang menyalahkan temannyaSkor 4 = jika peserta didik mendengarkan sampai selesai dan tdak menyalahkan pendapat teman

Page 116: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

LEMBAR OBSERVASI AFEKTIF SISWA SIKLUS IIINilai

Bekerjasamadengan

kelompok

Tanggungjawab

Keaktifanmengerjakan

tugas

Partisipasidalam kegiatanpembelajaran

Menghargaipendapat orang

lain

Kel Nama siswa

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

Jumlahskor

Nilai

Ari Mashudi 15 75Arif Budi RP 14 70Arif Lutfi H 15 75David Rendika L 14 70Dinda Fika A 16 80

1

Eni Mastoka 15 75Eva Ristiyana 16 80Gopilun 12 60Harun Ar Rasyid 12 60Imam Setiawan 15 75Ita Ristiani 15 75

2

M Khoeroni 15 75M Khoerul Anam 17 85M Risqi Beni P 15 75M Ulin Nuha 14 70Nur Fuat Kamaludin 16 80Roni Setiawan 14 70

3

Siti Ambarwati 15 75Titik Nursaadah 17 85Two Bagus P 14 70Ulfa Hidayanti 15 75Ulfatun Khasanah 15 75Vivi Noviati 13 65

4

Heni Rismawati 14 70Jumlah 353 1765

Rata-rata 14,7 73,54

Page 117: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

Nilai = x 100%Kriteria ketuntasan belajar :Jumlah peserta didik yang tuntas : 22Jumlah peserta didik yang tidak tuntas : 2Persentase ketuntasan belajar : 91,67% (Tuntas)Keterangan :Nilai tertinggi : 85Nilai terendah : 60Nilai rata-rata peserta didik : 73,54

Keterangan:Bekerjasama dengan kelompokSkor 1 = jika peserta didik sulit bekerjasama dengan anggota kelompokSkor 2 = jika peserta didik bekerjasama dengan anggota kelompok, tetapi harus dimintaSkor 3 = jika peserta didik bekerjasama dengan sebagian anggota kelompokSkor 4 = jika peserta didik bekerjasama dengan semua anggota kelompokTanggung jawabSkor 1 = jika peserta didik tidak mengumpulkan LKS dan lembar jawabananSkor 2 = jika peserta didik tidak mengumpulkan LKS, tetapi mengumpulkan lembar jawabanSkor 3 = jika peserta didik mengumpulkan LKS, tetapi tidak mengumpulkan lembar jawabanSkor 4 = jika peserta didik mengumpulkan LKS dan lembar jawabanKeaktifan mengerjakan tugasSkor 1 = jika peserta didik sering tidak melaksanakan tugas dari guruSkor 2 = jika peserta didik kurang aktif melaksanakan tugas dari guru dan pernah tidak selesaiSkor 3 = jika peserta didik aktif melaksanakan tugas dari guru dan pernah tidak selesaiSkor 4 = jika peserta didik aktif melaksanakan tugas dari guru dan selesai dengan baik

Partisipasi dalam kegiatan pembelajaranSkor 1 = jika peserta didik tidak pernah memperhatikan dan tidak pernah menyampaikan pendapat/pertanyaanSkor 2 = jika peserta didik dalam mengikuti pelajaran kurang perhatian dan sering menyampaikan pendapat/pertanyaanSkor 3 = jika peserta didik dalam mengikuti pelajaran kadang-kadang perhatian dan sering menyampaikan pendapat/pertanyaanSkor 4 = jika peserta didik dalam mengikuti pelajaran penuh perhatian dan sering menyampaikan pendapat/pertanyaanMenghargai pendapat orang lainSkor 1 = jika peserta didik tidak pernah mendengarkan dan selalu menyalahkan pendapat temanSkor 2 = jika peserta didik kurang mendengarkan dan sering menyalahkan pendapat temanSkor 3 = jika peserta didik mendengarkan dan kadang-kadang menyalahkan temannyaSkor 4 = jika peserta didik mendengarkan sampai selesai dan tdak menyalahkan pendapat teman

Page 118: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS IJenis Penilaian : KognitifMata Pelajaran : IPA FisikaKelas/Semester : VII/GasalMateri : KalorJenis Soal : Pilihan Ganda

Nomor Soal

No

Nama

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Skor

siswa

%

penguasaan Keterangan

1 Ari Mashudi 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 6 60 Belum tuntas

2 Arif Budi RP 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 7 70 Tuntas

3 Arif Lutfi H 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 6 60 Belum tuntas

4 David Rendika L 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 7 70 Tuntas

5 Dinda Fika A 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 80 Tuntas

6 Eni Mastoka 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 7 70 Tuntas

7 Eva Ristiyana 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 7 70 Tuntas

8 Gopilun 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 5 50 Belum tuntas

9 Harun Ar Rasyid 1 0 1 1 0 1 1 0 0 6 60 Belum tuntas

10 Imam Setiawan 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 7 70 Tuntas

11 Ita Ristiani 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 4 40 Belum tuntas

12 M Khoeroni 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 6 60 Belum tuntas

13 M Khoerul Anam 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 7 70 Tuntas

14 M Risqi Beni P 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 6 60 Belum tuntas

15 M Ulin Nuha 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 4 40 Belum tuntas

Lampiran 9

Page 119: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

16 Nur Fuat Kamaludin 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 8 80 Tuntas

17 Roni Setiawan 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 6 60 Belum tuntas

18 Siti Ambarwati 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 6 60 Belum tuntas

19 Titik Nursaadah 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 7 70 Tuntas

20 Two Bagus P 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8 80 Tuntas

21 Ulfa Hidayanti 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 6 60 Belum tuntas

22 Ulfatun Khasanah 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 80 Tuntas

23 Vivi Noviati 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 6 60 Belum tuntas

24 Heni Rismawati 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 7 70 Tuntas

Jumlah 155 1550

Rata-rata 64,58 64,58

Kriteria ketuntasan belajar :Jumlah peserta didik yang tuntas : 12Jumlah peserta didik yang tidak tuntas : 12Persentase ketuntasan belajar : 50%Keterangan :Nilai tertinggi : 80Nilai terendah : 40Nilai rata-rata peserta didik : 64,5

Page 120: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS IIJenis Penilaian : KognitifMata Pelajaran : IPA FisikaKelas/Semester : VII/GasalMateri : KalorJenis Soal : Pilihan Ganda

Jumlah Soal

No

Nama

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Skor

siswa

%

penguasaan Keterangan

1 Ari Mashudi 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 7 70 Tuntas

2 Arif Budi RP 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 7 70 Tuntas

3 Arif Lutfi H 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 7 70 Tuntas

4 David Rendika L 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7 70 Tuntas

5 Dinda Fika A 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 80 Tuntas

6 Eni Mastoka 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8 80 Tuntas

7 Eva Ristiyana 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 90 Tuntas

8 Gopilun 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 5 50 Belum tuntas

9 Harun Ar Rasyid 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 7 70 Tuntas

10 Imam Setiawan 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 6 60 Belum tuntas

11 Ita Ristiani 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 6 60 Belum tuntas

12 M Khoeroni 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 7 70 Tuntas

13 M Khoerul Anam 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 7 70 Tuntas

14 M Risqi Beni P 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 80 Tuntas

15 M Ulin Nuha 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 5 50 Belum tuntas

Page 121: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

16 Nur Fuat Kamaludin 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 80 Tuntas

17 Roni Setiawan 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 6 60 Belum tuntas

18 Siti Ambarwati 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 Tuntas

19 Titik Nursaadah 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 7 70 Tuntas

20 Two Bagus P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 90 Tuntas

21 Ulfa Hidayanti 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 7 70 Tuntas

22 Ulfatun Khasanah 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 7 70 Tuntas

23 Vivi Noviati 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 6 60 Belum tuntas

24 Heni Rismawati 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 6 60 Belum tuntas

Jumlah 169 1690

Rata-rata 70,41 70,41

Kriteria ketuntasan belajar :Jumlah peserta didik yang tuntas : 17Jumlah peserta didik yang tidak tuntas : 7Persentase ketuntasan belajar : 70,83% (belum tuntas)Keterangan :Nilai tertinggi : 90Nilai terendah : 50Nilai rata-rata peserta didik : 70,4

Page 122: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS IIIJenis Penilaian : KognitifMata Pelajaran : IPA FisikaKelas/Semester : VII/GasalMateri : KalorJenis Soal : Pilihan Ganda

Jumlah Soal

No

Nama

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Skor

siswa

%

penguasaan Keterangan

1 Ari Mashudi 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 7 70 Tuntas

2 Arif Budi RP 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90 Tuntas

3 Arif Lutfi H 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 90 Tuntas

4 David Rendika L 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 7 70 Tuntas

5 Dinda Fika A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 90 Tuntas

6 Eni Mastoka 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90 Tuntas

7 Eva Ristiyana 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 90 Tuntas

8 Gopilun 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 6 60 Belum tuntas

9 Harun Ar Rasyid 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 7 70 Tuntas

10 Imam Setiawan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 90 Tuntas

11 Ita Ristiani 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 8 80 Tuntas

12 M Khoeroni 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 7 70 Tuntas

13 M Khoerul Anam 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 8 80 Tuntas

14 M Risqi Beni P 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 7 70 Tuntas

15 M Ulin Nuha 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 7 70 Tuntas

Page 123: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

16 Nur Fuat Kamaludin 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 90 Tuntas

17 Roni Setiawan 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 6 60 Belum tuntas

18 Siti Ambarwati 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 80 Tuntas

19 Titik Nursaadah 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 7 70 Tuntas

20 Two Bagus P 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 8 80 Tuntas

21 Ulfa Hidayanti 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 7 70 Tuntas

22 Ulfatun Khasanah 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 8 80 Tuntas

23 Vivi Noviati 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 7 70 Tuntas

24 Heni Rismawati 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 6 60 Belum tuntas

Jumlah 184 1840

Rata-rata 76,76 76,76

Kriteria ketuntasan belajar :Jumlah peserta didik yang tuntas : 21Jumlah peserta didik yang tidak tuntas : 3Persentase ketuntasan belajar : 87,5% (tuntas)Keterangan :Nilai tertinggi : 90Nilai terendah : 60Nilai rata-rata peserta didik : 76,67

Page 124: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

LEMBAR OBSERVASI PSIKOMOTORIK SISWA SIKLUS INilai

Mempersiapkanalat

Merangkai alat Melakukanpercobaan

Merapikankembali alatdan bahan

Mengkomunikasikan hasil

percobaan

Kel Nama siswa

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

JumlahSkor

Nilai

Ari Mashudi 14 70Arif Budi RP 10 50Arif Lutfi H 11 55David Rendika L 14 70Dinda Fika A 14 70

1

Eni Mastoka 14 70Eva Ristiyana 13 65Gopilun 11 55Harun Ar Rasyid 10 75Imam Setiawan 10 50Ita Ristiani 14 70

2

M Khoeroni 15 75M Khoerul Anam 15 75M Risqi Beni P 13 65M Ulin Nuha 13 65Nur Fuat Kamaludin 15 75Roni Setiawan 14 70

3

Siti Ambarwati 15 75Titik Nursaadah 15 75Two Bagus P 14 70Ulfa Hidayanti 13 65Ulfatun Khasanah 13 65Vivi Noviati 10 50

4

Heni Rismawati 13 65Jumlah 314 1570

Rata-rata 13,08 65,41

Lampiran10

Page 125: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

Nilai = x 100%Kriteria ketuntasan belajar : Keterangan :Jumlah peserta didik yang tuntas : 18 Nilai tertinggi : 75Jumlah peserta didik yang tidak tuntas : 6 Nilai terendah : 50Persentase ketuntasan belajar : 75% (belum tuntas) Nilai rata-rata peserta didik : 65,41

Kriteria Penskoran PsikomotorikSkor 1 = dilakukan dengan tidak tepatSkor 2 = dilakukan dengan kurang tepatSkor 3 = dilakukan dengan tepatSkor 4 = dilakukan dengan sangat tepat

Page 126: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

LEMBAR OBSERVASI PSIKOMOTORIK SISWA SIKLUS IINilai

Mempersiapkanalat

Merangkai alat Melakukanpercobaan

Merapikankembali alatdan bahan

Mengkomunikasikan hasil

percobaan

Kel Nama siswa

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

JumlahSkor

Nilai

Ari Mashudi 15 75Arif Budi RP 12 60Arif Lutfi H 12 60David Rendika L 17 85Dinda Fika A 17 85

1

Eni Mastoka 17 85Eva Ristiyana 13 65Gopilun 12 60Harun Ar Rasyid 11 55Imam Setiawan 11 55Ita Ristiani 14 70

2

M Khoeroni 13 65M Khoerul Anam 17 85M Risqi Beni P 16 80M Ulin Nuha 14 70Nur Fuat Kamaludin 17 85Roni Setiawan 14 70

3

Siti Ambarwati 13 65Titik Nursaadah 17 85Two Bagus P 17 85Ulfa Hidayanti 14 70Ulfatun Khasanah 14 70Vivi Noviati 13 65

4

Heni Rismawati v 14 70Jumlah 348 1740

Rata-rata 14,5 72,5

Page 127: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

Nilai = x 100%Kriteria ketuntasan belajar : Keterangan :Jumlah peserta didik yang tuntas : 19 Nilai tertinggi : 85Jumlah peserta didik yang tidak tuntas : 5 Nilai terendah : 55Persentase ketuntasan belajar : 79,17% (belum tuntas) Nilai rata-rata peserta didik : 72,5

Kriteria Penskoran PsikomotorikSkor 1 = dilakukan dengan tidak tepatSkor 2 = dilakukan dengan kurang tepatSkor 3 = dilakukan dengan tepatSkor 4 = dilakukan dengan sangat tepat

Page 128: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

LEMBAR OBSERVASI PSIKOMOTORIK SISWA SIKLUS IIINilai

Mempersiapkanalat

Merangkai alat Melakukanpercobaan

Merapikankembali alatdan bahan

Mengkomunikasikan hasil

percobaan

Kel Nama siswa

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

JumlahSkor

Nilai

Ari Mashudi 14 70Arif Budi RP 14 70Arif Lutfi H 15 75David Rendika L 14 70Dinda Fika A 16 80

1

Eni Mastoka 15 75Eva Ristiyana 16 80Gopilun 12 60Harun Ar Rasyid 12 60Imam Setiawan 15 75Ita Ristiani 15 75

2

M Khoeroni 14 70M Khoerul Anam 17 85M Risqi Beni P 15 75M Ulin Nuha 14 70Nur Fuat Kamaludin 16 80Roni Setiawan 14 70

3

Siti Ambarwati 14 70Titik Nursaadah 16 80Two Bagus P 14 70Ulfa Hidayanti 15 75Ulfatun Khasanah 15 75Vivi Noviati 14 70

4

Heni Rismawati 14 70Jumlah 349 1745

Rata-rata 14,54 72,70

Page 129: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

Nilai = x 100%Kriteria ketuntasan belajar : Keterangan :Jumlah peserta didik yang tuntas : 22 Nilai tertinggi : 85Jumlah peserta didik yang tidak tuntas : 2 Nilai terendah : 60Persentase ketuntasan belajar : 91,67% (Tuntas) Nilai rata-rata peserta didik : 72,70

Kriteria Penskoran PsikomotorikSkor 1 = dilakukan dengan tidak tepatSkor 2 = dilakukan dengan kurang tepatSkor 3 = dilakukan dengan tepatSkor 4 = dilakukan dengan sangat tepat

Page 130: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

Lampiran 10DOKUMENTASI SAAT PROSES BELAJAR MENGAJAR

Peserta Didik Melakukan Praktikum

Peneliti Melakukan Observasi

Page 131: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

Peserta Didik Melakukan Praktikum

Peserta Didik Mengerjakan Tes