22
1 Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD dengan berbantuan Edmodo untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Simulasi Digital (Studi Kasus: SMK N 2 Temanggung) Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer Oleh: Wilistri NIM: 702010167 Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Oktober 2014

Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14025/2/T1_702010167_Full... · 7 Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD

  • Upload
    hakhue

  • View
    240

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14025/2/T1_702010167_Full... · 7 Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD

1

Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD dengan

berbantuan Edmodo untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada

Mata Pelajaran Simulasi Digital

(Studi Kasus: SMK N 2 Temanggung)

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Oleh:

Wilistri

NIM: 702010167

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Oktober 2014

Page 2: Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14025/2/T1_702010167_Full... · 7 Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD

2

Page 3: Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14025/2/T1_702010167_Full... · 7 Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD

3

Page 4: Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14025/2/T1_702010167_Full... · 7 Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD

4

Page 5: Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14025/2/T1_702010167_Full... · 7 Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD

5

Page 6: Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14025/2/T1_702010167_Full... · 7 Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD

6

Page 7: Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14025/2/T1_702010167_Full... · 7 Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD

7

Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD dengan berbantuan

Edmodo untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran

Simulasi Digital (Studi Kasus SMK N 2 Temanggung)

1 Wilistri,

2 Drs.Prihanto Ngesti Basuki, M.Kom,

3Angela Atik Setyanti, S.Pd.

Program Studi Teknik Informatika dan Komputer

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

JL.Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

E-mail : 1)

[email protected], 2)

[email protected], 3)

[email protected].

Abstract

This study aims to determine the learning outcome of students using cooperative

learning model of student teams achievement division (STAD) with Edmodo app. This

study used a sample of two classes, namely class X BB 1 and class X BB 2. In the first

class imposed cooperative learning methods model (STAD) with Edmodo app, other

classes imposed conventional teaching methods. This study was a quasi- experimental

study , with data collection in the form of test pretest and posttest tests as well as student

activity during the learning process, to get the data in the form of value which is the

result of student learning . Based on the results of data analysis done with uji_gain, there

is a difference between the control and experimental class class. This indicates that there

is a enhancement in student learning outcomes are taught using STAD cooperative

learning models aided Edmodo compared with conventional learning models .

Keywords: Cooperative Learning , STAD , Edmodo , Learning Outcomes

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa

menggunakan metode cooperative learning model student teams achievement division

(STAD) dengan aplikasi edmodo. Penelitian ini menggunakan sample sebanyak 2 kelas,

yaitu kelas X BB 1 dan kelas X BB 2. Pada kelas pertama dikenakan metode

cooperative learning model (STAD) dengan aplikasi edmodo, kelas lainnya dikenakan

metode pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi

eksperimental, dengan teknik pengumpulan data berupa tes pretest dan tes postest serta

aktivitas siswa selama proses belajar, untuk mendapatkan data berupa nilai yang

merupakan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dengan

uji_gain, terdapat perbedaan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hal ini

menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan

metode cooperative learning model STAD berbantuan Edmodo dibandingkan dengan

model pembelajaran konvensional.

Kata kunci : Cooperative Learning, STAD, Edmodo, Hasil Belajar.

1 Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer,

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. 2 Staff Pengajar Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

3 Staff Pengajar Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Page 8: Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14025/2/T1_702010167_Full... · 7 Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD

8

1. Pendahuluan

Pembelajaran merupakan kegiatan yang bertujuan membelajarkan siswa.

Sementara tujuan belajar adalah kemampuan (Kompetensi) atau ketrampilan yang

diharapkan dapat dimiliki oleh siswa setelah mereka melakukan proses

pembelajaran tertentu [1]. Hasil belajar didefinisikan sebagai suatu proses

terjadinya perubahan perilaku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur

dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan ketrampilan [2].

Berdasarkan hasil hasil wawancara yang telah dilakukan permasalahan

yang pertama disimpulkan bahwa Simulasi Digital merupakan salah satu mata

pelajaran baru yang diterapkan pada kurikulum 2013, yang khususnya diterapkan

pada tingkat SMK. Siswa juga belum mengetahui seperti apa pelajaran yang akan

diterapkan, serta materi yang akan disampaikan. untuk itu guru juga harus kreatif

dalam mengelola kelas, agar murid dapat menerima materi yang diberikan secara

maksimal. Permasalahan yang kedua bahwa penerapan pembelajaran dikelas guru

masih menggunakan dengan metode konvensional meskipun kurikulum 2013

sudah diterapkan. padahal kunci sukses yang menentukan keberhasilan

implementasi kurikulum 2013 adalah kreativitas guru dalam menentukan berhasil-

tidaknnya peserta didik dalam belajar [3]. Guru mapel simulasi digital juga baru

berencana untuk menerapkan sebuah aplikasi Edmodo untuk membantu dalam

proses pembelajaran untuk itu pada pembelajaran ini disarankan untuk

mengunakan sebuah aplikasi Edmodo dan diharapkan dapat membantu dalam

proses pembelajaran.

Model STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang

paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi

para guru yang baru yang menggunakan pendekatan kooperatif. Penerapan

model STAD memungkinkan siswa untuk dapat belajar secara berkelompok,

menumbuhkan sikap kooperatif, mendorong rasa kebersamaan dan saling

membantu dalam menguasai materi. Sehingga siswa dapat meningkatkan hasil

belajar siswa. Di samping itu metode ini juga mudah diadaptasi yang telah

digunakan dalam pelajaran matematika, sains, illmu pengetahuan sosial, bahasa

inggris, teknik, dan masih banyak subjek lainnya pada tingkat sekolah menengah

sampai perguruan tinggi [4].

Edmodo salah satu aplikasi jejaring sosial untuk pembelajaran berbasis

Learning Managemen System (LMS) dikembangkan pada akhir tahun 2008 oleh

Nic Borg dan Jeff Ohara yang dikembangkan khususnya di lingkungan sekolah.

Edmodo adalah platform media sosial yang sering digambarkan sebagai

facebook untuk sekolah. Edmodo juga merupakan media social network

microblogging yang aman bagi siswa dan guru serta memberi fasilitas bagi guru,

murid tempat yang aman untuk berkomunikasi, berkolaborasi, berbagi konten dan

aplikasi pembelajaran, pekerjaan rumah (PR) bagi siswa, diskusi dalam kelas

virtual, dan ulangan secara online [5]. pemanfaatkan aplikasi Edmodo diharapkan

dapat membantu dalam proses pembelajaran.

Penerapan metode Cooperative Learning dengan model STAD berbantuan

Edmodo diharapkan dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran dan

menumbuhkan sebuah pembelajaran yang aktif sehingga dapat terjadi interaksi

Page 9: Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14025/2/T1_702010167_Full... · 7 Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD

9

antar siswa dan dapat menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan serta

dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian yang berkaitan dengan metode Cooperative Learning model

STAD dengan berbantuan Edmodo, yang dilakukan oleh Siti Umamik dengan

judul “Keefektifan Model Pembelajaran Matematika Cooperative Learning tipe

STAD Melalui Pemanfaatan Alat Peraga Pada Sub Materi Pokok Keliling dan

Luas Lingkaran Terhadap Hasil Belajar Peserta didik Kelas VII Semester II SMP

Negeri 4 Kudus Tahun Pelajaran 2006/2007” pada Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang. Kelompok eksperimen diberi

pengajaran dengan menggunakan pendekatan kooperatif tipe STAD. Sedangkan

kelompok kontrol dengan pendekatan pembelajaran konvensional. Disimpulkan

bahwa pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD melalu pemanfaatan

alat peraga lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional [6].

Penelitian dilakukan oleh Eka Septiana (2014), dengan judul “Perbedaan

Hasil Belajar Matematika Diantara Siswa yang Diajar Menggunakan model

Cooperative Learning Tipe (STAD) dengan Model Konvensional”. Berdasarkan

hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar

matematika siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD lebih baik dibandingkan dengan kelas yang menggunakan model

pembelajaran konvensional [7].

Dari penelitian dahulu dapat disimpulkan, bahwa penggunaan metode

Kooperatif model STAD diterapkan pada mata pelajaran yang berhubungan erat

dengan proses berhitung dan praktik. Dari penelitian terdahulu juga belum

ditemukan penelitian mengenai penggunaan metode Cooperative Learning model

STAD, dengan berbantuan Edmodo. Pada penelitian ini dengan diterapkan

aplikasi Edmodo untuk mata pelajaran simulasi digital, diharapkan dapat lebih

membantu meningkatkan hasil belajar siswa.

Cooperative Learning merupakan pembelajaran yang menekankan adanya

kerja sama antar siswa untuk mencapai tujuan belajar bersama. Didefinisikan

belajar Cooperative Learning adalah kegiatan yang berlangsung di lingkungan

belajar siswa dalam kelompok kecil yang saling berbagi ide-ide dan bekerja secara

kolaborative untuk memecahkan masalah-masalah yang ada dalam tugas mereka

[8].

STAD dikembangkan oleh Slavin yang merupakan salah satu tipe

kooperatif yang menekankan pada adanya aktifitas dan interaksi diantara siswa

untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran

guna mencapai prestasi yang maksimal [9]. Tipe STAD juga merupakan salah

satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan

model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan

pendekatan kooperatif [4]. Di samping itu metode ini juga mudah diadaptasi telah

digunakan dalam mata pelajaran matematika, sains, illmu pengetahuan sosial,

bahasa inggris, teknik, dan masih banyak subjek lainnya pada tingkat sekolah

menengah sampai perguruan tinggi.

Edmodo merupakan platform media sosial yang sering digambarkan

sebagai facebook untuk sekolah. Edmodo merupakan aplikasi yang menarik bagi

Page 10: Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14025/2/T1_702010167_Full... · 7 Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD

10

guru dan peserta didik dengan elemen sosial yang menyerupai facebook. Edmodo

memiliki beberapa kelebihan diantaranya yaitu: mirip facebook sehingga lebih

familiar dan mudah digunakan, hanya memiliki group code yang dapat mengikuti

kelas, dapat diaksek dimanapun dan kapanpun, dapat diaplikasikan satu kelas,

satu sekolah, antar sekolah dalam satu kota/kabupaten serta dapat digunakan bagi

siswa, guru dan orang tua [5].

Aktivitas belajar adalah proses pembelajaran pada hakekatnya untuk

mengembangkan aktivitas dan kreatifitas peserta didik melalui berbagai interaksi

dan pengalaman belajar. Mengklasifikasikan aktivitas belajar siswa antara lain

dapat digolongkan sebagai berikut: 1) Visual activities, yang termasuk di

dalamnya misalnya, membaca, memerhatikan, percobaan. 2) Oral activities,

seperti:menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan

pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi. 3) Listening activities,

sebagai contoh mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato. 4)

Writing activities, seperti misalnya: menulis cerita, karangan, laporan, angket,

menyalin. 5) Drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik, peta,

diagram. 6) Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan

percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak.

7) Mental activities, sebagai contoh misalnya: menanggapi, mengingat,

memecahkan soal, menganalisis, melihatt hubungan, mengambil keputusan. 8)

Emotional activities, seperti misalnya, menaruh minat, merasa bosan, gembira,

bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup [10]. Dari kedelapan indikator

aktivitas belajar siswa yang berkaitan dengan model STAD antara lain 1) Visual

activities misalnya membaca, memperhatikan guru mengajar; 2) Oral activities

seperti bertanya, memberi tanggapan, mengeluarkan pendapat, diskusi; 3)

Listening activities misalnya mendengarkan; 4) Writing activities misalnya

menyalin; 5) Mental activities misalnya memecahkan soal, menganalisis; 6)

Emotional activities misalnya bersemangat.

Hasil belajar merupakan gabungan dari kata hasil dan kata belajar, hasil

belajar diartikan sebagai keberhasilan usaha yang dapat dicapai [11]. Hasil belajar

juga didefinisikan sebagai suatu proses terjadinya perubahan perilaku pada diri

siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap

dan ketrampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan

pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya [2]. Hasil

belajar juga merupakan nilai hasil belajar yang menentukan berhasil tidaknya

siswa dalam belajar [12]. Dalam hasil belajar mencakup kemampuan kongnitif,

afektif, dan psikomotor [13].

Dari definisi hasil belajar, yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

untuk melihat hasil belajar yang sudah dicapai yaitu seteleh siswa mengikuti

proses belajar mengajar, dengan dilihat dari kemampuan akademik siswa.

3. Metode Penelitian

Page 11: Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14025/2/T1_702010167_Full... · 7 Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD

11

Jenis penelitian ini menggunakan menggunakan penelitian eksperimen

dengan Bentuk desain quasi eksperimen, karena penelitian ini dilakukan dengan

mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol. Desain

penelitian pelaksanaan pretes dan postes dapat dilihat pada tabel 3.1. [14]. Tabel 3.1 Prosedur Penelitian

Kelas Pretest Independen

Variabel

Postest

Eksperimen Y1 X Y2

Kontrol Y3 Y4

Keterangan :

Y1 : Kemampuan kelas eksperimen sebelum diberi perlakuan

Y2 : Kemampuan kelas eksperimen sesudah diberi perlakuan

Y3 : Kemampuan kelas kontrol sebelum diberi perlakuan

Y4 : Kemampuan kelas kontrol sesudah diberi perlakuan

X : Perlakuan metode Cooperative Learning model STAD

berbantuan Edmodo.

Kegiatan penelitian dilakukan pada dua kelompok kelas. Pertama dengan

melakukan pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberi

perlakuan. Selanjutnya perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebagai

pembanding. Pada kelas eksperimen diterapkan metode Cooperative Learning

model STAD berbantuan Edmodo, sedangkan kelas kontrol diterapkan metode

konvensional. Setelah mendapatkan perlakuan yang berbeda, pada kedua

kelompok diberikan posttest dengan materi yang sama untuk mengetahui

perbandingan hasil belajar.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik probability

sampling yaitu simple random sampling. Dikatakan simple (sederhana) karena

pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila

anggota populasi dianggap homogen. Dengan kata lain, penarikan sampel acak

sederhana merupakan suatu prosedur yang memungkinkan setiap elemen dalam

populasi memiliki pelung yang sama untuk dijadikan sampel [15].

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Busana Butik (BB) 1

dan X Busana Butik (BB) 2 pada mata pelajaran Simulasi Digital, dengan jumlah

sampel 64 siswa yang terbagi menjadi 2 kelas yaitu X BB 1 kelas kontrol

sebanyak 32 siswa dan X BB 2 kelas eksperimen sebanyak 32. Yang dilakukan di

SMK N 2 Temanggung tahun pelajaran 2014/2015.

Tahapan penelitian, tahapan ini digunakan agar pelaksanaan penelitian

lebih tersusun dan terstruktur [16].

Page 12: Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14025/2/T1_702010167_Full... · 7 Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD

12

Gambar 3.2 Alur Penelitian

Tahapan pertama yang dilakukan adalah tahap identifikasi masalah dan

menentukan tujuan penelitian. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui keadaan

proses pembelajaran berlangsung. Untuk mengetahui permasalahan dalam

pembelajaran dengan dilakukan wawancara langsung kepada guru mata pelajaran

simulasi digital. Pertanyaan apa saja yang diajukan saat melakukan wawancara

dapat dilihat pada tabel 3.3. Sedangkan kajian pustaka dilakukan untuk mencari

solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah. Tabel 3.3 Daftar Pertanyaan

Nara sumber Pertanyaan

Guru Sebelum diterapkan :

1. Bagaimana pembelajaran yang selama ini diterapkan?

2. Kendala apa saja yang dihadapi dalam proses

pembelajaran berlangsung?

3. Bagaimana langkah-langkah yang akan diterapkan untuk

menyelesaikan permasalahan yang dihadapi?

4. Apa saja fasilitas yang ada disekolah?

Tahapan kedua adalah tahapan persiapan, pelaksanaan dan observasi. Pada

tahapan persiapan yang harus dipersiapkan adalah Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), menyiapkan lembar observasi, memilih dan menentukan

kelas yang akan digunakan dalam penelitian serta menentukan materi yang akan

diajarkan dengan melakukan konsultasi dengan guru Simulasi digital. Tahap

pelaksanaan dengan memberikan perlakuan pada masing-masing kelas yang

terdiri dari dua kelas yaitu kelas X BB 1 pada kelas eksperimen diberi perlakuan

menggunakan metode Cooperative Learning model STAD berbantuan Edmodo

sedangkan X BB 2 kelas kontrol diberi perlakuan menggunakan model

pembelajaran konvensional. Bersamaan dengan proses pembelajaran dikelas juga

dilakukan observasi aktivitas siswa, yang digunakan untuk mengukur aktivitas

selama proses belajar. Kegiatan pada tahap ini yaitu dengan menilai aktivitas

siswa kelas eksperimen dan kontrol yang ada dikelas sesuai dengan rubik

penilaian yang telah dibuat. Pada tahap ini juga diberikan tes pretest dan postest.

Tes pretest dilakukan sebelum dikenakan metode yang diterapkan sedangkan tes

postest dilakukan setelah dikenakannya metode yang diterapkan. Pemberian tes

digunakan untuk mengetahui hasil penelitiannya, apakah ada perbandingan

Page 13: Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14025/2/T1_702010167_Full... · 7 Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD

13

peningkatan hasil belajar siswa yang dilakukan di kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

Tahap ketiga adalah analisis dan kesimpulan. Data pelaksanaan selama

proses pembelajaran observasi yang telah dilakukan kemudian dianalisis

kemudian disimpulkan hasil penelitian dan dilaporkan dengan menulis artikel

ilmiah.

Analisis validitas dan reliabilitas instrumen digunakan untuk mengukur

instrumen yang digunakan dalam penelitian. Instrumen yang valid dan reliabilitas

merupakan syarat untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel.

Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

hendak diukur. Sedangkan instumen yang reliabel adalah instrumen yang bila

digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan

data yang sama [14].

Langkah-langkah pembelajaran metode Cooperative Learning model

STAD terdiri dari enam komponen utama antara lain yaitu, dapat dilihat pada

tabel 3.4. [13].

Tabel 3.4 Langkah - Langkah Pembelajaran mengunakan metode

Cooperative Learning Model STAD

Fase Fase Prilaku Guru

Fase 1 Menyampaikan tujuan

belajar dan

mempersiapkan siswa

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan

mempersiapkan siswa siap belajar.

Fase 2 Menyajikan informasi Guru mempresentasikan informasi kepada

siswa secara verbal.

Fase 3 Mengorganisasikan

siswa ke dalam tim

belajar

Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana

caranya membentuk kelompok belajar dan

membantu setiap kelompok agar melakukan

transisi secara efisien.

Fase 4 Membantu kerja tim

dan belajar

Guru membimbing kelompok-kelompok

belajar.

Fase 5 Evaluasi Guru mengevaluasi masing-masing kelompok

yang mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya.

Fase 6 Memberikan

penghargaan

Guru mencari cara-cara untuk menghargai

baik upaya maupun hasil nilai belajar

kelompok.

Page 14: Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14025/2/T1_702010167_Full... · 7 Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD

14

Langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode Cooperative

learning model STAD memiliki beberapa fase dalam penerapan didalam kelas.

Pada fase pertama kegiatan yang dilakukan adalah Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran berdasar Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang hendak

dicapai dalam pembelajaran dan mempersiapkan siswa siap belajar. Untuk

melihat kesiapan siswa untuk belajar di kelas guru melakukan tanya jawab

kepada siswa guna untuk melihat kemampuan siswa, dan diharapkan siswa

merespon dan memberi jawaban.

Fase kedua yaitu guru mempresentasikan informasi kepada siswa secara

verbal. Pada fase ini guru menjelaskan materi dengan mempresentasikannya

dengan bantuan Microsoft PowerPoint sedangkan siswa mencatat dari materi

yang telah disampaikan.

Fase ketiga yaitu guru memberi tugas kepada siswa dengan membentuk

kelompok dengan jumlah 4-5 siswa secara heterogen dengan dibentuk latar

belakang agama, gender dan kemampuan akademis yang berbeda. Siswa

mengerjakan tugas kelompok sesuai dengan tugasnya masing-masing. Dalam

mengerjakan tugas siswa saling berdiskusi secara berkelompok tetapi tiap siswa

bertanggung jawab dengan tugas yang sudah dikerjakan, dalam hal ini agar siswa

dapat bekerja sama untuk mencapai keberhasilan kelompok serta dapat melibatkan

partisipasi siswa dalam kelompok untuk saling berinteraksi.

Fase empat yaitu guru membimbing kelompok-kelompok belajar. Pada

fase ini selama mengerjakan tugas kelompok guru juga bertindak sebagai

fasilitator dan memberi peringatan untuk mengerjakan secara cepat dan benar

karena dalam mengerjakan tugas kelompok hanya diberi waktu 30 menit.

Fase lima yaitu guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah

dipelajari dan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjannya. Pada

fase ini tiap kelompok melakukan presentasi. Dalam proses presentasi

berlangsung kelompok yang lain saling menanggapi dari hasil yang telah

dipresentasikan sehingga dapat menumbuhkan sikap kooperatif dan siswa lebih

berani berbicara, sedangkan guru melakukan evaluasi dengan memberi nilai,

kritik, pujian serta saran dari hasil presentasi yang telah dilakukan.

Fase enam yaitu guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya

maupun hasil nilai belajar individu maupun kelompok. Pada fase ini guru

memberi penghargaan kepada kelompok yang mempresentasikan dengan baik

dan kompak, serta memberi pujian yang hasil presentasi baik dengan memberi

applause tangan.

Lembar observasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa dalam

proses belajar dengan mengunakan model STAD. Berikut ini merupakan indikator

penilaian aktivitas siswa.

Page 15: Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14025/2/T1_702010167_Full... · 7 Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD

15

Tabel 3.5 Kisi Kisi Observasi Siswa Pembelajaran di Kelas

Indikator Jenis Kegiatan Aspek yang Diamati

1 Visual activities

- Siswa mempelajari materi yang sudah

diberikan oleh guru

- Siswa memperhatikan materi yang

diberikan oleh guru

2 Oral activities

- Siswa merespon dan menjawab pertanyaan

guru.

- Siswa mengajukan pertanyaan

/mengemukakan pendapat.

3 Writing activities - Siswa menyalin materi yang disediakan

oleh guru

4 Listening activities

- Siswa mendengarkan dan memperhatikan

materi yang disampaikan oleh guru

- Siswa mengerjakan tugas kelompok

- Siswa melakukan diskusi kelompok

5 Mental activities

- Siswa memecahkan soal yang diberikan

oleh guru.

- Siswa mempresentasikan hasil tugas

kelompok

6 Emotional activites

- Siswa bergerak aktif dan bersemangat

dalam mengikuti pembelajaran

(Sardiman, 2012)

Penilaian skor pada lembar observasi dengan cara memberikan cheklist

(ᵧ) apabila melakukan sesuai dengan indikator dan (-) tidak melakukan sesuai

dengan indikator. Tabel 3.6 Kriteria Keberhasilan

Tingkat Keberhasilan Kategori Pencapaian

90-100 % Sangat Baik

80-89 % Baik

70 – 79 % Cukup

60 – 69 % Kurang

50% Kebawah Sangat Kurang

(Sardiman, 2012)

Persentase =

x 100%

Uji gain dilakukan dengan cara menghitung selisih antara nilai posttest

dan pretest. Uji data gain menunjukkan peningkatan hasil belajar yang dilihat dari

data nilai tes pretes dan postest yang dilakukan pada kelas eksperimen maupun

kelas kontrol diolah dengan analisis statistik uji_gain menggunakan rumus yaitu

[14]:

Page 16: Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14025/2/T1_702010167_Full... · 7 Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD

16

Tabel 3.7 Klasifikasi Nilai Gain

Nilai g Interpretasi

g > 0.7 Tinggi

0.7 > g > 0.3 Sedang

0 < g < 0.3 Rendah

Klasifikasi nilai gain diinterpretasikan tiga kategori yaitu tinggi, sedang

dan rendah dengan kategori tinggi jika g > 0.7, sedang jika 0.7 > g > 0.3, dan

rendah jika 0 < g < 0.3. Pengujian pada uji t dilakukan dengan hipotesis nol (H0)

yang menyatakan bahwa tidak ada peningkatan hasil belajar yang menggunakan

metode cooperative learning model STAD berbantuan Edmodo. Sedangkan

hopotesis alternatif (H1) menyatakan bahwa ada peningkatan dengan

menggunakan metode cooperative learning model STAD berbantuan Edmodo.

Dalam perhitungan statistik dengan uji t, digunakan tingkat signifikansi α= 0.05,

artinya Ho akan ditolah jika thitung > 0,05.

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Proses pembelajaran metode cooperative learning model STAD

berbantuan Edmodo dimulai pada 3 tahap. Tahap pertama pada pertemuan

pertama yaitu dimulai dengan siswa mengunduh materi didalam aplikasi Edmodo.

Pada pertemuan ini belum diberlakukan model STAD, aktifitas yang dilakukan

pada pertemuan ini adalah siswa mengerjakan tes pretest guna untuk mengukur

kemampuan awal siswa. Setelah melakukan tes, guru meminta untuk mendaftar

sebuah aplikasi Edmodo dan bergabung dalam group yang telah dibuat oleh guru.

Siswa mendaftar akun aplikasi Edmodo dengan bimbingan guru. Siswa sudah

bergabung dalam group edmodo dan siswa diberi tugas (PR) untuk melihat

penguguman dan mendownload materi dalam group Edmodo, agar pada

pertemuan selanjutnya siswa sudah memiliki materi dan belajar dirumah. Guru

juga memberikan informasi untuk selalu mengecek melihat pengunguman yang

ada di group edmodo setelah pelajaran simulasi digital selesai.

Tahap kedua pada pertemuan kedua, pada tahap ini mulai diberlakukan

metode STAD yang dilakukan didalam kelas. Dimulai dari siswa siap untuk

mengikuti pelajaran. Guru menyampaikan tujuan belajar berdasar Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang hendak dicapai dalam pembelajaran.

Untuk melihat kesiapan siswa untuk belajar di kelas guru melakukan tanya

jawab kepada siswa guna untuk melihat kemampuan siswa, dan diharapkan siswa

merespon dan memberi jawaban. Guru menjelaskan materi dengan

mempresentasikannya dengan bantuan Microsoft PowerPoint. Setelah selesai

memberikan materi, guru memberi tugas kepada siswa dengan membentuk

kelompok dengan jumlah 4-5 siswa secara heterogen dengan dibentuk latar

belakang agama, gender dan kemampuan akademis yang berbeda. Siswa

mengerjakan tugas kelompok sesuai dengan tugasnya masing-masing. Dalam

mengerjakan tugas siswa saling berdiskusi secara berkelompok tetapi tiap siswa

bertanggung jawab dengan tugas yang sudah dikerjakan, dalam hal ini agar siswa

dapat bekerja sama untuk mencapai keberhasilan kelompok serta dapat melibatkan

partisipasi siswa dalam kelompok untuk saling berinteraksi. Selama mengerjakan

tugas kelompok guru bertindak sebagai fasilitator dan memberi peringatan untuk

Page 17: Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14025/2/T1_702010167_Full... · 7 Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD

17

mengerjakan secara cepat dan benar karena dalam mengerjakan tugas kelompok

hanya diberi waktu 30 menit. Siswa diwajibkan melakukan presentasi setelah

tugas kelompok selesai sedangkan guru melakukan evaluasi dengan memberi

kritik, pujian serta saran dari hasil presentasi yang telah dilakukan. Dalam proses

presentasi berlangsung kelompok yang lain saling menanggapi dari hasil yang

telah dipresentasikan sehingga dapat menumbuhkan sikap kooperatif dan siswa

lebih berani berbicara. Waktu jam belajar sudah habis, presentasi dilanjutkan

pada pertemuan minggu depan.

Tahapan ketiga siswa siap mengikuti proses pembelajaran. Guru menggali

pengetahuan siswa dan mengulang materi pertemuan sebelumnya. Guru

melakukan tanya jawab sebelum pembelajaran dimulai. Siswa merespon dan

menjawab pertanyaan dari guru. Siswa melanjutkan presentasi kelompok yang

belum mempresentasikan. Kelompok lain diberi kesempatan bertanya kepada

kelompok yang sedang melakukan presentasi. Guru mengevaluasi dengan dengan

memberi nilai, kritik, pujian serta saran dari hasil presentasi yang telah dilakukan.

Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang mempresentasikan dengan

benar dan kompak, serta memberi pujian yang hasil presentasi baik dengan

memberi aplouse tangan. Siswa siap melakukan tes (melihat pengunguman dari

Edmodo). Siswa mengerjakan test postest mengerjakan test dilakukan secara

individu tidak boleh mencontek. Siswa mengumpulkan lembar jawaban. Guru

menginformasikan untuk tugas kelompok yang sudah di presentasikan dikirim

melalui akun Edmodo.

Berdasarkan hasil praktik mengajar yang telah dilakukan di kelas,

penerapan edmodo hanya digunakan untuk membantu dalam proses belajar pada

kelas eksperimen. Hasilnya yaitu untuk berbagi materi, pengumpulan tugas dan

pemberian informasi atau penguguman. Berikut ini merupakan hasil penerapan

penggunaan Edmodo pada kelas eksperimen.

Gambar 4.1 Materi Dalam Group Edmodo.

Page 18: Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14025/2/T1_702010167_Full... · 7 Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD

18

Gambar 4.2 Pengumpulan Tugas Dalam Group Edmodo.

Gambar. 4.3. Pemberian Informasi Dalam Group Edmodo

Pada kelompok kontrol, proses pembelajaran menggunakan metode

konvensional. Peranan lebih aktif dimainkan oleh guru dan keaktifan siswa dalam

proses pembelajaran kurang karena metode ini merupakan kegiatan mengajar

yang terpusat pada guru. Proses pembelajaran yang dilakukan dikelas pada

pertemuan pertama adalah siswa mengerjakan pretest dan pengenalan siswa dan

guru saja. Pada pertemuan kedua pemberian materi. Guru aktif menyampaikan

dan memberikan penjelasan tentang materi yang diajarkan kepada siswa.

Sebaliknya siswa berperan pasif tanpa banyak melakukan kegiatan, sehingga

siswa merasa bosan, rame sendiri dan kurang memperhatikan dengan

pembelajaran yang dilakukan. Guru menanggapi dengan menegur siswa agar

Page 19: Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14025/2/T1_702010167_Full... · 7 Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD

19

kembali fokus pada pembelajaran. Pada pertemuan ketiga guru mengulang materi

pada pertemuan sebelumnya, kemudian siswa melakukan diskusi terhadap materi

yang kurang jelas untuk diajukan pertanyaan kepada guru. Dengan melakukan

diskusi diharapkan siswa dapat lebih jelas dari materi yang kurang paham. Setelah

dilakukan diskusi siswa diberi tes postest.

Hasil pelaksanaan metode pembelajaran menggunakan metode

Cooperative Learning model STAD dengan berbantuan Edmodo untuk kelas

eksperimen lebih aktif dibanding dengan model pembelajaran konvensional pada

kelas kontrol. Pembelajaran konvensional membuat siswa lebih pasif sehingga

proses pembelajaran didalam kelas menjadi lebih membosankan dan hasil

pembelajaran yang didapat juga kurang optimal. Berbeda dengan kelompok yang

menggunakan metode Cooperative Learning model STAD dengan berbantuan

Edmodo siswa lebih antusias dalam mengikuti proses pembelajaran, terbukti pada

saat kelompok melakukan presentasi siswa berani berbicara di depan kelompok

lain dan kelompok lain antusias memberi tanggapan sehingga dapat pemperkuat

rasa percaya diri siswa. Selain itu metode Cooperative Learning model STAD

dengan berbantuan Edmodo juga dapat merangsang siswa untuk terlibat secara

aktif serta menambah pengetahuan yang belum didapat sebelumnnya melalui

kerjasama kelompok.

Presentase hasil pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa yang telah

dilakukan dapat dilihat pada tabel 4.5. Tabel 4.4 Presentase Aktivitas kelas Eksperimen dan kelas Kontrol

Indikator

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Presentase Kategori Presentase Kategori

1 82,81% Baik 64,04 % Kurang

2 73,43 % Cukup 39,06 % Sangat Kurang

3 81,25 % Baik 68,75 % Kurang

4 84,34 % Baik 62,5 % Kurang

5 93,75 % Sangat Baik 71,87 % Cukup

6 81,25 % Baik 53.12 % Sangat Kurang

Presentase aktivitas siswa selama proses belajar siswa dikelas yang

dilakukan pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol dapat dilihat

perbedaannya yang ditunjukan dengan jenis kegiatan, antara lain; visual activities

presentase kelas eksperimen sebesar 82,81% dengan kategori baik, sedangkan

kelas kontrol sebesar 64,04 % dengan kategori kurang. Dilihat dari siswa

mempelajari materi yang sudah diberikan oleh guru dan siswa memperhatikan

materi yang diberikan oleh guru. Kegiatan oral activities presentase kelas

eksperimen sebesar 73,43 % dengan kategori cukup, sedangkan kelas kontrol

sebesar 39,06 %. dengan kategori sangat kurang, Dilihat dari Siswa merespon dan

menjawab pertanyaan guru. Siswa mengajukan pertanyaan /mengemukakan

pendapat. Kegiatan writing activities presentase kelas eksperimen 81,25 % dengan

kategori baik, sedangkan kelas kontrol sebesar 68,75 % dengan kategori kurang.

Dilihat dari siswa menyalin materi yang disediakan oleh guru. Kegiatan listening

activities presentase kelas eksperimen sebesar 84,34% dengan kategori baik,

dilihat dari siswa mendengarkan dan memperhatikan informasi yang disampaikan

oleh guru, siswa mengerjakan tugas kelompok, dan siswa melakukan diskusi

Page 20: Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14025/2/T1_702010167_Full... · 7 Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD

20

kelompok. sedangkan kelas kontrol sebesar 62,5 % yang dilihat dari siswa

mendengarkan dan memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru dan siswa

melakukan diskusi kelompok. Kegiatan mental activities presentase kelas

eksperimen sebesar 93,75% dengan kategori sangat baik yang dilihat dari siswa

memecahkan soal yang diberikan oleh guru, siswa mempresentasikan hasil tugas

kelompok. Sedangkan kelas kontrol sebesar 68,75 %. Dilihat dari siswa

memecahkan soal yang diberikan oleh guru. Kegiatan emotional activites

presentase kelas eksperimen sebesar 81,25 % dengan kategori baik, sedangkan

kelas kontrol sebesar 53.12 %. Dilihat dari siswa bergerak aktif dan bersemangat

dalam mengikuti pembelajaran.

Dari hasil presentase aktivitas kegiatan siswa yang dilakukan, ada

perbedaan peningkatan presentase perbandingan antara kelas eksperimen dengan

kelas kontrol. Bahwa presentase kelas eksperimen lebih tinggi jika dibanding

dengan kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan metode cooperative

learning model STAD dengan berbantuan Edmodo lebih baik dibanding dengan

metode konvensional.

Analisis data diskriptif, hasil data pretest dan postest diperoleh dari tes

tertulis dengan soal pilihan ganda sebanyak 15 soal yang telah di ujikan dengan

uji reabilitas. Hasil data pretest diperoleh dapat dilihat pada tabel 4.3. dan hasil

data postest dapat dilihat pada tabel 4.4. Tabel 4.5 Data Pretest

Kelas Jumlah

siswa

Nilai

Minimal

Nilai

Maksimal

Rata-Rata

Eksperimen 32 5.5 8.5 6.84

Kontrol 32 5.0 8.5 6.85

Tabel diatas menjelaskan bahwa diketahui jumlah data (N) sebanyak 32

siswa. Terdapat perbedaan nilai kelas eksperimen dan kontrol tidak jauh beda,

yaitu untuk rata-rata kelas kontrol tedapat 6,859 dengan skor nilai minimal

sebesar 5,0 dan nilai maksimal sebesar 8,5 sedangkan kelas eksperimen nilai rata-

rata terdapat 6,844 dengan skor nilai minimal 5,5 dan skor maksimal 8.5. Kedua

kelas tersebut memiliki kecenderungan nilai hampir sama. Kesimpulan yang dapat

diambil dari rentang nilai tertinggi ke terendah pada kelas kontrol maupun kelas

eksperimen adalah kedua kelas tersebut memiliki kemampuan awal yang relatif

sama. Tabel 4.6 Data Postest

Kelas Jumlah

siswa

Nilai

minimal

Nilai

maksimal

Rata-rata

Eksperimen 32 7.5 9.5 8.71

KOntrol 32 7.0 9.0 7.70

Tabel diatas menjelaskan bahwa diketahui jumlah data (N) sebanyak 32

siswa. terdapat perbedaan nilai kelas eksperimen dan kontrol yang jauh beda,

yaitu untuk rata-rata kelas eksperimen tedapat 8,7 dengan skor nilai minimal

sebesar 7,5 dan skor nilai maksimal 9,5. Sedangkan kelas Kontrol nilai rata-rata

terdapat 7,70 dengan skor nilai minimal 7,0 dan skor maksimal 9,0. Kesimpulan

Page 21: Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14025/2/T1_702010167_Full... · 7 Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD

21

yang dapat diambil adalah hasil nilai lebih tinggi pada kelas eksperimen

dibanding dengan kelas kontrol.

Hasil belajar siswa mengalami signifikan apabila sig (Signifikansi) < 0,05

atau thitung > ttabel. Diketahui hipotesis nol (Ho) ditolak jika thitung > ttabel, dan (Ho)

diterima jika thitung > ttabel. Tabel 4.7 Hasil Uji Gain Eksperimen dan Kontrol

Kelas Pretest Posttest Gain Kriteria

Eksperimen 8.5 9.5 0.70 Tinggi

Kontrol 8.5 9.0 0.51 Sedang

Berdasarkan data nilai pretest dan posttest pada kelas eksperimen,

diperoleh nilai gain kelas eksperimen sebesar 0.70 degan kriteria tinggi dan kelas

kontrol sebesar 0.51 dengan kriteria sedang. Hal ini menunjukan nilai gain kelas

eksperimen tidak sama dengan kelas kontrol.

Tabel 4.8 Uji Hipotesis Gain

Kelas Df Sig.(P) thitung ttabel Keterangan

Eksperimen 62 0.000 4.391 1.6698

Ho ditolak

Kontrol H1 diterima

Diperoleh sig.(p) = 0.000 dan nilai thitung = 4,391. Diketahui bahwa thitung >

ttabel (4,392 > 1,6698) dan sig (signifikansi) < 0.05 (0.000 < 0.05), maka hipotesis

nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (H1) diterima. Artinya ada peningkatan

hasil belajar yang diajar menggunakan metode cooperative learning model STAD

berbantuan Edmodo dengan siswa yang diajar menggunakan metode

konvensional.

5. Simpulan Berdasarkan penelitian dan analisis data yag telah dilakukan dapat ditarik

kesimpulan bahwa siswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode

Cooperative Learning model STAD berbantuan Edmodo lebih baik dibandingkan

dengan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode konvensional.

Terbukti dengan adanya presentase aktifitas siswa yang telah dilakukkan dikelas

menunjukkan bahwa kelompok yang diterapkannya dengan metode cooperative

learning model STAD dengan berbantuan Edmodo memiliki presentase dengan

kategori baik dibandingan dengan kelompok yang diterapkan metode

konvensional memiliki presentase dengan kategori kurang. Serta adanya

peningkatan nilai hasil tes pretest dan postest yang telah dilakukan, bahwa nilai

eksperimen lebih tinggi dibanding dengan nilai kelas kontrol. Uji gain pada

analisis statistik juga menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar, diketahui

dari hasil hipotesis yang didapat bahwa hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis

alternatif (H1) diterima. Artinya ada peningkatan hasil belajar yang diajar

menggunakan metode cooperative learning model STAD berbantuan Edmodo

dengan siswa yang diajar menggunakan metode konvensional. Dari hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diperoleh, disarankan

untuk menerapkan metode Cooperative Learning model STAD berbantuan

Edmodo pada mata pelajaran Simulasi Digital karena sangat membantu dalam

meningkatkan hasil belajar. Penelitian ini masih banyak kekurangan atau

Page 22: Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14025/2/T1_702010167_Full... · 7 Penerapan Metode Cooperative Learning Model STAD

22

kelemahan dalam penyusunan laporan ini, maka dari itu diharapkan ada penelitian

selanjutnya yang tidak hanya melihat hasil belajar siswa yang sudah ada dalam

penelitian ini saja tetapi dapat lebih variatif lagi dalam mencari faktor lainnya

untuk melihat pengaruh terhadap hasil belajar siswa.

6. Daftar Pustaka

[1] Sanjaya, Wina. 2009. Perencanaan & Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:

Kencana.

[2] Eko, P Widoyoko. 2013. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

[3] Mulyasa. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013.2013. Bandung:

PT Remaja Sosdakarya.

[4] Slavin E. Robert. 2005.Cooperative Learning Teori, Riset dan praktik.

Bandung: Nusa Media.

[5] Rismayanti, Astuti. 2012. Mengenal Lebih Dekat Edmodo Sebagai Media

Elearning dan Kolaborasi. http://download.smkn1-majelangka.sch.id.

Diakses pada tanggal 23 juli 2014.

[6] Umamik, Siti. 2007. Keefektifan Model Pembelajaran Matematika

Cooperative Learning Tipe STAD Melalui Pemanfaatan Alat Peraga.

Jurnal Universitas Negeri Semarang.

[7] Septiana, Eka. 2014. Perbedaan Hasil Belajar Matematika Diantara Siswa

yang Diajar Menggunakan model Cooperative Learning Tipe (STAD)

dengan Model Konvensional. Jurnal UKSW. Graha Pendidikan Matematika,

Vol 2. No.2, Mei 2014.

[8] Asma, Nur. 2006. Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

[9] Isjoni. 2009. Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok.

Bandung: Alfabeta.

[10] Sardiman. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta: Rajawali

Pers.

[11] Winkel. 2008. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Tama.

[12] Winarno, Surakhmad. 1994. Pengantar Interaksi Modern. Jakarta: Erlangga

[13] Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta: Pustaka Belajar.

[14] Sugiono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung: CV Alfabeta.

[15] Sudaryono. 2012. Statistik Probabilitas. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.

[16] Burhan. 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta:PT Raja Gravindo

Persada.