110
i PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS VII DI SMPN 3 MATARAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Oleh IRWANSYAH NIM: 15.1.12.1.123 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM MATARAM 2017

PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

i

PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS VII

DI SMPN 3 MATARAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Oleh

IRWANSYAH NIM: 15.1.12.1.123

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

MATARAM

2017

Page 2: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

ii

PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS VII

DI SMPN 3 MATARAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Skripsi

Diajukan kepada

Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

IRWANSYAH NIM: 15.1.12.1.123

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

MATARAM

2017

Page 3: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi oleh Irwansyah, NIM. 15.1.12.1.123, yang berjudul “Penerapan

Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

PAI Kelas VII Di SMPN 3 Mataran Tahun Pelajaran 2016/2017” telah memenuhi

syarat dan disetujui untuk di-munaqasyah-kan. Disetujui pada tanggal, 17

Desember 2017.

Di bawah bimbingan:

Pembimbing I

Drs. Mukhlis M.Ag

NIP.197103111995031002

Pembimbing II

Husnul Hidayanti, M.Ag NIP. 197608012006042001

Page 4: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

iv

NOTA DINAS

Hal : Munaqasyah

Mataram, 17 Desember 2017 Kepada

Yth. Rektor UIN Mataram

di –

Mataram

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah diperiksa dan diadakan perbaikan sesuai masukan pembimbing dan

pedoman penulisan skripsi, kami berpendapat bahwa skripsi saudara:

Nama : Irwansyah

NIM : 15.1.12.1.123

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Fakuktas : Tarbiyah dan Keguruan

Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI Kelas VII Di

SMPN 3 Mataran Tahun Pelajaran 2016/2017

Telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram. Untuk itu, kami berharap agar

skripsi ini dapat dimunaqasyahkan.

Demikian, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Pembimbing I

Drs. Mukhlis M.Ag

NIP.197103111995031002

Pembimbing II

Husnul Hidayanti, M.Ag NIP. 197608012006042001

Page 5: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

vi

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan

Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI Kelas VII Di SMPN 3 Mataran

Tahun Pelajaran 2016/2017”, yang diajukan oleh Irwansyah NIM. 15.1.12.1.123,

Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

Mataram telah dimunaqasyahkan pada hari Rabu tanggal 03 Januari 2018 dan

dinyatakan telah memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan

Agama Islam.

Dewan Munaqasyah

1. Ketua Sidang / : Drs. Mukhlis M.Ag ( ) Pembimbing I NIP. 197103111995031002

2. Sekretaris Sidang / : Husnul Hidayanti, M.Ag ( ) Pembimbing II NIP. 197608012006042001

3. Penguji I : Dr. H. Lukman Hakim, M.Pd ( ) NIP.0196602151997031001

4. Penguji II : Dr. Saparudin, M.Ag ( ) NIP.197810152007011022

Mengetahui,

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram

Dr. Hj. Lubna, M.Pd NIP. 196812311993032008

Page 6: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

vii

Motto:

Artinya : Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga

mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (Q.S. Ar-Ra’d:11)1

1 Dapartemen Agama Republik Indonesia, Al – Qur’an dan Terjemahannya, (Jakarta:PT

Listakwarta Putra, 2003), h.370

Page 7: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

viii

Persembahan:

Karya sederhana ini aku persembahkan untuk ;

Ayahandaku tercinta Juhri dan Ibunda yang tersayang Menti, Adik

– adikku tercinta, Winda, Risma dan Fahri. Almamaterku.

Page 8: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

ix

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan taufik, rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang disusun dalam

rangka untuk memenuhi persyaratan yang diwajibkan oleh Lembaga Perguruan Tinggi

guna mendapat gelar sarjana pendidikan Islam dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram. Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan

kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW yang menjadi penutup para Nabi serta

menjadi tauladan akhir zaman.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih sangat jauh dari

kesempurnaan, hal ini disebabkan karena keterbatasan ilmu pengetahuan yang dimiliki.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya konstruktif dari semua pihak akan diterima

dengan tulus hati. Selanjutnya diucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini, baik yang sifatnya moril maupun

materil.

Dengan demikian ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya disampaikan

kepada:

1. Drs. Mukhlis M.Ag, M.Pd selaku pembimbing I dan Husnul Hidayanti, M.Ag

selaku pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu dan kesempatannya untuk

membimbing dalam penyusunan skripsi ini.

2. Dosen beserta Civitas Akademika UIN Mataram yang telah banyak memberikan

bantuan dan Ilmu Pengetahuan selama berada di bangku kuliah.

3. Dr. Hj. Lubna, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dan Dr.

Saparudin, M.Ag selaku ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.

4. Prof. Dr. H.Mutawalli, M.Ag selaku Rektor UIN Mataram.

Page 9: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

x

5. Ayahanda, Ibunda dan beserta saudara-saudariku tersayang yang telah memberikan

dukungan dan do‟a dengan penuh keikhlasan, sehingga dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi ini.

6. Kepada pihak-pihak lain yang telah memberikan bantuan dalam penulisan skripsi ini,

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmat dan karunianya kepada

semua yang telah memberikan bantuan dan bimbingan kepada penulis. Akhirnya, apa

yang tertera dalam skripsi ini agar dapat memberikan manfaat dan merupakan dharma

bakti penulis pada Agama, Nusa dan Bangsa.

Amin Ya Robbal Alamin.

Mataram, 18 Desember 2017

Penulis,

IRWANSYAH NIM.15.1.12.1.123

Page 10: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .............................................................................................. i

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................. iii

HALAMAN NOTA DINAS ..................................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................................................. v

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... vi

HALAMAN MOTTO ............................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... viii

KATA PENGANTAR ............................................................................................... ix

DAFTAR ISI.............................................................................................................. xiv

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xv

ABSTRAK ................................................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Konteks Penelitian ................................................................................... 1

B. Fokus Penelitian ...................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 4

D. Manfaar Penelitian ................................................................................... 4

E. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian .................................................... 5

F. Telaah Pustaka ......................................................................................... 6

G. Kerangka Teoretik. .................................................................................. 8

1. Media Gambar .................................................................................. 8

2. Motivasi Belajar ................................................................................ 16

3. Konsep Pembelajaran PAI ................................................................ 32

H. Metode Penelitian .................................................................................... 38

1. Pendekatan Penelitian ....................................................................... 38

2. Kehadiran Peneliti ............................................................................. 39

3. Lokasi Penelitian ............................................................................... 40

4. Sumber Data ..................................................................................... 40

5. Prosedur Pengumpulan Data ............................................................. 41

6. Teknik Analisis data ......................................................................... 43

Page 11: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

xii

7. Pengecekan Keabsahan Data ............................................................ 44

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN ......................................................... 47

A. Gambaran Umum Sekolah ................................................................... 47

B. Penerapan Media Gambar Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar

Siswa Pada Mata Pelajaran PAI Siswa Kelas VII di SMPN 3

Mataram ............................................................................................... 61

C. Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Palajaran PAI Kelas VII di

SMPN 3 Mataram Setelah dilakukan Penerapan Media Gambar ........ 71

BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................ 74

A. Penerapan Media Gambar Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar

Siswa Pada Mata Pelajaran PAI Siswa Kelas VII di SMPN 3

Mataram ................................................................................................ 74

B. Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Palajaran PAI Kelas VII di SMPN

3 Mataram Setelah dilakukan Penerapan Media Gambar ..................... 77

BAB IV PENUTUP .................................................................................................. 81

A. Kesimpulan .......................................................................................... 81

B. Saran .................................................................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Keadaan Pendidik ..................................................................................... 54

Tabel 2.2 Keadaan Peserta Didik .............................................................................. 58

Tabel 2.3 Sarana dan Prasarana ................................................................................ 49

Page 13: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Kepengurusan SMPN 3 Mataram ........................................... 60

Page 14: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Pedoman Observasi

2. Pedoman Wawancara

3. Foto Dokumentasi Penelitian

4. Surat Izin Penelitian

5. Surat Keterangan Penelitian

Page 15: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

xvi

ABSTRAK

Irwansyah, NIM 15.1.12.1.123. Judul Skripsi : “Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI Kelas VII Di SMPN 3 Mataran Tahun Pelajaran 2016/2017”

Kata Kunci: Media Gambar dan Motivasi Belajar

Penelitian ini didasari bahwa pendidikan merupakan hal terpenting pada diri manusia, sebab sejatinya setiap orang haruslah memiliki pendidikan yang baik. Dalam pendidikan yang dilakukan di SMPN 3 Mataram guru PAI menerapkan media gambar untuk meningakkan motivasi siswa. Karena itulah penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui bagaimana penerapan media gambar untuk meningaktakan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI Kelas VII di SMPN 3 Mataram Tahun Pelajaran 2016 / 2017. dan, 2) Untuk mengetahui bagaimana motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VII di SMPN 3 Mataram Tahun Pelajaran 2017 / 2018 setalah dilakukan penerapan media gambar.

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah penerapan metode diskusi dalam meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh guru pendidikan agama Islam dalam menerapkan metode diskusi untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu mendeskripsikan tentang-tentang fenomena-fenomena yang ada melalui pendekatan ilmiah. kehadiran peneliti sebagai observer dalam kehidupan subyek selama waktu penelitian yang sudah ditetapkan sekaligus sebagai peneliti utama dalam penelitian ini. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah dengan menggunakan metode observasi, metode wawancara dan metode dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah teknik induktif dengan keabsahan data terdiri dari perpanjangan keikutsertaan peneliti, ketekunan pengamatan dan tringulasi data.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMPN 3 Mataram adapaun usaha guru dalam menerapkan media gambar untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan 1) Persiapan, yaitu guru menyiapkan segala bentuk administrasi maupun bahan sebelum memulai pelajaran, 2) Pelaksanaan, yaitu guru menjelaskan serta menggunakan media gambar sebagai penunjang dalam proses pembelajaran dan 3) Evaluasi, setelah selsai pelalajaran, guru melakukan evaluasi dalam bentuk tes, baik tes tulis maupun tes lisan dan terkadang tugas. Dalam keberlangsungannya, usaha guru dalam menerapkan media gambar untuk meningkatkan motivasi belajar siswa cukup baik dan tidak hanya berfukus pada media saja, akan tetapi juga pada proses, seperti memberikan pujian bagi siswa yang dinilai baik. Memberikan hukuman yang sifatnya memotivasi kepada siswa yang kurang memperhatikan atau berbuat gaduh serta memberikan hadiah pada saat – saat tertntu saja. Dan yang tak kalah penting adalah perhatian orang tua selama anak di rumah, sehingga motivasi siswa dapat meningakat.

Page 16: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Konteks Penilitian

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan bagi setiap orang, sebab

hanya dengan pendidikanlah seseorang dapat menjadi lebih baik lagi. Dalam

penyelenggaraan pendidikan tentunya banyak cara, asalkan sesuai dengan

tujuan pendidikan itu sendiri.

Namun salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi bangsa

Indonesia adalah rendahnya kualitas pendidikan pada setiap jenjang dan

satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. Berbagai

upaya telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, antara

lain melalui berbagai pelatihan dan peningkatan kualifikasi guru, perbaikan

sarana dan prasarana, penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku dan alat-

alat pelajaran serta peningkatan mutu manajemen sekolah. Namun demikian,

berbagi indikator mutu pendidikan belum menunjukkan peningkatan mutu

sesuai dengan harapan.

Perlu disadari pula bahwa salah satu permasalahan mendasar dalam

kegiatan belajar mengajar adalah pemilihan metode yang kurang tepat.

Karena itulah guru sebagai komponen penting dalam proses belajar mengajar

mempunyai peran yang sangat strategis dalam usaha pembentukan sumber

daya manusia berkualitas. Dalam hal ini guru melaksanakan tugasnya baik

sebagai perencana pengajaran, sebagai pelaksana, maupun sebagai evaluator

pengajaran. Bahkan guru diharapkan memodifikasi rancangan dan

pelaksanaan pengajaran, berperan aktif serta menempatkan kedudukannya

Page 17: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

2

sebagai tenaga profesional, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin

berkembang untuk meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan harapan.

Disamping peranan guru yang sangat penting dalam mencapai hasil

belajar yang diharapkan, kemampuan siswa dalam memahami pelajaran juga

tidak bisa ditinggalkan. Salah satu faktor dari dalam diri siswa yang

menentukan berhasil tidaknya siswa dalam proses belajar mengajar adalah

motivasi siswa. Motivasi dapat diartikan sebagai dorongan yang

memungkinkan siswa untuk bertindak atau melakukan sesuatu2. Dorongan itu

hanya akan muncul dalam diri siswa manakala siswa membutuhkan. Siswa

yang merasa butuh akan bergerak dengan sendirinya untuk memenuhi

kebutuhannya. Oleh sebab itu dalam rangka membangkitkan motivasi guru

harus dapat menunjukkan pentingnya pengalaman dan materi belajar bagi

kehidupan siswa, dengan demikian siswa akan belajar bukan hanya sekedar

untuk memperoleh nilai atau pujian akan tetapi didorong oleh keinginan untuk

memenuhi kebutuhannya.

Kuat lemahnya atau semangat tidaknya usaha yang dilakukan

seseorang untuk mencapai sutau tujuan akan ditentukan oleh kuat lemahnya

motif yang dimiliki orang tersebut. Motif dan motivasi adalah dua hal yang

tidak dapat dipisahkan, karena motivasi merupakan penjelmaan dari motif.

Sering terjadi siswa yang kurang berprestasi bukan disebabkan oleh

kemampuannya yang kurang, tetapi dikarenakan tidak adanya motivasi untuk

belajar sehingga ia tidak berusaha untuk mengerahkan segala kemampuannya.

2Wina Sanjaya ,Strategi pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidi,(Jakarta : Kencana Prenada Media,2011), h.135.

Page 18: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

3

Dengan demikian siswa yang berprestasi rendah belum tentu disebabkan oleh

oleh kemampuannya yang rendah pula, tetapi mungkin disebabkan oleh tidak

adanya dorongan atau motivasi.

Berdasarkan hasil wawancara pada kegiatan penelitian pendahuluan

diperoleh data bahwa pelaksanaan pemebelajaran Pendidikan Agama Islam

(PAI) konsep akidah kelas VII di SMP 3 Mataram motivasi belajar siswa

masih kurang, perlu ditingkatkan. Dinyatakan lebih lanjut bahwa ketika

pembelajaran berlangsung siswa kurang termotivasi disebabkan penyampaian

pembelajaran yang terlalu monoton, namun setelah mencoba menerapkan

media gambar pada penyampain materi sholat ternyata motivasi belajar siswa

semakin meningkat.

Peningkatan motivasi belajar siswa ditandai dengan semakin

meningkatnya hasil belajar dan sebelum mencoba menerapkan media gambar

nilai rata – ratanya 6,5 setelah penerapan media gambar nilainya naik menjadi

7,5. Dinyatakan lebih lanjut bahwa ketika pembelajaran berlangsung suasana

belajar siswa lebih aktif dan termotivasi.3

Dari data hasil penelitian pendahuluan dan berdasarkan penyebaran pada

bentuk penelitian, peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian terkatit

dengan judul “Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI Kelas VII Di SMPN 3 Mataran Tahun

Pelajaran 2016/2017”

3 Observasi, Tanggal 28 Agustus 2017

Page 19: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

4

B. Fokus penilitian

Berdasarkan konteks penilitian di atas, maka masalah yang akan

menjadi fokus penelitian yaitu :

1. Bagaimana Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI Kelas VII Di SMPN 3 Mataran

Tahun Pelajaran 2016/2017?

2. Bagaimana Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI Kelas VII Di

SMPN 3 Mataran Tahun Pelajaran 2016/2017 Setelah dilakukan

Penerapan Media Gambar?

C. Tujuan Penilitian

Sesuai dengan tujuan penelitian di atas maka tujuan dalam

penelitian ini adalah:

a. Untuk Mengetahui Bagaimanakah Penerapan Media Gambar Untuk

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI Kelas

VII Di SMPN 3 Mataran Tahun Pelajaran 2016/2017

b. Untuk Mengetahui Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI

Kelas VII Di SMPN 3 Mataran Tahun Pelajaran 2016/2017 Setelah

dilakukan Penerapan Media Gambar

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan oleh peneliti dibagi menjadi

dua yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.

Page 20: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

5

a. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah

khazanah ilmu pengetahuan terkait dengan penerapan media gambar

dalam meningkatkan motivasi belajar siswa

b. Manfaat praktis

1) Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk memberikan

tambahan wawasan bagi guru untuk menerapkan media gambar

untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran

PAI kelas VII di SMPN 3 Mataran Tahun Pelajaran 2016/2017.

2) Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapakan dapat memberikan sumbangan

pemikiran tentang penerapan media gambar untuk meningkatkan

motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI kelas VII di SMPN

3 Mataran Tahun Pelajaran 2016/2017.

3) Bagi peneliti

Dapat digunakan sebagai acuan, masukan atau tambahan

pengetahuan bagi peneliti pada khususnya dan bagi pengembangan

ilmu pengetahuan pada umumnya.

E. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

1. Ruang lingkup Penelitian

Peneltian ini memfokuskan pada masalah :

Page 21: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

6

a. Penerapan media gambar pada pembelajaran PAI di kelas VII SMPN 3

Mataram.

b. Tingkat motivasi belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran PAI di

SMPN 3 Mataram.

2. Setting Penelitian

Peneltian ini dilakukan di kelas VII SMPN 3 Mataram ketika guru PAI

menerapkan media gambar

a. pada kegiatan pembelajaran diterapkan di kelas VII ketika

pembelajaran PAI berlangsung.

b. Media gambar untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa kerana

berdasarkan data hasil penelitian pendahuluan terdapat peningkatan

hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkan media gamabr.

F. Telaah Pustaka

Penelitian tentang penerapan media gambar memang telah banyak

dibahas oleh peneliti lain namun penelitian yang peneliti angkat pada judul

penelitian ini bukan hanya penerapan media gambar saja melainkan juga

terkait dengan motivasi pada mata pelajaran pendidikan agama Islam dan juga

pada tempat yang berbeda sehingga judul penelitian yang peneliti lakukan

belum pernah diteliti oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Beberapa peneliti

sebelumnya telah melakukan penelitian namun pada konteks yang berbeda

seperti yang diteliti oleh

1. Hindun dalam sekripsinya yang berjudul “Upaya Meningkatkan

Keterampilan Menulis Karangan Sederhana Melalui Penerapan Media

Page 22: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

7

Gambar Persepsi Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas III MI

NW Tanak Beak Narmada Tahun Pelajaran 2013 / 2014”. 4 Peneliti

tersebut membahasa media gambar untuk meningktakan keterampilan

menulis karangan sederhana. Media gambar dijadikan sebagai objek dalam

mata pelajaran Bahasa Indonesia.

2. Nurdin, dalam sekripsinya yang berjudul “Penerapan Media Gambar

Untuk Meningkatkan Penguasaan Mufradhat Pada Mata Pelajaran Bahsa

Arab Kelas VI MI Raudhatul Ulum Batu Jangkih Kecamatan Praya Daya

Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2014/2015” 5 Membahas

tentang media gambar yang berfokus pada mata pelajaran Bahasa Arab

untuk penguasaan mufrodat.

Dari hasil penelitian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian

terdahulu yang di laksanakan oleh Sahiri dan Nurudin, sama halnya dengan

yang akan peneliti laksanakan, yaitu membahas tentang media gambar.

Namun, terdapat beberapa perbedaan dan beberapa alasan tentang

pengambilan judul ini, antara lain:

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang telah di lakukan oleh peneliti terdahulu

Terletak di MI NW Tanak Beak Narmada dan MI Raudhatul Ulum Batu

Jangkih Kecamatan Praya Daya Kabupaten Lombok Tengah. Sedangkan

4 Sahiri, Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Sederhana Melalui

Penerapan Media Gambar Persepsi Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas III MI NW Tanak Beak Narmada Tahun Pelajaran 2013 / 2014”.4”(Skripsi, IAIN Mataram, Mataram, 2014).

5Nurudin, Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Penguasaan Mufradhat Pada Mata Pelajaran Bahsa Arab Kelas VI MI Raudhatul Ulum Batu Jangkih Kecamatan Praya Daya Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2014/2015 (Skripsi, IAIN Mataram, Mataram, 2014).

Page 23: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

8

peneliti melakukan penelitian pada SMPN 3 Mataram Provinsi Nusa

Tenggara Barat.

2. Media Gambar

Pada penelitian sebelumnya, Hindu menggunakan media gambar

dijadikan sebagai objek pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam

membuat karangan sederhana, sementara pada Nurudin media gambar

digunakan untuk meningkatkan penguasaan mufradhat pada mata

pelajaran Bahasa Arab. Sedangkan pada penelitian ini, media gambar

untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam.

Karena itulah penelitian ini agak sedikit berbeda dari penelitian

sebelumnya, selain pada variabel, letak perbedaan pada lokasi penelitian dan

tahun penelitian. Untuk itu, maka peneliti akan menjelaskan mengenai

“Penerapan Media Gambar Dalam Menciptakan Suasana Belajar Aktif Mata

Pelajaran PAI Kelas VII Di SMPN 3 Mataran Tahun Pelajaran 2016/2017.”

G. Kerangka Teoritik

1. Media Gambar

a. Pengertian Media Gambar

Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai

arti yang cukup penting. Karena dalam kegitan tersebut ketidakjelasan

bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media

Page 24: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

9

sebagai perantara. Media adalah segala bentuk yang digunakan untuk

proses penyaluran informasi.6

Media juga dapat diartikan segala benda yang dapat

dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta

instrumen yang digunakan untuk kegiatan tersebut. 7

Selain itu media juga berarti alat bantu apa saja yang dapat

dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran. 8

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan yang dapat

merangsang pikiran, perasaan dan kemauan siswa sehingga mendorong

terjadinya proses belajar pada dirinya.

Sedangkan media pembelajaran adalah sebuah alat yang

berfungsi untuk menyampaikan informasi pembelajaran. Media

pembelajaran merupakan alat yang secara fisik digunakan untuk

menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain,

buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide,

foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer.9 Dalam pengertian ini

secara implisit menyebutkan bahwa media pembelajaran adalah

sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi

6 R Nuryani, dkk, Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Malang : UM Press, 2005), h. 114 –

115. 7 Ibid., h, 115. 8 Syaiful Bahri Jamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : PT. Rineka

Cipta, 2006), h. 121. 9 Arsyad, A, Media Pembelajaran (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2002) , h. 8.

Page 25: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

10

instruksional dilingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk

belajar.

Selanjutnya media pembelajaran dapat dikelompokkan kedalam

beberapa jenis, yaitu :

1) Media asli hidup, seperti aquarium dengan ikan dan tumbuhannya, kebun binatang denngan semua binatang yang ada, dan sebagainya.

2) Media asli mati, misalnya awetan dalam botol 3) Media asli benda tak hidup, misalnya kereta api, pesawat terbang ,

dan mobil 4) Media asli tiruan atau model, misalnya penampang daun, model

boneka dan sebagainya. 5) Media grafis, misalnya bagan, diagram, grafik, postel plakat,

gambar, foto dan lukisan. 6) Media dengar, misalnya program radio dan pengeras suara. 7) Media pandang dengar, misalnya televisi dan video 8) Media proyeksi, misalnya slide dan tranparansi. 9) Media cetak, misalnya buku cetak, koran dan majalah.10

Selain dari itu media pembelajaran juga dapat dikelompokkan

dalam tiga jenis, yaitu :

1) Media cetak, yaitu bahan yang diproduksi melalui percetakan profesional ataupun tradisional, misalnya : buku, majalah, koran, dan tulisan/bagan/gambar.

2) Media elektronik, yaitu media yang dapat dilihat dan didengar, misalnya, televisi dan video.

3) Realita, yaitu media pembelajaran yang merupakan objek nyata atau benda sesungguhnya. Misalnya: siswa dibawa kemuseum, siswa melihat langsung kebun binatang beserta binatang yang ada di dalamnya.11

Dari pengelompokan media pembelajaran oleh kedua pendapat

tersebut maka media gambar termasuk salah satu bagian dari

pengelompokan tersebut. Dalam arti media gambar merupakan media

pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran dalam

10 Nuryani, R dkk, Strategi Belajar Mengajar Biologi (Malang : UM Press, 2005), h. 119. 11 Ibrahim, R dan Syaodih, N. S, Perencanaan Pengajaran (Jakarta:Rineka Cipta,2003),

h.115.

Page 26: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

11

hal ini siswa diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar sesuai

dengan gambar yang disajikan guru.

Media gambar adalah media yang paling umum dipakai. Hal ini

dikarenakan siswa lebih menyukai gambar daripada tulisan, apalagi

jika gambar dibuat dan disajikan sesuai dengan persyaratan yang baik,

sudah tentu akan menambah semangat siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran.

Dalam menyampaikan materi pembelajaran dalam proses

belajar mengajar kebanyakan siswa cukup sulit memahami jika hanya

dengan metode ceramah atau mencatat. Maka media gambar sangat

diperlukan dalam proses belajar mengajar untuk memudahkan siswa

memahami dan mengerti materi yang disampaikan.

Media gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara

visual kedalam bentuk dua dimensi sebagai curahan atau pikiran yang

bermacam-macam seperti lukisan, potret, slide, film, strip, opaque

proyektor.12 Media gambar berbentuk dua dimensi karena hanya

memiliki ukuran panjang dan lebar sebagai alat berupa gambar yang

berfungsi menyampaikan materi pengajaran, yang terdiri dari foto,

lukisan/gambar dan sketsa/gambar garis.13

Media gambar umumnya dapat dibuat guru tanpa biaya yang

mahal, dan sederhana serta praktis penggunaannnya. Media gambar

sering juga disebut media dua dimensi yaitu media yang hanya

12 Oemar hamalik, Media Pengajaran,(Jakarta : Bumi Aksara, 2001 ), h. 16. 13 A Arsyad, Media Pembelajaran, ( Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada,2002 ), h. 113.

Page 27: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

12

memiliki panjang dan lebar. Media gambar telah sesuai dengan

kemajuan teknologi seperti gambar denah dan lain-lain. Selain itu

media gambar juga merupakan sebuah sarana yang sangat baik untuk

membawa situasi dunia luar kedalam ruang kelas.

Media gambar termasuk media visual. Sama dengan media

lain, yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dari penerima

sumber kepenerima pesan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan

kedalam simbol-simbol komunikasi visual. Supaya proses

penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien.

b. Langkah – Langkah Menggunakan Media Gambar

Adapun langkah-langkah dengan menggunakan media gambar

sebagai bagian dari pembelajaran adalah sebagai berikut:

1) Analisis Kebutuhan dan Karakteristik Siswa

Sebelum guru menggunakan media, guru hendaklah

terlebih dahulu mengetahui pengetahuan dan keterampilan awal

yang dimiliki para siswa sebelum mengikuti pelajaran yang

disajikan melalui media tersebut, dengan diketahuinya hal itu maka

guru memiliki kemampuan dalam menentukan secara tepat

pengembangan media yang dirancang.14

2) Menetapkan Tujuan Pembelajaran

Merupakan langkah kedua dalam pemilihan media

pembelajaran yang cocok dalam pencapaian tujuan pembelajaran,

14 Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002),

h. 137

Page 28: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

13

yang mana hal ini harus mengacu kepada salah satu ranah atau

gabungan dari aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik.15

Penggunaan media dalam pengajaran hendaknya dipandang

sebagai bagian integral dari suatu sistem pengajaran dan sebagai

sumber belajar yang digunakan dalam usaha memecahkan masalah

yang dihadapi dalam proses belajar.

3) Persiapan Guru a) Mempersiapkan media yang telah ditetapkan beserta segala

sesuatu yang dibutuhkan dalam penerapan media. b) Persiapan dalam keterampilan penguasaan penggunaan media,

sehingga dalam penerapannya dapat berfungsi untuk mencapai tujuan pembelajaran.

c) Guru hendaknya menghitung untung dan ruginya dari pemanfaatan suatu media.

d) Guru memberikan penjalasan lebih lanjut terhadap materi yang dianggap kurang jelas pada meteri yang tertuang dalam media pembelajaran.

4) Persiapan Kelas a) Mempersiapkan kelas secara kondusif, baik itu dari segi

kesiapan mental siswa menerima pelajaran dengan menggunakan media yang telah dipilih, maupun kesiapan suasana kelas dalam penerapan media pembelajaran.

b) Berikan pengarahan khusus terhadap ide-ide yang sulit bagi siswa pada materi yang akan disampaikan melalui media.

c) Arahkan mereka dengan berbagai stimulus. d) Pusatkan perhatian mereka melalui suatu komentar atau

pertanyaan pendahulu. 5) Langkah penyajian media dalam kegiatan pembelajaran

a) Media yang diberikan harus dapat memberikan dukungan terhadap isi bahan pembelajaran, seperti bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep, dan generalisasi biasanya membutuhkan media agar lebih mudah untuk dipahami oleh siswa.

b) Media yang digunakan mudah untuk didapatkannya dan sesuai dengan taraf berfikir siswa/ mudah digunakan. Hal ini sangat berpengaruh pada kemudahan dalam proses pembelajaran.

15 Agung Eko Purwana, dkk, Pembelajaran IPS MI, (Surabaya: Lapis PGMI, 2009). Paket

7. Hal 6

Page 29: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

14

c) Media harus dapat memfasilitasi siswa secara menyeluruh, sehingga pesan dan informasi yang akan disampaikan diterima secara merata.

d) Pesan atau informasi yang akan disampaikan melalui tidak boleh terganggu oleh elemen lain, dalam artian ada kesesuaian antara media yang digunakan dengan kesiapan suasana kelas.

e) Media yang digunakan harus mampu menstimulasi siswa untuk terfokos pada pembelajaran dan informasi atau pesan yang disampaikan dapat ditangkap secara efektif oleh siswa. 16

6) Langkah kegiatan evaluasi pembelajaran dan media a) Evaluasi pembelajaran

Evaluasi ini digunakan untuk mengukur tentang sejauh mana keberhasilan pembelajaran dapat mencapai kompotenasi minimal yang telah ditetapkan.

b) Evaluasi media Evaluasi ini digunakan untuk mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan media dalam proses pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan.17

Dari paparan di atas, maka jelaslah sudah bahwa dalam

menerapkan media gambar haruslah melalui tahapan – tahapan atau

langkah- langkah, agar dalam penerapan media gambar lebih terarah

dan tidak menyimpang dari tujuan media gambar itu sendiri.

c. Fungsi Media Gambar

Pemanfaatan media pengajaran ada dalam komponen

metode mengajar sebagai salah satu upaya untuk mempertinggi

proses intraksi guru dengan siswa dan intraksi siswa dengan

lingkungan belajarnya. Oleh karna itu fungsi utama dari media

pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang dipergunakan

guru. Secara garis besar fungsi utama penggunaan media gambar

adalah :

16 Arief sadiman, dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2005). Hal 86 17 Kasful Anwar dan Hendra Harmi, Perencanaan Sistem Pembelajaran KTSP. (Bandung:

Alfabeta, 2010). Hal 129

Page 30: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

15

1) Fungsi edukatif, artinya mendidik dan memberikan pengaruh positif pada pendidikan.

2) Fungsi sosial, artinya memberikan informasi yang autentik dan pengalaman berbagai bidang kehidupan dan memberikan konsep yang sama kepada setiap orang.

3) Fungsi ekonomis, artinya memberikan produksi melalui pembinaan prestasi kerja maksimal.

4) Fungsi politis, berpengaruh pada polotik pembangunan. 5) Fungsi seni budaya dan telekomunikasi, yang mendorong

dan menimbulkan ciptaan baru, termasuk pola usaha penciptaan teknologi kemedian yang modern. 18

d. Kelebihan dan kelemahan Media Gambar

Semua media pembelajaran mempunyai kelebihan

dan kelemahan, berikut kelebihan dan kelemahan media gambar,

yaitu :

1) Kelebihan media gambar a) Sifatnya konkrit, gambar lebih realitis menunjukkan masalah

dibandingkan dengan media verbal semata. b) Gambar dapat menngatasi batasan ruang dan waktu. Peristiwa-

peristiwa yang terjadi dimasa lampau bisa kita lihat seperti apa adanya. Gambar amat berguna dalam hal ini.

c) Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. d) Gambar dapat memperjelas suatu masalah. e) Siswa mudah memahaminya. f) Bisa menampilkan gambar, grafik atau diagram. g) Bisa dipergunakan di dalam kelas, dirumah maupun dalam

perjalanan dalam kendaraan. h) Dapat dipergunakan tidak hanya untuk satu orang. i) Dapat dipergunakan untuk memberikan umpan balik

2) Kelemahan media gambar a) Gambar hanya menekankan persepsi indera mata. b) Gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk

kegiatan pembelajaran. c) Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar. d) Gambar sulit dicari karena sejarah mempelajari masa lalu, dan

kejadian masa lalu sulit untuk diabadikan. e) Tidak semua kejadian masa lalu dapat dibuat gambarnya.19 f) Langkah-langkah penggunaan media gambar yaitu :

18 Oemar Hamalik, Media Pengajaran, (Jakarta : Bumi Aksara,2001), h.18 19 AS Sadiman, dkk, Media Pendidikan ( Pengertian, Pengembangan, dan pemanfaatannya

), (Jakarta : Pustekom Dikbud dan PT. RajaGrafindo Persada,2002 ), h. 29 - 30

Page 31: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

16

(1) Guru menggunakan gambar sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan siswa.

(2) Guru memperlihatkan gambar kepada siswa di depan kelas (3) Guru menerangkan pelajaran dengan menggunakan

gambar (4) Guru mengarahkan perhatian siswa pada sebuah gambar

sambil mengajukan pertanyaan kepada siswa secara satu persatu

(5) Guru memberikan tugas kepada siswa.20

Dalam penerapan media gambar tentunya memiliki kelebihan

dan kekurangan, meski memiliki kekurangan, media gambar tetap bisa

diterapkan dalam pembelajaran di kelas.

2. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi Belajar

Sebelum peneliti menguraikan tentang pengertian motivasi,

terlebih dahulu peneliti akan memberikan definisi tentang motivasi itu

sendiri. Mengenai batasan atau definisi motivasi sudah diberikan oleh

para ahli dan mereka mempertahankan pendapatnya berdasarkan

argumentasi masing-masing. Meskipun demikian inti pokok pengertian

tidak banyak berbeda.

Sehubungan dengan itu maka untuk memperoleh gambaran

tentang pengertian motivasi, berikut ini peneliti akan mengemukakan

pendapat Sardiman bahwa ”Motivasi adalah serangkaian usaha untuk

menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan

20 R. Angkowo Kosasih, Optimalisasi Media Pembelajaran,(Jakarta : Grasindo,2007), h.11

Page 32: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

17

ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha

untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu” 21.

Dari pendapat di atas, bahwa motivasi adalah upaya mencapai

suatu tujuan tertentu harus disiapkan kondisi-kondisi sedemikian rupa

sehingga individu yang bersangkutan tertarik dan akhirnya terdorong

untuk melakukannya. Dengan kata lain agar seseorang dapat terdorong

untuk melakukan sesuatu harus diciptakan kondisi sedemikian rupa

sehingga dapat menarik minatnya.Sedangkan Nasution mengatakan

bahwa ”motivasi adalah segala daya mendorong untuk bertindak

melakukan sesuatu.”22

Selanjutnya dalam buku Psikilogi Pendidikan dijelaskan bahwa

”motivasi adalah kondisi-kondisi atau keadaan yang mengaktifkan atau

memberikan dorongan kepada mahkluk untuk bertingkah laku

mencapai tujuan yang ditimbulkan oelh motivasi tersebut.”23

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, motivasi diartikan

sebagai serangkaian kondisi atau keadaan yang mengakibatkan adanya

suatu dorongan kepada mahkluk untuk bertingkah laku mencapai suatu

tujuan tertentu.

Dari pengertian motivasi yang telah diuraikan di atas, lalu

bagaimana guru memotivasi siswanya. Guru adalah pendidik

profesional, karenanya secara implisit ia telah merelakan dirinya

21 M. Sardiman A, Intraksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : Rajawali Pers,

2004), h.75 22 S. Nasution, Dedaktik Azas-azas Pengajaran,(Jakarta : Bumi Aksara,1995), h.73 23 Soemanto Wasti, Psikologi Pendidikan,(Jakarta : PT.Rineka Cipta, 2004). h.193

Page 33: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

18

menerima dan memikul sebagian tanggung jawab pendidikan yang

terpikul dipundak orang tua. Mereka ini tak hanya menyerahkan

anaknya ke sekolah, sekaligus berarti pelimpahan sebagian tanggung

jawab pendidikan anaknya kepada guru. Untuk itu, tugas guru khusus

guru agama Islam bukan hanya mengajar tetapi juga membina

termasuk memotivasi anak dalam kegiatan belajar. Oleh karena itu,

titik permulaan dalam mengajar yang berhasil adalah membangkitkan

minat atau memotivasi anak didik karena rangsangan tersebut

membawa kepada senangnya anak didik terhadap pelajaran, dan

meningkatkan semangat mereka, serta meningkatnya kepentingan mata

pelajaran bagi mereka, di samping perasaan mereka bahwa mereka

mendapat manfaat dari pekerjaan dan kegiatan mereka dengan

sungguh-sungguh.

Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa

hasrat dan keinginan berhasil mendorong kebutuhan belajar, harapan

akan cita – cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya

penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar

yang menarik. Tetapi harus diingat, kedua faktor tersebut disebabkan

oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk

melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat.24

24 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi & Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan

(Jakarta: Bumi Aksara, 2016), h.23

Page 34: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

19

b. Macam-macam Motivasi belajar

Dengan adanya motivasi dari guru bagi siswa yang

ingin mendapat motivasi tentunya semakin ingin berbuat seperti

halnya ingin belajar. Bila anak mempunyai motivasi yang kuat

untuk belajar, maka ia akan berusaha agar dapat belajar dengan

sebaik-baiknya. Motivasi ini akan cukup kuat bila anak atau

individu mempunyai kesadaran akan makna serta tujuan dari

perbuatan itu. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa

dibutuhkan berbagai macam motivasi.

Woodword dan Marquis membagi macam- macam motivasi

menjadi beberapa bagian yaitu :

1) Motif atau kebutuhan organis, meliputi misalnya : kebutuhan untuk minum, makan, bernafas, seksual, berbuat dan kebutuhan untuk beristirahat.

2) Motif-motif Darurat. Yang termasuk dalam jenis motif ini antara lain : dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, untuk berusaha, dan untuk memburu. Jelasnya motif jenis ini timbul karena rangsangan dari luar.

3) Motif-motif obyektif. Dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk menaruh minat. Motif-motif ini muncul karna dorongan untuk dapat menghadapi dunia luar secara efektif.25

c. Tujuan Guru Memotivasi Siswa Dalam Belajar

Sebagaimana diketahui bahwa perbuatan belajar mengandung

suatu pengertian bahwa dalam individu yang belajar terjadi perubahan

tingkah laku setelah mengalami interaksi dengan lingkungannya

berdasarkan pengalaman dan latihan-latihan yang pernah dialami. Hal

25M. Sardiman A, Intraksi dan Motivasi, h.87-88.

Page 35: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

20

ini berarti bahwa kegiatan belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor

yang dalam garis besarnya dibedakan menjadi dua yaitu faktor dari

luar (faktor ekstern) dan faktor dari diri sendiri (faktor intern).

Salah satu faktor yang penting dalam perbuatan belajar adalah

motivasi, baik motivasi dari dalam individu sendiri, karena yang

bersangkutan merasa berkepentingan terhadap perbuatan belajar,

maupun dengan adanya dorongan dari luar sehingga individu ang

bersangkutan bergerak untuk melakukan belajar. Sehubungn dengan

itu Sardiman mengatakan bahwa ”proses belajar itu, akan berjalan

lancar kalau disertai dengan minat atau motivasi belajar.”26

Dari pendapat di atas, maka dapat dikatakan bahwa kegiatan

belajar efektif atau berhasil apabila adanya motivasi belajar yang kuat

dan cukup mendorong individu dalam usaha belajar. Motivasi belajar

anak perlu digiatkan atau diberikan dorongan dengan mengarahkan

segala potensi yang ada pada diri anak-anak yang bersangkutan

sehingga motivasi tersebut dapat dimanifestasikan menjadi suatu

tujuan tertentu. Salah satu usaha untuk meningkatkan motivasi belajar

anak adalah keterlibatan guru agama islamdalam usaha memotivasi

anak, sehingga anak akan bergairah dalam meningkatkan prestasinya.

Oleh karana itu, guru mempunyai tugas yang manusiawi, yaitu dimana

seorang anak didik yang mulanya belum tahu akan menjadi tahu atau

dari hal yang belum mengerti akan menjadi hal yang dimengerti.

26 Ibid., h.93

Page 36: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

21

Selain itu motivasi belajar adalah untuk mendorong internal

dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan

perubahan tngkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau

unsur yang mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam

keberhasilan seseorang dalam belajar. Maka dari itu tujuan akan dapat

dicapai apabila memiliki indikator sebagai berikut:

1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil 2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3) Adanya harapan dan cita – cita masa dan kebutuhan dalam belajar 4) Adanya penghargaan dalam belajar 5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar 6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga

memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik.27

Sedangkan Menurut Bimo Walgito mengatakan bahwa tujuan

guru memotivasi siswa adalah ”Dengan memotivasi siswa merasa

dirinya sangat diperhatikan oleh guru sehingga hubungan dengan guru

merasa sama dengan hubungannya dengan orang tuanya sendiri,

sehingga bisa membangkitkan kegairahan belajar.” 28

Kemudian ahli lain mengatakan bahwa guru memotivasi siswa

mempunyai tujuan sebagai berikut :

1) Hubungan antara siswa dengan guru sangat harmonis seperti anak dengan orang tua.

2) Siswa merasa dirinya sangat diperhatikan oleh guru, sehingga gairah belaajar semakin maju.

3) Prestasi siswa dapat meningkatkan semangat siswa yang lain terutama kemauan belajar. 29

27 Hamzah, Teori Motivasi Pengukuran, h.23 28 Bimo Walgito, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Yogyakarta: Andi Offset, 2004),

h.38 29 Haryosaputro, Analisa Pendidikan,(Jakarta : Rineka Cipta. 2004), h..27

Page 37: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

22

Menurut S. Nasution di dalam bukunya Didaktik Azas-azas

Mengajar dikatakan bahwa motivasi mempunyai tiga tujuan yakni :

1) Serasi guna mencapai tujuan itu, dengan menyampaikan perbuatan Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi,

2) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.

3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dijalankan yang -perbuatan yang tak bermanfaat bagi tujuan itu.30

Berdasarkan dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan

bahwa memotivasi siswa sangat bermanfaat bagi kebutuhan

gurumaupun kebutuhan siswa itu sendiri, karena hal ini dapat

berpengaruh pada semangat belajar, sehingga untuk meraih prestasi

yang lebih tidak terlalu sulit. Begitu juga bagi guru agama Islam

apabila siswa sudah berhasil, maka guru itupun dapat dikatakan pula

sudah berhasil, sebab pedoman atau tolak ukur untuk keberhasilan

guru dapat diukur dari keberhasilan siswqa itu sendiri.

Dengan adanya motivasi dari guru bagi siswa yang ingin

mendapat motivasi tentunya semakin ingin berbuat sepwrti hal ingin

belajar. Bila anak mempunyai motivasi yang kuat untuk belajar maka

ia akan berusaha agar ia dapat belajar dengan sebaik-baiknya. Motivasi

ini akan cukup kuat bila anak atau individu mempunyai kesadaran

akan makna serta tujuan dari perbuatan itu. Dengan memotivasi ini

akan berpengaruh pada prestasi belajar anak.

30 Nasution S, Didaktik Azas-azas Pengajaran, (Jakarta : Bumi Aksara,1995), h. 38

Page 38: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

23

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tujuan guru

memotivasi siswa dalam belajar yaitu mendorong, membanagkitkan

minat dan semangat belajarnya atau denagan kata lain membawa pada

senangnya anak didik pada pelajaran sehingga anak mendapat

penghargaan atau hadiah dari guru atau sekolahnya.

d. Indikator Motivasi Belajar Siswa

Untuk mengetahui apakah peserta didik telah termotivasi, dapat

dilihat indikator pada peserta didik itu sendiri sebagaimana diungkap

oleh Hamzah B Uno dalam bukunya Teori Motivasi dan

Pengukurannya sebagai berikut :

1) Adanya Hasrat dan Keinginan Berhasil Yaitu motif untuk berhasil dalam melakukan suatu tugas dan pekerjaan atau motif untuk memperolah kesempurnaan. Motif semacam ini merupakan unsur kepribadian dan prilaku manusia, sesuatu yang berasal dari „‟dalam‟‟ diri manusia yang bersangkutan. Motif berprestasi adalah motif yang dapat dipelajari, sehingga motif itu dapat diperbaiki dan dikembangkan melalui proses belajar. Seseorang yang mempunyai motif berprestasi tinggi cenderung untuk berusaha menyelesaikan tugasnya secara tuntas, tanpa menunda-nunda pekerjaanya.

2) Adanya Dorongan dan Kebutuhan Dalam Belajar Penyelesaian suatu tugas tidak selamanya dilatar belakangi oleh motif berprestasi atau keinginan untuk berhasil, kadang kala seorang individu menyelesaikan suatu pekerjaan sebaik orang yang memiliki motif berprestasi tinggi, justru karena dorongan menghindari kegagalan yang bersumber pada ketakutan akan kegagalan itu. Seorang anak didik mungkin tampak bekerja dengan tekun karena kalau tidak dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik maka dia akan mendapat malu dari dosennya, atau di olok-olok temannya, atau bahkan dihukum oleh orang tua. Dari keterangan diatas tampak bahwa „‟keberhasilan‟‟ anak didik tersebut disebabkan oleh dorongan atau rangsangan dari luar dirinya.

Page 39: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

24

3) Adanya Harapan dan Cita-cita Masa Depan Harapan didasari pada keyakinan bahwa orang dipengaruhi oleh perasaan mereka tantang gambaran hasil tindakan mereka contohnya orang yang menginginkan kenaikan pangkat akan menunjukkan kinerja yang baik kalau mereka menganggap kinerja yang tinggi diakui dan dihargai dengan kenaikan pangkat.

4) Adanya Penghargaan Dalam Belajar Pernyataan verbal atau penghargaan dalam bentuk lainnya terhadap prilaku yang baik atau hasil belajar anak didik yang baik merupakan cara paling mudah dan efektif untuk meningkatkan motif belajar anak didik kepada hasil belajar yang lebih baik. Pernyataan seperti „‟bagus‟‟, „‟hebat‟‟ dan lain-lain disamping akan menyenangkan siswa, pernyataan verbal seperti itu juga mengandung makna interaksi dan pengalaman pribadi yang langsung antara siswa dan guru, dan penyampaiannya konkret, sehingga merupakan suatu persetujuan pengakuan sosial, apalagi kalau penghargaan verbal itu diberikan didepan orang banyak.

5) Adanya Kegiatan yang Menarik Dalam Belajar Baik simulasi maupun permainan merupakan salah satu proses yang sangat menarik bagi siswa. Suasana yang menarik menyebabkan proses belajar menjadi bermakna. Sesuatu yang bermakna akan selalu diingat, dipahami, dan dihargai. Seperti kegiatan belajar seperti diskusi, brainstorming, pengabdian masyarakat dan sebagainya.

6) Adanya Lingkungan Belajar yang Kondusif Pada umumnya motif dasar yang bersifat pribadi muncul dalam tindakan individu setelah dibentuk oleh lingkungan. Oleh karena itu motif individu untuk melakukan sesuatu misalnya untuk belajar dengan baik, dapat dikembangkan, diperbaiki, atau diubah melalui belajar dan latihan, dengan perkataan lain melalui pengaruh lingkungan Lingkungan belajar yang kondusif salah satu faktor pendorong belajar anak didik, dengan demikian anak didik mampu memperoleh bantuan yang tepat dalam mengatasi kesulitan atau masalah dalam belajar.31

e. Cara-cara Guru Memotivasi Siswa

Beberapa cara motivasi yang dapat dilakukan dalam

pembelajaran sebagai berikut:

1) Pernyataan penghargaan secara verbal.

31 Hamzah B Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2008), h. 34-35

Page 40: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

25

2) Menggunakan nilai ulangan sebagai pemacu keberhasilan. 3) Menimbulkan rasa ingin tahu. 4) Memunculkan sesuatu yang tidak diduga oleh siswa. 5) Menjadikan tahap dini dalam belajar mudah bagi siswa. 6) Menggunakan materi yang dikenal siswa sebagai contoh dalam

belajar. 7) Gunakan kaitan yanb unik dam tak terduga untuk menerapkan

suatu konsep dan prinsip yang telah dipahami. 8) Menuntut siswa untuk menggunakan hal – hal yang telah

dipelajari sebelumnya. 9) Menggunakan simulasi dan permainan. 10) Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan

kemahirnya di depan umum. 11) Mengurangi akibat yang tidak menyenangkan dan keterlibatan

siswa dalam kegiatan belaar. 12) Membuat persaingan yang sehat diantara para siswa.32

Dalam buku Analisa Pendidikan yang dikarang oleh

Haryosaputro mengatakan bahwa peranan yang dilaksanakan oleh guru

dalam memotivasi siswa adalah :

1) Membina dan mengarahkan serta memberi motivasi agar siswa rajin belajar.

2) Berusaha menambah pengetahuan untuk dirinya sendiri, baik yang berhubungan denag profesinya agar siswa memiliki pengeetahuan yang lebih dalam.

3) Mengusahakan tercapainya suatu suasana proses belajar mengajar sehingga dapat mendorong siswa menjadi rajin belajar.

4) Melatih siswa untuk saling membantu dalam kegiatan belajar, baik secara perorangan maupun secara kelompok.33

Kemudian pendapat lain untuk menimbulkan minat anak agar

giat belajar adalah ”sangat penting, karena apabila minat kerja kurang,

maka akan menyebabkan para siswa mengalami kesulitan belajar. Oleh

karena itu, sangat memerlukan suatu motivasi yang dapat menarik

minatnya.”34

32 Hamzah, Teori Motivasi & Pengukurannya, h.37 33 Haryosaputro, Analisa Pendidikan, (Jakarta : Rineka Cipta,2004), h.27 34 Ibid. h.28

Page 41: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

26

Berdasarkan pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa cara guru

untuk memotivasi siswa yaitu membina dan mengarahkan para siswa

dengan melalui berbagai macam kegiatan yang dapat menarik

perhatiannya, termasuk memberikan pujian atau hadiah pada siswa

yang berprestasi. Hal ini sejalan dengan pendapat Wayan Nurkancana

bahwa ”aspek-aspek motivasi yang perlu diberikan pada siswa banyak

sekali jenisnya, tetapi yang terpenting adalah pujian, hukuman, hadiah,

dan perhatian.”35

Untuk lebih jelasnya mengenai aspek-aspek di atas, dapat

diuraikan sebagai beikut :

1) Pujian

Pujian adalah bentuk reiforcement yang positif dan

sekaligus merupakan motivasi yang baik. Oleh karena itu, supaya

pujian itu merupakan motivasi, pemberiannya harus tepat. Dengan

pujian yang tepat akan dapat menciptakan suasana yang

menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta sekaligus

akan membangkitkan harga diri. Sebagai contoh bagi orang tua

yang mengetahui anaknya yang sedang belajar sambil

menghampirinya berkata mmang kau anak yang tekun belajardan

pandai, mudah-mudahan kelak menjadi orang yang berguna bagi

nusa dan bangsa.

35 Wayan Nurkencana, Evaluasi Pendidikan,(Surabaya: Usaha Nasional Cipta,1986), h.72

Page 42: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

27

Selanjutnya dalam buku Didakti Azas-azas mengajar

dikatakan bahwa ”pujian sebagai akibat pekerjaan yang

diselesaikan dengan baik merupakan motivasi yang baik. Pujian

yang tak beralasan dan karuan serta terlampau sering sering

diberikan hilang artinya. Dalam percobaan-percobaan ternyata

bahwa pujian lebih bermanfaat dari pada hukuman atau celaan.”36

Jadi menurut pendapat di atas, tidak sembarang pujian

dapat merupakan motivasi. Agar pujian tersebut dapat merupakan

motivasi maka pemberiannya harus tepat. Sesuai dengan di atas,

ternyata pujian baru akan bermakna sebagai motivasi apabila

diberikan pada saat yang tepat, dan sebaliknya pujian akan dapat

berakibat buruk apabila pujian itu diberikan secara sembarangan.

Dalam konteks ini, pada penerapan media gambar, ketika

guru PAI menjelaskan dan jika ada pertanyaan atau saat peserta

didik disuruh maju kedepan mewakili temannya yang lain, maka

saat itulah pujian diberikan, sebagai bentuk penghargaan dan

bentuk dari memotivasi peserta didik agar lebih baik lagi.

2) Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau

diberikan secara tepat dan bijaksana dapat menjadi suatu motivasi.

Menurut Amir Dalen Indra Kusuma dalam bukunya Pengantar

Pendidikan mengatakan bahwa :

36 Nasution S, Didaktik Azas-azas, h.84

Page 43: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

28

Hukuman, biarpun merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan, alat pendidikan yang bersifat negatif, namun demikian dapat juga menjadi alat motivasi, alat pendorong atau untuk mempergiat belajarnya murid. Murid yang pernah mendapat hukuman oleh karna kelalaian tidak menegerjakan suatu tugas, maka ia akan berusaha untuk tidak memperoleh hukuman belajarnya, agar terhindari dari bahaya hukuman. Hal ini bererti bahwa ia didorong oleh untuk selalu belajar”37 Jadi menurut di atas, hukuman baik ditinjau dari fungsinya

sebagai alat pendidikan maupun sebagai alat motivasi, kedua-

duanya mempunyai nilai positif dalam proses pelaksanaan

pendidikan.

Oleh karena itu, dalam pelaksanaan media gambar,

hukuman juga diperlukan manakala peserta didik kurang

memperhatikan atau kerap kali membuat kegaduhan disaat suasana

belajar. Hukuman yang diberikanpun mengarahkan peserta didik

untuk lebih memperhatikan pelajaran yang ada. Misalnya peserta

didik disuruh mengulang atau sekedar menjelaskan

sepengetahuannya terkait materi yang sedang diajarkan. Maka

dengan demikian peserta didik akan lebih memperhatikan kembali

pelajaran. Inilah yang dimaknai hukuman sebagai bentuk motivasi.

3) Hadiah

Hadiah adalah merupakan suatu alat pendidikan yang bersifat

positif yang juga merupakan alat motivasi. Sebab hadiah yang

diberikan kepada anak secara tepat dapat mendorong anak untuk

belajar lebih baik dan lebih giat lagi.

37 Amir Dalen Indra Kusuma, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: PT.Rineka Cipta,1973),165

Page 44: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

29

Selanjutnya dijelaskan dalam buku Pengantar Ilmu

Pendidikan dikatakan bahwa :

Pemberian hadiah ini adalah sering mendatangkan pengaruh yang negatif pada belajar murid. Yaitu bahwa hadiah itu lalu menjadi tujuan dari belajar anak. Anak belajar bukan karena ingin menambah pengetahuan, tetapi belajar untk mendapatkan hadiah. Apabila tujuan untuk mendapatkan hadiah ini tidak tercapai, maka anak akan kendur belajarnya. Oleh karena itu, pemberian hadiah berupa barang ini jangan sering dilakukan. Dari hadiah berupa barang ini jika dianggap memang erlu dan pilihlah pada saat yang tepat.38

Yang dimaksud dengan pendapat di atas ialah pemberian

hadiah berupa barang harus dilaksanakan pada saat yang tepat.

Sebab pemberian hadiah yang dilaksanakan secara sembarangan

akan dapat menimbulkan dampak negatif bagi anak-anak.

Sebagai contoh bagi anak-anak yang selalu diberi hadiah

setiap saat melakukan kegiatan, maka lama kelamaan mereka akan

melakukan kegiatan hanya semata-mata karena ingin mendapatkan

hadiah. Dan apabila hadiah yang diharapkan tidak dapat terpenuhi

maka anak yang bersangkutan akan timbul perasaan kecewa, yang

akhirnya mereka akan malas melakukan kegiatan-kegiatan lagi

sebagai akibat dari hadiah yang diharapkan tidak daat terpenuhi.

Adapun dalam buku Interaksi dan Motivasi Belajar

Mengajar dijelaskan bahwa ”hadiah dapat juga dikatakan sebagai

motivasi tetapi tidak selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu

38Ibid,h. 160

Page 45: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

30

pekerjaan mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak

senang dan berbakat untuk pekerjaan” 39

Jadi berdasarkan pendapat di atas, maka dapat dikatakan

bahwa hadiah sanagat berpengauh terhadap motivasi anak, tetapi

pemberian hadiah juga dapat mendatangkan pengauh negatif pada

belajar anak-anak apabila hadiah tersebut lalu dijadikan tujuan

untuk belajar. Oleh karena itu, pemberian hadiah harus dilakukan

secara tepat, begitupun kaitannya dalam media gambar, pemberian

hadiah hanya dilakukan pada moment tertentu saja, misalnya

menjelang tahun ajaran baru.

4) Perhatian

Orang tua sebagai pendidik pertama dan utama harus

menyadari kewajibannya sekaligus menyadari tanggung jawabnya,

yaitu mendidik dan memberikan bimbingan anaknya dalam belajar.

Adanya tanggung jawab yang dilaksanakan dengan penuh

perhatian, maka orang tua yang bersangkutan akan mendorong

untuk melaksnakan dalah satu tugasnya yang utama untuk

tercapainya suatu cita-cita tersebut, maka orang tua tentu

mencurahkan perhatiannya kepada anaknya untuk memberikan

dorongan atau moivasi dalam belajar.

Dalam buku Psikologi Umum dikatakan bahwa ”adanya

kebutuhan tentang sesuatu memungkinkan timbulnya perhatian

39 Sardiman AM. Intraksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : Rajawali Pers,

2004),h.91

Page 46: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

31

terhadap obyek tertentu. Kebutuhan merupakan dorongan,

sedangkan dorongan itu mempunyai tujuan yang harus dicurahkan

kepadanya. Dengan demikian tercapainya suatu tujuan, di samping

perhatian juga perasaan dan kemauan memberikan dorongan yang

tidak sedikit pengeruhnya” 40

Jadi menurut pendapat di atas, perhatian adalah merupakan

suatu dorongan yang tidak sdikit pengaruhnya dalam usaha untuk

mencapai suatu tujuan. Untuk selanjutnya sebagai orang tua dalam

memberikan perhatian kepada anak-anaknya sehubungan

pelaksanaan proses belajar dapat dimanifestasikan berupa

mengatur waktu belajar (penjadwalan kegiatan di rumah) secara

teratur, berusaha memenuhi kebutuhan berupa peralatan belajar

yang diperlukan, dan menyisihkan wakktu untuk kepentingan

anak-anaknya misalnya rekreasi bersama dan lain-lain.

Selanjutnya dalam buku Diagnosa dan Kesulitan belajar

dijelaskan bahwa :

”Cara orang tua dalam mendidik anak-anaknya dapat merupakan sebab dari pada kegagalan anak dalam belajarnya, misalnya orang tua yang tidak mengindahkan pendidikan anak anaknya.mereka acuh tak acuh akan kemajuan belajar anak-anaknya, bahkan mereka tidak memperhatikan sama sekali akan kepentingan-kepentingan atau kebutuhan-kebutuhan anak pada umumnya. Anak tidak diatur waktu belajarnya, mungkin kebutuhan tidak memperhatikan apakah tidak dilengkapi orang tua, tidak memperhatikan apakah anak-anaknya mau belajar atau tidak. Hal ini dapat terjadi bila kedua orang tua terlalu sibuk dalam pekerjaan mereka

40 Abu Ahmadi, Psikologi Umum, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004),h. 101

Page 47: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

32

atau orang tua itu memang sibuk dalam pekerjaan mereka atau orang tua itu memang tidak mencintai anak-anaknya” 41.

Jadi menurut pendapat di atas, bahwa tidak adanya

perhatian dari orang tua disengaja karena tidak mencintai anak-

anaknya maupun karena sesuatu hal sehingga orang tua tidak

sempat meluangkan waktunya untuk kepentingan anak-anaknya

dapat menjadi salah satu penyebab kegagalan belajar anak-anak

mereka.

Jika melirik lebih jauh, perhatian orangtua dirumah tentu

akan sangat berpengaruh pada anak di sekolah, begitupun juga

pada mata pelajaran PAI, khususnya pada penerapan media

gambar, secara tidak langsung akan memberikan dampak pada

prilaku anak di kelas. Jadi orangtua sangat penting perannya dalam

memotivasi anaknya.

3. Konsep Pembelajaran PAI

a. Pengertian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Pembelajaran menurut Oemar Hamalik: “sebagai suatu kombinasi

yang tersusun, meliputi unsur-unsur manusiawi, fasilitas, perlengkapan

dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan

pembelajaran”.42

Kegiatan PAI diarahkan untuk meningkatkan keyakinan,

pemahaman, penghayatan, dan pengamalan terhadap peserta didik,

41 Sunartana PPN, Penelitian Tentang Kesulitan Belajar Mahasisw, (FIF Universitas

Udayana, 2004) ,h.32 42 Oemar Hamalik, Kurikulum Dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h. 57.

Page 48: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

33

yang di samping untuk membentuk kesalehan atau kualitas pribadi,

juga sekaligus untuk membentuk kesalehan atau kualitas pribadi, juga

membentuk kesalehan sosial. Menurut Zakiyah Darajdat yang dikutip

oleh Abdul Majid dan Dian Andayani, “Pendidikan agama Islam

adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar

senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh, lalu

menghayati tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta

menjadikan Islam sebagai pandangan hidup”. 43 Sedangkan Tayar

Yusuf mengartikan Pendidikan Agama Islam sebagai “usaha sadar

generasi tua untuk mengalihkan pengalaman, pengetahuan, kecakapan,

dan keterampilan kepada generasi muda agar menjadi manusia

bertakwa kepada Allah”.44

Dari pengertian dapat diketahui bahwasannya dalam penyampaian

PAI maupun menerima PAI adalah dua hal yang dilakukan secara

sadar dan terencana oleh peserta didik dan guru untuk untuk meyakini

akan adanya suatu ajaran kemudian ajaran tersebut difahami, dihayati

dan setelah itu diamalkan atau diaplikasikan, akan tetapi disitu juga

dituntut untuk menghormati agama lain.

Sedangkan dalam buku “Ilmu pendidikan Islam” yang ditulis M.

Arifin dikatakan Pendidikan Agama Islam adalah:

Sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam, karena nilai-nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak

43 Abdul Majid & Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi

(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), h. 130 44 Ibid., h. 130

Page 49: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

34

kepribadiannya. Dengan istilah lain, manusia yang telah mendapatkan pendidikan Islam itu harus mampu hidup di dalam kedamaian dan kesejahteraan sebagaimana cita-cita Islam. 45 Pengertian Pendidikan Agama Islam dengan sendirinya adalah

suatu sistem pendidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang

dibutuhkan oleh hambah Allah. Pendidikan Islam pada khususnya

yang bersumberkan nilai-nilai tersebut juga mengembangkan

kemampuan berilmu pengetahuan. Sejalan dengan nilai-nilai Islam

yang melandasinya adalah merupakan proses ikhtiariah yang secara

pedagogis kematangan yang mengutungkan.

Adapun pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) menurut

Muhaimin adalah “suatu upaya membuat peserta didik dapat belajar,

butuh belajar, terdorong belajar, mau belajar dan tertarik untuk terus-

menerus mempelajari agama Islam, baik untuk mengetahui bagaimana

cara beragama yang benar maupun mempelajari Islam sebagai

pengetahuan.”46

Dengan demikian pembelajaran PAI dapat diartikan sebagai

upaya membuat peserta didik dapat belajar, terdorong belajar, mau

belajar dan tertarik untuk terus menerus mempelajari apa yang

teraktualisasikan dalam kurikulum agama Islam sebagai kebutuhan

peserta didik secara menyeluruh yang mengakibatkan beberapa

perubahan yang relatif tetap dalam tingkah laku seseorang baik dalam

kognitif, efektif dan psikomotorik.

45M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), h. 13 46 Muhaimin, Peradigma Pendidikan Islam, h.183.

Page 50: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

35

Pemaknaan pembelajaran pendidikan agama Islam merupakan

bimbingan menjadi muslim yang tangguh dan mampu merealisasikan

ajaran Pendidikan Agama Islam dalam kehidupan sehari-hari sehingga

menjadi insan kamil. Untuk itu penanaman Pembelajaran PAI sangat

penting dalam membentuk dan mendasari peserta didik.Dengan

penanaman pembelajaran PAI sejak dini diharapkan mampu

membentuk pribadi yang kokoh, kuat dan mandiri untuk berpedoman

pada agama Islam.

b. Dasar Pendidikan Agama Islam

Dasar adalah landasan untuk berdirinya sesuatu, fungsi dasar

adalah memberikan arah kepada tujuan yang akan dicapai dan akan

sekaligus sebagai landasan untuk berdirinya sesuatu. Setiap negara

mempunyai dasar pendidikan sendiri. Ia merupakan pencerminan dari

falsafah hidup suatu bangsa disusun.47

Setiap usaha pendidikan sangat memerlukan dasar sebagai

landasan berpijak dam penentuan materi, interaksi, inovasi, dan cita-

citanya. Oleh karena itu seluruh aktivitas pendidikan meliputi

penyusunan konsep teoritis dan pelaksanaan operasionalnya harus

memiliki dasar yang kokoh.48 Dasar pendidikan akan menjadi suatu

pendidikan terarah pada tujuan yang jelas.

47 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia,1994), hlm. 12 48 Ruswan Toyib, (eds), Pemikiran Pendidikan Islam Kajian Tokoh Klasik dan

Kontemporer, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo dan Pustaka Pelajar Yogyakarta, 1999), hlm. 39

Page 51: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

36

Dasar pendidikan agama Islam yaitu al-Qur‟an sebagai wahyu

Tuhan yang disampaikan kepada manusia dengan perantara Nabi

Muhammad SAW membawa pengajaran dan pendidikan. Ayat al-

Qur‟an yang berkaitan dengan pendidikan agama Islam sebagaimana

firman Allah dalam Q.S. An-Nahl ayat 125:

Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah da pelajaran yang baik dan bantah lah mereka dengan cara yang baik…”(QS. an-Nahl: 125).49

Dalam ayat di atas dijelaskan tentang peristiwa pendidikan dan

pengajaran, yaitu mengajar dengan menggunakan metode yang

dibicarakan dalam materi. Maka memberi pengajaran harus dengan

bijaksana, baik mengenai pemilihan bahan, metode, maupun media

yang akan digunakan sesuai dengan kemampuan orang yang belajar.

c. Pentingnya Pendidikan Agama Islam Bagi Peserta Didik

Setiap peserta didi yang baru lahir adalah makhluk Allah swt yang

tidak berdaya dan senantiasa memerlukan pertolongan untuk dapat

melangsungkan hidupnya di dunia ini. Maha bijaksana Allah SWT

yang telah menganugrahkan rasa kasih saying kepada semua ibu dan

bapak untuk memelihara anaknya dengan baik tampa mengharapkan

imbalan.

49 Departemen Agama Republik Indonesia , al-Qur‟an dan Terjemahannya, (Jakarta: CV.

Indah press, 1996), hlm. 421

Page 52: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

37

Setiap anak lahir tidak mengetahui sesuatu apapun, tetapi dia

anugrahi oleh Allah SWT pancaindra, pikiran, dan rasa sebagai modal

untuk menerima ilmu pengetahuan, memiliki keterampilandan

mendapatkan sikap tertentu melalui proses kematangan dan belajar

terlebih dahulu. Mengenai pentingnya belajar menurut A. R. Shaleh

dan Soependi Soeryadinata sebagaimana dikutip oleh Zakiah Drajat

bahwa “anak manusia tumbuh dan berkembang, baik pikiran, rasa,

kemauan, sikap dan tingkah lakunya. Dengan demikian sangat pital

adanya faktor belajar.”50

Jadi Pendidikan Agama Islam adalah ikhtiar manusia dengan jalan

bimbingan dan pimpinan untuk membantu dan mengarahkan fitrah

agama peserta didik menuju terbentuknya kepribadian utama sesuai

dengan ajaran agama.

Oleh karena itu masalah akhlak atau budi pekerti merupakan salah

satu pokok ajaran Islam yang harus diutamakan dalam Pendidikan

Agama Islam untuk ditanamkan atau diajarkan kepada peserta didik.

Dengan melihat arti pendidikan Islam itu, jelaslah bahwa dengan

pendidikan Islam selalu berusaha untuk membentuk manusia yang

berkepribadian kuat dan baik berdasarkan pada ajaran agama Islam.

Dengan demikian, pendidikan Islam sangat penting sebab dengan

pendidikan Islam, orang tua atau guru berusaha secara sadar

memimpin dan mendidik anak diarahkan kepada perkembangan

50 Zakiyah Daradjat, dkk., Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2001), h. 63.

Page 53: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

38

jasmani dan rohani sehingga mampu membentuk kepribadian yang

utama yang sesuai dengan ajaran agama Islam. Sebagaimana menurut

pendapat Zakiyah Drajat bahwa: “pada umumnya agama seseorang

ditentukan oleh pendidikan, pengalaman dan latihan yang dilaluinya

sejak sejak kecil”. 51

Oleh karena itu dalam mewujudkan Tujuan Pendidikan nasional,

Pendidikan Agama Islam di sekolah memegang peranan yang sangat

penting dalam mengolah potensi peserta didik agar menjadi manusia

yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

H. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan yang

bersifat deskriptif kualitatif atau pendekatan kualitatif. Dalam hal ini

Sudarwan Danim mendefinisan bahwa yang dimaksud dengan pendekatan

penelitian kualitatif deskriptif adalah proses studi atau investigasi

mendalam (groundwork) yang esensial (penting) bagi studi–studi yang

berfokus pada penjelasan, prediksi, dan control fenomena.52

Jadi, penelitian kualitatif deskriptif adalah penelitian yang

memiliki sifat atau karakteristik bahwa data yang diperoleh dinyatakan

dalam keadaan sewajarnya, sebagaimana adanya (natural setting). Dengan

51 Ibid., h. 64. 52 Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatfi (Bandung: Pustaka Setia, 2002), h. 70.

Page 54: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

39

demikian, metode deskriptif dapat dikatakan sebagai prosedur pemecahan

masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan

objek penelitian berdasarkan fakta–fakta yang tampak sebagaimana

adanaya.

Metode ini digunakan karena peneliti merasa bahwa ada

kesesuaian antara permasalahan yang dibahas dan tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian ini. Peneliti akan membahas dan menggambarkan

keadaan yang berkaitan dengan penerapan media gambar dalam

meningkatakan motivasi belajar pada siswa kelas VII di SMP 3 Mataram

tahun pelajaran 2016/2017 sebagai objek penelitian sesuai dengan

kenyataan sebenarnya yang ditemui di lapangan.

2. Kehadiran Peneliti

Dari penelitian ini sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya

menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, maka dengan sendirinya

kehadiran peneliti mutlak diperluakan,karena peneliti berfungsi sebagai

instrument kunci dan sekaligus pengumpul data. Sebagaimana dikatakan

oleh Lexy J, Meleong, kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif

cukup rumit. Ia sekaligus merupakan perencana, pelaksanan pengumpulan

data, analisis, penafsir data dan pada akhirnya ia menjadi pelopor dari hasil

penelitiannya.53 Penelitian kualitatif berusaha berinteraksi dengan subjek

penelitian secara alamiah. Mengingat latar belakang alamiah, maka

lingkungan alamiah sebagai sumber data berlangsung.

53 Lexy J. Moleong, Metedologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2007), h. 4.

Page 55: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

40

Kehadiran peneliti adalah untuk mencari dan mengumpulkan data

yang akurat, valid, detail dan dapat dipertanggungjawabkan dengan

terfokus pada permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini. Peneliti

dalam mengumpulkan data dapat menggunkan cara observasi, interview

(wawancara).

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian di SMP 3 Mataram, Jalan Niaga 1 No 39

Ampenan Keluarahan Ampenan Tengah Kecamatan Ampnena Kota

Mataram Propinsi Nusa Tenggara Barat.

4. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat

diperoleh. Apabila peneliti menggunakan wawancara dalam pengumpulan

datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon

atau menjawab pertanyaan–pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis

maupun lisan.54

Untuk mendapatkan data dan informasi yang objektif, akurat, serta

meyakinkan yang berkaitan dengan penerapan media gambar untuk

meningkatkan motivasi belajar, peneliti akan memperoleh data dari

sumber sebagai berikut:

a. Kepala Sekolah SMP 3 Mataram

b. Guru bidang studi Pendidikan Agama Islam

c. Siswa dan Siswi SMP 3 Mataram

54 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka

Cipta, 2007), h. 102.

Page 56: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

41

5. Prosedur Pengumpulan Data

Dalam pelaksanaan pengumpulan data, peneliti menggunkan teknik

Field Research (Penelitian Lapangan), seperti observasi (pengamatan),

interview (wawancara) dan dokumentasi.

a. Observasi (Pengamatan)

Metode observasi adalah studi yang sengaja dan sistemastis

tentang fenomena – fenomena sosial dan gejala – gejala alam dengan

jalan pengamatan dan pencatatan. Di dalam pengertian psikologi,

observasi (pengamatan) meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap

suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indera, baik itu melalui

pengalihan, penciuman, pendengaran, peraba dan pengecap. Dalam

artian penelitian observasi dapat dilakukan dengan tesm kuisioner,

rekaman gambar maupun rekaman suara.55 Secara garis besar, dalam

penelitian ini peneliti sebagai partisipan, artinya bahwa peneliti

merupakan bagian yang integral dari situasi yang dipelajarinya,

sehingga kehadirannya tidak mempengaruhi situasi tersebut dalam

kewajarannya.56 Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang

penerapan media gambar untuk meningkatkan motivasi siswa pada

SMP 3 Mataram di kelas VII.

b. Interview (wawancara)

Metode interview merupakan suatu percakapan, tanya jawab

lisan antara dua orang atau lebih yang berhadapan secara fisik dan

55 Suharsimi, Prosedur Penelitian, h. 128. 56 S. Nasution, Metode Resarch Penelitian Ilmiah (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h. 107

Page 57: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

42

diarahkan pada suatu masalah tertentu. Interview (wawancara) dapat

dikatakan pula sebagai bentuk komunikasi verbal semacam percakapan

yang bertujuan untuk memperoleh informasi.57 Wawancara dilakukan

oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan

pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewe) yang memberikan

jawaban atas pertanyaan itu.58

Ditinjau dari pelaksanaannya, peneliti menggunakan model

interview bebas terpimpin, yang merupakan kombinasi antara

interview bebas dan interview terpimpin, dimana pewawancara bebas

menanyakan apa saja tetapi juga mengingat akan data apa yang akan

dikumpulkan dengan membawa sederetan pertanyaan serta berupaya

untuk menciptakan suasana santai tetapi tetap serius dan sunguh –

sungguh. 59 Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi

mengenai penerapan media gambar daalam meningkatkan motivasi

siswa pada SMP 3 Mataram yang bersumber dari guru PAI dan siswa

kelas VII.

c. Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang berarti barang –

barang tertulis. Maka, metode dokumentasi dapat dikatakan sebagai

teknik pengumpulan data dengan cara mencari data mengenai hal – hal

atau variable yang berupa transkip, buku – buku, majalah, dokumen,

57Ibid., h. 113. 58 Lexy, Metodologi Penelitian, h. 286 59 Suharsimi, Prosedur Penelitian, h. 128.

Page 58: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

43

surat kabar, prasasti, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.60

Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang latar belakang

SMP 3 Mataram, yang meliputi sejarah singkat berdirinya, visi misi

dan tujuan, struktur organisasi, keadaan pendidik, keadaan peserta

didik serta keadaan sarana dan prasarana yang tersedia.

6. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk mengalisa

data – data yang diperoleh dari penelitian. Peneliti harus memastiakn pola

analisis mana yang akan digunakan, apakah analisis statistic ataukan

analisis non – statistik. Pemilihan ini tergantung pada jenis data yang

dikumpulkan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan anaslisis non –

statistik sesuai untuk data deskriptif atau data terxtural yang tidak

diwujudkan dalam bentuk angka.

Dalam penerapannya, metode deskriptif ini melalui beberapa

tahapan, yaitu identifikasi, klasifikasi kemudian diinterpretsikan. Dalam

hal ini, peneliti akan terjun langsung di lapangan dan mengalami situasi

yang terjadi selama proses pemebelajaran berlangsung, berkaitan dengan

penerapan media gambar untuk meningkatkan motivasi siswa pada SMP 3

Mataram. Disamping itu juga dilakukan beberapa kali dalam pengumpulan

data, dimana semua data yang telah diperoleh di lapangan,dibaca,

dipahami, kemudian dibuat ringkasannya. Setelah data terkumpul,

kemuadian data dianalisis lebih lanjut secara intensif. Maka, dengan

60Ibid., h. 131.

Page 59: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

44

menggunakan metode deskriptif kualitatif ini, penulis dapat menyajikan

data yang ada, baik dengan informasi maupun analisis tanpa perlu

merumuskan hipostesis.

7. Pengecekan Keabsahan Data

Pengambilan data – data melalui tiga tahapan, diantaranya yaitu,

tahap pendahuluan, tahap penyariangan dan tahap melengkapi data yang

masih kurang. Dari ketiga tahapan itu, untuk pengecekan keabsahan data

banyak terjadi pada tahap penyaringan data. Oleh sebab itu, jika terdapat

data yang tidak relevan dan kurang memadai maka dilakukan penyaringan

data sekali lagi di lapangan, sehingga data tersebut memiliki kadar

validitas yang tinggi.

Moleong berpendapat bahwa, dalam penelitian diperlukan suatu

pemeriksaan keabsahan data.61Sedangkan untuk memperoleh keabsahan

temuan perlu diteliti kredibilitasnya dengan menggunakan teknik sebagai

berikut:

a. Presistent Observation (Kekuatan Pengamatan) yaitu mengadakan

observasi secara terus – menerus terhadap objek penelitian guna

memahami gejala lebih mendalam terhadap berbagai aktivitas yang

sedang berlangsung di lokasi penelitian. Dalam hal ini peneliti

mengamati secara keseluruhan ataupun secara individu. Hal tersebut

dilakukan agar lebih mendalam dan lebih mengetahui gejala – gejala

yang timbul. Terkadang peneliti mengajak peserta didik untuk berbica

61 Moleong, Metodologi Penelitian, h. 324.

Page 60: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

45

berdua saja namun dengan cara yang santai, sehingga peserta didik

tidak merasa bahwa dirinya sedang diamati. Setelah melakukan

pengamatan cukup seksama terhadap objek yang sedang diteliti,

barulah dilakukan penanganan secara berkala dan pendekatan yang

lebih intensif.

b. Triangualasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain dari luar data untuk keperluan

pengecekan atau pembanding terhadap data. Menurut Moleong bahwa

triangulasi adalah “teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil

wawancara terhadap objek penelitian”62 Adapun triangulasi yaitu :

1) Triangulasi Sumber Data (Data Triangulation) Peneliti menggunakan berbagai jenis sumber data dan bukti dari situasi yang berbeda. Ada 3 sub jenis yaitu orang, waktu dan ruang: a) Orang, data-data dikumpulkan dari orang-orang berbeda yang

melakukan aktivitas sama. b) Waktu, data-data dikumpulkan pada waktu yang berbeda. c) Ruang, data-data dikumpulkan di tempat yang berbeda. Bentuk paling kompleks triangulasi data yaitu menggabungkan beberapa sub-tipe atau semua level analisis. Jika data-data konsisten, maka validitas ditegakkan.

2) Triangulasi Teori (Theory Triangulation) Penggunaan berbagai perspektif untuk menafsirkan sebuah set data. Penggunaan beragam teori dapat membantu memberikan pemahaman yang lebih baik saat memahami data. Jika beragam teori menghasilkan kesimpulan analisis sama, maka validitas ditegakkan.

3) Triangulasi Metodologi (Methodological Triangulation) Pemeriksaan konsistensi temuan yang dihasilkan oleh metode pengumpulan data yang berbeda seperti penggabungan metode

62 Ibid., h. 330

Page 61: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

46

kualitatif dengan data kuantitatif atau melengkapi data wawancara dengan data observasi.63

Dapat difahami bahwa triangulasi dengan sumber artinya

membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu

informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam

penelitian kualitatif. Adapun untuk mencapai kepercayaan itu, maka

ditempuh langkah sebagai berikut :

a) Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara

b) Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi.

c) Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

d) Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan masyarakat dari berbagai kelas.

e) Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.64

Karena itulah pada penelitian ini, triangulasi merupakan salah

satu bagian terpenting dalam pengabsahan data, sebab triangulasi akan

membuat data yang telah dikumpulkan menjadi lebih otentik dan lebh

akurat.

63 Tutorial Penelitian, “Triangulasi dan Validasi Penelitian Kualitatif” dalam

http://tu.laporanpenelitian.com diambil pada tanggal 19 April 2017 pukul 21.24 WITA 64 Dunia Penelitian , “Pengertian Teknis Triangulasi” dalam http://dunia-

penelitian.blogspot.co.id/2011/10/pengertian-teknik-triangulasi.html diambil pada tanggal 13 November 2017 pukul 21.27 WITA.

Page 62: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

47

BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

Untuk memperoleh data dan gambaran umum lokasi penilitian, pada bagian

ini peniliti akan membahas tentang hal-hal berkaitan dengan lokasi penilitian. Hal-

hal yang dimaksud adalah sebagai berikut:

A. Gambaran Umum SMPN 3 Mataram

1. Sejarah Berdirinya SMPN 3 Mataram65

Sejarah SMP 3 Mataram atau dikenal sebagai SMP Dollar

merupakan salah satu sekolah tertua di NTB, berdiri sekitar tahun 1940an,

ketika itu koloni membentuk satu badan yang terkosentrasi dibidang

pendidikan. Tujuannya ialah untuk mengembangkan sarana pendidikan

untuk masyarakat di Ampenan khususnya dan masyarakat sekitar pada

umumnya. Sekitar bulan Mei tahun 1940an, pemetaan dan proses

pembangunan pusat pendidikan mulai di bangun. Proses pembangunan

saat itu terbilang cukup cepat, dalam kurun waktu 2 tahun 37 hari

pembangunan dapat terselsaikan dan bisa gunakan untuk umum.

Setelah melalui segala proses, berdirilah bangunan kokoh bernama

"Chung Hua School" pada mulanya tahun 1943. Mengapa diberi nama

demikian ? Agar pergerakan kolonian jepang tidak terdeteksi oleh pihak

tentara Nasional pada saat itu. Nama tersebut dipilih, karena banyaknya

warga ethnis thionghoa yang bertempat tinggal dan berdomisili di

Ampenan, sehingga pemilahan nama saat itu disesuaikan dengan keadaan.

65 Buku Profil SMPN 3 Mataram, dikutip tanggal 07 November 2017

47

Page 63: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

48

Khusus bagi warga/Masyarakat Ampenan, biaya sekolah pada saat

itu di beri potongan sebesar 70%, kegiatan proses belajar saat itu

berlangsung lama hingga pasca proklamasi kemerdekaan 17 Agustus

1945. Para pelajar yang bersekolah pada waktu itu cukup beragam. Mulai

dari warga sekitar, etnis thionghoa, arab, melayu dan bugis.

Pada Akhir tahun 1950an, Chung Hua School pun berganti nama

menjadi SMOA (Sekolah Menengah Olahraga Atas). Pada tahun inilah,

SMOA Atau Chung Hua lebih di kenal dengan sekolah dollar. Kenapa

lebih dikenal dengan dollar? karena waktu itu merupakan alih transisi mata

uang dari sen ke rupiah. Karena sekolah ini memiliki siswa yang beragam

maka di SMOA peredaran uang sangatlah beragam, karena itulah dikenal

dengan sekolah dollar.

Pada tahun 1970an, SMOA menjadi berubah nama lagi menjadi

SGO (Sekolah Guru Olahraga). Keberadaan SGO sendiri bisa dibilang

singkat. Karena pada waktu itu pembangunan fasilitas gedung sekolah

terus berjalan. SGO pun berpindah ke daerah seganteng (Sekarang SBI)

dan bangunan SGO sempat berganti nama menjadi MMP (Madrasah

Menengah Pertama). Tahun 1981, MMP juga bernasib sama seperti SGO,

berganti nama menjadi SMP Ampenan (SMP 3 Mataram), dan pada

akhirnya, tahun 1992, SMP ini menyandang gelar menjadi Sekolah

Menengah Negeri Pertama dan di susul Oleh SMP 1 Mataram.

SMP Negeri (SMPN) 3 Mataram, merupakan salah satu Sekolah

Menengah Pertama Negeri yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat -

Page 64: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

49

Indonesia. Sama dengan SMP pada umumnya di Indonesia masa

pendidikan sekolah di SMPN 3 Mataram ditempuh dalam waktu tiga tahun

pelajaran, mulai dari kelas VII sampai Kelas IX.

2. Letak Geografis SMPN 3 Mataram 66

Letak geografis SMP N 3 Mataram yang terletak di Jalan Niaga 1 No

39 Ampenan Keluarahan Ampenan Tengah Kecamatan Ampnena Kota

Mataram Propinsi Nusa Tenggara Barat berbatasan langsung dengan :

a. Sebelah barat berbatasan dengan Kampung Melayu

b. Sebelah timur berbatasan dengan Taman Kanak - Kanak

c. Sebelah utara berbatasan dengan pasar Barata

d. Sebelah selatan berbatasan dengan rumah warga

3. Sarana dan Prasarana SMPN 3 Mataram67

Sarana dan prasarana juga memiliki peran yang sangat penting

dalam menunjang pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar, sebab

sarana merupakan tempat berlangsungnya proses kegiatan belajar

mengajar dan prasarana merupakan media atau alat sebagai pendukung

untuk meningkatkan pemahaman peserta didik

Tabel 2.3 : Keadaan Sarana dan Prasarana di SMPN 3 Mataram

No Jenis Banyak

Keadaan

Baik

Rusa Berat

Rusak Ringan

66 Observasi, Tanggal 07 November 2017 67 Buku Profil SMPN 3 Mataram, dikutip tanggal 07 November 2017

Page 65: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

50

1 R. Kepala Sekolah 1

2 R. Guru 1

3 R. Belajar 19

4 R. Perpustakaan 1

5 R. Lab. Komputer 1

6 R. Lab. IPA 1

7 R. Lab. Bahasa 1

8 R. Keterampilan 1

9 R. UKS 1

10 Kantin Sekolah 3

11 WC. Kepala Sekolah 1

12 WC. Guru 2

13 WC Siswa 4

14 Musholah 1

15 Meja Guru 48

16 Kursi Guru 49

17 Kursi Tamu 11

18 Meja Murid 197

19 Bangku Murid 491

20 Lemari 19

21 Rak 5

22 Papan Tulis 31

Page 66: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

51

23 Papan Data 10

24 Komputer / Laptop 6

25 Tempat sampah 6

26 Printer 4

27 Simbol kenegaraan 17

28 Wairless 1

29 Pengeras Suara 1

30 Jam Dinding 16

31 Brankas 2

32 Kipas Angin 4

Dari hasil keterangan di atas, maka dapat dilihat bahwa sarana

prasana harus lebih ditingkatkan lagi secara maksimal, terutama untuk

menunjang proses pembelajaran di kelas, sebab dengan terpenuhinya

sarana prasana akan dapat menunjang pula keberhasil pembelajaran di

dalam kelas, yang akan berdampak pada peserta didik itu sendiri.

4. Profil SMPN 3 Mataram68

a. Nama Sekolah : SMP Negeri 3 Mataram

b. NSS. : 201236001001

c. NPSN : 50204471

d. Alamat : Jln. Niaga I No. 39 Ampenan Telp. 621357

e. Kota : Kota Mataram

f. Propinsi : Nusa Tenggara Barat

68 Buku Profil SMPN 3 Mataram, dikutip tanggal 07 November 2017

Page 67: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

52

g. Nama Kepala Sekolah : Suherman, SP.d

h. Identitas Sekolah : SPM

i. Status gedung sekolah : Milik sendiri

j. Keadaa gedung sekolah : Permanen

k. Luas tanah seluruhnya : 3.275m²

5. Visi dan Misi SMPN 3 Mataram69

a. Visi

Terwujudnya insan yang beriman, bertakwa, berprestasi, dan

berbudaya.

b. Misi

1) Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama dan budaya

sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.

2) melaksanakan disiplin lingkungan sekolah sehingga tercipta

keamanan, ketertiban, keindahan, kenyamanan, menumbuhkan

sikap kepedulian sosial.

3) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektifsehingga

siswa dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang

dimiliki untuk meningkatkan prestasi akademik dan non akademik.

4) Meningkatkan perestasi di bidang sains and teknologi, seni budaya

dan olahraga.

5) Membantu dan memfasilitasi siswa untuk mengembangkan

apresiasi, kreasi seni dan budaya lokal.

69 Dokumentasi, Papan Data, Tanggal 07 November 2017

Page 68: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

53

6. Tata Tertib SMPN 3 Mataram70

a. Hadir paling lambat 10 menit sebelum jam pelajaran pertama di mulai.

b. Mengikuti doa bersama sebelum pelajaran jam pertama dimulai dan siang

hari setelah jam terakhir.

c. Mengikuti pelajaran dengan tekun dan bertanggung jawab.

d. Patuh, taat kepada guru, karyawan, tata tertib dan aturan-aturan sekolah yang

berlaku dan bersikap hormat kepada civitas academika SMP Negeri 3

Mataram.

e. Mengenakan seragam sekolah :

1) Seragam sekolah (putih biru) lengkap, celana/rok panjang, bersepatu

hitam polos kaos kaki putih, dengan atribut yang dijahit (bukan dilem)

meliputi bagge, lokasi, nama, dan tanda kelas.

2) Seragam pramuka lengkap , bersepatu hitam kaos kaki hitam.

3) Ikat pinggang warna hitam, baju dimasukkan, ikat pinggang terlihat.

4) Kaos kaki 10-20 cm di atas mata kaki.

5) Model pakaian, potongan dan kelengkapan sesuai dengan aturan sekolah.

6) Dikenakan dengan rajin dan rapi.

f. Menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan sekolah, memelihara alat-alat

yang berada di dalam dan di luar kelas.

g. Mengikuti upacara bendera dengan seragam lengkap.

h. Melapor kepada guru piket bila ada guru yang belum hadir pada waktunya.

i. Melaksanakan tugas yang diberikan sekolah.

j. Menjaga nama baik sekolah dan pribadi.

k. Menjaga inventaris kelas, jika merusaknya wajib mengganti.

l. Menjaga kesopanan dan penampilan pribadi.

m. Menjaga kebersihan kelas.

n. Menjaga kerukunan dan suasana kekeluargaan antar siswa.

o. Merapikan rambut (putra tidak lebih melebihi kerah baju).

p. Merapikan rambut (putri, panjang rambut yang melebihi bahu wajib

diikat/tidak diurai).

70 Dokumentasi, Papan Data, Tanggal 07 November 2017

Page 69: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

54

7. Keadaan Pendidik SMPN 3 Mataram71

Pendidik merupakan komponen terpenting dalam proses

pendidikan karena pendidik sebagai penanggung jawab terhadap proses

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, sekaligus sebagai tolak ukur

keberhasilan peserta didik dalam mencapai suatu prestasi belajar. Karena

itulah Pendidik merupakan hal terpenting dalam proses pembelajaran.

Tabel 2.1 : Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan di SMPN 3 Mataram

No Nama / NIP L/P Tempat Tanggal

Lahir Jenis PTK

1 Suherman, SP.d 196804151994121004

L Nyiur Lembang 1968-04-15

Kepala Sekolah

2 Arianim, S.Pd 197910182008012017

P Jonggat 1987-07-17

Guru Mapel

3 Arina Minashova, S.pd 196205311984031009

P Ampenan 1979-10-18

Guru Mapel

4 Aris Dwi Norida, S.Pd 196205311984031009

L Klaten 1962-05-31

Guru Mapel

5 Aspiani, SP.d P Batuyang 1990-06-10

Tenaga Administrasi Sekolah

6 Baiq Maria Susanti, SP.d P Dao 1987-09-02

Laboran

7 Baiq Parhi, SP.d P Tebaban Lotim 1979-01-02

Guru Mapel

8 Baiq Yumiati, SP.d 197511142007012013

P Sakra 1975-11-14

Guru Mapel

9 Bq Yunissina Ningsih, SP.d P Sikur 1982-06-15

Tenaga Administrasi Sekolah

10 Budi Astuti, SP.d P Mataram 1971-12-02

Guru Mapel

11 Budiyanto,SP.d 196008141984121002

L Sleman 1960-08-14

Guru TIK

12 Diah Pratihara, SP.d P Mataram 1968-02-16

Guru BK

71 Buku Profil SMPN 3 Mataram, dikutip tanggal 07 November 2017

Page 70: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

55

13 Emmy Nurwidjajati, SP.d 196504291991032003

P Probolinggo 1965-04-29

Guru Mapel

14 Fitran Sari, SP.d 196706061994122005

P Sumbawa 1967-06-06

Guru Mapel

15 Fitria Haryani, SP.d 198303302010012012

P Mataram 1983-03-31

Guru Mapel

16 Hajarwati, SP.d 196706062006042014

P Mataram 1967-06-06

Guru BK

17 Hari Rohayati, SP.d 196507131986012001

P Mataram 1965-07-13

Guru Mapel

18 Hartatik, SP.d.I 197703112006042022

P Ampenan 1977-03-11

Guru Mapel

19 Hasan Basri, SA.g L Lombok Tengah 1983-01-23

Guru Mapel

20 Hatemah, SP.d 196108201984032014

P Ampenan 1961-08-20

Guru Mapel

21 Herman Felani L Ampenan 1982-03-28

Tenaga Administrasi Sekolah

22 Hermanto L Mataram 1986-10-10

Tenaga Administrasi Sekolah

23 Idris, MA.g L Sangari Mbawa 1973-12-31

Guru Mapel

24 Indah Sri Harini, SP.d 197408162012122002

P Banyuwangi 1974-08-16

Guru Mapel

25 Jaranah, SP.d P Mamben Daya 1970-12-31

Guru BK

26 Kurniati, SP.d 195905111981112003

P Mataram 1959-05-11

Guru Mapel

27 Laila Syahrani, S.E 197005282006042011

P Dompu 1970-05-28

Guru Mapel

28 Lalu Hidir, S.Sos.I L Lombok TImur 1968-12-31

Guru Mapel

29 Liswan Suwandi Hakim L Ampenan 1978-05-23

Tenaga Administrasi Sekolah

30 Ludgardis Wuga, SA.g P Patipara 1981-06-16

Guru Mapel

31 Lulus Ujiandari, SP.d 196006061982032024

P Malang 1960-06-06

Guru Mapel

32 Masykurul Walidaini, SA.g L Mataram Guru BK

Page 71: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

56

1974-05-29

33 Mortuningsih, SP.d 196210131984122004

P Jakarta 1962-10-13

Guru Mapel

34 Mucharrofah, SA.g 196004121986022010

P Kediri 1960-04-12

Guru Mapel

35 Muhamad Zainuri, AM.d 197812311201212100

L Lombok Barat 1978-12-31

Guru Mapel

36 Muhamad Zulkifli L Mataram 1991-02-17

Tenaga Administrasi Sekolah

37

Muhammad Tahyudin 196708071992031010

L

Ampenan 1967-08-07

Tenaga Administrasi Sekolah

38 Nurhani, SP.d 196112311983012053

P Sape Bima 1961-12-31

Guru Mapel

39 Parhun, SA.g 195904241986032018

P

Kelayu Lombok Timur 1959-04-24

Guru Mapel

40 Pradana Muhamad, SP.d L Mataram 1985-12-09

Guru Mapel

41 Raden Eko Suhartanto, SP.d

196405291986011002 L Mataram 1964-05-29

Guru Mapel

42 Rahmatiah, SP.d 196204222014062002

P Ampenan 1962-04-22

Tenaga Administrasi Sekolah

43 Rasyid Ahyar L Darek 1996-12-31

Pesuruh/Office Boy

44 Ria Yulianti, AM.d P AikMel 1983-07-30

Tenaga Administrasi Sekolah

45 Rudy Ardianto, SP.d 198105252010011019

L Mataram 1981-05-25

Guru Mapel

46 Rustam, S.Sos 197212311998031047

L Lombok Tengah 1972-12-31

Tenaga Administrasi Sekolah

47 Salhaini, SP.d 196612311994122032

P Lombok Timur 1966-12-31

Guru Mapel

48 Samsul Rizal L Ampenan 1984-11-21

Tenaga Administrasi Sekolah

49 Samtiah, SP.d P Bima 1975-06-05

Guru Mapel

50 Siti Halfiah, SP.d 197105032007012029

P Selong 1971-05-03

Guru Mapel

Page 72: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

57

51 St. Maryam 196212311993032050

P Bima 1962-12-31

Tenaga Administrasi Sekolah

52 Argo Basuki, S.Pd 196404131991021003

L Magelang 1964-04-13

Guru Mapel

53 Sulhiyah, SPd 197408122007012027

P Aik Sepolong 1974-08-12

Guru Mapel

54 Suminah, SP.d P Ranggagata 1970-07-12

Tenaga Administrasi Sekolah

55 Taqdisi Fatihah, SP.d 196705131990032010

P Teros - Selong 1967-05-13

Guru Mapel

56 Tri Widjiastuti, SP.d 197211161998022002

P Surabaya 1972-11-16

Guru Mapel

57 Triyono Budi Santoso, SP.d

196009061984121002 L Kepanjen 1960-09-06

Guru Mapel

58 Ulfah, SP.d 197612062014062002

P Bima 1976-12-06

Guru Mapel

59 Wajiman, SP.d 195905201984121006

L Bantul 1959-05-20

Guru Mapel

Dari data di atas dapat diketahui bahwa Pegawai Negeri Sipil

(PNS) berjumlah 37 orang dan non PNS berjumlah 27 orang. Sementara

itu dari 59 orang terdapat seorang kepala sekolah, 43 orang guru, 13 orang

tenaga administrasi sekolah, 1 orang bagian laboraturium dan 1 orang

office boy.

8. Keadaan Peserta Didik SMPN 3 Mataram72

Peserta didik merpakan salah satu komponen utama pendidikan,

artinya dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, keberadaan peserta

didik dalam suatu lembaga pendidikan sangatlah penting demi tercapainya

tujuan pendidikan itu sendiri.

72 Buku Profil SMPN 3 Mataram, dikutip tanggal 07 November 2017

Page 73: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

58

Tabel 2.2 : Keadaan Peserta Didik Kelas VII SMPN 3 Mataram

No. Nama L/P NIS Keterangan

1 Adrian Maulana Saputra L 15256

2 Agustina Sholehah P 15259

3 Ahmad Ilham L 15262

4 Alvin Alif Hidayat L 15272

5 Anindiya Kartika P 15279

6 Arman Saputra L 15282

7 Deby Fitriani S P 15297

8 Dhini Dwi Mayani P 15301

9 Duniki Rahman Maulana L 15307

10 Dwiki Argapari L 15309

11 Evan Afrijal L 15312

12 Farham Ismail L 15321

13 Husna Bafadal P 15342

14 Intan Dandini P 15350

15 Mariana P 15366

16 Mei Rahmawati P 15373

17 Muhammad Faizal Najib L 15381

18 Muhammad Rival L 15384

19 Muhammad Alfa Darci L 15390

20 Muharam Gunawan L 15400

Page 74: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

59

21 Munawaroh P 15401

22 Noval Malini L 15407

23 Rahmatul Akhyar P 15414

24 Restu Hidayat L 15419

25 Ririn Suci Mawardah P 15424

26 Ilham Hidayat L 15433

27 Sihan Putri Zahra P 15441

28 Sri Maharani P 15447

29 Wenny Vera Alifia P 15464

Dari data di atas dapat diketahui bahwa jumlah siswa sebanyak 29 orang,

yang terdiri dari 15 orang laki – laki dan 14 orang perempuan. Selain itu juga

peserta didik sebagian besar adalah yang berada dilingkungan sekitar sekolah.

Pekerjaan orang tua merekapun bervariatif, mulai dari PNS sampai dengan

pengusaha.

9. Struktur Kepengurusan SMPN 3 Mataram

Dalam sebuah organisasi ataupun lembaga haruslah kepengrusan,

agar lembaga tersebut dapat berjalan secara sistemtis, sebab setiap orang

akan menjalankan perannya masing- masing sesuai dengan beban yang

diberikannya. Maka dengan demikian apabila setiap orang menjalankan

dengan seksama dan penuh kesungguhan akan tercapai tujuan

pembelajaran itu sendiri.

Page 75: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

60

Berikut ini adalah sturktur organisasi SMPN 3 Mataram73

Gambar 2.1 : Struktur Kepengurusan SMPN 3 Mataram

73 Dokumentasi, Papan Data, Tanggal 07 November 2017

Kepala Sekolah

Suherman, SP.d

Wakil Kepala Sekolah

Arianim, S.Pd

Bendahara

Arina Minashova, S.pd.

WAKASEK KURIKULUM

Aris Dwi Norida, S.Pd

TATA USAHA

Rahmatiah, SP.d

WAKASEK KESISWAAN

Baiq Yumiati, SP.d

WAKASEK SARANA

Budiyanto,SP.d

WAKASEK HUMAS

Fitran Sari, SP.d

GURU

SISWA

Komite

Ruslan

Page 76: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

61

B. Penerapan Media Gambar Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Pada Mata Pelajaran PAI Kelas VII di SMPN 3 Mataran Tahun

Pelajaran 2016/2017

Dalam penerapan media gambar untuk meningkatkan motivasi belajar

siswa pada mata pelajaran PAI kelas VII di SMPN 3 Mataram tentunya

dengan struktural atau terarah, sesuai dengan hasil observasi di kelas, guru

PAI dalam menerapkan media gambar tersebut melalui tahapan dan persiapan.

Hal pertama yang dilakukan oleh guru PAI dalam menjalni media

gambar adalah melakukan persiapan atau kegitatan awal. Dalam hal persiapan

ini, guru PAI menyiapkan terlebih dahulu bahan administrasi kelas, seperti

absen siswa, memperisapkan silabus, RPP , selain itu juga menyiapkan bahan

atau materi yang akan diajarakan yang terkait dengan media gambar. Secara

garis besar dapat dikatakan bahwa sebelum guru PAI memulai kegiatan awal

ini pertama mengucapkan salam dan berdoa, memberikan motivasi belajar

pada siswa agar dalam proses pembelajaran siswa aktif dan memperhatikan

dengan baik pembelajaran yang diberikan, menyampaikan tujuan

pembelajaran dan menyediakan alat yang dibutuhkan, berupa media gambar

yang digunakan dalam proses pembelajaran.74

Peneliti juga mewawancarai guru PAI tersebut terkait dengan

persiapan yang dilakukan sebelum memulai metode diskusi tersebut. Beliau

mengatakan:

Sebelum memulai pelajaran, tentunya langkah awal adalah mempersiapkan bahan dan administrasi yang terkait dengan palajaran

74 Observasi, Tanggal 10 November 2017

Page 77: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

62

yang akan diajarkan. Mulai dari memperiapkan RPP yang sesuai dengan silabus dan kurikulum yang, absen siswa, materi pelajaran yang akan disampaikan dan alat peraga atau media gamar. Setelah semua itu telah siap, maka barulah saya mengawalinya dengan berdoa terlebih dahulu, setelah itu mengabsen siswa satu persatu, jika ada yang tidak masuk, maka saya bertanya mengapa ia tidak masuk. Terkadang pula sebelum memulai pelajaran, saya mengajak siswa untuk membaca asmaul husna atau kadang sekedar bercerita tentang kisah yang inspiratip. Sebab hal tersebut dapat merangsang semangat siswa ketika hendak pelajaran berlangsung. Setelah semua itu saya kira cukup barulah saya memulai kepelaksanaannya.75

Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan guru PAI tersebut

dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam penerapan media gambar yang

dilakukan oleh guru PAI tidaklah langsung pada pembelajaran, akan tetapi

guru PAI memberikan stimulus terlebih dahulu atau ada tahapan yang harus

dilalui. Selain itu juga guru PAI senantiasa merangsang siswa untuk belajar

sebelum memulai pelajaran dengan cara menceritkan kisah inspiratif atau

sejenisnya, sehingga siswa lebih tergerak untuk mau belajar dengan sepenuh

hati.

Setelah tahap awal dilalui, yaitu tahap persiapan atau kegiatan awal,

maka setelah itu guru PAI memulai pelaksanaanya. Dalam penerapan media

gambar yang dilakukan oleh guru dalam motivasi belajar siswa pada mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas VII pada SMPN 3 Mataram cukup

mengenai sasaran, sebab keadaan siswa yang bersifat hetrogen dan cepat

tanggap terhadap media gambar, sehingga penerapan media gambar

merupakan salah satu cara yang cukup efektif dalam meningkatkan motivasi

belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Penerapan ini

75 Fahrun, guru PAI, Wawancara, Tanggal 10 November 2017

Page 78: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

63

merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh guru agar siswa terangsang

untuk mengeluarkan pendapat dan mau memberikan tanggapan terhadap

pernyataan yang dilontarkan oleh temannya. Hal tersebut seperti yang

diungkapkan oleh guru PAI sebagai berikut:

Sebelum menerapkan media gambar, saya terlebih dahulu memberikan pengarahan atau penjelasan kepada siswa, meskipun sekedar pengantar yang sederhana, hal itu tetap saya lakukan ketika hendak memulai pembelajaran, agar ketika media gambar diberikan siswa lebih faham. Hal itu saya lakukan agar pembelajran bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan.”76

Peneliti juga menanyakan tentang hal tersebut kepada salah satu siswa

mengenai perihal yang dilakukan sebelum melakukan metode diskusi.

Agustina Sholehah mengatakan, “Ibu Guru biasanya sebelum memulai

pelajaran dengan media yang digunakan memberikan penjelasan dulu ke kita,

baru setelah itu kita memperhatikannya.”77

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di kelas, saat guru PAI

memberikan materi mengenai sholat, guru PAI telah mempersiapkan dua

media untuk menjelaskan kepeserta didik, yaitu dengan menggunakan slide

dan poster tentang tata cara sholat sebagai bagian untuk membantu penjelasan

dari slide itu sendiri. Pertama yang dilakukan oleh guru PAI adalah meminta

bantuan kepada dua orang peserta didik untuk membantu menyiapkan media

yang hendak digunakan, yaitu membantu menempelkan poster pada bagian

papan sebelah kiri dan menyalahkan LCD pada bagian kanan papan tulis.78

76 Fahrun, guru PAI Kelas VII, Wawancara, Tanggal 10 November 2017 77 Agustina Sholehah, Siswa kelas VII, Wawancara, Tanggal 10 November 2017 78 Observasi, Tanggal 10 November 2017

Page 79: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

64

Setelah guru PAI selesai mempersiapkan segala sesuatu yang hendak

digunakan bagi untuk pembelajaran, barulah guru PAI memulai menjelaskan

kepada peserta didik. Tapi guru PAI terlebih dahulu menggunakan slide

sebagai pembukaan untuk menjelaskan kepada peserta didik mengenai materi

sholat tersebut.79 Sebagaimana penjelasan yang dikemukanan oleh guru PAI

sebagai berikut :

Pada materi sholat saya memang sengaja menggunakan dua media sekaligus. Pertama saya menggunakan slide sebagai bahan saya untuk menjelaskan dan media yang kedua untuk membantu penjelasan slide tersebut, sehingga peerta didik lebih bisa menangkap apa yang saya jelaskan. dan agar peserta didik lebih mudah memahami konten materi yang akan diajarkan, karena itulah guru PAI tersebut menggunakan dua media sekaligus pada materi sholat ini.80 Ketika guru PAI memberikan penjelasan melalui slide, peserta didik

mendengarkan penjelasan dengan seksama apa yang diterangkan oleh guru,

meski sesekali ada saja peserta didik yang kadang dengan sengaja

mengganggu temannya ketika sedang mendengarkan penjelasan tersebut.

Karena terlalu membuat kegaduhan, maka guru PAI menegurnya.81 Lebih

jelas lagi guru PAI menjelaskan sebagai berikut :

Saat menjelaskan materi pelajaran kepada siswa, saya selalu berusaha untuk membuat siswa tetap fokus pada apa yang saya jelaskan. Tetapi namanya anak – anak, yaa kadang suka mengganggu temannya. Kadang sengaja melucu biar diperhatikan, kadang kala main dengan teman sebangkunya. Tapi tidak semuanya selalu saya tegur, yang saya tegur biasanya yang sudah kelewatan atau membuat suasana ruangan ribut, baru saya langsung tegur siswa tersebut.82

79 Observasi, Tanggal 10 November 2017 80 Fahrun, guru PAI, Wawancara, Tanggal 10 November 2017 81 Observasi, Tanggal 10 November 2017 82 Fahrun, guru PAI, Wawancara, Tanggal 10 November 2017

Page 80: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

65

Setelah guru PAI menjelaskan tentang rukun dan syarat serta dalil – dalil

menengai salat, guru PAI menjelaskan tata cara sholat. Saat itulah guru PAI

memakai dua media sekaligus. Slide difungsikan oleh guru PAI untuk

menjelaskan terkait dengan tata cara salat, dan pada poster yang telah ditempel

dipapan adalah gambar tentang tata cara salat. Saat itulah guru memberikan

pengarahan kepada peserta didik untuk melihat poster. Sembari menjelaskan

guru mendekati poster tersebut sambil menunjukan maksud yang telah

dijelaskan. Seperti gambar takbirratul ihram, guru memperlihatkan posisi

takbiratul ihram yang benar sesuai dengan gambar yang telah ditempel.83

Setelah itu guru PAI juga memanggil dua peserta didik untuk maju untuk

dijadikan contoh ril kepada temannya yang lain. Seperti ketika menjelaskan

tata cara sholat tersebut, guru memanggil Ilham Hidayat untuk maju ke depan

kelas, lalu guru PAI memerintahkan Ilham Hidayat untuk melihat poster lalu

memperagakannya kepada teman – temannya. Sesekali saat

memperagakannya ada kelucuan, sehingga membuat suasana kelas menjadi

riuh dengan suasana tawa.84

Saat guru PAI menyuruh Ilham Hidayat untuk maju memperagakan apa

yang telah dilihatnya pada poster, guru PAI menjelaskan pula batasan –

batasannya atau tata caranya setiap gerakan seperti yang telah ditampilkan di

slide.85 Hal tersebut dipertegas oleh PAI dengan menjelaskan sebagai berikut :

Ketika saya sudah menjelaskan secara rinci mengenai syarat dan rukun salat, lalu pada saat tatacara salat saya menggunakan poster yang telah saya temple tersebut untuk memudahkan siswa dalam memahami. Tapi

83 Observasi, Tanggal 10 November 2017 84 Observasi, Tanggal 10 November 2017 85 Observasi, Tanggal 10 November 2017

Page 81: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

66

untuk lebih lengkap lagi pemahaman siswa, maka saya akan memanggil salah seorang siswa untuk maju sebagai contoh nyata kepada yang laiinya agar lebih faham lagi dalam memahami materi pelajran yang saya berikan. Dan biasanya ketika saya menyuruh siswa untuk maju, saya akan menyuruh siswa yang kurang memperhatikan atau yang tadi membuat keributan di kelas. Saya lakukan itu agar siswa tersebut bisa lebih memperhatikan atau agar dia lebih mengerti dan tidak tertinggal dalam memahami. Jadi maksud saya menyuruh dia maju ke depan kelas, bukan semata – mata untuk menghukumnya karena tidak memperhatikan, tetapi salah satu cara saya untuk membuat siswa lebih bisa mengerti dan tidak tertinggal dengan teman yang lainnya.86 Dari penjelasan guru PAI tersebut di atas, jelas bahwa maksud guru PAI

menyuruh peserta didik untuk maju kedepan adalah untuk lebih memahamkan

peserta didik itu sendiri dan membuatnya mau untuk memperhatikan materi

pelajaran yang telah diajarkan oleh guru PAI.

Selain peserta didik yang lelaki, guru PAI juga menyuruh yang

perempuan juga untuk maju ke depan sebagaimana yang dilakukan oleh Ilham

Hidayat. Peserta didik yang maju dari pihak wanita adalah Sri Maharani, dan

tugasnyapun sama dengan Ilham Hidayat, yaitu memperagakan tata cara salat,

terutama bagi wanita. Akan tetapi tata cara salat di kelas tidak sampai pada

sujud, sebab lantainya tidak memungkinkan peserta didik untuk melakukan

itu. Jadi sebatas yang bisa dilakukan peserta didik itu sendiri.87

Setelah kedua peserta didik dirasa cukup untuk mewakili praktek tata

cara salat tersebut, maka guru PAI mempersilahkan kedua peserta didik

tersebut untuk kembali kebangkunya masing – masing. Setelah itu guru PAI

kembali mengulas tata cara salat yang telah diperagakan oleh kedua peserta

didik tadi. Kali ini guru PAI tidak menggunakan slide atau gambar, akan tetapi

86 Fahrun, guru PAI, Wawancara, Tanggal 10 November 2017 87 Observasi, Tanggal 10 November 2017

Page 82: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

67

menjelaskan secara lepas, artinya guru PAI menjabarkan dengan gayanya dan

bahasanya sendiri kepada peserta didik.88 Hal tersebut juga dijelaskan kembali

oleh guru PAI sebagai berikut :

Ketika saya menyuruh siswa yang laki – laki untuk maju kedepan kelas, saya juga menyuruh yang perempuan untuk maju, alasan saya menyuruh yang perempuan untuk maju kedepan kelas mempragakan tata cara sholah, bukan semata – mata karena dia tidak memperhatikan, bukan itu. Akan tetapi tata cara salat bagi yang laki – laki dan perempuan berbeda, jadi maksud saya adalah agar yang perempuan juga mengerti bagaimana tata cara salat versi perempuan dan dimana letak batasan – batasannya. Nah setelah mereka berdua telah selesai maju, maka saya akan memberi penguatan kembali kepada siswa terkait dengan yang telah dilihat saat diperagakan oleh temannya di depan kelas tadi. Oh iya, saat memperagakanpun tidak sampai sujud, kan di kelas tidak memungkinkan, jadi sewajarnya sajalah. Kalau untuk lebih lengkangnya lagi sih di musholah.89 Setelah guru PAI telah selesai memberikan penjelasan tentang materi

yang diajarkan, guru PAI akan memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk mengajukan pertanyaan. Terkadang ada saja pertanyaan dari peserta

didik untuk guru PAI yang ditanyakan oleh Ahmad Ilham terkait dengan

caranya kalau kita terlambat mengikuti salat berjamaah, tetapi imam telah

rukuk, apakah termasuk dalam satu rakaat atau tidak?. Selain itu juga ada

pertanyaan dari yang lainnya.90

Saat ada pertanyaan yang diajukan, guru PAI tidak langsung

menjawabnya, melainkan melemparkan terlebih dahulu pertanyaan tersebut

kepada peserta didik. Setelah itu barulah guru PAI menjelaskan dan

88 Observasi, Tanggal 10 November 2017 89 Fahrun, guru PAI, Wawancara, Tanggal 10 November 2017 90 Observasi, Tanggal 10 November 2017

Page 83: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

68

meluruskan pemahaman peserta didik tersebut.91 Hal tersebut juga dijelaskan

oleh guru PAI sebagai berikut:

Saat diakhir pelajaran saya akan kembali memberikan penjelasan dan penguatan kepada siswa terkait dengan pelajaran. Setelah itu saya akan mempersilahkan siswa untuk bertanya jika ada yang belum jelas. Dan dalam memberikan penjelasan kepada siswa saya terlebih dahulu akan melemparkan kembali kepada siswa itu sendiri, baik ada yang menjawab ataupun tidak, saya akan tetap kembali menjelaskan. Hanya saja akan ada penilaian tersendiri bagi siswa yang mau menjawab. Selain itu juga saya kadang diakhir pembelajaran saya akan menanyakan kembali kepada siswa jika tidak ada bertanya. Hal tersebut saya lakukan sebagai bentuk penguatan terhadap materi yang sudah saya ajarakan kepada siswa. Kadang – kadang pula saya memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan di rumah, tetapi itu bukan suatu keharusan pada setiap akhir pelajaran.92 Dari penjelasan guru PAI di atas dapat dicerna bahwa saat diakhir

pembelajaran guru PAI akan memberikan penguatan dalam bentuk tes, baik

sifatnya lisan maupaun tulisan. Dengan kata lain guru PAI telah melakukan

evaluasi di kelas sebagai bentuk diakhir pelajaran.

Diluar jam belajar, peneliti mencoba mewawancari beberapa peserta didik

terkait dengan media gambar yang digunakan oleh guru PAI dalam

memberikan penjelasan materi. Intan Dandini mengatakan bahwa “saya lebih

suka kalau belajar itu gak ceramah melulu, soalnya kalau ceramah melulu

cepet bosan, apalagi kalau gurunya neranginnya lemes. Makanya lebih suka

kalau belajar ada media gambar yang digunakan, bisa lebih capet tanggap dan

lebih semangat juga belajarnya.”93

Hal senada juga dikatakan oleh Rahmatul Akhyar, menurutnya bahwa

“saya juga lebih senang belajar menggunakan media, seperti diputar video,

91 Observasi, Tanggal 10 November 2017 92 Fahrun, guru PAI, Wawancara, Tanggal 10 November 2017 93 Intan Dandini, Siswa kelas VII, Wawancara, Tanggal 10 November 2017

Page 84: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

69

poster atau yang ada gambarnya, jadi kita gak bosan saat belajar. Dan bagi

saya malah lebih cepat juga mengerti, soalnyakan langsung diberi contoh.94

Pernyataan yang serupa pula diungkapkan oleh Noval Malini bahwa “kami

biasanya diajar menggunakan power point, kadang juga diputarin ibu guru

bawa semacam poster untuk ditempel di depan kelas, saya cukup suka dengan

cara itu, soalnya mempermudah kita untuk lebih memahami.”95

Dari penjelasan siswa serta hasil obsevasi yang peneliti temukan, dapat

diketahui bahwa penggunaan media menjadi motivasi tersendiri bagi siswa

dalam proses belajar mengajar atau dalam memahami pelajaran yang

disampaikan oleh guru PAI tesebut. Jadi dengan demikian dapat dikatakan

bahwa media gambar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, yang tadi

terlihat biasa saja menjadi lebih cenderung mau mengikuti pelajaran. Seperti

yang diungkapkan oleh guru PAI sebagai berikut:

Memang tidak dapat dipungkiri bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Saya ambil contoh salah seorang siswa bernama Evan Afrijal, biasanya dia tidak terlalu memperhatikan atau malah terkadang suka membuat gaduh kelas, akan tetapi jika digunakan media sebagai sarana pembelajaran, maka dia akan lebih memperhatikan atau paling tidak sikap gaduhnya berkurang. Jadi menurut saya penggunaan media pada pembelajaran selain untuk cepat memahamkan siswa, pun merangsang motivasi siswa untuk mau belajar.96 Dari hasil observasi yang penelitian lakukan selama melakukan penelitian

pada kelas VII tersebut, peneliti melihat bahwa secara garis besar motivasi

belajar siswa mengalami peningkatan. Guru PAI mengatakan:

Selama saya menggunakan media gambar pada pembelajaran PAI, proses pembelajaran lebih efektif dan semua siswa turut aktif sehingga

94 Rahmatul Akhyar, Siswa kelas VII, Wawancara, Tanggal 13 November 2017 95 Noval Malini, Siswa kelas VII, Wawancara, Tanggal 14 November 2017 96 Fahrun, guru PAI Kelas VII, Wawancara, Tanggal 13 November 2017

Page 85: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

70

diharapkan dapat mencapai tingkat kompetensi yang diinginkan, dan metode tersebut dirasa bisa meningkatkan motivasi belajar siswa serta siswa lebih senang dalam belajar.97

Hal senada yang diungkapkan Sihan Putri Zahra sebagai berikut, “Kami

disini cukup senang dengan media yabg digunakan dalam belajar, karena kami

tidak hanya mendengar ibu guru ceramah melulu.” 98 Berdasarkan hasil

observasi dan wawancara tersebut diketahui bahwa penerapan media gambar

pada mata pelajaran PAI di SMPN 3 Mataram khususnya kelas VII secara

umum bisa dikatakan sukses, hal ini bisa dilihat dari antusias siswa dalam

menerima pelajaran dan meningkatnya semangat belajar siswa atau motivasi

siswa lebih terdorong dalam belajar dibandingkan dari yang sebelum dan

sesudah menerima pelaksanaan pembelajaran dengan media gambar.99

Dari pemaparan di atas, berarti dapat diketahui bahwa penerapan media

gambar melewati tahapan – tahapan, yaitu kegitan awal atau persiapan, setelah

itu kegiatan inti atau pelaksanaan dan terakhir adalah kegiatan akhir atau

evaluasi. Penerapan media gamar yang telah diterapkan memang memiliki

kelebihan, seperti gambar dapat menngatasi batasan ruang dan waktu.

Peristiwa-peristiwa yang terjadi dimasa lampau bisa kita lihat seperti apa

adanya, gambar dapat memperjelas suatu masalah, dan dapat dipergunakan

tidak hanya pada satu orang saja. Sebagaimana guru PAI Ibu Fahrun

menajabarkan sebagai berikut:

Menggunakan media gambar memang memiliki keunggulan, seperti memperjelas objek yang akan dijelaskan. Gambar juga terkadang sudah mampu untuk menjelaskan tanpa harus dijelaskan lagi. Selain itu juga bisa

97 Fahrun, guru PAI Kelas VII, Wawancara, Tanggal 14 November 2017 98 Sihan Putri Zahra, Siswa kelas VII, Wawancara, Tanggal 14 November 2017 99 Observasi, kegiatan belajar mengajar PAI, Tanggal 16 November 2017

Page 86: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

71

dijadikan umpan kepada siswa untuk dapat merespon pelajaran yang ada, dan yang terpenting adalah siswa lebih menyenangkan serta guru tidak perlu terlalu banyak menjelaskan.100 Meski media gambar memiliki manfaat yang cukup banyak, akan tetapi

tidak dapat dipungkiri pula bahwa media gambar juga memiliki kekurangan

seperti sejarah yang teramat lampu akan susah digambarkan secara kongkrit,

jadi hanya menggunakan ilustrasi semata saja. Selain itu juga gambar yang

terlalu beragam akan bisa menimbulkan pemahaman yang ambigu. Lebih jelas

lagi ibu Fahrun menjelaskan sebagai berikut :

Tidak ada yang sempurna didunia ini, begitupun dengan metode dalam pembelajaran, tetap saja ada kekurangannya. Dalam penerapan media gambarpun terdapat kekurangannya, seperti misalnya jika kita jelaskan tentang sejarah sahabat atau yang sezamannya, maka tidak akan ada gambarnya, melainkan hanya dapat menggunakan ilustrasi saja atau ketika berbicara tentang jahiliyah, maka akan susah digambarkan melalui media gambar kecuali memlalui penjelasan. Terlebih lagi jika gambar terlalu banyak atau beragam akan menimbulkan ambigu pada pemikiran pada siswa tersebut, meskipun ada beberapa gambar yang mampu menjelaskan dengan baik. Jadi intinya adalah tidak semua hal dapat dijelaskan dengan media gambar.101 Jika melihat hasil temuan dan penjelasan dari guru PAI maka dapat

disimpulkan bahwa media gambar juga memiliki kelebihan dan kekurangan

dalam penerapannya.

C. Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI Kelas VII Di SMPN 3

Mataran Tahun Pelajaran 2016/2017 Setelah dilakukan Penerapan

Media Gambar

Setelah dilakukan penerapan media gambar pada siswa kelas VII yang

dilakukan oleh guru PAI terdapat perubahan pada diri siswa, yaitu motivasi

belajar lebih meningkat. Hal ini ditandai dengan adanya perubahan sikap

100Fahrun, guru PAI Kelas VII, Wawancara, Tanggal 16 November 2017 101Fahrun, guru PAI Kelas VII, Wawancara, Tanggal 16 November 2017

Page 87: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

72

ketika dilakukan pembelajaran di kelas. Jika biasanya siswa yang kurang

memperhatikan pada saat pembelajaran, namun ketika diterapkan media

gambar pada saat pelajaran, peserta didik lebih memperhatikan, kalaupun

terdapat peserta didik yang membuat gaduh kelas, itu tidak seperti sebelumnya

diterapkan media gambar.102 Hal ini seperti dijelaskan oleh guru PAI sebagai

berikut, “setelah saya perhatikan dengan seksama, ada peningkatan motivasi

belajar siswa ketika diterapkan media gambar pada pelajaran PAI, jika

biasanya siswa yang tidak memperhatikan cukup menggangu, tapi setalah

diterapkan media gambar, siswa tersebut mulai berkurang.”103

Jika diperahatikan dengan seksama, maka dapat diketahui bahwa

motivasi belajar siswa setelah diterapkan media gambar mengalami perubahan

yang ditandai dengan beberapa hal seperti, kurangnya peserta didik yang

membuat kegaduahan, lebih tanggapnya peserta didik terhadap pelajaran atau

daya serap peserta didik jauh lebih baik dan respon peserta didik terhadap

pelajaran mulai meningkat serta suasana belajar kelas terasa lebih hidup dan

tidak monoton.104

Jika dilihat dari beberapa hal di atas, maka motivasi belajar siswa

terhadap mata pelajaran PAI cukup meningkat, hal itu juga tidak serta merta

pada saat menjelaskan saja. Akan tetapi dalam prosesnya memiliki peranan

penting. Dalam proses pemelajaran motivasi diberikan guru dengan beberapa

cara seperti memberikan pujian ketiak peserta didik memberikan jawaban

yang sesuai, akan tetapi tidak terlalu berlebihan. Namun jika melakukan

102 Observasi, kegiatan belajar mengajar PAI, Tanggal 16 November 2017 103 Fahrun, guru PAI Kelas VII, Wawancara, Tanggal 16 November 2017 104 Observasi, kegiatan belajar mengajar PAI, Tanggal 16 November 2017

Page 88: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

73

kesalahan, maka guru akan memberikan hukuman yang sifatnya mendorong

atau yang memotivasi siswa, seperti ketika salah seorang siswa melakukan

kesalahan, maka guru PAI akan memberikan hukuman dengan menyuruhnya

menyebutkan asmaul husna atau membaca ayat – ayat pendek.105 Selain pujian

dan hukuman, adapula hadiah yang diberikan kepada peserta didik, akan tetapi

tetapi hadiah ini tidak pada setiap pelajaran atau setiap pertemuan, melainkan

saat – saat tertntu saja, sehingga peserta didik termotivasi untuk belajara

dengan giat. Namun yang tidak kalah penting adalah perhatian yang cukup

baik dari guru maupun dari orang tua peserta didik itu sendiri. Guru PAI juga

menjabarkan faktor yang mendukung motivasi seabagai berikut :

Sebagai guru tentu tugas saya cukup banyak, tapi sudah menjadi tanggung jawab saya untuk tetap bisa membuat siswa tetap bersemangat dalam belajar. Makanya saya memberikan motivasi saat belajar. Misalnya ketika sedang menerapkan media gambar, saya menyempatkan memberikan motivasi, seperti cerita yang inspiratif. karena buat saya, ketika siswa sudah terangsang untuk mau belajar ketika mendengarkan motivasi, maka dengan sendirinya mereka akan mau mendengarkan dengan baik selama proses belajar mengajar di kelas.106 Dengan demikian, dapat difahami bahwa proses memotivasi peserta didik

amatlah penting, dikarenakan akan berdampak baik bagi pribadi peserta didik

itu sendiri dan sekitarnya. Dan motivasi yang dilakukan guru pada penerapan

meida gambar dalam hal ini sangatlah membantu dan dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa terutama pada pelajaran Pendidikan Agama Islam pada

kelas VII di SMPN 3 Mataram.

105 Observasi, kegiatan belajar mengajar PAI, Tanggal 16 November 2017 106 Fahrun, guru PAI Kelas VII, Wawancara, Tanggal 16 November 2017

Page 89: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

74

BAB III

PEMBAHASAN

Pada bab ini, peneliti akan membahas tentang penerapan media gambar

dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, motivasi belajar siswa pada mata

pelajaran PAI dan hambatan yang dihadapi dalam menerapkan media tersebut.

A. Penerapan Media Gambar Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Pada Mata Pelajaran PAI Kelas VII di SMPN 3 Mataran Tahun

Pelajaran 2016/2017

Penerapan media gambar yang telah diterapkan oleh guru PAI di kelas

VII pada SMPN 3 Mataram dilakukan bukan tanpa persiapan atau langsung

begitu saja dialakuan, akan tetapi dilakukang dengan terstruktur. Penerapan

media gambar dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu dengan persiapan

atau kegaitan awal, pelaksanaan atau kegitan inti dan selanjutnya adalah

kegitatan akhir atau dilakukan evaluasi.

Pada tahap penerapan media gambar yang dilakukan dimulai dengan

persiapan atau tahap awal. Pada tahap ini guru menyiapkan segala bentuk

bahan dan persiapan, mulai dari absen siswa, perangkat pembelajaran hingga

materi yang hendak diajarkan kepada siswa. Lalu selanjutnya kegiatan inti

atau tahap pelaksanaan, dan pada tahap ini guru melakukan pembelajaran

seperti biasa dan menggunakan media gambar yang diperlukan dan sesuai

dengan materi yang diajarkan. Pada materi sholat guru PAI menggunakan dua

media sekaligus, yaitu slede pada power point dan poster sebagai media

Page 90: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

75

gambarnya. Hal tersebut dilakukan oleh guru PAI agar peserta didik lebih

meudah untuk memahami segala bentuk materi yang akan diajarkan.

Guru PAI telah mempersiapkan dua media tersebut untuk lebih mudah

menjelaskan kepeserta didik, yaitu dengan menggunakan slide dan poster

tentang tata cara sholat sebagai bagian untuk membantu penjelasan dari slide

itu sendiri. Guru PAI terlebih dahulu menggunakan slide sebagai pembukaan

untuk menjelaskan kepada peserta didik mengenai materi sholat tersebut.

Setelah guru PAI menjelaskan tentang rukun dan syarat serta dalil – dalil

menengai salat, guru PAI menjelaskan tata cara sholat. Saat itulah guru PAI

memakai dua media sekaligus. Slide difungsikan oleh guru PAI untuk

menjelaskan terkait dengan tata cara salat, dan pada poster yang telah ditempel

dipapan adalah gambar tentang tata cara salat. Saat itulah guru memberikan

pengarahan kepada peserta didik untuk melihat poster. Sembari menjelaskan

guru mendekati poster tersebut sambil menunjukan maksud yang telah

dijelaskan. Seperti gambar takbirratul ihram, guru memperlihatkan posisi

takbiratul ihram yang benar sesuai dengan gambar yang telah ditempel.

Dalam menyuguhkan media gambar yang diterapkan oleh guru PAI

tentunya sudah memenuhi kriteria dan berfungsi sebagaimana mestinya.

sebagaimana yang tertuang dalam teori bahwa fungi media gambar adalah

sebagai berikut :

1. Fungsi edukatif, artinya mendidik dan memberikan pengaruh positif pada pendidikan.

2. Fungsi sosial, artinya memberikan informasi yang autentik dan pengalaman berbagai bidang kehidupan dan memberikan konsep yang sama kepada setiap orang.

Page 91: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

76

3. Fungsi ekonomis, artinya memberikan produksi melalui pembinaan prestasi kerja maksimal.

4. Fungsi politis, berpengaruh pada polotik pembangunan. 5. Fungsi seni budaya dan telekomunikasi, yang mendorong dan

menimbulkan ciptaan baru, termasuk pola usaha penciptaan teknologi kemedian yang modern.107

Jika melihat dari hasil temuan yang telah peneliti lakukan selama

observasi selama berada di SMPN 3 Mataram, maka penerapan yang

dilakukan oleh guru PAI telah memenuhi segala kriteria yang terdapat dalam

fungsi media itu sendiri. Dengan kata lain apa yang telah diterapkan oleh guru

PAI pada kelas VII telah sesuai dengan teori yang ada.

Selain pada konteks materi, guru PAI juga harus tahu dan faham tentang

tugasnya sebagai guru PAI dan mengkalaborasikan antara tugasnya sebagai

guru PAI dengan penerapan media gambar yang diterapkan. Dan pada temuan

yang peneliti dapatkan di SMPN 3 Mataram bahwa guru telah memenuhi

tugasnya sebagai seorang guru PAI, hal ini sejalan dengan teori yang

diungkapkan oleh Suryosubroto bahwa tugas guru adalah sebagai berikut :

1. Mengajarkan ilmu pengetahuan Islam

2. Menanamkan keimanan dalam jiwa anak

3. Mendidik anak agar taat dalam menjalankan agama

4. Mendidik anak agar berbudi pekerti yang mulia.108

Dari teori yang diungkap oleh Suryosubroto tentang tugas guru telah

terpenuhi semua pada diri guru PAI. Jadi dengan demikian guru PAI bukan

107 Hamalik, Media Pengajaran, h.18 108 Suryosubroto, Proses Belajar, h. 9

Page 92: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

77

hanya dapat menerapkan media gambar akan tetapi juga telah memenuhi

tugasnya sebagai seorang guru PAI.

Lalu pada tahap akhir atau evaluasi, hal yang dilakukan oleh guru PAI

adalah meluruskan pemahaman siswa jika dirasa masih ada yang kebinugnan.

Selain itu juga siswa diberikan kesempatan untuk bertanya jika masih ada

yang mengganjal dalam pikirannya. Jika semua telah dilalakukan barulah guru

PAI memberikan tes dalam bentuk tulis maupun lisan, hal itu dilakukan oleh

guru dalam rangka untuk melihat sejauh mana daya serap peserta didik dalam

mengikuti pelajaran yang telah diajarkan.

B. Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI Kelas VII Di SMPN 3

Mataran Tahun Pelajaran 2016/2017 Setelah dilakukan Penerapan

Media Gambar

Dalam terapannya media gambar sebagai salah satu penunjang motivasi

belajar siswa merupakan hal cukup berpengaruh. Selain pada hasil akhir yang

diharapkan dapat menambah motivasi belajarnya tentunya tidak terlepas pada

proses yang dilakukan selama melakukan kegiatan pembelajaran.

Selama proses berlangsung guru PAI memberikan motivasi tidak hanya

pada konten materi yang diajarkan saja, akan tetapi juga pada proses yang lain

seperti memberikan pujian ketiak seorang peserta didik dapat menjawab

dengan baik atau berlaku baik terhadap sesamanya. Sebab pujian yang berikan

oleh guru kepada peserta didik akan dapat menambah ghirahnya terhadap

pelajaran yang akan diajarkan. Jika diperahatikan dengan seksama, maka

dapat diketahui bahwa motivasi belajar siswa setelah diterapkan media gambar

Page 93: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

78

mengalami perubahan yang ditandai dengan beberapa hal seperti, kurangnya

peserta didik yang membuat kegaduahan, lebih tanggapnya peserta didik

terhadap pelajaran atau daya serap peserta didik jauh lebih baik dan respon

peserta didik terhadap pelajaran mulai meningkat serta suasana belajar kelas

terasa lebih hidup dan tidak monoton. Salah satu hal yang menunjang adalah

dengan memberikan pujian kepada peserta didik ketika melakukan kebaikan

atau berusaha melakukan yang terbaik meski belum maksimal, maka dengan

hal tersebut dapat menunjang motivasi peserta didik.

Sebagaimana dalam teori yang diungkapkan oleh buku Didakti Azas-

azas mengajar dikatakan bahwa :

Pujian sebagai akibat pekerjaan yang diselesaikan dengan baik merupakan motivasi yang baik. Pujian yang tak beralasan dan karuan serta terlampau sering sering diberikan hilang artinya. Dalam percobaan-percobaan ternyata bahwa pujian lebih bermanfaat dari pada hukuman atau celaan.”109

Jika melirik teori dengan hasil yang peneliti lakukan bahwa guru PAI senantiasa

memberikan apresiasi dalam bentuk pujian kepada peserta didik yang melakukan

kebaikan. Jadi dengan demikian bahwa guru PAI telah melaksanakan hal tersebut

sesuai dengan terori yang berlaku.

Selain pujian yang diberikan oleh guru, adapula hukuman yang senantiasa

diberlakukan kepada siswa yang kerap kali mengganggu jalannya proses bealajar

mengajar. Hukuman yang diberikan kepada siswa oleh guru PAI tidak semata – mata

dalam konteks marah atau benci terhadap peserta didik, akan tetapi dalam ranah

untuk merangsang motivasinya agar mau belajar dan bersikap lebih disiplin lagi.

109 Nasution S, Didaktik Azas-azas, h.84

78

Page 94: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

79

Seperti yang dilakukan oleh guru PAI ketika ada peserta didik yang kurang

memperhatikan, maka guru menyuruh peserta didik untuk maju kedepan, saat maju

kedepan tidak hendak dimarahi akan tetapai guru PAI membuat peserta didik tersebut

sebagai contoh dalam penerarapan media gambar ketika pada materi sholat. Peserta

didik disuruh mempraktekan tatacara sholat seperti yang telah diterangkan

sebelumnya oleh guru PAI dan sesuai dengan yang ada digambar pada papan. Hal

tersbut adalah untuk memberikan hukuman, akan tetapi hukuman tersebut dilakukan

oleh guru PAI tidak pada arah yang negatif, melainkan guru PAI membuat peserta

didik tersebut agar lebih mengerti tentang materi yang sedang diajarkan dan tidak

tertinggal dengan temannya yang lain. Jadi dengan demikian, bahwa hukuman

tidaklah selalu dengan makna yang negatif saja.

Sebgaimana termaktub dalam teori Amir Dalen Indra Kusuma dalam

bukunya Pengantar Pendidikan mengatakan bahwa :

Hukuman, biarpun merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan, alat pendidikan yang bersifat negatif, namun demikian dapat juga menjadi alat motivasi, alat pendorong atau untuk mempergiat belajarnya murid. Murid yang pernah mendapat hukuman oleh karna kelalaian tidak menegerjakan suatu tugas, maka ia akan berusaha untuk tidak memperoleh hukuman belajarnya, agar terhindari dari bahaya hukuman. Hal ini bererti bahwa ia didorong oleh untuk selalu belajar”110

Jadi menurut di atas, hukuman baik ditinjau dari fungsinya sebagai alat

pendidikan maupun sebagai alat motivasi, kedua-duanya mempunyai nilai

positif dalam proses pelaksanaan pendidikan dan hal itulah yang telah

dilakukan oleh guru PAI selama proses penerapan media gambar dilakukan.

Selanjutnya adalah pemberian hadiah pada peserta didik. Meskipun

pemberian hadiah ini dianggap kurang baik akan tetapi pemberian hadiah akan

110 Amir, Pengantar Pendidikan,,165

Page 95: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

80

menjadi motivasi apabila dilakukan pada saat yang tepat dan tujuan yang jelas.

Dalam konteks pemberian hadiah

Selanjutnya dijelaskan dalam buku Pengantar Ilmu Pendidikan dikatakan

bahwa :

Pemberian hadiah ini adalah sering mendatangkan pengaruh yang negatif pada belajar murid. Yaitu bahwa hadiah itu lalu menjadi tujuan dari belajar anak. Anak belajar bukan karena ingin menambah pengetahuan, tetapi belajar untk mendapatkan hadiah. Apabila tujuan untuk mendapatkan hadiah ini tidak tercapai, maka anak akan kendur belajarnya. Oleh karena itu, pemberian hadiah berupa barang ini jangan sering dilakukan. Dari hadiah berupa barang ini jika dianggap memang perlu dan pilihlah pada saat yang tepat.111 Jika menelusuri teori di atas dengan keadaan yang terjadi di sekolah akan

terdapat kesamaan, sebab guru PAI tidak memberikan hadiah setiap kali pertemuan

akan tetapi diberikan pada saat – saat tertntu saja atau pada akhir semester.

Selanjutnya selain pujian, hukuman dan hadiah yang telah dilakukan dalam rangka

meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Ada hal yang lebih penting daripada itu

semua, yaitu perhatian. Perhatian akan menjadi sangat penting dan akan mendorong

motivasi belajar siswa manakala dilakukan dengan penuh kesungguhan.

111Ibid,h. 160

Page 96: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

81

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian yang telah peneliti paparkan pada bab – bab sebelumnya

mengenai penerapan media gambar untuk meningkatkan motivasi belajar

siswa pada mata pelajaran PAI Kelas VII di SMPN 3 Mataran Tahun

Pelajaran 2016/2017 adalah dengan cara guru PAI melakukan persiapan,

mulai dari administrasi kelas hingga kelengkapan media yang hendak

digunakan. Dalam hal ini guru PAI menggunakan slied power poin untuk

menjelaskan dan poster sebagai medianya saat menerapakan pembelajaran

pada materi salat. Selain itu juga guru PAI melibatkan 2 orang peserta didik

untuk maju ke depan untuk mempraktekan tata cara salat. Setelah itu diakhir

materi, guru PAI memberikan kesempatan untuk bertanya kepada peserta

didik jika masih ada yang belum jelas dan guru PAI juga memberikan

penguatan agar lebih bisa difahami oleh peserta didik.

Motivasi siswa setelah dilakukan penerapan media gambar menjadi

meningkat dan lebih bagus. Motivasi yang dilakukan tidak hanya pada media

akan tetapi melalui proses seperti member pujian kepada peserta didik yang

mampu menjawab pertanyaan atau berbuat kebajikan, hukuman yang sifatnya

membangun diberikan kepada peserta didik yang kurang memperhatikan dan

hadiah pada saat – saat tertentu saja. Serta perhatian yang semaksimal

mungkin dilakukan.

81

Page 97: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

82

B. Saran

1. Siswa

Siswa diharapkan lebih memperhatikan pelajaran saat dalam kelas,

dan mau belajar dengan sungguh – sungguh selain itu juga siswa untuk

lebih taat pada tata tertib yang telah dibuat oleh sekolah agar ke depannya

lebih tertib dalam menuntut ilmu baik itu tata terbib berbusana maupun

tata tertib belajar mengajar.

2. Guru Pendidikan Agama Islam

Guru Pendidikan Agama Islam agar lebih mengembangkan potensi

yang ada di dalam diri peserta didik dan memberikan ruang gerak kepada

peserta didik untuk berkreasi. Guru Pendidikan Agama Islam juga

diharapkan untuk lebih mengolah fasilitas yang ada sehingga tidak

terpengaruh oleh sarana dan prasarana yang tidak memadai.

3. Bagi sekolah

Sekolah diharapkan lebih memperhatikan sarana dan prasarana yang

ada, sehingga dapat menunjang proses belajar mengajar yang ada. Peserta

didik tidak terbengkalai dalam pelajaran dan pendidikpun dapat dengan

mudah mengajar karena fasilitas yang ada cukup memadai.

4. Pengawas

Bagi pengawas diharapkan tidak hanya sekedar datang, akan tetapi

memberikan kontribusinya bagi sekolah, agar sekolah menjadi lebih

disiplin lagi dan bisa berkembang dengan baik. Jadi pengawas harus

menjalankan fungsinya dengan semaksimal mungkin.

Page 98: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

83

5. Peneliti Selanjutnya

Diharapkan hasil penelitian ini bisa menambah wawasan atau bisa

menjadi contoh bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian pada

variabel yang sama dan bisa lebih ditingkatkan lagi serta diperbaiki lagi

pada hal masih kurang dan tidak tepat.

Page 99: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

84

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi, Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta, 2004.

Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung: Remaja, 1992.

Akmal Hawi, Strategi Pengembangan Mutu Madrasah. Palembang: IAIN Raden Fatah Pres, 2007.

Amir Dalen Indra Kusuma, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2004.

Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alafabeta, 2012.

A. Arsyad, Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2002.

Bimo Walgito, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Yogyakarta: Andi Offset, 2004.

DEPAG RI, al-Qur’an dan Terjemahannya. Bandung:Penerbit Diponogoro, 2005.

Dunia Penelitian , “Pengertian Teknis Triangulasi” dalam http://dunia-penelitian.blogspot.co.id/2011/10/pengertian-teknik-triangulasi.html diambil pada tanggal 13 November 2017 pukul 21.27 WITA

Hamzah B. Uno, Teori Motivasi & Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2016.

Haryosaputro, Analisa Pendidikan, Jakarta : Rineka Cipta. 2004.

Ibrahim, R dan Syaodih, N. S, Perencanaan Pengajaran. Jakarta:Rineka Cipta,2003.

Lexy J. Moleong, Metedologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007.

Nasution S, Didaktik Azas-azas Pengajaran. Jakarta : Bumi Aksara,1995.

Nurudin, Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Penguasaan Mufradhat Pada Mata Pelajaran Bahsa Arab Kelas VI MI Raudhatul Ulum Batu Jangkih Kecamatan Praya Daya Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2014/2015 (Skripsi, IAIN Mataram, Mataram, 2014).

Nuryani, R dkk, Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang : UM Press, 2005.

Oemar Hamalik, Media Pengajaran. Jakarta : Bumi Aksara, 2001

R.Angkowo Kosasih ,Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta : Grasindo, 2007.

Page 100: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

85

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia, 2008), h. 27 dan lihat Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam (Jakarta: Radjagrafindo Persada, 2005.

S. Nasution, Dedaktik Azas-azas Pengajaran, Jakarta : Bumi Aksara, 2005.

__________, Metode Resarch Penelitian Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara, 2006.

Sahiri, Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Sederhana Melalui Penerapan Media Gambar Persepsi Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas III MI NW Tanak Beak Narmada Tahun Pelajaran 2013 / 2014”.1”(Skripsi, IAIN Mataram, Mataram, 2014).

Sardiman A.M , Intraksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT.Rajawali Pers,2012.

Sanjaya Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006.

Soemanto Wasti, Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT.Rineka Cipta,2004.

Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatfi. Bandung: Pustaka Setia, 2002.

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta, 2007.

Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta, 1997.

Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Djakarta: rineka cipta, 2000.

Syaiful Bahri Jamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2006.

Tutorial Penelitian, “Triangulasi dan Validasi Penelitian Kualitatif” dalam http://tu.laporanpenelitian.com diambil pada tanggal 28 April 2016 pukul 21.24 WITA

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) Beserta penjelasannya. Bandung: Citra Umbara,2003.

Wayan Nurkencana, Evaluasi Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional Cipta, 2004.

Wina Sanjaya ,Strategi pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidi, Jakarta : Kencana Prenada Media,2011.

Yudin Citriadi, Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta, 2013.

Zakiah Derajat, Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 1992.

Page 101: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Lampiran I : Pedoman Observasi Penerapan Media Gambar Untuk

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran PAI Kelas VII Di SMPN 3 Mataran Tahun

Pelajaran 2016/2017

1. Interaksi antara siswa dan guru di sekolah selama pembelajaran berlangsung

2. Suasana selama proses pembelajaran penerapan media gambar berlangsung.

3. Keterpaduan yang nampak pada kegiatan belajar mengajar dan penerapan

media gambar untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran

PAI kelas VII Di SMPN 3 Mataran Tahun Pelajaran 2016/2017.

4. Pendidik dan kepala sekolah bekerja sama dalam proses penerapan yang

dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran

PAI kelas VII Di SMPN 3 Mataran Tahun Pelajaran 2016/2017.

5. Problem yang dihadapi dalam penerapan media gambar untuk meningkatkan

motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI kelas VII di SMPN 3 Mataran

Tahun Pelajaran 2016/2017.

6. Cara menanggulangi setiap kendala yang dihadapi saat berupaya

meningkatkan motivasi belajar siswa.

Page 102: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Lampiran II : Pedoman Wawancara Penerapan Media Gambar Untuk

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran PAI Kelas VII Di SMPN 3 Mataran Tahun

Pelajaran 2016/2017

Pendidik

1. Identitas Informan

Nama :

Status :

Mengajar sejak tahun :

2. Pertanyaan

a. Sebelum menjadi guru, apakah pendidikan terakhir Bapak/Ibu?

b. Didalam mengajarkan mata pelajaran PAI, Apakah Bapak/Ibu berpedoman

pada Kurikulum yang telah ditetapkan?

c. Bagaimna penerapan media gambar untuk meningkatkan motivasi belajar

siswa pada mata pelajaran PAI?

d. Pola apa saja yang digunakan?

e. Bagaimana keterkaitan antara mata pelajaran yang diajarkan dengan

motivasi siswa?

f. Apakah dengan menggunakan bahan ajar yang Bapak/Ibu pilih dapat

meningkatkan hasil belajar Siswa?

g. Bagaimana menghadapai karakter peseta didik yang berbeda – beda dalam

meningkatkan hasil belajar peserta didik?

h. Bagaimana perilaku siswa selama proses pembelajaran?

i. Kesulitan apa saja yang dihadapi dalam meningkatkan hasil belajar peserta

didik?

j. Bagaimana cara menanggulangi setiap kendala yang dihadapi saat

berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa?

k. Apakah ada kerja sama antara orang tua siswa dengan siswa dalam

meningkatkan motivasi belajar siswa?

l. Bagaimana membangun hubungan keharmonisan dengan orang tua siswa?

Page 103: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Peserta Didik

1. Identitas Informan

Nama :

No. Induk :

2. Pertanyaan

a. Apakah anda menyukai mata pelajaran PAI?

b. Apakah anda suka dengan cara guru PAI mengajar?

c. Apakah sebelum menggunakan media, guru menjelaskan terlebih dahulu?

d. Apakah media gambar yang digunakan guru PAI sudah tepat dalam

pembelajaran?

e. Apakah media gambar memudahkan anda dalam menerima pelajaran?

f. Apakah dengan media gambar dalam pembelajaran PAI membuat anda

lebih asik dalam belajar?

g. Apakah anda mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran dengan

menggunakan media gambar pada mata pelajaran PAI?

h. Apa saja hal – hal yang membuat anda kesulitan dalam memahami media

gambar dalam proses pembelajaran PAI?

i. Apa pesan anda dalam proses media gambar agar anda lebih menyukai

pembelajaran PAI?

Page 104: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Kepala Sekolah

1. Identitas Informan

Nama :

NIP :

Pangkat / Gol :

2. Pertanyaan

a. Berapakah jumlah guru PAI di SMPN 3 Mataran ?

b. Sepengetahuan bapak, bahan ajar yang seperti apa yang digunakan dalam

mata pelajaran PAI?

c. Bagaimana bapak membimbing guru dalam menetukan bahan pelajaran

yang dapat meningkatkan potensi siswa di SMPN 3 Mataran?

d. Apakah setiap guru diwajibkan untuk membuat rencana pengajaran atau

satuan pengajaran?

e. Kapan rencana pengajaran tersebut diserahkan kepada Bapak/Ibu?

f. Apakah dalam proses pelaksanaan pengajaran PAI, guru sering

menggunakan media?

g. Media Apa yang sering digunakan oleh guru pada saat

berlangsungnya proses pengajaran PAI?

h. Menurut Bapak/Ibu, dengan menggunakan strategi atau metode pengajaran

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa?

i. Apakah sarana prasarana yang ada di sekolah bapak/ibu sudah sesuai

standar sarana prasarana untuk menunjang kelancaran kegiatan belajar

mengajar?

j. Selain yang disebutkan di atas, menurut bapak apa saja faktor penghambat

dan pendukung yang dihadapi oleh guru dalam kaitannya pelaksanaan

pengajaran mata pelajaran PAI?

Page 105: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Lampiran III : Pedoman Dokumentasi Penerapan Media Gambar Untuk

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran PAI Kelas VII Di SMPN 3 Mataran Tahun

Pelajaran 2016/2017

1. Data tentang sejarah SMPN 3 Mataran.

2. Data tentang denah/lokasi SMPN 3 Mataran.

3. Data tentang jumlah siswa dan guru SMPN 3 Mataran.

4. Data tentang struktur kepengurusan SMPN 3 Mataran.

5. Data tentang sarana dan prasarana pendidikan di SMPN 3 Mataran.

6. Data tentang kurikulum pendidikan di SMPN 3 Mataran.

Page 106: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Lampiran IV : Dokumtasi Wawancara Dokumentasi Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI Kelas VII Di SMPN 3 Mataran Tahun Pelajaran 2016/2017

Wawancara dengan Ibu Linda (Wakasek Humas) Pukul 10.15 Wita di Ruang Kepala Sekolah

Wawancara dengan Ibu Farhun (Guru PAI) Pukul 09.15 Wita di Ruang Guru

Page 107: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Wawancara dengan Agustina Solehah (Siswi Kelas VII) Pukul 10.30 di Ruang Kelas

Wawancara dengan Mariana (Siswi Kelas VII) Pukul 10.50 di Ruang Kelas

Page 108: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Wawancara dengan Evan Afrijal (Siswi Kelas VII) Pukul 10.40 di Ruang Kelas

Wawancara dengan Ilham HIdayat (Siswi Kelas VII) Pukul 10.50 di Ruang Kelas

Page 109: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Tata tertib SMPN 3 Mataram

Page 110: PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIetheses.uinmataram.ac.id/1168/1/Irwansyah151121123.pdf · Judul : Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Visi Misi SMPN 3 Mataram