97
PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN 3 TANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruaan Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Serjana Pendidikan (S.Pd) Oleh RUDI PURWANTO NIM: 104018200631 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010M/1431 H

PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI

DI SMPN 3 TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruaan Untuk Memenuhi

Persyaratan Mencapai Gelar Serjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh

RUDI PURWANTO

NIM: 104018200631

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010M/1431 H

Page 2: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul “Penerapan Kurikulum Program Akselerasi di SMPN 3

Tangerang Selatan“ telah diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada hari

Kamis, Tanggal 24 Juni 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Kependidikan Islam Program Studi

Manajemen Pendidikan.

Jakarta, 24 Juni 2010

Panitia Ujian Munaqasah

Tanggal dan Tanda Tangan

Ketua Jurusan/ Ka. Prodi KI-MP

Rusydy Zakaria, M.Ed., M.Phil (………..…...……) (….….………….)

NIP. I9560530 198503 1 002

Ketua Prodi Manajemen Pendidikan

Drs. H. Mu’arif SAM, M.Pd (……………..…...) (………..……….)

NIP. 19650717 199403 1 003

Penguji I

Dr. Muhammad Zuhdi, M.Ed (……………..…...) (….……………..)

NIP. 19720704 199703 1 002

Penguji II

Rusydy Zakaria, M.Ed., M.Phil (………..…...……) (….….………….)

NIP. I9560530 198503 1 002

Mengetahui

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Prof. Dr. Dede Rosyada, MA

NIP.19571005 198703 1 003

Page 3: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

ABSTRAKSI

Akselerasi merupakan suatu proses percepatan pembelajaran yang di

lakukan oleh peserta didik yang memiliki kemampuan luar biasa (unggul) dalam

rangka mendapat target kurikulum nasional dengan mempertahankan mutu

pendidikan sehingga mencapai hasil yang optimal. Dengan kata lain peserta didik

dapat menyelesaikan proses belajarnya lebih cepat dari siswa siswa yang

mengikuti program reguler (Sekolah Dasar 6 tahun, SLTP 3 tahun dan SMU 3

tahun).

Program yang diperuntukan bagi siswa berbakat tersebut memerlukan

perhatian khusus, supaya peserta didik tidak berprestasi di bawah potensinya

(under achiever). Kurikulum dibuat secara khusus dan disesuaikan dengan

kemampuan siswa, sehingga kemampuan yang di miliki oleh siswa berbakat dapat

berkembang dengan semaksimal mungkin.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan

kurikulum program akselerasi di SMPN 3 Tangerang Selatan, mulai dari

penetapan tujuan, pemberian materi/pengalaman belajar, pemilihan

strategi/organisasi, hingga evaluasi kurikulum program akselerasi.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Dalam pengumpulan data

digunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang

terkumpul di peroleh dari wakil kepala sekolah bidang kurikulum, koordinator

program, sekretaris program akselerasi yaitu, guru yang mengajar di kelas

akselerasi, Kabag TU, dan dari hasil observasi peneliti di lapangan.

Dari penelitian yang berfokus pada penerapan kurikulum program

akselerasi ditemukan bahwa: (1). Tujuan penyelenggaraan program akselerasi

adalah memberikan pelayanan pendidikan bagi anak berbakat atau anak yang

mempunyai kemampuan dan kecerdasan di atas rata-rata, guna memenuhi

kebutuhan pendidikannya dengan memberikan kesempatan menyelesaikan

pendidikan lebih cepat; (2). Materi yang di gunakan di ambil dari rumusan materi

diknas; (3). Penyampaian materi disesuaikan dengan kemampuan siswa; (4).

Penyeleksian rekruitmen siswa dilakukan secara khusus dan ketat dengan

menggunakan berbagai metode (metode tes dan non tes); (5). Pemilihan guru

didasarkan pada pertimbangan segi profesionalitas, sikap, dan kepribadian; (6).

Kesatuan waktu persemester di kelas akselerasi hanya 4 bulan; (7). Proses Belajar

Mengajar (PBM) menggunakan metode variatif, tepat sesuai dengan siswa yang

diajar; (8). Evaluasi setiap mata pelajaran dibuat oleh guru bidang studi masing-

masing dan hasilnya langsung diberitahukan kepada siswa atau diberikan kepada

wali kelas.

Akhirnya penulis berharap, semoga dengan adanya penelitian semacam ini

pengembangan kurikulum program akselerasi dan pengembangan pendidikan

program akselerasi ke depan akan menjadi lebih baik.

KATA KUNCI: Kurikulum, Akselerasi, Under achiever.

Page 4: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

i

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, puji serta syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang terus menerus

tanpa berhenti sedetikpun memberikan dan melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya yang tidak

terhitung kepada penulis. Terutama nikmat Iman, Islam dan kesehatan serta kekuatan, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis meyakini bahwa penulisan skripsi ini mustahil

selesai tanpa pertolongan dan bimbingan Allah SWT. Shalawat teriring salam semoga

senantiasa tercurah limpahkan kepada sang panutan dan uswah Nabi Muhammad SAW beserta

keluarganya, para sahabatnya, serta para pengikutnya yang setia menjalankan ajarannya hingga

akhir zaman.

Allah telah menciptakan manusia sebagai makhluk yang mulia dan setiap manusia diciptakan

dengan kondisi yang berbeda-beda sebagai bentuk ujian bagi mereka. Seperti firman Allah dalam

surat al-An’am ayat 165 berikut:

“Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan

sebagian (yang lain) beberapa derajat untuk mengujimu tentang apa yang diberikanNya

kepadamu ...”

Sebagian dari manusia diciptakan dengan keunggulan intelektual dan mereka biasa disebut

sebagai manusia cerdas. Keberadaan kelompok manusia cerdas adalah suatu potensi sumber daya

manusia yang dapat membawa perbaikan di segala relung kahidupan. Namun, mereka juga dapat

membawa kehancuran apabila menyalahgunakan kecerdasannya tersebut. Di sinilah tugas

pendidikan lewat kurikulum yang diterapkan di sekolah untuk mengantisipasi segala

kemungkinan negatif yang akan muncul dan untuk terus menggali dan memperhatikan

keseimbangan pendidikannya.

Pada prinsipnya penulisan skripsi ini bukanlah sekedar syarat atau tugas akhir mahasiswa

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd). Akan tetapi jauh dari pada itu adalah suatu kewajiban dan ajang

pembuktian diri sebagai seorang mahasiswa untuk dapat menyelesaikan sebuah karya tulis.

Penulis sadar bahwa karya tulis ini masih sangat sederhana dan jauh dari kata sempurna,

memang tidak mudah bagi penulis untuk menyelesaikan karya yang sangat sederhana ini, karena

banyak hambatan dan tantangan yang harus penulis hadapi baik dari faktor internal maupun

Page 5: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

ii

eksternal. Maka disinilah pertolongan Allah SWT dan peran orang-orang terdekat yang dapat

memberikan pemikiran dan motivasi, serta dukungan semua pihak penulis rasakan.

Atas selesainya penulisan skripsi ini penulis berterima kasih yang tidak terhingga kepada

semua pihak yang telah berperan dan berkontribusi yang berharga kepada penulis baik selama

penulisan skripsi maupun selama masa kuliah kurang lebih lima tahun. Dengan segala

kerendahan dan ketulusan hati penulis menghaturkan rasa terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Rusydy Zakaria, M.Ed., M.Phil. Ketua Jurusan Kependidikan Islam dan Bapak Drs.

H. Mu’arif SAM, M.Pd. Katua Program Studi Manajemen Pendidikan serta Ibu Ifah staf

Jurusan Kependidikan Mananjemen Pendidikan..

3. Bapak Drs. Mujahid, AK dosen pembimbing yang dengan sabar dan penuh dedikasi selalu

memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis.

4. Bapak Drs. Hasyim Asy’ari, M.Pd dosen Penasehat Akademik, atas motivasinya yang tidak

henti-hentinya telah diberikan selama masa kuliah.

5. Bapak/Ibu dosen di lingkungan Jurusan KI-Manajemen Pendidikan yang telah meberikan

pelayanan, bimbingan berupa pengetahuan, wawasan, dan pengalaman dengan ketulusan dan

profesinalisme yang tinggi

6. Bapak Maryono, SE kepala sekolah SMPN 3 Tangerang Selatan, Bpk Sholeh Fathoni selaku

PKS Kurikulum &Pengajaran, Hj. Eni Subekti Koordinator Program Akselerasi, Hj. Siti

Budayah, S.pd Sekretaris Program Akselerasi, Ibu Takhriyah Agustina dan Kabag TU yang

telah memfasilitasi dan meluangkan waktunya untuk melayani penulis dalam mencari dan

menghimpun data yang diperlukan selama penulisan skripsi.

7. Ayahanda Djohan AZ. dan Ibunda tercinta Siti Zuhroh, bagaimanapun penulis sadar bahwa

tanpa dukungan, do’a, dan kasih sayang yang selalu mereka berdua berikan mustahil penulis

dapat menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi ini. Saudara-saudaraku tercinta Adek

Teguh Santoso, Puspita Sari, Sumidi, keren Lovenska yang selalu memberikan semangat

kepada penulis.

8. Sahabat-sahabat yang senasib dan seperjuangan di MABES NKRI yang selalu berbagi dalam

suka maupun duka Moh Fauzi Ibrahim (Ozy) sang organisatoris, Shalihin Mujiono sang

patriotis, Da’i Mukmin sang ustad, Kamal Basya sang diplomat, Sholihin Botak (Kacong),

Page 6: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

iii

Ahmad Romadoni (Doni), Lia, Dina Murdhiah. Semoga persahabatan kita tidak akan lekang

oleh waktu dan selalu terjaga kekal sampai akhir hayat kita.

9. Adinda terkhayal Amalia Isnaini (Adhe) yang dalam sosoknya yang mengawang-awang telah

memberikan semangat tersendiri bagi penulis.

10. Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan KI-Manajemen Pendidikan Tahun 2009/2010.

Semoga kreativitas teman-teman selalu tumbuh dalam rangka untuk mengembangkan nilai

akademis maupun organisatoris khususnya di lingkungan Mahasiswa KI-Manajemen

Pendidikan.

11. Teman-teman Tim Manjeman Sekolah Guru Kreatif (SGK) atas dukungan dan motivasinya

yang terus menerus diberikan kepada penulis untuk penyelesaian karya tulis ini. Semoga

SGK kedepan tetap eksis, tambah maju dan kehadirannya makin bermanfaat untuk kemajuan

dunia pendidikan di Indonesia.

12. Teman-teman KI-Manajemen Pendidikan tahun akademik 2004/2005 khususnya kelas A, M.

Amin Nasrullah, Edi Suderajad, Ridwan Munandar, Sulaeman, Laily Wulandari, Mulyani,

Eva, Pupuy, Shofa, Farhan, Evi, Astri, Juju, Mukhyar, Tati, Memah, Murni, Dede, Bunda

Sintha, Lala, Suhro, Rustana, Jamal, Yusmiati, Robi Amin, dan Zaharuddin (Pak Ustadz)

semoga persahabatan kita tetap kompak. Penulis mengakui masih banyak nama yang belum

disebut yang ikut berperan besar dalam penulisan skripsi baik langsung maupun tidak.

Karya tulis yang sangat sederhana ini tentunya masih jauh dari kata sempurna oleh karena

itu kritik dan saran yang bersifat kontruktif penulis harapkan. Namun demikian penulis

berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi diri pribadi khususnya dan ilmu

pengetahuan bidang manajemen pendidikan pada umumnya. Akhirnya hanya kepada Allah

jua segala sesuatunya penulis kembalikan.

Ciputat, 03 Juni 2010 M

20 Jumadil Akhir 1431 H

Penulis

Page 7: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................. iv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... vii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................ 4

C. Pembatasan Masalah .......................................................... 4

D. Perumusan Masalah ............................................................ 5

E. Manfaat Penelitian ............................................................... 5

BAB II : DESKRIPSI TEORITIS DAN KONSEPTUAL

A. Deskripsi Teori ..................................................................... 6

1. Hakekat Kurikulum

a. Pengertian Kurikulum ............................................... 6

b. Komponen Kurikulum ............................................... 9

1. Komponen Tujuan ................................................ 9

2. Komponen Materi/Pengalaman Belajar ................. 10

3. Komponen Strategi/Organisasi ............................. 11

4. Komponen Evaluasi .............................................. 11

c. Pengembangan Kurikulum ........................................ 11

2. Hakekat Penerapan Program Akselerasi

a. Pengertian Program Akselerasi ................................... 12

b. Aspek Psikologis Program Akselerasi ........................ 15

c. Aspek Yuridis Program Akselerasi ............................. 17

d. Penerapan Program Akselerasi ................................... 18

3. Kurikulum Program Akselerasi

a. Pengertian Kurikulum Program Akselerasi ................. 28

b. Penerapan Kurikulum Program Akselerasi ................. 30

Page 8: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

v

C. Deskripsi Konseptual ........................................................... 31

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian .................................................................. 33

1. Tujuan Umum Penelitian .................................................. 33

2. Tujuan Khusus Penelitian ................................................. 33

B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................... 33

1. Tempat Penelitian ............................................................ 33

2. Waktu Penelitian .............................................................. 34

C. Metode Penelitian .................................................................. 34

D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 35

1. Wawancara ...................................................................... 35

2. Observasi ......................................................................... 35

3. Studi Dokumentasi ........................................................... 35

E. Teknik Analisis Data.............................................................. 35

1. Seleksi Data ..................................................................... 36

2. Klasifikasi Data ................................................................ 36

BAB IV : HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum

1. Sejarah Singkat SMPN 3 Tangerang Selatan .................... 37

2. Visi dan Misi SMPN 3 Tangerang Selatan........................ 38

a. Visi Sekolah ............................................................... 38

b. Misi Sekolah .............................................................. 39

3. Letak Geografis ................................................................ 39

4. Sarana dan Prasarana ........................................................ 39

a. Prasarana Belajar ........................................................ 40

b. Sarana Belajar ............................................................ 40

5. Ekstrakulikuler ................................................................. 40

6. Keadaan Siswa SMPN 3 Tangerang Selatan ..................... 41

7. Keadaan Guru dan Pegawai SMPN 3 Tangerang Selatan .. 41

Page 9: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

vi

8. Struktur Organisasi .......................................................... 44

B. Deskripsi Data ...................................................................... 45

C. Analisis Data dan Penyampaian Hasil Penelitian ............... 45

1. Tujuan Kurikulum Program Akselerasi ............................ 46

a. Tujuan Program .......................................................... 46

b. Tujuan Pembelajaran .................................................. 47

2. Materi/Pengalaman Belajar Kurikulum Program

Akselerasi ........................................................................ 48

a. Perumusan Materi ...................................................... 48

b. Isi Materi .................................................................... 49

3. Organisasi/Strategi Belajar Mengajar Kurikulum Program

Akselerasi ........................................................................ 51

a. Karakteristik Siswa .................................................... 51

b. Karakteristik Guru ...................................................... 53

c. Waktu Belajar ............................................................ 54

d. Pendekatan Belajar ..................................................... 56

e. Media Belajar ............................................................. 57

f. Lingkungan Belajar .................................................... 58

4. Evaluasi Kurikulum Program Akselerasi .......................... 59

a. Pelaksanaan Evaluasi ................................................. 59

b. Analisis Hasil Evaluasi ............................................... 60

c. Penyampaian Hasil Evaluasi ....................................... 61

D. Kesimpulan ......................................................................... 62

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................... 63

B. Saran ................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 66

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BIODATA PENULIS

Page 10: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : The three-ringed conception of giftedness .................................... 16

Gambar 2 : Faktor penunjang pencapaian out put ........................................... 20

Gambar 3 : Struktur organisasi SMPN 3 Tangerang Selatan .......................... 44

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Data siswa dan siswi SMPN 3 Tangsel tahun pelajaran 2008/2009 41

Tabel 2 : Data siswa dan siswi SMPN 3 Tangsel kelas akselerasi tahun pelajaran

2009/2010 ........................................................................................ 41

Tabel 3 : Data Tenaga Administrasi (TU) serta jenjang pendidikannya ........... 42

Tabel 4 : Data keseluruhan guru serta jenjang pendidikannya di SMPN 3

Tangerang Selatan ............................................................................ 42

Tabel 5 : Data guru yang mengajar di kelas akselerasi .................................... 43

Tabel 6 : Data tenaga kepustakaan (pustakawan) dan laboraturium (Laboran)

.......................................................................................................... 43

Tabel 7: Jadwal kegiatan belajar mengajar siswa akselerasi ............................ 56

Page 11: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan bagian penting dalam proses pembangunan yang

menentukan pertumbuhan suatu bangsa. Pendidikan juga merupakan investasi

dalam pengembangan sumber daya manusia, yang menjadikan peningkatan

kecakapan dan kemampuan sebagai faktor pendukung upaya manusia dalam

mengarungi kehidupan yang penuh dengan ketidakpastian.

Dalam kerangka inilah pendidikan diperlukan dan dipandang sebagai

kebutuhan dasar bagi masyarakat yang ingin maju dalam pengembangan

sumber daya manusia. Demikian halnya bagi masyarakat Indonesia yang

memiliki wilayah yang sangat luas, usaha pengembangan sumber daya

manusia untuk pembangunan dapat diperoleh melalui pendidikan. Hal ini

tercantum dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) no.

20 tahun 2003 Bab II pasal 3 yang menjelaskan bahwa:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab.1

1 Undang-undang RI No 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS & PP RI no 47 tahun 2008,

(Bandung: Citra Umbara, 2008) h. 6.

Page 12: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

2

Penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan di Indonesia dari masa ke

masa lebih banyak bersifat klasikal-massal, yaitu berorientasi kepada kuantitas

untuk dapat melayani sebanyak-banyaknya jumlah siswa. Kelemahan yang

tampak dari penyelenggaran pendidikan seperti ini adalah kurang

terakomodasinya kebutuhan individual siswa di luar kelompok siswa normal.

Padahal sebagaimana kita ketahui bahwa hakikat pendidikan adalah untuk

memungkinkan peserta didik mengembangkan potensi kecerdasan dan

bakatnya secara optimal.

Akibat penyelenggaraan pendidikan yang bersifat massal tersebut adalah

kurang terakomodasinya potensi anak yang mempunyai kemampuan dan

kecerdasan di atas rata-rata (anak berbakat), sehingga ketika mereka di kelas

akan merasa jenuh dan bosan sehingga sering berprestasi di bawah potensinya

(under achiever).

Ciri-ciri kelompok anak berbakat antara lain adalah waktu relatif lebih

cepat memahami bahan ajar, baik konsep, prosedur, prinsip maupun fakta

secara komprehensif dengan mengaitkan maupun membandingkan, dan

mampu mengaplikasikan pada berbagai situasi yang berbeda serta mampu

mengungkapkan dengan bahasa sendiri.2

Dengan karakteristik tersebut, anak berbakat dapat menyelesaikan materi

pelajaran lebih cepat dari anak yang mempunyai kecerdasan rata-rata. Karena

itu perlu dikembangkan kurikulum yang memungkinkan siswa berbakat secara

akumulatif dapat menyelesaikan studinya lebih awal dengan standar

kompetensi yang sama dengan siswa yang menyelesaikan studi dalam waktu

regular (Sekolah Dasar 6 tahun, SLTP 3 tahun dan SMU 3 tahun).

Kebijakan pengembangan kurikulum guna memenuhi kebutuhan

pendidikan bagi anak yang memiliki kecerdasan istimewa sebenarnya telah

diamanatkan oleh UU sisdikas no. 20 tahun 2003 pasal 5 ayat 4 bahwa

“Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak

2 Agnes Tri Harjaningrum., Peranan Orang Tua dan Praktisi dalam Membantu Tumbuh

Kembang Anak Berbakat Melalui Pemahaman Teori dan Tren Pendidikan (Jakarta: Prenada,

2007) hal. 121-123

Page 13: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

3

memperoleh pendidikan khusus”. Oleh karena itu perlu dikembangkan

kurikulum khusus untuk mewadahi anak-anak yang istimewa tersebut.

Di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yang

diberlakukan mulai tahun 2006, dikatakan bahwa pengembangan kurikulum

standar nasional yang digunakan untuk pelaksanaan program percepatan

belajar (akselerasi) pada dasarnya dilakukan untuk membantu peserta didik

yang memiliki integritas pribadi dan kompetensi di atas rata-rata untuk

menyelesaikan kegiatan relajar di sekolah dengan waktu yang relatif cepat dan

agar kompetensinya muncul serta berkembang secara maksimal.3 Melalui

proses belajar mengajar yang menekankan kompetensi dengan pendekatan

Contextual Teaching and Learning (CTL) dan Lifeskill diharapkan peserta

didik akan menjadi pribadi yang unggul secara akademis maupun

nonakademis.

Perubahan orientasi pelayanan pendidikan ini juga dipengaruhi oleh

perubahan orientasi manajemen pendidikan berbasis pusat menuju menajemen

pendidikan berbasis sekolah, sehingga setiap sekolah memiliki peluang besar

untuk mengatur dan mengembangkan dirinya dalam memberikan pelayanan

pendidikan kepada anak didiknya.

Kurikulum program percepatan belajar (akselerasi) yang diterapkan di

tiap-tiap sekolah tetap berada dan tidak terlepas dari koridor kebijakan

pemerintah yang ditetapkan secara nasional. Salah satu ketentuan pemerintah

yang harus diperhatikan dan dijalankan oleh sekolah yang menerapkan

kurikulum program percepatan belajar (akselerasi) adalah “penerapan program

percepatan belajar harus mampu mengantarkan anak didik untuk

perkembangan yang seimbang antara kreatifitas dan disiplin, keseimbangan

antara persaingan(kompetisi) dan kerjasama (kooperatif), keseimbangan antara

pengembangan kemampuan berfikir holistik dengan kemampuan berfikir

atomistik, dan keseimbangan antara emosional dan spiritual”.4 Selain itu

3 E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemamdirian Guru dan

Kepala Sekolah, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), Cet Ke-2, h. 95-97.

4 Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa, Depdiknas., Pedoman Penyelenggaraan

Pendidikan untuk Peserta Didik Cerdas Istimewa, 2009 , h. 27-30.

Page 14: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

4

komponen kurikulum yang terdiri dari tujuan, materi/pengalaman belajar,

organisasi dan evaluasi, harus tetap menjadi perhatian pihak sekolah jika

menginginkan mutu lulusan yang baik.

Berkenaan dengan hal tersebut di atas, menarik kiranya untuk diadakan

penelitian berkaitan dengan Penerapan Kurikulum Program Percepatan Belajar

(akselerasi) di SMPN 3 Tangerang Selatan. Salah satu sekolah yang diberikan

izin dan diakui Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Depdiknas, sebagai

sekolah yang melaksanakan program percepatan belajar (akselerasi).

Penelitian ini sangat penting dilakukan agar dapat dilakukan pengkajian

lebih lanjut untuk menggambarkan extrapotensi yang dimiliki oleh anak-anak

Indonesia. Dengan pengetahuan tersebut maka penanganan terhadap anak

yang memiliki kemampuan istimewa dapat mendapatkan tempat yang

semestinya.

B. Identifikasi Masalah

Melihat latar belakang penerapan kurikulum program akselerasi

(percepatan belajar), identifikasi masalah pada penelitian ini adalah:

1. Kurang efektifnya pelaksanaan program akselerasi di sekolah.

2. Kurang efektifnya penerapan kurikulum program akselerasi di sekolah.

3. Penerapan kurikulum program akselerasi masih terhambat berbagai

kendala di lapangan.

4. Pelaksanaan program akselerasi belum dapat mengantarkan keseimbangan

antara intelektual dan spiritual.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini dibatasi pada

masalah-masalah:

1. Penelitian ini difokuskan pada kurikulum program akselerasi yang

dilaksanakan oleh SMP Negeri 3 Tangerang Selatan, yang terdiri dari 4

Page 15: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

5

komponen yaitu: tujuan, materi/pengalaman belajar, strategi/organisasi,

dan evaluasi.

2. Kurikulum yang dimaksud adalah pada semester ganjil tahun ajaran

2009/2010.

D. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang akan difokuskan pada penelitian ini

adalah “Bagaimana Penerapan Kurikulum Program Akselerasi di SMPN 3

Tangerang Selatan ?”

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah agar menjadi dasar dalam

pengambilan kebijakan yang lebih baik.

2. Sebagai bahan rujukan bagi para peneliti yang meneliti tentang Penerapan

Kurikulum Program Akselerasi.

3. Bagi guru, dapat memberikan masukan alternatif dalam mengajar siswa

akselerasi.

4. Bagi siswa, dapat membantu proses belajar dan diharapkan dapat

meningkatkan pemahamannya terhadap pentingnya mata pelajaran.

5. Bagi penulis, dapat mengetahui penerapan kurikulum program akselerasi

dengan baik.

Page 16: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

6

BAB II

DESKRIPSI TEORETIS DAN DESKRIPSI KONSEPTUAL

A. Deskripsi Teori

1. Hakekat Kurikulum

a. Pengertian Kurikulum

Banyak pengertian kurikulum yang dikemukakan oleh para ahli.

Pengertian satu dengan yang lainnya sangat beragam.

Pada Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, bab I pasal I bagian ketentuan umum No. 19

tertulis “kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk

mencapai tujuan pendidikan tertentu”.1

Ditinjau dari asal katanya, kurikulum berasal dari bahasa yunani

yang mula-mula digunakan dalam bidang olah raga, yaitu kata currere,

yang artinya jarak tempuh lari. Dalam kegiatan berlari tentu saja ada

jarak yang harus ditempuh mulai dari start hingga finish ini disebut

currere.2

1 Undang-undang RI No 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS & PP RI No 47 tahun 2008, h. 4. 2 Subandijah, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

1993) h. 1.

Page 17: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

7

Selain di bidang olah raga, istilah kurikulum kemudian juga

digunakan dalam bidang pendidikan, yakni sejumlah mata kuliah atau

mata pelajaran yang diberikan dilembaga-lembaga pendidikan.

Dalam kamus Webster, kurikulum diberi arti “a. The Aggregate of

course of study given in a school, collage. b. The regular or a

particular course of study in a school, collage”.3 Disini “kurikulum”

khusus digunakan dalam pendidikan dan pengajaran, yakni sejumlah

mata pelajaran di sekolah atau mata kuliah yang harus ditempuh untuk

mencapai suatu ijazah atau tingkat. Kurikulum juga berarti keseluruhan

pelajaran yang disajikan oleh suatu lembaga pendidikan.

Kurikulum mengalami perkembangan dan tafsiran yang beragam,

hampir setiap ahli kurikulum mempunyai rumusan tersendiri,

walaupun di antara berbagai rumusan tersebut terdapat aspek-aspek

persamaan. Diantaranya adalah:

Hilda Taba dalam bukunya, Curriculum Development, Theory and

Practice (1962), seperti yang dikutip oleh Subandijah (1993)

mendefinisikan kurikulum sebagai a plan for learning.4

Di Indonesia istilah “kurikulum” boleh dikatakan baru menjadi

populer sejak tahun lima puluhan, dipopulerkan oleh mereka yang

memperoleh pendidikan di Amerika Serikat. Kini istilah itu telah

dikenal orang di luar pendidikan. Sebelumnya yang lazim digunakan

adalah “rencana pelajaran”. Pada hakikatnya kurikulum sama artinya

dengan rencana pelajaran.5

Beberapa tafsiran lainnya dikemukakan sebagai berikut:

Kurikulum memuat isi dan materi pelajaran. Kurikulum ialah

sejumlah mata ajaran yang harus ditempuh dan dipelajari oleh siswa

untuk memperoleh sejumlah pengetahuan. Mata ajaran (subject matter)

dipandang sebagai pengalaman orang tua atau orang-orang pandai

masa lampau, yang telah disusun secara sistematis dan logis. Mata

3 Webster’s College Dictionary, (New York: Random House , 2001), Second Revised, h. 304. 4 Subandijah, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum,... h. 2. 5 Nasution, Asas-Asas Kurikulum, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), h. 2.

Page 18: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

8

ajaran tersebut mengisi materi pelajaran yang disampaikan kepada

siswa, sehingga memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan yang berguna

baginya.

Kurikulum sebagai rencana pembelajaran. Kurikulum adalah suatu

program pendidikan yang disediakan untuk membelajarkan siswa.

Dengan program itu para siswa melakukan berbagai kegiatan belajar,

sehingga terjadi perubahan dan perkembangan tingkah laku siswa,

sesuai dengan tujuan pendidikan dan pembelajaran. Dengan kata lain,

sekolah menyediakan lingkungan bagi siswa yang memberikan

kesempatan belajar. Itu sebabnya, suatu kurikulum harus disusun

sedemikian rupa agar maksud tersebut dapat tercapai. Kurikulum tidak

terbatas pada sejumlah mata pelajaran saja, melainkan meliputi segala

sesuatu yang dapat mempengaruhi perkembangan siswa, seperti:

bangunan sekolah, alat pelajaran, perlengkapan, perpustakaan, gambar-

gambar, halaman sekolah, dan lain-lain; yang pada gilirannya

menyediakan kemungkinan belajar secara efektif. Semua kesempatan

dan kegiatan yang akan dan perlu dilakukan oleh siswa direncanakan

dalam suatu kurikulum.

Kurikulum sebagai pengalaman belajar. Perumusan/pengertian

kurikulum lainnya yang agak berbeda dengan pengertian-pengertian

sebelumnya lebih menekankan bahwa kurikulum merupakan

serangkaian pengalaman belajar. Salah satu pendukung dari

pengalaman ini menyatakan sebagai berikut:

“Curriculum is interpreted to mean all of the organized courses,

activities, and experiences which pupils have under direction of the

school, whether in the classroom or not”6.

Pengertian itu menunjukan, bahwa kegiatan-kegiatan kurikulum

tidak terbatas dalam ruang kelas saja, melainkan mencakup juga

kegiatan-kegiatan diluar kelas. Tidak ada pemisahan yang tegas antara

intra dan ekstra kurikulum. Semua kegiatan yang memberikan

6 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta : Bumi Aksara , 2007) h. 17- 18.

Page 19: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

9

pengalaman belajar/pendidikan bagi siswa pada hakikatnya adalah

kurikulum.

Dari berbagai macam pengertian kurikulum di atas, peneliti lebih

cenderung menggunakan pengertian yang di rumuskan oleh depdiknas

bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk

mencapai tujuan pendidikan tertentu.

b. Komponen Kurikulum

Kurikulum merupakan suatu sistem yang terdiri atas komponen-

komponen, yang bekerjasama guna mencapai suatu tujuan. Masing-

masing komponen saling berkaitan erat dan saling menunjang, satu

dengan lainnya tidak dapat dipisahkan. Misalnya tujuan berkaitan

dengan bahan pelajaran karena untuk mencapai tujuan diperlukan

bahan pelajaran. Bahan pelajaran diberikan ketika kegiatan belajar

mengajar berlangsung, setelah itu dievaluasi untuk menilai apakah

tujuan yang ditetapkan telah tercapai.

Komponen-komponen kurikulum tersebut adalah (1). Tujuan, (2).

Materi/Pengalaman belajar, (3). Strategi/Organisasi, (4). Evaluasi.7

1. Komponen Tujuan

Tujuan merupakan batasan cita-cita yang diinginkan dalam

suatu kegiatan yang dilakukan manusia. Dengan adanya tujuan,

manusia dipacu untuk selalu berpijak pada kenyataan dan berfikir

konkret serta lebih khusus. Keberhasilan suatu program dapat

diukur dari seberapa jauh atau seberapa banyak tujuan-tujuan yang

telah ditetapkan dapat tercapai.

7 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, ... h. 24.

Page 20: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

10

Secara hirarkis tujuan pendidikan terdiri atas tujuan yang

sangat umum sampai tujuan khusus yang bersifat spesifik dan

dapat diukur. Tujuan pendidikan dari bersifat umum sampai kepada

tujuan khusus itu dapat diklasifikasikan menjadi empat yaitu:

a. Tujuan Pendidikan Nasional (TPN)

b. Tujuan Institusional (TI)

c. Tujuan Kurikuler (TK)

d. Tujuan Instruksional atau tujuan Pembelajaran (TP)8

Berdasarkan tujuan-tujuan tersebut, baik dari tujuan nasional

sampai tujuan pembelajaran, selanjutnya dapat

ditetapkan/direncanakan pelaksanaan pembelajaran. Dewasa ini

lewat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), guru diberikan

kewenangan secara leluasa untuk mengembangkan kurikulum

sesuai dengan karakteristik dan kondisi sekolah.

2. Komponen Materi/Pengalaman belajar

Isi atau materi adalah semua pengalaman belajar yang

diorganisasikan, apa yang harus dipelajari siswa dan kegiatan apa

yang relevan dengan isi.

Isi kurikulum pada hakikatnya adalah materi kurikulum. Dalam

Peraturan Pemerintah RI No. 19 tahun 2005 BAB I Pasal I Ayat 5

ditetapkan mengenai standar isi kurikulum, bahwa ... “standar isi

adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang

dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi

bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran

yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis

pendidikan tertentu” 9.

8 Wina Sanjaya, KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN; Teori dan Praktik Pengembangan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)., (Jakarta: Kencana 2008) h. 106. 9 Undang-undang RI No 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS & PP RI No 47 tahun 2008, h.58

Page 21: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

11

3. Komponen Strategi/Organisasi

Komponen ini tentulah sangat penting dalam suatu proses

pengajaran atau pendidikan. Komponen ini mencakup pembahasan

tentang metode dan teknik yang dipakai, juga mempunyai

keterkaitan erat dengan sarana prasarana, media belajar, cara

mengorganisasikan kelas, siswa, waktu belajar dan materi.

Dalam dunia pendidikan strategi diartikan “a plan, method, or

series activities designed to achieve a particulalar education goal”

10. Jadi dengan demikian strategi pembelajaran dapat diartikan

sebagai suatu perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan

yang di desain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Di dalam pelaksanaan pembelajaran hendaknya guru

menggunakan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar,

baik secara mental, fisik, maupun sosial.

Dalam proses belajar mengajar, siswa merupakan subjek

utama, tidak hanya sebagai objek belaka. Dalam proses belajar

mengajar, guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa

mengembangkan pelajarannya.

4. Komponen Evaluasi

Evaluasi ditunjukan untuk melakukan penilaian terhadap

belajar siswa (hasil dan proses) maupun keefektifan kurikulum dan

pembelajaran. Labih lanjut suatu evaluasi/penilaian amat penting

dan tidak hanya untuk memperlihatkan sejauh mana tingkat

prestasi anak didik tetapi juga sebagai sumber informasi dalam

upaya perbaikan dan pembaharuan suatu kurikulum.

c. Pengembangan Kurikulum

Pengembangan kurikulum memiliki peran penting dalam sistem

pendidikan, sebab dalam kurikulum bukan hanya dirumuskan tentang

tujuan yang harus dicapai sehingga memperjelas arah pendidikan, akan

10 Wina Sanjaya, KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN; Teori dan Praktik Pengembangan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)., ... h. 294.

Page 22: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

12

tetapi juga memberikan pemahaman tentang pengalaman belajar yang

harus dimiliki siswa. Oleh karena begitu pentingnya fungsi dan peran

kurikulum, maka setiap pengembangan kurikulum pada jenjang mana

pun harus didasarkan pada asas-asas tertentu.

2. Hakekat Penerapan Program Akselerasi

a. Pengertian Program Akselerasi

Anak berbakat merupakan aset pembangunan nasional yang luar

biasa, untuk itu diperlukan kesadaran akan pentingnya membina dan

mengembangkan anak yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar

biasa secara optimal melalui pelayanan pendidikan. Sebaliknya apabila

mendapatkan pendidikan yang yang tidak sesuai dengan bakat, minat,

kemampuan dan kecerdasanya maka tidak mustahil mereka akan

berpretasi di bawah potensinya (under achiever) atau bahkan menjadi

anak yang bermasalah (mengalami gangguan belajar).

Program pendidikan akselerasi yang dilaksanakan bagi anak yang

memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa, melalui tiga jalur

yaitu:

1. Enrichment (pengayaan).

Aktivitas yang memungkinkan perluasan materi kurikulum yang

cocok untuk semua siswa. Kurikulum yang menunjuk pada

pengayaan, lebih bervariasi dalam pengalaman-pengalaman

pendidikan, atau suatu kurikulum yang telah dimodifikasi atau

tambahan dalam beberapa cara. Program pengayaan ini bertujuan

untuk mendukung kurikulum siswa yang lebih dalam atau luas dari

pada yang disediakan sekolah pada umumnya.

2. Extention (pendalaman).

Aktivitas yang memungkinkan investasi bidang studi lebih untuk

kebanyakan siswa. Pendalaman bisa berbentuk:

a. Jadwal belajar yang fleksibel.

b. Mentoring.

c. Kompetisi.

d. Pembelajaran berbasis sumber daya (resource based learning).

3. Acceleration (percepatan).

Penyesuaian waktu belajar untuk menemukan kapasitas siswa dan

penyesuaian ini diarahkan untuk tingkat abstraksi tinggi, berpikir

Page 23: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

13

kreatif dan penuntasan bahan-bahan sulit. Akselerasi mungkin

terjadi pada kelas-kelas khusus.11

Salah satu bentuk pelayanan pendidikan yang disesuaikan dengan

kemampuan dan kecerdasan anak di atas rata-rata adalah dengan

program percepatan belajar (akselerasi). Siswa yang mempunyai

kemampuan dan kecerdasan luar biasa diberi kesempatan untuk

menyelesaikan pendidikan lebih cepat. Selain itu penerapan program

akselerasi ini mempunyai 2 tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan

khusus.

1. Tujuan Umum

Secara umum, penerapan program percepatan belajar bertujuan:

a. Memberikan pelayanan terhadap peserta didik yang memiliki

karakteristik khusus dari aspek kognitif dan afektif;

b. Memenuhi hak asasinya selaku peserta didik sesuai dengan

kebutuhan pendidikan dirinya;

c. Memenuhi minat intelektual dan perspektif masa depan peserta

didik;

d. Menyiapkan peserta didik menjadi pemimpin masa depan.

2. Tujuan Khusus

a. Menghargai peserta didik yang memiliki kemampuan dan

kecerdasan luar biasa untuk dapat menyelesaikan pendidikan

lebih cepat;

b. Mamacu kualitas/mutu siswa dalam meningkatkan kecerdasan

spiritual, intelektual, dan emosional secara berimbang;

c. Meningkatkan efektivitas dan efensiasi proses pembelajaran

peserta didik. 12

11 Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa (PSLB), Depdiknas., Pembinaan Siswa Cerdas

Istimewa & BErbakat Istimewa bagi Orang Tua, Guru & Siswa, 2008., h. 14. 12 Reni Akbar-Hawadi, Akselerasi (A-Z Informasi Program Percepatan Belajar dan Anak

Berbakat Intelektual), (Jakarta: PT Grasindo, 2004) h. 21-22.

Page 24: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

14

Sebelum membahas lebih jauh tentang akselerasi, akan dijelaskan

terlebih dahulu tentang pengertian akselerasi itu sendiri. Menurut Fox

bahwa akselerasi berarti penyesuaian waktu belajar untuk menemukan

kapasitas siswa, dan penyesuaian diarahkan untuk anstraksi tinggi,

berfikir kreatif dan penuntasan bahan-bahan yang sulit.13

Program Percepatan Belajar (akselerasi) adalah salah satu program

layanan pendidikan khusus bagi peserta didik yang oleh guru telah

diidentifikasi memiliki prestasi sangat memuaskan, dan oleh

psikolog telah diidentifikasi memiliki kemampuan intelektual

umum pada taraf cerdas, memiliki kreativitas dan keterikatan

terhadap tugas di atas rata-rata, untuk dapat menyelesaikan

program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar mereka.14

Program percepatan belajar adalah program pemberian layanan

pendidikan sesuai dengan potensi kecerdasan dan bakat istimewa yang

dimiliki siswa. Peserta didik dapat menyelesaikan belajar sekurang-

kurangnya 2 tahun di SMP.15

Uraian di atas menggambarkan secara jelas bahwa pelaksanaan

program akselerasi berbeda dengan program pembelajaran secara

individual atau belajar berkelanjutan. Di dalam program pembelajaran

akselerasi diterapkan keleluasaan belajar berdasarkan kemampuan

sendiri, kebebasan menggunakan waktu belajar, keleluasan dalam

mengontrol kegiatan, kecepatan dan intensitas belajar dalam mencapai

tujuan dilakukan sesuai dengan kemampuan dan kecerdasan siswa.

Namun dalam program pembelajaran individual, tetap dilakukan dalam

kelas klasikal massal dimana siswa melakukan pembelajaran seperti

biasa.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa program percepatan

belajar adalah salah satu bentuk pelayanan pendidikan bagi anak

13 Reni Akbar dkk, Kurikulum berdiferensiasi (Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia,

2001). h.10. 14 Direktorat Pendidikan Luar Biasa, Informasi Mengenai Program Percepatan Belajar BAI

Siswa Berbakat Akademik, 2006., www.ditlb.or.id/profile. 15 Imam Wibawa Mukti. Mengenal Program Akselerasi. Minggu 3 Agustus 2008.

http://akselerasismptarbak.blogspot.com/2008/08/mengenal-program-akselerasi.html.

Page 25: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

15

berbakat dengan jangka waktu pendidikan yang lebih cepat dari

program kelas regular, guna memenuhi kebutuhan anak didik yang

disesuaikan dengan kecerdasan, minat, bakat dan motivasi, yang

didukung oleh kecepatan mengajar guru dan lingkungan belajar yang

mendukung siswa belajar secara cepat.

b. Aspek Psikologis Program Akselerasi

Secara psikologis anak berbakat diidentikan dengan istilah anak

yang memiliki kecerdasan dan kemampuan luar biasa. Berkenaan

dengan hal itu maka teori-teori program percepatan belajar yang

digunakan disini adalah mengacu pada teori tentang anak berbakat.

Penelitian yang dilakukan oleh Terman tentang anak berbakat

dengan menggunakan kriteria IQ yang tinggi untuk menentukan

keberbakatan, telah membuat keberbakatan cenderung diasosiasikan

dengan nilai IQ yang tinggi dan identifikasi anak berbakat pada

umumnya didasarkan pada tes intelegensia (Uni Dimensional)16

.

Penilaian ini kemudian dikembangakan oleh Renzulli yang menentang

konsep uni-dimensional tersebut dan mengajukan konsep multiple

talent. Ia menyatakan bahwa sejauh mana seseorang termasuk berbakat

(memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa) tidak hanya

ditentukan oleh tes intelegensia saja, melainkan juga kreatifitas dan

tanggung jawab terhadap tugas. Karena intelegensia yang tinggi belum

cukup menentukan kemampuan dan kecerdasan luar biasa, demikian

pula kreatifitas tanpa mengikat diri dengan tugas belum menjamin

prestasi unggul. Oleh karena itu, ketiga ciri tersebut merupakan unsur

yang esensial dan penting dalam menentukan keberbakatan

seseorang.17

Sebagaimana yang terlihat pada gambar di bawah ini:

16 Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, (Jakarta: PT

Gransindo, 1999), Cet. Ke-3, h. 20-21. 17 Joseph S. Renzulli and Sally M. Reis, Enriching Curriculum for All Students, (Calitornia:

Corwin Press, 2008), Second Edition, h. 15.

Page 26: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

16

Gambar 2. The three-ringed conception of giftedness18

.

Dari gambar di atas terlihat bahwa anak yang berbakat tidak cukup

hanya mempunyai kecerdasan intelektual saja, tetapi juga harus

memiliki kreatifitas, komitmen terhadap tugas, dan kemampuan diatas

rata-rata secara bersamaan.

Kemudian, anak yang memiliki kemampuan dan kecerdasan yang

luar biasa tidak selamanya melakukan hal-hal yang selalu bersifat

positif, tetapi mereka juga seperti layaknya anak pada umumnya yang

membutuhkan pengertian, perhatian, aktualisasi diri dan penghargaan.

Apabila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi maka ada kemungkinan

timbul masalah-masalah psikologis tertentu , misalnya:

1. Kemampuan berfikir kritis dapat mengarah ke arah sikap

meragukan (skeptis), baik terhadap diri sendiri maupun

terhadap orang lain;

2. Kemampuan kreatif dan minat untuk melakukan hal-hal yang

baru, bisa menyebabkan mereka tidak menyukai atau lekas

bosan terhadap tugas-tugas rutin;

3. Perilaku yang ulet dan terarah pada tujuan, dapat menjurus

keinginan untuk memaksa atau mempertahankan pendapat;

4. Kepekaan yang tinggi, dapat membuat mereka menjadi mudah

tersinggung atau peka terhadap kritik;

5. Semangat, kesiagaan mental, dan inisiatifnya yang tinggi, dapat

membuat kurang sabar dan kurang tenggang rasa jika tidak ada

18

Gambar diambil dari Joseph S. Renzulli and Sally M. Reis, Enriching Curriculum for All Students, (Calitornia: Corwin Press, 2008), Second Edition h. 18.

Page 27: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

17

kegiatan atau jika kurang tampak kemajuan dalam kegiatan

yang sedang berlangsung;

6. Dengan kemampuan dan minatnya yang beraneka ragam,

mereka membutuhkan keluwesan serta dukungan untuk dapat

menjajaki dan mengembangkan minatnya;

7. Keinginan mereka untuk mandiri dalam belajar dan bekerja,

serta kebutuhannya akan kebebasan, dapat menimbulkan

konflik karena tidak mudah menyesuaikan diri atau tunduk

terhadap tekanan dari orang tua, sekolah, atau teman-temannya.

Ia juga bisa merasa ditolak atau kurang dimengerti oleh

lingkungannya;

8. Sikap acuh dan tak acuh dan malas, dapat timbul karena

pengajaran yang diberikan di sekolah kurang mengundang

tantangan baginya.19

Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut di atas, sekolah perlu

mengadakan bimbingan dan konseling. Selain mengadakan bimbingan

dan konseling, perlu diupayakan pula untuk memberikan kepuasan

rohani yang bermanfaat dengan memberikan pelayanan pendidikan

yang disesuaikan dengan bakat, minat kemampuan dan kecerdasan

anak didiknya.

c. Aspek Yuridis Program Akselerasi

Selain landasan teoritis tentang anak berbakat dalam menjalankan

program akselerasi, tiap-tiap sekolah yang telah menerapkan program

akselerasi ini juga mempunyai landasan hukum Undang-undang

Nomor 20 Tahun 2003, antara lain :

Bab II Pasal 3:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan

dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab”.20

19 Direktorat PSLB, Depdiknas., Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan untuk Peserta Didik

Cerdas Istimewa, h. 22-23. 20

Undang-undang RI No 20 tahun 2003, ... h. 6.

Page 28: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

18

Bab IV Pasal 5 ayat 4 :

“ Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat

istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus “ .21

Bab V Pasal 12 ayat 1 :

“ Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak:… (b)

mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan

kemampuannya; (f) menyelesaikan program pendidikan sesuai

dengan kecepatan belajar masing-masing dan tidak menyimpang

dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan “.22

Bab VI Pasal 32 ayat I :

“Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang

memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran

karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki

potensi kecerdasan dan bakat istimewa”.23

Perundangan yang menyangkut perlindungan anak juga

memberikan penegasan melalui UU No 23/2002 pasal 52 yang

mengamanatkan bahwa ”anak yang memiliki keunggulan diberikan

kesempatan dan aksebelitas untuk memperoleh pendidikan khusus”.

Pemberian pendidikan khusus bukan sekedar memberikan

kesempatan memperoleh pendidikan tetapi harus mengkondisikan pada

peluang bagi pengembangan potensi khusus dan kebutuhan yang anak

miliki. Sebagai konsekuensi dari ketentuan ini maka harus disediakan

kurikulum, evaluasi dan layanan yang sesuai dengan kebutuhannya.

d. Penerapan Program Akselerasi

Penyelenggaraan program akselerasi merupakan salah satu

program pelayanan pendidikan bagi anak berbakat untuk mencapai

keunggulan dalam pendidikannya (outputnya). Pendidikan adalah

suatu proses yang akan menghasilkan suatu perubahan perilaku peserta

21

Undang-undang RI No 20 tahun 2003, ... h. 7. 22

Undang-undang RI No 20 tahun 2003, ... h. 9. 23

Undang-undang RI No 20 tahun 2003, ... h. 18.

Page 29: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

19

didik. Secara konkrit perubahan perilaku tersebut mencakup kognitif,

afektif dan psikomotorik.

Perhatian khusus kepada peserta didik yang berpotensi cerdas/atau

bakat istimewa selaras dengan fungsi utama pendidikan, yaitu

mengembangkan potensi peserta didik secara utuh dan optimal.

Pengembangan tersebut memerlukan strategi yang sistematis dan

terarah. Tanpa pelayanan pembinaan yang sistematis terhadap peserta

didik yang berpotensi cerdas dan atau bakat istimewa, bangsa

Indonesia yang tidak terukur nilainya.

Upaya peningkatan kemampuan tersebut dipengaruhi oleh berbagai

faktor yang satu sama lain saling berkait. Faktor tersebut merupakan

sub-sistem dalam sistem pendidikan. Bila ingin mengembangkan sub-

sistem tertentu, menuntut penyesuaian sub-sistem yang lain.

Faktor penunjang pencapaian keunggulan output pendidikan anak

berbakat sedikitnya terdiri dari delapan faktor, sebagaimana dikutip

oleh Busro yaitu: (1) masukan (input, intake), (2) kurikulum, (3) tujuan

pendidikan, (4) sarana dan prasarana, (5) dana, (6) manajemen, (7)

lingkungan, (8) proses belajar mengajar, yang digambarkan secara

diagramatis seperti dibawah ini24

.

24 Busro, Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Program Kelas Akselerasi di SMA

Negeri 1 Pamulang Tangerang, Skripsi Perpustakaan Utama UIN Syarif hidayatullah Jakarta,

(Jakarta, 1428 H/2007 M), h. 39. t.d.

Page 30: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

20

Gambar 3: Faktor penunjang pencapaian out put25

Pertama, masukan (input, intake). Pada dasarnya siswa yang

mengikuti pelayanan pendidikan akselerasi terbuka untuk semuanya

yang dalam pelaksanaan pembelajaran memenuhi ketentuan yang

ditetapkan oleh lembaga penyelenggara dalam hal ini sekolah. Siswa

diseleksi secara ketat dengan menggunakan kriteria dan prosedur yang

dapat dipertanggung jawabkan.

Proses penerimaan peserta didik harus bersifat objektif, transparan,

akuntabel dan dilakukan seleksi secara ketat, dengan menerapkan

tahapan sebagai berikut:

1. Seleksi Administrasi

a. Hasil Ujian Nasional dari sekolah sebelumnya dengan nilai

rata-rata 8,0

b. Tes kemampuan akademis, dengan nilai rata-rata minimal

8,0

25 Gambar diambil dari Busro, Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Program Kelas

Akselerasi di SMA Negeri 1 Pamulang Tangerang, Skripsi Perpustakaan Utama UIN Syarif

hidayatullah Jakarta, (Jakarta, 1428 H/2007 M), h. 39. t.d.

Page 31: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

21

2. Psikologis

Setelah peserta didik diidentifikasi sebagai nominasi melalui

proses seleksi administratif, selanjutnya dilakukan tes penilaian

dari guru, orang tua, atau konselor yang lebih memahami

dengan pasti tingkat keberbakatannya. Pada tahap ini, calon

yang lolos pada tahap penjaringan diberikan tes yang dilakukan

secara kelompok maupun secara individual, yaitu tes

inteligensi, tes kreatifitas, dan skala Task Commitment. Untuk

pendidikan khusus bagi Peserta Didik Cerdas

Istimewa/Berbakat Istimewa (PDCI/BI) pada tahap ini

diberikan juga tes proyektif sebagai tes penunjang untuk

mengetahui aspek emosi dan sosial calon siswa anak berbakat.

Skala Task Commitment, yang mengacu pada indikator:

a. tangguh dan ulet (tidak mudah menyerah)

b. mandiri dan bertanggungjawab

c. menetapkan tujuan aspirasi yang realistis dengan resiko

sedang

d. suka belajar, dan mempunyai orientasi pada tugas yang

tinggi

e. konsentrasi baik

f. mempunyai hasrat untuk meningkatkan diri (working

improvment)

g. mempunyai hasrat bekerja sebaik-baiknya (working the best

he/she can)

h. mempunyai hasrat untuk berhasil dalam bidang akademis

3. Kesehatan fisik, yang ditunjukan dengan surat keterangan dari

dokter.

4. kesediaan calon peserta didik dan persetujuan orang tua/wali,

yaitu pernyataan tertulis dari peserta didik dan orang tua/wali

untuk mengikuti program akselerasi.26

Kedua, kurikulum yang digunakan adalah kurikulum

berdiferensiasi. Kurikulum berdiferensiasi bertitik tolak dari kurikulum

umum, yang merupakan dasar bagi semua anak didik dan memberikan

pengalaman belajar berupa dasar-dasar ketrampilan, pengetahuan,

pemahaman, serta pembentukan sikap dan nilai yang akan

memungkinkan anak didik berfungsi sesuai dengan tuntutan

masyarakat atau tuntutan jenjang pendidikan yang lebih tinggi27

.

Kurikulum ini dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah serta

26 Direktorat PSLB, Depdiknas., Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan untuk Peserta Didik

Cerdas Istimewa, ... h. 76-78. 27 Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, ... h. 149.

Page 32: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

22

melibatkan tenaga ahli dari lingkungan perguruan tinggi, berpedoman

pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan

penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP. Kurikulum

dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan

kepentingan peserta didik dan lingkungannya.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta

didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan

potensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara

yang demokratis serta bertanggung jawab.

2. Beragam dan terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman

karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta

jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan

adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum

meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan

lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun

dalam keterkaitan dan kesinambungan yang berbermakna dan

tepat antar substansi.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,

dan seni

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu

pengetahuan, tehnologi dan seni berkembang secara dinamis.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan

pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin

relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk

didalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia

kerja.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi

kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang

direncanakan dan disajikan secara kesinambungan antara

semua jenjang pendidikan.

6. Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan,

pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang

berlangsung sepanjang hayat.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

Page 33: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

23

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan

nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara28

.

Ketiga, tenaga kependidikan/guru, karena siswanya memiliki

kemampuan dan kecerdasan luar biasa, maka tenaga kependidikan

yang menanganinya harus terdiri atas tenaga kependidikan yang

unggul, baik dari segi penguasaan materi pelajaran, penguasaan

metode, dan media pembelajaran, maupun komitmen dalam

melaksanakan tugas. Secara umum kompetensi yang harus dimiliki

oleh seorang guru/pendidik terdiri dari: kompetensi pedagogik,

kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi

sosial29

.

Secara spesifik, beberapa kompetensi yang harus dikuasai oleh

seorang guru yang mengajar di program akselerasi, antara lain:

1. Lulusan perguruan tinggi minimal S-I yang sesuai dengan

bidang ilmu yang diajarkan, serta berasal dari LPTK atau

perguruan tinggi umum negeri/swasta yang terakreditasi A atau

setara dan memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan

pendidikan nasional.

2. Memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik,

sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk

mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

3. Memiliki karakteristik umum yang dipersyaratkan dengan

mengacu pada aspek kepribadian dan kompetensi guru.

4. Memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang karakteristik

dan kebutuhan peserta didik kecerdasan istimewa (baik cerdas

istimewa secara umum, maupun peserta didik yang cerdas

istimewa pada bidang khusus).

5. Menguasai substansi mata pelajaran yang diampu.

6. Mampu mengelola proses pembelajaran peserta didik yang

meliputi :

a. perancangan, pelaksanaan, dan evaluasi hasil belajar.

b. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan

potensi kecerdasan.

7. Mampu mengembangkan materi, metode, produk dan

lingkungan belajar.

28 Direktorat PSLB, Depdiknas., Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan untuk Peserta Didik

Cerdas Istimewa, h. ... 44-46. 29 Undang-undang RI No 20 tahun 2003, ... h. 74

Page 34: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

24

8. Memahami psikologi perkembangan dan psikologi pendidikan.

9. Mampu mengembangan kreativitas peserta didik.

10. Mampu berbahasa Inggris aktif dan menggunakan dalam

kegiatan pembelajaran.

11. Dapat menggunakan perangkat komputer dan teknologi

informasi lainnya dalam proses pembelajaran.

12. Memiliki pengalaman mengajar di kelas reguler

sekurangkurangnya tiga tahun dengan prestasi yang baik.

13. Mampu berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan

(stakeholder) terkait penyelenggaraan pendidikan30

.

Keempat, sarana dan prasarana yang menunjang diperlukan untuk

dapat mendukung kegiatan belajar mengajar dalam program akselerasi,

oleh karena itu sarana dan prasarana yang digunakan pun harus sesuai

dengan standar. Yang dimaksud dengan standar sarana dan prasarana

adalah standat nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria

minimal tentang ruang, tempat berolahraga, tempat beribadah,

perpustakaan, laboraturium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat

berkreasi, dan berekreasi, serta sumber belajar lain yang diperlukan

untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan

teknologi informasi dan komunikasi31

. Secara terperinci Depdikas

menyebutkan bahwa sekolah penyelenggara pendidikan khusus

PDCI/BI ( program akselerasi), harus memenuhi sarana dan prasarana

penunjang kegiatan pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan

peserta didik yang mencakup sarana dan prasarana belajar sebagai

berikut:

1. Prasana Belajar

a. Ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang BK, ruang TU dan

OSIS.

b. Ruang kelas, dengan formasi tempat duduk yang mudah

dipindahkan sesuai dengan keperluan.

c. Ruang lab. matematika, fisika, kimia, biologi (untuk SD/MI:

lab IPA), lab. IPS, lab. bahasa, lab. komputer, ruang

audiovisual dan ruang perpustakaan.

30 Direktorat PSLB, Depdiknas., Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan untuk Peserta Didik

Cerdas Istimewa, ... h. 81-82. 31 E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemamdirian Guru dan

Kepala Sekolah, ... h. 37.

Page 35: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

25

d. Kantin sekolah, koperasi sekolah, mushola/tempat ibadah dan

poliklinik.

e. Aula pertemuan.

f. Lapangan olah raga.

g. Kamar mandi/WC.

h. Ruang pengembangan bakat.

2. Sarana Belajar

a. Sumber belajar seperti buku paket, buku pelengkap, buku

referensi, buku bacaan, majalah, koran, modul, lembar kerja,

kaset video, VCD, CD-ROM, dan sebagainya.

b. Media pembelajaran seperti radio, cassette recorder, TV, OHP,

wireless, slide projektor, LD/LCD/VCD/DVD player,

komputer, dan sebagainya.

c. Alat praktik dan alat peraga seperti, torso, peta dinding, globe,

dsb.

d. Adanya sarana TIK berupa jaringan berupa jaringan intranet

dan internet, yang dimanfaatkan untuk proses pembelajaran dan

lain-lain32

.

Kelima, Dana. Untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah

ditetapkan dalam program akselerasi perlu adanya dukungan dana

yang cukup dan memadai untuk menutupi biaya operasional

pendidikan. Biaya operasional satuan pendidikan adalah bagian dari

dana pendidikan yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi

satuan pendidikan agar dapat berlangsungnya kegiatan pendidikan

yang sesuai dengan standar nasional pendidikan secara teratur dan

berkelanjutan33

.

Dalam garis besarnya standar pembiayaan ini mencakup hal-hal

sebagai berikut:

1. Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi,

dan biaya personal.

2. Biaya investasi meliputi biaya pembelian sarana dan prasarana,

pengembangan sumber daya manusia, dan modal kerja tetap.

3. Biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan

oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara

teratur dan berkelanjutan.

32 Direktorat PSLB, Depdiknas., Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan untuk Peserta Didik

Cerdas Istimewa, ... h. 82-83. 33 E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemamdirian Guru dan

Kepala Sekolah, ... h. 42.

Page 36: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

26

4. Biaya operasional satuan pendidikan meliputi: (1) gaji pendidik

dan tenaga kependidikan serta tunjangan yang melekat pada gaji;

(2) bahan atau peralatan habis pakai; (3) biaya operasional

pendidikan tak langsung berupa daya air, jasa telekomunikasi,

pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi,

konsumsi, pajak, asuransi, dan sebagainya.

5. Standar biaya operasional pendidikan ditetapkan dengan Peraturan

Menteri berdasarkan usulan BSNP34

.

Sumber dana atau pembiayaan berasal dari orang tua siswa,

pemerintah kabupaten/kota, pemerintah provinsi, dan pemerintah

pusat. Penyelenggara program akselerasi harus mampu menggalang

dana dari sumber-sumber tersebut dalam jumlah yang cukup memadai

untuk membiayai kegiatan operasional dan peningkatan mutu program

akselerasi35

.

Keenam, manajemen. Seluruh potensi yang dimiliki oleh sekolah

harus diberdayakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Disinilah peran penting manajemen karena dalam implementasi

kurikululum menuntut adanya pelaksanaan pengorganisasian,

koordinasi motivasi, pengawasan, sistem penunjang serta sistem

komunikasi dan monitoring yang efektif, secara keseluruhan berasal

dari ilmu manajemen. Dengan kata lain, tanpa pemberdayaan konsep

manajemen secara tepat guna, maka implementasi kurikulum tidak

berlangsung secara efektif36

. Untuk itu manajemen pada sekolah

dengan diselenggarakannya program akselerasi, harus memiliki tingkat

fleksibilitas yang tinggi, realitis dan berorientasi pada peningkatan

mutu pendidikan jauh kedepan.

Ketujuh, lingkungan belajar yang kondusif dibutuhkan untuk

mendukung terciptanya proses belajar mengajar dengan baik. Hal ini

dilakukan dalam rangka mengembangkan potensi keunggulan menjadi

34 E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemamdirian Guru dan

Kepala Sekolah, ... h. 42. 35 Direktorat PSLB, Depdiknas., Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan untuk Peserta Didik

Cerdas Istimewa, ... h. 86. 36 Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2006), h. 18.

Page 37: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

27

keunggulan yang nyata. Lingkungan tersebut berupa lingkungan dalam

arti fisik maupun sosial di sekolah, di masyarakat, dan di rumah.

Lingkungan yang kondusif harus ditunjang oleh berbagai fasilitas

belajar yang menyenangkan, seperti sarana, perpustakaan,

laboratorium, pengaturan lingkungan, penampilan dan sikap guru,

hubungan yang harmonis antara peserta didik dengan guru dan diantara

para peserta didik itu sendiri, serta penataan organiasasi dan bahan

pembelajaran yang tepat, sesuai dengan kemampuan dan

perkembangan peserta didik. Lingkungan belajar yang menyenangkan

akan membangkitkan semangat dan menumbuhkan aktivitas serta

kreativitas pesrta didik37

.

Oleh karena itu sekolah, masyarakat, keluarga dan semua pihak

harus menciptakan lingkungan yang kondusif supaya proses belajar

mengajar program akselerasi berjalan dengan baik sehingga

menghasilkan lulusan yang bermutu sesuai dengan harapan semua

pihak.

Kedelapan, proses belajar mengajar yang baik akan menghasilkan

lulusan yang bermutu, oleh karena itu seyogyanya bagi guru yang

mengajar di kelas akselerasi tidak hanya menambahkan dengan

penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) tetapi harus

pula ditingkatkan bobot materi pelajaran dan bobot kegiatan

pembelajaran. Sebab tanpa itu sesungguhnya guru telah

memberlakukan menu pembelajaran dengan materi yang tidak sesuai

dengan karakter mereka yang berkemampuan di atas rata-rata peserta

didik38

.

Kesembilan, Output. Yang dimaksud dengan Output pendidikan

adalah siswa lulusan sekolah yang dihasilkan dari proses kegiatan

belajar mengajar39

. Dari output ini akan terlihat apakah komponen

yang telah disebutkan di atas berjalan dengan semestinya atau tidak,

jika komponen-kompenen tersebut dapat berjalan dengan semestinya

37 E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemamdirian Guru dan

Kepala Sekolah, ... h. 76. 38 Direktorat PSLB, Depdiknas., Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan untuk Peserta Didik

Cerdas Istimewa, ... h. 55. 39 Busro, Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Program Kelas Akselerasi di SMA

Negeri 1 Pamulang Tangerang, ... h. 45.

Page 38: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

28

maka akan tercapai tujuan dari penyelenggaran program akselerasi

yaitu membentuk manusia yang berkualitas yang memiliki kecerdasan

spiritual, emosional, sosial, dan intelektual serta memiliki ketahanan

dan kebugaran fisik, dan juga membentuk manusia berkualitas yang

kompeten dalam pengetahuan dan seni, berkeahlian dan

berketrampilan, menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab,

serta mempersiapkan peserta didik mengikuti pendidikan lebih lanjut

dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional40

.

3. Kurikulum Program Akselerasi

a. Pengertian Kurikulum Program Akselerasi

Kurikulum program percepatan belajar (akselerasi) adalah

kurikulum nasional standar yang dilakukan improvisasi waktu sesuai

dengan tuntutan belajar peserta didik yang memiliki kecepatan belajar

serta motivasi belajar.

Kurikulum percepatan belajar menggunakan kurikulum tahun 1994

dan lokal/pengayaan materi dengan penekanan pada materi yang

esensial dan dikembangakan melalui sistem pembelajaran yang dapat

memacu dan mewadahi integrasi pengembangan spiritual, logika,

etika, dan estetika serta dapat mengembangkan kemampuan berpikikir

holistik, kreatif, sistemik, linier, dan konvergen untuk memenuhi

tuntutan masa kini dan masa depan41

.

Kurikulum percepatan belajar ini lebih dikenal dengan sebutan

“kurikulum berdiferensiasi”. Istilah diferensiasi dalam pengertian

“kurikulum berdiferensiasi” menunjuk pada kurikulum yang tidak

berlaku umum, melainkan dirancang khusus untuk kebutuhan tumbuh

40 Direktorat PSLB, Depdiknas., Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan untuk Peserta Didik

Cerdas Istimewa, ... h.10. 41 Reni Akbar-Hawadi, Akselerasi (A-Z Informasi Program Percepatan Belajar dan Anak

Berbakat Intelektual, ... h. 25.

Page 39: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

29

kembang bakat tertentu. Jadi, ada perbedaan dengan kurikulum yang

sedang berlaku di Negara kita.42

.

Diferensiasi adalah konsep yang cukup sulit ditentukan secara pasti

sebab diferensiasi terkait dengan pemahaman perbedaan individual dan

penemuan strategi instruksional yang sesuai dengan kebutuhan siswa

dan harus ditumbuhkan, diterapkan dalam situasi sekolah dan situasi

kelas.43

Clendening & Davies seperti yang dikutip oleh Reni Akbar Hawadi

menjelaskan bahwa yang dimaksud differentiated adalah isi pelajaran

yang menunjuk pada konsep dan proses kognitif tingkat tinggi, strategi

instruksional yang akomodatif dengan gaya belajar anak berbakat, dan

rencana yang memfasilitasi kinerja siswa.44

Pengertian kurikulum program percepatan belajar atau kurikulum

pendidikan khusus bagi PDCI/BI menurut pedoman penyelenggaraan

pendidikan untuk peserta didik cerdas istimewa adalah:

Kurikulum tingkat satuan pendidikan, yang berdeferensiasi dan

dimodifikasi serta dikembangkan melalui sistem pembelajaran

yang dapat memacu dan mewadahi integrasi antara pengembangan

spiritual, logika, nilai-nilai, etika, dan estetika, serta dapat

mengembangkan kemampuan berpikir holistik, kreatif, sistemik

dan sestematis, linier, dan konvergen, untuk memenuhi tuntutan

masa kini dan mendatang45

.

Dalam pengembangannya kurikulum berdiferensiasi memiliki

empat dimensi dan yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dilihat

secara terpisah. Dimensi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Dimensi umum

Merupakan kurikulum inti yang memberikan keterampilan dasar,

pengetahuan, pemahaman, nilai, dan sikap.

42 Conny R. Semiawan, Pengembangan Kurikulum Berdiferensiasi, (Jakarta: PT Grasindo,

1992) h. 8. 43 Direktorat PSLB, Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Depdiknas.,

Bimbingan Teknis Penyusunan Kurikulum Mata Pelajaran MIPA Siswa Cerdas Istimewa, 2009.

h. 17. 44 Reni Akbar-Hawadi, Kurikulum Berdiferensiasi, ... h. 3. 45 Direktorat PSLB, Depdiknas., Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan untuk Peserta Didik

Cerdas Istimewa, 2009., h. 48.

Page 40: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

30

2. Dimensi yang dideferensiasikan

Dimensi ini berkaitan erat dengan ciri khas perkembangan

peserta didik yang mempunyai kemampuan dan kecerdasan luar

biasa, yang merupakan program khusus dan pilihan terhadap bidang

studi tertentu.

3. Dimensi non akademis

Dimensi ini memberikan kesempatan peserta didik untuk belajar

di luar kegiatan sekolah formal melalui media lain (radio, TV,

internet, CD-ROM, wawancara dengan pakar, kunjungan musium).

4. Dimensi suasana belajar

Pengalaman belajar yang dijabarkan dari lingkungan keluarga

dan sekolah, iklim akademis, sistem ganjaran dan hukuman,

hubungan antara peserta didik dengan guru, dan lain-lain.46

Jadi dapat disimpulkan bahwa kurikulum percepatan belajar atau

kurikulum akselerasi adalah kurikulum nasional yang diimprovisasi

dan disusun khusus disesuaikan dengan keceradasan, minat dan bakat

siswa guna memacu dan mewadahi integrasi antara pengembangan

spiritual, logika, nilai-nilai, etika, dan estetika, serta dapat

mengembangkan kemampuan berpikir holistik, kreatif, sistemik dan

sistematis, linier, dan konvergen, untuk memenuhi tuntutan masa kini

dan mendatang.

b. Penerapan Kurikulum Program Akselerasi

Penerapan kurikulum program percepatan belajar (akselerasi)

berarti penerapan komponen kurikulum itu sendiri yang terdiri dari

Tujuan, Materi/Pengalaman belajar, Strategi/Organisasi, Evaluasi,

seperti yang telah dijabarkan sebelumnya. Pelaksanaan komponen ini

tidak sama dengan program reguler karena perencanaan dan

pelaksanaannya dibuat khusus untuk memberikan pendidikan pada

anak berbakat. Selain pelaksanaan komponen kurikulum, pengadaan

46 Reni Akbar-Hawadi, Akselerasi (A-Z Informasi Program Percepatan Belajar dan Anak

Berbakat Intelektuali ... h. 25-26.

Page 41: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

31

dan pelaksanaan bimbingan dan konseling dalam satuan kurikulum

pendidikan program percepatan belajar juga merupakan suatu

persyaratan yang ada di dalam pedoman penyelenggaraan program

percepatan belajar (akselerasi).

Berikut adalah karakteristik yang membedakan kurikulum

akselerasi dengan kurikulum biasa yaitu:

1. Materi pengalaman belajar yang menumbuhkan kreativitas

harus dipilih untuk digemukan dan dipadatkan dengan cara:

a. Menambah bagian-bagian baru yang menarik dan

merupakan tantangan bagi siswa berbakat.

b. Mengubah bagian-bagian yang kurang sesuai, dan

c. Mengurangi kegiatan-kegiatan yang terlalu rutin dan

bersifat mengulang.

2. Terjadi penanjakan dinamis mental dan tindakan kreatif

(creative action).

3. Berorientasi pada proses, kegiatan aktif dan penerapan tugas,

serta memberi peluang pada siswa untuk memilih sendiri

kegiatan belajar sesuai dengan minat dan kemampuan.

4. Komponen yang bersifat teknis, seperti fasilitas, komposisi

guru, pendekatan proses belajar mengajar, dan penggunaan

metode mengajar yang bervariasi47

.

B. Deskripsi Konseptual

Strategi penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau

kurikulum sekarang ini bersifat minimal yang wajib ditempuh pada jenjang

pendidikan dasar dan menengah. Kurikulum tersebut diasumsikan sesuai bagi

sebagian besar peserta didik dengan kemampuan belajar rata-rata dan

dilakukan secara klasikal-massal. Dengan strategi penerapan seperti ini akan

membuat anak yang mempunyai kemampuan dan kecerdasan di atas rata-rata

(anak berbakat) dapat berprestasi di bawah potensi (Under Achiever).

47 Reni Akbar-HawadiKurikulum Berdiferensiasi, ... h. 5.

Page 42: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

32

Salah satu bentuk pelayanan pendidikan bagi anak berbakat adalah dengan

melaksanakan kurikulum percepatan belajar (akselerasi). Penerapan program

percepatan belajar ini tidak dilakukan oleh semua sekolah, hanya beberapa

sekolah yang telah memenuhi syarat penyelenggaraan, diakui dan diizinkan

oleh depdiknas.

Pelaksanaan program akselerasi yang dilakukan sekolah dikembangkan

sendiri sesuai dengan kemampuan dan kebijakan sekolah yang melaksanakan,

namun tetap dipantau dan tidak terlepas dari peraturan dan pedoman

penyelenggaraan program percepatan belajar yang telah dikeluarkan oleh

pemerintah/depdiknas.

Pelaksanaan kurikulum program percepatan belajar yang dilakukan oleh

sekolah yang telah memenuhi persyaratan adalah melalui perencanaan,

pengembangan dan pelaksanaan komponen-komponen kurikulum seperti

tujuan, materi, strategi dan evaluasi.

Telah banyak teori kurikulum yang dikeluarkan oleh para ahli guna

memberikan gambaran mengenai pelayanan pendidikan bagi anak-anak

berbakat, namun belum ada penelitian yang menggambarkan bagaimana

pelaksanaan komponen-komponen kurikulum program percepatan belajar

(akselerasi) itu dilakukan di lapangan.

Pelaksanaan kadang lebih nyata dari teori-teori yang dikemukakan, atas

dasar pemikiran itu, dilakukan penelitian untuk mencoba memberikan

gambaran tentang bagaimana pelaksanaan komponen-komponen kurikulum

program percepatan belajar (akselerasi) yang ada di lapangan.

Page 43: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum Penelitian.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Penerapan

Kurikulum Program Percepatan Belajar (Akselerasi) di SMPN 3

Tangerang Selatan.

2. Tujuan Khusus Penelitian.

Tujuan Khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

a. Apa tujuan program percepatan belajar (akselerasi) di SMPN 3

Tangerang Selatan.

b. Materi apa yang diberikan pada program percepatan belajar

(akselerasi) di SMPN 3 Tangerang Selatan.

c. Bagaimana organisasi/strategi belajar mengajar dilaksanakan pada

program percepatan belajar (akselerasi) di SMPN 3 Tangerang Selatan.

d. Bagaimana melaksanakan evaluasi pada program percepatan belajar

(akselerasi) SMPN 3 Tangerang Selatan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMPN 3 Tangerang Selatan yang berlokasi

di Jl. Ir. H. Djuanda Ciputat Tangerang Selatan Banten.

Page 44: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

34

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2009/2010,

yang dimulai pada 4 Januari s/d 31 Maret 2010.

C. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam bentuk metode

deskriptif analitis. Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk menggambarkan,

mendeskripsikan atau melukiskan secara sistematis mengenai situasi atau

kejadian. Penelitian deskripsi berusaha memberikan dengan sistematis dan

cermat fakta-fakta aktual, gejala, kejadian, dan sifat populasi atau daerah

tertentu1. Apa yang akan dimasukan melalui deskripsi tergantung pada

pertanyaan yang berusaha dijawab peneliti.2 Penelitian deskriptif biasanya

tidak diarahkan untuk menguji hipotesis, malainkan untuk mencari informasi

untuk mengambil keputusan atau kesimpulan. Berdasarkan proses sifat dan

analisis datanya, penelitian ini bersifat eksploratif bertujuan untuk

menggambarkan keadaan atau status fenomena. Karena penelitian ini

mendeskripsikan suatu gejala nyata yang ada dilapangan maka tidak ada

intervensi dari peneliti.

Bila dilihat dari ruang lingkup penelitian, maka penelitian ini merupakan

penelitian dengan pendekatan studi kasus. Penelitian kasus memusatkan

perhatian pada suatu kasus secara intensif dan terperinci mengenai latar

belakang keadaan sekarang yang dipermasalahkan. Subjek yang diteliti terdiri

dari suatu kesatuan (unit) secara mendalam, sehingga hasilnya merupakan

gambaran lengkap atau kasus pada unit itu.3

Penelitian ini merupakan upaya untuk menggali informasi dan

mengungkap bagaimana penyelenggaran kurikulum program akselerasi

(percepatan pendidikan) di SMPN 3 Tangerang Selatan Banten.

1 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2007) Cet. Ke-2 h. 47. 2 Emzir, Metodologi Penelitian Pendidika: Kuantitatif dan Kualitatif, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2008) h. 174-175. 3 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, ... h.48.

Page 45: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

35

D. Teknik Pengumpulan Data

Intrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Sumber utama di

dalam pengumpulan data diperolah melalui:

1. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada wakil kepala sekolah bidang kurikulum,

koordinator program akselerasi, sekretaris program akselerasi dan guru

akselerasi berdasarkan pedoman wawancara yang telah dibuat

sebelumnya. Wawancara dilakukan dengan alat bantu tape recorder (alat

perekam). Hasilnya untuk memperkaya data yang telah diambil

berdasarkan wawancara dan observasi.

2. Observasi

Observasi dilakukan untuk melihat langsung pelaksanaan komponen-

komponen kurikulum program percepatan belajar (akselerasi) di SMPN 3

Tangerang Selatan dan mencatat kejadian-kejadian.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yang dimaksud adalah berupa arsip-arsip yang

digunakan untuk memperoleh data tentang kualitas output (siswa) yang

mengikuti program akselerasi di SMPN 3 Tangerang Selatan.

E. Tehnik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan suatu cara yang digunakan untuk

menguraikan keterangan-keterangan atau data-data yang diperoleh agar data-

data tersebut dapat dipahami bukan saja oleh orang yang meneliti (peneliti),

akan tetapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui hasil penelitian itu.

Data yang didapat selanjutnya di analisis secara deskriptif untuk

mendapatkan kesimpulan akhir dari tujuan penelitian. Analisa data dilakukan

selama pengumpulan data dan setelah data terkumpul.

Selama pengumpulan data dan setelah data terkumpul, peneliti melakukan

analisis dengan mendeskripsikan data terlebih dahulu. Deskripsi data

dilakukan dengan 2 tahap, yaitu:

Page 46: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

36

1. Seleksi Data

Seleksi data di sini dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang

telah terkumpul memenuhi syarat untuk diolah atau tidak.

Persyaratan yang dimaksud adalah:

Setiap data yang diperoleh melalui wawancara, observasi dan

dokumentasi berasal dari sumber yang dapat dipertanggung jawabkan.

Dokumentasi yang diambil harus relevan dengan sumber data yang

dilengakapi serta di analisis dengan sumber data lainnya.

2. Klasifikasi Data

Data yang diperoleh dari wawancara, observasi dan dokumentasi

dipisah-pisahkan menurut kategori masing-masing untuk memperoleh

kesimpulan yang utuh.

Setelah data terkumpul, maka peneliti mengolah dan menganalisa data

tersebut dengan menggunakan analisa deskriptif untuk mendapatkan

kesimpulan akhir dari tujuan penelitian.

Page 47: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum

1. Sejarah Singkat SMPN 3 Tangerang Selatan

SMP Negeri 2 Ciputat pada pertengahan tahun 1976 berada di

atas tanah seluas ±2500 meter persegi, milik Yayasan Pembangunan

Madrasah Islam Ichsan (YPMII) dengan surat hibah

nomor.087/B/YPMII/II/80, modal sepenuhnya diberikan oleh gubernur

DKI Jakarta yang saat itu diberikan oleh Mayjend KKO Ali Sadikin

dengan pemborong PT.Himalaya Jakarta.

Bangunan terdiri dari:

1. 7 ruang belajar

2. 1 ruang kepala sekolah

3. 1 ruang guru

4. 1 ruang WC putra

5. 1 ruang WC putri

6. 1 ruang gudang

7. 1 ruang jaga

Bangunan ini baru dapat digunakan untuk kegiatan belajar

mengajar setelah diresmikan oleh Bupati Kabupaten Tangerang

(Letkol H.E. Muchdi) pada tanggal 10 April 1977.

Pada awal berdirinya sekolah ini berada dalam pengelolaan SMP

Negeri 2 Ciputat Tangerang yang sampai dengan tanggal 1 April 1979

Page 48: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

38

semua SMP dan SMU di Kabupaten Tangerang berada dalam

tanggung jawab kanwil Debdikbud DKI Jakarta.

Status SMP ini ketika itu adalah kelas jauh dari SMP Negeri 2

Tangerang di Ciputat yang kemudian ditingkatkan menjadi filial pada

saat diintegrasikan kepada Kanwil Depdikbud Jabar (1 April 1979)

dengan nama SMP Negeri 2 filial Ciputat.

Terhitung mulai tahun ajaran 1981/1982 statusnya berubah

menjadi sekolah yang mandiri dengan nama SMP Negeri Ciputat

dengan nomor SK. Depdikbud No.02220/0/1981 tentang penunggalan

sekolah. Kemudian pada saat yang bersamaan berdirinya SMP Negeri

2 Ciputat yang berlokasi di kematren Pamulang Ciputat, maka SMP

Negeri 2 Ciputat menjadi SMP negeri 1 Ciputat.

Kemudian ketika SMP Negeri Cirendeu harus mendapat nomor

dan karena SMP Negeri Cirendeu paling pertama lahir di Ciputat maka

SMP Negeri Cirendeu nomor satu dan SMP Negeri 1 Ciputat menjadi

SMP Negeri 2 Ciputat, saat ini SMPN 2 Ciputat telah berubah menjadi

SMPN 3 Tangerang Selatan.

Adapun nama-nama kepala sekolah mulai tahun 1977 sampai

sekarang:

1. R. Soeharto (periode 1977).

2. Drs.H.Wanhar (periode 1977-1989).

3. Drs.H. Munadjat Indria (periode 1989-1996).

4. Dra.Hj.Ade Halmatussa’diah (periode 1996-2000).

5. Drs.H.Kuswanda, M.Pd (periode 2000-2006).

6. Drs.H.Nurhadi, M.M (periode 2006- 2009).

7. Bapak Maryono, SE (2009 – sekarang).

2. Visi dan Misi SMPN 3 Tangerang Selatan

a. Visi sekolah:

Terunggul dalam prestasi, Teladan dalam bersikap dan

bertindak, serta Konsisten dalam menjalankan ajaran agama.

Page 49: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

39

Indikator Visi:

1. Terunggul dalam perolehan nilai akademis.

2. Terunggul dalam persaingan masuk SMA/SMK Negeri.

3. Terunggul dalam lomba (olimpiade) MIPA.

4. Terunggul dalam prestasi non akademis.

5. Bersikap baik dan sopan kepada siapapun.

6. Selalu taat menjalankan ajaran agama (ibadah) dimanapun

berada.

b. Misi Sekolah

1. Mewujudkan peningkatan kualitas mutu lulusan

2. Mewujudkan peningkatan jumlah lulusan yang masuk SMA /

SMK Negeri

3. Membina sikap percaya diri, semangat gotong royong dan cinta

tanah air

4. Meningkatkan prestasi kerja yang diimbangi dengan

penghargaan yang layak serta dilandasi dengan semangat

ketauladanan dan keikhlasan

5. Meningkatkan status sekolah menjadi sekolah unggulan

3. Letak Geografis

SMP negeri 2 Ciputat terletak di Jl. Ir. H. Juanda Nomo.1

Cempaka Putih Tangerang Banten 15412. Telepon/fax (021) 7401312.

luas tanah 4.192 m status tanah hibah, luas bangunan 3.321,5 meter

persegi dengan status hibah.

4. Sarana dan Prasarana

Peran sarana dan prasarana dalam lembaga pendidikan sangat

penting, guna menunjang proses pencapaian tujuan pembelajaran dan

pendidikan secara umum. Berdasarkan wawancara yang penulis

lakukan dengan kabag tata usaha dan dari dokumen yang di dapat oleh

peneliti, dapat dikemukakan bahwa sarana dan prasarana yang dimiliki

SMPN 3 Tangsel adalah sebagai berikut:

Page 50: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

40

a. Prasarana belajar

1. Ruang belajar: ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang lab.

Bahasa, ruang lab. IPA, ruang lab. komputer, ruang kesenian,

ruang keterampilan, ruang serbaguna/aula, ruang multi media.

2. Ruang kantor: ruang kepala sekolah, ruang wkl kepsek, ruang

guru, ruang tata usaha, ruang komite sekolah.

3. Ruang penunjang: ruang gudang, ruang BP/BK, ruang UKS,

ruang PMR/pramuka, ruang OSIS/paskibra, ruang

ibadah/masjid, ruang WC, ruang koperasi, ruang kantin, rumah

penjaga, pos penjaga.

b. Sarana Belajar

1. Sumber belajar: buku paket, buku bacaan, buku referensi,

VCD, CD-ROM.

2. Media pembelajaran: laptop, komputer, DVD player.

3. Sarana penunjang: lapangan olah raga, lapangan upacara.

5. Ekstrakulikuler

Kegiatan ekstrakulikuler adalah kegiatan pendidikan diluar

ketentuan kurikulum yang berlaku, akan tetapi bersifat menunjang

pendidikan dalam menunjang ketercapaian tujuan sekolah. Kegiatan-

kegiatan ekstrakulikuler ini sesungguhnya merupakan bagian integral

dari kurikulum sekolah yang bersangkutan, dimana semua guru terlibat

di dalamnya. Karena itu kegiatan ini perlu diprogram secara baik dan

didukung oleh semua guru. Adapun kegiatan ekstrakulikuler yang

dilaksanakan di sekolah ini antara lain yaitu:

a. Futsal.

b. Basket.

c. Volley.

d. Badminton.

e. Pingpong.

f. Drum Band.

g. Pramuka.

Page 51: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

41

6. Keadaan Siswa SMPN 3 Tangerang Selatan

Jumlah siswa yang terdaftar di SMPN 3 Tangsel pada tahun

2008/2009 sebanyak 1.147 untuk siswa reguler, yang terdiri 537 siswa

dan 610 siswi, sedangkan untuk kelas aksel sebanyak 39, yang terdiri

dari 14 siswa dan 25 siswi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 1: Data Siswa dan siswi SMPN 3 Tangsel tahun pelajaran

2008/2009

Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Kelas VII 176 224 400

2 Kelas VIII 184 204 388

3 Kelas IX 177 182 359

Total 537 610 1.147

No Data KelasJumlah Siswa

Tabel 2: Data Siswa dan Siswi SMPN 3 Tangsel kelas Akselerasi

tahun pelajaran 2009/2010

Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Kelas VII 8 14 22

2 Kelas VIII 6 11 17

14 25 39

No Data KelasJumlah Siswa

Total

7. Keadaan Guru dan Pegawai SMPN 3 Tangerang Selatan

Latar belakang pendidikan guru merupakan salah satu faktor

penentu untuk meningkatkan kompetensi dalam mengajar, guru yang

memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi dan sesuai dengan

bidangnya serta menguasai disiplin ilmu kependidikan, mampu

memberikan kualitas pembelajaran dan kinerja yang akan berdampak

Page 52: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

42

pada kualitas output yang akan dihasilkan dari lembaga kependidikan

tersebut. Selain itu guru juga harus mampu menyesuaikan diri dengan

karakteristik yang ada pada siswa akselerasi.

Di samping guru, tenaga kepegawaian juga memiliki peran

penting didalam layanan pendidikan, karena tanpa didukung pegawai

yang kompeten maka proses belajar mengajar akan terhambat.

Berikut adalah data guru dan kepegawaian yang diberikan oleh

kabag TU SMPN 3 Tangerang Selatan:

Tabel 3: Data Tenaga Administrasi (TU) serta jenjang pendidikannya:

PNS Honor Laki-laki Perempuan

1 S1 1 1 1 1 2

2 D3/Sarmud - 1 - 1 1

3 D2 - - - - -

4 D1 - - - - -

5 SMA 1 3 3 - 4

Total 3 5 5 2 7

Status Jenis KelaminJumlahNo

Tingkat

Pendidikan

Tabel 4: Data keseluruhan guru serta jenjang pendidikannya di SMPN 3

Tangerang Selatan

GT GTT Laki-laki Perempuan

1 S3 / S2 5 - 3 2 5

2 S1 44 2 14 32 45

3 D-4 - - - - -

4 D3/Sarmud 4 - 4 - 4

5 D2 2 - 1 2 3

6 D1 1 1 1 1 2

7 SMA - - - - -

Total 56 3 22 37 59

Status Guru Jenis KelaminJumlahNo

Tingkat

Pendidikan

Page 53: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

43

Tabel 5: Data guru yang mengajar di kelas akselerasi

No GURU PENGAJAR MATA PELAJARAN KELAS

1 H. Moh. Nasir Rinun, BA Pend. Agama Islam 7.1-10 & 7 Aks

2 Endang Suhendar, S.Pd B. Inggris 9. 1-4 & 8 Aks

3 Drs. Syaifullah B. Indonesia 9. 1-4 & Aks

4 Endang Hamidin, M.Pd Tikom 7. 6-10 & 7-8 Aks

5 Hj. Eni Subekti, M.Pd B. Inggris 9. 5-8 & 7 Aks

6 Drs. Junaidi Penjaskes 9. 1-8 & 7 Aks

7 Nurzaidah, S.Pd Tata Busana 7. 1-10 & 8 Aks

8 Hazali, S.Pd Seni Budaya 8. 1-9 & 8 Aks

9 Hj. Neni Supriati, M.Pd P Kn 8. 1-5 & 7 Aks

10 Suparman Penjaskes 7. 1-7 & 8 Aks

11 Indah Puji Rahayu, S.Pd IPA-Fisika 9. 1-8 & 7 Aks

12 Hj. N. Ery Sueri, S.Pd Tata Boga 9. 1-7 & 7 Aks

13 Vedra Yoliska, S.Pd IPA-Fisika 8. 1-9 & 8 Aks

14 Netty Lutfiah Matematika 9. 5-8 & 8 Aks

15 Harmanto, S.Pd Seni Budaya 9. 1-8 & 7 Aks

16 Evi Syarfiarti, S.Pd IPA-Biologi 7. 1-9 & 8 Aks

17 Drs. Anwaruddin Pend. Agama Islam 9. 1-8 & 8 Aks

18 Takhriyah Agustina, S.Pd B. Indonesia 7. 1-3 & 8 Aks

19 Dra. Lilis Susilawati IPA-Biologi 9. 1-8 & 7 Aks

20 Drs. Soleh Fathoni IPS 9. 6-9 & 8 Aks

21 Hj. Siti Budaya, S.Pd Matematika 9. 1-4 & 7 Aks

22 Dadang Yohana P Kn 9. 1-8 & 8 Aks

Tabel 6: Data Tenaga Kepustakaan (Pustakawan) dan Laboraturium (Laboran):

PNS Honor Laki-laki Perempuan

1 Tenaga Kepustakaan 1 1 - 2 S1/D3 2

2 Tenaga Lab. IPA - - - - - -

3 Tenaga Lab. Komp. 1 1 1 1 S1/D1 2

4 Tenaga Lab. Bahasa - - - - - -

No Jenis Tenaga JumlahStatus Jenis Kelamin Tingkat

Pendidikan

Page 54: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

44

8. Struktur Organisasi

Gambar 4: Struktur Organisasi SMPN 3 Tangerang Selatan

Page 55: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

45

B. Deskripsi Data

Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, dalam pengumpulan

data penulis menggunakan 3 (tiga) metode yaitu, wawancara, observasi dan

dokumentasi. Keempat metode tersebut, diharapkan mampu membantu

mengetahui kondisi umum SMPN 3 Tangerang Selatan dan khususnya tentang

penerapan kurikulum program akselerasi yang dilaksanakan disana. Melalui

observasi dilakukan pengamatan yang bertujuan untuk mengetahui keadaan

sekolah, pendidik, peserta didik dan juga sarana dan prasarana yang

menunjang jalannya proses belajar mengajar. Hal ini penulis lakukan karena

semua itu merupakan komponen penting dalam proses penerapan kurikulum

program akselerasi.

Wawancara yang penulis lakukan adalah sebagai upaya untuk mengetahui

pelaksanaan kurikulum akselerasi di SMPN 3 Tangerang Selatan, mulai dari

penetapan tujuan, pemilahan materi/pengalaman belajar, pemilihan

strategi/organisasi serta bagaimana melakukan evaluasi. Wawancara tersebut

ditujukan kepada wakil kepala sekolah bidang kurikulum yaitu Drs. Soleh

Fathoni, koordinator program akselerasi yaitu Hj. Eni Subekti, M.Pd,

sekretaris program akselerasi yaitu Hj. Siti Budayah, S.Pd dan guru yang

mengajar di kelas akselerasi yaitu Takhriyah Agustina, S.Pd.

Adapun dokumentasi yang dilakukan penulis adalah untuk memperkuat

data agar lebih valid. Studi dokumentasi dilakukan diruang tata usaha dan

diruang guru bidang kurikulum.

C. Analisis Data dan Penyampaian Hasil Penelitian

Sesuai dengan ruang lingkup permasalahan yang ada pada BAB I

bahwa sebenarnya penelitian ini mempunyai maksud untuk

mengungkapkan Bagaimana Penerapan Kurikulum Program Akselerasi di

SMPN 3 Tangerang Selatan, maka berdasarkan informasi yang didapatkan

dengan wawancara, Observasi, dan dokumentasi, maka rumusan masalah

akan disajikan menurut indikator sebagai berikut:

Page 56: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

46

1. Tujuan Kurikulum Program Akselerasi

2. Materi/Pengalaman Belajar Kurikulum Program Akselerasi

3. Strategi/Organisasi Kurikulum Program Akselerasi

4. Evaluasi Kurikulum Program Akselerasi

1. Tujuan Kurikulum Program Akselerasi

Komponen pertama penentu keberhasilan penerapan kurikulum

program akseleasi di SMPN 3 Tangerang Selatan adalah tujuan. Hal

ini secara komprehensif akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Tujuan Program

Dari hasil wawancara mengenai tujuan program akselerasi di

SMPN 3 Tangerang Selatan diketahui bahwa terdapat kesesuaian

antara tujuan program akselerasi SMPN 3 Tangerang Selatan

dengan tujuan akselerasi yang ditetapkan oleh Diknas Direktorat

Pembinaan Sekolah Luar Biasa pada buku Pedoman

Penyelenggaraan Pendidikan untuk Peserta Didik Cerdas

Istimewa1. Program akselerasi bertujuan untuk menampung siswa

yang mempunyai bakat istimewa supaya potensinya dapat

ditangani secara khusus. Hj. Eni Subekti, M.Pd selaku koordinator

akselerasi di SMPN 3 Tangerang Selatan memberi penjelasan

bahwa:

Tujuannya yaitu ingin menampung siswa yang mempunyai

bakat lebih atau istimewa, supaya guru bisa menangani secara

khusus anak-anak yang punya bakat istimewa tersebut yang

berbeda dengan anak-anak regular/berkemampuan biasa.

Hal ini diperkuat oleh Hj. Siti Budayah, S.Pd. yang menjabat

sebagai sekretaris program akselerasi di SMPN 3 Tangerang

Selatan yang juga menyatakan bahwa:

Tujuannya adalah untuk menghimpun anak-anak yang pintar,

anak-anak yang berIQ tinggi, supaya mereka tidak merasa

1 Tujuan penyelenggaraan pendidikan khusus bagi PDCI/BI yaitu; memberikan kesempatan

kepada peserta didik cerdas dan/atau istimewa untuk mengikuti program pendidikan sesuai dengan

potensi kecerdasan yang dimilikinya.

Page 57: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

47

jenuh dan bosan. Mereka dikumpulkan supaya mereka lebih

optimal cara berpikir dan bersosialisasi, kemudian dipupuk rasa

ingin tahu mereka, yang lebih besar dibanding dengan anak-

anak regular, jika mereka dicampur kan susah nanti. Jadi tujuan

penyelenggaraan akselerasi di SMPN 3 ini adalah untuk

menjembatani anak yang pintar dan berkemampuan tinggi

supaya mereka bisa berkembang lebih optimal.

Hal yang sama juga ditegaskan oleh Drs. Soleh Fathoni yang

menjabat sebagai PKS Kurikulum dan Pengajaran:

Tujuannya yaitu ingin memberikan layanan kepada anak yang

berbakat, supaya potensinya dapat berkembang dengan

maksimal.

Jika pendidikan umum bertujuan untuk dapat memenuhi

kebutuhan pendidikan anak-anak pada umumnya, maka

penyelenggaraan program akselerasi ini bertujuan untuk

memberikan kesempatan kepada anak pintar dan mempunyai IQ

tinggi, yang oleh Diknas diistilahkan dengan anak cerdas dan/atau

istimewa, untuk mengikuti program pendidikan sesuai dengan

potensi kecerdasan yang dimiliki.

Berdasarkan uraian data di atas, nampak secara jelas bahwa

tujuan program akselerasi di SMPN 3 Tangerang Selatan adalah

memberikan pelayanan pendidikan bagi anak berbakat atau anak

yang mempunyai kemampuan dan kecerdasan di atas rata-rata,

guna memenuhi kebutuhan pendidikannya dengan memberikan

kesempatan menyelesaikan pendidikan lebih cepat. Dan secara

umum tujuan penerapan program akselerasi di SMPN 3 Tangerang

Selatan menggunakan tujuan yang ditetapkan oleh pemerintah,

dalam hal ini Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa.

b. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran pada program akselerasi tetap mengacu

pada tujuan pembelajaran nasional, dengan tidak adanya perubahan

tujuan pembelajaran umum maupun khusus pada tiap pelajarannya,

Page 58: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

48

walaupun percepatan belajar itu dilakukan. Hal ini diungkapkan

oleh Takriyah Agustina, S.Pd selaku guru program akselerasi:

Kalau tujuan pembelajaran masih mengacu dan sesuai dengan

kurikulum nasional, kita kan memang acuannya kurikulum

nasional. Dengan kurikulum tersebut anak-anak diharapkan

bisa mengerti dan juga terampil berbahasa, karena saya

mengajar Bahasa Indonesia. Jadi rancangan materi

pembelajaran tetap sesuai dengan kurikulum nasional, kita

tidak melenceng dari situ.

Berdasarkan wawancara di atas diketahui bahwa penerapan

program akselerasi di SMPN 3 Tangerang Selatan tetap beracuan

pada tujuan kurikulum nasional/Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan dalam mengambil tujuan pembelajarannya dan

memberikan seutuhnya isi kurikulum kepada siswa akselerasi

dengan tidak mengurangi atau merubah tujuan pembelajarannya

baik secara umum maupun secara khusus.

2. Materi/Pengalaman Belajar Kurikulum Program Akselerasi

Komponen kedua dalam penerapan kurikulum program akselerasi

adalah materi/pengalaman belajar. Hal ini akan dikaji dalam beberapa

aspek sebagai berikut:

a. Perumusan Materi

Berdasarkan data hasil wawancara diketahui bahwa perumusan

materi pada penerapan kurikulum program akselerasi di SMPN 3

Tangerang Selatan dilakukan oleh guru bidang studi masing-

masing. Rumusan materi berasal dari materi yang sama dari diknas

seperti yang digunakan di reguler, tetapi pada program akselerasi

membutuhkan persiapan dan perumusan tersendiri, karena waktu

penyampaian yang sangat terbatas. Takhriyah Agustina, S.Pd,

menyatakan bahwa:

Kalau RPP itu yang membuat adalah guru bidangnya masing-

masing, apabila kita perlukan dari materi lain ya kita cari.

Page 59: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

49

Pernyataan di atas ditegaskan oleh Hj. Siti Budayah, S.Pd:

Tidak ada yang merancang, semuanya sudah ada materinya,

cuma setiap guru punya RPP, bukan hanya akselerasi, jika kita

mau jadi guru setiap harus guru punya persiapan dalam

mengajar, dan yang merancang itu ya guru masing-masing,

tidak ada materi yang dirancang, materi itu sudah ada, Cuma

pengembangannya, penyampaiannya bagaimana supaya anak

itu lebih bisa menerima, itu namanya RPP.

Berdasarkan wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa

materi yang diberikan kepada siswa program akselerasi di SMPN 3

Tangerang Selatan dirumuskan oleh guru masing-masing mata

pelajaran yaitu dengan membuat RPP sendiri. Hal ini karena guru

merupakan pelaku utama dalam proses pembelajaran di kelas, dan

juga untuk memberikan kesempatan kesiapan guru dalam

memadatkan materi yang akan disampaikan dengan waktu yang

sempit. Namun demikian, perumusannya tetap beracuan pada

materi yang ditetapkan oleh Depdikas.

b. Isi Materi

Berdasarkan hasil wawancara dirumuskan bahwa materi mata

pelajaran yang diberikan kepada siswa akselerasi di SMPN 3

Tangerang Selatan sama dengan reguler atau kurikulum Diknas.

Tidak ada yang dikurangi walau percepatan belajar itu dilakukan.

Perbedaanya hanya pada penyampaian materi, untuk materi yang

mudah maka guru hanya mengajarkannya secara sekilas,

sedangkan untuk materi yang sulit maka guru memperdalam materi

tersebut. Takriyah Agustina, S.Pd menyatakan:

kalau pengurangan materi sebenarnya tidak ada, tetapi untuk

materi-materi yang diperkirakan mudah, maka guru hanya

mengajarkannya secara sekilas, tetapi untuk materi-materi sulit,

biasanya diperdalam oleh guru. Khusus untuk kelas sembilan

(IX), apabila materi yang akan diajarkan sudah pernah

diajarkan di kelas tujuh (VII) atau di kelas delapan (VIII), maka

ibu cuma mengajar garis besarnya.

Page 60: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

50

Selain isi materi yang tidak dikurangi, materi yang diberikan

pada program akselerasi justru didukung oleh pengayaan belajar

untuk memperdalam materi. Hal ini diungkapkan pula oleh

Takriyah Agustina, S.Pd:

Untuk penambahan juga ada, jika sekiranya materi yang

dibutuhkan siswa perlu untuk ditambah. Misalnya jika ada

siswa yang bertanya tentang sesuatu yang tidak terdapat di

buku, maka saya harus mencari referensi dari buku lain dan

mungkin juga dengan contoh lain yang terdapat di buku

tersebut. Misalnya lagi jika mereka belajar tentang karya

ilmiah, diberi contoh skripsi, makalah-makalah, atau jurnal.

Pernyataan ini didukung oleh ungkapan dari Drs Sholeh

Fathoni bahwa guru berusaha menambah keluasan dan kedalaman

materi.

Dalam kesempatan lain Drs Sholeh Fathoni juga mengatakan:

Sekolah memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada guru

akselerasi untuk menambah kedalaman materi pelajaran, yang

penting tujuan dari pembalajaran tercapai.

Khusus untuk materi yang di UN kan terdapat pengayaan,

diberikan di luar jam sekolah, setelah jam sekolah selesai. Hj. Eni

Subekti, M.Pd mengungkapkan:

Untuk pelajaran yang di UN kan kita menambah atau

mengambil materi dari bahan-bahan lain.

Pernyataan ini dipertegas oleh ungkapan dari Hj. Siti Budayah,

S.Pd.:

Pengurangan tidak ada, penambahan, pendalaman materi, dari

semester satu mereka sudah ada penambahan materi, materi

hanya untuk materi yang di UN kan saja.

Berdasarkan uraian data di atas disimpulkan bahwa penerapan

kurikulum program akselerasi di SMPN 3 Tangerang Selatan telah

berusaha memberikan pelayanan dalam bentuk pemberian materi

yang sesuai dengan kebutuhan siswa agar minat dan motivasi

belajar siswa terus berkembang. Hal ini dapat dilihat dari cara

Page 61: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

51

pemberian materi yang menekankan pada materi yang kurang

dipahami siswa, selain itu ada juga tugas-tugas yang diberikan

dalam bentuk tugas mandiri atau kelompok diluar jam pelajaran

sekolah. Tugas mandiri atau kelompok diberikan dalam bentuk

membaca, diskusi, meringkas, membuat makalah, dan membuat

presentasi. Usaha lain dari pemenuhan kebutuhan siswa akselerasi

oleh SMPN 3 Tangerang Selatan juga mengadakan aktifitas

pengayaan belajar berupa pemberian tugas atau kegiatan belajar

mengajar yang melibatkan seluruh kemampuan siswa. Khusus

untuk materi yang di UN kan terdapat pengayaan diluar jam

pelajaran sekolah.

3. Organisasi/Strategi Belajar Mengajar Kurikulum Program

Akselerasi

Komponen ketiga di dalam penerapan kurikulum program

akselerasi adalah organisasi/strategi belajar mengajar. Secara lebih

terperinci akan dikaji dalam beberapa aspek sebagai berikut:

a. Karakteristik Siswa

Berdasarkan hasil wawancara dirumuskan bahwa siswa yang

mengikuti program akselerasi di SMPN 3 Tangerang Selatan

adalah anak-anak yang terpilih karena keberbakatannya,

penyeleksian siswa tersebut dilakukan secara ketat yaitu melalui

beberapa tes. Hj. Siti Budayah, S.Pd. mengungkapkan:

Pengrerutanya pertama kita adakan tes, tesnya tes TPA (Tes

Potensi Akademik), kemudian psikotes untuk mengetahui IQ,

untuk mengetahui komitmen pada tugas, kemudian kepatuhan,

disitu ada 4 aspek yang diukur nanti. Setelah tahu TPA nya

bagus rata-rata 7,5 dan IQ nya juga bagus maka yang terakhir

adalah tes wawancara, setelah semuanya bagus baru mereka

diambil, sebagai siswa atau peserta akselerasi. Ketika mereka

mendaftar hanya membawa rapor, kelas 4, 5, dan 6 beserta nilai

NEM, nilainya minimal harus 7,5. Setelah mendaftar orang

tuanya dikumpulkan, kemudian dikasih pengarahan, bahwa ini

adalah program cepat, untuk anak-anak yang cerdas atau

istimewa.

Page 62: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

52

Senada dengan ungkapan di atas, Drs. Sholeh Fathoni

menambahkan:

1. Diharapkan siswa yang ber IQ tinggi, di atas rata-rata dari

siswa regular.

2. Kemampuan yang keras dan didukung keluarga.

3. Kepribadian yang baik.

Hal tersebut juga diperkuat dengan data yang diperoleh peniliti

tentang pedoman seleksi penerimaan siswa baru program akselerasi

sebagai berikut:

Persyaratan Pendaftaran Calon Siswa Baru

a. Persyaratan Umum :

1. Siswa kelas VI SD/MI tahun pelajaran 2009/2010.

2. Memiliki NISN (Nomor Induk Siswa Nasional).

3. Maksimal berusia 14 tahun pada 1 Juli 2010.

4. Menyerahkan foto copy akta/kenal lahir.

5. Surat Keterangan peserta UASBN tahun 2009/2010.

6. Mengisi formulir pendaftaran (F-A1 dan F-A2) yang telah

disediakan panitia PSB SMP Negeri 3 Tangerang Selatan.

7. Bila dinyatakan diterima (Lulus Seleksi) sebagai siswa

SMPN 3 Tangerang Selatan, melampirkan foto copy Nilai

UASBN tahun 2009/2010.

8. Melampirkan foto copy sertifikat prestasi akademik (jika

memiliki).

b. Persyaratan Khusus Program Akselerasi (CI-BI)

I. Aspek Akademik :

1. Nilai rata-rata ujian akhir SD/MI 7,00.

2. Rata-rata Nilai Rapor kelas VI 7,50.

3. Tes Potensial Akademik (General Tes) 7,50.

II. Aspek Psikologis :

1. Intelligent Quotient (IQ) 120 (cerdas).

2. Kreativitas baik, diatas skor 120.

3. Komitmen pada tugas (TC) diatas 125.

4. Spritual Quotient (SQ) baik/taat.

5. Aspek Kesehatan.

6. Minat siswa dan persetujuan orang tua.

Page 63: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

53

Berdasarkan uraian data di atas disimpulkan bahwa penerapan

kurikulum kurikulum program akselerasi di SMPN 3 Tangerang

Selatan melakukan penyeleksian siswa berbakat dengan

menggunakan cara seleksi seperti yang ada pada pedoman Diknas

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan untuk Peserta Didik Cerdas

Istimewa yaitu dengan tidak hanya dilakukan dengan tes IQ tetapi

harus dikombinasikan dengan beberapa rangkaian tes lain untuk

mengukur keberbakatanya.

b. Karakteristik Guru

Salah satu komponen penentu keberhasilan program akselerasi

di SMPN 3 Tangerang Selatan adalah guru akselerasi. Pada

dasarnya guru yang mengajar di program akselerasi adalah guru-

guru regular yang dipilih untuk ditugasi mengajar di kelas

akselerasi berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu.

Rekruitmen guru program akselerasi di SMPN 3 Tangerang

Selatan dilakukan tanpa pengetesan. Rekruitmen ini dilakukan

berdasarkan pengamatan dan penilaian koordinator akselerasi

beserta rapat pengurus. Sebagaimana dijelaskan oleh Hj. Eni

Subekti, M.Pd:

Untuk pemilihan guru masih ditetapkan dalam rapat pengurus

dan kepala sekolah. Pertimbangannya antara lain adalah guru

yang lebih memperhatikan siswa, kemudian tidak mudah

tersinggung didalam menghadapi anak yang kadang kurang

sopan, kemudian harus sabar, karena kadang mereka belajar

dengan suka-suka, belajar sambil duduk, sambil ada yang jalan-

jalan.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Hj. Siti Budayah, S.Pd:

Mereka punya jam terbang lama, mempunyai dedikasi tinggi,

loyalitas tinggi, mempunyai kemampuan inovasi-inovasi,

punya tanggung jawab yang lebih, tanggung jawab yang bisa

diacungi jempol, karena menghadapi anak-anak yang pinter itu

tidak mudah, jadi mereka punya kelebihan, terutama kesabaran,

anak yang pinter itu kan biasanya unik.

Page 64: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

54

Takriyah Agustina juga memberikan penjelasan yang serupa

sebagai berikut:

Saya juga kurang tahu bagaimana mekanisme pemilihannya,

saya sempet bertanya sama koordinator aksel, kenapa harus

saya, kan masih ada guru lainnya yang masa kerjanya lebih dari

saya, tetapi mereka menilai bahwa saya mampu untuk mengajar

di akselerasi. Mungkin mereka mempunyai kriteria tersendiri

yang tidak diceritakan kepada saya. Tetapi saya berkesimpulan

bahwa diantara kriteria tersebut adalah, S1 di bidang yang akan

diajarkan, misalkan saya S1 di bidang bahasa Indonesia, dan

juga masa mengajar atau masa kerjanya lebih dari 5 tahun.

Berdasarkan uraian data, guru-guru yang mengajar di program

akselerasi SMPN 3 Tangerang Selatan adalah guru-guru regular

yang dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu, pertimbangan

tersebut antara lain yaitu SI di bidang materi yang diajarkan,

mampu mengelola proses pembelajaran peserta didik yang

meliputi; perancangan, pelaksanaan, dan evaluasi hasil belajar;

dan juga memahami psikologi perkembangan dan psikologi

pendidikan, jadi tidak semua guru bidang studi dapat mengajar

pada program akselerasi. Hal ini merupakan salah satu usaha

pelayanan pendidikan pada program akselerasi di SMPN 3

Tangerang Selatan yaitu dengan menyediakan guru yang memiliki

kemampuan lebih dan memenuhi persyaratan kiteria guru program

akselerasi, sehingga mampu menyeimbangi kemampuan belajar

siswa dengan kemampuan mengajarnya, dengan begitu diharapkan

hasil belajar siswa mencapai tingkat optimal.

c. Waktu Belajar

Waktu belajar di kelas akselerasi tidak ada perbedaan dengan

kelas regular, hanya untuk semesternya yang berbeda, jika di kelas

reguler itu 6 bulan persemester, sedangkan di kelas akselerasi

hanya 4 bulan persemester, hal ini dijalankan agar pelaksanaan

percepatan selama 2 tahun dapat tercapai . Takriyah Agustina, S.Pd

mengungkapkan:

Page 65: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

55

Waktu pembelajaran sama seperti pembelajaran reguler, sama

dua jam. Untuk semesternya yang berbeda, jika reguler itu 6

bulan persemester kalau akselerasi hanya 4 bulan persemester.

Waktu belajar harian juga sama, anak-anak reguler pulang jam

dua, anak aksel juga pulang jam dua. Untuk satu materi jam

pelajaran sama yaitu 40 menit. Kalau ada penambahan materi,

itu di luar jam pelajaran. Di luar jam pelajaran, ada jam

tambahan, dilakukan setelah siswa pulang sekolah. Lamanya

penambahan tergantung guru yang mengajar.

Hal yang sama diungkapkan oleh Hj. Siti Budayah, S.Pd:

Sama seperti anak regular, tetapi untuk persemesternya yang

berbeda, jika direguler 6 bulan persemester, sedangkan di aksel

hanya 4 bulan saja, untuk yang lainya sama seperti di reguler.

Berdasarkan uraian data di atas diketahui bahwa perbedaan

lama belajar antara regular dan akselerasi di SMPN 3 Tangerang

Selatan hanya pada kesatuan program pendidikan dari 3 tahun

menjadi 2 tahun, sehingga pelaksanaanya pun hanya berbeda pada

kesatuan waktu persemester dari 1 semester 6 bulan menjadi 1

semester 4 bulan, sementara untuk jam pelajaran selama seminggu

dan waktu pertatap muka, serta kesempatan libur yang didapatkan

siswa pada program akselerasi tidak berbeda. Untuk lebih jelasnya

berikut adalah pengaturan waktu kegiatan belajar mengajar siswa

akselerasi:

Page 66: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

56

Tabel 7.

JADWAL KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

SISWA AKSELERASI

No Senin s/d Kamis Jum'at Sabtu

I 07.10 - 07.50 07.10 - 07.50

II 07.50 - 08.30 07.50 - 08.30

III 08.30 - 09.10 08.30 - 09.10

IV 09.10 - 09.50 09.10 - 09.50

V 10.20 - 11.00 10.20 - 11.00

VI 11.00 - 11.40 11.00 - 11.40

VII 12.20 - 13.00

VIII 13.00 - 13.40

3. Ekskul Kesenian:

Band

4. Ekskul Olah Raga:

Basket Ball, Sepak

Bola, dll

09.50 - 10.20 Istirahat

11.40 - 12.20 Istirahat

Sholat Jum'at di

Masjid Luqman

1. Fear Teaching &

MGMP

2. Ekskul Pramuka &

KIR, PMR

d. Pendekatan Belajar

Dari hasil wawancara diketahui bahwa metode belajar yang

diterapkan di SMPN 3 Tangerang Selatan dalam pelaksanaan

program akselerasi sangat bervariasi dan tergantung pada guru

mata pelajaran masing-masing. Takriyah Agustina, S.Pd

mengatakan:

Metode pembelajaran bervariasi, ada diskusi, tanya jawab dan

inquiry, jadi tidak selalu sama. Jika metodenya selalu sama

kan monoton, kan siswa juga bosen. Apalagi bahasa, anak-anak

setiap harinya juga sudah berbahasa, padahal bahasa itu kan

sulit. Materi kurikulum sekarang berbeda dengan materi

kurikulum ketika dulu saya sekolah. Materi kurikulum 2006

lebih sulit dari pada kurikulum tahun 1994. Kurikulum 1994 itu

kalimat majemuk itu diajarkan di kelas 3 SMP, sekarang SD

sudah diajarkan kalimat majemuk. Saya tahu tentang hal itu

karena kebetulan anak ibu masih sekolah SD.

Selain bervariasi, metode yang digunakan pun harus tepat

sesuai dengan mata pelajaran dan kemampuan siswa. Seperti yang

dikatakan oleh Hj. Siti Budayah, S.Pd:

Page 67: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

57

Pendekatan metode terserah gurunya masing-masing, karena

anak-anak aksel itu cepat, maka pendekatan metodenya dipilih

yang tepat, supaya mereka nyambungnya cepat, gurunya

sendiri yang memilih metode yang akan digunakan.

Masih berkenaan dengan metode mengajar, Hj. Eni Subekti,

M.Pd mengungkapkan:

Metode yang digunakan selama ini ya mengikuti apa yang

diinginkan siswa, jika anak yang cepat ya kita ikuti cepat, jadi

jangan sampai menghambat kemauan mereka. Kemudian kita

pelayanannya ekstra, karena memang anak itu harus diikuti

sampai dimana dia, jadi kita tidak boleh marah jika bilang

belum jelas ya belum jelas, dan mereka boleh kok mengganti

guru, misalnya bunda aku tidak suka diajar oleh bapak/ibu itu,

nanti dengan pertimbangan guru lain, kalau masih bisa ya kita

arahkan supaya dia masih tetap mengkuti pelajaran dari bapak/

ibu guru tersebut, tetapi jika tidak bisa ya tidak masalah untuk

mengganti guru, tetapi dirapatkan dulu baru diganti, itu juga

pernah terjadi kok, tetapi harus bisa menerima, jadi mengajar

diaksel itu kita harus selalu siap untuk diganti, kalau memang

cara kita tidak pas buat mereka, karena memang mereka ya

bayarnya beda, kemudian pastinya minta dilatanin yang

berbeda pula.

Bardasarkan uraian di atas nampak bahwa program akselerasi

di SMPN 3 Tangerang Selatan telah berusaha memberikan satu

bentuk pelayanan kepada anak berbakat dengan menggunakan

metode belajar yang lebih bervariatif, tepat sesuai dengan siswa

yang diajar, mengikuti dengan kemamuan siswa serta mampu

membuat siswa aktif.

e. Media Belajar

Media pembelajaran yang digunakan di kelas akselerasi ada

perbedaan dengan yang digunakan di kelas regular, misalnya di

setiap kelas akselerasi dilengkapi dengan TV, VCD Player. Hal ini

dapat dilihat dari pernyataan yang diungkapkan oleh Hj. Siti

Budayah, S. Pd:

Ada, saya ambil contoh TIK, kalau regular itu satu komputer

atau satu laptop untuk tiga siswa, tetapi kalau akselerasi satu

komputer untuk satu siswa, kemudian di setiap kelas aksel

Page 68: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

58

dilengkapi dengan TV, CD, hal ini dimaksudkan bagi setiap

guru yang ingin memberikan materi lewat CD, maka tinggal

pijit aja. Nuansa belajar mereka harus baru tidak seperti regular

gitu, nuansanya harus berbeda, harus ada inovasi-inovasi yang

baru.

Pernyataan serupa juga diungkapkan oleh Hj. Eni Subekti,

M.Pd:

Dintaranya ada TV, VCD, ada juga laptop, khusus untuk laptop

karena saat itu laptop pernah diletakan di kelas, karena anaknya

memang pinter dan rasa ingin tahunya tinggi, ya di otak-atik2

ya terpaksa kami cabut karena yang seharusnya tidak dia klik

dia klik, saking pinternya ya jadi rusak, sekarang ketika kita

butuhkan baru kita bawa ke atas, ya karena penyimpangan itu

tadi.

Berdasarkan uraian data di atas diketahui bahwa penerapan

program kurikulum akselerasi di SMPN 3 Tangerang Selatan

menyediakan media belajar secara khusus untuk digunakan dalam

kegiatan belajar mengajar siswa berbakat di kelas akselerasi, hal

tersebut untuk mempermudah proses pembelajaran dan untuk

mendukung pemenuhan kebutuhan belajar siswa, hal tersebut juga

untuk membantu kegiatan guru di dalam proses belajar mengajar.

f. Lingkungan Belajar

Lingkungan belajar yang kondusif merupakan tulang punggung

dan faktor pendorong yang dapat memberikan daya tarik tersendiri

bagi proses belajar, sebaliknya lingkungan yang kurang

menyenangkan akan menimbulkan kejenuhan dan rasa bosan. Dari

hasil wawancara dan observasi didapatkan bahwa SMPN 3

Tangerang Selatan telah berupaya untuk menciptakan lingkungan

yang kondusif bagi siswa kelas akselerasi. Ini dapat dilihat ketika

peneliti mengunjungi ruang kelas akselerasi terdapat AC, TV,

VCD dan beberapa alat untuk mendukung mata pelajaran. Hal ini

sesuai dengan yang dikatakan oleh Hj. Siti Budayah, S.Pd:

Yang pasti lingkungan belajarnya harus kondusif, mereka

duduknya sendiri-sendiri, ruangan kelasnya ber-AC, kemudian

Page 69: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

59

mereka harus mandiri, tidak ada yang kerja sama ketika ada

ulangan.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Takriyah Agustina,

S.Pd:

Lingkungan belajar yang membuat anak nyaman, karena anak

aksel itu kan berbeda dengan anak regular, jadi lingkungannya

harus lebih kondusif, agar mereka merasa lebih nyaman, agar

mereka juga tidak bosan karena ketemu guru yang sama selama

dua tahun, berbeda dengan regular, kalau di reguler kan selama

tiga tahun ketemu dengan guru yang berbeda, jadi ada

variasinya.

Berdasarkan uraian data di atas dan dari hasil observasi dapat

disimpulkan bahwa penerapan kurikulum program akselerasi di

SMPN 3 Tangerang Selatan telah berusaha mengkondisikan

lingkungan belajar yang mendukung kegiatan belajar mengajar

siswa, diantaranya dengan menciptakan lingkungan belajar yang

menyenangkan, memberikan motivasi sukses kepada anak dan juga

dengan cara menyesuaikan kebutuhan balajar siswa di sekolah

dengan di lingkungan keluarga atau rumah. Karena belajar akan

lebih efektif jika terjalin kerjasama aktif antara siswa, guru dan

orang tua untuk mendukung kegiatan belajar dan meningkatkan

motivasi belajar.

4. Evaluasi Kurikulum Program Akselerasi

Komponen terakhir dalam penerapan kurikulum program

akselerasi adalah Evaluasi. Hal ini akan dikaji dari beberapa aspek

sebagai berikut:

a. Pelaksanaan Evaluasi

Evaluasi untuk siswa akselerasi terdiri dari beberapa ulangan

harian, ulangan tengah semester, ulangan semester dan Ujian

Nasional (UN) bagi siswa kelas IX (sembilan). Untuk ulangan

harian guru bisa saja memberikan ujian dalam kelas, tetapi lebih

sering penugasan kepada siswa. Penugasan tersebut berupa

Page 70: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

60

pemberian tugas individual atau kelompok kepada siswa untuk

menyusun sebuah karya tulis ilmiah. Hj. Eni Subekti, M.Pd

menuturkan:

Di sini ada ulangan harian, kemudian ada ulangan tengah

semester, kemudian ulangan semester itu, hasil-hasilnya kita

serahkan ke wali kelas, kemudian kita remedial hanya sekali,

kemudian nanti untuk dipertanggung jawabkan saat rapat,

untuk apakah anak ini masih bisa dipertahankan atau tidak,

kalau direguler kan kita remedial-remedial terus sampai anak

itu mencapai nilai standar, standar minimal setiap pelajaran,

kalau di aksel hanya satu kali, dan ada pengumpulan-

pengumpulan nilai guru bidang studi ke wali kelasnya.

Lebih lanjut Takriyah Agustina, S.Pd menambahkan:

Untuk evaluasinya, ada yang harian, ada yang per KD kita

adakan ulangan, ada juga kalanya mereka harus tampil ke

depan, karena saya mengajar bahasa Indonesia, maka ibu

ajarkan kepada mereka untuk terampil menulis dan juga

terampil berbahasa. Ada juga ujian semester, ujian tengah

semester, sama seperti di reguler, tujuanya adalah untuk

mengetahui seberapa jauh siswa mampu menangap dan

mengerti materi yang kita kita ajarkan. Selain itu, saya sebagai

guru juga harus instrospeksi diri, apakah di dalam mengajar ada

kekurangan, atau materi yang saya ajarkan terlalu rumit untuk

siswa, ataukah soal yang saya buat terlalu sulit untuk siswa,

ataukah terlalu mudah, itu kan perlu kita evaluasi juga.

Dari data di atas diketahui bahwa evaluasi yang dilaksanakan di

kelas akselerasi sama dengan dengan di reguler, yang membedakan

adalah jika di reguler remedial bisa berkali-kali sedangkan di

akselerasi hanya sekali. Kemudian hasil dari evaluasi tersebut di

bawa ke rapat dewan guru untuk menentukan apakah siswa

tersebut masih bisa dipertahankan di kelas akselerasi atau tidak.

b. Analisis Hasil Evaluasi

Analisis hasil evaluasi siswa akselerasi berbeda dengan siswa

regular, tingkat kesukaran soalnya lebih tinggi. Takriyah Agustina,

S.Pd menuturkan:

Page 71: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

61

Pasti berbeda analisisnya, karena mereka berada di kelas yang

khusus. Selain itu, tingkat kesukaran soalnya pun juga berbeda

dengan yang di reguler, tidak kita samakan.

Hal ini juga dikatakan pula oleh Hj. Eni Subekti, M.Pd:

Oh iya betul, ini yang kadang membuat kecemburuan siswa

akselerasi karena tingkat kesukaran soal kadang-kadang lebih

tinggi dan bentuk soal lebih rumit. Yang pasti karena bobot

soal yang di aksel lebih tinggi, maka analisisnya pun harus

berbeda dari anak regular, nilai 7 di kelas aksel itu lebih baik

dan lebih sulit dari pada nilai 8 di reguler, ya karena hal-hal

yang tadi.

Dari data di atas disimpulkan bahwa analisis hasil evaluasi

siswa akselerasi berbeda dengan siswa regular, hal ini dikarenakan

tingkat kesukaran, kerumitan dan bobot soal yang ada di kelas

akselerasi berbeda dengan kelas regular.

c. Penyampaian Hasil Evaluasi

Berdasarkan hasil wawancara didapatkan bahwa peyampaian

hasil evaluasi dilakukan oleh penyelenggara program akselerasi

secara langsung dan transparan. Hal ini seperti yang diungkapkan

oleh Hj. Siti Budayah, S.Pd:

Oh iya, dibagikan langsung ke orang tua.

Mereka punya buku masing-masing, buku nilai masing-masing

punya portofolio masing-masing.

Portofolio punya, buku nilainya punya, jadi mereka tahu jika

nilainya kurang mereka harus remed untuk mencapai

ketuntasan, karena KKM nya 7.5 untuk setiap mata pelajaran.

Hal ini dipertegas oleh Takriyah Agustina, S.Pd:

Penyampaiannya biasanya langsung saya bagikan ke siswa atau

melalui wali kelas, jika mereka memerlukan perbaikan, saya

langsung memberitahu bahwa mereka perlu perbaikan, dan

kapan mereka harus melakukan perbaikan dan kapan mereka

siap.

Page 72: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

62

Dari data di atas dapat di simpulkan bahwa penginformasian

hasil evaluasi siswa akselerasi bisa langsung diberikan kepada

siswa atau ke wali kelas baru ke siswa. Hal ini dilakukan agar

siswa dapat mengevaluasi proses belajarnya sendiri dan dapat

memotivasinya belajar agar mendapatkan hasil yang optimal.

D. Kesimpulan

Dari hasil analisis di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Tujuan penyelenggaraan program akselerasi di SMPN 3 Tangerang

Selatan adalah memberikan pelayanan pendidikan bagi anak berbakat

atau anak yang mempunyai kemampuan dan kecerdasan di atas rata-

rata, guna memenuhi kebutuhan pendidikannya dengan memberikan

kesempatan menyelesaikan pendidikan lebih cepat.

2. Materi kurikulum di ambil dari rumusan materi diknas, dan

pemberiannya hanya yang bersifat esensial.

3. Siswa program akselerasi adalah siswa yang diterima melalui

rekruitment dengan berbagai metode (metode tes dan non tes).

4. Belum ada standar dalam pemilihan guru program akselerasi. Guru di

pilih melalui rapat pengurus dan kepala sekolah, dengan

mempertimbangkan segi profesionalitas, sikap, dan kepribadian.

5. Proses Belajar Mengajar (PBM) menggunakan metode variatif, tepat

sesuai dengan siswa yang diajar, mengikuti dengan kemampuan siswa

serta mampu membuat siswa aktif.

6. Evaluasi proses belajar mengajar dilakukan oleh guru bidang studi

masing-masing, hasilnya langsung di berikan kepada siswa atau di

berikan kepada wali kelas.

Page 73: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

63

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis

mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Anak yang memiliki kecerdasan dan bakat istimewa berhak

mendapatkan pendidikan khusus. Oleh karena itu perlu di kembangkan

kurikulum khusus untuk mewadahi anak-anak istimewa tersebut.

2. Penerapan kurikulum program akselerasi di tiap-tiap sekolah, harus

tetap mengikuti kebijakan pemerintah yang ditetapkan secara nasional.

3. Tujuan penyelenggaraan program akselerasi di SMPN 3 Tangerang

Selatan adalah memberikan pelayanan pendidikan bagi anak berbakat

atau anak yang mempunyai kemampuan dan kecerdasan di atas rata-

rata, guna memenuhi kebutuhan pendidikannya dengan memberikan

kesempatan menyelesaikan pendidikan lebih cepat.

4. Materi kurikulum di ambil dari rumusan materi diknas, dan

pemberiannya hanya yang bersifat esensial.

5. Kesatuan waktu persemester di kelas akselerasi hanya 4 (empat) bulan,

hal inilah yang membuat program akselerasi dapat di tempuh hanya

dua tahun, berbeda dengan di reguler yang kesatuan waktu

persemesternya 6 (enam) bulan.

Page 74: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

64

6. Siswa program akselerasi adalah siswa yang diterima melalui

rekruitment dengan berbagai metode (metode tes dan non tes).

7. Belum ada standar dalam pemilihan guru program akselerasi. Guru di

pilih melalui rapat pengurus dan kepala sekolah, dengan

mempertimbangkan segi profesionalitas, sikap, dan kepribadian.

8. Proses Belajar Mengajar (PBM) menggunakan metode variatif, tepat

sesuai dengan siswa yang diajar, mengikuti dengan kemampuan siswa

serta mampu membuat siswa aktif.

9. Evaluasi proses belajar mengajar dilakukan oleh guru bidang studi

masing-masing, hasilnya langsung di berikan kepada siswa atau di

berikan kepada wali kelas.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti memberikan beberapa saran

dengan harapan menjadi bahan pertimbangan bagi perbaikan penerapan

kurikulum program akselerasi kedepan, yaitu:

1. Program akselerasi sebagai bentuk pelayanan pendidikan bagi siswa

berbakat intelektual atau CI-BI hendaknya dikelola secara efektif

tetapi tidak menimbulkan kesan ekslusif yang nantinya justru dapat

menyebabkan kesenjangan di lingkungan sekolah.

2. Bagi sekolah yang menerapkan kurikulum program akselerasi

sebaiknya usaha pemberian materi yang dideferensiasikan dalam

bentuk mata pelajaran tertentu tetap diupayakan, walaupun mengalami

kesulitan di lapangan. Namun demikian pemberian ini dilakukan, jika

kegunaannya dapat memenuhi kebutuhan pelayanan pendidikan siswa

berbakat.

Page 75: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

65

3. Bagi sekolah yang menerapkan program akselerasi hendaknya

mengefektifkan komunikasi dan koordinasi dalam usaha menentukan

kesepakatan untuk standarisasi hal-hal umum dan mendasar yang

dilakukan dalam penerapan kurikulum program akselerasi seperti

standarisasi rumusan materi; bentuk pengayaan belajar dan analisis

hasil evaluasi.

4. Bagi guru di kelas akselerasi dalam mengajar dan penguasaan bahan

ajar lebih diperhatikan dan ditingkatkan.

5. Program akselerasi sudah saatnya tersedia juga bagi siswa yang

berbakat pada bidang-bidang lain selain sains, karena tidak semua out

put siswa program akselerasi pada akhirnya berminat untuk menekuni

bidang sains.

Page 76: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

66

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Reni dkk. Kurikulum berdiferensiasi. Jakarta: Gramedia Widiasarana

Indonesia. 2001.

_______, Akselerasi (A-Z Informasi Program Percepatan Belajar dan Anak

Berbakat Intelektual). Jakarta: PT Grasindo, 2004.

Busro. Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Program Kelas Akselerasi

di SMA Negeri 1 Pamulang Tangerang. Jakarta: Perpustakaan Utama UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. 1428 H/2007 M.

Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa (PSLB), Depdiknas. Dirjen Manajemen

Pendidikan Dasar dan Menengah, Depdiknas. Bimbingan Teknis

Penyusunan Kurikulum Mata Pelajaran MIPA Siswa Cerdas Istimewa.

2009.

_______, Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan untuk Peserta Didik Cerdas

Istimewa. 2009.

_______, Pembinaan Siswa Cerdas Istimewa & Berbakat Istimewa bagi Orang

Tua, Guru & Siswa. 2008.

Direktorat Pendidikan Luar Biasa, Informasi Mengenai Program Percepatan

Belajar BAI Siswa Berbakat Akademik, 2006. www.ditlb.or.id/profile.

Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 2008.

Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara , 2007.

_______, Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2006.

Harjaningrum, Tri Agnes (dkk). Peranan Orang Tua dan Praktisi dalam

Membantu Tumbuh Kembang Anak Berbakat Melalui Pemahaman Teori

dan Tren Pendidikan. Jakarta: Prenada. 2007.

Mukti, Wibawa, Imam. Mengenal Program Akselerasi. Minggu 3 Agustus 2008.

http://akselerasismptarbak.blogspot.com/2008/08/mengenal-program-

akselerasi.html.

Mulyasa, E. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemamdirian

Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2009. Cet Ke-2.

Page 77: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

67

_______, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta: PT

Gransindo, 1999. Cet. Ke-3.

Nasution, Asas-asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara, 1994.

Sanjaya, Wina. Kurikulum dan Pembelajaran; Teori dan praktik Pengembangan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana, 2008.

Semiawan, Conny R. Pengembangan Kurikulum Berdiferensiasi. Jakarta: PT

Grasindo, 1992.

_______, Perspektif Pendidikan Anak Berbakat. Jakarta: PT. Grasindo, 1997.

Subandijah. Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 1993.

Undang-undang RI No 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS & PP RI No 47 tahun

2008. Bandung: Citra Umbara, 2008

Zuriah, Nurul. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2007. Cet. Ke-2.

Page 78: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

DEPARTEMEN AGAMA No. Dokumen : FITK-FR-AKD-089

UIN JAKARTA FORM (FR) Tgl. Terbit : 5 Januari 2009

FITK No. Revisi: : 00 Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

N a m a : Rudi Purwanto

Tempat/Tgl.Lahir : Grobogan, 19 September 1985

NIM : 104018200631

Jurusan / Prodi : KI-Manajemen Pendidikan

Judul Skripsi : PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI

DI SMPN 3 TANGERANG SELATAN.

Dosen Pembimbing : 1. Drs. Mujahid AK, M. Sc.

dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan

saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat pendaftaran wisuda.

Jakarta, 25 Juni 2010

Mahasiswa Ybs.

Rudi Purwanto

NIM. 104018200631

Page 79: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

OBSERVASI

Senin, 22 Februari 2010

NO REFLEKSI HASIL OBSERVASI ANALISIS

01

Sarana dan

prasarana yang

mendukung program

akselerasi

Sarana dan prasarana yang

dimiliki oleh SMPN 3

Tangerang Selatan terbilang

lengkap dalam menunjang

proses belajar mengajar

akselerasi program akselerasi.

Terdapat perpustakaan yang

dilengkapi dengan buku-buku

mata pelajaran, koran,

majalah, dan buku-buku

bacaan lain yang bernuansa

pendidikan; terdapat masjid

yang dilengkapi dengan

peralatan ibadah; ruang UKS

yang di lengkapi dengan P3K;

ruang WC untuk guru, siswa,

dan kepala sekolah; kantin;

ruang guru yang di gunakan

guru untuk beristirahat setelah

mengajar; terdapat lapangan

olah raga; di dalam kelas

terdapat TV, VCD, Globe,

dan sarana lain yang

menunjang proses belajar

mengajar di kelas.

Dari hasil observasi

tersebut menunjukan

bahwa SMPN 3 Tangerang

Selatan telah berusaha

melengkapi sarana dan

prasarana dalam

menunjang proses belajar-

mengajar, dengan sarana

dan prasarana yang

lengkap diharapkan proses

belajar mengajar dapat

berjalan dengan baik dan

maksimal, sehingga potensi

siswa dapat berkembang

dengan semestinya.

Page 80: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

Senin, 15 Maret 2010

02

Proses Belajar

Mengajar (PBM) di

kelas akselerasi

Proses belajar mengajar yang

dilaksanakan di kelas

akselerasi tidak jauh berbeda

dengan kelas reguler, namun

di kelas akselerasi siswanya

lebih aktif dan antusias, selain

itu metode yang digunakan

juga lebih variatif. Hal ini

terlihat ketika peneliti

mengikuti proses belajar

mengajar di kelas akselerasi,

para siswa dengan antusiasnya

mengangkat tangan ketika

guru meminta untuk

mendemonstrasikan materi

yang sedang di pelajari.

Dengan semangat para siswa

mendemonstrasikan apa yang

sedang di pelajarinya.

Metode yang variatif yang

mampu membangkitkan

motivasi dan semangat

siswa dalam belajar,

merupakan hal pokok yang

menjadi ciri khas kelas

akselerasi SMPN 3

Tangerang Selatan. Ini

menunjukan bahwa proses

belajar mengajar yang

dilaksanakan di SMPN 3

Tangerang Selatan telah

berusahan

mengembangkan bakat

yang dimiliki siswa-siswa

kelas akselerasi.

Page 81: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

HASIL WAWANCARA

Nama Responden : Hj. Siti Budayah, S.Pd

Jabatan : Sekretaris Program Akselerasi

Tempat wawancara : SMP Negeri 3 Tangerang Selatan

Hari wawancara : Kamis, 25 Februari 2010

1. Apa tujuan dari penyelenggaraan kurikulum program akselerasi di SMPN 3

Tangerang Selatan ?

Jawaban:

Tujuannya adalah untuk menghimpun anak-anak yang pintar, anak-anak yang

berIQ tinggi, supaya mereka tidak merasa jenuh dan bosan. Mereka

dikumpulkan supaya mereka lebih optimal cara berpikir dan

bersosialisasinya, kemudian dipupuk rasa ingin tahu mereka, karena rasa

ingin tahu mereka kan lebih besar dibanding dengan anak-anak regular, jika

mereka dicampur kan susah nanti. Jadi tujuan penyelenggaraan aksel di

SMPN 3 ini adalah untuk menjembatani anak yang pintar dan berkemampuan

tinggi supaya mereka bisa berkembang lebih optimal.

2. Kepada Siapakah tujuan kurikulum program akselerasi disampaikan dan

bagaimana mekanisme penyampaian tujuan-tujuan tersebut pada pihak yang

berhak mengetahuinya ?

Jawaban:

Kepada wali murid, waktu mereka dihimpun kan mereka masuk di satu

ruangan kemudian mereka diberi tahu tujuan dari penyelenggaraan aksel itu

apa, yaitu untuk menjembatani anak-anak yang pintar dan ber IQ tinggi,

supaya didalam belajar mereka tidak bosan, tidak jenuh, supaya mereka bisa

berkarya.

Page 82: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

3. Bagaimana mekanisme penerimaan murid baru dikelas akselerasi?

Jawaban:

Pengrerutanya pertama kita adakan tes, tesnya tes TPA (Tes Potensi

Akademik), kemudian psiko tes untuk mengetahui IQ, untuk mengetahui

komitmen pada tugas, kemudian kepatuhan, disitu ada 4 aspek yang diukur

nanti. Setelah tahu TPA nya bagus rata-rata 7,5 dan IQ nya juga bagus maka

yang terakhir adalah tes wawancara, setelah semuanya bagus baru mereka

diambil, baru mereka diambil sebagai siswa atau peserta akselerasi. Ketika

mereka mendaftar hanya membawa rapor, kelas 4, 5, dan 6 beserta nilai

NEM, nilainya minimal harus 7,5. Setelah mendaftar orang tuanya

dikumpulin, kemidian mereka dikasih pengarahan, bahwa ini adalah program

cepat, untuk anak-anak yang cerdas istimewa.

4. Apakah rancangan materi kurikulum akselerasi tetap sesuai dan mengacu dan

sesuai dengan kurikulum nasional ?

Jawaban:

Sama, hanya percepatan waktu aja.

5. Mata pelajaran apa sajakah yang diberikan dikelas akselerasi ?

Jawaban:

Sama, semua sama, tidak ada yang beda, Cuma percepatan waktu yang

berbeda.

6. Siapa yang merancang materi yang akan diberikan dikelas akselerasi ?

Jawaban:

Tidak ada yang merancang, semuanya sudah ada materinya, cuma setiap guru

punya RPP, bukan hanya akselerasi, jika kita mau jadi guru setiap harus guru

punya persiapan dalam mengajar, dan yang merancang itu ya guru masing-

masing, tidak ada materi yang dirancang, materi itu sudah ada, Cuma

pengembangannya, penyampaiannya bagaimana supaya anak itu lebih bisa

menerima, itu namanya RPP.

Page 83: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

7. Apakah terjadi pengurangan atau penambahan materi agar proses akselerasi

itu tercapai ?

Jawaban:

Pengurangan tidak ada, penambahan ia, itu namanya pendalaman materi, dari

semester satu mereka sudah ada penambahan materi, panambahan materi

hanya untuk materi yang di UN kan saja.

8. Bagaimanakah cara memilih guru yang akan mengajar dikelas akselerasi ?

Jawaban:

Mereka punya jam terbang lama, mempunyai dedikasi tinggi, loyalitas tinggi,

kemudian mereka juga mempunyai inovasi-inovasi, paling tidak mereka

punya tanggung jawab yang lebih, tanggung jawab yang bisa diacungi

jempol, karena menghadapi anak-anak yang pinter itu tidak mudah, jadi

mereka punya kelebihan, terutama kesabaran, anak yang pinter itu kan

biasanya antik.

9. Berapa lama belajar yang harus dijalani siswa kurikulum akselerasi, baik

semester atau pertatap muka ?

Jawaban:

Sama seperti anak regular, tetapi untuk persemesternya yang berbeda, jika

direguler 6 bulan persemester, sedangkan di aksel hanya 4 bulan saja, untuk

yang lainya sama seperti direguler.

10. Metode belajar apa yang digunakan dikelas akselerasi ?

Jawaban:

Pendekatan metode terserah gurunya masing-masing, karena anak-anak aksel

itu cepat, maka pendekatan metodenya dipilih yang tepat, supaya mereka

nyambungnya cepat, gurunya sendiri yang memilih metode yang akan

digunakan.

Page 84: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

11. Apakah ada media belajar atau sumber belajar yang diperuntukan secara

khusus untuk siswa akselerasi ? (jika ia sebutkan?)

Jawaban:

Ada, saya ambil contoh TIK, kalau regular itu satu komputer atau satu laptop

untuk tiga siswa, tetapi kalau akselerasi satu komputer untuk satu siswa,

kemudian di setiap kelas aksel dilengkapi dengan TV, CD, hal ini

dimaksudkan bagi setiap guru yang ingin memberikan materi lewat CD, maka

tinggal pijit aja. Nuansa belajar mereka harus baru tidak seperti regular gitu,

nuansanya harus berbeda, harus ada inovasi-inovasi yang baru.

12. Lingkungan belajar bagaimanakah yang dibuat untuk mendukung belajar

siswa ?

Jawaban:

Yang pasti lingkungan belajarnya harus kondusif, mereka duduknya sendiri-

sindiri, ruangan kelasnya berAC, kemudian mereka harus mandiri, tidak ada

yang kerja sama ketika ada ulangan.

13. Lingkungan belajar bagaimanakah yang dibuat untuk mendukung belajar

siswa ?

Jawaban:

Evaluasinya sama seperti anak-anak regular.

14. Apakah ada perbedaan analisis hasil evaluasi belajar siswa akselerasi dengan

siswa regular ?

Jawaban:

Semuanya sama, mereka cuma percepatan waktu aja.

15. Apakah hasil evaluasi belajar siswa akselerasi disampaikan dengan transparan ?

Jawaban:

Oh iya, dibagikan langsung ke orang tua.

Mereka punya buku masing-masing, buku nilai masing-masing punya

portofolio masing-masing,

Portofolio punya, buku nilainya punya, jadi mereka tahu jika nilainya kurang

mereka harus remed untuk mencapai ketuntasan, karena KKM nya 7.5 untuk

setiap mata pelajaran.

Page 85: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

HASIL WAWANCARA

Nama Responden : Hj. Eni Subekti, M.Pd

Jabatan : Koordinator Program Akselerasi

Tempat wawancara : SMP Negeri 3 Tangerang Selatan

Hari wawancara : Kamis, 3 Februari 2010

1. Bagaimana proses seleksi penerimaan siswa baru program akselerasi di

SMPN 3 Tangerang Selatan

Jawaban:

Kita sudah mempunyai semacam file untuk disebarkan di SD-SD, kemudian

mereka mendaftar ke sini jauh sebelum yang kelas regular datang, mereka di

tes tertulis, kemudian wawancara, tes itupun waktu itu dilakukan oleh UI,

tetapi sekarang bekerja sama dengan UIN, untuk tes kecerdasan psikologi dan

sebagainya. Tes kedua yang saya ketahui yaitu ketika setelah mereka masuk

regular, tetapi untuk tahun kemaren sebelum, jadi mereka tidak masuk

regular, mereka langsung mengikuti tes yang langsung niat ke akselerasi.

2. Apa tujuan dari penyelenggaraan kurikulum akselerasi di SMPN 3 Tangerang

Selatan?

Jawaban:

Tujuannya yaitu ingin menampung siswa yang mempunyai bakat lebih atau

istimewa, supaya guru bisa menangani secara khusus anak-anak yang punya

bakat istimewa tersebut yang berbeda dengan anak-anak regular.

Penanganan anak aksel dengan anak regular itu lain, jika anak aksel tadi

digabung dengan anak reguler maka guru akan kesulitan mengajarnya,

sementara anak yang cerdas istimewa sudah sampai dimana, sedangkan anak

biasa-biasa sampai dimana, sama sekali tertinggal. Kalau sekarang kan tidak,

jadi kelas aksel ditangani sendiri jadi persaingannya beda dengan direguler,

dan anak-anak aksel ini punya keahlian khusus, bakat khusus.

Page 86: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

Seperti diakselerasi itu, ketika belajar mau duduk dibawah, mau sambil

jongkok atau mau sambil apa ya nggak masalah, tetapi kalau direguler kan

tidak bisa seperti itu, setiap siswa harus mengikuti guru, tetapi kalau disini

kita ngomongnya dengan cara yang berbeda gitu, karena tujuannya yang

penting tercapai, mau dia menggunakan model belajar seperti apa, mereka

bisa gitu.

3. Bagaimana gamaran konsep kelas di program akselerasi ?

Jawaban:

Di kelas akselerasi setiap siswa kan duduk satu-satu, kemudian jumlahnya

juga sangat terbatas, yaitu sekitas 24, kamudian ada yang terkena eliminasi-

eliminasi mungkin jadi sekitar 20an siswa, yang dieliminasi tersebut secara

otomatis masuk ke kelas regular.

4. Bagaimana gambaran umum pendekatan yang digunakan dalam kegiatan

belajar mengajar ?

Jawaban:

Metode yang digunakan selama ini ya mengikuti apa yang diinginkan siswa,

jika anak yang cepat ya kita ikuti cepat, jadi jangan sampai menghambat

kemauan mereka. Kemudian kita pelayanannya ekstra, karena memang anak

itu harus diikuti sampai dimana dia, jadi kita tidak boleh marah jika bilang

belum jelas ya belum jelas, dan mereka boleh kok mengganti guru, misalnya

bunda aku tidak suka diajar oleh bapak/ibu itu, nanti dengan pertimbangan

guru lain, kalau masih bisa ya kita arahkan supaya dia masih tetap mengkuti

pelajaran dari bapak/ ibu guru tersebut, tetapi jika tidak bisa ya tidak masalah

untuk mengganti guru, tetapi dirapatkan dulu baru diganti, itu juga pernah

terjadi kok, tetapi harus bisa menerima, jadi megajar diaksel itu kita harus

selalu siap untuk diganti, kalau memang cara kita tidak pas buat mereka,

karena memang mereka ya bayarnya beda, kemudian pastinya minta dilatanin

yang berbeda pula.

Page 87: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

5. Bagaimana cara sekolah menangani kemampuan siswa akselerasi yang

berbeda-beda?

Jawaban:

Itu masih tergantung dari bidang studi masing-masing, belum ada keputusan,

sistemnya masih paket, belum sampai ke sana karena sampai saat ini belum

ada yang istimewa sekali itu belum ada.

6. Bagaimana cara memilih guru yang akan mengajar dikelas akselerasi?

Jawaban:

Untuk pemilihan guru masih dalam tahap rapat pengurus dan kepala sekolah.

Pertimbangannya antara lain adalah guru yang lebih memperhatikan siswa,

kemudian tidak mudah tersinggung didalam menghadapi anak yang kadang

kurang sopan atau apa, kemudian harus sabar, karena kadang mereka belajar

dengan suka-suka, belajar sambil duduk, sambil ada yang jalan-jalan.

7. Apakah ada media belajar atau sumber belajar yang diperuntukan secara

khusus untuk siswa akselerasi? (jika ia sebutkan?)

Jawaban:

Ada, dintaranya ada TV, VCD, ada juga laptop, khusus untuk laptop karena

saat itu laptop pernah diletakan di kelas, karena anaknya memang pinter dan

rasa ingin tahunya tinggi, ya di otak-atik2 ya terpaksa kami cabut karena yang

seharusnya dia klik dia klik, saking pinternya ya jadi rusak, sekarang ketika

kita butuhkan baru kita bawa ke atas ya karena penyimpangan itu tadi.

8. Bagaimana cara pengaturan akselerasi supaya menjadi 2 tahun ?

Jawaban:

Seperti yang tadi, dibentuk kalender pendidikan yang dijadikan 3 semester

itu, kalau direguler kan 2 semester tetapi kalau di akselersi menjadi 3

semester yaitu per 4 bulan,

Page 88: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

9. Untuk menyeimbangkan kemampuan kemampuan kognitif, afektif, dan

psikomotorik;

Jawaban:

Kita adakan out bound, yang sifatnya penelitian-penelitian itu memang kita

punya dana khusus untuk belajar diluar, tapi tahun ini baru terselenggara

setelah UN karena kelas 9 menolak untuk diadakan kemaren, seharusnya kan

kemaren bulan desember, tapi orang tuany tidak pede karena nampaknya

tahun ini mengkawatirkan,

10. Apakah evaluasi di kelas akselerasi sama seperti yang ada di regular ?

Nggak, disini ada ulangan harian, kemudian ada ulangan tengah semester,

kemudian ulangan semester itu, hasil-hasilnya kita serahkan ke wali kelas,

kemudian kita remedial hanya sekali, kemudian nanti untuk dipertanggung

jawabkan saat rapat, untuk apakah anak ini masih bisa dipertahankan atau

tidak, kalau direguler kan kita remedial-remedial terus sampai anak itu

mencapai nilai standar, standar minimal setiap pelajaran, kalau diaksel hanya

satu kali, dan ada pengumpulan-pengumpulan nilai guru bidang studi ke wali

kelasnya,

Ketentuan: anak itu tidak dieliminasi jika nilai yang kurang dari 7.5 itu tidak

kurang lebih dari 3 mata pelajaran, jika 1,2, dan 3 masih dipertimbangkan,

tetapi jika sudah lebih tanpa dibicarakan langsung dieliminasi, hal ini

diputuskan sesuadah semester,

Untuk menyiasati kekurangan 1 mata pelajaran tadi ya guru yang

bersangkutan harus menggeber, kitanya yang geber, seperti saya kemaren,

ada anak yang dimata pelajan saya dan satu mata pelajaran lain itu kurang,

karena dipertimbangkan yaitu dia sikapnya, cara menerima tugas, cara

mengerjakan tugas itu masih antusias, maka tanggung jawab saya untuk

mengepush anak tersebut sampai bisa mendapatka nilai yang standar 7.5 itu,

Page 89: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

11. Apakah ada perbedaan analisis hasil evaluasi belajar siswa akselerasi dengan

siswa regular?

Jawaban:

Oh iya betul, ini yang kadang membuat kecemburuan siswa akselerasi karena

tingkat kesukaran soal kadang-kadang lebih tinggi dan bentuk soal lebih

rumit. Yang pasti karena bobot soal yang diaksel lebih tinggi, maka

analisisnya pun harus berbeda dari anak regular, nilai 7 di kelas aksel itu lebih

baik dan lebih sulit dari pada nilai 8 direguler, ya karena hal-hal yang tadi.

12. Bagaimana cara mengatasi anak yang nakal dikelas ?

Jawaan:

Yang selama ini kita lakukan yaitu saya menasehati mereka bahwa akselerasi

harus tampil beda dengan regular, sementara tuntutan diaksel juga lebih berat,

jika masih mau bertahan diaksel ya kebiasaan-kebiasaan tersebut harus

ditinggalkan, ini nyatanya yag kemaren eliminasi juga setiap istirahat main ke

regular, main, main dan main, sehingga jam masuk yang seharusnya guru

sudah mengahadapi dia ternyata dia belum masuk ke kelas, ya memang benar,

sudah dinasehati dan orang tua sudah diberi tahu, nggak bias bertahan lama,

akhirnya sekarang dieliminasi satu orang, untuk dibahasa inggris mungkin

bagus tetapi untuk di bahasa Indonesia, matematika, PPKn, sedangkan

Bahasa Indonesia dan matematika kan di UN kan, akhirnya mau tidak mau ya

harus di eliminasi, seharusnya masih bias tidak dieliminasi tetapi karena dari

sikap, cara dia mengerjakan tugas kurang bertanggung jawab ya akhirnya

dieliminasi.

13. Apakah didalam merancang kurikulum terjadi pengurangan materi agar

proses akselerasi tercapai?

Jawaban:

Tidak ada,

Page 90: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

14. Apakah dalam merancang materi terdapat penambahan materi pada kurikulum

akselerasi untuk menambah keluasan dan kedalaman materi?

Jawaban:

Untuk pelajaran yang di UN kan kita menambah atau mengambil materi dari

bahan-bahan lain.

Page 91: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

HASIL WAWANCARA

Nama Responden : Drs. Sholeh Fathoni

Jabatan : PKS Kurikulum dan Pengajaran

Tempat wawancara : SMP Negeri 3 Tangerang Selatan

Hari wawancara : Kamis, 10 Maret 2010

1. Karakteristik siswa seperti apa yang dianggap mampu menjalankan dan

mengikuti kelas akselerasi di SMPN 3 Tangerang Selatan?

Jawab: - Diharapkan siswa yang ber IQ tinggi, diatas rata-rata dari siswa

regular

- Kemampuan yang keras dan didukung keluarga

- Kepribadian yang baik.

2. Tes apa sajakah yang diberikan kepada siswa akselerasi untuk mengetahui

keberbakatannya?

Jawab: Tes Akademik, tes khusu

3. Apa tujuan dari penyelenggaraan kurikulum akselerasi di SMPN 3 Tangerang

Selatan?

Jawab: Tujuannya yaitu ingin menampung anak-anak yang cerdas, supaya

kemampuannya dapat berkembang dengan maksimal

4. Kepada siapa tujuan kurikulum akselerasi disampaikan?

Jawab: - Kepada seluruh stake holder sekolah

- Kepada masyarakat luas (orang tua siswa)

5. Bagaimana mekanisme penyampaian tujuan-tujuan tersebut pada pihak yang

berhak mengetahuinya?

Jawab: - Disampaikan pada saat rapat dinas

- Disamaikan pada saat rapat dengan wali siswa

- Disampaikan melalui presentasi ke sekolah-sekolah

6. Apakah rancangan materi kurikulum akeselerasi tetap sesuai dan mengacu

dengan kurikulum nasional?

Jawab: ya, kurikulum regular yang disampaikan 2 tahun

7. Siapa yang merancang materi yang akan diberikan dikelas akselerasi?

Jawab: Sekolah, guru

Page 92: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

8. Apakah didalam merancang kurikulum terjadi pengurangan materi agar proses

akselerasi tercapai?

Jawab: Tidak

9. Apakah dalam merancang materi terdapat penambahan materi pada kurikulum

akselerasi untuk menambah keluasan dan kedalaman materi?

Jawab: Ya, guru berusaha menambah keluasan dan kedalaman materi

10. Apakah ada mata pelajaran khusus yang isi materinya dideferensiasikan hanya

untuk siswa akselerasi dan tidak diberikan dikelas regular?

Jawab: Tidak ada

11. Bagaimana cara memilih guru yang akan mengajar dikelas akselerasi?

Jawab: Berdasarkan hasil rapat

12. Sejauh mana keterlibatan guru yang mengajar dikelas akselerasi dalam

menyusun materi kurikulum akselerasi di SMPN 3 Tangerang Selatan?

Jawab: Guru diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan materi

pelajaran

13. Berapa lama belajar yang harus dijalani siswa akselerasi, baik persemester dan

pertatap muka?

Jawab: Waktu belajar: selama 2 tahun terbagi dalam 6 semester (1 semester 4

bulan)

14. Apakah ada media belajar atau sumber belajar yang diperuntukan secara

khusus untuk siswa akselerasi? (jika ia sebutkan?)

Jawab: CD, TV, LCD

15. Bagaimana pelaksanaan evaluasi siswa yang mengikuti kurikulum akselerasi?

Jawab: Evaluasi: evaluasi harian (ulangan harian), ulaangan tenagh semester

(UTS), ulangan akhir semester (UAS)

16. Apakah ada waktu khusus yang dimiliki siswa akselerasi untuk melakukan

evaluasi?

Jawab: Waktu ulangan, terprogram dalam hari-hari efektif belajar.

17. Apakah hasil evaluasi belajar disampaikan secara transparan?

Jawab: Ya, setiap ulangan nilai disampaikan kepada siswa dan orang tua.

18. Bagaimana cara penyampaian hasil evaluasi tersebut?

Jawab: Melalui laporan nilai yang disampaikan kepada orang tua siswa.

Page 93: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

HASIL WAWANCARA

Nama Responden : Takriyah Agustina, S.Pd

Jabatan : Guru Program Akselerasi

Tempat wawancara : SMP Negeri 3 Tangerang Selatan

Hari wawancara : Sabtu, 27 Februari 2010

1. Bagaimana pendapat ibu mengenai pendidikan program akselerasi di SMPN 3

Tangerang Selatan ?

Diakselerasi pasti beda dengan direguler, kalau direguler kebetulan ibu

mengajar bahasa Indonesia, jadi materi yang anak kira sudah belajar di SD, di

SMP tinggal ibu lanjutkan saja, pelajaran yang kira-kira bisa dipelajari

dirumah, mereka belajar dirumah, baru yang sulit nanti ibu jelaskan, jadi ada

materi yang ibu singkat yang tidak sama dengan yang direguler, misalnya

direguler itu seharusnya 3 kali pertemuan jadi diaksel itu cukup hanya 2 kali

pertemuan, kalau dua kali ya bisa cukup satu kali, dan kebetulan juga kan

siswanya sedikit jadi hal itu bisa berjalan. Kalau diregulerkan siswanya 40

yang pasti dengan waktu misalnya dikurikulum itu dua kali pertemuan emang

harus dua kali pertemuan karena memang siswanya, saya sih, ibu harus

memperhatikan siswa atau memeang kebetulan, jika materi itu memang harus

tampilan siswa kan memerlukan waktu yang lama , berbeda jika di aksel kan

memang siswanya sedikit Cuma 20an gitu jadi satu kali pertemuan dua jam

pelajaran bisa selesai. Seperti itu.

2. Apakah rancangan materi pembelajaran tetap sesuai dan mengacu dengan

kurikulum nasional?

Jawaban:

Kalau tujuan pembelajaran masih mengacu dan sesuai dengan kurikulum

nasional, kita kan memang acuannya kurikulum nasional. Dengan kurikulum

tersebut anak-anak diharapkan bisa mengerti dan juga terampil berbahasa,

Page 94: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

karena saya mengajar bahasa indonsia. Jadi rancangan materi pembelajaran

tetap sesuai dengan kurikulum nasional, kita tidak melenceng dari situ.

3. Apakah didalam merancang kurikulum terjadi pengurangan materi agar

proses akselerasi tercapai?

Jawaban:

kalau pengurangan materi sebenarnya tidak ada, tetapi untuk materi-materi

yang diperkirakan mudah, maka guru hanya mengajarkannya secara sekilas,

tetapi untuk materi-materi sulit, biasanya diperdalam oleh guru. Khusus

untuk kelas sembilan (IX), apabila materi yang akan diajarkan sudah pernah

diajarkan di kelas tujuh (VII) atau di kelas delapan (VIII), maka ibu cuma

mengajar garis besarnya.

4. Apakah dalam merancang materi terdapat penambahan materi pada kurikulum

akselerasi untuk menambah keluasan dan kedalaman materi?

Jawaban:

Untuk penambahan juga ada, jika sekiranya materi yang dibutuhkan siswa

perlu untuk ditambah, maka ya ibu tambah, misalnya jika ada siswa yang

bertanya kepada ibu tentang sesuatu yang tidak terdapat di buku, maka ibu

harus mencari referensi dari buku lain dan mungkin juga dengan contoh lain

yang terdapat dibuku tersebut. Misalnya lagi jika mereka belajar tentang

karya ilimiah, ya ibu bisa memberi contoh skripsi ibu yang lama, atau

makalah-makalah, atau jika dirumah ibu ada jurnal, bisa juga di buat contoh

kepada siswa.

5. Sejauh mana keterlibatan guru yang mengajar dikelas akselerasi dalam

menyusun materi kurikulum program akselerasi?

Jawaban:

Kalau RPP itu yang membuat adalah guru bidangnya masing-masing, apabila

kita perlukan dari materi lain ya kita cari.

Page 95: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

6. Berapa lama belajar yang harus dijalani siswa akselerasi, baik semester atau

pertatap muka?

Jawaban:

Waktu pembelajaran sama seperti pembelajaran direguler, sama dua jam.

Untuk semesternya yang berbeda, jika direguler itu 6 bulan persemester kalau

diaksel hanya 4 bulan persemester, itu yang membedakan. Waktu belajar

harian juga sama, anak-anak reguler pulang jam dua, anak aksel juga pulang

jam dua. Untuk satu materi jam pelajaran sama yaitu 40 menit. Kalau ada

penambahan materi, itu diluar jam pelajaran, jadi kalau diluar jam pelajaran,

ada jam tambahan, itu dilakukan setelah siswa pulang sekolah, untuk lamanya

penambahan tergantung gurunya yang mengajar.

7. Bagaimana gambaran umum pendekatan yang digunakan dalam kegiatan

belajar mengajar, dan metode apa yang biasanya digunakan dikelas

akselerasi?

Jawaban:

Untuk metodenya kita bervariasi, ada diskusi, tanya jawab trus ada inquiry,

jadi tidak selalu sama. Jika metodenya selalu sama kan monoton, jika

monoton kan siswa juga bosen. Apalagi bahasa, anak-anak setiap harinya

juga sudah berbahasa, padahal bahasa itu kan sulit. Materi kurikulum

sekarang jika ibu lihat berbeda dengan materi kurikulum ketika dulu ibu

sekolah, menurut ibu, materi kurikulum 2006 itu lebih sulit dari pada

kurikulum tahun 1994, kalau yang kurikulum 1994 itu kalimat majemuk itu

diajarkan di kelas 3 SMP, sekarang SD sudah diajarkan kalimat majemuk. Ibu

tahu tentang hal itu karena kebetulan anak ibu masih sekolah SD.

8. Apakah ada media belajar atau sumber belajar yang diperuntukan secara

khusus untuk siswa akselerasi? (jika ia sebutkan?)

Ada, seperti computer, TV, DVD, kalau direguler itu tidak ada,

Page 96: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

9. Lingkungan belajar bagaimanakah yang dibuat untuk mendukung siswa

akselerasi?

Jawaban:

Lingkungan belajar yang membuat anak nyaman, karena anak aksel itu kan

berbeda dengan anak regular, jadi lingkungannya harus lebih kondusif, agar

mereka merasa lebih nyaman, agar mereka juga tidak bosan karena ketemu

guru yang sama selama dua tahun, berbeda dengan regular, kalau direguler

kan selama tiga tahun ketemu dengan guru yang berbeda, jadi ada variasinya.

10. Bagaimana pelaksanaan evaluasi siswa yang mengikuti kurikulum akselerasi?

Jawaban:

Untuk evaluasinya, ada yang harian, ada yang per KD kita adakan ulangan,

ada juga kalanya mereka harus tampil ke depan, karena saya mengajar bahasa

Indonesia, maka ibu ajarkan kepada mereka untuk terampil menulis dan juga

terampil berbahasa. Ada juga ujian semester, ujian tengah semester, sama

seperti direguler, tujuanya adalah untuk mengetahui seberapa jauh siswa

mampu menangap dan mengerti materi yang kita kita ajarkan. Selain itu, saya

sebagai guru juga harus instrospeksi diri, apakah didalam mengajar ada

kekurangan, atau materi yang saya ajarkan terlalu rumit untuk siswa, ataukah

soal yang saya buat terlalu sulit untuk siswa, ataukah terlalu mudah, itu kan

perlu kita evaluasi juga.

11. Apakah ada perbedaan analisis hasil evaluasi belajar siswa akselerasi dengan

siswa regular?

Jawaban:

Pasti berbeda analisisnya, karena mereka berada dikelas yang khusus. Selain

itu, tingkat kesukaran soalnya pun juga berbeda dengan yang direguler, tidak

kita samakan.

Page 97: PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SMPN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3724/1/RUDI... · penyelenggaraan program akselerasi adalah memberikan pelayanan

12. Bagaimana cara penyampaian hasil evaluasi tersebut?

Jawaban:

Penyampaiannya biasanya langsung saya bagikan ke siswa atau melalui wali

kelas, jika mereka memerlukan perbaikan, saya langsung memberitahu bahwa

mereka perlu perbaikan, dan kapan mereka harus melakukan perbaikan dan

kapan mereka siap.

13. Bagaimana cara anda mengatasi siswa yang kurang mampu mengikuti

pelajaran dikelas?

Jawaban:

Siswa yang kurang mampu mengikuti pelajaran dikelas biasanya saya berikan

tambahan materi tersendiri. Kadang ada orang tua mereka yang tanggap,

mereka menanyakan tentang bagaimana perkembangan anaknya disekolah,

maka orang tuanya saya beri tahu dan orang tuanya juga paham tentang

perkembangan mereka. Karena perkembangan setiap siswa berbeda-beda, jadi

ada beberapa siswa yang saya beri tambahan materi.

14. Bagaimana cara memilih guru yang akan mengajar dikelas akselerasi?

Jawaban:

Saya juga kurang tahu bagaimana mekanisme pemilihannya, saya sempet

bertanya sama koordinator aksel, kenapa harus saya, kan masih ada guru

lainnya yang masa kerjanya lebih dari saya, tetapi mereka menilai bahwa

anda mampu untuk mengajar di aksel. Mungkin mereka mempunyai kriteria

tersendiri yang tidak diceritakan kepada saya. Tetapi saya berkesimpulan

bahwa diantara kriteria tersebut adalah, S1 dibidang yang akan diajarkan,

misalkan saya S1 di bidang bahasa Indonesia, dan juga masa mengajar atau

masa kerjanya lebih dari 5 tahun.