41
The 2nd Phase of Well & Reservoir Management V.1 - 1 V.1.1. STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) PENENTUAN POTENSI SUMUR MINYAK DENGAN INFLOW PERFORMANCE RELATIONSHIP (IPR) 1. TUJUAN Menghitung potensi suatu sumur minyak yang mencerminkan kemampuan reservoir mengalirkan minyak ke dalam sumur tersebut. Kemampuan ini dinyatakan dalam hubungan antara tekanan alir dasar sumur terhadap laju produksi (kurva IPR). 2. METODE DAN PERSYARATAN 2.1. METODE Penentuan potensi sumur menggunakan : 1. Persamaan Darcy untuk aliran satu fasa liquid. 2. Persamaan Vogel dan Perluasan Persamaan Vogel untuk aliran dua fasa. 3. Perhitungan berdasarkan hasil uji Back Pressure dan Isochronal. 2.2. PERSYARATAN 1. Untuk aliran satu fasa, tekanan statik dan tekanan alir dasar sumur lebih besar dari tekanan jenuh. 2. Khusus untuk persamaan Vogel, harga faktor skin sama dengan nol. 3. Kadar air tidak lebih dari 40%, baik untuk persamaan Vogel maupun perluasan persamaan Vogel. 3. LANGKAH KERJA 3.1. PENENTUAN KURVA IPR UNTUK ALIRAN SATU FASA 3.1.1. Berdasarkan Data Uji Tekanan dan Produksi 1. Siapkan data hasil uji tekanan dan produksi yaitu : P s , P wf , dan q o pada P wf . 2. Hitung indeks produktivitas (J) dengan menggunakan persamaan : (1) 3. Ambil harga tekanan alir dasar sumur (P wf ) tertentu lebih besar dari tekanan jenuh. 4. Hitung laju aliran (q o ) pada P wf tersebut dengan menggunakan persamaan :

Penentuan Potensi Sumur

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Cara menentukan potensi sumur

Citation preview

The 2nd Phase of Well & Reservoir Management V.1 - 1 V.1.1. STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) PENENTUAN POTENSI SUMUR MINYAK DENGAN INFLOW PERFORMANCE RELATIONSHIP (IPR) 1.TUJUAN Menghitungpotensisuatusumurminyakyangmencerminkankemampuanreservoir mengalirkanminyakkedalamsumurtersebut.Kemampuaninidinyatakandalam hubungan antara tekanan alir dasar sumur terhadap laju produksi (kurva IPR). 2.METODE DAN PERSYARATAN 2.1. METODE Penentuan potensi sumur menggunakan :1.Persamaan Darcy untuk aliran satu fasa liquid. 2.Persamaan Vogel dan Perluasan Persamaan Vogel untuk aliran dua fasa. 3.Perhitungan berdasarkan hasil uji Back Pressure dan Isochronal. 2.2. PERSYARATAN 1.Untuk aliran satu fasa, tekanan statik dan tekanan alir dasar sumur lebih besar dari tekanan jenuh.2.Khusus untuk persamaan Vogel, harga faktor skin sama dengan nol. 3.Kadarairtidaklebihdari40%,baikuntukpersamaanVogelmaupunperluasan persamaan Vogel. 3.LANGKAH KERJA 3.1. PENENTUAN KURVA IPR UNTUK ALIRAN SATU FASA 3.1.1.Berdasarkan Data Uji Tekanan dan Produksi 1.Siapkan data hasil uji tekanan dan produksi yaitu : Ps, Pwf, dan qo pada Pwf.2.Hitung indeks produktivitas (J) dengan menggunakan persamaan : [ =qcPs-Pw](1) 3.Ambilhargatekananalirdasarsumur(Pwf)tertentulebihbesardaritekanan jenuh. 4.Hitung laju aliran (qo) pada Pwf tersebut dengan menggunakan persamaan : The 2nd Phase of Well & Reservoir Management V.1 - 2 qo = [(s w])(2) 5.Kembalikelangkah3hinggadiperolehbeberapahargaqopadamasing-masing harga Pwf. 6.PlotqoterhadapPwfyangdiperolehdarilangkah3dan4padakertasgrafik kartesian, dengan qo sebagai sumbu datar dan Pwf sebagai sumbu tegak. 3.1.2.Berdasarkan Parameter Batuan dan Fluida Reservoir 1.Siapkan data yang diperlukan sebagai berikut : a.Parameter batuan reservoir, yaitu : ko, h, dan re

b.Parameter fluida reservoir, yaitu : Bo dan o c.Parameter sumur yaitu : rw

d.Tekanan statik dan faktor skin dari uji tekanan yaitu : Ps dan S 2.Hitung J dengan menggunakan persamaan : [ =0.00708kchcBc(In0.472rcrw+S) (3) 3.Ambilhargatekananalirdasarsumur(Pwf)tertentulebihbesardaritekanan jenuh. 4.Hitung laju aliran (qo) pada Pwf tersebut dengan menggunakan persamaan : qo = [(s w])(4) 5.Ulangi kembali perhitungan dari langkah 3 hingga diperoleh beberapa harga qo pada masing-masing harga Pwf. 6.Plot qo vs Pwf yang diperoleh dari langkah 3 dan 4 pada kertas grafik kartesian, dengan qo sebagai sumbu datar dan Pwf sebagai sumbu tegak. 3.2. PENENTUANKURVAIPRUNTUKALIRANDUAFASAPADAFAKTOR SKIN SAMA DENGAN NOL 3.2.1.Jika Tekanan Statik Lebih Kecil dari Tekanan Jenuh (Ps < Pb) 1.Siapkan data hasil uji tekanan dan produksi, yaitu Ps, Pwf, dan qo @ Pwf . 2.Hitung Pwf/Ps 3.Hitunglajuproduksimaksimum(qmax)berdasarkandatadarilangkah1dan The 2nd Phase of Well & Reservoir Management V.1 - 3 menggunakan persamaan berikut :qmux =qc1-0.2Pw]Ps-0.8Pw]Ps2 (5) 4.Ambil harga tekanan alir dasar sumur (Pwf) tertentu dan hitung Pwf/Ps. 5.Hitung qo pada Pwf tersebut dengan menggunakan persamaan : q0 = qmux{1 u.2 Pw]Ps u.8Pw]Ps2](6) 6.Ulangi kembali perhitungan dari langkah 4 hingga diperoleh beberapa harga qo pada masing-masing harga Pwf. 7.PlotqoterhadapPwfyangdiperolehdarilangkah4sampaidengan6pada kertas grafik kartesian dengan qo sebagai sumbu datar dan Pwf sebagai sumbu tegak.Catatan : Apabila diambil harga qo tertentu dan akan ditentukan harga Pwf-nya, langkah 4 s/d 6 diganti dengan langkah berikut :4.Ambil harga laju aliran (qo) tertentu dan hitung qo/qmax. 5.Hitung Pwf dari harga qo dengan menggunakan persamaan berikut :w] = u.12Ss{1 +_81 8u(qcqmcx)}(7) 6.Kembalikelangkah4hinggadiperolehbeberapahargaqopadamasing-masing harga Pwf. 3.2.2.Jika Tekanan Statik Lebih Besar daripada Tekanan Jenuh (Ps > Pb) 3.2.2.1.Jikatekananalirdasarsumurdariujiproduksilebihbesardari tekanan jenuh (Pwf > Pb) 1.Dari uji tekanan dan produksi, diperoleh : Ps, Pwf dan qo @ Pwf, dalam hal ini Pwf > Pb dan Pb harus diketahui. 2.Hitung indeks produktivitas sumur untuk Pwf > Pb (kondisi aliran satu fasa) dengan menggunakan persamaan berikut : [ =qcPs-Pw] (8) 3.DenganmenggunakanhargaJtersebuthitungqb@Pwf=Pbmenurut persamaan di bawah ini: The 2nd Phase of Well & Reservoir Management V.1 - 4 qb = [(s b)(9) 4.Hitung qx, yaitu : qx =](Pb)1.8 (10) 5.Hitung: qmux = qb + qx (11) 6.Ambil harga Pwf yang lebih kecil dari harga tekanan jenuh (Pb) dan hitung harga Pwf/Pb

7.HitunglajuproduksipadaPwftersebutdenganmenggunakanpersamaan: qo = qb + (qmux qb){1 u.2Pw]Pb u.8 Pw]Pb 2](12) 8.Ulangikembaliperhitungandarilangkah6hinggadiperolehbeberapa harga qo pada masing-masing harga Pwf. 9.Plot Pwf terhadap qo yang diperoleh dari langkah 6 sampai dengan 8, pada kertasgrafikkartesiandenganmenggunakanqosebagaisunibudatardan Pwf sebagai sumbu tegak. 3.2.2.2.Jika tekanan alir dasar sumur dari uji produksi lebih kecil dari tekanan jenuh (Pwf < Pb) 1.Dari uji tekanan dan produksi diperoleh : Ps , Pwf, dan qo @ PwfDalam hal ini Pwf < Pb2.Hitung Pwf/Pb dan tentukan harga A di mana : = 1 u.2 Pw]Pb u.8 Pw]Pb 2 (13) 3.Hitung harga J untuk kurva IPR di atas tekanan jenuh, yaitu : [ =qc{Ps-Pb+Pb1.8(A)](14) 4.Hitung laju produksi pada Pwf = Pb, yaitu :qb = [(s b)(9) 5.Hitung qx dari persamaan : qx =](Pb)1.8 (10) 6.Hitung qmux = qb + qx (11) The 2nd Phase of Well & Reservoir Management V.1 - 5 7.AmbilhargaPwftertentuyanglebihkecildaritekananjenuhdanhitung Pwf/Pb.8.HitunglajuproduksipadaPwftersebutdenganmenggunakanpersamaan berikut : qo = qb + (qmux qb){1 u.2Pw]Pb u.8 Pw]Pb 2](12)9.Ulangikembaliperhitungandarilangkah7hinggadiperolehbeberapa harga qo pada masing-masing harga Pwf.10. Plot Pwf vs qoyang diperoleh dari langkah 7 sampai dengan 9 pada kertas grafikkartesiandenganisebagaisumbudatardanPwfsebagaisumbu tegak. 3.3. PENENTUANKURVAIPRDUAFASAUNTUKTEKANANSTATIKDI BAWAH TEKANAN JENUH DANFAKTOR SKIN TIDAK SAMADENGAN NOL 1.Dari uji tekanan tentukan Ps dan S. 2.Dari uji produksi tentukan harga Pwf dan qo @ Pwf. 3.Hitung konstanta persamaan kurva IPR, yaitu :a1, a2, a3, a4 dan a5 masing-masing ditentukan dengan menggunakan persamaan-persamaan di bawah ini: a1 = 0.182922 e-0.36438 S + 0.814541 e-0.055873 S a2 = -1.476950 e-0.456632 S + 1.646246 e-0.442306 S a3 = -2.149274 e-0.195976 S + 2.289242 e-0.220333 S a4 = -0.0217831 e0.088286 S 0.260385 e-0.210801 S a5 = -0.5524470 e-0.032449 S 0.583242 e-0.306962 S Apabila hargafaktor skin antara -4 sampai dengan 10 maka harga a1 sampai a5 ditentukan secara grafis menggunakan Gambar 1 sampai 5. 4.Hitung Pwf/Ps berdasarkan data uji tekanan dan produksi. 5.Hitung harga ruas kanan dari pada persamaan kurva IPR, yaitu : =u1+u3_Pw]Ps]+uS(Pw]Ps)21+u2_Pw]Ps]+u4(Pw]Ps)2 (15) The 2nd Phase of Well & Reservoir Management V.1 - 6 6.Hitung laju produksi maksimum (qmax) apabila S = 0, yaitu : qmux = u =qcA(16) di mana qo adalah laju dari uji produksi.7.AmbilhargaPwftertentudanhitunghargaPwf/Ps,kemudianhitunghargaA, seperti pada langkah 5.8.Hitung laju produksi, qo pada Pwf tersebut, yaitu :qo = qmux = u = (17) 9.Ulangikembaliperhitungandarilangkah7hinggadiperolehbeberapahargaqo pada masing-masing harga Pwf. 10. Plot Pwf terhadap qo yang diperoleh dari perhitungan pada kertas grafik kartesian dengan qo sebagai sumbu datar dan Pwf sebagai sumbu tegak. Gambar 1. Faktor skin vs konstanta a1. The 2nd Phase of Well & Reservoir Management V.1 - 7 Gambar 2. Faktor skin vs konstanta a2. Gambar 3. Faktor skin vs konstanta a3. The 2nd Phase of Well & Reservoir Management V.1 - 8 Gambar 4. Faktor skin vs konstanta a4. Gambar 5. Faktor skin vs konstanta a5. 3.4. PENENTUAN KURVA IPR BERDASARKAN UJI ISOCHRONAL 1.DariujiIsochronaldiperoleh3ataulebihlajuproduksidenganmasing-masing Pwf nya. 2.Untuk masing-masing harga Pwf, hitung Ps2 Pwf2. The 2nd Phase of Well & Reservoir Management V.1 - 9 3.Plot (Ps2 Pwf2) terhadap q pada kertas grafik log-log. 4.Tarik garis lurus terbaik yang mewakili titik-titik tersebut. 5.Tentukan kemiringan garis lurus dari langkah 4 dengan prosedur sebagai berikut:Pilih dua titik sembarang yang terletak pada garis dari langkah 4. Baca harga-harga (Ps2 Pwf2) dan q, yaitu : (Ps2 Pwf2)1 dan qo1, (Ps2 Pwf2)2 dan qo2, Kemudian dari garis lurus tersebut dapat dihitung sebagai berikut: Krnon = Iog(Ps2-Pw]2)1-Iog(Ps2-Pw]2)2Iog qc1-Iog qc2(18) 6.Harga n dari persamaan kurva IPR dapat dihitung sebagai berikut : n = 1/ (Kemiringan)(19) 7.TentukankonstantaJdaripersamaankurvaIPRdenganprosedursebagai berikut:Perpanjang garis dari langkah 4, sampai memotong sumbu datar.Baca harga perpotongan tersebut, misalkan X STB/hari.Baca harga (Ps2 Pwf2) yang sesuai dengan X STB/hari tersebut, misalkan Y (psi2) Maka harga J dapat dihitung sebagai berikut :[ =Xn(20) 8.Pilih berapa harga Pwf dan hitung laju alirannya dengan menggunakan persamaan kurva IPR : qo = [(s2 b2)n (21) 9.PlotPwfterhadapqo,padakertasgrafikkartesian;qopadasumbudatardanPwf sebagai sumbu tegak. 3.5. PENENTUANKURVAIPRDUAFASADIKEMUDIANHARIDENGAN METODE "PIVOT - POINT" 3.5.1.Pemecahan Secara Numerik dengan Menggunakan Metoda "Pivot - Point" 1.Dapatkanduadataujitekanandanproduksiyangdilakukanpadawaktu berbeda. The 2nd Phase of Well & Reservoir Management V.1 - 10 2.Tentukanlajuproduksimaksimumdariduadataujitersebutdengan menggunakan persamaan Vogel :qmux =qc1-0.2Pw]Ps-0.8Pw]Ps2(5) dengan demikian diperoleh qmax1 dan qmax2 untuk masing-masing data uji.3.Hitung Pwf*dengan menggunakan persamaan berikut ini : w]=18(qmcx,2Ps12 Ps12 )-(qmcx,1Ps1Ps22 )(qmcx,1Ps22 )-(qmcx,2Ps22 ) (22) 4.Hitung (dqcdPw]) dengan menggunakan persamaan di bawah ini : (dqcdPw]) = qmux,1(0.2Ps1 +1.6Pw]Ps12)(23) Tentukantekananstatisdikemudianhari,PsfyangkurvaIPR-nyaakan dibuat.5.Hitung (dqcdPw]) ]| Pw]=0 dengan menggunakan persamaan berikut: _(dqcdPw]) ]| Pw]=0 = (-dqcdPw])1+Pw]Ps]_(24) 6.Hitung laju produksi maksimum di kemudian hari, qmax,f , sebagai berikut : qmux,] =Ps]((-dqcdPw])] Pw]=0)0.2 (25) 7.Buat kurva IPR di kemudian hari, berdasarkan harga Psf (dari langkah 5) dan qmax,f(darilangkah7)denganmenggunakanpersamaanVogel.Langkah perhitungandilakukansepertilangkah4sampaidengan7darisubjudul 3.2.1. 3.5.2.Pemecahan Secara Numerik dengan Menggunakan Persamaan Ps-envelope 1.Dapatkanduadataujitekanandanproduksiyangdilakukanpadawaktu yang berbeda. 2.Tentukanlajuproduksimaksimumdariduadataujitersebutdengan menggunakan persamaan Vogel, yaitu : The 2nd Phase of Well & Reservoir Management V.1 - 11 qmux =qc1-0.2Pw]Ps-0.8Pw]Ps2(5) dengan demikian diperoleh qmax,1 dan qmax,2 untuk masing-masing data uji. 3.Hitung konstanta A dengan menggunakan persamaan berikut : = Ps1-Ps2Ps12qmcx,1-(Ps22qmcx,2) (26) 4.Hitung konstanta n, sebagai berikut : n =s1_APs1Pmcx,1 1_ (27) 5.Tentukantekananstatisdikemudianhari(Psf)yangmanakurvaIPRakan dibuat. 6.Hitung qmax,f dengan menggunakan persamaan berikut : qmux,] =APs]2Ps]+n(28) 7.Buat kurva IPR di kemudian hari berdasarkan harga Psf (dari langkah 5) dan qmax,f(darilangkah7)denganmenggunakanpersamaanVogel.Langkah perhitungandapatdilihatpadasub-judul3.2.1.darilangkah4sampai langkah 7. 3.6. PENENTUANKURVAIPRDUAFASADIKEMUDIANHARIDENGAN MENGGUNAKAN FUNGSI TEKANAN SEMU 1.Dapatkansatudataujitekanandanproduksipadawaktusekarangdantentukan pula faktor skin, selain itu API minyak juga harus diketahui.2.Denganmenggunakanprosedurperhitunganpadasub-judul3.3darilangkah1 sampai6,tentukanlajuproduksimaksimumuntukS=0,padasaatsekarang (qmax,p)3.Sesuai dengan API dari minyak, tentukan xp, yaitu perbandingan m(Psp)/m dengan (Psp) menggunakan persamaan berikut :Untuk API < 40 : p = u.uSS21u 3.429922(Ps]Psp) (29) = 1.025333 The 2nd Phase of Well & Reservoir Management V.1 - 12 Untuk API > 40 : p = u.u1S21S 4.152343(Ps]Psp)(30) = 0.967412 4.Tentukanhargatekananstatisdikemudianhari,Psf,yangkurvaIPR-nyaakan dibuat. 5.Hitung harga xf, yaitu : ] =m(Ps])m(Psp)(31) dengan menggunakan persamaan yang sesuai dengan API minyak, yaitu : Untuk API < 40 : p = u.uSS21u 3.429922(Ps]Psp) (32) Untuk API > 40 : p = u.u1S21S 4.152343(Ps]Psp)(33) Hitung laju aliran maksimum di kemudian hari (qmax,f) untuk S = 0, yaitu :qmux,] =x]xpqmux,p (34) dimana qmax,p telah diperoleh dari langkah 2. 6.Buat kurva IPR di kemudian hari berdasarkan Psf (dari langkah 5) dan qmax,f (dari langkah6)denganmenggunakanprosedurperhitunganpada2.3,langkah7 sampai langkah 9. 3.7. PENENTUANKURVAIPRDIKEMUDIANHARIDENGAN MENGGUNAKAN DATA UJI ISOCHRONAL 1.Persamaan kurva IPR dapat dapat ditentukan berdasarkan data isochronal, yaitu: qo = [(sp2 w]2)n (35) 2.Tentukan tekanan statik di kemudian hari (Psf).3.BuatkurvaIPRuntuktekananstatik(Psf)denganmenggunakanpersamaan: qo = [ _Ps]Psp]n(s]2 w]2)(36) dimanaPspadalahtekananstatikpadasaatsekarang,yaitupadawaktuuji isochronal dilakukan (langkah 1). The 2nd Phase of Well & Reservoir Management V.1 - 13 4.LATAR BELAKANG DAN RUMUS 4.1. Pendahuluan Kurva IPR dinyatakan sebagai hubungan tekanan alir dasar sumur (Pwf) terhadap laju produksi (qo). Hubungan ini diperoleh dari uji sumur, yaitu :1.Uji produksi sebelum uji tekanan bentuk dilakukan.2.Uji "draw down" (UDD).3.Uji Isochronal.SelainberdasarkanujisumurtersebutkurvaIPRdapatpuladiperkirakandengan menggunakan persamaan aliran Darcy. 4.2. Penentuan Kurva IPR dengan Persamaan Darcy Persamaan aliran untuk minyak dalam media berpori adalah sebagai berikut : qo =0.00708kch(Pr-Pw])cBc(In0.472rcrw+S) (37) Apabila indeks produksi (J) didefinisikan sebagai : [ =qcPr-Pw] (38) maka dengan mensubstitusikan kedua persamaan diatas diperoleh harga J: [ =0.00708kccBc(In0.472rcrw+S) (39) OlehkarenapersamaantersebutditurunkandaripersamaanaliranDarcy,maka pemakaiannya sesuai dengan anggapan atau asumsi yang digunakan pada Persamaan Darcy, antara lain adalah aliran satu fasa. 4.3. Penentuan Kurva IPR untuk Aliran Dua Fasa (Gas dan Minyak) dengan Faktor Skin Sama dengan Nol Untukaliranduafasa,VogelmenurunkanpersamaankurvaIPRyangtidak berdimensidenganmenggunakansimulatoruntukreservoirsolutiongasdrive. Persamaan tersebut adalah :qcqmcx = 1 u.2 Pw]Ps u.8 Pw]Ps2(40) PembuatankurvaIPRdenganpersamaaninimemerlukansatudataujiproduksi(qo danPwf)danujitekananstatik.Sesuaidenganpenurunannya,persamaantersebut The 2nd Phase of Well & Reservoir Management V.1 - 14 hanya berlaku apabila tidak terjadi kerusakan atau perbaikan formasi. Persamaan ini dikembangkanuntukmenentukankurvaIPR,apabilatekananstatiklebihbesar daripada tekanan jenuh. Pada kondisi ini kurva IPR terdiri dari dua bagian, yaitu : 1.Kurva IPR yang linier, apabila tekanan alir dasar sumur lebih besar dari tekanan jenuh. Pada kondisi ini Persamaan Darcy digunakan untuk membuat kurva IPR.2.KurvaIPRyangtidaklinier,apabilatekananalirdasarsumurlebihkecildari tekanan jenuh. Pada kondisi ini persamaan kurva IPR berupa : qo = qb + (qmux qb){1 u.2Pw]Pb u.8 Pw]Pb 2](12) Harga qb ditentukan menurut persamaan berikut : qb = [(s b)(9) HargaJlebihdahuludihitungberdasarpadadataujitekanandanproduksisebagai berikut :1.Apabila dari uji produksi diperoleh Pwf > Pb, maka : [ =qcPs-Pw](1) 2.Apabila dari uji produksi diperoleh Pwf < Pb, maka : w] = u.12Ss{1 +_81 8u(qcqmcx) (7) di mana: = 1 u.2 Pw]Pb u.8 Pw]Pb 2 (13) Besarnya harga qmax dihitung menurut persamaan : qmux = qb +]Pb1.8 (41) 4.4. PenentuanKurvaIPRuntukAliranDuaFasa(GasdanMinyak)Apabila Terjadi Kerusakan atau Perbaikan Formasi (Skin Tidak Sama dengan Nol) PersamaankurvaIPR,yangdipengaruhiskinfactor,dikembangkandarisimulator reservoir3-fasadenganmemasukkanpengaruhskin.Persamaantersebutberbentuk: =u1+u3_Pw]Ps]+uS(Pw]Ps)21+u2_Pw]Ps]+u4(Pw]Ps)2 (42) di mana a1 sampai dengan a5 adalah konstanta persamaan yang tergantung dari harga The 2nd Phase of Well & Reservoir Management V.1 - 15 faktorskin.Konstantainidihitungdenganmenggunakanpersamaan-persamaan berikut : a1 = 0.182922 e-0.36438 S + 0.814541 e-0.055873 S(43) a2 = -1.476950 e-0.456632 S + 1.646246 e-0.442306 S(44) a3 = -2.149274 e-0.195976 S + 2.289242 e-0.220333 S(45) a4 = -0.0217831 e0.088286 S 0.260385 e-0.210801 S(46) a5 = -0.5524470 e-0.032449 S 0.583242 e-0.306962 S(47) Untukhargafaktorskinantara4sampaidengan10,hargakonstantaa1sampaia5 dapat ditentukan secara grafis dengan menggunakan Gambar 1 sampai dengan 5 pada prosedur perhitungan (sub bab 3.3). 4.5. Penentuan Kurva IPR Berdasarkan Uji Isochronal CarainidikembangkanolehFetkovich,yangmenganggapbahwakelakuanaliran cairandalammediaberporiadalahsamasepertialirangas.PersamaankurvaIPR untuk aliran cairan adalah :qo = [(s2 w]2)n (48) Harga J dan n diperoleh dari plot (Ps2 - Pwf2) terhadap qo dari data uji isochronal. Plot tersebut dibuat pada kertas grafik log-log. 4.6. PerencanaanKurvaIPRDuaFasadiKemudianHaridenganMetoda"Pivot Point" MetodePivotPointdikembangkanolehUhridanBlountdandigunakanuntuk meramalkankurvaIPRdikemudianhariuntuksumur-sumuryangberproduksidari reservoirsolutiongasdrive,tanpamemerlukandataPVTdansaturasiatau permeabilitas relatif.PersamaankurvaIPRdariVogel,masihtetapdigunakanuntukmembuat kurvaIPR dikemudianhari,dimanalajualiranmaksimum(qmax)diramalkandenganmetode "PivotPoint"ini.Untukperamalanlajualiranmaksimuminidiperlukanpaling sedikit dua uji tekanan dan produksi yang dilaksanakan pada waktu yang berbeda. MetodeinidikembangkandaripersamaanVogelyangditurunkanterhadaptekanan alir, yaitu : (dqcdPw]) = qmux(0.2Ps+1.6Pw]Ps2)(49) The 2nd Phase of Well & Reservoir Management V.1 - 16 atau dapat pula dituliskan sebagai : dqcdPw] =0.2qmcxPs+1.6qmcxPw]Ps2(50) Persamaantersebutmenunjukkanhubunganyanglinier(dqo/dPwf)terhadapPwf. Dengandemikiangrafik(dqo/dPwf)terhadapPwfakanmenghasilkangarislurus. Kemudiandiketemukanbahwagaris-garislurustersebutsemuanyaberpangkaldari satu titik, (Pivot Point), seperti terlihat pada Gambar 6. Gambar 6. Plot antara -(dqo/dPwf) terhadap Pwf untuk membuat Ps-envelope. Untuk membuat garis lurus tersebut diperlukan dua harga (dqo/dPwf) yang ditentukan dari dua harga Pwf, yaitu : 1.Untuk Pwf = 0 (dqcdPw]) Pw]=0 =0.2 qmcxPs (51) 2.Untuk Pwf = Ps (dqcdPw]) Pw]=Ps =0.2 qmcxPs The 2nd Phase of Well & Reservoir Management V.1 - 17 atau _dqcdPw]] Pw]=0= 9 ((dqcdPw]) Pw]=Ps) (53) Dengandemikiandarisatuujitekanandanproduksisertamenggunakanpersamaan-persamaan tersebut dapat dibuat garis lurus. Dengan cara yang sama dibuat garis lurus yang lain berdasarkan uji tekanan dan produksi yang diambil pada saat yang berbeda. Perpotongankeduagarislurusituadalahtitikpangkaldarisemuagarislurusuntuk hargaPsyangberbeda-beda.Apabiladibuatbeberapagarissepertiitu,makatitik ujunggaris-garistersebutakanmembentuksuatukurvayangdisebutPs-envelope (lihat Gambar 7). Gambar 7. Grafik Ps-envelope. UntukmeramalkankurvaIPRdikemudianhari,titikpangkal(PivotPoint)danPs-envelopeharusdibuatlebihdahulu.Penentuankeduahalinidapatdilakukansecara analitis seperti tercantum dalam prosedur perhitungan. 4.7. PeramalanKurvaIPRDuaFasaDiKemudianHaridenganMenggunakan FungsiMetode ini dikembangkan berdasarkan persamaan aliran radial dua fasa semi mantap, yaitu :qo =0.00708 kch(Inrcrw-0.5]krccBcPsPw](54) The 2nd Phase of Well & Reservoir Management V.1 - 18 Dalambentukfungsitekanansemu,persamaandiatasdapatdituliskansebagai: qo =0.00708 kch(Inrcrw-0.5|(s) (w])](55) ApabilaPsfdanPspmasing-masingadalahtekananreservoirstatikdikemudianhari dansaatini,makaperbandinganantaraqmax,fdanqmax,puntukfaktorskin=0dapat dinyatakan sebagai : qmcx,]qmcx,p =m(Ps])m(Psp)(56) Darihasilsimulasireservoir,diperolehhubungan(kro/oBo)terhadaptekanandan fungsitekanansemuadihitungberdasarkanintegrasisecaranumerik.Untuk bermacam-macamjenisminyakdanparameterbatuanreservoirternyatakedudukan kurvadarihubunganm(Psf)/m(Psp)terhadapPrf/Priadalahsalingberdekatan,seperti ditunjukkanpadaGambar8dan9,masing-masinguntukAPI>40danAPI 40: m(Ps])m(Psp) = u.uSS21u 3.429922(Ps]Psp) (57) API < 40 m(Ps])m(Psp) = u.u1S21S 4.152343(Ps]Psp)(58) Denganmenggunakankeduapersamaandiatasmakalajuproduksimaksimumdi kemudianhariuntukfaktorskin=0dapatditentukan.KurvaIPRdapatdibuat berdasarkan qmax,f ini dengan menggunakan persamaan: =u1+u3_Pw]Ps]+uS(Pw]Ps)21+u2_Pw]Ps]+u4(Pw]Ps)2 (59) The 2nd Phase of Well & Reservoir Management V.1 - 19 Gambar 8. m(Psf)/m(Psp) vs Prf/Pri untuk API > 40. Gambar 9. m(Psf)/m(Psp) vs Prf/Pri untuk API < 40. 5.CONTOH SOAL 5.1. Penentuan Kurva IPR Untuk Aliran Satu Fasa (Berdasarkan Data Uji Tekanan dan Produksi) a.Dari uji tekanan dan produksi, diperoleh : Ps= 1,500 psi Pwf = 1,200 psi The 2nd Phase of Well & Reservoir Management V.1 - 20 qo= 150 STB/hari Tekanan jenuh= 750 psi. b.Penentuan Kurva IPR : 1.Ps = 1,500 psi Pwf = 1,200 psi qo @ Pwf= 150 STB/hari2.J = 150/(1,500 1,200)J = 0.50 STB/hari/psi3.Pada Pwf = 1,400 psi, maka q = 0.50 (1,500 1,400) qo = 50 STB/hari, pada Pwf = Pb = 750 psi, maka qo = 0.50 (1,500 750) qo = 375 STB/hari4.Plot kurva IPR dapat dilihat pada Gambar 10. Gambar 10. Plot hasil perhitungan IPR untuk aliran satu fasa. 5.2. PenurunanKurvaIPRUntukAliranSatuFasa(BerdasarkanParameter Batuan dan Fluida Reservoir) The 2nd Phase of Well & Reservoir Management V.1 - 21 1.Parameter batuan reservoir : ko = 14.5 mDh = 20 ftre = 900 ft2.Parameter fluida reservoir : Bo = 1.1200 bbl/STB o = 0.40 cp 3.Parameter sumur :rw = 0.33 ftS = + 24.Tekanan Statik, Ps = 1,500 psi5.Hitung J : [ =u.uu7u8(14.S)(2u)(u.4)(1.12)(lnu.472 9000.33+ 2.u) J = 0.5 bbl/d/psi6.Pada Pwf = 1,200 psi, maka qo = 0.50 (1,500 1,200) qo = 150 STB/hari, 7.Pada Pwf = 1,000 psi, maka qo = 0.50 (1,500 1,000) qo = 250 STB/hari8.Plot kurva IPR dapat dilihat pada Gambar 11. The 2nd Phase of Well & Reservoir Management V.1 - 22 Gambar 11. Plot hasil perhitungan IPR untuk aliran satu fasa. 5.3. Kurva IPR Untuk Aliran Dua Fasa (Gas-Minyak) dan Ps < Pb 1.Dari data uji tekanan dan produksi, diperoleh. : Ps= 1,500 psi Pwf= 1,200 psi qo= 150 STB/hari 2.Pwf/Ps = 1,200/1,500 = 0.80 qmux =1Su1 u.2(u.8) u.8(u.8)2 3.Pada Pwf= 1,400 psi, maka Pwf/Ps = 1,400/1,500 = 0.9333 4.qo = 457.32 {1.0 0.20 (0.9333) 0.80 (0.9333)2} qo = 53.25 STB/hari 5.Untuk berbagai harga Pwf diperoleh harga-harga qo sebagai berikut: The 2nd Phase of Well & Reservoir Management V.1 - 23 6.Plot Kurva IPR ditunjukkan oleh Gambar 12. Gambar 12. Hasil plot kurva IPR untuk aliran dua fasa. The 2nd Phase of Well & Reservoir Management V.1 - 24 5.4. Penentuan Kurva IPR Dua Fasa (Pwf > Pb) 1.Dari data uji tekanan dan produksi, diperoleh. : Ps= 4,000 psi Pwf= 3,000 psi, qo = 200 STB/hari @ Pwf qo= 200STB/hari 2.Indeks Produktivitas untuk Pwf > Pb, dapat dihitung sebagai berikut: [ =2uu4uuu Suuu = u.2 3.Laju produksi pada Pwf = Pb adalah: qb = 0.2 (4,000 2,000) qb = 400 STB/hari 4.Hitung qx : qx =(0.2)(2000)1.8= 222.22 or 5.Hitung qmax qmax = 400 + 222.22 qmax = 622.22 STB/hari 6.Misalkan ambil Pwf = 1,000 psi, dan hitung Pwf/Pb :w]b= 1uuu2uuu = u.S maka 7.Laju produksi pada Pwf = 1,000 psi adalah : qo = 400 + (622.22 400) (1.0 0.2(0.5) 0.8(0.5)2) qo = 555.55 STB/hari 8.Ambil harga Pwf yang lain dan diperoleh hasil sebagai berikut: 9.Plot Pwf terhadap qo dapat dilihat pada Gambar 13. The 2nd Phase of Well & Reservoir Management V.1 - 25 Gambar 13. Hasil plot kurva IPR untuk aliran dua fasa (Pwf uji produksi > Pb). 5.5. Perhitungan Kurva IPR Dua Fasa (Pwf < Pb) 1.Dari data uji tekanan dan produksi, diperoleh. : Ps= 4,000 psi Pwf= 2,000 psi, qo = 200 STB/hari @ Pwf Pb= 200STB/hari 2.HitungPw]Pb=20003000 = u.6667 A = 1.0 0.2(0.6667) 0.8(0.6667)2 A = 0.5111 3.Hitung harga J untuk Pwf > Pb: [ =200(4000-3000+30001.8(0.5111)) = u.1u8u 4.Hitung qb : The 2nd Phase of Well & Reservoir Management V.1 - 26 qb = 0.1080(4,000 3,000) qb = 108.0 STB/hari Hitung qx : qx = (u.1u8u)(Suuu)1.8= 18uor 5.Misalkan ambil Pwf = 1,000 psi, dan hitung Pwf/Pb : w]b= 1uuuSuuu = u.SSS maka 6.Laju produksi pada Pwf = 1,000 psi adalah : qo = 108 + (288 100) {1 0.2(0.3333) 0.8 (0.3333)2) qo = 260.0 STB/hari 7.Hasil perhitungan untuk berbagai harga Pwf adalah sebagai berikut: 8.Kurva IPR dapat dilihat pada Gambar 14. The 2nd Phase of Well & Reservoir Management V.1 - 27 Gambar 14. Hasil plot kurva IPR untuk aliran dua fasa (Pwf uji produksi < Pb). 5.6. Penentuan Kurva IPR Dua Fasa (Gas dan Minyak) Dengan Ps < Pb dan S 0 Untuk harga S positif 1.Dari uji tekanan diperoleh: Ps= 1,590 psi S = 2.43 (FE = 0.7880) 2.Dari uji produksi diperoleh :Pwf= 240 psi qo = 924 STB/hari Hitung konstanta persamaan Kurva IPR sebagai berikut :a1 = 0.182922 e-0.36438 (2.43) + 0.814541 e-0.055873 (2.43) = 0.78658 a2 = -1.476950 e-0.456632 (2.43)+ 1.646246 e-0.442306 (2.43) = 0.07504 a3 = -2.149274 e-0.195976 (2.43)+ 2.289242 e-0.220333 (2.43) = 0.00522 a4 = -0.0217831 e0.088286 (2.43) 0.260385 e-0.210801 (2.43) = -0.18300 a5 = -0.5524470 e-0.032449 (2.43) 0.583242 e-0.306962 (2.43)= -0.78719 The 2nd Phase of Well & Reservoir Management V.1 - 28 3.Hitung Pwf/Ps, yaitu :w]s=24u1S9u = u.1Su94 4.Hitung ruas kanan dari pada persamaan Kurva IPR : = u.786S8 +u.uuS22(u.1Su94) u.7819(u.1Su94)21 + u.u7S94(u.1Su94) u.18Suu(u.1Su94)2 A = 0.76396 5.Hitung laju produksi maksimum pada S = 0, qmax,,S = 0, yaitu : qmux,S=0 =9240.76396 = 12u9.48 or 6.Misal ambil harga Pwf = 1,400 psi, w]s= 14uu1S9u = u.88uSu Harga A adalah : = u.786S8 +u.uuS22(u.88uSu) u.7819(u.88uSu)21 + u.u7S94(u.88uSu) u.18Suu(u.88uSu)2 A = 0.19572 7.Laju produksi pada Pwf = 1,400 psi adalah : qo = (1,209.48) (0.19572) qo = 236.71 STB/hari 8.UntukhargaPwfyangberbedadiperolehhasilperhitunganlajuproduksi sebagai berikut : 9.Kurva IPR dapat dilihat pada Gambar 15. The 2nd Phase of Well & Reservoir Management V.1 - 29 Gambar 15. Hasil plot kurva IPR untuk aliran dua fasa dengan factor skin = +2.43. Untuk harga S negatif 1.Dari uji tekanan diperoleh: Ps= 3,548 psi S = - 3.60 (FE = 1.6558) 2.Dari uji produksi diperoleh :Pwf= 3,118 psi qo = 107 STB/hari 3.Hitung konstanta persamaan Kurva IPR sebagai berikut : a1 = 0.182922 e-0.36438 (-3.60) + 0.814541 e-0.055873 (-3.60) = 1.67530 a2 = -1.476950 e-0.456632 (-3.60)+ 1.646246 e-0.442306 (-3.60) = 0.44789 a3 = -2.149274 e-0.195976 -3.60)+ 2.289242 e-0.220333 (-3.60= 0.70823 a4 = -0.0217831 e0.088286 (-3.60) 0.260385 e-0.210801 (-3.60) = -0.57201 a5 = -0.5524470 e-0.032449 (-3.60) 0.583242 e-0.306962 (-3.60) = -2.38195 The 2nd Phase of Well & Reservoir Management V.1 - 30 4.Hitung Pwf/Ps, yaitu :w]s= S118SS48 = u.8788 5.HitungruaskanandaripadapersamaanKurvaIPR: = 1.67SSu +u.7u82S(u.8788) 2.S819S(u.8788)21 + u.44789(u.8788) u.S72u1(u.8788)2 A = 0.48130 6.Hitung laju produksi maksimum pada S = 0, qmax,,S = 0, yaitu :qmux,S=0 =1u7u.481S = 222.S2 or 7.Misal ambil harga Pwf = 1,400 psi, w]s = u.9Su1u /Harga A adalah : = 1.67SSu +u.7u82S(u.9Su1u) 2.S819S(u.9Su1u)21 + u.44789(u.9Su1u) u.S72u1(u.9Su1u)2 A = 0.29664 8.Laju produksi pada Pwf = 3,300 psi adalah : qo = (222.32) (0.29664) qo = 65.95 STB/hari 9.UntukhargaPwfyangberbedadiperolehhasilperhitunganlajuproduksi sebagai berikut : 10. Plot Pwf terhadap qo dapat dilihat pada Gambar 16. The 2nd Phase of Well & Reservoir Management V.1 - 31 Gambar 16. Hasil plot kurva IPR untuk aliran dua fasa dengan factor skin = -3.60. 5.7. Penentuan Kurva IPR Berdasarkan Data Uji Isochronal 1.Data Uji Isochronal :Ps = 1,345 psi 2.Hitung (Ps2 Pwf2) The 2nd Phase of Well & Reservoir Management V.1 - 32 3.Plot (Ps2 Pwf2) terhadap qo dapat dilihat pada Gambar 17. Gambar 17. Plot (Ps2 Pwf2) terhadap qo dari data uji isochronal. 4.Buat garis lurus yang mewakili ke tujuh titik tersebut. 5.Kemiringan garis lurus dihitung sebagai berikut : q = 10 STB/hari,(Ps2 Pwf2) = 40,500 psi2 q = 100 STB/hari,(Ps2 Pwf2) = 410,000 psi2 Krnon = Iog(410000)1-Iog(40500)2Iog100-Iog10= 1.uuSS29 6.Harga n adalah :n =11.uuSS29 = u.9947 = 1.u The 2nd Phase of Well & Reservoir Management V.1 - 33 7.Konstanta J dihitung sebagai berikut : Perpanjang garis lurus sampai memotong sumbu tegak di Y = 40,500 psi2 Dan harga X = 10 STB/hariJadi J adalah:[ =1u(4uSuu)1.0 = 2.46914 1u-4 8.Jadi persamaan kurva IPR : qo = 2.46914 10-4 (Ps2 Pwf2)1.0 9.Harga laju aliran minyak untuk berbagai Pwf adalah sebagai berikut: 10. Kurva IPR dapat dilihat pada Gambar 18. The 2nd Phase of Well & Reservoir Management V.1 - 34 Gambar 18. Hasil plot kurva IPR berdasarkan uji isochronal. 5.8. Penentuan Kurva IPR Dua Fasa di Kemudian Hari dengan Menggunakan Pivot - PointContoh soal dikutip dari: WorldOil,May1982,halaman155,"Pivot-PointMethodQuicklyPredictsWell Performance", Uhri. , D. C., dan Blount, E. M. a.Data Uji Sumur : b.Tentukan Kurva IPR pada Psf = 1,260 psi . c.Langkah Perhitungan : 1.Dataujisumuruntukwaktuyangberbedatelahditunjukkanolehtabel terdahulu. The 2nd Phase of Well & Reservoir Management V.1 - 35 2.Hitung laju produksi maksimum: Untuk Uji #1 :qmux =Su1 u.2 17652090 u.8 176520902 = 191.89 bp Untuk Uji #2 :qmux =Su1 u.2 15781960 u.8 157819602 = 1S6.84 bp 3.Hitung Pwf*, yaitu : w]=18(156.04(2090)2(1960))-(191.89(2090)(1960)2)(192(1960)2)-(156.04(2090)2) Pwf* = -457.10274 4.Hitung (dqcdPw]), yaitu :(qow]) = 191.89(u.22u9u+1.6(4S7.1u274)(2u9u)2) 5.Psf = 1,260 psi. 6.Hitung (dqcdPw]) ]| Pw]=0 , yaitu:qow] ]| Pw]=0 =u.u1S7661 + 8(-457.10274)1260= u.uu72S7 7.Hitung qmax,f, yaitu : qmux,] =1260(0.007237)0.2= 4S.S9bp 8.Hasil perhitungan kurva IPR adalah sebagai berikut : 9.Kurva IPR dapat dilihat pada Gambar 19. The 2nd Phase of Well & Reservoir Management V.1 - 36 Gambar 19. Kurva-kurva IPR aliran dua fasa di kemudian hari. 5.9. PenentuanKurvaIPRDuaFasaDiKemudianHariDenganMenggunakan Persamaan Ps-envelope Catatan: Soal sama seperti pada contoh 5.8 1.Data uji sumur seperti tercantum pada contoh perhitungan 5.8. 2.Hitung laju produksi maksimum untuk masing-masing uji sumur. Berdasarkan hasil perhitungan pada contoh soal 5.8 diperoleh : qmax,1 = 191.89 bpdqmax,2 = 156.04 bpd 3.Hitung konstanta A: =2090-1960(2090)2191.89 -(1960)21S6.04= u.u7uuS2 4.Hitung konstanta n, yaitu : n = 2u9u -0.070052(2090)2191.89 = S684.6S175.Psf = 1,260 psi. 6.Hitung qmax,f:: qmux,] =-0.070052(1260)21260-3684.6317= 4S.87 or The 2nd Phase of Well & Reservoir Management V.1 - 37 7.HasilperhitunganKurvaIPRpadaPsf=1260psisamasepertihasil perhitungan pada contoh soal 5.8. 5.10. PenentuanKurvaIPRDuaFasadiKemudianHaridenganMenggunakan Fungsi Tekanan Semu a.Soal sama seperti contoh soal 5.7 di mana diperoleh Ps = 1,345 psiPwf= 719 psiq = 321 STB/harib.Tentukan kurva IPR pada Psf = 1,000 psi. c.Langkah perhitungan: 1.Ps = 1,345 psi Pwf = 719 psiq = 321 STB/hariAPI < 40 dan S = 0 (dianggap) 2.Hitung qmax,p pada saat Ps = 1,345 psi a1 = 0.182922 e0 + 0.814541 e0 = 0.997463 a2 = -1.476950 + 1.646246 = 0.169296 a3 = -2.149274 e+ 2.289242

= 0.139968 a4 = -0.0217831 0.260385= -0.282168 a5 = -0.5524470 0.583242 =-1.135689 Pwf = 719 psi w]s=7191S4S = u.SS4S72 = u.99746S + u.1S9968(u.SS4S72) 1.1SS689(u.SS4S72)21 +u.169296(u.SS4S72) u.282168(u.SS4S72)2 A = 0.740437 qmux,p =S21u.74u4S7 = 4SSS.SS or 3.Untuk API < 40 xp = 1.025333 4.Psf = 1,000 psi 5.Untuk API < 40 ] = u.uSS213.429922(1000134S)= u.42SS78 The 2nd Phase of Well & Reservoir Management V.1 - 38 6.qmux,] =0.4253781.025333(4SS.SS) = 179.86 or 7.Berdasarkanqmax,fsertakonstanta-konstantaa1,a2,a3,a4dana5kurvaIPR pada tekanan statik 1,000 psi dihitung sebagai berikut : 8.KurvaIPRdiperolehdariplotPwfterhadapqodarihasilperhitungandi langkah 7. Hasil plot ditunjukkan oleh Gambar 20. Gambar 20. Kurva-kurva IPR aliran dua fasa pada saat sekarang dan di kemudian hari. The 2nd Phase of Well & Reservoir Management V.1 - 39 5.11. PenentuanKurvaIPRDuaFasaDiKemudianHaridenganMenggunakanUji Isochronal a.Soal sama seperti contoh soal 5.7 di mana diperoleh: qo = 2.46914 10-4 (Ps2 Pwf2)1.0 untuk Ps = 1,345 psib.Tentukan kurva IPR pada tekanan statik 1,000 psi. c.Langkah perhitungan: 1.Persamaan kurva IPR pada tekanan statik 1,345 psi adalah : qo = 2.46914 10-4 (Ps2 Pwf2) 2.Psf = 1,000 psi 3.Persamaan kurva IPR pada tekanan statik = 1,000 psi adalah :q = 2.46914 1u-4(1uuu1S4S)(s]2 w]2)1.0 q = 2.46914 1u-4(1uuu1S4S)(1uuu w]2)1.0 4.Perhitungan kurva IPR pada Psf = 1,000 psi : 5.KurvaIPR diperoleh dengan membuat plot Pwf terhadap qo, seperti tercantum pada Gambar 21. The 2nd Phase of Well & Reservoir Management V.1 - 40 Gambar 21. Kurva-kurva IPR aliran dua fasa pada saat sekarang dan di kemudian hari. 6.DAFTAR PUSTAKA 1.Vogel,J.V.,"InflowPerformanceRelationshipsForSolutionGasDriveWells", Journal Petroleum of Technology, Jan. 1968, pp. 83-92.2.Sukarno, Pudjo, "Inflow PerformanceRelationshipCurvesin Two-Phase andThree-PhaseFlowConditions",Ph.D.Dissertation,TheUniversityofTulsa,1985,Tulsa, Ok.3.Fetkovich,M.J.,"TheIsochronalTestingofOilWells",SPEReprintSeriesNo.14, Pressure Transient Testing Method, 1980 Edition.4.Earlougher, Robert C., Jr., "Advances in Well Test Analysis", Monograph Vol. 5, SPE of AIME.5.Uhri,D.C.danBlount,E.M.,"PivotPointMethodQuicklyPredictsWell Performance", World Oil Vol.194, No 6. May 1982 pp. 153 - 164.6.Brown, K. E., "The Technology of Artificial Lift Methods", Vol. IV, PennWell Books, Tulsa, Oklahoma, 1984. The 2nd Phase of Well & Reservoir Management V.1 - 41 7.DAFTAR SIMBOL Bo= faktor volume formasi, bbl/STBh= tebal lapisan, ftJ= Indeks Produktivitas, STB/hari/psiko= permeabilitas efektif minyak, mDkro= permeabilitas relatif minyakm(P)= fungsi tekanan semun= l/kemiringan kurva dari plot (Ps2 Pwf2) terhadap qo pada kertas grafik log-logPb= tekanan jenuh, psiPs= tekanan statik, psiPsf= tekanan statik di kemudian hari, psiPsp= tekanan statik saat ini, psiPwf= tekanan alir dasar sumur, psiqb= laju aliran minyak pada Pwf = Pb, STB/hariqmax= laju aliran minyak maksimum, STB/hariqo= laju aliran minyak, STB/hari re= jari-jari pengurasan, ftrw= jari-jari sumur, ft