6
“ Penentuan Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan” A. Definisi Biaya Bersama Biaya bersama dapat di artikan sebagai biaya overhad bersama ( joint Overhead Cost) yang harus di alokasikan ke berbagai departemen, baik dalam perusahaan yang kegiatan produksinya berdasarkan pesanan maupun kegiatan produksinya dilakukan secara massa. Biaya produk bersama ( joint product cost) adalah biaya yang dikeluarkan sejak saat mula-mula bahan baku diolah sampai dengan saat berbagai macam produk dapat di pisahkan identitasnya. Biaya produk bersama ini terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Biaya bergabung dan biaya bersama mempunyai satu perbedaan pokok yaitu bahwa biaya bahwa biaya bergabung dapat diikuti jejak alirannya ke berbagai produk yang terpisah tersebut atas dasar sebab akibat, tau dengan cara menelusuri jejak penggunaaan fasilitas. Biaya bergabung tidak meliputi biaya biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya bersama dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi berbagai macam produk yang dapat berupa produk bersama ( joint produk), produk sampingan ( by-Produk), dan produk sekutu ( Co- produk). Produk bersama adalah dua produk atau lebih yang diproduksi secara serntak dengan serangkaian prosesatau dengan proses gabungan. Nilai jual masing-masing produk relatif sama, sehingga tidak ada diantara produk-produk yang dihasilakan tersebut yang dianggap sebagai produk utama atau produk sampingan. Produk sampingan adalah satu produk atau lebih yang nialai jualnya relaif lebih rendah, yang diproduksi bersama dengan produk lain yang nilai jualnya lebih tinggi. Sedangkan produk sekutu adalah dua produk atau lebih yang diproduksi pada waktu yang bersamaan, tetapi tidak dari kegiatan pengolahan yang sama atau tidak berasal dari bahan baku yang sama. B.Sifat Produk Bersama, Produk Sampingan Dan Produk Sekutu

Penentuan Harga Pokok Produk Bersama Dan Produk Sampingan

  • Upload
    ku-mis

  • View
    38

  • Download
    3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

untuk tugas Audit 3 yang mana ingin mengetahui cara menentukan harga pokok gabungan

Citation preview

Page 1: Penentuan Harga Pokok Produk Bersama Dan Produk Sampingan

“ Penentuan Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan”

A. Definisi Biaya BersamaBiaya bersama dapat di artikan sebagai biaya overhad bersama ( joint Overhead Cost) yang

harus di alokasikan ke berbagai departemen, baik dalam perusahaan yang kegiatan produksinya berdasarkan pesanan maupun kegiatan produksinya dilakukan secara massa.

Biaya produk bersama ( joint product cost) adalah biaya yang dikeluarkan sejak saat mula-mula bahan baku diolah sampai dengan saat berbagai macam produk dapat di pisahkan identitasnya. Biaya produk bersama ini terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.

Biaya bergabung dan biaya bersama mempunyai satu perbedaan pokok yaitu bahwa biaya bahwa biaya bergabung dapat diikuti jejak alirannya ke berbagai produk yang terpisah tersebut atas dasar sebab akibat, tau dengan cara menelusuri jejak penggunaaan fasilitas. Biaya bergabung tidak meliputi biaya biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

Biaya bersama dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi berbagai macam produk yang dapat berupa produk bersama ( joint produk), produk sampingan ( by-Produk), dan produk sekutu ( Co-produk).

Produk bersama adalah dua produk atau lebih yang diproduksi secara serntak dengan serangkaian prosesatau dengan proses gabungan. Nilai jual masing-masing produk relatif sama, sehingga tidak ada diantara produk-produk yang dihasilakan tersebut yang dianggap sebagai produk utama atau produk sampingan. Produk sampingan adalah satu produk atau lebih yang nialai jualnya relaif lebih rendah, yang diproduksi bersama dengan produk lain yang nilai jualnya lebih tinggi. Sedangkan produk sekutu adalah dua produk atau lebih yang diproduksi pada waktu yang bersamaan, tetapi tidak dari kegiatan pengolahan yang sama atau tidak berasal dari bahan baku yang sama.B.Sifat Produk Bersama, Produk Sampingan Dan Produk Sekutu

Produk bersama dan produk sekutu memiliki karakteristik sebagai berikut:

a.    Produk bersama dan produk sekutu merupakan tujuan utama kegiatan produksi.

b.   Dengan mengolah produk bersama, produsen tidak dapat menghindarkan diri untuk

menghasilkan semua jenis produk bersama, jika ingin memproduksi salah satu diantara prduk

bersama tersebut.

c.    Produk diproses secara bersamaan dan setiap produk mempunyai nilai yang relatif sama antara

satu dengan yang lainnya.

d.   Setiap produk mempunyai hubungan fisik yang sangat erat dalam proses produksi. Apabila

terjadi peningkatan kualitas untuk satu unit jenis produk yang dihasilkan, maka kualitas yang lain

akan bertambah secara proporsional.

e.    Dalam produk bersama dikenal istilah Split-Off Point adalah saat dimana produk-produk

tersebut dapat diidentifikasi atau dipisah ke masing-masing produk secara individual.

Page 2: Penentuan Harga Pokok Produk Bersama Dan Produk Sampingan

f.    Setelah Split-Off Point (titik pisah) tersebut dapat dijual pada titik pisah (secara langsung) dan

dapat juga dijual setelah pisah (setelah proses lebih lanjut) untuk mendapatkan produk yang lebih

menguntungkan. Biaya yang dikeluarkan untuk memproses produk lebih lanjut disebut biaya

proses lanjutan atau biaya setelah titik pisah (severable cost)

Produk sampingan dapat digolongkan sesuai dengan dapat tidaknya produk tersebut dijual

pada saat terpisah dari produk utama.

a.    Produksi sampingan yang dapat dijual setelah terpisah dari produk utama, tanpa memerlukan

pengolahan lebih lanjut.

b.   Produk sampingan yang memerlukan proses pengolahan lebih lanjut setelah terpisah dari produk

utama. 

C. Akuntansi Produk BersamaAlokasi Biaya merupakan pembebanan biaya secara proposional dari biaya tidak langsung

atau biaya bersama ke objek biaya. Biaya bersama sulit diperhitungkan kepada masing-masing

produk, oleh karena itu untuk memudahkan dalam perhitungan diperlukan alokasi biaya. Biaya

bersama dapat dialokasikan kepada tiap-tiap produk bersama dengan menggunakan salah satu

dari empat metode berikut : Metode nilai jual relatif, Metode satuan fisik,Metode rata-rata per

satuan,Metode rata-rata tertimbang.

1.      Metode Nilai Jual Realtif

Metode ini berpendapat bahwa jika salah satu produk terjual lebih tinggi daripada yang

lainnya, hal itu terjadi karena biaya yang dikeluarkan untuk memproduksinya juga lebih tinggi

dibandingkan produk lain. Jadi dalam metode ini kelangkaan tidak mempunyai pengaruh dalam

menentukan harga jual. Karena asumsi itulah, cara yang logis untuk mengalokasikan biaya

bersama adalah berdasarkan pada nilai jual relatif masing-masing produk bersama.

2.      Metode Satuan Fisik

Metode kuantitatif berupaya mendistribusikan total biaya gabungan berdasarkan satuan

ukuran tertentu seperti kilogram, ton, liter, meter dan sebagainya. Jika produk bersama

mempunyai ukuran yang berbeda maka harus ditentukan koefisien ekuivalesinya yang digunakan

untuk mengubah satuan yang berbeda kedalam satuan yang sama. Metode ini beranggapan

bahwa setiap produk dapat diidentifikasi sesuai dengan tingkat pemanfaatan bahan baku dalam

ukuran satuan yang sama.

3.      Metode Rata-rata Per satuan

Page 3: Penentuan Harga Pokok Produk Bersama Dan Produk Sampingan

Metode ini berupaya untuk mendistribusikan total biaya produksi gabungan ke berbagai

produk atas dasar biaya per unit. Metode ini digunakan jika dari satu proses produksi bersama

dihasilkan beberapa produk yang bisa diukur dalam satuan yang sama meskipun dalam kualitas

yang berbeda-beda. Perusahaan yang menggunakan metode ini berpendapat bahwa semua

produk yang dikerjakan dengan proses yang sama harus menerima bagian yang sebanding

dengan total biaya gabungan berdasarkan unit yang diprosuksi. Penentuan biaya untuk setiap

produk dihitung sesuai dengan proporsi kuantitas masing-masing produk yang dihasilkan.

4.      Metode Rata-rat Tertimbang

Pada banyak industri, metode-metode yang telah dibahas diatas tidak dapat memberika

solusi yang memuaskan dalam mengalokasikan biaya bersama karena tidak mempertimbangkan

segi kualitas dari suatu produk. Sehingga mucullah metode yang menggunakan bobot sebagai

presentasi dari ukuran besarnya unit, kesulitan pembuatan, waktu yang dibutuhkan dan

sebagainya sebagai dasar untuk mengalokasikan biaya bersama. Penentuan alokasi biaya

bersama pada setiap produk didasarkan atas perkalian jumlah unit produk dengan angka

penimbang, dan hasilnya digunakan sebagai dasar untuk alokasi.

D. Akutansi Produk Sampingan

Metode-metode akuntansi yang dapat diterima untuk menetapkan biaya produk sampingan

dibagi dalam dua kategori, yaitu:

a.     Metode Tanpa Harga Pokok (Non-Cost Methods)

Dalam metode ini, Harga pokok produk sampingan atau persediannya tidak diperhitungkan,

tetapi memperlakukan pendapatan penjualan prduk sampingan sebagai pendapatan atau

pengurang biaya prduksi produk utama. Dalam rangka perhitungan biaya persediaan, suatu nilai

yang berdiri sendiri dapat dibebankan ke produk sampingan.

Dalam metode ini penjualan atau pendapatan produk sampingan dalam laporan laba rugi

dapat dikategorikan sebagai berikut ::

1). Pendapatan penjualan produk sampingan diperlakukan sebagai pendapatan diluar usaha.

2). Pendapatan penjualan produk sampingan dicatat sebagai tambahan pendapatan penjualan

produk utama.

3). Pendapatan penjualan produk sampingan dicatat sebagai pengurang harga pokok penjualan.

4). Pendapatan penjualan produk sampingan dicatat sebagai pengurang total biaya produksi.

b.     Metode-Metode Harga Pokok (Cost Methods)

Page 4: Penentuan Harga Pokok Produk Bersama Dan Produk Sampingan

Dalam metode ini pengalokasian biaya produk sampingan hampir sama dengan produk

bersama yaitu sebagian biaya bersama dialokasikan kepada produk sampingan dan menentukan

harga pokok persediaan produk sampingan dengan biaya yang dialokasikan tersebut. Ada dua

metode yang berdasarkan pada metode harga pokok, yaitu:

1.      Metode biaya pengganti

Metode biaya pengganti biasanya digunakan pada perusahaan yang produk sampingannya

digunakan sendiri, sehingga tidak perlu membeli bahan dari pemasok luar. Harga pokok yang

diperhitungkan adalah sebesar harga beli atau biaya pengganti (replacement cost) yang berlaku di

pasar. Harga pokok ini kemudian dikreditkan pada rekening Barang Dalam Proses-Biaya Bahan

Baku (BDP-BBB), sehingga mengurangi biaya produksi produk utama. Pengurangan biaya

produksi produk utama ini akan mengakibatkan harga pokok persediaan produk utama menjadi

lebih rendah.

2.      Metode pasar

Metode pasar juga disebut dengan metode pembatalan biaya (reversal cost methods). Metode ini

sebenarnya hampir sama dengan metode tanpa harga pokok-pendapatan produk sampingan

mengurangi biaya produksi. Tetapi ada seedikit perbedaan yaitu kalau pada metode pertama

(metode tanpa harga pokok-pendapatan produk sampingan mengurangi biaya produksi) yang

dikurangkan dari total biaya produksi adalah pendapatan penjualan sesungguhnya produk

sampingan, sedangkan pada metode nilai pasar yang dikurangkan adalah taksiran nilai pasar

produk sampingan. Metode ini berusaha untuk menaksir biaya produk sampingan berdasarkan

nilai pasarnya.