Penelitian Sosial sosiologi

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/29/2019 Penelitian Sosial sosiologi

    1/34

    MEMBANDINGKAN ANTARA KELOMPOK

    SISWA EKONOMI KELAS ATAS DENGAN

    EKONOMI KELAS MENENGAHDI SMAN 5 DEPOK

    Perum. Bukit Rivaria sektor IV, Sawangan Depok

    0251-8600092

  • 7/29/2019 Penelitian Sosial sosiologi

    2/34

    Lembar Pengesahan

    Guru Bidang Studi Wali Kelas

    Sri Rahayu Utami. S.Pd Samsiah. S.Pd

    NIP. 197609202009022004 NIP.197001112008012009

    Kepala SMA Negeri 5 Depok

    Drs. Dede Agus Suherman

    NIP. 196608021995121002

    i

  • 7/29/2019 Penelitian Sosial sosiologi

    3/34

    Kata Pengantar

    Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas segala rahmat, nikmat dan

    hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan penelitian sosial ini yang

    berjudul Membandingkan antara Kelompok Siswa Ekonomi Kelas Atas dengan Ekonomi KelasMenengah di SMAN 5 Depok.

    Penelitian sosial ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata pelajaran Sosiologi di

    SMAN 5 Depok.

    Dalam rangka penyusunan laporan penelitian sosial ini penulis mendapatkan begitu

    banyak bantuan dari berbagai pihak, sehingga dengan segala ketebatasan yang penulis miliki,

    laporan penelitin sosial ini dapat rampung tepat pada waktunya. Ucapan terima kasih penulis

    ucapkan khususnya kepada :

    1. Ibu Sri Rahayu Utami, S.Pd selaku guru pembimbing mata pelajaran Sosiologi yang telahmenuntun penulis dalam penyusunan laporan penelitian sosial ini.

    2. Kedua orang tua penulis, yang selalu memberikan motivasi dan dukungan baik materil dan

    moril agar terselesaikannya tugas penelitian sosial ini.

    3. Teman-teman kelas yang setia membantu penulis dalam berbagai hal sehingga tugas

    penelitian sosial dapat diselesaikan.

    4. Serta pihak lain yang mungkin tidak disebut dalam penulisan laporan penelitian sosial ini.

    Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada

    mereka yang telah memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua bantuanini sebagai ibadah,

    Amin Yaa RobbalAlamin

    Depok, Maret 2013

    Penyusun

    ii

  • 7/29/2019 Penelitian Sosial sosiologi

    4/34

    Daftar Isi

    Lembar Pengesahan............................................................ iKata Pengantar................................................................... ii

    Daftar isi............................................................................ iii

    BAB I : Pendahuluan

    I.I Latar Belakang Masalah................................... 1

    I.II Rumusan Masalah............................................ 2

    I.III Tinjauan Penelitian...........................................2

    I.IV Kegunaan Penelitian.........................................3BAB II : Kerangka Teori

    II.I Tinjauan Kepustakaan......................................4

    BAB III : Metodologi Penelitian........................................7

    BAB IV : Pembahasan Hasil Penelitian.............................8

    BAB V : Penutup

    V.I Kesimpulan.......................................................12

    V.II Saran.................................................................12Dokumentasi.......................................................................13

    Daftar Pustaka....................................................................19

    Profil Penulis.....................................................................20

    iii

  • 7/29/2019 Penelitian Sosial sosiologi

    5/34

  • 7/29/2019 Penelitian Sosial sosiologi

    6/34

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.I Latar Belakang MasalahKelas sosial didefinisikan sebagai suatu strata ( lapisan ) orang-orang yang berkedudukan

    sama dalam kontinum ( rangkaian kesatuan ) status sosial. Definisi ini memberitahukan bahwa

    dalam masyarakat terdapat orang-orang yang secara sendiri-sendiri atau bersama-sama memiliki

    kedudukan sosial yang kurang lebih sama.

    Mereka yang memiliki kedudukan kurang lebih sama akan berada pada suatu lapisan

    yang kurang lebih sama pula. Perbedaan status sosial yang dimiliki tersebut jika berlawanan

    akan terjadi benturan atau pertentangan. Hal itulah yang menyebabkan timbul yang dinamakan

    Konflik Status. Jadi akibat yang ditimbulkan dari status sosial seseorang adalah timbulnya

    konflik status. Perbedaan itu muncul dari sisi perbedaan ras, suku, agama, pendidikan, jeniskelamin, usia atau umur, kemampuan, tinggi badan, cakep jelek, dan lain sebagainya juga

    membedakan manusia yang satu dengan yang lain.

    Stratifikasi sosial adalah pembedaan masyarakat kedalam lapisan-lapisan social

    berdasarkan dimensi vertical akan memiliki pengaruh terhadap kehidupan bersama dalam

    masyarakat. Dampak stratifikasi social dalam kehidupan masyarakat berikut ini.

    Eklusivitas

    Stratifikasi social yang membentuk lapisan-lapisan social juga merupakan sub-culture,

    yang telah menjadikan mereka dalam lapisan-lapisan tertentu menunjukan eklusivitasnya

    masing-masing. Eklusivitas dapat berupa gaya hidup, perilaku dan juga kebiasaan mereka yangsering berbeda antara satu lapisan dengan lapisan yang lain.

    Gaya hidup dari lapisan atas akan berbeda dengan gaya hidup lapisan menengah dan bawah.

    Demikian juga halnya dengan perilaku masing-masing anggotanya dapat dibedakan, sehingga

    kita dapat mengetahui dari kalangan kelas sosial mana seseorang berasal.

    Eklusivitas yang ada sering membatasi pergaulan diantara kelas sosial tertentu, mereka enggan

    bergaul dengan kelas sosial dibawahnya atau membatasi diri hanya bergaul dengan kelas yang

    sama dengan kelas mereka.

    Etnosentrisme

    Etnosentrisme dipahami sebagai mengagungkan kelompok sendiri dapat terjadi dalamstratifikasi sosial yang ada dalam masyarakat. Mereka yang berada dalam stratifikasi sosial atas

    akan menganggap dirinya adalah kelompok yang paling baik dan menganggap rendah dan

    kurang bermartabat kepada mereka yang berada pada stratifikasi sosial rendah.

    Pola perilaku kelas social atas dianggap lebih berbudaya dibandingkan dengan kelas social di

    bawahnya. Sebaliknya kelas social bawah akan memandang mereka sebagai orang boros dan

    konsumtif dan menganggap apa yang mereka lakukan kurang manusiawi dan tidak memiliki

    kesadaran dan solidaritas terhadap mereka yang menderita. Pemujaan terhadap kelas sosialnya

    masing-masing adalah wujud dari etnosentrisme.

    1

  • 7/29/2019 Penelitian Sosial sosiologi

    7/34

    Perbedaan yang ada diantara kelas social dapat menyebabkan terjadinya kecemburuan sosial

    maupun iri hati. Jika kesenjangan karena perbedaan tersebut tajam tidak menutup kemungkinan

    terjadinya konflik sosial antara kelas sosial satu dengan kelas sosial yang lain. Kelas sosial

    didefinisikan sebagai pembagian anggota masyarakat ke dalam suatu hierarki status kelas yang

    berbeda sehingga para anggota setiap kelas secara relatif mempunyai status yang sama`dan paraanggota kelas lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih rendah.

    Kategori kelas sosial biasanya disusun dalam hierarki, yang berkisar dari status yang

    rendah sampai yang tinggi. Dengan demikian, para anggota kelas sosial tertentu merasa para

    anggota kelas sosial lainnya mempunyai status yang lebih tinggi maupun lebih rendah dari pada

    mereka.

    Di setiap kelas sosial, ada faktor-faktor gaya hidup tertentu (kepercayaan, sikap, kegiatan,

    dan perilaku bersama) yang cenderung membedakan anggota setiap kelas dari anggota kelas

    sosial lainnya. Para individu dapat berpindah ke atas maupun ke bawah dalam kedudukan kelas

    sosial dari kedudukan kelas yang disandang oleh orang tua mereka. Yang paling umum

    dipikirkan oleh orang-orang adalah gerakan naik karena tersedianya pendidikan bebas dan

    berbagai peluang untuk mengembangkan dan memajukan diri.

    I.II Rumusan Masalah

    1. Faktor apakah yang menimbulkan perbedaan kelas sosial di lingkungan sekolah ?

    2. Bagaimanakah gambaran status ekonomi kelas atas dan status ekonomi kelas

    bawah ?

    3. Seberapa besar pengaruh status sosial ekonomi terhadap pergaulan atau interaksisiswa di sekolah ?

    I.III Tujuan Penelitian

    1. Mengetahui faktor yang menimbulkan perbedaan kelas sosial di lingkungan sekolah

    2. Menjelaskan gambaran status ekonomi kelas atas dan status ekonomi kelas bawah.

    3. Mengetahui pengaruh status sosial ekonomi terhadap pergaulan atau interaksi siswa di

    sekolah.

    I.IV Kegunaan Penelitian

    Secara TeoritisPenelitian ini diharapkan dapat memperkaya wacana ilmiah bagi ilmu sosiologi

    mengenai Stratifikasi Sosial dengan memberi kontribusi terkait pengamatan dan

    penyelidikan terhadap kelompok-kelompok sosial kelas atas dan kelas menengah yang

    terjadi didalam sekolah.

    2

  • 7/29/2019 Penelitian Sosial sosiologi

    8/34

    Secara Praktisa)Bagi Kepala Sekolah, hasil ini dapat dijadikan sebagai informasi mengenai kelompok-

    kelompok ekonomi kelas atas dan menengah yang terbentuk dikalangan para

    siswa/siswi SMAN 5 Depok serta dapat membantu menciptakan keselarasan diantara

    kelompok tersebut.

    b)Bagi para guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pengawasan terhadapkelompok-kelompok sosial yang terbentuk dikalangan siswa/siswi serta mencegah

    terjadinya konflik diantara kelompok-kelompok tersebut.

    c) Bagi para siswa, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pembelajaran

    penyelidikan, serta pengamatan kelompok-kelompok kelas atas dan menengah yang

    terdapat di antara siswa/siswi SMAN 5 Depok. Dengan begitu kita dapat

    membandingkan gaya hidup, cara bersosialisasi, cara pandang diantara kelompok-

    kelompok siswa/siswi tersebut.

    3

  • 7/29/2019 Penelitian Sosial sosiologi

    9/34

  • 7/29/2019 Penelitian Sosial sosiologi

    10/34

    BAB II

    KERANGKA TEORI

    II.I Tinjauan Kepustakaan

    Pengertian Status Sosial

    Status sosial adalah sekumpulan hak dan kewajian yang dimiliki seseorang dalam

    masyarakatnya (menurut Ralph Linton). Orang yang memiliki status sosial yang tinggi akan

    ditempatkan lebih tinggi dalam struktur masyarakat dibandingkan dengan orang yang status sosialnya

    rendah.

    Pengertian Stratifikasi Sosial

    Stratifikasi sosial adalah pengkelasan / penggolongan / pembagian masyarakat secara

    vertikal atau atas bawah. Contohnya seperti struktur organisasi perusahaan di mana direktur

    berada pada strata / tingkatan yang jauh lebih tinggi daripada struktur mandor atau supervisor di

    perusahaan tersebut.

    Pembagian Kelas Sosial terdiri atas 3 bagian yaitu:

    Berdasarkan Status Ekonomi.

    1

    )

    Aristoteles membagi masyarakat secara ekonomi menjadi kelas atau golongan:

    - Golongan sangat kaya;

    - Golongan kaya dan;

    - Golongan miskin.

    Aristoteles menggambarkan ketiga kelas tersebut seperti piramida:

    1 = golongan sangat kaya

    2 = golongan kaya

    3 = golongan miskin

    . >

    aya

    : merupakan kelompok terkecil dalam masyarakat. Mereka terdiri

    dari pengusaha, tuan tanah dan bangsawan.

    G.

    Kaya

    : merupakan golongan yang cukup banyak terdapat di dalam

    masyarakat. Mereka terdiri dari para pedagang, dsbnya.

    G.

    Miskin

    : merupakan golongan terbanyak dalam masyarakat. Mereka

    kebanyakan rakyat biasa.

    4

    http://popup%28%27aristoteles%27%2C%20%20%27aristoteles%2C%20seorang%20filsuf%2C%20ahli%20pikir%20terbesar%2C%20putra%20nicomachus%2C%20dokter%20istana%20raja%20amintas%20dari%20macedonia.%20menjadi%20murid%20plato%20pada%20usia%2018%20tahun%20dan%20tinggal%20di%20athena%20selama%20hampir%202%20tahun%20sebagai%20seorang%20akademi.%20pengajar%20pribadi%20pemuda%20alexander%20agung%20dari%20macedonia%2C%20berikutnya%20menjadi%20direktur%20sekolah%20di%20lyceum.%20karyanya%20mengadung%20analisis%20yang%20tidak%20berat%20sebelah%20dan%20perhatian%20luas%20atas%20fakta-fakta%20empiris.%20aristoteles%20membagi%20ilmu%20sebagai%20teori%2C%20praktek%20dan%20produksi.%20teori%20berarti%20pengetahuan%20%20yang%20tidak%20memihak.%20praktek%20mengandung%20pedoman%20tingkah%20laku%20dan%20produksi%20merupakan%20pedoman%20untuk%20bidang%20kesenian.%20%27%29/http://popup%28%27aristoteles%27%2C%20%20%27aristoteles%2C%20seorang%20filsuf%2C%20ahli%20pikir%20terbesar%2C%20putra%20nicomachus%2C%20dokter%20istana%20raja%20amintas%20dari%20macedonia.%20menjadi%20murid%20plato%20pada%20usia%2018%20tahun%20dan%20tinggal%20di%20athena%20selama%20hampir%202%20tahun%20sebagai%20seorang%20akademi.%20pengajar%20pribadi%20pemuda%20alexander%20agung%20dari%20macedonia%2C%20berikutnya%20menjadi%20direktur%20sekolah%20di%20lyceum.%20karyanya%20mengadung%20analisis%20yang%20tidak%20berat%20sebelah%20dan%20perhatian%20luas%20atas%20fakta-fakta%20empiris.%20aristoteles%20membagi%20ilmu%20sebagai%20teori%2C%20praktek%20dan%20produksi.%20teori%20berarti%20pengetahuan%20%20yang%20tidak%20memihak.%20praktek%20mengandung%20pedoman%20tingkah%20laku%20dan%20produksi%20merupakan%20pedoman%20untuk%20bidang%20kesenian.%20%27%29/
  • 7/29/2019 Penelitian Sosial sosiologi

    11/34

    2 Karl Marx juga membagi masyarakat menjadi tiga golongan, yakni:

    a. Golongan kapitalis atau borjuis : adalah mereka yang menguasai tanah dan alat

    produksi.

    b. Golongan menengah : terdiri dari para pegawai pemerintah.

    c. Golongan proletar : adalah mereka yang tidak memiliki tanah dan alat produksi.

    Termasuk didalamnya adalah kaum buruh atau pekerja pabrik.

    Menurut Karl Marx golongan menengah cenderung dimasukkan ke golongan kapatalis

    karena dalam kenyataannya golongan ini adalah pembela setia kaum kapitalis. Dengan

    demikian, dalam kenyataannya hanya terdapat dua golongan masyarakat, yakni

    golongan kapitalis atau borjuis dan golongan proletar.

    3 Pada masyarakat Amerika Serikat, pelapisan masyarakat dibagi menjadi enam kelas

    yakni:

    a. Kelas sosial atas lapisan atas ( Upper-upper class)

    b. Kelas sosial atas lapisan bawah ( Lower-upper class)

    c. Kelas sosial menengah lapisan atas ( Upper-middle class)d. Kelas sosial menengah lapisan bawah ( Lower-middle class)

    e. Kelas sosial bawah lapisan atas ( Upper lower class)

    f. Kelas sosial lapisan sosial bawah-lapisan bawah ( Lower-lower class)

    1. Upper-upper class

    2. Lower-upper class

    3. Upper-middle class

    4. Lower-middle class

    5. Upper-lower class6. Lower-lower class

    Kelas sosial

    pertama: keluarga-keluarga yang telah lama kaya.

    Kelas sosial

    kedua: belum lama menjadi kaya

    Kelas sosial

    ketiga: pengusaha, kaum profesional

    Kelas sosial

    keempat

    : pegawai pemerintah, kaum semi profesional, supervisor,

    pengrajin terkemuka

    Kelas sosial

    kelima: pekerja tetap (golongan pekerja)

    Kelas sosial

    keenam

    : para pekerja tidak tetap, pengangguran, buruh musiman,

    orang bergantung pada tunjangan.

    5

  • 7/29/2019 Penelitian Sosial sosiologi

    12/34

    4 Dalam masyarakat Eropa dikenal 4 kelas, yakni:

    1 Kelas puncak (top class)

    2 Kelas menengah berpendidikan (academic middle class)

    Kelas menengah ekonomi (economic middle class)

    3 Kelas pekerja (workmen dan Formensclass)4 Kelas bawah (underdog class)

    Berdasarkan Status Sosial

    Kelas sosial timbul karena adanya perbedaan dalam penghormatan dan status sosialnya.

    Misalnya, seorang anggota masyarakat dipandang terhormat karena memiliki status sosial

    yang tinggi, dan seorang anggota masyarakat dipandang rendah karena memiliki status sosial

    yang rendah.

    Contoh :

    Pada masyarakat Bali, masyarakatnya dibagi dalam empat kasta, yakni Brahmana, Satria,

    Waisya dan Sudra. Ketiga kasta pertama disebut Triwangsa. Kasta keempat disebut Jaba.Sebagai tanda pengenalannya dapat kita temukan dari gelar seseorang. Gelar Ida Bagus

    dipakai oleh kasta Brahmana, gelar cokorda, Dewa, Ngakan dipakai oleh kasta Satria. Gelar

    Bagus, I Gusti dan Gusti dipakai oleh kasta Waisya, sedangkan gelar Pande, Khon, Pasek

    dipakai oleh kasta Sudra.

    Berdasarkan Status Politik

    Secara politik, kelas sosial didasarkan pada wewenang dan kekuasaan. Seseorang yang

    mempunyai wewenang atau kuasa umumnya berada dilapisan tinggi, sedangkan yang tidak

    punya wewenang berada dilapisan bawah. Kelompok kelas sosial atas antara lain:

    - pejabat eksekutif, tingkat pusat maupun desa.- pejabat legislatif, dan

    - pejabat yudikatif.

    Pembagian kelas-kelas sosial dapat kita lihat dengan jelas pada hirarki militer.

    A Kelas Sosial Atas (perwira)

    Dari pangkat Kapten hingga Jendral

    B Kelas sosial menengah (Bintara)

    Dari pangkat Sersan dua hingga Sersan mayor

    C Kelas sosial bawah (Tamtama)

    Dari pangkat Prajurit hingga Kopral kepala

    6

  • 7/29/2019 Penelitian Sosial sosiologi

    13/34

  • 7/29/2019 Penelitian Sosial sosiologi

    14/34

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    Jenis penelitian

    Kualitatif

    Teknik pengambian sampel

    Sampel insidental

    Pengambilan data

    Dokumentasi/studi obervasi simulasi

    Lokasi

    SMAN 5 Depok

    7

  • 7/29/2019 Penelitian Sosial sosiologi

    15/34

  • 7/29/2019 Penelitian Sosial sosiologi

    16/34

    BAB IV

    PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

    Setelah melakukan studi observasi simulasi yang dilaksanakan dengan metode sampelinsidental tehadap kelompok-kelompok ekonomi kelas atas dan menengah siswa/siswi SMAN 5

    Depok. Dalam konteks ini, status ekonomi merupakan citra (objek) yang berfungsi sebagai juru

    bicara gaya hidup, baik dalam hal identitas diri maupun status Sosial.Hal tersebut terlihat darisikap para siswa di lingkungan sekolah SMAN 5 Depok kelas ekonomi kelas atas yang

    menggunakan simbol-simbol sosial dari cara berpenampilan dan penggunaan barang-barang

    bermerk untuk menunjukkan kelas sosialnya kepada siswa lainnya dan juga ingin

    mempertontonkan citra diri ataupun gaya hidup dalam konteks status sosial lengkap dengan

    berbagai simbol-simbolnya, seperti pakaian yang fashionable, handphone dengan segala

    kecanggihannya, mobil mewah, dan lainnya. Adanya pembedaan diantara kedua kelas tersebut

    juga tentunya dimanfaatkan oleh para siswa ekonomi kelas atas untuk mempermudah

    aktivitasnya di sekolah, yakni untuk mempermudahnya keluar masuk kelas dan sekolah apabila

    ingin melakukan suatu hal penting, yakni hanya dengan menunjukkan simbol atributnya sebagai

    seorang siswa ekonomi kelas atas. Dan mengakibatkan kesenjangan sosial di sekolah, dimana

    siswa kelas ekonomi atas ini merasa seperti kelompok elit yang berbeda dengan siswa kelas

    ekonomi menengah.

    Pemisahan kedua kelompok tersebut menimbulkan terjadinya pemisahan yang dapat

    menimbulkan kelompok sebagaimana yang diartikan sebagai segregasi yaitu pemisahan suatu

    golongan dari golongan lainnya. Segregasi terjadi karena adanya simbol-simbol sosial dapat

    mengakibatkan diskriminasi yang terjadi akibat adanya prasangka sosial di dalam lingkungansekolah yang menciptakan munculnya stereotype di SMAN 5 Depok. Simbol-simbol sosial yang

    dipergunakan oleh para siswa timbul akibat adanya kesadaran terhadap status sosial yang mereka

    miliki, dan hal tersebut kemudian memberikan pengaruh terhadap pembentukan jarak dalam

    hubungan yang terjalin diantara siswa. Jarak sosial yang terlihat dengan adanya penggunaan

    simbol tersebut, antara lain menyebabkan terjadinya pengelompokan diantara para siswa, dimana

    para siswa hanya mau menjalin hubungan dengan teman-teman yang sama dengannya, terutama

    dalam hal status sosial ekonominya. Bahkan untuk bergaul di luar sekolah saja juga terlihat

    jurang pemisah diantara kedua siswa berbeda kelas tersebut.

    Simbol-Simbol Sosial Siswa Ekonomi Kelas AtasSetiap siswa memiliki simbol-simbol sosial yang mereka pergunakan dalam

    kehidupannya sehari-hari, khususnya dalam lingkungan sekolah. Siswa ekonomi kelas atas

    memiliki simbol-simbol diantaranya

    1. Gadget

    Gadget adalah perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. Handphone, mp3 player,

    dan tablet adalah sekian dari gadget yang sering digunakan, khususnya oleh remaja. Sama

    halnya dengan siswa/i SMA Negeri 5 Depok. Banyak siswa/siswi yang membawa gadget-gadget

    tersebut ke sekolah. Namun, bisa kita lihat bahwa siswa/siswi yang menggunakan gadget tsb

    umumnya berasal dari kalangan menengah ke atas.

    8

  • 7/29/2019 Penelitian Sosial sosiologi

    17/34

    Siswa/siswi tersebut umumnya tidak hanya menggunakan handphone keluaran terbaru, namun

    mereka juga menggunakan dan membawa gadget lain seperti laptop atau tablet ke sekolah.

    Gadget-gadget itu berasal dari merek-merek ternama seperti Apple, Samsung, dll. yang pastinya

    tidak murah. Kontras sekali jika dibandingkan dengan siswa/siswi dari kalangan menengah ke

    bawah yang umumnya hanya menggunakan handphone biasa dan tidak memiliki gadget-gadget

    tambahan seperti tablet atau laptop. Walaupun ada beberapa siswa dari kalangan ini yangmemiliki laptop, namu laptop tersebut biasanya hanya laptop biasa dan jarang sekali mereka

    bawa ke sekolah.

    2. Transportasi

    Banyak jenis transportasi yang sering dipilih anak sekolah. Mulai dari angkutan umum (angkot),

    ojek, diantar jemput menggunakan mobil, atau membawa motor atau mobil sendiri. Umumnya

    siswa/siswi lebih memilih untuk menggunakan angkutan umum atau membawa motor sendiri.

    Namun, beberapa murid dari kalangan menengah ke atas lebih memilih diantar jemput

    menggunakan mobil atau mengendarai mobil sendiri. Mereka yang diantar jemput biasanya

    diantar oleh orang tua, saudara, atau supir. Dan mobil yang mereka kendarai mayoritas adalah

    mobil yang terbilang mewah.

    3. Pola perilaku

    Pola perilaku masing-masing orang berbeda. Pola perilaku tersebut keseringan diperngaruhi

    faktor lingkungan. Kebanyakan siswa/siswi dari kalangan menengah atas bersikap percaya diri

    karena biasanya mereka memiliki banyak teman. Namun kadang mereka malah cenderung

    terlihat sombong dan seperti ingin menyombongkan harta benda yang mereka miliki. Sedangkan

    siswa/siswi dari kalangan menengah ke bawah cenderung pemalu dan minder. Keseringan

    karena mereka merasa tidak memiliki apa-apa dan ketinggalan jaman. Namun ada juga

    siswa/siswi dari kalangan menengah ke atas yang pemalu dan pendiam. Dan ada juga siswa/siswi

    dari kalangan menengah ke bawah yang justru malah memiliki banyak teman dan tidak merasa

    minder dengan keterbatasan ekonomi mereka.

    Perbedaan yang terjadi di lingkungan SMAN 5 Depok antara kelas ekonomi atas dan

    kelas ekonomi menengan mengakibatkan prasang-prasangka negatif yang terjadi diantara 2

    status sosial ini. Bermacam-macam teori yang telah dikemukakan bahwa prasangka adalah

    sebagai sesuatu yang wajar yang sendirinya timbul bila terjadi hubungan antara dua kelompok

    yang berlainan.

    Prasangka dalam Hubungan antar Kelompok

    Prasangka sebagai sesuatu yang dipelajari

    Teori ini memandang bahwa prasangka sebagai hasil proses belajar seperti halnya

    dengan sikap-sikap lain yang terdapat pada manusia seperti sikap senang atau tidak

    senangnya terhadap golongan lain adalah hasil pengalaman pribadi yang berlangsung

    lama atau berdasarkan pengalaman yang traumatis.

    Prasangka sebagai alat mencapai tujuan praktis

    Golongan yang dominan ingin menyingkirkan golongan minoritas dari dunia

    Persaingan. Sikap itu terdapat dikalangan penjajah terhadap bangsa yang dijajah agar

    dapat dieksploitasinya.

    9

  • 7/29/2019 Penelitian Sosial sosiologi

    18/34

    Prasangka sebagai aspek pribadi

    Menurut penelitian Murphy dan Likert ada dua orang yang mempunyai pribadi yang

    berprasangka. Orang yang pribadinya berprasangka menaruh prasangka terhadap

    berbagai hal. Maka kepribadian merupakan suatu faktor penting bila kita ingin

    memahami hakikat dan perkembangan prasangka. Pendekatan multi dimensional

    Dalam berbagai faktor yang dapat menimbulkan prasangka dapat diambil

    kesimpulan bahwa untuk memahami prasangka harus kita gunakan pendekatan yang

    multi dimensional. Prasangka dalam hubungan antar- kelompok perlu kita ketahui

    bahwa prasangka bukanlah suatu instink yang dibawa lahir, melainkan sesuatu yang

    dipelajari. Karena prasangka itu dapat dipelajari maka prasangka itu dapat diubah

    atau dikurangi bahkan dapat dicegah

    Ada tidaknya perbedaa golongan dikalangan ekonomi kelas atas dan ekonomi kelas

    menengah mempengaruhi hubungan antar kelompok itu. Siswa/siswi di SMAN 5 Depok selainmenunjukan perbedaan anatara kelas ekonomi juga sering menunjukkan perbedaan tentang asal

    kebangsaan, kesukuan, agama, adat istiadat, dan kedudukan. Berdasarkan perbedaan-perbedaan

    itu, mungkin timbul golongan minoritas di kalangan murid-murid yang tersembunyi ataupun

    yang nyata. Pihak sekolah seharusnya memperhatikan struktur golongan-golongan dikalangan

    murid-muridnya.sehingga tidak terjadi diskriminas sosial di dalam lingkungan sekolah.

    Interaksi dan Jarak Sosial antara Siswa

    Interaksi sosial merupakan alat dalam kehidupan sosial yang tertata dalam bentuk

    tindakan-tindakan yang didasarkan pada nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku di

    masyarakat, membutuhkan simbol-simbol tertentu serta melibatkan suatu pertukaran simbol.Interaksi yang terjalin diantara para siswa ekonomi kelas atas dan reguler pada kenyataannya

    kurang baik. Para siswa ekonomi kelas atas berupaya menunjukkan identitas diri dan status

    sosial mereka dengan menggunakan berbagai simbol-simbol sosial, seperti cara berpakaian yang

    modis, fashionable, dan juga gadget yang canggih. Kompetisi yang terjadi diantara siswa

    bukanlah secara intelektual tetapi gaya hidup. Padahal sekolah seharusnya menjadi wadah utama

    bagi siswa/siswi dari semua kalangan masyarakat menimba ilmu tanpa diskriminasi dan

    kastanisasi. Interaksi antara siswa juga dihambat oleh adanya pandangan negatif oleh siswa

    ekonomi kelas menengah kepada para siswa dari ekonomi kelas atas , yang membuat hubungan

    diantara mereka tidak dapat berjalan dengan harmonis. Sedangkan untuk interaksi siswa denganteman sesamanya, atau interaksi antar sesama siswa ekonomi kelas atas tidaklah terdapat

    hambatan sama sekali, dikarenakan oleh gaya hidup dan cara pandang mereka yang memiliki

    kesamaan. Jarak sosial yang terlihat dengan adanya penggunaan simbol tersebut, antara lain

    menyebabkan terjadinya pengelompokan diantara para siswa, dimana para siswa hanya mau

    menjalin hubungan dengan teman-teman yang sama dengannya, terutama dalam hal status sosial

    ekonominya. Bahkan untuk bergaul di luar sekolah saja juga terlihat jurang pemisah diantara

    kedua siswa berbeda kelas tersebut.

    10

  • 7/29/2019 Penelitian Sosial sosiologi

    19/34

    Usaha-usaha memperbaiki hubungan antar kelompok di sekolah

    Tiap sekolah perlu memperhatikan hubungan antar-murid dan antar-kelompok, terlebih

    jika terdapat golongan minoritas. Berbagai usaha dapat dijalankan untuk memperbaiki hubungan

    antar-kelompok, walaupun kekuasaan sekolah sangat terbatas. Oleh sebab itu untuk mengubah

    situasi sosial sekolah, dapat menggugah nilai-nilai dan sikap anak-anak secara individual, rasakeadilan, rasa keagamaan yang mengemukakan kesamaan manusia di hadapan Tuhan. Cara ini

    dapat dilakukan melalui pemberian informasi diskusi kelompok, hubungan pribadi dan

    sebagainya.

    Kebanyakan usaha dalam perbaikan hubungan antar-kelompok mengandung unsur

    penggugahan nilai dan sikap, oleh sebab itu sekolah tidak mampu mengubah keadaan sosial dan

    prasangka dalam masyarakat. Di tengah pendidikan yang dikonsep saebagai arena perjuangan

    antar kelas/strata sosial maka pendidikan harus bisa diubah menjadi kekuatan yang bisa

    membebaskan diri dari operasi kelas dominan. Perjuangan ini dimulai dengan pemberian

    penyadaran terhadap siswa dan seluruh praktisi pendidikan. Mereka harus memiliki self-awareness dan kesadaran kelas. Intervensi ke sekolah harus dilakukan, hal ini dimaksudkan

    untuk mengubah karakter sekolah/pendidikan

    .

    11

  • 7/29/2019 Penelitian Sosial sosiologi

    20/34

  • 7/29/2019 Penelitian Sosial sosiologi

    21/34

    BAB V

    PENUTUPAN

    V.I Kesimpulan

    Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa status sosial ekonomi siswa

    dapat mempengaruhi perbedaan kelas sosial di lingkungan sekolah antara status ekonomi kelas

    atas dengan status ekonomi kelas bawah. Siswa yang berada di ekonomi kelas atas akan

    menganggap dirinya adalah kelompok yang paling baik dan menganggap rendah dan kurang

    bermartabat kepada siswa ekonomi kelas menengah. Perbedaan yang ada di antara kelas sosial di

    lingkungan sekolah dapat menyebabkan terjadinya kecemburuan sosial, maupun iri hati. Hal ini

    di karenakan faktor-faktor gaya hidup (kepercayaan, sikap, kegiatan, dan perilaku bersama)

    siswa kelas atas dan siswa kelas menengah yang cenderung membedakan anggota setiap kelas

    dari anggota kelas sosial lainnya di lingkungan sekolah.

    V.II Saran

    1. Perlu adanya pengawasan dari pihak sekolah terhadap siswa ekonomi kelas atas,

    sehingga kesenjangan sosial diantara para siswa di lingkungan sekolah dapat

    terkontol.

    2. Mengingat adanya kecemburuan sosial, maupun iri hati pada siswa kelas menengah

    di lingkungan sekolah yang di pengaruhi oleh faktor gaya hidup oleh ekonomi kelas

    atas, seharusnya siswa ekonomi kelas atas dapat membedakan perilaku serta gaya

    hidupnya di dalam lingkungan sekolah dan di luar lingkungan sekolah.

    12

  • 7/29/2019 Penelitian Sosial sosiologi

    22/34

  • 7/29/2019 Penelitian Sosial sosiologi

    23/34

    Kelompok Sosial Ekonomi Kelas Atas Siswa/Siswi SMAN 5 Depok

    13

  • 7/29/2019 Penelitian Sosial sosiologi

    24/34

    14

  • 7/29/2019 Penelitian Sosial sosiologi

    25/34

    15

  • 7/29/2019 Penelitian Sosial sosiologi

    26/34

    Foto diatas diambil di lingkungan SMAN 5 Depok, berdasarkan

    observasi simulasi yang dilakukan terhadap siswa/siswi ekonomi kelas atas,

    dapat dilihat siswa/siswi yang memiliki ekonomi tinggi rata-rata membawa

    gadget maupun mobil kesekolah.

    16

  • 7/29/2019 Penelitian Sosial sosiologi

    27/34

    Kelompok Sosial Ekonomi Kelas Menengah Siswa/Siswi

    SMAN 5 Depok

    17

  • 7/29/2019 Penelitian Sosial sosiologi

    28/34

    Foto diatas diambil di lingkungan SMAN 5 Depok, berdasarkan

    observasi simulasi yang dilakukan terhadap siswa/siswi ekonomi kelas

    menengah, dapat dilihat siswa/siswi yang memiliki ekonomi menengah

    mereka rata-rata juga menggunakan gadget, namun gadget yang mereka

    gunakan tidak semewah gadget yang digunakan oleh siswa/siswi yang

    memiliki ekonomi kelas atas.

    18

  • 7/29/2019 Penelitian Sosial sosiologi

    29/34

    Daftar Pusaka

    Https://www.google.co.id

    Https://www.wikipedia.com

    Https://www.stratifikasisosial.com

    19

    https://www.google.co.id/https://www.google.co.id/https://www.wikipedia.com/https://www.wikipedia.com/https://www.stratifikasisosial.com/https://www.stratifikasisosial.com/https://www.stratifikasisosial.com/https://www.wikipedia.com/https://www.google.co.id/
  • 7/29/2019 Penelitian Sosial sosiologi

    30/34

    PROFIL PENULIS

    Nama : Adinda Ayu S.

    TTL : Jakarta, 11 Jan 1996

    Alamat : Jl. Margonda Raya

    No. Telp : 083873244774

    Email : [email protected]

    Nama : Ghina Haifa N

    TTL : Brebes, 4 Jan 96

    Alamat : Jl.Kartini no.58 Perum. Permata

    Asri C7

    No. Telp : 085691505908

    Email : [email protected]

    20

  • 7/29/2019 Penelitian Sosial sosiologi

    31/34

    Nama : Intan Larasati

    TTL : Depok 31 Agst 95

    Alamat : Jl. Kutilang 2/221 Depok Jaya

    No. Telp : 08989250428

    Email : [email protected]

    Nama : Diaz Ariesta N

    TTL : Smg, 8 Apr 95

    Alamat : Perum. Villa Cemara no. 4

    No. Telp : 081282808401

    Email : [email protected]

    21

  • 7/29/2019 Penelitian Sosial sosiologi

    32/34

    Nama : Alvin Kurnia

    TTL : Jakarta, 16 Okt 95

    Alamat : Jl. Jawa, Beji Depok

    No.tlp : 085719577535

    Email : [email protected]

    Nama : Dimas Fitriyanto P.

    TTL : Jakarta, 8 Mar 95

    Alamat : Komp. Depok Jaya Agung

    No.Telp : 08979591260

    Email : [email protected]

    22

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • 7/29/2019 Penelitian Sosial sosiologi

    33/34

    Nama : Riandi

    TTL : Jakarta, 9 mar 95

    Alamat : Kp.Rawakalong no.31

    No. Telp : 08577452490

    Email : [email protected]

    Nama : Bagus Septiawan

    TTL : Jakarta, 6 Sept 95

    Alamat : Jl. Sawah Indah no.4

    No. Telp : 089888940677

    Email : [email protected]

    23

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • 7/29/2019 Penelitian Sosial sosiologi

    34/34