114
LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA 2011-2025 (PENPRINAS MP3EI 2011-2025) JUDUL: KREASI MOTIF BATIK KHAS MOJOKERTO BERBASIS RELIEF CANDI SEBAGAI KEARIFAN LOKAL DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SARING-MALAM GUNA MENINGKATKAN PRODUKSI DAN EKONOMI MASYARAKAT Tahun ke 1 dari rencana 3 tahun Ketua/Anggota Dr. Guntur, M.Hum. NIDN. 0016076405 Anggota: Dr. Suratno, S.Kar., M.Mus. NIDN. 0007075311 Sri Marwati, S.Sn., M.Sn. NIDN. 0012017701 Ranang A. Sugihartono, S.Pd., M.Sn. NIDN. 0010117110 INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA DESEMBER 2013

PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

  • Upload
    doquynh

  • View
    245

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

LAPORAN AKHIR

PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN

PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI

INDONESIA 2011-2025 (PENPRINAS MP3EI 2011-2025)

JUDUL:

KREASI MOTIF BATIK KHAS MOJOKERTO BERBASIS RELIEF

CANDI SEBAGAI KEARIFAN LOKAL DENGAN MENGGUNAKAN

TEKNOLOGI SARING-MALAM GUNA MENINGKATKAN

PRODUKSI DAN EKONOMI MASYARAKAT

Tahun ke 1 dari rencana 3 tahun

Ketua/Anggota

Dr. Guntur, M.Hum.

NIDN. 0016076405

Anggota:

Dr. Suratno, S.Kar., M.Mus.

NIDN. 0007075311

Sri Marwati, S.Sn., M.Sn.

NIDN. 0012017701

Ranang A. Sugihartono, S.Pd., M.Sn.

NIDN. 0010117110

INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA

DESEMBER 2013

Page 2: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk
Page 3: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan

hidayah yang terlimpah sehingga laporan kemajuan penelitian tentang “Kreasi

Motif Batik Khas Mojokerto Berbasis Relief Candi sebagai Kearifan Lokal dengan

Menggunakan Teknologi Saring-Malam Guna Meningkatkan Produksi dan

Ekonomi Masyarakat” dapat terselesaikan.

Keberhasilan pelaksanaan penelitian ini tidak terlepas dari berbagai

bantuan yang diberikan oleh berbagai pihak, baik secara moral maupun material,

baik personal maupun institusional. Untuk itu pada kesempatan ini kami

mengucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada seluruh anggota tim

peneliti MP3EI yang dengan gigih sejak penyusunan proposal, pelaksanaan,

hingga penyusunan laporan penelitian. Kepada seluruh Tim Kreatif yang telah

membantu dalam eksplorasi, konseptualisasi, dan visualisasi gagasan kreatif

sehingga rancangan motif batik Khas Mojokerto dapat direalisasi. Kepada

LPPMPP ISI Surakarta yang telah memberi rekomendasi penyusunan proposal dan

pelaksanaan penelitian ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

yang telah menyediakan dana untuk penelitian ini. Kepada Tim Reviewer yang

telah menilai kalayakan proposal, pelaksanaan, dan hasil penelitian ini juga

disampaikan ucapan terimakasih. Kepada Mas Yadi, Mas Muji, dan Mas Tri

terimakasih atas bantuannya dalam mempermudah pencarian data di Mojokerto.

Penelitian ini akan sulit mencapai hasil yang diharapkan tanpa bantuan,

ketulusan, dan keterbukaan para pengrajin batik di Mojokerto dalam memberikan

informasi dan berbagai pengetahuan yang dimilikinya. Kepada Mbak Sofi sebagai

pemilik “Sofi Batik” dari Desa Suratan, Gang Tengah, Mojokerto dan sekaligus

sebagai mitra UKM dalam penelitian ini disampaikan ucapan terimakasih yang

sebesar-besarnya. Kepada Mbak Erna pemilik perusahaan Batik Erna,

Surodinawan, Mojokerto diucapkan terimakasih atas sambutan dan informasi yang

diberikan kepada anggota tim peneliti.

Bahwa tiada gading yang tak retak. Demikian halnya penelitian ini tidak

luput dari keterbatasan dan kekurangan. Kritik dan saran adalah sebaik-baiknya

penghargaan. Betapapun kecilnya, penelitian ini tetap diharapkan dapat memberi

manfaat bagi kita semua. Kepada dunia batik Mojokerto, semoga hasil penelitian

ini dapat dijadikan referensi visual pengembangan motif batik khas Mojokerto.

Surakarta, 14 Oktober 2013

Tim Peneliti

Page 4: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

RINGKASAN

Penelitian berjudul “Kreasi Motif Batik Khas Mojokerto Berbasis Relief

Candi sebagai Kearifan Lokal dengan Teknologi Saring-Malam Guna

Meningkatkan Produksi dan Ekonomi Masyarakat”. Penelitian ini berupaya

menggali nilai-nilai kearifan lokal yang tercermin pada relief candi sebagai dasar

pengembangan dan kreasi motif batik khas Mojokerto.

Dalam upaya mengembangkan desain motif batik khas Mojokerto,

penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan (action research).

Proses penelitian mencakup: 1) peninjauan tentang praktik pembuatan batik di

Mojokerto; 2) identifikasi anasir visual relief candi; 3) perancangan dan

pengembangan motif batik khas Mojokerto; 4) pembuatan master mal batik; dan

5) pembuatan batik khas Mojokerto.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Mojokerto merupakan situs di mana

berbagai artefak berupa candi sebagai peninggalan kerajaan Majapahit berada.

Setiap candi memiliki anasir hiasan yang unik sehingga dapat dijadikan sebagai

referensi visual dalam membentuk identitas batik Mojokerto. Anasir hiasan dapat

diolah dan dikembangkan menjadi motif khas batik Mojokerto. Selain melalui

motif, upaya membentuk identitas batik khas Mojokerto dapat dilakukan melalui

penggunaan warna, warna yang merepresentasikan Majapahit. Warna dimaksud

antara lain adalah hijau, merah bata, dan hitam.

Guna memperoleh akurasi bentuk motif dan warna batik, penelitian ini

telah menghasilkan rancangan motif batik, master mal batik, dan sampel batik

khas Mojokerto. Rancangan motif sebanyak 40 jenis. Master mal sebanyak tiga

jenis motif. Batik Mojokerto sebanyak tiga kain berukuran jarik. Masih terdapat

banyak rancangan yang perlu ditindaklanjuti menjadi master mal. Demikian juga

banyak master mal yang masih perlu ditindaklanjuti menjadi batik. Rancangan,

master mal, dan batik yang telah dihasilkan masih perlu didiseminasikan ke

stakeholder guna evaluasi dan perbaikan.

Page 5: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

DAFTAR ISI

Hal.

HALAMAN SAMPUL ............................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................. ii

RINGKASAN ............................................. iii

PRAKATA ............................................. iv

DAFTAR ISI ............................................. v

DAFTAR TABEL ............................................. vii

DAFTAR GAMBAR ............................................. vii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................. xi

BAB 1. PENDAHULUAN ............................................. 1

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................. 3

BAB 3. TUJUAN DAN MANFAAT

PENELITIAN

.............................................

8

BAB 4. METODE PENELITIAN ............................................. 9

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................. 13

A. Gambaran Sekilas tentang Mojokerto ............................................. 13

B. Inventarisasi Potensi Wisata dan

Sentra Perdagangan di Kab/Kota

Mojokerto

.............................................

15

1. Potensi Wisata Budaya ............................................. 16

2. Potensi Wisata Religi ............................................. 29

3. Sentra Perdagangan ............................................. 32

C. Seni Kerajinan di Mojokerto ............................................. 32

1. Kerajinan Cor Kuningan ............................................. 33

2. Kerajinan Patung Batu ............................................. 34

3. Kerajinan Terakota ............................................. 35

4. Kerajinan Sepatu, Tas, dan

Dompet

.............................................

35

5. Kerajinan Perak ............................................. 36

6. Kerajinan Anyaman bambu ............................................. 37

D. Seni Kerajinan Batik Mojokerto ............................................. 38

1. Sejarah Batik Mojokerto ............................................. 38

2. UKM sebagai Sentra Batik

Mojokerto

.............................................

39

a. Batik Sofia ............................................. 40

b. Batik Ali ............................................. 40

c. Negi Batik Tulis ............................................. 41

d. Batik Tulis Erna ............................................. 42

3. Karakteristik Batik Mojokerto ............................................. 43

E. Proses Kreatif Perancangan Motif

Batik Khas Mojokerto

.............................................

48

1. Identifikasi Relief Candi

Majapahit

.............................................

49

2. Pemilihan Anasir Motif pada

Relief sebagai Referensi

.............................................

59

Page 6: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Pengembangan Batik Khas

Mojokerto

.............................................

3. Perancangan Motif ............................................. 63

F. Hasil Rancangan Kreasi Motif Batik

Berbasis Relief Candi

.............................................

67

G. Finalisasi Rancangan Motif Batik

Mojokerto Berbasis Relief Candi

.............................................

67

1. Evaluasi dan Analisis Rancangan

Motif Batik

.............................................

67

2. Revisi Rancangan Motif Batik ............................................. 69

3. Pembuatan Master Mal Motif

Batik

.............................................

70

4. Pembuatan Sampel Batik

Mojokerto Berbasis Relief Candi

.............................................

71

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................. 75

A. Kesimpulan ............................................. 75

B. Saran ............................................. 76

DAFTAR PUSTAKA ............................................. 77

LAMPIRAN .............................................

- Rancangan Motif Batik Mojokerto

Berbasis Relief Candi

.............................................

- Artikel ilmiah (draft) .............................................

- Buku Ajar Batik Mojokerto .............................................

Page 7: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

DAFTAR TABEL DAN BAGAN

Hal.

Tabel 1. Anasir-anasir Motif pada Relief Candi 59

Tabel 2. Visualitas Anasir Motif dalam Relief 59

Bagan 1. Proses Penciptaan Motif Batik Khas Mojokerto 63

Page 8: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

DAFTAR GAMBAR

Hal.

Gambar 1. Rumah Ir. Henry Maclaine Pont 17

Gambar 2. Pusat Informasi Majapahit (PIM) 17

Gambar 3. Candi Bajang Ratu, Ds. Temon Kec. Trowulan 18

Gambar 4. Candi Bangkal, Kec. Ngoro, Kab. Mojokerto 19

Gambar 5. Candi Jedong, Kec. Ngoro, Kab. Mojokerto 20

Gambar 6. Candi Kesiman Tengah, Kec Pacet, Kab Mojokerto 20

Gambar 7. Kompleks Candi Minakjinggo 21

Gambar 8. Patung Garuda/Minakjinggo, koleksi PIM 22

Gambar 9. Candi Kedaton (Sumur Upas), Kec. Trowulan 22

Gambar 10. Candi Tikus, Ds. Temon Kec. Trowulan 23

Gambar 11. Candi Kendalisodo, Kec. Trawas, Kab. Mojokerto 24

Gambar 12. Gapura Wringin Lawang 25

Gambar 13. Candi Brahu, Kec. Trowulan, Kab. Mojokerto 25

Gambar 14. Candi Gentong, Kec. Trowulan, Kab. Mojokerto 26

Gambar 15. Candi Jolotundo, Kec. Trawas, Kab. Mojokerto 27

Gambar 16. Kolam Segaran 28

Gambar 17. Halaman depan kompleks Pendopo Agung 28

Gambar 18. Situs Makam Panjang 30

Gambar 19. (a) Situs Makam Putri Cempa 30

(b) Gerbang Makam Troloyo 30

Gambar 20 Gerbang Makam Tralaya 31

Gambar 21. Pusat Perkulakan Sepatu Trowulan 32

Gambar 22. Kegiatan produksi cor kuningan di Bejijong 34

Gambar 23. Kegiatan produksi patung batu di Padepokan Selo Adji 36

Gambar 24. Pembuatan produk alas kaki di Mojokerto 38

Gambar 25. Pembuatan produk alas kaki di Mojokerto 38

Gambar 26. Kursus batik di sekolah lokal untuk Modjowarno

di Jawa Timur dipimpin oleh Ms Kats

39

Gambar 27. Salah satu toko dan etalase milik Heni Yunina 42

Gambar 28. Artshop Batik Tulis Erna 43

Gambar 28. Surya Majapahit 44

Gambar 29. Motif Alas Majapahit 46

Motif Surya Majapahit

Gambar 30. (a) Motif Mrico Bolong 46

(b) Motif Pring Sedapur 46

Gambar 31. (a) Motif Koro Renteng 47

(b) Motif Ukel Cambah 47

(a) Motif Merak Glatik 48

(b) Motif Rawan Inggek 48

Gambar 32. Motif Kembang Suruh 48

Gambar 33. Anasir Tumbuhan Berbentuk Relief Candi Bajang Ratu 50

Gambar 34. Anasir Binatang Relief Candi Bajang Ratu 50

Gambar 35. Anasir Binatang Berbentuk Kepala Kala Relief Candi 50

Page 9: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Bajang Ratu

Gambar 36. Anasir Tumbuhan berbentuk Tumpal Terbalik Relief

Candi Bangkal

51

Gambar 37. Anasir Binatang Berbentuk Kepala Kala Relief Candi

Bangkal

51

Gambar 38. Anasir Binatang Berbentuk Kerang Relief Candi

Bangkal

51

Gambar 39. Anasir Binatang Berbentuk Kepala Kala Relief Candi

Jedong

52

Gambar 40. Anasir Tumbuhan Berbentuk Sulur-suluran Relief

Candi Jedong

52

Gambar 41. Anasir Tumbuhan Berbentuk Tumpal Relief Candi

Jedong

52

Gambar 42. Anasir Tumbuhan Berbentuk Tumpal Relief Candi

Jedong

52

Gambar 43. Anasir Tumbuhan Berbentuk Bunga Relief Candi

Kesiman Tengah

53

Gambar 44. Anasir Tumbuhan Relief Candi Kesiman Tengah 53

Gambar 45. Anasir Binatang Berbentuk Kala Relief Candi Kesiman

Tengah

53

Gambar 46. Anasir Binatang Berbentuk Kelinci (Hare) Relief Candi

Kesiman Tengah

53

Gambar 47. Anasir Binatang Berbentuk Singa Relief Candi

Kesiman Tengah

53

Gambar 48. Anasir Binatang Berbentuk Figur Wanita Relief Candi

Kesiman Tengah

53

Gambar 49. (a) Anasir Binatang Berbentuk Kelinci (Hare) Relief

Candi Minakjinggo

54

(b) Anasir Binatang Berbentuk Kelinci (Hare)Relief

Candi Minakjinggo

54

Gambar 50. Anasir Binatang Berbentuk Kepala Kala Relief Candi

Minakjinggo

55

Gambar 51. Anasir Tumbuhan Berbentuk Pohon Hayat Relief Candi

Minakjinggo

55

Gambar 52. Anasir Tumbuhan Berbentuk Ceplok Relief Candi

Minakjinggo

55

Gambar 53. Anasir Tumbuhan Berbentuk Sulur-suluran Relief

Candi Minakjinggo

55

Gambar 54. Anasir Artefak Berbentuk Rumah Relief Candi

Minakjinggo

56

Gambar 55. Anasir Motif Berbentuk Geometris dan Tumpal Relief

Candi Kedaton

56

Gambar 56. Anasir Tanaman Berbentuk Bunga Teratai Relief Candi

Tikus

56

Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk Ceplok Relief Candi Tikus 56

Gambar 58. Anasir Tanaman Berbentuk Bunga Melati yang dipadu 56

Page 10: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

dengan Anasir Geometris Relief Candi Tikus

Gambar 59. Anasir Kepala Kala Relief Candi Tikus 56

Gambar 60. Cerita Panji Relief Candi Kendalisodo 57

Gambar 61. Anasir Motif Geomotris Relief Candi Kendalisodo 57

Gambar 62. Anasir Motif Geomotris Relief Candi Kendalisodo 57

Gambar 63. Anasir Motif Geomotris Relief Candi Kendalisodo 57

Gambar 64. Anasir Motif Tumbuhan Berbentuk Tumpal Terbalik

Relief Candi Kendalisodo

58

Gambar 65. Proses menggambar motif tim kreatif 60

Gambar 66. Proses scanning oleh tim kreatif 60

Gambar 67. Hasil menggambar motif 61

Gambar 68. Gambar motif hasil scanning 62

Gambar 69. Proses pewarnaan di komputer 62

Gambar 70. Salah satu hasil pewarnaan digital 62

Gambar 71. Rancangan Motif “Lawangan” Batik Mojokerto 77-84

Page 11: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

DAFTAR LAMPIRAN

Hal.

Lampiran 1. Logbook Pelaksanaan Kegiatan Penelitian

Lampiran 2. Rancangan Motif Batik Khas Mojokerto

Lampiran 3. Master Mal Batik

Lampiran 4. Sampel Batik Khas Mojokerto

Lampiran 5. Artikel Ilmiah

Page 12: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Globalisasi menyebabkan adanya pergesekan nilai-nilai lokal melawan

nilai-nilai yang datang dari manca negara. Berbagai paham barat mulai tumbuh

dan mempengaruhi generasi muda sehingga dikhawatirkan generasi muda akan

mengalami kemerosotan atau krisis budaya. Keterpurukan budaya tersebut akan

semakin jauh tanpa adanya penyadaran dari pihak-pihak terkait. Penyadaran

tersebut di antaranya dapat melalui sosialisasi mengenai pentingnya memahami

keberagaman dan makna kearifan lokal yang terkandung dalam seni budaya. Seni

budaya menjadi sesuatu yang penting karena melalui seni budaya dapat

diwujudkan untuk mengglobalkan hal-hal yang dianggap lokal tanpa mengubah

substansinya.

Kearifan lokal seni budaya salah satunya banyak ditemui di kabupaten

Mojokerto karena kota ini berdasarkan data arkeologis merupakan wilayah

kerajaan Majapahit. Trowulan sebagai kota bekas ibukota Majapahit, yang terletak

di kabupaten Mojokerto kaya akan peninggalan-peninggalan sehingga

didirikanlah Museum Trowulan yang berada di bawah pengawasan Kantor

lembaga Peninggalan Purbakala Nasional (KLPPN) Cabang II di Mojokerto.

Peninggalan-peninggalan yang dapat ditemui di Trowulan, di antaranya Gapura

Bajang Ratu, Candi Kedaton, Candi Tikus, Candi Genthong, Candi Brahu, Candi

Minakjinggo, Kolam Segaran, dan lain-lain. Berbagai peninggalan tersebut

banyak yang memuat kearifan lokal yang tercermin pada relief candi. Kearifan

lokal ini perlu dipertahankan karena merupakan identitas dan karakter bangsa

Indonesia. Salah satu cara mempertahankan yaitu dengan melestarikan dan

menghargainya. Bentuk pelestarian dan penghargaan dapat dicapai salah satunya

melalui rekontruksi dalam bentuk lain, yaitu dimodifikasi sebagai karya kreatif

inovatif ke dalam motif batik khas Mojokerto.

Kabupaten Mojokerto secara geografis berada di perlintasan jalan yang

menghubungkan dua propinsi yaitu propinsi Jawa Tengah dengan Jawa Timur.

Page 13: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Kabupaten Mojokerto memiliki beberapa potensi wisata budaya unggulan seperti

Museum Trowulan, Makam Tralaya serta beberapa candi peninggalan masa

kerajaan Majapahit. Tempat wisata yang ramai dikunjungi wisatawan lokal

maupun mancanegara adalah Museum Trowulan sedangkan Makam Tralaya

banyak dikunjungi wisatawan lokal sebagai tempat ziarah. Beberapa peninggalan

masa kerajaam Majapahit seperti artefak berupa patung, situs maupun candi

banyak tersebar di beberapa lokasi di Kabupaten Mojokerto yang sangat potensial

untuk dikelola menjadi objek wisata yang menarik wisatawan lokal maupun

mancanegara.

Kondisi perekonomian masyarakat Mojokerto secara umum banyak

ditopang oleh industri skala kecil dan menengah. Selain memiliki industri sepatu-

tas-dompet,, di Mojokerto ada berbagai industri lain seperti batik dan kerajinan-

kerajinan lain seperti bordir, cor logam, acra batu, anyaman bambu, dan makanan.

Oleh karena itu, upaya peningkatan SDM melalui pelatihan membatik teknik

saring-malam dengan motif berbasis kearifan lokal diharapkan berdampak positif

pada peningkatan produksi, yang selebihnya berlanjut pada dampak peningkatan

perekonomian masyarakat.

Peningkatan produksi batik melalui inovasi batik khas Mojokerto berbasis

kearifan lokal akan terwujud apabila dibuat perencanaan desain batik yang

matang. Oleh karena itu, penelitian ini dirasa mendesak untuk dilakukan agar

dapat meningkatkan ekonomi masyarakat di sektor industri kecil. Peluang untuk

menarik pembeli yang berasal dari para wisatawan akan terwujud apabila tersedia

buku panduan yang memuat katalog (brosur) produk batik khas Mojokerto. Oleh

karena itu, buku tersebut disusun dalam program penelitian ini.

Peningkatan SDM yang berkecimpung di dunia pembatikan di Mojokerto

dilakukan dengan pelatihan dengan metode membatik teknik canting dan teknik

saring-malam. Pelatihan ini diharapkan mampu memotivasi masyarakat pembatik

untuk lebih kreatif inovatif dalam menciptakan motif-motif khas Mojokerto

berbasis kearifan lokal. Kearifan lokal yang dimiliki Mojokerto, yang berupa

relief di berbagai candi dimanfaatkan seoptimal mungkin demi kemajuan ekonomi

masyarakat serta memperkuat kekhasan batik Mojokerto.

Page 14: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pustaka yang diacu dalam penelitian ini dapat dikategorikan ke dalam dua

ranah, yakni pustaka yang tidak terkait langsung dengan topik tetapi memiliki

urgensi penting dalam menunjang penelitian (pustaka teoretis) dan pustaka yang

terkait langsung dengan topik penelitian ini (pustaka penelitian terdahulu).

Pustaka teroretis terdiri dari karya Claire Holt berjudul Art in Indonesia.

Buku ini membahas tentang kelangsungan dan perubahan seni yang ada di

Indonesia, dari sejak zaman prasejarah hingga modern. Relevan dengan penelitian

ini adalah pembahasan tentang candi dan relief khusunya candi yang ada di Jawa

Timur, seperti candi Penataran, Bajangratu, candi Jalatunda, candi Banon, candi

Belahan, candi Selakelir, candi Kedaton, maupun candi Surawana.

Buku berjudul Mengenal Kepurbakalaan Majapahit di Daerah Trowulan

karya I Made Kusumajaya (eds.) mendeskripsikan beberapa artefak peningggalan

Majapahit di Mojokerto seperti Gapura Bajangratu, Candi Tikus, Situs

Sentonorejo, Makam Tralaya, Makam Putri Cempa, Candi Brahu, Candi Gentong,

Situs Kedaton, Gapura Wringin Lawang, Kolam Segaran, Situs Pendapa Agung,

Makam Panjang, Situs Klinterejo, dan Museum/Pusat Informasi Majapahit.

Buku berjudul Art of Indonesia tulisan Tibor Bodrogi yang membahas seni

periode Indonesia-Hindu, seni periode Indonesia-Baru (Islam), Bali, dan seni

Indoneisa-Modern serta perkembangannya.

Dapat dipastikan masih terdapat tulisan-tulisan lain yang relevan, maka

akan dilacak dalam proses penelitian ini. Tulisan-tulisan tersebut dijadikan acuan

dalam proses penciptaan batik khas Mojokerto.

Selain pustaka di atas, terdapat pustaka lain yang telah dihasilkan oleh

tim peneliti. Ketua peneliti, Guntur (2007) dalam “Tinjauan Historis Motif Hias

Alas-alasan pada Batik Tradisional Keraton Surakarta” mengkaji tentang asal-usul

dan perkembangan motif hias alas-alasan di lingkungan Keraton Surakarta.

Dinyatakannya bahwa cikal-bakal keberadaan motif hias tersebut terkait dengan

ditemukannya “teknologi” tekstil yang muncul sejak abad ke 10 dan “teknologi”

Page 15: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

batik yang muncul sejak abad ke 16. Pola ragam hias kawung telah dikenal sejak

abad ke 10-11. Pada kurung yang sama ditemukan teknologi warna berbahan alam

berupa kusumbha. Teknologi batik berkembang sejak zaman Sulan Agung (abad

16). Pada masa ini, teknik pembuatan batik menggunakan jegul, sejenis kuwas

dari bahan serabut kelapa dengan pola tritik dan kembangan dengan warna biru

indigo. Vocabuler motif hias batik semakin berkembang pada masa berikutnya.

Abad ke 17 para penari bedhaya menggunakan busana dodot dengan motif

bangun tulak alas-alasan dalam upacara penobatan dan ulang tahun penobatan raja

Surakarta. Dan sejak itu, motif tersebut digunakan penari bedhaya di lingkungan

kerajaan Surakarta.

Guntur, A. Sjafi‟i, dan Soegeng Toekio (2007) dalam buku Kekriyaan

Nusantara, yang diterbitkan ISI Press membahas tentang konsep kriya, desain,

dan batik. Dijelaskan bahwa batik merupakan bagian dari seni kriya.

Pengembangan seni kriya meniscayakan pembaruan atau inovasi dalam aspek

desain. Gagasan kreatif dalam seni kriya dapat digali melalui potensi seni tradisi

yang berkembang di lingkungkan masyarakat. Guntur (2008) dalam tulisannya

berjudul “Fenomenomenologi: pendekatan alternatif penciptaan seni kriya” dalam

Suwarno Wistrotomo, (ed.). Lanskap Kriya: Praksis dan Wacana, yang

diterbtikan BP ISI Yogyakartamembahas tentang perlunya suatu pendekatan

alternatif dalam proses penciptaan seni kriya. Untuk menghasilkan karya atau

produk dalam seni kriya perlu adanya keragaman pendekatan. Penciptaan seni

kriya perlu melibatkan keinginan, ekspektasi, perasaan, dan citarasa dari

pengguna.

Guntur dan Bagus Indrayana (2008) dalam “Revitalisasi Ragam Hias

Tradisional Gaya Mataram:Pengembangan Desain Furniture Dalam Kehidupan

KomunitasKriyawan Indonesia di Tengah Persaingan Budaya Global” berupaya

menggali potensi ragam hias tradisional gaya Mataram sebagai ide pengembangan

desain furnitur. Identifikasi motif tersebut dilakukan dengan dengan menggali

artefak peninggalan kerajaan Mataram, seperti arsitektur, batik, keris, dan wayang

kulit.

Page 16: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Guntur (2009), kembali melakukan penelitian dengan judul “Makna

Motif Hias Alas-alasan dalam Ritual Tingalan Jumenengan dan Perkawinan di

Keraton Surakarta”. Penelitian ini merupakan kelanjutan dari penelitian terdahulu

dengan mengkhususkan pada makna yang terkandung dalam motif tersebut. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa motif alas-alasan memiliki kedudukan sentral dan

fundamental dalam kehidupan Keraton Surakarta. Motif tersebut tidak hanya

digunakan dalam busana penari bedhaya, tetapi juga digunakan sebagai busana

pengantin wanita di lingkungan Keraton Surakarta. Motif ini merupakan lambang

gumelaring jagad, yang merepresentasikan entitas kehidupan. Motif tersebut tidak

hanya hanya sebagai hiasan, tetapi merupakan ajaran tentang kehidupan, dan sifat

manusia. Guntur (2010) dalam disertasi “Motif Hias Alas-alasan Batik Keraton

Surakarta: Bentuk, Fungsi, dan Makna” mengkaji keberadaan motif tersebut

secara multidisiplin dengan perspektif visual, historis, sosio-kultural, dan

simbolikal.

Guntur (2011) dalam bukunya Teba Kriya yang diterbtikan ISI Press

Solo menjelaskan konsep dasar kriya rakyat (folk craft), kriya studio (studio

craft), ornamen, desain, proses atau tahapan penciptaan seni. Guntur (2011)

dalam bukunya Gaya Seni Topeng Malang, Surakarta, dan Yogyakarta

diterbitkan ISI Press Solo menjelaskan bahwa Malang, Surakarta, dan Yogyakarta

merupakan sentra penghasil topeng. Masing-masing daerah memiliki karakteristik

yang berbeda sebagaimana tampak pada aspek visual, bahan, dan teknik

pembuatannya. Keberadaan topeng di daerah tersebut juga memerlukan perhatian

serius dan terancam punah karena terdesak oleh jenis hiburan lain. Oleh karena

sudah jarang dipentaskan, maka kebutuhan akan topeng menyusut, meski

sebagian telah beralih dialihfungsikan sebagai benda suvenir. Potret kehidupan

panggung demikian berdampak pada rendahnya minat generasi muda

menekuninya, termasuk generasi pembuat topeng.

Guntur (2011) dalam “Revitalisasi Seni Tradisi Nusantara dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia: Identifikasi, Rekonstruksi, dan

Reproduksi Kesenian Topeng dan Wayang Beber di Jawa” mengkaji tentang

Page 17: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

potensi seni tradisi, khususnya tentang gaya seni topeng di daerah Malang,

Surakarta, dan Yogyakarta ditinjau dari perspektif seni rupa.

Sri Marwati (anggota peneliti) dalam tesisnya berjudul Studi Industri

Kriya Patung Trowulan (2010), yang mengkaji masyarakat Trowulan dalam

memanfaatkan sumber daya artistik kultural menjadi sumber daya ekonomi dalam

konteks sistem ekonomi industri pariwisata, dan hasil penelitian menunjukkan

bahwa peninggalan berupa artefak candi yang terdapat di museum dijadikan acuan

dan sumber ide pembuatan kriya para pengrajin di Trowulan Mojokerto. Selain itu

artefak patung di museum sebagai sumber ide perajin dan pengolahan estetisnya

akhirnya bisa menjadi elemen pembentuk identitas kriya patung industri

masyarakat Trowulan. Dari penelitian itu, tampak bahwa artefak candi di sekitar

masyarakat Trowulan menjadi referensi bagi kreasi para pengrajin dan hasilnya

mampu menjadi sumber daya ekonomi kepariwisataan.

Artikel ilmiah berjudul Trowulan Menuju Industri Kreatif (2012) karya

Sri Marwati yang dimuat dalam Prosiding Seminar Nasional di Universitas Negeri

Semarang (UNNES) mengungkapkan aktivitas pengrajin di industri kriya patung

Trowulan dalam hal material logam, batu, dan tanah liat, mereka memanfaatkan

sumber daya alam, sumber daya kultural dan sumber daya manusia. Terdapat

faktor kreativitas dalam diri masyarakat Trowulan yang menyebabkan aktivitas

industri mereka tetap berlangsung.

Penelitian berjudul Studi Karakter Relief/Patung Antropomorfik pada

Percandian Indonesia (2012) yang dilakukan oleh Ranang A.S. (anggota peneliti),

yang juga mengkaji artefak candi peninggalan Majapahit yang tersimpan di

Museum Trowulan Mojokerto, menjunjukkan bahwa patung/relief Garuda di

masa Singasari dan Majapahit yang visualisasinya sangat baik, ornamentik, dan

masih memperhatikan ketentuan-ketentuan Cilpasastra (Hindu). Keindahan

pahatan relief mencapai puncaknya pada kedua masa itu, sebagaimana tampak

pada patung Garuda di Museum Trowulan dan relief Garuda di Candi Kidal. Dari

penelitian itu, menunjukkan bahwa keindahan relief candi masa Majapahit di

Mojokerto tersebut tampaknya merupakan potensi yang bisa dikembangkan

(sebagai referensi berkreasi) bagi masyarakat sekitarnya saat ini.

Page 18: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Makalah berjudul Menggali Potensi Batik Mojokerto oleh Sri Marwati

yang pernah disajikan di seminar Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)

Seni Budaya tingkat SLTA se-Kab Mojokerto, menjelaskan industri batik di

daerah Surodinawan Mojokerto memiliki motif Surya Majapahit yang khas

(lingkaran yang melambangkan sinar matahari), tetapi sebenarnya masih banyak

potensi sumber historis Majapahit yang dapat digali sebagai motif batik. Artefak

peninggalan masa Majapahit sangat menarik apabila diolah dan diwujudkan

menjadi motif batik khas Mojokerto, seperti arca-arca maupun candi-candi yang

banyak ditemukan di wilayah ini maupun yang disimpan di museum.

Page 19: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

BAB III

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Penelitian dengan judul “Kreasi Motif Batik Khas Mojokerto Berbasis

Relief Candi sebagai Kearifan Lokal dengan Menggunakan Teknologi Saring-

Malam Guna Meningkatkan Produksi dan Ekonomi Masyarakat” ini dutujukan

untuk:

1. Menginventarisasi relief candi di Mojokerto

2. Mengembangkan desain motif batik Mojokerto berbasis relief candi

3. Menghasilkan motif khas batik Mojokerto

B. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diupayakan dapat memberikan solusi berkaitan dengan

masalah peningkatan perekonomian masyarakat melalui peningkatan SDM

khususnya pengrajin, terutama yang tergabung dalam sektor industri kecil di

Mojokerto. Manfaat penelitian ini dapat diperinci sebagai berikut.

1. Masyarakat umum dapat mengetahui produksi batik khas Mojokerto yang

bermotif kearifan lokal sehingga dapat meningkatkan daya tarik sektor

ekonomi kepariwisataan dan dapat digunakan sebagai model daerah lain untuk

menciptakan motif batik gaya lain yang nantinya dapat meningkatkan

produksi batik lokal.

2. Masyarakat umum memperoleh informasi berkait dengan berbagai motif batik

khas Mojokerto yang bersumber dari ragam hias relief candi Majapahit.

3. Bagi pemerintah Kab Mojokerto khususnya dan Jawa Timur pada umumnya,

penguatan industri kerajinan rakyat (batik) terhadap keberlangsungan

eksistensi budaya lokal dapat mendukung program industri kreatif yang telah

dicanangkan pemerintah sejak tahun 2009, dan sesuai dengan Misi Kabupaten

Page 20: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Mojokerto, yaitu mewujudkan ekonomi daerah yang mandiri, berdaya saing,

berkeadilan dan berbasis pada ekonomi kerakyatan, serta hasilnya diharapkan

dapat menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD).

4. Melalui pengembangan industri kerajinan batik yang diintegrasikan dengan

kepariwisataan peninggalan Majapahit, para stakeholders dapat

mendinamisasikan ekonomi masyarakat dan secara kultural ikut

memperkokoh eksistensi sosial budaya masyarakat setempat yang bersumber

pada kebudayaan peninggalan Majapahit.

Page 21: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Metode

Penelitian tindakan telah diterapkan dalam berbagai konteks, termasuk

dalam bidang seni dan desain (Gray and Malkins, 2004: 75). Proses penelitian

tindakan seperti digambarkan McNiff dan Whitehead adalah sebagai berikut: 1)

melakukan tinjauan terhadap praktik mutahir, dalam hal ini praktik pembuatan

batik, relief candi sebagai dasar pengembangan motif batik, potensi pariwisata

Mojokerto, sentra kerajinan; 2) mengidentifikasi aspek yang ingin diperbaiki,

yakni pengembangan kreasi motif batik Mojokerto; 3) membayangkan suatu cara

ke depan, mengembangkan motif sebagai ciri khas batik Mojokerto; 4)

melaksanaan uji-coba, dalam hal ini pelatihan pembuatan dan implementasi motif

batik kas Mojokerto, pembuatan rekayasan teknik batik saring-malam dan

implementasinya, dan eksibisi motif batik kas Mojokerto; 5) mengidentifikasi apa

yang terjadi, mengetahui respon masyarakat terhadap motif batik kas Mojokerto;

6) memodivikasi rencana dan menindaklanjuti tindakan, menyempurnakan hasil

rancangan motif batik; 7) mengevaluasi tindakan yang dimodivikasi,

mengusulkan HKI, menerbitkan hasil temuan pada jurnal ilmiah, dan menyusun

buku; 8) menemukan kepuasan terhadap aspek yang didapat (McNiff and

Whitehead, 2002: 74)

Menurut Christoper Gordon (1998) terdapat empat tahap dalam Action

Research yaitu select a focus, collect data, analyze and interpret data, dan take

action. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini berupa pengkajian/

penggalian, perancangan, pelatihan, dan produksi batik khas Mojokerto. Adapun

metode yang dilakukan adalah sebagai berikut.

1) Pengkajian/Tinjauan

Dalam metode ini, peneliti melakukan penggalian/tinjauan berupa kegiatan

identifikasi potensi lokal Mojokerto mencakup motif batik yang sudah ada,

sentra-sentra kerajinan batik dan lainnya, potensi wisata budaya dan religi,

potensi sentra perdagangan produk industri kreatif tradisi, dan tinjauan ragam

Page 22: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

hias dan motif pada relief candi peninggalan Majapahit di wilayah Mojokerto

sebagai referensi penciptaan motif kreasi khas Mojokerto.

2) Perancangan

Metode perancangan dilakukan dalam beberapa kegiatan terdiri atas:

menciptakan motif kreasi khas Mojokerto berbasis relief candi sebagai

kearifan lokal, merancang pola batik khas Mojokerto, dan merancang

peralatan membatik teknik saring-malam.

Tim peneliti merancang motif batik sekurangnya 4 alternatif jenis motif

dengan mendasarkan pada artefak relief candi Majapahit. Rancangan motif

mencakup unsur bentuk dan warna lengkap dengan konsep dasarnya.

Relief yang dimaksud berupa bentuk-bentuk patung, ornament/ragam hias

pada dinding candi atau kontur candi itu sendiri. Gagasan tentang relief candi

sebagai sumber penciptaan motif batik pernah diseminarkan oleh Sri Marwati

(anggota peneliti) dalam seminar MGMP Seni Budaya di Mojokerto tahun

2012 lalu.

Rancangan motif batik ditunjukan dan dimintakan masukan kepada

stakeholders di lingkungan Kabupaten Mojokerto mencakup

budayawan/seniman dan dinas terkait. Masukan yang diharapkan terutama

pada aspek motif dan warna batik.

Guna mendukung produktivitas pengrajin, perancangan rekayasa teknologi

saring-malam juga dilakukan. Rekayasa teknologi saring-malam ini tidak

meninggalkan pada prinsip-prinsip kebatikan.

Perancangan juga dilakukan untuk membuat buku panduan wisata batik khas

Mojokerto sebagai media promosi produk unggulan baru Mojokerto. Tim

peneliti menyiapkan modul pelatihan untuk menjadi acuan para perajin peserta

pelatihan. Modul berisi langkah-langkah pembuatan batik, mulai dari

pengenalan alat dan bahan sampai dengan pembersihan malam (melorod).

Selain modul, Tim Peneliti juga menyiapkan presentasi Powerpoint untuk

mendukung penjelasan instruktur dalam pelatihan nantinya.

3) Sounding

Page 23: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Rancangan motif batik ditunjukkan dan dimintakan masukan kepada

stakeholders di lingkungan Kabupaten Mojokerto mencakup

budayawan/seniman dan dinas terkait. Masukan yang diharapkan terutama

pada aspek motif, fisolofi, dan warna batik.

4) Pelatihan

Metode pelatihan produksi batik dimaksudnya menstranfer cara membatik

dengan canting dan teknik saring-malam. Metode ini akan dilaksanakan

dengan prosedur kerja sebagai berikut: 1) mempola motif batik khas

Mojokerto, 2) mencanting batik tulis, dan membatik dengan teknik saring-

malam, 3) mewarnai batik, 4) melorod (membersihkan) malam.

5) Produksi

Metode produksi diterapkan dalam kegiatan produksi kain batik khas

Mojokerto oleh UKM Mitra yang sebelumnya telah mendapatkan pelatihan

dari tim peneliti. Produksi kain batik dilakukan baik dengan teknik canting

maupun teknis saring-malam.

Produksi batik tulis dengan canting diperuntukan bagi produk terbatas (bukan

produksi masal), sedangkan produksi batik dengan teknik saring-malam

difokuskan pada pembuatan kain batik massal, ukuran panjang yang nantinya

akan dipergunakan untuk baju seragam sekolah/dinas.

Produksi juga dilakukan dalam pembuatan buku panduan wisata batik yang

telah dirancang sebelumnya, sebagai media promosi produk unggulan batu

Mojokerto.

6) Exposing/Eksibisi

Kain batik hasil produksi UKM Mitra ditunjukkan pada stakeholders untuk

mendapatkan apresiasi sekaligus memperkenalkan produk batik Mojokerto ke

publik terbatas diantaranya adalah budayawan dan dinas terkait setempat.

Selain itu juga dipamerkan dan diadakan press release. Perajin mitra

diberdayakan untuk memamerkan kain batik produksinya ke publik di

Museum Trowulan, sekaligus mempublikasikan ke media elektronik (online)

dan cetak. Khusus media online, Tim Peneliti akan membuat Blog khusus

tentang kegiatan ini.

Page 24: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini dibahas hasil penelitian, yakni proses dan produk

rancangan motif batik khas atau karakteristik Mojokerto. Untuk merancang motif

batik Mojokerto yang khas diperlukan penelusuran terhadap identitas seni dan

budaya yang ada di Mojokerto. Mojokerto adalah situs di mana peradaban

Majapahit berada. Oleh karenanya, Mojokerto dapat dikatakan sebagai pewaris

peradaban Majapahit. Penelusuran identitas seni dan budaya Mojokerto dengan

demikian tidak dapat mengesampingkan artefak sebagai produk peradaban

Majapahit.

Berbagai situs dan artefak peninggalan Majapahit banyak dijumpai di

Mojokerto. Dalam perspektif pariwisata, berbagai situs dan artefak merupakan

potensi wisata dan sekaligus keunggulan Mojokerto. Potensi wisata Mojokerto

dapat diklasifikasikan ke dalam wisata budaya dan wisata religi. Kabupaten dan

Kota Mojokerto juga memiliki sentra perdagangan. Pembahasan juga dilakukan

terkait sentra kerajinan di Mojokerto.

A. Gambaran Sekilas tentang Mojokerto

Mojokerto adalah salah satu di antara 29 kabupaten dan 9 kota yang ada di

Propinsi Jawa Timur. Wilayah Kabupaten Mojokerto terletak di antara 111º

20‟13” - 111º 40‟47” bujur timur dan antara 7º18‟35” - 7º47” lintang selatan.

Secara geografis Kabupaten Mojokerto berbatasan dengan wilayah Kabupaten

Lamongan dan Kabupaten Gresik di sebelah utara; Kabupaten Sidoarjo dan

Kabupaten Pasuruan di sebelah timur; Kabupaten Malang di sebelah selatan; dan

Kabupaten Jombang di sebelah barat. Secara administratif wilayah Kabupaten

Mojokerto terdiri dari 18 kecamatan, yakni: 1) Jatirejo; 2) Gondang; 3) Pacet; 4)

Trawas; 5) Ngoro; 6) Pungging; 7) Kutorejo; 8) Mojosari; 9) Bangsal; 10)

Mojoanyar; 11) Dlanggu; 12) Puri; 13) Trowulan; 14) Sooko; 15) Gedek; 16)

Kemlagi; 17) Jetis; dan 18) Dawarblandong.

Page 25: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Peta Kabupaten Mojokerto

(Sumber: Ranang AS, 2013)

Kabupaten Mojokerto cukup populer, baik di tingkat nasional maupun

internasional. Hal ini tidak terlepas dari tautan sejarah masa lalu, yakni kerajaan

Majapahit. Majapahit merupakan pusat peradaban dari abad ke 13 – 15. Pusat

peradaban masa lalu itu berlokasi di lembah Brantas - tidak pedalaman dan juga

tidak pantai – antara Kediri dan Surabaya di lokasi yang kini disebut Trowulan,

dekat Mojokerto (Robson, 1981: 261). Dan Trowulan merupakan ibu kota

kerajaan Majapahit (Dumarçay, 1988: 27).

Mojokerto merupakan wilayah di mana peradaban Majapahit tumbuh,

berkembang, dan mencapai puncak kejayaannya. Supremasi politik Majapahit

ditandai oleh luas wilayah kekuasaan yang tidak hanya menjangkau Nusantara

tetapi hingga manca negara. Majapahit juga memiliki supremasi di bidang

kebudayaan. Bahkan kekuatan politik dan kebudayaan Majahapahit mendominasi

hampir di seluruh Nusantara. Tidaklah mengherankan jika Majapahit sangat

Page 26: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

unggul di bidang seni budaya, seperti sastra, tari, arsitektur, candi, dan berbagai

artefak lainnya.

Sebagai tempat di mana kerajaan Majapahit berada, Mojokerto memiliki

berbagai situs penting, seperti candi, pemandian, makam, dan lain-lain. Itulah

sebabnya Mojokerto dikenal sebagai tempat tujuan dan kunjungan wisata, yang

melaluinya wisatawan dapat menikmati dan mengagumi jejak-jejak peradaban

Majapahit. Mojokerto juga dikenal karena tanahnya yang subur. Pada abad 19

Mojokerto merupakan daerah penghasil tebu, kopi dan teh (Nasution, 2012: 69).

Selain sebagai lahan pertanian, Mojokerto menjadi tempat produksi tenun. Pada

tahun 1930-an di dekat Mojokerto terdapat pabrik pemintalan tenun (Austin,

1998: 65). Mojokerto juga menjadi tempat Soekarno bertumbuh menjadi remaja

(Wongkaren, 2007: 52).

Supremasi Majapahit di bidang seni budaya telah menjadikan dirinya

sebagai sumber inspirasi bagi para seniman dalam berkreasi di waktu kemudian

hari (Mulyana, 1965: 38-39). Hal ini dapat dilacak pada berbagai arsitektur dan

artefak lainnya pada masa kerajaan Islam di Jawa. Pintu gerbang Masjid Kudus

merupakan replika dari candi bentar Majapahit. Arsitektur bangunan istana

keraton di Kasunan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta dapat ditelisik

kesamaannya dengan istana kerajaan Majapahit.

B. Inventarisasi Potensi Wisata dan Sentra Perdagangan di Kab/Kota

Mojokerto

Kabupaten Mojokerto merupakan daerah potensial untuk tujuan wisata,

baik wisata alam, sejarah, maupun wisata artifisial (Taufik dan Wandini, 2012: 1).

Berdasar hal itu Mojokerto memiliki tiga kawasan wisata, yakni: Kawasan Wisata

Trawas, Kawasan Wisata Pacet, Kawasan Wisata Trowulan. Dua kawasan

pertama merupakan objek wisata alam yang berada di antara Gunung Welirang

dan Penanggungan. Sedangkan yang terakhir adalah kawasan objek wisata sejarah

dan purbakala.

Secara keseluruhan Kabupaten Mojokerto memiliki 59 objek wisata, yakni

tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber daya wisata yang dibangun dan

Page 27: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik dan diusahakan sebagai tempat

yang dikunjungi wisatawan. Objek wisata tersebut sebagian besar berada di

Kawasan Wisata Trowulan. Dengan potensi tersebut, Mojokerto merupakan

daerah potensial di bidang wisata budaya.

Wisata budaya adalah gerak atau kegiatan wisata yang dirangsang oleh

adanya obyek-obyek wisata berwujud hasil-hasil seni budaya setempat, misalnya

adat istiadat, upacara-upacara keagamaan, tata hidup masyarakat, peninggalan-

peninggalan sejarah, hasil-hasil seni dan kerajinan rakyat, dan lain sebagainya

(Damardjati, 1995: 29). Objek wisata budaya Kabupaten Mojokerto meliputi:

sejarah; purbakala; museum; arkeologi; suaka dan konservasi; bahasa dan sastra;

penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME; kesenian; dan wisata ziarah

(PERDA. NOMOR 1 TAHUN 2009).

Trowulan merupakan situs terbesar dan terdapat berbagai sisa peninggalan

sejarah, seperti artefak, monumen, karya sastra dan cerita rakyat (Susannawaty,

2008: 123). Sebuah kawasan wisata yang di dalamnya terdapat berbagai situs

purbakala peninggalan Majapahit, seperti Candi Brahu, Candi Gentong, Candi

Wringin Lawang, Candi Bajang Ratu, Candi Tikus, Situs Kedaton, Candi Sumur

Upas, Siti Hinggil, Kolam Segaran, Alun-alun Umpak Sentonorejo, Situs Pendopo

Agung, Makam Troloyo, Makam Putri Cempo, Kubur Panjang, dan Situs Lantai

Segi Enam.

Objek wisata sejarah Kabupaten Mojokerto berada di Kecamatan

Trowulan. Trowulan adalah tempat di mana Kerajaan Majapahit dahulu berada.

Beberapa candi, makam, dan situs penting lainnya dapat ditemukan di Trowulan

sebagai peninggalan Kerajaan Majapahit. Candi yang ada di Trowulan antara lain

adalah: Candi Brahu, Candi Wringin Lawang, Candi Bajang Ratu, Candi Tikus,

Candi Kedaton, Candi Gentong, dan Candi Minak Jinggo. Di daerah ini juga

dapat dijumpai Makam Putri Cempa, Makam Panjang, dan Makam Jumadil

Kubro. Situs lainnya adalah Situs Lantai Segi Enam Sentonorejo, Siti Inggil, Situs

Umpak Sentonorejo. Selain situs percandian juga terdapat kolam Segaran yang

Page 28: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

diduga kuat sebagai pusat irigasi untuk mengairi lahan pertanian kerajaan

Majapahit (Soeroso, 1983: 45).

1. Potensi Wisata Budaya

a. Museum dan Pusat Informasi Majapahit

Museum dan Pusat Informasi Majapahit (PIM) merupakan

pengembangan dari Museum Trowulan. Saat ini bekas Museum Trowulan

dijadikan kantor Balai Pelestarian dan Peninggalan Purbakala (BP3)

Trowulan, Jawa Timur. PIM berlokasi di Pendopo Agung Trowulan,

Mojokerto Trowulan Kabupaten Mojokerto.

Gambar 1. Rumah Ir. Henry Maclaine Pont

Pernah menjadi Museum Trowulan dan sekarang menjadi kantor BP3

Trowulan.

(Foto: Repro Ranang, 2013)

Diawali atas prakarsa Bupati Mojokerto bernama R.A.A. Kromodjojo

Adinegoro dan seorang arsitek Belanda bernama Henry Maclaine Pont

mendirikan Oudheeidkundige Vereebeging Majapahit (OVM) pada tanggal 24

April 1924 yaitu suatu perkumpulan yang bertujuan meneliti peninggalan-

peninggalan Majapahit. OVM menempati sebuah bangunan di Trowulan yang

terletak di Jalan Raya Mojokerto (sekarang ditempati oleh BP3 Trowulan).

Page 29: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Gambar 2. Pusat Informasi Majapahit (PIM)

(http://museummajapahit.com)

Pada tahun 1926 OVM dikembangkan menjadi museum yang bernama

Museum Trowulan, dengan penambahan bangunan ruang pamer dan terbuka

untuk umum. Setelah Indonesia merdeka, pengelolaan dilakukan oleh lembaga

Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala (SPSP). Akhirnya museum

berpindah ke arah selatan (dekat situs Kolam Segaran) berganti nama menjadi

Balai Penyelamatan Arca. Walaupun begitu masyarakat tetap mengenalnya

dengan nama Museum Trowulan. Pada tanggal 3 Nopember 2008 secara resmi

Balai Penyelamatan Arca atau Museum Trowulan berganti nama menjadi

Pusat Informasi Majapahit (PIM).

Koleksi PIM berupa benda-benda cagar budaya yang ditemukan di

sekitar Situs Trowulan atau peninggalan pada zaman Majapahit. Melalui

peninggalan tersebut diharapkan pengunjung dapat mengetahui kebudayaan

Majapahit seperti bidang pertanian, irigasi, arsitektur, perdagangan,

perindustrian, agama, dan kesenian. Koleksi tersebut dipajang di dalam

gedung, pendopo, dan halaman museum sesuai dengan kategorinya.

b. Candi Bajang Ratu

Candi Bajang Ratu juga berlokasi di Desa Temon, Kecamatan Trowulan,

Kabupaten Mojokerto, berdekatan dengan Candi Tikus. Lokasi candi cukup

Page 30: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

strategis, berada di tepi jalan raya yang cukup ramai, sehingga banyak

pengunjung candi setiap harinya. Candi tersebut berbentuk gapura beratap

(Paduraksa), mempunyai sayap kanan dan kiri. Bahan pembentuknya

dominan bata merah, kecuali lantai dasarnya. Ukuran candi dengan tinggi 16,1

meter dan lebar 6,7 meter.

Hiasan relief candi dari atap candi hingga ke bagian bawah antara lain

kepala garuda, matahari diapit naga, kelapa kala diapit singa, dan binatang

bertelinga panjang. Sedangkan relief yang cukup memiliki makna adalah relief

Ramayana dan relief Ramayana yang dipahatkan di bagian sayap candi.

Cukup disayangkan, saat ini kondisi relief bercerita tersebut sudah rusak dan

tidak jelas karena faktor usia dan tangan jahil pengunjung.

Gambar 3. Candi Bajang Ratu, Ds. Temon Kec. Trowulan

(Foto: Ranang AS. 2013)

Keberadaan Candi Bajang Ratu diduga berkaitan dengan Prabu

Jayanegara (Raja kedua Majapahit), yang meninggal dalam usia muda dan

belum kawin (bajang, Jw). Meskipun candi tersebut berbentuk gapura, tetapi

fungsinya bukan sebagai pintu masuk menuju keraton Majapahit, tetapi

sebagai pintu masuk menuju ke bangunan suci tempat perabuan Prabu

Jayanegara.

c. Candi Bangkal

Page 31: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Situs Candi Bangkal terletak di Desa Bangkal, Kecamatan Ngoro,

Kabupaten Mojokerto. Kondisinya cukup memprihatinkan, jika musim hujan,

halaman candi tergenang air karena kebanjiran dari sawah di sebelah baratnya.

Pembangunan terbaru malahan fokus di gedung penunjang untuk penjaga di

halaman depan candi, sementara bahaya air limbah dari sawah belum diatasi

oleh dinas terkait.

Gambar 4. Candi Bangkal, Kec. Ngoro, Kab. Mojokerto

(Foto: Ranang AS. 2013)

Kondisi candi tersebut masih lumayan utuh, dibangun dengan bahan

bata merah pada struktur bangunannya, dan sebagain kecil berbahan batu

andesit khususnya pada relief. Di atas pintu bilik terdapat hiasan kala, dan

pada beberapa relung dihiasi relief tumpal dengan lancip di bawah dan

lingkaran lonjong.

d. Candi Jedong

Candi Jedong berada di Desa Wotanmas Jedong, Kecamatan Ngoro,

Kabupaten Mojokerto. Dari kota Mojokerto sekitar 30 km ke arah tenggara, 2

km sebelah selatan kawasan industri yaitu Ngoro Industri Persada.

Page 32: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Keberadaan Candi Jedong sudah disebut-sebut sejak zaman kerajaan Mataram

Kuno yang berpusat di Jawa Tengah sampai periode Kerajaan Mojopahit.

Gambar 5. Candi Jedong, Kec. Ngoro, Kab. Mojokerto

(Foto: Ranang AS. 2013)

e. Candi Kesiman Tengah

Candi Kesimantengah berlokasi di Desa Kesimantengah, Kecamatan

Pacet, Kabupaten Mojokerto. Masyarakat setempat menyebutnya "Candi

Cungkup". Candi berada di tepi sungai dan di tengah sawah. Bentuk candi

berbentuk bujur sangkar, terbuat dari batu andesit penuh ukiran, berorientasi

utara-selatan, pintu masuk menghadap ke timur. Di sisi tenggara dan barat

daya terdapat tangga batu menuju ke atas. Menurut penelitian Syinthia Dwi

Friani menunjukkan bahwa Candi Kesiman Tengah atapnya berbentuk

tumpang yang terbuat dari bahan yang mudah rusak, sehingga sekarang

tampak rusak berlubang di bagian atasnya. Berdasarkan bentuk arsitektumya

Candi Kesiman Tengah diperkirakan berasal dari abad 14 M, dengan latar

belakang keagamaan Hindu Waisnawa.

Page 33: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Gambar 6. Candi Kesiman Tengah, Kec Pacet, Kab Mojokerto

(Foto: Ranang AS., 2013)

Candi Kesiman Tengah merupakan salah satu dari sedikit candi di

Mojokerto yang berbahan batu andesit. Keunggulan Candi Kesiman Tengah

adalah reliefnya yang ornamentik dipahatkan secara dekoratif dengan

kedalaman yang rendah (dangkal). Motif reliefnya sangat cocok bila

diaplikasikan di motif batik, karena kesamaan style.

f. Candi Menakjinggo

Beberapa ratus meter timurnya Kolam Segaran terdapat Candi

Minakjinggo, tepatnya di Dusun Unggah-unggahan, Desa Trowulan,

Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Kondisi situs tidak jauh beda

dengan situs Candi Gentong, stuktur bangunan belum dipugar, dan gundukan

tanah bekas galian masih tampak. Banyak batu relief ditata di sekitar situs.

Salah satu relief menggambarkan bentuk bangunan pada zaman Majapahit.

Masyarakat sekitar menyebut situs tersebut dengan “Sanggar Pamelangan”.

Page 34: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Gambar 7. Kompleks Candi Minakjinggo

(Foto: Ranang AS. 2013)

Bangunan Candi Minakjinggo merupakan satu-satunya bangunan di

situs Trowulan yang terbuat dari batu andesit, karena bangunan candi lain

mayoritas dibangun dengan bata merah. Salah satu artefak yang menonjol

yang ditemukan di situs Candi Minakjinggo adalah arca yang menggambarkan

raksasa bersayap yang disebut Arca Minakjinggo, saat ini artefak itu disimpan

di Pusat Informasi Majapahit (PIM).

Gambar 8. Patung Garuda/Minakjinggo, koleksi PIM

(Foto: Ranang AS. 2013)

Page 35: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

g. Candi Kedaton (Sumur Upas)

Candi Kedaton berlokasi di Dusun Kedaton, Desa Sentonorejo,

Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Candi tersebut disebut juga

"Candi Sumur Upas" (sumur beracun), karena menurut masyarakat setempat

bahwa pernah ada orang yang memasuki lorong kecil yang terdapat di

kompleks candi tersebut dan pada kedalaman tertentu tiba-tiba lemas tak bisa

bernafas. Hal tersebut diduga terhirup gas beracun. Saat ini lubang tersebut

sudah ditutup dengan batu gilang.

Situs tersebut merupakan kompleks empat bangunan yaitu a) bangunan I

di timur laut dekat pintu masuk situs adalah bangunan berupa susunan bata

merah dengan format empat persegi panjang dengan pilaster-pilaster di sisi

luar bangunan; b) bangunan II berupa Kuburan Srengenge (menurut P.J. Veth)

dan menurut masyarakat setempat itu adalah makam Islam (Dewi Murni,

Dewi Pandansari, Wahito, dan Puyengan); c) bangunan III berupa mulut gua

mirip lubang sumur dengan diameter 80 cm dan kedalaman tidak diketahui,

disebut Sumur Upas oleh masyarakat; d) bangunan IV berada di sebelah

bangunan I, berupa lorong pendek dan sempit, mirip parit dan berdenah huruf

L.

Gambar 9. Candi Kedaton (Sumur Upas), Kec. Trowulan

(Foto: Ranang AS. 2013)

Menurut hasil penggalian BP3, di situs tersebut ditemukan fondasi kuno

yang terdiri atas susunan bata merah yang direkatkan dengan tanah.

Page 36: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Sedangkan artefak yang ditemukan adalah keramik dan tembikar dalam

jumlah banyak, serta pelebur logam (kowi). Sehingga diperkirakan situs

tersebut merupakan bekas pemukiman golongan pandai logam mulia.

h. Candi Tikus

Lokasi Candi Bajang Ratu berada di Desa Temon, Kecamatan

Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Untuk mencapai lokasi, jaraknya dari

Kecamatan Trowulan sekitar 5 km ke arah tenggara. Candi Tikus merupakan

salah satu bangunan pertirtaan Majapahit. Penamaan Candi Tikus terkait

dengan sejarah penemuannya, ketika digali banyak tikus yang keluar dari

candi sebagai sarangnya. Pemugaran candi selesai pada tahun 1989.

Gambar 10. Candi Tikus, Ds. Temon Kec. Trowulan

(Foto: Ranang AS. 2013)

Daya tarik Candi Tikus adalah air kolamnya tidak pernah kering

meskipun musim kemarau. Setiap hari banyak pengunjung, apalagi lokasinya

berada di tepi jalan raya, dan dilengkapi dengan taman yang menarik. Di

bagian kantor penjaga candi, sudah dilengkapi dengan showroom kecil yang

menjajakan suvenir berupa kaos berhiaskan candi.

i. Candi Kendalisodo

Situs Candi Kendalodo berada lereng bukit Bekel, salah satu puncak

sisi barat laut puncak Gunung Penanggungan, berlokasi di Desa Seloliman,

Page 37: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto. Candi berada di celah bongkahan

tebing curam. Bangunan candi berbentuk punden berundak besar yang

dindingnya dihias relief, di sebelahnya terdapat celah bukit alami dibentuk

menjadi goa pertapaan yang dilengkapi dengan gapura. Candi tersebut

diperkirakan dibangun pada masa Mpu Sindok abad X dan difungsikan lagi

pada masa Majapahit abad XV.

Gambar 11. Candi Kendalisodo, Kec. Trawas, Kab. Mojokerto

(Foto: Setiawan. 2013)

Salah satu kekhasan dari candi tersebut adalah relief cerita roman

tentang Raden Panji dan kekasihnya Candrakirana. Menurut Agus Aris

Munandar (5), bangunan tersebut dalam kajian arkeologi Hindu-Buddha

dinamakan Kepurbakalaan LXV, sedangkan penduduk setempat

menamakannya dengan Candi Kendalisada. Kata Kendalisada dalam

khasanah cerita pewayangan Jawa, adalah nama kerajaannya Hanuman. Hal

ini mungkin terdapat hubungan ideasional antara pertapa Cakcasena sang

leluhur Hanuman yang bermukim di Gunung Danuraja dengan Candi

Kendalisada di situs Gunung Penanggungan.

Page 38: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

j. Candi Wringin Lawang

Gapura Wringin Lawang merupakan gapura terbesar peninggalan

Majapahit yang terletak di Dusun Wringin Lawang Desa Jatipasar Kecamatan

Trowulan Kabupaten Mojokerto. Wringin Lawang berdekatan dengan situs

bersejarah lain diantaranya yaitu Candi Minakjingga, Makam Putri Cempa,

Makam Panjang, dan Kolam Segaran. Selain itu dekat dengan sentra kerajinan

pahat batu arca. Gapura agung tersebut terbuat dari bahan bata merah, dengan

luas 13 x 11 meter dan tinggi 15,5 meter. Gapura yang lazim disebut Candi

Bentar tersebut diperkirakan dibangun pada abad ke-14 Masehi.

Gambar 12. Gapura Wringin Lawang

(Foto: Ranang AS. 2013)

Gapura Wringin Lawang tampak megah dari struktur bangunannya yang

tinggi menjulang, minim ornamen, warna merah bata, dan sangat menumental.

Gapura gaya candi bentar tersebut juga dapat dijumpai pada lingkungan

sitinggil Kasepuhan dan juga di kompleks Goa Sunyaragi Cirebon, Candi

Cetho (Karanganyar), dan Masjid Menara Kudus yang dibangun di akhir masa

Page 39: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

kejayaan Majapahit. Selain itu dapat dilihat di pemakaman Sunan Bayat

(Klaten) dan pemakaman Puteri Suwari (Cempa) di Leran (Gresik).

k. Candi Brahu

Situs Candi Brahu terletak di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan,

Kabupaten Mojokerto. Desa tersebut terkenal dengan sentra industri kerajinan

cor logam, produk unggulan Kecamatan Trowulan. Lokasi situs berdekatan

dengan Kantor BP3 dan Candi Gentong. Menurut Prof Buchori, kata brahu

berasal dari kata abu.

Gambar 13. Candi Brahu, Kec. Trowulan, Kab. Mojokerto

(Foto: Ranang AS. 2013)

Candi Brahu murni konstruksi bangunan tinggi menjulang sekitar 25

meter, berdenah bujur sangkar dengan ukuran 18 x 22,50 meter. Candi

dibangun dengan bahan bata merah, tidak ada hiasan ornamen relief. Pada

bagian atas tampak sisa profil menyerupai bentuk stupa. Struktur bangunan

terdiri atas tiga bagian sebagai berikut a) bagian kaki yaitu bagian bangunan

paling bawah sampai bagian bilik dan selaras; b) bagian tubuh yaitu penutup

bilik dan penyangga atap, dan c) bagian atap yaitu bagian teratas sebagai

penutup bilik.

Kompleks candi telah dilengkapi taman, dan pengunjung pun cukup

banyak. Lokasi candi berada di pertigaan jalan yang ramai. Di depan

Page 40: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

kompleks candi tampak beberapa penjual suvenir kaos dan gantungan kunci

bergambar Candi Brahu. Penjual suvenir adalah pedagang kaki lima di tepi

jalan, belum ada fasilitas kios yang memadai.

l. Candi Gentong

Candi Gentong merupakan suatu kompleks candi yang luas, terdiri atas

dua bangunan candi yang terbuat dari bata merah yaitu Candi Gentong I dan

Candi Gentong II. Bangunan candi berorientasi ke arah barat, penampil berada

di sisi barat. Situs tersebut berlokasi di Dusun Jambumente Desa Bejijong

Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto. Lokasi candi berdekatan dengan

kompleks Candi Brahu.

Gambar 14. Candi Gentong, Kec. Trowulan, Kab. Mojokerto

(Foto: Ranang AS. 2013)

Candi Gentong berbeda dengan candi lainnya, belum terlihat bangunan

tinggi di situs tersebut, hanya galian dengan bekas konstruksi dasar bangunan

bata merah masa lalu. Sampai saat ini masih terlihat dilakukan pemugaran

untuk merekonstruksi bentuk bangunannya. Beberapa artefak telah

dipindahkan dari lokasi dan dikoleksi di Pusat Informasi Majapahit (Museum

Trowulan). Candi Gentong memiliki latar belakang keagamaan Budha dan

Hindu, yang ditunjukkan dari sejumlah artefak yang ditemukan misalnya

stupika bertulis. Candi Gentong merupakan bukti besarnya toleransi beragama

Page 41: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

pada masa itu, kedua agama dapat bersanding dan mendapatkan pengakuan

kerajaan.

Candi Gentong dibangun pada masa pemerintahan Prabu Hayam Wuruk

untuk upacara Sraddha yaitu memperingati Tribuana Wijaya Tunggadewi

(ibunda Hayam Wuruk). Upacara tersebut dimaksudkan untuk memohon

kesejahteraan pemerintahan.

m. Candi Jolotundo

Salah satu candi yang berada di lereng Gunung Penanggungan adalah

Candi Jolotundo. Tepatnya berlokasi di Desa Seloliman, Kecamatan Trawas,

Kabupaten Mojokerto. Meskipun di lereng gunung, untuk sampai ke lokasi

dapat ditempuh dengan sepeda motor dan mobil. Trawas merupakan ibukota

kecamatan yang identik dengan wisata dengan pemandangan indah, banyak

villa dan hotel serta tempat-tempat istirahat berakhir pekan bagi orang

metropolis (Surabaya). Trawas dapat diibaratkan dengan Batu (Malang),

Lembang (Bandung), dan Tawangmangu (Karanganyar). Bangunan candi

berukuran 16,85 meter dan lebar 13,52 meter serta kedalaman 5,20 meter (tapi

sekarang dangkal oleh endapan lumpur).

Gambar 15. Candi Jolotundo, Kec. Trawas, Kab. Mojokerto

(Foto: Ranang AS. 2013)

Page 42: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Candi Jolotundo merupakan bangunan pertirtaan peninggalan zaman

Raja Airlangga. Data historis yang menarik dari candi tersebut adalah adanya

angka tahun yang dipahatkan di sebelah kanan (bermakna 997 M) dan tulisan

Yenpeng di sebelah kiri dinding belakang. Candi ini adalah monumen cinta

kasih Raya Udayana dalam menyambut kelahiran putranya, selain itu

diperkirakan candi tersebut merupakan tempat pertapaan Airlangga usai

mengundurkan diri dari singgahsana.

n. Kolam Segaran

Situs Kolam Segaran terletak di tepi timur jalan raya menuju Pusat

Informasi Majapahit (PIM) dan Makam Troloyo. Jika dari perempatan jalan

raya Trowulan, masuk ke arah selatan hanya 300 meter saja. Luas kolam

mencapai 6,5 hektar membujur utara-selatan dengan pintu masuk di sisi barat.

Kolam Segaran dibangun dengan bahan bata merah, yang direkat dengan cara

saling digosokkan. Pada bangunan kolam tidak dijumpai hiasan ornamen.

Gambar 16. Kolam Segaran

(Foto: Ranang AS. 2013)

Kolam Segaran merupakan salah satu bangunan pertirtaan peninggalan

Majapahit, disebut dalam Kitab Negarakertagama, dan merupakan bangunan

kolam kuno terbesar yang pernah ditemukan di Indonesia. Keberadaan Kolam

Segaran menunjukkan bahwa pada masa kerajaan Majapahit, nenek moyang

kita sudah mengenal teknologi hidrologi, sehingga konon Kotaraja Majapahit

Page 43: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

tidak pernah dilanda banjir. Situs lain yang berkonsepkan teknologi hidrologi

adalah Candi Tikus dan Candi Jolotundo.

Aspek wisata domestik yang dikembangkan di lingkungan Kolam

Segaran adalah memancing dan kuliner. Di seberang jalan, tampak banyak

berjejer warung makan “Sambel Wader Segaran” yang menjadi ikon kuliner

Mojokerto dan telah dikenal banyak orang luar daerah.

o. Pendopo Agung

Pendopo Agung merupakan objek baru diantara peninggalan Majapahit,

karena dibangun pada tahun 1967 oleh Kodam V Brawijaya, sebagai upaya

melestarikan kekayaan karya-karya besar nenek moyang (Majapahit). Di

bagian depan halaman dalam pendopo, terdapat patung Mahapatih Gajahmada

sebagai persembahan Corp Polisi Militer tahun 1986. Di bangunan

berarsitektur tradisional Jawa (atap Joglo) tersebut dikoleksi foto-foto terkait

dengan Majapahit dan benda kepurbakalaan seperti umpak berupa tiang batu

itu disebut Cencang Gajah, sebagai tempat menambatkan tali pengikat gajah.

Di belakang pendopo agung terdapat Makam Panggung, yang diyakini

masyarakat sebagai petilasan Pengeran Benowo ketika berkunjung ke

Majapahit dan ditempatkan di pesanggrahan tersebut (Anton DS. 1988:74).

Gambar 17. Halaman depan kompleks Pendopo Agung

(Foto: Ranang AS. 2013)

Di halaman depan Pendopo Agung terdapat kori agung/gapura gapit

yang bentuknya mirip gapura Wringin Lawang meskipun lebih sederhana dan

Page 44: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

berwarna gelap. Lingkungan Pendopo Agung dirimbuni pepohonan yang

lebat, sehingga terasa nyaman bagi para pengunjung wisata.

2. Potensi Wisata Religi

Beberapa situs kepurbakalaan di Kabupaten Mojokerto berfungsi ganda,

tidak hanya sebagai wisata budaya tetapi juga berkembang menjadi wisata religi,

diantaranya adalah Makam Panjang, Makam Putri Cempa, dan Makam Troloyo.

a. Makam Panjang

Dekat dengan Kolam Segaran dan Candi Minakjinggo terdapat

kompleks Makam Panjang. Makam tersebut berdekatan dengan sumber air

dan pohon tua yang rindang. Saat ini situs tersebut sering dikunjungi oleh

orang yang melakukan ritual tertentu, mencari berkah, khususnya di malam

hari.

Gambar 18. Situs Makam Panjang

(Foto: Ranang AS., 2013)

b. Makam Putri Cempa

Tepat berada di utara Kolam Segaran, di belakang rumah penduduk,

terdapat situs Makam Putri Cempa. Makam tersebut berada di antara makam-

makam yang lain. Pada salah satu nisan terukir angka tahun Caka 1370 atau

1558 Masehi. Pintu gerbang dan selasar panjang menuju makam utama,

bergaya arsitektur Cina yang dibangun pada tahun 1962 (Anton DS. 1988:60).

Page 45: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Makam utama bertempat di bangunan pendapa terbuka dan dilengkapi dengan

payung susun keemasan serta batu nisan berbalut kain putih.

Gambar 19 (a). Situs Makam Putri Cempa

(Foto: Ranang AS., 2013)

c. Makam Troloyo

Salah satu situs yang paling ramai pengunjung adalah Makam Tralaya.

Ramainya pengunjung melebihi pengunjung Pusat Informasi Majapahit

(Museum Trowulan). Untuk menuju situs Makam Troloyo, pengunjung

melewati jalur beberapa sentra wisata lain seperti Kolam Segaran, Pusat

Informasi Majapahit, Pendopo Agung, dan Candi Kedaton. Lokasi situs

tersebut tepatnya di Desa Sentonorejo Kecamatan Trowulan Kabupaten

Mojokerto.

Page 46: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Gambar 19(b). Gerbang Makam Troloyo

(Foto: Ranang AS., 2013)

Di situs tersebut yang menjadi objek utama adalah makam Waliyyulloh

Maulana Sayyid Djumadil Kubro, yang biasa disebut Syech Jumadil Kubro.

Sebenarnya ia adalah ulama Persia yang menyebarkan agama Islam di tanah

Jawa pada zaman Majapahit. Syech Jumadil Kubro merupakan kakek dari

Sunan Ampel.

Gambar 20. Gerbang Makam Tralaya

(Foto: Ranang AS., 2013)

Dalam kompleks Makam Troloyo terdapat dua kelompok makam,

bagian depan terdiri makam Syech Jumadil Kubro dan beberapa makam wali,

Page 47: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

sedangkan bagian belakang di luar kompleks utama, membaur dengan makam

umum, terdapat dua cungkup makam Raden Ayu Anjasmara dan cungkup

“kubur pitu” yaitu makam Raden Ayu Kencono Wungu. Kompleks makam

depan yang paling banyak peziarahnya, sedangkan kompleks makam belakang

hanya dikunjungi peziarah „ngalap berkah’ di malam hari.

Banyaknya peziarah Makam Troloyo melebihi jumlah pengunjung

Pusat Infomasi Majapahit (Museum Trowulan). Makam Troloyo merupakah

salah satu destinasi wisata religi bagi umat Islam di Jawa Timur, terutama

dalam kegiatan “Ziaroh Wali Songo” kelompok-kelompok pengajian di

berbagai daerah.

3. Sentra Perdagangan

Jalan negara lintas Surabaya-Mojokerto-Jombang melewati Kecamatan

Trowulan. Di jalur tersebut terdapat sentra perdagangan yang dibangun oleh

Pemkab Mojokerto. Namanya Pusat Perkulakan Sepatu Trowulan (PPST).

Pendirian sentra perkulakan tersebut dalam rangka mendukung industri kecil

dan menengah khususnya sepatu dan tas yang berkembang di Kabupaten

Mojokerto, terlebih lokasinya berdekatan dengan situs-situs peninggalan

Majapahit.

Gambar 21. Pusat Perkulakan Sepatu Trowulan

(Foto: Ranang AS., 2013)

Page 48: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

PPST merupakan pusat perkulakan sepatu terbesar di Indonesia,

memiliki sekitar 110 stan dengan 11 cluster, dan menempati lahan seluas 3,5

hektar. Meskipun terbesar dan lokasinya strategis, tetapi perkembangan PPST

tersebut kurang menggembirakan, pengunjung semakin sepi, dan hanya

beberapa kios sepatu saja yang buka, sedangkan kios lain beralih fungsi

menjadi warung makan.

C. Seni Kerajinan di Mojokerto

Kebudayaan dan kesenian yang ada di Mojokerto tidak dapat dilepaskan

dari kebesaran kerajaan Majapahit. Bahkan, Mojokerto dapat dikatakan sebagai

pewaris dan pemiliki kebudayaan Majapahit. Mojokerto memiliki kebudayaan

atau kesenian dan tradisi yang beragam (Taufik dan Wandini, 2012: 1).

Kabupaten Mojokerto memiliki berbagai jenis seni pertunjukan, seperti:

bantengan, jaranan, reog, ludruk, wayang kulit, dan lain-lain.

Mojokerto juga memiliki beragam jenis seni kerajinan, seperti seni

kerajinan logam (perak dan cor logam), bordir, sepatu, cor kuningan, kayu

(perahu phinisi), fiber glas/gift, tas dan dompet, dan bambu.

Kabupaten Mojokerto memiliki beberapa sentra industri kecil khususnya

kerajinan, seperti kerajinan batik, sepatu, tas dan dompet, bordir, cor kuningan,

suvenir perahu phinisi, perak, mainan berbahan fiber glass, kain perca, dan

kerajinan bambu. Pembahasan sub bab ini fokus pada kerajinan non batik, karena

kerajinan batik akan dibahas secara terpisah di sub bab berikutnya.

1. Kerajinan Cor Kuningan

Sentra kerajinan cor kuningan terletak di Desa Bejijong dan Desa Trowulan

Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto. Keberadaan sentra kerajinan cor

patung kuningan tersebut secara turun temurun dirintis sejak awal 1970-an.

Pengrajin tergabung dalam Koperasi Industri Cor Patung Kuningan (Kopinkra)

“GANESHA”, dengan keanggotaan sekitar 150 pengrajin. Rata-rata setiap

Page 49: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

pengrajin memperkerjakan 11-15 orang, dan diperkirakan kerajinan cor kuningan

Bejijong menyerap tenaga kerja sekitar 2250 orang penduduk setempat.

Produk hasil kerajinan cor kuningan diminati oleh pasar dalam negeri

seperti Bali, Yogyakarta, Surabaya, dan Jakarta. Sedangkan pasar mancanegara

adalah Belanda, Jerman, Swedia, Belgia, Australia, Amerika Serikat, Kanada, dan

Korea. Keunikan atau karakteristik yang dimiliki oleh kerajinan cor kuningan di

Desa Bejijong adalah desain produk cor kuningan mengusung tema Majapahit.

Bentuk produknya beranekaragam seperti patung katak, kuda, ikan, budha, patung

etnik dan bentuk lain bertema Majapahit. Selain itu ada juga yang bertema nuansa

Hindu-Budha seperti yang ditekuni pengrajin Agus Kasiyanto, pemilik UD Budha

Special. Bahkan kerajinan cor kuningan juga berhasil mengantarkan seorang

pengrajin cor kuningan bernama Supriyadi mendapat Anugerah Upakarti untuk

kategori Produk Pelestarian Budaya dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

pada tahun 2009.

Gambar 22. Kegiatan produksi cor kuningan di Bejijong

(Foto: Kompas/Iwan Setiyawan, 2013)

Kesadaran HaKI telah dimiliki oleh para pengrajin, bahkan Desa Bejijong

tersebut telah memiliki Peraturan Desa Bejijong No. 6 Tahun 2008 tentang

Perlindungan Hak Cipta Pengrajin Cor Patung Kuningan, yang dibentuk sesuai

dengan mekanisme penyusunan peraturan desa yang diatur dalam Perda

Kabupaten Mojokerto No.27 Tahun 2007. Pengrajin dan masyarakat setempat

menyebutnya “PerDes”. Untuk melindungi karyanya dari penjiplakan, pengrajin

tidak perlu mengurus HaKI ke Kementerian Hukum dan HAM yang tentu akan

Page 50: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

memakan waktu dan biaya mahal, tetapi mereka cukup mendaftarkan karyanya ke

pengurus desa. Kesadaran bersama tentang pentingnya berlaku jujur dan saling

menghargai, pengrajin membangun komitmen untuk tidak saling mencontek

karya yang telah didaftarkan dalam PerDes.

2. Kerajinan Patung Batu (Arca)

Trowulan tidak hanya terkenal dengan situs peninggalan Majapahit saja,

tetapi juga terkenal dengan kerajinan patung batu. Tidak semua daerah memiliki

sentra kerajinan batu, hanya Mojokerto dan Magelang saja. Sentra kerajinan

patung batu tersebut mudah dicari, karena berada pinggir di jalan raya Trowulan,

merupakan jalan nasional yaitu jalur utama Surabaya-Mojokerto-Jombang-Solo.

Gambar 23. Kegiatan produksi patung batu di Padepokan Selo Adji

(Foto: Ranang, 2013)

Salah satu pematung batu adalah Ribut Sumiyono, pemilik Padepokan Selo

Adji dari Dusun Jatisumber, Desa Watesumpak, Kecamatan Trowulan,

Kabupaten Mojokerto. Kreasi patung-patung batu Trowulan mayoritas mengacu

pada pakem cerita Mahabarata atau Ramayana, tetapi ada juga yang keluar dari

pakem tersebut.

3. Kerajinan Terakota

Page 51: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Desa Bejijjong, selain dikenal dengan kerajinan cor logam, juga memiliki

produk unggulan lain yaitu kerajinan terakota, kerajinan berupa patung atau

benda lain yang terbuat dari tanah liat yang dibakar. Hal itu tampaknya ada

kaitannya dengan aspek historis khususnya masa kerajaan Majapahit. Sangat

dimungkinkan pada masa itu sudah ada kerajinan tembikar di daerah itu, karena

Pusat Informasi Majapahit (Museum Trowulan) menyimpan banyak koleksi

terakota. Selain itu karakter tanah di Trowulan cukup bagus untuk pembuatan

terakota. Hal itu ditunjukkan dengan banyaknya candi peninggalan Majapahit

yang terbuat dari bata merah. Saat ini pun, banyak penduduk yang memproduksi

batu bata untuk bahan pembuatan rumah.

Salah satu pengrajin patung mini terakota adalah Kartono Adi, warga Dusun

Kedungwulan, Desa Bejijjong, Kecamatan Trowulan. Patung mini yang

diproduksinya berhubungan dengan tema Majapahit seperti patung Raja

Brawijaya, Tri Buana Tungga Dewi, Agastia, beberapa miniatur Candi Majapahit,

motif hewan, serta patung kepala Maha Patih Gajah Mada. Adi pernah

berkesempatan mengikuti pameran di JCC Jakarta. Apabila dibanding dengan

kerajinan cor kuningan dan patung arca, kerajinan patung mini terakota memiliki

kendala pemasaran, karena masih sebatas menitipkan di koperasi Balai Pelestarian

Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan. Besarnya penjualan tergantung animo

pengunjung museum.

4. Kerajinan Sepatu, Tas dan Dompet

Mojokerto juga memiliki sentra industri kerajinan kulit, khususnya produk

alas kaki, tas, dan dompet. Sentra kerajinan produk alas kaki berlokasi di empat

kecamatan yaitu Kecamatan Sooko (Desa Wringin Rejo, Japan, Karang

Kedawang, Jampirogo, dan Sambiroto), Kecamatan Trowulan di Desa Pakis,

Kecamatan Pungging di Desa Tunggal Pager, dan Kecamatan Puri (Desa

Balongmojo dan Medali). Sedangkan sentra industri kerajinan tas dan dompet

juga lokasinya menyebar di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Jetis (Desa

Page 52: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Mojorejo dan Banjarsari), Kecamatan Sooko (Desa Jampirogo dan Kedung

Maling), dan Kecamatan Pungging (Desa Tulang Pager dan Sekargadung).

Kabupaten Mojokerto sudah lama dikenal sebagai daerah penghasil produk

alas kaki yaitu sepatu kulit dan sandal. Selain itu Mojokerto juga tumbuh industri

kecil penghasil sepatu olahraga. Berbeda dengan produk alas kaki lainnya,

keberadaan produsen sepatu olahraga ini tidak begitu banyak, hanya sekitar 20-an

unit usaha, sedangkan produsen sepatu kulit dan sandal kasual telah mencapai

ratusan unit usaha jumlahnya. Beberapa sentra produsen sepatu olahraga tersebut

terdapai di Desa Bimbingsari (Kecamatan Sooko) dan Desa

Jambuwaok (Kecamatan Trowulan). \

Gambar 24. Pembuatan produk alas kaki di Mojokerto

(Foto: Antara/Syaiful Arif, 2009)

Pemasaran produknya tidak hanya melalui Pusat Perkulakan Sepatu

Trowulan (PPST) yang dikelola Pemkab. Mojokerto saja, tetapi sebagian

pengrajin juga telah memanfaatkan media internet untuk memasarkan produknya

seperti melalui tokobagus.com dan indonetwork.co.id. Untuk memasuki

pemasaran online, para pengrajin telah mendapatkan pelatihan dari PT. Telkom

Mojokerto melalui program Coorporate Social Responbility (CSR) tahun 2012.

5. Kerajinan Perak

Page 53: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Kerajinan perhiasan perak Mojokerto berada di Desa Batankrajan

(Kecamatan Gedeg) dan Desa Mojodadi (Kecamatan Kemlagi). Para pengrajin

perak telah mampu berorganisasi dalam wadah yaitu Kelompok Usaha Bersama

(KUB) “Majapahit Jewelry”. KUB tersebut dimaksudkan agar keberadaan sentra

perhiasan perak di Kab. Mojokerto semakin diakui oleh dunia serta meningkatkan

omzet penjualan produknya. Mereka juga telah tergabung secara online dalam

www.jewelrymajapahit.blog.com sebagai media promosi produk tiap pengrajin

beserta profilnya. Beberapa pengrajin yang sudah tergabung di dalam situs

tersebut adalah Anam Silver, Bandi Silver, Basman Silver, Ensi Silver, Kombang

Silver, dan Matari Silver. Selain itu beberapa diantaranya juga tergabung dalam

situs indonetwork.co.id untuk memasarkan produknya.

Produk perak yang dihasilkan meliputi cincin, giwang, liontin, emban,

kalung, gelang, anting-anting, dan sebagainya. Bahkan ada juga yang

memproduksi perhiasan dengan bahan alpaca dan monel dengan produknya yaitu

cincin, gelang, liontin, kalung, pena, bros, dan berbagai jenis perhiasan atau

asesoris lainnya. Dalam upaya meningkatkan usaha dan kualitas produknya, KUB

tersebut secara berkala mengadakan pertemuan bulanan dengan mendatangkan

Tenaga Penyuluh Lapangan Industri Kecil dan Menengah (TPL-IKM).

6. Kerajinan Anyaman Bambu

Kabupaten Mojokerto memiliki banyak sentra kerajinan bambu yang

tersebar di lima kecamatan, yaitu Kecamatan Gondang (Desa Karang Kunten dan

Bening), Kecamatan Kemlagi (Desa Mojopilang), Kecamatan Dawarblandong

(Desa Gunungan), Kecamatan Jetis (Desa Mojorejo), dan Kecamatan Trowulan

(Desa Domas dan Kejagan). Ragam produk kerajinan bambu yang dihasilkan

cukup beragam. Kecamatan Gondang dan Trowulan menghasilkan produk

kerajinan bambu seperti mainan, lampu hias (gantung dan tempel), tudung saji,

kursi tamu, keranjang dan lain-lain. Desa Mojopilang (Kecamatan Kemlagi)

memproduksi kurungan ayam, dan Desa Mojorejo (Kecamatan Jetis)

menghasilakn kerajinan sangkar burung dan gembol.

Page 54: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Gambar 25. Pembuatan produk alas kaki di Mojokerto

(Foto: Antara/Syaiful Arif, 2009)

Selain beberapa jenis kerajinan di atas, Kabupaten Mojokerto juga memiliki

sentra kerajinan bordir yang berlokasi di beberapa desa seperti Desa Sooko

(Kkecamatan Sooko), Desa Balongmojo (Kecamatan Puri), Desa Jotangan

(Kecamatan Mojosari), Desa Jatirejo (Kecamatan Jatirejo), dan Desa Ngares

Kidul (Kecamatan Gedeg). Selain itu sentra kerajinan kayu perahu phinisi banyak

diproduksi para perajin kayu di Desa Sumber Jati (Kecamatan Puri), Desa

Wringinrejo (Kecamatan Sooko), dan Desa Bangsal (Kecamatan Bangsal).

Sedangkan sentra kerajinan mainan dari bahan gift/fiber glass terdapat di

Kecamatan Trowulan.

Dukungan dari pemerintah propinsi terhadap industri kecil menengan cukup

memadai, seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov.Jawa Timur telah

menggratiskan pengajuan merek bagi Industri Kecil dan Menengah (IKM).

D. Seni Kerajinan Batik Mojokerto

1. Sejarah Batik Mojokerto

Meski Hardjonagoro berpandangan bahwa batik belum dikenal sejak

zaman Hindu-Budha awal, zaman Majapahit. Bahkan batik tidak juga digunakan

dalam upacara tradisional di istana, seperti upacara pernikahan bangsawan,

melainkan tekstil selain batik (Hardjonagoro, 1979: 227). Akan tetapi jelas bahwa

Majapahit menjadi sumber inspirasi yang tiada henti bagi para seniman masa

Page 55: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

selanjutnya untuk menuangkan kreasinya (Mulyana, 1965: 38-39). Berdasar itu

pula terdapat suatu pendapat bahwa sejarah batik di Indonesia tidak dapat

dilepaskan dari sejarah kebudayaan Majapahit. Demikian juga halnya keberadaan

batik di Mojokerto tidak dapat dilepaskan dari sejarah perkembangan kerajaan

Majapahit.

Dalam dunia batik, Mojokerto memiliki sentra penghasil batik seperti

Kwali, Mojosari, Betero, dan Sidomulyo. Daerah pembatikan tersebut diduga

berasal dari masa Majapahit (Nurainun, Heriyana dan Rasyimah, 2008: 124).

Bahkan terdapat spekulasi bahwa batik Solo dan Yogyakarta merupakan

penyempurnaan corak batik yang ada di Mojokerto (Nurainun, Heriyana dan

Rasyimah, 2008: 124).

Gambar 26. Kursus batik di sekolah lokal untuk Modjowarno

di Jawa Timur dipimpin oleh Ms Kats

(Koleksi: Tropenmuseum)

2. UKM sebagai Sentra Batik Mojokerto

Page 56: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan pilar perekonomian

Indonesia. UKM dicirikan oleh: (1) kepemilikan kekekayaan bersih paling banyak

Rp. 200 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau (b) Memiliki

hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1 miliar; (c) dimilik oleh warga negara

Republi Indonesia (WNI)); (d) berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan

atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi baik langsung,

maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau besar; dan (e) Terbentuk

usaha orang perseorangan, badan usaha yang tiduk berbadan hukum, atau badan

usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.

Jenis usaha tersebut dapat dijumpai di hampir seluruh daerah di Indonesia,

tidak terkecuali di daerah Mojokerto, Jawa Timur. Kerajinan batik sebagai

aktivitas perekonomian masyarakat di Mojokerto umumnya terkategori sebagai

usaha kecil dan menengah (UKM). Meski demikian, UKM batik Mojokerto

memiliki prestasi baik tingkat nasional maupun propinsi. Pada Juli 2010 tahun

lalu, dalam pameran batik untuk memperingati Hari Koperasi tingkat nasional di

Gresik, batik tulis Kota Mojokerto mendapat pi penghargaan sebagai Juara I.

Selain itu, dalam pameran acara Dewan Kerajinan/Kriya Daerah (Dekranasda)

tingkat Jawa Timur pada Mei 2010 di gedung JATIM EXSPO Surabaya, pembatik

Mojokerto juga mendapat pengharagaan sebagai Juara I untuk kategori desain

terbaik. Berikut ini beberapa UKM batik di Kota/Kabupaten Mojokerto.

a. Batik Sofia

Seperti umumnya nama UKM di berbagai tempat, UKM Batik Sofia

diambil dari nama pemilik usaha, yakni Ibu Sofia. UKM Batik Sofia

beralamat di Jl. Mojopahit – Suratan Gg. Tengah No. 15 Mojokerto,

Telp./HP. 0321-6220039 / 085 645 819 830. Batik Sofia berdiri sejak tahun

2009 atas pembinaan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan

(Disperindag) Mojokerto. Dalam mengembangkan usahanya, Batik Sofia

mendapatkan pembinaan dari Disperindag, salah satunya mendapatkan

kesempatan mengikuti pameran batik tiap tahun. Saat ini Batik Sofia belum

terwadahi dalam koperasi, sebenarnya dulu sudah pernah ada yaitu Koperasi

Batik Brawijaya namun tidak beroperasi lagi.

Page 57: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Dengan karyawan 5 orang, Batik Sofia mampu memproduksi 2-3

potong kain (batik tulis), dan 10 potong kain (batik cap) per bulannya,

tergantung pesanan. Fokus produksinya masih sebatas kain batik, belum

produk baju. Omzet penjualan sekitar Rp700.000 – Rp1.000.000 per bulan

(bersih), dengan area pemasaran wilayah Malang, Mojokerto, dan pameran-

pameran di beberapa kota.

Motif batik yang diproduksi berupa hasil rancangan sendiri yaitu motif

Mengkudu, selain itu motif pemberian Disperindag Mojokerto seperti Motif

Seruni, Takir Kontang, Kawung Rambutan, Sekar Jagat, dan Mojo.

b. Batik Ali

Di Desa Kranggan Mojokerto juga terdapat UKM “Batik Ali” yang

dikelola oleh H. Ali Kasyan, beralamat di Suratan Gg. 4 Kranggan Telp.0321

6149411/0321320083. Batik Ali berdiri sejak tahun 2010 dan hingga

sekarang memiliki karyawan 4 orang. Motif andalannya adalah Motif Merak

yang dikreasi sendiri, selebihnya motif tergantung pesanan. Produk yang

dihasilkan sebatas kain, belum sampai ke pakaian jadi.

Kapasitas produksi batik tulis 4 – 5 potong/ bulan dan batik cap 10

potong/bulan, sedangkan omzet per bulannya sekitar 10 – 15 juta. Harga batik

tulis Rp200.000 s.d. Rp 1.000.000, cap dan kombinasi Rp 100.000 s.d. Rp

200.000. Area pemasarannya di rumah dan penawaran ke kantor–kantor atau

lembaga-lembaga di Mojokerto. Dalam pengembangannya, Batik Ali

mendapatkan pelatihan dari dinas setempat dan kesempatan pameran batik

setahun sekali. Sejauh ini UKM ini belum terwadahi dalam koperasi atau

sejenisnya.

c. Negi Batik Tulis

Page 58: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Menurut Heni Yunina, pemilik “Negi Batik Tulis” Mojokerto yang

beralamat di Dinoyo, Jatirejo, Kabupaten Mojoketo telepon 0321-

496731/081654906698 ([email protected]), Negi Batik Tulis juga

memiliki artshop di Jl.Gajahmada No. 05 Mojosari, Mojokerto. Selain itu

memiliki beberapa situs online yaitu batiktulismajapahitmojokerto.com/,

dindin-busanamuslim.com, dindindistro.com, dan

batiktulismajapahitmojokerto.com. Negi berdiri sejak 2009 dan sekarang

telah memiliki karyawan sejumlah 50 orang. Selain memproduksi kain, Negi

juga menghasilkan pakaian jadi khususnya busana muslim dimana sebagai

awal usahanya yang digeluti.

Kapasitas produksinya cukup besar yaitu batik cap 20 potong/hari, dan

batik tulis 40 potong/bulan dengan omzet perbulan sekitar 35 juta. Besaran

harga batik cap Rp75.000 – Rp300.000 dan batik tulis Rp85.000 – Rp 1,5 juta

tergantung jenis kainnya. Sejauh ini area pemasaran sampai di Bandara

Juanda Surabaya, SMESKO Jakarta, Mall CITO Surabaya, Mall Royal Plaza

Surabaya, dan pameran pameran yang diadakan oleh Dinas Koperasi,

IWAPI, dan BI. Selain itu sering mendapatkan undangan secara pribadi untuk

pameran di Surabaya, Situbondo, Probolinggo, Malang, dan Madura.

Kemandirian Negi Batik ditunjukkan dengan tidak ikutnya dalam berbagai

kegiatan pameran yang difasilitasi oleh dinas terkait.

Page 59: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Gambar 27. Salah satu toko dan etalase milik Heni Yunina

(Foto: Nina, 2013)

Pada awalnya Heni membaca peluang di Kabupaten Mojokerto pada saat

itu belum banyak pengrajin batik. Selain itu ia juga melihat Mojokerto

memiliki potensi seni dan budaya luar biasa yang dapat diaplikasikan ke

dalam batik. Maka dari itu, ia menggali inspirasi dari beragam peninggalan

kepurbakalaan dan kemudian menciptakan motif-motif yang bernuansa

Mojopahitan. Perancangan motif batik dilakukannya sendiri. Berbagai motif

yang telah dihasilkan yaitu Motif Mojopahit, Candi, Surya, Buah Maja,

Wader Segaran, dan Gajah Mada. Selain itu, Negi memiliki empat merek

dagang unggulan, yaitu Din-Din (merek busana muslim anak-anak), Ofi–

Men’s Collection (merek busana pria dewasa), Excellent 64 (merek busana

wanita dewasa), dan NEGI (merek batik tulis).

d. Batik Tulis Erna

Batik ERNA didirikan pada tahun 2003 oleh pemiliknya, yakni Ibu

Erna. Kemahirannya dalam membatik karena mewarisi kemahiran neneknya,

Murni, yang juga perajin batik tulis. Hanya saja saat itu penjualannya di pasar

terdekat. Saat ini Batik Tulis Erna memiliki karyawan sebanyak 15 orang.

Batik Tulis Erna berlokasi di Jl. Surodinawan II / 26 Desa Surodinawan,

Page 60: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto. Selain memiliki showroom,

Ernawati juga menjadi penampung kain batik produk pengrajin rumahan di

sekitarnya.

Motif-motif yang sudah dihasilkan diantaranya adalah Merico bolong,

Sisik Gringsing, Rawan Inggek, Pring sedapur, Koro Renteng, dan Matahari.

Kesemuanya sudah dipatenkan yang difasilitasi oleh Disperindag Pemerintah

Kota Mojokerto. Selain itu Ernawati juga telah membuat lebih dari 30 motif

batik lainnya.

Produk dari Batik Tulis Erna dipasarkan ke beberapa daerah seperti

Surabaya, Malang, Jakarta, Medan, kota-kota di Kalimantan, hingga beberapa

daerah di Jawa Tengah. Omzet usaha penjualan batiknya bisa mencapai

kisaran Rp25 juta hingga Rp60 juta per bulan. Sedangkan batik produksinya

dijual dengan harga antara Rp125 hingga Rp2,5 juta per lembar tergantung

kualitasnya.

Gambar 28. Artshop Batik Tulis Erna

(Foto: Nina, 2013)

Batik Tulis “Erna” pernah mendapatkan pinjaman bergulir dari

Pemerintah Kota Mojokerto dan menjadi UKM binaan dari Dinas Koperasi

dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Pemkot Mojokerto. Pembinaan dari dinas

Page 61: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

pemkot berupa bantuan dana bergulir tanpa bunga, pelatihan, dan bantuan

pemasaran. Selain itu Batik Erna juga pernah memenangi lomba desain batik.

3. Karakteristik Batik Mojokerto

Batik Mojokerto memiliki keunikan atau karakteristik yang berbeda dari

batik lainnya. Karakteristik batik Mojokerto dapat diidentifikasi secara visual

melalui motif dan warnanya.

Produk batik dari satu daerah biasanya berbeda dengan produk batik dari

daerah lain. Perbedaan itu merujuk pada aspek visual, seperti bentuk motif, warna,

gaya, dan teknik pembuatan. Perbedaan aspek-aspek visual itu disebabkan oleh

berbagi faktor, seperti lingkungan alam, historis, sosial, budaya, teknik, filosofi,

dan faktor ekonomi.

Demikianlah batik Mojokerto memiliki ciri khas atau karakteristik yang

berbeda dari batik lainnya. Batik Mojokerto dapat diidentifikasi melalui corak

atau motifnya. Jenis-jenis motif batik Mojokerto antara lain adalah: “Surya

Majapahit”, “Alas Majapahit”, “Lerek Kali”, “Gedheg Rubuh”, “Bunga Matahari”

atau “Matahari”, “Mrico Bolong”, “Pring Sedapur”, “Gringsing”, “Bunga

Sepatu”, “Kawung Cemprot”, “Koro Renteng”, “Sisik Gringsing, dan ”Rawan

Inggek”, “Ukel Cambah”, “Kembang Suruh”, “Buah Mojo”, “Mata Klungsu”,

“Mahkota”, Kupu-kupu”, “Kembang Baya”.

Terdapat pendapat bahwa tiga motif pertama - “Surya Majapahit”, “Alas

Majapahit”, dan “Lerek Kali” - dipandang sebagai motif khas batik Mojokerto.

Hal ini didasarkan karena selain tiga jenis motif tersebut, motif lainnya juga

didapati di daerah lain.

Page 62: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Gambar 29. Surya Majapahit

(Foto: Ranang AS., 2013)

Motif yang dianggap sama atau setidaknya mirip dengan batik dari daerah

lain adalah “Mrico Bolong”, “Pring Sedapur”, “Gringsing”, dan ”Rawan Inggek”.

Meski terdapat kesamaan nama, akan tetapi secara visual berbeda. Perbedaan ini

dimungkinkan karena setiap daerah memiliki akar budayanya masing-masing,

yang berbeda dari satu daerah dengan daerah lain. Jadi, persamaan nama motif

tidak identik dengan visualitasnya.

Betapaun juga, keberadaan suatu motif tidak dapat dilepaskan dari faktor

yang mendorong kemunculannya. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi

seniman dalam proses kreatifnya. Seniman bukan individu yang terisiolasi,

melainkan menjadi bagian dari masyarakatnya. Gagasan, pemikiran, dan imajinasi

seniman tidak dapat dilepaskan dari konteks di mana seniman berada. Artinya lagi

bahwa konteks historis, sosial, budaya, politik, ekonomi, dan lain-lain merupakan

ruang di mana seniman berinterkasi.

Demikian halnya pengrajin di Mojokerto dalam mengkreasi motif batik,

sebagaimana dilakukan oleh Ernawati. Sebagai pengrajin batik, ia telah

menghasilkan rancangan motif batik Mojokerto lebih dari 30 macam. Enam di

antaranya telah didaftarkan di Dinas Perindustrian dan Persagangan Kabupaten

Mojokerto, seperti “mrico bolong”, “rawan inggek”, “sesek grenseng”,

“matahari”, “koro renteng”, dan “reng sedapur”.

Page 63: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Motif batik Mojokerto dipengaruhi oleh sejarah masa lalu, misalnya adalah

motif “Surya Majapahit” atau “Alas Majaphit”. Dari nama motif sekilas lalu

menimbulkan asosiasi historis, Majapahit. Motif “Surya Majapahit” merupakan

abstraksi dan simbolisasi dari kejayaan Majaphit. Sedangkan motif “Alas

Majaphit” menggambarkan fenomena hutan dengan binatang yang ada di

dalamnya. Predikat Majapahit diwujudkan melalui bentuk “surya” (“Surya

Majapahit” dan candi bentar.

Motif “Surya Majapahit” dalam relief candi terkategori sebagai medalion.

Motif ini digambarkan dengan bentuk bulat, di sisi pinggir terdapat semacam

kelopak yang bergaris, di antara kelopak terdapat garis-garis seperti pancaran

sinar. Penempatan motif ini biasanya di kubang sangkup candi sebagai simbol

kerajaan Majapahit. Dalam tradisi Hindu, surya diidentifikasi sebagai dewa Surya,

Wisnu.

Gambar 30 (a) dan (b)

Motif Alas Majapahit

(Koleksi: Andhisti, 2010)

Motif Surya Majapahit

(Koleksi: Andhisti, 2010)

Page 64: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Lingkungan sosial juga mempengaruhi seniman dalam berkreasi. Pada

motif batik Mojokerto hal ini dapat dilihat melalui motif “Gedheg Rubuh”. Motif

yang dipengaruhi oleh faktor sosial tampak seperti motif “Gedheg Rubuh”. Motif

ini menyerupai anyaman bambu yang miring (hampir roboh). Motif ini

merupakan abstraksi dan simbolisasi dari kondisi sosial ekonomi masyarakat

bawah.

Motif batik yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan alam tampak pada

motif “Mrico Bolong” dan “Pring Sedapur”. Motif “Mrico Bolong” berupa

bulatan merica yang berlubang. Motif “Pring Sedapur” merupakan gambaran

rumpun bambu dengan daun-daun menjuntai dan merak. Motif ini berwarna dasar

putih dengan batang bambu warna biru. Sedangkan daunnya warna biru dan

hitam.

Gambar 31 (a) dan (b)

Motif Mrico Bolong

(Koleksi: Andhisti, 2010)

Motif Pring Sedapur

(Koleksi: Andhisti, 2010)

Motif yang bersumber dari fenomena alam adalah “Koro Renteng”,

“Merak Glathik”, “Rawan Inggek”, “Ukel Cambah”, “Kembang Suruh”. Motif

Page 65: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

“Koro Renteng” menggambarkan buah koro atau kacang koro (latin: Canavalia).

Di Indonesia terdapat tigas jenis kacang koro, yakni kacang koro pedang

(Canavalia gladiata), kacang koro benguk (Mucuna prurien), dan kacang koro

kecipir (Psophocarpus tetragonolobus). Motif “Koro Rentang” adalah untaian

butir-butir koro (Jawa: direntengi) satu demi satu.

Aktivitas domestik kaum wanita di dapur, kadang kala memunculkan

gagasan kreatif. Kecambah dengan keunikan bentuk tunas dan warna putihnya

merupakan daya tarik dan inspirasi dalam mengkreasi motif batik. Motif “Ukel

Cambah” adalah gambaran tentang aktivitas domestik dan keakraban kaum wanita

dengan dunia memasak.

Gambar 31 (a) dan (b)

Motif Koro Renteng

(Koleksi: Andhisti, 2010)

Motif Ukel Cambah

(Koleksi: Andhisti, 2010)

Terdapat juga motif yang dipengaruhi oleh keindahan alam, yakni burung

merak dan gelatik. Merak dikenal karena keindahan bulunya, sementara gelatik

dikenal karena warna hitam legam dengan warna putih di bagian kepala.

Motif “Rawan Inggek” menggambarkan tentang burung dan rawa-rawa.

“Rawan” berasal dari kata rawa dalam bahasa Jawa yang berarti di rawa-rawa,

Page 66: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

sedangkan “Inggek” berarti berenang. “Rawan Inggek” adalah motif yang

menggambarkan burung berenang di rawa-rawa.

Gambar 32 (a) dan (b)

Motif Merak Glatik

(Koleksi: Andhisti, 2010)

Motif Rawan Inggek

(Koleksi: Andhisti, 2010)

Sirih (Jawa: suruh) merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh

merambat atau bersandar pada batang pohon lain. Terdapat jenis sirih merah

(Latin: Piper Crocatum) dan sirih hijau (Latin: Piper betle). Pada zaman dahulu

sirih oleh kaum wanita dikunyah bersama gambir dan kapur. Dalam tradisi Jawa,

daun sirih digunakan dalam ritual perkawinan, sebagai jamu dan diyakini mampu

menyembuhkan penyakit. Dalam kenyataannya sirih tidak berbunga. Tetapi dalam

motif “Kembang Suruh” digambarkan sebagai tanaman menjalar dan berbunga.

Page 67: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Gambar 33. Motif Kembang Suruh

(Koleksi: Andhisti, 2010)

E. Proses Kreatif Perancangan Motif Batik Khas Mojokerto

Proses kreatif peracangan motif batik khas Mojokerto dilakukan melalui

beberapa fase, yakni inventaisasi dan identifikasi relief candi, pemilihan anasir

motif pada relief candi, aktivitas perancangan, dan hasil rancangan.

1. Identifikasi Relief Candi Majapahit

Seperti dinyatakan Slamet Mulayana bahwa Majapahit telah menginspirasi

berbagai seniman di masa-masa selanjutnya. Majapahit seolah menjadi model bagi

kebudayaan yang berkembang di kemudian hari. Hal itu dapat disaksikan,

misalnya pada pintu gerbang Masjid Kudus yang menyerupai candi bentar dari

masa Majapahit. Arsitektur atau bangunan istana keraton pada masa Mataram

Islam merupakan kelanjutan dari arsitektur atau bangunan masa Majapahit.

Tidaklah mengherankan apabila Majapahit menjadi sumber referensi dan inspirasi

Page 68: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

praktik kreasi seni dan budaya hingga kini. Tidak terkecuali para pengrajin batik di

Mojokerto. Mojokerto tidak hanya sebagai situs kerajaan Majapahit, tetapi

sekaligus sebagai pewaris seni dan budaya Majapahit.

Tidak mengherankan jikalau banyak hasil kreasi artistik dan estetik para

seniman Mojokerto yang berkiblat pada seni dan budaya Majapahit. Hal seperti itu

tampak pada produk seni batik Mojokerto. Candi dan relief perlu digali, dipelajari,

dan dikembangkan serta diekspresikan menjadi karya seni yang kreatif dan

inovatif dengan tetap memiliki karakteristik kedaerahan. Pengrajin Mojokerto

menyadari bahwa candi berikut relief yang ada padanya merupakan sumber

inspirasi guna dikembangkan menjadi kreasi motif-motif baru.

Di wialayah Kabupaten Mojokerto terdapat 12 peninggalan Majapahit,

yakni: Candi Bajang Ratu, Candi Bangkal, Candi Jedong, Candi Kasiman Tengah,

Candi Minak Jinggo, Candi Kedaton, Candi Tikus, Candi Kendalisodo, Petirtaan

Jolotundo, dan Candi Siti Inggil. Sementara itu Candi Brahu dan Wringin Lawang

tidak dibahas karena tidak didapati anasir motif pada reliefnya.

a. Anasir-anasir Motif pada Relief Candi

Pada bagian ini dibahas tentang anasir motif pada beberapa candi yang ada

di Mojokerto. Anasir motif yang dimaksud adalah unsur-unsur yang ada pada

relief candi. Unsur-unsur tersebut dipandang sebagai potensi visual yang dapat

digunakan untuk mengembangkan motif batik khas Mojokerto. Hal ini didasarkan

pada kenyataan bahwa Mojokerto merupakan situs purbakala dengan kekayaan

berbagai jenis candi. Potensi ini dapat dipandang sebagai potensi budaya. Hal ini

pula dapat dijadikan sebagai pembentuk karakteristik daerah dan karakteristik

batik Mojokerto. Berikut ini adalah hasil inventarisasi dan identifikasi anasir-

anasir motif pada relief candi di Mojokerto.

1. Anasir Motif pada Relief Candi Bajang Ratu

Page 69: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Anasir motif pada relief Candi Bajang Ratu dapat dikelompokkan ke

dalam anasir tumbuhan, anasir binatang, anasir geometris, dan anasir lainnya.

Anasir tumbuhan berbentuk sulur-suluran. Anasir binatang berbentuk singa,

kepala kala, kepala garuda, dan naga. Anasir geometris terdiri dari limas

terbalik. Di samping itu juga didapati anasir lain, yakni matahari.

Gambar 34. Anasir Tumbuhan Berbentuk Antefiks

Relief Candi Bajang Ratu

Gambar 35. Anasir Binatang

Relief Candi Bajang Ratu

Page 70: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Gambar 36. Anasir Binatang Berbentuk Kepala Kala

Relief Candi Bajang Ratu

2. Anasir Motif pada Relief Candi Bangkal

Anasir motif pada relief Candi Bangkal dapat dikelompokkan ke

dalam anasir tumbuhan, anasir binatang, anasir geometris, dan anasir lainnya.

Anasir tumbuhan berbentuk sulur-suluran, gunungan terbalik. Anasir binatang

berbentuk kepala kala, kerang. Anasir geometris terdiri dari limas terbalik,

tapak dara, motif geometris (jajarang genjang), guirlande.

Gambar 37. Anasir Tumbuhan berbentuk Tumpal Terbalik

Relief Candi Bangkal

Page 71: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Gambar 38. Anasir Binatang Berbentuk Kepala Kala

Relief Candi Bangkal

Gambar 39. Anasir Binatang Berbentuk Kerang

Relief Candi Bangkal

3. Anasir Motif pada Relief Candi Jedong

Anasir motif pada relief Candi Jedong terdiri dari anasir tumbuhan

dan anasir binatang. Anasir tumbuhan berbentuk sulur-suluran. Anasir

binatang berbentuk kepala Kala yang terdapat pada bagian atas ambang pintu

baik sebelah barat maupun sebelah timur. Hiasan ini juga terdapat pada atap,

menempel di sisi utara dan selatan. Di samping itu juga terdapat anasir motif

lain berbentuk gunung yang terdapat di setiap sudut. Pada bagian bawah atap

terdapat hiasan kala dan di bagian sudutnya dihiasi motif gunung (antefik).

Page 72: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Gambar 40. Anasir Binatang Berbentuk Kepala Kala

Relief Candi Jedong

Gambar 41. Anasir Tumbuhan Berbentuk Sulur-suluran

Relief Candi Jedong

Gambar 42. Anasir Tumbuhan Berbentuk Tumpal

Relief Candi Jedong

Page 73: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Gambar 43. Anasir Tumbuhan Berbentuk Tumpal

Relief Candi Jedong

4. Anasir Motif pada Relief Candi Kasiman Tengah

Anasir motif pada relief Candi Kesiman Tengah terdiri dari anasir

tumbuhan anasir binatang, anasir manusia, dan anasir geometris. Anasir

tumbuhan berbentuk bunga disertai dengan sati bunga dan kelopak bunga.

Anasir binatang berbentuk singa dan kelinci. Anasir manusia berbentuk figur

wanita.

Gambar 44. Anasir Tumbuhan Berbentuk Bunga

Relief Candi Kesiman Tengah

Page 74: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Gambar 45. Anasir Tumbuhan

Relief Candi Kesiman Tengah

Gambar 46. Anasir Binatang Berbentuk Kala

Relief Candi Kesiman Tengah

Page 75: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Gambar 47. Anasir Binatang Berbentuk Kelinci (Hare)

Relief Candi Kesiman Tengah

Gambar 48. Anasir Binatang Berbentuk Singa

Relief Candi Kesiman Tengah

Gambar 49. Anasir Binatang Berbentuk Figur Wanita

Relief Candi Kesiman Tengah

Page 76: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

5. Anasir Motif pada Relief Candi Minak Jinggo

Anasir motif pada relief Candi Minakjinggo terdiri dari anasir

tumbuhan, anasir binatang, anasir geometris, dan anasir lainnya. Anasir

tumbuhan berbentuk pohon hayat, ceplok dan sulur-suluran. Anasir binatang

berbentuk kelinci (Hare), kepala kala. Anasir geometris berbentuk guirlande.

Selain itu juga didapati anasir motif yang bersifat artefak berbentuk rumah.

Hiasan berupa kepala Kala terdapat pada sisi atas pintu candi. Figur

ini dicirikan oleh adanya tanduk, mata melotot, taring dan dagu, cakar, dan

sulur-suluran. Kepala kala yang menyerupai muka manusia merupakan

penggambaran Banaspati, yakni binatang penjaga hutan (Kempers, 1954: 11

dan 78-98).

Hiasan kepala Kala merupakan lambang penolak bala. Kepala Kala

juga diyakini memiliki kekuatan sakti (van der Hoop, 1949). Hiasan meander

terdapat pada sisi atas panil relief dan hiasan berupa untaian bunga di sisi

bawah. Hiasan berupa figur binatang berkaki empat, bersayap, dan pada

bagian ekor dihiasi dengan bentuk sulur-suluran. Hiasan berupa figur hewan

hare menyerupai kelinci, bertelinga besar, bertanduk, dan berekor panjang.

Hiasan ini melambangkan kelahiran kembali, pembaharuan, api kesucian, dan

kehidupan setelah mati (Choper, 1978: 79).

Gambar 50 (a). Anasir Binatang Berbentuk Kelinci (Hare)

Page 77: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Relief Candi Minakjinggo

Gambar 50 (b). Anasir Binatang Berbentuk Kelinci (Hare)

Relief Candi Minakjinggo

Gambar 51. Anasir Binatang Berbentuk Kepala Kala

Relief Candi Minakjinggo

Gambar 52. Anasir Tumbuhan Berbentuk Pohon Hayat

Relief Candi Minakjinggo

Page 78: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Gambar 53. Anasir Tumbuhan Berbentuk Ceplok

Relief Candi Minakjinggo

Gambar 54. Anasir Tumbuhan Berbentuk Sulur-suluran

Relief Candi Minakjinggo

Gambar 55. Anasir Artefak Berbentuk Rumah

Relief Candi Minakjinggo

Page 79: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

6. Anasir Motif pada Relief Candi Kedaton

Anasir motif pada relief Candi Kedaton tidak cukup menonjol, seperti

anasir motif berbentuk geometris yang dikombinasikan dengan anasir

tumbuhan berbentuk tumpal.

Gambar 56. Anasir Motif Berbentuk Geometris dan Tumpal

Relief Candi Kedaton

7. Anasir Motif pada Relief Candi Tikus

Pada relief Candi Tikus didapati anasir tanaman berupa bunga melati,

bunga teratai, geometris, dan kepala kala.

Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk Bunga Teratai

Relief Candi Tikus

Gambar 58. Anasir Tanaman Berbentuk Ceplok

Relief Candi Tikus

Page 80: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Gambar 59. Anasir Tanaman Berbentuk Bunga Melati

yang dipadu dengan Anasir Geometris

Relief Candi Tikus

Gambar 60. Anasir Kepala Kala

Relief Candi Tikus

8. Anasir Motif pada Relief Candi Kendalisodo

Relief Candi Kendalisodo menggambarkan cerita Panji. Cerita Panji

digambarkan memakai topi tekes. Panji termasuk golongan bangsawan

kraton. Relief menggambarkan Panji saat berkelana di kehidupan dunia yang

tidak ada kaitan langsung dengan dewa (Manuaba, Setijowati, dan Karyanto,

2013: 61). Anasir motif pada relief Candi Kendalisodo terdiri dari anasir

geometris, artefak, tumpal terbalik, dan sulur-suluran.

Page 81: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Gambar 61. Cerita Panji

Relief Candi Kendalisodo

Gambar 62 (a, b, c). Anasir Motif Geomotris

Relief Candi Kendalisodo

Page 82: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Gambar 63. Anasir Motif Geomotris

Relief Candi Kendalisodo

Gambar 64. Anasir Motif Tumbuhan Berbentuk Tumpal Terbalik

Relief Candi Kendalisodo

9. Anasir Motif pada Relief Petirtaan Jolotundo

Candi Jolotundo merupakan pertirtaan atau pemandian. Candi ini

berada di sebelah barat lereng Gunung Bekel, dipuncak barat Gunung

Penanggungan. Candi ini merupakan tempat pemandian Udayana (Duijker,

1944: 163). Candi Jolotundo dibangun oleh raja Jenggala bernama Panji

Joyokusumo dan merupakan bangunan pemakaman (Harianti; Pinasti; dan

Sudrajat, 2007). Relief candi menggambarkan Bhima yang berada di sisi

depan (barat) teras. Relief candi menggambarkan kehidupan keluarga

pendawa dan nenek moyangnya (Duijker, 1944: 163). Pada sisi kolam

Jolotundo terdapat hiasan berbentuk garuda dan naga. Kedua figur ini merujuk

Page 83: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

pada tema amrta.

Tabel 1

Anasir-anasir Motif pada Relief Candi

2. Pemilihan Ragam Hias Relief sebagai Referensi Pengembangan Batik

Khas Mojokerto

Dari hasil identifikasi di atas, diperoleh beberapa ragam hias terpilih

sebagai acuan bagi tim kreatif dalam mengembangkan motif batik Mojokerto.

Sebenarnya semua ragam hias menarik dijadikan motif batik, tetapi peniti perlu

mengerucutkan pada ragam hias yang berkarakter saja yang dipilih. Ragam hias

relief tersebut adalah:

Tabel 2

Page 84: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Visualitas Anasir Motif dalam Relief

Page 85: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk
Page 86: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Lebih jauh, dari hasil penentuan motif terpilih tersebut, lalu peneliti

melakukan „pengeraman‟ pemikiran/ide atau kontemplasi atas semua objek

yang sudah dicermati dan dipilih sebagai modal untuk melakukan tahapan

proses kreatif selanjutnya.

3. Perancangan Motif

Tahapan ini dimaksudkan untuk menemukan motif batik khas Mojokerto.

Kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan itu adalah:

a. Menggambar Motif

Kegiatan menggambar motif dilakukan oleh tim kreatif yang dibentuk

oleh peneliti. Tim kreatif tersebut terdiri atas 4 mahasiswi dari Prodi Kriya

Seni dan Prodi Batik, Fakultas Seni Rupa dan Desain. Tim kreatif diberikan

pengarahan oleh ketua peneliti agar fokus dalam perancangan motif yang

sesuai dengan tujuan penelitian.

Gambar 65. Proses menggambar motif tim kreatif

(Gambar: Ranang, 2013)

Dengan mendasarkan pada ragam hias relief yang telah ditentukan

di atas, tim kreatif melakukan eksplorasi motif batik dengan arahan dan

bimbingan dosen peneliti. Dari kegiatan menggambar dihasilkan beragam

gambar motif. Kemudian hasilnya dievaluasi oleh peneliti bersama tim

kreatif, untuk dilakukan pembenahan gambar yang diperlukan.

Page 87: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Gambar 66. Hasil menggambar motif

(Gambar: Ranang, 2013)

b. Digitalisasi Gambar Motif

Dari hasil kegiatan menggambar motif yang dilakukan oleh tim kreatif,

peneliti menyeleksi gambar motif yang dianggap sudah mencerminkan kekhasan

Majapahit yang berpotensi dikembangkan menjadi motif batik Mojokerto. Hasil

seleksi selanjutnya dilakukan penguatan garis gambar dengan spidol hitam dan

penyambungan garis yang masih terputus. Bila semuanya sudah sempurna,

kemudian bekas pensil dibersihkan dengan penghapus.

Gambar 67. Proses scanning oleh tim kreatif

(Gambar: Ranang, 2013)

Page 88: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Gambar motif tersebut selanjutnya didigitasi dengan scanner dengan

luaran resolusi antara 200 s.d 300 pixels. Hasil scanning berupa file gambar

format JPEG. Format tersebut relevan dengan aplikasi grafis yang akan digunakan

dalam pengolahan gambar dan pewarnaan secara digital di tahap berikutnya.

Gambar 68. Gambar motif hasil scanning

(Gambar: tim keatif, 2013)

Selain dengan cara di atas, menggambar motif dapat dilakukan langsung

secara digital menggunakan Coreldraw. Dari konsep motif, langsung digambar

dengan komputer, sehingga diperoleh gambar yang baik, bahkan detil garis dapat

tercapai. Bahkan sebenarnya pewarnaan dapat dilakukan di aplikasi tersebut.

Hanya saja diperlukan skill yang tinggi dalam mengoperasikan Coreldraw.

c. Perwarnaan Desain Motif

Gambar JPEG hasil scanning diolah dengan aplikasi Adobe Photoshop.

Penggunaan aplikasi tersebut agar mudah dalam pengolahan gambar dan

eksplorasi warna. Jika dibandingkan dengan aplikasi lain, Photoshop lebih

memadai untuk digunakan dalam perancangan motif. Selain itu, tim kreatif

(mahasiswa) sudah banyak yang familier dengan aplikasi tersebut.

Page 89: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Gambar 69. Proses pewarnaan di komputer

(Gambar: tim keatif, 2013)

Gambar motif diwarnai dengan tool-tool dalam Adobe Photoshop. Dari

satu motif dapat dibuatkan beberapa kemungkinan pewarnaan dengan mudah.

Sistem kerja pewarnaan secara digital ini memudahkan peneliti dalam pemilihan

motif batik terbaik. Selain itu akan memudahkan tim kreatif dalam memperbaiki

warna, apabila kemudian mendapatkan koreksi dari peneliti atau umpan balik

(feedback) dari stakeholders di Mojokerto pada saat pameran dan Focus Group

Discussion (FGP).

Gambar 70. Salah satu hasil pewarnaan digital

(Gambar: tim keatif, 2013)

Page 90: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Dari hasil perancangan secara digital motif batik di atas, hasil desain

dicetak color di kertas. Kemudian dirumuskan spesifikasi teknis dari motif

tersebut baik itu warna, garis, maupun ukuran. Hal itu dimaksudkan untuk

pegangan desainer dan pembatik dalam produksi nantinya. Lebih jauh, data teknis

tersebut diperlukan jika nantinya motif itu dikembangkan menjadi prototipe atau

akan diajukan HaKI ke dinas terkait.

Bagan Alir 1

Proses Penciptaan Motif Batik Khas Mojokerto

(Guntur, 2013)

Page 91: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

F. Hasil Rancangan Kreasi Motif Batik Berbasis Relief Candi

Berikut ini adalah contoh hasil rancangan motif batik khas Mojokerto.

Gambar 71. Rancangan Motif “Lawangan” Batik Mojokerto

Gambar 72. Rancangan Motif “Hare” Batik Mojokerto

Gambar 73. Rancangan Motif “Hare Latar Ungu” Batik Mojokerto

Page 92: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Gambar 74. Rancangan Motif “Hare Latar Ireng” Batik Mojokerto

Gambar 75. Rancangan Motif “Gapuran Latar Kuning” Batik Mojokerto

Page 93: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Gambar 76. Rancangan Motif “Hare Tarung” Batik Mojokerto

Gambar 77. Rancangan Motif “Hare Galaxy” Batik Mojokerto

Page 94: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Gambar 78. Rancangan Motif “Gapuran 2” Batik Mojokerto

Gambar 79. Rancangan Motif “Gapura Surya” Batik Mojokerto

Page 95: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Gambar 80. Rancangan Motif “Hare Latar Putih” Batik Mojokerto

Gambar 81. Rancangan Motif “Hare Cumbu” Batik Mojokerto

Page 96: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Gambar 82. Rancangan Motif “Hare Tangkup” Batik Mojokerto

Gambar 83. Rancangan Motif “Hare Awang” Batik Mojokerto

Page 97: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Gambar 84. Rancangan Motif “Hare Megan” Batik Mojokerto

Gambar 85. Rancangan Motif “Hare Krama” Batik Mojokerto

Page 98: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Gambar 86. Rancangan Motif “Hare Muluk” Batik Mojokerto

Gambar 87. Rancangan Motif “Hare Poleng” Batik Mojokerto

Page 99: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Gambar 88. Rancangan Motif “Sulur Majapahit” Batik Mojokerto

G. Finalisasi Rancangan Motif Batik Mojokerto Berbasis Relief Candi

Setelah rancangan motif batik Mojokerto berbasis relief candi dihasilkan,

pada tahap ini telah dihasilkan beberapa rancangan motif batik, maka penelitian

dilanjutkan dengan tahapan berikutnya, yakni: 1) finalisasi rancangan motif batik

Mojokerto; 2) pembuatan master mal motif dan pola batik Mojokerto; 3)

pembuatan batik Mojokerto; dan 4) diseminasi batik Mojokerto.

Hasil rancangan berupa motif batik Mojokerto belum bersifat final. Oleh

karena itu finalisasi rancangan motif perlu dilakukan. Finalisasi rancangan motif

dilakukan dengan melibatkan stakeholder, yakni pengrajin, seniman, budayawan,

pemerhati seni budaya, dan pihak terkait lainnya.

1. Evaluasi dan Analisis Rancangan Motif Batik

Finalisasi terdiri dari evaluasi, analisis, dan revisi rancangan motif batik

Mojokerto. Evaluasi, analisis, dan revisi merupakan bagian tidak terpisahkan dari

setiap aktivitas desain sebelum proses produksi dilakukan. Dalam dunia desain,

evaluasi dan analisis menduduki posisi sentral karena menentukan keberhasilan

suatu produk di pasar. Evaluasi dan analisis berkait erat dengan kualitas suatu

produk di pasar dan keberhasilannya diterima oleh konsumen.

Page 100: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Pada tahap ini, hasil rancangan motif batik Mojokerto berbasis relief candi

perlu dievaluasi dan dianalisis secara internal. Evaluasi dan analisis internal yang

dimaksud adalah evaluasi dan analisis yang dilakukan oleh stakeholders internal

di Mojokerto. Stakeholders internal meliputi: peneliti, seniman, budayawan,

pemerhati seni, pengrajin, dan pihak terkait lainnya. Hal ini didasarkan karena

stakeholers internal adalah pemiliki kebudayaan. Artinya, hasil rancangan motif

batik Mojokerto tidak hanya diketahui dan diapresiasi, tetapi juga dievaluasi dan

dianalisis serta direvisi guna memperoleh suatu produk yang berkualitas berdasar

akar budaya yang dirujuknya.

Untuk memperoleh data evaluasi dan analisis, hasil rancangan akan

dipamerkan di Kabupaten Mojokerto. Pameran adalah wahana di mana seniman

mempublikasikan hasil karyanya kepada masyarakat di ruang publik. Pameran

merupakan ajang interaksi antara masyarakat dengan seniman yang dimediasi

melalui karya seni. Pameran juga menjadi area apresiasi tentang kelebihan dan

kekurangan karya seni.

Pameran yang akan diselenggarakan pada bulan Nopember 2013

mendatang diharapkan menjadi ajang apresiasi dan kritik terhadap hasil rancangan

motif batik serta menjadi wahana perbaikan hasil rancangan di kemudian hari.

Untuk memperoleh data evaluasi dan analisis terhadap hasil rancangan motif

batik, peneliti akan mempersiapkan instrumen penelitian yang bersifat

kombinasional, kuantitatif dan kualitatif. Instrumen penelitian kuantitatif -

serangkaian pertanyaan yang telah disediakan jawaban - digunakan untuk

menghimpun data kuantitatif berkait dengan kencenderungan tanggapan terhadap

hasil rancangan motif. Sedangkan instrumen kualitatif - peneliti sebagai instrumen

- melakukan wawancara terhadap informan guna memperoleh tanggapan yang

bersifat kualitatif terhadap hasil rancangan motif.

Analisis kuantitatif rancangan motif batik mencakup aspek bentuk, warna,

dan teknis. Analisis kuantitatif aspek bentuk ditujukan untuk memperoleh data

terkait kecenderungan tanggapan stakeholder terhadap bentuk motif. Analisis

kuantitatif aspek warna ditujukan untuk memperoleh data terkait tanggapan

Page 101: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

stakeholder terhadap kecenderungan warna motif dan warna latar motif. Analisis

kuantitatif aspek teknis ditujukan untuk memperoleh data terkait dengan

tanggapan stakeholder terhadap kecenderungan teknik penggambaran motif dan

teknik pewaranaan motif dan latar motif. Hasil analisis data kuantitatif terkait

dengan kecenderungan tanggapan stakholer digunakan sebagai dasar dalam

memilih dan menentukan master mal dan prototipisasi rancangan motif batik

Mojokerto pada tahap selanujutnya.

Analisis kualitatif rancangan motif batik mencakup aspek bentuk, warna,

dan teknis. Analisis kualitatif ditujukan untuk memperoleh data terkait persepsi

stakeholder terhadap bentuk motif. Analisis kualitatif ditujukan untuk

memperoleh data terkait persepsi stakeholder terhadap warna motif dan warna

latar motif. Analisis kualitatif ditujukan untuk memperoleh data terkait persepsi

stakeholder terhadap teknik penggambaran motif dan teknik pewaranaan motif

dan latar motif. Selain itu juga dimungkinkan dilakukan analisis kualitatif terkait

dengan persepsi stakeholder terhadap histori, sosial, dan kultural Mojokerto. Hasil

analisis data kuantitatif terkait dengan kecenderungan tanggapan stakholer

digunakan sebagai dasar dalam memilih dan menentukan master mal dan

prototipisasi rancangan motif batik Mojokerto pada tahap selanujutnya.

4. Revisi Rancangan Motif Batik

Hasil rancangan belum menjadi produk final. Hasil rancangan perlu

dievaluasi, di analisis, dan direvisi sebelum menjadi produk final. Revisi terhadap

hasil rancangan motif batik Mojokerto berbasis relief didasarkan pada evaluasi

dan analisis yang dilakukan pada tahap sebelumnya. Revisi rancangan motif batik

mencakup bentuk, warna, dan teknik.

Revisi bentuk didasarkan pada kecenderungan tanggapan dan persepsi

stakeholder terhadap bentuk motif. Revisi warna didasarkan pada kecenderungan

tanggapan dan persepsi stakeholder terhadap warna motif dan warna latar motif.

Revisi teknis didasarkan pada kecenderungan tanggapan dan persepsi stakeholder

terhadap teknik penggambaran dan teknik pewarnaan motif. Data tersebut

Page 102: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

selanjutnya dijadikan dasar dalam merevisi bentuk motif, warna motif dan warna

latar motif, dan teknik penggambaran dan pewarnaan motif.

5. Pembuatan Master Mal Motif Batik

Mal adalah istilah yang berasal dari bahasa Belanda yang berarti cetakan.

Master berarti induk. Dalam dunia batik dikenal istilah master mal, yang berarti

cetakan induk. Master mal batik banyak dimiliki oleh para pengusaha batik,

khususnya dari kalangan pengusaha etnis China.

Master mal batik dapat mencakup motif batik itu sendiri dan pola batik.

Master mal merupakan acuan standar baik bentuk motif, ukuran motif, dan pola

batik. Master mal batik merupakan acuan standar pembuatan batik, baik tulis

maupun batik cap. Dalam batik cap, cap itu sendiri dapat dipandang sebagai

master mal. Oleh karena cap merupakan acuan standar dalam membuat batik

dengan teknik cap.

Master mal motif batik dalam hal ini adalah acuan standar pembuatan

batik Mojokerto. Sebagai acuan strandar, master mal motif batik Mojokerto dibuat

dengan ukuran 1 : 1. Artinya, master mal motif batik yang dibuat memiliki ukuran

yang sama dengan produk batik. Master mal motif batik Mojokerto dibuat di atas

kertas mori putih berukuran jarik dengan dibubuhi pencil atau yang lainnya

sebagai kontur.

Pembuatan master mal motif batik akan dilakukan pada bulan Nopember,

yakni setelah proses evaluasi, analisis, dan revisi terhadap rancangan motif batik

Mojokerto.

Page 103: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Gambar 89. Master Mal Motif Batik 1

(Bahan Kertas dan pencil)

Gambar 90. Master Mal Motif Batik 2

(Bahan Kertas dan pencil)

6. Pembuatan Sampel Batik Mojokerto Berbasis Relief Candi

Pada tahap ini dilakukan pembuatan sampel batik Mojokerto berbasis

relief candi dengan mengacu pada rancangan final yang sebelumnya telah

dievaluasi, dianalisis, dan direvisi dengan melibatkan stakeholder. Pembuatan

sampel batik dilakukan di bengkel kerja pengrajin batik di Sragen. Artinya,

terdapat perubahan skenario pembuatan sampel batik yang semula direncanakan

di Mojokerto dialihkan ke Sragen. Pengalihan ini didasarkan pada pertimbangan

bahwa dalam proses pengerjaan master mal motif dan proses pembuatan sampel

batik lebih mudah dipantau. Oleh karena Sragen lebih mudah dijangkau dari kota

Surakarta, di mana pada peneliti berada. Pertimbangan kedua, pemantauan

Page 104: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

pengerjaan diorientasikan untuk memperoleh akurasi antara desain dengan produk

yang dihasilkan. Akurasi dalam hal ini meliputi ukuran pada desain motif dan

ukuran pada master mal (ukuran jarik). Akurasi lain terkait dengan warna pada

desain motif dan warna pada batik yang dibuat. Jumlah sampel batik yang dibuat

sebanyak 3 lembar kain batik (jarik). Hingga saat ini sampel batik yang dapat

diwujudkan sebanyak 3 lembar kain batik (jarik).

Pada Tahun Kedua dari Hibah Penelitian MP3EI, pembuatan sampel batik

akan dilakukan di Mojokerto dengan melibatkan pengrajin setempat. Keterlibatan

mahasiswa Program Studi Batik, ISI Surakarta juga dimungkinkan pada tahun

kedua. Hal ini akan lebih mudah mengingat sudah ada sampel batik yang telah

dibuat sebelumnya.

Gambar 91. Proses pembuatan sampel motif batik khas Mojokerto

(nyanting) di sanggar Nindi Batik Sragen

Page 105: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Gambar 92. Suasana proses pembuatan sampel motif batik khas Mojokerto

(nyanting) di sanggar Nindi Batik Sragen

Gambar 93. Hasil nyanting pembuatan sampel motif batik khas Mojokerto

di sanggar Nindi Batik Sragen

Page 106: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Gambar 94. Proses pewarnaan motif batik khas Mojokerto

di sanggar Nindi Batik Sragen

Sampel batik yang telah dihasilkan selanjutnya akan dipamerkan di

Kabupaten Mojokerto (Tahun Kedua Hibah MP3EI). Pameran merupakan wahana

publikasi dan diseminasi. Pameran hasil sampel batik ditujukan untuk

mensosialisasikan dan mendiseminasikan sampel batik khas Mojokerto kepada

stakeholder. Sosialisasi dan diseminasi melalui pameran sampel batik khas

Mojokerto diharapkan dapat menjadi sumber referensi visual vokabuler motif

batik khas Mojokerto bagi stakeholder, khususnya para pengrajin batik.

Selain itu, pameran juga dapat digunakan sebagai wahana apresiasi. Dalam

konteks ini dimungkinkan munculnya beragam komentar dan kritik terhadap

produk yang telah dihasilkan. Komentar dan kritik menjadi bahan masukan bagi

penyempurnaan produk di kemudian hari. Pada sisi lain, komentar dan kritik

merupakan manifestasi sense of belonging stakeholder terhadap seni dan

budayanya.

Diseminasi produk batik khas Mojokerto juga dilakukan melalui Seminar

Nasional. Seminar Nasional diselenggarakan tanggal 12 Desember 2013

bertempat di ISI Surakarta. Seminar menghadirkan empat pembicara yang terdiri

dari tiga grantis Hibah Penelitian MP3EI dari ISI Surakarta (Dr. Guntur, M.Hum;

Page 107: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Dr. Sugeng Nugroho, M.Sn; dan Dr. I Nyoman Murtana, M.Hum) dan satu grantis

Hibah Penelitian MP3EI dari ISI Yogyakarta (Dr. Timbul Raharjo, M.Hum).

Selain itu, Seminar Nasional tersebut juga menghadirkan 2 grantis Hibah Stranas

dari ISI Surakarta (Dr. RM. Pramutomo, M.Hum; dan Joko Budiwiyanto, MA).

Peserta yang terlibat antara lain adalah dosen ISI Surakarta (calon grantis),

mahasiswa S2 dan S3, dan stakeholder (pengrajin batik, pengusaha batik, unsur

pemerintah).

Gambar 95. “Motf Hare”. Contoh hasil pengembangan motif batik

Mojokerto

Page 108: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Mojokerto merupakan situs peninggalan sejarah kerajaan Majapahit, salah

satu di antaranya adalah candi dan petirtaan (pemandian). Sembilan di antaranya

menjadi objek penelitian ini, yakni Candi Bajang Ratu, Bangkal, Jedong, Kasiman

Tengah, Menak Jinggo, Kedaton, Tikus, Kendalisodo, dan Jolotundo. Kesembilan

candi ini dipilih karena masing-masing memiliki relief.

Dalam upaya membangun karakter batik Mojokerto, relief candi menjadi

sumber inspirasi yang penting untuk digali dan dikembangkan. Identifikasi

terhadap relief candi menunjukkan bahwa selain terdapat kesamaan dan perbedaan

anasir-anasir motif yang digambarkan. Anasir-anasir motif yang dimaksud adalah

anasir tumbuhan, binatang, geometris, dan anasir lainnya.

Berdasar anasir motif yang digambarkannya, maka terdapat anasir umum

dan anasir khusus. Anasir umum yang dimaksud adalah penggambaran anasir

motif yang dapat dijumpai di berbagi relief candi. Sedangkan anasir khusus adalah

penggambaran ansir motif yang berbeda dari satu candi dengan candi lainnya.

Anasir motif yang banyak dijumpai antara lain adalah kepala kala, suluran-

suluran, dan tumpal. Ketiga anasir ini dapat dijumpai di Candi Bajang Ratu,

Bangkal, Jedong, Menak Jinggo, Kedaton, dan Tikus. Selain anasir yang bersifat

umum, setiap candi memiliki anasir motif yang bersifat khusus. Misalnya, anasir

berbentuk guirlande atau meander dijumpai di Candi Menak Jinggo. Anasir motif

berbentuk matahari dijumpai di Candi Bajang Ratu. Anasir motif berbentuk

jajarang genjang (belah ketupat) dijumpai di Candi bangkal dan Kendalisoso.

Anasir motif binatang berbentuk kelinci (Hare) dijumpai di Candi Menakjinggo.

Anasir motif tumbuhan berbentuk ceplok, bunga teratai, dan mawar dijumpai di

Candi Tikus. Anasir motif tumbuhan berbentuk pohon hayat dijumpai di Candi

Kedaton.

Page 109: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Anasir-anasir motif yang terdapat di berbagai candi tersebut diharapkan

menjadi pembentuk karakter batik Mojokerto. Selain itu, didasarkan pada anasir

motif pada relief candi, karakteristik batik Mojokerto juga didasarkan pada warna

lokal. Warna lokal Mojokerto didasarkan pada tradisi Majapahit. Misalnya,

kuning merupakan simbol kejayaan Majapahit. Jadi, kuning dapat mencirikan

warna batik Mojokerto. Warna lokal juga dapat dijumpai pada batu bata yang

digunakan sebagai material bangunan candi. Jadi, warna merah bata dapat

mencirikan karakteristik batik Mojokerto. Keperkasaan Majapahit

direpresentasikan oleh figur Gajah Mad. Keperkasaan disimbolkan melalui warna

hitam, warna abadi. Warna hitam dapat menjadi pembentuk ciri khas batik

Mojokerto.

B. Saran-saran

Hingga tahap inil hasil penelitian masih dalam bentuk rancangan motif

yang masih bersifat sementara. Untuk menjadi motif final masih perlu dievaluasi

dan dianalisis baik dari pihak stakeholder intenal maupun eksternal. Pengrajin,

seniman, budayawan, pemerhati seni setempat sebagai pemilik seni budaya perlu

terlibat dalam proses evaluasi dan analisis.

Selanjutnya motif direvisi ditindaklanjuti ke dalam pembuatan master mal

motif khas Mojokerto. Motif merupakan elemen dasar dari sebuah pola. Oleh

karena itu motif sebagai elemen visual perlu diorganisasikan menjadi suatu pola

berdasar prinsip-prinsip penyusunan. Elemen visual berupa motif yang disusun

berdasar prinsip desain akan membentuk suatu pola batik Mojokerto. Pola batik

dibuat di atas kain seukuran jarik dengan pensil atau bahan lain. Pola batik

menjadi referen bagi pengrajin dalam memproduksi batik khas Mojokerto.

Master pola selanjutnya ditindaklanjuti ke dalam pembuatan batik khas

Mojokerto. Pembuatan batik dilakukan di studio batik Program Studi Batik,

Fakultas Seni Rupa dan Desain, ISI Surakarta dan di bengkel kerja pengrajin

Mojokerto. Agar dapat diketahui oleh masyarakat, produk batik dipamerkan di

Mojokerto.

Page 110: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

DAFTAR PUSTAKA

Andhisti, Ken. 2000. “Penggubahan Ornamen Candi Peninggalan Majapahit Pada

Motif Batik Tulis “Erna” Surodinawan Mojokerto”. (Skripsi: Universitas

Negeri Surabaya).

Damardjati, R.S. 1995. Istilah-Istilah Dunia Pariwisata. Jakarta: Pradnya

Paramita.

Duijker, Marijke. 2010. The Worship of Bhima: The representations of Bh»ma on

Java during the Majapahit Period. Amstelveen: EON Pers.

Dumarçay, Jacques. 1988 . “Architectural Composition in Java From The Eighth

to Fourteenth Centuries”. (trans: Michael Smithies). Text of a lecture

delivered at the Siam Society, Bangkok, on Tuesday, 24 May, 1988.

Gray, Carole and Malins, Julian. 2004. Visualizing Research: A Guide to the

Research Process in Art and Design, Hants and Burlington: Ashgate.

Gordon. Chritoper. 1998. Steps in Action Research.

http://www.stcoll.edu.jm/Education/PDF%5CReflective%20Practicum%5

Csteps_in_action_research.pdf

Guntur. 2007. Tinjauan Historis Motif Hias pada Batik Tradisional Keraton

Surakarta

_______. 2008. Tinjauan Visual Motif Hias Alas-alasan Batik Keraton Surakarta

_______. 2009. Revitalisasi Ragam Hias Tradisional Gaya Mataram:

Pengembangan Desain

_______. Furniture Dalam Kehidupan Komunitas Kriyawan Indonesia Di Tengah

Persaingan Budaya Global (Anggota)

_______. 2010. Makna Motif Hias Alas-alasan dalam Ritual Tingalan

Jumenengan dan Perkawinan di Keraton Surakarta

_______. 2010. Motif Hias Alas-alasan Batik Keraton Surakarta: Bentuk, Fungsi,

dan Makna. (Disertasi: UGM Yogyakarta).

_______. 2011. Revitalisasi Seni Tradisi Nusantara dan Pengembangan Sumber

Daya Manusia: Identifikasi, Rekonstruksi, dan Reproduksi Kesenian

Topeng dan Wayang Beber di Jawa

Harianti; Pinasti, V. Indah Sri.; dan Sudrajat. 2007. “Persepsi dan Partisipasi

Masyarakat Sekitar Candi terhadap Candi dan Upaya Pelestariannya”.

Laporan Hasil Penelitian: Universitas Negeri Yogyakarta.

Page 111: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Karsono, Bambang and Wahid, Julaihi. 2008. “Imaginary Axis as a Basic

Morphology in the City of Yogyakarta – Indonesia”. 2nd International

Conference on Built Environment in Developing Countries (ICBEDC,

2008)

Koshy. Valsa. 2005. Action Research for Improving Practice: A Practical Guide.

London: Paul Chapman Publishing.

Laarhoven, Ruurdje. “A Silent Textile Trade War: Batik Revival as Economic and

Political Weapon in 17th Century Java”. Textile Society of America, 13th

Biennial Symposium, September 19-22, 2012.

Manuaba, Ida Bagus Putera; Setijowati, Adi dan Karyanto, Puji. “Keberadaan dan

Bentuk Transformasi Cerita Panji”. Litera: Jurnal Penelitian Bahasa,

Sastra, dan Pengajarannya, Vol. 12, No. 1, April 2013: 53-67.

Marwati, Sri. 2012. Menggali Potensi Batik Mojokerto. Makalah disajikan dalam

Seminar MGMP Seni Budaya Kab. Mojokerto.

Marwati, Sri. 2012. Trowulan Menuju Industri Kreatif. Makalah yang dimuat

dalam Prosiding Seminar Nasional di Universitas Negeri Semarang

(UNNES).

McNiff, Jean and Wihitehead, Jack. 2002. Action Research: Principles and

Practice. Seond Edition. Routledge: London and New York.

Nasution. 2011. “Economic Development of Colonial Surabaya and Its Impact on

Natives,1830-1930”. Historia: International Journal of History Education,

Vol. XII, No. 1 (June 2011), 67-79.

Ranang A.S. 2012. Studi Karakter Relief/Patung Antropomorfik pada Percandian

Indonesia. Laporan penelitian DIPA ISI Surakarta.

Wongkaren, Turro S. “In Search of Indonesian Economic Vision”. Master Thesis:

The University of Hawai‟i, 2007.

Page 112: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Nara Sumber

Sofia, 41 tahun, Pengrajin Batik Mojokerto

Hj. Misfaizah, 58 tahun, Pengrajin Batik Mojokerto

Heni Yunina, 50 tahun, Wirausahawati Batik Mojokerto

LAMPIRAN

Bagan Alir 2a

Transformasi Anasir Motif ke dalam Motif Batik Khas Mojokerto

(Guntur, 2013)

Page 113: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk

Bagan Alir 2b

Transformasi Anasir Motif ke dalam Motif Batik Khas Mojokerto

(Guntur, 2013)

Page 114: PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN …repository.isi-ska.ac.id/613/1/Lap Penel KREASI MOTIF BATIK KHAS...DAFTAR PUSTAKA ..... 77 LAMPIRAN ... Gambar 57. Anasir Tanaman Berbentuk