9
BAB VI KRITERIA DAN TEKNIK PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA

penelitian kuantitatif (keabsahan data)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: penelitian kuantitatif (keabsahan data)

BAB VIKRITERIA DAN TEKNIK PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA

Page 2: penelitian kuantitatif (keabsahan data)

KRITERIA DAN TEKNIK PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA

ALASAN: PERTANGGUNGJAWABAN HASIL PENELITIAN

POKOK BAHASAN:1. ALASAN DAN ACUAN PEMANFAATAN

2. KRITERIA KEABSAHAN DATA

3. TEKNIK PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA

Page 3: penelitian kuantitatif (keabsahan data)

KRITERIA DAN TEKNIK PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA

1. ALASAN DAN ACUAN

Banyaknya kelemahan dari penggunaan ukuran validitas dan reliabilitas dari tinjauan kacamata nonkualitatif mengharuskan pembaharuan konsep keabsahan data untuk penelitian kualitatif.

Misal: Validitas eksternal= generalisasi labor tidak dapat disamakan dengan generalisasi dalam masyarakat

validitas internal=variasi yang terjadi pada variabel terikat dapat ditandai sejauh variasi pada variabel bebas dapat dikontrol

Konsep keabsahan data yang berangkat dari konsep kesahihan(validitas) dan keandalan (reabilitas) dalam penelitian nonkualitatif meniscayakan pembaharuan konsep keabsahan data untuk penelitan kualitatif.

“dasar kepercayaan yang berbeda mengarah pada tuntutan pengetahuan dan kriteria yang berbeda” Lincoln dan Guba (1981:294)

Page 4: penelitian kuantitatif (keabsahan data)

KRITERIA DAN TEKNIK PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA

2. KRITERIA KEABSAHAN DATA

1. derajat kepercayaan (credibility)Mempertunjukkan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti2. keteralihan (transferability)Mencari dan mengumpulkan kejadian empiris tentang kesamaan kontes. Untuk itu peneliti harus menyediakan data deskriptif secukupnya (makadari itu peneliti harus melakukan penelitian kecil untuk memastikan usaha memverifikasi tersebut)

3. kebergantungan (dependability)Dalam ranah nonkualitatif jika dilakukan replikasi studi dan hasilnya secara esensial sama, maka dikatakan reliabilitasnya tercapai. Dalam penelitian kualitatif, sangat sulit mencari kondisi yang benar-benar sama sehingga konsep kebergantungan berlaku, yakni memperhatikan reliabilitas ditambah faktor-faktor lain yang bersangkutan. Kebergantungan terletak pada data, bukan pada orang yang menjadi subjek penelitian itu.4. kepastian (confirmability)memastikan ciri penyidik memang sesuai dengan yang ada pada penyidik

Page 5: penelitian kuantitatif (keabsahan data)

KRITERIA DAN TEKNIK PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA

3. TEKNIK PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA

Tabel 4. Ikhtisar Kriteria dan Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Kriteria Teknik pemeriksaan

kredibilitas 1. Perpanjangan keikutsertaan2. Ketekunan pengamatan3. Triangulasi4. Pengecekan sejawat5. Kecukupan referensial6. Kajian kasus negatif7. Pengecekan anggota

keterangan 8. Uraian rinci

kebergantungan

9. Audit kebergantungan

kepastian 10. Audit kepastian

Page 6: penelitian kuantitatif (keabsahan data)

KRITERIA DAN TEKNIK PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA

1. Perpanjangan keikutsertaan Keikutsertan peneliti sangat menentukan dalam pengumpulan data Perpanjangan keikutsertaan peneliti akan memungkinkan

peningkatan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan Memungkinkan peneliti terbuka terhadap pengaruh ganda(faktor-

faktor kontekstual dan pengaruh bersama pada peneliti dan subjek)

2. Ketekunan pengamatan Mengamati dengan teliti, rinci serta berkesinambungan terhadap

faktor-faktor yang menonjol. Menelaah secara rinci sehingga pada pemeriksaan tahap awal

tampak salah satu/seluruh faktor ang ditelaah sudah dipahami 3. Triangulasi Teknik yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk

pengecekan/pembanding 4 macam triaangulasi menurut Denzin (1978): sumber, metode,

penyidik, dan teori.

Page 7: penelitian kuantitatif (keabsahan data)

KRITERIA DAN TEKNIK PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA

4. Pengecekan sejawat Mengekspos hasil sementara/akhir dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan

sejawat Guna: mempertahankan sikap terbuka dan jujur peneliti; kesempatan menjajaki dan

menguji hipotesis peneliti; Belum ada formula pasti untuk tatacara penyelenggaraan diskusi, namun sebagai

syarat kelancaran diskusi yang perlu diperhatikan adalah:rekan sejawat memiliki pengetahuan dan pengalaman yang sama dalam bidang yang dipersoalkan(isi dan metodologi) dengan peneliti. Jangan terlalu tua atau muda untuk menjaga suasana diskusi.. Beritahukan pada para peserta bahwa mereka adalah pengkritik yang tajam daripada pengagum hasil penelitian. Peneliti menyadari peranan dan cara analisis peserta diskusi.

5. Kecukupan referensial Alat untuk menampung dan menyesuaikan dengan kritik tertulis untuk keperluan

evaluasi (Eisner, 1975)6. Kajian kasus negatif Mengumpulkan contoh dan kasus yang tidak sesuai dengan pola dan kecenderungan

informasi yang telah dikumpulkan dan digunakan sebagai bahan pembanding7. Pengecekan anggota Pengecekan data, kategori analitis, penafsiran dan kesimpulan oleh para anggota

yang terlibat dalam penelitian Formal (diskusi); informal (saat proses penelitian)

Page 8: penelitian kuantitatif (keabsahan data)

8. Uraian rinci Menguraikan hasil penelitian dengan teliti dan cermat

9. Auditing Konsep bisnis untuk memeriksa kebergantungan dan kepastian

data (proses maupun hasil) Sebelum auditing harus tersedia catatan pelaksanaan keseluruhan

proses dan hasil studi. Kasifikasi catatan pelaksanaan proses menurut Halpern: Data mentah Data reduksi dan hasil kajian Rekonstruksi data dan hasil sintesis Proses penyelenggaraan Bahan terkait maksud dan keinginan Berkas instrumen Prosesnya: praentry-penetapan yang dapat diaudit-kesepakatan

formal-penentuan keabsahan data

KRITERIA DAN TEKNIK PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA

Page 9: penelitian kuantitatif (keabsahan data)

Praentry Pertemuan auditor dengan auditi (meneruskan, mengubah

atau membatalkan usulan auditing)->

penetapan yang dapat diaudit

kesepakatan formal

penentuan keabsahan data

KRITERIA DAN TEKNIK PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA