35
RAMBU-RAMBU” PENELITIAN “KUALITATIF” dan “KUANTITATIF” Ari Kamayanti (arikamayanti.lecture.ub.ac.id) [email protected] Disajikan di Forum Reboan, FE UTM Bangkalan, 17 Desember 2014

PENELITIAN “KUALITATIF” “KUANTITATIF”arikamayanti.lecture.ub.ac.id/files/2014/12/2014_Qualitative-Quantitative.pdf · PENELITIAN “KUALITATIF” dan “KUANTITATIF”

Embed Size (px)

Citation preview

“RAMBU-RAMBU”PENELITIAN “KUALITATIF” dan “KUANTITATIF”

Ari Kamayanti(arikamayanti.lecture.ub.ac.id)

[email protected]

Disajikan di Forum Reboan,

FE UTM Bangkalan,17 Desember 2014

Page 3

Metode bukanlah sekadar “teknik”

Seorang yang memahami

dirinya sakit karena “santet”

akan berobat ke mana?

a. Dokter

b. Dukun

c. Pendeta

Keterkaitan Ontologi-Epistemologi- Metodologi

Mason (2007)

Ontological Perspective

• What you see as the very nature and essence of things in the social world- theory of being

Epistemological Position

• What represents the nature and evidence of knowledge- theory of knowledge

Research

• What is your research question?

Page 4

Mari Kita Coba…

Ontological Perspective

• Siapa saya? Saya adakarena apa?- theory of being

Epistemological Position

• Bagaimana “Saya” yang baik?- theory of knowledge

Research

• Apa yang harus sayalakukan untuk menjadi baik?

Page 5

Keterkaitan Ontologi-Epistemologi- Metodologi

Ontological Perspective

• Pajak adalah regulasi yang membantutercapainya keteraturan dan keadilan sosial-theory of being

Epistemological Position

• Pajak dan berbagai ragamnya harus dipatuhiuntuk mencapai keteraturan dan keadilan sosial -theory of knowledge

Research

• Apakah peningkatan pajak berpengaruh signifikanterhadap keteraturan dan keadilan sosial?

Methodology

• Falsifikasi/ Uji hipotesis

Page 6

Keterkaitan Ontologi-Epistemologi- Metodologi

Ontological Perspective

• Pajak adalah bentuk opresipemerintah terhadap warganya

Epistemological Position

• Segala bentuk opresi tidakdiperbolehkan

Research

• Bagaimana konstruksi “pajak” yang berkeadilan?

Methodology

• Bongkar teori saat ini, gantidengan yang baru

Page 7

Jadi pada akhirnya… penelitian dan metode

yang digunakan merefleksikan…

IMAN

FAITH

A strong belief or trust

in someone or

something

Page 8

Jadi…saat kita bicara penelitian kualitatif/kuantitatif, kita bicara

PENDEKATAN berbasis IMAN, bukan data apa yang digunakan

“Simplifikasi” Penelitian

Kualitatif dan Kuantitatif

Page 9

Qualitative research is… Seeking answers to questions by

examining social setting and human who

inhabits this setting (Berg 2004:7)

Page 10

Interpretif(memahami)

Kritis (mengubah)Posmodern

(dekonstruksi)

Perbedaan Ontological Perspective“Belief about Social and Physical Reality” (Chua 1986)

Quantitative Empirical reality is external

and objective to the subject.

Human beings are also

characterized as passive

objects, not seen as makers

of social reality.

Single goal of utility

maximization assumed for

individuals and firms, Means-

end rationality assumed

Societies and organization

are essentially stable,

“dysfunctional” conflicts may

be managed through design

of appropriate accounting

control

Qualitative Social reality is emergent,

subjectively created, and

objectified through human

interaction.

All actions have meaning and

intention that are retrospectively

endowed and that are grounded in

social and historical practices

Human beings have inner

potentialities which are alienated

(prevented from full emergence)

through restrictive mechanism.

Objects can only be understood

through a study of their historical

development and change within

the totality of relations

Page 11

Perbedaan Epistemological Position“Belief about Knowledge” (Chua 1986)

Quantitative Theory is separate from

observations that may be

used to verify or falsify a

theory. Hypothetico deductive

account of scientific

explanation accepted

Quantitative method of data

analysis and collection.

Qualitative Scientific explanation of human

intention sought. Their adequacy

is assessed via the criteria of

logical consistency, subjective

interpretation, and agreement with

actor’s common sense

interpretation

Ethnographic work, case studies,

and participant observation

encouraged. Actors studied in

everyday world

Criteria for judging theories are

temporal and context bound.

Historical, ethnographic research

and case studies more commonly

used

Page 12

Page 13

FREQUENTLY ASKED QUESTION

(FAQ)

OR…

Frequently Annoying Question?

Hehehehe….

Bahasanya kok lebay… Mengapa harus menggunakan

kata seperti “Menguak”,

“Kehancuran”, “Cinta”?

Boleh tidak?

Page 14

Jawaban dari…

Quantitative TIDAK BOLEH!

Kebenaran itu berbasis

obyektif, maka obyektivitas

dibutuhkan. Rasa, atau kata-

kata yang merujuk pada

emosi adalah realita yang

subjectively created, bukan

realita yang obyektif.

Dalam rangka menghindari

bias, peneliti harus berjarak

dengan apa yang diamatinya

bahkan berjarak dengan

dirinya sendiri, jadi dalam

tulisan lebih disukai

“PENELITI” daripada “SAYA”

(Peneliti BUKAN Saya)

Qualitative BOLEH!

Ruh penelitian kualitatif terletak di

bahasa. Kebenaran bisa subyektif,

oleh karena itu untuk

memunculkan subyektivitas

penggunaan metafora untuk

memudahkan penjelasan atas

fenomena diperbolehkan.

Bahkan penggunaan “SAYA” dan

bukan “PENELITI” lebih disukai

karena peneliti tidak berjarak

dengan dirinya sendiri

Page 15

Grand Theory-nya

mana? Perlu gak sih

grand theory?

Page 16

Jawaban dari Perspektif Peneliti

Kuantitatif… (Uma Sekaran)

Page 17

Harus ada…

Proses riset menurut Sekaran dan Bougie (2010)-

TEORI WAJIB ADA

Jawaban dari Perspektif Peneliti

Kualitatif…

TIDAK HARUS ADA! Grounded Theory misalnya, dibangun

dari pengamatan induktif (empiris yang

ada di lapangan)

Basis Penelitian Kualitatif lebih pada

Constructivism- realita dibangun oleh

masyarakat, sehingga teori digunakan

bukan untuk mengarahkan penelitian,

namun sebagai penegasan/pembanding

temuan; bahkan teori yang ada dapat

dikritisi/dihancurkan sekalipun.

Page 18

Informan kok cuma 1,

apa cukup?

Page 19

Bagi peneliti kuantitatif… sampel

diperlukan untuk melakukan

GENERALISASI

Page 20

Bagi peneliti kualitatif… 1 bisa jadi cukup Berapa tergantung pada:

Apakah peneliti mampu memberikan

argumen memadai untuk menjawab

masalah penelitian

Berapa banyak informan yang dibutuhkan

jika rumusan masalah adalah

“bagaimana laba dimaknai petani jagung

di desa Sumbermaju?”

Berapa banyak informan yang dibutuhkan

jika rumusan masalah adalah

“bagaimana bentuk kontra-hegemoni

terhadap implementasi IFRS di

perbankan Indonesia?”Page 21

Penelitian kualitatif, validitas

dan reliabilitasnya

nggak jelas…

Page 22

Dalam penelitian kuantitatif…

Page 23

Dalam penelitian kualitatif…

Credibility

Metode danwaktu dijelaskansecara rinci

Transferrability

Konteks spesifikdijelaskan

Validity

Trustworthiness

Tampilkantranskripsiwawancara, field note, foto, dokumen, tulisantangan, dll.

Reliability

Page 24

Kalau meneliti suatu fenomena-gunakan fenomenologi!

Kalau meneliti suatu “kasus”-gunakan studi kasus!

Benarkah pemikiran demikian?

Page 25

Dalam 5 detik Gambarlah:

PEMANDANGAN ALAM

CANGKIR

Apa kesadaran di balik gambar itu?

Kesadaran kita sama?

Mengapa???

Karena ternyata KEBENARAN sudah dibentuk dari suatu PENGALAMAN

TK

SD

SMP

PHENOMENOLOGY

A qualitative research that seeks

to make EXPLICIT the IMPLICIT

structure and meaning of human

EXPERIENCE (Sanders, 1992)

Fenomenologi mencoba mencari

tahu kesadaran terdalam

NOEMA

NOESIS

EPOCHE

EIDETIC REDUCTION

INTENTIONAL ANALYIS

How to analyze using Phenomenology?

NOEMA: Objects that are perceived

NOESIS: Subjective apprehension

INTENTIONAL ANALYSIS: Correlation between noema and noesis

(experiencer)---experiencing--experienced

NOEMA NOESIS

Studi Kasus tidak perlu ada “kasus”

Berg (2004:251): “Case study

methods involve

systematically gathering

enough information about a

particular

person/setting/event/group to

permit researcher effectively

understand how the subject

operates and control”

Page 31

“Ini penelitian kualitatif

yang ‘berasa’

kuantitatif…

Apakah ada penelitian semacam itu?

Apa maksudnya?

Page 32

Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif bukan

hanya di aspek jenis data dan metode…

Lihat tujuan…

(Ontologi dan Epistemologi

Penelitian)

Jika penelitian bertujuan

mengaplikasikan/”memaksakan”

kebenaran yang “given” (SIA,

IFRS)- walau pendekatannya

kualitatif- tetap menggunakan

perspektif kuantitatif.Page 33

Contoh penelitian kualitatif yang

kuantitatif…

Penelitian seperti:

“Aplikasi IAS 21 pada PT. X”-

yang “menyuruh” PT. X

menyesuaikan perlakuan perubahan

nilai mata uang asing sesuai IFRS

sebenarnya adalah penelitian

kualitatif- yang kuantitatif

perspektifnya.

Page 34

Page 35

Terima kasih, mari diskusi…

.

You can find many more free templates on the Presentation Magazine website

www.presentationmagazine.com