Upload
lina-amalia
View
36
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
research
Citation preview
RANCANGAN PENELITIAN KUALITATIF
JOKO NURKAMTO
UNS
ISTILAHPENELITIAN
KUANTITATIFPENELITIAN KUALITATIF
1. Penelitian deskriptif 1. Penelitian naturalistik
2. Penelitian korelasional2. Penelitian etnografi
3. Penelitian komparatif (ex post facto)
3. Penelitian kasus (case study)
4. Penelitian eksperimen4. Analisis isi (content analysis)
5. dan lain-lain 5. dan lain-lain
PERBEDAAN PARADIGMA
1.Perbedaan antara penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif tidak berada pada level metode dan teknik saja, melainkan berada pada level paradigma.
2. Paradigma adalah “the basic belief system or worldview that guides the investigator, not only in choices of method but in ontologically and epistemologically fundamental ways”
PERBEDAANPENELITIAN
KUANTITATIFPENELITIAN KUALITATIF
1. Menguji teori 1. Menghasilkan teori
2. Bersifat deduktif 2. Bersifat induktif
3. Manipulasi dan kontrol 3. Pemunculan dan pelukisan
4. Bersifat etic 4. Bersifat emic
5. Pelukisan objektif 5. Pemahaman empatik
KARAKTERISTIK PENELITIAN KUALITATIF
1. Setting alamiah
2. Menekankan proses dan nilai (value)
3. Penggunaan metode kualitatif
4. Peneliti sebagai instrumen utama
5. Sampling bertujuan
6. Perlunya konfirmasi dengan responden
7. Grounded theory
RANCANGAN PENELITIAN
ISU-ISU AKTUAL, RELEVAN, DAN
MENARIK
PERUMUSANMASALAH
PENGUMPULAN DAN ANALISIS
DATA
“KAJIAN TEORI”
PENYUSUNANTEORI
(SUBSTANTIF)
SIMPULAN
JUSTIFIKASITEORETIS
RUMUSAN MASALAH
1. Menghubungkan dua unsur atau lebih,
2. Dinyatakan secara jelas dan tidak ambigu,
3. Diekspresikan dalam bentuk kalimat tanya atau kalimat pernyataan,
4. Membimbing peneliti mengumpulkan data, dan
5. Mengarahkan peneliti menyusun teori.
CONTOH RUMUSAN MASALAH
What happens when a patient complains of being in pain but the nurse doesn’t believe him or her? (Strauss dan Corbin, 1990: 39).
PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA
1. Menentukan sumber data
2. Menentukan teknik pengumpulan data
3. Menentukan cara pencatatan data
4. Menentukan teknik pemeriksaan keabsahan data
5. Menentukan teknik analisis data
SUMBER DATA
1. Responden
2. Peristiwa
3. Artefak
4. Tempat
JENIS DATA(menurut sumbernya)
1. Data objektif
2. Data genetik
3. Data afektif
JENIS DATA(menurut bentuknya)
1. Data kuantitatif
2. Data kualitatif
JENIS DATA(MENURUT ASALNYA)
1. Data primer
2. Data sekunder
TEKNIK PENGUMPULAN DATA UTAMA
1. Analisis artefak
2. Pengamatan
3. Wawancara
PROSES PENGUMPULAN DATA
PROSES INTERAKTIF PENGUMPULAN DAN ANALISIS
DATA
MENUJU TEMUAN PENELITIAN
ARTI ANALISIS DOKUMEN
Analisis dokumen adalah kajian terhadap materi tertulis yang relevan dengan topik penelitian untuk memperoleh informasi yang diinginkan sesuai dengan tujuan
penelitian.
CONTOH DOKUMEN
1. Silabus
2. RPP
3. Materi ajar
4. Alat penilaian
5. Novel/cerita pendek/nskah pidato, dll
6. Film
7. Dokumen MOU
8. Surat/memo/pengumuman, dll
9. dll.
ASPEK YANG DIANALISIS
Aspek yang dikaji tergantung pada jenis dokumen dan tujuan analisis. Namun demikian, pada prinsipnya, analisis dilakukan secara komprehensif dan
mendalam, tidak saja terkait dengan apa yang tersurat tetapi juga yang tersirat.
OUTPUT ANALISIS DOKUMEN
Output analisis dokumen adalah informasi yang komprehensif dan mendalam yang
terkait dengan dokumen yang dikaji. Informasi ini, bersama-sama dengan informasi yang diperoleh dari hasil
pengamatan dan wawancara, digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian.
ARTI PENGAMATAN
Mengamati berarti melihat dengan sengaja dan intensif dengan tujuan memperoleh informasi tentang hal yang diamati itu
sesuai dengan tujuan penelitian.
OBJEK PENGAMATAN
1. Hal-hal yang bersifat umum yang terdapat di dalam setting penelitian: peristiwa, pelaku peristiwa, tempat peristiwa, artifak, dll.
2. Hal-hal yang bersifat spesifik, seperti pola interaksi antara guru dan siswa pada saat berlangsungnya PBM.
***) Pengamatan terhadap hal-hal yang spesifik harus selalu dikaitkan dengan hal-hal yang bersifat umum, sebagai konteks pengambilan simpulan.
JENIS-JENIS PENGAMATAN
1. Pengamatan takberperan serta (non-participant observation), yaitu apabila pengamat tidak terlibat secara langsung dengan objek yang sedang diamati.
2. Pengamatan berperanserta (participant observation), yaitu apabila pengamat terlibat secara langsung dengan objek yang sedang diamati. Keterlibatan pengamat bisa pasif, moderat, atau penuh.
OUTPUT PENGAMATAN
Output pengamatan adalah informasi yang komprehensif dan mendalam yang terkait dengan objek pengamatan. Informasi ini, bersama-sama dengan informasi yang
diperoleh dari hasil analisis dokumen dan wawancara, digunakan untuk menjawab
pertanyaan penelitian.
ARTI WAWANCARA
Wawancara adalah percakapan terarah antara peneliti dengan seorang atau
sekelompok orang yang menjadi responden atau informan penelitian. Isi
wawancara adalah satu atau beberapa hal yang berkaitan dengan topik dan tujuan
penelitian.
MAKSUD WAWANCARA
1. Memperoleh (a) konstruksi masa kini, (b) rekonstruksi masa lampau, dan (c) proyeksi masa depan tentang berbagai hal seperti orang, perasaan, kegiatan, peristiwa, dan organisasi;
2. Melakukan verifikasi terhadap ketiga hal di atas (butir 1a – 1c) dari sumber yang berbeda (triangulation); dan
3. Melakukan verifikasi terhadap ketiga hal di atas (butir 1a – 1c) yang dikembangkan oleh peneliti melalui member checking.
SIAPA YANG DIWAWANCARAI
Orang yang diwawancarai adalah mereka yang memiliki informasi yang diperlukan oleh peneliti dan bersedia memberikan
informasi tersebut kepada peneliti. Mereka adalah responden dan informan
(perantara antara peneliti dan responden).
BENTUK WAWANCARA
1. The scheduled standardized interview,
2. The nonscheduled standardized interview,
3. The nonstandard interview atau in-depth interviewing.
PROSEDUR WAWANCARA
1. Menentukan orang yang akan diwawancarai
2. Mempersiapkan wawancara
3. Melakukan initial moves
4. Mengatur agar wawancara produktif
5. Mengakhiri wawancara
JENIS PERTANYAAN
1. Pertanyaan tentang pengalaman dan perilaku,
2. Pertanyaan tentang pendapat atau nilai,
3. Pertanyaan tentang perasaan,
4. Pertanyaan tentang pengetahuan,
5. Pertanyaan tentang indera, dan
6. Pertanyaan tentang latar belakang responden
PENCATATAN DATA
Data-data hasil wawancara, pengamatan, dan analisis dokumen dituangkan dalam bentuk “catatan lapangan” (fieldnotes).
TEKNIK PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA
1. Prolonged engagement2. Ketelitian peneliti3. Member checking4. Peer debriefing5. Triangulation (sumber data, teknik
pengumpulan data, peneliti, dan teori)6. Audit trail
PRINSIP ANALISIS DATA1. Analysis on the spot -- analisis data dilaku-
kan di dalam setting bersamaam dengan saat peneliti mengumpulkan data;
2. Interactive -- analisis dilakukan bersamaan dengan kegiatan lain di dalam setting, seperti mengajukan pertanyaan penelitian, mengumpulkan data, dan mencatat data;
3. Cyclical -- analisis dilakukan berulang-ulang dan berkesinambungan dalam siklus yang berbeda-beda sampai semua pertanyaan utama penelitian terjawab secara tuntas.
ON THE SPOT
INTERAKTIF
SIKLIKAL
SETTING KE-n
KAJIAN TEORI DALAM PENELITIAN KUALITATIF
ARTI KAJIAN TEORI
Kajian teori adalah kajian yang objeknya berupa teori (Lemlit IKIP Jakarta, 1991), yaitu
seperangkat proposisi yang menyajikan suatu pandangan sistematis tentang fenomena
dengan merinci hubungan antarvariabel dengan tujuan menjelaskan dan memprediksikan gejala itu (Kerlinger, 1990). Teori yang menjadi objek
kajian teori tersebut terkandung dalam referensi-referensi ilmiah, terutama jurnal penelitian.
MANFAAT TEORI
1. Menstimulasi kepekaan teoretis;
2. Dapat menstimulasi pertanyaan penelitian;
3. Dapat mengarahkan peneliti untuk melakukan sampling teoretis;
4. Dapat digunakan sebagai sarana justifikasi teoretis atas temuan penelitian di lapangan.
JENIS-JENIS SUMBER TEORI
1. Referensi umum (general references), yaitu sumber-sumber yang dapat diacu oleh peneliti untuk menemukan sumber-sumber teori yang lain. Contoh sumber jenis ini adalah indeks dan abstrak.
2. Sumber utama (primary sources), yaitu publikasi yang di dalamnya terdapat laporan penelitian yang dilaporkan sendiri oleh penelitinya. Contoh sumber jenis ini adalah jurnal hasil penelitian.
3. Sumber kedua (secondary sources), yaitu publikasi yang di dalamnya pengarang memaparkan hasil penelitian orang lain. Contoh sumber jenis ini adalah buku teks, ensiklopedia, dan resensi buku.
METODE KAJIAN TEORI Kajian teori yang bersifat deskriptif menguraikan
teori tersebut tanpa ada analisis. Kajian teori secara analitis merupakan langkah lebih lanjut dari kajian teori secara deskriptif. Kajian teori jenis ini memberikan analisis terhadap materi
yang telah dideskripsikan. Analisis yang dilakukan merupakan kajian yang bersifat kritis
terhadap suatu teori, yaitu dengan mengungkapkan kelebihan dan kekurangan teori tersebut. Selanjutnya, atas dasar hasil analisis kritis tersebut peneliti melakukan
komparasi antara teori satu dengan teori yang lain. Dengan melakukan perbandingan tersebut
peneliti dapat memperoleh simpulan yang memuaskan. (Lemlit IKIP Jakarta, 1991)
PROSEDUR KAJIAN TEORI1. Mengidentifikasi “variabel” penelitian, dari judul dan/atau
rumusan masalah penelitian. 2. Memilih sumber-sumber teori yang relevan dengan
“variabel” tersebut.3. Mendeskripsikan masing-masing teori terpilih. 4. Melakukan analisis kritis terhadap masing-masing teori
di atas, dengan cara mengemukakan kelebihan dan kekurangan masing-masing teori.
5. Melakukan analisis komparatif antarteori untuk menentukan teori mana yang mengandung banyak kelebihan dan teori mana yang mengandung sedikit kelemahan.
6. Mengembangkan konstruk teoretis, dengan cara memilih salah satu teori yang dianggap paling baik, atau membuat sintesis dari berbagai teori tersebut apabila tidak ada satu teori pun yang dianggap paling baik.
KRITERIA REFERENSI YANG BAIK
1. Sedapat mungkin berupa sumber teori primer,
2. Mutakhir, sekitar lima tahun terakhir,
3. Kredibel, yaitu (a) ditulis oleh orang yang kompeten di bidangnya, dan (b) berupa sumber teori “babon”, bukan “referensi pengantar”
OUTPUT KAJIAN TEORI
Dalam konteks ini, output kajian teori ini adalah untuk memperoleh pemahaman
yang komprehensif dan mendalam tentang sejumlah konsep yang terkandung dalam
topik penelitian
PENYUSUNAN TEORI (SUBSTANTIF)
1. Setelah mengumpulkan dan menganalisis data secara induktif di lapangan, peneliti menyusun teorinya sendiri;
2. Teori yang disusun mungkin berupa teori sub- stantif (bandingkan dengan teori formal dan teori kelasik);
3. Teori adalah suatu pernyataan tentang hubung- an dua unsur atau lebih yang menjelaskan gejala sosial atau kealaman yang telah terbukti kebenarannya;
4. Teori yang disusun peneliti masih harus dijustifikasi dengan teori orang lain yang telah ada sebelumnya.
JUSTIFIKASI TEORETIS
1. Teori (substantif) yang disusun peneliti secara induktif harus dapat dipertang- gung jawabkan secara ilmiah.
2. Oleh karena itu, teori peneliti tersebut harus dijustifikasi dengan teori-teori terdahulu yang relevan.
3. Ketika peneliti melakukan justifikasi teoretis, peneliti “mencocokkan” teori yg telah disusunnya itu dengan teori-teori terdahulu yang relevan dari para pakar.