28
SELEKSI BEBERAPA TUMBUHAN AIR SEBAGAI PENYERAP LOGAM BERAT Cd, Pb dan Cu DI KOLAM BUATAN FMIPA UHAMKA USUL PENELITIAN Oleh : Dra. FATIMAH NISMA., M.Si Drs.BUDI ARMAN.,Apt FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR. HAMKA MEI 2008 Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Penelitian Dosen Muda.pdf

Embed Size (px)

DESCRIPTION

education

Citation preview

Page 1: Penelitian Dosen Muda.pdf

SELEKSI BEBERAPA TUMBUHAN AIR SEBAGAI PENYERAP LOGAM BERAT Cd, Pb dan Cu DI

KOLAM BUATAN FMIPA UHAMKA

USUL PENELITIAN

Oleh :

Dra. FATIMAH NISMA., M.Si

Drs.BUDI ARMAN.,Apt

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR. HAMKA

MEI 2008

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 2: Penelitian Dosen Muda.pdf

2

HALAMAN PENGESAHAN USUL PENELITIAN DOSEN MUDA 1. a. Judul : SELEKSI BEBERAPA TUMBUHAN AIR

SEBAGAI PENYERAP LOGAM BERAT Cd, Pb dan Cu DI KOLAM BUATAN FMIPA UHAMKA

b. Bidang Ilmu : Kimia c. Katagori : Kimia Analisa

2. Ketua Peneliti a. Nama lengkap : Dra. Fatimah Nisma. M.Si. b. Jenis Kelamin : Perempuan c. Golongan Pangkat : III B d. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli e. Fakultas/Jurusan : MIPA/Farmasi 3. Alamat Ketua Peneliti a. Alamat Kerja : Jurusan Farmasi . FMIPA. UHAMKA. Telp 021- Telp

021-8611070 dan 021-86603233 b. Alamat Rumah : Jl. Raya Asyafiiyah Rt 03/03 No 31A Cilangkap.

Cipayung. Jakarta Timur 08129529821 4. Jumlah Anggota Peneliti : 1 Orang Nama : Drs. Budi Arman ., Apt 5. Lokasi Penelitian : Kolam buatan FMIPA UHAMKA dan laboratorium

kimia Analisa Instrumen Jurusan Farmasi UHAMKA, Klender

6. Kerja sama dengan Instansi lain : - 7. Lama Penlitian : 8 Bulan (April – November 2009) 8. Biaya yang diperlukan a. Sumber dari Depdiknas : Rp. 10.000.000, 00 b. Sumber lain-lain : -- J u m l a h : Rp. 10.000.000, 00 (Sepuluh juta Rupiah)

Jakarta, 25 Mei 2008 Mengetahui, Ketua Peneliti, Dekan Fakultas MIPA UHAMKA

(Drs. H. Endang Abutarya, M.Pd) (Dra. Fatimah Nisma, M.Si)

Menyetujui

Ketua Lembaga Penelitian UHAMKA

Drs. Daniel Fernandez, M.Si

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 3: Penelitian Dosen Muda.pdf

3

FORMULIR ISIAN USUL PENELITIAN

1. a. Nomor ID : - b. Tahun anggaran : 08 2. Judul Penelitian : SELEKSI BEBERAPA TUMBUHAN AIR

SEBAGAI PENYERAP LOGAM BERAT Cd, Pb dan Cu DI KOLAM BUATAN FMIPA UHAMKA

NO. NAMA DAN GELAR

AKADEMIK BIDANG

KEAHLIAN INSTAN

SI PENDIDIKAN

TERAKHIR

1. Fatimah Nisma, M.Si.Dra. Kimia Analisis Jurusan Farmasi

S2

2. Budi Arman., Drs.Apt. Kimia Analisis Jurusan Farmasi

S1

3. Perguruan Tinggi

a. Nama : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

b. Kode : - 4. Fakultas : MIPA 5. Program Penetilitian yang Diusulkan : 1. Penelitian Dosen Muda 6. Kategori Penelitian : 2. Mengembangkan IPTEKS 7. Lingkup Penelitian : 02 Wilayah 8. Bidang Ilmu yang Diteliti : 10 MIPA dan Kimia 9. Lokasi Penelitian : 01 10. Macam Penelitian : 01 Eksperimen 11. Lama Waktu Penelitian

a. Lama Penelitian : 8 bulan b. Bulan Penelitian : 04 – 12

12. Biaya Penelitian a. Diusulkan : Rp. 10.000.000,- b. Disetujui : Rp. 10.000.000,- c. Sumber Biaya : Kopertis III Rencana mahasiswa yang dilibatkan dalam penelitian a. S-0 : - b. S-1 : 5orang c. S-2 : -

13. Jumlah artikel yang akan dipublikasi a. Diseminarkan : 01 b. Ditulis di jurnal : 04 Jakarta, 21 Mei 2008

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 4: Penelitian Dosen Muda.pdf

4

Fatimah Nisma, M.Si.,Dra

A. JUDUL PENELITIAN : SELEKSI BEBERAPA TUMBUHAN AIR SEBAGAI PENYERAP LOGAM BERAT Cd, Pb dan Cu DI KOLAM BUATAN FMIPA UHAMKA

B. BIDANG ILMU : MIPA/ KIMIA

C. PENDAHULUAN

Banyak media massa memberitakan bahwa sungai Citarum serta waduk

Siguling dan Cirata di Kabupaten Bandung tercemar logam berat karena hasil

buangan limbah pabrik yang dibuang ke sungai tersebut. Daging ikan mas dan nila

yang hidup di waduk tersebut ditemui juga mengandung logam Merkuri (Hg),

tembaga (Cu), Timbal (Pb) dan seng (Zn) dengan kadar yang cukup membahayakan.

Logam tersebut terkonsentrasi diperut, lemak dan daging ikan.

Aparat terkait mengaku telah berupaya untuk mencegah pencemaran tersebut

dengan berbagai cara. Ada dua cara penanggulangan pencemaran, yaitu dengan cara

kimia dan biologi. Cara kimia dengan reaksi Chelating yaitu memberikan senyawa

asam yang dapat mengompleks logam berat tersebut sehingga terbentuk garam dan

mengendap, namun cara ini sangat mahal dan logam masih berada di waduk

walaupun dalam keadaan terikat. Secara biologi adalah dengan menanami waduk

dengan tanaman yang dapat menyerap logam berat tersebut.(anonim 2008).

Eceng gondok (Umnocharis flava (L) selama ini dikenal sebagai tumbuhan

pengganggu (gulma) atau hama diperairan. Pada hal eceng gondok punya

kemampuan menyerap polutan logam berat yang ada diperairan. Rangkaian

penelitian seputar kemampuan eceng gondok dalam menyerap logam telah banyak

dilakukan. Widyanto dan Susilo dari IPB Bogor melaporkan dalam waktu 24 jam

eceng gondok dapat menyerap logam Cadmium (Cd), merkuri (Hg) dan nikel (Ni),

masing-masing sebesar1,35 mg/g, 1,77 mg/g dan 1,16 mg/g bila logam itu tak

bercampur dan serapan Cd sebesar 1,23 mg/g, Hg 1,88 mg/g dan Ni 0,35 mg/g

apabila logam tersebut tercampur. Lubis dan Syofyan (1986) menyatakan bahwa

logam Crom dapat diserap oleh eceng gondok secara maksimal pada pH 7, dimana

dilaporkan kadar logam Cr semula 15 ppm turun hingga 51,85 persen. Dilaporkan

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 5: Penelitian Dosen Muda.pdf

5

juga selain menyerap logam berat eceng gondok juga menyerap pestisida. (Anonim

2008)

Genjer (Umnocharis flava (L) Buch) adalah tumbuhan darat yang hidup di air

tergenang, di lembah sungai yang dangkal dan di persawahan. Dibeberapa daerah di

Indonesia genjer dikenal sebagai sayuran yang dapat diolah menjadi berbagai

masakan. Seperti urap, ditumis atau sebagai sayuran pecel. Dilaporkan juga genjer

digunakan sebagai penambah nafsu makan karena mengandung flavonoid dan

polifenol dan bunganya mengandung kardenolin (Anonim 2008). Pada kondisi

tertentu tumbuhan ini dapat menjadi gulma.

Kangkung (Ipomoea aquuatica Forsk) merupakan tanaman yang termasuk ke

dalam jenis suyur-sayuran dan ditanam sebagai makanan. Kangkung terdapat

dimana-mana terutama kawasan berair. Kangkung selain sebagai sayuran, juga

merupakan tumbuhan yang mampu menyerap logam berat di perairan, terutama

kangkung yang ditanam diperairan dekat kawasan perindustrian..

Kiambang (Pristia stratiotes) adalah tumbuhan yang dapat ditemukan di

permukaan air yang tergenang serti kolam, sawah, sungai atau danau. Tanaman ini

tidak mempunyai nilai ekonomi yang tinggi kecuali sebagai sumber humus karena

tumbuhnya yang pesat sehingga dapat dijadikan pupuk. Kadang kiambang juga

digunakan sebagai penghias kolam atau akuarium(Anonim, 2008).

Eceng gondok, genjer, kangkung dan kiambang adalah tumbuhan-tumbuhan

yang sama-sama hidup di air, membentuk gulma (kecuali kangkung) karena

tumbuhan-tumbuhan ini mempunyai akar serabut yang mengembangkan akarnya di

lumpur pada air yang dangkal atau di dalam air itu sendiri. Genjer, kangkung dan

kiambang sebagai penyerap logam berat di dalam air memang belum banyak

literatur yang menyatakannya, tapi dalam penelitian ini akan dilihat kemampuan

keempat tanaman ini dalam menyerap logam berat di kolam buatan FMIPA

UHAMKA. Kemampuan tumbuhan ini dalam menyerap logam Cd, Pb dan Cu

dilakukan pengukuran setiap minggu selama 2 bulan. Uji serapan logam terhadap

keempat tanaman ini dilakukan dengan metoda Absorption Atomic Spectroscopy

(AAS).

D. PERUMUSAN MASALAH

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 6: Penelitian Dosen Muda.pdf

6

Eceng gondok adalah tumbuhan yang selama ini dikatakan sebagai tumbuhan

yang amat mengganggu karena pertumbuhannya yang cepat dan dapat

mendangkalkan sungai atau waduk karena membentuk gulma pada akarnya, dapat

dimanfaatkan menyerap polutan logam berat Pb, Cu dan Cd dan berapa besar

kemampuan eceng gondok dalam menyerap logam diharapkan hal demikian terjadi

dikolam buatan FMIPA UHAMKA.

Genjer, kangkung dan kiambang adalah tumbuhan air yang hampir sama

dengan eceng gondok, tapi genjer dan kangkung digunakan sebagai makanan lalapan

sedangkan kiambang tidak mempunyai nilai ekonomi, kemampuan tumbuh-

tumbuhan ini untuk menyerap logam belum banyak yang meneliti, kemampuan

tumbuhan ini untuk menyerap logam Pb, Cu dan Cd akan dibuktikan di kolam buatan

FMIPA UHAMKA.

Hasil serapan masing-masing dari keempat tanaman akan dibandingkan,

sehingga akan diperoleh tanaman yang paling optimal menyerap logam Pb, Cu dan

Cd, sehingga tanaman ini sangat potensial, baik dikembangkan dengan terkendali di

sungai, danau atau tempat air tergenang untuk mengurangi polusi pada perairan

tersebut.

E. TINJAUAN PUSTAKA

1. Tanaman penyerap logam

a. Tanaman Eceng Gondok

1). Klasifikasi tumbuhan Eceng gondok.(Hasim.2003).

Divisi : Spermatophhyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Suku : Pontederiaceae

Marga : Eichhornia

Jenis : Eichhornia crassies Solms

2). Diskripsi

Eceng gondok hidup mengapung di air dan kadang-kadang

berakar dalam lumpur. Tingginya sekitar 0,4 – 0,8 meter. Tidak

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 7: Penelitian Dosen Muda.pdf

7

mempunyai batang. Daunnya tunggal dan membentuk oval. Ujung dan

pangkalnya meruncing. Pangkal tangkai daun mengelembung. Permukaan

daunnya licin dan berwarna hijau. Bunganya termasuk bunga majemuk,

berbentuk bulir, kelopaknya berbentuk tabung. Bijinya berbentuk bulat

dan berwarna hitam. Buahnya kotak beruang tiga dan berwarna hijau.

Akarnya merupakan akar serabut. Nama latin dari eceng gondok adalah

Eichhornia crassies

Selain bernama eceng gondok di beberapa daerah lain di Indonesia

eceng gondok mempunyai nama lain. Di Palembang eceng gondok

bernama Kelipuk, di Lampung dikenal dengan nama Ringgak, di Dayak

dikenal dengan nama Liung-liung dan di Menado dikenal dengan nama

Tumpe.

Eceng gondok pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh

seorang ilmuwan bernama Carl Friedrich Philipp von Martius, seorang

botanis kebangsaan Jerman pada tahun 1824, ketika sedang melakukan

eskpedisi di Sungai Amazon Brasil (U. Sirojul Falah, 2003). Eceng

gondok memiliki kecepatan tumbuh yang tinggi sehingga tumbuhan ini

dianggap sebagai gulma yang dapat merusak lingkungan perairan. Eceng

gondok dengan mudah menyebar melalui saluran air kebadan air lainnya.

3). Habitat

Eceng gondok tumbuh di kolam-kolam dangkal, tanah basah dan

rawa, aliran air yang lambat, danau, tempat penampungan air dan sungai.

Tumbuhan ini dapat mentolerir perubahan yang ekstrim dari ketinggian

air, laju air, dan perubahan ketersediaan nutrien, pH, temperatur dan

racun-racun dalam air. Pertumbuhan ecek gondok yang cepat terutama

disebabkan oleh air yang mengadung nutrien yang tinggi, terutama yang

kaya dengan nutrien, fosfat, dan potasium (FAO). Kandungan garam

dapat menghambat pertumbuhan eceng gondok seperti yang terjadi pada

danau-danau di Afrika Barat, dimana eceng gondok akan bertambah

sepanjang musim hujan dan akan berkurang saat kandungan garamnya

naik pada musim kemarau. (Anonim. 2006).

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 8: Penelitian Dosen Muda.pdf

8

4). Dampak negatif

Akibat negatif yang ditimbulkan eceng gondok antara ain :

a). Meningkatnya evapotranspirasi (penguapan dan hilangnya air

melalui daun-daun tanaman) karena daun-daunnya yang lebar

dan pertumbuhannya yang cepat.

b). Menurunnya jumlah cahaya yang masuk ke dalam perairan

sehingga menyebabkan menurunnya tingkat kelarutan oksigen

dalam air (DO:Dissolved Oxygens)

c). Tumbuhan eceng gondok yang sudah mati akan turun ke dasar

perariran sehingga mempercepat terjadinya proses

pendangkalan.

d). Mengganggu lalu lintas (transportasi) air, khususnya bagi

masyarakat yang kehidupannya masih tergantung dari sungai

seperti di pedalaman Kalimantan dan beberapa daerah lainnya.

e). Meningkatkan habitat bagi vektor penyakit pada manusia

f). Menurunkan nilai estetika lingkungan perairan.

5). Penanggulangan

Karena eceng gondok dianggap sebagai gulma yang mengganggu

maka berbagai cara dilakukan untuk menanggulanginya. Tindakan-

tindakan yang dilakukan untuk mengatasinya antara lain :

a). Menggunakan herbisida

b). Mengangkat eceng gondok tersebut secara langsung dalam

perairan tersebut.

c). Menggunakan predator(hewan sebagai pemakan eceng gondok)

salah satunya adalah menggunakan ikan Grass

crap(Ctenopharyngodon idella) atau ikan koan. Ikan Grass

crap memakan akar eceng gondok, sehingga keseimbangan

gulma di permukaan air hilang, daunnya akan menyentuh

permukaan air sehingga terjadi dekomposisi dan kemudian

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 9: Penelitian Dosen Muda.pdf

9

dimakan ikan. Cara ini pernah dilakukan di danau Kerinci dan

berhasil mengatasi pertumbuhan eceng gondok di danau

tersebut (Nasrul Tahar, 2001).

d). Memanfaatkan eceng gondok tersebut, misalnya bahan

pembuatan kertas, kompos, biogas, perabotan, kerajinan

tangan dan sebagai media pertumbuhan bagi jamur merang.

6). Manfaat eceng gondok.

Semua komponen tanaman eceng gondok dapat dimanfaatkan.

a). Hasil beberapa penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa

tanaman eceng gondok dapat menyerap polutan logam berat

dalam air. Sehingga tanaman ini hanya cocok hidup di air

kotor dibandingkan air bersih. Serangkaian penelitian telah

dilakukan untuk melihat daya serap logam oleh tumbuhan ini.

Hasil yang dilaporkan eceng gondok menyerap logam Pb

secara signifikan pada hari ke 7 . Kadar logam Pb turun 5,167

ppm(96,4%) pada perlakuan satu rumpun eceng gondok.

Untuk serapan logam Fe, pada hari ke 7 eceng gondok

menyerap 3,177 ppm (65,45 %). Eceng gondok terbukti dapat

menyerap logam Pb dan Fe, diyakini juga bahwa eceng

gondok dapat menyerap logam-logam lain seperti Hg, Zn, Cu

dan Cd yang termasuk pada golongan logam berat bersama Pb

dan Fe. Selain sebagai penyerap logam berat , eceng gondok

dapat juga menyerap residu pestisida.

b). Perkembangan eceng gondok yang cepat menyebabkan

tanaman ini menjadi tanaman gulma di wilayah perairan di

Indonesia. Salah satu untuk menanggulangi gulma ini adalah

dengan memanfaatkan tumbuhan ini untuk kerajinan. Dibuat

jadi kertas seni yang dipakai sebagai kertas undangan, figura,

tempat tissue dan perhiasan. Di Jawa Tengah dan di Bali

tumbuhan kering eceng gondok dijadikan bahan baku

anyaman.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 10: Penelitian Dosen Muda.pdf

10

c). Eceng gondok juga dapat diolah menjadi bahan baku pupuk,

mulsa, media semai, pakan ternak dan lain-lain.

b. Tumbuhan genjer(Anonim2008)

1). Klasifikasi tumbuhan Genjer

Divisi : Spermatophhyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Bangsa : Alismatales

Suku : Butomaceae

Marga : Limnocharis

Jenis : Umnocharis flava (L) Buch

Nama umum/dagang : Genjer

Nama daerah

Sumatera : Haleyo (Batak) , Eceng (Melayu)

Jawa : Genjer, Saber (Sunda), Centongan (Jawa)

2). Diskripsi

Habitus : Herba menahun, tinggi 25 – 50 cm.

Batang : Tidak mempunyai batang.

Daun : Daun tunggal, roset akar, bertangkai

persegi,, lunak, panjang 15 – 25 cm,

helai daun lonjong, ujung meruncing,

pangkal tumpul, tepi rata, panjang 5 -50

cm, lebar 4 – 25 cm, pertulangan sejajar ,

hijau.

Bunga : Majemuk, bentuk payung, diketiak daun

terdiri dari 5 – 15 kuntum, tangkai

panjang 15 – 25 cm, hijau, kelopak lepas

bentuk kuku, benang sari 3, tangkai putik

kuning, kepala putik bulat, mahkota lepas,

ujung melengkung ke dalam, kuning.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 11: Penelitian Dosen Muda.pdf

11

Buah : Buni, Bulat telur, garis tengah 1,5 – 2 cm,

tertutup kelopak, hijau.

Biji : Bulat , kecil, hitam

Akar : Serabut, putih kecoklatan.

3). Manfaat genjer.

Genjer (Umnocharis flava (L) Buch) termasuk tumbuhan darat liar

sama seperti kangkung, semanggi dan bopong yang termasuk pada jenis

yang sama, tapi genjer hanya akan tumbuh subur di lahan yang banyak

tergenang air. Selain tumbuh di lembah sungai, genjer juga mudah

ditemui pada lapisan tanah gembur dan lapisan lumpur yang tergenang air

dangkal. Selain itu lahan persawahan yang digenangi air setelah masa

panen atau disela tanaman padi yang masih muda.

Genjer mempunyai daun yang berbentuk membulat . Pada

tumbuhan genjer yang subur ukurannya bisa mencapai lebar telapak

tangan orang dewasa yang ditopang batang bersegi tiga yang berongga di

dalamnya.

Di beberapa daerah di Indonesia daun genjer sudah lama diolah

menjadi beragam masakan. Misalnya masyarakat Jawa Timur mereka

mengolah genjer menjadi tumis atau urap, sedangkan di Klaten Jawa

Tengah ditemui pecal dengan sayuran daun genjer.

Daun dan bunga genjer berkhasiat sebagai penambah nafsu

makan. Daun dan bunga genjer banyak mengandung kardenolin,

flavonoid dan polifenol. (anonim 20008). Selain disayur genjer juga

digunakan sebagai pakan makanan ternak, batang genjer dicacah menjadi

bagian kecil-kecil, kemudian dicampur dengan bekatul atau dedak untuk

makanan sapi dan kambing.

c. Tumbuhan Kangkung(Anonim.2008)

Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk) juga dikenal sebagai

(Ipomoea reptans Poirl), merupakan jenis tanaman sebagai makanan.

Kangkung banyak dijual di pasar-pasar. Kangkung banyak terdapat di

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 12: Penelitian Dosen Muda.pdf

12

kawasan Asia dan merupakan tanaman yang hampir dapat dijumpai di

mana-mana terutama di kawasam berair.

Kangkung digunakan sebagai sayuran, ditumis, kangkung goreng atau

sayur asem kangkung. Kangkung juga merupakan makanan salah satu

spesies hewan Chersina atau kura-kura.

1). Klasifikasi tumbuhan kangkung

Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Solanales

Famili : Convolvulaceae

Genus : Ipomoea

Spesies : Ipomeae aquatica

2). Diskripsi

Kangkung mempunyai daun licin dan berbentuk mata panah,

sepanjang 5 – 6 inci. Tumbuhan ini memiliki batang yang menjalar

dengan daun berselang dan batang yang menegak pada pangkal daun.

Tumbuhan ini berwarna hijau pucat dan menghasilkan bunga

berwarna putih, yang menghasilkan kantong, mengandung empat biji

benih.

Ada dua jenis tanaman kangkung yang dibudidayakan, kering atau

basah. Kedua-duanya memerlukan bahan-bahan organik dan air agar

tanaman ini tumbuh dengan subur. Pada penanaman kering kangkung

ditanam pada jarak 5 inci. Kangkung dapat ditanam langsung dari

benihnya atau bagian akarnya. Kangkung sering ditanam dalam

semaian terlebih dahulu sebelum dipindahkan ke kebun. Daun

kangkung dapat dipanen setelah 6 minggu sesudah penanaman. Jika

penaman basah yang digunakan potongan kangkung sepanjang 12 inci

ditanam dalam lumpur dibiarkan basah dan tenggelam dalam air

mengalir. Panen dapat dilakukan 30 hari setelah penanaman. Apabila

pucuk tanaman dipetik, cabang dari tepi daun akan tumbuh lagi dan

dapat dipanen setiap 7 – 10 hari.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 13: Penelitian Dosen Muda.pdf

13

Hampir keseluruhan tanaman muda dapat dimakan, karena

kangkung yang tua berserat kasar, pucuk yang muda lebih digemari.

Kangkung yang tumbuh di sungai tidak baik dikonsumsi, berbahaya

bagi tubuh manusia karena kangkung dapat menyerap logam berat

yang ada di air sungai

d. Tumbuhan kiambang(Anonim.2008)

Kiambang (Pistia stratiotes) merupakan sejenis tumbuhan air

yang mudah dikenali dan sering ditemui. Habitatnya hampir sama dengan

teratai, hidup segar di kawasan berair seperti kolam, danau dan paya-paya

air tawar. Agak berbeda dengan teratai, kiambang sejenis tumbuhan

merayap atau mengapung di atas permukaan air dan cepat berkembang

biak. Kiambang dikatakan musuh terhadap ikan karena memiliki daun

mirip akar yang begitu banyak sehingga ikan sulit bergerak dan bernafas,

kalau ikan tidak suka dengan daun tersebut, maka ikan itu akan sukar

untuk hidup.

Kiambang memiliki dua tipe daun yang berbeda. Daun yang tumbuh

dipermukaan berbentuk kuping agak melingkar, berklorofil, sehingga

berwarna hijau dan permukaannya ditutupi rambut berwarna putih agak

transparan. Rambut ini mencegah daun menjadi basah dan membantu

kiambang mengapung. Daun tipe kedua tumbuh di dalam air membentuk

sayap mirip akar, tidak berklorofil dan berfungsi menangkap hara dari

dalam air seperti akar. Orang awan menganggap ini adalah akar

kiambang. Kiambang sendiri akarnya tereduksi. Kiambang tidak

menghasilkan bunga karena termasuk pada golongan paku-pakuan.

Kiambang yang termasuk paku air seperti semanggi dan azolla, kiambang

juga bersifat heterospor yang memiliki dua jenis spora, makrospora yang

tumbuh menjadi protalus betina dan mikrospora yang akan tumbuh

menjadi protalus jantan.

Menurut Tajuddin Abdul Manap dari Dari Pusat Sumber Genetik

Tumbuhan Institut Biosains UPM, kiambang dapat dijadikan hiasan

kolam di halaman rumah. Ia bukan hanya memiliki morfologi yang

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 14: Penelitian Dosen Muda.pdf

14

cantik tetapi berkhasiat juga untuk merawat luka. Air rebusan kiambang

dicucikan kebagian yang terkena luka, sehingga darah akan berhenti

mengalir.

Kiambang tidak mempunyai nilai ekonomis, kecuali sebagai

sumber humus, karena tumbuhnya yang sangat pesat dan bisa

dikumpulkan untuk dijadikan pupuk. Kadang digunakan sebagai dekorasi

ruangan atau tanaman hias di akuarium dan kolam di halaman rumah.

2. Pencemaran Logam Cu, Pb dan Cd.

Logam Cu, Pb dan Cd. adalah termasuk logam transisi, dan dalam

lingkungan perairan ditemui dalam bentuk ion-ion bebas, pasangan ion organik

dan ion kompleks. Kelarutan logam dalam air dikontrol oleh pH air. Kenaikan pH

akan menurunkan kelarutan logam dalam air, karena kenaikan pH akan

mengubah logam dari bentuk karbonat menjadi bentuk hidroksi yang membentuk

ikatan dengan partikel pada badan air, sehingga akan mengendap dalam bentuk

lumpur (Darmano, 1995).

Secara alami logam mengalami siklus perputaran dari kerak bumi ke

lapisan tanah, ke dalam makhluk hidup, ke dalam kolam air, mengendap dan

akhirnya kembali lagi kedalam kerak bumi, tetapi kandungan alamiah logam

berubah-ubah tergantung pada kadar pencemaran yang dihasilkan manusia

maupun karena erosi alami. Pencemaran akibat aktifitas manusia lebih banyak

dibandingkan pencemaran secara alami.

Salah satu fungsi sungai adalah tempat pembuangan sisa-sisa atau limbah

cair dari industri yang menggunakan logam berat dalam proses produksi seperti

industri pengolahan logam, cat dan pewarna, batere, percetakan, kertas, stekstil,

peralatan listrik dan sebagainya. Di kali Surabaya menurut Munadjim (staf

Laboratrium Penelitian dan konsultasi Industri), terdapat lebih dari 200 industri di

Surabaya dan sekitarnya yang membuang 20 – 30 ton limbah cair per hari ke

aliran sungai ini (Fuad. A.N.2008).

Penelitian yang dilakukan oleh lembaga penelitian dari Jerman DGFTZE

pada tahun 1998 pada ASI (Ai susu Ibu) masyarakat Kenjeran dekat kali

Surabaya, terdapat kandungan logam Cd (kadmium) sebanyak 36,1 ppm,

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 15: Penelitian Dosen Muda.pdf

15

sehingga dikawatirkan akan membahayakan kesehatan anak-anak pada

masyarakat Kenjeran tersebut karena dapat menyebabkan penurunan tingkat

kecerdasan anak dan kerusakan jaringan tubuh, kanker dan cacat janin.

Keracunan Cd bersifat kronis dan biasanya terakomulasi dalam ginjal. Keracunan

Cd dalam waktu lama dapat membahayakan kesehatan paru-paru, tulang , hati,

kelenjer reproduki dan ginjal. Logam Cd juga bersifat neurotoksin yang

menimbulkan dampak rusaknya indera penciuman (Anwar.1996). Logam Cd

dalam industri digunakan dalam industri logam, batere, bahan cat warna, plastik,

percetakan dan tekstil.

Pada tahun 1996 Anwar melakukan penelitian terhadap sampel darah

masyarakat Kenjeran menemukan logam tembaga (Cu) sebesar 2511,07 ppb,

pada hal ambang batas tembaga dalam darah menurut WHO adalah 800 – 1200

ppb(Anwar. 1996). Keracunan logam Cu pada manusia akan dapat menyebabkan

kerusakan otak, penurunan fungsi ginjal dan pengendapan tembaga (Cu) dalam

kornea mata. Logam Cu digunakan dalam industri peralatan listrik, peleburan

logam, katalisator, algasida, pengawet kayu dan anti fouling paint. Logam Cu

juga dibutuhkan dalam kadar tertentu dalam tubuh sebagai unsur yang berperan

dalam pembentukan enzim oksidatif dan pembentukan kompleks Cu-protein yang

dibutuhkan untuk pembentukan homoglobin, kolagen, pembuluh darah, dan

myelin otak

Toksisitas logam berat bagi makhluk hidup tergantung pada jenis logam,

bentuk dan organisme target yang terkena. Jenis dan bentuk logam yang paling

toksik adalah timbal (Pb), Kadmium (Cd) dan merkuri (Hg) yang dapat berikatan

dengan senyawa organik.

Timbal (Pb) adalah logam berat yang tedapat di kerak bumi dan tersebar

ke alam dalam jumlah kecil melalui proses alami. Manusia menyerap timbal

kebanyakan melalui udara, debu, air dan makanan. Timbal di udara berasal dari

penggunaan bahan bakar bertimbal yang dalam pembakarannya melepaskan

timbal oksida membentuk debu/partikulat yang dapat terhirup oleh manusia. Alat

transportasi berbahan bakar yang mengandung timbal melepaskan 95 persen

timbal yang mencemari udara. Sedangkan dalam air minum, timbal dapat berasal

dari kontaminasi pipa, solder dan kran air. Kandungan timbal dalam air sebesar

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 16: Penelitian Dosen Muda.pdf

16

15 mg/l dianggap sebagai konsentrasi yang aman untuk dikonsumsi. Dalam

makanan, timbal berasal dari kontaminasi kaleng makanan dan minuman dan

solder yang bertimbal. Dalam aliran air sungai timbal berasal dari limbah cair

industri yang dibuang ke sungai, jenis industri yang menggunakan timbal dalam

prosesnya seperti, industri pengolahan logam, kertas, batere, elektronik dan

sebagainya(Fuad A.N.2008).

Studi toksisitas timbal menunjukkan bahwa kandungan timbal dalam

darah sebanyak 100 mikrogram/l dianggap sebagai tingkat aktif, yang

berdampak pada gangguan perkembangan dan penyimpangan perilaku. Kalau

timbal terserap oleh anak-anak walaupun dalam jumlah kecil, dapat menyebabkan

gangguan pada fase awal pertumbuhan fisik dan mental dan kemudian berakibat

pada fungsi kecerdasan dan kemampuan akademik. Anak perkotaan di negara

berkembang memiliki resiko yang tinggi dalam keracunan timbal. Pada kadar

tinggi, keracunan timbal pada anak dapat menyebabkan ; anemia, kerusakan otak,

liver, ginjal, syaraf dan pencernaan, koma, kejang-kejang dan epilepsi, serta dapat

menyebabkan kematian. Anak dapat menyerap 50 persen timbal yang masuk ke

dalam tubuhnya, sedangkan dewasa hanya menyerap 10 – 15 persen saja. Anak

dapat menyerap 3 kali dosis lebih besar diandingkan dengan orang dewasa karena

anak kecil mempunyai permukaan dan volume penyerapan yang lebih

besar(Fuad.A.N.2008).

Keracunan logam berat bersifat kronis dan dampaknya baru terlihat

setelah beberapa tahun atau menyebabkan cacat janin jika menyerang ibu hamil.

Logam berat bersifat akumulatif di dalam tubuh organisme dan konsentrasinya

mengalami peningkatan (biomagnifikasi) dalam tingkatan tropik yang lebih

tinggi dalam rantai makanan.

Tabel 1. Toksisitas beberapa logam berat

Logam berat kisaran tingkat racun (ppb)

Ar/ Arsen : 3.000 – 60.000

Pb/ Timah (timah hitam)anorganik : 1.000 – 100.000

Pb/ Timah (timah hitam)organik : 0.02 – 300

Zn/ Seng : 200- 20.000

Cu/ Tembaga : 20 – 100.000

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 17: Penelitian Dosen Muda.pdf

17

Cd/ Kadmium : 0,1 – 50

Hg/ Air Raksa (anorganik) : 5 – 4.000

Hg/ Air Raksa(organik) : 0,2 – 8000

Sumber : Wilson, 1988.

3. Atomic Absorption Spectroscopy (AAS)

a. Prinsip AAS(Khopkar.S.M,1990).

AAS pertama kali dikembangkan oleh Alan Walsh tahun 1955, yang

melakukan analisa logam renik dalam suatu sample. Teknik ini mempunyai

beberapa kelebihan dibandingkan metoda spektroskopi emisi konvensional.

Pada metoda emisi konvensional, emisi tergantung pada temperatur sumber

eksitasi, dan eksitasi terjadi secara serentak pada setiap spesies dalam

campuran. Sedangkan dengan nyala eksitasi terjadi pada tingkat energi yang

rendah, sehingga tidak semua spesies yang tereksitasi. Perbandingan banyak

atom yang tereksitasi dengan yang spesies yang berada pada tingkat energi

dasar dapat dimanfaatkan menjadi metoda serapan atom

Metoda AAS berprinsip pada absorsi cahaya oleh atom, atom dapat

menyerap cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu, misalnya

Natrium menyerap pada 589 nm, Uranium pada 358,5 nm dan Kalium pada

766,5 nm. Cahaya pada panjang gelombang ini mempunyai cukup energi

untuk mengubah energi elektronik suatu atom. Transisi elektronik suatu unsur

bersifat spesifik. Dengan menyerap energi cahaya maka energi atom makin

besar, maka atom dapat tereksitasi dari keadaan dasar ke tingkat eksitasi yang

lebih tinggi. Perbandingan banyaknya atom yang tereksitasi dengan yang

berada dalam keadaan dasar dapat dihitung dengan persaman Boltzman.

Disini temperatur nyala harus sangat tinggi dan perlu dikendalikan.

Logam-logam yang mudah diuapkan seperti Pb, Zn, dan Cu, umumnya

ditentukan pada suhu rendah, sedangkan untuk unsur yang tidak mudah

diatomisasi diperlukan suhu tinggi. Hubungan konsentrasi dengan serapan

dinyatakan dalam hukum Lambert-Beer dan sumber radiasi adalah

monokromatis.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 18: Penelitian Dosen Muda.pdf

18

Dalam AAS panjang gelombang garis absorpsi resonansi identik dengan

garis-garis emisi disebabkan keserasian transisinya. Untuk mencapai ini maka

diperlukan sumber radiasi yang monokromatis yang dapat mengemisikan

sinar pada panjang gelombang yang tepat pada proses absorpsinya. Sumber

radiasi tersebut dikenal dengan lampu hollow cathode.

b. Cara Kerja AAS

Alat AAS terdiri dari tiga komponen yaitu : Unit atomisasi, sumber

radiasi dan sistim pengukur fotometrik.

Atomisasi dapat dilakukan dengan nyala atau dengan tungku. Untuk

mengubah unsur metalik menjadi uap diperlukan panas yang tinggi.

Temperatur harus terkendali sehingga proses atomisasi dapat sempurna.

Ionisasi dapat terjadi kalau panas terlalu tinggi, dan hal ini harus

dihindarkan. Bahan bakar gas oksidator dimasukkan ke dalam kamar

pencampur kemudian dilewatkan melalui baffle menuju pembakar. Nyala

akan dihasilkan. Sampel dihisap masuk kedalam kamar pencampur. Logam

mulai memijar, dan atom-atom mulai teruapkan dengan pemercikan. Atom-

atom yang tereksitasi mulai mengemisikan radiasi pada panjang gelombang

tertentu. Suatu garis spektrum yang diinginkan dapat tangkap dengan

monokromator dan akan melewatkannya. Sinar lampu hallow chatode juga

dilewatkan pada monokromator. Kesamaan intensitas spektum resonansi

yang dihasilkan akan memberikan hasil analisis dan diteruskan kedetektor

dan kemudian akan mengeluarkan spektrum absorpsi.

F TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui potensi eceng gondok, genjer, kangkung dan kiambang dalam

menyerap logam berat Pb, Cu dan Cd di kolam buatan FMIPA UHAMKA.

2. Mencari jenis tanaman yang potensional untuk menyerap logam berat di perairan.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 19: Penelitian Dosen Muda.pdf

19

G. MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk memberikan informasi kepada

masyarakat luas bahwa tumbuhan eceng gondok, genjer, kangkung dan kiambang

adalah tumbuh-tumbuhan yang dapat menyerap logam Pb, Cu dan Cd dalam air

sehingga tumbuhan ini dapat dimanfaatkan untuk mengurangi polusi di perairan.

Selain itu penelitian ini dapat menambah kekayaan ilmu pengetahuan terutama pada

ilmu kimia lingkungan.

H. METODOLOGI PENELITIAN

1. Alat dan Bahan

a. Alat

Alat–alat yang digunakan meliputi alat-alat gelas yang biasa digunakan di

laboratorium, neraca analitik, oven, blender, furnace oven, alat destruksi,

bunsen, kertas saring, AAS ( Atomic Absorption Spectrosphotometry).

b. Bahan.

Bahan yang digunakan meliputi air bebas ion, HNO3 pekat, HCl pekat,

CuSO4, Cd(NO3)2, Pb(NO3)2 dan tumbuhan ecek gondok, genjer, kangkung

dan kiambang.

2. Pola penelitian .

a. Pembuatan kolam percobaan

b. Penanaman dan penumbuhan bibit eceng gondok, genjer, kangkung dan

kiambang

c. Pemasukan larutan logam Cu, Cd dan Pb ke dalam kolam

d. Pengujian kandungan logam pada keempat tanaman

3. Prosedur penelitian.

a. Pembuatan kolam percobaan

Kolam percobaan yang digunakan untuk mempelajari daya serapan tumbuhan

genjer dan ecek gondok terhadap kandungan logam Pb, Cu dan Cd adalah

kolam dengan ukuran 3 x 3 x 1 meter. Kolam ini akan dibuat di samping

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 20: Penelitian Dosen Muda.pdf

20

kebun tanaman obat tradisional milik Farmasi FMIPA UHAMKA. Kolam ini

dibuat dengan menggali tanah sampai ukuran tersebut.

b. Penanaman dan penumbuhan bibit eceng gondok, genjer kangkung dan

kiambang

Setelah kolam selesai digali, disemen dan kemudian kolam dibagi atas empat

bagian sama besar, dimana air bebas keluar masuk dikeempat bagian tersebut

karena disetiap bagian dipasang paralon. Kemudian kolam akan diisi dengan

lumpur setinggi 30 cm dan air sampai ketinggian mencapai 75 cm.

Ketinggian dan pH air akan selalu dijaga pada keadaan konstan. Kolam

direndam dengan lumpur dan air selama satu bulan lalu kolam ditanami

dengan bibit eceng gondok, genjer, kangkung dan kiambang masing-masing

disetiap bagian kolam. Keempat bibit ditaman sama banyak, masing-masing

sebanyak 5 kg berat basah. Bibit eceng gondok, genjer, kangkung dan

kiambang terlebih dahulu dideterminasi di Balai penelitian tanaman

BALITRO Bogor. Dan masing-masing tanaman diperiksa kadar Cu, Cd dan

Pb yang dikandungnya.

c. Pemasukan larutan logam Cu, Cd dan Pb ke dalam logam

Setelah satu bulan setelah menanaman bibit dan keempat tanaman

sudah tumbuh maka ke dalam air kolam dimasukkan zat kimia CuSO4,

Cd(NO3)2, Pb(NO3)2 masing-masing dengan konsentasi 1000 ppm. Setiap 7

hari, 300 gram masing-masing tanaman dipetik dan diukur kandungan

logamnya dengan alat AAS.

d. Pengujian kandungan logam oleh tanaman.

Sampel genjer, ecek gondok, kangkung dan kiambang yang diambil dari

kolam setiap 7 hari sekali masing-masing diambil dan dicuci bersih. Keempat

tanaman ini kemudian dioven pada suhu 80oC selama 48 jam. Setelah kering

masing-masing sampel dihaluskan hingga menjadi serbuk, sampel ini

dihaluskan dengan menggunakan blender, serbuk sampel kemudian

ditimbang sebanyak 4-6 gram untuk kemudian dimasukkan ke dalam furnace

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 21: Penelitian Dosen Muda.pdf

21

oven pada suhu 450oC selama 12 jam sampai menjadi abu yang berwarna

putih.

Abu sampel kemudian didestruksi secara kimia. Abu sampel dimasukkan

ke dalam beaker glass pyrex kemudian ditambahkan 15 ml HCl pekat dan 5

ml HNO3 pekat dan mulut beaker di tutup dengan kaca arloji, kemudian

beaker glass dipanaskan di atas api bunsen selama 30 menit hingga larutan

asam menguap dan mengering. Ke dalam beaker glass diteteskan 1 ml HNO3

pekat, kemudian beaker glass didinginkan . Setelah dingin ditambahkan

akuades sedikit demi sedikit dan larutan dipindahkan ke dalam labu

volumetrik 25 ml menggunakan corong kaca yang dilapisi kertas saring dan

ditetesi akuades sampai volume larutan tepat 25 ml. Larutan sampel

kemudian dituangkan ke dalam botol plastik dan siap untuk dianalisa

kandungan Pb, Cd dan Cu nya dengan alat AAS.

4. Analisa data

Hasil analisa kandungan ketiga logam yang diperoleh diolah dengan cara

statistik untuk melihat kemampuan keempat tumbuhan dalam menyerap logam-

logam berat Cu, Cd dan Pb. Analisa statistik yang digunakan adalah uji anova

dua arah dan untuk melihat keefektifan keempat tumbuhan dalam menyerap

logam berat dilakukan uji T.

I. JADWAL PENELITIAN

Jadwal kegiatan penelitian adalah sebagai berikut :

No Uraian kegiatan Bulan kegiatan

2 4 6 8

1 a. Pembuatan kolam percobaan

b. Peremdaman kolam dengan air dan

lumpur

2 Penanam bibit tanaman

3 a. Pemasukan logam ke dalam kolam

b. Pengamatan

c. Pengukuran kadar logam

4 Analisa Data dan Penulisan laporan

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 22: Penelitian Dosen Muda.pdf

22

J. PERSONALIA PENELITIAN

1. Ketua peneliti

a. Nama : Dra. Fatimah Nisma. M.Si

b. Golongan : IIIB

c. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli

d. Jabatan Struktural : -

e. Fakultas/ Program Studi : MIPA/Farmasi

f. Perguruan Tinggi : UHAMKA

g. Bidang Keahlian : Kimia Analisa

h. Waktu untuk penelitian ini : 36 jam/minggu

2. Anggota Peneliti

a. Nama : Drs. Budi Arman., Apt

b. Golongan : III D

c. Jabatan Fungsional : Lektor

d. Jabatan Struktural : -

e. Fakultas/ Program Studi : MIPA/Farmasi

f. Perguruan Tinggi : UHAMKA

g. Bidang Keahlian : Kimia Analisa

h. Waktu untuk penelitian ini : 36 jam/minggu

3. Tenaga Laboran

a. Nama : Almawati Situmorang. S.Si.,Ap

b. Keahlian : Kimia Analisa/ AAS

K. PERKIRAAN BIAYA PENELITIAN

Biaya penelitian diperkirakan sebesar Rp. 10.000.000 (Sepuluh juta rupiah) dengan

perincian seperti pada tabel perkiraan biaya penelitian di bawah ini:

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 23: Penelitian Dosen Muda.pdf

23

NO Nama Alat dan Bahan Jumlah Harga

1. Pembeliaan simplisia eceng gondok dan genjer, kangkung dan kiambang

Masing-masing 5 kg

Rp. 400.000,00

2. Penbelian Pb Nitrat 100 gram Rp. 1.200.000,00

3. Pembeliaan CuSO4 100 gram Rp 650.000,00

4. Pembelian Cd(NO3)2 100 gram Rp 700.000,00

5. Pembelian gas asetilen 1 tabung Rp. 1.900.000,00

6. Tinta Hp Deskjet/kertas 1 buah Rp. 200.000,00

7. Biaya pembuatan kolom 3 x 3 x 1 m Rp. 1.900.000,00

8. HCl pekat 1 ltr Rp. 650.000,00

9. HNO3 pekat 1 ltr Rp. 600.000,00

10. Aquades 25 ltr Rp. 200.000,00

11. Biaya akomodasi Rp. 400.000,00

12 Blender 1 buah Rp 300.000,00

13 Biaya seminar dan pembuatan laporan

Rp 800.000,00

TOTAL

Rp. 10.000.000,00

Lampiran 1

DAFTAR PUSTAKA

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 24: Penelitian Dosen Muda.pdf

24

1. Anonim, Pemerintah Daerah Tk.II Kotamadya Surabaya, 1991. Fakta dan

Analisis rencana detail tata ruang kota Surabaya Unit Pengembangan

Pantai Timur Surabaya, Surabaya.

2. Anonim, 2008, Kiambang. http//wapedia/id/kiambang, 14 Mei. jam 13.55

3. Anonim, 2008, Kiambang merawat Luka, http//www.geocities.com/js_source

/adframe07. 13 Mei . jam 16.20

4. Anonim. 2008, Kangkung, Wikipedia Indonesia,

hhtp//id.wikipedia.org/wiki/kangkung, 13 Mei. jam 14.02.

5. Anwar, D., 1996, Kandungan logam berat Cu dan Hg dalam aritrosit Warga

Genjeran, Fakultas Pasca Sarjana, Universitas Airlangga.

6. Arisandi, Prigi, 1996, Struktur dan komposisi Mangrove Pantai Timur Surabaya,

Laporan Penelitian, JurusanBiologi FMIPA UNAIR.

7. Darmono, 1995. Logam berat dalam sistim biologi makluk hidup, Penerbit

Universitas Indonesia.

8. Fuad Arif Nasution, 2008. Bahaya Timbal (timah hitam), Fisly Forum. Surabaya

9. Gunawan Pasaribu dan Sahwalita, 2006. Pengolahan eceng gondok sebagai bahan

baku kertas seni, Makalah Utama Hasil penelitian Konservasi dan

rehabilitas Sumber daya Hutan, Padang

10. Hasim DEA, 2003, Eceng gondok pembersih Polutan logam berat, Kompas 2

Juli 2003.

11. Khopkar. S. M, 1990, Konsep dasar Kimia Analitik, UI.Press.

12. Mulja Muhammad dan Suharman, 1995, Analisis Instrumental, Airlangga

University Press

13. Seputar Indonesia. Tumis genjer pelengkap selera,. Koran sindo, 5 April 2006

14. U. Sirojul Falah, Eceng gondok gulma sahabat manusia, kompas 28 September

2003

Lampiran 2

BIODATA PENELITI (KETUA)

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 25: Penelitian Dosen Muda.pdf

25

N a m a : Dra. Fatimah Nisma., M.Si

N. I .D : -

Tempat / tgl lahir : Bukittinggi, 20 September 1966

A g a m a : I s l a m

Jenis Kelamin : Perempuan

S t a t u s : D o s e n

Alamat

Rumah : Jl. Raya Asyafiiyah RT 03/ RW 03 No 31ª, Cilangkap Cipayung. Jakarta Timur. Telp 08129529821

Kantor : Islamic Centre. Jl Delima II, Klender Jakarta Timur, Telp 021-8611070 dan 021-86603233

Mulai bekerja di UHAMKA Jakarta : Oktober 1997

Riwayat Pendidikan :

a. SD : SD Negeri HIIR Lama, Bukittingg Tahun lulus 1978 b. SMP : SMP Negeri Magek, Bukuittingg Tahun lulus 1982 c. SLTA : SMA Negeri IV Angkat Candung, Bukittinggi Tahun lulus 1985 d. Perguruan Tinggi : UNAND Padang Tahun lulus 1991 Mipa, Program Studi kimia Judul Skripsi : Penentan Aflatoksin B1 secara semi kantitatif dalam kacang tanah

(Arahis hipogaea L) e. Pasca Sarjana : Universitas Indonesia, Jakarta Tahun lulus 1998 Program studi kimia / Bagian ilmu kima Anorganik Judul Tesis : Pengaruh pH, pasangan anion dan komposisi pelarut terhadap

selektifitas logam Sm(III), Eu(III) dan Yb(III) dengan kriptan [2.2.1] dan [2.2.2]

Publikasi : : 1. Uji aktifitas antiradikal bebas fraksi metanol daun dan akar alang-alang (Imperata cylindrica Beauv) pada DPPH (Fakta Vol 3 No 1 Agustus 2006

: 2. Zat tambahan makanan (Fakta Vol 3 No. 2, Desember 2006

: 3. Penentuan zat berwarna merah dalam minuman ringan yang dijual di Jakarta (Fakta Vol 3 No. 3. April 2007)

4. Uji aktifitas antioksidan fraksi kloroform dan etanol ekstrak etanol herba meniran (phyllanthus niruri L) dengan metoda DPPH dan K3Fe(CN)6 (Dibiayai oleh Lemlit UHAMKA 2007)

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 26: Penelitian Dosen Muda.pdf

26

5. Pengaruh aktifitas enzim getah pepaya dan bubur buah nanas terhadap rendemen minyak kelapa murni (VCO) ( Biaya Lemlit Uhamka, sedang berjalan)

.

Jakarta 25 Mei 2008

Yang bersangkutan

(Dra. Fatimah Nisma., M.Si

BIODATA PENELITI (ANGGOTA)

N a m a : Drs. Budi Arman., Apt

N. I .P : 131.682.365

Tempat / tgl lahir : Bukittinggi, 23 – 10 - 1950

A g a m a : I s l a m

Jenis Kelamin : Laki-laki

S t a t u s : D o s e n

Alamat

Rumah : Perum Pondok Timur Indah II, Jl Galaksi I, 32 Bekasi Kantor : Islamic Centre. Jl Delima II, Klender Jakarta Timur, Telp 021-8611070 dan 021-86603233

Mulai bekerja di UHAMKA Jakarta : Juli 1997 Riwayat Pendidikan :

a. SD : SD Negeri Kuala Simpang , Aceh Timur b. SMP : SMP Negeri Kuala Simpang , Aceh Timur c. SLTA : SMA Negeri Kuala Simpang, Aceh Timur d. Perguruan Tinggi : Universitas Sumatera Utara, 1978 Mipa, Program Studi Farmasi Judul Skripsi : e. Pasca Sarjana : Kesehatan Masyarakat , UHAMKA Belum lulus Publikasi : : 1. Penentuan Struktur Molekul dan Uji Aktifitas Ekstrak

Tumbuhan Usnea Sp : 2. Uji aktifitas antioksidan fraksi kloroform dan etanol ekstrak

etanol herba meniran (phyllanthus niruri L) dengan metoda DPPH dan K3Fe(CN)6 (Dibiayai oleh Lemlit UHAMKA 2007)

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 27: Penelitian Dosen Muda.pdf

27

: 3. Penentuan zat berwarna merah dalam minuman ringan yang dijual di Jakarta (Fakta Vol 3 No. 3. April 2007)

.

Jakarta 25 Mei 2008

Yang bersangkutan

(Drs. Budi Arman., Apt)

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 28: Penelitian Dosen Muda.pdf

28

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.