20
1 Penelaahan deskriptif dan grafis rumah tradisional Pertemuan 04 - 06 Matakuliah : R0392/Sejarah Arsitektur I Tahun : 2006

Penelaahan deskriptif dan grafis rumah tradisional Pertemuan 04 - 06

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Penelaahan deskriptif dan grafis rumah tradisional Pertemuan 04 - 06. Matakuliah: R0392/Sejarah Arsitektur I Tahun: 2006. Bentuk dan Gaya Arsitektur Tradisional :. Pulau Jawa : Sunda: Kanekes - Suku Baduy-Banten Sunda : Naga – Priangan Betawi / Jakarta dan sekitarnya - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: Penelaahan deskriptif dan grafis rumah tradisional Pertemuan 04 - 06

1

Penelaahan deskriptif dan grafis rumah tradisional

Pertemuan 04 - 06

Matakuliah : R0392/Sejarah Arsitektur I

Tahun : 2006

Page 2: Penelaahan deskriptif dan grafis rumah tradisional Pertemuan 04 - 06

2

Bentuk dan Gaya Arsitektur Tradisional :

• Pulau Jawa :

• Sunda: Kanekes - Suku Baduy-Banten• Sunda : Naga – Priangan

• Betawi / Jakarta dan sekitarnya• Jawa :Gaya Kudus / Rembangan / Pesisir Utara

• Jawa :Solo,Yogyakarta dan sekitarnya• Jawa : Madura

• Bali

Page 3: Penelaahan deskriptif dan grafis rumah tradisional Pertemuan 04 - 06

3

Ciri-ciri umum

1. Umumnya lantai rumah langsung diatas permukaan tanah (bukan panggung)

2. Khusus untuk Jawa Tengah, pola perletakan disesuaikan dengan kepercayaan setempat (umumnya menghadap selatan)

3. Motif ornamen umumnya mengambil motif tumbuhan

4. Atap menggunakan genteng

Page 4: Penelaahan deskriptif dan grafis rumah tradisional Pertemuan 04 - 06

4

Jawa Barat

Ciri : Buka Palayu

(Menghadap ke Bagian Panjangnya) Nama buka palayu menunjukkan letak pintu muka dari rumah tersebut menghadap ke arah salah satu sisi dari bidang atapnya.

Page 5: Penelaahan deskriptif dan grafis rumah tradisional Pertemuan 04 - 06

5

Jawa Barat

Ciri : Buka Pongpok

(menghadap ke bagian pendeknya)

buka pongpok didirikan atas dasar keinginan pemiliknya untuk menghadap pintu muka ke arah jalan.  Rumah buka pangpok adalah rumah yang memiliki pintu masuk pada arah yang sejajar dengan salah satu ujung dari batang suhunan

Page 6: Penelaahan deskriptif dan grafis rumah tradisional Pertemuan 04 - 06

6

Jawa Barat

Ciri : Buka Pongpok

(menghadap ke bagian pendeknya)

buka pongpok didirikan atas dasar keinginan pemiliknya untuk menghadap pintu muka ke arah jalan.  Rumah buka pangpok adalah rumah yang memiliki pintu masuk pada arah yang sejajar dengan salah satu ujung dari batang suhunan

Page 7: Penelaahan deskriptif dan grafis rumah tradisional Pertemuan 04 - 06

7

Jawa Barat

Ciri : Beberapa nama rumah

adat di Jawa Barat bila dilihat dari bentuk atapnya adalah : Julang Ngapak, Tagong Anjing, Badak Heuay, Suhunan Jolopong dan Parahu Kumureb.

Page 8: Penelaahan deskriptif dan grafis rumah tradisional Pertemuan 04 - 06

8

Jawa Barat

Ciri : Julang Ngapak (sikap

burung julang yang menentang sayap)

Bentuk atap julang

ngapak adalah bentuk atap yang melebar di kedua sisi bidang atapnya. Jika dilihat dari arah muka rumahnya, bentuk atap demikian menyerupai sayap dari burung julang

http://jabar.tamanmini.com

      

Page 9: Penelaahan deskriptif dan grafis rumah tradisional Pertemuan 04 - 06

9

Jawa Barat

Ciri : • Tagog Anjing (Sikap

anjing yang sedang duduk)

Bentuk Atap tagog anjing atau jogo anjing adalah bentuk atap yang memiliki dua bidang atap yang berbatasan pada garis batang suhunan.

http://jabar.tamanmini.com

      

Page 10: Penelaahan deskriptif dan grafis rumah tradisional Pertemuan 04 - 06

10

Jawa Barat

Ciri : Badak Heuay (Badak bermulut menganga)

Bangunan dengan atap demikian sangat mirip dengan tagog anjing. Perbedaannya hanya pada bidang atap belakang.

http://jabar.tamanmini.com

      

Page 11: Penelaahan deskriptif dan grafis rumah tradisional Pertemuan 04 - 06

11

Jawa Barat

Ciri : Suhunan  jolopong dikenal juga dengan sebutan suhunan panjang. Di kecamatan Tomo Kabupaten Sumedang dalam tahun tiga puluhan disebut atap ini dengan suhunan Jepang . "Jolopong" adalah Istilah Sunda. artinya tergolek lurus.

http://jabar.tamanmini.com

      

Page 12: Penelaahan deskriptif dan grafis rumah tradisional Pertemuan 04 - 06

12

Jawa Barat

Ciri : Parahu Kumureb (perahu

tengkurop)

Bentuk atap ini memiliki empat buah bidang atap. Sepasang bidang  atap sama luasnya, berbentuk trapezium sama kaki.

http://jabar.tamanmini.com

      

Page 13: Penelaahan deskriptif dan grafis rumah tradisional Pertemuan 04 - 06

13

Jawa Tengah/Yogyakarta

Ciri :

Pada umumnya susunan rumah adat Jawa Tengah terdiri dari 3 bagian yakni : Pendopo, Pringitan dan Dalem.

Page 14: Penelaahan deskriptif dan grafis rumah tradisional Pertemuan 04 - 06

14

Jawa Tengah/Yogyakarta

Ciri :

Beberapa tipe bentuk atap :

1. Kampung

2. Limasan

3. Joglo

Page 15: Penelaahan deskriptif dan grafis rumah tradisional Pertemuan 04 - 06

15

Jawa Tengah/Yogyakarta

Ciri :

Untuk atap Joglo, terdapat soko guru

( terdiri dari 4 tiang utama ) dengan plafon yang tersusun dari beberapa balok dengan sistim tumpang sari

Page 16: Penelaahan deskriptif dan grafis rumah tradisional Pertemuan 04 - 06

16

Jawa Tengah/Yogyakarta

Ciri :

Motif ornamen yang mengambil motif tumbuhan

Page 17: Penelaahan deskriptif dan grafis rumah tradisional Pertemuan 04 - 06

17

Jawa Timur

Ciri :

Sebagian besar ciri masih mengacu pada pola rumah adat Jawa Tengah dan Yogyakarta

Page 18: Penelaahan deskriptif dan grafis rumah tradisional Pertemuan 04 - 06

18

Bali

Ciri• Konsep dasar Arsitektur

Tradisional Bali : • Konsep hirarki ruang, Tri Loka

atau Tri Angga • Konsep orientasi kosmologi,

Nawa Sanga atau Sanga Mandala

• Konsep keseimbangan kosmologi, Manik Ring Cucupu

• Konsep proporsi dan skala manusia

• Konsep court, Open air • Konsep kejujuran bahan

bangunan

Page 19: Penelaahan deskriptif dan grafis rumah tradisional Pertemuan 04 - 06

19

Bali

• Ciri Tri Angga membagi

segala sesuatu menjadi tiga komponen atau zone:

• Nista (bawah, kotor, kaki),

• Madya (tengah, netral, badan) dan

• Utama (atas, murni, kepala)

Page 20: Penelaahan deskriptif dan grafis rumah tradisional Pertemuan 04 - 06

20

Bali

Ciri : Sumbu dalam arsitektur

Tradisional Bali :• Sumbu kosmos Bhur, Bhuwah

dan Swah (hidrosfir, litosfir dan atmosfir)

• Sumbu ritual kangin-kauh (terbit dan terbenamnya matahari)

• Sumbu natural Kaja-Kelod

(gunung dan laut)