68
PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI KASUS PEMBELAJARAN MENGGAMBAR ILUSTRASI DI MADRASAH ALIYAH FUTUHIYYAH 2 MRANGGENDEMAK SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata I untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Abdul Aziz NIM : 2401412049 Program Studi : Pendidikan Seni Rupa JURUSAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2019

PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

  • Upload
    others

  • View
    18

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

PENDIDIKAN SENI RUPA DI

LINGKUNGANPESANTREN:STUDI KASUS

PEMBELAJARAN MENGGAMBAR ILUSTRASI DI

MADRASAH ALIYAH FUTUHIYYAH 2 MRANGGENDEMAK

SKRIPSI

Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata I

untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan

oleh

Nama : Abdul Aziz

NIM : 2401412049

Program Studi : Pendidikan Seni Rupa

JURUSAN SENI RUPA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2019

Page 2: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

ii

Page 3: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

iii

Page 4: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :

“Dengan bereksperimen dan berkreasi kita akan belajar dan mendapat hal-hal yang

baru” (Abdul Aziz)

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Sholekan

dan Ibu Subiyatun, yang senantiasa

memberikan ridho, do’a, semangat, motivasi,

dan kasih sayang. Jurusan Seni Rupa,

Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas

Negeeri Semarang.

Page 5: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

v

SARI

Aziz, Abdul. 2018. Pendidikan Seni Rupa di Lingkungan Pesantren: Studi Kasus

Pembelajaran Menggambar Ilustrasi di Madrasah Aliyah Futuhiyyah 2 Mranggen

Demak. Skripsi, Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri

Semarang. Pembimbing I Dr. Triyanto M.A. Pembimbing II Dr. Kamsidjo Budi

Utomo, M.Pd. Hal i-xvii, 251

Kata kunci : Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren.

Tujuan penelitian ini mengkaji masalah proses pendidikan seni rupa di lingkungan

pesantren, pembelajaran menggambar ilustrasi di Madrasah Aliyah Futuhiyyah 2

Mranggen Demak, siswa kelas XII IPA 2. Metode penelitian menggunakan

pendekatan kualitatif, pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara,

dan dokumentasi. Teknik pengabsahan data dilakukan melalui triangulasi. Analisis

data dilakukan melalui reduksi data, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan

hal-hal sebagai berikut. Pertama, pembelajaran seni rupa di lingkungan pesantren

yang terfokus pada pembelajaran menggambar ilustrasi di Madrasah Aliyah

Futuhiyyah 2 Mranggen Demak dilakukan melalui tahapan perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi yang dilaksanakan oleh guru bukan bidang

kompetensinya. Kedua, pembelajaran tersebut menghasilkan 29 karya gambar

ilustrasi, karya-karya gambar ilustrasi secara simbolis mengekspresikan kondisi

lingkungan pesantren dengan dilandasi adanya nilai-nilai lingkungan pesantren

yaitu: Pendalaman ilmu-ilmu agama, mondok, kepatuhan, keteladanan, kesalehan,

kemandirian, kedisiplinan, kesederhanaan, toleransi, qana’ah, rendah hati,

ketabahan, kesetiakawanan/tolong menolong, ketulusan, istiqomah,

kemasyarakatan, dan kebersihan. Ketiga, ke 29 karya tersebut dianalisis

menunjukkan adanya representasi nilai-nilai kepesantrenan. Pada pembelajaran ini

guru menggunakan kurikulum 2013 tetapi proses pembelajarannya di landasi

dengan nilai-nilai keagamaan. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dikemukakan

saran sebagai berikut. Pertama hendaknya sekolah menyediakan guru seni budaya

yang sesuai dengan kompetensi dan kebutuhannya. Kedua, hendaknya guru

menambah referensi media pembelajaran agar siswa tidak kesulitan dalam

mengembangkan ide berkarya serta siswa lebih termotivasi dalam mengikuti

pembelajaran. Ketiga, hendaknya sekolah memiliki ruang ketrampilan dan ruang

pamer untuk menampilkan hasil karya siswa.

Page 6: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

vi

Fine art education in madrasah aliyah: case study of learning to draw

illustrations on madrasah aliyah futuhiyyah 2 mranggen demak character-

based boarding school

Dr. Triyanto M.A.

Dr. Kamsidjo Budi Utomo, M.Pd.

Abdul Aziz

Fine art education program, Department of fine arts, Faculty of language and art

of Semarang State University

ABSTRACT

The aim of this study is to examine visual arts education process at Islamic boarding

schools, learning of illustrative drawn for XII grade students at Madrasah Aliyah 2

Mranggen Demak Method which used in this study is qualitative approach, the data

collected by observation, interview, and documentation. Technique of validating

use triangulation methode. Data analysis is getting from; reduction, presentation,

and verification. The results of this study are: First, learning about visual art at

Islamic boarding schools which focused to illustrative drawn at Madrasah Aliyah 2

Mranggen Demak through planning, conducting and evaluation. Second, the

learning produced 29 work ilustration, these illustrations as a symbolyc condition

of the Islamic boarding schools environment based on Islamic boarding schools

environment values: the depth of religiousity, mondok, obedience, exemplary,

piety, independence, discipline, simplicity, tolerant, qana'ah, humility, fortitude,

brotherhood/help, sincerity, istiqomah, community, and cleanliness. Third, the

study selected random 29 images to describe their which represented the values of

Islamic boarding school. In this learning, the teacher used currriculum of 2013

which collaborated with the values of Islamic boarding school. As the result of this

study, the researcher could raise some suggestions. First, in order of enlarging the

knowledge of visual arts education, the teachers must read more literature about

visual arts education from every stage. Second, the teachers must add more

reference by appreciating students’ illustrative drawn. Third, they need to

participate in workshop of visual arts education.

Keywords : Fine art education,Drawing illustrations,The characters

boarding school.

Page 7: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

vii

PRAKATA

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas

curahan rahmat, karunia, serta pertolongan-Nya skripsi berjudul Pendidikan Seni

Rupa di Lingkungan Pesantren: Studi Kasus Pembelajaran Menggambar Ilustrasi

di Madrasah Aliyah Futuhiyyah 2 Mranggen Demak dapat terselesaikan.

Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bantuan, dukungan dan doa dari

berbagai pihak, sehingga semua semua tugas tersebut dapat selesai dengan baik.

Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, peneliti ingin menghaturkan rasa terima

kasih kepada :

1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis untuk menimba ilmu di Universitas Negeri Semarang.

2. Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang yang telah

memberikan kemudahan izin penelitian.

3. Ketua Jurusan Seni Rupa Universitas Negeri Semarang yang memberi

kemudahan administrasi dan perkuliahan.

4. Dr. Triyanto, M.A., sebagai dosen pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, arahan, masukan, dan saran selama proses penyelesaian skripsi ini.

5. Dr. Kamsidjo Budi Utomo, M.Pd., sebagai dosen oembimbing II yang telah

memberikan bimbingan, arahan, masukan, dan saran selama proses

penyelesaian skripsi ini.

Page 8: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

viii

Page 9: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

ix

DAFTAR ISI

PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................... ii

PERNYATAAN ..................................................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................ iv

SARI… ................................................................................................... v

ABSTRACT ........................................................................................... vi

PRAKATA ............................................................................................. vii

DAFTAR ISI .......................................................................................... ix

DARTAR GAMBAR ........................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................. xvii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

1.1 Latar belakang` ............................................................................ 1

1.2 Rumusan masalah ...................................................................... 5

1.3 Tujuan penelitian ......................................................................... 5

1.4 Manfaat penelitian ....................................................................... 5

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS ........... 7

2.1 Kajian Pustaka ............................................................................. 7

2.2 Landasan Teoretis ....................................................................... 8

2.2.1 Pendidikan Seni Rupa di sekolah umum ..................................... 8

2.2.2 Pembelajaran sebagai Sistem ...................................................... 11

2.3 Gambar Ilustrasi .......................................................................... 20

2.3.1 Konsep Gambar Ilustrasi ............................................................. 20

2.3.2 Unsur-unsur Visual dalam Karya Seni Rupa .............................. 22

Page 10: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

x

2.3.3 Prinsip-prinsip rupa ..................................................................... 25

2.3.4 Fungsi Gambar Ilustrasi .............................................................. 28

2.3.5 Pemilihan Media Berkarya .......................................................... 29

2.4. Sekolah di lingkungan Pesantren. ............................................... 32

2.4.1 Pendalaman Ilmu-ilmu agama ..................................................... 33

2.4.2 Mondok ....................................................................................... 33

2.4.3 Kepatuhan .................................................................................... 34

2.4.4 Keteladanan ................................................................................. 34

2.4.5 Kesalehan .................................................................................... 35

2.4.6 Kemaindirian ............................................................................... 35

2.4.7 Kedisiplinan ................................................................................ 35

2.4.8 Kesederhanaan ............................................................................ 36

2.4.9 Toleransi ...................................................................................... 36

2.4.10 Qana’ah ....................................................................................... 37

2.4.11 Rendah hati .................................................................................. 37

2.4.12 Ketabahan .................................................................................... 38

2.4.13 Kesetiakawanan/Tolong-Menolong. ........................................... 38

2.4.14 Ketulusan ..................................................................................... 39

2.4.15 Istiqamah ..................................................................................... 39

2.4.16 Kemasyarakatan .......................................................................... 39

2.4.17 Kebersihan ................................................................................... 40

BAB 3 METODE PENELITIAN ......................................................... 43

3.1 Pendekatan Penelitian ................................................................. 43

3.2 Lokasi Penelitian dan sasaran penelitian ..................................... 44

3.2.1 Lokasi penelitian ......................................................................... 44

Page 11: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

xi

3.2.2 Sasaran Penelitian ....................................................................... 44

3.3 Subjek penelitian ......................................................................... 44

3.4 Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 45

3.4.1 Observasi ..................................................................................... 45

3.4.2 Teknik wawancara ....................................................................... 46

3.4.3 Teknik dokumentasi .................................................................... 46

3.5 Keabsahan Data ........................................................................... 47

3.6 Teknik Analisis Data ................................................................... 47

3.6.1 Reduksi data ................................................................................ 48

3.6.2 Penyajian data ............................................................................. 48

3.6.3 Verifikasi (penarikan kesimpulan) .............................................. 48

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................... 50

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................... 50

4.1.1 Kondisi Fisik Madrasah Aliyah Futuhiyyah 2 Mranggen

Demak ......................................................................................... 50

4.1.2 Fasilitas di Madrasah Aliyah Futuhiyyah 2 Mranggen

Demak ......................................................................................... 57

4.1.3 Keadaan Lingkungan Sekolah .................................................. 71

4.1.4 Keadaan Guru dan Tenaga Kependidikan .................................. 72

4.1.5 Keadaan Siswa Madrasah Aliyah Futuhiyyah 2 Mranggen

Demak ......................................................................................... 75

4.1.6 Prestasi Siswa .............................................................................. 77

4.2 Pembelajaran Menggambar Ilustrasi di Madrasah Aliyah

Futuhiyyah 2 Mranggen Demak ................................................. 79

4.2.1 Pembelajaran pertemuan pertama ............................................... 80

4.2.2 pembelajaran pertmuan kedua ..................................................... 87

Page 12: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

xii

4.2.3 Pembelajaran pertemuan ketiga................................................... 92

4.3 Hasil Gambar Ilustrasi Siswa ...................................................... 95

4.3.1. Deskripsi Karya Siswa ................................................................ 110

4.3.2. Matrik hasil karya pembelajaran gambar ilustrasi ...................... 210

4.4 Ekspresi Nilai-nilai Lingkungan Pesantren dalam Gambar

Ilustrasi Siswa ............................................................................. 232

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 239

5.1 Simpulan ...................................................................................... 239

5.2 Saran ........................................................................................... 241

BIBLIOGRAPHY ................................................................................. 243

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 244

LAMPIRAN ........................................................................................... 247

Page 13: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka berfikir............................................................. 41

Gambar 2.2 Bagan Prosedur Analisis Data Model Alir ...................... 49

Gambar 4.1 Madrasah Aliyah Futuhiyyah 2 Mranggen Demak ......... 51

Gambar 4.2 Kabupaten Demak dalam Peta Jawa Tengah ................... 52

Gambar 4.3 Kecamatan Mranggen dalam Peta Kabupaten Demak .... 53

Gambar 4.4 Lokasi Desa Mranggen dalam Peta

KecamatanMranggen ....................................................... 55

Gambar 4.5 Lokasi Sekolah ................................................................ 56

Gambar 4.6 Ruang kelas XII ipa 3 ...................................................... 65

Gambar 4.7 Foto ruang guru Madrasah Aliyah Futuhiyyah 2

Mranggen Demak ............................................................ 66

Gambar 4.8 Ruang perpustakaan Madrasah Aliyah Futuhiyyah 2

Mranggen Demak ............................................................ 67

Gambar 4.9 Ruang kepala sekolah Madrasah Aliyah Futuhiyyah 2

Mranggen Demak ............................................................ 69

Gambar 4.10 Piala Siswa Madrasah Aliyah Futuhiyyah 2

Mranggen Demak. ........................................................... 78

Gambar 4.11 Wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran

seni budaya di Madrasah Aliyah Futuhiyyah 2

Mranggen Demak ............................................................. 79

Gambar 4.12 Siswa sedang berdoa........................................................ 81

Gambar 4.13 Guru memberikan apersepsi kepada siswa ...................... 83

Gambar 4.14 Guru memeberikan contoh gambar ilustrasi.................... 85

Gambar 4.15 Siswa mengamati contoh gambar ilustrasi yang sudah

ada.................................................................................... 85

Gambar 4.16 Siswa begiliran bersalaman dan mencium tangan guru

sebelum meninggalkan kelas ........................................... 86

Gambar 4.17 Guru membimbing siswa untuk melanjutkan tugas

yang telah diberikan minggu lalu .................................... 87

Page 14: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

xiv

Gambar 4.18 Siswa mulai melanjutkan proses pewarnaan ..................... 88

Gambar 4.19 Guru berinteraksi dengan siswa ......................................... 89

Gambar 4.20 Siswa mempresentasikan hasil karyanya. .......................... 93

Gambar 4.21 Siswa berdoa sebelum meninggalkan kelas ....................... 95

Gambar 4.22 Hasil gambar ilusrasi qorin ............................................... 111

Gambar 4.23 Hasil gambar ilustrasi dalam bentuk info grafis................ 114

Gambar 4.24 Hasil gambar ilustrasi suci hidayah ................................... 115

Gambar 4.25 Hasil gambar ilustrasi dalam bentuk info grafis................ 118

Gambar 4.26 Hasil gambar ilustrasi afifatul khasanah ........................... 118

Gambar 4.27 Hasil gambar ilustrasi dalam bentuk info grafis................ 121

Gambar 4.28 Hasil gambar ilustrasi ina noviana ................................... 121

Gambar 4.29 Hasil gambar ilustrasi dalam bentuk info grafis................ 124

Gambar 4.30 Hasil gambar ilustrasi nila sari .......................................... 125

Gambar 4.31 Hasil gambar ilustrasi dalam bentuk info grafis................ 128

Gambar 4.32 Hasil gambar ilustrasi nuraida yusifa ................................ 128

Gambar 4.33 Hasil gambar ilustrasi dalam bentuk info grafis................ 131

Gambar 4.34 Hasil gambar ilustrasi mera mulyani ................................. 131

Gambar 4.35 Hasil gambar ilustrasi dalam bentuk info grafis................ 134

Gambar 4.36 Hasil gambar ilustrasi aninda fitriyani .............................. 135

Gambar 4.37 Hasil gambar ilustrasi dalam bentuk info grafis................ 138

Gambar 4.38 Hasil gambar ilustrasi hausa maria.................................... 138

Gambar 4.39 Hasil gambar ilustrasi dalam bentuk info grafis ............... 141

Page 15: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

xv

Gambar 4.40 Hasil gambar ilustrasi shintya aisya ayu lestari ................ 142

Gambar 4.41 Analisis karya ilustrasi dalam bentuk info grafis ................ 145

Gambar 4.42 Hasil gambar ilustrasi .......................................................... 145

Gambar 4.43 Analisis karya ilustrasi dalam bentuk info grafis ................ 148

Gambar 4.44 Hasil gambar ilustrasi .......................................................... 149

Gambar 4.45 Hasil gambar ilustrasi .......................................................... 152

Gambar 4.46 Hasil gambar ilustrasi .......................................................... 152

Gambar 4.47 Hasil gambar ilustrasi .......................................................... 155

Gambar 4.48 Hasil gambar ilustrasi .......................................................... 156

Gambar 4.49 Hasil gambar ilustrasi .......................................................... 159

Gambar 4 50 Hasil gambar ilustrasi .......................................................... 159

Gambar 4.51 Hasil gambar ilustrasi .......................................................... 162

Gambar 4.52 Hasil gambar ilustrasi .......................................................... 163

Gambar 4.53 Analisis karya ilustrasi dalam bentuk info grafis. ............... 165

Gambar 4.54 Hasil gambar ilustrasi .......................................................... 166

Gambar 4.55 Analisis karya ilustrasi dalam bentuk info grafis. ............... 168

Gambar 4.56 Hasil gambar ilustrasi .......................................................... 169

Gambar 4.57 Analisis karya ilustrasi dalam bentuk info grafis ................ 172

Gambar 4.58 Hasil gambar ilustrasi ( Sumber: Dokumentasi

peneliti) ................................................................................ 172

Gambar 4.59 Analisis karya ilustrasi dalam bentuk info grafis. ............... 175

Page 16: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

xvi

Gambar 4.60 Hasil gambar ilustrasi .......................................................... 176

Gambar 4.61 Analisis karya ilustrasi dalam bentuk info grafis. ............... 179

Gambar 4.62 Hasil gambar ilustrasi .......................................................... 179

Gambar 4.63 Analisis karya ilustrasi dalam bentuk info grafis. ............... 182

Gambar 4.64 Hasil gambar ilustrasi .......................................................... 182

Gambar 4.66 Hasil gambar ilustrasi ( Sumber: Dokumentasi

peneliti) ................................................................................ 186

Gambar 4.67 Analisis karya ilustrasi dalam bentuk info grafis. ............... 189

Gambar 4.68 Hasil gambar ilustrasi ( Sumber: Dokumentasi

peneliti) ................................................................................ 189

Gambar 4.69 Analisis karya ilustrasi dalam bentuk info grafis. ............... 192

Gambar 4.70 Hasil gambar ilustrasi ( Sumber: Dokumentasi

peneliti) ................................................................................ 192

Gambar 4.71 Analisis karya ilustrasi dalam bentuk info grafis. ............... 195

Gambar 4.72 Hasil gambar ilustrasi .......................................................... 196

Gambar 4.73 Analisis karya ilustrasi dalam bentuk info grafis. ............... 198

Gambar 4.74 Hasil gambar ilustrasi .......................................................... 199

Gambar 4.75 Analisis karya ilustrasi dalam bentuk info grafis. ............... 202

Gambar 4.76 Hasil gambar ilustrasi .......................................................... 202

Gambar 4.77 Analisis karya ilustrasi dalam bentuk info grafis. ............... 205

Gambar 4.78 Hasil gambar ilustrasi .......................................................... 206

Gambar 4.79 Analisis karya ilustrasi dalam bentuk info grafis ................ 209

Page 17: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Dan Kondisi Sarana Prasarana ............................................. 58

Tabel 4.2 Daftar Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Aliyah

Futuhiyyah 2 Mranggen Demak ........................................... 72

Tabel 4.3 Jumlah peserta didik di Madrasah Aliyah Futuhiyyah 2

Mranggen Demak ................................................................. 75

Tabel 4.4 Hasil gambar ilustrasi yang dibuat oleh siswa kelas XII

IPA Madrasah Aliyah Futuhiyyah 2 Mranggen Demak....... 96

Tabel 4.5 Matrik hasil karya pembelajaran ilustrasi siswa kelas XII

Madrasah Aliyah Futuhiyyah 2 Mranggen Demak .............. 210

Page 18: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Pembimbing ............................................ 248

Lampiran 2 Instrumen Penelitian ............................................................ 249

Lampiran 3 Instrumen Penelitian ............................................................ 251

Lampiran 4 Instrumen Penelitian ............................................................ 252

Lampiran 5 Instrumen Penelitian ............................................................ 254

Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................... 255

Lampiran 7 Silabus Seni Budaya Sma Kelas XII ................................... 294

Page 19: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pendidikan merupakan suatu proses dan upaya yang dilakukan secara sadar dan

disengaja oleh manusia dewasa yang memikiki tujuan-tujuan tertentu yang hendak

dicapai. Melalui proses pendidikan, tujuan yang ingin diraih adalah menjadikan

manusia mampu mengaktualisasikan diri dan dapat menjadi warga masyarakat dan

bangsanya. Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara

(Sanjaya 2007:2).

Pendidikan seni merupakan pendidikan yang wajib dilaksanakan di setiap

sekolah, mulai dari jenjang SD, SMP dan SMA serta sekolah yang sederajat.

Pendidikan seni di sekolah meliputi seni rupa, seni tari dan seni musik. Pendidikan

seni rupa diberikan di sekolah karena memiliki keunikan dan kemanfaatan terhadap

pemberian pengalaman estetik. Pemberian pengalaman estetik dapat diberikan

melalui dua pendekatan, yaitu pendekatan pendidikan dalam seni dan pendidikan

melalui seni. Pendidikan dalam seni merupakan kegiatan pembelajaran seni bagi

peserta didik agar peserta didik memiliki keahlian dalam berkarya seni (Syafii,

2006:7).

Page 20: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

2

Pendidikan melalui seni adalah pendidikan yang bertujuan untuk

memberikan keseimbangan rasional, emosional, intelektualitas dan sensibilitas.

Dalam pelaksanaannya, pendidikan melalui seni lebih menekankan proses dari

pada hasil. Peserta didik tidak diharapkan menjadi seniman atau ahli di bidang seni,

tetapi peserta didik diharapkan dapat berekspresi, berimajinasi dan berkreasi serta

berekreasi (Syafii, 2006:8).

Pendidikan seni rupa di sekolah (non kejuruan), pada dasarnya mengacu

pada pendidikan melalui seni. Dalam hal ini proses kegiatannya meliputi

berekspresi, berkreasi, dan berapresiasi. Berekspresi merupakan kegiatan seni rupa

yang bertujuan agar siswa dapat menyalurkan atau mengungkapan perasaannya

dalam berkarya. Kegiatan berkreasi merupakan bentuk kegiatan seni rupa yang

bertujuan agar siswa mampu menciptakan dan menghasilkan karya. Sementara itu

kegiatan berapresiasi adalah kegiatan yang bertujuan agar siswa mampu

menghargai hasil karya orang lain.

Pembelajaran seni rupa di sekolah tidak terlepas dari kegiatan berkarya.

Kegiatan berkarya dalam pembelajaran seni rupa meliputi menggambar, melukis,

memahat, mengukir, mencetak/grafis, dan sebagainya. Pada umumnya kegiatan

berkarya yang sering dilaksanakan di sekolah (non pendidikan) adalah kegiatan

menggambar. Menggambar menjadi kegiatan yang sering dilaksanakan di sekolah

karena menggambar merupakan kegiatan yang mudah bagi siswa untuk

menyalurkan ekspresinya. Ketika proses menggambar, siswa mengungkapkan

ekspresinya dalam bentuk goresan-goresan. Goresan yang telah dibuat oleh siswa

akan berbeda antara siswa satu dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan setiap

Page 21: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

3

siswa memiliki ekspresi yang berbeda dan setiap anak memiliki cara sendiri untuk

menggambar.

Proses menggambar dapat membantu siswa untuk mengembangkan

kemampuan motorik dan psikologis anak. Kemampuan motorik siswa dapat

berkembang dengan baik jika siswa sering berlatih. Ketika siswa menggambar,

semua perasaan dan emosi yang ada dalam jiwa akan tersalurkan dalam karya

gambar. Perasaan dan emosi yang telah tersalurkan dalam sebuah karya gambar

dapat berupa perasaan senang, gembira, sedih dan sebagainya (Sofyan dan Salam,

2001:22)

Menggambar adalah kegiatan yang paling ekspresif karena kegiatan ini

langsung dapat mengekspresikan kemauan, keinginan atau gagasan secara bebas

dan jujur dari dalam diri seorang anak. Menggambar bagi anak juga dapat dijadikan

sebagai media berekspresi, rekreasi, dan berkomunikasi. Gambar bagi anak

mempunyai banyak arti, dapat mengekspresikan ungkapan jiwanya dan dapat

memperbanyak data bagi orang lain. Saat menggambar, anak sebetulnya sedang

melakukan pekerjaan yang melibatkan koordinasi mulai dari imajinasi, tangan,

mata dan anggota tubuh lainnya. Aktivitas menggambar bagi seorang anak bukan

hanya sekedar aktivitas fisik seperti menggambar tangan dan jari, namun memiliki

makna yang mendalam dari segi kejiwaan diantarnya anak dapat mengungkapkan

perasaanya melalui gambar. Dalam proses tersebut terlihat kemampuan berpikir,

merasa, persepsi dan merespon apa yang terjadi disekitarnya. Dalam aktivitas

menggambar anak menemukan dunianya sendiri yang diungkapkan secara khas

(Sofyan dan Salam, 2001:24).

Page 22: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

4

Sekolah di lingkungan pesantren merupakan lembaga pendidikan yang

memprioritaskan penanaman sikap, pengetahuan, dan nilai-nilai religius kepada

seluruh warga Madrasah Aliyah (MA) Futuhiyyah 2 Mranggen Demak. MA

tersebut merupakan salah satu sekolah lanjutan atas yang berbasis Islam yang ada

di Kabupaten Demak yang letaknya satu kompleks denhgan pesantren. Ada sebuah

hal menarik yang terdapat di MA Futuhiyah 2 Mranggen Demak yakni terletak

pada proses pembelajaran seni rupa khususnya pada pembelajaran menggambar.

Ketika di sekolah umum siswa cenderung dibebaskan menggambar ilustrasi dengan

sesuai imajinasinya sendiri tanpa ada batasan tertentu, sedangkan dalam

pembelajaran menggambar di MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak siswa diarahkan

untuk menggambar ilustrasi yang mengandung unsur agama. Selain itu guru

pengampu mata pelajaran seni budaya di Madrasah Aliyyah Futuhiyyah 2

Mranggen bukan dari lulusan pendidikan seni, akan tetapi berasal dari lulusan

bahasa arab. Hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam

tentang bagaimana proses menggambar ilustrasi di MA Futuhiyyah 2 Mranggen

Demak.

Berdasarkan latar belakang itulah peneliti ingin mengkaji tentang

“Pembelajaran Siswa dalam Menggambar ilustrasi pada Sekolah di lingkungan

pesantren (Studi pada Madrasah Aliyah Futuhiyyah 2 Mranggen Demak kelas XII

IPA 2). Madrasah Aliyah di Kabupaten Demak dipilih sebagai lokasi penelitian

secara kasuistik karena pertimbangan sosio budaya masyarakat Demak yang

menurut berbagai literatur terbukti dan dikenal sebagai kota wali yang kental nilai

keagamaannya dalam setiap perilaku masyarakat.

Page 23: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

5

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan ditas, maka permasalahan yang

dibahas adalah:

1.2.1 Bagaimana Guru melaksanakan pembelajaran siswa dalam menggambar

ilustrasi di MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak ?

1.2.2 Bagaimana hasil karya gambar ilustrasi siswa MA Futuhiyyah 2 Mranggen

Demak ?

1.2.3 Bagaimana nilai-nilai di lingkungan pesantren terekspresikan dalam gambar

ilustrasi anak tersebut?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan peneliti dirumuskan sebagai berikut.

1.3.1 Mendiskripsikan pelaksanaan pembelajaran menggambar ilustrasi yang

dilakukan oleh guru di MA Futuhiyyah 2 MranggenDemak .

1.3.2 Mendiskripsikan hasil karya gambar ilustrasi siswaMA Futuhiyyah 2

MranggenDemak .

1.3.3 Mendiskripsikan nilai-nilai di lingkungan pesantren yang terekspresikan

dalam gambar ilustrasi anak tersebut.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat ini memiliki manfaat baik teoritis maupun secara praktis:

Page 24: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

6

1.4.1 Teoretis

Manfaat teoretis penelitian ini adalah menemukan fakta-fakta empirik

tentang proses berkarya dan nilai-nilai lingkungan pesantren yang bersifat

religiusitas sehingga mendukung konsep atau teori tentang pembelajaran

seni rupa di lingkungan sekolah yang berbasis keagamaan, lingkungan

pesantren..

1.4.2 Manfaat praktis

Manfaat praktis penelitian ini adalah sebagai berikut.

Bagi guru, memberikan penjelasan tentang nilai-nilai di lingkungan

pesantren yang dapat diterapkan dalam pembelajaran seni rupa.

Bagi sekolah sebagai lembaga pendidikan, dapat memanfaatkan lingkungan

pesantren sebagai media dalam pembelajaran seni rupa.

Bagi siswa, dalam konteks pembelajaran dapat memanfaatkan lingkungan

pesantren dalam berkarya gambar ilustrasi.

Page 25: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

7

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

2.1 Kajian Pustaka

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang relevan atau yang sesuai untuk

mendukung penelitian yang dilakukan. Penelitian terdahulu diperoleh dan dimuat

dalam berbagai literature seperti antara lain jurnal ilmiah, buku, dan hasil seminar.

Pertama, penelitian Ismianto (2014) yang dimuat dalam Jurnal imajinasi volume 8

No 2 Bulan Juli, 2014, 91 berjudul Implementasi papan berpakut). Hasil penelitian

menunjukkan bahwa pada pra penggunaan papan berpaku, anak kesulitan

menggambar motif dalam proses berkarya berulang menghapus pekerjaannya atau

berganti kelas. Setelah digunakan papan berpaku anak sangat antusias mencoba dan

bereksplorasi dengan berbagai gambar motif dan menghasilkan karya yang kreatif

dan excellent.

Kedua, artikel ilmiah Witabora (2012) yang dimuat dalam jurnal

Humaniora Volume 3, No 2 Oktober 2012 659-667. Berjudul peran dan

perkembangan ilustrasi membahas mengenai konsep ilustrasi, peran, serta

perkembangan seni ilustrasi.

Ketiga laporan skripsi Oktaviyanti (2013) Fakultas Ilmu Pendidikan

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Unnes. Berjudl keterkaitan penggunaan

media gambar ilustrasi terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa kelas v materi

menggambar ilustrasi di SDN 1 Dagan Purbalingga, penelitian ini berisi tentang

pengaruh penggunaan media gambar ilustrasi terhadap aktivitas belajar siswa.

Page 26: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

8

Berdasarkan ketiga penelitian terdahulu di atas terdapat persamaan dan

perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti.

Penelitian pertama membahas tentang kreativitas, penelitian kedua membahas

tentang seni ilustrasi, dan penelitian yang ketiga berkaitan dengan pembelajaran

seni ilustrasi, sedangkan perbedaan terletak pada fokus penelitian. Peneliti lebih

menekankan pada sekolah di lingkungan pesantren. Adapun sumbangan dari

penelitian terdahulu tersebut yaitu untuk memberikan pemahaman yang lebih

mengenai pendidikan seni rupa di lingkungan pesantren.

2.2 Landasan Teoretis

2.2.1 Pendidikan Seni Rupa di Sekolah Umum

Seni merupakan salah satu unsur kebudayaan yang memiliki kontribusi besar dalam

membentuk peradaban bangsa. Hal tersebut dapat dilihat ketika orang berbicara

mengenai sebuah peradaban, maka perbincangan itu tidak akan lepas dengan

produk-produk karya seni yang memiliki nilai-nilai serta keunggulan, dan kualitas

yang tingi, Bandi (dalam Model Pembelajaran Kritik Dan Apresiasi Seni Rupa,

2008:6).

Di segi yang lain, dilihat dari aktivitasnya, seni memberi ruang, waktu, dan

kesempatan bagi para pelakunya untuk melakukan aktivitas kreatifitas dan

apresiatif. Kegiatan kreatif dalam kesenian akan memberi ruang kebebasan para

pelaku untuk mengembangkan berbagai potensi artistiknya untuk menciptakan

berbagai kreasi karya seni sebagai respons atas tantangan atau sebuah masalah yang

dihadapi secara orisional. Kegiatan ini merupakan tindakan atau perilaku ekspresif

Page 27: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

9

yang mampu menjadi modal budaya dalam membangun peradaban bangsa, Bandi

(2008:8).

Sementara itu, kegiatan apresiatif merupakan tindakan social untuk

merespon hadirnya suatu objek seni. Melalui kegiatan ini, seseorang akan

mendapatkan pengalaman estetik. Pengalaman ini merupakan sebuah kebutuhan

emosional manusia yang perlu dipenuhi dalam kapasitasnya sebagai makhluk yang

bercita rasa, bermartabat, atau berbudaya. Untuk mendapatkan pengalaman estetik

ini, seseorang harus mengembangkan sikap positif melalui peristiwa mengamati,

menghayati, menikmati, dan menjastifikasi atas kesan-kesan tertentu yang

diperolehnya atas objek seni yang dihadapinya. Muara dari aktifitas ini adalah

munculnya sikap menghargai, Bandi (2008:27).

Atas dasar nilai-nilai yang terkandung dalam kegiatan seni tersebut, maka

kehadiran seni dalam dunia pendidikan sangatlah penting guna membantu

mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Hal tersebut juga dijelaskan oleh Sutopo

(1989) yang mengemukakan bahwa seni menjadi penting artinya sebagai bagian

program dalam mengupayakan terbentuknya manusia seutuhnya yang menjadi

tujuan utama system pendidikan nasional Indonesia. Bahkan karena begitu

pentingnya kehadiran seni dalam pendidikan, seorang filsuf besar, Plato (dalam

Read, 1970:1) menyatakan dalam thesisnya bahwa : “that art should be the basic

of education” yang berarti seni seharusnya menjadi dasar pendidikan.

Menurut Triyanto (2017: 87), pendidikan seni dapat dilaksanakan melalui

duan pendekatan, yaitu pendidikan melalui seni (education throught art) dan

pendekatan pendidikan dalam seni (education in art). Pendekatan pendidikan

Page 28: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

10

melalui seni di selenggarakan di sekolah-sekolah umum. Sementara itu, pendekatan

pendidikan dalam seni diselenggarakan dalam sekolah-sekolah khusus kejuruan

(vokasi).

Pertama, pendidikan seni di sekolah umum dimaknai sebagai pendidikan

melalui seni mengandung maksud bahwa seni dijadikan sebagai sarana untuk

mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan bukan untuk

kepentingan seni itu sendiri (Triyanto, 2017: 87-88). Hal tersebut senada dengan

penyataan Ismiyanto (2009: 14) bahwa dalam pendidikan melalui seni peranan

pendidikan seni bukan sebagai upaya pengembangan dan pelestarian seni, tetapi

sebagai media pengembangan kepribadian.

Kedua, pendidikan seni di sekolah khusus (kejuruan) dimaknai sebagai

bentuk penyelenggaraan pendidikan dalam seni. Makna ini mengandung maksud

bahwa pendidikan seni di sini, meskipun proses penyelenggaraan praktik

pembelajarannya tidaklah berbeda dengan praktik pendidikan melalui seni, yakni

melalui proses kegiatan kreatif dan apresiatif, namun orientasinya berbeda dengan

tujuan pendidikan di sekolah umum, yaitu memberikan berbagai situasi kepada

peserta didik agar mereka memiliki keterampilan atau keahlian dalam menciptakan

karya seni (Triyanto, 2017: 94-95). Hal tersebut senada dengan penyataan

Ismiyanto (2009: 14) bahwa pendekatan seni dalam pendidikan merupakan upaya

pendidik dan institusi pendidikan dalam rangka mewariskan, mengembangkan, dan

melestarikan berbagai jenis kesenian melalui sekolah.

Pendidikan seni di sekolah umum mengandung maksud bahwa seni

dijadikan sebagai sarana untuk mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan pada

Page 29: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

11

umumnya dan bukan untuk kepentingan seni itu sendiri. Sedangkan pendidikan seni

di sekolah khusus (kejuruan atau vokasi) dimaknai sebagai bentuk penyelenggaraan

pendidikan dalam seni. Meskipun dalam praktiknya, pembelajaran seni itu sendiri

tidaklah berbeda dengan praktik pendidikan melalui seni, namun orientasi

tujuannya berbeda dengan tujuan pendidikan seni disekolah umum, yaitu

memberikan berbagai situasi kepada peserta didik agar mereka memiliki

ketrampilan atau keahlian dalam menciptakan karya seni. (Retnowati, 2010: 48).

Linderman dan Linderman, (dalam Ismianto 2010) menjelaskan bahwa

pendidikan seni bertujuan menanamkan nilai estetis dengan jalan memberikan

pengalaman perseptual, kultural, dan artistik. Pengalaman perseptual ditanamkan

melalui kegiatan proses berfikir, penciptaan, imajinasi, dan ekspresi kreatif.

Pengalaman budaya diperoleh dengan mempelajari dan mempelajari bentuk-bentuk

kebudayaan lampau dan sekarang, serta pengalaman artistic dikembangkan melalui

pemahaman dan keterampilan menggunakan media seni dan mengapresiasi karya

seni orang lain.

Dalam hal ini peneliti menggunakan pendekatan pendidikan melalui seni

(education throught art).Orientasi tujuan pendidikan melalui seni tersebut,

mengarah pada upaya untuk memberikan pengalaman estetis kepada peserta didik

bukan untuk membentuk manusi terdidik sebagai seorang seniman.

2.2.2 Pembelajaran sebagai Sistem

Pembelajaran berasal dari kata belajar yang artinya proses untuk memperoleh

sesuatu. Hal tersebut dinyatakan oleh Dimyati dan Mudjiyono (1999: 156) bahwa

belajar adalah proses melibatkan manusia secara orang per orang sebagai satu

Page 30: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

12

krsatuan organisme sehingga terjadi perubahan pada pengetahuan, keterampilan

dan sikap. Senada dengan hal tersebut, slameto (2003: 2) mengungkapkan bahwa

belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Skinner (dalam Samiawan, 2008:3) menjelaskan bahwa belajar adalah

(konsekuensi, kekuatan pengulang) dari suatu perbuatan yang menghadirkan

perbuatan tersebut kembali. Belajar adalah suatu tingkah laku atau kegiatan dalam

mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik, maupun sikap atau

afektif (Darsono dalam Sumiati 2008:9). Sedangkan menurut Sardiman (1982:20)

bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian

kegiatan, misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan meniru dan

sebadainya.

Pembelajaran merupakan proses yang diselenggarakan oleh guru untuk

membelajarkan siswa dalam belajar, memperoleh dan memperoses pengetahuan,

keterampilan dan sikap (Dimyati dan Mudjiono 2006:157). Senada dengan arti

pembelajaran tersebut, Briggs (dalam Sugandi 2007:9) menjelaskan bahwa

pembelajaran adalah seperangkat peristiwa yang mempengaruhi si belajar

sedemikian rupa sehingga si belajar itu memperoleh kemudahan dalam berinteraksi

dengan lingkungan. Pembelajaran adalah suatu sistematis yang terorganisasi untuk

memajukan belajar, membina kondisi dan menyediakan kegiatan-kegiatan yang

mengakibatkan terjadinya peristiwa belajar (Mappa 1994: 167). Semiawan (2008:7)

menyatakan bahwa : Pembelajaran ditinjau dari adanya analisis dua jalur yang

Page 31: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

13

dalam pendekatan sistemnya mencakup tiga komponen, yaitu analisis konten

(content analysis) yang dikaitkan dengan kepada siapa (analisis populasi sasaran

atau target group analysis) konten tersebut serta dalam konteks apa (analisis

konteks, countext analysis) pembelajaran dilakukan.

Pembelajaran merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan yang

memadukan suatu kegiatan secara sistematis dan berkesinambungan (Suliyem tt:1).

Kegiatan pembelajaran dapat dilakukan dilingkungan sekolah dan luar sekolah

dalam wujud penyediaan beragam pengalaman belajar untuk semua peserta didik.

Kegiatan pembelajaran sebagai suatu proses harus berdasarkan prinsip-prinsip

pembelajaran yang dirancang mengikuti prinsip-prinsip belajar- mengajar, yang

terkait dengan bahan/materi, pengalaman belajar, tempat dan waktu belajar, alat

sumber belajar.

Berdasarkan pendapat diatas dapat dipahami bahwa pembelajaran suatu

proses yang bersifat individual, yang bersifat memberikan informasi yang

kemudian menyebabkan hasil belajar dalam bentuk ingatan dalam jangka panjang.

2.2.2.1 Komponen Pembelajaran Seni Rupa

Pelaksanaan proses belajar mengajar dilakukan di sekolah merupakan sistem

dengan komponen-komponen yang saling berhubungan satu sama lain (Sobandi,

2008:154). Belajar mengajar terjadi karena adanya kerja sama antar komponen

yang saling berhubungan dalam mencapai suatu tujuan.

Komponen-komponen pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi tiga

kategori utama, yaitu guru, isi atau materi pembelajaran, dan siswa (Sumiati dan

Asra,2007:3). Sumiati dan Asra juga menyatakan bahwa interaksi antara tiga

Page 32: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

14

komponen utama melibatkan sarana dan prasarana, seperti metode pembelajaran,

media pembelajaran, dan penataan lingkungan tempat belajar, sehingga tercapai

situasi pembelajaran yang memungkinkan tercapainya tujuan yang telah

direncanakan sebelumnya. Peran guru dalam proses pembelajaran untuk dapat

membangkitkan aktivitas siswa adalah merencanakan pembelajaran, melaksanakan

pembelajaran, memberikan umpan balik dan mengevaluasi pembelajaran.

Menurut Djamarah (2002) komponen pembelajaran meliputi tujuan

pembelajaran, materi pembelajaran, guru, siswa, metode, evaluasi, dan alat (sarana

dan prasarana). Sementara itu Sugandi dalam Rahayu (2013) menyatakan bahwa

komponen-komponen pembelajaran ditinjau dari pendekatan sistem meliputi tujuan

pembelajaran, materi pembelajaran, penunjang dan evaluasi pembelajaran.

Menurut Roestijah (1982), komponen-komponen sistem pembelajaran meliputi:

tujuan pembelajaran, materi pelajaran, metode pembelajaran, sumber belajar,

media untuk belajar, manajemen interaksi belajar-mengajar, evaluasi belajar, anak

yang belajar, dan guru yang mengajar.

Berdasarkan pendapat di atas, maka komponen pembelajaran merupakan

pembelajaran yang saling berkaitan antar satu dengan yang lainnya dalam suatu

sistem. Komponen pembelajaran terdiri dari tujuan pembelajaran, materi pelajaran,

strategi pembelajaran (meliputi metode pembelajaran, sumber belajar, media

pembelajaran, manajemen interaksi belajar-mengajar), evaluasi pembelajaran,

siswa, guru dan penunjang (sarana dan prasarana). Dalam hal ini komponen

pembelajaran akan dijelaskan sebagai berikut.

2.2.2.1.1 Tujuan Pembelajaran

Page 33: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

15

Tujuan pembelajaran merupakan komponen yang paling utama dan lazim disebut

sebagai sasaran belajar.Tujuan pembelajaran merupakan arah yang hendak dituju

dari rangkaian aktivitas yang dilakukan dalamproses pembelajaran. Tujuan

pembelajaran dirumuskan dalam bentuk perilaku kompetensi spesifik, aktual dan

terukur sesuai yang diharapkan atau dikuasai siswa setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran tertentu.

Merumuskan tujuan pembelajaran adalah pondasi dasar dari perancangan

membuat bahan ajar, metode pembelajaran, evaluasi pembelajaran, strategi

pembelajaran, dan media pembelajaran yang akan digunakan dalam proses

pebelajaran. Tanpa tujuan yang jelas, pembelajaran akan menjadi kegiatan tanpa

arah, tanpa fokus, dan menjadi tidak efektif.

Dalam perkembangannya, tujuan pembelajaran pendidikan kesenian

khususnya pendidikan seni rupa di Indonesia berjalan sesuai dengan paradigma

pendidikan yang mempengaruhinya (Sobandi, 2007:74). Menurut Wickiser dalam

(Soehardjo, 2005:26) tujuan pendidikan seni pada jenjang sekolah umum adalah

untuk: (1) Menumbuhkan dan mengembangkan kepribadian peserta didik, (2)

mengasuh rasa estetik anak didik, (3) mengkayakan kehidupan peserta didik secara

kratif.

Menurut Rohidi (dalamSunaryo, 2010:2), tujuan pendidikan seni adalah (1)

memupuk dan mengembangkan sensitivitas dan kreativitas, (2) menunjang

perkembangan pribadi anak ke arah pembentukan pribadi yang menyeluruh, dan (3)

memberi peluang seluas-luasnya kepada anak untuk berekspresi. Menurut Salam

dalam (Sobandi: 2007:74) tujuan pendidikan seni rupa dalam lingkup sekolah

Page 34: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

16

formal di Indonesia adalah untuk: (1) mengembangkan keterampilan menggambar,

(2) menanamkan kesadaran budaya lokal, (3) Mengembangkan kemampuan

apresiasi seni rupa siswa, (4) menyediakan kesempatan untuk mengaktualisasikan

diri, (5) mengembangkan penguasaan disiplin ilmu seni rupa dan mempromosikan

gagasan multikultural.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat dipahami bahwa tujuan

pembelajaran seni rupa adalah mengembangkan sikap dan kemampuan agar siswa

berkreasi dan peka dalam berkarya seni rupa.

2.2.2.1.2 Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran merupakan materi pelajaran yang dibuat baik tertulis atau

tidak tertulis dibuat secara sistematis dalam sebuah proses pembelajaran. Materi

pembelajaran meliputi hal-hal yang harus dipelajari oleh murid. Hal ini agar dapat

mencapai tujuan yang telah dirumuskan yang berupa informasi dan langkah-

langkah kegiatan yang harus dilakukan (Salam, 2001:99). Materi pelajaran

merupakan subject content, yaitu isi pelajaran yang terorganisasi dalam suatu

proses pembelajaran yang dipilih guru kepada siswa untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan (Sunaryo, 2010:3).

Dalam pembelajaran seni rupa, materi pembelajaran seni rupa dapat

dikelompokan sebagai bahan ajar kajian (pengetahuan), apresiasi, dan kreasi

(Syafi’i: 2006:32). Bahan ajar pendidikan seni rupa dan kerajinan terdiri atas dua

sasaran pokok, yaitu bahan ajar yang mencangkup pengalaman belajar yang

bermuara pada tujuan dan kegiatan kreatif, serta pengalaman belajar yang bermuara

pada tujuan dan kegiatan apresiasi (Sahman dalam Sunaryo, 2010:5).

Page 35: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

17

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat dipahami bahwa materi

yang dapat dipelajari pada mata pelajaran seni rupa terdiri dari materi konsep

(wawasan tentang seni rupa, sejarah seni rupa, dasar-dasar dan prinsip seni rupa dan

jenis-jenis seni rupa), apresiasi seni (kritik seni dan apresiasi), serta praktek atau

kreasi seni (karya seni murni dan terapan)

2.2.2.1.3 Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah langkah atau cara yang dilakukan guru dalam kegiatan

belajar mengajar agar tercapai tujuan dari pembelajaran. Septianingrum (2012)

menjelaskan bahwa metode adalah salah satu cara yang dipergunakan untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Apabila ditilik dari konsep bahwa

pembelajaran sebagai sebuah sistem, metode merupakan subsistem pembelajaran

yang ikut menentukan keberhasilan proses pembelajaran tersebut. Menurut

Djamarah dan Aswan Zain dalam Ismiyanto (2010), metode mempunyai beberapa

fungsi atau kedudukan yaitu sebagai alat komunikasi, sebagai strategi

pembelajaran, sebagai alat untuk mencapai tujuan.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat dipahami bahwa metode pembelajaran

adalah prosedur atau teknik mengajar yang digunakan oleh guru untuk tercapainya

suatu keberhasilan dalam pembelajaran.

2.2.2.1.4 Sumber Belajar

Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh guru, baik

secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan, untuk kepentingan belajar-

mengajar dan dengan tujuan meningkatkan hasil pembelajaran. Sumber belajar

dapat disajikan dalam berbagai bentuk media, yang dapat membantu siswa dalam

belajar (Rahayu, 2013:14). Bentuk sumber belajar tidak terbatas, baik dalam

Page 36: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

18

bentuk cetakan, video, dan sebagainya yang dapat digunakan oleh guru dan siswa.

Dalam pembelajaran seni rupa, guru dapat memanfaatkan sumber belajar seperti

museum dari situs seni rupa. Termasuk juga lingkungan fisik, kekayaan alam yang

ada di lingkungan sekolah dapat menjadi sumber pembelajaran seni rupa.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa sumber belajar

adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh guru, baik secara terpisah

maupun dalam bentuk gabungan, untuk kepentingan belajar mengajar dan dengan

tujuan meningkatkan hasil pembelajaran.

2.2.2.1.5 Media Pembelajaran

Iswidayati (2011) menyatakan bahwa media diartikan sebagai segala sesuatu yang

dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada siswa serta

dapat dimanfaatkan untuk memperjelas materi atau mencapai tujuan pembelajaran,

untuk memperlancar dan meningkatkan proses hasil belajar. Media pembelajaran

juga dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak untuk dapat

menimbulakan motivasi belajar serta membentuk interaksi yang lebih langsung

antar siswa dengan guru, siswa dengan lingkungannya dan dapat memacu siswa

untuk belajar sendiri sesuai dengan kemampuannya dan minatnya.

Made (2009:10) menyatakan bahwa media yang digunakan guru harus

sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sehingga mampu

merangsang dan menumbuhkan minat siswa dalam belajar. Penggunaan media

pembelajaran juga harus sesuai dengan metode pembelajaran yang digunakan dan

juga harus disesuaikan dengan karakteristik peserta didik yang akan mendapatkan

pesan pembelajaran melalui media pembelajaran. Itulah mengapa media lebih

menaruh perhatian pada kajian mengenai kegiatan belajar apa yang dilakukan siswa

Page 37: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

19

dan bagaimana peranan media untuk merangsang kegiatan-kegiatan belajar tersebut

(Degeng dalam Made, 2009:10).

Dalam media pembelajaran seni rupa, guru dapat memanfaatkan alat

pembelajaran berupa alat pembelajaran konvensional contohnya papan tulis dan

yang nonkonvensional contohnya proyektor. Sementara itu pembelajaran seni rupa

sering kali memerlukan peragaan guru, oleh karena itu diperlukan alat peraga yang

berupa karya langsung atau tidak (Syafi’i, 2006:34).

Berdasarkan pengertian di atas, dapat dipahami bahwa media

pembelajaran merupakan alat yang digunakan oleh guru untuk membantu

menyampaikan pesan atau informasi pembelajaran.

2.2.2.1.6 Evaluasi Pembelajaran

Komponen pembelajaran selanjutnya adalah evaluasi pembelajaran. evaluasi

merupakan kegiatan atau proses yang sistematik untuk menentukan nilai bagi

peserta didik yang telah mengalami proses pembelajaran (Syafii, 2010:3). Evaluasi

adalah proses menyimpulkan dan menafsirkan fakta-fakta serta membuat

pertimbangan dasar yang profesional untuk mengambil kebijakan berdasarkan

sekumpulan informasi (Sani, 2014:202). Dalam proses mengevaluasi guru

memegang peran penting dalam mengevaluasi baik kegiatan proses belajar siswa

ataupun hasil yang sudah di lakukan oleh siswa.

Menurut Sani (2014:202), beberapa jenis evaluasi yang sering dikenal

adalah evaluasi diagnostik, evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi sumatif

dilakukan pada akhir proses pembelajaran dalam upaya untuk menentukan

kompetensi siswa. Evaluasi formatif adalah penilaian untuk menilai kemajuan

Page 38: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

20

siswa pada waktu tertentu ketika masih belajar dalam upaya memperbaiki

pembelajaran. Evaluasi diagnostik merupakan bagian dari evaluasi formatif yang

dilakukan untuk menentukan kesulitan siswa dalam topik tertentu.

Evaluasi pembelajaran seni rupa atas kompetensi siswa hendaknya

memperhatikan materi yang diajarkan, yaitu berkaitan dengan pengetahuan,

apresiatif, dan kreatif. Sebab dalam proses pembelajaran seni rupa, siswa tidak

hanya terlibat dalam kegiatan yang bersifat kognitif, akan tetapi yang bersifat

apresiatif dan kreatif. Hal ini dipertegas oleh Salam (2001:128) bahwa penilaian

guru terhadap proses dan hasil belajar murid mengacu pada tiga aspek pembelajaran

yaitu aspek keterampilan; sejauh mana murid memiliki kemampuan untuk berkarya

seni, aspek sikap apresiatif; sejauh mana murid memiliki minat terhadap nilai

keindahan atau kesenirupaan, dan aspek pengetahuan; sejauhmana murid memiliki

kemampuan teoritis terhadap pokok bahasan yang dipelajari.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat dipahami bahwa evaluasi

pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka mengetahui

ketercapaian tujuan yang telah direncanakan.

2.3 Gambar Ilustrasi

2.3.1 Konsep Gambar Ilustrasi

Gambar ilustrsi merupakan gabungan dari gambar dan ilustrasi, sedangkan

menggambar sendiri itu dalah suatu proses kegiatan yang akan menghasilkan

gambar. Simon (dalam Sunoto2008:30) menyatakan gambar adalah ekspresi.

Gambar merupakan suatu yang erat dan alami, yang ada hubungannya dengan

Page 39: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

21

keinginan manusia. Dengan gambar manusia dapat mengekspresikan diri, pola

piker dan emosi-emosinya. Artinya melalui kegiatan menggambar, manusia dapat

mengungkapkan segala apa yang dirasakan dalam pikirannya.

Gambar atau drawing menurut Wallschlaeger dan Snyder (dalam

Muharrar, 2009: 166) adalah suatu proses visual untuk menggambarkan atau

menghadirkan figur dan bentuk pada sebuah permukaan dengan menggunakan

pensil, pen, atau tinta untuk menghasilkan titik, garis, nada warna, tekstur, dan lain

sebagainya sehingga mampu memperjelas bentuk image. Menurut kock,

menggambar adalah aktivitas kreatif yang membutuhkan daya fantasi dan imajinasi

yang baik. Fantasi pada tiap-tiap anak adalah penggerak daya cipta atau kreativitas

(Bastomi dalam Sunoto, 2008:30).

Istilah ilustrasi diambil dari bahasa inggris illustration dengan bentuk kata

kerjanya to illustrate dan dari bahasa latin illustrare yang berarti membuat terang.

Muharram (2003 :2) mendefinisikan ilustrasi sebagai gambar atau alat bantu yang

lain yang membuat sesuatu (seperti buku atau ceramah) menjadi lebih jelas, lebih

bermanfaat, atau menarik, sedangakan dalam arti luas ilustrasi didefinisikan pula

sebagai gambar yang bercerita.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Ilustrasi adalah 1. Gambar (foto,

lukisan) untuk membantu memperjelas isi buku, karangan, dsb, 2. Gambar, desain,

atau diagram untuk penghias (halaman sampul dan sebagainya), 3. (pen-jelasan)

tambahan berupa contoh, bandingan, dan sebagainya untuk lebih memperjelas

paparan (tulisan dan sebagainya)

Page 40: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

22

Sedangkan menurut Salam (dalam Muharrar, 2003:2) dalam pengertian

luas ilustrasi didefinisikan sebagai gambar yang berceritera, gambar ini dapat

mencakupi gambar-gambar di dinding gua pada zaman prasejarah sampai gambar

komik atau ilustrasi editorial pada surat kabar yang terbit hari ini.

Berdasarkan uraian-uraian diatas maka dapat digabungkan bahwa

menggambar ilustrasi adalah proses mengekspresikan diri, mengimajiasikan

sesuatu yang ada pada pikirannya memalaui media tertentu sehingga menghasilkan

gambar yang mempunyai maksud menceritakan, menjelaskan dari satu hal atau

fenomena tertentu.

2.3.2 Unsur-unsur Visual dalam Karya Seni Rupa

Bentuk karya seni rupa adalah suatu komposisi yang terdiri atas unsur-unsur visual

(Rondhi,2002:31). Unsur- unsur visual tersebuat antara lain sebagai berikut.

2.3.2.1. Garis

Garis merupakan perpanjangan dari titik yang memiliki ukuran panjang namun

relatif tidak memiliki lebar (Muharrar dan Verayanti, 2013:25). Menurut Sunaryo

(2002:7) secara teoritis, jika kedua titik dihubingkan atau sebuah titik bergerak,

maka jejak yang dilaluinya membentuk suatu garis.Ditinjau dari jenisnya garis

dapat dibedakan menjadi garis lurus, garis lengkung, garis tekuk atau zigzag.garis

dapat pula terbentuk dari batas warna yang berdempetan.

2.3.2.2. Titik

Page 41: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

23

Titik merupakan unsur rupa yang paling sederhana. Setiap menyentuh pensil

pertama kali dalam kertas akan menghasilkan titik. Unsur titik akan tampak berarti

pada karya seni rupa apabila jumlahnya cukup banyak atau ukurannya diperbesar

hinga menjadi bintik (Pekerti, 2010: 8.34-8.35).

2.3.2.3. Raut

Raut dalam bahasa inggris diseut sebagai shape. Istilah raut sering dipadankan

dengan istilah bangun, bidang, atau bentuk (Sunaryo, 2002: 9). Dalam buku yang

sama, Sunaryo (2002: 10) memandang raut sebagai perwujudan yang dikelilingi

oleh kontur, baik menyatakan sesuatu yang pipih dan datar, seperti pada

bidang,maupun yang padat bervolume, seperti pada gumpal atau gempal (mas),

tetapi raut juga dapat terbentuk oleh sapuan-sapuan bidang warna. Bila ditinjau dari

perwujudannya, raut dibedakan menjadi: (1) raut geometris, (2) raut organis, (3)

raut bersudut banyak, dan (4) raut tak beraturan.

2.3.2.4. Warna

Warna ialah kualitas rupa yang dapat membedakan kedua objek atau banyak yang

identik raut, ukuran, dan nilai gelap-terangnya (Sunaryo, 2002: 12). Menurut

Muharrar dan Verayanti (2013: 25-26) warna merupakan unsur rupa yang

terpenting dan salah satu wujud keindahan yang dapat diserap oleh indra

penglihatan manusia, Warna dibedakan menjadi warna primer, sekunder, dan

tersier.

2.3.2.5. Tekstur

Page 42: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

24

Tekstur atau barik ialah sifat permukaan. Sifat permukaan dapat halus, polos, kasar,

licin, mengkilap, berkerut, lunak, keras, dan sebagainya. Keras tekstur diserap baik

melalui indera penglihatan maupun rabaan (Sunaryo 2002: 17). Aras dasar itu,

Muharrar dan Verayanti (2013: 26) menambahkan bahwa tekstur dapat dibedakan

menjadi tekstur nyata (terlihat kasar, diraba kasar) dan tekstur semu (dilihar kasar,

diraba halis).

2.3.2.6. Gelap Terang

Menurut Sunaryo (2002: 19) unsur rupa gelap terang juga disebut nada. Ada juga

yang menyebut unsur rupa cahaya. Cahaya menghasilkan bayangan dengan

keanekaragam kepekatannya, serta menerpa pada bagian benda-benda sehingga

tampak terang. Ungkapan gelap-terang sebgai hubungan pencahayaan dan

bayangan dinyatakan dengan gradasi mulai dari yang paling putih untk menyatakan

yang sangat terang, sampai kepada yang paling hitam untuk bagian yang sangat

gelap.

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa gelap-terang merupakan

akibat dari cahaya. Gelap-terang merupakan keadaan dimana benda yang terlihat

gelap dikarenakan benda tidak terkena cahaya dan benda ynag terlihat terang berarti

bend terseut terkena cahaya. Kualitas goresan pensil yang keras dan tebal akan

memberikan kesan gelap sementara yang ringan akan meberikan kesan yang lebih

terang. Oleh karena itu, unsur gelap terang dapat ditimbulkan oleh nada warna atau

garis yang digunakan.

2.3.2.7. Ruang

Page 43: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

25

Menurut Sunaryo (2002: 21) ruang adalah “unsur atau daerah yang mengelilingi

sosok bentuknya”. Ruang sebenarnya tak terbatas, dapat kosong, terisi sebagian,

atau dapat pula terisi penuh. Ruang dalam dimensi dwimatra merupakan ruang

maya. Ruang maya bersifat pipih dan datar, tetapi berkesan trimatra dan terdapat

kesan jauh-dekat atau disebut pula kedalaman.

Ruang diartikan sebagai hal yang melingkupi sesuatu atau rongga yang

terbatas atau terlingkup oleh bidang. Singkatnya ruang adalah bangun yang dibatasi

bidang-bidang. Di bidang seni rupa ruang adalah unsur yang menunjukkan kesan

keluasan, kedalaman, cekungan, jauh atau dekat (Syafii, dkk 2006: 41). Dari duan

pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa ruang merupakan bidang-bidang yang

melingkup dan membentuk suatu rongga.

2.3.3 Prinsip-prinsip rupa komposisi dalam karya seni rupa

Prinsip rupa penting diperhatikan dalam menata komposisi suatu gambar, karena

keindahan dan keunikan struktur dan keutuhan maknanya ditentukan ditentukan

oleh ketepatan dalam mengelola beragam unsur rupa sesuai prinsip rancangan

(Muharrar dan Verayanti, 2013: 27). beberapa prinsip-prinsip rupa yang dapat

diaplikasikan pada ganbar ikustrasi:

2.3.3.1 Irama

Irama adalah perubahan-perubahan bunyi, warna, bentuk atau geraktertentu secara

teratur yang membawakan perasaan hanyut didalam perubahan-perubahan yang

terjadi (Bastomi, 1986: 42). Menurut Djelantik (dalam Sunaryo, 2002: 35) irama

merupakan pengaturan unsur atau unsur-unsur rupa secara berulang dan

berkelanjutan, sehingga bentuk yang tercipta meiliki kesatuan arah atau gerak yang

Page 44: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

26

membangkitkan keterpaduan bagian-bagiannya. Perulangan yang teraturitu dapat

mengenai jarak bagian-bagaian, raut, warna, ukuran, dan arah yang ditata lebih

lanjut, Muharrar dan V erayanti (2013:28) menambahkan bahwa jenis pengulangan

dalam kolase meliputi pengulangan sejenis (repetitif), pengulangan alternatif, dan

pengulangan progresif.

2.3.3.2 Keseimbangan

Keseimbangan dalam komposisi adalah kesamaan bobot dari unsur-unsurnya

(Bastomi, 1986: 40). sejalan dengan pendapat tersebut, Muharrar dan Verayanti

(2013: 28) menambahkan bahwa keseimbangan merupakan kesamaan bobot dari

berbagai unsur rupa yang dipadukan sehingga menjadi sebuah komposisi yang

harmonis, jumlah unsurrupa yang dipadukan sehingga menjadi sebuah komposisi

yang harmobis. Jumlah unsur rupa yang dipadukan mungkin tidak sama namun

nilai bobotnya seimbang. Keseimbangan ada beberapa jenis, antara lain

keseimbangan terpusat, keseimbangan diagonal, keseimbangan simetris, dan

keseimbangan asimetris.

2.3.3.3 Kesatuan

Kesatuan (unity) merupakan prinsip pengorganisasian unsur rupa yang paling

mendasar (Sunaryo, 2002: 31). Menurut Muharrar dan Verayanti (2013: 28)

kesatuan merupakan susunan unsur-unsur rupa yang paling bertautan dan

membentuk komposisi yang harmonis dan utuh, sehingga tidak ada bagian yang

berdiri dendiri. Untuk menciptakan kesatuan unsur rupa yang digunakan tidak harus

seragam, tetapi dapat bervariasi dalam bentuk, warna, tekstur, dan bahan. Lebih

lanjut, Sunaryo (2002: 31) menambahkan bahawa kesatuan merupakan prinsip

Page 45: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

27

desain yang berperan paling menentukan, sehingga prinsip indk yang membawakan

prinsip-prinsip desain lainnya. Tidak adanya kesatuan dalam suatu tatanan

mengakibatkan kekacauan, keruwetan, atau cerai-berai tak terkondisi.

2.3.3.4 Dominasi

Menurut Supriyanto (dalam Muharrar dan Verayanti, 2013: 28-29), dominasi

merupakan unsur yang sangat menonjol, atau berbeda dengan unsur-unsur yang ada

di sekitarnya. Untuk mensiptakan pusat perhatian dalam gambar ilustrasi, kita dapat

menempatkan unsur yang paling dominan atau kontras disekitar unsur lainnya

dengan cara memberikan perbedaan dari segi tekstur, bentuk, ukuran, atau warna.

2.3.3.5 Keserasian

Keserasian adalah prinsip yang mepertimbankan pada keselarasan dan keserasian

antar bagian dan suatu keseluruhan agar cocok satu dengan yang lain dan terdapat

keterpaduan yang tidak saling bertentangan (Sunaryo 2002: 32). Graves ( dalam

Sunaryo 2002) mengemukakakn bahwa keserasian meliputi dua jenis yaitu

keserasian fungsi dan keserasian bentuk. Keserasian fungsi menunjukkan adanya

hubungan fungsi antara objek-objek yang berbeda, sedangkan keserasian bentuk

menunjukkan keserasian raut, warna, tekstur, dan unsur-unsur rupa lainnya.

2.3.3.6 Kesebandingan atau Proporsi

Kesebandingan merupakan hubungan antar bagian dan antara bagian tahap

keseluruhannya (Sunaryo 2002:40). Kesebandinagan terseut berkaitan dengan

ukuran besar kecilnya bagian, luas sempitnya bagian, panjang pendeknya bagian,

dan tinggi rendahnya bagian.

2.3.4Fungsi Gambar Ilustrasi

Page 46: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

28

Menurut Salam dalam Utomo (2007 :625) gambar ilustrasi berfungsi untuk

membuat terang dan jelas dengan menunjukkan cotoh-contoh khususnya dengan

menggunakan bentuk-bentuk gambar, diagram atau memberi hiasan dalam gambar.

Misalnya gambar ilustrasi pada pelajaran biologi digunakan dalam menjelaskan

bentuk metamorfosa pada seekor katak. Gambar ilustrasi seekor katak dimulai dari

telur hingga menetas menjadi seekor berudu. Secara kronologis, gambar

enunjukkan perubahan bentuk fisik berudu dari umur 1 hari, berumur 3 hari,

berumur 10 hari, berumur 5 mimggu, berumur 7 mimggu dan terakhir berumur 10

minggu (Utomo 2007 ;625)

Kusmiatai dalam Muharram (2003 ;3) menguraikan fungsi ilustrasi secara

rinci, yaitu menjelaskan bahwa ilustrasi merupakan suatu cara untuk menciptakan

efek atau memperlihatkan suatu objek dengan tujuan:

1. untuk menggambarkan suatu produk atau suatu ilusi yang belum pernah ada.

2. Menggambarkan kajian atau peristiwa yang agak mustahil, misalnya gambar

sebuah pohon yang memakai sepatu.

3. Mencoba menggambarkan ide abstrak, misalnya depresi.

4. Memperjelas komentar, misalnyakomentar editorial, dapat berbentuk kartun

atau karikatur.

5. Memperjela suatu artikel untuk budabg medis atau teknik dengan gambar yang

memperlihatkan bagaimana suatu otot atau cara kerja sebuah msin.

6. Menggambarkan suatu cara rici, misalnya ilustrasi untuk ilmu tumbuh-

tumbuhan yang mengurai bagian yang tampak tumbuh.

Page 47: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

29

7. Membuat corak tertentu pada suatu tulisan yang menggambarkan masa atau

zaman pada saat tulisan tersebut dibuat, misalnya “Victoria” digambarkan

dengan bentuk yang lembut dan garis berornamen.

Fungsi khusus ilustrasi adalah antara lain: (1) memberikan bayangan setiap

karakter didalam cerita. (2) memberikan bayangan betuk alat-alat yang digunakan

dalam tulisan ilmiah. (3) memberikan bayangan langkah kerja. (4)

mengkomunikasikan cerita. (5) menghubungkan tulisan dengan kreativitas dan

individualitas manusia (6) dapat menerangkan konsep.

(http;//id.wikipedia.org/wiki/ilustrasi).

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi ganbar ilustrasi adalah

sebagai penjelas suatu peristiwa, fenomena atau maksud tertentu yang diwujudkan

secara grafis dari suatu subjek.

2.3.5 Pemilihan Media Berkarya

Kegiatan berkarya seni tidak lepas dari media berkarya. Media merupakan sarana

yang menunjukan apa yang sudah menjadi ide ataupun gagasan dalam berkarya

seni. Menurut Susanto (2011:255) media merupakan peraturan atau penengah.

Biasa dipakai untuk menyebut berbagai hal yang berhubungan dengan bahan

(termasuk alat dan teknik) yang dipakai dalam berkarya seni.

3.2.5.1 Bahan

a. Kertas

Page 48: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

30

Kertas adalah suatu materi yang wajib dan sudah umum bagi kalangan pekerja seni,

bagus tidaknya suatu karya juga bias dipengaruhi oleh pemilihan kertas yang sesuai,

kertas yang digunakan adalah kertas ukuran A3.

b. Cat Air

Cat air atau popular juga dengan sebutan aquarel adalah medium lukisan yang

menggunakan pigmen dengan pelarut air dengan sifat transparan. Secara umum, cat

air digunakan karena sifat transparanya. Dalam berkarya cat air ada dua teknik yang

biasa digunakan dalam berkarya antara lain wet on wet dan wet on dry. Wet on wet

atau basah diatas basah merupakan teknik melukis aquarel dengan cara menumpuk

cat yang masih basah dengan warna lain atau warna yang lebih gelap sehingga

warnanya menjadi tercampur atau bergradasi. Wet on dry atau basah diatas kering

merupakan teknik melukis aquarel dengan cara menumpuk cat yang sudah kering

dengan warna lain atau warna yang lebih gelap sehingga menghasilkan tepi kuasan

cat yang lebih tajam.

c. Air

Air digunakan sebagai pengencer cat air, selain itu air juga digunakan sebagai bahan

untuk mencuci kuas yang digunakan.

3.2.5.2 Alat

a. Pensil

Page 49: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

31

Pensil digunakan untuk membuat sket pada kertas sebelum diwarnai sebelum

diwarnai dengan cat air. Dalam pembuatan gambar ilustrasi siswa menggunakan

pensil 2B.

b. Penghapus

Karet penghapus digunakan untuk goresan pensil yang tidak tepat pada kertas.

c. Kuas

Kuas adalah sarana yang mutlak digunakan apabila bahan berkaryanya adalah cat

air. Menurut jenisnya kuas dibagi menjadi dua macam yaitu kuas berjenis bristle

dan soble brush. Untuk kuas yang berjenis bristle brush mempunyai karakteristik

berujung melebar, kaku, pipih, dan ujungnya papak. Adapun kuas yang berjenis

soble brush memiliki karakteristik bagian ujung kuas runcing bulu lebih halus,

lembut, lemas, dan bulat.

d. Kain lap

Kain lap yang digunakan adalah kain yang mudah menyerap air, digunakan untuk

membersihkan kuas setelah dipakai untuk mengecat yang bertujuan untuk agar kuas

tetap bersih, terutama saat mengganti warna agar warna tidak tercampur.

3.2.5.3 Teknik

Banyak teknik yang dugunakan dalam menggambar ilustrasi, sesuai penjebaran

didepan dapat digolongkan antara lain: teknik arsir, berupa teknik garis-garis yang

dibuat terus-menerus sehingga tampak gelap terang, teknik dusel, teknik warna

yang mengunakan alat berupa dusel, teknik pointilis, memperoleh warna dengan

menggunakan titik-titik pada bagian tertentu, teknik warna menggunakan cat air,

cat minyak dan akrilik. Pada dasarnya teknik ilustrasi tidak lepas dari mdia yang

Page 50: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

32

digunakan. Lewis dalam Muharram (2003 :53) mengemukakan berbagai alat atau

bahan yang sering

digunakan dalam membuat karya ilustrasi yaitu “charcoal, pensil, and

coloured pencil, pastel and crayon, penang ink, marker pen, scaperbood, water

colour…”. Kecuali itu gambar ilustrasi juga dapat dibuat dengan teknologi

computer.

2.4. Sekolah di Lingkungan Pesantren.

Pesantren sebagai lembaga yang mengiringi dakwah Islamiyah di Indonesia

memiliki persepsi yang plural. Pesantren bisa dipandang sebagai lembaga ritual,

lembaga pembinaan moral, lembaga dakwah, dan yang paling popular adalah

sebagai institusi pendidikan islam yang mengalami konjungtur dan romantika

kehidupan dalam menghadapi berbagai tantangan internal maupun eksternal.

Sebagai lembaga pendidikan pesantren telah eksis ditengah masyarakat

selama 6 abad mulai abad ke 15 hingga sekarang. Sejak awal berdirinya

menawarkan pendidikan kepada mereka yang mashi buta huruf. Pesantren pernah

menjadi satu-satunya institusi pendidikan milik masyarakat pribumi yang

memberikan konstribusi sangat besar dalam membentuk masyarakat melek huruf

(literacy) dan melek budaya (cultural literacy).

Beberapa kultur pesantren yang diidentifikasi dapat diintegrasikan ke

dalam managemen sekolah pada program Sekolah Menengah Atas Berbasis

Pesantren. (Sofyan dan Salam, 2012: 23) adalah sebagai berikut.

2.4.1 Pendalaman Ilmu-ilmu agama

Page 51: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

33

Menurut Sofyan (2012:23-26) kultur yang berkaitan dengan pendalaman ajaran-

ajaran agama. Hal ini sebaaimana tuntunan al Qur’an, Surat al Taubah, Ayat: 122

Indikator dalam kultur kepesantrenan ini adalah sebagai berikut:

a. Mampu membaca al Qur’an dengan baik dan benar

b. Rajin menutut ilmu agama

c. Memiliki penguasaan ilmu-ilmu agama dari kutub al turats

d. Mampu mempelajari ilmu agama dari kutub al mu’tabaroh.

2.4.2 Mondok

Menurut Sofyan (2012:23-26) kultur yang menjadi ciri khas pesantren yang

membedakanya dengan lembaga pendidikan lainnya. Integrasi ini juga

dimaksudkan agar proses pendidikan dapat berjalan dengan tuntas (mastery

learning). Berdasarkan hal terebut maka indikator yang dapat dimunculkan dalam

aktivitas modok ini adalah sebagai berikut.

a. Adanya bimbingan yang intensif.

b. Terciptanya suasana belajar yang dinamis

c. Terbentuknya lingkungan pendidikan yang steril dari pengaruh negatif dari

lingkungan luar

d. Terjadinya keakraban antara santri dengan utadz

e. Terjadinya keakraban antara santri

f. Terwujudnya proses pembelajaran tuntas (mastery learning).

2.4.3 Kepatuhan

Page 52: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

34

Menurut Sofyan (2012:23-26) perilaku yang ditandai dengan melaksanakan segala

peraturan yang ditetapka. Kepatuhan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh

akan mewujudkan ketertiban dan ketentraman dalam kehidupan bermasyarakat.

Peraturan yang dibuat haus dilaksanaka secara bersama-sama sebab peraturan

tersbut merupakan hasil kesepakaan bersama. Kepatuhan ini dapat di integrasikan

ke dalam program SBP, dengan indicator sebagai berikut.

a. Menjalankan perintah dan menjauhi larangan kiai, guru, dan murabbi

b. Mampu menjauhi larangan

c. Menghargai kepada yang lebih tua atau lebih pandai

d. Tidak membantah yang haq.

2.4.4 Keteladanan

Menurut Sofyan (2012:23-26) wujud dari usaha yang dilakukan seseorang dengan

sadar tercermin pada sikap perilaku untuk mencapai perilaku untuk mencapai

tujuan tertentu. Keberhasilannya dapat diukur denga indikator perubahan perilaku

orang yang menjadikannya figur panutan menjadi selaras semibang sesuai dengn

tujuan tertentu yang dikehendaki. Beberapa indkator yang dapat diukur, antara lain

sebagai berikut.

a. Mampu menconoh peilaku positif kiai dan guru

b. Mampu mencontoh perbuatan yang baik

c. Mampu memberikan contoh perilaku yang baik ada teman-temannya

d. Mampu megapresiasi ucapan dan perilaku positif teman-temannya

e. Mampu mencerminkan perilaku yang baik

2.4.5 Kesalehan

Page 53: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

35

Menurut Sofyan (2012:23-26) perilaku untuk selalu rajin beribadah dan mengabdi

kepada Allah SWT. Dalam konteks integrasi kultur kepesantrenan di sekolah,

kultur kesalehan ini dapat diintegrasikan ke dalam manajemen sekolah, dengan

indikator sebagai berikut:

a. Rajin beribadah, baik yang wajib maupun yang sunnah

b. Membiasakan berdo’a dalam aktivitas sehari-hari

c. Selalu menjaga hubungan baik antar sesama

d. Selalu mengingat Allah

e. Mampu ber-amar ma’ruf dan nahyi munkar

f. Selal mengucapkan kalimah thayyibah

g. Menjaga sopan santun

2.4.6 Kemaindirian

Menurut Sofyan (2012:23-26) kemampuan diri utk menyiapkan persoala-persoalan

tanpa bantuan khusus dari orang lain, keegganan dikontrol oleh orang lain, dapat

melakukan aktivitas sendiri dan menyelesaikan masalah yang dihadapinya sendiri.

Beberapa indikator kemandirian ini adalah sebagai berikut.

a. Mampu mengrejakan pekerjaan di lingkungannya sendri, tugas-tugas sekolah dan

pesantren tanpa adanya ketergantungan pada orang lain

b. Mampu menyelesaikan sediri atas masalah yang dihadapinya

c. Berpikir positif dan optimis menghadapi masa depan

2.4.7 Kedisiplinan

Menurut Sofyan (2012:23-26) kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai

dengan ketentuan dan ketepatan waktu yang telah ditentukan, atau kemampuan

Page 54: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

36

untuk tidak menunda-nunda pekerjaan atau kegiatan yang seharusnya menjadi

tanggung jawab pribadi. Beberapa indikator kedisiplinan ini adalah sebagai berikut.

a. Mampu menyelesaikan tugas-tugas sekolah dan pesantren tepat waktu

b. Tidak menunda-nunda pekerjaan

c. Ketaatan pada tata tertib.

d. Ketepatan hadir dalam setiap di sekolah dan pesantren.

2.4.8 Kesederhanaan

Menurut Sofyan (2012:23-26) perilaku yang diarahkan untuk mampu

mengendalikan berbagai tuntutan jiwa sekaligus menjadi benteng yang mampu

menahan sebuah gelombang hasrat duniawi, dengan indikator sebagi berikut.

a. Mentradiksi hidup sederhana dan tidak tamak

b. Pola hidup yang tidak berlebihan

c. Tidak berorientasi pada keduniawian (dunyawiyyah).

d. Lebih berorientasi pada kehidupan di akhirat.

2.4.9 Toleransi

Menurut Sofyan (2012:23-26) sikap menenggang (menghargai, membiarkan,

membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan,

dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri,dengan

indikator sebagai berikut.

a. Menghargai pendapat orang lain.

b. Tidak memaksakan pendapat sendiri.

c. Menghargai perbedaan etnis dan asal-usul semua peserta didik, teman sejawad

dan warga sekolah lainnya.

d. Menjaga ketenangan hidup di sekolah, pesantren dan lingkungan masyarakat.

Page 55: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

37

e. Tidak mencela dan memaki keyakinan orang lain.

f. Sailing mendukung kehidupan di sekolah dan bermayarakat.

g. Menghargai yang lebih tua dan mengasihi kepada yang lebih muda.

2.4.10 Qana’ah

Menurut Sofyan (2012:23-26) sikap menerima apa adanya dan bersikap ikhlas

dengan kondisi apapun yang dialami, dengn indikator sebagai berikut.

a. Bersikap wajar atas pujian dan celaan yang diterimanya.

b. Giat berusaha dan bekerja untik mencapai hasil yang diharapkan.

c. Selalu bersyukur atas hail usahanya.

d. Tidak iri atas keberhasilan orang lain.

e. Hidup sederhana dan menyesuaikan dengan keadaan (sensitif lingkungan).

2.4.11 Rendah hati

Menurut Sofyan (2012:23-26) sikap sederhana dan sungguh-sungguh menjauhi

perbuatan takabbur (sombong), ataupun suma’ah ingin diketahui dalam kebaikan

kita. Orang yang tawaddhu’ adalah orang yang menyadari bahwa semua

kenikmatan yang didapatnya bersumber dari Allah SWT, dengan indikator sebagai

berikut.

a. Tidak berperilaku sombong dalam berbagai hal.

b. Mengakui bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan.

c. Tidak mudah tersinggung.

d. Terbuka teradap keritik dari orang lain.

e. Mengakui adanya kekurangan pada diri sendiri.

2.4.12 Ketabahan

Page 56: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

38

Menurut Sofyan (2012:23-26) sikap menahan diri dari rasa kecewa dan marah dari

pengaruh syahwat,dan menjaga ucapan dari keluh kesah, serta berpegang teguh

pada al-Qur’an dan al-Sunnah, dengan indikator sebagai berikut.

a. Pantang menyerah dalam berusaha dan bekerja.

b. Ulet dalam menghadapi target kinerja.

c. Tidak mudah kecewa dan putus asa.

d. Giat dan bekerja keras.

e. Tahan menghadapi cobaan dan tantangan.

2.4.13 Kesetiakawanan/Tolong-Menolong.

Menurut Sofyan (2012:23-26) sikap dan perilaku yang dilandasi oleh pengertian,

kesadaran, keyakinan, tanggung jawab dan partisipasi sosial sesuai dengan

kemampuan masing-masing dengan semangat kebersamaan, kerelaan berkorban

demi sesama, kegotongroyongan dalam kebersamaan dan kekeluargaan. Indikator

kesetiakawanan ini adalah sebagai berikut.

a. Suka menolong.

b. Memiliki kepedulian.

c. Berempati terhadp penderitaan teman.

d. Mementingkan kebersamaan/tim kerja.

e. Sikap berkorban untuk kepentingan bersama yang baik.

2.4.14 Ketulusan

Page 57: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

39

Menurut Sofyan (2012:23-26) sikap dan perilaku yang hanya mengharapkan ridha

Allah dalam beramal tanpa menyekutukan-Nya dengan yang lain, dengan indikator

sebagai berikut.

a. Tidak mengharapkan imbalan.

b. Tidak mengharapkan pujian.

c. Memiliki motivasi yang kuat.

d. Belajar dan bekerja hanya karena mengharap ridho Allah SWT.

2.4.15 Istiqamah

Menurut Sofyan (2012:23-26) sikap dan perilaku yang konsisten (teguh pendirian)

dan sungguh-sungguh dalam melakuakan sesuatu, dengan indkator sebagai berikut.

a. Teguh terhadap keyakinan dan ajaran islam.

b. Konsisten antara ucapan dan perbuatan.

c. Tidak malas dan giat untuk belajar dan bekerja.

2.4.16 Kemasyarakatan

Menurut Sofyan (2012:23-26) bentuk perilaku mampu beradaptasi/berbaur dengan

lingkungan sekolah, pondok pesantren dan masyarakat, serta dapat terlibat secara

aktif dalam setiap aktivitas yang melingkupinya, indikator ini adalah sebai berikut:

a. Menghargai budaya lokal yang sudah ada dan/ atau tidak melanggar al-Qura’an

dan al-sunnah.

b. Menyatu dengan kehidupan sekolah dan masyarakat.

c. Terbuka terhadap partisipasi masyarakat.

d. Sekolah-pesantren menjadi pusat pengembangan dan pemberdayaan masyarakat.

2.4.17 Kebersihan

Page 58: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

40

Menurut Sofyan (2012:23-26) perilaku yang mampu menjaga pribadi dan

lingkungan agar selalu dalam keadaan bersih serta menunjukkan kerapihan dalam

setiap aktivitas di sekolah/pesantren. Indikator dari kultur kebersihan ini adalah

sebagai berikut:

a. Adanya kebersihan lingkungan misalnya, sarana dan prasarana sekolah dalam

kondisi bersih seperti diantaranya menyiapkan tempat pembuangan sampah.

b. Adanya kebersihan pada perilaku siswa, guru dan segenap warga sekolah

pesantren, seperti membuang sampah pada tempatnya dan berpakaina rapih dan

sopan.

c. Adanya manajemen pengelolaan kebersihan di sekolah, seperti adanya tata tertib

untuk kebersihan dan pembiasaan hidup bersih disekolah.

Berbagai konsep yang telah dijelaskan di atas menjadi dasar bagi kerangka

berfikir penelitian ini. Berikut ini disajikan kerangka berfikir penelitian.

Page 59: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

41

Gambar 2.1 Kerangka berfikir

Dalam gambar diatas telah dijelaskan kerangka berfikir konsep

pembelajaran seni rupa dengan materi menggambar ilustrasi. Di dalam

menggambar materi ilustrasi, dibutuhkan beberapa faktor yang mempengaruhi

Kebutuhan

Menggambar

Pendidikan

Seni Rupa

Sumber daya

Lingkungan

Pembelajaran

Menggambar

Ilustrasi

Hasil

Reduksi

Tujuan

Sumber

Belajar Evaluasi

Materi

Media Metode

Page 60: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

42

proses pembelajaran tersebut, yaitu faktor sumber daya lingkungan dan kebutuhan

menggambar. Faktor tersebut antara lain:

a. Peran Sumber daya lingkungan dalam proses pembelajaran seni rupa khususnya

mengambar ilustrasi sangatlah penting. Hal ini dikarenakan ketika peserta didik

diajak melihat sebuah objek secara langsung yang akan digambar, maka siswa

akan lebih mampu melihat sebuah objek tersebut secara detail. Selain itu, dengan

melihat sebuah objek yang akan digambarkannya secara langsung, diharapkan

peserta didik mampu memaknai setiap objek yang mereka gambar.

b. Kebutuhan menggambar yang dimaksud dalam proses ini yaitu untuk

mengekspresikan diri, siswa tidak di tuntun untuk menjadi pekerja seni (seniman)

namun lebih di arahkan ke pengalaman berkarya sehingga siswa lebih

menghargai seni, dan dapat berapresiasi di dalamnya.

c. Dalam kerangka berfikir tersebut, proses pembelajaran ilustrasi disekolah tidak

terlepas dari komponen-komponen pembelajaran diantaranya adalah tujuan,

materi, metode, sumber belajar, media, evaluasi.

d. Ketika proses pembelajaran sudah dilakukan, maka akan menghasilkan sebuah

gambar ilustrasi. Namun dalam kerangka berfikir tersebut tidak berhenti pada

sebuah hasil semata, tetapi harus di refleksikan kembali proses dan hasil dari

pembelajaran ilustrasi. Proses refleksi tersebut dilakukan oleh guru dengan cara

menganalisis bersama sebuah makna yang terkandung dalam gambar ilustrasi

yang peserta didik buat.

Page 61: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

237

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan pembahasan, dapat ditarik simpulan sebagai berikut.

Pertama, pembelajaran seni rupa menggambar ilustrasi di Madrasah Aliyah

Futuhiyyah 2 Mranggen Demak dilaksanankan melalui tahap perencanaan, tahap

pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Pada tahap perencanaan guru membuat rencana

pelaksanaan pembelajaran terlebihdahulu. RPP dibuat berdasarkan silabus yang

mengacu pada KI-KD. RPP terdiri dari kompetensi dasar, indikator, tujuan,

pembelajaran, alokasi waktu, materi pembelajaran, sumber dan media

pembelajaran, strategi pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, serta evaluasi

pembelajaran. Kelas XII Madrasah Aliyah Futuhiyyah 2 Mranggen Demak

menggunakan kurikulum 2013.

Pada tahap pelaksanaan, pembelajaran seni rupa menggambar ilustrasi pada

Madrasah Aliyah Futuhiyyah 2 Mranggen Demak dilaksanankan selama tiga kali

pertemuan berdasarka RPP. Pelaksanaan pembelajaran menggambar ilustrasi dalam

satu pertemuannya dialokasikan waktu 90 menit yang terbagi menjadi tiga tahap

kegiatan, yaitu pembelajaran pertama bertujuan untuk memberikan pemahaman

kepada siswa tentang pengertian dan proses berkarya, yang dibagi dalam beberapa

tahapan antara lain kegiatan awal pembelajaran yang meliputi doa, apersepsi, tanya

jawab. Kegiatan inti pembelajaran meliputi guru menyampaikan pengertian dan

Page 62: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

238

penjelasan menggambar ilustrasi, menjelaskan jenis-jenis gambar ilustrasi,

memberikan cintoh gambar ilustrasi, menjelaskan alat dan bahan, menjelaskan

prosedur atau proses menggambar. Kegiatan akhir pembelajaran meliputi tanya

jawab, penyampaian tugas praktik studio minggu depan, kemudian dilanjutkan

dengan doa.

Pembelajaran pertemuan yang kedua ini bertujuan untuk prakti dan

menghasilkan karya gambar ilustrasi, yang dibagi dalam beberapa tahapan antara

lain kegiatan awal pembelajaran yang meliputi doa, tanya jawab, kemudian

menyiapkan alat dan bahan. Kegiatan inti pembelajaran meliputi siswa mensketsa,

siswa berproses, kemudian hal-hal yang terjadi atau suasana dalam pelaksanaan

pembelajaran gambar ilustrasi meliputi kebersihan, ketekunan, keikhlasan,

kejujuran, kedisiplinan, kepatuhan dan toleransi, kemudian peran guru dalam

proses berkarya gambar ilustrasi. Kegiatan akhir pembelajaran meliputi finishing,

tanya jawab, informasi dari guru untuk tugas minggu depan, kemudian diakhiri

dengan doa.

Pembelajaran pertemuan ketiga ini bertujuan untuk mempertanggung

jawabkan hasil karya gambar ilustrasi, yang dibagi dalam beberapa tahapan antara

lain kegiatan awal pembelajaran yang meliputi doa, tanya jawab, kemudian

penyiapan pemaparan karya. Kegiatan inti pembelajaran yang meliputi pemaparan

oleh siswa, kemudian aktivitas siswa menanggapi, peran guru sebagai moderator,

dan fasilitator. Kegiatan akhir pembelajaran meliputi doa.

Kedua, Ada 29 karya yang dihasilkan 30 siswa, ke-29 karya karya siswa

mempunyai keunikan dan keindahan masing-masing. Dari 29 karya peneliti

Page 63: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

239

menetapkan semuanya yang dapat menunjukkan nilai-nilai lingkungan

kepesantrenan. Hasil gambar ilustrasi yang pertama menunjukkan nilai

kemandiriana dan ketabahan, hasil karya yang kedua menunjukkan nilai istiqomah,

hasil gambar ilustrasi yang ketiga menunjukkan nilai ketabahan, hasil gambar

ilustrasi yang keempat menunjukkan nilai kedisiplinan, hasil gambar ilustrasi yang

ke lima menunjukkan nilai tolong menolong, hasil gambar ilustrasi yang ke enam

menunjukkan nilai qonaah, hasil gambar ilustrasi yang ke tujuh menunjukkan nilai

kebersihan dan gotong royong, hasil gambar ilustrasi yang ke delapan menunjukkan

nilai kesalehan, hasil gambar ilustrasi yang ke sembilan menunjukkan nilai

mondok, dan hasil gambar ilustrasi yang ke sepuluh mmenunjukkan nilai

pendalaman ilmu agama.

Ketiga, Secara acak sepuluh gambar siswa yang dianalisis menunjukan

adanya representasi nilai-nilai kepesantrenan. Pada pembelajaran ini guru

menggunakan kurikulum 2013 tetapi proses pembelajarannya di landasi dengan

nilai-nilai keagamaan. Akan tetapi sangat disayangkan guru yang mengampu mata

pelajaran seni budaya bukan guru yang berkompetensi dibidang tersebut.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat diberikan

peniliti adalah sebagai berikut.

Pertama, hendaknya sekolah menyediakan guru seni budaya yang sesuai

dengan kompetensi dan kebutuhannya. Kedua, hendaknya guru menambah

referensi media pembelajaran agar siswa tidak kesulitan dalam mengembangkan

Page 64: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

240

ide berkarya serta siswa lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Ketiga,

hendaknya sekolah memiliki ruang ketrampilan dan ruang pamer untuk

menampilkan hasil karya siswa.

Page 65: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

241

BIODATA PENULIS

Nama : Abdul Aziz

Nim : 2401412049

Jurusan/Prodi : Seni Rupa/Pendidikan Seni Rupa

Tempat Tanggal Lahir : Demak, 16 Mei 1992

Alamat : Getas Rt 01 Rw 01 Wonosalam, Demak, Jawa

Tengah

Agama : Islam

Nama Ayah : Sholekan

Nama Ibu : Subiatun

Nomer Gawai : 081282355330

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan : 2007 SMA Negeri 2 Demak

2004 MTs Darul Ulum

1998 SD Negeri 2 Getas

1997 TK Putra Harapan

Page 66: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

242

DAFTAR PUSTAKA

Adams, L.S. 1996. The Methodology of Art: an Introduction. Boulder, Co:

Westview Press.

Dalmeri. 2014. “Pendidikan untuk Pengembangan Karakter”. Dalam Jurnal Al-

Ulum Volume. 14 Nomor 1, Juni 2014 Hal 269-288

Denzin, Norman, k., yvonna s. Lincoln. 2009. Handbook of qualitative research

(terjemahan dariyanto, dkk.). Yogyakarta:pustaka pelajar.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka cipta.

Ismianto, Pcs. 2014. “Implementasi Papan Berpaku: Pengembangan Kreativitas

dalam Gambar Bermotif. Dalam Jurnalimajinasi Volune 8 nomor 2

juli 2014 halam 91-100.

Kartika, Dharsono Soni, dkk.. 2010. Menuju Sarjana Sujaning Budi, Pendidikan

Karakter di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. Jakarta:

Direktorat Jendral Pendidikan Nasional.

Koesoema A., Doni. 2010. Pendidikan Karakter, Strategi Mendidik Anak di Zaman

Global. Jakarta:Grasindo

Kuntoro, S.A. (2008). “Sketsa Pendidikan Humanis Religius”. Makalah disajikan

dalam Diskusi Dosen di Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas

Negeri Yogyakarta.

Malarsih. 2014. “pendidikna seni sebanagi alat karakter. Prosiding seminar

pendidikan seni 2 desember 2014 fns unnes.

Miles, H B. & Heberman A M. 1992. Analisis Data Kualitatif (terj. Tjetjep Rohendi

Rohidi). Jakarta: UI Press.

Muharrar, Syakir. 2003. “Tinjauan Seni Ilustrsi” Bahan Ajar Mata Kuliah

Menggambar Ilustrasi. Jurusan Seni Rupa UNNES.

O’Neil, William F. 2008. Ideologi-Ideologi Pendidikan (Editor: Mansour Fakih).

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ridho, Kholis & Ahmad Sofian. 2012. Panduan Integrasi Kultur Kepesantrenan

Ke Dalam Manajemen Sekolah. Jakarta: DT.I.III

Page 67: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

243

Rohidi, Tjetjep Rohendi. 2013. Pendidikan Seni, Isu dan Paradigma. Semarang:

Cipta Prima Nusantara.

-----------. 2012. Metodologi Penelitian Seni. Semarang: Cipta Prima Nusantara.

-----------. 2000. Seni dalam Pendekatan Kebudayaan. Bandung: STISI Press.

Sanjaya, Wina. 2007. Strategi pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Sardiman . 2007. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: Raja garfindo

persada.

Semiawan, C.2008. Belajar dan Pembelajaran Pra Sekolah dan Sekolah Dasar.

Jakarta Indeks.

Slameto. 2003. Belajar dan factor yang mempengaruhinya. Jakarta : PT Rineka

cipta.

Sugandi . A. 2007. Teori pembelajaran. Semarang . UPTK MKK UNNES.

Sugiarto, eko. 2013. “pendidikan seni dalam konteks kebudayaan: implikasinya

bagi pembentukan karakter. Prosiding seminar nasional pendidikan

kara sekter pgsd fkip unuversitas muria kudus, 30 maret 2013,

halaman 83-95.

Suliyem . tt . Pedoman Pembelajaran di Taman Kanak-kanak. Modul dalam Bintek

Guru/Kepala Tk Tingkat Kota Semarang . semarang : tidak di

publikasikan.

Semiawan. C . 2008. Belajar dan pembelajaran pra sekolah dan sekolah dasar.

Jakarta : indeks.

Sumiyati .2008. “Pembelajaran Ekstra Kulikuler Seni Tari di SMP 37 Semarang

Tahun ajaran 2006-2007”. Skripsi . Jurusan Sendratasik. Fbs Unnes.

Sunoto. 2009. “Karakteristik Gambar Anak: Kajian Hasil Gambar Anak Dalam

Konteks Pembelajaran Menggambar di Taman Kanak-Kanak

Banjarejo 1 Kabupaten Grobogan”. Skripsi. Jurusan Seni Rupa

Fakultas Bahasa dan Seni Unniversitas Negeri Semarang.

Page 68: PENDIDIKAN SENI RUPA DI LINGKUNGANPESANTREN:STUDI … · 2020. 1. 27. · Kata kunci: Pendidikan seni rupa, Menggambar ilustrasi, Lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini mengkaji

244

Thomas Lickona, 2012. Educating for Character: Mendidik untk Membentuk

Karakter, terj. Juma Wadu Wamaungu dan Editor Uyu Wahyuddin

dan Suryani, Jakarta: Bumi Aksara.

Triyanto. 2017. Spirit Ideologis Pendidikan Seni. Semarang: Cipta Prima Nusantara

Semarang.

Utomo, K.B. 2007. “Pemanfaatan Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Dan

Hasil Belajar Ilustrasi Bagi Siswa Sekolah Dasar’. dalam Imajinasi,

Jurnal Seni,Volume Juli 2007. Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Negeri Semarang volume 7 2007. Hlm. 649-661.