27
1 PENDEKATAN , MODEL DAN GAYA KEPEMIMPINAN SUPERVISOR PENDIDIKAN Oleh : Suyono NIM : 505920028 Semester III PPI ABSTRAK Supervisor sebagai pengawas pendidikan bertindak sebagai stimulator,pembimbing dan konsultan bagi guru dalam perbaikan pengajaran dan menciptakan situasi belajar mengajar yang baik dan kondusif.Oleh karena untuk keberhasilan dalam menunaikan tugasnya seorang supervisor pendidikan memerlukan pendekatan,model serta gaya kepemimpinan yang tepat. Kata kunci : Pendekatan,Model ,Gaya Kepemimpinan. A. Kepemimpinan Supervisi Pendidikan 1. Definisi Kepemimpinan Dalam kamus bahasa Inggris kata kepemimpinan diambil dari kata lead yang berararti pemimpin ,sedang leader adalah seorang pemimpin dan leadership adalah kepemimpinan. ( John.M.Echols dan Hasan Shadili,2000: 351)

,Pendekatan,Model dan Gaya Kepemimpinan supervisor Pendidikan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ,Pendekatan,Model dan Gaya Kepemimpinan supervisor Pendidikan

1

PENDEKATAN , MODEL DAN GAYA KEPEMIMPINAN SUPERVISOR PENDIDIKAN

Oleh : Suyono

NIM : 505920028

Semester III PPI

ABSTRAK

Supervisor sebagai pengawas pendidikan bertindak sebagai stimulator,pembimbing

dan konsultan bagi guru dalam perbaikan pengajaran dan menciptakan situasi belajar

mengajar yang baik dan kondusif.Oleh karena untuk keberhasilan dalam menunaikan

tugasnya seorang supervisor pendidikan memerlukan pendekatan,model serta gaya

kepemimpinan yang tepat.

Kata kunci : Pendekatan,Model ,Gaya Kepemimpinan.

A. Kepemimpinan Supervisi Pendidikan

1. Definisi Kepemimpinan

Dalam kamus bahasa Inggris kata kepemimpinan diambil dari kata lead yang

berararti pemimpin ,sedang leader adalah seorang pemimpin dan leadership adalah

kepemimpinan.( John.M.Echols dan Hasan Shadili,2000: 351)

Ngalim Poerwanto ( 2003 : 25-26) mengutif beberapa definisi kepemimpinan dari

Prajudi Atmosudirdjo sebagai berikut :

a. Kepemimpinan dapat dirumuskan sebagai suatu kepribadian seseorang yang

mendatangkan keinginan pada klompok orang-oranguntuk mencontohkannya atau

untuk mengikutinya ,atau yang memancarkan suatu penaruh yang tertentu ,suatu

kekuatan atau wibawa ,yang demikian rupa sehingga membuat seklompok orang

mau melakukan apa yang dikehendaki.

Page 2: ,Pendekatan,Model dan Gaya Kepemimpinan supervisor Pendidikan

2

b. Kepemimpinan adalah suatu seni ( art),kesanggupan (ability) atau tehnik (technique)

untuk membuat seklompok orang bawahan dalam organisasi formal atau para

pengikut atau simpatisan dalam organisasi informal mengikuti atau mentaati segala

apa yang dikehendakinya,membuat mereka begitu antosias atau bersemangat untuk

mengikutinya atau bahkan berkorban untuknya.

c. Kepemimpinan dapat dipandang sebagai suatu bentuk persuasi suatu seni

pembinaan klompok orang-orang tertentu ,biasaanya melalui human relantion dan

motivasi yang tepat,sehingga mereka tanpa adanya rasa takut mau bekerja sama dan

membanting tulang untuk memahami dan mencapai segala apa yang menjadi tujuan

organisasi.

Menurut Burhanudin( 1994: 62 ) , mengutip pendapat Good,bahwa kepemimpinan

adalah the ability and readiness to inspire,guide,direct,or manage other,yang berarti

kepemimpinan merupakan suatu kemampuan dan kesiapan seseorang untuk

mempengaruhi ,membimbing dan mengarahkan atau menglola orang lain agar mereka mau

berbuat sesuatu demi tercapainya tujuan bersama.

2. Supervisi Pendidikan

Supervise adalah usaha-usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru

Dan petugas-petugas lainnya,dalam memperbaiki pengajaran ,termasuk menstimulir

menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guu-guru dan merevisi tujuan-tujuan

pendidikan ,bahan-bhan pengajaran dan metode mengajar dan evaluasi pengajaran.

(Piet.A.Sahertian DKK,1981 :18 ).Dipertegas oleh Ngalim Poerwanto (2003 : 76 ),bahwa

Page 3: ,Pendekatan,Model dan Gaya Kepemimpinan supervisor Pendidikan

3

supervise adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru

dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif.

Sedang supervisor adalah suatu usaha menstimuler,mengkoordinir,dan membimbing

secara kontinyu pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara individual maupun secara

kolektif agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi

pembelajaran dengan demikian mereka dapat menstimulir dan membimbing pertumbuhan

tiap peserta didik secara kontinyu,serta mampu dan lebih cakap berpartisipasi dalam

masrakat Indoesia.(Piet A.Sahertian ,1981 :19 ).

B. Pendekatan dan Penangan Guru

Menurut Mariyati dalam Made Pidarta (2009 :145-146),bahwa kemampuan guru ter

bagi menjadi empat kategori yaitu :

a. Guru lemah

Guru lemah yaitu guru yang mempunyai tingkat abstraksi yang rendah dan tingkat

Komitmen yang rendah pula.Ciri guru seperti ini dalah bermotivasi rendah untuk

mengembangkan profesinya ,malah ia merasa tidak perlu bantun dari pihak lain ,termasuk

dari supervisor.

b. Guru energik

Guru energik adalah guru yang mempunyai tanggung jawab dan komitmen

tinggi,tetapi tingkat abstraksinya rendah.Guru ini kemauannya besar dan niat baiknya itu

diganjal oleh kemampuan umum guru ini kurang bagus,bahkan banyak yang ingin ia

Page 4: ,Pendekatan,Model dan Gaya Kepemimpinan supervisor Pendidikan

4

capai,tetapi tidak sesuai kemampuannya sehingga banyak banyak pekerjaannya

terbengkelai.

c. Guru konseptor

Guru ini banyak membuat konsep-konsep baru untuk kemajuan pembelajaran mau-

pun sekolah tetapi tidak mampu mewujudkanya hal ini disebabkan karena tanggung jawab

dan komitmennya rendah.

d. Guru professional

Tipe guru ini yang paling baik,yaitu ia adalah pemikir sekaligus pelaksana .Hal

inidisebabkan ia mempunyai kemampuan mengabstraksi dan komitmennya juga cukup

tinggi .Dia mampu memikirkan sesuatu disamping tugas-tugasnya sendiri ,juga rencana

perbaikan,baik pengajaran dikelas maupun kemajuan sekolah.

Keempat kategori tersebut,didekati dan ditangani secara berbeda-beda dalam

proses supervise.Menurut Made pidarta (2009 : 148 – 150 ),ada tiga pendekatan yang harus

dilakukan seorang supervisor dalam mensupervisi empat kategori guru tersebut,yaitu :

1. Pendekatan tidak langsung dan metode menilai diri sendiri .Pendekatan dan metode

ini diterapkan pada guru yang termasuk kategori professional dalam proses

supervisi.

a. Pendekatan tidak langsung adalah pendekatan yang member kesempatan

kepada guru untuk berinisiatif dan kreatif menciptakan ide-ide baru untuk

melaksanakan pembelajaran.

b. Yang dimaksud dengan metode menilai diri sendiri adalah supervisor member

kepercayaankepada guru yang sudah professional mengadakan penilaian atas

Page 5: ,Pendekatan,Model dan Gaya Kepemimpinan supervisor Pendidikan

5

diri sendiri.Hasil penilaian itu diperiksa oleh supervisor,sebagian besar hasil

penilaian dterima oleh supervisor.Kalau ada yang tidak disetujui,dia akan

bertanya terlebih dulu kepada guru tersebut.Guru dan supervisor lalu

mengadakan kesepakatan dengan memodifikasi hasil penilaian tadi.

2. Pendekatan kaloborasi dan metode berdasarkan kontrak.Pendekatan dan metode

ini diaplikasikan pada guru yang termasuk kategori guru enerjik dan guru konseptor

dalam proses supervise.

a. Koloborasi disini adalah kerjasama antara guru dan supervisor.Kerjasama ini

dilakukan dalam banyak hal untuk memajukan kedua macam guru ini.

b. Tentang metode berdasarkan kontrakadalah suatu strategi yang dibuat oleh

supervisor untuk member semacam paksaan kepada kedua macam guru ini

sebagai suatu ikatan.

3. Pendekatan langsung dan metode standar.Pendekatan dan metode ini diterapkan

pada guru yang termasuk kategori lemah.

a. Pendekatan langsung ini tidak member peluang lagi bagi guru untuk

berinisiatif,kreatif,dan inovatif dalam melakukan tugas sehari-hari.Sebab

supervisor merasa peluang seperti ini tidak akan dapat dimanfaatkan dan diisi

oleh guru lemah ini,karena kemampuan dan komitmen guru ini sangat rendah.

b. Metode yang diterapkan pada guru lemah ini disebut metode

standar,maksudnya adalah resep-resep berupa pelaku dan tindakan guru yang

disodorkan oleh supervisor tersebutadalah bersifat standar,suatu standar yang

berlaku secara nasional atu sesuai keadaan daerah bersangkutan.

C.Model Kepemimpinan Supervisor

Page 6: ,Pendekatan,Model dan Gaya Kepemimpinan supervisor Pendidikan

6

Menurut Ngalim Purwanto (2003 :39 ),kepemimpinan supervisor memiliki tiga model

yaitu model kepemimpinan kontongensi Fieller,model kepemimpinan tiga dimensi dan

model kepemimpinan lima faktor.

1. Model kepemimpinan kontingensi fieldler

Model kepemimpinan ini dikembangkan oleh oleh Fred E.Fieldler,ia berpendapat

bahwa keberhasilan seorang pemimpin tidak hanya ditentukan oleh suatu gaya

kepemimpinan yang diterapkanya.Dengan kta lain,tidak ada seorang pemimpin yang

dapat berhasil hanya dengan menerapkan satu macam gaya untuk semua

situasi.Seorang pemimpin akan cendrungberhasil dalam menjalankan

kepemimpinannya yang berlainan untuk menghadapi situasi yang berbeda.

Menurut pendekatan ini,ada tiga variabel yang menentukanefektif

tidaknyakepemimpinan,yaitu : (1) hubungan antara pemimpin dengan yang

dipimpin,(2) derajat struktur tugas,dan (3) kedudukan kekuasaan pimpinan.

Menurut Fieldler,hubungan pemimpin dengan yang dipimpin merupakan variabel

yang terpenting dalam menentukan dalam situasi yang menguntungkan.Drajat

struktur tugas merupakan masukan kedua sangat penting bagi situasi yang

menguntungkan,dan kedudukan kekuasaan pemimpin yang diperoleh melalui

wewenang formal merupakan dimensi penting ketiga dari situasi.

2. Model kepemimpinan tiga dimensi

Pendekatan atau model kepemimpinan ini dikemukakan oleh Wiliam J.Redin

(1970 ).Model ini dinamakan tree-dimensional-model arena dalam pendekatannya

Page 7: ,Pendekatan,Model dan Gaya Kepemimpinan supervisor Pendidikan

7

menghubungkan tiga klompok gaya kepemimpinan ,yang disebutnya gaya dasar,gaya

efektif,dan gaya tak efektif menjadi satu kesatuan

3. Model kontinum berdasarkan berdasarkan banyaknya peran serta bawahan dalam

penganbilan putusan

Pengembangan model kepemimpinan ini adalah Vroom dan Yetton : keduanya

berpendapat ada dua macam kondisi utama yang dapat dijadikan dasar bagi

pemimpin untuk mengikutsertakan atau tidak mengikut sertakan atau tidak

mengikutsertakan bawahan dalam pembuatan putusan.Dua macam kondisi tersebut

ialah : (1) tingkat keefektifan teknis diantara para bawahan , (2) tingkat motivasi

serta dukungan para bawahan.

Berdasarkan kedua macam kondisi tersebut seorang pemimpin dapat memilih salah

satu dari empat gaya kepemimpinan yang akan diterapkan dalam hubungannya

dengan perbuatan manusia.

D.Gaya Kepemimpinan Supervisor Pendidikan

Gaya kepemimpinan adalah teori kepemimpinan dari pendekatan prilaku

pemimpin.Dari satu segi pendekatan ini masih difokuskan lagi pada gaya kepemimpinan

(leadership style),sebab gaya kepemimpinan bagian dari kepemimpinan bagian dari

pendekatan prilaku pemimpin yang memusatkan perhatian pada proses dinamika

kepemimpinan dalam usaha mempengaruhi aktivitas individu untuk mencapai suatu tujuan

dalam suatu situasi tertentu.

Gaya kepemimpinan ialah pola-pola prilaku pemimpin yang digunakan

untukmempengaruhi aktivitas orang-orang yang dipimpin untuk mencapai tujuan dalam

Page 8: ,Pendekatan,Model dan Gaya Kepemimpinan supervisor Pendidikan

8

siuasi organisasinya dapat berubah bagaimana pemimpin mengembangkan program

organisasinya ,menegakan disiplin yang sejalan dengan tata tertib yang telah

dibuat ,memperhatikan bawahannya dengan meningkatkan kesejahteraannya serta

bagaimana pimpinan berkomunikasi dengan bawahannya.

Hal yang umum disetiap organisasi atau lembaga akan menjumpai berbagai gaya

serta corak kepemimpinan.Gaya-gaya kepemimpinan supervisor pendidikan yang mask pada

golongan salah satu kepemimpinan supervisor pendidikan itu ditentukan oleh cara dan sikap

dalam melaksanakan tugasnya,antara lain :

1. Gaya Otokratik

Secara etimologis,otoriter berarti berkuasa sendiri,sewenang-wenang.Sedang secara

terminologis kepemimpinan supervisor otoriter adalah menempatkan kekuasaan

ditangan satu orang atau seklompok kecil orang yang diantara mereka tetap ada

orang yang berkuasa (Hadari Nawawi DKK,2002 : 94 ).Dipertegas oleh Made Pidarta

bahwa supervisor otoriter merupakan supervisor yang bertindak secara otoriter

terhadap guru ( Made Pidarta,2009 :48).

Pemimpin dengan gaya otokratik pada umumnya memberikan perintah-

perintah dan meminta bawahan untuk mematuhinya.Para komandan militer

dimedan perang umumnya menerapkan gaya ini.Pemimpin yang menerapkan gaya

ini tidak memberikan cukup waktu kepada para bawahan untuk bertanya dan hal ini

lebih sesuai pada situasi yang memerlukan kecepatan dalam mengambil

keputusan.Gaya ini juga cocok diterapkan pada situasi dimana pimpinan harus

cepat mengambil keputusan sehubungan adanya desakan para pesaing.Gaya

otoratik ini tidak selalu jelek seperti persepsi orang selama ini.Untuk menghadapi

Page 9: ,Pendekatan,Model dan Gaya Kepemimpinan supervisor Pendidikan

9

anggauta timyang malas,tidak disiplin ,susah diatur dan selalu menjadi

troublemaker,gaya kepemimpinan otokratik sangat tepat untuk digunakan oleh

seorang ketua tim.( Kasminto,2007 : 6 )

Dalam kepemimpinan yang otokratis ,pemimpin bertindak sebagai dictator

terhadap anggauta klimpoknya.Baginya pemimpin adalah menggerakan

menggerakan dan memaksa seseorang .Penafsirannya sebagai pemimpin tidak lain

adalah menunjukan dan memberikan perintah.Kewajiban bawahan hanyalah

mengikuti dan menjalankannya,tidak boleh membantah ataupun mengajukan saran.

( Ngalim Purwanto,2003 : 48 )

Pemimpin yang otokresi tidak menghendaki rapat-rapat atau

musyawarah.Berkumpul atau rapat berarti menyampaikan intruksi-intruksi .Setiap

perbedan pendapat diantara anggauta-anggauta klompok diartikan sebagai

kepicikan,pembangkang atau pelanggaran disiplin terhadap perintah atau intruksi

yang telah dittapkan.( Ngalim Purwanto,2003 :48-49 ).

Dalam tindakan dan perbuatannya ia tidak dapat dignggu gugat.Kekuasaan

yang berlebihan ini menyebabkan sikap menyerah tanpa kritik,sikap asal bapak

senang terhadap pimpinan,kecndrungan untuk mengabaikan perintah dan tugas jika

tidak ada pengawasan langsung.Dominasi yang berlebihan ini akan menimbulkan

sifat apatis ,sipat agresif pada anggauta klompok terhadap pemimpinnya.

Pemimpin yang bertipe demikian sebagai orang yang memberikan perintah

dan mengharapkan pelaksanaannya secara dogmatis dan selalu positif.Dengan

segala kemampuannya ,ia berusaha menakut-nakuti bawahannya dengan jalan

Page 10: ,Pendekatan,Model dan Gaya Kepemimpinan supervisor Pendidikan

10

memberikan hukuman tertentu bagi yang berbuat egative,dan hadiah untuk seorang

bawahan yang bekerja dengan baik.( Burhanudin,1994 : 99).

Akibat negative yang ditimbulkan kepemimpinan otoriter antara lain : (1)

Guru menjadi manusia penurut yang tidak berani mengambil keputusan sehingga

sangat tergantung pada pimpinan atau kepala sekolah .(2) Kesediaan guru,staf dan

murid bekerja keras bersifat terpaksa dan berpura-pura karena didasari rasa

tertekan,takut dan ketegangan karena terus menerus dibayangi dengan sangsi dan

hukuman.(3) Sekolah menjadi bersifat statis.( Hadari Nawawi,2002 :94 ).

Kepemimpinan otoriter menimbulkan suasana kaku,tegang

mencekam,menakutkan sehingga dapat berakibat lebih lanjut timbulnya ketidak

puasan.Kepemimpinan otoriter juga memberikan keuntungan antara lain : disiplin

dapat dikontrol dengan baik,semua pekerjaan dapat berlangsung secara tertib dan

teratur ,cepat serta tegas dalam membuat keputusan dan tindakan sehinggauntu

sementara produktifitas dapat naik.

Adapun cirri-ciri gaya kepemimpinan otokratik adalah sebagai berikut : (1)

Menganggaporganisasi yang dipimpinnya sebagai milik pribadi .(2)

Mengidentifikasikan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.(3) Menganggap

bawahan sebagai alat semata-mata. (4) Tidak mau menerima pendapat ,saran,dan

kritik. (5) Terlalu bergantung dengan kekuasaan formal.dan (6) Cara menggerakan

bawahan dengan pendekatan paksaan dan bersifat mencari kesalahan /menghukum.

( Ngalim Purwanto,2003 :50-51 ).

2.Gaya Demokratik

Page 11: ,Pendekatan,Model dan Gaya Kepemimpinan supervisor Pendidikan

11

Pemimpin demokratis menganggap dirinya sebagai bagian dengan

kelompoknya ,yang bersama-sama dengan kelompoknya berusaha dan bertanggung

jawab tentang tercapainya tujuan bersama .Agar semua anggauta merasa

bertanggung jawab maka semua anggauta diajak ikut serta dalam setiap

kegiatan .Keikut sertaan itu disesuaikan dengan posisi masing-masing yang

mempunyai wewenang sebagian besar dan seluruh peraturan dan keputusan-

keputusan penting berasal dari dan disesuaikan dengan tuntutan-tuntutan situasi

kelompok,dimana pemimpin bersama-sama anggauta-anggauta kelompok

mengambil bagian secara aktif dalam perumusan dan penetapan peraturan

umum ,keputusan-keputusan penting dalam lembaga kerja tersebut.

Pemimpin yang bertipe demokratis menafsirkan kepemimpinannya bukan

sebagai diktatator ,melainkan sebagai pemimpin ditengah-tengah anggauta

kelompoknya.Pemimpin demokratis sering mengajak pengikutnya dalam mengambil

keputusan,consensus dan pemberdayaan.Hubungan dengan anggauta kelompok

bukan sebagai majikan terhadap buruhnya melainkan sebagai saudara tua diantara

sudara –saudara teman sekerjanya.Pemimpin yang demokratis sealu berusaha

menstimulasi anggautanya agar bekerja secara kooperatif untuk mencapai tujuan

bersama .Dalam tindakan dn usaha-usahanya,ia selalu berpangkal pada kepentingan

dn kebutuhan kelompoknya dan mempertimbangkan kemampuan dan kesanggupan

kelompoknya.Dalam melaksanakan tugasnya ia mau menerima dan mengharapkan

kritik-kritik yang membangun dari para anggauta yang diterimanya sebagai umpan

balikdan dijadikan bahan pertimbangan dalam tindakan-tindakan berikutnya.( ngalim

Purwanto,2003 : 50 ).

Page 12: ,Pendekatan,Model dan Gaya Kepemimpinan supervisor Pendidikan

12

Gaya demokratik mempunyai kepercayaan terhadap diri sendiri dan

menaruh kepercayaan pula pada anggautanya bahwa mereka mempunyai

kesanggupan bekerja dengan baik dan bertatanggung jawab.Pemimpin yang

demokratis selalu berusaha memupuk rasa kekeluargaan dan persatuan.Gaya ini

senantiasa berusaha membangun semangat anggauta-anggauta kelompok dalam

menjalankan dan mengembangkan daya kerjanya.Disamping itu gaya ini juga

memberikan kesempatan bagi timbulnya kecakapan memimpin pada anggauta

kelompoknya dengan jalan mendelegasikan sebagian kekuasaan dan tanggung

jawabnya.

Pemimpin gaya ini mengadakan konsultasi dengan para bawahannya

mengenai tindakan-tindakan dan keputusan-keputusan yang diusulkan/dikehendaki

oleh pemimpin,serta berusaha memberikan dorongan untuk turut serta aktif

melaksanakan semua keputusan dan kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan

itu.Tipe kepemimpinan ini dipandang berada pada sebuah bentuk spectrum yang

diurutkan mulai dari orang yang bertindak atas persetujuan dengan bawahan sampai

kepada yang membuat keputusan-keputusan namun sudah berkonsultasi

sebelumnya dengan para anggauta kelompoknya.( Burhanudin,1994 :99 ).

Berdasarkan hal-hal diatas bahwa gaya kepemimpinan demokratis

merupakan kepemimpinan yang menghargai sifat dan kemampuan setiap

staf.Menggunakan kekuasaan posisi dan pribadinya untuk mendorong ide-ide dari

staf.Memotivasi kelompok untuk menentukan tujuan sendiri.Membuat perencanaan

,mengontrol dalam penerapannya,informasi diberikan seluas-luasnya dan terbuka

Page 13: ,Pendekatan,Model dan Gaya Kepemimpinan supervisor Pendidikan

13

Kalau di sekolah dilaksanakan kepemimpinan pendidikan yang bersifat

demokratis ,maka ini merupakan hasil interaksi kelompok,dimana setiap orang

dipandang memiliki potensi dapat memberikan sumbangan prosedur

kooperatif,yang dimanfaatkan secara luas .Pemimpin yang mengusahakan perbaikan

dalam pengajaran akan selalu mencari jalan untuk mengembangkan potensi

kepemimpinan yang terdapat pada orang lain.

Adapun cirri seorang pemimpin yang demokratis adalah sebagai berikut : (1)

Senang menerima saran ,penddkritikan dari bawahan.(2) Mengutamakan kerjasama

dmencapai tujuan.(3) Membuat keputusan bersama dengan anggauta kelompok.(4)

Menjelaskan sebab-sebab keputusan yang dibuat sendiri kepada kelompok. (5) Feed

back dijadikan sebagai salah satu masukan yang berharga.( Ngalim Purwanto,2003 :

52).

3.Gaya Laisez Faire

Gaya kepemimpinan ini disebut juga bebas tindak atau

membiarkan.Merupakan pimpinan ofisial ,karyawan menentukan sendiri kegiatan

tanpa pengarah,supervisi,dan koordinasi.Staf/bawahan mengevaluasi pekerjaan

sesuai dengan caranya sendiri.Pimpinan hanya sebagai sumber informasi dan

pengendali secaraminimal atau sebagai fasilitator.

Tipe kepemimpinan ini merupakan kebalikan tipe kepemimpinan

otoriter.Kepemimpinannya dijalankan dengan memberikan kebebasan penuh pada

orang yang dipimpin dalam mengambil keputusan dan melakukan kegiatan menurut

kehendak dan kepentingan masing-masing.Semua kebijaksanaan ,metode dan

Page 14: ,Pendekatan,Model dan Gaya Kepemimpinan supervisor Pendidikan

14

sebagainya menjadi hak sepenuhnya dari orang yang dipimpin,seluruh kegiatan

tersebut berlangsung tanpa dorongan,bimbingan dan pengaruh dari pimpinan.

Dari uraian tersebut dapat diketahui cirri-ciri pimpinan Laissez – Faire sebagai

berikut : (1) Tidak yakin dengan kemampuan sendiri .(2) Tidak berani menetapkan

tujuan untuk kelompok.(3) Tidak berani menanggung resiko .(4) Membatasi

komunikasi dan hubungan kelompok.

Jadi dapat disimpulkan bahwa inti dari kepemimpinan Laissez-Faire bukanlah

seorang pemimpin dalam pengertian sebenarnya .Kendatipun

demikian ,kepemimpinan ini juga memberikan keuntungan antara lain para anggauta

(guru ) atau bawahan akan dapat mengembangkan kemampuan dirinya.

4.Gaya Manipulatif Diplomatik ( Psedo – Demokratis )

Gaya kepemimpinan psedo-demokratis merupakan kepemimpinan yang

secara supervise tampak demokratis namun sebenarnya otoriter atau demi

kepentingan kelompok kecil/klik,semu,manipulative.

E. Kesimpulan

Supervisor sebagai pengawas pendidikan bertugas sebagai pembimbing para

guru untuk memperbaiki kualitas pengajaran dan menciptakan situasi belajar

mengajar yangbaik.Untuk itu supervisor dalam melakukan tugasnya memerlukan

pendekatan ,model ,dan gaya kepemimpinan yang tepat sehingga dengan cara-cara

ini supervisorakan berhasil dalam melaksanakan tuganya.

Page 15: ,Pendekatan,Model dan Gaya Kepemimpinan supervisor Pendidikan

15

DAFTAR PUSTAKA

Amin Thalib,H.M,Kepengawasan Pendidikan ,Departemen Agama RI Derektorat

Jendral Kelembagaan Agama Islam Derektorat Madrasah dan Pendidikan

Agama disekolah Umum,Jakarta ,2005

Burhanuddin, Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan,

Buni Aksara,Jakarta ,1994,

Echols,John M. DKK,Kamus Inggris Indonesia,Gramedia,Jakarta 2000

Kasminto,Kepemimpinan,Pusdiklatwas,Bogor,2007

Nawawi,Hadari DKK,Kepemimpinan Yan Efektif, Gajah Mada University Press,

Page 16: ,Pendekatan,Model dan Gaya Kepemimpinan supervisor Pendidikan

16

Jogjakarta,2002

Pidarta,Made,Supervisi Pendidikan Kontekstual,PT Rineka Cipta ,Jakarta,2003

Purwanto,Ngalim,Administrasi dan Supervisi Pendidikan,Remaja Rosdakarya

Jakarta,2003

Sahertian,Piet A,Prinsip dan teknik Supervisi,Usaha Nasional,Surabaya,1981

Page 17: ,Pendekatan,Model dan Gaya Kepemimpinan supervisor Pendidikan

17

PENDEKATAN,MODEL DAN GAYA KEPEMIMPINAN

SUPERVISOR PENDIDIKAN

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mandiri

Mata kuliah : Supervisi Pendidikan

Dosen : Dr.Diding Nurdin,M.Pd

Oleh :

SUYONO

NIM : 505920028

Semester III PPI

PROGRAM PASCASARJANA IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

2010

Page 18: ,Pendekatan,Model dan Gaya Kepemimpinan supervisor Pendidikan

18