Pendataan Disabilitas & Aksesibilitas Penyandang Disabilitas

Jakarta, 26 Oktober 2020

Direktorat Statistik Kesejahteraan Rakyat - BPS

Keragaman Data Disabilitas

World Health Organisation (WHO, 2011): • 15% penduduk dunia adalah penyandang disabilitas

• 82% penyandang disabilitas berada di negara berkembang

• 70-80% penyandang disabilitas berada pada usia kerja, namun mayoritas tidak bekerja

• 90 persen anak disabilitas di negara berkembang tidak bersekolah

Indonesia: • WHO (2011): 10% penduduk Indonesia (24 juta) adalah penyandang disabilitas

• Pusdatin Kemensos (2010): 11,6 juta adalah penyandang disabilitas

• Kemenaker (2010): 7,1 juta adalah penyandang disabilitas

• BPS, SP2010: 4,45 persen penduduk umur 2 tahun ke atas adalah penyandang disabilitas

Pengumpulan Data Disabilitas

• Data administratif • Kementerian Sosial (panti sosial)

• Kementerian Pendidikan Nasional (dapodik)

• Kementerian Tenaga Kerja

• Kementerian Kesehatan

• Data sensus dan survei • Susenas MSBP (2003, 2006, 2009, dan 2012)

• Sensus Penduduk (2010)

• Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, Kemenkes, 2013)

• SUPAS (2015)

• Sakernas (2016)

• Susenas dan Riskesdas (2018)

Konsep Disabilitas

Sumber: International Classification of Functioning, Disability and Health (ICF) dari World Health Organization (WHO), 2002

Definisi Penyandang Disabilitas

• Menurut Convention on the Rights of Person with Disabilities (CRPD) 2006 yang telah diratifikasi menjadi UU 19/2011 tentang Pengesahan Konvensi Hak-hak Penyandang Disabilitas:

Penyandang disabilitas mencakup mereka yang memiliki-penderitaan fisik, mental, intelektual, atau sensorik dalam jangka waktu lama dimana interaksi dengan berbagai hambatan dapat menyulitkan partisipasi penuh dan efektif dalam masyarakat berdasarkan kesetaraan dengan yang lainnya.

• Menurut UU 8/2016 tentang Penyandang Disabilitas: Penyandang Disabilitas adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak.

Jenis/Ragam Disabilitas

• Jenis Disabilitas Menurut Washington Group on Disability Statistics (WG): 1. Penglihatan (Fisik)

2. Pendengaran (Fisik)

3. Mobilitas (Fisik)

4. Mengingat dan Konsentrasi (Mental)

5. Perilaku dan Emosi (Mental)

6. Komunikasi (Fisik/Mental)

7. Mengurus Diri Sendiri (Fisik/Mental)

• Ragam Disabilitas Menurut UU 8/2016 tentang Penyandang Disabilitas: 1. Penyandang disabilitas fisik

2. Penyandang Disabilitas intelektual

3. Penyandang Disabilitas mental

4. Penyandang Disabilitas sensorik

The WG’s Short Set Question

1. Do you have difficulty seeing, even if wearing glasses? 2. Do you have difficulty hearing, even if using a hearing aid? 3. Do you have difficulty walking or climbing steps? 4. Do you have difficulty remembering or concentrating? 5. Do you have difficulty (with self-care such as) washing all over or dressing? 6. Using your usual (customary) language, do you have difficulty communicating,

for example understanding or being understood by others? Response categories: • No – no difficulty • Yes – some difficulty • Yes – a lot of difficulty • Cannot do at all

Disabled: At least one of the 6 questions is answered in either of these categories

Instrumen Survei Disabilitas

• Mengadopsi konsep dan pertanyaan dari: • Convention on the Right of Person with

Disabilities (CRPD)

• Washington Group on Disability Statistics

• Masukan dari K/L, akademisi dan OPD

• Instrumen survei disabilitas: • Kuesioner Rumah tangga

• Kuesioner Anak-anak (2-17 tahun)

• Kuesioner Dewasa (18 tahun ke atas)

• Buku Pedoman

Pendataan Disabilitas - BPS

Periode Konsep Disabilitas Variabel di Kuesioner

Susenas, 1980 - MSBP 2003

Konsep kecacatan, yaitu kelainan fungsi, struktur anatomi, psikologi dan fisiologi.

Apakah [Nama] menyandang cacat? Jika Ya, Jenis Kecacatan yang dialami [Nama]? Apa Penyebabnya?

Susenas MSBP 2006

Konsep disabilitas (WHO/ICIDH), yaitu keterbatasan atau berkurangnya kemampuan untuk melakukan suatu kegiatan seperti layaknya orang normal.

Tanpa Alat Bantu, Apakah [Nama] ada kesulitan/gangguan dalam hal: merawat diri, berkomunikasi, bergerak fisik, melihat?

Susenas MSBP 2009

Konsep kecacatan, yaitu kelainan fungsi, struktur anatomi, psikologi dan fisiologi.

Apakah [Nama] menyandang cacat? Jika Ya, Jenis Kecacatan yang dialami [Nama]? Apa Penyebabnya?

SP2010, Susenas MSBP 2012

Gabungan konsep disabilitas dan kecacatan.

Apakah mengalami gangguan fungsi/keterbatasan/ disabilitas (cacat) dalam hal: melihat meskipun pakai kaca mata, mendengar meskipun pakai alat bantu dengar, berkomunikasi dengan orang lain, mengingat atau berkonsentrasi, berjalan/naik tangga, mengurus diri sendiri?

Penyandang Cacat/Disabilitas - Susenas

1,49 3,06 2,13 6,01

0,69

1,38

0,92

2,45

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

2003 2006 2009 2012

0,00

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

7,00

Jumlah (juta jiwa) Persentase

Sumber: BPS, Susenas MSBP

Penyandang Disabilitas (SP2010)

Jenis Kesulitan

Penduduk Mengalami Kesulitan (ribuan jiwa)

Persentase Terhadap

Jumlah Penduduk

Sedikit Kesulitan

Parah

(1) (2) (3) (4)

Kesulitan Melihat 5.334 516 2,57 %

Kesulitan Mendengar 2.596 472 1,35 %

Kesulitan Berjalan atau Naik Tangga 2.563 700 1,43 %

Kesulitan Mengingat atau Konsentrasi 2.376 681 1,34 %

Kesulitan Mengurus Diri Sendiri 2.322 737 1,34 %

Penyandang Disabilitas 10.151 4,45 %

Sumber: BPS, SP2010 Keterangan: Penduduk Umur 2 Tahun ke Atas

Pertanyaan Disabilitas – SUPAS 2015

1. Apakah (nama) mengalami kesulitan/gangguan PENGLIHATAN? 2. Apakah (nama) mengalami kesulitan/gangguan PENDENGARAN? 3. Apakah (nama) mengalami kesulitan/gangguan BERJALAN atau NAIK TANGGA?* 4. Apakah (nama) mengalami kesulitan MENGGUNAKAN dan MENGGERAKKAN tangan/jari? 5. Apakah (nama) mengalami kesulitan/gangguan dalam hal MENGINGAT atau KONSENTRASI? 6. Apakah (nama) mengalami gangguan PERILAKU dan atau EMOSIONAL? 7. Apakah (nama) mengalami kesulitan/gangguan BERBICARA dan atau

MEMAHAMI/BERKOMUNIKASI dengan orang lain? 8. Apakah (nama) mengalami kesulitan/gangguan untuk MENGURUS DIRI SENDIRI?

(seperti mandi, makan, berpakaian, buang air besar, buang air kecil) Kategori Jawaban: • Ya, sama sekali tidak bisa • Ya, banyak/seringkali mengalami kesulitan • Ya, sedikit mengalami kesulitan • Tidak Mengalami Kesulitan

Penyandang Disabilitas: Minimal satu pertanyaan dijawab dengan salah satu dari kategori berikut

Penyandang Disabilitas (SUPAS 2015)

Sumber: BPS, SUPAS 2015 Keterangan: Persentase Penduduk Umur 2 Tahun ke Atas

1,91% 2,35% 2,13%

7,85%

9,28% 8,56%

0,00%

1,00%

2,00%

3,00%

4,00%

5,00%

6,00%

7,00%

8,00%

9,00%

10,00%

Laki-laki Perempuan Total

Banyak kesulitan dan Sama sekali tidak bisa Sedikit, Banyak, dan Sama sekali tidak bisa

Pertanyaan Disabilitas – Sakernas

Apakah (nama) mengalami kesulitan/gangguan: a. PENGLIHATAN? b. PENDENGARAN? c. BERJALAN/NAIK TANGGA (mobilitas)? d. MENGGUNAKAN/MENGGERAKKAN JARI/TANGAN? e. BERBICARA dan atau MEMAHAMI/BERKOMUNIKASI dengan orang lain? f. LAINNYA (mengingat/konsentrasi, perilaku/emosional, mengurus diri)?

Kategori Jawaban: • Tidak • Sedang • Parah

Penyandang Disabilitas: Minimal satu pertanyaan dijawab dengan salah satu dari kategori berikut

Penyandang Disabilitas (Sakernas)

Sumber: BPS, Sakernas Keterangan: Persentase Pekerja Umur 15 Tahun ke Atas

0,53% 0,43% 0,46%

9,27% 8,91% 8,68%

0,00%

1,00%

2,00%

3,00%

4,00%

5,00%

6,00%

7,00%

8,00%

9,00%

10,00%

Feb-16 Aug-16 Feb-17

Disabilitas Parah Disabilitas Parah dan Sedang

Gangguan Fungsional – Susenas 2018

1. Apakah (nama) mengalami kesulitan/gangguan PENGLIHATAN? 2. Apakah (nama) mengalami kesulitan/gangguan PENDENGARAN? 3. Apakah (nama) mengalami kesulitan/gangguan BERJALAN atau NAIK TANGGA? 4. Apakah (nama) mengalami kesulitan MENGGUNAKAN dan MENGGERAKKAN tangan/jari? 5. Apakah (nama) mengalami kesulitan/gangguan dalam hal MENGINGAT atau KONSENTRASI? 6. Apakah (nama) mengalami kesulitan dalam MENGENDALIKAN PERILAKU dan atau EMOSIONAL? 7. Apakah (nama) mengalami kesulitan/gangguan untuk MENGURUS DIRI SENDIRI?

(seperti mandi, makan, berpakaian, buang air besar, buang air kecil) 8. Apakah (nama) mengalami kesulitan/gangguan BERBICARA dan atau

MEMAHAMI/BERKOMUNIKASI dengan orang lain? Kategori Jawaban: • Ya, sama sekali tdk bisa • Ya, banyak/seringkali mengalami kesulitan • Ya, sedikit mengalami kesulitan • Tidak Mengalami Kesulitan

Penyandang Disabilitas: Minimal satu pertanyaan dijawab dengan salah satu dari kategori berikut

Disagregasi Indikator Pendidikan

Indikator Pendidikan

Disabilitas Non

Disabilitas

APK SD 108,75 108,61

APK SMP 62,74 91,76

APK SMA 37,58 81,08

APK PT 11,35 30,39

APM SD 89,81 97,64

APM SMP 48,78 79,10

APM SMA 24,74 61,00

APM PT 8,70 21,08

Pertanyaan disabilitas dalam Susenas bertujuan untuk disagregasi indikator SDGs berdasarkan disabilitas dan non disabilitas. Hal ini sesuai dengan salah satu prinsip SDGs: “No One Left Behind”. Terlihat disparitas yang nyata antara “penyandang disablitas” dan “bukan penyandang disabiltas”.

Indikator Pendidikan

Disabilitas Non

Disabilitas

AMH 15-24 93,21 99,77

AMH 15-59 91,04 98,19

AMH 15 + 76,67 96,34

MYS 15 + 4,59 8,72

Ragam Disabilitas menurut UU No.8 Thn 2016 Pasal 4

Ayat (1)

Huruf a

Yang dimaksud dengan “Penyandang Disabilitas fisik” adalah terganggunya fungsi gerak, antara lain amputasi, lumpuh layuh atau kaku,

paraplegi, celebral palsy (CP), akibat stroke, akibat kusta, dan orang kecil.

Huruf b

Yang dimaksud dengan ”Penyandang Disabilitas intelektual” adalah terganggunya fungsi pikir karena tingkat kecerdasan di bawah rata-rata,

antara lain lambat belajar, disabilitas grahita dan down syndrom.

Huruf c

Yang dimaksud dengan “Penyandang Disabilitas mental” adalah terganggunya fungsi pikir, emosi, dan perilaku, antara lain:

a. psikososial di antaranya skizofrenia, bipolar, depresi, anxietas, dan gangguan kepribadian; dan

b. disabilitas perkembangan yang berpengaruh pada kemampuan interaksi sosial di antaranya autis dan hiperaktif.

Huruf d

Yang dimaksud dengan “Penyandang Disabilitas sensorik” adalah terganggunya salah satu fungsi dari panca indera, antara lain disabilitas

netra, disabilitas rungu, dan/atau disabilitas wicara.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan “Penyandang Disabilitas ganda atau multi” adalah Penyandang Disabilitas yang mempunyai dua atau lebih ragam

disabilitas, antara lain disabilitas runguwicara dan disabilitas netra-tuli.

Ragam Disabilitas menurut UU No.8 Thn 2016

Hak Aksesibilitas dan Hak Pelayanan Publik

menurut UU No.8 Thn 2016

Bagian Keempat Belas Hak Aksesibilitas

Pasal 18 Hak Aksesibilitas untuk Penyandang Disabilitas meliputi hak: a. mendapatkan Aksesibilitas untuk memanfaatkan fasilitas publik; dan b. mendapatkan Akomodasi yang Layak sebagai bentuk Aksesibilitas bagi individu.

Bagian Kelima Belas Hak Pelayanan Publik

Pasal 19 Hak Pelayanan Publik untuk Penyandang Disabilitas meliputi hak: a. memperoleh Akomodasi yang Layak dalam Pelayanan Publik secara optimal, wajar, bermartabat

tanpa Diskriminasi; dan b. pendampingan, penerjemahan, dan penyediaan fasilitas yang mudah diakses di tempat layanan

publik tanpa tambahan biaya.

Aksesibiltas Penyandang Disabilitas

Aksesibilitas bagi disabilitas adalah tingkat kemudahan bagi penyandang disabilitas untuk menjangkau fasilitas dan/atau layanan publik.

Aksesibilitas bagi disabilitas mencakup dua aspek, yaitu:

a. Aksesibilitas fisik, yaitu aksesibilitas bagi disabilitas dalam mengakses (menjangkau) prasaranan fisik untuk kepentingannya.

b. Aksesibilitas nonfisik, yaitu aksesibilitas yang berkenaan dengan bagaimana informasi, komunikasi dan teknologi dapat digunakan atau dipahami penyandang disabilitas dengan baik.

22

TERIMA KASIH

BPS Penyedia Data Statistik Berkualitas

Untuk Indonesia Maju