9
PRAKTIKUM BATUBARA LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah Batubara Batubara adalah mineral organik yang dapat terbakar, terbentuk dari sisa tumbuhan purba yang mengendap yang selanjutnya berubah bentuk akibat proses fisika dan kimia yang berlangsung selama jutaan tahun. Adapun proses yang mengubah tumbuhan menjadi batubara tadi disebut dengan pembatubaraan (coalification). Faktor tumbuhan purba yang jenisnya berbeda-beda sesuai dengan jaman geologi dan lokasi tempat tumbuh dan berkembangnya, ditambah dengan lokasi pengendapan (sedimentasi) tumbuhan, pengaruh tekanan batuan dan panas bumi serta perubahan geologi yang berlangsung, akan menyebabkan terbentuknya batubara yang jenisnya bermacam-macam. Batubara terbentuk dari endapan, batuan organik yang terutama terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen. Batubara terbentuk dari tumbuhan yang telah terkonsolidasi antara strata batuan lainnya dan diubah oleh kombinasi pengaruh tekanan dan panas selama jutaan tahun sehingga membentuk lapisan batubara. Eko Nopiadie H1C112078

Pendahuluan Batubara - Edit

Embed Size (px)

DESCRIPTION

77

Citation preview

Page 1: Pendahuluan Batubara - Edit

PRAKTIKUM BATUBARALABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Sejarah Batubara

Batubara adalah mineral organik yang dapat terbakar,

terbentuk dari sisa tumbuhan purba yang mengendap yang

selanjutnya berubah bentuk akibat proses fisika dan kimia yang

berlangsung selama jutaan tahun. Adapun proses yang mengubah

tumbuhan menjadi batubara tadi disebut dengan pembatubaraan

(coalification). Faktor tumbuhan purba yang jenisnya berbeda-

beda sesuai dengan jaman geologi dan lokasi tempat tumbuh dan

berkembangnya, ditambah dengan lokasi pengendapan

(sedimentasi) tumbuhan, pengaruh tekanan batuan dan panas

bumi serta perubahan geologi yang berlangsung, akan

menyebabkan terbentuknya batubara yang jenisnya bermacam-

macam.

Batubara terbentuk dari endapan, batuan organik yang

terutama terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen. Batubara

terbentuk dari tumbuhan yang telah terkonsolidasi antara strata

batuan lainnya dan diubah oleh kombinasi pengaruh tekanan dan

panas selama jutaan tahun sehingga membentuk lapisan

batubara.

Beberapa ahli sejarah yakin bahwa batubara pertama kali

digunakan secara komersial di Cina. Ada laporan yang

menyatakan bahwa suatu tambang di timur laut Cina menyediakan

batubara untuk mencairkan  tembaga dan untuk mencetak uang

logam sekitar tahun 1000 SM. Bahkan  petunjuk paling awal

tentang batubara ternyata berasal dari filsuf dan  ilmuwan Yunani

yaitu Aristoteles, yang menyebutkan adanya arang seperti  batu.

Eko Nopiadie

H1C112078

Page 2: Pendahuluan Batubara - Edit

PRAKTIKUM BATUBARALABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Abu batubara yang ditemukan di reruntuhan bangunan bangsa

Romawi  di Inggris juga menunjukkan bahwa batubara telah

digunakan oleh bangsa Romawi pada tahun 400 SM (Anonim,

2014). 

Apabila suatu pohon yang mati kemudian jatuh ke dalam air

atau rawa yang cukup dalam, maka pohon tersebut akan

mengalami pembusukan baik secara biokimia maupun secara

kimia dan fisika. Pada kedalaman tertentu bakteri yang

menguraikan sisa pohon tersebut tidak dapat bekerja lagi,

sehingga perubahan yang terjadi selanjutnya hanya perubahan

fisik dan kimia. Dalam hal ini pohon tersebut tidak mengalami

pembusukan secara sempurna, dan lama kelamaan sisa

tumbuhan tersebut akan berubah menjadi suatu sedimen organik

yang kemudian disebut batubara.

1.1.1. Tempat Terbentuknya Batubara

Terdapat dua teori yang menjelaskan tentang tempat

dalam proses pembentukan batubara, yaitu:

a. Teori Insitu

Proses pembentukan batubara terjadi di tempat

asal tumbuhan tersebut berada. Tumbuhan yang telah

mati akan langsung tertimbun lapisan sedimen dan

kemudian mengalami proses pembatubaraan tanpa

mengalami proses perpindahan tempat.

b. Teori Drift

Berdasarkan teori ini, batubara terbentuk bukan di

tempat asal tumbuhan itu berada. Tumbuhan yang telah

mati akan terangkut air hingga terkumpul di suatu

tempat dan  mengalami proses sedimentasi dan

pembatubaraan.

Eko Nopiadie

H1C112078

Page 3: Pendahuluan Batubara - Edit

PRAKTIKUM BATUBARALABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

1.1.2. Proses-proses yang Mempengaruhi Pembentukan Batubara

Beberapa faktor yang berpengaruh dalam

pembentukan batubara adalah:

a. Material Dasar

b. Proses Dekomposisi

c. Umur Geologi

d. Posisi Geotektonik

(Anonim, 2014)

1.1.3. Bentuk Lapisan Batubara

Dikenal beberapa bentuk lapisan batubara yaitu :

a. Bentuk Horse Back

Gambar 1.1

Horse Back

b. Bentuk Pinch

Gambar 1.2.

Pinch

c. Bentuk Clay Vein

Eko Nopiadie

H1C112078

Page 4: Pendahuluan Batubara - Edit

PRAKTIKUM BATUBARALABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Gambar 1.2.

Clay Vein

d. Bentuk Burried Hill

Gambar 1.3.

Burried Hill

e. Bentuk Fault (Patahan)

Gambar 1.4.

Fault (Patahan)

f. Bentuk Fold (Perlipatan)

Eko Nopiadie

H1C112078

Page 5: Pendahuluan Batubara - Edit

PRAKTIKUM BATUBARALABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Gambar 1.5.

Fold (Perlipatan)

1.2. Kualitas Batubara

Salah satu tahapan penting dalam rangkaian proses

eksploitasi dan produksi batubara adalah memahami benar tipikal

batubara dalam hal ini kualitasnya. Hanya batubara bernilai

ekonomis yang akan menjadi titik target untuk memenuhi

permintaan pasar. Demikian juga dalam rangkaian proses

produksi yang pada ujungnya akan berhubungan dengan

marketing dimana customer atau buyer (pembeli) akan membeli

produk batubara dengan parameter kualitas tertentu sesuai

dengan kebutuhan. Batubara sendiri merupakan endapan organik

yang mutunya sangat ditentukan oleh beberapa faktor antara lain

tempat terdapatnya cekungan, umur dan banyaknya kontaminasi.

ASTM merupakan suatu organisasi internasional yang

mengembangkan standarisasi teknik untuk material, produk,

sistem, dan jasa. ASTM membagi batubara berdasarkan tingkat

pembatubaraanya. Urutan batubara dari tingkat tertinggi sampai

terendah adalah anthracite, bituminous, sub-bituminous, dan

lignite. Semakin tinggi kualitas batubara, maka kadar karbon tetap

(fixed carbon) akan meningkat sedangkan zat terbang (volatatile

matter) dan moisture(kelembaban) akan turun.

1.3. Pemanfaatan dan Pengolahan Batubara

1.3.1. Pemanfaatan Batubara

Eko Nopiadie

H1C112078

Page 6: Pendahuluan Batubara - Edit

PRAKTIKUM BATUBARALABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Pemanfaatan Batubara Berdasarkan cara

penggunaannya sebagai penghasil energi, batubara

dibedakan sebagai penghasil energi panas primer, biasanya

dipergunakan untuk industri, misalnya sebagai bahan bakar

pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), bahan bakar

lokomotif, pereduksi proses metalurgi. Penghasil energi

sekunder, dimana batu bara tersebut tidak langsung

dipergunakan untuk industri, misalnya sebagai bahan bakar

padat, bahan bakar cair (konversi menjadi bahan bakar

cair), bahan bakar gas (konversi menjadi bahan bakar gas).

Pemanfaatan batubara sebagai energi panas kontak

langsung. Artinya batubara tersebut dimanfaatkan sebagai

bahan bakar pembangkit energi panas, dimana pada proses

pembakaran, batubara bersinggungan secara langsung

dengan materi lain tanpa ada pembatas, misalya dalam

proses pembakaran genting, kapur tohor, dan keramik.

1.3.2. Pengolahan Batubara

Setelah dilakukan penambangan, batubara kemudian

diolah untuk memisahkannya dari kandungan yang tidak

diinginkan, sehingga mendapatkan mutu yang baik dan

konsisten. Biasanya pengolahan ini disebut (coal washing

atau coal benefication) ditujukan pada batubara yang

diambil dari bawah tanah (ROM coal).

Batubara yang langsung diambil dari bawah tanah,

disebut batubara tertambang run-of-mine (ROM), seringkali

memiliki kandungan campuran yang tidak diinginkan seperti

batu dan lumpur dan berbentuk pecahan dengan berbagai

ukuran. Pengolahan batubara juga disebut pencucian

batubara (coal benification atau coal washing) mengarah

pada penanganan batubara tertambang (ROM Coal) untuk

menjamin mutu yang konsisten dan kesesuaian dengan

kebutuhan pengguna akhir tertentu. Agar bisa

Eko Nopiadie

H1C112078

Page 7: Pendahuluan Batubara - Edit

PRAKTIKUM BATUBARALABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

menghilangkan kandungan campuran, batubara tertambang

mentah dipecahkan dan kemudian dipisahkan ke dalam

pecahan dalam berbagai ukuran. Pecahan-pecahan yang

lebih besar biasanya diolah dengan menggunakan metode

pemisahan media peralatan. Dalam proses demikian,

batubara dipisahkan dari kandungan campuran lainnya

dengan diapungkan dalam tangki berisi cairan dengan

gravitasi tertentu. Setelah batubara menjadi ringan,

batubara tersebut akan mengapung dan dapat dipisahkan,

sementara batuan dan kandungan campuran lainnya yang

lebih berat akan tenggelam dan dibuang sebagai limbah

(Rizali, 2013).

Eko Nopiadie

H1C112078